Penurunan Kecepatan Gelombang dan Gelombang S Gelombang seismik merupakan getaran yang merambat pada medium batuan dan menembus lapisan bumi. Penjalaran menyebabkan deformasi batuan.Stress atau tekanan didefinisikan gaya persatuan luas. Jika arah gayanya tegak lurus terhadap luasan maka disebut normal stress.
Gambar 1.Gaya stress yang bekerja pada bidang Jika ditinjau sebuah elemen kecil volume di mana tegangannya berada pada dua permukaan yang tegak lurus terhadap sumbu x, maka komponen-komponen tegangannya ditunjukan oleh gambar nomor 1. Tegangan normal ditunjukan oleh Pxx ,Pyy dan Pzz . Jika arahnya tangensial terhadap luasan maka disebut gaya shear. Komponen stress pada kubus tiga dimensi seperti pada gambar 1 dapat dituliskan dalam bentuk matrik sebagai berikut :
Pxx Pij Pxy Pxz
Pxy Pyy Pyz
Pxz Pyz Pzz
1a
Karena elemen volume dalam kondisi seimbang maka jumlah momen putarnya adalah nol maka
Pxy Pxz Pyz 0
Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. Komponen pada M Defi Aryanto
[email protected]
titik P mengalami pergeseran dari P menjadi P' dan besarnya pergesaran adalah u dan v. Bila setiap titik mengalami perpindahan dengan nilai pergeseran yang sama, maka pergeseran tersebut dinamakan dengan dilatasi. Namun, jika pergeseran nilai u dan v berbeda untuk masing-masing titik, maka persegi tersebut akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran dinamakan dengan deformasi. Regangan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda untuk meregangkan benda tersebut. Perubahan fraksional suatu benda elastik baik bentuk maupun dimensinya dinamakan dengan regangan. Analisis kuantitatif dua dimensi regangan dapat diilustrasikan seperti pada gambar 2. Pada gambar dibawah terlihat perubahan posisi koordinat PQRS menjadi P', Q’, R’, S’. Pada saat titik P berubah menjadi P’ akan mempunyai komponen u dan v, misalkan u = u (x,y) danv = v (x,y), maka
Gambar 2. Strain pada dua dimensi
P ( x , y ); Q ( x dx , y ); S(x, y dy); R (x dx , y dy ); u v P '( x u , y v ); Q '( x dx u dx , y v dx ) x x u v S '( x u dy , y dy v dy ) y y u v u v R '( x dx u dx dy , y dy v dx dy ) x y x y
M Defi Aryanto
[email protected]
Strain adalah perubahan bentuk pada material atau ukuran. Normal strain pada volume adalah : exx
u x
2a
eyy
v y
2b
ezz
w z
2c
Pada saat terjadi pergeseran deformasi maka nilai strainya adalah: exz
w u ezx x z
3a
exy
v u exy x y
3b
ezy
w v exy y z
3c
Dalam bentuk matrik komponen strain dapat ditulis sebagai berikut :
exx eij exy exz
exy eyy eyz
exz eyz ezz
4
Komponen regangan pada benda yang mengalami perpindahan secara rotasi : w
u
v
u
w
v
xz z y x z
xy yx x y yz zy y z
5a
5b
5c
M Defi Aryanto
[email protected]
Hukum Hooke Dalam hal ini, Hooke merumuskan hubungan antara tegangan dan regangan. Hooke mengemukakan bahwa jika tegangan bekerja pada sebuah benda dan menimbulkan regangan cukup kecil, maka terdapat hubungan secara linier antara tegangan dan regangan. Tanpa memperhitungkan komponen arah atas kedua variabel tersebut, pada medium yang bersifat homogen isotropik. Dalam seismologi, medium elastik yang bersifat homogen isotropik didefinisikan sebagai sifat medium di mana tidak terdapat variasi densitas di dalam medium sehingga gelombang menjalar dengan kecepatan yang sama dalam medium. Hooke mendefinisikan:
Pxx Eexx
6a
Pxx Ee yy
6b
Pxx Eezz
6c
Dimana E merupakan konstanta modulus young dan merupakan poisson rasio. Dari persamaan 6a dapat diketahui bahwa modulus young merupakan rasio antara tegangan normal dan regangan normal. Poison rasio adalah sebuah konstanta elastik yang merepresentasikan sifat fisis batuan. Sama seperti persamaan 6a,b,c maka hubungan antara stress dan strain pada sumbu y dan z sebagai berikut : Pyy Ee yy
7a
Pyy Eexx
7b
Pyy Eezz
7c
8a
Pz z Eexx
8b
Pzz Eeyy
8c
Dan
Pzz Eezz
Dengan mengkombinasikan persamaan 6,7 dan 8 maka hubungan antara stress dan strain dapat ditulis kembali sebagai berikut : M Defi Aryanto
[email protected]
Pxx Pyy Pzz 3 Eexx
9a
Pxx Pyy Pzz 3Ee yy
9b
Pxx Pyy Pzz 3Eezz
9c
1 Pxx ( Pxx Pyy Pzz ) Eexx
10a
1 Pyy ( Pxx Pyy Pzz ) Ee yy
10b
1 Pzz ( Pxx Pyy Pzz ) Eezz
10c
11
Persamaan 9 dapat ditulis kembali menjadi :
Persamaan 10a,b dan c dapat disederhanakan menjadi :
1 2 Pxx Pyy Pzz E(exx eyy ezz )
Benda yang telah terkena gaya stress akan mengalami perubahan yang sangat kecil atau dinamakan dengan deformasi yang besarnya dituliskan pada persamaan berikut : exx e yy ezz
12
13
Dengan mensubtitusikan persamaan 12 ke persamaan 11 maka diperoleh :
P
xx
Pyy Pzz
E 1 2
Dengan menggunakan hubungan antara persamaan 12 dan 13. Disubtitusikan kembali ke persamaan 9 maka hubungan antara komponen stress dan komponen strain sebagai berikut :
Pxx 2 exx
Pyy 2 e yy
14b
Pzz 2ezz
14a
14c
Dimana merupakan inkompresibilitas dan adalah rigiditas besarnya sebagai berikut :
E
1 (1 2 )
15
Dan M Defi Aryanto
[email protected]
E 2(1 )
Persamaan 14 merupakan hubungan antara stress normal dengan strain normal. Hubungan antara stress geser dan strain geser sebagai berikut : Pxy 2 exy
Pxz 2exz
16b
Pyz 2 e yz
16a
16c
Dengan mengkombinasikan persamaan 14a,b,c dan persamaan 16a,b,c hubungan antara stress dan strain untuk bidang padat adalah :
Pxx Pxy Pxz
Pxy Pyy Pyz
exx Pxz 1 0 0 Pyz 0 1 0 2 exy 0 0 1 exz Pzz
exy eyy eyz
exz eyz ezz
17
Menurut hukum Newton kedua adanya ketidak seimbangan gaya menimbulkan gerak yang besarnya sama dengan massa dikali percepatan :
2u Pxx Pxy Pxz 2 t x y z
18
merupakan densitas sedangkan u merupakan strain dalam arah sumbu x. Persamaan 18 menghubungkan besaran strain yang dinyatakan dalam bentuk percepatan dimana besarnya dinyatakan dalam
2u P dan besarnya stress xx . 2 x t
Hukum Hooke menjelaskan hubungan antara stress dan strain pada medium homogn isotropis sebagai berikut :
Pxx 2 exx
Pxy 2 exy
19b
Pxz 2exz
19a
19c
Dengan mensubtitusikan persamaan 19a,b,c kedalam persamaan 18 dan diassumsikan parameter elastis dan konstan maka diperoleh : M Defi Aryanto
[email protected]
exy e e 2u xx 2 2 xz 2 t x y z
20
Prinsip dari strain dituliskan dalam persamaan (2a,b,c) dan dilatasi seperti persamaan 12 maka komponen perubahan dapat dituliskan sebagai berikut :
u v w x y z
21
Kemudian subtitusikan persamaan 21 dan hubungan antara komponen strain dan komponen perubahan pada persamaan (2a,b,c) dan (3a,b,c) kedalam persamaan 20 maka diperoleh :
2 v 2u 2 w 2u 2u u v w 2u 2 2 2 2 2 t x x y z x yx y zx z
22a
Persamaan 28a dapat disederhanakan sebagai berikut :
2u u v w 2u 2v 2 w ( ) t 2 x x y z x 2 y 2 z 2
22b
Dengan mensubtitusikan persamaan 21 dan menggunakan operator laplace
2 2 2 2 2 2 kedalam persamaan 22b maka diperoleh : x y z 2
2u ( ) 2u 2 t x
23a
Dengan cara yang sama maka dapat menghitung komponen perubahan untuk v dan
w 2v ( ) 2 v 2 t y
23b
2w 2 ( ) 2 w t z
23c
Perpindahan didefinikasn dengan vektor u ( u , v , w dan mengkombinasikan persamaan (23a,b,c) maka diperoleh :
M Defi Aryanto
[email protected]
2u ( ) 2u 2 t
24
Persamaan 24 merupakan persamaan untuk gelombang yang merambat pada medium isotropis Untuk memperoleh persamaan gerak gelombang, dapat dilakukan pen-deferensialan ketiga persamaan (23a,b,c) terhadap masing-masing arah.Persamaan 23a diturunkan terhadap x sehingga menjadi :
2u 2 2u 2u 2u ( ) x t 2 x 2 x x 2 y 2 z 2
25a
25b
Persamaan 23b diturunkan terhadap y
2u 2 2v 2 v 2v ( ) y t 2 y 2 x x 2 y 2 z 2
Persamaan 23c ditutunkan terhadap z
2w 2 2w 2w 2w ( ) z t 2 x 2 z x 2 y 2 z 2
25c
Penjumlahan dari hasil deferensial pada persamaan (25a,b,c) sebagai berikut :
2 2 2 2 u v w 2 u u u ( ) 2 t 2 x y z y 2 z 2 x 2 x y z x
2 u u u 2 u u u 2 2 y x y z z x y z
26
2 2 2 Subtitusikan persamaan 21 dan operator laplace 2 2 2 kedalam x y z 2
persamaan 26 maka diperoleh :
2 2 2 t 2
27
28
Atau
1 2 2 2 t M Defi Aryanto
[email protected]
Penurunan gelombang S
2u ( ) 2u 2 t x
23a
Dengan cara yang sama maka dapat menghitung komponen perubahan untuk v dan
w
2v ( ) 2 v 2 t y
2w ( ) 2 w 2 t z
23b
29a
29b
30
Persamaan 23b diturunkan terhadap z maka :
2v 2 ( ) 2v 2 z t zy z
Persamaan 23c diturunkan terhadap y
2w 2 2 ( ) 2 w y t yz y Persamaan 29b-29a :
w v w v 2 2 t y z y z
Subtitusikan persamaan 5c kedalam persamaan 30 sehingga :
2 yz t 2
2 yz
31
32a
Dengan melakukan hal yang sama persamaan 23a diturunkan terhadap z
2u 2 ( ) 2u 2 z t zx z
Persamaan 23c diturunkan terhadap x
M Defi Aryanto
[email protected]
2 w 2 ( ) 2 w 2 x t xz x
32b
33
Persamaan 32b dikurangi persamaan 32 a : w u w u 2 2 t x z x z
Subtitusikan persamaan 5a kedalam persamaan 33 :
2 xz 2 xz t 2
Terakhir persamaan 23a diturunkan terhadap y dan persamaan 23b diturunkan terhadap x sehingga :
2u 2 2 ( ) 2u y t yx y
2v 2 ( ) 2v 2 x t xy x
34b
34a
Persamaan 34b dikurangi dengan persamaan 34a menjadi : v u v u 2 2 t x y x y
35
Subtitusikan persamaan 5b kepersamaan 35 : 2 xy
t
2
2 xy
Vektor rotasi didefinisika sebagai ( xy , xz , yz ) perambatan gelombang s adalah
2 2 2 t 1
2
36
2 2 t
M Defi Aryanto
[email protected]