SALINAN PENETAPAN Nomor :
02/Pdt.P/2012/PA Dgl.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Donggala yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan penetapan dalam perkara Penetapan Ahli Waris yang diajukan oleh : PEMOHON, tempat tinggal di Kabupaten Donggala, selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon ; Telah memperhatikan bukti-bukti surat dan saksi-saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 19 Januari 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Donggala dalam register perkara Nomor:
02/Pdt.P/2012/PA.Dgl., tanggal 19 Januari 2012,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1.
Bahwa Pemohon adalah anak perempuan kandung dari pasangan suami istri Ayah Kandung Pemohon dengan Ibu kandung Pemohon yang menikah pada hari Minggu tanggal 17 Agustus 1988 dengan Akta Nikah No. ………… sebagaimana tertera dalam Duplikat Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kepala KUA Kecamatan Banawa tanggal ……….. ;
2.
Bahwa dalam perkawinan antara Ayah kandung Pemohon dengan Ibu kandung Pemohon melahirkan 2 orang anak, masing-masing bernama : 1. Anak I, sesuai dengan Akta Kelahiran Nomor : …………. berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran yang dikeluarkan pada tanggal 25 Oktober 2011 oleh
2
Kepala Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Donggala;; 2. Anak II, sesuai dengan Akta Kelahiran Nomor : ………………… berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran yang dikeluarkan pada tanggal 25 Oktober 2011 oleh Kepala Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Donggala ; 3.
Bahwa kemudian antara Ayah kandung Pemohon dengan Ibu kandung Pemohon terjadi perceraian, kemudian Ibu kandung Pemohon menikah kembali dengan laki-laki bernama Ayah tiri dan melahirkan kembali 1 ( satu ) orang anak perempuan bernama Anak I ;
4.
Bahwa Ayah kandung Pemohon telah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2011 karena sakit dalam usia 50 tahun berdasarkan Surat Keterangan Meninggal Nomor : …………. tanggal 03 Januari 2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Tosale ;
5.
Bahwa semasa hidupnya Almarhum Ayah kandung Pemohon berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (Guru di Mts. Syekh Lokiyah Towale ) dan ketika meninggal dunia, hanya meninggalkan 2 ( dua ) orang anak sebagaimana tersebut di atas sebagai ahli waris tanpa ahli waris lainnya karena perempuan Ibu kandung Pemohon telah menikah kembali sebelum Ayah kandung Pemohon meninggal dunia, sementara kedua ibu bapaknya juga telah meninggal dunia terlebih dahulu ;
6.
Bahwa Almarhum Ayah kandung Pemohon, ketika meninggal dunia, di samping meninggalkan ahli waris sebagaimana tersebut di atas, juga meninggalkan Sertifikat Asuransi Jiwa PT. Prudential Life Assurance dengan nomor polis : ……….. atas nama Ayah kandung Pemohon;
7.
Bahwa untuk keperluan klaim asuransi, maka diperlukan Penetapan Ahli Waris dari Pengadilan Agama Donggala ;
3
8.
Bahwa terkait dengan alasan nomor 6 di atas Pemohon mengajukan permohonan Penetapan Ahli Waris ini dengan harapan akan mendapatkan Penetapan dari Pengadilan Agama Donggala ;-
9.
Pemohon bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Agama Donggala cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan memberikan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : PRIMAIR : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2.
Menyatakan Ayah kandung Pemohon, telah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2011 ;
3.
Menetapkan : 3.1. ( anak kandung I) ; 3.2. ( anak kandung II) ; Sebagai ahli waris dari almarhum (Ayah kandung Pemohon) ;
4.
Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku ;
SUBSIDAIR : Apabila Pengadilan Agama Donggala cq. Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya : Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon telah dipanggil secara resmi dan patut, dimana Pemohon telah hadir secara in person di persidangan; Menimbang, bahwa pemeriksaan dilakukan dalam persidangan terbuka untuk umum yang dimulai dengan membacakan surat permohonan Pemohon, dan oleh Pemohon isi permohonannya tetap dipertahankan tanpa perubahan (aquo); Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa:
4 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon dengan Nomor : …………, tertanggal 21 Oktober 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Donggala (Bukti P.1) ; 2. Asli Duplikat Kutipan Akta Nikah atas nama Ayah kandung dan ibu kandung dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : ……………. yang dikeluarkan oleh PPN/KUA. Kecamatan BanawaKabupaten Donggala tertanggal 19 Juli 2011 (Bukti. P.2); 3. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama (Pemohon) dengan Nomor …………… tertanggal 25 Oktober 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Donggala (Bukti. P.3); 4. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama (anak kandung II) dengan Nomor …………… tertanggal 25 Oktober 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Donggala (Bukti. P.4); 5. Fotokopi Surat Keterangan Meninggal atas nama Ayah kandung Pemohon dengan Nomor : ……………… tertanggal 3 Januari 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa Tosale, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala (Bukti P.5) ; 6. Fotokopi Kutipan Akta Kematian atas nama Ayah kandung Pemohon dengan Nomor: ………………. tertanggal ……………… yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Donggala (Bukti P.6); 7. Fotokopi Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tengah tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil atas nama Ayah kandung Pemohon dengan nomor: ................. tertanggal 08 Juni 2011 yang dikeluarkan serta ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi (Bukti P. 7); 8. Fotokopi lembar slip gaji pegawai yang memuat gaji Ayah kandung Pemohon untuk bulan Oktober 2011 pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Donggala (Bukti P.8);
5
Alat-alat bukti tersebut, telah dicocokan dengan aslinya dan telah di nazegeling dan diberi materai secukupnya, oleh Ketua Majelis diberi kode P.1 – P.8 serta diparaf, alat-alat bukti tersebut dapat dijadikan alat-alat bukti yang sah; Menimbang, bahwa di samping bukti surat tersebut, Pemohon juga telah mengajukan dua orang saksi dalam persidangan yang telah memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah yaitu: SAKSI I : tempat tinggal di Kabupaten Donggala; -
bahwa, saksi kenal dengan Pemohon karena saksi sebagai paman Pemohon;
-
bahwa, saksi kenal dengan Ma’mur, BA bin H. Ladami, sebagai ayah kandung Pemohon;
-
bahwa, saksi juga kenal dengan Masita binti Musa yang semula adalah istri Ma’mur, BA bin H. Ladami, namun kemudian bercerai hidup secara di bawah tangan;
-
bahwa, setelah bercerai, pada tahun 2008, Masita binti Musa telah menikah lagi dengan Abdul Muis dan telah dikaruniai seoarang anak, begitu pula Ma’mur, BA bin H. Ladami telah menikah lagi dengan seorang perempuan yang bernama Martin, dan dikaruniai seoarang anak;
-
bahwa, selama masa pernikahan sebelum terjadinya perceraian, Ma’mur, BA bin H. Ladami dengan Masita binti Musa telah dikaruniai 2 orang anak yang masing-masing bernama Siti Hardianti (pemohon) dan Munif Rahman;
-
bahwa, Ma’mur, BA bin H. Ladami telah meninggal dunia pada bulan Oktober 2011, dan Ma’mur, BA bin H. Ladami tidak meninggalkan ahli waris yang lain selain Siti Hardianti dan Munif Rahman ;
-
bahwa, Ma’mur, BA bin H. Ladami semasa hidupnya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil, selain itu Ma’mur, BA bin H. Ladami juga telah
6
memasukan kedua anaknya yang bernama Siti Hardianti dan Munif Rahman kepada Asuransi ; -
bahwa, Pemohon membutuhkan penetapan ahli waris dari Pengadilan Agama Donggala untuk pencairan klaim asuransi tersebut serta untuk mengurus segala kepentingan lainnya yang berkaitan dengan kematian pewaris;
SAKSI II : tempat tinggal di Kota Palu; -
bahwa, saksi kenal dekat dengan Pemohon, karena saksi sebagai teman ayah Pemohon yang bernama Ma’mur, BA bin H. Ladami;
-
bahwa, saksi kenal dengan Masita binti Musa. sebagai ibu kandung Pemohon;
-
bahwa, Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa telah bercerai secara di bawah tangan;
-
bahwa, selama masa masih bersama, Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa telah dikaruniai 2 orang anak yaitu Siti Hardianti (Pemohon) dan Munif Rahman;
-
bahwa, Ma’mur, BA bin H. Ladami semasa hidupnya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil di MTS Towale;
-
bahwa, tujuan Pemohon mengajukan permohonan ini adalah agar Majelis Hakim menetapkan Pemohon sebagai ahli waris dari Ma’mur, BA bin H. Ladami, dan Pemohon berhak untuk mengurus klaim asuransi serta mengurus segala kepentingan lain yang berkaitan dengan kematian Ma’mur, BA bin H. Ladami;
-
Bahwa, selain Pemohon dan Munif Rahman, tidak ada ahli waris lain yang masih hidup pada saat meninggalnya Ma’mur, BA bin H. Ladami;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon tidak keberatan dan dapat menerimanya ;
7
Menimbang,
bahwa
Pemohon
dalam
kesimpulannya
(konklusinya),
menyatakan tetap untuk memohon dinyatakan bahwa ; Ma’mur, BA bin H. Ladami sebagai pewaris, serta Pemohon serta adik kandungnya yang bernama Munif Rahman sebagai ahli waris dan berhak atas harta peninggalan dari pewaris ; Menimbang, bahwa tentang jalannya persidangan semuanya telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini, sehingga untuk mempersingkat, Pengadilan cukup menunjuk Berita Acara Persidangan tersebut yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian penetapan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana apa yang telah diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa Pemohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang di persidangan, dan ternyata Pemohon telah hadir secara in person, sehingga Majelis Hakim menyatakan para pihak lengkap dalam perkara ini; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam lingkup kewarisan, karenanya menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama berdasarkan Pasal 49 huruf b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa dalam permohonan Pemohon aquo tersebut, Pemohon menjelaskan dalam fundamentum petendi dan petitum Permohonan Pemohon, Pemohon menguraikan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami sebagai ayah kandung, telah meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2011 sehingga dinyatakan sebagai pewaris, dan Pemohon, beserta adik kandungnya yang bernama Munif Rahman adalah sebagai ahli warisnya dan berhak atas harta peninggalan dari pewaris: Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon aquo tersebut, Majelis Hakim akan memeriksa kebenaran atas apa-apa yang didalilkan oleh Pemohon dalam surat permohonannya serta memeriksa pula alat-alat bukti yang diajukan oleh Pemohon;
8
Menimbang, bahwa dari bukti surat P.1, berupa Kartu Tanda Penduduk, ternyata bahwa Pemohon berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Sigi yang juga merupakan wilayah hukum Pengadilan Agama Donggala, karenanya perkara ini merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Donggala, hal ini telah sesuai dengan Pasal 142 R.Bg ; Menimbang, bahwa dalam posita permohonan Pemohon angka 1, mendalilkan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa adalah suami istri sah, berdasarkan bukti P.2 berupa Asli Duplikat Kutipan Akta Nikah, bukti tersebut merupakan akta otentik sebagai syarat mutlak (conditio sine quanon) yang menunjukkan antara Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa adalah sebagai suami istri yang sah, sesuai maksud Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, sehingga dapat menjadikan sebagai dasar hukum (legal standing) bagi Majelis Hakim untuk menyatakan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa adalah suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa dalam posita angka 3, Pemohon menerangkan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa telah bercerai hidup, kemudian Masita binti Musa telah menikah lagi dengan seorang laki-laki bernama Abd. Muis dan telah dikaruniai seoarang anak perempuan bernama Safirah Aulis; Menimbang, bahwa atas posita angka 3 tersebut di atas, Pemohon telah menghadirkan saksi-saksi yang menerangkan bahwa memang antara Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa telah terjadi perceraian, meskipun tidak ada akta otentik yang membuktikan posita angka 3 tersebut karena perceraiannya secara di bawah tangan, namun karena keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian dan tidak ada bantahan atau sangkalan dari pihak manapun di persidangan, maka Majelis Hakim dapat menerima posita angka 3 tersebut; Menimbang, bahwa mengenai petitum permohonan angka 2 yang memohon agar Majelis Hakim menyatakan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami telah meninggal
9
dunia, yang mendasari petitum ini adalah posita angka 4, dan untuk mendukung posita dan petitum tersebut, Pemohon mengajukan bukti surat berupa bukti P.5 dan P.6, atas bukti surat tersebut, maka harus dinyatakan bahwa Ma’mur, BA bin H. Ladami telah meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2011, dan dinyatakan pula sebagai pewaris (muwaris), sehingga petitum permohonan Pemohon angka 2 patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa dalam posita angka 2 yang dituangkan dalam petitum angka 3, Pemohon menerangkan bahwa Pemohon dan adiknya yang bernama Munif Rahman adalah anak kandung dari Ma’mur dan Masita; Menimbang, bahwa yang mendasari posita dan petitum tersebut adalah karena semasa hidupnya Ma’mur, BA bin H. Ladami dan Masita binti Musa telah dikaruniai 2 orang anak yang masing-masing bernama Siti Hardianti (Pemohon) dan Munif Rahman, hal ini diperkuat dengan bukti P.3 dan P.4 serta diperkuat juga dengan keterangan saksi I dan saksi II Pemohon, dan oleh karena tidak ada akta otentik atau bukti dan atau keterangan lain yang dapat menunjukan sebaliknya, maka berdasarkan Pasal 174 ayat (1) huruf a dan ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon dan adiknya adalah sebagai eigen hoofden, sehingga petitum angka 3 tersebut harus dikabulkan oleh Majelis Hakim dengan menetapkan ahli-ahli waris almarhum Ma’mur, BA bin H. Ladami dengan kedudukan sebagai berikut : (anak kandung perempuan); (anak kandung laki); Sedangkan Masita binti Musa telah bercerai hidup dengan Ma’mur, BA bin H. Ladami, meskipun saat meninggalnya pewaris (Ma’mur, BA bin H. Ladami) mantan istri (Masita binti Musa) masih hidup, namun karena keduanya putus hubungan sebagai suami istri karena bercerai saat pewaris masih hidup, maka putus pula hubungan kewarisan antara keduanya, sehingga keduanya tidak dapat saling
10
mewarisi, atas dasar itu pula Majelis Hakim memandang bahwa Masita binti Musa selaku mantan istri/janda cerai hidup tidak termasuk ke dalam kategori ahli waris yang berhak mendapatkan warisan dari pewaris, sehingga yang berhak mendapatkan warisan hanya anak-anaknya saja sebagaimana telah terurai di atas sepanjang tidak ada pihak yang dapat membuktikan sebaliknya; Menimbang, bahwa dalam posita permohonan angka 5 dan 6 disebutkan bahwa pewaris (Ma’mur, BA bin H. Ladami) adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil, hal ini terbukti dalam bukti P.7 dan P.8, pewaris selain meninggalkan ahli waris, telah pula meninggalkan harta peninggalan berupa Asuransi di PT. Prudential Life Assurance, dan asuransi tersebut atas nama tertanggung Ma’mur, BA bin H. Ladami (pewaris) dengan penerima manfaat Siti Hardianti (Pemohon) dan Munif Rahman, oleh karena itu Majelis Hakim menyatakan bahwa asuransi di PT. Prudential Life Assurance tersebut adalah sebagai harta peninggalan dari pewaris; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon dan Munif Rahman sebagaimana tersebut di atas telah ditetapkan oleh Majelis Hakim sebagai ahli waris dari Ma’mur, BA bin H. Ladami, maka berdasarkan Pasal 175 ayat (1) dan ayat (2), seluruh harta peninggalan pewaris jatuh kepada para ahli warisnya untuk dibagikan setelah di potong untuk membayar seluruh biaya pemakaman dan membayar hutang-hutang pewaris; Menimbang, bahwa terhadap keterangan Pemohon serta alat-alat bukti saksi atau keterangan saksi-saksi selain apa yang telah dipertimbangkan tersebut di atas, yang
tidak
relevan
dengan
pokok
perkara,
Majelis
Hakim
tidak
perlu
mempertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa perkara ini bersifat ex-parte, dimana seluruh kepentingan ada pada Pemohon, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada Pemohon, yang jumlahnya akan disebutkan dalam diktum penetapan di bawah ini;
11
Memperhatikan pasal-pasal perundang-undangan
dan hukum syari’ yang
berkaitan, Majelis Hakim menjatuhkan penetapan sebagai berikut: MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Menyatakan, Ayah kandung Pemohon telah meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2011 sebagai pewaris (muwarits.); 3. Menetapkan ; 3.1. (anak kandung perempuan); 3.3. (anak kandung laki-laki); Masing-masing sebagai ahli waris dari Ayah kandung Pemohon; 4. Membebankan
kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 191.000,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Demikian Penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Donggala pada hari Senin, tanggal 30 Januari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, oleh Drs. H. Rahmatullah, M.H. sebagai Ketua Majelis, Adi Martha Putera, S.H.I, dan Ade Ahmad Hanif, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota dibantu oleh Bulgis, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, penetapan mana pada hari itu juga diucapkan oleh ketua Majelis dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan Panitera Pengganti tersebut dan dihadiri pula oleh Pemohon; KETUA MAJELIS, ttd, Drs. H. RAHMATULLAH, M.H.
12
HAKIM ANGGOTA I,
HAKIM ANGGOTA II,
ttd,
ttd,
ADI MARTHA PUTERA, S.H.I.
ADE AHMAD HANIF, S.H.I.
PANITERA PENGGANTI, ttd,
BULGIS, S.Ag Perincian Biaya Perkara : -
Pendaftaran
Rp.
30.000,-
-
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
-
Panggilan Pemohon
Rp. 100.000,-
-
Redaksi
Rp.
5.000,-
-
Materai
Rp.
6.000.-
Jumlah
Rp. 191.000,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). SALINAN SESUAI ASLINYA. Pengadilan Agama Donggala Panitera,
MAHFUDZ, S.H.