ONE “Nggak, gue gak mau ikut.” Sergah Tamara. “Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh lo,” bujuk Vista. “Iya bener, gue gak mau tau alasan lo kenapa, yang penting lo harus ikut ke party itu Ra” balas Sherly. Tamara mendengus kesal. “Sher, Vis, gue mohon dengan sangat sama kalian, gue gak mau ikut ke pesta topeng itu. Buat apa? Gue kan cewek, nanti juga pasti ada yang dateng kok” “Ya ampun Tamaraaaa, lo udah jomblo berapa lama? Sampai-sampai lo jomblo berjamur kayak gini, ya kali lo mau jomblo seumur hidup?” bantah Sherly. Tamara melotot mendengar sahabatnya berkata seperti itu. “Gila aja lo!” tukasnya.
“Ya makanya, lo ikut ke pesta topeng itu, toh tambah-tambah kegiatan lo aja, biar ga suntuk diem mulu di rumah.” Sambung Vista. Tamara menghela napas panjang. Vista dan Sherly berusaha membujuk supaya Tamara setuju dengan keputusan mereka. “Doi kalian gak marah kalau kalian datang ke pesta topeng itu?” “Enggak kok, kita semua punya komitmen masing-masing. So, tenang aja kali” jawab Sherly. “Ya udah, gue mau. Tapi inget, gue datang kesana cuma karena kalian, bukan ajang cari jodoh.
Ogah deh gue cari jodoh disana” jawab Tamara dengan nada yang sedikit kesal. “Yesssss!” -o0o-
2
Dengan rasa sedikit terpaksa, Tamara bersiap-siap untuk menghadiri pesta topeng tersebut. Jika karena bukan sahabatnya, ia takkan datang ke pesta tersebut. “Gue single karena bukan gue gak laku juga kali. Ini prinsip” ucap Tamara sambil mencari dress yang cocok untuk ia gunakan malam ini. “Kalau bukan karena mereka, ogah banget gue datang ke acara begituan. Mending juga
shopping sendirian. Hih sebel……” Belum selesai mendumel, terdengar suara pintu kamar terbuka. “Siapa yang masuk? Kok nggak ketuk dulu sih” Sambil menenteng dress andalannya, Tamara menghampiri pintu kamarnya, siapa yang berani membuka tanpa mengetuk pintu dahulu. Ya
ampun belum selesai gue kesel gara-gara pesta topeng, lah ini pintu kamar siapa yang buka. 3
“Haiiiii Tam! Lo belum siap-siap?” Sepertinya Tamara mengenali suara tersebut. “Buruan lo dandan yang cantik, kita bisa telat nih” “Iya sebentar” Tamara menghela napas, ternyata dua sahabatnya yang datang. Kebiasaan, datang ke kamar selalu saja tidak mengetuk pintu kamar terlebih dahulu. Diantara mereka, memang hanya Tamara yang belum memiliki pasangan. Padahal, diantara mereka, yang bisa dibilang paling sempurna adalah Tamara. Sherly juga sih, dia cantik, putih, mata sedikit sipit, tetapi sedikit telmi. Vista, dia cantik, putih, tinggi badan sedang seperti cewek lainnya, dan dia paling bijaksana diantara 2 sahabatnya yang lain, dan dia juga yang paling awet sama pasangannya. Sedangkan Tamara, dia putih, cantik, sipit, berambut badai kalau kata anak-anak jaman 4
sekarang, tinggi banget dibandingkan cewek-cewek umum lainnya, dan terkenal smart di lingkungan kuliahnya. Mereka saat ini sedang menjalani kuliah dan menjadi siswa tingkat akhir di salah satu Universitas yang ada di kota mereka tinggal, dengan jurusan yang berbeda. Mereka kenal saat pertama kali masuk kuliah. Mereka sudah menganggap satu sama lain adalah saudara. Tak heran jika mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi, dan selalu membagi suka duka mereka. -o0oSuasana pesta topeng sangat meriah sekali. Tapi suasana ini tak membuat Tamara senang menghadiri pesta tersebut. Tamara memasang muka sedikit kesal.
5
“Sher, Vis, pacar kalian ikut pesta topeng juga?” Sherly tersenyum malu, “Iya hehe” “Ah kalian nggak asyik. Gue jadi kacang malam ini, tau gini gue nggak akan ikut. Mending dirumah, gue kira lo pada nggak bawa pasangan” jawab Tamara kesal. Seketika Tamara membuang muka terhadap Vista dan Sherly. “Jangan ngambek dong, malam ini bakalan jadi malam yang special buat lo” bujuk Vista. “Special? Special darimana? Nggak asyik nih kalian” “Alvin mau ngenalin lo sama sahabatnya” bisik Vista. Tamara melongo, menatap mata Vista. “Jadi maksud lo? Gue mau dicomblangin sama sahabatnya Alvin gitu? Dijodohin gitu?”
6
Vista dan Sherly mengangguk dan tersenyum. “Gila ya kalian! Parah tingkat dewa nih mainannya” “Sssstttt, tenang dulu. Dia baik kok, lagian lo mau sampai kapan single mulu?” bujuk Vista supaya Tamara tetap tenang, dan setuju atas pilihan mereka. “Terus Dika gimana Sher?” “Dia nyusul kesininya” “Lo malam ini pulang kemana?” tanya Sherly. “Apartemen,” “Good!” teriak Sherly dan Vista, sambil mengacungkan jempol mereka. Tamara hanya bisa mengikuti permainan kedua sahabatnya, meskipun dengan rasa terpaksa. 7
Sambil menyeruput soft drink yang sudah disediakan di dessert table, Tamara hanya bisa memandang sekelilingnya. Risih. Iya, Tamara risih dengan acara itu. “Nah itu dia datang!” ucapan itu membuyarkan lamunan Tamara, sehingga ia tersedak oleh soft drink-nya yang sedang ia nikmati bersama lamunannya yang kosong. “Uhukk uhukkk. Apaan sih Vis? Ngagetin orang mulu lo,” “Yeee, lagian suruh siapa ngelamun sambil minum coba? Tuh Alvin udah dateng, bareng sahabatnya” sambil menyikut Tamara menunjukkan telunjuknya kea rah Alvin datang. “Malam semua” sapa Alvin dan sahabatnya, diikuti Dika dibelakangnya.
8
“Oh iya, gue mau ngenalin sahabat gue sama lo Tam” tanpa basa-basi, Alvin to the point maksud dia datang ke pesta ini. “Oh hai” sapa Tamara dengan nada yang terbata. “Hai” sapa lembut cowok itu. “Daripada penasaran, mending buka deh topeng kalian. Biar sama-sama pandangan pertama. Iya nggak? Hahaha” ledek Dika. Semuanya terbahak kecil. Tamara hanya terdiam kesal. Sedangkan cowok itu, stay cool. Dia santai menanggapi Alvin bertingkah seperti itu.
Apaan sih? Nggak lucu juga kali permainan kalian , gumam Tamara dalam hati. Ini apaan lagi cowok so’
kegantengan banget, lagi-lagi Tamara ngedumel di dalam hatinya. “Udah jangan banyak lama. Buka dong topengnya” bujuk Vista. 9
Dengan perlahan dan bersamaan Tamara dan si cowok itu membuka topengnya. Sontak mereka kaget, melihat siapa dia yang sebenarnya berada didepannya. “HAH? JADI LO?” “Jadi ini Vin temen lo yang mau lo kenalin ke gue? Dia cowok pembohong!” teriaknya. Membuat semua para hadirin pesta topeng serentak menoleh kearah mereka dan memperhatikan mereka. “Apa lo bilang? Gue pembohong? Saring kata-kata lo! Kita udah nggak pernah ketemu, dan baru kali ini kita ketemu lagi. Enak aja lo ngatain gue cowok pembohong” sergah cowok itu dengan nada yang tak mau kalah. Vista dan Sherly berusaha menenangkan Tamara. “Ssstt, malu kali dilihatin banyak orang. Jadi kalian sama-sama kenal?” 10