LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh: BUDI RAHARJO NIM X8806501
PROGRAM STUDI PJJ S1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DESEMBER, 2009
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian
Penggunaan
Media
Gambar
untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar IPASiswa Kelas IV SDN 7
Sragen Tahun Pelajaran
2009/2010 2. a. Mata Pelajaran b. Bidang Kajian
IPA Alat bantu, media dan sumber belajar
3. Peneliti a. Nama
BUDI RAHARJO
b. NIM
X8806501
c. Program Studi
PJJ S1 PGSD
d. Jurusan
Ilmu Pendidikan
e. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
f. Institut/Universitas
Universitas Sebelas Maret Surakarta
g. Alamat rumah:
Cantelkulon RT. 04/23, Sragenkulon, Sragen
Nomor telepon/HP
081548692914
Email:
[email protected]
4. Lama Penelitian
6 Bulan/dari bulan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009
5. Biaya yang diperlukan:
-
ii
Surakarta,
Desember 2009
Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Nur Issetyawati, A.Ma.Pd. NIP. 19520810 197501 2 006
Budi Raharjo NIM. X8806501
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SDN 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”. Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Supervisor
Dra. Siti Istiyati, M.Si. NIP. 19610819 198603 2 001
Nur Issetyawati, A.Ma.Pd. NIP. 19520810 197501 2 006
iv
ABSTRAK
Budi Raharjo 2009: Laporan Penelitian Tindakan Kelas “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa penggunaan metode dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan langkah-langkah menyusun rencana dan mengadakan refleksi. Teknik sampling penelitian ini adalah studi populasi dengan alasan bahwa semua populasi yang ada dijadikan sample tanpa menyeleksi informasi, sebagai sample adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah siswa: 42 anak. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi langsung dan hasil nilai tes, analisis data, diskriptif, kualitatif didukung dengan hasil rata-rata nilai prestasi pada siklus I sebesar 6,5 pada siklus II sebesar 6,7 sedangkan hasil rata-rata nilsi prestasi siklus I sebesar 6,8 pada siklus II sebesar 7,5. Pada proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
v
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar. Tugas PTK ini tersusun berkat dorongan pengarahan dari bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih Kepada: 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas.
2.
Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang selalu memberikan petunjuk dan arahan.
3.
Dra Siti Istiyati M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.
4.
Nur Issetyawati selaku Guru Pamong/Kepala Sekolah yang yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.
5.
Bapak/Ibu Guru dan Penjaga SDN 7 Sragen yang telah memberikan kemudahan, masukan, bimbingan, dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.
6.
Segenap sahabat, handai taulan, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama kepada penulis demi terselesaikannya Laporan PTK ini. Penulis menyadari bahwa tugas PTK ini jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas.
Surakarta, Desember 2009
Peneliti
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .........................................
3
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
D. Manfaat Hasil Penelitian ...............................................................
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori .................................................................................
5
B. Temuan hasil Penelitian yang Relevan ........................................
9
C. Kerangka Pikir .............................................................................
9
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................
11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
12
B. Subyek penelitian .........................................................................
12
C. Prosedur penelitian ......................................................................
13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................
16
B. Pembahasan .................................................................................
26
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
28
B. Saran ............................................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
29
vii
DAFTAR TABEL
No
Nama
Uraian
1
Tabel IV.1
2
Tabel IV.2 Hasil Rata-rata Sebelum Siklus
24
3
Tabel IV.3 Hasil Rata-rata Siklus 1
24
4
Tabel IV.4 Hasil Rata-rata Siklus 2
25
Hasil Siklus (Sebelum, Siklus 1 dan Siklus 2)
viii
Hal 23
Ket
DAFTAR GAMBAR
No
Nama
Uraian
Hal
1
Gambar II. 1
Kerangka Pemikiran
10
2
Gambar III. 1
Siklus I & 2
15
3
Gambar IV. 1
Grafik Siklus I & 2
25
ix
Ket
LAMPIRAN
No
Nama
Uraian
1
Lampiran A
Perangkat Pembelajaran
30
2
Lampiran B
Instrumen Penelitian
40
3
Lampiran C
Personalia Penelitian
52
4
Lampiran D
Curriculum Vitae Peneliti
53
5
Lampiran E
Data Penelitian
54
x
Hal
Ket
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar IPA pada konsep Pengelompokkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen untuk tahun pelajaran 2008/2009 belum memuaskan karena rata-rata hasil ulangan harian 65, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA adalah 67. Di samping itu, mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam mata pelajaran Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 7
Sragen, pada semester I Tahun Pelajaran
2008/2009, diduga penyebab timbulnya masalah adalah sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran IPA kurang menarik dan kurang kondusif. 2. Guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan konsepkonsep dasar IPA kepada siswa, khususnya pada konsep Pengelompokkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya. 3. Belum semua guru mampu membuat dan atau menggunakan alat peraga yang sesuai untuk membantu menanamkan konsep-konsep IPA. Keadaan tersebut di atas jika tidak segera diperbaiki akan menjadi masalah yang besar karena pengetahuan siswa tentang pengelompokan hewan menjadi dasar untuk belajar selanjutnya. Proses belajar mengajar yang kurang menarik menyebabkan siswa kurang perhatian dalam pembelajaran. Menurut Sri Anitah (2008:13) Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak media ini tidak tembus cahaya (non transpotasi makamtidak dapat di pantulkan pada layar namun media itu hanya digunkan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun pengunaanya. Menurut M. Djauhar Siddiq (2008 : 21) Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Beberapa fungsi dari media
xi
pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: 1. Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran; 2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik; 3. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif; 4. Menjangkau sasaran yang luas; 5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang. 6. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang telah dimodifikasi 7. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut: 1. Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. 2. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
xii
3. Karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. 4. Karakteristik
yang
keempat
adalah
senang
merasakan
atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsepkonsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsifungsi badan, per jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini
penulis akan
menggunakan media gambar hewan untuk meningkatkan kemampuan pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Perumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negerri 7 2009/2010?
xiii
Sragen Tahun Pelajaran
2. Pemecahan Masalah Penerapan penggunaan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Sragen Tahun Pelajaran
2009/2010. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. D. Manfaat Hasil Penelitian. Secara teoritis, penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen. Secara praktis, penggunaan media gambar hewan mempunyai manfaat, yaitu: 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan motivasi belajar IPA. b. Meningkatkan motiwasi pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya. 2. Bagi Guru a. Meningkatnya pengetahuan guru. b. Menambah wawasan baru. 3. Bagi Instansi / Sekolah a. Tercapainya tujuan pembelajaran yang berartimeningkatnya kualitas pendidikan. b. Kebermaknaan pembelajaran IPA.
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Kajian Teori 1. Hakekat Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 22) Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku setiap arah. Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. b. Macam-macam Motivasi Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 23) dari sudut sumbernya, motivasi dibagi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadikan kebutuhannya. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua dan lain sebagainya. c.
Motivasi belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu.
xv
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan
tertentu,
sehingga
seseorang
berkeinginan
untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Menurut Hilgrads dan Bower (furdyarto, 2002) dalam H. baharuddin, (2008:13) Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklarifikasikan sebagai berikut : 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik (Hamzah B. Uno, 2008:23) Secara umum munculnya motivasi seseorang individu disebabkan adanya hirarki kebutuhan (need). Kebutuhan akan pembelajaran seseorang
yang
menyebabkan
seseorang
berusaha
untuk
menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk mencapai tujuan diperlukan proses pembelajaran. Dengan demikian, motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong seseorang siswa (peserta didik) dan guru (pendidik) melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentuan.
xvi
2. Pembelajaran IPA SD a. IPA Menurut Leo Sutrisno dkk. (2007 : 19) IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk (kesimpulannya betul). b. Tujuan IPA Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip
dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
xvii
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. c. Ruang Lingkup IPA Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut. 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 3. Hakekat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Menurut Arif S. Sadiman dkk. (2002 : 6) Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke orang lain yang tidak ada dihadapannya. (Basuki Wibowo, 1993 : 7). b. Fungsi Media Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: 1) Berperan
sebagai
komponen
yang
membantu
mempermudah/memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran; 2) Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik;
xviii
3) Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif; 4) Menjangkau sasaran yang luas; 5) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang. 6) Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang telah dimodifikasi 7) Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. (M. Djauhar Siddiq, 2008 : 21). Berdasarkan dari kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk memudahkan menyampaikan informasi kepada siswa. F. Temuan hasil Penelitian yang Relevan Dari berbagai sumber dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat berfungsi sebagai alat bantu belajar siswa sehingga siswa dapat lebih mudah untuk mempelajari materi pelajaran. Dengan kata lain, ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan
media
pembelajaran
akan
menentukan
keberhasilan
pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena siswa akan lebih terbantu dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran.
C. Kerangka Pemikiran Setelah memahami teori-teori yang dikembangkan di atas, selanjutnya penulis akan menguraikan kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut:
xix
Kondisi Awal Siswa telah memiliki kemampuan awal dari hasil pengalaman
GURU KONVENSIONAL
Cara lama
Tindakan
Pre Tes 61 %
Cara baru
Guru Memberi motivasi belajar
Siswa
Memberi penguatan Memperjelas Tujuan Belajar, Ketekunan Belajar
Guru dengan Media gambar
Pengetahuan yang lama, diproses menjadi bagian-bagian, melalui media gambar, berpikir kritis, timbul motivasi belajar dan ide, pengetahuan lebih bermakna
Siklus I Meningkat 73 % Siklus II Meningkat 78 %
Kondisi AaKHIRakh
Motivasi Belajar IPA Meningkat
Gambar II. 1. Kerangka Berpikir
xx
G. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas didapatkan hipotesis sebagai berikut : “Dengan menggunakan media gambar diduga dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”.
xxi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN H. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di SDN 7 Sragen
Kecamatan Sragen, obyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 7 Sragen
Adapun alasan
penelitian ini adalah : a. Prestasi belajar siswa SDN 7 Sragen kurang baik. b. Hasil belajar IPA yang terus menurun. c. Membuat anak lebih tertarik belajar IPA. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2009 I. Subjek Penelitian. Subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester I dengan jumlah siswa 42 anak. 1. Sumber Data Data yang diinformasi dikumpulkan akan diperoleh data kualitatif. Data tersebut diambil dari berbagai sumber: a. Nara sumber terdiri dari siswa dan guru kelas IV SDN 7 Sragen. b. Arsip nilai. c. Hasil pengamatan motivasi. d. Hasil belajar IPA. e. Hasil praktik penggunaan media gambar. 2. Teknik Pengumpulan Data
xxii
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi yang dilakukan meliputi keaktifan dalam mengikuti pelajaran dalam proses belajar mengajar. b. Wawancara: untuk mengungkapkan motivasi belajar IPA siswa. c. Pencatatan Arsip dan Dokumen
3. Indikator Kinerja Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis menetapkan indikator kinerja: a. Rata-rata motivasi belajar IPA siswa 85 %. b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 70%. J. Prosedur Penelitian a. Siklus I 1) Rencana: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. b) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran gambar hewan. c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing, kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus. d) Membuat instrumen observasi. e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan: a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran
gambar
hewan
pada
konsep
pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya. b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran gambar
hewan
pada
konsep
berdasarkan jenis makanannya.
xxiii
pengelompokkan
hewan
3) Observasi: a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran. b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi pembelajaran.
4) Evaluasi dan Refleksi : Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan
observasi
yang
dikolaborasikan
dengan
Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus II. b. Siklus II 1) Rencana: a) Mengumpulkan data yang diperlukan. b) Perbaikan rencana pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran gambar hewan. c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing, kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus. d) Membuat instrumen observasi. e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan: a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran
gambar
hewan
pada
konsep
pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan lebih ditingkatkan lagi. b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran gambar
hewan
pada
konsep
pengelompokkan
hewan
berdasarkan jenis makanannya. 3) Observasi: a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran.
xxiv
b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi pembelajaran. 4) Evaluasi dan Refleksi : Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan
observasi
yang
dikolaborasikan
dengan
Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini:
Gambar III. 1 Siklus 1 & 2
xxv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Perencanaan Pada pelaksanaan kegiatan tindakan pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen. Kab. Sragen. Peneliti sebelumnya mengadakan wawancara pada tanggal 14 Agustus 2009 dengan kepala sekolah dengan teman sejawat serta siswa untuk menemukan kendala-kendala yang kurang sesuai dengan proses pembelajaran IPA. Upaya untuk memperoleh berbagai informasi peneliti juga mengadakan observasi, pengamatan dan wawancara baik di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga secara matang dapat menemukan permasalahan dan pemecahannya. Adapun langkah yang ditempuh adalah: 1. Merancang pembelajaran dengan menggunakan media gambar 2. Menyusun masalah untuk di kelas. 3. Menyusun soal-soal pemecahan masalah untuk tugas rumah. 4. Menyusun soal-soal untuk evaluasi. 5. Menyiapkan lembar evaluasi siswa. 6. Menyiapkan lembar penilaian. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I di mulai pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2009. 1. Pra pendahuluan ( 5 ) Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa, absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran. 2. Kegiatan awal ( apersepsi 5 ) Pre tes secara lesan/mencongak. 3. Kegiatan inti ( 50 ) a. Penjelasan penggunaan media gambar IPA b. Beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas. c. Pemberian konsep pemecahan masalah serta menklarifikasikan konsep yang belum jelas.
xxvi
d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok mengambil LKS dalam pemecahan masalah. e. Pemecahan masalah tiap kelompok dalam soal IPA untuk mencari solusi yang termudah untuk mangerjakan berdasarkan pengalaman di dalam kelas dan di luar kelas. f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan menari kesimpulan serta tanya jawab. i. Sisw mengarjakan evaluasi secara individu. j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis waktu yang di tentukan. 4. Kegiatan akhir ( 10) a. Saran pesan penguatan materi. b. Pemberian PR. c. Siwa yang kurang 66 melakukan remidi perbaikan. d. Siswa lebih 66 melakukan pengayaan. 3. Identifikasi Kendala Dan Masalah Yang Muncul Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Untuk Siklus I. Kendala dalam proses pembelajaran. a. Dalam diskusi siswa yang aktif hanya di dominir anak yang pandai saja karena sifat idealismenya masih tinggi, sedang yang kurang mampu hanya diam atau gaduh. b. Siswa belum semuanya memahami pemecahan masalah karena belum tahu makna kalimat yang mereka hadapi. c. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah karena untuk memperjelas makna kalimat dalam pemecahan masalah. d. Keterbatasan alat peraga sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran saling berebutan. e. Hasil pembelajaran belum maksimal karena yang mencapai nilai KKM 66 belum mencapai 70% sehingga perlu mengadakan siklus II. f. Ada siswa yang tidak peduli terhadap PR sehingga pengerjakanya di lakukan di kelas. ( perlu penanaman pembiasaan yang disiplin )
xxvii
4. Rancangam Strategi Penyelesaian Masalah Dan Paparkan Langkah –Langkah Implementasi Strategi Penyelesaian Siklus I. a. Siswa yang pandai disamaratakan di setiap kelompok harus ada, agar dapat membantu siswa yang lemah (tutor sebaya). b. Pemahaman makna kalimat diperjelas agar tidak menimbulkan Ferbalisme anak yang kurang mampu. c. Guru mengurangi metode ceramah agar dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk memecahkan masalah. d. Membuat alat peraga sendiri secara sederhana, siswa dapat ikut peran serta (direnovasi). e. Penanaman pembiasaan untuk memahami konsep dasar IPA tentang penggolongan makanan hewan secara mendetail. f. Penjelasan langkah-langkah agar siswa tidak rancu dan paham untuk dari berbagai makanan hewan. g. Berusaha secara maksimal agar tercapai KKM 66,70% ke atas. h. Penanaman pembiasaan yang disiplin dalam pengerjaan PR di rumah. 2. LAPORAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II A. PERENCANAAN Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan hasilnya belum memuaskan maka diadakan siklus II yang dilaksanakan hari Kamis tanggal 17 September 2009. Sebelum mengadakan kegiatan pembelajaran siklus II mengadakan diskusi dengan supervisor dalam hal ini kepala sekolah beserta teman sejawat untuk membahas masalah yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan identifikasi masalah yang timbul pada siklus I maka upaya dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut. (1) Membuat rancangan perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus II. (2) Mengulang tugas kelompok dalam pemecahan masalah untuk dikelas. (3) Mengulang pembuatan soal-soal dalam pemecahan masalah untuk PR. (4) Mengulang tes evaluasi.
xxviii
(5) Menyusun kembali lembar evaluasi. (6) Menyusun lembar penilaian. (7) Mengadakan refleksi II.
B. TINDAKAN SIKLUS II Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada hari kamis tanggal 17 September 2009 1. Pra pendahuluan (5) Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa, absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran 2. Kegiatan awal apersepsi (10) Pre tes secara mencongak 3. Kegiatan inti (40) a. Penjelasan sebagai acuan untuk pemecahan masalah b. Beberapa siswa mengerjakan tugas IPA di depan kelas c. Pemberian
konsep
pemecahan
masalah
serta
mengklarifikasikan konsep yang belum jelas d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok mengambil LKS dalam pemecahan masalah e. Pemecahan masalah tiap kelompok untuk mencari solusi yang termudah untuk mengerjakan berdasarkan pengalaman di dalam kelas dan diluar kelas f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan menarik kesimpulan serta Tanya jawab i. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis waktu yang ditentukan
xxix
4. Kegiatan akhir (15) Saran, pesan, penguatan materi Pemberian PR Siswa yang kurang 66 melakukan remidi/pebaikan (Hanya 5 siswa) Siswa yang lebih 66 melakukan pengayaan (37 siswa)
UPAYA TINDAKAN DALAM SIKLUS II 1. Mengaktifkan semua anak dengan jalan memberikan motivasi terutama siswa yang lemah 2. Memberikan/penjelasan makna soal-soal yang berkaitan dengan hewan 3. Mengurangi metode ceramah 4. Menambah alat peraga 5. Pemahaman dasar secara detail dengan memperbanyak latihan/driil 6. Memperjelas metode 7. Pencapaian KKM secara maksimal 8. Penanaman pembiasaan mengerjakan PR secara rutin di rumah
C.
OBSERVASI/PENGAMATAN Observasi dilaksanakan pada hari dimana kegiatan sedang berlangsung yang meliputi keaktifan siswa setiap individu dalam performan di dalam kelompoknya.
D. ANALISA Reduksi data Dari pengamatan data Guru dan Siswa yang didapat hasilnya I seleksi dan difokuskan ke arah tujuan penelitian. Data yang berhubungan dengan siswa dikelompokkan kedalam pendukung a. Data siswa yaitu : 1. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas
xxx
Semua kelompok rata-rata sudah aktif hanya satu, dua yang kurang tetapi sudah mendapat perhatian khusus untuk diberikan motivasi. Sehingga lebih baik dari siklus I 2. Keaktifan siswa dalam membahas tugas Karena pengalaman dari siklus I siswa telah mengenal cara memahami makna kalimat maka siswa dapat memecahkan masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat memecahkan masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat lebih paham 3. Nilai yang diperoleh dalam siklus II ini sudah lebih baik dan meningkat, karena nilai KKM 66 sudah melebihi 70% sehingga peneliti merasa berhasil b. Data guru yaitu : 1. Kegiatan memberikan tugas Dalam pemberian tugas diharapkan siswa dilibatkan penuh dalam persiapan pembelajaran, menyiapkan media, sumber pelajaran, LKS, serta membuat alat peraga sederhana 2. Kegiatan membahas tugas Dalam membahas tugas guru telah mengurangi metode ceramah sehingga siswa bisa mandiri aktif dan memanfaatkan waktu dengan baik 3. Kegiatan memotivasi siswa Sambil observasi masing-masing siswa dalam kelompoknya guru memberikan motivasi secara umum dan penekanan terhadap siswa yang lemah sehingga siswa yang lemah mendapat
perlakuan
kemampuan
untuk
kelompoknya
xxxi
khusus
agar
memecahkan
dapat
meningkat
masalah
dalam
KESIMPULAN Dari kajian data untuk siklus II ini bahwa Media gambar dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kelas IV SD Negeri 7 SRAGEN
REFLEKSI DATA Hasil analisa tersebut di atas dapat dikaji dalam keberhasilan siklus II dan memperhatikan kegagalan siklus I
xxxii
Tabel IV.1 : Hasil Siklus (Sebelum, Siklus 1 dan Siklus 2) DATA HASIL PENILAIAN SEBELUM SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II TANGGAL 20 AGUSTUS, 17 SEPTEMBER 2009 KELAS IV SD NEGERI 7 SRAGEN No
Nama
Sebelum
Siklus I
Siklus II
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Adimas Tresna M Ailiviul Febrimilinia Alif Marthendra Alif Arifan Andhika Wahyu. P Andi Winarno Andini Nur. R Anis Sulalah Anis Susanti Anita Wulandari Aprilia Putri. N. W Aroy Indrayana Aulia Rachman. M Azzah Pratiwi Bagas Budi. S Bellaia Giyantama Bernando Yogi Candra Sari. A. W Dani Anan. N Deva Eka. R Dewi Lestari Edwar Candra. S Eka Febri. M. R Fadila Merlin Fahrizal Ade Putra Fajar Ramadani. S Ika Wahyuningtyas Ilma Wa’ajri Korim Iswanda Azizyahroni Kalisa Azhar Aganis Laila Nur Robiah Oktafia Nurjanah Pragola Murbodanto Putri Alfia Rahmah Rahayu Sulistyaningsih
53 55 60 60 60 62 60 60 60 65 58 60 60 63 60 65 65 65 60 65 60 60 60 62 65 60 60 60 62 61 65 64 64 54 65
65 70 70 70 70 80 70 65 70 80 70 70 70 70 75 70 75 75 70 75 70 70 80 80 75 65 80 80 65 70 70 75 65 70 80
70 70 80 70 75 85 75 75 70 85 75 75 70 70 80 75 80 80 75 80 75 75 90 90 85 90 90 90 75 75 75 80 75 80 90
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
xxxiii
36 37 38 39 40 41 42
·
Sekar Ayu Indraswati Yonny Anggara Putra Tsamara Hasna Dava Putra Nugraha Dewi Oktaviani Nurul Ramadyani Monica Indriana
60 64 62 60 61 60 62
75 65 70 70 65 70 70
80 75 80 75 70 80 70
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Rata-rata
61
73
78
100%
Sebelum melaksanakan siklus I siswa yang mendapat nilai : Jumlah nilai
Jumlah siswa
65
5
64
16
60
18
50
3
Nilai rata-rata : 61
42
Gambar IV. 2: Hasil Rata-rata Sebelum Siklus ·
Pelaksanaan siklus I siswa yang mendapat nilai :
Jumlah nilai
Jumlah siswa
80
9
75
6
70
21
65
6
Nilai rata-rata : 73
42
Gambar IV. 3: Hasil Rata-rata Siklus 1
xxxiv
·
Pelaksanaan siklus II siswa yang mendapat nilai :
Jumlah nilai
Jumlah siswa
80
18
75
16
70
8
Nilai rata-rata : 78
42
Gambar IV. 4: Hasil Rata-rata Siklus 2
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Sebelum
Siklus I
siklus II
Gambar IV.1 : Grafik siklus Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, sebelum dan sesudah dilaksanankan pada siklus I dan siklus ke II ternyata siswa sebanyak 42 sudah menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran IPA dinyatakan 100% tuntas. Pada kelas IV SD 7 Sragen.
xxxv
3 INDENTIFIKASI KENDALA DAN MASALAH YANG MUNCUL DALAM
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK
SIKLUS II 1. Siswa yang pandai dalam kelompok merasa jenuh karena materi merasa diulang-ulang 2. Siswa yang pandai sifat idialismenya tetap masih ada 3. Kelompok yang lemah terpengaruh kelompok yang pandai sehingga tergesa-gesa dalam pengerjaannya
4. MERANCANG DAN MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH, PELAKSANAAN PTKSIKLUS 2 BERISI RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMECAHAN 1. Merancang metode serta strategi yang variatif sehingga tidak jenuh 2. Memberikan sosialisasi terhadap siswa yang pandai secara khusus 3. Memantau kelompok yang lemah secara khusus
B. PEMBAHASAN Secara keseluruhan bahwa proses penelitian telah dilakukan secara bertahap mulai dari siklus I, II.
Perkembangan yang dicapai telah
menunjukkan hasil yang sangat signifikan, baik yang berhubungan dengan aktivitas mengajar guru maupun nilai ketuntas yang diraih siswa. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sangat dinamis dan senantiasa berusaha untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi, baik yang dialami guru maupun siswa. Untuk aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru, perubahan sgnifikan dirasakan dari kualitas pembelajaran dari cukup, menjadi baik dan akhirnya menjadi baik sekali berdasarkan nilai prosesntase yang terus berkembang dari kedua pengamat pembelajaran. Demikian pula dalam ketuntasan belajar siswa mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai akhirnya melebihi standar KKM yang ditentukan
xxxvi
Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang menggunakan media gambar dapat
meningkatkan
ketuntasan belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD NEGERI 7 Sragen, Kec. Sragen, Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. Keadaan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bahwa dengan siklus yang berulang-ulang melalui penggunaan metode dan materi yang sama dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara lebih berarti.
xxxvii
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengingat. Peningkatan kemampuan mengingat tersebut diawali dengan lebih meningkatnya gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan gairah yang tinggi siswa lebih tekun dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Ketekunan dan keseriusan merupakan modal bagi siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam mengingat. Akhirnya, dengan konsentrasi yang tinggi maka prestasi belajar akan lebih meningkat. Setelah membelajarkan banyak gambar bukan lagi satu kesulitan bagi guru Kelas/IPA, maka kekhawatiran terhadap rendahnya kemampuan mengingat tidak perlu lagi terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis dapat menyarankan pada para rekan guru agar mulai mencoba dan menerapkan media gambar untuk pembelajaran IPA. Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media gambar ini
memang ada
kelemahannya. Guru harus menyiapkan berbagai alat yang notebene termasuk mahal untuk ukuran sekolah-sekolah yang kurang mampu, misalnya LCD, komputer dan VCD-nya. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini sebenarnya guru dapat mengganti perangkat komputer dan LCD dengan VCD/DVD player beserta TV monitor biasa. Hanya saja kelemahannya haruslah dibutuhkan layar TV monitor yang berukuran cukup lebar sehigga semua siswa dapat melihat dengan cukup jelas. B. Saran-saran 1. Hendaknya guru lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan media gambar. 2. Hendaknya guru mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat segera dicarikan solusinya. 3. Hendaknya guru meminta bantuan kepala sekolah dan pengawas dalam menangani setiap permasalahan pembelajaran.
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Arif S. Sadiman dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Fajar Interpratama Offset. Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group. Basuki Wibowo. 1993. Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. M. Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Nabisi Lapono, dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Nana Sudjana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sri Anitah 2008. Media Pembelajaran. Surakarta PLPG.
xxxix