ANALISIS PENGARUH IKLAN TELEVISI, HARGA, KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN MEREK MIE SEDAAP (Studi Kasus pada Masyarakat Di Wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Budi Raharjo 109081000156 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013M
i
ANALISIS PENGARUH IKLAN TELEVISI, HARGA, KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN MEREK MIE SEDAAP (Studi Kasus pada Masyarakat di Wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Budi Raharjo NIM: 109081000156
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM
Muniaty Aisyah,Ir., MM
NIP.19490602 197803 1 001
NIP. 19780307 201101 2 003
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini, Selasa tanggal 7 Mei 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama
:
Budi Raharjo
2. NIM
:
109081000156
3. Jurusan
:
Manajemen
4. Judul Skripsi
:
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Harga, Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Merek Mie Sedaap (Studi kasus pada masyarakat Di Wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka diputuskan bahwa mahasiswa dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 7 Mei 2013
1. Dr. Lukman, M.Si NIP. 19640607 200302 1 001
(
)
2. Indo Yama Nasaruddin, MBA NIP. 19741127 2001121 1 002
(
3. Adhitya Ginanjar, SE., M.Si NIP. 19740810 2011 1 001
(
Ketua ) Sekretaris ) Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Rabu, 23Mei 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: Budi Raharjo : 109081000156 : Manajemen : Pengaruh Iklan Televisi, Harga, Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Merek Mie Sedaap (Studi Kasus pada Masyarakat Di sekitar Wilayah Kecamatan Cimanggis).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 24 Juli 2013
1. Prof.Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
(
2. Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA NIP. 19700106 2003 12 1 001
(
3. Dr. Yahya Hamja, MM NIP. 19490602 197803 1 001
(
4. Muniaty Aisyah, Ir., MM NIP. 19780307 201101 2 003
(
5. Ela Patriana, MM., AAAIJ NIP. 19690528 200801 2 010
(
) Ketua
) Sekretaris
) Pembimbing 1
) Pembimbing 2
) Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Budi Raharjo
No. Induk Mahasiswa
: 109081000156
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. 2. 3. 4. 5.
Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 24 juni 2013 Yang Menyatakan
(Budi Raharjo)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama
: Budi Raharjo
2.
Tempat tanggal lahir
: Jakarta, 10 Juni 1991
3.
Alamat
: Jl. Pondok Baru 1 No.3 RT 07 RW 11 Kel. Cijantung, Kec. Pasar Rebo, JakTim
II.
4.
Telepon
: 082310332723
5.
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1.
SDN Cijantung 10 Petang
Tahun 1997-2003
2.
SMP Dharma Bakti
Tahun 2003-2006
3.
SMAN 106 Jakarta
Tahun 2006-2009
4.
S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2009-2013
III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Santoso
2. Ibu
: Suboni
3. Alamat
: Jl. Pondok Baru 1 No.3 RT 07 RW 11 Cijantung, Pasar Rebo, Jaktim
IV.
PENGALAMAN ORGANISASI 2010 : Magang Di PT. Indo Digital
vi
ABSTRACT INFLUENCE OF TELEVISION ADVERTISING, PRICE, PRODUCT QUALITY ON PURCHASE DECISION AND THEIRS IMPACT ON CUSTOMER LOYALTY
This study aims to analyze how television advertising, price, product quality influence purchase decision and their impact on customer loyalty.the primary sample data was taken from 60 Mie Sedaap consumers in Cimanggis, Depok. The questionnaire containing 49 items of questions. This research using by convenience sampling and the analyze used in the researchis path analyze. The results showed that the only variable television advertising and price that significantly influence purchase decision. And besides It’s only television advertising, product quality and purchase decision variabel has positive impact on customer loyalty. Keywords: television advertising, price, product quality, purchase decision, and customer loyalty.
vii
ABSTRAK PENGARUH IKLAN TELEVISI, HARGA, KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan. Sampel yang digunakan adalah konsumen produk Mie Sedaap di Kecamatan Cimanggis, Depok. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 49 butir pernyataan yang disebarkan kepada 60 responden dengan pernyataan-pernyataan yang disesuaikan dengan variabelvariabel yang ingin diteliti yaitu iklan televisi, harga, kualitas produk. Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan path analysis Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel iklan televisi dan harga yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan selain itu hanya variabel iklan televisi, kualitas produk dan keputusan pembelian yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kata kunci: iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan konsumen, dan loyalitas pelanggan.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1.
Kedua orang tua, ayahanda Santoso dan ibunda Suboni yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentihentinya kepada penulis.
2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr. Ahmad Dhumiyati, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Bapak Dr. Yahya Hamja selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
6.
Ibu Muniaty Aisyah, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
7.
Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
ix
8.
Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
9.
Seluruh kakak-kakakku Janu Sunarto, Dwi Mulyaningsih, Agus Supriyanto yang telah memberikan semangat dan dukungan agar skripsi ini cepat selesai.
10. Seluruh teman-teman Manajemen D Angkatan 2009, terutama teman seperjuangan Arif Setiawan dan M. Nur Ichbal H. yang selalu menemani dalam suka dan duka. 11. Seluruh teman-teman Manajemen Pemasaran Angkatan 2009 yang selalu mengisi hari-hari menjadi menyenangkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen.
Jakarta, 24 Juni 2013 Penulis,
(Budi Raharjo)
x
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI. ......................................................... i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v ABSTRACT ..................................................................................................... vi ABSTRAK. ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 A. Latar Belakang Penelitian...................................................................1 B. Perumusan Masalah............................................................................10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................11 1. Tujuan Penelitian ...........................................................................11 2. Manfaat Penelitian. ........................................................................12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................14 A. Landasan Teori.................................................................................14 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). ..........................................14 a. Promosi (Promotion). ...........................................................15 1) Iklan Televisi. ..................................................................17 a) Pengertian Iklan Televisi. ...........................................17 b) Tujuan Iklan Televisi. .................................................19 c) Merumuskan Pesan Iklan............................................20 d) Kekuatan dan Kelemahan Iklan Televisi. ...................22 b. Harga (Price). .......................................................................23 1) Pengertian Harga. ............................................................23 2) Kebijakan Penetapan Harga.............................................25 3) Tujuan Penetapan Harga..................................................27 4) Strategi Penetapan Harga.................................................28 c. Produk. .................................................................................30 1) Kualitas Produk. ..............................................................31 a) Pengertian Kualitas Produk.........................................31 b) Dimensi Kualitas Produk. ...........................................32 d. Disribusi (Place). ..................................................................34 2. Perilaku Konsumen. ....................................................................35
xi
1) Pengertian Perilaku Konsumen. ...........................................35 2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen......36 3. Keputusan pembelian. .................................................................42 a. Proses Keputusan Pembelian Konsumen. ............................42 b. Tipe Perilaku dalam Pembuatan Keputusan Pembelian .............................................................................45 4. Loyalitas Pelanggan.....................................................................46 a. Pengertian Loyalitas Pelanggan. ..........................................46 b. Kategori Loyalitas. ...............................................................48 B. Penelitian Terdahulu. .......................................................................50 C. Kerangka Pemikiran.........................................................................52 D. Hipotesis Penelitian..........................................................................53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ......................................................56 A. Ruang Lingkup Penelitian................................................................56 B. Metode Penentuan Sampel. ..............................................................56 C. Metode Pengumpulan Data. .............................................................57 D. Metode Analisis Data. ......................................................................57 1. Uji Kualitas Data.......................................................................58 a. Uji Validitas. ......................................................................58 b. Uji Reliabilitas. ..................................................................58 2. Analisis Jalur (Path Analysis). ..................................................60 3. Hipotesis Statistik. ....................................................................61 a. Koefisien Determinasi (R2)................................................61 b. Uji Parsial...........................................................................62 c. Uji Simultan. ......................................................................64 d. Uji Pengaruh Langsung dan Tidak langsung .....................65 E. Operasionalisasi Variabel Penelitian................................................65 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. ....................................................69 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan......................................69 1. Sejarah Wings Food. .................................................................69 B. Karakteristik Responden. .................................................................73 C. Hasil dan Pembahasan......................................................................76 1. Uji Validitas dan Reliabilitas. ...................................................76 a. Uji Validitas. ......................................................................76 b. Uji Realibilitas. ..................................................................79 2. Analisis Deskriptif. ...................................................................80 a. Iklan Televisi......................................................................80 b. Harga. .................................................................................88 c. Kualitas Produk..................................................................94 d. Keputusan Pembelian.........................................................99
xii
e. Loyalitas Pelangggan. ........................................................105 3. Hasil Analisis. ...........................................................................111 1) Analisis Jalur (Path Analysis). ...........................................111 2) Menguji dan memaknai Sub-Struktur 1. ............................114 1) Koefisien Determinasi Struktur 1 . .............................114 2) Uji Parsial Struktur 1 ..................................................115 3) Uji Simultan Struktur 1...............................................121 4) Trimming Struktur 1 ...................................................123 c. Menguji dan memaknai Sub-Struktur 2 .............................125 1) Koefisien Determinasi Struktur 2 ...............................125 2) Uji Parsial Struktur 2 ................................................127 3) Uji Simultan Struktur 2...............................................134 4) Trimming Struktur 2 ...................................................136 d. Penghitungan Pengaruh......................................................142 1) Pengaruh Langsung.....................................................142 2) Pengaruh Tidak Langsung ..........................................143 3) Pengaruh Total ............................................................143 e. Pengujian Kesesuaian Model: Koefisien Q .......................144 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ....................................................149 A. Kesimpulan ......................................................................................149 B. Implikasi...........................................................................................150 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................153 LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL No Keterangan
Halaman
1.1 Tren Konsumsi Mie Instan Di Dunia, 2007-2010........................................3 1.2 Top Brand Index 2008-2012 ........................................................................8 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................50 3.1 Skala Likert ..................................................................................................60 3.2 Operasional Variabel Penelitian...................................................................66 4.1 Data Responden berdasarkan ya atau tidak mengkonsumsi Mie Sedaap ....73 4.2 Data Responden berdasarkan mengkonsumsi Mie Sedaap dalam sebulan .........................................................................................................74 4.3 Data Responden Menurut Jenis Kelamin.....................................................74 4.4 Data Responden Menurut Usia ....................................................................75 4.5 Data responden menurut Pengeluaran..........................................................75 4.6 Hasil Uji Validitas........................................................................................76 4.7 Hasil Uji Realibilitas ....................................................................................79 4.8 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi menginformasikan mengenai produk tersebut.............................................................................................80 4.9 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi membujuk pemirsanya untuk membeli produk tersebut..............................................................................81 4.10 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi mengingatkan kepada saya untuk membeli produk tersebut .................................................................81 4.11 Intensitas iklan Mie Sedaap di televisi sering ditayangkan, sehingga produk Mie Sedaap mudah diingat oleh saya ............................................82 4.12 Setelah menonton atau menyaksikan iklan Mie Sedaap di televisi, saya mudah memahami iklan Mie Sedaap.................................................83 4.13 Di dalam iklan Mie Sedaap disampaikan bahwa Mie Sedaap itu enak, praktis, dan mengenyangkan............................................................83 4.14 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi, bahwa produk Mie sedaap menunjukkan citra perusahaan yang baik..................................................84
xiv
4.15 Tampilan gambar (desain) dalam iklan Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya ............................85 4.16 Keserasian warna dalam tampilan iklan Mie Sedaap colorful sehingga enak dilihat ketika menontonnya................................................85 4.17 Kata-kata (suara) yang terdengar dalam iklan Mie Sedaap mudah dimengerti dan menarik perhatian saya untuk membeli produk tersebut.......................................................................................................86 4.18 Tayangan iklan Mie Sedaap lebih menarik dan atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya sehingga dapat mudah dipahami oleh saya........................................................................86 4.19 Penggunaan media televisi untuk iklan Mie Sedaap merupakan pemilihan media iklan yang tepat bagi saya ..............................................87 4.20 Model iklan pada iklan Mie Sedaap menarik dan membuat saya yakin bahwa Mie Sedaap lebih baik dibandingkan makanan mie instan lainnya .............................................................................................88 4.21 Harga yang ditepatkan mie sedaap sangat menentukan permintaan konsumen...................................................................................................88 4.22 Mie Sedaap mempunyai standarisasi harga yang dapat terjangkau bagi konsumen ...........................................................................................89 4.23 Mie Sedaap selalu menjaga harga dengan harga pesaingnya.....................90 4.24 Harga yang ditetapkan Mie Sedaap berdasarkan permintaan pelanggan...................................................................................................90 4.25 Harga yang ditetapkan Mie Sedaap dapat memaksimalkan pendapatan perusahaan ..............................................................................91 4.26 Mie Sedaap menetapkan harga yang lebih rendah atau murah dibandingkan harga pesaingnya sehingga dapat memaksimalkan pangsa pasar...............................................................................................91 4.27 Perbedaan harga lokal membuat harga Mie Sedaap berbeda dengan harga mie instan lainnya ............................................................................92 4.28 Saya tertarik dengan potongan harga Mie Sedaap yang diberikan oleh produsen di toko-toko ........................................................................93 4.29 Saya tertarik dengan harga promosi Mie Sedaap yang memberikan harga yang lebih murah pada waktu-waktu tertentu..................................93
xv
4.30 Produk Mie Sedaap aman untuk dikonsumsi karena bersertifikasi ISO 22000 yang menggunakan bahan makanan yang lebih aman dibandingkan dengan makanan mie instan lainnya ...................................94 4.31 Mie Sedaap memiliki berbagai macam variasi pilihan rasa seperti rasa kari spesial, mie goreng, ayam bawang dan lain-lain ........................95 4.32 Kualitas produk Mie Sedaap sesuai dengan standar mutu yaitu bersertifikasi ISO 22000 ............................................................................95 4.33 Kualitas produk Mie Sedaap dapat diandalkan karena rasanya tidak kalah dengan makanan mie instan lainnya ................................................96 4.34 Jangka waktu kemasan produk Mie Sedaap tahan lama ............................96 4.35 Desain atau kemasan produk Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan makanan mie instan lainnya................................................97 4.36 Kualitas produk Mie Sedaap sebanding dengan harga yang ditawarkan..................................................................................................98 4.37 Kelengkapan informasi tentang produk Mie Sedaap sesuai yang saya harapkan.............................................................................................98 4.38 Saya akan membeli Mie Sedaap karena adanya kebutuhan seperti praktis dan harganya yang murah ..............................................................99 4.39 Saya sudah lama mengenal tentang Mie Sedaap dari keluarga..................100 4.40 Saya mendapatkan informasi tentang Mie Sedaap dari media televisi dan media lainnya .........................................................................100 4.41 Sebelum melakukan pembelian, saya akan terlebih dahulu membandingkan merek Mie Sedaap dengan merek mie instan lainnya........................................................................................................101 4.42 Saya membeli Mie Sedaap karena sesuai dengan budget (anggaran) yang saya miliki.........................................................................................102 4.43 Saya percaya kualitas Mie Sedaap tidak kalah dengan merek mie instan lainnya .............................................................................................102 4.44 Setelah melakukan pembelian produk Mie Sedaap, saya merasakan kepuasan ....................................................................................................103 4.45 Karena saya merasa puas terhadap Mie Sedaap, saya melakukan pembelian ulang kembali...........................................................................103 4.46 Karena saya puas terhadap Mie Sedaap, saya akan merekomendasikan produk Mie Sedaap kepada orang lain ......................104
xvi
4.47 Saya akan selalu membeli produk Mie Sedaap..........................................105 4.48 Saya terbiasa membeli Mie Sedaap karena harganya yang murah ............105 4.49 Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan kebutuhan saya...........................................................................................106 4.50 Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan keinginan saya ...........................................................................................106 4.51 Mie Sedaap sangat bermanfaat bagi saya karena praktis, murah dan mengenyangkan .........................................................................................107 4.52 Saya pernah menikmati lezatnya rasa Mie Sedaap pada saat mengkonsumsi Mie Sedaap .......................................................................108 4.53 Varian rasa yang saya sukai tersedia di dalam Mie Sedaap seperti rasa kari spesial, Mie Sedaap goreng, soto dan lain-lain..........................108 4.54 Menurut saya, kualitas dari produk Mie Sedaap lebih baik dibandingkan mie instan lainnya ...............................................................109 4.55 Saya yakin konsumen Mie Sedaap akan selalu setia dengan produk yang ia konsumsi .......................................................................................109 4.56 Saya sudah menjadi pelanggan Mie Sedaap karena rasanya sesuai dengan selera saya dan keluarga...............................................................110 4.57 Koefisien Jalur Persamaan 1 ......................................................................112 4.58 Koefisien Jalur Persamaan 2 ......................................................................113 4.59 Koefisien Determinasi Struktur I ...............................................................114 4.60 Hasil Uji parsial (T-Test) Struktur I...........................................................116 4.61 Analisis Varian (Annova) Struktur I ..........................................................121 4.62 Koefisien Determinasi Setelah Trimming 1 ...............................................123 4.63 Uji Parsial (t) Setelah Trimming 1 ............................................................124 4.64 Uji Simultan (F)Setelah Trimming 1.........................................................124 4.65 Koefisien Determinasi Struktur II..............................................................126 4.66 Hasil Uji parsial (T-Test) Struktur II .........................................................127 4.67 Analisis Varian (Annova) Struktur II.........................................................135 4.68 Koefisien Determinasi Setelah Trimming 2 ..............................................137
xvii
4.69 Uji Parsial (t) Setelah Trimming 2 ............................................................137 4.70 Uji Simultan (F) Setelah Trimming 2........................................................138 4.71 Koefisien Korelasi......................................................................................140 4.72 Pengujian hubungan antar sub variabel......................................................141
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan
Halaman
2.1 Kerangka Berpikir.......................................................................................52 2.2 Model Hubungan Penelitian........................................................................53 4.1 Model 1 Jalur Path Trimming .....................................................................125 4.2 Model 2 Jalur Path Trimming .....................................................................139 4.3 Jalur (Path) Trimming .................................................................................144
xix
DAFTAR LAMPIRAN No. Keterangan
Halaman
1
Kuesioner Penelitian ..................................................................................157
2
Tabulasi Responden Try Out .....................................................................164
3
Tabulasi Responden 60 Responden ...........................................................169
4
Hasil Validitas dan Realibilitas..................................................................183
5
Hasil Penghitungan (Output) Regresi dan Korelasi ...................................188
6
tabel Distribusi Frekuensi ..........................................................................193
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan,
membuat
perusahaan
seakan
berlomba-lomba
untuk
mempertahankan dan mencari konsumen baru untuk membeli produk mereka. Untuk
itu,
setiap
perusahaan
harus
berupaya
menghasilkan
dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Hal ini menuntut manajemen perusahaan untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi dan dituntut menjalankan kiat-kiat strategi alternatif dalam menyiasati pasar. Perubahan tersebut salah satunya adalah perubahan pola konsumsi pangan masyarakat saat ini yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang semakin tinggi. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin dinamis dikarenakan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya, orangorang sekarang ini semakin sibuk dengan jam kerjanya yang lebih panjang, sehingga mendorong mereka untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih praktis.
Selain itu, di saat turunnya daya beli masyarakat seperti
sekarang ini, makanan instan kini banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai pengganti lauk dan nasi.
1
Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan, terutama industri mie instan. Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Mie instan merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Produknya yang praktis, harga terjangkau, terjamin ketersediaannya, cukup mengenyangkan, serta rasanya yang diterima oleh masyarakat Indonesia merupakan faktor yang mendorong sebagian orang menjadikan produk ini sebagai produk subtitusi pengganti nasi. Sehingga di Indonesia, yang berpenduduk mencapai 230 juta jiwa dengan selera yang sesuai maka Indonesia menjadi pasar yang sangat besar untuk industri mi instan. Hal ini terbukti dengan penjualan mie instan di Indonesia yang menduduki posisi tertinggi kedua di dunia setelah China , menurut data World Instan Noodles Association (WINA). Penjualan mie instan di Indonesia pada 2010 mencapai 14,4 miliar bungkus (bags/cups), di bawah China sebesar 42,3 miliar bungkus. Pertumbuhan konsumsi mie instan rata-rata per tahun sekitar 10%-15%”(Tabloid Pasar,2011:1). Berikut adalah penjualan mie instan di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1.
2
Tabel 1.1 Tren Konsumsi Mie Instan Di Dunia, 2007-2010
Sumber: Tabloid Pasar,2011 Di antara bermacam produk mie yang beredar di pasaran, Mie Sedaap merupakan salah satu merek yang mampu mencuri perhatian konsumen dan para pesaingnya. Mie Sedaap berhasil menggebrak dan berhasil mengambil sebagian pangsa pasar mie instan Indonesia. Menurut data Indonesian Consumer Profile 2010, MARS Indonesia, pangsa pasar Mie Sedaap pada tahun 2009 menempati posisi kedua hingga presentase 26,8%, bila dibandingkan di awal kemunculannya pada tahun 2003 dengan 12%. Sementara total pangsa pasar mie instan Indofood mencapai sekitar 70,5%: Indomie 65,3%, Supermi 4,1% dan Sarimi 1,1%. Jumlah itu menurun dari sekitar 90% penguasaan pasar mie instan Indofood pada 2002. Akan tetapi PT. Indofood menyadari keberadaaan Mie Sedaap sebagai ancaman dan terus melakukan inovasi produk dan promosi yang gencar sehingga membuat pangsa pasar Mie Sedaap menjadi tetap pada tahun 2009 (MARS Indonesia,2010:3). 3
Persaingan antara Indomie dengan Mie Sedaap tidak hanya terjadi dalam pangsa pasar saja tetapi dalam keunggulan masing-masing produk. Perbandingan kedua produk antara Indomie dengan Mie Sedaap dapat kita lihat dari beberapa faktor. Pertama, dari faktor merek tidak diragukan lagi indomie yang diproduksi oleh PT. Indofood lebih unggul dibandingkan Mie Sedaap. Hal ini dikarenakan customer mie instan cukup loyal dalam memilih produk Indomie. Namun dari faktor porsi, produk Mie Sedaap dari PT. Wings Food ini ternyata menyajikan porsi yang lebih besar dari produk indomie. Dengan jumlah porsi yang lebih besar mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati Mie Sedaap sehingga masyarakat lebih memilih produk yang dapat mengenyangkan perutnya. Dari segi rasa Indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah, dan masih banyak lagi. Sedangkan produk Mie Sedaap, mereka masih menyediakan dengan 2 pilihan rasa untuk mie goreng, dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Namun kalau membicarakan tentang rasa setiap konsumen mempunyai penilaian tersendiri, karena tentu saja mempunyai selera rasa yang berbeda. Sedangkan dalam hal mengkonsumsi makanan mie instan, masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas mereka: “Murah meriah”. Namun, untuk ukuran harga mereka masih bersaing. Dari segi harga, harga
4
indomie beda tipis dengan harga Mie Sedaap, dimana harga Mie Sedaap lebih murah dibandingkan Indomie. Mie Sedaap sebagai pendatang baru hadir dalam promosi yang agresif dan memiliki harga produknya di bawah harga produk Indofood. Salah satu strategi pemasaran yang biasa dilakukan adalah melalui periklanan. Periklanan merupakan media pemasaran yang paling efektif. Perikanan dapat mendorong keputusan pembelian. Oleh karena itu isi iklan harus jelas dan dapat dimengerti oleh konsumen. Sebuah iklan sebaiknya dapat mewakili produk yang diiklankan. Strategi produksi berkaitan erat dengan proses pembuatan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Jika produk yang diproduksi berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen maka konsumen akan merasa puas. Apalagi didukung dengan strategi bauran pemasaran yang baik dari segi harga, produk yang berkualitas, mudah dijangkau, dan promosi yang efektif maka dapat menimbulkan kepuasan konsumen yang berakhir pada terciptanya loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Iklan memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pemasaran karena konsumen berpotensial akan memperhatikan iklan dari produk yang akan mereka beli. Baik indomie maupun Mie Sedaap sama-sama gencar mengiklankan produknya di televisi. Keduanya tak mau kalah dalam perang iklan agar produknya menjadi top of mind di benak konsumen dan menjadi produk yang paling dikenal pasar mie instan. Sering kita melihat 5
iklan Mie Sedaap di televisi, menampilkan produknya dengan menonjolkan kreatifitasnya untuk menampilkan iklan yang mudah diingat dan diterima oleh masyarakat. Tidak hanya itu, iklan Mie Sedaap juga menampilkan artis-artis yang sedang menikmati sedapnya Mie Sedaap. Tujuan dari adegan tersebut agar para penonton penasaran sehingga berniat untuk membeli dan mencoba rasa nikmatnya dari mie sedaap tersebut. Dibalik hal tersebut secara tidak langsung menjelaskan bahwa Mie Sedaap memiliki rasa yang lebih enak dan menggugah
selera
dibanding
produk
mie
instan
yang
lainnya
(Mumtazah,2012:3). Di samping iklan televisi, tinjauan terhadap harga juga semakin penting, karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk berbeda. Pada hakekatnya harga ditentukan oleh biaya produk. Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut (Dharmmesta dan Irawan, 2001) dalam (Nugraha, 2010:5). Strategi harga yang diambil oleh Mie Sedaap yang diproduksi oleh PT. Sayap Mas Utama yang merupakan dari Grup Wings berupa harga pasaran yang sangat ekonomis namun bumbu mie yang diberikan kelas premium. Mie Sedaap menawarkan harga yang terjangkau bagi semua kalangan ekonomi baik ekonomi bawah sampai atas. Dan harga yang dibawah 6
Indomie tersebut memberikan pengaruh yang sangat signifikan karena dengan harga yang murah tersebut membuat banyak kalangan menengah ke bawah yang mengkonsumsi Mie Sedaap (Wismanto,2012:2). Produk Mie Sedaap yang diproduksi oleh PT. Sayap Mas Utama yang merupakan dari Grup Wings yang terjun kedalam bisnis mie instan harus bersaing dengan berbagai merek mie instan lainnya, yaitu Indomie, Supermi, dan Sarimi (Indofood), Kare, Selera Rakyat (GOT), ABC (PT ABC President),
Gaga 100 (PT Jakarana Tama), Alhamie (PT Olaga
Sukses Mandiri), dan sebagainya. Mie Sedaap merupakan produk merek makanan yang lama telah dikenal oleh seluruh masyarakat sejak kemunculannya pada tahun 2003 sebagai makanan yang siap saji untuk dimakan, sebagai produk merek yang paling memuaskan dalam pasaran mie instan nasional setelah indomie. Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari media internet dapat diketahui data sebagai berikut: Tabel 1.2 Top Brand Index, dari tahun 2008-2012 Merek
2008
2009
2010
2011
2012
Indomie
71,4%
71,9%
75,5%
75,2%
77,5%
Mie Sedaap
16,6%
14,8%
14,2%
16,4%
15,7%
Supermi
4,5%
4,7%
4,2%
4,4%
2,5%
Sarimi
1,4%
0,9%
1,2%
1,1%
0,7%
Sumber:Top Brand Index,Frontier Consulting Group,2012 7
Pada Top Brand Index Indomie di tahun 2008 sampai dengan 2012 kembali naik bila dibandingkan pada tahun 2007 dengan presentase 66,7%. Di
tahun
terakhir
ini strategi
Indomie
diperkuat
dengan
meningkatkan involvement konsumen dengan kampanye “Ini Ceritaku, Apa Ceritamu” yang tidak hanya dikomunikasikan di media konvensional namun juga menjadi pembicaraan di media digital seperti social media. (Faradissa,2011:1). Sedangkan Top Brand Index Mie Sedaap cenderung menurun. Menurut pakar pemasaran MarkPlus, Yuswohadi didalam majalah Swa, mengatakan bahwa Mie Sedaap terlihat tidak lagi memiliki gebrakan pemasaran yang berarti. Menurutnya Mie Sedaap sudah mulai ‘mengantuk’ dalam industri mie instan. (Iskandar,2009:4). Penurunan TBI Mie Sedaap mengindikasikan adanya penurunan kekuatan merek yang ada di benak konsumen terhadap produk yang bersangkutan. Apabila kekuatan merek yang ada dibenak konsumen turun maka loyalitas pelanggan terhadap merek juga akan turun dan akan mempengaruhi pembelian. Bila kesetiaan merek rendah, konsumen akan cenderung berpindah ke merek lain, sebaliknya bila kesetiaan konsumen terhadap merek tinggi maka konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut secara berulang-ulang. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi konsumen karena menjadi memiliki banyak alternatif sehingga dapat memilih merek mie instan yang sesuai dengan keinginannya. sehingga Mie Sedaap merupakan 8
makanan cepat saji yang penyajiannya,
harganya
menjadi
pilihan
karena
kepraktisan
yang terjangkau, porsinya yang lebih banyak,
rasanya yang enak, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Dari latar belakang masalah di atas, maka dilakukan suatu penelitian dengan judul: “ANALISIS PENGARUH IKLAN TELEVISI, HARGA, KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN MIE SEDAAP”. (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok).
B. Rumusan masalah 1.
Bagaimana pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap?
2.
Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap?
3.
Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap?
4.
Bagaimana pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan pada produk merek Mie Sedaap?
5.
Bagaimana pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap? 9
6.
Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap?
7.
Bagaimana pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap?
8.
Bagaimana pengaruh iklan televisi, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara simultan pada produk merek Mie Sedaap?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sehingga akan memberikan gambaran yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. a. Untuk menganalisis pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. b. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. c. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. d. Untuk menganalisis pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan pada produk merek Mie Sedaap 10
e. Untuk menganalisis pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. f. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. g. Untuk menganalisis pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial pada produk merek Mie Sedaap. h. Untuk menganalisis pengaruh iklan televisi, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan pada produk merek Mie Sedaap. 2. Manfaat Penelitian Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat terhadap: a. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan sebagai informasi dan bahan masukan dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan perusahaan. b. Bagi Penulis Untuk mengetahui dan membandingkan teori yang dipelajari dengan gambaran nyata mengenai pengaruh iklan melalui televisi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan pada merek Mie Sedaap.
11
c. Bagi Akademis Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebaga bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian serupa dan lebih mendalam. d. Bagi Peneliti berikutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Marketing mix merupakan alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangan agar implement strategi pemasaran dan positioning
yang ditetapkan dapat
berjalaan sukses. (Lupiyyoadi, 2001:56). Menurut Dharmmesta dan Sukotjo (2002:193), marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu : produk,
struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi. Menurut Kotler dan Keller (2009:23), bauran pemasaran telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix adalah kombinasi dari 4P, yaitu product, price, promotion, dan place yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya.
13
Marketing Mix tersebut digunakan oleh pemasar agar produknya dapat memasuki pasar sasaran atau target market. Item bauran pemasaran meliputi: a. Promotion yaitu terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, pubic relation (PR), dan pemasaran langsung. b. Price yaitu terdiri dari harga, rabat (diskon), potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit. c. Product yaitu terdiri dari keragaman produk, kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi (jaminan), dan imbalan. d. Place
yaitu
terdiri
dari
saluran
pemasaran,
cakupan
pasar,
pengelompokan, lokasi, persediaan, dan transportasi. Dari empat variable marketing mix di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Promosi (Promotion) Menurut
Dharmmesta
dan
Sukotjo
(2002:222),
promosi
merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai : Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 14
Menurut Laksana (2008:133) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu. Promosi
ini merupakan komponen
yang
dipakai
untuk
memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah: periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat. Masing-masing kategori melibatkan sarana promosi tertentu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Contohnya yaitu periklanan meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain. Promosi penjualan meliputi diskon, kupon, pajangan, dan demonstrasi. Penjualan personal meliputi presentasi penjual, pameran dagang, dan program insentif. Hubungan masyarakat meliputi siaran pers, sponsor, acara khusus, dan halaman web. Dan pemasaran langsung meliputi katalog, pemasaran telepon, kios, internet, dan sebagainya.
15
1) Iklan Televisi a) Pengertian Iklan Televisi Iklan menurut Kotler dan Keller (2007:244) adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dengan menggunakan media televisi menggabungkan gambar, suara dan gerakan, merangsang indera dan memiliki perhatian serta jangkauan yang tinggi. Menurut Ronald lane dalam Alawiyah (2010:13) juga mengatakan bahwa televisi merupakan suatu kombinasi warna, bunyi, dan gerakan yang menawarkan kreativitas yang fleksibel untuk hampir semua produk. Jadi, iklan televisi merupakan iklan yang menggunakan media televisi sebagai alat komunikasi penyampaian pesannya. Menurut Moriarity et.all (2009:309) dalam Alawiyah (2010:13), “television advertising is tied to television programming and it’s effectiveness is determined by the popularity of the television program”. (Iklan televisi terkait dengan program televisi dan efektifivitasnya ditentukan oleh popularitas proram televisi). Iklan televisi sangat fleksibel dalam menyampaikan pesan sponsor, mulai
16
dari pemilihan waktu sampai adanya jaminan penyampaian ulasan berita secara khusus kepada audiens tertentu. Iklan sebagai pengingat sangat penting bagi produk karena periklanan membantu memelihara hubungan pelanggan dengan membuat konsumen terus memikirkan produk. (Kotler dan Armstrong, 2008:152). Menurut Kotler dan Armstrong (2008:160) pengiklan juga harus memilih nada untuk iklan, dengan iklan yang positif maka iklan tersebut menjelaskan sesuatu yang positif tentang produknya. Pesan iklan yang baik sangat penting, terutama dalam lingkungan iklan yang mahal dan padat saat ini. Sehingga untuk meraih dan mempertahankan perhatian, pesan iklan masa kini harus direncanakan dengan lebih baik, lebih imajinatif, lebih menghibur, lebih menghargai konsumen. (Kotler dan Armstrong, 2008:174). Konsep kreatif merupakan ide dasar yang meyakinkan sehingga menghidupkan strategi pesan iklan dalam cara yang berbeda dan mudah diingat. Sehingga iklan pada produk tersebut memiliki karakter yang berbeda dari produk lainya. Dari berbagai definisi di atas mengenai iklan televisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan iklan televisi adalah
17
sebuah pengiriman pesan melalui media televisi yang memiliki efek audio visual, yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. b) Tujuan Iklan Televisi Tujuan periklanan bagi suatu barang akan tergantung pada tahap yang ada di dalam siklus kehidupan produk (product life cycle) tersebut. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Tujuan iklan menurut Kotler dan Armstrong (2008:151), dapat digolongkan berdasarkan tujuan utama, yaitu
Iklan informatif Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada atau memberitahukan kepada khalayak mengenai produk, kemasan serta harga terbaru.
Iklan persuasif Dimaksudkan
untuk
menciptakan
kesukaan,
preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.
18
Iklan pengingat Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk atau jasa kembali dan membantu memelihara hubungan pelanggan.
c)
Merumuskan Pesan Iklan Konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan setelah konsumen itu telah mengetahui lebih dulu iklan produk tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:125), merumuskan pesan membutuhkan pemecahan empat masalah: apa yang akan dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa yang harus mengatakannya (sumber pesan). Adapun penjelasan mengenai pemecahan tersebut:
Isi pesan Isi pesan menimbulkan pertanyaan apa yang akan disampaikan oleh komunikator kepada audiens. Komunikator harus memikirkan apa yang akan dikatakan kepada audiens sasaran untuk menghasilkan respon yang diinginkan.
Struktur pesan Struktur pesan menimbulkan pertanyaan bagaimana komunikator menyampaikannya secara logis dan sesuai dengan 19
fakta yang disajikan. Argumen satu atau dua sisi menimbulkan pertanyaan apakah komunikator seharusnya hanya memuji produk itu atau juga menyebut beberapa kekurangannya. Dalam pesan satu sisi, menyajikan argumen terkuat di awal memiliki keuntungan menentukan perhatian dan minat. Penyajian anti klimaks cocok bagi audiens yang tidak memperhatikan keseluruhan pesan, tetapi bagi audiens yang memiliki banyak waktu penyajian klimaks lebih efektif. Dalam pesan dua sisi menyajikan argumen positif dulu atau memuji keunggulan produk sambil mengakui kekurangan produknya.
Format Pesan Format pesan menimbulkan pertanyaan bagaimana komunikator menyampaikannya secara simbolis. Jika pesan itu lewat televisi atau sendiri, maka semua elemen ini ditambah bahasa tubuh (petunjuk non verbal) harus direncanakan. Penyaji harus memperhatikan ekspresi wajah mereka, sikap, pakaian, postur, dan gaya rambut. Jika pesan itu dibawa oleh produk atau kemasannya, komunikator harus memperhatikan warna, tekstur, ukuran, dan bentuk.
20
Sumber Pesan Sumber pesan menimbulkan pertanyaan siapa yang menyampaikan pesan. Pesan harus disampaikan oleh sumber yang dikenal oleh publik, sumber yang memiliki kemampuan untuk merangsang rasa percaya diri orang lain dan sumber yang memiliki kemampuan menarik minat audiens.
d) Kekuatan dan kelemahan iklan televisi Berikut kekuatan dan kelemahan iklan televisi menurut Moriarty et all dalam Setiawan (2011:21)
Kekuatan media televisi:
Dapat dinikmati oleh siapa saja.
Dapat menjangkau daerah yang luas.
Waktu siarannya sudah tertentu.
Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi anatara suara dengan gambar (yang bergerak).
Memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan.
Tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya. 21
Kekurangan media televisi:
Biaya telatif tinggi.
Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat).
Khalayak yang relatif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis).
Kesulitan teknis; iklan-iklan tidak bisa luwes dipindah jam tayang karena kepadatan program acara televisi. Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel
iklan televisi peneliti menggunakan teori dari Kotler dan Armstrong (2008:151) untuk dijadikan sebagai indikator.
b. Harga (Price) 1) Pengertian Harga Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran) (Tjiptono,2008). Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang 22
melatarbelakangi mengapa pembeli memilih suatu produk tersebut dengan berbagai alasan diantaranya yaitu karena konsumen ingin benar-benar merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, melihat adanya kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal. Harga menurut Dharmmesta dan Sukotjo (2002:211) harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Sedangkan Menurut Peter dan Olson (2003:220) yang dimaksud dengan harga adalah elemen yang paling tidak umum dari bauran pemasaran. harga adalah satu-satunya elemen yang berkaitan dengan dengan pendapatan. Dilihat dari sudut pandang konsumen, 23
harga didefinisikan sebagai apa yang harus diserahkan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan yang dipatok secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk diberikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. 2) Kebijakan penetapan harga Menurut Kotler dan Keller terdapat 6 faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga (Kotler dan Keller ,2007: 84) yaitu: a) Memilih tujuan penetapan harga Pertama-tama perusahaan memutuskan dimana ia ingin memposisikan
tawaran
pasarnya.
Semakin
jelas
tujuan
perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan tawarannya. b) Menentukan permintaan Setiap
harga
yang
dikenakan
perusahaan
akan
menghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya. 24
c) Memperkirakan biaya Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya, dan biaya perusahaan menentukan batas terendah. d) Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya pesaing, harga pesaing dan kemungkinan harga oleh pesaing. e) Memilih metode penetapan harga Dengan adanya tiga C-kurva permintaan pelanggan (customer’s demand schedule), fungsi harga (cost function), dan harga pesaing (competitor’s price) perusahaan kini siap untuk memilih suatu harga. f) Memilih harga akhir Dalam
memilih
mempertimbangkan
harga
berbagai
akhir,
faktor
perusahaan
tambahan,
harus
termasuk
penetapan harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran
25
lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan dan dampaknya dari harga terhadap pihak lain. 3) Tujuan penetapan harga Menurut Tjiptono (2004:152) terdapat empat macam tujuan penetapan harga, yaitu: a) Tujuan yang berorientasi pada laba Dalam prakteknya, harga ditentukan oleh penjual dan pembeli. Semakin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjual memiliki harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada. b) Tujuan yang berorientasi pada volume Untuk tujuan ini, perusahaan menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. c) Tujuan yang berorientasi pada citra Perusahaan dapat menetapkan harga tertinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra tertentu. 26
d) Tujuan stabilisasi harga Dalam pasar yang terdiri dari konsumen yang sangat peka terhadap harga, maka para pesaing akan menurunkan harga. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuk tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri. 4) Strategi Penyesuaian Harga Menurut
Kotler
dan
Keller
(2007:102),
strategi
penyesuaian harga terdapat empat yaitu a) Penetapan Harga Geografis Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan harus memasarkan produknya di berbagai wilayah atau daerah pasar yang berbeda secara geografis, baik dalam lingkup domestik maupun lingkup internasional. Kenyataan ini mendorong terjadinya perbedaan antara perlu tidaknya penetapan harga yang berbeda untuk masing-masing daerah. b) Diskon dan potongan harga Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan memberikan diskon dan potongan harga untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar , dan pembelian di luar musim. Perusahaan-perusahaan harus
27
melakukan hal ini dengan hati-hati kalau tidak ingin bahwa labanya berada jauh di bawah yang direncanakan. c) Penetapan harga promosi Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan beberapa teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian awal diantaranya yaitu penetapan harga pemimpin rugi, penetapan harga peristiwa khusus, rabat tunai, pembiayaan bunga rendah, masa pembayaran yang lebih lama, garansi dan kontrak perbaikan, diskon psikologis d) Penetapan harga diskriminatif Diskriminasi harga terjadi apabila suatu perusahaan menjual produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara proporsional. Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel harga peneliti menggunakan teori dari Kotler dan Keller (2007:78) dan Tjiptono (2004:152) untuk dijadikan sebagai indikator.
c. Produk (Product) Menurut Kotler dan Keller (2007:4), “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang 28
fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang ,tempat, property, organisasi, dan gagasan. Menurut Tjiptono (2001:950) produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai alat pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Lupiyoadi (2001), menyatakan bahwa “Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut”. Menurut Kotler dan Keller (2007:3), menurut daya tahan dan wujudnya produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barangbarang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti bir dan sabun. Karena barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakan marjin yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orang mencobanya dan membangun preferensi.
29
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah lama digunakan berkali-kali, seperti lemari es dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
Jasa
(services)
produk-produk
yang
tidak
berwujud,
tidak
terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan
pengendalian
mutu,
kredibilitas
pemasok,
dan
kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya mencakup pemotongan rambut dan perbaikan barang.
1) Kualitas Produk a) Pengertian kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas 30
dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut. (Kotler dan Armstrong,2008:273). Kualitas produk (product quality) didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. (Mowen dan Minor, 2002). Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun secara psikologis yang menunjuk pada atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil. b) Dimensi Kualitas Produk Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25) mengemukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain:
Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.
Ciri-ciri
atau
keistimewaan
tambahan
(Features)
yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap.
31
Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar
yang
pengawasan
telah
ditetapkan
kualitas
dan
sebelumnya.
desain,
standar
Misalnya
karakteristik
operasional.
Keandalan
(Realibility)
yaitu
kemungkinan
kecil
akan
mengalami kerusakan atau gagal pakai. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional.
Daya tahan (Durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
Estetika (Esthetica) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misal keindahan desain produk, keunikan model produk, dan kombinasi.
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality) merupakan persepsi
konsumen
keunggulan
suatu
terhadap produk.
keseluruhan Biasanya
kualitas
karena
atau
kurangnya
pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya. 32
Kemudahan perbaikan (Serviceability) meliputi kecepatan, kemudahan, penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual yang mencakup pelayanan
reparasi
dan
ketersediaan
komponen
yang
dibutuhkan. Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel kualitas produk peneliti menggunakan teori dari Tjiptono (2008:25) untuk dijadikan sebagai indikator.
d. Distribusi (Place) Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk khususnya barang dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi pengguna atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Di dalam mendesain suatu sistem saluran memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendala saluran, pengidentifikasian alternatif-alternatif saluran yang utama serta mengevaluasinya. Menurut pendapat Dharmmesta dan Sukotjo (2002:200) saluran distribusi untuk barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk 33
menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri.
2. Perilaku Konsumen a. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide. (Mowen dan Minor,2002).
Perilaku konsumen (Consumer Behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. (Dharmmesta dan Handoko, 2000:10).
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:182) perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
34
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Suryani (2008:6) mengungkapkan bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha)untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli, didapat kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari kegiatankegiatan individu, kelompok yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2009:214), adalah:
1) Faktor budaya Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang 35
dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi peting lainnya. Sub budaya adalah suatu kelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Sub budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Kehidupan masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam setara atau kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama, kelas sosial tidak ditentukan hanya oleh satu faktor, seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain. 2) Faktor Sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial konsumen. Kelompok kecil adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Dengan pendapatan yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat
keputusan
konsumsi,
perilaku
konsumen
umumnya 36
dipengaruhi oleh individu lainnya. Individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya: keluarga, teman dan tetangga Keluarga, anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi
karena
keluarga
sebagai
organisasi
pembelian
konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan
Peran
dan
status
dalam
kehidupan
bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti setiap individu. Kedudukan seseorang dapat dijelaskan melalui pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat. 3) Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
37
Seseorang membeli suatu barang dan jasa yang berbedabeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap produk atau jasa juga berhubungan dengan usia. Pola
konsumsi
seseorang
juga
dipengaruhi
oleh
pekerjaannya. Para pemasar mencoba mengidentifikasi kelompokkelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecenderungan minat di atas rata-rata dalam produk dan jasa mereka. Keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan milik kekayaan, kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap pengeluaran dibanding menabung. Orang hidup yang berasal dari sub-budaya kelas sosial, bahkan dari pekerjaan yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada kegiatan, minat, pendapatnya. Selain itu setiap seseorang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang akan mempengaruhi perilaku pembeli. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang
38
membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya. 4) Faktor Psikologis Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap. a) Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Suatu kebutuhan menjadi satu dorongan apabila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas yang cukup. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut. b) Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. Dua orang yang mengalami keadaan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan berbuat sesuatu 39
yang berbeda karena mereka menanggapi situasi secara berbeda pula. c) Belajar Seseorang
yang
berbuat
akan
belajar.
Belajar
menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. d) Kepercayaan dan Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif
yang
dianut
seseorang
tentang
sesuatu.
Sikap
menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang tidak baik, perasaan-perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
40
3. Keputusan pembelian a. Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Untuk memudahan dalam meneliti proses keputusan pembelian konsumen digunakan model tahapan dari proses pembelian menurut Kotler dan Keller (2009:235)
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pe masar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat terhadap suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memacu minat konsumen.
2) Pencarian Informasi Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan 41
kebutuhan. Pencarian informasi merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu: (a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan. (b) Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan. (c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen. (d) Sumber
pengalaman
meliputi
penanganan,
pemeriksaan,
penggunaan produk. 3) Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam: (a) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. (b) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. (c) Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan. 42
(d) Konsumen
mempunyai
sifat
yang
berbeda-beda
dalam
memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. 4) Keputusan Pembelian Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli, konsumen akan menjumpai keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pelayanan, dan cara pembayarannya. 5) Perilaku Pasca Pembelian Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
43
ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi. b. Tipe perilaku membeli dalam pembuatan keputusan pembelian Menurut Simamora(2003:10) dalam Hasanah (2010: ada empat tipe perilaku dalam membeli : 1) Perilaku membeli kompleks, yaitu konsumen sangat terlibat dalam kegiatan membeli. Produk mahal, jarang dibeli ,beresiko. 2) Perilaku membeli mengurangi ketidak cocokan, yaitu keterlibatan konsumen dalam membeli sangat tinggi. Perbedaan merek sedikit dan harga mahal. 44
3) Perilaku membeli kebiasaan, yaitu keterlibatan konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek kecil, harga produk murah dan sering dibeli 4) Perilaku
membeli
mencari
keragaman,
yaitu
keterlibatan
konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek nyata, sering mengganti merek untuk keragaman. Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel keputusan pembelian peneliti menggunakan teori dari Kotler dan Keller (2009:235) untuk dijadikan sebagai indikator.
4. Loyalitas Pelanggan a. Pengertian Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan asset dari perusahaan yang sangat berharga yang harus dijaga agar konsumen tidak beralih kepada perusahaan atau pesaing lainnya. Penelitian mengatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah hal yang sangat vital bgi kelangsungan bisnis perusahaan
barang
atau
jasa.
wong
dan
sohal(2003)
dalam
Sugiarto(2011:28). Sedangkan menurut Kotler (2005:111) loyalitas atau kesetiaan menunjukkan probabilitas seorang konsumen atau pengunjung untuk melakukan kunjungan ulang dalam periode waktu tertentu. 45
Loyalitas menurut Griffin(2005) dalam Budi (2009:96) sebagai perilaku pembelian non-random yang diungkapkan oleh waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Non-random berarti konsumen memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Atau dengan kata lain pembelian yang terjadi bukan peristiwa acak. Waktu ke waktu menunjukkan durasi waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dua kali. Unit pengambilan keputusan menunjukkan bahwa keputusan untuk membeli mungkin dilakukan oleh lebih satu orang. Menurut Griffin (2005) dalam Budi (2009:99)
Loyalitas
dapat mengacu pada wujud dari keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang dan jasa dari suatu perusahaan yang dipilih. Griffin mengungkapkan pula bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal yaitu berupa: 1) Meningkatkan keuntungan perusahaan. 2) Mengurangi biaya transaksi, seperti biaya negosiasi kontrak dan pemprosesan order. 3) Mengurangi biaya perputran konsumen (customer turnover) karena jumlah pelanggan yang hilang berkurang.
46
4) Meningkatkan penjualan cross-selling sehingga pangsa pasar pelanggan (persentase anggaran pelanggan yang dibelanjakan di perusahaan tersebut) juga menjadi meningkat. 5) Mendapatkan word of mouth yang positif. 6) Mengurangi biaya kegagalan (pengurangan pengerjaan ulang, klaim garansi dan sebagainya). Sehingga Griffin mengungkapkan bahwa dampak pelanggan yang puas dan loyal terhadap suatu produk dan jasa akan melakukan perilaku sebagai berikut: 1) Pelanggan yang loyal dapat mereferensikan kepada orang lain. 2) Pelanggan yang loyal dapat menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing perusahaan. b. Kategori loyalitas Kategori loyalitas menurut Aaker dalam (Simamora 2001) menyatakan sebagai berikut: 1) Berpindah-pindah (Switcher) Merupakan tingkatan loyalitas yang paling dasar. Semakin tinggi frekuensi perpindahan merek yang dilakukan oleh pelanggan, mengidentifikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atu tidak tertarik pada merek tersebut. Dalam hal ini merek memegang peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang 47
jelas pada kategori ini adalah mereka membeli suatu produk karena banyak konsumen lain membeli merek tersebut karena harganya murah. 2) Membeli Karena kebiasaan(habitual buyer) Adalah pembeli yang tidak mengalami kepuasan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lainnya. jadi, ia membeli suatu merek karena alasan kebiasaan. 3) Membeli karena puas (Satisfied buyer) Adalah pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) seperti waktu, biaya, resiko yang timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut. 4) Menyukai merek (Likes the brand) Merupakan kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi.
48
5) Pembeli yang berkomitmen(Committed buyer) Adalah
pembeli
yang
setia.
Mereka
mempunyai
kebanggaan dalam menggunakan suatu merek. Ciri yang tampak pada
kategori
ini
adalah
tindakan
pembeli
untuk
merekomendasikan/mempromosikan merek yang ia gunakan kepada orang lain. Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel loyalitas pelanggan peneliti menggunakan teori dari Aaker (1997) dalam Simamora:2001) untuk dijadikan sebagai indikator. B. Penelitian terdahulu Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Peneliti dan Tahun Angga Sulistiono (2012)
Judul Analisis Iklan Televisi Terhadap keputusan Pembelian Motor Jupiter Mx
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Metodologi Penelitian Perbedaan Persamaan Objek penelitian terdahulu menggunakan Jupiter Mx sedangkan penelitian saat ini menggunakan Mie Sedaap
Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama memasukkan iklan televisi sebagai variabel bebas dan keterkaitannya dengan keputusan pembelian sebagai variabel terikat
Hasil Iklan televisi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
49
Rajput , et all (2012)
Impact of Product Price and Quality on Consumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan.
Dewi, et all Pengaruh Iklan, (2011) Citra Merek, dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline Hand and Body Lotion Di Kota Padang. Hamza The Influence of Salim Brand Loyalty on Khraim Cosmetics Buying (2011) Behavior of UAE Female Consumers
Suwarni dan Septina Dwi Mayasari (2009)
Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen
Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel iklan televisi sebagai variabel bebas.
Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama memasukkan variabel harga dan kualitas produk sebagai variabel bebas dan keterkaitannya dengan keputusan pembelian sebagai variabel terikat.
Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian.
Penelitian terdahulu menggunakan accidental sampling sementara penelitian saat ini menggunakan convenience sampling.
Penulis jurnal dan penulis skripsi samasama menggunakan variabel iklan sebagai variabel bebas serta menggunakan loyalitas sebagai variabel terikat.
Iklan,citra merek dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Penelitian terdahulu menggunakan kosmetik untuk dijadikan objek penelitian sedangkan penelitian saat ini menggunakan Mie instan untuk dijadikan objek penelitian. Peneliti terdahulu menggunakan kepuasan konsumen, sedangkan penelitian saat ini menggunakan variabel keputusan pembelian.
Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama memasukkan variabel harga dan kualitas produk terhadap loyalitas.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harga, kualitas produk terhadap loyalitas.
Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama memasukkan variable harga dan kualitas produk terhadap loyalitas
Kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas. Harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas. 50
C. Kerangka pemikiran Kerangka pemikiran dapat digambarkan model penelitian ini: Gambar 2.1 Kerangka berpikir
(Sumber : Data primer,diolah 2013) Untuk mengetahui hubungan variabel yang akan diteliti oleh penulis maka digambarkan paradigma penelitian ini sehingga dapat dibentuk suatu hipotesis penelitian, sebagai berikut:
51
Gambar 2.2 Model Hubungan penelitian
(Sumber : Data primer,diolah 2013)
D. Hipotesis penelitian 1. Struktur 1 Y1 = ρx1y1X1 +ρx2y1X2 +ρx3y1X3 +ρy1Є1Y1 H0:β1= 0
:Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan pembelian secara parsial.
Ha:β1≠ 0
:Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan pembelian secara parsial.
H0:β2= 0
: Tidak ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian secara parsial.
Ha:β2≠ 0
: Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian secara parsial.
52
H0:β3= 0
:Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.
Ha:β3≠ 0
:Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.
H0:β1, β2, β3 = 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan. Ha:β1, β2, β3≠ 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan. 2. Struktur 2 Y2 = ρx1y2X1 +ρx3y2X3 +ρY1y2Y1 +ρy2Є2Y2 H0:β5= 0
:Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
Ha:β5≠ 0
: Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
H0:β6= 0
:Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
Ha:β6≠ 0
:Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
H0:β7= 0
:Tidak ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
53
Ha:β7≠ 0
:Ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara parsial.
H0:β5, β6, β7 = 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara simultan. Ha:β5, β6, β7 ≠ 0 :Ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara simultan.
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelangan Mie Sedaap. Pemilihan lokasi (sampling) dilakukan pada masyarakat kecamatan Cimanggis, Depok.
B. Metode Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Cimanggis, Depok. Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah menggunakan Non-Probability sampling melalui cara Convenience Sampling, yaitu teknk sampling nonprobabilitas yang berupaya memperoleh unit sampel yang mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Penentuan jumlah ukuran sampel, dalam penelitian ini disesuaikan dengan teori Roscoe dalam Sugiyono (2007:74) bahwa ukuran yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Berdasarkan pernyataan tersebut maka peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel.
55
C. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder 1. Data primer yaitu melalui survey lapangan yaitu dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian kepda responden sebelum dilakukan penyebaran kepada 60 responden terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji pertanyaan mana saja yang valid. 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa riset perpustakaan yang berasal dari buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet dan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang telah tersedia sebelumnya sehingga dapat menjadi acuan untuk melengkapi kepustakaan dan telaah pustaka dalam penelitian ini.
D. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variabel yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variable independent pada suatu hubungan yang sudah ada, akan menjadi variable independent pada hubungan selanjutnya.
56
1. Uji Kualitas Data Uji Kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument sebab berpengaruh pada kualitas data. (Ghozali, 2011:47). a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dilakukan dengan skor r = 0,3. Jika kurang dari 0,3 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.(Sugiyono,2008:178). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011: 47). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang kostan meskipun diuji berkli-kali 57
Uji reliabilitas digunakan koefisien Conbrach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali (2011:48)). Dalam penelitian ini, skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan dan Kuncoro,2008:20). Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan
menjadi sub variabel kemudian sub variabel
dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan dan Kuncoro,2008:20). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata dari sebuah pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini pengukurannya akan digolongkan kedalam lima kategori, yaitu:
58
Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
Untuk menguji kevalidan dan reliabel butir-butir pertanyaan pada kuesioner maka peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden terbatas dahulu untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. 2. Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis
jalur
(path
analysis)
ialah
suatu
teknik
untuk
menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung,
tetapi
juga
secara
tidak
langsung
(Rutheford
dalam
Sarwono,2007:1). Analisis jalur (path analysis) adalah pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkaat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotikal dalam seperangkat variabel (webey dalam Sarwono,2007:1). Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
59
dan tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen ). (Riduwan dan Kuncoro,2008:2). Dengan demikian dalam model hubungan antar varibel tersebut, terdapat variabel bebas (independent variable) atau dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel terikat (dependent variable) atau yang disebut variabel endogen melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana Iklan Televisi (X1),Harga (X2) dan Kualitas produk (X3) terhadap Keputusan Pembelian(Y1) serta dampaknya pada Loyalitas Pelanggan (Y2) dengan menggunakan rumus model persamaan dua jalur sebagai berikut : Struktur I Y1 = ρx1y1X1 +ρx2y1X2 +ρx3y1X3 +ρy1Є1Y1 Struktur II Y2 = ρx1y2X1 +ρx3y2X3 +ρY1y2Y1 +ρy2Є2Y2 E. Hipotesis Statistik a. Koefisien Determinasi ( R2 ). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil 60
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel indipenden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2011: 97). b. Uji t (Uji Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Probabilitas lebih kecil dari 0,05,
maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen
secara
individual
terhadap
variabel
dependen(Ghozali,2011:98-99). 1) Uji t Struktur I a) H0:β1= 0 Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan pembelian. Ha:β1≠ 0 Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan pembelian. b) H0:β2= 0 Tidak ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian. Ha:β2≠ 0 61
Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian. c) H0:β3= 0 Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Ha:β3≠ 0 Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian. 2. Uji t Struktur II a) H0:β5 = 0 Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan. Ha:β5 ≠ 0 Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan. b) H0:β6 = 0 Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan. Ha:β6 ≠ 0 Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan c) H0:β7 = 0 Tidak ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan 62
Ha:β7 ≠ 0 Ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. c. Uji F (Uji Simultan) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali,2011:98). 1) Uji simultan (F) struktur I a) H0:β1, β2, β3 = 0 Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk dengan keputusan pembelian. Ha:β1, β2, β3≠ 0 Ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk dengan keputusan pembelian. 2) Uji simultan (F) struktur II a) H0:β5, β6, β7 = 0 Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk dan keputusan pembelian dengan loyalitas pelanggan. Ha:β5, β6, β7 ≠ 0 Ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. 63
d. Uji Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). (Riduwan dan Kuncoro, 2008:2) F. Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pokok permasalahannya dan hipotesis penelitian mengenai iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keptusan pembelian serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan. Dimana terdapat variabel-variabel diantanya: 1. Variabel bebas(eksogen): a. X1 adalah iklan televisi b. X2 adalah harga c. X3 adalah kualitas produk 2. Variabel terikat (endogen): a. Y1 adalah keputusan pembelian b. Y2 adalah loyalitas pelanggan
64
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Iklan televisi Kotler dan Amstrong (2008:150)
Dimensi a. Tujuan iklan
b. Isi Pesan iklan
Indikator
Menginformasikan
Membujuk
Mengingatkan
Pesan iklan mudah diingat Pesan mudah dipahami Pesan iklan menunjukkan manfaat produk yang diinginkan konsumen Pesan iklan menunjukkan citra perusahaan yang baik Iklan Mie Sedaap memadukan desain dan warna yang tepat Suara dan nada penyampaian iklan Mie Sedaap jelas dan menarik Gaya iklan yang atraktif Pilihan media televisi Bintang iklan yang ditampilkan menarik Menentukan permintaan Standarisasi harga Menjaga harga dengan harga pesaing Metode penetapan harga Memaksimalkan pendapatan Memaksimalkan pangsa pasar
Ordinal
Penyesuaian harga geografis Potongan harga Harga promosi
Ordinal
c. Format pesan
d. Sumber Pesan
Harga
a. Kebijakan harga
Kotler dan Keller (2007:78) Dan Tjiptono (2004:152)
b. Tujuan penetapan harga
Skala
c. Strategi penyesuaian harga
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
65
Kualitas produk
a. Kinerja (performance)
Tjiptono (2008:25)
b. Fitur (Features)
c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)
d. Keandalan (reability)
e. Daya tahan (durability)
f. Estetika (esthetica)
Aman dan tidak menimbulkan efek samping Berbagai variasi pilihan rasa Kualitas standar yang sesuai dengan standar mutu
Ordinal
Produk sesuai keandalan yang ditawarkan perusahaan Jangka waktu tahan lama
Ordinal
Desain atau kemasan produk menarik
Ordinal
g. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Kualitas sebanding dengan harga yang ditawarkan
Ordinal
h. Pelayanan (serviceability)
kelengkapan informasi produk yang diharapkan
Ordinal
Keputusan pembelian
a. Pengenalan masalah kebutuhan
Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Ordinal
Kotler (2009:235)
b. Pencarian Informasi
Mendapat informasi dari sumber pribadi Mendapat informasi dari sumber umum atau media Membandingkan produk mie sedaap dengan produk lain Harga mie sedaap sesuai dengan budget (anggaran) yang saya miliki Percaya terhadap produk Mie Sedaap
Ordinal
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan pembelian
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
66
e. Perilaku pasca pembelian
Loyalitas Aaker(1997); (Simamora 2001)
a. Habitual behavior (perilaku kebiasaan)
c. Liking of the brand (tingkat kesukaan) d. Commitment (Sumber: (Diolah dari berbagai sumber, 2013) b. Satisfaction
Merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi Mie Sedaap Melakukan pembelian ulang Merekomendasikan produk Mie Sedaap kepada orang lain Selalu membeli produk Mie Sedaap Proses pengambilan keputusan Kebutuhan Keinginan Manfaat Pengalaman Kesukaan Persepsi kualitas tinggi Kepercayaan Langganan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian 1. Sejarah Perusahaan Wings Food WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk baru krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan rumah tangga. Seiring dengan perkembangan Wings yang begitu pesat, maka pabrik kedua P.T. Sayap Mas Utama, dibangun di Jakarta. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya
68
dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia. Kemudian Wings mengembangkan sayap usahanya secara vertikal dan horizontal, bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi "To produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers." Sejak tahun 1948 Wings telah berproduksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk
69
berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive
bagi
pelanggan.
Dan
Wings
sendiri
yang
mampu
mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisispun justru dijadikan peluang untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource. Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di milenium baru mendatang. Periode sejarah Wings:
1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door.
1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan.
1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi.
70
1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT. Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama beberapa inverstor.
1983 mendirikan PT. Multipack
1986 mengembangkan PT. Petrocentral (intregasi vertical horizontal)
1989, terjun ke bisnis keramik; PT. Adyabuana Persada, merek Milan dan Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT. Lionindo Jaya.
1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin.
1991, Fa Wings berganti menjadi PT. Wings Surya.
1995, membeli plantation PT. Damit Mitra Sekawan dan PT. Gawi Makmur Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan semen fiber melalui PT. Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant).
1998, meluncurkan Daia saat krismon.
2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium
2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital
2002 merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama Djarum.
2003, meluncurkan Mie Sedaap ,
71
WINGS dikenal dari kualitas produk, harga terjangkau, dan dapat dibeli dimanapun berada terdistribusi secara menyeluruh. Wings berfokus pada kepentingan customer, supplier, company, karyawan. Wings fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Menyadari bahwa orang-orang di Wings sangat penting bagi keberhasilannya.
Misi Wings; meningkatkan-cabang kedua
Tujuan: meningkatkan standar hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan WINGS, hidup terus lebih baik.
B. Karakteristik Responden Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Cimanggis, Depok yang telah mengkonsumsi Mie Sedaap. Sampel yang di tarik berjumlah 60 responden. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Responden berdasarkan ya atau tidak mengkonsumsi Mie Sedaap Ya atau tidak mengkonsumsi Mie Sedaap Ya
60
Tidak
0
Total
60
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden pernah mengkonsumsi Mie Sedaap.
72
Tabel 4.2 Data Responden berdasarkan mengkonsumsi Mie Sedaap dalam sebulan Mengkonsumsi Mie Sedaap dalam sebulan < 5 kali
41
5-10 kali
17
11-15 kali
0
>15 kali
2
Total
60
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Dari
tabel
di
atas
dapat
diketahui
untuk
responden
yang
mengkonsumsi Mie sedaap dalam sebulan di bawah 5 kali sebanyak 41 orang, sedangkan mengkonsumsi antara 5-10 kali sebanyak 17 orang dan di atas 15 kali sebanyak 2 orang. Tabel 4.3 Data Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Kategori Responden Laki-laki 29 Perempuan 31 Total 60 (Sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding jenis kelamin laki-laki yaitu 31 perempuan perempuan dan 29 laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa sampel perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
73
Tabel 4.4 Data Responden Menurut Usia Usia Kategori Responden < 18 th 7 18-20 th 34 21-23 th 16 > 23 th 3 Total 60 (Sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang terbanyak adalah umur antara 18-20 tahun sebanyak 34 orang, diikuti dengan umur antara 21-23 tahun sebanyak 16 orang, sementara untuk umur di bawah 18 tahun dan di atas 23 tahun sebanyak 7 orang dan 3 orang. Tabel 4.5 Data Responden Menurut Pengeluaran Pengeluaran < Rp 500.000 32 Rp 500.001 - Rp 1000.000 22 Rp 1000.001 – 1.500.000 2 > Rp 1.500.000 4 Total 60 (Sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk pengeluaran responden yang terbanyak adalah pengeluaran di bawah Rp 500.000 sebanyak 32 orang, diikuti dengan pengeluaran antara Rp 500.001-Rp 1000.000 sebanyak 22 orang, sementara untuk pengeluaran Rp 1000.001-Rp 1.500.001 sebanyak 2 orang dan di atas Rp 1.500.000 sebanyak 4 orang. 74
C. Hasil Dan Pembahasan 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Instrument yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak diukur. Intrumen yang realibel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen Mie Sedaap disekitar wilayah kecamatan Cimanggis, Depok, sebanyak 60 responden yang dianggap dapat mewakili. Sebelum kuesioner diberikan 60 responden, peneliti melakukan try out atau pra survey terhadap 20 responden dengan memberikan 49 pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.
Pertanyaan Iklan Televisi (X1) X1-1 X1-2 X1-3
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation 0.603 0.507 0.595
Keterangan Valid
Valid Valid Valid 75
X1-4 X1-5 X1-6 X1-7 X1-8 X1-9 X1-10 X1-11 X1-12 X1-13 Harga (X2) X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 Kualitas Produk (X3) X3-1 X3-2 X3-3 X3-4 X3-5 X3-6 X3-7 X3-8 Keputusan Pembelian (Y1) Y1-1 Y1-2 Y1-3 Y1-4 Y1-5 Y1-6
0.700 0.686 0.739 0.727 0.550 0.677 0.691 0.218 0.471 0.407
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
0.609 0.755 0.706 0.365 0.494 0.329 0.091 0.799 0.458
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
0.421 0.691 0.783 0.658 0.442 0.733 0.338 0.682
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.819 0.251 0.569 0.322 0.772 0.841
Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid 76
Y1-7 Y1-8 Y1-9 Loyalitas Pelanggan (Y2) Y2-1 Y2-2 Y2-3 Y2-4 Y2-5 Y2-6 Y2-7 Y2-8 Y2-9 Y2-10 (sumber: Data primer, diolah 2013)
0.750 0.851 0.613
Valid Valid Valid
0.816 0.645 0.680 0.672 0.808 0.892 -0.007 0.809 0.667 0.378
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Hasil output SPSS pada tabel di atas digunakan untuk menilai kevalidan dari masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan yang dilihat dari nilai Corrected item-Total Correlation. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir pernyataan tersebut positif dan besarnya > 0,3 (Sugiyono,2008:142). Dari hasil try out di atas menunjukkan ada beberapa pernyataan yang tidak valid, yaitu X1-11, X27, Y1-2,Y2-7, karena nilainya kurang dari 0,3. Berdasarkan hal tersebut dan juga arahan dari dosen pembimbing maka pernyataan yang tidak valid diubah dan diperbaiki kembali kata-katanya sehingga dapat digunakan dalam angket selanjutnya dan disebar kepada 60 responden.
77
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011: 47). Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pernyataan yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48). Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.7:
Variabel
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha
Keterangan
Iklan Televisi
0,882
Reliabel
Harga
0,803
Reliabel
Kualitas Produk
0,853
Reliabel
Keputusan Pembelian
0,875
Reliabel
Loyalitas Pelanggan
0,887
Reliabel
(sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya di atas 0,70,
78
maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 2. Analisis Deskriptif Pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan akan dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output kuesioner yang diberikan kepada responden masyarakat sekitar Kecamatan Cimanggis, Depok yang sudah pernah mengkonsumsi Mie Sedaap. a. Iklan Televisi Adapun dalam variabel iklan televisi pada kuesioner penulis memasukkan tiga belas pertanyaan, berikut adalah hasil output frekuensi: Tabel 4.8 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi menginformasikan kepada saya mengenai produk tersebut Frequency Valid Sangat tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
1 1 49 9
Percent 1.7 1.7 81.7 15.0
Valid Percent 1.7 1.7 81.7 15.0
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 3.3 85.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab ragu-ragu, 49 responden dengan presentase 81,7% menjawab setuju, dan 9 responden dengan presentase 15% menjawab sangat setuju 79
menyatakan
bahwa
tayangan
iklan
Mie
Sedaap
di
televisi
menginformasikan kepada saya mengenai produk tersebut. Tabel 4.9 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi membujuk pemirsanya untuk membeli produk tersebut Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat tidak setuju
2 9 37 12
Percent 3.3 15.0 61.7 20.0
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 15.0 61.7 20.0 100.0
Cumulative Percent 3.3 18.3 80.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 9 responden dengan presentase 15% menjawab ragu-ragu, 37 responden dengan presentase 61,7% menjawab setuju, dan 12 responden dengan presentase 20% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa tayangan iklan Mie Sedaap di televisi membujuk pemirsanya untuk membeli produk tersebut. Tabel 4.10 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi mengingatkan kepada saya untuk membeli produk tersebut Frequency Valid
Sangat Tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 6 13 34 6
Percent 1.7 10.0 21.7 56.7 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 10.0 21.7 56.7 10.0 100.0
Cumulative Percent 1.7 11.7 33.3 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 80
Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 13 responden dengan presentase 21,7% menjawab ragu-ragu, 34 responden dengan presentase 56,7% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa tayangan iklan Mie Sedaap di televisi mengingatkan kepada saya untuk membeli produk tersebut. Tabel 4.11 Intensitas iklan Mie Sedaap di media televisi sering ditayangkan, sehingga produk Mie Sedaap mudah diingat oleh saya Frequency Valid
Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
1 2 6 42 9
1.7 3.3 10.0 70.0 15.0
Valid Percent 1.7 3.3 10.0 70.0 15.0
Total
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 5.0 15.0 85.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 6 responden dengan presentase 10% menjawab ragu-ragu, 42 responden dengan presentase 70% menjawab setuju, dan 9 responden dengan presentase 15% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa intensitas iklan Mie Sedaap di media televisi sering ditayangkan, sehingga produk Mie Sedaap mudah diingat oleh saya.
81
Tabel 4.12 Setelah menonton atau menyaksikan iklan Mie Sedaap di televisi, saya mudah memahami iklan Mie Sedaap Frequency Valid
Sangat Tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 4 15 33 7
Percent 1.7 6.7 25.0 55.0 11.7
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 6.7 25.0 55.0 11.7 100.0
Cumulative Percent 1.7 8.3 33.3 88.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab tidak setuju, 15 responden dengan presentase 25% menjawab ragu-ragu, 33 responden dengan presentase 55% menjawab setuju, dan 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa setelah menonton atau menyaksikan iklan Mie Sedaap di televisi, saya mudah memahami iklan Mie Sedaap. Tabel 4.13 Di dalam iklan Mie Sedaap disampaikan bahwa Mie Sedaap itu enak, praktis, dan mengenyangkan
Valid
Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Frequency 10 44 6
Percent 16.7 73.3 10.0
Valid Percent 16.7 73.3 10.0
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 16.7 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab ragu-ragu, 44 responden dengan presentase 73,3% menjawab 82
setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa di dalam iklan Mie Sedaap disampaikan bahwa Mie Sedaap itu enak, praktis, dan mengenyangkan. Tabel 4.14 Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi, bahwa produk Mie sedaap menunjukkan citra perusahaan yang baik Frequency Valid
Sangat Tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 3 19 35 2
Percent 1.7 5.0 31.7 58.3 3.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 5.0 31.7 58.3 3.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 6.7 38.3 96.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 19 responden dengan presentase 31,7% menjawab ragu-ragu, 35 responden dengan presentase 58,3% menjawab setuju, dan 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa tayangan iklan Mie Sedaap di televisi, bahwa produk Mie sedaap menunjukkan citra perusahaan yang baik
83
Tabel 4.15 Tampilan gambar (desain) dalam iklan Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
9 20 26 5
Percent 15.0 33.3 43.3 8.3
Total
60
100.0
Valid Percent 15.0 33.3 43.3 8.3 100.0
Cumulative Percent 15.0 48.3 91.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 9 responden dengan presentase 15% menjawab tidak setuju, 20 responden dengan presentase 33,3% menjawab ragu-ragu, 26 responden dengan presentase 43,3% menjawab setuju, dan 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa tampilan gambar (desain) dalam iklan Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya. Tabel 4.16 Keserasian warna dalam tampilan iklan Mie Sedaap colorful sehingga enak dilihat ketika menontonnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 12 40 7
Percent 1.7 20.0 66.7 11.7
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 20.0 66.7 11.7 100.0
Cumulative Percent 1.7 21.7 88.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 12 responden dengan presentase 20% menjawab ragu-ragu, 40 responden dengan presentase 66,7% menjawab setuju, dan 84
7 responden dengan presentase 11,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa keserasian warna dalam tampilan iklan Mie Sedaap colorful sehingga enak dilihat ketika menontonnya. Tabel 4.17 Kata-kata (suara) yang terdengar dalam iklan Mie Sedaap mudah dimengerti dan menarik perhatian saya untuk membeli produk tersebut Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
6 19 29 6
Percent 10.0 31.7 48.3 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 10.0 31.7 48.3 10.0 100.0
Cumulative Percent 10.0 41.7 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 19 responden dengan presentase 31,7% menjawab ragu-ragu, 29 responden dengan presentase 48,3% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa kata-kata (suara) yang terdengar dalam iklan Mie Sedaap mudah dimengerti dan menarik perhatian saya untuk membeli produk tersebut. Tabel 4.18 Tayangan iklan Mie Sedaap lebih menarik dan atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya sehingga dapat mudah dipahami oleh saya
Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Frequency 10 21 25 4
Percent 16.7 35.0 41.7 6.7
Valid Percent 16.7 35.0 41.7 6.7
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 16.7 51.7 93.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 85
Tabel di atas terlihat 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab tidak setuju, 21 responden dengan presentase 35% menjawab ragu-ragu, 25 responden dengan presentase 41,7% menjawab setuju, dan 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa tayangan iklan Mie Sedaap lebih menarik dan atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya sehingga dapat mudah dipahami oleh saya. Tabel 4.19 Penggunaan media televisi untuk iklan Mie Sedaap merupakan pemilihan media iklan yang tepat bagi saya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
3 4 35 18
Percent 5.0 6.7 58.3 30.0
Total
60
100.0
Valid Percent 5.0 6.7 58.3 30.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 11.7 70.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab ragu-ragu, 35 responden dengan presentase 58,3% menjawab setuju, dan 18 responden dengan presentase 30% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa penggunaan media televisi untuk iklan Mie Sedaap merupakan pemilihan media iklan yang tepat bagi saya.
86
Tabel 4.20 Model iklan pada iklan Mie Sedaap menarik dan membuat saya yakin bahwa Mie Sedaap lebih baik dibandingkan makanan mie instan lainnya
Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Frequency 10 27 21 2
Percent 16.7 45.0 35.0 3.3
Valid Percent 16.7 45.0 35.0 3.3
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 16.7 61.7 96.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab tidak setuju, 27 responden dengan presentase 45% menjawab ragu-ragu, 21 responden dengan presentase 35% menjawab setuju, dan 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa model iklan pada iklan Mie Sedaap menarik dan membuat saya yakin bahwa Mie Sedaap lebih baik dibandingkan makanan mie instan lainnya. b. Harga Adapun dalam variabel harga pada kuesioner penulis memasukkan sembilan pertanyaan, berikut adalah hasil output frekuensi: Tabel 4.21 Harga yang ditetapkan Mie Sedaap sangat menentukan permintaan konsumen Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
5 6 42 7
Percent 8.3 10.0 70.0 11.7
Total
60
100.0
Valid Percent 8.3 10.0 70.0 11.7 100.0
Cumulative Percent 8.3 18.3 88.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 87
Tabel di atas terlihat 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab tidak setuju, 6 responden dengan presentase 10% menjawab ragu-ragu, 42 responden dengan presentase 70% menjawab setuju, dan 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa harga yang ditetapkan Mie Sedaap sangat menentukan permintaan konsumen. Tabel 4.22 Mie Sedaap mempunyai standarisasi harga yang dapat terjangkau bagi konsumen Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 12 33 13
Percent 3.3 20.0 55.0 21.7
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 20.0 55.0 21.7 100.0
Cumulative Percent 3.3 23.3 78.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 12 responden dengan presentase 20% menjawab ragu-ragu, 33 responden dengan presentase 55% menjawab setuju, dan 13 responden dengan presentase 21,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa Mie Sedaap mempunyai standarisasi harga yang dapat terjangkau bagi konsumen.
88
Tabel 4.23 Mie Sedaap selalu menjaga harga dengan harga pesaingnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 12 41 5
Percent 3.3 20.0 68.3 8.3
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 20.0 68.3 8.3 100.0
Cumulative Percent 3.3 23.3 91.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 12 responden dengan presentase 20% menjawab ragu-ragu, 41 responden dengan presentase 68,3% menjawab setuju, dan 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa Mie Sedaap selalu menjaga harga dengan harga pesaingnya. Tabel 4.24 Harga yang ditetapkan Mie Sedaap berdasarkan permintaan pelanggan Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 9 29 19 2
Percent 1.7 15.0 48.3 31.7 3.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 15.0 48.3 31.7 3.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 16.7 65.0 96.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 9 responden dengan presentase 15% menjawab tidak setuju, 29 responden dengan presentase 31,7% menjawab ragu-ragu, 19 responden dengan presentase 31,7% menjawab setuju, dan 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab sangat setuju menyatakan 89
bahwa harga yang ditetapkan Mie Sedaap berdasarkan permintaan pelanggan. Tabel 4.25 Harga yang ditetapkan Mie Sedaap dapat memaksimalkan pendapatan perusahaan Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
4 24 29 3
Percent 6.7 40.0 48.3 5.0
Total
60
100.0
Valid Percent 6.7 40.0 48.3 5.0 100.0
Cumulative Percent 6.7 46.7 95.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab tidak setuju, 24 responden dengan presentase 40% menjawab ragu-ragu, 29 responden dengan presentase 48,3% menjawab setuju, dan 3 responden dengan presentase 5% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa harga yang ditetapkan Mie Sedaap dapat memaksimalkan pendapatan perusahaan. Tabel 4.26 Mie Sedaap menetapkan harga yang lebih rendah atau murah dibandingkan harga pesaingnya sehingga dapat memaksimalkan pangsa pasar Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 6 22 27 4
Percent 1.7 10.0 36.7 45.0 6.7
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 10.0 36.7 45.0 6.7 100.0
Cumulative Percent 1.7 11.7 48.3 93.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013)
90
Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 22 responden dengan presentase 36,7% menjawab ragu-ragu, 27 responden dengan presentase 45% menjawab setuju, dan 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa Mie Sedaap menetapkan harga yang lebih rendah atau murah dibandingkan harga pesaingnya sehingga dapat memaksimalkan pangsa pasar. Tabel 4.27 Perbedaan harga lokal membuat harga Mie Sedaap berbeda dengan harga mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
6 19 32 3
Percent 10.0 31.7 53.3 5.0
Total
60
100.0
Valid Percent 10.0 31.7 53.3 5.0 100.0
Cumulative Percent 10.0 41.7 95.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 19 responden dengan presentase 31,7% menjawab ragu-ragu, 32 responden dengan presentase 53,3% menjawab setuju, dan 3 responden dengan presentase 5% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa perbedaan harga lokal membuat harga Mie Sedaap berbeda dengan harga mie instan lainnya.
91
Tabel 4.28 Saya tertarik dengan potongan harga Mie Sedaap yang diberikan oleh produsen di toko-toko Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
5 16 33 6
Percent 8.3 26.7 55.0 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 8.3 26.7 55.0 10.0 100.0
Cumulative Percent 8.3 35.0 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab tidak setuju, 16 responden dengan presentase 26,7% menjawab ragu-ragu, 33 responden dengan presentase 55% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya tertarik dengan potongan harga Mie Sedaap yang diberikan oleh produsen di toko-toko. Tabel 4.29 Saya tertarik dengan harga promosi Mie Sedaap yang memberikan harga yang lebih murah pada waktu-waktu tertentu Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
6 7 38 9
Percent 10.0 11.7 63.3 15.0
Total
60
100.0
Valid Percent 10.0 11.7 63.3 15.0 100.0
Cumulative Percent 10.0 21.7 85.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab ragu-ragu, 38 responden dengan presentase 63,3% menjawab setuju, dan 92
9 responden dengan presentase 15% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya tertarik dengan harga promosi Mie Sedaap yang memberikan harga yang lebih murah pada waktu-waktu tertentu. c. Kualitas Produk Adapun dalam variabel kualitas produk pada kuesioner penulis memasukkan delapan pertanyaan, berikut adalah hasil output frekuensi: Tabel 4.30 Produk Mie Sedaap aman untuk dikonsumsi karena bersertifikasi ISO 22000 yang menggunakan bahan makanan yang lebih aman dibandingkan dengan makanan mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
3 20 31 6
Percent 5.0 33.3 51.7 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 5.0 33.3 51.7 10.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 38.3 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 20 responden dengan presentase 33,3% menjawab ragu-ragu, 31 responden dengan presentase 51,7% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa produk Mie Sedaap aman untuk dikonsumsi karena bersertifikasi ISO 22000 yang
menggunakan bahan makanan yang lebih aman
dibandingkan dengan makanan mie instan lainnya.
93
Tabel 4.31 Mie Sedaap memiliki berbagai macam variasi pilihan rasa seperti rasa kari spesial, mie goreng, ayam bawang dan lain-lain Frequency Valid
Tidak setuju Setuju Sangat setuju
1 35 24
Percent 1.7 58.3 40.0
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 58.3 40.0 100.0
Cumulative Percent 1.7 60.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 35 responden dengan presentase 58,3% menjawab setuju, dan 24 responden dengan presentase 40% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa Mie Sedaap memiliki berbagai macam variasi pilihan rasa seperti rasa kari spesial, mie goreng, ayam bawang dan lain-lain. Tabel 4.32 Kualitas produk Mie Sedaap sesuai dengan standar mutu yaitu bersertifikasi ISO 22000 Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 12 37 9
Percent 3.3 20.0 61.7 15.0
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 20.0 61.7 15.0 100.0
Cumulative Percent 3.3 23.3 85.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 12 responden dengan presentase 20% menjawab ragu-ragu, 37 responden dengan presentase 61,7% menjawab setuju, dan 9 responden dengan presentase 15% menjawab sangat setuju menyatakan
94
bahwa kualitas produk Mie Sedaap sesuai dengan standar mutu yaitu bersertifikasi ISO 22000. Tabel 4.33 Kualitas produk Mie Sedaap dapat diandalkan karena rasanya tidak kalah dengan makanan mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 10 38 10
Percent 3.3 16.7 63.3 16.7
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 16.7 63.3 16.7 100.0
Cumulative Percent 3.3 20.0 83.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab ragu-ragu, 38 responden dengan presentase 63,3% menjawab setuju, dan 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa kualitas produk Mie Sedaap dapat diandalkan karena rasanya tidak kalah dengan makanan mie instan lainnya. Tabel 4.34 Jangka waktu kemasan produk Mie Sedaap tahan lama Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 30 25 3
Percent 3.3 50.0 41.7 5.0
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 50.0 41.7 5.0 100.0
Cumulative Percent 3.3 53.3 95.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013)
95
Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 30 responden dengan presentase 50% menjawab ragu-ragu, 25 responden dengan presentase 41,7% menjawab setuju, dan 3 responden dengan presentase 5% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa jangka waktu kemasan produk Mie Sedaap tahan lama. Tabel 4.35 Desain atau kemasan produk Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan makanan mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
5 17 32 6
Percent 8.3 28.3 53.3 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 8.3 28.3 53.3 10.0 100.0
Cumulative Percent 8.3 36.7 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab tidak setuju, 17 responden dengan presentase 28,3% menjawab ragu-ragu, 32 responden dengan presentase 53,3% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa desain atau kemasan produk Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan makanan mie instan lainnya.
96
Tabel 4.36 Kualitas produk Mie Sedaap sebanding dengan harga yang ditawarkan Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 2 7 45 5
Percent 1.7 3.3 11.7 75.0 8.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 3.3 11.7 75.0 8.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 5.0 16.7 91.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab ragu-ragu, 45 responden dengan presentase 75% menjawab setuju, dan 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa kualitas produk Mie Sedaap sebanding dengan harga yang ditawarkan. Tabel 4.37 Kelengkapan informasi tentang produk Mie Sedaap sesuai yang saya harapkan Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
4 17 33 6
Percent 6.7 28.3 55.0 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 6.7 28.3 55.0 10.0 100.0
Cumulative Percent 6.7 35.0 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab tidak setuju, 17 responden dengan presentase 28,3% menjawab ragu-ragu, 33 responden dengan presentase 55% menjawab setuju, dan 6 97
responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa kelengkapan informasi tentang produk Mie Sedaap sesuai yang saya harapkan. d. Keputusan Pembelian Adapun dalam variabel keputusan pembelian pada kuesioner penulis memasukkan sembilan pertanyaan, berikut adalah hasil output frekuensi: Tabel 4.38 Saya akan membeli Mie Sedaap karena adanya kebutuhan seperti praktis dan harganya yang murah Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
6 12 34 8
Percent 10.0 20.0 56.7 13.3
Total
60
100.0
Valid Percent 10.0 20.0 56.7 13.3 100.0
Cumulative Percent 10.0 30.0 86.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 6 responden dengan presentase 10% menjawab tidak setuju, 12 responden dengan presentase 20% menjawab ragu-ragu, 34 responden dengan presentase 56,7% menjawab setuju, dan 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya akan membeli Mie Sedaap karena adanya kebutuhan seperti praktis dan harganya yang murah.
98
Tabel 4.39 Saya sudah lama mengenal tentang Mie Sedaap dari keluarga Frequency Valid
Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 10 13 29 7
1.7 16.7 21.7 48.3 11.7
Valid Percent 1.7 16.7 21.7 48.3 11.7
Total
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 18.3 40.0 88.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab tidak setuju, 13 responden dengan presentase 21,7% menjawab ragu-ragu, 29 responden dengan presentase 48,3% menjawab setuju, dan 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya sudah lama mengenal tentang Mie Sedaap dari keluarga. Tabel 4.40 Saya mendapatkan informasi tentang Mie Sedaap dari media televisi dan media lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 5 37 17
Percent 1.7 8.3 61.7 28.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 8.3 61.7 28.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 10.0 71.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab ragu-ragu, 37 responden dengan presentase 61,7% menjawab setuju, dan 99
17 responden dengan presentase 28,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya mendapatkan informasi tentang Mie Sedaap dari media televisi dan media lainnya. Tabel 4.41 Sebelum melakukan pembelian, saya akan terlebih dahulu membandingkan merek Mie Sedaap dengan merek mie instan lainnya Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 9 8 33 9
Percent 1.7 15.0 13.3 55.0 15.0
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 15.0 13.3 55.0 15.0 100.0
Cumulative Percent 1.7 16.7 30.0 85.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 9 responden dengan presentase 15% menjawab tidak setuju, 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab ragu-ragu, 33 responden dengan presentase 55% menjawab setuju, dan 9 responden dengan presentase 15% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa sebelum melakukan pembelian, saya akan terlebih dahulu membandingkan merek Mie Sedaap dengan merek mie instan lainny
100
Tabel 4.42 Saya membeli Mie Sedaap karena sesuai dengan budget (anggaran) yang saya miliki Frequency Valid
Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 10 8 36 5
1.7 16.7 13.3 60.0 8.3
Valid Percent 1.7 16.7 13.3 60.0 8.3
Total
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 18.3 31.7 91.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 10 responden dengan presentase 16,7% menjawab tidak setuju, 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab ragu-ragu, 36 responden dengan presentase 60% menjawab setuju, dan 5 responden dengan presentase 8,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya
membeli Mie Sedaap karena sesuai dengan budget
(anggaran) yang saya miliki. Tabel 4.43 Saya percaya kualitas Mie Sedaap tidak kalah dengan merek mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 15 39 5
Percent 1.7 25.0 65.0 8.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 25.0 65.0 8.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 26.7 91.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 15 responden dengan presentase 25% menjawab ragu-ragu, 39 responden dengan presentase 65% menjawab setuju, dan 5 101
responden dengan presentase 8,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya percaya kualitas Mie Sedaap tidak kalah dengan merek mie instan lainnya. Tabel 4.44 Setelah melakukan pembelian produk Mie Sedaap, saya merasakan kepuasan Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
3 11 40 6
Percent 5.0 18.3 66.7 10.0
Total
60
100.0
Valid Percent 5.0 18.3 66.7 10.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 23.3 90.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 11 responden dengan presentase 18,3% menjawab ragu-ragu, 40 responden dengan presentase 66,7% menjawab setuju, dan 6 responden dengan presentase 10% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa setelah melakukan pembelian produk Mie Sedaap, saya merasakan kepuasan. Tabel 4.45 Karena saya merasa puas terhadap Mie Sedaap, saya melakukan pembelian ulang kembali Frequency Valid
Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 7 18 26 8
1.7 11.7 30.0 43.3 13.3
Valid Percent 1.7 11.7 30.0 43.3 13.3
Total
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 13.3 43.3 86.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 102
Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab tidak setuju, 18 responden dengan presentase 30% menjawab ragu-ragu, 26 responden dengan presentase 43,3% menjawab setuju, dan 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa karena saya merasa puas terhadap Mie Sedaap, saya melakukan pembelian ulang kembali. Tabel 4.46 Karena saya puas terhadap Mie Sedaap, saya akan merekomendasikan produk Mie Sedaap kepada orang lain Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
8 21 27 4
Percent 13.3 35.0 45.0 6.7
Total
60
100.0
Valid Percent 13.3 35.0 45.0 6.7 100.0
Cumulative Percent 13.3 48.3 93.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab tidak setuju, 21 responden dengan presentase 35% menjawab ragu-ragu, 27 responden dengan presentase 45% menjawab setuju, dan 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa
karena
saya
puas
terhadap
Mie
Sedaap,
saya
akan
merekomendasikan produk Mie Sedaap kepada orang lain.
103
e. Loyalitas Pelanggan Adapun dalam variabel loyalitas pelanggan pada kuesioner penulis memasukkan sepuluh pertanyaan, berikut adalah hasil output frekuensi: Tabel 4.47 Saya akan selalu membeli produk Mie Sedaap Frequency Valid
Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 13 28 15 3
1.7 21.7 46.7 25.0 5.0
Valid Percent 1.7 21.7 46.7 25.0 5.0
Total
60
100.0
100.0
Cumulative Percent 1.7 23.3 70.0 95.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 13 responden dengan presentase 21,7% menjawab tidak setuju, 28 responden dengan presentase 46,7% menjawab raguragu,15 responden dengan presentase 25% menjawab setuju, dan 3 responden dengan presentase 5% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya akan selalu membeli produk Mie Sedaap. Tabel 4.48 Saya terbiasa membeli Mie Sedaap karena harganya yang murah Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
3 18 36 3
Percent 5.0 30.0 60.0 5.0
Total
60
100.0
Valid Percent 5.0 30.0 60.0 5.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 35.0 95.0 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013)
104
Tabel di atas terlihat 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 18 responden dengan presentase 30% menjawab ragu-ragu, 36 responden dengan presentase 60% menjawab setuju, dan 3 responden dengan presentase 5% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya terbiasa membeli Mie Sedaap karena harganya yang murah. Tabel 4.49 Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan kebutuhan saya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
8 15 35 2
Percent 13.3 25.0 58.3 3.3
Total
60
100.0
Valid Percent 13.3 25.0 58.3 3.3 100.0
Cumulative Percent 13.3 38.3 96.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab tidak setuju, 15 responden dengan presentase 25% menjawab ragu-ragu, 35 responden dengan presentase 58,3% menjawab setuju, dan 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan kebutuhan saya. Tabel 4.50 Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan keinginan saya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
7 13 39 1
Percent 11.7 21.7 65.0 1.7
Total
60
100.0
Valid Percent 11.7 21.7 65.0 1.7 100.0
Cumulative Percent 11.7 33.3 98.3 100.0
105
Tabel di atas terlihat 7 responden dengan presentase 11,7% menjawab tidak setuju, 13 responden dengan presentase 21,7% menjawab ragu-ragu, 39 responden dengan presentase 65% menjawab setuju, dan 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan keinginan saya. Tabel 4.51 Mie Sedaap sangat bermanfaat bagi saya karena praktis, murah dan mengenyangkan Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
4 11 37 8
Percent 6.7 18.3 61.7 13.3
Total
60
100.0
Valid Percent 6.7 18.3 61.7 13.3 100.0
Cumulative Percent 6.7 25.0 86.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab tidak setuju, 11 responden dengan presentase 18,3% menjawab ragu-ragu, 37 responden dengan presentase 61,7% menjawab setuju, dan 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa Mie Sedaap sangat bermanfaat bagi saya karena praktis, murah dan mengenyangkan
. 106
Tabel 4.52 Saya pernah menikmati lezatnya rasa Mie Sedaap pada saat mengkonsumsi Mie Sedaap Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
2 4 46 8
Percent 3.3 6.7 76.7 13.3
Total
60
100.0
Valid Percent 3.3 6.7 76.7 13.3 100.0
Cumulative Percent 3.3 10.0 86.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 2 responden dengan presentase 3,3% menjawab tidak setuju, 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab ragu-ragu, 46 responden dengan presentase 76,7% menjawab setuju, dan 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya pernah menikmati lezatnya rasa Mie Sedaap pada saat mengkonsumsi Mie Sedaap. Tabel 4.53 Varian rasa yang saya sukai tersedia di dalam Mie Sedaap seperti rasa kari spesial, Mie Sedaap goreng, soto dan lain-lain Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 6 42 11
Percent 1.7 10.0 70.0 18.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 10.0 70.0 18.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 11.7 81.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 6 responden dengan presentase 10% menjawab ragu-ragu, 42 responden dengan presentase 70% menjawab setuju, dan 11 107
responden dengan presentase 18,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa varian rasa yang saya sukai tersedia di dalam Mie Sedaap seperti rasa kari spesial, Mie Sedaap goreng, soto dan lain-lain. Tabel 4.54 Menurut saya, kualitas dari produk Mie Sedaap lebih baik dibandingkan mie instan lainnya Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
1 14 37 8
Percent 1.7 23.3 61.7 13.3
Total
60
100.0
Valid Percent 1.7 23.3 61.7 13.3 100.0
Cumulative Percent 1.7 25.0 86.7 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab tidak setuju, 14 responden dengan presentase 23,3% menjawab ragu-ragu, 37 responden dengan presentase 61,7% menjawab setuju, dan 8 responden dengan presentase 13,3% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa kualitas dari produk Mie Sedaap lebih baik dibandingkan mie instan lainnya. Tabel 4.55 Saya yakin konsumen Mie Sedaap akan selalu setia dengan produk yang ia konsumsi Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
3 26 30 1
Percent 5.0 43.3 50.0 1.7
Total
60
100.0
Valid Percent 5.0 43.3 50.0 1.7 100.0
Cumulative Percent 5.0 48.3 98.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 108
Tabel di atas terlihat 3 responden dengan presentase 5% menjawab tidak setuju, 26 responden dengan presentase 43,3% menjawab ragu-ragu, 30 responden dengan presentase 50% menjawab setuju, dan 1 responden dengan presentase 1,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya yakin konsumen Mie Sedaap akan selalu setia dengan produk yang ia konsumsi. Tabel 4.56 Saya sudah menjadi pelanggan Mie Sedaap karena rasanya sesuai dengan selera saya dan keluarga Frequency Valid
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
9 21 26 4
Percent 15.0 35.0 43.3 6.7
Total
60
100.0
Valid Percent 15.0 35.0 43.3 6.7 100.0
Cumulative Percent 15.0 50.0 93.3 100.0
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Tabel di atas terlihat 9 responden dengan presentase 15% menjawab tidak setuju, 21 responden dengan presentase 35% menjawab ragu-ragu, 26 responden dengan presentase 43,3% menjawab setuju, dan 4 responden dengan presentase 6,7% menjawab sangat setuju menyatakan bahwa saya sudah menjadi pelanggan Mie Sedaap karena rasanya sesuai dengan selera saya dan keluarga.
109
3. Hasil Analisis a. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis jalur (Path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan variabel, sebagai variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (variabel endogen). 1) Persamaan Analisis Jalur I (Y1= ρx1y1X1+ρx2y1X2+ρx3y1X3+Є1) Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20. Berikut adalah hasil pengolahannya:
110
Tabel 4.57 Koefisien Jalur Persamaan 1 Standardized Coefficients Model
Beta
(Constant) iklan televisi harga kualitas produk a.
.397 .303 .128
Dependent Variable: keputusan pembelian
(Sumber: Data primer, diolah 2013)
ρyx1 = 0,397 ρyx2 = 0,303 ρyx3 = 0,128 Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut: Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y1= x1y1X1+ x2y1X2+ x3y1X3+Є1 Y1 = 0,397 X1 + 0,303 X2 + 0,128 X3 + 0,766 Є1 Angka koefisien residu sebesar 0,766 didapat dari 1-R2 √1-0,412 = 0,766
111
2) Persamaan Analisis Jalur II (Y2= ρx1y2X1+ ρx2y2X2+ ρx3y2X3+ ρy1y2Y1+Є2) Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 20. Berikut adalah hasil pengolahannya: Tabel 4.58 Koefisien Jalur Persamaan 2 Standardized Coefficients Model
Beta
(Constant) iklan televisi harga kualitas produk keputusan pembelian
.288 .020 .223 .445
(Sumber: Data primer, diolah 2013) ρy2x1 = 0,288 ρy2x2 = 0,020 ρy2x3 = 0,223 ρy2y1 = 0,445
112
Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut: Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y2= ρx1y2X1+ ρx2y2X2+ ρx3y2X3+ ρy1y2Y1+Є2 Y1 = 0,288 X1+ 0,020 X2 + 0,223 X3 + 0,445 Y1 + 0,601 Є2 Angka koefisien residu sebesar 0,601 didapat dari 1-R2 √1-0,638 = 0,601 b. Menguji dan memaknai Sub-Struktur 1 1) Koefisien Determinasi Struktur I Untuk melihat pengaruh variabel iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian ditunjukkan oleh tabel summary, khususnya pada angka adjusted R square di bawah ini: Tabel 4.59 Koefisien Determinasi Struktur I Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .643 .413 .382 3.492 a. Predictors: (Constant), kualitas produk, iklan televisi, harga Model
R
(Sumber: Data primer, dioalah 2013)
Besarnya angka adjusted R square adalah 0,382 angka ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki iklan televisi, 113
harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian caranya adalah dengan menghitung Koefisien Determinasi dengan rumus: KD = adjusted r2 x 100% KD = 0,382 x 100% KD =38,2% Angka tersebut memiliki arti bahwa pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 38,2% sedangkan sisanya 61,2% dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti celebrity endorser, brand, lokasi dan lain-lain yang secara teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Seperti dalam penelitian berikut yang dilakukan oleh Hilwah Fauziah Zein yang berjudul: “Pengaruh motivasi, atribut produk, kepercayaan terhadap keputusan pembelian ”(Studi kasus
detergen
bubuk Rinso di wilayah Ciputat Timur).
2) Melihat Pengaruh Iklan televisi (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3) secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian(Y1) Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah 114
Tabel 4.60 Hasil Uji parsial (T-Test) Struktur I a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant)
Standardized Coefficients Beta
Std. Error -3.644
T
5.927
iklan televise .402 Harga .356 kualitas produk .188 a. Dependent Variable: keputusan pembelian
.117 .144 .198
1
.397 .303 .128
Sig.
-.615
.541
3.445 2.471 .951
.001 .017 .346
(Sumber:data primer, diolah 2013) Y1 = ρx1y1X1 +ρx2y1X2 +ρx3y1X3 +ρy1Є1Y1 Berikut adalah pengujiannya: a) Menguji signifikansi koefisien x1 (iklan televisi) terhadap keputusan pembelian. H0:β1=0 (iklan televisi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian). Ha:
β1≠0
(iklan
televisi
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel
Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien iklan televisi adalah 3,445. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika 115
mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (3,445>2,00), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,001 < 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Jadi hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (1997:226) dalam Tomo (2012:33)bahwa iklan adalah komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Dan sesuai dengan penelitian terdahulu tentang pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian oleh Bambang dwi Tomo (2012) yang berjudul “Pengaruh kesadaran merek, kualitas merek, asosiasi merek dan iklan 116
televisi terhadap keputusan pembelian( Studi kasus pada KFC Petronas Ciputat)” bahwa dalam penelitian ini iklan televisi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. b) Menguji signifikansi koefisien x2 (harga) terhadap keputusan pembelian. H0:β2=0 (harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian). Ha: β2≠0 (harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien harga adalah 2,471. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 602=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (2,471>2,00), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
117
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,017 < 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dapat diketahui bahwa variabel harga ini berpengaruh dengan baik terhadap keputusan pembelian pada Mie Sedaap. Artinya konsumen dalam memutuskan pembelian melihat dari sisi harga yang ditawarkan oleh perusahaan yang sesuai dengan kemampuan daya beli mereka. Harga merupakan cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai dengan uang guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu tentang pengaruh harga terhadap keputusan pembelian oleh Muhammad Widji Sugiarto (2011) yang berjudul “Pengaruh harga, promosi pemasaran, dan brand image terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen”, bahwa dalam penelitian ini harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
c) Menguji signifikansi koefisien x3 (kualitas produk) terhadap keputusan pembelian. H0:β3=0 (kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
118
Ha: β2≠0 (kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien kualitas produk adalah 0,951. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (0,951>2,00), maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,346 > 0,005 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada 119
Mie Sedaap. Artinya konsumen dalam memutuskan pembelian tidak melihat dari sisi kualitas produk. Dan hasil ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu tentang kualitas produk terhadap keputusan pembelian oleh Elvira Hasanah (2010) yang berjudul “Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan (Studi kasus pada mahasiswi UIN pengguna produk kosmetik Sari Ayu)”, bahwa dalam peneltian tersebut kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Apabila kualitas produk yang ditawarkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen maka produk tersebut akan mempengaruhi keputusan pembeliannya. 3) Melihat pengaruh iklan televisi (X1), harga (X2), kualitas produk (X3) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y1) Y1= ρ x1y1X1+ ρ x2y1X2+ ρ x3y1X3 + Є 1 Tabel 4.61 Analisis Varian (Annova) Struktur I a
Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares 480.869
ANOVA Df
3
Mean Square 160.290
682.864
56
12.194
1163.733
59
F 13.145
Sig. b .000
a. Dependent Variable: keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), kualitas produk, iklan televisi, harga
(Sumber: Data primer, diolah 2013) 120
Pada tabel di atas analisis varian (Anova) struktur I ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel iklan televisi, harga, kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian dilakukan dengan uji F, hipotesis yang diajukan: H0 : iklan televisi, harga, kualitas produk tidak berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Ha : iklan televisi, harga, kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Jika Fhitung > ttabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung > ttabel, maka H0 diterima Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 13,145 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dan df1= 3 dan df2= 56, didapat Ftabel = 2,76. Karena nilai Fhitung (13,145) > nilai Ftabel(2,76) maka H0 ditolak Ha diterima atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpukan bahwa aspek variabel iklan televisi, harga, kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak 121
digunakan untuk memprediksi. Atau jika dilihat dengan nilai dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0,000 < 0,005) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan data. 4) Trimming Struktur 1 Hasil analisis diatas menunjukkan ada variabel yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu kualitas produk (X 3) aka harus ada model trimming atau perhitungan tersebut harus diulang dengan menghilangkan jalur yang dianggap tidak signifikan yakni variabel kualitas produk. Tabel 4.62 Koefisien Determinasi Setelah Trimming Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .635 .404 .383 3.489 a. Predictors: (Constant), harga, iklan televise Model
R
(Sumber: data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel di atas setelah trimming adjusted R square diperoleh angka sebesar 0,383 yang berarti bahwa variabel iklan televisi dan harga berpengaruh sebesar 38,3% terhadap keputusan pembelian dan sisanya 61,7% dipengaruh variabel lain.
122
Tabel 4.63 Uji Parsial (t) Setelah Trimming Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant)
a
Std. Error -2.392
Standardized Coefficients Beta
5.774
1
iklan televisi .447 Harga .426 a. Dependent Variable: keputusan pembelian
.107 .124
.442 .363
t
Sig.
-.414
.680
4.193 3.448
.000 .001
(Sumber: data primer, diolah 2013) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel iklan televisi berpengaruh positif sebesar 0,442 atau 44,2% dan dianggap signifikan karena nilai Sig. 0,000 < 0,05. Harga berpengaruh positif sebesar 0,363 atau 36,3% dan dianggap signifikan karena nilai Sig. 0,001 < 0,05. Tabel 4.64 Uji Simultan (F)Setelah Trimming a
Model Regression 1
Sum of Squares 469.840
Residual Total
ANOVA Df
2
Mean Square 234.920
693.893
57
12.174
1163.733
59
F 19.298
Sig. b .000
a. Dependent Variable: keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), harga, iklan televise
(Sumber: data primer, diolah 2013) Hasil setelah trimming diperoleh Fhirung sebesar 19,298 dan taraf signifikansi 0,000 dengan DK, numerator : 3-1 = 2 dan denumerator : 60-3 = 57. Dengan ketentuan tersebut diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,15. Jika Fhitung > ttabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung > ttabel, maka H0 diterima 123
Dari hasil di atas dapat dibandingkan nilai Fhitung 19,298 > nilai Ftabel 3,15 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara iklan televisi dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Gambar 4.1 Model 1 Jalur Path Trimming
Persamaan struktur 1 setelah trimming menjadi Y1 = 0,442 X1 + 0,363 X2 + 0,772Є1 Angka koefisien residu sebesar 0,772 didapat dari √1 - 0,404 = 0,772
c. Menguji dan memaknai Sub-Struktur 2 1) Koefisien Determinasi Struktur II Untuk melihat pengaruh variabel iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan ditunjukkan
124
oleh tabel summary, khususnya pada angka adjusted R square di bawah ini: Tabel 4.65 Koefisien Determinasi Struktur II Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .799 .638 .612 3.137 a. Predictors: (Constant), keputusan pembelian, harga, iklan televisi, kualitas produk Model
R
(Sumber:Data primer, diolah 2013) Besarnya angka adjusted R square adalah 0,612 angka ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan caranya adalah dengan menghitung Koefisien Determinasi dengan rumus: KD = adjusted r2 x 100% KD = 0,612 x 100% KD = 61,2% Angka tersebut memiliki arti bahwa pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan sebesar 61,2% sedangkan sisanya 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sepert citra, atribut produk, kepuasan pelanggan, dan lain-lain yang secara teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Seperti dalam penelitian berikut yang 125
dilakukan oleh Lia Marlia yang berjudul: “Pengaruh citra, kepercayaan, kepuasan terhadap loyalitas merek Indomie” (Studi kasus di daerah Ciputat). 2) Melihat Pengaruh Iklan Televisi (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3) dan Keputusan Pembelian (Y1) secara Parsial
terhadap
Loyalitas pelanggan Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah Tabel 4.66 Hasil Uji parsial (T-Test) Struktur II a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant) iklan televise Harga kualitas produk keputusan pembelian a. Dependent Variable: loyalitas pelanggan 1
Std. Error -8.604
5.343
.331 .026 .373 .505
.115 .136 .179 .120
Standardized Coefficients Beta .288 .020 .223 .445
T
Sig.
-1.610
.113
2.865 .194 2.083 4.204
.006 .847 .042 .000
(Sumber: data primer, diolah 2013) Y2 = ρx1y2X1 +ρx3y2X3 +ρY1y2Y1 +ρy2Є2Y2 Berikut adalah pengujiannya:
126
a) Menguji signifikansi koefisien x1 (iklan televisi) terhadap loyalitas pelanggan. H0:β5=0 (Iklan televisi tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan). Ha: β5 ≠0 (iklan televisi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien iklan televisi adalah 2,865. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (2,865>2,00), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,006 < 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang
127
sama dengan uji t yaitu iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dapat diketahui bahwa variabel iklan televisi ini berpengaruh dengan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Mie Sedaap. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kasali (2000) iklan adalah pesan dari produk, jasa atau ide yang disampaikan kepada masyarakat melalui suatu media yang diarahkan untuk menarik konsumen. Konsumen yang tertarik dengan iklan yang disajikan, memiliki sifat positif terhadap suatu produk, mau dan ingin membeli produk tersebut serta diharapkan konsumen dapat menjadi pembeli yang potensial masa datang. Dan hasil ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu tentang pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan oleh Nila Kasuma Dewi dan Sepris Yonaldi yang berjudul “Pengaruh iklan, citra merek dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas dalam menggunakan Vaselin Hand And Body Lotion”, bahwa dalam penelitian ini iklan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. b) Menguji signifikansi koefisien x2 (harga) terhadap loyalitas pelanggan. H0:β6=0 (Harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan). Ha: β6 ≠0 (Harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan). 128
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien harga adalah 0,194. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (0,194>2,00), maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien harga tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,847 < 0,005 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu harga tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dapat diketahui bahwa variabel harga ini tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Mie Sedaap. Dalam penelitian ini pelanggan tidak sensitive terhadap harga. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh 129
teori Ostrowaski et al,(1993), dalam Woro Utari,(2010:148) bahwa harga merupakan sesuatu yang sensitif bagi pelanggan. Namun hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu tentang pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan oleh Dedy Junaedi yang berjudul kepercayaan
“Pengaruh kualitas pelayanan, harga, dan
terhadap
loyalitas
pelanggan”,
bahwa
dalam
penelitian ini harga tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. c) Menguji signifikansi koefisien x3 (kualitas produk) terhadap loyalitas palanggan. H0:β7=0 (kualitas produk tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan). Ha: β7 ≠0 (kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien kualitas produk adalah 2,083. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan
130
df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (2,083>2,00), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,042 < 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk ini berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Mie Sedaap. Hasil ini sesuai dengan penelitian Keni (2000:45-47) yaitu kualitas produk merupakan evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh konsumen terhadap kehandalan dan superioritas. Perusahaan
dapat
mengetahui
kebutuhan
dan
keinginan
konsumen sehingga perusahaan dapat menentukan prioritas kualitas produk yang diharapkan pelanggan sehingga mampu memuaskan pelanggan dan menimbulkan loyalitas pelanggan. Dan hasil ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu tentang pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan oleh 131
Fadhli Saputra(2010) yang berjudul “Pengaruh kualitas produk, switching cost, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan”, bahwa dalam penelitian ini kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. d) Menguji
signifikansi
koefisien
y1 (keputusan
pembelian)
terhadap loyalitas palanggan. H0:β8=0 (keputusan pembelian tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan). Ha:β8 ≠0 (keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan).
Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dari perhitungan didapat nilai thitung untuk koefisien keputusan pembelian adalah 4,204. Dan dengan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58) didapat ttabel adalah 2,00. Oleh karena thitung > nilai ttabel, (4,204 >2,00), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien 132
keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Pada model koefisien didapat nilai signifikan 0,000 < 0,005 maka H 0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Loyalitas diartikan sebagai perilaku pembelian yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan, menurut Griffin (1995:4) keputusan pembelian dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kebutuhan dan keinginannya yang sesuai dengan yang diharapkan pada pelanggan maka akan berdampak loyalitas bagi pelanggan tersebut. Menurut Darmadi (2004;126) apabila konsumen memiliki keterkaitan secara mendalam pada suatu produk maka akan menimbulkan kesetiaan atau loyalitas.
3) Melihat Pengaruh Iklan Televisi (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3) dan Keputusan Pembelian (Y1) secara Simultan terhadap Loyalitas pelanggan Y2 = ρx1y2X1 +ρx3y2X3 +ρY1y2Y1 +ρy2Є2Y2 +Є2
133
Tabel 4.67 Analisis Varian (Annova) Struktur II a
Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares 953.528
ANOVA Df
4
Mean Square 238.382
541.405
55
9.844
1494.933
59
F 24.217
Sig. b .000
a. Dependent Variable: loyalitas pelanggan b. Predictors: (Constant), keputusan pembelian, harga, iklan televisi, kualitas produk
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Pada tabel di atas analisis varian (Anova) struktur II ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian dilakukan dengan uji F, hipotesis yang diajukan: H0 : iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian tidak berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan. Ha : iklan televisi, harga, kualitas produk, keputusan pembelian berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Jika Fhitung > ttabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung > ttabel, maka H0 diterima
134
Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 24,217 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dan df1= 4 dan df2= 55, didapat Ftabel = 2,53. Karena nilai Fhitung (24,217) > nilai Ftabel(2,53) maka H0 ditolak Ha diterima atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpukan bahwa aspek variabel iklan televisi, kualitas produk, keputusan pembelian secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Atau jika dilihat dengan nilai dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0,000 < 0,005) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data. 4) Trimming Struktur 2 Hasil analisis diatas menunjukkan ada variabel yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu harga (X2) maka harus ada model trimming atau perhitungan tersebut harus diulang dengan menghilangkan jalur yang dianggap tidak signifikan yakni variabel harga.
135
Tabel 4.68 Koefisien Determinasi Setelah Trimming Model Summary Model
R
1
.798
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.638
.618
3.110
a. Predictors: (Constant), keputusan_pembelian, kualitas_produk, iklan_televisi
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel di atas setelah trimming adjusted R square diperoleh angka sebesar 0,618 yang berarti bahwa variabel iklan televisi dan kualitas produk dan keputusan pembelian berpengaruh sebesar 61,8% terhadap loyalitas pelanggan dan sisanya 38,2% dipengaruh variabel lain. Tabel 4.69 Uji Parsial (t) Setelah Trimming a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant) iklan_televisi 1 kualitas_produk keputusan_pembelian a. Dependent Variable: loyalitas_pelanggan
Std. Error -8.287
5.045
.327 .388 .512
.113 .159 .113
Standardized Coefficients Beta .285 .233 .452
T
Sig.
-1.643
.106
2.893 2.440 4.531
.005 .018 .000
(Sumber: data primer, diolah 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel iklan televisi berpengaruh positif sebesar 0,285 atau 28,5% dan dianggap signifikan karena nilai Sig. 0,005 < 0,05. Kualitas produk berpengaruh positif 136
sebesar 0,233 atau 23,3% dan dianggap signifikan karena nilai Sig. 0,018 < 0,05. Keputusan pembelian berpengaruh positif sebesar 0,452 atai 45,2% dan dianggap signifikan karena nilai Sig. 0,000 < 0,05. Tabel 4.70 Uji Simultan (F) Setelah Trimming a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
953.157
3
317.719
Residual
541.776
56
9.675
1494.933
59
Total
F 32.841
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: loyalitas_pelanggan b. Predictors: (Constant), keputusan_pembelian, kualitas_produk, iklan_televisi
(Sumber: data primer, diolah 2013)
Hasil setelah trimming diperoleh Fhirung sebesar 32,841 dan taraf signifikansi 0,000 dengan DK, numerator : 4-1 = 3 dan denumerator : 60-4 = 56. Dengan ketentuan tersebut diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,76. Jika Fhitung > ttabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung > ttabel, maka H0 diterima Dari hasil di atas dapat dibandingkan nilai Fhitung 32,841 > nilai Ftabel 2,76 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara
137
iklan
televisi
dan
kualitas
produk
dan
keputusan
pembelian
berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan. Gambar 4.2 Model 2 Jalur Path Trimming
(Sumber : data primer,diolah 2013)
Persamaan struktur 2 setelah trimming menjadi Y2 = 0,285 X1 + 0,233 X3 + 0,452 Y1 + 0,601Є2 Angka koefisien residu sebesar 0,601 didapat dari 1-R2 √1-0,638 = 0,601
138
Tabel 4.71 Koefisien Korelasi iklan televisi Pearson Correlation iklan televise
Sig. (2-tailed)
Harga 1
.239
kualitas produk .460
keputusan pembelian **
.529
loyalitas pelanggan
**
.631
**
.066
.000
.000
.000
N 60 60 Pearson Correlation .239 1 Harga Sig. (2-tailed) .066 N 60 60 ** ** Pearson Correlation .460 .552 kualitas Sig. (2-tailed) .000 .000 produk N 60 60 ** ** Pearson Correlation .529 .469 keputusan Sig. (2-tailed) .000 .000 pembelian N 60 60 ** ** Pearson Correlation .631 .421 loyalitas Sig. (2-tailed) .000 .001 pelanggan N 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
60 ** .552 .000 60 1
60 ** .469 .000 60 ** .478 .000 60 1
60 ** .421 .001 60 ** .580 .000 60 ** .714 .000 60 1
60 ** .478 .000 60 ** .580
60 ** .714
.000
.000
60
60
60
(Sumber: Data primer, diolah 2013) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi antara variabel. Angka koefisien korelasi positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif terbalik, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain. 0,00 ≤ ρ < 0,25 = hubungan sangat kecil dan bias diabaikan 0,25 ≤ ρ < 0,50 = hubungan yang kecil (tidak erat ) / cukup 0,50 ≤ ρ < 0,75 = hubungan yang kuat 0,75 ≤ ρ < 1 = hubungan yang sangat kuat Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel H1 : terdapat hubugan yang signifikan antara dua variabel 139
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka H0 diterima dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Tabel 4.72 Pengujian hubungan antar sub variabel Hubungan Koefisien Kategori Nilai korelasi signifikan 0,714 Kuat 0,000 Keputusan pembelian (Y1) dengan loyalitas(Y2) 0,529 Kuat 0,000 Keputusan pembelian (Y1) dengan iklan televisi (X1) 0,469 Cukup 0,000 Keputusan pembelian (Y1) dengan harga (X2) 0,478 Cukup 0,000 Keputusan pembelian (Y1) dengan kualitas produk (X3) 0,631 Kuat 0,000 Loyalitas (Y2) dengan iklan televisi (X1) 0,421 Cukup 0,001 Loyalitas (Y2) dengan harga (X2) 0,580 Kuat 0,000 Loyalitas (Y2) dengan kualitas produk (X3) 0,239 Lemah 0,066 Iklan televisi (X1) dengan harga (X2) 0,552 Kuat 0,000 Harga (X2) dengan kualitas produk (X3) 0,460 Cukup 0,000 Iklan televisi (X1)dengan kualitas produk (X3) (Sumber: Data primer, diolah 2013)
Kesimpul an Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa hanya 1 variabel yang memiliki hubungan yang tidak signifikan yaitu hubungan antara iklan televisi dengan harga karena nilai probabilitasnya lebih besar
140
dari 0,05 sedangkan hubungan yang lainnya signifikan karena memiliki nilai probabilitasnya lebih kecil 0,05. d. Penghitungan Pengaruh 1) Pengaruh langsung Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula berikut:
Pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian. X1
Y1 = 0,4422 = 0,19 = 19 %
Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian. X2
Y1 = 0,3632 = 0,13 = 13 %
Pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan. X1
Y2 = 0,2852 = 0.08 = 8 %
Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan. X3
Y2 = 0,2332 = 0,05 = 5 %
Pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Y1
Y2 = 0,4522 = 0,20 = 20 %
141
2) Pengaruh tidak langsung
Pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian X1
Y1
Pengaruh
Y2 = 0,442 x 0,452 = 0,199784 harga
terhadap
loyalitas
pelanggan
melalui
keputusan pembelian X2
Y1
Y2 = 0,363 x 0,452 = 0,164076
3) Pengaruh total
Pengaruh iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan melalui keputusan pembelian X1
Y1
Pengaruh
Y2 = 0,442 + 0,452 = 0,894 harga
terhadap
loyalitas
pelanggan
melalui
keputusan pembelian X2
Y1
Y2 = 0,363 + 0,452 = 0,815
Pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan Y1
Y2 = 0,452
142
Gambar 4.3 Jalur (Path) Trimming
e. Pengujian kesesuaian Model: Koefisien Q Uji kesesuaian model (goodness-of-fitt test) dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian dengan data atau tidak. Shumacker dan Lomax (1996:43) dan Kusnendi (2005:19) dalam Riduwan dan Kuncoro (2008:146) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang diusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix) atau korelasi
yang diharapkan (expected
correlation matrix). Oleh karena itu, menurut Bachrudin dan Harapan Tobing (2003:37) dalam Riduwan dan Kuncoro (2008:146) rumusan
143
hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur dirumuskan seperti berikut. Ha:R ≠ (Ø) : Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi sampel. Ho:R = (Ø) : Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama) dengan matriks korelasi sampel. Shumacker dan Lomax (1996:44-45) dalam Riduwan dan Kuncoro (2008:146) memberikan petunjuk bagaimana menguji kesesuaian model analisis jalur. Hal ini dapat digunakan uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus :
Q=
Dimana Q = Koefisien Q = 1- (1-
M=
). (1-
)....(1-
)
setelah dilakukan trimming Apabila Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q
< 1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:
144
Whitung = -(N-d)lnQ Keterangan N = Menunjukkan ukuran sampel. d = Banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama dengan degree of freedom = derajat bebas) = Koefisien determinasi multiple untuk model yang diusulkan. M = Menunjukkan koefisien determinan multiple (
) setelah
koefisien jalur yang tidak signifikan dihilangkan. 1) Dasar Pengambilan keputusan:
Jika Whitung ≥ χ2(df;α) : tolak Ho (berarti matriks korelasi sampel berbeda
dengan
matriks
korelasi
estimasi), maksudnya kedua model tersebut signifikan
Jika Whitung ≤ χ2
(df;α)
: terima Ho ( berarti matriks korelasi sampel tidak berbeda (sama) dengan matriks korelasi estimasi), maksudnya kedua model tersebut tidak signifikan.
145
2) Pengujian Statistik Koefisien determinasi multiple untuk model yang diusulkan dari diagram jalur tersebut diperoleh koefisien determinasi untuk nilai: = 0,413 = 0,638 Rumus :
= 1- (1-
). (1-
)
= 1-(1-0,413).(1-0,638) = 1- (0,587).(0,362) = 1- (0,212494) = 0,7875 Koefisien determinan multiple (
) setelah koefisien
jalur yang tidak signifikan yang dihilangkan dan nilai tersebut diambil dari: = 0,404 = 0,638 Rumus M = M = 1- (1-
setelah dilakukan trimming ). (1-
) 146
M = 1- (1-0,404).(1-0,638) M = 1- (0,596).(0,362) M = 1- (0,215752) M = 0,7842 Mencari Nilai: Rumus Q =
=
=
= 0,9847 Dengan ukuran sampel 60 dan d = 1, maka koefisien W dapat dihitung sebagai berikut. Rumus Whitung = - (N-d)lnQ Whitung = - (60-1)ln 0,9847= (-59).(-0,015418252) = 0,90967 Dicari dari tabel Distribusi [χ2] atau chi-kuadrat/chisquare untuk dk = 1 dengan α = 0,05 diperoleh sebesar 3,841. Ternyata Whitung < χ2 (1:0,05), atau 0,090967 < 3,841, maka diterima Ho (berarti matriks korelasi sampel tidak berbeda (sama) dengan
matriks korelasi estimasi), maksudnya kedua model tersebut tidak signifikan.
147
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan, dimana hal ini merupakan jawaban dari perumusan masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Variabel iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Variabel kualitas produk berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 4. Variabel iklan televisi, harga, kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 5. Variabel iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 6. Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 7. Variabel keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
148
8. Variabel iklan televisi, kualitas produk, keputusan pembelian secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
B. Implikasi Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Iklan televisi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Karena konsumen yang tertarik dengan iklan yang disajikan, memiliki sifat positif terhadap suatu produk, mau dan ingin membeli produk tersebut serta diharapkan konsumen dapat menjadi pembeli yang potensial masa datang. PT. Wings Food diharapkan lebih meningkatkan iklan di televisi karena semakin bagus dan sering iklan yang ditampilkan maka semakin tertarik konsumen untuk melakukan pembelian dan semakin mempengaruhi loyalitas pelanggan. Dari segi harga, produk Mie Sedaap memiliki harga yang terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Selain itu harga Mie Sedaap mampu bersaing dengan produk mie instan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus cermat dalam menentukan strategi penetapan harga, agar produk Mie Sedaap lebih diminati oleh pelanggan dalam melakukan keputusan pembelian dan akan memberikan dampak loyalitas pelanggan.
149
Kualitas produk merupakan alternatif penting yang menjadi harapan dan kebutuhan yang diinginkan pelanggan dalam melakukan keputusan pembelian. Perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas produknya, dengan cara selalu mengikuti perkembangan dunia industri makanan mie instan, dan menciptakan inovasi-inovasi baru terutama dari segi rasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, yang tentunya tidak dimiliki oleh pesaing. Dengan peningkatkan iklan televisi, harga, dan kualitas produk yang baik maka akan meningkatkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian, sehingga akan menciptakan loyalitas yang baik yang akan berdampak pada pembelian yang terus menerus. 2. Bagi Akademisi Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki tema yang sesuai dengan pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini belum memberikan hasil yang maksimal dan diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan meneliti variabel-variabel selain iklan televisi, harga, kualias produk yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan. Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti objek penelitian lain selain Mie Sedaap. 150
Dengan mengambil objek penelitian lain maka permasalahan yang dialami dalam pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembeian dan loyalitas pelanggan tersebut tentu berbeda. Ruang lingkup penelitian yang akan datang juga disarankan untuk mencari ruang lingkup yang lebih luas dari populasi dalam penelitian ini. Sehingga sampel yang digunakan dapat lebih banyak sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan.
151
DAFTAR PUSTAKA Artikel tentang “PT. SAYAP MAS UTAMA ( WINGS )”, artikel diakses pada tanggal 8 april 2013, dari http://ptsayapamasutama.blogspot.com/ Alawiyah, Tuty,”Pengaruh daya tarik iklan, penggunaan selebrity endorser terhadap brand awareness serta dampaknya pada brand attitude pada produk Gery chocolatos”, Skripsi, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2011. Budi, “Dua Aspek Dimensi Loyalitas”,Business and Management Journal Bunda Mulia, Vol 5, No 1, Maret 2009 Dewi, et. All. “Pengaruh Iklan, Citra Merek, dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline Hand and Body Lotion Di Kota Padang” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012. Dharmmesta, Basu Swastha dan Sukotjo, Ibnu, “Pengantar Bisnis Modern”, Liberty, Yogyakarta. 2002. _______________________dan Handoko,T Hani, “Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen”, BPFE, Yogyakarta, 2000. Faradissa, “Bertindaklah sebagai Market Leader sebagai Strategi Mempertahankan TOP BRAND” diakses pada tanggal 2 Desember 2012, dari http://www.frontier.co.id/bertindaklah-sebagai-market-leader-sebagai-strategimempertahankan-top-brand.html Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011. Griffin, Jill. “Customer Loyalty, menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 Hamid, Abdul, “ Panduan penulisan skripsi” FEB UIN Jakarta,2012 Hasanah, Elvira, “ Analisis pengaruh pilihan merek,kualitas produk,dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan”, Skripsi, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2011. 152
Iskandar, Eddy Dwinanto, “Bisnis Mi Instan: Duel Hidup-Mati Antara Dua Gajah” diakses pada tanggal 28 februari 2013 dari http://202.59.162.82/swamajalah/tren/details.php?cid=1&id=8803 Khraim, Hamza Salim. “The Influence of Brand Loyalty on Cosmetics Buying Behavior of UAE Female Consumers” International Journal of Marketing Studies, Vol. 3, No. 2. May. 2011. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran” Edisi 13 jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. ___________, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Millenium, Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2007 ___________, dan Gary Armstrong,”Dasar-dasar Pemasaran” ;alih bahasa, Bambang Sarjiwi. Edisi 9-jilid 1, PT. Indeks, Jakarta: 2008. _________, dan Gary Armstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran”,edisi 12 jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta,2008 Lupiyoadi, Rambat, hamdani, A. “Manajemen Pemasaran Jasa”, Salemba Empat, Jakarta,2004 Majalah Indonesia commercial newsletter (ICN), “Industri Mie Instan Bersaing Ketat”,Juni 2009 diakses pada tanggal 1 desember 2012 dari http://www.datacon.co.id/index1ind.html Majalah Marketing, “Top Brand Indeks 2012 ”, 02/XII/Februari,2012, diakses pada tanggal 28 Februari 2013, dari www.topbrandaward.com/images/index2012.pdf Mars Indonesia, “Sengit, Persaingan Rebut Ceruk Pasar Mie Instant” diakses pada tanggal 1 Desember 2012 , http://marsnewsletter.wordpress.com/2009/08/10/sengit-persaingan-rebutceruk-pasar-mie-instant/ Mowen, C dan Minor, Michael. “Perilaku Konsumen”, Edisi kelima, penerbit Erlangga, Jakarta, 2002. Mumtazah, Ianzha “Menganalisis Iklan pada Media Televisi”, diakses pada tanggal 3 Desember 2012, dari 153
http://ianzhamumtazah.wordpress.com/2012/11/08/mengenalisis-iklan-padamedia-televisi/ Nugraha, Made Novandri S, “Analisis Peengaruh Kualitas Produk ,Harga, dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya cabang Ngaliyan”, Skripsi, Fakultas Ekonomi UNDIP, Semarang, 2010. Peter, J Paul and Olson C jerry, “Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”. Jilid 2, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta,2000. Rajput, et. All. “Impact of Product Price and Quality on Consumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan” Interdiscipinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 4. No. 4. 2012. Riduwan dan Kuncoro Engkos Achmad, “Cara menggunakan dan memaknai analisis jalur (Path Analysis)”,Alfabeta, Bandung, 2008 Sarwono, Jonathan, “Analisis jalur untuk riset bisnis dengan SPSS”.CV Andi Offset Yogyakarta, 2007. Setiawan, Rio. “pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser, Media Iklan Televisi, dan Pesan Iklan Televisi Terhadap Efektifitas Iklan Serta Dampaknya Dalam Mnumbuhkan Brand Awareness Pada Program Periklanan Produk Indosat IM3”, Skripsi, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 Simamora, Bilson, “Riset Pemasaran Falsafah, Teori dan Aplikasi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 Sugiarto, Muhammad Wijdi,”Analisis pengaruh harga, promosi pemasaran dan brand image terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen”. Skripsi, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 Sugiyono, “Metode penelitian administrasi dilengkapi dengan metode R&D”. CV Alfabeta, Bandung, 2008 Sulistiono, Angga. “Analisis pengaruh Iklan Televisi terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Jupiter MX”. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012. Suryani, Tatik, “Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. 154
Suwarni dan Dwi Mayasari, Septina “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen” Jurnal Ekonomi Bisnis, TH. 16, No. 1, Maret 2011. Tabloid Pasar, “Penjualan Mi Instan Indonesia Terbesar Kedua” , diakses pada tanggal 27 Februari 2013, dari www.tabloidpasar.com Tjiptono, Fandy, “ Pemasaran Strategik” Penerbit Andi Offset,Yogyakarta, 2008. _____________, “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2001. _____________, “Pemasaran dan Jasa”, Bayu Malang, 2004 Wismanto, Dany Bangun, “Strategi Bisnis Pendatang Baru”, diakses pada tanggal 3 Desember 2012, dari http://blog.ub.ac.id/danybangunwismanto/2012/10/23/strategi-bisnispendatang-baru/ Zainudin, Didi, “ Analisis pengaruh promosi, kualitas produk dan brand image motor matic Honda terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan”, Skripsi, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
155
Lampiran: 1
No. Responden:
Kuesioner Penelitian Kepada Saudara /i Responden Di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu(1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama : Budi Raharjo Nim
: 109081000156
Fak/Jur: Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Analisis pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan (Studi kasus pada masyarakat di wilayah Kecamatan Cimanggis kota Depok)” Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan saudara/saudari untuk menjadi respnden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktunya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salaah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda Atas kesediaan saudara/saudari meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pernyataan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,
(Budi Raharjo) NIM.19081000156 156
SCREENING QUESTION Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada saudara/saudari untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini: 1. Apakah anda pernah mengkonsumsi produk Mie Sedaap? ( ) Ya ( ) Tidak Jika tidak silahkan berhenti disini. 2. Jika pernah, berapa kali anda dalam sebulan mengkonsumsi produk Mie Sedaap? ( ) < 5 kali ( ) 5-10 kali ( )11-15 kali ( ) >15 kali
I.
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada saudara/saudari untuk mengisi dan menceklis (√) data-data berikut ini: Nama :...............................................(boleh tidak diisi) Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki Usia
( ) Perempuan
: ( ) < 18 tahun ( ) 21-23 tahun
( ) 18-20 tahun ( ) > 23 tahun
Pengeluaran Perbulan : ( ) < Rp 500.000 ( ) Rp 500.001- Rp 1.000.000 ( ) Rp 1.000.0001- Rp 1.500.000 ( ) > Rp 1.500.000
157
II.
Cara Pengisian Kuesioner
Pernyataan-pernyataan dibawah ini bertujuan untuk mengetahui pendapat anda tentang pengaruh iklan televisi, Harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan. Pada setiap pertanyaan /pernyataan telah disediakan bagian lima poin skala disampingnya dengan keterangan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
III.
Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak setuju (TS) Ragu-ragu (RR) Setuju (S) Sangat Setuju(SS)
Pertanyaan
1. Iklan Televisi a. Tujuan Iklan No 1 2 3
Pertanyaan Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi menginformasikan kepada saya mengenai produk tersebut. Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi membujuk pemirsanya untuk membeli produk tersebut. Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi mengingatkan kepada saya untuk membeli produk tersebut.
STS
TS
RR
S
SS
Pertanyaan STS Intensitas iklan Mie Sedaap di media televisi sering ditayangkan, sehingga produk Mie Sedaap mudah diingat oleh saya. Setelah menonton atau menyaksikan iklan Mie Sedaap di televisi, saya mudah memahami iklan Mie Sedaap Di dalam iklan Mie Sedaap disampaikan bahwa Mie Sedaap itu enak, praktis, dan mengenyangkan. Tayangan iklan Mie Sedaap di televisi, bahwa produk Mie sedaap menunjukkan citra perusahaan yang baik.
TS
RR
S
SS
b. Isi Pesan Iklan No 4 5 6 7
158
c. Format Iklan No 8 9 10
11
No 12 13
Pertanyaan STS Tampilan gambar (desain ) dalam iklan Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya. Keserasian warna dalam tampilan iklan Mie Sedaap colorful sehingga enak dilihat ketika menontonnya. Kata-kata (suara) yang terdengar dalam iklan Mie Sedaap mudah dimengerti dan menarik perhatian saya untuk membeli produk tersebut. Tayangan iklan Mie Sedaap lebih menarik dan atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lainnya sehingga dapat mudah dipahami oleh saya. d. Sumber Pesan Pertanyaan Penggunaan media televisi untuk iklan Mie Sedaap merupakan pemilihan media iklan yang tepat bagi saya. Model iklan pada iklan Mie Sedaap menarik dan membuat saya yakin bahwa Mie Sedaap lebih baik dibandingkan makanan mie instan lainnya.
STS
TS
RR
S
SS
TS
RR
S
SS
2. Harga a. Kebijakan harga No 1 2 3 4
No 5
Pertanyaan STS Harga yang ditetapkan Mie Sedaap sangat menentukan permintaan konsumen. Mie Sedaap mempunyai standarisasi harga yang dapat terjangkau bagi konsumen. Mie Sedaap selalu menjaga harga dengan harga pesaingnya. Harga yang ditetapkan Mie Sedaap berdasarkan permintaan pelanggan. b. Tujuan Penetapan Harga Pertanyaan Harga yang ditetapkan Mie Sedaap memaksimalkan pendapatan perusahaan.
STS
TS
RR
S
SS
TS
RR
S
SS
dapat
159
6
Mie Sedaap menetapkan harga yang lebih rendah atau murah dibandingkan harga pesaingnya sehingga dapat memaksimalkan pangsa pasar. c. Strategi Penyesuaian Harga
No
Pertanyaan
7
Perbedaan harga lokal membuat harga Mie Sedaap berbeda dengan harga mie instan lainnya.
8
Saya tertarik dengan potongan harga Mie Sedaap yang diberikan oleh produsen di toko-toko.
9
Saya tertarik dengan harga promosi Mie Sedaap yang memberikan harga yang lebih murah pada waktu-waktu tertentu.
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
3. Kualitas Produk No
Pertanyaan
1
Produk Mie Sedaap aman untuk dikonsumsi karena bersertifikasi ISO 22000 yang menggunakan bahan makanan yang lebih aman dibandingkan dengan makanan mie instan lainnya.
2
Mie Sedaap memiliki berbagai macam variasi pilihan rasa seperti rasa kari spesial, mie goreng, ayam bawang dan lain-lain
3
Kualitas produk Mie Sedaap sesuai dengan standar mutu yaitu bersertifikasi ISO 22000.
4
Kualitas produk Mie Sedaap dapat diandalkan karena rasanya tidak kalah dengan makanan mie instan lainnya.
5
Jangka waktu kemasan produk Mie Sedaap tahan lama.
6
Desain atau kemasan produk Mie Sedaap menarik dan berbeda dibandingkan makanan mie instan lainnya. 160
7
Kualitas produk Mie Sedaap sebanding dengan harga yang ditawarkan.
8
Kelengkapan informasi tentang produk Mie Sedaap sesuai yang saya harapkan.
4. Keputusan Pembelian No 1 2 3 4
a. Sebelum Membeli Pertanyaan Saya akan membeli Mie Sedaap karena adanya kebutuhan seperti praktis dan harganya yang murah. Saya sudah lama mengenal tentang Mie Sedaap dari keluarga. Saya mendapatkan informasi tentang Mie Sedaap dari media televisi dan media lainnya. Sebelum melakukan pembelian, saya akan terlebih dahulu membandingkan merek Mie Sedaap dengan merek mie instan lainnya.
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
b. Pada Saat Membeli No 5 6
No
Pertanyaan Saya membeli Mie Sedaap karena sesuai dengan budget (anggaran) yang saya miliki. Saya percaya kualitas Mie Sedaap tidak kalah dengan merek mie instan lainnya. c. Setelah Membeli Pertanyaan
7
Setelah melakukan pembelian produk Mie Sedaap , saya merasakan kepuasan.
8
Karena saya merasa puas terhadap Mie Sedaap, saya melakukan pembelian ulang kembali.
9
Karena saya puas terhadap Mie Sedaap, saya akan merekomendasikan produk Mie Sedaap kepada orang lain.
161
5. Loyalitas Pelanggan No
a. Perilaku kebiasaan ( Habitual Behavior) Pertanyaan
1
Saya akan selalu membeli produk Mie Sedaap.
2
Saya terbiasa membeli Mie Sedaap karena harganya yang murah.
No
b. Kepuasan (Satisfaction) Pertanyaan
3
Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan kebutuhan saya.
4
Saya puas membeli produk Mie Sedaap karena sesuai dengan keinginan saya
5
Mie Sedaap sangat bermanfaat bagi saya karena praktis, murah dan mengenyangkan.
No
c. Tingkat Kesukaan (Liking of the brand) Pertanyaan
6
Saya pernah menikmati lezatnya rasa Mie Sedaap pada saat mengkonsumsi Mie Sedaap.
7
Varian rasa yang saya sukai tersedia di dalam Mie Sedaap seperti rasa kari special, Mie Sedaap goreng, soto dan lain-lain.
8
Menurut saya, kualitas dari produk Mie Sedaap lebih baik dibandingkan mie instan lainnya.
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
STS
TS
RR
S
SS
d. Commitment No
Pertanyaan
9
Saya yakin konsumen Mie Sedaap akan selalu setia dengan produk yang ia konsumsi.
10
Saya sudah menjadi pelanggan Mie Sedaap karena rasanya sesuai dengan selera saya dan keluarga .
Terima kasih 162
Lampiran: 2 TABULASI RESPONDEN TRY OUT 1. VARIABEL IKLAN TELEVISI
No
x11
x12
x13
x14
x15
x16
x17
x18
x19
x110
x111
x112
x113
TOTAL
1
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
2
4
2
45
2
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
47
3
4
4
4
3
3
4
4
5
5
4
4
5
4
53
4
4
4
3
4
5
5
4
5
5
5
3
4
4
55
5
4
4
5
4
3
4
4
3
4
3
3
5
3
49
6
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
48
7
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
54
8
5
4
4
4
4
5
4
4
3
4
5
5
4
55
9
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
47
10
5
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
52
11
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
49
12
2
3
2
1
2
1
2
3
2
2
4
1
3
28
13
5
5
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
5
51
14
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
51
15
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
2
47
16
4
4
1
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
31
17
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
1
3
45
18
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
50
19
5
5
5
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
51
20
4
4
3
4
4
5
4
4
2
2
2
4
2
16344
2. VARIABEL HARGA
No
x2-1
x2-2
x2-3
x2-4
x2-5 x2-6 x2-7 x2-8
x2-9
TOTAL
1
5
4
4
2
4
2
5
4
4
34
2
4
5
5
3
3
4
4
4
4
36
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
34
4
5
5
5
4
4
4
3
4
4
38
5
5
4
4
3
4
3
3
3
3
32
6
4
4
3
4
4
3
2
3
4
31
7
4
4
4
3
3
3
4
4
3
32
8
4
5
3
2
4
3
3
3
3
30
9
4
4
3
3
4
5
4
4
4
35
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
11
4
4
4
4
3
2
2
2
3
28
12
2
1
1
1
2
2
3
1
3
16
13
4
4
4
3
4
3
4
4
4
34
14
4
4
4
3
4
2
4
3
3
31
15
4
4
3
2
3
4
3
4
4
31
16
2
4
4
4
4
4
3
2
2
29
17
4
4
4
3
4
4
3
4
4
34
18
4
4
3
3
3
3
4
4
4
32
19
4
4
4
4
3
3
3
4
4
33
20
4
4
4
3
3
2
5
4
4
33 164
3. VARIABEL KUALITAS PRODUK No
x3-1
x3-2
x3-3
x3-4
x3-5
x3-6
x3-7
x3-8
TOTAL
1
3
4
4
4
3
2
4
4
28
2
5
5
5
4
3
3
4
4
33
3
3
2
3
2
4
3
4
3
24
4
5
5
5
4
3
5
4
5
36
5
4
4
4
4
4
3
3
3
29
6
3
4
4
4
3
4
4
3
29
7
3
4
4
4
4
4
4
4
31
8
4
4
5
4
5
4
3
4
33
9
3
4
3
3
3
3
4
3
26
10
4
4
3
3
3
4
4
4
29
11
2
4
3
4
2
3
3
4
25
12
3
1
1
2
1
1
2
1
12
13
5
3
5
3
3
3
3
3
28
14
4
5
4
4
3
3
4
4
31
15
4
5
4
3
4
3
2
2
27
16
3
4
4
4
3
3
4
3
28
17
4
4
4
4
3
4
4
4
31
18
4
4
4
4
4
4
3
3
30
19
3
4
4
3
4
3
3
4
28
20
3
4
4
2
3
2
4
1
23
165
4. VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN No y1-1
y1-2 y1-3
y1-4
y1-5
y1-6
y1-7
y1-8
y1-9 TOTAL
1
4
2
5
5
4
4
4
4
4
36
2
4
3
5
2
4
4
4
3
3
32
3
4
4
5
5
5
4
4
4
4
39
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
41
5
3
1
4
4
4
4
4
3
4
31
6
4
4
4
2
4
4
4
3
3
32
7
4
4
4
3
4
4
4
4
4
35
8
3
1
5
5
3
4
3
3
3
30
9
4
4
5
4
3
4
4
4
4
36
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
11
3
3
4
3
3
3
2
2
3
26
12
1
3
1
1
1
1
2
1
3
14
13
4
4
5
4
4
4
3
3
4
35
14
4
4
5
4
3
4
4
3
3
34
15
4
2
5
4
2
2
3
2
2
26
16
4
2
2
2
4
4
4
4
3
29
17
4
3
4
4
4
4
4
4
4
35
18
3
4
4
3
3
3
4
3
3
30
19
4
3
4
4
4
3
4
4
3
33
20
3
2
4
5
2
2
2
2
2
24
166
5. LOYALITAS PELANGGAN No
y2-1
y2-2
y2-3
y2-4
y2-5
y2-6
y2-7
y2-8
y2-9
y2-10
TOTAL
1
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
36
2
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
36
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
36
4
5
5
4
5
5
5
3
5
4
4
45
5
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
37
6
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
38
7
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
37
8
3
5
3
4
3
3
4
4
3
1
33
9
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
37
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
11
3
2
3
4
3
3
3
2
2
2
27
12
1
2
3
2
1
2
3
1
2
3
20
13
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
34
14
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
38
15
2
2
3
2
4
3
3
4
3
2
28
16
4
4
4
4
4
4
2
5
4
4
39
17
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
38
18
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
38
19
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
36
20
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
27 167
Lampiran: 3 TABULASI RESPONDEN 60 RESPONDEN IKLAN TELEVISI NO
X11
X1 -2
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X110
X111
X112
X113
TOTAL
1
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
47
2
4
3
2
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
43
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
50
4
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
2
3
2
52
5
5
3
2
4
4
4
2
4
4
2
3
5
2
44
6
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
5
3
5
53
7
4
4
5
4
3
5
4
4
4
4
4
5
2
52
8
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
49
9
4
2
2
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
44
10
4
3
3
2
2
3
4
3
4
3
4
4
4
43
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
12
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
2
2
43
13
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
4
3
47
14
4
3
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
57
15
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
48
16
4
5
4
5
4
3
3
4
4
4
4
4
3
51
17
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
48
18
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
4
3
40
19
4
4
2
4
3
3
3
2
4
3
3
4
2
41
168
20
4
5
2
5
1
4
4
4
5
2
2
5
3
46
21
4
3
3
5
4
4
3
5
4
4
4
5
3
51
22
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
46
23
4
5
1
1
2
4
1
3
4
5
5
5
5
45
24
4
4
4
3
4
4
4
3
3
5
4
4
3
49
25
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
52
26
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
49
27
4
4
3
5
3
4
4
3
5
3
3
5
3
49
28
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
50
29
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
52
30
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
2
4
3
44
31
4
4
3
3
2
3
3
2
3
2
2
4
2
37
32
4
4
2
4
4
4
3
3
4
2
3
3
3
43
33
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
2
47
34
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
3
52
35
4
4
4
4
5
5
5
2
2
4
2
4
2
47
36
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
61
37
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
3
4
50
38
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
48
39
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
3
51
40
4
4
5
4
5
4
3
2
3
2
4
4
2
46
41
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
54
42
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
4
50
43
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
49
169
44
5
5
4
5
3
4
3
3
4
3
3
4
3
49
45
4
4
4
4
3
4
3
2
4
2
2
4
3
43
46
5
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
55
47
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
3
50
48
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
49
49
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
2
3
45
50
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
59
51
5
4
4
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
44
52
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
50
53
4
5
4
4
4
3
2
2
4
4
2
2
4
44
54
4
3
4
4
3
4
3
5
4
4
3
5
4
50
55
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
50
56
4
4
5
5
3
4
3
4
4
3
4
4
4
51
57
1
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
47
58
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
5
4
51
59
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
52
60
5
5
4
4
4
4
4
2
4
4
2
5
2
49
HARGA NO
X2-1
X2-2
X2-3
X2-4
X2-5
X2-6
X2-7
X2-8
X2-9
TOTAL
1
4
4
4
3
3
4
4
5
4
35
2
3
3
4
3
3
3
3
2
2
26
3
2
4
4
2
2
4
4
3
4
29
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
35 170
5
4
4
3
2
4
4
2
4
4
31
6
4
3
3
3
3
3
4
2
2
27
7
4
5
4
4
3
4
5
4
4
37
8
5
3
4
4
3
4
3
4
4
34
9
4
4
4
4
2
3
4
4
3
32
10
4
4
4
3
4
3
3
4
4
33
11
4
4
4
4
4
3
4
4
4
35
12
4
4
4
3
4
4
3
4
4
34
13
4
4
4
3
4
3
3
4
4
33
14
5
3
2
4
5
3
2
3
4
31
15
2
3
3
2
3
4
3
4
4
28
16
4
3
4
4
4
4
5
5
5
38
17
2
4
4
3
3
4
3
3
4
30
18
4
4
4
4
4
4
4
3
4
35
19
4
5
5
3
4
3
4
5
4
37
20
5
2
2
1
3
2
4
4
2
25
21
4
5
4
3
3
4
3
3
4
33
22
3
3
3
3
3
2
2
2
3
24
23
5
5
5
5
2
3
2
4
5
36
24
4
4
4
3
4
4
4
3
4
34
25
4
5
3
4
4
4
4
4
4
36
26
4
4
4
4
3
4
4
4
4
35
27
4
5
4
3
3
4
3
3
4
33
28
4
5
4
5
3
4
3
4
4
36 171
29
3
3
3
3
5
1
4
3
5
30
30
4
4
4
3
4
5
4
4
4
36
31
4
4
4
3
4
3
3
2
2
29
32
2
2
3
2
4
2
2
3
2
22
33
4
4
3
2
4
3
4
5
5
34
34
4
4
4
4
4
3
3
4
4
34
35
5
5
4
3
3
2
3
3
3
31
36
4
4
4
3
4
3
3
4
4
33
37
4
4
4
3
4
4
4
3
4
34
38
4
4
4
4
3
3
4
3
4
33
39
4
5
4
4
3
4
4
3
3
34
40
4
4
5
3
3
4
4
3
5
35
41
4
3
3
3
4
3
4
4
4
32
42
4
3
4
3
4
4
4
4
4
34
43
4
4
4
4
4
3
4
4
4
35
44
4
5
3
3
3
4
3
3
3
31
45
3
3
3
2
3
2
3
2
4
25
46
5
4
5
4
3
2
4
4
4
35
47
4
5
4
4
4
4
4
4
3
36
48
4
4
4
3
3
3
3
4
3
31
49
4
4
4
4
4
5
4
4
5
38
50
5
5
4
2
2
3
4
4
4
33
51
4
4
4
3
3
3
4
4
4
33
52
4
4
4
3
4
3
4
4
4
34 172
53
2
4
4
2
4
4
4
4
4
32
54
4
4
4
2
4
5
5
5
4
37
55
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
56
3
4
4
3
4
3
4
5
5
35
57
3
3
3
3
3
3
2
3
2
25
58
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
59
4
5
5
4
5
5
4
4
5
41
60
4
4
4
3
3
4
3
4
4
33
KUALITAS PRODUK NO
X3-1
X3-2
X3-3
X3-4
X3-5
X3-6
X3-7
X3-8
TOTAL
1
4
4
4
4
3
3
4
3
29
2
3
4
3
4
3
5
4
3
29
3
2
4
4
4
4
4
4
2
28
4
3
5
4
4
5
4
4
5
34
5
5
5
2
4
3
3
3
2
27
6
3
4
3
2
3
4
4
4
27
7
5
4
4
4
4
2
3
4
30
8
4
4
3
3
4
3
4
4
29
9
4
4
4
4
4
4
4
4
32
10
3
4
4
4
4
4
4
4
31
11
4
4
4
4
3
4
3
4
30
12
4
4
4
4
4
4
4
4
32
13
4
4
4
4
4
4
4
4
32 173
14
3
5
4
5
2
3
1
4
27
15
3
5
3
4
3
4
3
3
28
16
4
5
5
4
3
3
4
5
33
17
4
4
4
4
3
3
4
4
30
18
4
4
4
4
3
4
4
3
30
19
3
4
3
4
3
2
4
4
27
20
3
4
4
5
4
4
4
3
31
21
4
5
3
4
4
4
4
4
32
22
3
4
4
4
3
3
4
4
29
23
4
4
5
2
5
5
3
5
33
24
3
4
3
3
3
4
4
3
27
25
4
5
5
5
3
4
4
4
34
26
3
5
4
4
4
3
4
4
31
27
4
5
4
5
3
2
3
3
29
28
3
4
4
4
4
4
4
4
31
29
3
5
3
5
3
4
5
4
32
30
4
5
4
3
3
2
4
3
28
31
3
4
3
3
3
3
3
4
26
32
2
2
3
3
2
3
2
3
20
33
4
5
5
3
3
4
4
3
31
34
4
5
4
4
3
4
5
5
34
35
3
5
4
4
4
3
4
3
30
36
4
5
4
4
4
5
4
4
34
37
5
5
5
5
4
5
5
5
39 174
38
4
4
4
3
4
4
4
3
30
39
4
5
4
4
4
4
4
3
32
40
4
5
4
5
3
5
4
4
34
41
4
4
4
4
4
4
5
4
33
42
5
4
4
4
4
4
4
4
33
43
3
4
3
3
3
4
4
4
28
44
4
4
4
4
3
4
4
4
31
45
3
4
4
3
3
2
2
2
23
46
4
5
5
5
3
4
4
4
34
47
4
5
4
4
3
3
4
4
31
48
4
4
4
4
4
4
4
4
32
49
4
5
4
4
3
3
4
4
31
50
4
4
5
4
3
4
5
3
32
51
3
4
3
4
3
3
4
3
27
52
4
4
4
3
4
4
4
3
30
53
2
4
2
4
4
4
4
4
28
54
5
5
5
4
4
3
4
2
32
55
4
4
4
4
4
4
4
4
32
56
3
4
4
4
4
5
4
5
33
57
3
4
4
4
3
3
4
4
29
58
4
4
4
5
5
3
4
4
33
59
5
5
5
5
4
4
4
3
35
60
4
5
4
4
3
4
4
4
32
175
KEPUTUSAN PEMBELIAN NO Y1-1
Y1-2
Y1-3
Y1-4
Y1-5
Y1-6
Y1-7
Y1-8
Y1-9
TOTAL
1
3
3
4
4
4
4
4
4
4
34
2
3
4
3
2
3
4
3
3
4
29
3
4
4
4
2
2
4
5
4
4
33
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
40
5
2
2
5
5
4
4
4
3
2
31
6
4
3
4
4
4
4
4
3
4
34
7
4
5
5
5
4
4
5
5
5
42
8
4
4
3
4
4
3
4
3
4
33
9
2
2
4
2
2
4
2
2
2
22
10
4
3
4
4
4
4
4
4
4
35
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
12
4
2
4
4
2
4
4
4
3
31
13
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
14
5
4
4
3
3
5
5
5
4
38
15
4
2
4
2
2
3
4
3
3
27
16
4
4
4
1
4
3
4
4
3
31
17
4
4
4
4
3
4
4
4
3
34
18
3
3
4
4
4
4
4
3
3
32
19
5
2
5
4
4
3
4
3
3
33
20
4
2
4
4
4
4
4
1
2
29
21
3
4
5
2
3
4
4
4
4
33
22
3
4
4
4
4
4
3
3
3
32 176
23
2
3
3
4
2
4
4
2
5
29
24
3
3
5
3
4
3
4
4
4
33
25
5
2
4
5
4
4
4
4
4
36
26
4
3
5
4
4
4
4
4
4
36
27
2
3
5
3
4
3
3
3
4
30
28
4
3
4
4
4
3
4
4
4
34
29
4
4
4
5
2
3
4
2
2
30
30
3
2
4
4
3
3
3
3
3
28
31
3
4
4
5
4
3
3
2
2
30
32
2
3
2
2
1
2
2
3
2
19
33
3
3
3
3
4
3
4
3
3
29
34
5
4
5
4
4
4
4
4
4
38
35
5
3
4
3
2
3
3
3
3
29
36
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
37
5
4
5
5
5
5
4
4
4
41
38
2
4
4
4
3
4
3
3
3
30
39
4
4
5
3
4
4
3
3
3
33
40
4
2
4
2
4
4
4
5
3
32
41
3
5
4
2
4
4
4
4
3
33
42
4
5
5
4
4
4
4
4
4
38
43
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
44
4
3
4
2
2
3
3
2
2
25
45
4
4
4
5
2
4
3
2
3
31
46
4
2
4
4
4
4
5
5
5
37 177
47
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
48
4
4
4
4
3
4
4
3
3
33
49
3
4
5
4
3
4
4
3
3
33
50
4
5
5
4
4
4
4
5
4
39
51
3
4
4
4
4
3
3
3
2
30
52
4
4
4
3
4
4
4
4
4
35
53
4
4
5
5
5
4
2
4
4
37
54
5
1
4
4
5
4
4
4
3
34
55
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
56
4
5
5
4
5
5
5
5
4
42
57
4
4
4
4
4
3
4
4
3
34
58
4
5
3
4
4
5
5
5
5
40
59
4
5
5
3
5
5
4
4
3
38
60
4
4
4
4
2
4
4
2
3
31
LOYALITAS PELANGGAN NO Y2-1
Y2-2
Y2-3
Y2-4
Y2-5
Y2-6
Y2-7
Y2-8
Y2-9
Y2-10
TOTAL
1
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
38
2
3
3
2
3
4
4
4
3
3
4
33
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
45
5
2
2
3
4
2
3
3
3
2
4
28
6
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
31
7
4
4
4
4
5
3
4
4
4
5
41 178
8
4
4
4
2
5
4
4
3
4
3
37
9
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
22
10
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
36
11
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
38
12
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
13
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
38
14
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
44
15
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
35
16
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
40
17
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
35
18
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
33
19
2
3
4
3
4
4
4
4
3
3
34
20
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
21
4
3
4
4
3
5
5
3
3
4
38
22
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
34
23
5
4
3
4
4
4
5
5
4
3
41
24
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
33
25
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
39
26
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
38
27
2
4
3
4
3
4
4
3
4
4
35
28
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
29
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
36
30
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
27
31
1
3
2
2
2
2
3
3
3
2
23 179
32
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
26
33
3
5
3
4
5
4
4
3
4
3
38
34
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
44
35
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
35
36
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
37
3
4
4
4
4
5
5
5
4
3
41
38
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
34
39
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
35
40
4
4
3
4
4
5
4
5
3
4
40
41
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
40
42
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
40
43
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
39
44
2
2
2
3
3
4
4
4
3
2
29
45
3
3
3
2
4
5
3
3
3
2
31
46
4
5
5
5
5
4
5
5
3
4
45
47
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
39
48
3
3
3
3
4
4
4
4
3
2
33
49
3
4
4
3
4
4
5
5
3
3
38
50
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
44
51
2
3
3
2
2
4
4
4
3
2
29
52
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
37
53
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
54
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
38
55
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40 180
56
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
38
57
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
58
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
37
59
3
5
4
4
5
4
5
5
4
4
43
60
2
4
2
2
4
4
4
4
4
2
32
181
Lampiran: 4 HASIL VALIDITAS DAN REALIBILITAS VARIABEL IKLAN TELEVISI Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .882
13 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x1_1
43.40
42.674
.603
.872
x1_2
43.40
45.516
.507
.878
x1_3
44.05
40.997
.595
.872
x1_4
43.90
41.147
.700
.867
x1_5
44.00
41.789
.686
.868
x1_6
43.80
39.221
.739
.863
x1_7
43.85
42.450
.727
.868
x1_8
43.75
43.566
.550
.875
x1_9
43.85
40.871
.677
.867
x1_10
44.15
40.555
.691
.866
x1_11
44.35
45.397
.218
.893
x1_12
43.75
41.566
.471
.881
x1_13
44.35
43.503
.407
.882
182
VARIABEL HARGA Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .803
9 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x2_1
28.00
15.895
.609
.769
x2_2
27.95
14.892
.755
.748
x2_3
28.25
14.724
.706
.753
x2_4
28.85
16.871
.365
.801
x2_5
28.40
17.305
.494
.786
x2_6
28.75
16.934
.329
.807
x2_7
28.55
18.682
.091
.837
x2_8
28.50
14.053
.799
.738
x2_9
28.35
17.503
.458
.789
183
VARIABEL KUALITAS PRODUK Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .853
8 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x3_1
24.45
20.366
.421
.855
x3_2
24.15
17.608
.691
.823
x3_3
24.20
17.221
.783
.811
x3_4
24.60
19.200
.658
.830
x3_5
24.80
20.063
.442
.853
x3_6
24.85
17.818
.733
.818
x3_7
24.55
21.524
.338
.861
x3_8
24.75
17.250
.682
.825
184
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .875
9 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
y1_1
28.05
28.366
.819
.846
y1_2
28.65
32.029
.251
.896
y1_3
27.50
28.579
.569
.867
y1_4
28.10
30.726
.322
.893
y1_5
28.25
27.566
.772
.847
y1_6
28.15
26.976
.841
.841
y1_7
28.10
28.832
.750
.851
y1_8
28.45
26.682
.851
.839
y1_9
28.35
31.082
.613
.864
185
VARIABEL LOYALITAS PELANGGAN Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .887
10
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
y2_1
31.45
23.313
.816
.861
y2_2
31.20
24.905
.645
.875
y2_3
31.30
27.379
.680
.877
y2_4
31.40
24.884
.672
.873
y2_5
31.30
23.484
.808
.862
y2_6
31.25
24.829
.892
.861
y2_7
31.70
30.747
-.007
.911
y2_8
31.30
22.537
.809
.861
y2_9
31.70
26.326
.667
.875
y2_10
31.95
26.682
.378
.896
186
Lampiran: 5 HASIL PENGHITUNGAN (OUTPUT) REGRESI DAN KORELASI
Struktur 1 Regresi Model Summary Model
R
1
.643
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.413
.382
3.492
a. Predictors: (Constant), kualitas produk, iklan televisi, harga a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
480.869
3
160.290
Residual
682.864
56
12.194
1163.733
59
Total
F
Sig.
13.145
.000
b
a. Dependent Variable: keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), kualitas produk, iklan televisi, harga Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error -3.644
5.927
iklan televisi
.402
.117
Harga
.356
kualitas produk
.188
Beta -.615
.541
.397
3.445
.001
.144
.303
2.471
.017
.198
.128
.951
.346
1
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
187
Trimming Struktur 1
Model Summary Model
R
1
.635
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.404
.383
3.489
a. Predictors: (Constant), harga, iklan televise
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regression
469.840
2
234.920
Residual
693.893
57
12.174
1163.733
59
Total
Sig.
19.298
.000
b
a. Dependent Variable: keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), harga, iklan televise
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error -2.392
5.774
iklan televisi
.447
.107
Harga
.426
.124
Beta -.414
.680
.442
4.193
.000
.363
3.448
.001
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
188
Struktur 2 Regression Model Summary Model
R
1
.799
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.638
.612
3.137
a. Predictors: (Constant), keputusan pembelian, harga, iklan televisi, kualitas produk
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regression
953.528
4
238.382
Residual
541.405
55
9.844
1494.933
59
Total
Sig.
24.217
.000
b
a. Dependent Variable: loyalitas pelanggan b. Predictors: (Constant), keputusan pembelian, harga, iklan televisi, kualitas produk
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error -8.604
5.343
iklan televisi
.331
.115
Harga
.026
kualitas produk keputusan pembelian
Beta -1.610
.113
.288
2.865
.006
.136
.020
.194
.847
.373
.179
.223
2.083
.042
.505
.120
.445
4.204
.000
a. Dependent Variable: loyalitas pelanggan
189
Trimming Struktur 2 Model Summary Model
R
1
.798
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.638
.618
3.110
a. Predictors: (Constant), keputusan_pembelian, kualitas_produk, iklan_televisi
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Regression
953.157
3
317.719
Residual
541.776
56
9.675
1494.933
59
Total
Sig.
32.841
.000
b
a. Dependent Variable: loyalitas_pelanggan b. Predictors: (Constant), keputusan_pembelian, kualitas_produk, iklan_televisi
Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error -8.287
5.045
iklan_televisi
.327
.113
kualitas_produk
.388
keputusan_pembelian
.512
Beta -1.643
.106
.285
2.893
.005
.159
.233
2.440
.018
.113
.452
4.531
.000
1
a. Dependent Variable: loyalitas_pelanggan
190
Korelasi Correlations iklan televisi
Pearson Correlation iklan televisi
Sig. (2-tailed) N
harga
.239
Sig. (2-tailed)
.066
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N keputusan pembelian
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
loyalitas pelanggan
60
Pearson Correlation
N
kualitas produk
1
Sig. (2-tailed) N
harga
kualitas produk
.239
pembelian
pelanggan
.529
**
.631
**
.000
.000
.000
60
60
60
60
1
**
**
60
**
**
.552
.000
.000
60
60
**
**
.529
**
loyalitas
.066
60 .460
.460
keputusan
.469
.552
.469
.421
**
.000
.000
.001
60
60
60
1
**
.478
.580
**
.000
.000
60
60
60
**
1
.478
.714
**
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
**
**
**
**
1
.631
.421
.580
.000
.714
.000
.001
.000
.000
60
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
191
Lampiran: 6 TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI IKLAN TELEVISI x1_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
1
1.7
1.7
3.3
49
81.7
81.7
85.0
9
15.0
15.0
100.0
60
100.0
100.0
Setuju Sangat setuju Total
x1_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
9
15.0
15.0
18.3
Setuju
37
61.7
61.7
80.0
Sangat tidak setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
x1_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
6
10.0
10.0
11.7
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
33.3
Setuju
34
56.7
56.7
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
192
x1_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
2
3.3
3.3
5.0
Ragu-ragu
6
10.0
10.0
15.0
42
70.0
70.0
85.0
9
15.0
15.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Setuju Sangat Setuju Total
x1_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
4
6.7
6.7
8.3
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
33.3
Setuju
33
55.0
55.0
88.3
7
11.7
11.7
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
x1_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu-ragu
10
16.7
16.7
16.7
Setuju
44
73.3
73.3
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
193
x1_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
3
5.0
5.0
6.7
Ragu-ragu
19
31.7
31.7
38.3
Setuju
35
58.3
58.3
96.7
2
3.3
3.3
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
x1_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
9
15.0
15.0
15.0
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
48.3
Setuju
26
43.3
43.3
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x1_9 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
21.7
Setuju
40
66.7
66.7
88.3
7
11.7
11.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
194
x1_10 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
19
31.7
31.7
41.7
Setuju
29
48.3
48.3
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x1_11 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
10
16.7
16.7
16.7
Ragu-ragu
21
35.0
35.0
51.7
Setuju
25
41.7
41.7
93.3
4
6.7
6.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x1_12 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
4
6.7
6.7
11.7
Setuju
35
58.3
58.3
70.0
Sangat setuju
18
30.0
30.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
195
x1_13 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
10
16.7
16.7
16.7
Ragu-ragu
27
45.0
45.0
61.7
Setuju
21
35.0
35.0
96.7
2
3.3
3.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
HARGA x2_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
6
10.0
10.0
18.3
42
70.0
70.0
88.3
7
11.7
11.7
100.0
60
100.0
100.0
Setuju Sangat setuju Total
x2_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
23.3
Setuju
33
55.0
55.0
78.3
Sangat setuju
13
21.7
21.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
196
x2_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
23.3
Setuju
41
68.3
68.3
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x2_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
9
15.0
15.0
16.7
Ragu-ragu
29
48.3
48.3
65.0
Setuju
19
31.7
31.7
96.7
2
3.3
3.3
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
x2_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
24
40.0
40.0
46.7
Setuju
29
48.3
48.3
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
197
x2_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
6
10.0
10.0
11.7
Ragu-ragu
22
36.7
36.7
48.3
Setuju
27
45.0
45.0
93.3
4
6.7
6.7
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
x2_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
19
31.7
31.7
41.7
Setuju
32
53.3
53.3
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x2_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
16
26.7
26.7
35.0
Setuju
33
55.0
55.0
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
198
x2_9 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
7
11.7
11.7
21.7
38
63.3
63.3
85.0
9
15.0
15.0
100.0
60
100.0
100.0
Setuju Sangat setuju Total
KUALITAS PRODUK x3_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
38.3
Setuju
31
51.7
51.7
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x3_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Setuju
35
58.3
58.3
60.0
Sangat setuju
24
40.0
40.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid
199
x3_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
23.3
Setuju
37
61.7
61.7
85.0
9
15.0
15.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x3_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
10
16.7
16.7
20.0
Setuju
38
63.3
63.3
83.3
Sangat setuju
10
16.7
16.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
x3_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
30
50.0
50.0
53.3
Setuju
25
41.7
41.7
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
200
x3_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
17
28.3
28.3
36.7
Setuju
32
53.3
53.3
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
x3_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
2
3.3
3.3
5.0
Ragu-ragu
7
11.7
11.7
16.7
45
75.0
75.0
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Valid Setuju Sangat setuju Total
x3_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
17
28.3
28.3
35.0
Setuju
33
55.0
55.0
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
201
KEPUTUSAN PEMBELIAN y1_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
12
20.0
20.0
30.0
Setuju
34
56.7
56.7
86.7
8
13.3
13.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y1_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
10
16.7
16.7
18.3
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
40.0
Setuju
29
48.3
48.3
88.3
7
11.7
11.7
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
y1_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
5
8.3
8.3
10.0
Setuju
37
61.7
61.7
71.7
Sangat setuju
17
28.3
28.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
202
y1_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
9
15.0
15.0
16.7
Ragu-ragu
8
13.3
13.3
30.0
33
55.0
55.0
85.0
9
15.0
15.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Setuju Sangat setuju Total
y1_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu
1
1.7
1.7
1.7
10
16.7
16.7
18.3
8
13.3
13.3
31.7
36
60.0
60.0
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Valid Setuju Sangat setuju Total
y1_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
26.7
Setuju
39
65.0
65.0
91.7
5
8.3
8.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y1_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
203
Tidak setuju
Valid
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
23.3
Setuju
40
66.7
66.7
90.0
6
10.0
10.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y1_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
7
11.7
11.7
13.3
Ragu-ragu
18
30.0
30.0
43.3
Setuju
26
43.3
43.3
86.7
8
13.3
13.3
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
y1_9 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
8
13.3
13.3
13.3
Ragu-ragu
21
35.0
35.0
48.3
Setuju
27
45.0
45.0
93.3
4
6.7
6.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
204
LOYALITAS PELANGGAN y2_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Tidak setuju
13
21.7
21.7
23.3
Ragu-ragu
28
46.7
46.7
70.0
Setuju
15
25.0
25.0
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Sangat setuju Total
y2_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
18
30.0
30.0
35.0
Setuju
36
60.0
60.0
95.0
3
5.0
5.0
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y2_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
8
13.3
13.3
13.3
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
38.3
Setuju
35
58.3
58.3
96.7
2
3.3
3.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
205
y2_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
7
11.7
11.7
11.7
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
33.3
Setuju
39
65.0
65.0
98.3
1
1.7
1.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y2_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
25.0
Setuju
37
61.7
61.7
86.7
8
13.3
13.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y2_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
4
6.7
6.7
10.0
46
76.7
76.7
86.7
8
13.3
13.3
100.0
60
100.0
100.0
Setuju Sangat setuju Total
206
y2_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak setuju
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
6
10.0
10.0
11.7
Setuju
42
70.0
70.0
81.7
Sangat setuju
11
18.3
18.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
y2_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
14
23.3
23.3
25.0
Setuju
37
61.7
61.7
86.7
8
13.3
13.3
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
y2_9 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
26
43.3
43.3
48.3
Setuju
30
50.0
50.0
98.3
1
1.7
1.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
207
y2_10 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
Valid
9
15.0
15.0
15.0
Ragu-ragu
21
35.0
35.0
50.0
Setuju
26
43.3
43.3
93.3
4
6.7
6.7
100.0
60
100.0
100.0
Sangat setuju Total
208