Dr. Sabar Budi Raharjo Kabid. Penelitian Pendidikan Menegah dan Perguruan Tinggi
Pusat Penelitian Kebijakan KEMENDIKBUD
DAFTAR ISI 1
Tantangan saat ini dan ke depan
2
Arah Kajian Jenjang Pendidikan Menengah
2
1 TANTANGAN SAAT INI DAN KE DEPAN
PERSENTASE SEKOLAH MENURUT AKREDITASI
N=16.455 N=129.536
2012
2007 s.d N=31.344
Kualifikasi Akademik Guru Pendidikan Menengah % Guru SMA/K Berkualifikasi ≥ S1/D4
Guru SMA/K Berdasarkan Kualifikasi KUALIFIKASI
JENJANG SMA
SMK
TOTAL
6.336
6.383
12.719
D1
916
866
1.782
D2
1.559
1.053
2.612
D3
12.208
13.125
25.333
SMA
S1/D4
225.546 136.056 361.602
S2
7.736
4.141
11.877
S3
86
32
118
TOTAL
254.387 161.656
416.043
JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH NTB SULAWESI TENGGARA SUMATERA BARAT GORONTALO BALI JAWA TENGAH KALIMANTAN SELATAN BENGKULU RIAU IRIAN JAYABARAT BARAT PAPUA JAMBI SULAWESI BARAT MALUKU UTARA DKI JAKARTA KALIMANTAN TIMUR NAD BANTEN JAWA BARAT SULAWESI UTARA PAPUA DI YOGYAKARTA KALIMANTAN TENGAH SUMATERA SELATAN KEPULAUAN RIAU SUMATERA UTARA NTT LAMPUNG KALIMANTAN BARAT MALUKU
Rata-rata Nasional: 89,8%
0%
20%
40%
60%
98.0% 93.5% 92.7% 92.6% 92.4% 91.8% 91.3% 91.2% 90.9% 90.5% 90.5% 90.1% 90.0% 89.9% 89.4% 89.3% 89.2% 89.1% 88.8% 88.7% 88.6% 88.2% 88.0% 87.7% 87.6% 87.5% 87.4% 84.1% 83.4% 82.6% 82.0% 80.8% 80%
100%
120%
5
Persentase Guru Bersertifikat Pendidik Terhadap Jumlah Guru 2011 DI. YOGYAKARTA DKI JAKARTA JAWA TENGAH JAWA TIMUR BALI SUMATERA BARAT SULAWESI UTARA JAWA BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN GORONTALO LAMPUNG SULAWESI TENGAH JAMBI NUSA TENGGARA BARAT BANTEN SULAWESI TENGGARA BENGKULU BANGKA BELITUNG SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI BARAT KALIMANTAN BARAT NANGGROE ACEH DARUSSALAM IRIAN JAYA BARAT KALIMANTAN TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU RIAU MALUKU UTARA KEPULAUAN RIAU PAPUA
50.44 44.48 42.10 41.63 39.49 38.84 37.55 37.52 37.15 36.04 34.58 34.39 33.28 32.85 32.07 31.86 Rata-rata 32,28% 30.95 30.73 29.13 28.07 27.14 26.56 26.19 24.41 24.24 23.97 23.97 23.68 23.38 23.30 21.09 21.03 20.05 -
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Peta Kondisi APK PMU Per Provinsi 2012/2013
Target APK PMU 2020 sebesar 97%
7
Moving targets
Future supply of upper-secondary graduates 14,000,000
12,000,000
10,000,000
8,000,000
2003 2010
6,000,000
2015
4,000,000
2,000,000
0
China
EU
India
US
Indonesia
INDONESIAN MAN POWER STRUCTURE
Expert
Skill Workers
Unskilled Workers
Sources : BPS 2010
6.5 million
22,1 million
88,0 million
9
Indonesia Man Power Structure
Data Information
%
Poppulation Total Workers 100 University 2 Diplom I,II,III 2 SMK/ Voc. School 6 SMA/ General School 10 SMP/ Junior School 18 Elementary School 63 Total Workers 100
2001 Total 206.264.595 98.812.448 1.778.624 1.580.999 5.434.685 10.177.682 17.489.803 62.251.842 98.713.636
Sources : BPS 2010
% 100 3 2 6 13 20 56 100
2006 Total 218.868.791 106.388.935 3.404.446 2.340.557 6.596.114 13.511.395 21.490.565 59.045.859 106.388.935
% 100 5 3 8 15 19 52 100
2010 Total 237.556.363 116.527.546 5.360.267 3.146.244 9.089.149 17.013.022 22.023.706 60.011.686 116.644.074
2025 Predic % Total 263.287.000 100 131.643.500 15 17.479.132 10 11.652.755 30 34.958.264 20 23.305.509 15 17.479.132 10 11.652.755 100 116.527.546
10
....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
11
Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju .... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat .... Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
12
Tantangan Demografi:
Bisa Menjadi Manfaat atau Laknat 100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi"
Sumber: Menko Perekonomian
13
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia 70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0
Keterangan Data
Gross National Duration of Mean years Income (GNI) COUNTRY Compulsory of schooling per capita Education (USD/year) 2001 2006 2010 2025
%
Jumlah Penduduk Total Tenaga Kerja 100 Universitas 2 Diploma I,II,III 2 SMK 6 SMA 10 SMP 18 SD/Tidak tamat SD 63 Total Seluruh 100 Sumber: BPS, 2012
Indonesia
5,8
9
3.716
India Singapore
4,4 8,8
9 6
3.468 52.569
Malaysia
9,5
9
13.685
Philippines
8,9
7
3.478
Japan
11,6
9
32.295
Korea Rep.
11,6
9
28.230
China
7,5
9
7.476
Thailand
6,6
9
7.694
2001 2006 2010 2025 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah 206,264,595 218,868,791 237,556,363 263,287,000 98,812,448 100 106,388,935 100 116,527,546 100 131,643,500 1,778,624 3 3,404,446 5 5,360,267 15 17,479,132 1,580,999 2 2,340,557 3 3,146,244 10 11,652,755 5,434,685 6 6,596,114 8 9,089,149 30 34,958,264 10,177,682 13 13,511,395 15 17,013,022 20 23,305,509 17,489,803 20 21,490,565 19 22,023,706 15 17,479,132 62,251,842 56 59,045,859 52 60,011,686 10 11,652,755 98,713,636 100 106,388,935 100 116,644,074 100 116,527,546
14
4 Arah Kajian Jenjang Pendidikan Menengah
15
1. Kerangka Makro Proses Pendidikan Kecukupan prasarana
Akses
Kurikulum
Proses
Mutu pendidikan
Hasil Minat dan bakat
Proxy geografi Status keluarga
Kecukupan sarana Profesionalisme guru
16
2. Bangunan Konseptual penelitian kebijakan
Ketersedian Sarana dan prasarana
Manajemen pendidikan
Equality
Equity
Profesionalisme Guru dan kepsek
Prestasi siswa
Penjaminan Mutu
17
Topik Kajian Bidang Dikmen No
Topik Kajian
1
Kajian Ketercapaian SNP Jenjang Dikmen
2
Kajian Peningkatan Mutu Dikmen
3
Kajian Ketercapaian peningkatan Profesionalisme dan Distribusi PTK Jenjang Dikmen Kajian Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Dikmen
4 5
Kajian Efektivitas Pemberian Bantuan Operasional Sekolah
6
Kajian Efektivitas Dana Alokasi Khusus
7
Kajian Pengelolaan Program PT
8
Kajian Pencapaian Peningkatan Mutu PT
18
1. Pengkajian mutu pendidikan a. Tujuan Mengukur tingkat ketersediaan sarana pendidikan dan sumbangannya terhadap prestasi akademis siswa pada jenjang pendidikan menengah. Mengukur sumbangan karakteristik guru terhadap prestasi siswa. b. Hasil Memperkirakan pembiayaan penyelenggaraan sarana pendidikan dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal pemerintah kabupaten/ kota. Strategi peningkatan kompetensi guru berdasarkan indikator yang paling mempunyai sumbangan terhadap prestasi akademis siswa. c. Metodologi Sampling startegi stratified random sampling berdasarkan pada skor UN. Variabel pada ketersediaan sarana pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, dan karakteristik guru
19
2. Pengkajian profesionalisme guru a. Tujuan Mengukur sumbangan karakteristik profesionalisme guru terhadap prestasi akademis Mengukur sumbangan kopetensi sosial dan kepribadian guru terhadap prestasi akademis b. Hasil Memperkirakan pembiayaan peningkatan profesionalisme guru berdasarkan karakteristik baku profesionalisme. Strategi peningkatan kompetensi guru berdasarkan indikator yang paling mempunyai sumbangan terhadap prestasi akademis siswa. c. Metodologi Sampling startegi stratified random sampling berdasarkan pada skor UN Variabel pada indikator profesionalisme guru
20
3. Pengkajian Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Menengah a. Tujuan Mengukur tingkat keberhasilan pencapaian standar nasional pendidikan jenjang pendidikan menengah. Mengidentifikasi sumbangan pemerintah daerah dalam upaya pencapaian standar nasional pendidikan. b. Hasil Ketercapaian standar nasional pendidikan jenjang dikmen. Penentuan strategi pembiayaan untuk mencapai stadar nasional pendidikan c. Metodologi Pengembilan sample berdasarkan metode stratified random sampling: UN Penentuan variabel setara dengan variabel akreditasi.
21
4. Pengkajian Penyelenggaraan Pendidikan Karakter a. Tujuan Mendiskripsikan kemampuan guru dalam mengimplemetasi pendidikan karakter. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan guru dalam mengimplemtasi penyelengaraan pendidikan karakter. b. Hasil Terindentifikasinya faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan guru dalam implemtasi pendidikan karakter. Penentuan strategi implemtasi penyelenggaraan pendidikan karakter c. Metodologi Pengembilan sample berdasarkan metode purposif random sampling: berdasarkan piloting penyelenggaraan pendidikan karakter Penentuan variabel berdasarkan panduan penyelengaraan pendidikan karakter.
22
5. Pengkajian Relevansi pendidikan
Identifikasi program kejuruan Kriteria kompetensi Lulusan relevan Akademi komunitas
SDM kompeten
MP3EI: berkelanjutan dan memberdayakan Arah MP3EI
Identifikasi kebutuhan pasar kerja lokal
23
4. Pengkajian Penyelenggaraan Pendidikan Akedemi Komunitas a. Tujuan Mengetahui dasar/alasan pendirian dan penunjukkan AK diselenggarakan di suatu daerah serta kesesuaian penyelenggaraan program studi dengan pengembangan potensi daerah; Mengetahui kesiapan perguruan tinggi yang ditunjuk (politeknik pembina) dalam menyelenggarakan AK, serta ketersediaan akses pendukung penyelenggaraan sistem pendidikan, mulai dari sistem pengorganisasian dan manajemen kelembagaan, saranaprasarana, ketenagaan, pengembangan kurikulum studi, pembiayaan, dan sebagainya; Mengetahui animo masyarakat, khususnya lulusan SLTA, untuk melanjutkan pendidikan ke Akademi Komunitas; dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan pendidikan Akademi Komunitas
b. Hasil Permasalahan terkaiat dengan pengembangan program vokasi atau kejuruan setingkat D-1 dan D-2 di Perguruan Tinggi Akademis Komunitas, c. Metodologi Pengembilan sample berdasarkan metode purposif daerah yang sudah menerapkan AK:
24
5. Pengkajian penyelenggaraan PMU a. Tujuan Identifikasi kebutuhan untuk penyelenggaraan PMU dengan indikator akses dan mutu (jumlah siswa SMA/SMK,Tendik dan keberadaan sarana-prasaran yang ada) Identifikasi partisipasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan PMU b. Hasil Strategi penyelenggaraan PMU dengan kriteria keberhasilan akses dan mutu Strategi burden sharing antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan PMU c. Metodologi Analisis data sekender tentang pencapaian APK pada jenjang pendidikan menengah Berdasarkan hasil analisis sekunder identifikasi kondisi prasarana, sarana, dan kompetensi guru
25
Wajib Belajar
Diamanatkan oleh Undang-Undang Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Sanksi bagi yang tidak mengikuti
Pendidikan Menengah Universal (PMU)
Pendidikan menengah yang meliputi SMA,MA, dan SMK Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara RI untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu Difasilitasi oleh Pemerintah untuk menampung semua penduduk usia sekolah Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti
26
Pentingnya Pendidikan Menengah Universal 1
Memanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya Manusia
2
Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
3
Wajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatan
4
Menjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM berpendidikan
5
Pendidikan menengah memiliki kontribusi positif terhadap kehidupan bersosial dan berpolitik
6
Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baik 27
Tujuan dan Sasaran Tujuan
Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat.
Sasaran
Pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sekurang-kurangnya mencapai 97%, melalui :
Ketersediaan Tempat (dalam jarak terjangkau) Ketersediaan Waktu (bagi yang sudah bekerja) Keterjangkauan Biaya Keterjagaan Kualitas Keterbukaan bagi semua Kepastian bagi yang berminat 28
120 100
PERCEPATAN PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH NASIONAL
80
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
...menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan 2045, generasi mendatang minimal lulusan menengah.. APK
120
60
APK 97,0% (2020)
100
APK 97,0% (2040)
40 80 APK
20 60
0
z
40 Tahun
20 0
Reguler APK Program Normal Wajar 12 Tahun
Program APK WajarPercepatan 12 Tahun APK Normal
.... Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040...... 29
Tahun
APK Program Normal Wajar 12 Tahun
APKNormal Wajar 12 Tahun APK
TARGET PENCAPAIAN APK DIKMEN
NO
KOMPONEN
TAHUN 2014
1
Jumlah Penduduk Usia 16-18 Tahun
12.631.843
2
Target Angka Partisipasi Kasar (APK) SM
85,20%
3
APK SM (Kemdikbud)
76,40%
4
Siswa Sekolah Menengah
5
Siswa Sekolah Menengah (Kemdikbud)
10.762.330 8.977.705
a. Siswa SMA
4.384.026
b. Siswa SMK
4.303.201
c. Siswa SMLB d. Siswa Paket C Kemdikbud
7.736 282.742
30
TERIMA KASIH
31
Foto Prestasi SMK
32
“ Mechatronics “ is blended competencies from Mechanics, Electronics and ICT
33
“Restaurant Service”
“ Cookery” 34
“ Ladies & Men’s Hairdressing “
35
”Cabinet Making”
36
“AUTOMOTIVE“and “ CAD” Machine
37
“ Ladies Dressmaking “
38
multi intelligences develop the skills
39
Notebook assembly
MULTIPURPOSE HAND TRACTOR
41
MULTIPURPOSE HAND TRACTOR
42
Assembly motor cycle to develop comprehensive skills
43
Assembly motor cycle to develop comprehensive skills
44
Production skills = Foundry Facilities, cooperation with SME
45
Camshaft Production
46
Machining Intake Manifold
Casting Parts
Facing & drilling on milling machine 47
Crank Shaft Casting Part
48
Machining Components Production
49
Engine
Esemka 1.5i
50
51
SMKN 4 MALANG, EAST JAVA
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BANGKA BELITUNG