Bidang Unggulan : Kebijakan, Budaya, dan Informasi Kode/Nama Rumpun Ilmu : 571 / Manajemen
USULAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
JUDUL PENELITIAN : MODEL KOMPETENSI DAN KNOWLEDGE TRANSFER DALAM MENINGKATKAN KINERJA UKM EKSPOR KOTA BANDUNG
TIM PENGUSUL :
DR. WA ODE ZUSNITA, SE., M.Si. - 0014107707 MERITA BERNIK,S.Si.,MT - 0026057904 DR. UMI KALTUM, SE., M.Si - 0015086804
UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI, 2016
i
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM 1. Judul Penelitian : Model Kompetensi dan Knowledge Transfer dalam Meningkatkan Kinerja UKM Ekspor Kota Bandung 2. Tim Peneliti :
No
Nama
Jabatan
1
Dr. Wa ode Zusnita Muizu, SE.,M.Si
Ketua Pengusul
2
Merita Bernik,S.Si.,MT Dr. Umi Kaltum,SE.,M.Si
Anggota Pengusul Anggota Pengusul
3
Bidang Keahlian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Operasi Manajemen Operasi
Instansi Asal Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
4.00 4.00
3. Objek Penelitian penciptaan (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Pelaku Usaha UKM Ekspor 4. Masa Pelaksanaa
Mulai Tahun Berakhir Tahun
Alokasi Waktu (jam/minggu) 4.00
: 2017 : 2018
5. Usulan Biaya DPRP Ditjen Penguatan Risbang
Tahun ke-1: Rp 100.000 Tahun ke-2: Rp 100.000 6. Lokasi Penelitian : Kota Bandung 7. Instansi lain yang terlibat : 8. Temuan yang ditargetkan (metode, teori, produk, atau masukan kebijakan)
Teridentifikasi kompetensi pelaku usaha UKM Ekspor Kota Bandung dan pamahaman tentang knowledge transfer 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan iptek) SDM dan Organisasi 10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah internasional bereputasi , nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana publikasi) JURNAL MANAJEMEN yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta 11. Rencana Luaran HKI, buku, purwarupa, rekayasa sosial atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiana - Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-2 Target: submitted - Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-1 Target: terdaftar - Tingkat Kesipan Teknologi(TKT), tahun ke-1 Target: Skala 1
iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi RINGKASAN ................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................
2
1.1. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 2 1.2. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8 1.3 Rencana dan Target Capaian Tahunan .........................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10 2.1. Kompetensi ........................................................................................... 10 2.1.1. Konsep Kompetensi .................................................................... 11 2.1.2. Kompetensi yang harus Dimiliki Pelaku Usaha ......................... 16 2.2. Knowledge Sharing .............................................................................. 20 2.2.1. Knowledge Transfer Process .................................................... . 22 2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Knowledge Transfer ...................... 23 2.3. Kinerja UKM Ekspor ........................................................................... 23 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 29 3.1. Metode Analisis .................................................................................... 29 3.2. Sumber Data dan Informasi .................................................................. 29 3.3. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 31
iv
3.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 32 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ........................................... 33 4.1. Biaya Penelitian .................................................................................... 33 4.2. Jadwal Kerja ......................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35 LAMPIRAN ....................................................................................................... 40
v
DAFTAR TABEL No. Tabel
Judul Tabel
Hal
1.1
Data Perkembangan UKM 2011 – 2012 ..............................................
3
1.2
Rencana Target Capaian Tahunan .......................................................
9
3.1
Data UKM Ekspor Kota Bandung ....................................................... 30
4.1
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian ................................................. 33
4.2
Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 35
vi
DAFTAR GAMBAR No. Gambar
Judul Gambar
Hal
1.1
Grafik Pertumbuhan Volume Ekspor Kota Bandung 2004-2013.....
6
1.2
Grafik Pertumbuhan Nilai Ekspor Kota Bandung 2004-2013 .........
7
2.1
Central and Surface Competencies .................................................. 15
2.2
Kompetensi Wirausaha .................................................................... 18
vii
RINGKASAN Eksistensi UKM kota Bandung dalam perekonomian kota Bandung tidak perlu diragukan lagi. Kota Bandung telah banyak melahirkan pelaku – pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan produk - produk kreatif yang telah dikenal seantero negeri. Diketahui bahwa pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) berkembang pesat saat ini. Namun, kinerja ekspor produk UKM masih kalah jauh dibanding usaha-usaha besar dan cenderung mengalami penurunan. Produk-produk UMKM dan Koperasi hanya mampu berkontribusi terhadap ekspor sebesar 14,06%, dibandingkan dengan kontribusi output usaha besar yang mencapai 85,94%. Terjadinya penurunan kinerja ekspor UKM kota Bandung diduga oleh Bandung Batam Incorporated (Pikiran Rakyat : 2009) akibat masih lemahnya pengetahuan tentang prosedur dan administrasi ekspor, kinerja ekspor para pelaku UKM di Bandung, padahal, berbagai produk UKM Bandung memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor, terutama jenis handicraft yang sudah cukup dikenal di beberapa negara. Melihat kurangnya kompetensi pelaku UKM di Bandung, maka diperlukannya peningkatan dalam aspek kompetensi pelaku usaha berbagi pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuan internal dari organisasi, serta kemampuan untuk menyerap pengetahuan dari luar, perusahaan akan meningkatkan praktik bisnis yang dimilikinya dan pada akhirnya akan mengarah pada keunggukan bersaing dan kinerja yang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk : (i) Mengukur dampak kompetensi terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung, (ii) Mengukur dampak knowledge sharing terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung,(iii) Mengukur dampak dari Internasionalisasi terhadap Kinerja UKM Ekspor kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan Kerangka kerja yang akan memberikan implikasi pada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, pengambil keputusan dan pemilik UKM Ekspor dari aspek kompetensi dan knowledge transfer. Kata kunci : Kompetensi dan Knowledge Transfer
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Krisis yang terjadi di Indonesia pada 1997, dilanjutkan dengan krisis ekonomi
dunia akibat fenomena kebangkrutan Lehman Brothers pada tahun 2008 serta krisis Eropa di Yunani pada tahun 2012, mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu gulung tikar karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menurun dan terus berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Krisis keuangan global dan efek pasar bebas ini sering jadi ancaman bagi perekonomian sebuah negara. Diluar dugaan, ternyata Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia yang dianggap kecil justru sebaliknya dapat menahadapi keadaan krisis ini. UKM dan Koperasi malah mampu eksis dan berperan sebagai jangkar ekonomi di Indonesia. Resistensinya terbukti mampu menjadi perisai penyedia lapangan kerja di masa-masa yang sulit serta melapangkan jalan bagi usaha-usaha yang berskala lebih besar untuk pulih dari keterpurukan. Kontribusi UKM terhadap perekonomian tidak lepas dari besarnya unit usaha ini. Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan pada 2012, total UKM mencapai 56,5 juta unit atau setara dengan 99,9% dari total unit usaha di Indonesia dengan nilai pertumbuhan naik sekitar 2,41% dari tahun sebelumnya (Tabel 1.1). Hal ini menunjukan bahwa UKM di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan pertumbuhan yang terus meningkat dari waktu ke waktu, UKM di Indonesia diharapkan dapat bersaing pada persaingan global tidak terkecuali UKM kota Bandung. Di Kota Bandung sendiri, esensi dan eksistensi UKM dalam perekonomian kota Bandung tidak perlu diragukan lagi. Usaha kecil dan koperasi yang tersebar di enam
2
wilayah kota Bandung telah mampu menyerap sumber daya dan tenaga kerja local. Kota Bandung telah banyak melahirkan pelaku – pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan produk - produk kreatif yang telah dikenal seantero negeri. Hal ini dibuktikan dengan setidaknya terdapat 4.425 UKM menurut data yang dikeluarkan oleh Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Bandung pada 2011 melalui laman online resminya. Dan berdasarkan yang dirilis Dinas Koperasi, UKM Perindustrian Perdagangan Kota Bandung pada tahun 2015, kini paling tidak 40 UKM di Bandung sudah menjajal pasar internasional dan diantaranya seperti Peter Says Denim (PSD), Happy Go Lucky, Organice dan Fourspeed Wetalwerks. Tabel 1.1 Data Perkembangan UKM 2011 – 2012 No.
Indikator
Satuan
2011
2012
1
Jumlah UKM
Unit
55.206.444
56.534.592
2
Pertumbuhan Jumlah UKM
Persen
2,57
2,41
3
Jumlah Tenaga Kerja UKM
Orang
101.722.458
107.657.509
Persen
2,33
5,83
Sumbangan PDB UKM (harga
Rp.
1.369
konstan)
Miliar
.326,00
6
Pertumbuhan sumbangan PDB UKM
Persen
6,76
9,90
7
Nilai Ekspor UKM
187.441,82
208.067,00
8
Pertumbuhan Nilai Ekspor UKM
6,56
11,00
4
5
Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja UKM
Rp. Miliar Persen
1.504.928,20
Sumber : Badan Pusat Statistik Dukungan dari pemerintah kota Bandung pun tidak kalah besarnya. Ridwan Kamil memproyeksikan Kota Bandung sebagai Kota Industri Kreatif dan berencana
3
membangunan pusat kreatif atau Creative Center yang pada April nanti akan mulai di groundbreaking (Ria Indhryani, 2015). Hal ini tentunya linear dengan program pemerintah yang akan membentuk badan atau lembaga khusus untuk industri kreatif. Semua hal ini merupakan bentuk dukungan dan upaya pemerintah dalam rangka menyiapkan UKM-UKM di Indonesia agar dapat bersaing secara global, khususnya dalam menghadapi pasar perdagangan Asia Tenggara terbuka atau lebih dikenal dengan istilah AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2015 yang akan dibuka tahun ini. Untuk dapat bersaing pada persaingan global, UKM harus kota Bandung harus meningkatkan competitive advantage yang dimilIkinya. Dalam usaha meningkatkan daya saing, UKM tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Kualitas SDM yang baik dapat membantu UKM menghadapi persaingan global. Kualitas SDM dapat diukur dari kemampuan pengetahuannya (Drucker : 1988). Perubahan dunia saat ini sudah mengarah pada pembentukan knowledge capital. Oleh Drucker hal ini disebut ‘knowledge to knowledge competition’. Artinya, tingginya daya saing yang dihasilkan oleh perusahaan, akan sangat tergantung pada pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh SDMnya. Era pengetahuan menuntut adanya perubahan pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Hal ini disebabkan pengaruh besar yang diberikan oleh SDM sangat diperlukan untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya organisasi lebih efektif. SDM harus mampu memperkenalkan pemikiran baru dalam mengelola organisasi melalui pengetahuan yang dimilikinya (Karl, 2003). Pengetahuan disini dimaknai dalam arti yang luas, kinerja SDM organisasi yang tercermin dari SDM yang kompeten, inovatif, dan responsive dalam menyikapi perubahan, serta memiliki keinginan untuk belajar. Hal inilah yang krusial bagi UKM saat ini, yaitu bagaimana UKM dapat memiliki SDM yang kompeten dan meningkatkan pengetahuan SDM yang dimilikinya secara berkelanjutan agar dapat mengatasi berbagai tantangan. Secara khusus, perspektif organisasi berbasis pengetahuan melukiskan sebuah organisasi sebagai sebuah institusi yang mengintegrasikan pengetahuan (Grant,
4
1996:109 dalam Wang et al., 2009). Artinya, pengetahuan dilihat sebagai sumber daya strategis yang bisa dimiliki oleh organisasi. Munculnya pengetahuan sebagai sumber daya kritis yang bisa menentukan kinerja organisasi menyebabkan organisasi mulai mengelola pengetahuan secara sistematik dalam rangka merespon perubahan lingkungan bisnis. Michel Polanyi (1966) membedakan pengetahuan dalam dua bentuk yaitu tacit dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang masih berada dalam otak atau pikiran manusia/individu yang tersimpan dalam pengalaman individu dan faktor-faktor tak berwujud, seperti kepercayaan pribadi, perspektif, dan sistem nilai. Explicit knowledge atau terkadang disebut pengetahuan formal adalah pengetahuan yang dapat diartikulasikan dan telah dikodifikasikan sehingga bisa disampaikan dalam bahasa, juga termasuk nomor dan kata, tanda matematika, spesifikasi, manual, dal lainnya. Pengetahuan eksplisit juga siap disebar pada yang lainnya. Selain itu pengetahuan eksplisit bisa dengan mudah diproses oleh komputer, alat elektronik, atau basis data penyimpanan. Nonaka dan Takeuchi (The Knowledge Creating Company, 1995 : 63-69) lebih lanjut mendiskusikan empat gaya konversi atau ciptaan pengetahuan yang diperoleh dari kedua macam pengetahuan. Keempat gaya konversi ini disebut model SECI (S:Sosialization, E:Externalization, C: Combination, ,dan I:Internalization). Pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi ini hendaknya dapat disebar kesemua pihak dalam organisasi, agar semua individu dalam organisasi memiliki standard pengetahuan dan kompetensi yang sama untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi. Untuk dapat terus bersaing, semua komponen individu dalam UKM harus melakukan transfer pengetahuan yang dimilikinya. Ingram dan Simons dalam Huang (2008) menjelaskan bahwa melalui berbagi pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuan internal dari organisasi, serta kemampuan untuk menyerap pengetahuan dari luar, perusahaan akan meningkatkan praktik bisnis yang dimilikinya dan pada akhirnya akan mengarah pada keunggukan bersaing dan kinerja yang memuaskan.
5
Haeruman (2000) dalam Muhandri (2002), Salam (2007) menyatakan bahwa tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan UKM, mencakup aspek yang luas, antara lain : 1.
Peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, termasuk didalamnya skala usaha.
2.
Kompetensi kewirausahaan,
3.
Akses yang lebih luas terhadap permodalan,
4.
Informasi pasar yang transparan,
5.
Faktor input produksi lainnya, dan
6.
Iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat. Diketahui bahwa pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) berkembang
pesat saat ini. Namun, kinerja ekspor produk UKM masih kalah jauh dibanding usahausaha besar dan cenderung mengalami penurunan. Produk-produk UMKM dan Koperasi hanya mampu berkontribusi terhadap ekspor sebesar 14,06%, dibandingkan dengan kontribusi output usaha besar yang mencapai 85,94% (Gambar 1.1 dan 1.2). Grafik 1.1 Pertumbuhan Volume Ekspor Kota Bandung 2004 - 2013 Volume Ekspor 2004 2005 2006
Sumber: Diolah dari data Pertumbuhan Industri Ekspor Kota Bandung oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung
6
Grafik 1.2 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kota Bandung 2004 - 2013 Nilai Ekspor dalam US$ 2004 2005 2006 2007
Sumber: Diolah dari data Pertumbuhan Industri Ekspor Kota Bandung oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Terjadinya penurunan kinerja ekspor UKM kota Bandung diduga oleh Bandung Batam Incorporated (Pikiran Rakyat : 2009) akibat masih lemahnya pengetahuan tentang prosedur dan administrasi ekspor, kinerja ekspor para pelaku UKM di Bandung, padahal, berbagai produk UKM Bandung memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor, terutama jenis handicraft yang sudah cukup dikenal di beberapa negara. Seperti yang diketahui, selama ini ekspor produk UKM lebih banyak dilakukan oleh pihak ketiga, yang sering disebut sebagai perusahaan eksportir, sehingga keuntungan yang seharusnya cukup besar dan memiliki nilai tambah bagi pengembangan UKM menjadi terpangkas habis. Menyiasati hal itu, Pemkot melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas UKM dalam pengelolaan administrasi dan prosedur ekspor-impor. Selain itu Ketua Kadin Kota Bandung, Deden Y. Hidayat dalam wawancaranya dengan Media Pikiran Rakyat (Maret 2012) menambahkan, untuk bisa melakukan ekspor, pelaku UKM selalu terhadang dengan masalah kapasitas produksi. Karena dengan modal dan akses yang terbatas, mereka selalu kesulitan dengan pengadaan bahan baku. Selain itu tak adanya skema penjaminan keamanan untuk pembayaran ekspor, membuat UKM gamang untuk melakukan ekspor.
7
Melihat kurangnya kompetensi pelaku UKM di Bandung, maka diperlukannya peningkatan dalam aspek kompetensi pelaku usaha. Man, Lau & Snape, dalam jurnalnya Entrepreneurial Competencies and the Performance of Small and Medium Enterprises: An Investigation through a Framework of Competitiveness tahun 2008 mengatakan, membedakan peran kompetensi yang berbeda pada kinerja perusahaan akan memungkinkan pendekatan yang lebih terfokus untuk diambil. Spencer & Spencer (1993:9) juga menjelaskan bahwa kompetensi sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Selain Spencer, pendapat lain dikemukakan oleh Amstrong (1994) dalam Ardiana (2010), yang mengatakan bahwa kinerja seseorang didasarkan pada pemahaman ilmu pengetahuan, keterampilan, keahlian dan perilaku yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Berdasarkan pendapat dari para ahli, maka ada indikasi yang menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh terhadap kinerja. Dengan adanya peningkatan pada kompetensi, diharapkan akan menciptakan para pelaku UKM ekspor yang berdaya saing dan bisa menanggapi perubahan cepat pada persaingan global. Dimana kompetensi menjadi syarat awal yang harus dipenuhi oleh pelau UKM ekspor sebab SDM yang unggul akan mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang Peran Kompetensi dan Knowledge Transfer dalam Meningkatkan Kinerja UKM Ekspor Kota Bandung.
1.2.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini diantaranya adalah untuk : 1. Mengukur dampak kompetensi terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung 2. Mengukur dampak knowledge sharing terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung 3. Mengukur dampak dari Internasionalisasi terhadap Kinerja UKM Ekspor kota Bandung
8
4. Menghasilkan Model Kompetensi yang dapat menunjang dan meningkatkan kinerja UKM Ekspor
1.3.
Rencana Target Capaian Tahunan
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini terdapat target-target yang direncanakan tercapai, sebagai berikut: Tabel 1. 2 Rencana Target Capaian Tahunan No 1 2
3 4
Jenis luaran
Indikator Capaian 2017 2018
Publikasi ilmiah Pemakalah temu ilmiah
Internasional Nasional terakreditasi dalam Internasional
Nasional Terdaftar terakreditasi Model/ purwarupa/ Desain/ Karya Senin/ Rekayasa Sosial Buku ajar (ISBN)
Submitted Terdaftar
Model Kompetensi Draf
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kompetensi Semakin disadari bahwa saat ini dunia bisnis akan menjadi industry yang digerakkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan technologi (knowledge-and technology based industry), tidak hanya bergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang dimilikinya (resource intensive industry). Menghadapi hal ini, prioritas utama bagi para pemimpin organisasi saat ini adalah menghasilkan organisasi yang berkeunggulan bersaing melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang tepat. Tidak hanya sekedar meyakini bahwa SDM merupakan asset yang penting tetapi menerjemahkan keyakinan tersebut ke dalam praktik-praktik dan prosedur Manajemen Sumber Daya Manusia sehari-hari. Praktik pengelolaan SDM tersebut menunjukan bahwa dunia kerja masa kini dan yang akan datang telah mengalami perubahan. Peran SDM dalam organisasi mempunyai arti yang sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, sehingga interaksi antara organisasi dan SDM menjadi fokus perhatian para manajer. Sehubungan dengan hal itu, banyak pimpinan organisasi yang mencoba mengaitkan usaha pencarian keunggulan bersaing dengan penggunaan sistem kompetensi dalam organisasi dengan memperlakukan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai human capital, bukan sebagai faktor produksi semata. Penerapan kompetensi tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seseorang menggunakan
pemikiran
intelektual
dan
mengendalikan
emosinya.
Bergerhenegouwen (1997) dan Marshall (2003) dalam Winanti (2011) menjelaskan bahwa kompetensi merupakan hal yang paling sulit ditiru, karena karakteristiknya yang memang berbeda dan spesifik bagi masing-masing individu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Munro dan Andrews (1994) dalam Winanti (2011) menegaskan bahwa di era hiper kompetitif berbasis pengetahuan seperti yang terjadi sekarang ini,
10
kompetensi merupakan aset utama perusahaan sebagai sumber untuk membangun dan meraih keunggulan bersaing secara berkelanjutan.
2.1.1 Konsep Kompetensi Pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis boleh jadi merupakan salah satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang terbaik. Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa tahun terakhir ini merebak satu pendekatan baru dalam menata kinerja manusia, yang sering disebut sebagai competency-based HR management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Dalam pendekatan ini, kosa kata kompetensi menjadi elemen kunci. Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar yang memiliki hubungan kasual atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu (Mitrani et. Al : 1992). Konsep kompetensi sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Organisasi Industri Psikologi Amerika (Mitrani, Palziel, and Fitt : 1992) menjelaskan bahwa gerakan tentang kompetensi telah dimulai pada tahun 1960 dan awal 1970. Gerakan tersebut menjelaskan bahwa banyak hasil studi yang menunjukan tentang hasil tes sikap dan pengetahuan, prestasi belajara di sekolah dan diploma, tidak dapat memprediksi keberhasilan seseorang dalam kehidupannya. Temuan ini mendorong dilakukannya penelitian terhadap variable kompetensi yang diduga mampu memprediksi kinerja individu. Noe et.al (2010: 351) menjelaskan kompetensi merupakan aspek kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, atau karakteristik pribadi yang memungkinkan pekerja mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka melalui pencapaian hasil atau keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas.
11
Secara harfiah, kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan. Sanchez et.al. (1997 dalam Elsye 2001) mengemukakan secara umum istilah kompetensi diartikan sebagai “capability to performs”. Kompetensi ini terletak pada bagian dalam setiap manusia dan selamanya ada pada kepribadian seseorang yang dapat memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan atau jobs task. Sebab mengelola SDM berdasarkan kompetensi diyakini bisa lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan. Shirley Fletcher (2002), menjelaskan bahwa: (i) kompetensi didasarkan pada analisis peran profesional dan atau formulasi tanggung jawab profesional; (ii) pernyataan kompetensi menjelaskan hasil yang diharapkan dari kinerja dari fungsi yang terkait secara profesional, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat penting untuk kinerja fungsi tersebut; (iii) pernyataan kompetensi memfasilitasi penilaian berpatokan pada kriteria; (iv) kompetensi diperlukan sebagai alat prediksi (predictor) tentatif atas efektivitas profesional; (v) kompetensi ditetapkan dan diumumkan sebelum diberlakukan; (vi) kompetensi adalah peran yang diturunkan, ditetapkan dalam bentuk perilaku yang diamati. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa kompetensi ini terkait dengan profesioanalisme, tentang kinerja yang superior, tentang indikator-indikator dari suatu kompetensi dan fungsi dari kompetensi sebagai prediktor dari kinerja yang superior. Lebih spesifik lagi Spencer & Spencer (1993) menjelaskan bahwa kompetensi adalah suatu karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal dengan kriteria yang dijadikan acuan efektif untuk mengukur performansi superior dari suatu jabatan atau situasi. Karakteristik dasar yang dimaksud adalah bahwa kompetensi harus bersifat mendasar dan mencakup keperibadian seseorang dan dapat memprediksi sikap seseorang pada situasi tertentu yang bervariasi dan performansi. Selanjutnya kompetensi juga dibahas oleh Sandberg (2000) kompetensi dipandang sebagai suatu atribut yang spesifik, seperti pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk menunjukkan suatu kinerja dalam suatu pekerjaan yang sedang dilakukan.
12
Gangani, McLean dan Braden (2006:127) menjelaskan bahwa kompetensi menggambarkan keterampilan, pengetahuan, perilaku, karakteristik pribadi dan motivasi yang terkait dengan keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Manajemen berbasis kompetensi memanfaatkan kerangka kompetensi untuk menyelaraskan antara strategi dari organisasi dengan program kunci dari SDM. Sedangkan Rivai dan Sagala (2010:301) menjelaskan kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar individu yang berhubungan dengan unjuk kerja (kinerja) yang efektif atau kompetensi terbaik (superior) yang beragam dan berbeda dengan pengunjuk kerja lain yang tingkat kompetensinya rata-rata. Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Berdasarakan uraian di atas maka kompetensi didefinisikan sebagai konsep dasar atau karakteristik individu untuk mencapai kinerja yang superior dan sebagai pembeda antara karyawan yang dapat mencapai kinerja yang unggul atau yang biasa saja sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan. Kompetensi yang menjadi tuntutan setiap perusahaan terhadap seseorang akan sangat berbeda antara perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pemodelan kompetensi dapat dilakukan secara integratif dalam satu kerangka sistem sumberdaya manusia organisasi. Cara ini dapat membantu hubungan vertikal dalam mencapai tujuan organisasi, membangun konsistensi dan harmoni lebih dari aktivitas biasanya dan hal ini dapat mempengaruhi kinerja seseorang atau pencapaian kinerja sebuah organisasi. Kompetensi menyediakan dasar penyeleksian dan sistem promosi yang diharapkan dari seorang kandidat mengenai skill yang diharapkan untuk mencapai kesuksesan. Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan, yang selanjutnya akan dapat dijadikan dasar bagi proses seleksi, suksesi perencanaan, evaluasi kinerja, dan pengembangan SDM.
13
Spencer and Spencer (1993 : 9-11) menjelaskan bahwa kompetensi merupakan dimensi yang mengakar dari seseorang yang berhubungan dengan kinerja, sehingga membagi karakteristik kompetensi menjadi 5 (lima) karakteristik, dan Kelima karakteristik inilah yang akan membedakan dan menentukan antara orang yang mempunyai kinerja yang superior atau rata-rata, atau kinerja yang efektif dengan yang tidak efektif, yaitu : 1) Motif (Motives), merupakan sesuatu di mana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. 2) Watak (Traits), merupakan karakteristik mental seseorang dan konsistensi respon terhadap rangsangan, tekanan, situasi atau informasi tertentu. Misalnya, percaya diri, kontrol diri, stress, atau ketabahan. 3) Konsep Diri (Self Concept), merupakan tingkah laku, nilai, atau image diri pada seorang individu. 4) Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi spesifik yang dimiliki seseorang. 5) Keahlian (Skills), yaitu kemampuan seorang individu untuk melakukan aktivitas fisik dan mental. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencapai kinerja tinggi dalam bidang pekerjaannya. Katz dalam Schermerhorn (1994) membagi skill dalam tiga kategori yaitu: 1)
Technical skill: kemampuan untuk melaksanakan tugas khusus, merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang dibutuhkan untuk tugas-tugas khusus yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan dan pelatihan.
2)
Human skill: kemampuan untuk bekerja secara baik dengan orang lain atau kemampuan dan penilaian dalam bekerja sama dengan dan melalui orang, termasuk memahami motivasi dan penerapan kepemimpinan efektif.
3)
Conceptual skill: kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang rumit, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
14
keseluruhan organisasi dan kecocokan suatu operasi tertentu ke dalam organisasi. Pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan tujuan dan kebutuhan individu atau kelompok tertentu. Robbin (2003) juga berpendapat bahwa keterampilan dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (a)
keterampilan teknis yang pada umumnya diperoleh melalui
program pelatihan dengan tujuan memperbaiki keterampilan teknis karyawan. Pelatihan teknis telah menjadi semakin penting, hal ini antara lain disebabkan karena teknologi baru dan rancangan struktur baru; (b) keterampilan hubungan antar pribadi, yang bisa dilihat dari sejauh mana kemampuan individu berinteraksi secara efektif dengan rekan sekerja dan atasan mereka; (c) keterampilan dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah mencakup kegiatan mempertajam logika, penalaran dan keterampilan mendefinisikan masalah, maupun kemampun mereka menilai sebab dan akibat, mengembangkan alternatif, menganalisis alternatif dan memilih pemecahan. Kompetensi sumberdaya manusia dapat dibedakan menjadi dua (Mitrani, et. Al and Fitt : 1992), yaitu: (i) kompetensi yang bersifat visible seperti kompetensi pengetahuan dan kompetensi keahlian; (ii) kompetensi yang bersifat invisible seperti konsep diri, sifat dan motif, yang kesemuanya dapat dikatagorikan dalam variabel sikap (attitude).
Gambar 1. Central and Surface Competencies (Sumber : Pallan R : 2008)
15
Pembentukan kompetensi seseorang diyakini dipengaruhi oleh dua factor, yaitu (Parulian dan Nuriana : 2008): 1. Faktor internal, yang merupakan factor bawaan yang bersifat genetic, dan 2. Faktor eksternal, yaitu factor yang memengaruhi perkembangan kompetensi seseorang secara akumulatif sejak kecil, seperti pendidikan dan pengalaman, yang diperoleh selama hidupnya Kompetensi juga dapat terbentuk karena adanya potensi bawaan dan lingkungan sekitar. Stern dalam Uno (2011) menjelaskan bahwa perkembangan kompetensi seseorang merupakan hasil proses kerja sama antara hereditas (pembawaan) dan lingkungan. Michael Zwell (2000:56-68) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu : (i) Keyakinan dan nilai-nilai, (2) Keterampilan, (3) Pengalaman, (4) Karakteristik kepribadian, (5) Motivasi, (6) Isu Emosional, (7) Kemampuan Intelektual, dan (8) Budaya Organisasi Kompetensi yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, lingkungan serta kemampuan adaptasi seseorang dalam menghadapi tantangan pekerjaan.
2.1.2 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Pelaku Usaha Dan & Bradstreet Business Credit Service (dalam Zainal, 2014), mengungkapkan bahwa ada 10 Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha, yaitu: 1. Knowing your business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Seorang wirausaha harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan. Misalnya, seorang yang akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, maka ia harus tahu tentang cara pemasaran komputer. 2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar – dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan
16
mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan kegiatan – kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan sumberdaya secara efektif dan efisien. 3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, pelaku industri, pengusaha yang bersungguh – sungguh dan tidak setengah hati. 4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, seorang pelaku usaha harus memiliki cukup waktu, uang, tenaga, tempat, dan mental. 5. Managing
finances
effectively,
yaitu
memiliki
kemampuan
mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan mengalokasikannya secara tepat dan akurat. 6. Satisfying customer by providing high quality product, yaitumampu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang atau jasa yang bermutu, bermanfaat/memiliki nilai guna, menepati waktu sesuai kebutuhan konsumen dan mampu memenuhi ekspektasi yang diminta konsumen terhadap produk usahanya. 7. Managing time efficiently, yaitu kemampuan untuk mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya. 8. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang – orang yang ada dalam perusahaannya. 9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dirinya maupun pesaing. 10. Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat).
17
Pendapat lain diungkapkan oleh Ravindra (2011) dalam jurnalnya Entrepreneurial
Competencies:
A
Meta-analysis
and
Comprehensive
Conceptualization for Future Research, mengenai kompetensi yang dimiliki oleh pelaku usaha dan membaginya kedalam 2 (dua) kategori yaitu motif wirausaha dan sikap wirausaha dan karakter pribadi. Bisa dilihat pada gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.1 Kompetensi Wirausaha Sumber: Ravindra, 2011 Dimana motif wirausaha terdiri dari: -
Motivasi akan prestasi
-
Kebutuhan akan kebebasan
-
Kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan pribadi
-
Kebutuhan akan respek dan pengakuan sosial
-
Kebutuhan akan rasa aman dan kenyamanan yang lebih besar untuk diri sendiri dan keluarga
-
Kebutuhan akan harta kekayaan
-
Kebutuhan akan menikmati kreatifitas, karya inovatif dan lain – lain
18
Sementara sikap wirausaha dan karakter pribadi terdiri dari: -
Inovasi
-
Kreatifitas
-
Proaktif
-
Kecenderungan mengambil resiko
-
Internal Locus of Control
-
Efikasi diri
-
Toleransi akan ambiguitas
-
Kecerdasan sosial
-
Versi tambahan
-
Kompetensi lain – lain
-
Latar belakang keluarga Sementara Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(FEUI), Eugenia Mardanugraha (2015) menyatakan 4 (empat) hal yang harus dimiliki oleh UKM jika ingin melakukan ekspor, 4 hal tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bahasa. Penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa universal adalah hal yang wajib bagi para pelaku UKM jika ingin terjun ke pasar global. Rendahnya kemampuan berkomunikasi, khususnya dalam bahasa inggris sering menjadi penghalang no. 1 pelaku UKM untuk berani memasarkan produknya ke luar negeri. Apabila pengusaha tidak fasih dalam berbahasa inggris, maka sebaiknya ada pendamping yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik. Penguasaan bahasa lain selain bahasa inggris juga bisa menjadi nilai tambah, terutama penguasaan bahasa dari negara yang memang menjadi konsumen ekspor dari UKM yang bersangkutan.
2.
Kemampuan menggunakan internet. Setiap pelaku UKM harus memiliki kemampuan dasar untuk mengakses Internet. Tapi pelaku UKM juga harus memahami tata krama dan etika – etika yang berlaku dalam perdagangan via internet. Apabila digunakan dengan tepat, jaringan internet ini dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk dengan efek yang cukup besar. Hal yang paling pertama harus dilakukan adalah membuat situs (websites)
19
yang dapat diakses oleh orang dari seluruh penjuru dunia. Hal kedua, yang juga mungkin jarang dilakukan namun dapat memberikan dampak luar biasa, yaitu dengan melakukan email blast kepada sosok ternama atau public figure di luar negeri dengan penawaran endorsement, salah satu cara marketing yang sedang hits. Cara ini terbukti sukses pada 2 UKM ekspor di Bandung yaitu Fourspeed Metalwerks dan Petersays Denim. 3.
Memiliki standar. Pengusaha UKM harus memiliki standar khususnya dalam hal kualitas produk agar dapat diterima di pasar internasional. Standar kualitas internasional memang cukup tinggi, namun apabila UKM dalam negeri ingin bersaing tentu harus mengikuti standar tersebut.
4.
Aktif dalam jaringan internasional. Sebagai contoh, para pelaku UKM harus aktif mendaftarkan produknya mengikuti pameran maupun pertemuan berskala internasional. Hal tersebut memungkinkan pelaku UKM untuk membangun relasi, memperkuat jaringan mancanegara sekaligus memasarkan produknya. Dan untuk itu, kemampuan tambahan seperti bernegosiasi, melobi, dan memasarkan tentu perlu dimiliki oleh pelaku UKM
2.2.
Knowledge Sharing Dunia bisnis membutuhkan pengetahuan dalam setiap aktivitasnya. Jacobs dan
Park (2009) menjelaskan bahwa adanya perubahan keinginan baik dari pelanggan maupun perusahaan menyebabkan terjadinya kebutuhan akan informasi yang berkelanjutan. Dengan demikian, perubahan dalam organisasi menuntut karyawan untuk melakukan pembaharuan informasi dan pengetahuan sehubungan dengan terjadinya perubahan akan teknologi dan informasi pada perusahaan. Transfer pengetahuan (Knowledge sharing) diperuntukan untuk meningkatkan kemampuan organisasi, keunggulan bersaing, inovasi, dan learning organization guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi (Orendorff : 2006). Menurut Ingram dan Simons (dalam Huang : 2008), melalui berbagi pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuan internal dari perusahaan serta kemampuan untuk
20
menyerap pengetahuan dari luar, perusahaan akan meningkatkan praktik bisnis, yang pada akhirnya akan mengarah pada keunggulan kompetitif dan kinerja yang memuaskan. Weissenbergh & Spieth (2006) menjelaskan bahwa Knowledge sharing merupakan proses transmisi berorientasi tujuan dari individu, kelompok, atau organisasi kepada individu, kelompok atau organisasi lainnya. Sveiby (2001) berpendapat bahwa pengetahuan yang dialihkan dari satu orang kepada yang lainnya tidak hanya menjadi keuntungan bagi organisasi tetapi juga memberikan dampak yang cenderung meningkatkan kompetensi pada dua individu yang terlibat pada proses tersebut. Transfer pengetahuan sangat penting. Karena setiap pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau keterampilan operasi akan diciptakan kembali, dan membutuhkan pengetahuan yang diperlukan. Memang, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa transfer pengetahuan adalah proses yang paling mendasar dari sebuah peradaban. Tentu saja, karena transfer pengetahuan merupakan fokus utama dari sebuah pembelajaran, yang sangat penting untuk kemajuan bersama suatu organisasi. Transfer pengetahuan adalah komunikasi pengetahuan dari sumber sehingga dipelajari dan diterapkan oleh penerima (Argote, 1999; Darr & Kurtzberg, 2000). Sumber dan penerima dapat berupa individu, kelompok, tim, unit organisasi, atau seluruh organisasi yang berada dalam kombinasi apapun. Beberapa faktor dalam transfer knowledge, yaitu: dari mana knowledge di transfer, media apa yang digunakan dalam transfer knowledge, dan dimana proses transfer knowledge dilakukan. Beberapa contoh, yaitu misalnya di dalam dunia pendidikan knowledge transfer sangat berarti dan bermanfaat, yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan dari pendidikan yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelajar. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa individu di dalam suatu organisasi memberitahu suatu informasi tertentu yang bersifat lebih bersifat
21
ilmiah kepada individu lain di dalam organisasi itu atau dengan organisasi lain berdasarkan keadaan, kondisi, atau aturan tertentu.
2.2.1
Knowledge Transfer Process Terdapat dua model yang mendominasi knowledge transfer process, yaitu
Communication based dan the knowledge creation model (Yakhlef: 2007). Komunikasi dalam proses knowledge transfer terkait dengan pembelajaran organisasi. Knowledge transfer tidak dapat berlangsung tanpa campur tangan dari manusia (Gorgoglione, 2004). Ada beberapa studi yang dilakukan yang meneliti mengenai model dari knowledge transfer. Hansen (1999) menyebutkan bahwa model knowledge transfer terdiri dari dua tingkat yaitu: Search dan Transfer. Szulanski (2000) menyampaikan model dengan empat tingkat yaitu: Inititation, Implementation, Rampup dan Integration. Berdasarkan dari Hansen dan Szulanski, Kwan dan Cheung (2006) mengemukakan empat tingkatan knowledge transfer yaitu proses Motivation, Match, Implementation dan Retentive. Didalam paper ini penulis menekankan pada SECI model yang dikembangkan oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) untuk mendukung knowledge transfer dari instruktur ke pelajar. SECI model adalah proses dari knowledge creation antara tacit dan explicit knowledge, dan terdiri dari socialization (tacit-to-tacit), externalization (tacit-to-explicit), combination (explicit-to-explicit), dan internalization (explicit-to-tacit). Peneliti yang lain mempelajari SECI model yang terfokus kepada knowledge sharing antar individu, dan antar individu dan organisasi. Rice and Rice (2001) menyatakan bahwa SECI model adalah suatu proses dimana organisasi dapat mendistribusikan knowledge di dalam organisasi mereka dan juga menambahkan knowledge dari luar organisasi ke knowledge organisasi mereka. Di dalam knowledge transfer banyak persoalan yang dapat terjadi dan mempengaruhi knowledge transfer itu sendiri. Oleh karena itu, pada bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai halangan-halangan yang mungkin terjadi didalam knowledge transfer.
22
2.2.3
Faktor yang mempengaruhi Knowledge Transfer Ada banyak factor yangmempengaruhi Knowledge Transfer. Boisot (1998)
menjelaskan beberapa elemen yang mempengaruhi Knowledge Transfer, yaitu : 1. Ketersediaan komunikasi 2. Kode antara pengirim dan penerima 3. Pembagian antara engirim dan penerima 4. Kecepatan perpindahan pesan 5. Tindak lanjut 6. Pertimbangan hukum Terdapat kerangka kerja yang lebih baik yang mempengaruhi Knowledge Transfer, yaitu actors (dapat berupa individu atau organisasi yang berperan dalam proses Knowledge Transfer, baik sebagia pengirim maupun sebagai penerima pengetahuan), context (terdiri dari konteks internal dan eksternal. Internal berupa budaya organisasi, eksternal berupa hubungan organisasi dengana organisasi lainnya), content (Kemampuan mengerjakan tugas yang mengacu pada pengetahuan itu sendiri), dan media (Bagaimana cara mentransferkan pengetahuan, dapat berupa kode dan channel dalam proses Knowledge Transfer) . Keempat dimensi ini akan mempermudah dan mempercepat proses Knowledge Transfer.
2.3
Kinerja UKM Ekspor Berbicara mengenai Kinerja UKM ekspor berarti mengkaji bagaimana kinerja itu
dinilai berdasarkan standar - standar internasional. Oleh karena itu, penelitian ini mengarahkan kinerja UKM ekspor yang diukur berdasarkan konsep serta komponen komponen kinerja internasional. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan
23
serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Internasional merupakan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh zona negara dan dunia dimana para pebisnis mampu memasuka produknya kedalam negara yang dituju. Kinerja internasional itu sendiri merupakan penentuan ukuran-ukuran yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan yang berorientasi internasional dalam menghasilkan laba (Gerchewski, 2014). Ada 3 komponen kinerja internasional pada UKM ekspor, yaitu: 1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Operasional 3. Perceived Success Tiga komponen di atas merupakan suatu ukuran yang dapat menilai kinerja sebuah UKM, apakah UKM telah berhasil menembus pasar internasioal dan dapat bertahan atau tidak. (Gerschewski, 2014) 1. Perspektif Keuangan Untuk menilai kinerja internasional yang dinilai dari sisi keuangan, perusahaan dapat melihatnya dalam laporan keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena dalam laporan keuangan terdapat komponen yang dapat menjelaskan bagaimana kinerja internasional pada perusahaan yang dihasilkan dari rasio profitabilitas dan pertumbuhan penjualan. A. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas mengukur keefektifan manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan oleh pengembalian (return) yang diperoleh dari penjualan dan investasi (David (2009:209)). Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan di mana masing-masing pengukuran dihubungkan dnegan volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri (Gitman & Zutter (2012)). Secara Keseluruhan, rasio prifitabilitas memungkinkan penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva, dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan.
24
-
Net Profit Margin ( Margin Laba bersih)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan ( atau menunjukkan berapa banyak profit setelah pajak yang dihasilkan
setiap rupiah pendapatan).
Perhitungannya adalah sebagai berikut : Net Profit Margin = -
Net Profit Earnings Available fo CommonStockholders = Sales Sales
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Merupakan perbandingan antara penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan ( atau menunjukan berapa banyak margin yang memungkinkan perusahaan untuk menutup beban-beban perusahaan dan masih dapat memperoleh profit). Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah (setiap rupiah) penjualan. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Gross Profit Margin = -
Gross Profit Sales − COGS = Sales Sales
Return on Investment ( Pengembalian atas Investasi)
Return on Investment menunjukan tingkat pengembalian perusahaan atas pemanfaatan asset yang dimiliki. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut : Return on Invesment =
Earning After Tax Totas Assets
B. Pertumbuhan Penjualan Menurut Kesuma (2009:41), pertumbuhan penjualan (growth of sales) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen aset, baik aset tetap maupun aset lancar. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan sumber pendanaan yang tepat bagi pembelanjaan aset tersebut. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi akan mampu memenuhi kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut membelanjai asetnya dengan utang, begitu pula sebaliknya. Cara pengukurannya
25
adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun t setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan pada periode sebelumnya. Pertumbuhan Penjualan =
EFG EFGH EFGH
x100
Keterangan : St
=
penjualan pada tahun ke t
St-1
=
Penjualan pada tahun periode sebelumnya
Sumber : Nurazizah, Sri Rahayu, Jeany Clarensia (2010) C. Sales Volume Menurut Ismaya (2006:253), sales volume atau volume penjualan adalah penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. sales volume adalah jumlah produk atau merek suatu perusahaan yang terjual dalam satu periode. Dapat disimpulkan bahwa sales volume adalah penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. 2. Perspektif Pemasaran Aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana” pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek “apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output. A. Pangsa Pasar Bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualanpara pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jikasuatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka
26
perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001). B. Reputasi Produk Reputasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘nama baik’. Dalam dunis bisnis, reputasi sangatlah penting bagi kelangsungan suatu perusahaan dalam menciptakan citra dari pasar, reputasi yang baik juga dapat melahirkan konsumen konsumen baru yang akan percaya dan menyebarkan informasi informasi mengenai produk yang telah konsumen beli. Untuk kelangsungan perusahaan, nama yang baik akan memudahkan perusahaan untuk bekerja sama dalam bentuk produk ataupun investasi. C. Perkenalan Produk Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan” (1997:52). Basu Swastha dan Irawan, menyatakan bahwa produk adalah: ”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan” (1990:165). Untuk memperkenalkan produk, seorang pemasaran harus membuat strategi promosi untuk memperkenalkan produknya terhadap market yang ingin dituju, tiadalain bahwa seorang pemasar ingin nilai barangnya dapat diketahui oleh marketnya. Ada dua definisi promosi menurut Basu Swastha (2006:349) adalah sebagai berikut: “Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Sedangkan definisi kedua, yaitu: “promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditunjukan untuk mendorong permintaan”. Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik beratnya berbeda. Sedangkan dalam
27
penelitian ini definisi promosi yang digunakan adalah definisi kedua yang dilaksanakan dengan promotional mix, dimana dalam strategi promosi ini memiliki empat variabel, yaitu: periklanan, personal selling, publisitas, promosi penjualan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Basu Swastha (2006:349) tentang promotional mix, yang menyatakan bahwa “promotional mix adalah adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, promotional mix, dan alat promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. 3. Perceived Success Istilah kemiripan persepsi atau perceived success pada dasarnya mencacu kepada teori verifikasi diri. Disebutkan oleh Liden dan Wayne (1995) bahwa sesuai dengan teori tersebut, orang cenderung tertarik kepada dan mempersamakan dengan mereka yang mirip dengan persepsi yang dimiliki oleh orang itu. Individu - individu cenderung untuk mempersepsikan diri mereka sama dengan mereka yang menunjukan perilaku yang menarik bagi individu individu tersebut, seperti memberikan penghargaan atas pencapaian kinerja. Penelitian ini, menggunakan definisi kinerja internasional serta 3 komponen kinerja internasional yang dikemukakan oleh Gerchewski (2014) yaitu perspektif keuangan, perspektif operasional dan perceived success sebagai acuan untuk mengukur kinerja UKM ekspor di Kota Bandung.
28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Metode Analisis Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan serangkaian kegiatan yang
menjadi dasar dalam melakukan analisis lebih lanjut. Berdasarkan tujuan studi, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pada fase studi kuantitatif, pengambilan data akan menggunakan kuesioner secara langsung kepada responden. Kuesioner akan dikembangkan berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya pada masing-masing variabel, yang kemudian disesuaikan dengan konteks UKM ekspor kota Bandung. Untuk mengukur peran kompetensi dan knowledge transfer dalam meningkatkan kinerja UKM Ekspor kota Bandung, digunakan analisis regresi linier sederhana.
3.2
Sumber Data dan Informasi Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan (Mudrajat, 2003), yaitu : a. data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan, diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada debitur selaku responden, dan b. data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumen, literaturliteratur, artikel dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data yang diperoleh dari lapangan yang diamati dari sampel penelitian. Penelitian ini mengambil seluruh sampel (n) UKM ekspor yang tercantum di Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Jumlahnya adalah sebanyak 40 UKM yang telah melakukan ekspor.
29
Terdapat 40 UMKM ekspor yang tercatat di Dinas Koperasi, UKM Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, penulis mengambil seluruh sampel yang dianggap dapat mewakili sensus. Sensus merupakan keseluruhan dari populasi yang memliki karakteristik yang relatif
sama. Adapun teknik yang digunakan dalam
pemilihan sample ini adalah teknik Non-Probabilistic Sampling. Non-Probabilistic Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kuesioner akan disebarkan hanya kepada pemilik UMKM ekspor Kota Bandung dan yang telah terdaftar pada Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan kota Bandung. Tabel 3.1 Data UKM Ekspor Kota Bandung No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama UKM L&D Nobrandedon Denim Supply Esgotado Flower Shop Fourspeed Glintz D’Russa Leather Goods Happy Go Lucky Crayon Craft n Co Peter Says Denim GIVA Arts Craft Collection Mine Jewelry Hasan Batik Kaligrafi Fine Art Studio 181 Batik Komar Rumah Gerabah Yanna Jewelry NIK’S Nekatun Sumber: Dinas Koperasi, UKM
No Nama UKM 21. CV. Hesqiva 22. June + Julia 23. Rumah Sepatu 24. Dollea doll 25. Me & Mom Production 26. Tegep Boots 27. Elhaus 28. PT. Matoa Indonesia Digjaya 29. Mannequin Plastic 30. Gammara Leather 31. Organic 32. Buanda 33. Tikalika design 34. Seestern 35. Kulkith Shoes 36. Amble 37. Clothing 38. Irina Art & Craft 39. Unique 40. MKS shoes Perindustrian dan Perdagangan Kota
Bandung
30
3.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini dilakukan dengan 2
(dua) cara yaitu studi lapangan atau field research dan studi pustaka atau library research. adalah dengan metode: 1. Studi Pustaka (Library Research) Metode ini digunakan penulis adalah sebagai sumber referensi dari berbagai literatur yang ada dan juga mendapatkan definisi – definisi dari berbagai sumber yang dapat memperjelas teori – teori yang digunakan penulis didalam tulisan ini. Pemilihan metode ini hanya bertujuan untuk membandingkan teori – teori yang ada dengan fenomena – fenomena yang terjadi dilapangan tanpa menambah, mengurangi atau mengubah bentuk aslinya. Adapun data secara online yaitu Perkembangan Ekspor UKM Nasional Tahun 2011 - 2012 yang tersedia di http://www.bps.go.id/index.php, Kriteria UKM (Usaha Kecil dan Menengah ) yang tersedia di http://www.depkop.go.id . Observasi data sekunder ini dilakukan sebelum penelitian. 2. Studi Lapangan (Field Research) -
Wawancara Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan data primer yang tepat dan
akurat serta sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Wawancara yang digunakan penulis ada 2 jenis, yang pertama adalah wawancara langsung atau bertemu dengan narasumber secara tatap muka dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur yaitu mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat melengkapi penelitian ini. Yang kedua adalah wawancara tidak langsung atau wawancara melalui message text, menggunakan aplikasi “Line, WA” atau pun aplikasi komunikasi yang ada sekarang untuk mempermudah proses mendapatkan data. Narasumber dalam wawancara ini adalah seluruh pelaku UKM ekspor Kota Bandung, sebanyak 40 UKM. -
Kuesioner Penggunaan metode kuesioner ini bertujuan untuk mencari data – data yang
memerlukan korenponden dalam jumlah yang besar, namun tetap mempertahankan kualitas data yang akan diperoleh. Responden atau sumber data kuesioner disini adalah
31
para pelaku usaha kecil menengah Kota Bandung yang telah melakukan ekspor. Pada tahap selanjutnya, penulis melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap setiap butir pertanyaan yang diajukan didalam kusioner tersebut. Sedangkan indikator keberhasilan yang dicapai dari penelitian ini diantaranya meliputi : 1. Artikel penelitian yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi 2. Presentasi pada konferensi/ seminar nasional/ regional
3.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini menghasilkan Kerangka kerja yang akan memberikan implikasi
pada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, pengambil keputusan dan pemilik UKM Ekspor dari aspek kompetensi dan knowledge transfer.
32
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1
Biaya Penelitian Anggaran biaya yang diajukan untuk penelitian ini disusun secara rinci dalam
tabel berikut : Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Biaya yang diusulkan (Rp) No Jenis Pengeluaran
1.
Honorarium untuk pelaksana, pengumpul data dan pengolah data
Tahun I
Tahun II
Rp30.400.000
Rp30.400.000
Rp35.750.000
Rp35.750.000
Rp28.770.000
Rp28.770.000
Rp4.380.000
Rp4.380.000
Rp99.300.000
Rp99.300.000
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, administrasi, 2.
penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, pulsa, internet Perjalanan untuk biaya
3.
survey/sampling data, seminar DN dan LN, biaya akomodasi, perjalanan lokal
4.
Peralatan penunjang Jumlah
33
4.2
Jadwal Kerja Jadwal kerja yang akan dilaksanakan terkait dengan studi ini adalah sebagai
berikut: 1. Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan adalah : 1) Menentukan UKM Ekspor kota Bandung terkait sebagai sumber data dan informasi. 2) Studi kepustakaan tentang perkembangan UKM Ekspor Kota Bandung 3) Menentukan kebutuhan data primer yang bersumber dari Focus Group Discussion (FGD) dan survey lapangan. 4) Penyusunan kegiatan persiapan teknis FGD dan survey lapangan yang terdiri dari kegiatan menyiapkan daftar isian data, daftar peserta FGD dan survey, petunjuk pelaksanaan dan penyusunan jadwal FGD dan survey. 5) Persiapan administrasi surat ijin FGD dan survey sesuai dengan kebutuhan dan keadaan yang diperlukan. 2. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data studi yang bersumber dari pelaksanaan FGD dan Survey Lapangan. Tahapannya kegiatannya meliputi : Pelaksanaan FGD meliputi usaha untuk mengumpulkan data dari UKM Ekspor Kota Bandung Pelaksanaan survey lapangan meliputi usaha untuk mengumpulkan data primer langsung di lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi eksisting. 3. Tabulasi Data Pada tahap ini, seluruh data dan informasi yang dikumpulan disortir dan dimasukkan dalam format tabulator. Hasil kerja dari tahap ini adalah sebagai tahap untuk melakukan analisis.
34
4. Analisis Kegiatan analisis meliputi kegiatan menilai keadaan masa kini (existing condition), kecenderungan perkembangan masa lalu (past predicting), dan menyusun alternatif rekomendasi. 5. Pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahap akhir studi dengan memasukan berbagai aspek yang perlu dianalisis serta dengan mempertimbangkan masukan, koreksian dan tanggapan dari para pemangku kepentingan. Selanjutnya adalah tahap presentasi dengan mempresentasikan hasil studi secara menyeluruh di konferensi/ seminar nasional/ regional; dan artikel publikasi pada jurnal terakreditasi. Jadwal kegiatan penelitian ini disusun berdasarkan rencana capaian tiap tahunnya, yaitu Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No
Jenis Kegiatan
1
Mengidentifikasi data UKM Ekspor Kota Bandung
Tahun I
Tahun ...
1 2 3 ... ... 12 1 2 3 ... ... 12
Memotret kebutuhan kompetensi SDM dan 2 Knowledge Transfer UKM Ekpor UKM Ekspor Kota Bandung 3
Mengukur dampak kompetensi terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung
Mengukur dampak knowledge sharing 4 terhadap kinerja UKM Ekspor kota Bandung terkait untuk pengembangan selanjutnya 5
Mengukur dampak dari Internasionalisasi terhadap Kinerja UKM Ekspor kota Bandung
Membuat model kompetensi yang dapat 6 menunjang dan meningkatkan kinerja UKM Ekspor 7
Mempresentasikan hasil studi secara menyeluruh di konferensi/ seminar nasional/
35
regional; dan artikel publikasi pada jurnal terakreditasi.
36
DAFTAR PUSTAKA Buku Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel 2001. “ Pemasaran”. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Cooper, Donald R.C dan Emory, William. (1998). “Metode Penelitian Bisnis “, Erlangga, Jakarta. Drucker, P.F. 1988. The Coming of the New Organization. Harvard Business Review. 45-43. Kaplan R.M And Saccuzzo D. P. (2009), Psychological Testing : Principles, Applications, and Isuues. Seventh Edition. United States : Wadsworth Cengage Learning. Luthans, F. 2005. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill. Lyle M. Spencer, Jr. Phc. and Signe M. Spencer, 1993, Competence At Work Models For Superior Performance, John Wiley & Sons, Inc. USA. Malhotra, Naresh K. 2010. Marketing Research. Sixth Edition. New Jersey: Person Mangkunegara, Anwar Prabu . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Bandung. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat. Nonaka, Ikoujiro and Hirotaka Takeuchi. 1995. The Knowldedge Creating Company – How Japanese Create The Dynamics of Innovation . New York : Oxford University Press. Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair. Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (PATH ANALYSIS). Alfabeta, Bandung. Robert L. Mathis & John H. Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
37
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeda. Jurnal Gerschewski, S,. et al (2014). “ Understanding the drivers of international performance for born global fims : An integrated perspective. Journal of World Business” , http://dx.doi.org/10.1016/j.jwb.2014.09.001 Karl, A. K. (2003). Human resource management in the knowledge economy. The Academy of Management Executive. Vol. 17, Iss. 2, p.137-139 Lazar, Neethu and Dr. Geo Paul, 2015, Entrepreneurial Competencies In A Business Enterprise. Lydon, S. Ryan, 2001, Entrepreneurial Leadership in HighTechnology Firms: Toward a Competency Based Model. Man, Thomas W.Y, Theresa Lau & Ed Snape, 2008, Entrepreneurial Competencies and the Performance of Small and Medium Enterprises: An Investigation through a Framework of Competitiveness. Minello, I. Fernando, Laura Alver Scherer and Leticia da Costa Alves, 2014, Entrepreneurial Competencies and Business Failure Ravindra, K. Jain, 2011, Entrepreneurial Competencies:A Meta-analysis and Comprehensive Conceptualization for Future Research Wang, Chaterine L.; Hult, G. Tomas M.; Ketchen, David J.; dan Ahmed, Pervaiz K. 2009. Knowledge management orientation, market orientation, and firm performance: an integration and empirical examination. Journal of Strategic Marketing, Vol. 17, No. 2, April, pp. 99-122.
Website Ardiana, I.D.K.R., I.A. Brahmayanti, Subaedi, 2010, “Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya
Terhadap
Kinerja
UKM
di
Surabaya”
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_7344 69417209.pdf , diakses 16 Maret 2015 Arief
Rahmana,
2008,
“Kinerja
UKM
di
Indonesia”.
https://infoukm.wordpress.com/2008/08/11/kinerja-ukm-di-indonesia/, diakses 3 Maret 2015 Eugenia Mardanugraha, 2015, “Tips Bagi UKM Yang Ingin Menembus Pasar Ekspor”. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150314153439-92-39120/tips-bagiukm-yang-ingin-menembus-pasar-ekspor/, diakses 23 Maret 2015 Ria Indhryani, 2015, “Kota Bandung Terus Dikembangkan Sebagai Kota Kreatif.” http://bandung.bisnis.com/read/20150222/18/527685/kota-bandung-terusdikembangkan-sebagai-kota-kreatif, diakses 2 Maret 2015 Zainal
Hakim,
2014,
Kompetensi
Kewirausahaan.
http://www.zainalhakim.web.id/kompetensi-kewirausahaan.html , diakses 1 April 2015 Website Badan Pusat Statistik, Data Perkembangan UKM 2011 – 2012. http://www.bps.go.id/index.php, diakses 2 Maret 2015 Website Kamar Dagang dan Industri Bandung, Data Jumlah UKM di Kota Bandung. http://kadinbandung.org/news/detail/bandung-perlu-perwal-umkm, diakses 9 Maret 2015 Website Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Kriteria Usaha Kecil dan Menengah Menurut UU NO 20 Tahun 2008 Tentang UKM. Tersedia :http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=art icle&id=129 Website Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kinerja Ekspor Non – Migas Berdasarkan
Provinsi.
http://www.kemendag.go.id/id/economic-
profile/indonesia-export-import/growth-of-non-oil-and-gas-export-provincial, diakses 23 Maret 2015
39
LAMPIRAN 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN 1. Honor Uraian
1. Honorarium Ketua Peneliti 2. Honorarium Anggota Peneliti I 3. Honorarium Anggota Peneliti II 4. Narasumber 5. Petugas survey
Honor/jam (Rp)
Waktu jam/ mgg
Honor per Tahun (Rp)
Minggu
Tahun 1
Tahun 2
Rp60,000
20
7
Rp8,400,000.00 Rp8,400,000.00
Rp50,000
20
7
Rp7,000,000.00 Rp7,000,000.00
Rp50,000 Rp1,000,000
20 3
7 2
Rp7,000,000.00 Rp7,000,000.00 Rp6,000,000.00 Rp6,000,000.00
Rp8,000
50
5
Rp2,000,000.00 Rp2,000,000.00 Rp30,400,000.00 Rp30,400,000.00
Sub Total
40
2. Peralatan Penunjang Material 1. Pembelian Voice Recorder 2. Pembelian Flashdisk 3. Pembelian Modem
Justifikasi Pemakaian
Wawancara Surveyer Penyimpanan Data
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
2 Rp990,000 8 Rp150,000 3 Rp400,000 Sub Total
Harga Peralatan Penunjang Tahun 1
Tahun 2
Rp1,980,000.00 Rp1,980,000.00 Rp1,200,000.00 Rp1,200,000.00 Rp1,200,000.00 Rp1,200,000.00 Rp4,380,000.00 Rp4,380,000.00
3. Bahan Habis Pakai Material 1. Pembelian Kertas Polio 2. Pembelian Kertas A4 3. Pembelian Tinta Printer 4. Telekomunikasi dan Internet
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang Tahun 1
Tahun 2
Laporan Kuesioner dan Laporan
10
Rp50,000
Rp500,000.00
Rp500,000.00
10
Rp50,000
Rp500,000.00
Rp500,000.00
Printout Bahan
10
Rp200,000
Rp2,000,000.00 Rp2,000,000.00
Komunikasi
30
Rp200,000
Rp6,000,000.00 Rp6,000,000.00
41
5. Pembelian ATK Lainnya 6. Konsumsi Rapat 7. Konsumsi FGD
Laporan
4
Rp500,000
Rapat
180
Rp60,000
FGD
50
Rp60,000 Sub Total
Rp2,000,000.00 Rp2,000,000.00 Rp10,800,000.00 Rp10,800,000.00 Rp3,000,000.00 Rp3,000,000.00 Rp24,800,000.00 Rp24,800,000.00
4. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
1. Biaya Perjalanan Lokal Penyebaran kuesioner 2. Biaya Perjalanan Lokal Survey lapangan 3. Biaya Perjalanan Lokal Instansi Terkait 4. Biaya Perjalanan Lokal FGD
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang Tahun 1
Tahun 2
75
110000
Rp8,250,000.00 Rp8,250,000.00
30
110000
Rp3,300,000.00 Rp3,300,000.00
15
110000
Rp1,650,000.00 Rp1,650,000.00
87
110000
Rp9,570,000.00 Rp9,570,000.00 Rp22,770,000.00 Rp22,770,000.00
Sub Total
42
5. Lain-Lain Material 1. Biaya Pembelian Bahan Pustaka 2. Biaya Pengolahan Data 3. Laporan Kemajuan 4. Laporan Akhir
5. Conference
6. Publikasi
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang Tahun 1
Tahun 2
Referensi
4
Rp250,000
Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00
Pengolahan Data
2
Rp500,000
Rp1,000,000.00 Rp1,000,000.00
Jilid Jilid
5 7
Rp250,000 Rp500,000
Rp1,250,000.00 Rp1,250,000.00 Rp3,500,000.00 Rp3,500,000.00
Conference Nasional /Internasional
2
Rp3,000,000
Rp6,000,000.00 Rp6,000,000.00
Jurnal Nasional/internasional
1
Rp4,200,000
Rp4,200,000.00 Rp4,200,000.00 Rp16,950,000.00 Rp16,950,000.00 Rp99,300,000.00 Rp99,300,000.00 Rp 198,600,000.00
Sub Total Total Anggaran yang Diperlukan setiap Tahun Total Anggaran yang Diperlukan seluruh Tahun
43
LAMPIRAN 2 Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Prov. Jawa Barat. Untuk itu, peneliti dan tim memiliki akses kepada objek penelitian dan akan menggunakan fasilitas penunjang penelitian, yaitu prasarana utama yang diperlukan yang tersedia di perguruan tinggi pengusul, seperti Pusat Studi Manajemen Unpad.
44
LAMPIRAN 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
No
Nama / NIDN
Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, 1. SE., MSi. / 0014107707
Merita 2. Bernik,S.Si.,MT / 0026057904
Dr. Umi Kaltum, 3. SE.,M.Si 0015086804
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Manajemen Sumber FEB Daya Universitas Manusia Padjadjaran dan Organisasi
FEB Manajemen Universitas Operasi Padjadjaran
FEB Manajemen Universitas Operasi Padjadjaran
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
4 jam / Minggu
• Survey dan observasi lapangan • Memotret kebutuhan kompetensi SDM dan Knowledge stransfer • Penyusunan instrument kuesioner dan wawancara • Menganalisis hasil pengolahan data • Pembuatan model
4 jam / Minggu
• Survey dan observasi lapangan • Penyusunan instrumen kuesioner dan wawancara • Menentukan bentuk tabulasi data • Penentuan teknik pengolahan data • Pembuatan model
4 jam / Minggu
• Menyususn instrumen kuesioner dan wawancara • Menentukan lingkup penyebaran kuesioner dan wawancara • Pembuatan model
45
LAMPIRAN 4 Biodata Ketua Tim Peneliti/Pelaksana A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, SE., MSi.
2
Jenis Kelamin
P
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIP/NIK/Identitas lainnya
197710142008122001
5
NIDN
0014107707
6
Tempat, Tanggal Lahir
Kendari, 14 Oktober 1977
7
E-mail
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
081320668149
9
Alamat Kantor
Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung 40132
10 Nomor Telepon/Faks
022.2509055
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = - orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang
12 Nomor Telepon/Faks
1. Pengantar Manajemen 2. Manajemen Sumber Daya Manusia
13 Mata Kuliah yang Diampu
3. Perilaku Organisasi dst
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Haluoleo
Universitas Padjadjaran
Universitas Padjadjaran
Bidang Ilmu
Manajemen
Manajemen
Manajemen
Tahun Masuk-Lulus
Lulus 2000
Lulus 2004
Lulus 2008
Analisa gaya Judul Kepemimpinan dan Skripsi/Tesis/Disertasi Prestasi Kerja Karyawan Bank
Pengaruh Gaya Pengaruh Budaya Kepemimpinan Organisasi, Otoriter dan Motivasi Kepemimpinan, dan Kerja terhadap Motivasi Kerja
46
Nama Pembimbing/Promotor
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Cabang Raha
Prestasi Kerja Karyawan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara
terhadap Kinerja Karyawan (Survay pada Perbankan di Sulawesi Tenggara)
Dr. Hasanuddin Bua
Prof. Yuyus Suryana dan Dr. Joeliaty
Prof. Soetaryo Salim, Prof. Maman Kusman
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No. Tahun
Judul Penelitian Naskah Akademik tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kota Bandung
1
2011
2
Pembinaan dan Pembinaan Industri Kreatif melalui 2009 Pola Kemitraan (Hibah Kompetitif Penelitian sesuai Prioritas Nasional Batch II)
3
2009
4 2009
5
PD BPR Dikti
Stratejik Operasional Perencanaan Pembangunan Etos Kerja Masyarakat Jawa Barat Pengembangan Industri Kreatif sebagai Akselerator Perekonomian Kota (Pokja Industri Kreatif Dewan Pengembangan Ekonomi Kota Bandung)
Kajian Sinkronisasi antara Kesempatan Kerja dengan 2009 Kualitas Tenaga Kerja di Kota Bandung (Kerja sama FE Unpad dan Pemkot Bandung)
Jml (Juta Rp)
Sumber*
PemProv Jawa Barat PemKot Bandung PemKot Bandung
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No. Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Jml (Juta Rp)
Sumber*
Instruktur pada Workshop Pengelolaan Keuangan Universitas Mikro di Desa Wado Sumedang Jawa Barat Padjadjaran
1
2011
2
Instruktur pada kegiatan TOT Pemandu Wirausaha 2011 TA 2012 selama 10 Hari di Batam
Kementerian Nakertrans Dirjen Pembinaan & Penempatan TK
3
47
dst E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Artikel Ilmiah
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan 1 (Survey pada Perbankan di Sulawesi Tenggara)
Nama Jurnal Jurnal Bisnis dan Manajemen, FEB Unpad
Volume/Nomor/Tahun ISSN 1412 – 3681, Terakreditasi DIKTI No. 52/DIKTI/Kep/2010
2 3 dst F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
No. 1
-
2
-
3
-
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
dst G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Judul Buku Bunga Rampai : Animal Leadership
Tahun
Jumlah Halaman
2010
Penerbit Aksara
2 3 dst H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
1
-
2
-
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
48
3
-
dst I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
1
-
2
-
3
-
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
dst J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
1
-
2
-
3
-
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
dst Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Bandung, 26 Mei 2016
49
Biodata Anggota Tim Peneliti/Pelaksana 1 A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Merita Bernik, S.Si.,MT
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
Asisten Ahli
4
NIP/NIK/Identitas lainnya
197905262005012003
5
NIDN
26057904
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Bandung, 26 Mei 1979
7
E-mail
[email protected],
[email protected]
9
Nomor Telepon/Faks/ HP
0224237546/08164874303
10
Alamat Kantor
Jl Dipati Ukur no 35 Bandung
11
Nomor Telepon/Faks
0222509055
13
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1= 20 orang; S-2=
Orang; S-3=
Orang
1. Statistika 2. Manajemen Operasi
14. Mata Kuliah yg Diampu
3. Perencanaan dan Pengendalian Kualitas 4. Metode Kuantitatif
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Unpad
ITB
Statistika
Manajemen Industri
1997-2001
2002-2004
Judul Skripsi /Thesis /Disertasi
Uji Statistika untuk Kategori Dikotomus
Persiapan untuk Menerapkan ISO 9001:2000 pada Perguruan Tinggi
Nama Pembimbing/Promotor
Dr. Harapan Tobing
Dr. Ubuh Buchara
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus
S-3
50
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No
Tahun
1.
2016
2.
2016
3.
2015
4.
2015
5.
2015
6.
2015
Judul sikap warga terhadap insentif manajemen sampah berbasis masyarakat (kota bandung dan malang) Pengembangan Model Sistem Manajemen Mutu Pada Perguruan Tinggi Model sensitivitas kenaikan tdl terhadap keberlangsungan usaha umkm Kajian pengembangan destinasi wisata kota bandung dengan menggunakan metode quality fuction deployment (QFD) Inovasi Proses dalam upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Akreditasi International di Perguruan Tinggi Indonesia Model Manajemen Inovasi Berbasiskan Keunikan Lokal pada industri Kreatif dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing di Kota Bandung
Jml (Juta Rp)
Sumber*
28.000.000 22.000.000 BOPTN
21.000.000
BOPTN
22.000.000
BOPTN
19.000.000
PUPT
63.500.000
2014
Model Manajemen Inovasi Berbasiskan Keunikan Lokal pada industri Kreatif dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing di Kota Bandung
PUPT
64.500.000
8.
2013
Pemetaan Inovasi \industri \kreatif dan Pembangunan Model Innovation Process Pattern (Pola Proses Inovasi) Berbasiskan Lokal Wisdom sebagai Upaya untuk Meningkatkan Daya Saing di Kota Bandung
BOPTN
30.000.000
9.
2012
Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO 9001:2008 pada Usaha Mikro di Kota Bandung
Litmud
6.500.000
10.
2011
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Usaha Kecil Menengah
Pribadi
7.
11. 12. dst
51
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* 1
2016
2
2016
3
2015
4
2015
5 6 7
2014 2013 2012
Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada UMKM di Kota Bandung Penyuluhan dan bimbingan pengelolaan usaha kecil di desa wanakerta dan purwadadi timur kecamatan purwadadi kabupaten subang provinsi jawa barat Korlap SBMPTN Bandung Pembuatan SOP PDAM Tirta Wening Bandung Korlap SBMPTN Bandung Korlap SBMPTN Bandung Korlap SBMPTN Bandung
Jml (Juta Rp) 7.500.000
Dipa 8.500.000
PDAM
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1 Managing Innovation of SMEs in Creative Industry for Increasing Competitiveness: Case IICIES 2016 Study of Companies in Bandung Indonesia 2 3
4
Implementation of six sigma methods in micro small and medium enterprises (smes) (case study on cv. berkah abadi) Managing innovation of smes in creative industry for interactive game subsector and tv and radio subsector based on local wisdom in development of competitiveness business (case study smess in bandung) Innovation Management in Creative Industries for Improving Competitiveness: An Exploratory Study of Key Success factors of company in Bandung Indonesia
JBM
IJBAS
IJIRSET
2016
Vol1, Issue 2, Agustus 2015
Vol 3, Issue 11, November 2014
52
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1. Deleferen, Kajian pengembangan destinasi wisata kota bandung dengan menggunakan metode quality fuction deployment (QFD), November 2015, LMFE Bandung 2. Garcomb, Implementation of six sigma methods in micro small and medium enterprises (smes) (case study on CV berkah abadi), November 2015, Bali 3. BESSH, Managing innovation of smes in creative industry for interactive game subsector and tv and radio subsector based on local wisdom in development of competitiveness business (case study smess in bandung), Juni 2015, Malaysia 4. SKIM, Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Usaha Kecil Menengah, November 2011, Malaysia G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Judul Buku Islamic Microfinance for Sustainable Development
Tahun 2014
Jumlah Halaman 5
Penerbit Islamic Research and Training Institute
2 3 dst H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI Tahun Jenis 1 2 3 Dst
Nomor P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir Judul / Tema / Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respons No Tahun Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat 1 2 3
53
4. 5 dst
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian Bandung, 26 Mei 2016
( Merita Bernik, S.Si.,MT )
54
Biodata Anggota Tim Peneliti/Pelaksana 2 A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Dr. Umi Kaltum, SE, MSi
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIP/NIK/Identitas lainnya
196808151994032001
5
NIDN
0015086804
6
Tempat, Tanggal Lahir
Pemalang, 15 Agustus 1968
7
E-mail
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
08122005552
9
Alamat Kantor
Jl Dipatiukur No 35 Bandung
10 Nomor Telepon/Faks
022 2513168/ 022 2509586
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 19 orang; S-2 = 10 orang; S-3 = 3 orang
12 Nomor Telepon/Faks 1 Manajemen Operasi 2 Manajemen Operasi Lanjutan
13 Mata Kuliah yang Diampu
3 Manajemen Stratejik 4 Seminar Manajemen Stratejik 5 Manajemen Mutu dan Produktivitas 6 Metode Kuantitatif
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Nama Perguruan Tinggi
UNPAD
UNPAD
UNPAD
Bidang Ilmu
Manajemen
Manajemen
Ilmu Manajemen
55
Tahun Masuk-Lulus
1987 - 1992
1998 - 2001
2004 - 2010
Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Judul Pengaruhnya Skripsi/Tesis/Disertasi terhadap harga Pokok produk di PT. Texmaco Djaja Pemalang.
Pengaruh FaktorFaktor Internal dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Program Reformasi Telekomunikasi (UU No. 36 tahun 1999) di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Pengaruh Strategi Bisnis dan Total Quality Service terhadap Keunggulan Bersaing dan Implikasinya pada Kinerja Unit Bisnis Industri Telekomunikasi di Indonesia.
Nugroho Nama Djatisatmoko SE, Pembimbing/Promotor MSIE
Prof. Dr Sucherly, SE, MS. Prof Dr Faisal Affif, Prof. Dr. Ina Primiana, Spec.Lic. SE, MT. Harun Al Rasyid, MSc Dr. Nury Effendi, SE, MA
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No. Tahun
Judul Penelitian
Sumber*
1
2009 Industri Kreatif di Bandung
Hibah
2
2009 Manajemen Stratejik PT PUSRI
PT PUSRI
3
Riset Data Bisnis External dan Analisis Peta Persepsi dan PT 2010 Preferensi Pelanggan terhadap Layanan Keuangan PT Pos POSINDO Indonesia (Persero)
4
2011
Corporate Plan PD Kebersihan Bandung
Jml (Juta Rp)
PD Kebersihan
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
56
Sumber* 1
2009
Diklat Kewirausahaan Bidang pelayanan kesehatan bagi pegawai Unit Usaha kesehatan PT Kereta Api (Persero)
PT KAI
2
2010
Focus Discussion Group (FGD) Riset pasar atas produk layanan Messaging (SMS dan Instant Messaging)
PT Telkom
3
2011
Workshop Service Quality
PT Telkom
4
2011
Workshop peninjauan Kurikulum Program Studi manajemen dan Akuntansi FE Universitas Kuningan.
Jml (Juta Rp)
UNIKU
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya. E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Pemanfaatan Internet TV untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar 1 Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar.
Volume/Nomor/Tahun
Jurnal penelitian Pos dan Informatika
The Technology Acceptance Model Global review of 2 (TAM) on Innovative Technology E-KTP Business and Indonesia Economic Research
Vol. 2/Edisi 2/2012
Vol. 9/No. 1/2013
3 dst F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Seminar dan Konferensi Nasional
2th National Post Graduate Conference on Business & 2 Management Research Contribution in Dynamic Business Environment
Judul Artikel Ilmiah Hiper-Kompetisi Industri Telekomunikasi Indonesia Penilaian Kinerja Industri Telekomunikasi: Dari Efisiensi Produktif ke Frontier Kemampuan Perusahaan
Waktu dan Tempat 2010, Unika Atmajaya Jakarta 2010, Program Doktor Manajemen Bisnis FE UNPAD
57
SKIM XII Simposium 3 Kebudayaan IndonesiaMalaysia.
Strategi Bisnis industri Telekomunikasi di Indonesia
2011, Universitas Kebangsaan Malaysia
International Annual 4 Symposium On Management.
Business Strategy, Total Quality service, and Competitive Dominance in Indonesia Telecommunications Industry.
2012, Universitas Surabaya
3th International Conference 5 Technology and Operation Management (ICTOM)
Internet TV: Expand Broadcasting Coverage for Regional Television in Indonesia
2012, Institut Teknologi Bandung
GABER 9th International 6 Conference
The Technology Acceptance Model (TAM) on 2012, New York Innovative Technology e-KTP USA. Indonesia.
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
1 2 3 dst H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
1 2 3 dst I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
58
No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1 2 3 dst J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1 Satya Karya Bhakti Kelas II
Rektor UNPAD
2010
Best Paper of 2th National Post Graduate Conference 2 on Business & Management Research Contribution in Dynamic Business Environment
Program Doktor Manajemen Bisnis FE UNPAD
2010
Presiden Republik Indonesia
2012
3
Satyalancana Karya Satya X Tahun
dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Bandung, 26 Mei 2016 Pengusul,
Dr. Umi Kaltum, SE., MSi.
59
60