Kurikulum Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Apa itu Kurikulum ? -
Curre “ Bertanding ’’ => tempat peserta didik bertanding untuk menguasai suatu materi pembelajaran guna mencapai garis finish.
-
Curere “ Berlari ’’ => jarak start- finish yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan diterapkan menjadi sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik ( subjek ) dari awal sampai akhir untuk memperoleh penghargaan/ ijazah. Keduanya sama-sama bermakna saling berkompetisi.
Beberapa pendapat ahli mengenai definisi Kurikulum No 1
Tahun 1916
Nama John Dewey
Pengertian ..education consists primarily in transmission through comunnication.. As societies become more complex in structure and resources, the need for formal or intentional teaching and learning increases.
2
1907
William C. Bagley
[ The Curriculum]..is a storehouse of organized race experience, conserved [until] needed in the constructive solution of new and untried problems.
3
1920
Frederick G. Bonster
.. experiences in which pupils are expexted to engaged in school, and the general.. sequence in which these experiences are to come.
4
1924
Franklin Bobbitt
..that series of things which children and youth must do and experience by way of developing abilities to do the things well that make up the affairs of adult life; and to be in all respects what adults should be.
5
6
1935
1936
Hollis L Caswell and
..all off the experiences children have under yhe guidance
Doak S Campbell
of teachers.
Robert M. Hutchins
The curriculum should include grammar, reading, rhetoric and logic, and mathematics, and in addition the secondary 1
level introduce the great books of Western world 7
1937
Pickens E. Harris
..real curriculum development is individual. It is also multiple in the sense that there are teachers and seperate children.. There will be a curriculum for each child.
8
1940
Henry C. Morisson
..the content of instruction without reference to instructional ways or means.
9
10
1940
1962
Dorris Lee and Murray
.. those experiences of the child which the school in any
Lee
way utilizes or attempts to influence.
Hilda Taba
A curriculum is a plan for learning therefore, what is know about the learning process and development of the individual has beating on the shaping of a curriculum
11
1963
John I. Goddlad
A curriculum consist of all those learnings intended for student or group of students.
12
13
1978
1982
Donald E. Orlosky and B.
..curriculum is the subtance of the school program. It is the
Othanel Smith
content pupils are expected to learn.
Peter F. Oliva
Curriculum is the plan or program for all experiences which the learner encounters under the direction of the school.
14
2005
R. Ibrahim
Kurikulum menjadi tiga dimensi yaitu dimensi sebagai substansi, dimensi sebagai sistem dan dimensi sebagai bidang studi.
15
PP Nomor 19 Tahun 2005
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
{Bab 1 Pasal 1 ayat 13}
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pada dasarnya kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
2
Kurikulum dalam Perspektif Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan faktorfaktor
yang
harus
diperhatikan
dan
dipertimbangkan
pada
waktu
mengembangkan kurikulum lembaga pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Landasan utama dari kurikulum yaitu landasan filosofis (philosophical assumption), sedangkan landasan yang lainnya yaitu hakikat ilmu pengetahuan (epistemology), masyarakat dan kebudayaan (society and culuture), individu /peserta didik (the individual), dan teori-teori belajar (learning theory).
Filosofi Kurikulum sebagai instrumen yang menjawab pertanyaan untuk mencapai suatu tujuan. ( What man can become ? ). Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing kearah pencapaian tujuan pendidikan. Filsafat akan menentukan arah kemana siswa dibawa. Landasan
filosofis
mengacu
pada
pentingnya
filsafat
dalam
melaksanakan, membina, dan mengembangkan, kurikulum di sekolah. Dalam pengertian umum, filsafat adalah cara berpikir yang radikal, menyeluruh, dan mendalam (Socrates) atau suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalamsedalamnya. Plato menyebut filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang kebenaran. Menurut Mudyahardjo (1989), terdapat tiga sistem pemikiran filsafat yang sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran pendidikan pada umumnya, dan pendidikan di Indonesia pada khususnya. Ketiga system filsafat tersebut, yaitu idealisme, realisme, dan pragmatisme.
Sosiologi Kurikulum sebagai sosialisasi dan pembudayaan peserta didik sehingga menjadikan peserta didik berbudaya (pemikiran sesuai dengan nilai di masyarakat ) Landasan sosiologis mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan masyarakat, kebudayaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
3
-
Kurikulum dan Masyarakat Penerapan teori, prinsip, dan hukum yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam kurikulum harus sesuai dengan kondisi masyarakat setempat sehingga hasil belajar yang dicapai siswa akan lebih bermakna dalam hidupnya.
-
Kurikulum dan Kebudayaan Kurikulum pada dasarnya merupakan refleksi dari cara orang berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu kurikulum guru perlu memahami kebudayaan.
Psikologi Kurikulum sebagai wadah pengembangan segenap potensi peserta didik sehingga bakat dan potensi dapat berkembang dengan baik. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan kurikulum adalah upaya menentukan program pendidikan untuk mengubah perilaku manusia. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan bagaimana perilaku itu harus dikembangkan. -
Perkembangan Siswa dan Kurikulum Pandangan bahwa perkembangan anak karena ada faktor pembawaan, pengaruh lingkungan dan kedua-duanya.
-
Psikologi Belajar dan Kurikulum Psikologi belajar berkaitan dengan bagaimana individu/siswa belajar. Belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan perilaku yang terjadi melalui pengalaman. Segala perubahan perilaku naik pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (keterampilan) yang terjadi karena proses pengalaman.
Bagaimana kaitan antara Pendidikan , Kurikulum dan Pembelajaran ?
PENDIDIKAN KURIKULUM
Hubungan kurikulum dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan karena Kurikulum merupakan cermin dari teori pendidikan di masyarakat yang di realisasikan pada pembelajaran (wujud) di kehidupan sehari-hari.
PEMBELAJARAN 4
Komponen Utama Pendidikan Lingkungan
Pendidik
Interaksi
Kurikulum m
Isi Proses
Tujuan
Evaluasi
Terdidik
Pendidikan Alam, Sosial, Budaya, Ekonomi, Religi
Interaksi antara pendidik dan terdidik berlandaskan pada kurikulum yang sudah terancang dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan serta memperhatikan faktor Pendidikan lingkungan dan norma-norma dalam masyarakat. Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran Model Dualistic K Dokumen
Model Interblocking
P Aktivitas
P
K
a
Kurikulum dan pembelajaran berdiri sendiri. Kurikulum yang seharusnya menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran tidak tampak. Begitu juga dengan pembelajaran yang seharusnya dapat dijadikan tolak ukur pencapaian tujuan kurikulum tidak terjadi. Model Cocentric
K
K
a
a
Kurikulum dengan pembelajaran saling berkaitan. Pada model ini, ada bagian kurikulum yang menjadi bagian dari pembelajaran, dan ada pembagian pembelajaran yang menjadi bagian kurikulum. Model Siklis (Cyclical)
Model Dualistic P
P
Model Interblocking K
K
P
Keduanya memiliki hubungan bahwa kurikulum adalah bagian dari pembelajaran atau pembelajaran adalah bagian dari kurikulum.
5
P
Kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan timbal balik. Kurikulum merupakan rencana tertulis sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran, di sisi lain pembelajaran mempengaruhi pada perancangan kurikulum selanjutnya
Fungsi-fungsi yang didesantralisasikan ke sekolah
INPUT
Perencanaan Evaluasi, Kurikulum, Ketenegaan, Fasilitas, Keuangan, Kesiswaan, Hub. Sekolah dan Masyarakat, Iklim Sekolah.
PROSES
Proses Pembelajaran
OUTPUT
Prestasi Siswa
Input adalah segala sesuatu baik berupa bahan, peralatan, fasilitas ataupun program terencana yang disiapkan untuk keperluan pendidikan. Perencanaan Evaluasi => Melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan mutu inilah kemudian sekolah membuat perencanaan mutu dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan. Pengelolaan Kurikulum => Dalam implementasinya sekolah dapat memperdalam, memperkaya dan memodifikasi, namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Selain itu sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal. Ketenagaan => Analisis kebutuhan, perencanaan, rekruitmen, pengembangan, hubungan kerja, sampai evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh sekolah, kecuali yang menyangkut imbal jasa dan rekrutmen PNS, yang sampai saat ini masih ditangani oleh birokrasi di atasnya. Fasilitas => Pengelolaan fasilitas dilakukan oleh sekolah, mulai dari pengadaan, pemeliharaan, sampai pada pengembangannya. Keuangan => Pengalokasian dan penggunaan keuangan selayaknya didesentralisasikan ke sekolah dan sekolah diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang
6
“mendatangkan penghasilan” sehingga sekolah tidak selalu bergantung pada keuangan dari pemerintah. Kesiswaan => Sekolah menentukan standar input yang dikehendaki baik dalam penerimaan, pembinaan, maupun penyalurannya pada pendidikan berikutnya atau di dunia kerja yang dijalinnya. Hubungan sekolah dengan masyarakat => Sekolah harus mampu menciptakan hubungan baik dan menyesuaikan kondisi dengan lingkungan masyarakat. Agar hasil pencapaian siswa bermanfaat bagi masyarakat. Pengelolaan
iklim
sekolah
=>
Iklim
sekolah
yang
kondusif
menciptakan
terselenggaranya KBM yang efektif. Iklim sekolah meliputi suasana yang nyaman, tertib, kegiatan dan nuansa edukatif adalah contoh iklim yang menumbuhkan semangat belajar siswa. Process
adalah pelaksanaan nyata dari program pendidikan tersebut meliputi
pelaksanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh para.
Output adalah keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan meliputi prestasi siswa dan karya siswa.
Daftar Pustaka http://kemenag.go.id/file/dokumen/pp1905.pdf diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 18.10 http://jongcelebez.blogspot.co.id/2012/06/kaitan-anatara-kurikulum-dan.html diakses pada tanggal 26 September 2015 pukul 18.10 http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/196209061986011ahmad_mulyadi prana/pdf/konsep_dasar_kurikulum.pdf diakses pada tanggal 25 September 2015 pukul 17.30 http://digilib.uinsby.ac.id/11141/4/bab%202.pdf diakses pada tanggal 25 September 2015 pukul 17.30
7