PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh DESY RETNO LARASATI NIM : 115-12-007 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh DESY RETNO LARASATI NIM : 115-12-007 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016 iii
iv
v
vi
MOTTO Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan sebaliknya jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri pula.” (Q.S. Al-Isra’: 7) PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tua, Bapak Mansur dan Ibu Solicha sebagai wujud baktiku kepadanya, yang senantiasa mencintai dan menyayangiku, yang telah bersusah payah membesarkanku, mendoakanku dan membiayai semua kebutuhanku. 2. Saudara-saudaraku, Mas Fajar Juni Adam, Mas Anang Toto, Mba Purlinaningsih, Mba Riza Umami, dan Mas Yudhi Kuntarto yang selalu sayang, mendoakan, dan memberi semangat. 3. Sahabat-sahabatku tercinta Nofita Nur Hidayati, Miggi Aisyah Safitri, dan Novita Nur Hidayati yang telah berjuang bersama dari awal masuk kuliah sampai lulus kuliah. 4. Semua teman-teman yang ada di Salatiga, telah memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Dosen
Pembimbingku,
Pak
Budiyono
Saputro
yang
selalu
sabar
membimbingku dalaam menyelesaikan skripsi ini. 6. Rektor, Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang ikhlas mendidik dan membimbingku. 7. Bapak ibu guru MI Al-Iman Magelang yang membantu terselesainya skripsi ini. 8. Bapak ibu guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana. 9. Teman-teman PGMI angkatan 2012 yang selalu memberikan motivasi. 10. Bapak dan Ibu Parjono yang telah menyediakan tempat berteduh dari awal kuliah hingga akhir kuliah. 11. Teman-teman kos putri Pak Parjono yang selalu membantu dan memberikan semangat hingga skripsiku selesai.
viii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA MateriUdara Melalui Penerapan Metode Eksperimenpada Siswa Kelas IIIMI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga. 3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. ix
x
ABSTRAK Retno Larasati, Desy. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Udara Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IIIMI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. Kata Kunci: metode eksperimen dan hasil belajar IPA.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan rendahnya pemahaman terhadap mata pelajaran IPA materi udara dengan KKM 70 masih memiliki persentase 40,625%, dan belum memenuhi secara klasikal. Kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran IPA yang belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi udara melalui metode eksperimen pada siswa kelas III MI Al-Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya, (2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Udara, (3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, (4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al-Iman Magelang yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari laki-laki 19 anak dan 13 anak perempuan. Peneliti ini menggunakan metode eksperimen pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Temuan dari peneiti ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 40,625%, siklus I 61,3%, dan siklus II 80,64%. Mengacu pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................................
i
Gambar Berlogo ......................................................................................
ii
Judul ........................................................................................................
iii
Halaman Persetujuan Pembimbing .........................................................
iv
Halaman Pengesahan Kelulusan .............................................................
v
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan....................................................
vi
Halaman Motto dan Persembahan ..........................................................
vii
Kata Pengantar ........................................................................................
ix
Abstrak ....................................................................................................
xi
Daftar Isi..................................................................................................
xii
Daftar Tabel ............................................................................................
xiv
Daftar Gambar .........................................................................................
xv
Daftar Lampiran ......................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................
5
C. Tujuan Penelitian ......................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......
5
E. Manfaat Penelitian ....................................................
6
F. Definisi Operasional..................................................
8
G. Metodologi Penelitian ...............................................
10
xii
H. Sistematika Penulisan ............................................... BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
16
LANDASAN TEORI A. Belajar .......................................................................
17
B. Hasil Belajar ..............................................................
22
C. IPA Materi Udara ......................................................
28
D. Metode Eksperimen ..................................................
35
PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Subyek Penelitian ......................................................
39
B. Pelaksanaan Penelitian ..............................................
41
ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Paparan Siklus ..........................................
57
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................
69
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................
72
B. Saran ..........................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
1.
Distribusi IQ Menurut Stanford ........................................
25
Tabel
2.
Nama Siswa Kelas III MI Al-Iman Magelang ..................
39
Tabel
3.
Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ..........................................
57
Tabel
4.
Hasil Belajar Siswa Siklus I ..............................................
60
Tabel
5.
Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................
63
Tabel
6.
Hasil Belajar Siswa Siklus III ...........................................
67
Tabel
7.
Hasil Belajar Siswa yang mencapai KKM ........................
70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
1.
Bagan PTK Menurut Suharsimi Arikunto .....................
11
Gambar
2.
Peningkatan Persentase Hasil Belajar ...........................
70
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..............
77
Lampiran
2.
Materi Pelajaran Siklus I ............................................
93
Lampiran
3.
Lembar Kerja Siswa Siklus I ......................................
98
Lampiran
4.
Lembar Evaluasi Siklus I............................................
99
Lampiran
5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............
100
Lampiran
6.
Materi Pelajaran Siklus II ...........................................
117
Lampiran
7.
Lembar Kerja Siswa Siklus II .....................................
122
Lampiran
8.
Lembar Evaluasi Siklus II ..........................................
124
Lampiran
9.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ...........
125
Lampiran
10. Materi Pelajaran Siklus III ..........................................
142
Lampiran
11. Lembar Kerja Siswa Siklus III ...................................
148
Lampiran
12. Lembar Evaluasi Siklus III .........................................
151
Lampiran
13. Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar .......
152
Lampiran
14. Daftar Personalia dan Murid MI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 ........................................
155
Lampiran
15. Daftar Riwayat Hidup .................................................
157
Lampiran
16.Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..............................
158
Lampiran
17. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ..........................
160
Lampiran
18. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III .........................
162
Lampiran
19. Lembar Pengamatan Guru Siklus I.............................
164
xvi
Lampiran
20. Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..........................
167
Lampiran
21. Lembar Pengamatan Guru Siklus III .........................
170
Lampiran
22. Surat Keterangan Penelitian .......................................
173
Lampiran
23. Surat Penunjukkan Pembimbing ................................
174
Lampiran
24. Lembar Konsultasi ......................................................
175
Lampiran
25. Lembar SKK ...............................................................
177
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri. Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian dan tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.
1
Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada di SD/MI memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihafal namun diterapkan sebagai tujuan proses pembelajaran. Pembelajaran IPA terutama pada materi “Udara” merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Materi ini berisi tentang cara membuktikan adanya udara di permukaan bumi ini. Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan maksimal.
Oleh karena itu, diperlukan
metode
yang tepat
mengembangkan materi pelajaran terutama pada mata pelajaran IPA. 2
untuk
Salah satu metode pembelajaran IPA yang dapat diterapkan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan pemahaman materi berupa melakukan percobaan yang dialami diri sendiri. Melalui metode belajar mengajar ini telah mengaktifkan siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah pemahaman tertentu pada diri siswa. Maka penulis mengangkat metode eksperimen karena sesuai dengan tujuannya, yaitu siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, lebih aktif berfikir dan berbuat, menemukan pengalaman praktis, dan mampu membuktikan sendiri kebenaran suatu teori. Metode eksperimen akan lebih mengena pada diri siswa apabila pembelajaran IPA pada materi pembelajaran “Udara” dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan rumah dan sekolah. Pada pembelajaran dengan metode ini guru bertindak sebagai pendamping yang membantu siswa dalam melakukan percobaan dan pembuatan laporan sebagai bukti dari pembenaran teori yang disampaikan. Diketahui bahwa pemahaman terhadap mata pelajaran IPA materi “Udara” dikatakan rendah ditandai dari nilai-nilai siswa yang masih rendah. Berdasarkan diskusi dengan guru, ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman terhadap mata pelajaran IPA materi “Udara”, antara lain :kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih 3
banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran IPA sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsepkonsep IPA yang sedang dipelajari. Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep IPA yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep IPA siswa menjadi sangat kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar IPA.Selain itu, dengan adanya perubahan kurikulum baru, pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh guru (teacher centered), tetapi sekarang kurikulum menuntut dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dimana siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru juga harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya sehari-hari. Namun pada kenyataannya, guru di sekolah masih sering menyajikan pelajaran di dalam kelas walaupun materi yang disajikan berkaitan dengan alam sekitar. Siswa lebih disuguhkan dengan materi-materi yang hanya ada di buku, mereka mungkin kurang memahami untuk mengaplikasikan dalam kehidupan nyata. Sehingga pembelajaran IPA kurang 4
mengena pada diri siswa. Mengingat siswa diusia SD/MI (7 sampai 12 tahun) memiliki sifat-sifat yang khas yaitu berfikir atas dasar pengalaman yang konkret, mereka belum dapat membayangkan pada hal-hal yang abstrak. Untuk memahami persoalan di atas, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI UDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
B. Rumusan Masalah Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Udara pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Udaramelalui metode eksperimen pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan 5
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapanmetode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Udara pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Indikator Keberhasilan Indikator hasil belajar IPA materi udara adalah sebagai berikut: (1) menjelaskan pengertian udara, (2) menyebutkan kandungan udara, (3) menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat udara, dan (4) mempraktekkan sifat-sifat udara. Penerapan metode eksperimen dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut: a. Secara Individu Siswa dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi udara. b. Secara Klasikal Siklus akanberhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.
E. Manfaat penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikaan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. 6
Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis
a. Memberikan konstribusi dalam pembelajaran khususnya metode yang tepat dalam pembelajaran. b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi udara. 2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru Membantu
mengatasi
permasalahan
pembelajaran
yang
dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. b. Manfaat bagi Siswa 1) Siswa MI AL-IMAN Magelang memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi IPA. 2) Proses pembelajaran IPA tidak monoton hanya mendengarkan ceramah guru. 3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.
7
4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran. 5) Meningkatkan
hasil
belajar
siswa
mata
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam materi udara. c. Manfaat bagi Sekolah 1) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan lembaga lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis. 2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan meningkatkan hasil belajar siswa. 3) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-guru yang kreatif, inovatif, dan profesional. d. Manfaat bagi Pendidikan 1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan meningkat 2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
8
F. Definisi Operasional Penjelasan dari judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Udara Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III MI AL IMAN Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 akan penulis paparkan sebagai berikut: 1. Peningkatan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan artinya proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan kini telah diadakan di bidang pendidikan 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu (Suratinah, 2001:43). 3. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya (Trianto, 2010:136). 4. Metode Eksperimen 9
Menurut Djamarah (2002: 95), metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.
G. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakaan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research kalau di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah proses penetapan dan suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap siswa di dalam kelas maupun warga lain di lingkungan sekolah, sebagai alternative pemecahan masalah (Hartiny, 2010:57).
10
Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah tindakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan metode eksperimen sehinggahasil belajar siswa meningkat. Adapun gambar tahapanpenelitian adalah sebagai berikut:
11
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS III
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Gambar 1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Suharsimi, 2007:16).
12
1. Rancangan Penelitian a. Perencanaan Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu : (1) menentukan target kompetensi, (2) mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan penerapan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan pendekatan keterampilan proses (silabus, RPP, alat pembelajaran), (3) mendesain alat tes, dan (4) membuat jadwal pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. c. Pengamatan atau observasi Pengertian
pengamatan/observasi
merupakan
teknik
pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104). d. Refleksi
13
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. 2. Subjek Penelitian a. Tempat Penelitian Ruang kelas III MI Al Iman Tuguran Potrobangsan Kota Magelang. b. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 tahun Pelajaran 2015/2016. c. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi udara. d. Karakteristik Siswa Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas III MI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari laki-laki 19 siswa, perempuan 13 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPA. 3. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode: 14
a. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpulan data. Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang eksistensi Al Iman Kota Magelang. b. Observasi Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa saat proses belajar mengajar menggunakan metode eksperimen. c. Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya. a. Ketuntasan Individual Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi udara dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi. b. Ketuntasan Klasikal
15
Persentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥ 70. Pengukuran persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan: P : Persentase Ketuntasan X : Jumlah Siswa yang Tuntas Xi : Jumlah Siswa
16
H. Sistematika Penulisan Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitiian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian. BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran umum MI Al Iman Kota Magelang dan pelaksanaan penelitian. BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan. BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan serta memiliki sesuatu (Susanto, 2013: 1). Menurut Djamarah (2002: 13), belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai
suatu
pola-pola
respon
yang
berupa
ketrampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan, atau pemahaman. Dari kutipan 18
tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut (Daryanto, 2012:16): a. Belajar
merupakan
suatu
proses,
yaitu
kegiatan
yang
berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. Berdasarkan definisi belajar dari beberapa ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik. 2. Ciri-ciri Belajar Menurut Baharuddin (2008: 15), aktivitas belajar memiliki cirri-ciri yang meliputi: a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tinkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi 19
tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi Karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. c. Perubahan tingkah laku tidak haarus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan tingkah laku itu bisa jadi bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Sedangkan menurut Djamarah (2011: 15-16) ciri-ciri belajar antara lain: a. Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional 20
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar yang dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Berarti perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai. Perubahan tingkah laku ini benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
21
Berdasarkan ciri-ciri belajar yang sudah dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar juga tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi meliputi seluruh kemampuan individu. Dengan demikian, maka ciri-ciri belajar dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor). b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin. Di samping melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Contohnya, seorang anak akan berhati-hati menyebrang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. c. Perubahan tersebut bersifat tetap. Perubahan perilaku akibat obatobatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Seorang atlet yang dapat melakukan 22
lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K. Ibrahim dalam Susanto (2013: 5), hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalm mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Dikemukakan oleh Sudjana (2005: 5), bahwa hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik 23
aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah. 2. Macam-macam Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 6), hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu: a. Pemahaman Konsep Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang di pelajari. Pemahaman adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dibaca, dilihat, dialami atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan. b. Ketrampilan Proses Ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. c. Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia 24
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Baharuddin (2008: 19), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar indivdu. Faktorfaktor internal meliputi: 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindera. 2) Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya: a) Kecerdasan Intelegensi Siswa 25
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kulitas belajar siswa. Para ahli membagi IQ bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut (Baharuddin, 2008: 21) Tabel 1. Distribusi IQ menurut Stanford Revision Tingkat Kecerdasan (IQ)
Klasifikasi
140-169
Amat superior
120-139
Superior
110-119
Rata-rata tinggi
90-109
Rata-rata
80-89
Rata-rata rendah
70-79
Batas lemah mental
20-69
Lemah mental
Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu: (1) Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ 140-169. (2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-139. 26
(3) Kelompok kecerdasan rata-rata tinggi (high average) antara IQ 110-119. (4) Kelompok kecerdasan rata-rata (average) antara IQ 90-109. (5) Kelompok kecerdasan rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ 80-90. (6) Kelompok kecerdasan batas lemah mental (bordeline defective) berada IQ 70-79. (7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20-69, yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot. b) Motivasi Motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat. c) Minat Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan. d) Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap
27
dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objekobjek tertentu. e) Bakat Bakat adalah kemampuan yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses belajar seseorang. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar indivdu. Faktor-faktor eksternal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1) Lingkungan sosial a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa. b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa. c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. 2) Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial yaitu: a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. 28
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa hardware seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar dll dan software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan. c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan pada siswa.
C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Udara 1. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam disingkat IPA dan sering disebut dengan istilah pendidikan sains. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya (Trianto, 2010: 136). 2. Tujuan IPA di Madrasah Ibtidaiyah Menurut Standar Isi yang ditetapkan oleh Depdiknas RI yang mana juga digunakan oleh Depag RI, terungkap bahwa tujuan pembelajaran 29
sains di MI/SD, yakni agar peserta didik memiliki kemampun sebagai berikut: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs 3. Materi Udara a. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. 30
b. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair, dan gas. c. Udara Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan
bentuk
(wadahnya)
(Haryanto, 2012: 85). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain.Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara (Haryanto, 2012: 85): 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Udara sebenarnya adalah campuran variabel, yang sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen. Udara juga mengandung argon, karbondioksida, uap air, neon, helium, metana, krypton, dan ozon. Oksigen di udara sangat penting untuk semua makhluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Melalui proses yang disebut respirasi, manusia, hewan, dan tumbuhan mengambil oksigen, menggunkannya untuk memperoleh energi dari makanan, dan melepaskan karbondioksida. Karbondioksida diudara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses 31
fotosintesis, yaitu proses dimana mereka menggunkan sinar matahri untuk membuat makanan. Selama fotosintesis, tumbuhan melepaskan oksigen ke atmosfer. Inilah siklus dasar perputaran udara antara oksigen dan karbondioksida. Bentuk karbondioksida hanya sekitar 0,03% dari udara dari seluruh volume. Karbondioksida dihasilkan tidak hanya oleh respirasi hewan dan tumbuhan tetapi juga oleh pembakaran dan pembusukan bahan organik. Kadar uap air di udara diukur sebagi kelembaban. Kelembaban sangat bervariasi dipengaruhi oleh kondisi di permukaan bumi. Udara biasanya berisi berbagai partikel padat kecil, seperti debu vulkanik, serbuk sari, spora jamur dan ganggang, bakteri, dan lain-lain. Partikel debu di udara dapat dilihat pada sinar matahari yang menembus ke dalam ruangan yang gelap. Hamburan debu dan partikel lainnya di udara menyebabkan cahaya matahari mewarnai langit saat matahari terbit dan juga matahari terbenam di sore hari. Warna kebiruan langit yang cerah di siang hari disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh molekul gas yang membentuk udara. Kontaminasi udara dengan kotoran yang dipancarkan dari pembakaran dan kendaraan bermotor telah menciptakan masalah serius terutama di wilayah perkotaan dan kawasan industri. Unsur-unsur udara (Sugeng, 2014: 29): 32
1. Helium Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah diantara semua unsure. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. 2. Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambing N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. 3. Oksigen Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah 33
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperature dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. 4. Karbon dioksida Karbon dioksida (
) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. Sifat-sifat udara (Haryanto, 2012: 86): 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan 34
Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Bentuk khusus dari udara (Sugeng, 2014: 30): 1. Udara Terkompresi Ketika udara dikompresi, yaitu dipaksa masuk ke dalam ruang yang lebih kecil daripada ukuran tekanan biasa akan memberikan tekanan
yang
luar
biasa.
Tekanan
ini
digunakan
untuk
menggerakan mesin piston yang dioperasikan seperti alat keling dan
penghancur
batu.
Selain
itu
juga
digunakan
untuk
mengoperasikan mesin lain yang bekerja berdasarkan sistem kompresi udara. 35
2. Udara Cair Udara cair adalah substansi yang tampak pucat kebiruan dengan suhu dingin. Densitasnya adalah sekitar 9/10 dari udara. Untuk mencairkan udara, pertama proses kompresi, sehingga meningkatkan suhu. Selanjutnya, panas dipindahkan dari udara dengan melewatkannya melalui pipa dingin. Udara didinginkan kemudian dibiarkan berkembang. Seiring dengan udara yang mengembang, suhunya semakin menurun menyebabkan sejumlah udara mencairkan. Udara cair digunakan sebagai refrigeran dan digunakan dalam penyelidikan ilmiah suhu rendah.
D. Metode Eksperimen 1.
Eksperimen Menurut Djamarah (2002: 94), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri (Djamarah, 2002: 95). Ibrahim (1991: 107) mengatakan bahwa metode eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Eksperimen
36
sering dilakukan dalam bidang studi IPA, sehingga metode ini sangat cocok digunakan untuk praktek. Menurut Ahmadi dan Prasetyo dalam buku karangan Maunah (2009: 169) mengatakan metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama mengajarkan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui sedangkan Ramayulis mengatakan bahwa metode eksperimen ialah apabila seorang murid melakukan suatu percobaan dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh setiap murid. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya. 2. Langkah-langkah Eksperimen Maunah (2009: 171) menyatakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan eksperimen, yaitu: a. Menerangkan tujuan eksperimen. Tujuan eksperimen harus diketahui terlebih dahulu supaya mereka mengetahui masalah apa yang mereka pecahkan dalam melaksanakan eksperimen tersebut. b. Membicarakan terlebih dahulu masalah mana yang penting didahulukan dan mana yang harus dikemudiankan pelaksanaannya. 37
c. Sebelum eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan: 1) Alat-alat mana yang diperlukan 2) Langkah-langkah apa yang harus ditempuh 3) Hal-hal apa yang harus dicatat 4) Variabel-variabel mana yang harus dikontrol d. Setelah eksperimen berakhir guru harus: 1) Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut 2) Mengadakan tanya jawab tentang proses 3) Melaksanakan tes untuk menguji pengetahuan siswa 3. Kelebihan Eksperimen Kelebihan-kelebihan
yang
dapat
diambil
dari
metode
eksperimen (Hamid, 2011: 212) sebagai berikut: a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dari guru atau buku. b. Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajah) ilmu dan teknologi, suatu sikap yang ditunut dari seorang ilmuan. c. Dengan metode ini, akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan yang didapatnya dari 38
hasil
percobaan,
yang
diharapkan
dapat
bermanfaat
bgi
kesejahteraan hidup manusia. 4. Kelemahan Eksperimen Kelemahan-kelemahan metode eksperimen (Hamid, 2011: 213), antara lain: a. Tidak cukupnya alat-alat atau sarana untuk bereksperimen, sehingga tidak setiap siswa berkesempatan untuk mengadakan eksperimen. b. Jika eksperimen memerlukan jngk waaktu yang lama, maka siswa harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi. Cara mengatasi kelemahan-kelemahan metode eksperimen adalah: sekolah harus bisa menyediakan alat-alat yang cukup dalam pembelajaran terutama pembelajaran IPA.
39
BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas III MI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa dengan keterangan 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Namun selama penelitian ada 1 siswa yang tidak berangkat secara berturut-turut. Jadi siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah 31 siswa. Berikut nama siswa kelas III MI Al-Iman Magelang. Tabel 2. Nama siswa kelas III MI Al-Iman Magelang. No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
2
3
1
Abi Hasan
Laki-laki
2
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
Laki-laki
3
Ahmad Fa’iz Amrullah
Laki-laki
4
Aldi Pasha Ramadhani
Laki-laki
5
Ananda Krisna Aji
Laki-laki
6
An-Naj Zaky Mubarokh
Laki-laki
40
1
2
3
7
Ailsa Zaskia Maharani
Perempuan
8
Alia Nur Khadija
Perempuan
9
Anita Fathonah
Perempuan
10
Arina Qurrota A’yun
Perempuan
11
Amanda Varisa Davina
Perempuan
12
Basyar
Laki-laki
13
Bagas Arij Darmawan
Laki-laki
14
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
Perempuan
15
Esa Ayu Aidafitri
Perempuan
16
Farhat Lutfi Danuarta
Laki-laki
17
Farah Elfita Sadida
Perempuan
18
Husen Ahmad
Laki-laki
19
Handini Oktafiani
Perempuan
20
Irfan Galang Dwi Saputra
Laki-laki
21
Muchammad Varel Fahrezi
Laki-laki
22
Muhammad Fakhrisani
Laki-laki
23
Muhammad Ridwan Ramadhani
Laki-laki
24
Nur Kholis Aabdullah
Laki-laki
25
Naufal Al Hidayat
Laki-laki
26
Najwa Salsabila Febrianti
Perempuan
41
1
2
3
27
Putri Shofi Salsabila
Perempuan
28
Rafi Zulfikar
Laki-laki
29
Rahmawan Setyo Budi
Laki-laki
30
Tasya Dixi Amalia
Perempuan
31
Umar Muhtar
Laki-laki
32
Zahrotussuaida Zakiya
Perempuan
2. Kolaborator Penelitian Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakaan jenis penelitian kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses belajar mengajar dan peneliti sebagai kolaborator. Peneliti membantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan melakukan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas tersebut. B. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan siklus 1 ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan 42
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan pelajaran IPA materi udara. 3) Mempersiapkan alat dan bahan eksperimen. 4) Melakukan eksperimen udara yaitu sifat-sifat udara. 5) Menyusun lembar kerja siswa. 6) Menyiapkan lembar pengamatan guru. 7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester 2, hari Senin, 2 Mei 2016 pukul 10.05 sampai 11.15 WIB, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x35 menit) di ruang Kelas III MI AlIman Magelang. Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah pengertian udara dan sifat-sifat udara. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus I: 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a. b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. c. Apersepsi 1) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai. 43
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi (15 menit). 1) Guru menjelaskan pengertian benda gas dan udara menggunakan media kertas karton. 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru. 3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil pengamatan. a) Judul Eksperimen
: Udara menempati ruang
b) Tujuan Eksperimen
:
Untuk
mengetahui
adanya
udara dan menjelaskan sifat udara. c) Metode (1) Alat dan Bahan (a) Balon mainan beraneka bentuk (b) Kantong plastik bening (2) Cara Kerja (a) Siapkan alat dan bahan. (persiapan) (b) Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam balon. Genggam dan ikat ujung terbuka balon. 44
(c) Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam plastik. Genggam dan ikat ujung terbuka plastik. (d) Amatilah bentuk balon sebelum dan sesudah diisi udara. (e) Catatlah hasil pengamatan yang telah di lakukan. (3) Hasil Pengamatan (a) Sebelum
ditiupkan
mengempis,
udara
keadaan
balon
dan sesudah ditiupkan udara
keadaan balon menjadi mengembang. (b) Sebelum ditiupkan udara keadaan kantong plastik mengempis, dan sesudah ditiupkan udara keadaan kantong plastik menjadi mengembang. 4) Guru memberikan contoh dengan melakukan eksperimen meniup balon dan kantong plastik. b. Elaborasi (35 menit) 1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. (persiapan) 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan. (pengamatan)
45
3) Guru membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan. (percobaan) 4) Siswa melakukan eksperimen terhadap alat dan bahan yang sudah disediakan. (percobaan) 5) Siswa mengamati eksperimen balon dan kantong plastik yang belum ditiup dan sesudah ditiup udara. (analisis) 6) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar siswa. (penulisan laporan) 7) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pengamatan yang telah di lakukan 8) Guru membagikan latihan soal. 9) Siswa mengerjakan latihan soal dengan sungguh-sungguh. 3. Kegitan akhir (5 menit) a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini 2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam.
46
c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan eksperimen, baik terampil melakukan eksperimen seperti meniup balon dan kantong plastik maupun mampu menggunakan waktu dengan efektif. Pada tahap ini menggunakan lembar pengamatan siswa. d. Refleksi Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. 1) Kendala yang dihadapi. a) Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. b) Sebagian siswa masih ragu-ragu ketika melakukan eksperimen. c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang mencontek dan bertanya kepada teman. 2) Untuk mengatasi kendala pada siklus I guru melakukan berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya siklua berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah: a) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran.
47
b) Guru menasehati siswa supaya percaya diri saat melakukan eksperimen. c) Guru menyarankaan supaya siswa mengerjakan latihan soal dengan usaha sendiri tidak menyontek dan bertanya kepada teman. Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi udara hasil belajar siswa akan meningkat. 2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan pelajaran IPA materi udara. 3) Mempersiapkan alat dan bahan eksperimen. 4) Melakukan eksperimen udara yaitu sifat-sifat udara. 5) Menyusun lembar kerja siswa. 6) Menyiapkan lembar pengamatan guru. 7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada \6=0p]semester 2, hari Senin, 9 Mei 2016 pukul 10.05 sampai 11.15 48
WIB, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x35 menit) di ruang Kelas III MI Al-Iman Magelang. Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah pengertian\6=0p] udara dan sifat-sifat udara. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus I: 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru membukp]a pembelajaran dengan salam dan berdo’a. b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. c. Apersepsi 1) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai. 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi (15 menit). 1) Guru menjelaskan pengertian udara dan sifat-sifat udara menggunakan media kertas karton. 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru. 3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil pengamatan. 49
a) Judul Eksperimen
: Udara memiliki massa
b) Tujuan Eksperimen
: Untuk membuktikan bahwa
udara memiliki massa c) Metode (1) Alat dan Bahan (a) Dua balon sejenis yang berukuran sama (b) Lidi (c) Benang (d) Jarum (2) Cara Kerja (a) Siapkan alat dan bahan. (persiapan) (b) Ikatlah lidi dengan benang di tengah-tengahnya dan gantungkan disuatu tempat. Usahakan lidi dalam keadaan seimbang (lidi berada di posisi mendatar). (c) Tiuplah kedua balon sampai berukuran sama besar. Selanjutnya kedua balon diletakkan pada kedua ujung lidi. (d) Tusuklah salah satu balon dengan jarum, sehingga balon menjadi kempis.
50
(e) Amatilah apa yang terjadi dengan kedua balon tersebut. (f) Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan. (3) Hasil Pengamatan (a) Dua balon yang sudah ditiup dengan ukuran yang sama diikat disetiap ujung lidi. Maka keadaan lidi akan seimbang. (b) Jika salah satu dari dua balon yang sudah ditiup tersebut
ditusuk
dengan
jarum
hingga
mengempis, maka keadaan lidi akan miring cenderung ke balon yang sudah mengempis. 4) Guru
memberikan
bimbingan
pada
siswa
sebelum
melaksanakan eksperimen. c. Elaborasi (35 menit) 1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. (persiapan) 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan. (pengamatan) 3) Guru membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan. (percobaan)
51
4) Siswa melakukan eksperimen terhadap alat dan bahan yang sudah disediakan. (percobaan) 5) Siswa mengamati eksperimen keadaan balon dan lidi setelah salah satu balon ditusuk jarum hingga mengempis. (analisis) 6) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar siswa. (penulisan laporan) 7) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pengamatan yang telah di lakukan 8) Guru membagikan latihan soal. 9) Siswa mengerjakan latihan soal dengan sungguh-sungguh. 3. Kegitan akhir (5 menit) a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini. 2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam. c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan eksperimen, yaitu terampil membuktikan 52
bahwa udara memiliki massa. Dalam tindakan kelas siklus II ini peneliti mengamati apakah ada perubahan hasil belajar siswa dari siklus I. d. Refleksi Pada siklus II ini belum menunjukkan adanya peningkatan yang sesuai secara klasikal, karena beberapa faktor yang terjadi, yaitu sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan sehingga proses belajar mengajar belum kondusif dan siswa lebih serius dalam melakukan eksperimen daripada siklus sebelumnya. Untuk memperbaiki pembelajaran siklus selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: guru harus bisa mengendalikan kelas, guru memberi saran agar tidak ragu-ragu dalam melakukan eksperimen jika sudah paham dengan langkah-langkah eksperimen.
3. Deskripsi Siklus III a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan pelajaran IPA materi udara. 3) Mempersiapkan alat dan bahan eksperimen. 53
4) Melakukan eksperimen udara yaitu sifat-sifat udara. 5) Menyusun lembar kerja siswa. 6) Menyiapkan lembar pengamatan guru. 7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester 2, hari Senin, 16 Mei 2016 pukul 10.05 sampai 11.15 WIB, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x35 menit) di ruang Kelas III MI Al-Iman Magelang. Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah pengertian udara dan sifat-sifat udara. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus I: 1.
Kegiatan awal (10 menit) a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a. b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. c. Apersepsi 1) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai. 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan.
2.
Kegiatan Inti (55 menit) 54
a. Eksplorasi (15 menit). 1) Guru menjelaskan pengertian udara dan sifat-sifat udara menggunakan media kertas karton. 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru. 3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil pengamatan. a) Judul Eksperimen
: Udara mempunyai tekanan
b) Tujuan Eksperimen
: Untuk membuktikan bahwa
udara mempunyai tekanan c) Metode (1) Alat dan Bahan (a) Dua balon sejenis yang berukuran sama (b) Air panas (c) Air dingin (d) 2 buah mangkok (e) 2 buah botol aqua (2) Cara Kerja (a) Siapkan alat dan bahan. (persiapan) (b) Masukkan mulut balon yang belum ditiup ke dalam mulut botol. 55
(c) Isi kedua mangkok masing-masing dengan air panas dan air dingin. (d) Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi! (e) Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air dingin. Cermati apa yang terjadi! (4) Hasil Pengamatan (a) Balon di botol dimasukkan ke dalam mangkok yang berisi air panas menjadi mengembang. (b) Balon di botol dimasukkan ke dalam mangkok yang berisi air dingin menjadi mengempis. 5) Guru
memberikan
bimbingan
pada
siswa
sebelum
melaksanakan eksperimen.
b. Elaborasi (35 menit) 1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. (persiapan) 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan. (pengamatan) 56
3) Guru membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan. (percobaan) 4) Siswa melakukan eksperimen terhadap alat dan bahan yang sudah disediakan. (percobaan) 5) Siswa mengamati eksperimen keadaan balon di botol yang dimasukkan ke dalam air panas hingga mengembang. (analisis) 6) Siswa mengamati eksperimen keadaan balon di botol yang dimasukkan ke dalam air dingin hingga mengempis. (analisis) 7) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar siswa. (penulisan laporan) 8) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pengamatan yang telah di lakukan 9) Guru membagikan latihan soal. 10) Siswa mengerjakan latihan soal dengan sungguh-sungguh. 3.
Kegitan akhir (5 menit) a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini. 2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya 57
b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam. c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan eksperimen, yaitu dapat membuktikan bahwa udara mempunyai tekanan. Dalam tindakan kelas siklus III ini peneliti mengamati apakah ada perubahan hasil belajar siswa dari siklus II.
58
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Paparan Siklus Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakaan Kelas dengan 2 siklus. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar IPA. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa a. Pra Siklus 1) Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus No
Nomor Induk
NAMA
NILAI
Keterangan
1
2
3
5
6
1
770
AH
70
Tuntas
2
776
AMR
70
Tuntas
3
761
AFA
40
Belum Tuntas
4
773
APR
70
Tuntas
5
781
AKA
40
Belum Tuntas
59
1
2
3
4
5
6
780
AZMu
50
Belum Tuntas
7
768
AZMa
60
Belum Tuntas
8
756
ANK
50
Belum Tuntas
9
777
AF
80
Tuntas
10
772
AQA
70
Tuntas
11
786
AVD
60
Belum Tuntas
12
720
BYR
60
Belum Tuntas
13
759
BAD
80
Tuntas
14
713
CNS
30
Belum Tuntas
15
760
EAA
80
Tuntas
16
721
FLD
50
Belum Tuntas
17
754
FES
70
Tuntas
18
764
HA
70
Tuntas
19
785
HO
30
Belum Tuntas
20
716
IGDS
40
Belum Tuntas
21
774
MV
60
Belum Tuntas
22
778
MF
40
Belum Tuntas
23
765
MRR
60
Belum Tuntas
24
767
NKA
60
Belum Tuntas
25
730
NAH
40
Belum Tuntas
60
1
2
3
4
5
26
775
NSF
60
Belum Tuntas
27
755
PSS
60
Belum Tuntas
28
763
RZ
70
Tuntas
29
762
RSB
70
Tuntas
30
715
TDA
60
Belum Tuntas
31
764
UM
70
Tuntas
32
766
ZZ
70
Tuntas
Rata-rata Kelas
59,0625
Persentase Kelas
40,625%
Persentase Ketidaktuntasan
59,375%
Berdasarkan data di atas nilai pra siklus dapat diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 13 siswa dan 19 siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh dari data di atas yaitu 59,0625.
Persentase Ketuntasan
x 100%
61
x 100%
= 40,625% 2) Refleksi Pada hasil pra siklus ini masih ada 59,375% siswa yang belum tuntas dan hanya 40,625% yang telah tuntas. Berdasarkan
informasi,
guru
kurang
memperhatikan
pemahamaan siswa dalam proses pembelajaran. b. Siklus I 1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nomor Induk
NAMA
NILAI
Keterangan
1
2
3
5
6
1
770
AH
80
Tuntas
2
776
AMR
80
Tuntas
3
761
AFA
60
Belum Tuntas
4
773
APR
80
Tuntas
5
781
AKA
60
Belum Tuntas
6
780
AZMu
70
Tuntas
7
768
AZMa
70
Tuntas
62
1
2
3
4
5
8
756
ANK
60
Belum Tuntas
9
777
AF
90
Tuntas
10
772
AQA
70
Tuntas
11
786
AVD
70
Tuntas
12
720
BYR
-
13
759
BAD
90
Tuntas
14
713
CNSA
60
Belum Tuntas
15
760
EAA
80
Tuntas
16
721
FLD
60
Belum Tuntas
17
754
FES
70
Tuntas
18
764
HA
80
Tuntas
19
785
HO
50
Belum Tuntas
20
716
IGDS
40
Belum Tuntas
21
774
MVF
60
Belum Tuntas
22
778
MF
50
Belum Tuntas
23
765
MRR
70
Tuntas
24
767
NKA
60
Belum Tuntas
25
730
NAH
50
Belum Tuntas
26
775
NSF
60
Belum Tuntas
27
755
PSS
70
Tuntas
63
-
1
2
3
4
5
28
763
RZ
80
Tuntas
29
762
RSB
80
Tuntas
30
715
TDA
70
Tuntas
31
764
UM
80
Tuntas
32
766
ZZ
80
Tuntas
Rata-rata Kelas
68,7
Persentase Ketuntasan
61,3%
Persentase Ketidaktuntasan
38,7%
Pada siklus I mengalami peningkatan, jumlah siswa yang tuntas 19 siswa atau 61,3% dan 12 siswa atau 38,7% belum tuntas dengan rata-rata 68,7
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
= 61,3%
64
2) Refleksi Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 31 siswa terdapat 19 siswa yang tuntas, sedangkan 12 siswa belum tuntas. Dengan demikian baru 61,3% dari seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi secara klasikal. Berdasarkan pengamatan peneliti pembelajaran yang dilakukan kurang
maksimal.
Masih
ada
siswa
yang
kurang
memperhatikan penjelasan dari guru, sebagian siswa masih ragu-ragu
ketika
melakukan
eksperimen,
dan
dalam
mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang mencontek dan bertanya kepada teman.
c. Siklus II 1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Nomor Induk
NAMA
NILAI
Keterangan
1
2
3
5
6
1
770
AH
80
Tuntas
2
776
AMR
90
Tuntas
65
1
2
3
4
5
3
761
AFA
60
Belum Tuntas
4
773
APR
90
Tuntas
5
781
AKA
70
Tuntas
6
780
AZMu
70
Tuntas
7
768
AZMa
80
Tuntas
8
756
ANK
80
Tuntas
9
777
AF
100
Tuntas
10
772
AQA
90
Tuntas
11
786
AVD
80
Tuntas
12
720
BYR
-
13
759
BAD
100
Tuntas
14
713
CNSA
60
Belum Tuntas
15
760
EAA
90
Tuntas
16
721
FLD
60
Belum Tuntas
17
754
FES
80
Tuntas
18
764
HA
90
Tuntas
19
785
HO
60
Belum Tuntas
20
716
IGDS
60
Belum Tuntas
21
774
MVF
70
Tuntas
22
778
MF
60
Tuntas
66
-
1
2
3
4
5
23
765
MRR
80
Tuntas
24
767
NKA
70
Tuntas
25
730
NAH
50
Belum Tuntas
26
775
NSF
70
Tuntas
27
755
PSS
70
Tuntas
28
763
RZ
80
Tuntas
29
762
RSB
80
Tuntas
30
715
TDA
70
Tuntas
31
764
UM
80
Tuntas
32
766
ZZ
90
Tuntas
Rata-rata Kelas
76,45
Persentase Ketuntasan
80,64%
Persentase Ketidaktuntasan
19,35%
Pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu jumlah siswa yang tuntas 25 siswa atau 80,64% dan 6 siswa atau 19,36% belum tuntas dengan rata-rata 76,45.
Persentase Ketuntasan
67
x 100%
x 100%
= 80,64% Pada siklus ini sebanyak 80,64% tuntas namun masih terdapat 19,36% siswa yang belum tuntas. 2)
Refleksi Dari siklus ke siklus hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari siklus I ke siklus II ini sebanyak 19,34% siswa yang dapat dikatakan tuntas.Berdasarkan indikator keberhasilan klasikal yaitu 85% siklus II belum berhasil, maka perlu adanya siklus III. Menurut pengamatan peneliti belum memenuhi secara klasikal, karena beberapa faktor yang terjadi, yaitu sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan sehingga proses belajar mengajar belum kondusif dan siswa lebih serius dalam melakukan eksperimen daripada siklus sebelumnya. Untuk memperbaiki pembelajaran siklus selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: guru harus bisa mengendalikan kelas, guru memberi saran agar tidak ragu-
68
ragu dalam melakukan eksperimen jika sudah paham dengan langkah-langkah eksperimen.
d. Siklus III 1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus III Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus III No
Nomor Induk
NAMA
NILAI
Keterangan
1
2
3
5
6
1
770
AH
90
Tuntas
2
776
AMR
90
Tuntas
3
761
AFA
60
Belum Tuntas
4
773
APR
90
Tuntas
5
781
AKA
80
Tuntas
6
780
AZMu
80
Tuntas
7
768
AZMa
80
Tuntas
8
756
ANK
90
Tuntas
9
777
AF
100
Tuntas
10
772
AQA
90
Tuntas
11
786
AVD
80
Tuntas
12
720
BYR
-
69
-
1
2
3
4
5
13
759
BAD
100
Tuntas
14
713
CNSA
70
Tuntas
15
760
EAA
90
Tuntas
16
721
FLD
60
Belum Tuntas
17
754
FES
80
Tuntas
18
764
HA
90
Tuntas
19
785
HO
70
Tuntas
20
716
IGDS
60
Belum Tuntas
21
774
MVF
70
Tuntas
22
778
MF
70
Tuntas
23
765
MRR
80
Tuntas
24
767
NKA
80
Tuntas
25
730
NAH
60
Belum Tuntas
26
775
NSF
80
Tuntas
27
755
PSS
80
Tuntas
28
763
RZ
90
Tuntas
29
762
RSB
90
Tuntas
30
715
TDA
70
Tuntas
31
764
UM
80
Tuntas
32
766
ZZ
90
Tuntas
70
Rata-rata Kelas
80,32
Persentase Ketuntasan
87,097%
Persentase Ketidaktuntasan
12,903%
Pada siklus III mengalami peningkatan, jumlah siswa yang tuntas 27 siswa atau 87,097% dan 4 siswa atau 12,903% belum tuntas dengan rata-rata 68,7
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
= 87,097%
Dalam siklus III ini berdasarkan indikator keberhasilan klasikal
yaitu
85%
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran pada siklus III ini sudah berhasil karena 87,097% > 85%.
71
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Data Peningkatan jumlah Siswa yang Mencapai KKM Persiklus Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui 2 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa yang Mencapai Nilai KKM Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak
Uraian
Tuntas Frekuensi
%
Frekuensi
%
Pra Siklus
13
40,625%
18
59,375%
Siklus I
19
61,3%
12
38,7%
Siklus II
25
80,64%
6
19,36%
Siklus III
27
87,097%
4
12,903%
Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik dibawah.
72
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pra Siklus
Siklus I
Siklus III
Siklus III
Gambar 2. Peningkatan Persentase Hasil Belajar
a. Pada pra siklus persentase siswa yang tuntas sebanyak 40,625%. b. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebanyak 61,3%. c. Pada siklus II persentase siswa yang tuntas sebanyak 80,64%. d. Pada siklus III persentase siswa yang tuntas sebanyak 87,097%. Jadi, peningkatan hasil belajar karena penggunaan metode eksperimen. Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode eksperimen pokok bahasan udara telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
73
Berdasarkan data di atas, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Purwaningsih (2015). Dalam penelitiannya dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun peningkatan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, siklus I, siklus II dan siklus III adalah sebagai berikut, Pra Siklus jumlah siswa yang tuntas 13 siswa atau 40,625% dan 18 siswa atau 59,375% belum tuntas dengan rata-rata 59,375, siklus I jumlah siswa yang tuntas 19 siswa atau 61,3% dan 12 siswa atau 38,7% belum tuntas dengan rata-rata 68,7. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa atau 80,64% dan 6 siswa atau 19,36% belum tuntas dengan rata-rata 76,45. Dan siklus III siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa atau 87,097% dan 4 siswa atau 12,903% belum tuntas dengan rata-rata 80,32.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
75
1. Sekolah Kepala sekolah memberikan fasilitas kepada para guru untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif. 2. Guru a. Pembelajaran dengan metode eksperimen sesuai dalam kegiatan pembelajaran IPA, karena siswa dapat lebih aktif belajar karena situasi pembelajaran yang empiris, menyenangkan, bervariasi dan kreatif. b. Guru sebaiknya menerapkan metode eksperimen pada pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA. 3. Siswa Siswa bisa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
76
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Choirul, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 3 untuk SDdan MI kelas III. Jakarta: PT. Sekawan Cipta karya
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Daryanto, Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
77
. 2011. Psikologi Belajar (Edisi Revisi 2011). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Ibrahim. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Maunah. 2009. Metode Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta: Sukses Offset.
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta.
Sams, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdkarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sriyanto, 2010. Tujuan Pembelajaran Sains di MI/SD. https://ian43.wordpress.com/tag/tujuan-pembelajaran-sains-di-misd/di unduh pada hari Jum’at Tanggal 1 Juli 2016 Pukul 15.47 WIB.
78
Tirtonegoro, Suratinah. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
79
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Madrasah
: MI Al-Iman Magelang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: III/2
Materi Pokok
: Udara
Waktu
: 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 5.3 Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair, dan gas
C. Indikator 5.3.1 Menjelaskan pengertian benda gas 5.3.2 Menjelaskan pengertian udara 5.3.3 Menyebutkan sifat-sifat udara 5.3.4 Mempraktekkan sifat udara yaitu udara menempati ruang 80
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian benda gas 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian udara 3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat udara 4. Siswa dapat mempraktekkan udara yaitu udara menempati ruang
E. Karakter yang Diharapkan 1. Disiplin 2. Kreatif 3. Rasa Ingin Tahu 4. Tanggung Jawab 5. Kerja sama 6. Toleransi
F. Materi Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain.Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1.
79% Nitrogen
2.
20% Oksigen
3.
1% gas lain
Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 81
5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.Apabila
hal
ini
terjadi
tekanan
udara
turun
karena
udaranya
berkurang.Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Sirkulasi Udara Karena bumi mengalami rotasi, porosnya miring dan menyebabkan lebih banyak daratan di belahan bumi utara disbanding belahan bumi selatan.Pola sirkulasi udara global yang sesungguhnya lebih rumit dari yang kita bayangkan. 1. Sirkulasi tropis (Hadley cell) Udara dari lintang yang lebih rendah bergerak kea rah khatulistiwa dan memanas.Seiring dengan pemanasan, udara tersebut naik secara vertical dan bergerak menuju titik pusat di bagian atas atmosfer. Peristiwa ini membentuk sel konveksi yang mendominasi iklim di daerah tropis dan sub tropis. 2. Sirkulasi belahan bumi tengah (Ferrel cell) Sirkulasi ini ditemukan oleh Ferrel di abad ke-19.Dalam sel ini udara mengalir ke arah timur dekat permukaan dan mengarah ke khatulistiwa serta ke arah barat pada lintang yang lebih tinggi. 3. Sirkulasi kutub (Polar cell) Udara naik, menyebar dan bergerak ke arah kutub. Setelah mencapai kutub, terjadi divergensi massa udara sehingga udara keluar dari kutub. 82
Percobaan sifat benda: Percobaan 1: Udara menempati ruang A. Tujuan 1. Untuk mengetahui adanya udara 2. Untuk menjelaskan sifat udara B. Alat dan bahan: 1. Beberapa balon mainan beraneka bentuk 2. Kantong plastik bening C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila 83
dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). D. Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam balon. Genggam dan ikat ujung terbuka balon. 3. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam plastik. Genggam dan ikat ujung terbuka plastik. 4. Amatilah bentuk balon sebelum dan sesudah diisi udara. 5. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan.
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Penugasan 4. Eksperimen 5. Diskusi
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1.
Media dan Alat Pembelajaran a. Karton yang berisi tentang materi udara 84
b. Balon mainan beraneka bentuk c. Kantong plastik bening 2.
Sumber Belajar Buku Paket SAINS kelas III (Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.Hlm. 85-86)
I.
Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat, kemudian menanyakan
(10 menit)
kabar siswa dan siswa yang tidak hadir b. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Misal: Materi tentang apa yang sudah dipelajari minggu lalu? c. Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dan manfaat mempelajari pengertian benda gas, pengertian udara, sifat-sifat udara, dan mempraktekkan salah satu sifat udara 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan pengertian benda gas dan udara menggunakan media kertas karton 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru
(55 menit)
3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan 85
cara
merumuskan hasil pengamatan a) Judul Eksperimen : Udara Menempati Ruang b) Tujuan Eksperimen : Untuk mengetahui adanya udara dan menjelaskan sifat udara c) Metode 1. Alat dan Bahan a. Balon mainan beraneka bentuk b. Kantong plastik bening 2. Cara Kerja a. Siapkan alat dan bahan b. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam balon. Genggam dan ikat ujung terbuka balon c. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam plastik. Genggam dan ikat ujung terbuka plastik d. Amatilah bentuk balon sebelum dan sesudah diisi udara e. Catatlah hasil pengamatan yang telah di lakukan 3. Hasil pengamatan a. Sebelum ditiupkan udara keadaan balon mengempis, dan sesudah ditiupkan udara keadaan balon menjadi mengembang b. Sebelum
ditiupkan
udara
keadaan
kantong plastik mengempis, dan sesudah ditiupkan udara keadaan kantong plastik menjadi mengembang 86
c. Elaborasi 1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan 3) Guru membimbing siswa meniup balon sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan 4) Siswa mengamati balon dan kantong plastik yang belum ditiup dan sesudah ditiup 5) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar kerja siswa 6) Guru membagikan latihan soal 7) Siswa mengerjakan latihan soal dengan sungguhsungguh d. Konfirmasi 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari 2) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3.
Kegiatan Akhir a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini
(5 menit)
2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam
87
J.
Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
: Unjuk Kerja dan Soal Subyektif
2. Bentuk Penilaian
: Lembar Kerja Siswa dan Tertulis
a. Lembar Kerja Siswa Nama
:
Kelas
:
UDARA MENEMPATI RUANG
A. Tujuan 1. Untuk mengetahui adanya udara 2. Untuk menjelaskan sifat udara
B. Alat dan Bahan 1. Beberapa balon mainan beraneka bentuk 2. Kantong plastik bening
C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 88
2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea).
D. Cara Kerja 1. Siapkan balon mainan dan kantong plastik bening. 2. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam balon. Genggam dan ikat ujung terbuka balon. 3. Tiupkan udara dari mulutmu ke dalam plastik. Genggam dan ikat ujung terbuka plastik. 4. Amatilah bentuk balon sebelum dan sesudah diisi udara. 5. Isilah hasil pengamatan yang telah di lakukan.
89
E. Pengamatan No
Alat
Keadaan Balon
Keadaan Balon
(sebelum)
(sesudah)
F. Kesimpulan …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
b. Soal Subyektif Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar dan tepat! 1. Benda gas adalah ......................................................................................... 2. Udara adalah ................................................................................................ 3. Udara menempati................................ dan memiliki .................................. 4. Udara memuai jika ............................. ........................................................ 5. Udara menyusut jika ........................... ........................................................ 6. Penilaian: N=
x 100
Keterangan:
= jumlah skor jawaban
N = Nilai
= jumlah skor maksimal 90
Jawaban: 1. Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). 2. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. 3. Ruang, massa 4. Dipanaskan 5. Didinginkan Nilai Unjuk Kerja
Terampil No
Nomor
Meniup
NAMA
Induk
Balon 1
2
3
Ketepata
Kelengka
n
pan
Menjawa
Menjawa
b
b
1
2
3
1
2
3
1
770
Abi Hasan
√
√
√
2
776
Ahmadinejad
√
√
√
Fa’iz
√
√
√
Pasha
√
√
√
√
√
√
Zaky
√
√
√
Zaskia
√
√
√
√
√
√
Maulana Ramadhani 3
761
Ahmad Amrullah
4
773
Aldi
Ramadhani 5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Mubarokh
7
768
Ailsa
Maharani 8
756
Alia
Nur 91
Khadija 9
777
Anita Fathonah
√
√
√
10
772
Arina
Qurrota
√
√
√
Amanda Varisa
√
√
√
Arij
√
√
√
Channa Najwah
√
√
√
Ayu
√
√
√
Lutfi
√
√
√
Elfita
√
√
√
A’yun 11
786
Davina 12
720
Basyar
13
759
Bagas Darmawan
14
713
Shofwatunal Asfa 15
760
Esa Aidafitri
16
721
Farhat Danuarta
17
754
Farah Sadida
18
764
Husen Ahmad
√
√
√
19
785
Handini
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Oktafiani 20
716
Irfan
Galang
Dwi Saputra 21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani 92
24
767
√
√
√
Al
√
√
√
Najwa Salsabila
√
√
√
√
√
√
Nur
Kholis
Aabdullah 25
730
Naufal Hidayat
26
775
Febrianti 27
755
Putri
Shofi
Salsabila 28
763
Rafi Zulfikar
√
√
√
29
762
Rahmawan
√
√
√
√
√
√
Setyo Budi 30
715
Tasya
Dixi
Amalia 31
764
Umar Muhtar
√
√
√
32
766
Zahrotussuaida
√
√
√
Zakiya
Keterangan: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Memuaskan
Nilai Soal Subyektif No Nomor
NAMA
Induk 1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji 93
NILAI
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija
9
777
Anita Fathonah
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
14
713
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Ayu Aidafitri
16
721
Farhat Lutfi Danuarta
17
754
Farah Elfita Sadida
18
764
Husen Ahmad
19
785
Handini Oktafiani
20
716
Irfan Galang Dwi Saputra
21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur Kholis Aabdullah
25
730
Naufal Al Hidayat
26
775
Najwa Salsabila Febrianti
27
755
Putri Shofi Salsabila
28
763
Rafi Zulfikar
29
762
Rahmawan Setyo Budi
30
715
Tasya Dixi Amalia
31
764
Umar Muhtar
32
766
Zahrotussuaida Zakiya
94
Lembar Hasil Penilaian No Nomor
NAMA
Induk
NILAI AKHIR
1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija
9
777
Anita Fathonah
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
95
96
Lampiran 2 MATERI PELAJARAN SIKLUS I UDARA Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Udara sebenarnya adalah campuran variabel, yang sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen. Udara juga mengandung argon, karbondioksida, uap air, neon, helium, metana, krypton, dan ozon. Oksigen di udara sangat penting untuk semua makhluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Melalui proses yang disebut respirasi, manusia, hewan, dan tumbuhan mengambil oksigen, menggunkannya untuk memperoleh energi dari makanan, dan melepaskan karbondioksida. Karbondioksida diudara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu proses dimana mereka menggunkan sinar matahri untuk membuat makanan. Selama fotosintesis, tumbuhan melepaskan oksigen ke atmosfer. Inilah siklus dasar perputaran udara antara oksigen dan karbondioksida. Bentuk karbondioksida hanya sekitar 0,03% dari udara dari seluruh volume. 97
Karbondioksida dihasilkan tidak hanya oleh respirasi hewan dan tumbuhan tetapi juga oleh pembakaran dan pembusukan bahan organik. Kadar uap air di udara diukur sebagi kelembaban. Kelembaban sangat bervariasi dipengaruhi oleh kondisi di permukaan bumi. Udara biasanya berisi berbagai partikel padat kecil, seperti debu vulkanik, serbuk sari, spora jamur dan ganggang, bakteri, dan lain-lain. Partikel debu di udara dapat dilihat pada sinar matahari yang menembus ke dalam ruangan yang gelap. Hamburan debu dan partikel lainnya di udara menyebabkan cahaya matahari mewarnai langit saat matahari terbit dan juga matahari terbenam di sore hari. Warna kebiruan langit yang cerah di siang hari disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh molekul gas yang membentuk udara. Kontaminasi udara dengan kotoran yang dipancarkan dari pembakaran dan kendaraan bermotor telah menciptakan masalah serius terutama di wilayah perkotaan dan kawasan industri. Unsur-unsur udara: 1. Helium Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah diantara semua unsure. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar.
98
2.
Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambing N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomic bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. 3.
Oksigen Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperature dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen
merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. 4.
Karbon dioksida Karbon dioksida (
) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia
yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
99
Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Bentuk khusus dari udara: 1. Udara Terkompresi Ketika udara dikompresi, yaitu dipaksa masuk ke dalam ruang yang lebih kecil daripada ukuran tekanan biasa akan memberikan tekanan yang luar biasa. Tekanan ini digunakan untuk menggerakan mesin piston yang dioperasikan
100
seperti alat keling dan penghancur batu. Selain itu juga digunakan untuk mengoperasikan mesin lain yang bekerja berdasarkan sistem kompresi udara. 2. Udara Cair Udara cair adalah substansi yang tampak pucat kebiruan dengan suhu dingin. Densitasnya adalah sekitar 9/10 dari udara. Untuk mencairkan udara, pertama proses kompresi, sehingga meningkatkan suhu. Selanjutnya, panas dipindahkan dari udara dengan melewatkannya melalui pipa dingin. Udara didinginkan kemudian dibiarkan berkembang. Seiring dengan udara yang mengembang, suhunya semakin menurun menyebabkan sejumlah udara mencairkan. Udara cair digunakan sebagai refrigeran dan digunakan dalam penyelidikan ilmiah suhu rendah.
101
102
103
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Madrasah
: MI Al-Iman Magelang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: III/2
Materi Pokok
: Udara
Waktu
: 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 5.3 Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair, dan gas
C. Indikator 5.3.1 Menyebutkan sifat-sifat udara 5.3.2 Mempraktekkan sifat udara yaitu udara memiliki massa
104
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mnyebutkan sifat-sifat udara 2. Siswa dapat mempraktekkan udara yaitu udara memiliki massa
E. Karakter yang Diharapkan 1. Disiplin 2. Kreatif 3. Rasa Ingin Tahu 4. Tanggung Jawab 5. Kerja sama 6. Toleransi
F.
Materi Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih 105
ringan sehingga naik.Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Sirkulasi Udara Karena bumi mengalami rotasi, porosnya miring dan menyebabkan lebih banyak daratan di belahan bumi utara disbanding belahan bumi selatan.Pola sirkulasi udara global yang sesungguhnya lebih rumit dari yang kita bayangkan. 1. Sirkulasi tropis (Hadley cell) Udara dari lintang yang lebih rendah bergerak kea rah khatulistiwa dan memanas.Seiring dengan pemanasan, udara tersebut naik secara vertical dan bergerak menuju titik pusat di bagian atas atmosfer. Peristiwa ini membentuk sel konveksi yang mendominasi iklim di daerah tropis dan sub tropis. 2. Sirkulasi belahan bumi tengah (Ferrel cell) Sirkulasi ini ditemukan oleh Ferrel di abad ke-19.Dalam sel ini udara mengalir ke arah timur dekat permukaan dan mengarah ke khatulistiwa serta ke arah barat pada lintang yang lebih tinggi. 3. Sirkulasi kutub (Polar cell) Udara naik, menyebar dan bergerak ke arah kutub. Setelah mencapai kutub, terjadi divergensi massa udara sehingga udara keluar dari kutub. Percobaan sifat benda: Percobaan 2: Udara memiliki massa A. Tujuan Untuk membuktikan bahwa udara memiliki massa
106
B. Alat dan bahan: (a) Dua balon sejenis yang berukuran sama (b) Lidi (c) Benang (d) Jarum C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya
107
memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). D. Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ikatlah lidi dengan benang di tengah-tengahnya dan gantungkan disuatu tempat. Usahakan lidi dalam keadaan seimbang (lidi berada di posisi mendatar) 3. Tiuplah kedua balon sampai berukuran sama besar. Selanjutnya kedua balon diletakkan pada kedua ujung lidi 4. Tusuklah salah satu balon dengan jarum, sehingga balon menjadi kemps 5. Amatilah apa yang terjadi dengan kedua balon tersebut 6. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan 5. Eksperimen
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan Alat Pembelajaran a. Karton yang berisi tentang materi udara b. Dua balon sejenis yang berukuran sama c. Lidi d. Benang e. Jarum
108
2. Sumber Belajar Buku Paket SAINS kelas III (Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Hlm. 85-86)
3.
Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat, kemudian menanyakan
(10 menit)
siswa yang tidak hadir. b. Guru
mengajukan
pertanyaan
tentang
materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Misal: Materi tentang apa yang sudah dipelajari minggu lalu? c. Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dan manfaat mempelajari pengertian udara, sifat-sifat udara, dan mempraktekkan salah satu sifat-sifat udara. 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan pengertian udara dan sifat-sifat udara menggunakan media kertas karton 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru 3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil pengamatan a) Judul Eksperimen : Udara Memiliki Massa b) Tujuan Eksperimen : Untuk membuktikan bahwa udara memiliki massa c) Metode 109
(55 menit)
1. Alat dan Bahan a.
Dua balon sejenis yang berukuran sama
b.
Lidi
c.
Benang
d.
Jarum
2. Cara Kerja a.
Siapkan alat dan bahan
b.
Ikatlah lidi dengan benang di tengahtengahnya dan gantungkan disuatu tempat. Usahakan lidi dalam keadaan seimbang
(lidi
berada
di
posisi
mendatar) c.
Tiuplah
kedua
balon
sampai
berukuran sama besar. Selanjutnya kedua balon diletakkan pada kedua ujung lidi d.
Tusuklah salah satu balon dengan jarum, sehingga balon menjadi kempis
e.
Amatilah apa yang terjadi dengan kedua balon tersebut
f. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan 3. Hasil Pengamatan a. Dua balon yang sudah ditiup dengan ukuran yang sama diikat di setiap ujung lidi. Maka keadaan lidi akan seimbang. b. Jika salah satu dari dua balon yang sudah ditiup tersebut ditusuk dengan
110
jarum
hingga
mengempis,
maka
keadaan lidi akan miring cenderung ke balon yang sudah mengempis b. Elaborasi 1) Siswa
menyiapkan
alat
dan
bahan
yang
diperlukan 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan 3) Guru membimbing siswa meniup balon sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan 4) Siswa mengamati keadaan balon dan lidi setelah salah
satu
balon
ditusuk
jarum
hingga
mengempis 5) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar kerja siswa 6) Guru membagikan latihan soal 7) Siswa mengerjkan latihan soal dengan sungguhsungguh c. Konfirmasi 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari 2) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3.
Kegiatan Akhir a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini 2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya
111
(10 menit)
b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam
4.
Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
: Unjuk Kerja dan Soal Subyektif
2. Bentuk Penilaian
: Lembar Kerja Siswa dan Tertulis
a. Lembar Kerja Siswa Nama
:
Kelas
:
UDARA MEMILIKI MASSA
A. Tujuan Untuk membuktikan bahwa udara memiliki massa
B. Alat dan Bahan 1. Dua balon sejenis yng berukuran sama 2. Lidi 3. Benang 4. Jarum
C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 112
2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun
memiliki
perbedaan
cara
penggunaan
organ
pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea).
D. Cara Kerja 1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Ikatlah
lidi
dengan
benang
di
tengah-tengahnya
dan
gantungkan disuatu tempat. Usahakan lidi dalam keadaan seimbang (lidi berada di posisi mendatar) 3.
Tiuplah
kedua
balon
sampai
berukuran
sama
besar.
Selanjutnya kedua balon diletakkan pada kedua ujung lidi 4.
Tusuklah salah satu balon dengan jarum, sehingga balon menjadi kempis 113
5.
Amatilah apa yang terjadi dengan kedua balon tersebut
6.
Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan
E. Pengamatan No
Jenis
1.
Balon I
2.
Balon II
3.
Lidi
Keadaan Awal
Keadaan Akhir
F. Kesimpulan ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
b. Soal Subyektif Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar dan tepat! 1. Jelaskan pengertian udara! Jawab : ................................................................................................. 2. Sebutkan 3 kandungan udara! Jawab: ................................................................................................. 3. Sebutkan 3 sifat-sifat udara! Jawab : ................................................................................................. 4. Pada percobaan yang telah dilakukan, bagaimana keadaan lidi sebelum salah satu balon ditusuk dengan jarum? Jawab : ................................................................................................. 5. Pada percobaan yang telah dilakukan, bagaimana keadaan lidi setelah salah satu balon ditusuk dengan jarum? 114
Jawab : .................................................................................................
Penilaian: N=
x 100
Keterangan: N = Nilai = jumlah skor jawaban = jumlah skor maksimal
Jawaban 1. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. 2. Kandungan Udara: a. 79% Nitrogen b. 20% Oksigen c. 1% gas lain 3. Sifat-sifat udara: a. Udara berbentuk gas b. Udara menempati ruang c. Udara memiliki massa 4. Keadaan lidi seimbang 5. Keadaan lidi cenderung miring ke balon yang mengempis
115
Nilai Unjuk Kerja
Terampil No
Nomor
Meniup
NAMA
Induk
Balon 1
2
3
Ketepata
Kelengka
n
pan
Menjawa
Menjawa
b
b
1
2
3
1
2
3
1
770
Abi Hasan
√
√
√
2
776
Ahmadinejad
√
√
√
Fa’iz
√
√
√
Pasha
√
√
√
√
√
√
Zaky
√
√
√
Zaskia
√
√
√
Nur
√
√
√
Maulana Ramadhani 3
761
Ahmad Amrullah
4
773
Aldi
Ramadhani 5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Mubarokh
7
768
Ailsa
Maharani 8
756
Alia Khadija
9
777
Anita Fathonah
√
√
√
10
772
Arina
Qurrota
√
√
√
Amanda Varisa
√
√
√
√
√
√
A’yun 11
786
Davina 12
720
Basyar
13
759
Bagas
Arij
Darmawan 116
14
713
√
√
√
Ayu
√
√
√
Lutfi
√
√
√
Elfita
√
√
√
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Aidafitri
16
721
Farhat Danuarta
17
754
Farah Sadida
18
764
Husen Ahmad
√
√
√
19
785
Handini
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Al
√
√
√
Najwa Salsabila
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Oktafiani 20
716
Irfan
Galang
Dwi Saputra 21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur
Kholis
Aabdullah 25
730
Naufal Hidayat
26
775
Febrianti 27
755
Putri
Shofi
Salsabila 28
763
Rafi Zulfikar 117
29
762
Rahmawan
√
√
√
√
√
√
Setyo Budi 30
715
Tasya
Dixi
Amalia 31
764
Umar Muhtar
√
√
√
32
766
Zahrotussuaida
√
√
√
Zakiya Keterangan: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Memuaskan
Nilai Soal Subyektif No Nomor
NAMA
Induk 1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija
9
777
Anita Fathonah
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
14
713
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Ayu Aidafitri 118
NILAI
16
721
Farhat Lutfi Danuarta
17
754
Farah Elfita Sadida
18
764
Husen Ahmad
19
785
Handini Oktafiani
20
716
Irfan Galang Dwi Saputra
21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur Kholis Aabdullah
25
730
Naufal Al Hidayat
26
775
Najwa Salsabila Febrianti
27
755
Putri Shofi Salsabila
28
763
Rafi Zulfikar
29
762
Rahmawan Setyo Budi
30
715
Tasya Dixi Amalia
31
764
Umar Muhtar
32
766
Zahrotussuaida Zakiya
Lembar Hasil Penilaian No Nomor
NAMA
Induk
NILAI AKHIR
1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija
9
777
Anita Fathonah 119
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
14
713
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Ayu Aidafitri
16
721
Farhat Lutfi Danuarta
17
754
Farah Elfita Sadida
18
764
Husen Ahmad
19
785
Handini Oktafiani
20
716
Irfan Galang Dwi Saputra
21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur Kholis Aabdullah
120
121
Lampiran 6 MATERI PELAJARAN SIKLUS I UDARA Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Udara sebenarnya adalah campuran variabel, yang sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen. Udara juga mengandung argon, karbondioksida, uap air, neon, helium, metana, krypton, dan ozon. Oksigen di udara sangat penting untuk semua makhluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Melalui proses yang disebut respirasi, manusia, hewan, dan tumbuhan mengambil oksigen, menggunkannya untuk memperoleh energi dari makanan, dan melepaskan karbondioksida. Karbondioksida diudara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu proses dimana mereka menggunkan sinar matahri untuk membuat makanan. Selama fotosintesis, tumbuhan melepaskan oksigen ke atmosfer. Inilah siklus dasar perputaran udara antara oksigen dan karbondioksida. Bentuk karbondioksida hanya sekitar 0,03% dari udara dari seluruh volume. 122
Karbondioksida dihasilkan tidak hanya oleh respirasi hewan dan tumbuhan tetapi juga oleh pembakaran dan pembusukan bahan organik. Kadar uap air di udara diukur sebagi kelembaban. Kelembaban sangat bervariasi dipengaruhi oleh kondisi di permukaan bumi. Udara biasanya berisi berbagai partikel padat kecil, seperti debu vulkanik, serbuk sari, spora jamur dan ganggang, bakteri, dan lain-lain. Partikel debu di udara dapat dilihat pada sinar matahari yang menembus ke dalam ruangan yang gelap. Hamburan debu dan partikel lainnya di udara menyebabkan cahaya matahari mewarnai langit saat matahari terbit dan juga matahari terbenam di sore hari. Warna kebiruan langit yang cerah di siang hari disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh molekul gas yang membentuk udara. Kontaminasi udara dengan kotoran yang dipancarkan dari pembakaran dan kendaraan bermotor telah menciptakan masalah serius terutama di wilayah perkotaan dan kawasan industri. Unsur-unsur udara: 1. Helium Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah diantara semua unsure. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar.
123
2. Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambing N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomic bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. 3. Oksigen Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperature dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen
merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. 4. Karbon dioksida Karbon dioksida (
) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia
yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
124
Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Bentuk khusus dari udara: 1. Udara Terkompresi Ketika udara dikompresi, yaitu dipaksa masuk ke dalam ruang yang lebih kecil daripada ukuran tekanan biasa akan memberikan tekanan yang luar biasa. Tekanan ini digunakan untuk menggerakan mesin piston yang dioperasikan
125
seperti alat keling dan penghancur batu. Selain itu juga digunakan untuk mengoperasikan mesin lain yang bekerja berdasarkan sistem kompresi udara. 2. Udara Cair Udara cair adalah substansi yang tampak pucat kebiruan dengan suhu dingin. Densitasnya adalah sekitar 9/10 dari udara. Untuk mencairkan udara, pertama proses kompresi, sehingga meningkatkan suhu. Selanjutnya, panas dipindahkan dari udara dengan melewatkannya melalui pipa dingin. Udara didinginkan kemudian dibiarkan berkembang. Seiring dengan udara yang mengembang, suhunya semakin menurun menyebabkan sejumlah udara mencairkan. Udara cair digunakan sebagai refrigeran dan digunakan dalam penyelidikan ilmiah suhu rendah.
126
127
128
129
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III
Madrasah
: MI Al-Iman Magelang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: III/2
Materi Pokok
: Udara
Waktu
: 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 5.3 Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair, dan gas
C. Indikator 5.3.1 Menjelaskan sifat-sifat udara 5.3.2 Mempraktekkan sifat udara yaitu udara mempunyai tekanan
D. Tujuan Pembelajaran 5. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat udara 6. Siswa dapat mempraktekkan udara yaitu udara mempunyai tekanan 130
E. Karakter yang Diharapkan 7. Disiplin 8. Kreatif 9. Rasa Ingin Tahu 10. Tanggung Jawab 11. Kerja sama 12. Toleransi
F. Materi Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara 131
panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). Sirkulasi Udara Karena bumi mengalami rotasi, porosnya miring dan menyebabkan lebih banyak daratan di belahan bumi utara disbanding belahan bumi selatan. Pola sirkulasi udara global yang sesungguhnya lebih rumit dari yang kita bayangkan. 1. Sirkulasi tropis (Hadley cell) Udara dari lintang yang lebih rendah bergerak kea rah khatulistiwa dan memanas. Seiring dengan pemanasan, udara tersebut naik secara vertical dan bergerak menuju titik pusat di bagian atas atmosfer. Peristiwa ini membentuk sel konveksi yang mendominasi iklim di daerah tropis dan sub tropis. 2. Sirkulasi belahan bumi tengah (Ferrel cell) Sirkulasi ini ditemukan oleh Ferrel di abad ke-19. Dalam sel ini udara mengalir ke arah timur dekat permukaan dan mengarah ke khatulistiwa serta ke arah barat pada lintang yang lebih tinggi. 3. Sirkulasi kutub (Polar cell) Udara naik, menyebar dan bergerak ke arah kutub. Setelah mencapai kutub, terjadi divergensi massa udara sehingga udara keluar dari kutub. Percobaan sifat benda: Percobaan 3: Udara mempunyai A. Tujuan Untuk membuktikan bahwa udara mempunyai tekanan B. Alat dan bahan: (a) Dua balon sejenis yang berukuran sama (b) Air panas (c) Air dingin (d) 2 buah mangkok 132
(e) 2 buah botol aqua C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun memiliki perbedaan cara penggunaan organ pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea). D. Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Masukkan mulut balon yang belum ditiup ke dalam mulut botol 133
3. Isi kedua mangkok masing-masing dengan air panas dan air dingin 4. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi! 5. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air dingin. Cermati perubahan yang terjadi! G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan 5. Eksperimen
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan Alat Pembelajaran a.
Karton yang berisi tentang materi udara
b.
Dua balon sejenis yang berukuran sama
c.
Air panas
d.
Air dingin
e.
2 buah mangkok
f.
2 buah botol aqua
2. Sumber Belajar Buku Paket SAINS kelas III (Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Hlm. 85-86)
I.
Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat, kemudian 134
(10 menit)
menanyakan siswa yang tidak hadir. b. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Misal: Materi tentang apa yang sudah dipelajari minggu lalu? c. Guru mengemukakan kompetensi
yang akan
dicapai, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dan manfaat mempelajari pengertian udara, sifatsifat udara, dan mempraktekkan salah satu sifatsifat udara. 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan pengertian udara dan sifat-sifat udara menggunakan media kertas karton 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru
(55 menit)
3) Guru memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil pengamatan a) Judul
Eksperimen
:
Udara
Mempunyai
Tekanan b) Tujuan Eksperimen : Untuk membuktikan bahwa udara mempunyai tekanan c) Metode 1. Alat dan Bahan a. Dua balon sejenis yang berukuran sama b. Air panas c. Air dingin d. 2 buah mangkok e. 2 buah botol aqua 2. Cara Kerja 135
a. Siapkan alat dan bahan b. Masukkan mulut balon yang belum ditiup ke dalam mulut botol c. Isi
kedua
mangkok
masing-masing
dengan air panas dan air dingin d. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi! e. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi! 3. Hasil Pengamatan c. Botol
yang
sudah
diberi
balon
dimasukkan ke dalam air panas, balon menjadi mengembang d. Botol
yang
sudah
diberi
balon
dimasukkan ke dalam air dingin, balon menjadi mengempis b. Elaborasi 1) Siswa
menyiapkan
alat
dan
bahan
yang
diperlukan 2) Siswa mengamati alat dan bahan yang akan digunakan 3) Guru membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan 4) Siswa melakukan eksperimen terhadap alat dan bahan yang sudah disediakan 5) Siswa mengamati eksperimen keadaan balon dan lidi setelah salah satu balon ditusuk jarum hingga mengempis
136
6) Siswa mencatat hasil pengamatan di lembar kerja siswa 7) Guru membagikan latihan soal 8) Siswa mengerjkan latihan soal dengan sungguhsungguh c. Konfirmasi 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari 2) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3.
Kegiatan Akhir a. Evaluasi 1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari hari ini 2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya b. Penutup Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam
J.
Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
: Unjuk Kerja dan Soal Subyektif
2. Bentuk Penilaian
: Lembar Kerja Siswa dan Tertulis
137
(10 menit)
a. Lembar Kerja Siswa Nama
:
Kelas
:
UDARA MEMPUNYAI TEKANAN
A. Tujuan Untuk membuktikan bahwa udara mempunyai tekanan
B. Alat dan Bahan 1. Dua balon sejenis yang berukuran sama 2. Air panas 3. Air dingin 4. 2 buah mangkok 5. 2 buah botol aqua
C. Landasan Teori Benda gas adalah benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk (wadahnya). Contoh: balon, ban sepeda dan balon motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain-lain. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Kandungan udara: 1. 79% Nitrogen 2. 20% Oksigen 3. 1% gas lain Sifat-sifat udara: 1. Udara berbentuk gas 2. Udara menempati ruang 3. Udara memiliki massa 4. Udara mempunyai tekanan 138
5. Udara memuai jika dipanaskan 6. Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun
memiliki
perbedaan
cara
penggunaan
organ
pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea).
D. Cara Kerja 1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Masukkan mulut balon yang belum ditiup ke dalam mulut botol
3.
Isi kedua mangkok masing-masing dengan air panas dan air dingin
4.
Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi!
5.
Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi!
139
E. Pengamatan
No
Jenis
1.
Balon I
2.
Balon II
Keadaan Awal
Keadaan Akhir
(sebelum
(setelah
dimasukkan ke
dimasukkan ke
dalam mangkok
dalam mangkok
yang berisi air)
yang berisi air)
F. Kesimpulan ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
b.
Soal Subyektif Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar dan tepat! 1. Apa yang dimaksud dengan udara? Jawab : ................................................................................................ 2. Apa saja sifat-sifat udara? (sebutkan 3 saja) Jawab: ................................................................................................. 3. Apa saja alat yang digunakan pada percobaan yang telah dilakukan? (percobaan udara mempunyai tekanan) Jawab : ................................................................................................ 4. Pada percobaan yang telah dilakukan, bagaimana keadaan balon setelah dimasukkan ke dalam mangkok yang berisi air panas? Jawab : ................................................................................................ 140
5. Pada percobaan yang telah dilakukan, bagaimana keadaan balon setelah dimasukkan ke dalam mangkok yang berisi air dingin? Jawab : ................................................................................................
Penilaian: N=
x 100
Keterangan: N = Nilai = jumlah skor jawaban = jumlah skor maksimal
Jawaban 1. Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. 2. Sifat-sifat udara: a. Udara berbentuk gas b. Udara menempati ruang c. Udara memiliki massa 3. Alat dan bahan: a. Dua balon sejenis yang berukuran sama b. Air panas c. Air dingin d. 2 buah mangkok e. 2 buah botol aqua 4. Keadaan balon menjadi mengembang 5. Keadaan baalon menjadi mengempis
141
Nilai Unjuk Kerja
Terampil No
Nomor
Meniup
NAMA
Induk
Balon 1
2
3
Ketepata
Kelengka
n
pan
Menjawa
Menjawa
b
b
1
2
3
1
2
3
1
770
Abi Hasan
√
√
√
2
776
Ahmadinejad
√
√
√
Fa’iz
√
√
√
Pasha
√
√
√
√
√
√
Zaky
√
√
√
Zaskia
√
√
√
Nur
√
√
√
Maulana Ramadhani 3
761
Ahmad Amrullah
4
773
Aldi
Ramadhani 5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Mubarokh
7
768
Ailsa
Maharani 8
756
Alia Khadija
9
777
Anita Fathonah
√
√
√
10
772
Arina
Qurrota
√
√
√
Amanda Varisa
√
√
√
√
√
√
A’yun 11
786
Davina 12
720
Basyar
13
759
Bagas
Arij
Darmawan 142
14
713
√
√
√
Ayu
√
√
√
Lutfi
√
√
√
Elfita
√
√
√
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Aidafitri
16
721
Farhat Danuarta
17
754
Farah Sadida
18
764
Husen Ahmad
√
√
√
19
785
Handini
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Al
√
√
√
Najwa Salsabila
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Oktafiani 20
716
Irfan
Galang
Dwi Saputra 21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur
Kholis
Aabdullah 25
730
Naufal Hidayat
26
775
Febrianti 27
755
Putri
Shofi
Salsabila 28
763
Rafi Zulfikar 143
29
762
Rahmawan
√
√
√
√
√
√
Setyo Budi 30
715
Tasya
Dixi
Amalia 31
764
Umar Muhtar
√
√
√
32
766
Zahrotussuaida
√
√
√
Zakiya
Keterangan: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Memuaskan
Nilai Soal Subyektif No Nomor
NAMA
Induk 1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija
9
777
Anita Fathonah
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
14
713
Channa Najwah Shofwatunal Asfa 144
NILAI
15
760
Esa Ayu Aidafitri
16
721
Farhat Lutfi Danuarta
17
754
Farah Elfita Sadida
18
764
Husen Ahmad
19
785
Handini Oktafiani
20
716
Irfan Galang Dwi Saputra
21
774
Muchammad Varel Fahrezi
22
778
Muhammad Fakhrisani
23
765
Muhammad Ridwan Ramadhani
24
767
Nur Kholis Aabdullah
25
730
Naufal Al Hidayat
26
775
Najwa Salsabila Febrianti
27
755
Putri Shofi Salsabila
28
763
Rafi Zulfikar
29
762
Rahmawan Setyo Budi
30
715
Tasya Dixi Amalia
31
764
Umar Muhtar
32
766
Zahrotussuaida Zakiya
Lembar Hasil Penilaian No Nomor
NAMA
Induk
NILAI AKHIR
1
770
Abi Hasan
2
776
Ahmadinejad Maulana Ramadhani
3
761
Ahmad Fa’iz Amrullah
4
773
Aldi Pasha Ramadhani
5
781
Ananda Krisna Aji
6
780
An-Naj Zaky Mubarokh
7
768
Ailsa Zaskia Maharani
8
756
Alia Nur Khadija 145
9
777
Anita Fathonah
10
772
Arina Qurrota A’yun
11
786
Amanda Varisa Davina
12
720
Basyar
13
759
Bagas Arij Darmawan
14
713
Channa Najwah Shofwatunal Asfa
15
760
Esa Ayu Aidafitri
16
721
Farhat Lutfi Danuarta
17
754
Farah Elfita Sadida
18
764
Husen Ahmad
19
785
Handini Oktafiani
146
147
148
5.Udara memuai jika dipanaskan 6.Udara menyusut jika didinginkan Udara dapat didefinisikan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang diatas permukaan bumi. Apabila dipanaskan, udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin mengalir ketempat udara yang bertekanan udara rendah lalu akan menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah, diatas tanah udara menjadi panas dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Manusia serta makhluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bernafas, walaupun
memiliki
perbedaan
cara
penggunaan
organ
pernafasannya (paru-paru, insang, kulit, dan trakea).
D. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Masukkan mulut balon yang belum ditiup ke dalam mulut botol 3. Isi kedua mangkok masing-masing dengan air panas dan air dingin 4. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi! 5. Masukkan botol yang telah diberi balon ke dalam mangkok yang berisi air panas. Cermati perubahan yang terjadi!
149
150
151
Lampiran 13
DOKUMENTASI KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Gambar 3. Kegiatan eksperimen udara yaitu balon menempati ruang
152
Gambar 4. Kegiatan eksperimen udara yaitu balon memiliki massa
153
Gambar 5. Siswa mengerjakan latihan soal
154
Lampiran 14 DAFTAR PERSONALIA DAN MURID MI AL-IMAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tabel 7. Daftar Personalia MI Al-Iman Magelang No
Nama
NIP
Jabatan
1.
Muflihatuth Th S.Pd.I
198101152005012004
KepalaSekolah
2.
Nuryati, S.Pd.I
195701151979032002
Guru Kelas
3.
Indrawati, S.Pd.I
196712121990022001
Guru Kelas
4.
Siti Masrurotul M, S.Pd.I
196705151987032001
Guru Kelas
5.
Siti WahyuniS.Pd.I
197009292003122002
Guru Kelas
6.
Kamaludin, S.Pd.I
197604182006041024
Guru Kelas
7.
Endah S, S.Pd.I
-
Guru Kelas
8.
Nur Wahid, S.Pd.I
-
Guru Kelas
9.
M Ali Mursyid, S.Pd.I
197606182007101003
Guru PAI
10. Zulaicha, S.Pd.I
-
Guru Fiqh
11. Lilik F.D, S.Pd.I
-
Guru IPS dan PKn
12. Septi Rahmawati
-
Guru Mulok
13. ArifMasrur, S.Pd.I
-
Guru PAI
14. Slamet
-
Penjaga Sekolah
Berdasarkan tabel di atas, MI Al-Iman Magelang pada tahun pelajaran 2015/2016 memiliki 1 Kepala Sekolah, 12 guru, dan 1 penjaga sekolah.
155
Tabel 8. Daftar Siswa MI Al-Iman Magelang Jumlah Siswa No
Kelas
Jumlah Pa
Pi
1
IA
14
10
24
2
IB
13
9
22
3
IIA
12
12
23
4
IIB
11
12
23
5
IIIA
10
14
24
6
IIIB
17
15
32
7
IV
12
10
22
8
V
14
8
22
9
VI
10
17
27
Jumlah
114
105
219
Berdasarkan tabel di atas, MI Al-Iman Magelang pada tahun pelajaran 2015/2016 memiliki siswa sebanyak 219, yang terdiri dari 114 putra dan 105 putri.
156
157
Lampiran 16 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I Tabel 9. Pengamatan Siswa Siklus I
No
NAMA
Terampi
Ketepata
Kelengka
l
n
pan
Meniup
Menjawa
Menjawa
Balon
b
b
1
2
3
√
1
2
3
√
1
SKOR
Ket.
6
Cukup
9
Baik
√
7
Baik
√
6
Cukup
8
Baik
6
Cukup
2
3
√
1
AH
2
AMR
3
AFA
√
4
APR
√
5
AKA
√
6
AZMu
√
7
AZMa
√
√
√
8
Baik
8
ANK
√
√
√
8
Baik
9
AF
√
√
√
8
Baik
10
AQA
√
6
Cukup
11
AVD
√
√
√
8
Baik
12
BYR
13
BAD
√
√
√
8
Baik
14
CNSA
√
6
Cukup
15
EAA
√
√
8
Baik
16
FLD
√
√
7
Baik
17
FES
√
√
8
Baik
18
HA
√
√
√
7
Baik
19
HO
√
√
√
6
Cukup
20
IGDS
√
√
√
6
Cukup
21
MVF
√
√
√
7
Baik
22
MF
√
√
8
Baik
√
√ √ √
√
√ √
√
√
√
√
158
√
√ √ √ √
√
23
MRR
√
√
√
8
Baik
24
NKA
√
√
√
8
Baik
25
NAH
√
6
Cukup
26
NSF
√
√
√
8
Baik
27
PSS
√
√
√
8
Baik
28
RZ
√
8
Cukup
29
RSB
√
8
Baik
30
TDA
√
8
Cukup
31
UM
√
√
√
8
Baik
32
ZZ
√
√
√
8
Baik
√
√ √
1 :Kurang 2 :Cukup 3 :Memuaskan
NilaiAkhir : Kurang
4-6
: Cukup
7-9
: Baik
√ √
Keterangan:
1-3
√
159
√ √
Lampiran 17 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II Tabel 10. Pengamatan Siswa Siklus II
No
NAMA
Terampi
Ketepata
Kelengka
l
n
pan
Meniup
Menjawa
Menjawa
Balon
b
b
1
2
3
√
1
2
3
√
1
SKOR
Ket.
6
Cukup
9
Baik
√
7
Baik
√
6
Cukup
8
Baik
6
Cukup
2
3
√
1
AH
2
AMR
3
AFA
√
4
APR
√
5
AKA
√
6
AZMu
√
7
AZMa
√
√
√
8
Baik
8
ANK
√
√
√
8
Baik
9
AF
√
√
√
8
Baik
10
AQA
√
6
Cukup
11
AVD
√
√
√
8
Baik
12
BYR
13
BAD
√
√
√
8
Baik
14
CNSA
√
6
Cukup
15
EAA
√
√
8
Baik
16
FLD
√
√
7
Baik
17
FES
√
√
8
Baik
18
HA
√
√
√
7
Baik
19
HO
√
√
√
6
Cukup
20
IGDS
√
√
√
6
Cukup
21
MVF
√
√
√
7
Baik
22
MF
√
√
8
Baik
√
√ √ √
√
√ √
√
√
√
√
160
√
√ √ √ √
√
23
MRR
√
√
√
8
Baik
24
NKA
√
√
√
8
Baik
25
NAH
√
6
Cukup
26
NSF
√
√
√
8
Baik
27
PSS
√
√
√
8
Baik
28
RZ
√
8
Cukup
29
RSB
√
8
Baik
30
TDA
√
8
Cukup
31
UM
√
√
√
8
Baik
32
ZZ
√
√
√
8
Baik
√
√
√
√ √
√
√ √
Keterangan:
NilaiAkhir
1 :Kurang
1-3
: Kurang
2 :Cukup
4-6
: Cukup
3 :Memuaskan
7-9
: Baik
161
Lampiran 18 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III Tabel 11. Pengamatan Siswa Siklus III
No
NAMA
Terampi
Ketepata
Kelengka
l
n
panMenj
Meniup
Menjawa
awab
Balon
b
1
2
3
√
1
2
3
√
1
SKOR
Ket.
6
Cukup
9
Baik
√
7
Baik
√
6
Cukup
8
Baik
6
Cukup
2
3
√
1
AH
2
AMR
3
AFA
√
4
APR
√
5
AKA
√
6
AZMu
√
7
AZMa
√
√
√
8
Baik
8
ANK
√
√
√
8
Baik
9
AF
√
√
√
8
Baik
10
AQA
√
6
Cukup
11
AVD
√
√
√
8
Baik
12
BYR
13
BAD
√
√
√
8
Baik
14
CNSA
√
6
Cukup
15
EAA
√
√
8
Baik
16
FLD
√
√
7
Baik
17
FES
√
√
8
Baik
18
HA
√
√
√
7
Baik
19
HO
√
√
√
6
Cukup
20
IGDS
√
√
√
6
Cukup
21
MVF
√
√
√
7
Baik
22
MF
√
√
8
Baik
√
√ √ √
√
√ √
√
√
√
√
162
√
√ √ √ √
√
23
MRR
√
√
√
8
Baik
24
NKA
√
√
√
8
Baik
25
NAH
√
6
Cukup
26
NSF
√
√
√
8
Baik
27
PSS
√
√
√
8
Baik
28
RZ
√
8
Cukup
29
RSB
√
8
Baik
30
TDA
√
8
Cukup
31
UM
√
√
√
8
Baik
32
ZZ
√
√
√
8
Baik
√
√
√
√ √
√
Keterangan: 1 :Kurang 2 :Cukup 3 :Memuaskan
NilaiAkhir 1-3 : Kurang 4-6 : Cukup 7-9 : Ba
163
√ √
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Madrasah
: MI AL IMAN
Nama Guru
: Siti Masrurotul Mardliyah, S.Pd.I
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Materi
: Udara
Kelas/Semester
: III/2
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Hari/Tanggal
: Senin, 2 Mei 2016
Siklus ke
:I
Petunjuk penggunaan: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun criteria skor adalah 1 = tidak sesuai/tidak tampak; 2 = kurang baik; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik. No
Aspek Penilaian 1
1. 2. 3.
4. 5. 6. 1.
A. Persiapan Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan seksama Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental B. Penyampaian Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak 164
Skala Penilaian 2 3 4 5
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9.
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
dicapai Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknikteknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode eksperimen selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga benar-benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa 165
166
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Madrasah
: MI AL IMAN
Nama Guru
: Siti Masrurotul Mardliyah, S.Pd.I
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Materi
: Udara
Kelas/Semester
: III/2
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Hari/Tanggal
: Senin, 9 Mei 2016
Siklus ke
: II
Petunjuk penggunaan: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun criteria skor adalah 1 = tidak sesuai/tidak tampak; 2 = kurang baik; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik. No
Aspek Penilaian 1
1. 2. 3.
4. 5. 6. 1.
A. Persiapan Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan seksama Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental B. Penyampaian Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak 167
Skala Penilaian 2 3 4 5
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9.
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
dicapai Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknikteknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode eksperimen selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga benar-benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa 168
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Madrasah
: MI AL IMAN
Nama Guru
:SitiMasrurotulMardliyah, S.Pd.I
Mata Pelajaran
: IPA (IlmuPengetahuanAlam)
Materi
:Udara
Kelas/Semester
: III/2
TahunPelajaran
: 2015/2016
Hari/Tanggal
:Senin, 16 Mei 2016
Sikluske
: III
Petunjukpenggunaan: Berilahtandacentang (√) padakolom yang sesuaiuntukmemberikanskorpadaaspekaspekpenilaianaktivitas guru dalampembelajaran.Adapun criteria skoradalah1 = tidaksesuai/tidaktampak; 2 = kurangbaik; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangatbaik. No
1. 2. 3.
4. 5. 6. 1. 2. 3. 4.
AspekPenilaian A. Persiapan Guru mempersiapkanRencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) denganseksama Tujuanpembelajarannyadinyatakandalamkalimat yang jelasdalam RPP Materipembelajaran yang akandiberikanmemilikikaitanataudapatdikaitkandenganm ateripembelajaransebelumnya Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelasuntukpembelajaran Guru mempersiapkansiswasecarafisikdan mental B. PenyampaianPembelajaran Guru menyampaikantujuanpembelajaran yang hendakdicapai Guru memotivasisiswa, menarikperhatian agar mengikuti proses pembelajarandenganbaik Guru menjelaskanmateripembelajarandengantekniktekniktertentusehinggajelasdanmudahdipahamisiswa Pembelajarandilaksanakandalamlangkahclxx
SkalaPenilaian 1 2 3 4 5
5.
6. 7. 8. 9.
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
langkahdanurutan yang logis Petunjukpetunjukpembelajaransingkatdanjelassehinggamudahdipa hami Materipembelajaranbaikkedalamandankeluasannyadisesu aikandengantingkatperkembangandankemampuansiswa Selama proses pembelajaran guru memberikankesempatanuntukbertanyakepadasiswa Apabilasiswabertanya, maka guru memberikanjawabandenganjelasdanmemuaskan Guru selalumengajaksiswauntukmenyimpulkanpembelajaranpa daakhirkegiatanatauakhirsesitertentu C. MetodePembelajaran/PelaksanaanPembelajaran Pembelajarandilakukandenganmetodeeksperimenselamaa lokasiwaktu yang tersedia, tidakmonotondanmembosankan Apabilaterjadisuatupermasalahanmaka guru dapatbertindakdenganmengambilkeputusanterbaik agar pembelajarantetapberlangsungsecaraefektifdanefisien Materipembelajaransesuaidengantujuanpembelajaran yang telahditetapkan Selamapembelajaranberlangsung guru tidakhanyaberadapadaposisitertentutetapibergeraksecarad inamis di dalamkelasnya Apabilatampakadasiswa yang membutuhkanbantuannya di bagian-bagiantertentukelas, maka guru harusbergerakdanmenghampirisecaraberimbangdantidakt erfokushanyapadabeberapagelintirsiswasaja Gurumengenalidanmengetahuinamasetiapsiswa yang ada di dalamkelasnya Selamapembelajaranberlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepadasiswasiswanyadengancara yang positif Ilustrasidancontohdipilihsecarahati-hatisehinggabenarbenarefektifdanbukannyamalahmembuatbingungsiswa
clxxi
clxxii
clxxiii
clxxiv
clxxv
clxxvi
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Desy Retno Larasati
NIM
: 115-12-007
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
No 1.
Nama Kegiatan
Tanggal
Keterangan
Nilai
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
OPAK STAIN Salatiga 2012 “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan
5-7 September 2012
Indonesia” 2.
OPAK JURUSAN TARBIYAH STAIN SALATIGA “Mewujudkan Gerakan Mahasiswa Tarbiyah
8-9 September 2012
Sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia” 3.
ODK “Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional di
10 September 2012
Era Globalisasi Bahasa” 4.
Seminar Entrepreneurship dan Perkoperasian “Explore Your
11 September 2012
Entrepreneurship Talent” 5.
AMT “Dengan AMT,
12 September
Bangun Karakter Raih
2012 clxxvii
Prestasi” 6.
UPT PERPUSTAKAAN “Library User Education (Pendidikan Pemakai
13 September
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
25 April 2013
Peserta
8
29 April 2013
Peserta
2
2012
Perpustakaan)” 7.
HMI LK 1 “Membangun Militasi Kader Sebagai
18-21 Oktober
Manifestasi Iman, Ilmu,
2012
dan Amal” 8.
Seminar KSEI “Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW Tahun 1434 H”
9.
27 Januari 2013
Pendidikan Dasar Perkoperasian (PDP) KOPMA FATAWA “Mencetak Kader Kopma Fatawa yang Berjiwa Koperasi dan Enterpreneur
12-14 Februari 2013
dalam Rangka Menghadapi Perekonomian Global” 10. Seminar Nasional Pelantikan Pengurus HMI Cabang Salatiga Periode 2013-2014
23 Februari 2013
“Kepemimpinan dan Masa Depan Bangsa” 11. Workshop Nasional 4 Metode (Semphoa) 12. Seminar “Pencegahan
clxxviii
Bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), HIV/AIDS Mewaspadai Pergaulan Bebas untuk Membentuk Remaja yang Tangguh & Launching PIK SAHAJASA (Pusat Informasi & Konseling Sahabat Remaja Salatiga) STAIN Salatiga” 13. Seminar Nasional Entrepreneurship KOPMA FATAWA “Menumbuhkan Jiwa
27 Mei 2013
Peserta
8
1 Juni 2013
Peserta
8
5-7 Juli 2013
Peserta
2
8 Juli 2013
Peserta
8
Entrepreneur Generasi Muda” 14. Seminar Nasional Politik “Peran Nyata Mahasiswa dalam Menyikapi Perpolitikan Indonesia” 15. Pendidikan Lanjutan Perkoperasian KOPMA FATAWA “Mengembangkan Kreatifitas Entrepreneur Berbasis Koperasi” 16. Seminar Nasional DEMA “Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, clxxix
Kebijakan BLSM yang Tepat Sasaran serta Pengendalian Inflansi dalam Negeri sebagai Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi” 17. Pendidikan Lanjutan Perkoperasian KOPMA FATAWA “Membentuk Jiwa dengan Jati Diri
16-18 Mei 2014
Panitia
3
Peserta
8
Peserta
8
Peserta
8
Peserta
8
Koperasi dan Mental Entrepreneur” 18. Seminar Nasional Entrepreneurship RACANA
16 November 2014
19. Seminar Nasional Hypnoteachung “Mathematics Learning
22 November 2014
with Hypnoteaching” 20. Talkshow Nasional “Matematika, Ilmu atau Seni?”
14 Februari 2015
21. Seminar Nasional KSEI “Peran Sistem Ekonomi Islam dalam Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Global dengan
13 Oktober 2015
Mensinergikan Sektor Riil dan Sektor Keuangan”
clxxx
clxxxi