Nurturing
Value Amidst
Challenge Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Daftar Isi Contents
Nurturing Value Amidst Challenge Mengembangkan Nilai di Tengah Tantangan
1
Ikhtisar Kerja 2012 2012 Performance Highlights
2
Profil Perusahaan Company Profile Sekilas Perusahaan Company in Brief Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission Filosofi Perusahaan Corporate Philosophy Bisnis Kami Our Business Area Operasional Operation Areas Jangkauan Pasar Market Distribution Jejak Langkah Milestones Peristiwa Penting 2012 2012 Event Highlights Penghargaan dan Sertifikasi 2012 2012 Awards and Certifications
4 5 6 7 8 9 10 12 14
Kinerja Perusahaan Company Performance Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Tinjauan Rencana dan Strategi Plan and Strategy Review
18 20 22
Laporan Manajemen From the Board Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi Report from the Board of Directors
24 27
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
34
Tinjauan Fungsional Functional Review Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development Teknologi Informasi dan Operasi Information Technology and Operations Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Health, Safety, and Environment Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BUMI Corporate Social Responsibility at BUMI
42 48 52 67
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance Tinjauan Keuangan Financial Review
90
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko di BUMI Risk Management at BUMI
104
Pernyataan Pertanggungjawaban Terhadap Laporan Tahunan 2012 Statements of Responsibility for 2012 Annual Report
148
142
Data Perusahaan Corporate Data Struktur Organisasi Organization Structure Struktur Perseroan Company Structure Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Profil Direksi Board of Directors Profile Profil Komite Audit Audit Committee Profile Informasi Perseroan Corporate Information
152
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
169
154 156 162 166 168
Nurturing Value Amidst Challenge Mengembangkan Nilai di Tengah Tantangan
Untuk industri pertambangan batubara secara keseluruhan, tahun 2012 adalah tahun yang penuh tantangan bagi kemampuan produsen batubara. BUMI memiliki keunggulan yang memadai untuk tetap beroperasi secara efektif dan efisien bagi kepentingan para pelanggannya. Kunci Perseroan dalam menghadapi masa yang sulit ini adalah dengan menjaga tujuan strategis dan terus mengembangkan nilai. Dengan menambah jumlah conveyor dan meningkatkan kegiatan operasional lainnya, Perseroan semakin yakin dapat meningkatkan produksi di masa mendatang, dengan memanfaatkan cadangan dan sumberdaya sebesar 13 miliar ton, lokasi strategis dekat pesisir dan tidak jauh dengan pasar yang berkembang dan operator tambang yang berpengalaman. Kami meyakini, dengan menghadapi tantangan dan membangun tambang untuk masa depan, kami mampu mengembangkan nilai. For the coal mining industry as a whole, 2012 was a year that tested producer capabilities. BUMI has sufficient advantages to maintain effective and efficient operations to the benefit of its customers. The key during this difficult period was to maintain its strategic course and continue to nurture value. By adding conveyors and other operational enhancements, strength was added to future plans to ramp up production, taking advantage of the 13 billion tons of reserves and resources, strategic oceanside locations close to major growing markets and experienced mine operators. The surest course to nurturing value is to face the current challenge and build the mines for the future.
Ikhtisar 2012 Performance Kerja Highlights 2012
2
2012 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk BUMI. Pada saat produksi dan penjualan meningkat, harga batubara global mengalami penurunan secara signifikan. Pada saat hasil pengukuran JORC terhadap emas dan tembaga dan kapasitas penambangan meningkat, harga saham mengalami penurunan. Ketika posisi leverage membaik dan biaya bunga turun, tercatat kerugian besar.
2012 was a year of contrasts for BUMI. Increased output and sales met significantly lower global coal prices. JORC measurements of gold and copper and increased mining capacity met with lowering share prices. An improved leverage position and lower interest expenses met with a large reported loss.
Dalam situasi ini, ketekunan dalam meningkatkan kapasitas saat dimungkinkan, dalam mengatur konsolidasi strategis yang layak, dan untuk setiap saat membina nilai bagi kepentingan pemegang saham merupakan reaksi manajemen BUMI.
In this situation, perseverance in building capacity where possible, in arranging strategic consolidation where feasible, and in nurturing value at all times for shareholder’s interest was BUMI management’s reaction.
Tahun ini adalah tahun untuk mengingat tahun-tahun yang baik dan kinerja pertumbuhan BUMI yang konsisten dan hasil yang diperoleh, mengetahui bahwa Perseroan juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan sejumlah aset mineral bertaraf global dalam rangka memberikan nilai di masa depan.
This year was a year to remember the good years and BUMI’s consistent growth performance and returns delivered, knowing that the Company has also built resilience in a suite of global mineral properties to deliver value into the future.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Increasing Output Meningkatkan Produksi Produksi tambang meningkat 12% y-on-y Mine production increased 12% y-on-y
New Capacity Kapasitas Baru
Peningkatan efisiensi berkat fasilitas conveyor darat yang baru New overland conveyors increase efficiency
Stakeholder Commitment Komitmen pada Pemangku Kepentingan Pencapaian seluruh target terkait lingkungan Environment targets were again met
Meeting Challenges Mengatasi Tantangan
Penyempurnaan sistem pengendali risiko berujung pada pengambilan keputusan yang lebih baik Improved risk systems tighten decisionmaking
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
3
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Sekilas Perusahaan Company in Brief
Per tanggal 31 Desember, 2012, BUMI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 12,4 triliun (US$ 1,3 miliar) di Bursa Efek Indonesia dan pendapatan sebesar Rp 36,5 triliun (setara dengan US$ 3,7 miliar). As of December 31, 2012, BUMI had market capitalization of Rp 12.4 trillion (equivalent to US$ 1.3 billion) on the Indonesia Stock Exchange and revenues of Rp 36.5 trillion (equivalent to US$ 3.7 billion).
4
BUMI tumbuh seiring semangat reformasi yang melanda Indonesia pada tahun 2000. Kebutuhan untuk menggali kekayaan Indonesia ditanggapi oleh BUMI dengan upaya yang gigih yang membawa sukses dalam meningkatkan produksi batubara dan mencari nilai dalam barang tambang lainnya.
BUMI emerged out of the spirit of reform sweeping Indonesia in 2000. The urgency to uncover Indonesia’s underground wealth is met with concerted and successful efforts by BUMI to expand coal output and unfold value in metals properties.
Dewasa ini, sebagai eksportir batubara termal terbesar di dunia, BUMI telah memiliki portofolio batubara dan logam lainnya, investor strategis yang solid dan rencana pertumbuhan yang didukung oleh upaya pembiayaan yang kuat.
Today, as the world’s largest exporter of thermal coal, BUMI has a diversified global portfolio of coal and metals properties, wellpositioned strategic investors and growth plans that are supported by strengthened financing avenues.
Seiring berkembangnya produksi, beroperasinya tambang baru, dan terbukanya nilai bagi pelanggan, pemegang saham dan pemangku kepentingan, BUMI akan terus maju dengan semangat discovery melalui pertumbuhan produksi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
As production expands, as new mines come into operation, and as value is unlocked for customers, shareholders and stakeholders, BUMI will continue the spirit of discovery with sustainable production and growth.
Per tanggal 31 Desember, 2012, BUMI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 12,4 triliun di Bursa Efek Indonesia dan pendapatan sebesar Rp 36,5 triliun.
As of December 31, 2012, BUMI had market capitalization of Rp 12.4 trillion on the Indonesia Stock Exchange and revenues of Rp 36.5 trillion.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission
Visi Vision Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan To be a world-class, global operator within the energy and mining sectors
Misi Mission Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: • Meningkatkan hasil investasi dan nilai yang optimal bagi para pemegang saham • Memperbaiki kesejahteraan para karyawan • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi pertambangan • Menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi pertambangan Achieving sustainability and global competitiveness to: • Increase return on investment and enhance value for shareholders • Improve the welfare of our employees • Enhance public prosperity around our mine sites • Sustainably preserve the environment
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
5
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Filosofi Perusahaan Corporate Philosophy
Langkah-langkah BUMI berpedoman pada tiga prinsip dasar
6
BUMI’s action are guided by three underlying principles
Bagaimana cara terbaik untuk menciptakan nilai
How best to create value
Bagaimana cara terbaik untuk mencapai kemakmuran
How best to create prosperity
Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan pelbagai peluang
How best to find opportunities
Direksi BUMI menerapkan strategi pertumbuhan untuk meningkatkan aset, mendongkrak produksi dan melaksanakan pendekatan manajemen yang terfokus. Melalui penerapan strategi yang dilakukan secara konsisten dan dengan pendekatan berbasis risiko ini, BUMI akan mampu mengirimkan lebih banyak batubara ke pasar global dan memproduksi aset tambang mineral yang dimilikinya dalam rangka memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
BUMI’s Board of Directors is following a growth strategy to expand its mining properties, to ramp up production and to execute a focused management approach. By doing these, consistently and within a risk based approach, BUMI will deliver more coal to global markets and bring its many minerals properties into production to satisfy increasing global demand.
Potensi BUMI untuk menjadi penambang berkelas dunia telah terbukti dengan berkembangnya aset Perseroan bagi pemegang saham, tersedianya lapangan pekerjaan, terciptanya peluang yang ada di sekitar lokasi pertambangan dan terpeliharanya lingkungan dengan keberhasilan dalam program reboisasi hutan. Misi ini menyeimbangkan prioritas yang ada di Perseroan dan menjadikan BUMI menjadi perusahaan pertambangan yang diakui di dunia.
The potential to be a major global miner is visible in the wealth already created for shareholders, the jobs already provided, the opportunities existing around the mining sites and the care for the environment that BUMI closely attends to by already having grown vital forests. These missions have balanced the priorities of the Company, and turned BUMI into globally-recognized mining company.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Bisnis Kami Our Business
Perseroan merampungkan proyek tambang untuk meningkatkan rantai suplai batubara, melengkapi conveyor tambahan dengan sensor canggih untuk melacak aliran dari tambang ke terminal laut. Nilai tinggi diperoleh dari menjalin kedekatan hubungan dengan pelanggan, melakukan tindakan cepat atas semua masukan pelanggan - demi membangun jaringan global terpadu yang Perseroan miliki saat ini. Hasil ditentukan dengan memenuhi spesifikasi dan memastikan bahwa tenaga kerja mampu diberdayakan untuk melakukan pekerjaan secara aman, efisien dan menguntungkan.
The Company completed mine projects to further enhance the coal supply chain, arming the additional conveyors with advanced sensors to track the flow from the mines to the ocean terminals. High value is placed on close customer contact, with guaranteed fast action on all customer input - to build the integrated global network we have today. Results are driven by meeting specifications and ensuring that the workforce is empowered to do the job safely, efficiently and profitably.
Perseroan telah menjalankan suatu program efisiensi baru untuk meningkatkan kapasitas tambang seraya melakukan penghematan atas semua biaya, pada saat tekanan global memaksa produsen batubara berkualitas tinggi memberikan nilai yang lebih. Melalui rencana memonetisasi aset-aset mineral yang bernilai, diharapkan Perseroan dapat fokus dalam mengembangkan aset inti sehingga mampu membangun kompetensi dan mengawasi permintaan global, tren ekonomi dan geopolitik.
A major new efficiency program will boost mine capacity while rationalizing all costs, at a time when global pressures are forcing high quality coal producers to deliver ever more value. With valuable mineral properties selected for disposal, focus on core mineral interests can proceed at pace, building competencies and keeping a close watch on unfolding global demand, economic and geo-political trends.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
7
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Area Operasional Operation Areas
2
1
7
3
8
6 5
4
Western Sahara
1
Saudi Arabia Republic of Yemen
Islamic Republic of Mauritania
Block R2
2
3
4
Block 13
South Sumatra North Sumatra
Gulf of Aden Senegal
Mali
BUMI MAURITANIA
Somalia
GALLO
DAIRI PRIMA MINERAL
5
6
PENDOPO ENERGI BATUBARA
7
Gorontalo
8
East Kalimantan South Kalimantan
East Kalimantan Palu
ARUTMIN
KPC
FAJAR BUMI SAKTI
GORONTALO MINERALS & CITRA PALU
BUMI memiliki area operasional yang tersebar luas mulai dari Sumatera Utara (Dairi Prima Mineral & Pendopo Energi Batubara), Sulawesi (Gorontalo Minerals & Citra Palu), Kalimantan (KPC, Arutmin & Fajar Bumi Sakti), Republik Yaman (Gallo Oil), dan Republik Islam Mauritania (Bumi Mauritania). BUMI’s widespread operational areas range from North Sumatra (Dairi Prima Mineral & Pendopo Energi Batubara), Sulawesi (Gorontalo Minerals & Citra Palu), Kalimantan (KPC, Arutmin & Fajar Bumi Sakti ), the Republic of Yemen (Gallo Oil) and the Islamic Republic of Mauritania (Bumi Mauritania).
8
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Negara / Country
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Jumlah / Volume 18,610,188
27%
INDIA
13,443,621
20%
JAPAN
11,410,641
17%
INDONESIA
11,214,474
16%
MALAYSIA
3,787,152
6%
TAIWAN
3,019,632
4%
PHILIPPINES
1,764,933
3%
HONG KONG
1,757,912
3%
KOREA
1,316,157
2%
THAILAND
1,086,935
2%
Pakistan TOTAL
Data Perusahaan Corporate Data
%
CHINA
EUROPE
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
790,583
1%
95,948
0.1%
68,298,176
100.0%
Jangkauan Pasar Market Distribution
Europe
1%
Korea 2%
China Mainland 27% Hong Kong 3% India 20%
Thailand 2%
Japan 17%
Taiwan 4%
Philippines 3%
Malaysia 6% Indonesia 16%
Berawal dari sebuah tambang percobaan (trial mine) BUMI tumbuh menjadi produsen batubara termal yang bersaing secara global yang mengirimkan lebih dari 68 juta ton produk layak jual setiap tahun, baik ke pasar nasional maupun internasional. Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Asia, antara lain: Jepang, Malaysia dan Filipina, serta pasar domestik yang terus berkembang. Sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia, yang menyandang predikat pengekspor batubara tiga besar di dunia dan Perusahaan dengan kinerja terbaik di Asia, Perseroan berhasil menjadi operator kelas dunia di bidang energi dan pertambangan. In years BUMI rose from a trial mine to a globally competitive thermal coal producer shipping more than 68 million tons of saleable product annually to Indonesian and export market. Our customer spread across Asia, including Japan, Malaysia and the Philippines, and growing domestic demand. Being the largest coal producer in Indonesia, the world’s top three coal exporters and naming Asia’s Best Performing Companies, make us as a world-class operator in the energy and mining sectors.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
9
Jejak Langkah Milestones
1998 1990
Melalui RUPS Luar Biasa tanggal
Di bulan November, Perseroan
31 Agustus, diputuskan untuk
mengakuisisi 80% saham
mengubah bisnis utama
PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
Perseroan dari bidang perhotelan
produsen batubara terbesar
dan pariwisata menjadi
keempat di Indonesia.
BUMI melakukan Penawaran
bidang minyak, gas alam dan
Umum Perdana Saham yang
pertambangan.
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
2001
2004 Perseroan mengakuisisi 19,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99%. The Company acquired a 19.99% stake in Arutmin,
In November, the Company acquired an 80% stake in
Through the Extraordinary
PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
General Meeting of Shareholders
the fourth largest coal producer
BUMI conducted Initial Public
on 31 August, it was decided
in Indonesia.
Offering of Shares listed on the
to change the Company’s main
Jakarta and Surabaya Stock
business from hospitality and
Exchanges.
tourism into oil, natural gas and
thereby increasing its ownership to 99.99%.
mining.
2000 Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%.
1997 PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,15% saham Perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. PT Bakrie Capital Indonesia took over the Company’s 58.15% shares of Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.
10
Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-21041 HT.01.04.-TH 2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT Bumi Resources Tbk. The Company acquired 97.5% of the shares of Gallo Oil (Jersey) Ltd. Based on Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-21 041-TH HT.01.04. 2000 dated 20 September 2000, the Company changed the name from PT Bumi Modern Tbk to PT Bumi Resources Tbk.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
2003 Di bulan Oktober, Perseroan membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, setelah mengakuisisi Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL). In October, the Company purchased 100% shares of PT Kaltim Prima Coal (KPC), the largest coal producer in Indonesia, after acquiring Sangatta Holdings Ltd. (SHL) and Kalimantan Coal Ltd. (KCL).
2011 2009 China Investment Corporation
2005
(CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar US$ 1.9 miliar dalam bentuk
Perseroan melakukan pembayaran cicilan Tranche A sebesar US$ 600 juta kepada China Investment Corporation (CIC) yang seharusnya jatuh tempo pada 30 September 2013, dibayarkan hampir 2 (dua) tahun lebih awal berdasarkan kesepakatan bersama.
instrumen utang, terdiri dari
Perseroan telah berhasil
US$ 600 juta yang dibayarkan
menyelesaikan seluruh proses
kembali di tahun 2013, US$ 600 juta
divestasi saham KPC sebagaimana
di tahun 2014, dan sisanya US$ 700
disyaratkan dalam pasal 26
juta di tahun 2015.
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
2007
Setelah selesainya proses divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut: SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan masing-masing 24,5% dan 13,6% dimiliki secara
Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR sebesar 19%, dimana seluruh sisanya
30% kepemilikan BUMI di Arutmin
akan dibayarkan pada saat jatuh
dan KPC dijual kepada Tata Power
tempo. Dana ini digunakan untuk
India.
restrukturisasi utang dan belanja modal.
langsung oleh Perseroan serta
Pada bulan Juni dan Oktober
32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan. The Company successfully
diterbitkan dua obligasi konversi
China Investment Corporation (CIC)
senilai total US$ 450 juta dimana
provided US$ 1.9 billion in debt
mengalami kelebihan permintaan
instruments, consisting of
3 sampai 4 kali.
US$ 600 million to be paid back in 2013, US$ 600 million in 2014, and
completed the entire process of divestment of KPC shares as required under article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). After completion of the divestment process, the KPC shares are as follows: SHL and KCL, the Company’s business units,
Melalui keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Juni, Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 41,78 per saham.
30% ownership in Arutmin and
the remaining US$ 700 million in
KPC sold to Tata Power of India.
2015.
In June and in October issued two
These investments have a cash
convertible bonds worth a total
coupon of 12% per year with a total
of US$ 450 million, which was
IRR of 19%, with the principle paid
oversubscribed 3 to 4 times.
at maturity. These funds were used
Through resolution of the Annual GMS dated 27 June, the Company distributed dividends to shareholders amounting to Rp 41.78 per share. The Company has made repayment of the Tranche A of US$ 600 million of the China Investment Corporation (CIC) debt, which would have matured on 30 September 2013, paid almost 2 (two) years earlier based upon mutual agreement.
for debt restructuring and capital
respectively 24.5% and 13.6%
expenditure.
owned directly by the Company and 32.4% owned by PT Sitrade Coal, being a Company’s business unit.
2010 2006 Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyakbanyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan. The Company bought back a maximum of 10% of the total issued shares.
2008 Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$ 552 juta. Operasi tambang seng, timah dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara.
Dilaksanakannya transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Perseroan sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB pada tanggal 24 Juni. Execution of capital increase without pre-emptive rights as approve in the EGM of 24 June.
After going through a long process, BUMI finally purchased Herald Resources Ltd of Australia at a value of AU$ 552 million. This mining operation, located in North Sumatra, has zinc, lead and gold.
2012 Melalui keputusan RUPS Tahunan tanggal 21 Mei Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 14,31 per saham. Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 21 Mei, diputuskan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Through resolution of the Annual General Meeting of Shareholders dated 21 May, the Company distributed dividends to shareholders amounting to Rp 14.31 per share. Through the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 21 May, it was decided the change in composition of members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
11
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Peristiwa Penting 2012 2012 Event Highlights
21 MARET MARCH Perseroan mengadakan lokakarya “Economic and Industry Outlook 2012” yang diikuti oleh manajemen BUMI dan wakil dari Kelompok Usaha Bakrie. The Company held a workshop for “Economic
3 APRIL APRIL
21 MEI MAY
Mengadakan Analyst Meeting perihal kinerja Perseroan selama tahun buku 2011.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta.
The Company held Analyst Meeting regarding the Company’s full financial year 2011.
Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders held at Balai Kartini, Jakarta.
and Industry Outlook 2012”, with management of BUMI and Bakrie Group.
30 MARET MARCH Perseroan menerima penghargaan dari Corporate Governance Asia, Hong Kong untuk kategori “Best Investor Relations - BUMI” dan “Best Investor Relations Professional - Dileep Srivastava”. The Company received Corporate Governance Asia Award in Hong Kong for “Best Investor Relations - BUMI” and “Best Investor Relations Professional Dileep Srivastava.
12
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
19 APRIL APRIL
4 JUNI JUNE
Bapak Eddie J. Soebari mewakili Perseroan menerima penghargaan Gold Award untuk kategori “CSR Leadership” di Manila.
Perseroan mengadakan Donor Darah dalam rangka HUT BUMI bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). The Company held a Blood Donation under BUMI
Mr. Eddie J. Soebari represented the Company,
Anniversary in collaboration with the Indonesian
received Gold Award for “CSR Leadership” in
Red Cross (PMI).
Manila.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
20 JULI JULY Perseroan menerima penghargaan “Best CSR Practice Overall” dan “Developing Sustainable Strategies” di 2nd Asia’s Best CSR Practices Award, Singapura. The Company received the ‘Best Overall CSR Practice’ and ‘Developing Sustainable Strategies’ at 2nd Asia’s Best CSR Practices Award, Singapore.
14 JUNI JUNE
4 DESEMBER DECEMBER
Perseroan mengadakan Bazar Pasar Murah dan pembagian sembako dalam rangka HUT BUMI yang dibagikan kepada masyarakat sekitar Bakrie Tower.
Perseroan mengadakan Donor Darah kedua bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dengan jumlah peserta 249 pendonor.
The Company held a Thrift Bazaar and distribution
The Company held 2nd Blood Donation drive in
of basic needs under BUMI Anniversary, proceeds
cooperation with the Indonesian Red Cross with
distributed to communities around the Bakrie Tower.
249 donors.
2 OKTOBER OCTOBER Paparan Publik Insidentil Perseroan di Hotel Four Seasons, Jakarta. Incidental Public Expose the Company at the Four Seasons Hotel, Jakarta.
15 JUNI JUNE
19 DESEMBER DECEMBER Perseroan menerima penghargaan sebagai “Trusted Company” dalam ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diadakan oleh majalah SWA.
Perseroan menandatangani kerjasama pemberian beasiswa dengan Universitas Bakrie. The Company signed a scholarship agreement with the University of Bakrie.
The Company received award as a ‘Trusted
28 NOVEMBER NOVEMBER
Company’ in Corporate Governance Perception
Paparan Publik Tahunan Perseroan sekaligus dalam rangka Investor Summit 2012 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Index (CGPI) held by SWA magazine.
Annual Public Expose and Investor Summit 2012 at The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
13
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Penghargaan dan Sertifikasi 2012 2012 Awards and Certifications
Pada tahun 2012, PT Bumi Resources Tbk menerima beberapa penghargaan untuk praktik tata kelola dan aktivitas CSR. Penghargaan tersebut membuktikan komitmen kami yang terus menerus untuk menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab dan bertaraf internasional. In 2012, PT Bumi Resources Tbk received various recognitions for our governance and CSR activities. These awards validate our on-going commitment to be a responsible, world-class miner.
5
14
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Menerima penghargaan sebagai “Trusted Company” berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada Corporate Governance Award, Jakarta, 19 Desember 2012. Received “Trusted Company” award based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) in Corporate Governance Award 2012, Jakarta, 19 December 2012.
Peringkat ke-11 untuk Coal & Consumable Fuels di Asia, peringkat ke-15 untuk Coal & Consumable Fuels secara global, peringkat ke-68 untuk Overall Performance di Asia dan peringkat ke-234 untuk Overall Global Performance oleh 2012 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapura, 23 Oktober 2012. Ranked of 11th in Coal & Consumable Fuels in Asia, 15th in Coal & Consumable Fuels globally, 68th in Overall Performance in Asia and 234th in Overall Global Performance by 2012 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore, 23 October 2012.
Menerima dua penghargaan di 2nd Asia Best CSR Practices Awards untuk kategori Best CSR Practice Overall dan Developing Sustainable Strategies di Hotel Park Royal, Singapura, 20 Juli 2012. Received two awards in 2nd Asia’s Best CSR Practices Awards in the Category of Best CSR Practice Overall and Developing Sustainable Strategies at Park Royal Hotel, Singapore, 20 July 2012.
Menerima penghargaan sebagai Best Asian Company di Asia dalam 8th Corporate Governance Asia Annual Recognition Awards 2012. Penghargaan ini diadakan oleh Corporate Governance Asia - Jurnal Tata Kelola Perusahaan di Asia, Hong Kong, 20 Juni 2012. Received the Best Asian Company in 8th Corporate Governance Asia Annual Recognition Awards 2012. The award was presented by Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong, 20 June 2012.
Menerima Gold Award untuk kategori CSR Leadership oleh The Pinnacle Group International pada 4th Annual Global CSR Summit di Hotel Shangri-La Boracay, Filipina, 19 April 2012. Received Gold Award for CSR Leadership Category by The Pinnacle Group International on 4th Annual Global CSR Summit in Shangri-La Hotel Boracay, Philippines, 19 April 2012.
Menerima 2nd Asian Excellence Recognition Awards 2012 untuk Best Investor Relations by an Indonesian Company - PT Bumi Resources Tbk dan Best Investor Relations Professional - Dileep Srivastava dari Excellence Awards Asia dan 9th Corporate Governance Asia di Hong Kong, 30 Maret 2012. Received the 2nd Asian Excellence Recognition Awards 2012 for Best Investor Relations by an Indonesian Company - PT Bumi Resources Tbk and Best Investor Relations Professional – Dileep Srivastava from Asian Excellence Awards and 9th Years of Corporate Governance Asia in Hong Kong, 30 March 2012.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
15
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
2012 - Arutmin
1. PLATINUM untuk Program Pemberdayaan Usaha Mikro Rumah Tangga Miskin melalui Kelompok Usaha Mandiri di Kintap. PLATINUM for Micro Business Empowerment program for Underprivileged Households through Independent Business Group (KUM) in Kintap. 2. PLATINUM untuk program Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat Bersama di Senakin. PLATINUM for Program of Rural Financial Institution ‘Masyarakat Bersama’ in Senakin. 3. PLATINUM untuk program Lembaga Keuangan Desa Sungai Baru di Asam Asam. PLATINUM for Program of Rural Financial Institution at Sungai Baru village in Asam Asam. 4. PLATINUM untuk program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak melalui Gerbang Mas Posyandu dan PAUD Tunas Harapan PERMATA di Asam Asam. PLATINUM for Health Service Program for Mothers and Children through “Gerbang Mas Posyandu” and “PAUD Tunas Harapan PERMATA” in Asam Asam.
16
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
5. PLATINUM untuk Program Lembaga Keuangan Desa Bulurejo di Batulicin. PLATINUM for Program of Rural Financial Institution at Bulurejo village in Batulicin. 6. PLATINUM untuk Program Pemberdayaan Koperasi Serba Usaha (KSU) Madani di NPLCT. PLATINUM for Empowerment of Multipurpose Cooperative Madani in NPLCT. 7. GOLD untuk program Pemberdayaan Usaha Mikro Rumah Tangga Miskin melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggrek dan KSM Aneka Usaha Mandiri di Batulicin. GOLD for Micro Business Empowerment program for Underprivileged through KSM Anggrek (People’s Business Group) and KSM Aneka Usaha Mandiri in Batulicin. 8. GOLD untuk program Kegiatan Pembiakan Sapi melalui KUM (Kelompok Usaha Mandiri) Berkat Bersama sebagai Upaya Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Sumber Daya Lokal di Senakin. GOLD for Cow Breeding Program through KUM (Independent Business Group) Berkat Bersama in an effort to create local resources-based work opportunities in Senakin.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 - KPC
1. Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara Menyumpit dalam Peserta Terbanyak (1.111 peserta). Blowpipe Shooting with most participants, 1,111 participants from Indonesian World Record Museum (MURI) No.5347/R.MURI/ III/2012. 2. Kinerja RKAB tahun 2011 Terbaik untuk Aspek Community Development dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. The Best 2011 RKAB Performance in Community Development Aspect from Directorate of Coal Utilization Development, Directorate General for Mineral and Coal, and Ministry of Energy and Mineral Resources. 3. Penghargaan Platinum untuk Program Pengembangan Agribisnis Jeruk Kecamatan di Rantau Pulung dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Platinum in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for Orange Agribusiness Development Program in Rantau Pulung District from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia. 4. Penghargaan Platinum untuk Program Penanggulangan Anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (Pergizi) dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Platinum in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for Prevention of Malnourished and Severe-Malnourished Children under 5 years with Community Empowerment Based Through Nutritional Education and Rehabilitation Program (Pergizi) from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia.
6. Penghargaan Gold untuk Program Air Bersih Berbasis Masyarakat Menuju Desa Mandiri dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Gold in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for Community Based Clean Water Project to achieve Self-Reliance Village from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia. 7. Penghargaan Gold untuk Program Pencegahan dan Penanggulangan AIDS di Lingkungan Kerja dan Masyarakat dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Gold in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for HIV/AIDS prevention and management in PT Kaltim Prima Coal and community around mine operational area from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia. 8. Penghargaan Silver untuk Program Peningkatan Pendidikan Dasar 9 Tahun di Wilayah Sekitar Operasional dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Silver in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for 9 years primary education improvement program around PT Kaltim Prima Coal mine operational area from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia. 9. Penghargaan Stand Inovatif Terbaik pada Pekan Raya Kutai Timur Expo 2012 oleh Bupati Kutai Timur. Best Innovative Stand in Kutai Timur Expo 2012 from Kutai Timur Regent. 10. Penghargaan Best Sustainability Report untuk kategori Natural Resources dalam ajang Sustainability Reporting Award 2012. Best Sustainability Report for Natural Resources Category in Sustainability Reporting Award 2012.
5. Penghargaan Gold untuk Program Gerakan Komunitas Bersih Sehat dan Mandiri (Gerakan Bersemi) Pengembangan Produk Berbasis Lingkungan dalam ajang GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia. Gold in GKPM (Gelar Karya Pembangunan Masyarakat) Award for Community Based Waste Management-Environment Based Product Development from the Coordinating Minister of Social Welfare of the Republic of Indonesia.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
17
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(Dalam Dolar AS)
2012
2011*
2010
3,775,518,192
4,000,990,515
2,926,926,720
Laba Bruto
997,242,332
1,590,080,661
964,427,652
Gross Profit
Laba Usaha
428,547,151
1,101,103,083
651,573,108
Operating Income
824,031,413
1,365,221,490
1,017,984,306
EBITDA
(502,348,378)
(121,093,784)
Other Expenses
Penjualan
EBITDA Penghasilan (beban) lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak Laba (Rugi) Bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar (dalam ribuan saham)
(1,044,112,783)
Revenue
(615,565,632)
598,754,705
530,479,324
Income (Loss) Before Tax
(90,060,406)
(383,787,531)
(264,429,010)
Tax Benefit (Expense)
(705,626,038)
214,967,174
266,050,314
Net Income (Loss)
20,300,187
20,300,187
19,260,944
Weighted average number of ordinary shares (in thousand shares)
(32.82)
10.65
Aktiva Lancar
2,263,210,808
2,579,611,026
2,576,072,995
Jumlah Aktiva
7,354,327,207
7,465,325,738
7,047,454,013
Total Assets
Kewajiban Lancar
2,559,443,581
2,350,428,305
1,365,508,063
Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
6,962,177,504
6,340,844,034
5,728,676,010
Total Liabilities
392,149,703
1,124,481,704
1,318,778,003
Stockholder’s Equity
19.32
55.39
68.47
Book Value per Share
(296,232,773)
229,182,721
1,210,564,932
Net Working Capital
Laba (Rugi) per Saham (AS$ per 1.000 saham)
Ekuitas Nilai Buku per Saham Modal Kerja Bersih
10.75 Earning (Loss) per Share (US$ per 1,000 shares) Current Assets
Ratios (%)
Rasio (%)
-9.6%
2.9%
2.9%
Return on Assets
-179.9%
19.1%
15.7%
Return on Equity
Rasio Lancar
88.4%
109.7%
188.6%
Current Ratio
Hutang Terhadap Total Aktiva
50.5%
48.9%
48.5%
Debts to Total Assets
Hutang Terhadap Ekuitas
947.1%
325.0%
259.4%
Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas
910.0%
304.1%
229.6%
Net Debts to Equity
Marjin Laba Kotor
26.4%
39.7%
32.9%
Gross Margin
Marjin Laba Usaha
11.3%
27.5%
22.3%
Operating Margin
Marjin Laba Bersih
Laba Terhadap Aktiva Laba Terhadap Ekuitas
-18.7%
5.4%
7.1%
Net Margin
Nilai Tukar Penutup Pada Akhir Tahun (Rp/AS$)
9,670
9,068
8,991
Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$)
Nilai Tukar Rata-Rata Dalam Setahun (Rp/AS$)
9,380
8,779
9,085
Average Annual Exchange Rate (Rp/US$)
*telah disajikan kembali/direklasifikasi
18
(In US Dollar)
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
*restated/reclassified
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Laba Usaha Operating Income
Marjin Laba Usaha Operating Margin
dalam juta US Dollar in million US Dollar
dalam juta US Dollar in million US Dollar
1,101.1
27.5% 22.3%
651.6 11.3%
428.5
2012
2011
2010
2012
2011
2010
Laba (Rugi) Bersih Net Income
Laba (Rugi) per Saham Earning per Share
dalam juta US Dollar in million US Dollar
US$ per 1.000 saham US$ per 1,000 shares
214.9
2012
2011
10.7
266.0
2010
10.6
2012
2011
2010
-32.8
(705.6)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Income Before Tax
EBITDA EBITDA
dalam juta US Dollar in million US Dollar
US$ per 1.000 saham US$ per 1,000 shares
530.5
1,365.2
598.7
1,017.9 824.0
2012
2011
2010
(615.5) 2012
2011
2010
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
19
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Ikhtisar Saham Stock Highlights Kepemilikan Saham per 31 Desember 2012 Share Ownership as of December 31, 2012
60.51%
29.18%
Vallar Investments UK Limited Citibank London S/A Glencore International AG
3.88%
PT Bakrie & Brothers Tbk
2.64% 2.31%
PT Transpacific Mutualcapita
1.48%
Credit Suisse Hong Kong Trust Others/Public
Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2008–2012 Quarterly Share Price Performance 2008–2012 Periode
20
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Penutupan / Closing
Period
Triwulan 1, 2008
6,500
6,150
6,200
1st Quarter, 2008
Triwulan 2, 2008
8,400
8,200
8,200
2nd Quarter, 2008
Triwulan 3, 2008
3,425
3,100
3,200
3rd Quarter, 2008
Triwulan 4, 2008
950
890
910
4th Quarter, 2008
Triwulan 1, 2009
1,000
385
820
1st Quarter, 2009
Triwulan 2, 2009
2,325
810
1,860
2nd Quarter, 2009
Triwulan 3, 2009
3,475
2,150
2,375
3rd Quarter, 2009
Triwulan 4, 2009
3,225
2,050
2,425
4th Quarter, 2009
Triwulan 1, 2010
2,900
2,275
2,400
1st Quarter, 2010
Triwulan 2, 2010
2,525
1,790
1,890
2nd Quarter, 2010
Triwulan 3, 2010
2,250
1,430
2,200
3rd Quarter, 2010
Triwulan 4, 2010
3,075
2,175
3,075
4th Quarter, 2010
Triwulan 1, 2011
3,225
2,716
3,025
1st Quarter, 2011
Triwulan 2, 2011
3,525
3,125
3,225
2nd Quarter, 2011
Triwulan 3, 2011
3,066
2,385
2,508
3rd Quarter, 2011
Triwulan 4, 2011
2,408
1,876
2,175
4th Quarter, 2011
Triwulan 1, 2012
2,375
2,300
2,350
1st Quarter, 2012
Triwulan 2, 2012
1,120
1,090
1,110
2nd Quarter, 2012
Triwulan 3, 2012
750
720
730
3rd Quarter, 2012
Triwulan 4, 2012
600
600
600
4th Quarter, 2012
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Kinerja Saham di Tahun 2012 Share Performance in 2012 Harga Price
Volume Volume 400,000
3,000
300,000 2,500 250,000 2,000
200,000 150,000
1,500
100,000 1,000
50,000 0
500 Jan-12
Feb-12
Mar-12
Volume Volume
Apr-12
May-12
Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Oct-12
Nov-12
Dec-12
Jan-13
Harga Price
Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company Keterangan Description
Dividen Per Saham Tahun Buku Dividends Per Share Fiscal Year (Rp)
Jumlah Saham Total Share
Dividen Tunai / Cash Dividend
1991
50
35,000,000
Dividen Tunai / Cash Dividend
1992
50
35,000,000
Dividen Tunai / Cash Dividend
1993
50
45,000,000
Dividen Tunai / Cash Dividend
1998
5
792,000,000
Dividen Interim / Interim Dividend
2000
1
19,404,000,000
Dividen Final / Final Dividend
2002
2.5
19,404,000,000
Cum Date
Ex Date
13-08-03
14-08-03
Rec Date
Tanggal Pembayaran Payment Date
03-07-00
17-07-00
19-08-03
02-09-03
Dividen Interim / Interim Dividend
2005
5
19,404,000,000
09-08-05
10-08-05
12-08-05
18-08-05
Dividen Final / Final Dividend
2005
10
19,404,000,000
12-06-06
13-06-06
15-06-06
19-06-06
Dividen Final / Final Dividend
2006
16
19,404,000,000
13-06-07
14-06-07
18-06-07
21-06-07
Dividen Interim-1 / Interim Dividend-1
2007
33
19,404,000,000
22-06-07
25-06-07
27-06-07
02-07-07
Dividen Interim-2 / Interim Dividend-2
2007
33
19,404,000,000
28-08-07
29-08-07
31-08-07
05-09-07
Dividen Final / Final Dividend
2007
45
19,404,000,000
28-07-08
29-07-08
01-08-08
07-08-08
Dividen Final / Final Dividend
2008
50.6
19,404,000,000
29-07-09
30-07-09
03-08-09
18-08-08
Dividen Final / Final Dividend
2009
27.68
19,404,000,000
28-07-10
29-07-10
02-08-10
16-08-10
Dividen Final / Final Dividend
2010
41.78
20,773,400,000
27-07-11
28-07-11
01-08-11
15-08-11
Dividen Final / Final Dividend
2011
14.31
20,773,400,000
19-06-12
20-06-12
22-06-12
06-07-12
Rasio Pembayaran Dividen / Dividend Payout Ratio Perseroan membagikan dividen maximum 30% dari laba bersih Perseroan bergantung pada Persetujuan Pemegang Saham. The company distributes dividends maximum 30% of the net profit of the Company depends on the approval of Shareholders.
Rincian Saham Perseroan yang Telah Dicatatkan Details of Share Listing by the Company Keterangan Description
Rasio Ratio
Jumlah Saham yang Ditawarkan Issued Shares
Nominal per Saham Nominal per Share
Jumlah Nominal Total Nominal (Rp)
Jumlah Saham Pencatatan Listed Shares
Tanggal Pencatatan Listing Date
Bursa Stock Exchange
IPO Rp4,500,-
10,000,000
1,000
10,000,000,000
10,000,000
30-07-90
BE Indonesia
Company Listing
25,000,000
1,000
25,000,000,000
35,000,000
18-03-91
BE Indonesia
Right Issue 1
(7 : 2)
10,000,000
1,000
10,000,000,000
45,000,000
30-06-93
BEJ & BES
Stock Split
(1 : 2)
45,000,000
500
22,500,000,000
90,000,000
29-09-97
BEJ & BES
Saham Bonus / Bonus Share
(10 : 12)
108,000,000
500
54,000,000,000
198,000,000
30-09-97
BEJ & BES
Right Issue 2
(1 : 3)
594,000,000
500
297,000,000,000
792,000,000
24-11-97
BEJ & BES
Right Issue 3
(2 : 47)
18,612,000,000
500
9,306,000,000,000
19,404,000,000
26-05-00
BEJ & BES
1,369,400,000
500
684,700,000,000
20,773,400,000
05-10-10
BEI
Non Pre-Emptive Right
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
21
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Rencana dan Strategi Plan and Strategy Review Harga dan Permintaan Batubara
Coal Price and Demand
Untuk menghadapi tantangan harga yang menurun pada tahun 2012, BUMI melakukan efisiensi biaya seluruh kegiatan operasi, melakukan penghematan dan menjaga keunggulan biaya.
To meet the challenges of price softening in 2012, BUMI encouraged a cost efficiency drive throughout operations, realizing savings and maintaining BUMI’s cost advantages.
Jumlah biaya kas meningkat 3,8% dari 2011 ke 2012, meskipun kenaikan ini dirintangi dengan kegiatan efisiensi tambang dan penurunan rasio pengupasan.
Total cash costs increased 3.8% from 2011 to 2012, though this increase was checked by major mine efficiency measures and by a lowering strip ratio.
Komposisi Biaya Kas Produksi Composition of Production Cash Costs 50%
50%
27%
2011
27%
2012
13%
13% Biaya Bahan Bakar / Fuel Costs
5%
5%
5%
Pemeliharaan, Peralatan / Maintenance, Equipment Biaya Tenaga Kerja / Labor Costs
5%
Bahan Lainnya / Other Materials Kontraktor Pertambangan / Mining Contractor
Permintaan batubara termal berfluktuasi sepanjang tahun 2012, seiring penyesuaian volume permintaan yang dilakukan pelanggan tetap dan klien spot market. Meskipun terjadi penurunan jangka pendek terutama di pasar Cina yang besar dan berkembang, prospek jangka panjang tetap positif. Dengan memanfaatkan peluang di pasar spot, Perseroan mampu meningkatkan penjualan dan bergerak maju dengan strategi untuk mencapai peningkatan volume sesuai pertumbuhan yang diharapkan dari pasar batubara termal sea-borne coal.
Demand for thermal coal fluctuated throughout 2012, with both regular customers and spot market clients having to adjust volumes. Despite the short term down turns especially in the large and growing Chinese market, the long term outlook remains positive. By taking advantage of opportunities on the spot market, the Company was able to increase sales and to move forward with a strategy to achieve increased volumes within the expected growth of the seaborne thermal coal market.
Pasar Batubara Termal Seaborne Seaborne Thermal Coal Market Indonesia
Rest of the world
(in million tonnes)
714
760
605
629
646
655
30%
31%
31%
36%
75%
70%
69%
69%
64%
59%
57%
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
524 25%
41%
815
854
43%
2012F
2013F
Sumber / Source: Barclays Capital
Strategi kami tetap dengan menawarkan produk berkualitas dengan biaya yang kompetitif yang secara proaktif memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencatatkan permintaan.
22
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
The strategy remains to offer cost competitive high quality product through proactively meeting customer need and scheduling expectations.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Produksi
Production
BUMI merupakan eksportir terbesar di Indonesia, mengekspor 68,3 juta ton batubara pada tahun 2012. Perseroan ingin meningkatkan kapasitas lebih dari 100mt per tahun pada tahun 2014 dalam rangka memenuhi permintaan batubara dunia. BUMI juga mengembangkan suplai produksinya sebagai upaya untuk memenuhi minat dunia akan ketahanan energi mengingat kemungkinan adanya gangguan suplai minyak di Timur Tengah.
BUMI is the largest exporter in Indonesia, exporting 68.3 million ton in 2012. The Company is looking to top the 100mt per year capacity by 2014, all in order to meet world coal consumption. BUMI is also developing its production-supply security as part of meeting global interest in gaining energy security, especially in light of disruption to oil supply in the Middle East.
100% 80% 60%
China India United States
40%
European Union Russia
20%
Japan
0%
Rest of world
1990
2000
2008
2015
2020
2025
2030
2035
Operasional
Operations
Manajemen BUMI sepenuhnya terlibat dengan perencanaan masingmasing anak perusahaan dalam upaya untuk mengkoordinasikan pertumbuhan dan memaksimalkan peluang jangka pendek dan jangka panjang. Dalam hal ini, Perseroan menetapkan rencana untuk menyeimbangkan sumber daya dengan permintaan. Strategi tetap sama yaitu membangun kapasitas batubara, mengembangkan aset-aset mineral lainnya, meningkatkan kinerja keuangan, dan meningkatkan nilai menghadapi masa depan.
BUMI management is fully engaged with each subsidiary’s planning in order to coordinate growth and maximize short and long term opportunities. In this matter, plans are made to balance resources with expectations. The strategy remains to build capacity in coal, build the Company’s suite of other minerals, increase financial performance, and enhance value into the future.
Sasaran Strategis
Strategic Objectives
Bumi Resources Pertumbuhan Growth
KPC
Arutmin
Meningkatkan harga saham Improve share price
Operasi Operations
Kontrol Keuangan Financial Control
BRMS Memanfaatkan perkiraan JORC cadangan emas Gorontalo Minerals Leverage Gorontalo Minerals JORC gold reserves estimates
Meneruskan Pengembangan Strategi yang Berkelanjutan Continue with Development Strategy
Mengelola pembukaan Tambang Besi sejalan dengan kondisi pasar Manage Iron Mine opening in line with market conditions
Mengurangi Pinjaman Deleverage loans
Proyek Modal Capital Projects
Pemasaran Marketing
Pendopo Proyek pertambangan percontohan memproduksi 15.000 ton pada tahun 2012 Pilot mining project produced 15,000 tons in 2012
Menerapkan pengaturan baru untuk pemasaran jangka panjang Implement new long term marketing arrangements
Menyeimbangkan eksplorasi dengan mulai beroperasinya Fase ke-6 Balance exploration with Newmont Phase VI operational start up. Conveyor Darat (32 Mtpa) Overland Conveyor (32 Mtpa)
Conveyor Darat Overland Conveyor
Proyek Peningkatan Kualitas Batubara untuk memproduksi 4,5 Mtpa batubara kalori tinggi Coal Upgrading Project to produce 4.5 Mtpa high CV coal products
Tiga pembangkit listrik 18 MW Three 18MW Power Stations
Pabrik Pengolahan Batubara Coal Processing Plant
Studi kelayakan gasifikasi pencarian batubara Coal Gasification & Liquefaction feasibility studies
Memastikan fungsi Coal Analizer Ensure functioning of Coal Analizer
Memelihara kualitas dan standar pengiriman Maintain quality and delivery standards
Memanfaatkan inklusi di Integrated Plan MP3EI Sumatera Selatan Leverage inclusion in south Sumatra MP3EI Integrated Plan
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
23
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto Dewan Komisaris Board of Commissioners
24
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Our Valued Shareholders,
Merupakan hal yang menggembirakan dapat berbagi dengan para pemegang saham mengenai situasi di Bumi Resources pada tahun 2012. Ditengah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh Perseroan sepanjang tahun, tindakan tegas manajemen dalam menghadapi kesulitan tersebut layak dihargai. Hal yang patut disayangkan dalam rangkaian kejadian di tahun 2012 adalah turunnya harga saham Bumi Resources di Bursa Efek Indonesia, terpisah dari nilai yang mendasari Perseroan.
It is a pleasure to share with you the situation at Bumi Resources for 2012. Indeed, in witnessing the various difficulties faced by the Company throughout the year, the resolute management actions on many fronts deserve due recognition. Most unfortunate in the series of events of 2012 was that Bumi Resources’ share price dropped significantly on the Indonesia Stock Exchange, in effect becoming completely separated from the Company’s underlying value.
Meskipun operasional tambang batubara kembali memberikan hasil yang solid di tahun 2012, investasi Perseroan di sektor mineral belum menghasilkan aliran pendapatan yang stabil.
While the operating coal mines again produced solid results in 2012, Bumi Resources’ recently acquired portfolio of a diversity of minerals prospects has not yet produced a steady income stream.
Kembali ke beberapa tahun yang lalu, Dewan Komisaris mengakui risiko dan potensi Direksi untuk memulai strategi ekspansi dan diversifikasi ke aset batubara dan non batubara. Dewan Komisaris mendukung keputusan itu, dan mendukung Direksi dalam mengambil keputusan untuk tetap meneruskan strategi ini pada tahun 2012 dan seterusnya.
Going back several years, the Board of Commissioners recognizing the risks and sectors potentials requested the Board of Directors to implement a strategy of expansion and diversification into coal and non-coal assets. The Board of Commissioners supported the decision then, and the Board of Directors in the difficult decisions made to continue with this strategy in 2012 and going forward.
Tahun 2012 dimulai dengan optimisme terhadap stabilitas harga batubara dan potensi volume produksi, potensi yang kemudian berubah dengan penurunan harga batubara global dan menurunnya permintaan, termasuk dari pelanggan jangka panjang BUMI. Realitas
The year of 2012 began with optimism over coal price stability and output volume potentials, potentials which were then dashed against imploding global coal prices and softening demand, including from BUMI’s long term customers. This realization was soon followed
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
ini kemudian diikuti oleh tuduhan kesalahan dalam pengelolaan keuangan, peristiwa genting yang memerlukan tindakan cepat dan tegas dari manajemen untuk menemukan akar masalahnya. Meskipun tindakan tegas telah diambil, spekulasi yang beredar di media cetak dan elektronik telah mempengaruhi harga saham. Kami berharap bahwa laporan keuangan auditan tahun ini dan Laporan Tahunan membantu menghilangkan bias sentimen pada evaluasi saham dan mengembalikan pasar kepada mekanisme penentuan harga yang wajar.
by damaging unsubstantiated allegations of financial mishandling, demanding and getting prompt action from management with the institution of resolute action to get to the bottom of the matter. Despite this resolute action, the resulting speculation across print and electronic media has, unfortunately for the many shareholders, caused share prices to plummet. We hope that this year’s audited financial statements and Annual Report help remove a sentiment bias on share valuation and return the market to the reasonable pricing mechanisms of business fundamentals.
Tata Kelola Perseroan
Good Corporate Governance
Bumi Resources telah berkomitmen untuk mengembangkan standar tertinggi dalam tata kelola Perseroan, dan dengan menghasilkan laporan yang telah diaudit secara teratur dan dengan mencantumkan data lingkungan dan kesehatan dalam laporan tahunan dan laporan keberlanjutan, termasuk dari anak perusahaan utama Perseroan KPC, Perseroan telah menunjukkan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia dan praktik-praktik terbaik. Perlu dicatat bahwa dalam memajukan tata kelola dan hak-hak pemegang saham, Perseroan telah menyusun komposisi Dewan Komisaris dan Direksi yang baru, yang dijabarkan di bagian tata kelola Laporan Tahunan ini. Perubahan besar dalam komposisi Dewan ini merupakan simbol perhatian yang meningkat bahwa Perseroan telah menangani masalah-masalah tata kelola secara lebih baik.
Bumi Resources has committed itself to developing the highest in governance standards, and by producing regular audited statements and by publishing environmental and health data in annual reports and sustainability reports, including those of the main subsidiary KPC, the Company has demonstrated actions in keeping with Indonesian regulation and best practices. Notable in furthering governance and shareholder rights was the inclusion of myself and other members to the Board of Commissioners, as well as new members to the Board of Directors, details of which may be found in the governance section of this Annual Report. This first major change to the Boards in many years is a symbol of the increasing attention that the Company is taking to better address governance issues.
Pada kuartal pertama 2013, terjadi perubahan yang cukup berarti pada jajaran komisaris Perseroan. Tujuh dari 13 komisaris yang diamanatkan dalam hasil RUPS-LB pada bulan Mei 2012 memberikan surat pengunduran diri, dan pengunduran diri mereka telah berlaku efektif pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini. Meski masa jabatan mereka terbilang singkat, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk tetap menghaturkan terima kasih kepada mereka semua. Saya mengharapkan agar mereka selalu mendapatkan yang terbaik dalam perjalanan karirnya.
In the first quarter of 2013, a significant change occurred in the Company’s Board of Commissioners. Seven of the 13 members mandated in the Company’s EGMS in May 2012, tendered their resignations, and their resignations have come into effect at the time of the signing of this Annual Report. In spite of their short tenure with the Company, I would like to take this opportunity to express my gratitude to them. I wish them all the very best in their future pursuits.
Dewan Komisaris selama tahun 2012 mengandalkan masukan yang berharga dan tepat waktu dari Komite Audit, dimana dua dari tiga anggotanya mengakhiri masa kerja di bulan Mei.
The Board of Commissioners throughout 2012 relied on timely and valuable input from the Audit Committee, which saw personnel changes of two of its three members in May.
Manajemen menetapkan rencana untuk menangani perlambatan global yang telah terindikasi sebelum RUPST di bulan Mei, dan sementara Direksi mengimplementasikan tindakan dalam mempertahankan tujuan jangka panjang, kebutuhan akan reaksi yang cepat untuk mengatasi kekhawatiran para pemegang saham menempatkan Direksi dalam posisi sulit namun tetap mempertahankan independensi investigasi tersebut. Namun demikian, Direksi telah melakukan tindakan yang tepat dalam menghadapi berbagai jenis tantangan, hal ini dapat terlihat dari keputusan-keputusan operasional dan finansial yang sulit yang diambil sepanjang tahun.
Management established plans for handling the indicated impending global slowdown before the AGMS in May, and while the Directors were busy implementing actions in defense of long-term objectives, the need for fast reaction to tackle shareholder concerns placed the Directors in the difficult but proper position of maintaining independence from those investigations. Nevertheless, focused actions by Directors in meeting a variety of challenges can be seen in the difficult operational and financial decisions made throughout the year.
Baik KPC dan Arutmin memiliki program CSR yang berfungsi dengan baik dan efektif. Program tersebut difokuskan pada kemajuan masyarakat di sekitar wilayah kerja KPC dan Arutmin, keduanya meraih berbagai penghargaan dalam setiap tahunnya. Kerangka kerja CSR BUMI yang baru sedang dirumuskan dalam rangka mengintegrasikan semua program CSR untuk memaksimalkan kontribusi Perseroan bagi kemajuan masyarakat. Fokus yang berkelanjutan pada pelestarian lingkungan ditekankan pada upaya reboisasi yang terus menerus dilakukan, sehingga mencerminkan perspektif jangka panjang Perseroan.
Both KPC and Arutmin have well-functioning and effective CSR programs, focusing on the betterment of the communities near their respective operations, with both earning numerous awards yearly. BUMI’s new CSR framework is being pursued to integrate all CSR programs towards maximizing the Company’s contribution to the betterment of society. Continued focus on environmental preservation is highlighted by reforestation efforts which are is moving forward at a good pace, reflecting the Company’s long term perspective.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
25
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Prospek
Prospects
Perseroan manapun tidak dapat eksis hanya dengan menjanjikan keuntungan di masa depan, namun BUMI terbukti mampu mencatat hasil (return) yang kuat secara konsisten. Walaupun Direksi tidak dapat merekomendasikan pembagian dividen pada tahun 2012, seperti yang dilakukan selama tujuh tahun sebelumnya, Perseroan berupaya meningkatkan produksi batubara dan pendapatan melampaui kapabilitas 100mt di tahun 2014. Perseroan tetap berfokus pada ekspansi sumber daya batubara dan non-batubara, namun Perseroan akan melihat berbagai faktor untuk meneruskan atau tidak meneruskan aset pertambangan lainnya, terutama pada pulihnya permintaan yang menandai kondisi ekonomi global yang membaik.
Any company cannot exist on promises of future earnings, and BUMI’s consistent record of generating strong returns has been proven. While the Board of Directors cannot recommend any dividends in 2012, as it did for the seven previous years, the track record of expanding coal output and earnings is set to cross 100mta capability by 2014. Focus remains on expansion in coal and non-coal resources, and decisions to push ahead or pull back on bringing other mining properties on line will be balanced with numerous constraining factors, most especially on demand resurgence in response to an improving global economy.
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, baik saat ini maupun di masa mendatang tergantung kemampuan Perseroan menghasilkan produksi batubara dengan para pelanggan jangka panjangnya, didukung dengan beragam aset yang dimiliki Perseroan seperti emas, tembaga, molibdenum, seng, berlian, besi dan batubara. Opsi memonetisasi dari berbagai proyek masih dijajaki Perseroan, lebih mengutamakan kepentingan para pemegang saham ditunjukkan dengan mengamankan aliran pendapatan dari proyekproyek yang berharga tersebut di masa mendatang.
The Company’s ability to meet is current and future liabilities rests upon meeting its current contractual coal output with long term customers, backed by a variety of assets in gold, copper, molybdenum, zinc, diamonds, iron and coal. There remain options in monetizing various projects, but shareholders’ interests are best represented by securing the future income streams in valuable projects.
Pada akhirnya, Perseroan meyakini bahwa, sumber daya dan cadangan batubara terbukti (proven) yang dimiliki Perseroan sebesar 13 miliar ton dan kemampuan memproduksi akses tambang tersebut secara efektif mampu mengembalikan sentimen positif dan evaluasi saham secara rasional, sehingga mengembalikan kepercayaan terhadap Perseroan.
Ultimately, BUMI’s proven coal reserves and resources of its 13 billion tons and ability to mine these effectively, should return positive sentiment and a rational share valuation, inturn restoring confidence in the dynamic and profitable future of BUMI.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama bekerja keras untuk meningkatkan produksi dan penjualan batubara sebesar 10%. Kami ingin menyampaikan penghargaan atas dukungan dan kompetensi Direksi dan manajemen sepanjang tahun 2012 yang penuh tantangan ini.
On behalf of the Board of Commissioners, I wish to thank those responsible for pulling together to increase coal production and sales by 10%. We wish to extend appreciation for the support and competencies of Board of Directors and management throughout this eventful year of 2012.
Suryo B. Sulisto Dewan Komisaris Board of Commissioners
26
Laporan Manajemen From the Board
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Saptari Hoedaja Presiden Direktur President Director
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Our Valued Shareholders,
Dengan senang hati, saya menyampaikan kinerja Bumi Resources tahun 2012, meskipun tahun ini penuh dengan perubahan penting dan berbagai spekulasi, saya tetap yakin akan kapabilitas manajemen kami yang berpengalaman untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk melindungi nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam jangka panjang. Yang perlu menjadi perhatian pada tahun 2012 adalah konfirmasi JORC tentang adanya cadangan dan sumber daya emas dan tembaga yang cukup besar di Gorontalo Minerals.
I am pleased to report on the performance of Bumi Resources in 2012, and while the year was fraught with important changes and speculation, I rest assured in the capability of our seasoned management to take the necessary decisions to protect shareholders’ and stakeholders’ long term value. Noteworthy in 2012 was the JORC confirmation of sizable gold and copper reserves and resources of Gorontalo Minerals.
Dalam menghadapi kelesuan permintaan di pasar batubara dan lambatnya pertumbuhan ekonomi global setelah terjadi krisis keuangan pada tahun 2008, tentunya dibutuhkan berbagai pengalaman. Permintaan batubara di pasar global pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2011, dimana harga batubara mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, sehingga pendapatan rata-rata industri produsen batubara juga mengalami penurunan pada tahun 2012. Sedangkan permintaan dan harga untuk logam, terutama emas dan besi, mengalami fluktuasi.
Experience was needed in 2012 given the demand slowdown in the coal market and the continued inability of the global economy to pick up steam after the financial freeze of 2008. Global coal demand was not as firm in 2012 as was the case in 2011, with prices down to the lowest level in past years, with industry average earnings for coal producers also falling in 2012. Demand and price for metals, especially for gold and iron, noticeably fluctuated.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
27
Profil Perusahaan Company Profile
28
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Spekulasi mengenai perlambatan di pasar batubara pada akhir 2011 terbukti dengan adanya penurunan permintaan di Cina, India dan Indonesia pada kuartal pertama 2012. Meskipun BUMI mampu mempertahankan stabilitas harga dan pertumbuhan produksi, pasar menunjukkan sinyal yang jelas dan mengingatkan kita akan penurunan yang terjadi sebelumnya. Pada awal tahun 2012 kami mengatur tentang prioritas operasi berdasarkan proyeksi stress test, dimana manajemen di tambang yang telah berpengalaman senantiasa berupaya menyesuaikan dengan tujuan operasional Perseroan.
Rumblings late in 2011 of weakness in the coal markets mainly due to China, India, and Indonesia were confirmed in the first quarter 2012, and while BUMI was able to maintain some price stability and some production growth, market signals were unambiguous and reminded us of previous downturns. Early in the year we set about to prioritize operations based on stress tested projections, while seasoned management at the mines readjusted operational objectives.
Kendati terjadi pelemahan, KPC dan Arutmin mampu berproduksi dan berkembang secara luar biasa pada tahun 2012. Seraya menyelesaikan sistem conveyor baru, Arutmin berhasil meningkatkan produksinya sebesar 23% dari 22,9 mt juta ton menjadi 27,1 mt juta ton. Di lain pihak KPC mampu menghasilkan produksi yang meningkat sebesar 9% menjadi 41,3 mt juta ton dari 40,5 mt juta ton pada 2011 kendati menghadapi curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata. Pembangunan conveyor tahap kedua yang menghubungkan tambang KPC ke dermaga telah berhasil dirampungkan, yang ditujukan untuk mengurangi biaya pengangkutan batubara yang menggunakan truk. Strip Ratio di tambang berhasil diturunkan menjadi 10,4x di tahun 2012 dari 11,5x pada tahun 2011. Terlepas dari segala upaya tersebut di atas, biaya kas produksi batubara Perseroan meningkat signifikan dari US$ 42,1 per ton pada tahun 2011 menjadi US$ 43,7 per ton pada tahun 2012, yang umumnya disebabkan adanya peningkatan biaya bahan bakar dan pada akhirnya mengurangi keuntungan.
Despite the downturn, KPC and Arutmin produced outstanding production and development results in 2012. Arutmin increased output by 23% from 22 mt to 27 mt, while completing the new conveyor systems. KPC was battling higher than average rainfall and ultimately responded to increase production by 9% to 44.2 mt from 40.5 mt in 2011. The second conveyor linking KPC mines to the coast was completed, as a means to reduce trucking and lower coal haulage costs. Strip ratios at the mines were brought down to 10.4x in 2012 from 11.5x in 2011. Despite these mining efforts, the cash costs of the coal increased noticeably from US$ 42.1 per ton in 2011 to US$ 43.7 per ton in 2012, due to higher fuel costs ultimately cutting into profitability.
Perseroan secara bijak memutuskan untuk memposisikan Fajar Bumi Sakti dalam fase idle, seraya melakukan peralihan sumber daya dari yang semula berbasis pertambangan bawah tanah menjadi pertambangan terbuka (open cut). Terkait dengan Gallo, kami masih menunggu kondisi di Yaman untuk kembali normal, namun kami menyadari bahwa nilai investasi kami tetap dapat dipertahankan merujuk pada informasi yang kami peroleh, izin yang masih berlaku serta dukungan lingkungan dan masyarakat setempat untuk menjadikan Gallo berproduksi secara layak dan komersial.
Decisions were accordingly made to place Fajar Bumi Sakti in an idle phase, redeploying resources as we convert from underground to open cut mining. For Gallo, we are awaiting conditions there to normalize, but we must appreciate that the value in that investment is retained in the information that we have gained, the permits which remain valid and the local support to see Gallo produce in the commercially viable volumes we discovered.
Pendopo Coal telah berjalan sesuai dengan rencana dalam mengembangkan proyek energi batubara yang terintegrasi, dimana prospek proyek pembangkit energi terpadu yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut telah mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Pendopo Coal has proceeded according to plan with developing an integrated coal energy project, and the prospect for this much needed integrated energy generation project in that area of Indonesia has created waves of support from all layers of society.
Bumi Resources Minerals (BRM), yang 87% sahamnya dimiliki Perseroan, dihadapkan pada berbagai pilihan yang sulit namun secara selektif berfokus dalam upaya mencapai hasil dan nilai tambah yang diharapkan.
87% owned subsidiary Bumi Resources Minerals (BRM) was equally making difficult operational choices but selectively focusing on gaining achievable and value added results.
Sebagian besar anak perusahaan BRM masih berada pada fase eksplorasi dengan laba usaha yang belum terealisasi. Newmont Nusa Tenggara terus melanjutkan pengembangan tambang Fase 6 sehingga produksi di tahun 2012 masih tetap di bawah volume sebelumnya. Investasi kami di Newmont Nusa Tenggara dipengaruhi berbagai peraturan yang ada, namun dalam jangka pendek prospek tambang emas ini akan terbukti dan diharapkan akan mulai memberikan keuntungan (return) investasi pada pertengahan 2013 dengan dibukanya Fase 6 sesuai rencana.
Most BRM subsidiaries remained in exploratory phases with income from operations not yet realized. Newmont Nusa Tenggara is continuing with Phase 6 mine development so that 2012 output remained well below previous volumes. The timing of our investment in Newmont Nusa Tenggara was dictated by outside regulatory forces, but the short term prospect for this exquisite gold mine will prove itself and begin to return on the investment starting middle2013 with the expected opening of Phase 6.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Gorontalo Minerals berhasil membuktikan cadangan bijih sebesar 292 juta ton JORC; cadangan emas terukur sebesar 0,47 g/ton dan cadangan tembaga 0,5 g/ton. BRM terus mencari momentum dalam upaya untuk melangkah ke fase eksploitasi dalam jangka menengah.
Gorontalo Minerals succeeded in proving strong JORC reserves of 292 million ton of ore, with gold measured at 0.47g/ton and copper at 0.5 g/ton. BRM is moving forward in capturing momentum in seeking to move into the exploitation phase in the medium term.
Dalam mengelola berbagai aset, terutama aset batubara, harapan Perseroan adalah membangun aliansi dalam rangka memperkokoh eksistensi BUMI di kancah global. Berbagai tantangan di tahun 2012 semakin memperjelas bahwa BUMI telah berhasil menjadi pemain global yang handal dengan menunjukkan ketangkasan dalam operasionalnya dalam rangka memenuhi permintaan dunia akan energi dan mineral dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
In managing these properties, especially in the coal properties, the hope was to build alliances to solidify BUMI’s global presence. In light of the challenges of 2012, it has become increasingly apparent that BUMI is already a global player, demonstrating operational agility and meeting demanding global energy and mineral market turbulence.
Kinerja Finansial tahun 2012
Financial Results of 2012
Laba Bersih Operasional Perseroan berjumlah sebesar US$ 428,5 juta, berdasarkan total produksi 2012 sebanyak 74,4 juta ton, dari 65,9 juta ton pada tahun 2011, sedangkan pendapatan yang disesuaikan tahun 2012 sebesar US$ 3,8 miliar, sedikit turun dari tahun 2011 yang mencapai US$ 4,1 miliar. Harga rata-rata batubara sedikit turun dari US$ 92,69 per ton pada tahun 2011 menjadi US$ 81,5 per ton pada tahun 2012. Penurunan harga ini sangat mempengaruhi margin pendapatan dan menyebabkan Perseroan melakukan penghematan di semua tingkat secara dramatis. Biaya kas dihadapkan pada meningkatnya biaya energi dan strip ratio, sehingga beban pokok pendapatan mengalami peningkatan sebesar 15,2%, dan memberikan tekanan lebih besar pada bottom line.
The Company’s Operational Net Income was US$ 428.5 million, on the basis of overall 2012 production of 74.4 million tonnes, from 65.9 million tonnes in 2011, and adjusted revenue of US$ 3.8 billion, slightly down from US$ 4.1 billion in 2011. Average coal prices fell from US$ 92.69 per ton in 2011 to US$ 81.5 per ton in 2012, deeply impacting revenue margins and causing the Company at all levels to dramatically pull into a cost savings mode. Cash costs were challenged by increasing energy costs, strip ratios and cost of revenues accordingly increased by 15.2%, putting even more pressure on the bottom line.
Pengurangan hutang dan biaya pembayaran hutang terus menjadi prioritas Perseroan. Dalam rangka rencana pembayaran kembali hutang yang berjumlah besar di akhir 2014, Perseroan yakin akan tetap dalam kondisi yang baik dan mampu memperkuat kegiatan operasi serta mempertahankan aset inti yang berharga seraya memenuhi semua komitmen di masa mendatang.
Reducing debt and debt servicing costs continues to be a priority; and, with large repayments due in late 2014, the Company remains in good shape to balance operation strengthening and maintain core valuable assets while meeting all future commitments.
Merujuk pada tujuan yang telah ditetapkan, kami menargetkan untuk dapat mengurangi hutang yang saat ini memiliki rasio EBITDA yang disesuaikan berkisar 2,8x menjadi 2x pada akhir tahun 2012 dan 1x dalam jangka menengah.
As a stated goal, we targeted to deleverage from the current debt to adjusted EBITDA ratio of 2.8x to 2x by year end 2012 and 1x in the medium term.
Perlu dicatat bahwa meskipun Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Operasional Bersih yang positif, penerapan akuntansi mengharuskan bahwa derivatif, dan akun keuangan lainnya disajikan dengan nilai wajar dan menjadi bagian yang mempengaruhi Laba Bersih Perseroan. Dengan adanya kesenjangan yang lebar pada pos derivatif atas transaksi anak perusahaan BUMI, dimana tahun lalu memberikan kontribusi positif sebesar US$ 66,1 juta sedangkan tahun ini menjadi negatif US$ 344,9 juta, manajemen menyadari akan adanya eksposur tersebut yang secara signifikan telah meningkatkan pendekatan risiko dalam menentukan nilai aset keuangan.
It should be noted that while our Operating Net Income was positive, accounting treatment required that derivates, and other book adjustments, be valued every quarter at market and costed into the final Net Income figure. With the wide swings in BUMI’s limited derivate holdings, as last year they contributed a positive US$ 66.1 million compared to this years’ negative US$ 344.9 million, management recognizes the exposure and has significantly expanded the risk approach in financial asset valuation.
Untuk merangkum kinerja keuangan dalam laporan laba rugi, perlakuan akuntansi baru mengharuskan biaya yang timbul dari kegiatan eksplorasi non-JORC dimasukkan dalam pos beban. Disamping itu pula, kerugian selisih kurs, dan investasi di perusahaan asosiasi serta kerugian derivatif di atas mengakibatkan adanya perbedaan sebesar lebih dari US$ 500 juta berdasarkan penyesuaian terhadap perlakuan akuntansi baru yang menyebabkan penurunan rugi bersih non-kas pada tahun ini. Meskipun kita tidak dapat memungkiri bahwa tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi operasional Perseroan, namun Perseroan dapat mempertahankan posisi arus kasnya. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghadapi tahun yang penuh tantangan.
To sum up the financial performance within the income statement, a new internal accounting treatment requires that non-JORC related exploratory charges be expensed. Moreover, foreign exchange losses, write-downs involving investments in associates, and the derivative loss declarations mentioned above, point to over US$ 500 million in required accounting adjustments, leading to the year’s striking, albeit non-cash, net loss. While we cannot deny the difficult operational year, the Company’s net cash flow decreased marginally, providing a better measure of the Company’s resilience in a difficult year for the coal industry.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
29
Profil Perusahaan Company Profile
30
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tata Kelola
Governance
Pada pertengahan tahun 2012, Bumi Resources mendapat tuduhan dari salah satu pemegang sahamnya yang harus ditanggapi dengan serius. Direksi dengan sepenuh hati mendukung hak pemegang saham dan memiliki perhatian yang sama dengan para pemegang saham untuk mencari akar masalah, mengingat liputan yang tidak seimbang di media.
Bumi Resources was hit with an accusation mid-year that had to be taken seriously as it came from a shareholder. The Board of Directors whole heartedly supports shareholder rights and is as concerned as they are at getting to the bottom of the matter, a matter that has unfortunately gained unbalanced coverage in the media.
Sementara Komite Audit Perusahaan memulai tindakan untuk menyelesaikan masalah ini, Direksi berusaha untuk bersikap secara bijak menyikapi peristiwa tersebut dan tetap berkonsentrasi pada prioritas operasional yang telah ditetapkan di awal tahun. Sambil menunggu hasil audit, Direksi tetap yakin bahwa tindakan yang diambil untuk mengetahui kerugian dan membuat keputusan pengembangan strategis akan dipandang sebagai usaha melindungi kepentingan jangka panjang para pemegang saham, meskipun terjadi kesulitan pada kepentingan jangka pendek.
While the Company’s Audit Committee initiated action to resolve the matter, the Board of Directors rightly distanced itself from unfolding events and concentrated on operational priorities set earlier in the year. As we await results of audits, the Board of Directors remain confident that the prudent and public action taken to recognize losses within strategic development decision-making will be viewed as protecting shareholders’ long term interests, despite the short term difficulties incurred.
Internal Audit terus melakukan tugas utamanya untuk memastikan sistem kontrol yang kuat di BUMI dan berkoordinasi dengan anak perusahaan. Dengan sistem pemantauan dan komunikasi yang disediakan untuk Internal Audit serta Direksi yang telah diperbarui, telah dilakukan kontrol yang lebih ketat dalam tahun yang penuh perubahan.
Internal Audit continued with its primary task of ensuring strong control systems at BUMI and coordinating with the subsidiaries. With the recently upgraded monitoring and communication systems available to Internal Audit, as well as to the Board of Directors, tighter control was enabled in a year of many changes.
Pada kuartal pertama tahun 2013, Perseroan menerima surat pengunduran diri dari tiga Direktur yang diamanatkan dalam RUPSLB pada bulan Mei 2012. Pengunduran diri mereka sudah berlaku efektif pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini. Meski perubahan ini substansial, Direksi yang masih aktif hingga saat ini memiliki pengalaman yang kuat untuk melanjutkan usaha Perusahaan. Walaupun masa jabatan mereka di Perseroan terbilang singkat, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para direktur yang telah mengundurkan diri dan mengharapkan semua yang terbaik bagi mereka.
In the first quarter of 2013, the Company received resignation letters from the three Directors mandated to the Board of Directors in the Company’s EGMS in May 2012. Their resignations have come into effect at the time of the signing of this Annual Report. While these changes are substantial, the remaining Directors have long-standing experience to continue the Company’s endeavors. Regardless of their short tenure with the Company, I wish to thank the departing directors and wish them all the very best.
Kami sangat senang bahwa dalam tahun yang penuh ketidakstabilan ini, Tanggung Jawab Sosial Perseroan terus memenuhi target yang diharapkan. Bukti lebih lanjut dari kekuatan operasional Perseroan ditunjukkan dengan reboisasi berkelanjutan, penyelesaian proyek pengembangan masyarakat dan catatan yang solid di bidang kesehatan dan keselamatan. Hasil ini membuktikan bahwa Perseroan telah mengikuti dan menjalankan standar global.
We are very pleased that in this year of instability, the Company’s Corporate Social Responsibilities continued to meet intended targets. This further evidence of the Company’s operational strength is demonstrated by continuing reforestation, community development projects completed and a solid record in health and safety. These results speak of a Company which adheres to global standards and delivers them.
Prospek
Prospects
Direksi memahami bahwa kami tidak bisa mengontrol segala peristiwa yang terjadi di luar kendali kami. Tahun 2012 bukan merupakan tahun keberuntungan bagi kami, dimana strategi Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pertambangan batubara dan mineral lainnya dihadapkan pada berbagai ujian. Bagaimanapun BUMI akan tetap berupaya untuk melanjutkan empat tujuan transformasi strategis, yaitu: pengurangan dan penurunan biaya bunga, penciptaan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi.
The Board of Directors understands that we cannot choose the timing of events outside of our control. 2012 was a year in which the Company strategy of building coal mining capacity and moving forward in a range of other minerals was put to the test by, frankly, unfortunate timing. BUMI will, however, continue with its four strategic transformation objectives of deleveraging and interest cost reduction, value creation, operational excellence, and perception turn around.
Berbagai perjanjian pemasaran batubara, baik yang baru diadakan maupun yang akan berlaku kemudian, telah berhasil dibuat dengan komisi penjualan yang lebih rendah, dari 4% menjadi 2,5%. Kami berharap produksi di tambang Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara dapat dimulai kembali pada pertengahan tahun 2013 melalui lapisan tambang Elang yang baru dibuka dan bernilai tinggi.
Recent marketing agreements have already taken hold, with other agreements taking effect later, to lower overall selling commissions to 2.5% from 4%. We expect production at the Newmont Nusa Tenggara Batu Hijau mine to restart mid-year in 2013 with the new and valuable Elang seam.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Dalam rangka mewakili kepentingan lebih dari 8.000 pemegang saham di seluruh dunia, manajemen Bumi Resources berkomitmen untuk terus dapat mengatasi gejolak pasar saat ini seraya memberikan dukungan kepada para pelanggan di masa-masa sulit untuk tetap dapat menghasilkan nilai.
In recognizing and representing the interest of the more than 8,000 shareholders world-wide, management at Bumi Resources is committed to managing the current market turmoil and by supporting clients in hard times, and will deliver value going forward.
Lingkungan pasar global yang tidak bersahabat dan ditambah memburuknya situasi di zona Eropa merupakan faktor-faktor yang akan terus diawasi oleh Perseroan hingga kondisi pasar membaik yang ditandai dengan terciptanya pertumbuhan permintaan batubara dan mineral lainnya. Penjajakan peluang secara selektif diharapkan mampu menanggapi perubahan-perubahan yang menguntungkan berdasarkan mekanisme pasar.
The adverse global market environment and worsening Eurozone situation are factors that have been and will be very closely managed until market improvements create demand growth for coal and other minerals. Selective pursuit of opportunities will respond to favorable changes on a market by market basis.
Perseroan berusaha untuk memonetisasi aset non-inti, seperti Fajar Bumi Sakti dan aset-aset di bawah BRM. Dengan memusatkan perhatian pada pengurangan hutang dan pengoperasian tambang, BUMI diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan, sehingga BUMI mampu melayani kepentingan para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang.
The Company may seek to monetize certain non-core assets, such as Fajar Bumi Sakti and in BRM. By focusing on bringing down debt and bringing mines into operation, BUMI hopes to deliver both increased profitability and decreased reliance on a single revenue source, thus serving the interests of shareholders and indeed all stakeholders in the long term.
Penghargaan
Appreciation
Atas nama Direksi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang pada tahun ini telah berhasil membuktikan bahwa Perusahaan ini memiliki kemampuan dalam menghadapi gejolak, menentukan respons yang tepat dan efektif dan untuk terus melaksanakan kegiatan pertambangan batubara dengan sebaik mungkin. Saya juga ingin berterima kasih kepada pelanggan kami yang dengan sendirinya mampu melalui periode yang penuh ketidakpastian. Saya juga ingin menghaturkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah bekerja keras menjaga kepentingan terbaik BUMI. Akhirnya, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kesabaran mereka dalam menepis pemberitaan yang negatif di media, dan tetap mengharapkan hasil yang positif bahkan di masa sulit sekalipun.
On behalf of the Board of Directors, I wish to thank so many people this year for proving that this organization has the depth to meet the turbulence, determine appropriate and effective responses and to just keep mining coal in the best way possible. I wish to thank also our customers who themselves are moving through a period of uncertainty. I wish also to thank the Board of Commissioners who have sought to keep BUMI’s best interests front and center. Finally, I wish to thank the shareholders for their patience in riding out the negative publicity, but also in being forthright even in hard times to expect positive results.
Saptari Hoedaja Presiden Direktur / President Director
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
31
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
32
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
33
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
34
BUMI beroperasi melalui empat perusahaan tambang batubara: PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energy Batubara dan PT Fajar Bumi Sakti. Arutmin dan KPC, dua perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, memiliki sejarah produksi maupun kinerja kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang telah terbukti.
BUMI operates mines through four companies: PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energy Batubara and PT Fajar Bumi Sakti. As two of the largest coal mines in Indonesia, Arutmin and KPC have proven production histories and award winning health, safety and environmental practices.
Akuisisi Pendopo dan Fajar dilakukan untuk mengembangkan potensi mereka. Melalui investasi pada alat baru, rencana penambangan terintegrasi, teknologi batubara terbaru serta praktik manajemen yang kokoh, tambangtambang tersebut diharapkan segera berproduksi dan menghasilkan laba.
Pendopo and Fajar were acquired to expand and development their potentials. By investing in new equipment purchases, integrated mine plans, new coal energy technology and solid management, these mines will soon be reaching full production and delivering solid returns.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Coal
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
PT Arutmin Indonesia
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) beroperasi di area konsesi Blok 6 Kalimantan, yang mencakup sejumlah area di bagian timur laut pulau Kalimantan serta bagian utara Pulau Laut seluas 59.261 hektar.
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) operates in a 59,261 hectare concession area of Kalimantan Block 6, covering narrow strips of land in the southeast of Kalimantan and the northern tip of neighboring island Pulau Laut.
Arutmin mengelola 6 tambang batubara terbuka (open cut): Senakin, Satui, Mulia, Batulicin, Asam-asam, dan Kintap. Seluruh tambang memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara Pulau Laut.
Arutmin operates 6 open cut coal mines: Senakin, Satui, Mulia, Batulicin, Asam-asam and Kintap, all strategically located near Arutmin’s port facility – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) in the north shore of Pulau Laut.
Tambang Senakin memproduksi batubara bituminous. Batubara tersebut dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya.
Senakin mine produces bituminous coal. Senakin coal is crushed and, apart from a small portion, washed to lower the ash content and heighten marketability.
Tambang Satui memproduksi batubara bituminous yang harus dipecah namun tidak perlu dicuci karena memiliki kandungan abu yang rendah.
Satui mine produces bituminous coal that requires crushing but does not require washing due to its low ash content.
Tambang Mulia, Asam Asam and Kintap memproduksi batubara ecocoal yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap di dalam dan luar negeri. Batubara tersebut memiliki kandungan belerang dan abu yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai batubara ramah lingkungan.
Mulia, Asam Asam and Kintap mine produce eco-coals which mainly used as fuel for domestic and foreign steam-energy power stations. Those mines produce sub-bituminous coal with extremely low ash and sulphur contents and therefore are environmentally friendly.
Tambang Batulicin terdiri dari area Ata, Mereh, Saring dan Mangkalapi. Batubara tambang Ata memiliki kandungan abu yang rendah serta belerang dan CV yang tinggi, sedangkan batubara dari tambang Mereh dan Saring memiliki kandungan abu yang tinggi, tetapi dengan kadar belerang dan CV yang rendah. Batubara dari tambang Mereh dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya.
Batulicin mine consist of Ata, Mereh, Saring and Mangkalapi deposits. Ata coal is characterized by low ash, high sulphur, high CV, while the coal from Mereh and Saring coal is characterized by high ash, low sulphur, low CV. Mereh coal is crushed and, apart from a small portion, washed to lower the ash content and heighten marketability.
Di tahun 2012, total produksi batubara di tambang Arutmin mencapai 28,2 juta ton, meningkat 14,4% dari produksi 24,7 juta ton di tahun 2011.
In 2012, Arutmin’s total coal mined reached 28.2 million tons, which increased 14.4% from 24.7 million tons in 2011.
Produksi Batubara Arutmin tahun 2012
Arutmin’s 2012 Coal Production
Senakin
Satui
Batulicin
Mulia
Asam Asam
Kintap
Total
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
Stripping Overburden (Million BCM)
71.1
96.0
60.6
66.9
31.7
28.5
20.3
19.0
47.5
41.2
17.2
0.4
248.4
251.9
Stripping Ratio (BCM/ Tonne)
13.7
20.2
11.9
15.6
8.8
7.2
8.0
3.8
5.4
6.2
5.7
5.8
8.8
10.2
Coal Mined (Million Tonne)
5.2
4.8
5.1
4.3
3.6
3.9
2.5
5.0
8.8
6.6
3.0
0.1
28.2
24.7
Coal Production (Million Tonne)
4.0
3.5
4.9
4.3
3.8
3.3
2.5
5.0
8.8
6.7
3.0
0.1
27.1
22.9
Coal Sales (Million Tonne)
4.1
3.4
4.8
4.4
4.0
3.2
2.5
5.0
8.9
6.6
3.0
0.1
27.4
22.8
Cadangan Batubara Arutmin 2012
Arutmin’s 2012 Coal Reserves
Sumber daya Batubara (juta ton) / Coal Resources (in million tons)
Cadangan Batubara (juta ton) / Coal Reserves (in million tons)
2012
2011
2012
Senakin
401
407
14
2011 35
Satui
262
267
47
60 22
Batulicin
167
168
16
Mulia
697
586
41
49
Asam Asam
321
340
203
228 16
Sarongga
328
298
72
Undeveloped
201
201
4
0
2,377
2,267
397
410
TOTAL
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
35
Profil Perusahaan Company Profile
Coal
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) memiliki konsesi tambang kurang lebih seluas 90.938 hektar di Sanggata dan Bengalon yang terletak di propinsi Kalimantan Timur.
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) has mining concessions with a size of approximately 90,938 hectares in Sangatta and Bengalon in the East Kalimantan province of Indonesia.
Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas-fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan dengan lokasi tambang melalui overland conveyor dengan panjang sekitar 13 kilometer.
KPC’s Sangatta mines are close to the port facilities at Tanjung Bara, which is linked to the mine by an overland conveyor of approximately 13 km in length.
Tambang Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat dengan pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC dengan biaya yang rendah untuk transportasi dari tambang ke lokasi pelabuhan.
The Bengalon mine is also close to the coast and is linked to port facilities by a 22 km haul road. The close proximity of all the mines to the ports provides KPC with the advantage of low costs for mine to port transportation.
KPC memproduksi tiga jenis batubara: • Prima, batubara berkualitas unggul, dengan kalori tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan sulfur menengah dengan kelembaban rendah • Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi • Melawan, batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat kelembaban yang tinggi.
KPC produces three grades of coal: • Prima, high quality coal with high calorie content, very low ash, medium sulphur, and low moisture.
Di tahun 2012, total produksi batubara KPC dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 41,0 juta ton dari sebesar 40,5 juta ton di tahun 2011.
In 2012, KPC’s total coal production at the Sangatta and Bengalon mines reached 41.0 million tonnes up from 40.5 million tonnes in 2011.
• Pinang, has lower energy compared to Prima but with higher moisture content • Melawan, sub-bituminous coal with low sulfur and ash, and high moisture content.
Produksi Batubara KPC tahun 2012
KPC’s 2012 Coal Production Sangatta
Bengalon
Total
2012
2011
2012
2011
2012
2011
Stripping Overburden (Million BCM)
450.1
432.5
77.2
65.1
527.3
497.6
Stripping Ratio (BCM/ Tonne)
12.01
11.90
11.36
14.06
11.91
12.14
Coal Mined (Million Tonne)
37.5
36.3
6.8
4.6
44.3
41.0
Coal Production (Million Tonne)
34.4
36.8
6.9
3.7
41.3
40.5
Cadangan Batubara KPC 2012
KPC’s 2012 Coal Reserves
Sumber daya Batubara (juta ton) / Coal Resources (in million tons) Sangatta
Coal
Cadangan Batubara (juta ton) / Coal Reserves (in million tons)
2012
2011
2012
2011
2,877
2,943
1,032
1,098
Bengalon TOTAL
36
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
600
610
216
226
3,477
3,553
1,248
1,325
PT Fajar Bumi Sakti
Fajar Bumi Sakti (“FBS”) mengelola area konsesi seluas 8.250.5 hektar dengan cadangan batubara berkalori 4.000-6.150 kcal (GAR) sebesar 335 juta ton. Saat ini ada dua area penambangan: Loa Ulung dan Tabang, keduanya berada di Kalimantan Timur.
Fajar Bumi Sakti (“FBS”) manages a concession area total of 8,250.5 hectares with total coal reserves of 335 million tonnes of 4,000-6,150 kcal (GAR) coal. Currently there are two mining areas: Loa Ulung and Tabang, both in East Kalimantan.
Operasional pertambangan terbuka milik FBS di Loa Ulung berada di area sebesar 984,5 hektar, sementara proyek satunya di Tabang yang dimiliki oleh dua konsesi independen bernama PT Guruh Putra Bersama dan PT Ade Putra Tanrajeng, Proyek Tabang seluas 7.266 hektar mengandung 321 juta ton cadangan dengan 4.000 kcal (GAR) batubara.
FBS’s operational open pit mine at Loa Ulung sits on an area of 984.5 hectares, while the other project in Tabang which acquired as two independent concessions under the name of PT Guruh Putra Bersama and PT Ade Putra Tanrajeng, the 7,266 hectare Tabang Project area contains 321 million tonnes of minable reserves of 4,000 kcal (GAR) coal.
Persiapan infrastruktur mendekati tahap akhir dan produksi diharapkan untuk mulai pada pertengahan tahun 2013. Perjanjian penjualan ke depan juga telah ditentukan dengan beberapa pembeli. Dengan dimulainya Proyek Tabang pada pertengahan 2013, FBS akan memberikan nilai lebih bagi Perseroan.
Infrastructure preparation is closing to the final stages and production is expected to commence mid-2013. Forward selling agreements has also been established with several buyers. With the commencement of Tabang Project by mid-2013, FBS will create more added values to the Company.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Coal
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
PT Pendopo Energi Batubara
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) didirikan tahun1995 dan pada tahun 1997 memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) Ketiga dengan Pemerintah Indonesia. Lokasi Pertambangan PEB berada di Muara Enim, Sumatera Selatan.
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) established in 1995 and in 1997 entered the 3rd Coal Contract of Work (CCOW) with the Government of Indonesia. The location of PEB mining is in Muara Enim, South Sumatera.
PEB bekerja sama dengan DH Energy (“DHE”) untuk pembangunan bersama dari pemanfaatan batubara Pendopo di tahun 2007. Di tahun 2007, DHE mendapat 15% bagian dari PEB, dan di tahun 2009 BUMI mendapat 85% bagian dari PEB. PEB bekerjasama dengan DHE untuk membangun pertambangan sebagai proyek energi batubara untuk pembersihan untuk memanfaatkan batubara Pendopo
PEB entered into cooperation with DH Energy (“DHE”) for joint development of Pendopo Coal utilization in 2007. In 2007, DHE acquired 15% stake in PEB and in 2009 BUMI acquired 85% stake in PEB. PEB cooperates with DHE to develop mine mouth coal-to-clean energy projects to utilize Pendopo coal.
PEB memiliki konsesi seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun, dari 5 Mei 2009 sampai 4 Mei 2039. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh konsultan pertambangan independen, PEB memiliki sumber daya batubara yang potensial sebesar 1,95 miliar ton dan 687 juta ton cadangan batubara.
PEB has a 17,840 hectares concession with a 30-year operating permit, from 5 May 2009 until 4 May 2039. Based on studies conducted by an independent mining consultant, PEB owns a potential coal resources 1.95 billion tonnes and 687 million tonnes coal reserves.
Sumber daya batubara Pendopo dikategorikan sebagai batubara muda, dimana memiliki nilai kalori yang rendah dan kandungan kelembaban yang tinggi, rendah sulfur, rendah abu dan rendah kandungan nitrogen. Karakteristik produk batubara Pendopo memiliki kandungan kelembaban (IM) 16,4% - 27% dengan total kelembaban (TM) antara 55% - 60%, kandungan abu 4% - 8%, kandungan sulfur rendah kurang dari 0,2% dan kandungan kalori 2.350 kcal/ kg (GAR)
Pendopo coal resources are categorized as lignite, which has low caloric value and high moisture contents, despite low sulphur, low ash, and low nitrogen contents. Pendopo’s coal product characteristics have inherent moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total moisture (TM) ranging between 55% - 60%, 4% - 8% of ash content, a low sulphur content of less than 0.2% and calorie content 2.350 kcal/kg (GAR).
Melihat karakteristik batubara dari batubara Pendopo, PEB akan menjadi produsen batubara secara khusus mensuplai pembangkit tenaga listrik dan industri tenaga alternatif.
Looking at the coal characteristics of Pendopo coal, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy.
NonCoal
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Keputusan yang diambil di tahun 2010 untuk menggabungkan semua aset pertambangan non-batubara BUMI dan membentuk Bumi Resources Minerals (“BRM”) mencerminkan strategi yang berfokus pada pengembangan semua aset ini hingga berproduksi. BRM tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2010 dan saat ini berada di bawah manajemen independen yang berfokus pada pengembangan aset-aset ini hingga produksi. BUMI memiliki 87% kepemilikan di BRM.
The decision in 2010 to assemble all non-coal mining assets of BUMI and create Bumi Resources Minerals (“BRM”) reflected a need to focus strategy on bringing these assets into production. BRM was listed on the Indonesia Stock Exchange in December 2010 and is currently under independent management focused on bringing properties into production. BUMI holds an 87% interest in BRM.
Kepemilikan BRM, terdiri dari: • Gorontalo Minerals - Emas dan Tembaga (dalam tahap eksplorasi) • Citra Palu Minerals - Emas dan Molibdenum (dalam tahap eksplorasi) • Dairi Prima Mineral - Seng dan Timah Hitam (dalam tahap konstruksi) • Proyek di Mauritania - Tamagot Bumi S.A - Biji Besi (dalam tahap eksplorasi) • Newmont Nusa Tenggara - Tembaga dan Emas (perusahaan asosiasi yang sudah berproduksi) • Proyek di Liberia- Berlian & Logam mulia (dalam tahap eksplorasi) • Bumi Resources Jepang - (jasa pemasaran).
BRM, consists of: • Gorontalo Minerals - Gold and Copper (in the exploration stage) • Citra Palu Minerals - Gold and Molybdenum (in the exploration stage) • Dairi Prima Mineral - Zinc and Lead (in construction stage) • Mauritania Projects - Tamagot Bumi S.A - Iron Ore (in the exploration stage) • Newmont Nusa Tenggara - Copper and Gold (associated company already in production) • Liberia Projects- Diamond & Precious Metals (in the exploration stage) • Bumi Resources Japan - (marketing services).
PT Gorontalo Minerals
PT Gorontalo Minerals
BRM memiliki 80% kepemilikan di Gorontalo Minerals, yang merupakan konsesi tembaga dan emas. Gorontalo Minerals memiliki hak Kontrak Karya atas konsesi penambangan seluas 36.070 hektar yang terletak di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo.
BRM owns an 80% interest in Gorontalo Minerals, a copper and gold concession. Gorontalo Minerals has Contract of Works rights to a 36,070 hectares mining concession located in the Bone Bolango Regency in the province of Gorontalo.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
37
Profil Perusahaan Company Profile
38
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Pada bulan September 2012, BRM melaporkan estimasi sumber daya berdasarkan standar JORC sebesar 292 juta ton bijih (0,5% CU;0,47 g/ton) dari konsesi tambang dan emas di Gorontalo Minerals.
BRM reported the JORC standardized resource estimates of 292 million tonnes of ores (0,5%CU;0,47 g/ton) from its Gorontalo Minerals cooper and gold project in September 2012.
PT Citra Palu Minerals
PT Citra Palu Minerals
Citra Palu memperoleh Izin Pinjam Pakai Eksplorasi pada bulan September 2011 dan memulai pengeboran eksplorasi pada bulan Oktober 2011 di Blok-1 prospek emas Poboya.
Citra Palu obtained a Borrow & Use Exploration Permit in September 2011 and consequently began exploratory drilling in October 2011 in the Block-1 Poboya gold prospects.
Estimasi sumber daya JORC akan segera diselesaikan untuk prospek emas Poboya. Citra Palu memiliki Kontrak Karya untuk konsesi pertambangan dari lahan seluas 138.889 hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia.
JORC resource estimate for Poboya gold prospect to be completed soon. Citra Palu has a Contract of Work for a mining concession of 138,889 hectares in Central Sulawesi and South Sulawesi, Indonesia.
PT Dairi Prima Mineral
PT Dairi Prima Mineral
BRM memiliki 80% saham PT Dairi Prima Mineral yang merupakan proyek seng dan timah di Sumatera Utara. Jumlah keseluruhan cadangan dan sumber daya meningkat masing-masing sebesar 104% dan 25% berdasarkan estimasi JORC yang telah diselesaikan oleh CSA Global pada bulan Oktober 2010 dan Mining Plus Pty Ltd. pada bulan Februari 2011. Cadangan total terdiri dari 11 juta ton bijih besi dari lokasi Anjing Hitam dan Lae Jahe, yang memiliki umur tambang lebih dari 15 tahun.
BRM owns 80% shares of PT Dairi Prima Mineral which is a zinc and lead project in North Sumatra. The total reserves and resources have increased by 104% and 25% respectively based on JORC estimates completed by CSA Global in October 2010 and Mining Plus Pty Ltd. in February 2011. The total reserves consist of 11 million tonnes ore from Anjing Hitam and Lae Jahe sites, which translate into a mine life of more than 15 years.
Kandungan seng yang dimiliki konsesi ini adalah salah satu yang bermutu terbaik di dunia (11,5% Zn; 6,8% Pb; 7,5 Ag g/t). Total sumber daya bijih di lokasi Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Base Camp (termasuk jumlah cadangan) mencapai 25 juta ton.
The concession has one of the highest grades of zinc deposits in the world (11.5% Zn; 6.8% Pb; 7.5 Ag g/t). The total resources size from Anjing Hitam, Lae Jahe, and Base Camp sites (including reserves size) amount to 25 million tonnes of ore.
Telah tercapai beberapa kemajuan yang berarti dalam upaya untuk memulai produksi pertama. Pada bulan Mei 2011, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No. 28/2011 yang mengizinkan penambangan bawah tanah di kawasan hutan lindung di Indonesia. Pada bulan November 2011, Perseroan memperoleh Izin Prinsip untuk pertambangan bawah tanah melalui konsesi yang dimilikinya. Di bulan Juli 2012, Perseroan memiliki izin pinjam pakai penambangan bawah tanah untuk konsesi seng dan timah hitamnya.
Notable progress was achieved in the effort to commence the first production. In May 2011, the Presidential Decree No 28/year 2011 was issued which allows underground mining under protected forest areas in Indonesia. In November 2011, the Company obtained an In-Principle Approval for underground mining for its concession. Finally, in July 2012 the Company obtained the exploitation permit via underground mining for its zinc and lead concession.
Projek Mauritania
Mauritania Projects
Sejak tahun 2005, BRM telah melakukan eksplorasi pertambangan dan operasi pra-penambangan di Mauritania, Afrika Barat. Pada bulan Januari 2012, BRM mendapat izin eksploitasi untuk lokasi Tamagot di Mauritania. Izin tersebut memungkinkan Perseroan untuk segera memulai kegiatan eksploitasi di lokasi tambang bijih besi tersebut.
BRM has been conducting mining exploration and pre-mining operations in Mauritania, West Africa, since 2005. In January 2012, BRM secured the exploitation permit for its Tamagot site in Mauritania. Such permit allows the Company to immediately commence exploitation activities within the iron ore site.
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Newmont Nusa Tenggara
Proyek Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara merupakan proyek tambang terbuka berskala besar untuk penambangan tembaga dan emas yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara. BRM saat ini memiliki 18% kepemilikan di NNT yang meliputi proyek Batu Hijau, Elang dan Rinti.
Newmont Nusa Tenggara’s Batu Hijau project is a large scale, open pit copper and gold mine located in Sumbawa, Nusa Tenggara. BRM currently owns 18% effective interest in NNT which includes the producing Batu Hijau project, the prospective Elang and Rinti sites.
Batu Hijau adalah salah satu dari tiga tambang di dunia yang mengandung tonase bijih lebih dari 1 miliar ton dan kadar emas lebih tinggi dari 0,2 gram/ ton. Proyek Batu Hijau memiliki 7,2 miliar pon cadangan tembaga dan 7,3 juta ons cadangan emas dengan umur cadangan 13 tahun berdasarkan produksi tahunan tertinggi di tahun 2010.
Batu Hijau is one of only three mines in the world with total ore tonnage in excess of 1 billion tonnes and gold grades higher than 0.2 gram/tonne. The Batu Hijau project has 7.2 billion lbs of copper and 7.3 million oz of gold reserves with the reserve life of over 13 years based on the peak production rate in 2010.
Dalam Kontrak Karya NNT, terdapat prospek tembaga dan emas lainnya di lokasi Elang dan Rinti di luar proyek Batu Hijau. Cadangan tembaga dan emas di Elang diperkirakan lebih besar dari Batu Hijau.
Within the NNT’s Contract of Works, there are other copper and gold prospects from the Elang and Rinti sites, in addition to the Batu Hijau project. Elang’s copper and gold deposits are estimated to be larger than Batu Hijau’s.
Projek di Liberia
Liberia Projects
Konblo Bumi memiliki tujuh izin eksplorasi untuk mengeksplorasi emas, berlian dan logam dasar di selatan Liberia, Afrika Barat. Dua dari lisensi ini didapatkan pada tahun 2009, dan lima sisanya pada bulan Januari 2010.
Konblo Bumi has seven exploration licenses to explore for gold, diamonds and base metals in southern Liberia, West Africa. Two licenses were awarded in 2009, and the remaining five were awarded in January 2010.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Fokus saat ini adalah pada dua area penambangan berlian di barat laut ibukota Liberia yaitu Monrovia dan di sebelah timur kota Kakata. Survei di sejumlah daerah mengindikasikan kimberlite pipes di area seluas lima hektar. Wilayah selatan Liberia berpotensi besar bagi penemuan emas yang ekonomis.
The current focus is on two diamond license areas northwest of Liberian capital Monrovia and east of the town of Kakata. Surveys in a number of areas display features strongly indicative of kimberlite pipes in areas as large as five hectares. Licenses located in southern Liberia have excellent potential for economic gold discoveries.
Bumi Resources Japan Co. Ltd.
Bumi Resources Japan Co. Ltd.
Bumi Japan adalah kantor pemasaran yang menghubungkan BRM dengan pelanggan dari berbagai macam produk batubara dan nonbatubara. BRM saat ini memiliki kepemilikan efektif 100% di Bumi Japan.
Bumi Japan is a marketing office liaising with customers on a wide range of coal and non-coal products. BRM currently owns a 100% effective interest in Bumi Japan.
NonCoal
Gallo Oil
Sejak 1997, Perseroan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas bumi di Republik Yemen dalam bentuk Production Sharing Agreement dengan Ministry of Oil and Mineral (MOM), yaitu Blok R2 dan Blok13. Kedua blok tersebut dioperasikan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”). Blok R2 di wilayah Al Maber Timur, Hadramaut. Di blok ini, Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 50%. Blok 13 di wilayah Wadi Al Armah, Al Mahara, dan Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 100%.
Since 1997, the Company operates two oil and gas exploration concessions in Republic of Yemen through Production Sharing Agreement with Ministry of Oil and Mineral (MOM), namely: Block R2 and Block 13. Those two blocks are operated by Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”) as the operator. Block R2 is located in East Al Maber area, Hadramaut territory. In this block, Gallo Oil acquired operating shares of 50%. Block 13 is located in Wadi Al Armah area, Al Mahara territory, and Gallo Oil acquired operating share of 100%.
Dalam paparan geologi, Blok R2 terletak di kawasan Jahi High dan di sebelah barat cekungan Seiyun, Massila. Setelah di-relinquish satu kali Gallo Oil masih mengoperasikan daerah seluas 2.139 km persegi, yaitu daerah yang masih potensial. Di blok ini, Gallo Oil telah membor enam sumur eksplorasi. Empat sumur diantaranya mengindikasikan potensi hydrocarbon yang menjanjikan. Tetapi dari hasil tes produksi mengindikasikan bahwa hydrocarbon di sumur-sumur tersebut tidak komersial. Namun Gallo Oil masih optimis untuk menemukan hydrocarbon komersial di blok ini. Optimisme ini didasarkan pada studi internal lebih lanjut yang meliputi analisa log sumur, analisa cutting, dan hasil analisa laboratorium dari sumur-sumur yang telah dibor. Gallo Oil dalam menganalisa data-data tersebut di atas menggabungkannya dengan konsep eksplorasi baru, yaitu metoda sequence seismic stratigraphy dengan memakai data seismic inversi, dengan target utama formasi Qishn Clastic reservoir dan fracture basement sebagai target kedua. Gallo Oil berencana membor satu sumur eksplorasi.
In the geological point of view, Block R2 is located in Jahi High area and in the western part of Seiyun concave, Massila. After first relinquishment, Gallo Oil retains the area that covers 2,139 kilometer square, the area that has potential reservoir. In this block, Gallo Oil has drilled six exploration wells. Four of them indicated promising potential hydrocarbon. But test results indicated that the hydrocarbon in these wells were non-commercial. However, Gallo Oil still optimistic to find commercial hydrocarbon in this block. Gallo Oil optimism is based on the followed up internal study that consisted of well log analysis, cutting analysis and the results of laboratory analysis of the wells drilled. In analyzing these data, Gallo Oil combined with the new exploration concept that is called sequence seismic stratigraphy method by using seismic inversion data, with the Qishn Clastic reservoir as a main target as well as basement fracture formations as a secondary target. Gallo Oil plans to drill one exploration well.
Konsesi Blok 13, secara geologi terletak di bagian tengah dari cekungan Jeza. Setelah satu kali relinquishment, Gallo Oil saat ini mengoperasikan daerah seluas 5.563 km persegi. Di blok ini Gallo Oil telah membor tiga sumur eksplorasi, yaitu sumur Al Rizq#1, Al Bakarat#1 dan Al Rizq#1A/B. Dari pemboran ketiga sumur tersebut, dua sumur diantaranya, yaitu sumur Al Rizq#1 dan Al Rizq#1A/B menunjukkan adanya cadangan gas yang signifikan dengan tekanan dan temperature tinggi (HPHT). Dari hasil pemboran miring sumur Al Rizq#1A/B terbukti bahwa pola penyebaran lapisan reservoir gas mencapai radius satu kilometer secara menerus. Hasil ini membuat Perseroan bertambah yakin adanya cadangan gas yang besar di blok ini. Sebagai tindak lanjut prospek gas tersebut Gallo Oil melakukan studi Geologi dan Geofisika mengenai fracture reservoir dengan menggunakan data-data regional tectonic, structure, logs, seismic, gravity and magnetic sehingga dapat memahami terjadinya natural fracture pada batuan yang mengandung gas tersebut. Studi lanjutan ini difokuskan pada lapisan Shuqro dan basement dimana gas tersebut ditemukan.
Block 13 concessions, geologically locates in the middle of Jeza basin. After first relinquishment, Gallo Oils retains the area that covers 5.563 kilometers square. In this block Gallo Oil has drilled three exploration wells, namely: Al Rizq#1, Al Barakat#1 and Al Rizq#1A/B. From the three wells drilled, two wells; Al Rizq#1 and Al Rizq#1A/B indicated the presence of significant gas with high pressure and high temperature (HPHT). From the result of directional sidetracked drilling of Al Rizq#1A/B well, it proved pattern of the prospect gas reservoir layers spreading reached a radius of one kilometer continuously. This encouraging result leads the Company to believe that there is a huge gas accumulation beneath in the block. As a follow up of the gas prospect Gallo Oil continuously conducts Geological and Geophysical detailed study related with fracture reservoir by utilizing regional tectonic, structure, logs, seismic, gravity and magnetic in order to understand the development natural fracture that contains gas. The detailed study is focused to Shuqro and basement layers where the gas is found and trapped.
Perseroan akan melanjutkan usaha eksplorasi ini dengan melakukan pemboran beberapa sumur baru dan melakukan studi G&G lebih lanjut untuk men-delineate prospek gas tersebut dan dapat segera memproduksinya.
The Company will continue its exploration effort by drilling more wells and conduct a G&G advanced study to delineate the gas prospect and put it into production soon.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
39
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Fungsional Functional Review
40
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
41
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
42
Sepanjang operasinya di lokasi tambang dan kantor pusat, BUMI, anak perusahaan dan kontraktornya menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40.000 pekerja pada tahun 2012.
Throughout its operations at mine sites and head-office, BUMI, its subsidiaries and their contractors provided jobs for more than 40,000 workers in 2012.
BUMI membuat protokol Sumber Daya Manusia (“SDM”) dan petunjuk SDM dalam konsultasi dengan anak perusahaan dan kontraktor untuk menentukan praktik terbaik yang secara keseluruhan selaras dengan tujuan perusahaan.
BUMI establishes Human Resource (“HR”) protocols and HR directions in consultations with the subsidiaries and contractors in order to determine best practice in line with overall Company objectives.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Tujuan jangka panjang BUMI membutuhkan penambahan staf di semua level, namun, kondisi tahun 2012 tidak memungkinkan realisasi tujuan ini. Namun demikian, staf pertambangan mampu bersama-sama untuk menciptakan penghematan operasional sedangkan personil kantor pusat sibuk mengelola fluktuasi, dan memperkuat integrasi organisasi.
BUMI’s long term objectives require expanding staff at all levels; however, conditions in 2012 moved against a straight forward realization of these objectives. Nevertheless, mining staff were able to pull together to create operational savings while head office personnel were busy managing the fluctuations, and strengthening organizational integration.
Sepanjang operasinya di lokasi tambang dan kantor pusat, BUMI, anak perusahaan dan kontraktor nya menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40.000 pekerja pada tahun 2012. BUMI membuat protokol Sumber Daya Manusia dan petunjuk SDM dalam konsultasi dengan anak perusahaan dan kontraktor untuk menentukan praktik terbaik yang secara keseluruhan selaras dengan tujuan perusahaan. Atas dasar ini, standar dikembangkan, diimplementasikan dan dievaluasi. Hasil integrasi organisasi ini dapat dilihat dalam praktik Health, Safety, dan Environment (“HSE”) yang baik di lokasi tambang, pengembangan Teknologi Informasi (“TI”) dalam hal manajemen SDM, Enterprise Risk Management, dan sistem komunikasi dan pelaporan kinerja operasional konsisten.
Throughout its operations at mine sites and head-office, BUMI, its subsidiaries and their contractors provided jobs for more than 40,000 workers in 2012. BUMI establishes Human Resource protocols and HR directions in consultations with the subsidiaries and contractors in order to determine best practice in line with overall Company objectives. On this basis, standards are developed, implemented and assessed. Results of this organizational integration can be seen in good Health, Safety, and Environment (“HSE”) practice at mine sites, Information Technology (“IT”) developments in terms of HR management, Enterprise Risk Management, and communication systems and consistent operational performance reporting.
Staf kantor pusat mendukung kebutuhan seluruh tata kelola dan implementasi tujuan perusahaan yang luas. Untuk mengelola perubahan dan hasil keuntungan, BUMI telah memiliki sistem untuk merekrut bakat terbaik, meningkatkan kompetensi karyawan dan pengembangan karir, dan mempertahankan karyawan yang efektif. Melalui pendekatan sistematis, kinerja dinilai, remunerasi ditentukan, dan budaya kerja yang berorientasi kinerja yang kuat dipertahankan.
Head-office staff supports the overall needs of governance and the implementation of enterprise wide objectives. To manage change and gain results, BUMI has in place a system to recruit the best talent, promote employee competence and career development, and retain effective employees. Through a systematic approach, performance is assessed, remuneration is determined, and a strong performance oriented work culture is maintained.
Pelatihan: HR mengembangkan program untuk memenuhi kebutuhan masa datang Rekrutmen: HR telah mendesain pemetaan bakat dan pengalaman
Penilaian: HR setuju dengan KPI untuk menyepakati tolok ukur Assessment: HR agrees on KPI for agreed on benchmarks
Promosi: HR merencanakan jalur karir untuk memenuhi kebutuhan BUMI di masa datang Promotion: HR plans our a career path to meet BUMI’s future needs
Training: HR develops programs to meet future needs
Recruitment: HR has designed aptitude and experience mapping
Hubungan Manajemen Karyawan
Employee Relations Management
BUMI berupaya untuk menciptakan tempat kerja yang harmonis dalam industri yang dinamis. Komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen dilakukan melalui kegiatan formal dan informal sedangkan Speak Up System tersedia untuk melaporkan penyimpangan. Paket remunerasi termasuk gaji yang kompetitif, tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, bonus kinerja dan tunjangan lainnya bagi karyawan dan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka, termasuk hibah pendidikan dan penghargaan prestasi siswa.
BUMI attempts to create harmonious working place in a dynamic industry. Good communications between employees and management are maintained through informal and formal activities while the Speak Up System is available to report grievous misconduct. A strong remuneration package includes competitive salary, medical benefits, pension benefits, performance bonuses and other allowances for employees and educational assistance for their children, including education grants and student achievement awards.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
43
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Untuk pertumbuhan individu dan kebutuhan perusahaan, BUMI menyelenggarakan program pelatihan bagi stafnya. Pada 2012, program pelatihan yang disediakan adalah: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 TOTAL
44
Nama Pelatihan Training Name World of Executive PA 2012 Inhouse Business English Training Intermediate Level Inhouse Business English Training Intermediate Level Inhouse Business English Training Intermediate Level Inhouse Business English Training Upper - Intermediate Level Inhouse Business English Training Upper - Intermediate Level Inhouse Business English Training Upper - Intermediate Level Inhouse Business English Training Beginner Level Inhouse Business English Training Beginner Level Inhouse Arabic Language Course Electrical, Panels, and Air Conditioning Sharing Session ESOP Implementation Bakrie Group HR Conference 2012 Crash Free Driving Training Training Penggunaan Alat Multimedia Seminar on Company’s Tax Obligations for Year of Assessment 2012 Budgeting and Project cost Control Indonesia Tax Court System Reformation : “Improving the Settlement of Tax Dispute in the Stage of Objection and Appeal” Implementing ITIL and Service Level Management Customize Workshop Public Speaking and Media Handling Presentation with Powerpoint Working Together to Meet Indonesia’s Energy Needs Project Management for Oil and Gas Professionals Fractured Carbonate Reservoirs 10th Asia Business Continuity Conference Regulation of Minister of Mineral and Energy Resources Number 7/2012 Comprehensive Compensation and Benefit Course Workshop Nasional Training and Workshop Drafting Commercial Contracts Project Financing bagi Industri Pertambangan di Indonesia Brevet A&B Emergenetics International Asia Certification Training Loan Agreement and Documentations Comprehensive Understanding of Transfer Pricing Documentation and Preparation for Tax Audit Laporan Keuangan Tahun 2011 Berbasis IFRS dan Implikasi Perpajakannya Pelatihan Exchange 2010 Microsoft Share Point 2010 Development and Configuring Customize RSA envision Administration Training IFC Indonesia, Corporate Governance Program Launching 18th Annual Coaltrans Asia 2nd Public Communication Summit Workshop Corporate Action Angkatan XIII Mining from A to Z Business Practitioners and Lawyers Experience Bakrie General Management Development Program SOPAC 2012 Conference ISO 31000 Risk Management Standard Series 1 - ERM Fundamentals Risk Assessment Technique IEC/ISO 31010 Community Risk Management dengan Pendekatan CSR 8th Asia Mining Congress Luncheon Talk
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
For individual growth and corporate needs, BUMI conducts training courses for its staff. In 2012, training courses were provided are:
Pelaksana Practitioner Universal Network Intelligence Strategic Pte Ltd London City Institute London City Institute London City Institute London City Institute London City Institute London City Institute London City Institute London City Institute Lembaga Study Islam Al-Falah Fresh Consultant ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association) PT Bakrie & Brothers Services (BNBS) dan Bakrie Learning Center (BLC) PT Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) PT Graha Digital IRAS Singapore Fresh Consultant Departemen Akuntansi UI PT Andalan Teknologi Indonesia Indonesian Corporate Secretary Association Koran Tempo Berita Politik & Ekonomi The 36th IPA Convention & Exhibition 2012 Petro Edge Asia AAPG (American Association of Petroleum Geologist) BCP Asia Petromindo.com / Indonesia Oil, Mining and Energy News Value Consult Lembaga Pemerhati Kinerja Insan Indonesia (LAPKINDO) Imran Ganie & Partners Anak Bangsa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Emergenetics Caelan & Sage PTE Ltd Lex Mundus Centre of Investment, Finance,& Economic Studies (CIFES) DBW Tax Centre/PT Warta Mitra Mandiri PT Activindo System Informatika PT Andalan Teknologi Indonesia RSA/EMC International Finance Corporation Euromoney Institutional Investor PLC MarComm Institute Granada Law Firm Law Office of Sychbutuh Maatschaap Bakrie Learning Centre IIA Australia CRMS CRMS Indonesia PT Interdev Prakarsa Terrapin IPA (Indonesian Petroleum Association)
Jumlah Peserta Waktu (jam) Number of Participants Time (hours) 4 64 9 360 9 360 10 400 8 320 7 280 10 400 10 400 9 360 18 864 2 32 2 16 2 32 2 32 4 32 4 32 2 48 2 16 4 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1
96 7 16 72 48 48 16 8 16 16 32 16 140 24 16 8
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 158
16 40 80 24 8 32 16 16 24 48 32 40 40 16 24 2 5,085
KPC
KPC
KPC ikut serta mengoptimalkan alokasi sumber daya manusia selama tahun dengan permintaan yang berfluktuasi. Kontraktor tetap dilibatkan selama siklus tersebut dengan langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan kurva biaya sebagai respon terhadap turunnya harga batubara, melalui penggunaan siklus kerja shift yang efektif.
KPC engaged in optimizing human resources allocation during a year of fluctuating demand. Contractors remained involved during the cycles with measures taken to bring costing curves downward in response to lowered coal prices, through effective use of shift work cycles.
Tenaga kerja terampil masih dibutuhkan, meskipun untuk posisi yang lebih sedikit. Kebutuhan staf untuk insinyur, operator yang terampil dan lain-lain sedapat mungkin ditangani dalam perusahaan melalui program magang, melalui pemasangan iklan di koran lokal dan nasional untuk menjaring mahasiswa yang baru lulus serta lembaga pencarian profesional eksternal dan pemasok tenaga kerja.
Skilled manpower was still in demand, though for fewer positions. Staffing needs for engineers, skilled operators and others continued where possible to be handled in-company through apprenticeship programs, though newly graduating engineers advertisements in local and national papers and external professional search agencies and labor suppliers.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Dual Career Ladder
Competency Management
Remuneration
HR Management
Employee Survey
Performance Management
KPC terus mempertahankan manajemen SDM yang efektif melalui pendekatan untuk membangun kompetensi perusahaan dan individu. Melalui sistem kinerja manajemen Balance Score Card, tugas terukur dikaitkan dengan tujuan strategis dan remunerasi. Sistem Karir Dual Ladder memungkinkan karyawan untuk dihargai berdasarkan keahlian, kompetensi dan kinerja mereka secara independen dari jalur karir struktural. Sistem Manajemen Kompetensi dibuat untuk mendefinisikan dan menyempurnakan orang-kompetensi khusus yang dibutuhkan dalam berbagai bidang. Untuk 237 kompetensi teknis yang telah terindikasi, diupayakan untuk mendapat sertifikasi.
KPC continued to maintain effective Human Resources management through a seasoned approach to build company and individual’s competency. Through a Balance Score Card performance management system, measurable tasks are linked to strategic objectives and to remuneration. The Dual Career Ladder System enables employees to be rewarded based on their skills, competency and performance independently of the structural career path. The Competency Management System is in place to define and refine those specific
Survei karyawan dilakukan secara periodik untuk menilai kinerja Perusahaan dalam mengelola isu-isu SDM dan sebagai masukan untuk kinerja yang lebih baik. Pengelolaan remunerasi telah berhasil ditangani, melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diberikan kepada 34 karyawan lulus sertifikasi nasional dari LSP Perhapi tahun 2012 dan jumlah totalnya menjadi 121, dan melalui paket kompensasi yang kompetitif yang mencakup keuntungan seperti Car Ownership Program (COP) serta Istirahat dan Rekreasi (R & R).
Employee surveys are taken periodically to assess Company performance in managing HR issues and for input for better performance. Remuneration management has been successfully addressed, through the training and competency development spoken of above 34 employees passed national certification from LSP Perhapi in 2012 and it made the total of 121, and through competitive compensation packages which includes benefits such as Car Ownership Program (COP) and Rest and Recreation (R & R).
Pada tahun 2012 KPC melakukan beberapa inisiatif dan pelatihan:
In 2012 KPC implemented several initiatives and training:
Nama Program Program Name
competencies needed in a variety of areas. For the identified 237 technical competencies, certifications are sought wherever possible.
Ditujukan Untuk Aimed at
Isi Content
Penyelenggara Provider
Program Pengembangan Kepemimpinan Leadership Development Program
Supervisor ke atas Supervisor and Up
“Shopfloor” Pelatihan Kepemimpinan untuk Supervisor “Shopfloor” Leadership Training for Supervisors
Inhouse
Program Pengembangan Kepemimpinan Leadership Development Program
Manajer ke atas Managers & Up
“Tujuh Kebiasaan untuk Manajer” “Seven Habits for Managers”
Inhouse
Outbound & Teambulding Outbound & Teambulding
Beragam level Various levels
Membangun semangat dan kerjasama tim yang solid Building solid teamwork and spirit
Inhouse
Pelatihan Kinerja Unggul Performance Excellence Training
Operator, Mekanik, Supervisor, dan Pengawas Operators, Mechanic, Supervisors & Superintendents
Peningkatan Kinerja dan Pencapaian Enhancing performance and achievement
Kostrad
Manajemen HR untuk pengawasan operasional HR Management for Operational Supervisors
Supervisor Supervisors
Mengelola orang dan pekerjaan dalam tim operasional Managing people and job in operational team
Inhouse
Pendidikan Pasca Sarjana on-site On-Site Post Graduate Education
Berbagai level Various levels
Berbagai disiplin Various Disciplines
Univ. Mulawarman
ARUTMIN
ARUTMIN
Pada tahun 2012, Arutmin mempekerjakan 78 karyawan, sementara jumlah karyawan kontraktor juga meningkat untuk memenuhi peningkatan output. Kebutuhan staf Arutmin untuk insinyur yang terampil membutuhkan perhatian cepat, dan kekosongan diisi melalui rekrutmen kampus, website, milis profesional, media sosial dan layanan pencarian kerja yang profesional. Mengikuti prinsipprinsip kesempatan yang sama, semua pekerja dan karyawan dinilai berdasarkan objektif dan pengukuran kinerja yang sudah disetujui. Remunerasi di Arutmin mengikuti peraturan pemerintah, serta menawarkan tunjangan kesehatan, cuti dan lainnya, termasuk
In 2012, Arutmin hired 78 employees while contractor employee numbers were also increased to meet increased output. Arutmin’s staffing need for skilled engineers requires constant attention, and vacancies are filled through campus recruitment, its website, professional mailing lists, social media and professional labor search services. Following equal opportunity principles, all hires and employees are assessed on objective and agreed on performance measures. Arutmin’s remuneration follows government regulation while offering medical, leave and other benefits, including a production bonus scheme. Arutmin encourages internal promotion
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
45
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
skema bonus produksi. Arutmin mendorong promosi internal dan pendekatan Program Pengembangan Karyawan Arutmin menyediakan pengembangan keterampilan teknis di semua tingkat.
and Arutmin’s Employee Development Program approach provides technical skills development at all levels.
Profil dan Penilaian Kompetensi
Competency Profiling and Assessment
Arutmin melakukan profiling kompetensi untuk posisi pendukung dengan bidang Keuangan, Kontrak dan Manajemen Proyek, General Affairs, Logistik & Kualitas, Maintenance Listrik, Manajemen Tanah, Pengembangan Aplikasi TI, dan Geoteknik. Perangkat penilaian kompetensi ini memfasilitasi kesadaran tentang adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dan persyaratan kompetensi. Dengan ini, karyawan bisa menyadari peluang promosi dan melanjutkan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Arutmin juga mengembangkan kamus kompetensi untuk jalur karir ganda dalam Departemen Sumber Daya Mineral sebagai proyek percontohan yang akan diikuti oleh departemen lainnya.
Arutmin conducts competency profiling for support positions with the areas of Finance, Contract and Project Management, General Affairs, Logistics & Quality, Electrical Maintenance, Land Management, IT Application Development, and Geotechnical. These competency assessment tools facilitate awareness of gaps between existing conditions and competency requirements. With this, employees can become aware of promotional opportunities and proceed to develop required skills. Arutmin also develop competency dictionary for dual career path in Mineral Resources Department as a pilot project which will be followed by other department.
Program Pengembangan Karyawan
Employee Development Program
• Program Pengembangan Pascasarjana mempersiapkan ahli-ahli • Program Pengembangan Kepemimpinan Arutmin (ALDP) mempersiapkan insinyur dan staf untuk pemimpin • Program Pengembangan Manajemen Arutmin (AMDP) mempertajam kompetensi pengawas • Crash Program untuk Kegiatan Operasional di Batubara. Untuk mempertajam keterampilan teknis dan non-teknis mereka • Mempersiapkan program pengembangan kebutuhan khusus untuk karyawan berbakat berdasarkan Rencana Pengembangan Individu yang telah disetujui setelah tersedia hasil Penilaian Kompetensi.
• The Graduate Development Program prepares skilled engineers • Arutmin Leadership Development Program (ALDP) prepares engineers and staff for leadership • Arutmin Management Development Program (AMDP) sharpens supervisory competence • Crash Program for Operational Activity in Coal to sharpen their technical and non-technical skills • Prepare the development program specific needs for talent employee based on Individual Development Plan agreed after the Competency Assessment result available.
Penilaian dan pembuatan profil kompetensi Competency Profiling and Assessment
Program Pengembangan Karyawan Employee Development Program
Manajemen Remunerasi Remuneration Management
Hubungan industri
Industrial Relations
Arutmin mempertahankan sinergi yang baik antara manajemen dan serikat pekerja melalui komunikasi dua arah dan pertemuan rutin. Tidak ada negosiasi kontrak baru saat Perjanjian Kerja Bersama berjalan pada 2011-2013.
Arutmin maintains good synergy between management and the labor union through regular bipartite communication and meetings. There were no new contract negotiation as the current Collective Labor Agreement runs from 2011-2013.
Details New Recruit Direct Manpower (Nat)
KPC
AI
TOTAL
7
378
78
463
73
5.129
669
5.871
Direct Expatriate
6
6
5
17
Contractor Manpower (Nat)
0
20.821
13.887
34.708
Contractor Expatriate
0
26
26
52
158
91.368
360
91.886
Training Hours
5.093
341.459
17.097
363.649
Turnover Rate
6,06%
3,79%
5%
4,95%
Training Participants
46
BUMI
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Data Karyawan PT Bumi Resources Tbk per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 Employee Profile of PT Bumi Resources Tbk per 31 December 2012 and 31 December 2011 Berdasarkan Jabatan By Position
Berdasarkan Pendidikan By Education
2012
7
13
2012
17
15
36
12
15 27
2
5
12
6
2011
15
8
2011
17
2 31
12
12 28
Supervisor/Coordinator Staff/Officer Non Staff
Post University University Academy
Senior High School Junior High School Elementary Unknown
50
2 3
3 Director CEO/COO/CFO/ General Manager Manager Superintendent
2011
22
7
10 23
15
4
4
2011
2012
25
2
10 6
2012
Berdasarkan Status Karyawan By Education
6
7
26
Berdasarkan Usia By Age
< 20 21 - 30 31 - 40
41 - 50 51 - 55 56 <
Permanent Contract
Data Karyawan PT Kaltim Prima Coal per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 Employee Profile of PT Kaltim Prima Coal per 31 December 2012 and 31 December 2011 Berdasarkan Jabatan By Position
Berdasarkan Pendidikan By Education
2012
1 15
2012
231 114 82 58
52 154 901 3,550
462
2011
1 16
3,520
395
2011
252 125 81 32
880 463
Director CEO/COO/CFO/ General Manager Manager/Senior Advisor Superintendent/Advisor
2012
Berdasarkan Status Karyawan By Education 1,517
2012 108
345 28
735
56 159
3,613
Berdasarkan Usia By Age
5,027
1,879 1,366
2011
1,431
2011 152
312 28
735 3,566
Supervisor/Specialist Leading Hand/Officer Operator/Mechanic/ Assistant
Post University University Academy
397
Senior High School Junior High School Elementary Unknown
5,036
1,863 1,553 < 20 20 - 30 30 - 40
40 - 50 50 - 55 Over 55
Permanent Contract
Data Karyawan PT Arutmin Indonesia per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 Employee Profile of PT Arutmin Indonesia per 31 December 2012 and 31 December 2011 Berdasarkan Jabatan By Position
Berdasarkan Pendidikan By Education
2012
2012
203
13 69 83
241
9
Berdasarkan Usia By Age 248
57
22 12
309
17
2012
56
92
2011
69
9
Management Supervision Professional
62
Skilled Labor Administration Other
106
82 454
114
200
14
81 245
2012
7
329
65
2011
Berdasarkan Status Karyawan By Education
193
57
22 12
253
17
2011
48
2011
7
231
62
82 427
74
195 Master Degree Under Graduate Diploma
Vocational High School Senior High School Junior High School Primary School
>55 46 - 55 36 - 45
26 - 35 18 - 25 < 18
Kontrak (+kontrak expat) Permanent Daily
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
47
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Teknologi Informasi dan Operasi Information Technology and Operations
Peristiwa Penting
Highlights
Pada tahun 2012, Divisi Teknologi Informasi melakukan upayaupaya perbaikan, antara lain standardisasi platform, proyek joint forest dan survei kepuasan pengguna. Standardisasi platform dan pengembangan sistem aplikasi utama meliputi Enterprise Resource Planning, Human Resources Management and Payroll, Financial Management, dan Coal Supply Chain systems.
Featured improvement efforts of the Information Technology Division in 2012 were platform standardization, the joint forest project, and user satisfaction survey. Platform standardization and upgrades of major application systems included the Enterprise Resource Planning, Human Resources Management and Payroll, Financial Management, and Coal Supply Chain systems.
Visi Vision
Divisi Teknologi Informasi Bumi Resources mempunyai visi untuk bermitra dengan bisnis untuk secara proaktif menyediakan layanan TI berkualitas tinggi dan biaya yang efisien yang memungkinkan Bumi Resources dan anak perusahaannya mempercepat proses bisnisnya. The Information Technology Division of Bumi Resources has the vision to partner with the business to proactively provide high quality and cost effective IT services that will enable Bumi Resources and its subsidiaries to accelerate the delivery of their business.
Pertukaran informasi di antara unit-unit bisnis semakin membaik, sejalan dengan selesainya proyek Joint Forest. Perbaikan dan peningkatan Share Point Portal juga mendukung pertukaran informasi pada sistem pengarsipan elektronik. Survei kepuasan pengguna pada bulan Juni dilaksanakan untuk menilai tingkat kepuasan pengguna TI, dan laporan akhir survei yang diterima pada bulan Oktober secara rinci memberikan action plan yang spesifik untuk mengurangi kesenjangan antara ekspektasi pengguna dengan delivery layanan TI.
The Joint Forest Project was completed, and improved the information sharing among business units. The Share Point Portal enhancement and upgrade also supported information sharing within the electronic filing system. A user satisfaction survey, conducted in June, assessed the satisfaction level of IT users was, and the final survey report, received in October, detailed a specific action plan to narrow the gap between user expectations and the IT service delivery.
Target Operasional TI IT Operational Targets
48
Promosi Promote
Efisiensi dan efektivitas pelayanan TI Efficiency and effectiveness of IT services
Dukungan Support
Diberikan melalui sentralisasi TI Delivery through IT centralization
Perbaikan Improve
Waktu respon untuk kebutuhan bisnis Response time for business needs
Prediksi Predict
Mengikuti trend TI yang berkembang Track emerging IT trends
Konsolidasi Consolidate
Layanan TI in-house bersama In-house IT shared services
Peningkatan Fitur
Improvement Features
Dalam upaya untuk memaksimalkan penggunaan manajemen sumber daya manusia dan sistem penggajian Alesco di KPC, maka sejak Januari 2012 diterbitkan sistem payslip online yang pada tahap ini berlaku hanya untuk level Superintenden ke atas. Dukungan pascago-live penuh diberikan kepada sistem coal supply chain MineMarket,
In the effort to maximize the use of Alesco human resources management and payroll system at KPC, the online payslip system was published in January 2012 but at this stage applicable only for Superintendents and above. A full after-go-live support was given to the MineMarket coal supply chain system, with the development of
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
dengan pengembangan pada template invoice agar sesuai dengan persyaratan proses invoicing pelanggan lainnya. Selain itu, antarmuka dengan sistem Enterprise Resource Planning Ellipse juga telah selesai dikembangkan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
invoice templates to meet the requirements of invoicing processes for different customers. The interfacing with Ellipse enterprise resource planning systems was also developed and completed.
Infrastruktur TI dan sistem informasi telah diimplementasikan dan arsitekturnya telah disepakati IT infrastructure and information systems are implemented and managed to agreed architecture Layanan TI yang diberikan sesuai kesepakatan IT services are delivered meeting service level agreement Sistem Kepatuhan TI IT Systems Compliance
Pembuatan dan pengelolaan kebijakan dan prosedur TI Issues and manages IT policies and procedure Mengelola kontrak layanan TI Administers IT service contracts Mengelola risiko-risiko TI Manages IT risks Mengatur pelaksanaan audit regular TI Organizes regular IT audit
Di Arutmin, terdapat beberapa proyek terkait dengan sistem sumber daya manusia dan penggajian Alesco. Proyek ini meliputi migrasi data historis dan penambahan data Alesco. Selain itu, struktur organisasi, pembuatan laporan, dan bagan organisasi diperbaiki. Modul Alesco lainnya juga diimplementasikan - modul training selesai diimplementasikan pada bulan Desember, sementara itu modul cuti diharapkan dapat diselesaikan pada bulan Maret 2013.
At Arutmin, some mentionable projects were related to Alesco human resources and payroll systems. This project includes historical data migration and Alesco data enhancement. The organization structure, establishment report and organization charts were improved. Other Alesco modules were then implemented - training module was completed in December, while the leave module is expected to be completed in March 2013.
Bumi Resources senantiasa melakukan standardisasi platformnya. Setelah menerapkan manajemen sumber daya manusia dan sistem penggajian Alesco pada tahun lalu, tahun 2012 BUMI juga menerapkan sistem enterprise resources planning Ellipse untuk Gallo Oil.
Bumi Resources also continued to standardize its platform. After implementing Alesco human resources management and payroll last year, in 2012 it also implemented Ellipse enterprise resources planning systems for Gallo Oil
Perbaikan signifikan lainnya adalah terkait dengan proyek Joint Forest. Pelaksanaan Proyek Joint Forest adalah seperti membangun rumah baru bagi Bumi Resources dan anak perusahaan. Alihalih memiliki satu “rumah” untuk setiap unit bisnis, sekarang terdapat satu rumah untuk semua dengan satu sistem email dan sistem mailbox, bermigrasi dari beberapa “rumah” lama ke rumah baru yang terkonsolidasi. Proyek ini memberikan manfaat ganda untuk semua pengguna di Bumi Resources dan anak perusahaan, memfasilitasi komunikasi antar unit bisnis dan sharing dokumen. Pada saat yang sama, juga dilakukan upgrade sistem email ke versi yang lebih baru, agar dapat memberikan manfaat lebih kepada pengguna.
Another significant improvement was related to the Joint Forest Project. Implementing the Joint Forest Project was like building a new house for Bumi Resources and its subsidiaries. Instead of having one “house” for each business unit, now there is one house for all with one email system and mailbox system, migrated from several old “houses” to a new consolidated house. This project provides multiple benefits to all users in Bumi Resources and its subsidiaries, facilitating inter-business unit communication, and file sharing. At the same time, the email system was also upgraded to a newer version, giving even more benefits to the user.
Survei kepuasan pengguna dilaksanakan pada bulan Juni 2012, survei ini melibatkan 233 responden dari Bumi Resources, KPC dan Arutmin. Hasil survei menyimpulkan bahwa sebagian besar pengguna puas dengan pelayanan TI yang diberikan, dengan nilai rata-rata 2,78 dari skala 4,00, sementara nilai ambang kepuasan adalah 2,50. Survei tersebut memberikan umpan balik yang sangat berguna bagi Divisi TI untuk memahami kebutuhan akan perbaikan dan ekspektasi pengguna TI terkait dengan layanan TI.
The user satisfaction survey was conducted in June 2012, involving 233 respondents from Bumi Resources, KPC and Arutmin. The result of the survey concluded that many IT users were just barely satisfied, with the average score 2.78 out of 4.00, whereas the lower threshold satisfaction score was 2.50. The survey gave very useful feedback to the IT Division to understand the room for improvement and the expectations of IT users related to IT services.
Operational Support
Operational Support
Dalam hal operational support, Divisi TI telah meng-upgrade jaringan telekomunikasi antara kantor Jakarta dan kantor site baik
In terms of operational support, the IT Division upgraded the telecommunication links between the Jakarta office and site offices both at East and South Kalimantan. At KPC the alternate telecommunication link was replaced with a higher capacity technology using Metro-E. Similar efforts were done for Arutmin telecommunication links to Banjarmasin, Batulicin, Kotabaru, Asamasam, and Kintap office at South Kalimantan.
di Kalimantan Timur maupun Kalimantan Selatan. Pada KPC jalur telekomunikasi alternatif diganti dengan menggunakan teknologi Metro-E yang mempunyai kapasitas yang lebih tinggi. Juga telah dilakukan upaya serupa untuk jalur telekomunikasi Arutmin ke Banjarmasin, Batulicin, Kotabaru, Asam-asam, dan kantor Kintap di Kalimantan Selatan.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
49
Profil Perusahaan Company Profile
50
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Dua menara komunikasi baru dan dua menara transmisi telepon seluler dibangun di KPC. Dua menara komunikasi terletak di pelabuhan Lubuk Tutung Bengalon dan area pit baru AB di Sangatta. Dua menara transmisi telepon seluler terletak di bandar udara Tanjung Bara dan wilayah perkantoran Swarga Bara.
Two new pit communication towers and two new mobile telephone base transmission station towers were built at KPC. The two pit communication towers were located at Lubuk Tutung port of Bengalon site and the new AB pit area of Sangata site. The two base transmission stations were located at Tanjung Bara Airport and Swarga Bara office area.
Jaringan data dan sistem telepon baru dipasang untuk memenuhi kebutuhan operasional kantor pada beberapa lokasi, seperti Jakarta, Balikpapan, dan daerah-daerah in-pit. Di Pelabuhan Arutmin Satui Muara dipasang fasilitas close circuit television (CCTV) untuk memantau aktivitas pelabuhan. Pada bulan April dilakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap perangkat penangkal petir pada seluruh lokasi pertambangan. Bandwidth internet untuk Bumi Resources di-upgrade agar dapat memenuhi aktivitas pengguna yang semakin meningkat.
New and additional data network and telephony systems were also installed to meet the requirements of operational offices at various locations, such as in Jakarta, Balikpapan, and in-pit areas. A close circuit television facility was installed at Satui Muara Port of Arutmin in South Kalimantan to monitor the port activities. Lightning protection devices in all in operational sites were completely checked and maintained in April. The internet bandwidth for Bumi Resources was upgraded to meet the increasing user activities.
Beberapa aplikasi baru untuk mendukung operasi terus dikembangkan, termasuk aplikasi laporan keselamatan untuk Kintap dan sistem informasi geografis berbasis web untuk Arutmin. Di Bumi Resources dibangun sebuah sistem kepatuhan perizinan dan sistem manajemen aset yang memakai barcode.
Some new applications to support operations were developed, including a safety report application for Kintap and web-based geographical information systems for Arutmin. At Bumi Resources, a permit compliance systems and barcode asset management system were developed.
Perangkat pendukung yang paling umum yang diperlukan oleh sebagian besar karyawan di perusahaan adalah komputer (PC), yang saat ini secara berangsur-angsur sedang dilakukan proses penggantian PC dengan perangkat yang lebih baru dan unggul. Proses penggantian dimulai pada September 2012. Komputer baru dengan varian lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda, seperti komputer lapangan dan komputer workstation untuk perangkat lunak pertambangan.
The most common supporting equipment required by most employees in the companies are personal computers (PC), and are in the process of being gradually replaced with new and more powerful ones starting September 2012. The new computers come with more variants to meet different requirements, such as field computers and workstation computers for operating mining software.
Salah satu proyek besar di akhir tahun 2012 yang dilaksanakan di situs Sangatta KPC adalah sistem absensi Finger Print. Merupakan salah satu proyek perbaikan yang menjadi prioritas. Proyek ini mengintegrasikan sistem absensi, sistem finger print, sistem manajemen fatigue, sistem line up peralatan serta pengelolaan sumber daya manusia dan sistem penggajian Alesco. Proyek dimulai dengan menerapkan sistem absensi Finger Print hanya pada pit Bintang di bulan Oktober. Proyek ini akan terus dilaksanakan pada seluruh area pit dan kantor. Persiapan pengintegrasian sistem sedang berlangsung, dan diharapkan sistem terintegrasi ini dapat mulai diterapkan pada Maret 2013.
One major project at end of 2012 implemented at KPC Sangatta site was the Finger Print attendance system. It was one of the priority improvement projects integrating the attendance system, finger print system, fatigue management system, equipment line up system, and Alesco human resources management and payroll systems. This project was initialized by implementing the Finger Print attendance system only at the Bintang pit in October. This project will continue to cover all pit areas and offices. The preparation of integrating systems was in progress, and it was expected to implement the integrating systems starting March 2013.
Tata Kelola TI
IT Governance
Komite Pengarah Teknologi Informasi mengadakan 2 (dua) kali rapat pada bulan Februari dan April. Komite membuat beberapa keputusan penting termasuk skema penyewaan komputer dan penerapan sistem enterprise resource planning.
The Information Technology Steering Committee held two meetings in February and April. The Committee made several important decisions including the computer rental scheme and the enterprise resource planning systems implementation.
Kebijakan dan prosedur TI telah diperbaharui agar sesuai dengan keamanan dan kebutuhan pengguna, dan pada bulan Oktober disosialisasikan kepada seluruh pengguna. Untuk mematuhi peraturan Pemerintah tentang perizinan frekuensi radio, diselenggarakan pelatihan dan sertifikasi untuk operator radio di KPC Sangatta, pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 40 peserta.
IT policies and procedures were updated to meet the latest security and user requirements, and were socialized to all users in October. In order to follow government regulations regarding radio frequency permits, radio operator training and certification classes were held at the KPC Sangatta site, attended by more than 40 participants.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Memastikan ketersediaan dan kehandalan seluruh sistem computing dan komunikasi baik hardware maupun software Ensure availability and reliability of all communication and computing systems both hardware and software
Infrastruktur Pendukung TI IT Infrastructure Support
Mengawasi Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN), sistem komunikasi radio, sistem telepon, data centre, PC dan perangkatnya serta standar operasi lingkungan Oversee Wide Area Network (WAN) and Local Area Network (LAN), radio communication systems, telephone systems, data centre, personal computers and peripherals and standard operating environment Menyediakan perawatan preventif untuk seluruh peralatan secara teratur Provide regular preventive maintenance of all devices Memastikan bahwa seluruh rencana kontinjensi telah terlaksana untuk meminimalisir gangguan Ensure contingency plans are in place to minimize disruption
Dharyanto Effendi VP - Information Technology
Audy D. Lutzow
Kus Jayanto
Andreas Mahargono
Manager - IT Infrastructure Support
Manager - Application Support
Manager - System Compliance
Andy Hermawan
Superintendent Telecommunications
Budi Kusworo
Superintendent Computer Operations
Ary Subagya
Superintendent HRMS/Payroll
Moektiono
Superintendent ERP Applications
Rudi Mulyadi
Superintendent Business Applications
Efano Hermawan Superintendent Project Mgt.
(Vacant)
Superintendent Policies & Procedures
Dian Pratama Superintendent SLA & QA
Usaha perbaikan dan penguatan sistem keamanan terus dilakukan dengan meningkatkan sistem anti-virus, pengimplementasian perangkat monitoring jaringan dan server di bulan Juni.
The effort of improving and strengthening system security was continued by upgrading the anti-virus systems, implementing network and server monitoring tools in June.
Untuk meningkatkan kesadaran tata kelola TI di antara seluruh praktisi TI, maka pada bulan Mei diselenggarakan pelatihan selama 3 (tiga) hari. Pelatihan tersebut difokuskan kepada penerapan manajemen pelayanan TI menggunakan kerangka kerja Infrastructure Library TI. Pada pelatihan ini peserta berkesempatan untuk ikut terlibat secara aktif dalam latihan praktik.
In order to improve IT Governance awareness among all IT employees, a three-day training was held in May. The training was focused on implementing IT service management using IT Infrastructure Library framework, and allowed the participants to be actively involved in practical exercises.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
51
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Health, Safety, and Environment
52
Manajemen BUMI sepenuhnya mendukung upaya tambang untuk mempertahankan jejak rekam keamanan yang telah dicapai, untuk mengatasi kelemahan dalam praktik kesehatan dan lingkungan dan menerapkan sistem baru.
BUMI management have consistently and wholeheartedly supported the efforts of the mines to maintain good safety records, to address weaknesses in health and environmental practice, and to institute new systems.
BUMI
BUMI
BUMI untuk beberapa waktu telah diakui kepemimpinannya dalam industri pertambangan Indonesia sebagai eksportir batubara termal terbesar di dunia. Karena usahanya yang bersifat internasional, BUMI telah menerapkan praktik terbaik internasional untuk praktik-praktik keselamatan, pengolahan limbah, dan pengelolaan lingkungan hidup di anak perusahaan.
BUMI has recognized for some time its leadership position within Indonesia’s mining industry as the world’s largest exporter of thermal coal. Because of the international nature of its business, BUMI has implemented international best practice for safety practices, waste treatment, and environmental management in its subsidiaries.
Dengan keterlibatan penuh dari badan pengawas pemerintah dan dukungan dari manajemen dan staf, langkah-langkah yang luas dan efektif diambil untuk meminimalkan atau menghilangkan konsekuensi negatif dari pertambangan, sementara mempromosikan yang terbaik dalam hal re-vegetasi dan dukungan masyarakat.
With full involvement of government regulatory bodies and support of management and staff, widespread and effective measures are taken to minimize or eliminate negative consequences of mining, while promoting the best in terms of re-vegetation and community support.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan di anak perusahaan, manajemen BUMI dengan sepenuhnya dan tegas mendukung upaya HSE ini, mengakui bahwa operasi yang berkelanjutan dan menguntungkan merupakan cerminan standar HSE yang tinggi dan efektif dan hasil yang nyata dari praktik ke depan.
While the activities are carried out at the subsidiaries, BUMI management fully and unequivocally support these HSE efforts, recognizing that sustainable and profitable operations are a reflection of having high HSE standards and effective and visible results of forward looking practices.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
ARUTMIN
ARUTMIN
Tinjauan
Overview
Dalam menjalankan operasional tambang, Arutmin senantiasa berusaha mengedepankan standar yang tinggi dalam aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan. Komitmen Arutmin dalam bidang tersebut dilakukan untuk mencapai operasional tambang yang nihil kecelakaan, mengurangi dampak gangguan terhadap lingkungan, serta menciptakan harmoni dengan masyarakat sekitar lingkar tambang.
In conducting its mining operations, Arutmin consistently aims to bring the highest standard to the fore with respect to occupational safety, health, and the environment. Arutmin’s commitment in this regard is crucial to achieve zero-accident in its mining activities, while minimizing environmental impact and creating a harmonious co-existence with nearby communities.
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dijalankan dengan mengacu pada Sistem Manajemen K3 (SMK3). Sistem ini telah disertifikasi oleh Sucofindo International yang menunjukkan bahwa Arutmin telah memiliki sistem yang mumpuni dan menerapkannya pada setiap kegiatan operasional sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.
The company’s occupational safety and health approach adheres to its Work Safety and Health Management System (SMK3). This system has been certified by Sucofindo International which attests to Arutmin’s ability to establish a reliable system and effectively implement it in all operational activities in line with applicable mechanisms and procedures.
Sedangkan di sektor lingkungan, pada 2012 Arutmin melakukan surveillance audit untuk mempertahankan sertifikat ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Implementasi sistem manajemen lingkungan di Arutmin dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan guna mengurangi dampak gangguan terhadap lingkungan dari kegiatan penambangan yang dilakukan.
With regard to the environment, in 2012 Arutmin has performed a surveillance audit to maintain its ISO 14001 certification on Environmental Management System. The environmental management system in Arutmin is implemented in a comprehensive and sustainable manner to lessen the impact of its mining operations on the environment.
Penghargaan
Recognition
Komitmen serta implementasi program Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Arutmin diakui oleh berbagai pihak dengan berhasilnya Arutmin mendapatkan beberapa penghargaan. Keberhasilan ini merupakan buah utama dari kerja keras dan komitmen tinggi semua pihak.
Arutmin’s unswerving commitment and consistent implementation of its Occupational Safety, Health, and Environment program has earned the recognition of various parties as indicated in its ability to garner a range of awards of appreciation. This commendable feat is indeed the fruit of the hard work and firm commitment of all parties.
List Penghargaan Arutmin 2013
List of Awards for Arutmin in 2013
Aspek / Aspect Lingkungan / Environment Lingkungan / Environment Lingkungan / Environment Lingkungan / Environment Lingkungan / Environment Lingkungan / Environment Keselamatan / Safety Keselamatan / Safety Keselamatan / Safety Keselamatan / Safety
Tambang / Mining Satui Asam Asam Batulicin Senakin Batulicin NPLCT Senakin Batulicin Asam Asam NPLCT
Penghargaan / Recognition Penghargaan Pratama / Primary award Penghargaan Pratama / Primary award Penghargaan Pratama / Primary award Proper Hijau / Proper Green Proper Hijau / Proper Green Proper Hijau / Proper Green Penghargaan Utama / Top Award Penghargaan Utama / Top Award Penghargaan Utama / Top Award Penghargaan Utama / Top Award
Tahun / Year 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
Lembaga / Agency Dirjen Minerba Dirjen Minerba Dirjen Minerba Kem. Ling. Hidup Kem. Ling. Hidup Pemprov Kalsel Dirjen Minerba Dirjen Minerba Dirjen Minerba Dirjen Minerba
Dirjen Minerba – Directorate General of Minerals and Coal • Kem.Ling.Hidup – Ministry of the Environment • Pemprov Kalsel – South Kalimantan Provincial Government
Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tahun 2012
Occupational Safety and Health Performance 2012
Secara umum kinerja K3 dapat dilihat salah satunya melalui statistik kecelakaan tahun 2012 yang dibandingkan terhadap statistik tahun 2011 sebagai berikut:
In general, OSH performance can be seen, among others, through accident statistics 2012 compared with statistics 2011:
2012 0.09 0.93 1.45 13.76
LTI-FR LTI-SR TI-FR Accident-FR
2011 0.03 169.20 1.83 14.78
Jumlah kecelakaan yang menyebabkan fatality dan LTI serta garis kecenderungan LTI-FR selama 5 tahun ke belakang Total number of accidents causing fatality and LTI, as well as LTI-FR trend line for five years backwards 8
0.25
7 0.20
6 5
0.15
4 0.10
3 2
0.05
1 0
2008
2009 Fatality + LTI
2010
2011
2012
0.00
LTIFR
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
53
Profil Perusahaan Company Profile
54
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Disayangkan, pada tahun 2012 masih terjadi tiga kecelakaan yang menyebabkan Lost Time Injury (LTI) yaitu di Tambang Batulicin pada bulan Januari, di Tambang Satui pada bulan Juli dan di Tambang Asam Asam pada bulan Desember. Dari tiga kejadian tersebut mengakibatkan empat karyawan yang mengalami cedera serius.
It was unfortunate that three accidents occurred in 2012 causing Lost Time Injuries (LTI): in Batu Licin Mine in January, Satui Mine in July, and Asam-asam Mine in December. The three accidents have caused serious injury to four employees.
Selain kecelakaan dengan kategori LTI, tercatat juga kecelakaankecelakaan minor yang harus dilaporkan untuk ditindaklanjuti selanjutnya. Dari seluruh lokasi operasional Arutmin kecelakaan yang mengakibatkan: - Medical Treatment Injury (MTI) sebanyak 23 kejadian - First Aid Injury (FAI) sebanyak 38 kejadian - Property damage sebanyak 554 kejadian
In addition to accidents causing Lost Time Injuries, minor accidents also occurred which were reported for further action. The following accidents occurred in all Arutmin operating areas: - Medical Treatment Injury (MTI) – 23 incidents - First Aid Injury (FAI) – 38 incidents - Property Damage – 554 incidents
Penyebab terjadinya kecelakaan secara umum disebabkan oleh pelanggaran prosedur kerja yang aman (SOP), baik berupa tidak digunakannya APD secara benar dan penggunaan alat kerja yang salah dan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman. Berangkat dari sini, upaya yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan selanjutnya adalah: 1. Melakukan investigasi dan menyelesaikan semua rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan. 2. Melakukan pengawasan, observasi dan menggalakkan program laporan bahaya (hazard report) yang ditemukan di area kerja. 3. Meningkatkan inspeksi K3 di area kerja yang dilakukan oleh semua tingkat pengawas 4. Melakukan promosi dan publikasi K3 yang ditujukan bagi seluruh karyawan berupa pemasangan baliho, poster, leaflet dan stiker. 5. Memberikan pelatihan dan pertemuan rutin guna meningkatkan kesadaran karyawan atas pentingnya bekerja secara aman.
Common cause of accidents is breach of safety Standard Operating Procedures (SOP), such as improper use of Self Protective Equipment and work equipment and unsafe working conditions. In light of this, these following efforts have been made in order to prevent further accidents from occurring: 1. Conduct investigation and complete all necessary corrective recommendations. 2. Conduct supervision, observation and hazard reporting program in respect of hazards found in workplace. 3. Enhance OSH inspection in work area conducted by all supervisors.
Program K3 tahun 2012
OSH Program 2012
Sesuai dengan ketentuan di dalam UU Pertambangan Mineral dan Batubara No. 4 Tahun 2009 pasal 141 ayat 1 maka PT Arutmin Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan program dalam rangka pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan serta keselamatan operasi pertambangan.
In pursuance of Provisions of Law on Mineral and Coal Mining Number 4 of 2009 Section 141 paragraph 1, PT Arutmin is committed to carrying out a program for the management of mining occupational safety and health, as well as mine safety operations.
Berkenaan dengan Pengelolaan Bidang Keselamatan Pertambangan, program K3 yang disusun oleh PT Arutmin Indonesia adalah sebagai berikut:
In relation to Mine Safety Management, Arutmin has prepared the following OSH programs:
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Keselamatan Kerja • Inspeksi area kerja dan peralatan kerja yang dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab (pengawas) area kerja. • Observasi perilaku pekerja untuk mengurangi tindakan tidak aman di lapangan yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan (mis; pengamatan tugas lapangan, safe behavior observation). • Pertemuan membahas masalah keselamatan kerja bersama karyawan, kontraktor dan subkontraktor • Induksi dan pelatihan keselamatan kerja yang menekankan pada peningkatan kepedulian, kewaspadaan dan kemampuan teknis dalam menjalankan pekerjaan dengan aman • Kampanye keselamatan kerja dengan memasang spanduk, poster, baliho, stiker, leaflet dan media komunikasi yang lain untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan karyawan terhadap keselamatan kerja. • Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan oleh karyawan sesuai dengan bahaya dan risiko yang dihadapi dalam setiap pekerjaan.
1. Occupational Health and Safety a. Occupational Safety • Inspection of work area and work equipment conducted by each area supervisor. • Observation of work behavior to reduce unsafe action at workplace which may lead to accidents (for instance, observation of field assignment, safe behavior observation). • Meetings to discuss occupational safety related matters with the employees, contractors and subcontractors. • Induction and occupational safety training focusing on increasing concern, caution and technical capabilities in carrying out work in a safe manner. • Occupational safety campaign through banners, posters, billboards, stickers, leaflets and other means of communication to increase employee concern and awareness of occupational safety. • Provide self-protective equipment needed by employees in accordance with the dangers and risks encountered in their respective work.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
4. Conduct OSH promotion events and issue OSH publications intended for all employees through installation of billboards, posters, leaflets and stickers. 5. Provide trainings and regular meetings to enhance employee awareness of the importance of safety at work.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Pengawasan kegiatan operasi pertambangan bersama tim pengawas keselamatan kerja (safety department) seperti joint safety patrol, fatigue check, speed check dan lain-lain. • Memasang rambu-rambu keselamatan kerja sesuai dengan jenis rambu yang dibutuhkan. Rambu larangan, rambu peringatan, rambu perintah dan rambu petunjuk adalah jenisjenis rambu yang dibutuhkan di tempat kerja. • Audit keselamatan kerja yang dilakukan oleh tim internal maupun eksternal audit untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja berdasarkan hasil audit yang diperoleh. b. Kesehatan Kerja • Pemeriksaan kesehatan karyawan untuk mengetahui dampak terhadap kesehatan individu dari pekerjaan masing-masing yang dilakukan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap tahun. • Inspeksi tempat-tempat yang berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan seperti kantin dan camp serta fasilitas kesehatan seperti klinik di tempat kerja. • Pelatihan kesehatan kerja baik bagi karyawan maupun bagi petugas yang bertanggung jawab dalam masalah kesehatan kerja seperti pelatihan industrial hygiene bagi pengawas di kantin dan camp. • Kampanye kesehatan kerja melalui pertemuan seperti health talk maupun media komunikasi yang efektif lainnya seperti spanduk dan poster yang dipasang di sekitar tempat kerja. c. Lingkungan Kerja • Pengukuran dan pemantauan lingkungan kerja dengan menggunakan alat ukur baik oleh internal maupun dari luar perusahaan. • Melakukan kalibrasi alat ukur secara berkala untuk memastikan hasil pengukuran lingkungan kerja mendapatkan hasil yang valid. • Melaksanakan program housekeeping di tempat kerja dengan menerapkan prinsip-prinsip pemilahan, penataan, pembersihan, pembiasaan dan pendisiplinan. d. Sistem Manajemen K3 PT Arutmin Indonesia menyusun dan menerapkan Sistem Manajemen K3. SMK3 ini telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI serta sertifikat OHSAS 18000:2007.
• Supervision of mining operations jointly with the safety department, such as joint safety patrol, fatigue check, speed check, etc. • Install occupational safety signs in accordance with the necessary type of signs. Prohibition sign, warning sign, instruction sign, and direction sign are those signs required in the work place. • Occupational Safety Audit conducted by both internal and external audit team to enhance occupational safety performance based on the results of audit. b. Occupational Health • Employee health examination to learn the impact of the work performed on the individual concerned. Medical check-up is done on a yearly basis. • Inspection of places which may cause health disturbances, such as canteens and camp, as well as health facilities, such as clinic in the workplace. • Occupational health training both for employees and officers in charge of occupational health procedures, such as industrial hygiene training for all canteen and camp superintendents. • Occupational safety campaign through meetings, such us health talks or other effective means of communication, such as banners and posters installed in the vicinity of workplace. c. Occupational Environment • Measurement and observation of work environment by means of measuring instruments, either by internal or external parties. • Perform calibration of measuring instruments in a periodic manner to ensure work environment measurement would come up with valid results. • Carry out housekeeping program in the workplace through the adoption of sort, set in order, clean up, custom and practice and discipline principles. d. OSH Management System PT Arutmin Indonesia has prepared and applied its OSH Management System. This has earned certificate from Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia, as well as OHSAS 18000:2007 certificate.
2. Keselamatan Operasi Pertambangan a. Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan dilakukan melalui: • Pengecekan awal setiap kali akan mengoperasikan unit atau peralatan pertambangan untuk memastikan unit masih aman dan layak digunakan. • Pemeliharaan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (preventive maintenance check). b. Pengamanan instalasi, yaitu dengan kegiatan: • Penjagaan instalasi di daerah-daerah berbahaya dan terlarang oleh petugas satuan keamanan. • Patroli rutin guna mencegah hal-hal diluar kendali yang dapat mengancam keselamatan operasi pertambangan. c. Kelayakan sarana, prasarana instalasi dan peralatan pertambangan, seperti: • Memeriksa kelayakan sarana, prasarana dan peralatan pertambangan yang baru masuk ke wilayah operasi pertambangan melalui kegiatan commissioning. • Melengkapi syarat administrasi pengujian teknis peralatanperalatan angkat dan angkut yang digunakan dalam operasi pertambangan (sertifikasi).
2. Mining Safety a. Maintenance of mining facilities, infrastructure, installation and equipment through: • Initial check when wanting to operate mining equipment in order to ensure that such equipment is safe to use and fit for purpose. • Scheduled periodic maintenance (preventive maintenance check). b. Guarding the security of installations through the following activities: • Guarding the security of installations in hazardous and restricted areas by security personnel. • Routine patrol to prevent unexpected events occurring beyond control which may threaten mining safety. c. Examination of mining facilities, infrastructure, installations:
• Examine whether facilities, infrastructure and newly arriving mining equipment are fit to purpose through commissioning. • Complete administrative requirements for technical test of lifting and loading equipment used in mining operation (certification). 2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
55
Profil Perusahaan Company Profile
56
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
d. Kompetensi tenaga teknik, di antaranya dengan memastikan tenaga teknis yang mengoperasikan peralatan pertambangan memiliki kompetensi yang memadai melalui tes SIMPER (Surat Izin Mengemudi Perusahaan), Surat Izin Operasi (SIO). e. Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan, adalah menindaklanjuti hasil evaluasi kajian teknis pertambangan untuk mengurangi dan mencegah potensi serta risiko terjadinya kecelakaan akibat operasional sarana, prasarana dan peralatan pertambangan lainnya.
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
d. Competence of technical experts, among others, by ensuring that technical experts operating mining equipment have sufficient competence through SIMPER (Company’s Driver’s License) Test, Operation License (SIO) Test. c. Evaluation of mining technical review report: take follow up action on mining technical review in order to reduce and prevent potential accidents or accident risks due to operating facilities, and infrastructure and other mining equipment.
Manajemen Lingkungan Hidup
Environmental Management
Arutmin menyadari bahwa akibat yang langsung terlihat dari kegiatan operasional penambangan terbuka yang dilakukannya adalah berubahnya bentang alam dan terganggunya habitat di sekitar lokasi penambangan yang dapat diikuti dengan memburuknya kualitas lingkungan lainnya. Oleh karena itu sebagai kontraktor pemerintah, Arutmin berkomitmen melalui kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Kemasyarakatan (K3LK) akan menaati semua peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Arutmin is fully cognizant that the direct implication of its open mining operations has altered the natural landscape and caused disruptions to the natural habitat around mine sites that may be compounded by the worsening quality of other environmental factors. Bearing this in mind, Arutmin as a government contractor remains committed to its policy on Occupational Safety and Health, Environment and Community (K3LK) to comply with all prevailing laws and regulations, including those related to environmental protection and management.
Di dalam setiap kegiatan penambangannya, Arutmin senantiasa terus berusaha untuk mengidentifikasi dan mengelola setiap aspek lingkungan yang dianggap terkena gangguan dari kegiatan operasionalnya sebagai wujud komitmen dalam hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Strategi pengelolaan lingkungan yang dilakukan meliputi pengelolaan semua aspek lingkungan pada aktivitas di wilayah tambang, bengkel peralatan dan daerah pelabuhan. Aspek pengelolaan lingkungan tersebut mencakup aspek kualitas air, kualitas udara, pengelolaan limbah, sampah dan hidrokarbon, pelestarian keanekaragaman hayati hingga rehabilitasi lahan bekas tambang.
In every mining activity, Arutmin constantly makes conscious efforts to identify and manage every environmental aspect assessed to have been adversely affected by its mining operation. This is a manifestation of its commitment towards guaranteeing proper environmental protection and management. Its environmental management strategy covers all environmental aspects related to activities carried out in mine sites, equipment workshops and seaports.
Guna mengontrol dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan, Arutmin secara konsisten telah menerapkan manajemen pengelolaan lingkungan pada semua lokasi operasionalnya, baik lokasi tambang (Asam - Asam, Kintap, Satui, Batulicin dan Senakin) maupun pada terminal khusus batubara Pulau Laut Utara (North Pulau Laut Coal Terminal/ NPLCT). Penerapan pengelolaan lingkungan yang dilakukan Arutmin mengacu pada dokumen lingkungan (AMDAL) yang dimiliki dan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang dijalankan oleh Arutmin diaudit oleh pihak independen dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 yang merupakan standar internasional dalam pengelolaan lingkungan. Pada bulan Maret 2012 telah dilakukan surveillance audit oleh PT Sucofindo yang memastikan bahwa penerapan sistem manajemen lingkungan Arutmin masih sesuai dengan standar ISO 14001.
Aspects of environmental management include water and air quality, wastewater treatment, waste and hydrocarbon management, biodiversity conservation and land rehabilitation of post-mining sites. In order to control and minimize environmental impact, Arutmin has consistently applied an environmental management system in all operating sites, both at mining locations (Asam - Asam, Kintap, Satui, Batulicin and Senakin) and the North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT). Arutmin manages the environment by referring to its environmental impact analysis (AMDAL) document and environmental management system. Its environmental management system is subject to an audit by an independent party and has earned the ISO 14001 certification, an international standard in environmental management. In March 2012, a surveillance audit was performed by PT Sucofindo to make sure that Arutmin’s environmental management system remains consistent with the ISO 14001 standard.
Guna pemenuhan terhadap peraturan yang berlaku, pada tahun 2012 telah dimulai proses revisi dokumen AMDAL untuk beberapa lokasi tambang dan terminal batubara Arutmin. Proses revisi ini dilakukan untuk mengantisipasi rencana peningkatan produksi dan pembangunan beberapa fasilitas baru. Diharapkan proses pembaharuan dokumen AMDAL tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2013.
In compliance with existing regulations, in 2012 Arutmin has initiated the revision of its AMDAL document for several mining locations and coal terminals. This revision process is necessary to anticipate plans for increasing production and the development of several new facilities. Revisions to the AMDAL document are expected to be finalized by 2013.
Pengelolaan Kualitas Air
Water Quality Management
Pengelolaan kualitas air menjadi prioritas utama di semua lokasi operasional PT Arutmin Indonesia. Pengelolaan dilakukan melalui mekanisme pencegahan maupun pengendalian. Mekanisme pencegahan misalnya dilakukan dengan cara membatasi pembukaan lahan hanya pada areal yang memang diperlukan sehingga mengurangi luas lahan terbuka yang terpapar oleh air hujan dan berpotensi menimbulkan erosi dan meningkatkan kekeruhan air permukaan.
Water quality management is a key priority in all operating locations under PT Arutmin Indonesia. Water quality is managed through a prevention and control mechanism. Prevention for example is assured by restricting land clearance only to areas that are a truly necessary, thus reducing the size of open land exposed to rainfall that may lead to erosion and worsen the turbidity of surface water.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Grafik Data pH 2012 pH Measurement Data 2012
14 13 12 Nilai pH / pH Value
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
SP 01 SP 02 SP 03 SP 04 SP 05 SP 06 SP 07 SP 08 SP 09 SP 10 SP 11 SP 12 SP 14 SP 15 SP 16 SP 17 SP 18 SP 19 SP 20 BMA (–) BMA (+)
The control mechanism generally focuses on managing surface runoff and water from mining pumps. Water arising from these sources is channeled through a drainage system to be retained and managed in settling ponds. The purpose of these settling ponds is to deposit solid materials as sediment carried by water flows that will reduce the risk of the siltation of rivers or other bodies of water and prevent water contamination. Settling ponds are constructed as required and shall be established in strategic locations that can optimally contain the flow of soiled waters resulting from pit pumping activities, overburden and topsoil removal, as well as from other open areas disturbed by mining activities.
Selain pengelolaan terhadap parameter Total Padatan Tersuspensi (TSS), pada kolam pengendapan juga dilakukan pengukuran rutin dan pengelolaan terhadap parameter-parameter kualitas air lainnya seperti pH, Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Kadmium (Cd), sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku sehingga kualitas air yang dilepas ke badan air dipastikan telah memenuhi baku mutu. Semua kolam pengendapan yang dioperasikan oleh Arutmin telah memiliki izin pembuangan limbah cair (titik penaatan) dari instansi lingkungan terkait.
Apart from the management of parameters related to Total Suspended Solids (TSS), the settling ponds also undergo routine measurement and management of other water quality parameters such as pH, Iron (Fe), Manganese (Mn) and Cadmium (Cd) in conformity with requirements stipulated in existing laws and regulations to ensure that the quality of water released to bodies of water meets quality standards. All settling ponds managed by Arutmin have obtained the necessary liquid waste disposal permit (point of compliance) from the relevant environmental agency.
Pemastian terhadap pemenuhan baku mutu kualitas air ini juga dilakukan melalui pengukuran oleh pihak eksternal terakreditasi setiap bulan. Evaluasi terhadap pengukuran harian maupun bulanan juga dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Daerah Kalimantan Selatan sebagai salah satu bagian dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Hasil pengukuran kualitas air di seluruh kolam pengendapan selama tahun 2012 menunjukkan hasil yang memuaskan. Secara umum air yang keluar dari lokasi tambang telah memenuhi bakumutu yang dipersyaratkan oleh KepmenLH No. 113/ 2003 dan peraturan Gubernur Kalsel No. 36/ 2008.
To ensure compliance with water quality standards, measurements are also done by accredited external parties on a monthly basis. Evaluation of daily and monthly measurements is also conducted by the government, in this case the South Kalimantan Regional Environmental Agency, as part of the Company Performance Rating Program (PROPER). The measurement of water quality in all settling ponds throughout 2012 has shown satisfactory results. Mine water emissions in general have met quality standards as governed in Environmental Ministerial Decree No. 113/2003 and South Kalimantan Gubernatorial Regulation No. 36/ 2008.
Dalam Tahun 2012 total lahan yang digunakan untuk pembangunan kolam pengendapan dan kendali erosi lainnya seluas kurang lebih 27 ha. Bahan pembantu yang digunakan dalam pengelolaan kualitas air sebanyak kurang lebih 2.976 ton kapur dan 486 ton tawas.
In 2012, total land size allocated for the development of settling ponds and other erosion controls reached roughly 27 hectares. Supporting material used for water quality management amounts to some 2,976 tons of limestone and 486 tons of potassium alum.
Pengelolaan Kualitas Udara dan Kebisingan
Air Quality and Noise Management
Pengelolaan kualitas udara yang dilakukan Arutmin secara umum meliputi pengelolaan kualitas udara ambien/debu dan pengendalian emisi gas buang sisa hasil pembakaran dari sumber tidak bergerak seperti genset dan sumber bergerak seperti unit-unit operasional.
Air quality management carried out by Arutmin essentially covers the management of ambient air quality/dust particles and control of gas emissions from incineration residues stemming from immovable sources such as generators and movable sources such as operational units.
Pengendalian debu dilakukan secara berkala dengan melakukan penyiraman pada lokasi-lokasi yang mempunyai potensi tinggi
Dust control is periodically conducted by spraying locations prone to dust generated from mining processes as well as from coal
56
Secara umum mekanisme pengendalian ditujukan bagi air limpasan permukaan (runoff) dan air dari pompaan tambang. Air larian permukaan dan hasil pompaan tambang tersebut dialirkan melalui saluran drainase untuk selanjutnya ditampung dan dikelola pada kolam-kolam pengendapan. Kegunaan dari kolam pengendapan adalah untuk mengendapkan material padatan yang terbawa aliran air sehingga mengurangi risiko pendangkalan sungai/ badan air dan mencegah pencemaran air. Pembuatan kolam-kolam pengendapan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan akan ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis dimana dapat secara maksimal menangkap aliran air yang kotor, baik berasal dari pemompaan pit, daerah timbunan tanah penutup dan topsoil maupun dari daerah terbuka lainnya yang terganggu aktivitas penambangan.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
57
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
menghasilkan debu, baik debu yang dihasilkan dari proses penambangan maupun proses pengangkutan batubara. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan truk tangki air sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diberlakukan pembatasan kecepatan terhadap unit-unit yang melewati jalan tambang dan jalan angkut batubara dengan tujuan untuk menekan dispersi debu ke udara. Pada terminal-terminal batubara dan infrastruktur peremukan batubara (coal processing plant) juga telah dilengkapi dengan fasilitas dust suppression system (DSS) yang berfungsi meminimalkan sebaran debu batubara saat pembongkaran batubara dari tongkang, pengisian batubara ke kapal besar dan proses peremukan.
transportation. Water is sprayed from tank trucks as required. In addition, a speed limit is also imposed on vehicles passing through mine access roads and coal haul routes for the purpose of suppressing the dispersion of dust particles to the air. Coal terminals and coal crushing infrastructure (coal processing plants) are also outfitted with adequate dust suppression systems (DSS) that function to minimize the spread of coal dust during coal haulage from barges for loading coal onto large vessels, and from coal crushing processes.
Untuk mengendalikan kebisingan dan emisi gas buang dilakukan pengukuran dan pemeliharaan genset dan unit-unit kendaraan operasional secara teratur. Selain itu juga diupayakan untuk menggunakan genset dengan tingkat kebisingan yang rendah serta menempatkan genset dalam ruangan yang dilengkapi dengan peredam kebisingan.
To control noise level and gas emissions, generators and operational vehicles are measured and maintained on a regular basis. In addition, efforts are also made to operate generators with low noise levels and to install them in sound proof enclosures.
Pengelolaan Hidrokarbon dan Limbah B3
Hydrocarbon and Hazardous and Toxic Waste Management
Pengelolaan hidrokarbon dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan salah satu aspek lingkungan yang juga menjadi perhatian dan terus dilakukan pengelolaannya oleh Arutmin untuk menjaga kualitas lingkungan. B3 yang digunakan dan dihasilkan limbahnya antara lain adalah solar bekas, oli bekas, pelumas bekas, filter dan majun terkontaminasi, serta baterai bekas dari kegiatan operasional, perbaikan dan perawatan unit operasional di bengkel-bengkel kerja. Limbah B3 yang dihasilkan ditampung dan disimpan sementara pada gudang tempat penyimpanan sementara yang telah memiliki ijin dari pemerintah sebelum diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin untuk mengangkut mengelola lebih lanjut limbah B3 tersebut. Pengelolaan limbah B3 dilaporkan secara rutin setiap triwulan kepada instansi yang berwenang (Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Lingkungan Hidup Daerah).
The management of hydrocarbon and hazardous and toxic waste (B3) is an environmental aspect that equally receives due attention and consistently undertaken by Arutmin to preserve environmental quality. Hazardous and toxic waste among others arises from used diesel, oil and lubricant, contaminated filters and rags, as well as used batteries from operational activities, repair and maintenance of operational units in workshops. The waste is contained and deposited in a temporary storage place that has obtained permit from the government before being handed over to a third party licensed to transport and manage the waste. B3 management is reported on a quarterly basis to the authorized agency (Ministry of the Environment and Regional Environmental Agency).
Sarana-sarana pendukung dan upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam pengelolaan limbah B3 adalah dengan membuat dan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) di lingkungan kerja yang berkaitan dengan pengelolaan bengkel, membuat sarana oil trap, sediment pond, saluran penirisan di sekeliling bengkel, gudang penyimpanan sementara serta menyediakan bahan penyerap (oil absorbent) jika terdapat tumpahan.
Supporting facilities and efforts undertaken by the company with regard to B3 management include the establishment and implementation of Standard Operating Procedures (SOPs) in working environments related to workshop management, installation of oil trap, sediment pond, and the drainage system around the workshop, temporary storage place, and availability of oil absorbents in the event of a spillage.
Data limbah B3 yang dikelola selama 2012 dan diserahkan kepada pihak ketiga terakreditasi untuk pengelolaan lanjutan
B3 waste managed in 2012 and handed over to licensed third party for further treatment
Jenis Limbah B3 / Type B3 Oli bekas / Waste oils Pelumas bekas / Waste lubricants Aki bekas / Used batteries Filter dan majun terkontaminasi / Contaminated filters and rags
58
Laporan Manajemen From the Board
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Satuan / Unit
Jumlah / Total
Kilo Liter / Kilo Litre
1,574
ton / ton
43
buah / unit
1,548
Drum / Drum
1,432
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Reklamasi
Reclamation
Pada tahun 2012, kegiatan reklamasi di seluruh lokasi tambang meliputi kegiatan penataan lahan seluas 853,2 ha dan penanaman/ revegetasi seluas 667,7 ha. Kinerja penataan lahan tersebut melampaui target sebesar 779,2 ha, sedangkan revegetasi sedikit di bawah target seluas 675,6 ha. Dengan demikian hingga akhir 2012 total lahan yang telah ditata kembali dan direvegetasi masing-masing sebesar 5.081,4 ha dan 4.096,9 ha. Luas lahan terganggu kumulatif hingga akhir tahun 2012 mencapai 11.912 ha. Rasio lahan yang telah direvegetasi terhadap luas bukaan lahan kumulatif adalah 34,4%.
In 2012, reclamation activities in all mining locations cover the management of land extending across 853.2 ha and revegetation for 667.7 ha. Land management performance has exceeded the target of 779.2 ha, whereas revegetation was slightly below the target at 675.6 ha. By the end of 2012 therefore, total restored land and revegetated areas reached 5081.4 ha and 4096.9 ha respectively. Cumulative disturbed land by the end of 2012 stretched across 11,912 ha. The ratio of revegetated land compared to cumulative land clearance size is 34.4%
Kinerja Reklamasi Arutmin Tahun 2012 Arutmin Reclamation Performance In 2012 1,101
1,098.7
2011
2010
428.5
2012
Manajemen Keanekaragaman Hayati
Biodiversity Management
1. Penangkaran Anggrek Meratus Pegunungan Meratus merupakan pegunungan yang terbentang di tiga Propinsi di Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan, Pegunungan Meratus membentang di 10 Kabupaten. Dalam rangka melestarikan keanekaragaman hayati pegunungan Meratus khususnya tanaman anggrek, pada tahun 2012 dimulai upaya serius penangkaran Anggrek Meratus. Penangkaran dilakukan di Gua Sugung Office Orchid House (GSO Orchid House), Tambang Batulicin. Sumber/bibit anggrek diperoleh dari wilayah operasi penambangan pra pembukaan lahan serta berasal dari beberapa masyarakat sekitar tambang yang menghibahkan kepemilikannya untuk dilakukan penangkaran dan budidaya di GSO Orchid House .
1. Meratus Orchid Cultivation The Meratus mountain range stretches across three provinces in Kalimantan, namely East Kalimantan, Central Kalimantan and South Kalimantan. In South Kalimantan, Meratus Mountains extend over 10 districts. To conserve the biodiversity of Meratus Mountains, specifically its wild orchids, in 2012 serious efforts have been made to cultivate different species of the flower. Cultivation efforts are centered at the Gua Sugung Office Orchid House (GSO Orchid House) at the Batulicin mine site. Orchid seedlings are obtained from pre-land clearance mining locations and from several nearby communities who have handed over their ownership for orchid cultivation at GSO Orchid House.
Arutmin bekerjasama dengan INOS (Indonesian Native Orchids Society) Kalimantan Selatan yang merupakan lembaga sosial khusus Anggrek Spesies Alam dalam melakukan pengayaan jenis dan penangkaran.
Arutmin works closely with INOS (Indonesian Native Orchids Society) in South Kalimantan, a social institution dedicated to the preservation of native orchid species, for the development and cultivation of various types of orchids. 2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
59
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
2. Pelestarian Terumbu Karang Sebagai terminal utama batubara Arutmin, North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) praktis tidak memiliki kegiatan reklamasi seperti di tambang karena tidak ada kegiatan pembukaan lahan yang terus menerus. Karena lokasinya yang berada di pinggir lautlah yang menjadi dasar NPLCT yang terletak di Tanjung Pemancingan, Kotabaru Kalsel ini ingin melakukan program lingkungan berbasis kelautan. Dimulai pada tahun 2009, berkerjasama dengan Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), NPLCT telah melakukan transplantasi terumbu karang buatan di perairan laut sekitar terminal.
2. Coral Reef Conservation As Arutmin’s main coal terminal, North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) practically does not undertake reclamation activities similar to those carried out in mine sites because the terminal does not continually engage in land clearance. Its location at the fringe of the ocean has been the reason for NPLCT at Tanjung Pemancingan, Kotabaru, South Kalimantan, to initiate marinebased environmental programs. Since 2009, in cooperation with the Fisheries Faculty of Lambung Mangkurat University (UNLAM), NPLCT has transplanted human-made coral reefs in sea waters around the terminal.
Terumbu karang buatan tersebut dipasang dan ditempatkan pada bagian infrastruktur pemecah gelombang yang rata di kedalaman 4 meter. Hasil pemantauan terakhir menunjukkan karang buatan yang ditanam telah berkembang dengan baik dan menjadi substrat bagi biota laut seperti ikan karang, spons dan karang batu, bulu babi dan crinoids. Program ini akan terus dilanjutkan dan diupayakan akan lebih variatif. 3. Pelestarian Rusa Sambar Rusa Sambar (Cervus unicolor) adalah salah satu jenis rusa lokal yang semakin berkurang jumlahnya akibat semakin maraknya pembukaan hutan atau pembalakan hutan baik oleh perusahaan pertambangan, perkebunan maupun pembukaan ladang berpindah. Dilatarbelakangi hal tersebut, Arutmin mulai melakukan penangkaran rusa Sambar di lokasi Tambang Senakin dan Terminal batubara NPLCT. Penangkaran di Senakin diinisiasi pada lahan seluas 1,5 hektar dengan satu ekor rusa jantan dan 4 ekor rusa betina. Sekeliling lahan penangkaran dipagari oleh pagar kayu setinggi 2 meter dimana di dalamnya dilengkapi dengan petak pemeliharaan seluas 240 m2 termasuk tempat minum, tempat berkubang, tempat berteduh dan tempat kawin serta kandang jepit apabila diperlukan untuk pengobatan, pemeriksaan ataupun relokasi ke tempat lain. Sejak dilakukan penangkaran di tahun 2011, sampai dengan tahun 2012 penangkaran di Senakin telah berhasil mengembangbiakan satu keturunan rusa betina. Sedangkan penangkaran di NPLCT yang juga dimulai pada tahun 2011 menempati lokasi seluas 1 ha. Saat ini terdapat sepasang rusa Sambar di NPLCT. 4. Penanaman Mangrove Selain melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang, Arutmin Tambang Batulicin juga memiliki program rehabilitasi kawasan pesisir melalui penanaman mangrove. Dipilihnya program ini didasari oleh keprihatinan telah banyaknya ekosistem mangrove yang rusak di kawasan pesisir padahal ekosistem mangrove
60
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Artificial coral reefs are cultivated and placed on the flat section of the breakwater infrastructure at a depth of 4 meters. The most recent monitoring activity revealed that the transplanted coral reefs have flourished well, developing into a substrata for marine biota such as coral fish, sponges and rock corals, sea urchins and crinoids. This program shall continue with more wide-ranging initiatives.
3. Sambar Deer Conservation The Sambar deer (Cervus unicolor) is a native species which population has been decreasing due to forest clearance or timber logging conducted by mining corporations, plantations, as well as land clearance for shifting cultivation. Under such circumstances, Arutmin has introduced efforts to protect the Sambar deer at the Senakin mine site and NPLCT.
The deer reserve project in Senakin is piloted on 1.5 hectares of land with one male deer and 4 female deer. The perimeters of the deer enclosure is surrounded by a two-meter high wooden fence, while the interior includes a 240 m2 breeding ground, including facilities for drinking and shade, mud holes for wallowing, mating territories, and an animal health center for treatment, examination or relocation. Since the project commenced in 2011, by 2012 the deer reserve in Senakin has succeeded in breeding a female deer. The deer enclosure in NPLCT, which was also introduced in 2011, covers an area of 1 hectare, and is currently home to a pair of Sambar deer.
4. Mangrove Cultivation Apart from the reclamation of mined land, Arutmin’s Batulicin mine site also conducts a coastal rehabilitation program by planting mangrove trees. This program was chosen in light of profound concern over the extensive destruction of the mangrove ecosystem in coastal areas, when in fact it plays a crucial role in
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
preventing shorelines from erosion and serves as a natural habitat for coastal biota. In the near future, this conservation area will be developed into a mangrove tourism site.
mempunyai peran penting dalam menjaga garis pantai dari erosi dan sebagai habitat bagi biota pesisir. Ke depannya kawasan ekosistem mangrove yang sudah tertata dapat juga dikembangkan menjadi kawasan wisata mangrove. Selama tahun 2012 sebanyak kurang lebih 39.000 bibit mangrove telah ditanam. Sejak dimulainya program ini pada tahun 2006 hingga akhir tahun 2012 sebanyak kurang lebih 124.000 bibit mangrove telah ditanam pada kawasan pesisir pantai Pagatan dan Pulau Burung, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Penanaman dilakukan berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.
Program ini pun melibatkan warga setempat dan pelajar untuk menanam dan memelihara dengan tujuan supaya timbul rasa memiliki dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan bibit, Arutmin bersama dengan masyarakat mengembangkan pusat konservasi dan pembibitan mangrove di Pulau Burung, Desa Pulau Panjang.
Throughout 2012, approximately 39,000 mangrove seedlings have been sown. Since the program started in 2006, and by the end of 2012, roughly 124,000 mangrove seedlings have been planted in the Pagatan and Pulau Burung coastal areas of Tanah Bumbu district in South Kalimantan. Cultivation efforts are carried out in cooperation with the Tanah Bumbu district government. This program encourages the involvement of local residents and students in planting and tending to the mangrove trees in order to instill a sense of ownership and raise environmental awareness. To meet seedling needs, Arutmin works in concert with the local community to develop a mangrove conservation centre and nursery at Pulau Panjang Village in Pulau Burung.
Program 4R
4R Program
Sebagai perusahaan yang mempunyai semangat untuk melakukan praktik penambangan ramah lingkungan, Arutmin tidak berhenti hanya pada sekedar pemenuhan peraturan sebagai batas standar pengelolaan, tapi juga berusaha melakukan hal-hal lain yang mempunyai nilai lebih terhadap lingkungan. Semangat untuk berbuat lebih terhadap lingkungan itulah yang coba diwujudkan misalnya dalam program-program Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery (4R).
As a company committed to efforts in ensuring environmentally friendly mining practices, Arutmin does not stop at merely complying with regulations as the minimum management standard, but steps further beyond by initiating other efforts that generate added value to the environment. This spirit to contribute more to the environment is manifested among others in its reduce, reuse, recycle and recovery (4R) program.
Implementasi yang telah dilakukan untuk mengurangi sampah atau bahan yang berpotensi mencemari lingkungan dimulai dari hal sederhana seperti misalnya mengurangi penggunaan kemasan plastik, dengan menyediakan air minum galon dan termos untuk mengurangi sampah botol kemasan hingga penggunaan teknologi tertentu seperti metode kidney-loop untuk membersihkan oli hidraulik kendaraan yang dapat mereduksi penggunaan oli sebanyak 100% karena memperpanjang umur operasional oli hingga dua kalinya.
Measures undertaken to reduce the amount of waste or substances at risk of polluting the environment start from simple actions that include cutting down on the use of plastic packaging, provision of gallon water bottles and vacuum flasks to reduce plastic bottle waste, and the application of certain technologies such as the kidney-loop method to maintain clean hydraulic fluid that can lessen the use of oil to as much as 100% as it lengthens the operational age of oil by two-fold.
Contoh pemanfaatan kembali diantaranya adalah pemakaian kertas bekas selama masih dimungkinkan untuk mengurangi pembelian kertas baru yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap pelestarian hutan. Filter udara dari unit-unit bergerak operasional tambang dapat digunakan hingga tiga kali setelah melalui proses pembersihan. Ban bekas dapat dimanfaatkan sebagai material sarana pengendali erosi, pembatas jalan dan tempat tanaman.
Recycling efforts among others include the use of waste paper whenever possible to cutback on the purchase of new paper and this indirectly contributes to forest conservation. Air filters from movable units for mining operations can be utilized up to three times after they have been cleaned. Used tyres can be turned into material for erosion control facilities, road barriers and plant pots.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
61
Profil Perusahaan Company Profile
62
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Dalam hal konservasi air, Arutmin menggunakan air limbah tambang yang telah didaur ulang untuk kegiatan pencucian batubara dan pengelolaan debu sehingga tidak memerlukan penggunaan air tanah. Air hasil pencucian batubara dikelola dengan cara diendapkan dan diperlakukan pada kolam-kolam penampungan untuk mencapai kualitas sesuai baku mutu yang dipersyaratkan. Air hasil perlakuan di kolam terakhir yang sudah baik kualitasnya tidak dilepas ke lingkungan namun digunakan kembali dalam proses pencucian batubara, demikian seterusnya.
With regard to water conservation, Arutmin makes use of recycled mine effluents for coal washing and dust management, and this eliminates the need for groundwater. Water from coal washing is managed and treated in sediment ponds to achieve a quality level consistent with the required standards. Water that has been treated at the final treatment pond of satisfactory quality is not released to the environment, but reused for the coal cleaning process and so forth.
Terobosan-terobosan yang bersifat ramah lingkungan dari sisi infrastruktur juga menjadi perhatian Arutmin. Pada tahun 2012 telah diselesaikan pembangunan sabuk penyampai batubara (over land conveyor - OLC) di Tambang Asam-Asam dan Tambang Kintap. Sabuk penyampai tersebut akan mengirimkan batubara dari fasilitas peremukan ke terminal untuk dimuat ke tongkang. Selama ini pengangkutan batubara dilakukan dengan armada truk angkut. Dengan difungsikannya OLC pada akhir tahun 2012 diharapkan selain dapat membuat kinerja lebih efisien juga dapat secara signifikan mengurangi pemakaian bahan bakar, mengurangi pelepasan emisi gas buang ke atmosfir serta meminimalisasi dispersi debu ke udara.
Arutmin also pays close attention to new breakthroughs in environmentally friendly infrastructure design. In 2012, the installation of an overland conveyor (OLC) is completed at the Asam-Asam and Kintap mining locations. The overland conveyor dispatches coal from the crushing facility for loading onto barges. Coal is typically transported by a fleet of haulage trucks. With the functioning of the OLC since the end of 2012, performance is expected to become more efficient and significantly reduce the use of fuel, lessen the release of gas emissions to the atmosphere, and minimize dust dispersion into the air.
Rencana Pasca Tambang
Post-Mining Plan
Di awal tahun 2012 Arutmin telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap dokumen Rencana Pasca Tambang untuk semua lokasi tambang dan Terminal NPLCT. Dengan telah disetujuinya rencana pasca tambang tersebut akan membuat implementasi reklamasi dan pengelolaan lingkungan Arutmin lebih terarah karena garis besar arah pasca tambang dan rehabilitasi lahan bekas tambang termaktub dalam dokumen Rencana Pasca Tambang.
In early 2012, Arutmin has gained the approval of the Ministry of Energy and Mineral Resources for its Post-Mining Plan for all mining locations and NPLCT. Approval of the post-mining plan allows for a more focused implementation of Arutmin’s reclamation efforts and environmental management system as guidelines for post-mining activities and mined land rehabilitation are expressly set out in the Post-Mining Plan.
Untuk lubang bekas tambang/void yang telah terbentuk dilakukan kajian kelayakan secara ekonomi dan teknis untuk alternatif pemanfaatan pasca tambang sehingga diharapkan dapat mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar. Contohnya pada void Pit Sangsang di Tambang Senakin dilakukan kajian untuk kemungkinan pemanfaatan air void untuk irigasi lahan pertanian. Selain itu pada lahan dimaksud juga dilakukan kajian kesesuaian lahan untuk memastikan apakah lahan tersebut sesuai untuk tanaman padi. Dalam kegiatan ini Tambang Senakin telah sejak awal berkoordinasi dan melibatkan dinas terkait di Kabupaten Kotabaru sebagai salah satu pemangku kepentingan. Hasil akhir dari kajian diharapkan selesai pada tahun 2013.
For former mine cavities or voids, a feasibility study is conducted with regard to the economic and technical aspects as an alternative option for post-mining utilization expected to bring about the highest possible benefit for nearby communities. For example, the Sangsang mine void at the Senakin site was assessed to look into the possibility of utilizing mine void water for the irrigation of agricultural land. In addition, a land suitability analysis is carried out to ascertain on whether the land is appropriate for planting rice. For this project, the Senakin mine site from the outset has coordinated with and engaged relevant local government agencies in Kotabaru as stakeholders. The final outcomes of the assessment are expected to be finalized by 2013.
Pada lokasi tambang yang lain seperti Batulicin juga dilakukan kajian kesesuaian ruang dan desain lansekap pasca tambang. Selain itu di akhir tahun 2012 juga telah dilakukan studi keberhasilan reklamasi di Tambang Senakin dan Batulicin. Studi dilakukan berkerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
In other mining zones such as Batulicin, a post-mining spatial suitability and landscape design analysis is also initiated. In addition, by the end of 2012 the mine sites of Senakin and Batulicin have also undergone a reclamation effectiveness analysis. The study was conducted in cooperation with the Forestry Faculty of Lambung Mangkurat University in Banjarbaru.
Penghargaan
Recognition
Sebagai pengakuan terhadap usaha-usaha dan kinerja pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan Arutmin, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menganugerahi tambang Batulicin dan Senakin pada tahun 2012 dengan penghargaan PROPER Hijau, sementara tambang Satui dan Asam Asam mendapatkan penghargaan PROPER Biru. Untuk tambang Senakin penghargaan PROPER Hijau tersebut adalah untuk yang ketiga kalinya. Selain itu Terminal Batubara NPLCT pada tahun 2012 juga berhasil mendapatkan penghargaan PROPER Hijau dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
In recognition of efforts undertaken by Arutmin and performance achieved with regard to environmental management, the government through the Ministry of the Environment in 2012 has bestowed the Batulicin and Senakin sites with the Green PROPER award, while Satui and Asam Asam sites garnered the Blue PROPER award. For Senakin, it was the third time the mine site was granted with the Green PROPER award. In addition, NPLCT in 2012 also succeeded in earning the Green PROPER award from the South Kalimantan provincial government.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Penghargaan - penghargaan tersebut bukanlah tujuan, namun merupakan pemicu bagi Arutmin untuk terus meningkatkan pengelolaan lingkungan sejalan dengan keinginan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional yang aman, sehat, asri dan serasi serta ramah lingkungan dan sehat baik bagi karyawan maupun bagi masyarakat sekitar tambang.
Data Perusahaan Corporate Data
These awards of appreciation are not the ultimate goal, but have inspired Arutmin to determinedly enhance its environmental management system in line with the company’s commitment to consistently engage in safe, healthy, well-balanced and eco-friendly operational activities conducive for its employees and communities close to mining locations. List of Environmental Awards for Arutmin In 2012
List Penghargaan Lingkungan Arutmin 2012 Aspek / Aspect
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Tambang / Mine
Penghargaan / Award
Lembaga / Institution
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mine Site Management
Senakin
Pratama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mine Site Management
Batulicin
Pratama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mine Site Management
Satui
Pratama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Company Performance Rating Program
Asam-asam
Biru
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of the Environment
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Company Performance Rating Program
Satui
Biru
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of the Environment
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Company Performance Rating Program
Batulicin
Hijau
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of the Environment
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Company Performance Rating Program
Senakin
Hijau
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of the Environment
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Company Performance Rating Program
NPLCT
Hijau
Badan Lingkungan Hidup Daerah Kalimantan Selatan South Kalimantan Regional Environmental Agency
Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mine Safety Management
Senakin
Utama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mine Safety Management
Batulicin
Utama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mine Safety Management
Asam-asam
Utama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mine Safety Management
NPLCT
Utama
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
KALTIM PRIMA COAL
KALTIM PRIMA COAL
Meskipun terjadi 1 kecelakaan berakibat meninggal dunia (fatality) pada 14 Januari 2012 yang menimpa seorang general hand (labour supply) di Departemen Bintang, kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) KPC periode Januari - Desember 2012 secara umum menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara rinci kinerja keselamatan tahun 2012 adalah sebagai berikut: • Tingkat kekerapan kejadian kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan jam kerja (LTIFR) tahun 2012 sebesar 0,20 per 1.000.000 jam kerja atau turun 16% dibandingkan dengan tahun 2011 yakni 0,24.
Despite an accident which resulted in 1 unfortunate fatality on January 14, 2012 to a general hand (labor supply) in the Department Bintang, KPC performance in Safety, Health and Environment (SHE) on January - December 2012 period generally showed an improvement compared to the previous year. Detailed safety performance in 2012 is as follows: • Incident frequency rate of accidents resulting in lost time injury (LTIFR) in 2012 of 0.20 per 1,000,000 working hour, down 16% compared to the year 2011 which is 0.24.
Prima Nirbhaya/NOSA Implementation
40 35
3.50
39 36
35
35
2.59
25
32
2.31
25
23
2.00
22 19
1.51
15
20
18
12 1.11
0.93
5
0.76
0.75 0.45
1997 LTI
1998
1999
2000
2001
19 16
1.36
10
1996
2.50
29 2.43
20
0
3.00
FPE & New Golden Rules Implementation
2.86
30 No. of LTI
LTIFR Threshold 2012 : 0.25
2002
2003
2004
2005
2006
0.27 2007
15
12
1.50 1.00
0.23
0.56
2008
2009
0.32 2010
0.24
0.20
2011
YTD Dec 2012
LTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)
45
0.50 0.00
LTIFR
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
63
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
•
Tingkat keparahan kecelakaan, baik kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (Lost Day Injury), termasuk fatality, maupun yang korbannya dapat kembali ke tempat kerja tetapi tidak mampu melaksanakan tugas semula (Restricted Work Duty Injury), naik secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2011, yakni dari 14,49 (2011) menjadi 83,45 (2012). Kenaikan ini terutama disebabkan terjadinya satu kecelakaan fatal di tahun 2012. • Dari 15 kecelakaan yang mengakibatkan LTI pada tahun 2012, 3 kecelakaan terjadi di KPC dan 12 kecelakaan terjadi di kontraktor. Penyebab utama kecelakaan bervariasi, sebanyak 40% (6 dari 15) berhubungan dengan penggunaan perkakas yang tidak benar • Tingkat kekerapan kecelakaan cedera jari yang berakibat LTI menurun dibandingkan dengan tahun 2011, yakni dari 0,14 atau 9 kasus (2011) menjadi 0,09 atau 7 kasus (2012).
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
• The severity of the accident, whether the accident that resulted in lost workdays (Lost Day Injury), including fatalities, as well as where victims can return to work but not able to perform the original task (Restricted Duty Work Injury), increased significantly compared to 2011, from 14.49 (2011) to 83.45 (in 2012). This increase was primarily due to the occurrence of a fatal accident in 2012. • Of the 15 accidents resulting LTI in 2012, three accidents occurred at the KPC and 12 accidents occurred in the contractor. The main causes of accidents vary, as much as 40% (6 of 15) associated with the incorrect use of equipment. • Finger injury frequency rate of accidents resulting LTI decreased compared to 2011, namely from 0.14 or 9 cases (2011) to 0.09 or 7 cases (2012).
90
0.7
Hand/Finger Injuries
70
69
74
0.59
60
30 20 9
8
12
0.3 0.23
11
11
10
2001
2002
2003
Hand/Finger Related Injuries
2004
2005
2006
2007
0.04
2008
No. of GR Breaches
3.63
110 87
50
1.61
90
2.00
51 1.46 1.16
27
1.38
1.48
2006
2007
GR-Isolation & Lockout GR-Safety Belt GR-Blasting Area GR-Procedure GR-Lifting and Supporting Loads
64
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
2008
1.50 1.00
1.14
0.50
0.53 2005
3.00 2.50
65
25
2009
GR-Kimper GR-Working at Height GR-Electrical Safety GR-Supervision GRB Freq. Rate
9
2010
2011
7 YTD Dec 2012
0.1 0.0
• General rules violation frequency rate increased from 1:38 Raw (2011) to 1.48 (December 2012) per 1,000,000 working hours. The increasing in the number of GR violations mainly happen in offense of safety belt use in vehicles involving new employees in the contracting.
3.50
75
9
0.2 0.09
Hand/Finger Injuries Related LTIs FR
125
0
2009
4.00
71
0.14
2
141
100
0.15 13
0.02
Hand/Finger Related LTIs
• Tingkat kekerapan pelanggaran Aturan Baku meningkat dari 1.38 (2011) menjadi 1,48 (Desember 2012) per 1.000.000 jam kerja. Peningkatan jumlah pelanggaran GR terutama terjadi pada pelanggaran penggunaan safety belt di kendaraan yang melibatkan karyawan baru di kontraktor.
150
0.23
1 2000
0.4
0.28
32
28
10
0.5
56
41
40
10
60
51
50
45
66
64
62
0.47
0.40
50
0
0.6
0.53
Hand/Finger Related LTIFR
80
2010
2011
GR-Working Near Water GR-Speeding > 30 Km/Hr GR-Mine Slope Safety GR-Confined Space
YTD Dec 2012
0.00
GRB Freq. Rate (per 1,000,000 Manhours)
0.60
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
• Tingkat kekerapan insiden yang disebabkan keletihan (fatigue) dapat diturunkan dari 0,75 per 1.000.000 jam kerja pada tahun 2011 menjadi 0,59 per 1.000.000 jam kerja di tahun 2012. Penurunan ini tidak terlepas dari upaya proyek khusus untuk menurunkan tingkat kekerapan insiden akibat keletihan (Reduce Fatigue Incident Frequency Rate) tahap kedua.
70
No. of Fatigue Incident
0.96
1.20 1.05
0.97
1.00 0.84
0.75
Data Perusahaan Corporate Data
• Incident frequency rate caused by weariness (fatigue) can be reduced from 0.75 per 1,000,000 working hours in 2011 to 0.59 per 1,000,000 working hours in 2012. This decline cannot be separated from efforts of special projects to reduce second stage incidence due to the prevalence of fatigue (Reduce Fatigue Incident Frequency Rate).
1.07
60 50
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
0.73
0.70
0.78
0.75
0.75 0.59
0.80
40 0.60 30
60 42
20 10 0
13 2001
20
20
17
2002
2003
2004
Fatigue Related Incident
2005
37
2006
32
2007
45
40
49
44
0.40 0.20
2008
2009
2010
2011
YTD Dec 2012
Fatigue Incident FR. (per 1,000,000 Manhours)
Tinjauan Fungsional Functional Review
0.00
FIFR
• Telah dilakukan audit internal KPC untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap persyaratan Elemen Pencegahan Kecelakaan Fatal (Fatality Prevention Element/FPE) sebanyak 106 kali (Desember 2012) di berbagai departemen dan kontraktor KPC. • Telah dilakukan Audit Efektivitas Implementasi FPE oleh Auditor Eksternal dari Australia (Alan Vasey). Tindak lanjut terhadap rekomendasi audit Alan Vasey ini telah dikoordinasikan dan dilaksanakan. Beberapa hal masih berlanjut ke tahun 2013. • Prinasa (program observasi perilaku) oleh jajaran manajemen dan praktisi K3 selama tahun 2012 mencapai angka 25.448 Prinasa. Fokus Prinasa yang berhubungan dengan Elemen Pencegahan Kecelakaan Fatal sebanyak 20.618 Prinasa atau 81% dari total Prinasa yang dilakukan. Pencapaian ini melampaui target, yakni minimal 60%. • Selama tahun 2012 telah dilakukan pelatihan terkait dengan program K3 sebanyak 127.038 jam bagi karyawan KPC dan Kontraktor. • Telah dilaksanakan serangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional antara lain Apel/Upacara Pencanangan Bulan K3, lomba gambar, foto dan cerdas cermat antar karyawan, Sosialisasi Keselamatan Berkendaraan dan Pelestarian Lingkungan Hidup yang bekerjasama dengan Satuan Lalu Lintas Polres Kutai Timur. Sebagai puncak dari rangkaian acara ini diselenggarakan OHS Talk Show (Bincang K3) pada tanggal 17 Maret 2012 di Gedung Serbaguna Bukit Pelangi bertema ”Mengembangkan Budaya K3 Melalui Perbaikan Perilaku di Tempat Kerja” dengan pembicara utama Bapak Ir. Syawaluddin Lubis, MT, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara/ Kepala Inspektur Tambang (KAIT). Acara Bincang K3 tersebut secara resmi dibuka oleh Bupati Kutai Timur Bapak Ir. H. Isran Noor, M.Si. • Untuk meningkatkan kampanye keselamatan dan kesehatan kerja, telah dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah dan frekuensi penerbitan Buletin Warga Sehat dan Selamat. Buletin ini diterbitkan secara berkala dan dibagikan kepada seluruh karyawan KPC.
• KPC has conducted internal audits to measure compliance with the requirements of Fatality Prevention Elements (FPE) as much as 106 times (December 2012) in various departments and contractors KPC. • Effectiveness Audit of FPE implementation has been carried out by the External Auditor from Australia (Alan Vasey). Follow-up on Alan Vasey’s audit recommendations has been coordinated and implemented. Several things still continue to in 2013. • Prinasa (behavioral observation program) by the management and practitioners SHE during the year 2012 reached 25,448 Prinasa. Prinasa related to Fatality Prevention Elements 20,618 Prinasa or as many as 81% of the total conducted Prinasa. This achievement surpassed the target, which is at least 60%. • During 2012 as much as 127,038 hours of training programs related to SHE were carried out for KPC and Contractors employees. • A series of activities were carried out for National SHE Month, such as declaration ceremony of SHE, drawing and photography contests, quiz for employees, Socialization on Safety Driving and Environmental Protection in collaboration with the Traffic Police Unit of East Kutai. The main event of this series of events was the OHS Talk Show on 17 March 2012 in the Gedung Serbaguna Bukit Pelangi themed “Mengembangkan Budaya K3 Melalui Perbaikan Perilaku di Tempat Kerja “ with keynote speaker Mr. Ir. Syawaluddin Lubis, MT, Technical Director of Mineral and Coal Environmental/Chief of Inspector of Mines (KAIT). The SHE Talk show event was officially opened by the East Kutai Regent Ir. H. Isran Noor, M.Sc. • To improve the safety and health campaigns, efforts to increase the number and frequency of “Bulletin Warga Sehat dan Selamat” has been made. This newsletter is published periodically and distributed to all employees of KPC.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
65
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
• Telah dilakukan “Program Menuju Sehat” bagi sejumlah staf Manajemen KPC yang diindikasikan memiliki potensi masalah kesehatan serius oleh CMO (Chief Medical Officer). Dalam lokakarya yang dihadiri oleh peserta program dan pasangannya dengan nara sumber ahli gizi dan dokter, dibahas pengaturan pola makan dan pola hidup sehat. • Telah dilakukan Kesadaran Pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja kepada 5.179 karyawan KPC dan kontraktornya, serta telah diadakan kelas khusus Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja kepada 22 karyawan KPC. • Telah dilakukan Survei Pengetahuan dan Pendapat tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS yang diikuti oleh 910 karyawan KPC dan labour supply. • Telah dilakukan Senam Sehat dan Diskusi Mengenai Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS Bersama Wakil Bupati Kutai Timur yang melibatkan Pimpinan KPC dan Kontraktor. Dalam acara ini juga dilakukan Voluntary Counselling & Testing (VCT) yang diikuti oleh 54 peserta. • Telah dilakukan beberapa program pemantauan kesehatan lingkungan kerja termasuk kebisingan, debu, getaran, penerangan, gas berbahaya, ventilasi, inspeksi sanitasi makanan dan inspeksi penggunaan bahan kimia. • Telah diterbitkan dan diterapkan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok untuk melindungi karyawan yang tidak merokok dari dampak negatif asap rokok. Selain itu terus diupayakan kampanye bahaya asap rokok. • Beberapa pelatihan untuk personil tanggap darurat juga telah dilakukan, termasuk Fire and Rescue Dynamic, Diving/Underwater Rescue dan pelatihan yang bekerja sama dengan konsultan dari Basarnas, baik untuk Senior Rescue/Fire Fighter maupun untuk personil Rescue/Fire Fighter KPC, serta beberapa personil Rescue Volunteer baru dari kontraktor penambangan KPC. • Telah dikembangkan Dashboard Kinerja K3 yang merupakan media pemantauan dan evaluasi bagi jajaran manajemen KPC. Dashboard ini diperbaharui dan diedarkan ke seluruh jajaran Manajemen KPC setiap minggu. • Audit OHSAS 18001 oleh SGS Indonesia telah dilakukan pada 5-9 November 2012. KPC berhasil mempertahankan sertifikat OHSAS18001: 2007. • Tim Rescue KPC ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari K3 2012 di Bontang. • Tim Rescue KPC ikut berpartisipasi dalam Indonesia Fire and Rescue Challenge ke-15 di Indominco, Bontang. Di ajang ini tim KPC mendapatkan juara ke-2 kategori ”Water Rescue” dan juara ke-3 kategori ”High Angle Rescue”. • Telah dilakukan penilaian Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS di Tempat Kerja oleh Tim Disnakertrans Kaltim. KPC mendapat nilai 98% (tahun 2001 mendapat nilai 96%). KPC mendapat penghargaan Platinum untuk yang kedua kalinya dari Menakertrans. • KPC juga menerima Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur atas partisipasinya di dalam Program Mengurangi HIV & AIDS dalam Perusahaan. • Verifikasi Sistem Manajemen Pengamanan telah dilakukan pada 2 Februari 2012, dan KPC berhasil mendapatkan Sertifikat Emas.
66
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
• “Towards Health Program” has been done to a number of KPC management staff indicated to have potential serious health problems by the CMO (Chief Medical Officer). In the workshop, which was attended by program’s participants and their partner with nutritionists and doctors as spokesperson, has discussed setting diet and healthy lifestyle. • Awareness to Prevent HIV/AIDS has been conducted in the workplace to 5,179 KPC employees and contractors, and a special class of Socialization on Prevention of HIV/AIDS in the workplace to 22 employees KPC has also been held. • Knowledge and Opinion Survey on Preventing and Controlling HIV & AIDS has been done, followed by the 910 employees of KPC and labor supply. • Morning exercises and Health Discussions on HIV & AIDS prevention and controls with the Vice Regent of East Kutai and Chairman of KPC and its contractors was conducted. This event also include Voluntary Counselling and Testing (VCT), involving 54 participants. • Some working environmental health monitoring program, including noise, dust, vibration, lighting, hazardous gases, ventilation, sanitary inspection and inspection of food chemical use has been done. • No Smoking Area Policy has been published and implemented to protect employees who do not smoke from the negative effects of cigarette smoke. Additionally, effort dangers of cigarette smoke campaign di continually. • Several training for emergency response personnel have also been made, including Fire and Rescue Dynamic, Diving/ Underwater Rescue and training in collaboration with consultants from Basarnas, both for Senior Rescue/Fire Fighter Rescue personnel and for personnel/Fire Fighter of KPC, as well as some new personnel Rescue Volunteer of KPC mining contractors. • Performance SHE Dashboard has been developed, which is a monitoring and evaluation media for the management of KPC. Dashboard is updated and circulated throughout the KPC management every week. • OHSAS 18001 audit by SGS Indonesia has been carried out on 5-9 November 2012. KPC managed to maintain certification OHSAS18001: 2007. • KPC Rescue Team participated in the commemoration of SHE Day 2012 at Bontang. • KPC Rescue Team participated in the 15th Indonesian Fire and Rescue Challenge in Indominco, Bontang. On this event, KPC’s team won as runner-up for the “Water Rescue” category and the 3rd winner on “High Angle Rescue” category. • Assessment of HIV & AIDS Prevention and Control in the Workplace Award has been conducted by East Kalimantan Department of Manpower and Transmigration. KPC earned a 98% (in 2001 scored 96%). KPC received the Platinum award for the second time from the Ministry of Manpower. • KPC also received the award from the Governor of East Kalimantan for its participation in the Program to Reduce HIV & AIDS in the Company. • Verification of Security Management System was conducted on February 2, 2012, and KPC received a Gold Certificate.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BUMI Corporate Social Responsibility at BUMI Tinjauan
Overview
Menurut ISO 26000: 2010 “Guidance on Social Responsibility”, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak keputusan dan kegiatan di masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan stakeholders; sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktikkan dalam hubungan tersebut.
According to ISO 26000: 2010, “Guidance on Social Responsibility”, Corporate Social Responsibility (CSR) is Responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and the environment, through transparent and ethical behavior that contributes to sustainable development, health and the welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable laws and consistent with international norms of behavior; and is integrated throughout the organization and practiced in its relationships.
BUMI percaya bahwa CSR adalah sebuah konsep bisnis yang sangat baik, bukan hanya kegiatan filantropis, namun merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan memiliki nilai-nilai bagi para pemangku kepentingan perusahaan. Fokus perusahaan pada CSR salah satunya dengan membentuk Komite Governance, CSR & HSE, merevisi struktur organisasi dengan memasukkan fungsi CSR dan membentuk Governance, CSR dan HSE Department.
BUMI believes that CSR is a great business concept, not just philanthropic activities, but truly sustainable and valuable for the Company’s stakeholders. The Company increased its focus on CSR by establishing the Governance, CSR & HSE Committee and in part to revise organization structure to include CSR function, and establish Governance, CSR and HSE Department.
Sebagian besar kegiatan CSR dilaksanakan oleh anak perusahaan seperti KPC dan Arutmin yang telah lama mengelola program dan sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan masyarakat setempat. Sementara perusahaan menghadapi tantangan atas ketidakpastian ekonomi tahun 2012 menuju ke 2013, program CSR terus berlanjut untuk memastikan bahwa masyarakat dapat diberdayakan secara perseorangan dan manfaat dari operasi pertambangan mendukung pembangunan berkelanjutan dengan cara yang relevan dan berarti setiap tahunnya.
CSR activities have been conducted by subsidiaries, KPC and Arutmin who have long standing programs and deep experiences in understanding the needs of local communities. While the Company meets the challenges of the economic uncertainty of 2012 and heading into 2013, the work goes on to ensure that communities are empowered individually, and that the benefits of mining operations empower sustainable development in relevant, important ways each and every year.
BUMI telah mengembangkan strategi CSR yang telah dimasukkan ke dalam strategi bisnis melalui langkah-langkah pengembangan/ implementasi agar Perusahaan dapat mencapai tujuan Good Corporate Citizen (GCC - CSR beyond the rules and regulations) yang meliputi: • BUMI CSR Flagship. • BUMI CSR Strategic Framework. • BUMI CSR Strategic Framework Implementation Plans.
BUMI has developed CSR strategy embedded within the business strategy through a step by step development/implementation for the Company to achieve Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations) that includes: • BUMI CSR Flagship. • BUMI CSR Strategic Framework. • BUMI CSR Strategic Framework Implementation Plans.
BUMI CSR Flagship adalah sebagai berikut: ”Untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri melalui keunikan Indonesia, berguna untuk masyarakat dan kebersamaan yang didukung dengan strategi komunikasi yang terintegrasi untuk komunitas lokal, nasional dan internasional.”
BUMI’s CSR Flagship is follow: ”To develop self-sustained society through Indonesian uniqueness, usefulness to all and togetherness, supported with an integrated strategic communication for local, national and international communities.”
Tujuan dari CSR Flagship ini adalah untuk memastikan keunggulan kompetitif di antara penanam modal dan pelanggan, mengurangi risiko, dan memastikan adanya pengembangan berkelanjutan dari pertumbuhan dan keuntungan.
The purpose of the CSR Flagship is to ensure competitive edge amongst investors and customers, mitigate risks, and ensure sustainable development of growth and profit.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
67
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
BUMI selanjutnya menetapkan suatu kerangka kerja strategis untuk kegiatan CSR yang sudah termasuk dalam strategi bisnis mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan menggunakan ISO 26000 sebagai acuan dalam rangka membangun BUMI sebagai perusahaan kelas dunia yang merupakan Good Corporate Citizen.
BUMI continued to establish a strategic framework for CSR activities embedded within the business strategy following the Good Corporate Governance principles using the ISO 26000 guidance in order to establish BUMI as world class Good Corporate Citizen Company.
Di bawah ini adalah ilustrasi CSR Strategic Framework di BUMI:
Below is the illustration of CSR Strategic Framework in BUMI:
“To develop self-sustained society through Indonesian uniqueness, usefulness to all and togetherness supported with an integrated strategic communication for local, national and international community” Purpose to ensure Competitive Edge amongst Investors and Customers, Mitigate Risks and Ensure Sustainable Development of Growth and Profit.
Safety First, Production Follows
More Than Mining
RUNNING OPERATION
Minerals for Sustainable Life
RUNNING OPERATION
PRE OPERATION
OTHER SUBSIDIARIES
Strategic Framework ini akan membuat CSR BUMI dan unit usahanya lebih terorganisir dengan tema utama dan flagship yang sama, lebih terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi pemangku kepentingan perusahaan.
This strategic umbrella framework will make the CSR programs in BUMI and its business units well organised within a common theme and flagship, more visible in creating sustainability and values for all of the Company’s stakeholders.
Di bawah ini adalah gambar BUMI’s CSR Strategic Framework Implementation Plans:
The picture below describes the BUMI’s CSR Strategic Framework Implementation Plans:
1
Visi, Misi dan Nilai Berdasarkan Prinsip GCG dalam Mencapai Konsep 3P (Program CSR yang Ditanamkan dalam Strategi Bisnis) Vision, Mission & Value Based on GCG Principles and Pursuing the 3Ps Concept (CSR Embedded within the Business Strategy)
4
3
Mendefinisikan Saling Nilai yang Saling Terkait Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat Defining the Interdependence Shared Values in Line with Society Needs
68
6
Organisasi CSR yang Efektif An Effective CSR Organization
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Mengatasi Dampak Negatif To Overcome Negative Impact
Monitor, Kontrol, dan Evaluasi – Pelaporan GRI (Pengukuran Tingkat Keberhasilan) Monitoring, Control & Evaluation – GRI Reporting (Measurement of Success)
Tema Strategis Strategic Flagship (theme)
Komunikasi dan Sosialisasi yang Efektif kepada Para Pemangku Kepentingan Effective Communication and Socialization to Stakeholders
5
2
8
9
7
Berkomitmen Sepenuhnya dan Dengan Ketulusan Hati Fully Committed and Whole Hearted
GOOD CORPORATE CITIZEN (GCC-CSR beyond the rules and regulations
Komitmen Pemangku Kepentingan Stakeholders Commitment
10
GOOD CORPORATE CITIZEN (Pelaksanaan CSR lebih dari sekadar mematuhi peraturan yang berlaku)
Masyarakat Mandiri yang Berkelanjutan Self-Sustained Society
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Penetapan strategi utama yang mampu menanamkan program CSR ke dalam strategi bisnis merupakan langkah paling signifikan yang dilakukan oleh Perseroan.
The establishment of grand strategy that is truly able to embed CSR with the corporate business strategy is the most significant step taken by the Company.
Tanpa Strategic Framework, kegiatan CSR di unit usaha BUMI masih akan dilaksanakan secara terpisah-pisah dan hanya sebagai peran pendukung terhadap operasi pertambangan atau umumnya hanya dalam rangka mematuhi peraturan yang berlaku. Di BUMI, inisiatif untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan kegiatan dan pencapaian CSR kepada masyarakat internasional sangat didorong oleh keyakinan Perseroan bahwa CSR telah menjadi bagian dari konsep bisnis yang benar-benar dapat menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Without the existence of BUMI’s CSR strategic framework, CSR activities in BUMI’s business units will still be scattered and merely taking a role as support functions to mining operations or for compliance purposes. These initiatives to communicate and promote BUMI’s CSR activities and achievements to the international community were largely driven by the Company belief that CSR is a business concept that can truly create value for all BUMI’s stakeholders.
Saat ini, Governance, CSR & HSE Department berada di bawah Divisi Risk Management. Kepala Divisi Risk Management memberikan laporan ke Direksi.
Currently, Governance, CSR & HSE Department is supervised under Risk Management Division. BUMI’s Head of Risk Management Division reports to the Board of Directors.
Peran dan Tanggung Jawab Direksi terkait dengan CSR adalah: • Menyetujui kebijakan, tujuan dan anggaran CSR. • Menetapkan dan menyetujui kerangka kerja, filosofi, visi dan misi, strategi, tujuan dan sasaran CSR baik di BUMI maupun di unit usaha. • Menyetujui kebijakan CSR perusahaan baik, yang baru maupun yang diperbaharui. • Memastikan kebijakan CSR Perusahaan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan di seluruh BUMI dan unit usahanya. • Memberikan arahan dan kepemimpinan secara menyeluruh atas praktik CSR perusahaan. • Memastikan program/kegiatan CSR dan target pencapaian utama lainnya diterapkan dengan baik. • Memastikan adanya pengembangan yang memadai bagi kemampuan CSR perusahaan, termasuk perangkat-perangkat CSR. • Memastikan tersedianya sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola CSR. • Memastikan efektivitas dari kinerja dan pelaksanaan CSR di perusahaan. • Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Governance, CSR & HSE untuk mendiskusikan hal-hal penting yang membutuhkan tanggapan yang segera.
Roles and Responsibilities of the Director related to CSR are: • Approve the corporate social responsibility policies, objectives and budget. • Establish and approve the corporate social responsibility framework philosophy, vision and mission, strategy, objective and target for all aspect across BUMI organization. • Approve new or updated Company’s corporate social responsibility policies. • Ensure the Company’s CSR policies have been communicated and socialized to all management and employees throughout BUMI and its subsidiaries. • Provide the overall leadership and direction for the Company’s corporate social responsibility practices. • Ensure that CSR programs/activities and key milestones are implemented properly. • Ensure adequate development of the Company’s CSR capabilities, including its infrastructure. • Ensure adequate human resources to manage CSR
Peran dan Tanggung Jawab Komite Governance, CSR & HSE terkait dengan CSR adalah: • Memastikan kebijakan perusahaan dan standar dari kinerja CSR sesuai dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta mengikuti praktik terbaik secara nasional dan internasional. • Memantau dan meninjau efektivitas program dan kegiatan CSR BUMI termasuk metode yang digunakan untuk mengkomunikasikan program tersebut kepada para pemangku kepentingan yang dilakukan oleh fungsi yang relevan di bawah Direktur, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan jika diperlukan. • Memastikan strategi CSR BUMI yang dikembangkan oleh fungsi yang relevan telah memasukkan serta berdasarkan subyek inti dari tanggung jawab sosial ISO 26000 yang meliputi hal-hal berikut: a. Hak asasi manusia b. Praktik perburuhan
Roles and Responsibilities of the Governance, CSR & HSE Committee related to CSR are: • Ensure that Company’s policies and standards of performance of social responsibilities are in accordance and comply with the prevailing laws and regulations as well as national and international best practices. • Monitor and review the effectiveness of CSR programs and activities of BUMI including the methods used to communicate such programs to stakeholders performed by relevant functions under the Director, as well as to provide recommendations for improvement as it deems necessary. • Ensure that Company’s CSR strategies of BUMI developed by relevant functions has included and based upon the social responsibility core subjects of ISO 26000 which include the following matters: a. Human rights b. Labor practices
• Ensure the effectiveness of the Company’s CSR performance & implementation. • Attend ad-hoc meeting with Governance, CSR & HSE Committee to discuss critical issues requiring immediate attention.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
69
Profil Perusahaan Company Profile
• • • •
• •
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
c. Lingkungan d. Praktik operasional yang wajar e. Isu konsumen f. Keterlibatan dan pengembangan masyarakat. Menelaah kecukupan anggaran dan sumber daya yang dialokasikan untuk program dan kegiatan CSR BUMI. Memastikan bahwa risiko atas CSR yang telah diidentifikasi telah dipantau dan dimitigasi dengan baik. Review laporan terkait dengan CSR, misalnya masalah CSR yang signifikan. Memastikan bahwa sumber daya manusia terkait CSR menerima pelatihan yang memadai untuk memenuhi standar yang relevan yang ditetapkan oleh peraturan serta praktik terbaik yang berlaku. Memberikan saran dan rekomendasi yang diperlukan mengenai CSR kepada Direksi. Melakukan tugas lain yang berkaitan dengan masalah CSR yang selain disebutkan di atas, dengan apa yang telah disepakati dan diputuskan oleh rapat Komite.
Peran dan Tanggung Jawab Kepala Divisi Risk Management terkait dengan CSR adalah: • Mengajukan strategi, kebijakan dan anggaran CSR perusahaan ke Direksi. • Mengajukan kerangka kerja CSR BUMI dan unit bisnis ke Direksi. • Menyetujui program CSR, Term of Reference (TOR), dan semua rekomendasi yang diajukan oleh CSR Department. • Melaporkan kegiatan-kegiatan CSR ke Direksi. • Memantau implementasi dari kegiatan CSR baik di BUMI dan unit bisnis. • Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Governance, CSR & HSE dan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang membutuhkan tanggapan yang cepat.
70
• • • •
• •
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
c. The environment d. Fair operating practices e. Consumer issues f. Community involvement and development Review the adequacy of allocated budget and resources for CSR programs and activities of BUMI. Ensure the Company’s identified risks related to CSR are monitored and mitigated properly. Review reports related to CSR, i.e. significant issues of CSR. Ensure that CSR related human resources receive the adequate training to meet the relevant standards set by prevailing regulations and best practices. Provide necessary advices and recommendations relating to CSR to the Board of Directors. Perform other duties relating to CSR beyond those mentioned above, in accordance with what have been agreed and decided by the Committee’s meetings.
Roles and Responsibilities of Head of Risk Management Division related to CSR are: • Propose the Company’s corporate social responsibility strategy, policy and budget to the Board of Directors. • Propose the corporate social responsibility framework for BUMI and its subsidiaries to the Board of Directors. • Approve the CSR programs, Term of References and all recommendations from CSR department. • Report corporate social responsibility activities to the Board of Directors. • Monitor CSR implementation across BUMI and its subsidiaries. • Attend ad-hoc meetings with Governance, CSR & HSE Committee and the Board of Directors to discuss critical issues requiring immediate attention.
Peran dan Tanggung Jawab Governance, CSR & HSE Manager adalah: • Mempersiapkan anggaran CSR. • Menyusun kebijakan dan prosedur CSR. • Menyusun program dan TOR CSR dan mengajukannya kepada Kepala Divisi Risk Management untuk persetujuan. • Mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan CSR diseluruh BUMI dan unit usaha bersama dengan CSR Liaisons. • Menjaga hubungan baik dengan berbagai para pemangku kepentingan, pemerintah, pelaku CSR, LSM dan media. • Meningkatkan kesadaran CSR ke seluruh Perusahaan. • Mempromosikan kegiatan CSR BUMI kepada masyarakat luas, baik nasional maupun internasional, dalam rangka meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, guna meningkatkan nilai para pemangku kepentingan. • Menggabungkan/mengkonsolidasikan semua informasi mengenai kegiatan CSR yang diperoleh dari CSR Liaisons. • Memantau dan melaporkan kemajuan suatu kegiatan/proyek/ program CSR kepada Kepala Divisi Risk Management. • Mengikuti perkembangan terbaru dari suatu metodologi, teknik dan teknologi CSR. • Melaporkan hal-hal penting yang membutuhkan respon cepat dari manajemen eksekutif kepada Kepala Divisi Risk Management.
Roles and Responsibilities of Governance, CSR & HSE Manager are: • Prepare CSR budget. • Develop CSR policies and procedures. • Develop CSR programs and Term of Reference (TOR), and submit it to the Head of Risk Management Division for approval. • Coordinate and conduct CSR activities across BUMI together with CSR Liaisons. • Maintain relationship with different stakeholders such as government, CSR players, NGOs partners and media. • Promote CSR awareness throughout the Company. • Promote BUMI’s CSR activities to the national and international communities to improve company’s image and reputation in order to add value to the stakeholders.
Peran dan Tanggung Jawab CSR Liaison adalah: • Bertanggung jawab sebagai penghubung antara BUMI dan unit usaha dalam memberikan penyebaran informasi. • Membantu Departemen CSR dalam mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur CSR Perusahaan di setiap unit usaha.
Roles and Responsibilities of CSR Liaison are: • Responsible as a liaison between BUMI and business units to provide the information dissemination. • Assist CSR Department in communicating Company’s CSR policies and procedures in each Business Units.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
• Consolidate all information of CSR activities from CSR Liaisons. • Monitor and report the progress of CSR activities/projects/ programs to Head of Risk Management Division. • Keep abreast of the latest corporate social responsibility methodologies, techniques and technologies development. • Escalate any critical issues requiring immediate attention from executive management to Head of Risk Management Division.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Membantu Departemen CSR dalam memantau pelaksanaan kegiatan CSR di setiap unit usaha. • Meningkatkan kesadaran CSR di unit usaha. • Mengikuti perkembangan terbaru dari metodologi, teknik dan pengembangan teknologi CSR. • Menyediakan data dan membantu dalam penulisan laporan kegiatan CSR di setiap unit bisnis termasuk perkembangan dari kegiatan CSR kepada pimpinan masing-masing unit bisnis dan CSR Department. • Melaporkan hal-hal penting yang membutuhkan respons cepat dari manajemen eksekutif ke Departemen CSR.
• Assist the CSR Department in monitoring the implementation CSR activities in each Business Units. • Promote CSR awareness in each Business Units. • Update with the latest CSR methodologies, techniques and technologies development. • Provide data and assist in report writing of CSR result in each Business Units including their implementation progress to their respective Head of Business Units and CSR Department. • Report any critical issues requiring immediate attention from executive management to CSR Department.
Road Map CSR BUMI
BUMI’s CSR Road Map
BUMI telah membuat road map untuk implementasi jangka panjang program CSR (<2012-2016).
BUMI has developed a road map of the long term Implementation of CSR (< 2012 – 2016).
Roadmap CSR BUMI, seperti digambarkan di bawah ini dibuat berdasarkan CSR Framework sebagai pedoman bagi perusahaan menjadi Good Corporate Citizen (GCC - CSR beyond the rules and regulations).
BUMI CSR Roadmap, as described below, is created based on the CSR Framework as a guideline for the Company to achieve Good Corporate Citizen (GCC - CSR beyond the rules and regulations).
Road Map CSR BUMI BUMI’s CSR Road Map
2015 CSR Integration
2016 Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations)
2012 - 2014 Awareness & Socialization
< 2012 CSR Specialization
< 2012 CSR Specialization
< 2012 CSR Specialization
• Kegiatan CSR dalam bentuk program pengembangan masyarakat dan proyek-proyek infrastruktur publik yang dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan: KPC dan Arutmin • Kedua perusahaan telah melakukan praktik-praktik CSR terbaik dalam kegiatan CSR • Pelaporan dan pemantauan belum terintegrasi dengan BUMI • Membentuk Komite Governance, CSR & HSE
• CSR activities in the form of community development and public infrastructure projects conducted by each subsidiary: KPC and Arutmin • Both companies have conducted CSR best practices in their CSR activities • Reporting and monitoring have not been integrated yet with BUMI. • Establish Governance, CSR & HSE Committee
2012 - 2014 Awareness & Socialization
2012 - 2014 Awareness & Socialization
• • • • •
• • • • •
Merubah struktur organisasi CSR untuk menyertakan fungsi CSR. Membentuk Governance, CSR & HSE Department Mengembangkan dan mensosialisasikan kerangka kerja strategis CSR Mengembangkan dan melaksanakan program/proyek CSR di BUMI Berpartisipasi dan menerima penghargaan CSR International untuk mempromosikan citra perusahaan
Revise CSR organization structure to include CSR function Establish Governance, CSR & HSE Department Develop and socialize CSR strategic framework Develop and conduct CSR programs/projects at BUMI Participate and receive International CSR awards to promote company’s image
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
71
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
2015 CSR Integration
2015 CSR Integration
• Program CSR BUMI selaras dengan tujuan CSR Pemerintah Indonesia • Adanya komunikasi mengenai pelaporan kegiatan CSR di BUMI dan unit usaha • Publikasi CSR yang efektif untuk masyarakat lokal/nasional/ internasional • Mempublikasikan Laporan Berkelanjutan BUMI berdasarkan pedoman GRI
• BUMI’s CSR programs in harmony with the Indonesian Government is CSR goals • The existence of inline reporting communication of CSR activities across BUMI group • Effective CSR publication to local/national/international communities • Publish BUMI’s Sustainable Report based on GRI guidelines.
2016 Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations)
2016 Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations)
• Implementasi CSR program dapat melebihi aturan dan peraturan • Kerangka strategis CSR berfungsi sebagai dasar BUMI untuk menjadi Good Corporate Citizen • Memaksimalkan kontribusi BUMI terhadap Pembangunan Berkelanjutan
• CSR programs implementation are beyond the rules and regulations • CSR strategic framework serves as the base for BUMI to become a Good Corporate Citizen • Maximizing BUMI’s contribution to Sustainable Development
Aktivitas CSR BUMI dalam tahun 2012
BUMI CSR activities in 2012
Kegiatan CSR yang dilakukan sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The following are BUMI CSR activities carried out throughout 2012:
Berpartisipasi dalam lomba Global CSR Award 2012, Boracay Island, Filipina tanggal 19 April, 2012. BUMI berhasil meraih Gold Award untuk kategori CSR Leadership, yang dimenangkan oleh Bapak Eddie J. Soebari.
Melakukan kegiatan Donor Darah tanggal 4 Juni 2012 dalam rangka Ulang Tahun PT Bumi Resources Tbk yang ke- 39 tahun. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 156 kantung darah dari 215 orang pendonor.
Taking part in Global CSR Award 2012, Boracay Island, Philippines, on 19 April 2012; BUMI succeeded in achieving Gold Award of CSR Leadership Category through Bapak Eddie J. Soebari .
Conducting blood donation activity on 4 June 2012 to commemorate the anniversary of PT Bumi Resources Tbk 39th anniversary. In this activity, BUMI collected 156 blood bags from 215 donors.
Melakukan kegiatan Pasar Murah tanggal 14 Juni 2012 di pelataran Masjid Al-Bakrie, Rasuna Epicentrum Jakarta. Paket sembako yang diberikan sebanyak 1000 paket khusus ke masyarakat kurang mampu di sekitar daerah Kuningan dan Menteng Atas.
Melakukan penandatanganan program beasiswa dengan Universitas Bakrie pada tanggal 16 Juni 2012. PT Bumi Resources Tbk menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi angkatan 2011 sebanyak 152 orang dengan nilai ± Rp 15.2 miliar. Beasiswa ini merupakan salah satu wujud nyata BUMI dalam mendukung mutu pendidikan di Indonesia yang berkualitas.
Holding a bazaar (“pasar murah”) on 14 June 2012 in the Masjid Al-Bakrie, Rasuna Epicentrum, Jakarta. As many as 1000 special packages of basic food items were distributed to the underprivileged communities surrounding Kuningan and Menteng Atas areas.
72
Laporan Manajemen From the Board
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Attending the signing ceremony of scholarship program with Bakrie University on 16 June 2012. PT Bumi Resources granted scholarships to as many as 152 outstanding students from class of 2011 worth approximately Rp15,2 billion. This scholarship program was strong evidence of BUMI’s CSR commitment to supporting educational quality in Indonesia.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Tanggal 26 Juni 2012 sebagai puncak acara Ulang Tahun PT Bumi Resources Tbk ke-39 secara resmi meluncurkan kerangka kerja CSR BUMI dengan tagline “Developing Self-Sustained Society”. Strategic Framework ini akan membuat CSR BUMI dan unit usahanya lebih terorganisir, lebih terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi semua mitra perusahaan. On 26 June 2012, as the core programs of the 39 anniversary of PT Bumi Resources Tbk, the Company launched BUMI’s CSR strategic framework with a tagline: “Developing Self-Sustained Society”. This strategic framework will make CSR program in BUMI and business units well organized, more visible in creating sustainability and values for all of the Company’s stakeholders. th
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Berpartisipasi dalam lomba Asia’s Best CSR Practices Awards 2012, Singapura tanggal 20 Juli, 2012. BUMI berhasil meraih Best CSR Practice Overall Category dan Best Developing Sustainable Strategies Category. Participating in Asia’s Best CSR Practices Awards 2012, Singapore on 20 July 2012. BUMI was successful in achieving Best CSR Practice Overall Category and Best Developing Sustainable Strategies Category.
Melakukan kegiatan Donor Darah yang kedua kalinya pada tanggal 4 Desember 2012 bekerjasama dengan PMI cabang Kota Bekasi. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 211 kantung darah dari 249 orang pendonor.
Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Conducting the second blood donation activity on 4 December 2012 in cooperation with the Indonesian Red Cross of Bekasi branch. In this activity, as many as 211 blood bags were collected from 249 donors.
BUMI Disaster response activity for flood victims on 17 January 2012 in Muara Baru area, Gedung Pompa RT/RW 020/17, Sub-district Penjaringan, District Penjaringan, North Jakarta.
• Berpartisipasi dalam lomba Asian CSR Award 2012, Bangkok tanggal 26 Oktober 2012. BUMI berhasil menjadi finalis untuk kategori Governance & Society, dan Labor & Employee Engagement.
• Taking part in Asian CSR Award 2012, Bangkok on 26 October 2012. BUMI succeeded in becoming the finalist for the category of “Governance & Society” and “Labor & Employee Engagement”.
Kegiatan Tambahan
Subsequent Event
Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, perlengkapan mandi, makanan olahan dan biskuit.
BUMI disaster response activity for flood victims was carried out on 17 January 2012 in Muara Baru area, Gedung Pompa RT/RW 020/17, Sub-district Penjaringan, District Penjaringan, North Jakarta. This activity provided aid, which includes blankets, mineral water, bathing equipment, processed food, and biscuits.
Kontribusi BUMI untuk program CSR pada tahun 2012 kurang lebih sebesar US$ 9,88 juta.
BUMI’s contribution for CSR program in 2012 amounted to approximately US$ 9.88 million.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
73
Profil Perusahaan Company Profile
74
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Arutmin Indonesia
Arutmin Indonesia
Tinjauan
Overview
PT Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan Selatan yang menyadari pentingnya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lingkar tambang, khususnya di sekitar wilayah operasional di Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut.
PT Arutmin Indonesia is one of coal mining companies in South Kalimantan that realize the importance of making a positive contribution to near-mine communities, particularly those who live in its operating areas in Kotabaru, Tanah Bumbu and Tanah Laut regencies.
Komitmen Arutmin di bidang Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) diimplementasikan dalam program dengan menitikberatkan kegiatan pada lima bidang, yaitu Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur, Pelestarian Sosial dan Budaya, Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan, dan Pengembangan Ekonomi Lokal.
Arutmin’s commitment in Community Development is implemented in programs focusing on five areas: Infrastructure Construction and Development, Social and Cultural Conservation, Public Health Service, Improvement of Human Resources through Education and Local Economic Development.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat Arutmin tidak hanya sebatas berupa sumbangan material namun juga pada program yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan kualitas hidup masyarakat di kawasan lingkar tambang. Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat berkembang menjadi masyarakat yang mandiri pasca periode penambangan.
Arutmin Community Development activities are not only limited to material donations, but also various programs to enhance the skills and the quality of life of the communities living near the mines. Hence, they could develop into independent communities after mining period.
Program pemberdayaan masyarakat disusun dengan melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat terlebih dahulu agar programprogram yang dijalankan tepat sasaran. Selain itu, diskusi juga dilakukan dengan pemerintah daerah dalam penyusunan Program Pemberdayaan Masyarakat agar tidak ada program yang saling tumpang tindih dengan rencana Pemerintah setempat.
Community Development Program was prepared through prior mapping of needs of communities, to ensure the implemented programs could achieve the expected results. In addition, discussions with local governments were also held in an effort to avoid program overlap.
Berikut ini secara terperinci dijelaskan program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan Arutmin di sepanjang tahun 2012.
Below are the details of Arutmin community development programs conducted throughout 2012.
1. Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Arutmin menyadari pentingnya pembangunan/pengembangan infrastruktur untuk mendukung masyarakat lingkar tambang dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, diharapkan pula pengembangan infrastruktur dapat mendorong berkembangnya ekonomi setempat sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
1. Infrastructure Construction and Development Arutmin realizes the importance of infrastructure construction or development in order to support surrounding communities in conducting activities of daily life. Moreover, it is also expected that the development of infrastructure could encourage the development of the local economy and public welfare.
Selama tahun 2012, beberapa fasilitas telah dibangun oleh Arutmin di beberapa lokasi kegiatan operasional. Salah satunya adalah pembangunan/pengembangan jalan dan jembatan. Hal ini karena jalan dan jembatan sangat penting bagi transportasi dan mobilisasi masyarakat. Pembangunan/Perbaikan jalan dan jembatan dilakukan di beberapa lokasi seperti:
During 2012, some facilities were built by Arutmin in several of its operating areas, one of which is the construction development of roads and bridges which are very important for transportation and community mobilization. This development made in several areas around Arutmin, such as:
Keterangan / Descriptions
Pemangku Kepentingan / Stakeholders
No.
Aktivitas / Activities
1
Perbaikan Ruas Jalan Road Improvement
Perbaikan ruas jalan untuk masyarakat di sekitar tambang Senakin sejalan dengan program pemerintah daerah (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Road improvement for the community around Senakin site in line with the local government’s program (National Community Empowerment Program)
Desa Gunung Calang Gunung Calang Village
2
Pembangunan Jalan Road Infrastructure
Pembangunan jalan Navatani untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar tambang Asam-asam melalui pembangunan konstruksi jalan, pengerasan jalan, kanal air dan instalasi gorong-gorong Developed Navatani road as a land access to improve the community’s economic capability around Asam-asam site through road construction, street paving, water canal, and culvert installment.
Desa Sungai Baru, Salaman dan Riam Adungan Sungai Baru Village, Salaman Village and Riam Adungan Village
3
Pembangunan Jembatan Bridge Construction
Pembangunan jembatan Batukapit, di sekitar tambang Satui untuk memudahkan akses menuju sekolah dan lalu lintas distribusi pertanian. Constructed Batukapit Bridge around Satui site to facilitate school access and agricultural products distribution.
Desa Kintapura Kintapura Village
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Selain Infrastruktur berupa jalan dan jembatan, Arutmin juga melakukan pembangunan rumah ibadah di sekitar wilayah tambang untuk menambah kualitas kehidupan beragama masyarakat, oleh karena itu sepanjang tahun 2012, Arutmin melakukan pembangunan rumah ibadah, diantaranya : 1. Pembangunan Mushola Ar-Raudha yang terletak di RT 7 Desa Bukit Baru (Satui). Renovasi ini dilakukan secara gotong royong oleh warga dengan bantuan material dari Arutmin. Renovasi yang dilakukan adalah penyelesaian tempat imam dan pemasangan pondasi teras mushola.
2. Pembangunan Masjid Nurul Huda di Desa Sungai Cuka (Kintap) pada Agustus 2012. Kini masyarakat sekitar dapat melaksanakan kegiatan sholat tarawih dan solat hari raya. 3. Pembangunan Masjid an-Nur di Desa Simpang Empat (Kintap) 4. Pembangunan Masjid Nurul Huda di Dusun Cek Dam, Desa Pandansari (Kintap).
Pembangunan infrastruktur dalam upaya program air bersih bagi warga sekitar tambang juga dilaksanakan melalui jaringan air sepanjang 10 kilometer. Air bersih yang merupakan kebutuhan utama kini dapat diperoleh dengan adanya pembangunan jaringan air yang menghubungkan bendungan ke perkampungan penduduk di Senakin. Jaringan sepanjang 4,2 km di Wilas Hulu dan 5,8 km Wilas Hilir ini dapat mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah penduduk. 2. Pelestarian Sosial dan Budaya Dalam bidang sosial budaya, Arutmin menjalankan programnya di masyarakat di bidang kerohanian, bidang seni budaya, serta bidang olahraga. Sepanjang tahun 2012 di bidang kerohanian, Arutmin telah mendukung masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, antara lain: No. 1
Aktivitas / Activities Peringatan Keagamaan Religious Commemoration
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Beside infrastructures such as roads and bridges, Arutmin also conducted the construction of places of worship (mushola/ mosques) around the mine area to enhance the quality of religious life in the community. Thus, throughout 2012, Arutmin constructed several places of worship, such as: 1. Construction of Mushola (small mosque) of Ar-Raudha situated at RT 7 Bukit Baru village (Satui). This renovation was carried out by way of collective efforts by the residents with construction materials from Arutmin. Renovation activities consisted of construction of mosque pulpit and installation of veranda pillars of the mushala. 2. Construction of Nurul Huda Mosque in Sungai Cuka village (Kintap) in August 2012. The local residents can now perform prayer activities, including tarawih and Eid Prayers. 3. Construction of An-Nur Mosque in Simpang Empat village (Kintap). 4. Construction of Nurul Huda Mosque in Cek Dam, Pandansari Village (Kintap). Arutmin also continued with the clean water program for residents near the mines through an extensive 10 kilometer water network. Clean water can now be obtained in people’s homes through the water network that connects the dam to the township residents at Senakin along the 4.2 km in Wilas Hulu and 5.8 km in Wilas Hilir.
2. Social and Cultural Conservation In the socio-cultural areas, Arutmin run the program in the community such as religious activities, arts, culture, and sports.
In religious programs, during 2012 Arutmin has supported communities to conduct religious activities, as follows:
Keterangan / Descriptions Menyediakan tenaga penceramah dan bantuan dana dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk masyarakat sekitar tambang Senakin. Providing preachers and funding to commemorate Maulid of Prophet Muhammad SAW to community around Senakin site. Memfasilitasi kegiatan perayaan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW melalui Tabligh Akbar, pengumpulan dana dan kegiatan lomba menggambar anak di Mesjid Nurul Hidayah dan Nurul Iman yang berada di sekitar tambang Asam-asam. Facilitated the celebration of Isra Miraj of Prophet Muhammad SAW through Tabligh Akbar, fund raising and children drawing competition at Nurul Hidayah and Nurul Iman mosques around Asam-asam Site. Mengadakan Safari Ramadhan untuk anak-anak yatim dan kaum dhuafa yang tinggal di sekitar wilayah tambang Arutmin. Conducted Ramadhan Celebratory Journey to support orphans and the underprivileged around Arutmin mine sites. Memfasilitasi kegiatan Bazaar Ramadhan untuk masyarakat sekitar tambang Senakin site. Facilitated Ramadhan Bazaar for communities around Senakin site.
2
Pembangunan Kelas Pendidikan Al-Quran Al-Qur’an Education Classroom Construction
Data Perusahaan Corporate Data
Tali Kasih Idul Fitri: menyediakan bingkisan lebaran berupa kebutuhan pokok untuk masyarakat sekitar Banjarmasin. Idul Fitri Gift Giving: provided food stuffs packages to community around Banjarmasin. Pembangunan ruang kelas yang memadai untuk Taman Pendidikan Al-Quran di sekitar tambang Senakin. Built sufficient classrooms to have an effective Koran learning around Senakin site.
Pemangku Kepentingan / Stakeholder Desa Geronggang, Sungai Punggawa, Sembilang, Sebuli, Sungai Seluang, Pudi, Pudi Seberang, Wilas, Gunung Batu Besar dan Papaan. The villages of Geronggang, Sungai Punggawa, Sembilang, Sebuli, Sungai Seluang, Pudi, Pudi Seberang, Wilas, Gunung Batu Besar and Papaan. Desa Salaman dan Desa Riam Adungan. Salaman Village and Riam Adungan Village.
Masyarakat sekitar enam tambang Arutmin. Community around six Arutmin mine sites.
Desa Basuang, Gunung Calang, Wilas, Mangga, Manggis, Sebuli, Taminag Bakung and Dahlia. The villages of Basuang, Gunung Calang, Wilas, Mangga, Manggis, Sebuli, Taminag Bakung and Dahlia. Kabupaten Kotabaru, Tanah Laut dan Tanah Bumbu. Kotabaru Regency, Tanah Laut Regency and Tanah Bumbu Regency. Desa Sekandis Sekandis Village
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
75
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Dalam bidang sosial budaya, Arutmin juga membantu terlaksananya pesta pantai atau “Mapanrestasi”. Kegiatan ini dilakukan di kawasan pesisir, Desa Muara, Asam Asam. Acara ini merupakan tradisi masyarakat setempat sebagai bentuk rasa syukur masyarakat. Kegiatan budaya ini berlangsung selama satu minggu dengan dimeriahkan oleh berbagai macam pertunjukan, seperti musik, pasar rakyat, dan makan bersama seluruh warga desa.
In art and culture program, Arutmin has supported a traditional festival called “Mapanrestasi”. This activity is carried out in the coastal region, Muara village, Asam Asam. This event is a tradition of the local community as a form of public gratitude. These cultural activities take place during the week enlivened by a variety of shows, such as music, folk markets and feasting with the entire village.
Dalam Bidang olahraga, Arutmin secara konsisten sejak tahun 2006 menyelenggarakan Arutmin 10 K, lomba lari hasil kerja sama KONI dan PASI Provinsi Kalimantan Selatan dengan partisipasi atlet lokal dan nasional. Arutmin 10K ini diharapkan menjadi ajang penggalian bibit-bibit pelari jarak jauh yang berasal dari wilayah sekitar tambang khususnya dan Kalimantan Selatan.
In sport program, since 2006 Arutmin has held the Arutmin 10 K race with the participation of local and national athletes in collaboration with Indonesia National Sports Committee (KONI) and Indonesia Athletic Association (PASI) South Kalimantan Province. Arutmin 10K is expected to create professional long-distance runners, particularly from the area around the mine and from South Kalimantan province.
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kesehatan merupakan aspek dasar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada tahun 2012, kepedulian Arutmin dalam bidang kesehatan diimplementasikan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan, antara lain: No. 1
Aktivitas / Activities Operasi Katarak Cataract Surgery
2
Pengobatan Massal Mass Treatment
3
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Supplementary Feeding Program Pelatihan Kader Posyandu Posyandu (Integrated Health Care Centre) Cadres Training
4
3. Public Health Service Health is an essential element to improve the quality of life. In 2012, Arutmin continued to implement various activities of health service, as follows:
Keterangan / Descriptions Kegiatan rutin operasi katarak untuk masyarakat kurang mampu. Diselenggarakan di Community Centre Asam-asam dan klinik tambang NPLCT, operasi gratis ini merupakan kerjasama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kalimantan Timur. Free cataract surgery for underprivileged community. Held at Community Centre Asam-Asam site and NPLCT site clinic, this surgery was held in coordination with East Kalimantan Community Eye Health Centre. Pengobatan massal gratis diadakan untuk masyarakat sekitar tambang Satui bekerjasama dengan Puskesmas Satui. Free health examination for community around Satui site, in collaboration with Satui Community Health Centre Program PMT sejalan dengan program pemerintah untuk memerangi gizi buruk bagi balita sekitar tambang Arutmin. Held to support the government’s program to against mal-nutrition for infants and toddlers around Arutmin mine sites Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu sekitar tambang. Kegiatan ini rutin diadakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. To enhance the knowledge and skills of Posyandu’s cadres in the villages around Arutmin mine sites. This activity is regularly conducted in collaboration with Tanah Laut and Kotabaru Health Departments.
4. Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan Sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan dan usaha pencerdasan putra daerah, melalui program Community Development (CD) di bidang pendidikan, Arutmin melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan sepanjang tahun 2012. yaitu:
Pemangku Kepentingan / Stakeholders 207 pasien kurang mampu 207 underprivileged patients
206 pasien yang berasal dari Desa Sinar Bulan 206 patients from Sinar Bulan Village community
Masyarakat sekitar enam tambang Arutmin Community around six Arutmin mine sites
Masyarakat sekitar enam tambang Arutmin Community around six Arutmin mine sites
4. Improvement of Human Resources through Education As a form of commitment to education, Arutmin remains involved in improving the quality of education as an important step in creating empowered communities and generating local students with creativity and knowledge. In 2012, Arutmin contributed in the following ways.
No.
Aktivitas / Activities
Keterangan / Descriptions
1
Beasiswa EFFORT (Educational Fund For the Talented) EFFORT (Educational Fund For the Talented) Scholarship Pengembangan Soft Skills untuk penerima beasiswa EFFORT Soft Skills Development for EFFORT grantees Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pelatihan Field Work and Trainings
Beasiswa diberikan kepada mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di sekitar Banjarmasin, Kabupaten Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Given to the outstanding university students from disadvantaged families around Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu and Kotabaru Districts Melalui seminar, lokakarya, pelatihan kepemimpinan, motivasi, praktik dan kewirausahaan untuk pembangunan karakter yang unggul Seminars, workshops, leadership, training, motivation, practical skills, and entrepreneurship for well-rounded character development Menyediakan sarana pembelajaran bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Provided learning assistance in collaboration with Bogor Agricultural Institute, Gadjah Mada University, and State Islamic Institute Pelatihan pertanian selama 4 bulan untuk meningkatkan pengetahuan dari Yayasan Gada Ulin yang berada di tambang Batulicin 4 months agricultural workshop to improve knowledge from the Gada Ulin Foundation in Batulicin site Pelatihan outbound dan training motivasi untuk peserta magang di tambang NPLCT Outbound training and motivation experience for interns at NPLCT site.
2
3
76
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
4
Program Magang Internship Program
5
Pelatihan Pembangunan Karakter Character Building Training Program
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Pemangku Kepentingan / Stakeholders 400 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi 400 students in 33 higher level institutions Penerima Beasiswa EFFORT EFFORT grantees
Mahasiswa, pelajar dan pemangku kepentingan lain Students, scholars and other stakeholders 8 pelajar SMKN 1 8 students from SMKN 1 Batulicin Vocational High School 14 peserta Magang 14 on The Job Training interns
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
5. Pembangunan Ekonomi Lokal Perekonomian masyarakat merupakan aspek penting dalam upaya membangun masyarakat yang mandiri. Oleh karena itu, Arutmin melakukan berbagai macam pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal masyarakat setempat. Di bidang Pertanian, pengembangan ekonomi dilakukan melalui banyak cara, seperti:
5. Local Economic Development The economy of the community is an important part of building independent communities. Therefore, Arutmin performed a variety of economic development of local resource-based programs in the fields of agriculture, husbandry and trading, such as:
Pembangunan Ekonomi Lokal
Economic Development Programs
Nama Program / Name of Program Sektor Pertanian / Agriculture Pengembangan Kebun Karet Unggul Superior Quality Rubber Tree Plantation Development
Lokasi / Location
Rincian / Details
Desa Sebuli dan Tanah Rata (Senakin) Sebuli Village and Tanah Rata Village (Senakin)
Bertujuan untuk memanfaatkan 28 hektar lahan tidur di Sebuli dan 10 hektar lahan tidur di Tanah Rata menjadi kebun karet Aimed to turn 28 acres of vacant land in Sebuli and 10 acres of vacant land in Tanah Rata into rubber plantation Bertujuan agar masyarakat lebih mudah membuat bibit secara mandiri dan akses masyarakat mendapatkan klon entres lebih mudah Aimed to provide entres clones and seedlings for self-sufficient community Arutmin menyediakan 3.500 bibit karet yang diserahkan kepada 14 anggota kelompok petani karet Arutmin provides 3,500 rubber seedlings to 14 rubber farmer groups Bertujuan agar masyarakat dapat membuka lahan dan mengolah hasil pertanian secara efektif dan efisien Aimed farmers to cultivate crops in effective and efficient ways
Pembangunan Kebun Entres untuk Pembibitan Entres Nursery Development Program Tebar Bibit Karet Rubber Tree Seedlings Stocking Program
Desa Wilas (Senakin) Wilas village (Senakin)
Pemberian Handfactor dan Mesin Perontok Padi Handfactor and Threshing Machine Provision Pelatihan Budidaya Pertanian Organik Organic Agriculture Training Pelatihan Pencegahan Penyakit pada Tanaman Pisang Disease Prevention Training on Banana Plants Sektor Peternakan / Livestock Penyaluran Dana Usaha Pengembangan Itik Financial Disbursement for Duck Farming
Desa Gunung Calang (Senakin) Gunung Calang village (Senakin)
Pengembangan Percontohan Ternak Livestock Development Pilot Project Sektor Perikanan / Fishery Demplot kepiting cangkang dan ikan kakap putih. Shell crab and barramundi Demplot installment Program Pemeliharaan Ikan di Kolam Terpal Fish Pond Maintenance Programs Sektor Perdagangan / Trading KUM (Kelompok Usaha Mandiri) Anggrek Self-sufficient Business Group (KUM) Anggrek KUM (Kelompok Usaha Madiri) PERMATA KUM PERMATA Pelatihan Mitra Binaan Satui Satui Trained Partners Training
Demplot Dahlia (Senakin) Demplot Dahlia (Senakin)
Desa Wilas (Senakin) Wilas village (Senakin)
Desa Lingkat Tambang Batulicin Lingkat Village (Batulicin) Desa Sarang Tiung, Gedambaan dan Tirawan (NPLCT) Sarang Tiung village, Gedambaan village and Tirawan village
Bertujuan agar masyarakat dapat bertani secara organik yang murah dan ramah lingkungan Aimed farmers to practice cost-efficient and environmentally friendly organic farming Sebanyak 25 petani Gapoktan mengikuti sekolah lapang pengendalian hama terpadu pada tanaman hortikultura 25 farmers follow integrated pest management at horticultural crops course
Desa Wilas (Senakin) Wilas village (Senakin)
13 anggota KUM Ternak Bina bersama mendapatkan bantuan modal untuk mengembangkan peternakan itik. Sebagai modal, mereka diberikan 455 ekor itik untuk diternakkan Financial assistance for 13 members of Ternak Bina Bersama to develop Duck Farming and given 455 ducks as a starter Program percontohan ini bertujuan agar hasil peternakan dapat dikembangkan secara bergulir oleh masyarakat The pilot program is intended to serve as a model for the community
Desa Sigam (NPLCT) Sigam village (NPLCT)
Pelatihan bagi 15 petani tambak untuk pengembangan budidaya kepiting cangkang dan kakap putih Trained 15 farmers for shell crab and barramundi aquaculture development
Desa Pabilahan (Satui) Pabilahan village (Satui)
Bertujuan agar masyarakat mengetahui teknik budidaya ikan di kolam terpal dan dapat mengadopsi dengan baik Teaches people about fish farming techniques
Senakin
KUM Anggrek adalah kelompok usaha yang terdiri dari 8 ibu rumah tangga untuk pembuatan dan pemasaran kerupuk udang Anggrek is a business group consisting of 8 homemakers to manufacture and market prawn crackers Kelompok ini bertujuan untuk mengusahakan jual beli beras lokal di desa sekitar Asam-asam. The group aims to commercialize the trade of local rice around Asam-Asam Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi, pengelolaan keuangan, dan pemasaran produk olahan seperti makanan dan sasirangan This training aimed to provide skills in information technology, financial management and marketing of refined products
Asam-Asam
Satui
Disamping itu, program pengembangan ekonomi masyarakat pesisir berbasis mangrove yang merupakan bagian dari program ekonomi dan lingkungan pada dasarnya merupakan wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat setempat.
In addition, Mangrove-based coastal community economic development program is basically a form of Arutmin’s social responsibility to the local communities.
Melihat pentingnya ekosistem mangrove bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir, maka Arutmin Tambang Batulicin bersama dengan masyarakat, Kelompok Swadaya Masyarakat (LSM), Pelajar dan Mahasiswa penerima EFFORT, serta Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kehutanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tanah Bumbu, berupaya untuk menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove dengan menginisiasi,
Seeing the importance of mangrove ecosystem to sustainability of coastal communities, Arutmin’s Batulicin Site together with the communities, Non-Governmental Organizations, and students (receivers of EFFORT Scholarship Program), and the local government of the Department of Forestry and Fisheries of Tanah Bumbu Regency, have coordinated to build mutual consensus and commitment in preserving and conserving
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
77
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
memediasi, advokasi, mendukung, membangun konsensus dan komitmen bersama, memfasilitasi kegiatan dan membentuk kelompok pembibitan dan pencinta mangrove yang diberi nama, “Kelompok Usaha Bersama” pada tahun 2006. Kelompok ini merupakan restrukturisasi dari kelompok SWARGA yang telah berdiri pada tahun 2005. Proyek Mangrove • Total bibit mangrove yang sudah ditanam dari tahun 2006 - 2012 adalah 124.000 batang. • Harga bibit mangrove Rp 1.500/batang • Luasan lahan yang direhabilitasi kurang lebih 45 ha. • Jumlah anggota kelompok usaha bersama 20 - 40 orang. • Jumlah masyarakat yang terlibat dalam satu kegiatan penanaman mangrove (Pelajar, LSM, Dinas terkait) lebih dari 1.000 orang.
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
mangrove ecosystems, and facilitate activities and form a group of Mangrove enthusiasts called “Kelompok Usaha Bersama” (Joint Business Group). This group is a restructuring of SWARGA group which was established in 2005.
Mangrove Project • Total mangrove seedlings planted 2006 – 2012: 124,000 seedlings. • Price of mangrove seedlings: Rp 1.500/seedling. • The area of rehabilitated land approximately 45 hectares • Number of members of the joint business group: 20-40 people • Number of people involved in a mangrove planting event: more than 1,000 people (students, NGOs, relevant government agencies)
Pertambahan Penanaman Mangrove tahun 2006-2012 Mangrove Planting Increase in 2006-2012 39,000
30,000
20,000
10,000
10,000
10,000
2007
2008
2009
Perpustakaan keliling di lokasi tambang Asam-Asam menjadi salah satu unggulan kegiatan CSR Arutmin dalam mendukung upaya program pemerintah di bidang pendidikan.
5,000
2006
78
2010
2011
2012
Mobile Library in the Asam-Asam site became one of the leading Arutmin CSR activities in education to support government’s programs.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012
World Environment Day 2012
Terdapat beberapa kegiatan ‘hijau’ di semua lokasi tambang untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2012 yang jatuh pada bulan Juni. Kegiatan tersebut lengkapnya sebagai berikut: 1. Di Tambang Kintap dilakukan kegiatan pembersihan di sekitar pantai dengan melibatkan semua karyawan dan unsur pelajar dari sekolah-sekolah di lingkar tambang. Selain itu juga di lakukan penanaman pohon di sekitar areal Pelabuhan dan fasilitas OLC (overland conveyor). Para siswa SD, SMP dan SMU ikut ambil bagian dalam pelaksanaan hari Lingkungan Hidup tahun ini. 2. Dilakukan penanaman pohon di Muara Satui oleh 137 mahasiswa penerima beasiswa EFFORT dari Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarmasin. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembekalan tentang lingkungan hidup dan untuk memeriahkan hari Lingkungan Hidup 2012. Selain itu juga dilakukan kegiatan pembersihan pantai di lokasi Pelabuhan Satui. 3. Di NPLCT, Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dimulai dengan senam pagi bersama, penanaman pohon, dan peresmian tempat pemilahan sampah dan telaga baru guna mendukung kapasitas penampungan air di NPLCT. Tempat pemilahan sampah sederhana yang baru dibangun adalah salah satu langkah baru dalam rangka mengurangi beban lingkungan akibat sampah. Tempat ini diharapkan dapat digunakan untuk memilah sampah baik sampah organik, non-organik maupun sampah lainnya untuk dapat dimanfaatkan kembali. Sampah organik akan diolah menjadi kompos dan dimanfaatkan sebagai pupuk, sedangkan sampah anorganik, seperti botol plastik, dimanfaatkan pengelolaannya ke masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
There were several green activities conducted in all mine sites during June 2012 to celebrate the World Environment Day 2012. The details of activities are as follows: 1. Clean up activities around the beach in Kintap mine involving all employees and students from schools near the mine area. In addition, there were tree planting activities near Port area and OLC (Overland Conveyor) facility. Local students from elementary to high school students participated in this program.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
2. Tree planting activity was conducted in Muara Satui attended by 137 students of EFFORT scholarship program from Tanah Laut Regency and Banjarmasin. This activity intended to give the knowledge of environment and take part of Environment Day 2012. A beach cleaning activity also conducted in Satui port. 3. In NPLCT, the celebration of World Environment Day was conducted with morning exercise, tree planting, launch of the waste sorting area and new lake to support water tank in NPLCT. The new waste sorting place was one of the innovative ways to reduce environmental burden. This place is expected to be used as a filter to sort organic and nonorganic waste for further recycling process. Organic waste is processed into compost and used for fertilizers, while management of non-organic waste, for example plastic bottles are managed by local people to improve their prosperity.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
4. Kegiatan mining tour juga merupakan bagian dari pembelajaran kepada masyarakat sekitar tentang lingkungan. Mulai dari siswa SD hingga SMA, mahasiswa baik yang tergabung dalam kerabat EFFORT (penerima beasiswa dari PT Arutmin Indonesia) maupun mahasiswa dari berbagai institusi yang lain melakukan kunjungan di lokasi pertambangan untuk melihat kegiatan pengelolaan lingkungan tambang yang dilaksanakan oleh perusahaan. Diharapkan dengan kunjungan ini para mahasiswa mendapat penjelasan dan informasi yang benar tentang industri pertambangan batubara.
4. Mine tour activity is also part of learning process about environment to local community. The participants come from elementary until high school students, students from EFFORT scholarships program and students from various universities who were coming to mining site to see the environment management activity facilitated by the Company. This mining tour intended to give explanation and clear information about coal mining industry.
Penghargaan yang Diterima: • PLATINUM untuk Program Pemberdayaan Usaha Mikro Rumah Tangga Miskin melalui Kelompok Usaha Mandiri di Kintap.
Awards received by Arutmin in community empowerment: • PLATINUM for Micro Business Empowerment program for Underprivileged Households through Independent Business Group (KUM) in Kintap. • PLATINUM for Program of Rural Financial Institution ‘Masyarakat Bersama’ in Senakin. • PLATINUM for Program of Rural Financial Institution at “Sungai Baru” village in Asam Asam. • PLATINUM for Health Service Program for Mothers and Children through “Gerbang Mas Posyandu” and “PAUD Tunas Harapan PERMATA” in Asam Asam. • PLATINUM for Program of Rural Financial Institution at “Bulurejo” village in Batulicin. • PLATINUM for Empowerment of Multipurpose Cooperative Madani in NPLCT. • GOLD for Micro Business Empowerment program for Underprivileged through KSM Anggrek (People’s Business Group) and KSM Aneka Usaha Mandiri in Batulicin. • GOLD for Cow Breeding Program through KUM (Independent Business Group) Berkat Bersama in an effort to create local resources-based work opportunities in Senakin.
• PLATINUM untuk program Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat Bersama di Senakin. • PLATINUM untuk program Lembaga Keuangan Desa Sungai Baru di Asam Asam. • PLATINUM untuk program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak melalui Gerbang Mas Posyandu dan PAUD Tunas Harapan PERMATA di Asam Asam. • PLATINUM untuk Program Lembaga Keuangan Desa Bulurejo di Batulicin. • PLATINUM untuk Program Pemberdayaan Koperasi Serba Usaha (KSU) Madani di NPLCT. • GOLD untuk program Pemberdayaan Usaha Mikro Rumah Tangga Miskin melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggrek dan KSM Aneka Usaha Mandiri di Batulicin. • GOLD untuk program Kegiatan Pembiakan Sapi melalui KUM Berkat Bersama sebagai Upaya Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Sumber Daya Lokal di Senakin.
Rencana Anggaran Community Development 2013
Community Development Budget Plan 2013
Di tahun 2013, Arutmin merencanakan anggaran Community Development sebesar US$ 3,65 juta untuk bidang-bidang sebagai berikut: 1. Pengembangan Ekonomi Lokal • Peningkatan dan pengembangan usaha lokal • Pengembangan program perkebunan karet • Pengembangan program peternakan • Pengembangan program pertanian 2. Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan • Program beasiswa • Program Kuliah Kerja Nyata dengan universitas • Program magang • Infrastruktur dan sarana pendidikan 3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat • Donor darah • Operasi katarak • Pengobatan masal gratis • Program posyandu 4. Pelestarian Sosial dan Budaya • Program pembinaan dan pengembangan olahraga • Pelestarian seni dan budaya lokal 5. Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur • Pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan • Pembangunan sarana ibadah • Pembangunan sarana pelayanan masyarakat • Pembangunan pemukiman baru (relokasi)
Arutmin has earmarked US$ 3.65 million for the following Community Development activities: 1. Local Economic Development • Enhancement and development of local businesses • Development of a rubber plantation programs • Development of farming programs • Development of agricultural programs 2. Improvement of Human Resources through Education • Scholarship program • University Community Development Participation program • Internship program • Infrastructure and education facilities 3. Public Health Service • Blood donor • Cataract surgery • Free mass treatment • Posyandu (integrated health service post) 4. Social and Cultural Conservation • Sports training and development programs • Preservation of local arts and culture 5. Infrastructure Construction and Development • Constructions of road and bridge • Construction of religious facilities • Community service facilities development • Construction of new housings (relocation)
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
79
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Tinjauan
Overview
Dalam pesan Husein Akma, General Manager External Affairs dan Divisi Pembangunan Berkelanjutan, “Meski krisis, KPC masih menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan, karena merupakan perusahaan yang mengikuti good mining practice”. Program-program ini dapat diikuti secara rinci dengan membaca penghargaan KPC, Laporan Keberlanjutan yang merinci usaha KPC dalam membina hubungan yang berkelanjutan dengan masyarakat dalam program pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan, serta data tentang catatan dan praktik Kesehatan dan Keselamatan.
In the words of Husein Akma, General Manager of External Affairs and Sustainable Development Division, “Despite the crisis, KPC still runs its social and environmental responsibility programs, as it is a company that follows good mining practices.” These programs can be followed in detail by reading KPC’s award winning Sustainability Reports which detail KPC’s efforts in fostering sustainable relationships with the community in its economic, social and environmental development programs, as well as data on its Health and Safety record and practices.
Membina Hubungan Berkelanjutan dengan Masyarakat
Fostering Sustainable Relationships with Community
Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaannya, KPC menggabungkan kepentingan ekonomi dengan kepentingan lingkungan dan sosial sebagai tiga pilar pembangunan, KPC mengelola tujuh bidang program: • Pengembangan Usaha Agribisnis • Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat • Pendidikan dan Pelatihan • Pengembangan Usaha Kecil / Menengah • Peningkatan Infrastruktur Masyarakat • Pelestarian Alam dan Budaya • Peningkatan kapasitas Masyarakat dan pemerintah.
In running its empowerment activities, KPC blends economic interests with environmental and social interests as the three pillars of development, managed by KPC in seven program areas: • Agribusiness Development • Community Health and Sanitation • Education and Training • Small/Medium Enterprises Development • Community Infrastructure Improvement • Natural and Cultural Conservation • Community and government capacity building.
Ringkasan Program Pemberdayaan Masyarakat KPC tahun 2012 / Summary of KPC Community Empowerment 2012 Membina Hubungan Berkelanjutan / Fostering Sustainable Relationships Ekonomi / Economy Pengembangan Agribisnis / Agribusiness Development Pengembangan Kelompok Usaha Kecil dan Menengah / Small and Medium Enterprises Development Sosial / Social Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat / Community, Health and Sanitation Pendidikan dan Pelatihan / Education and Training Pengembangan Infrastruktur / Infrastructure Improvement Pembangunan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah / Community and Government Capacity Building Lingkungan / Environment Pelestarian Alam dan Budaya / Natural and Cultural Conservation
80
Kriteria untuk menentukan program yang akan dijalankan adalah: • Manfaat bagi pengembangan masyarakat berkelanjutan • Nilai strategis bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat • Kelanjutan Program (program multi-tahun) • Kompatibilitas dengan ‘Grand Strategy’ Pembangunan Daerah Kutai Timur (RTRW & RPJMD Kabupaten) dan kesesuaian dengan Strategi Pembangunan Desa (RPJMDes & RKPDes) • Sejalan dengan Road Map Pasca Tambang KPC.
The criteria to determine which program to be run are: • Benefits for sustainable community development • Strategic value for the company, government and society • Program continuation (multi-year programs) • Compatibility with East Kutai’s Regional Development Grand Strategy (RTRW & RPJMD District) and conformity with Village Development Strategy (RPJMDes & RKPDes) • Aligned with KPC Mine Closure Road Map.
Pada akhirnya, prinsip pedoman ini diringkas untuk mencapai tujuan kemandirian dan sumber penghidupan yang berkelanjutan, sebagai semangat yang selalu mewarnai semua program pengembangan masyarakat dalam mengembangkan potensi optimal masing-masing komunitas.
Ultimately, the guiding principle is summed up to achieve the goal of self-reliance and sustainable livelihoods, as the spirit that has always colored all community development programs in developing the optimal potential of each community.
Pada tahun 2012, KPC meningkatkan partisipasi publiknya, meningkatkan sinergi di antara kebutuhan masyarakat, program pemerintah dan program pemberdayaan masyarakat KPC. Masukan eksternal dari kepala desa, tokoh agama dan sosial dilengkapi dengan evaluasi eksternal melalui Multi Stakeholder untuk Forum Corporate Social Responsibility (MSH CSR) dan Forum Konsultasi C-Force, yang dimulai pada tahun 2006. Dari semua program pemberdayaan masyarakat pada tahun 2012, total 33,8% dari total dana yang disalurkan langsung melibatkan masukan dari masyarakat dan pemerintah desa dalam proses perencanaan tingkat kabupaten.
In 2012, KPC increased its public participation, enhancing synergy between the needs of the community, government programs and KPC’s community empowerment programs. External input from village heads, religious and social leaders is complemented by external evaluations through the Multi Stakeholder for Corporate Social Responsibility (MSH CSR) Forum and the C-Force Consultation Forum, which was initiated in 2006. Of all the community empowerment programs in 2012, a total of 33.8% of the total funds distributed directly involved input the people and governments of village in the district level planning process.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Pemberdayaan Masyarakat KPC 2012 / Highlights of KPC Community Empowerment 2012 Ekonomi / Economic • 22 kontraktor menerima proyek infrastruktur dan non-infrastruktur sebesar Rp 11.651.024.300 / 22 local contractors receive infrastructure and non-infrastructure projects of Rp 11,651,024,300 • 262.000 bibit diberikan kepada kelompok tani di Bengalon / 262,000 seedlings provided to farmer groups in Bengalon • 14 ekor sapi didistribusikan kepada kelompok tani dan magang di PESAT / 14 head of cattle distributed to farmer groups and interns at PESAT Sosial / Social • 75 pasien dengan bibir sumbing dan luka bakar berhasil dioperasi melalui “Smiles and Hope” / 75 patients with cleft lip and burns successfully operated on through “Smiles and Hope” • 26 orang berhasil operasi katarak / 26 people with successful cataract surgery • 272 balita telah meningkatkan status gizi / 272 children under five have increased nutritional status • 891 orang menerima perawatan medis di Program Pengobatan Massal di Bengalon dan Rantau Pulung 891 people received medical treatment in Mass Treatment Programs in Bengalon and Rantau Pulung • 293 karyawan KPC dan kontraktor menyumbangkan darah melalui Palang Merah Kutai Timur / 293 KPC employees and contractors donate blood through the Red Cross of East Kutai • 110 beasiswa umum yang diberikan / 110 general scholarships given • 313 SMP, SMA, dan siswa SMK yang terlibat dalam Program Perusahaan Mahasiswa Wirausaha 313 junior, senior, and vocational school students involved in Student Entrepreneurship Company Program • 23 anak muda dari Kutai Timur mengikuti program magang peralatan mekanik berat / 23 young people from East Kutai follow heavy equipment mechanic apprentice course Lingkungan / Environment • 42 ton sampah berhasil dikelola melalui Program Limbah Domestik Berbasis Komunitas / 42 tons of garbage successfully managed through Community Based Domestic Waste Program • 47 RT berpartisipasi dalam Kompetisi Gerak Bersemi / 47 RT participated in the Gerak Bersemi Competition • 12,000 bibit di salurkan ke berbagai kelompok melalui BPPUTK, Kampung Pinang / 12,000 seedlings distributed to various groups through BPPUTK, Kampung Pinang
Penghargaan tahun 2012
Awards 2012
•
Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara Menyumpit dengan Peserta Terbanyak (1.111 peserta) sebagai salah satu Program Pelestarian Budaya. • Kinerja RKAB Tahun 2011 Terbaik untuk Aspek Community Development • Best Sustainability Report untuk kategori Natural Resources dalam ajang Sustainability Reporting Award 2012
•
Penghargaan dalam ajang Gelar Karya Pembangunan Masyarakat (GKPM) 2012 dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat untuk program: • Penghargaan Platinum untuk Program Pengembangan Agribisnis Jeruk, Kecamatan Rantau Pulung • Penghargaan Platinum untuk Program Penanggulangan Anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (Pergizi) • Penghargaan Gold untuk Program Gerakan Komunitas Bersih Sehat dan Mandiri (Gerakan Bersemi) Pengembangan Produk Berbasis Lingkungan • Penghargaan Gold untuk Program Air Bersih Berbasis Masyarakat Menuju Desa Mandiri • Penghargaan Gold untuk Program Pencegahan dan Penanggulangan AIDS di Lingkungan Kerja dan Masyarakat • Penghargaan Silver untuk Program Peningkatan Pendidikan Dasar 9 Tahun di Wilayah Sekitar Operasional
Awards in the Community Development Showcase (GKPM) 2012 from the Coordinating Minister for People’s Welfare for the following programs: • Platinum Award for Citrus Agribusiness Development Program, Rantau Pulung District • Platinum Award for community empowerment-based program to overcome malnourished and under-nourished infants through nutritional education and rehabilitation programs (Pergizi) • Gold Award for Community-based Waste Management Program (Gerak Bersemi) through Development of Environment-based Products • Gold Award for Community-Based Clean Water Program
Visi dan Misi Program CSR KPC
Vision and Mission CSR Program of KPC
Charter Award in the Indonesian World Record Museum (MURI) as the initiator and organizer for the Most participants using Blowpipe with 1,111 participants as Cultural Conservation program. • Performance RKAB Year 2011 for Best Community Development Aspects • Best Sustainability Report in the category of Natural Resources in the event of Sustainability Reporting Award 2012
• Gold Award for AIDS Prevention and Control Program in the Workplace and Community • Silver Award for improving the 9-year basic education in areas surrounding operational sites
VISI VISION Menjadi mitra dalam pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat To become a partner in sustainable development in improving the quality of life of the community
MISI-1 / MISSION-1
MISI-2 / MISSION-2
MISI-3 / MISSION-3
Menjalin hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan berdasarkan prinsip saling percaya dan saling menghargai Building and maintain harmonious relationships with the stakeholders based on mutual trust and respect
Mendorong pertumbuhan perekonomian lokal yang saling menguntungkan untuk menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera Promote mutually beneficial local economic development to achieve self sustaining community
Menjaga tatanan masyarakat dengan memelihara kelestarian alam dan budaya Maintain the local values by preserving the culture and environment
Pengembangan Agribisnis Agribusiness Development
Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Community Health and Sanitation
Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Education and Training
Pengembangan Usaha Kecil & Menengah Small & Medium Enterprises Development
Perbaikan Infrastruktur Infrastructure Improvement
Pelestarian Alam dan Budaya Natural and Cultural Conservation
Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Community and Government Capacity Building
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
81
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Pengembangan Usaha Agribisnis
Agribusiness Development
Pengembangan agribisnis merupakan salah satu program peningkatan perekonomian masyarakat. Program ini juga selaras dengan program pemerintah daerah Kutai Timur yaitu Gerakan Pembangunan Pemerataan Kemandirian Masyarakat Kutai Timur (Gerbang Taman Makmur).
Agribusiness development is one of the community’s economy improvement programs. The program is also in line with the East Kutai government program called Gerakan Pembangunan Pemerataan Kemandirian Masyarakat Kutai Timur (Gerbang Taman Makmur). Drive to Equalize Development of Self-Sufficiency of Kutai Timur Community.
Melalui Forum “Multi Stakeholder for Corporate Social Responsibility” (MSH-CSR), KPC juga memberikan bantuan dengan tujuan yang sama. Bantuan tersebut berupa pengadaan alat tangkap dan sarana penangkapan ikan untuk KSU Kuala Jaya Sangkulirang, pengembangan tanaman karet untuk KT Kutai Baik unit 34 Rantau Pulung, serta pengadaan bibit gaharu dan peralatan pertanian untuk KT Batota Raya Sangatta.
Through Multi-Stakeholder for Corporate Social Responsibility (MSHCSR) Forum, KPC also provides assistance with the same purpose. The aid is the provision of fishing gear and fishing facilities for the KSU. Kuala Jaya Sangkulirang, rubber cultivation to KT.Kutai Baik unit 34 Rantau Pulung, eaglewood seeds and agricultural tools to KT.Batota Raya Sangatta.
Pengembangan agribisnis melalui pendampingan langsung oleh KPC dilakukan di wilayah ring I yaitu di Kecamatan Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Berikut ringkasan kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2012 dimana sebagian besar merupakan lanjutan program dari tahun-tahun sebelumnya.
Agribusiness development through direct assistance by KPC performed in ring I area in sub district Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta North and Sangatta South. Here’s a summary of activities that have been carried out during the year 2012 which is largely a continuation of the programs in previous years.
Ikhtisar 2012
Highlights of 2012
Bidang / Areas
82
Laporan Manajemen From the Board
Fokus Utama / Main Focus
Mitra / Partners
Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) Integrated Cow Husbandry Facility (PESAT)
Proyek percontohan pertanian terpadu untuk menciptakan daerah swasembada dan penelitian. Didirikan di atas lahan pasca tambang, pada tanggal 15 Mei 2012, PESAT diresmikan oleh Bupati Kutai Timur dan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Rektor IPB, Ketua STIPER dan manajemen KPC serta dihadiri oleh SKPD dari pemerintah Kalimantan Timur, Kutai Timur. Dikunjungi oleh lebih dari 1.000 pihak yang berkepentingan pada tahun 2012. Pilot project for integrated farming to create regional self-sufficiency and research. Established on post-mining land, on May 15, 2012, PESAT was officially inaugurated by the Regent of East Kutai and Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia, IPB Rector, Chairman of STIPER and KPC management as well as attended by the SKPD from the East Kalimantan East Kutai governments. Visited by over 1,000 interested parties in 2012.
Pemerintah, akademisi, praktisi dan peternak, IPB, UNMUL, STIPER, Departemen Pertanian Kabupaten Kutai Timur, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur dan Direktur Jenderal peternak, BPTP Kalimantan Timur dan masyarakat. The government, academia, practitioners and breeders, IPB, UNMUL, STIPER, the Department of Agriculture of East Kutai regency, East Kalimantan Provincial Livestock Office and the Director General of Ranchers, BPTP East Kalimantan and the community.
Prima Agri
4 hektar pelatihan pembibitan, terletak di Desa Kebon Agung. Spesialisasi dalam Sistem Intensifikasi Padi, dan pelestarian untuk koleksi macam tanaman selain buahbuahan. Menjangkau ke desa lainnya. A 4 hectare training nursery, located in the village of Kebon Agung. Specializing in a Rice Intensification System, and a preserve for a wide collection of plants other than fruits. Outreach to other villages.
STIPER, Masyarakat STIPER, the community
Budidaya Jeruk Citrus Cultivation
Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman jeruk khususnya varietas Borneo Prima pada lahan seluas hampir 300 hektar. Mentoring is done to improve citrus production, especially of the Borneo Prima varieties, on nearly 300 hectares of land.
8 desa di Kecamatan Rantau Pulung, dan desa-desa lainnya di Kabupaten Sangatta Selatan dan Bengalon melibatkan 62 kelompok tani dengan jumlah anggota sekitar 684 orang. 8 villages in the district of Rantau Pulung, and more villages in the districts of South Sangatta and Bengalon involving 62 farmer groups with a total membership of approximately 684 people.
Budidaya Kakao Cocoa Cultivation
Kebun pelatihan seluas 70 hektar, untuk mengembangkan sistem harga yang adil, mekanisme perdagangan dan teknologi budidaya. A 70 hectare training orchard, to develop fair pricing system, trading mechanism and cultivation technology.
15 kelompok tani dengan jumlah anggota sekitar 296 petani 15 farmer groups with a total membership of about 296 farmers
Ternak Sapi Bali Bali Cattle
Pengembangan masyarakat peternakan sapi bekerja sama dengan PESAT. Community development of dairy farms in association with PESAT.
Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Kutai Timur dan Dinas Peternakan Kalimantan Timur, kelompok tani di Kutai Timur Directorate General of Livestock, Department of Agriculture of East Kutai and Department of Animal Husbandry of East Kalimantan, farmer groups in East Kutai
Peternakan Kambing Goat Husbandry
Program untuk meningkatkan jumlah ternak, mengembangkan strategi pupuk, dan menciptakan informasi kesehatan rumah. Program to increase livestock numbers, develop fertilizer strategy, and create health information clearing house.
22 kelompok tani di Rantau Pulung 22 farmer groups in Rantau Pulung
Peternakan Ayam Chicken Farming
Menciptakan nilai tambah ekonomi rumah tangga sambil memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Create value-added household economy while meeting the nutritional needs of the family.
109 wanita di lima desa pada kecamatan Rantau Pulung 109 women in five villages in the district of Rantau Pulung
Pengembangan Budidaya Perikanan Air Tawar Freshwater Aquaculture Development
Membantu pengembangan budidaya perikanan air tawar dan membangun peluang pasar di Kecamatan Bengalon dengan kolam ikan seluas 45 hektar. Assisting the development of freshwater aquaculture and building market opportunities in the District of Bengalon with fish ponds on 45 hectares.
36 kelompok tani dengan total keanggotaan kira-kira 350 orang 36 farmer groups with a total membership of approximately 350 people
Tambak Ikan Bandeng Milkfish pond Estuary
Menggunakan tambak dengan air yang direhabilitasi seluas 84 hektar sejak tahun 2004. Using estuary of rehabilitated water on 84 hectares since 2004.
55 orang kelompok tani Selangir Bay Selangir Bay farmers groups of 55 people
Pengembangan Tanaman Musiman Seasonal Crop Development
Untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga dalam mengembangkan akses pasar dan penyediaan bibit tanaman termasuk kacang-kacangan, kubis, mentimun, kacang hijau, dan semangka. Selain itu, pelatihan budidaya jamur diadakan untuk 50 peserta bekerja sama dengan Prima Agri. To improve the household economy in developing market access and provision of seed crops including for beans, cabbage, cucumbers, green beans, and watermelon. In addition, mushroom cultivation training was held for 50 participants in conjunction with Prima Agri.
Ibu rumah tangga di Sepaso Barat dan Sepaso Selatan Homemakers in West Sepaso and South Sepaso
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
Small and Medium Enterprises Development
KPC membantu pengembangan usaha kecil dan menengah pertamatama mencari ketersediaan bahan baku di daerah, layanan yang diterimanya dan potensi pasar yang ada atau yang akan datang. Bisnis ini lebih lanjut dapat memicu pertumbuhan pengusaha di daerah Kutai Timur, membuka kesempatan kerja lebih banyak. Dari catatan tahun 2012 bantuan KPC dalam membawa produk daur ulang ke GKPM Jakarta Expo berlangsung pada September 2012, sebagai bagian dari dorongan berkesinambungan untuk membuka kesempatan beragam jenis produk di banyak pameran-pameran sebelumnya. Selain itu, dukungan untuk Pondok Bekas (Ponkas), termasuk dengan halaman facebook, membantu kelompok usaha ini dalam menjual barang bekas layak pakai, barang tahan lama.
KPC helps in the development of small and medium enterprises looking first at the availability of raw materials in the areas, the services it receives and existing or future market potential. These businesses can trigger further growth of entrepreneurs in the East Kutai area, opening up even more job opportunities. Of note in 2012 was KPC assistance in bringing recycled products to the GKPM Jakarta Expo took place in September 2012, as part of its ongoing push to open include recycled of products in many previous exhibitions. In addition, support for Pondok Bekas (Ponkas), including with a facebook page, is helping this group’s business in selling usable, but damaged, durable goods.
Bidang / Areas
Fokus Utama / Main Focus
Mitra / Partners
Pengembangan Industri Olahan Pangan Processed Food Industry
Untuk mengembangkan produk makanan lokal termasuk: keripik pisang, keripik singkong, kerupuk keriting, sirup, bubuk jahe, dan kue-kue. Sampai saat ini, 54 jenis produk makanan olahan telah mendapatkan registri PIRT sehingga cocok untuk dijual di minimarket, kafe dan diekspor keluar daerah. To develop local food products including: banana chips, cassava chip, curly crackers, syrups, powdered ginger, and pastries. To date, 54 kinds of processed food products have gained PIRT registry as suitable for sale in mini-markets, cafes and exported out of the region.
Pengusaha di Bengalon dan Rantau Pulung Entrepreneurs in Bengalon and Rantau Pulung
Pengembangan Batik Tulis khas Kutai Timur Development of East Kutai Batik
Memberikan pelatihan yang diperlukan untuk menghasilkan produksi batik yang baik, KPC telah bekerja sama dengan Politeknik Seni Yogyakarta (Poliseni), dengan fokus pada penggunaan pewarna alami yang dapat diakses secara lokal. To provide the necessary training to generate good batik production, KPC has been working with the Polytechnic Arts Yogyakarta (Poliseni), with focus on the use of natural locally accessible dyes.
Politeknik seni Yogyakarta (Poliseni), Pengrajin di Sangatta dan Rantau Pulung Polytechnic Arts Yogyakarta (Poliseni), craftsmen in Sangatta and Rantau Pulung
Program Wira Usaha Mandiri “AKU BISA” Wira Usaha Mandiri (“I CAN”) Enterprises
Pendekatan tim untuk mendukung masyarakat dalam membangun dan menjalankan warung makan, salon, dan usaha pedagang perdagangan kecil lainnya. A team approach to support people in building and running food stalls, salons and other small trading merchant businesses.
Kelompok marjinal yang terampil Skilled marginalized groups
Program Usaha Daur Ulang Sampah non Organik Non Organic Waste Recycling Enterprises Program
Untuk meningkatkan kesadaran akan sampah yang dihasilkan di Kota Sangatta dan teknik pengelolaan limbah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Membantu usaha pengolahan sampah plastik dan bisnis kerajinan yang menghasilkan pendapatan. To raise awareness of waste generated in Sangatta City and of waste management 3R (Reduce, Reuse and Recycle) techniques. Helping plastic waste processing businesses and craft businesses generate income.
Pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Gerak Bersemi Local governments and community groups, Gerak Bersemi.
Pengembangan Kontraktor Lokal Development of Local Contractors
Untuk memberikan kualitas, keselamatan dan standar lainnya ke tingkat operasional. / To bring quality, safety and other standards to operational levels. Perusahaan lokal dampingan yang baru mulai menyediakan pelayanan pada tahun 2012 adalah: / Assisted local companies newly providing services in 2012 include: • Pengadaan patok survei 4 perusahaan: Pemuda Kutai, Ramayana Sari Jaya, Moulida Jaya dan Pantai Air Mas. Survey companies: Pemuda Kutai, Ramayana Sari Jaya, Moulida Jaya and Pantai Air Mas • Pengadaan barang cetakan dan rambu lalu lintas: Primalindo Persada / Procurement of traffic signs molds: Primalindo Persada • Pengadaan bibit lokal reklamasi: PT Hikma Bamba Puang / Procurement of local seed reclamation: PT Hikma Bamba Puang • Pengadaan kendaraan rental roda dua: Ambar Borneo, Bengalon Indah Pratama Procurement of two-wheeled vehicle rental: Borneo Ambar, Bengalon Indah Pratama • Pengadaan perlengkapan kantor: Arjuna / Procurement of office supplies: Arjuna • Pengadaan bahan bangunan, perlengkapan safety: Delta Mas / Procurement of construction materials, safety equipment: Delta Mas • Pengadaan kain majun, barang furniture dan perbaikannya: Anifa Surya Mandiri / Procurement of cloth rags, furniture repair: Anifa Surya Mandiri • Pekerjaan pemeliharaan dan penanaman tanaman reklamasi: Tunggal Ika Sangatta dan Karyanti Indah. Reclamation and reforestation plants: Tunggal Ika Sangatta and Karyanti Indah. • Jasa catering dan layanan akomodasi: Indah Prima Bengalon / Catering and accommodation: Indah Prima Bengalon • Jasa pemeliharaan bangunan dan jasa rental kendaraan ringan: Arif Putra / Building maintenance and light vehicle rental: Arif Putra • Jasa minor konstruksi: Yayasan Sekerat Prima / Construction Services: Yayasan Sekerat Prima
Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Masyarakat
Community and Government Capacity Building
Desa sebagai sebuah struktur pemerintahan terkecil dapat menjadi sebuah kekuatan dalam menuju kemandirian suatu wilayah: dengan memanfaatkan semua potensinya secara maksimal untuk menjadi desa yang produktif. Dengan meningkatnya produktivitas, pemberdayaan yang dibutuhkan akan muncul.
The village is the smallest administrative structure and as such can be a force to develop the self-sufficiency of a region: by using its full potential to become a productive village. With the increasing productivity of a village, empowerment arises.
Berdasarkan pemikiran di atas, KPC mulai membantu memandu sejumlah pemerintah desa melalui Program Desa Mandiri, dengan bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui SKPD terkait. Program Desa Mandiri dimulai pada tahun 2010 dan pertama difokuskan untuk desa-desa wilayah Ring 1 dari wilayah operasi pertambangan KPC. Dalam menjalankan program ini, KPC juga melibatkan berbagai LSM lokal (GAPURA), lembaga pendidikan (STPMD) dan pemerintah daerah (Bapemas). Proses keterlibatan bertujuan untuk mencari mitra lokal dalam melakukan pendampingan langsung di desa. Tujuan pendampingan adalah untuk memberikan bantuan bagi warga untuk meningkatkan kualitas tata kelola, untuk mengembangkan perencanaan, untuk meningkatkan produktivitas desa, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Based on the above thinking, KPC initially helps guide a number of village governments through Desa Mandiri (Self-Reliance Village) program, in cooperation and coordination with the local government through relevant SKPD. Desa Mandiri (Self-Reliance Village) program was initiated in 2010 and first focused for villages within Ring 1 of KPC mining operation area. In conducting this program, KPC also engage various local NGO (GAPURA), educational institution (STPMD) and local government (Bapemas). The engagement process is aimed at seeking local partners in conducting direct mentoring for villages. The mentoring goal is to provide assistance for communities to improve the quality governance, to develop planning, to improve productivity of the village, and to fulfill the basic needs.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
83
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Selain pendampingan langsung, KPC mendukung Forum MSH CSR melalui berbagai kegiatan masyarakat: • Peningkatan kapasitas lembaga Pemuda Muhammadiyah • Bantuan operasional LSM Pangeran Antasari, PDIB serta lembaga NU, pengembangan sekolah Ma’arif NU • Bantuan pengadaan sarana kantor Yayasan Insan Cita Kutim dan pengajian TPA Al-Khairat serta Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi), bantuan pelatihan kaligrafi dewan Kesenian Kutim Sangatta • Bantuan pembangunan asrama Pusat Pelatihan Pertanian dan Swadaya (P4S) Kaubun • Dukungan pelaksanaan HUT Kutai Timur dan HUT RI Sangatta
84
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
• Bantuan pengadaan sarana kantor KNPI Sangatta • Bantuan peningkatan layanan pendidikan Pondok Pesantren Ibnu Sina Sangatta • Bantuan pengembangan kelembagaan Da’i Pembangunan Kongbeng
In addition to mentoring, KPC supports the MSH CSR Forum through a variety of community events: • Increasing the capacity of the Muhammadiyah Youth organization • Operational support for Pangeran Antasari NGO, PDIB and NU, and NU Ma’arif school • Procurement assistance for the Yayasan Insan Cita Kutim and Quran recitation group of TPA Al-Khairat and Recreational Sports Society Federation Indonesia (Formi), calligraphy training assistance by the Arts council of Kutim Sangatta • Aid the construction of dormitories for Agricultural Training Centre (P4S) Kaubun • Support the convening of East Kutai anniversary and Indonesia Independence day in Sangatta • Procurement assistance for office facilities of KNPI Sangatta • Support improvement educational of services Ibnu Sina Boarding School Sangatta • Assistance in development of establishment Konbeng Preachers of Development
Dalam pelaksanaannya KPC mengutamakan semangat kolaborasi dengan multipihak, agar manfaat yang diterima oleh masyarakat dapat dimaksimalkan dengan biaya dan tenaga yang efisien. Kolaborasi yang telah terjadi antara lain dengan Forum MSH CSR, PNPM, Balai Taman Nasional Kutai, LSM (Gapura, Bikal, Abdi), STPMD-APMD Yogyakarta serta pendanaan dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan juga dana APBN melalui kolaborasi dengan Bapemas Kutai Timur, Dinas Pertanian Kutai Timur, Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Timur dan keswadayaan masyarakat sendiri.
In practice, KPC emphasizes the spirit of multi-stakeholder collaboration, so that the benefits received by the community can be maximized with efficient cost and energy. Collaborations established, among others with: MSH CSR Forum, PNPM, Kutai National Park Authority, NGOs (Gapura, Bikal, Abdi), STPMD-APMD Yogyakarta as well as funding from the Village Fund Allocation (ADD) and state funds through collaboration with the East Kutai Bapemas , Department of Agriculture of East Kutai, East Kalimantan Province Animal Husbandry Department and the communities’ self-sufficiency.
Dalam rangka menyelaraskan alokasi pendanaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan di Bengalon, pada tanggal 10 April 2012, juga telah dilakukan lokakarya perencanaan bersama yang dihadiri oleh masyarakat Bengalon yang diwakili oleh 11 Kepala Desa dan camat Kecamatan Bengalon. Lokakarya tersebut menghasilkan kesepakatan alokasi pendanaan untuk mendukung realisasi perencanaan pembangunan di Kecamatan Bengalon.
In order to align the allocation of funding as a form of corporate social responsibility in Bengalon, on 10 April 2012, planning workshop has also been convened and attended by people of Bengalon represented by 11 village and district chiefs. The workshop resulted in an agreement on funding allocation to support the realization of development planning in the District Bengalon.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) KPC mendukung desa dalam pembangunannya, termasuk pembangunan ekonomi. Sesuai dengan peraturan daerah, masingmasing desa diberi wewenang untuk mendirikan lembaga penghasil pendapatan BUMDes yang membantu perekonomian pedesaan dengan isu-isu ekonomi pedesaan, lapangan kerja dan optimalisasi sumber daya alam, menciptakan swadana untuk lebih banyak kegiatan pembangunan pedesaan. Sampai dengan Desember 2012, 16 dari 27 desa di wilayah sekitar KPC, dengan pendampingan yang dilakukan KPC, mendirikan BUMDes. Unit-unit usaha desa sudah terlibat dalam memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan yang signifikan bagi masyarakat dengan investasi proyek di kisaran Rp 50-100 juta.
Village Owned Enterprises (BUMDes) KPC supports villages in their development, including economic development. In accordance with district regulation, each village is authorized to establish BUMDes revenue generating institutions which help the rural economy by addressing rural economic issues, employment and optimization of natural resources, creating selffunding for more rural development activities. Up to December 2012, 16 of the 27 villages in the region surrounding KPC, with mentoring undertaken by KPC, established BUMDes. These villages’ business units are already involved in providing significant economic, social and environment benefits for the community with project investments in the range of Rp 50 - 100 million.
Berikut adalah hasil pendampingan yang dilakukan di beberapa desa KPC:
Here are some results of mentoring done in some villages surrounding KPC:
BUMdes RAMA MANDIRI Desa Rantau Makmur
Kelistrikan dan air minum / Electricity and drinking water
BUMdes Jaya Makmur Desa Mukti Jaya
Pelayanan kelistrikan desa / Rural electricity services
BUMdes Singa Geweh
Bisnis penyediaan air minum / Drinking water supply business
BUMdes Sekerat Jaya Mandiri, Desa Sekerat
Bisnis kelistrikan dan air bersih / Electricity and clean water business
BUMdes Swarga Mitra Mandiri Desa Swarga Bara
Ekoturisme pedesaan, Simpan Pinjam, dan Pengelolaan pelayanan air Rural Ecotourism, Savings and Loans, and management of water services
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat
Community Health and Sanitation
Sebagai mitra pembangunan pemerintah, KPC juga ikut terlibat aktif dalam meningkatkan kesehatan dan sanitasi masyarakat, baik melalui bantuan langsung maupun program kesehatan yang melibatkan banyak pihak dan tentunya diselaraskan dengan prioritas yang dicanangkan pemerintah. Pada tahun 2012 ini, KPC telah memberikan bantuan berupa pengadaan peralatan laboratorium Puskesmas Rantau Pulung, alat kesehatan dan obatan-obatan klinik gizi Sangatta Selatan dan peralatan laboratorium serta kantong darah Palang Merah Indonesia Kutai Timur.
As a government partner in development, KPC is also actively involved in improving the people’s health and sanitation, either through direct assistance or health programs that involve many parties and is certainly aligned with the priorities announced by the government. In 2012, KPC donated laboratory equipment to the Rantau Pulung health center, medical equipments, medicine and nutrition packs to clinics in South Sangatta and laboratory equipments, as well as blood donations to the Indonesian Red Cross, in East Kutai.
Fokus program kesehatan termasuk pengendalian penyakit, peningkatan kesehatan ibu dan anak dan bantuan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu.
The focus of health programs includes disease control, improved maternal and child health and health assistance to the underprivileged.
Pengendalian Penyakit Menular Control of Communicable Diseases
Program Pengendalian Tubercolosis / Tuberculosis Control Program Program Pencegahan HIV/AIDS / HIV/AIDS Prevention Program
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Mother and Child Health Improvement
Pengobatan Malnutrisi Balita pada klinik kesehatan lokal / infant malnutrition treatment at local health clinics Penyuluhan kepada ibu hamil / Education programs to expecting women Rehabilitasi Balita malnutrisi / infants malnutrition reduction programs
Bantuan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu Healthcare for Underprivileged
Program Senyum dan Harapan / Smile and Hope Program: • Operasi bibir sumbing / Cleft lip surgery • Operasi luka bakar / Burn reconstruction surgery • Operasi katarak / Cataract surgery • Operasi lainnya / Other surgeries Pengobatan massal / Mass treatment: • Tindak lanjut wabah diare / Follow-up of diarrhea outbreaks • Pengobatan massal dalam rangka hari Keluarga Nasional di Kutai Timur / National Family Day East Kutai mass treatment
Donor darah / Blood donor
Didukung oleh PT Tri Wisna dan PT Santomic / Supported by PT Tri Wisna and PT Santomic
Program Konsultasi Dokter di Radio Doctor Consultation Program on Radio
Bekerjasama dengan radio GWP, topik yang dibahas antara lain adalah tonsilitis, ISPA, DBD, dan fatigue, HIV/AIDS, tuberkolosis dan pengobatannya serta keterkaitannya dengan diabetes In cooperation with GWP radio, topics covered include tonsillitis, respiratory infections, fever, and fatigue, HIV / AIDS, tuberculosis and its treatments and its links to diabetes
Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training
Pendidikan merupakan salah satu upaya membangun modal dasar. KPC dengan pemerintah dan mitra pembangunan berpartisipasi dalam bentuk bantuan langsung dan sejumlah program yang selaras dengan peningkatan modal pendidikan bangsa. Pada tahun 2012, bantuan langsung termasuk pengadaan peralatan laboratorium untuk STIPER Sangatta, pemasangan paving blok di SDN Sangatta, riset operasional STIPER, dan menempatkan batu paving di area pintu masuk untuk SMAN 1.
Education is one of the basic capital building endeavours. KPC with the government and development partners are participating in the form of direct aid and a number of programs that are aligned with increasing the nation’s educational capital. In 2012, direct aid included the procurement of laboratory equipment for STIPER Sangatta, installation of paving blocks in SDN Sangatta, STIPER operational research, and placing paving stones on the entrance area for SMAN 1.
Program berkelanjutan termasuk:
Continuing programs include:
Wilayah / Area
Keterangan / Description
Program beasiswa / Scholarship program
Beasiswa umum kepada 110 siswa SMP hingga pasca sarjana / 110 general scholarships from junior high to post graduate levels
Bincang Edukasi di Radio Educational Radio Chat
Melalui Radio GWP, masyarakat dilibatkan dan ditantang dengan diskusi on-air pada beberapa masalah seperti sekolah bersih, pendidikan karakter dan pemikiran independen, pembelajaran kewirausahaan melalui akuntansi, Program Beasiswa KPC 2012, Reduce-Recycle-Reuse, kiat pemanfaatan limbah rumah tangga, dan peran orang tua dalam pengelolaan anak-anak dengan kebutuhan khusus Through Radio GWP, the community is engaged and challenged with on-air discussion on such subjects as clean schools, character education and independent thought, entrepreneurial learning through accounting, the KPC Scholarship Program 2012, Reduce-Recycle-Reuse, household waste utilization tips, and the role of parents in the management of children with special needs.
Prestasi Junior Indonesia Junior Achievement Indonesia
Mensponsori kelompok-kelompok lokal terutama untuk Indonesia Student Company Competition 2012 bertempat di City Walk Jakarta pada tanggal 22-23 Juni 2012 Sponsored local groups especially for the Indonesia Student Company Competition 2012 held at City Walk Jakarta on 22-23 June 2012
Infrastruktur Pendidikan Education Infrastructure
Membangun fasilitas olahraga dan pengembangan infrastruktur di SD YPPSB 3 Construction of sports facilities and infrastructure improvements in Elementary School YPPSB 3
Program Magang Internship Program
Pada tahun 2012, 23 orang dari Sangatta, Bengalon dan Rantau Pulung bergabung sebagai mekanik alat berat untuk magang selama 1 tahun In 2012, 23 people from Sangatta, Bengalon and Rantau Pulung joined as heavy equipment mechanic interns for a year
Pendampingan Sekolah Kejuruan Vocational School Assistance
Menyediakan staf ahli untuk sekolah kejuruan SMK Negeri 1 Sangatta dalam bidang Kesekretarisan Provided expert staff to bolster local vocational school SMK Negri 1 Sangatta in the area of Secretarial Science
Program Bakti Sosial Karyawan dalam Pendidikan Employee Engagement Programs in Education
Sejumlah staf menjadi relawan perusahaan untuk membantu dalam penilaian kejuruan dan desain kurikulum di berbagai bidang seperti elektronik, otomotif, listrik, mekanik, geologi, akuntansi, sekretaris, dan agronomi A number of staff from across the company volunteer to assist in vocational assessment and curriculum design in areas such as electronics, automotive, electrical, mechanical, geological, accounting, secretarial, and agronomy
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
85
Profil Perusahaan Company Profile
86
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Peningkatan Infrastruktur
Infrastructure Improvement
Kualitas infrastruktur membantu menentukan tingkat dan percepatan, pembangunan di suatu daerah. Menyadari hal ini dan fakta bahwa infrastruktur di Kutai Timur masih minim, KPC berpartisipasi dengan memberikan bantuan baik swakelola langsung atau desa.
The quality of infrastructure helps determine the rate and acceleration of development in an area. with this in mind and the fact that the infrastructure in East Kutai is still minimal, KPC participates by providing either direct or village self-managed assistance.
Beberapa bantuan ini meliputi: • Sangatta Utara: pembuatan drainase gang Armon, semenisasi jalan gang Musholla III, pengerasan jalan NU Centre, peningkatan jalan Mursalim, pembangunan Masjid Assalam, Masjid Al-Furqon Sangatta, musholla Al-Khairat dan taman Kantor Kecamatan, serta bantuan pembuatan drainase gang Sahara. • Sangata Selatan: bantuan lanjutan pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) di Jalan Diponegoro • Rantau Pulung: peningkatan jalan lingkungan sekitar Forum Persatuan Kutai Bersaudara dan peningkatan jalan makam Desa Mukti Jaya. • Ring 2: pembangunan Gereja GPDI Muara Ancalong, pembangunan Gereja Sahabat di Indonesia Kaliorang, pembangunan Musholla Al-Aqsha Kaliorang
Some of this assistance includes: • North Sangatta: drainage work near Armon alley, cementing roads on Musholla III alley, hardening of roads near the NU Centre, upgrading of roads at Mursalim, the construction of Masjid Assalam, Masjid Al-Furqon Sangatta, Mushola Al-Khairat, garden of District Office and ditch for Sahara alley. • Sangatta South: continued assistance for the construction of Multipurpose Building (GSG) on Jalan Diponegoro • Rantau Pulung: increasing the road surrounding the Persatuan Kutai Bersaudara Forum and upgrading of Mukti Jaya village roads. • Ring 2: construction of GPDI Muara Ancalong Church, Sahabat di Indonesia Kaliorang Church, and Al-Aqsha Kaliorang Mosque.
Pelestarian Alam dan Budaya
Natural and Cultural Conservation
Sebagai bagian dari masyarakat Kutai Timur, KPC memberikan perhatian khusus pada usaha-usaha pelestarian alam dan budaya yang merupakan aset tak ternilai yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata di Kutai Timur tapi juga harus dilestarikan. Sebagai lanjutan pada tahun 2012, kerja sama antara KPC dan Mitra Taman Nasional Kutai, Wehea Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Hutan dan beberapa ekspedisi membantu pengelolaan sumber daya alam yang beragam di Kutai Timur. KPC juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menangani pengelolaan sampah di Sangatta. Untuk usaha pelestarian kebudayaan di tahun 2012, KPC telah memberikan bantuan langsung kepada sejumlah lembaga adat dan budaya baik berupa peralatan maupun dukungan operasional kegiatan.
As part of East Kutai, KPC gives special attention to the preservation efforts of nature and culture, which are invaluable assets that can be developed into tourist attractions in East Kutai but still needs to be conserved. Continuing in 2012, the relationships between KPC and Mitra Kutai National Park, Wehea National Forest Management and Protection and, several expeditions help manage the diverse natural resources in East Kutai. KPC is also working with local governments in dealing with waste management in Sangatta. For cultural preservation efforts in 2012, KPC again provided direct assistance to a number of customs and cultural institutions in the form of equipment and operational support.
Inisiatif penggunaan lahan pasca-tambang mulai digunakan sebagai tempat wisata alam, penggerak awal dalam kegiatan wisata alam di Kutai Timur, daerah yang berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Post-mining land use initiatives are beginning to be used as natural tourist attractions, an early mover in nature tourism activities in East Kutai, an area of great potential for further development.
Untuk ini, KPC mendukung “Expedisi Dinding Barat Tondoyan” di Mangkaliat Sangkulirang, yang dilakukan oleh Wanadri Pecinta Alam (KPA) dan pendaki Kutai Timur. Hasil ekspedisi adalah foto dan tampilan video di Balai Kota Swarga Bara, di mana orang secara bersamaan bisa terlibat dalam dialog dengan peserta.
For this, KPC supports the “Expedisi Dinding Barat Tondoyan” in the Mangkaliat Sangkulirang, conducted by The Wanadri Nature Lovers (KPA) and climbers of East Kutai. The results of the expedition are photos and video display at the Town Hall of Swarga Bara, where people could simultaneously engage in dialogue with participants.
Pasca Tambang di Telaga Batu Arang Post-Mining Use in Telaga Batu Arang
Sebagai fasilitas bagi masyarakat pencinta alam, juga memberikan pelatihan pemuda untuk bertindak sebagai pemandu dan pelayan untuk ekowisata. To serve as a facility for the nature-loving community, as well as training young people to act as guides and stewards for eco-tourism.
Taman Nasional Mitra Kutai - Ekoturisme Kabo Jaya Mitra Kutai National Park - Ecotourism Kabo Jaya
Pendanaan langsung untuk pengembangan seluruh aspek taman Direct funding to develop all aspects of the park
Gerak Bersemi
Dukungan untuk kelompok berbasis masyarakat yang mempromosikan Masyarakat Bersih, Sehat dan Mandiri dengan 3R, pendidikan, dan jangkauan program mereka Support for the community based group which promotes Clean, Healthy and self-sufficient Communities with 3R, education, and outreach programs
BPPUTK Kampung Pinang
Dukungan untuk model desa pertanian ini, dengan fasilitas interaktif dan upaya konservasi tanaman lokal Support for this model agricultural village, with its interactive facilities and local plant conservation efforts
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Realisasi program CSR 2012
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Realization of CSR program in 2012
Rencana Anggaran/ Budgeted (US$)
Program
Realisasi Anggaran (Januari-Desember 2012)/Actual Expenditure US$
Ekonomi / Economic
765,575
689,477
1. Pengembangan Agribisnis / Agribusiness Development
410,000
560,397
2. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah / Small and Medium Enterprises Development
265,575
81,196
3. Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat / Community and Government Capacity Building
90,000
47,885
2,024,425
1,610,446
1. Pendidikan dan Pelatihan / Education and Training
458,400
514,023
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi / Community Health and Sanitation
222,025
195,884
1,344,000
900,539
Sosial/ Social
3. Peningkatan Infrastruktur / Infrastructure Improvement Pelestarian Lingkungan dan Budaya / Natural and Culture Conservation
210,000
193,533
Sponsorship / Sponsorship
500,000
1,095,324
Program melalui Forum MSH – CSR / Programs through MSH-CSR Forum
1,500,000
1,139,173
Total
5,000,000
4,727,953
Rata-rata hasil panen 5 ton/dua bulan setara dengan Rp 20 juta - Kelompok Tani Harapan Jaya di Sepaso Barat. Harvest average of 5 tons/2 months equal to Rp 20 million - Harapan Jaya Farmers group, Sepaso Barat.
Peresmian Program Segading Resettlement oleh Bupati Kutai Timur ditandai dengan penandatanganan prasasti, pemukulan gong, penanaman pohon, serta penyerahan kunci rumah secara simbolis kepada beberapa kepala keluarga. Inauguration of Segading Resettlement Program by the East Kutai Regent, marked with signing of inscription, sounding of gong, tree planting, and handing over of house keys to householders.
Kerajinan batik tulis dan cap dengan motif lokal ‘wakaroros’ terus dikembangkan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi tetapi sekaligus sebagai pelestarian budaya lokal di Kutai Timur. Development of Hand-painted and Staped batik with local print ‘wakaroros’ continues as part of presentation of East Kutai local culture.
Proses screening pasien yang melibatkan dokter dari Australia, Selandia Baru, Indonesia, dan calon dokter ahli bedah yang sedang belajar. Patient-screening process involving doctors from Australia, New Zealand, Indonesia and surgical inters.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
87
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
88
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
89
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Keuangan Financial Review
90
Tinjauan
Overview
Manajemen BUMI telah mengambil sikap bahwa Perseroan perlu berfokus dalam menghadapi berbagai tantangan di tahun 2012. Kemampuan analisis berbasis risiko saat ini dalam hal valuta asing dan penilaian aset membantu Perseroan dalam kembali memfokuskan dan menstabilkan wawasan jangka pendek dan jangka panjangnya. Hal ini terutama mengingat perkembangan yang tidak diinginkan di pasar batubara dan ekonomi global secara umum.
BUMI management has taken the position that the Company needed to focus on meeting multiple challenges in 2012. Recent risk based analysis capability in terms of foreign exchange and asset valuation helped the Company in refocusing and rebalancing its short and long term horizons. This was especially true given the surprising and unwelcome developments in coal markets and the global economy generally.
Laporan keuangan mengalami kerugian karena valuasi derivatif yang berfluktuasi, namun non-kas pada tahun 2012 telah memberikan tekanan yang tidak beralasan terhadap Perseroan sementara laporan tersebut berusaha untuk menunjukkan posisi neraca yang menyoroti kekuatan aset perkembangannya terutama emas, besi, seng, tembaga dan batubara. menjawab hal ini BUMI telah mengambil langkah-langkah proaktif, yang didukung oleh resolusi Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menjaminkan aset tertentu dan berusaha untuk kembali menyelaraskan prioritas untuk meningkatkan pengembalian investasi.
The financial reporting setback due to the widely fluctuating derivative valuations but notional and non-cash in 2012 has placed unwarranted pressure on the Company while it seeks to demonstrate a balance sheet position highlighting the strength of its development assets especially in gold, iron, zinc, copper, and coal. BUMI has answered this by taking proactive measures, supported by General Meeting of Shareholders resolutions, to pledge certain assets and seek to realign prioritize investments for increased returns on investment.
Perlu dicatat bahwa telah diambil langkah-langkah konkrit untuk pengembalian pinjaman jangka pendek sebelum jatuh tempo sambil merestrukturisasi beberapa jangka waktu tersebut ke jangka waktu yang lebih panjang, sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang Perseroan. Tindakan ini menegaskan janji manajemen sejak dua tahun terakhir untuk mengurangi beban bunga dan mengurangi kewajiban keuangan pada akhir 2012.
Notable have been the concrete steps taken to payback short term loans before coming due while moving some of these to a longer term time frames, better meeting the Company’s longer term development plans. This action confirms management pledges of the last two years as well as reducing interest payments and reducing financial liabilities at end of 2012.
Akuisisi dan Penjualan
Acquisitions and Divestments
Pada tanggal 13 Januari 2012, anak perusahaan Perseroan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), mendirikan Sahara Resources Pte Ltd, yang memiliki 89,6% saham di Tamagot Bumi S.A., yang memiliki izin eksploitasi bijih besi di daerah Tamagot, Mauritania. Pada tanggal 31 Desember, 2012, BRMS telah berkomitmen terhadap rencana untuk menjual kepemilikan sahamnya di Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A.
On January 13, 2012, BUMI subsidiary, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), established Sahara Resources Pte Ltd, which owns an 89.6% share in Tamagot Bumi S.A., which has an iron ore exploitation permit in Tamagot area, Mauritania. As of December 31, 2012, BRMS has committed to a plan to dispose its ownership in Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A.
Pada tanggal 29 Agustus 2012, anak perusahaan Perseroan, PT Bumi Resources Investment (BRI), menandatangani Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA), yang selanjutnya diubah pada 7 Januari 2013 dan 8 Maret 2013 untuk menjual kepemilikan 50% saham Leap-Forward Resources Ltd., pemilik Fajar Bumi Sakti, sebuah anak perusahaan Perseroan, dengan harga conditional sale US$ 140.000.000, yang bisa diubah pada saat due diligence. Pembayaran pertama sebesar US$ 50.000.000 selambatlambatnya 30 Juni 2013, sesuai dengan kondisi tertentu sebagaimana tercantum dalam amandemen perjanjian dengan pembayaran akhir selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2013.
On August 29, 2012, BUMI subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI), entered into a Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA), which was subsequently amended on January 7, 2013 and March 8, 2013 to sell a 50% ownership interest in Leap-Forward Resources Ltd., owner of Fajar Bumi Sakti subsidiary, at a conditional sale price of US$140,000,000, amendable upon due diligence. First payment of US$ 50,000,000 shall be no later than June 30, 2013, subject to certain conditions as stated in the amended agreement with final payment no later than August 31, 2013.
Dua transaksi di atas membuat aset-aset tersebut harus dipindahkan ke dalam Kelompok Lepasan yang diklasifikasikan sebagai “Aset untuk Dijual”.
The above two transactions required moving these assets into the Disposal groups classified as “Assets held for Sale”
Sisa 30% saham BUMI di PT Mitratama Perkasa (PTMP) dijual berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 12 Juni 2012.
BUMI remaining 30% in PT Mitratama Perkasa (PTMP) was disposed of based on the Agreement for the Sale and Purchase of Shares dated June 12, 2012.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Belanja Modal Perseroan terus melakukan investasi belanja modal khususnya pada operasi batubara, namun jumlah total mencerminkan pendekatan belanja yang lebih berhati-hati mengingat adanya penurunan pasar.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Capital Expenditures The Company continued to make investments in capital expenditures particularly at its coal operations, however the total amounts reflect the more cautious approach to spending in light of the market downturn.
Belanja Modal / Capital Expenditures Conveyor Plant (washing etc.) Trucks Excavators Peralatan dan Perlengkapan Kantor / Office furniture and fixtures Kendaraan / Vehicles Aset dalam Penyelesaian / Assets in Progress Properti Pertambangan / Mining Properties Jumlah / Total
2012 US$ 44,558,140
2011 US$ 49.916.304
19,998,019 376,881 66.094.536 175,527,608 306,555,184
13,646.387 7,856,713 70.203.365 191.372.815 332.995.584
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Isu utama pada tahun 2012 adalah pencatatan kerugian derivatif pada Laporan Laba Rugi dan penurunan nilai aset derivatif pada Neraca. Pada saat Perseroan menerbitkan obligasi konversi, equity swap dan premi capped call yang digunakan untuk melindungi Perseroan dalam hal biaya dari potensi konversi di masa mendatang. Namun demikian akibat penurunan harga saham pada tahun 2012, nilai derivatif ini menimbulkan kerugian yang diakui dan penurunan nilai aset pada neraca. Walaupun terdapat efek yang jelas pada laporan laba rugi dan kemudian pada saldo laba, transaksi ini bersifat non kas yang tidak mempengaruhi operasional Perseroan atau fundamental keuangan. Namun hal ini perlu dinilai ulang setiap kwartal sesuai standar akuntansi.
Of major issue in 2012 was the recording of derivative losses on the Income Statement and drop in derivative assets value on the Balance Sheet. At the time the Company issued the convertible bonds, the associated equity swap and capped call premium were seen to protect the Company in terms of costs of a potential future conversion. Due, however, to the precipitous drop in share price in 2012, the value of these derivatives created both a loss to be recognized and a drop in asset value on the balance sheet. While the effect on the income statement and then on retained earnings is evident, these are non-cash transactions which do not affect the Company’s operational or underlying financial health. But are required to be revalued quarterly as per accounting standards.
Aset derivatif yang dimiliki saat ini, yang didasarkan pada opsi pembayaran di muka dari pinjaman China Investment Corporation (CIC), kembali mencerminkan manfaat dari tindakan di masa depan. Kenaikan atau penurunan tersebut, yang diperlukan untuk tujuan akuntansi, tidak akan memiliki efek kas langsung.
The current derivative asset, which is based on the embedded prepayment option of the China Investment Corporation (CIC) loan, again reflects only possible benefits of a future action. Its increase or decrease, while required for accounting purposes, will have no direct cash effects.
Perseroan tetap memiliki kebijakan bahwa derivatif hanya digunakan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pinjaman keuangan atau dalam hubungan dengan instrumen pinjaman. Mengingat konsekuensi negatif terhadap pelaporan fluktuasi nilai, penggunaan instrumen derivatif di masa depan akan dibebani dengan penilaian risiko yang menyeluruh.
The policy of the Company remains that derivatives were only used as required by financial borrowing or in association with a lending instrument. Due to the negative consequences on reporting of their wide fluctuations in value, future use of these derivative instruments will be weighed heavily against thorough risk assessments.
Peristiwa Luar Biasa Bersifat Material
Extraordinary Events of a Material Nature
Tidak ada kejadian material yang bersifat material di tahun 2012.
There were no material events of a material nature in 2012.
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Consolidated Income Statement
Pendapatan Perseroan turun 5,6% meskipun terjadi peningkatan volume produksi dan penjualan. Dalam industri batubara pada tahun 2012, kemampuan untuk mengamankan peningkatan penjualan itu sedikit tidak biasa, meskipun tidak bisa menghindari penurunan harga rata-rata batubara di semua skala pengukuran. Harga batubara semakin terkena dampaknya ketika batubara berkalori rendah lebih banyak dijual pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011. Fakta bahwa batubara berkualitas tinggi telah diproduksi oleh KPC dan Arutmin merupakan keuntungan bagi Perseroan, mencegah penurunan pendapatan lebih lanjut.
The Company’s revenues declined 5.6% despite increased volumes produced and sold. Within the coal industry in 2012, the ability to secure increased sales was somewhat unusual, though could not overcome the average coal price decrease as measured across all measuring scales. Price was impacted as more low calorific value coal was sold in 2012 compared with 2011. The fact of the high quality coals produced by both KPC and Arutmin were the saving grace, preventing any further decrease in revenues. ASPs (exc. Ecocoal) ASPs - all Ecocoal
120 100 80
US$/ton 2008
2009
2010
2011
2012
ASPs (exc. Ecocoal)
78.7
65.1
76.3
99.8
90.1
Ecocoal
33.2
38.1
41.5
61.4
52.7
ASPs KPC+AI
73.3
61.7
70.9
92.3
81.5
60 40 20 0
2008
2009
2010
2011
2012
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
91
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Beban Pokok Pendapatan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk di antaranya peningkatan produksi secara keseluruhan, penurunan rasio pengupasan yang tidak cukup untuk mencegah peningkatan biaya produksi per ton dari US$ 42,1 per ton pada tahun 2011 menjadi US$ 43,7 per ton pada tahun 2012. Rasio pengupasan menurun dari 11,5x pada tahun 2011 menjadi 10,4x pada tahun 2012. Biaya kontraktor, karena kenaikan biaya bahan bakar dan kenaikan harga BBM juga mengakibatkan penurunan marjin laba kotor dari 37,9 % pada tahun 2011 menjadi 26,4 % pada tahun 2012.
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
The Cost of Revenues was affected by numerous factors including increased overall production, a declining stripping ratio insufficient to prevent cost of production per ton increasing from US$ 42.1 per tonne in 2011 to US$ 43.7 per ton in 2012. The stripping ratio declined from 11.5x in 2011 to 10.4x in 2012. Contractor costs, due to fuel inflation within their margins and fuel price increases on our part also resulted in lowering our gross profit margin from 37.9 % in 2011 to 26.4 % in 2012.
2010
2011
BUMI (US$/ton)
Detil Produksi / Production Details
33.9
42.1
2012 43.7
KPC (US$/ton)
34,0
45.5
46.5
Arutmin (US$/ton)
33.9
36.3
39.1
Produksi Batubara KPC / Coal Production KPC (juta ton/metric ton)
40,0
40.5
41.3
460.3
497.6
527.3
20.4
22.9
27.1
167.3
251.9
248.4
Overburden Removal KPC (MBPD) Produksi Batubara Arutmin / Coal Production Arutmin (juta ton/metric ton) Overburden Removal Arutmin (MBPD) Harga Bahan Bakar per Ton / Fuel Cost per Ton (US$) Rasio Stripping / Stripping Ratio Marjin Kas / Cash Margin
8.6
11.4
11.6
10.5x
11.5x
10.4x
36.9
50.6
37.8
Biaya kas produksi dihitung dengan membagi biaya kas produksi batubara dengan batubara perusahaan yang ditambang untuk KPC dan Arutmin Production cash costs are calculated by dividing the production cash costs with the companies’ coal mined for KPC and Arutmin Marjin kas dihitung dengan mengurangkan biaya kas produksi dari harga jual rata-rata Cash margin is calculated by subtracting production cash costs from average selling price
Kami mungkin tidak akan mengalami bottom line yang mengecewakan ini, jika kami tidak mengalami kesulitan keuangan seperti dijelaskan di atas. Sementara biaya umum dan administrasi rutin diusahakan konstan, biaya profesional dan biaya lainnya sehubungan dengan tujuan Perseroan dalam memperkuat kapasitas pengembangan dalam risiko, sistem teknologi informasi audit internal dan perbaikan lainnya mendorong biaya umum dan administrasi naik menjadi 20,7%. Biaya tambahan yang besar dimasukkan pada tahun 2012 tapi tidak pada tahun 2011, karena penerapan Perseroan terhadap PSAK No 64, adalah biaya eksplorasi dan evaluasi sebesar US$ 71,3 juta banyak memotong pendapatan operasi. Laporan Laba Rugi Konsolidasi US$
Had this been the extent of the financial difficulties, we may have not experienced such a disappointing bottom line. While regular general and administrative costs were held constant, professional fees and other expenses regarding the Company’s objectives in bolstering capacity building in risk, internal audit information technology systems and other improvements pushed general and administrative costs up 20.7%. An additional and major cost included in 2012 but not in 2011, due to the Company’s adoption of PSAK No. 64, was a once-off exploration and evaluation expense, which at US$ 71.3 million cut deeply into operation income.
2012
2011
Pendapatan
3,775,518,192
4,000,990,515
-5.6
Revenues
Beban Pokok Pendapatan
2,778,275,860
2,410,909,854
15.2
Cost Of Revenues
997,242,332
1,590,080,661
-37.3
Laba Bruto
% Perubahan / Change
Beban Usaha
Gross Profit Operating Expenses
Penjualan
263,773,742
295,424,603
-10.7
Selling
Umum dan Administrasi
233,587,123
193,552,975
20.7
General and Administrative
Eksplorasi dan Evaluasi
71,334,316
Exploration and Evaluation
Total Beban Usaha
568,695,181
488,977,578
16.3
Total Operating Expenses
Laba Usaha
428,547,151
1,101,103,083
-61.1
Operating Income
Jadi walaupun pendapatan operasional untuk 2012 masih dapat diterima untuk tahun ini sebesar US$ 428.547.151, margin laba usaha selanjutnya mengecil dari 27,5 % pada tahun 2011 menjadi 11,3% pada tahun 2012.
Thus while the operating income for 2012 was a still acceptable for the year was US$ 428,547,151, the operating income margin was further squeezed from 27.5% in 2011 to a thinner 11.3% in 2012.
Penghasilan/Beban Lain-lain
Other Income/Expenses
Penghasilan (Beban) Lain-Lain US$
92
US$ Consolidated Income Statement
2012
2011
% Perubahan / Change
US$ Other Income (Expenses)
Penghasilan bunga
55,006,419
54,054,918
1.8
Interest income
Penghapusan utang
15,797,775
0
100
Write-off of payables
Beban bunga dan keuangan
-620,537,761
-665,443,517
-6.7
Interest expenses and finance charges
Laba (rugi) atas transaksi derivatif
-344,861,978
66,061,430
-622.0
Gain (loss) on derivative transactions
Laba (rugi) selisih kurs - neto
-47,897,183
16,717,344
-386.5
Gain (loss) on foreign exchange - net
Beban amortisasi
-28,862,732
-38,691,833
-25.4
Amortization expenses
Penghapusbukuan aset
-26,791,904
-30,707,004
-12.7
Asset write-off
Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi
-26,673,340
-2,722,989
879.6
Loss on sale of investment in associates
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Penghasilan (Beban) Lain-Lain US$ Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi Rugi atas pelepasan/penjualan aset tetap
2012
Beban Lain-lain - Neto
% Perubahan / Change
128,278,044
-120.2
-1,140,742
-1,376,918
-17.1
-
-35,892,701
Rugi atas pembatalan penjualan saham Lain-lain - neto
2011
-25,944,657
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
US$ Other Income (Expenses) Equity in net income (loss) of associates Loss on disposal/retirement of fixed assets Loss on cancellation of sale of shares of stock
7,793,320
7,374,848
5.7
Others - net
-1,044,112,783
-502,348,378
107.9
Other Expenses - Net
Meskipun terdapat hasil yang memuaskan sehubungan dengan biaya lain, tuntutan akuntansi yang konservatif telah menciptakan kebutuhan yang tidak menguntungkan untuk memasukkan biaya besar dalam laporan laba rugi tahun ini. Kabar baik ini terlihat dengan mulai terjadinya penurunan beban bunga dan keuangan sebesar 6,8% dari tahun 2011 ke tahun 2012, sejalan dengan upaya Perseroan untuk mengurangi pengeluaran ini.
While there is some good news in terms of other expenses, the demands of prudent accounting have created an unfortunate need to include huge expenses in this year’s income statement. The good news is seen with a beginning of the reduction in interest expenses and finance charges, which declined 6.8% from 2011 to 2012, in line with Company efforts to reduce this expenditure.
Terdapat pengaruh signifikan pada Laporan Laba Rugi akibat penyesuaian non-kas. Salah satunya adalah rugi kurs akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang terkait dengan PPN Perseroan terpulihkan yang harus dinilai kembali setiap periode. Operasional Perseroan di sisi lain, dilindungi oleh pendapatan dalam mata uang asing yang pada dasarnya telah mengimbangi pengeluaran dalam mata uang asing. Dari semua eksposur valuta asing Perseroan, hanya Rupiah-Dolar AS yang sangat penting, dan dalam penilaian risiko ditetapkan bahwa 5% pelemahan Rupiah terhadap dolar AS akan menghasilkan lebih dari US$ 32 juta kerugian yang diakui. Pada tahun 2012, Rupiah melemah 6,4%, sehingga menciptakan pengakuan kerugian selisih kurs yang cukup besar.
There were significant affects on the Income Statement due to non-cash adjustments. One of these was the foreign exchange loss due to the weakening of the Rupiah against the US dollar as related to the Company’s VAT recoverable which must be re-valued each period. The Company’s operations, on the other hand, are sufficiently naturally hedged with foreign currency earnings basically offset foreign currency expenses. Of all the Company’s foreign exchange exposures, only the Rupiah-US dollar is of significance, and in a risk assessment it was determined that a 5% weakening of the Rupiah vis-à-vis the US dollar would result in over a US$ 32 million loss recognized. In 2012, the Rupiah weakened 6.4%, thus creating recognition of a substantial foreign exchange loss.
Skenario Risiko Rupiah vs Kurs US$
2012
2011
IDR meningkat 5%
(32,319,357)
(30,275,359)
IDR menurun 5%
32,319,357
30,275,359
Risk Scenario of Rupiah vs US$ Exchange IDR weakens by 5% IDR strengthens by 5%
Selain itu, adanya kerugian pada pelepasan asosiasi PT Mitratama Perkasa dan pengakuan kerugian ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara yang disebabkan oleh perlambatan produksinya selama persiapan Fase 6 dan pernyataan kerugian berdasarkan penyusutan sehingga menciptakan penyesuaian beban lebih dari US$ 50 juta.
In addition, a significant loss on a disposal of associate PT Mitratama Perkasa and the recognition of a loss in equity of PT Newmont Nusa Tenggara, due to their slow down during Phase 6 preparation and declaring losses based on taking depreciation combined to create an expense adjustment of over US$ 50 million.
Yang paling signifikan, pernyataan kerugian penilaian wajar atas derivatif sebesar US$ 344,8 juta memperburuk laporan laba rugi tahun ini, yang telah mempengaruhi laba ditahan dan posisi ekuitas. Sementara kerugian derivatif belum benar-benar terjadi, akuntansi yang konservatif masih memerlukan penyesuaian secara kuartalan. Pengaruh dari hal tersebut dan lainnya adalah meningkatnya biaya lain-lain lebih dari dua kali lipat sebesar US$ 502,3 juta di tahun 2011 menjadi US$ 1.044,1 juta di tahun 2012.
Most significantly, the declared US$ 344.8 million loss on fair valuation on derivatives damaged this years’ income statement, ultimately affecting also the retained earnings and equity position. While this derivative loss has not actually materialized, prudent accounting requires these derivative adjustments to be made quarterly. The total effect of these and other events was to slightly more than double other expenses from 2011, from US$ 502.3 million to US$ 1,044.1 million in 2012.
Dalam hal kerugian derivatif dan selisih kurs yang diakibatkan oleh situasi keuangan makro baik untuk faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian Rupiah maupun faktor-faktor yang menentukan permintaan komoditas yang diproduksi di Indonesia, Perseroan hanya memiliki sedikit kontrol langsung, namun langkah-langkah sedang dievaluasi untuk mengurangi pengaruh pendapatan karena perubahan nilai tukar Rupiah yang tidak menguntungkan terhadap dolar AS. Situasi dengan masalah derivatif ini masih belum jelas sampai saat pelunasan nanti. Hal ini menandakan bahwa tidak mungkin akan ada kerugian yang lebih besar lagi yang dinyatakan pada posisi derivatif Perseroan, mengingat seluruh eksposur hampir sepenuhnya diakui. Kami sangat berharap, dengan membaiknya situasi pasar, posisi derivatif akan kembali seperti yang terjadi dua kali dalam tiga tahun terakhir - untuk menghasilkan bottom line yang lebih menguntungkan.
In terms of derivatives and foreign exchange losses resulting from the macro financial situation both for the factors that affect Rupiah valuation and the factors that determine demand for the commodities that Indonesia produces, the Company has little direct control; however, measures are being evaluated to reduce negatively affecting earnings due to unfavourable swings in the Rupiah against the US dollar. The situation with derivatives remains uncertain up until the time of redemption. It is unlikely that there will be further large losses declared on the Company’s derivative positions, as the full exposures have almost been fully (pre) recognized. We fully expect that given improving market situations, that the derivative position will reverse its course – as had happened twice before in the last three years - to result in a more favourable looking bottom line.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
93
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Net Income
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Net Income
Net Income US$ Pendapatan
2012
2011
3,775,518,192
4,000,990,515
Revenues
997,242,332
1,590,080,661
Gross Profit
Laba Bruto Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Beban
Net Income US$
428,547,151
1,101,103,083
Operating Income
-615,565,632
598,754,705
Income (Loss) Before Income Tax Expense Income Tax Expense - Net
-90,060,406
-383,787,531
Laba (Rugi) Neto
Beban Pajak Penghasilan - Neto
-705,626,038
214,967,174
Net Income (Loss)
Laba (Rugi) Komprehensif Neto
-698,424,945
231,904,300
Net Comprehensive Income (Loss)
-666,209,284
216,290,420
Owners Of The Parent
-39,416,754
-1,323,246
Non-Controlling Interest
Laba (Rugi) Per 1.000 Saham Dasar
-32.82
10.65
Basic Earnings (Loss) Per 1,000 Shares
Laba (Rugi) Per 1.000 Saham Dilusian
-32.82
9.45
Diluted Earnings (Loss) Per 1,000 Shares
Laba (Rugi) Neto yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk
Net Income (Loss) Attributable To:
Kepentingan Nonpengendali
Dengan rugi sebelum beban pajak penghasilan sebesar US$ 615.5 juta, biaya pajak penghasilan juga berkurang dibandingkan tahun 2011. Hal ini menyebabkan Perseroan mendapatkan rugi bersih sebesar US$ 705,6 juta di tahun 2012.
With a loss before income tax expense of US$ 615.5 million, the income tax expenses also reduced from 2011 level. This results in the Company declaring a net loss of US$ 705.6 million for 2012.
Manajemen akhirnya memfokuskan diri pada upaya untuk lebih meningkatkan penghematan, termasuk lebih berhati-hati dalam memilih proyek modal dan meningkatkan kapasitas. Upaya lebih lanjut untuk mengurangi beban utang diambil seraya meneruskan pengembangan operasi, yang akan memberikan proposisi nilai yang pesat dalam jangka pendek, termasuk diantaranya menempatkan pertambangan tertentu dan aset keuangan yang dimiliki untuk dijual. Seperti yang terlihat dalam akun arus kas di bawah ini, walaupun mengalami beberapa cash outflow, Perseroan tetap berada dalam posisi yang cukup kuat ke depannya.
Management is ultimately focusing on ways to further enhance savings where possible, including in the more careful selection of capital projects and capacity improvements. Further efforts to reduce the debt load are being taken while continuing with developments that will in the short term provide rapid value propositions, including placing certain mining and financial assets as held-for-sale. As seen below in the cash flow accounts, the Company, while suffering some cash outflow, remains in a steady enough position going forward.
EBITDA
EBITDA
Pada tahun 2012, Perseroan membukukan EBITDA sebesar US$ 824,0 juta dibandingkan dengan US$ 1.365,2 juta pada tahun 2011. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya harga rata-rata batubara dan meningkatnya biaya, terutama biaya tunai produksi batubara. Pertengahan tahun 2012, Perseroan menunjuk McKinsey sebagai konsultan untuk mengembangkan dan menerapkan efisiensi sistem di Departemen Operasi Pertambangan di KPC, yang bertanggung jawab memproduksi sekitar 20 juta ton per tahun. Perubahan ini mampu mengurangi biaya per ton KPC berkat laba yang meningkat pada modal yang digunakan. Hasil program efisiensi ini telah dirasakan dan kami berharap bahwa penghematan akan mencapai puluhan juta dolar per tahun.
In 2012, the Company booked an EBITDA of US$ 824.8 million compared to US$ 1,365.2 million in 2011. This decline was mainly due to the lower average coal price and increasing expenses, especially the cash costs for coal. Mid-year 2012, the Company brought in McKinsey as consultant to develop and implement system efficiencies in the Mining Operating Department at KPC, which is responsible for approximately 20 million tonnes of production per year. These changes should see KPC’s cost per tonne reduce due to greater return on our capital employed. The results of the efficiency programs are already being felt and we are hopeful that the savings will be in the tens of millions of dollars per year.
Neraca Konsolidasian
Consolidated Balance Sheet
Terutama di semester kedua, tahun 2012 merupakan tahun konsolidasi posisi, dan posisi akhir tahun dalam neraca mencerminkan upaya Perseroan untuk mempertahankan manajemen kas yang ketat, restrukturisasi portofolio pinjaman dari jangka pendek ke panjang, mempertahankan fokus pada penyelesaian perbaikan kapasitas tambang yang menguntungkan, sambil tidak melanjutkan investasi yang terbukti kurang menguntungkan.
Especially in the second half, 2012 was a year of consolidation of position, and the year end position in the balance sheet reflects the Company’s efforts to maintain tight cash management, restructure its lending portfolio from a short to long term horizon, maintain focus on completing clearly beneficial mine capacity improvements while pulling back on less provable investments.
Assets
Assets
US$
2012
2011
Total Aset Lancar
2,263,210,808
2,579,611,026
Total Aset Tidak Lancar
5,091,116,399
Total Aset
7,354,327,207
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
US$
-12.3
Total Current Assets
4,885,714,712
4.2
Total Non-Current Assets
7,465,325,738
-1.5
Total Assets
Secara keseluruhan, aset menurun 1,5% dari tahun 2011 ke tahun 2012, dengan rebalancing antara aset lancar dan tidak lancar yang
94
% Perubahan / Change
Overall, assets declined 1.5% from 2011 to 2012, with a rebalancing between current and non-current assets reflecting the Company’s
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
mencerminkan upaya berkelanjutan Perseroan untuk mempertahankan pertumbuhan aktiva tetap dan berbagai upaya eksplorasi.
continued efforts to maintain growth in fixed assets and exploratory efforts.
Aset Lancar Aset lancar menurun 12,3% terutama karena pengakuan penurunan 75,7% pada aset derivatif. Peningkatan persediaan dan penambahan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual menandai upaya untuk tetap fokus pada penciptaan momentum bisnis dalam rangka memenuhi permintaan batubara dan dalam memisahkan peluang bisnis inti dari aset non-inti sehubungan dengan pelepasan aset pengembangan tertentu.
Current Assets Current assets dropped 12.3% mostly due to the recognition of 75.7% decrease in derivative assets. Increases in inventories and the addition of disposal groups available-for-sale highlight efforts to keep focus on creating business momentum in terms of meeting coal demand and in separating out core business opportunities from accessory assets in regards to disposing of certain development properties.
Aset Lancar US$ Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan Tagihan pajak pertambahan nilai Biaya dibayar di muka Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya Total Aset Lancar
2012 45,155,693 100,070,232 246,784,375 111,034,424 111,673,516
2011 69,089,831 165,305,240 241,912,050 109,724,869 459,548,902
298,052,748
354,836,940
-16.0
39,295,125 2,420,285 44,906 274,653,620 829,617,369 5,114,193 164,860,399
204,371,299 5,511,074 5,637,073 157,431,872 711,051,687 4,877,063 -
-80.8 -56.1 -99.2 74.5 16.7 4.9 100
US$ Current Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets Trade receivables Third parties Other receivables Third parties Related parties Due from related parties Inventories Value-Added Tax recoverable Prepaid expenses Disposal groups classified as held for sale
34,433,923 2,263,210,808
90,313,126 2,579,611,026
-61.9 -12.3
Other current assets Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat lebih dari 4,2% sebagaimana Perseroan mengakui pertumbuhan pada aktiva tetap, eksplorasi dan pertumbuhan investasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.
% Perubahan / Change -34.6 -39.5 2.0 1.2 -75.7
Non Current Assets Non-current assets increased just over 4.2% as the Company recognized growth in fixed assets, exploration and growth in investments made in third parties.
Aset Tidak Lancar US$
2012
2011
Piutang pihak berelasi
91,023,010
45,628,024
99.5
Aset pajak tangguhan - neto
163,748,343
143,615,459
14.0
Deferred tax assets - net
Investasi pada entitas asosiasi
1,230,803,305
1,283,191,724
-4.1
Investments in associates
Aset tetap
1,752,710,026
1,650,928,140
6.2
Fixed assets
431,061,409
427,462,802
0.8
Exploration and evaluation assets
66,826,909
49,634,289
34.6
Claims for income tax refund
308,277,116
319,569,823
-3.5
Aset eksplorasi dan evaluasi Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto
% Perubahan / Change
Piutang jangka panjang Pihak ketiga
US$ Non-Current Assets Due from related parties
Goodwill - net Long-term receivables
369,164,153
285,797,607
29.2
Third parties
8,805,936
351,324
2,406.5
Related party
666,191,719
671,211,192
-0.7
Third parties
2,504,473
8,324,328
-69.9
Related parties
Total Aset Tidak Lancar
5,091,116,399
4,885,714,712
4.2
Total Non-Current Assets
Total Aset
7,354,327,207
7,465,325,738
-1.5
Total Assets
Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi
Other non-current assets
Kewajiban Menyelesaikan kewajiban merupakan prioritas manajemen sepanjang tahun 2012, dengan komitmen Perseroan untuk merestrukturisasi portofolio jangka panjang seraya menghadapi perlambatan industri pada semester kedua tahun ini. US$
2012
Liabilities Liabilities management was a priority throughout 2012, with the Company committed to restructuring its long portfolio while dealing with the industry slow down in the second half of the year.
2011
% Perubahan / Change
US$
Total Liabilitas Jangka Pendek
2,559,443,581
2,350,428,305
8.9
Total Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
4,402,733,923
3,990,415,729
10.3
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
6,962,177,504
6,340,844,034
9.8
Total Liabilities
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
95
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Kewajiban Lancar Bukti dari restrukturisasi ini dapat dilihat pada awal tahun dengan dibayarnya kembali utang jangka pendek yang memiliki fasilitas jangka panjang, sehingga berdampak pada kenaikan porsi liabilitas jangka pendek daripada utang jangka panjang tersebut, yang naik dari US$ 470.2 juta di tahun 2012 dari US$ 35 juta di tahun 2011. Peningkatan fleksibilitas keuangan dapat dilihat pada jadwal pembayaran kembali yang menunjukkan bahwa BUMI memiliki arus kas dan waktu yang cukup baik untuk memenuhi komitmen jangka panjang.
Current Liabilities Evidence of this restructuring can be seen in the early in the year repayment of short term loans with long term facilities, impacting with a dramatic increase in current portion liabilities of these long term loans, which increased to US$ 470.2 million in 2012 up from US$ 35.1 million in 2011. This increased financial flexibility can be seen in the repayment schedule which indicates that BUMI has both sufficient cash flow and sufficient time to meet these long term commitments.
Meskipun hutang usaha meningkat secara substansial bagi pihak ketiga dan pihak berelasi, terutama dikarenakan oleh peningkatan produksi, pada tahun 2012, Perseroan meningkatkan pengeluaran kas sebesar 6,4% untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya, meningkat dari US$ 2,2 miliar pada tahun 2011 menjadi US$ 2,4 miliar pada tahun 2012. Faktor utama yang menyebabkan kewajiban lancar meningkat adalah pengakuan kewajiban terkait dengan aset dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dalam jumlah US$ 87,3 juta.
Despite trade payables increasing substantially for both third parties and related parties due mainly from increased production, in 2012 the Company increased its cash outlay 6.4% for payments to suppliers, employees and others, increasing from US$ 2.2 billion in 2011 to US$ 2.4 billion in 2012. A major factor in increasing current liabilities was recognition of liabilities associated with assets in the disposal groups held-for-sale in the amount of US$ 87.3 million.
Liabilitas Jangka Pendek
2012
Pinjaman jangka pendek
98,693,467
666,396,421
2011
% Perubahan / Change -85.2
Pihak ketiga
198,617,580
114,031,745
74.2
Third parties
Pihak berelasi
120,265,878
58,239,976
106.5
Related parties
68,478,120
47,751,821
43.4
Third parties
Utang kepada Pemerintah Indonesia
948,138,192
785,557,665
20.7
Due to Government of Indonesia
Beban masih harus dibayar
261,917,259
271,252,931
-3.4
Accrued expenses
Utang pajak
143,863,254
213,242,023
-32.5
-
4,671,161
Utang usaha
Liabilitas derivatif
Other payables
Taxes payable Derivative liabilities
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Current maturities of long-term liabilities
Pinjaman jangka panjang
470,246,275
35,079,508
1,240.5
Long-term loans
Utang sewa pembiayaan
64,835,095
62,446,068
3.8
Finance lease payables
9,677,256
11,001,979
-12.0
Estimated liability for restoration and rehabilitation
Premi penebusan
87,326,162
80,757,007
8.1
Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
87,385,043
-
2,559,443,581
2,350,428,305
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi
Total Liabilitas Jangka Pendek
96
Short-term loans Trade payables
Utang lain-lain Pihak ketiga
Current Liabilities
Accrued redemption premium Liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale
8.9
Total Current Liabilities
Posisi Leverage Tercatat di posisi leverage Perseroan adalah penurunan kewajiban keuangan yang jatuh tempo dari tahun 2011 ke tahun 2012, menurun dari US$ 1,9 juta menjadi US$ 1,7 juta pada tahun yang bersangkutan. Pengukuran lainnya tidak seoptimis dalam melihat kemampuan Perseroan dalam pembayaran kembali hutang-hutangnya. Tentunya, sebagaimana ditunjukkan oleh rasio kewajiban lancar terhadap aktiva lancar, ada tekanan nyata pada Perseroan, namun mengingat restrukturisasi terkini terhadap hutang jangka panjang, dan kemampuan untuk menghasilkan likuiditas melalui penjualan, quick ratio menjadi tidak penting.
Leverage Positions Notable in the Company’s leverage position was a decline in the financial liabilities due from 2011 to 2012, decreasing from US$ 1.9 million to US$ 1.7 million in the respective years. Other measures are not as optimistic in addressing the Company’s debt repayment capabilities. Indeed as the current liabilities to current assets ratio indicates, there is indeed apparent pressure on the Company; however, the given the recent restructuring toward longer term debt, and the ability to generate liquidity through sales, the quick ratio is not of paramount importance.
Dengan melihat posisi modal kerja Perseroan dan net gearing, ada indikasi lebih banyak ruang untuk mengelola kewajiban baik saat ini maupun yang akan datang. Selain itu, mengingat kerangka waktu pembayaran utang, yang menunjukkan prakiraan likuiditas pengeluaran yang terbesar, manajemen mengharapkan bahwa arus pendapatan yang ada dan pemasukan dari sumber-sumber yang baru akan dapat meningkatkan bukti nyata dari kemampuan perseroan membayar kembali tuang-utangnya.
By looking at the Company’s working capital position and its net gearing, there is an indication of more space to manage upcoming and current liabilities. Further, given the time frame of loan payback, which represents the largest expected outlay of liquidity, management fully expects the existing earnings streams and income from new sources to increase visible evidence of the Company’s debt repayment capability.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Modal Kerja US$
2010
2011
2012
Kas dan setara kas
229,855,752
69,089,831
45,155,693
Cash and cash equivalents
Aset keuangan tersedia untuk dijual
241,912,050
230,313,935
246,784,375
Available-for-sale financial assets
Jumlah
471,767,802
299,403,766
291,940,068
Total
Rasio Kewajiban Lancar terhadap Aktiva Lancar
US$ Working Capital
2012
2011
2010
Ratio
113.1%
91.1%
53%
Current Liabilities to Current Assets
92.2%
79.0%
74.8%
Net Gearing Liabilitas Keuangan
2012
2011
Liabilitas Derivatif
Net Gearing Financial Liabilities
-
3,281,250
Derivative liabilities
Pinjaman jangka pendek
104,651,971
685,987,158
Short-term loans
Utang usaha
318,883,458
172,271,721
Trade payables
38,478,120
72,409,178
Other payables
Beban masih harus dibayar
261,917,259
265,705,253
Accrued expenses
Pinjaman jangka panjang
933,003,952
614,230,991
Long-term loans
Utang sewa pembiayaan
73,411,690
78,953,202
Finance lease payables
Utang lain-lain
Obligasi konversi Total Liabilitas Keuangan
34,687,500
33,822,457
Convertible bonds
1,765,033,950
1,926,661,210
Total Financial Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang Dalam hal kewajiban jangka panjang, strategi Perseroan untuk merestrukturisasi portofolio pinjamannya, tentunya akan dapat mengurangi pembayaran bunga secara keseluruhan. Tentunya, beban bunga dan keuangan menurun 6,7% dari tahun 2011 ke tahun 2012 berdasarkan paket pembiayaan yang lebih baik. Hal ini terlihat dari berkurangnya biaya sekitar US$ 44,5 juta, dari US$ 665,4 juta pada tahun 2011 menjadi US$ 620,5 juta pada 2012.
Non-current Liabilities In terms of non-current liabilities, the Company’s strategy to restructure its loans portfolio, thus reducing overall interest payments is visible. Indeed, interest expenses and finance charges decreased 6.7% from 2011 to 2012 on the basis of gaining better financing packages. This represented from 2011 to 2012 a reduced cost of about US$ 44.5 million, from US$ 665.4 million in 2011 to US$ 620.5 million in 2012.
Liabilitas Jangka Panjang US$
2012
Utang pihak berelasi
98,881,666
2011 7,461,833
% Perubahan / Change 1,225.2
Due to related parties
Liabilitas pajak tangguhan - neto
125,446,954
172,901,583
-27.5
Deferred tax liabilities - net
Liabilitas imbalan pasti pascakerja
34,989,405
32,321,383
8.3
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
US$ Non-Current Liabilities
Post-employment benefit liabilities Long-term liabilities - net of current maturities
Pinjaman jangka panjang
3,144,995,644
2,954,728,491
6.4
Long-term loans
Utang sewa pembiayaan
131,421,777
83,583,628
57.2
Finance lease payables
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi
197,352,104
155,198,585
27.2
Estimated liability for restoration and rehabilitation
Premi penebusan
302,682,722
221,635,348
36.6
Accrued redemption premium
Obligasi konversi
366,963,651
362,584,878
1.2
Convertible bonds
4,402,733,923
3,990,415,729
10.3
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
Pinjaman Pada bulan Februari 2012, Perseroan melakukan pinjaman sebesar US$ 600 juta dari China Development Bank Corporation dan Bank of China Limited, Jakarta pada tingkat bunga libor + 6,7% per tahun. Pinjaman ini telah digunakan untuk membayar kembali pinjaman: Fasilitas 2011 JP Morgan Chase Bank sebesar US$ 200 juta, Fasilitas 2011 Barclays Bank sebesar US$200 juta, dan Fasilitas 2011 Bank of America sebesar US$ 200 juta.
Loans In February 2012, the Company arranged a US$ 600 million loan from the China Development Bank Corporation and Bank of China Limited, Jakarta at an interest rate of libor + 6.7% per year. This loan, which has covenants attached to it, will be used to repay the loans: JP Morgan Chase Bank Facility 2011 of US$ 200 million; Barclays Bank Facility 2011 of US$ 200 million; and Bank of America Facility 2011 of US$ 200 million.
Pada bulan Maret 2012, Perseroan melakukan refinancing atas pinjaman sebesar US$ 75 juta dengan UBS AG, cabang Singapura pada periode pembayaran kembali yang lebih panjang dengan bunga libor + 6% per tahun.
In March 2012, the Company refinanced a US$ 75 million loan with UBS AG, Singapore branch on a longer payback period at an interest of libor + 6% per year.
Pada bulan April 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kredit dengan UBS AG, cabang Singapura untuk fasilitas kredit sebesar US$ 25 juta, dengan tingkat bunga nol. Pinjaman ini digunakan untuk tujuan transaksi dan telah dilunasi pada bulan Juli 2012.
In April 2012, the Company arrange a credit agreement with UBS AG, Singapore branch for a credit facility amounting to US$ 25 million, with an interest rate of zero. The loan was used for transaction purposes and was repaid in July 2012.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
97
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Pada bulan Juni 2012, BRMS menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek (satu tahun dan bisa diperpanjang) dengan Credit Suisse AG, cabang Singapura untuk US$ 100 juta dengan bunga sebesar libor + 6%.
In June 2012, BRMS entered into a short term credit agreement (one year, extendable) with Credit Suisse AG, Singapore branch for US$ 100 million at interest rate of libor + 6%.
Terhutang Outstanding Pinjaman di Tingkat BUMI * Loan at BUMI Level
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Opsi Beli Callable
Jatuh Tempo Maturity
Kupon Kas Cash Coupon
US$ M
Guaranteed Convertible Bond I
%
375.00
Country Forest Limited Facility 2009
1,300.00
2012 (share price above Rp 4,376)
August 2014
9.25%
October 2012 (600) October 2013 (700)
October 2014 (600) October 2015 (700)
12.0% 12.0%
Guaranteed Senior Secured Notes
300.00
November 2013
November 2016
Credit Suisse 2010 Facility - 2
150.00
Make whole to end of term
August 2013
Guaranteed Senior Secured Note II
700.00
October 2014
October 2017
-
April 2015
UBS AG Facility
75.00
12.0% Libor+11% 10.75% Libor+6%
Axis Bank Limited Facility 2011
175.00
August 2013
August 2016
Deutsche Bank 2011 Facility
132.00
October 2012
October 2014
Libor+5.5% Libor+5%
China Development Bank Facility
600.00
February 2016
Libor+6.7%
Jumlah Pinjaman di Tingkat BUMI Total Loan at BUMI Level
3,807.00
Loan at BRM Level Pinjaman di Tingkat BRM CS Facility 2012 - BRM
100.00
-
June 2013
Libor+6%
Credit Suisse 2010 Facility 1 - BRM
246.97
-
September 2013
Libor+7%
14.45
-
January 2016
0.80
-
April 2016
Nomura Loan Facility - BRM Bank Muamalat Facility - BRM Jumlah Pinjaman di Tingkat Anak Perusahaan Total Loans at Subsidiary Level
12.0% -
363.74
* tidak termasuk biaya keuangan yang ditangguhkan / not including deferred financing cost
Jadwal Pembayaran Hutang BUMI BUMI Debt Repayment Schedule US$ 750 million US$ 700 million US$ 650 million
Total of Loan Payment
US$ 600 million US$ 550 million US$ 500 million US$ 450 million US$ 400 million US$ 350 million US$ 300 million US$ 250 million US$ 200 million US$ 150 million US$ 100 million US$ 50 million
q1
q2
2013
q3
q4
US$ 254.5 million
q1
q2
2014
q3
q4
q1
US$ 1,230.5 million
Ekuitas Sehubungan dengan rugi bersih yang dinyatakan pada tahun 2012, ekuitas Perseroan mengalami penurunan yang signifikan sebesar 65,13%, dari US$ 1.124,5 juta pada 2011 menjadi US$ 392,1 juta pada 2012. Yang patut diperhatikan pada laporan ekuitas adalah bahwa Perseroan mengalokasikan tambahan US$ 187.4 juta pada saldo laba yang dicadangkan sebagai ukuran stabilitas ke depannya.
q3
q4
q1
US$ 1,062.5 million
q2
2016
q3
US$ 530 million
q4
q3 2017 US$ 700 million
Equity Due to the net loss declared in 2012, the equity of the Company decreased a significant 65.13%, from US$ 1,124.5 million in 2011 to US$ 392.1 million in 2012. Notable in the equity accounts is also that the Company allocated an additional US$ 187.4 million to the appropriated retained earnings as a measure of stability going forward.
2012
2011
417,634,883
230,190,337
Appropriated
Belum dicadangkan
-850,675,199
36,885,687
Un-appropriated
Total
-433,040,316
267,076,024
Total
Dicadangkan
98
2015
Note: Does not include debt repayment amounts of subsidiaries.
Catatan: Tidak termasuk pembayaran hutang anak Perseroan.
Saldo laba (defisit) US$
q2
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
US$ Retained Earnings (Deficit)
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Arus Kas Konsolidasian
Data Perusahaan Corporate Data
Consolidated Cash Flow Overall, the Company’s cash position remained relatively stable from 2011’s ending position, declining just under US$ 24 million.
Secara keseluruhan, posisi kas Perseroan relatif stabil dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2011 dengan penurunan sebesar kurang dari US$ 24 juta. Posisi Kas US$
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
2012
2011
US$ Cash Position
Penurunan Neto Kas dan Setara Kas
-23,934,138
-160,765,921
Net Decrease in Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun
69,089,831
229,855,752
Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun
45,155,693
69,089,831
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Arus Kas dari Aktivitas Operasional Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional telah meningkat jumlahnya dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional pada tahun 2012. Peningkatan kecil dalam pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya diimbangi dengan penurunan penerimaan pendapatan bunga dan penurunan pembayaran pajak dan pembayaran kepada pemerintah. Pengeluaran kas untuk bunga dan keuangan termasuk pembayaran akhir untuk break out fees dan akumulasi penebusan premium pada pinjaman 1st tranche CIC sekitar US$ 122 juta. Peristiwa tidak berulang ini mendistorsi persepsi atas pembayaran bunga yang menurun. Arus Kas dari Aktivitas Operasi US$ Penerimaan dari pelanggan
2012
2011
% Perubahan / Change
US$ Cash Flows From Operating Activities
3,829,280,777
3,849,302,333
-0.52
Receipts from customers
5,046,706
5,293,122
-4.66
Receipts from interest income
Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain
Cash Flow from Operational Activities Net Cash provided by operational activities was an increased amount from the net cash provided by operational activities in 2012. Small increases in payments to suppliers, employees and others was counterbalanced by decreasing interest income receipts and reduced payment of taxes and payment to the government. Cash outlays for interest and finance charges includes final payments for the break out fees and accumulated redemption premium on that 1st tranche CIC loan of roughly US$ 122 million. This non-recurring event distorts perception of the full extent of the declining interest payments.
-2,368,362,264
-2,225,266,319
6.43
Payments to suppliers and others
Pembayaran pajak penghasilan
-391,384,450
-579,774,949
-32.49
Payments of income taxes
Pembayaran kepada pemerintah
-287,912,075
-392,605,769
-26.67
Payments to government
Pembayaran bunga dan beban keuangan
-546,640,175
-461,683,685
18.40
Payments of interest and finance charges
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
240,028,519
195,264,733
22.92
Net Cash Flows Provided by Op. Activities
Cash Flow from Investment Activities Cash provided by investment activities included collection of loans from third parties, withdrawal of time deposits and the withdrawal of available-for-sale financial assets, all in small amounts as compared to uses of cash for investment activities which reflect long term investments in fixed assets and exploration and development as well as an increase in due from a related party.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas yang diperoleh dari aktivitas investasi meliputi penerimaan pinjaman dari pihak ketiga, penarikan deposito dan penarikan aset keuangan tersedia untuk dijual, semuanya dalam jumlah kecil dibandingkan dengan penggunaan kas untuk kegiatan investasi yang mencerminkan investasi jangka panjang dalam aktiva tetap dan eksplorasi dan pengembangan serta peningkatan karena dari pihak berelasi.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian aset tetap
2012
2011
% Perubahan / Change
Cash Flows from Investing Activities
-289,068,264
-318,182,885
-9.1
Acquisitions of fixed assets
Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan
-48,502,289
-36,837,384
31.7
Disbursements for exploration and development
Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi
-65,279,714
174,227
-37,568.2
Decrease (increase) in due from related parties
-464,443
4,921,326
-109.4
Proceeds of redemption (placement) of notes receivable
-8,248,002
-8,532,016
-3.3
Loans granted to third parties
8,455,656
-
100.0
Collection from loans granted to third parties
10,000,000
-
100.0
Withdrawal of available-for-sale financial assets
985,747
8,675,240
-88.6
Withdrawal of time deposits
Penerimaan dividen
-
48,000,000
-100 .0
Dividend received
Penerimaan dari penjualan aset tetap
-
11,829
-100 .0
Proceeds from sale of fixed assets
-
-57,516,048
-100.0
Advances for business development projects
-392,121,309
-359,285,711
9.1
Net Cash Flows Used in Investing Activities
Penerimaan dari penebusan (penempatan) wesel tagih Pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Penerimaan pinjaman diberikan kepada pihak ketiga Penarikan atas aset keuangan tersedia untuk dijual Penarikan deposito berjangka
Uang muka proyek pengembangan usaha Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri atas pinjamanpinjaman baru yang diterima sebesar US$ 838,5 juta, sebagian besar diimbangi dengan pembayaran pinjaman sebesar US$ 752 juta. Kas dihasilkan oleh peningkatan hutang pihak berelasi dan penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang digunakan untuk hutang sewa dan pembayaran dividen.
Cash Flow from Financing Activities Cash provided from financing activities included the new loans taken of US$ 838.5 million, mostly offset by the payment of loans of US$ 752 million. Cash was provided by an increase in due to related parties and withdrawal of restricted cash in banks while used by lease payables and dividends paid out.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
99
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Pada bulan Februari 2012, Perseroan melakukan pinjaman sebesar US$ 600 juta dari China Development Bank Corporation dan Bank of China Limited, Jakarta pada tingkat bunga libor + 6,7% per tahun. Pinjaman ini telah digunakan untuk membayar kembali pinjaman: Fasilitas 2011 JP Morgan Chase Bank sebesar US$ 200 juta, Fasilitas 2011 Barclays Bank sebesar US$200 juta, dan Fasilitas 2011 Bank of America sebesar US$ 200 juta.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan US$
In February 2012, the Company arranged a US$ 600 million loan from the China Development Bank Corporation and Bank of China Limited, Jakarta at an interest rate of libor + 6.7% per year. This loan, which has covenants attached to it, will be used to repay the loans: JP Morgan Chase Bank Facility 2011 of US$ 200 million; Barclays Bank Facility 2011 of US$ 200 million; and Bank of America Facility 2011 of US$ 200 million.
2012
2011
% Perubahan % Change
US$ Cash Flows from Financing Activities
Pembayaran atas pinjaman
-752,041,161
-973,414,766
-22.7
Payments of loans
Penerimaan dari pinjaman
838,539,934
1,213,500,279
-30.9
Proceeds from loans
Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi
91,419,832
-55,276,806
-265.4
Increase in due to related parties
Penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaannya
65,235,008
4,152,474
1,471.0
Withdrawal of restricted cash in banks Payments of finance lease payables
Pembayaran utang sewa pembiayaan
-87,814,857
-79,167,064
10.9
Pembayaran dividen
-27,180,104
-98,639,060
-72.4
Pembayaran obligasi konversi Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Payment of dividends
-7,900,000 128,158,652
3,255,057
Cash settlement of convertible bonds 3,837.2
Net Cash Flows Provided by Fin. Activities
Restorasi dan Rehabilitasi
Restoration and Rehabilitation
Setiap perusahaan pertambangan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan rehabilitasi dan rencana penutupan tambang. Biaya terkait sebesar US$ 63,6 juta telah disisihkan sebagai ketentuan untuk reboisasi dan rehabilitasi pada tahun fiskal 2012, sebesar US$ 22,7 juta yang dibebankan untuk upaya reboisasi. Jumlah kewajiban rehabilitasi sebesar US$ 197,4 juta hanya merupakan bagian dari bisnis dan biaya pengeluaran tambahan untuk hidrokarbon dan pengelolaan limbah, pengendalian air asam tambang, pengendalian suspended solids, dan perlindungan lingkungan lainnya serta pelaksanaan self-audit lingkungan berkelanjutan.
Each mine is responsible to develop and implement mine rehabilitation and closure plans. Costs associated in the amount of US$ 63.6 million have been set aside as provisions for reforestation and rehabilitation in fiscal year 2012, with US$ 22.7 million expensed for reforestation efforts. This total rehabilitation liability of US$ 197.4 million is just part of doing business and supplement expenditures made for hydrocarbon and waste management, mine acid water control, suspended solids control and other environmental protection measures as well as the conducting of a continuous environmental self-audit.
US$ Saldo awal tahun Provisi selama tahun berjalan Beban restorasi tahun berjalan Reklasifikasi Saldo akhir tahun Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
100
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
2012
2011
166,200,564
153,341,816
US$ Balance at beginning of year
63,631,290
30,332,682
Provision during the year
-22,669,646
-17,473,934
Restoration expenses in the year
166,200,564
Balance at end of year
9,677,256
11,001,979
Less: Current portion
197,352,104
155,198,585
Non-current portion
-132,848 207,029,360
Reclassification
Dividen dan Struktur Modal
Dividends and Capital Structure
Tinjauan rasio hutang BUMI terhadap ekuitas memungkinkan leveraging cukup untuk memberikan ruang bagi Perseroan demi mengambil keuntungan dari peluang pertumbuhan seraya mempertahankan basis modal yang kuat dan memberikan pengembalian yang baik kepada para pemegang saham. Keputusan pemegang saham untuk menyetujui pembelian kembali saham, pada tanggal 31 Desember 2012, belum ditindaklanjuti. Saat ini, Perseroan belum memiliki rencana untuk mengubah struktur modal.
BUMI reviews its debt to equity ratio to allow a sufficient leveraging so as to allow the Company room to take advantage of growth opportunities while maintaining a strong capital base and while providing shareholders with a good return. The decision of shareholders to approve a share buy back, as of December 31, 2012, has not been acted upon. There are no plans at present to otherwise alter the capital structure.
Transaksi Hubungan Istimewa
Related Party Transactions
BUMI melakukan bisnis dengan sejumlah pihak berelasi, yang terdiri dari entitas yang dikendalikan secara bersama, afiliasi, entitas asosiasi. Walaupun kegiatan dengan pihak terkait meningkat, dengan rincian yang tersedia dalam laporan keuangan yang telah diaudit, namun jumlahnya relatif tetap dan tidak material di masing-masing area secara keseluruhan.
BUMI conducts business with a number of related parties, comprising jointly controlled entities, affiliates, associate entities. Although activity with related parties increased, with details available in the audited financial statements, the relative amounts remain not material in the respective overall areas.
Dalam semua transaksi, BUMI berupaya untuk memaksimalkan keuntungan dan biaya produksi yang efektif. Dengan pengecualian pembelian bahan bakar dari afiliasi PT Petromine Energy Trading, dan hutang/piutang transaksi dengan entitas yang dikendalikan bersama
Within all transactions, BUMI seeks to maximize returns and cost effective production. With the exception of purchasing fuel from affiliate PT Petromine Energy Trading, and payables/receivable transaction with jointly controlled entities KPC, Arutmin, IndoCoal
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
KPC, Arutmin, IndoCoal Kalsel Resources, IndoCoal Kaltim Resources, dan IndoCoal Resources, semua transaksi lain dengan pihak terkait melibatkan penyediaan dana untuk pertumbuhan bisnis mereka.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Kalsel Resources, IndoCoal Kaltim Resources, and IndoCoal Resources, all other related party transactions involve providing funding for their business growth.
4.5 4 3.5 3
Transaksi Pihak Berelasi Related Party Transactions (%)
2.5
2012
2 1.5 1
Liabilitas / Liabilities Hutang / Payables Piutang / Receivables
0.5 0
2012
2011
Receivables
1.24
0.6
Payables
1.73
0.92
Liabilities
1.42
0.12
2011
Baik BUMI maupun Bhira, perusahaan asosiasi pemilik 30% dari KPC dan Arutmin, mempertahankan mekanisme pinjaman yang memfasilitasi transfer dividen kepada pemegang saham perusahaanperusahaan. Saldo-saldo pinjaman yang ada ditutup pada setiap akhir tahun dengan saldo nihil.
Both BUMI and Bhira, an associate company of 30% owner of KPC and Arutmin, maintain a loan mechanism that facilitates transfer of dividends to the shareholding companies. These loan balances are closed off at the end of each year with a balance of nil.
Kontingensi dan Komitmen
Contingencies and Commitments
Manajemen melalui konsultasi dengan penasehat hukum Grup telah membedakan antara ketentuan dan kontingensi pada akhir tahun 2012, dan percaya bahwa semua kasus hukum yang diputuskan terhadap Perseroan, tidak akan ada menimbulkan efek berlawanan yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Management through consultation with the Group’s legal counsel has distinguished between provisions and contingencies and as at year end 2012, and believes that should all legal cases be decided against the Company, there will not be a significant adverse effect on its consolidated financial statements.
Dalam beberapa ketentuan pinjaman dan penerbitan obligasi Perseroan, komitmen dan persyaratan tertentu diperlukan. Komitmen dan/atau perjanjian ini dapat membatasi aksi Perseroan dalam hal memelihara rasio keuangan tertentu, namun tidak menimbulkan peningkatan risiko keuangan secara signifikan.
In some of the Company’s loan and bond issuance arrangements, certain commitments and covenants are required. These commitments and/or covenants may restrict certain Company actions in terms of maintaining certain financial ratios; however, they do not present a significantly heightened financial risk.
Prospek 2013
Outlook for 2013
Ketidakstabilan pasar komoditas global yang berlanjut akan memberikan tekanan baru pada margin dan produsen kecil. Harga dan permintaan yang lemah akan mengharuskan BUMI untuk membatasi pengeluaran dengan bantuan implementasi dari McKinsey dalam pengukuran efisiensi yang sudah diputuskan sebelumnya. BUMI akan fokus pada pengurangan biaya utang melalui berbagai langkah operasional dan strategis.
Continuing global commodity markets instability will place renewed pressure on margins and smaller producers. Both price and demand weakness will require BUMI to maintain vigilance in costing with the implementation assistance of McKinsey in the efficiency measures already decided upon. BUMI will focus on reducing debt carrying costs through a variety of operational and strategic steps.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Terdapat sejumlah peristiwa terkait setelah akhir tahun 2012 hingga publikasi Laporan Tahunan ini, dan terdaftar dengan detail dalam catatan atas laporan keuangan yang diaudit. Singkatnya, pengunduran diri dari sejumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada kuartal pertama tahun 2013. Selain itu, ada perkembangan dalam masalah pajak Arutmin dan share subscription agreement mengenai Konblo Bumi, Inc. Untuk anak usaha Perseroan, KPC mengumumkan dividen interim lebih dari US$ 194 juta dan karena posisi modal kerja negatif PT Bumi Resources Minerals Tbk, Perseroan telah menegaskan kembali dukungannya untuk dilanjutkannya operasi sepanjang tahun ini.
There are a number of subsequent events from year end 2012 up until time of publication of this Annual Report, and are listed with detail in the notes to the audited financial statements. In summary, there were resignations of a number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors in first quarter of 2013. In addition, there were developments in an Arutmin tax issue and a share subscription agreement surrounding Konblo Bumi, Inc. For subsidiaries, KPC announced interim dividends of just over US$ 194 million and due to the negative working capital position of PT Bumi Resources Minerals Tbk, the Company has reasserted its support for its continued operations through the year.
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Peraturan
Changes in Accounting Policy and Regulation
Tidak ada perubahan dalam kebijakan, perhitungan dan pelaporan akuntansi berdasarkan Indo GAAP pada tahun 2011 yang mempengaruhi perhitungan dan pelaporan untuk 2012. Selain itu, ada beberapa perubahan yang akan datang yang tidak memiliki dampak material terhadap perhitungan atau penyajian laporan keuangan BUMI.
There are no accounting policy, calculation and reporting changes under the Indo GAAP in 2011 which affected calculation and reporting for 2012. In addition, there are some upcoming changes which have no material effect on calculation or presentation of BUMI’s financial statements.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
101
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
102
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
103
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
BUMI dengan taat mematuhi peraturan Indonesia dalam perancangan dan pelaksanaan proses Tata Kelola Perusahaan (“GCG“) dan memahami pentingnya penerapan standar GCG internasional demi kepentingan pelanggan dan investor international. BUMI adheres strictly to Indonesian regulation in the design and implementation of its governance processes while recognizing the importance of meeting international governance standards for the benefit of customers and international investors.
104
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Tinjauan 2012
Overview in 2012
Krisis ekonomi global yang berlanjut di tahun 2012 tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan Perusahaan, tetapi juga berdampak pada struktur tata kelola Perusahaan.
The global economic crisis which continues in 2012 did not only impact the financial conditions, but also the governance structure, of the Company.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi menyebabkan adanya pergantian ketua dan anggota dalam Komite-komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi. Menanggapi keadaan ini BUMI dengan segera mengisi posisi yang kosong untuk memastikan bahwa Komite-komite yang ada tetap melakukan peran dan tanggung jawabnya secara efektif.
The changes in the Board of Commissioners and Directors resulted in the changes of chairmen and members of the Committees under the Boards of Commissioners and Directors. Responding to this, BUMI immediately filled up the vacant positions to ensure that the Committees sustainably conducted their roles and responsibilities effectively.
Kami percaya bahwa mempertahankan reputasi kami dalam bertindak secara bertanggungjawab selama masa krisis keuangan global ini sangat penting bagi keberhasilan Perusahaan dalam menambah nilai bagi para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pada tahun 2012, BUMI memfokuskan diri dalam pengembangan internal melalui penelaahan efektivitas kinerja operasi penambangan dan efektivitas biaya, menyelesaikan dan mengembangkan kebijakan dan prosedur-prosedur yang diperlukan, mempromosikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan, dan mengkaji kinerja sumber daya manusia dan Health, Safety & Environment (HSE) Perusahaan.
We believe that maintaining our reputation in acting responsibly during this global financial adversity is important to our success to adding value to our stakeholders. Therefore, in 2012, we focused in our internal development by reviewing the effectiveness of our mining operations and costs effectiveness, completing and developing necessary SOPs, promoting our corporate social responsibility implementation, and reviewing the Company’s human resources and Health, Safety, and Environment.
Prinsip-Prinsip Umum GCG
GCG General Principles
BUMI secara ketat memenuhi peraturan pemerintah Indonesia dalam perancangan dan pelaksanaan proses Good Corporate Governance (GCG) dan memahami pentingnya penerapan standar GCG internasional demi kepentingan pelanggan dan investor internasional. Dalam implementasi dan menentukan kebijakan GCG nya, BUMI mengacu kepada 5 prinsip GCG yaitu:
BUMI adheres strictly to Indonesian regulation in the design and implementation of its governance processes while recognizing the importance of meeting international governance standards for the benefit of customers and international investors. BUMI is guided in GCG implementation and policy by recognizing the important of the five principles of:
• Keterbukaan BUMI mengirimkan atau mempublikasikan dokumentasi yang lengkap untuk memenuhi peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia; Laporan Keuangan Triwulan, Semesteran, dan Tahunan yang telah diaudit yang disajikan secara dwi-bahasa (Inggris dan Bahasa Indonesia), Laporan Tahunan yang diterbitkan dan juga tersedia dalam bentuk on-line pertemuan dengan analis, paparan publik dan siaran pers yang dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan kebutuhan.
• Transparency BUMI sends or publishes complete documentation to comply with regulations of Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange; bilingual (English and Bahasa Indonesia) Quarterly Financial Reports, Half-Yearly Financial Reports, audited Annual Financial Reports, and Annual Reports are published and available on-line; analyst meetings, public exposes and press releases are held regularly and as needed.
• Akuntabilitas Manajemen BUMI secara teratur memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham, minimal 1 kali dalam setahun, sementara pembagian tugas dan pengawasan diatur secara hirarkis oleh Dewan Komisaris dan komite-komite di bawahnya, Direksi dan komite-komite di bawahnya serta divisi internal audit, seperti yang dipaparkan secara detail dalam bagan organisasi pada halaman 152 Laporan Tahunan ini.
• Accountability BUMI management is regularly held to account by shareholders at General Meetings of Shareholders, at a minimum of once per year; while a separation of tasks and oversight is constantly operable through a hierarchy of Board of Commissioners, and their committees, the Board of Directors and its committees and internal audit divisions, as detailed in the organizational chart on page 152 of this Annual Report.
• Pertanggungjawaban Unit operasional BUMI beroperasi mengikuti beberapa peraturan yurisdiksi dan situasi kultural, dan manajemen bertanggung jawab pada setiap kasus untuk meyakinkan para pemangku kepentingannya. Juga termasuk mematuhi hukum nasional dan peraturan masyarakat lokal dengan program-program pembangunan di bidang agribisnis, pendidikan, standar hidup dan pelestarian lingkungan dan warisan budaya.
• Responsibility BUMI’s operating units operate in a number of regulatory jurisdictions and cultural situations, and in each and every case, management is responsible for ensuring that stakeholders. This includes both conforming to national law and empowering local communities with development programs in agribusiness, education, standard of living and preservation of natural and cultural heritage.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
105
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
• Independensi Dewan Komisaris dan Direksi bertindak independen dalam tiap pengambilan keputusan dan diwajibkan untuk menyatakan dan mempublikasikan setiap benturan kepentingan yang ada termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Baik Dewan Komisaris dan Direksi dari waktu ke waktu meminta saran independen dari konsultan ahli dan jaminan independen guna memastikan bahwa proses GCG Perseroan telah mengikuti praktik-praktik terbaik.
• Independence The Boards of Commissioners and Directors act independently in their decision making, with requirements to declare and publish, including in this Annual Report, any conflict of interest. Independent advice from expert consultants and independent assurance is occasionally sought to ensure processes follow best practices.
• Keadilan BUMI menerapkan perlakuan yang adil dan merata terhadap seluruh pemangku kepentingan, dengan praktik perekrutan sumber daya manusia sesuai dengan praktik terbaik dan sistem pemantauan melaporkan tingkat keberhasilan, dengan kepatuhan terhadap peraturan lokal yang berlaku; dan dengan pengertian bahwa praktik bisnis yang berkelanjutan memerlukan perlakuan yang adil.
• Fairness BUMI applies fair and equal treatment to all stakeholders, with human resources hiring practices in conformity to best practice and monitoring systems reporting on success levels; with strict adherence to local prevailing regulations; and with an understanding that sustainable business practice requires such fair treatment.
Berikut ini adalah daftar kerangka peraturan utama tata kelola yang diikuti oleh BUMI dan anak perusahaannya:
The following list comprises the main regulatory framework for governance followed by BUMI and its subsidiaries:
Daftar Referensi Kerangka GCG / GCG Framework Reference List Peraturan / Regulation: • Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas / Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies • Peraturan- peraturan Bapepam-LK / Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) regulations: - SE-07/PM/2004 - 22 Desember 2004, Konfirmasi Implementasi Peraturan No. IX.I.5 - Pembentukan dan Pedoman Praktik Komite Audit SE-07/PM/2004 - 22 December 2004 ,Confirmation of Implementation of Regulation No. IX.I.5 - Establishment and Guidelines for Audit Committee Practices - Kep-45/PM/2004 Peraturan No. IX.I.6 - 29 November 2005, mengenai Direktur dan Komisaris Perseroan Terbatas Kep-45/PM/2004 Regulation No. IX.I.6 - 29 November 2005, regarding Directors and Commissioners of Listed and Public Companies - Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 - 24 September 2004, Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit Kep-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 - 24 September 2004, Establishment and Guidelines for Audit Committee Practices - Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 - 17 Januari 1996, Pembentukan Sekretaris Perusahaan Kep-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 - 17 January 1996, Establishment of Corporate Secretary - Keputusan Kepala Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 - 28 November 2009, Pembentukan dan Rancangan Pedoman Piagam Audit Internal Chairman of Bapepam-LK Decision No. Kep-496/BL/2008 - 28 November 2009, Establishment and Drafting Guidelines for Internal Audit Charter - Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pembangunan Hubungan Industri dan Jamsostek No. KEP.193/PHIJSK-PKKAD/PP/ III/2011 - 1 Maret 2011, Hubungan Industrial yang harmonis Directorate General for Development of Industrial Relations and Workers Social Security Decision Letter No.KEP.193/PHIJSK-PKKAD/PP/ III/2011 - 1 March 2011, Harmonious Industrial Relations • Keputusan BEJ Kep-305/BEJ/07-2004 - 19 July 2004, tentang Peraturan No. I-A Daftar Saham dan Sekuritas tipe-Ekuitas selain Penerbitan Saham oleh Perusahaan yang Terdaftar; dan Lampiran II pada Komisaris Independen, Komite Audit dan Sekretaris perusahaan Jakarta Stock Exchange Regulation Kep-305/BEJ/07-2004 - 19 July 2004, concerning Regulation No. I-A Listing of Shares (Stock) and Equity-type Securities other than Stock issued by Listed Companies; and Attachment II on Independent Commissioners, Audit Committee, and Corporate Secretary • Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No. 7/2009, Pedoman Rangkap Jabatan berdasarkan Pasal 26 Peraturan No. 5/1999 mengenai Larangan Monopoli dan Pelaksanaan Kompetisi Usaha yang tidak wajar Business Competition Supervisory Commission (KPPU) regulation No.7/2009, Guidelines for Double Positions according to Article 26 of Law No. 5/1999 regarding Prohibition of Monopoly and Unfair Business Competition Practices • Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk dan anak usahanya / Articles of Association of PT Bumi Resources Tbk and its subsidiaries Kode Pelaksanaan Terbaik Indonesia / Indonesian Best Practice Codes: • Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia tahun 2006, oleh Komite Nasional Kebijakan Governance - 17 Oktober 2006 2006 Indonesian Code of Good Corporate Governance, by National Committee for Governance Policy - October 17 2006 • Pedoman untuk Komisaris Independen, dikeluarkan oleh Satuan Tugas Komite Nasional Kebijakan Governance Guidelines for Independent Commissioner, issued by the Task Force of the National Committee for Governance Policy Prinsip Operasional dari Kode Internasional / Operating Principles from International Codes: • Pedoman Tata kelola Perusahaan UK tentang Dewan Pelaporan Keuangan - 2010 / UK Corporate Governance Code of Financial Reporting Council – 2010 • Peraturan Tata Kelola Perusahaan - Bursa Efek New York / Corporate Governance Rules – New York Stock Exchange • Laporan Blue Ribbon dalam Pengembangan Efektivitas Komite Audit Perusahaan - 1999 Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee - 1999 • Prinsip Tata Kelola Perusahaan OECD - 2004 / Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004
106
Langkah-Langkah yang Diambil Selama Tahun 2012
Steps Taken in 2012
Pada tahun 2012, telah diambil langkah-langkah untuk meningkatkan prosedur dan pelaksanaan GCG di berbagai bidang. Langkah-langkah utama yang diambil adalah peninjauan dan pembaharuan kebijakan, serta memperbaharui dan menilai efektivitas struktur organisasi Perusahaan.
In 2012, steps were taken to enhance its GCG procedures and practices in various areas. Primary among these were reviewed and updated policies, and also updating and assessing the effectiveness of the Company’s organizational structure.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Setiap tahun, manajemen menerapkan evaluasi kualitas dan inisiatif peningkatan penerapan GCG Perusahaan. Sebagai hasilnya, BUMI melakukan peninjauan dan pembaharuan atau mempersiapkan versi rancangan untuk kebijakan berikut:
Every year, management implements quality evaluation and enhancement initiatives of the Company’s GCG implementation. As a result of the quality evaluation and enhancement initiatives, BUMI reviewed and updated or prepared the draft version of the following policies:
• Piagam Audit Internal Versi Piagam Audit Internal terbaru dikeluarkan pada tanggal 1 Februari 2012 untuk menggantikan versi terakhir yang disusun tahun 2009. Revisi mencakup penggunaan dwi-bahasa (Inggris dan Bahasa Indonesia), koordinasi antara Audit Internal BUMI dengan anak perusahaan, tanggung jawab manajemen, dan dalam Piagam Audit Internal terbaru harus ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan Kepala Divisi Audit Internal.
• Internal Audit Charter Last updated 2009, newly updated version is Internal Audit Charter dated 1 February 2012. Among the changes are the use of bilingual (Bahasa Indonesia and English), to include the coordination between BUMI’s Internal Audit and its subsidiaries, the responsibilities of management, and the new procedure of Internal Audit Charter to be signed by the Chairman of Audit Committee and Head of Internal Audit.
• Prosedur Penyebaran Informasi CSR dan HSE Prosedur ini dikeluarkan lewat Surat Keputusan Direksi No. 264/BR-BOD/V/12 tertanggal 1 Mei 2012. Prosedur ini merupakan pedoman bagi BUMI dan anak perusahaannya untuk mendistribusikan setiap dokumen dan data yang berhubungan dengan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dan Health, Safety & Environment (HSE) di antara induk dan anak perusahaan.
• Procedure for Information Dissemination of CSR & HSE This procedure was issued through Decision Letter of the Board of Directors No. 264/BR-BOD/V/12 dated 1 May 2012. This procedure serves as a guideline for BUMI and its subsidiaries to disseminate any documentations and data related to Corporate Social Responsibility (CSR) and Health, Safety & Environment (HSE) activities.
• Pengungkapan Informasi Perusahaan kepada Regulator dan Publik - Kebijakan dan Prosedur Versi sebelumnya dikeluarkan pada tahun 2008. Rancangan versi terbaru telah disiapkan oleh Divisi Investor Relations. Salah satu pembaruannya adalah definisi dan koordinasi antara Divisi Investor Relations BUMI dan anak perusahaannya.
• Disclosure of Company Information to Regulator and Public – Policies and Procedure The earlier version of this procedure was distributed in 2008. The draft of the updated version is being prepared by the Investor Relations Division. Among the updates are the definition and the coordination between BUMI’s Investor Relations Division and its subsidiaries.
•
•
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Korporat Versi 2.0 Versi rancangan telah disiapkan oleh Divisi Manajemen Risiko untuk memperbaharui versi pertama yang diberlakukan pada tahun 2009. Versi terbaru didesain agar selaras dengan ISO 31000 Prinsip dan Pedoman Manajemen Risiko.
Enterprise Risk Management Policies & Procedure Version 2.0 The draft version is being prepared by Risk Management Division to update the first version, which was issued in 2009. The latest version is designed to be in line with the ISO 31000 Risk Management Principle and Guidelines.
• Corporate Information Dashboard (CID) CID menyediakan informasi dalam bentuk dashboard kepada Direktur dan Manajemen Senior tentang informasi-informasi penting dan indikator kinerja dan risiko BUMI untuk membantu manajemen mengambil keputusan yang tepat dan strategis. Pada tahun 2012, CID disempurnakan untuk mengakomodasi persyaratan legal dan kepatuhan di anak perusahaan.
• Corporate Information Dashboard (CID) CID provides information in form of dashboard to Directors and Senior Management about crucial information and indicators on performance and risks in BUMI to assist the management in making accurate and timely strategic decisions. In 2012, there were improvements to accommodate the requirement of legal and compliance in subsidiaries.
Terdapat beberapa pembaharuan yang dilakukan untuk mengembangkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) dan Pedoman Sistem Pelaporan Manajemen (Business Continuity Management Systems - BCMS) dalam Perusahaan.
Several updates were initiated to develop the Corporate Social Responsibility (CSR) and Business Continuity Management Systems (BCMS) in the Company.
Proyek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di BUMI
Corporate Social Responsibility (CSR) Project in BUMI
Pada awal 2012, BUMI melanjutkan proyek CSR-nya yang telah dimulai sejak tahun 2010, dengan melakukan beberapa penyesuaian dan penyempurnaan melalui pembentukan departemen baru dan menunjuk manajer CSR. Manajer CSR bertanggung jawab untuk menerjemahkan rencana-rencana CSR BUMI ke dalam berbagai kegiatan CSR.
In early 2012, BUMI continued its CSR project which has developed in 2010 through adjustment and improvements by establishing new department and recruited a CSR manager. The CSR manager is responsible to translate BUMI CSR flagship into various activities.
Untuk memastikan adanya komunikasi pelaporan CSR dan HSE yang selaras diantara Grup BUMI, komite Governance, CSR & HSE telah menerbitkan Prosedur Penyebaran Informasi CSR dan HSE pada bulan Mei 2012. BUMI percaya informasi tepat waktu, pengemasan informasi dan koordinasi yang lebih baik sangat penting untuk menciptakan
To ensure the existence of inline reporting communication of CSR & HSE activities across BUMI Group, the respective committee has issued Procedure of Information Dissemination of CSR & HSE in May 2012. BUMI believes that is crucial to have timely information, better packaging of information and coordination to create inline
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
107
Profil Perusahaan Company Profile
108
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
komunikasi pelaporan yang selaras dan efektif agar dapat menimbulkan kesadaran para investor dan pemangku kepentingan dalam isu-isu komunitas, lingkungan, keselamatan dan tanggung jawab sosial yang terdapat di BUMI.
and effective reporting communication to raise awareness on the community, environment, safety and social responsibility issues that occurred in BUMI to investors and stakeholders.
Sebagai implementasi dari strategi CSR, BUMI mulai melaksanakan aktivitas CSR secara rutin, seperti program Donor Darah, Pasar Murah, aktivitas tanggap darurat dan beasiswa ke Universitas Bakrie. Sepanjang tahun 2012, BUMI juga telah memenangkan beberapa penghargaan CSR bergengsi pada tingkat internasional. BUMI juga telah mulai membuat Laporan Keberlanjutan pertamanya pada 2012. Pencapaian ini menunjukkan komitmen BUMI dan tanggung jawabnya kepada para pemangku kepentingan.
As the implementation, BUMI started to conduct its regular CSR activities, such as Blood Donor program, foodstuff bazaar, emergency response activities and scholarship to Bakrie University. During 2012, BUMI has also won several prestigious CSR awards on international level. BUMI also started to develop the first Sustainability Report in 2012. These achievements demonstrated BUMI’s commitment and responsibility to the stakeholders.
BUMI akan meneruskan proyeknya dengan membuat Kebijakan dan Prosedur CSR yang sesuai dengan ISO 26000 dan menginisiasi bermacam-macam aktivitas CSR. Perincian CSR BUMI dan anak perusahaannya akan dijelaskan pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, halaman 67 sampai 87.
BUMI will continue this project by developing CSR Policies and Procedure complies with ISO 26000 and initiate various CSR activities. Details of CSR disclosures at BUMI and its subsidiaries are described in the Corporate Social Responsibility section, page 67 to 87.
Proyek Pedoman Sistem Pelaporan Manajemen
Business Continuity Management Systems (BCMS) Project
Untuk mengimplementasikan sistem manajemen risiko korporat dan praktik terbaiknya, BUMI akan menerapkan Pedoman Sistem Pelaporan Manajemen (Business Continuity Management Systems - BCMS). Dimulai pada 2011, tujuan penerapan BCMS adalah untuk menurunkan tingkat risiko dan memastikan kelanjutan dari operasional Perusahaan jika terjadi gangguan, baik dalam skala besar ataupun kecil sekalipun.
To implement enterprise wide risk management systems and best practice, BUMI will implement Business Continuity Management System (BCMS). Started in 2011, the objective to implement BCMS is to minimize the risk and to ensure the continuation of operations in the event of disruption, whether due to a major disaster or a minor accident.
Sepanjang 2012, proyek dimulai dengan Fase Analisis Kesenjangan dan Peninjauan Dokumen. Kegiatan pada fase ini meliputi perencanaan jadwal proyek, pencapaian penting; peninjauan dokumen-dokumen yang terkait dengan manajemen risiko, rencana tanggap bencana dan manajemen krisis; wawancara personil yang terlibat; mengembangkan laporan analisis kesenjangan, dilengkapi dengan area untuk perbaikan dan rekomendasi, dan diselesaikan dengan presentasi kepada manajemen mengenai hasil dan temuan.
During 2012, this project started with the Gap Analysis and Documentation Review Phase. The activities in this phase include the development of project schedule, deliverables and key milestones; reviewed on existing documents related to risk management, disaster response plan and crisis management; interviewed key personnel; developed gap analysis report, completed with areas for improvements and recommendations and finalized with management presentation for gap analysis results and findings.
Fase berikutnya dari proyek ini masih berlangsung dan sedang dalam proses penunjukan konsultan yang memenuhi persyaratan untuk mengimplementasikan BCMS di BUMI secara utuh.
The next phase of this project is still ongoing and still in process of appointing eligible consultants to fully implement BCMS in BUMI.
Penghargaan GCG yang Diterima
GCG Awards Received
Pada tahun 2012, BUMI menerima: 1. Penghargaan ‘Perusahaan Terpercaya’ berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada Corporate Governance Award 2012, di Jakarta, 19 Desember 2012. 2. Perusahaan Terbaik Asia pada Corporate Governance Asia Annual Recognition Awards 2012, yang dilakukan oleh Corporate Governance Asia - Journal on Corporate Governance di Asia, Hong Kong, 20 Juni 2012. 3. The 2nd Asian Excellence Recognition Awards 2012 untuk Investor Relations Perusahaan Indonesia Terbaik dan Profesional Investor Relations Terbaik untuk Bapak Dileep Srivastava dari Asian Excellence Awards dan 9th Years of Corporate Governance Asia di Hong Kong, 30 Maret 2012.
In 2012, BUMI received: 1. Trusted Company award based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) in Corporate Governance Award 2012, Jakarta, 19 December 2012. 2. The Best Asian Company in 8th Corporate Governance Asia Annual Recognition Awards 2012, presented by Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong, 20 June 2012. 3. The 2nd Asian Excellence Recognition Awards 2012 for Best Investor Relations by an Indonesian company and Best Investor Relations Professional – Mr Dileep Srivastava from Asian Excellence Awards and 9th Years of Corporate Governance Asia in Hong Kong, 30 March 2012.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Kode Etik dan Budaya Perusahaan BUMI
BUMI’s Code of Ethics and Corporate Culture
Pedoman GCG
GCG Guidelines
Dewan Komisaris dan Direksi memperkenalkan Panduan GCG BUMI dalam dokumen yang berjudul “Cara Kerja yang Diharapkan dari Kita versi 2.0” pada bulan Juni 2008.
The Board of Commissioners and Directors introduced BUMI’s GCG Guidelines in a document, entitled, “The Way We Are Expected to Work, version 2.0” in June, 2008.
Dokumen tersebut disediakan untuk seluruh karyawan, menguraikan prinsip-prinsip dan kebijakan GCG dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh organisasi. Dokumen in juga memuat seluruh pedoman dan tanggung jawab setiap unit dan fungsi dalam organisasi secara rinci, serta mengatur hubungan dengan pihak eksternal.
This document, made available to all employees, outlines the GCG principles and policies to be complied with by the entire organization. It also details overall guidelines and responsibilities for each unit and function within the organization, as well as relations with external parties.
Buku Pedoman Dewan Pengurus Buku Pedoman Dewan Pengurus BUMI adalah pedoman sistem dan prosedur yang menyeluruh yang menjelaskan bagaimana Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka GCG.
������������� ���� ��������� ����������
���������������������������������
Untuk mendukung implementasi GCG dan sesuai dengan perkembangan dan perubahan dalam undang-undang dan praktik terbaik yang berlaku, BUMI telah ��������������������������������������������� memperbaharui Buku Pedoman Dewan ����������� Pengurus. Versi 2.0 diluncurkan pada 15 ������������������� September 2011 dengan penyesuaian ������������� terhadap Undang-undang Perseroan ���� ��������� ���������� Terbatas terbaru, praktik terbaik �������������� ���������������������� �������������������� internasional UK Corporate Governance ������������������������������� � Code, Pedoman Umum GCG KNKG (Komite National Kebijakan Governance) terbaru dan Pedoman Komisaris Independen KNKG.
Board Manual BUMI Board Manual is a comprehensive guideline on the systems and procedures underlining how the Board of Commissioners, the Directors, and the Boards’ Committees as well as the Corporate Secretary conduct their duties and responsibilities within a GCG framework. To support the implementation of GCG and in accordance with the developments and changes in prevailing legislations and best practices, BUMI has updated its Board Manual. Version 2.0 launched on 15 September 2011 with the adjustment to the latest Company Law, International UK Corporate Governance Code, Indonesia’s Code of Good Governance 2006 and the National Committee of Corporate Governance Independent Commissioners Guidelines.
Pedoman Perilaku
Code of Conduct
Fokus dari implementasi GCG adalah Pedoman Perilaku Perusahaan, yang ditetapkan melalui dokumen “Cara Kita Melakukan Usaha, versi 2.0” yang diluncurkan pada Juni 2008.
A centrepiece of GCG implementation is the Company’s Code of Conduct, established through a document, entitled “The Way We Conduct Business, version 2.0” and launched in June 2008.
Seluruh Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan diwajibkan untuk menandatangani formulir Kepatuhan Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membacanya dan memahami bahwa Pedoman tersebut berlaku bagi mereka.
All Commissioners, Directors, management, new and existing employees receive a Code of Conduct and are required to sign a Code of Conduct Compliance Form, stating that they have read the Code of Conduct and fully understand the Code as applicable to them.
Pengecekan tahunan, maupun publikasi dalam informasi internal, forum diskusi, pelatihan, poster, spanduk dan di situs dilakukan agar seluruh karyawan dipastikan mengetahui dan memahami ketentuan dalam Pedoman Perilaku.
A yearly check, as well as publications in internal information, discussion forums, workshops, posters, banners and on the website, ensures that employees remain aware of the Code of Conduct’s provision.
Maskot GCG BUMI, Mr. SPIRIT, merepresentasikan Semangat, Profesionalisme, Independen, Rajin, Integritas dan Tanggung Jawab, diperkenalkan pada tahun 2007 dan merupakan perangkat komunikasi yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai dan etika BUMI yang berhubungan dengan komitmen untuk mengimplementasikan GCG baik secara internal maupun dengan pihak eksternal, seperti pemasok, pelanggan, konsultan, dan regulator.
BUMI’s GCG Mascot, Mr. SPIRIT, representing Exuberance, Professionalism, Independence, Perseverance, Integrity and Responsibility, was introduced in 2007 and is an effective communication tool to disseminate BUMI’s values and ethics in relation to its commitment to implement GCG to both internally and with external party, such as suppliers, customers, consultants, and regulators.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
109
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Kerangka Pedoman Perilaku BUMI
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Outline of BUMI’s Code of Conduct
Pelanggan, Pemasok dan Pesaing • Jujur dan Perilaku Etis • Outsourcing atau Agen • Benturan Kepentingan • Hadiah dan Penjamuan Customers, Suppliers and Competitors • Honest and Ethical Conduct • Outsourcing or Agents • Conflicts of Interest • Gifts and Entertainment
Lingkungan dan Hubungan Masyarakat: • Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan • Kepatuhan terhadap Lingkungan • Pelayanan Masyarakat • Kontribusi terhadap Politik dan Agama Environment and Public Relations: • Legal and Regulatory Compliance • Environmental Compliance • Community Services • Political and Religious Contributions
Hubungan antar Pemegang Saham: • Kerahasiaan Informasi dan Sensitivitas Harga • Akurasi Informasi Publik dan Hubungan Media
Pedoman Perilaku BUMI BUMI’s Code of Conduct
Shareholder Relations: • Confidential Information and Price Sensitivity • Accuracy of Public Information and Media Relations
Karyawan: • Kesehatan dan Keselamatan Karyawan • Kerahasiaan Karyawan • Kesempatan Kerja yang Adil • Larangan Pelecehan di Lingkungan Kerja • Perlindungan dan Pemanfaatan Aset Perusahaan • Lingkungan Kerja Bebas Alkohol dan Obat-obatan terlarang Employees: • Health and Safety • Confidentiality • Equal Opportunities • Harassment-Free Work Environment • Protection and Appropriate Utilization of the Company’s Assets • Restriction on Drugs and Alcohol Abuse at Workplace.
Sistem Whistle Blowing
Whistle Blowing System
BUMI menetapkan Speak Up System (sistem whistle blowing) pada tahun 2006 dan telah diperbarui oleh memorandum terbaru yang disetujui pada 28 Februari 2008.
BUMI established its Speak Up System (a whistle blowing system) in 2006 and amended by the memorandum on 28 February 2008.
Speak Up System adalah prosedur yang berlaku bagi seluruh karyawan, manajemen, Direktur, Dewan Komisaris dan pihak terkait BUMI dan anak perusahaan untuk melaporkan adanya pelanggaran Pedoman Perilaku.
Speak Up System means a procedure that should be followed by all BUMI and its subsidiaries employees, management, Directors, Commissioners, and related parties to report violations/breaches of the Code of Conduct.
Seseorang dapat melapor melalui Speak Up System dengan cara : - Menelepon atau mengirimkan SMS ke nomor 0818 18 BUMI (0818 18 2864) - Melengkapi formulir yang dapat diperoleh di tiap unit usaha dan mengirimkannya melalui fax ke nomor 0818 18 BUMI (0818 18 2864) atau PO BOX 2864 (BUMI) JKTM 12700
One can report to the Speak Up System by: - Calling or sending an SMS to the phone number 0818 18 BUMI (0818 18 2864) - Completing and faxing or sending the Speak Up System Report Form that can be obtained at each business units to fax number 0818 18 BUMI (0818 18 2864) or PO BOX 2864 (BUMI) JKTM 12700 - Sending emails to the following address: speakup@ bumiresources.com - Completing and sending the Speak Up System Report Form that can be obtained from the website www.bumiresources.com
- -
Mengirimkan email ke alamat berikut:
[email protected] Melengkapi dan mengirimkan Formulir Speak Up System yang dapat diperoleh melalui situs www.bumiresources.com.
BUMI berkomitmen untuk melindungi setiap karyawan yang secara jujur melaporkan terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku dan menjamin kerahasiaan pelapor. Seluruh laporan ke Sistem Pelaporan akan dicatat oleh pihak ketiga.
110
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
BUMI commits to protect any employee that honestly raise ethical concerns and will maintain confidentiality. All reports to the Speak Up System will be administered by a third party.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Pada tahun 2012, terdapat 2 (dua) laporan melalui Speak Up System. Laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Perusahaan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
In 2012, there was 2 (two) reports in Speak Up System. The report has been followed up by the management.
DIAGRAM SPEAK UP SYSTEM SPEAK UP SYSTEM DIAGRAM PIHAK KETIGA THIRD PARTY
PELAPOR SPEAKER
CODE OF CONDUCT COMMITTEE (COC)
BISNIS UNIT TERKAIT RELATED BUSINESS UNIT
Kirim Laporan Send Report
T N
Informasi Lengkap? Information Complete?
DIVISI INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT DIVISION
Divisi Internal Audit Internal Audit Division
Y Y Komite CoC CoC Committee Melakukan Investigasi Conduct Investigation
Update Status
T N
Butuh Investigasi Need Investigation
Y Y
Komite Audit Audit Committee
Standar Operasional
Operational Standards
Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi berdasarkan prinsip kehati-hatian yang telah diakui, dan telah merumuskan serta membuat standar operasi sendiri. Standar operasi ini, Prosedur Operasional Standar (SOP) mempunyai peran strategis dalam menentukan pengembangan Perusahaan. Melalui kebijakan dan prosedur tertulis, visi BUMI menjadi bagian yang utuh dari operasional Perusahaan, yaitu: - Menyediakan pedoman berdasarkan batas operasional dan kewenangan - Menyediakan pedoman untuk dilaksanakan oleh pihak terkait untuk mencapai tujuan - Mengizinkan manajemen untuk menentukan tanggung jawab untuk menjalankan operasional Perusahaan - Memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan operasional dalam batas kewenangan mereka
The Company and its subsidiaries operate based on recognized prudent principles, and have formulated and established its own operational standards. These operational standards, the Standard Operating Procedures (SOPs) play a strategic role in determining the Company’s development. Through well-written policies and procedures, BUMI’s vision becomes integral to the Company’s operation by: - Providing guidelines regarding operational and authority limits
Di bawah ini adalah daftar cakupan SOP dan beberapa kebijakan serta prosedur yang berlaku:
Below is a list of areas with SOPs and some prevailing policies and procedures:
Area HR & GA
- - -
Providing guidelines to be carried out by related parties to achieve objectives Allowing management to assign responsibilities to manage the Company’s operations Empowering employees to make operational decisions within their respective authority
Nama Kebijakan dan Prosedur Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur Sumber Daya Manusia Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional Persediaan Skema Pensiun Karyawan Gaji Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan Manajemen Perubahan Kebijakan Tata Kelola Pengurusan Kantor Penyimpanan Dokumen dan Arsip
Name of Policies and Procedures Guidelines to the System of Policy and Procedures Human Resources Policy and Practice Procurement System Consultant, Legal Counsel, and Professional Services Approval and Monitoring Inventory Management Employee Pension Plan Payroll Policies and Procedures for Corporate Credit Cards Change Management Office Management Administration Policy Documents and Archives Storages
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
111
Profil Perusahaan Company Profile
Area External Relations & HSE
Finance
Information Technology Internal Audit Investor Relations/ Corporate Secretary Operational
Governance
Risk Management
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Nama Kebijakan dan Prosedur Biaya Lingkungan Hubungan Eksternal dan Pengembangan yang Berkelanjutan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Pengakuan Penjualan Aktiva Tetap Beban Keuangan Penjabaran Konversi Mata Uang Asing Pajak Pendapatan Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan Hutang Piutang Limit Otorisasi Rekening Bank – Wewenang Tanda Tangan Pedoman mengenai Special Purpose Vehicle (SPV) 56 SOP terkait IT Governance Pedoman Internal Audit Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik Persediaan Batubara Pemeliharaan dan Pendukung Prosedur Pengoperasian Pengeboran Eksplorasi Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis Operasi Pertambangan Prosedur Darurat Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK) Tata Kelola Perusahaan Pedoman Perilaku Buku Pedoman Dewan Pengurus Speak Up System Prosedur Penyebaran Informasi CSR & HSE Sistem Manajemen Risiko Korporat Kebijakan dan Pedoman Risiko
Name of Policies and Procedures Environmental Expenditures External Relations and Sustainable Development Safety, Health, and Environment Recognition of Sales Revenue Fixed Assets Financing Costs Foreign Currency Translation Income Tax Management Accounting, Capital and Costing Accounts Payable Accounts Receivable Authorisation Limit Bank Account - Authorised Signatories Guidelines on Special Purpose Vehicle (SPV) 56 SOPs related to IT Governance Internal Audit Manual Disclosure of Company Information to Regulators and the Public Coal Inventories Maintenance and Support Operational Procedures for Drilling Exploration Geology Standard Exploration Procedure for Geologist Mining Operations Contingency Procedures Exploration and Evaluation Expenditure Safety, Health Work, Environment and Community Policy Good Corporate Governance Code of Conduct Board Manual Speak Up System Information Dissemination of CSR & HSE Procedure Enterprise Risk Management Systems Risk Policy and Standard
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
BUMI sudah mempunyai sistem untuk memastikan akuntabilitas dan tanggung jawab untuk membuat keputusan dan telah didistribusikan secara benar. Batasan-batasan tersebut ditentukan oleh pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengalihan wewenang ke bawah dilakukan melalui resolusi atau perubahan Anggaran Dasar yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
Within BUMI, there is an established system for ensuring that accountability and responsibility for decision making is correctly distributed. These limits are initially and finally determined by shareholders at General Meetings of Shareholders, with their approval needed to transfer authority down the line by resolutions or changes to the Articles of Association.
Hak Pemegang Saham
Shareholders Rights
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham, hak pemegang saham termasuk, namun tidak terbatas pada: • Menerima perlakuan yang sama berdasarkan prinsip bahwa pemegang saham sejenis memiliki posisi yang sama dalam Perseroan. • Menghadiri dan menggunakan hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham atas dasar “satu saham satu suara”. • Menerima informasi mengenai Perusahaan yang material secara teratur, tepat waktu, akurat dan konsisten. • Memperoleh keuntungan dari Perusahaan dalam bentuk pembayaran dividen yang dibayarkan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. • Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Menetapkan sistem remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Through General Meeting of Shareholders, shareholder rights include, but are not limited to, the following: • Receiving equal treatment based on the principle that the holder of the same type of share has the same position within the Company. • Attending and exercising voting rights at General Meetings of Shareholders on the basis of “one share one vote”. • Receiving regular, timely, accurate and consistent material information related to the Company. • Receiving profits from the Company in the form of dividend payments that are paid on the basis of the number of shares owned. • Appointing and terminating members of the Board of Directors and Board of Commissioners. • Determining the remuneration system for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Evaluating the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Endorsing the financial statements audited by an external auditor. • Endorsing the Director’s annual report which was previously reviewed by the Board of Commissioners. This report contains the Company’s results as performed by the Directors during the latest fiscal year. • Approving the Company’s business and financial plans. • Appointing an external auditor for the Company.
• Pengesahan laporan keuangan yang diaudit oleh auditor eksternal. • Pengesahan laporan tahunan Direktur yang sebelumnya telah ditinjau oleh Dewan Komisaris. Laporan ini berisi hasil Perusahaan yang telah dikelola oleh Direksi selama tahun fiskal terbaru. • Menyetujui rencana bisnis dan keuangan Perusahaan. • Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.
112
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS)
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) RUPST diselenggarakan setiap tahun tidak kurang dari 6 (enam) bulan setelah tahun keuangan Perusahaan berakhir. Rapat tersebut sekurang-kurangnya membahas: • Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan yang dikirimkan oleh Direksi dan ditinjau oleh Dewan Komisaris;
A. Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) The AGMS is convened every year not later than 6 (six) months after the end of the Company’s financial year. The Meeting, at least, discusses the following items: • Approving the Company’s Annual Report submitted by the Board of Directors and reviewed by the Board of Commissioners; • Endorsing the financial statements audited by a Public Accounting Firm; • Determining profit utilization, should the Company generate profits; • Appointing a Public Accountant Firm to audit the up-coming year’s financial statements, based on recommendations and considerations of Audit Committee and the Board of Commissioners; • Other proposed agenda items in accordance with the Articles of Association.
• Mengesahkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik; • Menentukan penggunaan profit, jika terdapat profit Perusahaan; • Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun mendatang berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan Komite Audit dan Dewan Komisaris; • Usulan agenda lainnya yang sesuai dengan Anggaran Dasar.
Pada tahun 2012, BUMI menyelenggarakan RUPST pada 21 Mei 2012 di Balai Kartini, Jakarta. Rapat dihadiri oleh para pemegang saham atau perwakilannya yang merepresentasikan total sebanyak 13.548.950.772 lembar saham dan hak suara yang sah, atau 65,22% dari total seluruh saham (tidak termasuk treasury stock sebanyak 473.212.607 lembar). Dalam RUPST ini, dikeluarkan beberapa resolusi dan didokumentasikan oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn (Resolusi Nomor 156 tanggal 21 Mei 2012) sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan sebagaimana pokokpokoknya telah disampaikan oleh Direksi Perseroan dan telah ditelaah oleh Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. 2. a. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana tertera dari laporannya No. 049/H/I/2012 tanggal 27 Maret 2012. b. Memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (acquit et de charge) sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 3. a. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2011 sebesar US$ 220,5 juta diperuntukkan sebagai berikut: - Dividen tunai total sebesar Rp 290.395.705.965,75,atau sebesar Rp 14,31,- per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan per tanggal Rapat yaitu sebanyak 473. 212. 607 saham.
In 2012, BUMI conducted its AGMS on May 21, 2012 at Balai Kartini, Jakarta. The meeting was attended by shareholders or shareholder proxies representing a total of 13,548,950,772 shares carrying valid voting rights, or 65.22% of all shares (non including treasury stock of 473,212,607 shares).
In this AGMS, several resolutions were passed and documented by Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn. (Resolution Number 156 dated 21 May 2012), as follows: 1. To Approve the Company’s Annual Report, the main points of which have been delivered by the Board of Directors of the Company and reviewed by the Board of Commissioners regarding the conditions and the management of the Company for the fiscal year ended December 31, 2011. 2. a. To Approve the Company’s Financial Statements for financial year ended 31 December 2011 as audited by Public Accountant Tjiendradjaja & Handoko Tomo with unqualified opinion as evident from its report No. 049/H/I/2012 dated March 27, 2012.
b. To grant full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners from their operational and supervisory duties they had performed for the fiscal year ended December 31, 2011 to the extent that they are reflected in the Annual Report and Financial Statements for fiscal year ended December 31, 2011 and do not run counter to the applicable law.
3. a. To approve the use of net profits of the Company for the year 2011 amounting to US$ 220.5 million to be allocated for the following: - Total cash dividends amounting to Rp 290,395,705,965.75,- or Rp 14.31,- per share based on the number of issued shares, excluding shares repurchased by the Company as of the date of the Meeting amounting to 473, 212, 607 shares.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
113
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen From the Board
-
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Dibukukan sebagai laba ditahan sebesar Rp 1.645.575.667.139,25,- yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan. b. Kepada Direksi diberikan wewenang untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang pasar modal dimana saham Perseroan tercatat. 4. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan/atau untuk periode tertentu sepanjang tahun 2012, serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain penunjukannya.
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan, untuk mendiskusikan dan memutuskan agendaagenda selain yang telah diuraikan pada RUPST dan sesuai dengan peraturan serta Anggaran Dasar yang berlaku.
B. Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) An EGMS can be conducted at any time according to the Company’s needs, to discuss and decide meeting agenda other than the agenda items elaborated at an AGM and in accordance with prevailing laws and the Articles of Association.
114
Kinerja Perusahaan Company Performance
-
Recorded as retained earnings amounting to Rp 1,645,575,667,139.25,- which will be utilized for business expansion of the Company. b. To grant the Board of Directors the authority to further regulate the procedure for disbursement of the dividends and announce the same with due regard to the prevailing rules of the capital market on which the Company’s shares are listed. 4. To approve and grant power and authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to conduct an audit of the financial statements of the Company for the year ended December 31, 2012 and/or for a certain period throughout 2012, as well as grant power and authority to the Board of Directors of the Company to determine the honorarium of Public Accountant and other requirements for the appointment thereof.
Secara individual, Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan RUPSLB. Direksi dan Dewan Komisaris dapat memanggil dan menyelenggarakan RUPSLB berdasarkan permohonan tertulis dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang secara kolektif mewakili 1/10 (sepersepuluh) dari jumlah saham Perseroan yang secara hukum memiliki hak suara. Permohonan tertulis untuk RUPSLB harus diserahkan dan secara tertulis harus mengindikasikan hal-hal yang perlu didiskusikan serta alasan-alasannya.
The Board of Directors or the Board of Commissioners is individually duly authorized to convene EGMs. The Board of Directors and Board of Commissioners are required to summon and convene the EGM based on a written request of 1 (one) or more shareholders who collectively represents 1/10 (one tenth) of the Company’s total shares that legally possess voting rights. This written request for the EGM must be submitted and shall indicate in writing the matters that need to be discussed as well as their reasons.
Jika Direksi atau Dewan Komisaris gagal menyelenggarakan RUPSLB dalam waktu 30 hari setelah penyampaian permohonan tertulis, pemegang saham yang bersangkutan mempunyai hak untuk menyelenggarakan rapat atas biaya Perusahaan dengan persetujuan Ketua Pengadilan Negeri tempat Perusahaan beroperasi.
If the Board of Directors or Board of Commissioners fails to convene the EGM within 30 days after the written request has been submitted, the respective shareholder has the right to convene the meeting at Company expense subject to the approval of the Chair Person of a District Court whose jurisdiction covers the domicile of the Company.
Pada tahun 2012 diselenggarakan 1 (satu) kali RUPSLB pada tanggal 21 Mei 2012, di Balai Kartini, Jakarta. Rapat dihadiri oleh para pemegang saham atau perwakilannya yang merepresentasikan total sebanyak 13.897.794.756 lembar saham dan hak suara yang sah, atau 66,9% dari total seluruh saham (tidak termasuk treasury stock sebanyak 473.212.607 lembar).
In 2012, there was one EGMS conducted on May 21, 2012 at Balai Kartini, Jakarta. The meeting was attended by shareholders or shareholders proxies representing a total of 13,897,794,756 shares carrying valid voting rights, or 66.9% of all shares (non including treasury stock of 473,212,607 shares).
Dalam RUPSLB ini, dikeluarkan beberapa resolusi dan didokumentasikan oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn (Resolusi Nomor 156 tanggal 21 Mei 2012) sebagai berikut : 1. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan atau mengalihkan sebagian besar atau seluruh aset/harta kekayaan Perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada para krediturnya atau pihak lainnya, baik kreditur Perseroan, kreditur dari anak perusahaan atau pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada (i) gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada anak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung maupun efek lainnya; (ii) fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan/
In this EGMS, several resolutions were passed and documented by Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn. (Resolution Number 157 dated 21 May 2012), as follows: 1. a. To approve the Company’s plan to pledge or put up as collateral or encumber with security interest or assign a major portion or all of the Company’s assets, directly or indirectly owned, to its creditors, be it the creditors of the Company or those of its subsidiaries, including but not limited to (i) pledge over part or all of shares owned and controlled by the Company in the subsidiaries, either directly or indirectly or other securities; (ii) fiducia over bank account claims, insurance claims, inventories, escrow accounts of the Company or the subsidiaries; (iii) collateral or other security interest over assets of the Company or the subsidiaries, be it movable or
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
atau anak perusahaan; (iii) jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak milik Perseroan dan anak perusahaan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diterima oleh Perseroan maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari, sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 102 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan keputusan persetujuan mengenai pemberian jaminan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumendokumen yang diperlukan termasuk tetapi tidak terbatas kepada akta gadai saham, akta fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi dan persediaan serta jaminan atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, hadir di hadapan pihak/pejabat yang berwenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada pihak/ pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. 1) Menyetujui penggantian Bapak Jay Abdullah Alatas dan Bapak Sulaiman Zuhdi Pane, masing-masing dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan dan memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab (acquit et decharge) atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan sehubungan dengan fungsinya sebagai Komisaris Perseroan, penggantian mana berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini. 2) a. Menyetujui pengangkatan: i. Bapak Samin Tan sebagai Presiden Komisaris Perseroan; ii. Bapak Suryo Bambang Sulisto sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan; iii. Bapak Kusumo Abujono Martoredjo sebagai Komisaris Independen Perseroan; iv. Bapak Alexander Ramlie sebagai Komisaris Perseroan; v. Bapak Scott Merrillees sebagai Komisaris Perseroan; vi. Bapak Edison Mawikere sebagai Komisaris Perseroan; vii. Ibu Eva Novita Tarigan sebagai Komisaris Perseroan; viii. Ibu Veronica Tampubolon sebagai Komisaris Perseroan; dan ix. Ibu Nenie Afwani sebagai Komisaris Perseroan. b. Menyetujui pengangkatan kembali: i. Bapak Iman Taufik sebagai Komisaris Independen Perseroan; ii. Bapak Fuad Hasan Masyhur sebagai Komisaris Independen Perseroan; iii. Bapak Nalinkant Amratlal Rathod sebagai Komisaris Perseroan; dan iv. Bapak Anton Setianto Soedarsono sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan mana berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
immovable, created for the purpose of financing or obtainment of loans from third party, granted to or received by the Company or the subsidiaries, either in the present or in the futures required by Article 102 of Law No.40 of 2007 on Limited Liability Company.
b. To confer the power and authority on the Board of Directors of the Company with the right of substitution to execute the decision in respect of approval for collateralization with the above security interest, including but not limited to prepare or cause to be prepared any and all necessary deeds, letters as well documents , but not limited to share pledge deed, fiduciary guarantee deed over bank account claims, insurance claims and inventories, as well as security or collateral over other assets of the Company or the Company’s subsidiaries, to appear before any authorized official, including notary, to submit a request to any authorized official to seek approval or report the same to the authorized official as referred to in the applicable law.
2. 1) To approve the replacement of Mr. Jay Abdullah Alatas and Mr. Sulaiman Zudhi Pane from their respective positions as Commissioners of the Company and grant them full release and discharge (acquit et decharge) from their activities/actions that they had conducted in relation to their function as Commissioners of the Company, which replacement shall take effect as of the closing of this Meeting. 2) a. To approve the appointment of: i. Mr. Samin Tan as President Commissioner of the Company; ii. Mr. Suryo Bambang Sulisto as Vice President Commissioner (Independent Commissioner)
iii. Mr. Kusumo Abujono Martoredjo as Commissioner; iv. Mr. Alexander Ramlie as Commissioner; v. Mr. Scott Merrillees as Commissioner; vi. Mr. Edison Mawikere as Commissioner; vii. Mrs. Eva Novita Tarigan as Commissioner; viii. Mrs. Veronica Tampubolon as Commissioner; and ix. Mrs. Nenie Afwani as Commissioner. b. To approve the re-appointment of: i. Mr. Iman Taufik as Independent Commissioner
ii. Mr. Fuad Hasan Masyhur as Independent Commissioner iii. Mr. Nalinkant Amratlal Rathod as Commissioner iv. Mr. Anton Setianto Soedarsono as Commissioner
Where the appointment shall be effective from the date of closing of this Meeting.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
115
Profil Perusahaan Company Profile
116
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
3. Menyetujui penggantian Bapak Eddie Junianto Subari dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan dan memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab (acquit et decharge) atas tindakan pengurusan yang beliau lakukan sehubungan dengan fungsinya sebagai Direktur Perseroan, penggantian mana berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini. 4. Menyetujui pengangkatan Bapak John Slack sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan, Bapak Kenneth Raymond Allan dan Bapak Stefan White masing-masing sebagai Direktur Perseroan, pengangkatan mana berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini. 5. Mengangkat dan menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana diuraikan di bawah ini, dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris • Samin Tan: Presiden Komisaris • Suryo Bambang Sulisto: Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) • Iman Taufik: Komisaris Independen • Fuad Hasan Masyhur: Komisaris Independen • Kusumo Abujono Martoredjo: Komisaris Independen • Nalinkant Amratlal Rathod: Komisaris • Anton Setianto Soedarsono: Komisaris • Alexander Ramlie: Komisaris • Scott Merrillees: Komisaris • Edison Mawikere: Komisaris • Eva Novita Tarigan: Komisaris • Veronica Tampubolon: Komisaris • Nenie Afwani: Komisaris Board of Directors • Saptari Hoedaja: Presiden Direktur • John Slack: Wakil Presiden Direktur • Kenneth Patrick Farrell: Direktur • Dileep Srivastava: Direktur • Andrew Christopher Beckham: Direktur • Kenneth Raymond Allan: Direktur • Stefan White: Direktur 6. Memberikan wewenang dan kuasa penuh dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan sebagaimana diambil dan/atau diputuskan dalam Rapat ini, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan ini dalam akta Notaris dan mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana disebutkan di atas dalam Daftar Perseroan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 7. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (bila ada) serta pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi. 8. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi bersamasama Dewan Komisaris untuk menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi para anggota Dewan Komisaris.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
3. To approve replacement of Mr. Eddie Junianto Subari from his position as Director of the Company and grant him full release and discharge (acquit et decharge) from all of his activities/actions that he had conducted in respect of his function as Director of the Company, which replacement shall take effect as of the closing of this Meeting. 4. To approve the appointment of Mr. John Slack as Vice President Director of the Company, Mr. Kenneth Raymond Allan and Mr. Stefan White as Directors of the Company, where the appointment shall be effective from the date of closing of this Meeting. 5. To appoint and determine the composition of members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as of the closing of this Meeting to be as follows:
Board of Commissioners • Samin Tan: President of Commissioner • Suryo Bambang Sulisto: Vice President Commissioner (Independent Commissioner) • Iman Taufik: Independent Commissioner • Fuad Hasan Masyhur: Independent Commissioner • Kusumo Abujono Martoredjo: Independent Commissioner • Nalinkant Amratlal Rathod: Commissioner • Anton Setianto Soedarsono: Commissioner • Alexander Ramlie: Commissioner • Scott Merrillees: Commissioner • Edison Mawikere: Commissioner • Eva Novita Tarigan: Commissioner • Veronica Tampubolon: Commissioner • Nenie Afwani: Commissioner Board of Directors • Saptari Hoedaja: President Director • John Slack: Deputy President Director • Kenneth Patrick Farrell: Director • Dileep Srivastava: Director • Andrew Christopher Beckham: Director • Kenneth Raymond Allan: Director • Stefan White: Director 6. To grant full powers and authority with the right of substitution to Board of Directors of the Company, either jointly or severally to perform any and all necessary actions in relation to any resolution as adopted and/or resolved herein, including but not limited to put this appointment of members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company into a notarized deed and register the composition of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as mentioned above in the Company Register in accordance with the prevailing laws and regulations. 7. To approve the grant of authority to Board of Commissioners of the Company to determine the salary, honorarium and other allowances (if any), as well as distribution of duties and authority of each member of Board of Directors. 8. To approve the grant of authority to Board of Directors, together with Board of Commissioners to determine honorarium and other allowances (if any) to all members of Board of Commissioners.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris adalah menyediakan pedoman untuk merumuskan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Utama, Kebijakan dan Rencana Keuangan dan Anggaran Belanja Perusahaan serta memastikan Direksi melakukan implementasi secara benar. Dewan Komisaris mengawasi secara aktif keefektifan implementasi GCG yang dilakukan oleh Direksi, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan/atau peningkatan yang tepat. Berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris menyampaikan kandidat Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya untuk disetujui oleh RUPS. Secara umum, Dewan Komisaris melakukan supervisi independen terhadap Direksi. Setelah menjabat sebagai Komisaris, Komisaris baru diberikan informasi terperinci mengenai tugasnya dalam Perusahaan sebagaimana tercantum di Pedoman Dewan dan dokumen lainnya. Presiden Komisaris menentukan pembagian tugas pengawasan di antara anggota Dewan Komisaris.
The Duties of the Board of Commissioners The Board of Commissioners duties are to provide guidance for formulating BUMI’s Vision, Mission, Purpose, Primary Objectives, Policies, and Financial Plans and Budgets as well as to ensure their appropriate implementation by the Directors. The Board of Commissioners actively oversees the effectiveness of GCG implementation by the Directors, and gives recommendations for appropriate improvements and/or enhancements. Based on recommendations by the Remuneration and Nomination Committee, the Board of Commissioners submits candidates for President Commissioner, President Director and other members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the General Meeting of Shareholders for approval. In general, the Board of Commissioners performs independent supervision of the Directors. Upon becoming a Commissioner, new Commissioners are provided with detailed information on duties and the Company as contained in the Board Manual and other documents. The President Commissioner determines the allocation of supervisory tasks among the members of the Board of Commissioners.
Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris dipilih, ditunjuk dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 3 tahun, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar BUMI. Komite Nominasi dan Remunerasi mempersiapkan kebijakan dan prosedur yang terperinci untuk pemilihan dan penunjukan Komisaris, dan terlebih dahulu menyampaikan rincian tersebut kepada Presiden Komisaris sebelum disetujui dalam RUPS. Pada akhir masa jabatannya, Komisaris dapat ditunjuk kembali.
Tenure Members of the Board of Commissioners are selected, appointed and endorsed by the General Meeting of Shareholders to serve a 3-year term as stipulated in the BUMI’s Articles of Association. The Remuneration and Nomination Committee prepares details of the procedures and policies for the selection and appointment of Commissioners, and submits them to the President Commissioner prior to seeking approval from the General Meeting of Shareholders. At the end of their terms, Commissioners can be reappointed.
Rapat dan Komposisi Dewan Komisaris Terdapat perubahan besar dalam komposisi Dewan Komisaris di tahun 2012 dengan penghentian Komisaris Sulaiman Zuhdi Pane dan Komisaris Jay Abdullah Alatas serta bergabungnya Samin Tan sebagai Presiden Komisaris, dengan Suryo B. Sulisto sebagai Wakil Presiden Komisaris, dan Alexander Ramlie, Scott Andrew Merrillees, Eva Novita Tarigan, Edison Mawikere, and Veronica Tampubolon sebagai Komisaris.
Board of Commissioners Meetings and Composition There were large changes in the composition of the Board of Commissioners in 2012 with the dismissal of Commissioner Sulaiman Zuhdi Pane and Commissioner Jay Abdullah Alatas and the arrival of Samin Tan as President Commissioner, with Suryo B. Sulisto taking the position of Vice President Commissioner, and Alexander Ramlie, Scott Andrew Merrillees, Eva Novita Tarigan, Edison Mawikere, and Veronica Tampubolon as Commissioners.
Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 13 (tigabelas) anggota : 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Wakil Presiden Komisaris dan 11 (sebelas) Komisaris, 4 (empat) diantaranya adalah Komisaris Independen, sebagai berikut:
The Board of Commissioners in BUMI consists of 13 (thirteen) members: 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Vice President Commissioner and 11 (eleven) Commissioners, 4 of whom are Independent Commissioners, as follows:
Nama / Name Samin Tan*) Suryo B. Sulisto #) Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Sulaiman Zuhdi Pane ^) Nalinkant A. Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas^) Anton Setianto Soedarssono Alexander Ramlie*) Scott Andrew Merrillees*) Eva Novita Tarigan*) Edison Mawikere*) Veronica Tampubolon*) Nenie Afwani*)
Jabatan / Position Presiden Komisaris / President Commissioner Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / Vice President Commissioner (Independent Commissioner) Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner
*) Bergabung sebagai Dewan Komisaris pada 21 Mei 2012. Telah mengundurkan diri pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini. / Joined Board of Commissioners on May 21, 2012. Has resigned at the time of the signing of this Annual Report. #) Ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris pada 21 Mei 2012. / Appointed as Vice President Commissioner on May 21, 2012. ^) Berhenti menjabat sebagai Dewan Komisaris sejak 21 Mei 2012. / Departed the Board of Commissioners on May 21, 2012.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
117
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Riwayat hidup dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada halaman 156-161 Laporan Tahunan ini. Dewan Komisaris telah mengadakan rapat pada tanggal 29 Februari 2012 dengan agenda terkait Pendapat Hukum mengenai protokol informasi Bumi Plc.
A biography of each member of the Board of Commissioners is available on page 156-161 of this Annual Report. The Board of Commissioners convened a meeting on 29 February 2012 with a discussion regarding Legal Opinion on the Bumi Plc information protocol.
Anggota Independen Dewan Komisaris Penunjukan Dewan Komisaris telah memenuhi keputusan Direktur PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 yang menetapkan bahwa Dewan Komisaris minimal harus mempunyai 30% Komisaris Independen dan bahwa anggota Dewan Komisaris tidak boleh memiliki hubungan keluarga apapun dengan Komisaris dan/atau Direktur. Sebelum 21 Mei 2012, BUMI memiliki 3 (tiga) Komisaris Independen (38%), serta tidak ada Komisaris yang memiliki hubungan keluarga sampai pada derajat kedua. Setelah 21 Mei 2012, BUMI memiliki 4 (empat) Komisaris Independen (31%) serta tidak ada Komisaris yang memiliki hubungan keluarga sampai pada derajat kedua.
The Independence of Members of the Board of Commissioners The appointment of the Board of Commissioners has complied with PT Jakarta Stock Exchange Director’s Decree Number: Kep305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 stipulating that a Board of Commissioners must consist of at least 30% Independent Commissioners and that members of the Board of Commissioners must not have any family ties of up to the second degree with other Commissioners and/or Directors. Prior to May 21, 2012 BUMI had three Independent Commissioners (38%) with no Commissioner having family ties up to the second degree. After May 21, 2012, BUMI had 4 Independent Commissioners (31%) with no Commissioner having family ties up to the second degree.
Selain itu, anggota Dewan Komisaris harus dapat bertindak secara independen dan tidak memiliki kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen.
In addition, members of the Board of Commissioners must be able to act independently and not have any interests that may influence their ability to perform independently.
Program Pengembangan untuk Komisaris dan Direktur Secara berkala, BUMI menyiapkan knowledge update dan /atau pelatihan formal yang ditujukan untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam upaya mempertahankan kepemimpinan kompetitif. Pada 2012, Knowledge Update on Economic and Industry Outlook diselenggarakan pada tanggal 21 Maret 2012 di Jakarta yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris.
Development Programs for Commissioners and Directors BUMI periodically provides knowledge updates and/or formal workshops intended for members of the Board of Commissioners and Board of Directors in an effort maintain competitive leadership. In 2012, “Knowledge Update on Economic and Industry Outlook” conducted in 21 March 2012 at Jakarta was attended by members of the Board of Commissioners.
Selain itu, Perusahaan juga memberikan fleksibilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk menentukan seminar/ pelatihan yang dibutuhkan, dan menyiapkan rencana seminar/ pelatihan yang relevan.
In addition, the Company also gives flexibility to each member of the Board of Commissioners and Directors to identify their relevant workshop/training needs, and prepare their relevant workshop/ training plans.
Kriteria Penilaian / Assessment Criteria Penilaian kinerja tahunan dilakukan berdasarkan kriteria KPI yang tercantum dalam Pedoman Dewan, yaitu Dewan Komisaris melakukan penilaian sendiri, Presiden Direktur dinilai oleh Dewan Komisaris dan Direktur lain dinilai oleh Dewan Komisaris dan Presiden Direktur. Annual performance assessment are conducted based on KPI stated in the Board Manual, with the Board of Commissioners members doing a self-assessment, the President Director assessed by the Board of Commissioners and other Directors assessed by the Board of Commissioners and President Director. Kriteria Evaluasi Dewan Komisaris / Evaluation Criteria of the Board of Commissioners Dukungan, Panduan dan Nasihat Efektif dalam / Support, Guidance and Effective Advice in: Perumusan dan pengimplementasian nilai-nilai Perusahaan, visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, rencana, rencana keuangan serta pelaksanaan tata kelola perusahaan. Formulation and implementation of Company values, vision, mission, purpose, objectives, policies, plans, and financial plans, as well as good corporate governance practices. Manajemen yang baik dari Dewan Komisaris dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris. Good management of the Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners Memberikan saran dan rekomendasi yang menghasilkan peningkatan yang cukup besar dalam manajemen prestasi Providing advice and recommendations which result in considerable improvement in management performance Keputusan mengenai modal, masalah keuangan, dan meminimalkan risiko dan kerugian Decisions on capital, financial matters, and minimizing risks and possible losses Pemenuhan keinginan Pemegang Saham dengan mempertahankan aset Perusahaan, akurasi informasi dan pembayaran dividen Fulfilment of Shareholder satisfaction by maintaining the Company’s assets, information accuracy and dividend payments Pelaksanaan rapat regular Dewan Komisaris dan rapat dengan Direksi Undertaking regular meetings of the Board of Commissioners and meetings with Directors Kriteria Evaluasi Direksi / Evaluation Criteria of the Board of Directors Kriteria Penilaian Individual / Individual Assessment Criteria Peningkatan nilai pemegang saham / Improve shareholder value Merumuskan strategi Perusahaan, nilai-nilai, visi, misi, sasaran, tujuan, kebijakan, rencana, dan rencana keuangan, serta pelaksanaan tata kelola perusahaan Formulate Company strategy, values, vision, mission, purpose, objectives, policies, plans, and financial plans, as well as good corporate governance practices Sadar risiko / Awareness of Risks Menyediakan petunjuk yang jelas kepada manajemen / Provide clear directions to management Berkontribusi kepada Direksi secara efektif / Effectively Contributing to Board of Director Mendedikasikan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik / Dedicate necessary time to perform all tasks well Menghargai ide-ide Direktur lain dan manajemen / Respect for ideas of other Directors and management
118
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Kriteria Penilaian Kolektif / Collective Assessment Criteria Melakukan pembahasan yang produktif pada rapat Direksi dan rapat-rapat lainnya / Productive deliberations at Board of Directors and other meetings Membangun hubungan yang solid diantara Direksi dan manajemen / Build Solid relationships between the Board of Directors and management Membuat makalah yang berkualitas / Develop quality working papers Mempertahankan keahlian dan pengalaman yang tepat / Maintain right expertise and experience Mendukung kesekretariatan / Support for the secretariat
Direksi
Board of Directors
Keanggotaan Direksi Berikut adalah susunan keanggotaan Direksi pada tahun 2012:
Membership of the Board of Directors Following is the composition of the Board of Directors in 2012:
Nama Direktur / Director Name
Jabatan / Position
Saptari Hoedaja
Presiden Direktur / President Director
John Stuart Anderson Slack*
Wakil Presiden Direktur / Deputy President Director
Eddie J. Subari ^
Direktur / Director
Kenneth P. Farrell
Direktur / Director
Andrew C. Beckham
Direktur / Director
Dileep Srivastava
Direktur / Director
Kenneth Raymond Allan*
Direktur / Director
Stefan Vincent White Ramirez*
Direktur / Director
* Bergabung sebagai Direksi pada 21 Mei 2012. Telah mengundurkan diri pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini. / Joined Board of Directors on May 21, 2012. Has resigned at the time of the signing of this Annual Report. ^ berhenti menjabat sebagai Direksi pada 21 Mei 2012. / Departed the Board of Directors on May 21, 2012.
Masa Jabatan Anggota Direksi dipilih dan ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris setelah Dewan Komisaris menerima saran dan hasil pemilihan dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Direktur-direktur yang terpilih akan berkontribusi kepada Perusahaan dalam jangka waktu 4 tahun dan dapat dipilih kembali sebagaimana tercantum pada Anggaran Dasar BUMI.
Tenure The members of the Directors are selected and appointed by the General Meeting of Shareholders in accordance with the Board of Commissioners recommendations after the Board of Commissioner receive advice and selection results from the Remuneration and Nomination Committee. The appointed Directors will serve the Company in a 4-year term as promulgated in BUMI’s Articles of Association and are eligible for reappointment.
Keanggotaan dan Direksi Non-Afiliasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui perubahan susunan Direksi dengan penghentian Eddie J. Subari dan bergabungnya John Stuart Anderson Slack, Kenneth Raymond Allan dan Stefan Vincent White Ramirez. Pengangkatan anggota Direksi memenuhi kriteria persyaratan PT Bursa Efek Jakarta yang terdapat dalam Surat Keputusan Direksi No. Kep-305/BEJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yang menyatakan bahwa Perusahaan harus memiliki setidaknya 1 (satu) orang Direktur yang tidak berafiliasi dengan anggota Direksi, pemegang saham pengendali, dan/atau anggota Dewan Komisaris. Di tahun 2012, terdapat 1 (satu) orang Direktur Non-Afiliasi BUMI.
Membership and Non-Affiliation of the Board of Directors The AGMS approved changes to the composition of the Board of Directors, with Eddie J. Subari departing and John Stuart Anderson Slack, Kenneth Raymond Allan and Stefan Vincent White Ramirez arriving. The appointment of the member of the Board of Directors met the criteria as required by PT Jakarta Stock Exchange Board of Director Decree No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 which stipulates that the Company must possess at least 1 (one) Director who is not affiliated with other members of the Board of Directors, the controlling shareholders, and/or Commissioners. In 2012, there 1 (one) non-affiliated Director.
Selain itu, tidak ada Direksi yang memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Direktur lainnya, Komisaris atau pemegang saham pengendali lainnya.
In addition, none of the Directors has family relations up to the second degree with other Directors, Commissioners or the controlling stakeholders.
Komposisi Direksi harus sedemikian rupa memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang tepat dan Direksi harus tidak memiliki kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mandiri dan kritis melakukan tugas mereka sehubungan dengan hubungan mereka dengan Dewan Komisaris dan Direksi lainnya. Setiap anggota Direksi harus memiliki karakter yang baik dan harus memiliki pengalaman yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
The composition of the Board of Directors must facilitate effective and appropriate decisions and Directors must not possess any interests that may influence their ability to independently and critically perform their tasks with respect to their relations with the Board of Commissioners and other Directors. Every member of the Board of Directors must have good character and must possess the experience relevant to the tasks and responsibilities assigned.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Sebagaimana yang tercantum pada Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi harus bertanggung jawab penuh terhadap kinerja tugastugasnya untuk mencapai sasaran dan tujuan Perusahaan.
Duties and Responsibilities of the Board of Directors As stipulated in the Company’s Article of Association, the Board of Directors shall be fully responsible for the performance of its tasks and duties in the pursuit of the Company’s purposes and objective. 2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
119
Profil Perusahaan Company Profile
120
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Secara umum, Direksi bertanggung jawab secara kolegial untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam Perusahaan untuk mendapatkan profit dan untuk memastikan keberlangsungan bisnis Perusahaan. Terdapat 5 (lima) tanggung jawab utama yang harus dijalankan Direksi dalam fungsi manajemen, sebagai berikut: • Manajemen a. Direktur menetapkan visi Perusahaan, dan nilai-nilai inti serta program jangka panjang dan jangka pendek. b. Direktur harus mampu mengelola seluruh sumber daya yang tersedia di Perusahaan secara efektif dan efisien. c. Direktur harus memperhatikan kepentingan wajar setiap pemegang saham. d. Direktur dapat memberikan wewenang kekuasaan kepada komite yang dibentuk dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Direksi, atau karyawan Perusahaan yang bersangkutan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, namun tanggung jawab tetap berada pada Direksi. e. Direktur harus mempunyai pedoman dan piagam sebagai tambahan terhadap efektivitas implementasi tugas-tugas mereka, serta sebagai perangkat penilaian kinerja.
In general, the Directors are collegially responsible to run the management function in the Company to achieve the profit and to ensure the Company’s business sustainability. In the Company’s management function by the Directors, there are 5 (five) main responsibilities as follows: • Management a. Directors establish the Company’s vision, and core values as well as short and long terms programs. b. Directors must be eligible to manage all resources available in the Company effectively and efficiently. c. Directors must take concern in the fair interests of each stakeholders. d. Directors are enabling to grant its power of attorney to the established committees in order to support the implementation of the Directors’ duties, or to the relevant Company’s employee(s) to settle any specific tasks, but the ultimate responsibility remains with the Directors. e. Directors must have guidelines and charter in addition to the effectiveness of their duties implementation, as well as a tool for performance assessment.
• Manajemen Risiko a. Direksi mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen risiko Perusahaan yang meliputi seluruh aspek aktivitas Perusahaan. b. Memastikan bahwa manajemen risiko berjalan dengan baik dan pada tempatnya, Direktur harus membuat fungsi/unit khusus yang bertanggung jawab pada peran manajemen risiko dalam Perusahaan.
• Risk Management a. Directors develop and implement the Company’s risk management system which cover all aspects of activities throughout the Company. b. To ensure that the risk management are well and consistently in place, the Director shall establish a special function/unit that are responsible to the roles of risk management in the Company.
• Pengendalian Internal a. Direktur mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pengendalian internal Perusahaan yang dapat diandalkan untuk melindungi asset-aset dan kinerja Perusahaan serta untuk memenuhi undang-undang yang berlaku. b. Memastikan bahwa pengendalian internal berjalan dengan baik dan pada tempatnya, Direktur harus membuat fungsi/unit khusus yang bertanggung jawab pada peran manajemen risiko dalam Perusahaan.
• Internal Control a. Directors develop and implement the Company’s reliable internal control system to protect the Company’s assets and performances as well as to meet with prevailing legislations.
• Komunikasi a. Direktur harus memastikan kelancaran komunikasi diantara Perusahaan dengan para pemegang saham dengan membuat dan menguatkan fungsi Sekretaris Perusahaan, dalam fungsi Sekretaris Perusahaan termasuk juga hubungan investor. b. Untuk memastikan keefektifan kelancaran komunikasi seperti yang disebutkan di atas, laporan terkait mengenai pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris.
• Communication a. Directors shall ensure the smoothness of communication among the Company and its stakeholders through the establishment and empowerment of a Corporate Secretary function, where in this Corporate Secretary function can also include an investor relations. b. To ensure the effectiveness of the smoothness of communication as mentioned above, the relevant report regarding the implementation of Corporate Secretary duties is also submitted to the Board of Commissioners.
• Tanggung Jawab Sosial a. Direktur harus memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi tanggung jawab sosialnya untuk menjaga tujuan utama Perusahaan, yaitu keberlangsungan bisnis Perusahaan. b. Direktur harus mempunyai cetak biru yang jelas dan spesifik dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial Perusahaan.
• Social Responsibility a. Directors shall ensure that the Company fulfill its social responsibilities to maintain the Company’s business sustainability as the main purpose. b. Directors must have a clear and specific blue print in implementing the corporate social responsibility.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
b. To ensure that the internal control are well and consistently in place, the Directors shall establish a special function/unit that are responsible to the roles of risk management in the Company.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Rapat Direksi Sepanjang tahun 2012, Direksi mengadakan 3 (tiga) kali pertemuan dengan agenda sebagai berikut:
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Board of Directors’ Meeting During 2012, the Board of Directors convened 3 (three) meetings with details as follows:
No
Tanggal / Date
SH
EJS
KPF
DSR
ACB
1
9 Januari 2012 9 January 2012
Pembaharuan status Gallo Oil, Outturn Tahun Finansial 2011, Update penurunan hutang hasil tahun Finansial 2011 Gallo Oil status update, FY ‘11 outturn, deleveraging update 2011 FY result
Topik / Topics
v
v
v
v
v
2
23 Februari 2012 23 February 2012
Persiapan Laporan Tahunan / Annual report preparation
x
v
v
v
v
SH
JS
KPF
DSR
ACB
KRA
SW
3
30 Mei 2012 30 May 2012
Izin kerja, anggaran, update Gallo, pajak, update pinjaman CIC Work permit, budgeting, Gallo update, tax, CIC loan update
v
v
v
x
v
v
v
SH: Saptari Hoedaja; EJS: Eddie J. Subari; KPF: Kenneth Patrick Farrell; DS: Dileep Srivastava; ACB: Andrew Christopher Beckham; JSS: John Stuart A. Slack; KRA: Kenneth Raymond Allan; SVW: Stefan Vincent R. White
Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors During 2012, the Board of Directors convened 2 (two) joint meetings with the Board of Commissioners, with the following agenda:
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Sepanjang tahun 2012, Direksi melakukan 2 (dua) kali pertemuan dengan Dewan Komisaris dengan agenda sebagai berikut:
No
Tanggal / Date
1
9 Januari 2012 9 January 2012
2
11 April 2012 11 April 2012
Topik / Topics
BOC
BOD
SBS
IT
JAA
KAM
NAR
SZP
FHM
ASS
SH
EJS
KPF
DSR
ACB
Pembaharuan status Gallo Oil di Yaman, Outturn Tahun Finansial 2011, update setelah penjualan saham BRM, update penurunan hutang, pemberitaan media massa Gallo Oil, Yemen status update FY’11 Outturn, Post BRM stake sale update, deleveraging update and Media Reports
v
v
x
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Persetujuan untuk Tahun Finansial 2011, Kinerja Kuartal 1 tahun 2012, Agenda RUPST & RUPSLB, Bumi Plc protokol Informasi Approval for FY 2011 FS, Q1 2012 Performance, AGM & EGM agenda, Bumi Plc Information protocol
v
v
x
v
v
v
x
v
v
v
x
v
x
SBS: Suryo B. Sulisto; IT: Iman Taufik; JAA: Jay Abdullah Alatas; KAM: Kusumo A. Martoredjo; NAR: Nalinkant A. Rathod; SZP: Sulaiman Zuhdi Pane; FHM: Fuad Hasan Masyhur; ASS: Anton Setianto Soedarsono; SH: Saptari Hoedaja; EJS: Eddie J. Subari; KPF: Kenneth Patrick Farrell; DS: Dileep Srivastava; ACB: Andrew C. Beckham
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors
BUMI menyediakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk tunjangan, gaji, dan fasilitas.
BUMI provides remuneration to the Board of Commissioners and Directors in the form of salary, benefits, and facilities.
Sistem remunerasi ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang disampaikan melalui Presiden Komisaris. Dari waktu ke waktu, Komite Nominasi dan Remunerasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan mengevaluasi kepantasan sistem remunerasi untuk Dewan.
The remuneration systems are determined by General Meeting of Shareholders based on the recommendation from the Remuneration and Nomination Committee which are submitted through the President Commissioner. From time to time, the Remuneration and Nomination Committee, together with the Board of Commissioners and the Directors will evaluate the appropriateness of the remuneration systems for the Boards.
Total remunerasi yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direktur Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 masing-masing sebanyak Rp 3,3 miliar dan Rp 17,8 miliar.
Total remuneration paid to the Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2012 amounted to Rp 3.3 billion and Rp 17.8 billion respectively.
Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris
Board of Commissioner Committees
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, BUMI telah membentuk 4 (empat) komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit BUMI, Komite Audit KPC & Arutmin Indonesia, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Manajemen Risiko.
To assist the Board of Commissioners in carrying out its tasks, BUMI has established 4 (four) committees that report to the Board of Committees: Audit Committee of BUMI, Audit Committee of KPC & Arutmin Indonesia, Remuneration and Nomination Committee and Risk Management Committee.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
121
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
A. Komite Audit
A. Audit Committee
Kerangka Kerja Komite Audit Komite Audit merupakan Komite di tingkat Dewan Komisaris yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran pengawasannya. Di Perusahaan, Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua Komite yang didukung oleh pihak independen, salah seorang di antaranya, sesuai ketentuan yang berlaku, memiliki keahlian di bidang keuangan dan akuntansi.
Framework of the Audit Committee The Audit Committee is the committee established by the Board of Commissioners which assists the Board of Commissioners in performing its oversight role. In the Company, the Audit Committee consists of an Independent Commissioner acting as Chairman of the Committee and supported by independent parties, one of them, in accordance with the prevailing regulations, possesses expertise in finance and accounting.
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasannya, terutama yang berhubungan dengan: • Integritas dan kualitas laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Kecukupan pengendalian internal • Pelaksanaan manajemen risiko • Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku
Duties and Responsibilities The function of the Audit Committees is to assist the Board of Commissioners in its oversight responsibilities primarily relating to: • The integrity and quality of published financial reports • Effectiveness of audits conducted by both internal and external auditors • Adequacy of internal controls • Implementation of risk management • Compliance with the prevailing laws and regulation
Keanggotaan dan Rapat Komite Audit Masa jabatan para anggota Komite Audit tidak melebihi masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana yang tercantum di Anggaran Dasar dan dapat ditunjuk kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
Membership and Meetings of the Audit Committee Term of office of the members of the Audit Committee should not be more than the term of office of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and can be re-appointed for only 1 (one) subsequent term.
Komposisi Komite Audit pada tahun 2012 (1 Januari 2012 – 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: 1. Iman Taufik – Ketua (Komisaris Independen) 2. Mawar I. R. Napitupulu – Pihak independen 3. Indra Safitri – Pihak Independen
The composition of the Audit Committee in 2012 (1 January until 31 March 2012) is as follows: 1. Iman Taufik – Chairman (Independent Commissioner) 2. Mawar I. R. Napitupulu – Independent Party 3. Indra Safitri – Independent Party
Selama periode masa jabatannya, Komite Audit melakukan 3 (tiga) kali rapat. Berikut adalah kehadiran setiap anggota:
Nama / Name
During the period, the Audit Committee conducted 3 (three) meetings. The followings are the detail of attendance of each member:
Jumlah yang Hadir / Number of Attendance
Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance
Iman Taufik
3x
100%
Mawar I.R. Napitupulu
3x
100%
Indra Safitri
3x
100%
Komposisi Komite Audit sejak 1 April 2012 sampai akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Iman Taufik – Ketua (Komisaris Independen) 2. Mulyadi – Pihak Independen 3. Myrnie Zachraini – Pihak Independen
The composition of the Audit Committee since 1 April 2012 up to year end of 2012 is as follows: 1. Iman Taufik – Chairman (Independent Commissioner) 2. Mulyadi – Independent Party 3. Myrnie Zachraini – Independent Party
Sepanjang tahun 2012, Komite Audit melakukan 4 (empat) pertemuan. Berikut adalah kehadiran setiap anggota:
During year 2012, the Audit Committee conducted 4 (four) meetings. The followings are the detail of the attendance of each member:
Nama / Name
122
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Jumlah yang Hadir / Number of Attendance
Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance
Iman Taufik
4x
100%
Mulyadi
4x
100%
Myrnie Zachrini
4x
100%
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Informasi tentang latar belakang dari masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat pada halaman 166-167 Laporan Tahunan ini.
Background information of each member of Audit Committee is available on page 166-167 of this Annual Report.
Kinerja Komite Audit Selama tahun 2012 Komite Audit telah menyelenggarakan aktivitasnya dan rapat dengan Manajemen dan berbagai pihak lainnya yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Membahas laporan keuangan konsolidasian triwulanan tahun 2012, laporan keuangan konsolidasian auditan tahun 2011 dan 2012 dengan Direktur dan karyawan kunci yang membawahi fungsi keuangan dan akuntansi. Selain daripada itu, Komite Audit membahas juga kemajuan implementasi perangkat lunak baru yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. 2. Membahas rencana audit, pelaksanaan dan temuan audit, masalah-masalah yang dihadapi selama audit, serta isu-isu akuntansi dan audit yang signifikan dengan Akuntan Publik. 3. Membahas rencana dan pelaksanaan audit serta temuantemuannya dengan Auditor Internal, termasuk pemantauan tindak lanjut Manajemen atas temuan audit. 4. Membahas isu-isu hukum dan perpajakan yang dihadapi oleh Perusahaan. 5. Bersama-sama dengan Komite Risk Management membahas profil risiko utama Perusahaan. 6. Menanggapi isu-isu yang berkembang dalam masyarakat tentang Perusahaan dan pengaduan yang disampaikan oleh pihak tertentu kepada publik seperti yang dimuat dalam berbagai media lokal maupun internasional.
Performance of the Audit Committee During year 2012 the Audit Committee conducted its activities and held meetings with management and other parties, which can be summarized as follows: 1. Discussed with Director of Finance and Accounting and related key financial officers about quarterly consolidated financial statements year 2012, audited consolidated financial statements year 2011 and 2012. Moreover, Audit Committees also discussed progress of implementation of new software which will be used to prepare the consolidated financial statements. 2. Discussed with the Company’s External Auditors about audit plan, progresses and findings including challenges faced during the audit and significant accounting and audit issues 3. Discussed with Internal Audit about audit plan, its implementation and findings including monitoring follow-ups of the audit findings made by the Management 4. Discussed legal and tax issues faced by the Company.
5. Together with Risk Management Committee discussed key risks of the Company. 6. Responded on issues about the Company and complaints put forward by certain party(ies) to the public as reported by various national and international media.
B. Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia Pada tahun 2010, Perusahaan membentuk Komite Audit untuk KPC dan Arutmin Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris KPC No.L.136/BOC-COM2.8/VI/10, tanggal 1 Juni 2010 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Arutmin No.360/AI/ XI/2010, tanggal 1 Juni 2010.
B. Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia In 2010, the Company established the Audit Committees for KPC and Arutmin Indonesia according to Decision Letter of the Board of Commissioners of KPC No.L.136/ BOC-COM2.8/VI/10, dated 1 June 2010 and Decision Letter of the Board of Commissioners of Arutmin Indonesia No.360/AI/XI/2010, dated 1 June 2010.
Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia mengawasi proses pelaporan keuangan untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dipublikasikan telah proporsional, transparan dan berintegritas.
The Audit Committees of KPC and Arutmin Indonesia oversee the financial reporting process to ensure the balance, transparency and integrity of published financial information.
Pada tahun 2012, Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia melaksanakan 7 (Tujuh) kali pertemuan dengan agenda dan kehadiran sebagai berikut:
In 2012, the Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia convened 7 (seven) meetings with the following agenda and attendance record:
No. 1
Tanggal Rapat Meeting Date 27 Januari 2012 27 January 2012
2
22 Maret 2012 22 March 2012
3
1 Mei 2012 1 May 2012 18 Juli 2012 18 July 2012 19 September 2012 19 September 2012
4
Agenda Rapat Meeting Agenda - Laporan Keuangan Arutmin tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 Financial Statement of Arutmin dated 31 December 2010 and 2011 - Ulasan Audit Internal / Internal Audit Review - Perubahan anggota Komite Audit / Changes in the Audit Committee member - Akun KPC & AI yang berakhir pada Februari 2012 KPC & AI accounts ended February 2012 - Masalah Audit Internal / Internal Audit Issues - Akun KPC & AI yang berakhir pada April 2012 / KPC & AI Accounts ended April 2012
- Akun KPC & AI yang berakhir pada 30 Juni 2012 KPC & AI accounts ended 30 June 2012 5 - Tinjauan Internal Audit / Internal Audit review - Akun KPC & AI yang berakhir pada Agustus 2012 KPC & AI accounts ended August 2012 6 19 Oktober 2012 - Akun KPC & AI yang berakhir pada Februari 2012 19 October 2012 KPC & accounts ended September 2012 7 30 November 2012 - Laporan Audit Internal / Internal Audit Report 30 November 2012 - Rencana Audit Internal 2013 / Internal Audit Plan 2013 Jumlah Kehadiran / Total Attendance
Kehadiran Anggota / Member Attendance EJS SD ES v v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
7/7
7/7
7/7
EJS: Eddie J. Subari; SD: Sanjay Dube; ES: Elly Slamet
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
123
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
C. Komite Nominasi dan Remunerasi
C. Remuneration and Nomination Committee
Kerangka Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi Melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 187/BR-BOC/ III/07, Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk menyediakan opini independen dalam rangka memastikan proses nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berjalan sesuai dengan praktik GCG.
Framework of the Remuneration and Nomination Committee Through Decision Letter of the Board of Commissioners No. 187/BR-BOC/III/07, Remuneration and Nomination Committee established to provide independent opinion in order to ensure that remuneration and nomination processes of the member of the Board of Commissioners and Directors of the Company are in accordance with GCG practices.
Tugas dan Tanggung Jawab Terkait Remunerasi: • Menentukan kebijakan remunerasi dan tunjangan • Menelaah dan menyiapkan rekomendasi kepada Direksi tentang remunerasi khusus • Menelaah dan membuat remunerasi Dewan Komisaris
• Melakukan studi eksternal sebagai tolak ukur • Memastikan remunerasi untuk setiap anggota Dewan sesuai dengan praktik terbaik
Duties and Responsibilities Related to Remuneration: • Determine remuneration and benefit policies • Review and prepare recommendation for the Board of Directors on the entire specific remuneration • Review and establish remuneration to the Board of Commissioners • Perform external study for benchmarking • Ensuring that the remuneration for board members are in place according to relevant best practice
124
Kinerja Perusahaan Company Performance
Terkait Nominasi: • Menyiapkan kriteria seleksi • Memberikan rekomendasi dalam ukuran dan komposisi yang tepat • Membuat rekomendasi dalam pemindahan dan penunjukan • Membuat rencana suksesi • Membuat sistem evaluasi • Bertindak sebagai fasilitator pada evaluasi kinerja tahunan • Menyiapkan bahan-bahan yang akan dijabarkan kepada pemangku kepentingan • Memastikan orientasi dan program induksi yang tepat Keanggotaan Masa jabatan para anggota Komite Audit tidak melebihi masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana yang tercantum di Anggaran Dasar dan jika diperlukan hanya dapat ditunjuk kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya, sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
Related to Nomination: • Setting selection criteria • Provide recommendation in terms of appropriate size and composition • Making recommendation on the removal and appointment • Developing succession plan • Developing evaluation system • Acting as a facilitator for the annual performance evaluation • Preparing an elaboration as disclosure material to stakeholders • Ensuring appropriate orientation and induction program Membership Term of office of the members of the committee should not be more than the term of office of the Board of Commissioners and can be re-appointed limitedly for the next 1 (one) term or more if deemed necessary, in accordance with the Company stipulation.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi ditunjuk dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
The members of the Remuneration and Nomination Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners.
Pada akhir tahun 2012, Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari 3 (tiga) anggota: • Suryo B. Sulisto – Ketua • Fuad Hasan Masyhur – Anggota • Saptari Hoedaja – Anggota
As of the end of the year 2012, the Remuneration and Nomination Committee consisted of 3 (three) members: • Suryo B. Sulisto – Chairman • Fuad Hasan Masyhur – Member • Saptari Hoedaja – Member
Informasi tentang latar belakang dari masing-masing anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada halaman 157, 158 dan 163 Laporan Tahunan ini.
Background information of each member of Remuneration and Nomination Committee is available on page 157, 158 and 163 of this Annual Report.
D. Komite Manajemen Risiko
D. Risk Management Committee
Kerangka Kerja Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 188/BR-BOC/III/07.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Framework of the Risk Management Committee Risk Management Committee was established by the Decision Letter of the Board of Commissioners No. 188/BR-BOC/III/07.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang manajemen risiko untuk memastikan keberadaan dan keefektifan sistem Manajemen Risiko Korporat di BUMI.
Duties and Responsibilities The Risk Management Committee was established by the Board of Commissioners to provide recommendation on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of Enterprise Risk Management systems in BUMI.
Keanggotaan Masa jabatan para anggota Komite Manajemen Risiko tidak melebihi masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana yang tercantum di Anggaran Dasar dan dapat ditunjuk kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Anggota Komite Manajemen Risiko ditunjuk dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
Membership Term of office of the members of Risk Management Committee should not be more than the term of office of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and can be re-appointed for only 1 (one) subsequent term. The members of the Risk Management Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners.
Pada akhir tahun 2012, Komite Manajemen Risiko terdiri dari 2 (dua) anggota: • Nalinkant A. Rathod – Komisaris BUMI sebagai Ketua • Kanaka Puradiredja – Pihak Independen sebagai anggota
As of the end of the year 2012, the Risk Management Committee consisted of 2 (two) members: • Nalinkant A. Rathod – BUMI Commissioner as Chairman • Kanaka Puradiredja – Independent Party as member
Informasi tentang latar belakang dari masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko dapat dilihat pada halaman 145 dan 159 Laporan Tahunan ini.
Background information of each member of Risk Management Committee is available on page 145 and 159 of this Annual Report.
Rapat Komite Manajemen Risiko Sepanjang tahun 2012, Komite Manajemen Risiko mengadakan 3 (tiga) kali rapat sebagai berikut: No. 1.
Meetings of the Risk Management Committee During the year 2012, the Risk Management Committee convened 3 (three) meetings as follows:
Tanggal / Date 20 Januari 2012 20 January 2012
Agenda • Aktivitas ERM 2012 / ERM Activities 2012 • Hasil Penilaian Risiko 2012 / Risk Assessment Result 2012 • Rencana Divisi Manajemen Risiko 2012 / Risk Management Division Plan 2012 • Diskusi mengenai Risiko Penting KPC / KPC Significant Risks Discussion
2.
15 Juni 2012 15 June 2012
• Pemaparan Aktivitas Divisi Manajemen Risiko selama Januari – Juni 2012 / Presentation of Risk Management Division Activities January – June 2012 • Diskusi mengenai “Risks That Matter“ BUMI / BUMI Risks That Matter Discussion • Pemaparan Profil Risiko BUMI / BUMI Risk Profile Presentation • Diskusi tentang Perangkat Lunak ERM / ERM Software Discussion • Rencana Business Continuity Management System (BCMS) / Business Continuity Management System Plan
3.
19 September 2012 19 September 2012
• Pemaparan Aktivitas Divisi Manajemen Risiko sampai September 2012 / Presentation of Risk Management Division Activities until September 2012 • Diskusi mengenai Risiko BUMI yang Harus Ditindak Lanjuti / BUMI Risk That Matter follow up discussion • Diskusi Tindak Lanjut Perangkat Lunak ERM dan BCMS / ERM Software and BCMS follow up discussion
Independensi Anggota Komite-Komite Dewan Komisaris
Independence of Board of Commissioners Committee Members
Seleksi dan penunjukan anggota komite-komite di bawah Dewan Komisaris: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Manajemen Risiko, telah mematuhi undang-undang yang berlaku, khususnya yang terkait dengan independensi anggota komite, dan tidak mempunyai hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara anggota komite, antara anggota komite dan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, atau antara anggota komite dan manajemen eksekutif Perseroan.
The selection and appointment of members of the committees under the Board of the Commissioners: Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Risk Management Committee, comply with prevailing legislations, especially those relating to the independency of the committees’ members, and there are no family relationship up to the second degree among the committees’ members, between the committees’ members and the members of the Boards Commissioners and Directors, or between the committees’ members and the Company’s executive management.
Komite-Komite di Bawah Direksi
Committees Under The Board Of Directors
Direksi telah membentuk Komite Hedge Risk Management, Komite Pedoman Perilaku, Komite Sumber Daya Manusia, Komite IT Steering, dan Komite Governance, dan CSR & HSE untuk memfasilitasi pengelolaan yang efektif, dan pelaporan dan rekomendasi yang kuat pada sejumlah area utama bisnis.
The Board of Directors established the Hedge Risk Management Committee, Code of Conduct Committee, Human Resources Committee, IT Steering Committee and Governance, and CSR & HSE Committee in order to facilitate effective management, and strong reporting and recommendations on a number of key business areas.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
125
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
A. Komite Hedge Risk Management
A. Hedge Risk Management Committee
Kerangka Kerja Komite Hedge Risk Management Komite Hedge Risk Management dibentuk pada 29 Januari 2008. Pembentukan ini disahkan pada 19 Juni 2009. Komite Hedge Risk Management dibentuk untuk memonitor, menganalisa dan memodifikasi kebijakan perlindungan.
Framework of the Hedge Risk Management Committee The Hedge Risk Management Committee was established on 29 January 2008. Its establishment was endorsed on 19 June 2009. The Hedge Risk Management Committee is to monitor, review and modify the hedging policy.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Hedge Risk Management adalah sebagai berikut: • Memantau eksposur risiko yang dihadapi Perusahaan • Memantau situasi pasar terkini mengenai harga minyak dan batubara yang merupakan hal penting bagi operasional Perusahaan • Memantau transaksi hedging yang sedang berjalan • Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging dengan memperhatikan peraturan, proses dan instrumen-instrumen yang telah disetujui dalam kebijakan hedging.
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of Hedge Risk Management Committee are as follows: • Monitor current risk exposed to the Company • Monitor current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company
• Monitor the outstanding hedging position • Take hedging decision within the broad framework of hedging rules, process and agreed instruments.
Keanggotaan Anggota Komite akan tetap bertugas selama mereka memegang jabatan sebagaimana ditunjukkan dalam paparan Keanggotaan Komite.
Membership The Committee members will remain in office as long as they still hold the position titles as mentioned in the Committee Membership elaboration.
Pada akhir tahun 2012, Komite Hedge Risk Management terdiri dari 6 (enam) anggota: • Peter Ball – Ketua • Andrew C. Beckham – (Anggota Direksi) • Ashok Mitra – Anggota • Sanjay K. Jain – Anggota • Herlan Siagian – Anggota • Pratikto – Anggota
As of the end of the year 2012, the Hedge Risk Management Committee consisted of 6 (six) members: • Peter Ball – Chairman • Andrew C. Beckham – (Board of Directors member) • Ashok Mitra – Member • Sanjay K. Jain – Member • Herlan Siagian – Member • Pratikto – Member
B. Komite Pedoman Perilaku
B. Code of Conduct Committee
Kerangka Kerja Komite Pedoman Perilaku Melalui Surat Keputusan Direksi No. 658/BR-BOD/VII/08, Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku untuk memastikan Pedoman Perilaku Perusahaan dijalankan secara memadai dan Speak Up System beroperasi secara efektif.
Framework of Code of Conduct Committee Through Decision Letter of the Board of Directors No. 658/BR-BOD/ VII/08, Board of Directors formed the Code of Conduct Committee to ensure that Company’s Code of Conduct is implemented adequately and the Speak Up System operates effectively.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai berikut: • Mempromosikan implementasi Pedoman Perilaku • Menyediakan saran untuk meningkatkan standar etika Perusahaan • Mengatur sentralisasi dan outsourcing Speak Up System • Berusaha untuk mengumpulkan fakta awal yang cukup untuk melakukan penyelidikan yang berarti • Mengevaluasi informasi dan data Speak Up System yang diterima • Menjaga kerahasiaan Speak Up System • Merujuk laporan pelanggaran Pedoman Perilaku terhadap unit bisnis yang direkomendasikan oleh Divisi Audit Internal atau Komite Audit • Mengawasi status investigasi • Berkonsultasi dengan Divisi Audit Internal atau Komite Audit jika ada keraguan tentang referensi yang diperlukan untuk investigasi
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of Code of Conduct Committee are as follows: • Promote the implementation of Code of Conduct • Provide suggestion to improve the Company ethical standard • Manage the centralization and outsourcing of Speak Up System • Strive to gather enough initial facts to allow meaningful investigations • Evaluate information and data received under the Speak Up System • Maintain confidentiality of the Speak Up System • Refer reports on the Code of Conduct violations to the appropriate business units recommended by Internal Audit Division or Audit Committee • Monitor the status of investigations • Consult with Internal Audit Division or Audit Committee if there is a doubt regarding the references needed for investigation
126
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Memberikan tanggapan berdasarkan laporan investigasi kepada Pelapor
• Provide feedback regarding the investigation report to the Speaker
Keanggotaan Pada 31 Desember 2012, Komite Pedoman Perilaku terdiri atas 2 (dua) anggota: • Mahmud – Ketua • EM Eddy – Anggota
Membership As of 31 December 2012, the Code of Conduct Committee consists of 2 (two) members: • Mahmud – Chairman • EM Eddy – Member
C. Komite Sumber Daya Manusia
C. Human Resources Committee
Kerangka Kerja Komite Sumber Daya Manusia Melalui Surat Keputusan Direksi No. 959/BR-BOD/X/10, Komite Sumber Daya Manusia dibentuk untuk meningkatkan efektivitas fungsi sumber daya manusia dalam organisasi.
Komite diharapkan memberikan rekomendasi kepada Direksi secara proaktif mengenai kebijakan sumber daya manusia untuk grup BUMI dan melaporkan kemajuan implementasi beberapa kebijakan kepada Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut: • Meninjau pengembangan sumber daya manusia • Menelaah kebijakan remunerasi dan tunjangan serta kesesuaian pelaksanaannya di BUMI dan anak perusahaan • Menelaah proses seleksi dan perekrutan, remunerasi dan tunjangan serta nominasi dan rencana suksesi pada tingkat manajemen • Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai hal-hal di atas untuk persetujuan Presiden Direktur • Melakukan tugas dan tanggung jawab lain berkaitan dengan masalah sumber daya manusia BUMI dan anak perusahaan selain yang disebutkan di atas. Keanggotaan Pada 31 Desember 2012, Komite Sumber Daya Manusia mempunyai 7 (tujuh) anggota: • Mahmud – Ketua • Andrew C. Beckham – Anggota (Anggota Direksi) • Endang Ruchijat – Anggota • Faisal Firdaus – Anggota • Kenneth P. Farrell – Anggota • Yanti Sinaga – Anggota • Elly Slamet – Anggota
Framework of Human Resources Committee Through Decision Letter of the Board of Directors No. 959/BRBOD/X/10, the Human Resources Committee was established to enhance the effectiveness of the organization in terms of its human resources function. The committee is expected to proactively provide recommendations to the Board of Directors regarding human resources policies for BUMI Group and report the implementation progress of such policies to the Board of Directors.
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of Human Resources Committees are as follows: • To review human resources development • To review the remuneration and benefits policies and practice alignment of BUMI and subsidiaries • To review the hiring and selection process, remuneration and benefits, and succession planning and nomination at the management level • To provide recommendations to the Board of Directors relating to the above matters for approval by President Director • To perform other duties and responsibilities relating to human resources matters of BUMI and its subsidiaries beyond those mentioned above. Membership As of 31 December 2012, the Human Resources Committee consisted of 7 (seven) members: • Mahmud – Chairman • Andrew C. Beckham – Member (Board of Directors member) • Endang Ruchijat – Member • Faisal Firdaus – Member • Kenneth P. Farrell – Member • Yanti Sinaga – Member • Elly Slamet – Member
D. Komite IT Steering
D. IT Steering Committee
Kerangka Kerja Komite IT Steering Komite IT Steering dibentuk oleh Direksi untuk memastikan keselarasan inisiatif teknologi informasi dan tujuan bisnis pada level tertinggi dari organisasi. Komite IT Steering harus menjaga keselarasan inisiatif Teknologi Informasi dengan tujuan bisnis untuk memastikan inisiatif Teknologi Informasi dapat memberikan nilai terhadap pengawasan manajemen risiko bisnis dan pengawasan kinerja manajemen.
Framework of the IT Steering Committee IT Steering Committee was established by the Board of Directors to ensure the alignment of information technology initiatives and the business objectives at the highest level of the organization. IT Steering Committee shall maintain strategic alignment of IT initiatives and business objectives to ensure the IT initiatives deliver value to business oversee risk management and oversee performance management.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
127
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite IT Steering adalah sebagai berikut: • Menjaga keselarasan strategis antara inisiatif Teknologi Informasi dengan tujuan bisnis • Memastikan bahwa inisiatif Teknologi Informasi memberikan nilai kepada bisnis • Pengawasan manajemen risiko • Pengawasan kinerja manajemen
Keanggotaan Anggota Komite akan tetap bertugas selama mereka memegang jabatan sebagaimana ditunjukkan dalam paparan Keanggotaan Komite.
Pada akhir tahun 2012, Komite IT Steering terdiri dari 10 (sepuluh) anggota: • Dharyanto Effendi – Ketua • Andrew C. Beckham – Anggota (Anggota Direksi) • Peter Ball – Anggota • Endang Ruchijat – Anggota • Faisal Firdaus – Anggota • R. Utoro – Anggota • Sudirman S. Widhy – Member • Ashok Mitra – Anggota • Sanjay K. Jain – Anggota • Elly Slamet – Anggota
Rapat Komite IT Steering Sepanjang tahun 2012, Komite IT Steering mengadakan rapat pada 13 Februari 2012 dengan agenda: • Roadmap implementasi sistem • Kontrak untuk penyediaan komputer di BUMI • Implementasi cloud computing • Sistem interfacing mine planning untuk Minemarket • Sistem pengontrolan proyek
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of IT Steering Committee as follows: • Maintaining strategic alignment of IT initiatives and business objectives • Ensuring that IT initiatives deliver value to business • Overseeing risk management • Overseeing performance management Membership The Committee members will remain in office as long as they still hold the position titles as mentioned in the Committee Membership elaboration. As of the end of the year 2012, the IT Steering Committee consisted of 10 (ten) members: • Dharyanto Effendi – Chairman • Andrew C. Beckham – Member (Board of Directors member) • Peter Ball – Member • Endang Ruchijat – Member • Faisal Firdaus – Member • R. Utoro – Member • Sudirman S. Widhy – Member • Ashok Mitra – Member • Sanjay K. Jain – Member • Elly Slamet – Member
Meetings of IT Steering Committee During the year 2012, the IT Steering Committee convened a meeting on 13 February with the agenda: • Road Map of system implementation • Contract to provide computers in BUMI • Cloud computing implementation • Interfacing mine planning systems to Minemarket • Project control system
E. Komite Governance, CSR dan HSE
E. Governance, CSR and HSE Committee
Kerangka kerja Komite Governance, CSR dan HSE Komite Governance, CSR dan HSE dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 989/BR-BOD/XI/11 tanggal 15 November 2011. Komite ini bertanggung jawab kepada Direksi dan mempunyai tugas sebagaimana tercantum dalam Piagam Governance, CSR dan HSE.
128
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Governance, CSR dan HSE dibentuk untuk membantu Direksi memenuhi tanggung jawabnya yang terkait dengan GCG, CSR dan HSE, yaitu: • Secara aktif mendukung pengembangan berkelanjutan standardisasi GCG, CSR dan HSE yang tinggi sesuai nilai-nilai inti BUMI • Memastikan proses bisnis Grup BUMI dilakukan dalam kerangka GCG • Mendorong budaya yang memberikan prioritas kepada CSR dan HSE • Memastikan kebijakan GCG, CSR dan HSE di BUMI secara keseluruhan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik internasional BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Framework of the Governance, CSR and HSE Committee Governance, CSR & HSE Committee was established by the Decision Letter of the Board of Directors No. 989/BR-BOD/XI/11 dated 15 November 2011. This committee is responsible to the Board of Directors and has the duties as stipulated on Governance, CSR and HSE Charter.
Duties and Responsibilities The Governance, CSR and HSE Committee is established to assist the Board of Directors in fulfilling its responsibilities in relation to the GCG, CSR and HSE related matter which includes: • To proactively promote a high standardized GCG, CSR and HSE sustainable development as BUMI’s core values • To ensure that BUMI Group’s business processes is conducted within the framework of GCG • To encourage a culture that recognizes the CSR and HSE priorities • To ensure that the GCG, CSR and HSE policies throughout BUMI comply with prevailing legislations and international best practices
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Bertanggung jawab terhadap tinjauan dan persetujuan kebijakan-kebijakan dan prosedur BUMI yang terkait dengan GCG, CSR dan HSE.
• To take responsibility for the review and approval of BUMI’s policies and procedures with respect to the GCG, CSR and HSE issues.
Keanggotaan Anggota Komite akan tetap bertugas selama mereka memegang jabatan sebagaimana ditunjukkan dalam paparan Keanggotaan Komite.
Membership The Committee members will remain in office as long as they still hold the position titles as mentioned in the Committee Membership elaboration.
Direksi BUMI mempunyai wewenang untuk meninjau komposisi keanggotaan dan efektivitasnya secara keseluruhan, dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
BUMI Directors are authorized to review this membership composition and its effectiveness as a whole, and make an adjustment at anytime as it deems necessary.
Pada akhir tahun 2012, Komite Governance, CSR dan HSE terdiri dari 6 (enam) anggota: • Elly Slamet – Ketua • Dileep Srivastava – Anggota (Anggota Direksi) • Endang Ruchijat – Anggota • Faisal Firdaus – Anggota • R. Utoro – Anggota • Sudirman S. Widhy – Anggota
As of the end of the year 2012, the Governance, CSR and HSE Committee consisted of 6 (six) members: • Elly Slamet – Chairman • Dileep Srivastava – Member (Board of Directors member) • Endang Ruchijat – Member • Faisal Firdaus – Member • R. Utoro – Member • Sudirman S. Widhy – Member
Rapat Komite Governance, CSR dan HSE Sepanjang tahun 2012, Komite Governance, CSR dan HSE menyelenggarakan 2 (dua) rapat sebagai berikut: No.
Tanggal / Date
1.
16 Januari 2012 16 January 2012
Meetings of the Governance, CSR and HSE Committee During the year 2012, the Governance, CSR and HSE Committee convened 2 (two) meetings as follows: Agenda
• Pemaparan Piagam Tata Kelola, CSR dan HSE / Presentation of Governance, CSR and HSE Charter • Rencana Strategis Aktivitas CSR / CSR Activities Strategic Plans • Aktivitas Proyek CSR / CSR Project Activities
2.
13 November 2012 13 November 2012
• Update Aktivitas CSR sampai November 2012 / CSR Activities Update until November 2012 • Prosedur CSR / CSR Procedure • Pembentukan dan Diskusi Forum Komunikasi CSR / CSR Communication Forum set up and discussion
Keanggotaan Komite-komite di BUMI dan Anak Perusahaan
Membership of Committees in BUMI and its Subsidiaries
Keanggotaan di Komite Perusahaan Membership in Corporate Committee Komite Dewan Komisaris BUMI’s Board of Commissioner Committee Nama Name
Jabatan Position Komite Audit Audit Committee
Suryo B. Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Nalinkant A. Rathod Saptari Hoedaja Dileep Srivastava Andrew C. Beckham Kanaka Puradiredja Myrnie Zachrini Mulyadi Sanjay Dube Endang Ruchijat
Vice President BUMI Independent Commissioner BUMI Independent Commissioner BUMI Commissioner BUMI President Director/CEO BUMI Director & Corporate Secretary BUMI Director BUMI Professional/ Independent Party Professional/ Independent Party Professional/ Independent Party Commissioner KPC & Arutmin Indonesia CEO KPC
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration & Nomination Committee v
Komite Komisaris Anak Perusahaan Subsidiaries Commissioners’ Committee
Komite Direksi BUMI BUMI’s Board of Directors Committee Komite Pedoman Perilaku Code of Conduct Committee
Komite SDM HRD Committee
Komite Hedge Risk Management Hedge Risk Management Committee
Komite IT Steering IT Steering Committee
Komite Governance, CSR & HSE Governance, CSR & HSE Committee
Komite Audit KPC & Arutmin Indonesia KPC & Arutmin Indonesia Audit Committee
v v v v v v
v
v
v v v v v
v
v
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
129
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Keanggotaan di Komite Perusahaan Membership in Corporate Committee Komite Dewan Komisaris BUMI’s Board of Commissioner Committee Nama Name
Jabatan Position Komite Audit Audit Committee
Ashok Mitra R. Utoro Faisal Firdaus Sanjay K. Jain Sudirman Widhy Peter Ball Yanti Sinaga Elly Slamet Dharyanto Effendi Mahmud EM Eddy Herlan Siagian Pratikto
130
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration & Nomination Committee
Komite Komisaris Anak Perusahaan Subsidiaries Commissioners’ Committee
Komite Direksi BUMI BUMI’s Board of Directors Committee Komite Pedoman Perilaku Code of Conduct Committee
CFO KPC COO KPC CEO Arutmin Indonesia CFO Arutmin Indonesia GM Operation Arutmin Indonesia Head of Marketing BUMI Head of Legal, HR & GA Division BUMI Head of Risk Management BUMI Head of IT Division BUMI Head of HR & GA Dept BUMI Manager HR PT Arutmin Indonesia GM Marketing BUMI GM Supply Chain KPC
Komite SDM HRD Committee
Komite Hedge Risk Management Hedge Risk Management Committee v
v v
Komite IT Steering IT Steering Committee v v v
Komite Audit KPC & Arutmin Indonesia KPC & Arutmin Indonesia Audit Committee
v v
v v
v
Komite Governance, CSR & HSE Governance, CSR & HSE Committee
v
v
v v
v
v
v
v v
v
v v v
Divisi Audit Internal
The Internal Audit Division
Divisi Audit Internal menyediakan jasa asuransi dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dalam memperbaiki operasi BUMI dan membantu manajemen BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola.
The Internal Audit Division provides an independent, objective oriented assurance and consulting service designed to add value and improve BUMI’s operations and to help BUMI accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit secara independen. Kepala Audit Internal bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.
For this purpose, the Head of Internal Audit Division reports directly to the President Director and works closely with the Audit Committee in a highly independent fashion. Head of Internal Audit Division is accountable to plan, conduct, coordinate, and control audit engagement activities in order to achieve management objectives of the Internal Audit Division.
Dalam memenuhi tanggung jawab, Auditor Internal BUMI merujuk kepada Kerangka Internasional untuk Praktik Profesional (International Professional Practice Framework) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang termasuk dalamnya adalah Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal dan Kode Etik Audit Internal.
In fulfilling their responsibilities, BUMI’s Internal Auditors refer to the International Professional Practice Framework (IPPF) issued by The Institute of Internal Auditors, which includes The International Standards for the Professional Practice of Internal Audit and The Internal Audit Code of Ethics.
Tugas, tanggung jawab dan kewenangan Divisi Audit Internal juga diatur dalam Piagam Audit Internal BUMI yang disetujui oleh Presiden Direktur, Presiden Komisaris/Komisaris Independen, Ketua Komite Audit/Komisaris Independen, dan Kepala Divisi Audit Internal. Yang dicantumkan dalam Piagam Audit Internal tersebut antara lain adalah misi audit internal, struktur dan posisi, persyaratan independensi, ruang lingkup kerja audit internal, peran dan tanggung jawab, kewenangan, persyaratan kompetensi dan perilaku auditor internal, persyaratan untuk mematuhi standar IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal, termasuk pedoman etika auditor internal dan kewajiban pelaporan bagi auditor internal.
Role, responsibility and authority of Internal Audit Division are also arranged in the BUMI’s Internal Audit Charter approved by the President Director, the President Commissioner/Independent Commissioner, the Chairman of Audit Committee/Independent Commissioner, and the Head of Internal Audit. Included in the Charter are the internal audit mission, structure and position, independence requirement, scope of work, roles and responsibility, authority, auditor’s competency and behavior requirements, requirement to comply with the IIA’s standards for the Professional Practice of Internal Auditing, including internal audit code of ethics and reporting requirements.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal.
All Internal Audit Division activities are free from influence of any components within BUMI in choosing the audit areas, methodologies, scope, procedures, frequency, timing for ensuring independency and objectivity in carrying out the Internal Audit duty.
Semua Auditor Internal BUMI dilarang: • Untuk melaksanakan tugas operasional di BUMI termasuk menerapkan rekomendasi audit internal. • Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. • Untuk berada di dalam garis tugas (command line) kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan dengan audit internal.
All BUMI’s Internal Auditors are prohibited: • To carry out operational duties in BUMI including implementing internal audit recommendations. • To be involved in daily operational transactions. • To be within the command line of operational activities, except in activities related to internal audit.
Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik, dan karyawan BUMI.
The Internal Audit Division has full access to all functions, records, property, and personnel of BUMI.
Divisi Audit Internal mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai berikut: • Merancang dan menjalankan rencana audit internal tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan kontrak yang relevan. • Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI, serta menyediakan masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola.
The Internal Audit Division has the following tasks and responsibilities: • Designing and carrying out the annual internal audit plan to ensure internal control objectives at BUMI have been designed and operated appropriately. These internal control objectives are reliability and accuracy of financial and operational information, effectiveness and efficiency in operation, safeguarding of assets and compliance with all relevant laws, regulations and contracts.
• Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan area penting lainnya. • Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan. • Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI, dan Komite Audit KPC dan Arutmin. • Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya. • Bekerja erat dengan Komite Audit di BUMI, KPC, dan Arutmin dalam menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta asuransi kualitas atas kegiatan audit internal. • Melaksanakan audit khusus sesuai kebutuhan manajemen BUMI. • Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu manajemen BUMI dalam mencapai target dan sasaran mereka. • Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System. Peran dan tanggung jawab Divisi Audit Internal dirinci dalam Piagam Audit Internal.
• Testing and evaluating the internal control systems, risk management and corporate governance practices in accordance with BUMI’s policies as well as providing input for enhancing internal control systems, risk management, and corporate governance practices. • Analyzing and evaluating internal controls related to operational effectiveness and efficiency over finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other key areas within BUMI. • Providing objective recommendations about processes and activities that are being evaluated to management with a view to continuously improving the existing conditions. • Providing and explaining audit reports to the Board of Directors (BOD), Board of Commissioners (BOC), including BUMI’s Audit Committee and Audit Committees of KPC and Arutmin. • Monitoring the implementation status of the previous internal audit recommendations. • Closely working with the Audit Committees at BUMI, KPC and Arutmin in carrying their oversight function in relation to internal audit activities as well as quality assurance over the internal audit activities. • Carrying out special audits as required by BUMI management. • Upon request, providing consulting services to assist BUMI management in achieving their targets and objectives. • Providing support to the Code of Conduct Committee in following-up reports on the Code of Conduct violations through the Speak Up Systems. Role and responsibility of Internal Audit Division are detailed in the Internal Audit Charter.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
131
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Kegiatan Divisi Audit Internal Selama Tahun 2012 Selama tahun 2012, Divisi Audit Internal melakukan kegiatan sebagai berikut: • Melakukan pertemuan dengan Manajemen Senior serta Risk Officers BUMI, KPC, dan Arutmin untuk memperbaharui Rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2012, dan untuk menyiapkan rencana RBIA 2013. • Mengikuti rapat Komite Audit di BUMI, KPC, dan Arutmin untuk membahas pembaruan pelaksanaan Rencana RBIA 2012 dan penyiapan Rencana RBIA 2013. • Melaporkan hasil penugasan audit internal kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. • Memantau pelaksanaan rekomendasi audit internal dengan memberikan pengingatan kepada manajemen mengenai tenggat waktu penerapan rekomendasi yang harus mereka penuhi. Proses pemantauan ini dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan perangkat lunak MKInsight. • Menyediakan jasa konsultasi pengendalian internal kepada manajemen, seperti: - Membantu Manajemen Lokasi Asam Asam dalam desain kebijakan dan prosedur yang terkait dengan proses penilaian tanam yang ditumbuhkan di area lahan yang dibebaskan. - Diskusi setengah hari dengan tim Community Development membahas desain kebijakan dan prosedur yang terkait dengan proses implementasi program community development. - Pelatihan mengenai keahlian supervisi yang terkait dengan perlakuan uang muka, laporan penyelesaian uang muka, dan bukti pendukung yang diperlukan. - Membantu manajemen BUMI dalam pengembangan Sistem Manajemen Anti Kecurangan.
Activities of the Internal Audit Division in 2012 During 2012, the Internal Audit Division conducted the following activities: • Met Senior Management as well as Risk Officers of BUMI, KPC and Arutmin in order to update the Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2012, and to develop the RBIA plan 2013. • Attended Audit Committee meetings at BUMI, KPC, and Arutmin to discuss updating the implementation of RBIA Plan 2012 and developing RBIA Plan 2013. • Reported the results of internal audit assignments to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committees. • Monitored the implementation status of audit recommendations through sending reminder to management regarding the implementation due date which should be fulfilled. This monitoring process was executed through computerized MKInsight audit software. • Provided consultation services regarding internal control to management, such as: - Assisting Asam Asam Site Management in designing policy and procedures related to valuation of crop grown in the acquired land. - Half day discussion with Community Development team in designing a policy and procedures related to community development program implementation.
-
-
Training of supervisory skills particularly related to treatment of advance payment, its settlement, and its required supporting evidence. Assisted BUMI management in developing company’s Anti Fraud Management System.
Semua jasa konsultasi kepada manajemen ini dilakukan tanpa merusak independensi fungsi audit internal. • Memperbaharui kebijakan dan Prosedur Audit Internal. • Menghadiri pelatihan-pelatihan terkait hukum pertambangan, prosedur pengapalan dan ekspor, model keuangan keekonomian tambang, konferensi IIA - Solo, praktik internal audit YPIA, kemahiran presentasi, audit manajemen risiko, kepemimpinan dasar, dan komunikasi asertif.
All consultation services to management were conducted without breaching the independence of internal audit function. • Updated the Internal Audit policies and procedures. • Attended trainings related to mining laws, shipping and export procedures, financial model – mining economics, IIA Conference – Solo, YPIA internal audit practice, presentation skills, risk management auditing, basic leadership, and assertive communication.
Dalam tahun 2012, Divisi Audit Internal menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana RBIA 2012 sebagai berikut:
In 2012, the Internal Audit Division executed its activities in accordance with the Risk Based Internal Audit plan 2012 as follows:
Perusahaan / Company PT Bumi Resources Tbk
PT Kaltim Prima Coal
132
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
No. 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penugasan Audit Internal / Internal Audit Assignment Audit Tindak Lanjut atas Implementasi “Risiko Penting”/ Follow-up Audit on Implementation “Risk that Matters” Audit Tindak Lanjut atas Manajemen Risiko / Follow-up Audit on Risk Management Audit Tindak Lanjut atas Manajemen Kas / Follow-up Audit on Cash Management Audit Tindak Lanjut atas Komunikasi Korporat / Follow-up Audit on Corporate Communication Audit Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar - Sangatta / Follow-up Audit on Fuel Management – Sangatta Audit Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar - Bengalon / Follow-up Audit on Fuel Management – Bengalon Audit Tindak Lanjut atas Kontrak Pertambangan - PAMA / Follow-up Audit on Mining Contract – PAMA Audit Tindak Lanjut atas Lingkungan Pengendalian / Follow-up Audit on Control Environment Audit Tindak Lanjut atas Hubungan Pemerintah / Follow-up Audit on Government Relations Audit Tindak Lanjut atas Perjalanan Dinas / Follow-up Audit on Business Travel Audit Tindak Lanjut atas Divisi Mining Support / Follow-up Audit on Mining Support Division Audit atas Manajemen Armada / Fleet Management Audit Audit Tindak Lanjut atas Divisi Expansion Project / Follow-up Audit on Expansion Project Division Audit Tindak Lanjut atas Aset Tetap / Follow-up Audit on Fixed Asset Audit Tindak Lanjut atas Manajemen Scrap / Follow-up Audit on Scraps Management
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Perusahaan / Company PT Arutmin Indonesia
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Penugasan Audit Internal / Internal Audit Assignment Audit atas Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan / Safety, Health and Environment Audit Audit atas Implementasi Program CSR / CSR Program Implementation Audit Audit atas Kontrak – Darma Henwa / Contract Audit - Darma Henwa Audit atas Kontrak – TCP / Contract Audit – TCP Audit atas Demurrage / Demurrage Audit Audit atas Pemasaran dan Tindak Lanjut Audit Sebelumnya / Marketing Audit and Follow-up on Previous Audit Audit atas Manajemen Lahan / Land Management Audit Audit atas Administrasi Material Eksplosif / Explosive Material Administration Audit Audit atas Program Pengembangan Komunitas / Community Development Program Audit Audit atas Departemen Kontrak / Contract Department Audit Audit atas Penyusunan Rencana Penambangan / Development of Mine Planning Audit Review atas Kontraktor - BUMA / BUMA Contractor Review
Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit Internal telah memperhitungkan risiko-risiko kunci yang teridentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) dalam menyusun rencana RBIA 2012 dan 2013, dan secara aktif ikut serta dalam mengawasi penerapan mitigasi risiko/rencana perbaikan ERM dalam pelaksanaan audit berdasarkan rencana RBIA 2012 di divisi terkait di BUMI, KPC dan Arutmin dan anak perusahaan besar lainnya.
In relation to risk management, Internal Audit has considered key risks identified through Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) procedures in developing its RBIA plan 2012 and 2013 and actively involved in monitoring implementation of the risk mitigations/ ERM remediation plans during execution of the RBIA plan 2012 over relevant divisions within BUMI, KPC, Arutmin and its other major subsidiaries.
Divisi Audit Internal BUMI menerapkan penggunaan perangkat lunak audit ”MKInsight” dan perangkat lunak pengolah data ”IDEA” dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit. Dengan adanya perangkat lunak ini, diharapkan pekerjaan audit dapat dilakukan dengan lebih berkualitas lagi sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi BUMI dan anak perusahaannya.
Internal Audit Division utilizes “MKInsight” audit software and “IDEA” data mining software in its planning, implementation, and audit reporting. By using this software, it is expected that audit quality can be improved, therefore internal audit function can provide significant added-value for BUMI and its subsidiaries.
Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2012, Divisi Audit Internal telah merekrut satu auditor junior di Arutmin untuk membantu Divisi Audit Internal dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
In relation to internal audit staffing in 2012, Internal Audit Division has hired one junior auditor for Arutmin to assist Internal Audit Division with her knowledge and skills.
Divisi Audit Internal telah mengkomunikasikan rancangan rencana audit internal untuk 2013 kepada komite audit BUMI, KPC dan Arutmin, melaporkan hasil audit pada tahun 2012, dan menyelaraskan dan memasukkan saran-saran dari Komite Audit terkait rencana audit internal 2013 terakhir.
Internal Audit Division has communicated the draft of internal audit plan for 2013 to the audit committees of BUMI, KPC and Arutmin, reported the audit results in 2012 as well as aligned and included concerns from the audit committees in the final internal audit plan for 2013.
Untuk tahun 2013, Divisi Audit Internal berencana untuk menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada area berikut berdasarkan atas rencana RBIA:
For the year 2013, the Internal Audit Division plans to carry out internal audit activities focusing on the following areas based on the RBIA plan:
Perusahaan / Company PT Bumi Resources Tbk
PT Kaltim Prima Coal
No. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Rencana Audit Internal / Internal Audit Plan Audit atas Pengendalian Umum IT / IT General Control (ITGC) Audit Audit atas Kepatuhan Peraturan Pemerintah / Government Regulation Compliance Audit Audit atas Kepatuhan Covenant Pinjaman / Loan covenant compliance Audit Audit atas Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan / Safety, Health and Security Audit Audit Tindak Lanjut atas “Risiko Penting” / Follow-up on “Risks that Matters” Audit Audit atas Penganggaran / Budgeting Audit Audit Tindak Lanjut atas Hyperion / Follow-up Hyperion Audit Audit atas Penganggaran dan Approval Capital Expenditure / Budgeting and Capital Expenditure Approval Audit Audit atas Pengadaan Manajemen Pemasok / Procurement dan Supplier Vendor Management Audit Audit atas Pengendalian Biaya / Cost Control Audit Audit atas Implementasi GCG / GCG Implementation Audit Audit atas Penerimaan, Pelatihan dan Remuneration / Recruitment, Training, Remuneration Audit Audit atas Manajemen Persediaan / Inventory Management Audit Audit atas MSD - Ketersediaan Peralatan / MSD - Equipment Availability Audit Audit atas Penerapan Kontrak – Darma Henwa / Darma Henwa – Contract Implementation Audit Audit atas Operasi Penambangan – Utilisasi Peralatan / Mining Operation – Equipment Utilization Audit Audit atas Pembayaran ke Pemasok/Kontraktor Utama / Main Supplier/Vendor/Contractor Payment Audit Audit atas Manajemen Dana Pinjaman dan Manajemen Aliran Kas / Fund/Loan Management and Cash Flow Management Audit Audit Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Kuantitas Batubara / Follow-up on Coal Quantity Reconciliation Audit Audit Tindak Lanjut atas Dokumen Perolehan Lahan / Follow-up on Land Acquisition Documentation Audit
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
133
Profil Perusahaan Company Profile
Perusahaan / Company PT Arutmin Indonesia
134
Kinerja Perusahaan Company Performance
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Rencana Audit Internal / Internal Audit Plan Audit atas Pemasaran dan Operasi Penjualan / Marketing and Sales Operation Audit Audit atas Kontrak - Thiess / Contract Audit – Thiess Audit atas Proyek Ekspansi Kapasitas / Capacity Expansion Project Audit Audit atas Manajemen Persediaan / Inventory Management Audit Audit atas Sumberdaya Manusia / Human Resources Audit Audit atas Kontrak - CK / Contract Audit – CK Audit atas Administrasi Pajak / Tax Administration Audit Audit atas Manajemen Lahan / Land Management Audit Audit atas Hubungan Luar / External Relations Audit Audit atas Kontrak - PPA / Contract Audit – PPA Audit Tindak Lanjut atas Keamanan, Kesehatan, dan Lingkungan / Follow-up Audit on Safety, Health, and Environment Audit Tindak Lanjut atas Biaya Perjalanan Dinas / Follow-up Audit on Business Travel Expense Audit Tindak Lanjut atas Pengadaan dan Kontrak / Follow-up Audit on Procurement and Contracting Audit Tindak Lanjut atas Review Proses Bisnis / Follow-up Audit on Business Process Review
Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri pelatihan, konferensi, seminar dan sertifikasi audit internal. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan ini dilakukan baik pada aspek teknis metode audit, perangkat lunak audit, maupun pada pengetahuan industri pertambangan dan pasar modal.
To strengthen the existing internal audit practices, the Internal Audit Division will continuously develop knowledge and skills of its internal auditors by requiring attendance at internal audit trainings, conferences, seminars and certifications. The knowledge and skills are developed in the areas of audit methodology and techniques, audit software, and the coal mining industry and capital market knowledge.
Saat ini, Divisi Audit Internal telah memiliki tiga auditor bersertifikat Certified Internal Auditor (CIA) dari the Institute of Internal Auditor dan satu auditor yang memperoleh Sertifikat IV dalam Investigasi Pemerintah dari Layanan Forensik Australia.
Currently, The Internal Audit Division has three auditors who were Certified Internal Auditors (CIA) from the Institute of Internal Auditors and one auditor who obtained Certificate IV in Government (Investigation) from the Australian Forensics Services.
Ringkasan profil Bapak Lufti Julian, QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal BUMI Bapak Lufti Julian adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program Bersama Magister Manajemen Universitas Indonesia dan Université de Montpélier II, Perancis.
Brief profile of Mr. Lufti Julian, QIA, CIA as the Head of BUMI’s Internal Audit Division He graduated from the Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and hold Joint Program Master Degree from Magister Management University of Indonesia and Université de Montpélier II, French.
Beliau berpengalaman lebih dari 21 tahun sebagai Akuntan Publik, Audit Internal, serta Akuntansi dan Keuangan: Delapan tahun memimpin fungsi Internal Audit di Group Media terbesar di Indonesia, dan beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan KAP Drs Santoso Harsokusumo, bagian dari Ernst & Young International.
He has experiences in public accountant, Internal Auditor, Finance and Accounting related for more than 21 years: For eight years, he led Internal Audit function in the biggest Media Group in Indonesia and for several years as consultant and auditor of Management Institute of Faculty of Economics University of Indonesia and Drs. Santoso Harsokusumo Audit Firm, a member of Ernst & Young International.
Beliau memiliki dua sertifikasi profesi Internal Audit yaitu: • Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring, Florida, USA. • Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia.
He was awarded two professional Internal Auditor certificates: • Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs, Florida, USA. • Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia.
Sistem Pengendalian Internal Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal BUMI secara keseluruhan. Sistem pengendalian internal dirancang dengan tujuan mencapai keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan kontrak yang relevan.
The Internal Control Systems The Board of Directors is responsible for the overall BUMI’s internal control systems. The internal control systems are designed with the objectives to achieve reliability and accuracy of financial and operational information, effectiveness and efficiency in operation, safeguarding of assets and compliance with all relevant laws, regulations and contracts.
Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal BUMI di tahun 2012 adalah sebagai berikut:
An overview of BUMI’s internal control practices and enhancements in the year 2012 were as follows:
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Komponen lingkungan pengendalian: BUMI mengedepankan pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan di seluruh organisasi BUMI untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka.
• Control environment component: BUMI has continuously promoted good Code of Conduct practices over the entire BUMI organization to ensure that its personnel have strong integrity and implemented the Code of Conduct in all their activities.
Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian internal.
Relevant training and development programs have been provided to BUMI and subsidiary employees to ensure that all personnel are competent and have been equipped with adequate knowledge and skills in performing their roles and responsibilities. The Board of Directors and Board of Commissioners have provided full attention and direction to ensure the control environment serves as a strong foundation for all other components of internal control.
• Komponen penilaian risiko: BUMI menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM). Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang Bertanggung Jawab, Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko).
• Risk assessment component: BUMI appointed Risk Officers at BUMI and its subsidiaries to assist Risk Owners in identifying, analyzing as well as planning to mitigate risks as well as implementing and monitoring risk mitigation activities. BUMI has formalized and communicated to its relevant employees an Enterprise Risk Management System (ERM) policy and procedure. Included in this ERM policy and procedure are the objectives, responsible parties, risk management organization structure, risk management framework, risk policy and risk management processes (e.g.,risk identification, evaluation, mitigation, monitoring, and reporting).
Setiap kali muncul risiko yang signifikan, risiko ini akan segera dianalisa dan rencana mitigasi yang tepat akan dirancang, diimplementasikan dan dimonitor. Selain itu, penilaian risiko secara keseluruhan dan terperinci telah dilakukan secara teratur di BUMI dan anak perusahaan atas proses bisnis kunci.
Any time significant risks have emerged, these risks will be immediately analyzed and suitable mitigation plan will be designed, implemented and monitored. Furthermore, overall and detailed risk assessments have been conducted across BUMI and its subsidiaries over their key business processes on a regular basis.
Daftar risiko dan peta risiko (risk map) BUMI telah ditinjau ulang dan diperbaharui sebagai komitmen yang tinggi dalam menanggapi situasi saat ini dan perubahan lingkungan di BUMI yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan sebagai dasar untuk memperbarui rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2012 dan menyusun rencana RBIA 2013. Secara ringkas, proses manajemen risiko telah mencakup proses penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan tanggapan atas risiko.
BUMI’s risk registers and risk maps have been continuously reviewed and updated representing strong commitment in responding to current situations and dynamic environmental change of BUMI. These ERM outputs have been used as the basis of updating the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2012 and develop the RBIA plan for 2013. In summary, the risk management processes have encompassed the processes of objective setting, event identification, risk assessment, and risk responses.
• Komponen kegiatan pengendalian: Rencana mitigasi risiko dan kegiatan pengendalian telah ditinjau dan diperbarui di BUMI, KPC, Arutmin, dan anak perusahaan lain yang besar. Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian dari penyusunan, pembaharuan dan perbaikan SOP berkelanjutan di BUMI dan anak perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya.
• Control activity component: Risk mitigation plans and control activities have been continuously reviewed and updated at BUMI, KPC, Arutmin, and other major subsidiaries. Documentation and design of control activities have been enhanced as part of continuous development, update, and improvement of existing SOPs at BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been communicated and socialized to relevant employees and their implementation has been continuously reviewed and monitored to ensure that all control activities have been implemented within BUMI and its subsidiaries.
• Komponen informasi dan komunikasi: Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi informasi yang
• Information and communication component: Operations management has the responsibility to ensure that internal control systems are operating effectively through identifying, capturing, and communicating pertinent information
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
135
Profil Perusahaan Company Profile
136
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
relevan dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah menerapkan Speak Up System untuk memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat.
in a form and timeframe that enable people to carry out their responsibilities appropriately. In addition, BUMI has implemented the Speak Up System to ensure that any significant violation of the Code of Conduct are investigated and followed-up properly.
• Komponen pemantauan: Kegiatan pemantauan telah dilakukan melalui pengawasan secara mendalam dan berkelanjutan pada semua tingkatan manajemen di semua divisi di bawah Grup BUMI untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan Perseroan dan untuk melakukan perbaikannya dengan segera.
• Monitoring component: Monitoring activities have been conducted through continuous and close supervision at all managerial levels at all divisions under BUMI Group in order to identify potential deviations which could hinder achievement of the corporate objectives and make necessary corrections immediately.
Manajemen pada semua tingkatan adalah lini pertama dalam meninjau dan memantau proses dan pengendalian internal untuk area dalam tanggung jawabnya dalam aktivitas operasi keseharian mereka. Manajemen melakukan perbaikan berdasarkan pemantauan tersebut untuk memastikan proses dan pengendalian internal telah berhasil secara efektif dan cukup serta bisa diterapkan dalam mengatasi risiko signifikan. Divisi Internal Audit membantu manajemen dalam bentuk audit atas proses dan praktik pengendalian internal berdasarkan RBIA dan menyediakan solusi perbaikan alternatif sebagaimana disarankan dalam rekomendasi internal audit.
Managements at all levels are the first line in reviewing and monitoring the processes and internal controls of areas under their responsibilities during their daily operational activities. Management make improvements based on those monitoring to ensure those processes and internal controls are working effectively and are still applicable as well as are adequate to address any significant risks. Internal Audit Division is assisting management in form of auditing on processes and internal control practices based on the RBIA and providing alternative remedial solutions as suggested in the internal audit recommendations.
Divisi Audit Internal bekerja sama dengan Komite Audit BUMI (dan juga Komite Audit KPC dan Arutmin) dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi BUMI untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk mengurangi risiko signifikan sebagaimana diidentifikasi oleh proses manajemen risiko dan beroperasi secara efektif dalam proses bisnis utama pada BUMI dan anak perusahaannya. Hasil audit telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit pada tingkat induk dan anak perusahaan atas masalah terkait audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya.
The Internal Audit Division worked closely with BUMI Audit Committee (and also Audit Committees of KPC and Arutmin) and other functions in the BUMI organization to ensure that the control activities have been designed properly to mitigate significant risks as identified by the risk management processes and are operated effectively in key business processes within BUMI and its subsidiaries. The results of the audits have been reported to the Board of Directors and Board of Commissioners. Discussions have been regularly conducted with the Audit Committees at holding level and subsidiary level over internal audit matters to ensure that the Audit Committees were well informed, enabling them to perform their oversight function.
Auditor Independen
Independent Auditor
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo, afiliasi Mazars, ditunjuk sebagai auditor independen sejak September 2009 untuk mengaudit laporan keuangan BUMI untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dengan biaya audit Rp 2,7 miliar. Kantor Akuntan Publik ini tidak melakukan tugas-tugas lain di dalam Perusahaan.
The Public Accounting Firm Tjiendradjaja & Handoko Tomo, an affiliated of Mazars was appointed as the independent auditor since September 2009 to audit BUMI’s financial statement for the year ended on 31 December 2012 with audit fees of Rp 2.7 billion. This Public Accounting Firm did not engage in any other assignments within the Company.
Selain itu Tjiendradjaja dari Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo adalah rekanan yang menandatangani laporan Auditor Independen pada Laporan Keuangan BUMI tahun 2012, yang merupakan periode keempat bagi Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo melakukan proses audit pada laporan keuangan BUMI.
In addition, Tjiendradjaja of the Tjiendradjaja & Handoko Tomo Public Accountant Firm is the partner who signs the Independent Auditor Report in BUMI’s Financial Statement of 2012, where this year is the fourth period for both Tjiendradjaja & Handoko Tomo Public Accountant Firm to perform the audit process of BUMI’s financial statements.
Sekretaris Perusahaan dan Kegiatan Pengungkapan Informasi
Corporate Secretary and Information Disclosure Activities
Untuk mematuhi peraturan dan sebagai penghubung bagi para pemangku kepentingan untuk menghubungi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan aktif dalam memastikan bahwa informasi perusahaan telah disebarluaskan dan posisi Perseroan dijelaskan.
In compliance with regulation and as liaison for stakeholders to contact the Company, the Corporate Secretary is active in ensuring that corporate information is disseminated and that the Company’s positions are made clear.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: • Bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan publik. • Bertindak sebagai penghubung dan menjaga hubungan baik antara Perusahaan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, investor, analis, media, dan publik. • Mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia, khususnya hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang tepat serta memberikan saran yang tepat dan masukan kepada Direksi untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi hukum Perusahaan, Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, dan hukum dan peraturan lainnya. • Membantu kesekretariatan Dewan dengan mengkoordinasi rapat Dewan dan Rapat Umum Pemegang Saham dan masing-masing agendanya, dengan mengontrol pengelolaan dokumentasi Dewan, dan dengan mengkoordinasikan serta menindaklanjuti bersama anggota Dewan dan manajemen senior pada penugasan Komite Dewan. • Mempersiapkan dan mengatur daftar khusus untuk saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan keluarganya serta mengorganisir, menghadiri, dan mempersiapkan risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Duties and Responsibilities The tasks and responsibilities of Corporate Secretary are as follows: • Responsible for maintaining good and effective communications with the public. • Acts as a liaison and maintains good relationships between the Company and Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, investors, analysts, media, and the public. • Keeps abreast of all regulations relating to the capital market and the Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing laws and regulations, and take appropriate actions and provide appropriate advice and input to the Board of Directors to ensure that the Company complies with the Company Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange, and other laws and regulations. • Assists the Boards’ secretariats by coordinating Board meetings and General Meetings of Shareholders and the respective agenda, by controlling the Boards’ documentation management, and by coordinating and following up with Board members and senior management on Board Committees’ assignments.
• Sesuai dengan Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Decree-63/PM/1996, peraturan No IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memperbarui daftar pemegang saham, serta memfasilitasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. • Mengawasi keluarnya seluruh data perusahaan termasuk Laporan Pengembangan Aktivitas Eksplorasi, dan Laporan Keuangan Triwulanan, Setengah Tahunan, dan Tahunan. • Mengawasi pelaksanaan kebijakan BUMI berkaitan dengan Keterbukaan Informasi kepada Publik dan Regulator untuk melindungi informasi sensitif dan secara efektif menyebarkan informasi perusahaan.
• Prepares and manages the special register of shares owned by members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and their families, and organizes, attends, prepares and maintains the minutes of the Board of Commissioners and the Board of Directors meetings. • In accordance with Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation No. IX.I.4-1996, the Corporate Secretary also maintains and updates the list of shareholders, as well as facilitates Annual General Meetings of Shareholders and Extraordinary General Meetings of Shareholders. • Oversees the release of all corporate data including Exploration Activities Development Reports, and Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial Statements. • Oversees implementation of BUMI’s policy pertaining to Disclosure of Information to the Public and the Regulators to protect sensitive information and effectively disseminate pertinent corporate information.
Penyebaran Informasi dan Detil Kontak Situs Perusahaan (www.bumiresources.com) dapat digunakan untuk mengunduh informasi terkini dan kinerja Perusahaan. Perusahaan juga dapat dihubungi melalui website ini, termasuk juga profil manajemen dan rincian khusus mengenai visi, organisasi, dan milestone Perusahaan.
Information Disclosure and Contact Details The Company’s website (www.bumiresources.com) can be used to download up to date information and performance. The Company can also be reached through this website also included also are profiles of management and specific details on the Company’s vision, organization, and milestones.
BUMI berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi dalam pengungkapan informasi Perusahaan untuk memastikan semua investor dan calon investor secara merata dapat mengakses informasi yang kredibel dan relevan. BUMI telah merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan Keterbukaan Informasi kepada Publik dan Regulator untuk melindungi informasi sensitif dan secara efektif menyebarkan informasi perusahaan yang bersangkutan.
BUMI is committed to maintaining the highest standard in Corporate Information disclosure to ensure that all investors and prospective investors can equitably access credible and relevant information. BUMI has formulated a policy pertaining to Disclosure of Information to the Public and Regulators to protect sensitive information and effectively disseminate pertinent corporate information.
Pengiriman laporan berkala sesuai dengan hukum yang berlaku, peraturan pasar modal, dan bursa efek. BUMI selalu cepat dan akurat menerbitkan semua laporan yang relevan. Laporan rutin termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi serta Laporan Keuangan Triwulanan, Semi-Tahunan, dan Tahunan.
Regular report submissions in compliance with the prevailing laws, capital market, and stock exchange regulations. BUMI always promptly and accurately published all relevant reports. Regular reports include the Exploration Activities Development Report as well as Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial Statements.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
137
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Informasi Perusahaan dan laporan yang dikeluarkan oleh Perusahaan melalui Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2012 adalah:
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Corporate Information and statements issued by the Company through the Corporate Secretary throughout 2012 were:
Acara / Event
Jumlah / Number of Times
Pertemuan Investor/Paparan Publik / Investor Summit/Public Expose
2
Pertemuan Analis / Analyst Meetings
3
Penyampaian Informasi ke Bapepam-LK dan BEI / Information Disclosure to Bapepam-LK and IDX Siaran Pers / Press Release
9
Pertemuan Individu dengan Analis / Individual Meeting with Analysts
122
Laporan Tahunan / Annual Report
1
RUPST / AGM
1
RUPSLB / EGM
1
Roadshow Hubungan Investor / Investor Relations Roadshow
19
Sepanjang tahun 2012, BUMI berkomunikasi dengan pemangku kepentingan melalui aktivitas berikut:
During 2012, BUMI communicated with stakeholders through the following activities:
Paparan Publik BUMI menyelenggarakan Paparan Publik Insidentil pada 2 Oktober 2012 dan Paparan Publik Tahunannya pada Investor Summit 2012 dan Expo Pasar Modal yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia pada 28 November 2012 di Jakarta, sebagai kepatuhan terhadap Peraturan Bursa Efek Indonesia No.1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, serta kewajiban perusahaan publik untuk mengadakan paparan publik tahunan. Paparan Publik Insidentil dihadiri eksekutif BUMI Bapak Saptari Hoedaja (Presiden Direktur), Bapak Dileep Srivastava (Direktur & Sekretaris Perusahaan), dan Bapak A. Reza Widjaja (VP Hubungan Investor dan Chief Economist).
Public Expose BUMI conducted Incidental Public Expose on 2 October 2012 and conducted its annual Public Expose during the 2012 Investor Summit and Capital Market Expo organized by the Indonesia Stock Exchange on 28 November 2012 in Jakarta, in compliance with Indonesian Stock Exchange Regulation No.1-E on the Obligation to Submit Information, and requiring public limited companies to organize annual public expose. At The Incidental Public Expose was attended BUMI executives Mr. Saptari Hoedaja (President Director), Mr. Dileep Srivastava (Director & Corporate Secretary), and Mr. A. Reza Widjaja (VP Investor Relations and Chief Economist).
Diskusi berpusat pada kinerja operasional dan keuangan, informasi tentang fasilitas pinjaman, transaksi pelepasan anak perusahaan, penjelasan mengenai penurunan rating utang dan audit investigasi. Agenda utama dari Paparan Publik tahunan untuk mengungkapkan update terbaru tentang BUMI dan dihadiri oleh lebih dari 130 peserta dari berbagai, termasuk wartawan pasar modal, analis dan investor, pengamat, masyarakat, dan karyawan BUMI. Eksekutif BUMI yang hadir sebagai narasumber adalah Bapak Dileep Srivastava (Direktur & Sekretaris Perusahaan), Bapak Kenneth P. Farrell (Direktur) dan Bapak Reza A. Widjaja (VP Hubungan Investor dan Chief Economist).
Discussions centered on operational and financial performance, information on loan facilities, transaction of disposal of subsidiary, explanation on debt rating downgrade and audit investigation. The main agenda of the annual Public Expose was to disclose the latest update about BUMI and was attended by more than 130 participants from various areas, including capital market journalists, analysts and investors, observers, public, and BUMI employees. BUMI executives attended as the sources of into were Mr. Dileep Srivastava (Director & Corporate Secretary), Mr. Kenneth P. Farrell (Director) and Mr. Reza A. Widjaja (VP Investor Relations and Chief Economist).
Pengungkapan Informasi ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Information Disclosure to the Bapepam-LK and Indonesian Stock Exchange in 2012 are as follows:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
138
25
Tanggal / Date 2 Januari 2012 2 January 2012 12 Januari 2012 12 January 2012 8 Februari 2012 8 February 2012 27 Maret 2012 27 March 2012 4 April 2012 4 April 2012 23 Mei 2012 23 May 2012 29 Mei 2012 29 May 2012 5 Juli 2012 5 July 2012 24 Agustus 2012 24 August 2012 27 Agustus 2012 27 August 2012 10 September 2012 10 September 2012
Judul / Title Penyampaian Press Release Bumi Plc perihal transaksi Borneo & Bakrie and Brothers Submission of Bumi Plc Press Release regarding Borneo & Bakrie and Brothers transaction Penjelasan Perseroan kepada Bursa perihal Berita di Media Massa / The Company’s Explanation to the IDX concerning Media Reports Keterbukaan Informasi perihal perjanjian kredit dengan China Development Bank Information disclosure regarding credit facility agreement with China Development Bank Penyampaian Press Release Bumi Plc perihal kinerja keuangan Bumi Plc tahun buku 2011 Submission of Bumi Plc press release regarding financial performance of Bumi Plc for financial year 2011 Penyampaian Press Release perihal Bumi Resources Full Year Results 2011 Submission of press Release regarding Bumi Resources Full Year Results 2011 Rencana Pembagian Dividen Final Tahun Buku 2011 / Dividend Distribution Proposal for Financial Year 2011 Keterbukaan Informasi “BUMI Terus Menjajaki Calon Mitra Strategis” Information disclosure “BUMI Continues Seeking Potential Strategic Partners” Penyampaian Press Release BUMI Mencapai Harga Jual yang tertinggi Q1 2012 Submission of Press Release on BUMI Reaches the Highest Selling Price in Q1 2012 Keterbukaan Informasi Penjualan PT Mitratama Perkasa kepada PT Sumber Energi Information Disclosure on Sale of PT Mitratama Perkasa to PT Sumber Energi Keterbukaan Informasi BUMI Membukukan Kerugian Bersih di semester I 2012 Information disclosure on BUMI posted a net loss in first half 2012 Penjelasan Perseroan atas Volatilitas Transaksi Efek / The Company’s explanation on Volatility of Securities Transactions
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
No 12
Tanggal / Date 13 September 2012 13 September 2012
13
25 September 2012 25 September 2012 25 September 2012 25 September 2012 26 September 2012 26 September 2012 1 Oktober 2012 1 October 2012 4 Oktober 2012 4 October 2012 10 Oktober 2012 10 October 2012 11 Oktober 2012 11 October 2012 18 Oktober 2012 18 October 2012 19 Oktober 2012 19 October 2012 9 November 2012 9 November 2012 30 November 2012 30 November 2012 3 Desember 2012 3 December 2012 27 Desember 2012 27 December 2012
Judul / Title Keterbukaan Informasi dan Penjelasan Perseroan terkait Berita “Pasar Menanti Gebrakan BUMI” dan “Kapitalisasi BUMI Tergerus” Information disclosure and the Company’s explanation in relation to news story: Market Awaits BUMI’s Action” and “BUMI Capitalization Eroded” Penjelasan Perseroan terkait Berita Penjualan FBS sebesar US$ 200 juta The Company’s explanation in respect of news story: Sale of FBS worth US$200 million Penjelasan Perseroan terkait transaksi penjualan PT Mitratama Perkasa The Company’s explanation in respect of PT Mitratama Perkara Sale Transaction Penyampaian Pers Release Perihal Tanggapan Perseroan terhadap Investigasi Bumi Plc Submission of Press Release regarding the Company’s Response to Investigation by Bumi Plc Pemberitahuan Rencana Perseroan mengadakan Paparan Publik Insidentil Announcement of the Company’s plan to hold an incidental public expose Penyampaian Pers Release Perihal Mengakhiri Spekulasi Right Issue Submission of Press Release regarding “Putting an End to Right Issue Speculation” Penjelasan Perseroan Terkait Berita Bapak Ari Hudaya Mundur dari Bumi Plc The Company’s explanation in respect of a news story: Mr. Ari Hudaya Resigns from Bumi Plc Penjelasan Perseroan Terkait Berita BUMI Intens Jajaki Sampoerna Jual FBS The Company’s explanation in respect of a news story: BUMI intensively seeks to sell FBS to Sampoerna Penjelasan Perseroan Terkait Berita Samin Tan Setuju Tawaran Bakrie The Company’s explanation in relation to news story: Samin Tan accepts Bakrie’s offer Penjelasan Perseroan Terkait Berita di Media Massa mengenai Bumi Plc The Company’s explanation in relation to media reports on Bumi Plc Penyampaian Pers Release Perihal Komite Audit Berkomitmen Mengklarifikasi Isu Submission of Press Release concerning: Audit Committee committed to clarifying issues Penyampaian Pers Release BUMI ikut serta dalam Investor Summit 2012 Submission of Press Release: BUMI participates in Investor Summit 2012 Penyampaian Laporan Pelaksanaan Public Expose dalam rangka Investor Summit 2012 Submission of Report of Results of Public Expose for the purpose of Investor Summit 2012 Penyampaian Pers Release Perihal Penghargaan Bergengsi Membuktikan BUMI Submission of Press Release regarding Prestigious Awards Prove BUMI excellence
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Siaran Pers pada tahun 2012 Press Release in 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal / Date 4 April 2012 4 April 2012 4 Juli 2012 4 July 2012 25 Juli 2012 25 July 2012 27 Agustus 2012 27 August 2012 26 September 2012 26 September 2012 4 Oktober 2012 4 October 2012 9 November 2012 9 November 2012 28 November 2012 28 November 2012 13 Desember 2012 13 December 2012
Perihal / Subject BUMI mengumumkan Kinerja Operasional yang Meningkat Tajam & Tata Kelola Perusahaan BUMI Announces Sharp Increases in Operational Performance, Governance BUMI Mencapai Harga Jual Tertinggi dan Operasi yang Meningkat di Kuartal Pertama BUMI Achieves Higher Selling Price and Stronger Operations in First Quarter BUMI Menerima Penghargaan Asia Best CSR Practices dari CMO ASIA Singapura BUMI Receives Asia Best CSR Practices Awards by CMO ASIA Singapore BUMI Membukukan Kerugian Bersih Pada Semester Pertama BUMI Books Net Loss in First Half Though Revenue Rises Significantly Pengumuman Perusahaan BUMI / BUMI Company Announcement BUMI Right Issue: Menghentikan Spekulasi / BUMI Right Issue: Scotching Speculation Perseroan Bersama-sama dengan Komite Audit Berkomitmen Mengklarifikasi Berbagai Isu The Company Together With Audit Committee is Seriously Committed to Clarifying Various Issues BUMI Berpartisipasi Dalam Investor Summit 2012 / BUMI Participates at Investor Summit 2012 Penghargaan Bergengsi Membuktikan Komitmen BUMI Untuk Mencapai Keunggulan di Bidang Praktik Pertambangan dan Tata Kelola Prestigious Awards Validate BUMI’s Commitment To Excellent Mining and Governance Practices
Pertemuan dengan Analis pada tahun 2012 Analyst Meeting in 2012 No. 1 2 3
Tanggal / Date 5 - 6 Januari 2012 5 - 6 January 2012 3 April 2012 3 April 2012 6 - 7 November 2012 6 - 7 November 2012
Tempat / Venue Singapura Singapore Bakrie Tower, Jakarta Bakrie Tower, Jakarta Singapura Singapore
Perihal / Subject Paparan Pembaruan Perusahaan - Hasil 9 Bulan 2011 Update Company Presentation - 9 Months 2011 Results Paparan Pembaruan Perusahaan - Hasil 2011 Update Company Presentation - Full Year 2011 Results Paparan Pembaruan Perusahaan – Hasil 6 Bulan Pertama 2012 Update Company Presentation - First Half 2012 Results
Roadshow Investor Relations pada 2012 Roadshow Investor Relations in 2012 Tanggal / Date 6 - 7 Februari 2012 6 - 7 February 2012 10 - 15 Februari 2012 10 - 15 February 2012 29 Februari - 1 Maret 2012 29 February - 1 March 2012 1 - 2 Maret 2012 1 - 2 March 2012
Tuan Rumah Host Edelweiss
Edelweiss India Forum
India
Nomura
BUMI Non Deal Roadshow
Japan, Hong Kong, Singapore
JP Morgan
J.P. Morgan’s 3th Annual Global Emerging Markets Corporate BoFAML ASEAN Investor Conference
Miami
Merrill Lynch
Konferensi / Conference
Tempat / Venue
Singapore
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
139
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Tuan Rumah Host
Tanggal / Date 6 - 7 Maret 2012 6 - 7 March 2012 9 - 16 Maret 2012 9 - 16 March 2012 19 - 22 Maret 2012 19 - 22 March 2012 30 Maret 2012 30 March 2012 16 - 17 April 2012 16 - 17 April 2012 23 - 25 April 2012 23 - 25 April 2012 30 Mei - 1 Juni 2012 30 May - 1 June 2012 18 - 19 Juni 2012 18 - 19 June 2012 20 Juni 2012 20 June 2012 26 - 27 Juni 2012 26 - 27 June 2012 6 - 7 Agustus 2012 6 - 7 August 2012 28 - 30 Agustus 2012 28 - 30 August 2012 6 - 7 September 2012 6 - 7 September 2012 16 - 19 Oktober 2012 16 - 19 October 2012 22 - 23 Oktober 2012 22 - 23 October 2012
140
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Konferensi / Conference
Tempat / Venue
UBS
UBS Indonesia Conference 2012
Jakarta
CITI
BUMI Non Deal Roadshow
Credit Suisse
15th Asian Investment Conference
London, Edinburgh & Glasgow, Milan, The Netherlands, Switzerland Hong Kong
Corporate Governance Macquarie
Asian Excellence Awards & 8th Years of Corporate Governance Asia Macquarie Asean Corporate Day
London
Bumi Plc
Site Visit
Sangatta, Balikpapan
Merrill Lynch
BAML Emerging Markets Corporate Credit Conference J.P. Morgan’s Indonesia Conference 2012
Miami, Florida
JP Morgan Corporate Governance
Hong Kong
Jakarta
CITI
8th Corporate Governance Asia Annual Recognition Awards 2012 Citi Indonesia Investor Conference
Jakarta
Credit Suisse
ASEANI Conference
Singapore
Macquarie
Macquarie ASEAN Conference
Singapore
Goldman Sachs
2nd GS Global Commodities Conference
Singapore
Daiwa-IDX Investment Conference
Tokyo; New York
BUMI Non Deal Roadshow
Boston, San Francisco
Daiwa Securities
Hong Kong
Kebijakan Benturan Kepentingan
Policy on Conflict of Interest
Pedoman Perilaku BUMI “Cara Kita Melakukan Usaha” menetapkan kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No IX.E.1 dan Anggaran Dasar Perusahaan. Selanjutnya, BUMI mewajibkan Pernyataan Benturan Kepentingan ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahun dan menyatakan bahwa mereka telah membaca dan memahami dan, jika terjadi pelanggaran, sanksi akan diberlakukan kebijakan benturan kepentingan sesuai dengan peraturan Perusahaan.
BUMI’s Code of Conduct sets out the policy on conflicts of interest pursuant to both the Capital Market Supervisory Agency (BapepamLK) Regulations No. IX.E.1 and the Company’s Articles of Association. Further, BUMI requires that a Statement of Conflict of Interest be signed by every individual BUMI every year and in so doing declare that they have read and understood the conflict of interest policy and, in the event of any violation, sanctions will be imposed in accordance with the Company’s regulations.
Melalui Pedoman Perilaku BUMI dan Buku Pedoman Dewan Pengurus, yang selaras dengan Pedoman Good Corporate Governance Indonesia Section 4, BUMI telah memasukkan pedoman pada tempatnya secara eksplisit rincian tindakan yang merupakan konflik, yaitu tindakan-tindakan di mana kepentingan pribadi individu mengganggu atau terlihat mengganggu kepentingan BUMI atau anak perusahaannya. Pedoman ini juga mencegah karyawan tersebut terlibat dalam konflik kepentingan saat memberikan keyakinan bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan. Jika ada tindakan apapun yang akan mengakibatkan konflik kepentingan, maka karyawan yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung atau hubungan dengan setiap individu atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI harus memberitahukan kepentingan atau hubungan tersebut dan harus dikeluarkan dari diskusi atau pemilihan transaksi tertentu.
Through BUMI’s Code of Conduct and Board Manual, which are in line with Indonesian Code of Good Corporate Governance Section 4, BUMI has put in place guidelines to explicitly detail actions that constitute a conflict of action, namely those actions where an individual’s private interests interfere or appear to interfere with the interests of BUMI or its subsidiaries. These guidelines also discourage these employees from engaging in conflict of interest actions while giving confidence that appropriate actions are appropriate. If any action would result in a conflict of interest, then it is required that the employee having any direct or indirect interest in or relationships with any individual or organization proposing to enter into any transaction with BUMI must give notice of such interest or relationship and shall thereafter refrain from discussing or voting on the particular transaction.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Manajemen Risiko
Risk Management
BUMI mengadakan sejumlah kegiatan yang mengandung risiko, termasuk eksplorasi, ekstraksi, pengapalan, dan beroperasi di Indonesia dan di luar negeri, serta harga energi, mata uang, suku bunga dan risiko permintaan. Untuk memenuhi hal-hal tersebut dan risiko lainnya, Perusahaan memiliki dua Komite khusus, Komite Hedge Risk Management dan Komite Manajemen Risiko, serta memiliki sistem Manajemen Risiko Korporat yang telah diterapkan sejak 2008. Tanggung jawab utama manajemen risiko terletak pada Direksi, dan dalam usaha mencari mitigasi risiko yang lebih kuat, penguatan manajemen risiko sedang berlangsung. Untuk keterangan lengkap dari proses ini, serta pendekatan secara keseluruhan mitigasi risiko BUMI, dapat dilihat pada bagian Manajemen Risiko Laporan Tahunan ini, halaman 142-147.
BUMI engages in a number of activities that contain risk, including exploration, extraction, shipping, and operating in Indonesia and in foreign countries, as well as energy pricing, currency, interest rate and demand risk. To meet these and other risks, the Company has two dedicated Committees, the Hedge Risk Committee and the Risk Management Committee, as well as having instituted an Enterprise Risk Management system as of 2008. Ultimate responsibility for risk management rests with the Board of Directors, and in pursuit of more robust risk mitigation, strengthening of risk management is on-going. For a complete description of this process, as well as BUMI’s overall approach to risk mitigation, please refer to the Risk Management section of this Annual Report, page 142-147.
Kasus Hukum
Legal Cases
Perusahaan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjensi terhadap beberapa klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih dalam proses pengadilan atau sedang dalam proses banding.
The Company and its subsidiaries are contingently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, result of which is either pending or are being processed by the court.
Informasi rinci mengenai keseluruhan kasus hukum yang dihadapi Perusahaan sepanjang tahun 2012 dapat dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi, sub bagian Kontinjensi di Catatan 52 bagian Laporan Keuangan Auditor dalam Laporan Tahunan ini.
Detailed information on legal cases faced by the Company is available in Note 52 of the Company’s 2012 consolidated financial statements in this Annual Report.
Perlindungan Konsumen
Consumer Protection
BUMI menjual produknya kepada perusahaan pengguna akhir dan semua penjualan didukung dengan kontrak. Komunikasi tertutup dengan pelanggan dilakukan melalui departemen pemasaran yang memfasilitasi pencegahan timbulnya masalah dan memastikan bahwa akar penyebab masalah yang terjadi tetap yang ditangani. Selain itu, pelanggan didorong untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI langsung melalui Speak Up System.
BUMI sells its products to corporate end users and all sales are supported with contracts. Close communication with customers through the marketing department which facilitate prevention of problems from occurring and ensure that the root causes of the problems are dealt with. In addition, customers are encouraged to report violations of BUMI’s Code of Conduct directly through our Speak Up System.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pengembangan Lingkungan
Corporate Social Responsibility & Community and Environmental Development
Program CSR BUMI secara terperinci dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan Tahunan ini pada halaman 67-87.
BUMI’s CSR programs in detailed are described in the Corporate Social Responsibility section of this Annual Report on pages 67-87.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
141
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Manajemen Risiko di BUMI Risk Management at BUMI
142
Melangkah Maju Melebihi Tahap Kematangan
Advance Beyond Maturity
Tahun 2012 Perseroan mengalami peningkatan dalam bidang Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management/“ERM”). Dimulai pada tahun 2008, ERM di BUMI secara konsisten terus melangkah maju menjadi sebuah divisi yang mapan sejak 2010 yang telah melakukan banyak sosialisasi dan peningkatan yang berkesinambungan. Tujuan dari ERM di BUMI adalah untuk memungkinkan Perseroan mengenali dan mengelola risiko-risikonya dengan membangun sebuah sistem pengawasan dan pengelolaan risiko yang kuat yang pada gilirannya akan meningkatkan praktik pengelolaan risiko Perseroan dan meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategisnya.
Year 2012 has seen Enterprise Risk Management (“ERM”) at BUMI advancing beyond its maturity. Established in 2008, ERM in BUMI has been consistently advancing from just a project managed by a focal-point team into an established division since 2010 and has been doing many continuous socialisation and improvements. The objective of ERM in BUMI is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management and in turn will enhance the Company’s risk governance practices and improve the Company’s ability in achieving its vision, mission and strategic objectives.
Pembentukan Divisi Manajemen Risiko memberikan struktur yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktik terbaik manajemen risiko secara konsisten di BUMI. Sejak pembentukannya, Divisi Manajemen Risiko tetap melanjutkan proses integrasi tersebut dan memperkuat koordinasi penanganan risiko di seluruh kelompok usaha. Setelah mendapatkan sosialisasi dan kampanye kesadaran ERM selama 4 tahun, divisi dan unit usaha telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang mencukupi di bidang proses manajemen risiko sekaligus menyadari peran mereka dalam proses tersebut.
The establishment of the Risk Management Division has provided the necessary structure to consistently conduct risk management best practices in BUMI. Since its inception, Risk Management Division has continued the risk management integration process and strengthened the risk mitigation coordination across the group. Having experienced 4 years of ERM implementation, BUMI’s divisions and business units have acquired sufficient knowledge and experience on risk management processes and their respective roles in the processes.
Membangun Landasan untuk Manajemen Kesinambungan Usaha
Building the Platform for Business Continuity Management
Dengan telah konsistennya penerapan proses manajemen risiko selama beberapa tahun, BUMI mulai mengalihkan fokusnya menuju pembentukan sistem yang kokoh dalam Manajemen Kesinambungan Usaha (Business Continuity Management/ “BCM”). BCM merupakan salah satu inisiatif strategis dari ERM karena mampu memberikan kemampuan pada BUMI dalam membatasi dampak risiko pada saat terjadinya gangguan usaha yang besar. Dengan BCM, BUMI mampu membatasi
As the risk management process has been implemented consistently throughout the years, BUMI shifts its focus in building a robust system for Business Continuity Management (“BCM”). BCM is one of the ERM strategic initiatives because it shall provide BUMI with the capability to limit the impacts of risks from major business disruptions. With BCM, BUMI shall be able to contain the damage from a crisis or disaster by having necessary infrastructure to back up
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
kerusakan yang muncul dari krisis atau bencana alam dengan cara menyiapkan infrastruktur yang diperlukan sebagai cadangan dari sistem yang penting bagi kelangsungan usaha sebelum gangguan muncul dan juga dengan memiliki rencana yang sudah terdefinisi dengan jelas untuk kembali pada kegiatan usaha seperti sedia kala.
critical systems before any disruption occurs and have well defined plans to gradually resume to normal business activities.
Konsep kesinambungan usaha bukanlah ide yang baru sepenuhnya bagi BUMI dan unit usahanya, beberapa bagian dari BCM telah dilaksanakan terutama di bidang tanggap darurat atau tanggap krisis. Namun demikian, kerangka BCM yang menyeluruh belum diterapkan di BUMI. Kerangka BCM yang akan diterapkan di BUMI akan mengacu pada standar ISO 22301:2012.
The concept of business continuity is not entirely a new idea for BUMI and its business units, some of the BCM elements have already been implemented especially in the area of emergency responses and crisis responses. Nevertheless, a full-scale of BCM framework has not yet been established in BUMI. The BCM framework that shall be implemented in BUMI shall refer to the ISO 22301:2012 standards.
Strategi BUMI dalam menerapkan BCM adalah dengan membaginya ke dalam beberapa tahapan. Di tahun 2012, BUMI telah menyelesaikan tahap pertamanya yaitu dengan melakukan analisis kesenjangan yang membandingkan sistem yang ada sekarang dengan standar yang ada. Tahapan berikutnya adalah: Tahap 2: Pengembangan kebijakan, kerangka dan pedoman untuk jenjang kelompok usaha, dan Tahap 3: Penerapan program BCM untuk BUMI, pelaksanaan hasil-hasil yang telah didapat dari tahap sebelumnya.
BUMI’s strategy in BCM implementation is to divide it into several phases. In 2012, BUMI has conducted the Phase 1 of the project by conducting gap analysis which compared the existing systems with the prevailing standards. The next phases would be: Phase 2: Development of policies, framework and guidelines for group level and Phase 3: Implement the BCM program for BUMI, rolling out the deliverables completed in previous phase.
Penerapan BCM sebagai bagian dari aktivitas manajemen risiko menunjukkan usaha-usaha BUMI dalam melindungi aset Perseroan dan menjamin kesinambungan usaha Perseroan pada saat terjadinya gangguan besar, bencana alam atau krisis. Daya tahan ini pada akhirnya akan memberikan nilai lebih bagi pemegang saham BUMI.
The implementation of BCM as part of risk management activities shows BUMI’s efforts in protecting the Company’s assets and ensures the continuity of the Company’s business during a major disruption, disaster or crisis. This resiliency, in the end, will provide more values for BUMI’s shareholders.
Aktivitas Manajemen Risiko di Tahun 2012
Risk Management Activities in 2012
Aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko selama 2012 antara lain: • Partisipasi dalam Corporate Governance Perception Index 2011 yang dilaksanakan oleh by IICG dengan tema “GCG dalam Perspektif Risiko” dimana BUMI mendapatkan anugerah sebagai Perusahaan “Terpercaya”. • Menyelesaikan Fase 1 dari proyek Business Continuity Management yang memfokuskan pada Analisis Kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang dengan BS25999 BCM British Standards. • Menyelenggarakan Knowledge Update Workshop pada tanggal 21 Maret 2012 untuk menambah pengetahuan peserta dengan risiko seputar ekonomi dunia dan pasar batubara. Workshop ini dihadiri oleh Direksi, Chief Executive dan Manajemen Senior BUMI dan unit usaha. • Persiapan dan perencanaan proyek sistem informasi manajemen risiko terintegrasi. • Melaksanakan pengujian risiko di divisi-divisi BUMI dan unit usaha. Pengujian risiko ini mengalami peningkatan dari hanya dua kali di tahun 2011 menjadi empat kali di tahun 2012. • Membuat profil risiko dan Risks that Matter untuk divisi-divisi dan unit-unit usaha BUMI dan disosialisasikan melalui dikeluarkannya Memorandum No. 007/BR-RMD/V/12. • Evaluasi implementasi rencana mitigasi risiko per kuartal. • Menyiapkan laporan keterbukaan manajemen risiko dalam laporan keuangan kuartalan dan laporan tahunan BUMI. • Melaksanakan 3 (tiga) rapat dengan Komite Manajemen Risiko.
Amongst the activities conducted by the Risk Management Division in 2012 were as follows: • Participation in Corporate Governance Perception Index 2011 conducted by IICG with the theme of “GCG in Risk Perspective” in which BUMI is awarded “Trusted” Company. • Conducted Phase 1 of Business Continuity Management Project which focusing on Gap Analysis between the current condition and the BS25999 BCM British Standards. • Conducted workshop of knowledge update in risk management on 21 March 2012 to update the participants with the risks in world’s economy and coal markets. The workshop was attended by Directors, Chief Executives and Senior Management of BUMI and its business units. • Project preparation and planning for integrated risk management information system. • Conducted risk assessments in BUMI’s divisions and its business units. The risk assessment has been improved from semi-annually in 2011 into quarterly in 2012. • Established risk profile and Risks that Matter in BUMI’s divisions and its business units and socialized by the issuance of Memorandum No. 007/BR-RMD/V/12. • Evaluated the implementation of risk mitigation plans quarterly. • Prepared risk management disclosures in BUMI’s quarterly financial statements and annual report. • Conducted 3 (three) meetings with Risk Management Committee.
Tanggal / Date
Rapat / Meeting
Agenda
20 January 2012
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
• Pembahasan status terkini risiko / Risk status updates • Rencana kerja manajemen risiko / Risk management’s activities plan
15 June 2012
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
• Risks that Matter / Risks that Matter • Pergerakan status risiko dan analisisnya / Risk status movement and analysis
19 September 2012
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
• Informasi terkini terkait status risiko / Risk status updates • Kegiatan Divisi Manajemen Risiko / Risk Management Division’s activities • Rencana kerja manajemen risiko 2012 / Risk management plan for 2013
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
143
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Rencana Kegiatan Utama di 2013
Main Initiatives in 2013
Selain melaksanakan proses manajemen risiko rutin sebagaimana diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko, di bawah ini disebutkan kegiatan utama yang akan dilaksanakan selama tahun 2013: • Melanjutkan pembentukan kerangka dan kebijakan BCM di BUMI; • Meninjau kembali Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko dengan merujuk pada pedoman manajemen risiko ISO 31000; • Implementasi sistem informasi manajemen risiko terintegrasi; • Menyelenggarakan knowledge update workshop di bidang manajemen risiko; • Terlibat dalam proyek-proyek yang signifikan untuk melakukan penilaian risiko yang menyeluruh guna penyelesaian proyek terkait.
Other than conducting the routine risk management process as stipulated in Risk Management Policy and Procedures, the following main initiatives will be carried out in 2013: • Continue the establishment of BCM framework and policy in BUMI; • Review the Risk Management Policy and Procedures in reference with ISO 31000 Risk Management guideline; • Implementation of integrated risk management information system. • Conduct workshop of knowledge update in risk management.
Struktur Manajemen Risiko
Risk Management Structure
Berikut adalah struktur manajemen risiko BUMI.
Below is BUMI risk management structure.
• Involved in significant project to provides thorough risk assessment for the completion of the project.
Board of Commissioners
Board of Directors
Risk Management Committee
Director
Head of Risk Management Division Risk Management Manager Risk Management Staff
Gallo Oil (Jersey) Risk Officer
Arutmin Risk Officer
KPC Risk Officer
Reporting Line
144
Marketing Risk Officer
Finance Risk Officer
Legal, HR, GA Risk Officer
IT Risk Officer
Inv. Rel and Cor Sec Risk Officer
Communication Line
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 oleh Dewan Komisaris dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direksi. • Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. • Memastikan bahwa Presiden Direktur dan Direktur Manajemen Risiko menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. • Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko strategis perusahaan. • Mengkaji rekomendasi atas keputusan strategis BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul), termasuk memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko strategis perusahaan. • Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. • Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.
The Risk Management Committee was established on 15 March 2007 by the Board of Commissioners with the following roles and responsibilities: • Provide guidance and recommendations on risk management policies defined by the Board of Directors • Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements. • Ensure that the President Director and Risk Management Director provide leadership and direction for the Company’s risk management practices and proactively enhance the Company’s risk management capabilities. • Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMI’s strategic risks. • Review recommendations on BUMI’s strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur, including recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. • Review the effectiveness of Company’s risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure those risks are within the Company’s tolerable risk levels. • Provide suggestions and recommendations to Board of Directors on the enhancement of Company’s risk management performance and implementation.
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
• Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/ penerapan rencana mitigasi risiko utama. • Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang memerlukan perhatian khusus.
• Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatments/action plans implementation of key risks • If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.
Keanggotaan
Membership
Anggota Komite Manajemen Risiko sejak 31 December 2009 sampai dengan tanggal dibuatnya laporan ini adalah sebagai berikut: • Nalinkant A. Rathod sebagai Ketua Komite • Kanaka Puradiredja sebagai Anggota
Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: • Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman • Kanaka Puradiredja as Member
Nalinkant A. Rathod merupakan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Untuk paparan lengkap mengenai profil Nalinkant A. Rathod dapat dilihat di masing-masing Curriculum Vitae yang terdapat di halaman 159.
Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of Commissioners, please refer to page 159 for the Curriculum Vitae of Mr. Nalinkant A. Rathod.
Kanaka Puradiredja Anggota / Member Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik. Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Professionals in Risk Management Association dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Dewan Eksekutif Institut Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh–Nias dan anggota, Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia. Beliau juga anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di berbagai perusahaan Publik.
Graduated from the Economic Faculty majoring in Accountancy at Padjadjaran University, Bandung, with 30 years in public accounting practices. Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Former Senior Partner of Kanaka Puradiredja, Suhartono, Public Accounting Firm. Currently, he is Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Audit Committee, member of Honorary Board of Professionals in Risk Management Association and Vice Chairman of Indonesian Institute of Commissioners and Directors. Formerly, he was the Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Accountants, Chairman of Executive Board of Indonesia Institute of Audit Committee, member of Supervisory Board of Aceh-Nias Rehabilitation and Reconstruction Agency, and Executive Board of Indonesian International Transparency. He is a former member and member of Audit Committees in various public listed companies.
Kriteria Risiko
Risk Criteria
Kriteria risiko digunakan sebagai bagian tolok ukur dalam pengambilan keputusan di BUMI untuk menentukan apakah sebuah risiko dapat diterima, ditolerir atau tidak dapat diterima. Menentukan kriteria risiko umum yang diakui oleh semua personil yang ada di BUMI akan menciptakan penilaian risiko yang seragam dan konsisten terhadap risiko-risiko yang ada di seluruh bagian Perseroan. Terdapat 2 (dua) tipe kriteria risiko, yakni: • Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan (Consequence) • Kriteria berdasarkan kemungkinan terjadinya (Likelihood)
Risk criteria is used as part of a decision-making yardstick by BUMI to determine whether a risk is acceptable, tolerable or unacceptable. Defining common risk criteria that is acknowledged by all personnel in BUMI will lead to similar and consistent risk assessment of risks across the Company. There are 2 types of risk criteria:
Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan di BUMI terdiri dari 13 macam, yakni sebagai berikut:
Impact criteria at BUMI consists of 13 items as follows:
• Consequence Criteria • Likelihood Criteria
Dampak / Impact
Ukuran / Measurement
Keuangan / Financial
Nilai uang dari kehilangan secara aktual, kesempatan maupun potensi. / Money value of actual, opportunity or potential loss.
Tujuan Strategis / Strategic goal
Persentase deviasi pencapaian tujuan strategis. / Deviation in percentage of realization of strategic goal.
Efisiensi / Efficiency
Proyeksi operating EBITDA terhadap total penjualan batu bara. / Projected operating EBITDA against total coal sales.
Penghentian operasi / Operational stoppage
Kemungkinan jumlah hari penghentian operasi. / Potential days of stoppage.
Kesalahan penaksiran geologis Geological estimation errors
Persentase deviasi dari penaksiran total cadangan (metric ton) menurut ukuran baku JORC Percentage of deviation from estimated total reserve in metric ton according to JORC standards
Keterlambatan penyelesaian proyek Time over run on project delivery
Kemungkinan jumlah hari keterlambatan proyek. Potential days of project tardiness.
Turnover pegawai / Employee turnover
Persentase turnover. / Percentage of turnover.
Hubungan Industrial / Industrial relations
Aksi ketidakpuasan pegawai. / Employee dissatisfaction action.
Kesehatan dan Keselamatan / Health and Safety
Kematian dan tingkat keparahan cedera kerja. / Fatality and injury severity.
Lingkungan / Environment
Skala perusakan lingkungan dan pelanggaran ukuran baku lingkungan. / Environmental scale of damage and breach of environmental standard.
Reputasi / Reputation
Skala luasnya pencemaran reputasi. / Scale of reputational damage propagation.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
145
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Dampak / Impact
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Ukuran / Measurement
Regulasi / Regulation
Peringatan maupun pembatasan kegiatan usaha oleh regulator. / Warning and activity limitation imposed by regulator.
Legal / Legal
Litigasi dan pengaduan. / Legal litigation and complaint.
Kriteria dampak di atas memiliki 5 tingkat keparahan: sangat rendah, rendah, medium, tinggi dan sangat tinggi.
The Impact criteria above has 5 levels of severity: very low, low, medium, high, and very high.
Tingkat kemungkinan kejadian (likelihood) dapat diukur dengan terminologi umum seperti:
Probability of occurrence (likelihood) can be measured with a common terminology such as:
Likelihood / Likelihood
Arti / Meaning
Sangat Tinggi / Very High
Hampir pasti terjadi / Almost Certain
Tinggi / High
Besar kemungkinan terjadi / Likely
Menengah / Medium
Mungkin terjadi / Possible
Rendah / Low
Kecil kemungkinan terjadi / Unlikely
Sangat Rendah / Very Low
Hampir pasti tidak terjadi / Rare
Profil Risiko dan “Risks That Matter”
Risk Profile and Risks That Matter
Setiap bagian risiko dimasukkan ke dalam peta risiko berdasarkan probabilitas kejadian dengan dampaknya. Nilai untuk risiko yang telah ditentukan digunakan untuk menentukan tingkatan signifikansi risiko terhadap Perseroan serta pemrioritasan untuk penanggulangan dan pengelolaan risiko. Risiko-risiko di setiap tingkatan/kategori perlu untuk dimitigasi untuk menghindari perpindahan/peningkatan mereka ke tingkatan/kategori yang lebih tinggi serta untuk menurunkan tingkatan dari risiko itu sendiri.
Each risk in the risk register is plotted on the risk map based on its likelihood and its impact. The score for the given risk is used to determine the level of risk significance to the Company as well as prioritization for risk treatment and management. Risks in each level/ category need to be mitigated to avoid moving these to the higher level/category as well as to decrease the risk level itself.
Tingkat Keparahan / Level of Severity
146
Uraian / Descriptions
Signifikan Significant
Risiko Signifikan dianggap sebagai risiko yang paling diprioritaskan untuk ditanggulangi. Risiko di area ini dimasukkan ke dalam area Management Enhance Priorities dimana perhatian yang cepat dan ketat dari manajemen senior dibutuhkan. Status terkini dan perkembangan aksi penanggulangan risiko tersebut harus dimonitor dalam periode yang relatif pendek. Significant risks are considered as the most prioritized for risk treatment. Risks in this area are put into the Management Enhance Priorities Area where immediate and close attention from senior management is needed. Their recent status and the mitigation action developments need to be monitored on relatively short periodical basis.
Tinggi High
Risiko Tinggi ditempatkan dalam area Internal Audit Focus Cautionary dimana rencana mitigasi risiko dikembangkan agar risiko dapat berpindah ke tingkat keparahan yang lebih rendah. High risks are put into the Internal Audit Focus Cautionary Area where the risk mitigation plans should be developed to make the risks move into the lower level of severity.
Menengah Medium
Risiko Menengah dianggap sebagai risiko yang lebih dapat diserap dampaknya dibanding Risiko Tinggi namun mereka tetap ditempatkan dalam area yang sama yaitu area Internal Audit Focus Cautionary. Rencana mitigasi risiko harus dikembangkan dengan memperhatikan agar risiko tidak berpindah ke tingkat keparahan yang lebih tinggi. Medium risks are considered as more containable risks than the high risks but they are also put into the same Internal Audit Focus Cautionary Area. The risk mitigation plans should be developed to avoid the risks move into the higher level of severity.
Rendah Low
Risiko Rendah ditempatkan pada wilayah Monitoring dimana status mereka saat ini dianggap sebagai status ideal bagi bisnis dan operasi Perseroan. Pengawasan secara teratur terhadap risiko ini tetap diperlukan untuk mencegah risiko-risiko tersebut tidak berpindah ke tingkat keparahan yang lebih tinggi. Low risks are put into Monitoring Area where their current status are considered as ideal for the Company’s business and operations. Regular monitoring of risks in this area is still required to prevent these risks from entering the higher level of severity.
Berdasarkan penilaian risiko 2012, keseluruhan profil risiko BUMI untuk tahun 2012 terdiri dari 63, risiko dengan rincian: 23 risiko signifikan, 19 risiko tinggi, 13 risiko menengah, dan 14 risiko rendah. Berdasarkan kategori, risiko-risiko tersebut terdiri dari 12 risiko keuangan, 32 risiko operasional, 14 risiko kepatuhan, dan 5 risiko strategis.
Based on the risk assessment in 2012, the overall risk profile in BUMI consists of 63 risks, with the breakdown of 23 significant risks, 19 high risks, 13 medium risks and 14 low risks. Based on risk categories, the risks consist of 12 financial risks, 32 operational risks, 14 compliance risks, and 5 strategic risks.
Namun demikian, untuk memperbaiki pengawasan atas aktivitas mitigasi risiko, sebuah kriteria tambahan telah dibuat untuk menentukan risiko yang paling signifikan yang BUMI hadapi yang dikenal sebagai “Risks That Matter” untuk dimonitor oleh manajemen puncak dalam kaitannya dengan pelaksanaan rencanarencana mitigasi risiko. Kriteria tambahan yang digunakan untuk menentukan “Risks That Matter” tersebut adalah sebagai berikut: • Besarnya dampak finansial, peningkatan akibat finansial dari US$ 50 juta hingga US$ 100 juta • Dampak dari pencapaian visi dan misi Perseroan • Dampak kepada bisnis dasar dan tujuan-tujuan Perseroan
However, to improve the monitoring of risk mitigation activities, an additional criteria was created to obtain the most significant risks facing BUMI as the “Risks That Matter” to be monitored by top management in terms of the implementation of risk mitigation action plans. Additional criteria which were used to determine the “Risks That Matter” are as follows:
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
• • •
Financial impact magnitude, increasing financial impact from US$ 50 million to US$ 100 million Impact the achievement of the Company’s vision and mission Impact to the core business and objectives of the Company
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
“Risks That Matter” dan Rencana Aksi Mitigasi
“Risks That Matter” and their Mitigation Action Plans
Di tahun 2012, BUMI melakukan identifikasi dan penilaian risiko berdasarkan pada 2 (dua) tujuan strategis utama, yakni untuk meningkatkan produksi batubara dan fokus pada bisnis batubara. Sebagai sebuah hasil dari proses manajemen risiko berbasis pada dua tujuan strategis tersebut di atas, BUMI telah mengidentifikasi beberapa Risks that Matter serta menyiapkan dan melaksanakan rencana-rencana mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut.
In 2012, BUMI identified and assessed risks based on the two strategic objectives, which were to increase the coal production and focus on coal business. As a result of the above risk management process on the strategic objectives, BUMI has identified several “Risks That Matter” and has prepared and conducted mitigation plans of these risks.
Hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal
Reserve loss due to Illegal mining activities
Penambang ilegal melakukan kegiatan penambangan di beberapa lahan konsesi unit usaha Perusahaan yang menyebabkan hilangnya cadangan batubara dan potensi pendapatan di masa datang. Untuk mengelola risiko ini, Perusahaan meningkatkan koordinasi dan kerja sama strategis dengan polisi dan memperkuat keamanan lahan dengan menambah petugas keamanan.
Illegal miners are conducting mining activities in several business units’ mining concession areas, which cause loss of coal reserve and potential future revenue. To mitigate this risk, the Company improves coordination and strategic cooperation with the police and strengthens the land security by providing more security officers.
Tidak tercapainya target produksi akibat penundaan pembebasan lahan
Production not achieving target due to delay in land compensation
Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya sedangkan Perusahaan memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Perusahaan melakukan beberapa program CSR untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan perbandingan harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk pembebasan lahan.
Several areas included in mining plan are located near public access road which increases its market valuation while the Company has policy of flat price to all areas. Negotiations for land compensations may take longer than originally planned. To mitigate this risk, The Company uses CSR programs to alleviate the land owners’ pressures, conducts benchmarking to other companies in nearby area regarding compensation price and conducts thorough review using independent third party appraisal service to determine the fair price of land compensation.
Arus kas yang ketat dalam jangka pendek
Short term tight cash flow
Peningkatan biaya bunga ditambah dengan penurunan harga batubara menimbulkan batasan yang cukup signifikan dalam ketersediaan kas. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam kegiatan operasional dan kesulitan dalam mengeksekusi inisiatif Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko ini dengan membangun perencanaan manajemen kas yang kuat dan perencanaan aksi korporasi yang lebih rinci.
Increased interest cost coupled with decreased in coal price has provided significant constraint in cash availability. This may lead to tardiness in operational activities and difficulties in executing corporate initiatives. The Company mitigates this risk by robustly established cash management planning and more detailed corporate action plans.
Penurunan harga penjualan di bawah rencana
Drops in sale price below the plan
Harga batubara terus menunjukkan kecenderungan penurunan harga karena berkurangnya permintaan sebagai akibat dari melemahnya ekonomi global dan kebijakan mengurangi penggunaan batubara secara bertahap di beberapa negara. Hal ini dapat menyebabkan pendapatan yang lebih rendah dari yang sudah dianggarkan. Untuk mengelola risiko ini, Perusahaan melakukan strategi pengurangan biaya produksi dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik.
The coals prices have been showing downward trend due to decrease in demand caused as a consequence of weakening global economy and phasing-out coal policy from several countries. This may lead to reduced revenue from the budget. To mitigate this risk, the Company initiates production cost reduction strategy and develop a better marketing strategy.
Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek
Short term increase in fuel price
Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan harganya akan memberi pengaruh signifikan bagi keuangan Perusahaan. Untuk mengantisipasi dampak peningkatan harga bahan bakar minyak, Perusahaan melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak.
Fuel is a main source of energy in the coal mining process therefore its price increase will have significant impact on the Company’s financial condition. To mitigate the impact of an increase in fuel price, the Company enters into a long term contract in fuel supply to ensure its supply for production.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
147
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Mengenai Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Tidak Menandatangani Laporan Tahunan 2012 Statement of Members of Board of Commissioners and Directors Concerning Members of Board of Commissioners and Directors Not Signing Annual Report 2012 Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2012 ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, kecuali oleh:
The Company’s Annual Report 2012 has been signed by members of Board of Commissioners and Directors of the Company, except:
1. Samin Tan (Presiden Komisaris); 2. Alexander Ramlie (Komisaris); 3. Scott Merrillees (Komisaris); 4. Edison Mawikere (Komisaris); 5. Eva Novita Tarigan (Komisaris); 6. Veronica Tampubolon (Komisaris); 7. Nenie Afwani (Komisaris); 8. John S.A. Slack (Wakil Presiden Direktur); 9. Kenneth Raymond Allan (Direktur); dan 10. Stefan White (Direktur)
1. Samin Tan (President Commissioner); 2. Alexander Ramlie (Commissioner); 3. Scott Merrillees (Commissioner); 4. Edison Mawikere (Commissioner); 5. Eva Novita Tarigan (Commissioner); 6. Veronica Tampubolon (Commissioner); 7. Nenie Afwani (Commissioner); 8. John S.A. Slack (Vice President Director); 9. Kenneth Raymond Allan (Director); and 10. Stefan White (Director)
tidak turut menandatangani Laporan Tahunan 2012 ini karena mereka telah mengundurkan diri. Pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri mereka telah berlaku efektif.
did not sign the Annual Report 2012 due to their resignations which had been effective at the time of the signing thereof.
Jakarta, 30 April 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto Wakil Presiden Komisaris/Komisaris Independen Vice President Commissioner/Independent Commissioner
148
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Kusumo A. Martoredjo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Nalinkant A. Rathod
Anton Setianto Soedarsono
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Direksi Board of Directors
Saptari Hoedaja Presiden Direktur President Director
Kenneth P. Farrell Direktur Director
Dileep Srivastava Direktur & Sekretaris Perusahaan Director & Corporate Secretary
Andrew C. Beckham Direktur Director
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
149
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Data Perusahaan Corporate Data
150
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
151
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Struktur Organisasi Organization Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Board of Directors
Remuneration & Nomination Committee
Audit Committee
Risk Management Committee
Internal Audit
Risk Management
Director
Director
Information Technology
Director
Economist Investor Mgt.
Corporate Secretary
PR & Corp. Comm
Governance
HSE
152
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Director
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
IT Steering Committee
Code of Conduct Committee
Hedge Risk Mgt. Committee
Human Resources Committee
President Director / CEO
Governance, CSR & HSE Committee
Director
Director
Chief Legal Officer
Chief Marketing Officer
Treasury & Corp. Finance
Corporate Legal
Domestic Sales & Bumi Reporting
G/L Accounting
Compliance Legal
Export Sales
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Reporting A/C
HR & GA
Sales Operations
Gallo Oil (Jersey)
Tax A/C
PT Arutmin Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
New Project / Expansion
Coal Technology
Budget & Cost Control
Bus. Analysis & Reporting
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
153
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Struktur Perseroan Company Structure
Board of Directors: 1. Saptari Hoedaja (President Director) 2. John Stuart Anderson Slack (Vice President Director) 3. Kenneth Patrick Farrell (Director) 4. Dileep Srivastava (Director) 5. Andrew Christopher Beckham (Director) 6. Kenneth Raymond Allan (Director) 7. Stefan Vincent White Ramirez (Director)
PT Sitrade Coal
Kalimantan Coal Ltd
Sangatta Holdings Ltd.
PT Arutmin Indonesia
BUMI (99.98%)
BUMI (99.99%)
BUMI (99.99%)
BUMI (70%)
PT Arutmin CBM
PT Kaltim Prima CBM
PT Kaltim Prima Coal
BUMI (99%)
BUMI (99%)
BUMI (13.6%)
Enercoal Resources Pte Ltd.
Bumi Netherlands BV
PT Coalindo Energi
BUMI (100%)
BUMI (100%)
BUMI (4.59%)
PT Citra Prima Sejati
Knightley Business Resources Pte. Ltd. (“Knightley Business”)
Bumi Investment Pte. Ltd.
Ebury International Pte. Ltd.
BUMI (99.75%)
BUMI (100%)
BUMI (100%)
BUMI (100%)
PT Bumi Resources Investment (BRI)
Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Previously known as Westside CSG Holdings Pte. Ltd.)
Knightley CBM Pte. Ltd. (Previously known as Westside KPC Holdings Pte. Ltd.)
BUMI (99.99%)
Knightley Business (100%)
Knightley Business (100%)
PT Green Resources BRI (99.50)
154
PT BUMI Resources Tbk (BUMI)
Tansar Gas Pte. Ltd.
Westprima Resources Pte. Ltd.
Arutmin-CBM Pte. Ltd.
Knightley Business (30%)
1. Knightley Business (50%) 2. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (50%)
1. Knightley Business (50%) 2. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (50%)
Leap Forward Resources Ltd.
Pendopo Coal Ltd.
Zurich Assets International Ltd.
Shareholders BRI (50%)
Shareholders BRI (89%)
Shareholders BRI (80%)
PT Leap Coal Indonesia
PT Alphard Resources International
PT Bara Milenia Energi
PT Indah Alam Raya
PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Goldwave Capital Ltd.
PT Darma Henwa Tbk
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Board of Commissioners: 1. Samin Tan (President Commissioner) 2. Suryo Bambang Sulisto (Vice President Commissioner / Independent Commissioner) 3. Fuad Hasan Masyhur (Independent Commissioner) 4. Ir. Iman Taufik (Independent Commissioner) 5. Nalinkant Amratlal Rathod (Commissioner) 6. Kusumo AM (Independent Commissioner) 7. Anton Setianto Soedarsono (Commissioner) 8. Alexander Ramlie (Commissioner) 9. Scott Andrew Merrillees (Commissioner) 10. Eva Novita Tarigan (Commissioner) 11. Veronica Tampubolon (Commissioner) 12. Nenie Afwani (Commissioner)
PT Indocoal Kaltim Resources
PT Indocoal Kalsel Resources
Forerunner International Pte. Ltd.
BUMI (70%)
BUMI (70%)
BUMI (100%)
PT Artha Widya Persada
PT Visi Multi Artha
Indocoal Resources (Cayman) Ltd.
BUMI (30%)
BUMI (30%)
Bumi Capital Pte. Ltd.
Westside Corporation Ltd.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
BUMI (100%)
BUMI (0.002%)
BUMI (100%)
Forerunner International Pte. Ltd. (70%)
PT Lumbung Capital BUMI (99.8%)
KPC-CBM Pte. Ltd
Kalenergy Pte. Ltd.
PT Seamgas Indonesia
1. Knightley Business (50%) 2. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (50%)
1. Knightley Business (50%) 2. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (50%)
1. Knightley Business (50%) 2. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (50%)
Lemington Investments Pte. Ltd. BUMI 0.01%
Bumi Holding S.A.S.
Bumi Mauritania S. A.
International Minerals Company LLC
Konblo Bumi Inc.
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals BUMI 3.0302%
PT Sarkea Prima Minerals
PT Bumi Resources Minerals Tbk BUMI (87.09%)
Calipso Investment Pte. Ltd. BUMI 0.01%
PT Multi Capital
Herald Resources Pty. Ltd.
PT Multi Daerah Bersaing
Gain and Win Pte. Ltd.
PT Newmont Nusa Tenggara
Bumi Resources Japan Company Ltd.
Sahara Resources Pte. Ltd.
Tamagot Bumi S. A.
PT Dairi Prima Mineral
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
155
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
4
5
3
2
6
156
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
7
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
1 Samin Tan
Presiden Komisaris / President Commissioner
Samin Tan diangkat sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada Mei 2012. Beliau adalah Chairman Bumi Plc dan Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk. Beliau adalah Direktur Utama PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk dari tahun 2007 hingga 2011. Beliau memulai karirnya sebagai auditor di Peat Marwick (kemudian menjadi KPMG) pada tahun 1987 dan menjadi partner perusahaan pada tahun 1995. Beliau bergabung dengan Deloitte pada tahun 1998 dan meninggalkan perusahaan tersebut pada tahun 2002, segera setelah itu beliau mendirikan Renaissance Capital dan beliau menjabat sebagai Presiden Direktur. Beliau memiliki pengalaman yang luas dalam industri pertambangan batubara, pernah menjabat sebagai auditor, konsultan pajak dan penasihat perusahaan untuk sejumlah perusahaan batubara besar di Indonesia selama berbagai tahapan kehidupan profesionalnya di KPMG dan Deloitte. Pada tahun 2007, beliau mengakuisisi PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”), melalui PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, sebuah perusahaan yang didirikannya, saat AKT masih merupakan konsesi batubara yang belum dikembangkan. Borneo mengembangkan tambang tersebut yang pada akhirnya dapat berproduksi dengan cepat. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Samin Tan was appointed as President Commissioner of the Company in May 2012. He is the Chairman of Bumi Plc and is President Director of PT Bumi Resources Minerals Tbk. He was President Director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk from 2007 until 2011. He began his career as an auditor at Peat Marwick (later becoming KPMG) in 1987 and became partner of the firm in 1995. He joined Deloitte in 1998 and left the firm in 2002, immediately following which he founded Renaissance Capital where he remains the President Director. He has extensive experience in the coal mining industry, serving as auditor, tax consultant and corporate advisor to a number of major coal companies in Indonesia during various phases of his professional life in KPMG and Deloitte. In 2007, he acquired PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”), via PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, a firm which he founded, when AKT was a green-field coal concession. Borneo developed the mine and brought it into production at an unprecedented pace. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
2 Suryo B. Sulisto
Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner
Suryo B. Sulisto menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2001. Pada bulan Mei 2012, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan. Beliau meraih gelar BSc dari University of Wisconsin dan Master of Business Administration (MBA) dari Washington International University, Pennsylvania, keduanya di Amerika Serikat. Beliau juga merupakan pendiri Satmarindo Group dan saat ini menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (KADIN) sejak 2010. Beliau adalah Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Amerika Utara, Tengah dan Daerah Amerika Selatan. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 11 Februari 1947.
Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner of the Company since 2001. In May 2012, he serves as Vice President Commissioner of the Company. He earned his BSc from the University of Wisconsin and Master of Business Administration (MBA) from the Washington International University, Pennsylvania, both in the United States of America. He is also a founder of Satmarindo Group and currently serves as the Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) since 2010. He was the Special Envoy of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. He is an Indonesian citizen. Born in Solo on 11 February 1947.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
157
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
3 Iman Taufik
Komisaris / Commissioner
Iman Taufik menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau lulus dari Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau adalah pendiri PT Tripatra Engineering dan PT Gunanusa Utama Fabricators. Beliau dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia atas usahanya dalam mengembangkan teknologi lepas pantai. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 24 April 1942.
Iman Taufik has been serving as Commissioner of the Company since 2001. He graduated from the Mechanical Engineering Department of the Bandung Institute of Technology (ITB). He is the founder of PT Tripatra Engineering and PT Gunanusa Utama Fabricators. He was awarded the Satya Lencana Pembangunan by the President of the Republic of Indonesia for his efforts in developing off-shore technology. He is an Indonesian citizen. Born in Jakarta on 24 April 1942.
4 Fuad Hasan Masyhur
Komisaris / Commissioner
Fuad Hasan Masyhur telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau juga Presiden Direktur PT Maktour sejak tahun 1986, dan Presiden Komisaris PT Kayu Meridian. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 29 Juni 1959.
Fuad Hasan Masyhur has been serving as Commissioner of the Company since 2001. He is also the President Director of PT Maktour since 1986, and President Commissioner of PT Kayu Meridian. He is an Indonesian citizen. Born in Ujung Pandang on 29 June 1959.
5 Kusumo A. Martoredjo
Komisaris / Commissioner
Kusumo A. Martoredjo telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Pada tahun 1969, beliau melanjutkan studinya di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota Dewan Gubernur Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Penasihat Senior Komite Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEC). Beliau diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Perekonomian untuk Jepang dan Korea, dan merupakan Komisaris di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Energi, Industri dan Pelayanan Ritel di sektor gas dan bahan bakar. Beliau juga Presiden Federasi Shorinji Kempo Indonesia. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 7 April 1943.
158
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Kusumo A. Martoredjo has been serving as Commissioner of the Company since 2001. He graduated from the Faculty of Economics, the University of Indonesia. In 1969, he continued his study at Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany. He is the founder of PT Catur Yasa and a member of the Council of Governors of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, Senior Advisor of Indonesia-Japan Economic Committee (IJEC). He was appointed as Special Envoy of the President of the Republic of Indonesia for Economic Affairs for Japan and Korea, and is a Commissioner of several companies that are engaged in the Energy, Industry and Retail Servicing in the gas and fuel sector. He is also the President of the Indonesian Shorinji Kempo Federation. He is an Indonesian citizen. Born in Bandung on 7 April 1943.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
6 Nalinkant A. Rathod
Komisaris / Commissioner
Nalinkant A. Rathod telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau menerima gelar Bachelor of Commerce dari Andhara University, India pada tahun 1970 dan Chartered Akuntan India pada tahun 1976. Beliau telah berkarier di Bakrie Group di Indonesia selama hampir 25 tahun dalam berbagai kapasitas dan memegang berbagai posisi senior. Saat ini beliau adalah Komisaris Utama di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, keduanya merupakan pengekspor batubara termal terbesar di dunia dari Indonesia. Kedua tambang tersebut adalah perusahaan patungan (70:30) antara PT Bumi Resources Tbk, Indonesia dan Tata Power Ltd, India. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Managing Director Capital Managers Asia Pte. Ltd, Singapura, penasihat keuangan perusahaan yang beroperasi di Asia. Beliau telah ditunjuk oleh keluarga Bakrie sebagai Komisaris di PT Bumi Resources Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk, dan PT Energi Mega Persada Tbk. Semua perusahaan tersebut di atas merupakan bagian dari Grup Bakrie. Beliau adalah seorang pengusaha sukses dalam bidangnya dan negosiator lintas budaya dan pembuat kesepakatan berpengalaman. Beliau juga aktif secara sosial dan saat ini merupakan Presiden India Club, Jakarta, Indonesia, dan baru-baru ini telah ditunjuk sebagai Ketua Komite India di Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Beliau adalah warga negara India. Lahir di Rajahmundry, India pada 12 Mei 1950.
Nalinkant A. Rathod has been serving as Commissioner of the Company since 2001. He received his Bachelor of Commerce degree from Andhara University, India in 1970 and Chartered Accountant of India in 1976. He has been associated with the Bakrie Group in Indonesia in various capacities for nearly 25 years holding various senior positions. He is currently the President Commissioner in PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, which together is the world’s largest thermal coal export mines from Indonesia. These two mines are a joint venture (70:30) between PT Bumi Resources Tbk, Indonesia and Tata Power Ltd., India. He is also currently the Managing Director of Capital Managers Asia Pte. Ltd., Singapore, a financial advisory firm operating in Asia. He has been appointed by the Bakrie family as Commissioner in PT Bumi Resources Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, and PT Energi Mega Persada Tbk. All the above companies are part of the Bakrie Group. He is a successful entrepreneur in his own capacity and a seasoned cross-cultural negotiator and deal maker. He has been socially active and currently the President of India Club, Jakarta, Indonesia and recently has been appointed as a Chairman of India Committee in the Indonesia Chamber of Commerce and Industry. He is an Indian citizen. Born in Rajahmundry, India on 12 May 1950.
7 Anton Setianto Soedarsono
Komisaris / Commissioner
Anton Setianto Soedarsono menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009. Beliau lulus dari Universitas Nasional Yokohama, Jepang pada tahun 1966 dan memulai karirnya di Pertamina 1966-1981, di mana, selama 5 tahun terakhir beliau ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta sebagai Marketing Manager Overseas Minyak Mentah dan Petroleum. Beliau menjadi konsultan independen untuk perusahaan minyak dan gas dan bisnis minyak internasional. Dia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Unocal dan ditempatkan di kantor Perwakilan Republik Indonesia di Jakarta. Selama karirnya 10 tahun, Beliau menjabat beberapa posisi penting, sebagai Vice President untuk Urusan Minyak Komersial dan Vice President untuk Hubungan Pemerintah. Beliau mengeluarkan ide yang kemudian dilaksanakan untuk menjual minyak mentah Indonesia dengan harga premium pada tahun 1979. Selama 1994-1998, beliau menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bakrie Capital Indonesia selama 1998-1999. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 22 November 1940.
Anton Setianto Soedarsono has been serving as Commissioner of the Company since 2009. He graduated from the Yokohama National University, Japan in 1966 and started his career with Pertamina from 1966 to 1981, where, during his last 5 years he was stationed at its Jakarta Main Office to serve as the Marketing Manager for Overseas Crude Oil and Petroleum. He became an independent consultant for oil and gas companies and international oil business. He later decided to join Unocal and was stationed at its Indonesian Representative office in Jakarta. During his 10-year career, he assumed several important positions as the Vice President for Oil Commercial Affairs and Vice President for Government Relations. He originated and executed the idea to sell Indonesia’s crude oil at premium prices in 1979. During 1994-1998, he served as CEO and President Director of Bakrie Investindo and as Vice President Commissioner of PT Bakrie Capital Indonesia during 1998-1999. He is an Indonesian citizen. Born in Bandung on 22 November 1940.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
159
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
8 Alexander Ramlie
Komisaris / Commissioner
Alexander Ramlie diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, setelah sebelumnya menjabat Chief Operating Officer. Sebelumnya beliau adalah Managing Director Ancora Capital Management Pte Ltd, sebuah perusahaan pengelolaan dana ekuitas swasta. Beliau memulai karirnya sebagai seorang bankir investasi di Lazard Freres di & Co dan memiliki gelar Bachelor of Arts dan Master of Arts di bidang Ekonomi dari Boston University. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Alexander Ramlie was appointed as Commissioner of the Company in 2012. He is concurrently the President Director and Chief Executive Officer of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, having previously been Chief Operating Officer. Prior to this he was Managing Director of Ancora Capital Management Pte Ltd, a private equity fund management firm. He began his career as an investment banker at Lazard Frères & Co and has a Bachelor of Arts and a Master of Arts in Economics from Boston University. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
9 Scott Merrillees
Komisaris / Commissioner
Scott Merrillees diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk pada tahun 2011, dan merupakan Chief Financial Officer Bumi Plc dan Berau Coal Energy Tbk sejak Maret 2012. Beliau memulai karirnya di The Fuji Bank Limited di Tokyo, Jepang (sekarang bagian dari Mizuho Bank), dan memiliki pengalaman yang luas dalam bidang Keuangan dan industri Perbankan. Beliau adalah Direktur Riset PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (sekarang Deutsche Bank Securities) dan UBS Securities Ltd. Pada 1994-2006 Mr Merrillees bergabung dengan PT BNP Paribas Securities Indonesia, Jakarta, dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur perusahaan. Pada 2008 - 2010, beliau bersama ANZ Banking Group Limited dan PT ANZ Bank Indonesia Jakarta sebagai Kepala Sumber Daya Manusia. Sebelum bergabung dengan Bumi Plc, beliau menjabat sebagai Corporate Finance dan Hubungan Investor Direktur PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Beliau lulus dengan gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne (Melbourne, Australia), Fakultas Ekonomi dan Perdagangan pada tahun 1984. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Scott Merrillees was appointed as Commissioner of the Company in 2012. He served as Director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk in 2011, and has been Chief Financial Officer of Bumi Plc and Berau Coal Energy Tbk since March 2012. He started his career in The Fuji Bank Limited in Tokyo, Japan (now part of Mizuho Bank), and has an extensive experience in Finance and Banking industries. He was a Research Director for PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (now Deutsche Bank Securities) and UBS Securities Ltd. From 1994 – 2006 Mr. Merrillees joined PT BNP Paribas Securities Indonesia, Jakarta, with last position as the President Director of the company. In 2008 – 2010, he was with ANZ Banking Group Limited and PT ANZ Bank Indonesia Jakarta as Head of Human Resources. Prior to joining Bumi Plc, he served as Corporate Finance and Investor Relations Director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk He graduated with Bachelor of Commerce degree from University of Melbourne (Melbourne, Australia), Faculty of Economics and Commerce in 1984. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
10 Edison Mawikere
Komisaris / Commissioner
Edison Mawikere diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk dan Komisaris Dharma Poli Metal Group dan Padang Karunia Group. Beliau memulai karirnya sebagai Akuntan di PT Badak Natural Gas Liquefaction, dan memiliki pengalaman luas di bidang Keuangan, Industri Perbankan dan Perusahaan. Selain itu, beliau juga berkarier di PT. Ficorinvest (Senior Analyst Credit), PT Wardley Summa Leasing (Manajer Pemasaran), Chase Manhattan Bank NA (Wakil Presiden), PT Dharmala Sakti Sejahtera (Direktur Keuangan), Bank Danamon (Managing Director), PT Danamon Finance dan PT Danamon Usaha Pembiayaan (Komisaris) dan PT Serinco Djaja Marmer (Senior Advisor). Beliau adalah warga negara Indonesia. Beliau lulus dengan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Andrews University, Michigan pada tahun 1982. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
160
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Edison Mawikere was appointed as Commissioner of the Company in 2012. He is also serving as a Vice President Director of PT Berau Coal Energy Tbk and Commissioner at Dharma Poli Metal Group and Padang Karunia Group. He started his career as Accountant with PT Badak Natural Gas Liquefaction, and has extensive experience in Finance, Banking and Corporate Industry. In addition, he was also with PT. Ficorinvest (Senior Credit Analyst), PT Wardley Summa Leasing (Marketing Manager), Chase Manhattan Bank NA (Vice President), PT Dharmala Sakti Sejahtera (Finance Director), Bank Danamon (Managing Director), PT Danamon Finance and PT Danamon Usaha Pembiayaan (Commissioner) and PT Serinco Djaja Marmer (Senior Advisor). He is an Indonesian citizen. He graduated with Master of Business Administration (MBA) from Andrews University, Michigan in 1982. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
11 Eva Novita Tarigan
Komisaris / Commissioner
Eva Novita Tarigan diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Beliau adalah Direktur PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Beliau memulai karirnya sebagai auditor di Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota dari firma Deloitte & Touche), dan Konsultan Keuangan Perusahaan di PT Deloitte & Touche Corporate Finance. Beliau adalah seorang manajer senior di Renaissance Capital sebelum diangkat sebagai Direktur PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Beliau lulus dengan Master of Global Business Administration dari Universitas Thunderbird, Arizona dan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia. Beliau adalah warga negara Indonesia. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Eva Novita Tarigan was appointed as Commissioner of the Company in 2012. She is director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk She started her career as an auditor at Hans Tuanakotta & Mustofa (a member firm of Deloitte & Touche), and Corporate Finance Consultants at PT Deloitte & Touche Corporate Finance. She is a senior manager at Renaissance Capital before she was appointed as director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk She graduated with Master of Global Business Administration from Thunderbird University, Arizona and Bachelor in Accountancy from University of Indonesia. She is an Indonesian citizen. She has resigned from the Company and her resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
12 Veronica Tampubolon
Komisaris / Commissioner
Veronica Tampubolon diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Beliau memulai karir profesionalnya di bidang hukum sebagai associate di Hadiputranto Hadinoto & Partner dan diperbantukan untuk Baker & McKenzie Wong & Leow di Singapura. Beliau adalah seorang penasihat hukum dan wakil sekretaris perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk, dan saat ini merupakan penasihat PT Lafarge Cement Indonesia. Beliau adalah warga negara Indonesia. Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan Magister Kenotariatan dari Universitas Sumatera Utara. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Veronica Tampubolon was appointed as Commissioner of the Company in 2012. She began her professional law career as an associate at Hadiputranto Hadinoto & Partner and was seconded to Baker & McKenzie Wong & Leow in Singapore. She was a legal counsel and deputy corporate secretary of PT Holcim Indonesia Tbk, and currently an of counsel to PT Lafarge Cement Indonesia. She is an Indonesian citizen. Bachelor of Law from University of Indonesia and Magister Kenotariatan from University of North Sumatra. She has resigned from the Company and her resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
13 Nenie Afwani
Komisaris / Commissioner
Nenie Afwani diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2012. Beliau memiliki pengalaman yang luas di PT Barito Pacific Timber Tbk sebagai Kepala Divisi Program Pengembangan Kehutanan (1990-2003), PT Centra Multiconjaya sebagai Spesialis/ Konsultan Lingkungan & Kehutanan (2003-2006), dan beliau telah bekerja di Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk sejak tahun 2007 dengan posisinya saat ini sebagai Kepala Sumber Daya Manusia dan Hubungan Pemerintah. Beliau adalah warga negara Indonesia. Beliau mendapatkan gelar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Fakultas Kehutanan pada tahun 1990. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Nenie Afwani was appointed as Commissioner of the Company in 2012. She has extensive experience gained from work at PT Barito Pacific Timber Tbk as Head of Forestry Development Program Division (1990-2003), PT Centra Multiconjaya as Environmental & Forestry Specialist/Consultant (2003-2006), and she has been working at Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk since 2007 with her current role being Head of Human Resources and Government Liaison. She is an Indonesian Citizen. She has a Degree from the Bogor Agricultural Institute (IPB) Faculty of Forestry in 1990. She has resigned from the Company and her resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
161
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Profil Direksi Board of Directors Profile
1
5
3
4
162
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
1 Saptari Hoedaja
Presiden Direktur / President Director
Saptari Hoedaja lulus dari Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1983. Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2001. Sejak pertengahan 2011, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Energi Mega Persada Tbk dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Non Executive Director dan Chief Executive Officer di Bumi Plc. Beliau merupakan warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta, pada tanggal 30 Mei 1959.
Saptari Hoedaja graduated from the Institute Technology Bandung (ITB) in Mechanical Engineering in 1983. President Director of the Company since 2001. Since mid-2011, he also serves as the President Director of PT Arutmin Indonesia and PT Kaltim Prima Coal. He also serves as the President Commissioner of PT Energi Mega Persada Tbk and PT Bumi Resources Minerals Tbk. He was Non Executive Director and Chief Executive Officer in Bumi Plc. He is an Indonesian citizen. Born in Jakarta, on 30 May 1959.
2 John Slack
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
John Slack diangkat sebagai Direktur Perseroan pada Mei 2012. Beliau bergabung dengan Price Waterhouse di Sydney, Australia, pada tahun 1976 dan dipindahtugaskan ke perusahaan asosiasi mereka di Jakarta sejak 1978. Pada tahun 1983, beliau bergabung dengan PT Jan Darmadi Corporation sebagai Treasurer dan kemudian bekerja sebagai Manajer Keuangan dan Akuntansi PT Kaltim Prima Coal selama periode perusahaan konstruksi tambang pada tahun 1989 sampai 1991. Kemudian beliau ditunjuk sebagai Chief Financial Officer Indonesia untuk Standard Chartered Bank selama empat tahun diikuti dengan tugas sebagai KPMG, Manajer Senior Asia Business Group untuk Melbourne. Pada tahun 1996 beliau bergabung dengan sebuah perusahaan Amerika yang tercatat, El Paso Energy dalam usaha patungan untuk membiayai, membangun dan mengoperasikan Proyek Tenaga Listrik Independen pertama di Indonesia, di Sengkang, Sulawesi Selatan. Pada tahun 1999, beliau pindah ke Manila sebagai Direktur Keuangan dan Chief Financial Officer anak perusahaan El Paso Energy, East Asia Power, sebelum kembali ke Indonesia dan ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Astra International Tbk pada bulan November 2000. Selama bekerja dengan Astra, beliau juga ditunjuk Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Graphia Tbk dan sejumlah perusahaan pembiayaan sepeda motor dan kendaraan bermotor dalam Grup tersebut. Setelah pensiun dari Dewan pada tahun 2005, beliau telah sukses melakukan tugas keuangan dan operasional termasuk menjabat sebagai Direktur Bisnis untuk British International School di Jakarta. Pada tahun 2011 beliau diangkat sebagai Dewan Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, salah satu perusahaan properti dan hotel tertua dan terbesar di Indonesia. Beliau bersekolah di London, Inggris dan lulus dari University of Manchester Institute of Science and Engineering sebagai Chemical Engineer. Selanjutnya beliau memenuhi syarat sebagai Fellow dari Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Lahir di Beckenham, S.E. London, UK pada tanggal 14 September 1949, beliau memegang kewarganegaraan ganda Inggris dan Australia. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
John Slack was appointed as Director of the Company in May 2012. He joined Price Waterhouse in Sydney, Australia, in 1976 and transferred to work with their associate firm in Jakarta from 1978. In 1983, he joined PT Jan Darmadi Corporation as Treasurer and then worked as the Finance and Accounting Manager of PT KPC during that company’s period of mine construction in 1989 to 1991. He then took up an appointment as CFO Indonesia for Standard Chartered Bank for four years followed by an assignment as KPMG, Melbourne’s Senior Manager of Asia Business Group. In 1996 he joined an American listed corporation, El Paso Energy in a joint venture to finance, build and operate Indonesia’s first Independent Power Project in Sengkang, South Sulawesi. In 1999, he transferred to Manila as Finance Director and CFO of El Paso Energy’s subsidiary, East Asia Power, before returning to Indonesia when appointed as Finance Director of PT Astra International Tbk in November 2000. During his work with Astra, he was also appointed Commissioner at PT Astra Agro Lestari TBK, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Graphia Tbk and a number of the motor cycle and motor vehicle finance companies in the group. After his retirement from the Board in 2005, he has carried out successful finance and operational assignments including serving as the Business Director for the British International School in Jakarta. In 2011 he was appointed as Commissioner to the Board of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, one of Indonesia’s oldest and largest property and hotel company. John Slack was educated in London, UK and graduated from the University of Manchester Institute of Science and Engineering as a Chemical Engineer. Subsequently he qualified as a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales. Born in Beckenham, S.E. London, UK on 14 September 1949, he holds dual UK and Australian nationalities. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
163
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
3 Kenneth P. Farrell
Direktur / Director
Kenneth Patrick Farrell menjabat sebagai Komisaris PT Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal sejak 2007, dan merupakan Direktur Independen dari WestSide Corporation Ltd, sebuah perusahaan ASX yang tercatat. Beliau adalah mantan Presiden Direktur PT Arutmin Indonesia dan Direktur PT Kaltim Prima Coal. Sebelumnya bekerja untuk BHP Billiton Limited selama 21 tahun pada berbagai posisi eksekutif dan kapasitas manajerial pada bijih besi, transportasi, mangan, dan bisnis batubara. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Presiden Direktur BHP Billiton Coal Indonesia. Pada tahun 2010, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk sebelum menjadi Direktur/Wakil Presiden Direktur pada Mei 2012. Dia memegang gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan dari University of Queensland dan memiliki ijazah pascasarjana dalam bidang Company Directorship dari University of New England. Beliau adalah Anggota Institution of Engineers, Australia; anggota dari The Australian Institute of Mining and Metallurgy dan anggota dari Australian Institute of Company Directors. Beliau adalah warga negara Australia. Lahir di Toowoomba, Australia pada tanggal 22 Juli 1955.
Kenneth Patrick Farrell serves as Commissioner of PT Arutmin and PT Kaltim Prima Coal since 2007, and an independent director of WestSide Corporation Ltd., an ASX-listed company. He was formerly the President Director of PT Arutmin Indonesia and a director of PT Kaltim Prima Coal. He previously worked for BHP Billiton Limited for 21 years in various executive and managerial capacities in the iron ore, transport, manganese, and coal businesses. Immediately prior to joining the Company, he was the President Director of BHP Billiton Coal Indonesia. In 2010, he has served as President Director of PT Bumi Resources Minerals Tbk before becoming Director/Deputy President Director in May 2012. He holds undergraduate degrees in both Engineering and Commerce from the University of Queensland and has a postgraduate diploma in Company Directorship from the University of New England. He is a Member of the Institution of Engineers, Australia; a member of The Australian Institute of Mining and Metallurgy and a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. He is an Australian citizen. Born in Toowoomba, Australia on 22 July 1955.
4 Dileep Srivastava
Direktur & Sekretaris Perusahaan / Director & Corporate Secretary
Dileep Srivastava bergabung dengan Bakrie Group di tahun 1997. Beliau menjabat di sejumlah posisi senior di kelompok usaha, termasuk Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, TransBakrie, dan PT Bumi Resources Tbk, bertanggung jawab untuk Investor Relations Group dan Perencanaan/Pengembangan Bisnis Perusahaan di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk PT Bakrie Telecom Tbk). Beliau bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2005 untuk fungsi Investor Relations, Corporate Secretary, PR, Media, Tata Kelola, dan Komunikasi. Sejak Maret 2008, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. Sebelum bergabung dengan Grup Bakrie, beliau adalah Chief Executive Officer PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, memimpin Bennett & Coleman (pemilik Times India Group, penerbit terbesar di India) di New Delhi dan ICI Limited di berbagai fungsi dan bisnis. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Beliau adalah warga negara India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952.
164
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Dileep Srivastava joined the Bakrie Group in 1997. He served at a number of senior positions in the group companies, including Director of PT Bakrie & Brothers Tbk, Trans-Bakrie, and PT Bumi Resources Tbk; responsible for Group Investor Relations and Corporate Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers Holding (including PT Bakrie Telecom Tbk). He joined the Company in 2005 for the Investor Relations function, Corporate Secretary, PR, Media, Governance, and Communications. From March 2008, concurrently held the position of Director of PT Bakrie & Brothers Tbk. Prior to joining the Bakrie Group, he was Chief Executive Officer of PT Kalindo Deka Griya (owner of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in Indonesia, headed the New Delhi establishment of Bennett & Coleman (owner of the Times India Group, the largest publishing house in India) and ICI Limited across various businesses and functions. He holds a Master of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. He is an Indian citizen. Born in Kanpur, India on 27 October 1952.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
5 Andrew C. Beckham
Direktur / Director
Andrew Beckham lulus dari Portsmouth University dengan gelar Kehormatan di bidang Ekonomi. Setelah bekerja di Inggris selama 10 tahun, beliau pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Februari 2000, beliau pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia. Pada Desember 2001, beliau dipromosikan sebagai Manajer Keuangan untuk Arutmin, sekarang dimiliki oleh Perseroan. Dengan akuisisi PT Kaltim Prima Coal (KPC), beliau diangkat sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di KPC dan terlibat dalam penerbitan obligasi pertama dari Indonesia dengan Investment Grade setelah krisis keuangan. Pada Januari 2005, beliau direkrut oleh Perseroan sebagai Vice President, sebelum beliau diangkat sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Herald Resources pada ASX sejak 2009, dan menjabat sebagai Chief Financial Officer di Bumi Plc sampai 2012. Beliau juga merupakan anggota dari Australian Institute of Company Directors. Beliau adalah warga negara Inggris. Lahir di Clacton on Sea - Inggris, pada 29 Desember 1967.
Andrew Beckham graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. After working in the UK for 10 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000, he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia. In December 2001, he was promoted as Finance Manager for Arutmin, now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (KPC), he was appointed as Manager of Business Development in KPC and was involved in the issuance of the first bond from Indonesia with an Investment Grade after the financial crisis. In January 2005, he was recruited by the Company as Vice President, before he was appointed as the Chief Financial Officer in December 2006. He is also serving as a director of Herald Resources on the ASX since 2009, and served as Chief Financial Officer of Bumi Plc until 2012. He is also a member of the Australian Institute of Company Directors. He is British citizen. Born in Clacton on Sea - UK, on 29 December 1967.
6 Stefan White
Direktur / Director
Stefan White diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2012. Tanggung jawab profesionalnya meliputi peran di bidang keuangan, operasional, restrukturisasi perusahaan dan pengembangan bisnis. Beliau memulai karirnya sebagai Business Development Manager Indochina Healthcare, Bangkok. Beliau kemudian bekerja di Deutsche Bank (Project Finance) dan Lazard (Investment Banking). Beliau memiliki gelar Bachelor of Science dari University of Michigan, Ann Arbor. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Stefan White was appointed as Director of the Company in May 2012. His professional responsibilities have included roles in finance, operations, corporate restructurings and business development. He started his career as Business Development Manager for Indochina Healthcare, Bangkok. He subsequently worked at Deutsche Bank (Project Finance) and Lazard (Investment Banking). He has a Bachelor of Science from the University of Michigan, Ann Arbor. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
7 Kenneth Raymond Allan
Direktur / Director
Kenneth Raymond Allan diangkat sebagai Direktur Perseroan pada Mei 2012. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (sejak 2010), Direktur Pemasaran PT Asmin Koalindo Tuhup (anak perusahaan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk), dan Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk. Beliau memulai karirnya sebagai auditor di Peat Marwick (kemudian menjadi KPMG) dan menjadi mitra perusahaan Indonesia. Beliau bergabung dengan Deloitte pada tahun 1999 sebagai konsultan pajak, dan meninggalkan Deloitte pada tahun 2003 untuk mendirikan MS Taxes. Beliau lulus di bidang Akuntansi dari Royal Melbourne Institute of Technology dan merupakan akuntan berizin resmi Australian Chartered Accountant. Beliau adalah warga negara Australia dan lahir pada tahun 1957. Beliau telah mengundurkan diri dari Perseroan, dan pada saat penandatanganan Laporan Tahunan ini pengunduran diri beliau telah berlaku efektif.
Kenneth Raymond Allan was appointed as a Director of the Company in May 2012. He also serves as a director of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (since 2010), Marketing Director of PT Asmin Koalindo Tuhup (a subsidiary of PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk), and Director of PT Bumi Resources Minerals Tbk. He began his career as an auditor with Peat Marwick (later to become KPMG) and became a partner of the Indonesian firm. He joined Deloitte in 1999 as a tax consultant and left the firm in 2003 to establish MS Taxes. He graduated in Accounting from the Royal Melbourne Institute of Technology and is an Australian Chartered Accountant. He is an Australian citizen and was born in 1957. He has resigned from the Company and his resignation had been effective at the time of the signing of this Annual Report.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
165
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
1
2
166
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
3
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
1 Iman Taufik
Ketua / Chairman
Lihat Profil Dewan Komisaris / See Board of Commissioners Profile
2 Mulyadi
Anggota / Member
Mulyadi adalah warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1947. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada pada tahun 1971 dan Master of Science in Management and Administrative Sciences dari The University of Texas at Dallas, USA pada tahun 1983. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk sejak 1 April 2012. Saat ini beliau juga menjadi partner di Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah dan Rekan sejak tahun 2000 dan anggota Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor sejak 2004 sampai dengan sekarang. Sebelum bergabung dengan PT Bumi Resources Tbk, beliau telah memiliki pengalaman sebagai konsultan manajemen selama 35 tahun.
Mulyadi as an Indonesian citizen. born in 1947. He earned his Accounting Degree from the Faculty of Economics and Business, Gadjah Mada University in 1971 and Master of Science in Management and Administrative Science from the University of Texas, at Dallas, USA in 1983. He was appointed as member of the Audit Committee at PT Bumi Resources Tbk since April, 1st 2013. He concurrently serves as a partner at Public Accounting Firm S. Mannan, Ardiansyah and Co since 2000 and as a member of Board of Qualified Internal Auditor Certification since 2004 until now. Prior to joining PT Bumi Resources Tbk, he had working experience as a management consultant for 35 years.
3 Myrnie Zachraini Tamin
Anggota / Member
Myrnie Zachraini Tamin lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan akuntansi dan Magister Bisnis dan Hukum Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung. Beliau telah memiliki pengalaman bekerja selama 20 tahun di Kantor Akuntan Publik, PricewaterhouseCoopers Indonesia. Beliau adalah anggota Ikatan Akuntan Publik Indonesia dan Ikatan Komite Audit Indonesia. Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, dan anggota Komite Audit di beberapa perusahaan tercatat.
Graduated from Faculty of Economy Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in accounting, and Master of Business and Commercial Law, Universitas Padjadjaran, Bandung. She has almost 20 years experience working in public accounting firm, PricewaterhouseCoopers Indonesia. She is a member of Indonesian Association of Public Accountants and Indonesian Association of Audit Committee. Currently, she is the Independent Commissioner of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, and the member of the Audit Committee of some listed companies.
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
167
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Perusahaan Company Performance
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Informasi Perseroan Corporate Information
168
Nama Perseroan Name of Company
PT Bumi Resources Tbk
Berkedudukan di Domiciled in
Jakarta – Indonesia
Alamat Address
PT Bumi Resources Tbk Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 Indonesia Tel. +62 21 5794 2080 Fax. +62 21 5794 2070 www.bumiresources.com
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 38,750,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
Rp 10,386,700,000,000
Bidang Usaha Line of Business
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industry
Akuntan Publik Public Accountant
Tjiendradjaja & Handoko Tomo Registered Public Accountant Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd Floor Jakarta 12120 Indonesia Tel. +62 21 720 2605 Fax. +62 21 7278 8954 www.mazars.co.id
Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau & Settlement Agent
PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower, 10th Floor, Suite 2B Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Tel. +62 21 521 2316 Fax. +62 21 521 2320
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional Functional Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
2012 Annual Report | BUMI RESOURCES
169
Profil Perusahaan Company Profile
170
Kinerja Perusahaan Company Performance
BUMI RESOURCES | Laporan Tahunan 2012
Laporan Manajemen From the Board
Tinjauan Kinerja Segmen Bisnis Business Segment Performance Review
Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report December 31, 2012 and 2011, and January 1, 2011/December 31, 2010, and For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Surat pernyataan direksi
Board of directors’ statement
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian
1
Consolidated statements of financial position (balance sheets)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
3
Consolidated statements of comprehensive income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
4
Consolidated statements of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
6
Consolidated statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
7
Notes to consolidated financial statements
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
kecuali
31 Desember/December 31, 2012 2011 *)
1 Januari/ January 1, 2011/ 31 Desember/ December 31, 2010 *)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar USD5.929.932 pada tahun 2012, USD2.908.325 pada tahun 2011 dan USD141.978 pada tahun 2010) Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi cadanagan penurunan nilai sebesar USD924.987 pada tahun 2012, USD14.583.912 pada tahun 2011 dan USD14.555.461 pada tahun 2010) Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar USD6.067.145 pada tahun 2012, USD5.990.999 pada tahun 2011 dan USD2.527.235 pada tahun 2010) Tagihan pajak pertambahan nilai Biaya dibayar di muka Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
2d,6
45.155.693
69.089.831
229.855.752
2e,7 2f,8 2f,9 2f,33
100.070.232 246.784.375 111.034.424 111.673.516
165.305.240 241.912.050 109.724.869 459.548.902
162.715.549 230.313.935 111.262.598 464.742.902
2f,10
298.052.748
354.836.940
205.915.105
2aa,46a 2f,2aa,46b
39.295.125 2.420.285 44.906
204.371.299 5.511.074 5.637.073
426.947.934 893.101 10.481.707
2g,12 45a,45b 2h,13
274.653.620 829.617.369 5.114.193
157.431.872 711.051.687 4.877.063
118.518.684 541.850.619 8.920.459
2o,14 15
164.860.399 34.433.923
90.313.126
68.430.646
Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets Trade receivables (net of allowance for impairment loss of USD5,929,932 in 2012, USD2,908,325 in 2011 and USD141,978 in 2010) Third parties Other receivables (net of allowance for impairment loss of USD924,987 in 2012, USD14,583,912 in 2011 and USD14,555,461 in 2010) Third parties Related parties Due from related parties Inventories (net of allowance for inventory obsolescence of USD6,067,145 in 2012, USD5,990,999 in 2011 and USD2,527,235 in 2010) Value-Added Tax recoverable Prepaid expenses Disposal groups classified as held for sale Other current assets
2.263.210.808
2.579.611.026
2.580.848.991
Total Current Assets
2f,2aa,46b 2x,45f 2i,16,46c
91.023.010 163.748.343 1.230.803.305
45.628.024 143.615.459 1.283.191.724
42.259.617 27.171.491 1.206.727.662
2j,17 2k,18 2x,45b 2c,20 2f,21
1.752.710.026 431.061.409 66.826.909 308.277.116
1.650.928.140 427.462.802 49.634.289 319.569.823
1.416.861.623 391.220.411 61.998.744 322.805.320
369.164.153 8.805.936
285.797.607 351.324
371.669.410 -
666.191.719 2.504.473
671.211.192 8.324.328
611.993.655 3.000.182
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Fixed assets (net of accumulated depreciation of USD1,336,064,379 in 2012, USD1,118,589,531 in 2011 and USD997,594,740 in 2010) Exploration and evaluation assets Claims for income tax refund Goodwill - net Long-term receivables Third parties Related party Other non-current assets Third parties Related parties
Total Aset Tidak Lancar
5.091.116.399
4.885.714.712
4.455.708.115
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.354.327.207
7.465.325.738
7.036.557.106
TOTAL ASSETS
2f,11
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD1.336.064.379 pada tahun 2012, USD1.118.589.531 pada tahun 2011 dan USD997.594.740 pada tahun 2010) Aset eksplorasi dan evaluasi Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Piutang jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi
22 2aa,46a,46c
*) Restated (Note 5)/Reclassified (Note 53)
*) Telah disajikan kembali (Catatan 5)/Direklasifikasi (Catatan 53)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
kecuali
1 Januari/ January 1, 2011/ 31 Desember/ December 31, 2010 *)
31 Desember/December 31, 2012 2011 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
LIABILITIES AND EQUITY 2f,23 2f,24
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Due to Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Derivative liabilities
98.693.467
666.396.421
-
2aa,46d
198.617.580 120.265.878
114.031.745 58.239.976
65.813.010 45.680.341
2f,25 2f,26 2f,27 2x,45d 2f,33
68.478.120 948.138.192 261.917.259 143.863.254 -
47.751.821 785.557.665 271.252.931 213.242.023 4.671.161
111.069.462 607.250.771 209.215.311 183.302.832 64.978.912
2f,31 2f,2p,28
470.246.275 64.835.095
35.079.508 62.446.068
10.468.067 64.447.611
2q,29 2f,31
9.677.256 87.326.162
11.001.979 80.757.007
10.930.625 -
Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium
2o,14
87.385.043
-
-
Liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale
2.559.443.581
2.350.428.305
1.373.156.942
Total Current Liabilities
98.881.666 125.446.954 34.989.405
7.461.833 172.901.583 32.321.383
62.738.639 138.797.688 29.420.218
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Post-employment benefit liabilities
3.144.995.644 131.421.777
2.954.728.491 83.583.628
3.410.719.612 91.074.967
197.352.104 302.682.722 366.963.651
155.198.585 221.635.348 362.584.878
142.411.191 151.398.799 366.556.428
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium Convertible bonds
Total Liabilitas Jangka Panjang
4.402.733.923
3.990.415.729
4.393.117.542
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
6.962.177.504
6.340.844.034
5.766.274.484
Total Liabilities
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi
2f,46e 2x,45f 2r,30
2f,31 2f,2p,28 2q,29 2f,31 2f,32
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - dengan nilai nominal Rp500 (setara dengan USD0,07) Modal dasar - 77.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit) Dicadangkan Belum dicadangkan
EQUITY
34 2s,2u,4e,35 2t,36
1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759)
1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759)
1.476.792.700 (632.047.153) (34.159.759)
2v,4i 2f,2y,22,37
(27.756.685) 47.865.414
(28.768.721) 41.619.423
(32.816.865) 28.403.164
38
417.634.883 (850.675.199)
230.190.337 36.885.687
182.702.431
Equity Attributable to the Owners of the Parent Capital stock - par value Rp500 (equivalent to USD0.07) Authorized - 77,500,000,000 shares Issued and fully paid 20,773,400,000 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated
150.914.070
843.772.383
988.874.518
Equity attributable to the owners of the parent Non-controlling Interest
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
2b,39a
Ekuitas - Neto TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
241.235.633
280.709.321
281.408.104
392.149.703
1.124.481.704
1.270.282.622
Equity - Net
7.354.327.207
7.465.325.738
7.036.557.106
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Telah disajikan kembali (Catatan 5)/Direklasifikasi (Catatan 53)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*) Restated (Note 5)/Reclassified (Note 53)
2
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
31 Desember/ December 31, 2011 *)
2w,40
3.775.518.192
4.000.990.515
REVENUES
2.778.275.860
2.410.909.854
COST OF REVENUES
997.242.332
1.590.080.661
GROSS PROFIT
263.773.742 233.587.123 71.334.316
295.424.603 193.552.975 -
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Exploration and evaluation
568.695.181
488.977.578
Total Operating Expenses
428.547.151
1.101.103.083
2w,42,46g
2k
Total Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghapusan utang Beban bunga dan keuangan Laba (rugi) atas transaksi derivatif Laba (rugi) selisih kurs - neto Beban amortisasi Penghapusbukuan aset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi Rugi atas pelepasan/penjualan aset tetap Rugi atas pembatalan penjualan saham Lain-lain - neto
31 Desember/ December 31, 2012
2w,41,46f
LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi dan evaluasi
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2w 2f 2f,31,43 49 2y 2c 17 4h,16 2i,16 17 4e
Beban Lain-lain - Neto LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
55.006.419 15.797.775 (620.537.761) (344.861.978) (47.897.183) (28.862.732) (26.791.904)
54.054.918 (665.443.517) 66.061.430 16.717.344 (38.691.833) (30.707.004)
(26.673.340) (25.944.657) (1.140.742) 7.793.320
(2.722.989) 128.278.044 (1.376.918) (35.892.701) 7.374.848
Loss on sale of investment in associates Equity in net income (loss) of associates Loss on disposal/retirement of fixed assets Loss on cancellation of sale of shares of stock Others - net
(1.044.112.783)
(502.348.378)
(615.565.632)
598.754.705
(90.060.406)
(383.787.531)
(705.626.038)
214.967.174
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan - Neto
1.290.866
Other Comprehensive Income - Net
231.904.300
NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
11.598.116
2v,4i
1.012.036
4.048.144
(465.586) 7.201.093
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO
(698.424.945)
2b,39b
Neto LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Neto
NET INCOME (LOSS)
16.937.126
6.654.643
2y
Income Tax Expense - Net
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Increase in fair value of available-for-sale financial assets Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Exchange differences due to financial statements translation
2f,8,22,37
Laba Komprehensif Lain - Neto
LABA (RUGI) NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Other Expenses - Net INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE
2x,45e
LABA (RUGI) NETO LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
OPERATING INCOME OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Write-off of payables Interest expenses and finance charges Gain (loss) on derivative transactions Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization expenses Asset write-off
(666.209.284) (39.416.754)
216.290.420 (1.323.246)
(705.626.038)
214.967.174
(658.951.257) (39.473.688)
233.554.823 (1.650.523)
NET INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest Net NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest
(698.424.945)
231.904.300
Net
LABA (RUGI) PER 1.000 SAHAM DASAR
2z,44
(32,82)
10,65
BASIC EARNINGS (LOSS) PER 1,000 SHARES
LABA (RUGI) PER 1.000 SAHAM DILUSIAN
2z,44
(32,82)
9,45
DILUTED EARNINGS (LOSS) PER 1,000 SHARES *) Restated (Note 5)/Reclassified (Note 53)
*) Telah disajikan kembali (Catatan 5)/Direklasifikasi (Catatan 53)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
-
-
-
-
-
-
(32.816.865)
(32.816.865)
-
-
-
-
-
-
-
28.403.164
166.557.004
(138.153.840)
-
-
230.190.337
-
-
-
-
-
-
216.290.420
(3.049.900)
(230.190.337)
(98.639.060)
(30.227.867)
-
182.702.431
(184.351.874)
367.054.305
(1.323.246)
-
-
-
951.740
-
281.408.104
2.116.354
279.291.750
214.967.174
(3.049.900)
-
(98.639.060)
(29.276.127)
(246.740.131)
1.270.282.622
(48.495.381)
1.318.778.003
Ekuitas - Neto/ Equity - Net
Net income for the year
Acquisition of Subsidiaries
Appropriation for business development
Cash dividends declared
Adjustments related to the increase in ownership interest in a Subsidiary
Cancellation of sale of shares of stock
Balance as of January 1, 2011 as restated/reclassified
Prior period adjustments/ reclassifications
Balance as of January 1, 2011 as previously reported
2y,37
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
1.476.792.700
-
-
(878.787.284)
-
-
-
(34.159.759)
-
-
-
-
-
-
-
-
4
(28.768.721)
-
4.048.144
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2011
2v,4i
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi
-
230.190.337
-
-
-
36.885.687
-
-
-
280.709.321
(327.277)
-
-
1.124.481.704
1.290.866
4.048.144
11.598.116
Balance as of December 31, 2011
Exchange differences due to financial statements translation
Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
41.619.423
1.618.143
-
11.598.116
Increase in fair value of available-for-sale financial assets
-
-
-
-
-
-
-
986.960.525
(986.960.525)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
-
(34.159.759)
-
(34.159.759)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Belum Dicadangkan/ Dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
Other comprehensive income for the year:
-
-
-
-
-
(246.740.131)
(632.047.153)
(986.960.525)
354.913.372
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - net
Laba komprehensif lain tahun berjalan:
2f,8,22,37
-
4a,4b,4c
Laba neto tahun berjalan
-
-
-
38a
38a
Dividen kas diumumkan
Pencadangan untuk pengembangan bisnis
Akuisisi Entitas Anak
-
4d,37
Penyesuaian sehubungan dengan perubahan kepemilikan atas Entitas Anak
-
2u,4e
1.476.792.700
Pembatalan penjualan saham
Saldo 1 Januari 2011 disajikan kembali/direklasifikasi
-
Penyesuaian/reklasifikasi periode sebelumnya
5,53
1.476.792.700
Saldo 1 Januari 2011 dilaporkan sebelumnya
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Selisih Transaksi Entitas Perubahan Ekuitas Sepengendali/ Entitas Anak/ Difference in Entitas Asosiasi/ Value from Difference in the Saham Beredar Cadangan Restructuring Change in Equity yang Diperoleh Transaction of Transaction of a Modal Lainnya/ Kembali/ Entities under Subsidiary/ Other Capital Treasury Stock Common Control Associate Reserves
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
-
-
-
-
-
-
-
(28.768.721)
(28.768.721)
-
-
-
-
41.619.423
191.040.799
(149.421.376)
-
187.444.546
-
230.190.337
-
230.190.337
(666.209.284)
(187.444.546)
(33.907.056)
36.885.687
(206.853.070)
243.738.757
(39.416.754)
-
-
280.709.321
(7.340.980)
288.050.301
(705.626.038)
-
(33.907.056)
1.124.481.704
(51.921.972)
1.176.403.676
Ekuitas - Neto/ Equity - Net
Net loss for the year
Appropriation for business development
Cash dividends declared
Balance as of January 1, 2012 as restated/reclassified
Prior period adjustments/ reclassifications
Balance as of January 1, 2012 as previously reported
2v,4i
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi
1.476.792.700
-
-
(878.787.284)
-
-
-
(34.159.759)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
(27.756.685)
1.012.036
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2012
2y,37
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
417.634.883
-
-
-
(850.675.199)
-
-
-
241.235.633
-
(56.934)
-
392.149.703
1.012.036
(465.586)
6.654.643
Balance as of December 31, 2012
Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate
Exchange differences due to financial statements translation
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
47.865.414
-
(408.652)
6.654.643
Increase in fair value of available-for-sale financial assets
-
-
-
(34.159.759)
1.233.700.656
(1.233.700.656)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
-
(878.787.284)
-
(34.159.759)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Belum Dicadangkan/ Dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
Other comprehensive income for the year:
-
-
-
1.476.792.700
(1.233.700.656)
354.913.372
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - net
Laba komprehensif lain tahun berjalan:
2f,8,22,37
38b
Pencadangan untuk pengembangan bisnis
Rugi neto tahun berjalan
38b
Dividen kas diumumkan
Saldo 1 Januari 2012 disajikan kembali/direklasifikasi
-
Penyesuaian/reklasifikasi periode sebelumnya
5,53
1.476.792.700
Saldo 1 Januari 2012 dilaporkan sebelumnya
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Selisih Transaksi Entitas Perubahan Ekuitas Sepengendali/ Entitas Anak/ Difference in Entitas Asosiasi/ Value from Difference in the Saham Beredar Cadangan Restructuring Change in Equity yang Diperoleh Transaction of Transaction of a Modal Lainnya/ Kembali/ Entities under Subsidiary/ Other Capital Treasury Stock Common Control Associate Reserves
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Peneriman dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kepada pemerintah Pembayaran bunga dan beban keuangan Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
31 Desember/ December 31, 2011 *)
3.829.280.777 5.046.706
3.849.302.333 5.293.122
(2.368.362.264) (391.384.450) (287.912.075) (546.640.175)
(2.225.266.319) (579.774.949) (392.605.769) (461.683.685)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from interest income Payments to suppliers, employees and others Payments of income taxes Payments to government Payments of interests and finance charges Net Cash Flows Provided by Operating Activities
240.028.519
195.264.733
(289.068.264) (48.502.289) (65.279.714)
(318.182.885) (36.837.384) 174.227
(464.443) (8.248.002)
4.921.326 (8.532.016)
8.455.656 10.000.000 985.747 -
8.675.240 48.000.000 11.829 (57.516.048)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Disbursements for exploration and development Decrease (increase) in due from related parties Proceeds from redemption (placement) of notes receivable Loans granted to third parties Collection from loans granted to third party Withdrawal of available-for-sale financial assets Withdrawal of time deposits Dividend received Proceeds from sale of fixed assets Advances for business development projects
(392.121.309)
(359.285.711)
Net Cash Flows Used in Investing Activities
(752.041.161) 838.539.934 91.419.832
(973.414.766) 1.213.500.279 (55.276.806)
65.235.008 (87.814.857) (27.180.104) -
4.152.474 (79.167.064) (98.639.060) (7.900.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of loans Proceeds from loans Increase (decrease) in due to related parties Withdrawal of restricted cash in banks Payments of finance lease payables Payment of dividends Cash settlement of convertible bonds
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
128.158.652
3.255.057
Net Cash Flows Provided by Financing Activities
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(23.934.138)
(160.765.921)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
69.089.831
229.855.752
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
45.155.693
69.089.831
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi Penerimaan dari penebusan (penempatan) wesel tagih Pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Penerimaan dari pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Penarikan atas aset keuangan tersedia untuk dijual Penarikan deposito berjangka Penerimaan dividen Penerimaan dari penjualan aset tetap Uang muka proyek pengembangan usaha Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran atas pinjaman Penerimaan dari pinjaman Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi Penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaannya Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen Pembayaran obligasi konversi
*) Reclassified (Note 53)
*) Telah Direklasifikasi (Catatan 53)
Lihat Catatan 54 atas laporan keuangan konsolidasian untuk pengungkapan informasi tambahan arus kas.
See Note 54 to consolidated financial statements for the supplemental disclosures of cash flows information.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
6
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta Notaris No. 130 dan No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan No. 7, tanggal 2 Januari 1974. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on June 26, 1973 based on Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, S.H., notary in Surabaya and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with Decision Letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of the District Court of Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974. The Company commenced its commercial operations on December 17, 1979.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan adalah berdasarkan Akta Notaris No. 123 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta Utara, dimana pemegang saham Perusahaan setuju untuk merubah pasal 3 ayat 2 huruf (e). Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 2 Desember 2011 berdasarkan Keputusan No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011.
The most recent amendment of Articles of Association was based on Notarial Deed No. 123 dated October 21, 2011, made by Humberg Lie, S.H., notary in North Jakarta, wherein the Company’s shareholders agreed to amend article 3 (2) point e. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 2, 2011 under Decision No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Saat ini, Perusahaan merupakan entitas induk dari entitas anak yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan.
According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil exploration. Currently, the Company is a holding company of subsidiaries engaged in mining activities.
Perusahaan tergabung dalam kelompok Usaha Bakrie.
The Company is part of Bakrie Group.
Kelompok Usaha Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings Ltd.) dan Bumi plc (dahulu Vallar plc) mengadakan “Perjanjian Relationship” pada tanggal 16 November 2010 yang telah diubah pada tanggal 16 Juni 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur hubungan antara Kelompok Usaha Bakrie dan Bumi plc terhadap Perusahaan. Berdasarkan perjanjian, Kelompok Usaha Bakrie memiliki kemampuan untuk menentukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai pengendali Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
The Bakrie Group (PT Bakrie & Brothers Tbk and Long Haul Holdings Ltd.) and Bumi plc (formerly Vallar plc) entered into the Relationship Agreement on November 16, 2010 with amendment on June 16, 2011. Among others, the agreement regulates the relationship of Bakrie Group and Bumi plc over the Company. Based on the agreement, the Bakrie Group is considered to have the ability to determine, directly or indirectly, the management and/or policy of the Company and is, therefore, deemed to be a controller of the Company in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.H.1 on Takeovers of Public Companies.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Lantai 12, Gedung Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.
th The Company’s head office is located at 12 Floor, Bakrie Tower Building, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Sifat Aksi Korporasi
c.
b.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Umum Terbatas III Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
GENERAL (Continued) Public Offering of the Company’s Shares and its Corporate Actions that Affected the Issued Shares
Tanggal Efektif/ Effective Date
Nature of Corporate Actions
10.000.000
18 Juli 1990/ July 18, 1990
Initial Public Offering on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges)
10.000.000
22 Februari 1993/ February 22, 1993
Rights Issue I with Preemptive Rights
594.000.000
4 November 1997/ November 4, 1997
Rights Issue II with Preemptive Rights
18.612.000.000
18 Februari 2000/ February 18, 2000
Rights Issue III with Preemptive Rights
1.369.400.000
30 September 2010/ September 30, 2010
Additional Capital through Non-preemptive Rights
Pembelian Kembali (Buy-back) Saham Perusahaan
c.
Buy-back of the Company’s Shares of Stock
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 November 2007, selama periode tersebut sebanyak 1.364.966.000 saham telah dibeli kembali (Catatan 36).
Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period from October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time, 1,364,966,000 shares were bought back (Note 36).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 saham atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp11.600 per saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah pembelian kembali sahamnya sebanyak 412.913.500 saham (Catatan 36).
Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on June 12, 2008, the shareholders approved the additional buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or not more than 3% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp11,600 per share. In 2008, the Company bought back an additional 412,913,500 shares (Note 36).
8
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 21 Oktober 2011, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 780.000.000 saham atau tidak lebih dari 3,75% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp5.000 per saham (Catatan 36). d.
Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on October 21, 2011, the shareholders approved the additional buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 780,000,000 shares, or not more than 3.75% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp5,000 per share (Note 36).
Entitas Anak, Entitas Pengendalian Bersama dan Entitas Asosiasi
d.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak, entitas pengendalian bersama, entitas asosiasi (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) dan entitas yang dicatat dengan metode biaya sebagai berikut:
Nama Entitas/ Name of Entity Entitas Anak/Subsidiaries Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities and Associates As of December 31, 2012, the Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries, jointly controlled entities, associates (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”) and entities under cost method:
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Lokasi/ Location
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Enercoal Resources Pte. Ltd.
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley BR)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Bumi Capital Pte. Ltd.
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Bumi Investment Pte. Ltd.
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Ebury International Pte. Ltd.
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Belanda/ Netherlands
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Sangatta Holdings Limited (SHL)
Bumi Netherlands B.V. Kalimantan Coal Limited (KCL) Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Pertambangan Minyak/Oil Mining
-
PT Sitrade Coal (Sitrade)
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
PT Lumbung Capital
Indonesia
Jasa/Service
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Indonesia
Perusahaan Induk/Holding Company
PT Cipta Prima Sejati (CPS)
Indonesia
Jasa/Service
-
PT Bumi Resources Investment (BRI)
Indonesia
Jasa/Service
-
PT Green Resources (GR)
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Republik Yaman/Republic of Yemen
9
2003
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/ Name of Entity
Lokasi/ Location
GENERAL (Continued)
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
PT Kaltim Prima CBM
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
PT Arutmin CBM
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) International Minerals Company LLC (IMC)
Jepang/Japan
Jasa Pemasaran/Marketing Services
2004
Amerika Serikat/ United States of America
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
PT Gorontalo Minerals (GM)
Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
PT Citra Palu Minerals (CPM)
Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
Herald Resources Pty. Ltd. (Herald)
Australia
Pertambangan Batubara Seam Gas/ Coal Seam Gas Mining
-
PT Sarkea Prima Minerals
Indonesia
Jasa Pertambangan/Mining Service
-
PT Multi Capital (MC)
Indonesia
Perdagangan/Trading
-
Konblo Bumi, Inc. (Konblo)
Liberia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding)
Perancis/ France
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
PT Dairi Prima Mineral
Indonesia
Pertambangan Timah dan Seng/ Lead and Zinc Mining
-
Indonesia
PT Multi Daerah Bersaing (MDB) Bumi Mauritania S.A. Pendopo Coal Ltd. (PCL) PT Pendopo Energi Batubara (PEB) Leap-Forward Resources Ltd.
Perdagangan/Trading
-
Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic of Mauritania
Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining
-
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Indonesia Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
PT Fajar Bumi Sakti (FBS)
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
PT Seamgas Indonesia (PTSI)
Indonesia
Kontraktor Pertambangan dan Eksplorasi Gas Metana/ Methane Gas Exploration and Mining Contractor
-
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC-CBM)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin-CBM)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley CBM)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic of Mauritania
Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining
-
Tamagot Bumi S.A. (Tamagot)
10
1999
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/ Name of Entity
GENERAL (Continued) Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Lokasi/ Location
Entitas pengendalian bersama/ Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
1989
Kepulauan Cayman/Cayman Islands
Distributor Batubara/Coal Distributor
2005
IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)
1992
PT IndoCoal Kalsel Resources
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
PT IndoCoal Kaltim Resources
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
Entitas asosiasi/Associates PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
Indonesia
Pertambangan/Mining
PT Visi Multi Artha
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
PT Artha Widya Persada
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
2000
Zurich Assets International Ltd.
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity
-
PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
Indonesia
Kontraktor Pertambangan/ Mining Contractor
1993
PT Coalindo Energy
Indonesia
Jasa/Service
Westside Corporation Ltd. (WCL)
Australia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
Entitas yang dicatat dengan metode biaya/ Entities under cost method
Persentase kepemilikan efektif Perusahaan dan total aset sebelum eliminasi Entitas Anak, entitas pengendalian bersama dan entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Nama Entitas/ Name of Entity Entitas Anak/Subsidiaries Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) (langsung/direct )
2005
The Company’s effective percentage of ownerships on and total assets before elimination of the Subsidiaries, jointly controlled entities and associates as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011 are as follows:
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011 (%) (%) (%)
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
100,00
100,00
100,00
1.699.249.386
1.773.080.540
1.755.556.114
Sangatta Holdings Limited (SHL) (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
673.715.438
670.394.186
681.560.069
Enercoal Resources Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
45.277.557
189.610.421
260.529.311
Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley BR) (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
61.133
3
3.548.662
Bumi Capital Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
302.999.999
366.072.152
339.245.139
Bumi Investment Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
706.493.269
734.072.117
721.065.494
Ebury International Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
2
1
1
Bumi Netherlands B.V. (langsung/direct )
100,00
100,00
100,00
1.697.868.110
1.837.946.769
2.442.713.851
Kalimantan Coal Limited (KCL) (langsung/direct)
675.769.684
100,00
100,00
100,00
666.871.215
663.515.690
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (langsung/direct ) a
99,99
99,99
79,99
180.545.841
179.975.797
355.463.634
PT Sitrade Coal (Sitrade) (langsung/direct )
99,99
99,99
99,99
347.167.127
266.842.874
188.572.285
11
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/ Name of Entity
PT Lumbung Capital (langsung/direct ) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) h (langsung/direct) (melalui/through Lumbung)
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011 (%) (%) (%)
99,80
99,80
99,80
87,09 0,00001
87,09 0,00001
81,84 0,00001
PT Cipta Prima Sejati (CPS) (langsung/direct) (melalui/through Sitrade)
99,75 0,25
99,75 0,25
99,75 0,25
PT Bumi Resources Investment (BRI) (langsung/direct) (melalui/through CPS)
99,99 0,01
99,99 0,01
99,99 0,01
PT Green Resources (GR) (melalui/through BRI)
99,50
99,50
99,50
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
46.420
54.864
53.085
1.987.106.974
1.886.282.720
1.774.805.927
41.365
44.038
44.152
556.889.689
495.027.170
526.485.128
20.112.747
20.966.491
106.737
1.068.434
1.147.994
1.111.218
10.893
11.334
10.971
540.160.054
523.041.128
495.296.605
PT Kaltim Prima CBM (langsung/direct) (melalui/through Sitrade)
99,00 1,00
99,00 1,00
99,00 1,00
PT Arutmin CBM (langsung/direct) (melalui/through Sitrade)
99,00 1,00
99,00 1,00
99,00 1,00
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) (langsung/direct) (melalui/through BRMS)
0,01 87,08
0,01 87,08
0,01 81,83
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) (melalui/through BRMS)
87,09
87,09
81,84
60.096.830
38.983.206
37.934.398
International Minerals Company LLC (IMC) (melalui/through BRMS)
87,09
87,09
81,84
32.712.429
15.988.233
4.808.115
Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) (langsung/direct) (melalui/through BRMS)
60.096.830
53.376.919
20.104.351
0,01 87,08
0,01 87,08
0,01 81,83
PT Gorontalo Minerals (GM) (melalui/through IMC)
69,67
69,67
65,47
PT Citra Palu Minerals (CPM) (langsung/direct) (melalui/through BRMS)
32.712.429
15.988.233
4.808.815
11.429.903
8.464.709
4.493.448
191.750.680
174.618.793
147.938.705
539.989
539.823
695.140
1.322.451.477
1.576.842.661
1.093.698.237
3,03 84,45
3,03 84,45
3,03 79,36
87,09
87,09
81,84
PT Sarkea Prima Minerals (melalui/through Calipso) (melalui/through BRMS)
69,67 17,42
69,67 17,42
65,47 16,37
PT Multi Capital (MC) (melalui/through BRMS) (melalui/through GR)
87,00 0,09
87,00 0,09
81,76 0,08
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) (melalui/through Lemington)
81,95
82,74
77,75
23.244.092
53.376.919
6.472.532
Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding) (melalui/through Lemington)
52,25
52,25
49,10
60.096.830
33.506.609
13.631.817
Herald Resources Pty. Ltd. (Herald) (melalui/through Calipso)
PT Dairi Prima Mineral (melalui/through Herald)
69,67
69,67
65,47
165.081.075
154.656.575
135.575.325
PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (melalui/through MC)
65,32
65,32
61,38
1.275.755.379
1.529.492.218
1.046.347.723
Bumi Mauritania S.A. (melalui/through Bumi Holding)
52,25
52,25
49,10
36.778.622
32.147.957
14.355.073
Pendopo Coal Ltd. (PCL) (melalui/through BRI)
89,00
89,00
89,00
9.945.390
9.736.659
6.508.935
PT Pendopo Energi Batubara (PEB) (melalui/through PCL)
84,55
84,55
84,55
9.939.832
9.344.432
6.888.935
Leap-Forward Resources Ltd. (melalui/through BRI)
50,00
50,00
50,00
106.116.524
68.378.946
54.176.536
PT Fajar Bumi Sakti (FBS) (melalui/through Leap-Forward)
50,00
50,00
50,00
92.556.406
69.050.827
56.676.769
12
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/ Name of Entity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011 (%) (%) (%)
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
60.140
3.383.046
-
2
41.872
-
2
95.886
-
2
11.334
-
2
154
-
2
1.013
-
-
169.626
169.626
-
100,00
-
1
1
-
87,09
-
-
15.945.773
-
-
78,03
-
-
15.963.694
-
-
2.925.104.543
2.396.736.079
1.879.771.121
13,60 32,40 9,50 9,50
13,60 32,40 9,50 9,50
13,60 32,40 9,50 9,50
PT Arutmin Indonesia (Arutmin) (langsung/direct )
70,00
70,00
70,00
1.415.050.634
1.254.514.205
800.365.239
IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL) (melalui/through Forerunner)
70,00
70,00
70,00
607.293.252
681.124.405
663.593.435
PT IndoCoal Kalsel Resources (langsung/direct )
70,00
70,00
70,00
731
800
826
PT IndoCoal Kaltim Resources (langsung/direct )
70,00
70,00
70,00
458
511
533
15,68
15,68
14,73
3.667.003.000
3.709.516.000
3.738.857.000
-
30,00
30,00
-
354.866.609
306.028.625
PT Seamgas Indonesia (PTSI) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
50,00 50,00
50,00 50,00
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
30,00 -
50,00 50,00
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC-CBM) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
50,00 50,00
50,00 50,00
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin-CBM) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
50,00 50,00
50,00 50,00
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
50,00 50,00
50,00 50,00
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima) d (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas)
50,00 50,00
50,00 50,00
-
Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas) (melalui/through Knightley BR) e
100,00
100,00
Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley CBM) (melalui/through Knightley BR) e
100,00
Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) (melalui/through BRMS) Tamagot Bumi S.A. (Tamagot) (melalui/through Sahara) b Entitas pengendalian bersama/ Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal (KPC) (langsung/direct) (melalui/through Sitrade) (melalui/through SHL) (melalui/through KCL)
Entitas asosiasi/Associates PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (melalui/through MDB) PT Mitratama Perkasa (PTMP) (langsung/direct ) g
-
-
-
-
-
PT Visi Multi Artha (langsung/direct )
30,00
30,00
30,00
4.300.328
3.987.647
3.143.334
PT Artha Widya Persada (langsung/direct )
30,00
30,00
30,00
4.979.068
4.530.742
4.031.075
Zurich Assets International Ltd. (melalui/through BRI)
80,00
80,00
80,00
143.661
143.661
143.661
439.475.800
413.394.549
454.530.072
17,29 14,14
17,29 14,14
14,65 14,14
-
8,80
8,80
-
-
26.290.000
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) (melalui/through Zurich) (melalui/through Goldwave Capital Ltd.) Westside Corporation Ltd. (WCL) (langsung/direct ) f
13
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/ Name of Entity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011 (%) (%) (%)
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
PT Seamgas Indonesia (PTSI) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
3.383.046
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
41.872
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC-CBM) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
95.886
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin-CBM) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
9.286
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
154
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima) (melalui/through Knightley BR) d
-
-
50,00
-
-
1.013
417.295
417.295
417.295
6,63 4,64 4,31
6,63 4,64 4,31
6,63 4,64 4,31
8,80
8,80
26.290.000
26.290.000
-
Entitas yang dicatat dengan metode biaya/ Entities under cost method PT Coalindo Energy (langsung/direct) (melalui/through Arutmin) (melalui/through KPC) Westside Corporation Ltd. (WCL) (langsung/direct ) f
a) b) c)
d)
e) f)
g) h)
Pada tanggal 31 Desember 2012, Entitas Anak masih dalam tahap eksplorasi. Saat ini, Dairi dan Tamagot Bumi S.A. memasuki tahap konstruksi. Kegiatan eksplorasi GM dan CPM telah selesai dan, saat ini, memasuki tahap studi kelayakan. GM dan CPM masih dalam proses mendapatkan perpanjangan izin tahap kelayakan pada tanggal pelaporan (Catatan 51b). PTSI, Tansar, KPC-CBM, Arutmin-CBM, Kalenergy and Westprima telah berganti dari entitas asosiasi menjadi Entitas Anak efektif mulai dari tanggal 16 September 2011 (Catatan 4b dan 4c). Knightley Seamgas dan Knightley CBM menjadi Entitas Anak efektif mulai dari tanggal 16 September 2011 (Catatan 4a). WCL berubah dari entitas asosiasi menjadi entitas yang dicatat dengan metode biaya efektif mulai dari tanggal 16 September 2011 (Catatan 4f). Pada tanggal 1 Juni 2012, PTMP telah terjual dan tidak dianggap lagi sebagai entitas asosiasi (Catatan 4h). Kepemilikan Perusahaan di BRMS adalah sebesar 87.09% pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan catatan dan konfirmasi pihak-pihak berikut ini:
-
a) b) c)
d)
PTSI, Tansar, KPC-CBM, Arutmin-CBM, Kalenergy and Westprima were changed from associates to Subsidiaries effective from September 16, 2011 (Notes 4b and 4c).
e)
Knightley Seamgas and Knightley CBM became Subsidiaries effective from September 16, 2011 (Note 4a). WCL was changed from an associate to an entity under cost method effective from September 16, 2011 (Note 4f).
f)
g) h)
14
As of December 31, 2012, the Subsidiaries are under exploration stage. Dairi and Tamagot Bumi S.A. are currently in the construction stage. Exploration activities of GM and CPM are completed and, currently, in the feasibility study stage. GM and CPM are still in process of obtaining extentions for feasibility study permits as of reporting date (Note 51b).
PTMP was sold on June 1, 2012 and is not considered anymore as an associate (Note 4h). The Company’s ownership interest in BRMS is 87.09% as of December 31, 2012, based on the record and confirmations of the following parties:
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Jumlah Saham/ Number of Shares
Kepemilikan Perusahaan di BRMS/ Ownership interest in BRMS
Records and confirmation from:
PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) PT Long Haul Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah 5%)
12.925.643.780 3.272.929.000 6.071.574.620
50,55% 12,80% 23,74%
PT Sinartama Gunita (Securities Administration Agency) PT Long Haul Indonesia Others (each below 5%)
Total
22.270.147.400
87,09%
Total
Catatan dan konfirmasi dari:
Pada tahun 2012, menandatangani Perjanjian Saham (Catatan 51cc). e.
GENERAL (Continued)
Perusahaan Peminjaman
In 2012, the Company entered into Stock Loan Agreements (Note 51cc).
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
e.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Employees Members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 were as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Samin Tan Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Kusumo Abujono Martoredjo Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono Alexander Ramlie Scott Andrew Merrillees Edison Mawikere Eva Novita Tarigan Veronica Tampubolon Nenie Afwani Saptari Hoedaja John Stuart Anderson Slack Dileep Srivastava Stefan Vincent White Ramirez Andrew Christopher Beckham Kenneth Raymond Allan Kenneth Patrick Farell
15
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
31 Desember/December 31, 2011 dan/and 1 Januari/January 1, 2011 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Sulaiman Zuhdi Pane Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo Abujono Martoredjo Jay Abdullah Alatas Anton Setianto Soedarsono Saptari Hoedaja Eddie Junianto Subari Kenneth Patrick Farell Dileep Srivastava Andrew Christopher Beckham
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director
Pada tanggal 6 Maret 2013, Perusahaan menerima surat pengunduran diri dari beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (Catatan 55e).
On March 6, 2013, the Company received resignation letters from several members of its Board of Commissioner and Board Directors (Note 55e).
Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Audit Committee as of Desember 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 were as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Ketua Anggota Anggota
Iman Taufik Mulyadi Myrnie Zachraini Tamin
Chairman Member Member
31 Desember/December 31, 2011 Ketua Anggota Anggota
Iman Taufik Mawar Napitupulu Indra Safitri
Chairman Member Member
1 Januari/January 1, 2011 Ketua Anggota Anggota Anggota
Iman Taufik Mawar Napitupulu Indra Safitri Kanaka Puradiredja
Chairman Member Member Member
Personil manajemen kunci Kelompok Usaha meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, Entitas Anak dan entitas pengendalian bersama.
Key management personnel of the Group includes the members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company, Subsidiaries and jointly controlled entities.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha masing-masing adalah 7.180, 6.969 dan 7.219 (tidak diaudit).
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, the Group had 7,180, 6,969 and 7,219 permanent employees, respectively (unaudited).
16
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) f.
GENERAL (Continued)
Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan
f.
Area Eksplorasi
Nama Lokasi/ Location
Exploration and Exploitation/Development Area Exploration Area
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession
Persentase Kepemilikan atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest
Biaya Eksplorasi Neto yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Pelaporan/ Net Exploration Costs that Has Been Recognized as of Reporting Date
Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo/ End Date 2 November 1986/ November 2, 1986
100,00%
256.223.074
18 November 1989/ November 18, 1989
100,00%
36.694.932
11 Oktober 2010/ October 11, 2010
11 Oktober 2014/ October 11, 2014
100,00%
409.870.202
Senakin, Satui, Mulia/ Asam Asam, Batulicin, Pulau Laut, Sarongga, Kintap
PT Arutmin Indonesia
18 Agustus 1983/ August 18, 1983
Sangatta
PT Kaltim Prima Coal
10 Oktober 1985/ October 10, 1985
#
Dairi, North Sumatera
PT Dairi Prima Mineral
Muara Enim, South Sumatera
PT Pendopo Energi Batubara
5 Mei 2005/ May 5, 2005
4 Mei 2009/ May 4, 2009
100,00%
161.922.234
Loa Ulung, Kutai Kertanegara, East Kalimantan
PT Fajar Bumi Sakti
10 Juni 2008/ June 10, 2008
10 Juni 2018/ June 10, 2018
100,00%
-
Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu
PT Gorontalo Minerals
14 November 2011/ November 14, 2011
18 Juli 2012/ July 18, 2012
100,00%
34.945.524
Poboya
PT Citra Palu Minerals
29 Januari 2010/ January 29, 2010
28 Januari 2011/ January 28, 2011
100,00%
10.841.444
Mauritania
Bumi Mauritania S.A./ Tamagot Bumi S.A.
100,00%
-
Sfariat
20 April 2009/ April 20, 2009
20 Maret 2012/ March 20, 2012
Tomagod Quest
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Tomagod Sud
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Makhama
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
Bababe
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
Tamagot
7 Desember 2011/ December 7, 2011
7 Desember 2041/ December 7, 2041
3 Desember 2008/ December 3, 2008
3 Desember 2033/ December 3, 2033
100,00%
18.265.102
13 Maret 1997/ March 13, 1997
13 Februari 2013/ February 13, 2013
100,00%
165.026.566
13 Maret 1997/ March 13, 1997
13 Februari 2013/ February 13, 2013
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Konblo Bumi, Inc.
Block-R2 East Al Marber, Daw'an#1, Daw'an#2, Tasilah#1, Al Murad#1, Daw’an South #1, Tasilah West #1
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Block-13-Wadi Armah, Al-Rizq #1A, Al-Barakat#1, Al-Rizq #1B ST
17
201.982.773
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Area Eksploitasi/Pengembangan
Total Cadangan Terbukti (P1)* (dalam jutaan ton)/ Proven Reserve (P1)* (in million tonnes)
Total Produksi (dalam jutaan ton)/ Total Production (in million tonnes) Akumulasi Total Produksi/ Tahun Accumulated Berjalan/ Total Current Year Production
Sisa Cadangan Terbukti (dalam jutaan ton)/ Balance of Proven Reserve (In million tonnes)
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo/ End Date
Senakin
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
133,04
3,00
103,88
29,16
Satui
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
137,67
3,49
84,82
52,85
Mulia/Asam Asam
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
268,42
10,06
62,02
206,40
Batulicin
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
39,18
1,94
21,61
17,57
Pulau Laut
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
14,50
-
-
14,50
Sarongga
PT Arutmin Indonesia
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
100,00%
16,00
0,77
1,45
14,55
Sangatta
PT Kaltim Prima Coal
5 Agustus 1991/ August 5, 1991
5 Agustus 2021/ August 5, 2021
100,00%
1.804,14
45,92
488,50
1.315,64
Nama Lokasi/ Location
*
g.
Exploitation/Development Area
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Total Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan hasil penelitian masing-masing pada tanggal 1 November 2012 dan 6 Oktober 2011 untuk KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam dan Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan in-house pada bulan Desember 1989.
*
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
g.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2013.
Total Proven Reserve (P1) is based on survey result as of November 1, 2012 and October 6, 2011 for KPC and Arutmin, respectively. The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and Batulicin are based on the results of technical review performed by Minarco MineConsult as of May 31, 2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on in-house feasibility study dated December 1989.
Completion of the Consolidated Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which have been authorized for issue by the Board of Directors on March 27, 2013.
18
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements and Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Bapepam-LK.
Seperti diungkapkan lebih lanjut dalam catatancatatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait dan perubahan dalam kebijakan akuntansi.
The accounting policies adopted in the preparation of consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2012 as described in the related accounting policies and the changes in accounting policies.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is United States Dollar, which is also the functional currency of the Company.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan, semua Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan dan bagian proporsional Perusahaan atas laporan keuangan entitas pengendalian bersama.
Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company, all Subsidiaries that are controlled by the Company, and the proportionate share of the accounts of its jointly controlled entities.
19
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the dated such control ceases.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is presumed to exist when the Company, directly or indirectly through Subsidiaries, owns more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; (c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba atau rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif lain ke laba atau rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
-
20
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interest; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Kelompok Usaha dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Non-controlling interest represents the portion of profit or loss and the net assets not held by the Group and are presented separately in the consolidated statements of comprehensive income, and within equity in the consolidated statements of financial position, separately from equity attributable to the parent.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar-entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant inter-company transactions and balances have been eliminated.
Entitas yang dikendalikan bersama dengan entitas lain dalam rangka suatu perjanjian kontraktual (contractual arrangement) dikonsolidasi dengan menggunakan metode konsolidasian proporsional (proportionate consolidation) sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. Entitas pengendalian bersama adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian perseroan terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Entitas tersebut beroperasi dalam cara yang sama seperti entitas lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antarventurer yang menciptakan pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi entitas.
The entities that are involved in joint ventures with other venturers under a contractual arrangement are consolidated using the proportionate consolidation method in accordance with PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”. A jointly controlled entity is a joint venture that involves the establishment of a corporation, partnership or other entity in which each venturer has an interest. The entity operates in the same way as other entities, except that a contractual arrangement between the venturers establishes joint control over the economic activity of the entity.
Entitas pengendalian bersama mengendalikan aset ventura bersama, menangggung liabilitas dan beban dan memperoleh penghasilan.
A jointly controlled entity controls the assets of the joint venture, incurs liabilities and expenses and earns income.
Kelompok Usaha mengakui kepemilikan pada entitas pengendalian bersama yang terdiri dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (secara bersama selanjutnya disebut sebagai “Perusahaan Batubara”) menggunakan metode konsolidasian proporsional sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009).
The Group recognized its interests in jointly controlled entities namely PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel) and PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (collectively herein referred to as the “Coal Companies”) using proportionate consolidation in accordance wtih PSAK No. 12 (Revised 2009).
Kombinasi Bisnis
c.
Business Combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
Business combination is accounted for using the acquisition method. On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Goodwill selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada. Kemudian dilakukan pengujian penurunan nilai tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Goodwill is subsequently measured at cost less accumulated impairment losses, if any. It is subject to annual impairment testing in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. 21
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (at discount), nilai wajar aset nonmoneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset nonmoneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang harus diakui segera dalam laba atau rugi. d.
When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired nonmonetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, which should be recognized immediately in profit or loss.
Kas dan Setara Kas
d.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with original maturities of three (3) months or less and not pledged as collateral nor restricted in use.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
e.
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya”. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya selama lebih dari dua belas (12) bulan sejak tanggal pelaporan disajikan sebagai aset tidak lancar. f.
Cash and Cash Equivalents
Restricted Cash in Banks Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks”. Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits which are restricted in use for more than twelve (12) months from the reporting date are presented under non-current assets.
Instrumen Keuangan
f.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
Financial Instruments Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation,” PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement,” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures,” which superseded PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures.” And PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement.” Moreover, the Group also applied ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”.
22
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
PSAK No. 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.
PSAK No. 60 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provide more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and require information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate.
Penerapan PSAK No. 60 memiliki dampak pada pengungkapan laporan keuangan konsolidasian (Catatan 49 dan 50). Namun, penerapan ISAK No. 26 tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 60 had impact in the consolidated financial statements disclosures (Notes 49 and 50). However, the adoption of ISAK No. 26 did not have material impact in the consolidated financial statements.
(1) Aset keuangan
(1) Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVTPL) which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at FVTPL, held-to-maturity (HTM) investments, loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each reporting date.
23
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut: -
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Subsequent measurement
setelah pada
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL
-
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. -
Financial assets at FVTPL Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. The gains or losses recognized include any dividend or interest earned from the financial assets.
Investasi HTM
-
Aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
HTM investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
24
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) -
Pinjaman yang diberikan dan piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) -
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. -
Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan AFS
-
AFS financial assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga (3) kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam laba komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba atau rugi. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas (12) bulan dari tanggal pelaporan.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in any of the three (3) preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as other comprehensive income until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in profit or loss. These financial assets are classified as noncurrent assets unless the intention is to dispose such assets within twelve (12) months from the reporting date.
Aset keuangan AFS yang tidak mempunyai harga pasar diukur pada biaya perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada, karena nilai wajar pasar tidak dapat diukur secara handal.
Unquoted AFS financial assets that do not have ready market prices are measured at cost, less allowance for impairment, if any, since their fair market value cannot be reliably measured.
25
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group shall derecognize financial assets when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but they assume a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Group transfers a financial asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is deemed to be impaired if, and if only, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the assets (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flow of the financial assets or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or deliquency in interest or principal payment, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and then observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flow, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
26
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) -
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) -
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which a impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the assets is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of asset. Loan, together with the associated allowance, is written off when there is no realistic prospect of future recovery and collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
27
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan aset keuangan diakui dalam laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increase or decrease because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had impairment not been recognized at the date the impairment is reserved. The recovery of financial assets is recognized in profit or loss.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut, jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flow is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.
(2) Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
(2) Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL, pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at FVTPL, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
28
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Nilai ini diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. The gains or losses recognized incorporate any interest paid on the financial liabilities.
29
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) -
Pinjaman dan utang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) -
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
(3) Saling hapus instrumen keuangan
(3) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position, if and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(4) Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(4) Financial instruments measured at amortized cost
Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
(5) Instrumen derivatif
(5) Derivative instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap tanggal pelaporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivatives should be initially recognised at fair value at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each reporting date. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
30
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa mendatang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui dalam laba atau rugi.
An embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated statements of financial position, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan.
A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve (12) months and it is not expected to be realized or settled within twelve (12) months.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai laba komprehensif lain sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK, terpenuhi.
Gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in profit or loss, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as other comprehensive income under certain types of hedge accounting, as provided for in the PSAK, are met.
Seperti yang diterangkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Kelompok Usaha yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55 (Revised 2011), all of the aforementioned derivative instruments of the Group does not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.
(6) Pengukuran nilai wajar
(6) Fair value measurement
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan merujuk pada harga yang ditentukan. Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut termasuk dengan menggunakan transaksi pasar yang wajar, merujuk pada nilai wajar dari instrumen lain yang secara substansi sama, analisa arus kas yang diskontokan, atau model penilaian lainnya.
The fair values of financial instruments that are traded in an active market are determined by reference to quoted prices. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
31
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan mempergunakan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Penyisihan atas kerugian persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya, yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir tanggal pelaporan. h.
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined using weighted average method, while cost of spare parts inventories is determined using the moving average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the reporting date.
Biaya Dibayar di Muka
h.
Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. i.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The noncurrent portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.
Investasi pada Entitas Asosiasi
i.
Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
An associate is an entity in which the Group has significant influence. Investments in associates are recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and dividends received from the associate since the date of acquisition.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi.
After applying the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in profit or loss.
32
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets,” which superseded PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and PSAK No. 47, “Accounting for Land”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 25, “Rights Arising from Land”.
PSAK No. 16 (Revisi 2011) menyatakan bahwa Kelompok Usaha diwajibkan untuk menerapkan prinsip-prinsip dari standar yang direvisi ini terhadap item-item aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau mengelola (a) asetaset biologis dan (b) hak dan cadangan mineralmineral seperti minyak bumi, gas alam dan sumber daya alam tidak terbaharukan sejenis. Lingkup dari standar yang telah direvisi ini mencakup (1) aset yang sedang dibangun atau dikembangkan untuk keperluan properti investasi di masa datang; (2) penerapan akuntansi atas aset tetap yang diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan (3) pengakuan aset tetap atas hibah pemerintah.
PSAK No. 16 (Revised 2011) clarifies that an entity is required to apply the principles of this revised standard to items of fixed assets used to develop or maintain (a) biological assets and (b) mineral rights and mineral reserves such as oil, natural gas and similar non-regenerative resources. The scope of this revised standard excludes: (1) an asset that is being built or developed for future use as investment property; (2) accounting treatment for fixed assets classified as held for sale; and (3) recognition of fixed assets from government grants.
Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya aset tetap terdiri dari harga perolehan, setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen, dan estimasi awal biaya pembongkaran dan rehabilitasi lokasi yang terkait dengan aset tersebut dan merupakan tanggung jawab dari Kelompok Usaha.
The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. The cost of fixed assets comprises the purchase price, any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and the estimated costs of decommissioning the assets and site rehabilitation costs to the extent that they relate to the asset and are the responsibility of the Group.
Biaya dari aset tetap dikapitalisasi ke dalam bermacam-macam komponen dimana masa manfaat ekonomis dari komponen-komponen tersebut berbeda dari aset utama aset tetap dimana komponen tersebut dapat secara logis dialokasikan. Biaya yang terjadi untuk mengganti atau memodifikasi komponen signifikan dari aset tetap dikapitalisasi dan sisa dari harga perolehan dari komponen yang diganti dihapus bukukan sebagai beban dalam laba atau rugi.
The cost of an item of fixed assets is capitalized into various components where the useful lives of the components differ from the main item of fixed assets to which the component can be logically assigned. Cost incurred to replace or modify a significant component of fixed assets is capitalized and any remaining carrying value of the component replaced is written-off as expense in profit or loss.
33
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya selanjutnya dari aset tetap hanya dikapitalisasi bila biaya tersebut meningkatkan nilai atau hasil dari aset tersebut di atas harapan awal dan dapat diukur secara andal. Namun, biaya yang terjadi atas perbaikan dan perawatan aset tetap diakui sebagai beban dalam laba atau rugi di periode berjalan.
Subsequent cost on fixed assets is only capitalized when such cost enhances the value or output of the asset beyond original expectations and it can be measured reliably. However, cost incurred on repairing and maintaining fixed assets are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.
Laba atau rugi atas penjualan aset tetap, dimana dihitung dengan cara penerimaan atas penjualan aset dikurangi nilai tercatat pada tanggal transaksi, diakui dalam laba atau rugi.
Gains or losses on the disposal of fixed assets, which is calculated as the proceeds on disposal of such assets less their carrying values at that date, are recognized in profit or loss.
Kelompok Usaha telah mereklasifikasi properti pertambangan dalam tahap pengembangan dari “Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan” di baris terpisah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ke properti pertambangan yang merupakan komponen dari “Aset Tetap” (Catatan 17).
The Group has reclassified mining properties under development phase from “Deferred Exploration and Development Costs” as a separate line item in the consolidated statements of financial position to mining properties as a component of “Fixed Assets” (Note 17).
Pada saat cadangan terbukti ditentukan dan pengembangan dilakukan, aset eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan ke properti pertambangan, yang merupakan bagian dari “Aset Tetap”. Biaya pengembangan selanjutnya terkait dengan konstruksi infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas operasional tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya pengembangan adalah neto dari penerimaan atas penjualan batubara atau mineral yang ditambang pada tahap pengembangan. Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam aset dalam penyelesaian diklasifikasikan ke properti pertambangan atau komponen lain dalam aset tetap.
When proven reserves are determined and development is sanctioned, exploration and evaluation assets are reclassified to mining properties, which are included in “Fixed Assets”. All subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified as construction-in-progress. Development costs are net of proceeds from the sale of coal or mineral extracted during the development phase. Once development is completed, all assets included in construction-in-progress are reclassified as either mining properties or other component of fixed assets.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi, biaya pengupasan tangguhan yang terjadi selama tahap pengembangan dan nilai wajar atas sumber daya mineral yang diperoleh dari kombinasi bisnis. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan dan nilai wajar atas sumber daya mineral yang diperoleh tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai. Uang muka pada kontraktor yang terkait dengan biaya pengupasan tangguhan juga termasuk dalam properti pertambangan sebagai biaya pengembangan.
Mining properties include assets in production and in development, assets transferred from exploration and evaluation assets, deferred stripping performed in the development of the mine and fair value of mineral resources acquired through business combinations. Mining properties in development and acquired mineral resources are not amortized until production commences. Advances paid to contractors in respect of deferred stripping are also included in mining properties as development costs.
34
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek, kecuali untuk properti pertambangan dalam tahapan produksi dimana penyusutan dihitung dengan metode unit produksi. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCoW), whichever period is shorter, except for mining properties in production which are depreciated on a unit-of-production (UoP) basis. The estimated useful lives of fixed assets were as follows:
Tahun/Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Properti pertambangan
3-30 3-8 3-8 dengan metode unit produksi sampai dengan sisa masa PKP2B/ on a UoP basis up to the remaining term of the CCoW
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Mining properties
Umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu ditelaah dan disesuaikan, jika layak, pada setiap akhir tanggal pelaporan.
The assets’ useful lives and method of depreciation are reviewed and adjusted, if appropriate, at the end of the reporting date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laba atau rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to profit or loss as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its continued use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in profit or loss in the period the asset is derecognized.
Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 did not have significant impact in the consolidated financial statements.
35
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
Aset dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Exploration and Evaluation Costs and Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” dan PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum”, dimana keduanya menggantikan PSAK No. 29, “Akuntansi untuk Minyak dan Gas” dan PSAK No. 33 (1994), “Akuntansi Pertambangan Umum”.
Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources” and PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”, both of which superseded PSAK No. 29, “Accounting for Oil and Gas” and PSAK No. 33 (1994), “Accounting for General Mining.”
PSAK No. 64 secara spesifik mengizinkan entitas untuk mengembangkan kebijakan akuntansi untuk aset eksplorasi dan evaluasi dengan mempertimbangkan syarat paragraf 10 dari PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK tersebut mewajibkan entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk melakukan uji penurunan nilai pada aset tersebut bila terdapat indikasi bahwa harga perolehan aset tersebut melampaui jumlah terpulihkan. Pengakuan penurunan nilai dalam standar baru ini berbeda dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, namun penurunan nilai diukur sesuai dengan standar tersebut pada saat penurunan nilai telah diidentifikasi.
PSAK No. 64 permits an entity to develop an accounting policy for exploration and evaluation assets specifically considering the requirements of paragraph 10 of PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. It requires entities recognizing exploration and evaluation assets to perform an impairment test on those assets when facts and circumstances suggest that the carrying amount of such assets may exceed their recoverable amounts. Impairment recognition under this new standard varies from that in PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, but impairment is measured in accordance with that standard once the impairment is identified.
Penerapan PSAK No. 64 menyebabkan penyatuan akun “Aset Minyak dan Gas Bumi” dan “Biaya Eksplorasi Tangguhan” yang sebelumnya disajikan terpisah ke dalam “Aset Eksplorasi dan Evaluasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 64 resulted to combination of “Oil and Gas Properties” and “Deferred Exploration Costs” accounts previously presented as separate line items to “Exploration and Evaluation Assets” in the consolidated statements of financial position.
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral dan minyak dan gas bumi, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
Exploration and evaluation activities involve the search for mineral and oil and gas resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include:
(i)
(i)
pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies; (ii) exploratory drilling, trenching and sampling; (iii) determining and examining the volume and grade of the resource; and (iv) surveying transportation and infrastructure requirements.
(ii) pengeboran, penggalian dan sampel; (iii) menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan (iv) meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
36
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to profit or loss. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali dalam keadaan berikut, dalam hal biaya tersebut dapat dikapitalisasi sehubungan dengan kegiatan batubara dan mineral:
Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are charged to profit or loss as incurred, except in the following circumstances, in which case the cost may be capitalized in respect of coal and mineral activities:
(i)
akuisisi atas konsesi atau izin atas area of interest pada tahap eksplorasi dan evaluasi dari pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar pada saat akuisisi; jika tidak (ii) keberadaan deposit mineral komersial telah ditetapkan.
(i)
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba atau rugi.
Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration costs are not expected to be recovered, it is charged to profit or loss.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivititas operasi.
Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating cash flows.
the acquisition of a concession or license area of interest at the exploration and evaluation stage from a third party which is measured at the fair value on acquisition; otherwise (ii) when the existence of a commercially viable mineral deposit has been established.
Biaya Pengupasan
l.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”, yang menggantikan PSAK No. 33 (1994), “Akuntansi untuk Pertambangan Umum”. Penerapan standar revisi tersebut tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
Stripping Costs Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”, which superseded PSAK No. 33 (1994), “Accounting for General Mining”. The adoption of this revised standard did not have material impact in the consolidated financial statements.
37
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.
Biaya pengupasan awal dikapitalisasi sebagai bagian dari properti pertambangan dan diamortisasi menggunakan metode Unit Produksi selama umur masa tambang. Biaya pengupasan tambahan dibiayakan pada saat terjadinya, jika rasio pengupasan aktual tidak secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata rasio pengupasan. Jika tidak, biaya tersebut ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai “Biaya Pengupasan Tangguhan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Initial stripping costs are capitalized as part of mining properties and amortized on a UoP basis over the life of the mine. Additional stripping costs are expensed when incurred, if the actual stripping ratio is not significantly higher than the life of mine stripping ratio. Otherwise, they are deferred and classified as “Deferred Stripping Costs” in the consolidated statements of financial position.
Nilai tercatat biaya pengupasan tanah tangguhan disetiap wilayah ditelaah secara periodik dan ketika nilainya melebihi nilai terpulihkan maka kelebihan tersebut dihapusbukukan atau dibebankan pada tahun terjadinya.
The carrying value of deferred stripping costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent that this value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written-off in the year in which this is determined.
m. Biaya Pinjaman
m. Borrowing Costs
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”. Penerapan standar revisi tersebut tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs,” which superseded PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”. The adoption of this revised standard did not have material impact in the consolidated financial statements.
Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut. Seluruh biaya pinjaman lain dibiayakan pada saat terjadinya.
Borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expensed on the qualifying asset. All other borrowing costs are expensed as incurred.
38
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n.
o.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba atau rugi.
The Group evaluates at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of the asset. The recoverable amount of an asset or a cash-generating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. The impairment loss is recognized immediately in profit or loss.
Pemulihan rugi penurunan nilai aset yang telah diakui periode sebelumnya dicatat jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tersebut sudah tidak ada lagi atau menurun. Pemulihan rugi penurunan nilai aset diakui dalam laba atau rugi. Namun demikian, kenaikan nilai tercatat aset karena pemulihan rugi penurunan nilai hanya diakui sepanjang tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan (setelah dikurangi penyusutan dan amortisasi) jika rugi penurunan nilai aset tidak diakui pada tahun sebelumnya.
Recovery of impairment loss recognized in prior periods is recorded when there is an indication that the impairment loss recognized for the asset no longer exists or has decreased. The recovery is recognized in profit or loss. However, the increase in carrying amount of an asset due to a recovery of an impairment loss is recognized to the extent that it does not exceed the carrying amount that would have been determined (net of depreciation and amortization) had no impairment loss been recognized for that asset in prior years.
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
o.
Non-current Assets Held for Sale
Aset tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Kondisi ini dipenuhi jika penjualannya sangat mungkin terjadi dan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) tersebut tersedia untuk segera dijual dalam kondisi kininya. Manajemen harus berkomitmen terhadap rencana penjualan tersebut, yang diharapkan akan diselesaikan dalam satu tahun setelah tanggal klasifikasi.
Non-current assets and disposal groups are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the non-current asset (or disposal group) is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale plan, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification.
Jika Kelompok Usaha berkomitmen terhadap rencana penjualan yang mengakibatkan kehilangan pengendalian atas entitas anak, seluruh aset dan liabilitas entitas anak tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual ketika kriteria yang dijelaskan di atas terpenuhi, meskipun setelah penjualan tersebut Kelompok Usaha masih memiliki kepentingan nonpengendali entitas anak terdahulu.
When the Group is committed to a sale plan involving loss of control of a subsidiary, all of the assets and liabilities of that subsidiary are classified as held for sale when the criteria described above are met, regardless of whether the Group will retain a non-controlling interest in its former subsidiary after the sale.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Non-current assets (and disposal groups) classified as held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell.
39
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p.
q.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 23, “Sewa Operasi Insentif” dan ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”. Penerapan standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, which superseded PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 23, “Operating Leases - Incentives” and ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal Form of a Lease”. The adoption of these standards did not have material impact in the consolidated financial statements.
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laba atau rugi. Aset sewaan yang dimiliki oleh penyewa dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek.
Leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in profit or loss. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Taksiran Liabilitas Restorasi dan Rehabilitasi
q.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. Penerapan standar revisi tersebut tidak berpengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. The adoption of this revised standard did not have material impact in the consolidated financial statements.
40
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Entitas Anak meliputi, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.
The Group’s policy is to meet or surpass the requirements of the CCoW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management of the Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban produksi. Taksiran liabilitas ditelaah secara rutin dan dampak dari perubahannya diakui secara prospektif.
Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are charged as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.
Pengakuan bagian jangka pendek liabilitas tersebut berdasarkan estimasi dari manajemen.
Recognition of current portion of liability is based on the estimates of the management.
Biaya dan Liabilitas Imbalan Pasti Pascakerja
r.
Post-employment Benefit Costs and Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 15, “PSAK No. 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which superseded PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 15, “PSAK No. 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini menyediakan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui pada periode berjalan sebagai bagian dari laba komprehensif lain.
PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is immediate recognition of actuarial gains or losses in period in which such occur and as part of other comprehensive income.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk pengungkapannya. Kelompok Usaha memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yaitu menggunakan pendekatan koridor. Penerapan ISAK No. 15 tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have material impact in the consolidated financial statements, except for disclosures. The Group chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using corridor approach. The adoption of ISAK No. 15 did not have material impact in the consolidated financial statements.
41
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
s.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha menentukan liabilitas imbalan pasti pascakerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 serta Perjanjian Kerja Bersama karyawan tetap. Beban imbalan pasti pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada akhir periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
The Group determines its post-employment benefits liabilities under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003, as well as the Collective Labor Agreement covering permanent employees. The cost of providing post-employment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Kelompok Usaha mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian pada saat terjadinya. Kurtailmen terjadi jika entitas menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau mengubah ketentuan dalam program yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Sebelum menentukan dampak kurtailmen atau penyelesaian, Kelompok Usaha mengukur kembali kewajiban dan aset program yang terkait dengan menggunakan asumsi aktuarial yang berlaku.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment or settlement when it occurs. A curtailment occurs when an entity is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits. Before determining the effect of a curtailment or settlement, the Group remeasures the obligation and the related plan assets using current actuarial assumptions.
Biaya Emisi Saham
s.
Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam ekuitas. t.
Share Issuance Cost Costs incurred in connection with the Initial Public Offering and Rights Issue of the Company’s shares are classified as part of “Additional Paid-in Capital” in the equity.
Saham Beredar yang Diperoleh Kembali
t.
Saham beredar yang diperoleh kembali (treasury stock) untuk dikeluarkan lagi di kemudian hari dicatat dengan metode nilai nominal atau par value method. Berdasarkan metode ini, saham beredar yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham beredar yang diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke saldo laba.
Treasury Stock Re-acquisition of capital stock to be held as treasury stocks for future reissuance is accounted for under the par value method. Under this method, treasury stock is presented at par value as a reduction from the capital stock account. If the treasury stock had been originally issued at a price above par value, the related additional paid-in capital account is adjusted. Any excess of the reacquisition cost over the original issuance price is treated as an adjustment to retained earnings.
42
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) u.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama, atau adanya peristiwa kuasi reorganisasi, serta diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, atau pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali.
v.
Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control Restructuring transaction of entities under common control is accounted for using the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” and presented as “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statements of financial position. The account balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control” is changeable, when there is a reciprocal transaction among the same entities under common control, or in an event of quasi reorganization, and is realized to gain or loss when the substance of common control status is no longer exists among the entities that entered into the transaction, or when the asset, liability, share or other equity instrument previously bringing on the difference in value from restructuring transaction of entities under common control is disposed of to another entity that is not under common control.
Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi
v.
Transaksi perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Entitas Anak atau entitas asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Anak atau enititas asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Change in Equity Transaction of a Subsidiary/ Associate Changes in the value of investment due to changes in the equity of a Subsidiary or associate arising from capital transactions of such Subsidiary or associate with other parties are recognized in equity as “Difference in the Change of Equity Transaction of a Subsidiary/Associate”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
w. Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).
Kelompok Usaha menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
43
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan secara neto, setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari pembeli.
Sale is recognized as earned when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections.
Sesuai dengan ketentuan dalam PKP2B (untuk KPC dan Arutmin, entitas pengendalian bersama) dan Kuasa Penambangan Batubara (untuk PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak), entitasentitas tersebut tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau meminta KPC, Arutmin dan FBS untuk menjual semua atau sebagian batubara miliknya kepada pihak ketiga.
Under the terms of the CCoW (for KPC and Arutmin, jointly controlled entities) and Coal Mining Rights (for PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary), the entities have no right to take title to or purchase the GOI’s share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request KPC, Arutmin and FBS to sell all or a part of its share of coal to third parties.
Penjualan KPC, Arutmin dan FBS termasuk penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia yang dijual oleh KPC, Arutmin dan FBS.
Sales of KPC, Arutmin and FBS include amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by KPC, Arutmin and FBS.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen dan diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service revenue represents management fees and is recognized when the service has been performed.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized as incurred (accrual basis).
Pajak Penghasilan
x.
Income Taxes
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46 (Revised 2004), “Accounting for Income Taxes”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 20, “Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. The adoption of these standards did not have material impact in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period.
44
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pajak penghasilan dalam laba atau rugi periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laba atau rugi, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau laba komprehensif lain, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau laba komprehensif lain.
Income tax in profit or loss for the period comprises current and deferred tax. Income tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or other comprehensive income in which case it is recognized in equity or other comprehensive income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that sufficient future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, the entity has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity, or different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
KPC dan Arutmin menggunakan tarif pajak yang diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 51a), tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh (10) tahun pertama sejak dimulainya periode operasi, dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, pajak tangguhan KPC dan Arutmin telah diukur dengan menggunakan tarif pajak 45%.
KPC and Arutmin used tax rates specified in the CCoW to determine income taxes. Under the CCoW (Note 51a), the annual tax rates are 35% during the first full ten (10) years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, deferred taxes of KPC and Arutmin have been measured at a tax rate of 45%.
45
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya, jumlah tersebut ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. y.
Additional tax principal and penalty amounts based on Tax Assessment Letters ("SKP") are recognized as income or expense in the current year profit or loss. However when further avenue is sought, such amounts are deferred if they meet the asset recognition criteria.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
y.
Foreign Exchange Transactions and Translation
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang menggantikan PSAK No. 10, “Transaksi dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan”, dan ISAK No. 4, “PSAK No. 10: Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rate”, which superseded PSAK No. 10, “Transaction in Foreign Currencies”, PSAK No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies”, PSAK No. 52, “Reporting Currency”, and ISAK No. 4, “PSAK No. 10: Alternative Treatment Permitted for Foreign Exchange Differences”.
PSAK No. 10 (Revisi 2010) mewajibkan entitas untuk menentukan mata uang fungsionalnya dan mengukur hasil operasi dan posisi keuanganya dalam mata uang tersebut. Selanjutnya, standar ini juga mengatur cara untuk menyertakan transaksi mata uang asing dan operasi luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
PSAK No. 10 (Revised 2010) requires an entity to determine its functional currency and measure its results of operations and financial position in that currency. Furthermore, it prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) menyebabkan perubahan dalam mata uang penyajian Entitas Anak tertentu dari Rupiah Indonesia (Rupiah)/Yen Jepang (Yen) ke Dolar Amerika Serikat (USD). Penyesuaian dari perubahan tersebut telah diterapkan secara retrospektif (Catatan 5).
The adoption of PSAK No. 10 (Revised 2010) resulted to a change in the presentation currency of certain Subsidiaries from Indonesian Rupiah (Rupiah)/Japanese Yen (Yen) to United States Dollar (USD). Adjustments from such change have been applied retrospectively (Note 5).
1)
1)
Mata uang fungsional dan penyajian Item-item yang ada dalam laporan keuangan dari setiap entitas Kelompok Usaha diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomis utama dimana entitas usaha tersebut beroperasi (“mata uang fungsional”). USD merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. USD juga merupakan mata uang dimana laporan keuangan konsolidasian disajikan, karena hal ini diyakini dapat mencerminkan kinerja bisnis global Kelompok Usaha secara keseluruhan.
Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which each entity operates (the “functional currency”). The USD is the functional currency of the Group. It is also the currency in which the Group’s consolidated financial statements is presented, as it most reliably reflects global business performance of the Group as a whole.
46
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2)
Transaksi dan saldo
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) 2)
Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan USD tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba atau rugi. 3)
Transactions and balances Transactions during the year involving other currencies are recorded in USD at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to USD to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Penggunaan mata uang penyajian selain mata uang fungsional
3)
Use of presentation currency other than the functional currency
Posisi keuangan dan hasil usaha dari semua entitas (tidak ada mata uang yang mengalami ekonomi hiper-inflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian dijabarkan ke dalam mata uang penyajian menggunakan prosedur berikut ini:
The financial position and results of all entities (none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional currency different from the presentation currency are translated into the presentation currency using the following procedures:
(i)
aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut; (ii) pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi atau, untuk alasan praktis, menggunakan kurs rata-rata selama periode tersebut; dan (iii) semua hasil dari selisih kurs diakui dalam laba komprehensif lain sebagai selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, yang termasuk dalam “Cadangan Modal Lainnya”.
(i)
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang muncul pada akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari entitas asing dan dijabarkan menggunakan kurs penutup.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the closing rate.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia were as follows:
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of the statement; (ii) income and expenses for each statement of comprehensive income are translated at the exchange rates at the dates of the transactions or, for practical reasons, at the average exchange rate for the period; and (iii) all resulting exchange differences shall be recognized in other comprehensive income under exchange differences due to financial statements translation, which is included in “Other Capital Reserves”.
47
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2012 10.000 Rupiah Indonesia 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Australia 100 Yen Jepang 1 Dolar Singapura 100 Ouguiya Mauritania
z.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
31 Desember/ December 31, 2011
1,03 1,61 1,32 1,04 1,16 0,82 0,32
1,10 1,54 1,29 1,01 1,29 0,77 0,34
Laba per Saham
z.
1 Januari/ January 1, 2011 1,11 1,55 1,33 1,02 1,23 0,78 0,35
10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 Euro 1 Australian Dollar 100 Japanese Yen 1 Singaporean Dollar 100 Mauritanian Ouguiya
Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, yang menggantikan PSAK No. 56 (1999), “Laba per Saham”. Penerapan standar revisi tersebut tidak memiliki dampak yang material pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk pengungkapannya.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, which superseded PSAK No. 56 (1999), “Earnings per Share”. The adoption of this revised standard did not have material impact in the consolidated financial statements, except for disclosures.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilusi.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution.
aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi
aa. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha memiliki transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana ditentukan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The Group has transactions with certain parties, which have a related party relationship as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
48
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) bb. Informasi Segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) bb. Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the Chief Operating Decision Maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antarkelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
cc. Provisi dan Kontinjensi
cc. Provisions and Contingencies
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tersebut dihapuskan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent assets and liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. Contingent liabilities are disclosed in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are disclosed in the consolidated financial statements where an inflow of economic benefits is probable.
49
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of consolidated financial statements, in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan keberadaan pengendalian bersama dalam entitas pengendalian bersama
Determination if joint control exists in a jointly controlled entity
Pengendalian bersama adalah kesepakatan kontraktual pembagian pengendalian atas aktivitas ekonomi dan keberadaannya hanya bila keputusan keuangan dan operasi strategis yang berhubungan dengan kegiatan yang memerlukan persetujuan penuh dari pihak-pihak yang bersama-sama memegang pengendalian. Manajemen Kelompok Usaha menentukan bahwa terdapat pengendalian bersama atas Perusahaan Batubara (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim Resources), karena keputusan atas kegiatan ekonomi dari entitas tersebut dibuat secara bersama-sama oleh para ventura.
Joint control is the contractually agreed sharing of control over an economic activity and exists only when the strategic financial and operating decisions relating to the activity require the unanimous consent of the parties sharing control. Management of the Group determined that it has joint control over the Coal Companies (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim Resources), since the decisions on economic activities of these entities are made jointly by the venturers.
Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Determining classification of financial assets and financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2f.
50
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan
Determining fair value of financial instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif seperti derivatif ditentukan dengan menggunakan teknik valuasi. Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan ini untuk memilih variasi metode-metode dan menggunakan asumsi-asumsi yang pada hakikatnya berdasarkan pada kondisi pasar yang ada pada akhir periode pelaporan tersebut. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan dan metode analisis lainnya untuk berbagai derivatif yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif (Catatan 49).
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market (for example: derivatives) is determined by using valuation techniques. The Group uses its judgment to select a variety of methods and makes assumptions that are mainly based on market conditions existing at the end of each reporting period. The Group has used discounted cash flows analysis and other methods for various derivatives that are not traded in active markets (Note 49).
Menentukan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Kelompok Usaha mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan mata uang fungsionalnya seperti mata uang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
The functional currency of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The Group considers some factors in determining its functional currency, among others, the currency that mainly influences the revenue, cost and financing activities, and the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang sesuai dengan Kelompok Usaha, mata uang fungsional telah ditentukan berupa Dolar Amerika Serikat (USD), karena hal ini berkaitan dengan fakta bahwa mayoritas bisnis Kelompok Usaha dipengaruhi oleh penetapan harga di pasar komoditas internasional dengan lingkungan ekonomis USD.
Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Group, the functional currency has been determined to be United States Dollar (USD), as this reflected the fact that majority of the Group’s businesses are influenced by pricing in internationally commodity markets with a USD economic environment.
Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis
Purchase price allocation in a business combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material.
Accounting of acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance.
51
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menilai penyisihan piutang
Assessing impairment of receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang (Catatan 10 dan 11).
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the allowance for impairment (Notes 10 and 11).
Memperkirakan penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan
Estimating allowance for decline in market value and obsolescence of inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi (Catatan 12).
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated (Note 12).
Menentukan penyusutan aset tetap
Determining depreciation method of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara tiga (3) sampai tiga puluh (30) tahun atau hingga sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) mana yang lebih pendek. Hal ini merupakan umur yang secara umum diterapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan pada tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan oleh sebab itu biaya penyusutan masa depan dapat direvisi (Catatan 2j dan 17).
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within three (3) up to thirty (30) years or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCoW), whichever period is shorter. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised (Notes 2j and 17).
52
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menentukan perkiraan cadangan batubara
Determining coal reserve estimates
Kelompok Usaha menggunakan laporan cadangan batubara sesuai dengan Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves (edisi 2004) (“JORC Code 2004”), dibuat dan diterbitkan oleh The Joint Ore Reserve Committee of The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists dan Minerals Council of Australia.
The Group uses the coal reserves reports in accordance with the Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves (2004 edition) (the “2004 JORC Code”), prepared and published by The Joint Ore Reserves Committee (JORC) of The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists and Minerals Council of Australia.
Menurut JORC Code 2004, istilah “sumber batubara” adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas batubara yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang memiliki prospek yang memadai untuk ditambang. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan keberlanjutan atas sumber batubara dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang spesifik dan ilmu pengetahuan. Sumber daya batubara digolongkan, menurut urutan peningkatan keyakinan geologi, menjadi kategori tereka, terindikasi dan terukur.
Under the 2004 JORC Code, the term “coal resource” refers to a concentration or occurrence of coal of intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in such form and quantity that there are reasonable prospects for eventual economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristics and continuity of a coal resource are known, estimated or interpreted from specific geological evidence and knowledge. Coal resources are subdivided, in order of increasing geological confidence, into “inferred,” “indicated” and “measured” categories.
Istilah cadangan batubara didefinisikan oleh JORC Code 2004 sebagai bagian dari sumber batubara yang terukur dan terindikasi, yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan batubara dibagi menurut peningkatan keyakinan menjadi cadangan terestimasi dan cadangan terbukti.
The term “coal reserve” is defined in the 2004 JORC Code as the economically mineable part of a measured and indicated coal resource. Coal reserves are subdivided in order of increasing confidence into “probable coal reserves” and “proved coal reserves”.
Cadangan, dan untuk tambang tertentu, sumber daya mineral lainnya, ditentukan dengan cara ini dihitung dengan perhitungan biaya penyusutan, amortisasi dan penurunan nilai, penilaian umur rasio pengupasan tanah dan perkiraan waktu pembayaran penutupan dan biaya restorasi dan pembersihan.
Reserves, and for certain mines, other mineral resources, determined in this way are used in the calculation of depreciation, amortization and impairment charges, the assessment of life of mine stripping ratios and for forecasting the timing of the payment of closedown and restoration costs and clean-up costs.
Dalam menilai umur tambang untuk tujuan akuntansi, sumber daya mineral hanya diperhitungkan dimana ada tingkat keyakinan yang tinggi atas penambangan yang ekonomis.
In assessing the life of a mine for accounting purposes, mineral resources are only taken into account where there is a high degree of confidence of economic extraction.
Ada berbagai ketidakpastian melekat dalam mengestimasi cadangan dan asumsi yang berlaku pada saat estimasi dapat berubah secara signifikan ketika informasi baru tersedia. Perubahan perkiraan harga komoditas, nilai tukar, biaya produksi atau tingkat pemulihan dapat mengubah status keekonomisan atas cadangan dan mungkin pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan terhadap perkiraan cadangan.
There are numerous uncertainties inherent in estimating reserves and assumptions that are valid at the time of estimation may change significantly when new information becomes available. Changes in the forecast prices of commodities, exchange rates, production costs or recovery rates may change the economic status of reserves and may, ultimately, result in changes to reserve estimates.
53
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi
Determining capitalization of exploration and evaluation costs
Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok Usaha atas biaya eksplorasi dan evaluasi memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah mungkin manfaat ekonomis masa mendatang dapat menghasilkan ekploitasi di masa mendatang atau penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan. Penentuan sumber daya JORC sendiri merupakan proses estimasi yang dibutuhkan, berbagai tingkat ketidakpastian tergantung pada subklasifikasi dan estimasi ini berdampak langsung terhadap biaya eksplorasi dan evaluasi. Berdasarkan kebijakan tangguhan, manajemen mengharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang kejadian masa depan atau kondisi-kondisi, khususnya apakah kegiatan penambangan ekonomis dapat didirikan. Estimasi dan asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi baru tersedia. Jika, setelah kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi (yaitu aset eksplorasi dan evaluasi) dicatat, informasi baru menunjukan perkiraan bahwa pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan (Catatan 18).
The application of the Group’s accounting policy for exploration and evaluation costs requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits are likely either future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of a JORC resource is itself an estimation process which requires varying degrees of uncertainty depending on sub-classification and these estimates directly impact the point of exploration and evaluation costs. Under the deferral policy, the management is required to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions may vary if new information becomes available. If, after the capitalized exploration and evaluation cost (i.e. exploration and evaluation asset) is recorded, a new information suggests that recovery of such cost is not possible, such cost is then written-off (Note 18).
Menentukan kapitalisasi, penangguhan dan amortisasi biaya pengupasan tanah
Determining capitalization, deferral and amortization of stripping costs
Kelompok Usaha menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi, jika rasio aktual pengupasan tanah selama jangka waktu tertentu melebihi rasio pengupasan tanah yang diharapkan selama umur tambang atau pit. Biaya ditangguhkan tersebut kemudian dibebankan terhadap laba, sepanjang dalam periode berikutnya rasio tahun berjalan turun di bawah rasio umur tambang.
The Group defers stripping costs incurred during the production stage of its operations when the actual stripping ratio for a specific year exceeds the expected stripping ratio over the life of the mine or pit (the “life of mine” ratio). Such deferred costs are then charged against reported profits to the extent that, in subsequent periods, the current year ratio falls below the life of mine ratio.
Rasio umur tambang didasarkan pada cadangan terbukti dan terestimasi serta sangat tergantung pada desain tambang, dan secara teknis dan ekonomi diasumsikan selama umur tambang. Kelompok Usaha menelaah rasio umur tambang secara periodik (Catatan 19).
The life of mine ratio is based on proved and probable reserves of the mine and is also highly dependent on the design of the mine and on the technical and economic parameters assumed over the life of the mine. The Group reviews regularly the life of mine ratio (Note 19).
Penentuan tanggal mulai produksi
Determination of production start date
Kelompok Usaha menelaah tahap pengembangan setiap proyek pertambangan untuk menentukan kapan sebuah pertambangan pindah ke tahap produksi. Kriteria yang digunakan untuk menelaah tanggal dimulainya sebuah pertambangan adalah ditentukan berdasarkan sifat yang unik dari setiap proyek pengembangan pertambangan. Kelompok Usaha mempertimbangkan berbagai kriteria yang relevan untuk menelaah kapan pertambangan secara mendasar selesai, siap untuk digunakan dan pindah ke tahap produksi. Beberapa kriteria termasuk, tetapi tidak terbatas pada sebagai berikut:
The Group assesses the stage of each mine development project to determine when a mine moves into the production stage. The criteria used to assess the start date of a mine are determined based on the unique nature of each mine development project. The Group considers various relevant criteria to assess when the mine is substantially complete, ready for its intended use and moves into the production phase. Some of the criteria include, but are not limited to the following:
54
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) -
tingkat belanja modal dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi; penyelesaian periode pengujian atas aset tetap pertambangan yang masuk akal; kemampuan untuk memproduksi batubara dalam bentuk yang dapat dijual; dan kemampuan untuk mempertahankan produksi batubara yang sedang berlangsung.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) -
-
the level of capital expenditure compared to construction cost estimates; completion of a reasonable period of testing of the mine fixed assets; ability to produce coal in saleable form; and
-
ability to sustain ongoing production of coal.
-
Pada saat proyek pengembangan pertambangan pindah ke tahap produksi, kapitalisasi dari biaya-biaya konstruksi pertambangan tertentu dihentikan dan biayabiaya dianggap sebagai persediaan atau beban, kecuali untuk biaya-biaya yang dikapitalisasi sehubungan dengan tambahan atau perbaikan-perbaikan aset pertambangan, pengembangan pertambangan bawah tanah atau pengembangan cadangan yang dapat ditambang. Sehingga pada saat ini juga penyusutan/amortisasi dimulai.
When a mine development project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as inventory or expensed, except for capitalizable costs related to mining asset additions or improvements, underground mine development or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/ amortization commences.
Menilai penurunan nilai aset nonkeuangan tertentu
Assessing impairment of certain non-financial assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset nonkeuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an impairment review be performed on certain nonfinancial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. The factors that the Group considers important which could trigger an impairment review include the following:
a)
a)
b) c)
kinerja yang kurang signifikan terkait dengan hasil ekspektasi historis atau hasil operasional proyek di masa depan; perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan tren negatif yang signifikan dari industri dan ekonomi.
b) c)
significant underperformance relative to the expected historical or project future operating results; significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and significant negative industry or economic trends.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset nonkeuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut.
An impairment loss is recognized whenever the carrying amount of a non-financial asset exceeds its recoverable amount. Determining the recoverable amount of such assets requires the estimation of cash flows expected to be generate from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai pada akun investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, aset eksplorasi dan evaluasi, goodwill dan aset tidak lancar lainnya. Namun, beberapa aset tertentu seperti persediaan dan aset tetap sebesar USD26.791.904 and USD30.707.004 telah dihapusbukukan selama periode berjalan.
As of December 31, 2012, the Group assessed that there is no indication of impairment on investments in associates, exploration and evaluation assets, goodwill and other non-current assets accounts. However, certain assets such inventories and fixed assets totaling USD26,791,904 and USD30,707,004 were written-off in 2012 and 2011, respectively.
55
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Memperkirakan penyisihan untuk restorasi lingkungan dan rehabilitasi
Estimating provision for environmental restoration and rehabilitation
Parameter-parameter yang memiliki pengaruh yang signifikan pada jumlah provisi yang terkait dengan restorasi dan rehabilitasi lingkungan termasuk waktu pengeluaran dan tingkat diskonto yang diterapkan pada arus kas serta tingkat pengeluaran aktual. Parameterparameter ini didasarkan pada informasi dan perkiraan tersedia bagi Kelompok Usaha saat ini, termasuk umur tambang dan sisa jangka waktu hak Kuasa Pertambangan, PKP2B atau Kontrak Karya.
Parameters having a significant influence on the amount of provisions relating to environmental restoration and rehabilitation include the timing of expenditure and the discount rate applied to cash flows, as well as the actual level of expenditure. These parameters are based on information and estimates available to the Group at the current time, including the life of mine and the remaining term of the Coal Mining Rights, CCoW or Contract of Work.
Jumlah yang dibutuhkan untuk rehabilitasi lingkungan dapat berubah sesuai dengan perubahan peraturan yang sedang berlangsung di Indonesia, setelah dikeluarkannya Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009 pada tanggal 12 Januari 2009. Sejalan dengan implementasi persyaratan baru oleh Pemerintah Indonesia menjadi lebih jelas, ada kemungkinan untuk merevisi provisi atas rehabilitasi lingkungan.
The amounts required to be provided for environmental remediation are subject to ongoing regulatory change in Indonesia, subsequent to the issuance of the new Mineral and Coal Mining Law No. 4/2009 dated January 12, 2009. As the Government of Indonesia’s implementation of new requirements becomes clearer, there may be a need to revise the rehabilitation provision.
Sebagai tambahan, perkiraan biaya dapat bervariasi bergantung pada berbagai macam faktor termasuk munculnya teknik restorasi baru atau pengalaman di lokasi tambang lainnya. Waktu yang diharapkan dari pengeluaran juga dapat berubah, sebagai contoh perubahan dalam cadangan atau tingkat produksi. Akibatnya mungkin ada penyesuaian yang signifikan terhadap provisi atas rehabilitasi lingkungan yang akan mempengaruhi posisi keuangan masa depan (Catatan 29).
In addition, cost estimates can vary in response to many other factors including, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or production rates. As a result there could be significant adjustments to the provision, which would affect future financial results (Note 29).
Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja
Determining post-employment benefit costs and liabilities
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan pasti pascakerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih (Catatan 30).
The determination of the Group’s liabilities and costs for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the present value of defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its post-employment benefit costs and liabilities (Note 30).
56
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Mengevaluasi perjanjian sewa
Evaluating lease agreements
Kelompok Usaha menandatangani perjanjian sewa sebagai lessee. Manajemen melakukan penilaian dalam menentukan apakah semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan dialihkan kepada Kelompok Usaha. Sewa guna usaha dimana Kelompok Usaha memperoleh seluruh risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sebaliknya maka diklasifikasikan sebagai sewa operasi (Catatan 17 dan 28).
The Group has entered into lease agreements as lessee. The management exercises judgment in determining whether all significant risk and rewards of ownership of the leased property are transferred to the Group. Lease wherein the Group acquires all significant risks and rewards of ownership of the leased property is accounted for as finance lease, otherwise it is accounted for as operating lease (Notes 17 and 28).
Menilai pajak penghasilan
Assessing income tax
Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Determining provision for corporate income tax requires significant judgment by management. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai (Catatan 45).
The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly (Note 45).
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi
Evaluating provisions and contingencies
Kelompok Usaha saat ini sedang terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum/pajak Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mempertimbangkan faktor risiko dan ketidakpastian.
The Group is currently involved in various legal and tax proceedings. The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal/tax counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak berkeyakinan bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2012, the Group does not believe that those proceedings will have a significant adverse effect on its consolidated financial statements.
57
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3.
3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menentukan nilai wajar dan biaya untuk menjual serta klasifikasi dari aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Determining fair value and costs to sell, and the classification of non-current assets held for sale
Nilai wajar dan biaya untuk menjual dari aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar terkait dengan aset dalam kondisi kininya. Setiap perubahan dalam prospek pasar mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran nilai wajar dan biaya untuk menjual dari aset tersebut dan bisa mengakibatkan penyesuaian pada jumlah yang dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Fair value and costs to sell of non-current assets and disposal groups classified as held for sale are based on estimates and assumptions regarding in particular the expected market outlook associated with the asset in its present condition. Any changes in the expected market outlook may have a material impact on the measurement of the fair value and costs to sell and could result in adjustments to the amount booked in the consolidated financial statements.
Penentuan aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual berdasarkan pertimbangan manajemen yang mungkin berubah akibat perubahan situasi di masa mendatang yang di luar kendali Kelompok Usaha.
The determination of non-current assets and disposal groups classified as held for sale are based on management’s judgment that may change due to changes of circumstances in the future arising beyond the control of the Group.
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI a.
4.
Knightley Seamgas Pte. Ltd. dan Knightley CBM Pte. Ltd.
CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES a.
Knightley Seamgas Pte. Ltd. and Knightley CBM Pte. Ltd.
Pada tanggal 4 Agustus 2011, Perusahaan, Westside Corporation Ltd. (Westside), PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) (“Para Pihak”) mengadakan Perjanjian Penyelesaian, dimana Para Pihak setuju atas hal-hal tertentu atau yang berkaitan dengan penyelesaian utang Para Pihak terkait atas Heads of Agreements KPC, Heads of Agreement Arutmin dan PT Seamgas Indonesia (PTSI). Perjanjian ini merupakan akhir dari perjanjian ventura bersama antara Para Pihak.
On August 4, 2011, the Company, Westside Corporation Ltd. (Westside), PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) (“the Parties”) entered into a Settlement Deed, wherein all Parties agreed on certain matters arising out or in relation to the settlement of certain liabilities of the parties arising out of the KPC Heads of Agreements, Arutmin Heads of Agreement and PT Seamgas Indonesia (PTSI). This deed marked the termination of the joint venture agreements among the parties.
Perjanjian Penyelesaian memuat ketentuan, antara lain, pengalihan perusahaan target dari Westside kepada Perusahaan (atau afiliasinya yang ditunjuk) sebanyak 100% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan target dengan imbalan sebesar USD1 untuk setiap perusahaan, yang berlaku efektif pada tanggal penyelesaian. Perusahaan target adalah Westside CSG Holdings Pte. Ltd. (Westside CSG) dan Westside KPC Pte. Ltd. (Westside KPC), kedua-duanya dimiliki oleh Westside.
The provisions of the Settlement Deed, among others, included the transfer by Westside to the Company (or its nominated affiliate) 100% of the issued shares of the target companies for a consideration of USD1 in respect of each company, with the effect from the completion date. Target companies were Westside CSG Holdings Pte. Ltd. (Westside CSG) and Westside KPC Pte. Ltd. (Westside KPC), both wholly-owned by Westside.
58
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4.
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Pada tanggal 24 Agustus 2011, Westside CSG mengubah namanya menjadi Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas) dan Westside KPC mengubah namanya menjadi Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley). Kemudian, pada tanggal 16 September 2011, Westside mengalihkan 100% kepemilikannya di Knightley Seamgas dan Knightley CBM kepada afiliasi yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan, yaitu Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley BR). b.
On August 24, 2011, Westside CSG changed its name to Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas) and Westside KPC changed its name to Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley). Subsequently, on September 16, 2011, Westside transferred the 100% ownership interests in Knightley Seamgas and Knightley CBM to the Company’s nominated affiliate and wholly-owned Subsidiary, Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley BR).
PT Seamgas Indonesia
b.
Perjanjian Penyelesaian memuat ketentuan (Catatan 4a), antara lain, perubahan Direksi dan Dewan Komisaris PTSI yang ditunjuk oleh Perusahaan. Berdasarkan Resolusi Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PTSI pada tanggal 16 September 2011, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PTSI yang sebelumnya diangkat oleh Westside diubah oleh Perusahaan. Dengan perubahan susunan tersebut, kepemilikan Perusahaan di PTSI efektif berubah dari 50% (entitas asosiasi) menjadi 100% (Entitas Anak). c.
d.
PT Seamgas Indonesia The provisions of the Settlement Deed (Note 4a), among others, included the change of the Boards of Directors and Commissioners of PTSI as appointed by the Company. Based on PTSI’s Shareholders Resolutions in Lieu of an Extraordinary General Shareholders’ Meeting on September 16, 2011, the compositions of the Board of Directors and Board of Commissioners of PTSI were changed from those of Westside to those of the Company. Following the appointment, the Company effectively owns interest in PTSI from 50% (an associate) to 100% (a Subsidiary).
Tansar Gas Pte. Ltd., Westprima Resources Pte. Ltd., Arutmin CBM Pte. Ltd., KPC CBM Pte. Ltd. dan Kalenergy Pte. Ltd.
c.
Tansar Gas Pte. Ltd., Westprima Resources Pte. Ltd., Arutmin CBM Pte. Ltd., KPC CBM Pte. Ltd. and Kalenergy Pte. Ltd.
Sebelumnya, Tansar Gas Pte. Ltd., Westprima Resources Pte. Ltd., Arutmin CBM Pte. Ltd., KPC CBM Pte. Ltd. dan Kalenergy Pte. Ltd. adalah entitas asosiasi dari Perusahaan, melalui Entitas Anak, yaitu Knightley BR, dengan kepemilikan sebesar 50%. Sisanya sebesar 50% dimiliki oleh Westside CSG.
Previously, Tansar Gas Pte. Ltd., Westprima Resources Pte. Ltd., Arutmin CBM Pte. Ltd., KPC CBM Pte. Ltd. and Kalenergy Pte. Ltd. were associates of the Company, through its Subsidiary, Knightley BR, at 50% ownership interest each. The other 50% was owned by Westside CSG.
Sehubungan dengan perubahan nama dari Westside CSG menjadi Knightley Seamgas dan pengalihan 100% kepemilikan di Knightley BR (Catatan 4a), Perusahaan secara efektif memiliki 100% entitas-entitas tersebut sehingga mengubahnya dari entitas asosiasi menjadi Entitas Anak.
Following the change of corporate name from Westside CSG to Knightley Seamgas and transfer to 100% ownership interest to Knightley BR (Note 4a), the Company effectively owns 100% ownership interest of those entities, changing from associates to Subsidiaries.
PT Bumi Resources Minerals Tbk
d.
Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible Note yang diterbitkan oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kepada Perusahaan dikonversi menjadi 7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp670 (angka penuh). Akibatnya, pada tanggal tersebut, kepemilikan Perusahaan di BRMS meningkat dari 81,84% menjadi 87,09%. Penyesuaian dibuat pada akun ekuitas tertentu atas pengaruh dari kenaikan kepemilikan tersebut.
PT Bumi Resources Minerals Tbk On March 9, 2011, the Mandatory Convertible Note issued by PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) to the Company was converted to 7,401,541,000 ordinary shares at Rp670 (full amount) par value per share. Consequently, as of that date, the Company’s ownership interest in BRMS increased from 81.84% to 87.09%. Adjustments were made on certain equity accounts to affect the increase in ownership interest.
59
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4.
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
e.
f.
CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan berencana menjual 20.854.263.529 saham atau sebesar 75,1% kepemilikan saham BRMS kepada Bumi plc, melalui Vallar Investments UK Limited dengan harga penjualan sebesar USD2,006 miliar saat Tanggal Penutupan, yang bergantung kepada terpenuhinya kondisi yang disebutkan di dalam Perjanjian Jual Beli Saham. Setelah Tanggal Penutupan, Bumi plc akan membayar Perusahaan dengan menerbitkan Obligasi Konversi sebesar 2% yang jatuh tempo tahun 2017, yang dapat dikonversi menjadi 2% exchangeable redeemable preference shares.
On June 10, 2011, the Company planned to sell 20,854,263,529 shares representing approximately 75.1% ownership interest in BRMS to Bumi plc, through Vallar Investments UK Limited, at a sales price of USD2.006 billion with the effect from Closing Date, which is subject to fulfillment of certain conditions stated in the Sale and Purchase of Shares Agreement. Upon Closing, Bumi plc will pay the Company by issuing 2% Guaranteed Convertible Bonds due 2017, convertible into 2% exchangeable redeemable preference shares.
Namun demikian, pada tanggal 17 Oktober 2011, Perusahaan memutuskan untuk menunda penjualan atas kepemilikan tersebut. Akhirnya, penjualan tersebut diakhiri pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan ketentuan dari perjanjian.
However, on October 17, 2011, the Company decided to postpone the sale of such interest. Eventually, the sale was terminated on December 31, 2011 based on the provision of the agreement.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
e.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Pada tanggal 21 April 2011, berdasarkan Perjanjian Pembatalan, Perusahaan dan Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) setuju untuk membatalkan Perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 28 Desember 2009 yang berkaitan dengan 7.399.999 saham Perusahaan atau sebesar 20% kepemilikan di Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) kepada Florenceville. Florenceville belum berhasil memperoleh pendanaan karena situasi politik di Yaman.
On April 21, 2011, based on the Cancellation Agreement, the Company and Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) agreed to cancel the Share Sale and Purchase Agreement dated December 28, 2009 pertaining the Company’s sale of 7,399,999 shares or 20% ownership interest in Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) to Florenceville. Florenceville has not succeeded in obtaining funds because of the political situation in Yemen.
Pengaruh pembatalan penjualan telah disesuaikan dalam laporan keuangan konsolidasian. Akibatnya, Perusahaan mengakui kerugian sebesar USD35.892.701 yang sebelumnya telah diakui sebagai keuntungan atas penjualan pada tahun 2009 dan membukukan kembali bagian dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar USD246.740.131, yang sebelumnya telah direalisasi pada 2009. Selanjutnya, kepemilikan Perusahaan di Gallo diubah kembali dari 79,99% menjadi 99,99%.
The effect of the cancellation of sale has been adjusted in the consolidated financial statements. Consequently, the Company recognized a loss of USD35,892,701, which was previously recognized as gain on sale in 2009, and reverted back the portion of the difference in value from restructuring transactions of entities under common control amounting to USD246,740,131, which was previously realized in 2009. Furthermore, the Company’s interest in Gallo was changed back from 79.99% to 99.99%.
Westside Corporation Ltd.
f.
Terkait dengan pembatalan perjanjian pengendalian bersama pada tanggal 4 Agustus 2011 antara Perusahaan, Westside, KPC dan Arutmin (Catatan 4a), Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas Westside. Pada tahun 2011, investasi atas Westside dicatat ke dalam aset keuangan tersedia untuk dijual dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” (Catatan 22).
Westside Corporation Ltd. Following the termination of the joint venture agreements on August 4, 2011 among the Company, Westside, KPC and Arutmin (Note 4a), the Company lost its significant influence over Westside. In 2011, investment in Westside is included under available-for-sale financial assets in “Other Non-current Assets” (Note 22).
60
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4.
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) g.
h.
i.
Sahara Resources Pte. Ltd.
CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued) g.
Sahara Resources Pte. Ltd.
Pada tanggal 13 Januari 2012, BRMS telah menyelesaikan rangkaian proses pendirian Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) dengan modal dasar dan ditempatkan senilai USD1.
On January 13, 2012, BRMS had secured the establishment process of Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) with authorized and issued capital amounting to USD1.
Sahara merupakan perusahaan investasi yang memiliki 89,6% Tamagot Bumi S.A. yang memiliki izin eksploitasi bijih besi di wilayah Tamagot, Mauritania.
Sahara is an investment company which owns a 89.6% share in Tamagot Bumi S.A., which has an iron ore exploitation permit in Tamagot area, Mauritania.
Penjualan Kepemilikan Saham di PT Mitratama Perkasa
h.
Sale of Ownership Interest in PT Mitratama Perkasa
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Juni 2012, Perusahaan menjual 3.600 saham yang mewakili kepemilikan sebesar 30% di PT Mitratama Perkasa (PTMP) kepada PT Sumber Energi Andalan Tbk (PTSEA) dengan harga penjualan sebesar USD1. Kepemilikan tersebut akan dialihkan kepada PTSEA pada saat selesainya persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan perjanjian telah terpenuhi.
Based on the Agreement for the Sale and Purchase of Shares dated June 1, 2012, the Company sold its 3,600 shares representing 30% ownership interest in PT Mitratama Perkasa (PTMP) to PT Sumber Energi Andalan Tbk (PTSEA) at a sales price of USD1. Such ownership interest will be passed to PTSEA upon the completion of certain conditions as stated in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2012, semua persyaratan secara substansial telah terpenuhi, sehingga penjualan diakui. Oleh sebab itu, Perusahaan mencatat rugi atas pelepasan investasi di PTMP sebesar USD26.673.340.
As of December 31, 2012, the conditions had been substantially completed, thus the sale was considered realized. Accordingly, the Company recorded a loss on sale of investment in PTMP amounting to USD26,673,340.
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi 1)
i.
Pada bulan Desember 2010, kepemilikan Perusahaan di BRMS, Entitas Anak, menurun dari 100% menjadi 81,84% sehubungan dengan penawaran saham perdana. Selisih antara kepemilikan saham Perusahaan atas ekuitas BRMS yang terjadi setelah penerbitan saham baru dengan nilai tercatat atas investasi sebelum penerbitan saham baru adalah sebesar USD3.636.954 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas.
Difference in the Change in Equity Transaction of a Subsidiary/Associate 1)
61
In December 2010, the Company’s ownership interest in BRMS, a Subsidiary, decreased from 100% to 81.84% in relation to the initial public offering. The difference between the Company’s share in the equity of BRMS subsequent to the new share issuance and the Company’s share in the equity of BRMS prior to the new share issuance amounted to USD3,636,954 was recorded under difference in the change in equity transaction.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4.
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) 2)
5.
CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Terkait dengan penawaran umum terbatas atas saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA), entitas asosiasi, pada tahun 2010, dimana PT Bumi Resources Investment (BRI), Entitas Anak, tidak ikut berpartisipasi, kepemilikan efektif BRI di DEWA terdilusi menjadi 28,79%. Selisih antara kepemilikan saham Perusahaan terhadap ekuitas DEWA setelah penerbitan saham dengan kepemilikan saham Perusahaan terhadap ekuitas DEWA sebelum penerbitan saham sebesar USD29.179.911. Kepemilikan efektif BRI meningkat menjadi 31,43% sejalan dengan penerbitan saham baru DEWA, sehingga selisih transaksi perubahan ekuitas yang diakui adalah sebesar USD1.012.036 dan USD4.048.144 masingmasing pada tahun 2012 dan 2011.
2)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
5.
Following a rights issue of PT Darma Henwa Tbk (DEWA), an associate, in 2010 in which PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, did not participate, the effective interest of BRI in DEWA was diluted to 28.79%. The difference between the Company’s share in the equity of DEWA subsequent to the new share issuance and the Company share in the equity of DEWA prior to the new share issuance amounted to USD29,179,911. BRI’s effective ownership interest increased to 31.43% following DEWA’s issuance of new shares, resulting in a recognition of difference in the change in equity transaction amounted to USD1,012,036 and USD4,048,144 in 2012 and 2011, respectively.
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Kelompok Usaha menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 sehubungan dengan beberapa hal sebagai berikut:
The Group restated its December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 consolidated financial statements in relation to the following:
a.
a.
Efektif pada tanggal 1 Januari 2012, Entitas Anak, PT Bumi Resources Minerals Tbk, Bumi Resources Japan Co. Ltd., PT Multi Capital, PT Multi Daerah Bersaing dan PT Bumi Resources Investments beserta entitas anaknya mengubah mata uang penyajian dari Rupiah Indonesia (Rupiah)/ Yen Jepang (Yen) ke Dolar Amerika Serikat (USD), yang merupakan mata uang fungsionalnya, yang karena secara substansial, disebabkan oleh: -
penghasilan Entitas Anak dalam bentuk USD; pengeluaran Entitas Anak dalam bentuk USD; dan aktivitas pendanaan dan investasi Entitas Anak dalam bentuk USD.
Effective January 1, 2012, the Subsidiaries, PT Bumi Resources Minerals Tbk, Bumi Resources Japan Co. Ltd., PT Multi Capital, PT Multi Daerah Bersaing and PT Bumi Resources Investments and its various subsidiaries, changed their presentation currency from Indonesian Rupiah (Rupiah)/ Japanese Yen (Yen) to United States Dollar (USD), their functional currency, due to the fact that substantially, if not all: -
Perubahan mata uang penyajian Entitas Anak adalah sesuai dengan PSAK No. 10 (Revisi 2010). Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya telah diukur kembali seolah-olah USD adalah mata uang pelaporan pada tahun tersebut.
the Subsidiaries’ income is originated in USD; the Subsidiaries’ expenditures are originated in USD; and the Subsidiaries’ financing and investing activities originate in USD.
The change of the Subsidiaries’ presentation currency has been accounted for in accordance with PSAK No. 10 (Revised 2010). For comparative purposes, prior years’ consolidated financial statements have been remeasured as if USD was the reporting currency at those years.
62
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
b.
Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar dan biaya perolehan yang dialokasikan ke aset tetap entitas pengendalian bersama sebesar USD160,03 juta, sehubungan dengan akuisisi yang dilakukan Perusahaan terhadap entitas pengendalian bersama pada bulan Agustus 2005 dengan kepemilikan sebesar 13,6%. Oleh karena itu, akumulasi selisih antara nilai wajar dan biaya perolehan tahun sebelumnya sebesar USD77,5 juta dibukukan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2011 sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.
b.
The Company recorded excess of fair values over acquisition cost (“excess”) amounting to USD160.03 million which is allocated to the fixed assets of a jointly controlled entity, in relation to the Company’s acquisition of 13.6% ownership interest in a jointly controlled entity in August 2005. Accordingly, accumulated amortization of the excess of previous years amounting to USD77.5 million was adjusted in retained earnings as of January 1, 2011 in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations.”
c.
Sebelum tahun 2011, Kelompok Usaha menangguhkan semua tambahan biaya pengupasan yang melebihi rata-rata rasio pengupasan. Namun, sejak 1 Januari 2011, Kelompok Usaha memutuskan untuk menangguhkan biaya pengupasan tambahan hanya jika secara signifikan melebihi rata-rata rasio pengupasan. Dengan demikian, biaya pengupasan tangguhan sejumlah USD64,58 juta telah disesuaikan dalam saldo laba tanggal 1 Januari 2011 untuk memberikan informasi keuangan yang lebih handal dan dapat diperbandingkan.
c.
Prior to 2011, the Group was deferring all additional stripping costs in excess of the average stripping ratio. However, starting January 1, 2011, the Group decided to defer excess additional stripping costs only if significantly higher than the average stripping ratio. Accordingly, deferred stripping costs amounting to USD64.58 million was adjusted in retained earnings as of January 1, 2011 to give more reliable and comparable financial information.
Perbandingan antara jumlah yang dilaporkan sebelumnya dan jumlah yang disajikan kembali dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The comparison between amounts previously reported and restated amounts in the consolidated financial statements was as follows:
i.
i.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
Consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2011:
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated PENDAPATAN
4.001.058.461
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.408.249.326
LABA BRUTO
1.592.809.135
4.000.990.515
REVENUES
2.660.528
2.410.909.854
COST OF REVENUES
(2.728.474)
1.590.080.661
GROSS PROFIT
(67.946)
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi dan evaluasi
295.465.271 173.084.467 -
(40.668) 20.468.508 -
295.424.603 193.552.975 -
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Exploration and evaluation
Total Beban Usaha
468.549.738
20.427.840
488.977.578
Total Operating Expenses
1.101.103.083
OPERATING INCOME
LABA USAHA
1.124.259.397
(23.156.314)
63
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba neto entitas asosiasi Laba atas transaksi derivatif Penghasilan bunga Laba selisih kurs - neto Beban bunga dan keuangan Beban amortisasi Rugi atas pembatalan penjualan saham Penghapusbukuan aset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Rugi atas pelepasan/penjualan aset tetap Lain-lain - neto Beban Lain-lain - Neto LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
125.078.806 66.061.430 49.732.040 4.226.427 (660.685.662) (38.689.852)
3.199.238 4.322.878 12.490.917 (4.757.855) (1.981)
128.278.044 66.061.430 54.054.918 16.717.344 (665.443.517) (38.691.833)
(35.892.701) (33.690.773)
2.983.769
(35.892.701) (30.707.004)
(2.722.989)
-
(2.722.989)
(1.376.918) 2.251.865
5.122.983
(1.376.918) 7.374.848
OTHER INCOME (EXPENSES) Equity in net income of associates Gain on derivative transactions Interest income Gain on foreign exchange - net Interest expenses and finance charges Amortization expenses Loss on cancellation of sale of shares of stock Asset write-off Loss on sale of investment in associates Loss on disposal/retirement of fixed assets Others - net
(525.708.327)
23.359.949
(502.348.378)
Other Expenses - Net
598.551.070
203.635
598.754.705
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA NETO
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE
(383.448.818)
(338.713)
(383.787.531)
215.102.252
(135.078)
214.967.174
LABA KOMPREHENSIF LAIN
Income Tax Expense - Net NET INCOME
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
10.588.117
(9.297.251)
1.290.866
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Increase in fair value of available-for-sale financial assets Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Exchange differences due to financial statements translation
Laba Komprehensif Lain - Neto
26.234.377
(9.297.251)
16.937.126
Other Comprehensive Income - Net
LABA KOMPREHENSIF NETO
241.336.629
(9.432.329)
231.904.300
NET COMPREHENSIVE INCOME
Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
11.598.116
-
11.598.116
4.048.144
-
4.048.144
LABA NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
220.522.995 (5.420.743)
Neto
215.102.252
(4.232.575) 4.097.497 (135.078)
216.290.420 (1.323.246) 214.967.174
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest Net
LABA KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
245.259.962 (3.923.333)
(11.705.139) 2.272.810
233.554.823 (1.650.523)
Neto
241.336.629
(9.432.329)
231.904.300
Net
NET COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest
LABA PER 1.000 SAHAM DASAR
10,86
10,65
BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARES
LABA PER 1.000 SAHAM DILUSIAN
10,37
9,45
DILUTED EARNINGS PER 1,000 SHARES
64
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) ii.
Laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011:
konsolidasian
pada
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) ii.
Consolidated statement of financial position as of December 31, 2011:
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha - neto Pihak ketiga Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan - neto Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Aset eksplorasi dan evaluasi Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Piutang jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi
ASSETS 69.089.831
-
69.089.831
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
165.305.240 241.912.050 111.255.834 459.548.902
(1.530.965) -
165.305.240 241.912.050 109.724.869 459.548.902
355.296.970
(460.030)
354.836.940
202.183.195 4.689.501 5.637.073 157.151.642 717.551.689 91.563.569
2.188.104 821.573 280.230 (6.500.002) 4.877.063 (1.250.443)
204.371.299 5.511.074 5.637.073 157.431.872 711.051.687 4.877.063 90.313.126
Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets Trade receivables - net Third parties Other receivables - net Third parties Related parties Due from related parties Inventories - net Value-Added Tax recoverable Prepaid expenses Other current assets
2.581.185.496
(1.574.470)
2.579.611.026
Total Current Assets
72.226.855 138.388.545 1.221.780.302 1.741.784.313 432.478.657 35.102.390 342.619.237
(26.598.831) 5.226.914 61.411.422 (90.856.173) (5.015.855) 14.531.899 (23.049.414)
45.628.024 143.615.459 1.283.191.724 1.650.928.140 427.462.802 49.634.289 319.569.823
286.639.026 -
(841.419) 351.324
285.797.607 351.324
648.878.449 5.427.024
22.332.743 2.897.304
671.211.192 8.324.328
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Fixed assets - net Exploration and evaluation assets Claims for income tax refund Goodwill - net Long-term receivables Third parties Related party Other non-current assets Third parties Related parties
Total Aset Tidak Lancar
4.925.324.798
(39.610.086)
4.885.714.712
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.506.510.294
(41.184.556)
7.465.325.738
TOTAL ASSETS
65
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi
666.396.421
-
666.396.421
113.956.757 58.239.976
74.988 -
114.031.745 58.239.976
36.373.632 785.801.793 265.705.253 212.382.472 3.281.250
11.378.189 (244.128) 5.547.678 859.551 1.389.911
47.751.821 785.557.665 271.252.931 213.242.023 4.671.161
35.323.802 72.065.008
(244.294) (9.618.940)
35.079.508 62.446.068
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Due to Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Derivative liabilities Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium
11.001.979 80.757.007
-
11.001.979 80.757.007
2.341.285.350
9.142.955
2.350.428.305
Total Current Liabilities
7.461.833 172.901.583 32.321.383
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Post-employment benefit liabilities
6.961.833 168.479.834 32.153.478
500.000 4.421.749 167.905
2.952.747.703 89.035.816
1.980.788 (5.452.188)
2.954.728.491 83.583.628
155.222.378 221.635.348 362.584.878
(23.793) -
155.198.585 221.635.348 362.584.878
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium Convertible bonds
Total Liabilitas Jangka Panjang
3.988.821.268
1.594.461
3.990.415.729
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
6.330.106.618
10.737.416
6.340.844.034
Total Liabilities
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Tambahan modal disetor - neto Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
EQUITY
(28.539.808) (120.881.568)
(228.913) 162.500.991
(28.768.721) 41.619.423
230.190.337 243.738.757
(206.853.070)
230.190.337 36.885.687
Equity Attributable to the Owners of the Parent Capital stock Additional paid-in capital - net Treasury stock Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves Retained earnings Appropriated Unappropriated
888.353.375
(44.580.992)
843.772.383
Equity attributable to the owners of the parent Non-controlling Interest
1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759)
-
1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759)
288.050.301
(7.340.980)
280.709.321
Ekuitas - Neto
1.176.403.676
(51.921.972)
1.124.481.704
Equity - Net
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
7.506.510.294
(41.184.556)
7.465.325.738
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
66
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) iii.
Laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010:
pada
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) iii.
Consolidated statement of financial position as of January 1, 2011/December 31, 2010:
1 Januari/January 1, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha - neto Pihak ketiga Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan - neto Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya Total Aset Lancar
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
229.855.752
-
229.855.752
162.715.549 230.313.935 111.262.598 464.742.902
-
162.715.549 230.313.935 111.262.598 464.742.902
184.708.143
21.206.962
205.915.105
446.121.580 775.049 10.481.707 118.616.916 541.850.619 74.628.245
(19.173.646) 118.052 (98.232) 8.920.459 (6.197.599)
426.947.934 893.101 10.481.707 118.518.684 541.850.619 8.920.459 68.430.646
Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets Trade receivables - net Third parties Other receivables - net Third parties Related parties Due from related parties Inventories - net Value-Added Tax recoverable Prepaid expenses Other current assets Total Current Assets
2.576.072.995
4.775.996
2.580.848.991
39.117.104 25.539.654 1.166.343.494 1.484.430.303 394.048.971 57.736.186 343.904.462 371.669.410
3.142.513 1.631.837 40.384.168 (67.568.680) (2.828.560) 4.262.558 (21.099.142) -
42.259.617 27.171.491 1.206.727.662 1.416.861.623 391.220.411 61.998.744 322.805.320 371.669.410
614.053.636 77.452
(2.059.981) 2.922.730
611.993.655 3.000.182
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Fixed assets - net Exploration and evaluation assets Claims for income tax refund Goodwill - net Long-term receivables Other non-current assets Third parties Related parties
Total Aset Tidak Lancar
4.496.920.672
(41.212.557)
4.455.708.115
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.072.993.667
(36.436.561)
7.036.557.106
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Aset eksplorasi dan evaluasi Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Piutang jangka panjang Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi
67
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5.
5.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
RESTATEMENTS OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1 Januari/January 1, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Direklasifikasi *)/ Disajikan As Previously Penyesuaian/ Kembali/ Reported/ As Reclassified *) Adjustments As Restated LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi
65.481.470 45.680.341
331.540 -
65.813.010 45.680.341
109.620.907 607.250.771 203.849.614 185.221.658 61.512.102
1.448.555 5.365.697 (1.918.826) 3.466.810
111.069.462 607.250.771 209.215.311 183.302.832 64.978.912
9.261.038 66.699.537
1.207.029 (2.251.926)
10.468.067 64.447.611
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Due to Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Derivative liabilities Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation
10.930.625
-
10.930.625
1.365.508.063
7.648.879
1.373.156.942
Total Current Liabilities
62.738.639 138.797.688 29.420.218
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Post-employment benefit liabilities
62.738.639 138.797.688 29.420.218
-
3.411.926.641 91.074.967
5.616.970 -
142.411.191 151.398.799 366.556.428
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium Convertible bonds
(1.207.029) -
136.794.221 151.398.799 366.556.428
3.410.719.612 91.074.967
Total Liabilitas Jangka Panjang
4.388.707.601
4.409.941
4.393.117.542
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
5.754.215.664
12.058.820
5.766.274.484
Total Liabilities
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Tambahan modal disetor - neto Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba Belum dicadangkan Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
EQUITY
1.476.792.700 (632.047.153) (34.159.759)
-
1.476.792.700 (632.047.153) (34.159.759)
(32.816.865) (105.336.975)
133.740.139
(32.816.865) 28.403.164
367.054.305
(184.351.874)
182.702.431
Equity Attributable to the Owners of the Parent Capital stock Additional paid-in capital - net Treasury stock Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves Retained earnings Unappropriated
1.039.486.253
(50.611.735)
988.874.518
Equity attributable to the owners of the parent
281.408.104
Non-controlling Interest
279.291.750
2.116.354
Ekuitas - Neto
1.318.778.003
(48.495.381)
1.270.282.622
Equity - Net
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
7.072.993.667
(36.436.561)
7.036.557.106
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Untuk nilai yang direklasifikasi, lihat Catatan 53.
*) For amounts reclassified, see Note 53.
68
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6.
6.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Kas Rupiah Dolar AS Lain-lain
101.147 47.437 6.502
95.579 50.424 66.681
467.367 43.711 11.640
Cash on hand Rupiah US Dollar Others
Total kas
155.086
212.684
522.718
Total cash on hand
Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Permata Tbk (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Standard Chartered Bank Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) Sub-total Dolar AS The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited PT Bank ANZ Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. Liberian Bank for Development and Investment PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Credit Suisse Limited PT Bank UOB Indonesia BNP Paribas S.A. Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) Sub-total Dolar Australia Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) Sub-total Yen Jepang The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited
15.770.658 7.932.604
3.139.467 2.881.432
11.774.563 718.483
481.256 475.595 307.941 280.367 164.543 943 -
1.018.392 544.448 192.715 250.060 260.308 1.031 492.179
57.011 282.012 678.517 1.316.269 857.822 1.237.145 3.870.983
207.929
230.669
276.822
25.621.836
9.010.701
21.069.627
5.430.701 4.821.804 4.769.081 1.819.251
15.922.260 3.641.002 6.482.815 353.060
14.559.084 16.476.975 71.921.267
973.494 688.546 460.996 89.001 3.439
5.643 801.170 18.538.736 89.817 34.068
6.827.174 1.534.063 9.280.549 4.743.091 647.571
2.690
1.030.936
1.291.240
1.316 -
5.859.834 872.385 711.179 661.419 634.304
11.304 2.123.450 712.538 659.118 -
871
83.414
454.097
19.061.190
55.722.042
131.241.521
34.298
39.920
187.087
34.298
39.920
187.087
283.283
1.135.697
69
1.521.931
Cash in banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Permata Tbk (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Standard Chartered Bank Others (each below USD500,000) Sub-total US Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited PT Bank ANZ Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. Liberian Bank for Development and Investment PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Credit Suisse Limited PT Bank UOB Indonesia BNP Paribas S.A. Others (each below USD500,000) Sub-total Australian Dollar Others (each below USD500,000) Sub-total Japanese Yen The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6.
6.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2012
Ouguiya Mauritania Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) Euro ING Bank Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000)
31 Desember/ December 31, 2011
-
-
7.066
-
2.963.784
2.963.784
-
5.003
47.503
2.968.787
3.011.287
45.000.607
68.877.147
157.038.519
Mauritanian Ouguiya Others (each below USD500,000) Euro ING Bank Others (each below USD500,000) Sub-total Total cash in banks
Setara kas Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk
-
-
11.122.233 11.122.233 11.122.233 11.122.233 11.122.233
-
-
8.341.675 5.561.117 2.780.558
Cash equivalents Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Total setara kas
-
-
72.294.515
Total cash equivalents
45.155.693
69.089.831
229.855.752
Total
Total
Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga. 7.
1 Januari/ January 1, 2011
-
Sub-total Total kas di bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
All cash and cash equivalents were placed with third parties.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Rekening bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) Sub-total Dolar AS The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Credit Suisse AG PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mega Tbk Sub-total Total rekening bank
RESTRICTED CASH IN BANKS
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
35.148 8.390 -
690.245 212.247 12.553.533
89.492 454.111 -
524.420
550.323
456.272
567.958
14.006.348
999.875
60.281.437 12.976.395 12.936.429 10.225.439 1.909.183 1.123.650 49.741
105.543.844 2.789.169 21.498.302 10.784.160 10.476.099 157.641 49.677
130.984.800 489.990 3.749.150 13.197.801 2.244.285 49.648
99.502.274
151.298.892
150.715.674
100.070.232
165.305.240
151.715.549
70
Bank accounts Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others (each below USD500,000) Sub-total US Dollar The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Credit Suisse AG PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mega Tbk Sub-total Total bank accounts
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7.
7.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2012 Deposito berjangka Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
-
-
11.000.000
Time deposit US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
100.070.232
165.305.240
162.715.549
Total
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada The Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA) (Catatan 51i) dan Debt Service Accounts untuk Pinjaman CFL, Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar USD700 juta dan Guaranteed Senior Secured Notes sebesar USD300 juta (masingmasing Catatan 31a, 31b dan 31c) untuk pembayaran beban bunga. Ini juga merupakan rekening escrow sehubungan dengan Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Entitas Anak, pada tanggal 18 Oktober 2010 (Catatan 31i).
Restricted cash in The Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA) (Note 51i) and Debt Service Accounts for the CFL Loan, USD700 million Guaranteed Senior Secured Notes II and USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes (Notes 31a, 31b and 31c, respectively) for interest payments. This also represents escrow account in accordance with the Credit Agreement entered into by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, on October 18, 2010 (Note 31i).
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan bank garansi sehubungan dengan performance bonds dan garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi pelanggan dan pemasok PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama. Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, entitas asosiasi, yang merupakan kontraktor penambangan KPC.
Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia and PT Bank Danamon Indonesia Tbk are related to bank guarantees for performance bonds and bank guarantees provided by such banks for the benefit of certain customers and suppliers of PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity. Restricted cash in Standard Chartered Bank is also intended for payment and collection from PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa Tbk, an associate, KPC’s mining contractors.
Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak dapat ditarik kembali yang diberikan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman dalam kaitannya dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd., Entitas Anak.
The time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary.
Kas yang dibatasi penggunaannya di Credit Suisse AG, cabang Singapura dibatasi penggunaannya sebagai debt reserve account untuk jaminan pembayaran atas utang bunga yang jatuh tempo kepada Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 (Catatan 31g).
Restricted cash in Credit Suisse AG, Singapore branch was restricted as a debt reserve account to guarantee the payment of maturing interest payable to Credit Suisse Facility 2010 - 1 (Note 31g).
71
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7.
7.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Dolar AS Rupiah
The annual interest rates of time deposit were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
0,10% - 0,20% 2,50% - 5,50%
0,10% - 0,20% 2,50% - 5,50%
0,10% - 0,20% 2,50% - 5,50%
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga. 8.
8.
Akun ini terdiri dari:
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS This account consists of:
31 Desember/ December 31, 2012
Nilai wajar
US Dollar Rupiah
All restricted cash in banks were placed with third parties.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Harga perolehan PT Recapital Asset Management Ditambah: Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
41.088.408
26.216.083
14.617.967
Acquisition cost PT Recapital Asset Management Add: Unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale financial assets
246.784.375
241.912.050
230.313.935
Fair value
205.695.967
215.695.967
Mutasi laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
215.695.968
The movements of unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale financial assets were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Saldo awal Laba yang belum direalisasi selama tahun berjalan
26.216.083
14.617.967
2.891.539
14.872.325
11.598.116
11.726.428
Beginning balance Unrealized gain during the year
Saldo akhir
41.088.408
26.216.083
14.617.967
Ending balance
Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan PT Recapital Asset Management (Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan, yang dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD350 juta.
On August 27, 2008, the Company and PT Recapital Asset Management (Recapital), a third party, entered into a discretionary fund contract for a period of six (6) months, which is subject to extension as agreed by both parties. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD350 million.
Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana kedua dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan, yang dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD50 juta.
On September 2, 2009, the Company and Recapital entered into a second discretionary fund contract for a period of six (6) months, which is subject to extension as agreed by both parties. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD50 million. 72
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
8.
8.
9.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (Continued)
Pada tanggal 28 Februari 2011, kedua perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Agustus 2012 dan para pihak sepakat untuk menggabungkan perjanjian tersebut dan akan disebut sebagai “Addendum Restrukturisasi”.
On February 28, 2011, both agreements were extended until August 27, 2012 and the parties agreed to combine those agreements and referred it as “Addendum Restrukturisasi”.
Pada tanggal 14 Agustus 2012, para pihak setuju untuk memperpanjang masa perjanjian selama 12 bulan sehingga akan berakhir pada tanggal 27 Agustus 2013.
On August 14, 2012, the parties agreed to extend the term for an additional 12 months, to expire on August 27, 2013.
WESEL TAGIH
9.
Akun ini terdiri dari:
NOTES RECEIVABLE This account consists of:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Pihak ketiga - Dolar AS Wesel tagih Pendapatan bunga ditangguhkan
111.720.277 (685.853)
111.255.834 (1.530.965)
116.312.917 (5.050.319)
Nilai tercatat
111.034.424
109.724.869
111.262.598
Third party - US Dollar Notes receivable Unearned interest income Carrying value
Pada tanggal 9 Desember 2010, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, dan UOB Kay Hian (UOB) menandatangani Subscription Agreement dimana UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar USD115 juta kepada BRMS. Wesel tersebut tidak terdaftar dan menghasilkan bunga sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2012 tetapi dapat ditebus lebih awal. Pada saat penebusan, UOB akan membayar premi tetap sebesar USD1,3 juta. Bunga yang telah dibayar di muka oleh UOB kepada BRMS tidak dapat dikembalikan meskipun ada penebusan lebih awal yang dilakukan oleh salah satu pihak.
On December 9, 2010, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, and UOB Kay Hian (UOB) entered into a Subscription Agreement, wherein UOB issued USD115 million fixed rate notes to BRMS. The notes are not listed and earn interest of 2.25% per annum. The notes are due on June 10, 2012 but open to any early redemption. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium of USD1.3 million. The interest was prepaid by UOB to BRMS and is nonrefundable in case of early redemption by either party.
Pada tanggal 15 Agustus 2011, BRMS melakukan penebusan sebagian dari wesel tagihnya yaitu sejumlah USD5,0 juta.
On August 15, 2011, BRMS made partial redemption on the notes receivable amounted to USD5.0 million.
Pada tanggal 9 Mei 2012, BRMS dan UOB menyetujui untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo wesel tagih sampai dengan tanggal 10 Oktober 2012 dan meningkatkan premi penebusan menjadi sebesar USD1.442.223 apabila penarikan dilakukan setelah tanggal 10 Juni 2012. Tingkat suku bunga menurun menjadi 1,75% mulai dari tanggal 10 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo.
On May 9, 2012, BRMS and UOB agreed to extend the maturity date of the notes receivable to October 10, 2012 and to increase the redemption premium to USD1,442,223 if the notes were redeemed after June 10, 2012. The interest rate was reduced to 1.75% for the periods from June 10, 2012 to maturity date.
Pada tanggal 10 September 2012, BRMS dan UOB sepakat untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo Wesel Tagih menjadi 10 April 2013 dengan tingkat bunga sama dan premi penarikan meningkat menjadi USD1.720.277 apabila penarikan setelah tanggal 10 Oktober 2012.
On September 10, 2012, BRMS and UOB agreed to extend the maturity date of notes receivable to April 10, 2013 with the same interest rate and an increase in the fixed premium redemption to USD1,720,277 if redeemed after October 10, 2012.
73
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
10. PIUTANG USAHA
10. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Pelanggan luar negeri - Dolar AS Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, Jepang Mitsubishi Corporation, Jepang Tata Power Company Limited, India Adani Global FZE, Uni Emirat Arab General Nice Resources (Hong Kong) Ltd., Hong Kong Tohoku Electric Power Co. Inc., Jepang Candice Investments Pte. Ltd., Singapura Gheco Melawan, Malaysia Glencore International AG, Swiss Jepang TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia Datang International Power Generation Co. Ltd., Cina Shenzen Feima International Supply Chain Co. Ltd., Cina PT Jhonlin Barutama Korea East-West Power Co. Ltd., Korea Protranser Resoustry Limited, Hong Kong Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Jepang Huaneng Power International Inc., Cina CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong Ogden Quezon Power Inc., Filipina Mitsui & Co. Ltd., Jepang Qinfa Trading Ltd., Cina Asia Pacific Power Resources Ltd., Hong Kong Xiamen C & D Inc., Cina Hoping International Ltd., Hong Kong Yehe Energy Co. Ltd., Cina San Miguel Corporation, Filipina Chubu Electric Power Co. Inc., Jepang Korea Southern Power Co. Ltd., Korea Tosoh Corporation, Jepang Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd., Cina Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total Pelanggan dalam negeri Dolar AS PT Indonesia Power PT Mahkotamas Duta Makmur Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
16.866.398 15.975.613 13.617.602
14.707.150 34.052.380 -
16.379.475 1.298.378 -
13.439.471
28.452.389
-
12.115.230 10.912.304
4.086.242 -
9.831.970
9.691.254 9.115.484
4.432.138
19.009.801 -
8.063.890 7.329.686
38.916.863 8.213.034
18.715.338 7.305.433 6.950.802
6.425.269
-
-
6.097.419 5.886.384 5.790.432
9.098.089 9.539.697
9.424.920
5.646.709
3.309.075
-
5.617.292
9.271.907
6.636.905
5.046.287 3.720.175 2.765.650 514.464 -
3.030.853 8.072.310 6.572.512 11.548.014 19.702.440
5.832.511 9.537.538
-
12.116.601 8.254.855 6.140.592 5.588.137 5.356.559 4.590.959 -
1.427.407 4.405.087 8.147.215 18.733.258 5.580.048
-
-
5.328.171
39.537.131
15.959.178
15.479.759
204.174.144
271.011.974
170.024.016
30.565.869 5.816.649
22.733.511 5.816.649
5.749.263
2.601.721
5.495.464
9.753.476
38.984.239
34.045.624
15.502.739
74
Third parties Overseas customers - US Dollar Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, Japan Mitsubishi Corporation, Japan Tata Power Company Limited, India Adani Global FZE, United Arab Emirates General Nice Resources (Hong Kong) Ltd., Hong Kong Tohoku Electric Power Co. Inc., Japan Candice Investments Pte. Ltd., Singapore Gheco Melawan, Malaysia Glencore International AG, Switzerland Japan TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia Datang International Power Generation Co. Ltd., China Shenzen Feima International Supply Chain Co. Ltd., China PT Jhonlin Barutama Korea East-West Power Co. Ltd., Korea Protranser Resoustry Limited, Hong Kong Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Japan Huaneng Power International Inc., China CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong Ogden Quezon Power Inc., Philippines Mitsui & Co. Ltd., Japan Qinfa Trading Ltd., China Asia Pacific Power Resources Ltd., Hong Kong Xiamen C & D Inc.,China Hoping International Ltd., Hong Kong Yehe Energy Co. Ltd., China San Miguel Corporation, Philippines Chubu Electric Power Co. Inc., Japan Korea Southern Power Co. Ltd., Korea Tosoh Corporation, Japan Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd., China Others (each below USD5,000,000) Sub-total Local customers US Dollar PT Indonesia Power PT Mahkotamas Duta Makmur Others (each below USD5,000,000) Sub-total
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
10. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
10. TRADE RECEIVABLES (Continued) 31 Desember/ December 31, 2012
Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Indonesia Power Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000)
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011 Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Indonesia Power Others (each below USD5,000,000)
60.824.297 -
48.509.306 -
20.367.384
-
4.178.361
162.944
Sub-total
60.824.297
52.687.667
20.530.328
Sub-total
Total pelanggan dalam negeri
99.808.536
86.733.291
36.033.067
Total local customers
303.982.680
357.745.265
206.057.083
Total pihak ketiga Dikurangi: Cadangan penurunan nilai Neto
(5.929.932)
(2.908.325)
298.052.748
354.836.940
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
(141.978) 205.915.105
Net
The aging schedule of trade receivables was as follows: 31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Lancar Lebih dari 90 hari
303.982.680 -
351.815.332 5.929.933
205.943.799 113.284
Total Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
303.982.680 (5.929.932)
357.745.265 (2.908.325)
206.057.083 (141.978)
Neto
298.052.748
354.836.940
205.915.105
Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Total third parties Less: Allowance for impairment loss
Current Over 90 days due Total Less: Allowance for impairment loss Net
The movements of the allowance for impairment loss were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Saldo awal Cadangan selama tahun berjalan
2.908.325 3.021.607
141.978 2.766.347
141.978 -
Beginning balance Provision during the year
Saldo akhir
5.929.932
2.908.325
141.978
Ending balance
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the individual receivable accounts at the end of year, the management believes that the allowance for impairment loss was adequate to cover possible losses on uncollectible trade receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari beberapa kreditor (Catatan 31).
Trade receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 31).
75
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. PIUTANG LAIN-LAIN
11. OTHER RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga - Dolar AS PT Mitratama Perkasa Piutang kontraktor Candice Investments Pte. Ltd., Singapura Danatama Capital Management Ltd., Seychelles Zeus Resources Pte. Ltd., Singapura PT Danatama Capital Management Florenceville Financial Ltd., Seychelles Thionville Financier Ltd., Seychelles Bhivpuri Investments Ltd., Siprus Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000)
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011 Third parties - US Dollar PT Mitratama Perkasa Contractor receivables Candice Investments Pte. Ltd., Singapore Danatama Capital Management Ltd. Seychelles Zeus Resources Pte. Ltd., Singapore PT Danatama Capital Management Florenceville Financial Ltd., Seychelles Thionville Financier Ltd., Seychelles Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus Others (each below USD5,000,000)
27.260.554 5.556.352 1.591.853
4.849.722 26.550.066
6.465.733 8.252.536
-
92.000.000 58.452.960 8.462.506 -
62.952.960 290.000.000 45.477.948 7.004.333
5.811.353
28.639.957
21.349.885
Sub-total Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
40.220.112 (924.987)
218.955.211 (14.583.912)
441.503.395 (14.555.461)
Neto
39.295.125
204.371.299
426.947.934
Net
Pihak berelasi - Rupiah Piutang karyawan - bagian jangka pendek (Catatan 46a) Total
Sub-total Less: Allowance for impairment loss
2.420.285
5.511.074
893.101
Related parties - Rupiah Employee receivables - current portion (Note 46a)
41.715.410
209.882.373
427.841.035
Total
Pada tanggal 15 Agustus 2011, Perusahaan dan Danatama Capital Management Ltd. (DCML) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pembelian Kembali, dimana Perusahaan menunjuk DCML untuk mengatur pembelian kembali saham (“transaksi pembelian kembali”) pada persentase tertentu dari jumlah saham yang telah diterbitkan dan dibayar penuh dan DCML menyetujui untuk membantu Perusahaan dalam transaksi pembelian kembali tersebut. Atas jasa yang diberikan DCML, Perusahaan akan membayar biaya arranger sesuai dengan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Untuk memfasilitasi implementasi dari transaksi pembelian kembali saham, Perusahaan telah menyediakan dana sebesar USD92 juta. Perjanjian ini berlaku untuk dua (2) tahun sampai dengan tanggal 14 Agustus 2013. Pada bulan Juli 2012, sisa saldo piutang telah ditagih sehubungan dengan penghentian transaksi pembelian kembali.
On August 15, 2011, the Company and Danatama Capital Management Ltd. (DCML) entered into a BuyBack Facility Agreement, whereby the Company appoints DCML for arranging the potential buy-back of the shares ("buy-back transaction") at a certain percentage of its total issued and paid-up shares and DCML agrees to assist the Company in the buy-back transaction. As a consideration for the services of DCML, the Company shall pay arranger fees as agreed by both parties. To facilitate the implementation of the buy-back transaction, the Company made available an amount of USD92 million. The agreement is effective for two (2) years up to August 14, 2013. In July 2012, the remaining balance of the receivable was collected in relation to the termination of the buy-back transaction.
Pada tanggal 26 September 2011, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, dan PT Danatama Capital Management (Danatama) menandatangani Perjanjian Pinjaman Dana, dimana BRMS meminjamkan dana sejumlah USD8.462.506 yang terdiri dari USD4.962.506 (setara dengan Rp45.000.000.000) dan USD3.500.000 kepada Danatama dengan tingkat bunga 15% per tahun. Piutang tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2011 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Perjanjian ini dijamin dengan surat berharga yang dimiliki oleh Danatama dengan rasio penjaminan minimal senilai 170% dari Pinjaman Dana. Pada tanggal 2 Mei 2011, BRMS telah melakukan penebusan seluruh pinjaman dananya dari Danatama.
On September 26, 2011, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, and PT Danatama Capital Management (Danatama) entered into Loan Agreements, whereby BRMS lent the total amount of USD8,462,506 consisting of USD4,962,506 (equivalent of Rp45,000,000,000) and USD3,500,000 to Danatama at an interest rate of 15% per annum. The receivables are due on December 26, 2011 extendable upon agreement by the parties. The loan is secured by marketable securities that are owned by Danatama with a minimum debt collateral ratio of 170% to total loan. On May 12, 2012, BRMS made final redemption of the receivables from Danatama.
76
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
11. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Pada tanggal Oktober 2012, PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, dan PT Mitratama Perkasa (PTMP) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Antar-Perusahaan dimana KPC telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada PTMP hingga sejumlah USD150 juta sejak tanggal 1 Juli 2012. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai permintaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh PTMP kepada KPC.
In October 2012, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, and PT Mitratama Perkasa (PTMP) entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby KPC has agreed to provide loans, from time to time, to PTMP up to a value of USD12.5 million starting from July 1, 2012. These loans will be collectible on demand. This loan shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by PTMP to KPC.
Pada tanggal Oktober 2012, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, dan PTMP menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman AntarPerusahaan dimana Arutmin telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada PTMP hingga sejumlah USD32 juta sejak tanggal 1 Juli 2012. Perjanjian ini digunakan untuk biaya-biaya proyek atas pelabuhan PTMP di Mulia Barat yang dibayarkan oleh Arutmin atas nama PTMP yang masih terutang sejak tanggal efektif. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai permintaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh PTMP kepada Arutmin.
In October 2012, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), a jointly controlled entity, and PTMP entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby Arutmin has agreed to provide loans, from time to time, to PTMP up to a value of USD32 million starting from July 1, 2012. This agreement shall apply to project costs of PTMP’s port in West Mulia site paid by Arutmin on behalf of PTMP that are still outstanding as of effective date. These loans will be collectible on demand. This loan shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by PTMP to Arutmin.
Sebelum Perjanjian Pinjaman Antar-Perusahaan, piutang PTMP termasuk pembayaran yang dilakukan Arutmin sehubungan dengan biaya proyek atas pelabuhan PTMP di Mulia Barat, yang akan ditagihkan kembali. Selain itu, sebelum penjualan PTMP pada tanggal 1 Juni 2013 (Catatan 4h), piutang PTMP diklasifikasikan sebagai bagian dari “Piutang pihak berelasi” (Catatan 46b).
Prior to the Intercompany Loan Facility Agreements, receivable from PTMP included payments made by Arutmin regarding project cost of PTMP’s port in West Mulia, which are subject for reimbursements. Furthermore, prior to the sale of PTMP on June 1, 2013 (Note 4h), receivable from PTMP was classified as part of “Due from related parties” account (Note 46b).
Pada tanggal 5 Oktober 2010, Zeus Resources Pte., Ltd. (Zeus) menginstruksikan Perusahaan untuk mengalihkan dana sebesar USD62.952.960 kepada Enercorp Ltd. Dana tersebut merupakan uang muka sehubungan dengan Perjanjian Project Development pada tanggal 20 September 2010 antara Perusahaan dan Zeus. Namun, karena perjanjian tersebut belum selesai, Zeus akan mengembalikan uang muka kepada Perusahaan sampai dengan bulan September 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka tersebut telah dikembalikan seluruhnya.
On October 5, 2010, Zeus Resources Pte., Ltd. (Zeus) has instructed the Company to transfer fund amounting to USD62,952,960 to Enercorp Ltd. This fund constitutes the advance payment in accordance with the Project Development Agreement dated September 20, 2010 entered into by and between the Company and Zeus. However, since the agreement was not completed, Zeus will refund the advance payments to the Company up to September 2012. As of December 31, 2012, the advance payments were fully refunded.
Piutang dari Candice Investments Pte. Ltd. merupakan pinjaman tanpa bunga untuk modal kerja yang dijamin oleh IndoCoal Resources (Cayman) Limited, entitas pengendalian bersama, dapat tertagih dalam waktu satu (1) tahun dan piutang lainnya dari PT Kaltim Prima Coal, entitas pengendalian bersama, dari penjualan batubara.
Due from Candice Investments Pte. Ltd. represents non-interest bearing advances for working capital granted by IndoCoal Resources (Cayman) Limited, a jointly controlled entity, collectible within a year and other receivables of PT Kaltim Prima Coal, a jointly controlled entity, arising from coal sales.
77
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
11. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Piutang dari Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) sebesar USD290 juta pada tanggal 1 Januari 2011 merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 7.399.999 saham atau 20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. Entitas Anak, pada tanggal 28 Desember 2009. Pada tanggal 31 Januari 2011, Perusahaan menerima permohonan dari Florenceville untuk perpanjangan selama tiga bulan atas periode pembayaran. Namun, pada tanggal 21 April 2011, penjualan dibatalkan, sehingga piutang tersebut dihentikan pengakuannya. Sehubungan dengan pembatalan tersebut, Perusahaan telah menerima kembali atas kepemilikannya sebesar 20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey), Ltd. (Catatan 4e).
Due from Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) amounting to USD290 million as of January 1, 2011 represents receivable in relation to the sale of 7,399,999 shares or 20% of the issued share capital of Gallo Oil (Jersey) Ltd. a Subsidiary, on December 28, 2009. On January 31, 2011, the Company received a request from Florenceville for a three-month extension to the payment terms. However, on April 21, 2011, the sale was cancelled, thus the receivable was derecognized. In relation to this cancellation, the Company has received back its ownership interest of 20% of issued share capital of Gallo Oil (Jersey), Ltd. (Note 4e).
Piutang lain-lain digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari jaminan beberapa kreditor (Catatan 31).
Other receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 31).
Analisis umur piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The aging schedule of other receivables was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Lancar Lebih dari 90 hari
2.420.285 40.220.112
155.964.034 68.502.251
324.365.581 118.030.915
Total Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
42.640.397 (924.987)
224.466.285 (14.583.912)
442.396.496 (14.555.461)
Neto
41.715.410
209.882.373
427.841.035
Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012 Saldo awal Cadangan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
Net
1 Januari/ January 1, 2011
14.555.461 28.451
1.790.103 12.765.358
Beginning balance Provision during the year
-
-
Write-off during the year
14.583.912
14.555.461
Ending balance
(13.658.925) 924.987
Total Less: Allowance for impairment loss
The movements of the allowance for impairment loss were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
14.583.912 -
Current Over 90 days due
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masingmasing piutang pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Based on the review of the individual receivable accounts at the end of year, the management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover possible losses on uncollectible other receivables.
78
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
12. PERSEDIAAN
12. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Batubara Suku cadang dan bahan bakar
205.232.008 75.488.757
94.161.800 69.261.071
57.049.320 63.996.599
Coal Spare parts and fuel supplies
Total Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
280.720.765
163.422.871
121.045.919
Total Less: Allowance for inventory obsolescence
Neto
274.653.620
(6.067.145)
(5.990.999) 157.431.872
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
(2.527.235) 118.518.684
The movements of the allowance obsolescence were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
Net
for
inventory
1 Januari/ January 1, 2011
Saldo awal Penambahan Penghapusan
5.990.999 76.146 -
2.527.235 3.463.764 -
2.690.134 51.053 (213.952)
Saldo akhir
6.067.145
5.990.999
2.527.235
Beginning balance Addition Reversals Ending balance
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan dari persediaan.
Based on a review of the inventories at the end of year, the management believes that the allowance for inventory obsolescence was adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.
Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara, suku cadang dan bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada entitas pengendalian bersama tersebut (Catatan 51a).
In accordance with the Coal Contract of Work, spare parts and fuel supplies recorded in the financial statements of PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled entities, remain the property of the Government of Indonesia, with an exclusive right of use granted to these jointly controlled entities (Note 51a).
Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 17). Persediaan Arutmin diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sekitar USD30 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan USD25 juta pada tanggal 1 Januari 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (Note 17). Inventories of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks for a coverage amount of approximately USD30 million as of December 31, 2012 and 2011, and USD25 million as of January 1, 2011, respectively. Management believes that such insurance coverages were adequate to cover possible losses from such risks.
79
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
13. PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Asuransi Sewa Lain-lain
3.428.009 350.441 1.335.743
3.522.291 371.620 983.152
1.861.407 1.377.895 5.681.157
Insurance Rents Others
Total
5.114.193
4.877.063
8.920.459
Total
14. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL
14. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha telah mengidentifikasi Entitas Anak berikut untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
The Group has identified the following Subsidiaries which were classified as held for sale as of December 31, 2012:
a.
a.
Leap-Forward Resources Ltd. Pada tanggal 29 Agustus 2012, PT Bumi Resources Investment (BRI) (sebagai “Penjual), Entitas Anak, dan PT Alam Cipta Manunggal (sebagai “Pembeli”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang kemudian diubah dengan perubahan perjanjian tanggal 7 Januari dan 8 Maret 2013. Berdasarkan perjanjian tersebut dan perubahan-perubahannya, BRI akan menjual 500 saham yang merupakan 50% hak kepemilikan di Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward), Entitas Anak, dengan harga penjualan sebesar USD140.000.000 yang dapat disesuaikan maksimum sebesar USD60.000.000 untuk mencerminkan nilai akhir Leap-Forward sebelum tanggal penutupan. Pembayaran pertama sebesar USD50.000.000 akan dilakukan maksimum pada tanggal 30 Juni 2013, tergantung pada pemenuhan atau pembebasan kondisi-kondisi tertentu sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian, dan keseluruhan sisanya akan dibayar maksimum pada tanggal 31 Agustus 2013.
b.
Leap-Forward Resources Ltd. On August 29, 2012, PT Bumi Resources Investment (BRI) (the “Seller”), a Subsidiary, and PT Alam Cipta Manunggal (the “Purchaser”) entered into a Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA), which were subsequently amended with amendment agreements dated January 7, 2013 and March 8, 2013. Based on the CSPA and its amendments, BRI will sell 500 shares representing 50% ownership interest in Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward), a Subsidiary, at a sale price of USD140,000,000 which may be subject to an adjustment of not more than USD60,000,000 in order to reflect the final value of Leap-Forward prior to the closing date. The first payment of USD50,000,000 shall be not later than June 30, 2013, conditional upon satisfaction or waiver of certain conditions stated in the amendments, and the whole remaining amount shall be paid not later than August 31, 2013.
Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A.
b.
Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A.
Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, telah menyetujui rencana untuk melepas kepemilikannya di Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A. (“Bumi Mauritania”).
As of December 31, 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, has committed to a plan to dispose its ownership in Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. (“Bumi Mauritania”).
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 58 (Revisi 2009) dalam akuntansi penjualan kelompok lepasan dan menyajikan aset dan liabilitasnya masing-masing sebagai "Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual" dan "Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual".
The Group applied PSAK No. 58 (Revised 2009) in accounting for the sale of the disposal groups and presented their assets and liabilities under “Disposal groups classified as held for sale” and “Liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale” accounts, respectively.
80
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
14. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
14. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE (Continued)
Kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual diukur pada nilai tercatat, yang lebih rendah dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
The disposal groups held for sale is measured at its carrying amount, which is less than its fair value less costs to sell.
Nilai tercatat kelompok aset dan liabilitas utama dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:
The carrying values of major classes of assets and liabilities of the disposal groups classified as held for sale were as follows:
Leap-Forward Resources Ltd.
31 Desember/December 31, 2012 Penyesuaian/ Bumi Mauritania S.A. Eliminasi/ dan/and Adjustment/ Tamagot Bumi S.A. Elimination
Total
Aset Piutang lain-lain Aset tetap
22.230.823 50.301.210
302.691 3.530.640
1.648.371
22.533.514 55.480.221
Aset eksplorasi dan evaluasi Goodwill - neto Aset lainnya
11.292.707 18.615.066
47.970.233 930.243
8.038.415 -
56.008.648 11.292.707 19.545.309
Assets Other receivables Fixed assets Exploration and evaluation assets Goodwill - net Other assets
102.439.806
52.733.807
9.686.786
164.860.399
Total assets of the disposal groups
37.573.446 13.229.603 48.317.855 19.492.351
496.629 2.345.640 8.753.108
(42.823.589) -
38.070.075 13.229.603 7.839.906 28.245.459
Liabilities Other payables Finance lease payables Due to related parties Other liabilities
Total liabilitas kelompok lepasan
118.613.255
11.595.377
(42.823.589)
87.385.043
Total liabilities of the disposal groups
Aset (liabilitas) neto
(16.173.449)
41.138.430
52.510.375
77.475.356
Net assets (liabilities)
Total aset kelompok lepasan Liabilitas Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas lainnya
15. ASET LANCAR LAINNYA
15. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Uang muka Jaminan Pajak Pertambahan Nilai
23.123.101 11.310.822 -
72.896.074 17.370.992 46.060
62.074.600 5.647.458 708.588
Advances Deposits Value-Added Tax
Total
34.433.923
90.313.126
68.430.646
Total
Uang muka merupakan pembayaran yang dilakukan oleh Kelompok Usaha kepada berbagai pihak ketiga untuk memperoleh jasa sehubungan dengan pengembangan proyek Kelompok Usaha. Uang muka tersebut akan diselesaikan tergantung pada kemajuan atau ketika selesainya pekerjaan pihak ketiga tersebut.
Advances represent payments made by the Group to various third parties for obtaining the services in relation to certain development projects of the Group. Such advances will be settled depending on the progress or upon completion of the works of those third parties.
81
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
16. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
16. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Nominal Persentase Kepemilikan/ Nominal Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada
24,00 39,29 0,00 30,00 30,00
Total
Nominal Persentase Kepemilikan/ Nominal Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk Westside Corporation Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada
24,00 39,29 8,80 30,00 30,00 30,00
Total
Nominal Persentase Kepemilikan/ Nominal Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd.
24,00 35,99 30,00 30,00 30,00 8,90
Sub-total Metode biaya PT Coalindo Energy Avocet Mining plc Sub-total Total
15,58 -
Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance
Details and movements of this account were as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During the Year Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Net Penyesuaian/ Dividen/ Adjustment Income (Loss) Dividend
Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance
1.045.091.187 217.390.026 20.655.363 27.574 27.574
(338.408) (26.105.354) -
(15.118.942) (16.275.706) 5.449.991 -
-
1.029.972.245 200.775.912 27.574 27.574
Equity method PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada
1.283.191.724
(26.443.762)
(25.944.657)
-
1.230.803.305
Total
Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance
31 Desember/December 31, 2011 Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During the Year Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Net Penyesuaian/ Dividen/ Adjustment Income (Loss) Dividend
Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance
978.409.008 210.946.816 9.084.649 8.232.041 27.574 27.574
(85.538) 4.471.621 (8.200.065) -
114.767.717 1.971.589 (884.584) 12.423.322 -
48.000.000 -
1.045.091.187 217.390.026 20.655.363 27.574 27.574
Equity method PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk Westside Corporation Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada
1.206.727.662
(3.813.982)
128.278.044
48.000.000
1.283.191.724
Total
Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance
1 Januari/January 1, 2011 Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During the Year Penambahan/ Bagian Penyesuaian/ Laba (Rugi)/ Additions/ Equity in Net Dividen/ Adjustment Income (Loss) Dividend
Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance Equity Method PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd.
637.806.500 222.101.684 27.574 27.574 11.108.121
229.431.770 (11.245.436) 8.232.041 (478.541)
237.170.738 90.568 (1.544.931)
126.000.000 -
978.409.008 210.946.816 8.232.041 27.574 27.574 9.084.649
871.071.453
225.939.834
235.716.375
126.000.000
1.206.727.662
Sub-total
-
Cost method PT Coalindo Energy Avocet Mining plc
77.424 8.006.272 8.083.696 879.155.149
(77.424) (8.006.272) (8.083.696) 217.856.138
-
-
-
-
-
Sub-total
235.716.375
126.000.000
1.206.727.662
Total
Investasi di PT Mitratama Perkasa pada tanggal 31 Desember 2012 adalah nihil, sehubungan dengan pelepasan kepemilikan Perusahaan sebesar 30% di PTMP (Catatan 4h)
The investment in PT Mitratama Perkasa has a nil balance as of December 31, 2012, in relation to the Company’s sale of its 30% ownership interest in PTMP (Note 4h).
Tabel berikut berisi ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 (untuk total aset dan total liabilitas), dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (untuk pendapatan dan laba/rugi neto):
The following table summarizes the financial information of significant associates as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011 (for total assets and total liabilities), and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (for revenues and net income/loss):
82
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
16. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
16. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Continued)
31 Desember/ December 31, 2012 (Diaudit/ Audited ) PT Newmont Nusa Tenggara Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba neto
31 Desember/ December 31, 2011 (Diaudit/ Audited )
3.667.003.000 834.125.000 666.791.000 6.565.000
31 Desember/ December 31, 2012 (Diaudit/ Audited ) PT Darma Henwa Tbk Total aset Total liabilitas Pendapatan Rugi neto
1 Januari/ January 1, 2011 (Diaudit/ Audited )
3.709.516.000 883.203.000 1.575.987.000 547.403.000
31 Desember/ December 31, 2011 (Tidak Diaudit/ Unaudited )
439.475.800 165.903.424 334.997.337 41.424.551
1 Januari/ January 1, 2011 (Diaudit/ Audited )
413.394.549 85.092.400 290.736.507 (9.562.580)
Bagian atas laba (rugi) neto pada PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi, terdiri dari:
PT Newmont Nusa Tenggara Total assets Total liabilities Revenues Net income
3.738.857.000 1.259.947.000 -
PT Darma Henwa Tbk Total assets Total liabilities Revenues Net loss
462.511.533 124.695.578 -
Equity in net income (loss) of PT Newmont Nusa Tenggara, an associate, consists of:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Bagian atas laba neto Penyesuaian untuk biaya penyusutan dari aset tertentu yang dapat disusutkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal perolehan
1.575.600
131.376.720
(16.694.542)
(16.694.542)
Neto
(15.118.942)
114.682.178
17. ASET TETAP
Equity in net income
Adjustment for depreciation of assets based fair values at acquisition date Net
17. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2012
Penambahan/ Additions
Details and movements of this account were as follows:
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2012
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Mining properties
Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Properti pertambangan
1.217.689.756 27.440.069 14.578.627 176.063.855 961.809.375
44.558.140 19.998.019 376.881 66.094.536 175.527.608
2.224.712 148.346 48.079.933
(79.309.825) 187.706.101 (7.284.189) (5.298.858) (10.451.525)
(12.951) (468) 1.217 -
1.180.700.408 235.143.721 7.524.190 236.859.533 1.078.805.525
Sub-total
2.397.581.682
306.555.184
50.452.991
85.361.704
(12.202)
2.739.033.377
Sub-total
348.927.678 813.350
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total harga perolehan
371.217.259 718.730
143.908.482 147.018
1.889.022 -
(164.309.041) (52.398)
371.935.989 2.769.517.671
144.055.500
1.889.022
(164.361.439)
450.610.684
52.342.013
(78.999.735)
83
(12.202)
349.741.028
Sub-total
3.088.774.405
Total acquisition cost
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. ASET TETAP (Lanjutan)
17. FIXED ASSETS (Continued)
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2012
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Properti pertambangan Sub-total Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pengurangan/ Disposals
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2012
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Accumulated depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Mining Properties
866.058.420 18.287.552 7.214.209 114.519.333
60.722.247 15.719.303 1.906.987 109.252.765
1.500.297 9.677.014
(50.625.462) 114.065.407 (2.923.999) -
(9.215) 175 4.339 -
874.645.693 148.072.437 6.201.536 214.095.084
1.006.079.514
187.601.302
11.177.311
60.515.946
(4.701)
1.243.014.750
Sub-total
92.699.756 349.873
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
112.191.165 318.852
64.135.176 130.554
-
(83.626.585) (99.533)
112.510.017
64.265.730
-
(83.726.118)
Total akumulasi penyusutan
1.118.589.531
251.867.032
11.177.311
(23.210.172)
Nilai Buku
1.650.928.140
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2011
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
(4.701)
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Reklasifikasi/ Reclassifications
93.049.629
Sub-total
1.336.064.379
Total accumulated depreciation
1.752.710.026
Carrying Value
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2011 Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Mining properties
Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Properti pertambangan
1.166.160.425 19.926.807 12.989.287 135.246.222 787.102.122
49.916.304 13.646.387 7.856.713 70.203.365 191.372.815
3.742.817 1.007.837 23.035 16.665.562
5.090.701 780.583 (23.157.620) -
265.143 (5.905.871) (6.244.338) (6.228.112) -
1.217.689.756 27.440.069 14.578.627 176.063.855 961.809.375
Sub-total
2.121.424.863
332.995.584
21.439.251
(17.286.336)
(18.113.178)
2.397.581.682
Sub-total
371.217.259 718.730
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total
292.501.749 529.751
58.225.506 188.979
3.759.270 -
17.286.336 -
6.962.938 -
293.031.500
58.414.485
3.759.270
17.286.336
371.935.989
Sub-total
2.414.456.363
391.410.069
25.198.521
-
(11.150.240)
2.769.517.671
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Properti pertambangan
804.867.556 8.106.003 8.087.198 108.505.182
67.483.995 9.228.036 20.265.564
3.571.776 60.033 16.927 14.251.413
-
(2.721.355) 1.013.546 (856.062) -
866.058.420 18.287.552 7.214.209 114.519.333
Accumulated depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Mining properties
Sub-total
929.565.939
96.977.595
17.900.149
-
(2.563.871)
1.006.079.514
Sub-total
112.191.165 318.852
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Total harga perolehan
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total akumulasi penyusutan Nilai Buku
67.818.115 210.686
45.882.788 108.166
2.396.157 -
-
68.028.801
45.990.954
2.396.157
-
997.594.740
142.968.549
20.296.306
-
6.962.938
886.419 886.419 (1.677.452)
1.416.861.623
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2010
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Reklasifikasi/ Reclassifications
112.510.017
Sub-total
1.118.589.531
Total accumulated depreciation
1.650.928.140
Carrying Value
Saldo 1 Januari/ Balance as of Januari 1, 2011 Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Mining properties
Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Properti pertambangan
1.136.575.229 8.686.424 9.797.573 173.021.333 735.304.399
59.197.111 11.133.441 2.909.106 45.775.523 116.428.088
81.257.605 264 57.395 83.327.549 64.630.365
48.738.841 84.305 126.715 (2.721.123) -
2.906.849 22.901 213.288 2.498.038 -
1.166.160.425 19.926.807 12.989.287 135.246.222 787.102.122
Sub-total
2.063.384.958
235.443.269
229.273.178
46.228.738
5.641.076
2.121.424.863
Sub-total
292.501.749 529.751
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total harga perolehan
285.033.704 310.409
55.712.118 235.881
2.143.414 16.539
(46.228.738) (46.228.738)
285.344.113
55.947.999
2.159.953
2.348.729.071
291.391.268
231.433.131
84
-
128.079 128.079
293.031.500
Sub-total
5.769.155
2.414.456.363
Total acquisition cost
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. ASET TETAP (Lanjutan)
17. FIXED ASSETS (Continued)
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2010
Pengurangan/ Disposals
Penambahan/ Additions
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 1 Januari/ Balance as of Januari 1, 2011 Accumulated Depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Mining properties
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Properti pertambangan
740.090.766 6.642.948 7.656.842 96.083.990
60.184.227 1.452.424 375.212 42.779.961
27.328.710 57.395 30.358.769
31.270.478 -
650.795 10.631 112.539 -
804.867.556 8.106.003 8.087.198 108.505.182
Sub-total
850.474.546
104.791.824
57.744.874
31.270.478
773.965
929.565.939
Sub-total
67.818.115 210.686
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total akumulasi penyusutan Nilai Buku
54.152.178 167.430
45.439.243 59.795
446.651 16.539
(31.270.478) (31.270.478)
54.319.608
45.499.038
463.190
904.794.154
150.290.862
58.208.064
-
1.443.934.917
(56.177) (56.177)
68.028.801
Sub-total
717.788
997.594.740
Total accumulated depreciation
1.416.861.623
Carrying Value
Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), aset tetap yang tercatat dalam laporan keuangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek (Catatan 51a).
In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), fixed assets recorded in the financial statements of PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled entities, remain the property of the Government of Indonesia, with KPC and Arutmin having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCoW, whichever is shorter (Note 51a).
Aset tetap dan persediaan Kelompok Usaha diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD2.611 miliar, USD2.538 miliar dan USD2.389 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Fixed assets, as well as inventories of the Group, were covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD2,611 billion, USD2,538 billion, USD2,389 billion as of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, respectively. Management believes that such insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
KPC dan PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak, telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional penambangan (Catatan 28).
KPC and PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, have entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations (Note 28).
Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense for the years ended December 31, 2012 and 2011 was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Beban pokok pendapatan (Catatan 41) Beban usaha (Catatan 42)
241.883.312 9.983.720
138.739.245 4.229.304
Cost of revenues (Note 41) Operating expenses (Note 42)
Total
251.867.032
142.968.549
Total
Aset dalam penyelesaian terdiri dari kapitalisasi biaya yang berkaitan dengan aset tetap tertentu Kelompok Usaha yang belum siap untuk digunakan. Rincian atas akun ini adalah sebagai berikut:
Construction-in-progress consists of costs capitalized in connection with the Group’s certain fixed assets that were not yet ready for their intended use. Details of this account were as follows:
85
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. ASET TETAP (Lanjutan)
17. FIXED ASSETS (Continued)
Aset dalam Penyelesaian yang Belum Selesai pada Tanggal Neraca
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs
Mesin dan peralatan Bangunan
5%-99% 10%-99%
189.327.539 47.531.994
Manajemen berkeyakinan bahwa hambatan dalam penyelesaian penyelesaian.
tidak terdapat aset dalam
Harga perolehan PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam Batulicin Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta Total harga perolehan Dikurangi: Akumulasi penyusutan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Properti Pertambangan - Neto
Machinery and equipment Building
The details of mining properties were as follows: 31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
87.054.727
82.704.071
82.413.831
Cost PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam Batulicin Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta
1.078.805.525
961.809.375
787.102.122
Total costs
114.519.333 109.252.765 (9.677.014)
108.505.182 20.265.564 (14.251.413)
96.083.990 42.779.961 (30.358.769)
214.095.084
114.519.333
108.505.182
864.710.441
847.290.042
678.596.940
409.870.202
400.399.813
387.365.286
161.922.234
154.130.547
156.728.057
-
14.239.552
8.400.321
156.332.714 146.805.715 104.213.044 7.510.949 5.095.940
84.826.870 170.609.568 50.238.531 4.660.423 -
78.678.977 68.377.225 3.349.167 1.789.258 -
Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012 Harga perolehan Akumulasi penyusutan
2013-2014 2013
Construction-in-progress that Have Not Been Completed at Reporting Date
Management believes there are no obstacles on the completion of construction-in-progress.
Rincian properti pertambangan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Estimasi Tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date
233.900.122 (233.900.122)
Less : Accumulated depreciation Beginning balance Additions Disposals Ending balance Mining Properties - Net
The gross carrying amounts of fully-depreciated fixed assets still being used were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011 247.371.610 (247.371.610)
86
1 Januari/ January 1, 2011 262.916.571 (262.916.571)
Acquisition cost Accumulated depreciation
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. ASET TETAP (Lanjutan)
17. FIXED ASSETS (Continued)
Rincian aset tetap yang pelepasan/penjualan adalah sebagai berikut:
The details of disposal/retirement of fixed assets were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Harga jual Nilai tercatat
31 Desember/ December 31, 2011 -
11.829 (11.009)
Selling price Carrying value
Laba atas penjualan Rugi atas pelepasan
(1.140.742)
820 (1.377.738)
Gain on disposal Loss on retirement
Rugi atas pelepasan/penjualan - neto
(1.140.742)
(1.376.918)
Loss on disposal/retirement - net
Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang dikapitalisasi sehubungan dengan aset dalam penyelesaian dan properti pertambangan masingmasing sejumlah USD55.513.548 dan USD37.822.648 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Tingkat kapitalisasi adalah masing-masing 13,99% dan 14,19% pada tahun 2012 dan 2011.
Total capitalized borrowing costs of bank loans and bonds related to construction-in-progress and mining properties amounted to USD55,513,548 and USD37,822,648 as of December 31, 2012 and 2011, respectively. The capitalization rates used were 13.99% and 14.19% in 2012 and 2011, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, manajemen tidak mengakui adanya penurunan nilai aset tetap dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset tetap, kecuali untuk penghapusbukuan terkait properti pertambangan Arutmin.
As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, the management did not recognize any impairment on fixed assets and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment on fixed assets, except for write-off of Arutmin’s mining properties.
18. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
18. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/Location
Details and movements of this account were as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Saldo Awal/ Penambahan/ Reklasifikasi/ Beginning Balance Additions Reclassification
Bumi Mauritania S.A.
Spariat-Zednes, Tomagod Quest, Tomagod Sud, Makhama, Bababe
30.987.775
25.020.873
PT Gorontalo Minerals
Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu Poboya Mafa Cost, Kakata, Liberia Block-R2 Block-13
14.894.573
20.050.951
5.870.025 12.888.451 164.107.371 198.714.607
4.971.419 5.376.651 919.195 3.268.166
427.462.802
59.607.255
PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Total
87
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
(56.008.648)
-
-
-
-
34.945.524
-
-
10.841.444 18.265.102 165.026.566 201.982.773
-
431.061.409
(56.008.648)
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan)
18. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS (Continued)
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/Location
31 Desember/December 31, 2011 Saldo Awal/ Penambahan/ Reklasifikasi/ Beginning Balance Additions Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
Bumi Mauritania S.A.
Spariat-Zednes, Tomagod Quest, Tomagod Sud, Makhama, Bababe
15.952.026
15.035.749
-
-
30.987.775
PT Gorontalo Minerals
Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu Poboya Mafa Cost, Kakata, Liberia
4.331.954
10.562.619
-
-
14.894.573
2.465.464 4.186.715
3.404.561 8.701.736
-
-
5.870.025 12.888.451
162.821.204 201.463.048
1.489.533 -
-
203.366 2.748.441
164.107.371 198.714.607
391.220.411
39.194.198
-
2.951.807
427.462.802
PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Block-R2 Block-13
Total
1 Januari/January 1, 2011 Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/ Location
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
Bumi Mauritania S.A.
Spariat-Zednes, Tomagod Quest, Tomagod Sud, Makhama, Bababe
15.337.868
614.158
-
-
15.952.026
PT Gorontalo Minerals
Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu Poboya Mafa Cost, Kakata, Liberia
2.299.745
2.032.209
-
-
4.331.954
1.128.799 595.340
1.336.665 3.591.375
-
-
2.465.464 4.186.715
160.376.714 172.444.607
2.444.490 29.018.441
-
-
162.821.204 201.463.048
352.183.073
39.037.338
-
-
391.220.411
PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Total
Block-R2 Block-13
Aset eksplorasi dan evaluasi atas Gallo merupakan biaya minyak dan gas bumi yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi di Yaman.
Exploration and evaluation assets for Gallo represent costs of oil and gas properties in connection with the exploration activities in Yemen.
Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi pada tanggal 25 Februari 1999.
Gallo and the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen entered into a Production Sharing Agreement on February 25, 1999.
Pada tanggal 16 Januari 2010, Gallo berhasil memperoleh perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua di Blok 13 untuk 42 bulan dari tanggal 14 November 2009 sampai dengan 13 Mei 2013.
On January 16, 2010, Gallo was able to secure a permit to enter the second exploration phase in the PSA of Block 13 for 42 months from November 14, 2009 to May 13, 2013.
Pada tanggal 21 Maret 2012, Gallo diberikan tambahan perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua di Blok R2 untuk 12 bulan dari tanggal 14 Februari 2012 sampai dengan 13 Februari 2013.
On March 21, 2012, Gallo was granted an extra extension for the second exploration phase in the PSA of Block R2 for 12 months from February 14, 2012 to February 13, 2013.
Pada bulan Desember 2012, Gallo mengajukan permohonan perpanjangan pada kedua blok. Pada bulan Januari 2013, Gallo memperoleh surat rekomendasi dari Otoritas Eksplorasi dan Produksi Minyak (PEPA) untuk memperoleh perpanjangan pada kedua blok. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian. permohonan perpanjangan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral masih dalam proses. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan mampu mendapatkan persetujuan dari Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral untuk jangka 12 bulan pada kedua blok.
In December 2012, Gallo applied for request for an extension on both blocks. In January 2013, Gallo obtained the recommendation letters from the Petroleum Exploration and Production Authority (PEPA) for an extension on both blocks. As of the completion date of the consolidated financial statements, the applications for extension from MOMR are still in process. However, management believes that they will be able to get the approvals from MOMR for a extended period of 12 months on both blocks.
88
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan)
18. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS (Continued)
Sejak Januari 2011, Gallo telah menunda kegiatan operasinya untuk Blok R2 dan Blok 13 sehubungan dengan ketidaktersediaan jasa yang diperlukan untuk aktivitas eksplorasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa situasi di Yaman saat ini hanya sementara. Pemulihan nilai tercatat aset tersebut tergantung pada penyelesaian situasi di Yaman dan hasil aktivitas eksplorasi yang akan dilakukan di masa mendatang.
Since January 2011, Gallo has suspended its operations for Block R2 and Block 13 due to current unavailability of most of the services required for its exploration activities. The management believes that Yemen’s current situation is temporary. The recoverability of the carrying value of such assets is dependent on the outcome of this situation in Yemen and on the results of the exploratory works to be carried out in the future.
Manajemen berkeyakinan bahwa situasi saat ini tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pemulihan jangka panjang aset minyak dan gas bumi milik Gallo.
The management believes that the current situation will not have a significant impact on the long-term recoverability of Gallo’s oil and gas properties.
Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang dikapitalisasi sehubungan dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan sejumlah USD16.975.773 dan USD6.074.787 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Tingkat kapitalisasi adalah masing-masing 13,99% dan 14,19% pada tahun 2012 dan 2011.
Total capitalized borrowing costs of bank loans and bonds related to exploration and evaluation assets amounted to USD16,975,773 and USD6,074,787 as of December 31, 2012 and 2011, respectively. The capitalization rates used were 13.99% and 14.19% in 2012 and 2011, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 aset eksplorasi dan evaluasi Bumi Mauritania S.A./Tamagot Bumi S.A. diklasifikasikan terhadap “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 14).
As of December 31, 2012, exploration and evaluation assets of Bumi Mauritania S.A./Tamagot Bumi S.A. were reclassified to “Disposal groups classified as held for sale” (Note 14).
19. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN
19. DEFERRED STRIPPING COSTS
Pada bulan September 2011, PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, telah menerbitkan Laporan Pernyataan Cadangan baru tanggal 31 Maret 2011 yang disertifikasi oleh pihak ketiga. KPC telah mengubah long-term stripping ratios (LTSRs) atas pengoperasian lokasi tambangnya sesuai dengan Laporan Pernyataan Cadangan baru tersebut dan mempertimbangkan rencana penambangan sampai dengan berakhirnya Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara pada tahun 2022.
In September 2011, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, has released its new Reserve Statement Report as of March 31, 2011 as certified by a third party. KPC changed the long-term stripping ratios (LTSRs) of the operating mine pits following the new Reserve Statement Report and considering the mine plan until the end of the Coal Contract of Work in 2022.
Manajemen KPC menilai bahwa rasio pengupasan tanah aktual tidak secara signifikan lebih besar dari rasio pengupasan tanah yang diperkirakan. Untuk itu, saldo biaya pengupasan tanah ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2012 and2011 dan 1 Januari 2011 adalah nihil.
Management of KPC assessed that the actual stripping ratios were not significantly higher than the planned stripping ratios. Thus, there was nil balance of deferred stripping costs as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011.
89
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
19. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)
19. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)
31 Desember/December 31, 2012
Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Pelikan Melawan Kangguru Mustahil
Rasio Pengupasan yang Direncanakan/ Planned Stripping Ratio
14,67 8,75 12,16 12,36 10,04 6,41 0,00
31 Desember/December 31, 2011
1 Januari /January 1, 2011
Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio
Rasio Pengupasan yang Direncanakan/ Planned Stripping Ratio
Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio
Rasio Pengupasan yang Direncanakan/ Planned Stripping Ratio
13,58 12,60 13,31 11,40 9,45 9,09 8,99
14,88 10,15 12,63 9,66 11,84 7,26 8,47
12,54 14,31 15,21 13,17 12,48 7,65 9,54
13,63 9,30 11,80 9,56 11,63 7,11 8,47
14,88 10,49 12,63 9,66 11,84 7,26 0,00
20. GOODWILL
PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Pelikan Melawan Kangguru Mustahil
20. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan di atas nilai aset neto Entitas Anak. Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2012
This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries.
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2012
Harga Akumulasi amortisasi
469.658.065 150.088.242
-
11.292.707 -
458.365.358 150.088.242
Cost Accumulated amortization
Nilai tercatat
319.569.823
-
11.292.707
308.277.116
Carrying value
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2011
Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions
Penambahan/ Additions
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2011
Harga Akumulasi amortisasi
473.024.266 150.218.946
-
3.366.201 130.704
469.658.065 150.088.242
Cost Accumulated amortization
Nilai tercatat
322.805.320
-
3.235.497
319.569.823
Carrying value
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2010
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2011
Harga Akumulasi amortisasi
478.042.494 133.260.658
19.979.988
5.018.228 3.021.700
473.024.266 150.218.946
Cost Accumulated amortization
Nilai tercatat
344.781.836
(19.979.988)
1.996.528
322.805.320
Carrying value
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi yang dapat mengakibatkan penurunan nilai goodwill.
As of December 31, 2012, the management believes that there are no indications that would give rise to impairment on goodwill.
Pada tanggal 31 Desember 2012, goodwill yang diakui di Leap-Forward Resources Ltd. diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 14).
As of December 31, 2012, goodwill recognized in LeapForward Resources Ltd. was reclassified to “Disposal groups classified as held for sale” (Note 14).
90
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. PIUTANG JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: Catatan/
Notes
Pihak ketiga - Dolar AS PT Bukit Mutiara (setelah dikurangi premi yang belum diamortisasi sebesar USD100.668.346 pada tanggal 31 Desember 2012, USD124.487.224 pada tanggal 31 Desember 2011 dan USD146.081.677 pada tanggal 1 Januari 2011) Candice Investments Pte. Ltd.
Total
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011 Third parties - US Dollar
51v
Sub-total Pihak berelasi - Dolar AS PT Citra Kusuma Perdana
31 Desember/ December 31, 2012
51w
PT Bukit Mutiara (net of unamortized premium of USD100,668,346 as of December 31, 2012, USD124,487,224 as of December 31, 2011 and USD146,081,677 as of January 1, 2011) Candice Investments Pte. Ltd.
308.594.986 60.569.167
258.635.275 27.162.332
364.315.218 7.354.192
369.164.153
285.797.607
371.669.410
Sub-total
8.805.936
351.324
-
Related party - US Dollar PT Citra Kusuma Perdana
377.970.089
286.148.931
371.669.410
Total
Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara) dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham untuk mengakuisisi kepemilikan tidak langsung sebesar 90% di PT Berau Coal (“Perusahaan Batubara Target”) oleh Bukit Mutiara.
On November 2, 2009, the Company entered into a loan agreement with PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara), wherein the Company agreed to grant a loan facility with the principal amount of up to USD300 million to Bukit Mutiara in connection with a share sale and subscription agreement, which Bukit Mutiara has negotiated in relation to the acquisition of an indirect 90% interest in PT Berau Coal (the “Coal Company Target”).
Pinjaman ini tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 27 Agustus 2012, bunga yang terutang sejak bulan Januari 2012 harus dibayar pada tanggal pelunasan terakhir. Ketika utang ini dibayar lunas, Bukit Mutiara harus membayar premi penebusan dengan internal rate of return sebesar 19% kepada Perusahaan.
The loan is unsecured and shall be repaid in full upon its maturity in 2015. The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every quarter. Based on amendment agreement dated August 27, 2012, the interest accrued since January 2012 shall be paid on the final repayment date. When the loan is repaid in full, Bukit Mutiara must pay a redemption premium such that the Company receives an internal rate of return of 19%.
Saldo pinjaman merupakan biaya perolehan diamortisasi dari fasilitas pinjaman tersebut di atas dan termasuk piutang atas tagihan biaya arranger dan pemasaran.
The outstanding balance represents the amortized cost of loan facility and receivables related to arranger and marketing fees.
IndoCoal Resources (Cayman) Limited menandatangani Perjanjian Equity Partner Loan masing-masing dengan Candice Investments Pte. Ltd. (Catatan 51v) dan PT Citra Kusuma Perdana (Catatan 51w).
IndoCoal Resources (Cayman) Limited entered each into an Equity Partner Loan Agreement with Candice Investments Pte. Ltd. (Note 51v) and PT Citra Kusuma Perdana (Note 51w).
91
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
22. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Biaya proyek pengembangan usaha Uang muka dan jaminan Jaminan DHPB Lisensi Pajak Pertambahan Nilai Masukan Kas yang dibatasi penggunaannya Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total Pihak berelasi Aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 4f dan 46c) Piutang karyawan - bagian jangka panjang (Catatan 46a) Sub-total Total
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011 Third parties Business development project costs Advances and deposits DHPB deposit License Prepaid Value-Added Tax Restricted cash in bank Others (each below USD5,000,000)
537.055.923 94.331.355 17.321.613 9.975.112 3.459.688 -
539.950.666 85.833.073 20.040.304 9.975.112 9.411.072 -
486.270.994 67.355.267 18.629.741 9.975.112 8.411.974 17.742.165
4.048.028
6.000.965
3.608.402
666.191.719
671.211.192
611.993.655
Sub-total
56.928
5.427.024
77.452
2.447.545
2.897.304
2.922.730
Related parties Available-for-sale financial assets (Notes 4f and 46c) Employee receivables non-current portion (Note 46a)
2.504.473
8.324.328
3.000.182
Sub-total
668.696.192
679.535.520
614.993.837
Total
Biaya proyek pengembangan usaha merupakan dana Kelompok Usaha yang ditempatkan melalui perantara pihak ketiga tertentu untuk peluang pengembangan usaha. Dana ini telah diinvestasikan dalam berbagai proyek, dalam bentuk mulai dari pinjaman, termasuk hak untuk mengkonversi ke ekuitas, partisipasi pendanaan langsung di bidang pertambangan, dan usaha bisnis lainnya. Proyek-proyek ini akan dicatat secara terpisah dalam laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha ketika Perusahaan telah mengambil kepemilikan langsung atau tidak langsung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, beberapa proyek aset batubara dalam proses penyelesaian dan finalisasi dokumentasi terkait dengan proyek-proyek tersebut. Berdasarkan kemajuan dan status dari proyek tersebut, manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi bahwa dana yang diinvestasikan tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu tidak ada rugi penurunan nilai yang dicatat pada tanggal 31 Desember 2012.
Business development project costs represent the Group’s funds placed with certain third-party intermediaries to pursue business development opportunities. These funds have been invested in various projects, in forms ranging from loans, including rights to convert to equity, direct funding participation in mining and other business ventures. These projects will be accounted for separately in the Group’s consolidated financial statements once the Company has taken on a direct or indirect ownership interest. As of the completion date of the consolidated financial statements, several coal assets projects are in the process of settlement as well as finalizing the documentation related to the projects’ completion. Based on the progress and status of those projects, management believes that there is no indication that the funds invested may not be recoverable. Accordingly, no impairment loss was recorded as of December 31, 2012.
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya merupakan dana yang ditempatkan pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai jaminan pelunasan masing-masing pinjaman yang jatuh tempo dari Credit Suisse (Catatan 31g).
Restricted cash in bank represents cash in Credit Suisse AG, Singapore Branch (Credit Suisse) was restricted to guarantee the payment of the maturing loan obtained from Credit Suisse (Note 31g).
Uang muka dan jaminan terdiri dari uang muka kepada PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan dana talangan sejumlah USD4.000.000 berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan PT Multi Capital, Entitas Anak, pada tanggal 23 Juli 2009 sehubungan dengan pendirian PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak, dan atas akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi.
Advances and deposits include advances to PT Daerah Maju Bersaing (DMB) which represents bridging facility amounting to USD4,000,000 based on the Cooperation Agreement with PT Multi Capital, a Subsidiary, on July 23, 2009 related to the establishment of PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary, and for the acquisition of shares in PT Newmont Nusa Tenggara, an associate.
92
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
22. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
Berdasarkan persetujuan pemegang saham MDB, pada tanggal 4 Juli 2011, MDB telah setuju untuk memberikan pinjaman dividen sebesar USD30.000.000 kepada DMB. Pada tanggal 9 November 2012 dan 28 Desember 2012 MDB memberikan tambahan pinjaman kepada DMB masing-masing sebesar USD500.000 dan USD1.000.000. Pinjaman dividen ini akan diperhitungkan dengan pembayaran dividen yang akan dideklarasikan dan dibayarkan kemudian hari oleh MDB kepada DMB. Pinjaman dividen ini tanpa bunga dan dapat diperhitungkan kepada DMB ketika MDB membayar dividen kepada para pemegang sahamnya. Pinjaman tersebut dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan” pada aset tidak lancar lainnya.
Based on MDB shareholders’ meeting on July 4, 2011, MDB has agreed to render an advance dividend amounting to USD30,000,000 to DMB. On November 9, 2012 and December 28, 2012 additional advance dividend was given to DMB amounting to USD500,000 and USD1,000,000, respectively. The advance dividend will be compensated against future dividend payments declared and distributed by MDB to DMB. The advance dividend is non-interest bearing and can be calculated to DMB when MDB pays dividend to its shareholders. The advance is recorded as part of “Advances and Deposits” in the other non-current assets.
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK
23. SHORT-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2012
Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas Credit Suisse 2012
23e
Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost
Pokok/ Principal
100.000.000
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost
(1.306.533)
98.693.467
Third party - US Dollar Credit Suisse Facility 2012
31 Desember/December 31, 2011
Catatan/N otes Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 Fasilitas Barclays Bank 2011 Fasilitas Bank of America 2011 Fasilitas UBS AG 2011 Total
23a 23b 23c 23d
Pokok/ Principal
Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost
200.000.000 200.000.000 200.000.000 75.000.000
(2.618.010) (2.585.489) (2.718.181) (681.899)
197.381.990 197.414.511 197.281.819 74.318.101
Third parties - US Dollar JPMorgan Chase Bank Facility 2011 Barclays Bank Facility 2011 Bank of America Facility 2011 UBS AG Facility 2011
675.000.000
(8.603.579)
666.396.421
Total
93
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
23. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Rincian pembayaran yang dilakukan pada tahun berjalan untuk masing-masing fasilitas pinjaman adalah sebagai berikut:
The details of repayments made during the years for each loan facilities were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 Fasilitas Barclays Bank 2011 Fasilitas Bank of America 2011 Fasilitas UBS AG 2011 Fasilitas UBS AG 2012 - 2
200.000.000 200.000.000 200.000.000 75.000.000 25.000.000
125.000.000 -
Third parties - US Dollar JPMorgan Chase Bank Facility 2011 Barclays Bank Facility 2011 Bank of America Facility 2011 UBS AG Facility 2011 UBS AG Facility 2012 - 2
Total
700.000.000
125.000.000
Total
a.
Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011
a.
JPMorgan Chase Bank Facility 2011
Pada tanggal 29 September 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), JPMorgan Chase Bank, N.A., cabang Singapura (sebagai “Pemilik Dana”), dan Credit Suisse AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent” menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar 6% per tahun dan, jika Perusahaan melakukan perpanjangan, suku bunganya menjadi 9% per tahun dari tanggal jatuh tempo awal, yang jatuh pada bulan Maret 2012, ditambah LIBOR.
On September 29, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), JPMorgan Chase Bank, N.A., Singapore branch, (the “Original Lender”) and Credit Suisse AG, Singapore branch, (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD200 million. The loan has an interest rate of 6% per annum and, if the Company exercises the extension option, 9% per annum from the initial maturity date, which falls in March 2012, plus LIBOR.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk membayar biaya-biaya transaksi dan pembayaran Fasilitas Commitment A Perjanjian Pinjaman CFL (Catatan 31a).
The proceeds of the loan will be used for the payment of transaction expenses and repayment of Facility A Commitment of the CFL Loan Agreement (Note 31a).
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini, menggunakan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari China Development Bank Corporation sebesar USD600 juta (Catatan 31l).
On February 7, 2012, the Company repaid the loan, which was refinanced by USD600 million loan facility from China Development Bank Corporation (Note 31l).
94
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
23. SHORT-TERM LOANS (Continued)
b.
c.
Fasilitas Barclays Bank 2011
b.
Barclays Bank Facility 2011
Pada tanggal 4 November 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”), Barclays Capital (sebagai “Arranger”), Barclays Bank plc (sebagai “Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman talangan kepada Perusahaan sebesar USD200 juta yang difasilitasi oleh Barclays Bank plc untuk tujuan pelunasan Fasilitas A dari Pinjaman CFL dan/atau pinjaman talangan UBS. Pinjaman ini dikenakan suku bunga LIBOR ditambah 6% per tahun dan akan dibayarkan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo pada bulan Maret 2012. Perusahaan dapat memilih untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo sampai dengan September 2012. Jumlah yang diperpanjang akan dikenakan suku bunga sebesar LIBOR ditambah 9%.
On November 4, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”), Barclays Capital (the “Arranger”), Barclays Bank plc (the “Facility Agent” and “Security Agent”) entered into Credit Agreement, under which the Original Lenders agreed to provide to the Company a term loan bridge facility amounting to USD200 million arranged by Barclays Bank plc for the purpose of financing the prepayment of the Facility A Loan of CFL Loan and/or the UBS Bridge Loan. The loan bear interest rate of LIBOR plus 6% per annum and will be payable in full upon maturity date which falls in March 2012. The Company may elect to extend the maturity date up to September 2012. The amount extended will be subjected to interest rate of LIBOR plus 9%.
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini, menggunakan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari China Development Bank Corporation sebesar USD600 juta (Catatan 31l).
On February 7, 2012, the Company repaid the loan, using the USD600 million loan facility obtained from China Development Bank Corporation (Note 31l).
Fasilitas Bank of America 2011
c.
Bank of America Facility 2011
Pada tanggal 2 November 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Bank of America, N.A. (sebagai “Pemilik Dana, Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga pinjaman sebesar 6% per tahun dan, jika Perusahaan melakukan perpanjangan, yang jatuh pada bulan Maret 2012, suku bunganya menjadi 9% per tahun dari tanggal jatuh tempo awal, ditambah biaya pendanaan dari Bank of America, N.A. untuk masa pertama dan LIBOR untuk masamasa selanjutnya.
On November 2, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Bank of America, N.A. (the “Original Lender, Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD200 million. The loan has an interest rate of 6% per annum and, if the Company exercises the extension option, 9% per annum from the initial maturity date, which falls in March 2012, plus the cost of fund quoted by the Bank of America, N.A. for the first term and LIBOR for the subsequent terms.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk membayar biaya-biaya transaksi dan pembayaran Fasilitas Commitment A Perjanjian Pinjaman CFL (Catatan 31a).
The proceeds of the loan will be used for the payment of transaction expenses and repayment of Facility A Commitment of the CFL Loan Agreement (Note 31a).
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini, menggunakan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari China Development Bank Corporation sebesar USD600 juta (Catatan 31l).
On February 7, 2012, the Company repaid the loan, which was refinanced by USD600 million loan facility from China Development Bank Corporation (Note 31l).
95
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
23. SHORT-TERM LOANS (Continued)
d.
Fasilitas UBS AG 2011
d.
UBS AG Facility 2011
Pada tanggal 28 April 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (“Pemilik Dana”) dan UBS AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 6% per tahun.
On April 28, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institution (the “Original Lender”) and UBS AG, Singapore branch, (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lender agreed to provide the Company a credit facility amounting to USD100 million. The interest rate of the loan is 6% per annum.
Pinjaman terutang dalam jangka waktu enam (6) bulan setelah tanggal perjanjian. Namun, Perusahaan memiliki opsi untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo sampai dengan dua belas (12) bulan dari tanggal perjanjian. Hasil dari pinjaman ini hanya akan digunakan untuk membayar biaya-biaya transaksi dan keperluan operasional umum perusahaan.
The loan is payable in full six (6) months from the agreement date. However, the Company has the option to extend the maturity until the twelfth (12th) month from agreement date. The proceeds of the loan may only be used for payment of transaction expenses and general corporate purposes.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan Guaranteed Senior Secured Notes (Catatan 31c).
This loan facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Notes (Note 31c).
Persyaratan dari fasilitas kredit meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Entitas Anaknya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang dibuat berdasarkan Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan syarat recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak material dan yang tidak menguntungkan terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus memenuhi beberapa rasio keuangan.
The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company from taking certain actions, including among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Intercreditor Agreement, selling, transferring or disposing of assets and any of its receivables on recourse terms, and amending the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios.
Pada tanggal 4 Mei 2011, para pihak menandatangani perubahan perjanjian, dimana Pemilik Dana meningkatkan jumlah komitmen yang diberikan kepada Perusahaan sebesar USD200 juta.
On May 4, 2011, the parties entered into an amendment agreement, wherein the Original Lender increased the total commitment provided to the Company to USD200 million.
Pada tanggal 8 November 2011, Perusahaan telah melunasi sebagian pinjaman ini sebesar USD125 juta, fasilitas pinjaman ini telah dibiayai kembali sebesar USD200 juta dari Barclays Bank plc (Catatan 23b).
On November 8, 2011, the Company partially repaid the loan amounting to USD125 million, which was refinanced by USD200 million loan facility from Barclays Bank plc (Note 23b).
96
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
23. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan melunasi fasilitas pinjaman sebesar USD75 juta, yang dibiayai kembali dengan fasilitas pinjaman baru sebesar USD75 juta dari UBS AG, cabang London (Catatan 31n). e.
f.
On March 5, 2012, the Company repaid the outstanding balance of the loan amounting to USD75 million, which was refinanced by USD75 million new loan facility from UBS AG, London branch (Note 31n).
Fasilitas Credit Suisse 2012
e.
Credit Suisse Facility 2012
Pada tanggal 14 Juni 2012, BRMS dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”), menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada BRMS sebesar USD100.000.000, yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu dua belas (12) bulan sejak penarikan dana dan dapat diperpanjang selama periode yang tidak melebihi 19 September 2013.
On June 14, 2012, BRMS and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) entered into a Credit Agreement, whereby the Original Lenders agreed to provide to BRMS a credit facility amounting to USD100,000,000, which is payable in full twelve (12) months following the utilization date and could be extended up to September 19, 2013.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah 6% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
The interest rate of the loan is London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 6% per annum and is payable every quarter.
Hasil dari pinjaman ini setelah dikurangi (i) biayabiaya transaksi; dan (ii) alokasi pembayaran minimum atau cadangan pembayaran utang, dapat digunakan oleh BRMS untuk pendanaan, sesuai dengan perjanjian pinjaman antara BRMS dan PT Dairi Prima Mineral (Dairi), aktivitas bisnis Dairi yang meliputi aktivitas bisnis normal termasuk, dan tidak terbatas pada, utang usaha dan utang lainnya Dairi serta pengeluaran Dairi sehubungan dengan pengembangan Area Tambang Dairi.
The loan after deducting (i) transaction expenses; and (ii) allocation minimum repayment amount or accrual of payments, can be used by BRMS for funding, by way of BRMS and PT Dairi Prima Mineral (Dairi) Inter-Company Loan, those business activities of Dairi which are conducted in its normal course of business including, without limitation, payables and other liabilities of Dairi and expenditure by Dairi in connection with the development of the Dairi’s Mining Site.
Fasilitas UBS AG 2012 - 2
f.
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan (sebagai Peminjam) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”) dan UBS AG, cabang Singapura, (sebagai “Pemilik Dana, Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD25 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 0% per tahun.
UBS AG Facility 2012 - 2 On April 20, 2012, the Company (the "Borrower") and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the "Original Guarantors") and UBS AG, Singapore branch, (the “Original Lender, Arranger, Facility Agent and Security Agent") entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lender Agreed to provide the Company a credit facility amounting to USD25 million. The interest rate of the loan is zero.
97
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
23. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai keperluan operasional Perusahaan dan biaya-biaya transaksi lainnya.
The loan was used to fund the general corporate purposes of the Company and transaction expenses.
Perusahaan wajib membayar kembali seluruh pinjaman pada berakhirnya tanggal jatuh tempo tanggal 20 Juli 2012, kecuali Perusahaan memilih untuk memperpanjang pinjaman kembali.
The Company must repay the Loan in full on the final maturity date on July 20, 2012, unless the Company elects to extend.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Notes (Catatan 31c).
This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured (Note 31c).
Persyaratan dari fasilitas kredit meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Entitas Anaknya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang dibuat dibawah Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan syarat recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak material dan yang tidak menguntungkan terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus memenuhi beberapa rasio keuangan.
The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company from taking certain actions, including among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Inter-creditor Agreement, selling, transferring or disposing of assets and any of its receivables on recourse terms, and amending the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios.
Pada tanggal 9 dan 23 Juli 2012, Perusahaan telah melunasi fasilitas kredit USD25 juta dari UBS AG, cabang Singapura, masing-masing sebesar USD15 juta dan USD10 juta.
On July 9 and 23, 2012, the Company repaid in full its USD25 million credit facility from UBS AG, Singapore branch, amounting to USD15 million and USD10 million, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan telah memenuhi seluruh persyaratan seperti yang dipersyaratkan dalama Perjanjian Pinjaman.
As of December 31, 2012, the Group’s management believes it has complied with the covenants as stated in the Credit Agreements.
24. UTANG USAHA
24. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Dolar AS PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Liebherr Indonesia Perkasa PT AKR Corporindo Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Pama Persada Nusantara PT Armindo Prima PT United Tractors Tbk Mitsui & Co. Ltd., Jepang UT Heavy Industry Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
15.444.346 12.691.155 11.950.493 10.900.345 7.702.797 7.481.531 6.273.808 5.293.620
4.504.570 7.949.949 4.054.377 3.829.295 11.054.820
6.326.046 3.278.802 3.081.356 4.376.330 4.721.510
-
-
5.217.198
99.294.356
65.492.308
26.017.638
177.032.451
96.885.319
53.018.880
98
Third parties US Dollar PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Liebherr Indonesia Perkasa PT AKR Corporindo Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Pama Persada Nusantara PT Armindo Prima PT United Tractors Tbk Mitsui & Co. Ltd., Japan UT Heavy Industry Pte. Ltd., Singapore Others (each below USD5,000,000) Sub-total
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24. UTANG USAHA (Lanjutan)
24. TRADE PAYABLES (Continued) 31 Desember/ December 31, 2012
Rupiah PT Putra Perkasa Abadi Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total
9.855.014
Pound Sterling Inggris Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Euro Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 46d) Dolar AS PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk PT Nusa Tambang Pratama
1 Januari/ January 1, 2011
1.150.025
2.890.704
10.447.042
10.456.166
9.884.428
20.302.056
11.606.191
12.775.132
Dolar Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Dolar Australia Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000)
31 Desember/ December 31, 2011
-
-
370.603
3.364.103
30.317
Sub-total
1.714
Singaporean Dollar Others (each below USD5,000,000)
17.284
Australian Dollar Others (each below USD5,000,000)
-
UK Pound Sterling Others (each below USD5,000,000) Euro Others (each below USD5,000,000)
-
882.153
2.176.132
-
198.617.580
114.031.745
65.813.010
Total third parties Related parties (Note 46d) US Dollar PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk PT Nusa Tambang Pratama
99.789.968 18.869.526 1.606.384
46.197.294 10.695.152 1.002.904
35.698.564 9.981.777 -
120.265.878
57.895.350
45.680.341
-
344.626
-
Total pihak berelasi
120.265.878
58.239.976
45.680.341
Total
318.883.458
172.271.721
111.493.351
Sub-total
Rupiah PT Putra Perkasa Abadi Others (each below USD5,000,000)
Rupiah PT Petromine Energy Trading
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Sub-total Rupiah PT Petromine Energy Trading Total related parties Total
Details of the aging schedule of trade payables were as follows: 31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Lancar 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari
95.066.913 116.320.907 85.399.356 22.096.282
113.422.109 44.403.377 12.936.639 1.509.596
51.386.941 41.162.921 10.651.066 8.292.423
Current 31 to 60 days due 61 to 90 days due Over 90 days due
Total
318.883.458
172.271.721
111.493.351
Total
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha.
There are no collaterals given for trade payables.
99
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
25. UTANG LAIN-LAIN
25. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Dolar AS Whittles Holding Limited, Virgin Britania Raya Tilgard International Ltd., Kepulauan Virgin Britania Raya Ancara Properties Limited, Seychelles BHP Holdings (International) Inc, Amerika Serikat Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total
1 Januari/ January 1, 2011
30.000.000
-
-
-
14.409.494 -
14.409.494 27.977.192
-
-
6.000.000
38.478.120
32.756.780
60.651.497
Third parties US Dollar Whittles Holding Limited, British Virgin Islands Tilgard International Ltd., British Virgin Islands Ancara Properties Limited, Seychelles BHP Holdings (International) Inc, United States of America Others (each below USD5,000,000)
68.478.120
47.166.274
109.038.183
Sub-total
1.747.623
Rupiah Others (each below USD5,000,000)
Rupiah Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000)
-
Euro Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Total
31 Desember/ December 31, 2011
67.183
-
518.364
283.656
Euro Others (each below USD5,000,000)
68.478.120
47.751.821
111.069.462
Total
26. UTANG KEPADA PEMERINTAH INDONESIA
26. DUE TO GOVERNMENT OF INDONESIA
Utang kepada Pemerintah Indonesia merupakan utang sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (“Dana Hasil Produksi Batubara”/DHPB) (Catatan 51a) oleh PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, entitas pengendalian bersama, serta PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak.
Due to the Government of Indonesia (GOI) relates to the GOI’s entitlements on sales of coal (“Coal Production Proceeds”) (Note 51a) of PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, jointly controlled entities, and PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary.
Rincian utang kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, adalah sebagai berikut:
Details of due to the GOI as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011 were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti
631.338.495 316.799.697 -
524.112.511 256.893.551 4.551.603
414.736.577 189.185.689 3.328.505
PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti
Total
948.138.192
785.557.665
607.250.771
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang FBS kepada Pemerintah Indonesia diklasifikasikan sebagai liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 14).
As of December 31, 2012, due of FBS to the GOI was classified as liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale (Note 14).
100
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
27. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Penambangan dan pemeliharaan Bunga Pengapalan Komisi Gaji dan upah Pemberhentian karyawan Lain-lain
178.694.092 48.067.845 12.536.653 11.079.673 1.977.590 9.561.406
139.959.041 81.003.284 15.846.884 20.512.081 2.038.769 3.437.298 8.455.574
119.326.839 44.548.668 8.892.589 12.480.706 2.061.818 21.904.691
Mining and maintenance Interest Shipping Commission Salaries and wages Employee termination Others
Total
261.917.259
271.252.931
209.215.311
Total
Beban penambangan dan pemeliharaan merupakan utang kepada para kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambangan dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, entitas pengendalian bersama.
Mining and maintenance expenses pertain to payables to contractors related to exploration, development and mining activities in PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, jointly controlled entities.
28. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
28. FINANCE LEASE PAYABLES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, Kelompok Usaha memiliki utang sewa pembiayaan kepada:
Perusahaan sewa pembiayaan PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia Liebherr France S.A.S. PT Caterpillar Finance Indonesia PT Komatsu Astra Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Orix Indonesia Finance PT BTMU BRI Finance PT Dipo Star Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia PT ITC Auto Multi Finance PT Toyota Astra Financial Service PT Austindo Nusantara Jaya Finance Mitsui Leasing Capital Indonesia, Inc. PT Kencana Internusa Artha Finance PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Volvo Machine PT Intan Baruprana Finance
Jenis
31 Desember/ December 31, 2012
As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, the Group had finance lease payables as follows: 31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Category
Lessors PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia Liebherr France S.A.S. PT Caterpillar Finance Indonesia PT Komatsu Astra Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Orix Indonesia Finance PT BTMU BRI Finance PT Dipo Star Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia PT ITC Auto Multi Finance PT Toyota Astra Financial Service PT Austindo Nusantara Jaya Finance Mitsui Leasing Capital Indonesia, Inc. PT Kencana Internusa Artha Finance PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Volvo Machine PT Intan Baruprana Finance
Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin
67.695.249 35.650.215 34.995.741 32.604.714 10.929.838 9.225.673 2.147.104 1.367.408
42.370.064 30.426.058 4.717.591 28.168.823 9.349.377 6.462.287 1.121.768 2.636.785
55.521.054 37.722.478 2.085.394 5.526.522 9.485.679 3.203.112 4.381.900
Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery
Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin Mesin
941.726 617.146 75.177 5.195 1.686 -
9.151.289 8.560.083 1.825.932 1.239.639
17.786.812 17.869.781 1.939.846
Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery
Total Dikurangi: Bagian jangka pendek
196.256.872 64.835.095
146.029.696 62.446.068
155.522.578 64.447.611
Total Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang
131.421.777
83.583.628
91.074.967
Non-current Portion
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai kini dari pembayaran sewa minimum pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments under finance leases, together with the net present value of minimum lease payments, as of December 31, 2012 and 2011, and January 1, 2011 were as follows:
101
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
28. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
28. FINANCE LEASE PAYABLES (Continued)
31 Desember/December 31, 2012 Nilai Kini Neto/ Net Present Value
31 Desember/December 31, 2011 Nilai Kini Neto/ Net Present Value
Pembayaran Minimum/ Minimum Payments
Pembayaran Minimum/ Minimum Payments
1 Januari/January 1, 2011 Nilai Kini Neto/ Net Present Value
Pembayaran Minimum/ Minimum Payments
Pembayaran sewa minimum yang akan jatuh tempo dalam Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
73.411.690
64.835.095
142.702.815
131.421.777
Total pembayaran sewa minimum
216.114.505
163.580.187
168.238.468
Dikurangi: Beban bunga
(19.857.633)
(17.550.491)
(12.715.890)
Nilai kini dari pembayaran sewa minimum Dikurangi: Bagian jangka pendek
196.256.872 64.835.095
196.256.872 64.835.095
146.029.696 62.446.068
146.029.696 62.446.068
155.522.578 64.447.611
155.522.578 64.447.611
Present value of minimum lease payments Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang
131.421.777
131.421.777
83.583.628
83.583.628
91.074.967
91.074.967
Non-current Portion
78.953.202
78.953.202
84.626.985
67.076.494
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang dibiayai oleh utang ini (Catatan 17).
74.518.765
74.518.765
93.719.703
81.003.813
Minimum lease payments due in Not later than 1 year Later than 1 year but not later than 5 years Total minimum lease payments Less: Future finance charges
Finance lease payables are collateralized by assets financed by these finance leases (Note 17).
29. TAKSIRAN LIABILITAS RESTORASI DAN REHABILITASI
29. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Saldo awal tahun Provisi selama tahun berjalan Beban restorasi yang dibayar selama tahun berjalan Reklasifikasi
166.200.564 63.631.290
153.341.816 30.332.682
141.327.953 23.278.440
(22.669.646) (132.848)
(17.473.934) -
(11.264.577) -
Saldo akhir tahun Dikurangi: Bagian jangka pendek
207.029.360 9.677.256
166.200.564 11.001.979
153.341.816 10.930.625
Balance at end of year Less: Current portion
Bagian jangka panjang
197.352.104
155.198.585
142.411.191
Non-current portion
Mutasi taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi berdasarkan area of interest untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Saldo Awal/ Beginning Balance Entitas pengendalian bersama PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam Sarongga Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta Entitas Anak PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanggara Total
24.790.030 32.227.389 7.611.033 6.700.106 9.499.668 85.239.490
Reklasifikasi/ Reclassification
(860.657) 860.657 -
Balance at beginning of year Provision during the year Restoration expenses paid during the year Reclassification
Movements of the estimated liability for restoration and rehabilitation based on area of interest for the year ended December 31, 2012 were as follows:
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
2.893.569 5.760.695 1.664.557 2.686.065 5.173.899 460.008 6.151.327
35.298 141.392 3.035.554 659.682 17.335 26.434
26.787.644 37.846.692 9.275.590 6.350.617 14.874.542 442.673 6.124.893
38.841.170
18.753.951
105.326.709
Jointly controlled entities PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam Sarongga Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta
132.848
(132.848)
-
-
-
Subsidiary PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanggara
166.200.564
(132.848)
63.631.290
22.669.646
207.029.360
Total
102
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
29. TAKSIRAN LIABILITAS RESTORASI DAN REHABILITASI (Lanjutan)
29. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi PT Fajar Bumi Sakti, Entitas Anak, diklasifikasikan sebagai liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 14).
As of December 31, 2012, the estimated liability for restoration and rehabilitation of PT Fajar Bumi Sakti, a Subsidiary, was classified as liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale (Note 14).
30. LIABILITAS IMBALAN PASTI PASCAKERJA
30. POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
Perusahaan Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
Tanggal penilaian terakhir Nama aktuaris independen Frekuensi penilaian Administrator program PT Kaltim Prima Coal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengembalian diharapkan atas aset program Tingkat mortalitas
The Group has defined benefit pension plans covering substantially all of their eligible permanent employees. The assumptions used in the calculation of postemployment benefit liabilities were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
5% 10% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
6% 12% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
9,5% 9,5% Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2
55 tahun/55 years old 5% dari Tabel Mortalitas/5% of Mortality Table 7,3% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 7.3% up to age 40 then decreasing linearly to 0% at age 55 1 Februari/February 1, 2013 PT Dayamandiri Dharmakonsilindo setiap tahun/annually nihil/nil
6,2% 8%
7,3% 8%
9,5% 8%
7% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
6% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
7,25% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
103
The Company Discount rate Salary growth rate Mortality rate
Normal retirement age Disability rate Resignation rate
Date of the latest appraisal Name of independent actuary Frequency of appraisal Plan administrator PT Kaltim Prima Coal Discount rate Salary growth rate Expected rate of return on plan assets Mortality rate
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. LIABILITAS IMBALAN PASTI PASCAKERJA (Lanjutan)
30. POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES (Continued)
31 Desember/ December 31, 2012 Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
Tanggal penilaian terakhir Nama aktuaris independen Frekuensi penilaian Administrator program
PT Arutmin Indonesia Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
Tanggal penilaian terakhir Nama aktuaris independen Frekuensi penilaian Administrator program PT Fajar Bumi Sakti Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
Tanggal penilaian terakhir Nama aktuaris independen Frekuensi penilaian Administrator program
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
55 tahun/55 years old 10% dari Tabel Mortalitas/ 10% of Mortality Table 2,5% pada usia 20 tahun, menurun secara linier sampai 0% pada usia 45 tahun dan 1% pada usia 46-54 tahun/ 2.5% at age 20, decreasing linearly to 0% at age 45 and 1% at age 46-54 14 Januari/January 14, 2013 PT Dayamandiri Dharmakonsilindo setiap tiga bulan/quarterly PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan/and Dana Pensiun Kaltim Prima Coal
5,8% 5,8% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
6,5% 6,5% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
8,5% 8,5% Tabel Mortalitas USA Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980/ US 1980 Commissioners' Standard Ordinary Table of Mortality
55 tahun/55 years old 10% dari Tabel Mortalitas/10% of Mortality Table 5% pada usia 20 tahun, menurun secara linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan 1% pada usia 46-54 tahun/ 5% at age 20, decreasing linearly to 1% at age 45 years and 1% at age 46-54 16 Januari/January 16, 2013 PT Dayamandiri Dharmakonsilindo setiap tiga bulan/quarterly nihil/nil
7% 5% Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2
9,5% 9,5% 9,5% 9,5% Tabel Mortalitas Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesia 2/ Indonesian Indonesian Mortality Table 2 Mortality Table 2 55 tahun/55 years old 5% dari Tabel Mortalitas/5% of Mortality Table 10% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 10% up to age 40 then decreasing lineraly to 0% at age 55 5 April/April 5, 2012 PT Rileos Pratama setiap tahun/annually nihil/nil
104
Normal retirement age Resignation rate
Date of the latest appraisal Name of independent actuary Frequency of appraisal Plan administrators
PT Arutmin Indonesia Discount rate Salary growth rate Mortality rate
Normal retirement age Disability rate Resignation rate
Date of the latest appraisal Name of independent actuary Frequency of appraisal Plan administrator PT Fajar Bumi Sakti Discount rate Salary growth rate Mortality rate
Normal retirement age Disability rate Resignation rate
Date of the latest appraisal Name of independent actuary Frequency of appraisal Plan administrator
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. LIABILITAS IMBALAN PASTI PASCAKERJA (Lanjutan)
30. POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES (Continued)
31 Desember/ December 31, 2012 PT Bumi Resources Minerals Tbk, PT Dairi Prima Mineral, PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
31 Desember/ December 31, 2011
6%-7,5% 10%-11% Tabel Mortalitas Indonesia 2011 (TMI '11)/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI '11)
6,5%-7,5% 11% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
1 Januari/ January 1, 2011
9%-9,5% 7%-10% Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI '99)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI '99)
Umur pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
55-56 tahun/55-56 years old 5%-10% dari Tabel Mortalitas/5%-10% from Mortality Table 5% dan 6% sampai dengan usia 40 dan 30 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 52-56 tahun/ 5% and 6% up to ages 40 and 30, respectively, then decreasing linearly to 0% at age 52-56
Tanggal penilaian terakhir Nama aktuaris independen Frekuensi penilaian Administrator program
22 Januari/January 22, 2013 PT Sentra Jasa Aktuaria setiap tahun/annually nihil/nil
PT Bumi Resources Minerals Tbk, PT Dairi Prima Mineral, PT Gorontalo Minerals and PT Citra Palu Minerals Discount rate Salary growth rate Mortality rate
Normal retirement age Disability rate Resignation rate
Date of the latest appraisal Name of independent actuary Frequency of appraisal Plan administrator
Pada tanggal 31 Desember 2012, liabilitas imbalan pasti pascakerja PT Fajar Bumi Sakti, Entitas Anak, diklasifikasikan sebagai liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 14).
As of December 31, 2012, the post-employment benefit liabilities of PT Fajar Bumi Sakti, a Subsidiary, was classified as liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale (Note 14).
Analisis liabilitas imbalan pasti pascakerja dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Analyses of the post-employment benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Status yang tidak didanai Kerugian aktuarial belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Liabilitas Imbalan Pascakerja - Neto
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
118.467.491 (46.054.535)
101.101.440 (35.234.380)
68.343.642 (27.481.666)
72.412.956 (34.549.301)
65.867.060 (29.942.952)
40.861.976 (10.696.377)
(2.874.250)
(3.602.725)
(745.381)
34.989.405
32.321.383
105
29.420.218
Present value of defined benefit liabilities Fair value of plan assets Unfunded status Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost-non-vested benefits Post-employment Benefit Liabilities - Net
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. LIABILITAS IMBALAN PASTI PASCAKERJA (Lanjutan)
30. POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES (Continued)
Mutasi liabilitas imbalan pasti pascakerja adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Movements of the post-employment benefit liabilities were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Saldo awal Provisi pada tahun berjalan Kontribusi Realisasi pembayaran imbalan Selisih kurs Reklasifikasi
32.321.383 15.475.211 (6.354.564) (2.303.037) (2.029.310) (2.120.278)
29.420.218 9.353.827 (4.679.550) (1.554.642) (218.470) -
24.600.065 8.936.561 (4.831.913) 715.505 -
Saldo Akhir
34.989.405
32.321.383
29.420.218
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan (kerugian) aktuarial Imbalan yang dibayar Selisih kurs Reklasifikasi
101.101.440 8.892.665 7.246.626 14.150.067 (2.412.057) (8.419.842) (2.091.408)
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Pada Akhir Tahun
118.467.491
Nilai wajar aset program pada awal tahun Selisih kurs Hasil yang diharapkan dari aset program Keuntungan (kerugian) aktuarial Kontribusi pekerja Imbalan yang dibayar Nilai Wajar Aset Program Pada Akhir Tahun
Ending Balance
Movements of the present value of the defined benefit obligations were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011 68.343.642 5.143.191 5.276.317 21.941.419 (831.877) 1.228.748 101.101.440
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Beginning balance Provision during the year Contribution Actual benefits payment Effect of foreign exchange Reclassification
1 Januari/ January 1, 2011 55.933.555 4.131.599 1.426.692 (2.398.441) (555.294) 9.805.531 68.343.642
Present value of defined benefit liabilities at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial gains (losses) Benefits paid Effect of foreign exchange Reclassification Present Value of Defined Benefit Liabilities at End of Year
Movements of the fair value of plan assets were as follows: 31 Desember/ December 31, 2011
35.234.380 (2.784.986)
27.481.666 (1.033.459)
2.907.646 6.014.459 6.354.564 (1.671.528)
1.874.405 3.357.895 4.679.550 (1.125.677)
46.054.535
35.234.380
106
1 Januari/ January 1, 2011 25.774.179 636.748 278.435 979.183 (186.879) 27.481.666
Fair value of plan assets at beginning of year Effect of foreign exchange Expected return on plan assets Actuarial gains (losses) Employer contributions Benefits paid Fair Value of Plan Assets at End of Year
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. LIABILITAS IMBALAN PASTI PASCAKERJA (Lanjutan)
30. POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES (Continued)
Komposisi utama dari aset program dalam persentase dari total aset program sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012 Obligasi pemerintah Efek pemerintah Reksadana Deposito berjangka Saham Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Deposito on-call Total
The major categories of plan assets as a percentage to total plan assets were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
53,00% 32,75% 7,27% 5,68%
47,69% 31,89% 9,86% 8,59%
38,07% 41,70% 13,77% 0,01%
1,10% 0,20%
1,97% -
3,08% 3,37%
Government bonds Government securities Mutual fund Term deposits Indonesian shares listed in Indonesia Stock Exchange On-call deposits
100,00%
100,00%
100,00%
Total
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasti pascakerja adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income in respect of post-employment benefits were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Beban jasa kini Beban bunga Hasil yang diharapkan atas aset program Amortisasi atas beban jasa lalu yang belum menjadi hak Kerugian aktuarial yang diakui Pembebanan atas beban jasa lalu Keuntungan aktuarial neto yang diakui Beban Imbalan Pascakerja - Neto Hasil Aktual dari Aset Program
31 Desember/ December 31, 2011
8.892.665 7.246.626
5.143.191 5.276.317
(2.907.646)
(1.874.405)
714.998 1.517.274 11.294
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Defisit pada program Penyesuaian atas liabilitas program Penyesuaian atas aset program
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of past service cost-unvested Net actuarial losses recognized Recognition of past service cost Net actuarial gain recognized
484.211 153.082 190.175 (18.744)
15.475.211
9.353.827
Post-employment Benefit Expense - Net
8.922.105
5.232.300
Actual Return on Plan Assets
Perbandingan nilai kini liabilitas imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian pengalaman yang timbul (akibat perbedaan antara asumsi aktuarial sebelumnya dan kenyataan) selama lima (5) tahun terakhir adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
1 Januari/ January 1, 2011
31 Desember/ December 31, 2011
Comparison of the present value of defined benefit liabilities, the fair value of plan assets and the experience adjustments (the effects of differences between the previous actuarial assumptions and what has actually occurred) over the last five (5) years was as follows: 31 Desember/ December 31, 2010
31 Desember/ December 31, 2009
31 Desember/ December 31, 2008 Present value of defined benefit liabilities Fair value of plan assets
118.467.491 (46.054.535)
101.101.440 (35.234.380)
68.343.642 (27.481.666)
55.933.555 (25.774.179)
36.930.040 (12.211.486)
72.412.956
65.867.060
40.861.976
30.159.376
24.718.554
Deficit in the plan
7.834.122
Experience adjustments arising on plan liabilities
(3.888.937) 5.760.217
2.974.365
(2.469.837)
432.459
325.140
107
3.723.967 1.428.472
(937.806)
Experience adjustments arising on plan assets
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG
31. LONG-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2012
Catatan/ Notes
Pokok/ Principal
Pihak ketiga Dolar AS Fasilitas Country Forest Limited 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Fasilitas China Development Bank Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 Guaranteed Senior Secured Notes Fasilitas Axis Bank Limited 2011 Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 Fasilitas Deutsche Bank 2011 Fasilitas UBS AG 2012 - 1 Fasilitas Pinjaman Nomura
31a 31b 31l 31g 31c 31d 31e 31j 31n 31i
1.300.000.000 700.000.000 600.000.000 246.972.121 300.000.000 175.000.000 150.000.000 132.000.000 75.000.000 14.452.112
Rupiah Fasilitas Bank Mualamat Fasilitas Bank Bukopin
31m 31k
1.509.684 801.531
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost
Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost
(15.433.829) (18.850.481) (4.795.458) (26.900.190) (3.289.939) (7.549.554) (1.639.641) (2.032.559) (1.878) -
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi Ditambah Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost Plus Accrued Redemption Premium
Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Accrued Redemption Premium
1.284.566.171 681.149.519 595.204.542 220.071.931 296.710.061 167.450.446 148.360.359 129.967.441 75.000.000 14.450.234
302.682.722 87.326.162 -
1.587.248.893 681.149.519 595.204.542 307.398.093 296.710.061 167.450.446 148.360.359 129.967.441 75.000.000 14.450.234
Third parties US Dollar Country Forest Limited Facility 2009 Guaranteed Senior Secured Note II China Development Bank Facility Credit Suisse Facility 2010 - 1 Guaranteed Senior Secured Notes Axis Bank Limited Facility 2011 Credit Suisse Facility 2010 - 2 Deutsche Bank 2011 Facility UBS AG Facility 2012 - 1 Nomura Loan Facility
1.509.684 801.531
-
1.509.684 801.531
Rupiah Bank Mualamat Facility Bank Bukopin Facility
Total Dikurangi: Bagian jangka pendek
3.695.735.448 503.805.457
(80.493.529) (33.559.182)
3.615.241.919 470.246.275
390.008.884 87.326.162
4.005.250.803 557.572.437
Total Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang
3.191.929.991
(46.934.347)
3.144.995.644
302.682.722
3.447.678.366
Non-current Portion
31 Desember/December 31, 2011
Catatan/ Notes
Pokok/ Principal
Pihak ketiga Dolar AS Fasilitas Country Forest Limited 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Guaranteed Senior Secured Notes Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 Fasilitas Axis Bank Limited 2011 Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 Fasilitas Deutsche Bank 2011 Fasilitas PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Pinjaman Nomura
31a 31b 31c 31g 31d 31e 31j 31f 31i
1.300.000.000 700.000.000 300.000.000 246.972.121 195.000.000 150.000.000 150.000.000 2.470.202 11.666.668
Rupiah Fasilitas Bank Bukopin Fasilitas Bank Muamalat
31k 31m
1.034.188 1.980.788
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost
Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost
(23.372.396) (21.530.450) (3.772.150) (3.072.986) (8.859.671) (3.699.562) (4.762.579) (246.174) -
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi Ditambah Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost Plus Accrued Redemption Premium
Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Accrued Redemption Premium
1.276.627.604 678.469.550 296.227.850 243.899.135 186.140.329 146.300.438 145.237.421 2.470.202 11.420.494
271.409.062 30.983.293 -
1.548.036.666 678.469.550 296.227.850 274.882.428 186.140.329 146.300.438 145.237.421 2.470.202 11.420.494
Third parties US Dollar Country Forest Limited Facility 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Guaranteed Senior Secured Notes Credit Suisse Facility 2010 - 1 Axis Bank Limited Facility 2011 Credit Suisse Facility 2010 - 2 Deutsche Bank 2011 Facility PT Bank CIMB Niaga Tbk Facility Nomura Loan Facility
1.034.188 1.980.788
-
1.034.188 1.980.788
Rupiah Bank Bukopin Facility Bank Muamalat Facility
Total Dikurangi: Bagian jangka pendek
3.059.123.967 43.656.785
(69.315.968) (8.577.277)
2.989.807.999 35.079.508
302.392.355 80.757.007
3.292.200.354 115.836.515
Total Less: Current portion
Bagian jangka panjang
3.015.467.182
(60.738.691)
2.954.728.491
221.635.348
3.176.363.839
Non-current Portion
108
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued) 1 Januari/January 1, 2011
Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas Country Forest Limited 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Guaranteed Senior Secured Notes Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 Fasilitas Deutsche Bank 2010 Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 Fasilitas PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Pinjaman Nomura
Pokok/ Principal
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost
Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost
Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Accrued Redemption Premium
Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi Ditambah Premi Penebusan yang Masih Harus Dibayar/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost Plus Accrued Redemption Premium
1.900.000.000 700.000.000 300.000.000 219.663.327 200.000.000 149.999.999 3.557.916 21.000.000
(33.912.689) (21.065.493) (4.439.560) (4.748.782) (3.064.298) (5.640.080) (162.661)
1.866.087.311 678.934.507 295.560.440 214.914.545 196.935.702 144.359.919 3.557.916 20.837.339
135.101.405 16.297.394 -
2.001.188.716 678.934.507 295.560.440 231.211.939 196.935.702 144.359.919 3.557.916 20.837.339
Third parties - US Dollar Country Forest Limited Facility 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Guaranteed Senior Secured Notes Credit Suisse Facility 2010 - 1 Deutsche Bank Facility 2010 Credit Suisse Facility 2010 - 2 PT Bank CIMB Niaga Tbk Facility Nomura Loan Facility
Total Dikurangi: Bagian jangka pendek
3.494.221.242 25.764.945
(73.033.563) (15.296.878)
3.421.187.679 10.468.067
151.398.799 -
3.572.586.478 10.468.067
Total Less: Current portion
Bagian jangka panjang
3.468.456.297
(57.736.685)
3.410.719.612
151.398.799
3.562.118.411
Non-current portion
31a 31b 31c 31g 31h 31e 31f 31i
Rincian pembayaran yang dilakukan pada tahun berjalan untuk masing-masing fasilitas pinjaman adalah sebagai berikut:
The details of repayments made during the years for each loan facilities were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Pihak ketiga Dolar AS Fasilitas Axis Bank Limited 2011 Fasilitas Deutsche Bank 2011 Fasilitas Pinjaman Nomura Fasilitas PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Country Forest Limited 2009 Fasilitas Deutsche Bank 2010 Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 Rupiah Fasilitas Bank Mualamat Fasilitas Bank Bukopin Total
a.
31 Desember/ December 31, 2011
20.000.000 18.000.000 12.547.887 962.365 -
5.000.000 9.333.333 1.087.714 600.000.000 200.000.000 32.691.205
Third parties US Dollar Axis Bank Limited Facility 2011 Deutsche Bank 2011 Facility Nomura Loan Facility PT Bank CIMB Niaga Tbk Facility Country Forest Limited Facility 2009 Deutsche Bank 2010 Facility Credit Suisse Facility 2010 - 1
357.962 172.947
232.473 70.041
Rupiah Bank Mualamat Facility Bank Bukopin Facility
52.041.161
848.414.766
Total
Fasilitas Country Forest Limited 2009
a.
Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (sebagai “Arranger”), The Bank of New York Mellon (sebagai “Administrative and Security Agent”) dan Country Forest Limited (sebagai “Pemilik Dana”), entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin (“Pinjaman CFL”) dimana Country Forest Limited setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD1,9 miliar yang terdiri dari:
Country Forest Limited Facility 2009 On September 18, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New York Mellon (the “Administrative and Security Agent”) and Country Forest Limited (the “Original Lender”), a wholly-owned subsidiary of China Investment Corporation (CIC), entered into a Senior Secured Term Loan Agreement (“CFL Loan”) wherein Country Forest Limited agreed to provide to the Company term loan facilities amounting to USD1.9 billion that consist of:
109
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
i.
Fasilitas Commitment A sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-4 sejak tanggal penarikan pinjaman ini;
i.
Facility A Commitment amounting to USD600 th million that will mature on the 4 year from the loan drawdown date;
ii.
Fasilitas Commitment B sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-5 sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan
ii.
Facility B Commitment amounting to USD600 th million that will mature on the 5 year from the loan drawdown date; and
iii.
Fasilitas Commitment C sebesar USD700 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-6 sejak tanggal penarikan pinjaman ini.
iii.
Facility C Commitment amounting to USD700 th million that will mature on the 6 year from the loan drawdown date.
Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit terutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang jumlahnya dihitung pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap masingmasing pinjaman yang terkait, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah keseluruhan, yaitu jumlah yang memberikan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut.
On the maturity date of each of the facilities or other repayment date, the Company shall pay (i) the outstanding principal amount together with the unpaid accrued interest if any, (ii) any applicable premium, which is an amount calculated at the repayment date of each relevant facility, at 5% as of the first optional repayment date of the relevant facility, decreasing on a straight line basis to zero at the applicable maturity date for that facility, (iii) other amounts payable under the relevant facility, and (iv) a make-whole amount, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 19% on the relevant facility.
Dana yang diperoleh digunakan untuk membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara, pembayaran utang-utang Kelompok Usaha, dan sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum perusahaan.
The proceeds of the loan will be used to pay the remaining balance of the consideration for the acquisition of indirect shareholdings in PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti and PT Pendopo Energi Batubara, repayment of all of the existing indebtedness of the Group and the remaining balance for working capital and general corporate purposes.
Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada tanggal 5 November 2009 dan suku bunga 12% per tahun.
The interest on the loan is payable monthly, with the first payment commencing on November 5, 2009, and accrues at the rate of 12% per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan (the “Common Security”) yang berasal dari dokumendokumen berikut (“Common Security Documents”) diantaranya termasuk:
This loan facility was secured by the security interests (“Common Security”) created under the following documents (“Common Security Documents”) which include among others:
-
penyerahan (assignment) hak penerimaan Perusahaan berdasarkan Cash Distribution Agreement (CDA); pembebanan atas rekening penerimaan Dolar Amerika Serikat; jaminan atas piutang dalam mata uang Rupiah Indonesia; surat kuasa untuk menarik dana;
-
110
the assignment of rights of the Company to receive payments under the Cash Distribution Agreement (CDA); the charge over United States Dollar proceeds accounts; the pledge over the receivables under the Indonesian Rupiah accounts; the power of attorney to withdraw funds;
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
-
jaminan atas saham-saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources dan Original Guarantors (jaminan saham dan Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original Subsidiary Guarantors; dan
-
-
penyerahan (assignment) hak dari Perusahaan dan Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antarperusahaan diantara mereka (sebagai pemberi pinjaman) dan Entitas Anak, selain Entitas Anak keuangan (sebagai Peminjam).
-
the share pledges over the shares of PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources and the Original Guarantors (the “Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries”) by the Company and each of the Original Subsidiary Guarantors; and the assignment of rights of the Company and each CFL Loan Restricted Subsidiaries to receive any payments under the inter-company loans between them (as lenders) and the Subsidiaries of the Company, other than a finance Subsidiary (as Borrowers).
Fasilitas pinjaman meliputi beberapa pembatasan terhadap Kelompok Usaha untuk bertindak, termasuk di dalamnya:
This loan facility contains restrictions on the ability of the Group to take certain actions, including the following:
i.
Perusahaan tidak mengizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B;
i.
The Company will not permit either KPC or Arutmin to sell, transfer or otherwise dispose of, directly or indirectly any of KPC’s or Arutmin’s rights or interests under its CCoWs;
ii.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran tertentu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham Perusahaan atau Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;
ii.
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to make restricted payments, which include among others the declaration or payment of dividends, purchase, redemption, retirement or redemption of any shares of stocks of the Company or its CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
iii.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk menerbitkan atau menjual saham Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;
iii.
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to issue or sell any shares of capital stocks of any CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
iv. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk secara langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau memperpanjang transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah terpenuhi;
iv. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to directly or indirectly, enter into, renew or extend any transaction or arrangement with any beneficial holder of 10% or more of any class of capital stocks the Company or any of its affiliates, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
v.
v.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk memberikan gadai atas Common Security;
111
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to create any liens over the Common Security;
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
vi. Perusahaan tidak dapat melakukan konsolidasi atau merger, menjual, menyerahkan, mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;
vi. The Company shall not consolidate or merge with, sell, convey, transfer, lease or otherwise dispose of all or substantially all of its assets, to other person, unless certain requirements are complied with;
vii. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk mengadakan utang kecuali Perusahaan dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.
vii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to incur indebtedness unless the Company is able to satisfy certain financial ratios;
viii. KPC, Arutmin dan ICRL tidak diizinkan untuk mengadakan utang kecuali Entitas Anak ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.
viii. KPC, Arutmin and ICRL are not permitted to incur indebtedness unless these Subsidiaries are able to satisfy certain financial ratios.
Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian ke Entitas Anak keuangan untuk mencapai efisiensi pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Entitas Anaknya di Belanda yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands B.V. Perusahaan, bersama-sama dengan Original Subsidiary Guarantors, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan Pinjaman CFL yang dialihkan tersebut.
Moreover, the loan facility contains a provision which allows the Company to transfer its rights and obligations under the loan to finance Subsidiaries to achieve greater tax efficiency, subject to amendments to the loan facility that are satisfactory to the parties. The transfer process was completed on November 5, 2009, whereupon the rights and obligations of the Company as Borrower were assumed by its wholly-owned Dutch Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The Company, together with the Original Subsidiary Guarantors, continue to guarantee the obligations of Bumi Netherlands B.V. under the transferred CFL Loan.
Berdasarkan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, Original Subsidiary Guarantors, The Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober 2009.
Pursuant to this loan facility, the Company, the Original Subsidiary Guarantors, The Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank, Jakarta branch, entered into an Intercreditor Agreement dated October 1, 2009.
Perjanjian kredit ini kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diubah lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 dengan sebuah akta perubahan.
The loan agreement was subsequently amended and restated on September 24, 2009 and further amended on October 28, 2009 under a deed of amendment.
Pada tanggal 8 November 2011, Perusahaan telah melunasi Fasilitas Commitment A dari Pinjaman CFL. Perusahaan menggunakan hak opsi pembayaran di muka sebagai pelunasan Fasilitas Commitment A, yang jatuh tempo awalnya pada tanggal 30 September 2013.
On November 8, 2011, the Company repaid the Facility A Commitment of CFL Loan. The Company used its prepayment option right to early repay the Facility A Commitment, which originally will be due on September 30, 2013.
Saldo dari saldo pinjaman, setelah dikurangi biaya keuangan yang belum diamortisasi, dan premi penebusan yang masih harus dibayar dari Pinjaman CFL disajikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The balances of loan balance, net of unamortized financing cost, and accrued redemption premium of CFL Loan are presented separately in the consolidated statements of financial position.
112
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
b.
Guaranteed Senior Secured Notes II
b.
Guaranteed Senior Secured Notes II
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan melalui Bumi Investment Pte. Ltd. (“Penerbit”), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, menerbitkan 10,75% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD700 juta yang jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2017 (“Surat Utang”) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, Deutsche Bank dan JPMorgan (S.E.A.) Limited sebagai Joint Lead Manager. Surat Utang dijamin oleh Kelompok Usaha, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.
On September 30, 2010, the Company, through Bumi Investment Pte. Ltd. (“Issuer”), a whollyowned Subsidiary, issued USD700 million 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes due on October 6, 2017 (the “Notes”) with Credit Suisse Limited, Singapore branch, Deutsche Bank and JP Morgan (S.E.A.) Limited acting as the Joint Lead Managers. The Notes were guaranteed by the Group, including PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd.
Surat Utang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2017 dan dikenakan tingkat suku bunga 10,75% per tahun, yang akan terutang setiap enam (6) bulan.
The Notes, maturing on October 6, 2017, bear an interest of 10.75% per annum, which is payable semi-annually.
Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus Surat Utang sebelum tanggal 6 Oktober 2014, secara keseluruhan atau sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 6 Oktober 2014 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 105,375%, 102,6875% dan 100% ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar untuk periode dua belas (12) bulan masing-masing dimulai pada tanggal 6 Oktober 2014, 6 Oktober 2015 dan 6 Oktober 2016 dan seterusnya.
The Issuer may at its option redeem the Notes prior to October 6, 2014, in whole or in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after October 6, 2014 in whole or in part will be at the redemption prices equal to 105.375%, 102.6875% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on October 6, 2014, October 6, 2015 and October 6, 2016 and thereafter, respectively.
Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Utang sebelum tanggal 6 Oktober 2014 dengan harga penebusan 110,75% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan dana dari penjualan satu atau lebih penawaran saham Penerbit atau Perusahaan.
Moreover, the Issuer may at its option redeem 35% of the Notes before October 6, 2014 at a redemption price of 110.75% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of one or more equity offerings of the Issuer or the Company.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Surat Utang akan digunakan untuk membayar utang jangka pendek JPMorgan Chase, Credit Suisse dan Bright Ventures serta untuk membayar penuh utang jangka panjang Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, pembelian kembali sebagian dari 5% Obligasi Konversi yang Dijamin II senilai USD300 juta dan untuk membayar kembali utang lainnya.
The proceeds of the Notes will be used to repay in full the outstanding balances of short-term loans from JPMorgan Chase, Credit Suisse and Bright Ventures as well as to repay in full the long-term loan from Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, partial repurchase of the 5% USD300 million Guaranteed Convertible Bonds II and repayment of other indebtedness.
Surat Utang dijamin dengan Common Security Documents (Catatan 31a). Persyaratan dari Surat Utang meliputi pembatasan yang sama kepada Perusahaan, Bumi Investments dan beberapa Entitas Anak seperti pembatasan yang dinyatakan dalam Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta.
The Notes were secured by the Common Security Documents (Note 31a). The terms of the Notes contain restrictions on the ability of the Company, Bumi Investments and certain Subsidiaries of the Company by the same restrictions as stated in the USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes.
113
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
c.
Guaranteed Senior Secured Notes
c.
Guaranteed Senior Secured Notes
Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan (sebagai “Penjamin”), melalui Bumi Capital Pte. Ltd. (sebagai “Penerbit”), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, menerbitkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes, senilai USD300 juta yang jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 (“Surat Utang”) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, dan Deutsche Bank sebagai Manajer. Surat Utang dijamin oleh Entitas Anak, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Subsidiary Guarantors”).
On November 13, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Bumi Capital Pte. Ltd. (the “Issuer”), a wholly-owned Subsidiary, issued USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes due on November 10, 2016 (the “Notes”) with Credit Suisse Limited, Singapore branch, and Deutsche Bank acting as the Manager. The Notes were guaranteed by the Company’s Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”).
Surat Utang, yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016, dikenakan tingkat suku bunga 12% per tahun yang akan terutang setiap enam (6) bulan.
The Notes, maturing on November 10, 2016, bear an interest rate of 12% per annum and are payable semi-annually.
Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus Surat Utang sebelum tanggal 10 November 2013, secara keseluruhan dan bukan hanya sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 13 November 2013 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 106%, 103% dan 100% ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar untuk periode dua belas (12) bulan masingmasing dimulai pada tanggal 10 November 2013, 10 November 2014 dan 10 November 2015.
The Issuer may at its option redeem the Notes prior to November 10, 2013, in whole but not in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after November 13, 2013 may be made in whole or in part at the redemption prices equal to 106%, 103% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on November 10, 2013, November 10, 2014 and November 10, 2015, respectively.
Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Utang sebelum tanggal 13 November 2013 dengan harga penebusan 112% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan hasil penjualan atas beberapa jenis modal saham Perusahaan.
Moreover, the Issuer may, at its option redeem 35% of the Notes before November 13, 2013 at a redemption price of 112% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of certain kinds of capital stock of the Company.
Dana yang diperoleh dari Surat Utang akan digunakan untuk belanja modal awal dan pengeluaran untuk biaya eksplorasi dan pengembangan milik PT Dairi Prima Mineral, Entitas Anak, investasi dan perolehan mendatang atas perusahaan-perusahaan tambang lainnya, modal kerja dan keperluan operasional.
The proceeds of the Notes will be used for initial capital expenditures and mine exploration and development expenditures of PT Dairi Prima Mineral, a Subsidiary, future acquisitions and investments in mining related companies, working capital and general corporate purposes.
114
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
Surat Utang dijamin dengan: -
The Notes were secured by:
penyerahan (assignment) hak penerimaan; penyerahan (assignment) hak pinjaman antarperusahaan; pembebanan atas rekening penerimaan Dolar Amerika Serikat; jaminan atas rekening penerimaan Rupiah Indonesia; surat kuasa untuk menarik dana; subordination deed; dan dokumen lain yang membuktikan sekuritisasi aset Perusahaan.
the assignment of rights to proceeds; the assignment of inter-company loans;
-
the charge over United States Dollar proceeds accounts; the pledge over Indonesian Rupiah proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the subordination deed; and any other document evidencing or security over any assets of the Company.
-
Persyaratan atas Surat Utang meliputi pembatasan kepada Perusahaan, Bumi Capital Pte. Ltd. dan beberapa Entitas Anak untuk bertindak, termasuk diantaranya, penambahan utang yang dapat mempengaruhi beberapa rasio keuangan tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran terbatas, menerbitkan preferred stocks, melakukan gadai, menjual atau pelepasan aset, merger atau konsolidasi, melakukan transaksi jual dan sewabalik, melakukan transaksi dengan afiliasi dan memulai lini usaha yang baru. d.
-
The terms of the Notes contain restrictions on the ability of the Company, Bumi Capital Pte. Ltd. and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, which include among others, the incurrence of additional debt which would result in a certain financial ratio, make restrictive payments, issue redeemable and preferred stocks, create liens, sell or otherwise dispose of assets, enter into merger or consolidations, enter into sale and leaseback transactions, enter into transactions of affiliates and enter into new lines of business.
Fasilitas Axis Bank Limited 2011
d.
Axis Bank Limited Facility 2011
Pada tanggal 4 Agustus 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai ”Original Guarantors”), dan Axis Bank Limited, cabang Hong Kong, (sebagai “Pemilik Dana, Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) mengadakan perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar USD200 juta.
On August 4, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), and Axis Bank Limited, Hong Kong branch, (the “Original Lender, Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lender agreed to provide the Company a credit facility amounting to USD200 million.
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi sebagian utang Perusahaan dari satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor (seperti yang telah dinyatakan dalam Intercreditor Agreement) dan membayar beban transaksi.
The loan facility will be used to repay part of certain financial indebtedness owed by the Company under one or more facilities granted to it by a Secured Creditor (as defined in Intercreditor Agreement) and pay transaction expenses.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR ditambah 5,5% per tahun dan akan dilunasi dalam dua puluh (20) angsuran triwulanan. Perusahaan memiliki opsi untuk membayar lebih cepat seluruh atau sebagian pinjaman ini sebelum jatuh tempo, namun dikenakan biaya 2% dari total utang yang dipercepat pembayarannya.
The loan is subject to LIBOR plus 5.5% interest rate per annum and payable in twenty (20) quarterly installments. The Company has the option to prepay all or part of the loan prior the initial maturity date subject to prepayment fees of 2% of the loan prepaid.
115
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
e.
f.
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2
e.
Credit Suisse Facility 2010 - 2
Pada tanggal 19 Augustus 2010, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”) dan Credit Suisse, cabang Singapura (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD150 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 11% per tahun.
On August 19, 2010, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD150 million. The interest rate of the loan is LIBOR plus 11% per annum.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali seluruhnya pada tahun 2013. Namun demikian, pinjaman wajib dilunasi apabila terjadi perubahan pengendalian. Perubahan pengendalian terjadi apabila terdapat seseorang atau sekelompok orang yang bertindak dengan persetujuan (selain dari sekelompok orang yang terdiri hanya dari salah satu atau lebih anggota Kelompok Usaha Bakrie) memperoleh pengendalian atas Perusahaan.
The loan facility shall be repaid in full upon its maturity in 2013. However, the loan must be mandatorily repaid if a change in control occurs. Change in control occurs if any person or group of persons acting in concert (other than a group of persons consisting solely of any one or more members of the Bakrie Group) gains control of the Company.
Pinjaman hanya dapat digunakan oleh Enercoal Resources Pte. Ltd., Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, untuk penebusan atas obligasi konversi dan pembayaran atas biaya transaksi.
The loan will be lent to Enercoal Resources Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary, for the redemption of its convertible bonds and payment of transaction expenses.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Notes (Catatan 31c).
This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Notes (Note 31c).
Fasilitas PT Bank CIMB Niaga Tbk
f.
PT Bank CIMB Niaga Tbk Facility
Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar Bumi Sakti, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebagai “Pemilik Dana”) sebesar USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pembelian tug boat ships dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas aset tersebut.
On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti, a Subsidiary, entered into Credit Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (the “Lender”) amounting to USD4.5 million. This facility will be used to finance tug boat ships and tug barge ships. Under the terms of the agreement, the loan is guaranteed by the fiduciary rights over these assets.
Pinjaman ini akan diangsur dalam tiga puluh enam (36) kali pembayaran sampai dengan tahun 2012 dengan tarif bunga sebesar 9% per tahun.
The loan is payable in thirty-six (36) equal installments until 2012 with a 9% interest rate per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2012, pinjaman ini diklasifikasikan sebagai liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 14).
As of December 31, 2012, the loan was classified as liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale (Note 14).
116
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
g.
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1
g.
Credit Suisse Facility 2010 - 1
Pada tanggal 23 Maret 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak (sebagai “Peminjam”), Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai “Financial Institutions, Pemilik Dana, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”), dan Credit Suisse International sebagai bank hedging, menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada MDB sebesar USD200 juta (“Fasilitas A”), yang akan dibayar sepenuhnya dalam kurun waktu dua puluh empat (24) bulan sejak penarikan dana. Pada tanggal jatuh tempo pinjaman, MDB harus membayar premi penebusan (Redemption Premium), yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman dengan internal rate of return sebesar 15%. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 7% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
On March 23, 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary (the “Borrower”), Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) and Credit Suisse International as hedging bank, entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to MDB a credit facility amounting to USD200 million (“Facility A”), which is payable in full after twenty-four (24) months following the utilization date. On the maturity date of the loan, MDB shall pay a Redemption Premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 15%. The interest rate of the loan is LIBOR plus 7% per annum and is payable every quarter.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, pendanaan debt reserve account dan pelunasan sebagian pinjaman MDB.
The proceeds of the loan will be used for working capital requirements, funding of the debt reserve account and partial repayment of the MDB Loan.
Pinjaman ini dijamin dengan:
The loan was secured by:
-
-
-
penjaminan saham-saham MDB atas kepemilikan sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), entitas asosiasi, dan surat kuasa untuk menjual saham; penyerahan (assignment) atau kuasa atas jaminan (yaitu antara lain, hipotek, jaminan, hak gadai, tanggungan); dan
-
share pledges by MDB over shares in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), an associate, and the Power of Attorney to sell the shares;
-
dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset MDB.
-
the assignment or charge evidencing Security Interests (i.e. mortgage, pledge, lien, assignment, hypothecation, among others); and any other document evidencing or creating security over any assets of MDB.
Pinjaman ini diatur dengan ketentuan berikut, dengan beberapa pengecualian: -
-
The loan was subject to the following covenants, with few exceptions:
MDB tidak diperbolehkan membuat atau melakukan penjaminan atas aset-asetnya; tidak diperbolehkan menjual aset yang disyaratkan yang mungkin diperoleh oleh afiliasi MDB dalam transaksi terutama untuk membiayai pembelian aset; dan tidak diperbolehkan menjual kepemilikan saham pada NNT, membuat perjanjian pinjaman keuangan, mengubah sifat usaha, memberikan pinjaman (kecuali antarpihak berelasi), membayar dividen atau menerbitkan saham kepada siapapun.
-
-
117
MDB may not create or allow to exist any security interest over its assets; may not dispose of its assets on terms where they may be acquired by MDB’s affiliates in transactions entered into primarily to finance the acquisition of the asset; and may not dispose of its shareholding in NNT, incur any financial indebtedness, change the nature of its business, provide loans (except for inter-company loans), pay any dividends or issue shares to any person.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
h.
Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui pada tanggal 1 April 2010 yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD100 juta ("Fasilitas B") sehingga meningkatkan jumlah fasilitas pinjaman dari USD200 juta menjadi USD300 juta.
The loan agreement was subsequently amended on April 1, 2010 granting MDB an additional loan facility amounting to USD100 million (“Facility B”), which increased the total loan facility from USD200 million to USD300 million.
Fasilitas pinjaman tambahan ini akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 7% dan dibayarkan setiap triwulan. Fasilitas B dibayar secara penuh setelah dua puluh empat (24) bulan dari tanggal penggunaan Fasilitas A. Pada tanggal jatuh tempo, MDB akan membayar Premi Penebusan (Redemption Premium) kepada Pemberi Pinjaman dengan rate of return sebesar 15%.
The additional loan facility will be subject to an annual interest of LIBOR plus 7% and is payable every quarter. The Facility B is payable in full after twenty-four (24) months from the utilization date of Facility A. On the maturity date, MDB shall pay a Redemption Premium equivalent to an amount which provides the Lenders with an overall rate of return of 15%.
Pada tanggal 16 September 2011, MDB dan Credit Suisse AG menandatangani perubahan perjanjian pinjaman yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD60.000.000 ("Fasilitas C"). Selanjutnya, perjanjian semua fasilitas diperpanjang tanggal jatuh temponya sampai tanggal 18 September 2013.
On September 16, 2011, MDB and Credit Suisse entered into an amendment agreement granting MDB an additional loan facility amounting to USD60,000,000 (“Facility C”). Furthermore, the amendment has extended the maturity date of all of the facilities until September 18, 2013.
Saldo dari saldo pinjaman, setelah dikurangi biaya keuangan yang belum diamortisasi, dan premi penebusan yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman disajikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The loan balance, net of unamortized financing cost, and accrued redemption premium of the loan facility are presented separately in the consolidated statements of financial position.
Fasilitas Deutsche Bank AG 2010
h.
Deutsche Bank AG 2010 Facility
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Subsidiary Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”), Deutsche Bank AG, cabang Singapura (sebagai “Original Arranger”), Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong (sebagai “Facility Agent”) dan DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai “Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD50 juta, dalam waktu dua puluh empat (24) bulan dengan suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah dengan 4,95% per tahun.
On April 30, 2010, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”), Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Original Arranger”), Deutsche Bank AG, Hong Kong branch (the “Facility Agent”) and DB Trustees (Hong Kong) Limited (the “Security Agent”) entered into Credit Agreement, under which the Original Lenders agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD50 million, with a term of twenty-four (24) months and interest rate of LIBOR plus 4.95% per annum.
Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit ini, pembayaran pinjaman Perusahaan atau Entitas Anaknya dan keperluan operasional perusahaan termasuk pendanaan pre-export atau kebutuhan modal kerja.
The proceeds of the loan were used for the payment of transaction expenses related to this facility, repayment of existing financial indebtedness of the Company or its Subsidiaries and other general corporate purposes, including any pre-export financing or working capital requirements.
118
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
i.
Pada tanggal 13 Mei 2010, Facility Agent dan Bank of India, cabang Singapura, dan Bank of India, cabang Tokyo (sebagai “Additional Lenders”) menandatangani Additional Commitments Certificate dimana Additional Lenders setuju untuk menambah pinjamannya sebesar USD50 juta.
On May 13, 2010, the Facility Agent and Bank of India, Singapore branch and Bank of India, Tokyo branch (the “Additional Lenders”) entered into Additional Commitments Certificate, wherein the Additional Lenders agreed to provide additional commitments amounting to USD50 million.
Pada tanggal 21 Juli 2010, Facility Agent, Deutsche Bank AG, cabang Singapura (sebagai “Existing Lender”) dan WestLB AG, cabang Singapura (sebagai “Additional Lender”) menandatangani Additional Commitments Certificate dimana Existing Lender dan Additional Lender setuju untuk menambah jumlah pinjamannya sejumlah USD25 juta yang efektif pada tanggal 23 Juli 2010.
On July 21, 2010, the Facility Agent, Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Existing Lender”) and WestLB AG, Singapore branch (the “Additional Lender”) entered into a Additional Commitments Certificate, wherein the Existing Lender and Additional Lender agreed to provide additional commitments amounting to USD25 million effective July 23, 2010.
Pada tanggal 13 September 2010, Facility Agent, Deutsche Bank AG, cabang Singapura, (sebagai “Existing Lender”) dan China Development Bank Corporation (sebagai “Additional Lender”) menandatangani Additional Commitments Certificate lanjutan dimana Existing Lender dan Additional Lender setuju untuk menambah pinjamannya sebesar USD75 juta.
On September 13, 2010, the Facility Agent, Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Existing Lender”) and China Development Bank Corporation (the “Additional Lender”) entered into a Additional Commitments Certificate, wherein the Existing Lender and Additional Lender agreed to provide additional commitments amounting to USD75 million.
Fasilitas Pinjaman Nomura
i.
Nomura Loan Facility
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD21 juta pada tanggal 18 Oktober 2010 dengan Nomura International plc (Nomura), sebagai pemberi pinjaman, facility agent dan security agent, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, sebagai penjamin, dan Nomura Singapore Limited sebagai arranger. Kewajiban BRJ pada perjanjian pinjaman ini tidak dapat dibatalkan dan dijaminkan tanpa syarat jaminan oleh BRMS.
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a Subsidiary, entered into a USD21 million loan facility agreement on October 18, 2010 with Nomura International plc (Nomura), as lender, facility agent and security agent, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, as guarantor, and Nomura Singapore Limited, as arranger. BRJ’s obligations under the loan agreement are irrevocably and unconditionally guaranteed by BRMS.
Dana dari pinjaman ini hanya bisa digunakan untuk pembayaran beban BRMS dalam kaitannya dengan penawaran umum saham perdana, belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan oleh BRMS dan Entitas Anaknya. Suku bunga pinjaman sebesar 8% per tahun.
The proceeds of the loan may only be used to pay for the expenses of the BRMS in relation to the initial public offering, for capital expenditures and working capital requirements of the BRMS and its Subsidiaries. The loan accrues interest of 8% annually.
Pinjaman ini diangsur secara triwulan dimulai sejak tanggal 11 Januari 2011 dan akan jatuh tempo dua puluh tujuh (27) bulan setelah penarikan pertama.
The loan is payable in quarterly installments commencing on January 11, 2011 and will mature twenty-seven (27) months after the initial drawdown.
Pada tanggal 4 Januari 2012, BRJ menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dari USD21 juta menjadi USD27 juta.
On January 4, 2012, BRJ signed an amendment loan facility agreement to increase the facility from USD21 million to USD27 million.
119
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
j.
Fasilitas baru ini terdiri dari Tranche A sejumlah USD11,67 juta yang jatuh tempo pada bulan Januari 2013 dan Tranche B sejumlah USD15,33 juta yang jatuh tempo pada bulan Januari 2016. Dana dari Tranche A hanya dapat digunakan untuk pembayaran sisa pokok fasilitas pinjaman lama sedangkan Tranche B digunakan untuk kewajiban keuangan lain selain pembayaran sisa pokok fasilitas pinjaman lama, pembayaran biaya transaksi, pendanaan lain yang diperlukan untuk disimpan dalam Tax Reserve Account sehubungan dengan Cadangan Pembayaran Pajak dan kewajiban perpajakan lainnya serta belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan Kelompok Usaha. Suku bunga pinjaman sebesar 9% per tahun.
The new facility consists of Tranche A amounting to USD11.67 million which will mature in January 2013 and Tranche B amounting to USD15.33 million which will mature in January 2016. The proceeds of Tranche A may only be used to repay the outstanding principal of the previous facility, in the case of the Tranche B to repay the financial indebtedness outstanding other than the outstanding principal, payment of transaction expenses, funding any amount required to be deposited into the Tax Reserve Account in connection with the Tax Reserve Amount and any other tax payment due and payable and capital expenses and working capital requirements of the Group. The loan accrues interest of 9% annually.
Pada tanggal 11 Juli 2012, suku bunga pinjaman berubah menjadi 14%.
On July 11, 2012, the loan interest changed to 14%.
Fasilitas Deutsche Bank 2011
j.
Pada tanggal 6 Oktober 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai "Original Guarantors"), Deutsche Bank AG, cabang Singapura, dan WestLB AG, cabang Singapura, (sebagai "Pemilik Dana"), Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong, (sebagai "Facility Agent") dan DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai "Security Agent") menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 5% per tahun ditambah LIBOR. Perjanjian pembiayaan ini akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak dua puluh lima (25) kali sampai dengan bulan November 2014. k.
Deutsche Bank 2011 Facility On October 6, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Deutsche Bank AG, Singapore branch, and WestLB AG, Singapore branch, (the “Original Lenders”), Deutsche Bank AG, Hong Kong branch, (the “Facility Agent”) and DB Trustees (Hong Kong) Limited (the “Security Agent”) entered into a Credit Agreement, under which the Original Lenders agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD150 million with an interest rate of 5% per annum plus LIBOR. The loan shall be repaid in twenty-five (25) equal monthly installments until November 2014.
Fasilitas Bank Bukopin
k.
Pada tanggal 1 Juli 2011, BRMS dan PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) menandatangani Perjanjian Pembiayaan, dimana Bank Bukopin setuju menyediakan pendanaan sebesar Rp10 miliar (setara dengan USD1,09 juta) untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Perjanjian pembiayaan ini akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak enam puluh (60) kali sampai dengan Juni 2016. Ruang kantor digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan ini.
Bank Bukopin Facility On July 1, 2011, BRMS and PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) entered into a Financing Agreement, wherein Bank Bukopin agreed to lend Rp10 billion (equivalent to USD1.09 million) to purchase office space in Bakrie Tower. The loan shall be repaid in sixty (60) equal monthly installments until June 2016. The office space purchased was used as collateral for the loan.
120
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
l.
Fasilitas China Development Bank
l.
China Development Bank Facility
Pada tanggal 6 Februari 2012, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai ”Original Guarantors”), China Development Bank Corporation (sebagai “Pemilik Dana dan Arranger”), Bank of China Limited, cabang Jakarta (sebagai “Facility Agent”), mengadakan perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar USD600 juta.
On February 6, 2012, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), China Development Bank Corporation (the “Original Lender and Arranger”), Bank of China Limited, Jakarta branch (the “Facility Agent”), entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lender agreed to provide the Company a credit facility amounting to USD600 million.
Fasilitas dari pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi sebagian dari utang yang dimiliki oleh Perusahaan berdasarkan:
The loan facility will be used to repay certain existing financial indebtedness of the Company under:
a)
a)
b) c) d) e)
Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar USD200 juta (Catatan 23a); Fasilitas Barclays Bank 2011 sebesar USD200 juta (Catatan 23b); Fasilitas Bank of America 2011 sebesar USD200 juta (Catatan 23c); pembayaran kepada Arranger atas biaya Arrangement (yang akan dikurangkan dari penerimaan pinjaman tersebut); dan pembayaran biaya transaksi lainnya.
b) c) d) e)
JPMorgan Chase Bank Facility 2011 of USD200 million (Note 23a); Barclays Bank Facility 2011 of USD200 million (Note 23b); Bank of America Facility 2011 of USD200 million (Note 23c); payment to the Arranger of the Arrangement Fee (which shall be deducted from the proceeds thereof); and payment of any other transaction expenses.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga LIBOR plus 6,7% per tahun. Pinjaman ini harus dibayar dalam empat (4) cicilan dengan jumlah yang sama setiap enam (6) bulan mulai bulan kalender ke tiga puluh (30) setelah tanggal penggunaan dan harus dibayar penuh dalam jangka waktu empat puluh delapan (48) bulan setelah tanggal penggunaan.
The loan is subject to LIBOR plus 6.7% interest rate per annum. The loan shall be repaid in four (4) equal semi-annual installments commencing on the th thirtieth (30 ) calendar month after the utilization date and shall be fully repaid on the forty-eighth th (48 ) calendar month after the utilization date.
Pinjaman ini dijamin dengan:
The loan is secured by:
-
penyerahan (assignment) hak penerimaan; penyerahan (assignment) hak pinjaman antarperusahaan; pembebanan atas rekening penerimaan Dolar Amerika Serikat; jaminan atas rekening penerimaan Rupiah Indonesia; surat kuasa untuk menarik dana; dokumen penjaminan atas Perusahaan Batubara; subordination deed; dan dokumen lain yang membuktikan sekuritisasi aset Perusahaan.
-
the assignment of rights to proceeds; the assignment of inter-company loans;
-
the charge over United States Dollar proceeds accounts; the pledge over Indonesian Rupiah proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the Coal Companies security documents;
-
121
the subordination deed; and any other document evidencing or security over any assets of the Company.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
Persyaratan dalam perjanjian tersebut memuat pembatasan terhadap Perusahaan, setiap Perusahaan Batubara dan Entitas Anak tertentu untuk bertindak, termasuk diantaranya, perolehan tambahan pinjaman yang mengharuskan pemenuhan rasio keuangan tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran terbatas, melepaskan saham, melakukan merger atau demerger, melakukan transaksi dengan afiliasi, masuk ke lini usaha baru dan mengubah usahanya.
The terms of the agreement contain restrictions on the ability of the Company, each Coal Company and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, which include among others, the incurrence of additional debt which would result in a certain compliance of financial ratios, make restrictive payments, dispose shares of stock, enter into merger or demerger, enter into transactions of affiliates, enter into new lines of business and change of business.
m. Fasilitas Bank Muamalat
n.
m. Bank Muamalat Facility
Pada tanggal 11 April 2011, BRMS dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) menandatangani Perjanjian Pembiayaan Al Murabahah dengan jangka waktu enam puluh (60) bulan, dimana Bank Muamalat setuju untuk menyediakan pendanaan kepada BRMS sebesar Rp20 miliar (setara dengan USD2,18 juta) untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower.
On April 11, 2011, BRMS and PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) entered into a Financing Facility Al Murabahah for a period of sixty (60) months, whereby Bank Muamalat agreed to loan BRMS Rp20 billion (equivalent to USD2.18 million) to purchase an office space in Bakrie Tower.
Pinjaman memiliki bunga tetap 12% per tahun dan akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak 60 angsuran sampai dengan tanggal 11 April 2016. Ruang kantor yang dibeli digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit.
The loan bears a fixed interest rate of 12% per annum and shall be repaid in 60 equal monthly installments until April 11, 2016. The office space purchased was used as collateral for the loan.
Fasilitas UBS AG 2012 - 1
n.
UBS AG Facility 2012 - 1
Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan (sebagai Peminjam) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), UBS AG, cabang London, (“Pemilik Dana”) dan UBS AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD75 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 6% per tahun. Pinjaman ini harus dibayar dalam enam (6) cicilan dengan jumlah yang sama mulai bulan kalender ke dua puluh satu (21) setelah tanggal penggunaan dan dibayar penuh dalam jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penggunaan.
On March 5, 2012, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), UBS AG, London branch, (the “Original Lender”) and UBS AG, Singapore branch, (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lender agreed to provide the Company a credit facility amounting to USD75 million. The interest rate of the loan is LIBOR plus 6% per annum. The loan shall be repaid in six (6) equal st installments commencing on the twenty-first (21 ) calendar month after the utilization date and shall be fully repaid on the thirty-sixth (36th) calendar month after the utilization date.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek sebesar USD75 juta dari UBS AG, cabang Singapura (Catatan 23d).
The loan was used to refinance the outstanding balance of its short-term loan from UBS AG, Singapore branch, amounting to USD75 million (Note 23d).
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti pada Guaranteed Senior Secured Notes (Catatan 31c).
This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Notes (Note 31c).
122
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
31. LONG-TERM LOANS (Continued)
Persyaratan dari fasilitas kredit meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Entitas Anaknya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang dibuat berdasarkan Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan syarat recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak material dan yang tidak menguntungkan terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus memenuhi beberapa rasio keuangan.
The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company from taking certain actions, including among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Intercreditor Agreement, selling, transferring or disposing of assets and any of its receivables on recourse terms, and amending the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios.
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan telah memenuhi seluruh persyaratan seperti yang dipersyaratkan dalama Perjanjian Pinjaman.
As of December 31, 2012, the Group’s management believes it has complied with the covenants as stated in the Credit Agreements.
32. OBLIGASI KONVERSI
32. CONVERTIBLE BONDS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2012
Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Obligasi Konversi yang Dijamin I
32a
Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Bond Discount
Pokok/ Principal 375.000.000
Saldo Obligasi setelah Dikurangi Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Obligation Balance, Net of Unamortized Bond Discount
(8.036.349)
366.963.651
Third party - US Dollar Guaranteed Convertible Bond I
31 Desember/December 31, 2011
Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Obligasi Konversi yang Dijamin I
32a
Pokok/ Principal
Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Bond Discount
375.000.000
(12.415.122)
123
Saldo Obligasi setelah Dikurangi Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Obligation Balance, Net of Unamortized Bond Discount 362.584.878
Third party - US Dollar Guaranteed Convertible Bond I
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
32. CONVERTIBLE BONDS (Continued) 1 Januari/January 1, 2011
Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Obligasi Konversi yang Dijamin I Obligasi Konversi yang Dijamin II
32a 32b
Total
a.
Pokok/ Principal
Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Bond Discount
Saldo Obligasi setelah Dikurangi Diskonto Obligasi yang Belum Diamortisasi/ Obligation Balance, Net of Unamortized Bond Discount
375.000.000 7.900.000
(16.300.820) (42.752)
358.699.180 7.857.248
Third parties - US Dollar Guaranteed Convertible Bond I Guaranteed Convertible Bond II
382.900.000
(16.343.572)
366.556.428
Total
Obligasi Konversi yang Dijamin I
a.
Guaranteed Convertible Bonds I
Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan (sebagai “Penjamin”) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) (sebagai “Penerbit”), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan Obligasi Konversi yang Dijamin sebesar USD375 juta dengan suku bunga 9,25% (“Obligasi yang Dijamin”) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Placement Agent tunggal.
On August 5, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) (the “Issuer”), a wholly-owned Subsidiary, entered into a Purchase Agreement relating to USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (“Guaranteed Bonds”) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Placement Agent.
Obligasi yang Dijamin ini, akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90 per saham. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi laba atau cadangan modal, distribusi modal, penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya yang mempunyai efek dilutif.
These Guaranteed Bonds, maturing on August 5, 2014, are initially convertible into ordinary shares of the Company at Rp3,366.90 per share. The conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassifications of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.
Obligasi yang Dijamin dengan nilai nominal sebesar USD100.000 dapat dikonversi setiap saat dalam periode empat puluh satu (41) hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan.
The Guaranteed Bonds with par value of USD100,000 each are convertible any time on or fourty-one (41) days after the closing date, until the close of business on the date that falls ten (10) business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.
Hasil penerimaan bersih dari penerbitan obligasi digunakan Perusahaan untuk mendanai Equity Swap sebesar USD115 juta dan premi atas transaksi Capped Call sebesar USD51,28 juta dan sisanya untuk keperluan umum perusahaan.
The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to fund the Equity Swap deposit amounting to USD115 million and premium on the Capped Call transactions amounting to USD51.28 million and the remainder for general corporate purposes.
124
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
32. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
b.
Obligasi Konversi yang Dijamin II
b.
Guaranteed Convertible Bonds II
Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan (sebagai “Penjamin”) melalui Enercoal (sebagai “Penerbit”) menerbitkan Obligasi Konversi yang Dijamin (“Firm Bonds”) sebesar USD300 juta dengan suku bunga 5%, dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Manajer, yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016. Obligasi tersebut memiliki opsi untuk menerbitkan tambahan Obligasi Konversi yang Dijamin sebesar USD50 juta dengan suku bunga 5% yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016 (“Option Bonds”, dan bersamasama dengan Firm Bonds, disebut Obligasi Konversi yang Dijamin dengan suku bunga 5%). Option Bonds dapat diterbitkan, secara keseluruhan maupun sebagian dalam waktu tiga puluh (30) hari setelah tanggal penerbitan Firm Bonds, sesuai kesepakatan dengan Penerbit, Penjamin dan Manajer.
On November 25, 2009, the Company (the “Guarantor”) through Enercoal (the “Issuer”) issued USD300 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due on November 25, 2016 (the “Firm Bonds”) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Manager. The Firm Bonds have an option to issue up to an additional USD50 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due on November 25, 2016 (the “Option Bonds”, and together with the Firm Bonds, the “5% Guaranteed Convertible Bonds”). The Option Bonds is exercisable, in whole or in part at anytime for thirty (30) days following the issue date of the Firm Bonds, upon mutual agreement of the Issuer, the Guarantor and the Manager.
Kecuali ditebus, dibeli, dibatalkan atau dikonversi sebelumnya, Obligasi Konversi yang Dijamin ini akan ditebus pada tanggal 25 November 2016 sebesar 106,45% dari nilai nominal, ditambah dengan bunga terutang dan masih harus dibayar. Pemegang obligasi ini memiliki opsi untuk memerintahkan Penerbit untuk menebus seluruh atau sebagian dari obligasi yang dimilikinya pada tanggal 25 November 2010, 25 Mei 2012 dan 25 November 2014 masing-masing sebesar 100,77%, 102,01% dan 104,33% dari nominal beserta bunga terutang dan masih harus dibayar. Obligasi ini juga dapat ditebus berdasarkan opsi dari Penerbit, secara keseluruhan maupun sebagian, tergantung kebijakan Penerbit. Selanjutnya, dalam beberapa situasi, obligasi ini harus dilunasi secara tunai saat dikonversi.
Unless previously redeemed, purchased, cancelled or converted, these 5% Guranteed Convertible Bonds, will be redeemed on November 25, 2016, at 106.45% of their principal amount, plus accrued and unpaid interest thereof. Holders of these bonds have the option to require the Issuer to redeem all or some of the holder’s bonds on November 25, 2010, May 25, 2012 and November 25, 2014 (each a “Put Option Date”), at 100.77%, 102.01% and 104.33%, respectively, of the principal amount together with the accrued and unpaid interest thereof. These bonds may also be redeemed at the option of the Issuer, in whole or in part, at the Issuer’s sole discretion under certain circumstances. Moreover, in certain circumstances, these bonds are subject to automatic cash settlement on conversion.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi fasilitas kredit dengan Credit Suisse senilai USD100 juta, untuk membiayai Equity Swap senilai USD25 juta, dan sisanya akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan di dalam Perjanjian Investasi Multi Capital dimana hasil dari investasi tersebut harus digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi atas 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi.
The net proceeds from bonds issuance were used to repay the USD100 million credit facility with Credit Suisse, to fund Equity Swap deposit amounting to USD25 million and the remainder to be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara, an associate.
125
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
32. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Persyaratan dari obligasi tersebut meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan, Enercoal dan beberapa Entitas Anak untuk melakukan atau mengizinkan untuk meraih kepentingan penjaminan untuk menjamin pembayaran kembali atas setiap investasi sekuritas internasional kecuali pemegang obligasi menerima hak yang sama dari penjaminan tersebut jika penerbitan dari investasi sekuritas internasional dapat mempengaruhi rasio keuangan tertentu.
The terms of the bonds include a negative pledge clause which restricts the Company, Enercoal and certain Subsidiaries of the Company from creating or permitting to subsist any security interests to secure the repayment of any international investment securities unless the bondholders receive a pro rata interest in any such security if the issuance of such international investment securities would result in a certain financial ratio.
Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan telah menebus seluruh Obligasi Konversi yang Dijamin II dengan suku bunga 5%.
On January 25, 2011, the Company has redeemed in full the outstanding balance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds II.
33. DERIVATIF
33. DERIVATIVES
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas derivatif Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011:
Catatan/ Notes Aset derivatif Opsi atas pembayaran di muka Perjanjian Equity Swap 1
33b 33c
Perjanjian Swap Perjanjian Capped Call
33h 33e
Perjanjian Capped Call dan Call Option Perjanjian Equity Swap 2
33f 33d
Tanggal/ Date
5 Agustus 2009/ August 5, 2009 5 Agustus 2009/ August 5, 2009 23 Oktober 2009/ October 23, 2009 25 November 2009/ November 25, 2009
The following table sets forth the derivative assets and liabilities of the Group as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011:
Nilai Nosional/ Premium/ Notional Amount/ Premium
Perjanjian Swap
33a 33g
317.814.554
194.295.034
Derivative assets Prepayment options
115.000.000
26.639.835 245.300
104.564.462 -
148.498.897 -
Equity Swap Agreement 1 Swap Agreement
288.461.538
2.986
24.952.674
41.070.198
95.000.000
8
12.217.212
51.411.632
Capped Call Agreement Capped Call and Call Option Agreement
25.000.000
-
-
29.467.141
Equity Swap Agreement 2
111.673.516
459.548.902
464.742.902
Total
25 November 2009/ November 25, 2009 7 November 2008/ November 7, 2008
33h
Total
a.
1 Januari/ January 1, 2011
84.785.387
Total Liabilitas derivatif Opsi Konversi - USD375 juta obligasi konversi Perjanjian Call Option
Nilai Wajar/Fair Value 31 Desember/ December 31, 2011
31 Desember/ December 31, 2012
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), Entitas Anak, menerbitkan Obligasi Konversi Yang Dijamin sebesar USD375 juta dengan suku bunga 9,25% (Catatan 32a), yang dapat dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada opsi pemegang obligasi. Tanpa mengesampingkan hak konversi setiap pemegang obligasi, Enercoal tetap memiliki opsi untuk menyelesaikan opsi tersebut secara tunai. Dengan demikian, opsi konversi yang melekat pada obligasi diklasifikasikan sebagai liabilitas dengan perubahan nilai wajar yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
a.
126
-
3.281.250
49.500.000
Derivative liabilities Conversion Option - USD150 million convertible bonds
-
1.389.911
12.012.102 3.466.810
Call Option Agreement Swap Agreement
-
4.671.161
64.978.912
Total
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), a Subsidiary, has issued USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (Note 32a), which are convertible into the equity shares of the Company at the option of the bondholder. Notwithstanding the conversion right of each bondholder, Enercoal retains the option to settle the option in cash. Accordingly, the conversion option embedded in the bonds is classified as liability with fair value changes recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. DERIVATIF (Lanjutan)
33. DERIVATIVES (Continued)
b.
Opsi atas pembayaran di muka terkait dengan hak pelunasan dini dalam ketentuan Pinjaman CFL (Catatan 31a) sebesar USD1,9 miliar. Pada tanggal 8 November 2011, Perusahaan menggunakan hak opsi untuk melakukan pembayaran di muka atas Fasilitas Commitment A yang sudah jatuh tempo pada tanggal 30 September 2013.
b.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, Perusahaan menggunakan teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar dari opsi tersebut di atas. Teknik penilaian tersebut berdasarkan model binomial. Parameter utama yang digunakan untuk penilaian opsi pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Panjang interval waktu Probabilitas pergerakan naik Tingkat diskonto Tingkat bebas risiko
c.
Prepayment options are related to the early repayment rights within the terms of USD1.9 billion CFL Loan (Note 31a). On November 8, 2011, the Company used its prepayment option right to early repay the Facility A Commitment, which originally was due on September 30, 2013. As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, the Company has used valuation technique to measure the fair value of the above options. The valuation technique is based on the binomial model. Key parameters used for the valuation of the options as of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
1 tahun/year 50% 13,61% 0,36%
1 tahun/year 50% 5,25% 0,35%
1 tahun/year 50% 11% 2,01%
Sehubungan dengan terbitnya Obligasi Konversi yang Dijamin dengan suku bunga 9,25% (Catatan 32a), pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap yang pertama dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Equity Swap 1 ini adalah sebesar USD115 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014.
c.
Length of time interval Probability of up movement Discount rate Risk free rate
In connection with the issuance of 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (Note 32a), on August 5, 2009, Enercoal entered into the first Equity Swap Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of this Equity Swap 1 is USD115 million. This agreement will mature on August 5, 2014.
Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,26029, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut.
Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.26029, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference.
Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal menempatkan USD115 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap.
As part of the Equity Swap transaction, Enercoal deposited USD115 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction.
127
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. DERIVATIF (Lanjutan)
33. DERIVATIVES (Continued)
d.
Sehubungan dengan terbitnya Obligasi Konversi yang dijamin dengan suku bunga 5% (Catatan 32b), Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap kedua dengan Credit Suisse International pada tanggal 25 November 2009. Nilai nosional transaksi Equity Swap 2 ini adalah sebesar USD25 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016.
d.
In connection with the issuance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds II (Note 32b), Enercoal entered into the second Equity Swap Agreement with Credit Suisse International on November 25, 2009. The notional amount of this Equity Swap 2 is USD25 million. This agreement will mature on November 25, 2016.
Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,28505, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut.
Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.28505, Credit Suisse will have to pay Enercoal for the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International for the difference.
Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal menempatkan USD25 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap. Pada tanggal 1 Juli 2011, Equity Swap ditebus dengan total penerimaan sebesar USD30.515.995.
As part of the Equity Swap transaction, Enercoal deposited USD25 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction. On July 1, 2011, the Equity Swap was settled with total proceeds of USD30,515,995.
e.
Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar USD51.276.947 kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per opsi adalah sebesar USD0,33838, sementara harga cap sebesar USD0,45551.
e.
On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. Enercoal paid a premium of USD51,276,947 to Credit Suisse relating to this agreement. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838, while the cap price is USD0.45551.
f.
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar USD95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 dengan harga pelaksanaan per opsi masingmasing sebesar USD0,36806, USD0,36806, USD0,41407 dan USD0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar USD0,58277, USD0,62878 dan USD0,67478.
f.
On October 23, 2009, Enercoal entered into a Capped Call and Call Option Agreement with Credit Suisse International. Enercoal paid a premium of USD95 million to Credit Suisse relating to this agreement. This agreement will mature on various dates in October 2011, October 2013, October 2014 and October 2015 with strike price per option of USD0.36806, USD0.36806, USD0.41407 and USD0.46008, respectively. Meanwhile, the cap price per option upon each maturity in October 2013, October 2014 and October 2015 amounted to USD0.58277, USD0.62878 and USD0.67478, respectively.
128
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. DERIVATIF (Lanjutan)
33. DERIVATIVES (Continued)
g.
Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan menandatangani sebuah Perjanjian call option agreement dengan Credit Suisse, cabang Singapura, (Call Option Holder dan Calculation Agent). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan memberikan call options kepada Call Option Holder sebesar 420.810.578 saham Perusahaan, sehubungan dengan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Credit Suisse sebesar USD75 juta. Call Option Holder dapat menggunakan call options sejak tanggal perjanjian hingga bulan kalender ke36 sejak tanggal penggunaan fasilitas kredit dari Credit Suisse sebesar USD75 juta yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2008. Selanjutnya, perjanjian mengatur unexercised call options yang telah diberikan masih tetap berlaku walaupun fasilitas kredit telah dilunasi.
g.
On November 7, 2008, the Company entered into a call option agreement with Credit Suisse, Singapore branch, (the “Call Option Holder and Calculation Agent”). Based on the agreement, the Company granted to the Call Option Holder call options in respect of 420,810,578 shares of the Company, in connection with the USD75 million credit facility with Credit Suisse. The Call Option Holder may exercise the call options commencing on the date of the agreement until the 36th calendar month from the utilization date of the USD75 million credit facility on December 19, 2008. Furthermore, the agreement provides that the unexercised call options which have been granted remains valid although the credit facility had been repaid.
h.
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian lindung nilai dengan Nomura International plc (Nomura). Para pihak sepakat untuk melakukan transaksi swap dan BRJ diberi put option atas kuantitas nosional penjualan batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, yang didasarkan pergerakan harga rata-rata batubara. Berdasarkan hasil evaluasi BRJ, derivatif tersebut tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai.
h.
On October 21, 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a hedging agreement with Nomura International plc (Nomura). The parties agreed to a swap transaction and BRJ was granted a put optional on a notional quantity of coal sales of PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, based on the average movement of coal prices. Based on assessment by BRJ, the derivative does not qualify for hedge accounting.
-
Transaksi Swap
-
BRJ menandatangani perjanjian swap dengan Nomura untuk melindungi atas risiko fluktuasi harga batubara dengan jumlah kuantitas nosional swap sebesar 20.000 metrik ton atas penjualan batubara milik KPC berdasarkan tarif swap yang berbeda-beda mulai dari USD97 sampai dengan USD102,25. BRJ menentukan harga mark-to-market dengan rata-rata harga forward untuk periode triwulan setelah periode laporan seperti yang ditetapkan dalam kontrak. -
Swap Transaction BRJ has entered into a swap agreement with Nomura that economically hedges its exposures to fluctuation in coal prices, with a swap notional quantity of 20,000 metric tonnes of coal sales of KPC, based on different swap levels ranging from USD97 to USD102.25. BRJ determines mark-to-market prices using the average forward price for quotational quarterly periods after the reporting period stipulated in the contract.
Transaksi Put Option
-
Transaksi put option memberikan perlindungan terhadap risiko penurunan harga batubara untuk kuantitas nosional batubara sebesar 75.000 dan 100.000 metrik ton masing-masing untuk penjualan batubara milik KPC pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, selama harga ratarata batubara berada di bawah harga yang disepakati sebesar USD68 per metrik ton.
Put Option Transactions Based on the agreement, the put options provided a protection against the risk of decrease in coal prices for the notional coal quantity of 75,000 and 100,000 metric tonnes covering KPC’s coal sales for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively, during which the average coal price is below the agreed put strike of USD68 per metric tonne.
129
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. MODAL SAHAM
34. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Composition of shareholders as of December 31, 2012, December 31, 2011, and January 1, 2011, based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Total Saham Persentase Ditempatkan dan Kepemilikan/ Disetor Penuh/ Percentage of Number of Jumlah Modal/ Ownership Shares Issued (%) and Fully Paid Amount
Vallar Investments UK Limited Masyakarat (masing-masing di bawah 5%)
14.238.487.756
Sub-total Saham beredar yang dibeli kembali
20.300.187.393 473.212.607
Total
20.773.400.000
100,00
Pemegang Saham
6.061.699.637
29,18
Vallar Investments UK Limited
68,54
1.011.858.219
Public (each below 5%)
97,72 2,28
1.442.632.941 34.159.759
Sub-total Treasury stock
1.476.792.700
Total
31 Desember/December 31, 2011 Total Saham Persentase Ditempatkan dan Kepemilikan/ Disetor Penuh/ Percentage of Number of Jumlah Modal/ Ownership Shares Issued (%) and Fully Paid Amount
Vallar Investments UK Limited Masyakarat (masing-masing di bawah 5%)
14.238.487.756
Sub-total Saham beredar yang dibeli kembali
20.300.187.393 473.212.607
Total
20.773.400.000
100,00
Pemegang Saham
6.061.699.637
29,18
Shareholders
430.774.722
Vallar Investments UK Limited
68,54
1.011.858.219
Public (each below 5%)
97,72 2,28
1.442.632.941 34.159.759
Sub-total Treasury stock
1.476.792.700
Total
1 Januari/January 1, 2011 Total Saham Persentase Ditempatkan dan Kepemilikan/ Disetor Penuh/ Percentage of Number of Jumlah Modal/ Ownership Shares Issued (%) and Fully Paid Amount 1.048.468.439
Shareholders
430.774.722
Credit Suisse AG, Singapura Masyakarat (masing-masing di bawah 5%)
5,05
19.251.718.954
Sub-total Saham beredar yang dibeli kembali
20.300.187.393 473.212.607
Total
20.773.400.000
100,00
Shareholders
74.509.416
Credit Suisse AG, Singapore
92,67
1.368.123.525
Public (each below 5%)
97,72 2,28
1.442.632.941 34.159.759
Sub-total Treasury stock
1.476.792.700
Total
Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.
Changes in the composition of shareholders are due to the sale and purchase transactions of shares carried out on the stock exchange.
Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law No. 1/1995 introduced in March 1995, which has been amended by Law No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid-up capital.
130
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35. TAMBAHAN MODAL DISETOR
35. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Agio saham
354.913.372
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Tambahan modal disetor - neto
a.
31 Desember/ December 31, 2011
(1.233.700.656)
(1.233.700.656)
(986.960.525)
(878.787.284)
(878.787.284)
(632.047.153)
Additional paid-in capital - net
a.
Agio Saham - Neto
Selisih nilai transaksi sepengendali terdiri dari:
Aset Blok R2 Blok 13
21 Oktober 1999/ October 21, 1999 21 Oktober 1999/ October 21, 1999
Share premium consists of:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
283.922.222
283.922.222
283.922.222
273.139.707
273.139.707
273.139.707
(200.318.190) (1.830.367)
(200.318.190) (1.830.367)
(200.318.190) (1.830.367)
354.913.372
354.913.372
354.913.372
restrukturisasi
Tanggal/ Date
354.913.372
Share premium Difference in value from restructuring transaction of entities under common control
31 Desember/ December 31, 2012
b.
354.913.372
Agio saham terdiri dari:
Kelebihan harga saham sehubungan dengan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atas nilai nominal saham Kelebihan harga pelaksanaan obligasi konversi atas nilai nominal saham diperoleh kembali Saham beredar yang diperoleh kembali Biaya emisi saham
1 Januari/ January 1, 2011
entitas
b.
Excess of non-preemptive rights issuance price over par value of shares Excess of bond's conversion price over par value of treasury stock Buy-back of Company's shares Share issuance cost Share Premium - Net
Difference in value from restructuring transaction of entities under common control consists of:
31 Desember 2012 dan 2011/December 31, 2012 and 2011 Entitas Asal/ Entitas Tujuan/ Original Entities Destination Entities
Nilai Buku/ Book Value Assets
Minarak Labuan Ltd.
PT Bumi Resources Tbk
25.182.155
Minarak Labuan Ltd.
PT Bumi Resources Tbk
Block R2
12.042.693
Block 13
Total nilai buku Nilai perolehan
37.224.848 1.270.925.504
Total book value Acquisition cost
Saldo
1.233.700.656
Balance
Tanggal/ Date Aset Blok R2 Blok 13
21 Oktober 1999/ October 21, 1999 21 Oktober 1999/ October 21, 1999
1 Januari/January 1, 2011 Entitas Asal/ Entitas Tujuan/ Original Entities Destination Entities
Nilai Buku/ Book Value Assets
Minarak Labuan Ltd.
PT Bumi Resources Tbk
25.182.155
Minarak Labuan Ltd.
PT Bumi Resources Tbk
Block R2
12.042.693
Block 13
Total nilai buku Nilai perolehan
37.224.848 1.270.925.504
Total book value Acquisition cost
Selisih Pelepasan investasi (Catatan 4e)
1.233.700.656
Difference Sale of investment (Note 4e)
(246.740.131)
Saldo
986.960.525
131
Balance
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI
36. TREASURY STOCK
Transaksi saham beredar yang diperoleh kembali adalah sebagai berikut:
Keterangan
Transactions regarding treasury stock were as follows:
31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 Total Saham/ Realisasi/ Periode/ Harga Nominal/ Number of Realization (%) Period Shares Par Value
Disetujui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang pertama) (Catatan 1c)
2006
1.940.400.000
Pembelian kembali Pembelian kembali
2006 2007
885.734.500 479.231.500
45,65 24,70
1.364.966.000
70,35
Sub-total Konversi obligasi Konversi obligasi
2007 2008
Sub-total
63.938.442 34.594.243 98.532.685
Sub-total Conversion of bonds Conversion of bonds
(1.304.666.893)
(94.179.879)
Sub-total
60.299.107
2008
582.120.000
Pembelian kembali
2008
412.913.500
2011
Buy-back Buy-back
(76.353.023) (17.826.856)
Disetujui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang kedua) (Catatan 1c)
4.352.806
Net Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders (second buy-back) (Note 1c)
70,93
29.806.953
Buy-back Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders (third buy-back) (Note 1c)
780.000.000
Pembelian kembali Saldo
Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders (first buy-back) (Note 1c)
(1.068.857.428) (235.809.465)
Neto
Disetujui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang ketiga) (Catatan 1c)
Description
-
-
Buy-back
34.159.759
Balance
-
473.212.607
Saham beredar yang diperoleh kembali sejumlah 1.304.666.893 saham digunakan untuk pelaksanaan obligasi konversi.
Treasury stock amounting to 1,304,666,893 shares was used for execution of convertible bonds.
37. CADANGAN MODAL LAINNYA
37. OTHER CAPITAL RESERVES
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation
Details and movements of this account were as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Laba yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available-for-sale Financial Assets
Total
Saldo 1 Januari 2012 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kenaikan neto nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
15.403.340
-
6.654.643
6.654.643
Balance as of January 1, 2012 Exchange differences due to financial statements translation Net increase in fair value of available-for-sale financial assets
Saldo 31 Desember 2012
14.994.688
32.870.726
47.865.414
Balance as of December 31, 2012
26.216.083
(408.652)
-
132
41.619.423 (408.652)
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. CADANGAN MODAL LAINNYA (Lanjutan)
37. OTHER CAPITAL RESERVES (Continued)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation
31 Desember/December 31, 2011 Laba yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available-for-sale Financial Assets
Total
Saldo 1 Januari 2011 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kenaikan neto nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
13.785.197
14.617.967
28.403.164
1.618.143
-
1.618.143
-
11.598.116
11.598.116
Balance as of January 1, 2011 Exchange differences due to financial statements translation Net increase in fair value of available-for-sale financial assets
Saldo 31 Desember 2011
15.403.340
26.216.083
41.619.423
Balance as of December 31, 2011
1 Januari/January 1, 2011 Laba yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available-for-sale Financial Assets
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation Saldo 1 Januari 2010 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kenaikan neto nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo 31 Desember 2010
2.891.539
8.843.300
7.833.436
-
7.833.436
-
11.726.428
11.726.428
Balance as of January 1, 2010 Exchange differences due to financial statements translation Net increase in fair value of available-for-sale financial assets
13.785.197
14.617.967
28.403.164
Balance as of December 31, 2010
38. SALDO LABA a.
38. RETAINED EARNINGS
Pencadangan dan Pembagian Dividen pada Tahun 2011
a.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 Juni 2011 yang diaktakan dalam Akta No. 153 dari Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui alokasi berikut, yang akan diambil dari laba neto Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010: -
Total
5.951.761
Appropriation and Dividends Declaration in 2011 During the Annual General Shareholders’ Meeting held on June 27, 2011 as documented in Deed No. 153 of Notary Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the Company’s shareholders approved the following allocations, which will be taken from the net income of the Company for the year ended December 31, 2010:
pencadangan saldo laba sebesar Rp1.978.946.329.147 (setara dengan USD230.190.337), yang akan digunakan oleh Perusahaan untuk pengembangan usaha; dan
-
133
appropriation of retained earnings of Rp1,978,946,329,147 (equivalent to USD230,190,337), which will be used by the Company for business development; and
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. SALDO LABA (Lanjutan)
38. RETAINED EARNINGS (Continued)
-
pembagian dividen kas sebesar Rp848 miliar (setara dengan USD98.639.060) atau Rp41,78 per saham berdasarkan jumlah saham yang diterbitkan, tidak termasuk saham beredar yang diperoleh/dibeli kembali oleh Perusahaan pada tanggal rapat sebanyak 473.212.607 saham.
-
Pelaksanaan pembayaran dividen telah dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2011. b.
The execution of dividend payment was made on August 15, 2011.
Pencadangan dan Pembagian Dividen pada Tahun 2012
b.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 21 Mei 2012 yang diaktakan dalam Akta No. 151 dari Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui alokasi berikut, yang akan diambil dari laba neto Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
Appropriation and Dividends Declaration in 2012 During the Annual General Shareholders’ Meeting held on May 21, 2012 as documented in Deed No. 151 of Notary Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the Company’s shareholders approved the following allocations, which will be taken from the net income of the Company for the year ended December 31, 2011:
-
pencadangan saldo laba sebesar Rp1.645.575.667.139,25 (setara dengan USD187.444.546), yang akan digunakan oleh Perusahaan untuk pengembangan usaha; dan
-
appropriation of retained earnings of Rp1,645,575,667,139.25 (equivalent to USD187,444,546), which will be used by the Company for business development; and
-
pembagian dividen kas sebesar Rp290.395.705.965,75 (setara dengan USD33.907.056) atau Rp14,31 per saham berdasarkan jumlah saham yang diterbitkan, tidak termasuk saham beredar yang diperoleh/dibeli kembali oleh Perusahaan pada tanggal rapat sebanyak 473.212.607 saham.
-
declaration of cash dividends amounting to Rp290,395,705,965.75 (equivalent to USD33,907,056) or Rp14.31 per share based on the number of shares issued, excluding treasury stocks/re-bought by the Company as of meeting date as much as 473,212,607 shares.
39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI a.
declaration of cash dividends amounting to Rp848 billion (equivalent to USD98,639,060) or Rp41.78 per share based on the number of shares issued, excluding treasury stocks/rebought by the Company as of meeting date as much as 473,212,607 shares.
39. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan Nonpengendali atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi
a.
Akun ini terdiri dari:
Non-controlling Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries This account consists of:
31 Desember/ December 31, 2012 PT Bumi Resources Mineral Tbk Leap-Forward Resources Ltd. PT Daerah Maju Bersaing Gallo Oil Jersey Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000)
250.948.076 (8.089.655) (1.034.714) -
Total
241.235.633
31 Desember/ December 31, 2011 253.746.593 (2.111.697) 28.278.266 -
1 Januari/ January 1, 2011 236.436.335 (7.535) 37.547.915 7.367.168
796.159
64.221
PT Bumi Resources Mineral Tbk Leap-Forward Resources Ltd. PT Daerah Maju Bersaing Gallo Oil Jersey Ltd. Others (each below USD5,000,000)
280.709.321
281.408.104
Total
(588.074)
134
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan)
39. NON-CONTROLLING INTEREST (Continued)
b.
Kepentingan Nonpengendali atas Laba (Rugi) Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi
b.
Akun ini terdiri dari:
Non-controlling Interest in Net Income (Loss) of Consolidated Subsidiaries This account consists of:
31 Desember/ December 31, 2012 PT Daerah Maju Bersaing PT Fajar Bumi Sakti PT Bumi Resources Mineral Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah USD1.000.000)
29.312.980 5.978.022 4.126.001
Total
39.416.754
31 Desember/ December 31, 2011 9.383.878 2.104.164 (10.162.668)
(249)
40. PENDAPATAN
(2.128) 1.323.246
PT Daerah Maju Bersaing PT Fajar Bumi Sakti PT Bumi Resources Mineral Tbk Others (each below USD1,000,000) Total
40. REVENUES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Penjualan batubara (Catatan 51a) Ekspor Pihak ketiga Lokal Pihak ketiga
3.125.919.098
3.469.141.357
627.383.203
511.009.354
Coal sales (Note 51a) Export Third parties Local Third parties
Sub-total
3.753.302.301
3.980.150.711
Sub-total
22.215.891
20.839.804
Service Local Third parties
3.775.518.192
4.000.990.515
Total
Jasa Lokal Pihak ketiga Total
Tidak ada pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% dari jumlah penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
There were no customers with more than 10% of total sales for the years ended December 31, 2012 and 2011.
41. BEBAN POKOK PENDAPATAN
41. COST OF REVENUES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Pengupasan dan penambangan Pemrosesan batu bara Penyusutan (Catatan 17)
1.946.899.338 700.563.418 241.883.312
1.729.423.357 579.859.732 138.739.245
Stripping and mining Coal processing Depreciation (Note 17)
Sub-total Ditambah: Persediaan batubara awal Dikurangi: Persediaan batubara akhir
2.889.346.068 94.161.800 205.232.008
2.448.022.334 57.049.320 94.161.800
Sub-total Add: Beginning coal inventory Less: Ending coal inventory
Total
2.778.275.860
2.410.909.854
Total
135
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
41. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)
41. COST OF REVENUES (Continued)
Rincian pemasok yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari total beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Details of suppliers having transactions more than 10% of total cost of revenues for the years ended December 31, 2012 and 2011 were as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
PT Petromine Energy Trading PT Thiess Contractors Indonesia
610.640.112 235.384.361
590.015.731 433.170.515
PT Petromine Energy Trading PT Thiess Contractors Indonesia
Total
846.024.473
1.023.186.246
Total
Jumlah untuk setiap pemasok seperti yang dinyatakan di atas adalah setelah pengaruh dari metode konsolidasian proporsional.
The amount for each supplier as stated above was after the effect of proportionate consolidation method.
42. BEBAN USAHA
42. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Penjualan Beban dan komisi pemasaran (Catatan 51aa) Pengangkutan Lain-lain (masing-masing di bawah USD100.000)
187.357.849 54.877.382 21.538.511
25.143.368
Selling Marketing commissions and expenses (Note 51aa) Freight Others (each below USD100,000)
Sub-total
263.773.742
295.424.603
Sub-total
119.048.241 28.098.652 11.822.527 9.983.720 5.888.676
97.666.719 28.498.058 13.167.197 4.229.304 5.519.945
58.745.307
44.471.752
233.587.123
193.552.975
Sub-total
71.334.316
-
Exploration and evaluation
568.695.181
488.977.578
Total
Umum dan administrasi Jasa profesional Gaji dan upah Transportasi Penyusutan (Catatan 17) Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah USD2.000.000) Sub-total Eksplorasi dan evaluasi Total
136
225.159.706 45.121.529
General and administrative Professional fees Salaries and wages Transportation Depreciation (Note 17) Insurance Others (each below USD2,000,000)
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
43. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
43. INTEREST EXPENSES AND FINANCE CHARGES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/ December 31, 2012
Beban bunga dan amortisasi beban keuangan neto Guaranteed Senior Secured Notes
31 Desember/ December 31, 2011
Obligasi konversi Sewa pembiayaan Administrasi bank
459.149.721 111.250.000 34.687.500 15.352.235 98.305
509.262.748 111.250.000 34.687.500 10.123.340 119.929
Interest charges and amortization of net financial charges Guaranteed Senior Secured Notes Convertible bond Finance lease Bank charges
Total
620.537.761
665.443.517
Total
44. LABA (RUGI) PER SAHAM
44. EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Perhitungan laba (rugi) per saham adalah sebagai berikut:
Computation of earnings (loss) per share was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total rata-rata tertimbangan saham dasar (angka penuh) Laba (rugi) per 1.000 saham dasar Laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Dampak dari potensi dilusi saham dasar - Bunga obligasi konversi Laba (rugi) terdilusi Total rata-rata tertimbangan saham dasar (angka penuh) Dampak dari potensi dilusi saham dasar - Obligasi konversi Total rata-rata tertimbangan saham dilusian (angka penuh) Laba (rugi) per 1.000 saham dilusian
31 Desember/ December 31, 2011
20.300.187.393
Net Income (loss) attributable to the owners of the parent Weighted average number of ordinary shares (full amount)
(32,82)
10,65
Basic earnings (loss) per 1,000 shares
(666.209.284)
216.290.420
(666.209.284) 20.300.187.393
(666.209.284)
216.290.420
15.242.601 201.047.819
20.300.187.393
20.300.187.393
-
969.994.654
20.300.187.393
21.270.182.047
(32,82)
Potensi konversi dari Obligasi Konversi yang Dijamin sebesar USD375 juta dengan suku bunga 9,25% yang diterbitkan oleh Enercoal Resources Pte. Ltd., Entitas Anak, (Catatan 32a) menjadi saham biasa dari Perusahaan bersifat antidilutif, sehingga tidak termasuk dalam perhitungan laba per saham dilusian.
9,45
Net Income (loss) attributable to the Owners of the parent Effect of dilutive potential ordinary shares Interest on convertible bond Diluted earnings (loss) Weighted average number of ordinary shares (full amount) Effect of dilutive potential ordinary shares Conversion Option Weighted average number of diluted shares (full amount) Diluted earnings (loss) per 1,000 shares
The potential conversion of the USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds issued by Enercoal Resources Pte. Ltd., a Subsidiary, (Note 32a) into ordinary shares of the Company is considered antidilutive, thus not included in the calculation of the diluted earnings per share.
137
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN
45. TAXATION
a.
b.
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
a.
Value-Added Tax Recoverable
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan tagihan kepada Pemerintah Indonesia (melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan Tagihan PPN Masukan yang dibayar oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, dalam pembelian impor maupun lokal atas bahan baku, perlengkapan dan lainnya yang diperlukan bagi produksi batubara. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000, terdapat ketidakpastian apakah PPN Masukan tersebut dapat direstitusi atau dikreditkan ke utang pajak lainnya. Namun demikian, manajemen KPC dan Arutmin berkeyakinan bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut akan dapat ditagih kembali, sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (Catatan 51a).
Value-Added Tax (VAT) recoverable represents claims to the Government of Indonesia (GOI) (through the Ministry of Energy and Mineral Resources) in connection with the VAT-in that was paid by PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled entities, in relation to imports and local purchases of materials, supplies, and other items necessary to produce coal. After Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000 became effective, there is uncertainty as to whether the VAT-in is refundable or creditable against other tax liability. The managements of KPC and Arutmin, however, believe that based on the Coal Contract of Work (CCoW), the VAT-in is recoverable (Note 51a).
Berdasarkan pembahasan dengan Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) dan perusahaanperusahaan penghasil batubara generasi pertama lainnya, manajemen Kelompok Usaha yakin bahwa lebih memungkinkan apabila Pajak Pertambahan Nilai Masukan dikembalikan dalam bentuk moneter dalam Rupiah Indonesia dan oleh karena itu tidak ada penggantian atas dana hasil produksi batubara (DHPB). Oleh sebab itu, pada akhir periode pelaporan, tagihan Pajak Pertambahan Nilai dihitung berdasarkan kurs nilai tukar akhir periode.
From the discussions with the Indonesian Mining Association (IMA) and other first-generation coal producing companies, the Group’s management now believes that it is more likely that the VAT-in will be refunded in monetary form in Indonesian Rupiah and, therefore, not offset against coal production proceeds (“DHPB”). Therefore, the VAT recoverable at the end of reporting period was recomputed based on the closing exchange rate.
Nilai tercatat atas tagihan Pajak Pertambahan Nilai pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebesar USD829.617.369, USD711.051.687 dan USD541.850.619 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011.
The carrying value of the VAT recoverable in the consolidated statements of financial position is amounted to USD829,617,369, USD711,051,687 and USD541,850,619 as of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, respectively.
Tagihan Pajak
b.
Tagihan pajak terdiri dari klaim pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yang sebagian telah diselesaikan oleh Kelompok Usaha melalui proses keberatan dan banding (Catatan 45c). 31 Desember/ December 31, 2012
Claims for Tax Refund Claims for tax refund consist of claims based on the Tax Assessment Letters and Tax Collection Letters issued by the Directorate General of Tax, which have been partially settled by the Group through the process of objection and appeal (Note 45c).
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai
66.826.909 829.617.369
49.634.289 711.051.687
61.998.744 541.850.619
Income Taxes Value-Added Tax
Total
896.444.278
760.685.976
603.849.363
Total
138
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
c.
Surat Ketetapan dan Tagihan Pajak
c.
Tax Assessments and Collection Letters
Kelompok Usaha telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:
The Group received Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) as follows:
Perusahaan
The Company
-
Pada tanggal 15 Februari 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 23, pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2006 masing-masing sebesar Rp33.041.431.422, Rp46.490.286.487, Rp26.629.145.251 dan USD650.237. Pada tahun 2008, Perusahaan telah membayar seluruh kurang bayar pajak dan pajak terutang tersebut. Selanjutnya Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa tidak terdapat kurang bayar dan pajak terutang untuk seluruh pajak tersebut. Pembayaran atas SKPKB yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak.
-
Pada tanggal 17 Maret 2009, Kantor Pajak memutuskan menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Selanjutnya, pada tanggal 31 Januari 2011, Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima sebagian permohonan banding Perusahaan atas Pajak Penghasilan Badan tetapi menolak permohonan banding Perusahaan atas Pajak Penghasilan pasal 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai. Pada tanggal 20 April 2011, Perusahaan menerima Salinan Putusan Pengadilan atas keputusannya pada tanggal 31 Januari 2011. Pada tanggal 7 Juni 2011, Kantor Pajak mentransfer dana ke Perusahaan sebesar Rp27.135.051.653 (setara dengan USD3.001.333) sesuai dengan putusan Pengadilan Pajak yang menerima sebagian permohonan banding Perusahaan atas Pajak Penghasilan Badan.
On February 15, 2008, the Company received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) relating to Income Tax article 23, article 26, Value-Added Tax and Corporate Income Tax for the fiscal year 2006 confirming underpayment of Rp33,041,431,422, Rp46,490,286,487, Rp26,629,145,251 and USD650,237, respectively. During 2008, the Company paid all those underpayments of taxes and tax payables. Subsequently, objection letters were issued claiming that there was no underpayment and tax payable for those taxes. Payments of SKPKB in respect of which objection letters have been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund. On March 17, 2009, the Tax Office decided to decline the objection issued by the Company. On June 12, 2009, the Company filed its appeal at the Tax Court. Subsequently, on January 31, 2011, the Tax Court decided to partially grant the Company’s appeal on Corporate Income Tax, but denied the appeal for Income Tax articles 23, 26 and ValueAdded Tax. On April 20, 2011, the Company received a copy of the decision pronounced on January 31, 2011. On June 7, 2011, the Tax Office transferred funds to the Company in the amount of Rp27,135,051,653 (equivalent to USD3,001,333) in respect of the Tax Court ruling on the partially successful tax appeals made by the Company in regard to Corporate Income Tax.
139
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 8 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali terkait putusan Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan pasal 26 tahun 2006 sebesar Rp22.391.418.016 dan menerima sebagian putusan pengadilan sebesar Rp24.098.868.471, dan jumlah tersebut telah dibebankan pada bulan Desember 2011. Perusahaan tidak melakukan Peninjauan Kembali terkait putusan Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2006. Tagihan pajak tahun 2006 yang sebagian telah diselesaikan keputusannya atau yang tidak dilanjutkan ke proses peninjauan kembali sebesar Rp59.670.576.673 telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2011.
On July 8, 2011, the Company filed a Request for Review in respect of the Tax Court’s decision relating to Income Tax under article 26 for the year 2006 amounting to Rp22,391,418,016 and partially received the court decision amounting to Rp24,098,868,471 that has been charged in December 2011. The Company did not request a Review in respect of the Tax Court’s decision relating to Income Tax article 23 and Value-Added Tax for fiscal year 2006. Claims for tax refund for year 2006 that have been partially settled or for which judicial review has not been requested, amounting to Rp59,670,576,673 have been charged to the consolidated statement of income in 2011.
Pada bulan Agustus 2011, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan penyerahan Memori Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pajak terkait putusan Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan menyampaikan surat Kontra Memori Peninjauan Kembali. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses permasalahan ini masih berlangsung.
In August 2011, the Company received a Notice of Request for Review and submission of the Memorandum of Review from the Tax Court delivered by the Directorate General of Tax in relation to the decision of the Tax Court on Corporate Income Tax for the year 2006. On September 9, 2011, the Company submitted a Counter-Memorandum of Review. As of the completion date of the consolidated financial statements, this case was still in process.
-
Kantor Pajak melaksanakan pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan Perusahaan untuk tahun pajak 2007. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima hasil pemeriksaan tersebut.
-
The Tax Office conducted a tax examination of the Company’s corporate income tax for fiscal year 2007. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the results of the examination.
-
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan menerima STP sehubungan dengan kewajiban Perusahaan untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 26 untuk masa Desember 2009 dan Agustus sampai dengan September 2010 sebesar Rp41.542.829.307, Pajak Penghasilan Final pasal 4 (2) untuk masa Agustus 2010 sebesar Rp277.928.176, Pajak Penghasilan pasal 23 untuk masa Desember 2009 dan Agustus 2010, September 2010 sebesar Rp2.740.935.547. Pada tanggal 14 April 2011, Perusahaan telah membayar lunas STP tersebut.
-
On March 4, 2011, the Company received STPs regarding the Company’s obligation to pay administrative fines for late payment of Income Tax article 26 for the tax period December 2009 and August to September 2010 amounting to Rp41,542,829,307, Final Income Tax article 4 (2) for the tax period August 2010 amounting to Rp277,928,176, Income Tax article 23 for the tax period December 2009 and August 2010, September 2010 amounting to Rp2,740,935,547. On April 14, 2011, the Company paid the STP in full.
140
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
-
Pada bulan November dan Desember 2011, Perusahaan menerima STP sehubungan dengan kewajiban Perusahaan untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran PPN untuk masa pajak Februari dan Desember 2011 sebesar Rp80.382.644, Pajak Penghasilan pasal 26 untuk masa pajak Desember 2010 dan Mei 2011 sebesar Rp4.018.087.545, Pajak Penghasilan pasal 25/29 untuk masa pajak September 2011 sebesar Rp100.000, Pajak Penghasilan pasal 23 untuk masa pajak November 2010 dan Juni 2011 sebesar Rp76.602.525 dan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk masa pajak Juni 2011 sebesar Rp11.000.516. Pada bulan Desember 2011, Perusahaan telah membayar lunas atas STP tersebut.
-
PT Arutmin Indonesia
In November and December 2011, the Company received STPs regarding the Company’s obligation to pay administrative fines for late payment of VAT for the tax period February and December 2011 amounting to Rp80,382,644, Income Tax article 26 for the tax period December 2010 and May 2011 amounting to Rp4,018,087,545, Income Tax article 25/29 for the tax period September 2011 amounting to Rp100,000, Income Tax article 23 for the tax period November 2010 and June 2011 amounting to Rp76,602,525 and Income Tax article 21 for the tax period June 2011 amounting to Rp11,000,516. In December 2011, the Company paid the STP in full.
PT Arutmin Indonesia
-
Pada tahun 2009, Arutmin menerima STP sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar USD16.746.105. Pada tanggal 18 Januari 2010, Arutmin memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP sampai bulan Januari 2011. Pada bulan Januari 2011, denda administrasi telah dilunasi. Pada tanggal 1 Januari 2011, saldo denda administrasi yang belum dibayar sebesar USD1.165.652 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Pajak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
-
In 2009, Arutmin received a STP regarding its obligation to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD16,746,105. On January 18, 2010, Arutmin obtained approval from the Directorate General of Tax to settle the payments on an installment basis until January 2011. In January 2011, the administration fines were fully settled. As of January 1, 2011, the outstanding balance of the administration fines amounted to USD1,165,652, which was presented as part of the “Taxes Payable” account in the consolidated statements of financial position.
-
Pada tahun 2011, Arutmin menerima enam (6) STP sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar kekurangan dan denda administrasi terkait kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk periode dari bulan Desember 2010 sampai Mei 2011 sebesar USD33.024.377 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD1.650.214. Pada bulan Mei 2011 dan September 2011, Arutmin mengirimkan Surat Permohonan Pembatalan Pertama kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai pernyataan keberatan atas tagihan kurang bayar dari bulan Desember 2010 sampai Maret 2011. Pada bulan Mei 2011 dan September 2011, Direktorat Jenderal Pajak menolak Surat Permohonan Pembatalan Pertama Arutmin untuk bulan Desember 2010 sampai Maret 2011.
-
In 2011, Arutmin received six (6) STPs concerning its obligation to pay underpayment and administration fines relating to the underpayment of the monthly installment of Corporate Income Tax for the period from December 2010 to May 2011 amounting to USD33,024,377 and interest on late payment amounting to USD1,650,214. In May 2011 and September 2011, Arutmin sent First Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax to object to the assessments for the months from December 2010 to March 2011. In May 2011 and September 2011, the Directorate General of Tax declined the First Cancellation Request Letters issued by Arutmin for the months from December 2010 to March 2011.
141
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
-
Pada bulan November 2011, Arutmin mengirimkan Surat Permohonan Pembatalan Kedua kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk bulan Desember 2010 sampai Maret 2011. Direktorat Jenderal Pajak menolak Surat Permohonan Pembatalan Kedua untuk bulan dari Januari 2011 sampai Maret 2011 pada bulan Mei 2012 dan Juni 2012, tetapi Surat Permohonan Pembatalan Kedua untuk bulan Desember 2010 diterima pada bulan Juni 2012.
In November 2011, Arutmin sent Second Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax for the months from December 2010 to March 2011. The Directorate General of Tax declined the Second Cancellation Request Letters for the months from January 2011 to March 2011 in May 2012 and June 2012, but the Second Cancellation Request Letter for the month of December 2010 was accepted in June 2012.
Pada tahun 2011, Arutmin membayar kurang bayar untuk bulan Januari 2011 sampai Mei 2011 sebesar USD29.362.833. Pembayaran ini mengurangi Pajak Penghasilan Badan Tahunan terutang Arutmin pada tahun 2011.
In 2011, Arutmin paid the assessments for the months from January 2011 to May 2011 amounting to USD29,362,833. These payments were deducted from Arutmin’s Annual Corporate Income Tax payable in 2011.
Pada bulan Juni 2012, Arutmin mengirimkan Surat Permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk penghapusan denda bulan Januari 2011 sampai Maret 2011 sebesar USD524.956. Pada bulan Desember 2012, Direktorat Jenderal Pajak menerima dan menyetujui permohonan Arutmin untuk penghapusan denda untuk bulan Januari 2011 sampai Maret 2011
In June 2012, Arutmin sent Request Letters to the Directorate General of Tax for removal of the penalties for the months from January 2011 to March 2011 amounting to USD524,956. In December 2012, the Directorate General of Tax accepted and approved Arutmin’s request for removal of penalties for the months from January 2011 to March 2011.
Pada tahun 2012, Arutmin menerima sepuluh (10) STP sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar kekurangan dan denda administrasi yang terkait dengan kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk bulan Januari 2012 sampai Oktober 2012 sebesar USD165.615.206 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD5.638.773. Arutmin juga menerima Surat Teguran untuk bulan Januari 2012 sampai September 2012. Selanjutnya, Arutmin menerima Surat Paksa untuk bulan Januari 2012 sampai Juli 2012.
-
142
In 2012, Arutmin received ten (10) STPs concerning its obligation to pay underpayment and administration fines relating to the underpayment of the monthly installment of Corporate Income Tax for the months from January 2012 to October 2012 amounting to USD165,615,206, plus interest on late payment amounting to USD5,638,773. Arutmin also received Warning Letters (Surat Teguran) for the months from January 2012 to September 2012. Furthermore, Arutmin received Distress Warrants (Surat Paksa) for the months from January 2012 to July 2012.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
-
Pada bulan September 2012, Arutmin mengirimkan Surat Tanggapan sebagai pernyataan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang mengklaim bahwa Arutmin harus membayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan berdasarkan 1/12 dari pajak terutang tahun sebelumnya berdasarkan undang-undang perpajakan yang telah diubah, sehingga mengakibatkan kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk bulan Januari 2012 sampai April 2012. Selain itu, pada bulan Desember 2012, Arutmin mengirimkan Surat Permohonan Pembatalan Pertama kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai pernyataan keberatan untuk bulan Januari 2012 sampai Oktober 2012. Arutmin berkeyakinan bahwa angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk pemegang Kontrak Karya harus dihitung sebesar 1% dari peredaran bruto berdasarkan Surat Edaran dari Kantor Pajak tanggal 22 Oktober 1999.
In September 2012, Arutmin sent Response Letters objecting to the Directorate General of Tax’s claim that Arutmin should pay monthly installment of Corporate Income Tax based on 1/12 of the prior year’s tax payable in accordance with the amended tax law, resulting in the assessed underpayment of monthly installments of Corporate Income Tax for the months from January 2012 to April 2012. In addition, in December 2012, Arutmin sent First Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax to object to the assessments for the months from January 2012 to October 2012. Arutmin is of the opinion that the monthly installment of Corporate Income Tax for a CCoW holder should be calculated at 1% of gross operating revenue based on the Circular Letter (Surat Edaran) from the Tax Office dated October 22, 1999.
Sementara itu, Arutmin membayar kurang bayar untuk bulan Januari 2012 sampai Mei 2012 sebesar USD16.300.000.
In the meantime, Arutmin paid the assessments for the months from January 2012 to May 2012 amounting to USD16,300,000.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu balasan atas Surat Tanggapan dan Surat Permohonan Pembatalan Pertama yang dikirim ke Direktorat Jenderal Pajak.
As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is awaiting replies to both the Response Letters and the First Cancellation Request Letters sent to Directorate General of Tax.
Pada tanggal 29 Juni 2012, Arutmin menerima STP sehubungan dengan denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2011 sebesar USD4.554.000. Selain itu, Arutmin menerima Surat Teguran dan Surat Paksa masingmasing pada tanggal 29 Juli 2012 dan 7 September 2012. Selanjutnya, pada tanggal 19 September 2012, Arutmin membayar sebagian sebesar USD200.000. Sisa saldo denda administrasi sebesar USD4.354.000 dibuat penyisihan dan dicatat dalam "Utang Pajak" pada tanggal 31 Desember 2012.
-
143
On June 29, 2012, Arutmin received STP relating to administration fines for the delay in payment of the Corporate Income Tax for the year 2011 amounting to USD4,554,000. Furthermore, Arutmin received Warning Letter (Surat Teguran) and Distress Warrant (Surat Paksa) on July 29, 2012 and September 7, 2012, respectively. Subsequently, on September 19, 2012, Arutmin made a partial payment of USD200,000. The remaining balance of the administration fines amounting to USD4,354,000 was accrued and included under “Taxes Payable” as of December 31, 2012.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coal
-
Pada tanggal 18 Maret 2008, KPC menerima STP sehubungan dengan denda administrasi bunga atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp63.760.232.089. Pada tanggal 14 April 2008, KPC mengirimkan surat permohonan pembetulan STP atas denda administrasi bunga kepada Kantor Pajak. Pada tanggal 1 September 2008, KPC menerima surat tanggapan dari Kantor Pajak, dimana dijelaskan bahwa STP yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak sudah sesuai dengan Undangundang No.16 tahun 2000, pasal 9 (2) dan tidak ditemukan adanya kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan. penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangan perpajakan. Selanjutnya, pada tanggal 9 Agustus 2010, KPC menerima surat dari Kantor Pajak dimana dalam surat tersebut dinyatakan bahwa KPC telah melakukan penunggakan atas STP.
-
On March 18, 2008, KPC received STP regarding administration fines for late payment of annual Corporate Income Tax for the taxable year 2006 amounting to Rp63,760,232,089. On April 14, 2008, KPC sent a letter to the Tax Office to apply for rectification of the STP. On September 1, 2008, KPC received a response letter from the Tax Office, stating that the STP has been issued by the Tax Office in accordance with Law No.16 year 2000, article 9 (2) and does not have any typographical or mathematical errors and/or other mistakes interpreting the tax regulations. Subsequently, on August 9, 2010, KPC received another letter from the Tax Office, stating that KPC had made claim in arrears of the STP.
-
Pada tanggal 28 Juli 2010, KPC menerima Surat Himbauan Pemenuhan PPN impor sehubungan dengan terdapatnya kekurangan penyetoran atas PPN impor untuk tahun pajak 2006 sampai dengan Juni 2010 sebesar Rp344.263.410.842. Pada tanggal 5 Oktober 2010, KPC mengirim surat balasan kepada Kantor Pajak, dimana KPC menjelaskan bahwa KPC memiliki fasilitas pembebasan PPN impor berdasarkan surat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPPMB) serta sudah sesuai dengan yang dinyatakan dalam PKP2B. Dalam hal, Kantor Pajak mengharuskan KPC untuk membayar PPN impor, maka KPC akan mengkompensasikan antara PPN impor dengan utang DHPB kepada Pemerintah Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu tanggapan dari Kantor Pajak.
-
On July 28, 2010, KPC received Surat Himbauan Pemenuhan (VAT import) regarding its obligation in respect of underpayment of VAT import for the fiscal year 2006 until June 2010 amounting to Rp344,263,410,842. On October 5, 2010, KPC sent letters in reply to the Tax Office, wherein KPC explained that they have facilities exemption for VAT import based on the letter from Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPPMB) and as arranged in CCoW. In the case the Tax Office compels KPC to pay the VAT import KPC intends to offset the VAT import against payable of coal production proceeds to the Government of Indonesia. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is waiting for the response from the Tax Office.
-
Pada tanggal 3 September 2010, KPC mengirimkan surat kepada Kantor Pajak agar dilakukan pembatalan atas STP tersebut dimana dalam suratnya KPC menjelaskan bahwa seharusnya tidak dikenakan denda administrasi atas SPT tersebut, karena KPC telah melakukan pembetulan dalam rangka program sunset policy. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu tanggapan dari Kantor Pajak.
-
On September 3, 2010, KPC sent a letter to the Tax Office requesting the cancellation of the STP, as KPC maintained that there were no administration fines for those taxes, because KPC filed a revised SPT for the taxable year 2006 under the ‘sunset policy’. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is still awaiting a response from the Tax Office.
144
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
-
Pada tahun 2011, KPC menerima enam (6) STP untuk Pajak Penghasilan pasal 25 sehubungan dengan kewajiban KPC untuk membayar kekurangan pembayaran dan denda administrasi yang berkaitan dengan kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk periode Desember 2010 sampai Mei 2011 sebesar USD67.763.595, yang terdiri dari pokok sebesar USD64.550.488 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD3.213.107. Pada tahun 2011, KPC membayar pokok sebesar USD56.366.810 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD490.355 yang pembayarannya mengurangi Pajak Penghasilan Badan tahun 2011. Pada bulan Mei dan September 2011, KPC mengirimkan Surat Permohonan Pembatalan Pertama kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai pernyataan keberatan atas tagihan bulan Desember 2010, Januari dan Maret 2011. Pada bulan November 2011 dan Februari 2012, Direktorat Jenderal Pajak memutuskan untuk menolak Surat Permohonan Pembatalan yang Pertama yang dikeluarkan oleh KPC untuk periode Desember 2010, Januari dan Maret 2011.
-
In 2011, KPC received six (6) STPs for Income Tax article 25 in respect to its obligation to pay underpayment and administration fines relating to the underpayment of the monthly installment of Corporate Income Tax for the period from December 2010 to May 2011 amounting to USD67,763,595, consisting of principal of USD64,550,488 and interest on late payment of USD3,213,107. In 2011, KPC paid the principal amounting to USD56,366,810 and interest on late payment amounting to USD490,355, which were claimed as a Corporate Income Tax deduction in 2011. In May and September 2011, KPC sent First Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax to object to the assessments for the months of December 2010, January and March 2011. In November 2011 and February 2012, the Directorate General of Tax decided to decline the First Cancellation Request Letter issued by KPC for the periods December 2010, January and March 2011.
Pada bulan Januari 2012, KPC mengirimkan Surat Permohonan Pembatalan Kedua kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk bulan Desember 2010 dan Januari 2011. Pada bulan Maret 2012, Direktorat Jenderal Pajak memutuskan untuk menolak Surat Permohonan Pembatalan Kedua yang dikeluarkan oleh KPC untuk periode Desember 2010 dan Januari 2011.
In January 2012, KPC sent Second Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax for the months of December 2010 and January 2011. In March 2012, the Directorate General of Tax decided to decline the Second Cancellation Request Letter issued by KPC for the periods December 2010 and January 2011.
Pada bulan April 2012, KPC mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Pajak untuk bulan Desember 2010 dan Januari 2011, dan pada bulan Mei 2012, KPC mengirimkan Surat Permohonan Penghapusan Denda kepada Direktorat Jenderal Pajak terkait Pajak Penghasilan pasal 25 untuk bulan Februari sampai Maret 2011. Pada bulan Mei 2012, Direktorat Jenderal Pajak memutuskan untuk menerima Surat Permohonan Penghapusan Denda yang dikeluarkan oleh KPC untuk bulan Januari 2011. Pada bulan Juni 2012, KPC menerima surat keputusan dari Pengadilan Pajak yang menerima tuntutan KPC, dan STP untuk bulan Desember 2010 dibatalkan.
In April 2012, KPC filed lawsuits at the Tax Court for the months December 2010 and January 2011, and in May 2012, KPC sent Request Letters for Removal of Penalties to the Directorate General of Tax in respect of Income Tax article 25 for the months of February to March 2011. In May 2012, the Directorate General of Tax decided to accept the Request Letters for Removal of Penalties issued by KPC for the month of January 2011. In June 2012, KPC received the decision letter that the Tax Court had accepted the lawsuits of KPC, and the STP for the month December 2010 was cancelled.
145
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu persetujuan Surat Permohonan Penghapusan Denda dari Direktorat Jenderal Pajak untuk bulan Februari dan Maret 2011 serta KPC sedang dalam proses untuk mengirim Surat Permohonan Penghapusan Denda kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk bulan April dan Mei 2011.
As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is still awaiting approval of the Request Letters for Removal of Penalties from the Directorate General of Tax for the months of February and March 2011, plus KPC was still in the process of sending Request Letters for Removal of Penalties to the Directorate General of Tax for the months of April and May 2011.
-
Pada tahun 2012, KPC menerima sembilan (9) STP untuk Pajak Penghasilan pasal 25 sehubungan dengan kewajiban KPC untuk membayar kekurangan dan denda administrasi terkait kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk bulan Februari sampai April dan bulan Juni sampai November 2012 sebesar USD129.643.457 yang terdiri dari pokok sebesar USD122.767.707 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD6.875.750. KPC juga menerima Surat Teguran untuk bulan Februari, Maret dan Juni sampai Agustus 2012. Selanjutnya, KPC menerima Surat Paksa untuk bulan Juni sampai Agustus 2012.
-
In 2012, KPC received nine (9) STPs for Income Tax article 25 concerning its obligation to pay underpayment and administration fines relating to the underpayment of the monthly installment of Corporate Income Tax for the months of February to April and June to November 2012 amounting to USD129,643,457, consisting of principal of USD122,767,707 and interest on late payment of USD6,875,750. KPC also received Warning Letters (Surat Teguran) for the months of February, March and June to August 2012. Furthermore, KPC received Distress Warrants (Surat Paksa) for the months of June to August 2012.
-
KPC mengirim Surat Tanggapan terhadap STP tersebut untuk bulan Juni sampai September 2012 sebagai pernyataan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang mengklaim bahwa KPC harus membayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan berdasarkan 1/12 dari pajak terutang tahun sebelumnya berdasarkan undang-undang pajak yang telah diubah sehingga mengakibatkan kurang bayar angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan. KPC berkeyakinan bahwa angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk pemegang Kontrak Karya harus dihitung sebesar 1% dari peredaran bruto berdasarkan Surat Edaran dari Kantor Pajak tanggal 22 Oktober 1999. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu balasan atas Surat Tanggapannya.
-
KPC sent Response Letters to the STPs received for the months of June to September 2012, objecting to the Directorate General of Tax’s claim that KPC should pay monthly installments of Corporate Income Tax based on 1/12 of the prior year’s tax payable in accordance with the amended tax law, resulting in the assessed underpayment of monthly installments of Corporate Income Tax. KPC is of the opinion that the monthly installment for corporate income tax for a CCoW holder should be calculated at 1% of gross operating revenue based on the Circular Letter (Surat Edaran) from the Tax Office dated October 22, 1999. As of the completion date of the consolidation financial statements, KPC is waiting for the replies to its Response Letters.
-
Selain itu, berdasarkan surat dari Kantor Pajak tanggal 8 November 1999 kepada KPC, angsuran bulanan pajak penghasilan pemegang Kontrak Karya dihitung berdasarkan 1% dari peredaran bruto.
-
In addition, based on the letter from the Tax Office dated November 8, 1999 to KPC, the monthly current tax of CCoW holders was computed based on 1% of gross operating revenue.
146
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
-
Pada tahun 2011, KPC memutuskan untuk menangguhkan biaya pengupasan selama periode produksi hanya jika secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata rasio pengupasan. Laporan keuangan periode sebelumnya disajikan kembali dan akibatnya, KPC mengurangkan kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan sebesar USD134.105.502. Manajemen berkeyakinan bahwa hal tersebut telah sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku di Indonesia. Pada tanggal 12 Juni 2012, KPC menerima surat himbauan dari Kantor Pajak sehubungan dengan selisih Pajak Penghasilan Badan tahun 2011. Berdasarkan surat tersebut, Kantor Pajak meminta KPC secara sukarela untuk merevisi Surat Pemberitahuan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan sehubungan dengan selisih tersebut sebesar USD134.105.502. Pada tanggal 19 Juli 2012, KPC menerima surat kedua dari Kantor Pajak meminta untuk merevisi SPT 2011. Pada tanggal 9 Agustus 2012, KPC menanggapi surat dari Kantor Pajak yang menyatakan bahwa selisih tersebut terdiri dari biaya pengupasan tangguhan yang tidak termasuk dalam koreksi fiskal tahun 2011, dimana manajemen berkeyakinan jumlah tersebut merupakan beban operasi yang terjadi yang dapat dibebankan ke penghasilan kena pajak. Pada tanggal 4 September 2012, Kantor Pajak memberi tanggapan yang meminta pembetulan SPT tahun 2011.
-
KPC juga menerima pemberitahuan dari Kantor Pajak untuk melakukan pemeriksaan pajak tahun pajak 2009 sampai tahun 2011. Sebagai akibatnya, menajemen menunggu hasil dari pemeriksaan pajak yang akan dilakukan oleh Kantor Pajak untuk tahun pajak 2009 sampai 2011 sebelum mengambil tindakan selanjutnya terhadap surat tertanggal 4 September 2012.
In 2011, KPC decided to defer stripping costs incurred during production only if these were significantly higher than the average stripping ratio. The prior periods’ financial statements have been restated to reflect this, and, as a consequence, KPC offset prior periods’ overpayment of its Corporate Income Tax amounting to USD134,105,502. The management believed this is based on prevailing Indonesian tax regulations. On June 12, 2012, KPC received a letter from the Tax Office regarding the difference in the Corporate Income Tax in 2011. Based on the letter, the Tax Office requested KPC to voluntarily revise its Corporate Income Tax Return (SPT) due to the difference, which amounted to USD134,105,502. On July 19, 2012, KPC received a second letter from the Tax Office requesting it to revise the 2011 SPT. On August 9, 2012, KPC responded to the letters from the Tax Office stating that the difference pertains to deferred stripping costs that were not included in the fiscal correction in 2011, which in management’s belief are valid operating costs that are chargeable against taxable income. On September 4, 2012, the Tax Office responded requesting the revision of the 2011 SPT.
KPC received notification of regular tax audits from the Tax Office for the years 2009 to 2011. As a result, the management is waiting for the outcome of the regular tax audits from Tax Office for the years 2009 to 2011 before taking further actions in respect to the letter dated September 4, 2012.
147
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
PT Dairi Prima Mineral
PT Dairi Prima Mineral
Pada tanggal 8 September 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, menerima SKP yang menyatakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.585.951 yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 2 Desember 2009, Dairi mengajukan keberatan, dan pada tanggal 10 Mei 2010, Dairi menerima surat pemberitahuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus (DJP) yang menyatakan bahwa PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 diusulkan untuk dikoreksi. Selanjutnya pada tanggal 15 Juni 2010, Dairi menerima Surat Keputusan DJP yang menolak keberatan Dairi dan mempertahankan SKP di atas yang tertanggal 8 Desember 2009.
On September 8, 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, received SKP stating that Value Added Tax (VAT) Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,585,951 that could be compensated in the next taxable period. On December 2, 2009, Dairi issued an objection letter and on May 10, 2010, Dairi received a notification letter of objection review from the Directorate General of Tax - Special Regional Office (DGTSRO) in Jakarta proposing a correction for the VAT Input as of December 31, 2008. Furthermore, on June 15, 2010, Dairi received a Decision Letter from the DGT that rejected Dairi’s objection, upheld the SKP dated December 8, 2009.
Pada tanggal 5 Mei 2010, Dairi menerima SKP yang menyatakan PPN Masukan tahun 2009 sebesar Rp9.972.542.000 dapat dikompensasi ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 3 Juni 2010, Dairi menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dari Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yang menyatakan bahwa menurut SKP tertanggal 8 September 2009, Dairi dapat mengkompensasikan PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.585.951 ke masa pajak berikutnya. Selanjutnya pada tanggal 16 Juni 2010, Dairi menerima SKP yang menyatakan PPN Masukan pada tanggal 30 November 2009 sebesar Rp71.951.214 akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
On May 5, 2010, Dairi received a SKP stating that VAT Input for the year 2009 amounting to Rp9,972,542,000 that could be compensated to the next taxable period. On June 3, 2010, Dairi received a notification letter from the DGT-SRO in Jakarta stating that based on the SKP dated September 8, 2009, Dairi could compensate the VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,585,951 to the next tax period. Furthermore, on June 16, 2010, Dairi received a SKP stating that the VAT Input as of November 30, 2009 amounting to Rp71,951,214 would be compensated to the next taxable period.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, Dairi mengajukan banding ke Pengadilan Pajak sebagai keberatan atas keputusan DJP yang dibuat atas PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62.110.585.951. Pada tanggal 29 November 2010, DJP menerbitkan Surat Uraian Banding atas keputusan DJP, yang mengusulkan Pengadilan Pajak untuk menolak banding Dairi.
On August 27, 2010, Dairi filed an appeal to the Tax Court to object to the decision of DGTSRO in relation to the assessment of VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62,110,585,951. On November 29, 2010, DGTSRO issued an appeal to the Tax Court to uphold its decision and reject Dairi’s appeal.
Pada tahun 2012, Dairi menerima putusan Pengadilan Pajak yang memberikan restitusi Pajak terhadap Dairi. Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu menerbitkan 2 surat pernyataan. Surat pernyataan yang pertama tanggal 23 Mei 2012 mengenai pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak yang memutuskan menerima seluruhnya pengembalian restitusi PPN Dairi paling lambat tiga puluh (30) hari sejak surat keputusan diterima. Surat pernyataan yang kedua mengenai Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) tanggal 28 Mei 2012, tentang pengembalian pajak sebesar Rp62.077.451.372.
In 2012, Dairi received the Tax Court’s verdict, which granted Dairi a tax refund. Large Tax Office issued 2 statement letters. The first letter dated May 23, 2012 was related to the execution of the Tax Court’s verdict which granted in full of Dairi’s VAT refund by at the latest thirty (30) days from receipt of the verdict letter. The second letter was an Instruction Letter on Overpayment of Tax (SPMKP) dated May 28, 2012 related to tax refund amounting to Rp62,077,451,372.
148
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
d.
Sampai dengan tanggal pelaporan laporan keuangan konsolidasian, restitusi PPN Dairi untuk tahun pajak 2009 masih dalam proses. Dan Dairi telah mengajukan restitusi PPN untuk tahun pajak 2010 dan 2011. PPN lebih bayar ini dicatat dalam perkiraan “Aset tidak lancar” pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 22).
As of completion date of the consolidated financial statements, the refund of VAT of Dairi for the fiscal year 2009 was still in the process. Dairi had also filed VAT refund for fiscal years 2011 and 2010. The over payment of VAT is recorded as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 22).
PT Multi Daerah Bersaing
PT Multi Daerah Bersaing
Pada tanggal 6 September 2012, Entitas Anak, PT Multi Daerah Bersaing menerima Surat Pemeriksaan Pajak dengan nomor surat ST105/WPJ.04/RIK.SIS/2012 terkait dengan lebih bayar pajak penghasilan sejumlah Rp14 milliar untuk tahun buku 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pemeriksaan pajak masih berlangsung.
On September 6, 2012, PT Multi Daerah Bersaing, a Subsidiary, received Tax Examination Letter No. ST-105/WPJ.04/RIK.SIS/2012 for overpayment of income taxes amounting to Rp14 billion for fiscal year 2011. As of the completion date of the consolidated financial statements, the tax audit is still ongoing.
Utang Pajak
d. 31 Desember/ December 31, 2012
Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pajak final Pajak penghasilan karyawan Pajak penghasilan atas impor Pajak penghasilan dalam negeri Angsuran bulanan atas pajak penghasilan badan Pajak penghasilan luar negeri Pajak penghasilan badan Total
e.
31 Desember/ December 31, 2011 1.990.405
12.866.728 915.634
1.346.520 2.303.465 11.188.198
7.334 1.750.957 8.646.091
4.949 885.700 12.196 12.475.248
1.329.280 68.561.479 46.900.416
11.935.870 21.488.999 167.422.367
1.310.577 19.903.238 134.928.562
Interest on late payment of tax Value-Added Tax Income Taxes: Final tax Employee withholding tax Income tax on imports Domestic withholding tax Monthly installments for corporate income tax Foreign withholding tax Corporate income tax
143.863.254
213.242.023
183.302.832
Total
e.
Beban pajak penghasilan Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas Anak Total pajak tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Neto
Income Tax Expense Income tax expense of the Group was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
Total pajak kini
1 Januari/ January 1, 2011
7.377.198 4.856.698
Beban Pajak Penghasilan
Pajak kini Perusahaan Entitas Anak
Taxes Payable
31 Desember/ December 31, 2011
(168.697.444)
(466.166.918)
(168.697.444)
(466.166.918)
15.998.884 62.638.154
102.325.317 (19.945.930)
78.637.038
82.379.387
(90.060.406)
(383.787.531)
149
Current tax Company Subsidiaries Total current tax Deferred tax Company Subsidiaries Total deferred tax Income Tax Expense - Net
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial dengan rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting income (loss) and fiscal loss for the years ended December 31, 2012 and 2011 was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Laba (rugi) konsolidasian sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Dikurangi: Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Entitas Anak Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan
31 Desember/ December 31, 2011
(615.565.632)
598.754.705
(27.022.796)
499.627.325
Consolidated income (loss) before income tax expense (benefit) Less: Subsidiaries' income before income tax expense (benefit)
(588.542.836)
99.127.380
The Company's income (loss) before income tax expense (benefit)
Beda temporer Amortisasi pinjaman dan biaya keuangan Penyusutan aset tetap Penyisihan untuk imbalan pasti pascakerja Penyusutan aset sewa Pembayaran sewa pembiayaan
24.530.430 (188.950) 150.394 136.692 (116.716)
127.017.554 (542.574) 361.818 108.193 (92.306)
Total beda temporer
24.511.850
126.852.685
Total temporary differences
880.516 67.784 3.632.700
9.598.433 898.212 108.554 7.966.497
Permanent differences Claim for tax refund write-off Donation and entertainment Communication Income tax and tax penalty
Temporary differences Amortization of debt and financing costs Depreciation of fixed assets Provision for post-employment benefits Depreciation of leased assets Payments of finance lease
Beda tetap Klaim pajak yang dihapuskan Sumbangan dan jamuan Komunikasi Pajak penghasilan dan denda pajak Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Bagian atas laba neto entitas asosiasi Pendapatan bunga Beban bunga Biaya eksplorasi dan evaluasi Lain-lain
108.101.911 (15.577) 130.506.654 71.334.316 113.013.326
(693.413.673) (127.713) 64.215.728
Loss on sale of investment in associate Equity in net income of associates Interest income Interest expense Exploration and evaluation costs Others
Total beda tetap
427.521.630
(610.753.962)
Total permanent differences
Rugi sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian yang digunakan
(136.509.356) -
(384.773.897) -
Loss before loss carry-forward Applied fiscal loss carry-forward
Rugi fiskal
(136.509.356)
(384.773.897)
Fiscal loss
Beban Pajak Penghasilan Perusahaan
-
-
Income Tax Expense for the Company
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah rugi fiskal tahun 2012 berdasarkan atas perhitungan sementara, karena Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 belum dilaporkan
In these consolidated financial statements, the amount of fiscal loss for fiscal year 2012 is based on preliminary calculations, as the 2012 Corporate Income Tax Return has not yet been filed.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku yang dihitung dari laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate to income (loss) before income tax expense and income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income was as follows:
150
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued) 31 Desember/ December 31, 2012
Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Beban pajak penghasilan menurut tarif pajak yang berlaku sebesar 20% Pengaruh pajak penghasilan dengan tarif 20% atas beda tetap Pengaruh pajak penghasilan dengan tarif 20% atas koreksi rugi fiskal tahun lalu Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak Total
31 Desember/ December 31, 2011
(588.542.836)
99.127.380
117.708.567
(19.825.476)
(85.504.326)
122.150.793
(16.205.357)
102.325.317 (486.112.848)
Income tax benefit (expense) Company Subsidiaries
(90.060.406)
(383.787.531)
Total
Calculation of deferred income tax benefit (expense) of the Group for the years ended December 31, 2012 and 2011 was as follows:
31 Desember/ December 31, 2012
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan - neto Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Entitas Anak Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan - Neto
f.
Income tax expense at prevailing tax rate of 20% Tax effects at tax rate of 20% on permanent differences Tax effects at tax rate of 20% on correction on prior year fiscal loss
15.998.884 (106.059.290)
Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan Amortisasi pinjaman dan biaya keuangan Penyusutan aset tetap Transaksi sewa pembiayaan Penyisihan imbalan pasti pascakerja Rugi fiskal Koreksi rugi fiskal tahun lalu
The Company's income (loss) before income tax expense (benefit)
31 Desember/ December 31, 2011
4.906.086 (37.790) 3.995 30.079 27.301.871 (16.205.357)
25.403.512 (108.515) 3.177 72.364 76.954.779 -
15.998.884
102.325.317
62.638.154
(19.945.930)
78.637.038
82.379.387
Pajak tangguhan
f.
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Profit (loss) Deferred income tax benefit (expense) for the Company Amortization of debt and financing costs Depreciation of fixed assets Finance lease transactions Provision for post-employment benefits Fiscal loss Correction on prior year fiscal loss Deferred income tax benefit (expense) for the Company - net Deferred income tax benefit (expense) for Subsidiaries Deferred Income Tax Benefit (Expense) - Net
Deferred tax Details of deferred tax assets and liabilities of the Group as of December 31, 2012, and 2011 and January 1, 2011 were as follows:
151
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45. PERPAJAKAN (Lanjutan)
45. TAXATION (Continued) 31 Desember/ December 31, 2012
Aset pajak tangguhan - Perusahaan Liabilitas imbalan pasti pascakerja Cadangan penurunan nilai atas piutang lain-lain Utang sewa pembiayaan Amortisasi beban emisi pinjaman dan utang obligasi, biaya keuangan dan diskonto Kompensasi rugi fiskal Sub-total Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Aset tetap Sub-total
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
387.513
357.434
285.070
251.795 20.712
251.795 16.717
251.795 13.540
55.358.787 88.051.293
50.452.701 76.954.779
25.049.189 -
144.070.100
128.033.426
25.599.594
(8.217.682) (206.245)
(168.455)
(8.423.927)
(168.455)
Deferred tax assets - Company Post-employment benefit obligations Allowance for impairment loss on other receivables Finance lease transactions Amortization of debt and bonds issuance cost, financing cost and discount Fiscal loss carry-forward
(59.940)
Sub-total Deferred tax liabilities - Company Unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale financial assets Fixed assets Sub-total
(59.940)
Aset pajak tangguhan neto - Perusahaan Aset pajak tangguhan - Entitas Anak Reklasifikasi
135.646.173 30.934.013 (2.831.843)
127.864.971 15.750.488 -
25.539.654 1.631.837 -
Net deferred tax assets - Company Deferred tax assets - Subsidiaries Reclassification
Aset Pajak Tangguhan - Neto
Deferred Tax Assets - Net
163.748.343
143.615.459
27.171.491
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
(125.446.954)
(172.901.583)
(138.797.688)
Deferred tax liabilities - Subsidiaries
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
(125.446.954)
(172.901.583)
(138.797.688)
Deferred Tax Liabilities - Net
Pada tanggal 31 Desember 2012 aset pajak tangguhan Leap-Forward Resources Ltd. diklasifikasikan terhadap “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 14).
As of December 31, 2012, deferred tax assets of Leap-Forward Resources Ltd. were reclassified to “Disposal groups classified as held for sale” (Note 14).
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that the deferred tax assets will be recoverable in future periods.
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Pihak Berelasi/ Related Parties PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited PT IndoCoal Kalsel Resources dan/ and PT IndoCoal Kaltim Resources PT Petromine Energy Trading
Nature of Related Parties Sifat Relasi/ Nature of Relationship Entitas pengendalian bersama/ Jointly controlled entities
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
152
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions Piutang/utang akibat efek metode konsolidasian proposional/ Receivables/payables due to the effect of proportionate consolidation method. Pembelian bahan bakar/ Purchases of fuel
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Relasi/ Nature of Relationship
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions
PT Energi Mega Persada Tbk, PT Petrocom, PT DH Energy, Pertacal Oil Corporation dan/and PT Bakrie Capital Indonesia
Perusahaan afiliasi/ Affiliates
PT Artha Widya Persada dan/and PT Visi Multi Artha
Entitas asosiasi/ Associates
PT Mitratama Perkasa
Bumi plc PT Darma Henwa Tbk
Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi/ entitas asosiasi/entitas induk yang dibayar di muka oleh Kelompok Usaha/ Certain expenses paid in advance by the Group in behalf of affiliates/associates/parent
Entitas asosiasi sampai dengan 31 Mei 2012/ Associate until May 31, 2012 Entitas induk/Parent Entitas asosiasi/ Associate
Uang muka untuk alat berat dan modal kerja dan utang untuk kontraktor pertambangan/ Advances for acquisitions of heavy machinery and working capital and payables as mining contractor
PT Energi Timur Jauh dan/and PT Cipta Prima Sejati
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Beban-beban tertentu Kelompok Usaha yang dibayar di muka oleh perusahaan afiliasi/ Certain expenses relating to the Group that were paid in advance by affiliates
PT Citra Kusuma Perdana
Perusahaan afiliasi/ Affiliates
Biaya jasa untuk penggunaan aset tertentu dari afiliasi/ Service fees for use of certain assets of the affiliates
Dana Pensiun Kaltim Prima Coal
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Administrasi untuk program pensiun imbalan pasti/ Administration to defined benefit pension plan
Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan, atau entitas yang memiliki pengaruh signifikan atau pengendalian bersama atas Perusahaan atau entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan atau pengendalian bersama.
The affiliates are either under common control of the same shareholders and/or same members of the board of directors and board of commissioners as the Company, or entities that have significant influence or joint control over the Company or entities over which the Company has significant influence or joint control.
Karena memiliki sifat hubungan tersebut, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak berelasi menjadi tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
Because of these relationships, it is possible that the terms of transactions are not the same as those that would result from transactions between third parties.
153
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Piutang karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Bumi Resources Investments (BRI) memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman ini disajikan sebagai bagian dari “Piutang Lain-Lain” dan “Aset Tidak Lancar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11 dan 22).
b.
Employee receivables PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Bumi Resources Investment (BRI) granted non-interest bearing loans to their employees. The loans will be collected through monthly salary deductions. These loans are presented as part of “Other Receivables” and “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position (Notes 11 and 22).
Piutang pihak berelasi
b.
Due from related parties
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage against Total Assets 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
-
429.245
-
49.779.908 31.247.541 4.834 4.739
-
12.770.912 186.296 4.757 4.655
0,677% 0,425% 0,000% 0,000%
3.543.776 2.729.350 2.573.414 1.034.684 104.764 44.906 -
3.543.776 2.729.350 123.511 5.637.073 3.000.000 35.802.142
3.543.776 2.729.350 11.041.707 3.000.000 19.459.871
0,048% 0,037% 0,035% 0,014% 0,001% 0,001% 0,000% 0,000% -
Total Dikurangi: Bagian jangka pendek PT Darma Henwa Tbk
91.067.916
51.265.097
52.741.324
44.906
5.637.073
Bagian Jangka Panjang
91.023.010
45.628.024
Entitas induk Bumi plc Entitas pengendalian bersama PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kaltim Resources Perusahaan afiliasi PT Artha Widya Persada PT Visi Multi Artha PT DH Energy PT Citra Kusuma Perdana PT Bakrie Capital Indonesia PT Darma Henwa Tbk Pertacal Oil Corporation PT Cipta Prima Sejati PT Mitratama Perkasa (Catatan 11)
1 Januari/ January 1, 2011
-
0,006%
-
Parent Bumi plc
0,181% 0,003% 0,000% 0,000%
Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kaltim Resources
0,047% 0,037% 0,002% 0,076% 0,040% 0,480%
0,050% 0,039% 0,157% 0,043% 0,277%
Affiliates PT Artha Widya Persada PT Visi Multi Artha PT DH Energy PT Citra Kusuma Perdana PT Bakrie Capital Indonesia PT Darma Henwa Tbk Pertacal Oil Corporation PT Cipta Prima Sejati PT Mitratama Perkasa (Note 11)
1,238%
0,688%
0,750%
10.481.707
0,001%
0,076%
0,149%
Total Less: Current portion of PT Darma Henwa Tbk
42.259.617
1,237%
0,612%
0,601%
Non-current Portion
-
Piutang pihak berelasi merupakan piutang tanpa bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
Due from related parties represent non-interestbearing receivables with no fixed repayment schedule.
Piutang pihak berelasi kepada PT Darma Henwa Tbk merupakan biaya proyek yang dibayar oleh Arutmin dan uang muka atas perolehan mesinmesin berat di area pertambangan Asam Asam. Uang muka tersebut akan dilunasi melalui angsuran bulanan.
Due from PT Darma Henwa Tbk pertains to project costs paid by Arutmin and advances for acquisition of heavy machinery at Asam Asam mine site. Such advances will be settled in monthly installments.
154
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
c.
Investasi pada saham (Catatan 16 dan 22)
31 Desember/ December 31, 2012
d.
Investments in shares (Notes 16 and 22)
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage against Total Assets 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Investasi pada entitas asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada PT Mitratama Perkasa Westside Corporation Ltd.
1.029.972.245 200.775.912 27.574 27.574 -
1.045.091.187 217.390.026 27.574 27.574 20.655.363 -
978.409.008 210.946.816 27.574 27.574 8.232.041 9.084.649
14,005% 2,730% 0,000% 0,000% -
13,999% 2,912% 0,000% 0,000% 0,277% -
13,905% 2,998% 0,000% 0,000% 0,117% 0,129%
Total
Investments in associates under equity method PT Newmont NusaTenggara PT Darma Henwa Tbk PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada PT Mitratama Perkasa Westside Corporation Ltd.
1.230.803.305
1.283.191.724
1.206.727.662
16,735%
17,188%
17,149%
Total
Aset keuangan tersedia untuk dijual PT Coalindo Energy Westside Corporation Ltd.
55.995 933
77.452 5.349.572
77.452 -
0,001% 0,000%
0,001% 0,072%
0,001% -
Available-for-sale financial assets PT Coalindo Energy Westside Corporation Ltd.
Total
56.928
5.427.024
77.452
0,001%
0,073%
0,001%
Total
Utang usaha pihak berelasi (Catatan 24)
Dolar AS PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk PT Nusa Tambang Pratama Sub-total Rupiah PT Petromine Energy Trading Total
e.
31 Desember/ December 31, 2011
c.
d.
Persentase terhadap Total Liabilitas/ Percentage against Total Liabilities 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
99.789.968 18.869.526 1.606.384
46.197.294 10.695.152 1.002.904
35.698.564 9.981.777 -
1,433% 0,271% 0,023%
0,729% 0,169% 0,016%
0,619% 0,173% -
US Dollar PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk PT Nusa Tambang Pratama
120.265.878
57.895.350
45.680.341
1,727%
0,914%
0,792%
Sub-total
-
344.626
-
120.265.878
58.239.976
45.680.341
Utang pihak berelasi
Perusahaan afiliasi PT Bakrie Capital Indonesia PT Energi Timur Jauh Total
1,727%
e.
31 Desember/ December 31, 2012 Dolar AS Entitas pengendalian bersama PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia IndoCoal Resources (Cayman) Limited
Trade payables to related parties (Note 24)
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
0,005% 0,919%
0,792%
Rupiah PT Petromine Energy Trading Total
Due to related parties
Persentase terhadap Total Liabilitas/ Percentage against Total Liabilities 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
65.817.367 32.260.215
2.378.148 4.786.626
5.310.662
0,945% 0,463%
0,038% 0,075%
0,092%
786.504
268.783
57.334.757
0,011%
0,004%
0,994%
US Dollar Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia IndoCoal Resources (Cayman) Limited
17.580 -
28.276
18.908 74.312
0,000% -
0,000%
0,000% 0,001%
Affiliates PT Bakrie Capital Indonesia PT Energi Timur Jauh
98.881.666
7.461.833
62.738.639
1,419%
0,117%
1,087%
Total
Utang pihak berelasi merupakan utang tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
Due to related parties represent non-interest bearing payables with no fixed repayment schedule.
155
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
f.
Beban pokok pendapatan (Catatan 41)
31 Desember/ December 31, 2012
f.
Persentase terhadap Total Beban Pokok Pendapatan/ Percentage against Total Cost of Revenues 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2012 2011
31 Desember/ December 31, 2011
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk
610.640.112 213.800.723
590.015.731 111.806.141
21,979% 7,695%
24,473% 4,638%
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk
Total
824.440.835
701.821.872
29,674%
29,111%
Total
Jumlah untuk setiap pemasok seperti yang dinyatakan di atas adalah setelah pengaruh dari metode konsolidasian proporsional. g.
The amount for each supplier as stated above was after the effect of proportionate consolidation method.
Beban usaha (Catatan 42)
g.
31 Desember/ December 31, 2012 PT Citra Kusuma Perdana
31 Desember/ December 31, 2011
6.066.667
13.693.334
1,067%
Dolar AS Perusahaan afiliasi PT Citra Kusuma Perdana
31 Desember/ December 31, 2011
8.805.936
351.324
2,800%
PT Citra Kusuma Perdana
The amount for each supplier as stated above was after the effect of proportionate consolidation method. h.
IndoCoal Resources (Cayman) Limited menandatangani Perjanjian Equity Partner Loan dengan PT Citra Kusuma Perdana (Catatan 21 dan 51w).
31 Desember/ December 31, 2012
Operating expenses (Note 42)
Persentase terhadap Total Beban Usaha Percentage against Total Operating Expenses 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2012 2011
Jumlah untuk setiap pemasok seperti yang dinyatakan di atas adalah setelah pengaruh dari metode konsolidasian proporsional. h.
Cost of revenues (Note 41)
IndoCoal Resources (Cayman) Limited entered into an Equity Partner Loan Agreement with PT Citra Kusuma Perdana (Notes 21 and 51w).
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage against Total Assets 31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, December 31, January 1, 2012 2011 2011
1 Januari/ January 1, 2011
-
0,120%
0,005%
0,000%
US Dollar Affiliate PT Citra Kusuma Perdana
i.
Dana kontribusi dari KPC untuk menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti dikelola oleh Dana Pensiun Kaltim Prima Coal (Catatan 30).
i.
KPC’s funds for contribution to its defined benefits pension plan are partly administered by Dana Pensiun Kaltim Prima Coal (Note 30).
j.
Entitas Anak memiliki komitmen dan perjanjian penting dengan pihak berelasi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 51.
j.
The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 51.
k.
Imbalan yang diberikan ke Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
k.
Compensations paid to Board of Commissioners and Board of Directors of the Group were as follows:
156
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
46. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Dewan Komisaris Imbalan jangka pendek Imbalan pascakerja
740.960 111.953
1.497.976 115.398
Board of Commissioners Short-term benefits Post-employement benefits
Sub-total
852.913
1.613.374
Sub-total
Direksi Imbalan jangka pendek
3.720.075
3.794.586
Board of Directors Short-term benefits
Total
4.572.988
5.407.960
Total
Jumlah untuk setiap kompensasi seperti yang dinyatakan di atas adalah sebelum pengaruh dari metode konsolidasian proporsional.
The amount of compensations as stated above was before the effect of proportionate consolidation method.
47. INFORMASI SEGMEN a.
47. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
a.
Kelompok Usaha membagi usahanya dalam lima (5) segmen utama yaitu usaha: batubara, jasa, minyak dan gas bumi, serta emas.
The Group classifies its products and services into five (5) core business segments: coal, services, oil and gas, and gold.
Informasi tentang Kelompok Usaha segmen usaha adalah sebagai berikut:
Information concerning the segments was as follows:
menurut
Group’s
business
Aktivitas/Activities
Segment
Perusahaan induk
Ini termasuk Perusahaan dan perusahaan induk lainnya/ This includes the Company and other holding companies.
Holding company
Batubara
Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan dan penjualan batubara)/ The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining and selling coal).
Jasa
Aktivitas jasa merupakan jasa pemasaran dan manajemen/ The activity of services represents marketing and management services.
Minyak dan gas bumi
Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi masih dalam tahap eksplorasi/ The activity of oil and gas is under exploration stage.
Emas
Usaha dibidang emas masih dalam tahap eksplorasi/ The activity of gold is under exploration stage.
Segmen
Lainnya terdiri dari akun-akun yang tidak termasuk dalam analisis segmen di atas. b.
Business segment
Total aset Perusahaan induk Batubara Minyak dan gas bumi Emas Jasa Lain-lain
b.
Eliminasi Total
967.326.311 4.767.801.923 180.532.283 572.937.135 576.253.661 10.192.331.877
5,61 27,63 1,05 3,32 3,34 59,06
17.257.183.190
100,00
Services Oil and gas Gold
Others consist of accounts that are excluded in the analysis of segments above.
Informasi menurut segmen usaha 31 Desember/December 31, 2012 USD %
Coal
Information by business segment
31 Desember/December 31, 2011 USD %
1 Januari/January 1 , 2011 USD %
3.499.359.843 3.667.553.703 366.439.296 165.866.082 581.988.617 10.648.687.840
18,49 19,37 1,94 0,88 3,07 56,26
7.028.878.706 1.227.402.557 355.463.634 1.147.458.381 37.936.948 5.593.174.262
45,67 7,98 2,31 7,46 0,25 36,33
18.929.895.381
100,01
15.390.314.488
100,00
(9.902.855.983)
(11.464.569.643)
(8.353.757.382)
7.354.327.207
7.465.325.738
7.036.557.106
157
Total assets Holding company Coal Oil and gas Gold Services Others Eliminations Total
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
47. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
47. SEGMENT INFORMATION (Continued) Batubara/ Coal
31 Desember/December 31, 2012 Jasa/ Eliminasi/ Services Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan Pihak eksternal Antar segmen
3.753.302.301 2.216.689.567
22.215.891 136.583.331
(2.353.272.898)
3.775.518.192 -
Total
5.969.991.868
158.799.222
(2.353.272.898)
3.775.518.192
Total
3.346.971.041
Cost of revenues and operating expenses
428.547.151
Operating income
Beban pokok pendapatan dan beban usaha Laba usaha
Revenues External Inter-segments
(1.140.742) 7.793.320
Interest income Write-off of payables Interest expenses and finance charges Loss on derivative transactions Loss on foreign exchange - net Amortization expenses Asset write-off Loss on sale of investment in associates Equity in net loss of associates Loss on disposal/retirement of fixed assets Others - net
Rugi sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
(615.565.632) (90.060.406)
Loss before income tax expense Income tax expense
Rugi Neto
(705.626.038)
Net Loss
Penghasilan bunga Penghapusan utang Beban bunga dan keuangan Rugi atas transaksi derivatif Rugi selisih kurs - neto Beban amortisasi Penghapusbukuan aset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Rugi atas pelepasan/penjualan aset tetap Lain-lain - neto
55.006.419 15.797.775 (620.537.761) (344.861.978) (47.897.183) (28.862.732) (26.791.904) (26.673.340) (25.944.657)
Batubara/ Coal
31 Desember/December 31, 2011 Jasa/ Eliminasi/ Services Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan Pihak eksternal Antar segmen
3.980.150.711 3.066.006.588
20.839.804 140.000.000
(3.206.006.588)
4.000.990.515 -
Total
7.046.157.299
160.839.804
(3.206.006.588)
Revenues External Inter-segments
4.000.990.515
Total
Beban pokok pendapatan dan beban usaha
2.899.887.432
Cost of revenues and operating expenses
Laba usaha
1.101.103.083
Bagian atas laba neto entitas asosiasi Laba atas transaksi derivatif Penghasilan bunga Laba selisih kurs - neto Beban bunga dan keuangan Beban amortisasi Rugi atas pembatalan penjualan saham Penghapusbukuan aset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Rugi atas pelepasan/penjualan aset tetap Lain-lain - neto
(1.376.918) 7.374.848 598.754.705 (383.787.531)
Income before income tax expense Income tax expense
(35.892.701) (30.707.004) (2.722.989)
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba Neto
214.967.174
158
Operating income Equity in net income of associates Gain on derivative transactions Interest income Gain on foreign exchange - net Interest expenses and finance charges Amortization expenses Loss on cancellation of sale of shares of stock Asset write-off Loss on sale of investment in associates Loss on disposal/retirement of fixed assets Others - net
128.278.044 66.061.430 54.054.918 16.717.344 (665.443.517) (38.691.833)
Net Income
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
47. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
47. SEGMENT INFORMATION (Continued)
c.
Informasi menurut segmen geografis
Total aset Eropa Asia Indonesia Afrika Aset yang tidak dialokasikan Eliminasi Total
c.
Information by geographical segment
31 Desember/December 31, 2012 USD %
31 Desember/December 31, 2011 USD %
2.173.902.554 1.421.346.430 2.992.055.920 574.321.494
2.132.989.291 1.916.493.684 3.849.146.871 580.022.177
12,60 8,24 17,34 3,33
1 Januari/January 1 , 2011 USD %
11,27 10,12 20,33 3,06
3.157.063.618 1.025.381.451 2.247.234.866 564.808.744
20,51 6,66 14,60 3,67
Total assets Europe Asia Indonesia Africa Unallocated assets
10.095.556.792
58,50
10.451.243.358
55,20
8.395.825.809
54,54
17.257.183.190
100,00
18.929.895.381
99,98
15.390.314.488
99,98
(9.902.855.983)
(11.464.569.643)
(8.353.757.382)
7.354.327.207
7.465.325.738
7.036.557.106
Eliminations Total
31 Desember/December 31, 2012
Indonesia
Eropa/ Europe
Asia
Amerika Serikat/ United States of America
Total
Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain
627.383.203 22.215.891
3.080.196.553 -
45.722.545 -
-
3.753.302.301 22.215.891
Revenues Coal sales Others
Total
649.599.094
3.080.196.553
45.722.545
-
3.775.518.192
Total
31 Desember/December 31, 2011
Indonesia
Asia
Eropa/ Europe
Amerika Serikat/ United States of America
Total
Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain
511.009.354 20.839.804
3.215.544.973 -
250.167.074 -
3.429.310 -
3.980.150.711 20.839.804
Revenues Coal sales Others
Total
531.849.158
3.215.544.973
250.167.074
3.429.310
4.000.990.515
Total
48. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT
48. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan Dolar Amerika Serikat sebagai berikut:
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, the Group had monetary assets and liabilities denominated in currencies other than United States Dollar as follows:
31 Desember/December 31, 2012 Setara dalam Dolar AS/ Equivalent in Dalam Mata Uang Asli/ USD In Original Currency Aset Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
IDR AUD JPY IDR IDR IDR IDR
249.737.699.029 32.979 24.420.948 5.514.155.340 590.527.155.340 23.497.912.621 8.054.537.563.107
Total aset
159
Assets Cash and cash equivalents
25.722.983 34.298 283.283 567.958 60.824.297 2.420.285 829.617.369
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Value-Added Tax recoverable
919.470.473
Total assets
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
48. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)
48. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
31 Desember/December 31, 2012 Setara dalam Dolar AS/ Equivalent in Dalam Mata Uang Asli/ USD In Original Currency Liabilitas Utang usaha
197.107.339.806 356.349 668.298 18.830 874.421.116.505 7.781.854.369
Liabilities Trade payables
20.302.056 370.603 882.153 30.317 90.065.375 801.531
Taxes payable Long-term loans
Total liabilitas
112.452.035
Total liabilities
Aset Neto
807.018.438
Net Assets
Utang pajak Pinjaman jangka panjang
IDR AUD EUR GBP IDR IDR
31 Desember/December 31, 2011 Setara dalam Dolar AS/ Equivalent in Dalam Mata Uang Asli/ USD In Original Currency Aset Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
IDR AUD EUR JPY IDR IDR IDR IDR
82.784.363.636 39.525 2.301.385 88.038.527 127.330.436.364 478.978.790.909 50.100.672.727 6.464.106.245.455
Total aset Liabilitas Utang usaha
Utang lain-Lain Utang pajak Pinjaman jangka panjang
IDR AUD EUR IDR EUR IDR IDR
108.643.790.909 3.330.795 1.686.924 610.754.545 401.833 185.873.723.582 27.408.872.727
Total liabilitas Aset Neto
Assets Cash and cash equivalents
9.106.280 39.920 2.968.787 1.135.697 14.006.348 52.687.667 5.511.074 711.051.687
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Value-Added Tax recoverable
796.507.460
Total assets Liabilities Trade payables
11.950.817 3.364.103 2.176.132 67.183 518.364 20.446.110 3.014.976
Taxes payable Long-term loans
41.537.685
Total liabilities
754.969.775
Net Assets
Other payables
1 Januari/January 1, 2011 Setara dalam Dolar AS/ Equivalent in Dalam Mata Uang Asli/ USD In Original Currency Aset Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
IDR AUD EUR JPY MRO IDR IDR IDR IDR
843.639.097.419 183.419 2.264.126 123.734.228 2.024.296 8.989.876.125 184.588.179.048 8.029.871.091 4.871.778.915.429
Total aset
160
Assets Cash and cash equivalents
93.831.509 187.087 3.011.287 1.521.931 7.066 999.875 20.530.328 893.101 541.850.619
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Value-Added Tax recoverable
662.832.803
Total assets
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
48. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)
48. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
1 Januari/January 1, 2011 Setara dalam Dolar AS/ Equivalent in Dalam Mata Uang Asli/ USD In Original Currency Liabilitas Utang usaha
IDR SGD AUD IDR EUR IDR
Utang lain-lain Utang pajak
114.861.211.812 2.197 16.945 15.712.878.393 213.275 154.444.341.060
Total liabilitas Aset Neto
49. INSTRUMEN KEUANGAN
Liabilities Trade payables
12.775.132 1.714 17.284 1.747.623 283.656 17.177.660
Other payables Taxes payable
32.003.069
Total liabilities
630.829.734
Net Assets
49. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011: 31 Desember/December 31, 2012 Nilai Tercatat/ Carrying Nilai Wajar/ Amount Fair Value
The following table sets forth the carrying amounts and fair values of financial instruments that are carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011:
31 Desember/December 31, 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Nilai Wajar/ Amount Fair Value
1 Januari/January 1, 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Nilai Wajar/ Amount Fair Value
Diukur pada nilai wajar Aset keuangan pada FVTPL Aset derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual
111.673.516 246.841.303
111.673.516 246.841.303
459.548.902 247.339.074
459.548.902 247.339.074
464.742.902 230.391.387
464.742.902 230.391.387
Measured at fair value Financial asset at FVTPL Derivatives assets Available-for-sale financial assets
Sub-total
358.514.819
358.514.819
706.887.976
706.887.976
695.134.289
695.134.289
Sub-total
45.155.693
45.155.693
69.089.831
69.089.831
229.855.752
229.855.752
Measured at amortized cost Cash and cash equivalents
100.070.232 298.052.748 41.715.410 11.310.822 44.906 111.034.424 91.023.010 100.826.928
100.070.232 298.052.748 41.715.410 11.310.822 44.906 111.034.424 91.023.010 100.826.928
165.305.240 354.836.940 209.882.373 17.370.992 5.637.073 109.724.869 45.628.024 94.731.342
165.305.240 354.836.940 209.882.373 17.370.992 5.637.073 109.724.869 45.628.024 94.731.342
162.715.549 205.915.105 427.841.035 5.647.458 10.481.707 111.262.598 42.259.617 91.628.564
162.715.549 205.915.105 427.841.035 5.647.458 10.481.707 111.262.598 42.259.617 91.628.564
Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya *) Piutang pihak berelasi - lancar Wesel tagih Piutang pihak berelasi - tidak lancar Piutang jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya **) Sub-total Total Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang dividen Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Obligasi konversi
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Other current financial assets *) Due from related parties - current Notes receivable Due from related parties - non-current Long-term receivables Other non-current financial assets **)
799.234.173
799.234.173
1.072.206.684
1.072.206.684
1.287.607.385
1.287.607.385
Sub-total
1.157.748.992
1.157.748.992
1.779.094.660
1.779.094.660
1.982.741.674
1.982.741.674
Total Financial Assets
-
-
4.671.161
4.671.161
64.978.912
64.978.912
Measured at fair value Financial liabilities at FVTPL Derivative liabilities
98.693.467 318.883.458 68.478.120 261.917.259 4.005.250.803 196.256.872 98.881.666 366.963.651
100.296.109 318.883.458 68.478.120 261.917.259 3.934.272.724 196.256.872 98.881.666 371.869.821
666.396.421 172.271.721 47.751.821 271.252.931 3.292.200.354 146.029.696 7.461.833 362.584.878
880.552.691 172.271.721 47.751.821 271.252.931 3.623.570.601 146.029.696 7.461.833 371.718.750
111.493.351 111.069.462 209.215.311 3.572.586.478 155.522.578 62.738.639 366.556.428
111.493.351 111.069.462 209.215.311 4.280.626.937 155.522.578 62.738.639 386.437.500
Measured at amortized cost Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Dividends payable Long-term loans Obligations under finance lease Due to related parties Convertible bonds
Sub-total
5.415.325.296
5.350.856.029
4.965.949.655
5.520.610.044
4.589.182.247
5.317.103.778
Sub-total
Total Liabilitas Keuangan
5.415.325.296
5.350.856.029
4.970.620.816
5.525.281.205
4.654.161.159
5.382.082.690
Total Financial Liabilities
161
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
49. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
49. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
*)
Aset keuangan lancar lainnya hanya termasuk jaminan. **) Aset keuangan tidak lancar lainnya termasuk uang muka dan jaminan, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang karyawan - bagian jangka panjang, dan lain-lain.
*)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi sepanjang nilai tersebut dapat diestimasi:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument measured at amortized cost for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
-
Other current financial assets include deposits only. **) Other non-current financial assets include advances and deposits, restricted cash in bank, employee receivables - non-current portion, and others.
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang (kas dan setara kas, kas di bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi - lancar, aset keuangan lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban masih harus dibayar, utang dividen dan utang lainlain)
-
Nilai wajar dari instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar nilai tercatat mereka karena sebagian besar merupakan jangka pendek.
The fair value of these financial instruments approximate their carrying amounts mainly due to their short-term maturities.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: -
Long-term financial assets and liabilities:
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel (pinjaman jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan obligasi konversi)
-
Nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga variabel ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang dianggap wajar dan mencerminkan keadaan pasar Kelompok Usaha. -
Short-term financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less (cash and cash equivalents, restricted cash in banks, trade receivables, other receivables, due from related parties - current, other current financial assets, short-term loans, trade payables, accrued expenses, dividends payable and other payables)
Long-term fixed-rate and variable-rate financial liabilities (long-term loans, obligations under finance lease and convertible bonds) The fair value of long-term variable-rate financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities. The fair value of long-term fixed-rate financial liabilities is determined by discounting future cash flow using applicable rates which are deemed reasonable and reflective of the market conditions of the Group.
Aset keuangan jangka panjang lainnya
-
Nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Kelompok Usaha (untuk liabilitas keuangan) dan menggunakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates) dari instrumen yang serupa.
Long-term financial assets Fair value is based on discounted value of future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial assets) and the Group’s’ own credit risk (for financial liabilities) and using risk-free rates for similar instruments.
162
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
49. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
49. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Untuk aset keuangan tidak lancar lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai.
For other non-current assets which are not stated at quoted marjet price and whose fair value cannot be reliably measured without incurring excessive costs, they are carried at their nominal amounts less any impairment losses.
Tabel berikut menganalisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar, berdasarkan metode penilaian. Tingkatan-tingkatan yang berbeda dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments measured at fair value, by valuation method. The different levels have been defined as follows:
-
-
Tingkat 1: Harga kuotasi (tanpa penyesuaian) dari pasar aktif untuk setiap aset dan liabilitas. Tingkat 2: Input selain harga kuotasian selain harga tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.
-
-
Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly. Level 3: Inputs for the asset or liability that is not based on observable market data.
31 Desember/December 31, 2012 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Level 2 Level 3
Tingkat 1/ Level 1
Total
Aset keuangan pada FVTPL Aset derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
26.888.129 -
84.785.387 246.841.303
111.673.516 246.841.303
Financial assets at FVTPL Derivative assets Available-for-sale financial assets
Total
-
26.888.129
331.626.690
358.514.819
Total
31 Desember/December 31 , 2011 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Level 2 Level 3
Tingkat 1/ Level 1
Total Financial assets at FVTPL Derivative assets Available-for-sale financial assets
Aset keuangan pada FVTPL Aset derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
141.734.348 -
317.814.554 247.339.074
459.548.902 247.339.074
Total
-
141.734.348
565.153.628
706.887.976
Total
4.671.161
Financial liabilities at FVTPL Derivative liabilities
Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
-
4.671.161
-
1 Januari/January 1 , 2011 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Level 2 Level 3
Tingkat 1/ Level 1
Total Financial assets at FVTPL Derivative assets Available-for-sale financial assets
Aset keuangan pada FVTPL Aset derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
270.447.868 -
194.295.034 230.391.387
464.742.902 230.391.387
Total
-
270.447.868
424.686.421
695.134.289
Total
64.978.912
Financial liabilities at FVTPL Derivative liabilities
Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
-
64.978.912
163
-
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
49. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
49. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Tabel di bawah ini menunjukan pergerakan aset dan liabilitas dari Kelompok Usaha yang dinilai berdasarkan nilai wajar:
Aset Keuangan pada FVTPL/ Financial Assets at FVTPL Aset Derivatif/ Derivative Assets Saldo 1 Januari 2012 Keuntungan (kerugian): Laba atau rugi Pendapatan komprehensif lain Penjualan Penyelesaian Saldo 31 Desember 2012
The following tables represent movements of the Group’s financial assets and liabilities measured at fair value:
31 Desember/December 31, 2012 Liabilitas Keuangan pada FVTPL/ Financial Liabilities at Aset Keuangan FVTPL Tersedia untuk Liabilitas Derivatif/ Dijual/ Derivative Available-for-sale Financial Assets Liabilities
Total
459.548.902
(4.671.161)
247.339.074
702.216.815
(347.875.386) -
3.013.408 1.657.753
14.872.325 (5.292.644) (10.077.452)
(344.861.978) 14.872.325 (5.292.644) (8.419.699)
246.841.303
358.514.819
111.673.516
Aset Keuangan pada FVTPL/ Financial Assets at FVTPL Aset Derivatif/ Derivative Assets
-
31 Desember/December 31, 2011 Liabilitas Keuangan pada FVTPL/ Financial Liabilities at Aset Keuangan FVTPL Tersedia untuk Liabilitas Derivatif/ Dijual/ Derivative Available-for-sale Financial Assets Liabilities
464.742.902
(64.978.912)
230.391.387
630.155.377
19.806.000 (25.000.000)
46.255.430 14.052.321
11.598.115 5.349.572 -
66.061.430 11.598.115 5.349.572 (10.947.679)
Saldo 31 Desember 2011
459.548.902
(4.671.161)
247.339.074
702.216.815
Aset Keuangan pada FVTPL/ Financial Assets at FVTPL Aset Derivatif/ Derivative Assets Saldo 1 Januari 2010 Keuntungan (kerugian): Laba atau rugi Pendapatan komprehensif lain Reklasifikasi Penerbitan Penyelesaian
222.909.007 181.455.627 60.378.268 -
Saldo 1 Januari 2011
464.742.902
Balance as of December 31, 2012
Total
Saldo 1 Januari 2011 Keuntungan (kerugian): Laba atau rugi Pendapatan komprehensif lain Reklasifikasi Penyelesaian
1 Januari/January 1, 2011 Liabilitas Keuangan pada FVTPL/ Financial Liabilities at Aset Keuangan FVTPL Tersedia untuk Liabilitas Derivatif/ Dijual/ Derivative Available-for-sale Liabilities Financial Assets
Balance as of January 1, 2012 Gains (losses): Profit or loss Other comprehensive income Sales Settlement
Balance as of January 1, 2011 Gains (losses): Profit or loss Other comprehensive income Reclassification Settlement Balance as of December 31, 2011
Total
228.587.508
451.496.515
(3.612.455) (61.366.457) -
11.726.427 77.452 (10.000.000)
177.843.172 11.726.427 77.452 (988.189) (10.000.000)
Balance as of January 1, 2010 Gains (losses): Profit or loss Other comprehensive income Reclassification Issuance Settlement
(64.978.912)
230.391.387
630.155.377
Balance as of January 1, 2011
-
164
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO
50. RISK MANAGEMENT
Implementasi Manajemen Risiko
Risk Management Implementation
Selama beberapa tahun terakhir, Kelompok Usaha secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistem governance, dan menempatkan Kelompok Usaha untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan. Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Kelompok Usaha tidak akan mampu mengelola risiko strategis maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu, Kelompok Usaha telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga Kelompok Usaha mampu mengelola risiko dan menjadikannya sebagai hal yang menguntungkan Kelompok Usaha.
Over the last few years, the Group has actively restructured its business, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry. In a dynamic and competitive world, the Group cannot manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance. Therefore, the Group has developed the mindset and approaches to explore the many dimensions of the challenges associated with each activity and opportunity so that the Group can balance these against the more obvious signs of reward.
Penerapan Enterprise Risk Management (ERM) di Kelompok Usaha dimulai pada tahun 2008. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 sampai dengan 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.
The implementation of Enterprise Risk Management (ERM) at the Group started in 2008. The first phase of implementation was carried out from April 30, 2008 to June 8, 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Group’s knowledge and capability in the area of risk management.
Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Kelompok Usaha sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur - Sistem ERM yang telah disetujui oleh Direksi dan diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan praktik manajemen risiko korporat di Kelompok Usaha dan seluruh unit usahanya.
Furthermore, risk management at the Company is carried out by the Group’s Risk Management Division in accordance with the ERM Systems - Policy and Procedures approved by the Board of Directors and issued on April 30, 2009. These policies and procedures provide guidance in the implementation of the ERM practices at the Company and all its business units.
Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Kelompok Usaha berada pada Dewan Komisaris, Direksi, dan Eksekutif Manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, Komite Pengelolaan risiko lindung nilai, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku, Komite Teknologi Informasi dan Komite Sumber Daya Manusia.
The responsibility for risk monitoring and evaluation at the Group lies with the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Management through an ERM governance structure that includes a number of committees at the Boards’ level, i.e. Risk Management Committee, Remuneration and Nomination Committee, Audit Committee, Hedging Risk Management Committee, Sub-Expansion Committee, Code of Conduct Committee, Information Technology Steering Committee and Human Resources Committee.
Kelompok Usaha mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau tujuan strategis ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis diidentifikasi. Kelompok Usaha menggolongkan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko diidentifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan risiko yang telah diidentifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat toleransi yang dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi risiko membantu untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/signifikan/kritikal.
The Group conducts on-going risk management tasks of identifying significant risks. Once business or strategic objectives are established, significant risks that may have an adverse effect on the achievement of the business objectives are identified. The Group ranks the risks based on consequence or impact and likelihood or frequency of occurrence. Once the risk is identified and assessed, management decides what action can be taken to eliminate, reduce, accept, or transfer the identified risk such that the level of risk is still within the tolerable levels accepted by the Group. Development of an action plan will help identify, monitor and report on the status of risk management controls treatment initiatives related to each risk. In addition, action plan formulation helps to redirect resources to key/significant/critical risks.
165
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Kelompok Usaha mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan dua (2) tujuan utama yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya selain batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua (2) tujuan stratejik utama, Kelompok Usaha telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama, dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
The Group identified and assessed risks based on the two (2) main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal. As a result of the above risk management process on the two (2) strategic objectives, the Group has identified several risks that matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:
-
Keterlambatan laporan ke Bursa Efek Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan lembaga pemerintah lainnya - Kelompok Usaha terlibat dalam banyak aksi korporasi yang bersamaan sehingga meningkatkan beban kerja bagi tim pelaporan untuk mengirim laporan kepada lembaga pemerintah yang terkait. Untuk mengelola risiko ini, Perusahaan meningkatkan sumber daya dengan melakukan perekrutan pegawai baru dan meningkatkan kemampuan dalam menyajikan laporan dan informasi keuangan tepat waktu dengan menerapkan paket sistem konsolidasi keuangan.
-
Report overdue to Indonesian Stock Exchange (IDX), Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) or other government bodies - The Group has been involved in many corporate actions at the same time which increased the work load of the reporting team to submit reports to related government agencies. To mitigate this risk, the Company increased resources by recruiting new personnel and improves the capability in providing financial statements and financial information in timely manner by implementing the financial consolidation system package.
-
Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek - Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan harganya akan memberi pengaruh signifikan bagi hasil keuangan Kelompok Usaha. Untuk mengantisipasi dampak peningkatan harga bahan bakar minyak, entitas pengendalian bersama Kelompok Usaha, PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara sebagai sumber daya tambahan.
-
Short-term increase in fuel price - Fuel is a main source of energy in the coal mining process, therefore its price increase will have significant impact on the Group’s financial performance. To mitigate the impact of an increase in fuel price, the Group’s jointly controlled entities, PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, enter into longterm contracts in fuel supply to ensure its supply for production and build a steam power plant with coal as a secondary energy source.
-
Penghentian produksi akibat perselisihan hukum atas perjanjian - Kelompok Usaha memiliki beberapa perselisihan hukum atas perjanjian dengan kontraktor yang saat ini sedang melalui proses hukum. Perselisihan ini dapat mengganggu atau bahkan menghentikan aktivitas produksi. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha telah menunjuk pengacara dari kantor pengacara ternama untuk mewakili Kelompok Usaha dalam proses pengadilan. Untuk menghindari kasus sama di masa yang akan datang, Kelompok Usaha membuat dan melakukan pembaharuan setiap minggu atas daftar kasus litigasi yang sedang ditempuh Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga melakukan monitor atas kepatuhan terhadap perjanjian.
-
Cessation of production due to legal disputes over the agreement - The Group has several legal disputes over the agreement with the contractor that are currently going through the legal process. These disputes can disrupt or even halt production. To manage this risk, the Group has appointed lawyers from prestigious law firms to represent the Group in litigation. To avoid similar cases in the future, the Group creates and updates every week the list of litigation cases that are being pursued Group. The Group also conducts monitoring of compliance with treaty.
166
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
-
Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan konsolidasian - Kelompok Usaha masih belum memiliki sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi sehingga laporan keuangan masih disusun secara manual dan menimbulkan kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Untuk memitigasi risiko ini, Kelompok Usaha senantiasa memeriksa semua data keuangan yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian dengan seksama dan teliti sebelum diaudit oleh auditor independen eksternal. Untuk menanggulangi ini di masa yang akan datang, sebuah sistem pelaporan keuangan untuk tujuan konsolidasi yang terintegrasi tengah dikembangkan dan akan diimplementasikan. Selain itu, Kelompok Usaha juga merekrut personil yang tepat untuk mendukung proses ini.
-
There is no financial reporting consolidation system in place - The Group has no financial reporting consolidation system in place therefore the financial reporting is done manually which may cause inaccuracy in the consolidated financial statements. To mitigate this risk, the Group has been thoroughly and prudently checking all the financial data to be included in the consolidated financial statements before they were audited by the external independent auditors. To overcome this, an integrated financial reporting system for consolidation purposes has been developed and will be used to prepare the full year consolidated financial statements. Furthermore, the Group recruited suitable personnel to support this process.
-
Kematian dan meningkatnya kasus cidera dalam pekerjaan akibat menurunnya kinerja keselamatan kerja - Meningkatnya aktivitas pekerjaan untuk mencapai target produksi yang lebih tinggi dapat meningkatkan jumlah pekerja yang ada di lokasi tambang sehingga semakin mempersulit pengendalian atas kinerja dan kepedulian akan keselamatan kerja. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha meningkatkan program induksi keselamatan kerja dan melakukan pelatihan khusus untuk mengubah kebiasaan para supervisor dan pekerja, melakukan audit keselamatan kerja internal, inspeksi secara teratur maupun mendadak dan pengawasan ketat dari kustodian dan koordinator Health, Safety and Environment (HSE).
-
Fatality or increased number of injuries due to declining safety performance - Increase works to achieve higher production targets may increase the number of people working in mine sites which make it more difficult to control the safety performance and awareness. To mitigate this risk, the Group improves the safety inductions and provides specific training to change behaviours of supervisor and employees, conduct internal safety auditing, regular or surprised inspections and close monitoring from custodian and Health, Safety and Environment (HSE) coordinator.
-
Tidak tercapainya target produksi akibat penundaan pembebasan lahan - Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya padahal Kelompok Usaha memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha melakukan beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan benchmarking harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk pembebasan lahan.
-
Production not achieving target due to delay in land compensation - Several areas included in mining plan are located near public access roads which increases its market valuation, while the Group has policy of flat price to all areas. Negotiations for land compensations may take longer than originally planned. To mitigate this risk, the Group uses Corporate Social Responsibility (CSR) programs to alleviate the land owners’ pressures, conducts benchmarking to other companies in nearby area regarding compensation price and conducts thorough review using independent third party appraisal service to determine the fair price of land compensation.
167
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Keuangan
Financial Risks
Kebijakan Kelompok Usaha sehubungan dengan manajemen risiko keuangan ditetapkan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten. Kebijakan tersebut adalah bagian mendasar dari strategi jangka panjang Kelompok Usaha yang meliputi bidang-bidang seperti risiko kredit, risiko likuiditas, risiko valuta asing, risiko nilai wajar kontrak derivatif, risiko harga ekuitas, risiko tingkat bunga dan pengelolaan permodalan. Kelompok Usaha sangat bergantung pada batubara yang memiliki hubungan positif dengan siklus ekonomi global.
The Group’s policies with regard to financial risk management are clearly defined and consistently applied. They are a fundamental part of the Group’s long-term strategy covering areas such as credit risk, liquidity risk, foreign exchange risk, fair value derivative contract risk, equity price risk, interest rate risk and capital management. The Group is heavily dependent on coal which has a positive relationship to the global economic cycle.
Manajemen risiko keuangan berada di bawah pengawasan langsung dari Direksi dan terutama Chief Financial Officer (CFO). CFO memiliki departemen treasuri terpusat yang memuat kebijakan yang disetujui oleh Divisi Manajemen Risiko dan Direksi. Departemen mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko keuangan dalam kerjasama erat dengan unit-unit operasi Perusahaan. Divisi Manajemen Risiko dan Direksi memberikan prinsip-prinsip tertulis untuk pengelolaan risiko keuangan secara keseluruhan, serta kebijakan tertulis yang mencakup bidang-bidang tertentu, seperti risiko valuta asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas. Kelompok Usaha tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan atau spekulatif.
Financial risk management is under the direct supervision of the Board of Directors and especially the Chief Financial Officer (CFO). The CFO has a central treasury department which follows policies approved by the Risk Management Division and Board of Directors. The department identifies and evaluates financial risks in close cooperation with the Company’s operating units. The Risk Management Division and Board of Directors provide written principles for overall financial risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, use of derivative financial instruments and non-derivative financial instruments, and investment in excess of liquidity. The Group does not acquire or issue derivative financial instruments for trading or speculative purposes.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya di bawah kontrak instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang mengakibatkan kerugian secara finansial. Kelompok Usaha terkena risiko kredit dari kegiatan operasinya (terutama dari piutang pelanggan) dan dari aktivitas pendanaan, termasuk pinjaman bank, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit dari pelanggan dikelola melalui kebijakan yang ditetapkan, prosedur dan kontrol yang berkaitan dengan pengelolaan risiko kredit. Dalam hal pelanggan dinilai oleh lembaga pemeringkat kredit independen, peringkat ini digunakan untuk mengatur batas kredit. Dalam keadaan dimana tidak ada pemeringkat kredit yang independen, manajemen menilai kualitas kredit pihak lain dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada risiko yang signifikan terkait dengan mereka.
Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group is exposed to credit risk from its operating activities (primarily from customer receivables) and from its financing activities, including deposits with banks, foreign exchange transactions and other financial instruments. Customer credit risk is managed through established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Where customers are rated by an independent credit rating agency, these ratings are used to set credit limits. In circumstances where no independent credit rating exists, the management assesses the credit quality of the counterparties and satisfies itself that there is no significant risk associated with them.
168
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen telah menilai kualitas kredit dari pihak lain yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal dan merasa yakin bahwa tidak ada risiko kredit signifikan yang terkait dengan mereka.
The management has assessed the credit quality of the counterparties for which no external credit rating is available and is satisfied that there is no significant risk associated with them.
Kualitas kredit dari aset keuangan yang tidak lewat jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai bisa diukur dari pemeringkat kredit eksternal (Moody’s) jika tersedia.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by external credit ratings (Moody’s) if available.
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Aset keuangan Aaa Aa1 Aa2 Aa3 A1 A2 A3 Ba1 Baa2 Ba2 Baa3 Ba3 B1 Lain-lain dan tidak diperingkat
72.889.882 30.563.030 17.334.917 1.256.777 13.290.484 20.683.039 92.829.692 13.617.602 678.012.894
1.595.646 148.459.038 14.130.656 90.420.811 1.031 38.916.863 88.016.348 756.295.160
131.072.114 17.928.564 16.626.567 26.538.638 72.525.970 5.832.511 659.118 11.151.195 19.187.502 141.967.667 6.711.730 955.088.395
Financial assets Aaa Aa1 Aa2 Aa3 A1 A2 A3 Ba1 Baa2 Ba2 Baa3 Ba3 B1 Others and not rated
Total
940.478.317
1.137.835.553
1.405.289.971
Total
Eksposur maksimum atas risiko kredit untuk Kelompok Usaha adalah nilai tercatat dari aset keuangan seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini: 31 Desember/ December 31, 2012 Aset derivatif Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya Piutang pihak berelasi - lancar Wesel tagih Piutang pihak berelasi - tidak lancar Piutang jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset keuangan tersedia untuk dijual Total
The maximum exposure to credit risk for the Group is the carrying value of the financial assets as shown in the table below associated with them:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
111.673.516 45.000.607
459.548.902 68.877.147
464.742.902 229.333.034
Derivative assets Cash in banks
100.070.232 298.052.748 41.715.410 11.310.822 44.906 111.034.424 91.023.010 377.970.089 100.826.928 246.841.303
165.305.240 354.836.940 209.882.373 17.370.992 5.637.073 109.724.869 45.628.024 286.148.931 94.731.342 247.339.074
162.715.549 205.915.105 427.841.035 5.647.458 10.481.707 111.262.598 42.259.617 371.669.410 91.628.564 230.391.387
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Other current financial assets Due from related parties - current Notes receivable Due from related parties - non-current Long-term receivables Other non-current financial assets Available-for-sale financial assets
1.535.563.995
2.065.030.907
2.353.888.366
Total
169
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Proyeksi arus kas dilakukan oleh Kelompok Usaha dan dikumpulkan oleh bagian keuangan Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengawasi proyeksi kebutuhan likuiditas untuk memastikan ketersediaan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sambil tetap menjaga ruang batas yang memadai sehingga tidak melanggar batas pinjaman atau persyaratan pinjaman (jika berlaku) pada setiap fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut akan dipertimbangkan dalam rencana utang Kelompok Usaha, kepatuhan persyaratan, kepatuhan dengan target laporan posisi keuangan internal dan jika diperlukan, kepatuhan atas peraturan dan hukum yang berlaku.
Cash flow forecasting is performed in the operating entities of the Group and aggregated by the Group’s finance. The Group monitors rolling forecasts of its liquidity requirements to ensure it has sufficient cash to meet operational needs while maintaining sufficient headroom so that it does not breach borrowing limits or covenants (where applicable) on any of its borrowing facilities. Such forecasting takes into consideration the Group’s debt financing plans, covenant compliance, compliance with internal statement of financial position targets and, where applicable, external regulatory and legal requirements.
Tabel di bawah ini menunjukkan profil jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan Kelompok Usaha termasuk arus kas yang tidak didiskontokan (yang terdiri dari saldo pokok terutang ditambah pembayaran bunga yang akan datang).
The table below shows the contractual maturity profile of Group’s financial liabilities, including undiscounted cash flows (consisting the outstanding principal balance plus future interest payments).
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
31 Desember/December 31, 2012 Arus Kas Kontraktual yang Tidak Didiskontokan/ Contractual Undiscounted Cash flows Kurang dari 1 Lebih dari Tahun/ Tahun/ Less than More than 1 Year Year Total
1 1
Liabilitas keuangan Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Obligasi konversi
98.693.467 318.883.458 68.478.120 261.917.259 4.005.250.803 196.256.872 98.881.666 366.963.651
104.651.971 318.883.458 38.478.120 261.917.259 5.492.705.267 216.114.505 98.881.666 432.812.500
104.651.971 318.883.458 38.478.120 261.917.259 933.003.952 73.411.690 34.687.500
4.559.701.315 142.702.815 98.881.666 398.125.000
Financial liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Finance lease payables Due to related parties Convertible bonds
Total Liabilitas Keuangan
5.415.325.296
6.964.444.746
1.765.033.950
5.199.410.796
Total Financial Liabilities
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
31 Desember/December 31, 2011 Arus Kas Kontraktual yang Tidak Didiskontokan/ Contractual Undiscounted Cash flows Lebih dari Kurang dari 1 Tahun/ Tahun/ More than Less than Year 1 Year Total
1 1
Liabilitas keuangan Liabilitas derivatif Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Obligasi konversi
4.671.161 666.396.421 172.271.721 47.751.821 271.252.931 3.292.200.354 146.029.696 7.461.833 362.584.878
3.281.250 685.987.158 172.271.721 72.409.178 265.705.253 3.697.740.642 163.580.187 7.461.833 464.289.349
3.281.250 685.987.158 172.271.721 72.409.178 265.705.253 614.230.991 78.953.202 33.822.457
3.083.509.651 84.626.985 7.461.833 430.466.892
Financial liabilities Derivative liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Finance lease payables Due to related parties Convertible bonds
Total Liabilitas Keuangan
4.970.620.816
5.532.726.571
1.926.661.210
3.606.065.361
Total Financial Liabilities
170
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
1 Januari/January 1, 2011 Arus Kas Kontraktual yang Tidak Didiskontokan/ Contractual Undiscounted Cash flows Lebih dari Kurang dari 1 Tahun/ Tahun/ More than Less than Year 1 Year Total
1 1
Liabilitas keuangan Liabilitas derivatif Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Obligasi konversi
64.978.912 111.493.351 111.069.462 209.215.311 3.572.586.478 155.522.578 62.738.639 366.556.428
12.012.102 111.493.351 81.060.991 208.459.129 4.641.910.368 168.238.468 62.757.547 504.019.141
12.012.102 111.493.351 81.060.991 208.459.129 1.062.196.467 74.518.765 18.908 39.729.792
3.579.713.901 93.719.703 62.738.639 464.289.349
Financial liabilities Derivative liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Finance lease payables Due to related parties Convertible bonds
Total Liabilitas Keuangan
4.654.161.159
5.789.951.097
1.589.489.505
4.200.461.592
Total Financial Liabilities
Risiko Valuta Asing
Foreign Exchange Risk
Manajemen berkeyakinan bahwa Kelompok Usaha telah dengan sendirinya terlindungi terhadap risiko valuta asing. Sebagian besar pendapatan Kelompok Usaha adalah dengan harga, ditagih dan dibayar dalam Dolar Amerika Serikat (USD). Sebagian besar beban pokok pendapatan, beban usaha termasuk biaya pengiriman, komisi penjualan, pengiriman dan biaya berlabuh, dan belanja modal adalah dalam USD. Semua pinjaman jangka panjang dimatauangkan dalam USD. Namun demikian, terdapat beberapa biaya dan beban dalam mata uang Rupiah Indonesia (Rp) seperti gaji dan upah.
The management believes that the Group is naturally hedged against foreign exchange risk. A significant portion of the Group’s revenues are priced, invoiced and paid in United States Dollar (USD). Most of its cost of revenues, operating expenses including the freight costs, sales commissions, dispatch and demurrage expenses, and capital expenditures were denominated and paid in USD. All of the long-term loans are denominated in USD. However, some other costs and expenses are denominated in Indonesian Rupiah (Rp) such as salaries and wages.
Karena beberapa biaya produksi yang dibayar secara tunai dengan mata uang Rp dan sebagian besar penjualan yang signifikan dalam USD, melemahnya Rp terhadap USD dapat menyebabkan laba usaha meningkat, sedangkan penguatan Rp terhadap USD dapat menyebabkan laba usaha menurun.
Because certain cash production costs are denominated in Rp and a significant portion of the sales are priced in USD, weakening of the Rp against the USD may cause operating income to increase, whereas strengthening of the Rp against the USD may cause operating income to decline.
Tabel di bawah ini menunjukkan dampak setelah pajak pada laba atau rugi sebagai akibat dari kenaikan/penurunan nilai tukar mata uang asing, dengan mempertimbangkan semua faktor lain tetap konstan:
The table below summarizes the after-tax impact on profit or loss as the result of increase/decrease of foreign exchange rates, considering all other factors are held constant:
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Kenaikan IDR meningkat 5% JPY meningkat 5% AUD meningkat 5% MRO meningkat 5% SGD meningkat 5% EUR meningkat 5% GBP meningkat 5%
(32.319.357) (11.331) 13.452 35.286 1.213
(30.275.359) (45.428) 132.967 (10.972) -
Increase IDR increases by 5% JPY increases by 5% AUD increases by 5% MRO increases by 5% SGD increases by 5% EUR increases by 5% GBP increases by 5%
Neto
(32.280.737)
(30.198.792)
Net
171
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
Penurunan IDR menurun 5% JPY menurun 5% AUD menurun 5% MRO menurun 5% SGD menurun 5% EUR menurun 5% GBP meningkat 5%
32.319.357 11.331 (13.452) (35.286) (1.213)
30.275.359 45.428 (132.967) 10.972 -
Neto
32.280.737
30.198.792
Decrease IDR decreases by 5% JPY decreases by 5% AUD decreases by 5% MRO decreases by 5% SGD decreases by 5% EUR decreases by 5% GBP increases by 5% Net
Risiko Harga Ekuitas
Equity Price Risk
Kelompok Usaha terekspos risiko harga ekuitas terutama karena investasinya dalam efek ekuitas, termasuk:
The Group is exposed to equity price risk mainly because of its investments in equity securities, including:
-
Call option yang melekat di dalam obligasi konversi yang di terbitkan oleh Kelompok Usaha.
-
Written calls embedded in convertible bonds issued by the Group.
-
Instrumen derivatif, termasuk yang dilakukan dalam rangka lindung nilai obligasi konversi Kelompok Usaha. Namun demikian, transaksi ini tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai sesuai standar akuntansi yang berlaku.
-
Derivative instruments, including those entered into to hedge the Group’s convertible bonds. However, these transactions do not qualify for hedge accounting under the prevailing accounting standards.
Kelompok Usaha diminta untuk melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Kelompok Usaha harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi yang signifikan dalam laba atau rugi.
The Group is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Group has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation in profit or loss.
Tabel di bawah ini menunjukan dampak setelah pajak pada laba atau rugi untuk aset derivatif dan pada laba komprehensif lain untuk aset keuangan tersedia untuk dijual sebagai akibat dari kenaikan/penurunan dari harga saham, dengan mempertimbangkan semua faktor lain tetap konstan:
The table below summarizes the after-tax impact on profit or loss for derivative assets and on other comprehensive income for available-for-sale financial assets as the result of increase/decreases of the share prices, considering all other factors are held constant:
31 Desember/December 31, 2012 Cadangan Modal Lainnya/ Other Capital Laba (Rugi)/ Profit (Loss) Reserves Kenaikan 10% Penurunan 10%
2.135.034 (2.132.231)
24.678.438 (24.678.438)
172
31 Desember/December 31, 2011 Cadangan Modal Lainnya/ Other Capital Laba (Rugi)/ Profit (Loss) Reserves 16.083.334 (15.351.562)
24.191.205 (24.191.205)
Increase by 10% Decrease by 10%
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Kelompok Usaha dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Kelompok Usaha memiliki fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Dan Kelompok Usaha berniat untuk melakukan pembiayaan kembali pinjaman tersebut dengan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dengan waktu jatuh tempo yang lebih panjang selama kondisi pasar mengizinkan dan secara komersial Kelompok Usaha dapat melakukannya, karena itu manajemen tidak mengharapkan akan terekspos fluktuasi suku bunga atas sebagian besar pinjaman jangka panjang. Kebijakan Kelompok Usaha akan memilih suku bunga tetap jika memungkinkan karena diperkirakan adanya peningkatan LIBOR selama beberapa tahun mendatang.
The Group is subject to fluctuations in interest rates on the floating rate loans. The Group has incurred indebtedness under loan facilities that have floating interest rates. It is the Group’s intention to refinance these floating rate loans with longer term fixed rate loans to the extent market conditions permit and the Group is commercially able to do so; therefore, management does not expect that it will be exposed to interest rate fluctuations on a significant portion of its outstanding loans in the long term. The Group’s policy will favour fixed rate instruments where possible due to expected increases in LIBOR over the next few years.
Tabel di bawah ini menunjukan dampak setelah pajak pada laba atau rugi sebagai akibat dari kenaikan/ penurunan suku bunga, dengan mempertimbangkan semua faktor lain tetap konstan:
The table below summarizes the after-tax impact on profit or loss as the result of increase/decrease of the interest rates, considering all other factors are held constant:
31 Desember/ December 31, 2012 Kenaikan 3% Penurunan 3%
30.908.958 (31.064.751)
31 Desember/ December 31, 2011 6.153.356 (6.246.084)
Increase by 3% Decrease by 3%
Pengelolaan Permodalan
Capital Management
Tujuan Kelompok Usaha ketika mengelola permodalannya untuk menjaga kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan usahanya dengan berkesinambungan dalam rangka memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan stakeholder lainnya, menjaga struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Dalam rangka menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, pengembalian modal kepada pemegang saham, penerbitan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tujuan pengelolaan permodalan tetap sama seperti periode sebelumnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Groups ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. The capital management objective remains the same as in the previous period.
173
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
50. RISK MANAGEMENT (Continued)
Konsisten dengan pihak lain dalam industri, Kelompok Usaha mengawasi modal berdasarkan rasio gearing. Rasio ini dihitung sebagai utang neto dibagi dengan total modal. Utang neto dihitung sebagai total pinjaman (termasuk pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan obligasi konversi seperti yang ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan) ditambah jumlah utang pihak berelasi dikurangi kas (termasuk kas dan setara kas serta kas yang dibatasi penggunaannya seperti yang ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan). Total modal dihitung sebagai ekuitas seperti yang ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan ditambah utang neto. Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2012
Consistent with others in the industry, the Group monitors capital on the basis of gearing ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings (include shortterm loans, long-term loans, obligations under finance lease, and convertible bonds as shown in the consolidated statements of financial position) and due to related parties less cash (include cash and cash equivalent and restricted cash in banks as shown in the consolidated statements of financial position). Total capital is calculated as equity as shown in the statements of financial position plus net debt. The gearing ratios as of December 31, 2012, December 31, 2011, and January 1, 2011 were as follows:
31 Desember/ December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
Total pinjaman dan utang pihak berelasi Dikurangi kas
4.766.046.459 145.225.925
4.474.673.182 234.395.071
4.157.404.123 392.571.301
Total borrowings and due to related parties Less cash
Utang neto Ekuitas
4.620.820.534 392.149.703
4.240.278.111 1.124.481.704
3.764.832.822 1.270.282.622
Net debt Equity
Total Modal
5.012.970.237
5.364.759.815
5.035.115.444
Rasio gearing
92,18%
79,04%
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
74,77%
Total Capital Gearing ratio
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) - PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal
a.
Pada tanggal 2 November 1981 dan 8 April 1982, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan PN Tambang Batubara yang kemudian dialihkan kepada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dimana Arutmin dan KPC ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Timur dan Tenggara Kalimantan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Arutmin dan KPC sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PTBA.
Coal Contract of Work (CCoW) PT Arutmin Indonesia and PT Kaltim Prima Coal On November 2, 1981 and April 8, 1982, respectively, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), jointly controlled entities, entered into Coal Contracts of Work (CCoW) with PN Tambang Batubara, subsequently transferred to PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA), whereby Arutmin and KPC were appointed as sole contractors for coal operations for thirty (30) years from the start of operations with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCoWs give the right to Arutmin and KPC to take 86.5% of the coal produced from the final production process with the balance of 13.5% being retained by PTBA.
174
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Dalam PKP2B tersebut, diatur bahwa Arutmin dan KPC, antara lain, berkewajiban untuk membiayai kegiatan operasi penambangan batubara termasuk pembelian material, suku cadang dan aset tetap yang diperlukan. Namun demikian semua aset tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PTBA sejak barang-barang tersebut tiba di pelabuhan Indonesia atau pada saat dibelinya untuk barang-barang yang dibeli secara lokal.
As consideration for such CCoW, Arutmin and KPC shall, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare parts, and fixed assets required in the contract of work. However, all fixed assets and spare parts inventories shall become the property of PTBA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.
Berdasarkan PKP2B, Arutmin dan KPC tetap berhak untuk menggunakan aset tetap dan persediaan tersebut untuk aktivitas penambangan batubara sepanjang diperlukan, tetapi selain itu juga bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Oleh karena itu, biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Arutmin dan KPC.
Under the CCoW, Arutmin and KPC continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as Arutmin and KPC require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Arutmin and KPC’s financial statements.
Arutmin dan KPC bertanggung jawab penuh untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan kegiatan selanjutnya di wilayah pertambangan, yang mana tergantung dari ditemukannya kandungan batubara yang memadai. Arutmin dan KPC juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PTBA.
Arutmin and KPC are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Arutmin and KPC are also obligated to pay rent on the mining area to the Government of Indonesia (GOI) through PTBA.
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Arutmin dan KPC diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada PTBA. Oleh karena itu, sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC telah berkurang sebesar 1.889.809 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya. Pada tanggal 31 Desember 2012, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC adalah masing-masing sebesar 70.153 dan 90.938 hektar.
As further stipulated in the CCoW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Arutmin and KPC may relinquish such area to PTBA. Accordingly, since 1999, Arutmin and KPC have relinquished 1,889,809 hectares or 92% of their mining areas. As of December 31, 2012, the mining areas of Arutmin and KPC are 70,153 and 90,938 hectares, respectively.
Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PTBA yang tertuang dalam PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, yang ditandatangani oleh Arutmin dan KPC serta PTBA dan disahkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.
Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PTBA under the CCoW were transferred to the GOI represented by the Minister of Mines and Energy, based on the contract amendments dated June 27, 1997 executed by Arutmin and KPC and PTBA and approved by the Minister of Mines and Energy on October 7, 1997.
PKP2B dari Arutmin akan berakhir di bulan November 2020 dan PKP2B dari KPC akan berakhir di bulan Januari 2022.
The CCoW of Arutmin will expire in November 2020, while the CCoW of KPC will expire in January 2022.
175
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b.
Kontrak Karya
b.
Contract of Work
PT Dairi Prima Mineral (Dairi), PT Citra Palu Minerals (CPM) dan PT Gorontalo Minerals (GM), entitas anak, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Indonesia menunjuk Dairi, CPM dan GM sebagai Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya.
PT Dairi Prima Mineral (Dairi), PT Citra Palu Minerals (CPM) and PT Gorontalo Minerals (GM), subsidiaries, each signed a Contract of Work (CoW) with the GOI. In accordance with the CoW, the GOI designated Dairi, CPM and GM as the sole Contractors and conferred exclusive rights to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in their CoW area.
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelahnya. Setelah Periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam Periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua (2) kali dua belas (12) bulan. Selanjutnya, setelah Periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah Periode Konstruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu tiga puluh (30) tahun.
In accordance with the CoW, development of minerals shall commence with a period referred to as the General Survey Period conducted for a period of twelve (12) months, which may be extended for a further period of twelve (12) months thereafter. Following completion of the General Survey Period, development of minerals shall enter the Exploration Period conducted for a period of thirty-six (36) months, which may be twice extended for a period of twelve (12) months each time. Subsequently, following completion of the Exploration Period, the next phase of activity under the CoW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the final phase under the CoW shall be the Operations Period, which shall continue for a period of thirty (30) years.
Pada akhir Periode Penyelidikan Umum, akhir Periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani.
At the end of the Periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, areas under the CoW shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the CoW to be maintained during the Operations Period at only 25% of the size of the CoW area at the initial signing thereof.
Berdasarkan Kontrak Karya, Kontraktor berkewajiban untuk melakukan kewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with the CoW, the Contractor shall be obliged to meet payment obligations to the GOI: i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on the CoW area, and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, the holders of CoWs shall also have other obligations, e.g. to manage and protect the living environment, to prioritize the use and provide training to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation in minerals and to conduct domestic processing and refining of metals.
176
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berikut adalah rincian masing-masing Entitas Anak: Entitas Anak/Subsidiary Dairi
CPM
GM
The following are details of the Subsidiaries:
Tanggal Kontrak Karya/ Date of CoW
Wilayah Kontrak Karya/CoW Area
19 Januari 1998/ January 19, 1998
Awal Saat ini Initially Currently
: 27.520 hektar : 27.420 hektar/ : :
27,520 hectares 27,420 hectares
28 April 1997/ April 28, 1997
Awal Saat ini Initially Currently
: 561.050 hektar : 138.889 hektar/ : :
561,050 hectares 138,889 hectares
19 Februari 1998/ February 19, 1998
Awal Saat ini Initially Currently
: 51.570 hektar : 36.070 hektar/ : :
51,570 hectares 36,070 hectares
PT Dairi Prima Mineral (Dairi)
PT Dairi Prima Mineral (Dairi)
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya Dairi telah sampai pada tahap akhir Periode Konstruksi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 27.420 hektar yang berada di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Dairi telah menerima Persetujuan Prinsip untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Menteri Kehutanan No. S.594/Menhut-VII/2011 tanggal 15 November 2011. Dairi telah memperoleh IPPKH untuk melakukan kegiatan penambangan seng, timbal dan mineral dengan metode penambangan bawah tanah dan pembangunan sarana penunjangnya untuk area seluas 53,11 hektar pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, sebagaimana dimuat dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.387/MenhutII/2012 tanggal 23 Juli 2012.
Currently, Dairi is in the final stage of the Construction Period with a total maintained area of 27,420 hectares in North Sumatera and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. Dairi has received approval of principal for Land-Use Permit (“Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan”/IPPKH) No. S.594/Menhut-VII/2011 dated November 15, 2011 from the Minister of Forestry. Dairi has secured IPPKH in forestry areas in respect of mining activities for zinc, lead and associated minerals by means of underground mining methods and associated infrastructure for an area of 53.11 hectares in the protected forest area in Dairi Regency, North Sumatera Province, based on the Minister of Forestry Decision No. SK.387/MenhutII/2012 dated July 23, 2012.
PT Citra Palu Minerals (CPM)
PT Citra Palu Minerals (CPM)
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya CPM telah sampai pada tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 138.889 hektar dengan konsentrasi pengusahaan mineral pada emas, molybdenum dan mineral pengikutnya.
Currently, CPM’s COW has entered the Feasibility Study stage with total area maintained measuring at 138,889 hectares with mineral development focusing on gold, molybdenum and associated minerals thereto.
Pada tanggal 31 Maret 2011, CPM telah memperoleh izin perpanjangan tahap Studi Kelayakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 722.K/30/ DJB/2011. Izin ini berlaku untuk dua belas (12) bulan dimulai dari tanggal 29 Januari 2011 sampai dengan tanggal 28 Januari 2012.
On March 31, 2011, CPM obtained an extension permit for the Feasibility Study stage based on the Minister of Energy and Mineral Resources Decision Letter No. 722.K/30/DJB/2011. This permit is valid for twelve (12) months from January 29, 2011 until January 28, 2012.
177
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
CPM telah mengajukan surat permohonan perpanjangan tahap studi kelayakan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai Surat No. 61/CPM/XII/2011 tanggal 27 Desember 2011 dan Surat No. 042/CPM-EXT/IX-12 tanggal 8 November 2012.
CPM is in the process of obtaining an extension for the Feasibility Study permits from the Director General of Mineral and Coal based on Letter No. 61/CPM/XII/2011 dated December 27, 2011 and Letter No. 042/CPM-EXT/IX-12 dated November 8, 2012.
Gubernur Sulawesi Selatan telah memberikan rekomendasi perpanjangan tahap Studi Kelayakan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai Surat No. 541.12/1971/DISENERGI tanggal 4 April 2012.
The Governor of South Sulawesi has already made a recommendation for extension of the Feasibility Study to the Director General of Mineral and Coal based on Letter No. 541.12/1971/DISENERGI dated April 4, 2012.
Gubernur Sulawesi Tengah telah memberikan rekomendasi perpanjangan tahap studi kelayakan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai Surat No. 540/293/DIS.ESDM tanggal 30 April 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, proses izin perpanjangan untuk tahap studi kelayakan masih dalam proses
The Governor of Central Sulawesi has already made a recommendation for extension of Feasibility Study to the Director General of Mineral and Coal based on Letter No. 540/293/DIS.ESDM dated April 30, 2012. As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for extension permit for the feasibility study is still in process.
Pada tanggal 23 Juli 2012, CPM menerima surat persetujuan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengenai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (“IPPKH”) melalui surat No. SK.389/MenhutII/2012 untuk blok II di Sulawesi Selatan dan surat No. SK.389/Menhut-II/2012 untuk blok I, IV, V and VI sampai dengan tanggal 28 Januari 2013.
On July 23, 2012, CPM received approval letter from the Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia regarding Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (‘IPPKH”) with letter No. SK.389/MenhutII/2012 for block II in South Sulawesi and letter No. SK.389/Menhut-II/2012 for block I, IV, V and VI until January 28, 2013.
(i)
CPM is in the process of obtaining extention for “IPPKH” permits Central Sulawesi and South Sulawesi from the Ministry of Forestry based on Letter No. 039/CPM-EXT/X-12 and No.040/CPMEXT/X-12 dated October 2, 2012.
Kabupaten Luwu Utara (Blok II), Provinsi Sulawesi Selatan, seluas 21.181,55 hektar, sebagaimana dimuat dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 389/MenhutII/2012 tanggal 23 Juli 2012; berlaku hingga tanggal 27 Januari 2013; dan
PT Gorontalo Minerals (GM)
PT Gorontalo Minerals (GM)
Saat ini kegiatan Kontrak Karya GM telah sampai pada tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar dengan galian berupa emas dan mineral pengikutnya.
GM is in the stage of feasibility study with a total area of 36,070 hectares for gold and other supplemental minerals.
Pada tanggal 14 November 2011, GM telah memperoleh izin perpanjangan studi kelayakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Izin ini berlaku untuk dua belas (12) bulan dimulai dari tanggal 19 Juli 2011 sampai dengan tanggal 18 Juli 2012.
On November 14, 2011, GM obtained the extension permit for Feasibility Study based on the the Minister of Energy and Mineral Resources Decision Letter. The extension permit is valid for twelve (12) months from July 19, 2011 until July 18, 2012.
GM telah mengajukan surat permohonan perpanjangan tahap studi kelayakan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai surat No. 029/GM-EXT/VII/12 tertanggal 10 Juli 2012 dan Surat No. 046/GM-EXT/XI-12 tertanggal 8 November 2012. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, aplikasi atas perpanjangan izin atas Studi Kelayakan masih dalam proses.
GM is in the process of obtaining extention for feasibility study permits from the Directors General of Mineral and Coal based on letter No. 029/GMEXT/VII/12 dated July 10, 2012 and Letter No. 046/GM-EXT/XI-12 dated November 8, 2012. As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for extension permit for the feasibility study is still in process.
178
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 5 Agustus 2011, GM menerima IPPKH yang akan berakhir pada tanggal 18 Juli 2013. c.
d.
Based on the Minister of Forestry Decision Letter dated August 5, 2011, GM received IPPKH for the period up to July 18, 2013.
Kontrak Karya - PT Pendopo Energi Batubara
c.
Contract of Work - PT Pendopo Energi Batubara
Pada tanggal 20 November 1997, PT Pendopo Energi Batubara (PEB), Entitas Anak, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia dimana PEB ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan aktivitas penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi pada area pertambangan tertentu di Sumatera Selatan yang pada awalnya meliputi area seluas 97.330 hektar. PEB memulai aktivitas operasinya pada tanggal 5 Mei 2009. Kontrak Karya memberikan hak kepada PEB sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik Pemerintah Indonesia.
On November 20, 1997, PT Pendopo Energi Batubara (PEB), a Subsidiary, entered into a Contract of Work (CoW) with the GOI whereby PEB was appointed as sole contractor for coal operations for thirty (30) years from the start of operations with respect to specific mining areas in South Sumatera, initially covering 97,330 hectares. PEB commenced its operations on May 5, 2009. The CoW gives the right to PEB to take 86.5% of the coal produced from the final production process with the balance of 13.5% being retained by the GOI.
PEB memiliki tanggung jawab tunggal dalam hal membiayai operasi penambangan batubara di area konsesi dan diharuskan untuk memelihara kecukupan modal untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Kontrak Karya. PEB juga memiliki kewajiban untuk membayar sewa wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia.
PEB has the sole responsibility for the financing of its coal operations in the concession areas and must maintain sufficient capital to carry out its obligations under the CoW. PEB is also obligated to pay rent on the mining area to the GOI.
Selanjutnya disebutkan dalam Kontrak Karya bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, PEB diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 20 November 1998, PEB telah menyerahkan 24.330 hektar atau 25% dari area konsesi awal kepada Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2004, PEB juga menyerahkan 55.160 hektar kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2012, luas wilayah pertambangan PEB meliputi 17.840 hektar.
As further stipulated in the CoW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, PEB may relinquish such area to the GOI. Accordingly, on November 20, 1998, PEB relinquished 24,330 hectares or 25% of the initial concession area, to the GOI. In 2004, PEB relinquished a further 55,160 hectares to the GOI. As of December 31, 2012, the mining area consists of 17,840 hectares.
Kuasa Pertambangan - PT Fajar Bumi Sakti
d.
PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak, beroperasi berdasarkan Kuasa Pertambangan (KP) No. 721 K/23.01/DJP/1999 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 11 Oktober 1999, yang memberikan FBS hak untuk mengeksploitasi dan menambang batubara di Loa Ulung, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan luas area konsesi 988,34 hektar. KP ini berlaku selama sepuluh (10) tahun sejak tanggal 7 Mei 1999 sampai dengan 6 Mei 2009.
Coal Mining Rights - PT Fajar Bumi Sakti PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, operates by virtue of Coal Mining Rights (“KP”) No. 721 K/23.01/DJP/1999, issued by the GOI on October 11, 1999, granting FBS the right to exploit and mine coal in Loa Ulung, Kutai Kartanegara, East Kalimantan, with a concession area of 988.34 hectares. The KP was valid for ten (10) years from May 7, 1999 to May 6, 2009.
179
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
e.
Pada tanggal 11 Desember 2006, FBS memperoleh hak penambangan batubara baru untuk operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/23/KP_AJ/ DPE_V/XII/2006 yang berlaku selama lima (5) tahun dari tanggal 11 Desember 2006 sampai dengan 11 Desember 2011, merevisi izin eksploitasi dan explorasi yang disebutkan di atas. Luas area konsesi adalah 988,34 hektar.
On December 11, 2006, FBS obtained a new coal mining right for operating production based on the Regent of Kutai Kartanegara Decision No. 540/23/KP_AJ/DPE_V/XII/2006, which was valid for five (5) years from December 11, 2006 to December 11, 2011 revising the exploration and exploitation licenses referred to above. The concession coverage area is 988.34 hectares.
Pada tanggal 10 Juni 2008, FBS memperoleh KP baru untuk operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/051/KP_Ep/DPE_IV/VI/2008 yang berlaku selama sepuluh (10) tahun dari tanggal 10 Juni 2008 sampai 10 Juni 2018, merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi yang disebutkan di atas. Luas area konsesi adalah 984,5 hektar.
On June 10, 2008, FBS obtained a KP for operating production based on the Regent of Kutai Kartanegara Decision No. 540/051/KP_Ep/ DPE_IV/VI/2008, which is valid for ten (10) years from June 10, 2008 to June 10, 2018 revising the exploration and exploitation licenses referred to above. The concession coverage area is 984.5 hectares.
Pada tanggal 10 November 2010, FBS memperoleh izin lisensi pertambangan baru untuk operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/2819/IUP-OP/MBPBAT/XI/2010, yang berlaku selama sepuluh (10) tahun dari tanggal 10 Juni 2008 sampai dengan tanggal 10 Juni 2018, merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi yang disebutkan di atas. Luas area konsesi adalah 984,5 hektar, dengan daerah operasi produksi di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
On November 10, 2010, FBS obtained a new mining permit license for operating production based on the Regent of Kutai Kartanegara Decision No. 540/2819/IUP-OP/MB-PBAT/XI/2010, which is valid for ten (10) years from June 10, 2008 to June 10, 2018, revising the exploration and exploitation licenses referred to above. The concession coverage area is 984.5 hectares, with area of production operation in Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, East Kalimantan.
Perjanjian Penjualan Batubara Bersama
e.
Joint Coal Sales Agreement
Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 November 1999, Arutmin dan KPC menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PTBA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B, untuk jangka waktu lima (5) tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang oleh kedua belah pihak yang disetujui secara tertulis. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, nilai setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB.
On September 30, 1991 and November 1, 1999, respectively, Arutmin and KPC entered into Joint Coal Sales Agreements (JCSA) with PTBA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCoW, for five-year periods until January 1, 1997 and December 31, 2004, respectively, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a specific formula set forth in the JCSA.
Pemerintah Indonesia menunjuk Arutmin dan KPC sebagai agen tunggal dalam hak penjualan batubara, merujuk pada PPBB dimana Pemerintah Indonesia diharuskan untuk membayar biaya administrasi sebesar 1,5% untuk KPC dan 2,5% untuk Arutmin dari harga FOB untuk setiap pengangkutan yang berkaitan dengan hak Pemerintah Indonesia.
The GOI appointed Arutmin and KPC as its sole agents to sell this coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required to pay a sales administration fee of 1.5% of the FOB price to KPC and 2.5% of the FOB price to Arutmin for the portion of each shipment to which the GOI is entitled.
180
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
f.
Seperti yang diatur dalam PPBB, Arutmin dan KPC bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang disepakati oleh PTBA maupun Arutmin dan KPC dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan harus ditagih dan semua biaya pengiriman harus dibayarkan terlebih dahulu oleh Arutmin dan KPC. Namun, PTBA akan menanggung biaya yang telah dibagi secara proporsional yang menjadi bagiannya, seperti dijelaskan pada PPBB, atas setiap pengapalan dengan rasio yang berlaku untuk setiap pengapalan.
As provided in the JCSA, Arutmin and KPC are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PTBA or Arutmin and KPC for the sale of coal. All revenues with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Arutmin and KPC. However, PTBA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.
Sesuai dengan perubahan kontrak, semua hak dan kewajiban PTBA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Untuk selanjutnya, PTBA tidak lagi diakui sebagai pihak yang terlibat dalam PPBB.
In accordance with the contract amendment, all rights and obligations of PTBA under the JCSA were transferred to the GOI represented by the Minister of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PTBA shall no longer be bound or considered to be a party to the JCSA.
Pada tanggal 30 November 2001 dan 1 Juli 2005, Arutmin dan KPC menandatangani perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan batubara yang diproduksi sesuai dengan PKP2B yang mencakup seluruh jenis batubara yang tersedia untuk dijual oleh Arutmin dan KPC, dalam periode lima (5) tahun masing-masing sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan 1 Januari 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perubahan dari perjanjian Arutmin dan KPC tersebut masih dalam proses.
On November 30, 2001 and July 1, 2005, Arutmin and KPC entered into a new agreement relating to the supply of coal produced under the CCoW that covers all types of coal available for sale by Arutmin and KPC, with five-year terms until October 1, 2006 and January 1, 2010, respectively. As of the completion date of the consolidated financial statements, the renewal of Arutmin’s and KPC’s agreements was still in process.
Sulawesi Joint Venture Agreement
f.
Sulawesi Joint Venture Agreement
Pada tanggal 12 Februari 1986, International Minerals Cpmpany LLC (IMC) (dahulu bernama Utah Sulawesi Inc.), Entitas Anak, menandatangani Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”) dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) dan Placer Development Indonesia Limited (Placer) dengan tujuan kerjasama eksplorasi dan eksploitasi mineral di Sulawesi.
On February 12, 1986, International Minerals Company LLC (IMC) (formerly Utah Sulawesi Inc.), a Subsidiary, signed a Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”) with PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) and Placer Development Indonesia Limited (Placer) for the purpose of cooperation in the exploration and exploitation of minerals in Sulawesi.
Berdasarkan Sulawesi JVA, IMC memiliki tanggung jawab kepada Antam untuk memenuhi semua kewajiban terkait dengan wilayah PalelehSumalata. Tanggung jawab tersebut meliputi:
Pursuant to the Sulawesi JVA, IMC shall be responsible to Antam for fulfilling any and all obligations relating to the Paleleh-Sumalata area. Such responsibilities shall include:
a.
a.
menyediakan dana dalam bentuk utang atau modal untuk biaya eksplorasi dengan ketentuan bahwa sejumlah USD1.000.000 akan dianggap sebagai kontribusi modal dan setiap kontribusi dalam bentuk utang tidak akan dikenai bunga sebelum berakhirnya masa Studi Kelayakan;
181
advancing funds in the form of loan or capital allocated for exploration costs on the condition that an amount of USD1,000,000 will be deemed as capital contribution and every contribution in the form of loan shall not be charged with interest prior to the expiration of the Feasibility Study period;
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. c.
d.
menyediakan dana yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang akan dibentuk dalam rangka pengembangan wilayah pertambangan; membebaskan Antam dari setiap kewajiban untuk berkontribusi dalam persiapan eksploitasi dan pengembangan sehubungan dengan kepemilikan sebesar 20% pada perusahaan, sampai dengan fasilitas penambangan mineral telah terbangun; dan menanggung setiap biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan dan mempertahankan Kuasa Eksplorasi, namun atas Kuasa Eksploitasi dengan ketentuan bahwa untuk daerah yang telah ditentukan sebagai wilayah Kontrak Karya, biaya tersebut akan ditanggung oleh perusahaan yang menandatangani Kontrak Karya.
b. c.
d.
advancing funds needed by each and every company that will be set up for the development of the mining area; releasing and discharging Antam from each and every obligation to contribute in the preparation of exploitation and development in connection with its 20% ownership until mineral mining facilities have been constructed; and bearing any and all costs incurred in obtaining and maintaing the Exploration License provided, however, that on any exploitation or area determined as the CoW area, such costs will be borne by the company holding the CoW.
Berdasarkan Sulawesi JVA, Antam memiliki hakhak sebagai berikut:
Based on the Sulawesi JVA, Antam has certain rights as follows:
a. b.
memasuki wilayah eksplorasi; menunjuk wakilnya untuk menginspeksi;
a. b.
c.
mendapatkan data eksplorasi apabila perjanjian ini dihentikan; dan menunjuk calon untuk menduduki suatu posisi yang diperlukan dalam operasi.
c.
d.
d.
to enter the exploration area; to designate its representative to conduct inspection; to obtain exploration data in the event of termination of the agreement; and to designate its candidate to hold a position as required in operations.
Para pihak sepakat untuk membentuk GM untuk menjadi pihak dalam Kontrak Karya. Seluruh hasil eksplorasi yang telah dilakukan, akan dialihkan kepada GM setelah GM terbentuk, 80% saham akan diambil bagian oleh IMC dan 20% oleh Antam. Direksi dan Dewan Komisaris GM tersebut berjumlah lima (5) orang dan Antam, setiap saat dapat menunjuk minimal satu (1) orang sebagai Direksi dan Dewan Komisaris. Pembiayaan dalam operasi disediakan oleh IMC.
The parties agreed to establish GM to become a party to the CoW. The results of exploration will be transferred to GM upon its establishment, in which IMC will hold 80% of the shares and Antam the remaining 20%. Board of Directors and Board of Commissioners of GM shall consist of five (5) persons and Antam, from time to time, may appoint a minimum of one (1) person to serve on the Board of Directors and Board of Commissioners. The funding for operations shall be provided by IMC.
Apabila memungkinkan, seluruh emas dan perak yang diproduksi akan dimurnikan oleh Antam. Mineral lainnya akan dimurnikan oleh GM dan apabila GM tidak melakukan pemurnian, Antam dapat memilih untuk memurnikan mineral tersebut.
If possible, all gold and silver produced shall be refined by Antam. Other minerals shall be refined by GM and if it does not carry out such refining process then Antam may opt to do so.
Apabila kepemilikan atas 50% hak suara pada IMC dipegang oleh juridical entity, maka induk IMC harus menyampaikan jaminan secara tertulis kepada Antam.
If 50% of the voting rights in IMC are held by a juridical entity, the parent company of IMC must submit a written guarantee to Antam.
Pada tanggal 22 Oktober 1987, Sulawesi JVA diperbaharui untuk memasukkan persetujuan Menteri Keuangan No. S-1194/MK.011/1987 tanggal 22 Oktober 1987.
On October 22, 1987, the Sulawesi JVA was amended to incorporate the approval of the Minister of Finance No. S-1194/MK.011/1987 dated October 22, 1987.
182
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 1992, Sulawesi JVA kembali diperbaharui untuk:
Furthermore, on July 1, 1992, the Sulawesi JVA was amended in order to:
a.
a.
b.
c.
g.
membuat IMC satu-satunya mining party dalam Sulawesi JVA; menambahkan beberapa wilayah Kontrak Karya di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai wilayah Sulawesi JVA; dan menambahkan ketentuan bahwa IMC bertanggung jawab seluruhnya atas wilayah Kotamobagu dan Kwandang-Buroko.
b.
c.
Mauritania Joint Venture Agreement
g.
make IMC the sole mining party to the Sulawesi JVA; add certain CoW areas in Gorontalo Regency and Bolaang Mongondow Regency; and make IMC wholly responsible for the areas of Kotamobagu and Kwandang-Buroko.
Mauritania Joint Venture Agreement
Pada bulan Juli 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner), Entitas Anak, dan Rubis International Limited (Rubis) menandatangani Joint Venture Agreement (“Mauritania JVA”) untuk mengatur manajemen dan operasi Bumi Holding S.A.S. (BH) dan Bumi Mauritania S.A. (BM), Entitas Anak.
In July 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner), a Subsidiary, and Rubis International Limited (Rubis) signed a Joint Venture Agreement (“Mauritania JVA”) with respect to the management and operations of Bumi Holding S.A.S. (BH) and Bumi Mauritania S.A. (BM), Subsidiaries.
Berdasarkan Mauritania JVA, para pihak sepakat untuk membentuk BH dengan porsi kepemilikan saham 40% pada Rubis dan 60% pada Forerunner. Modal BH adalah EUR37.000 terdiri dari 3.700 saham.
In accordance with the Mauritania JVA, the parties agreed to set up BH with ownership being 40% by Rubis and 60% by Forerunner. BH’s capital shall amount to EUR37,000 consisting of 3,700 shares.
Forerunner dan Rubis juga sepakat membentuk BM dengan modal 5 juta Ouguiya Mauritania (MRO) dimana BH akan memegang 99% saham BM.
Forerunner and Rubis also agreed to set up BM with capital of 5 million Mauritanian Ouguiya (MRO), whereby BH shall hold 99% of the shares of BM.
Forerunner dan Rubis setuju bahwa BH didirikan khusus untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi mineral melalui BM. Terkait dengan ini, Forerunner bertanggung jawab membantu BM dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi serta menyediakan manajemen yang diperlukan untuk operasi tersebut. Sedangkan Rubis bertanggungjawab atas perizinan dan persetujuan yang diperlukan BM dalam operasinya.
Forerunner and Rubis agreed that BH is specifically set up to explore and exploit minerals through BM. In relation to this, Forerunner shall be responsible for providing BM with assistance in conducting such exploration and exploitation, as well as providing the management needed for such operations. In the meantime, Rubis shall be responsible for any and all licenses and approvals required by BM for its operations.
Berdasarkan Mauritania JVA, modal kerja BM dapat diperoleh dari kas Forerunner atau pinjaman pemegang saham. Sedangkan modal kerja BH dapat diperoleh dari penempatan saham baru, pinjaman pemegang saham secara proporsional atau pinjaman bank. Para pemegang saham tidak dapat mengalihkan tagihan atas pinjaman kepada pihak ketiga tanpa mengalihkan seluruh sahamnya dalam BH kepada pihak ketiga tersebut. Apabila ada pemegang saham yang tidak dapat berpartisipasi dalam pemberian pinjaman, pemegang saham lainnya dapat menanggung terlebih dahulu kewajiban tersebut.
In accordance with the Mauritania JVA, BM’s working capital may be obtained from Forerunner in cash or by shareholder’s loan. BH’s working capital may be obtained from the placement of new shares, proportional shareholders’ loan or bank loans. A shareholder may not assign claims over the loan to any third party without assigning all of its shares in BH to such third party. In the event of the inability of a shareholder to participate in the granting of the loan, other shareholders may bear such obligation first.
183
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Jangka waktu operasi BH adalah sembilan puluh sembilan (99) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak enam (6) bulan sebelumnya. h.
The operating period of BH shall be ninety-nine (99) years, which is extendable with the approval of the parties six (6) months beforehand.
Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang KPC dan Arutmin
h.
KPC and Arutmin’s Long-term Supply Agreements
Pada tanggal 6 Juli 2005, IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), entitas pengendalian bersama, menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP) masing-masing dengan KPC dan Arutmin, dimana KPC dan Arutmin setuju untuk menyediakan batubara bagi ICRL, dengan harga fixed forward price USD34,30 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori). Perjanjian ini akan berakhir saat PKP2B Arutmin dan KPC berakhir (Catatan 51a).
On July 6, 2005, IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), a jointly controlled entity, entered into Long-term Supply Agreements (LTSAs) each with KPC and Arutmin under which KPC and Arutmin agreed to provide coal supply to ICRL, at a fixed forward price of USD34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values). The agreements will expire at the termination of Arutmin’s and KPC’s CCoWs (Note 51a).
Berdasarkan perjanjian ini, ICRL harus menjamin bahwa agen pemasarannya akan memperhitungkan produksi batubara dari KPC dan Arutmin (termasuk, tanpa terbatas, berkenaan dengan kuantitas, jenis, kualitas dan biaya) dan melakukan perundingan dengan KPC dan Arutmin, apabila menandatangani kontrak dengan pelanggan, dan/atau agen pemasaran akan selalu memberitahukan KPC dan Arutmin mengenai perincian setiap kontrak dan pembaharuannya, variasinya atau penghentiannya.
Under the agreement, ICRL shall secure that its marketing agents will take into account KPC’s and Arutmin’s coal productions (including, without limitation, in respect of quantity, type, quality and cost) and consult with KPC and Arutmin when entering into contracts with customers, and/or shall ensure that its marketing agents will keep KPC and Arutmin notified at all times of the details of each contract and any renewal, variation or termination thereof.
Pada tanggal 26 Juni 2007, PPJP dari KPC dan Arutmin diubah dan disajikan kembali sehubungan dengan divestasi saham KPC, Arutmin, ICRL, PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kalsel) sebesar 30%.
On June 26, 2007, KPC’s and Arutmin’s LTSAs were amended and restated as part of the 30% share divestment of KPC, Arutmin, ICRL, PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) and PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel).
Pada tanggal 1 Juli 2008, PPJP diubah dengan mengganti harga fixed forward USD34,30 per ton menjadi USD60,80 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori batubara). Harga fixed forward sebesar USD34,30 per ton dan USD60,80 per ton ditetapkan berdasarkan Index Harga Batubara bulan Mei 2005 dan Mei 2008 dari Barlow Jonker, perusahaan milik Wood Mackenzie, yang digunakan Perusahaan untuk memberikan jasa konsultasi sehubungan dengan penetapan harga batubara jenis thermal yang diproduksi Indonesia untuk batubara bituminous dan sub-bituminous.
On July 1, 2008, these LTSAs were amended by changing the fixed forward price of USD34.30 per tonne to USD60.80 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific value of the coal). The fixed forward prices of USD34.30 per tonne and USD60.80 per tonne were based on the Index Pricing Advice dated May 2005 and May 2008, respectively, from Barlow Jonker, a Wood Mackenzie company, which was retained by the Company to provide consulting services with respect to thermal coal pricing outcomes in Indonesia for bituminous and sub-bituminous coal.
Pada tanggal 21 Desember 2009, PPJP diubah untuk mengubah harga beli batubara antara KPC, Arutmin dan ICRL, dari harga fixed forward menjadi harga pasar yang wajar untuk setiap pengiriman. Perubahan ini berlaku sejak 1 Januari 2009.
On December 21, 2009, these LTSAs were amended to change the coal purchase price among KPC, Arutmin and ICRL, from a fixed forward price to that of applicable market price for each shipment. This amendment became effective January 1, 2009.
184
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
i.
j.
Perjanjian Distribusi Kas
i.
Cash Distribution Agreement
Pada tanggal 27 Juni 2007, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC dan Arutmin (“Perusahaan Batubara”), Perusahaan, Bhivpuri [mantan Tata Power Cyprus Limited (Tata Power)], Bank of New York, Standard Chartered Bank dan Kontraktor Utama [PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), entitas asosiasi, dan PT Cipta Kridatama] dan Agen Pemasaran Utama (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG dan Enercorp Ltd.) menandatangani Perjanjian Distribusi Kas (CDA). Berdasarkan perjanjian ini, pihak-pihak tersebut setuju menerapkan rekening administrasi dan pengelolaan kas dalam kaitannya dengan pendapatan KPC dan Arutmin dan pengaturan pembayaran tertentu, termasuk jumlah yang terutang oleh KPC dan Arutmin berdasarkan Perjanjian Kontraktor Utama dan Perjanjian Pemasaran.
On June 27, 2007, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (the “Coal Companies”), the Company, Bhivpuri [formerly Tata Power Cyprus Limited (Tata Power)], Bank of New York, Standard Chartered Bank, and each Principal Contractors [PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), an associate, and PT Cipta Kridatama] and Principal Marketing Agents (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercorp Ltd.) entered into a Cash Distribution Agreement (CDA). Under this agreement, the parties have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin and certain payment arrangements, including the amounts owed by KPC and Arutmin pursuant to the Principal Contractor Agreements and the Marketing Agreements.
Perjanjian ini akan berakhir pada saat mana yang terjadi lebih dulu, antara saat berakhirnya PKP2B Arutmin dan KPC (Catatan 51a) atau saat perpanjangannya berakhir atau dihentikan.
This agreement will end on the date on which the CCoWs of Arutmin and KPC (Note 51a) or any extension thereof expires or are terminated, whichever is earlier.
Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan
j.
Intercompany Loan Facility Agreements
1.
Pada tanggal 26 Juni 2007, ICRL, Forerunner dan Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (dahulu Tata Power (Cyprus) Ltd.) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan, dimana ICRL setuju untuk menyediakan sejumlah dana kepada Forerunner dan Bhivpuri yang nilainya setara dengan jumlah surplus arus kas setelah pembayaran yang diperlukan sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Catatan 51i). Fasilitas ini tidak dikenai bunga dan akan dibayar kembali melalui pembagian dividen oleh ICRL kepada para pemegang saham, Forerunner dan Bhivpuri.
1.
On June 26, 2007, ICRL, Forerunner and Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (formerly known as Tata Power (Cyprus) Ltd.) entered into an Intercompany Loan Facility, whereby ICRL agreed to provide Forerunner and Bhivpuri the amount that is equal to the aggregate amount of surplus cash flows after meeting the payments required to be made pursuant to the Cash Distribution Agreement (Note 51i). This facility is non-interest bearing and will be repaid from dividends declared by ICRL to the shareholders, Forerunner and Bhivpuri.
2.
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan dan KPC menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan, dimana KPC telah menyetujui untuk menyediakan pinjaman sewaktu-waktu kepada Perusahaan sampai senilai USD350 juta dimulai dari tanggal 15 Mei 2011. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan kembali sesuai dengan permintaan melalui dividen yang diterima Perusahaan dari KPC. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh Perusahaan kepada KPC.
2.
On September 30, 2011, the Company and KPC entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby KPC has agreed to provide loans, from time to time, to the Company up to a value of USD350 million starting from May 15, 2011. The loans will be repayable on demand only out of the dividends received by the Company from KPC. These loans shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by the Company to KPC.
185
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
k.
3.
Pada tanggal 30 September 2011, Bhira dan KPC menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan dimana KPC telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada Bhira sampai senilai USD150 juta dimulai dari tanggal 29 Oktober 2010. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai dengan permintaan melalui deviden yang diterima oleh Bhira dari KPC. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh Bhira kepada KPC.
3.
On September 30, 2011, Bhira and KPC entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby KPC has agreed to provide loans, from time to time, to Bhira up to a value of USD150 million starting from October 29, 2010. The loans will be repayable on demand only out of the dividend received by Bhira from KPC. These loans shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by Bhira to KPC.
4.
Pada tanggal 14 September 2011, Perusahaan dan Arutmin telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan efektif mulai tanggal 29 Oktober 2010 dimana Arutmin telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada Perusahaan sampai senilai USD350 juta. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai dengan permintaan melalui dividen yang diterima oleh Perusahaan dari Arutmin. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan oleh Perusahaan setiap triwulan kepada Arutmin.
4.
On September 14, 2011, the Company and Arutmin entered into an Intercompany Loan Facility Agreement effective October 29, 2010, whereby Arutmin has agreed to provide loans, from time to time, to the Company up to a value of USD350 million. The loans will be repayable on demand only out of the dividends received by the Company from Arutmin. These loans shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan amount, which shall be payable quarterly by the Company to Arutmin.
5.
Pada tanggal 14 September 2011, Bhira dan Arutmin menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar-Perusahaan dimana Arutmin telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada Bhira sampai senilai USD150 juta sejak tanggal 29 Oktober 2010. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai dengan permintaan melalui dividen yang diterima oleh Bhira dari Arutmin. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR 3 bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh Bhira kepada Arutmin.
5.
On September 14, 2011, Bhira and Arutmin entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby Arutmin has agreed to provide loans, from time to time, to Bhira up to a value of USD150 million starting from October 29, 2010. The loans will be repayable on demand only out of the dividend received by Bhira from Arutmin. These loans shall carry interest of 3 months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by Bhira to Arutmin.
Perjanjian Kerjasama
k.
Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana KSL akan menyelesaikan pengembangan atas proses peningkatan kalori pada batubara rendah kalori (“Proses UBC”) melalui pabrik percontohan. Perusahaan berpartisipasi dalam pengembangan Proses UBC, dan untuk selanjutnya memanfaatkan hasil dari pengembangan tersebut untuk memproduksi dan menjual Produk UBC di bawah lisensi KSL.
Collaboration Agreement On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel Ltd. (KSL), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the Upgraded Brown Coal (the “UBC Process”) by utilizing a demonstration plant. The Company will participate in the development of the UBC Process, and further utilize the established UBC Process to produce and sell the UBC Products under license from KSL.
186
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
l.
Atas lisensi yang diberikan KSL, Perusahaan akan membayar KSL sebesar Yen1.100.000.000 yang akan dibayar dalam empat (4) angsuran. Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, Perusahaan telah membayar masing-masing sebesar Yen1.100.000.000 atau setara dengan USD9,98 juta (Catatan 22).
Under the license granted by KSL, the Company is required to pay KSL an amount of JPY1,100,000,000, which is payable in four (4) installments. As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, contributions paid by the Company amounted to JPY1,100,000,000, or equivalent to USD9.98 million (Note 22).
Pengembangan dari Proses UBC diselesaikan pada bulan Maret 2011 dan pihak-pihak sepakat untuk membongkar pabrik percontohan. Namun, KSL telah menggunakan Proses UBC untuk membangun pabrik peningkatan mutu batubara pada area PEB (“Proyek Peningkatan Mutu Batubara Pendopo”). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proyek tersebut sedang dalam tahap pengembangan.
The development of the UBC Process was completed in March 2011 and the parties agreed to dismantle the demonstration plant. However, KSL has utilized the UBC Process for building a coal upgrading plant at PEB’ site (the “Pendopo Coal Upgrading Project”). As of the completion date of the consolidated financial statements, such project is under the development stage.
Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo Oil (Jersey) Ltd. dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman
l.
Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo Oil (Jersey) Ltd. and the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen
Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Entitas Anak, menandatangani perjanjian penyerahan dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman.
On February 25, 1999, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a Subsidiary, entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd. of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen.
Ketentuan-ketentuan utama dalam PBH adalah sebagai berikut:
The major provisions under the PSA were as follows:
1.
1.
Ruang Lingkup Gallo (sebagai Kontraktor) bersedia mengambil alih kewajiban yang dipersyaratkan berdasarkan PBH sebagai Kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan menguasai sumber pendanaan yang dibutuhkan serta kemampuan teknis dan profesional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH.
Scope Gallo (as Contractor) is willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the exploration, development, production, storage and transportation of crude oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources together with the technical and professional competence to carry out the petroleum operations according to the PSA.
187
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2.
Royalti
2.
Pemerintah Yaman berhak mendapatkan royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan, sebelum dikurangi biaya perminyakan, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan 10% dari minyak mentah tersebut dimulai sejak produksi dan penyimpanan barel pertama dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan. 3.
4.
Royalties The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total crude oil produced and saved from the PSA area and not used in petroleum operations, prior to the deduction of cost of oil, a non-recoverable amount of crude oil equal to 10% of such crude oil commencing from the first barrel produced and saved from the PSA area(s) and not used in petroleum operations.
Jangka Waktu
3.
Term
Jangka waktu dari PBH meliputi periode eksplorasi pertama dan kedua serta periode pengembangan. Periode eksplorasi akan dimulai empat puluh dua (42) bulan sejak tanggal efektif, terbagi menjadi dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan sejak tanggal efektif; Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai sejak berakhirnya Tahap I dari periode eksplorasi pertama. Periode eksplorasi yang kedua untuk empat puluh dua (42) bulan.
The term of PSA shall include first and second exploration periods and a development period. Exploration periods shall be a first exploration period of forty-two (42) months commencing from the effective date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) months, commencing from the effective date; Phase II of twenty-one (21) months, commencing from the end of Phase I of the first exploration period. The second exploration period shall be of forty-two (42) months.
Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun. Periode penemuan minyak secara komersial dapat terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi yang layak dikembangkan secara komersial.
The development period shall commence on the date of the first commercial discovery of oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended for up to a further five (5) years. The commercial discovery of oil may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially.
Penyerahan Wilayah
4.
Pada akhir masa eksplorasi pertama, kontraktor harus melepaskan 25% dari wilayah yang dikembangkan pada awalnya. Jika memilih untuk tidak masuk ke dalam masa eksplorasi kedua, Kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH kecuali wilayah pengembangan.
Relinquishments of Areas At the end of the first exploration period, the Contractor shall relinquish a total of 25% of the original development area. If it does not elect to enter into the second exploration period, the Contractor shall relinquish the whole of the PSA Area except those areas categorized as in the development stage.
188
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5.
Penggantian Biaya Operasi
5.
Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya, beban dan pengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi perminyakan dengan maksimum 40% per triwulan dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah pengembangan dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi perminyakan dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial awal dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan. 6.
The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all petroleum operations out of and to the extent of a maximum of 40% per quarter of all the crude oil produced and saved from the development area and not used in petroleum operations and after royalty payments to the State. Operating expenses incurred and paid after the date of initial commercial production shall be recoverable in the fiscal year in which such costs and expenses are incurred and paid. 6.
Signature Bonus Signature bonus telah dibayarkan Gallo kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebesar USD4,5 juta pada tahun 1997.
7.
Signature Bonus As a signature bonus, Gallo paid USD4.5 million to the MOMR of the Government of Yemen in 1997.
Bonus Produksi Persyaratan
Recovery of Operating Cost
7. Jumlah (USD)/ Amounts (USD)
Production Bonuses Conditions
Dalam 30 hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.
1.000.000
Within 30 days after the date of first commercial production from Block R2 and Block 13.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50.000 barel per hari.
2.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000 barrels per day.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100.000 barel per hari.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 100,000 barrels per day.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150.000 barel per hari.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 150,000 barrels per day.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011, production bonuses are not yet applicable since Gallo’s production has not yet commenced.
189
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
8.
Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial
8.
Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masingmasing sebesar USD150.000, USD150.000 dan USD300.000, dalam waktu tiga puluh (30) hari setiap awal tahun, dimulai dari tanggal efektif pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH dan perpanjangannya jika ada. 9.
Training, Institutional and Social Contributions The Contractor shall pay annually to the MOMR for training, institutional and social costs amounting to USD150,000, USD150,000 and USD300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.
Bagi Hasil Produksi Minyak
9.
Berdasarkan PBH, bagian Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman dan Kontraktor dihitung berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas jumlah minyak mentah yang diproduksi dan yang disimpan di dalam wilayah pengembangan, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase tertentu untuk masingmasing pihak berdasarkan kuantitas produksi.
Production Sharing of Oil Based on the PSA, the MOMR and the Contractor’s shares are computed based on the remaining quantity of crude oil after deducting royalty and oil costs from the total crude oil produced and saved from the development area, and not used in petroleum operations. The PSA also provides specific percentages for each party’s share based on the production quantity.
m. Perjanjian Penyediaan Jasa antara KPC dan Enercorp Ltd./Forestdale Pte. Ltd.
m. Service Agreement between KPC and Enercorp Ltd./Forestdale Pte. Ltd.
Pada tanggal 1 April 2006, KPC menandatangani Perjanjian Jasa dengan Enercorp Ltd. (Enercorp), perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian tersebut, KPC menunjuk Enercorp untuk melakukan pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk penyerahan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi kelancaran pembayaran dari PLN, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. Namun demikian, pada tanggal 25 Juli 2011, KPC dan Enercorp menandatangani akta perjanjian yang menyatakan bahwa semua pihak saling sepakat untuk mengakhiri perjanjian jasa tersebut.
On April 1, 2006, KPC entered into a Service Agreement with Enercorp Ltd. (Enercorp), which will be terminated on March 31, 2016. Under the agreement, KPC appointed Enercorp for the scope of work to: (a) supervise the unloading of coal at the destination points; (b) prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN); (c) file invoices of coal sold by KPC to PLN, (d) take actions necessary to facilitate smooth payments by PLN; and (e) support KPC’s efforts in maintaining good relations with PLN. However, on July 25, 2011, KPC and Enercorp signed a deed of termination, which stated that all parties mutually agreed to terminate the service agreement.
190
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 25 Juli 2011, KPC menandatangani Perjanjian Jasa dengan Forestdale Pte. Ltd. (Forestdale). Dalam perjanjian ini, KPC menunjuk Forestdale untuk ruang lingkup kerja (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk penyerahan batubara ke PLN, (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi kelancaran pembayaran oleh PLN dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. Perjanjian Jasa ini akan efektif sampai dengan tanggal 31 Desember 2021. n.
On July 25, 2011, KPC entered into a Service Agreement with Forestdale Pte. Ltd. (Forestdale). Under the agreement, KPC appointed Forestdale for the scope of work to: (a) supervise the unloading of coal at the destination points; (b) prepare documentation necessary for delivery of coal to PLN; (c) file invoices of coal sold by KPC to PLN; (d) take actions necessary to facilitate smooth payments by PLN; and (e) support KPC’s efforts in maintaining good relations with PLN. The Service Agreement will be effective until December 31, 2021.
Perjanjian Penyediaan Jasa Listrik antara KPC dan PT Citra Kusuma Perdana
n.
Power Services Agreement between KPC and PT Citra Kusuma Perdana
Pada tanggal 27 September 2011, KPC dan PT Citra Kusuma Perdana (CKP) menandatangani Perjanjian Penyediaan Jasa Listrik, dimana CKP akan menyediakan jasa sesuai dengan perjanjian tersebut, yang mencakup perencanaan dan pengadaan keterlibatan kontraktor pihak ketiga untuk melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan, penyediaan, konstruksi, pemasangan, pengujian dan pengawasan dari Pembangkit Listrik ("Aset") sesuai dengan spesifikasi dalam perjanjian, dimana aset tersebut akan digunakan oleh KPC untuk menghasilkan tenaga listrik yang akan digunakan untuk operasi KPC di lokasi tambang miliknya.
On September 27, 2011, KPC and PT Citra Kusuma Perdana (CKP) entered into a Power Services Agreement, whereby CKP shall provide the services in accordance with the agreement, which shall include planning and procuring the engagement of a third party contractor to carry out and complete the procurement, supply, construction, erection, testing and commissioning of the Power Station (the “Asset”) in conformity with the specifications stated in the agreement, upon which such asset will be used by KPC for generating electrical power to be used for KPC’s operations at its mine site.
Sebagai imbalan atas jasa dan penggunaan aset tersebut, KPC harus membayar biaya jasa eksklusif dan biaya jasa aset kepada CKP berdasarkan penggunaan aset tersebut selama periode perjanjian. Jumlah biaya jasa dihitung sebagaimana diatur dalam perjanjian. Jangka waktu perjanjian ini adalah tujuh (7) tahun dari tanggal efektif atau lebih awal berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
In consideration for the services and the use of the asset, KPC shall pay CKP exclusivity services fees and the asset service fees based on the usage of the asset throughout the period of the agreement. The amounts of the service fees are calculated as set forth in the agreement. The term of this agreement is seven (7) years from the effective date or earlier as agreed by both parties.
191
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
o.
p.
q.
Perjanjian Jasa Teknis dengan Bhira Investments Ltd.
o.
Agreement for Provision of Technical Services with Bhira Investments Ltd.
Pada tanggal 18 April 2008, KPC dan Bhira Investments Ltd. (Bhira) menandatangani perjanjian penyediaan jasa teknik. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bhira akan memberikan beragam jasa teknik kepada KPC, yang meliputi arahan teknik atas penghancuran, pencucian, persiapan, bongkar muat yang efisien dan pengangkutan batubara sekaligus teknik pembakaran batubara kualitas rendah untuk pembangkit listrik di negara-negara berkembang. Biaya yang terutang oleh KPC berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebesar USD900.000 per bulan sampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut.
On April 18, 2008, KPC and Bhira Investments Ltd. (Bhira) entered into an agreement for provision of technical services. Under the agreement, Bhira shall provide various technical services to KPC, including technical advice on the crushing, washing, preparation, efficient loading and transportation of coal, as well as low rank coal burning techniques for power generation in developing countries. The fee payable by KPC under the agreement is USD900,000 payable monthly until the end of the agreement.
Pada tanggal 20 Juni 2012, KPC dan Bhira telah sepakat untuk mengakhiri perjanjian jasa teknik.
On June 20, 2012, KPC and Bhira agreed to terminate the technical services agreement.
Kontrak dengan PLN untuk Batubara Mutu Rendah
p.
PLN Contract Agreement for Low Rank Coal
Pada tanggal 15 Desember 2006, Arutmin, DEWA (“Pemasok”) dan PLN menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara Rendah Kalori (PJBB RK). Arutmin memperoleh kontrak pengadaan batubara selama dua puluh (20) tahun untuk tiga belas (13) lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN.
On December 15, 2006, Arutmin, DEWA (the “Supplier”) and PLN entered into a Sale Purchase Agreement for Low Rank Coal (SPA LRC). Arutmin was granted a 20-year contract to supply coal to thirteen (13) locations of Steam Fired Power Plant (“PLTU”) owned by PLN.
Semua pihak telah sepakat atas sepuluh (10) dari tiga belas (13) kontrak, sementara untuk ketiga (3) kontrak lainnya, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian masih dalam proses. Perkembangan dari tiga (3) PJBB saat ini tertunda karena penundaan pengembangan tiga (3) PLTU.
All parties have come to an agreement on ten (10) out of thirteen (13) contracts, while the remaining three (3) contracts were still in process as of the completion date of the consolidated financial statements. The progress of the three (3) SPAs is currently pending due to the delay in the development of the three (3) respective PLTUs.
Kontrak untuk Pasokan Bahan Bakar Solar
q.
Pada tanggal 24 Agustus 2009, Arutmin dan KPC (“Pembeli”) dan Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. (“Penjual”) menandatangani Kontrak untuk Pasokan Bahan Bakar Solar, dimana Penjual bersedia untuk mengirimkan dan menjual kepada Pembeli, dan Pembeli bersedia untuk membeli, menerima pengiriman, dan membayar atas bahan bakar solar sesuai dengan Kontrak. Bahan bakar solar akan dipasok oleh PT Petromine Energy Trading, entitas anak dari Penjual. Perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 24 Agustus 2014 dan dapat diperpanjang untuk lima (5) tahun ke depan setelah syarat dan kondisi disepakati dan ditandatangani oleh para pihak.
Contract for the Supply of Fuel On August 24, 2009, Arutmin and KPC (the “Purchasers”) and Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. (the “Seller”) entered into a Contract for the Supply of Diesel Fuel, whereby the Seller agrees to deliver and sell to the Purchasers, and the Purchasers agree to purchase, take delivery, and pay for diesel fuel as required by the Contract. The diesel fuel is to be supplied by PT Petromine Energy Trading, a subsidiary of the Seller. The agreement is valid until August 24, 2014 and can be extended for another five (5) years upon mutual acceptance of the terms and conditions, signed by the parties.
192
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
r.
Intercreditor Agreement
r.
Intercreditor Agreement
Pada tanggal 1 Oktober 2009, Kelompok Usaha, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (“Original Subsidiary Guarantors”) (sebagai “initial obligors”), The Bank of New York Mellon, sebagai administrative agent dan security agent berdasarkan Pinjaman CFL, offshore account bank dan offshore common security agent (“the Offshore Common Security Agent”), dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, sebagai onshore account bank dan onshore common security agent (“the Onshore Common Security Agent” bersama-sama dengan Offshore Common Security Agent, “the Common Security Agents”) menandatangani intercreditor agreement yang mengatur pembagian jaminan untuk kepentingan para pemilik dana berdasarkan Pinjaman CFL (“the Intercreditor Agreement”) dan bersama-sama dengan kreditur lainnya yang telah memberikan pinjaman dana kepada Entitas Anak lainnya (yang selanjutnya diperbaharui dan dinyatakan kembali pada tanggal 29 Oktober 2009 dengan menambahkan CFL, para pemilik dana awal berdasarkan Pinjaman CFL, sebagai pihak yang dijamin dan untuk menyediakan resolusi atas beberapa pertikaian berdasarkan Intercreditor Agreement melalui abritrase).
On October 1, 2009, the Group, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”) (as initial obligors), The Bank of New York Mellon, as administrative agent and security agent under the CFL Loan, offshore account bank and offshore common security agent (the “Offshore Common Security Agent”), and Standard Chartered Bank, Jakarta branch, as onshore account bank and onshore common security agent (the “Onshore Common Security Agent,” and together with the Offshore Common Security Agent, the “Common Security Agents”) entered into an intercreditor agreement governing the sharing of collateral for the benefit of the lender under the CFL Loan (the “Intercreditor Agreement”) and other creditors who have provided financial indebtedness to other Subsidiaries of the Company (which was subsequently amended and restated on October 29, 2009 to add CFL, the original lender under the CFL Loan, as a secured party and to provide for the resolution of certain disputes under the Intercreditor Agreement by arbitration).
Intercreditor Agreement mengatur hak suara para kreditur yang terlibat di dalam perjanjian sebagai “Secured Creditors” dan instruksi-instruksi yang dapat mereka berikan kepada Common Security Agents sehubungan dengan, antara lain:
The Intercreditor Agreement sets forth the voting rights of creditors who are parties to the agreement as “Secured Creditors” and the instructions they may give to the Common Security Agents regarding, among other things:
-
-
tingkat yang sama (pari passu) untuk beberapa utang Kelompok Usaha yang menjadi bagian pada Intercreditor Agreement sebagai obligor yang baru (“Bumi Obligors”); penegakan batasan-batasan; pemulihan kembali; jaminan; penambahan utang; utang lindung nilai; dan pemeliharaan akun-akun bank yang terdapat di dalam Intercreditor Agreement dan pembayaran atas Intercreditor Debt.
-
-
193
the pari passu ranking of certain debts of the Group, which accedes to the Intercreditor Agreement as a new obligor (the “Bumi Obligors”); enforcement restrictions; application of recoveries; enforcement of security; incurrence of additional debt; incurrence of hedging debt; and maintenance of bank accounts under the Intercreditor Agreement and payments of Intercreditor Debt.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
s.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Intercreditor Debt meliputi Pinjaman CFL (Catatan 31a), Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 senilai USD150 juta (Catatan 31e), 12% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta (Catatan 31c) dan 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes II senilai USD700 juta (Catatan 31b). Para kreditur dan pemegang surat utang serta administrative agents, security agents dan trustees mereka, memiliki hak atas pengaturan jaminan di dalam Intercreditor Agreement, termasuk diantaranya tingkat yang sama (pari passu) dengan Common Security dan berbagi manfaat sama rata atas Common Security.
As of December 31, 2012 and 2011, the Intercreditor Debt consists of CFL Loan (Note 31a), the USD150 million Credit Suisse Facility 2010 - 2 (Note 31e), the USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes (Note 31c), and USD700 million 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes II (Note 31b). The lenders under the credit facilities and holders of the notes and their administrative agents, security agents and trustees, as the case may be are entitled to the security arrangements of the Intercreditor Agreement, which include among others the pari passu ranking with respect to the Common Security and share in the benefit of the Common Security on a pro rata basis.
Golongan utang lainnya dapat mengikuti Intercreditor Agreement setiap saat di masa yang akan datang, tergantung pada prosedur dan batasan-batasan yang telah diatur di dalam Intercreditor Agreement.
Other classes of debt may accede to the Intercreditor Agreement from time to time in the future, subject to the procedures and limitations provided in the Intercreditor Agreement.
Perjanjian Jasa Manajemen
s.
Pada tanggal 20 November 2008, KPC dan Arutmin menandatangani Perjanjian Jasa Manajemen dengan Bhivpuri. Dalam perjanjian tersebut Bhivpuri diharuskan untuk memberikan jasa manajemen kepada KPC dan Arutmin dengan biaya jasa manajemen masing-masing sebesar USD3.333.333 dan USD1.666.667 per bulan, mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut melalui persetujuan tertulis dari para pihak. Pada tanggal 1 Agustus 2012, KPC, Arutmin, Bhivpuri dan Khopoli Investments Limited (Khopoli) menandatangani Akta Pengalihan, yang mengalihkan hak dan kewajiban Bhivpuri kepada Khopoli atas Perjanjian Jasa Manajemen dengan KPC dan Arutmin. t.
Management Service Agreements On November 20, 2008, KPC and Arutmin entered into Management Service Agreements with Bhivpuri. Under the agreements, Bhivpuri shall provide certain management support services to KPC and Arutmin in consideration of management service fees of USD3,333,333 and USD1,666,667, respectively, payable monthly, starting July 1, 2008 until the termination of the agreement, which is subject to further mutual written consent of the parties. On August 1, 2012, KPC, Arutmin, Bhivpuri and Khopoli Investments Limited (Khopoli) entered into Deed of Novation, transferring the rights and obligation of Bhivpuri to Khopoli in the Management Service Agreements with KPC and Arutmin.
Perjanjian Operator Tambang
t.
Sehubungan dengan Perjanjian Jual Beli Saham antara PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak, Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) atas penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), entitas asosiasi, tahun 2008 dan 2009, maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian Operator Tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau.
Mine Operator Agreement In connection with the Shares Sale Agreement between PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary, Newmont Indonesia Limited (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) in the 2008 Sale Shares and the 2009 Sale Shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), an associate, on November 23, 2009, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. The Mine Operator Agreement will govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau CoW.
194
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Operator Tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan perusahaan dan kegiatan operasional tambang Batu Hijau.
Under the terms of the Mine Operator Agreement, NNT will maintain all of NIL’s and NTMC’s policies, procedures, practices and standards applying, from time to time, in respect to corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.
Selanjutnya, MDB setuju, antara lain, bahwa selama NIL dan NTMC (atau afiliasinya) adalah pemegang saham di NNT:
Furthermore, MDB agrees, among others, that for as long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT:
(1) pengoperasian tambang Batu Hijau serta setiap Tambang Masa Depan akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC; dan MDB sepakat untuk mengambil segala tindakan (termasuk, tetapi tidak terbatas, pada mendukung dengan memberi suara atas saham mereka dalam NNT) untuk pengoperasian tambang Batu Hijau dan setiap Tambang Masa Depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC, serta sesuai dengan nasehat dari NIL dan NTMC;
(1) the operation of the Batu Hijau mine and any Future Mine will be performed by NNT in accordance with the NIL and NTMC standards, and MDB undertakes to take all necessary actions (including, without limitation voting their shares in NNT) to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any Future Mine in line with the NIL and NTMC standards and under the advice of NIL and NTMC;
(2) MDB tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap Tambang Masa Depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap Tambang Masa Depan atau NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) MDB will not change nor seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any Future Mine are operated which could result in the Batu Hijau mine or any Future Mine or the Company being operated in a manner that is inconsistent with the NIL and NTMC standards, observing and subject to the provisions of the Contract of Work, NNT’s articles of association and the applicable laws and regulations;
(3) MDB akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan termasuk, tetapi tidak terbatas, pada mendukung dengan memberi suara atas saham mereka dalam NNT untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap Tambang Masa Depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC; dan
(3) MDB will continue to support and take all necessary actions (including, without limitation voting their shares in NNT) to support the operation by NNT of any Future Mines in accordance with the NIL and NTMC standards; and
195
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
u.
(4) MDB dan Pemerintah Daerah berjanji untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB dan/atau Pemerintah Daerah untuk membiayai pembelian saham NIL dan/atau saham NTMC tidak akan mengandung kewajiban, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB dan/atau Pemerintah Daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau setiap Tambang Masa Depan yang dapat mengakibatkan Tambang Batu Hijau, Tambang Masa Depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC.
(4) MDB and the Regional Governments undertake to ensure that any financiang or other arrangements that either MDB and/or the Regional Governments enter into to finance the purchase of the NIL shares and/or the NTMC shares will not contain any obligation, provision or condition which would require MDB and/or the Regional Governments to make any change the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any Future Mine is operated which could result in the Batu Hijau mine, a Future Mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with the NIL and NTMC standards.
Perjanjian Operator Tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau afiliasinya) atas saham-saham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMC (atau afiliasinya) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu sembilan puluh (90) hari, mengakhiri Perjanjian Operator Tambang; atau (ii) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu sembilan puluh (90) hari, mengakhiri Perjanjian Operator Tambang.
The Mine Operator Agreement shall become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid-up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by ninety (90) days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the Mine Operator Agreement, or (ii) NIL and NTMC may, by ninety (90) days prior written notice to MDB, terminate the Mine Operator Agreement.
Perjanjian Sewa dengan PT Mitratama Perkasa -
u.
Pada tanggal 18 April 2008, KPC menandatangani Perjanjian Sewa Sangatta dan Perjanjian Sewa Bengalon dengan PT Mitratama Perkasa (PTMP) dimana PTMP telah sepakat untuk menyewakan aset kepada KPC, aset tersebut meliputi fasilitas gudang penghancur batubara dan fasilitas penanganan serta fasilitas tempat penyimpanan batubara, dimana KPC telah setuju untuk membayar USD1.050.000 per bulan untuk masing-masing perjanjian. Kedua perjanjian tersebut akan dimulai pada tanggal efektif dan akan berakhir secara otomatis tanpa pemberitahuan pada saat berakhirnya kecuali masing-masing pihak telah memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya setidaknya satu (1) bulan sebelum tanggal berakhirnya untuk memperbaharui perjanjian tersebut untuk jangka waktu lima (5) tahun (atau periode lain yang disepakati antara para pihak).
Rental Agreements with PT Mitratama Perkasa -
196
On April 18, 2008, KPC entered into the Sangatta Rental Agreement and Bengalon Rental Agreement with PT Mitratama Perkasa (PTMP) under which PTMP has agreed to rent its asset to KPC; asset means the coal crushing storage and handling facility and stockpiling facility, for which KPC has agreed to pay USD1,050,000 per month for each agreement. Both agreements shall commence on the effective date and shall terminate automatically without notice on the expiry of the term unless either party shall have given written notice to the other party at least one (1) month prior to the date of expiry of the term that it wishes to renew this agreement for a period of five (5) years (or any other period as agreed between the parties).
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 2 Desember 2010, KPC dan PTMP menandatangani Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Sewa Sangatta dan Perjanjian Sewa Bengalon, antara lain, memperpanjang jangka waktu kontrak sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Sejak saat itu dan seterusnya, salah satu pihak secara sepihak dapat mengakhiri perjanjian dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya. Pada tanggal 8 Juni 2012, kedua perjanjian di atas dihentikan oleh KPC dan PTMP, kemudian perjanjian baru ditandatangani tanggal 12 Juni 2012 untuk aset yang sama. Berdasarkan Perjanjian Sewa Sangatta dan Perjanjian Sewa Bengalon yang baru, KPC setuju untuk membayar USD1.500.000 per bulan. Kedua perjanjian akan dimulai pada tanggal efektif dan akan, tergantung pada diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan-ketentuannya, berakhir secara otomatis tanpa pemberitahuan pada saat berakhirnya jangka waktu. Tanggal berakhir perjanjian ini tidak akan terjadi sebelum tanggal 31 Desember 2018. -
On December 2, 2010, KPC and PTMP entered into an Amendment and Restated Sangatta Rental Agreement and Bengalon Rental Agreement to, among others, extend the term of both contracts until December 31, 2017. From then onwards, either party may unilaterally terminate the agreement by giving written notice to the other party. On June 8, 2012, the above agreements were preterminated by KPC and PTMP and a new agreements were entered into on June 12, 2012 for the same assets. Based on the new Sangatta Rental Agreement and Bengalon Rental Agreement, KPC agreed to pay USD1,500,000 per month. Both new agreements shall commence on the effective date and shall, subject to earlier termination in accordance with their terms, terminate automatically without notice on the expiry of the term. The expiry date as described in the agreements shall not occur before December 31, 2018.
Pada tanggal 4 Januari 2010, Arutmin mengadakan Perjanjian Layanan Pelabuhan Asam Asam (“Perjanjian Asam Asam”) dengan PTMP, dimana PTMP telah sepakat untuk menyediakan layanan pelabuhan kepada Arutmin, Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan pemuatan batubara di Desa Muara Asam Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, dengan semua peralatan yang dibutuhkan untuk mengoperasi pelabuhan. Arutmin setuju untuk membayar USD3,03 untuk setiap ton batubara yang akan dimuat di pelabuhan tersebut dengan jumlah sewa minimum untuk setiap tagihan per bulan setara dengan 1 juta ton. Perjanjian ini akan dimulai pada tanggal efektif dan akan berakhir secara otomatis tanpa pemberitahuan pada saat berakhirnya jangka waktu. Para pihak dapat mengakhiri perjanjian ini dengan persetujuan tertulis setelah lima (5) tahun dari tanggal efektif dan sejak tanggal 31 Desember 2017, setiap pihak secara sepihak dapat mengakhiri perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis ke pihak lainnya.
-
197
On January 4, 2010, Arutmin entered into Asam-Asam Port Service Agreement (the “Asam-Asam Agreement”) with PTMP, under which PTMP has agreed to provide port services to Arutmin; Port means coal loading port at Muara Asam-Asam Village, Jorong Sub-district, Tanah Laut District, with all of the equipment required for the port to operate. Arutmin has agreed to pay USD3.03 per tonne of coal the port will handle, of which minimum rental amount for each monthly billing period shall be equivalent to 1 million tonnes. The agreement shall commence on the effective date and shall terminate automatically without notice on the expiry of the term. The parties may mutually agree in writing to terminate this agreement after a period of five (5) years from the effective date and from December 31, 2017, either party may unilaterally terminate this agreement by giving written notice to the other party.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 2 Desember 2010, Arutmin dan PTMP menandatangani perjanjian perubahan yang terkait dengan Perjanjian Asam Asam untuk mengubah dan menyajikan kembali ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Asam Asam yang dinyatakan dalam perjanjian perubahan tersebut. Pada tanggal 8 Juni 2012, perjanjian tersebut di atas dihentikan oleh Arutmin dan PTMP, kemudian perjanjian yang baru ditandatangani pada tanggal 12 Juni 2012 untuk aset yang sama. Arutmin setuju untuk membayar jumlah sewa yang sama seperti yang ditetapkan dalam perjanjian sebelumnya. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal efektif dan akan diakhiri secara otomatis tanpa pemberitahuan pada saat jatuh tempo. Para pihak dapat saling menyetujui secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian ini setelah tujuh (7) tahun dari tanggal efektif dan sejak tanggal 31 Desember 2018, setiap pihak secara sepihak dapat mengakhiri perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis ke pihak lainnya. -
On December 2, 2010, Arutmin and PTMP entered into an amendment agreement relating to the Asam-Asam Agreement to amend and restate the terms of the AsamAsam Agreement in the form set out in the amendment agreement. On June 8, 2012, the above agreement was pre-terminated by Arutmin and PTMP and a new agreement was entered into on June 12, 2012 for the same asset. Arutmin has agreed to pay the same rental amount as that of the previous agreement. The agreement shall commence on the effective date and shall terminate automatically without notice on the expiry of the term. The parties may mutually agree in writing to terminate this agreement after a period of seven (7) years from the effective date and from December 31, 2018, either party may unilaterally terminate this agreement by giving written notice to the other party.
Pada tanggal 8 Juni 2012, Arutmin dan PTMP mengadakan Perjanjian Sewa Mulia Barat, dimana PTMP telah setuju untuk menyewakan aset kepada Arutmin; aset dalam hal ini adalah pelabuhan pemuatan batubara yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut. Arutmin setuju untuk membayar USD3,03 untuk setiap ton batubara yang akan dimuat di pelabuhan tersebut, dengan jumlah sewa minimum untuk setiap tagihan per bulan setara dengan 857 ribu ton untuk tahun kalender yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 833 ribu ton untuk tahun kalender yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 juta ton dari tanggal 1 Januari 2014 dan seterusnya. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal efektif dan akan diakhiri secara otomatis tanpa pemberitahuan pada saat jatuh tempo. Para pihak dapat saling menyetujui secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian ini setelah tujuh (7) tahun dari tanggal efektif dan sejak tanggal 31 Desember 2018, setiap pihak secara sepihak dapat mengakhiri perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis ke pihak lainnya.
-
198
On June 8, 2012, Arutmin and PTMP entered into West Mulia Rental Agreement, under which PTMP has agreed to rent its asset to Arutmin; asset means the coal loading port located in Mekarsari Village, Kintap Subdistrict, Tanah Laut Regency. Arutmin has agreed to pay USD3.03 per tonne of coal the port will handle, of which minimum rental amount for each monthly billing period shall be equivalent to 857 thousand tonnes for the calendar year ending December 31, 2011, 833 thousand tonnes for the calendar year ending December 31, 2012 and 1 million tonnes from January 1, 2014 onwards. The agreement shall commence on the effective date and shall terminate automatically without notice on the expiry of the term. The parties may mutually agree in writing to terminate this agreement after a period of seven (7) years from effective date and from December 31, 2018, either party may unilaterally terminate this agreement by giving written notice to the other party.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
v.
Perjanjian Pinjaman Equity Partner Candice Investments Pte. Ltd.
v.
Pada bulan Juni 2010, ICRL (“Pemberi Pinjaman”) dan Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) (“Peminjam”) menandatangani Perjanjian Pinjaman Equity Partner, dimana ICRL memberikan Candice fasilitas pinjaman konversi berjangka tanpa jaminan dengan jumlah pokok tidak melebihi USD100.000.000 ditambah setiap Jumlah Kekurangannya. Peminjam diharuskan membayar bunga pinjaman dari jumlah persentase tarif (a) LIBOR dan (b) 2% setiap tahun. Peminjam harus membayar pinjaman dan seluruh bunga terutang paling lambat (a) pada Tanggal Pelunasan, yaitu pada tanggal 31 Desember 2017 atau tanggal lainnya yang mungkin disepakati oleh para pihak dalam perjanjian ini dan (b) pada tanggal dimana kewajiban untuk melakukan pelunasan atau pembayaran lainnya sesuai dengan perjanjian ini tidak lagi tergantung pada pembatasan dalam Perjanjian Subordinasi (Catatan 51x).
In June 2010, ICRL (the “Lender”) and Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) (the “Borrower”) entered into an Equity Partner Loan Agreement, whereby ICRL grants to Candice an unsecured, convertible term loan facility in the principal amount not exceeding USD100,000,000 plus any Shortfall Amount. The Borrower shall pay interest on the loan at the aggregate percentage of (a) the LIBOR plus (b) 2% per annum. The Borrower shall repay the loan and all accrued interest on the later of (a) the Repayment Date, which is on December 31, 2017 or any such date as maybe agreed by the parties to this agreement, and (b) the date on which its obligation to make repayments and payments of other amounts under this agreement are no longer subject to the restrictions in the Subordination Agreement (Note 51x).
w. Perjanjian Pinjaman Equity Partner CKP
w. CKP Equity Partner Loan Agreement
Pada tanggal 28 Juni 2011, ICRL (“Pemberi Pinjaman”) dan CKP (“Peminjam”) menandatangani Perjanjian Pinjaman Equity Partner, dimana ICRL memberikan CKP fasilitas pinjaman konversi berjangka tanpa jaminan dengan jumlah USD25.000.000 ditambah setiap Jumlah Kekurangannya. Peminjam diharuskan membayar bunga pinjaman dari jumlah persentase tarif (a) LIBOR dan (b) 2% setiap tahun. Peminjam harus membayar pinjaman dan seluruh bunga terutang paling lambat (a) pada Tanggal Pelunasan, yaitu pada tanggal 31 Desember 2017 atau tanggal lainnya yang mungkin disepakati oleh para pihak dalam perjanjian ini dan (b) pada tanggal dimana kewajiban untuk melakukan pelunasan atau pembayaran lainnya sesuai dengan perjanjian ini tidak lagi tergantung pada pembatasan dalam Perjanjian Subordinasi (Catatan 51x). x.
Candice Investments Pte. Ltd. Equity Partner Loan Agreement
On June 28, 2011, ICRL (the “Lender”) and CKP (the “Borrower”) entered into an Equity Partner Loan Agreement, whereby ICRL grants to CKP an unsecured, convertible term loan facility in the principal amount of USD25,000,000 plus any Shortfall Amount. The Borrower shall pay interest on the loan at the aggregate percentage of (a) the LIBOR plus (b) 2% per annum. The Borrower shall repay the loan and all accrued interest on the later of (a) the Repayment Date, which is on December 31, 2017 or any such date as maybe agreed by the parties to this agreement, and (b) the date on which its obligation to make repayments and payments of other amounts under this agreement are no longer subject to the restrictions in the Subordination Agreement (Note 51x).
Perjanjian Subordinasi
x.
Pada tanggal 24 Juni 2010, ICRL (“Kreditur Junior”), Candice (“Peminjam”) dan ICICI Bank Limited, cabang Singapura (“Agen Kreditur Senior”) menandatangani Perjanjian Subordinasi. ICRL setuju, tergantung pada ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian Subordinasi, utang dalam Perjanjian Pinjaman Equity Partner akan disubordinasikan terhadap pembayaran ke Kreditur Senior.
Subordination Agreement On June 24, 2010, ICRL (the “Junior Creditor”), Candice (the “Borrower”) and ICICI Bank Limited, Singapore branch (“Agent of the Senior Creditors”) entered into a Subordination Agreement. ICRL agreed that, subject to the terms and conditions of the Subordination Agreement, the debt under the Equity Partner Loan Agreement shall be subordinated in right of payment to the Senior Creditors.
199
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 28 Juni 2011, ICRL (“Kreditur Junior”), CKP (“Peminjam”) dan ICICI Bank Limited, cabang Singapura (“Agen Kreditur Senior”) menandatangani Perjanjian Subordinasi. ICRL setuju, tergantung pada ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian Subordinasi, utang dalam Perjanjian Pinjaman Equity Partner akan disubordinasikan terhadap pembayaran ke Kreditur Senior. y.
On June 28, 2011, ICRL (the “Junior Creditor”), CKP (the“Borrower”) and ICICI Bank Limited, Singapore branch (“Agent of the Senior Creditors”) entered into a Subordination Agreement. ICRL agreed that, subject to the terms and conditions of the Subordination Agreement, the debt under the Equity Partner Loan Agreement shall be subordinated in right of payment to the Senior Creditors.
Perusahaan Batubara
y.
Perusahaan, Perusahaan Batubara dan Tata Power melakukan Perjanjian Pemegang Saham tanggal 30 Maret 2007. Dalam perjanjian tersebut baik Perusahaan dan Tata Power menyetujui ketentuan perjanjian, untuk mempertahankan kepemilikan saham mereka di Perusahaan Batubara berdasarkan pada proporsi berikut:
Coal Companies The Company, the Coal Companies and Tata Power entered into a Shareholders’ Agreement on March 30, 2007. Among others, the Company and Tata Power have agreed, subject to the terms of the agreement, to maintain their shareholdings in the Coal Companies in the following proportions:
-
Perusahaan akan terus memegang kepemilikan atas 65% saham KPC (13,6% melalui Perusahaan, 32,4% melalui PT Sitrade Coal, 9,5% melalui Kalimantan Coal Limited dan 9,5% melalui Sangatta Holding Limited), 70% saham Arutmin, 70% saham ICRL (semua melalui Forerunner), 70% saham IndoCoal Kalsel, dan 70% saham IndoCoal Kaltim; dan
-
The Company shall continue to hold 65% of the shares of KPC (13.6% through the Company itself, 32.4% through PT Sitrade Coal, 9.5% through Kalimantan Coal Limited and 9.5% through Sangatta Holding Limited), 70% of the shares of Arutmin, 70% of the shares of ICRL (all through Forerunner), 70% of the shares of IndoCoal Kalsel, and 70% of the shares of IndoCoal Kaltim; and
-
Tata Power akan terus memegang kepemilikan atas 30% saham dari tiap Perusahaan Batubara.
-
Tata Power shall continue to hold 30% of the shares in each of the Coal Companies.
Meskipun Perusahaan memegang lebih dari 50% kepemilikan dari tiap Perusahaan Batubara, tetapi kendali untuk keputusan operasional dan keuangan penting sehubungan dengan Perusahaan Batubara tetap dalam kendali bersama dari dua pihak baik dari Perusahaan maupun Tata Power.
Although the Company holds more than 50% ownership interest in each of the Coal Companies, control over the key operational and financial decisions in regard to the Coal Companies are jointly exercised by the Company and Tata Power.
Investasi Perusahaan pada Perusahaan Batubara sesuai dengan Perjanjian Pemegang Saham antara Perusahaan dan Tata Power sebagai mitra usaha patungan memenuhi definisi "entitas pengendalian bersama" seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 12 (Revisi 2009). Akibatnya, Perusahaan Batubara dicatat sebagai entitas pengendalian bersama, sehingga laporan keuangan Perusahaan Batubara dikonsolidasi dengan metode konsolidasian proporsional.
The Company’s investments in the Coal Companies pursuant to the Shareholders’ Agreement between the Company and Tata Power as joint venture partners meet the definition of “jointly controlled entities” under PSAK No. 12 (Revised 2009). As a result, the Coal Companies are accounted for as jointly controlled entities, their financial statements thus being consolidated using the proportionate consolidation method.
200
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Jumlah berikut ini merupakan bagian Kelompok Usaha atas total aset dan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, serta pendapatan dan laba (rugi) neto untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 atas entitas pengendalian bersama, dan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: 31 Desember/ December 31, 2012
z.
The following amounts represent the Group’s share of the total assets and total liabilities as of December 31, 2012, December 31, 2011, and January 1, 2011, and revenues and net income (loss) for the years ended December 31, 2012 and 2011 of the jointly controlled entities, which were included in the consolidated financial statements of the Group: 31 Desember / December 31, 2011
1 Januari/ January 1, 2011
PT Kaltim Prima Coal Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba neto
1.901.317.953 1.420.220.153 2.362.694.554 149.952.802
1.557.878.451 1.142.233.453 2.607.962.803 363.304.934
1.221.851.231 1.038.053.994 1.956.108.630 101.010.074
PT Kaltim Prima Coal Total assets Total liabilities Revenues Net income
PT Arutmin Indonesia Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba neto
990.535.444 655.462.598 1.385.371.000 70.731.003
878.159.944 613.818.101 1.366.078.765 158.271.148
560.255.667 450.579.992 911.567.596 148.624.543
PT Arutmin Indonesia Total assets Total liabilities Revenues Net income
IndoCoal Resources (Cayman) Limited Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba neto
425.186.836 200.211.718 1.548.539.447 1.323.739
477.164.584 253.513.205 2.131.142.589 653.407
464.515.405 241.358.569 1.789.731.431 6.959.315
IndoCoal Resources (Cayman) Limited Total assets Total liabilities Revenues Net income
PT IndoCoal Kalsel Resources Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba (rugi) neto
510 11.282 (283)
560 11.746 774
593 12.058 (3)
PT IndoCoal Kalsel Resources Total assets Total liabilities Revenues Net income (loss)
PT IndoCoal Kaltim Resources Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba (rugi) neto
318 11.061 (285)
358 11.510 776
377 10.866 774
PT IndoCoal Kaltim Resources Total assets Total liabilities Revenues Net income (loss)
Perjanjian Operasi
z.
Operating Agreements
Pihak Terkait di Perjanjian/ Parties in the Agreement
Area Kontrak/ Contract Area
Jenis Jasa/ Description of Services
Jangka Waktu Kontrak/ Contract Duration
Arutmin, IndoCoal Kalsel dan/and PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess)
Satui dan/and Senakin
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
19 Oktober 2000 sampai mana yang terjadi lebih dulu antara masa PKP2B atau umur tambang Arutmin/October 19, 2000 up to earlier occurance of the CCoW term or life of mine of Arutmin
Arutmin, dan/and PT Cipta Kridatama Mining
Batulicin
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 Juli 2006 sampai umur tambang/ July 1, 2006 up to mine life
Arutmin, dan/and PT Bokormas Wahana Makmur
Batulicin
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 Maret 2006 sampai 31 Desember 2012 atau sampai kewajiban dari pihak-pihak tersebut telah dipenuhi sebagaimana yang telah disepakati bersama, mana yang lebih dulu/ March 1, 2006 up to December 31, 2012 or until the obligations of the parties have been completed as mutually agreed, whichever occurs first.
201
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pihak Terkait di Perjanjian/ Parties in the Agreement
Area Kontrak/ Contract Area
Jenis Jasa/ Description of Services
Jangka Waktu Kontrak/ Contract Duration
Arutmin, dan/and DEWA
Asam Asam
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
22 Maret 2007 sampai 31 Juli 2014 / March 22, 2007 up to July 31, 2014
Arutmin, dan/and PT Wahana Baratama (WBM)
Perbatasan area penambangan Satui/ Common boundary in Satui area
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
24 Agustus 2007 sampai mana yang terjadi lebih dulu antara penghentian perjanjian kerjasama penambangan batubara WBM atau PKP2B Arutmin/ August 24, 2007 up to the earlier occurrence of termination of WBM’s work agreement for coal mining or Arutmin’s CCoW
Arutmin, dan/and DEWA
Sarongga
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
28 Juni 2011 sampai 28 Juni 2013/ June 28, 2011 up to June 28, 2013
Arutmin, dan/and DEWA
Jumbang, Satui
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
22 November 2012 sampai 21 November 2013/ November 22, 2012 up to November 21, 2013
Arutmin, dan/and DEWA
Perintis, Satui
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 Desember 2012 sampai 30 November 2013/ December 1, 2012 up to November 30, 2013
Arutmin, dan/and PAMA
Mulia Barat/ West Mulia
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 November 2011 sampai 3 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun/ November 1, 2011 up to 3 years with extension option 2 years
Arutmin, dan/and PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA)
Pit 1 Senakin
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 September 2008 sampai 31 Agustus 2012/ September 1, 2008 up to August 31, 2012
Arutmin, dan/and BUMA
Pit 4 - 7 Senakin
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
28 Oktober 2010 sampai habisnya cadangan di Pit 4-7/ October 28, 2010 up to exhaustion of the mineable reserves in Pit 4-7
Arutmin, dan/and PT Bahtera Adhiguna
Pulau Laut Utara/ North Laut Island
Jasa pengoperasian penanganan pelabuhan/ Port handling services operation
1 Oktober 2011 sampai 31 Desember 2013/ October 1, 2011 up to December 31, 2013
Arutmin dan/and Puskopad B Kodam VI Tanjungpura
Senakin
Jasa pengoperasian tambang batubara untuk mengatasi aktivitas penambangan illegal/ Coal mining services operation to overcome illegal mining activities
22 September 2011 sampai 31 Maret 2013/ September 22, 2011 up to March 31, 2013
Arutmin dan/and PT Nusa Tambang Pratama (NTP)
Asam Asam
Jasa pengoperasian crushing plant dan overland conveyor / Crushing plant and overland conveyor services operation
26 Mei 2011 sampai 25 Mei 2018/ May 26, 2011 up to May 25, 2018
Arutmin dan/and NTP
Pulau Laut Utara/ North Laut Island
Jasa pengoperasian barge unloader/ Barge unloader services operation
25 Agustus 2011 sampai 24 Agustus 2018/ August 25, 2011 up to August 24, 2018
Arutmin dan/and NTP
Mulia Barat/ West Mulia
Jasa pengoperasian crushing plant dan overland conveyor Crushing plant and overland conveyor services operation
15 September 2011 sampai 14 September 2018/ September 15, 2011 up to September 14, 2018
Arutmin, dan/and PT Multi Mitra Tambang
Asam Asam
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012/ November 1, 2011 up to October 31, 2012
202
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pihak Terkait di Perjanjian/ Parties in the Agreement
Area Kontrak/ Contract Area
Jenis Jasa/ Description of Services
Jangka Waktu Kontrak/ Contract Duration
Arutmin, dan/and PT Putra Perkasa Abadi
Asam Asam
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 Januari sampai 31 Desember 2012/ January 1 up to December 31, 2012
Arutmin, dan/and PT Rizqi Awlad
Asam Asam
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012/ November 1, 2011 up to October 31, 2012
KPC, IndoCoal Kaltim dan/and Thiess
Melawan dan/and Sangatta
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
10 Oktober 2003 sampai mana yang terjadi lebih dulu, antara berakhirnya PKP2B KPC atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis/ October 10, 2003 up to the termination of KPC’s CCoW or when all of the economical coal reserves at the mine are exhausted, whichever is earlier
KPC dan/and PAMA
Bendili dan/and Pelikan
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 Juli 2004 sampai 31 Desember 2015/ July 1, 2004 up to December 31, 2015
Surat tambahan dan kerangka perjanjian serta perjanjian bantuan teknik/ Amendment on framework agreement and technical assistance agreement
1 Juli 2004 sampai Desember 31, 2015/ July 1, 2004 up to December 31, 2015
KPC dan/and DEWA
Bengalon
Surat tambahan dan kerangka perjanjian serta perjanjian bantuan teknik/ Amendment on framework agreement and technical assistance agreement
27 Mei 2004 sampai 27 Mei 2014/ May 27, 2004 up to May 27, 2014
KPC, IndoCoal Kaltim dan/and DEWA
Bengalon
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
27 Mei 2004 sampai 27 Mei 2014/ May 27, 2004 up to May 27, 2014
KPC dan/and NTP
Sangatta
Jasa pengoperasian crushing plant dan overland conveyor Crushing plant and overland conveyor services operation
17 Desember 2010 sampai 17 Desember 2017/ December 17, 2010 up to December 17, 2017
KPC dan/and NTP
Sangatta
Jasa pengoperasian overland conveyor , stockpile dan reclaimer / Overland conveyor, stockpile and reclaimer services operation
28 Oktober 2010 sampai 28 Juni 2014/ October 28, 2010 up to June 28, 2014
KPC dan/and BUMA
Bengalon, Kabupaten Kutai Timur dan Kalimantan Timur/ Bengalon, Kutai Timur Regency and Kalimantan Timur
Jasa pengoperasian tambang batubara/ Coal mining services operation
1 April 2011 sampai 1 April 2014/ April 1, 2011 up to April 1, 2014
Surat tambahan dan kerangka perjanjian serta perjanjian bantuan teknik/ Amendment on framework agreement and technical assistance agreement
1 April 2011 sampai 1 April 2014/ April 1, 2011 up to April 1, 2014
Sangatta
Perjanjian penyewaan Wet dan jasa pengoperasian tambang batubara lainnya/ Wet rental agreement and coal mining service variation.
1 Oktober sampai 29 Desember 2012/ October 1 up to December 29, 2012
KPC dan/and Thiess
203
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
aa. Perjanjian Pemasaran
aa. Marketing Agreements
Pihak Terkait di Perjanjian/ Parties in the Agreement
Jenis Jasa/ Description of Services
Jangka Waktu Kontrak/ Contract Duration
Arutmin, IndoCoal Kalsel, ICRL dan/and Enercorp
Enercorp sebagai agen pemasaran penjualan batubara di Indonesia dengan komisi sebesar 4% dari penjualan ditambah maksimum 3,5% dari penjualan/ Enercorp acts as the marketing agent of coal sales within Indonesia with a commission of 4% of the sales with additional at maximum of 3.5 % of the sales
6 Oktober 2003 sampai 25 Juli 2011/ October 6, 2003 up to July 25, 2011
Arutmin, IndoCoal Kalsel, ICRL dan/and Forestdale
Forestdale sebagai agen pemasaran penjualan batubara di Indonesia dengan komisi sebesar 4% dari penjualan ditambah maksimum 3,5% dari penjualan/ Forestdale acts as the marketing agent of coal sales within Indonesia with a commission of 4% of the sales with additional at maximum of 3.5 % of the sales
25 Juli 2011 sampai 31 Desember 2015/ July 25, 2011 up to December 31, 2015
Arutmin, IndoCoal Kalsel, ICRL dan/and BHP Billiton Marketing AG (BHPB)
BHPB sebagai agen pemasaran penjualan batubara dengan komisi 4% dari penjualan ekspor diluar penjualan Arutmin ke ICRL/ BHPB acts as the marketing agent of coal sales with a commission of 4% of the export sale, other than coal sold by Arutmin to ICRL
6 Juli 2005 sampai 29 November 2011/ July 6, 2005 up to November 29, 2011
Arutmin, ICRL, dan/and Glencore International AG (Glencore)
Glencore sebagai agen pemasaran penjualan batubara dengan komisi sebesar 2,5% dari penjualan dimana Arutmin harus memastikan penjualan Glencore minimal mencapai 9 juta ton per tahun/ Glencore acts as the marketing agent of coal sales with a commission of 2.5% of the sales and Arutmin must ensure that Glencore sales will be at least 9 million tonnes annually
30 November 2011 sampai 31 Desember 2019/ November 30, 2011 up to November 30, 2019
Arutmin dan/and Trust Energy Resources Pte. Ltd. (Trust Energy)
Trust Energy sebagai agen pemasaran penjualan batubara untuk kontrak Grup Tata dengan komisi 4% untuk penjualan dari 1 Januari 2012 sampai 10 Oktober 2015 dan 2,5% untuk penjualan dari 11 Oktober 2015 sampai 31 Desember 2019/ Trust Energy acts as the marketing agent of coal sales under Tata Group contacts with a commission of 4% of the sales from January 1, 2012 to October 10, 2015 and 2,5% of the sales from October 11, 2015 until December 31, 2019
1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2019/ January 1, 2012 up to December 31, 2019
Glencore Coal sebagai agen pemasaran penjualan batubara ke seluruh dunia kecuali Jepang dengan komisi 5% dari penjualan/ Glencore Coal acts as the marketing agent of coal sales worldwide excluding Japan with a commission of 5% of the sales
10 Oktober 2003 sampai 10 Oktober 2015/ October 10, 2003 up to October 10, 2015
Mitsubishi sebagai agen pemasaran penjualan batubara di Jepang dengan komisi 5% dari penjualan/ Mitsubishi acts as the marketing agent of coal sales within Japan with a commission of 5% of the sales
9 Januari 2004 sampai 9 Januari 2016/ January 9, 2004 up to January 9, 2016
KPC, ICRL IndoCoal Kaltim dan/and Glencore Coal (Mauritius) Ltd. (Glencore Coal) KPC, IndoCoal Kaltim, ICRL dan/and Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) Bumi Resources Japan Co Ltd. (BRJ) dan/and Mitsubishi
KPC dan/and Trust Energy
BRJ membantu Mitsubishi dalam memasarkan batubara yang diproduksi KPC dengan komisi 45% dari komisi pemasaran aktual yang diterima Mitsubishi dari KPC/ BRJ assists Mitsubishi in marketing coal produced by KPC with a commission of 45% of the actual marketing commissions received by Mitsubishi from KPC Trust Energy sebagai agen pemasaran penjualan batubara untuk kontrak Grup Tata dengan komisi 2,5% dari jumlah penjualan neto/ Trust Energy acts as the marketing agent of coal sales under Tata Group contracts with a commission of 2,5% of net sales value of the sales
204
1 September 2010 sampai 8 Januari 2016/ September 1, 2010 up to January 8, 2016
Kontrak ditandatangani tanggal 13 Agustus 2012, namun kontrak ini akan berlaku mulai tanggal 11 Oktober 2015 sampai 5 Agustus 2021/ Contract was entered on August 13, 2012 but the contract will be effective on October 11, 2015 up to August 5, 2021
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
bb. Perjanjian Jual Beli Batubara
bb. Coal Sale and Purchase Agreements
Pihak Terkait di Perjanjian/ Parties in the Agreement
Jenis Penjualan/ Description of Sales
Jangka Waktu Kontrak/ Contract Duration
Arutmin, KPC, ICRL (Penjual/Sellers ) dan/and Enercorp (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara/ Sales of coal
1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2016 atau saat seluruh kewajiban ICRL dan Enercorp terpenuhi, mana yang lebih awal/. January 1, 2007 up to December 31, 2016 or when all obligations of ICRL and Enercorp have been completed, whichever is earlier.
ICRL (Penjual/Seller ) dan/and Tata Power (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara sebesar 89,5 juta ton untuk tiga (3) pembangkit listrik Tata Power yaitu Mundra, Coastal dan Trombay /Sales of coal for three (3) power plants owned by Tata Power consisting of Mundra, Coastal and Trombay
26 Juni 2007 sampai 31 Oktober 2008 bagi Mundra dan Trombay dan 10 tahun bagi Coastal atau berakhirnya PKP2B KPC mana yang lebih awal/ June 26, 2007 up to October 31, 2008 for Mundra and Trombay and 10 years for Coastal or the end of KPC's CCoW, whichever is earlier.
ICRL (Pemasok/Supplier ) dan/and Trust Energy (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara/ Sales of coal
31 Oktober 2008 sampai awal tanggal kadaluarsa PKP2B atau 10 tahun setelah dimulai fasilitas Trombay, Tata Power memiliki opsi memperpanjang jangka waktu perjanjian selama 20 tahun October 31, 2008 up to earlier of the date of expiration or termination of CCoW or 10 years after commencement of the Trombay facility, Tata Power has option to extend the term of agreement until 20 years
KPC (Penjamin/Guarantor ), ICRL (Penjual/Seller ) dan/and Trust Energy (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara ke FINOLEX Industries Limited di India/ Sales of coal to FINOLEX Industries Limited in India
1 November 2009 sampai 30 Oktober 2014 November 1, 2009 up to October 30, 2014
KPC (Penjual/Seller ) dan/and Candice (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara jangka panjang/ Long-term sales of coal
1 Februari 2008 sampai disepakati untuk diakhiri secara tertulis oleh Pihak-pihak terkait/ February 1, 2008 until mutually terminated in writing by the Parties
KPC, Candice (Penjual/Sellers ) dan/and Enel Trade S.P.A. (Pembeli/Buyer )
Penjualan batubara/ Sales of coal
5 Februari 2008 sampai dengan 31 Desember 2021 dan dapat diperpanjang selama 2 tahun February 5, 2008 up to December 31, 2021 and is renewable for another two (2) years
KPC (Pembeli/Buyer ) dan/and FBS (Penjual/Seller )
Penjualan batubara/ Sales of coal
1 Agustus 2010 sampai 31 Juli 2012 dan dapat diperpanjang setahun/ August 1, 2010 up to July 31, 2012 and can be extended for another year
205
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
51. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
cc. Perjanjian Peminjaman Saham
cc. Stock Loan Agreements
Pada tahun 2012, Perusahaan dan pihak tertentu (“Para Pihak”) menandatangani Perjanjian Peminjaman Saham, dimana Perusahaan setuju meminjamkan saham BRMS yang dimiliki oleh dan tercatat atas nama Perusahaan kepada Para Pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh Para Pihak. Perusahaan dan Para Pihak sepakat bahwa segala hak dan kewajiban yang melekat pada saham BRMS yang dipinjamkan kepada Para Pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh Para Pihak (termasuk namun tidak terbatas hak atas dividen, hak suara, hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan/Luar Biasa BRMS) akan tetap dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh Perusahaan dan tidak pernah beralih atau dialihkan kepada Para Pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh Para Pihak.
In 2012, the Company and certain parties ("the Parties") signed a Stock Loan Agreement, whereby the Company agreed to lend BRMS shares owned by and registered in the name of the Company to the Parties or other party appointed by the Parties. The Company and the Parties agree that any rights and obligations attached to BRMS shares lent to the Parties or other party appointed by the Parties (including but not limited to dividend rights, vote, rights to attend Annual/Extraordinary General Meeting of BRMS) will remain in possession and full control of the Company and will never pass or be transferred to the Parties or other party appointed by the Parties.
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Perusahaan dan Para Pihak.
The agreement is for a period of 12 months from the signing of the agreement and can be extended with the written consent of the Company and the Parties.
Sebagai imbalan, Para Pihak setuju untuk membayar biaya pinjaman ke Perusahaan seperti yang dinyatakan dalam perjanjian. Disamping itu, Para Pihak juga setuju untuk membayar biaya tambahan.
As consideration, the Parties have agreed to pay to the Company the fee as stated in the agreement. The Parties also agreed to pay an additional fee.
52. KONTINJENSI
52. CONTINGENCIES
Kelompok Usaha mempunyai liabilitas kontinjensi berupa berbagai tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnis normal, termasuk pemeriksaan perpajakan, yang kini masih tertunda hasilnya atau sedang dalam proses di pengadilan atau otoritas pajak, dan hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum dapat ditentukan saat ini. Di samping itu, Entitas Anak juga melakukan tuntutan kepada pihak ketiga yang hasilnya belum dapat ditentukan pada saat ini, menunggu putusan pengadilan. Berikut adalah kontinjensi pada tanggal pelaporan:
The Group is contingently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, the results of which are either pending or being processed by the courts or tax authorities, and while those outcomes may be substantial, but they are not presently determinable. In addition, the Subsidiaries have submitted various claims to third parties, the outcomes of which are not presently determinable pending decision by the courts. The following are the contingencies as of the reporting date:
206
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
a.
Penambangan Tanpa Izin dalam Wilayah Pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang Tumpang Tindih dengan Wilayah Pertambangan Arutmin
a.
Illegal Mining in Arutmin's Mining Concession and the Issuance of Other Mining Concessions that Overlap with That of Arutmin
Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (“KP Tumpang Tindih”). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan dalam biaya produksi karena tiga (3) hal. Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah setelah selesai dilakukan penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan yang rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana penambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi.
Activities of illegal mining (“PETI”) and activities of other mining concessions that overlap with that of PT Arutmin Indonesia (Arutmin), a jointly controlled entity, (“Overlapping Mining Concessions”) are currently occurring in Arutmin's mining concession. PETI and Overlapping Mining Concession have increased the production costs of mining coal in the area in three (3) ways. Firstly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners disturb areas without regard to the measures necessary to properly reclaim and rehabilitate the area after mining is completed. Secondly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the area that can be extracted a higher cost. Thirdly, PETI and Overlapping Mining Concessions mining require Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang bergerak dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah Indonesia sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh PETI.
In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the Government of Indonesia (GOI) as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining.
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan pembayaran batubara yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Because Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Contract of Work (CCoW), it believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004, Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.
207
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
b.
Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansiinstansi pemerintah lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI.
Since then, Arutmin has held numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other government agencies to resolve the PETI issue.
Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung.
With regard to the existence of Overlapping Mining Concessions, Arutmin has always been active in providing clarification to the relevant parties concerning the boundaries of Arutmin's mining concession area and taking necessary legal action to protect its mining area. As of the completion date of the consolidated financial statements, legal actions against several Overlapping Mining Concessions are still ongoing.
Kompensasi atas Dana Hasil Produksi Batubara dengan PPN Masukan
b.
Offset of Coal Production Proceeds with VAT Input
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai/PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal, perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat dikreditkan dengan pajak lainnya. Semenjak sampai dengan tahun 2000, semua PPN Masukan untuk produksi yang diklaim oleh Arutmin dan KPC telah dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 2001, permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN Masukan ditolak oleh otoritas pajak.
Based on Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, the GOI adopted the Value-Added Tax (VAT) Regulation, which provides that, effective January 1, 2001, unprocessed coal is not subject to VAT. As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by Arutmin and PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are creditable against their other taxes. Until 2000, all VAT Inputs for production inputs claimed by Arutmin and KPC had been refunded by the GOI. Since January 1, 2001, however, Arutmin and KPC’s requests for VAT-input refunds have been rejected by the Tax authorities.
Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah Indonesia, termasuk PPN. Selain itu dalam hal Arutmin dan KPC (atau pihak lain atas namanya) membayar berapapun jumlah angsuran pajak dimana mereka berhak untuk ganti rugi, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat penagihan.
Under the terms of the CCoW, except for taxes expressly imposed under the terms of the agreement, the GOI has agreed to indemnify Arutmin and KPC against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the GOI, including VAT. Moreover, in the event that Arutmin or KPC (or any other party on their behalf) pays any amount on account of those taxes from which they are entitled to be indemnified, the GOI has agreed to reimburse them for such tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.
208
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Pada bulan April 2004, Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi perusahaanperusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat yang menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah Indonesia untuk memperoleh kembali PPN yang telah dibayar.
Arutmin and KPC have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than sixty (60) days. Those claims have not been settled by the Directorate General. In April 2004, the Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, issued an advisory opinion that the VAT Regulation is invalid under Indonesian law. Although this advisory opinion is not legally binding on the Government of Indonesia, Arutmin and KPC believe it will provide support to their claims submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.
Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari Mahkamah Agung pada bulan April 2004. Manajemen Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B “generasi pertama” mengikuti prosedur yang serupa. Sementara itu, Arutmin dan KPC telah mengkompensasikan pembayaran PPN Masukan dengan pembayaran batubara yang merupakan bagian Pemerintah Indonesia (Dana Hasil Produksi Batubara/royalti). Apabila Pemerintah Indonesia memaksakan pemberlakuan peraturan PPN, Arutmin dan KPC harus membayar royalti yang belum dikompensasikan dengan klaim PPN.
Arutmin and KPC expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of the CCoW and the April 2004 Supreme Court advisory opinion. In addition, Arutmin’s and KPC’s managements believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” CCoWs are following similar procedures. In the meantime, Arutmin and KPC have offset their VAT payments against the coal entitlement payments to the GOI (coal production proceeds/royalty). Should the GOI impose the VAT Regulation, Arutmin and KPC should pay the royalty that has not been offset against the VAT payments.
Namun, pada tanggal 9 Februari 2006, Arutmin dan KPC bersama dengan perusahaan pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang ditujukan kepada semua perusahaan pertambangan batubara generasi pertama tentang peringatan untuk menyerahkan pembayaran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) dan pembayaran royalti terutang, yang diyakini Pemerintah Indonesia telah ditahan oleh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama. Disebutkan juga perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diharuskan untuk membayar royalti dan setelah itu mengajukan pengembalian PPN Masukan yang telah mereka bayar, bukan dengan mengkompensasikan keduanya.
However, on February 9, 2006, Arutmin and KPC, together with the other first generation coal mining companies, received a letter from the General Director of Mineral, Coal and Geothermal addressed to all first generation coal mining companies regarding a warning to submit the outstanding coal production proceeds and the outstanding royalty that the GOI believes the first generation coal mining companies have withheld. It also specified that the first generation coal mining companies should first remit the royalty and subsequently apply for a refund on the VAT input that they have paid instead of offsetting these amounts.
209
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum masing-masing pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan utang DHPB dan utang royalti dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah Indonesia yang menyatakan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B atas Arutmin dan KPC. Selanjutnya semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama tentang hal tersebut.
Arutmin’s and KPC’s legal consultants each issued legal opinions dated May 23, 2006, stating that Arutmin and KPC have the legal right to offset VAT payment against DHPB payables and royalty payable and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of Arutmin’s and KPC’s CCoWs. Furthermore, all the legal consultants to the first generation coal producing companies shared that opinion.
Kemudian, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim oleh Arutmin dan KPC kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, akan ditentukan berdasarkan kontrak bagi hasil PKP2B dan perjanjian lainnya sampai dengan tanggal jatuh tempo dari perjanjian.
Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent by Arutmin and KPC to the Investing Coordinating Board (“BKPM”), BKPM stated that based on Law No. 11/1994, “VAT on Sale of Taxable Goods and Services”, Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profit-sharing contracts, shall be determined based on the profitsharing contract CCoW and other outstanding agreements until the due dates of the agreements.
Selanjutnya, berdasarkan PKP2B No. J2/Ji.Du/45/81 dan J2/Ji Dn/16/82 antara Arutmin dan Pemerintah Indonesia, dan antara KPC dan Pemerintah Indonesia, masing-masing, Pasal 11.3 menetapkan Pemerintah Indonesia akan membayar dan membebaskan kontraktor dari segala pajak, bea, sewa dan royalti untuk saat ini dan yang akan datang, dengan pengecualian yang ditetapkan dalam Pasal 11.2. Oleh karena itu, pembebanan PPN kepada Arutmin dan KPC adalah tidak konsisten dengan UU No. 11/ 1994 dan PKP2B, sehingga pembayaran PPN dapat diganti atau dikompensasikan dengan DHPB terutang terhadap Pemerintah Indonesia.
Furthermore, based on CCoW Nos. J2/Ji.Du/45/81 and J2/Ji Dn/16/82 between Arutmin and the GOI, and between KPC and the GOI, respectively, Article 11.3 stipulated that the GOI will pay and free the contractors from all taxes, duties, rent and royalties at present and in the future, except those taxes stipulated in Article 11.2. Therefore, charges of VAT to Arutmin and KPC are inconsistent with Law No. 11/1994 and the CCoW, thus payment of VAT can be reimbursed or offset against outstanding coal production proceeds due to the GOI.
Sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengaudit pembayaran KPC dan Arutmin atas DHPB untuk tahun 2001-2007. Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN) dari BPKP mengeluarkan kesimpulan hasil audit sebagai berikut:
As requested by the GOI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) audited KPC’s and Arutmin’s payments of coal production proceeds for the years 2001-2007. On December 1, 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN) from BPKP issued the audit results as follows:
210
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
1. Kurang bayar atas DHPB dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2007 masing-masing sebesar USD113.826.488 dan USD238.023.726, di luar denda atas keterlambatan pembayaran;
1. Underpayment of coal production proceeds from Arutmin and KPC from January 1, 2001 to December 31, 2007 amounting to USD113,826,488 and USD238,023,726, respectively, excluding penalties for late payment;
2. Kurang bayar atas Pajak Penjualan dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masingmasing sebesar Rp408.374.038.322 dan Rp384.052.996.631 di luar denda; dan
2. Underpayment of sales tax from Arutmin and KPC from January 1, 2001 to December 31, 2007 amounting to Rp408,374,038,322, and Rp384,052,996,631, respectively, excluding penalties; and
3. Penundaan atas pengajuan dari pengembalian PPN kepada Arutmin dan KPC untuk periode tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masingmasing sebesar Rp1.107.395.463.003 dan Rp2.189.194.014.590.
3. Pending submission for reimbursement of VAT from Arutmin and KPC for the period of January 1, 2001 to December 31, 2007 amounting to Rp1,107,395,463,003 and Rp2,189,194,014,590, respectively.
Pada tanggal 5 Desember 2008, Arutmin dan KPC mengirimkan surat keberatan dimana kedua entitas pengendalian bersama tidak setuju dengan hasil audit dari BPKP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin dan KPC masih menunggu tanggapan dari Tim OPN.
On December 5, 2008, Arutmin and KPC submitted their objection/response letters wherein both jointly controlled entities disagreed with the audit result of BPKP. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin and KPC are still awaiting the response from Tim OPN.
Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 seperti yang tertera dalam suratnya tertanggal 22 Juli 2009. Pada tanggal 15 Januari 2010, Tim OPN mengeluarkan kesimpulan audit kepada Arutmin yang menyatakan bahwa kurang bayar atas DHPB untuk tahun 2008 sebesar USD8.355.752 berasal dari beberapa biaya gabungan yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan yang dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah Indonesia dan koreksi atas perhitungan biaya administrasi. Arutmin mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN pada tanggal 20 Januari 2010, yang menyatakan ketidaksetujuan atas temuan audit tersebut kecuali koreksi atas perhitungan biaya administrasi sebesar USD196.799. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim OPN.
Tim OPN performed another assessment on Arutmin for the year 2008 as stated in its letter dated July 22, 2009. On January 15, 2010, Tim OPN issued the audit result stating an underpayment of coal production proceeds in 2008 amounting to USD8,355,752 arising from disallowance of some joint costs deducted by Arutmin from the GOI entitlement and correction on the calculation of administration cost. Arutmin sent a response letter to Tim OPN on January 20, 2010, disagreeing with the audit result except for the correction on the calculation of administration cost amounting to USD196,799. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is still awaiting the response from Tim OPN.
211
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Kemudian, pada tanggal 18 Oktober 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 sampai dengan triwulan kedua tahun 2010. Pada tanggal 16 Desember 2010, BPK mengeluarkan temuan audit untuk tahun 2009 yang menyatakan kurang bayar atas DHPB termasuk denda atas keterlambatan pembayaran dari beberapa biaya gabungan yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan yang dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah dan koreksi atas perhitungan biaya administrasi sejumlah USD3.257.183. Pada tanggal 27 Desember 2010, Arutmin mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menerima temuan audit untuk tahun 2009, kecuali beberapa biaya gabungan yang dikurangkan Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah sejumlah USD2.486.819. Kemudian, pada tanggal 7 Februari 2011, Arutmin menerima surat tanggapan dari Direktorat Jenderal Mineral, Geologi, Batubara dan Panas Bumi yang mengklaim bahwa Arutmin harus membayar atas kekurangan pembayaran DHPB sejumlah USD1.012.233. Arutmin menerima klaim tersebut dan membayar kekurangan pembayaran tersebut pada tanggal 21 Februari 2011.
Subsequently, on October 18, 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) also performed another examination on Arutmin for the year 2008 until the second quarter of 2010. On December 16, 2010, BPK issued the audit findings for 2009 stating an underpayment of coal production proceeds including penalties for late payment arising from disallowance of some joint costs deducted by Arutmin from the Government entitlement and correction on the calculation of administration cost amounting to USD3,257,183. On December 27, 2010, Arutmin sent a response letter to BPK accepting the audit findings for the year 2009, except for the disallowance of some joint costs deducted by Arutmin from the Government entitlement amounting to USD2,486,819. Then, on February 7, 2011, Arutmin received a response letter from the Directorate General of Mineral, Geology, Coal and Geothermal claiming an underpayment of coal production proceeds of USD1,012,233 only. Arutmin accepted the claim and paid the underpayment on February 21, 2011.
Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap KPC untuk tahun 2008 pada tanggal 15 Januari 2010, dimana biaya administrasi sejumlah USD8.459.687 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian yang merupakan hak Pemerintah merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada tanggal 21 Januari 2010, KPC mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN, atas ketidaksetujuan dengan “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008” kecuali atas koreksi biaya pengiriman dan bongkar muat sejumlah USD534.122, termasuk denda, yang telah dicatat KPC sebagai liabilitas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu tanggapan dari Tim OPN.
Tim OPN performed another assessment on KPC for the year 2008 dated January 15, 2010, wherein some administrative costs amounting to USD8,459,687 deducted by KPC from the Government entitlement were not allowable deductions. On January 21, 2010, KPC sent a response letter to Tim OPN, which disagreed with “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008” except for the correction on dispatch and demurrage expense amounting to USD534,122, including penalties, that KPC recognized under liabilities. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC was still awaiting for the response of Tim OPN.
Kemudian, BPK juga melakukan pemeriksaan lainnya terhadap KPC untuk tahun 2009 yang dinyatakan dalam surat tanggal 14 Januari 2011, dimana sebagian biaya administrasi sejumlah USD3.641.635 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian yang merupakan hak Pemerintah Indonesia merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada tanggal 18 Januari 2011, KPC mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menyetujui temuan audit tahun 2009, kecuali koreksi atas komisi agen lokal sejumlah USD386.148 yang masih menjadi perdebatan untuk tahun 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu tanggapan dari BPK. Namun demikian, jumlah yang telah disetujui KPC sebesar USD3,6 juta telah dibayar pada tahun 2011.
Subsequently, BPK also performed another assessment for the year 2009 as stated in the letter dated January 14, 2011, wherein certain administrative costs amounting to USD3,641,635 deducted by KPC from the government entitlement were not allowable deductions. On January 18, 2011, KPC sent a response letter to BPK accepting the audit findings for the year 2009, except for the correction on local agent commission amounting to USD386,148 that is also still in dispute for the year 2008. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is still awaiting the response of BPK. However, the amount of USD3.6 million accepted by KPC has been paid in 2011.
212
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
c.
Pada tanggal 9 Mei 2008, KPC menerima Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) terkait pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 5 Maret 2009, KPC menerima SPP lain mengenai penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007, tanpa penghentian pemeriksaan sebelumnya yang sedang berlangsung, sehingga KPC memiliki dua pemeriksaan pajak pada saat yang bersamaan dan untuk tahun pajak yang sama. Berdasarkan pertimbangan itu, KPC mengirimkan permintaan untuk menolak SPP terkait dengan penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007 kepada Pengadilan Pajak.
c.
Pada tanggal 8 Desember 2009, KPC menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan KPC dan membatalkan SPP tanggal 5 Maret 2009. Pada tanggal 24 Mei 2010, KPC menerima Surat Keputusan dari Mahkamah Agung yang mendukung Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan KPC. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC belum menerima perkembangan lebih lanjut dari kasus ini.
On May 9, 2008, KPC received a Tax Audit Instruction Letter (“Surat Perintah Pemeriksaan”/SPP) concerning tax audit for fiscal year 2007. On March 5, 2009, KPC received another SPP concerning the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for tax year 2007, without terminating the previous investigation that was already underway; thus KPC had two tax audits at the same time and for the same taxable year. Based on that consideration, KPC sent a request to object to SPP related to the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for taxable year 2007 to the Tax Court. On December 8, 2009, KPC received a Decision Letter from the Tax Court that approved KPC’s objection and cancelled the SPP dated March 5, 2009. On May 24, 2010, KPC received the Decision Letter from the Supreme Court supporting the Decision Letter of the Tax Court, which approved KPC’s objection. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC has not received further notice in regard to the status of this case.
d.
Pada tanggal 7 Maret 2007, KPC, sebagai Penggugat, mengajukan perkara gugatan terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon, sebagai Tergugat, atas kerusakan terkait dengan penutupan jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara di Bengalon. KPC berhasil di Pengadilan Negeri Sangatta. Pada tanggal 8 Mei 2007, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda yang kemudian memutuskan memenangkan KPC. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC belum menerima konfirmasi lebih lanjut apakah tergugat mengajukan kasasi.
d.
On March 7, 2007, KPC as the Plaintiff filed a case against the Farmers Group of Bengalon People for damages resulting from blocking the road heading to the coal loading harbor at Bengalon. KPC was successful in the District Court of Sangatta. On May 8, 2007, the Farmers Group of Bengalon People lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan in Samarinda, which subsequently ruled in favor of KPC. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC has not received any confirmation as to whether or not the defendant has filed for cassation.
e.
Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar Rp21,7 milyar diajukan ke Pengadilan Negeri Sangatta oleh kelompok petani setempat, Kelompok Tani Bersatu (KTB), terhadap KPC yang mengklaim kepemilikan tanah seluas 3.000.000 meter persegi di area tambang Pit-J milik KPC. Pada tahun 2005, Pengadilan Negeri Sangatta telah memberikan denda dimana KPC harus membayar sebesar Rp21.0 milyar kepada KTB, dan KPC telah melakukan banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 21 Maret 2006, KPC berhasil di Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007, Kontra Memori Kasasi diajukan ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu keputusan dari Mahkamah Agung.
e.
During 2004, a claim for Rp21.7 billion was lodged in the District Court of Sangatta by the group of local farmers, Kelompok Tani Bersatu (KTB), against KPC claiming 3,000,000 square meters of KPC’s Pit-J area. In 2005, the Sangatta District Court granted an award stating that KPC shall pay Rp21.0 billion to KTB, which KPC made an appeal to the High Court. On March 21, 2006, KPC was successful in the High Court. On January 23, 2007, the KTB filed a cassation to the Supreme Court, the Memorandum of Cassation being filed on February 5, 2007 and, on July 25, 2007, a ContraMemorandum of Cassation was filed. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is awaiting the decision of the Supreme Court.
213
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
f.
Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin mengajukan dua (2) tuntutan di Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin (PTUN Banjarmasin) terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu mengenai terbitnya izin eksplorasi dan eksploitasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah PKP2B DU314/Kalsel dan DU-322/Kalsel.
f.
On June 9, 2009, Arutmin filed two (2) lawsuits in the State Administrative Court of Banjarmasin against the decisions of the Regent of Tanah Bumbu concerning the issuance of exploration and exploitation mining rights to PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri that overlap Arutmin's CCoW areas of No. DU 314/Kalsel and DU 322/Kalsel, respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menerima permohonan PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009.
On June 30, 2009, through an interlocutory judgment, the court granted the request of PT Anzawara Satria to be an intervening party of the proceedings, which was subsequently followed by CV Putra Parahyangan Mandiri on July 28, 2009.
Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menolak tuntutan balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria mengajukan keberatan terhadap putusan sela yang ditolak oleh Pengadilan.
On August 4, 2009, through an interlocutory judgment, the court denied the counterclaim proposed by the Regent of Tanah Bumbu District and PT Anzawara Satria. On August 11, 2009, PT Anzawara Satria appealed the interlocutory judgment that was dismissed by the Court.
Pada tanggal 3 November 2009, PTUN Banjarmasin mengeluarkan dua (2) putusan yang memenangkan Arutmin. PTUN Banjarmasin memutuskan untuk mencabut izin eksplorasi dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri serta memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk membatalkan izin-izin tersebut. Pada hari yang sama, PTUN Banjarmasin menerbitkan dua (2) keputusan yang menunda pemberlakuan dari izin eksplorasi dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri.
On November 3, 2009, the court issued two (2) decisions that approved Arutmin’s claims. The decisions terminated the exploration and exploitation permits of PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri, and ordered the Regent of Tanah Bumbu District to revoke such permits. At the same time, the court also issued two (2) decrees postponing the validity of the exploration and exploitation permit of PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri.
Sehubungan dengan putusan dan keputusan pengadilan tersebut, PT Anzawara Satria, CV Putra Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin, dimana Arutmin kalah melawan PT Anzawara Satria, tetapi menang melawan CV Putra Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu.
Due to the issuance of such court decisions and decrees, PT Anzawara Satria, CV Putra Parahyangan Mandiri and the Regent of Tanah Bumbu District filed appeals to the High Administrative Court of Banjarmasin, where Arutmin lost the case against PT Anzawara Satria, but won the cases against CV Putra Parahyangan Mandiri and the Regent of Tanah Bumbu District.
Setelah itu, Arutmin mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap PT Anzawara Satria. Sebaliknya, pengajuan kasasi juga dilakukan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra Parahyangan Mandiri terhadap Arutmin. Pada 18 Januari 2011, Arutmin memenangkan perkara melawan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra Parahyangan Mandiri dan putusan yang sama diberikan kepada Arutmin pada tanggal 19 Januari 2011 terhadap PT Anzawara Satria.
Subsequently, Arutmin filed cassation to the Supreme Court for its case with PT Anzawara Satria. In the other cases, the Regent of Tanah Bumbu District and CV Putra Parahyangan Mandiri filed cassation to the Supreme Court. On January 18, 2011, Arutmin was awarded judgment for the Regent of Tanah Bumbu District and CV Putra Parahyangan Mandiri case, followed by that in the PT Anzawara Satria case on January 19, 2011.
214
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali masing-masing pada tanggal 20 Juli 2011 dan 16 Agustus 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. g.
The Regent of Tanah Bumbu District and PT Anzawara Satria have filed a memo for consideration on July 20, 2011 and August 16, 2011, respectively. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the Supreme Court.
Pada tanggal 3 Juni 2010, Arutmin mengajukan gugatan pada PTUN Banjarmasin terhadap Bupati Kotabaru karena menerbitkan dua (2) Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, masing-masing terhadap PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. Kedua IUP Eksplorasi tersebut tumpang tindih dengan salah satu wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU-314/Kalsel (Sungup Sembuluan).
g.
Pada tanggal 30 November 2010, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang menyatakan gugatan Arutmin tidak dapat diterima. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 9 Desember 2010, Arutmin mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Pada tanggal 25 Maret 2011, PTTUN menerbitkan putusan yang memihak kepada PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal. Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 22 Agustus 2011. Pada tanggal 12 Oktober 2011, Mahkamah Agung memutuskan yang memenangkan PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal. h.
On June 3, 2010, Arutmin filed lawsuits at the Administrative Court of First Instance in Banjarmasin against the Regent of Kotabaru, for the issuance of two (2) Mining Exploration Permits (IUP) to PT Sebuku Batubai Coal and PT Sebuku Tanjung Coal, repectively. The Mining Exploration Permits overlap with one of Arutmin CCoW areas, DU-314/Kalsel (Sungup Sembuluan). On November 30, 2010, the Administrative Court of First Instance in Banjarmasin issued decisions that revoked the lawsuits of Arutmin. In response to these decisions, on December 9, 2010, Arutmin filed applications of appeal to the High Administrative Court. On March 25, 2011, the High Administrative Court issued a decision in favor of PT Sebuku Tanjung Coal and PT Sebuku Batubai Coal. Arutmin filed for cassation to the Supreme Court on August 22, 2011. On October 12, 2011, the Supreme Court decided in favor of PT Sebuku Tanjung Coal and PT Sebuku Batubai Coal.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, PT Malindo Jaya Diraja, perusahaan perkebunan yang mengaku sebagai pemilik lahan yang tumpang tindih dengan 2 (dua) wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU308/Kalsel (Karuh) dan DU-318/Kalsel (Satui), mengajukan gugatan terhadap Arutmin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan dan Gubernur Kalimantan Selatan, sehubungan dengan diterbitkannya PKP2B Arutmin, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Arutmin dan rekomendasi bagi diterbitkannya IPPKH Arutmin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Nilai keseluruhan gugatan yang diajukan adalah sebesar Rp11.066.099.500.000. Pada tanggal 5 Juli 2011, Arutmin memenangkan gugatan pada tingkat pengadilan ini. Namun demikian, pada tanggal 18 Juli 2011, PT Malindo Jaya Diraja mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta.
h.
215
On August 20, 2010, PT Malindo Jaya Diraja, a plantation company, claiming to own plots of land that overlap with two (2) of Arutmin's CCoW areas, DU-308/Kalsel (Karuh) and DU-318/Kalsel (Satui), filed lawsuit against Arutmin, the Minister of Energy and Mineral Resources, the Minister of Forestry and the Governor of South Kalimantan, because of the issuance of Arutmin's mining concession, Arutmin's Forestry Area Land-Use Permit and recommendation for Arutmin's Forestry Area LandUse Permit, at the District Court of South Jakarta. The total amount of the claim is Rp11,066,099,500,000. On July 5, 2011, Arutmin was awarded at this evel. However, on July 18, 2011, PT Malindo Jaya Diraja filed an appeal to the High Court of Jakarta and as of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the High Court of Jakarta.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
i.
Pada tanggal 1 Juli 2010, Umar Yahya, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap Arutmin di PTUN Kotabaru yang menuduh Arutmin telah menguasai lahan secara illegal seluas 45 hektar yang dimiliki oleh Umar Yahya. Pada tanggal 20 April 2011, PTUN Kotabaru menolak gugatan Umar Yahya.
i.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Mei 2011, Umar Yahya mengajukan banding di PTTUN Banjarmasin. Pada tanggal 10 Agustus 2011, PTTUN Banjarmasin mengeluarkan keputusan yang memenangkan Arutmin dan memperkuat keputusan PTUN Banjarmasin tanggal 20 April 2011. Sehubungan dengan penerbitan keputusan tersebut, pada tanggal 3 November 2011, Umar Yahya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. j.
Subsequently, on May 19, 2011, Mr. Yahya filed an appeal to the High Administrative Court of Banjarmasin. The court issued a decision in favor of Arutmin on August 10, 2011 and strengthened the Administrative Court of Kotabaru’s decision dated April 20, 2011. Due to the issuance of such decision, on November 3, 2011, Mr. Yahya filed a cassation to the Supreme Court. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the Supreme Court.
Pada tanggal 7 April 2011, Abdul Hadi, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap Arutmin, PT Cipta Kridatama dan H. Darmansyah di PTUN Kotabaru dengan tuduhan Arutmin telah membayar H. Darmansyah atas kompensasi sebidang tanah di area pertambangan, yang kepemilikannya masih menjadi sengketa antara Abdul Hadi dan H. Darmansyah.
j.
Pada tanggal 11 Mei 2011 dan 22 Juni 2011, PTUN Kotabaru mengadakan proses mediasi namun hal tersebut gagal untuk menyelesaikan sengketa tanah. Pada tanggal 7 Maret 2012, PTUN Kotabaru mengeluarkan keputusan yang memenangkan Abdul Hadi dalam perkara ini. Pada tanggal 16 Maret 2012, Arutmin mengajukan permohonan banding ke PTTUN Banjarmasin yang menerbitkan keputusan pada tanggal 12 September 2012 yang memenangkan Abdul Hadi. Pada tanggal 12 November 2012, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. k.
On July 1, 2010, Umar Yahya, a local resident, filed a lawsuit against Arutmin at the Administrative Court of Kotabaru based on the accusation that Arutmin has illegally obtained possession of Mr. Yahya’s plots of land with a total area of 45 hectares. On April 20, 2011, the Administrative Court of Kotabaru rejected Mr. Yahya’s lawsuit.
On April 7, 2011, Abdul Hadi, a local resident, filed a lawsuit against Arutmin, PT Cipta Kridatama and H. Darmansyah at the Administrative Court of Kotabaru, based on the accusation that Arutmin has been paying Mr. Darmansyah compensation for mining a plot of land, the ownership of which is still being disputed between Mr. Hadi and Mr. Darmansyah. On May 11, 2011 and June 22, 2011, the Administrative Court of Kotabaru arranged mediation processes; however, these failed to settle the land dispute. On March 7, 2012, a decision was issued by the Administrative Court of Kotabaru in favor of Mr. Hadi. On March 16, 2012, Arutmin filed an appeal to High Administrative Court of Banjarmasin which issued a decision on September 12, 2012, in favour of Mr. Hadi. On November 12, 2012, Arutmin filed a cassation to the Supreme Court and as of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the Supreme Court.
Pada tanggal 7 Juni 2011, PT Eka Bhuwana Dirgantara, perusahaan pertambangan yang mengklaim memiliki beberapa bidang tanah yang mencakup area PKP2B Arutmin di DU-312/Kalsel (Sembilang), mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan dikeluarkannya izin penambangan Arutmin. Pada tanggal 5 Desember 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan dari PT Eka Bhuwana Dirgantara dan Arutmin menang di tingkat pengadilan ini. Tidak ada keberatan yang diajukan kemudian oleh PT Eka Bhuwana Dirgantara, sehingga keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi keputusan final dan mengikat.
k.
216
On June 7, 2011, PT Eka Bhuwana Dirgantara, a mining company claiming to own plots of land encompassed in Arutmin’s CCoW area DU-312/Kalsel (Sembilang), filed a lawsuit against Arutmin in the District Court of South Jakarta, in relation to the issuance of Arutmin’s mining concession. On December 5, 2011, the District Court of South Jakarta declined PT Eka Bhuwana Dirgantara’s claim and awarded Arutmin at this level. No appeal was forthcoming from PT Eka Bhuwana Dirgantara, thus the decision from the District Court of South Jakarta became a final and binding decision.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
l.
Pada tanggal 4 November 2010, Arutmin mengajukan gugatan di PTUN Banjarmasin terhadap Bupati Tanah Bumbu dan PT Nawaksara sehubungan dengan penerbitan Keputusan Bupati Tanah Bumbu No. 545/064/IUP-OP/D.PE/2009 atas Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikeluarkan untuk PT Nawaksara tertanggal 29 Desember 2009 di area (dengan kode No. TB.08 DESPR 127) yang berlokasi di Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu dengan total area 87,7 hektar.
l.
On November 4, 2010, Arutmin filed lawsuit at the Administrative Court of Banjarmasin against the Regent of Tanah Bumbu and PT Nawaksara with regard to the issuance of the Regent of Tanah Bumbu Decision No. 545/064/IUP-OP/D.PE/2009 concerning the Mining Permits (IUP) issued to PT Nawaksara dated December 29, 2009 in the area (with code No. TB.08 DESPR 127) located at Sungai Dua Village, Simpang Empat Sub-district, Tanah Bumbu Regency with total area of 87.7 hectares.
Pada tanggal 10 Januari 2011, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang memenangkan Arutmin dengan menerima klaim dari Arutmin dan menerbitkan putusan atas keputusan Bupati Tanah Bumbu sehubungan dengan IUP yang diterbitkan untuk PT Nawaksara adalah tidak sah dan batal serta memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut keputusannya sehubungan dengan IUP yang diterbitkan untuk PT Nawaksara dan menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara.
Subsequently, on January 10, 2011, the Administrative Court of Banjarmasin issued a decision in Arutmin’s favor, which declared acceptance of Arutmin’s claim and declared the decision of the Regent of Tanah Bumbu in regard to Mining Permits issued to PT Nawaksara to be null and void, and ordered the Regent of Tanah Bumbu to revoke its decision concerning Mining Permits issued to PT Nawaksara, and sentenced the defendant to pay the court fee.
Pada tanggal 7 Februari 2011, Bupati Tanah Bumbu dan PT Nawaksara mengajukan banding pada PTTUN Banjarmasin. Kemudian, pada tanggal 1 Agustus 2011, Arutmin dimenangkan pada tingkat pengadilan ini. Tidak ada kasasi yang diajukan PT Nawaksara, oleh karena itu, keputusan dari PTTUN Banjarmasin adalah keputusan final dan mengikat.
On February 7, 2011, the Regent of Tanah Bumbu and PT Nawaksara filed an appeal to the High Administrative Court of Banjarmasin. Subsequently, on August 1, 2011, Arutmin was awarded at this level. No cassation was entered by PT Nawaksara and thus the decision of the High Administrative Court of Banjarmasin became a final and binding decision.
m. Pada tanggal 3 November 2011, Arutmin mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah Laut karena menerbitkan Surat Keputusan tentang Perpanjangan Kuasa Pertambangan kepada CV Mitra Cakra Abadi yang tumpang tindih dengan lahan PKP2B Arutmin di DU-322/Kalsel (Asam Asam). Dengan beberapa pertimbangan, Arutmin mengajukan permohonan pencabutan gugatan kepada PTUN Banjarmasin yang kemudian disetujui oleh CV Mitra Cakra Abadi. Pada 31 Januari 2012, PTUN Banjarmasin mengabulkan permohonan pencabutan gugatan Arutmin.
m. On November 3, 2011, Arutmin filed lawsuit against the Regent of Tanah Laut for issuing a Decision Letter regarding the Extension of Mining Permit to CV Mitra Cakra Abadi that overlaps with Arutmin’s CCoW area of DU-322/Kalsel (Asam Asam). For a certain consideration, Arutmin decided to withdraw the claim and filed the application to the Administrative Court of Banjarmasin, which was then agreed by CV Mitra Cakra Abadi. On January 31, 2012, the Administrative Court of Banjarmasin accepted Arutmin’s application to withdraw the claim.
217
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
n.
Pada tanggal 28 Maret 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), kontraktor pertambangan KPC, mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampai dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka harus direvisi mulai bulan Juli 2007. Pada tanggal 6 November 2009, sengketa atas eskalasi umum telah dirujuk ke arbitrase di Singapura dan ditangani oleh tiga (3) arbiter, yang telah memberikan petunjuk umum untuk penyelesaian masalah. Di lain pihak, posisi formal KPC adalah tarif biaya jasa pertambangan saat ini dengan Thiess masih di atas tarif kontraktor pertambangan lainnya yang sebanding. Klaim atas sengketa tarif eskalasi adalah sekitar USD22,3 juta pada tahun 2011.
n.
On March 28, 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), a mining contractor of KPC, sent a letter to KPC, seeking compensation for additional costs incurred since July 2007 and costs that would continue to be incurred until a revised pricing is made. Thiess claimed that the current escalation rate formula with regard to mining services fee no longer reflected the actual increase in its operating costs, hence must be revised starting July 2007. On November 6, 2009, the dispute for the general escalation was referred to arbitration in Singapore before three (3) arbitrators, who have given general directions for the resolution of the matter. On the other hand, KPC’s formal position is that the current mining service fee rate with Thiess is still above that of other comparable mining contractors’ rate. The claim for this escalation rate dispute is approximately USD22.3 million in 2011.
Pada tanggal 17 Januari 2011, KPC mengajukan penawaran penyelesaian formal kepada Thiess, yang termasuk usulan untuk merubah formula tarif eskalasi yang berlaku saat ini, dan menawarkan untuk membayar Thiess sebesar USD4.621.639 dalam penyelesaian penuh dan final dari jumlah terutang untuk periode sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan tanggal 30 Juni 2008 dan tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009.
On January 17, 2011, KPC submitted a formal settlement offer to Thiess, which included a proposal to amend the current escalation rate formula, and offered to pay Thiess an amount of USD4,621,639 in full and final settlement of the amounts due for operating periods from July 1, 2007 to June 30, 2008 and July 1, 2008 to June 30, 2009.
Pada tanggal 22 Desember 2011, arbitrase mengeluarkan sebagian hasil final, dimana Thiess berhak untuk memodifikasi dari rumus eskalasi tetapi dengan mempertahankan putusan terhadap rincian modifikasi tersebut untuk diterapkan sampai bukti ahli lebih jauh dijabarkan. Para pihak setuju terhadap perhitungan yang tercantum dalam “Amended Joint Report” sebesar USD11,2 juta sebagai akibat dari Penyesuaian Eskalasi Umum yang telah dilunasi KPC pada tanggal 28 Februari 2012.
On December 22, 2011, the arbitration tribunal issued a partial final award, holding that Thiess is entitled to a modification of the escalation formula but reserving judgment on the precise modification to be applied until further expert evidence is presented. The parties have agreed on the calculation as set out in the Amended Joint Report amounting to USD11.2 million as a result of the General Escalation Adjustment, which was paid by KPC on February 28, 2012.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pengadilan telah menyetujui sebagian biaya tambahan, yang biaya aktualnya akan difinalisasikan kemudian. Untuk penyeksaian atas Laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu keputusan dari badan arbitrase.
As of the completion date of the consolidated financial statements, the tribunal has partially granted Thiess for the costs incidental to the fixing and allocation of the Awards, for which the actual amount is yet to be finalized. As of the completion fo the consolidated financial statements, KPC is awaiting for the resolution from the arbritration.
218
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
o.
Pada tanggal 20 Januari 2011, Thiess mengajukan tuntutan di Pengadilan Tinggi Inggris terhadap KPC dan Standard Chartered Bank, cabang Singapura. Thiess mengklaim bahwa rumus eskalasi lima (5) tahun di dalam perjanjian operasi, yang seharusnya ditelaah selama lima (5) tahun pertama pada tanggal 1 Juli 2009, untuk biaya jasa kontrak pertambangan yang dibebankan KPC tidak lagi mencerminkan peningkatan yang sesungguhnya dari biaya operasi Thiess dan karenanya harus direvisi efektif dari tanggal 1 Juli 2009. KPC telah mengklaim bahwa tarif biaya jasa pertambangan kepada Thiess masih di atas rata-rata bila dibandingkan dengan kontraktor pertambangan lain. Thiess telah mengikutsertakan Standard Chartered Bank, cabang Singapura, ke dalam litigasi sehubungan dengan administrasi pengaturan penjualan batubara KPC berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas. Mediasi awal atas sengketa antara Thiess dan KPC tidak berhasil diselesaikan, yang mengarah pada Australian Institute of Arbitrators and Mediators yang menunjuk seorang ahli penentu. Hasil penentuan tersebut menguntungkan pihak Thiess. Akan tetapi, hasil penentuan dari ahli tersebut tidak mengikat dan KPC tidak puas dengan penentuan dari ahli tersebut. Selanjutnya, sengketa pengaturan harga kontrak dirujuk ke arbitrase di bawah pengadilan yang sama. Sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas, Thiess meminta perbedaan antara jumlah yang ditagih dan yang diklaim untuk ditransfer ke rekening sengketa.
o.
On January 20, 2011, Thiess implemented proceedings in the English High Court against KPC and Standard Chartered Bank, Singapore branch. Thiess has claimed that the five-year escalation formula in the operating agreement, which was first subject to its first five-year review on July 1, 2009, for the contractual mining service fee charged to KPC no longer reflects the actual increase of Thiess’ operating costs and hence should be revised with the effect from July 1, 2009. KPC has claimed that the mining service fee rate payable to Thiess is still above other those of comparable mining contractors. Thiess has enjoined Standard Chartered Bank, Singapore branch in the the litigation based on a claim related to certain account administration arrangements for KPC’s coal sales pursuant to the Cash Distribution Agreement. Earlier mediation of the dispute between Thiess and KPC was not successfully concluded, which lead to the Australian Institute of Arbitrators and Mediators appointing an expert determination. The determination was in Thiess’ favor. However, the expert determination was not binding and KPC was not satisfied with the expert determination. Subsequently, the dispute over the actual contractual pricing arrangement was referred to arbitration under the same tribunal. In accordance with the Cash Distribution Agreement, Thiess asked for the difference between the disbursed and claimed amount to be transferred into a dispute account.
Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi Inggris menolak permohonan Thiess untuk mentrasfer jumlah yang diklaim ke rekening sengketa dan mengharuskan Thiess melakukan pembayaran interim sebesar GB£180,000. Pada bulan Desember 2012, di dalam perjanjian pelunasan disimpulkan bahwa Thiess setuju untuk membayar secara penuh sebesar USD124,250 dan pembayaran trakhir sejumlah yang terhutang sehubungan dengan biaya dan bunga.
On March 26, 2012, the English High Court granted an award dismissing Thiess’ claim to transfer the claimed amount to a dispute account and required Thiess to make an interim payment amounting GB£180,000. In December 2012, a Settlement Agreement was concluded where Thiess agreed to pay USD124,250 in full and final settlement of all sums due in respect of costs and interests.
Pada tahun 2011, Thiess dan KPC melakukan arbitrase di Singapura untuk penentuan dan peninjauan atas pengaturan harga di kontrak jasa pertambangan. Tinjauan pengaturan harga itu dijadwalkan akan efektif dari tanggal 1 Juli 2009 sampai lima tahun ke depan. Pada tanggal 18 dan 19 Desember 2011, sidang dilakukan oleh Pengadilan. Pada tanggal 12 Maret 2012, Majelis dari arbitrase pengaturan harga memutuskan dan menyatakan bahwa tarif yang diterapkan sebelum tanggal 1 Juli 2009 harus terus berlanjut diterapkan sampai dengan penyelesaian pengaturan harga di arbitrase ini. Pengadilan juga memutuskan bahwa tagihan faktur harus sesuai dengan tarif yang belaku sebelum tanggal 1 Juli 2009, dengan demikian, tarif yang ditentukan dari para ahli menjadi tidak berlaku. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu perkembangan sengketa ini dan penyelesain dari arbitrase
In 2011, Thiess and KPC sought an arbritration in Singapore for the determination and review of pricing arrangements under the mining service contract. The review of pricing arrangements was due to be effective from July 1, 2009 up to the next five years. On December 18 and 19, 2011, hearings were conducted by the Tribunal. On March 12, 2012, the Tribunal for the pricing arrangement arbitration awarded and declared that the rates applied prior to July 1, 2009 shall continue to apply until the resolution of the pricing arrangements in this arbitration. It is also determined that the invoice payment claims shall be based on the rates that applied prior to July 1, 2009, thus, the rates set out in the expert determination are not yet applicable. As of the completion of the consolidated financial statements, KPC is awaiting for the development of the disputes and for the resolution from the arbritration. 219
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
p.
Pada tanggal 28 Juni 2012, Rusdiansyah, penduduk Tanah Bumbu, mengajukan tuntutan terhadap Arutmin di Pengadilan Negeri Batulicin berdasarkan tuduhan dimana Arutmin memperoleh kepemilikan tanah secara illegal atas nama Rusdiansyah dengan luas setara dengan 140 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kasus ini sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Batulicin.
p.
On June 28, 2012, Rusdiansyah, a local resident of Tanah Bumbu filed lawsuit against Arutmin at the District Court of Batulicin based on the accusation that Arutmin had illegally obtained possession of Mr. Rusdiansyah’s plot of land of 140 hectares in area. As of the completion date of the consolidated financial statements, the case is still being examined by the District Court of Batulicin.
q.
Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, berada pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang-undang Kehutanan No. 41/1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi.
q.
Certain contract areas under the Contract of Work (CoW) of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, fall within a protected forest. Forestry Law No. 41/1999, prohibits open-cast mining within areas of protected forest, including CoWs that were granted prior to the declaration.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Indonesia menyetujui tahap konstruksi Dairi, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana penambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung.
Based on the Minister of Energy and Mineral Resources Decision Letter dated December 28, 2005, the GOI approved the construction phase of Dairi effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairi’s mine plan, underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil regencies, North Sumatera and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within protected forest.
Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, Dairi mempresentasikan rencana tambangnya di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat dalam sebuah dengar pendapat. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen Dairi yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
In 2006, Dairi requested a land-use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament. Although receiving no decision, the management of Dairi believes that the necessary permit will be granted as Dairi activities have been supported by the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna memohon akselerasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, Kecamatan Silima Punggapungga, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa rancangan keputusan presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.
On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land-use permit in the protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Pungga-pungga Sub-district, North Sumatera Province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department stating that the draft of the presidential decree approving Dairi’s underground mining activities had been sent to the Secretary of the Cabinet.
220
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung.
In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management of Dairi believes that it has complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest.
Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor.
In April 2009, the management of Dairi temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with contractors.
Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 dikeluarkan untuk pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 Undang-undang Kehutanan No. 41/1999. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air tanah.
In 2010, Government Regulation No. 24/2010 was issued to further implement Article 31 of Forestry Law No. 41/1999. Under the government regulation, underground mining shall be allowed in areas within a protected forest provided that the mining will not cause land subsidence or lowering of ground surface, changes or alterations to the main functions of the forest areas or damage to ground water aquifers.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh surat keputusan dari Kementerian Kehutanan yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi untuk kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.
On October 11, 2010, Dairi received a decision letter from the Ministry of Forestry that granted Dairi a land-use permit to undertake exploration for gold and other supplemental minerals in a protected forest (kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas) in Dairi and Pakpak Barat, North Sumatera Province, with an area of approximately 23,000 hectares.
Pada tanggal 19 Mei 2011, Peraturan Presiden No. 28/2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Peraturan presiden tersebut mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah perlunya Persetujuan Prinsip dan Izin Pinjam Pakai, dan perlunya Izin Pinjam Pakai yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan. Peraturan presiden tersebut memberikan dukungan kepada para pemilik konsesi tambang yang terletak di kawasan hutan lindung, termasuk Dairi yang berencana untuk segera mengembangkan proyeknya melalui penambangan bawah tanah.
On May 19, 2011, Presidential Regulation No. 28/2011 regarding Underground Mining Activities in the Protected Forest, was issued by the GOI. The presidential regulation allows underground mining activites in a protected forest with certain conditions. Such conditions, among others, include the issuance of the Principal Agreement and LandUse Permits, followed by the issuance of the LandUse Permit by the Ministry of Forestry. The presidential regulation gives support to the owners of the mining concessions located in protected forest areas, including Dairi, which looks forward to developing its projects via underground mining.
Pada tanggal 15 November 2011, Dairi memperoleh surat keputusan dari Kementerian Kehutanan mengenai persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk penambangan seng, timbal dengan metode penambangan bawah tanah dan sarana penunjangnya seluas kurang lebih 55 hektar pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
On November 15, 2011, Dairi received a decision letter from the Ministry of Forestry regarding the approval in principle for the use of a forest area for mining zinc, lead by underground mining methods and supporting facilities of approximately 55 hectares in a protected forest in Dairi Regency, North Sumatera Province.
221
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 23 Juli 2012, Dairi telah memperoleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan penambangan bawah tanah di kawasan hutan lindung.
On July 23 2012, Dairi has obtained a Land-Use Permit in regard to undeground mining activities in the protected forest.
Manajemen berkeyakinan bahwa Dairi akan dapat melanjutkan kegiatannya di wilayah kontrak karena mereka memiliki dukungan dari Pemerintah Daerah serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kenyatan bahwa proyek tersebut didukung penuh oleh pemegang saham, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai terhadap nilai tercatat aset tetapnya.
Management believes that Dairi will be able to continue its activities in the contract area since they have the support of the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources. Based on the foregoing facts and the fact that the project is fully supported by the ultimate holding company, management believes that no impairment is required on the carrying values of its fixed assets.
Untuk mengatasi hal ini, manajamen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
In response to these matters, the management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in the protected forest.
r.
PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi area konsesi yang terletak di dalam Taman Nasional (hutan lindung). Undang-undang Kehutanan No. 41/1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana mendapatkan izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi (Catatan 51b).
r.
PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a CoW that includes a concession area located within a National Park (a protected forest). Forestry Law No. 41/1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including CoWs that were granted prior to the declaration. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In response to these matters, management plans to obtain the land-use permit to undertake activities in the protected forest. CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area (Note 51b).
s.
PT Gorontalo Minerals (GM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi area konsesi yang terletak di dalam wilayah hutan dan Taman Nasional. Undang-undang Kehutanan No. 41/1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area hutan dan Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana mendapatkan izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung sampai dengan tanggal 18 Juli 2013, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi (Catatan 51b).
s.
PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, entered into a CoW that includes a concession area located within a forest area and National Park. Forestry Law No. 41/1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of forest and National Park, including CoWs that were granted prior to the declaration. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In response to these matters, management plans to obtain the land-use permit to undertake activities in the protected forest up to July 18, 2013, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area (Note 51b).
222
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
t.
Pada tanggal 1 November 2012, Antung Mulian, penduduk setempat, mengajukan tuntutan terhadap Arutmin dan PT Darma Henwa Tbk, entitas asosiasi, dengan tuduhan bahwa Arutmin memperoleh secara illegal kepemilikan tanah atas nama Antung Mulian dengan luas area 2.000 meter persegi di Kabupaten Tanah Laut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Negeri Pelaihari.
t.
On November 1, 2012, Antung Mulian, a local resident, filed a lawsuit against Arutmin and PT Darma Henwa Tbk, an associate, based on the accusation that Arutmin had illegally obtained possession of Mr. Mulian’s plots of land with a total area 2,000 square meters in Tanah Laut Regency. As of the completion date of the financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the District Court of Pelaihari.
u.
Pada tanggal 22 November 2012, Rusdiansyah dan sekelompok penduduk setempat di Tanah Bumbu, mengajukan tuntutan terhadap Arutmin di Pengadilan Negeri Batulicin dengan tuduhan dimana Arutmin memperoleh kepemilikan tanah secara ilegal atas nama Rusdiansyah dengan luas setara dengan 140 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Negeri Batulicin.
u.
On November 22, 2012, Rusdiansyah and group of the local residents of Tanah Bumbu filed lawsuit against Arutmin at the District Court of Batulicin based on the accusation that Arutmin had illegally obtained possession of Mr. Rusdiansyah’s plot of land of 140 hectares in area. As of the completion date of the financial statements, Arutmin is awaiting the decision of the District Court of Batulicin.
v.
Thiess, kontraktor pertambangan Arutmin, mengklaim biaya standby di Satui dan Senakin serta hasil washplants Senakin, dengan jumlah estimasi tuntutan awal sebesar USD16.5 juta. Arutmin telah mengajukan gugatan balik sebesar USD54 juta, yang meliputi biaya demurrage, kehilangan peluang yang disebabkan oleh kinerja produksi yang buruk, kehilangan batubara karena cara pertambangan yang buruk yang mengakibatkan hasil produksi yang lebih rendah dari yang diharapkan.
v.
Thiess, a mining contractor of Arutmin, claimed standby cost in Satui and Senakin and yield from Senakin washplants, originally in an estimated amount of US16.5 million. Arutmin has submitted a counterclaim amounting to USD54 million, which includes demurrage, lost opportunity from poor production performance, lost coal from poor mining practice resulting in lower yield than expected.
Setelah diskusi berkepanjangan, Thiess mengurangi klaim terhadap Arutmin menjadi sebesar USD8.5 juta pada bulan November 2011. Arutmin, di sisi lain, menawarkan USD 1,6 juta, terutama untuk mengkompensasi pajak tambahan atas alat-alat berat. Upaya mediasi telah dilakukan pada bulan Juli 2012 dan pertemuan berikutnya pada bulan Desember 2012 untuk mencoba menyelesaikan perbedaan klaim dari masingmasing pihak. Namun demikian, tidak ada perkembangan yang signifikan atas kasus ini sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian. Arutmin mengharapkan agar Thiess membawa sengketa ini ke pengadilan. Namun demikian, Arutmin berkeyakinan bahwa baik klaim Thiess maupun gugatan balik Arutmin diharapkan tidak dapat berhasil karena klausul 20 dari kontrak tidak termasuk klaim kerugian konsekuensial kecuali para pihak dengan sengaja lalai. Arutmin mengajukan gugatan balik untuk menunjukkan bahwa Arutmin telah mengalami kerugian yang tidak dapat dipulihkan dan mengalami defisit arus kas karena kinerja yang buruk dari kontraktor dan jika klaim dari satu pihak berhasil maka yang lainnya harus diperlakukan sama untuk alasan yang sama.
After prolonged discussions, Thiess reduced its claim against Arutmin to USD8.5 million in November 2011. Arutmin, on the other hand, offered USD1.6 million, primarily to compensate for locally imposed additional heavy equipment tax. There has been attempted mediation in July 2012 and a subsequent meeting in December 2012 to try to resolve the disparity between each party’s claims, there has, however, been no significant development as of the completion date of the financial statements. Arutmin is expecting Thiess to escalate the dispute to court proceedings. However, Arutmin believes that neither Thiess’ claim nor the counterclaim of Arutmin is likely to succeed because clause 20 of the contract precludes claiming consequential losses unless the party is willfully negligent. Arutmin submitted its counterclaim to demonstrate that Arutmin has experienced unrecoverable losses and cash flow deficit due to poor performance by the contractor and that should one party’s claim succeed then the other’s should therefore be treated equally.
223
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
w. Iuran Kehutanan
x.
w. Forestry Fee
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2/2008 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku efektif sejak tahun 2008.
Based on Government Regulation No. 2/2008 dated February 4, 2008, all companies that have activities in production and protected forest areas that are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp1.2 million to Rp3 million per hectare annually effective from 2008.
Entitas Anak masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya.
The Subsidiaries are reviewing the impact of the regulation on their operations.
Reklamasi dan Pascatambang
x.
Reclamation and Mine Closure
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 yang diterbitkan pada tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 78/2010 yang diterbitkan pada bulan Desember 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang, pemegang Kontrak Karya, PKP2B, dan IUP Eksplorasi yang belum menyediakan jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut harus memberikan baik jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang dalam waktu tiga (3) bulan setelah tanggal efektif peraturan pemerintah tersebut. Arutmin telah memberikan jaminan reklamasi pada tanggal 31 Desember 2012, sedangkan KPC telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk "Cadangan Akuntansi" yang disetujui oleh Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi melalui surat tanggal 14 Juni 2010.
Under the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 18/2008 issued in 2008 and Government Regulation No. 78/2010 issued in December 2010 regarding the Reclamation and Mine Closure, the holder of a CoW, CCoW, and IUP Exploration that has not yet provided a reclamation deposit and mine closure deposit in accordance with the government regulation should provide both reclamation deposit and mine closure deposit within three (3) months following the effective date of the government regulation. Arutmin has already provided reclamation deposits as of December 31, 2012, while KPC has provided its reclamation deposits in the form of “Accounting Reserve” that was approved by the Director General of Mineral, Coal and Geothermal through its letter dated June 14, 2010.
Arutmin mengajukan rencana pascatambang pada tanggal 30 Juni 2009 kepada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang mempertimbangkan kebutuhan untuk mengalokasikan jaminan untuk ketentuan pascatambang berdasarkan hasil dari rencana pascatambang, yang masih tergantung pada evaluasi dan persetujuan oleh Pemerintah Indonesia.
Arutmin submitted its mine closure plan on June 30, 2009 to the Ministry of Energy and Mineral Resources. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is considering the necessity to allocate deposits for mine closure provisions based on the outcome of the mine closure plan, which is still subject to evaluation and approval by the GOI.
KPC mengajukan rencana pascatambang pada tanggal 30 Juni 2009 kepada Direktorat Teknik Mineral dan Lingkungan, Batubara dan Panas Bumi. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Pemerintah Indonesia menyetujui rencana pascatambang sejumlah USD39.050.817 yang akan dibayar secara bertahap dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019.
KPC submitted its mine closure plan on June 30, 2009 to the Directorate of Technical and Environment Mineral, Coal and Geothermal. On August 22, 2011, the GOI approved the mine closure plan in the amount of USD39,050,817 to be paid gradually from 2013 up to 2019.
224
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
y.
z.
Perpajakan
y.
Taxation
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima (5) tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of selfassessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten (10) years from the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. Under new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five (5) years of the time the tax becomes due.
Kelompok Usaha memiliki beberapa Surat Tagihan Pajak/Surat Ketetapan Pajak (Catatan 45c). Kelompok Usaha telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian sedang dalam proses atau masih tertunda putusannya, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi saat ini belum bisa ditentukan.
The Group has several Tax Assessment Letters/Tax Collection Letters (Note 45c). The Group has filed objections and/or appeals that, as of the completion date of the consolidated financial statements, were still in process or pending decision, the outcomes of which could be substantial but are not presently determinable.
Harga Berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP)
z.
Seperti diungkapkan pada Catatan 51h, pada tanggal 26 Juni 2007, setelah berakhirnya Transaksi Sekuritisasi IndoCoal, Entitas Anak dan IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), entitas pengendalian bersama, menandatangani PPJP. Dalam PPJP, Entitas Anak melakukan sebagian dari penjualan batubara melalui ICRL, yang bertindak sebagai agen pemasaran internasional, dengan harga yang ditentukan dari harga fixed forward yang telah disepakati dalam PPJB tersebut. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan kena pajak dari wajib pajak sehubungan dengan transaksi pihak berelasi. Dikarenakan harga fixed forward per ton batubara dapat bergerak menjadi di bawah harga pasaran dunia dan di bawah harga jual ICRL kepada pelanggan akhir, adalah mungkin otoritas pajak dapat meningkatkan liabilitas pajak Entitas Anak dari masa lalu atau masa depan untuk setiap transaksi dengan ICRL.
Pricing under the Long-term Supply Agreements (LTSA) As disclosed in Note 51h, on June 26, 2007, subsequent to the termination of the IndoCoal Securitization Transaction, Subsidiaries and IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), a jointly controlled entity, entered into a LTSA. Under the LTSA, Subsidiaries conduct a portion of their coal sales through ICRL, acting as their international marketing agent, with the price determined from the fixed forward price agreed in the LTSA. Under Indonesia’s taxation laws, the Director General of Taxes is authorized to redetermine the amount of the taxable income of a taxpayer in relation to related party transactions. Since the fixed forward price per tonne of coal may, at times, be below world market prices and less than ICRL’s selling price to its end customers, it is possible that the tax authorities may increase Subsidiaries tax liabilities for past or future years in respect to any transactions with ICRL so affected.
225
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
aa. Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009
aa. Law on Mineral and Coal Mining No. 4/2009
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Indonesia menerbitkan Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009. Berdasarkan undangundang tersebut, sistem Kontrak Karya yang digunakan oleh Kelompok Usaha tidak lagi berlaku untuk para penanam modal. Akan tetapi undangundang tersebut menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang masih ada, sebagaimana yang dimiliki oleh Kelompok Usaha, akan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya, dimana pada saat yang bersamaan juga menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang ada harus diperbaharui dalam kurun waktu satu (1) tahun agar sesuai dengan undangundang yang baru. Selanjutnya, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pelaksanaan undang-undang tersebut melalui Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan No. 23/2010 pada bulan Februari 2010, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 7/2012 tanggal 6 Februari 2012. Pemegang Kontrak Karya diwajibkan oleh Undang-undang untuk melakukan pengolahan bijih di dalam negeri dalam rentang waktu lima (5) tahun sejak Undang-undang ini.
On January 12, 2009, the GOI issued Law on Mineral and Coal Mining No. 4/2009. Based on the law, the CoW system under which the Group operates will no longer be available to investors. However, the law indicates that existing CoWs, such as the Group’s CoW, will be honored until their expiration, while at the same time stating that existing CoWs must be amended within one (1) year to conform with the provisions of the new law. Furthermore, the GOI issued several regulations to implement the law through Government Regulations No. 22/2010 and No. 23/2010 in February 2010, and the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 7/2012 dated February 6, 2012. Holders of existing CoWs are also required by the law to comply, within five (5) years of its enactment, with the obligation to conduct onshore processing of ore.
Adalah mungkin bahwa klausul arbitrase dalam Kontrak Karya akan dilgunakan jika Pemerintah mencoba untuk melaksanakan perubahan terhadap prasyarat Kontrak Karya tanpa persetujuan dari para kontraktor tambang.
It is possible that the arbitration provisions of the CoW will be invoked if the GOI attempts to force changes in the CoW terms without the agreement of the mining contractors.
bb. Rilis Pers Rubis International Limited
bb. Press Release Rubis International Limited
Pada tanggal 25 Maret 2012, Rubis International Limited (Rubis) mengeluarkan rilis pers yang menyatakan bahwa pemberian izin eksploitasi bijih besi oleh Pemerintah Mauritania kepada Tamagot Bumi S.A., Entitas Anak, tidak memenuhi ketentuan perjanjian yang dibuat oleh dan antara Rubis dengan Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding), Entitas Anak, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
On March 25, 2012, Rubis International Limited (Rubis) issued a press release stating that the issuance of iron ore exploitation permit by the Mauritanian Government to Tamagot Bumi S.A., a Subsidiary, had failed to satisfy the provisions of the agreement binding upon Rubis and Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding), a Subsidiary, as well as the prevailing law and regulations.
Manajemen berkeyakinan bahwa pemberian izin eksploitasi bijih besi di wilayah Tamagot oleh Pemerintah Mauritania kepada Tamagot Bumi S.A. telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Mauritania maupun ketentuan perjanjian-perjanjian lain yang mengikat Rubis dan Bumi Holding. Manajemen memiliki haknya untuk melakukan tindakantindakan yang dianggap perlu, termasuk tindakan hukum, sehubungan dengan rilis pers oleh Rubis tersebut.
The management strongly believes that issuance of the iron ore exploitation permit in Tamagot area by the Mauritanian Government to Tamagot Bumi S.A. has been duly made in accordance with the applicable laws of Mauritania and all provisions of other agreements binding upon Rubis and Bumi Holding. The management reserves its rights to take all necessary actions, including legal action in relation to the issuance of such press release by Rubis.
226
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52. KONTINJENSI (Lanjutan)
52. CONTINGENCIES (Continued)
cc. Pemeriksaan Pada Perusahaan
cc. Audits on the Company
Pada tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyampaikan rilis pers yang mengumumkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2012, Komite Audit telah mengajukan permohonan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk meminta penetapan melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 138 Undang-undang Perseroan Terbatas agar ditunjuk tim pemeriksa independen untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan sehubungan dengan pemberitahuan yang disampaikan kepada publik oleh satu pemegang saham Perusahaan, Bumi plc, dan terkait beritaberita yang dimuat di berbagai media, baik di dalam dan luar negeri.
On November 9, 2012, the Company issued a press release announcing that on October 15, 2012, the Audit Committee filed a petition with the District Court of South Jakarta for a court ruling to conduct an audit on the Company in accordance with provision of Article 138 of Indonesian Company Act for the appointment of an independent investigative team to conduct an audit on the Company in view of the public notifications by a shareholder, Bumi plc, and various reports, both in local and international media.
Rilis pers tersebut juga menyatakan bahwa pada tanggal 8 November 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan yang diajukan oleh Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan, yang pada intinya penetapan pengadilan berbunyi, antara lain:
The press release also stated that on November 8, 2012, the District Court of South Jakarta has approved the petition filed by the Audit Committee to conduct an audit on the Company. Essentially, the court rules, among others:
(i)
(i)
Menyatakan bahwa Pemohon (Komite Audit) adalah pemohon yang benar dan sah.
To declare the petitioner (the Audit Committee) a true and lawful petitioner.
(ii) Mengangkat para ahli untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan.
(ii) To appoint experts to conduct audit on the Company.
(iii) Memerintahkan Presiden Direktur Termohon (Perusahaan) dan segenap Direksi maupun karyawan Termohon untuk menyediakan seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan, khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan, transaksi investasi dan transaksi keuangan lainnya yang dilakukan Termohon maupun entitas-entitas anak Termohon yang dikonsolidasikan, untuk tahun buku 2010, 2011 dan tahun buku 30 Juni 2012, termasuk tetapi tidak terbatas pada transaksi-transaksi penempatan dana investasi Entitas Anak.
(iii) To instruct the President Director of the petionee (the Company) and the Board of Directors and employees of the Company to provide all necessary information and data for the purpose of the forensic audit particularly in relation to its financial activities, investment transactions and other financial transactions carried out by petitionee or its consolidated subsidiaries for financial years 2010, 2011, and financial year ended June 30, 2012, including but not limited to transactions in respect of Subsidiaries investments.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima status atas pemeriksaan tersebut.
As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the status of the audit.
53. REKLASIFIKASI AKUN
53. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2012. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Certain comparative figures in the 2011 and 2010 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2012 consolidated financial statements presentation. These reclassifications were as follows:
227
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
53. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan)
53. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (Continued) 31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ Reklasifikasi/ Direklasifikasi/ As Previously Reclassification As Reclassified *) Reported/
Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi tangguhan Aset eksplorasi dan evaluasi Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan - neto Liabilitas pajak tangguhan - neto Tambahan modal disetor - neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya Beban pokok pendapatan Beban usaha - eksplorasi dan evaluasi Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
904.419.560 362.821.978 69.656.679 -
138.388.545 837.364.753 (362.821.978) (69.656.679) 432.478.657
837.364.753 30.091.289 354.913.372
(837.364.753) 138.388.545 (1.233.700.656)
(1.233.700.656)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya
168.479.834 (878.787.284)
1.233.700.656
(149.421.376)
-
(28.539.808) 28.539.808
2.406.860.186
(28.539.808) (120.881.568)
1.389.140
1.389.140
2.408.249.326
(1.389.140)
-
136.507.009
58.757.724
195.264.733
(247.484.507)
(111.801.204)
(359.285.711)
(49.788.423)
53.043.480
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported/ Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi tangguhan Aset eksplorasi dan evaluasi Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas pajak tangguhan - neto Tambahan modal disetor - neto
138.388.545 1.741.784.313 432.478.657
3.255.057
Deferred tax assets - net Fixed assets - net Oil and gas properties Deferred exploration costs Exploration and evaluation assets Deferred exploration and development costs - net Deferred tax liabilities - net Additional paid-in capital - net Difference in value from restructuring transaction of entities under common control Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves Cost of revenues Operating expenses - exploration and evaluation Net cash flows provided by operating activities Net cash flows used in investing activities Net cash flows provided by financing activities
1 Januari/January 1, 2011 Reklasifikasi/ Reclassification
822.744.128 364.284.252 29.764.719 -
25.539.654 661.686.175 (364.284.252) (29.764.719) 394.048.971
661.686.175 208.459.129 180.612.143 113.258.034 354.913.372
(661.686.175) (4.609.515) 4.609.515 25.539.654 (986.960.525)
(986.960.525)
986.960.525
(138.153.840)
(32.816.865) 32.816.865
*) Nilai yang direklasifikasi adalah nilai sebelum penyajian kembali (Catatan 5).
Direklasifikasi/ As Reclassified *) 25.539.654 1.484.430.303 394.048.971 203.849.614 185.221.658 138.797.688 (632.047.153)
(32.816.865) (105.336.975)
Deferred tax assets - net Fixed assets - net Oil and gas properties Deferred exploration costs Exploration and evaluation assets Deferred exploration and development costs - net Accrued expenses Taxes payable Deferred tax liabilities - net Additional paid-in capital - net Difference in value from restructuring transaction of entities under common control Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves
*) Amounts as reclassified are before restatements (Note 5).
228
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
54. PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
54. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES OF CASH FLOWS INFORMATION
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas terdiri dari:
Activities not affecting to cashflows consist of:
31 Desember/ December 31, 2012 Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan (Catatan 17)
31 Desember/ December 31, 2011
144.055.500
58.414.485
Additions to fixed assets through incurrence of finance lease payables (Note 17)
Pendapatan bunga dari piutang jangka panjang (Catatan 21)
49.959.714
48.761.797
Interest income on long-term receivable (Note 21)
Reklasifikasi dari piutang pihak berelasi ke piutang lain-lain
17.916.895
-
Reclassification from due from a related party to other receivable
14.812.699
Capitalized borrowing costs of bank loans and bonds to fixed assets (Note 17)
11.104.966
2.356.814
Capitalized borrowing costs of bank loans and bonds to exploration and evaluation assets (Note 18)
7.560.000
1.302.000
Offsetting of due from a related party with trade payable to a related party
Kapitalisasi biaya pinjaman atas utang bank dan obligasi menjadi aset tetap (Catatan 17) Kapitalisasi biaya pinjaman atas utang bank dan obligasi menjadi aset eksplorasi dan evaluasi (Catatan 18) Saling hapus antara piutang pihak berelasi dengan utang usaha pihak berelasi
17.486.920
55. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
55. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, mengirim Surat Permohonan Pembatalan Pertama kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai pernyataan keberatan atas tagihan kekurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan badan untuk bulan April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011 (Catatan 45c). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu balasan atas Surat Permohonan Pembatalan Pertama tersebut.
a.
On January 7, 2013, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), a jointly controlled entity, sent First Cancellation Request Letters to the Directorate General of Tax to object to the assessments on the underpayment of the monthly installment of corporate income tax for the months from April 2011 to May 2011 (Note 45c). As of the completion date of the financial statements, the Company is waiting for the replies to the First Cancellation Request Letters.
b.
Pada tanggal 7 Januari 2013, Arutmin menerima Surat Paksa dari Direktorat Jenderal Pajak sehubungan dengan kekurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan badan untuk bulan Agustus 2012 and September 2012 (Catatan 45c). Pada tanggal 9 Januari 2013, Arutmin juga menerima Surat Teguran dari Direktorat Jenderal Pajak sehubungan dengan kekurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan badan untuk bulan Oktober 2012 (Catatan 45c). Lebih lanjut, pada tanggal 10 Januari 2013, Arutmin menerima STP sehubungan dengan liabilitas Arutmin untuk membayar kurang bayar dan denda pajak atas kekurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan badan untuk bulan November 2012 sebesar USD19.608.511 dan bunga atas keterlambatan pembayaran sebesar USD392.170. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang dalam proses menyiapkan Surat Permohonan Pembatalan Pertama sebagai pernyataan keberatan atas kekurangan pembayaran untuk bulan November 2012.
b.
On January 7, 2013, Arutmin received Distress Warrants (“Surat Paksa”) from the Directorate General of Tax related to the assessed underpayment of the monthly installment of corporate income tax for the months of August 2012 and September 2012 (Note 45c). On January 9, 2013, Arutmin also received Warning Letter (“Surat Teguran”) from the Directorate General of Tax related to the assessed underpayment of the monthly installment of corporate income tax for the month of October 2012 (Note 45c). Furthermore, on January 10, 2013, Arutmin received STP concerning Arutmin’s liability to pay underpayment and administration fines related to the underpayment of the monthly installment of Corporate Income Tax for the month of November 2012 amounting to USD19,608,511 and interest on late payment amounting to USD392,170. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is in the process of preparing the First Cancellation Request Letter to object the tax assessment for the month of November 2012.
229
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
55. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)
55. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (Continued)
Arutmin berkeyakinan bahwa angsuran bulanan Pajak Penghasilan Badan untuk pemegang Kontrak Karya harus dihitung sebesar 1% dari peredaran bruto berdasarkan Surat Edaran dari Kantor Pajak tanggal 22 Oktober 1999.
Arutmin is of the opinion that the monthly installment of Corporate Income Tax for a Contract of Work holder should be calculated at 1% of gross operating revenue based on the Circular Letter (“Surat Edaran”) from the Tax Office dated October 22, 1999.
c.
Berdasarkan Shares Subscription Agreement tanggal 18 Januari 2013, Trinity Business Corporation (TBC) telah menyetujui untuk menerima 1.515 lembar saham baru yang dikeluarkan oleh Konblo Bumi, Inc. (Konblo), Entitas Anak, namun menunggu penyelesaian kewajiban dari para pihak [TBC, Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), Entitas Anak, dan Konblo]. Total kepemilikan saham TBC pada Konblo adalah 1.520 lembar atau sebesar 95% dari seluruh saham yang dikeluarkan. Dengan adanya penerbitan saham baru tersebut, maka kepemilikan Lemington terhadap Konblo menjadi berkurang sampai dengan sebesar 5% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Konblo.
c.
Based on Shares Subscription Agreement dated January 18, 2013, Trinity Business Corporation (TBC) has agreed to receive 1,515 new shares issued by Konblo Bumi, Inc. (Konblo), a Subsidiary, at a subscription amount of USD1,515 pending completion by the Parties [TBC, Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), a Subsidiary, and Konblo] of their respective obligations. Total TBC’s shares ownership in Konblo is 1,520 or equivalent to 95% of the total paid-up capital. By the issuance of the new shares, shares ownership of Lemington in Konblo has been reduced up to 5% of the total shares issued by Konblo.
d.
Pada tanggal 28 Februari 2013, PT Bumi Resources Minerals, Entitas Anak, menerima surat pengunduran diri dari Samin Tan selaku Direktur Utama, serta Kenneth Raymond Allan dan Hardianto, masing-masing selaku Direktur.
d.
On February 28, 2013, PT Bumi Resources Minerals, a Subsidiary, received resignation letter from Samin Tan as a President Director, Kenneth Raymond Allan and Hardianto as Directors.
e.
Pada tanggal 6 Maret 2013, Perusahaan menerima surat pengunduran diri dari beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut:
e.
On March 6, 2013, the Company received resignation letters from several members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Samin Tan Alexander Ramlie Scott Andrew Merrillees Edison Mawikere Veronica Tampubolon Eva Novita Tarigan Nenie Afwani John Stuart Anderson Slack Stefan Vincent White Ramirez Kenneth Raymond Allan
Sebagai proses lebih lanjut atas pengunduran diri ini, Perusahaan akan melaksanakan proses sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. f.
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors Vice President Director Director Director
Furthermore, the Company will perform a process as provided for in the Company’s Articles of Association and prevailing laws and regulations.
Pada tanggal 7 Maret 2013, sesuai Keputusan Sirkuler Direksi pengganti Rapat Direksi PT Kaltim Prima Coal, entitas pengendalian bersama, Direksi menyetujui pembagian dividen interim dari laba tahun lalu sebesar USD194.444.444.
f.
230
On March 7, 2013, as per Circular Resolution of the Board of Directors in lieu of a Meeting of the Board of Directors of PT Kaltim Prima Coal, a jointly controlled entity, the Board of Directors approved the distribution of interim dividends out of past profits which amounted to USD194,444,444.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
56. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU
56. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:
The following standard is effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2013:
-
PSAK No. 38 (Revisi 2011), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
-
Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013: -
PSAK No. 38 (Revised 2011), “Business Combination of Entities under Common Control”
Revocation of the following standard is mandatory for the financial year beginning 1 January 2013:
PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”
-
Kelompok Usaha sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control” PSAK No. 51, “Accounting for QuasiReorganization”
The Group is evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above accounting standards.
57. KELANGSUNGAN HIDUP
57. GOING CONCERN
Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk dan Entitas Anak (Kelompok Usaha BRMS) memiliki modal kerja negatif sebesar USD269.635.534. Selain itu, Kelompok Usaha BRMS hanya memiliki sumber pendapatan terbatas.
As of December 31, 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk and its Subsidiaries (BRMS Group) has negative working capital of USD269,635,534. In addition, BRMS Group has limited source of revenues.
Salah satu rencana strategis Kelompok Usaha BRMS adalah melakukan perpanjangan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan. Selain itu, Kelompok Usaha BRMS bergantung pada dukungan keuangan berkelanjutan yang diberikan Perusahaan, pemegang saham utama. Kelompok Usaha BRMS telah menerima surat dari Perusahaan yang menyatakan akan memberikan dukungan keuangan kepada Kelompok Usaha BRMS atas penyelesaian kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan.
One of BRMS Group’s strategic planning is to extend the maturity of the long-term loans that will be due within 12 months. Meanwhile, BRMS Group is dependent upon the continuing financial support of the Company. BRMS Group has received a letter of support from the Company to provide financial support for the settlement of BRMS Group’s obligations as and when they may fall due for at least the next 12 months.
Angka-angka konsolidasian Kelompok Usaha BRMS, yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian terlampir, tidak mencakup penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Kelompok Usaha BRMS tidak dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya di masa depan. Manajemen yakin bahwa Kelompok Usaha BRMS akan mampu melanjutkan kelangsungan hidupnya karena Kelompok Usaha BRMS akan menerima dukungan keuangan berkelanjutan dari Perusahaan.
The consolidated figures of BRMS Group, which are included in the accompanying consolidated financial statements, do not include the effect of any adjustments that may be required if BRMS Group is unable to continue as a going concern. Management believes that BRMS Group will continue as a going concern, since BRMS Group will receive continuing financial support from the Company.
231
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Dicetak di atas kertas daur ulang Printed on recycled paper
Laporan Tahunan Annual Report
2012
PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 Indonesia T +62 21 5794 2080 F +62 21 5794 2070
www.bumiresources.com