(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
OPTIMALISASI PELATIHAN KETAHANAN OTOT, KELINCAHAN SERTA KESEIMBANGAN DALAM OLAHRAGA SENAM LANTAI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN SENAM DENGAN BAIK DAN BENAR PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMK MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
NURDINI STKIP Doktor Nugroho Magetan e-mail :
[email protected] ABSTRAK Setiap orang yang berolahraga untuk maksud,tujuan dan dari tingkat apapun mempunyai keinginan untuk mengetahui kemampuan fisiknya, yang dalam hal ini tidak saja berarti ingin mengerti kemampuan jantung dan paru-parunya, tetapi juga untuk mengetahui bentuk tubuh yang cocok untuk cabang olahraga yang ditekuni, kekuatan ototnya, kecepatan otot untuk bergerak dan beraksi, kelincahannya, kelenturannya dan kemampuan mengkoordinasikan gerakan. Ini terlihat dengan adanya bermacam-macam permainan yang berpangkal dari olahraga, dan sangat digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh selain biayanya relative murah, dan mudah dilakukan dengan permainan yang jumlahnya cukup banyak, juga dapat dimainkan oleh semua kalangan. Pembinaan olahraga prestasi diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian prestasi setinggi-tingginya agar meningkatkan citra bangsa dan kebanggaan nasional. Senam adalah salah satu cabang olahraga yang mengandalkan aktivitas, baik sebagai olahraga sendiri maupun untuk cabang olahraga lain. Olahraga senam mengacu pada gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dan setiap bagian anggota tubuh dan kemampuan motorik seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelenturan,agilitas dan ketepatan. Senam lantai yaitu latihan gerakan dengan berbagai variasi gerakan, antara lain guling ke depan, guling ke belakang, guling lenting, loncat harimau, meroda, dan lenting tangan. Beberapa latihan yang akan kita pelajari dalam sena lantai meliputi guling depan, guling belakang, guling lenting, loncat harimau, meroda, dan lenting tangan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Maospati Kabupaten Magetan. Sebagai obyek penelitian diambil siswa kelas X dengan jumlah siswa 37 siswa, dengan tingkat kemampuan siswa yang heterogen. Di sekolah ini guru peneliti mengajar olahraga kelas X, penelitian ini dilaksanakan dari bulan februari sampai dengan bulan maret tahun 2011. Hasil yang diraih para siswa disetiap siklusnya adalah pada siklus 1 mendapat nilai : 60,54, pada siklus 2 mendapat nilai rata-rata : 71,35 sementara itu pada siklus 3 dalam penilaian siswa mendapat nilai rata-rata : 83,24, keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas menunjukkan prosentasi keberhasilan sebesar : 71, 71 %. Kata kunci : optimalisasi,ketahanan otot,senam lantai,prestasi belajar
Volume 01, Nomor 01, November 2013
53
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
PENDAHULUAN Dalam mencapai perkembangan olahraga nasionala pemerintah telah banyak memberikan usaha-usaha yang positif. Usaha untuk melestarikan olahraga ini telah dilakukan pemerintah dengan jalan memasukkan kedalam lembaga pendidikan formal. Pada saat ini yang diutamakan adalah suatu prestasi tidak diperoleh begitu saja sebagai hadiah, tetapi haruslah melalui ketentuan yang harus dipenuhi dalam olahraga juga akan membimbing dan membentuk mental seseorang menjadi olahragawan. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan olahraga di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa, terutama bagi kesehatan jasmani dan rohani serta dalam peningkatan prestasi anak bangsa , hal ini telah tercantum dalam Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tap MPR No. II Tahun 1993 yang berisi sebagai berikut : Pendidikan jasmani dan olahraga perlu makin ditingkatkan dan di masyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat, selanjutnya perlu ditingkatkan usahausaha pembinaan dan peningkatan prestasi dalam bentuk olahraga. Untuk itu perlu ditingkatkan kemampuan sarana dan prasarana pendidikan jasmani dan olahraga termasuk pula pendidik, pe;atih, penggeraknya serta digerakkannya gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. (GBHN 1993). Sehubungan dengan hal itu perlu ditingkatkan pendidikan jasmani dan olahraga dilingkungan sekolah, pengembangan olahraga prestasi , upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan olahraga. Upaya pembinaan dan pengembangan olahraga akan memberikan peranan yang cukup besar untuk mewujudkan Volume 01, Nomor 01, November 2013
manusia Indonesia berkualitas. Upaya melalui pendidikan jasmani yang sehat, kuat segar-bugar dan berprestasi. Sebagaimana yang sudah tertulis diatas, bahwa latihan aerobic sangat menguntungkan bagi tubuh manusia. Berangkat dari latar belakang diatas, penulis mengemukakan bahwa unsurunsur gerak pada latihan senam mempunyai peranan dalam meningkatkan prestasi olahraga setiap orang. Oleh karena itu penulis mengangkat judul penelitian : “Optimalisasi Pelatihan Ketahanan Otot, Kelincahan Serta Keseimbangan Dalam Olahraga Senam Lantai Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kemampuan Melakukan Senam Dengan Baik Dan Benar Pada Siswa Kelas X Semester II Smk Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013” Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah terdapat hubungan antara latihan ketahan otot dan keseimbangan dengan olah raga senam lantai pada siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? (2) Apakah ada hubungan antara latihan kelincahan dan kecepatan dengan olah raga senam lantai pada siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? (3) Bagaimana menerapkan latihan senam lantai terhadap siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk megetahui hubungan antara latihan ketahan otot dan keseimbangan dengan olah raga senam lantai pada siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? (2) Untuk mengetahui hubungan antara latihan kelincahan dan kecepatan dengan olah raga senam lantai pada siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? (3) Untuk mengetahui Bagaimana latihan senam lantai terhadap siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan? TEORI 54
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Senam adalah salah satu cabang olah raga yang mengandalkan aktivitas, baik sebagai olah raga sendiri mau pun untuk cabang olah raga lain. Olah raga senam mengaacu pada gerak yang di kerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dan setiap bagian anggota tubuh dan kemampuan motorik, seperti kekuatan,kecepatan, keseimbangan, kelenturan, agilitas dan ketepatan. Senam dasar yaitu latihan pembentukan tubuh yang menekankan pada pembentukan otot-otot besar melalui latihan kekuatan, kecepatan, kelincahan dan ketahan otot, serta latihan keseimbangan dinamis dan kelenturan tubuh. Pada pokok bahasa ini kita akan melakukan berbagai latihan untuk kekuatan, kecepatan, kelincahan, ketahanan otot, dan keseimbangan. 1. Latihan ketahanan otot Latihan ketahanan otot terutama ditekankan pada otot lengan, otot kaki, dan otot perut. Latihan untuk ketahanan otot dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Push up Push up yaitu gerakan mengangkat tubuh atau badan bertumpu dengan kedua tangan dan kedua ujung kaki. Push up dilakukn dengan posisi badan telungkup atau menghadap kebawah. Pada saat push up, bagian badan yang menempel tanah ayau lantai hanya kedua ujung kaki dan kedua telapak tangan. Push up sangat berguna untuk ketahanan otot-otot tangan dan kaki. b. Pull up Pull up yaitu gerakan mngangkat badan keatas dengan posisi kedua tanggan menggantung pada papan kayu atau besi. Tujuan latihan ini adalah untuk melatih kekuatan otototot lengan atau tangan. 2. Latihan kekuatan Latihan kekutan dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. a. Tarik-menarik satu tangan Latihan ini dilakuakan dengan teman yang seimbang dan dilakukan didalam batasan garis tertentu. Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 53 – 66)
Cara melakukan latihan ini sebagai berikut: 1. Tiap-tiap pasang saling berpegangan tangan dengan kuat, sedangkan salah satu telapak kaki masing-masing saling berhimpit. 2. Setelah ada aba-aba “yank”, mulailah saling menarik pasangan sekuat tenaga sampai salah satu melewati garis pembatas. b. Berdiri diatas paha teman Latihan ini dilakukan secara berpasangan dua-dua. Cara melakukan sebagai berikut : 1. Salah seorang naik ke pundak teman, kedua kaki diletakkan dipaha teman yang di naiki. 2. Kedua tangan dipegang oleh yang mengendong. 3. Teman yang diatas berusahalah berdiri di atas paha teman, dengan sikap kedua tangan direntangkan untuk keseimbangan dan pantat didorong kedepan. 4. Teman yang dinaiki menahan teman yang diatas jangan sampai jatuh, dengan cara memegangi lutut sambil meluruskan kedua lengan. Latihan kekuatan bisa juga dilakukan dengan cara menarik, mendorong, menumpu, mengangkat, memanjat, mendukung, mengantung, dan lain-lain. 3. Latihan kecepatan dan kelincahan Latihan kecepatan dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan lan bolak-balik menempuh jarak sekitar 50 meter. Lan bolak-balik ini bisa dilakukan dengan cara memindahkan benda, misalnya batu dengan jumlah tertentu dan ujung lintasan ke ujung lintasan yang lain. Latihan kelincahan dapat dilakukan dengan latihan lan belak-belok. Lari belak-belok ini bisa dilakukan dengan melewati rintangan yang di buat berselang-seling.Dalam latihan ini pelari melakukan lari belakbelok melewati setiap celah tiang yang ada. Latihan kecepantan juga bisa 55
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
dilatih dengan mengadakan lomba lari,lari cepat dan lain-lain. Sedangkan untuk latihan kelincahan, selain hal-hal yang disebutkan di atas, masih banyak lagi antara lain dengan gerakan melompat, lari lompat, merangkak, membungkuk, lari satu kaki, berlari melompat tunggu teman, dan sebagainya. 4. Latihan keseimbangan Latihan untuk keseimbagan, terutama untuk keseimbangan berdiri dapat dilakukan dengan bermacammacam cara. a. Berdiri membentuk sikap pesawat terbang Gerakan ini sangat mudah untuk dilakukan yaitu dengan cara : Berdirilah tegak, lalu angkatlah salah satu kaki lurus kebelakang; Posisi kedua tangan direntangkan kekanan dan kekiri lurus kebelakang; Lalu badan agak condong kedepan b. Berdiri satu kaki dengan huruf “Y” Gerakan atau latihan ini sangat mudah untuk dipraktikan yaitu dengan cara : Sikap semula berdirilah tegak; Kemudian angkatlah satu kaki, telapak kaki diletakkan pada lutut kaki satunya; Kedua tangan direntangkan kesamping atas sehingga membentuk seperti huruf ”Y”. c. Berdiri satu kaki, badan kedepan, kaki yang satu ditekuk ke belakang Cara melakukan latihan ini sebagai berikut : Sikap semula berdiri tegak ; Lalu angkat kaki kanan dan tekuk kebelakang, peganglah dengan tangan kanan ; Bungkukan badan kedepan sambil merentangkan tangan kedepan atas. Senam lantai yaitu latihan gerakan dengan berbagai variasi gerakan, antara lain guling ke depan, guling ke belakang, guling lenting, loncat harimau, meroda, dan lenting tangan. Beberapa latihan yang akan kita pelajari dalam senam lantai meliputi guling depan, guling belakang, guling lenting loncat harimau, meroda, dan lenting tangan. Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 53 – 66)
1. Guling lenting Sikap permulaan seperti akan melakukan guling depan pada saat posisi badan dalam keadaan menumpu pada tengkuk, pantat diangkat setinggitingginya. Usahakan punggung tetap tegak lurus. Saat badan mulai mengguling, kaki dilecutkan kearah atas belang, kedua tangan menolak sehingga badan melayang, kemudian mendarat pada kaki dan sikap jongkok dengan kedua tangan lurus ke depan. 2. Lenting tangan Gerakan lenting tangan diawali dengan gerakan lari. Setelah sampai matras, kedua telapak tangan diletakkan pada matras dengan posisi tangan lurus. Selanjutnya kedua kaki diayunkan ke atas belakang dan kedua tangan di tolakkan ke matras, kemudian mendaratlah dengan kaki terlebih dahulu lalu berdiri tegak. 3. Guling ke depan a. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan lurus ke depan, luruskan ke dua kaki, tangan menumpu pada matras di samping kepala, dagu pada dada, tengkuk pada matras. b. Lepaskan kaki dan matras mengguling ke depan badan. Pada saat pantat melewati titik tertinggi tangan menolak, kaki dilipat pada lutut, paha dekat dengan dada saat pantat menyentuh lantai. c. Gerakan badan diteruskan tangan melekat pada tiang kering dan berakhir mendarat pada kaki, pandangan ke depan. 4. Guling ke belakang Sikap permulaan jongkok membelakangi matras, lengan lurus ke depan, jatuhkan badan ke belakang tangan dan dagu ke dekat dada, lipat tangan pada siku. Telapak tangan menghadap ke atas, ibu jari dekat telinga. 5. Gerakan loncat harimau Dilakukan dengan cara melompat dan melayang ke depan dengan posisi badan telungkup dan kedua tangan menjulur ke depan. Lompatan badan 56
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
dan layangan harus jatuh di matras. Ketika tangan menyentuh matras, dengan cepat siku dibengkokkan, kepala dimasukkanantara dua tangan, dan diteruskan bahu mendarat menggelinding ke punggung, kemudian jongkok. 6. Meroda Gerakan meroda dilakukan dengan sikap berdiri, posisi badan menyamping. Lalu letakkan telapak tangan kanan atau kiri ke matras, disusul dengan ayunan kaki kanan atau kiri ke samping atas. Letakkan tangan kiri/kanan disusul dengan kaki kanan/kiri ke atas menyamping. Posisi kepala tengadah, sikap badan lurus, kedua kaki waktu di atas sedikit membuka, kemudian jatuhkan kaki satu-satu. Sekedar untuk menambah wawasan tentang senam terutama mengenal alatalat yang di[perlukan, berikut ini akan dibahas secara singkat alat-alat yang diperlukan dalam senam, baik senam alat maupun senam dasar. Beberapa peralatan senam yang perlu di ketahui sebagai berikut : 1. Lantai berukuran 12m x 12m, atau 14m x 14m (dilapisi karpet kenyal tebal 0,045m) 2. Gelang-gelang tinggi 2,55m dengan jarak 0,50m. 3. Palang sejajar : panjang 3,50m, tinggi 2,55m 4. Palang tunggal : panjang 1,60m dan tinggi 2,55m. 5. Palang bertingkat putrid : panjang 2,40m, tinggi palang bawah 1,5m, tinggi atas 2,30m. 6. Balok keseimbangan : panjang 5m, tinggi 1,20m. 7. Kuda-kuda lompat, tinggi punggung kuda-kuda tanpa pelana sebesar 1,35m dan permukaan lantai, panjang 1,60m, lepas landas dan papan pegas berukuran 1,20m x 0,60m. 8. Kuda-kuda pelana yang panjangnya 1,60m dan tinggi 1,10m dengan lebar 35cm. 9. Pelana berbentuk 2 buah batang melengkung yang masing-masing Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 53 – 66)
tingginya 12cm, lebarnya 28cm, keduanya dipasang di tengah punggung dengan jarak antara 4045cm. 10. Kuda-kuda lompat, panjang 1,60m dan tinggi 1,20m. Latihan senantiasa merupakan usaha untuk meningkatkan prestasi, namun demikian tidak berarti setiap latihanmampu meningkatkan prestasi. Penurunan prestasi adalah akibat kesalahan pada latihan, yang menganut prinsip jalan pintas untuk mencapai prestasi, karena sifat adaptasi dan reaksi setiap atlet berbeda-beda terhadap beban yang diberikan (beban latihan yang diberikan). Adapun bentuk latihan olahraga perlu didukung berbagai disiplin ilmu dan sub disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan olahraga. Sehingga pemberian latihan dapat direncanakan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan individu agar latihan tersebut dapat menghasilkan yang terbaik. METODE A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan adalah SMK Maospati Kabupaten Magetan 2. Obyek Penelitian Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan dengan jumlah 37 siswa 3. Subyek Penelitian Yang meneliti dalam hal ini adalah guru olahraga yang mengajar di SMK Maospati Kabupaten Magetan 4. Instrument Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Lembar observasi LKS Perangkat Tes Catatan Lapangan
57
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Nilai olahraga siswa dari pertemuan pertama sampai terakhir 5. Lama Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, dimulai dari bulan februari sampai bulan maret 2011 pada mata pelajaran olahraga yang membahas tentang pokok bahasan “ Senam Lantai “ semester II kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2012/2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Definisi lain dari populasi menurut penelitian subyanto effendi (1991, hal.29) sebagai berikut : populasi adalah kumpulan obyek, orang atau peristiwa, variable dipakai sebagai dasar klasifikasi dan pengukuran yang spesifik. Jadi jelasnya populasi merupakan kumpulan obyek yang akan diteliti sifat-sifatnya. Sedangkan definisi sampel adalah bagian dari populasi atau bisa dikatakan sampel merupakan bagian dari populasi dimana juga mempunyai sifat yang sama dengan populasi tersebut. Sebelum batasan populasi dan sampel, terlebih dahulu peneliti ungkapkan definisi dari populasi yang diambil dari karya tulis Subyanto effendi (1991,hal 29) sebagai berikut : Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung maupun pengukuran kwantitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Adapun populasi dari penyelidikan ini adalah semua siswa kelas X yang menjadi sampel adalah siswa kelas X sebanyak 37 siswa C. Persiapan Penelitian Hal-hala yang disiapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Menetapkan jumlah siklus dan lamanya tiap siklus 2. Menyusun lembar observasi 3. Menyusun format catatan lapangan 4. Menyusun tes Volume 01, Nomor 01, November 2013
5.
Menetapkan kelas yang digunakan untuk penelitian tindakan 6. Menetapkan jenis data dan model pengumpulannya 7. Menyediakan LKS 8. Menetap dilakukan kan jenis data da dan pengolahannya 9. Pengumpulan data dilakukan kegiatan observasi, catatan lapangan, LKS, dan tes hasil belajar tiap akir siklus. D. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan,LKS, dan review. Keabsahan data diperiks dengan triangulasi penyidik, yaitu dengan bantuan pengamat lain. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan hasil prestasi belajar dan ketrampilan kerjasama siswa, sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. E. Teknik Analisis Data Data dianalisis bersama mitra kolaborasi sejak dimulai, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur, yaitu reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan HASIL PENELITIAN Adapun siklus tiap siklus ini adalah sebagai berikut : a. Siklus pertama Siklus ini terdiri dari siklus perencanaan, siklus pelaksanaan, siklus pengamatan dan siklus refleksi. Pada siklus ini siswa dikelompokkan sesuai dengan kelompok mereka. Kemudian mengamati dari kelompok mana yang paling cepat duluan. Setelah teramati mana yang lebih dahulu maka yang selesai duluan semodel berkeliling membantu kelompok yang belum selesai. b. Siklus kedua Siklus ini juga terdiri dari siklus perencanaan, siklus pelaksanaan, 58
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
siklus pengamatan dan siklus refleksi. Pada siklus ini perlakuan yang diberikan siswa sama dengan siklus pertama, tetapi ada tambahan yaitu kelompok yang kemampuannya tinggi di berikan bimbingan terlebih dahulu tentang bagaimana model menyelesaikan praktek dengan cepat dan tepat. Sedangkan perwakilan dari kelompok lain dapat diikutkan dalam bimbingan tersebut yang nantinya secara bergiliran akan kembali ke kelompoknya masingmasing.pemberian ini di luar jam pelajaran (jam tambahan) yang dilaksanakan pada sore hari. A. Siklus Pertama Persiapan 1. Menentukan tujuan penelitian 2. Mempersiapkan segala keperluan (sarana dan prasarana) 3. Mempersiapkan materi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian 4. Mempersiapkan langkahlangkah dalam mengatasi ketidak minatan anak didik ketika dalam tahap penelitian 5. Mempersiapkan rencanarencana kegiatan. 6. Menentukan sampel penelitian Pelaksanaan 1. Menginformasikan tujuan penelitian 2. Menginformasikan materi yang dijadikan bahan pengajaran 3. Pada siklus awal pertemuan siswa melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam kegiatan inti 4. Di dalam kegiatan inti siswa diajarkan teknik-teknik serta materi tentang latihan senam lantai. 5. Siswa mencoba mempraktekkan segala teknik dan materi yang telah diajarkan dengan bimbingan guru pengajar 6. Dengan bantuan peralatan yang ada maka siswa dapat berlatih dengan giat Pengamatan Volume 01, Nomor 01, November 2013
Untuk menjawab segala permasalahan ini dan mencoba mengatasinya maka peneliti berusaha untuk memberikan hasil penelitian ini berupa data nilai siswa sebagai berikut : Aspek Penilaian
N o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8
Nama Siswa
Agus Purnomo Agus Satria Prayitna Ahadin Maghfiro h Alrian Deny Briantoro Alip Siswanto Andik Cahyono Andik Rahmadi Anto BAyu Widiawan Beny Setiawan Budi Mulyono Deise Ady Bagus P. Delly Andika Sudadi Deni Saputro Edy
40 60
Ak tiv ita s pe ng em ba ng an 60 60
60 60
80 60
70 60
70 60
70 60
60 70 50
60 70 60
50 70 40
70 70 50
60 70 50
70 70 60 60
60 60 60 60
70 60 60 60
80 50 60 60
70 60 60 60
60
80
70
70
70
60 70 40 60 70
50 80 50 70 60
60 60 40 50 70
70 70 70 60 80
60 70 50 60 70
50 50 60 60
40 60 60 60
50 70 40 60
60 60 40 60
50 60 50 60
40 60 50 60 70
50 70 50 50 50
60 70 50 60 40
50 40 50 70 40
50 60 50 60 50
Per ma ina n da n OR
Uji diri
Ak tivi tas rit mi k
Rata -rata
40 50
60 70
50 60
59
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7
Subagyo Eko Budi Prastyo Eko Priyo F Gilang Bayu Prasetyo Heri Irawan Heri Prasetiyo Heri Tri Wahyudi Ira Alfian Crismiaw ati Jarot Santoso Jatmiko Joko Pujianto Lufy Dony Efendi Nuryadi Pivin Purwantar a Prasetya Eka Sujana Ridho Eko Saputro Septiyan Aditya HS Sholikudi n Siti Nur Hasanah Tantri Bagus Saputra Wahyu Piyan Saputra Wahyu Teguh Kombar Yonita Budiman
70 50
70 40
70 60
70 50
70 50
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70 50 80
50 50 70
70 50 60
50 50 70
60 50 70
50
50
70
70
60
80
70
70
60
70
50 70
60 60
70 80
60 70
60 70
Volume 01, Nomor 01, November 2013
Yopvy Marmado n Jumlah Nilai Nilai Ratarata
223 0 60, 27
22 30 60, 27
222 0 60,0 0
228 0 61, 62
Refleksi Dari penilaian siklus 1 siswa masih menunjukkan kecenderungan untuk tidak memotivasi didinya sendiri serta kurangnya minat siswa. Untuk mengatasinya maka guru pembimbing harus melakukan kembali pengajaran teknik-teknik lebih intensif lagi, sehingga segala kelemahan-kelemahan siswa bisa ditutupi. B. Siklus Kedua Dalam melakukan kegiatan siklus kedua ini peneliti masih mempergunakan rencana kegiatan awal ini dimaksudkan untuk member kesempatan para siswa untuk membenahi kelemahan-kelemahannya. Persiapan 1. Menentukan tujuan penelitian 2. Mempersiapkan segala keperluan (sarana dan prasarana) 3. Mempersiapkan materi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian 4. Mempersiapkan langkahlangkah dalam mengatasi ketidak minatan anak didik ketika dalam tahap penelitian 5. Mempersiapkan rencanarencana kegiatan. 6. Menentukan sampel penelitian
60
2240 60,5 4
Aspek Penilaian Ak Per Aktivi Uj tivi N Nama ~ Jurnal mai Ilmiah tas Pendidikan NUGROHO i tas o Siswa nan penge ISSN : 2354-5968 di rit dan mban ri mi OR gan k 1 Agus 50 70 50 70 2 Purnom 80 70 60 70 o 3 Agus 70 90 80 80 Satria 4 Prayitna 70 70 70 70 Ahadin 5 Maghfir 70 70 60 80 6 oh 80 80 80 80 7 Alrian 60 70 90 60 Deny 8 Briantor 80 70 80 90 o 9 Alip 80 70 70 60 1 Siswant 70 70 70 70 0 o 70 70 70 70 1 Andik 1 Cahyon 70 90 80 80 o 1 Andik 70 60 70 80 2 Rahmad 80 90 70 80 i Anto 70 70 60 80 1 BAyu 3 Widiaw 70 80 60 70 1 an 80 70 80 90 4 Beny 1 Setiawa 60 50 60 70 5 n 60 70 80 70 Budi 70 70 50 50 1 Mulyon 6 o 70 70 70 70 1 Deise 7 Ady 70 80 70 60 Bagus P. 70 80 80 50 1 Delly 60 60 60 60 8 Andika 70 60 70 80 1 Sudadi 9 Deni 80 60 50 50 2 Saputro 0 Edy 80 80 80 80 Subagyo 60 50 70 60 2 Eko 1 Budi 80 80 80 80 Prastyo 2 Eko 80 80 80 80 2 Priyo F 2 Gilang 80 60 80 60 3 Bayu 60 60 60 60 2 Prasetyo 4 Heri 90 80 70 80 2 Irawan 5 Heri 60 60 80 80 Prasetiy 2 o 90 80 80 70 6 Heri Tri Volume 01, Nomor 60 01, November Wahyud 70 2013 80 70 2 i 7 Ira 80 70 90 80 2 Alfian
R at ara ta 60 70 80 70 70 80 70 80 70 70 70 80 70 80 70 70 80 60 70 60 70 70 70 60 70 60 80 60 80 80 70 60 80 70 80 70 80
(Hal : 53 – 66)
Pelaksanaan 1. Menginformasikan tujuan penelitian 2. Menginformasikan materi yang dijadikan bahan pengajaran 3. Pada siklus awal pertemuan siswa melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam kegiatan inti 4. Di dalam kegiatan inti siswa diajarkan teknik-teknik serta materi tentang latihan senam lantai. 5. Siswa mencoba mempraktekkan segala teknik dan materi yang telah diajarkan dengan bimbingan guru pengajar 6. Dengan bantuan peralatan yang ada maka siswa dapat berlatih dengan giat Pengamatan Data siklus kedua ini adalah sebagai berikut : Refleksi Dalam penilaian ini siswa sudah mampu untuk menutupi segala kelemahan-kelamahan yang ada dengan berlatih dan menerapkan teknik- teknik yang benar sesuai dengan bimbingan guru. Akan tetapi untuk lebih mengintensifkan segala teknik dan materi yang diajarkan maka guru pembimbing akan melakukan penilaian akhir pada siklus 3. C. Siklus Ketiga Pada siklus ketiga ini rencana penelitian juga cenderung sama karena untuk mendudkung kemajuan yang telah di dapat pada siklus kedua. Persiapan 1. Menentukan tujuan penelitian 2. Mempersiapkan segala keperluan (sarana dan prasarana) 3. Mempersiapkan materi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian 4. Mempersiapkan langkahlangkah dalam mengatasi ketidak minatan anak didik ketika dalam tahap penelitian 5. Mempersiapkan rencanarencana kegiatan. 61
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
6. Menentukan sampel penelitian Pelaksanaan 1. Menginformasikan tujuan penelitian 2. Menginformasikan materi yang dijadikan bahan pengajaran 3. Pada siklus awal pertemuan siswa melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam kegiatan inti 4. Di dalam kegiatan inti siswa diajarkan teknik-teknik serta materi tentang latihan senam lantai. 5. Siswa mencoba mempraktekkan segala teknik dan materi yang telah diajarkan dengan bimbingan guru pengajar 6. Dengan bantuan peralatan yang ada maka siswa dapat berlatih dengan giat. Pengamatan Data nilai yang didapat pada siklus ketiga ini adalah sebagai berikut :
Aspek Penilaian N o
Nama Siswa
1 2
Agus Purnomo Agus Satria Prayitna Ahadin Maghfiroh Alrian Deny Briantoro Alip Siswanto Andik Cahyono Andik Rahmadi Anto BAyu
3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2
Per mai nan dan OR 90 90
Aktivi tas penge mban gan 80 80
70 70
Akt ivit as rit mik 80 80
90 80
90 80
90 80
90 80
80 90 80
80 90 80
70 90 90
90 90 70
90 90 80 80 90
90 80 80 80 90
90 80 80 80 90
90 70 80 80 90
80 90
70 90
80 90
90 90
Uj i dir i
Volume 01, Nomor 01, November 2013
1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 Ra 2 ta- 7 rat 2 a 8 80 2 80 9 3 90 0 80 3 1 80 3 90 2 80 3 3 90 80 3 80 4 80 90 3 5 80 90
Widiawan Beny Setiawan Budi Mulyono Deise Ady Bagus P. Delly Andika Sudadi Deni Saputro Edy Subagyo Eko Budi Prastyo Eko Priyo F Gilang Bayu Prasetyo Heri Irawan Heri Prasetiyo Heri Tri Wahyudi Ira Alfian Crismiawa ti Jarot Santoso Jatmiko Joko Pujianto Lufy Dony Efendi Nuryadi Pivin Purwantar a Prasetya Eka Sujana Ridho Eko Saputro Septiyan Aditya HS Sholikudin Siti Nur Hasanah Tantri
80 80 90
80 90 90
70 70 90
90 80 90
80 80 90
80 70 80 80
80 80 80 80
90 90 80 80
70 80 80 80
80 80 80 80
80 80 70 80 80 90 80
90 90 80 70 80 90 80
80 90 80 80 80 90 80
70 60 90 90 80 90 80
80 80 80 80 80 90 80
90 90 90 80 90
90 90 70 80 90
90 90 90 80 90
90 90 70 80 90
90 90 80 80 90
70
70
90
90
80
90
90
90
90
90
70 90
80 90
90 90
80 90
80 90
62
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
3 6 3 7
Bagus Saputra Wahyu Piyan Saputra Wahyu Teguh Kombar Yonita Budiman Yopvy Marmadon Jumlah Nilai Nilai Ratarata
308 0 83, 24
3070 82,97
31 00 83 ,7 8
307 0 82, 97
30 80 83, 24
Refleksi Data ketiga ini menunjukkan hasil yang sangat bagus sekali. Ini disebabkan karena pada setiap siklus guru pembimbing selalu memperbaiki segala kelemahankelemahan pada teknik-teknik dan pemahaman materi siswa. D. Hasil Analisis Data Setelah selesai pengamatan maka peneliti selanjutnya menganalisa hasil dari penelitian untuk membuktikan adanya peningkatan pada nilai ratarata, dalam menganalisa data diatas peneliti menggunakan reduksi dan paparan data sebagai berikut : 1. Reduksi data Hasil Pengamatan N o
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1
Agus Purnomo Agus Satria Prayitna Ahadin Maghfiroh Alrian Deny Briantoro Alip Siswanto Andik Cahyono Andik Rahmadi Anto BAyu Widiawan Beny Setiawan
Sik lus 1 50 60 70 60 60 70 50 70 60 60 60 70
Siklu Siklu s2 s3 60 70 80 70 70 80 70 80 70 70 70 80
Volume 01, Nomor 01, November 2013
80 80 90 80 80 90 80 90 80 80 80 90
1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7
Budi Mulyono Deise Ady Bagus P. Delly Andika Sudadi Deni Saputro Edy Subagyo Eko Budi Prastyo Eko Priyo F Gilang Bayu Prasetyo Heri Irawan Heri Prasetiyo Heri Tri Wahyudi Ira Alfian Crismiawati Jarot Santoso Jatmiko Joko Pujianto Lufy Dony Efendi Nuryadi Pivin Purwantara Prasetya Eka Sujana Ridho Eko Saputro Septiyan Aditya HS Sholikudin Siti Nur Hasanah Tantri Bagus Saputra Wahyu Piyan Saputra Wahyu Teguh Kombar Yonita Budiman Yopvy Marmadon
60 70 50 60 70 50 60 50 60 50 60 50 60 50 70 50 70 70 60 50 70 60 70 60 70
70 80 70 70 80 60 70 60 70 70 70 60 70 60 80 60 80 80 70 60 80 70 80 70 80
80 90 80 80 90 80 80 80 80 80 80 80 80 80 90 80 90 90 80 80 90 80 90 80 90
63
(Hal : 53 – 66)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Jumlah Total Nilai Rata-rata
224 0 60, 54,
2640
3080
71,3 5
83,2 4
2. Paparan data Dari hasil reduksi data diatas maka dalam paparan data ini peneliti akan menganalisa hasil peningkatan yang terjadi pada setiap siklus dan menghitung nilai prosentasi (%) keberhasilan peneliti dalam mengajar olahraga semester II pada siswa kelas X Peningkatan nilai rata-rata setiap siklusnya adalah : Peningkatan dari siklus 1 sampai 2 sebesar
Peningkatan dari siklus 2 sampai 3 sebesar
Dengan hasil analisa tersebut maka dapat ditemukan bahwa dalam pelaksanaan penelitian selalu mengalami peningkatan nilai rataratanya, peningkatan rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 adala : 10,81, dan dari siklus 2 ke siklus 3 adalah : 11,89. Setelah dianalisa peningkatan rata-ratanya maka peneliti akan menghitung prosentasi keberhasilan dalam pengajaran olahraga, prosentasi yang ditemukan adalah : Diketahui : Rata-rata pada siklus 1 adalah = 60,54 Rata-rata pada siklus 2 adalah = 71,35 Rata-rata pada siklus 3 adalah = 83,24 Jumlah rata-rata = 215,13 Ditemukan : Jumlah rata-rata sebesar = 215,13 Jumlah siklus penelitian =3 Hasil prosentasi (%) dicari = Volume 01, Nomor 01, November 2013
Berdasarkan hasil perhitungan prosentasi keberhasilan maka dapat ditemukan sebesar 71,71 %, hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pengajaran pada bidang studi olahraga dapat berjalan dengan baik dan diterima siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2012/2013. Agar lebih jelasnya keberhasilan peningkatan dalam pelajaran olahraga khususnya pada olahraga senam lantai dapat dilihat dengan nilai rata-rata, siklus 1, 2 dan siklus 3 seperti pada grafik berikut :
100 80 60 40 20 0
60.54
Siklus 1
71.71
Siklus 2
83.24
Siklus 3
E. Pembahasan Hasil Analisa Untuk lebih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru harus lebih jeli dalam memahami karakteristik siswa-siswanya. Hasil yang diraih para siswa disetiap siklusnya adalah pada siklus 1 mendapatkan nilai : 60,54, pada siklus 2 mendapatkan nilai rata-rata : 71,35, sementara itu pada siklus 3 dalam penilaian siswa mendapatkan nilai rata-rata : 83,24, keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas menunjukkan prosentasi keberhasilan sebesar : 71,71 %. Pada akir penelitian ini peneliti dapat mengelompokkan ketuntasan siswa berdasarkan perolehan nilai ratarata dari siklus ke siklus, pengelompokan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Hasil Klasifikasi N Nama Ketuntasan o Siswa Sikl Ket Sikl Ketun 64
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
us Pert ama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9
Agus Purnomo Agus Satria Prayitna Ahadin Maghfiroh Alrian Deny Briantoro Alip Siswanto Andik Cahyono Andik Rahmadi Anto BAyu Widiawan Beny Setiawan Budi Mulyono Deise Ady Bagus P. Delly Andika Sudadi Deni Saputro Edy Subagyo Eko Budi Prastyo Eko Priyo F Gilang Bayu Prasetyo Heri Irawan Heri Prasetiyo Heri Tri Wahyudi Ira Alfian Crismiawati Jarot Santoso Jatmiko Joko Pujianto Lufy Dony
50 60 70 60 60 70 50 70 60 60 60 70 60 70 50 60 70 50 60 50 60 50 60 50 60 50 70 50 70 70 60 50 70 60 70 60 70
unta san (ST/ BT) BT ST ST ST ST ST BT ST ST ST ST ST ST ST BT ST ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT ST ST ST BT ST ST ST ST ST
Volume 01, Nomor 01, November 2013
us Ter akir 80 80 90 80 80 90 80 90 80 80 80 90 80 90 80 80 90 80 80 80 80 80 80 80 80 80 90 80 90 90 80 80 90 80 90 80 90
(Hal : 53 – 66)
tasan 3 Efendi (ST/B 0 Nuryadi 3 Pivin T) 1 Purwantara ST 3 Prasetya ST 2 Eka Sujana ST 3 Ridho Eko ST 3 Saputro ST 3 Septiyan ST 4 Aditya HS ST 3 Sholikudin ST 5 Siti Nur ST 3 Hasanah ST 6 Tantri ST 3 Bagus ST 7 Saputra Wahyu ST Piyan ST Saputra ST Wahyu ST Teguh ST Kombar ST Yonita ST Budiman ST Yopvy ST Marmadon ST ST Jumlah Total 2240 ST 3080 ST = ST = 27 37 ST Rata-rata 60,5 BT 83,2 BT = ST 4 = 10 4 0 ST Keterangan : ST ST ( sudah tuntas ) ST BT ( belum tuntas ) ST ST PENUTUP ST ST A. SIMPULAN ST Dari hasil penelitian dapat di ambil ST simpulan sebagai berikut : ST 1. Sswa mampu melakukan latihan senam ST lantai dengan benar sesuai dengan teknik-teknik yang diajarkan. 2. Terdapat hubungan antara latihan ketahanan otot dengan prestasi olahraga siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan 3. Ada hubungan antara latihan kelincahan / kecepatan dengan prestasi olahraga siswa kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan 4. Terdapat banyak cara menerapkan latihan keseimbangan terhadap siswa 65
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
kelas X di SMK Maospati Kabupaten Magetan 5. Siswa sudah menunjukkan minat dan motivasinya untuk belajar olahraga tentunya pada olahraga senam lantai. B. SARAN 1 Bagi peneliti berikutnya, bila kita lihat hasilnya sangat meyakinkan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan. Dengan kemungkinankemungkinan tersebut, penulis berharap untuk adanya penelitian lanjut oleh peneliti berikutnya. 2 Sekiranya dalam memberikan materi dan teknik dalam latihan senam lantai, guru harus selalu memperhatikan segala bentuk minat dan motivasi siswa agar tidak terjadi ketidak seimbangan pengajaran. Agar para siswa harus selalu melatih dan melatih segala teknik-teknik yang diajarkan. 3 Bagi para peneliti agar dalam melakukan segala bentuk penelitian harus memiliki ruang dan waktu yang lebih, agar dapat mendapatkan hasil yang memuaskan dan mampu menyumbangkan hasil penelitian tersebut bagi kemajuan bangsa.
(Hal : 53 – 66)
DAFTAR PUSTAKA Engkos Koasih Drs, 1994. Program Latihan Olahraga Prestasi, Penerbit Pusat Kesehatan Olahraga Jakarta. Harsono Drs, 1996. Ilmu Coacing, Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat Jakarta. Imam Hidayat, Materi Pokok Pengetahuan Dasar Gerak Komunikasi, Penerbit Universitas Terbuka Jakarta. M.F. Siregar, Penggunaan Hasilhasil Riset tentang kekuatan di dalam Latihan Olahraga Muhammad Sajoto, 1998, Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Penerbit Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta. Nossek, 1982, General Theory of Training Pedoman Guru Olahraga, 1983. Pengetahuan Tentang Olahraga. Penerbit PT. Resda Jaya Putra. Suryanto Rofi’i, 1983 Metode Statistik Analisis, Penerbit Bina Cipta Bandung. Tap MPR no.II/MPR/1993. Garis-garis Besar Haluan Negara Tentang Pendidikan Jasmani U. Jonath dkk,1987. Program latihan. Penerbit P.T. Rosda Jaya Putri Jakarta. Wasis Djoko Dwiyogo,1984. Pengetahuan Kesegaran Jasmani, Penerbit FPOK IKIP Malang. Yulius, S. 1980, Kamus Baru Bahasa Indonesia, Penerbit Usaha Nasional Surabaya.
Volume 01, Nomor 01, November 2013
66