Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA PEMBELAJARAN AKSELERASI DAN PEMBELAJARAN REGULER (Kajian pada Kelas XI CI+BI IPA dan Kelas XI IPA di SMAN 1 Padang) Yessi Rifmasari STKIP Adzkia Padang
[email protected] Abstract The study was based on differences in the characteristics of accelerated learners and regular learnes in learning activites. Where, learners are capable of far above this average, usually often seemed relaxed and seemed less attention to the lesson. What is even worse, learners tend to disturb her so that teaching and learning activities in the classroom becomes less smooth. Therefore, to serve the students in learning activities required different curriculum implementation at both learning in order to achieve the expected competencies. This study aimed to describe whether there are significant differences between the grades XI CI + BI learning and learning XI IPA grades in science subjects. This research approach that uses quantitative approaches. While the results of learning outcomes research using quantitative approach that is no significant difference between the grades of accelerated learning XI CI + BI with grades of regular learning XI IPA in science subjects. Keywords: accelerated learning, regular learning, curriculum implementation PENDAHULUAN Upaya memberikan
pemerintah pelayanan
untuk
pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa telah dilakukan sejak tahun 1974 dalam bentuk kebijakan atau program. Berdasarkan
hasil
penelitian
dalam CGIS-Net Assessment System (2008) disebutkan bahwa : Terdapat 2,2% anak usia sekolah yang memiliki kualifikasi CI+BI ( Cerdas Istimewa dan/ atau Berbakat Istimewa). Dalam data BPS Tahun 2006 disebutkan terdapat 52.989.800 anak usia Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
sekolah. Artinya, terdapat sekitar 1.059.796 anak usia sekolah yang memiliki kualifikasi CI+BI. Berdasarkan data Asosiasi CI+BI Nasional, baru sekitar 9551 anak CI+BI yang dapat mengikuti program akselerasi. Ditinjau dari segi kelembagaan, dari 260.471 sekolah, baru 311 sekolah yang memiliki program layanan bagi anak CI+BI, sedangkan di madrasah, dari 42.756 madrasah, baru 7 madrasah yang menyelenggarakan program akselerasi. Ini berarti masih sedikit sekolah/madrasah yang memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik CI+BI.
45
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
Hasil menjelaskan
penelitian
tersebut
bahwa
secara
keseluruhan, masih sedikit sekolah
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
pelajaran. Untuk itu, guru harus berpedoman pada kurikulum. Kurikulum yang digunakan pada
yang memberikan pelayanan pada
pembelajaran
peserta didik yang memiliki potensi
pembelajaran reguler pada umumnya
dan bakat istimewa. Oleh karena itu,
sama. Akan tetapi, pada implementasi
pemerintah mengeluarkan kebijakan
kurikulum,
tentang pembelajaran akselerasi.
Implementasi kurikulum salah satunya
Berdasarkan data di lapangan, kurikulum
SMAN
1
Padang
akselerasi
memiliki
dan
perbedaan.
dapat dilihat pada proses belajar mengajar.
Pembelajaran
reguler
merupakan kumpulan suatu produk
merupakan suatu program sekolah,
yang
yang mana peserta didik menamatkan
dikembangkan
di
dalam
lingkungan sekolah yang berorientasi
pendidikannya selama
pada Visi dan Misi
Pembelajaran
sekolah serta
tindak lanjut dari Permen 22 tahun 2006 (standar isi), Permen 23 tahun 2006,
(Standar
Kompentensi
tiga tahun.
reguler
dulunya
merupakan pembelajaran RSBI. Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah,
teridentifikasi
beberapa
Kelulusan), Permen 24 tahun 2006
masalah terkait dengan implementasi
(pelaksanaan permen 22 dan 23 tahun
kurikulum
2006) dan Permen 41 tahun 2007 (oleh
akselerasi dan pembelajaran reguler di
Dinas Pendidikan Kota Padang dan
SMA, yaitu:
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
1. Dalam pelaksanaannya, guru yang
Raga Propinsi Sumatera Barat pada
mengajar di kelas akselerasi sama
awal tahun ajaran 2006/2007 serta
dengan guru yang mengajar di
berpedoman kepada panduan yang
kelas reguler
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki pedoman atau acuan yang ditetapkan pemerintah dalam menyampaikan suatu materi
2. Kurangnya pembelajaran
pembelajaran
modifikasi yang
model
diterapkan
dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka di rumuskan masalah pada penelitian ini yaitu apakah terdapat
Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
pada
perbedaan
implementasi 46
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
kurikulum
pada
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
pembelajaran
didik akselerasi dan peserta didik
akselerasi dan pembelajaran reguler
reguler pada mata pelajaran IPA
terhadap hasil belajar peserta didik di
diolah dengan SPSS 15.0 (Statistical
Sekolah Menengah Atas ?
Product And Service Solution).
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
Pengolahan data menggunakan
deskriptif
SPSS 15.0 untuk nilai rapor peserta
komparatif
dengan
pendekatan
didik akselerasi dan reguler pada mata
kuantitatif.
pendekatan
kuantitatif
pelajaran IPA menggunakan uji t. data
dipakai untuk mendeskripsikan rata –
yang
telah
rata nilai rapor pada pembelajaran
berdasarkan jenis data yaitu numerik
akselerasi dan pembelajaran reguler.
dan
Sumber Data
dikelompokkan,
kategorik.
dikelompokkan Setelah maka
data
dilakukan
Sumber data dalam penelitian ini
analisis data menggunakan SPSS 15.0.
adalah peserta didik kelas XI CI+BI
Bentuk hipotesis alternatif dalam
dan
dan
XI
IPA
reguler
yang
penelitian ini adalah two tail (dua sisi)
berjumlah 30 orang peserta didik.
merupakan hipotesis alternatif yang
Teknik Pengumpulan Data
hanya menyatakan perbedaan tanpa
Penelitian
ini
menggunakan
melihat
apakah
hal
teknik Uji t untuk membandingkan
tinggi/rendah dari hal lain.
mean dua kelompok data. Uji t dalam
HASIL
penelitian
PEMBAHASAN
ini
merupakan
uji
t
independen karena data kelompok
satu
PENELITIAN
lebih DAN
Hasil Penelitian
yang satu tidak tergantung dengan
Hasil belajar antara peserta didik
kelompok kedua. Jenis data dalam
akselerasi dan peserta didik reguler di
penelitian ini yaitu data kategorik dan
SMAN 1 Padang dapat dilihat pada
data numerik. Data kategorik berupa
nilai rapor khususnya untuk mata
nilai dari KKM yaitu ≤ KKM dan >
pelajaran IPA (biologi, fisika, kimia,
KKM.
matematika).
Sedangkan
data
numerik
berupa nilai rapor XI IPA.
Berdasarkan nilai raport peserta didik akselerasi dan reguler didapat
Analisis Data Analisis
data
penelitian
data sebagai berikut
kuantitatif untuk nilai rapor peserta Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
47
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
Uji
hipotesis
untuk
mata
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
pembelajaran kelas XI CI+BI
pelajaran Biologi
dengan
H0:
tidak terdapat perbedaan yang
pembelajaran kelas XI IPA
signifikan antara nilai
pada mata pelajaran Biologi
rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
nilai
rapor
pembelajaran kelas XI IPA pada mata pelajaran Biologi H1:
terdapat
perbedaan
signifikan antara nilai
yang rapor
nilai
Berdasarkan hipotesis di atas dilakukan uji t pada nilai rapor pembelajaran kelas XI CI+BI dengan pembelajaran kelas XI IPA pada mata pelajaran Biologi sebagai berikut:
Tabel 1 Nilai Rapor kelas XI CI+BI dan kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi Nilai Mean SD SE P value Biologi 0,978 ≤ KKM 85,50 3,338 1,180 > KKM 85,45 4,032 ,860
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
nilai
rapor
rapor
n 8 22
H1 :terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai
rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
pembelajaran kelas XI CI+BI
nilai rapor pembelajaran kelas XI IPA
dengan
pada mata pelajaran Biologi.
pembelajaran kelas XI IPA
Uji
hipotesis
untuk
mata
pelajaran Fisika H0
:
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
nilai
rapor
pembelajaran kelas XI IPA
nilai
rapor
pada mata pelajaran Fisika Berdasarkan hipotesis di atas dilakukan uji t pada nilai rapor pembelajaran kelas XI CI+BI dengan pembelajaran kelas XI IPA pada mata pelajaran Fisika sebagai berikut :
pada mata pelajaran Fisika Tabel 2 Nilai Rapor kelas XI CI+BI dan kelas XI IPA Mata Pelajaran Fisika Nilai Mean SD SE P value Fisika 87,43 3,777 1,009 ≤ KKM 0,242 > KKM 89,00 3,425 0,856
Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
N 14 16
48
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
nilai
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
H1
rapor
:
terdapat
perbedaan
signifikan antara nilai
yang rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
pembelajaran kelas XI CI+BI
nilai rapor pembelajaran kelas XI IPA
dengan
pada mata pelajaran Fisika.
pembelajaran kelas XI IPA
Uji
hipotesis
untuk
mata
:
tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai
rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
nilai
rapor
pembelajaran kelas XI IPA
rapor
pada mata pelajaran Kimia
pelajaran Kimia H0
nilai
Berdasarkan hipotesis di atas dilakukan uji t pada nilai rapor pembelajaran kelas XI CI+BI dengan pembelajaran kelas XI IPA pada mata pelajaran Kimia sebagai berikut :
pada mata pelajaran Kimia Tabel 3 Nilai Rapor kelas XI CI+BI dan kelas XI IPA Mata Pelajaran Kimia Nilai Mean SD SE P value Kimia 83,43 3,359 1,270 ≤ KKM 0,484 > KKM 82,48 3,028 0,631
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
nilai
rapor
H1
:
terdapat
n 7 23
perbedaan
signifikan antara nilai
yang rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
pembelajaran kelas XI CI+BI
nilai rapor pembelajaran kelas XI IPA
dengan
pada mata pelajaran Kimia.
pembelajaran kelas XI IPA
Uji
hipotesis
untuk
mata
pelajaran Matematika H0
:
signifikan antara nilai
rapor
pembelajaran kelas XI CI+BI nilai
rapor
pembelajaran kelas XI IPA pada
mata
rapor pelajaran
Matematika
tidak terdapat perbedaan yang
dengan
pada
nilai
mata
pelajaran
Berdasarkan hipotesis di atas dilakukan uji t pada nilai rapor pembelajaran kelas XI CI+BI dengan pembelajaran kelas XI IPA pada mata pelajaran Matematika sebagai berikut:
Matematika
Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
49
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
Tabel 4 Nilai Rapor kelas XI CI+BI dan kelas XI IPA Mata Pelajaran Matematika Nilai Mean SD SE P value Matematika ≤ KKM 87,42 5,035 1,454 0,414 > KKM 82,28 20,956 4,939
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
nilai
rapor
Tujuan
n 12 18
kegiatan
belajar
mengajar adalah perubahan tingkah
pembelajaran kelas XI CI+BI dengan
laku,
baik
yang
menyangkut
nilai rapor pembelajaran kelas XI IPA
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
pada mata pelajaran Matematika.
Kegiatan belajar mengajar seperti
Pembahasan
mengorganisasi pengalaman belajar,
Hasil belajar merupakan hal
menilai proses dan hasil belajar,
yang dapat dipandang dari dua sisi
termasuk dalam cakupan tanggung
yaitu sisi peserta didik dan dari sisi
jawab guru dalam pencapaian hasil
guru. Dari sisi peserta didik, hasil
belajar.
belajar
merupakan
tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan
saat
terselesaikannya materi pelajaran. Hasil
belajar
peserta
didik
akselerasi dan peserta didik reguler yang diperoleh diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam diri peserta didik sebagai hasil belajar di sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh peserta didik di akhir semester.
Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa studi komparasi pembelajaran
akselerasi
pembelajaran
reguler
dengan memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaan antara pembelajaran akselerasi dengan pembelajaran reguler terletak pada laporan hasil belajar atau rapor untuk peserta didik akselerasi sama dengan peserta didik reguler. Adapun pembelajaran
perbedaan
antara
akselerasi
dengan
pembelajaran reguler adalah dalam hal hasil belajar peserta didik kelas XI
50
Jurnal Didika (Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar)
CI+BI dan peserta didik kelas XI IPA khususnya pada mata pelajaran IPA. Proses pembelajaran yang terjadi di pembelajaran akselerasi maupun pembelajaran
reguler
diharapkan
mampu menjunjung tinggi keaktifan peserta
didik
yang
tidak
hanya
melibatkan otak, hati, dan tangan, melainkan keseluruhan kemampuan yang dimiliki seorang manusia yaitu berhubungan dengan pikiran, moral, sosial,
dan
belajar
secara
komprehensif. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khooiru, dkk. (2011). Pembelajaran Akselerasi Analisis Teori dan Praktek Serta Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi. Jakarta: Prestasi Pustaka Akbar,Reni dan Hawadi. (2006). Akselerasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
p-ISSN: 2477-4855, e-ISSN: 2549-9149
Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 1 Padang Tahun Ajaran 2012/ 2013 Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press Hastono, Priyo Sutanto. (2006). Basic Data Analysis for Health Research Training. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Rusman.(2008). Manajemen Kurikulum Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Bandung: Mulia Mandiri Press Sanjaya, Wina.(2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Sukmadinata. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI Winkel. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grafindo
CGIS-Net Assessment System (2008) dalam kumpulan makalah Konferensi Nasional ke-1 Pengembangan pendidikan Khusus untuk peserta didik Cerdas/Berbakat Istimewa, Malang, 5-8 Februari 2010).
Vol. 1, No. 1 : Januari - Juni 2017
51