ANALISIS BRAND EQUITY DAN SEGMENTASI BERDASARKAN GAYA KEPUTUSAN CALON KONSUMEN TERHADAP PERGURUAN TINGGI BHMN DI INDONESIA (Studi Kasus : SMU KELAS XII SE-KOTA BOGOR)
Oleh NOVITA AMRIANI HARAHAP H24066028
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
RINGKASAN
NOVITA AMRIANI HARAHAP. H24066028. Analisis Brand Equity Dan Segmentasi Berdasarkan Gaya Keputusan Calon Konsumen Terhadap Perguruan Tinggi BHMN Di Indonesia (Studi Kasus : SMU Kelas XII Se-Kota Bogor). Di bawah bimbingan JONO M. MUNANDAR. Maraknya pembangunan di Indonesia dan makin ketatnya persaingan global dalam dasawarsa terakhir ini menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang jitu di berbagai sektor usaha. Salah satunya, pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan, seperti : sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Peran pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi yaitu melalui peraturan Berbadan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) diharapkan perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Untuk menghadapi persaingan perguruan tinggi, maka setiap perguruan tinggi harus memiliki suatu teknik dan konsep unik yang perlu dikelola agar perguruan tinggi tersebut memiliki image yang baik di mata konsumen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik responden sebagai calon konsumen terhadap ke-empat jenis perguruan tinggi dan menganalisis Brand Equity dan segmentasi berdasarkan gaya keputusan calon konsumen terhadap ke-empat jenis perguruan tinggi BHMN tersebut. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan contoh sebanyak 200 orang dilakukan dengan metode purposive sampling dari populasi seluruh murid SMU kelas XII se-Kota Bogor. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Brand Equity dan analisis Cluster. Dari 200 responden, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53 persen dan perempuan sebanyak 47 persen. Untuk jurusan, mayoritas responden adalah IPA ada 74 persen dan IPS ada 26 persen. Untuk juruan IPA, mayoritas responden memilih Universitas Indonesia sebanyak 80.4 persen dan jurusan IPS memilih Universitas Indonesia sebanyak 73.1 persen. Mayoritas pekerjaan orang tua responden adalah pegawai negeri sebanyak 40 persen. Mayoritas jenis pekerjaan orang tua adalah pegawai sebanyak 64 persen. Mayoritas rata-rata pendapatan orang tua Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 sebanyak 30 persen. Sumber informasi untuk UI paling banyak dari teman sebesar 53 persen, untuk ITB paling banyak dari website sebesar 41 persen, untuk UGM paling banyak dari teman sebesar 41 persen, dan untuk IPB paling banyak dari teman sebesar 52 persen. Hasil dari analisis Brand Awareness terdapat nama Universitas Indonesia sebesar 97.5 persen menempati posisi pertama pada elemen top of mind. Pada elemen brand recall, nama Institut Pertanian Bogor sebesar 55.5 persen menempati posisi pertama. Pada elemen brand recognition, tidak ada seorangpun yang perlu diberikan bantuan dalam mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia dan pada elemen unaware brand, tidak ada seorangpun yang tidak mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia. Asosiasi pembentuk brand image pada elemen brand Association menunjukkan bahwa Universitas Indonesia memiliki 12 brand image yaitu penataan gedung dan peralatan yang baik, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung
yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman dan terjalinnya interaksi yang positif. Universitas Gajah Mada memiliki 14 brand image yaitu penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi kampus yang strategi, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman, terjalinnya interaksi yang positif dan citra universitas. Institut Teknologi Bandung memiliki 5 brand image yaitu penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi kampus yang strategis, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman Institut Pertanian Bogor memiliki 6 brand image yaitu penataan gedung dan peralatan yang baik, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih dan citra universitas. Untuk perceived quality calon konsumen terhadap perguruan tinggi yaitu nama “Universitas Indonesia” memiliki nilai rataan tertinggi pada atribut citra universitas media informasi (4.56). Institut Teknologi Bandung unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i (4.05). Universitas Gajah Mada unggul pada atribut perpustakaan (4.11). Institut Pertanian Bogor unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i (4.18). Untuk segmentasi berdasarkan gaya keputusan memilih perguruan tinggi terbentuk 3 cluster. Cluster dengan kriteria sangat setuju sekali terdapat pada cluster 1 variabel 1 yaitu kelompok responden dalam memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Cluster dengan kriteria setuju terdapat pada cluster 3 variabel 2 yaitu kelompok responden memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu dan cluster 3 variabel 3 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru. Cluster dengan kriteria cukup setuju terdapat pada cluster 1 variabel 4 yaitu kelompok responden yang menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja dan cluster 1 variabel 6 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi. Sedangkan cluster 2 variabel 4 yaitu kelompok responden yang menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja dan untuk cluster 2 variabel 6 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi. Adapun cluster 3 variabel 1 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Jumlah anggota pada masing-masing cluster adalah cluster 1 sebesar 18 persen, untuk cluster 2 sebesar 50 persen dan untuk cluster 3 sebesar 32 persen.
ANALISIS BRAND EQUITY DAN SEGMENTASI BERDASARKAN GAYA KEPUTUSAN CALON KONSUMEN TERHADAP PERGURUAN TINGGI BHMN DI INDONESIA (Studi Kasus : SMU KELAS III SE-KOTA BOGOR)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh NOVITA AMRIANI HARAHAP H24066028
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul Skripsi : ”Analisis Brand Equity Dan Segmentasi Berdasarkan Gaya Keputusan Calon Konsumen Terhadap Perguruan Tinggi BHMN Di Indonesia” (Studi Kasus : SMU Kelas XII Se-Kota Bogor) Nama : Novita Amriani Harahap NIM : H24066028
Menyetujui Dosen Pembimbing
( Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc ) NIP : 19610123 198601 1 002
Mengetahui : Ketua Departemen
( Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc ) NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Medan pada tanggal 13 November 1984. Penulis merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, putri dari Bapak Amri Harahap dan Ibu Elvi Siregar. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Al-Azhar Medan pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Al-Azhar Medan hingga lulus pada tahun 2000. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Al-Azhar Medan hingga lulus pada tahun 2003 dengan program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada tahun 2003, penulis diterima sebagai Mahasiswi Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu (S1) melalui Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor sampai selesai.
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, rezeki, kesehatan, keselamatan dan kasih sayang yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Brand Equity dan Segmentasi Berdasarkan Gaya Keputusan Calon Konsumen Terhadap Perguruan Tinggi BHMN Di Indonesia (Studi Kasus : SMU Kelas XII Se-Kota Bogor)”, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Segala kesalahan, kekeliruan dan kekhilafan semata-mata bukan kesengajaan dari penulis. Harapan penulis, tulisan ini dapat dikoreksi serta dijadikan bahan pembanding oleh pembaca dalam melakukan penelitian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Penulis dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku dosen pembimbing atas segala motivasi, arahan dan masukannya dari proposal sampai sidang
2.
Bapak R Dikky Indrawan, SP. MM dan Ibu Farida Ratna Dewi, SE. MM, selaku dosen penguji atas kritik dan masukannya pada saat sidang
3.
Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan guru-guru SMU 1 – 10 kelas XII yang telah mengizinkan dan memberikan waktunya untuk menyebarkan kuesioner serta murid-muridnya
4.
Seluruh
staf
sekretariat
Ekstensi
Manajemen
atas
perhatian
dan
dukungannya 5.
Orang tua, papa Amri Harahap dan mama Elvi Siregar serta abang Mirza, atas perhatian dan kasih sayang yang tulus dan dorongan moral, materil dan spiritual dalam menyelesaikan kuliah ini
6.
Seluruh teman-teman Ekstensi Manajemen atas kerja sama dan perhatiannya
7.
Untuk seseorang yang selalu mendampingi dengan segala kebaikan, kasih sayang dan semangat yang diberikannya
8.
Untuk pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya kepada penulis
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bogor, Januari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH..........................................................................
v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang .................................................................................. 1.2. Perumusan masalah ........................................................................... 1.3. Tujuan penelitian .............................................................................. 1.4. Manfaat penelitian ............................................................................ 1.5. Ruang lingkup penelitian ..................................................................
1 2 3 4 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi pemasaran ............................................................................ 5 2.2. Definisi merek .................................................................................. 5 2.3. Definisi brand equity ........................................................................ 6 2.3.1 Brand awareness .................................................................... 8 2.3.2 Brand association ................................................................... 9 2.3.3 Perceived quality ................................................................... 10 2.4. Segmentasi konsumen ....................................................................... 12 2.5. Gaya pengambilan keputusan ............................................................ 13 2.6. Analisis cluster ................................................................................. 14 2.7. Tinjauan studi terdahulu ................................................................... 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran penelitian .......................................................... 16 3.2. Lokasi dan waktu penelitian .............................................................. 17 3.3. Metode penelitian ............................................................................. 17 3.3.1 Metode pengumpulan data ..................................................... 17 3.3.2 Metode pengambilan sampel .................................................. 17 3.4. Metode pengolahan dan analisis data ................................................. 18 3.4.1 Uji validitas brand equity dan segmentasi .............................. 18 3.4.2 Uji reliabilitas brand equity dan segmentasi ........................... 19 3.4.3 Analisis brand equity ............................................................. 20 3.4.4 Analisis cluster ...................................................................... 24 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran umum perguruan tinggi BHMN di Indonesia .................... 27 4.1.1 Sejarah Universitas Indonesia ................................................ 27
4.2.
4.3.
4.4. 4.5. 4.6.
4.7. 4.8. 4.9.
4.1.2 Sejarah Universitas Gajah Mada ............................................. 27 4.1.3 Sejarah Institut Teknologi Bandung ....................................... 27 4.1.4 Sejarah Institut Pertanian Bogor ............................................. 28 Karakteristik responden ..................................................................... 28 4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ................ 29 4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jurusan sekolah ............. 29 4.2.3 Karakteristik responden berdasarkan jurusan IPA dan IPS ...... 29 4.2.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua ....... 30 4.2.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua ................................................................................ 30 4.2.6 Karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua ................................................................................ 31 4.2.7 Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi tentang perguruan tinggi ......................................................... 31 Analisis brand awareness ................................................................. 31 4.3.1 Analisis top of mind ............................................................... 32 4.3.2 Analisis brand recall .............................................................. 33 4.3.3 Analisis brand recognition ..................................................... 33 4.3.4 Analisis unaware brand ......................................................... 34 Analisis brand association ................................................................ 34 4.4.1 Uji asosiasi ............................................................................. 34 Analisis perceived quality ................................................................. 38 Penilaian atribut berdasarkan jurusan sekolah .................................... 41 4.6.1 Penataan gedung dan peralatan ............................................... 41 4.6.2 Ruangan ................................................................................ 42 4.6.3 Peralatan ............................................................................... 43 4.6.4 Perpustakaan ......................................................................... 43 4.6.5 Biaya pendidikan .................................................................. 44 4.6.6 Sarana pendukung ................................................................. 44 4.6.7 Program tambahan ................................................................. 45 4.6.8 Media informasi ..................................................................... 46 4.6.9 Kesejukan .............................................................................. 47 4.6.10 Kebersihan dan kerapian ........................................................ 47 4.6.11 Jauh dari kekerasan/demonstrasi ............................................ 48 4.6.12 Lokasi kampus ....................................................................... 49 4.6.13 Penampilan staf pengajar dan dosen ....................................... 49 4.6.14 Pelayanan terhadap mahasiswa/i ............................................ 50 4.6.15 Terjalinnya interaksi yang positif ........................................... 51 4.6.16 Citra universitas .................................................................... 51 Analisis segmentasi konsumen ......................................................... 52 Kaitan hasil analisis brand equity dan analisis cluster ....................... 58 Implikasi manajerial .......................................................................... 60
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ....................................................................................... 62 2. Saran ................................................................................................. 63 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66 LAMPIRAN ................................................................................................... 68
DAFTAR TABEL
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Halaman Perguruan tinggi terbaik di Indonesia .................................................... Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ................................ Karakteristik responden berdasarkan jurusan sekolah ............................ Karakteristik responden berdasarkan jurusan IPA dan IPS ..................... Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua ...................... Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua .............. Karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua ...... Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi tentang perguruan tinggi ........................................................................ Top of mind perguruan tinggi BHMN di Indonesia ................................ Analisis brand recall perguruan tinggi BHMN di Indonesia .................. Hasil uji asosiasi nama Universitas Indonesia ........................................ Hasil uji asosiasi nama Universitas Gajah Mada .................................... Hasil uji asosiasi nama Institut Teknologi Bandung ............................... Hasil uji asosiasi nama Institut Pertanian Bogor .................................... Brand image perguruan tinggi BHMN di Indonesia .............................. Nilai rataan atribut perguruan tinggi BHMN .......................................... Peringkat universitas terhadap atribut dari sebuah perguruan tinggi .................................................................................... Penataan gedung dan peralatan .............................................................. Ruangan ................................................................................................ Peralatan ............................................................................................... Perpustakaan ......................................................................................... Biaya pendidikan ................................................................................... Sarana pendukung ................................................................................. Program tambahan ................................................................................ Media informasi .................................................................................... Kesejukan ............................................................................................. Kebersihan dan kerapian ....................................................................... Jauh dari kekerasan/demonstrasi ............................................................ Lokasi kampus ...................................................................................... Penampilan staf pengajar dan dosen ...................................................... Pelayanan terhadap mahasiswa/i ............................................................ Terjalinnya interaksi yang positif .......................................................... Citra universitas .................................................................................... Anova ................................................................................................... Hasil analisis cluster ..............................................................................
2 29 29 29 30 30 31 31 32 33 34 34 35 36 37 38 41 42 42 43 44 44 45 46 46 47 48 48 49 50 50 51 52 53 54
DAFTAR GAMBAR
No 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman Konsep brand equity ............................................................................ Piramida brand awareness ................................................................... Kerangka pemikiran penelitian ............................................................. Dimensi gaya keputusan konsumen ...................................................... Gaya semantik differential atribut UI, UGM, ITB, IPB .........................
7 9 16 25 40
DAFTAR LAMPIRAN
No 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman Kuesioner penelitian ............................................................................. 68 Korelasi biasa ....................................................................................... 80 Analisis komponen utama .................................................................... 81 Proses cluster ....................................................................................... 86 Penilaian atribut universitas .................................................................. 88
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Maraknya pembangunan di Indonesia dan makin ketatnya persaingan global dalam dasawarsa terakhir ini menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang jitu di berbagai sektor usaha. Semua sektor usaha, mulai dari pertanian hingga industri dan jasa sangat membutuhkan pendekatan sinergis dan berkesinambungan agar berjalan sesuai dengan tujuan pembangunan yang diharapkan. Pembangunan yang bergerak secara sinergis dan berkesinambungan menuntut banyak tenaga profesional yang handal dalam bidang masing-masing. Tenaga profesional yang mampu bekerja efektif dan efisien akan menghasilkan mutu produk barang maupun jasa yang bagus dan dapat menghemat biaya. Peraturan tentang penetapan Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) diharapkan perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah memberikan otonomi sepenuhnya kepada perguruan tinggi yang berstatus BHMN untuk mengatur dan mengurus secara mandiri penyelenggaraan layanan Tri Dharma perguruan tinggi serta tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. PT-BHMN memiliki tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas yang relevan dengan pembangunan berkelanjutan, melaksanakan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat untuk memacu kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, dan penerapannya secara arif, menyediakan dan mengembangkan fasilitas serta sumber daya untuk memacu terselenggaranya
pendidikan, penelitian dan pelayanan kepada
masyarakat serta memenuhi kemandirian pegawai dalam melaksanakan tugas, mengembangkan secara konsisten dan dinamis bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni bagi kesejahteraan umat manusia, membina, mengembangkan dan mewujudkan Kecendikiawan Civitas Akademika yang berbudi dan beradab, memberikan penghargaan dalam pendidikan tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) sepanjang Desember 2006 – Januari 2007 tentang peringkat terbaik perguruan
tinggi di Indonesia yang didasarkan persepsi kalangan dunia kerja dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Perguruan tinggi terbaik di Indonesia Peringkat Perguruan tinggi 1 Universitas Indonesia 2 Institut Teknologi Bandung 3 Universitas Gajah Mada 4 Institut Pertanian Bogor 5 Institut Teknologi Sepuluh November 6 Universitas Airlangga 7 Universitas Trisakti 8 Universitas Padjajaran 9 Universitas Atmajaya 10 Universitas Diponegoro Sumber : www.koranthecampus.wordpress.com, Desember 2006 – Januari 2007
Survei yang telah dilakukan di atas, kualitas mahasiswa tidak ditentukan oleh Indek Prestasi (IP) saja. Banyak perusahaan yang menginginkan kecakapan lain bagi calon pekerja antara lain berupa aktif berorganisasi, kemampuan bahasa inggris, tekun belajar, mengikuti perkembangan informasi, memiliki pergaulan luas, dan mempelajari aplikasi komputer (www.koranthecampus.wordpress.com, 2006 – 2007). Untuk menghadapi persaingan antar perguruan tinggi, maka setiap perguruan tinggi harus memiliki suatu teknik dan konsep unik yang perlu dikelola agar perguruan tinggi tersebut memiliki image yang baik di mata konsumen. Namun terlebih dahulu mengetahui kekuatan merek dan segmentasi berdasarkan gaya keputusan calon konsumen terhadap sebuah perguruan tinggi. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kekuatan merek antar sesama perguruan tinggi berbasis BHMN dengan analisis brand equity. Selain itu, untuk mengetahui segmentasi berdasarkan gaya keputusan konsumen dengan analisis cluster. 1.2. Perumusan masalah Merek yang kuat tercermin dari brand equity yang kuat. Brand equity yang kuat pada suatu merek membuat konsumen melakukan pembelian berulang terhadap merek tersebut sehingga mereka akan loyal dan konsumen yang mendatanginya akan semakin bertambah. Menurut Rangkuti (2004), mengelola brand equity adalah menciptakan asosiasi terhadap merek tersebut sehingga produk dapat memiliki posisi yang strategis di pasar, pembelian berulang secara
terus-menerus dan dapat menghadapi para pesaing. Adapun elemen brand equity yang akan dibahas terdiri dari brand awareness, brand association dan perceived quality. Perguruan Tinggi BHMN yang ada di Indonesia terdiri dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor (www.wikipedia.com, 2009). Dari ke-empat jenis perguruan tinggi tersebut memiliki daya tarik tersendiri pada konsumen yang melihatnya. Adanya daya tarik tersendiri memerlukan analisis cluster untuk menentukan gaya keputusan yang cocok dalam menentukan pasar sasaran dari ke-empat perguruan tinggi tersebut. Dalam hal ini, diketahui bahwa responden adalah calon konsumen universitas-universitas di Indonesia, khususnya BHMN. Namun seperti kita ketahui bahwa calon konsumen sebuah perguruan tinggi merupakan prospek. Prospek juga termasuk bagian dari pelanggan. Prospek termasuk ke dalam konsumen yang membeli ataupun yang belum membeli. Oleh sebab itu, brand equity ini tidak hanya dinamakan pelanggan. Namun brand equity dapat dianalisis dengan menggunakan responden berupa calon konsumen dari universitas di Indonesia. Contohnya, calon konsumen perguruan tinggi yang diambil telah mengenal atau mengetahui universitas melalui sumber informasi ataupun survei sehingga mudah mengetahui ataupun merasakan adanya pengenalan itu. Oleh sebab itu, analisis brand equity dapat dilakukan oleh calon konsumen sebuah perguruan tinggi tersebut. Permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu : 1.
Bagaimana karakteristik responden sebagai calon konsumen terhadap keempat jenis perguruan tinggi BHMN tersebut ?
2.
Bagaimana brand equity dari ke-empat jenis perguruan tinggi BHMN yang ada di Indonesia, diantaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor ?
3.
Bagaimana segmentasi berdasarkan gaya keputusan calon konsumen terhadap ke-empat jenis perguruan tinggi BHMN yang ada di Indonesia ?
1.3. Tujuan penelitian Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis karakteristik responden sebagai calon konsumen terhadap keempat jenis perguruan tinggi BHMN tersebut.
2.
Menganalisis brand equity dari ke-empat jenis perguruan tinggi BHMN yang ada di Indonesia, diantaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor.
3.
Menganalisis segmentasi berdasarkan gaya keputusan calon konsumen terhadap ke-empat jenis perguruan tinggi BHMN yang ada di Indonesia.
1.4. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diambil setelah melakukan analisis ini adalah sebagai masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam kemajuan dan pengembangan perguruan tinggi, khususnya BHMN atau negeri dan swasta lainnya. 1.5. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis brand equity yaitu brand awareness, brand association dan perceived quality sedangkan brand loyalty tidak dimasukkan. Hal ini disebabkan responden yang diambil adalah muridmurid kelas XII SMU yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sehingga belum mengkonsumsinya atau secara langsung belum terlibat di dalam perguruan tinggi tersebut. Penelitian ini juga difokuskan untuk melihat calon konsumen yang akan melanjutkan kuliah. Para calon konsumen akan memilih perguruan tinggi sesuai kriteria yang akan dipilih. Oleh sebab itu, dilakukan analisis segmentasi berdasarkan gaya keputusan konsumen. Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah Bogor. Dalam penelitian ini, responden yang diambil adalah murid-murid SMU kelas XII se-kota Bogor sebanyak 10 sekolah, dari SMU 1 sampai dengan SMU 10.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi pemasaran “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh kebutuhan dan keinginannya dengan cara menciptakan, menawarkan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain”. Konsepkonsep inti pemasaran diantaranya kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, pertukaran, transaksi dan pasar. Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Kedua, keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak terbatas sedangkan sumberdaya terbatas (Kotler, 1992). Mereka memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi untuk uang mereka. Keinginan akan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Keempat, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Kelima, pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu
sebagai
gantinya.
Keenam,
transaksi
merupakan
perdagangan nilai antara kedua belah pihak. Ketujuh, pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Konsep pasar akhirnya membawa daur yang utuh pada konsep pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler,1992). 2.2. Definisi merek “Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli”. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas (Rangkuti, 2004). Merek merupakan hal yang sangat penting baik bagi konsumen maupun produsen. Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila tidak ada
merek, konsumen harus mengevaluasi semua produk setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Merek juga membantu meyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk tersebut. Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan. Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk sejenis yang berbeda (Rangkuti, 2004). 2.3. Definisi brand equity Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Agar aset dan liabilitas mendasari brand equity, maka aset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama atau simbol sehingga jika dilakukan perubahan terhadap nama atau simbol merek, beberapa atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar brand equity akan berubah pula (Aaker dalam Durianto, 2004). Menurut Aaker dalam Durianto (2004), brand equity (Gambar 1) dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu : a.
Brand awareness (kesadaran merek) Brand awareness menunjukan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
b.
Brand association (asosiasi merek) Brand association adalah mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.
c.
Perceived quality (persepsi kualitas) Perceived quality adalah mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan mutu atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan oleh pelanggan.
d.
Brand loyalty (loyalitas merek) Brand loyalty adalah mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
e.
Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya) Perceived Quality Brand Awareness
Brand Association Brand Equity Other Proprietary Brand Assets
Brand Loyalty
Memberikan nilai kepada pelanggan dengan memperkuat: • Interpretasi/proses informasi • Rasa percaya diri dalam pembelian • Pencapaian kepuasan dari pelanggan
Memberikan nilai kepada perusahaan dengan memperkuat: • Efisiensi dan efektifitas program pemasaran • Loyalitas merek • Harga/laba • Perluasan merek • Peningkatan perdagangan • Keuntugan kompetitif
Gambar 1. Konsep Brand Equity Menurut Kotler (2002), terdapat lima tingkat sikap pelanggan terhadap merek mulai dari terendah hingga tertinggi, yaitu : 1.
Pelanggan akan mengerti merek, terutama untuk alasan harga. Tidak ada kesetiaan merek.
2.
Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
3.
Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek.
4.
Pelanggan menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman.
5.
Pelanggan terikat dengan merek itu. Menurut Durianto (2004), disamping memberikan nilai bagi konsumen,
brand equity juga memberikan nilai bagi perusahaan dalam bentuk : 1.
Brand equity yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama.
2.
Empat dimensi brand equity : brand awareness, perceived quality dan asosiasi-asosiasi dan aset merek lainnya dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen.
3.
Brand loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam merespons inovasi yang dilakukan para pesaing.
4.
Brand association juga sangat penting sebagai dasar strategi positioning maupun strategi perluasan produk.
5.
Salah satu cara memperkuat brand equity adalah dengan melakukan promosi besar-besaran yang membutuhkan biaya besar. Brand equity yang kuat memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengan menerapkan premium price (harga premium) dan mengurangi ketergantungan pada promosi sehingga dapat diperoleh laba yang lebih tinggi.
6.
Brand equity yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki brand equity tersebut.
7.
Brand equity yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas saluran distribusi.
8.
Aset-aset brand equity lainnya dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki pesaing.
2.3.1 Brand awareness “Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu” (Durianto, 2004). Menurut Durianto (2004), tingkatan kesadaran merek dapat digambarkan dalam suatu piramida. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 2, yaitu : a.
Unaware of brand (tidak menyadari merek) Tingkatan ini merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
b.
Brand recognition (pengenalan merek) Tingkatan ini merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek atau disebut juga dengan tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall).
c.
Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) Tingkatan ini merupakan pengingatan kembali konsumen terhadap merek didasarkan pada permintaan seorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk yang diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan (unaided recall).
d.
Top of mind (puncak pikiran) Tingkatan merek yang disebut pertama kali apabila seorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan, dikenal, atau diingat dalam suatu kelas produk oleh konsumen tanpa bantuan.
Top of Mind Brand Recall Brand Recognition Unaware Brand
Gambar 2. Piramida Brand Awareness 2.3.2 Brand association “Brand association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek”. Kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat brand equity yang dimiliki oleh merek tersebut (Durianto, 2004)
Menurut Durianto (2004), terdapat fungsi asosiasi, diantaranya : a.
Membantu proses penyusunan informasi Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada suatu merek dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang dapat dengan mudah dikenal oleh pelanggan.
b.
Perbedaan Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi usaha pembedaan suatu merek dari merek lain.
c.
Alasan pembelian Brand association membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang dapat memberikan alasan spesifik bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut.
d.
Menciptakan sikap atau perasaan positif Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap merek yang bersangkutan.
e.
Landasan untuk perluasan Suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk baru, atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli produk perluasan tersebut.
2.3.3 Perceived quality Perceived quality mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatu merek. Dalam banyak konteks perceived quality sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta merek mana yang akan dipertimbangkan pelanggan yang pada gilirannya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek yang akan dibeli (Durianto, 2004). Menurut Durianto (2004), terdapat lima keuntungan persepsi (kesan) mutu, yaitu : a.
Alasan untuk membeli Keterbatasan informasi, uang dan waktu membuat keputusan pembelian seorang pelanggan sangat dipengaruhi oleh perceived quality suatu merek yang ada di benak konsumen, sehingga seringkali alasan keputusan
pembeliannya hanya didasarkan kepada perceived quality dari merek yang akan dibelinya. b.
Diferensiasi atau posisi Diferensiasi merupakan salah satu karakteristik yang penting dari merek produk, apakah merek tersebut merupakan yang terbaik? atau sama baiknya dengan merek lainnya? apakah merek tersebut ekonomis? Super optimum? Atau optimum?
c.
Harga premium Salah satu keuntungan perceived quality adalah memberikan ruang pilihan dalam menentukan premium price (harga premium). Harga premium dapat meningkatkan laba secara langsung dapat meningkatkan profitabilitas. Jika harga berperan sebagai pengarah kualitas maka premium price cenderung memperkuat perceived quality. Peningkatan laba dapat menjadi sumber daya dalam reinvestasi merek tersebut.
d.
Perluasan saluran distribusi Perceived quality mempunyai arti penting bagi para pengecer, distributor dan saluan distribusi lainnya. Para pengecer dan distributor akan termotivasi untuk menjadi penyalur produk/merek dengan perceived quality yang tinggi, yang berarti dapat semakin memperluas distribusi dari merek produk tersebut. Dengan citra menyalurkan produk berkualitas, distributor dapat menawarkan harga-harga yang menarik untuk selanjutnya menguasai niaga distribusi. Di pihak lain konsumen sangat berminat untuk membeli produk yang memiliki perceived quality kuat sehingga secara umum saluran distribusi dimotivasi untuk menyalurkan merek-merek produk yang memiliki perceived quality kuat.
e.
Perluasan merek Suatu merek produk dengan perceived quality kuat dapat dieksploitasi ke arah perluasan merek. Merek dengan perceived quality kuat dapat digunakan untuk memperkenalkan kategori produk baru yang beraneka macam. Produk dengan merek yang perceived quality-nya kuat akan mempunyai kemungkinan sukses yang lebih besar dalam memperoleh pangsa pasar yang lebih besar lagi.
2.4. Segmentasi pasar “Segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi dan membedakan kelompok-kelompok pembeli yang mungkin lebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan bauran pemasaran” (Kotler, 2002). Menurut Kotler (2002), segmentasi menjadi semakin penting dalam pengembangan strategi pemasaran karena beberapa alasan, yaitu : 1.
Pertumbuhan populasi kian menurun dan semakin banyak produk pasar yang mencapai tahap kedewasaan.
2.
Kekuatan sosial dan ekonomi mendorong meningkatnya pendapatan perseorangan, tingkat pendapatan yang lebih tinggi dan kesadaran yang lebih banyak tentang dunia yang memproduksi pelanggan dengan banyak kebutuhan, selera, gaya hidup yang lebih bervariasi dan canggih dibanding sebelumnya.
3.
Teknologi baru seperti desain yang dibantu komputer telah memungkinkan perusahaan membuat produk-produk berdasarkan pesanan.
4.
Banyak organisasi pemasaran telah mendukung implementasi program pemasaran terspesialisasi dengan memperluas dan melakukan segmentasi layanan mereka sendiri. Menurut Boyd, et al dalam Beetly (2006), menyatakan bahwa untuk
memperkuat perusahaan dalam menghadapi kenyataan yang ada di pasar, segmentasi menawarkan manfaat-manfaat berikut : a.
Segmentasi mengidentifikasi pengembangan produk baru.
b.
Segmentasi membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang paling efektif untuk mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogen.
c.
Segmentasi memperbaiki alokasi strategis sumberdaya pemasaran. Segmen pasar dapat diidentifikasi dengan memeriksa perbedaan-perbedaan
geograpis, psikografis dan perilaku di kalangan para pembeli. Selanjutnya perusahaan memutuskan segmen mana yang menyajikan peluang yang lebih besar mereka yang kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan dengan cara yang unggul (Kotler, 2002).
Menurut Kotler (2002), agar segmentasi dapat berguna, maka segmensegmen pasar harus : a.
Dapat diukur : ukuran, daya beli dan profil segmen dapat diukur.
b.
Besar : segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
c.
Dapat diakses : segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
d.
Dapat dibedakan : segmen-segmen secara konseptual dapat dipisahpisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen yang berbeda dan program bauran pemasaran yang berbeda.
e.
Dapat diambil tindakan : program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.
2.5. Gaya pengambilan keputusan konsumen Menurut Sproles dan Kendall dalam Alatas (2005), menyatakan bahwa “Gaya pengambilan keputusan merupakan salah satu pendekatan dalam proses pengambilan keputusan konsumen berdasarkan karakteristik orientasi mental”. Ada 8 (delapan) model faktor yang dapat digunakan untuk menjelaskan karakteristik gaya pengambilan keputusan konsumen, yaitu : 1.
High-quality conscious consumer Konsumen akan melakukan pencarian terhadap perguruan tinggi yang memiliki mutu terbaik. Pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati dan sistematis.
2.
Brand conscious Konsumen berorientasi dengan memilih perguruan tinggi yang lebih mahal dengan nama terkenal. Dalam hal ini diyakini bahwa semakin tinggi biaya pendidikan, maka mutu sebuah perguruan tinggi akan semakin baik.
3.
Novelty-conscious Konsumen menyukai perguruan tinggi melalui program-program baru dan inovatif. Konsumen tertarik untuk mencari dan mendapatkan hal baru. Konsumen selalu mencari keragaman dan mengikuti perkembangan zaman.
4.
Recreational Konsumen berpendapat bahwa kegiatan perkuliahan adalah aktivitas yang menyenangkan atau untuk kesenangan saja.
5.
Price-value conscious Konsumen berusaha mendapatkan nilai terbaik dari uang yang dikeluarkan, yaitu tertarik dengan produk yang dijual di bawah harga normal. Sebelum memutuskan untuk memilih, konsumen akan melakukan pencarian informasi dan membanding-bandingkan biaya pendidikannya.
6.
Impulsive Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat dipengaruhi oleh dorongan dari situasi. Konsumen tampak tidak mempedulikan jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan pembelian terbaik.
7.
Confused by overchoice Konsumen merasa terlalu banyak nama yang harus dipilih sehingga lebih suka mencari informasi berdasarkan pengalaman orang lain maupun pribadi.
8.
Habitual and brand loyal Konsumen memiliki nama favorit dan telah terbiasa melakukan pembelian berulang.
2.6. Analisis cluster Analisis cluster merupakan suatu teknik analisis statistik yang ditujukan untuk membuat klasifikasi individu-individu atau obyek-obyek ke dalam kelompok-kelompok lebih kecil yang berbeda satu dengan lain. Tujuan utamanya adalah untuk mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan karakteristik tertentu yang sama (Narimawati, 2008). Menurut Simamora (2005), tahap-tahap analisis cluster sebagai berikut : a.
Merumuskan masalah dengan menjelaskan variabel-variabel yang menjadi dasar analisis cluster.
b.
Tentukan ukuran jarak yang dipakai. Jarak ini menjelaskan seberapa mirip atau seberapa berbeda objek-objek yang dicluster.
c.
Tentukan prosedur atau metode pengclusteran yang digunakan. Ada beberapa prosedur pengclusteran, jadi harus memilih yang paling tepat.
d.
Tentukan jumlah cluster. Dalam memilih jumlah cluster yang dibentuk, diperlukan judgement periset.
e.
Interpretasikan profil cluster-cluster yang dibentuk. Cluster-cluster yang dihasilkan harus diinterpretasi berdasarkan variabel-variabel yang dipakai
untuk mengcluster. Terakhir, lakukan uji validitas proses pengclusteran yang dilakukan. 2.7. Tinjauan studi terdahulu Gumilar (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Brand Equity Supermarket Matahari Market Place Bogor” dengan menggunakan analisis brand equity, dihasilkan brand awareness merek “Matahari Market Place” secara baik. Merek “Matahari Market Place” menempati posisi pertama pada elemen top of mind. Pratama (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Brand Equity Pocari Sweat dalam Persaingan Industri Minuman” dengan menggunakan analisis brand equity. Merek “Pocari Sweat” menempati posisi pertama pada elemen top of mind. Alatas (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Segmentasi Konsumen Tas Tajur Berdasarkan Konsep gaya Keputusan Pembelian”, Adapun alat analisis yang dipakai berupa analisis faktor yang digunakan untuk menentukan gaya keputusan pembelian konsumen dan analisis gerombol yang digunakan untuk menentukan segmentasi konsumen berdasarkan gaya keputusan konsumen. Berdasarkan analisis dengan metode analisis faktor, gaya pengambilan keputusan pembelian tas tajur dapat dibagi menjadi enam faktor. Sedangkan segmentasi yang dilakukan berdasarkan gaya keputusan pembelian menghasilkan tiga segmen konsumen, yaitu (1) konsumen loyal (31 persen), (2) konsumen trendy dan memperhatikan mutu (47 persen) dan (3) konsumen perfectionist yang peka terhadap harga (22 persen).
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka pemikiran penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity yaitu brand awareness, brand association dan perceived quality merek sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Pertama, dilakukan analisis brand awareness untuk mengetahui posisi kesadaran merek sebuah perguruan tinggi. Kedua, dilakukan analisis brand association untuk mengetahui asosiasi merek atau brand image sebuah perguruan tinggi. Ketiga, dilakukan analisis perceived quality untuk mengetahui persepsi konsumen sebuah perguruan tinggi. Hasil seluruh analisis tersebut dapat diketahui kekuatan merek sebuah perguruan tinggi. Setelah itu, menganalisis segmentasi berdasarkan gaya keputusan konsumen dengan analisis cluster. Alat uji statistik nonparametrik digunakan untuk menguji hubungan antar kombinasi dua segmen terhadap peubah gaya keputusan tertentu. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. PT-BHMN di Indonesia Calon Mahasiswa PT-BHMN di Indonesia
Analisis Brand Equity Analisis Cluster
Analisis Brand Awareness
Analisis Brand Association
Analisis Perceived Quality
Kekuatan Merek Perguruan Tinggi
Segmentasi Berdasarkan Gaya Keputusan Konsumen
Implikasi Manajerial Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian tentang brand equity dan segmentasi calon konsumen terhadap perguruan tinggi BHMN di Indonesia dilakukan di wilayah Bogor. Calon konsumen yang dituju adalah murid-murid Sekolah Menengah Umum (SMU) kelas XII se-kota Bogor yang akan melanjutkan ke bangku perkuliahan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena untuk mendapatkan calon mahasiswa yang akan mendatangi perguruan-perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi BHMN di Indonesia. Waktu penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan April – Mei 2009 selama (2) bulan. 3.3. Metode penelitian 3.3.1 Metode pengumpulan data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan penelitian langsung dari sumber aslinya berupa wawancara. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap 200 responden yaitu murid-murid SMU kelas XII yaitu sebanyak 10 (sepuluh) sekolah se-kota Bogor baik jurusan IPA maupun IPS dibantu dengan kuesioner. Sumber data sekunder diperoleh dari data sekolah menyangkut jumlah siswa/i. 3.3.2 Metode pengambilan sampel Metode pengambilan sampel yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada murid-murid SMU kelas XII sebanyak 10 (sepuluh) sekolah se-kota Bogor yaitu SMU 1 – 10. Hal ini dikarenakan sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah yang paling baik di kota Bogor. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling (judgement sampling) dalam populasi seluruh siswa/i SMU kelas XII se-kota Bogor. Purposive sampling adalah teknik non-probability sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai keterkaitan yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan contoh yaitu murid-murid yang berencana akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi terutama yang berstatus BHMN dan negeri lainnya di Indonesia. Responden
ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Hasil dari Slovin menunjukkan jumlah responden hanya membutuhkan 100 orang dengan tingkat kesalahan 10 persen, tetapi dengan harapan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik maka jumlah responden ditingkatkan menjadi 200 orang. Adapun rumus Slovin (Umar, 2005) sebagai berikut : n=
N ……………………………………………………………………(1) 2 1 + N (e )
Keterangan : n = jumlah sampel yang akan diambil N = jumlah responden e = % kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan yaitu 10 persen sedangkan sisanya sebagai bahan tambahan untuk mendapatkan hasil akurat dalam pengolahan data Berdasarkan data yang berhasil diperoleh dari seluruh SMU 1 sampai 10 terdapat 10.470 orang siswa-siswi, maka jumlah contoh yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : n=
10470 = 99.053 9262 2 1 + 10470(0,1)
3.4. Metode pengolahan dan analisis data Data yang diperoleh dari hasil wawancara pada kuesioner ditabulasi dan diolah dengan rumus statistik menggunakan program Microsoft Excel 2007, minitab dan SPSS for windows. Setelah itu, hasilnya dianalisis menggunakan metode analisis yang sesuai dengan elemen-elemen yang akan dianalisis. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.4.1 Uji validitas brand equity dan segmentasi Langkah awal yang dilakukan setelah kuesioner terbentuk adalah menguji validitas kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Uji validitas ini digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan total skor. Sedangkan untuk segmentasi, uji validitas menggunakan rumus pearson. Validitas menunjukkan sejauhmana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Apabila ada
pertanyaan yang berhubungan, maka pertanyaan tersebut tidak valid dan akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain (Umar, 2003).
Rumus yang digunakan adalah : r=
(n∑ X
n∑ XY − ∑ X ∑ Y 2
(
− (∑ X ) n∑ Y − (∑ Y ) 2
2
2
))
…………………………………….(2)
Keterangan : rxy = korelasi antara x dan y x = skor pertanyaan y = skor total pertanyaan n = jumlah responden Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikasi (α) 0,05 maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. 3.4.2 Uji reliabilitas brand equity dan segmentasi Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Uji Reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus spearman-brown terhadap data brand association. Uji ini dilakukan untuk mengetahui keandalan kuesioner. Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel. Rumus yang digunakan adalah : 2 k ∑ σ b r11 = 1 − σ t2 k − 1 Keterangan :
……………………………………………………….(3)
r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
σ t2
= varians total
∑σ
2 b
= jumlah varians butir atau pertanyaan
Dengan rumus varian yang digunakan adalah : σ
2
∑X =
2
− (∑ X )
2
n
…………………………………………………………..(4)
Keterangan : n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan atau pernyataan) Setelah di dapat korelasi hitung, lalu dibandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment dengan taraf signifikasi 5 persen. Jika r yang dihitung lebih besar dari r pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. 3.4.3 Analisis brand equity Dalam analisis brand equity, metode analisis yang digunakan adalah rataan, simpangan baku, skala semantik differential, analisis deskriptif, uji reliabilitas dan uji chocran. Alat analisis skala semantik differential untuk menganalisis salah satu elemen-elemen brand equity, yaitu perceived quality. Adapun atribut-atribut yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur perceived quality dari ke-empat perguruan tinggi BHMN. Adapun atribut-atribut tersebut adalah : 1 = Penataan gedung dan peralatan
8 = Kebersihan dan kerapian kampus
2 = Fasilitas fisik perkuliahan
9 = Lulusan yang berkualitas
3 = Penetapan biaya pendidikan
10 = Lokasi kampus
4 = Sarana pendukung
11 = Penampilan staf pengajar dan dosen
5 = Program tambahan
12 = Pelayanan yang baik dan cepat
6 = Media informasi
13 = Staf pengajar dan dosen yang berkualitas 14 = Citra universitas
7 = Kesejukan kampus
Setelah data diperoleh dari atribut ke-empat perguruan tinggi BHMN, maka dicari rataan dan simpangan baku untuk mengukur pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden digunakan rumus (Durianto, dkk, 2004) sebagai berikut : Rataan (x ) =
∑ Xi.Fi ………………………………………………………….. (5) n
Simpangan baku (σ ) =
∑ fi.xi
(∑ fi.xi ) −
2
2
n
n −1
………………………………(6)
Keterangan : xi = nilai pengukuran ke-i fi = frekuensi kelas ke-i n = banyaknya pengamatan Hasil dari rataan dan simpangan baku tersebut dipetakan ke rentang skala dengan mempertimbangkan informasi interval berikut : 5 −1 = 0,8 Interval = nilai tertinggi – nilai terendah = 5 banyaknya kelas Setelah besarnya skala diketahui, kemudian dibuat rentang skala, agar dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauhmana variasinya. Rentang skala tersebut adalah : 1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik Metode analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis profil responden dan tiap elemen brand equity yaitu brand awareness dan perceived quality. Analisis ini digunakan dengan menstabulasikan data yang diperoleh. Perhitungan presentase dilakukan terhadap data profil responden dan brand awareness. Dalam metode ini, skor yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua belahan bagian butirnya. Teknik pembelahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pembelahan ganjil-genap. Dengan teknik pembelahan ganjil-genap, nilai butir bernomor ganjil dikelompokkan menjadi belahan pertama dan nilai butir bernomor genap dikelompokkan
menjadi
belahan
kedua.
Langkah
selanjutnya
adalah
mengkorelasikan nilai belahan pertama dengan nilai belahan kedua sehingga diperoleh korelasi antara dua belahan instrumen (rxy). Rumus selengkapnya (Durianto, dkk, 2004) adalah :
N ∑ XY − ∑ X ∑ Y
rxy =
N ∑ X 2 − (∑ X )
2
N ∑ X 2 − (∑ Y )
2
…………………………………(7)
Keterangan :
∑X ∑Y ∑ XY rxy
= total skor yang belahan ganjil = total skor yang belahan genap = total skor hasil kali belahan ganjil dan genap = korelasi antara dua belahan instrumen
Nilai yang diperoleh dengan formula yang disebutkan sebelumnya, dimasukkan dalam rumus spearman-brown (Durianto, dkk, 2004) : r11 =
2rxy
(1 + r ) ……………………………………………………………………. (8) xy
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen rxy = korelasi antara dua belahan instrumen Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai product moment. Jika r11 < r product moment, maka instrumen yang digunakan tidak terandalkan. Sebaliknya, jika r11 > r product moment, maka instrumen yang digunakan dapat terandalkan dan penelitian dengan menggunakan instrumen sama dapat dilanjutkan. Uji cochran dilakukan untuk menguji nyatanya hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek. Uji ini dilakukan untuk menganalisis hubungan asosiasi antar berbagai atribut dalam elemen brand association. Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk suatu brand image dari image tersebut. Uji cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal dikotomi, yaitu “ya” atau “tidak”. Hipotesis pengujian : Ho = Kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua asosiasi H1 = Kemungkinan jawaban “ya” adalah beda untuk semua asosiasi Langkah-langkah pengujiannya (Durianto, dkk, 2004) adalah : a.
Hitung nilai Q (cochran) dengan rumus :
Q=
C (C − 1)∑ C 2j − (C − 1)N 2 CN − ∑ Ri2
…………………………………………………(9)
Keterangan : C = banyaknya asosiasi (atribut) Ri = jumlah baris jawaban “ya” Cj = jumlah kolom jawaban “ya” N = total besar b.
Tolak Ho bila Q > X2 ( α,db) db = C-1 Uji cochran digunakan untuk mengetahui nyatanya setiap asosiasi (atribut)
yang ada dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Atas dasar hasil analisis dilakukan perbandingan antara nilai Q dengan X2 (α,db). Jika diperoleh nilai Q < X2 (α,db), maka Ho diterima, yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek. Jika memperoleh nilai Q > X2 (α,db), dapat disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima Ho. Dengan demikian tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap dua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu merek. Untuk masuk ke tahap dua, dicari asosiasi yang memiliki jumlah kolom terkecil dan selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari komponen asosiasi-asosiasi pembentuk brand image. Dengan demikian, nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q dihitung kembali dengan mempertimbangkan kondisi yang baru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji nyatanya hubungannya menjadi berkurang satu pula, sehingga derajat bebas (db) dari X2 (α,db) berkurang satu juga. Tahap perbandingan Q dengan X2 (α,db) dilakukan lagi. Jika nilai Q > X2 (α,db), dilanjutkan tahap pengujian ke tahap tiga dengan teknik yang sama sebagaimana telah dipaparkan. Jika nilai Q<X2 (α,db), maka pengujian dihentikan, yang berarti brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji. Asosiasi-asosiasi yang digunakan untuk mengukur brand association dari ke-empat perguruan tinggi BHMN adalah : 1 = Penataan gedung dan peralatan 2 = Lokasi kampus
3 = Fasilitas fisik perkuliahan 4 = Sarana pendukung 5 = Staf pengajar dan dosen yang berpengalaman 6 = Kedisiplinan staf pengajar dan dosen 7 = Kebersihan dan kerapian kampus 8 = Penampilan staf pengajar dan dosen 9 = Pelayanan yang baik dan cepat 10 = Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi 11 = Biaya pendidikan yang sesuai 12 = Suasana kampus yang sejuk dan nyaman 13 = Terjalinnya interaksi yang positif 14 = Citra universitas Urutan analisis brand equity penelitian ini adalah : a.
Analisis profil responden menggunakan metode analisis deskriptif hasil tabulasi data.
b.
Analisis brand awareness yang terdiri dari analisis top of mind, brand recall, brand recognition dan unaware brand serta analisis pengguna dengan menggunakan metode analisis deskriptif hasil tabulasi data.
c.
Analisis brand association menggunakan uji reliabilitas spearman-brown dan uji cochran.
d.
Analisis Perceived quality menggunakan metode skala semantik differential dan menghitung rataan dan simpangan baku serta menganalisis grafik semantik differential.
3.4.4 Analisis cluster Data mengenai segmentasi calon konsumen adalah pertanyaan yang menyangkut gaya pengambilan keputusan calon konsumen. Kegiatan pengolahan dan analisis data diawali dengan mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan gaya keputusan konsumen, kemudian menentukan rata-rata dari setiap pertanyaan yang mewakili setiap dimensi. Lalu dilakukan analisis cluster dengan menggunakan analisis k-means. Alat analisis yang digunakan untuk kegiatan pengelompokkan konsumen adalah analisis cluster. Adapun dimensi gaya keputusan konsumen dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini :
Peubah Bebas (X)
Peubah Terikat (Y)
Memilih sebuah perguruan tinggi yang bermutu tidak selalu mengeluarkan biaya pendidikan yang besar Saya akan pindah dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lainnya apabila mutunya lebih baik Mendapatkan sarana dan prasarana yang lengkap sangat penting bagi saya
Perfectionistic High Quality Conscious
Saya akan memilih perguruan tinggi yang terakreditasi dengan baik Saya akan memilih staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman Saya selalu memilih perguruan tinggi terkenal Semakin mahal biaya pendidikan maka mutu perguruan tinggi akan semakin baik
Brand Conscious
Perguruan tinggi yang terkenal menawarkan programprogram perkuliahan dengan mutu terbaik Staf pengajar dan dosen yang memiliki penampilan yang menarik itu penting Saya akan memilih jurusan yang banyak dipilih oleh konsumen lainnya sesuai dengan perkembangan waktu
Novelty Conscious
Saya selalu memilih jurusan–jurusan yang baru pada sebuah perguruan tinggi dan tidak pernah ada sebelumnya di perguruan tinggi lainnya Saya selalu memilih kuliah yang cepat lulus Saya memilih kuliah hanya untuk kesenangan Saya merasa bahwa kuliah hanya akan membuang waktu Gambar 4. Dimensi Gaya Keputusan Konsumen
Recreational
Saya memilih perguruan tinggi dengan biaya yang lebih murah Saya selalu mencari informasi pendidikan/SPP yang lebih murah
mengenai
biaya Price-Value
Saya selalu mencari informasi mengenai biaya pendidikan ke perguruan tinggi sebelum memutuskan memilih perguruan tinggi Saya akan memutuskan untuk memilih perguruan tinggi yang disenangi tanpa memperhatikan biaya walaupun keputusan itu diluar daripada yang direncanakan Saya selalu memutuskan perguruan tinggi cukup lama dan berhati-hati untuk mendapatkan perguruan tinggi yang terbaik Seharusnya membuat rencana untuk memutuskan sebuah perguruan tinggi
Impulsive
Saya cenderung tidak terencana atau spontan pada saat memutuskan sebuah perguruan tinggi Saya terkadang kesulitan memilih perguruan tinggi Semakin banyak informasi yang diterima mengenai sebuah perguruan tinggi semakin sulit menentukan pilihan
Confused by Overchoice
Terlalu banyak perguruan tinggi menawarkan programprogram yang bagus sering membuat saya bingung Kedekatan lokasi perguruan tinggi dengan tempat tinggal saya sangatlah penting Apabila saya telah menemukan perguruan tinggi yang disukai maka akan setia dengan perguruan tinggi itu Lanjutan Gambar 4.
Habitual and Brand-Loyal
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum perguruan tinggi BHMN di Indonesia 4.1.1 Sejarah Universitas Indonesia Universitas Indonesia secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950. Jumlah seluruh area yang menjadi aset tanah Universitas Indonesia adalah sekitar 350 ha atau sekitar 3.500.000 m2 (di Jakarta Pusat, Depok, Tangerang dan Jakarta Timur). Selama tahun 2007-2008, Universitas Indonesia telah melakukan serangkaian reformasi substantif di bidang akademik dan non-akademik. Pada tahun 1955, undang-undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disahkan, sehingga sejak itu, Universitas Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia. Pada 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, Universitas Indonesia ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dalam status tersebut, Universitas Indonesia wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, akuntabilitas dan transparansi (Sumber : www.wikipedia.com, 2009). 4.1.2 Sejarah Universitas Gajah Mada Universitas Gajah Mada merupakan universitas tertua di Indonesia, terletak di Yogyakarta. Universitas Gajah Mada didirikan pada 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, Universitas Gajah Mada hanya memiliki enam fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra dan Falsafat dan Fakultas Kedokteran Hewan, dan sekarang memiliki 18 fakultas dan satu sekolah Pascasarjana, dan lebih 100 program studi untik S-2, S-3 dan Spesialis (Sumber : www.wikipedia.com, 2009). 4.1.3 Sejarah Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung didirikan pada 2 Maret 1959. Kampus utama di sebelah utara kota Bandung memiliki luas area 770.000 m2. Saat ini ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara). Institut Teknologi Bandung memiliki 12 fakultas yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Ilmu
Hayati, Sekolah Farmasi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Sekolah Arsitektur, Fakultas Seni Rupa dan Desain dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (Sumber : www.wikipedia.com, 2009). 4.1.4 Sejarah Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Lahirnya Institut Pertanian Bogor pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disahkan oleh Presiden RI pertama dengan keputusan No. 279/1965. Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahap embrional (19411963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (19752000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Fakultas di lingkungan Institut Pertanian Bogor terdiri dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Peternakan, Kehutanan, Teknologi Pertanian, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ekonomi Manajemen, Ekologi Manusia. Pada 26 Desember 2000, Pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP No. 152. Semenjak itu, IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (Sumber : www.wikipedia.com, 2009). 4.2. Karakteristik responden Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan identitas responden yakni murid-murid kelas XII SMU 1 sampai 10 se-kota Bogor. Karakteristik responden menggunakan analisis frekuensi dalam program SPSS Release 11.0. Adapun karakteristik responden mengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, jurusan sekolah, jurusan IPA dan IPS, pekerjaan orang tua, jenis
pekerjaan orang tua, rata-rata pendapatan orang tua dan sumber informasi tentang perguruan tinggi. 4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 53 persen dan sisanya berjenis kelamin perempuan sebesar 47 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Profil responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Jumlah (Orang) 106 94 200
Persentase (%) 53 47 100
4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jurusan sekolah Berdasarkan jurusan sekolah, mayoritas responden dengan jurusan IPA sebanyak 74 persen dan sisanya jurusan IPS sebanyak 26 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan jurusan sekolah Jurusan Sekolah IPA IPS Total
Jumlah (Orang) 148 52 200
Persentase (%) 74 26 100
4.2.3 Karakteristik responden berdasarkan jurusan IPA dan IPS Berdasarkan jurusan IPA, mayoritas responden berada di Universitas Indonesia sebanyak 80.4 persen dan IPS mayoritas responden berada di Universitas Indonesia sebanyak 73.1 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan jurusan IPA dan IPS IPA IPS Universitas UI ITB UGM IPB UNJ Unpad Unair ITS Unibraw Lainnya
Jumlah (Orang) 119 51 42 89 36 37 16 4 4 3
Persentase (%) 80.4 34.5 28.4 60.1 24.3 25 10.8 2.7 2.7 2
Jumlah (Orang) 38 23 16 29 8 20 3 0 1 1
Persentase (%) 73.1 44.2 30.8 55.8 15.4 38.5 5.8 0 1.9 1.9
4.2.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua Berdasarkan pekerjaan orang tua, sebagian besar pekerjaan orang tua responden adalah pegawai negeri sebesar 40 persen, dan disusul pegawai swasta sebesar 32,5 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua Pekerjaan Orang Tua
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Pegawai Negeri
80
40
Wiraswasta
25
12.5
Pegawai Swasta
65
32.5
Pemerintah
4
2
Pegawai BUMN
14
7
Pensiunan
0
0
Guru/Dosen
8
4
Lainnya
4
2
Total
200
100
4.2.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua Berdasarkan jenis pekerjaan orang tua, sebagian besar jenis pekerjaan orang tua pegawai sebesar 64 persen dan disusul pemilik bisnis sebesar 21 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis Pekerjaan orang tua Jenis Pekerjaan Orang Tua
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Investor
13
6.5
Pemilik Bisnis
42
21
Pegawai
128
64
Pegawai Profesional
17
8.5
Total
200
100
4.2.6 Karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua Berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua, sebagian besar rata-rata pendapatan orang tua yaitu Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 sebesar 30 persen, dan disusul Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 sebesar 28 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7.
Karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua
Rata-rata < Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 - Rp. 5.000.000 < Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 - Rp. 20.000.000 > Rp. 20.000.000 Total
Jumlah (Orang) 15 17 60 14 56 32 6 0 200
Persentase (%) 7.5 8.5 30 7 28 16 3 0 100
4.2.7 Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi perguruan tinggi Berdasarkan sumber informasi, sebagian besar informasi di dapat dari teman sebanyak 53 persen, dan disusul oleh website sebanyak 50.5 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi perguruan tinggi Sumber Informasi Leaflet Baliho Iklan di Radio Iklan di Televisi Selebaran Spanduk Website Koran Majalah Billboard Keluarga Teman Saudara Lainnya
UI 10 8 17 27 30 47 101 85 65 26 68 106 70 29
(%) 5 4 8.5 13.5 15 23.5 50.5 42.5 32.5 13 34 53 35 14.5
Jumlah (Orang) ITB (%) UGM 4 2 5 8 4 19 18 9 22 42 21 28 47 23.5 32 40 20 41 82 41 69 43 21.5 53 48 24 51 12 6 21 39 19.5 55 78 39 82 35 17.5 46 11 5.5 17
(%) 2.5 9.5 11 14 16 20.5 34.5 26.5 25.5 10.5 27.5 41 23 8.5
IPB 32 19 18 20 48 66 83 65 77 32 82 104 98 13
(%) 16 9.5 9 10 24 33 41.5 32.5 38.5 16 41 52 49 6.5
4.3. Analisis brand awareness Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Analisis brand awareness dalam penelitian brand equity
ini berdasarkan tingkatan brand awareness yaitu top of mind, brand recall, brand recognition dan unaware brand. 4.3.1 Analisis top of mind Top of mind adalah tingkatan terhadap merek yang paling banyak disebutkan pertama kali apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan, dikenal, atau diingat dalam suatu kelas produk oleh konsumen tanpa bantuan. Analisis top of mind dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nama sebuah perguruan tinggi BHMN di Indonesia yang paling banyak diingat oleh responden ketika ditanyakan pertama kali. Berdasarkan survei terhadap 200 responden, sebanyak 78.5 persen responden menyebutkan Universitas Indonesia sebagai nama yang paling diingat. Hal ini dikarenakan Universitas Indonesia merupakan universitas terkemuka atau terkenal di Indonesia yang secara tidak langsung diingat oleh calon responden. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Top of mind perguruan tinggi BHMN di Indonesia Nama Perguruan Tinggi UI ITB UGM IPB UNJ Unpad Unair ITS Unbraw Lainnya
Jumlah (Orang) 161 20 5 7 0 1 1 0 0 0
Persentase (%) 97.5 10 2.5 3.5 0 0.5 0.5 0 0 0
Berdasarkan Tabel 9, nama Universitas Indonesia menempati urutan paling banyak dalam top of mind sebesar 97.5 persen. Hal ini berarti nama Universitas Indonesia sebagai nama perguruan tinggi BHMN yang paling banyak diingat oleh responden. Adapun nama perguruan tinggi lain yang diingat oleh responden dengan perolehan jumlah paling dekat sebesar 10 persen adalah Institut Teknologi Bandung.
4.3.2 Analisis brand recall Brand recall adalah pengingatan kembali konsumen terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk tanpa adanya bantuan. Analisis brand recall dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengingatan kembali terhadap merek-merek perguruan tinggi selain yang telah disebutkan pertama kali oleh konsumen. Berdasarkan survei terhadap 200 responden, sebesar 55.5 persen responden mengingat kembali nama Institut Pertanian Bogor sebagai nama perguruan tinggi BHMN, sedangkan nama Universitas Padjajaran diingat kembali sebagai nama perguruan tinggi BHMN oleh responden sebanyak 28 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Brand recall nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia Nama Perguruan Tinggi UI ITB UGM IPB UNJ Unpad Unair ITS Unbraw Lainnya
Jumlah (Orang) 0 54 53 111 44 56 18 4 5 4
Persentase (%) 0 27 26.5 55.5 22 28 9 2 2.5 2
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ternyata nama Institut Pertanian Bogor menempati urutan pertama sebesar 55.5 persen untuk nama perguruan tinggi yang diingat kembali oleh responden. Menurut wawancara yang telah dilakukan, hal ini terjadi karena sebagian besar pilihan pertama responden yang akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi adalah Universitas Indonesia dan untuk pilihan kedua adalah Institut Pertanian Bogor sehingga ingatan kedua responden jatuh kepada Institut Pertanian Bogor. 4.3.3 Analisis brand recognition Analisis brand recognition dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengenalan nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia oleh responden dengan diberikan bantuan untuk mengingatkannya. Dari 200 orang responden,
tidak ada seorangpun yang perlu diberikan bantuan untuk mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan responden terhadap nama-nama perguruan tinggi BHMN sangat baik. 4.3.4 Analisis unaware brand Analisis unaware brand dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tidak adanya pengenalan nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia oleh responden dengan diberikan bantuan untuk mengingatkannya. Dari 200 orang responden, tidak ada seorangpun yang tidak mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN. Hal ini semakin membuktikan bahwa responden mengenal namanama perguruan tinggi BHMN di Indonesia sangat baik. 4.4
Analisis brand association
4.4.1 Uji asosiasi Uji asosiasi dilakukan dengan metode uji cochran. Tujuannya untuk menguji nyatanya hubungan setiap asosiasi yang ada pada nama perguruan tinggi BHMN tersebut. Uji ini dilakukan untuk menganalisis hubungan asosiasi dalam elemen brand association. Berdasarkan penghitungan uji asosiasi, untuk mencapai hasil Q < X2 tabel dilakukan penghilangan asosiasi. Dengan hasil Q < X2 tabel, maka Ho diterima berarti jawaban “Ya” sama untuk semua asosiasi yang tersisa pada pengujian terakhir. Adapun hasil pengujian asosiasi nama Universitas Indonesia terdapat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil uji asosiasi nama Universitas Indonesia Uji 1 2 3
Asosiasi
db
Semua asosiasi 13 Semua asosiasi kecuali lokasi yang strategis 12 Semua asosiasi kecuali lokasi yang strategis dan citra universitas 11
X2 Tabel
Q
Hasil
22.362
36.472
Q > X2 Tabel
21.026
25.850
Q > X2 Tabel
19.675
19.019
Q < X2 Tabel
Pada Tabel 11, hasil uji asosiasi terhadap nama Universitas Indonesia maka telah sesuai dengan syarat yakni Q < X2 tabel maka terima Ho. Untuk uji asosiasi nama Universitas Gajah Mada dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil uji asosiasi nama Universitas Gajah Mada Uji
Asosiasi
db
X2 Tabel
Q
Hasil
1
Semua asosiasi
13
22.362
20.185
Q < X2 Tabel
Pada Tabel 12, hasil uji asosiasi terhadap nama Universitas Gajah Mada hasilnya adalah sesuai dengan syarat yakni Q < X2 tabel maka terima Ho. Artinya tidak ada penghilangan asosiasi. Untuk uji asosiasi nama Institut Teknologi Bandung dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil uji asosiasi nama Institut Teknologi Bandung Uji 1 2 3
4
5
6
7
8
9
Asosiasi
db 13
Semua asosiasi Semua asosiasi kecuali penampilan 12 staf pengajar dan dosen Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, penampilan 11 staf pengajar dan dosen Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan 10 dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan 9 dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen, citra universitas Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian, penampilan staf 8 pengajar dan dosen, citra universitas, terjalinnya interaksi yang positif Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen, citra universitas, 7 terjalinnya interaksi yang positif, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen, citra universitas, 6 terjalinnya interaksi yang positif, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen, citra universitas, terjalinnya interaksi yang positif, 5 jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus sejuk dan nyaman
X2 Tabel 22.362
Q 250.756
Hasil Q > X2 Tabel
21.026
124.784
Q > X2 Tabel
19.675
88.846
Q > X2 Tabel
18.307
78.132
Q > X2 Tabel
16.919
66.377
Q > X2 Tabel
15.507
59.057
Q > X2 Tabel
14.067
50.82
Q > X2 Tabel
12.592
41.884
Q > X2 Tabel
11.070
29.5
Q > X2 Tabel
Lanjutan Tabel 13. Uji
10
Asosiasi db Semua asosiasi kecuali kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian, penampilan staf pengajar dan dosen, pelayanan terhadap mahasiswa/i, jauh dari kesan 4 kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus sejuk dan nyaman, terjalinnya interaksi yang positif, citra universitas
X2 Tabel
Q
Hasil
9.488
4
Q < X2 Tabel
Pada Tabel 13, hasil uji asosiasi terhadap nama Institut Teknologi Bandung maka telah sesuai dengan syarat yakni Q < X2 tabel maka terima Ho.Untuk uji asosiasi nama Institut Pertanian Bogor dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil uji asosiasi nama Institut Pertanian Bogor Uji Asosiasi 1 Semua asosiasi Semua asosiasi kecuali biaya 2 pendidikan yang sesuai Semua asosiasi kecuali pelayanan 3 kepada mahasiswa/i, biaya pendidikan yang sesuai Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya 4 pendidikan yang sesuai, terjalinnya interaksi yang positif Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya 5 pendidikan yang sesuai, terjalinnya interaksi yang positif, kedisiplinan staf pengajar dan dosen Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya pendidikan yang sesuai, terjalinnya 6 interaksi yang positif, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya pendidikan yang sesuai, terjalinnya 7 interaksi yang positif, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, kebersihan dan kerapian kampus Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya 8 pendidikan yang sesuai, terjalinnya interaksi yang positif, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, jauh dari
db 13
X2 Tabel 22.362
Q 73.362
Hasil Q > X2 Tabel
12
21.026
63.795
Q > X2 Tabel
11
19.675
51.327
Q > X2 Tabel
10
18.307
45.555
Q > X2 Tabel
9
16.919
38.680
Q > X2 Tabel
8
15.507
32.923
Q > X2 Tabel
7
14.067
21.833
Q > X2 Tabel
6
12.592
16.68
Q > X2 Tabel
Lanjutan Tabel 14. Uji
9
Asosiasi db kesan kekerasan/demonstrasi, kebersihan dan kerapian kampus, lokasi kampus Semua asosiasi kecuali pelayanan kepada mahasiswa/i, biaya pendidikan yang sesuai, terjalinnya interaksi yang positif, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, jauh dari 5 kesan kekerasan/demonstrasi, kebersihan dan kerapian kampus, lokasi kampus, suasana kampus yang sejuk dan nyaman
X2 Tabel
Q
Hasil
11.070
10.744
Q < X2 Tabel
Pada Tabel 14, hasil uji asosiasi terhadap nama Institut Pertanian Bogor maka telah sesuai dengan syarat yakni Q < X2 tabel maka terima Ho. Berdasarkan hasil analisis brand association dengan menggunakan uji cochran terdapat asosiasi-asosiasi yang tersisa. Asosiasi-asosiasi yang tersisa tersebut akan menjadi brand image terhadap masing-masing universitas. Adapun kesimpulan brand image masing-masing perguruan tinggi BHMN di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut. Tabel 15. Brand image perguruan tinggi BHMN Indonesia Nama Perguruan Tinggi Brand Image Penataan gedung dan peralatan yang baik, Universitas Indonesia fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman dan terjalinnya interaksi yang positif Penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi Universitas Gajah Mada kampus yang strategis, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, staf pengajar dan dosen yang berkualitas berpengalaman, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman,
Lanjutan Tabel 15. Nama Perguruan Tinggi
Institut Teknologi Bandung
Institut Pertanian Bogor
Brand Image terjalinnya interaksi yang positif dan citra universitas Penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi kampus yang strategis, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman Penataan gedung dan peralatan yang baik, fasilitas fisik yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih dan citra universitas
4.5. Analisis perceived quality Analisis perceived quality calon konsumen dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi mutu perguruan tinggi BHMN yang ada di Indonesia dalam benak responden yang akan melanjutkan ke bangku perkuliahan. Perceived quality mutu tersebut menyangkut penilaian responden terhadap atribut-atribut yang dimiliki perguruan tinggi BHMN tersebut. Dalam penelitian ini, diukur dengan rataan, simpangan baku dan skala semantik differential yang melibatkan ke-empat perguruan tinggi BHMN tersebut. Adapun rataan dari ke-empat perguruan tinggi dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai rataan atribut perceived quality perguruan tinggi BHMN Atribut Penataan gedung dan peralatan Ruangan Peralatan Perpustakaan Biaya pendidikan Sarana pendukung Program tambahan Media informasi Kesejukan kampus Kebersihan dan kerapian Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Lokasi kampus Penampilan staf pengajar dan dosen Pelayanan kepada mahasiswa/i Terjalinnya interaksi yang positif Citra Universitas
UI
ITB
UGM
IPB
4.50 4.48 4.51 4.43 4.46 4.41 4.43 4.56 4.47 4.44 4.38 4.46 4.35 4.44 4.41 4.56
3.99 3.98 3.92 4.01 3.96 3.97 3.99 3.96 3.91 4.00 3.97 3.98 3.99 4.05 3.91 3.99
3.98 3.98 3.98 4.11 3.97 4.01 3.91 3.98 3.97 3.98 3.93 3.94 3.98 3.96 3.98 3.99
3.93 3.96 3.94 3.99 3.86 3.92 3.88 3.94 3.97 3.84 3.91 3.80 3.94 4.18 3.88 4.15
Berdasarkan penjelasan nilai rataan perguruan tinggi BHMN di Indonesia pada Tabel 16, menunjukkan nilai rataan tertinggi berada pada atribut citra universitas dan media informasi dengan nilai 4,56 yaitu Universitas Indonesia, artinya bahwa citra Universitas Indonesia dan media informasi termasuk dalam kriteria sangat baik dimata responden. Untuk Institut Teknologi Bandung yang paling baik adalah pelayanan terhadap mahasiswa/i sebesar 4,05 namun pada atribut ini tetap lebih unggul Universitas Indonesia. Begitu juga dengan Universitas Gajah Mada unggul pada perpustakaan berada pada skala sangat baik sebesar 4,11 dan untuk Institut Pertanian Bogor unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i sebesar 4,18. Untuk gambaran selengkapnya dapat dilihat grafik semantik differensial atribut-atribut UI, UGM, ITB dan IPB pada Gambar 5 sebagai berikut.
Gambar 5. Grafik semantik differential atribut UI, ITB, UGM dan IPB
Citra universitas Terjalinnya interaksi yang positif Pelayanan mahasiswa/i Penampilan staf pengajar dan dosen Lokasi kampus Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Kebersihan dan kerapian Kesejukan Media informasi Program tambahan Sarana pendukung Biaya pendidikan Perpustakaan Peralatan Ruangan Penataan gedung dan fasilitas
Berdasarkan pada Gambar 5 diatas, dapat terlihat bahwa seluruh atribut masing-masing universitas berada pada sisi kanan. Hal ini berarti perceived quality calon konsumen berada pada posisi antara baik dan sangat baik. Adapun posisi yang sangat baik menunjukkan bahwa universitas tersebut memiliki persepsi yang baik di mata konsumen. Adapun peringkat universitas terhadap atribut dari sebuah perguruan tinggi dapat dilihat pada Tabel 17 sebagai berikut. Tabel 17. Peringkat universitas terhadap atribut dari sebuah perguruan tinggi Atribut Penataan gedung dan peralatan Ruangan Peralatan Perpustakaan Biaya pendidikan Sarana pendukung Program tambahan Media informasi Kesejukan kampus Kebersihan dan kerapian Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Lokasi kampus Penampilan staf pengajar dan dosen Pelayanan kepada mahasiswa/i Terjalinnya interaksi yang positif Citra Universitas
1 UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI
Peringkat Universitas 2 3 ITB UGM ITB-UGM IPB UGM IPB UGM ITB UGM ITB UGM ITB ITB UGM UGM ITB IPB UGM-ITB ITB UGM ITB UGM ITB UGM ITB UGM IPB ITB UGM ITB IPB ITB-UGM
4 IPB ITB IPB IPB IPB IPB IPB IPB IPB IPB IPB UGM IPB -
4.6. Penilaian atribut berdasarkan jurusan sekolah 4.6.1 Penataan gedung dan peralatan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut penataan gedung dan peralatan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI penilaiannya hampir sama. Namun siswa/i IPA menilainya sangat baik (55,14 persen) sedangkan IPS menilainya baik (54,84 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 99,11 persen dan IPS 100 persen), UGM (IPA 96,88 persen dan IPS 97,83 persen), IPB (IPA 86,36 persen dan IPS 97,92 persen).
Hal ini menunjukkan bahwa penataan gedung dan peralatan UI dipersepsikan sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini. Tabel 18. Penilaian atribut penataan gedung dan fasilitas Penilaian Tdk Baik Krg Baik Cukup Baik Sgt Baik Σ N
UI(%) IPA IPS 0,00 0,93 1,87 42,06 55,14 100,00 107
0,00 0,00 0,00 54,84 45,16 100,00 31
Universitas ITB(%) UGM(%) IPA IPS IPA IPS 0,00 0,00 0,89 99,11 0,00 100,00 112
0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 100,00 43
0,00 0,78 1,56 96,88 0,78 100,00 128
0,00 0,00 2,17 97,83 0,00 100,00 46
IPB(%) IPA IPS 0,00 1,52 9,09 86,36 3,03 100,00 132
0,00 0,00 2,08 97,92 0,00 100,00 48
4.6.2 Ruangan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut ruangan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (51,4 persen dan 64,5 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 79,5 persen dan IPS 69,8 persen), UGM (IPA 95,3 persen dan IPS 95,7 persen), IPB (92,4 persen dan IPS 95,8 persen). Hal ini menunjukkan bahwa ruangan UI dipersepsikan sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini. Tabel 19. Penilaian atribut ruangan Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Σ N
Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,9 0,0 0,0 0,0 0,0 2,1 7,5 3,2 10,7 14,0 3,1 4,3 5,3 2,1 41,1 32,3 79,5 69,8 95,3 95,7 92,4 95,8 51,4 64,5 8,9 16,3 1,6 0,0 2,3 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 107 31 112 43 128 46 132 48
4.6.3 Peralatan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut peralatan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (56,1 persen dan 64,5 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 86,6 persen dan IPS 97,7 persen), UGM (IPA 87,5 persen dan IPS 93,5 persen), IPB (IPA 90,4 persen dan IPS 88 persen). Kesimpulannya bahwa siswa/i IPA dan IPS menilai peralatan UI sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Penilaian atribut peralatan Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Σ N
Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,6 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 5,6 9,7 6,3 2,3 7,8 2,2 6,6 10,0 38,3 25,8 86,6 97,7 87,5 93,5 90,4 88,0 56,1 64,5 3,6 0,0 4,7 4,3 2,9 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 107 31 112 43 128 46 136 50
4.6.4 Perpustakaan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut perpustakaan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (52,3 persen dan 64,5 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 81,3 persen dan IPS 72,1 persen), UGM (IPA 87,5 persen dan IPS 95,7 persen), IPB (IPA 94,1 persen dan IPS 94 persen). Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan UI dinilai sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini.
Tabel 21. Penilaian atribut perpustakaan Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak Baik Kurang Baik 0,0 0,0 1,8 4,7 0,8 0,0 Cukup 12,1 9,7 6,3 7,0 9,4 2,2 Baik 35,5 25,8 81,3 72,1 87,5 95,7 Sangat Baik 52,3 64,5 10,7 16,3 2,3 2,2 Σ 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 N 107 31 112 43 128 46
IPB(%) IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 2,9 4,0 94,1 94,0 2,9 2,0 100,0 100,0 136 50
4.6.5 Biaya pendidikan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut biaya pendidikan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (56,1 persen dan 61,3 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 82,1 persen dan IPS 76,7 persen), UGM (IPA 89,8 persen dan IPS 97,8 persen), IPB (IPA 83,1 persen dan IPS 92 persen). Hal ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan UI dipersepsikan sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini. Tabel 22. Penilaian atribut biaya pendidikan Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS Tidak Baik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Kurang Baik 0,9 0,0 1,8 0,0 1,6 0,0 Cukup 10,3 9,7 8,9 11,6 4,7 2,2 Baik 32,7 29,0 82,1 76,7 89,8 97,8 Sangat Baik 56,1 61,3 7,1 11,6 3,9 0,0 Σ 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 N 107 31 112 43 128 46
IPB(%) IPA IPS 0,0 0,0 3,7 0,0 11,0 8,0 83,1 92,0 2,2 0,0 100,0 100,0 136 50
4.6.6 Sarana Pendukung Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut sarana pendukung semua universitas adalah baik, kecuali
siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (49,1 persen dan 74,1 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 85,7 persen dan IPS 88,4 persen), UGM (IPA 89,8 persen dan IPS 95,7 persen), IPB (IPA 89 persen dan IPS 96 persen). Kesimpulannya bahwa sarana
pendukung UI dinilai sangat baik
dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini. Tabel 23. Penilaian atribut sarana pendukung Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Σ N
IPA 0,0
IPS 0,0
IPA 0,0
IPS 0,0
IPA 0,0
IPS 0,0
IPB(%) IPA IPS 0,0 0,0
0,0 13,2 37,7
3,7 7,4 14,8
0,0 7,1 85,7
0,0 11,6 88,4
0,0 4,7 89,8
0,0 2,2 95,7
0,7 8,8 89,0
0,0 4,0 96,0
49,1 100,0 106
74,1 100,0 27
7,1 100,0 112
0,0 100,0 43
5,5 2,2 100,0 100,0 128 46
1,5 100,0 136
0,0 100,0 50
4.6.7 Program tambahan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut program tambahan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (54,7 persen dan 59,3 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 83,9 persen dan IPS 79,1 persen), UGM (IPA 85,9 persen dan IPS 84,8 persen), IPB (IPA 85,3 persen dan IPS 82 persen). Kesimpulan yang dapat diambil adalah ketersediaan program tambahan UI dinilai sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 24 berikut ini.
Tabel 24. Penilaian atribut program tambahan Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) IPA 0,0
IPS 0,0
IPA 0,0
IPS 0,0
IPA 0,0
IPS 0,0
IPB(%) IPA IPS 0,0 0,0
0,9
3,7
2,7
0,0
1,6
4,3
1,5
0,0
Cukup
10,4
7,4
5,4
9,3
7,8
8,7
11,8
14,0
Baik Sangat Baik Σ
34,0 54,7 100,0
85,3 1,5 100,0
82,0 4,0 100,0
136
50
Tidak Baik Kurang Baik
106
N
29,6 83,9 59,3 8,0 100,0 100,0 27
112
79,1 11,6 100,0 43
85,9 84,8 4,7 2,2 100,0 100,0 128
46
4.6.8 Media informasi Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut media informasi semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (67 persen dan 59,3 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 88,4 persen dan IPS 100 persen), UGM (IPA 85,9 persen dan IPS 84,8 persen), IPB (IPA 83,1 persen dan IPS 88 persen). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan media informasi UI dipersepsikan sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 25 berikut ini. Tabel 25. Penilaian atribut media informasi Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) Penilaian
IPB(%)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
Tidak Baik Kurang Baik
0,0 0,9
0,0 3,7
0,0 2,7
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 2,2
0,0 1,5
0,0 2,0
Cukup Baik Sangat Baik Σ
6,6
3,7
4,5
0,0
7,8
6,5
8,8
8,0
N
25,5 33,3 88,4 100,0 85,9 84,8 83,1 88,0 67,0 59,3 4,5 0,0 6,3 6,5 6,6 2,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 106
27
112
43
128
46
136
50
4.6.9 Kesejukan Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut kesejukan semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (55,7 persen dan 70,4 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 72,3 persen dan IPS 76,7 persen), UGM (IPA 92,2 persen dan IPS 89,1 persen), IPB (IPA 80,1 persen dan IPS 74 persen). Hal ini menunjukkan bahwa kesejukan UI dinilai sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 26 berikut ini. Tabel 26. Penilaian atribut kesejukan Penilaian
UI(%)
Universitas ITB(%) UGM(%)
IPB(%)
Tidak Baik Kurang Baik Cukup
IPA 0,0 0,0 10,4
IPS 0,0 3,7 7,4
IPA 0,0 3,6 11,6
IPS 0,0 2,3 16,3
IPA 0,0 0,0 4,7
IPS 0,0 0,0 8,7
IPA 0,0 2,2 7,4
IPS 0,0 2,0 14,0
Baik
34,0
18,5
72,3
76,7
92,2
89,1
80,1
74,0
Sangat Baik
55,7
70,4
12,5
4,7
3,1
2,2
10,3
10,0
Σ
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
N
106
27
112
43
128
46
136
50
4.6.10 Kebersihan dan kerapian Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut kebersihan dan kerapian semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (53,8 persen dan 55,6 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 88,4 persen dan IPS 95,3 persen), UGM (IPA 85,9 persen dan IPS 84,8 persen), IPB (IPA 80,1 persen dan IPS 88 persen).
Hal ini menunjukkan bahwa kebersihan dan kerapian lingkungan UI dinilai sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 27 berikut ini. Tabel 27. Penilaian atribut kebersihan dan kerapian Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) Penilaian IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak Baik Kurang Baik 0,0 3,7 0,0 2,3 2,3 0,0 4,4 2,0 9,4 7,4 5,4 0,0 6,3 4,3 12,5 8,0 Cukup 36,8 33,3 88,4 95,3 85,9 84,8 80,1 88,0 Baik 53,8 55,6 6,3 2,3 5,5 10,9 2,9 2,0 Sangat Baik 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Σ 106 27 112 43 128 46 136 50 N 4.6.11 Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (50,9 persen dan 48,1 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 82,1 persen dan IPS 97,7 persen), UGM (IPA 93 persen dan IPS 82,6 persen), IPB (IPA 87,5 persen dan IPS 92 persen). Hal ini menunjukkan bahwa jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi terhadap UI dipersepsikan sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran dapat dilihat pada Tabel 28 berikut. Tabel 28. Penilaian atribut jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA( IPS Tidak Baik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Kurang Baik 0,0 0,0 0,9 2,3 0,8 2,2 2,9 2,0 Cukup 11,3 14,8 8,9 0,0 5,5 10,9 6,6 4,0 37,7 37,0 82,1 97,7 93,0 82,6 87,5 92,0 Baik Sangat Baik 50,9 48,1 8,0 0,0 0,8 4,3 2,9 2,0 Σ 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 N 106 27 112 43 128 46 136 50
4.6.12 Lokasi kampus Dalam penilaiann atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut lokasi kampus semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (57,5 persen) sedangkan IPS menilainya baik (48,1 persen). Selain UI, penilaian baik juga tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 87,5 persen dan IPS 93 persen), UGM (IPA 91,4 persen dan IPS 93,5 persen), IPB (IPA 72,1 persen dan IPS 86 persen). Hal ini menunjukkan bahwa lokasi kampus UI yang strategis sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 29 berikut ini. Tabel 29. Penilaian atribut lokasi kampus UI(%) IPA IPS 0,0 0,0
Universitas ITB(%) UGM(%) IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0
IPB(%) IPA IPS 1,5 0,0
Sangat Baik
0,0 7,5 34,9 57,5
1,8 4,5 87,5 6,3
5,9 14,0 72,1 6,6
Σ
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik
N
106
0,0 11,1 48,1 40,7 27
112
0,0 4,7 93,0 2,3 43
1,6 6,3 91,4 0,8 128
0,0 2,2 93,5 4,3 46
136
6,0 4,0 86,0 4,0 50
4.6.13 Penampilan staf pengajar dan dosen Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut penampilan staf pengajar dan dosen semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (49,1 persen dan 51,9 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 86,6 persen dan IPS 74,4 persen), UGM (IPA 94,5 persen dan IPS 95,7 persen), IPB (IPA 86 persen dan IPS 92 persen).
Kesimpulannya bahwa penampilan staf pengajar dan dosen UI dinilai sangat baik daripada ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 30 berikut ini. Tabel 30. Penilaian atribut penampilan staf pengajar dan dosen Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) Penilaian IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS Tidak Baik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,7 0,9 0,0 0,0 2,2 0,7 2,0 Kurang Baik Cukup 12,3 18,5 7,1 9,3 3,1 2,2 8,8 6,0 38,7 25,9 86,6 74,4 94,5 95,7 86,0 92,0 Baik 49,1 51,9 5,4 16,3 2,3 0,0 4,4 0,0 Sangat Baik 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Σ N 106 27 112 43 128 46 136 50 4.6.14 Pelayanan terhadap mahasiswa/i Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (57,5 persen dan 70,4 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 85,7 persen dan IPS 72,1 persen), UGM (IPA 94,5 persen dan IPS 95,7 persen), IPB (IPA 44,1 persen dan IPS 66 persen). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan terhadap mahasiswa/i UI dinilai sangat baik daripada ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 31 berikut ini. Tabel 31. Penilaian atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i Universitas Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Σ N
UI(%) IPA 0,0 1,9 15,1 25,5 57,5 100,0 106
ITB(%)
UGM(%)
IPB(%)
IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,7 6,0 3,7 4,5 11,6 4,7 4,3 11,0 6,0 25,9 85,7 72,1 94,5 95,7 44,1 66,0 70,4 9,8 16,3 0,8 0,0 41,2 22,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 27 112 43 128 46 136 50
4.6.15 Terjalinnya interaksi yang positif Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut terjalinnya interaksi yang positif semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (58,5 persen dan 59,3 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 83 persen dan IPS 76,7 persen), UGM (IPA 95,3 persen dan IPS 97,8 persen), IPB (IPA 83,1 persen dan IPS 90 persen). Hal ini menunjukkan bahwa terjalinnya interaksi yang positif antara staf pengajar/dosen dengan mahasiswa/i UI sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 32 berikut ini. Tabel 32. Penilaian atribut terjalinnya interaksi yang positif Universitas UI(%) ITB(%) UGM(%) Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Σ N
IPB(%)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
0,0 0,9 15,1
0,0 3,7 11,1
0,0 5,4 3,6
0,0 7,0 9,3
0,0 0,0 3,1
0,0 0,0 2,2
0,0 2,2 11,8
0,0 2,0 6,0
25,5 58,5 100,0
25,9 83,0 76,7 95,3 97,8 83,1 90,0 59,3 8,0 7,0 1,6 0,0 2,9 2,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
106
27
112
43
128
46
136
50
4.6.16 Citra universitas Dalam penilaian atribut universitas, semua siswa/i baik IPA maupun IPS menilai bahwa atribut citra universitas semua universitas adalah baik, kecuali siswa/i IPA dan IPS yang memilih UI itu sangat baik terhadap atribut tersebut (64,2 persen dan 77,8 persen). Selain UI, penilaian baik tersebut tercermin dari respon siswa/i IPA dan IPS yang terlihat dalam presentasenya, yaitu : ITB (IPA 95,5 persen dan IPS 88,4 persen), UGM (IPA 96,9 persen dan IPS 97,8 persen), IPB (IPA 76,5 persen dan IPS 94 persen).
Hal ini menunjukkan bahwa citra UI dinilai sangat baik dibandingkan dengan ITB, UGM dan IPB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 33 berikut ini. Tabel 33. Penilaian atribut citra universitas Universitas Penilaian UI(%) ITB(%) UGM(%) IPB(%) IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS Tidak Baik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Kurang Baik 8,5 3,7 1,8 9,3 1,6 2,2 2,2 2,0 Cukup 27,4 11,1 95,5 88,4 96,9 97,8 76,5 94,0 Baik 64,2 77,8 2,7 2,3 1,6 0,0 21,3 4,0 Sangat Baik 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Σ N
106
27
112
4.7
Analisis segmentasi konsumen
43
128
46
136
50
Analisis segmentasi konsumen dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gaya pengambilan keputusan calon konsumen dalam menentukan perguruan tinggi yang diminati. Input dari analisis cluster adalah 8 (delapan) gaya pengambilan keputusan konsumen terhadap perguruan tinggi BHMN di Indonesia. Alat analisis yang digunakan untuk mengelompokkan responden adalah analisis cluster. Pengelompokkan dilakukan dengan metode non-hirarkis (k-means cluster). Pengujian diawali dengan melakukan analisis komponen utama. Analisis komponen utama sebagai salah satu syarat untuk melakukan analisis cluster. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan korelasi agar pengelompokkannya lebih tepat. Korelasi adalah adanya hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi tersebut maka digunakan korelasi biasa (Lampiran 2). Hasil yang diperoleh yaitu masih banyaknya korelasi yang berhubungan antar setiap variabelnya. Oleh sebab itu, dilakukan analisis komponen utama (Lampiran 3). Dalam analisis komponen utama terdapat akar ciri (eigenvalue). Menurut Jollife 2002, semakin besar akar ciri maka semakin besar informasi yang
dikandung untuk semua variabelnya. Untuk melihat informasi yang terkandung, ada dalam nilai proportion yang dikumulatifkan. Dalam hasil kumulatif tersebut diperoleh informasi yang terkandung di dalam semua variabel tersebut sebanyak 100 persen. Dalam analisis komponen utama tersebut juga terdapat koefisien komponen utama. Koefisien komponen utama digunakan untuk menghitung rata-rata awal dengan koefisien komponen utamanya sehingga diperoleh rata-rata setelah dilakukan analisis komponen utama. Adapun rata-rata komponen utama nantinya akan digunakan untuk menganalisis segmentasi konsumen dengan menggunakan analisis k-means cluster (Lampiran 4). Analisis cluster dilakukan untuk mengetahui termasuk kelompok mana saja untuk setiap cluster pada masing-masing variabel. Namun sebelumnya dilakukan uji anova yang berguna untuk melihat tingkat signifikansi untuk masing-masing variabel. Pengujian dilakukan dengan melihat signifikansi, apakah di bawah ataupun di atas α = 5 persen. Uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ho = ketiga cluster tidak mempunyai perbedaan yang signifikansi H1 = ketiga cluster mempunyai perbedaan yang signifikansi Kriteria signifikansi sebagai berikut : 1. Jika angka signifikansi > 0,05, Ho diterima 2. Jika angka signifikansi < 0,05, Ho ditolak Hasil uji anova diperoleh angka signifikansi yang memenuhi di bawah 5 persen terdapat pada variabel 1, 2, 3, 4 dan 6, sedangkan untuk variabel 5, 7 dan 8 tidak memenuhi syarat karena berada di atas 5 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Anova No
Variabel
1 2 3 4 5 6 7 8
High-Quality Brand Conscious Novelty Recreational Price-Value Impulsive Confused Habitual
Cluster
Error
F
Sig
197
184.024
.000
197 197 197 197 197 197 197
5.827 30.963 14.200 0.208 5.165 0.494 0.105
.003 .000 .000 .812 .007 .611 .901
Mean Square
df
Mean Square
df
164.464
2
0.894
6.369 22.193 11.225 0.156 3.435 0.267 0.054
2 2 2 2 2 2 2
1.093 0.717 0.791 0.750 0.665 0.540 0.519
Penjelasan dari Tabel 34, variabel yang memiliki tingkat signifikansi (sig) di bawah 5 persen adalah variabel 1, 2, 3, 4 dan 6. Variabel tersebut memiliki nilai sig < 0.05, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ketiga cluster mempunyai perbedaan yang signifikansi. Kesimpulannya adalah variabel 1, 2, 3, 4, 6 telah memenuhi syarat. Artinya, ketiga cluster pada masing-masing variabel mempunyai perbedaan yang signifikansi dikarenakan angka signifikansinya semua di bawah 5 persen, sedangkan pada variabel 5, 7 dan 8, nilai sig > 0.05, maka H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya, ketiga cluster tidak mempunyai perbedaan yang signifikansi. Setelah mengetahui angka signifikansi, selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan k-means cluster. Hasil analisis cluster dapat dilihat pada Tabel 35. Menurut Narimawati (2008), untuk menafsir angka-angka tersebut berpedoman pada ketentuan sebagai berikut : 1.
Jika hasil perhitungan ditemukan negatif berarti cluster tersebut berada di bawah rata-rata
2.
Jika hasil perhitungan ditemukan positif berarti cluster tersebut berada di atas rata-rata
Tabel 35. Hasil analisis cluster No
Variabel
Cluster 1
2
3
Rata-rata
Standar Deviasi
1
High-Quality
2.49
- 1.02
0.18
0.0000
1.59299
2
Brand Conscious
- 0.09
- 0.20
0.36
0.0000
1.07054
3 4
Novelty Recreational
- 0.29 0.20
- 0.34 0.24
0.69 - 0.49
0.0000 0.0000
0.96571 0.94626
5
Price-Value
0.01
- 0.04
0.05
0.0000
0.86268
6
Impulsive
0.24
0.08
- 0.26
0.0000
0.83240
7
Confused
- 0.02
0.05
- 0.07
0.0000
0.73294
8
Habitual
- 0.05
0.01
0.01
0.0000
0.71694
Bagian Pertama : Penafsiran untuk cluster 1 variabel 1, 2, 3, 4, 6 1. Variabel 1 cluster 1 Rumus = Rata-rata variabel 1 + (2.49 x standard deviasi rata-rata variabel 1) 0,0000 + (2.49 x 1.59299) = 3.9665451
2. Variabel 2 cluster 1 Rumus = Rata-rata variabel 1 + (-0.09 x standard deviasi rata-rata variabel 1) 0.0000 + (-0.09 x 1.07054) = - 0.0963486 3. Variabel 3 cluster 1 Rumus = Rata-rata variabel 1 + (-0.29 x standard deviasi rata-rata variabel 1) 0.0000 + (-0.29 x 0.96571) = - 0.2800559 4. Variabel 4 cluster 1 Rumus = Rata-rata variabel 1 + (0.20 x standard deviasi rata-rata variabel 1) 0.0000 + (0.20 x 0.94626) = 0.189252 5. Variabel 6 cluster 1 Rumus = Rata-rata variabel 1 + (0.24 x standard deviasi rata-rata variabel 1) 0.0000 + (0.24 x 0.83240) = 0.199776 Penjelasan : Untuk cluster 1, pada variabel 1 sebesar 3.9665451 atau di atas ratarata populasi. Variabel 2 sebesar - 0.0963486 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 3 sebesar - 0.2800559 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 4 sebesar 0.189252 atau di atas rata-rata populasi. Variabel 6 sebesar 0.199776 atau di atas rata-rata populasi. Interpretasinya adalah : a.
Cluster 1 variabel 1 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan sangat setuju sekali dalam memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik.
b.
Cluster 1 variabel 2 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu.
c.
Cluster 1 variabel 3 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru.
d.
Cluster 1 variabel 4 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan cukup setuju dalam menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja.
e.
Cluster 1 variabel 6 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan cukup setuju dalam memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi.
Bagian Kedua : Penafsiran untuk variabel cluster 2 variabel 1, 2, 3, 4, 6 1. Variabel 1 cluster 2 Rumus = Rata-rata variabel 2 + (-1.02 x standard deviasi rata-rata variabel 2) 0.0000 + (-1.02 x 1.59299) = - 1.6248498 2. Variabel 2 cluster 2 Rumus = Rata-rata variabel 2 + (-0.20 x standard deviasi rata-rata variabel 2) 0.0000 + (-0.20 x 1.07054) = - 0.214108 3. Variabel 3 cluster 2 Rumus = Rata-rata variabel 2 + (-0.34 x standard deviasi rata-rata variabel 2) 0.0000 + (-0.34 x 0.96571) = - 0.3283414 4. Variabel 4 cluster 2 Rumus = Rata-rata variabel 2 + (0.24 x standard deviasi rata-rata variabel 2) 0.0000 + (0.24 x 0.94626) = 0.2271024 5. Variabel 6 cluster 2 Rumus = Rata-rata variabel 2 + (0.08 x standard deviasi rata-rata variabel 2) 0.0000 + (0.08 x 0.83240) = 0.066592 Penjelasan : Untuk cluster 1, pada variabel 1 sebesar - 1.6248498 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 2 sebesar - 0.214108 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 3 sebesar - 0.3283414 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 4 sebesar 0.2271024 atau di atas rata-rata populasi. Variabel 6 sebesar 0.066592 atau di atas rata-rata populasi. Interpretasinya adalah : a.
Cluster 2 variabel 1 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan sangat tidak setuju dalam memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu.
b.
Cluster 2 variabel 2 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu.
c.
Cluster 2 variabel 3 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru.
d.
Cluster 2 variabel 4 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan cukup setuju menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja.
e.
Cluster 2 variabel 6 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan cukup setuju dalam yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi.
Bagian Ketiga : Penafsiran untuk cluster 3 variabel 1, 2, 3, 4, 6 1. Variabel 1 cluster 3 Rumus = Rata-rata variabel 3 + (0.18 x standard deviasi rata-rata variabel 3) 0.0000 + (0.18 x 1.59299) = 0.2867382 2. Variabel 2 cluster 3 Rumus = Rata-rata variabel 3 + (0.36 x standard deviasi rata-rata variabel 3) 0.0000 + (0.36 x 1.07054) = 0.3853944 3. Variabel 3 cluster 3 Rumus = Rata-rata variabel 3 + (0.69 x standard deviasi rata-rata variabel 3) 0.0000 + (0.69 x 0.96571) = 0.6663399 4. Variabel 4 cluster 3 Rumus = Rata-rata variabel 3 + (-0.49 x standard deviasi rata-rata variabel 3) 0.0000 + (-0.49 x 0.94626) = - 0.4636674 5. Variabel 6 cluster 3 Rumus = Rata-rata variabel 3 + (-0.26 x standard deviasi rata-rata variabel 3) 0.0000 + (-0.26 x 0.83240) = - 0.216424 Penjelasan : Untuk cluster 1, pada variabel 1 sebesar 0.2867382 atau di atas ratarata populasi. Variabel 2 sebesar 0.3853944 atau di atas rata-rata populasi. Variabel 3 sebesar 0.6663399 atau di atas rata-rata populasi. Variabel 4 sebesar 0.4636674 atau di bawah rata-rata populasi. Variabel 6 sebesar - 0.216424 atau di bawah rata-rata populasi. Interpretasinya adalah :
a.
Cluster 3 variabel 1 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan cukup setuju dalam yang memilih perguruan tinggi memperhatikan mutu .
b.
Cluster 3 variabel 2 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan setuju dalam yang memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu.
c.
Cluster 3 variabel 3 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan setuju dalam yang memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru.
d.
Cluster 3 variabel 4 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja.
e.
Cluster 3 variabel 6 Kelompok ini merupakan orang-orang yang menyatakan kurang setuju dalam memilih perguruan tinggi itu memperhatikan dorongan dari situasi.
4.8. Kaitan hasil analisis brand equity dan analisis cluster Hasil brand Awareness, dapat disimpulkan “top of mind” yang merupakan perguruan tinggi yang pertama kali disebutkan adalah Universitas Indonesia, sedangkan “brand recall” yang merupakan pengingatan kembali terhadap merekmerek perguruan tinggi selain yang telah disebutkan pertama kali oleh konsumen adalah Institut Pertanian Bogor. Hasil brand association, “Universitas Indonesia” memiliki 12 atribut, sedangkan “Institut Teknologi Bandung” memiliki 5 atribut, untuk “Universitas Gajah Mada” memiliki 14 atribut, dan “Institut Pertanian Bogor” memiliki 6 atribut. Artinya seluruh atribut tersebut merupakan brand image dari masing-masing universitas. Adapun hasil perceived quality calon konsumen terhadap perguruan tinggi yaitu nama Universitas Indonesia memiliki nilai rataan tertinggi pada atribut citra universitas media informasi (4.56). Institut Teknologi Bandung unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i (4.05). Universitas Gajah Mada unggul pada atribut perpustakaan (4.11). Institut Pertanian Bogor unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i (4.18).
Dalam analisis cluster, cluster dengan kriteria sangat setuju sekali terdapat pada cluster 1 variabel 1 yaitu kelompok responden dalam memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Cluster dengan kriteria setuju terdapat pada cluster 3 variabel 2 yaitu kelompok responden memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu dan cluster 3 variabel 3 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru. Cluster dengan kriteria cukup setuju terdapat pada cluster 1 variabel 4 yaitu kelompok responden yang menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja dan cluster 1 variabel 6 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi. Sedangkan cluster 2 variabel 4 yaitu kelompok responden yang menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja dan untuk cluster 2 variabel 6 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi. Adapun cluster 3 variabel 1 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Cluster dengan kriteria kurang setuju terdapat pada cluster 1 variabel 2 yaitu kelompok responden memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu dan cluster 1 variabel 3 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru. Sedangkan cluster 2 variabel 2 yaitu kelompok responden memilih perguruan tinggi memperhatikan merek dan harga yang menentukan mutu dan cluster 2 variabel 3 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan keragaman program kampus atau inovasi baru. Adapun cluster 3 variabel 4 yaitu kelompok responden yang menganggap kuliah sesuatu yang menyenangkan saja dan cluster 3 variabel 6 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi memperhatikan dorongan dari situasi. Cluster dengan kriteria sangat tidak setuju terdapat pada cluster 2 variabel 1 yaitu kelompok responden yang memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Hasil cluster menyatakan responden paling banyak memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Artinya calon konsumen dalam memilih perguruan tinggi yang diminati sedikit banyak memperhatikan mutu pendidikan. Namun kriteria lainnya cukup menjadi bahan pertimbangan dari calon konsumen
dalam memilih perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan cluster dengan kriteria setuju cukup mewakilinya. Maka antara hasil brand equity dengan cluster ada keterkaitan diantaranya hasil cluster yang menunjukkan bahwa konsumen memilih perguruan tinggi berdasarkan mutu terbaik. Maka setiap perguruan tinggi harus mempersiapkan kualitas perguruan tinggi baik fisik, sarana/prsarana dan staf pengajar dan dosennya sehingga konsumen lebih tertarik untuk memilih perguruan tinggi tersebut. 4.9. Implikasi manajerial Dalam penelitian ini, responden diambil dari beberapa sekolah diantaranya SMU 1 sampai 10. Sekolah yang dipilih berdasarkan sekolah favorit atau sekolah negeri yang paling baik diantara sekolah negeri lainnya. Pengisian kuesioner oleh responden dibantu peneliti sehingga data kualitatif yang diperoleh lebih akurat. Sebagian besar responden memilih untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri didasarkan pada keinginannya sendiri. Sumber informasi yang paling banyak diperoleh dari teman dan website. Hasil wawancara diperoleh sebagian besar responden mensurvei lokasi perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat kampus tersebut dan ada juga yang mengetahuinya dari teman, terutama yang pernah kuliah di kampus tersebut. Penentuan jurusan baik IPA maupun IPS tidak berbeda jauh. Hasil analisis diperoleh bahwa jurusan IPA memilih Universitas Indonesia sebagai urutan pertama. Begitu juga dengan IPS yang memilih Universitas Indonesia sebagai urutan pertama. Dari hasil analisis, responden memilih Universitas Indonesia dikarenakan unggul dari segi penataan gedung dan peralatan yang baik, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman dan terjalinnya interaksi yang positif. Sedangkan Institut Pertanian Bogor unggul dari segi atribut penataan gedung dan peralatan yang baik, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, penampilan staf
pengajar dan dosen yang rapi dan bersih dan citra universitas. Sementara, Universitas Gajah Mada unggul dari segi atribut penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi kampus yang strategi, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, kedisiplinan staf pengajar dan dosen, kebersihan dan kerapian kampus, penampilan staf pengajar dan dosen yang rapi dan bersih, jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman, pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat, biaya pendidikan yang sesuai, suasana kampus yang sejuk dan nyaman, terjalinnya interaksi yang positif dan citra universitas. Adapun Institut Teknologi Bandung unggul dari segi atribut penataan gedung dan peralatan yang baik, lokasi kampus yang strategis, fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, sarana pendukung yang memadai, staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman. Dalam
proses
menjawab
pertanyaan
kuesioner
peneliti
memang
mencantumkan beberapa pertanyaan yang memungkinkan sukar untuk dijawab oleh responden yang belum mengenal secara langsung kegiatan perguruan tinggi tersebut. Namun pertanyaan tersebut dijawab sesuai dengan penglihatan, pengenalan ataupun survei responden atau brosur dan website atau promosi dari televisi terhadap universitas-universitas tersebut dan sebagian diketahui dari teman yang kuliah di universitas tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
a.
Karakteristik responden, responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah laki-laki (53 persen), responden berdasarkan jurusan sekolah mayoritas adalah IPA (74 persen), responden berdasarkan jurusan dari setiap universitas mayoritas adalah siswa/i IPA dan IPS memilih UI (80,4 persen dan 73,1 persen), responden berdasarkan pekerjaan orang tua mayoritas adalah pegawai negeri (40 persen), responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua mayoritas adalah pegawai (64 persen) dan responden berdasarkan rata-rata pendapatan orang tua mayoritas adalah Rp 2.000.000Rp 3.000.000 (30 persen).
b.
Brand awareness nama-nama perguruan tinggi secara umum sudah baik. Nama “Universitas Indonesia” menempati posisi pertama pada elemen top of mind. Pada elemen brand recall, nama “Institut Pertanian Bogor” menempati posisi pertama. Pada elemen brand recognition, semua responden telah mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia tanpa diberi bantuan dan pada elemen unaware brand, tidak ada responden yang tidak mengenal nama-nama perguruan tinggi BHMN di Indonesia.
c.
Brand association perguruan tinggi BHMN di Indonesia sudah baik dengan cukup banyaknya jumlah asosiasi yang membentuk brand image perguruan tinggi tersebut. Untuk “Universitas Indonesia” sebanyak 12 brand image, sedangkan “Institut Teknologi Bandung” sebanyak 5 brand image. Sementara, “Universitas Gajah Mada” sebnayak 14 brand image. Adapun untuk “Institut Pertanian Bogor” sebanyak 6 brand image.
d.
Perceived quality perguruan tinggi BHMN di Indonesia secara umum sudah baik. Nama “Institut Pertanian Bogor” unggul pada atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i sebesar 4,18 (sangat baik). Atribut citra universitas dan media informasi dengan nilai 4,56 yaitu Universitas Indonesia (sangat baik). Institut Teknologi Bandung yang paling baik adalah pelayanan terhadap mahasiswa/i sebesar 4,05 namun pada atribut ini tetap lebih unggul
Universitas Indonesia. Begitu juga dengan Universitas Gajah Mada unggul pada perpustakaan berada pada skala sangat baik sebesar 4,11. d.
Untuk segmentasi berdasarkan gaya keputusan memilih perguruan tinggi terbentuk 3 cluster. Dari ke-3 cluster tersebut, cluster 1 variabel 1 merupakan kelompok responden dengan kriteria sangat setuju dalam memilih perguruan tinggi memperhatikan mutu, sedangkan untuk kriteria setuju terdapat pada cluster 3 variabel 2 dan cluster 3 variabel 3. Cluster dengan kriteria cukup setuju terdapat pada cluster 1 variabel 4 dan cluster 1 variabel 6, cluster 2 variabel 4 dan cluster 2 variabel 6, cluster 3 variabel 1. Sedangkan cluster dengan kriteria kurang setuju terdapat pada cluster 1 variabel 2 dan cluster 1 variabel 3, cluster 2 variabel 2 dan cluster 2 variabel 3, cluster 3 variabel 4 dan cluster 3 variabel 6. Untuk jumlah anggota diperoleh untuk cluster 1 (18 persen), cluster 2 (50 persen) dan cluster 3 (32 persen).
2.
Saran Pada perguruan tinggi yang memiliki keunggulan-keunggulan dari segi
atributnya sebaiknya mempertahankan posisi dan tetap mempertahankan image yang telah tertanam di benak konsumen. Namun untuk kelemahan-kelemahannya perlu adanya perbaikan-perbaikan di setiap bidangnya. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa “Universitas Indonesia” memiliki keunggulan dari setiap atribut. Oleh sebab itu, Universitas Indonesia sebaiknya berusaha untuk tetap mempertahankan kualitas dan image yang baik. Sedangkan untuk perguruan tinggi BHMN lainnya, seperti Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi bandung dan Universitas Gajah Mada memiliki peringkat di bawah Universitas Indonesia. Namun semua atribut pada perguruan tinggi tersebut berada dalam posisi sangat baik. Keunggulan Institut Pertanian Bogor daripada Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada adalah dari segi pelayanan kepada mahasiswa/i dan citra universitas. Namun di segi lain, penilaian terhadap atribut Institut Pertanian Bogor tidak berbeda jauh hasilnya dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada, diantaranya penataan gedung dan peralatan, ruangan, peralatan, perpustakaan, biaya pendidikan, sarana pendukung, program tambahan,
media informasi, kesejukan kampus, kebersihan dan kerapian, lulusan yang berkualitas, lokasi kampus, penampilan staf pengajar dan dosen, dan staf pengajar dan dosen yang berkualitas. Adapun saran yang baik untuk kemajuan universitasuniversitas
di
Indonesia
adalah
perlu
adanya
peningkatan-peningkatan,
diantaranya : pertama, kualitas kampus, seperti jumlah peralatan yang menunjang proses belajar mengajar sebaiknya dilengkapi dan penataan bangunan perkuliahan. Penataan bangunan perkuliahan, seperti kampus yang kurang nyaman yaitu gedung-gedung yang digunakan sebagai tempat kuliah. Hal ini dikarenakan gedung tersebut terlalu tinggi. Namun kurangnya sarana pendukung sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi sedikit terganggu. Maka, sebaiknya diberikan sarana pendukung yang memadai sehingga proses belajar mengajar menjadi nyaman seperti memberikan alat pendingin di setiap ruangan kuliah. Selain itu, penataan gedung kampus, seperti penataan kantin, musholla, parkir, toilet, sebaiknya menambah sarana pendukungnya sehingga mahasiswa/i ataupun dosen dengan mudah memakai fasilitas tersebut. Hal ini berguna untuk meningkatkan kedisiplinan dan juga warga kampus atau warga lainnya tidak merasa bingung untuk mencari sarana dan prasarana yang ada di dalam kampus. Sementara, perpustakaan sebaiknya ditata lebih rapi, seperti buku yang sehingga warga kampus maupun warga lainnya tidak bingung untuk mencari buku-buku tersebut. Fasilitas fisik perkuliahan, seperti kelengkapan peralatan belajar mengajar, kelengkapan buku-buku, ruang baca yang tersedia. Fasilitas lainnya adalah musholla yang dilengkapi dengan peralatan sholat dan tempat wudhu yang tertata rapi dan bersih dan juga toilet yang bersih. Dari segi kebersihan, sebaiknya mengutamakan kebersihan di seluruh lingkungan kampus sehingga tidak terdapat sampah-sampah yang memungkinkan timbul bau yang menyengat. Maka dari itu, sebaiknya lingkungan kampus dilakukan pembersihan di setiap sudut kampus ataupun mengadakan program kerja bakti bagi para mahasiswa/i. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan juga meningkatkan kedisiplinan. Dari segi program tambahan (toefl, les komputer, dan lain-lain) sebaiknya diadakan. Caranya dengan menambah kegiatan perkuliahan yang bermanfaat untuk melatih dan mendidik mahasiswa/i di luar jadwal perkuliahan. Hal ini
diperlukan agar mahasiswa/i lebih mengerti dan menambah wawasan dan pengalaman sehingga perguruan tinggi tersebut memiliki lulusan yang berkualitas. Dari segi media informasi yang diberikan, sebaiknya informasi yang diberikan lebih lengkap dan padat. Hal ini bertujuan agar si pembaca mudah mengerti. Dari segi lokasi kampus yang strategis, artinya kampus tersebut sebaiknya dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa/i seperti rental/warnet, tokotoko yang menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan mahasiswa/i dan lain-lain. Kedua, kualitas staf pengajar dan dosen agar lebih ditingkatkan, penampilan staf pengajar dan dosen lebih diperbaiki. Untuk penampilan staf pengajar dan dosen yang kurang rapi atau sopan sebaiknya diberikan pengarahan supaya tidak berlarut-larut yang pada akhirnya dinilai tidak baik oleh calon konsumen, khususnya. Selain itu, pelayanan kepada mahasiswa/i sebaiknya lebih ramah dan informasi yang diberikan lebih akurat. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar sebaiknya meningkatkan kedisiplinan waktu dan tugas yang diberikan. Terjalinnya interaksi yang positif antara mahasiswa/i dan dosennya juga lebih ditingkatkan. Dari segi kedisiplinan staf pengajar dan dosen, sebaiknya staf pengajar dan dosen lebih meningkatkan kedisiplinannya dengan cara : bagi staf pengajar sebaiknya tidak menunda informasi nilai atau hasil ujian, datang tepat pada waktunya, memberikan penjelasan yang lengkap tentang tata cara ataupun peraturan kampus dan menjalankannya sesuai dengan peraturan tersebut, sedangkan untuk dosen pengajar sebaiknya datang tepat pada waktunya, memberikan tugas dan mengembalikannya tepat pada waktunya dan lain-lain. Hasil segmentasi konsumen menunjukkan bahwa kriteria yang paling menonjol dalam memilih perguruan tinggi adalah kelompok responden yang memperhatikan mutu. Namun bukan berarti calon konsumen tidak memperhatikan kriteria-kriteria lain. Oleh sebab itu, setiap perguruan tinggi sebaiknya meningkatkan mutu pendidikannya, seperti : kualitas staf pengajar dan dosen, sarana/prasarana kampus, serta peralatan yang menunjang proses belajar mengajar mahasiswa/i agar lebih ditingkatkan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, H. 2005. Segmentasi Konsumen Tas Tajur Berdasarkan Konsep Gaya Keputusan Pembelian pada Wilayah Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Beetly, J. R. 2006. Segmentasi Konsumen Minyak Pelumas Kenderaan Bermotor Roda Empat Top-1 di Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Durianto, D. 2004. Strategi Menakhlukkan Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Gumilar, Y. 2005. Analisis Brand Equity Supermarket Matahari Market Place Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jollife, IT. 2002. Principal Components Analysis. New York. Springer. Verlag. Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan jilid 1 dan 2). PT Prenhallindo, Jakarta. Kotler, P., G. Amstrong. 1992. Dasar-Dasar Pemasaran. PT Midas Surya Grafindo, Jakarta. Narimawati, U. 2008. Teknik-Teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi. PT Graha ilmu, Jakarta. Pratama, F. 2006. Analisis Brand Equity Minuman Isotonik dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus Mahasiswa di Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rangkuti, F. 2004. The Power of Brands. Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek Plus Analisis Kasus dengan SPSS. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H. 2003. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
http:/id.wikipedia.org/wiki/ universitas_indonesia. Sejarah Universitas Indonesia. [Diakses 02 Desember 2009] http:/www.itb.ac.id/about itb. Sejarah Institut Teknologi Bandung. [Diakses 02 Desember 2009] http:/www.ugm.ac.id/content/. Sejarah Universitas Gajah Mada. [Diakses 02 Desember 2009] http:/id.wikipedia.org/wiki /institut_pertanian_bogor. Institut Pertanian Bogor. [Diakses 02 Desember 2009] http:/www. koranthecampus.wordpress.com. Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia. [Diakses Desember 2006 – Januari 2007] http:/ www.wikipedia.com. Perguruan Tinggi BHMN di Indonesia. [Diakses Desember 2009]
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kuesioner Penelitian Kepada : Yth. Saudara/i Kelas XII SMUN Seiring salam dan doa semoga Saudara/i senantiasa dalam lindungan-Nya. Ditengah kesibukan Saudara/i, saya mengharapkan kesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini untuk memenuhi penyelesaian skripsi program Sarjana. Nama : Novita Amriani Harahap NRP : H24066028 Judul Skripsi : “Analisis Brand Equity dan Segmentasi Berdasarkan Gaya Keputusan Calon Konsumen Terhadap Perguruan Tinggi BHMN di Indonesia” (Studi Kasus : SMU Kelas XII se-Kota Bogor) Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini saya ucapkan “terima kasih”. DEFINISI : Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) merupakan bentuk otonomisasi yang diberikan pemerintah kepada Perguruan Tinggi berupa tanggung jawab dan keleluasaan untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk mengatur dan mengurus secara mandiri sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tujuan utama untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas yang relevan dengan pembangunan berkelanjutan.
Petunjuk Pengisian : Dimohon untuk memberi tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan Saudara/i Penyaringan (Screening) 1. Apakah Saudara/i berminat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Indonesia ? a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, mohon dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya, jika Tidak, terima kasih Saudara/i tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner ini. 2. Sebutkan jenis Perguruan Tinggi di Indonesia yang Saudara/i minati ? (jawaban boleh lebih dari satu).
a. Negeri, Sebutkan berdasarkan pilihan di bawah ini : a) Universitas Indonesia
f) Universitas Padjajaran
b) Institut Teknologi Bandung
g) Universitas Airlangga
c) Universitas Gajah Mada
h) Institut Teknologi Surabaya
d) Institut Pertanian Bogor
i) Universitas Brawijaya
e) Universitas Negeri Jakarta
j) Lainnya ……………..
b. Swasta, Sebutkan : …………………………………………………………… I IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Nama Sekolah
:
Jurusan Sekolah
:
Alamat
:
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)
Telp/HP
:
Pekerjaan orang tua
:
a. Pegawai Negeri
d. Pemerintah
g. Guru/Dosen
b. Wiraswasta
e. Pegawai BUMN
h. Lainnya………….
c. Pegawai Swasta
f. Pensiunan
Jenis pekerjaan orang tua : a. Investor
c. Pegawai Pemerintah atau Swasta
b. Pemilik bisnis (bisnis owner) d. Pegawai Professional (dokter,dosen,dll) Rata-rata pendapatan orang tua
:
a. < Rp 1.000.000
e. Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000
b. Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
f. < Rp 10.000.000
c. Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000
g. Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000
d. Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000
h. Rp > 20.000.000
KUESIONER SEGMENTASI KONSUMEN
Petunjuk : Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada huruf disamping pernyataan yang ada sesuai dengan pendapat Saudara/i SSS : Sangat Setuju Sekali KS : Kurang Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju CS : Cukup Setuju
No Kriteria 1 Memilih sebuah perguruan tinggi yang bermutu tidak selalu mengeluarkan biaya pendidikan yang besar 2 Staf pengajar dan dosen yang memiliki penampilan menarik itu penting 3 Saya terkadang kesulitan memilih perguruan tinggi 4 Saya selalu memilih kuliah yang cepat lulus 5 Saya selalu memutuskan untuk memilih perguruan tinggi cukup lama dan berhati-hati dalam mendapatkan perguruan tinggi terbaik 6 Saya selalu mencari informasi mengenai biaya pendidikan ke berbagai perguruan tinggi sebelum memutuskan memilih perguruan tinggi 7 Saya memilih kuliah hanya untuk kesenangan 8 Saya selalu memilih jurusan-jurusan baru di sebuah perguruan tinggi yang belum pernah ada sebelumnya di perguruan tinggi lainnya 9 Saya akan pindah dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lainnya apabila mutunya lebih baik 10 Sebaiknya saya membuat rencana untuk memilih sebuah perguruan tinggi yang diminati 11 Saya selalu memilih perguruan tinggi terkenal 12 Saya merasa bahwa kuliah hanya akan membuang waktu 13 Saya akan memilih jurusan yang banyak dipilih oleh konsumen lainnya sesuai dengan berkembangnya waktu 14 Semakin banyak informasi yang diterima mengenai sebuah perguruan tinggi semakin sulit menentukan pilihan 15 Kedekatan lokasi perguruan tinggi dengan tempat tinggal saya sangatlah penting 16 Apabila saya telah menemukan perguruan tinggi yang disukai maka akan setia dengan perguruan tinggi tersebut
SSS
S
CS
KS
STS
Lanjutan lampiran 1. No Kriteria 17 Mendapatkan sarana dan prasarana kampus yang lengkap sangat penting bagi saya 18 Saya memilih perguruan tinggi dengan biaya yang lebih murah 19 Saya selalu mencari informasi mengenai biaya pendidikan ke berbagai perguruan tinggi sebelum memutuskan untuk memilih perguruan tinggi 20 Saya akan memutuskan untuk memilih perguruan tinggi yang disenangi tanpa memperhatikan biaya walaupun keputusan itu diluar daripada yang direncanakan 21 Saya akan memilih perguruan tinggi yang terakreditasi dengan baik 22 Saya selalu memanfaatkan apabila ada penawaran biaya perkuliahan yang murah untuk melanjutkan pendidikan saya ke bangku kuliah 23 Saya selalu memilih staf pengajar dan dosen yang berkualitas dan berpengalaman 24 Semakin mahal biaya pendidikan maka mutu perguruan tinggi akan semakin baik 25 Saya cenderung tidak terencana/spontan pada saat memutuskan memilih perguruan tinggi 26 Terlalu banyak perguruan tinggi menawarkan program-program yang bagus sering membuat saya bingung 27 Perguruan tinggi yang terkenal menawarkan program-program perkuliahan yang mutunya terbaik
SSS
S
CS
KS
STS
KUESIONER BRAND EQUITY
Petunjuk Pengisian : Dimohon untuk memberi tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan Saudara/i 1. Apakah Saudara/i mengenal nama Universitas Indonesia ? a. Ya, saya mengenal Universitas Indonesia b. Tidak mengenal sama sekali (Lanjutkan ke pertanyaan No. 6)
Lanjutan lampiran 1. 2. Darimanakah Saudara/i mengetahui informasi tentang Universitas Indonesia ? (jawaban boleh lebih dari satu). a. Leaflet
f. Spanduk
k. Keluarga
b. Baliho
g. Website
l. Teman
c. Iklan di Radio
h. Koran
m. Saudara
d. Iklan di Televisi
i. Majalah
n. Lainnya …....................
e. Selebaran
j. Billboard (papan reklame)
3. Apakah Saudara/i pernah mengamati langsung Universitas Indonesia ? a. Ya ( Lanjutkan ke Pertanyaan No. 4 dan seterusnya) b. Tidak ( Lanjutkan ke Pertanyaan No. 6 ) 4. Apakah kesan/asosiasi Saudara/i terhadap Universitas Indonesia ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada jawaban Saudara/i yang sesuai dari masing-masing kesan Jawaban Kesan No Ya Tidak 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Lokasi kampus yang strategis 3 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Staf pengajar atau dosen yang berkualitas dan berpengalaman 6 Kedisiplinan staf pengajar dan dosen dalam ketepatan waktu mengajar 7 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 8 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 9 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 10 Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi 11 Biaya pendidikan yang sesuai dengan mutu dan sarana prasarana yang diberikan kampus 12 Suasana kampus yang sejuk dan nyaman 13 Terjalinnya interaksi yang positif antara mahasiswa dan staf pengajar dan dosen 14 Citra Universitas Indonesia yang baik
Lanjutan Lampiran 1. 5. Bagaimana penilaian Saudara/i terhadap atribut-atribut Universitas Indonesia ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada kolom di bawah ini berdasarkan atribut (sifat) produk Keterangan : TB : Tidak Baik B : Baik KB : Kurang Baik SB : Sangat Baik C : Cukup TB KB C B SB No Atribut 1 2 3 4 5 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 3 Penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan kualitas dan sarana prasarana yang diberikan kampus 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) yang lengkap 6 Tersedianya media informasi (brosur/leaflet, papan pengumuman, majalah dinding) 7 Kesejukan ruangan kampus 8 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 9 Lulusan yang berkualitas 10 Lokasi kampus yang strategis 11 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 12 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 13 Staf pengajar yang berkualitas 14 Citra Universitas Indonesia yang baik 6. Apakah Saudara/i mengenal nama Institut Teknologi Bandung ? a. Ya, saya mengenal Institut Teknologi Bandung b. Tidak mengenal sama sekali (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 11) 7. Darimanakah Saudara/i mengetahui informasi tentang Institut Teknologi Bandung ? (jawaban boleh lebih dari satu). a. Leaflet
f. Spanduk
k. Keluarga
b. Baliho
g. Website
l. Teman
Lanjutan Lampiran 1. c. Iklan di radio
h. Koran
m. Saudara
d. Iklan di Televisi
i. Majalah
n. Lainnya …..........
e. Selebaran
j. Billboard (papan reklame)
8. Apakah Saudara/i pernah mengamati langsung Institut Teknologi Bandung ? a. Ya (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 9 dan seterusnya) b. Tidak (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 11) 9. Apakah kesan/asosiasi Saudara/i terhadap Institut Teknologi Bandung ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada jawaban Saudara/i yang sesuai dari masing-masing kesan Jawaban No Kesan Ya Tidak 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Lokasi kampus yang strategis 3 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Staf pengajar atau dosen yang berkualitas dan berpengalaman 6 Kedisiplinan staf pengajar dan dosen dalam ketepatan waktu mengajar 7 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 8 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 9 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 10 Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi 11 Biaya pendidikan yang sesuai dengan mutu dan sarana prasarana yang diberikan kampus 12 Suasana kampus yang sejuk dan nyaman 13 Terjalinnya interaksi yang positif antara mahasiswa dan staf pengajar dan dosen 14 Citra Institut Teknologi Bandung yang baik 10.Bagaimana penilaian Saudara/i terhadap atribut-atribut Institut Teknologi Bandung ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada kolom di bawah ini berdasarkan atribut (sifat) produk Keterangan : TB : Tidak Baik B : Baik
Lanjutan Lampiran 1. KB C
: Kurang Baik : Cukup
No
SB
: Sangat Baik TB 1
Atribut
KB 2
C 3
B SB 4 5
1 2
Penataan gedung dan peralatan yang baik Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 3 Penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan kualitas dan sarana prasarana yang diberikan kampus 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) yang lengkap 6 Tersedianya media informasi (brosur/leaflet, papan pengumuman, majalah dinding) 7 Kesejukan ruangan kampus 8 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 9 Lulusan yang berkualitas 10 Lokasi kampus yang strategis 11 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 12 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 13 Staf pengajar yang berkualitas 14 Citra Institut Teknologi Bandung yang baik 11.Apakah Saudara/i mengenal nama Universitas Gajah Mada ? a. Ya, saya mengenal Institut Universitas Gajah Mada b. Tidak mengenal sama sekali (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 16) 12.Darimanakah Saudara/i mengetahui informasi tentang Universitas Gajah Mada ? (jawaban boleh dari satu). a. Leaflet
f. Spanduk
k. Keluarga
b. Baliho
g. Website
l. Teman
c. Iklan di radio
h. Koran
m. Saudara
d. Iklan di Televisi
i. Majalah
n. Lainnya …..........
e. Selebaran
j. Billboard (papan reklame)
Lanjutan Lampiran 1. 13.Apakah Saudara/i pernah mengamati langsung Universitas Gajah Mada ? a. Ya (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 14 dan seterusnya) b. Tidak (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 16) 14.Apakah kesan/asosiasi Saudara/i terhadap Institut Universitas Gajah Mada ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada jawaban Saudara/i yang sesuai dari masing-masing kesan Jawaban No Kesan Ya Tidak 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Lokasi kampus yang strategis 3 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Staf pengajar atau dosen yang berkualitas dan berpengalaman 6 Kedisiplinan staf pengajar dan dosen dalam ketepatan waktu mengajar 7 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 8 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 9 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 10 Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi 11 Biaya pendidikan yang sesuai dengan mutu dan sarana prasarana yang diberikan kampus 12 Suasana kampus yang sejuk dan nyaman 13 Terjalinnya interaksi yang positif antara mahasiswa dan staf pengajar dan dosen 14 Citra Universitas Gajah Mada yang baik 15.Bagaimana penilaian Saudara/i terhadap atribut-atribut Universitas Gajah Mada ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada kolom di bawah ini berdasarkan atribut (sifat) produk Keterangan : TB : Tidak Baik B : Baik KB : Kurang Baik SB : Sangat Baik C : Cukup
Lanjutan Lampiran 1. No
TB KB 1 2
Atribut
C 3
B SB 4 5
1 2
Penataan gedung dan peralatan yang baik Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 3 Penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan kualitas dan sarana prasarana yang diberikan kampus 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) yang lengkap 6 Tersedianya media informasi (brosur/leaflet, papan pengumuman, majalah dinding) 7 Kesejukan ruangan kampus 8 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 9 Lulusan yang berkualitas 10 Lokasi kampus yang strategis 11 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 12 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 13 Staf pengajar yang berkualitas 14 Citra Universitas Gajah Mada yang baik 16.Apakah Saudara/i mengenal nama Institut Pertanian Bogor ? a. Ya, saya mengenal Institut Institut Pertanian Bogor b. Tidak mengenal sama sekali (Stop Pengisian Kuesioner) 17.Darimanakah Saudara/i mengetahui informasi tentang Institut Pertanian Bogor ? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Leaflet
f. Spanduk
k. Keluarga
b. Baliho
g. Website
l. Teman
c. Iklan di radio
h. Koran
m. Saudara
d. Iklan di Televisi
i. Majalah
n. Lainnya …..........
e. Selebaran
j. Billboard (papan reklame)
18.Apakah Saudara/i pernah mengamati langsung Institut Pertanian Bogor ? a. Ya (Lanjutkan ke Pertanyaan No. 19 dan seterusnya) b. Tidak (Stop Pengisian Kuesioner)
Lanjutan Lampiran 1. 19.Apakah kesan/asosiasi Saudara/i terhadap Institut Pertanian Bogor ? Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada jawaban Saudara/i yang sesuai dari masing-masing kesan Jawaban No Kesan Ya Tidak 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Lokasi kampus yang strategis 3 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Staf pengajar atau dosen yang berkualitas dan berpengalaman 6 Kedisiplinan staf pengajar dan dosen dalam ketepatan waktu mengajar 7 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 8 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 9 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 10 Jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi 11 Biaya pendidikan yang sesuai dengan mutu dan sarana prasarana yang diberikan kampus 12 Suasana kampus yang sejuk dan nyaman 13 Terjalinnya interaksi yang positif antara mahasiswa dan staf pengajar dan dosen 14 Citra Institut Pertanian Bogor yang baik 20.Bagaimana penilaian Saudara/i terhadap atribut-atribut Institut Pertanian Bogor Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√) pada kolom di bawah ini berdasarkan atribut (sifat) produk Keterangan : TB : Tidak Baik B : Baik KB : Kurang Baik SB : Sangat Baik C : Cukup TB KB C B SB No Atribut 1 2 3 4 5 1 Penataan gedung dan peralatan yang baik 2 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, diskusi, praktikum dan TV) b. Peralatan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wareless, lampu emergency) c. Perpustakaan 3 Penetapan biaya pendidikan yang sesuai
Lanjutan Lampiran 1. dengan kualitas dan sarana prasarana yang diberikan kampus 4 Sarana pendukung yang memadai (musholla, toilet, kantin, parkir, dan genset) 5 Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) yang lengkap 6 Tersedianya media informasi (brosur/leaflet, papan pengumuman, majalah dinding) 7 Kesejukan ruangan kampus 8 Kebersihan dan kerapian lingkungan kampus 9 Lulusan yang berkualitas 10 Lokasi kampus yang strategis 11 Penampilan staf pengajar atau dosen yang rapi dan bersih 12 Pelayanan kepada mahasiswa/i yang baik dan cepat 13 Staf pengajar yang berkualitas 14 Citra Institut Pertanian Bogor yang baik
TERIMA KASIH
Lampiran 2. Korelasi Biasa Correlations Perfectionistic High Quality Conscious Perfectionistic High Quality Conscious
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Novelty Conscious
.000
.053
200
200
200
**
1
.086
.302
.000
.224
**
.211
.003 200 **
.217
.002
200
200
200
.086
1
.068
Sig. (2-tailed)
.053
.224
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Habitual and Brand-Loyal
.137
200
Sig. (2-tailed)
Confused by Overchoice
**
.302
.137
N
Impulsive
Recreational
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Price-Value
Novelty Conscious
N
N Recreational
1
Sig. (2-tailed) N
Brand Conscious
Brand Conscious
.337
Price-Value
Confused by Overchoice
Impulsive
.395
**
.000
Habitual and Brand-Loyal
**
.013
.000
.854
.298
200
200
200
**
.136
.031
.000
.054
.664
.332
200 .210
**
.003
200
200
**
.094
.000
.184
.281
.269
**
.000 200 .313
**
.000 200 .217
**
.002
200
200
200
200
200
200
200
200
.211**
.217**
.068
1
.124
.223**
.013
.089
.003
.002
.337
.081
.001
.856
.209
200
200
200
200
200
200
200
200
.395**
.332**
.210**
.124
1
.323**
.208**
.359**
.000
.000
.003
.081
.000
.003
.000
200
200
**
.136
.000
.054
.298
200 **
.281
.000
200 **
.223
.001
200
200
**
1
.323
.000
**
.002
200 .370
**
.000
N
200
200
200
200
Pearson Correlation
.013
.031
.094
.013
Sig. (2-tailed)
.854
.664
.184
.856
.003
.002
N
200
200
200
200
200
200
200
200
**
**
**
.089
**
**
*
1
Pearson Correlation
.269
.313
.217
200
200 .223
.208
.359
**
200
200
200
**
1
.176
.223
.370
.013
.176
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.002
.209
.000
.000
.013
N
200
200
200
200
200
200
200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 -tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
*
200
Lampiran 3. Analisis komponen utama Scree Plot of X1; ...; X8 2,5
Eigenvalue
2,0
1,5
1,0
0,5 1
2
3
4 5 Component Number
6
7
8
Eigenanalysis of the Correlation Matrix Eigenvalue Proportion Cumulative
Variable X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2,5376 0,317 0,317
PC1 0,397 0,350 0,274 0,238 0,447 0,416 0,197 0,420
1,1461 0,143 0,460
PC2 -0,321 -0,417 0,327 -0,416 0,018 0,241 0,606 0,130
score1 1,91485 -0,67186 0,06546 1,27383 0,78838 4,50935 0,07509 0,15362 0,45368 0,99141 -0,15632
0,9326 0,117 0,577
PC3 -0,056 -0,354 0,467 0,601 -0,295 0,340 -0,189 -0,232
score2 -0,66120 0,76222 1,07423 0,68777 -0,48933 -1,56369 1,67989 1,40226 -2,08533 -1,24573 -0,32022
0,8954 0,112 0,689
PC4 0,124 -0,020 0,567 -0,516 0,045 -0,075 -0,609 0,134
score3 0,59303 -1,42904 1,72572 -0,42502 -0,19815 -1,52815 -0,15244 -0,38589 0,26728 2,08368 1,25909
0,7442 0,093 0,782
PC5 -0,596 0,562 0,339 0,187 -0,202 -0,284 0,087 0,222
score4 -0,79029 -0,81812 -0,64063 0,79777 0,75840 -0,50656 0,80973 -1,76782 -0,03283 0,06009 -0,51726
0,6929 0,087 0,869
PC6 -0,195 -0,108 -0,376 -0,034 -0,359 0,405 -0,290 0,656
score5 0,02443 -0,81759 -0,58995 -0,97663 0,36183 -0,02272 1,20606 0,08842 1,73184 0,81503 1,19040
0,5372 0,067 0,936
PC7 0,538 0,210 0,119 -0,153 -0,734 -0,048 0,298 0,014
0,5140 0,064 1,000
PC8 -0,196 0,454 -0,087 -0,288 -0,053 0,633 -0,084 -0,505
score6 0,09923 0,40994 0,52102 -1,07615 -0,35418 0,25027 -0,34295 0,49287 0,26125 -0,06742 -0,02183
score7 -0,09569 1,26875 0,46038 0,58803 -1,00601 -0,90004 -0,37254 -0,57270 -0,48285 -0,93435 -0,93847
score8 0,94703 1,21176 -0,33336 -0,30020 0,36140 -0,16050 -0,33607 0,72966 -0,39465 0,73594 -0,59093
Lanjutan Lampiran 3 12 0,82743 13 -1,55022 14 -1,11302 15 -0,04001 16 -0,81455 17 -0,25107 18 -1,84548 19 1,56612 20 0,57383 21 0,08002 22 -0,88797 23 0,66752 24 0,78958 25 0,56052 26 0,01071 27 -1,96023 28 -1,77005 29 -1,34319 30 -0,03549 31 2,41318 32 -0,93119 33 1,33401 34 -2,09688 35 -1,02438 36 3,91482 37 -0,54602 38 -2,61143 39 -2,00665 40 -1,10992 41 -2,07092 42 -3,65397 43 0,51688 44 0,94203 45 0,69448 46 0,53073 47 -0,43592 48 3,17462 49 -1,12262 50 -0,63324 51 2,84236 52 0,10866 53 -1,96222 54 -1,00063 55 3,38853 56 -2,24419 57 0,05864 58 -3,28797 59 -2,08071 60 -1,17692 61 0,00220 62 -0,56331 63 -2,92321 64 0,61011
1,30945 0,67647 0,43530 0,22088 -1,23041 0,67892 1,97366 1,12629 2,25891 -1,28430 0,54937 0,46754 -0,38602 -0,54463 0,77284 1,30019 0,52976 1,22127 1,07626 2,11006 -1,10811 0,15873 1,76903 -1,75661 -1,88145 -1,26007 -1,62498 -0,27940 -1,45784 -1,04574 -0,48214 -1,54660 0,33604 -0,15211 0,04750 1,32363 0,56835 -0,08848 -0,12442 0,40077 0,44808 -0,31753 -0,08135 -1,12865 0,65606 1,04657 -0,12227 0,06241 0,17922 0,16369 -1,75038 -0,06042 -1,21458
-1,03350 0,29926 -0,89138 -1,07867 0,87674 -0,33773 0,71848 -0,50344 -0,83536 0,58912 -0,17003 0,38179 0,47181 0,93996 0,63173 -1,18008 0,26076 0,18140 1,61743 1,15060 -0,94927 -1,04323 0,75668 -0,02004 1,09347 -0,26920 1,71915 0,17736 -0,44481 1,68901 -0,07714 0,34729 -1,54495 1,47816 0,04957 0,45388 -1,89920 1,30996 1,06954 1,26410 0,09853 -0,70312 -0,29166 -0,51478 -0,01458 -1,78922 -0,34785 0,15281 0,18274 1,12199 -1,23117 -0,50932 0,45270
1,58238 0,20581 -1,18775 -0,44771 -1,03260 -0,04028 0,16708 -0,19042 0,15932 -0,10660 -0,85169 -1,71530 -0,97914 -0,16749 -0,72262 -0,19516 1,16778 0,31124 2,23652 0,38533 0,03699 -0,48249 1,53920 0,37904 0,84570 0,11147 -1,25181 -0,02457 0,11488 -0,79632 0,05709 -0,57371 -0,51502 1,29401 -0,33313 -0,67672 -0,19781 0,13171 -1,52781 0,86275 0,38825 0,74353 0,05104 1,18849 0,49787 0,51461 0,74609 -1,18279 -0,36245 0,93804 0,03096 0,23112 1,55896
-0,21008 1,34711 -0,11499 0,48606 1,06221 -0,43987 0,60733 1,77640 0,08567 -0,41634 0,05263 1,01033 -1,00032 0,24854 -0,01923 -0,16512 -0,22316 0,37002 -0,68617 0,76246 0,56159 0,08041 -0,29158 -0,88269 1,48003 -2,17058 -0,57861 0,10882 -0,21581 -0,36372 0,09259 -0,17166 0,63094 -1,65589 0,15048 0,18371 1,37347 0,51863 -0,79225 -0,57474 -0,12237 -1,03535 0,84292 0,58222 0,64272 0,62865 -0,86615 -0,52948 1,76639 -0,36832 0,05145 -0,00526 -0,52396
-0,05015 0,35600 -0,86597 0,13352 -1,74813 -0,38335 0,15867 1,01698 -0,10489 -0,23544 -1,35238 -1,29057 0,14608 0,79292 0,30988 0,53506 0,68715 -1,65447 0,36939 1,12613 -0,95566 -0,66361 -0,07373 -1,46571 -0,17917 -0,87628 0,47179 -0,80000 -0,38015 0,43783 0,88461 -0,98040 1,62258 -1,02920 -1,16473 -1,00867 0,21327 0,96000 0,03070 -1,63926 -0,08937 -0,14746 1,15290 -0,32334 0,48924 0,28547 0,04515 0,35275 0,67342 -0,18118 1,03161 1,25370 -0,40072
0,25317 0,85309 0,04604 -0,13525 -1,25542 0,66386 1,69522 -1,09727 -1,28906 -1,30145 -0,17978 0,91359 1,23573 -0,92966 -0,03484 0,30322 -0,62296 -0,17414 -0,12774 0,65645 0,46030 0,30384 -0,98021 -0,14551 -1,53687 -0,00185 -0,35918 -1,05144 -0,72987 -0,55752 0,15787 1,46856 0,21861 0,09620 -0,00942 -0,46690 0,55681 -1,41789 -0,74539 0,95432 0,52426 -0,95304 0,72254 0,36227 0,33372 -0,23636 -0,35064 0,16945 0,76059 -0,24243 1,61202 -0,92831 1,01302
0,57895 -0,25218 0,09130 -1,46760 0,59414 0,36396 -0,92553 0,53901 0,16063 0,89787 -1,55877 -0,23419 -0,26764 -0,22739 -0,01260 -0,30811 0,55755 0,24943 0,14048 0,63496 0,38894 -0,50779 0,50627 0,61106 -1,49741 -0,73555 -1,38124 1,25373 0,31158 0,45818 0,06475 -0,66294 -0,53321 -0,93442 -0,17788 0,33402 0,13760 -0,21983 0,20094 0,68838 -0,02421 0,11666 -0,00886 -1,44223 -0,76533 -1,39269 -0,75832 0,11590 0,42816 0,30025 -0,13085 -0,68574 -0,45598
Lanjutan Lampiran 3. 65 0,55435 66 0,57093 67 0,08502 68 -0,98435 69 -0,62969 70 -0,44989 71 -1,88799 72 2,65892 73 0,13086 74 0,58946 75 -1,46142 76 -0,49927 77 0,38082 78 0,43950 79 -0,34523 80 -0,59838 81 -0,39290 82 -1,90696 83 0,19318 84 2,97804 85 0,90894 86 0,59590 87 1,58510 88 0,68208 89 4,74529 90 0,35025 91 -1,25073 92 -0,25007 93 -0,99357 94 1,43623 95 0,48175 96 0,64854 97 -1,09505 98 4,63035 99 -0,60822 100 -2,96380 101 -1,70312 102 -1,14141 103 -0,79972 104 -0,49097 105 1,98415 106 1,95332 107 -0,51426 108 1,91740 109 -0,36068 110 1,05392 111 -0,02813 112 -0,59290 113 -1,93374 114 0,48562 115 0,57680 116 -0,48201 117 0,25387
-0,07520 -0,92242 0,07651 -1,17770 0,32116 -0,56233 -2,16867 0,62665 0,01655 0,32540 1,23115 -1,03532 1,48685 1,44940 -0,08884 -2,56975 0,04742 -0,36159 0,46369 0,04054 -0,96002 -2,39783 1,20571 0,45429 -0,69778 1,42126 1,22663 1,19512 0,94761 0,65239 0,13515 -0,28574 1,23568 -0,17863 2,24757 -1,34693 0,16566 0,04537 0,34839 0,49492 -0,92155 -0,00325 -2,01748 1,14372 0,70698 2,04725 0,15522 -0,35957 -0,21782 -2,07356 -0,38213 -0,19343 0,83941
-0,60956 -1,27583 0,66891 0,60260 0,79476 0,36674 -0,09232 0,70979 0,16522 2,00783 0,82714 -1,60129 0,71894 -0,75092 1,50858 -0,07230 -0,02142 -0,96623 -0,74462 0,85153 -0,62312 0,13143 0,55284 -0,42334 -1,39024 0,39001 -1,56443 0,93052 -0,62187 -0,25519 1,60232 -0,39569 0,41617 0,03338 -0,56262 -0,70152 -2,39046 -0,27661 -0,34790 -1,34375 -0,03012 0,34300 -0,10559 0,00177 -0,24633 0,39591 1,40445 -0,54938 -1,95413 1,33511 -0,60004 -0,95029 -0,88565
0,58897 0,49539 -2,37970 0,19890 1,21850 0,74581 -0,99676 -1,07577 -0,52570 -0,62074 -0,43719 0,88590 -2,73235 -0,05334 -0,69696 0,11043 0,61190 0,22280 1,13212 0,38521 0,74661 0,29436 -1,47933 -0,51868 -0,65059 0,70658 -0,27075 -0,58296 1,46733 1,98726 -0,30604 0,70287 0,72810 0,71607 0,65908 -0,42570 -0,00480 -1,11376 -1,48011 0,42719 -1,15607 0,60277 -1,45533 -0,45513 -0,01824 -0,90359 -0,14075 0,19609 0,03312 -0,66395 -1,96903 -1,73457 1,23525
-0,16272 -1,04850 0,83597 0,96033 -0,12478 -0,57880 0,46171 -1,02568 -0,46281 -0,59639 1,44044 0,09148 -1,69223 -0,68903 1,59289 0,01240 -0,69767 -0,46332 -1,43108 0,33377 0,15088 1,40585 -0,50463 1,24352 -0,56707 1,89954 0,31128 0,04139 0,55409 -1,01554 0,01617 -1,51152 0,78925 -0,01664 0,71797 0,62267 -0,26372 -1,72145 -1,41935 0,63350 -1,05700 0,75982 1,19359 -1,54906 0,62614 -1,63143 0,25168 0,87252 -0,01955 -1,67897 0,78586 0,26716 -1,17466
0,12502 -0,88241 -1,77517 -0,06517 -0,28837 0,65610 0,54191 2,07096 -1,59049 -0,73164 0,18996 0,81194 0,54088 -1,14575 1,19307 1,07002 1,02425 0,68768 1,11724 -0,71301 0,46536 1,41935 -1,13402 0,47641 0,55108 -0,63915 0,41159 -1,36780 -0,80154 -0,50790 0,46633 0,48646 0,16087 0,32592 0,04317 0,69641 -0,74883 -1,10491 -1,05214 -1,85344 0,00879 -0,45926 -0,48806 1,50736 -2,61931 -1,20775 0,15083 -0,42145 -0,46739 0,14484 0,37359 0,00131 0,40789
0,11136 0,32859 0,64238 -0,69916 0,26758 1,45752 -0,05303 -0,25794 -1,61767 0,81387 0,59924 -0,41885 -0,04746 0,90705 1,02027 -0,54418 0,56445 0,51850 -0,12350 0,56872 0,17005 0,70546 0,11827 -0,08536 -0,83112 -0,13818 -0,46114 -0,61446 -0,44618 0,75084 -0,62807 -0,11441 0,55776 -0,17970 0,54289 -0,12312 -0,51024 1,24808 1,32438 -0,25006 -0,34752 0,25495 1,46654 -0,36725 -1,85104 0,22649 -0,05671 -0,55675 -0,63100 0,00097 1,34984 0,32252 0,22636
0,84024 0,28225 0,27663 -0,10166 1,08112 0,01533 0,53917 -0,37280 0,62819 0,28331 1,48970 -0,87996 0,52933 0,23010 -1,15939 0,15008 1,82452 1,51270 0,54962 -0,81417 -0,58201 1,18748 0,21883 0,71510 0,31115 0,53652 0,44876 -1,33205 0,20891 0,78981 0,08244 0,66575 -0,15147 0,02567 -0,29801 0,55637 0,60422 -1,28120 -0,77895 0,29890 1,58560 0,18112 0,63221 -0,27373 -0,14376 0,68887 1,62663 -0,59370 0,59291 0,51548 -1,24773 -0,47927 1,04944
Lanjutan Lampiran 3. 118 -2,06778 119 -0,49993 120 3,41532 121 0,97708 122 0,38648 123 1,78349 124 0,78996 125 -2,58412 126 -0,41741 127 1,13534 128 -0,87575 129 5,43730 130 -0,30666 131 0,32173 132 -0,18941 133 -0,25389 134 -0,19106 135 -1,40161 136 0,12093 137 2,23628 138 0,36468 139 -0,01125 140 0,26054 141 4,43247 142 -1,63618 143 -1,54590 144 -0,67599 145 -1,30303 146 -1,74769 147 0,06376 148 -0,11817 149 2,68003 150 0,03069 151 -0,01027 152 -0,25799 153 -1,86580 154 0,86789 155 -0,93338 156 0,07206 157 -1,23979 158 -1,70853 159 -1,53485 160 -0,34756 161 -1,49435 162 0,15144 163 -1,42162 164 1,60025 165 -0,25278 166 4,50425 167 -0,37820 168 -1,59002 169 -0,20942 170 0,20379
-1,48512 -0,23580 0,23961 -1,35035 -2,25509 1,31733 -0,52019 -1,10757 -0,21668 0,21926 -0,65683 0,12607 1,34914 0,26961 -1,06357 -0,50081 -0,65920 1,01406 -1,50272 0,28701 0,06525 -0,48824 1,25963 0,29466 0,13077 0,52884 -0,86822 -0,54575 0,10953 0,69470 -2,06831 -0,53768 0,00014 0,76692 -0,29306 0,22698 -1,14460 0,53607 -0,42201 -1,00747 -1,65637 0,65771 -1,09329 0,87162 -0,12248 -2,09796 1,30543 0,07557 -1,19291 1,21361 1,74887 1,90922 1,79353
-0,98539 0,45142 1,23432 -0,71900 -0,79352 1,20461 2,09624 0,47764 0,22595 0,93872 0,03692 -0,69929 -1,20050 -1,37643 1,22052 2,46822 1,85327 -0,09458 -1,81377 0,63051 1,76863 1,52458 1,52933 0,58241 -0,19263 -0,83324 -0,46800 1,06963 -0,92682 -1,39806 -1,73441 -1,14359 -0,17515 -0,55356 0,26031 -0,38110 -0,43465 0,06034 -0,69843 -1,20755 0,49159 -0,22586 1,39617 0,64620 1,30417 0,08925 0,93206 -0,75476 -1,60480 -1,27288 -0,66010 -1,03493 -0,02545
-0,19424 0,07508 0,66305 0,65276 1,32150 -2,79098 0,73092 1,33149 -0,73390 1,02651 0,27615 0,58919 -1,49151 -1,59397 -0,06948 1,16943 -0,63593 0,78424 0,13668 -0,11580 0,77001 -0,12562 1,22657 0,05611 0,53319 -1,68799 1,04574 -1,13976 -0,76323 -0,00388 0,12351 -0,19165 0,10863 0,99046 0,76437 1,11672 0,73231 1,29822 0,22494 -1,41556 -0,86036 0,53900 1,36321 0,90479 1,85482 -1,38207 -1,96811 -0,80592 -0,82933 0,26536 -0,84330 0,94745 -1,15249
-0,05655 -0,71678 0,21639 -0,11323 0,91807 -1,80948 0,03928 -0,42613 -0,98035 0,18329 0,72418 0,27591 0,71195 0,78209 0,74651 2,00047 1,54257 -0,57941 1,00723 -0,27895 0,03938 -1,59407 0,73651 -0,39811 -0,47373 -0,28535 0,08035 -0,90095 -2,24604 0,81314 -0,53521 -0,65921 1,66378 -0,56762 -0,06453 0,33175 -0,90772 -1,75630 -0,46097 0,41776 0,41486 0,81953 -0,41519 1,00760 -1,18554 -0,18126 -0,06468 0,12519 0,16853 0,85756 -0,57264 1,61002 0,25497
-0,32273 0,41968 -0,75441 -0,54671 0,18713 0,10270 1,14083 -0,37817 0,18226 -0,70374 -0,13830 0,02817 0,41386 -0,37097 -0,16311 -0,75137 0,91388 0,46638 -0,15967 -0,34427 -0,44904 -0,60963 -0,59016 -0,05304 1,63469 0,97799 -0,57574 -0,10442 -0,32033 -1,76684 -0,14270 0,34033 0,32654 0,04848 -0,87624 1,45984 -0,54946 1,37115 -1,05141 -1,17907 0,73431 0,87406 -0,14623 -0,90707 0,66465 0,18350 1,95635 0,15726 0,16049 0,08698 1,25767 0,37597 -0,13229
0,47173 -0,55152 0,73999 -0,05628 0,95530 -0,46325 0,62137 1,00216 -1,37882 1,14231 -0,63974 -0,60456 -0,91223 0,17574 -0,30354 -0,12679 1,00319 0,01013 -0,71326 0,12156 -0,66457 -0,78398 0,55319 -0,98918 -1,06368 0,92583 -0,41843 -0,58068 -0,34189 -0,37836 0,80311 -0,74139 0,66535 0,85877 2,26235 0,23014 0,02889 0,06289 0,56317 0,42429 -0,58874 0,19398 -0,04839 1,06806 0,04900 0,12003 0,03514 -1,58289 -0,89254 -0,04689 -0,81726 -0,25696 -0,74295
-0,14905 0,47717 -0,60149 0,07422 0,99697 1,84233 1,14003 0,09043 -1,06778 -1,15161 -0,85368 0,80955 -1,17693 0,28170 -1,03558 0,72360 0,41366 -0,43541 0,66656 -0,14291 0,05478 0,66105 -0,39511 -1,12763 -1,46400 -0,17737 0,96770 -0,58192 -0,63281 -0,14845 -0,33427 -0,61192 0,11869 -0,64911 -0,38532 0,89398 -0,42449 0,55585 -0,29564 0,59604 -0,25631 -0,55139 -1,35842 0,20444 0,19823 0,01569 -1,13597 -1,03453 -0,15175 1,01065 0,43430 -0,01569 0,12589
Lanjutan Lampiran 3. 171 -1,03931 172 0,46923 173 -0,81118 174 0,50905 175 0,63059 176 -1,12633 177 -2,05313 178 -1,42744 179 -1,71678 180 -1,12835 181 1,22848 182 -1,61244 183 1,00245 184 -0,19058 185 4,40803 186 -1,81756 187 -1,50881 188 -1,32809 189 1,29066 190 -1,19079 191 0,40937 192 0,30918 193 2,04639 194 -0,08102 195 -1,33366 196 1,51003 197 0,08303 198 0,85676 199 0,06006 200 2,36979
-0,97475 1,31295 1,24473 1,08365 -1,66696 -0,01091 1,42548 0,54282 -0,09323 0,33413 0,69120 -0,27584 -0,96610 1,44231 0,68633 0,57469 0,99775 -0,67758 -2,25992 -0,74478 0,87552 -1,87747 -0,48777 -1,18782 -1,58486 1,27312 0,66818 -0,04521 1,74096 0,10464
0,04182 -0,73207 1,29805 0,27358 1,23589 1,46799 -0,69444 0,80266 -0,68072 0,46443 0,14300 -0,01508 -0,50110 0,57082 -1,37586 -0,60233 0,14681 -0,30484 0,18559 -1,35228 0,09821 -1,36330 -0,34622 0,77490 0,10523 0,24382 -1,14553 1,37141 0,51318 -1,78070
0,60994 -1,25275 -1,45994 -0,15037 -0,21919 -0,34696 -0,59215 1,27478 0,34976 1,47980 0,88514 0,84577 0,92323 -0,14370 1,80156 1,44067 0,66559 1,35571 -0,49175 -0,40801 -1,12034 0,39409 -0,53026 1,11153 -1,51022 -0,46811 0,91988 -0,88298 0,90754 -0,73467
0,41711 0,84137 0,68104 -0,80336 -0,59596 0,44073 0,04326 -0,20427 -0,43406 -0,63134 1,20575 -1,06785 0,52957 0,29252 -0,52129 -0,95244 0,66622 0,47351 1,14207 -1,51885 1,07235 -0,65354 -0,38274 -0,83993 0,72616 -1,03925 -0,15826 -0,94070 0,01064 0,08314
-0,65174 -0,32612 -0,63936 -0,17478 1,12697 0,26057 0,40586 -0,52299 -0,89792 0,39592 1,48327 0,25244 -0,17267 1,51544 0,18055 1,03940 0,31175 -0,93801 1,06796 0,08513 -0,89494 -0,18433 0,50321 0,89536 -0,04287 2,33593 -0,93327 -1,02132 0,01815 1,41793
-0,88329 0,47623 0,64357 1,32413 0,27291 -1,21871 -0,41295 -0,00779 0,14545 -0,36938 -0,28128 -0,67582 -0,04268 -0,41063 -0,30363 -0,55414 -0,76443 -0,32588 0,98967 0,15273 0,24893 0,97332 -0,10547 0,65074 0,01307 0,38019 -0,53352 -0,09031 0,75169 0,95872
0,32436 -0,49877 0,13536 -0,13900 -0,51293 0,77885 0,28222 0,13733 0,64354 -0,58053 -0,54861 -1,47655 -0,12368 0,80886 0,58446 -0,98255 -1,40478 0,18567 -0,05676 -0,29816 0,46765 -0,12928 0,88773 0,24446 0,28258 -0,43152 -0,41841 -0,98005 -0,63887 0,15949
Lampiran 4. Proses Cluster Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
SCORE1 SCORE2 SCORE3
200 200 200
.0000 .0000 .0000
1.59299 1.07054 .96571
SCORE4 SCORE5 SCORE6
200 200 200
.0000 .0000 .0000
.94626 .86268 .83240
SCORE7
200
.0000
.73294
SCORE8 Valid N (listwise)
200 200
.0000
.71694
Initial Cluster Centers Cluster 1
2
3
SCORE1
4.41
-3.29
1.78
SCORE2 SCORE3 SCORE4 SCORE5 SCORE6 SCORE7 SCORE8
.69 -1.38 1.80 -.52 .18 -.30 .58
-.12 -.35 .75 -.87 .05 -.35 -.76
1.32 1.20 -2.79 -1.81 .10 -.46 1.84
Iteration History
a
Change in Cluster Centers Iteration
1
2
3
1 2 3
2.936 .138 .091
2.816 .100 .102
3.254 .225 .241
4 5 6 7 8 9 10
.192 .000 .000 .085 .000 .061 .000
.022 .079 .045 .071 .024 .044 .000
.175 .150 .081 .164 .040 .075 .000
. Convergence achieved due to no or small change in cluster centers. The maximum absolute coordinate change for any center is ,000. The current iteration is 10. The minimum distance between initial centers is 6,189.
Lanjutan Lampiran 4. Final Cluster Centers Cluster 1
2
3
SCORE1 SCORE2
2.49 -.09
-1.02 -.20
.18 .36
SCORE3 SCORE4 SCORE5
-.29 .20 .01
-.34 .24 -.04
.69 -.49 .05
SCORE6
.24
.08
-.26
SCORE7 SCORE8
-.02 -.05
.05 .01
-.07 .01
ANOVA Cluster Mean Square SCORE1 SCORE2 SCORE3 SCORE4 SCORE5 SCORE6 SCORE7 SCORE8
164.464 6.369 22.193 11.225 .156 3.435 .267 .054
Error df
Mean Square 2 2 2 2 2 2 2 2
.894 1.093 .717 .791 .750 .665 .540 .519
df
F 197 197 197 197 197 197 197 197
184.024 5.827 30.963 14.200 .208 5.165 .494 .105
Sig. .000 .003 .000 .000 .812 .007 .611 .901
The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen to maximize the differences among cases in different clusters. The observed significance levels are not corrected for this and thus cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster means are equal.
Number of Cases in each Cluster Cluster
Valid Missing
1
36.000
2
100.000
3
64.000 200.000 .000
Lampiran 5. Penilaian atribut berdasarkan jurusan sekolah 1. Penilaian atribut penataan gedung dan peralatan Universitas Penilaian
UI(orang)
ITB(orang)
UGM(orang)
IPB(orang) IPS IPA
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
Kurang Baik Cukup
1 2
0 0
0 1
0 0
1 2
0 1
2 12
Baik Sangat Baik
45 59
17 14
111 0
43 0
124 1
45 0
114 4
Tidak Baik
0
0 0 1 47 0
2. Penilaian atribut ruangan Universitas Penilaian
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang)
ITB(orang)
UGM(orang)
IPB(orang)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
0 0 8 44 55
0 0 1 10 20
0 1 12 89 10
0 0 6 30 7
0 0 4 122 2
0 0 2 44 0
0 0 7 122 3
0 1 1 46 0
3. Penilaian atribut peralatan Universitas Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang)
ITB(orang)
IPA 0 0 6 41 60
IPA 0 4 7 97 4
IPS 0 0 3 8 20
IPS 0 0 1 42 0
UGM(orang) IPA 0 0 10 112 6
IPS 0 0 1 43 2
IPB(orang) IPA 0 0 9 123 4
IPS 0 1 5 44 0
4. Penilaian atribut perpustakaan Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang) IPA IPS 0 0 0 0 13 3 38 8 56 20
Universitas ITB(orang) UGM(orang) IPA IPS IPA IPS 0 0 0 0 2 2 1 0 7 3 12 1 91 31 112 44 12 7 3 1
IPB(orang) IPA IPS 0 0 0 0 4 2 128 47 4 1
Lanjutan Lampiran 5. 5. Penilaian atribut biaya pendidikan Universitas Penilaian
UI(orang)
ITB(orang)
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
Kurang Baik
1
0
2
0
2
0
5
0
Cukup Baik Sangat Baik
11 35 60
3 9 19
10 92 8
5 33 5
6 115 5
1 45 0
15 113 3
4 46 0
Tidak Baik
UGM(orang)
IPB(orang)
6. Penilaian atribut sarana pendukung Universitas Penilaian
UI(orang) IPA IPS
ITB(orang) IPA IPS
UGM(orang) IPA IPS
IPB(orang) IPA IPS
Tidak Baik Kurang Baik
0 0
0 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0 1
0 0
Cukup Baik
14 40
2 4
8 96
5 38
6 115
1 44
12 121
2 48
Sangat Baik
52
20
8
0
7
1
2
0
7. Penilaian atribut program tambahan UI(orang)
Universitas ITB(orang) UGM(orang)
IPB(orang)
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
Kurang Baik
1
1
3
0
2
2
2
0
Cukup Baik
11 36
2 8
6 94
4 34
10 110
4 39
16 116
7 41
Sangat Baik
58
16
9
5
6
1
2
2
Penilaian Tidak Baik
8. Penilaian atribut media informasi UI(orang)
Universitas ITB(orang) UGM(orang)
IPB(orang)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
Tidak Baik Kurang Baik Cukup
0 1 7
0 1 1
0 3 5
0 0 0
0 0 10
0 1 3
0 2 12
0 1 4
Baik Sangat Baik
27 71
9 16
99 5
43 0
110 8
39 3
113 9
44 1
Penilaian
Lanjutan Lampiran 5. 9. Penilaian atribut kesejukan Universitas Penilaian
UI(orang)
ITB(orang)
UGM(orang)
IPB(orang)
Tidak Baik
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
0 11 36 59
1 2 5 19
4 13 81 14
1 7 33 2
0 6 118 4
0 4 41 1
3 10 109 14
1 7 37 5
10. Penilaian atribut kebersihan dan kerapian Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang)
Universitas ITB(orang) UGM(orang)
IPB(orang)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
0 0 10 39 57
0 1 2 9 15
0 0 6 99 7
0 1 0 41 1
0 3 8 110 7
0 0 2 39 5
0 6 17 109 4
0 1 4 44 1
11. Penilaian atribut jauh dari kesan kekerasan/demonstrasi Universitas Penilaian UI(orang) ITB(orang) UGM(orang) IPA IPS IPA IPS IPA IPS Tidak Baik 0 0 0 0 0 0 Kurang Baik 0 0 1 1 1 1
IPB(orang) IPA IPS 0 0 4 1
Cukup Baik
12 40
4 10
10 92
0 42
7 119
5 38
9 119
2 46
Sangat Baik
54
13
9
0
1
2
4
1
12. Penilaian atribut lokasi kampus Penilaian
UI(orang)
Universitas ITB(orang) UGM(orang)
IPB(orang)
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
IPA
IPS
Tidak Baik Kurang Baik
0 0
0 0
0 2
0 0
0 2
0 0
2 8
0 3
Cukup
8
3
5
2
8
1
19
2
Baik
37
13
98
40
117
43
98
43
Sangat Baik
61
11
7
1
1
2
9
2
Lanjutan Lampiran 5. 13. Penilaian atribut penampilan staf pengajar dan dosen Universitas Penilaian
UI(orang)
ITB(orang)
UGM(orang)
IPB(orang)
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
IPA 0
IPS 0
Kurang Baik
0
1
1
0
0
1
1
1
Cukup Baik Sangat Baik
13 41 52
5 7 14
8 97 6
4 32 7
4 121 3
1 44 0
12 117 6
3 46 0
Tidak Baik
14. Penilaian atribut pelayanan terhadap mahasiswa/i Universitas Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang) IPA IPS 0 0 2 0 16 1 27 7 61 19
ITB(orang) IPA IPS 0 0 0 0 5 5 96 31 11 7
UGM(orang) IPA IPS 0 0 0 0 6 2 121 44 1 0
IPB(orang) IPA IPS 0 0 5 3 15 3 60 33 56 11
15. Penilaian atribut terjalinnya interaksi yang positif Universitas Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang) IPA 0 1 16 27 62
IPS 0 1 3 7 16
ITB(orang) IPA 0 6 4 93 9
IPS 0 3 4 33 3
UGM(orang) IPA 0 0 4 122 2
IPS 0 0 1 45 0
IPB(orang) IPA 0 3 16 113 4
IPS 0 1 3 45 1
16. Penilaian atribut citra universitas Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
UI(orang) IPA IPS 0 0 0 2 9 1 29 3 68 21
Universitas ITB(orang) UGM(orang) IPA IPS IPA IPS 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 2 1 107 38 124 45 3 1 2 0
IPB(orang) IPA IPS 0 0 0 0 3 1 104 47 29 2