Internal Newsletter of Poultry Breeder Division PT. Charoen Pokphand Indonesia
Poultry Breeder
E D I S I
NewsThatWorks 2
A G U S T U S
2 0 0 8
EDISI 2 Agustus 2008 ADVISED By Jemmy Wijaya Eddy Dharmawan Cosmas Wardojo Sunyoto
CONTRIBUTED By Anggana Sufriadin Arum Kusumo Eddy Dharmawan Fidusia Nurul Rahma Novyta Gultom Pendika Richard Hutajulu Slamet Riyadi
MANAGED & DESIGNED By Nurul Rahma
EDITED By Arum Kusumo Novyta Gultom
Isi Edisi Ini Hlm - Judul Artikel 1 - Mau Kemana, Pak? 6 - Perjalanan Menuju Kesadaran Diri 8 - Knowledge Sharing Medan: Sudahkah Kamu Mengenali Dirimu Sendiri? 9 - Penganugrahan Cincin Warnai Hut RI ke-63 di Medan 10- Belajar Bersama, Maju Bersama 11 - Anda adalah Fokus Anda 12- Tipping Point: Anda Dapat Memberikan Dampak yang Besar! 13 - Hayoo... Mo Worry atau Happy? 15 - Pakai Pengaman Yaa, Biar Ga Kesetrum… 16 - Korsleiting? Tenang Aja.. 17 - Pemimpin Adalah… 18- NTW Goes Online... 19 - Mengajar Mas-Mas
MAU KEMANA, PAK? “Adek besok gede mau jadi apa?” Pernah mendapat pertanyaan itu di masa kecil dulu, atau pernah menanyakan hal senada pada anakanak kecil? Tanpa kita sadari, sejak kecilpun kita sudah diajarkan untuk memiliki cita-cita, supaya kita memiliki visi kemana kita mau melangkah dalam hidup sekaligus juga berusaha keras untuk mencapainya. Tapi, cita-cita dan visi tanpa ada misi, tujuan dan rencana yang mendukungnya hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka. Begitu pula dalam konteks bisnis, bila dirangkai, terbentuknya suatu organisasi professional berasal dari cita-cita/angan-angan (Aim), yang berkeinginan (Visi), menentukan suatu Misi yang tepat dan tujuannya (Objective). Keempat istilah di atas adalah: Cita-cita (Aim), merupakan pernyataan umum tentang apa yang ingin dicapai dalam suatu bidang tertentu. Contoh: Ingin menjadi pemimpin di bidang laundry dan dry cleaning. Ingin menjadi pengusaha besar di bidang perdagangan modern.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Nurul Rahma, PB-HC
PAGE
2
Lanjutan - Mau Kemana, Pak?
Visi (Vision), merupakan pernyataan umum tentang arah yang akan dituju pada masa yang akan datang berkaitan dengan Aim (What do they want to have?). Contoh: Ingin menjadi pemimpin no. 1 di pasar laundry dan dry cleaning di Jabodetabek. Dalam 5 tahun mendatang ingin memiliki 100 cabang usaha di seluruh Indonesia. Dalam 7 tahun mendatang ingin memiliki pendapatan penjualan 5 Milyar. Misi (Mission), merupakan maksud utama dari suatu organisasi, yakni apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang dan bersifat jangka pendek (What do they want to be?). Contoh: Menyediakan dan memastikan ketersediaan produk retail yang murah dan berkualitas. Menyediakan produk dan pelayanan laundry yang cepat, aman dan berkualitas. Tujuan (Objective), adalah membuat suatu misi menjadi lebih konkrit yang berhubungan dengan besaran, dimensi waktu dan siapa yang bertanggungjawab. Contoh: Menaikkan pendapatan 5% dalam waktu 6 bulan. Meningkatkan keuntungan 10% dalam waktu 1 tahun. Meningkatkan peringkat sebagai pemegang pasar laundry untuk kawasan Jabodetabek dalam waktu 2 tahun. Bagaimana dengan Poultry Breeder? Simak paragraf di bawah ini...
Bisa ga di NTW berikutnya, dipaparkan mengenai visi PB ke depannya mau dibawa kemana. Pernah denger istilah ”Quo Vadis”? Di setiap perubahan yang terjadi, biasanya orang melulu terfokus pada bagaimana perubahan itu dilakukan. Ketika perubahan itu dirasa berat...barulah pelakunya bertanya, ”Emangnya kita mau dibawa kemana sih dengan perubahan ini?” Pertanyaan ini bukan tentang tujuan jangka pendek, tetapi visi sebuah perubahan. Soalnya banyak bener neeh perubahan yang terjadi di Poultry Breeder dan banyak yang bertanya ”Kenapa”. What do you think? Please reply... Komentar cerdas di atas datang dari salah seorang karyawan PB di daerah, yang boleh jadi, mewakili banyak karyawan PB yang lain dalam menghadapi berbagai inisiatif perubahan yang sedang terjadi selama tahun 2008 ini. Di tengah kondisi bisnis dan ekonomi yang masih belum pulih, ditambah dengan kenaikan BBM dan harga-harga yang melambung tinggi, siapapun, baik individu maupun organisasi, harus mengkaji ulang cara hidupnya agar bisa bertahan. Tentunya prinsip efisiensi dan efektivitas kembali mencuat ke permukaan dan menjadi buah bibir karena itulah cara terbaik satu-satunya agar bisa bertahan dan membuat kemajuan.
EDISI
2–AGUSTUS
2008
Oleh: Eddy Dharmawan, PB & AH Director
PAGE
3
Pesan dari Manajemen Poultry Breeder
Kemana Arah Kita? Jalan Apa Yang Tersedia? Mau Lewat Mana? VISI, MISI & INTEGRASI POULTRY BREEDER
Terkait dengan beberapa perubahan yang sedang dijalankan di divisi Poultry Breeder, rekanrekan Poultry Breeder mempertanyakan akan dibawa kemana divisi Poultry Breeder. Menanggapi hal ini, Saya melihat bahwa penting bagi kita untuk memiliki jawaban yang sama atas 3 pertanyaan berikut: Ke mana arah kita ke depan? Apa pilihan yang kita punya? Jalan mana yang kita tempuh? Untuk menjawab ketiga pertanyaan penting itu, kita perlu memahami bahwa:
VISI PB
Menjadi perusahaan tangguh dan terintegrasi dari Farm ke Hatchery dalam Industri Poultry Breeder
I. Fokus Bisnis: Meningkatkan pengadaan protein asal unggas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
MISI PB
II. Orientasi Finansial, Operasional dan Pelanggan: • • •
Menjadi pilihan pertama bagi pasar Indonesia. Menguntungkan mitra kerja perusahaan dengan memberikan pengembalian investasi. Memproduksi 145 DOC berkualitas/HH dalam siklus 65 minggu.
III. Kepedulian terhadap Lingkungan dan Masyarakat: • •
Menjadi Perusahaan yang ramah lingkungan. Memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat sekitar.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Eddy Dharmawan, PB & AH Director
PAGE
STRATEGI PB Untuk menyelaraskan visi dan misi kita, PB telah menentukan strategi yang akan digunakan dan inisiatif-inisiatif yang akan dilaksanakan selama tahun 2008 dan tahun-tahun mendatang, antara lain: a. Berorientasi pada efisiensi; sentralisasi dan kontrol terhadap biaya b. Menjalankan SOP c. Melakukan supervisi dan monitoring d. Mencapai biaya overhead yang efisien e. Keseimbangan antara efisiensi dan pembelajaran f. Penekanan pada kreativitas untuk menjalankan proses kerja dengan biaya efisien untuk mencapai hasil terbaik Dengan kondisi ekonomi yang cukup sulit saat ini, tidak ada pilihan lain bagi kita selain membenahi cara kita melakukan bisnis, yaitu dengan bekerja seefisien mungkin di segala bidang untuk dapat bersaing dengan para k o mpe ti to r sehi ngg a ki t a mampu mempertahankan bisnis kita. Memang hal ini sangat berat, tetapi Saya yakin, bersama, kita mampu melakukannya.
Saya sangat menghargai hasil yang telah kita capai saat ini atas beberapa perubahan yang telah dijalankan, antara lain adanya penurunan biaya yang cukup menggembirakan, mari kita pertahankan dan terus tingkatkan Tetapi kita jangan cepat berpuas diri dengan kemajuan yang sudah kita capai, karena masih banyak tantangan lain yang harus kita hadapi. Mari kita bekerjasama sebagai tim yang solid untuk menghadapi setiap tantangan yang ada dan menyelaraskannya dengan visi dan misi serta tujuan PB. Oleh karena itu, Saya mencoba mengkomunikasikan Visi, Misi dan Strategi Poultry Breeder secara jelas agar seluruh karyaw an memiliki pemahaman yang sama tentang ke arah mana perusahaan ini berjalan sekaligus memastikan setiap orang bergerak ke arah yang sama, sebagai syarat utama agar kita mampu tumbuh dan berkembang dengan cepat pada kecepatan yang sama. Poultry Breeder diibaratkan sebagai sebuah komputer yang terdiri dari hardware dan software dengan bagian-bagian yang berbeda, tetapi dengan satu prosesor. Atas perhatian dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih.
4
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Fidusia, PB-HC
PAGE
5
Perjalanan Menuju Kesadaran Diri Apa itu kesadaran diri? Mengapa kesadaran diri diperlukan? Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan-pilihan hidup, kepribadian, dan memahami bagaimana ketiga hal itu mempengaruhi penilaian, keputusan, dan interaksi dengan orang lain. Kesadaran diri akan membantu memperbaiki diri dan mengatur tujuan serta karir yang sesuai dengan kondisi diri, yang akhirnya dapat memberikan produktivitas yang tinggi. Contohnya, dengan mengetahui hobi dan kesenangan kita dapat sangat membantu dalam pemilihan karir yang memberikan kepuasan profesional, baik secara personal atau finansial. Kesadaran diri juga membantu dalam interaksi dengan orang lain, memungkinkan untuk memahami orang lain, berempati, mengelola orang lain secara lebih efektif, terbuka terhadap masukan, serta meredam konflik. Kesadaran diri dicapai dengan melakukan analisis diri. Analisis ini terdiri atas 7 langkah: 1. Mengenali Perilaku; 2. Mengenali Kepribadian; 3. Mengenali Attitude/Sikap; 4. Mengenali Persepsi Diri 5. Memahami Persepsi Orang Lain; 6. Membuka Diri 7. Belajar dari Pengalaman Orang Lain dan Situasi yang Berbeda-beda
1. Mengenali Perilaku Perilaku dipengaruhi oleh perasaan, penilaian, keyakinan, motivasi, kebutuhan, pengalaman, dan opini orang lain. Komponen dari perilaku: Motivasi alasan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dengan mengetahui dorongan perilaku, kita menjadi tahu akar dari perilaku dan dapat melakukan modifikasi perilaku sekiranya dorongan perilaku itu bernilai negatif. Cara berpikir cara memproses informasi yang masuk ke dalam pikiran. Dengan mengetahui cara berpikir, kita menjadi tahu situasi macam apa yang dibutuhkan untuk memproses informasi. Kita juga mampu menyadari cara orang lain memproses informasi sehingga dapat menghindari pemikiran-pemikiran yang negatif. Cara bertindak serangkaian perilaku yang ditampilkan dalam suatu situasi. Dengan mengetahui cara mengekspresikan diri atau bereaksi terhadap suatu situasi, kita menjadi lebih memahami berbagai alternatif pilihan perilaku yang dapat ditampilkan untuk suatu situasi. Cara berinteraksi cara mengkomunikasikan ide, opini, dan perasaan ke orang lain, kepada siapa Anda merasa nyaman dalam berhubungan, bagaimana cara Anda membagi ide, opini, atau perasaan. Dengan mengetahui bagaimana berbicara dengan orang lain dan bekerja dengan orang lain, Anda akan terbantu dalam melihat berbagai cara yang dapat Anda terapkan untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang.
2. Mengenali Kepribadian Kepribadian menggambarkan karakter, kecenderungan dan temperamen dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor sosial-budaya-lingkungan tempat tinggal. Sifat/kepribadian merupakan karakter yang relatif stabil yang menggambarkan sikap dan perilaku individu.
Struktur dasar kepribadian seseorang: Extroversion/Derajat Keterbukaan Kecenderungan individu untuk bersikap sosial atau antisosial, terbuka atau malu-malu, tegas atau penurut, aktif atau tidak aktif, bawel atau pendiam. Sosok terbuka atau tertutup bukanlah hal yang buruk. Namun kondisi ekstrim dari sifat ini dapat berakibat buruk.
EDISI
2-AGUSTUS
Oleh: Fidusia, PB-HC
2008
PAGE
6
Lanjutan, Perjalanan Menuju Kesadaran Diri Agreeableness/Derajat Menyenangkan Hati Orang Lain Kecenderungan individu untuk bersikap ramah atau acuh, kooperatif atau mawas diri, fleksibel atau kaku, mempercayai atau berhati-hati, berhati lembut atau keras hati, penuh toleransi atau penuh penilaian. Menjadi orang yang terlalu menyenangkan juga tidak terlalu baik karena dapat membuat orang lain mengambil keuntungan dari sifat ini.
Emotional Stability/Keseimbangan Emosi Kecenderungan seseorang bereaksi secara konsisten atau tidak konsisten terhadap situasi tertentu, bereaksi secara impulsif atau penuh pertimbangan, dibawa masuk ke hati atau melihat sesuatu secara objektif. Dalam hal ini, orang yang memiliki keseimbangan emosi tampil dalam sosok yang kalem, punya sikap positif terhadap orang lain, mampu mengontrol amarah, merasa aman, gembira, dan objektif. Orang yang kurang dapat mengontrol emosi tampil dalam sosok yang mudah cemas, depresi, mudah marah, dan emosional.
Conscientiousness/Kepekaan terhadap detil Kecenderungan seseorang bersikap tergantung atau mandiri, dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya, mengikuti komitmen atau mengingkari janji. Mereka yang peka tampil sebagai orang yang penuh kehati-hatian, teratur, teguh, berorientasi pada hasil, pekerja keras. Mereka yang kurang peka tampil sebagai orang yang kurang peka terhadap hal-hal detil, kurang perhatian, kurang menghargai orang lain, tidak teratur, mudah menyerah, dan pemalas.
Openness to Experience/Keterbukaan Terhadap Pengalaman Kadar ketertarikan seseorang untuk memperluas cakrawala berpikir mereka atau malah justru membatasinya, mempelajari hal-hal baru atau bersikukuh pada suatu hal yang sudah diketahui saja, bertemu orang-orang baru atau berhubungan dengan orang yang sudah dikenal saja, pergi ke tempat-tempat baru atau pergi ke tempat yang sudah pernah dikunjungi saja. Profesional yang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru mau merefleksikan umpan balik untuk perbaikan dirinya.
3. Mengenali Attitude/Sikap Sebagai makhluk berakal budi, manusia diberi kuasa untuk menentukan pikiran dan perasaannya atas suatu situasi atau kondisi tertentu. Contoh: jika Anda menerima keluhan dari orang lain terkait hal yang Anda lakukan, Anda punya banyak pilihan: Anda bisa balik marah, bisa mendengarkan keluhannya dan mengevaluasinya, bisa pergi dan mengabaikan semua keluhannya, atau bisa segera menuruti keluhannya. Attitude adalah bagian dari kepribadian yang tampak langsung dan bersifat tidak stabil. Dapat berubah setiap waktu dan tampak dari keputusan yang dibuat atas berbagai pilihan. Attitude seseorang menentukan apakah dia memilih untuk berpikir positif dan mengambil kontrol atas situasi atau berpikir negatif dan pasrah terhadap keadaan, sehingga menjadi komponen yang sangat penting untuk dapat memampukan orang menjadi sosok yang produktif di tempat kerja. Attitude juga dapat mempengaruhi sikap orang lain terhadapnya. Attitude atasan sangat mempengaruhi attitude bawahannya dan sebaliknya. Attitude rekan kerja dapat mempengaruhi attitude rekan kerja lainnya.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Fidusia, PB-HC
PAGE
7
Lanjutan, Perjalanan Menuju Kesadaran Diri
4. Mengenali Persepsi Diri Persepsi adalah proses pemaknaan dan pengevaluasian terhadap suatu hal. Persepsi dipengaruhi oleh budaya, lingkungan, kebutuhan, emosi, sikap, media, teman, pengalaman masa lalu, dan tingkat kecerdasaan. Persepsi setiap orang terhadap suatu hal dapat berbeda-beda, tidak selalu sesuai dengan kenyataan karena merupakan interpretasi diri yang dirasakan oleh seseorang. Beberapa penghambat yang mempengaruhi persepsi seseorang: Stereotipe menilai berdasarkan asumsi, bukan fakta, misalnya, orang yang berpakaian celana pendek, sandal jepit, kemeja lusuh adalah ”wong mlarat, kere, ndeso, katro.” Bagaimana dengan Bob Sadino? Seleksi persepsi hanya memilih informasi yang sesuai keinginan, menyenangkan, dan bermakna bagi diri sendiri, dan menghindari informasi yang mengancam atau dapat berakibat buruk bagi diri sendiri. Misalnya, orang cenderung tidak suka berpikir tentang kematiannya sendiri sehingga mereka menghindari topik mengenai rencana pemakaman dirinya seandainya meninggal. Proyeksi mengarahkan sikap, karakter sendiri ke orang lain. Misalnya, seseorang yang berbohong dan curang dapat membuat asumsi bahwa semua orang itu penipu dan curang. Harapan membentuk opini tentang apa yang kita inginkan terjadi. Misalnya, seseorang tidak meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya kepada orang lain karena dia berharap temannya memaafkannya. Ia membentuk opini bahwa jika saya bersalah kepada teman, maka tidak perlu meminta maaf karena kalau memang teman pastilah akan memaafkan.
5. Memahami persepsi orang lain Menurut Stephen Covey, ”kita mendapatkan persepsi mengenai diri kita dari apa yang dikatakan orang lain tentang kita atau bagaimana mereka bereaksi terhadap kita”. Kesadaran diri juga dicapai dengan memahami bagaimana orang lain melihat diri kita dan bagaimana kita dibentuk oleh opini orang lain tentang kita. Dengan membaca secara akurat bagaimana orang lain menilai kita dapat memperkaya ”peta diri”, gambaran diri, dan penilaian terhadap diri sendiri. Point pembelajaran: Perlu belajar terbuka terhadap persepsi orang lain terhadap diri sendiri dan secara bersamaan melakukan evaluasi diri secara mendalam untuk melihat kesesuaian penilaian itu dengan fakta-fakta diri.
6. Membuka diri Adalah membagi pemikiran, perasaan, dan ide dengan orang lain. Dengan mengatakan persepsi, kita menilai ulang keyakinan, memperkuat konsep diri, dan memvalidasi data yang diterima dari sumber-sumber objektif. Misalnya: jika Anda mendapatkan hasil tes yang buruk, ada baiknya Anda mendiskusikannya dengan orang lain yang Anda percaya. Mereka dapat mendengarkan dan memberikan masukan. Mereka mungkin dapat berempati, syukur-syukur kalau bisa memberikan solusi.
7. Belajar dari Pengalaman Orang Lain & dari Situasi yang Berbeda-beda Ketika memasuki situasi baru, kita belajar ilmu baru dan mendapatkan pengalaman baru, bertemu orang baru dan mengembangkan persahabatan, melihat tempat-tempat baru. Belajar dari pengalaman baru dapat memperluas wawasan dan dapat semakin mengukur kemampuan diri kita dalam berinteraksi dengan dunia. Dengan mengenali diri sendiri, kapasitas, kekuatan, motivasi, kepribadian, dan pilihan-pilihan hidup akan mempengaruhi penilaian, keputusan, dan interaksi dengan orang lain. Kita tidak akan gegabah memandang dan memutuskan suatu masalah atau apapun yang ada di depan kita. Inilah yang pada akhirnya akan menciptakan produktivitas yang tinggi, dalam kehidupan prodesional dan dalam kehidupan pribadi.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Fidusia, PB-HC
PAGE
8
Knowledge Sharing Medan: Sudahkah kamu mengenali dirimu Medan - Hari Rabu, tanggal 30 April 2008 diselenggarakan program knowledge sharing (KS) di Central Office PT. CPJF Medan. KS ini diikuti oleh 7 supervisor produksi, 2 supervisor trainee, 3 PGA unit, 1 supervisor OSHE, dan 2 HC. Tema yang diangkat kali ini adalah analisa diri dan pengenalan kepribadian. Dengan diangkatnya tema ini diharapkan para peserta mengetahui kekuatan diri dan memahami bagaimana kekuatan-kekuatan dalam diri dapat memandu dalam menentukan berbagai pilihan baik dalam konteks personal atau profesional.
Secara garis besar, sasaran KS bagi manajemen lini ini adalah untuk tumbuh bersama dan meningkatkan keterampilan interpersonal di dalam organisasi. KS ini diisi dengan diskusi bersama, pengisian profile diri, dan games indoor. (Fidu)
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Fidusia, PB-HC
PAGE
9
Penganugerahan Cincin Warnai HUT RI ke-63 di Medan Medan - Peringatan dan perayaan HUT RI ke-63 di PT. CPJF Medan, Sumatera Utara tanggal 16 Agustus 2008 berlangsung semarak. Penganugerahan cincin serta aneka lomba untuk anak-anak mewarnai acara 17-an. Dalam sambutan peringatan dan perayaan HUT RI ke-63, Bapak Syahruddin selaku ketua panitia, menghimbau seluruh karyawan PT. CPJF, untuk memperkokoh komitmen kebangsaan, meneguhkan sikap dan integritas sebagai makhluk yang cerdas, berakal budi, kreatif, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan. Himbauan serupa juga disampaikan oleh Bapak Dharmanfase sebagai GM Area yang mengajak seluruh karyawan PT. CPJF untuk menjaga keseimbangan sistem di perusahaan agar perusahaan dapat terus “berlayar melewati toufan dan badai yang datang menghantam”. Hadir pula Bapak Sunyoto, HC – PB Koordinator, dalam perayaan HUT RI
ke-63 tersebut yang dalam sambutannya mengajak generasi muda terutama anak-anak untuk berani mengatakan “No!!!” kepada orang-orang yang menawarkan narkoba. Acara yang diadakan pukul 19.30 WIB itu berlangsung meriah. Dalam acara tersebut diadakan penganugerahan cincin kepada Bapak Eko Budi dari Hatchery 2, Bapak Nurdin dari Farm 2, dan Bapak Suprianto dari Farm 4. Mereka telah mengabdi di CP selama lebih dari 10 tahun dan sebagai tanda penghargaan atas jasa mereka, perusahaan memberikan penghargaan berupa cincin emas dengan simbol Singa Pokphand. Selain itu, diadakan juga pemberian hadiah lomba bagi anak-anak karyawan yang memenangkan lomba 17-an. Sehari sebelumnya, anak-anak dengan sangat antusias hadir ke Central Office untuk mengikuti berbagai perlombaan, antara lain lomba balap kelereng, lomba balap karung, dan lomba mengisi air. Acara dilanjutkan dengan undian doorprice dan hiburan rakyat. (Fidu)
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Anggana Sufriadin, HC-Learning Dept.
PAGE
10
BELAJAR BERSAMA, MAJU BERSAMA... Saat ini tim PB dan HC sedang mengerjakan proyek kurikulum pengembangan technical competency. Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan kompetensi PB yang pada tahun 2006 dikerjakan bersama konsultan Watson Wyatt. Selama tahun 2007, bersama dengan konsultan Daya Dimensi Indonesia (DDI), tim HC dan tim PB juga telah menggarap proyek kurikulum pengembangan untuk soft competency. Dari proyek pengembangan soft maupun technical competency ini diharapkan kedepannya PB memiliki program pengembangan karyawan yang terstruktur, terpadu dan komprehensif untuk seluruh karyawannya. Technical competency yang dikembangkan meliputi seluruh technical competency yang terlibat dalam proses bisnis PB, mulai dari Manajemen Pemeliharaan Ayam sampai dengan Administrasi dan Manajemen Informasi. Setiap competency memiliki metode pengembangan yang berbeda dan unik, sesuai dengan karakteristik dari masing-masing competency. Tim yang terdiri dari perwakilan GM dari masing-masing bagian (farm, hatchery, supply chain, planning & development, AHTS, engineering, FOAC, dan PGA) dan tim HC bersama-sama merancang sistem pengembangan karyawan, dari pemilihan metode pengembangan yang paling sesuai (bisa melalui training, coaching, self learning, knowledge sharing atau on job training) sampai perancangan program training dan materi trainingnya. Dari inisitaif ini diharapkan bisa menjadi salah satu jawaban untuk pengembangan kompetensi karyawan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan bisnis secara keseluruhan. Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever (Mahatma Gandhi).
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Pendika, PB-Statistik Gempol
PAGE
11
ANDA adalah FOKUS ANDA Perjalanan hidup manusia seperti halnya air laut. Terkadang ada gelombang pasang dan kadang kala surut. Tidak pernah air laut akan selalu tenang. Demikian pula dengan manusia, tidak pernah jalan hidup kita akan datar-datar saja. Selalu ada dinamika. Cobaan dan tekanan hidup manusia seolah tiada hentinya. Siapapun anda pasti saat ini mempunyai masalah, walau sekecil apapun masalahnya. Permasalahannya bukan pada besar atau kecilnya masalah, namun pada bagaimana kita mampu menyelesaikan masalah dengan sikap yang dewasa. Seorang pelari gawang akan dianggap juara jika dia mampu melewati gawang demi gawang dan menyelesaikan larinya dalam waktu tercepat. Pertanyaannya apakah sang pelari tersebut fokus ke gawang sebagai rintangan atau dia fokus ke tujuannya memenangkan pertandingan? Jawabannya tentu saja pelari tersebut harus fokus ke tujuannya memenangkan pertandingan. Jika pelari tersebut fokus ke rintangan, maka pikiran bawah sadarnya akan mengatakan bahwa mungkin dia tidak akan mampu melompati rintangan sebanyak itu dengan kecepatan tinggi pula. Apakah Anda setuju? Dalam salah satu strategi perang kunonya, Sun Tzu (544 - 496 SM) melukiskan bahwa dalam pertempuran pada umumnya pasukan penyerang menggunakan kapal-kapal untuk sampai di daerah musuh. Supaya tujuan pasukan memenangkan pertempuran tercapai, maka kapal-kapal yang membawa pasukan tersebut harus dibakar! Bayangkan jika kapal-kapal tersebut dibakar maka tidak ada pilihan lain bagi para tentara kecuali bertempur habis-habisan untuk memenangkan pertempuran! Apakah ada kisah nyata dari strategi ini? Mungkin di antara Anda sudah tahu salah satu sejarah perjalanan Spanyol. Saya akan mengutip sebagian sejarahnya. Adalah Tariq ibn Ziyad (Djabal el Tariq), sang panglima perang terpenting dalam sejarah Spanyol. Pada awal tahun 700 dia bertugas di Afrika Utara. Tahun 711 dia bertolak dari Afrika Utara untuk memimpin penyerangan tentara Umayyah di jazirah Iberia (Portugis dan Spanyol). Bersama 7.000 pasukannya, dia melakukan pendaratan kapal di Gibraltar, pesisir selatan Iberia. Raja Roderic, penguasa terkuat Iberia tidak tinggal diam. Diperintahkannya sebanyak 25.000 pasukannya untuk melakukan penghadangan! Kalau dilihat dari jumlah kekuatannya hampir 1 : 4. Suatu kekuatan yang sangat tidak berimbang, apalagi tuan rumah di atas kertas pasti lebih menguasai medan pertempuran. Namun apakah hasil akhir akan sama dengan perhitungan di atas kertas? Atau dengan kata lain apakah Tariq dan pasukannya menyerah? Tariq sebagai panglima perang yang bermental baja tidak mundur begitu saja. Sebagai kebiasaan penyerangannya, dia memerintahkan seluruh kapalnya dibakar! Aneh bukan? Bukannya mereka lari tunggang langgang, namun malah memilih membakar kapal mereka sendiri. Kepada para prajuritnya Tariq mengatakan bahwa tiada tempat lagi bagi mereka untuk lari! Laut di belakang dan musuh ada di depan sudah siap menghadang. Akhirnya dengan perjuangan yang luar biasa dan semangat pantang menyerah pasukan Tariq yang walau berjumlah jauh lebih kecil bisa mengalahkan pasukan Iberia! Luar biasa bukan? Apa yang bisa kita pelajari dari kisah perjuangan ini? Kita terbiasa menyerah jika banyak kendala dalam proses perjuangan mengejar impian. Kita merasa tidak akan mampu mencapainya. Impian tersebut mungkin bukan untuk manusia biasa seperti kita. Kita selalu merasa rendah diri karena kita terlalu fokus ke rintangan yang menghadapi kita. Fokuslah ke impian yang ingin kita raih tanpa takut menghadapi berbagai rintangan. Hadapilah rintangan dengan gagah! Bayangkan kenikmatan yang akan kita peroleh jika berhasil menyelesaikan perjuangan. Ingatlah selalu kisah perjuangan Tariq yang membakar kapal-kapal perangnya untuk memotivasi Anda mengejar impian anda!
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Anggana Sufriadin, HC-Learning Dept.
PAGE
12
TIPPING POINT: Anda Bisa Memberikan Dampak yang Besar! Seorang karyawan berangkat dari rumah menuju kandang. Setelah sampai di kandang, dia langsung masuk ke kandang tanpa mandi terlebih dahulu. Rekan kerjanya yang melihat kebiasaan dia, mulai mengikuti kebiasaannya. Semakin lama semakin banyak rekan kerjanya yang tidak mandi saat masuk ke kandang. Selang satu bulan kemudian, seluruh ayam dalam kandang mati terkena penyakit. Tipping Point merupakan judul dari sebuah buku karangan Malcolm Gladwell yang membicarakan bagaimana sesuatu yang kecil dan kadang kala dianggap tidak begitu penting dapat berakibat begitu besar. Seperti bola salju yang membesar saat menuruni bukit atau sebatang korek yang melalap habis sebuah rumah. Buku ini sepertinya relevan bagi kita di Poultry Breeder, tentang bagaimana sebuah hal kecil dapat membawa dampak yang besar bagi perusahaan. Ada 3 faktor yang menyebabkan halhal kecil bisa berubah menjadi suatu hal yang besar;
Pertama adalah faktor segelintir orang yang memiliki jaringan sangat luas, orang yang memiliki pengetahuan yang mumpuni dan senang membagi pengetahuannya dan/atau orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi yang kuat. Kedua adalah sifat melekat dari konten yang dibawa oleh segelintir orang tersebut. Konten ini dapat berupa pesan, ide, benda, perilaku atau informasi. Ketiga adalah konteks situasi kondisi yang ideal untuk membuat tipping point terjadi. Dari ilustrasi di atas, tersirat bagaimana satu orang yang tidak mandi (baca: tidak menjalankan ketentuan) dapat menularkan kebiasaan buruk pada orang lain. Dengan tidak dijalankannya biosecurity, resiko kandang terkena virus penyakit akan meningkat. Dan seperti yang telah diduga, tak lama kemudian seluruh ayam dalam kandang mati terkena penyakit. Dilihat dari teori tipping point; seorang dengan kebiasaannya mampu mempengaruhi segelintir rekan kerjanya. Konten yang dibawa oleh segelintir orang ini (yang dalam hal ini adalah virus penyakit) tetap melekat (karena mereka masuk kandang tanpa mandi terlebih dahulu), dan kondisi ayam yang terkonsentrasi dalam satu kandang membuat penyebaran penyakit menjadi lebih cepat. Tipping point juga berlaku pada hal–hal yang bersifat positif. Hal positif kecil yang dilakukan seseorang bisa jadi akan membawa imbas yang positif bagi yang lain. Dan diharapkan dari hal–hal kecil yang dilakukan segelintir orang di PB dapat memberikan keuntungan bagi kita dan perusahaan. Seorang karyawan melihat bahwa peralatan kandang selalu ditinggalkan dalam keadaan kotor setelah digunakan. Sadar akan pentingnya kebersihan, dengan sukarela dia berinsiatif membersihkan peralatan yang sudah digunakan olehnya atau oleh rekan kerjanya. Ternyata hal ini membuat rekan kerjanya yang tidak suka membersihkan peralatan menjadi malu karena peralatannya dibersihkan oleh dia. Tidak lama kemudian semua rekan kerjanya mengikuti kebiasaan dia. Semoga kita termasuk dalam segelintir orang yang memberikan dampak positif yang besar… Mulai dari yang kecil… Mulai dari diri sendiri… Mulai dari sekarang...
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Novyta Gultom, HC-Org. Dev. & Talent Mgt.
PAGE
13
Hayoo… Mo Worry atau Happy? Membayangkan perjalanan kehidupan terkadang terasa begitu sulit dan menyesakkan nafas. Tapi kalau kita melihat perjalanan yang telah kita tempuh sampai sekarang, sebenarnya sudah begitu banyak rintangan yang berhasil dilalui, yang sebelumnya tidak terpikirkan bahwa kita akan mampu melaluinya. Ketakutan terbesar saya awal-awal masuk sekolah adalah bertemu teman-teman yang jahat yang suka usil, yang nggak ramah. Saya sering tidak bisa tidur memikirkannya. Masuk SMP ketakutan saya adalah pelajaran musik (karena kalo tidak bisa menghapal not balok, akan disuruh membersihkan WC sekolah). Saat di SMA ketakutan terbesar adalah biaya kuliah, karena diancam sama orang tua kalau tidak dapat universitas negeri maka akan dibelikan kambing untuk digembalakan. Di bangku kuliah ketakutan terbesar adalah tidak mendapatkan kerja saat lulus nanti. Setelah kerja ketakutannya berubah lagi (takut dapet boss galak, takut di-PHK, takut nggak naik gaji, takut kerjaan tidak menantang). Adduuuuuuuh!!! Pada saat kita telah nyata berhadapan dengan ketakutan-ketakutan tersebut, baru kita sadar sebenarnya tidak perlu ada alasan untuk takut. Seperti kata orang bijak: yang perlu ditakuti dari sebuah ketakutan adalah ketakutan itu sendiri. Here is a little song I wrote. You might want to sing it note for note. Don't worry be happy. In every life we have some trouble. When you worry you make it double Don't worry, be happy...... (Bobby McFerrin) (ini adalah lagu yang saya tulis. Kamu mungkin mau menyanyikannya dari nada ke nada. Jangan gundah, bergembira sajalah. Dalam setiap kehidupan kita pasti punya masalah. Ketika kamu gundah, kamu malah membuat masalahnya menjadi berlipat-lipat. Jadi jangan gundah, bergembiralah….) Pernah denger lagu itu? Lagu yang ringan mudah didengarkan dengan syair yang menyentuh. Pada saat kita merasa gundah tentang sesuatu hal, kita cenderung mengeluh tentang hal tersebut. “Bro lu tau kan harga pada naik, BBM, uang sekolah, kebutuhan pokok, tapi……” “Aduhhhhhh kenapa sech semua jadi pada mahal begini….” “Kerja rajin tapi begini-begini aja dari dulu, sebel…..” Mengeluh dan tidak mengeluh adalah pilihan Anda, bagaimana kita menyikapi sebuah permasalahan. Seperti syair lagu di atas, apabila kita khawatir dengan semua permasalahan yang ada dan membawa beban tersebut tiap hari dijamin keluhan akan terus mengalir dari diri kita dan kita akan menjadi tidak berbahagia. Tetapi pada saat kita memilih untuk memandangnya dari sisi positif, kita akan melihat sebuah jalan keluar dari permasalahan tersebut. Pada saat kita mengatakan susah maka alam bawah sadar kita akan mengkondisikan pikiran kita menjadi sedemikian susahnya, tetapi apabila kita mengatakan saya bahagia, alam bawah sadar kita akan membantu kita untuk mencapai kebahagian itu. Abraham Lincoln pernah berkata bahwa kebanyakan orang bahagia pada saat mereka menetapkan pilihan untuk menjadi bahagia. Hidup adalah pilihan. Berikut ada beberapa tips yang bisa membuat kita bahagia dalam hidup.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Novyta Gultom, HC-Org. Dev. & Talent Mgt.
PAGE
14
Lanjutan - Hayoo… Mo Worry atau Happy? “Kita memiliki kekuasaan penuh untuk memilih apa yang mau kita pikirkan dan lakukan. Ini berarti tidak ada seorangpun yang dapat membuat kita marah atau kecewa dan tak ada sesuatu apapun yang dapat membuat kita takut, stress, atau khawatir, melainkan hanya oleh pilihan kita dalam bereaksi terhadap situasi tersebut” Pilihlah untuk menjadi orang yang berbahagia. Seperti survey yang dilakukan Abraham Lincoln, setiap orang, setiap waktu bisa memilih mau menjadi stress atau bahagia, bermasalah atau rileks. Pilihlah menjadi bahagia. Terapkan perilaku untuk bersyukur. Kita semua memiliki begitu banyak hal untuk disyukuri. Misalnya berterimakasihlah kepada mereka yang membantu kita, yang membukakan pintu atau menyediakan makanan untuk kita dll. Buat diri nyaman. Sediakan waktu untuk diri sendiri. Manjakan diri Anda dengan melakukan hobi, bermain dan melakukan aktifitas yang membuat anda rileks dan bahagia. Tertawalah setiap hari. Dengarkan lelucon, ceritakan lelucon, tertawakan diri sendiri, tertawalah bersama dengan teman-teman anda. Tertawa itu menyehatkan. Menurut penelitian ada sekian ratus syaraf kita yang menjadi rileks pada saat kita tertawa. Dan menurut penelitian tertawa adalah obat yang manjur untuk penyakit dan saya rasa kita tidak akan pernah overdosis untuk tertawa. Expresikan diri Anda dengan kasih/cinta. Ekspresikan kasih sayang, apresiasi, persahabatan dan kehangatan kepada sekitar Anda dan mereka akan merespon Anda dengan cara yang menakjubkan. Be generous--it pays great dividends! Bekerja cerdas. Sepertinya ini sebuah kejutan, tetapi ada kenikmatan dan kegembiraan terbesar pada saat kita mampu dan bisa menyelesaikan pekerjaan kita. Salah satu sumber kebahagaian terbesar adalah mengerjakan pekerjaan yang sangat berarti bagi Anda dan Anda bisa mengerjakannya dengan sangat baik. Pelajari hal-hal baru setiap hari. Untuk menjadi bahagia, kita harus bertumbuh, belajar lebih lagi dan menantang diri kita. Baca, dengar, adaptasi dan terbuka terhadap ide-ide dan informasi baru. Perbanyak bergerak. Berjalan dan berlari, membungkuk dan merentangkan, melemparkan dan menangkap sesuatu, menari adalah latihan sangat bagus untuk tubuh. Anda memiliki tubuh dan itu bisa menjadi sumber kebahagian atau malah menjadi penyakit. Pilihan ada di tangan Anda. Hindari racun. Saya lebih suka menulis/melakukan sesuatu yang positif daripada yang negatif. Tetapi kenyataan mengatakan bahwa ada orang-orang yang negatif dan membahayakan, hal-hal yang membuat stress dan tempat-tempat yang tidak aman. Jangan melangkah ke arah sana! Hindari racun kapanpun Anda mampu. Sepertinya lebih baik begitu. Pilihan ada di tangan kita sendiri memilih untuk berbahagia atau tinggal dalam kesedihan dengan keluhan yang tiada habisnya. Pilihlah untuk berbahagia. Berhenti Mengeluh! Berhenti membuat Alasan! Berhenti Menunda! Berhenti Menyalahkan Orang Lain! Berhenti Berpikir Sempit! Berhenti Mendasarkan Diri Anda Pada Apa yang Dikatakan atau Dipikirkan Orang Lain!
EDISI
2-AGUSTUS
Oleh: Richard Hutajulu, Nugen Bioscience
2008
PAGE
15
Pakai Pengaman Yaa, Biar Ga Kesetrum! Salah seorang pehobi louhan beberapa waktu lalu membeli perlengkapan akuarium. Saat membersihkan akuarium, terjadi korsleiting, dan ia pun meninggal tersengat listik. Maksud hati ingin memuaskan diri, apa daya kematian yang diraih. Padahal produk tersebut telah didesain khusus untuk ditempatkan di dalam air, tapi kenapa hal itu masih bisa terjadi ? Tahukah Anda bahwa 30% gangguan listrik pada instalasi bukan disebabkan oleh beban lebih ataupun hubung-singkat (korsleiting), tetapi akibat gangguan isolasi? Perlengkapan isolasi dan pengkabelan yang buruk atau alat-alat yang dipakai salah, dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan (api) dan manusia (kematian). Mengalirnya arus listrik ke tubuh manusia sangat berbahaya. Aliran arus merusak dua fungsi tubuh yang vital: pernafasan dan detak jantung. Penelitian menyatakan skala resiko berdasarkan dua faktor: besarnya arus dan lamanya waktu kontak. Untuk lebih memahami tingkat bahaya dari arus listrik, berikut ini adalah tabel pengaruh arus listrik pada tubuh manusia. TABEL 1: Batas Arus yang Melewati Manusia Batas arus
Pengaruh pada tubuh manusia
TABEL 2: Besar & Tegangan Sentuh Maksimum Tegangan sentuh (Volt) rms
Waktu Pemutusan Maksimum (detik)
0 - 0,9 mA
Belum merasakan pengaruh
0,9 - 1,2 mA
Baru terasa adanya arus listrik tapi tidak menimbulkan kejang
1,2 - 1,6 mA
Mulai terasa se akan2 ada yang merayap di dalam tangan
50
1,6 - 6,0 mA
Tangan sampai ke siku merasa kesemutan
75
6,0 - 8,0 mA
Tangan mulai kaku, rasa kesemutan makin bertambah
90
0,2
13 - 15,0 mA
Rasa sakit tak tertahankan penghantar masih dapat dilepas
110
0,2
15 - 20,0 mA
Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar
150
0,1
20 - 50,0 mA
Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia
220
0,05
50 - 100,0 mA
Batas arus yang dapat menyebabkan kematian
280
0,03
< 50 1,0 0,5
Efek dari sengatan listrik (Electric Shock) sangat bervariasi, berupa fisik dan psikis yang dapat meninggalkan bekas untuk waktu yang lama, tergantung besarnya arus dan lama waktu bersentuhan. Menurut hasil penelitian EHHA, sebagian besar kasus justru ditemui di rumah tangga, termasuk didalamnya wanita dan anak-anak.
Bagaimana cara mengamankan penggunaan listrik bagi manusia? Merlin Gerin, sebuah perusahaan manufaktur elektrik raksasa dari Perancis, baru-baru ini membuat sebuah alat yang dinamakan Ground Current Detector. Alat ini memiliki sensitifitas yang tinggi untuk mendeteksi adanya kerusakan pada isolasi dengan grounding. Alat ini bisa disebut alat pengaman manusia dari arus listrik (anti setrum). Oleh karenanya, sebagai alat yang khusus diperuntukkan untuk keamanan kepada kebakaran dan keselamatan manusia, maka sangat wajar, jika Merlin Gerin sangat memperhatikan kualitas dan sensitifitas alat ini. Anda dapat menambahkan pengaman tambahan berupa alat anti setrum ini pada instalasi listrik dan dapat memasangnya setelah MCB di rumah, mess, kantor, pabrik, kandang, untuk mengamankan fasilitas dan makhluk hidup. Dengan memasang EL CB, Anda akan terhindar dari kecelakaan akibat tersetrum listrik yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Bagaimana cara kerjanya?
2 Pole untuk Pengaman Listrik 1 fasa
4 Pole untuk Pengaman Listrik 3 Fasa
Saat terjadi kontak antara listrik dengan tubuh manusia, maka arus akan melewati tubuh manusia menuju grounding, sehingga jumlah total arus yang melewati terminal masuk alat ini dengan terminal keluarnya berbeda. Perbedaan total arus tersebut memicu alat ini untuk memutuskan arus seketika sehingga bahaya tersengat listrik dapat dihindari.
Meskipun alat ini bukan substitusi yang dapat menggantikan bentuk-bentuk stop kontak yang aman, setidaknya kita boleh lega karena stop kontak-stop kontak yang saat ini sudah terpasang menjadi aman. Produk ini sangat penting, terutama jika Anda menggunakan peralatan-peralatan yang sensitif isolasinya, seperti water heater, akuarium yang dilengkapi pompa listrik, setrika listrik, jet spray, dll.
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Richard Hutajulu, Nugen Bioscience
PAGE
16
Korsleiting? Tenang Aja!!! Kebakaran Hanguskan Tiga Toko di Joglo Jakarta: Sebuah toko bangunan yang terletak di Jalan Joglo Raya, Jakarta Barat, Ahad (1/6) dini hari, hangus terbakar. Kebakaran tersebut dengan cepat merembet kedua toko lain dan sejumlah rumah yang ada di belakang toko. Pemadam kebakaran setempat mengerahkan 20 unit mobil pemadam kebakaran. Diduga kebakaran itu terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. SUDAH sering kita dengar berita atau baca dari media massa, tiap kali terjadi kebakaran selalu saja hubungan arus pendek listrik dijadikan ”kambing hitam”. Bisa disebut, hubungan arus pendek listrik menempati urutan pertama sebagai penyebab kebakaran yang kerap menimbulkan kerugian material tidak sedikit. Memang, hubungan arus pendek listrik bisa menyebabkan musibah kebakaran walau ini bukan satu-satunya penyebab. Yang jadi pertanyaan, bagaimana sebenarnya proses terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek listrik? Bagaimana mencegahnya agar tidak terjadi kebakaran?
Pertemuan dua kutub Hubungan arus pendek listrik ini bisa terjadi mulai dari rumah yang padat penduduk sampai gedung bertingkat. Tidak hanya pada bangunan tua, tetapi juga yang baru, terutama apabila instalasi listriknya buruk dan sembarangan, atau bila pemasangan instalasi tidak melihat kelembaban bangunan gedung tersebut. Hubungan pendek arus listrik bisa juga terjadi pada kendaraan bermotor seperti mobil, bus, dan kereta api, jika pemasangan kabel listrik tidak benar atau pemakaian yang berlebihan dan tidak memakai alat pengaman sekring/ MCB yang dibutuhkan saat terjadi arus besar. Secara umum, terjadinya hubungan arus pendek listrik disebabkan adanya pertemuan kedua kutub positif dan negatif sehingga terjadi korsleting listrik. Meski demikian, hubungan arus pendek listrik bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, ambil contoh misalnya akibat tegangan tinggi. Selain itu, instalasi listrik gedung dan bangunan yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), misalnya, miniatur circuit breaker (MCB), kabel, soket, saklar, dan lain-lain masih banyak yang ”aspal” alias asli tapi palsu, juga menjadi faktor penyebab terjadinya hubungan arus pendek listrik. Tapi ana rega ana rupa (ada harga, ada kualitas). Komponen yang ”aspal” memang menawarkan harga yang relatif lebih murah dari barang yang asli, tapi kualitasnya pun lebih rendah dari barang aslinya. Yang lebih memperparah keadaan, cara pemasangan kabel listrik yang sembarangan dan acak-acakan. Belum lagi tindakan pencurian daya listrik yang dilakukan perorangan maupun oknum yang mengaku petugas PLN sehingga daya listrik terbebas dari kontrol MCB/sekring. Pemakaian alat elektronika berlebihan dan tidak berhenti/nonstop seperti televisi/TV, dan komputer juga bisa menjadi faktor penyebab hubungan arus pendek listrik.
Tindakan antisipasi Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran sebagai akibat adanya hubungan arus pendek listrik. GANTI Bila melihat dan merasakan panas kabel, soket, sakelar sebaiknya segera diganti sebelum terjadi korsleting listrik. Belilah alat-alat listrik sesuai dengan standar SNI yang tercantum di label. KONTROL Pengontrolan instalasi listrik perlu dilakukan setidaknya dua tahun sekali untuk mencegah kebakaran listrik. Bisa jadi instalasi listrinya terkelupas, digigit tikus atau karena benda-benda lainnya. Bila perlu, lakukan pencegahan arus pendek listrik dengan memasang sakelar yang lebih sensitif/alat pencegah arus pendek listrik sudah banyak dijual di toko-toko. DISIPLIN disiplin diri dalam pemakaian alat-alat listrik, tidak berlebihan, dan lakukan hemat listrik untuk pelanggan sendiri.
Kiat mengatasi hubungan arus pendek listrik Di bawah ini adalah kiat-kiat yang bisa dilakukan bila terjadi kebakaran listrik: Jangan panik karena perlu ketenangan dan kesabaran menghadapi hubungan arus pendek listrik. Begitu tercium bau asap kabel atau asap putih, segera padamkan listrik dengan cara mematikan sekring (MCB). Supaya lebih aman, segera menghubungi petugas PLN. Mengutak-atik sendiri tanpa dilengkapi pengetahuan yang cukup tentang kelistrikan justru bisa berbahaya dan fatal pada diri sendiri. Lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan, dan ikuti prosedur OSHE untuk penanganan kebakaran. Jauhkan alat-alat yang mudah terbakar seperti bahan plastik atau bahan yang mudah menguap/gas dan sejenisnya.
EDISI
2-AGUSTUS
Oleh: Slamet Riyadi, PB-PGA
2008
PAGE
17
Pemimpin Adalah… Sosoknya sangat tidak asing lagi, tidak hanya di Poultry Breeder area Medan, area yang saat ini Beliau koordinir, namun juga di area-area lain. Bapak 1 putri dan 1 putra ini memang telah 17 tahun malang melintang di perusahaan ini. Bergabung sejak 1 Januari 1991 memberikan Bp Slamet Riyadi pengalaman yang sangat beragam. ”Kalau diibaratkan orang, usia 17 tahun adalah usia transisi menuju kedewasaan (akil baliq) yang penuh warna dan tantangan yang bervariasi,” kata beliau. Atasan-atasan yang dengannya Pak Slamet pernah bekerja sangat mempengaruhi kedewasaannya dalam bertindak dan dalam mengemban tugasnya saat ini. Selama 14 tahun berada di Palembang, beliau beberapa kali mengalami pergantian atasan. Bagaimana pandangan Bp Slamet terhadap sosok pimpinan/ atasan? Simak pendapat beliau di bawah ini:
Pemimpin itu teliti dalam bertindak dan berpikir jangka panjang. “Segala keputusan harus dilihat dari banyak sisi sehingga tidak menimbulkan konflik di kemudian hari. Seorang pemimpin perlu mengajarkan anak buahnya bagaimana menghadapi orang lain, menghadapi konflik dengan rekan, dan menyelesaikan semua tugas,“ papar Pak Slamet. Pemimpin perlu juga teliti dan detil, serta mengorganisasi segala sesuatunya dengan rapi. “Semua laporan harus disertai bukti tertulis dan dokumen-dokumen pendukung lainnya,” tambahnya.
Pemimpin itu jujur, disiplin, tegas, berprinsip, dan pekerja keras. Pemimpin harus bisa membangun ketaatan dan menjaganya. Pemimpin perlu mengajarkan bagaimana intruksi yang sesuai dengan aturan/keputusan harus dijalankan dan mengajarkan bagaimana harus ulet dalam pekerjaan dan tidak mudah sakit hati. Pemimpin itu komunikatif, bisa meminimalkan konflik dan harus bisa berbaur dengan karyawan. Pemimpin seharusnya tidak sungkan–sungkan berbaur dengan karyawannya, misalnya, makan bersama di kantin dengan lauk-pauk seadanya, sehingga dapat membangun hubungan dengan tidak ada jarak/batasan antara seorang pemimpin dan seorang karyawan. Menurut Pak Slamet, inilah arti amanah suatu jabatan, jangan sampai suatu jabatan yang sedang diemban menghilangkan jalinan hubungan sosial kemasyarakatan.
Pemimpin itu membimbing dan mengarahkan. Dia harus sabar dan selalu berusaha mengembangkan anak buahnya. Pemimpin perlu memberikan dorongan, keleluasaan, arahan, dan kontrol sewajarnya dalam pengambilan keputusan untuk hal-hal yang bersifat umum dan berhubungan dengan masyarakat. Pimpinan/ atasan, bukanlah sekedar atas pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang atasan juga mengambil peran yang signifikan pada pembentukan dan perkembangan anak-buahnya. Lihat ke atasan kita masing-masing, apakah dia adalah sosok atasan ideal Anda? Jika Anda adalah seorang atasan, atasan seperti apakah Anda? Jika suatu saat nanti Anda menjadi seorang atasan, Anda akan menjadi atasan seperti apa? ”Yang selalu Saya lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin menjalankan amanat yang dipercayakan kepada Saya. Selamat berkarya tanpa batas, teman- teman, sepi ing pamrih rame ing gawe…….,” demikian tutup Pak Slamet. SEMANGAT!!!
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Arum Kusumo, PB-HC
PAGE
18
NTW Goes Online... Saat ini buletin Poultry Breeder NewsThatWorks (NTW) sudah bisa diakses melalui www.ciptapangan.com - MEDIA - NTW Poultry Breeder Division. Dengan going online ini, diharapkan NTW bisa lebih menjangkau pemirsanya dengan lebih luas lagi, baik di kalangan Poultry Breeder pada khususnya maupun di kalangan Charoen Pokphand pada umumnya, sekaligus memperlancar komunikasi di antara kita. Selamat Menikmati!
EDISI
2-AGUSTUS
2008
Oleh: Arum Kusumo, PB-HC
PAGE
19
Mengajar Mas-Mas Mas
: Mbak, aku mau nyalon jadi Lurah tahun ini.
Mbak : Wah ikut senang Mas, nanti aku dukung saat kampanyenya Mas
: Apa nanti bakalan ada yang milih aku ya? Aku ini kan orang wong ndeso, ga punya dana banyak untuk mendukung kampanye nanti. Pendidikanku juga ga tinggi, cuman lulus D3
Mbak : O alaah Mas, belum apa-apa kok sudah pesimis. Mas ini kalah sebelum bertanding. Cita-cita itu harus diejawantahkan ke tujuan supaya bisa membuat rencana-rencana dan sasarannya. Fokus pada tujuan dong Mas, jangan pada rintangannya. Segala rintangan yang ada pasti bisa dibabat. Mas
: Tapi Mbak, persiapan kampanya pasti ribet ya..harus isi formulir, harus menggalang masa, siapkan visi, misi, dan tujuan, belum lagi ubo rampi lainnya. Waduh...!!
Mbak : Ya, kalau sampeyan masih seperti ini pasti ga bisa jadi Lurah! Mas
: Mbak ini lo, belum apa-apa kok sudah mematahkan semangat ! Maksude piye to Mbak?
Mbak : Kalau mau jadi pemimpin itu kan harus lebih dulu bisa memimpin diri sendiri. Berarti Mas harus mengenal siapa diri Mas ini sebelumnya. Terus, kalau Mas masih punya kebiasaan mengeluh seperti ini, pasti nanti bakalan nular lo... Mas
: Apa iya to Mba?
Mbak : Iya Mas, coba deh baca buku tipping point, apa yang kita lakukan akan membawa dampak bagi sekitar. Makanya, kalau mau jadi pemimpin yang mau mengubah desa, ubah dulu tuh perilaku Mas, kan dari yang kecil dari diri sendiri, dan dari sekarang.. Mas
: Terima kasih sekali yo Mbak. Nanti kalau saya jadi lurah, Mbak saya jadikan bu Lurah deh, supaya kegiatan dharma wanita di kampung bisa berjalan
Mbak : Woo, ini maksudnya mau nglamar to... Mas
: Ah....Mbak ini kok to the point banget to...kan saya jadi malu...
Kosa kata: diejawantahkan → diterjemahkan ubo rampe
→ perlengkapan
Silakan mengirimkan artikel, reportase, atau pertanyaan seputar pekerjaan/organisasi kepada kami melalui alamat Redaksi NTW. Pertanyaan Anda akan dijawab langsung oleh Tim Redaksi NTW, Tim HC, atau Tim PB lainnya sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Silakan Hubungi Kami di: E-mail:
[email protected] / Alamat: Redaksi PB-NTW, Jl. Ancol VIII No. 1 Lt. 4 Ancol Barat, Jakarta 14430 / Telp: 021-6919999, Ext. 553 (Arum), atau 554 (Novy), atau 549 (Nurul Rahma) / Fax: Kepada Redaksi PB-NTW, 021-690-3982