EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 1
Internal Newsletter of Poultry Breeder Division PT. Charoen Pokphand Indonesia
Poultry Breeder
E D I S I
NewsThatWorks 3
D E S E M B E R
2 0 0 8
Di Balik Sebuah
Perubahan Oleh: Tim NTW & Ibnu Wiyono (Nugen Bioscience) EDISI 3 Desember 2008
“Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga”
ADVISED by
(Rhenald Kasali, 2005)
Eddy Dharmawan Cosmas Wardojo Sunyoto
CONTRIBUTED by Alimuddin Ananda W. Pradana Anggana Sufriadin Arum Kusumo Ibnu Wiyono M. Aghus Hidayat Novyta Gultom
MANAGED & DESIGNED by Anggana Sufriadin
EDITED by Arum Kusumo Novyta Gultom
Sela ma lebih da ri sa tu dekade, ba nyak perusahaan yang memberikan perha tian khusus pada perubahan yang sedang terjadi , dan semuanya berkesimpulan yang kurang lebih sama : Change or Die (Berubah a tau Ma ti). Perubahan (Change) adalah hal krusial dan esensial pada bisnis , meski pa da kenya taannya banya k yang menolak untuk berubah ka rena i tu bera rti kelua r da ri zona nya man. ”People love familiarity and pattern,” ka ta Ja ck Wel ch.
”Kenapa sih kita mesti berubah?” ”Memang apa sih penyebabnya?” ”Apakah hal itu berpengaruh pada industri kita?” (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
Di Balik Sebuah
Perubahan Dalam setiap perubahan, yang paling penting adalah adanya pemaha man yang sama akan pentingnya perubahan, dan kenapa ha rus melakuka n perubahan. Pemahaman ini muncul saat adanya kesada ran a kan alasan untuk berubah dan kesadaran a kan ke a ra h mana peruba han berjalan. Setelah memapa rkan ara h yang a kan di tuju PB pada edisi sebelumnya , kali ini NTW a kan membahas kenapa PB perlu berubah, alasan apa saja yang mengharus kan ki ta perl u berubah. Da ri krisis moneter 10 tahun yang lalu, indus tri perunggasan merupa kan salah satu indus tri ya ng menghadapi i mbasnya . Fa ktor penyebabnya adalah ketergantungan pada impor sumber da ya (bahan ba ku) serta melemahnya nilai tuka r rupiah terhadap dolar. Belum tuntas masalah itu, tahun 2007 industri perunggasan tanah ai r kembali diguncang badai. Penyebabnya adalah meroketnya ha rga komoditi yang terjadi dalam waktu singka t.
Bera wal da ri krisis pangan dunia ta hun 2007, ha rga bahan pangan seperti gandum, jagung, beras dan kedelai naik di lua r ba tas kewa ja ran. Di ta mbah denga n terjadinya krisis energi , jagung mulai dili rik seba gai alterna tif sumber energi . Tingginya permintaan jagung sebagai bahan ba ku pembua tan bahan ba kar ethanol menga kibatkan permintaan ja gung melebihi supply yang tersedia dan ha rga jagung pun naik seca ra cepa t. FAPRI = Food and Agricultural Policy Research Institute
PAG E 2
Anta ra 2005 – 2007 terjadi kenaikan ha rga jagung dunia ya ng lua r biasa, hampi r US$ 100 per metri c ton. Ka rena komponen terbesa r da ri bia ya produksi a ya m adalah bia ya pakan, dan bahan baku uta ma pa kan adalah jagung, maka fenomena ini otoma tis menyebabkan meningka tnya bia ya produksi . Selain jagung, ada beberapa bahan baku masih terga ntung pada impor, seperti minya k ikan dan bungkil kedelai. Ka rena i mpor baha n ba ku dalam bentuk dollar, maka apabila nilai tuka r rupiah melemah terhadap dolla r amerika , rupiah yang ha rus diba ya rkan untuk mengi mpor bahan baku pun semakin besar, padahal da ri sisi penjualan, perusahaan menjual produknya dalam rupiah. Alhasil, hal ini a khi rnya meningka tkan bia ya produksi a ya m dan telur. Masalah mengua tnya dolla r terhadap rupiah bisa membera tkan perusahaan saa t perusahaan ha rus memba ya r hutang lua r negeri beserta bunganya dalam bentuk dollar.
Sa ya ngnya , kenaikan bia ya produksi yang terjadi tidak diimbangi oleh kenaikan permintaan / konsumsi a yam broiler dan telur mas ya raka t. Sejak 2004 konsumsi a ya m broiler cenderung s ta gnan, naik kurang da ri 1 kg/kapi ta/tahun. Saa t ha rgaha rga ba rang naik, pola konsumsi pangan (tidak hanya a yam, tetapi juga ikan, telur dan susu) cenderung s tagnan. Padahal jika merujuk pada s tanda r yang di tetapkan oleh FAO, konsumsi protein hewani bangsa Indonesia masih terlalu kecil. Minimal konsumsi protein hewani bangsa Indonesia adalah 6 gr/kapi ta/ha ri tapi mas ya raka t Indonesia ba ru mengkonsumsi 4,19 gr/ka pita /ha ri . (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
Dibalik Sebuah
Perubahan Perubahan pada pola konsumsi mas ya raka t (pembelanjaan uang) berpotensi lebih dia rahkan ke konsumsi ba rang dan jasa, a tau sektor lainnya (seperti pemba ya ran ci cilan rumah yang bunga KPRnya sema kin naik, ongkos transportasi ya ng naik, dll) ya ng merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihinda ri dan cenderung semakin mahal . Denga n keterba tasan dana di kantong, ti dak memungki nkan lagi untuk menambah jumlah konsumsi a ya m. Hal inilah yang menyebabkan s tagnasi permi ntaan a ya m atau telur untuk beberapa wa ktu ke depan.
PAG E 3
Jadi , inilah yang sedang dialami perusahaan, naiknya ongkos produksi (ka rena kenaikan ha rga pakan dan bia ya produksi lainnya ) dan s ta gnannya pendapa tan (ka rena tida k ada kenaikan bera rti pada konsumsi (baca : pembelian) a ya m mas ya raka t). Ka rena bia ya naik sedangkan pendapa tan rela tif s tagnan, akhirnya ma rjin keuntungan yang di hara pkan pun terganggu. Tahun 2009 adalah tahun ya ng penuh ketidakpastian. Dampa k krisis global menyebabkan perusahaan ha rus berjuang menghadapi berkurangnya – a tau bahkan berhentinya kontrak bisnis. Tapi the show must go on, semua ha rus tetap dihadapi . Untuk saat i ni, ki ta tidak bisa terlalu berha rap pa da kenaikan pendapa tan ka rena da ya beli mas ya raka t yang tidak begi tu kua t. Untuk menyiasati hal ini, perusahaan ha rus pinta r – pi nta r berhema t menekan naiknya bia ya produksi sehingga perusahaan dapa t tetap memperoleh untung di saa t suli t ini . Disinilah pera n ki ta bersama , yang akhi rnya akan memba wa ki ta kepada orga nisasi ya ng lebih cerdas, efisien dan efektif.
Pengeluaran Rata—rata per Kapita Sebulan Sumber: BPS Maret 2008
Lingkar dalam
: Tahun 2002
Lingkar tengah
: Tahun 2005
Lingkar luar
: Tahun 2007
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 4
Oleh: Arum Kusumo (BUHC Poultry Breeder)
Perubahan Bi kin Pusing? Perubahan…perubaha n…perubahan… Ka ta perubahan sepertinya s udah menjadi bahan pembi ca raan yang sanga t umum di telinga ki ta . Istilah “perubahan” bagi sebagian orang akan meni mbulkan rasa khawa ti r dan takut. Bagi mereka yang lain, ka ta i ni adalah sebuah tantangan dengan wa ktu – waktu yang dilalui akan menjadi menggai rahkan. Sementa ra bagi seba gian lagi ka ta i tu merupakan sebuah peri nga tan untuk memulai sebuah perjuangan demi kelangsungan hidup. Tema ini memang masih “in” di dunia bisnis, selain tema “persaingan bisnis”. Sena tor Ba rra ck Obama pun mengangkat tema ini : “In Change We Believe” saat mengalahkan Sena tor John McCain (yang kala itu mengambil tema “Country First”) pada perebuta n kursi kekuasaan tertinggi di Ameri ka Serika t ba ru-ba ru ini .
Yak, perubahan memang ta k ada habisnya , sa ma dina misnya dengan manusia i tu sendi ri yang selalu “bergera k” dalam kehidupannya . Lalu menga pa ki ta perlu bera daptasi dengan perubahan yang terjadi? Jawabannya sanga t sederhana , ka rena ta k a da sesuatu-pun yang teta p, tak berubah. Pergolakan perekonomian global dan nasional, tekanan persaingan bisnis ya ng ma kin mencekik, terciptanya inovasi da n teknologi ba ru, perubahan pera turan pemerintah, perubahan pola sosial buda ya dan gl obalisasi adalah beberapa alasan akan pentingnya beradaptasi, tidak hanya seba gai anggota (ka rya wan) organisasi, tetapi juga seba gai indi vi du pribadi . Dan jika tetap mau hidup di dunia yang selalu bergerak, ki ta juga ha rus mengikuti i rama perubahan itu, kalau tidak, maka ki ta hanya akan diam di tempa t dan lama -lama akan tertinggal.
“Change or Die” begi tu ka ta Alan Deutschman dalam bukunya “Unbounda ry”. Di mana sebuah perusahaan (organisasi) menggaungka n semanga t perubahan, disi tu pula akan banya k bisik-bisik dan keengganan untuk berubah. Email dan YM (Yahoo! Messenger) akan penuh dengan pembi ca raan “Dari dulu sudah seperti ini, kenapa sih musti berubah?”, “Yang kita lakukan ini udah pas, nih!”, “Wah, berubah lagi, berubah lagi….Kok ga selesaiselesai!”
CHANGE OR DIE = BERUBAH ATAU MATI
Tapi kita kan perusahaan yang sudah “mature”, yang sudah banyak makan asam garam, dan kita adalah pemimpin dalam bisnis ini di Indonesia. Perlukah kita seserius itu menanggapi perubahan? Ada ungkapa n ya ng menya takan bahwa pada masa i ni organisasi hanya akan terdi ri atas dua kel ompok, yai tu kelompok organisasi yang senantiasa berubah ka rena sifa tnya yang adaptif dan fleksibel serta kelompok organisasi yang terpinggi rkan dan ma ti . (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
Ambillah contoh perekonomian yang saat i ni sedang di kejutkan dengan gejolak perekonomian Ameri ka, yang sebelumnya terkenal tangguh dengan is tilah neo-kapi talisme, mulai rontok oleh ‘tsunami krisis fi nansial’. Dunia dibua t terkejut oleh bangkrut dan rontoknya bank – ba nk inves tasi besa r Amerika ya ng memiliki seja rah panjang serta rekam jejak mengagumkan. Sebutlah Lehman Brothers di Amerika , bank investasi terbesar keempa t di Ameri ka yang memiliki seja rah hampi r sera tus tahun, ha rus bangkrut dihanta m krisis. Belum lagi perusahaan – perusahaan ra ksasa seperti AIG, Merill Lynch, dll ya ng ha rus memohon diberi kan dana talangan oleh pemerintah Ameri ka. Mereka runtuh ka rena konon terlena dengan keja yaan da ri kondisi ya ng sebelumnya cukup s tabil serta tidak cepa t mengantisipasi perubahan ya ng terjadi . Seperti ka ta Cha rles Da rwin, “bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang mampu bertahan”.
Di nega ra a wal terjadi nya krisis , Ameri ka Seri kat, telah banya k terjadi pemutusan hubungan kerja seca ra massal di ha mpi r seluruh sektor bisnis. Terca ta t sejumlah perusahaan raksasa seperti Boeing, DuPont, Ca terpillar, serta Ameri can Express , mengalami kondisi serupa . Mereka melaporkan sektor bisnis menurun hampi r setiap ha ri.
PAG E 5
Mantan Ekomon IMF yang seka rang bekerja di Middle Eas t Ins ti tute di Washington, Zubai r Iqbal mengataka n “Setiap ha ri ya ng terlewa ti , masalah semaki n pa rah. Ekonomi sedang ja tuh” (USA Toda y, Oktober 2008). Hi ngga saa t ini , da ta pemeri ntah menunjukan ada 2.300 perusahaan ya ng memberhentikan ka rya wannya dan menghapus 50 persen jenis pekerjaan (Voi ce of Ameri ca Channel , Oktober 2008).
Da mpak perubahan ini tak hanya di rasakan oleh Amerika Seri kat sa ja tetapi juga oleh negara – nega ra lain, teruta ma nega ra yang mengekspor ba rang ke Amerika . Di saa t permintaan berkura ng ma ka sesuai hukum ekonomi pena wa ran produk ha rus dikurangi. Dalam menyikapi hal ini banyak perusahaan ya ng menghentikan a tau mengurangi ka pasitas produksinya . Adanya pengura ngan produksi mengakiba tkan adanya pengura ngan jumlah tenaga kerja untuk berproduksi. Bahkan sejumlah perusahaan yang selama ini mengekspor ba rang dan jasa ke Ameri ka dan Eropa , terancam gulung ti ka r di ta hun 2009 (Ba rometer – edisi 3, SCTV, Desember 2008). Diperki rakan tena ga kerja yang aka n kehilangan pekerjaannya di tahun 2009 adalah sebanyak hampi r 20.000 orang (Apindo, 2008). (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
Da mpak i ni tak hanya berpenga ruh pada ka rya wan di Indonesia, pa ra pejuang devisa-pun juga ikut kena imbas dari kondisi ini . Menurut Migrant Ca re, akan ada satu hingga satu setengah juta tenaga kerja Indonesia di Mala ysia, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, yang tera ncam PHK. Artinya anca man pengangguran ma kin membesa r.
Ba nyak ca ra yang dapa t dilakukan perusahaan dalam menyi kapi krisis dan tantangan suli tnya perekonomian di tahun 2009. Perusahaan perlu sebisa mungkin dan secepa tnya beradaptasi dengan perubahan ya ng cepa t dan hebat ini . Perusahaan di tuntut untuk bekerja dengan ca ra -ca ra ya ng krea ti f, efektif dan efisien sehingga bisa melalui masa-masa sulit i ni, ka rena tetap bertahan hidup apalagi sampai bisa berkembang adalah impian setiap perusahaan. Untuk i tu diha rapkan adanya kerjasama yang solid a nta ra ka ryawan dan manajemen. Oke, adaptasi akan perubahan itu memang tak terbantahkan, lalu apa yang harus kita lakukan? Untuk dapat mempertahankan “ta ring” di dunia bisnis , setiap pelaku bisnis ha rus selalu waspada, mempersiapkan di ri, dan bertanya “apa lagi yang bakal terjadi besok?”
PAG E 6
Mana jemen dan ka rya wan ha rus mempunyai visi, tujuan dan gagasan yang berdasar pada analisis terbaik a kan prediksi kondisi masa menda tang. Ba gaimana ca ranya membua t prediksi? Salah sa tu langkah cerdas adalah dengan melihat dan mempela ja ri trend bisnis saat i ni serta isu-isu terkait, kemudian mencoba untuk “memba ya ngkan” – sense and interpret - kemana a rah bisnis akan berjalan, perubahan apa ya ng akan terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Flexibili tas dan kema mpuan beradaptasi terhadap perubahan telah menjadi kompetensi kunci untuk dapa t tetap kompeti tif. Untuk dapa t bertahan sebuah organisasi di tuntut tidak hanya memiliki da ya saing tetapi juga ha rus ada ptif. Sebelum menggunakan kema mpuan da ya saing, tentunya organisasi i tu ha rus mampu berada ptasi. Perubahan-perubahan ya ng dilaksanakan memang terasa mengganjal, ga biasa, ga nyaman. Inilah fase pertama saat ki ta kelua r da ri comfort zone (zona nyama n) kita , beradaptasi mengubah kebiasaan ke hal yang ba ru. Tapi memang inilah yang memang ha rus selalu ki ta lakukan jika ingin tetap bertahan, jeli dalam sense and interpret kondisi lingkungan dan kreati f serta efekti f beradaptasi. Disinilah kuncinya , bersa ma bera daptasi, bersama Berja ya .
The future is now! Together, let’s make things happen! Masa depan adalah sekarang! Bersama, mari wujudkan sesuatu!
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 7
Oleh: Novyta Gultom (Dept. ODTM, Human Capital)
Pojok Pembelajaran: Badai Pasti Berlalu! Sela ma dunia masih berputa r, perubaha n akan selalu ada dalam kehidupan ki ta dan tidak mungkin ki ta bisa menghinda rinya . Sejalan dengan berta mbahnya usia, ki ta diha rapkan menjadi seora ng yang lebih bi jaksana dalam menghadapi perubahan. Bisa memahami ma kna da ri perubahan, mengerti kena pa ada perubahan, memahami apa dampak perubahan dan siap menghadapi peruba han ya ng terjadi .
2. Menerima dan Tetap Positif Jangan buang wa ktu menyesali perubahan yang meni mpa ki ta. Jangan habiskan tena ga ki ta untuk menyalahkan piha k lain a tas perubahan yang terjadi . Jangan berpiki r untuk menolak perubahan yang sedang terjadi . Ka rena perubahan da tang, ta k peduli ki ta suka a tau tidak.
Perubahan bukanlah pilihan, karena perubahan pasti terjadi . Tetapi bagai mana ki ta menghadapi perubahan merupakan pilihan ki ta . Ki ta bisa memilih untuk bera daptasi terhadap perubahan a tau menolak perubahan. Saa t ki ta memilih untuk beradaptasi , ki ta akan mempelaja ri banyak hal ba ru yang diha rapkan akan membua t ki ta menjadi lebih bi jaksana dan siap menghadapi perubahan. Akan tetapi apabila ki ta memilih untuk menolak peruba han, ki ta tida k akan berkembang dan bisa jadi akhi rnya tersingki r oleh perubahan itu sendi ri. Ada beberapa ca ra bera daptasi yang bisa ki ta terapkan manakala ki ta dihadapkan pada sebuah perubahan: 1. Pahami
Everything happens for a reason
”Semua terjadi untuk sebuah alasan” Apaka h ki ta tahu kenapa perubahan i tu terjadi? Apaka h ki ta tahu menga pa ki ta ha rus berubah? Memahami bahwa sesuatu sedang berubah sa ma pentingnya dengan memahami menga pa perubahan ha rus terjadi . Pemahaman a kan hal ini akan memudahkan kita untuk meneri ma perubahan dan tetap berpiki ran positi f dalam menghadapinya .
Menyesali sua tu yang telah terja di hanya membuang – buang energi dan waktu tanpa menghasilkan apa – apa . Cobalah untuk menerima a pa yang sedang terjadi . Meneri ma bukan bera rti pas rah terhadap keadaan. Menerima bera rti bersikap ikhlas dan terbuka terha dap perubahan ya ng seda ng terjadi tanpa ha rus mengalah dan pas rah kepa da keadaan. Pa da saa t ki ta mau meneri ma perubahan, ki ta sudah mengambil sa tu langkah awal ya ng bena r menuju berpiki ran positi f. (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 8
Pojok Pembelajaran: Badai Pasti Berlalu! Berpiki ran positi f bera rti yaki n bahwa di balik kesuli tan terdapa t kemuda han. Yakin bahwa di ujung l orong kegelapan terdapa t seberkas caha ya . Yakin bahwa perubahan pada akhi rnya akan berbuah ma nis. Yakin bahwa badai pasti akan berlalu. Peneri maan terhadap perubahan dan piki ran ya ng positi f a kan membi mbing ki ta dalam mengambil langkah posi tif dalam menghadapi perubahan. 3. Belajar Bera daptasi bera rti bela ja r menyesuaikan di ri dengan perubahan yang ada . Menyesuaikan diri bukan bera rti mengikuti kemana angin berhembus tapi menyesuaikan ara h la ya r terhadap hembusan angin sehi ngga kita tetap dapa t sampai di tempa t tujuan. Belaja r memahami perubahan, belaja r mengantisipasi perubahan, bela jar mengambil keputusan di tengah – tengah tekanan dan cepa tnya perubahan, dan belaja r menjadi pribadi yang lebih bi jaksana.
Pada saat ki ta mau menerima sebuah perubahan dan membuka di ri untuk mau bela ja r, ki ta akan mendapa tkan pengalaman dan pelaja ran yang belum tentu orang lain akan dapa tkan. Sa tu yang pas ti akan ki ta pela ja ri adalah bela ja r untuk berusaha berubah menjadi lebih baik. 4. Sabar & Tetap Semangat Perubahan membutuhkan waktu dan ki ta perl u untuk membiasakan di ri dengan hal i tu. Jangan tergesa – gesa untuk mengakhi ri masa transisi (perubahan). Tetap semanga t dan jangan putus asa menghada pi perubahan. Jadi , jangan pernah takut akan perubahan, hadapilah setiap perubahan yang terjadi dengan piki ran positi f dan pandanglah perubahan sebagai kesempa tan untuk ma ju dan berhasil.
, u t n a a s h r a b Be u er P pi a Had
We cannot change the wind… But we can change the sail… Kita tidak bisa merubah arah angin… Tapi kita bisa merubah arah layar...
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 9
Oleh: Alimuddin (Dept. MEE-OSHE Poultry Breeder)
Penanganan Kebakaran di Lingkungan Kerja Kebanyakan kecelakaan (besa r maupun kecil) terjadi ka rena keteledoran / kelalaian kecil. Begi tu pula dengan kebaka ran, banyak yang terjadi akiba t kelalaian seperti menyalakan api di tempa t yang penuh ba rang mudah terbaka r, merokok di tempa t ya ng tidak semestinya , dll . Apalagi di lingkungan ya ng menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya (baik PLN maupun genset), sering ki ta denga r keba karan terjadi ka rena hubungan a rus pendek (korsleting).
Saa t terja di kebaka ran, penanga nan obyek dengan cepa t, efektif dan efisien sanga t penting untuk dilakukan sebelum api menyeba r ke obyek lain. Bagaima na ca ranya melakuka n pemada man dengan efektif dan juga efisien seca ra bia ya dalam penyediaan sa rana pemadamnya? Salah satunya adalah dengan mobile hydrant.
Antisipasi dan penanganan baha ya kebaka ran adalah faktor yang penting di mana seluruh ka ryawan bersama -sama menjaga kenyamanan dan kea manan tempa t kerjanya demi kelanca ran dan keselama tan dalam bekerja . Ada beberapa aspek yang ha rus diperha tikan seba gai langkah perta ma dalam penanganan keba ka ran dalam lingkungan kerja /seki ta r ki ta : 1. Respon timing yang lebi h cepat Adalah respon tanggap darura t ya ng terbentuk dalam merespon kejadian kebaka ran. Respon ini seca ra optimal dapa t dibentuk dengan melalui pela tihan yang terprogra m. Respon ti ming ya ng lebih cepa t dapa t mencegah kepanika n pa da saat kebaka ran terjadi. 2. Pemadaman obyek (Api) Adalah teknik dalam proses pemadaman api saat terjadi kebaka ran. Aspek pemadaman obyek ini termasuk didalamnya adalah penggunaan APAR, Hydrant, dan Koordinasi penanga nan kebaka ran oleh ka ryawan. 3. Koordinasi sederhana Adalah koordinasi penanganan kebaka ran oleh ka ryawan sehingga kejadian kebaka ran segera di tinda klanjuti dan di padamkan.
Mobile hydrant (portable fire pump) merupakan sa rana penanganan portable yang mudah dalam pengoperasiannya . Bia ya i nstalasi mobile hydrant ini tergolong terjangkau, ka rena memanfaa tkan i ns talasi ai r yang ada . Mobile hydrant seca ra mudah dapa t langsung dihubungkan dengan jalur ins talasi ai r kandang yang telah tersedia untuk produksi, sehingga bia ya ya ng diperlukan dalam ins talasinya hanya untuk pembelian motor, selang, nozle dan coupling sa mbungan. Jadi metode ini dapa t menghema t pemasangan pipa ins talasi hydrant ka rena pipa telah tersedia da ri jalur pipa ai r produksi . (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 10
Penanganan Kebakaran di Lingkungan Kerja Kelebihan-kelebi han lain da ri hydrant portable: •
Sumber lis trik → hydrant portable menggunaka n bahan baka r sola r untuk mengoperasika nnya sehingga tida k perlu khawa ti r kebaka ran terjadi saat lis trik pada m
•
Mudah dibawa → sesuai namanya , “portable”, hydrant portable mudah dibawa dan dioperasika n, ha nya dengan menghubungkan output i ns talasi ai r ya ng telah tersedia ke dalam inlet motor pump ma ka hydrant portable siap digunaka n.
•
Pera wata n mudah → Pera wa tan yang diperl uka n hanya pada pemeliha raan motor dan selang hydrantnya sa ja . Jika di kedua bagian i tu selalu terpeliha ra dengan baik, sudah pas ti mobile hydrant bisa digunakan dengan sempurna pa da saat dibutuhkan.
•
Ha rga terjangkau → Esti masi bia ya yang diperl uka n yaitu motor pompa , selang dan nozle serta hub hydrant dengan jalur ins talasi yang telah tersedia sehingga tidak lagi memerlukan jalur khusus i nstalasi pipa hydrant.
Oleh: Ananda W. Pradana (BUHC Poultry Breeder)
Pelaksanaan misi Poul try Breeder dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tak hanya dilakukan melalui penga daan protein unggas yang berkuali tas, melainkan juga melalui program pemberian bea siswa anak asuh. Seperti yang dilaksanakan pa da tanggal 22 November kema rin, Fa rm 4 SUR Jombang - Jawa Ti mur menyera hkan beasiswa untuk tahun a ja ran 2008 – 2009 kepada 42 anak asuh. Bertindak sebagai wakil perusahaan, Bp Sumono (Ma nager Fa rm 4 SUR Jombang) dan Bp Janji Sutrisno (PGA uni t) seca ra simbolis menyerahkan beasiswa ke anak asuh siswa SD, SMP, SMA di seki ta r lokasi fa rm. Pemberian bea siswa adalah kegia tan rutin yang dilakukan setiap tahunnya sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap mas ya raka t seki ta r. Penerima program beasiswa anak asuh ini adalah siswa – siswi da ri mas ya ra kat seki ta r yang berpres tasi dan berasal da ri kelua rga yang kurang mampu. Program penyerahan beasiswa ini juga akan dilaksanakan di a rea lain di Jawa timur. Berikut adalah penerima beasiswa tersebut: •
SDN Genuk Wa tu III, Kec Ngoro Jombang (6 siswa)
•
SDN Genuk Wa tu I, Kec. Ngoro Jombang (12 siswa)
•
SDN Rejoagung III, Kec. Ngoro Jombang (4 siswa)
•
SMPN II Ngoro, Kec. Ngoro Jombang (1 siswa)
•
SMAN Ngoro, Kec. Ngoro Jombang (1 siswa)
Department MEE-OSHE PT. Charoen Pokphand Ind. EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 11
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 12
Oleh: Anggana (Dept. Learning, Human Capital)
Mungkin rekan – rekan di Jawa Timur masih inga t tanggal 20 Agus tus 2008 pernah mengikuti piloting (uji coba) Modul Komunikasi Efekti f yang dibawakan oleh “Si Plontos” Bpk. Wa hyu. Kegia tan tersebut merupa kan a wal da ri piloting – piloting selanjutnya di berbagai daerah.
Terdapa t perbedaan anta ra piloting yang dilaksanaka n di Ja wa Ti mur dengan di Subang. Selain modul yang diba wakan berbeda , jumlah peserta per kelas dan ca ra penyampaian ma teripun berbeda . Di Subang, ma teri disampaikan pada kelas kecil , a nta ra 6—10 peserta da ri uni t yang sama , dengan metode knowledge sharing (berbagi ilmu). Sedangkan pa da kelas di Ja wa Timur, ma teri disampaikan pa da kelas besa r, anta ra 20—25 peserta da ri berba gai fa rm/ ha tchery, dengan metode in class training (training kelas).
Kelas di Farm 5, Subang Piloting merupakan a jang uji ma teri Modul Training Berbasis Kompetensi (TBK) untuk mendapa tkan masuka n, kri tik, dan saran da ri rekan – rekan PB demi kesempurnaan ma teri – materi TBK. Selain di Ja wa Timur, Modul Komunikasi Efektif telah diuji coba di Area Subang pada tanggal 16 – 17, 20 – 21, da n 23 – 24 Oktober 2008 oleh rekan – rekan HC. Pa da mi nggu yang sama, ta nggal 21 – 24 Oktober 2008, beberapa rekan da ri HC menguji coba Modul Dasar – dasar Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan serta Modul Dasa r – dasa r Kepemi mpinan di Gempol dan Jombang, Ja wa Timur.
Kelas di CO Jombang, Jawa Timur Peserta piloting di Subang dan Ja wa Timur adalah pa ra supervisor dan manager. Keduanya dibawakan dengan suasana yang informal , fun, relax dan dua a rah dengan tujuan aga r peserta bisa memberikan masukan untuk pengembanga n modul semaksimal mungkin. Pembawa ma teri dalam piloting bukanlah ora ng yang “menga ja ri ” peserta, melainkan fasilitator ya ng berfungsi untuk menjemba tani tra nsfer ilmu anta ra ilmu praktis yang dimiliki peserta denga n teori yang dimiliki oleh tim TBK demi kesempurnaan pengembangan modul TBK.
Berawal dari manakah Piloting Training Berbasis Kompetensi? (bersambung) Kelas di CO Gempol, Jawa Timur
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
Progra m TBK merupaka n bagian da ri rangkaian program pengembangan organisasi dan manusia Di visi PB. Di mulai da ri proyek pengembangan kompetensi tahun 2006, tim PB dan tim HC bersa ma konsul tan Wa tson Wya tt mengembangkan sebuah Di rektori Kompetensi untuk seluruh fungsi dan tingka tan di Di visi PB. Di rektori ini terdiri da ri 6 kompetensi inti, 3 kompetensi manajerial , 9 kompetensi perilaku dan 16 kompetensi teknis ya ng merupaka n s tanda r ba gi seluruh ka ryawan PB sesuai dengan posisinya di pekerjaan. Setelah Di rektori Kompetensi dibuat, dilanjutkan dengan proyek Pengembangan Kuri kulum Pembelaja ran. Bekerja sama dengan konsul tan Da ya Di mensi Indonesia (DDI), sepanjang tahun 2007 ti m HC dan tim PB mengembangkan kuri kulum pembelaja ran untuk soft kompetensi (inti , mana jerial dan perilaku) berdasa r pada Di rektori Kompetensi PB.
Pengembangan Kompetensi • Competency Directory
PAG E 13
Kuri kulum adalah metode dan sistemati ka pengembangan keterampilan yang bertujuan untuk memudahkan ka ryawan dalam mengembangkan keterampilannya untuk memenuhi standa r pekerjaan / kompetensi. Salah sa tu bentuk hasil da ri pengembangan kurikul um adalah Course at Glace (CAG) yang merupa kan ga mba ran umum training yang meliputi tujuan, metode, dan ma teri pengembangan. Setelah CAG dibua t, dilanjutkan dengan proyek pengembangan modul training berdasarkan CAG tersebut. Modul – modul di bua t oleh tim HC dengan masukan – masukan da ri representasi ti m PB seperti Bpk. Sunyoto. Setelah modul – modul training ini dibuat, dilanjutkan dengan piloting modul guna penyempurnaan modul . Setelah piloting selesai, di ha rapkan PB memiliki Modul TBK yang sesuai denga n kebutuhan bisnis.
Pengembangan Training Kurikulum • Course at Glance
Training Berbasis Kompetensi • Modul Training • Training Kelas
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 14
Oleh: Anggana (Dept. Learning, Human Capital)
Pernah mendenga r ceri ta tentang persaingan anta ra badan a nta riksa Uni -Soviet (seka rang Rusia) vs . badan anta riksa Amerika , NASA? Pada masa perang dingin anta ra Uni Soviet dan Amerika , terjadi persainga n yang ketat a nta ra kedua Nega ra tersebut. Persaingan tidak hanya pada bidang kemiliteran, tetapi juga persaingan anta r badan anta riksa kedua nega ra. Di ceri takan bahwa pa da saat akan mengi rim manusia ke lua r angkasa, kedua nega ra menemukan masalah sederhana yang sama yaitu; di lua r angkasa mereka tidak bisa menggunakan pulpen tinta biasa untuk menca ta t laporan. Hal ini terjadi ka rena pulpen yang biasa digunakan, memanfaatkan pri nsip gra vi tasi untuk menuangkan tinta pada kertas, sedangkan di lua r angkasa ga ya gra vi tasi nya ris nol . Mengha dapi masalah ini , NASA kemudian melakuka n penelitian yang mendalam dan memakan da na besa r untuk menciptakan pulpen yang dapat di pakai menulis di lua r angkasa. Alhasil, dalam bebera pa bulan, NASA berhasil menciptakan pulpen lua r angkasa pertamanya . Lain ceri ta dengan Uni Soviet. Dalam menghadapi permasalahan menulis ini , tanpa melakukan penelitian ya ng memakan bia ya dan wa ktu ya ng banyak, Uni Soviet menggunakan PENSIL. Alat ya ng lumrah digunakan mas ya raka t ini dapa t menyelesaikan masalah menulis di lua r angkasa sama baiknya dengan pulpen lua r angkasanya Amerika . Hal i ni terjadi ka rena pensil tidak menggunakan prinsip gra vi tasi melainkan menggunakan prinsip ga ya adhesi & kohesi dalam menulis.
Ada lagi ceri ta tentang persaingan membua t roket lua r angkasa. Uni Soviet dan Amerika saling bersaing membua t roket yang dapa t terbang paling tinggi . Amerika mengelua rkan uang jutaan dolar dan waktu berbulan – bulan untuk melakukan peneli tian. Apa yang dilakukan Uni Soviet untuk menyaingi roket Amerika cukup sederhana tapi efekti f; membua t roket yang lebih besa r da ri roket Amerika . Apa yang bisa ki ta pelaja ri da ri ceri ta ini? Saa t terja di persaingan lua r angkasa , sebena rnya Uni Soviet memiliki dana yang jauh lebih sediki t da ri pada Amerika . Tetapi meski demikian, Uni Soviet tidak pa tah a rang untuk memenangkan persaingan l uar angkasa . Meski kedua nega ra tersebut memiliki peneli ti – peneli ti yang pinta r (cleaver), ta mpaknya peneliti Uni Soviet bekerja lebih cerdas (work smarter) dalam menyiasati persaingan dalam keterba tasan yang mereka hadapi . Da ripada menghamburkan uang ribuan dola r untuk menemukan pulpen l uar a ngkasa, peneli ti Uni Soviet lebih memilih mengguna kan pensil . Kenapa? Ka rena Uni Soviet bisa lebih bija k meliha t permasalahan yang mereka hadapi , yaitu ba gaimana menulis di ruang angkasa dan bukan ba gaimana membua t pulpen yang bisa dipakai untuk menulis di lua r angkasa. (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 15
Begi tu pula dalam persaingan pembua tan roket, mereka mengguna kan prinsip yang sudah di ketahui mas ya raka t umum bahwa roket lebih besa r = tenaga lebih besa r = terba ng lebih ti nggi . Oleh ka renanya , ta npa membuang-buang banya k dana da n waktu, Uni Soviet hanya membua t roket yang lebih besa r da ri roket Ameri ka untuk memenangkan persaingan roket yang mampu terba ng tertinggi .
Tetapi sebena rnya kecerdasan Uni Soviet timbul ka rena mereka tidak berhenti bela jar meski dihadapkan pada keterba tasan. Bela jar untuk lebih bi jak meliha t masalah da n tida k menganggap masalah seba gai rintangan. Belaja r fokus terhadap solusi sua tu masalah dan bukan fokus pada masalah i tu sendi ri . Bela jar menjadi lebih krea tif dalam menca ri al terna ti f, solusi dengan berfiki r di lua r kebiasaan (thinking out of the box).
Ba dan a ntari ksa Uni Soviet memiliki peneli ti yang tak hanya pinta r (cleaver) tapi juga cerdas (smart). Cerdas bera rti bi jaksana dalam meliha t masalah dan krea ti f dalam menca ri s olusi. Kedua hal inilah yang membuat ba dan anta ri ksa Uni Soviet bisa bekerja dengan lebih murah (do cheaper), lebih cepa t (do faster) dengan tetap menjaga kualitas pekerjaannya (do better). Ternya ta pinta r sa ja tidak cukup, untuk memenangkan sebuah persaingan, ki ta ha rus pinta r dan juga cerdas.
Dalam masa penuh perubahan, bekerja dengan cerdas menjadi penting untuk memenangkan persaingan bisnis. Tanpa disadari , kita mungkin pernah melakukan sesua tu dalam pekerjaan ki ta seca ra cerdas (kreati f dan bijaksana ). Tapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis telah menuntut ki ta untuk menjadikan bekerja seca ra cerdas menjadi sua tu buda ya .
Menjadi lebih cerdas dapa t terjadi ka rena keterpaksaan, seperti yang di alami Uni Soviet saat mereka dituntut untuk berka rya dalam keterba tasan dana .
Ba gaimana membuda ya kan bekerja seca ra cerdas? Mulailah dengan membuda yakan belaja r, tanpa ha rus ada yang menyuruh dan tanpa ha rus ada ya ng mengawasi. Ki ta bisa memulai dari hal -hal ya ng kecil , misal dengan mulai membuda yakan memba ca buku, pelaja ri hal-hal ba ru setiap ha ri , mengambil pela ja ran da ri pekerjaan seha ri -ha ri , meliha t celah yang dapa t ki ta tingka tkan, tidak malu bertanya a tau meminta sa ran ji ka kita menghadapi masalah dalam pekerjaan, dan yang terpenting adalah menanamkan kesada ran bahwa belaja r adalah keha rusan, bukan pilihan. Dengan terus belaja r, ki ta memberi kan di ri ki ta kesempa tan untuk terus berkembang, maju, dewasa da n bijaksana . Open your mind, open your heart & keeps learning Buka pikiran anda, buka hati anda & tetap belajar
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 16
Reportase oleh: Arum Kusumo (BUHC Poultry Breeder)
Saa t Redaksi berkesempa tan berkunjung ke CO Jombang, Redaksi bertemu dengan Bpk Aghus Hida ya t, GM Ha tchery a rea Ja wa Timur dan Bali. Menginga t pengalaman beliau bergelut di bebera pa a rea di CP (mulai da ri Tangerang, Subang,sampai ke Gempol ), Redaksi meminta beliau mengisi rubrik profile untuk menggali pengalama n da n petuah mengenai perubahan ya ng terjadi saa t ini . Disela kunjungannya di Ja ka rta, bapak yang selalu ta mpil kalem ini , menyempa tkan di ri berbincang-binca ng melalui telepon dengan Redaksi . Berikut adalah cuplikannya ; Redaksi (R): Dunia berubah, secara organisasi CP (khususnya Poultry Breeder) juga berubah dalam upayanya beradaptasi. Bagaimana tanggapan Bapak akan hal ini? Bpk Aghus Hida ya t (A): Ini memang saat yang tepa t untuk berubah. Sebagai perusahaan, ki ta ha rus selalu bisa membua t produk terbaik sehingga produk ki ta selalu di ca ri pelanggan. Padahal saat ini ki ta sedang diha dang oleh keta tnya persaingan dan kondisi lainnya . Jika ki ta memilih untuk tetap berjalan di tempa t lamba t laun ki ta pasti akan tertinggal .
Nama : M. Aghus Hidayat TTL : Jepara, 26 Januari 1957 Pendidikan: Peternakan, IPB Status : Menikah, memiliki 2 anak (1 putra & 1 putri)
(R): Mana saja yang perlu berubah? (A): Di semua sektor, baik da ri sisi operasi – produksi maupun dari sisi manajemen. Sektor operasi – produksi saat ini di tantang untuk menjalankan kegiatan produksi dengan bia ya yang paling efisien dengan tetap mempertahankan kualitas produk. Sedang di sektor ma najemen fa rm dan ha tchery, dewasa ini banya k inovasi dan ilmu ba ru yang ternya ta sanga t mempenga ruhi produksi sehingga perl u mendapa t perha tian ya ng lebih untuk meningka tkan kualitas produksi. Inilah ya ng seda ng dijalankan organisasi dan memang perlu didukung oleh ki ta semua . (bersambung)
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 17
(R): Selama 29 tahun berkiprah di CP, Bapak telah banyak bertemu dengan banyak rekan kerja dengan k arakternya masing – masing. Apa pesan Bapak untuk rekan – rekan dalam menghadapi fase perubahan di organisasi ini? (A): Tetap menjadi ka ryawan ya ng baik, dengan ca ra : •
Taat pada SOP
•
Bela ja r, selalu mena mbah ketra mpilan sehingga mampu mengha dapi permasalahan dengan tepa t dan memberi kan solusi yang tepa t pula
•
Ki ta semua adalah pemimpin (a tau calon pemimpi n). Pemi mpin yang bisa menjadi panutan a dalah pemimpin yang bisa menjadi contoh yang baik supa ya bisa mengaja k rekan yang lain untuk bekerja sama .
Pak Aghus Hidayat mengawali karirnya di Charoen Pokphand pada tanggal 1 Nopember 1979 sebagai Supervisor Produksi Hatchery, Gembor—Tangerang. Jabatan terakhir yang dipegangnya sejak 2005 adalah GM Hatchery Area Jawa Timur & Bali. (R): Apa prinsip Bapak dalam bekerja supaya selalu bisa memberikan hasil yang optimal? (A) Ada beberapa prinsip: •
Selesaikan apa ya ng ada di depan ma ta ki ta dengan ca ra yang cerdas dan tepa t
•
Ki ta tidak bekerja sendi ri-sendi ri , ada depa rtemen dan divisi lain yang terliba t, sehingga bantu yang lain a ga r ki ta dapa t memberi kan produk dengan kualitas terbaik ke customer.
•
Jangan pernah menunda ji ka a da masalah. Menunda masalah tidak a kan membua t masalah menjadi terselesaikan begi tu saja , malah hanya akan membua t masalah berla rut-la rut.
Apapun inisiati f yang digaungkan mana jemen, kesadaran dan keterlibatan ka rya wan ya ng menjadi kunci tercapainya kesuksesan. Sama seperti ya ng pernah disampaikan Bp Eddy Dha rmawan, PB diiba ra tkan seba gai sebuah komputer yang terdi ri da ri hardware dan software dengan bagian-bagian yang berbeda tetapi dengan satu prosesor. Masing-masing da ri ki ta mempunyai andil masing – masing tapi saling terkait satu sama lain. Sukses selalu, jadikan perubahan ini menja di sarana belaja r untuk peningkatan kualitas di ri ki ta masing – masing dan kuali tas ki ta bersama .
EDI SI
3- DECEMB ER 2 00 8
News That Works
PAG E 18
Oleh: Anggana (Dept. Learning, Human Capital)
Mengajar Mas - mas:
Perubahan Bagai Kepompong Mas
Persahaba tan… ba gai ke-pom-pong… mengubah ulat menjadi kupu – kupu… (menyanyi kan lagu “Kepompong” da ri Sind3ntos ca)
Mbak
Aduh mas … bagus bener sua ranya … Ta pi lebih bagus lagi kalo diem deh…
Mas
Wa duh…ra bener ki …..
Mbak
Bercanda mas … bercanda … Tapi tau ga mas , kalo perubahan juga bagai kepompong…
Mas
Maksud mba k?
Mbak
Iya … perubahan ba gai kepompong… mengubah sesua tu menjadi sua tu yang ba ru, seperti ulat menjadi kupu – kupu…
Mas
Mending kalo ya ng berubah i tu menja di sesuatu yang lebih ba gus , kalo lebih jelek ba gaimana?
Mbak
Perubahan i tu tidak sepenuhnya dalam kendali ki ta, Mas . Ada beberapa yang di lua r kendali ki ta . Kadang ki ta tidak bisa menga tur perubahan itu ha rus baik untuk ki ta a tau tidak. Yang pas ti , ki ta ha rus bisa menyikapinya seca ra pos ti tif dan tetap berusaha semaksimal kita ...
Mas
Nggeh…
Mbak
Seperti kepompong pula, kita tidak bisa memaksakan perubahan i tu cepet selesai. Kalo ki ta paksakan ulat untuk kelua r da ri kepompong sebelum waktunya , ulat i tu pas ti ma ti. Bersabar menghadapi peruba han i tu perl u mas …
Mas
Cerdas juga si mba k ini …
Mbak
Ada satu lagi mas kenapa perubahan itu bagai kepompong. Perubahan i tu bisa jadi merupakan sua tu ba tu lonca tan ke tahap kehidupan yang lebih tinggi …
Mas
Bus yet… filosofis sekali si mba k ini . Maksudnya apa tuh?
Mbak
Sebelum ula t bisa menjadi kupu – kupu, dia ha rus melalui sua tu tahapan perubahan kehidupan yang tidak bisa dihinda ri yai tu menjadi kepompong. Begitu pula manusia yang ha rus melewati sua tu tahapan perubahan kehidupan sebelum dia bisa menja di manusia yang lebih sempurna …
Mas
Ba ngga tenan punya temen ka ya k sampeyan… Jadi , perubaha n bagai kepompong… menguba h orang menjadi lebi h baru…
Mbak
Na h… seka rang sua ra mas terdenga r lebi h bagus , meski tetep lebih bagus kalau diem…
Silahkan mengi ri mkan arti kel, reportase, a tau pertanyaan seputa r pekerjaan/organisasi kepada kami melalui alama t Redaksi NTW. Pertanyaan Anda akan dija wab oleh Ti m NTW, Ti m PB a tau Ti m HC lainnya sesuai bidang dan keahliannya masing—masing.
REDAKSI NTW Alamat Email
: Jl. Ancol VIII No. 1 Lt. 4, Ancol Barat Jakarta 14430 :
[email protected]