Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2004 DAN 2003
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………......
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..……………………………………………………….............
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .…………………………………………………….................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………........
6-7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..……………………………………………….........
8-50
**************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-3598
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Manajemen Perusahaan dan CPJF telah menyampaikan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak akan meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman.
Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Dra. Juanita Budijani Izin Akuntan Publik No. 00.1.0714 28 Maret 2005
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan
2004
2003
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.231 pada tahun 2004 dan Rp4.048 pada tahun 2003 Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Persediaan
2c,4,23 2d 5,9,12,14,24d
117.712
237.796
417.945 102.452 26.799
444.669 86.198 17.189
618.581
582.144
137.294 29.232
121.446 32.329
1.450.015
1.521.771
2e,22 2q,11
39.524 80.005
34.796 7.510
2i,2j,8,9,12, 13,14,24d 11 2h,2i,23,24e
832.040 171.297 38.523
820.816 101.674 20.624
1.161.389
985.420
2.611.404
2.507.191
2e,22 2f,6,9,12, 14,24d 2g,6,7,9, 12,14,24d 2h
Ayam pembibit turunan - bersih Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp480.065 pada tahun 2004 dan Rp410.749 pada tahun 2003 Tagihan pajak Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2o,25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan
2004
2003
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha
9,12,23
508.342
180.914
2e,22 24e 11 23
362.047 40.659 51.711 20.563 29.051
243.820 20.898 29.035 28.634 43.834
12,23,24d 2i,8,13,23
210.900 2.269
223.650 5.247
1.225.542
776.032
2e,22,24a 2q,11
179.000 -
130.389 14.380
12,24d 2i,8,13,23 2l,14 2p,21,28
5.000 1.114 493.129 75.187
207.650 1.729 491.166 56.761
2o,25
753.430
902.075
10,23
Jumlah Kewajiban Lancar
2o,25
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Hutang obligasi Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.669.175 saham Tambahan modal disetor - agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
15
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2004
2003
2i,8h
140.767 3.290 68.491
140.767 3.290 68.491
2b,2i,3,8h
53.174
53.174
2e,3 16
(23.927)
(23.927)
4.000 386.637
4.000 583.289
632.432
829.084
2.611.404
2.507.191
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Rugi Per Saham Dasar)
Catatan
2004
2003
2e,2k,2o, 17,22,25
4.814.904
4.298.689
2e,2k,18,22
4.441.449
3.811.993
373.455
486.696
58.973 399.445
48.775 376.205
458.418
424.980
(84.963)
61.716
(135.121)
(121.210)
(70.498) 6.059
23.132 12.036
6.121
(13.247)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2e,2k,19,22 24a,24b
Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA
2o,25
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih Penghasilan bunga Rupa-rupa - bersih
20
2m,2n,24e 2d,2i,2k, 8b,11,22
Beban Lain-lain - Bersih
(193.439)
(99.289)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(278.402)
(37.573)
(5.125) 86.875
(8.836) 18.837
81.750
10.001
(196.652)
(27.572)
PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
2q,11
Pajak Penghasilan - Bersih RUGI BERSIH SETELAH EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
3
RUGI BERSIH SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA RUGI PER SAHAM DASAR SETELAH EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
2r
RUGI PER SAHAM DASAR SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
2r
-
5.758
(196.652)
(21.814)
(140)
(20)
(140)
(15)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan Saldo, 1 Januari 2003
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor Agio Saham
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
140.767
3.290
68.491
52.838
-
42.729
3.000
-
-
Dividen kas
16
-
-
-
-
-
Pencatatan kembali pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
3,8h
-
-
-
336
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3
-
-
-
-
-
-
-
-
Rugi bersih setelah efek penyesuaian pro forma
Pro Forma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
-
336
-
-
-
-
-
-
(27.572) 5.758
-
-
-
-
-
-
Pembentukan cadangan umum
16
-
-
-
-
-
-
1.000
140.767
3.290
68.491
53.174
-
4.000
-
-
-
-
-
-
140.767
3.290
68.491
53.174
-
4.000
(23.927) (23.927)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
(21.115)
-
-
Saldo, 31 Desember 2004
(21.115)
(42.729 )
3
Rugi bersih
938.333
-
Efek penyesuaian pro forma
Saldo, 31 Desember 2003
627.218
-
(23.927)
(42.729 )
Jumlah Ekuitas
(1.000)
(23.927) (27.572) 5.758 -
583.289
829.084
(196.652)
(196.652)
386.637
632.432
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
2004
2003
4.826.610 (4.736.965)
4.078.270 (4.189.475)
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Tagihan pajak penghasilan Penghasilan bunga Beban keuangan Pajak penghasilan Kegiatan operasional lainnya
89.645
(111.205)
16.370 6.003 (135.971) (71.328) (11.474)
8.182 12.222 (126.362) (74.983) 9.244
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(106.755)
(282.902)
8b
3.359 330 (89.740)
11.171 10.018 (200.291)
24e
(18.043)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha Perolehan aktiva tetap Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Pembelian kepemilikan saham pada anak perusahaan
3
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
-
(60.562)
(104.094)
(239.664)
310.968 -
332.498 490.184 307.258
(231.021) (5.642) -
(220.500) (5.318) (396.500) (42.273)
74.305
465.349
(136.544)
(57.217)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
237.796
295.013
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
101.252
237.796
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Hutang bank jangka pendek Penerbitan obligasi Hutang bank jangka panjang Pembayaran untuk: Hutang bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha Hutang bank jangka pendek Dividen kas
9 14 12
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas dan bank Deposito 4 9
Cerukan Jumlah
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha
8
2004
2003
26.462 91.250
42.688 195.108
117.712 (16.460)
237.796 -
101.252
237.796
1.800
-
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.), No. 31 tanggal 9 November 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 November 2000. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang dan Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Pada tahun 2004, PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Jakarta, Pekanbaru dan Lampung. b. Transaksi Permodalan Perusahaan Transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini adalah sebagai berikut:
Tahun 1991
1994 1995 1997 1997 2000
Keterangan Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) menjadi Rp100 (Rupiah penuh)
Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi
52.500.000 56.306.767 112.613.534 225.227.068 281.533.835 1.407.669.175
Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta.
8
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan) c. Penawaran Obligasi Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan bertingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 14). d. Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2004, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 25 Mei 2004 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris: Komisaris:
Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Montri Jiaravanont Dhanin Chearavanont Eddy Susanto Zaoputra Benjamin Jiaravanon Jiacipto Jiaravanon Jialipto Jiaravanon R. Suroyo Bimantoro Budiman Elkana Agustinus Soputan
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur: Direktur:
-
Franciscus Affandy Thirayut Phitya Isarakul Vinai Rakphongphairoj Peraphon Prayooravong Rusmin Ryadi Hery Tjusanto T. Thomas Effendy Krista Tingsantoso Chokchai Chintawongvanich
Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 40 tanggal 31 Juli 2003 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris:
Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Montri Jiaravanont Dhanin Chearavanont Eddy Susanto Zaoputra R. Suroyo Bimantoro Budiman Elkana
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur:
Direktur:
-
Benjamin Jiaravanon Thirayut Phitya Isarakul Franciscus Affandy Vinai Rakphongphairoj Jialipto Jiaravanon Hadi Gunawan Peraphon Prayooravong Rusmin Ryadi Hery Tjusanto T. Thomas Effendy Krista Tingsantoso Chokchai Chintawongvanich
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp42,51 miliar dan Rp37,97 miliar masing-masing pada tahun 2004 dan 2003. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.392 dan 5.478 orang karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
9
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan) e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase pemilikan saham di atas 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut: Persentase Pemilikan Anak Perusahaan Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) PT Mega Kahyangan PT Udangmas Intipertiwi * Pemilikan tidak langsung PT Sumber Energindo Mandiri (melalui CPJF) *
Kegiatan Pokok
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi
Peternakan unggas Distributor produk Perusahaan Distributor produk Perusahaan
Jakarta Jakarta Medan
1972 1980 1988
Distributor produk CPJF
Medan
1987
Tahun Pendirian
Jumlah Aktiva
2004***
2003**
2004
2003
1972 1980 1988
99,99 100,00 100,00
99,99 99,99 99,99
691.795 137.474 487
585.898 176.596 10.053
1987
99,99
99,99
576
5.512
*)
Menghentikan kegiatan usahanya terhitung sejak tanggal 1 Januari 1997. Pada tahun 2004, telah terjadi penurunan modal dasar, serta modal ditempatkan dan disetor penuh. **) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 9 Mei 2003 (Catatan 3). ***) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 11 dan 31 Maret 2004 (Catatan 3 dan 27a).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas. c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
10
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Selisih harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biayabiaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam dalam masa produksi yaitu 33 dan 41 minggu sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka disajikan sebesar nilai yang belum diterima manfaatnya dan dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”. i.
Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium Bangunan Mesin dan peralatan
11
5 20 12
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Aktiva Tetap (lanjutan) Pemilikan langsung (lanjutan) Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Perolehan tanah dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”. Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun. Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya bunga, rugi selisih kurs dan biaya-biaya lainnya yang terjadi atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi ke dalam akun aktiva dalam penyelesaian yang bersangkutan. Kapitalisasi ini berakhir pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
j.
Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.
12
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya. l.
Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.
m. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali yang memenuhi persyaratan untuk dikapitalisasi. Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, kurs yang digunakan masing-masing dihitung berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut (Rupiah penuh): 2004 Euro1 $AS1 $Sin1
12.652 9.290 5.685
13
2003 10.643 8.465 4.977
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Informasi Segmen Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan: (i) Segmen usaha (primer) yang terdiri dari pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan dan peralatan peternakan; (ii) Segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. p. Kewajiban Diestimasi atas Manfaat Karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 57 mengenai “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” untuk mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak karyawan sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan ratarata sisa masa kerja karyawan yaitu berkisar antara 16,73 sampai dengan 17,10 tahun (Catatan 21). q. Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) yang mengharuskan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadiankejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal. Untuk masingmasing perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih. r.
Rugi per Saham Dasar Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2004 dan 2003 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 15).
s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang berbeda dengan estimasi tersebut.
14
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan entitas sepengendali sebagai berikut: -
PT Central Proteinaprima (CPP) untuk mengambil alih 20.199.999 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) dengan harga beli sebesar Rp45,45 miliar.
-
CPP untuk mengambil alih 819.047 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Udangmas Intipertiwi dengan harga beli sebesar Rp1,29 miliar.
-
PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih 403.669 saham atau 19,99% kepemilikan SUR pada PT Mega Kahyangan dengan harga beli sebesar Rp13,12 miliar.
Pada tanggal 1 April 2003, CPJF mengadakan perjanjian jual beli saham dengan CPP untuk mengambil alih 466.666 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Sumber Energindo Mandiri dengan harga beli sebesar Rp707 juta. Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dari pemegang saham minoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dan telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama. Transaksi-transaksi di atas dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-ofinterest) sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, sehingga penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas. Rincian selisih harga pembelian saham dengan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Harga Beli
Nilai Buku Bersih
PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Mega Kahyangan PT Udangmas Intipertiwi PT Sumber Energindo Mandiri
45.450 13.119 1.286 707
25.905 8.123 1.900 1.043
Jumlah
60.562
36.971
Rugi Anak perusahaan sebesar Rp5,76 miliar yang terjadi sejak tanggal 1 Januari 2003 sampai dengan tanggal efektif transaksi pembelian saham dicatat pada akun “Efek Penyesuaian Pro Forma” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Mega Kahyangan (MK) yang diaktakan dengan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H., No. 26 tanggal 31 Maret 2004 telah disetujui penjualan 1 saham MK yang dimiliki Tn. Hery Tjusanto kepada Perusahaan. Dengan demikian sejak tanggal tersebut Perusahaan mempunyai kepemilikan saham di MK sebesar 100% (Catatan 27a).
15
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Udangmas Intipertiwi (UMIP) yang diaktakan dengan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H., No. 9 tanggal 11 Maret 2004 telah disetujui penjualan 1 saham UMIP yang dimiliki Tn. Hery Tjusanto kepada Perusahaan. Dengan demikian sejak tanggal tersebut Perusahaan mempunyai kepemilikan saham di UMIP sebesar 100% (Catatan 27a).
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2004 Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta Lain-lain Dolar Amerika Serikat Development Bank of Singapore, Singapura Citibank N.A., Jakarta Lain-lain Setara kas Deposito on call Rupiah Citibank N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Deposito berjangka Rupiah PT Bank NISP Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank NISP Tbk. Jumlah
2003 531
762
11.507 6.202 536 229 1.598
15.992 13.236 1.245 4.596 1.229
2.416 2.228 1.215
1.747 3.404 477
7.650 -
54.325 1.775
65.000 18.600
105.995 -
-
33.013
117.712
237.796
Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2004 Deposito on call Rupiah Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
16
2003
4,75% - 5,75% 0,55%
4,00% - 11,50% 0,60% - 1,00%
5,75% - 7,25% 0,65% - 1,00%
6,50% - 13,50% 1,00% - 2,75%
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2004 Pihak ketiga: PT Prospek Karyatama PT Aneka Satwa Perkasa PT Surya Gemilang Pratama PT Satwa Miramaraya PT Sinar Putra Bhakti PT Centralavian Pertiwi PT Proskar Pertiwi PT Fajar Makmur Utama PT Inter Agro Prospek PT Balikpapan Sejahtera Mandiri Hariyanto PT Prospek Satwa Pratama PT Fast Food Indonesia Tbk. PT Mitra Makmur Sejahtera PT Bina Pratama Satwa PT Multi Sarana Pakanindo PT Mitra Lestari Jaya PT Citra Unggas Mandiri PT Primafood International Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
2003
82.333 34.727 34.314 33.589 25.053 24.227 19.709 17.809 14.237 12.581 6.762 6.734 3.972 3.673 3.462 2.834 1.351 619 93.190
118.205 23.523 26.540 25.579 17.299 32.745 8.193 10.369 10.496 13.682 116 9.867 5.713 5.980 5.452 6.678 5.296 5.920 47.789 69.275
Jumlah pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
421.176 (3.231)
448.717 (4.048)
Bersih
417.945
444.669
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
102.452
86.198
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2004
2003
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
210.317 88.220 62.584 24.521 35.534
210.044 99.059 47.591 30.291 61.732
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
421.176 (3.231)
448.717 (4.048)
Bersih
417.945
444.669
17
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2004 Pihak hubungan istimewa (Catatan 22): Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari Jumlah
2003
56.288 24.571 16.257 5.279 57
31.878 16.139 12.486 14.869 10.826
102.452
86.198
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2004
2003
Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan/penerimaan kembali
4.048 (817)
5.625 146 (1.723)
Saldo pada akhir tahun
3.231
4.048
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Seluruh saldo piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2004, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp268,50 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 9, 12, 14 dan 24d).
6. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2004
2003
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan
540.822 51.671 20.582 5.506
506.205 42.918 29.068 3.953
Jumlah
618.581
582.144
18
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 7), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp830,96 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan dan ayam pembibit turunan milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp480,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 7, 9, 12, 14 dan 24d). Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan Perusahaan sebesar Rp120,04 miliar digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas stock financing yang diperoleh dari Natexis Banques Populaires, Singapura dan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 9 dan 10).
7. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari: 2004 Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Akumulasi deplesi Ayam afkir
2003
73.582 224.049 (152.298) (53.749)
93.799 166.435 (143.441) (43.211)
Saldo akhir Eliminasi
91.584 (1.429)
73.582 (1.582)
Jumlah setelah eliminasi
90.155
72.000
49.932 222.337 (224.049)
50.463 165.904 (166.435)
Saldo akhir Eliminasi
48.220 (1.081)
49.932 (486)
Jumlah setelah eliminasi
47.139
49.446
137.294
121.446
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal Kapitalisasi biaya selama tahun berjalan Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan
Jumlah
Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dari Perusahaan ke CPJF.
19
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2004 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium Jumlah
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
150.236 33.255 304.271 358.261 43.953 52.707 13.642 80.706 2.485
4.160 5.148 86.898 32.880 7.889 15.067 6.597 18.608 2.260
357 1.207 4.185 525 3 -
154.396 38.403 390.812 389.934 47.657 67.249 20.239 99.311 4.745
1.039.516
179.507
6.277
1.212.746
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
134.019 37.212
9.119 11.428
105.061 7.915
38.077 40.725
Jumlah
171.231
20.547
112.976
78.802
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
785 20.033
1.800 -
561 1.500
2.024 18.533
Jumlah
20.818
1.800
2.061
20.557
Jumlah Nilai Tercatat
1.231.565
201.854
121.314
1.312.105
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
30.240 104.091 166.558 23.027 23.693 9.498 47.470 882
1.734 16.416 24.647 5.741 9.083 1.410 9.712 664
198 665 1.984 216 1 -
31.974 120.309 190.540 26.784 32.560 10.908 57.181 1.546
Jumlah
405.459
69.407
3.064
471.802
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
158 5.132
317 3.693
244 793
231 8.032
Jumlah
5.290
4.010
1.037
8.263
Jumlah Akumulasi Penyusutan
410.749
73.417
4.101
480.065
Nilai Buku Bersih
820.816
832.040
2003 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
150.706 33.517 299.546 318.189 38.424 40.245 12.608 74.086 1.368
355 226 7.265 53.259 9.769 15.476 1.035 7.369 1.117
825 488 2.540 13.187 4.240 3.014 1 749 -
150.236 33.255 304.271 358.261 43.953 52.707 13.642 80.706 2.485
Jumlah
968.689
95.871
25.044
1.039.516
20
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2003 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
44.088 24.542
93.637 46.330
3.706 33.660
134.019 37.212
Jumlah
68.630
139.967
37.366
171.231
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
927 20.058
-
142 25
785 20.033
Jumlah
20.985
-
167
20.818
Jumlah Nilai Tercatat
1.058.304
235.838
62.577
1.231.565
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
29.141 90.527 150.042 20.556 18.796 8.842 40.500 663
1.582 14.513 25.849 4.417 5.326 656 7.381 219
483 949 9.333 1.946 429 411 -
30.240 104.091 166.558 23.027 23.693 9.498 47.470 882
Jumlah
359.067
59.943
13.551
405.459
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
79 1.907
120 3.225
41 -
158 5.132
Jumlah
1.986
3.345
41
5.290
Jumlah Akumulasi Penyusutan
361.053
63.288
13.592
410.749
Nilai Buku Bersih
697.251
820.816
(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 2004
2003
Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan Beban umum dan administrasi (Catatan 19) Beban penjualan (Catatan 19)
55.311 14.124 2.877
50.507 10.707 2.033
Jumlah
72.312
63.247
(b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2004 Hasil penjualan bersih Nilai buku Keuntungan
2003
3.359 2.514
11.171 9.288
845
1.883
Keuntungan penjualan aktiva tetap dicatat pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain (Catatan 20).
21
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) (c) Pada tanggal 31 Desember 2004, aktiva tetap, tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS203,45 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. (d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2004 terutama merupakan pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi pakan ternak, peternakan ayam dan penetasan telur, penambahan sarana pendukung fasilitas produksi seperti silo, gudang bahan baku dan barang jadi. (e) Aktiva dalam penyelesaian milik Perusahaan pada tahun 2004 merupakan perolehan mesin dan peralatan serta bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan kapasitas produksi pakan ternak, penambahan fasilitas penelitian dan pengembangan laboratorium bioteknologi. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 89,50% pada tanggal 31 Desember 2004. (f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 5.405.700 m2 dengan status Hak Guna Bangunan. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2007 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. (g) Aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan telah dinilai oleh PT Actual Kencana Appraisal, perusahaan penilai independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 April 2004. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 masing-masing sebesar Rp731,25 miliar dan Rp557,05 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan laporan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004. (h) Pada tahun 1997, Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen, pada tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Jumlah bersih selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF masing-masing sebesar Rp68,49 miliar dan Rp52,84 miliar. Saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3). (i) Pada tanggal 31 Desember 2004, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp491,87 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 9, 12, 14 dan 24d). 22
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2004 Pinjaman revolving: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Pinjaman impor: Rupiah Citibank N.A., Jakarta PT Bank Chinatrust Indonesia Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta ($AS5.656.559 pada tahun 2004 dan $AS12.098.565 pada tahun 2003) Natexis Banques Populaires, Singapura ($AS4.763.149) PT Bank Niaga Tbk. ($AS4.034.266) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS341.080) Cerukan (overdraft) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. Jumlah
2003
150.000 130.000 21.250
58.500 20.000 -
33.804 19.381
-
52.550
102.414
44.250 37.478 3.169
-
16.460
-
508.342
180.914
PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman Time Revolving Loan (TRL) dengan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas pinjaman tersebut maksimum berjumlah Rp260,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12). Pada tanggal 14 April 2003, Perusahaan menandatangani adendum kedua atas perjanjian pinjaman dengan BCA dimana sebagian dari fasilitas TRL yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan). Fasilitas cerukan dan TRL telah diperpanjang sampai dengan 9 September 2005. Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas pinjaman jangka panjang dalam bentuk Installment Loan (Catatan 12). Pada tahun 2004, Perusahaan dan CPJF telah melunasi fasilitas pinjaman ini sebesar $AS10.000.000 dan dengan pelunasan ini, fasilitas pinjaman jangka panjang kembali dialihkan menjadi fasilitas TRL. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman Kredit Berjangka (Tranche B) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman ini maksimum berjumlah Rp130,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp30,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 6 September 2005. 23
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman revolving dengan PT Bank Ekonomi Raharja. Fasilitas pinjaman ini maksimum berjumlah Rp25,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 8 April 2005. Citibank N.A., Jakarta Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar $AS17.200.000 dan $AS20.000.000 masing-masing pada tahun 2004 dan 2003. Fasilitas pinjaman ini merupakan pinjaman impor (import loan) dan trust receipts dan dapat digunakan sampai dengan tanggal 20 September 2005. Fasilitas yang telah digunakan sebesar Rp33,80 miliar dan $AS5.656.559 pada tanggal 31 Desember 2004 dan $AS12.098.565 pada tanggal 31 Desember 2003. PT Bank Chinatrust Indonesia Pada tanggal 14 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian bahan baku dari PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS2.500.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik CPJF (Catatan 8). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp19,38 miliar dan $AS341.080. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Chinatrust: -
Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan kekayaan Perusahaan, di atas $AS5.000.000. Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain, kecuali terhadap anak perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan. Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja maupun investasi yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali). Melakukan merger atau akuisisi di luar bisnis inti atau menjual baik sebagian maupun seluruh Perusahaan atau kekayaannya di atas $AS5.000.000. Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham Perusahaan yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali). Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis inti Perusahaan. Memberi ijin kepada pihak ketiga untuk menempati bangunan yang dijaminkan kepada Chinatrust.
Natexis Banques Populaires, Singapura Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura dengan fasilitas maksimum sebesar $AS14.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dari Bunge Agribusiness Singapore Pte.Ltd., Singapura. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 30 Juli 2005 dan dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai sebesar nilai pembiayaan (Catatan 6). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar $AS4.763.149.
24
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Niaga Tbk. Pada tanggal 7 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS5.000.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp33,00 miliar (Catatan 5, 6 dan 8). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar $AS4.034.266. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga: -
Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan seluruh atau sebagian kekayaan Perusahaan, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha. Mengumumkan dan membagikan dividen saham Perusahaan. Melakukan merger konsolidasi, likuidasi atau akuisisi.
10. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada: 2004 Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Agrotech Corporation Limited., Republik Mauritius Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 6) Degussa A.G., Jerman Potashcorp PCS (Sales) USA Inc., Amerika Serikat Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura Novus International Pte. Ltd., Singapura DSM Nutritional Products (dahulu Roche Vitamins Asia Pacific Pte. Ltd.), Singapura Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura Karonga Pte. Ltd., Singapura Adisseo Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
2003
89.036
20.219
85.239 30.449
27.900 30.458
13.513 9.600 8.074
3.324 6.798
1.464 25.330
6.624 24.518 18.022 7.693 27.559
262.705
173.115
Pemasok dalam negeri: PT Centralavian Pertiwi PT Betagro Pakan Nusantara PT Cheil Samsung Indonesia PT Poly Packaging Industry PT Nusantara Tracoutama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
16.334 9.168 9.010 7.890 56.940
31.572 4.727 2.914 5.578 25.914
Jumlah pemasok dalam negeri
99.342
70.705
362.047
243.820
40.659
20.898
Jumlah pemasok luar negeri
Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
25
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG USAHA (lanjutan) Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS30,08 juta (setara dengan Rp279,41 miliar) dan $AS21,56 juta (setara dengan Rp182,50 miliar) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Pada tanggal 24 September 2004, Perusahaan menandatangani stock financing agreement dengan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Fasilitas yang diberikan adalah pembiayaan atas pembelian bahan baku dari Toepfer sebesar 85% dari nilai pembelian dengan fasilitas maksimum sebesar $AS10,00 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bahan baku yang dibeli dengan fasilitas tersebut (Catatan 6).
11. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2004 Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Jumlah
2003
190 8.182 548 5.766 5.877
111 7.295 346 572 10.637 2.600 7.073
20.563
28.634
Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut: 2004 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi rugi Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan manfaat karyawan Laba penjualan aktiva tetap Amortisasi: Biaya emisi obligasi Sewa Beban tangguhan - hak atas tanah Penyusutan Sewa guna usaha Penghapusan piutang ragu-ragu
26
2003
(278.402)
(37.573)
(114.810)
(24.194)
(163.592)
(13.379)
16.745 612
19.376 2.009
123 58 (83) (15.086) (1.412) -
(1.473) (11) (102) (11.246) (1.464) (46)
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2004 Beda permanen: Hadiah dan sumbangan Pajak dan denda Beban bunga Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan
2003
7.105 5.135 -
4.975 8.091 5.057
(1.250) (104)
(1.812) (263)
(151.749)
9.712
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2004. Perhitungan pajak penghasilan sebagai berikut: 2004
2003
Penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan Rugi fiskal Perusahaan Anak Perusahaan
(151.749) (146.578)
(63.153)
Jumlah
(281.188)
(33.583)
17.139
9.712 19.858
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
5.125
2.896 5.940
Jumlah
5.125
8.836
Perhitungan hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2004
2003
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
5.125
2.896 5.940
Jumlah
5.125
8.836
Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
67.573 5.538
59.575 12.637
Jumlah
73.111
72.212
-
2.600
Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan
27
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2004
2003
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
(67.573) (413)
(56.679) (9.297)
Jumlah
(67.986)
(65.976)
Tagihan pajak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut: 2004 Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2004 2003 2002 2001 2000 Pajak pertambahan nilai Anak perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2004 2003 Jumlah
2003
67.573 56.679 37.246
56.679 21.326 11 6 14.355
502 9.297
9.297
171.297
101.674
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00029/406/02/092/04 tanggal 4 Juni 2004, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2002 sebesar Rp21,33 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp16,97 miliar, selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2004. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp16,37 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00012/406/01/092/03 tanggal 25 Maret 2003, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp11,20 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,21 miliar, selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp3,79 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00037/406/03/058/05 tanggal 31 Januari 2005, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan untuk tahun pajak 2003 sejumlah Rp9,30 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan secara kas adalah sebesar Rp9,04 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/01/058/03 tanggal 27 Juni 2003, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp4,91 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,51 miliar, selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan secara kas adalah sebesar Rp4,39 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak.
28
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tangguhan 2004 Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Rugi fiskal Penyisihan manfaat karyawan Laba penjualan aktiva tetap Amortisasi: Biaya emisi obligasi Sewa Beban tangguhan - hak atas tanah Penyusutan Sewa guna usaha Penghapusan piutang ragu-ragu Jumlah Anak perusahaan Pajak penghasilan tangguhan - bersih
2003
45.525 5.024 184
5.813 603
37 17 (25) (4.526) (424) -
(442) (3) (31) (3.374) (439) (14)
45.812 41.063
2.113 16.724
86.875
18.837
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut: 2004 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi rugi Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen: Hadiah dan sumbangan Pajak dan denda Beban bunga Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa
2003
(278.402)
(37.573)
(114.810)
(24.194)
(163.592)
(13.379)
49.078
4.031
(2.131) (1.541) -
(1.493) (2.427) (1.517)
375 31
544 79
Pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan - Anak perusahaan
45.812 35.938
(783) 10.784
Pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi - bersih
81.750
10.001
29
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut: 2004 Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Rugi fiskal Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya dibayar di muka Aktiva tetap Sewa guna usaha Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah Anak perusahaan Jumlah
2003
45.525 16.556 102 16 (28.651) (1.554) (405) (157)
-
31.432 48.573
7.510
80.005
7.510
Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya dibayar di muka Aktiva tetap Sewa guna usaha Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah
-
11.532 102 (1) (24.309) (1.130) (442) (132)
Jumlah
-
(14.380)
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya. 12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2004 Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS10.000.000 pada tahun 2004 dan $AS20.000.000 pada tahun 2003) Jumlah Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
45.000 42.000 21.000 15.000
90.000 98.000 49.000 25.000
92.900
169.300
215.900 (210.900)
431.300 (223.650)
5.000
30
2003
207.650
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 26 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp112,50 miliar dan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari PT ING Indonesia Bank. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp11,25 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh ING Bank N.V., Singapura, dengan nilai 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan oleh Bank DBS (Catatan 24d). Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank DBS sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Melakukan reorganisasi, merger, pengambilalihan, perubahan substansial pemegang saham dan semua tindakan yang dapat mempengaruhi keadaan Perusahaan dan CPJF. Melakukan perubahan bisnis inti.
PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas Installment Loan - Rupiah Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Installment Loan Facility dengan fasilitas maksimum sebesar Rp140,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp40,00 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp14,00 miliar, terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp10,00 miliar dan CPJF sebesar Rp4,00 miliar. Fasilitas Installment Loan - Dolar Amerika Serikat Berdasarkan surat dari BCA tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas Installment Loan (Catatan 9). Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 2 tahun dan diangsur tiap 6 bulan. Fasilitas pinjaman dari BCA, termasuk pinjaman dalam bentuk rekening koran dan TRL dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 5, 6, 7, 8 dan 9). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Doktor Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%. 31
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan) Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: -
-
Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB. Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank. Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (Perusahaan dan CPJF). Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aktiva atau saham perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Kredit Angsuran Berjangka (Tranche A) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp70,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp50,00 miliar dan CPJF sebesar Rp20,00 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masingmasing angsuran sebesar Rp7,00 miliar, terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp5,00 miliar dan CPJF sebesar Rp2,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
-
Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain. Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa, kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand. Menerbitkan obligasi atau surat berharga. Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar kecuali untuk mengakuisisi CPJF. 32
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman berjangka dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Failitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp2,50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan menerbitkan obligasi sehingga menyebabkan Perusahaan melanggar rasio keuangan tersebut di atas. Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari. Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar.
Sehubungan dengan persyaratan rasio-rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Perusahaan dan CPJF tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur (termasuk ING Bank N.V., Singapura - Catatan 24d) sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas pada tanggal 15 Maret 2005 dan 23 Maret 2004. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Operasi Perusahaan dan CPJF pada tahun 2004 dipengaruhi oleh rendahnya harga jual anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) yang diantaranya disebabkan oleh berlebihnya pasokan DOC dan belum pulihnya kondisi usaha perunggasan akibat adanya wabah penyakit unggas yang terjadi sejak bulan Agustus 2003. Pada saat ini harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak serta tingkat konsumsi atas produk-produk unggas mulai membaik secara bertahap (Catatan 26). Disamping itu, Perusahaan dan CPJF selalu memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pinjaman dan bunga sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 disajikan sesuai dengan jadwal dalam perjanjian pinjaman. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2004 Dolar Amerika Serikat Rupiah
4,22% - 4,85% 8,00% - 16,00% 33
2003 4,22% 9,19% - 17,50%
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan beberapa perusahaan sewa guna usaha untuk pembelian peralatan kantor dengan jangka waktu 3 tahun sebesar Rp10,86 miliar dan $AS724.154 dan peralatan transportasi dengan jangka waktu 2 - 5 tahun sebesar Rp0,96 miliar di tahun 2002. Pada tahun 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian peralatan transportasi sebesar Rp1,80 miliar dengan jangka waktu 3 tahun. Perusahaan Sewa Guna Usaha PT Hewlett-Packard Finance Indonesia ($AS151.871 dan Rp261 pada tahun 2004 dan $AS407.069 dan Rp3.202 pada tahun 2003) PT Orix Indonesia Finance PT Reksaarta Pertiwi PT Bina Danatama Finance Tbk.
Jenis Aktiva
Peralatan kantor Peralatan transportasi Peralatan transportasi Peralatan transportasi
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2004
2003
1.672 1.532 179 -
6.648 219 109
3.383 (2.269)
6.976 (5.247)
1.114
1.729
Rincian pembayaran sewa guna usaha minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut: Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Jumlah
2005 2006 2007
2.532 804 442
Jumlah Bagian biaya bunga
3.778 (395 )
Hutang sewa guna usaha Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
3.383 (2.269)
Bagian jangka panjang
1.114
Kewajiban sewa guna usaha dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha ini membatasi Perusahaan dan Anak perusahaan antara lain dalam melakukan penjualan dan pemindahan aktiva sewa guna usaha.
34
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari: 2004
2003
Hutang pokok Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi
500.000 (6.871)
500.000 (8.834)
Bersih
493.129
491.166
Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) atas Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Pada tanggal 2 Juli 2003, obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 7 Juli 2003. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank Permata Tbk., wali amanat, yang diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 10 tanggal 5 Mei 2003, yang diubah dengan Akta Notaris No. 34 tanggal 12 Juni 2003 oleh notaris yang sama, Obligasi ini dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa bidang tanah dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya yang dianggap sebagai benda tetap dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 5, 6, 7 dan 8). Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perusahaan dan Anak perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut: -
-
-
-
Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company. Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti. Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas anak perusahaan yang menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar. Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari total aktiva. Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
35
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250%. Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.
Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5.
Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan. Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial. Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam rangka penerapan Enterprise Resources Planning. Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi. Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi sampai dengan 31 Desember 2004 yang telah dilaporkan kepada Bapepam adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp124,93 miliar. Penyetoran modal pada CPJF sebesar Rp135,00 miliar. Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp62,53 miliar. Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi sebesar Rp17,54 miliar. 5. Modal kerja sebesar Rp150,18 miliar. Obligasi ini memperoleh peringkat idA- (Single A minus; Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam laporannya No. 279/PEF-Dir/V/2003 tanggal 21 Mei 2003. Sedangkan peringkat obligasi Perusahaan pada tanggal 24 Agustus 2004 adalah idBBB (Triple B; Negative Outlook) berdasarkan peringkat dari Pefindo dalam laporannya No. 461/PEF/Dir/VIII/ 2004. Sehubungan dengan syarat untuk memenuhi rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Perusahaan tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest,Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap beban bunga yang disesuaikan. Wali Amanat dalam suratnya tanggal 1 Oktober 2004, menyatakan bahwa setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti kinerja Perusahaan selama 2004 dan proyeksi arus kas untuk tahun 2005, ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan tidak dalam klasifikasi kelalaian seperti yang dimaksud dalam perjanjian perwaliamanatan. Wali Amanat tetap meminta agar Perusahaan memperbaiki kinerja keuangannya sehingga dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam perjanjian perwaliamanatan dan memenuhi ketentuan rasio keuangan tersebut pada laporan keuangan konsolidasi per tanggal 31 Maret 2005. Disamping itu, Perusahaan selalu memenuhi kewajiban pembayaran bunga sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam perjanjian. Berdasarkan kondisi ini, saldo hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 disajikan sebagai hutang jangka panjang.
36
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut: 2004
Pemegang Saham PT Central Proteinaprima Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. Rusmin Ryadi (Direktur) Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750 323.120.500 300.000 6.250
55,34 22,95 0,02 0,00
77.907 32.312 30 1
305.173.675
21,69
30.517
1.407.669.175
100,00
140.767
2003
Pemegang Saham PT Central Proteinaprima Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. (Royal Trust Corporation of Canada) Rusmin Ryadi (Direktur) Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris) Hadi Gunawan (Direktur) Franciscus Affandy (Direktur) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750
55,34
77.907
323.120.500 300.000 6.250 5.000 1.925
22,95 0,02 0,00 0,00 0,00
32.312 30 1 0 0
305.166.750
21,69
30.517
1.407.669.175
100,00
140.767
16. SALDO LABA Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: -
Membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2002 sebesar Rp21,12 miliar atau Rp15 (Rupiah penuh) per saham kepada para pemegang saham yang dibayarkan pada tanggal 10 Oktober 2003.
-
Mencadangkan dari laba bersih tahun 2002 sebagai cadangan umum sesuai dengan Undangundang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas” sebesar Rp1,00 miliar.
37
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. PENJUALAN BERSIH Rincian dari penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2004
2003
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan
4.128.602 466.475 205.705 14.122
3.538.620 539.647 198.010 22.412
Jumlah
4.814.904
4.298.689
Penjualan bersih kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah penjualan kepada PT Prospek Karyatama sebesar Rp452,14 miliar dan Rp458,98 miliar dengan persentase terhadap jumlah penjualan bersih konsolidasi sebesar 9,39% dan 10,68% masingmasing pada tahun 2004 dan 2003.
18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2004
2003
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi dan deplesi
3.875.403 36.840 528.679
3.294.599 34.216 487.788
Jumlah biaya produksi Saldo barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
4.440.922
3.816.603
Beban pokok produksi Saldo barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
4.434.360
Beban pokok penjualan
4.441.449
34.001 (40.563)
34.097 (34.001) 3.816.699
71.269 2.760 (66.940)
65.132 1.431 (71.269) 3.811.993
Pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah Pemasok
2004
2003
2004
2003
Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura Karonga Pte. Ltd., Singapura Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura
681.532 109.342 -
12.300 460.832 583.272
14,16 2,27 -
0,29 10,72 13,57
Jumlah
790.874
1.056.404
16,43
24,58
38
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2004 Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pengangkutan Perjalanan dinas dan transportasi Penyusutan (Catatan 8a) Promosi dan iklan Lain-lain
Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) Perjalanan dinas dan transportasi Royalti (Catatan 24a) Tunjangan makan dan transportasi Honorarium tenaga ahli Penyusutan (Catatan 8a) Sewa Telepon, listrik dan air Hadiah dan sumbangan Pajak Perlengkapan kantor Asuransi Pelatihan dan seminar Perbaikan dan pemeliharaan Promosi dan iklan Penggunaan perangkat lunak (Catatan 24b) Lain-lain
Jumlah
2003
29.945 7.882 5.220 2.877 2.792 10.257
22.289 6.255 3.852 2.033 4.158 10.188
58.973
48.775
228.097 34.878 26.387 15.589 14.533 14.124 9.769 8.948 7.864 6.241 5.381 5.320 5.004 3.544 1.036 989 11.741
190.589 34.481 47.617 11.717 10.048 10.707 6.902 8.200 4.983 9.555 6.056 4.786 4.605 4.172 6.560 3.475 11.752
399.445
376.205
458.418
424.980
20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2004 Beban keuangan: Hutang obligasi Hutang bank Lain-lain
2003
(70.000) (53.287) (11.834)
(35.000) (79.133) (7.077)
(135.121)
(121.210)
Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih: Kas dan setara kas Instrumen derivatif Hutang bank Lain-lain
2.932 (1.318) (15.621) (56.491)
(2.004) 1.047 458 23.631
Jumlah
(70.498)
23.132
Jumlah
39
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (lanjutan) 2004
2003
Penghasilan bunga: Deposito berjangka dan on call Jasa giro
5.290 769
11.258 778
Jumlah
6.059
12.036
Rupa-rupa - bersih
6.121
(13.247)
Beban lain-lain - bersih
(193.439)
(99.289)
Penghasilan lain-lain - rupa-rupa - bersih terutama merupakan pendapatan bersih atas penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku, kotoran ayam, telur, penjualan aktiva tetap, pendapatan sewa dan jasa penetasan telur. 21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS MANFAAT KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat kewajiban estimasi atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan masing-masing sebesar Rp75,19 miliar dan Rp56,76 miliar pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Biaya yang dibebankan sebesar Rp30,44 miliar dan Rp34,43 miliar masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha - Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 23 Maret 2004 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: 2004 Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji (upah) Usia pensiun Tingkat kematian
2003
10% per tahun 11% per tahun 8% per tahun 10% per tahun 55 tahun 55 tahun tabel CSO-1980 yang dimodifikasi
Beban yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2004
2003
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak Amortisasi atas kerugian/(keuntungan) aktuarial
10.871 13.564
10.303 14.274
2.187 3.820
5.870 3.986
Beban
30.442
34.433
Mutasi kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2004 Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Saldo pada akhir tahun
40
2003
56.761 30.442
28.262 34.433
87.203 (12.016)
62.695 (5.934)
75.187
56.761
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 2004 Piutang usaha (Catatan 5) PT Primafood International PT Nusantara Unggasjaya PT Central Agromina PT Vista Grain PT Vista Agung Kencana PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Istana Satwa Borneo PT Central Proteinaprima PT Satwa Utama Raya PT Central Panganpertiwi PT Suryawindu Pertiwi PT Windusejati Pertiwi PT Citrawindu Pertala PT Centralpertiwi Bahari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
2003
2004
2003
33.254 15.437 13.967 11.603 8.768 4.537 4.197 3.085 2.758 2.179 1.030 857 642 138
1.969 14.430 11.912 2.946 696 608 17.793 6.433 1.800 1.658 11.990 13.589 374
1,27 0,59 0,54 0,44 0,34 0,17 0,16 0,12 0,11 0,08 0,04 0,03 0,02 0,01
0,08 0,58 0,47 0,12 0,03 0,02 0,71 0,26 0,07 0,07 0,48 0,54 0,01
102.452
86.198
3,92
3,44
Piutang pihak hubungan istimewa PT Central Agromina PT Vista Grain PT Istana Satwa Borneo PT Satwa Utama Raya PT Central Proteinaprima PT Vista Agung Kencana PT Centralpertiwi Bahari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
28.590 4.139 2.990 1.969 1.125 200 511
724 9.014 1.628 1.361 6.742 2.075 12.176 1.076
1,09 0,16 0,11 0,08 0,04 0,01 0,02
0,03 0,36 0,07 0,05 0,27 0,08 0,49 0,04
Jumlah
39.524
34.796
1,51
1,39
Hutang usaha (Catatan 10) PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Vista Agung Kencana CPF Europe S.A., Belgia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
25.881 11.914 1.660 382 822
10.785 8.263 1.374 476
1,31 0,60 0,08 0,02 0,04
0,65 0,49 0,08 0,03
Jumlah
40.659
20.898
2,05
1,25
Hutang pihak hubungan istimewa Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) PT Centralpertiwi Bahari PT Nusantara Unggasjaya PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
138.992 38.096 1.274 109 529
122.882 7.507 -
7,02 1,93 0,06 0,01 0,03
7,32 0,45 -
Jumlah
179.000
130.389
9,05
7,77
Jumlah
41
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1 miliar: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2004
2003
2004
2003
Penjualan bersih PT Primafood International PT Vista Grain PT Nusantara Unggasjaya PT Central Panganpertiwi PT Satwa Utama Raya PT Vista Agung Kencana PT Central Agromina PT Central Proteinaprima PT Centralpertiwi Bahari PT Istana Satwa Borneo PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Citrawindu Pertala PT Suryawindu Pertiwi PT Andalas Windumurni PT Windusejati Pertiwi
159.084 137.079 124.682 62.265 59.724 29.457 28.849 27.551 25.157 15.965 14.334 6.435 6.006 5.077 4.974
124.524 167.842 46.152 41.556 15.491 32.716 28.397 25.504 13.156 8.780 10.898 4.678 3.458 5.010
3,30 2,85 2,59 1,29 1,24 0,61 0,60 0,57 0,52 0,33 0,30 0,14 0,13 0,11 0,10
2,90 3,90 1,07 0,97 0,36 0,76 0,66 0,59 0,31 0,21 0,25 0,11 0,08 0,12
Jumlah
706.639
528.162
14,68
12,29
44.232 39.510 23.822 21.944 18.966 12.268 9.191 3.743 1.248 1.166
43.157 41.726 35.061 33.880 12.832 924 12.319 6.414 1.506
0,92 0,82 0,50 0,46 0,39 0,25 0,19 0,08 0,03 0,02
1,00 0,97 0,82 0,79 0,30 0,02 0,29 0,15 0,03
Jumlah
176.090
187.819
3,66
4,37
Penjualan bahan baku PT Central Proteinaprima PT Vista Grain PT Centralpertiwi Bahari PT Central Panganpertiwi
124.854 79.560 87.381 15.831
76.834 69.581 48.974 15.122
2,59 1,65 1,82 0,33
1,79 1,62 1,14 0,35
Jumlah
307.626
210.511
6,39
4,90
Penjualan telur PT Central Agromina PT Istana Satwa Borneo PT Satwa Utama Raya PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Vista Agung Kencana
76.210 12.122 9.510 478 378
54.114 12.507 6.830 2.528 853
1,58 0,25 0,20 0,01 0,01
1,26 0,29 0,16 0,06 0,02
Jumlah
98.698
76.832
2,05
1,79
Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Central Proteinaprima PT Central Agromina PT Satwa Utama Raya PT Vista Agung Kencana PT Central Panganpertiwi CPF Europe S.A., Belgia PT Tanindo Subur Prima PT Centralpertiwi Bahari
42
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2004 Beban royalti Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (Catatan 24a) Jumlah
Pembelian peralatan peternakan PT Surya Hidup Satwa Beban penggunaan perangkat lunak Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (Catatan 24b) Pendapatan penetasan PT Satwa Utama Raya Pembagian dividen kas PT Central Proteinaprima
2003
2004
2003
26.387
-
0,55
-
-
47.617
-
1,11
26.387
47.617
0,55
1,11
4.622
12.095
0,10
0,28
989
3.475
0,02
0,08
3.274
2.186
0,07
0,05
-
11.686
-
0,27
Selain transaksi-transaksi tersebut di atas, Perusahaan juga memberikan jaminan perusahaan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (Catatan 24c). Sifat hubungan istimewa Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ●
● ● ● ●
PT Satwa Utama Raya, PT Central Panganpertiwi, PT Istana Satwa Borneo, PT Vista Agung Kencana, PT Cipta Khatulistiwa Mandiri, PT Central Agromina dan PT Centralpertiwi Bahari merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima (CPP), pemegang saham mayoritas Perusahaan. PT Citrawindu Pertala, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati dan PT Indovetraco Makmur Abadi di bawah pengendalian PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham mayoritas CPP. PT Vista Grain di bawah pengendalian PT Central Pertiwi, pemegang saham mayoritas SHS. PT Nusantara Unggasjaya dan PT Primafood International dikelola oleh manajemen yang sama dengan Perusahaan. CPF Europe S.A., Belgia, Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand, Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand dikelola oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.
43
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2004 Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Aktiva lain-lain
$AS $AS
630.668 1.942.109
Jumlah
Setara dengan Rupiah 5.859 18.043 23.902
Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Beban masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha
$AS
14.795.054
137.447
$AS $AS $AS $AS $AS
29.365.832 711.009 11.047 10.000.000 151.871
272.809 6.605 103 92.900 1.411
Jumlah
511.275
Kewajiban bersih
487.373
Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 28 Maret 2005, maka kewajiban moneter bersih Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar Rp7,08 miliar. 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2004: a. Perjanjian Lisensi Pada tanggal 1 Januari 1990, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (CPG), pihak dengan hubungan istimewa, masingmasing berjangka waktu 5 tahun, dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk memproduksi dan menjual produk yang dihasilkan dengan menggunakan merek dagang tertentu serta mendapatkan informasi mengenai pemasaran, riset dan pengembangan untuk produk yang bersangkutan. Sebagai imbalannya, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPG sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih yang besarnya dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu yaitu sebesar 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk lainnya. Pada tanggal 29 Desember 2003, CPG menandatangani perjanjian Intellectual Proprietary Rights Assignment Agreement dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, dimana berdasarkan perjanjian ini, CPG mengalihkan semua hak lisensi yang dimilikinya kepada CPIGCL. Sebagai pemegang hak lisensi yang baru, pada tanggal yang sama, CPIGCL juga menandatangani Novation Agreement dan Agreement on the Assignment of Receivable untuk mengambil alih semua hak dan kewajiban CPG berdasarkan perjanjian-perjanjian lisensi dengan Perusahaan dan CPJF. Oleh karena itu, sejak tanggal perjanjian tersebut, hutang Perusahaan dan CPJF kepada CPG dialihkan kepada CPIGCL. 44
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Perjanjian Lisensi (lanjutan) Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan, CPJF dan CPIGCL menandatangani adendum perjanjian lisensi. Berdasarkan adendum tersebut, efektif 1 Juli 2004 sampai dengan 31 Desember 2004 tarif royalti untuk pakan udang, anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta produk lainnya diubah menjadi 0,1%. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp26,39 miliar dan Rp47,62 miliar masingmasing pada tahun 2004 dan 2003, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp138,99 miliar dan Rp122,88 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 22). Pada tahun 2004 dan 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembayaran atas hutang royalti masing-masing sebesar Rp5,00 miliar dan Rp5,63 miliar. b. Perjanjian Penggunaan Perangkat Lunak Pada tanggal 2 September 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan telah menandatangani perjanjian bersyarat (conditional agreement) dengan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (IFT), pihak dengan hubungan istimewa, sehubungan dengan penggunaan MySAP.com dan CP Group - PeopleSoft Human Resource Management System. Transaksi ini sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham (termasuk pemegang saham minoritas) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2002 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 46. Setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Perusahaan maka perjanjian dengan IFT berlaku efektif sejak 18 Oktober 2002. Beban penggunaan perangkat lunak yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp0,99 miliar dan Rp3,48 miliar masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. c. Jaminan Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1995, Perusahaan memberikan jaminan perusahaan atas 31% dari pinjaman sindikasi (diatur oleh PT Bank Niaga Tbk.) sejumlah $AS59,00 juta (atau setara dengan $AS18,29 juta) yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (CPB), yang merupakan persentase kepemilikan saham Perusahaan di CPB pada saat itu. Pada tanggal 19 Februari 2001, pinjaman CPB telah direstrukturisasi dengan PT Bank Niaga Tbk. sebagai agen. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi antara CPB dengan krediturnya, sebagian pinjaman sindikasi tersebut telah diubah dalam bentuk “convertible bond” dan jaminan perusahaan yang diberikan oleh Perusahaan masih berlaku. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian “Amended and Restated Loan Restructuring” yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Doktor Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 46 tanggal 8 Maret 2005, dinyatakan bahwa jaminan perusahaan tersebut akan tidak berlaku lagi (release) pada saat telah terjadi konversi pinjaman dalam bentuk “convertible bond” ke modal saham CPB. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen belum terjadi konversi. d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura Pada tanggal 4 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura. Fasilitas pinjaman yang diperoleh adalah Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) senilai Rp112,50 miliar yang diterbitkan untuk PT Bank DBS Indonesia (Catatan 12). SBLC ini dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6, 7 dan 8). Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut: 45
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura (lanjutan) -
-
Melakukan merger, konsolidasi, memperoleh sebagian besar atau seluruh aktiva dan modal dari perusahaan lain atau menjual, menyewakan sebagian besar atau seluruh aktiva Perusahaan dan CPJF tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Memberikan pinjaman termasuk pinjaman antar perusahaan atau uang muka kepada PT Central Proteinaprima kecuali atas transaksi usaha dalam kegiatan usaha yang normal. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak kecuali dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Melakukan investasi di luar bisnis inti dengan jumlah yang melebihi Rp10,00 miliar.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk: -
Perusahaan akan mempertahankan investasi di CPJF paling sedikit 80% dari modal CPJF dan memiliki kontrol secara penuh atas kepengurusannya. Mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio kewajiban terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
e. Instrumen Derivatif Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta, dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal $AS35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar $AS35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta. Nilai wajar bersih dihitung dengan menggunakan metode Discounted Cash Flows. Pada tanggal 31 Desember 2004, nilai wajar bersih atas kontrak instrumen derivative sebesar Rp12,27 miliar disajikan sebagai bagian dalam akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi tahun 2004. Kontrak instrumen derivatif tersebut digunakan untuk lindung nilai atas beban keuangan hutang obligasi (Catatan 14). Dikarenakan kontrak instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat-syarat dokumentasi, tujuan dan pengungkapan sebagai lindung nilai yang efektif sesuai dengan PSAK No.55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, perubahan nilai wajar atas kontrak sebesar Rp12,27 miliar disajikan sebagai bagian dari “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih”. Selain itu, Perusahaan mencatat pendapatan atas selisih penerimaan dan pembayaran bunga sebesar Rp11,27 miliar. Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura minimal sebesar $AS1.716.000 dan dapat disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2004 deposito yang ditempatkan sebagai jaminan sebesar $AS1.942.109. 25. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Segmen usaha dibagi menurut jenis produk yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan dan peralatan peternakan. Segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. Informasi yang menyangkut segmen usaha dan segmen geografis Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 46
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2004
Anak Ayam Usia Sehari
Pakan *
Peralatan Peternakan
Ayam Olahan
Eliminasi
Konsolidasi
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
4.128.602 325.017
466.475 -
205.705 -
14.122 2.030
(327.047)
4.814.904 -
Jumlah penjualan segmen
4.453.619
466.475
205.705
16.152
(327.047)
4.814.904
5.193
2.378
Hasil segmen
71.618
(109.159 )
-
Beban yang tidak dapat dialokasikan
54.993
Rugi usaha
Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
(84.963 )
1.811.214
634.922
135.184
24.998
(278.211)
2.611.404
551.136
387.611
13.273
1.610
(273.978)
679.652 1.299.320
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi
Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar di muka Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.328.107 283.297
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
(29.970 )
1.978.972
37.114 32.286
43.917 31.714
8.467 7.248
2.043 1.064
-
91.541 72.312
-
152.298
-
-
-
152.298
-
3.651
-
-
-
3.651
90 -
147 -
-
-
-
237 -
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
4.453.619 -
466.475 -
204.953 752
16.152 -
(327.047) -
4.814.152 752
Jumlah
4.453.619
466.475
205.705
16.152
(327.047)
4.814.904
2003
Pakan *
Anak Ayam Usia Sehari
Ayam Olahan
Peralatan Peternakan
Eliminasi
Konsolidasi
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.538.620 259.158
539.647 -
198.010 -
22.412 5.513
(264.671)
4.298.689 -
Jumlah penjualan segmen
3.797.778
539.647
198.010
27.925
(264.671)
4.298.689
7.629
8.961
Hasil segmen
115.910
(19.952 )
-
112.548
Beban yang tidak dapat dialokasikan
50.832
Laba usaha
61.716
47
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2003 Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
Anak Ayam Usia Sehari
Pakan * 1.684.737
Peralatan Peternakan
Ayam Olahan
570.675
161.056
Eliminasi
24.519
Konsolidasi
(55.545)
121.749
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
2.507.191 346.812
170.945
15.496
980
(52.252)
481.981 1.196.126
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi
Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar di muka Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.385.442
1.678.107
125.725 29.257
67.135 24.859
6.580 8.038
851 1.093
-
200.291 63.247
-
143.441
-
-
-
143.441
-
3.399
-
-
-
3.399
90 75
147 -
5
66
-
237 146
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
3.797.778 -
539.647 -
180.662 17.348
27.925 -
(264.671) -
4.281.341 17.348
Jumlah
3.797.778
539.647
198.010
27.925
(264.671)
4.298.689
* terdiri dari pakan ternak, pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya Sehubungan dengan PSAK No. 5 “Pelaporan Segmen” dan peraturan BAPEPAM mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dapat menyajikan informasi segmen aktiva dan pengeluaran barang modal menurut segmen geografis karena belum tersedianya informasi tersebut secara lengkap.
26. KONDISI EKONOMI Kondisi ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan tingkat bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta menguatnya indeks harga saham gabungan Bursa Efek Jakarta. Sejak bulan Agustus 2003, industri peternakan unggas mengalami gangguan dengan mewabahnya penyakit unggas terutama penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) pada beberapa daerah di Indonesia. Penyakit unggas ini telah menyebabkan kematian unggas yang cukup signifikan, sehingga banyak peternak unggas yang mengalami kerugian cukup besar dan beberapa diantaranya menghentikan operasinya. Disamping itu, tingkat konsumsi hasil peternakan unggas juga mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran konsumen atas dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi hasil peternakan unggas tersebut. Penyakit ini juga telah mewabah pada beberapa negara di Asia.
48
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan terpengaruh akibat adanya dampak dari penyakit unggas ini. Walaupun tingkat produksi anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) yang dihasilkan CPJF tidak mengalami dampak yang cukup berarti, namun demikian harga jual DOC mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga pada harga yang sangat rendah. Penurunan harga jual DOC ini dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan DOC dan belum pulihnya kondisi usaha peternakan atas dampak wabah penyakit unggas tersebut. Kondisi ini juga berpengaruh pada operasi Perusahaan, dimana pakan ternak hasil produksi Perusahaan tidak dapat dijual pada tingkat marjin yang normal. Operasi Perusahaan juga dipengaruhi oleh meningkatnya harga beli bahan baku utama yang sebagian besar merupakan bahan baku impor. Pada akhir tahun 2004, kasus berjangkitnya penyakit flu burung pada beberapa daerah di Indonesia masih ditemukan walaupun pada skala yang sudah dapat dikendalikan. Disamping itu, perkembangan industri peternakan unggas telah menunjukkan indikasi membaik, diantaranya telah meningkatnya harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak. Dalam menghadapi kondisi industri peternakan pada umumnya dan kondisi Perusahaan secara khusus, manajemen telah dan akan melakukan usaha sebagai berikut: 1. Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan kapasitas produksi secara efektif serta berusaha meningkatkan teknologi proses produksi yang dimiliki. 2. Mengurangi ketergantungan bahan baku impor dengan menggunakan bahan baku lokal dan bahan baku substitusi. 3. Penerapan bio-security yang ketat terhadap fasilitas pembibitan DOC milik Anak perusahaan. 4. Penurunan tarif royalti dari 1% (untuk pakan ternak) dan 2% (untuk DOC) menjadi 0,1% (untuk pakan ternak dan DOC) untuk periode sejak 1 Juli 2004 (Catatan 24a). 5. Mendirikan pusat-pusat distribusi untuk mendekatkan produk kepada konsumen. Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi di Indonesia terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan.
27. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 3 Januari 2005, berdasarkan Akta Penggabungan No. 1 yang dibuat oleh Notaris Ichsan Chozie, S.H., notaris pengganti Fathiah Helmi, S.H., Perusahaan telah menandatangai akta penggabungan dengan PT Mega Kahyangan (MK) dan PT Udangmas Intipertiwi (UMIP), dimana MK dan UMIP sebagai perusahaan yang digabungkan (merging company) sedangkan Perusahaan merupakan perusahaan penerus kegiatan (surviving company). Rencana berikut rancangan penggabungan usaha MK dan UMIP ke dalam Perusahaan telah disetujui pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 42 tanggal 25 Mei 2004. Penggabungan usaha tersebut juga telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal pada tanggal 10 Mei 2004 dan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Surat Persetujuan No. 904/III/PMA/2004 tanggal 15 September 2004. Pada saat penggabungan usaha, Perusahaan telah memiliki kepemilikan sebesar 100% pada MK dan UMIP (Catatan 3). Pengalihan aktiva maupun kewajiban MK dan UMIP ke Perusahaan dicatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest).
49
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 Dan 2003 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) Ketiga pihak menyetujui penggabungan usaha dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut: 1. Seluruh kegiatan usaha MK dan UMIP termasuk cabang-cabangnya akan dialihkan ke Perusahaan. 2. Seluruh hak, lisensi, fasilitas dan ijin yang telah diberikan oleh pihak yang berwenang kepada MK dan UMIP akan beralih ke Perusahaan. 3. Sejak tanggal efektif (3 Januari 2005), seluruh aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh MK dan UMIP dengan sendirinya beralih ke Perusahaan. Jumlah aktiva MK dan UMIP pada tanggal 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp137,47 miliar dan Rp0,49 miliar. Sedangkan jumlah kewajiban MK pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp65,63 miliar. 4. Seluruh karyawan MK dan UMIP akan dialihkan ke Perusahaan dengan tidak mengurangi imbalan dan masa kerja. 5. Tidak ada perubahan susunan pemegang saham, komisaris dan direksi di Perusahaan. b. Pada tanggal 24 Januari 2005, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal di CPJF sebesar Rp65,00 miliar.
28. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI YANG BARU Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia melakukan revisi atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24, tentang “Imbalan Kerja”. PSAK No. 24 (revisi 2004) efektif diterapkan untuk laporan keuangan untuk periode pada atau setelah tanggal 1 Juli 2004. Perusahaan dan Anak perusahaan akan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) ini untuk laporan keuangannya pada tahun 2005 untuk mencatat estimasi kewajiban imbalan pasti untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Pada tahun 2004 dan 2003, kewajiban tersebut dicatat berdasarkan PSAK No. 57 mengenai “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan aktuaria independen. Penerapan awal atas PSAK No. 24 (revisi 2004) harus diterapkan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berhubungan dengan periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo laba awal dari periode paling dini yang disajikan secara komparatif. Pada saat ini Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan PSAK No. 24 (revisi 2004) terhadap posisi keuangan, hasil usaha dan laporan arus kas Perusahaan dan Anak perusahaan.
29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2005.
50