Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2003 DAN 2002
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………......
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..……………………………………………………….............
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .…………………………………………………….................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………........
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..………………………………………………......... 7-51
**************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-1835
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13 dan 15 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman dan hutang obligasi. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan dan CPJF telah menyampaikan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak akan meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman.
Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Drs. Bangkit Kuncoro NIAP 98.1.0067 25 Maret 2004
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
2003
2002 (Disajikan kembali, Catatan 2e dan 3)
237.796
295.013
444.669 86.198 17.189
219.850 89.275 19.004
582.144 121.446 32.329
478.050 139.948 32.824
1.521.771
1.273.964
2e,23 2q,12
34.796 7.510
27.206 1.732
2a,2i,2j,8, 10,13,14,15 12 2h,2i,9
820.816 101.674 20.624
697.251 56.551 30.412
985.420
813.152
2.507.191
2.087.116
Catatan AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,4,24 Piutang 2d Usaha 5,10,13,15 Pihak ketiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.048 pada tahun 2003 dan Rp5.625 pada tahun 2002 Pihak hubungan istimewa 2e,23 Lain-lain - pihak ketiga 24 Persediaan - Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar 2a,2f,6, Rp3.024 pada tahun 2002 10,13,15 Ayam pembibit turunan - bersih 2g,6,7,10,13,15 2h Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piut ang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp410.749 pada tahun 2003 dan Rp361.053 pada tahun 2002 Tagihan pajak Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2o,26
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan
2003
2002 (Disajikan kembali, Catatan 2e dan 3)
10,13,24
180.914
244.916
12 24,29
243.820 20.898 29.035 28.634 43.834
235.152 26.240 29.238 42.566 47.775
13,24,25d 2i,8,14,24
223.650 5.247
108.000 5.321
2o,26
776.032
739.208
130.389 14.380
109.617 27.439
207.650 1.729 491.166 56.761
237.000 7.257 28.262
902.075
409.575
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha
11,24 2e,23
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 2e,23,25a Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,12 Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24,25d Hutang sewa guna usaha 2i,8,14,24 Hutang obligasi 2l,15 Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan 2p,22,29 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2o,26
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.669.175 saham Tambahan modal disetor - agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Catatan
2003
2002 (Disajikan kembali, Catatan 2e dan 3)
16 2i,8h
140.767 3.290 68.491
140.767 3.290 68.491
2b,2i,3,8h
53.174
52.838
2e,3 3 17
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(23.927)
-
-
42.729
4.000 583.289
3.000 627.218
829.084
938.333
2.507.191
2.087.116
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba (Rugi) Per Saham Dasar)
Catatan
2003
2002 (Disajikan kembali, Catatan 2e dan 3)
2e,2k,2o,18,23,26
4.298.689
3.910.298
2e,2k,19,23
3.811.993
3.302.395
486.696
607.903
48.775 376.205
64.607 304.094
424.980
368.701
61.716
239.202
(121.210) 23.132 12.036 (13.247)
(57.437) (1.627) 20.149 5.811
Beban Lain-lain - Bersih
(99.289)
(33.104)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(37.573)
206.098
(8.836) 18.837
(58.454) (537)
10.001
(58.991)
(27.572)
147.107
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2k,20,23 25a,25b
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Rupa-rupa - bersih
2o,26 21 2m,2n 2d,2i,2k,8b,12,23
PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
2q,12
Pajak Penghasilan - Bersih LABA (RUGI) BERSIH SETELAH EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
3
LABA (RUGI) BERSIH SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR SETELAH EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
2r
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA
2r
5.758
(15.631)
(21.814)
131.476
(20)
105
(15)
93
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor Agio Saham
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Pro Forma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
140.767
3.290
68.491
52.838
-
-
2.000
510.819
778.205
-
-
-
-
-
48.577
-
-
48.577
140.767
3.290
68.491
52.838
-
48.577
2.000
510.819
826.782
-
-
-
-
-
-
-
(14.077)
(14.077)
-
-
-
-
-
-
-
147.107
147.107
3
-
-
-
-
-
-
(15.631)
(21.479)
17
-
-
-
-
-
-
1.000
(1.000)
140.767
3.290
68.491
52.838
-
42.729
3.000
-
-
-
-
-
-
Catatan Saldo, 1 Januari 2002 Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3
Saldo, 1 Januari 2002 - Setelah penyajian pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Dividen kas
17
Laba bersih setelah efek penyesuaian pro forma Efek penyesuaian pro forma Pembentukan cadangan umum
Saldo, 31 Desember 2002 Dividen kas Pencatatan kembali pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
17
3
-
-
-
-
-
3, 8h
-
-
-
336
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
17
-
-
140.767
3.290
Rugi bersih setelah efek penyesuaian pro forma Efek penyesuaian pro forma Pembentukan cadangan umum Saldo, 31 Desember 2003
Saldo Laba
(5.848 )
627.218
938.333
(21.115)
(21.115)
-
-
(42.729 )
-
-
-
336
-
-
-
(23.927)
-
-
-
(27.572)
-
-
-
-
5.758
-
-
-
-
1.000
68.491
53.174
-
4.000
(23.927)
(23.927)
(42.729 )
-
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
(1.000) 583.289
(27.572) 5.758 829.084
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
2003 4.078.270 (4.189.475)
2002 3.852.797 (3.497.437)
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Tagihan pajak penghasilan Beban keuangan Pajak penghasilan Penghasilan (beban) operasional lainnya
(111.205)
355.360
12.222 8.182 (126.362) (74.983) 9.244
20.997 7.361 (48.433) (50.164) (49.599)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(282.902)
235.522
11.171 10.018 (200.291) (60.562)
2.848 80 1.297 (154.229) -
(239.664)
(150.004)
490.184 332.498 307.258
244.916 345.000
(396.500) (220.500) (42.273) (5.318)
(773.722) (14.427) (7.715)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
465.349
(205.948)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(57.217)
(120.430)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha Investasi jangka pendek Perolehan aktiva tetap Pembelian kepemilikan saham pada anak perusahaan
8b
3
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Penerbitan obligasi Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang Pembayaran untuk: Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang Dividen kas Hutang sewa guna usaha
15 10 13
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4
295.013
415.443
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
237.796
295.013
-
18.300
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.), No. 31 tanggal 9 November 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 November 2000. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang dan Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Pada tahun 2003, Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak di Balaraja, Sidoarjo dan Medan. Selain itu, PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado. b. Transaksi Permodalan Perusahaan Transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini adalah sebagai berikut: Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi
Tahun
Keterangan
1991
Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) menjadi Rp100 (Rupiah penuh)
1994 1995 1997 1997 2000
52.500.000 56.306.767 112.613.534 225.227.068 281.533.835 1.407.669.175
Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta.
7
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan) c. Penawaran Obligasi Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan bertingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 15). d. Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 40 tanggal 31 Juli 2003 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris:
Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Dhanin Chearavanont Montri Jiaravanont Eddy Susanto Zaoputra Budiman Elkana R. Suroyo Bimantoro
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur:
Direktur:
-
Benjamin Jiaravanon Thirayut Phitya Isarakul Franciscus Affandy Vinai Rakphongphairoj Jialipto Jiaravanon Hadi Gunawan Peraphon Prayooravong Rusmin Ryadi Hery Tjusanto T. Thomas Effendy Krista Tingsantoso Chokchai Chintawongvanich
Pada tanggal 31 Desember 2002, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan oleh Agung Prihatin, S.H. (pengganti khusus dari Notaris Fathiah Helmi, S.H.), No. 81 tanggal 27 Juni 2002 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris: Komisaris: Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Dhanin Chearavanont Montri Jiaravanont Eddy Susanto Zaoputra Budiman Elkana Ping Perdana Kusuma
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur:
Direktur:
-
Thirayut Phitya Isarakul Prasert Poongkumarn Thong Chotirat Franciscus Affandy Veeravat Kanchanadul Min Tieanworn Chingchai Lohawatanakul Adirek Sripratak Johannes Hadi Krisnadharma Djoko Muhammad Basoeki Hadi Gunawan
Gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp37,97 miliar dan Rp37,79 miliar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.478 dan 5.314 orang karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.
8
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. U M U M (lanjutan) e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase pemilikan saham di atas 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut: Persentase Pemilikan Anak Perusahaan Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) PT Mega Kahyangan PT Udangmas Intipertiwi *
Pemilikan tidak langsung PT Sumber Energindo Mandiri (melalui CPJF) *
Jumlah Aktiva
Kegiatan Pokok
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi
Tahun Pendirian
2003**
2002
2003
2002
Peternakan unggas Distributor produk Perusahaan Distributor produk Perusahaan
Jakarta Jakarta Medan
1972 1980 1988
1972 1980 1988
99,99 99,99 99,99
80,00 80,00 80,00
585.898 176.596 10.053
523.763 167.779 10.971
Distributor produk CPJF
Medan
1987
1987
99,99
64,00
5.512
5.553
*) Menghentikan kegiatan usahanya terhitung sejak tanggal 1 Januari 1997. **) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 9 Mei 2003 (Catatan 3).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas. c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
9
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dilakukan dengan harga dan persyaratan yang wajar sesuai dengan yang dilakukan dengan pihak ketiga dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biayabiaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam dalam masa produksi yaitu 33 dan 41 minggu sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka disajikan sebesar nilai yang belum diterima manfaatnya dan dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”. i.
Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup juga pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan serta selisih kurs tertentu atas kewajiban yang timbul untuk perolehan aktiva tetap.
10
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Aktiva Tetap (lanjutan) Pemilikan langsung (lanjutan) Penyusutan (kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan) dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat (kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium Bangunan Mesin dan peralatan
5 20 12
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Perolehan tanah dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”. Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun. Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya bunga, rugi selisih kurs dan biaya-biaya lainnya yang terjadi atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi ke dalam akun aktiva dalam penyelesaian yang bersangkutan. Kapitalisasi ini berakhir pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
11
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya. l.
Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.
m. Instrumen Derivatif Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang menetapkan standar akuntansi dan pelaporan dimana setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. PSAK No. 55 juga menetapkan perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam usaha tahun berjalan serta mengharuskan setiap entitas untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali yang memenuhi persyaratan untuk dikapitalisasi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kurs yang digunakan masing-masing dihitung berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dengan rincian sebagai berikut (Rupiah penuh):
Euro1 $AS1 $Sin1 12
2003
2002
10.643 8.465 4.977
9.370 8.940 5.154
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Informasi Segmen Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan: (i) Segmen usaha (primer) yang terdiri dari pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, ayam komersial dan peralatan peternakan; (ii) Segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. p. Kewjiban Diestimasi atas Manfaat Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (MTK) No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian”. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Berdasarkan Keputusan MTK dan UU No. 13/2003 tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan jika kondisi tertentu dalam Keputusan MTK dan UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yaitu berkisar antara 15,57 sampai dengan 17,31 tahun. q. Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak (deferred tax) yang mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, yang terutama menyangkut penyusutan dan laba (rugi) penjualan aktiva tetap, transaksi sewa guna usaha, amortisasi biaya dibayar di muka, penyisihan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian. Untuk setiap anak perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. r.
Laba (Rugi) per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 16).
s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang berbeda dengan estimasi tersebut.
13
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan: -
-
PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) untuk mengambil alih 20.199.999 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) dengan harga beli sebesar Rp45.450 juta. CPP untuk mengambil alih 819.047 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Udangmas Intipertiwi dengan harga beli sebesar Rp1.286 juta. PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih 403.669 saham atau 19,99% kepemilikan SUR pada PT Mega Kahyangan dengan harga beli sebesar Rp13.119 juta.
Pada tanggal 1 April 2003, CPJF mengadakan perjanjian jual beli saham dengan CPP untuk mengambil alih 466.666 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Sumber Energindo Mandiri dengan harga beli sebesar Rp707 juta. Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dan telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama, dimana para pemegang saham telah menyetujui rencana Perusahaan dan CPJF untuk membeli tambahan kepemilikan saham tersebut di atas. Transaksi-transaksi di atas dilakukan dengan entitas sepengendali sehingga dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Perusahaan dan Anak perusahaan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), sehingga penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas. Rincian selisih harga pembelian saham dengan nilai buku penyertaan pada anak perusahaan adalah sebagai berikut: Kepemilikan Langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Mega Kahyangan PT Udangmas Intipertiwi Kepemilikan Tidak Langsung (melalui CPJF) PT Sumber Energindo Mandiri Jumlah
Harga Beli
Nilai Buku Bersih
45.450 13.119 1.286
25.905 8.123 1.900
59.855
35.928
707
1.043
60.562
36.971
Laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 telah disajikan kembali untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha akibat dari adanya penambahan kepemilikan pada anak perusahaan tersebut di atas. Saldo akun-akun yang telah disajikan kembali pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 adalah sebagai berikut:
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Efek penyesuaian pro forma
Dilaporkan Sebelumnya
Disajikan Kembali
42.729
-
-
42.729
15.631 -
15.631
Rugi Anak perusahaan sebesar Rp5.758 juta sejak tanggal 1 Januari 2003 sampai dengan tanggal efektif transaksi pembelian saham dicatat pada akun “Efek Penyesuaian Pro Forma” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003. 14
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Niaga Tbk. Lain-lain Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta Development Bank of Singapore, Singapura Standard Chartered Bank N.V., Jakarta Lain-lain Setara kas Deposito on call Rupiah Citibank N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta Development Bank of Singapore, Singapura Deposito berjangka Rupiah PT Bank NISP Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank NISP Tbk. Citibank N.A., Jakarta Jumlah
2003
2002
762
1.088
15.992 13.236 4.596 1.245 250 979
15.854 6.018 1.889 533 327 415
3.404 1.747 448 29
5.394 265 483 48
54.325 1.775
16.050 650
-
94.764 5.288
105.995 -
106.420 3.100 935
33.013 -
34.866 626
237.796
295.013
Tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak hubungan istimewa. Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2003 Deposito on call Rupiah Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
15
2002
%
%
4,00 - 11,50 0,60 - 1,00
4,00 - 13,38 0,62 - 1,50
6,50 - 13,50 1,00 - 2,75
10,00 - 17,88 0,75 - 4,25
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2003
2002
Pihak ketiga: PT Prospek Karyatama PT Primafood International PT Centralavian Pertiwi PT Surya Gemilang Pratama PT Satwa Miramaraya PT Aneka Satwa Perkasa PT Sinar Putra Bhakti PT Balikpapan Sejahtera Mandiri PT Inter Agro Prospek PT Fajar Makmur Utama PT Prospek Satwa Pratama PT Proskar Pertiwi PT Multi Sarana Pakanindo PT Mitra Makmur Sejahtera PT Citra Unggas Mandiri PT Fast Food Indonesia Tbk. PT Bina Pratama Satwa PT Mitra Lestari Jaya PT Sumber Mitra Satwa PT Karya Unggul Lestari PT Pakanindo Sejahtera Mandiri PT Mitra Unggas Sejahtera PT Aquafarm Nusantara PT Sarana Unggas Prima PT Nusantara Tracoutama PT Contimas Utama Indonesia PT Gema Usaha Ternak PT Mitra Asih Abadi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar)
118.205 47.789 32.745 26.540 25.579 23.523 17.299 13.682 10.496 10.369 9.867 8.193 6.678 5.980 5.920 5.713 5.452 5.296 4.139 3.795 2.598 2.461 943 282 133 125 54.915
99.872 4.907 10.186 3.825 7.023 1.127 4.305 4.908 2.186 6.305 2.608 2.265 2.226 2.438 11.272 5.412 54.610
Jumlah pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
448.717 4.048
225.475 5.625
Bersih
444.669
219.850
Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): PT Satwa Utama Raya PT Vista Grain PT Centralpertiwi Bahari PT Citrawindu Pertala PT Vista Agung Kencana PT Central Panganpertiwi PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Nusantara Unggasjaya PT Suryawindu Pertiwi PT Windusejati Pertiwi PT Central Agromina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
17.793 14.430 13.589 11.990 11.912 6.433 2.946 1.969 1.800 1.658 1.678
373 26.918 2.902 8.047 105 11.859 29 31.208 2.479 1.851 1.933 1.571
Jumlah pihak hubungan istimewa
86.198
89.275
16
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
210.044 99.059 47.591 30.291 61.732
136.118 71.932 5.378 4.700 7.347
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
448.717 4.048
225.475 5.625
Bersih
444.669
219.850
Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
31.878 16.139 12.486 14.869 10.826
37.880 25.015 15.377 3.806 7.197
Jumlah
86.198
89.275
2003
2002
5.625 146 (1.723)
5.986 464 (825)
4.048
5.625
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan/penerimaan kembali Saldo pada akhir tahun
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang raguragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2003, seluruh piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2002 terdapat piutang usaha kepada beberapa pelanggan (pihak ketiga) dalam bentuk mata uang asing dengan jumlah $AS77.112 dan $Sin70.995 (setara dengan Rp1,06 miliar). Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp256,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13, 15 dan 25d).
17
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2003
2002
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan Ayam komersial
506.205 42.918 29.068 3.953 -
421.801 38.251 17.726 3.106 190
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
582.144 -
481.074 3.024
Bersih
582.144
478.050
Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 7), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp685,93 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan dan ayam pembibit turunan milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp455,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 7, 10, 13, 15 dan 25d). 7. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari: 2003 Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Akumulasi deplesi Ayam afkir
2002
93.799 166.435 (143.441) (43.211)
84.043 178.010 (139.403) (28.851)
Saldo akhir Eliminasi
73.582 (1.582)
93.799 (3.021)
Jumlah setelah eliminasi
72.000
90.778
50.463 165.904 (166.435)
37.919 190.554 (178.010)
Saldo akhir Eliminasi
49.932 (486)
50.463 (1.293)
Jumlah setelah eliminasi
49.446
49.170
121.446
139.948
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal Kapitalisasi biaya Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan
Jumlah
Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dari Perusahaan ke CPJF. 18
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2003 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
150.706 33.517 299.546 318.189 38.424 40.245 12.608 74.086 1.368
355 226 7.265 53.259 9.769 15.476 1.035 7.369 1.117
825 488 2.540 13.187 4.240 3.014 1 749 -
150.236 33.255 304.271 358.261 43.953 52.707 13.642 80.706 2.485
Jumlah
968.689
95.871
25.044
1.039.516
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
44.088 24.542
93.637 46.330
3.706 33.660
134.019 37.212
Jumlah
68.630
139.967
37.366
171.231
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
927 20.058
-
142 25
785 20.033
Jumlah
20.985
-
167
20.818
1.058.304
235.838
62.577
1.231.565
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
Jumlah Nilai Tercatat
29.141 90.527 150.042 20.556 18.796 8.842 40.500 663
1.582 14.513 25.849 4.417 5.326 656 7.381 219
483 949 9.333 1.946 429 411 -
30.240 104.091 166.558 23.027 23.693 9.498 47.470 882
Jumlah
359.067
59.943
13.551
405.459
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
79 1.907
120 3.225
41 -
158 5.132
Jumlah
1.986
3.345
41
5.290
Jumlah Akumulasi Penyusutan
361.053
63.288
13.592
410.749
Nilai Buku Bersih
697.251
820.816
2002 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
148.778 32.476 268.781 272.113 33.900 27.857 11.726 60.930 668
1.928 1.041 30.765 47.673 6.494 12.659 992 13.755 700
1.597 1.970 271 110 599 -
150.706 33.517 299.546 318.189 38.424 40.245 12.608 74.086 1.368
Jumlah
857.229
116.007
4.547
968.689
19
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2002 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
22.024 8.509
37.941 24.012
15.877 7.979
44.088 24.542
Jumlah
30.533
61.953
23.856
68.630
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
1.163
927 18.895
-
927 20.058
Jumlah
1.163
19.822
-
20.985
Jumlah Nilai Tercatat
888.925
197.782
28.403
1.058.304
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
26.990 77.715 127.408 17.754 15.373 8.256 35.249 590
2.151 12.840 23.802 3.756 3.520 629 5.451 73
28 1.168 954 97 43 200 -
29.141 90.527 150.042 20.556 18.796 8.842 40.500 663
Jumlah
309.335
52.222
2.490
359.067
-
79 1.907
-
79 1.907
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
-
1.986
-
1.986
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Jumlah
309.335
54.208
2.490
361.053
Nilai Buku Bersih
579.590
697.251
(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 2003
2002
Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan Beban umum dan administrasi (Catatan 20) Beban penjualan (Catatan 20)
50.507 10.707 2.033
44.624 7.636 1.948
Jumlah
63.247
54.208
2003
2002
11.171 9.288
2.848 2.047
1.883
801
(b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan bersih Nilai buku Keuntungan
Keuntungan penjualan aktiva tetap dicatat pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain (Catatan 21). Dalam akun ini termasuk keuntungan penjualan aktiva tetap untuk produksi karung plastik sebesar Rp1,22 miliar pada tahun 2003.
20
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) (c) Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap tidak termasuk tanah telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS174,20 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. (d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2003 terutama merupakan pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi pakan ternak serta penambahan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur. (e) Aktiva dalam penyelesaian peralatan serta bangunan produksi pakan ternak di kapasitas peternakan ayam
milik Perusahaan pada tahun 2003 merupakan perolehan mesin dan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan kapasitas Balaraja, Sidoarjo dan Medan. Selain itu, CPJF juga menambah dan penetasan telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado.
Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 81,38% pada tanggal 31 Desember 2003. (f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas 2 keseluruhan sekitar 5.175.425 m dengan status Hak Guna Bangunan. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2003 sampai dengan 2029 dan manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. (g) Aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan telah dinilai oleh PT Actual Kencana Appraisal, perusahaan penilai independen, berdasarkan laporannya tertanggal 25 April dan 26 Maret 2003. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebesar Rp737,57 miliar dan Rp522,48 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan laporan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003. Nilai buku aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp820,82 miliar. (h) Pada tahun 1997, Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen, pada tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Perhitungan selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut adalah sebagai berikut:
21
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Perusahaan
CPJF
110.928 20.128
112.349 19.388
90.800
92.961
(22.315)
(18.592) (21.531)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap setelah penyesuaian Saldo awal selisih penilaian kembali aktiva tetap
68.485 6
52.838 -
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
68.491
52.838
Nilai tercatat setelah penilaian kembali Nilai tercatat sebelum penilaian kembali Selisih penilaian kembali aktiva tetap Bagian minoritas atas selisih penilaian kembali aktiva tetap Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 46
Saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3). (i) Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp399,48 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13, 15 dan 25d).
9. AKTIVA LAIN-LAIN - BERSIH Akun ini terutama merupakan aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha, beban tangguhan - hak atas tanah, sewa dibayar di muka jangka panjang dan uang jaminan listrik dan telepon.
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan pinjaman revolving yang diperoleh dari: 2003
2002
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta ($AS12.098.565 pada tahun 2003 dan $AS549.863 pada tahun 2002)
58.500 20.000
160.000 80.000
102.414
4.916
Jumlah
180.914
244.916
22
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Time Revolving Loan (TRL) dengan fasilitas maksimum sejumlah Rp260,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar). Fasilitas pinjaman yang berjangka waktu 1 tahun tersebut bersuku bunga sebesar prime lending rate BCA yang terhutang setiap bulannya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Pada tanggal 14 April 2003, Perusahaan menandatangani Addendum kedua atas perjanjian pinjaman dengan BCA dimana sebagian dari fasilitas TRL yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan tidak mempergunakan fasilitas rekening koran tersebut. Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas pinjaman jangka panjang dalam bentuk Installment Loan (Catatan 13). PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Kredit Berjangka (Tranche B) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp130,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp30,00 miliar). Fasilitas pinjaman yang berjangka waktu 1 tahun tersebut bersuku bunga sebesar 3% di atas rata-rata maksimum penjaminan Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia untuk jangka waktu 1 bulan dan terhutang setiap bulannya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Pada tahun 2003, fasilitas pinjaman ini telah dilunasi sebesar Rp110,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp10,00 miliar). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 6 September 2004. PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman revolving tahunan dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar). Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan CPJF tidak mempergunakan fasilitas tersebut. Citibank N.A., Jakarta Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar $AS20.000.000 dan $AS10.000.000 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Fasilitas pinjaman ini merupakan pinjaman impor (import loan) dan trust receipt dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2004. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 jumlah fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar $AS12.098.565 dan $AS549.863.
23
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada: 2003
2002
30.458 27.900 24.518 20.219 18.022 7.693 6.798 6.624 4.057
38.083 2.242 6.797 9.671 -
3.324 2.662 2.430 2.214 2.117 1.837 12.242
4.589 1.673 403 4.583 98.297 2.713 2.656 2.640 2.347 15.487
173.115
192.181
Pemasok dalam negeri: PT Centralavian Pertiwi PT Nusantara Tracoutama PT Cheil Samsung Indonesia PT Poly Packaging Industry Hariyanto Usaha Baru Putra Ulung Prayogo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar)
31.572 5.578 4.727 2.914 2.153 23.761
652 471 3.463 2.138 2.009 34.238
Jumlah pemasok dalam negeri
70.705
42.971
243.820
235.152
1.374
2.147
Pemasok dalam negeri: PT Surya Hidup Satwa Tbk. PT Indovetraco Makmur Abadi PT Central Agromina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
10.785 8.263 476 -
13.079 5.111 5.875 28
Jumlah pemasok dalam negeri
19.524
24.093
20.898
26.240
Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Degussa A.G., Jerman Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura Agrotech Corporation Limited., Republik Mauritius Karonga Pte. Ltd., Singapura Adisseo Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura Novus International Pte. Ltd., Singapura Roche Vitamins Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura Erisler Gida Sanayi Ticaret A.S., Turki Potashcorp PCS (Sales) USA Inc., Amerika Serikat BASF Atktiengesellschaft, Jerman Conagra Trade Group, Inc., Amerika Serikat BASF - South East Asia Pte. Ltd., Singapura Tradeskins (N.Z) Limited, Selandia Baru IMC Feed Ingredients, Amerika Serikat Mariscal Pte. Ltd., Singapura Pesquera San Fermin S.A., Peru Pesquera Diamenta S.A., Peru Technologica de Alimentos S.A., Peru Tsuno Rice Fine Chemical Co. Ltd., Jepang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) Jumlah pemasok luar negeri
Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Pemasok luar negeri: CPF Europe S.A., Belgia
Jumlah pihak hubungan istimewa
24
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan) Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS21,56 juta (setara dengan Rp182,50 miliar) pada tanggal 31 Desember 2003 dan $AS 22,55 juta (setara dengan Rp201,64 miliar) dan mata uang Euro95.477,17 (setara dengan Rp0,89 miliar) pada tanggal 31 Desember 2002. Sehubungan dengan hutang usaha tersebut di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak memberikan jaminan ke pemasok tertentu baik dalam bentuk jaminan aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan maupun bentuk jaminan lainnya.
12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2003
2002
Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai
111 7.295 346 572 10.637 2.600 7.073
42 8.990 3.478 340 12.528 10.928 6.260
Jumlah
28.634
42.566
Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi laba (rugi) Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan manfaat karyawan Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan Amortisasi: Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah Sewa Asuransi Administrasi bank Sewa guna usaha
25
2002
(37.573)
206.098
(24.194)
105.507
(13.379)
100.591
19.376 2.009 (11.246)
8.889 453 (8.044)
(1.473) (102) (11) (1.464)
(123) (1.965) 2.278 37 (2.188)
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003 Peghapusan piutang ragu-ragu Laba yang telah direalisasi dari peningkatan nilai aktiva bersih reksadana Beda permanen: Pajak dan denda Beban bunga Hadiah dan sumbangan Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa
(46)
Penghasilan kena pajak Perusahaan - tahun berjalan
2002 -
-
212
8.091 5.057 4.975
1.536 5.005 4.796
(1.812) (263)
(4.279) (182)
9.712
107.016
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2003. Perhitungan beban pajak penghasilan sebagai berikut: 2003
2002
9.712 19.858
107.016 88.006
Penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan Rugi fiskal Anak Perusahaan
(63.153)
-
Jumlah
(33.583)
195.022
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
2.896 5.940
32.087 26.367
Jumlah
8.836
58.454
2003
2002
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
2.896 5.940
32.087 26.367
Jumlah
8.836
58.454
Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
59.575 12.637
53.413 15.439
Jumlah
72.212
68.852
2.600
10.928
Perhitungan hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan
26
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003
2002
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
(56.679) (9.297)
(21.326) -
Jumlah
(65.976)
(21.326)
Tagihan pajak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2003 2002 2001 2000 Pajak pertambahan nilai Anak perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2003 2001 Jumlah
2003
2002
56.679 21.326 11 6 14.355
21.326 11.201 33 19.084
9.297 -
4.907
101.674
56.551
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00012/406/01/092/03 tanggal 25 Maret 2003, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp11,20 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,21 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003). Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp3,79 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/01/058/03 tanggal 27 Juni 2003, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp4,91 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,51 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003). Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan secara kas adalah sebesar Rp4,39 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00110/406/00/054/02 tanggal 22 April 2002, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2000 sebesar Rp27,37 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp26,65 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2002). Dari jumlah yang telah disetujui tersebut, jumlah kas yang diterima oleh Perusahaan hanya sebesar Rp7,36 miliar setelah dikurangi dengan tambahan pajak yang ditetapkan oleh kantor pajak atas Pajak Pertambahan Nilai dan beberapa pajak penghasilan berikut dendanya dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp19,29 miliar. Atas tambahan pajak yang dikenakan oleh kantor pajak tersebut, Perusahaan telah mengajukan keberatan sebesar Rp19,07 miliar (terbagi atas Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp19,04 miliar dan berbagai pajak penghasilan sebesar Rp0,03 miliar) dan sisanya sebesar Rp0,22 miliar dibebankan pada usaha tahun 2002.
27
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-066/WPJ.19/BD.05/2003 dan KEP-067/WPJ.19/BD.05/2003 tanggal 28 Februari 2003, keberatan atas Pajak Pertambahan Nilai yang diajukan oleh Perusahaan tersebut di atas telah disetujui sebesar Rp18,96 miliar (selisih sebesar Rp0,08 miliar dibebankan pada usaha tahun 2003). Pada tanggal 3 dan 4 April 2003, Perusahaan telah menerima secara kas tagihan pajak sebesar Rp 18,96 miliar berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-046PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 dan KEP-047PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 tanggal 27 Maret 2003 berikut bunga sebesar Rp3,79 miliar berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-03/IB.PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 dan KEP-04/IB.PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 tanggal 27 Maret 2003. Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak No. 0230850 tanggal 31 Januari 2002 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.01/WPJ.08/KP.03/2002 tanggal 18 Februari 2002, tagihan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan sebesar Rp14,69 miliar telah diterima secara kas sebesar Rp9,82 miliar. Selisih tagihan Pajak Pertambahan Nilai dengan kas yang diterima sebesar Rp4,82 miliar dibebankan pada usaha tahun 2002. Pajak Penghasilan - Tangguhan
Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Penyisihan manfaat karyawan Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan Amortisasi: Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah Sewa Asuransi Administrasi bank Sewa guna usaha Penghapusan piutang ragu-ragu Laba yang telah direalisasi dari peningkatan nilai aktiva bersih reksadana Jumlah Anak perusahaan Pajak penghasilan tangguhan - bersih
2003
2002
5.813 603 (3.374)
2.666 136 (2.413)
(442) (31) (3) (439) (14)
(37) (588) 683 11 (656) -
-
63
2.113 16.724
(135) (402)
18.837
(537)
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
28
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi laba (rugi) Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
2002
(37.573)
206.098
(24.194)
105.507
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
(13.379)
100.591
Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
4.031
(30.160)
(2.427) (1.517) (1.493)
(461) (1.500) (1.439)
Pengaruh pajak atas beda permanen: Pajak dan denda Beban bunga Hadiah dan sumbangan Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa
544 79
1.284 54
Pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan - Anak perusahaan
(783) 10.784
(32.222) (26.769)
Pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi - bersih
10.001
(58.991)
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:
Aktiva pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Aktiva tetap Sewa guna usaha Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah Biaya dibayar di muka Anak perusahaan Jumlah
29
2003
2002
7.510
1.732
11.532 102 (24.309) (1.130) (442) (132) (1)
5.719 116 (21.538) (691) (101) 2
(14.380) -
(16.493) (10.946)
(14.380)
(27.439)
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2003
2002
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja PT ING Indonesia Bank Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS20.000.000)
98.000 90.000 49.000 25.000 -
140.000 70.000 135.000
169.300
-
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
431.300 223.650
345.000 108.000
Bagian hutang jangka panjang
207.650
237.000
PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas Installment Loan - Rupiah Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Installment Loan Facility dengan fasilitas maksimum sebesar Rp140,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp40,00 miliar). Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp14,00 miliar (terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp10,00 miliar dan CPJF sebesar Rp4,00 miliar). Suku bunga fasilitas pinjaman ini adalah sebesar prime lending rate BCA yang terhutang setiap bulannya. Fasilitas Installment Loan - Dolar Amerika Serikat Berdasarkan surat dari BCA tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas Installment Loan (Catatan 10). Fasilitas ini berjangka waktu 2 tahun dan diangsur tiap 6 bulan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 3% di atas LIBOR 6 bulan. Fasilitas pinjaman dari BCA, termasuk pinjaman dalam bentuk rekening koran dan TRL dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 5, 6, 7, 8 dan 10). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja.
30
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan) Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.
Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: -
-
-
-
Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB. Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank. Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (Perusahaan dan CPJF). Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aset atau saham perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.
Sehubungan dengan pembatasan melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam bentuk pengeluaran barang modal melebihi jumlah maksimum yang telah ditetapkan. Selain itu sehubungan dengan pembatasan memperoleh fasilitas pinjaman baru, Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp500,00 miliar pada tanggal 2 Juli 2003. Dengan suratnya tertanggal 12 Juni 2003, BCA telah memberikan persetujuan atas kedua hal tersebut. PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 26 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp112,50 miliar dan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari PT ING Indonesia Bank. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp11,25 miliar. Suku bunga tahunan pinjaman ini adalah sebesar 0,75% di atas rata-rata Sertifikat Bank Indonesia dan terhutang setiap triwulannya. Pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh ING Bank N.V., Singapura dengan nilai 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan (Catatan 25d). Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank DBS sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Melakukan reorganisasi, merger, pengambilalihan, perubahan substansial pemegang saham dan semua tindakan yang dapat mempengaruhi keadaan Perusahaan dan CPJF. Melakukan perubahan bisnis inti.
31
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Kredit Angsuran Berjangka (Tranche A) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp70,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp50,00 miliar dan CPJF sebesar Rp20,00 miliar). Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masingmasing angsuran sebesar Rp7,00 miliar (terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp5,00 miliar dan CPJF sebesar Rp2,00 miliar). Suku bunga tahunan fasilitas pinjaman ini adalah sebesar 3% di atas rata-rata maksimum penjaminan Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia untuk jangka waktu 1 bulan dan terhutang setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
-
Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain. Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand. Menerbitkan obligasi atau surat berharga. Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar kecuali untuk mengakuisisi CPJF.
Sehubungan dengan pembatasan melakukan investasi di atas Rp100,00 miliar, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam bentuk pengeluaran barang modal melebihi jumlah maksimum yang telah ditetapkan. Selain itu sehubungan dengan pembatasan menerbitkan obligasi, Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp500,00 miliar pada tanggal 2 Juli 2003. Dengan suratnya tertanggal 3 Juni 2003, Bank Danamon telah memberikan persetujuan atas kedua hal tersebut.
32
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman berjangka dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar). Failitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp2,50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
-
Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan menerbitkan obligasi sehingga menyebabkan Perusahaan melanggar rasio keuangan tersebut di atas. Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari. Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar.
PT ING Indonesia Bank Pada tanggal 9 Oktober 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT ING Indonesia Bank (ING Bank). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman berjangka dengan fasilitas maksimum sebesar Rp135,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp101,25 miliar dan CPJF sebesar Rp33,75 miliar). Fasiltas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dan terhutang dalam 12 kali angsuran triwulanan dengan jumlah angsuran sebesar Rp11,25 miliar. Suku bunga tahunan pinjaman ini adalah sebesar 2,5% di atas JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) dan terhutang setiap triwulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6, 7 dan 8).
33
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT ING Indonesia Bank (lanjutan) Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut: -
-
Melakukan merger, konsolidasi, memperoleh sebagian besar atau seluruh aktiva dan modal dari perusahaan lain atau menjual, menyewakan sebagian besar atau seluruh aktiva Perusahaan dan CPJF tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Memberikan pinjaman (termasuk pinjaman antar perusahaan atau uang muka) kepada PT Central Proteinaprima Tbk. kecuali atas transaksi usaha dalam kegiatan usaha yang normal. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak kecuali dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Melakukan investasi di luar bisnis inti dengan jumlah yang melebihi Rp10,00 miliar.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk: -
Perusahaan akan mempertahankan investasi di CPJF paling sedikit 80% dari modal CPJF dan memiliki kontrol secara penuh atas kepengurusannya. Mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio kewajiban terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
Pada tanggal 26 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia yang dipergunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari ING Bank. Pada tanggal 3 Juli 2003, Perusahaan dan CPJF telah melunasi seluruh pinjaman dari ING Bank. Sehubungan dengan syarat untuk memenuhi rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan CPJF tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur (termasuk ING Bank N.V., Singapura - Catatan 25d) sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Pada tahun 2003, operasi Perusahaan dan CPJF dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) dan adanya wabah penyakit unggas. Namun demikian, sejak Desember 2003, CPJF telah mampu menanggulangi kematian ayamnya akibat penyakit unggas. Pada saat ini harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak serta tingkat konsumsi atas produk-produk unggas mulai meningkat secara bertahap (Catatan 27). Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2003 disajikan sesuai dengan jadwal dalam perjanjian pinjaman. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Rupiah
34
2003
2002
% 4,22 9,19 - 17,50
% 2,36 - 5,14 2,87 - 2,99 16,22 - 20,63
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan beberapa perusahaan sewa guna usaha untuk pembelian peralatan kantor (jangka waktu 3 tahun) sebesar Rp10,86 miliar dan $AS724.154 dan peralatan transportasi (jangka waktu 2 - 5 tahun) sebesar Rp0,96 miliar di tahun 2002. Perusahaan Sewa Guna Usaha
Jenis Aktiva
2003
2002
Peralatan kantor Peralatan transportasi Peralatan transportasi
6.648 219 109
11.908 250 420
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
6.976
12.578
5.247
5.321
Bagian jangka panjang
1.729
7.257
PT Hewlett-Packard Finance Indonesia ($AS407.069 dan Rp3.202 pada tahun 2003 dan $AS690.648 dan Rp5.733 pada tahun 2002) PT Reksaarta Pertiwi PT Bina Danatama Finance Tbk.
Rincian pembayaran sewa guna usaha minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut: Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Jumlah
2004 2005 2006 2007
5.741 1.676 76 78
Jumlah Dikurangi bagian biaya bunga
7.571 595
Hutang sewa guna usaha Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
6.976 5.247
Bagian jangka panjang
1.729
Kewajiban sewa guna usaha dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha ini membatasi Perusahaan dan Anak perusahaan antara lain dalam melakukan penjualan dan pemindahan aktiva sewa guna usaha.
35
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari: 2003 Hutang pokok Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi
500.000 (8.834)
Bersih
491.166
Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Pada tanggal 2 Juli 2003, obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 7 Juli 2003. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi (PT Bank Permata Tbk. sebagai wakil amanat) yang diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 10 tanggal 5 Mei 2003, yang diubah dengan Akta Notaris No. 34 tanggal 12 Juni 2003 oleh notaris yang sama, Obligasi ini dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa bidang tanah dan bangunan serta bendabenda yang ada diatasnya yang dianggap sebagai benda tetap dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 5, 6, 7 dan 8). Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perusahaan dan Anak perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut: -
-
-
-
Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company. Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti. Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas Anak perusahaan yang menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas Anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar. Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari total aktiva. Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250%. Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.
36
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini: 1.
Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan.
2.
Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial.
3.
Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam rangka penerapan Enterprise Resources Planning.
4.
Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi.
5.
Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi sampai dengan 31 Desember 2003 yang telah dilaporkan kepada Bapepam adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp39,08 miliar. 2. Penyetoran modal pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm sebesar Rp135,00 miliar. 3. Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp6,66 miliar. 4. Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi sebesar Rp13,73 miliar. 5. Modal kerja sebesar Rp149,74 miliar. Sisa dana hasil penawaran umum obligasi sementara waktu digunakan untuk mengurangi pinjaman revolving kepada BCA, Bank Danamon dan Bank Ekonomi (Catatan 10). Obligasi ini memperoleh peringkat idA- (Single A minus; Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam laporannya No. 279/PEF-Dir/V/2003 tanggal 21 Mei 2003. Sehubungan dengan syarat untuk memenuhi rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap beban bunga yang disesuaikan. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para pemegang obligasi melalui wali amanat sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum memperoleh jawaban tertulis dari para pemegang obligasi melalui wali amanat. Manajemen Perusahaan mengharapkan para pemegang obligasi melalui wali amanat setuju untuk menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo hutang obligasi dengan pertimbangan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13 dan 27. Oleh karenanya, saldo hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2003 disajikan sebagai hutang jangka panjang.
37
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut: 2003
Pemegang Saham PT Central Proteinaprima Tbk. Royal Trust Corporation of Canada Rusmin Ryadi (Direktur Perusahaan) Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris Perusahaan) Hadi Gunawan (Direktur Perusahaan) Franciscus Affandy (Direktur Perusahaan) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750
55,34
77.907
323.120.500 300.000
22,95 0,02
32.312 30
6.250 5.000
0,00 0,00
1 0
1.925
0,00
0
305.166.750
21,69
30.517
1.407.669.175
100,00
140.767
2002
Pemegang Saham PT Central Proteinaprima Tbk. Royal Trust Corporation of Canada Djoko Muhammad Basoeki (Direktur Perusahaan) Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris Perusahaan) Hadi Gunawan (Direktur Perusahaan) Franciscus Affandy (Direktur Perusahaan) Sumet Jiaravanon (Komisaris Perusahaan) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750
55,34
77.907
98.539.500
7,00
9.854
102.340
0,00
10
6.250 5.000
0,00 0,00
1 0
1.925
0,00
0
90
0,00
0
529.945.320
37,66
52.995
1.407.669.175
100,00
140.767
38
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. SALDO LABA Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: -
Membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2002 sebesar Rp21,12 miliar atau Rp15 (Rupiah penuh) per saham kepada para pemegang saham yang dibayarkan pada tanggal 10 Oktober 2003.
-
Mencadangkan dari laba bersih tahun 2002 sebagai cadangan umum sesuai dengan Undangundang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas” sebesar Rp1,00 miliar.
Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: -
Membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2001 sebesar Rp14,08 miliar atau Rp10 (Rupiah penuh) per saham kepada para pemegang saham yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2002.
-
Memberikan wewenang kepada direksi untuk mencadangkan sejumlah tertentu dari laba bersih sebagai cadangan umum sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”. Berdasarkan keputusan rapat direksi Perusahaan tanggal 14 Oktober 2002, jumlah laba bersih tahun 2001 yang dicadangkan sebagai cadangan umum adalah sebesar Rp1,00 miliar.
18. PENJUALAN BERSIH Rincian dari penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan Ayam komersial
3.538.620 539.647 198.010 22.412 -
3.112.658 516.475 220.193 18.455 42.517
Jumlah
4.298.689
3.910.298
Penjualan bersih kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah Pembeli
2003
2002
2003
2002
PT Prospek Karyatama PT Nusantara Unggasjaya
458.983 167.842
610.714 614.202
10,68 3,90
15,62 15,71
Jumlah
626.825
1.224.916
14,58
31,33
39
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2003
2002
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi dan deplesi
3.294.599 34.216 487.788
2.865.979 26.464 421.333
Jumlah biaya produksi Saldo barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
3.816.603
3.313.776
Beban pokok produksi Saldo barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
3.816.699
Beban pokok penjualan
3.811.993
34.097 (34.001)
31.226 (34.097) 3.310.905
65.132 1.431 (71.269)
45.806 10.816 (65.132) 3.302.395
Pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah Pemasok
2003
2002
2003
2002
583.272 460.832 191.671
552.194 248.917 514.739
13,57 10,72 4,46
14,12 6,37 13,16
1.235.775
1.315.850
28,75
33,65
Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura Karonga Pte. Ltd., Singapura Mariscal Pte. Ltd., Singapura Jumlah
20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pengangkutan Promosi dan iklan Perjalanan dinas dan transportasi Insentif dan komisi penjualan Penyusutan (Catatan 8a) Lain-lain
Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 22) Royalti (Catatan 25a) Perjalanan dinas dan transportasi Tunjangan makan dan transportasi Honorarium tenaga ahli Penyusutan (Catatan 8a) Pajak Telepon, listrik dan air 40
2003
2002
22.289 6.255 4.158 3.852 2.970 2.033 7.218
26.729 7.095 13.048 4.227 3.370 1.948 8.190
48.775
64.607
190.589 47.617 34.481 11.717 10.048 10.707 9.555 8.200
151.661 44.037 24.755 6.965 15.234 7.636 7.576 7.209
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
Umum dan Administrasi (lanjutan) Sewa Promosi dan iklan Perlengkapan kantor Hadiah dan sumbangan Asuransi Pelatihan dan seminar Perbaikan dan pemeliharaan Penggunaan perangkat lunak (Catatan 25b) Penurunan nilai persediaan (Catatan 6) Lain-lain
Jumlah
2003
2002
6.902 6.560 6.056 4.983 4.786 4.605 4.172 3.475 11.752
4.037 1.660 5.323 4.841 5.213 1.371 3.678 760 3.024 9.114
376.205
304.094
424.980
368.701
2003
2002
21. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Beban keuangan: Hutang bank Hutang obligasi Provisi dan administrasi bank Sewa guna usaha Cerukan
(79.133) (35.000) (4.406) (1.256) (1.415)
(43.815) (12.081) (1.541) -
(121.210)
(57.437)
Laba (rugi) selisih kurs - bersih: Instrumen derivatif Hutang bank Kas dan setara kas Lain-lain
1.047 458 (2.004) 23.631
(75.331) 98.629 (39.167) 14.242
Jumlah
23.132
(1.627)
Penghasilan bunga: Deposito berjangka dan on call Jasa giro
11.258 778
19.332 817
Jumlah
12.036
20.149
Rupa-rupa - bersih
(13.247)
5.811
Beban lain-lain - bersih
(99.289)
(33.104)
Jumlah
Rugi selisih kurs instrumen derivatif pada tahun 2002 terutama berasal dari beberapa kontrak valuta asing berjangka dengan Citibank N.A., Jakarta untuk memperoleh sejumlah $AS50,00 juta dan telah jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2002. Penghasilan lain-lain - rupa-rupa - bersih terutama merupakan pendapatan bersih atas penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku, kotoran ayam, telur, penjualan aktiva tetap, pendapatan sewa dan jasa penetasan telur. 41
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS MANFAAT KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, masing-masing berdasarkan laporannya tanggal 23 Maret 2004 dan 27 Februari 2003 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan-laporan aktuaris independen adalah sebagai berikut: Tingkat bunga : 11% per tahun Tingkat kenaikan gaji (upah) : 10% per tahun Usia pensiun : 55 tahun Tingkat kematian : tabel CSO-1980 yang dimodifikasi Mutasi kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2003
2002
Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan
28.262 34.433
15.109 15.945
Dikurangi pembayaran tahun berjalan
62.695 5.934
31.054 2.792
Saldo pada akhir tahun
56.761
28.262
23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 2003
2002
2003
2002
Piutang usaha (Catatan 5) PT Satwa Utama Raya PT Vista Grain PT Centralpertiwi Bahari PT Citrawindu Pertala PT Vista Agung Kencana PT Central Panganpertiwi PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Nusantara Unggasjaya PT Suryawindu Pertiwi PT Windusejati Pertiwi PT Central Agromina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
17.793 14.430 13.589 11.990 11.912 6.433 2.946 1.969 1.800 1.658 1.678
373 26.918 2.902 8.047 105 11.859 29 31.208 2.479 1.851 1.933 1.571
0,71 0,58 0,54 0,48 0,47 0,26 0,12 0,08 0,07 0,07 0,06
0,02 1,29 0,14 0,39 0,00 0,57 0,00 1,49 0,12 0,09 0,09 0,08
Jumlah
86.198
89.275
3,44
4,28
Piutang pihak hubungan istimewa PT Centralpertiwi Bahari PT Vista Grain PT Central Proteinaprima Tbk. PT Vista Agung Kencana PT Istana Satwa Borneo PT Satwa Utama Raya PT Central Panganpertiwi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
12.176 9.014 6.742 2.075 1.628 1.361 926 874
3.957 4.803 13.071 2 1.840 99 2.849 585
0,49 0,36 0,27 0,08 0,07 0,05 0,04 0,03
0,19 0,23 0,63 0,00 0,09 0,00 0,14 0,02
Jumlah
34.796
27.206
1,39
1,30
42
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 2003
2002
2003
2002
Hutang usaha (Catatan 11) PT Surya Hidup Satwa Tbk. PT Indovetraco Makmur Abadi CPF Europe S.A., Belgia PT Central Agromina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
10.785 8.263 1.374 476 -
13.079 5.111 2.147 5.875 28
0,65 0,49 0,08 0,03 -
1,14 0,44 0,19 0,51 0,00
Jumlah
20.898
26.240
1,25
2,28
122.882 7.507
1.209
7,32 0,45
0,10
-
90.424 9.860 8.124
-
7,87 0,86 0,71
130.389
109.617
7,77
9,54
Hutang pihak hubungan istimewa Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 25a) PT Surya Hidup Satwa Tbk. Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (Catatan 25a) PT Satwa Utama Raya PT Central Proteinaprima Tbk. Jumlah
Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1 miliar: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2003
2002
2003
2002
Penjualan bersih PT Nusantara Unggasjaya PT Vista Grain PT Central Panganpertiwi PT Satwa Utama Raya PT Central Agromina PT Central Proteinaprima Tbk. PT Centralpertiwi Bahari PT Vista Agung Kencana PT Istana Satwa Borneo PT Citrawindu Pertala PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Windusejati Pertiwi PT Suryawindu Pertiwi PT Andalas Windumurni
167.842 124.524 46.152 41.556 32.716 28.397 25.504 15.491 13.156 10.898 8.780 5.010 4.678 3.458
614.202 117.303 53.253 32.700 16.160 73.835 20.013 9.694 9.345 7.282 8.765 1.978 2.777 934
3,90 2,90 1,07 0,97 0,76 0,66 0,59 0,36 0,31 0,25 0,21 0,12 0,11 0,08
15,71 3,00 1,36 0,84 0,41 1,89 0,51 0,25 0,24 0,19 0,22 0,05 0,07 0,02
Jumlah
528.162
968.241
12,29
24,76
43.157 41.726 35.061 33.880 12.832 12.319 6.414 1.506 924
55.925 50.048 23.333 40.459 8.314 16.514 11.129 474 1.803
1,00 0,97 0,82 0,79 0,30 0,29 0,15 0,03 0,02
1,43 1,28 0,60 1,03 0,21 0,42 0,29 0,01 0,05
187.819
207.999
4,37
5,32
Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Surya Hidup Satwa Tbk. PT Indovetraco Makmur Abadi PT Central Proteinaprima Tbk. PT Central Agromina PT Satwa Utama Raya PT Central Panganpertiwi CPF Europe S.A., Belgia PT Centralpertiwi Bahari PT Vista Agung Kencana Jumlah
43
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2003
2002
2003
2002
76.834 69.581 48.974 15.122
74.212 57.511 45.028 21.373
1,79 1,62 1,14 0,35
1,90 1,47 1,15 0,55
210.511
198.124
4,90
5,07
Penjualan telur PT Central Agromina PT Istana Satwa Borneo PT Satwa Utama Raya PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Vista Agung Kencana
54.114 12.507 6.830 2.528 853
64.460 6.994 5.453 2.754 1.245
1,26 0,29 0,16 0,06 0,02
1,65 0,18 0,14 0,07 0,03
Jumlah
76.832
80.906
1,79
2,07
Pembelian peralatan peternakan PT Surya Hidup Satwa Tbk.
12.095
13.486
0,28
0,34
Beban royalti Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (Catatan 25a)
47.617
44.037
1,11
1,13
Beban penggunaan perangkat lunak Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (Catatan 25b)
3.475
760
0,08
0,02
Pendapatan penetasan PT Satwa Utama Raya
2.186
3.092
0,05
0,08
11.686 -
9.908 11.600
0,27 -
0,25 0,30
Penjualan bahan baku PT Central Proteinaprima Tbk. PT Vista Grain PT Centralpertiwi Bahari PT Central Panganpertiwi Jumlah
Pembagian dividen kas PT Central Proteinaprima Tbk. PT Satwa Utama Raya
Selain transaksi-transaksi tersebut di atas, Perusahaan juga memberikan jaminan perusahaan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (Catatan 25c). Sifat hubungan istimewa Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ●
● ● ● ●
PT Satwa Utama Raya, PT Central Panganpertiwi, PT Istana Satwa Borneo, PT Vista Agung Kencana, PT Cipta Khatulistiwa Mandiri, PT Central Agromina dan PT Centralpertiwi Bahari merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), pemegang saham mayoritas Perusahaan. PT Citrawindu Pertala, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati dan PT Indovetraco Makmur Abadi di bawah pengendalian PT Surya Hidup Satwa Tbk. (SHS), pemegang saham mayoritas CPP. PT Vista Grain di bawah pengendalian PT Central Pertiwi, pemegang saham mayoritas SHS. PT Nusantara Unggasjaya dikelola oleh manajemen yang sama dengan Perusahaan. CPF Europe S.A., Belgia, Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand, Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand dikelola oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.
44
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Piutang lain-lain - pihak ketiga
$AS $AS
4.564.803 1.301
Jumlah
Setara dengan Rupiah 38.641 11 38.652
Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Beban masih harus dibayar Hutang Bank Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang Hutang sewa guna usaha Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
$AS
12.098.565
102.414
$AS $AS $AS
21.141.399 418.472 29.657
178.962 3.542 251
$AS $AS
10.000.000 10.000.000
84.650 84.650
$AS $AS
255.053 152.016
2.159 1.287
Jumlah
457.915
Kewajiban bersih
419.263
Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2004, maka kewajiban moneter bersih Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar Rp6,04 miliar.
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN Berikut adalah perjanjian, ikatan, dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2003: a. Perjanjian Lisensi Pada tanggal 1 Januari 1990, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (CPG), pihak dengan hubungan istimewa, masingmasing berjangka waktu 5 tahun, dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk memproduksi dan menjual produk yang dihasilkan dengan menggunakan merek dagang tertentu serta mendapatkan informasi mengenai pemasaran, riset dan pengembangan untuk produk yang bersangkutan. Sebagai imbalannya, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPG sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih yang besarnya dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu yaitu sebesar 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk lainnya.
45
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Perjanjian Lisensi (lanjutan) Pada tanggal 29 Desember 2003, CPG menandatangani perjanjian Intellectual Proprietary Rights Assignment Agreement dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, dimana berdasarkan perjanjian ini, CPG mengalihkan semua hak lisensi yang dimilikinya kepada CPIGCL. Sebagai pemegang hak lisensi yang baru, pada tanggal yang sama, CPIGCL juga menandatangani perjanjian Novation Agreement dan Agreement on the Assignment of Receivable untuk mengambil alih semua hak dan kewajiban CPG berdasarkan perjanjian-perjanjian lisensi dengan Perusahaan dan CPJF. Oleh karena itu, sejak tanggal perjanjian tersebut, hutang Perusahaan dan CPJF kepada CPG dialihkan kepada CPIGCL. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp47,62 miliar dan Rp44,04 miliar masingmasing pada tahun 2003 dan 2002, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp122,88 miliar dan Rp90,42 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa”. Pada tahun 2003 dan 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembayaran atas hutang royalti masingmasing sebesar Rp5,63 miliar dan Rp30,42 miliar. b. Perjanjian Penggunaan Perangkat Lunak Pada tanggal 2 September 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan telah menandatangani perjanjian bersyarat (conditional agreement) dengan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (IFT), pihak dengan hubungan istimewa, sehubungan dengan penggunaan MySAP.com dan CP Group PeopleSoft Human Resource Management System. Transaksi ini sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham (termasuk pemegang saham minoritas) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2002 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 46. Setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Perusahaan maka perjanjian dengan IFT berlaku efektif sejak 18 Oktober 2002. Beban penggunaan perangkat lunak yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp3,48 miliar dan Rp0,76 miliar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. c. Jaminan Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1995, Perusahaan memberikan jaminan perusahaan atas 31% dari pinjaman sindikasi (diatur oleh PT Bank Niaga Tbk.) sejumlah $AS59,00 juta (atau setara dengan $AS18,29 juta) yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (CPB), yang merupakan persentase kepemilikan saham Perusahaan di CPB pada saat itu. Pada tanggal 19 Februari 2001, pinjaman CPB telah direstrukturisasi dengan PT Bank Niaga Tbk. sebagai agen. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi antara CPB dengan krediturnya, jaminan perusahaan yang diberikan oleh Perusahaan masih berlaku. d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura Pada tanggal 4 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura. Fasilitas pinjaman yang diperoleh adalah Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) senilai Rp112,50 miliar yang diterbitkan untuk PT Bank DBS Indonesia (Catatan 13). SBLC ini diterbitkan sebagai jaminan atas pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari ING Bank. SBLC ini dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6, 7 dan 8).
46
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura (lanjutan) Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut: -
-
-
Melakukan merger, konsolidasi, memperoleh sebagian besar atau seluruh aktiva dan modal dari perusahaan lain atau menjual, menyewakan sebagian besar atau seluruh aktiva Perusahaan dan CPJF tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Memberikan pinjaman (termasuk pinjaman antar perusahaan atau uang muka) kepada PT Central Proteinaprima Tbk. kecuali atas transaksi usaha dalam kegiatan usaha yang normal. Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak kecuali dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Melakukan investasi di luar bisnis inti dengan jumlah yang melebihi Rp10,00 miliar.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk: -
Perusahaan akan mempertahankan investasi di CPJF paling sedikit 80% dari modal CPJF dan memiliki kontrol secara penuh atas kepengurusannya. Mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio kewajiban terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.
e. Kontinjensi Pada bulan Desember 2003, pihak kepolisian telah melakukan penyidikan kepada salah seorang direktur Perusahaan sehubungan dengan dugaan tindak pidana korupsi atas subsidi pemerintah atas pembelian impor bungkil kacang kedelai untuk pakan ternak yang dilakukan oleh Perusahaan dari Badan Urusan Logistik (BULOG) pada tahun 1998. Didasarkan pada pendapat konsultan hukum independen yang dinyatakan dalam surat tertanggal 17 Maret 2004, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa semua kontrak perdata atau perjanjian yang terkait dengan masalah impor bungkil kacang kedelai oleh BULOG telah dipenuhi oleh Perusahaan, dan sampai dengan tanggal diterbitkannya surat konsultan hukum independen tersebut, tidak ada tuntutan perdata terhadap Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut.
26. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Segmen usaha dibagi menurut jenis produk yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, ayam komersial dan peralatan peternakan. Segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. Informasi yang menyangkut segmen usaha dan segmen geografis Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
47
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Pakan *
Anak Ayam Usia Sehari
Ayam Olahan
Ayam Komersial
Peralatan Peternakan
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.538.620 259.158
539.647 -
198.010 -
-
22.412 5.513
(264.671 )
4.298.689 -
Jumlah penjualan segmen
3.797.778
539.647
198.010
-
27.925
(264.671 )
4.298.689
115.910
(19.952)
7.629
-
8.961
2003
Hasil segmen
Eliminasi
-
Konsolidasi
112.548
Beban yang tidak dapat dialokasikan
50.832
Laba usaha
61.716
Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
1.684.737
570.675
161.056
-
24.519
(55.545 )
121.749
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
2.507.191 346.812
170.945
15.496
-
980
(52.252 )
481.981 1.196.126
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi
Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar di muka Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu Penurunan nilai persediaan
2.385.442
1.678.107
125.725 29.257
67.135 24.859
6.580 8.038
-
851 1.093
-
200.291 63.247
-
143.441
-
-
-
-
143.441
-
3.399
-
-
-
-
3.399
90 75 -
147 -
5 -
-
66 -
-
237 146 -
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
3.797.778 -
539.647 -
180.662 17.348
-
27.925 -
(264.671 ) -
4.281.341 17.348
Jumlah
3.797.778
539.647
198.010
-
27.925
(264.671 )
4.298.689
Pakan *
Anak Ayam Usia Sehari
Ayam Olahan
Ayam Komersial
Peralatan Peternakan
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.112.658 303.248
516.475 7.572
220.193 -
42.517 -
18.455 -
(310.820 )
3.910.298 -
Jumlah penjualan segmen
3.415.906
524.047
220.193
42.517
18.455
(310.820 )
3.910.298
184.588
55.614
16.675
4.844
3.968
2002
Hasil segmen
Eliminasi
4.749
Beban yang tidak dapat dialokasikan
239.202
1.408.256
519.561
124.685
6.804
22.132
(76.320 )
2.005.118 81.998
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
270.438 31.236
Laba usaha
Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
Konsolidasi
2.087.116
355.081
134.434
12.507
3.779
1.035
(69.410 )
437.426 711.357
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi
1.148.783
48
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Pakan *
Anak Ayam Usia Sehari
Ayam Olahan
Ayam Komersial
Peralatan Peternakan
Eliminasi
Konsolidasi
81.387 25.653
59.771 20.593
31.126 6.783
439 138
1.328 1.041
-
174.051 54.208
-
139.403
-
-
-
-
139.403
-
3.414
-
8.181
-
90 -
110 464 3.024
-
-
-
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
3.415.906 -
524.047 -
204.104 16.089
42.517 -
18.455 -
(310.820 ) -
3.894.209 16.089
Jumlah
3.415.906
524.047
220.193
42.517
18.455
(310.820 )
3.910.298
2002 Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar di muka Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu Penurunan nilai persediaan
(742 ) -
10.853 200 464 3.024
* terdiri dari pakan ternak, pakan udang dan pakan lainnya Sehubungan dengan revisi PSAK No. 5 “Pelaporan Segmen” dan peraturan BAPEPAM mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dapat menyajikan informasi segmen aktiva dan pengeluaran barang modal menurut segmen geografis karena belum tersedianya informasi tersebut secara lengkap.
27. KONDISI EKONOMI Kondisi ekonomi Indonesia masih terus dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan tingkat bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Sejak bulan Agustus 2003, industri peternakan unggas mengalami gangguan dengan mewabahnya penyakit unggas berupa penyakit tetelo (Newcastle Disease/ND) yang kemudian diikuti dengan penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) pada beberapa daerah di Indonesia. Penyakit unggas ini telah menyebabkan kematian unggas yang cukup signifikan, sehingga banyak peternak unggas yang mengalami kerugian cukup besar dan menghentikan operasinya. Disamping itu, tingkat konsumsi hasil peternakan unggas juga mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran konsumen atas dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi hasil peternakan unggas tersebut. Penyakit ini juga telah mewabah pada beberapa negara Asia. Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan terpengaruh akibat adanya penyakit unggas ini. Pada tahun 2003, CPJF mengalami kerugian sebesar Rp4,8 miliar akibat kematian sekitar 2,74% dari jumlah populasi ayam pembibit turunan yang dimiliki CPJF. Tingkat produksi anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) yang dihasilkan CPJF tidak mengalami dampak yang cukup berarti akibat dari kondisi ini. Namun demikian, harga jual DOC mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga pada harga yang sangat rendah. Penurunan harga jual DOC ini dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan DOC dan adanya wabah penyakit unggas. Kondisi ini juga berpengaruh pada operasi Perusahaan, dimana pakan ternak hasil produksi Perusahaan tidak dapat dijual pada tingkat marjin yang normal. Disamping itu, kondisi ini juga berpengaruh pada tingkat perputaran piutang akibat menurunnya kemampuan pembayaran pelanggan pada jangka waktu yang telah ditetapkan.
49
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Untuk meredam semakin meluasnya wabah penyakit ini pada skala nasional dan membantu para perternak unggas skala menengah dan kecil, pemerintah telah melakukan beberapa langkah, diantaranya memusnahkan unggas secara selektif yaitu terbatas pada unggas yang terinfeksi virus (stamping out), pemberian vaksin berikut peralatannya, bahan disinfektan untuk membersihkan kandang serta pengamanan peternakan (biosecurity) melalui dilarangnya perpindahan unggas yang berasal dari daerah yang telah terkena virus AI ke daerah lainnya yang belum terjangkit AI. Selain itu, perternak dan pemerintah juga aktif melakukan sosialisasi (public awareness) melalui program kampanye untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat untuk mengkonsumsi produk unggas. Langkah-langkah penanggulangan di atas juga telah diterapkan oleh CPJF, sehingga sejak Desember 2003, CPJF telah mampu menanggulangi kematian ayamnya akibat penyakit unggas. Pada saat ini, industri peternakan unggas dan tingkat konsumsi produk unggas belum pulih sepenuhnya, namun telah menunjukkan perkembangan yang lebih baik, diantaranya telah meningkatnya harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak serta mulai memulihnya tingkat konsumsi produk unggas. Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi di Indonesia terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan.
28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal $AS35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar $AS35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta. Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura minimal sebesar $AS1.716.000 dan dapat disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut. b. Pada tanggal 26 Januari, 5 Maret, dan 19 Maret 2004, Perusahaan dan CPJF melakukan penarikan kembali atas fasilitas revolving loan dari Bank Danamon dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp110,00 miliar (terbagi atas fasilitas untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp10,00 miliar) (Catatan 10). c. Pada tanggal 26 Februari 2004, Perusahaan dan CPJF melakukan penarikan kembali atas fasilitas revolving loan dari Bank Ekonomi dengan sebesar Rp21,25 miliar (terbagi atas fasilitas untuk Perusahaan sebesar Rp15,00 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar) (Catatan 10).
50
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. REKLASIFIKASI AKUN Akrual uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Masih Harus Dibayar” sebesar Rp28,26 miliar dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 telah direklasifikasi ke akun “Kewajiban Diestimasi Atas Manfaat Karyawan” agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2003.
30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2004.
51