Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2006 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2005 Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………......
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..……………………………………………………….............
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .…………………………………………………….................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………........
6-7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..……………………………………………….........
8-53
**************************
Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-6802 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2006, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 diaudit oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja yang dalam laporannya tertanggal 15 Maret 2006 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut dengan paragraf penjelasan yang menyatakan bahwa pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2004) untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2006, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511 20 Maret 2007
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan
2006
2005
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.121 pada tahun 2006 dan Rp3.306 pada tahun 2005 Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Persediaan Ayam pembibit turunan - bersih Biaya dibayar di muka dan uang muka
2c,2n,5,23 2d 6,10,13,14,24b
2e,22 12 2f,7,10,13, 14,24b 2g,7,8,10, 13,14,24b 2h
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp658.317 pada tahun 2006 dan Rp553.778 pada tahun 2005 Tagihan pajak Lain-lain - bersih
2e,22 2q,12 2i,2j,9,10, 13,14,24b 12 2h,2i,2n,23, 24b,24c
Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2o,25
136.890
97.719
352.893 57.984 73.921
417.649 66.633 11.298
880.846
671.315
233.035 56.646
148.961 36.571
1.792.215
1.450.146
67.680 23.938
19.157 65.992
917.402 26.717
795.325 189.041
74.467
100.368
1.110.204
1.169.883
2.902.419
2.620.029
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Jumlah Kewajiban Lancar
2n,10,13,23 2n,23 11
473.812
511.422
509.116 20.019 43.065 44.368 64.427
431.772 56.721 37.187 29.826 27.574
13,24b 2i,9,22
7.500 1.501
5.000 668
2o,25
1.163.808
1.100.170
112.079 208
170.818 -
2e,22 12
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 2e,22,24a Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,12 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24b Hutang sewa guna usaha 2i,9,22 Hutang instrumen derivatif 2m,24c Hutang obligasi 2l,14 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2p,21
142.500 2.081 2.469 497.055
445 65.408 495.092
204.086
152.943
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
960.478
884.706
2o,25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.669.175 saham Tambahan modal disetor - agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
15
2006
2005
2i,9h
140.767 3.290 68.491
140.767 3.290 68.491
2b,2i,9h
53.174
53.174
2e,22
(23.927)
(23.927)
16
5.000 531.338
4.000 389.358
778.133
635.153
2.902.419
2.620.029
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dasar)
Catatan PENJUALAN BERSIH
2006
2005
2e,2k,2o, 17,22,25
6.385.579
5.540.262
2e,2k,18,22
5.407.109
4.706.624
978.470
833.638
132.288 507.582
97.841 451.070
639.870
548.911
338.600
284.727
107.345 9.432 (145.323) (59.221)
(90.790) 6.639 (129.655) (14.686)
18.159
12.372
Beban Lain-lain - Bersih
(69.608 )
(216.120)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
268.992
68.607
(63.364) (44.464)
(27.451)
(107.828)
(27.451)
161.164
41.156
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2e,2k,19,22 24a
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih Penghasilan bunga Beban keuangan Beban pajak Rupa-rupa - bersih
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
2o,25 20 2m,2n,24c 12 2d,2i,2k, 9b,12,22
2q,12
Beban Pajak Penghasilan LABA SEBELUM LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN PRA-AKUISISI
4
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
2r
(4.107) 157.057
41.156
112
29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
-
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Saldo Laba
Catatan Saldo, 1 Januari 2005
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor Agio Saham
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
140.767
3.290
68.491
53.174
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
Saldo, 31 Desember 2005
140.767
3.290
68.491
53.174
(23.927 )
Telah Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
4.000
348.202
593.997
-
41.156
41.156
4.000
389.358
635.153
(23.927)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Pembentukan cadangan umum
16
-
-
-
-
-
1.000
(1.000)
Dividen kas
16
-
-
-
-
-
-
(14.077)
(14.077 )
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
157.057
157.057
Saldo, 31 Desember 2006
140.767
3.290
68.491
53.174
5.000
531.338
778.133
(23.927)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
-
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Tagihan pajak penghasilan Penghasilan bunga Beban keuangan Pajak penghasilan Kegiatan operasional lainnya
12
9b
5.578.274 (5.175.431)
242.340
402.843
66.307 9.759 (144.790) (76.522) (1.006)
53.729 6.494 (129.868) (60.661) 26.617
96.088
299.154
2.996 223
1.318 -
24b,24c
30.468 (125.510)
4
(53.092)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank jangka panjang Penerimaan dari hutang bank jangka pendek Pembayaran untuk: Hutang bank jangka pendek Dividen kas Hutang bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha
2005
6.378.066 (6.135.726)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha Penarikan (penempatan) deposito yang dibatasi penggunaannya Perolehan aktiva tetap Akuisisi Anak perusahaan setelah dikurangi kas dan bank Anak perusahaan pada tanggal akuisisi
2006
(62.560) (43.220) -
(144.915)
(104.462)
150.000 -
100.000
(41.610) (14.077) (5.000) (1.315)
(70.459) (225.449) (2.317)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
87.998
(198.225)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
39.171
(3.533)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
97.719
101.252
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
136.890
97.719
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha
9
2006
2005
4.765
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
-
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.) No. 31 tanggal 9 Nopember 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500,00 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100,00 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah disahkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 Nopember 2000. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan lain. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Denpasar dan Surabaya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. b. Transaksi Permodalan Perusahaan Sejak penawaran saham perdana, Perusahaan telah melakukan beberapa transaksi permodalan dengan rincian sebagai berikut:
Tahun 1991 1994 1995 1997 1997 2000
Keterangan Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000,00 (Rupiah penuh) per saham Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp500,00 (Rupiah penuh) Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru Perubahan nilai nominal saham dari Rp500,00 (Rupiah penuh) menjadi Rp100,00 (Rupiah penuh)
Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi
52.500.000 56.306.767 112.613.534 225.227.068 281.533.835 1.407.669.175
Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
8
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan) c. Penawaran Obligasi Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Obligasi tersebut mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 14). d. Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 16 tanggal 11 Mei 2006 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris: Komisaris:
Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Montri Jiaravanont Dhanin Chearavanont Eddy Susanto Zaoputra Benjamin Jiaravanon Jiacipto Jiaravanon Jialipto Jiaravanon Agussalim Nasution Ping Perdana Kusuma Rudy Dharma Kusuma
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur: Direktur:
-
Franciscus Affandy Thirayut Phitya Isarakul Vinai Rakphongphairoj Peraphon Prayooravong Rusmin Ryadi Hery Tjusanto T. Thomas Effendy Chokchai Chintawongvanich
Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 45 tanggal 30 Mei 2005 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris: Komisaris:
Komisaris Independen:
-
Direksi
Sumet Jiaravanon Montri Jiaravanont Dhanin Chearavanont Eddy Susanto Zaoputra Benjamin Jiaravanon Jiacipto Jiaravanon Jialipto Jiaravanon R. Suroyo Bimantoro Budiman Elkana Agustinus Soputan
Presiden Direktur: Wakil Presiden Direktur: Direktur:
-
Franciscus Affandy Thirayut Phitya Isarakul Vinai Rakphongphairoj Peraphon Prayooravong Rusmin Ryadi Hery Tjusanto T. Thomas Effendy Chokchai Chintawongvanich
Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: Anggota:
- Agussalim Nasution - Ping Perdana Kusuma - Rudy Dharma Kusuma - Petrus Julius - Ariadhi Hendrajuwana
9
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan) d. Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: Anggota:
-
Budiman Elkana Agustinus Soputan Agussalim Nasution Ping Perdana Kusuma Rudy Dharma Kusuma
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp51,12 miliar dan Rp46,77 miliar masing-masing pada tahun 2006 dan 2005. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.986 dan 5.345 orang karyawan tetap masingmasing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut: Persentase Pemilikan Anak Perusahaan Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) PT Poly Packaging Industry (Catatan 4) PT Feprotama Pertiwi (Catatan 4)
Kegiatan Pokok
Peternakan unggas Produksi kemasan plastik Produksi dan distribusi bahan baku pakan
Pemilikan tidak langsung PT Centralavian Pertiwi (melalui CPJF) (Catatan 4) Peternakan unggas
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi
Tahun Pendirian
2006
Jumlah Aktiva
2005
2006
2005
Jakarta
1972
1972
99,99
99,99
751.183
691.086
Tangerang
2003
2003
99,99
-
23.161
-
Tangerang
1994
1992
99,99
-
10.584
-
Jakarta
1991
1991
100,00
-
139.885
-
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/BAPEPAM-LK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal/BAPEPAM). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. 10
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas. Akuisisi perusahaan yang dimiliki pihak ketiga dicatat sesuai dengan PSAK No.22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Berdasarkan standar ini, aktiva dan kewajiban entitas yang diakuisisi diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi restrukturisasi (termasuk penggabungan usaha) antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan adanya perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, dan karenanya aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests). Selanjutnya, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihakpihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba atau rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas.
11
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biayabiaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam telah menghasilkan sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”. i.
Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium Bangunan Mesin dan peralatan
5 20 12
Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.
12
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Aktiva Tetap (lanjutan) Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun. Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar nilai tercatat dan tidak disusutkan. Aktiva ini disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain bersih”.
j.
Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya. l.
Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.
13
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah Penuh 2006 EUR1 $AS1
2005 11.858 9.020
11.660 9.830
Kurs tersebut diatas dihitung berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 29 Desember 2006 dan 30 Desember 2005. o. Informasi Segmen Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha (primer) menurut jenis produk yang dijual yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan, dan kemasan. Pelaporan segmen geografis tidak dapat diaplikasikan untuk Perusahaan dan Anak perusahaan karena tidak diatur dalam kebijakan pelaporan manajemen untuk mempersiapkan informasi tersebut. p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003) sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Akuntansi Imbalan Kerja”. Berdasarkan UU No. 13/2003, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.
14
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No.13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Untuk Anak perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan. r.
Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 15).
s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
15
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. TRANSAKSI PENGGABUNGAN USAHA a. Perusahaan, PT Mega Kahyangan dan PT Udangmas Intipertiwi Perusahaan telah menandatangani akta penggabungan usaha No. 1 pada tanggal 3 Januari 2005 yang dibuat oleh Ichsan Chozie, S.H., dengan PT Mega Kahyangan (MK) dan PT Udangmas Intipertiwi (UMIP), perusahaan tidak beroperasi. Berdasarkan akta ini, MK dan UMIP menjadi perusahaan yang digabungkan (dissolving companies) sedangkan Perusahaan menjadi perusahaan penerus kegiatan (surviving company). Penggabungan usaha MK dan UMIP ke dalam Perusahaan telah disetujui pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 42 tanggal 25 Mei 2004. Penggabungan usaha tersebut juga telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal pada tanggal 10 Mei 2004 dan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Surat Persetujuan No. 904/III/PMA/2004 tanggal 15 September 2004. Pada saat penggabungan usaha, Perusahaan telah memiliki kepemilikan sebesar 100% pada MK dan UMIP. Ketiga pihak menyetujui penggabungan usaha dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut: 1. 2. 3.
4. 5.
Seluruh kegiatan usaha MK dan UMIP termasuk cabang-cabangnya dialihkan ke Perusahaan. Seluruh hak, lisensi, fasilitas dan izin yang telah diberikan oleh pihak pemerintah yang berwenang kepada MK dan UMIP beralih ke Perusahaan. Sejak tanggal efektif (3 Januari 2005), seluruh aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh MK dan UMIP dengan sendirinya beralih ke Perusahaan. Jumlah aktiva MK dan UMIP pada tanggal 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp137,47 miliar dan Rp0,49 miliar dan jumlah kewajiban MK pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp65,63 miliar. Seluruh karyawan MK dan UMIP dialihkan ke Perusahaan termasuk imbalan dan masa kerja. Tidak ada perubahan susunan pemegang saham, komisaris dan direksi di Perusahaan.
b. PT Sumber Energindo Mandiri dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Sumber Energindo Mandiri (SEM), perusahaan tidak beroperasi dan Anak perusahaan CPJF, setuju dan sepakat untuk menggabungkan diri ke dalam CPJF, dimana CPJF sebagai perusahaan penerus kegiatan (surviving company) berdasarkan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H. No. 1 tanggal 3 Januari 2005. Pengalihan aktiva SEM ke CPJF sebesar Rp0,58 miliar berlaku efektif pada saat ditandatanganinya akta tersebut. Penggabungan usaha di atas dilakukan dalam rangka restrukturisasi grup dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yaitu menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) dan penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. 4. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN a. Akuisisi PT Centralavian Pertiwi (CAP) Pada tanggal 1 Juni 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan: -
PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 14.250 saham atau 95,00% kepemilikan Prospek pada CAP dengan harga beli sebesar Rp28.500 juta. PT Proskar Pertiwi (Proskar), pihak ketiga, untuk membeli 749 saham atau 4,99% kepemilikan Proskar pada CAP dengan harga beli sebesar Rp1.498 juta. 16
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. TRANSAKSI AKUISISI DAN PENJUALAN (lanjutan) a. Akuisisi PT Centralavian Pertiwi (CAP) (lanjutan) Transaksi ini dicatat dengan metode pembelian, sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Pada tanggal 1 Juni 2006, CPJF telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Proskar untuk membeli 1 saham atau 0,01% kepemilikan Proskar pada CAP dengan harga beli sebesar Rp2,00 juta. Rugi bersih CAP sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas sebesar Rp832 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan PraAkuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006. Selanjutnya, pada tanggal 1 Nopember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPJF untuk menjual 59.998 saham atau 99,99% kepemilikan Perusahaan pada CAP dengan harga jual sebesar Rp74.998 juta. Transaksi ini dicatat sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. b. Akuisisi PT Feprotama Pertiwi (Fepro) dan PT Poly Packaging Industry (Poly) Pada 15 Desember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan: -
PT Multi Sarana Pakanindo (MSP), pihak ketiga, untuk membeli 145.999 saham atau 99,99% kepemilikan MSP pada Fepro dengan harga beli sebesar Rp15.038 juta. PT Prospek Karyatama (Prospek), pihak ketiga, untuk membeli 800.000 saham atau 50,00% kepemilikan Prospek pada Poly dengan harga beli sebesar Rp5.860 juta. Noble Bright Trading Limited (Noble), British Virgin Islands, pihak ketiga, untuk membeli 799.999 saham atau 49,99% kepemilikan Noble pada Poly dengan harga beli sebesar Rp5.860 juta.
Laba bersih Fepro dan Poly sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal efektif pembelian di atas masing-masing sebesar Rp4.068 juta dan Rp871 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Bersih Anak Perusahaan Pra-Akuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006. Transaksi akuisisi tersebut dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22. Tidak terdapat selisih lebih antara harga beli (biaya akuisisi) dengan nilai wajar aktiva bersih setelah alokasi secara proporsional ke dalam aktiva non-moneter dari Anak perusahaan yang diakuisisi di atas.
17
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2006 Kas Bank Rupiah Dolar Amerika Serikat
1.558
1.240
112.602 21.336
27.014 4.465
1.394
65.000
136.890
97.719
Setara kas - Rupiah Jumlah
2005
Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2006 Deposito on call Deposito berjangka
2005
2,00% - 7,00% 10,00% - 12,00%
4,75% - 6,00% 5,50% - 10,00%
6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2006
2005
Pihak ketiga: PT Aneka Satwa Perkasa PT Surya Gemilang Pratama PT Inter Agro Prospek PT Satwa Miramaraya PT Balikpapan Sejahtera Mandiri PT Fajar Makmur Utama PT Sumber Mitra Satwa PT Binapratama Satwa PT Surya Unggas Mandiri PT Karya Unggul Lestari PT Proskar Pertiwi PT Karya Prospek Satwa PT Prospek Satwa Pratama PT Sinar Putra Bhakti PT Fast Food Indonesia Tbk. PT Prospek Karyatama PT Centralavian Pertiwi PT Aquafarm Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5,00 miliar)
28.534 25.992 16.749 15.072 10.660 10.372 7.851 7.688 7.584 7.249 6.961 6.676 6.123 4.331 1.832 1.093 191.247
30.243 30.032 20.706 19.645 10.811 10.908 4.678 8.206 4.828 14.955 15.321 6.207 25.684 5.560 37.806 18.242 7.744 149.379
Jumlah pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
356.014 (3.121)
420.955 (3.306)
Bersih
352.893
417.649
57.984
66.633
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
18
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2006
2005
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
295.849 37.598 10.689 2.590 9.288
247.085 62.981 44.731 32.493 33.665
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
356.014 (3.121)
420.955 (3.306)
Bersih
352.893
417.649
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22): Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
36.320 5.577 1.919 6.620 7.548
34.207 15.090 14.257 3.079 -
Jumlah
57.984
66.633
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2006
2005
Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan/penerimaan kembali
3.306 (185)
3.231 624 (549)
Saldo pada akhir tahun
3.121
3.306
Seluruh saldo piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang raguragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2006, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp296,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14).
19
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2006
2005
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan Kemasan plastik
758.400 74.088 38.428 4.493 5.437
594.764 51.812 18.709 6.030 -
Jumlah
880.846
671.315
Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 8), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.076,13 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan dan ayam pembibit turunan sebesar Rp507,50 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 8, 10, 13 dan 14). Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan Perusahaan sebesar Rp43,59 miliar digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas stock financing yang diperoleh dari Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 11). 8. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari:
2006
Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Akumulasi deplesi Ayam afkir
2005
79.642 345.348 (213.613) (67.556)
91.584 180.681 (145.504) (47.119)
Saldo akhir Eliminasi
143.821 (4.977)
79.642 (1.294)
Jumlah setelah eliminasi
138.844
78.348
72.130 372.178 (345.348)
48.220 204.591 (180.681)
Saldo akhir Eliminasi
98.960 (4.769 )
72.130 (1.517)
Jumlah setelah eliminasi
94.191
70.613
233.035
148.961
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal Kapitalisasi biaya selama tahun berjalan Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan
Jumlah
20
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. AYAM PEMBIBIT TURUNAN (lanjutan) Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dan anak ayam usia sehari antara Perusahaan, CPJF dan CAP yang telah dieliminasi untuk tujuan konsolidasi. 9. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006 Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
156.057 38.480 393.413 429.313 48.532 102.983 21.272 104.627 5.366
44.534 2.950 53.719 57.313 7.907 10.886 6.415 24.219 426
1.208 2.164 3.660 3 280 -
200.591 41.430 447.132 485.418 54.275 110.209 27.684 128.566 5.792
1.300.043
208.369
7.315
1.501.097
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
18.297 28.739
26.424 50.911
22.753 34.166
21.968 45.484
Jumlah
47.036
77.335
56.919
67.452
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin Peralatan transportasi
2.024
3.807 1.339
-
3.807 3.363
Jumlah
2.024
5.146
-
7.170
1.349.103
290.850
64.234
1.575.719
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
34.102 136.904 214.447 30.781 54.164 12.536 67.782 2.477
2.929 25.406 31.676 8.694 16.855 4.699 17.405 797
717 1.559 2.162 3 93 -
37.031 162.310 245.406 37.916 68.857 17.232 85.094 3.274
Jumlah
553.193
108.461
4.534
657.120
585
612
-
1.197
Jumlah Akumulasi Penyusutan
553.778
109.073
4.534
658.317
Nilai Buku Bersih
795.325
Jumlah
Jumlah Nilai Tercatat
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi
917.402
21
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2005 Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium Jumlah
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
154.396 38.403 390.812 389.934 47.657 67.249 20.239 99.311 4.745
1.661 77 2.842 40.403 3.053 36.290 1.046 5.375 621
241 1.024 2.178 556 13 59 -
156.057 38.480 393.413 429.313 48.532 102.983 21.272 104.627 5.366
1.212.746
91.368
4.071
1.300.043
Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah Mesin dan peralatan
38.077 40.725
2.707 13.002
22.487 24.988
18.297 28.739
Jumlah
78.802
15.709
47.475
47.036
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
2.024 18.533
-
18.533
2.024 -
Jumlah
20.557
-
18.533
2.024
1.312.105
107.077
70.079
1.349.103
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan kantor Instalasi air Peralatan peternakan Peralatan laboratorium
31.974 120.309 190.540 26.784 32.560 10.908 57.181 1.546
2.128 16.694 24.527 5.496 21.947 1.632 10.607 931
99 620 1.499 343 4 6 -
34.102 136.904 214.447 30.781 54.164 12.536 67.782 2.477
Jumlah
471.802
83.962
2.571
553.193
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Peralatan kantor
231 8.032
354 3.104
11.136
585 -
Jumlah
8.263
3.458
11.136
585
Jumlah Akumulasi Penyusutan
480.065
87.420
13.707
553.778
Nilai Buku Bersih
832.040
Jumlah Nilai Tercatat
795.325
(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 2006
2005
Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan Beban umum dan administrasi (Catatan 19) Beban penjualan (Catatan 19)
66.343 17.893 4.001
56.677 15.955 3.562
Jumlah
88.237
76.194
22
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. AKTIVA TETAP (lanjutan) (b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006 Hasil penjualan bersih Nilai buku Keuntungan
2005 2.996 2.380
1.318 944
616
374
Keuntungan penjualan aktiva tetap disajikan pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” (Catatan 20) dalam laporan laba rugi konsolidasi. (c) Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap, tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS225,91 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. (d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2006 terdiri dari: · biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Anak perusahaan yang baru diakuisisi pada tanggal akuisisi masing-masing sebesar Rp94.603 juta dan Rp23.732 juta (Catatan 4). · pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi, perbaikan, modifikasi dan otomatisasi fasilitas produksi pakan ternak dan fasilitas peternakan, penambahan kapasitas produksi pakan, penambahan fasilitas penunjang pakan ternak seperti silo, gudang barang jadi dan bahan baku serta coal fire steam boiler system. (e) Pada tahun 2006, aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya pengadaan mesin dan peralatan, bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan efisiensi produksi pakan ternak yang berkelanjutan. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah 68,76% pada tanggal 31 Desember 2006. (f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 6.555.050 m2. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2007 sampai dengan 2034, dan manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. (g) PT Actual Kencana Appraisal, perusahaan penilai independen, menilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan laporannya tertanggal 10 Maret 2006 dan 4 September 2006. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 14 Agustus 2006 sebesar Rp1.688,75 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006.
23
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. AKTIVA TETAP (lanjutan) (h) Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya pada tanggal 31 Desember 1997 yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Jumlah bersih selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF masing-masing sebesar Rp68,49 miliar dan Rp52,84 miliar. Bagian Perusahaan atas selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3). (i) Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp447,60 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF, dan untuk hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13 dan 14). 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2006 Pinjaman revolving: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Pinjaman impor: Rupiah PT Bank Chinatrust Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS3.958.895) PT Bank Niaga Tbk. ($AS3.709.990 pada tahun 2006 dan $AS2.425.503 pada tahun 2005) Natexis Banques Populaires, Singapura ($AS8.410.386) Jumlah
24
2005
244.000 130.000 21.250
240.000 130.000 21.250
9.389
13.655
35.709
-
33.464
23.843
-
82.674
473.812
511.422
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman Time Revolving Loan (TRL) dengan jumlah maksimum Rp260,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Berdasarkan adendum kedua perjanjian pinjaman dengan BCA tertanggal 14 April 2003, sebagian dari fasilitas TRL tersebut di atas, yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan). Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 1 Desember 2006, fasilitas TRL Perusahaan dengan jumlah maksimum Rp180,00 miliar telah ditingkatkan menjadi Rp230,00 miliar. Fasilitas TRL dan cerukan di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Nopember 2007. Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 6, 7, 8, 9 dan 13). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Doktor Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: - Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB - Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank - Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (untuk Perusahaan dan CPJF) - Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aktiva atau saham perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand - Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.
25
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan) Pada tahun 2006, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam jumlah yang melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam penjanjian pinjaman dengan BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja. Investasi yang dilakukan terdiri dari pengeluaran barang modal dan transaksi akuisisi kepemilikan saham pada CAP, Fepro dan Poly (Catatan 4). Perusahaan dan CPJF berkeyakinan bahwa ini merupakan investasi strategis yang akan meningkatkan daya saing dan akan menghasilkan nilai tambah untuk Perusahaan dan CPJF. Pada tanggal 15 Maret 2007, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran pembatasan tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2006 disajikan sesuai dengan jadwal pembayaran yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman. Pada tanggal 29 Oktober 2001, PT Centralavian Pertiwi (CAP), Anak perusahaan dari CPJF menandatangani perjanjian fasilitas cerukan (overdraft) dan Time Revolving Loan (TRL) dengan PT Bank Central Asia Tbk. dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp1,00 miliar dan Rp4,00 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CAP. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 12 Nopember 2007. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman (Tranche B) masing-masing dengan jumlah maksimum Rp100,00 miliar dan Rp30,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Mei 2007. Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman impor dan fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar $AS15.000.000, dan fasilitas transaksi mata uang asing dengan Pre-Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX) dan Settlement Risk (SR) masing-masing dengan jumlah maksimum $AS3.000.000 dan $AS10.000.000 dari Bank Danamon. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku serta mesin dan peralatan. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan 17 Mei 2007. Fasilitas yang telah digunakan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar $AS3.958.895. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement dan tambahan jaminan persediaan (Catatan 7). Perusahaan dan CPJF diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari
26
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lanjutan) -
-
Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa, kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand Menerbitkan obligasi atau surat berharga Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar, kecuali untuk mengakuisisi CPJF.
Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari Bank Danamon sehubungan dengan investasi yang melebihi batas maksimal sebagaimana ditetapkan di atas. PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 8 April 2007. Perusahaan mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan (waiver) dari Bank Ekonomi sehubungan dengan transaksi akuisisi yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2006 (Catatan 4 dan 13). PT Bank Chinatrust Indonesia Pada tanggal 14 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian bahan baku dari PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) dengan jumlah maksimum sebesar $AS1.400.000 yang telah diubah pada tanggal 14 Februari 2007 menjadi $AS2.500.000. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 14 April 2007 dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik CPJF (Catatan 9). Fasilitas yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar Rp9,39 miliar dan Rp13,65 miliar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Chinatrust: - Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan kekayaan Perusahaan di atas $AS5.000.000 - Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain, kecuali terhadap Anak perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan - Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja maupun investasi yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali) - Melakukan merger atau akuisisi di luar bisnis inti atau menjual baik sebagian maupun seluruh Perusahaan atau kekayaannya di atas $AS5.000.000 - Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham Perusahaan yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali) - Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis inti Perusahaan - Memberi izin kepada pihak ketiga untuk menempati bangunan yang dijaminkan kepada Chinatrust. 27
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Niaga Tbk. Pada tanggal 7 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan jumlah maksimum sebesar $AS5.000.000 yang telah diubah pada tanggal 16 Oktober 2006 sehubungan dengan penambahan fasilitas berupa fasilitas bank garansi dengan jumlah maksimum secara keseluruhan menjadi $AS10.000.000. Seluruh fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 1 Oktober 2007 dan dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 6, 7 dan 9). Fasilitas yang telah digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar $AS3.709.990 dan $AS2.425.503. Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga: - Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan operasional Perusahaan - Mengadakan perubahan sifat dan kegiatan usaha - Melakukan konsolidasi, merger, likuidasi atau akuisisi di luar bisnis inti. Natexis Banques Populaires, Singapura Pada tanggal 25 Nopember 2005 dan 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura, dengan fasilitas maksimum $AS14.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dari Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd., Singapura. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai dan jagung setara dengan 110% dari nilai pembiayaan (Catatan 7). Fasilitas yang telah digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar $AS8.410.386. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2006 Dolar Amerika Serikat Rupiah
13,00% - 17,87%
28
2005 4,85% - 7,58% 8,02% - 15,00%
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada:
2006
Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura Peter Cremer, Singapura Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 7) Agrotech Corporation Limited, Republik Mauritius PCS Sales (USA) Inc., Amerika Serikat Degussa A.G., Jerman Concordia Agritrading Pte. Ltd., Singapura The Cobb Breeding Ltd., Inggris Cobb Vantress Ltd., Inggris Novus International Pte. Ltd., Singapura Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd., Singapura Shenzhen Hongsenlin Industry and Commerce Co. Ltd., Cina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) Jumlah pemasok luar negeri Pemasok dalam negeri: Hariyanto PT Agung Niaga Perkasa Irwan Sugianto Toko Mutiara Sejati PT Centralavian Pertiwi PT Connel Bersaudara Chemindo PT Jaklin Komoditindo Adjes Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,00 miliar) Jumlah pemasok dalam negeri Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
2005
147.877 55.267
30.216 -
51.094 29.717 22.747 20.183 6.405 5.169 5.168 4.854 -
18.203 110.280 23.940 4.258 23.451
28.122
12.770 61.072
376.603
284.190
21.826 13.397 7.359 89.931
8.206 4.050 3.170 10.653 9.454 7.595 7.088 5.098 92.268
132.513
147.582
509.116
431.772
20.019
56.721
Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS44,34 juta (setara dengan Rp399,96 miliar) dan $AS32,41 juta (setara dengan Rp318,60 miliar) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Pada tanggal 24 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian stock financing dengan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Fasilitas yang diberikan adalah pembiayaan atas pembelian bahan baku dari Toepfer sebesar 85% dari nilai pembelian dengan jumlah maksimum sebesar $AS10,00 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bahan baku yang dibeli dengan fasilitas tersebut (Catatan 7). Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan telah mempergunakan fasilitas tersebut sebesar $AS3.931.295.
29
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
2006
2005
Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai
990 18.027 617 12.022 40 3.192 9.480
466 6.194 401 14.041 8.724
Jumlah
44.368
29.826
Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih Sewa guna usaha Amortisasi: Biaya emisi obligasi Sewa Beban tangguhan - hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan Beda permanen: Pajak dan denda Hadiah dan sumbangan Biaya bunga bukan objek pajak Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
2005 268.992
68.607
63.519
64.983
205.473
3.624
26.258 2.462
26.082 1.057
928 (32) (50) (181) 543 (3.791)
583 (21) (65) 116 132 (9.445)
57.147 5.862 1.111
14.425 6.612 -
(4.744) (54)
(1.317) (78)
290.932
41.705
(110.044) 16.025
(151.749) -
Akumulasi rugi fiskal setelah koreksi
(94.019)
(151.749)
Penghasilan kena pajak (akumulasi rugi fiskal) akhir tahun
196.913
(110.044)
Akumulasi rugi fiskal awal tahun Koreksi
30
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan (lanjutan) Perhitungan akumulasi rugi fiskal sebagai berikut: 2006 2004 Perusahaan Koreksi Kantor Pajak atas rugi fiskal Pembebanan tagihan pajak pertambahan nilai
(151.749) 35.484 (22.892)
Setelah koreksi
(139.157)
2005 Perusahaan Koreksi Kantor Pajak atas laba fiskal Pembebanan tagihan pajak pertambahan nilai
41.705 25.245 (21.812)
Setelah koreksi
45.138
Akumulasi rugi fiskal setelah koreksi
(94.019)
Rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2006. Perhitungan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2006
2005
Penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan
196.913 14.416
41.705 73.779
Jumlah
211.329
115.484
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
59.057 4.307
-
Jumlah
63.364
-
31
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2006
2005
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
59.057 4.307
-
Jumlah
63.364
-
Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
75.256 1.161
60.661 -
Jumlah
76.417
60.661
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
16.199 46
60.661 -
Jumlah
16.245
60.661
Tagihan pajak pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2006 2005 2004 2003 Pajak pertambahan nilai 2006 2005 2004 2003 Anak perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2006 2005 Jumlah
32
2005
16.199 4.195
60.661 67.661 -
5.275 -
23.473 22.891 14.355
46 1.002
-
26.717
189.041
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Berdasarkan beberapa surat dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang seluruhnya diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2006, tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masukan Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp58,69 miliar sehubungan dengan impor bahan baku pakan ternak pada tahun 2003, 2004 dan 2005 tidak dikabulkan oleh DJP karena DJP memperlakukan bahan baku impor tersebut sebagai obyek PPN. Dalam surat DJP tertanggal 26 Desember 2006, dinyatakan bahwa tagihan PPN yang tidak dikabulkan tersebut dapat dibebankan sebagai biaya pada perhitungan pajak penghasilan badan pada tahun-tahun fiskal yang bersangkutan. Perusahaan membebankan seluruh tagihan PPN tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006 dan mengakui tagihan pajak penghasilan sebesar Rp4,20 miliar untuk tagihan PPN tahun 2003 dalam neraca konsolidasi tahun 2006. Namun demikian, Perusahaan tetap berkeyakinan bahwa bahan baku impor untuk pakan ternak tersebut di atas bukan merupakan obyek PPN berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No.00007/406/05/092/06 pada tanggal 19 Desember 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp60,66 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi fiskal untuk tahun 2005 telah dikoreksi sebesar Rp25,24 miliar. Pada tanggal 10 Januari 2007, tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp56,85 miliar, setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Sesuai dengan SKPLB No.00022/406/04/092/06 pada tanggal 25 April 2006, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp67,57 miliar telah disetujui oleh DJP dan rugi fiskal untuk tahun 2004 telah dikoreksi sebesar Rp35,48 miliar. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp66,31 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00032/406/03/092/05 tanggal 7 Juni 2005, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2003 sebesar Rp56,68 miliar telah disetujui oleh DJP sebesar Rp46,15 miliar, selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2005. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp44,69 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Sesuai dengan SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00037/406/03/058/05 tanggal 31 Januari 2005, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan tertentu untuk tahun pajak 2003 sejumlah Rp9,30 miliar telah disetujui oleh DJP. Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan tertentu secara kas adalah sebesar Rp9,04 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan Kantor Pajak. Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan menerima beberapa putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui beberapa tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp2,03 miliar, dimana pengembalian tersebut diterima pada tahun 2006.
33
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tangguhan
2006
Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Penyisihan imbalan kerja karyawan - bersih Sewa guna usaha Amortisasi: Biaya emisi obligasi Sewa Beban tangguhan - hak atas tanah Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan Rugi fiskal Jumlah Anak perusahaan Pajak penghasilan tangguhan - bersih
2005
7.877 739
7.825 317
278 (10) (15) (54) 163 (1.137) (33.013)
175 (6) (20) 35 40 (2.834) (12.512)
(25.172) (19.292)
(6.980) (20.471)
(44.464)
(27.451)
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: laba Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
2005
268.992
68.607
63.519
64.983
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
205.473
3.624
Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
(61.624)
(1.086)
(17.144) (1.759) (333)
(4.328) (1.984) -
Pengaruh pajak atas beda permanen: Pajak dan denda Hadiah dan sumbangan Beban bunga bukan subjek pajak Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga Sewa Rugi pajak yang dikoreksi Kantor Pajak
1.423 16 (4.808)
Pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan - Anak perusahaan Beban pajak penghasilan - bersih per laporan laba rugi konsolidasi
34
395 23 -
(84.229) (23.599)
(6.980) (20.471)
(107.828)
(27.451)
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Penghasilan - Tangguhan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut: 2006 2005 Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya dibayar di muka Aktiva tetap Sewa guna usaha Biaya emisi obligasi Beban tangguhan - hak atas tanah Anak perusahaan - bersih Aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan Aktiva Pajak Tangguhan - bersih Kewajiban Pajak Tangguhan - bersih
45.167 889 (32.419) (503) 48 (192)
36.262 33.013 943 10 (31.445) (1.242) (230) (177)
12.990
37.134
10.948 (208)
28.858 -
23.938
65.992
(208)
-
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2006
2005
Hutang Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja
150.000 -
5.000
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
150.000 (7.500)
5.000 (5.000)
Bagian jangka panjang
142.500
35
-
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas tambahan dari perjanjian pinjaman sebesar Rp150,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 20 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp1,88 miliar untuk tahun pertama, Rp7,50 miliar untuk tahun kedua dan Rp9,38 miliar untuk tahun-tahun berikutnya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 10). PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi) untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp25,00 miliar, terdiri atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp2,50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200% - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa - Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku - Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan menerbitkan obligasi sehingga menyebabkan Perusahaan melanggar rasio keuangan tersebut di atas - Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari - Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar. Pada tahun 2006, Perusahaan dan CPJF telah melunasi seluruh pinjaman. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2006 Dolar Amerika Serikat Rupiah
13,50% - 17,00%
36
2005 4,85% - 7,58% 8,02% - 15,00%
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari: 2006
2005
Hutang pokok Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi
500.000 (2.945)
500.000 (4.908)
Bersih
497.055
495.092
Pada tanggal 2 Juli 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 7 Juli 2003. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank Permata Tbk. selaku Wali Amanat, Obligasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 6, 7, 8 dan 9). Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan dan Anak perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari Wali Amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut: - Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company - Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti - Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas anak perusahaan yang menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas Anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar - Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari jumlah aktiva - Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun - Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250% - Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.
37
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5.
Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam rangka penerapan Enterprise Resources Planning Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja.
Seluruh dana hasil penerbitan obligasi telah digunakan oleh Perusahaan berdasarkan tujuannya diatas dan telah dilaporkan kepada BAPEPAM dengan perincian sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp124,93 miliar Penyetoran modal pada CPJF sebesar Rp135,00 miliar Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp62,53 miliar Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi sebesar Rp17,54 miliar 5. Modal kerja sebesar Rp150,18 miliar. Pada tahun 2006 dan 2005, Obligasi ini memperoleh peringkat kredit masing-masing idBBB (Triple B; Stable Outlook) dan idBBB- (Triple B Minus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat kredit independen, dalam laporannya masing-masing dengan No. 236/PEF-Dir/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006 dan No. 577/PEF-Dir/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005. 15. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006
Pemegang Saham PT Surya Hidup Satwa Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. UBS AG, Singapura Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750 200.038.000 93.884.500
55,34 14,21 6,67
77.907 20.004 9.388
334.677.925
23,78
33.468
1.407.669.175
100,00
140.767
38
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. MODAL SAHAM (lanjutan) 2005
Pemegang Saham PT Central Proteinaprima Tbk. Royal Bank of Canada (Asia) Ltd. Rusmin Ryadi (Direktur) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
779.068.750 339.307.500 5.000.000
55,34 24,10 0,36
77.907 33.931 500
284.292.925
20,20
28.429
1.407.669.175
100,00
140.767
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada tanggal 12 Mei 2006 antara PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), sebanyak 779.068.750 saham atau 55,34% kepemilikan Perusahaan oleh CPP dijual kepada SHS pada harga Rp400,00 (Rupiah penuh) per saham. 16. SALDO LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 11 Mei 2006, yang risalah rapatnya diaktakan oleh Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 16 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: -
Membagikan dividen kas sebesar Rp14,08 miliar atau Rp10,00 (Rupiah penuh) per saham atas laba bersih tahun 2005, yang dibayarkan pada tanggal 6 Juli 2006.
-
Mencadangkan sebagai cadangan umum sebesar Rp1,00 miliar dari laba bersih tahun 2005 sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”.
17. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2006
2005
Pakan Anak ayam usia sehari Ayam olahan Peralatan peternakan Kemasan plastik
5.115.198 883.432 348.421 20.613 17.915
4.572.058 713.655 238.215 16.334 -
Jumlah
6.385.579
5.540.262
Pada tahun 2006, penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi berasal dari penjualan kepada PT Vista Grain sebesar Rp1.152,78 miliar atau sebesar 18,06% dari penjualan bersih konsolidasi.
39
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2006
2005
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi dan deplesi
4.648.561 53.431 727.785
4.095.917 39.685 558.121
Jumlah biaya produksi Saldo barang dalam proses Awal tahun Awal tahun perusahaan yang diakuisisi Akhir tahun
5.429.777
4.693.723
Beban pokok produksi Saldo barang jadi Awal tahun Awal tahun perusahaan yang diakuisisi Pembelian Akhir tahun
5.409.382
Beban pokok penjualan
5.407.109
41.274 6.703 (68.372)
40.563 (41.274) 4.693.012
62.956 1.622 8.641 (75.492)
66.940 9.628 (62.956) 4.706.624
Pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah pembelian dari Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura, masing-masing sebesar Rp1.538,26 miliar dan Rp587,36 miliar pada tahun 2006 dan 2005 atau sebesar 24,10% dan 10,60% dari penjualan bersih konsolidasi. 19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2006 Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) Pengangkutan Perjalanan dinas dan transportasi Promosi dan iklan Penyusutan (Catatan 9a) Lain-lain
Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) Royalti (Catatan 24a) Perjalanan dinas dan transportasi Honorarium tenaga ahli Tunjangan makan dan transportasi Penyusutan (Catatan 9a)
40
2005 74.936 18.056 12.019 6.582 4.001 16.694
52.498 10.773 9.521 6.040 3.562 15.447
132.288
97.841
279.309 66.467 41.160 18.991 18.612 17.893
229.577 65.306 39.323 14.315 17.382 15.955
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. BEBAN USAHA (lanjutan) 2006 Umum dan administrasi (lanjutan) Pajak Telepon, listrik dan air Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Hadiah dan sumbangan Sewa Pelatihan dan seminar Lain-lain
Jumlah
2005 10.396 10.337 8.678 6.041 4.992 4.848 3.861 456 15.541
9.830 9.898 9.155 6.545 5.084 4.989 6.418 1.154 16.139
507.582
451.070
639.870
548.911
20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2006 Beban keuangan: Hutang obligasi Hutang bank Lain-lain Jumlah Laba (rugi) selisih kurs dan beban swap - bersih: Instrumen derivatif Hutang usaha dan hutang lain-lain Hutang bank Lain-lain Jumlah
2005 (70.000) (67.185) (8.138)
(70.000) (58.925) (730)
(145.323)
(129.655)
81.654 25.914 (223)
(60.248) (25.216) (4.549) (777)
107.345
(90.790)
Penghasilan bunga: Deposito berjangka dan on call Jasa giro
6.568 2.864
4.789 1.850
Jumlah
9.432
6.639
Beban pajak Rupa-rupa - bersih Beban lain-lain - bersih
(59.221)
(14.686)
18.159
12.372
(69.608)
(216.120)
Rupa-rupa - bersih merupakan pendapatan bersih atas penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku, kotoran ayam; penjualan aktiva tetap; pendapatan sewa; dan jasa penetasan telur.
41
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 28 Februari 2007 (Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu), 29 Januari 2007 dan 31 Januari 2007 (Anak perusahaan tertentu) dan 1 Februari 2006 (Perusahaan dan Anak perusahaan) dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut: 2006 Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji (upah) Usia pensiun Tingkat kematian
2005
10,5% per tahun 10% per tahun 55 tahun tabel CSO-1980
13% per tahun 11% per tahun 55 tahun tabel CSO-1980
Rincian beban imbalan kerja karyawan pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2006
2005
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak Amortisasi atas kerugian aktuarial
18.489 19.330
12.406 22.904
2.361 360
2.297 1.246
Beban imbalan kerja karyawan
40.540
38.853
Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2006
2005
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Rugi aktuarial yang belum diakui
286.363 (29.031) (53.246)
202.976 (30.569) (19.464)
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
204.086
152.943
Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2006 Saldo pada awal tahun Saldo awal perusahaan yang diakuisisi Penyisihan tahun berjalan
42
2005
152.943 10.522 40.540
130.094 38.853
204.005
168.947
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 2006 Kewajiban atas karyawan yang dimutasi Pembayaran tahun berjalan
2005 5.068 (4.987)
Saldo pada akhir tahun
(10.114) (5.890)
204.086
152.943
Kewajiban atas karyawan yang dimutasi merupakan kewajiban imbalan kerja atas beberapa karyawan yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi. 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 2006 Piutang usaha (Catatan 6) PT Primafood International PT Vista Agung Kencana PT Centralpertiwi Bahari PT Satwa Utama Raya PT Suryawindu Pertiwi PT Windusejati Pertiwi PT Andalas Windumurni PT Vista Grain PT Nusantara Unggasjaya PT Central Agromina PT Citrawindu Pertala PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Central Panganpertiwi PT Central Proteinaprima Tbk. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) Jumlah Piutang pihak hubungan istimewa PT Central Panganpertiwi PT Central Proteinaprima Tbk. PT Vista Grain PT Centralpertiwi Bahari PT Central Agromina PT Centralwindu Sejati PT Vista Agung Kencana PT Satwa Utama Raya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar) Jumlah
2005
2006
2005
17.712 10.532 7.939 7.447 3.428 3.034 2.088 1.350 1.253 1.129 1.108 331 63 -
30.650 5.602 4.315 1.269 1.198 387 1.215 5.443 5.952 9.148
0,61 0,36 0,27 0,26 0,12 0,11 0,07 0,05 0,04 0,04 0,04 0,01 0,00 -
1,17 0,21 0,16 0,05 0,05 0,01 0,05 0,21 0,23 0,35
570
1.454
0,02
0,05
57.984
66.633
2,00
2,54
26.597 13.493 11.338 3.816 3.666 3.054 2.721 2.271
668 5.228 1.892 4.186 6.392 306
0,92 0,46 0,39 0,13 0,13 0,11 0,09 0,08
0,03 0,20 0,07 0,16 0,24 0,01
724
485
0,02
0,02
67.680
19.157
2,33
0,73
43
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 2006 Hutang usaha (Catatan 11) PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Multi Sarana Indotani CPF Europe S.A., Belgia PT Satwa Utama Raya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar)
Jumlah
2006
2005
12.048 6.269 1.618 -
37.513 13.877 1.191 2.555 1.535
0,57 0,29 0,08 -
1,89 0,70 0,06 0,13 0,08
84
50
0,00
0,00
20.019
56.721
0,94
2,86
104.919 7.080 -
161.201 7.080 1.353 1.116
4,94 0,33 -
8,12 0,36 0,07 0,06
80
68
0,01
0,00
112.079
170.818
5,28
8,61
2.632
-
0,12
-
Jumlah Hutang pihak hubungan istimewa Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a) PT Centralpertiwi Bahari PT Nusantara Unggasjaya PT Istana Satwa Borneo Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1,00 miliar)
2005
Hutang sewa guna usaha PT Reksa Finance
Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1,00 miliar: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2006 Penjualan bersih PT Vista Grain PT Primafood International PT Nusantara Unggasjaya PT Central Proteinaprima Tbk. PT Satwa Utama Raya PT Central Panganpertiwi PT Central Agromina PT Vista Agung Kencana PT Istana Satwa Borneo PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT Centralpertiwi Bahari PT Suryawindu Pertiwi PT Windusejati Pertiwi PT Andalas Windumurni PT Citrawindu Pertala Jumlah
2005
2006
2005
252.295 237.166 132.936 125.443 64.514 63.052 44.526 31.241 18.180 16.353 8.423 2.169 2.105 1.594 1.591
195.630 191.964 124.261 36.569 55.636 64.867 33.320 23.355 16.140 13.475 115.420 5.228 4.418 2.357 5.790
3,95 3,71 2,08 1,96 1,01 0,99 0,70 0,49 0,29 0,26 0,13 0,03 0,03 0,03 0,03
3,53 3,47 2,24 0,66 1,01 1,17 0,60 0,42 0,29 0,24 2,08 0,10 0,08 0,04 0,11
1.001.588
888.430
15,69
16,04
44
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi
Jumlah 2006
2005
2006
2005
Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Nusantara Unggasjaya PT Central Agromina PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Central Proteinaprima Tbk. PT Satwa Utama Raya PT Vista Agung Kencana PT Multi Sarana Indotani PT Central Panganpertiwi PT Centralpertiwi Bahari PT Cipta Khatulistiwa Mandiri PT BISI International PT Istana Satwa Borneo CPF Europe S.A., Belgia
114.689 84.758 67.593 52.250 26.501 24.676 16.790 16.642 8.885 3.254 1.167 1.060 237 -
18.958 57.593 39.473 48.043 21.484 9.058 10.818 18.938 7.881 521 2.310 7.238
1,80 1,33 1,06 0,82 0,41 0,39 0,26 0,26 0,14 0,05 0,02 0,01 0,00 -
0,34 1,04 0,71 0,87 0,39 0,16 0,20 0,34 0,14 0,01 0,04 0,13
Jumlah
418.502
242.315
6,55
4,37
Penjualan bahan baku PT Vista Grain PT Central Proteinaprima Tbk. PT Centralpertiwi Bahari PT Central Panganpertiwi
131.593 51.998 33.830 33.526
89.032 87.666 8.722 27.754
2,06 0,81 0,53 0,53
1,61 1,58 0,16 0,50
Jumlah
250.947
213.174
3,93
3,85
3.455 3.218 3.009 2.205 -
3.023 57.171 5.269 7.844 3.034
0,06 0,05 0,05 0,03 -
0,05 1,03 0,10 0,14 0,06
Jumlah
11.887
76.341
0,19
1,38
Beban royalti Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 24a)
66.467
65.306
1,04
1,18
Beban penetasan PT Istana Satwa Borneo PT Satwa Utama Raya
3.935 1.857
1.466 -
0,06 0,03
0,03 -
Jumlah
5.792
1.466
0,09
0,03
-
1.787
-
0,03
Penjualan telur PT Vista Agung Kencana PT Central Agromina PT Satwa Utama Raya PT Istana Satwa Borneo PT Cipta Khatulistiwa Mandiri
Pendapatan penetasan PT Satwa Utama Raya
Penambahan kepemilikan saham pada Anak perusahaan Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan CPP untuk mengambil alih kepemilikan saham CPP pada CPJF dan PT Udangmas Intipertiwi dan dengan PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih kepemilikan saham SUR pada PT Mega Kahyangan. Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dari pemegang saham minoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dimana telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama. 45
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Penambahan kepemilikan saham pada Anak perusahaan (lanjutan) Jumlah saham, persentase kepemilikan, harga beli dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Jumlah Saham PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Mega Kahyangan PT Udangmas Intipertiwi
%
20.199.999 819.047 403.669
Nilai buku aktiva bersih
Harga beli
19,99 19,99 19,99
45.450 13.119 1.286
25.905 8.123 1.900
59.855
35.928
Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas. Sifat hubungan istimewa Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ·
PT Satwa Utama Raya, PT Istana Satwa Borneo, PT Vista Agung Kencana, PT Cipta Khatulistiwa Mandiri dan PT Indovetraco Makmur Abadi merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham mayoritas Perusahaan.
·
PT Citrawindu Pertala, PT Central Panganpertiwi, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati, PT Central Agromina dan PT Centralpertiwi Bahari merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), Anak perusahaan SHS.
·
PT Reksa Finance (dahulu PT Reksaarta Pertiwi), PT Vista Grain dan PT Primafood International di bawah pengendalian PT Central Pertiwi (CP), pemegang saham mayoritas SHS.
·
PT Nusantara Unggasjaya menggabungkan diri dengan CP pada tanggal 15 Desember 2006.
·
PT Multi Sarana Indotani di bawah pengendalian PT BISI International (dahulu PT Benihinti Suburintani), Anak perusahaan CP.
·
CPF Europe S.A., Belgia dan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.
23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Aktiva lain-lain
$AS $AS
Jumlah
2.365.410 2.570.989
Setara dengan Rupiah 21.336 23.190 44.526
46
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Mata Uang Asing Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga
Setara dengan Rupiah
$AS
7.668.885
69.173
$AS $AS $AS EUR
43.768.191 572.959 5.116 3.500
394.789 5.168 46 42
Jumlah
469.218
Kewajiban bersih
424.692
Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2007, maka kewajiban moneter bersih akan mengalami kenaikan sebesar Rp7,77 miliar. 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2006: a. Perjanjian Lisensi Pada tanggal 30 Desember 2005, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, yang merupakan kelanjutan dari perjanjian lisensi tanggal 1 Januari 1990 termasuk seluruh perubahan-perubahannya. Perjanjian lisensi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk menggunakan Intellectual Proprietary Rights (IPR) dan untuk memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan menjual produk-produk yang dihasilkan dari penggunaan IPR tersebut. Berdasarkan perjanjian lisensi, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPIGCL dengan tarif tertentu dari penjualan bersih, yaitu sebesar 1% untuk pakan ternak, 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk pakan lainnya. Besarnya tarif royalti dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu dengan kenaikan tarif per tahun maksimum sebesar 1%. Pada tanggal 1 Juni 2006, CAP menandatangani perjanjian lisensi yang sama dengan CPIGCL. Pada tanggal 25 April 2006, para pihak terkait menandatangani adendum perjanjian lisensi, dimana CPIGCL setuju untuk tidak mengenakan royalti atas penjualan anak ayam usia sehari komersial sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 30 Juni 2006. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp66,47 miliar dan Rp65,31 miliar masingmasing pada tahun 2006 dan 2005, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp104,92 miliar dan Rp161,20 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 22). Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembayaran atas hutang royalti masing-masing sebesar Rp56,28 miliar dan Rp30,04 miliar.
47
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Fasilitas Pinjaman Natexis Banques Populaires, Singapura Pada tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura, dengan jumlah maksimum $AS10.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dari pemasok. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai dan jagung. Jumlah maksimum pembiayaan adalah sebesar 80% dari nilai pembelian persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini (Catatan 10). Citibank N.A., Jakarta Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan jumlah maksimum $AS15.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 2 Januari 2008. PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C), Trust Receipt dan stock financing dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum $AS10.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 28 April 2007 dan dijamin dengan persediaan yang dibiayai dengan fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini. Raiffeisen Zentral Bank Osterreich (RZB-Austria), Singapura Pada 9 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari Raiffeisen Zentralbank Osterreich (RZB-Austria) (RZO), Singapura, dengan jumlah maksimum sebesar $AS9.000.000 yang terdiri dari $AS8.000.000 untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dan jagung dan $AS1.000.000 untuk membiayai pembelian minyak ikan, pakan ikan, tepung gandum, sparepart dan barang lain-lain yang disetujui oleh RZO. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia persediaan yang diaktakan dengan Akta No. 31 tanggal 5 September 2006 oleh Notaris Aulia Taufani, S.H. Pada tanggal 31 Desember 2006, tidak ada jumlah yang terhutang pada fasilitas ini. c. Instrumen Derivatif 1. Kontrak Opsi Valuta Asing Pada bulan September dan Oktober 2005, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak opsi valuta asing berjangka senilai $AS80.000.000, dimana Perusahaan memiliki opsi untuk membeli Dolar Amerika Serikat dengan nilai tukar kontrak untuk setiap $AS1 berkisar antara Rp11.500 (Rupiah penuh) hingga Rp12.000 (Rupiah penuh) apabila nilai tukar pada saat jatuh tempo sama dengan atau diatas nilai tukar kontrak tersebut. Namun, Perusahaan tidak melaksanakan opsi tersebut dikarenakan nilai tukar Dolar Amerika Serikat pada saat jatuh tempo yaitu pada tanggal 26 Januari, 2 Februari dan 3 Februari 2006, dibawah nilai tukar kontrak. Premium yang dibayar atas kontrak-kontrak tersebut sebesar Rp24,45 miliar disajikan sebagai bagian dari “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005.
48
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Derivatif (lanjutan) 2. Cross Currency Swap Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta, dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal $AS35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar $AS35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta. Nilai wajar bersih dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flows. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, nilai wajar bersih atas kontrak instrumen derivatif masingmasing sebesar Rp2,47 miliar dan Rp65,41 miliar disajikan sebagai akun “Hutang Instrumen Derivatif” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 28 Februari 2007, nilai wajar bersih atas kontrak tersebut sebesar Rp9,31 miliar. Kontrak instrumen derivatif tersebut digunakan untuk lindung nilai atas beban keuangan hutang obligasi (Catatan 14). Dikarenakan kontrak instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat-syarat dokumentasi, tujuan dan pengungkapan sebagai lindung nilai yang efektif sesuai dengan PSAK No.55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, maka perubahan nilai wajar atas kontrak pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp62,94 miliar dan Rp53,14 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Selisih Kurs dan Beban Swap - bersih”. Selain itu, Perusahaan mencatat pendapatan atas selisih penerimaan dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp18,71 miliar dan Rp17,61 miliar pada tahun 2006 dan 2005. Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura, minimal sebesar $AS1.716.000 dan akan disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, deposito yang ditempatkan sebagai jaminan masingmasing sebesar $AS4.419.223 (setara dengan Rp39,86 miliar) dan $AS8.199.651 (setara dengan Rp80,60 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain bersih”. d. Hasil Pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) tanggal 22 Desember 2005, Perusahaan dikenakan tambahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp10,55 miliar atas impor barang kena pajak yang tidak bersifat strategis untuk periode 1 Oktober 2000 sampai dengan 11 Agustus 2003 yang PPNnya belum dipungut pada saat impor. Namun demikian, pada tanggal 17 Januari 2006, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC tersebut di atas, karena manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa bahan baku tersebut merupakan bahan baku pakan ternak yang menurut peraturan pemerintah tertentu, dibebaskan dari pengenaan PPN. Selain itu, Perusahaan juga telah memperoleh putusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan permohonan banding Perusahaan atas kasus serupa (Catatan 12).
49
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Hasil Pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (lanjutan) Sebagai syarat untuk mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Dirjen BC, pada tanggal 20 Januari 2006 Perusahaan telah menyerahkan jaminan berupa bank garansi senilai Rp10,55 miliar yang diterbitkan oleh PT Bank Niaga Tbk. untuk Dirjen BC. Pada tanggal 20 Maret 2006, Dirjen BC telah menerbitkan surat penolakan atas keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 24 Maret 2006, sebesar Rp5,27 miliar telah dibayarkan kepada Dirjen BC dan Perusahaan mencatat transaksi ini sebagai bagian dari akun “Tagihan Pajak”. Dan sisanya sebesar Rp5,27 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2007. Pada tanggal 19 April 2006, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan auditor, Pengadilan Pajak belum menerbitkan keputusan yang berkaitan dengan permohonan banding tersebut. 25. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha (primer) menurut jenis produk yang dijual yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, peralatan peternakan dan kemasan.
50
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi yang menyangkut segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2006
Anak Ayam Usia Sehari
Pakan *
Peralatan Peternakan
Ayam Olahan
Kemasan
Eliminasi
Konsolidasi
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
5.115.198 389.915
883.432 -
348.421 -
20.613 4.824
17.915 37.863
(432.602)
6.385.579 -
Jumlah penjualan segmen
5.505.113
883.432
348.421
25.437
55.778
(432.602)
6.385.579
327.103
67.239
7.673
1.419
Hasil segmen
(70)
-
Beban yang tidak dapat dialokasikan
64.764
Laba usaha Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
338.600 2.089.454
791.472
160.175
21.756
22.030
(300.577)
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
2.784.310 118.109 2.902.419
628.740
326.452
48.968
8.113
1.986
(215.808)
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar dimuka Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah
403.364
798.451 1.325.835 2.124.286
64.264 39.248
37.515 40.626
27.069 7.244
356
206 763
-
129.054 88.237
90
213.613 7.053 147
-
-
-
-
213.613 7.053 237
51
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2005
Anak Ayam Usia Sehari
Pakan *
Peralatan Peternakan
Ayam Olahan
Eliminasi
Konsolidasi
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
4.572.058 289.050
713.655 -
238.215 -
16.334 1.960
(291.010)
5.540.262 -
Jumlah penjualan segmen
4.861.108
713.655
238.215
18.294
(291.010)
5.540.262
273.103
71.118
1.548
2.277
Hasil segmen
-
Beban yang tidak dapat dialokasikan
63.319
Laba usaha Aktiva segmen Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
284.727 1.629.890
661.888
128.632
24.537
(174.230)
2.620.029 582.739
315.842
22.221
1.613
(169.523)
752.892 1.231.984
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi Pengeluaran barang modal Penyusutan Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan Amortisasi biaya sewa dibayar di muka Penyisihan piutang ragu-ragu Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah
2.270.717 349.312
Jumlah aktiva yang dikonsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
348.046
1.984.876 28.702 27.332
12.383 33.264
2.321 6.993
114 822
-
43.520 68.411
-
145.504
-
-
-
145.504
459
2.552 -
-
-
-
2.552 459
90
147
-
-
-
237
* terdiri dari pakan ternak, pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya. Hasil segmen merupakan penjualan yang dapat dialokasikan dikurangi beban pokok penjualan dan beban usaha yang dapat dialokasikan. 26. KONDISI EKONOMI Kondisi ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan suku bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta menguatnya indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta. Industri peternakan unggas mengalami gangguan dengan mewabahnya penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) pada beberapa daerah di Indonesia. Penyakit unggas ini telah menyebabkan kematian unggas yang cukup signifikan, sehingga banyak peternak unggas yang mengalami kerugian cukup besar dan beberapa diantaranya menghentikan operasinya. Disamping itu, tingkat konsumsi hasil peternakan unggas juga mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran konsumen atas dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi hasil peternakan unggas tersebut.
52
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2005 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sangat dipengaruhi oleh dampak dari penyakit unggas ini. Operasi Perusahaan juga dipengaruhi oleh meningkatnya harga beli bahan baku utama yang sebagian besar merupakan bahan baku impor. Dalam menghadapi kondisi Perusahaan dan Anak perusahaan, manajemen telah dan akan melakukan usaha sebagai berikut: 1. Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan kapasitas produksi secara efektif serta berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi diantaranya melalui pengurangan ketergantungan terhadap bahan baku impor dengan menggunakan bahan baku lokal dan bahan baku substitusi serta penggunaan energi alternatif; 2. Penerapan bio-security yang ketat terhadap fasilitas pembibitan DOC milik Anak perusahaan; 3. Mendirikan pusat-pusat distribusi untuk mendekatkan produk kepada konsumen; dan 4. Meningkatkan technical service kepada peternak. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan. 27. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2007.
53