1
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UII DENGAN INTENSI MENDAFTAR
Oleh : NIKO KARISMA ARIEF FAHMIE
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007
2
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UII DENGAN INTENSI MENDAFTAR
Telah Disetujui Pada tanggal
______________________
Dosen Pembimbing Utama
(Arief Fahmie, S.Psi., MA, Psikolog)
3
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UII DENGAN INTENSI MENDAFTAR Niko Karisma Arief Fahmie
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara persepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII dengan intensi mendaftar. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi kualitas Magister Profesi Psikoogi UII dengan intensi mendaftar. Semakin positif persepsi terhadap kualitas maka akan menunjukkan intensi mendaftar yang tinggi begitupun sebaliknya semakin negatif persepsi kualitas maka semakin rendah intensi mendaftarnya. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi dan telah yudisium pada Prodi Psikologi UII. Adapun skala yang digunakan adalah skala persepsi kualitas sejumlah 30 aitem berdasarkan aspek yang diambil dari pengertian Davis (Yamit, 2005) dan matriks penilaian akreditasi program magister dari DIKNAS. Skala intensi mendaftar yang berjumlah 16 aitem dibuat berdasarkan definisi dari Fishbein dan Ajzen (1975). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik nonparametrik dari Spearman dengan perangkat lunak program SPSS versi 12,00 untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII dengan intensi mendaftar. Hasil korelasi dari Spearman menunjukkan korelasi sebesar r = 0,227; p = 0.061 atau p > 0.05 yang artinya tidak ada hubungan positif persepsi kualitas Magister Profesi Psikoogi UII dengan intensi mendaftar. Jadi hipotesis penelitian ini ditolak.
Kata kunci : Persepsi kualitas, Intensi, Magister Profesi Psikologi UII.
4
Pengantar Perilaku yang dilakukan oleh setiap individu sebelumnya masih dipengaruhi oleh suatu kondisi psikologis yaitu intensi (Fishbein dan Ajzen, 1975). Intensi adalah probabilitas subjektif yang dimiliki individu untuk melakukan suatu perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1975). Karena bersifat subjektif maka intensi setiap individu berbeda-beda. Intensi yang berbeda akan menimbulkan perilaku yang berbeda pula. Misalkan saja dalam menghadapi kelulusan, para mahasiswa S1 akan memiliki intensi yang berbeda-beda. Ada yang memiliki intensi untuk bekerja, berwiraswasta, menikah, dan meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pada mahasiswa psikologi, intensi untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi salah satunya dapat di wujudkan dalam perilaku mendaftar di magister profesi psikologi. Di lingkungan UII, pengelola magister sebenarnya telah melakukan upaya promosi untuk meningkatkan intensi mendaftar di Magister Profesi Psikologi UII. Upaya promosi ini misalnya dapat dilihat dari presentasi pengelola magister tentang program magister pada saat yudisium, presentasi di kelas-kelas kepada mahasiswa psikologi saat kuliah, penyebaran leaflet, pembuatan news bulletin di depan kantor pengelola magister, mengadakan press release di berbagai media, mengadakan kerjasama dengan instansi pendidikan lain seperti fakultas Psikologi UNISSULA (www.uii.ac.id) dan mengirimkan surat penawaran serta brosur magister profesi kepada orang tua alumni Fakultas Psikologi UII. Walaupun demikian intensi untuk mendaftar magister profesi psikologi UII ternyata masih terbilang rendah. Data dari studi kelayakan diketahui bahwa dari 710 orang
5
alumni psikologi UII, hanya 10 % yang telah mengikuti jenjang magister dan profesi. Hal ini menjelaskan bahwa hanya sedikit yang meneruskan ke jenjang magister dan profesi. Program Magister Profesi Psikologi UII memiliki target sebanyak 30 mahasiswa setiap penerimaan, akan tetapi target tersebut ternyata masih belum dapat dipenuhi (Tim Penyusun Studi Kelayakan, 2005). Informasi yang didapat dari bagian akademik Magister Profesi Psikologi UII menerangkan bahwa penerimaan mahasiswa pertama berjumlah 7 orang, sedangkan penerimaan kedua berjumlah 14 orang. Rendahnya intensi mendaftar magister profesi psikologi juga terjadi di universitas lain seperti di UNWAMA, berdasarkan informasi dari bagian akademik UNWAMA menerangkan bahwa jumlah mahasiswa penerimaan pertama sebanyak 12 orang, penerimaan kedua 13 orang dan penerimaan ketiga 6 orang. Informasi dari bagian akademik UAD menerangakan bahwa penerimaan mahasiswa pertama berjumlah 8 orang, dan penerimaan kedua 4 orang. Data dari UNWAMA dan UAD menunjukkan bahwa intensi untuk mendaftar menurun, pada penerimaan ketiga di UNWAMA yaitu dari 13 orang menjadi 6 orang, di UAD pada penerimaan kedua juga menurun dari 8 orang menjadi 4 orang. Akan tetapi di universitas lain, misalnya di Magister Profesi Psikologi UGM jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 125 orang, di UI berjumlah 200 orang, dan di UNPAD berjumlah 150 orang (Tim Penyusun Studi Kelayakan 2005). Berdasarkan dari beberapa data yang didapat menunjukkan bahwa intensi untuk mendaftar magister profesi psikologi bervariasi ada yang tinggi dan ada yang rendah.
6
Tinggi rendahnya intensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah persepsi kualitas. Intensi mendaftar magister yang dipengaruhi persepsi kualitas dalam perspektif perilaku konsumen dapat dianalogikan seperti intensi membeli yang mengkonsumsi karena memandang kualitas adalah sebagai salah satu faktor penentu untuk membeli. Menurut Yazid (2001) perilaku konsumen jasa tidak berbeda dengan perilaku konsumen barang karena pembelian atau penggunaan barang dan jasa hanya merupakan suatu sarana memenuhi kebutuhan. Penelitian yang mendukung tentang intensi dan persepsi yaitu penelitian yang dilakukan oleh Everard dan Galletta (2003), yang meneliti mengenai persepsi kualitas dan intensi untuk membeli produk dari toko on-line, ternyata intensi untuk membeli dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap toko on-line yang dibentuk atas dasar persepsi kualitas terhadap toko on-line tersebut. Penelitian intesi mendaftar dengan persepsi kulitas magister dapat dianalogikan dalam penelitian perspektif perilaku konsumen. Persepsi kualitas sendiri menurut Davis (Yamit, 2005) adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Intensi seseorang akan semakin tinggi jika ia memiliki persepsi yang positif terhadap kualitas. Penelitian hubungan persepsi terhadap kualitas magister dengan intensi mendaftar ini menarik untuk diteliti karena secara teoritis telah terbukti adanya hubungan persepsi terhadap kualitas dengan intensi. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti apakah hal ini juga berlaku pada hal yang lebih spesifik yaitu pada persepi kualitas dengan intensi mendaftar di Magister Profesi Psikologi UII.
7
Tinjauan Pustaka Program Magister Profesi Psiklogi UII Program Magister Profesi Psikologi UII berdiri pada tahun 2006, jumlah mahasiswa angkatan pertama 7 mahasiswa kemudian angkatan kedua berjumlah 14 mahasiswa (Pengelola Magister Porfesi Psikologi UII). Karena magister ini masih dibawah naungan UII yang bernafaskan Islam maka visi dan misinya tidak jauh berbeda dengan UII. Visi misi tersebut terdapat pada leaflet Magister Profesi Psikologi UII yaitu terwujudnya institusi pendidikan psikologi Islam yang professional yang mampu memberikan rahmat bagi alam semesta dan menghasilkan psikolog professional setara magister yang mampu dan berhak melakukan praktek kerja psikologi terhadap individu/kelompok/organisasi dan komunitas dengan berpegang pada kode etik profesi psikologi dan nila-nilai keislaman. Berdasarkan dari studi kelayakan (2005) ada lima tujuan dari magister yaitu menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki citra ideal sebagai scientist dan practicioner: Psikolog profesional yang memiliki dasar ilmu psikologi yang memadai
serta
memiliki
kekayaan
ketrampilan
praktis
di
bidangnya,
meningkatkan pengetahuan sarjana S1 ke jenjang S2, melalui kajian dasar kemagisteran dalam program tersebut, mempertajam kompetensi psikologi, dalam hal etika serta profesionalisme yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman praktek (internship) yang dirancang dalam program tersebut, menumbuhkan kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif, dan berorientasi pemecahan masalah, dan tujuan yang terkahir yaitu mencetak tenaga-tenaga psikologi professional
8
yang terampil serta mampu terlibat dalam mengatasi persoalan pengelaan dan pengembangan SDM baik dalam arti klinis maupun non klinis berdasar pengetahuan dan pengalaman yang telah dipelajari. 1. Intensi Mandaftar Webster (1989) mendefinisikan intensi adalah rencana atau tujuan. Marshaw dan Davis (1992) mendefinisikan intensi sebagai tingkat seseorang untuk merencanakan dengan sadar ataupun tidak untuk melakukan sebuah perilaku. Fishbein dan Ajzen (1975) yang mengartikan bahwa intensi adalah probabilitas subjektif yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks mendaftar Magister Profesi Psikologi UII pengertian intensi dapoat disimpulkan yaitu niat yang dimiliki calon mahasiswa untuk mendaftar Program Magister Profesi Psikologi UII. Faktor-faktor intensi mendaftar Magister Profesi Psikologi UII diantaranya yaitu Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) yang dijelaskan oleh Ajzen (2005) ditentukan oleh keyakinan individu terhadap konsekuensi yang timbul dari suatu perilaku yang dinamakan keyakinan berperilaku (behavioral beliefs). Norma subyektif. Ajzen (2005) menyatakan bahwa norma subyektif merupakan fungsi dari keyakinan seseorang yang diperoleh berdasarkan persepsi terhadap persetujuan orang lain/lingkungan sosial, dimana individu merasa termotivasi untuk patuh terhadap lingkungan sosialnya. Persepsi terhadap kontrol perilaku (perceived behavioral control). Persepsi ini merupakan fungsi dari keyakinan individu terhadap hadir atau tidaknya faktor-faktor yang mendukung atau menghalangi proses dalam melakukan perilaku aktual. Individu yang
9
memiliki peresepsi bahwa ia telah mempunyai sumber daya yang cukup dan kesempatan yang besar, atau dengan kata lain memiliki efikasi diri yang baik, akan memiliki persepsi bahwa ia memiliki kontrol yang baik terhadap perilaku yang akan dikerjakan, sehingga intensi berperilakunya juga semakin besar. 2. Persepsi terhadap Kualitas Magister Profesi Psikologi UII Definisi
persepsi
menurut
Branca
(Walgito,
2003)
adalah
pengorganisasian, penginterpretasian, terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang terintegrasi dalam diri individu. Dalam konteks magister maka pengertian persepsi adalah dimana individu akan mengongorganisaskan, menginterpretasikan dari stimulus yang dalam hal ini misalnya promosi dari Magister Profesi Psikologi UII sehingga promosi tersebut merupakan sesuatu yang berarti dan terintegrasi pada diri individu. Selain menjelaskan definisi persepsi peneliti juga menjelaskan definisi kualitas. Menurut Davis (Yamit, 2005) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Kotler (1994) kualitas dapat diartikan dengan setiap tindakan/perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak bewujud fisik) dan tidak mengahasilkan kepemilikan sesuatu. Kualitas dalam konteks Magister Profesi Psikologi UII dapat diartikan sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk Magister Profesi Psikologi UII seperti berupa bangunan, jasa Magister Profesi Psikologi UII seperti kurikulum yang diberikan, manusia yang dalam hal
10
ini seperti dosen, proses yang dalam hal ini adalah mencakup keseluruhan, dan lingkungan yang dalam hal ini seperti suasana akademik yang memenuhi harapan. Pengertian persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII adalah hal yang dimaknai bagi calon mahasiswa yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pada Program Magister Profesi Psikologi UII. 3. Hubungan antara Persepsi Terhadap Kualitas Program Magister Profesi Psikologi UII dengan Intensi Mendaftar Engel dkk. (1995) menjelaskan bahwa dalam proses pengenalan kebutuhan dan pencarian informasi pada konsumen terjadi proses persepsi. Proses persepsi tersebut akan menimbulkan evaluasi dari beberapa alternatif pilihan yang pada akhirnya juga akan menimbulkan intensi untuk membeli. Persepsi calon mahasiswa terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi terjadi ketika konsumen mengenali kebutuhan untuk kuliah dan mencari informasi mengenai Magister Profesi Psikologi. Dari proses persepsi terhadap kualitas tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif pilihan pada beberapa magister profesi psikologi yang ada. Kemudian calon mahasiswa akan menetukan pilihan dari alternatif yang telah dipersepsikan yang akhirnya menimbulkan intensi untuk mendaftar. Menurut Olson dan Peter (1999) persepsi dapat mempengaruhi intensi dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini persepsi yang dimaksud adalah persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII yang akan menimbulkan intensi dalam mengambil keputusan untuk mendaftar pada magister tersebut.
11
Program Magister Profesi Psikologi UII sebagai satu institusi pendidikan formal, secara otomatis memiliki jaminan kualitas yang ditawarkan kepada calon mahasiswanya. Jaminan kualitas yang ditawarkan oleh program magister ini meliputi beberapa aspek seperti visi misi, kemahasiswaan, suasana akademik, dosen/tenaga pendukung, kurikulum yang ditawarkan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. Sebagai upaya untuk mewujudkan berbagai harapan calon mahasiswa dalam peningkatan kompetensi, kualitas pada ketujuh aspek tersebut secara pasti akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan apakah calon mahasiswa akan mendaftar pada program magister atau tidak. Persepsi terhadap suatu objek berbeda-beda (Setiadi, 2003). Dalam hal ini persepsi atas aspek-aspek tersebut ditentukan berdasarkan standar yang relatif pada diri masing-masing calon mahasiswa dengan melihat bahan yang digunakan dalam proses promosi oleh pengelola Program Magister Profesi Psikologi UII. Berbagai aspek kualitas tersebut secara otomatis akan dipersepsi oleh calon mahasiswa dan menjadi bahan pertimbangan utama dalam menentukan apakah ia akan mendaftar dalam program magister tersebut atau tidak. Menurut penelitian Chua (2004) menerangkan bahwa persepsi kualitas terhadap perguruan tinggi dalam perspektif mahasiswa ialah proses pembelajaran atau belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek dari Magister Profesi Psikologi UII. Pada aspek kualitas dosen/tenaga pendukung misalnya, gelar akademik yang jika dipersepsikan calon pendaftar adalah sesuatu yang berarti maka akan menjadi satu penentu tingkat persepsi calon mahasiswa
12
terhadap kualitas program tersebut dan akan mendorong intensinya untuk mendaftar. 4. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas Program Magister Profesi Psikologi UII dengan intensi mendaftar. Semakin positif persepsi kualitas terhadap program Magister Profesi Psikologi UII maka akan semakin tinggi pula intensi untuk mendaftarnya.
Metode Penelitian Populasi dan sampel penelitian ini mengambil subjek mahasiswa atau mahasiwi tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial Budaya Prodi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling. Karakteristik subjek yang diambil adalah yang memiliki salah satu atau lebih dari ciri-ciri di bawah ini: 1. Mahasiswa atau mahasiswi yang sedang mengambil skripsi. 2. Mahasiswa atau mahasiswi yang telah yudisium. 1. Alat ukur a Skala Intensi Penilaian terhadap kesahihan aitem didasarkan pada kriteria bahwa aitem dinyatakan sahih jika memiliki batas kritis /rxy = 0,3. Hasil analisis aitem menunjukkan bahwa dari 20 aitem yang disajikan, 16 aitem sahih dan 4 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah nomor 6, 12, 14, 16. Aitem yang shahih memiliki koefesien validitas bergerak dari 0,418 sampai dengan 0,773.
13
Sedangkan uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar rtt= 0,897. Hasil ini menunjukkan bahwa skala intensi memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat ukur. Selanjutnya Blueprint Skala Intensi setelah uji coba dapat dilihat sebagai berikut: Distribusi Butir Shahih Skala Intensi Setelah Uji Coba Jenis aitem No aitem Favorable Unfavorable
1, 2, 4, 5, 7 (6), 10 (9), 13 (11) 11 (10), 15 (12), 17 (13). 3, 8 (7), 9 (8), 18 (14), 19 (15), 20(16)
Total
Jumlah shahih 10 6 16
Keterangan: angka dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru setelah uji coba
b. Skala Persepsi terhadap Kualitas Penilaian terhadap keshahihan aitem didasarkan pada kriteria bahwa aitem dinyatakan sahih jika memiliki batas kritis /rxy = 0,3. Hasil analisis aitem menunjukkan bahwa dari 33 aitem yang disajikan, 30 aitem sahih dan 3 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah nomor 5, 12, 32. Aitem yang shahih memiliki koefesien validitas bergerak dari 0,343 sampai dengan 0,732. Uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar rtt= 0,917. Hasil ini menunjukkan bahwa skala persepsi kualitas memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat ukur. Selanjutnya blueprint skala persepsi kualitas setelah uji coba dapat dilihat sebagai berikut:
14
Distribusi Butir Shahih Skala Persepsi Kualitas Setelah Uji Coba Aspek Favorable Unfavorabel Dosen dan tenaga pendukung 1, 9 (8), 21 (19) 8 (7) Kurikulum 10 (9), 11 (10) 2, 22 (20) Sarana dan prasarana 3, 13 (11), 15 (13) 14 (12), 23(21) Suasana akademik 16 (14), 24 (22), 28 4 , 30 (28) (26) Sistem informasi 25 (23) 17 (15), 33 (30) Visi, misi, sasaran dan tujuan 19 (17), 26 (224) 6 (5), 18 (16) Kemahasiswaan 20 (18), 31 (29) 7 (6), 27 (25), 29 (27) Total 16 13
Shahih 4 4 5 5 3 4 5 30
Keterangan : angka dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru setelah uji coba
2. Hasil analisis Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah bentuk sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi skor intensi dan persepsi kualitas, dengan menggunakan teknik one sample Kolmogorov Smirnov Test pada program komputer SPSS for windows 12,0. Dari hasil pengolahan data intensi diperoleh koefisien K-SZ=1,486 dengan p=0,024 (p<0,05) dan data persepsi kualitas diperoleh K-SZ=0,815 dengan p=0,52 (p>0,05). Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa sebaran data intensi tidak normal sedangkan sebaran data persepsi terhadap kualitas normal. Uji Linearitas Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel persepsi kualitas dengan variabel intensi. Uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 12.0 yaitu untuk statistik
15
compare mean. Untuk linearity diperoleh bahwa F = 11,296 dan p = 0,002 (p<0,05). Hasil uji linieritas tersebut menunjukkan bahwa persepsi kualitas dan intensi bersifat linier. Uji Hipotesis Hubungan antara persepsi kualitas dan intensi semula dapat diketahui dari product moment untuk uji hipitesis. Karena hasil uji asumsi dari salah satu variabel tersebut menunjukkan tidak normal maka uji hipotesis yang digunakan adalah stastistik nonparametrik (one tailed) dari Spearman yang terdapat pada program komputer SPSS versi 12.0. Dari hasil analisis tersebut diperoleh angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,227 dengan p = 0,061 (p>0,05). Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel penelitian. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII dengan intensi mendaftar ditolak.
Pembahasan Hipotesis dalam penelitian ini ditolak dikarenakan ada beberapa hal yaitu subjek yang mempersepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII tinggi ternyata intensi mendaftarnya ada yang tinggi dan ada yang rendah atau sedang dan subjek yang mempersepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII rendah ternyata intensi mendaftarnya ada yang tinggi dan ada yang rendah atau sedang. Hal pertama yaitu meskipun subjek memiliki persepsi kualitas tinggi, ternyata intensi mendaftar subjek ada yang rendah atau sedang dan ada pula yang
16
tinggi. Seharusnya semakin tinggi persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII, intensi mendaftar subjek juga tinggi. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Schiffmann dan Kanuk (2004) bahwa persepsi kualitas jasa yang tinggi akan meningkatkan intensi untuk membeli. Akan tetapi ada pula subjek dengan persepsi tinggi yang memiliki intensi mendaftar rendah atau sedang. Hal ini mungkin terjadi karena subjek mungkin saja memiliki berbagai alternatif pilihan setelah lulus kuliah seperti memilih melanjutkan ke universitas lain atau bekerja meskipun subjek mempersepsikan kualitas Magister Profesi Psikologi UII tinggi. Data dari bagian pengajaran menerangkan bahwa 119 orang alumni Psikologi UII yang bekerja 92 orang dan yang meneruskan kuliah 26 orang. Dalam hal ini, keputusan subyek untuk bekerja maupun untuk meneruskan kuliah selepas dari S-1 dipengaruhi oleh intensinya. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Engel dkk. (1995) serta Setiadi (2003) yang menjelaskan bahwa sebelum pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh intensi dan evaluasi alternatif. Hal yang kedua yaitu meskipun subjek memiliki persepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII rendah, ternyata intensi mendaftar subjek ada yang tinggi dan ada pula yang rendah atau sedang. Seharusnya semakin rendah persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII, intensi mendaftar subjek juga rendah. Persepsi terhadap kualitas Magister Profesi Psikologi UII rendah ternyata intensi mendaftarnya tinggi, hal ini dapat terjadi karena dalam mendaftar kuliah mahasiswa belum tentu melihat kualitasnya akan tetapi melihat dari segi
17
manfaatnya. Sesuai dengan penjelasan Engel dkk. (1995) bahwa perilaku pembelian dapat dipengaruhi oleh manfaat yang diharapkan.
Kesimpulan Hipotesis ditolak karena subjek yang mempersepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII positif ternyata intensi mendaftarnya ada yang tinggi dan ada yang rendah atau sedang dan subjek yang mempersepsi kualitas Magister Profesi Psikologi UII negatif ternyata intensi mendaftarnya ada yang tinggi dan ada yang rendah atau sedang.
Saran Dikarenakan tidak ada hubungan antara persepsi terhadap kualitas dengan intensi mendaftar pada Magister Profesi Psikologi UII maka hendaknya promosi yang akan dilakukan oleh pihak magister tidak menitik beratkan pada penyebaran informasi yang berkaitan dengan kualitas. Promosi yang dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan faktor lain yang mempengaruhi intensi mendaftar mahasiswa. Misalnya promosi dilakukan dengan cara beasiswa atau potongan biaya pendidikan bagi calon pendaftar yang berprestasi. Pada penelitian selanjutnnya hendaknya menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendalami faktor-faktor yang dapat menimbulkan intensi mendaftar Magister Profesi Psikologi UII. Faktor-faktor tersebut misalnya pada faktor harga, faktor efikasi, dan latar belakang pendidikan keluarga.
18
DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality, and Behavior. USA: Open University Press. Chua, C. 2004. Perception of Quality in Higher Education. Proceedings of The Australian Universities Quality Forum. Engel, J. Blackwell. Roger dan Miniard, P. (1995). Perilaku Konsumen. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Akasara. Everard, A dan Galletta, D. F. 2003. Effect of Presentation Flaws of User’s Perception of Quality of On-line Stores’ Web sites : Is it Perception that Really Counts? Presentation Flaws and User Perception of Quality. Fishbein, M. & Ajzen, I. 1975. Belief Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. USA: Addison-Wesley Publishing Company. Kotler, P. 1994. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation & Control. Engelwood Cliffs. N. J: Prentice Hall International, Inc. Marshaw dan Davis. (1992). What do Intention Scales Measure?-Behavioral Intention Scales. Journal of General Psychology. Olson, J dan Peter, P. 1999. Consumer Behavior. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks. Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen. Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana. Tim Penyusun. 2005. Pembukaan Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang Magister. Studi Kelayakan (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Magister Profesi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Walgito, B. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Webster, M. 1989. The Merriam-Webster Thesaurus. USA: Merriam Webster Inc. Yamit, Z. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonosia Yazid. 2001. Pemasaran Jasa: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Ekonisia
19
Identitas Penulis
Nama : Niko Karisma Alamat : Yogyakarta No HP : (0274) 881248/081328822778