My New World Noffa Debbie Yesung; Veynicca R “Véy!” Aku merasakan sejuk menjalari kulitku. Aku mengerjap ketika tahu seorang gadis cantik berambut biru tengah berusaha membangunkanku dengan menyiramnyiramkan air asin ke wajahku. “Euummh.” Aku menggeliat. Kurentangkan dua tanganku, menguatkan otot-otot tubuhku yang sejak sejam lalu berusaha kurilekskan. Aku benar-benar butuh waktu sejenak untuk mengumpulkan serpihan-serpihan nyawa yang ikut beterbangan tadi bersama mimpi-mimpi di tidur siangku. Kurasakan hembusan angin di atas kulitku yang tak tersentuh air. Mentari dengan sayu bersembunyi di balik awan kumulus yang membentang di birunya langit. Beberapa burung camar terbang rendah, menukik, dan akhirnya membubung kembali dengan rontaan ikan kecil yang terjepit di antara dua paruh runcingnya.
“Apa mimpimu kali ini, Véy? Apakah kau memimpikan’nya’ lagi?” tanya gadis berambut biru, yang biasa kusapa Rish. Aku tak segera menjawab, kujulurkan tanganku ke udara, menyatukannya dan langsung mengambil napas dalam-dalam. Kupejamkan mata… -BYUUUURRRAku menukik di kedalaman palung. Menyapa ratusan ikan-ikan kecil dan beberapa makhluk air yang berlalu lalang di sekitarku. Aku tak perlu khawatir akan persediaan oksigen, guratan-guratan di sekitar leherku masih berfungsi dengan baik. Aku juga tak memerlukan kaki katak untuk mempercepat lajuku karena ekorku juga masih bisa membantuku berenang. Aku membelok tiba-tiba, memecah kerumunan cumicumi yang seketika berteriak marah dan menyemprotkan tinta-tintanya ke arahku. Untung aku gesit, hahaha! Aku berenang dengan cepat menuju permukaan. -SPLASSSHHAku meluncur ke udara. Terbang di bawah cahaya matahari, memercikkan butiran-butiran air yang menempel di tubuhku. “VÉY! Kau ini!” teriak Rish geram, wajahnya berubah biru seperti rambutnya, tanda ia kesal. Aku tertawa lalu menceburkan diri di sebelahnya. “Iya. Aku memimpikannya lagi, Rish. Menurutmu siapa ‘dia’?” ujarku lagi sambil berenang-renang kecil mengelilingi Rish yang mencoba rileks. “Zhou Mi? Bukankah dia yang disebut-sebut sebagai ghaéllan-mu.” Aku menggeleng keras. Jelas bukan Zhou Mi. Aku sangat hapal wajah pria ikan tertampan di samudera Pasifik itu.
-TBC2
Runaway Yuanithe Casey Kim; Yuanithe Cavendish T17 Moldova. 1802. Gadis kecil berusia 9 tahun meringkuk ketakutan menatap seorang pria dihadapannya. Sebenarnya ia ingin sekali melarikan diri dari hadapan pria itu, hanya saja... Mereka berada pada ketinggian 30.000 kaki di atas tanah dalam helikopter yang menuju suatu tempat. Tangan pria itu terulur, meraih dagu sang gadis agar mendongak menatapnya. Kentara sekali kalau gadis itu benar-benar ketakutan, sekujur tubuhnya bergetar, bahkan menangis tertahan dengan isakan yang dalam. “Kau tahu negara mana yang akan kau ‘kunjungi’?” tanya pria itu dengan senyuman. Karena sang gadis tidak merespon, ia pun melanjutkan. “Moldova,” ucapnya dengan mata berbinar dan cengiran yang melebar. Mata gadis itu terbelalak. Dalam hatinya berharap, ia lebih baik mati sebelum menginjakkan kakinya di tempat terkutuk itu. 3
Sang pria nampak berpikir, lalu rautnya kembali serius, menatap tajam bola mata gadis dihadapannya. “Suatu saat nanti, Moldova akan tercatat dalam sejarah karena situasi saat ini. Kemiskinan, perbudakan, seks, dan...” Pria itu memposisikan bibirnya di telinga sang gadis, berbisik lirih. “perdagangan organ tubuh.” Tepat saat kalimat itu selesai terucap, gadis kecil itu semakin gemetar hebat, memperparah ketakutan akan bencana yang akan menantinya. Co-pilot melapor kalau mereka sudah berada di wilayah Moldova dan akan segera mendarat. Pria itu melepaskan tangannya dari dagu sang gadis, mengambil tas besar, dan nampak mencari sesuatu dari dalamnya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah tas kecil dari kulit badak, berisikan pisau favoritnya. Pria itu menarik sang gadis, melempar keluar saat helikopter sudah berada di sebuah lapangan bertanah merah. Debu-debu berhamburan seperti di padang pasir. Gadis itu terbangun dan menutup matanya dengan lengan, lantas berjongkok. “Tolong saya, Tuan. Jangan tinggalkan saya ditempat seperti ini. Saya mohon.” Pria itu meludah. “Cih. Kau kira kau siapa hah? Orang tuamu sudah menjualmu padaku, dan karena aku memang tidak membutuhkanmu, bukankah lebih baik kau ku lepaskan? Kubiarkan.... Eumm... Hidup?” Setelah menyebutkan kata ‘hidup’, pria itu tersenyum licik, kemudian melemparkan pisau yang tadi ia ambil, ke arah gadis itu.
-TBC-
4
Be Mine Yarica Eryana Cho Kyuhyun; Yoon Yeon Hyo G “Bagaimana? Kau mau menjadi kekasihku, Yeon Hyoya?” tanya seorang pria yang membuat sang gadis tersadar dari lamunannya. Gadis itu tidak menjawab, hanya membuka mulutnya sedikit dan kemudian mengurungkannya lagi. Bagaimana ini? Apakah ia harus segera menjawabnya? “Aku--” “Aku tidak memaksamu untuk menjawabnya sekarang. Kau masih punya banyak waktu untuk memikirkannya,” sela sang pria yang membuat Yeon Hyo menghela napas lega. Gadis itu lalu mengangguk dan tersenyum tipis. “Terima kasih.” “Untuk apa?” “Terima kasih karena telah memberikanku waktu. Maaf, aku telah membuatmu terlalu lama menunggu, Myung 5
Soo-ya. Kau benar-benar pria yang baik. Dan aku tidak tahu bagaimana caranya untuk menebus semua ini. Aku hanya merasa kalau aku tidak pantas untukmu. Sungguh.” “Aku tidak pernah mempunyai pikiran seperti itu, Yeon Hyo-ya. Aku akan tetap berada di sampingmu apa pun yang terjadi. Walaupun pada akhirnya kau menolakku, aku tetap di sini. Menjadi orang yang akan selalu berdiri di sampingmu, menahan kau agar tidak jatuh.” “Kau terlalu baik. Kau tahu? Aku adalah gadis yang tergila-gila pada pria itu. Pada seorang pria yang bahkan meninggalkanku tanpa mengucapkan salam perpisahan sepatah kata pun. Pria yang menjauh dariku tanpa sebab. Dan pria yang pada akhirnya mengirimkan surat konyol yang memaksaku untuk melupakannya. Hatiku hancur. Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk membangun hatiku kembali.” “Kau bisa menyusulnya ke Belarus kapan-kapan. Aku yang akan menemanimu ke sana.” “Itu tidak mungkin,” sahut Yeon Hyo sambil tersenyum kecut. Gadis itu lalu melemparkan pandangannya ke arah luar jendela. Menatap hiruk pikuk kendaraan dan manusia yang bercampur baur menjadi satu di bawah hujan gerimis. Yoon Yeon Hyo sama sekali tidak menyukai hujan. Karena hujan mengingatkannya kembali akan kenangan tentang pria itu. Pria tampan yang membuatnya jatuh cinta saat pertama kali melihatnya. Pria yang membuat jantungnya berdebar kencang dan hatinya bergejolak hebat. Pria yang membuatnya tidak bisa berpaling pada Kim Myung Soo, sahabatnya sendiri. Dan pria itu juga yang membuat hatinya mati, hancur. Pria itu, Cho Kyu Hyun. Cinta pertamanya.
-TBC6
If You’re Not My Oppa @Jjea Cho Kyuhyun; Cho Hiu Hwi G *** Aku mencintaimu... Aku hanya tau aku mencintaimu Bahkan tanpa aku perduli siapa kau dan siapa aku Aku mencintaimu... Yang ku tau, aku membutuhkanmu Tidak perduli, pantaskah aku untuk menyadari rasa itu. *** Lekukan mentari pagi ini biaskan cahayanya dari selasela rimbun pepohonan, melambung bersama desir angin yang membelai lembut debu-debu yang tersayup merdu. Indah ... dunia ini benar-benar begitu indah untuk dirasakan, menyibakkan sisi misteri alam yang perlahan-lahan akan
7
terkuak zaman. Sebenarnya, tak ada yang jauh berbeda dari hari kemarin, tetap sama; selalu mendung. “Kyuhyun Oppa1, kenapa kau malah menghabiskan Gulali milikku, huh?” terdengar disalah satu sisi Taman hiburan ini, seorang gadis tampak berdecak sebal kearah pria yang berada disampingnya itu. Sudah sedari tadi mereka terlihat tak akur, seakan itu sudah menjadi sebuah kebiasaan tersendiri untuk keduanya. “Wae2? Kau tak suka? Ini ... biar kukembalikan.” Pria yang bernama Cho Kyuhyun itupun sentak mengecup singkat bibir mungil gadis yang bernama Lee Hiu Hwi itu dengan seringai nakal. “Yak! Cho Kyuhyun...!” Hiu Hwi tampak merunduk malu seketika, menepuk pelan bahu Kyuhyun yang kini tengah terkekeh pelan tanpa dosa. Sejujurnya, ini adalah ciuman pertama keduanya semenjak mereka sukses menjalin hubungan selama lima tahun secara diam-diam. Yah, mereka menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi tanpa ada satu orang pun yang tau, kecuali salah satu sahabat Hiu Hwi. Mungkin, banyak orang bertanya-tanya akan hal itu semua. Apalagi sebenarnya, Hiu Hwi dan Kyuhyun masih memiliki hubungan sebagai Kakak-adik. Yah, mereka adalah saudara tiri, satu Ayah. -TBC-
1
Oppa : Kakak laki-laki’ (bila yang mengucapkan adalah perempuan) : Kenapa
2Wae
8
About Us Arisa Dwi Amalia Lee Hyuk Jae; Lee Seonya G Star City Apartment, Building C, Gwangjin-gu, Seoul 09.15pm. April, 20th 2012
Jayang sam-dong,
Disuatu malam pada bulan April, seorang namja dengan stelan jas hitam yang terlihat acak-acakan sedang menggeram marah didalam kamarnya. Ia baru saja pulang dari kantor dan langsung disambut dengan sebuah kejutan yang sama sekali tidak bisa dibilang menyenangkan dari yeoja-nya. Padahal lusa adalah hari jadinya yang keempat dengan yeoja itu.
9
Namja berambut hitam itu menatap nanar selembar kertas berwarna kuning lusuh yang menjadi penyebab kemarahan dan penyesalannya saat ini. Sesekali ia menjambak rambutnya frustasi, tidak habis pikir soal isi surat kuning yang baru saja diremas dan dilemparkannya keatas tempat tidur coklatnya yang berukuran sedang. “Tidak akan kubiarkan kau pergi,” desisnya dengan keringat dingin yang mulai menetes. Dalam satu gerakan, namja itu kini telah keluar dari dalam kamar dan berjalan cepat menuju mobilnya yang terparkir di basement apartmentnya. Marriott Executive Apartments, 28-3 Youido-dong, Seoul 07.45pm. April, 17th 2012 -Flashback“Kau bohong lagi.” Terdengar ucapan datar dari seorang yeoja yang sedang duduk manis pada sebuah sofa didepan TV. “Mianhae, chagi, aku benar-benar…” “Ini sudah ke…” yeoja berambut panjang itu tampak berpikir dan menerawang sejenak, “aish~ aku bahkan sampai lupa sudah berapa kali kau melanggar janjimu, Hyuk!” bentak yeoja itu kesal pada namjachingu-nya, Hyuk Jae. “Jebal Seo-ya, aku tidak membatalkannya, hanya menunda, mengertilah.” Selembut mungkin Hyuk Jae mencoba menjelaskan keadaannya pada Seonya. “Menunda itu hanya beberapa hari Lee Hyuk Jae-sshi, bukan sampai sebulan! Lagipula kau pikir Anniversary itu hal yang bisa ditunda sampai sebulan?” Terdengar deru nafas yeoja itu sudah memburu seiring emosinya yang memuncak. Posisinya yang tadi duduk pun kini sudah berdiri tegak dihadapan Hyuk Jae, namjachingunya 10anic10 3 tahun belakangan ini. -TBC10