MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, JAWA BARAT
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARA NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 001/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : AGENDA MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya agenda Munas yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015.
Mengingat : Adanya draf Agenda Munas VII IMFI tahun 2015.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat – pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
1. Agenda Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2014 sebagaimana terlampir. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdpat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan
: Depok, Jawa Barat
Pada Tanggal : 6 November 2015 Pukul
: 16.19 WIB
Presidium Sementara,
Presidium I,
Nizar Wazdi
Presidium II,
Fajar Putu Sastra
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015 AGENDA MUSYAWARAH NASIONAL ke – VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INONESIA TAHUN 2015
1. Pembahasan dan Penetapan Agenda Acara Musyawarah Nasional ke- VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 2. Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib Musyawarah Nasional ke- VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 3. Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib Pemilihan Presidium Tetap Musyawarah Nasional ke- VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 4. Pemilihan dan Penetapan Presidium Tetap Musyawarah nasional ke-VII ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 5. Pembacaan dan Penetapan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015. 6. Pembahasan dan Penetapan Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 7. Pembahasan dan Penetapan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 8. Pembahasan dan Penetapan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 9. Pembahasan dan Penetapan Syarat Pemilihan Calon Majelis Pertimbangan Agung Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 10. Pemilihan dan Penetapan Majelis Pertimbangan Agung Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 11. Pembahasan dan Penetapan Syarat Pemilihan Calon Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 12. Pemasukan dan Penetapan Calon Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 13. Penyampaian Visi dan Misi Calon Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
14. Pemilihan dan Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 15. Serah Terima Jabatan dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016. 16. Pemilihan dan Penetapan Tuan Rumah Penyelenggara Musyawarah Nasional ke- VIII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 17. Pembentukan dan Penetapan Struktur Organisasi Pengurus Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016 dan Kelengkapan Organisasi. 18. Rapat Kerja Pengurus Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2015-2016.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 002/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya Agenda Munas yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015.
Mengingat : Adanya draf Tata Tertib Munas VII IMFI tahun 2015.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat – pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
1. Agenda Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 sebagaimana terlampir. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan
: Depok, Jawa Barat
Pada Tanggal : 6 November 2015 Pukul
: 17.32 WIB
Presidium Sementara, Presidium I,
Presidium II,
Nizar Wazdi
Fajar Putu Sastra
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL ke- VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB I NAMA,WAKTU, DAN TEMPAT Pasal 1 Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisisoterapi Indonesia selanjutnya disingkat Munas VII IMFI.
Pasal 2 Munas VII IMFI diselenggarakan pada hari Jumat–Minggu tanggal 6–8 November 2015.
Pasal 3 Munas VII IMFI diselenggarakan di gedung Vokasi VA ruang 405,Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
BAB II STATUS
Pasal 4 Munas VII IMFI merupakan forum permusyawaratan tertinggi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
BAB III WEWENANG
Pasal 5 1. Membahas materi Munas VII IMFI sesuai dengan agenda acara Munas VII IMFI. 2. Menjadikan kepengurusan satu periode sebelumnya sebagai demisioner. 3. Membentuk dan menetapkan Badan Pimpinan IMFI periode 2015-2016.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB IV PESERTA DAN STATUS
Pasal 6 Peserta Munas VII IMFI terdiri dari : 1. Peserta penuh. 2. Peserta peninjau.
Pasal 7 Status peserta Munas VII IMFI adalah : 1. Peserta Penuh terdiri dari : a. Setiap delegasi institusi atau perguruan tinggi. 2. Peserta Peninjau terdiri dari : a. Setiap tamu undangan dan tamu demisioner.
BAB V HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 8 1. Peserta Penuh mempunyai hak suara dan hak bicara. 2. Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara. 3. Peserta Penuh dan Peserta Peninjau berhak mendapatkan materi Munas VII IMFI.
Pasal 9 1. Seluruh peserta diwajibkan menyukseskan seluruh agenda Munas VII IMFI. 2. Seluruh peserta wajib memenuhi semua ketentuan yang di atur dalam Tata Tertib Munas VII IMFI. 3. Seluruh peserta wajib mengikuti Munas VII IMFI sampai selesai,kecuali dengan alasan yang dapat diterima ole forum.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB VI PERSIDANGAN
Pasal 10 Persidangan dalam Munas VII IMFI adalah bentuk permusyawaratan.
BAB VII PIMPINAN SIDANG
Pasal 11 Persidangan dalam Munas VII IMFI dipimpin oleh 3 orang Presidium Sidang.
BAB VIII TUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN SIDANG
Pasal 12 Pimpinan sidang pada Munas VII IMFI berwenang : 1. Memimpin sidang pada Munas VII IMFI. 2. Mengesahkan dan memutuskan materi Munas VII IMFI. 3. Mengesahkan dan memutuskan Badan Pimpinan IMFI.
BAB IX KUORUM
Pasal 13 1. Munas VII IMFI dinyatakan sah apababila dihadiri sekurang – kurangnya 2/3 dari peserta sidang. 2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai maka sidang dapat ditunda 2 x 10 menit. 3. Apabila setelah penundaan seperti yang dimaksud pada ayat (2) di atas masih belum mencapai kuorum,maka sidang dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB X KEPUTUSAN
Pasal 14 1. Keputusan Munas VII IMFI diambil dengan musyawarah mufakat. 2. Apabila pengambilan dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 3. Jika dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh suara yang sama, maka pengambilan keputusan dengan suara terbanyak diulang sebanyak 2 (dua) kali. 4. Dan apabila dari hasil pemungutan dengan suara terbanyak yang terakhir masih menghasilkan suara yang sama, keputusan diserahkan kepada kebijaksanaan presidium Munas VII IMFI dengan mempertimbangkan perkembangan dan kondisi Munas VII IMFI.
BAB XI INTERUPSI
Pasal 15 1. Setiap peserta dalm Munas VII IMFI berhak mengajukan interupsi selama sidang. 2. Setiap peserta peuh wajib mengajukan interupsi pada saat meninggalkan ruangan sidang.
Pasal 16 1. Jenis – jenis interupsi sebagai berikut : a. Interupsi of order, yakni interupsi standar untuk tingkatan interupsi terendah, biasanya cukup diucapkan dengan kata “ Interupsi “. b. Interupsi of information, yakni interupsi mendesak untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan konteks pembicaraan dengan tingkatan yang lebih tinggi dan interupsi of order biasanya cukup diucapkan dengan kata “ Informasi “.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
c. Information of Clearence, yakni interupsi yang bermaksud untuk mengklarifikasi pernyataan seseorang dan atau terhadap konteks pembicaraan yang dianggap keluar dari jalur pembicaraan. Interupsi ini memiliki tingkatan interupsi lebih tinggi dari iterruption o information, biasanya cukup diucapkan dengan kata “ Klarisikasi “. d. Interupsi of Previlalege, yakni interupsi yang tertinggi dari interupsi yang lain dan benar-benar penting seperti pembicaraan yang sudah jauh dari agenda sidang atau masalah-masalah substansi lainnya biasanya cukup diucapkan dengan kata “Peninjauan Kembali”. 2. Meknisme sidang yaitu setiap peserta sidang dapat mengeluarkan pendapat dengan cara mengangkat tangan dan disetujui oleh Pimpinan Sidang.
BAB XII PENUTUP
Pasal 17 Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian berdasarkan kesepakatan forum Munas VII IMFI.
Pasal 18 TataTertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat kekeliruan.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 003/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM TETAP MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu ditetapkan Presidium Tetap yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015. c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkannya Tata Tertib Presidium Tetap Munas VII IMFI tahun 2015.
Mengingat : Adanya draf Tata Tertib Pemilihan Presidium Tetap Munas VII IMFI tahun 2015.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapatyang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Sidang Pleno Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : 1. Tata tertib Pemilihan Presidium Tetap Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 sebagaimana terlampir. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan
: Depok, Jawa Barat
Pada Tanggal : 6 November 2015 Pukul
: 17.48 WIB
Presidium Sementara, Presidium I,
Nizar Wazdi
Presidium II,
Fajar Putu Sastra
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM TETAP MUSYAWARAH NASIONAL ke- VII 2015 IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
1. Pemilihan Presidium Sidang Munas VII IMFI dilakukan secara tertib, langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 2. Jumlah Presidium Sidang terdiri dai 3 orang. 3. Pemilihan Presidium Sidang Munas VII IMFI dilakukan dengan musyawarah. 4. Jika pemilihan Presidium Sidang Munas VII IMFI dengan musyawarah tidak mencapai mufakat, maka dilakukan dengan pemungutan suara. 5. Pemilihan Presidium Sidang Munas VII IMFI dilakukan dengan dua tahap, yakni : a. Tahap pencalonan. b. Tahap pemilihan. 6. Setiap institusi berhak mengajukan 1 calon presidium. 7. Setiap calon Presidium Sidang Munas VII IMFI dinyatakan sah jika minimal didukung oleh 3 suara dalam tahap pencalonan. 8. Setiap calon Presidium Sidang Munas VII IMFI harus menyatakan kesediaannya di depan forum. 9. Setiap institusi berhak memilih satu calon Presidium. 10. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemilihan ulang. 11. Calon Presidium Sidang Munas VII IMFI yng mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai Presidium Sidang Munas VII IMFI. 12. Hal-hal yang belum tercantum dala tata tertib ini akan diatur kemudian atas kesepakatan forum.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 004/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : PENETAPAN PRESIDIUM TETAP MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu ditetapkan Presidium Tetap yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015.
Mengingat : Adanya draf Tata Tertib pemilihan Pimpinan Sidang Munas VII IMFI tahun 2015.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Hasil pemilihan Presidium Tetap Munas VII IMFI tahun 2015. c. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : 1. Presidium Tetap Munas VII IMFI tahun 2015 terdiri dari : a. Presidium I
: Adam Pratama Santosa
b. Presidium II
: Alfian Irdhani Mohammad
c. Presidium III
: Miko Delsa
2. Presidium Tetap Munas VII IMFI tahun 2015 bertugas memimpin seluruh Munas VII IMFI tahun 2015. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan
: Depok, Jawa Barat
Pada Tanggal
: 6 November 2015
Pukul
: 19.20 WIB
Presidium Sementara, Presidium I,
Presidium II,
Nizar Wazdi
Fajar Putu Sastra
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 005/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS HARIAN PUSAT IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2014-2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa demi kelancaran roda organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia, dipandang perlu untuk mengadakan Evaluasi terhadap segala kebijakan sesuai fungsi dan perannya dalam mencapai tujuan organisasi. c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, maka dianggap perlu untuk mendapatkan LPJ Pengurus Harian Pusat IMFI periode 2014-2015.
Mengingat : Adanya evaluasi terhadap kinerja Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2014-2015.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII IMFI Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2014-2015. 2. Keputusan inin berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan
: Depok, Jawa Barat
Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I,
Adam Pratama Santosa
Presidium II,
Alfian Irdhani Mohammad
: 18.20 WIB
Presidium III,
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS HARIAN PUSAT IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE 2014-2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE 2014-2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh A.
Pendahuluan Sebagai pembuka, tiada kata yang paling indah, selain memanjatkan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di Hotel Mars City, Sidakarya Bali dalam rangka Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Tak lupa pula, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW selaku pembimbing dan tauladan bagi perjuangan kita semua. Sebelum lebih lanjut, kami pengurus IMFI Periode 2014-2015 menyampaikan ucapan selamat datang kepada para delegasi mahasiswa Fisioterapi yang telah hadir pada Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Semoga semua delegasi yang hadir pada kesempatan ini mampu memberikan gagasan dan kontribusi yang luar biasa dalam mengembangkan dunia kemahasiswaan Fisioterapi maupun perkembangan ilmu dan pengetahuan Fisioterapi ke depan. Hadirin Sidang Musyawarah Nasional VII IMFI yang terhormat. Perjalananwaktu telah menjadikan semua insan manusia harus tunduk pada hokum alam yang tidak bisa ditolak. Segaala sesuatu yang ada di alam semesta ini akan berakhir di ruang waktu yang sudah pasti kedatangannya. Tidak terasa perjalanan
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
waktu mengabarkan bahwa Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015 telah berakhir masa jabatannya. Pada kesempatan kali ini, izinkanlah kami untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015 pada forum kali ini, yakni Musyawarah Nasional yang kita yakini sebagai forum pemegang kekuasaan tertinggi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Laporan pertanggungjawaban yang kami susun ini sebagaimana laporan pertanggungjawaban lainnya senantiasa berdimensi strategis yang memuat derap nada gerak organisasi melalui program kegiatan, pengambilan keputusan serta kebijakan strategis organisasi. Dimensi strategis ini memberikan makna sebagai gambaran hubungan keterikatan antara kebijakan umum dan program kerja dalam sebuah susunan serta tatanan dunia kemahasiswaan dan masyarakat dalam ruang lingkup realitas sebagai ruang geraknya. Kebebasan berbuat bagi eksekutif pemimpin organisasi demi mendinamisir program serta kebijakan organisasi merupakan hak dan keharusanbagi seorang eksekutif yang tentunya senantiasa akan selalu berupaya untuk bertendensi pada moral tanggung jawab serta amanat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia agar tidak melampaui batas kebebasan eksekutif tersebut. Oleh karena itu, kami segenap Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tampil di hadapan peserta Musyawarah Nasional untuk memohon diri dan meminta maaf atas segala kesalahan, kekurangan, kekhilafan, serta keterbatasan kami dalam menjalankan program, maupun dari tingkah laku yang tidak berkenan. B.
Kondisi Umum Kepengurusan Berdasarkan Hasil Musyawarah Nasional VI Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia, Struktur Kepengurusan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Mejelis Pertimbangan Organisasi Regional I
: Hafiza Luthfi
Regional II
: Salsabila S.R
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Regional III
: Anggi Wahyu Sudianingrum
Regional IV (Koordinator) : I Gede Dharma Swanditha Regional V
: Zidni Imanurrohmah Lubis
2. Pengurus Harian Pusat Presiden
: Fandi Ramadhan (Universitas Muhammadiyah Malang)
Wakil Presiden
: Kesit Ivanali (Universitas Esa Unggul)
Sekretaris Umum
: Novi Aldiani Pramasita (Universitas Airlangga)
Menteri Keuangan : Dian Fatmasari (Universitas Hasanuddin)
Kementerian Luar Negeri Menteri Luar Negeri
: Mina Rizqina (Universitas Esa Unggul)
Anggota
: Ken Siwi (Universitas Airlangga) Meilisa Nur Laily (Universitas Udayana) Nirarya Putri (Universitas Udayana)
Kementerian Dalam Negeri 1. Menteri Dalam Negeri : Nizar Wazdi 2. Anggota
: Ni Luh Ayu Srianti Dewi Zulfikar Deny Wahyu Basuki Wessita Clarissa Wisnu Satrio Raharjo Indah Nuraini Adam Pratama Santosa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Kondisi Objektif Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia sebagai wadah pemersatu dan pengikat persaudaraan mahasiswa fisioterapi selayaknya mampu mengadakan evaluasi dan reorientasi terhadap fenomena yang muncul dan menggejala dalam dunia organisasi kemahasiswaan fisioterapi di Indonesia. Secara kronologis kondisi objektif internal kepengurusan IMFI Periode 20142015 dapat digambarkan sebagai berikut: a. Terpilihnya Presiden, Wakil Presiden, dan Ketua Majelis Pertimbangan Agung IMFI Periode 2014-2015. b. Pembentukan komposisi kerja dalam tiap kementerian. c. Rapat kerja kepengurusan IMFI Periode 2014-2015. d. Terbitnya Surat Keputusan komposisi Pengurus Harian Pusat IMFI Periode 20142015. e. Perealisasian legalitas organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015 oleh IFI Pusat. f. Perealisasian program kerja Pengurus Harian Pusat IMFI Periode 2013-2014 (Akan dipaparkan selanjutnya oleh kementerian terkait).
Komposisi Pengurus Harian Pusat IMFI Periode 2014-2015 yang terbentuk dalam Munas VI IMFI merupakan kelanjutan dari terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden IMFI Periode 2014-2015 dan sebagai konsekuensi untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dianngap cukup pada saat itu, akhirnya terbentuk kepengurusan yang terbagi dalam 2 kementerian utama yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri. Lebih lanjut terkait kondisi objektif internal IMFI Periode 2014-2015, pengurus dihadapkan pada sejumlah besar masalah sebagai dampak kurangnya pengetahuan akan
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
kepengurusan dalam sebuah lembaga yang bersifat nasional. Beberapa kendala tersebut dapat dilaporkan sebagai berikut: a. Kekurangpahaman akan organisasi yang bersifat nasional membuat terjadinya ketidaksistemastisan jalannya roda organisasi. b. Masalah kesekretariatan akibat belum adanya pedoman yang mengatur tentang seluruh mekanisme dan ketetapan terkait kesekretariatan IMFI Periode 2014-2015. c. Kurangnya koordinasi antara kementerian sehingga terjadi pembebanan kerja pada beberapa pihak saja. d. Masalah koordinasi internal antar Pengurus Harian Pusat IMFI Periode 2014-2015.
Kendala-kendala yang ada tersebut perlu mendapat pembenahan yang mendesak. Pembenahan yang paling utama dilakukan adalah peningkatan kesadaran akan tanggung jawab pengurus. Roda organisasi pada hakikatnya tidak dipegang oleh satu pihak saja, melainkan usaha bersama dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu, masalah komunikasi yang masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Saya selaku ketua IMFI menilai poin yang sangat kurang adalah komunikasi. Komunikasi yang intens pastinya akan menghasilkan bentuk pemahaman lebih terhadap dinamika organisasi. C.
Evaluasi dan Rekomendasi 1.
Evaluasi Pada bagian laporan pertanggungjawaban ini, merupakan bagian yang paling tepat untuk mencoba mengevaluasi terhadap keseluruhan program kerja dari kepengurusan IMFI Periode 2014-2015 sebagai upaya penyadaran diri terhadap apa yang telah dilakukan yang juga merupakan landasan sebagai proyeksi untuk kepengurusan yang akan datang. Pada kepengurusan IMFI Periode 2014-2015 kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya komunikasi intensif antar pengurus dan kementerian. Komunikasi sangat diperlukan guna menjalin suatu kondisi kondusif organisasi dan terkomunikasikannya program yang akan dilaksanakan.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Selain itu, manajemen waktu yang kurang diperhitungkan sejak awal, memberi faktor penunjang terhadap
terhambatnya pelaksanaan program.
Manajemen waktu memegang peranan penting dalam pelaksanaan setiap kegiatan organisasi. Kelemahan utama periode 2014-2015 yaitu kurang terencananya manajemen waktu kegiatan di awal kepengurusan. System manajemen waktu yang baik dapat memberikan dapat memberikan kesempatan untuk melakukan persiapan dini terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Oleh karenanya, pada periode mendatang diharapkan mempunyai perencanaan kegiatan yang baik. Disisi lain, kendala yang dihadapi adalah kurangnya kuantitas pengurus pusat IMFI Periode 2014-2015. Hal ini menyebabkan pembagian kerja yang yang besar kepada tiaptiap pengurus. Hadirin Sidang Musyawarah Nasional VII IMFI yang terhormat. Evaluasi yang kritis dan analisis dengan dilandasi sikap objektif atas dasar pemikiran yang logis dan rasional untuk menyikapi kegiatan yang telah dilakukan, pada akhirnya merupakan keharusan bagi seluruh peserta Musyawarah Nasional VII IMFI. Perlu juga disadari bahwa apa yang telah dilakuakn selama masa kepengurusan IMFI Periode 2014-2015 merupakan usaha yang optimal walaupun pada akhirnya semuanya belum terasa optimal. Persoalan yang fundamental yang perlu saudara ketahui dan kritisi adalah tuntas tidaknya program yang direncanakan. Akan tetapi di sisi lain ada nilai-nalai positif yakni kemampuan dan keberanian serta siap menanggung segala konsekuensi yang dilakukan. Akhirnya evaluasi terhadap semua kerja kami tidak dinilai secara dangkal dan sepihak, namun hendaknya dinilai secara kualitatif kerja serta kontribusi yang diberikan terhadap kemajuan IMFI selama kepengurusan kami. Karenagoalnya suatu program tidak terlepas dari partisipasi aktif serta dukungan seluruh mahasiswa fisioterapi Indonesia. Untuk itu, perlu disadari bahwa pengurus berusaha seoptimal mungkin untuk menyelesaikan suatu program namun tanpa dukungan dari semua pihak, maka hal itu terkesan sia-sia. Untuk itu, sekali lagi kami mengharapkan kepada seluruh
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
peserta sidang Musyawarah Nasional VII IMFI dapat bersikap arif dan bijaksana dalam menilai, menyikapi serta menanggapi laporan pertanggungjawaban ini. 2.
Rekomendasi Regenerasi kepengurusan dan estafet kerja dari suatu generasi ke generasi berikutnya sebenarnya tidak selamanya harus sama. Akan tetapi, karakter dari suatu program hendaknya berorientasi pada kebutuhan yang dirasakan selama periode tersebut. Pada bagian ini, kami mencoba mengajukan rekomendasi untuk kemudian disikapi pada kepengurusan periode selanjutnya. Rekomendasi ini merupakan saran serta usulan yang harus diaktualkan, karena hal ini adalah evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan serta tujuan lain yang belum tercapai. Akan tetapi penting untuk dilakukan di masa yang akan datang sebagai tindak lanjut dari upaya pengurus IMFI Periode 2014-2015 tentang: a.
Perbaikan system perekrutan pengurus guna memperoleh kepengurusan yang solid dan kompak.
b.
Menjadikan Pengurus Regional sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan Pengurus Harian Pusat.
c.
D.
Membangun komunikasi yang baik antar lembaga kemahasiswaan nasional.
Penutup Demikianlah laporan pertanggungjawaban Pengurus Harian Pusat IMFI Periode 2014-2015. Harapan kami, semoga peserta Munas VII IMFI dapat menyimak seluruh dinamika organisasi serta kondisi objektif yang dihadapi pada masa kepengurusan kami, sehingga peserta siding dapat memahaminya secara arif dan bijaksana serta terbuka. Mudah-mudahan kelemahan yang muncul pada periode kami dapat diformulasikan dan dijadikan dasar pijakan antisipasi utnuk tidak diulangi pada periode berikutnya. Sedangkan kekuatan, kelebihan yang ada dapat dijadikan acuan untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan berakhirnya masa bakti kami, maka berakhir pula hak dan kewajiban kami selaku pengurus dan menjadi kenangan jejak langkah serta pengalaman suka dan
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
duka serta menyisakan sejumlah cita-cita yang tidak terlaksana. Walaupun demikian, kami merasa yakin bahwa harapan tersebut akan dibuktikan pada masa mendatang. Insya Allah kami tidak akan berdiam diri dan kami akan berusaha berkiprah dan berpartisipasi demi membantu peradaban dunia dan menyesuaikan diri dengan dinamika kehidupan. Kami sadar, selaku makhluk yang tak luput dari salah dan dosa maka kami memiliki banyak kesalahan. Kritik dan saran yang membangun kami butuhkan guna membangun diri untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Demikianlah laporan pertanggungjawaban kami. Kami sadar sepenuhnya masih banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat selama periode kepengurusan kami. Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini atas nama seluruh pengurus Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Periode 2014-2015, mohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan, serta ketidakmampuan dalam mengemban amanah ini. Dan dengan rendah hati amanat yang diembankan pada Munas VI IMFI yang lalu, pada saat ini kami serahkan kembali ke forum. Terima kasih. Billahifisabilil Haq. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEKRETARIS JENDRAL IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE 2014-2015 A. Pendahuluan Alhamdulillah, tiada yang dapat kami panjatkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga amanah yang telah diberikan dapat dijalankan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang tetap istiqamah. Tak terasa satu periode kepengurusan telah berlalu, banyak hal yang telah dihadapi dan banyak pula yang dapat dipelajari dari 13 bulan menjadi Pengurus Harian Pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Perjalanan satu kepengurusan sebagai sekretaris jendral IMFI ini begitu berkesan dan takkan bisa terulang lagi. Sekretaris jendral merupakan bagian kerja yang dipilih langsung oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepadanya. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMFI, sekretaris jendral bertugas untuk membantu Presiden IMFI dalam mengurus segala tugas kesekretariatan. Tugas kesekretariatan tersebut antara lain mengorganisir seluruh kegiatan organisasi, pengawasan rapat, pusat informasi dan pengarsipan organisasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah pengelolaan administrasi, hubungan internal dan eksternal dalam organisasi. Dengan demikian maka tugas kesekretariatan akan membantu kemudahan bagi kelancaran aktivitas berorganisasi. B. Pelaksanaan Dalam melaksanakan fungsinya, sekretaris jendral melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut 1. Pengadaan dan penyimpanan arsip, merupakan kegiatan membuat surat, proposal dan mencatat setiap surat yang masuk serta surat yang keluar. 2. Penyusunan notulen rapat, merupakan kegiatan penyusunan hasil rapat serta jalannya rapat yang diselenggarakan selama periode kepengurusan 20142015. C. Evaluasi
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Dalam merealisasikan tugas sekretaris jendral, secara umum dapat dikatakan lancar, tetapi hal tersebut bukan berarti tanpa kendala. Kendala yang saya hadapi antara lain 1. Belum adanya pedoman organisasi sebagai percontohan untuk pengadaan surat. 2. Kurangnya bimbingan dan percontohan surat menyurat dan pengarsipan dari kepengurusan sebelumnya. 3. Masalah jarak yang memisahkan pengurus, sehingga segala komunikasi harus dilakukan menggunakan sms, e-mailmaupun media sosial yang tak luput dari kekurangan. Seperti nomor pengurus yang berubah tanpa pemberitahuan, masalah jaringan internet yang kadang tidak memadai, dll. 4. Kesibukan pribadi yang membuat pengadaan surat terkadang mundur dari yang dijadwalkan meskipun tetap terlaksana. D. Penutup Demikian laporan sekretaris jendral IMFI Periode 2014-2015. Saya sadar sesungguhnya masih banyak hal yang bisa dimaksimalkan dalam periode kepengurusan ini, namun karena keterbatasan kemampuan saya hal itu tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, dalam penyampaian laporan pertanggungjawaban ini izinkan saya memohon maaf atas segala ketidakmampuan dan kesalahan saya selama mengemban tugas ini. Saya mengucapkan terimakasih banyak atas bimbingan pengurus lama, kerja sama segenap pengurus, dan semua pihak yang ikut membantu dalam pelaksaan tugas saya. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum Wr. Wb.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MENTERI KEUANGAN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE 2014-2015 A. Pendahuluan Segala Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kesehatan yang telah diberikan sehingga kita semua dapat menjalankan tugas sebagai pengurus harian pusat Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2014-2015 dengan baik. Waktu terasa berlalu begitu cepat sehingga tak terasa kepengurusan kita telah berjalan selama kurang lebih satu tahun kepengurusan. Perjalanan selama satu tahun ini memberikan kesan dan pengalaman yang luar biasa. Banyak ilmu yang telah saya dapatkan selama menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2014-2015.
Dalam sebuah organisasi, dana merupakan salah satu komponen yang menentukan kelancaran program kerja. Jika IMFI
dianalogikan sebagai tubuh
manusia, maka dana adalah darah IMFI. Tanpa dana maka organisasi akan lumpuh total. Mengutip sebuah pepatah Tiongkok kuno yang mengatakan bahwa uang bukanlah segalanya, tetapi tanpa uang manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Pengelolaan keuangan yang tepat akan mempengaruhi kemajuan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Keuangan bertanggung jawab, terhadap segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab dan gambaran kinerja dari Menteri Keuangan selama satu tahun periode kepengurusan yang diharapkan dapat menjadi sebuah acuan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
B. Pelaksanaan Menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan IMFI
merupakan sebuah
kesempatan besar untuk belajar mengelola keuangan. Selama pelaksanaan satu tahun kepengurusan ini ada
hambatan yang dilalui, yaitu kurangnya kesadaran dari
beberapa regional untuk membayar iuran yang telah disepakati bersama dan diatur dalam AD/ART bahkan tidak mendapat tanggapan dan merasa terabaikan setiap kali
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
menghubungi pihak regional yang bersangkutan untuk membayar iuran sehingga rasa sedih dan lelah kadang menghampiri. Namun kesadaran untuk tetap mengabdi dalam mewujudkan IMFI yang lebih baik kedepannya selalu menjadi alasan untuk bertahan dan tetap berjuang. Tidak lupa juga, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pengurus harian pusat IMFI periode 2014-2015 atas kerja kerasnya dalam menjalankan program kerja pengurus dan kepada pihak regional yang telah bekerja sama dengan baik dalam pembayaran iuran. Kas IMFI selain untuk pendanaan setiap program kerja pengurus harian pusat, juga digunakan untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak regional dengan mengusulkan proposal kegiatan. C. Evaluasi Pergantian kepengurusan adalah proses yang mutlak terjadi dalam setiap organisasi yang diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian dari periode sebelumnya. Sebagai Menteri Keuangan IMFI yang sebentar lagi akan menyerahkan tongkat estafet ini kepada siapapun yang nantinya akan terpilih, saya berharap agar bisa menjalankan tanggungjawab dengan baik melebihi apa yang telah saya lakukan. Dibutuhkan sebuah keberanian dan tanggungjawab yang besar dalam menjalankan amanah ini. Tetap pertahankan hal yang baik dan berusahalah semaksimal mungkin untuk menjadikan IMFI lebih baik lagi.
Jadikanlah IMFI
sebagai tempat belajar dan berproses untuk meraih kesuksesan.
D. Penutup Demikian LPJ ini saya susun dengan sebaik-baiknya. Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman pengurus dan berbagai pihak yang telah bekerjasama dengan sangat baik. Saya juga memohon maaf jika dalam menjalankan tanggung jawab sebagai Menteri Keuangan IMFI saya melakukan banyak kesalahan. Saya juga menyadari bahwa dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan, karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Semoga LPJ ini dapat memberikan manfaat dan kejelasan tentang pengelolaan keuangan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia untuk siapapun yang membacanya. Terima kasih.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA) IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE 2014-2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) adalah satu-satunya organisasi mahasiswa fisioterapi yang telah berdiri sejak tahun 2009 di Surakarta, merupakan wadah dan sarana bagi mahasiswa fisioterapi untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada dan mempersatukannya. IMFI telah menjadi ujung tombak bagi mahasiswa fisioterapi untuk menunjukkan eksistensi dan profesionalismenya bagi tingkat daerah, nasional maupun tingkat internasional. Untuk itu diperlukanlah suatu tatanan organisasi yang solid antara pengurus harian pusat dan pengurus harian daerah demi terwujudnya tatanan organisasi yang ideal, dimana semua aspirasi dari angggota dapat ditampung, disaring, dan ditindaklanjuti. Majelis Pertimbangan Agung (MPA)organisasiIkatanMahasiswaFisioterapi Indonesia yang berjumlah 5 orang perwakilandari 5 regional yang melakukan fungsi pengawas dan konsultasi IMFI di tingkat pengurus harian regional dan pusatsertabadan kelengkapan IMFI. IMFI merupakan satu-satunya organisasi antar himpunan mahasiswa fisioterapi di Indonesia yang telah dikukuhkan.
Menurut
tugasnya untuk melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap kinerja Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional, pengurus Majelis Pertimbangan Agung IMFI berhak mengawasi kinerja Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional selama satu periode kepengurusan, memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Pusat pada saat Munas, memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Regional pada saat Muswil serta membuat dan menetapkan aturan – aturan organisasi yang diperlukan demi kelancaran dan kelangsungan IMFI.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
B. Tujuan a. Memberikan laporan pengawasan pengurus IMFI regional dan IMFI Pusat. b. Mengevaluasi aturan-aturan organisasi yang telah dibuat dan telah diterapkan selama 1 periode kepengurusan. C. Manfaat Meningkatkan peran aktif anggota dalam penyempurnaan program kerja dari Majelis Pertimbangan Agung IMFI.
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN KINERJA
A. Kondisi Objektif Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI sebagai badan pengawas organisasi yang tertuang dalam AD/ART IMFI merupakan badan organisasi yang bertugas amanah mengawasi jalannya aktivitas organisasi dan sebagai mitra kerja dari pengurus harian IMFI dalam hal ini adalah pusat maupun regional.Namun, pandangan anggota IMFI mengenai anggota Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI kadang perlu diluruskan, bahwa anggota Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI merupakan badan pengawas bukan badan pekerja. Menurut Anggaran Rumah Tangga (ART) IMFI Pasal 28, kami bertugas mengawasi dan memberikan laporan hasil pengawasan kami hanya kepada Musyawarah Nasional (MUNAS) dan Musyawarah Wilayah (MUSWIL), meskipun kami berasal dari lima regional. Sehingga merupakan pandangan yang salah jika ada pihak yang mengganggap Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI merupakan kaki tangan Pengurus Harian Pusat (PHP) dalam mengawasi, mengarahkan dan mendukung Pengurus Harian Regional (PHR) sepenuhnya. Pengurus Harian Pusat (PHP) juga memiliki kewajiban dalan mengawasi, mengarahkan dan mendukung Pengurus Harian Regional (PHR) seiring dengan program kerja yang ada. Badan pengawas IMFI itu sendiri terdiri atas lima orang yakni I Gede Dharma Swanditha (Regional IV), Zidni Imanurrohmah Lubis (Regional V), Anggi Wahyu Sudianingrum (Regional III), Salsabila S. R. (Regional II), dan Hafiza Luthfi
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
(Regional I) yang senantiasa mencurahkan waktu pikiran dan tenaganya dalam upaya mengawal organisasi tercinta ini. Beberapa nama-nama yang tersebut di atas merupakan mantan pengurus IMFI yang lebih dahulu mengenyam asam garam dunia kemahasiswaan sehingga di angkat menjadiMajelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI. Namun, terdapat anggota yang belum pernah mengetahui dinamika organisasi sebelumnya, yang membuat kinerja Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI terganggu. Terpilihnya anggota tersebutdikarenakan sistem pemilihan anggota IMFI Pusat yang hanya dipilih di antara peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) VI IMFI dan saat itu Regional I hanya mengirim satu anggotanya. Meski terganggu, namun Ketua dan anggota Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI berusaha untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada anggota tersebut demi kelangsungan roda organisasi. Dalam melaksanakan kinerja, kami melakukan rapat antar anggota Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI dan rapat bersama dengan Pengurus Harian Pusat (PHP) maupun Badan Pengurus Harian Regional (PHR) IMFI. Kami akui bahwa kinerja kami dalam mengawasi dan mengawal satu periode kepengurusan belumlah maksimal. Hal itu disebabkan karena sifategoisme akan kepentingan pribadi, prokrastinasi dan sifat apatis yang kadang khilaf muncul dalam diri kami serta pihak yang diawasi juga kadang acuh tak acuh terhadap peringatan dan nasehat kami. Disamping keterbatasan kami tersebut, kami telah berusaha menjalankan fungsi legislasi, yudikatif dan wewenang kami sebagai Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFIdemi organisasi tercinta ini dengan sebaik-baiknya. Kami berusaha menjalin komunikasi baik Pengurus Harian Pusat (PHP) maupun Badan Pengurus Harian Regional (PHR) IMFI serta menanyakan kebutuhan dan kesulitan apa yang kiranya dapat kami bantu. Hingga di akhir periode ini, kami mendapatkan laporan dari Pengurus Harian Pusat (PHP) maupun Badan Pengurus Harian Regional (PHR) IMFI berupa surat resmi (Lampiran 1). Kami juga memberikan arahan kepada pihak yang diawasi dengan memberikan surat resmi (Lampiran 2)dan kami juga berhasil menyelesaikan Pedoman Administrasi IMFI(Lampiran 3)sebagai sarana pembantu kelangsungan roda organisasi.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
B. Kondisi Objektif Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) menurut Anggaran Rumah Tangga (ART) IMFI pada BAB I, Ayat 1 yaitu suatu organisasi yang mengikat mahasiswa melalui Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi seluruh Indonesia. Dalam keberlangsungan roda organisasi, seperti yang diketahui bersama, bahwa IMFI memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Pengurus Harian Pusat (PHP) dan Pengurus Harian Regional (PHR). Sejak MUNAS VI tahun lalu, kepengurusan PHP telah berganti dan diikuti oleh MUSWIL pada tiap regional untuk pembentukan PHR yang baru. Namun kenyataannya terdapat satu regional yang belum melakukan pergantian kepengurusan yang kemungkinan hingga saat ini tetap seperti itu. MPA selaku pengawas sempat mencoba berkomunikasi kepada Gubernur regional tersebut dan mendapatkan jawaban bahwa kesibukanlah yang membuat hal itu dapat terjadi. Hal ini menjadi cambukan keras bagi kita untuk dapat peduli dan bertindak agar kita dapat melaksanakan tujuan IMFI bersama. Nila setitik, rusak susu sebelanga. Kami tidak menganggap hal itu terjadi. Selain adanya hal yang tidak diinginkan seperti di atas, pada kepengurusan tahun ini Pengurus Harian IMFI mampu menyelesaikan program kerja yang telah disepakati dalam rapat kerja. Tidak dapat dipungkiri selama satu periode kepengurusan terdapat beberapa hambtan yang dihadapi yakni, kurangnya sumber daya anggota yang aktif pada kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus, semakin ketatnya aktifitas akademik yang menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studinya sehingga tugas tugas lembaga terabaikan, kurangnya komunikasi yang terjalin baik secara formal dan informal antara sesama pengurus juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi, serta kurangnya kesadaran akan tanggung jawab yang di emban sehingga dalam pelaksanaan program kerja tidak semaksimal yang diharapkan. Diluar ekspektasi, PHP IMFI juga telah menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dan pemerintah yang dalam hal ini KEMENRISTEK DIKTI kaitannya dengan pembahasan nomenklatur lulusan
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
fisioterapi. Ini merupakan satu dari sekian bentuk perjuangan mahasiswa yang semoga dapat menjadi awal dari bentuk perjuangan lain yang membuat IMFI tak dipandang hanya sebagai lembaga formalitas jurusan tapi sebagai lembaga jurusan yang memang dibutuhkan. Dalam periode kepengurusan ini, Pengurus Harian IMFI juga memiliki masalah-masalah internal yang sadar ataupun tidak disadari oleh semua anggota, namun sempat dibahas di rapat MPA. Perlu menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa seorang pemimpin bukan hanya orang yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang dalam menandatangani keputusan, membuka rapat dan hal tersurat lainnya. Namun, seorang pemimpin juga harus memiliki emotional intellegence, yaitu kemampuan untuk mengetahui perasaan, suasana, situasi dan kondisi yang dimilikinya dan dimiliki anggotanya. Dari semua itu, diharapkan seorang pemimpin dapat bertindak dengan tepat dan tegas, bukan hanya pada tujuan tapi juga pada cara penyampaiannya. Dalam berlembaga kita tidak bisa melupakan etika dan aturan. Hal ini menjadi penting dalam komunikasi, baik verbal maupun tulisan yang ada dalam roda organisasi IMFI. Surat himbauan, pemberitahuan langsung maupun tidak langsung merupakan cara MPA untuk mengingatkan Pengurus Harian IMFI yang semoga kurang ataupun lebihnya bisa diambil manfaatnya dan dimaafkan kesalahannya. Hingga akhir kepengurusan, iuran bulanan lembaga yang terikat IMFI masih menjadi masalah. Kurangnya manfaat yang dirasakan lembaga ataupun kurangnya persuasif Pengurus Harian IMFI mungkin menjadi alasan hal tersebut. Sehingga dirasa perlu untuk kembali membahas hal ini nantinya pada MUNAS VII ini ataupun pada rapat kerja nantinya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) ialah satu –satunya oraganisasi mahasiswa fisioterapi yang mengembangkan potensi dan menyatukannya. IMFI menjadi ujung tombak bagi mahasiswa fisioterapi dalam menunjukan eksistensi dan profesionalisme bagi universitas, daerah, nasional, maupun internasional. Maka dari
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
itu perlu tatanan organisasi yang baik antara pengurus pusat dan daerah untuk mewujudkan itu semua. MajelisPertimbanganAgung (MPA) Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang merupakan perwakilan dari ke 5 regional memiliki fungsi pengawasan serta konsultasi dari pengurus harian pusat dan pengurus harian daerah dan juga merupakan badan kelengkapan IMFI. Secara objektif Majelis Pertimbangan Agung IMFI sebagai badan pengawas dan mitra kerja dari pengurus harian pusat maupun daerah seperti yang tertuang pada AD/ART IMFI. Yang mana badan pengawas IMFI terdiri atas 5 orang yakni I Gede Dharma Swanditha (Regional IV), Zidni Imanurrohmah Lubis (Regional V), Anggi Wahyu Sudianingrum (Regional III), Salsabila S.R. (Regional II) dan Hafiza Luthfi (Regional I) yang senantiasa meluangkanwaktu dan tenaganya dalam mengawal organisasi ini. Namun,dalam mengawali organisasi ini kita sebagai badan pengawas juga turut prihatin tentang masalah yang dihadapi oleh rekan – rekan IMFI di Regional I yang belum melakukan pergantian kepengurusan di daerah yang mana kesibukan yang menjadi alasan utamanya. Yang mana hal tersebut merupakan cambukan keras bagi kita untuk peduli dan bertindak agar tercapainya tujuan dari IMFI. Diluar ekspektasi, PHP IMFI juga telah menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dan pemerintah yang dalam hal ini KEMENRISTEK DIKTI kaitannya dengan pembahasan nomenklatur lulusan fisioterapi. Ini merupakan satu dari sekian bentuk perjuangan mahasiswa yang semoga dapat menjadi awal dari bentuk perjuangan lain yang membuat IMFI tak dipandang hanya sebagai lembaga formalitas jurusan tapi sebagai lembaga jurusan yang memang dibutuhkan.
B. Saran 1. Perlunya dibuat pedoman organisasi untuk memperjelas dinamika organisasi IMFI pusat maupun regional. 2. Adanya rapat koordinasi yang perlu dilaksanakan minimal 2-3 bulan sekali tidak yang bukan merupakan bagian dari agenda chatnas atau chatwil.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Lampiran Lampiran dari Laporan Pertanggungjawaban ini terdiri dari 1.Daftar Surat Masuk dan Keluar Majelis Pertimbangan Agung (MPA) IMFI 2. Pedoman Administrasi IMFI
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
-Lampiran 1-
Lampiran Administrasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015 Daftar Surat Masuk No. 1.
Nomor Surat 003/B/MPA/IMFI/XII/2014
Tanggal
Perihal
Lampiran
Pengirim
13 April
Himbauan
1 (satu)
2015
Sosialisasi
berkas
Majelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2014-2015
Pedoman Administrasi 2.
001/SidangPlenoI/MPA/IMFI/ 2015
1 (satu) 12 April 2014
3.
PEDOMAN ADMINISTRA SI IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2014-2015
12/III/SMUNAS-PFNI/2015 4.
berkas Majelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2014-2015 1 lembar
Undangan 11 Maret
002/B/MPA/IMFI/XII/2014
2 (dua)
2015 Permintaan Daftar Program 31
lembar
Perhimpunan Fisioterapi Neurologi Indonesia
Kerja
Maret 2015
Majelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2014-2015
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Daftar Surat Keluar No. 1.
Nomor Surat 001/SK/A/PHP/IMFI/X/2014
Tanggal 18 Oktober 2014
2.
002/SK/A/PHP/IMFI/III/2015
1 November 2014
3.
003/SK/A/PHP/IMFI/IV/2015
18 April 2015
5.
004/A/PHP/IMFI/V/2015
5 Mei 2015
6.
005/SK/A/PHP/IMFI/V/2015
14 Mei 2015
7.
006/A/PHP/IMFI/V/2015
21 Mei 2015
8.
9.
007/SK/A/PHP/IMFI/IX/2015
001/B/PHP/IMFI/II/2014
18 Oktober 2014
4 Februari 2014
Perihal Susunan Kepengurusan Proker
Lampiran 1 lembar
Tujuan Arsip
5 lembar
Arsip
Nomor Keanggotaan Surat Keterangan Pengurus
-
Arsip
-
Pengurus
Susunan Pengurus Regional V Surat Keterangan Pengurus
-
Arsip
-
Pengurus
Pemilihan Tempat Munas VII
-
Penarikan Iuran
-
Harian Pusat
Harian Pusat Universitas Indonesia Bendahara Regional
10.
002/B/PHP/IMFI/III/2015
5 Maret 2015
Penarikan Iuran
-
Bendahara Regional
11.
003/B/PHP/IMFI/III/2015
10Maret 2015
Himbauan Pembentukan Forum Diskusi
1 lembar
Gubernur Regional
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
12.
004/B/PHP/IMFI/ III/2015
14 Maret 2015
Pemberitahuan Kegiatan
-
Gubernur Regional
13.
005/B/PHP/IMFI/ IV/2015
17 April
Himbauan Sosialisasi Pedoman Administrasi
-
Gubernur Regional
006/B/PHP/IMFI/ IV/2015
17 April
Daftar Program Kerja
-
Ketua Majelis Pertimbangan Agung
007/B/PHP/IMFI/ IV/2015
17 April
Penarikan Iuran
-
Gubernur Regional
16.
008/B/PHP/IMFI/ V/2015
8 Mei 2015
Pemberitahuan Kegiatan
2 lemb ar
Gubernur Regional
17.
009/B/PHP/IMFI/ V/2015
14 Mei 2015
Penarikan Iuran
-
Bendahara Regional
18.
010/B/PHP/IMFI/ VI/2015
13 Oktober
Penarikan Iuran
-
Bendahara Regional
Penarikan Iuran
-
14.
15.
19.
011/B/PHP/IMFI/ VII/2015
2015
2015
2015
2014
8 Juli 2015
Bendahara Regional Penarikan Iuran
20. 012/B/PHP/IMFI/ VIII/2015
23 Agustus 2015
Bendahara Regional
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
-Lampiran 2-
Laporan Keuangan Kepengurusan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Periode 2014-2015
Tanggal 25 Oktober 2014 5 November 2014 5 November 2014
19 Januari 2015
19 Januari 2015
7 Juni 2015
2 September 2015
Jenis Kegiatan Saldo awal Dana untuk mars IMFI Iuran dari regional IV (November 2014) Iuran dari regional IV (Desember 2014Januari 2015) Iuran dari regional III (November 2014Januari 2015) Dana Anniversary IMFI ke Regional IV Dana transportasi Menteri Luar Negeri dalam Audiensi ke IFI
Penanggung Jawab Menteri Keuangan Menteri Dalam Negeri
Debet -
Kredit
Saldo
Rp. 1.825.000
Rp. 1.825.000 Rp. 1.675.000
Rp. 150. 000
-
Menteri Keuangan
-
Rp. 150. 000
Rp. 1.825.000
Menteri Keuangan
-
Rp. 300.000
Rp. 2.125.000
Menteri Keuangan
-
Rp. 450.000
Rp. 2.575.000
Gubernur IMFI Regional IV
Rp. 450.000
-
Rp. 2.125.000
Menteri Luar Negeri
Rp. 100.000
-
Rp. 2.025.000
Ket.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015 8 September 2015 14 September 2015 16 September 2015 23 Oktober 2015 29 Oktober 2015 29 Oktober 2015 30 Oktober 2015 30 Oktober 2015 2 November 2015 3 November 2015
Iuran regional III (Februari-Mei 2015) Dana kegiatan rutin 3 bulanan regional III Dana untuk Munas VII IMFI Iuran Regional IV (Februari-Mei 2015) Iuran Regional IV (Juni-November 2015) Iuran Regional III (Juni-November 2015) Dana transportasi kegiatan AOMKI di bandung Dana Muswil Regional IV Iuran Regional V (Agustus-November 2015) Dana lomba Essay Fisioterapi
Menteri Keuangan
-
Rp. 600.000
Rp. 2.625.000
Bendahara IMFI regional III
Rp. 200.000+5.000 (biaya transfer)
-
Rp. 2.420.000
Bendahara Panitia Munas VII IMFI
Rp. 400.000
-
Rp. 2.020.000
Menteri Keuangan
-
Rp. 600.000
Rp. 2.620.000
Menteri Keuangan
-
Rp. 900.000
Rp. 3.520.000
Menteri Keuangan
-
Rp. 900.000
Rp. 4.420.000
-
Rp.4.215.000
-
Rp. 3.410.000
-
Rp. 75.000
Rp. 3.485.000
Rp. 1.000.000
-
Rp. 2.485.000
Menteri Luar Negeri Gubernur IMFI Regional IV Menteri Keuangan Menteri Luar Negeri
Rp. 200.000+5.000 (biaya transfer) Rp. 800.000+5.000 (biaya transfer)
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
-Lampiran 3- (Bukti pengeluaran / kwitansi)
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 006/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang: ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2014-2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah: Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk memberikan kapasitas hukum dalam Munas VII IMFI ini perlu menyusun dan menetapkan AD.
Mengingat : Adanya draf Anggaran Dasar IMFI periode 2015-2016.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. MEMUTUSKAN: Menetapkan : 1. Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (AD IMFI) periode 20152016.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Rumusan Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016 secara lengkap tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidakterpisah dari keputusan ini. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Depok,Jawa Barat Pada Tanggal :7 November 2015 Pukul
Presidium I,
Adam Pratama Santoso
Presidium II,
Alfian Irdhani Mohammad
: 13.35 WIB
Presidium III,
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
BAB I NAMA
Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Physiotherapy Student Association (IPSA).
BAB II WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
IMFI didirikan pada tanggal 3 bulan Juni tahun 2009 di Surakarta untuk batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
IMFI berkedudukan di setiap lembaga kemahasiswaan fisioterapi di perguruan tinggi atau institusi yang menjadi anggotanya dengan kesekretariatan pusat berada berdasarkan lokasi Sekum terpilih hingga batas waktu yang belum ditentukan.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB III BENTUK, SIFAT, DAN STATUS
Pasal 4
IMFI berbentuk asosiasi Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi.
Pasal 5
IMFI bersifat semi otonom dengan Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI).
Pasal 6
IMFI berstatus sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa yang berskala nasional yang berasal dari berbagai Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia.
BAB IV LANDASAN DAN ASAS
Pasal 7
1. Landasan IMFI adalah Pancasila. 2. Landasan konstitusional IMFI adalah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) IMFI. 3. Landasan operasional IMFI adalah: a. Tridharma Perguruan Tinggi. b. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) IMFI .
Pasal 8
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
IMFI berasaskan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, profesionalisme, tanggungjawab, keadilan, kejujuran dan kekeluargaan.
BAB V TUJUAN
Pasal 9
1. Terbinanya mahasiswa fisioterapi sebagai insan akademis menuju terwujudnya fisioterapi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mempererat persatuan dan kesatuan pergerakan IMFI. 3. Terwujudnya kader-kader pembangunan di bidang kesehatan yang memiliki integritas tinggi sebagai penerus perjuangan bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. 4. Mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.
BAB VI TUGAS
Pasal 10
1. Membina mahasiswa fisioterapi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Membina kepribadian mahasiswa fisioterapi yang berwawasan ilmiah dan berjiwa sosial. 3. Mengembangkan potensi kritis, inovatif, kreatif, dan keilmuan. 4. Mengembangkan riset-riset keilmuan mahasiswa di bidang fisioterapi. 5. Membina dan menciptakan komunikasi yang baik dan berkelanjutan antar perguruan tinggi dan institusi yang tergabung di dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
6. Melakukan upaya-upaya advokasi terhadap masalah - masalah kesehatan, khususnya fisioterapi di Indonesia. 7. Menjalin dan membina hubungan kerja sama yang baik dengan alumni sehingga
bisa
memberikan
sumbangsih
untuk
kemajuan
IMFI
secara
kekeluargaan. 8. Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi atau institusi lain yang terkait, baik dalam maupun luar negeri
BAB VII TANGGUNG JAWAB
Pasal 11
1. Mewujudkan tujuan IMFI 2. Memberikan masukan kepada seluruh pihak yang terkait tentang kemahasiswaan dan pendidikan fisioterapi di Indonesia. 3. Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten dan membina anggota pada wilayahnya.
BAB VIII KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 12 IMFI beranggotakan Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia yang hadir dan telah disahkan oleh Musyawarah Nasional yang terdiri dari anggota utama dan anggota muda.
Pasal 13 Kepengurusan IMFI terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Regional.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB IX BADAN KELENGKAPAN
Pasal 14
Badan kelengkapan IMFI terdiri dari : 1. Musyawarah Nasional 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa 3. Rapat Kerja Nasional 4. Dewan Pembina 5. Majelis Pertimbangan Agung 6. Pengurus Harian Pusat 7. Pengurus Harian Regional 8. Musyawarah Regional 9. Rapat Kerja Regional
BAB X KEKUASAAN
Pasal 15
Kekuasaan tertinggi di IMFI adalah Musyawarah Nasional
BAB XI ATRIBUT DAN MARS
Pasal 16
Atribut dan Mars IMFI ditetapkan oleh Musyawarah Nasional
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
BAB XII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 17
Ayat 1 Perubahan Anggaran Dasar (AD) IMFI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang di hadiri sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah seluruh anggota utama IMFI yang hadir pada Musyawarah Nasional dan disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Ayat 2 Pasal-pasal yang akan diubah harus ditentukan terlebih dahulu dan diberikan redaksi perubahan.
BAB XIII PEMBUBARAN
Pasal 18
Pembubaran IMFI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau MusyawarahNasional Luar Biasa yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh anggota utama IMFI dan disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir.
BAB XIV PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) akan diatur dalam Anggaran RumahTangga (ART) atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar (AD)
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor: 007/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk memberilan kapasitas hukum dalam Munas VII IMFI ini perlu menyusun dan memetapkan ART.
Meningat
:
Adanya draf Anggaran Rumah Tangga IMFI periode 2015-2016.
Memperhatikan
:
a. Permusyarawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
1. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (ART IMFI ) periode 2015-2016 2. Rumusan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiwa Fisoterapi Indonesia periode 2015-2016 secara lengkap tercantum dalam lampiran yan merupakan satu kesatuan yan tidak dapat dipisahkan dari keputusan ini. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tangal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat. Pada Tanggal : 07 November 2015 Pukul
: 17.26 WIB
Presidium I,
Presidium II,
Presidium III,
Adam Pratama Santosa
Alfian Irdhani Mohammad
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
BAB I PENGERTIAN
Pasal 1
IMFI adalah suatu organisasi yang mengikat mahasiswa melalui Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi seluruh Indonesia.
BAB II KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 2
1. Anggota IMFI terdiri dari anggota muda dan anggota utama. 2. Anggota muda adalah Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia yang telah disahkan oleh Presiden dan disetujui oleh Majelis Pertimbangan Agung IMFI. 3. Anggota utama adalah anggota muda yang telah memenuhi syarat dan disahkan di Musyawarah Nasional.
Pasal 3
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Syarat Anggota Muda 1. Telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur sebagai pemimpin regional dan Pengurus Pusat. 2. Menyetujui hasil keputusan Musyawarah Nasional.
Pasal 4
Syarat Anggota Utama Telah mengikuti minimal satu kali rangkaian Munas IMFI
Pasal 5
Kewajiban Anggota Muda 1. Menaati dan melaksanakan AD / ART dan segala ketentuan / peraturan IMFI. 2. Menaati dan melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional dan Musyawarah Regional. 3. Berperan aktif dalam segala kegiatan IMFI. 4. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IMFI. 5. Mengkoordinasi pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Kerja Regional di Lembaga Kemahasiswaannya.
Pasal 6
Kewajiban Anggota Utama
1. Menaati dan melaksanakan AD/ART dan segala ketentuan/peraturan IMFI. 2. Menaati dan melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional IMFI.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
3. Berperan aktif dalam segala kegiatan IMFI. 4. Membayar iuran yang besarnya sudah ditentukan oleh Musyawarah Naional IMFI sebanyak Rp 25.000,00 setiap lembaga kemahasiswaan perbulan kepada Menteri Keuangan melalui Bendahara Pengurus Regional dengan alat bukti yang sah. 5. Mengkoordinasikan pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah Kerja Nasional.
Pasal 7
Hak Anggota Muda
1. Mengeluarkan pendapat atau pertanyaan lisan atau tertulis kepada pengurus harian di tingkat nasional maupun tingkat regional. 2. Mengikuti seluruh kegiatan IMFI. 3. Hak suara dan hak pembelaan diri. 4. Memperoleh perlakuan yang sama dalam IMFI.
Pasal 8
Hak Anggota Utama
1. Mengeluarkan pendapat atau pertanyaan lisan atau tertulis kepada Pengurusan Harian Pusat dan Regional. 2. Memiliki hak suara dipilih dan memilih dalam badan kelengkapan IMFI. 3. Mengikuti seluruh kegiatan IMFI. 4. Hak pembelaan diri 5. Memperoleh perlakuan yang sama dalam IMFI. Pasal 9 Syarat Pembentukan Regional 1. Melampirkan bukti yang sah yang menyatakan institusi tersebut diakui oleh DIKTI 2. Memiliki minimal 2 institusi
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
3. Mengajukan dan membuat pernyataan tertulis tentang pembentukan regional 4. Setiap institusi memiliki lembaga kemahasiswaan
Pasal 10 Kepengurusan 1. Kepengurusan IMFI terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Regional. 2. Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat dan Gubernur. 3. Pengurus Wilayah Regional dibagi menjadi: Regional I
Sumatera
Regional II
DKI Jakarta dan Jawa Barat
Regional III
DIY dan Jawa Tengah
Regional IV
Jawa Timur dan Bali
Regional V
Sulawesi
4. Pengurus IMFI Pusat adalah Mahasiswa Fisioterapi dari : a. D3 ,minimal semester 1 sampai semester 3 b. D4/S1 ,minimal semester 3 sampai semester 5
Pasal 11
Pengurus Harian Pusat 1. Pengurus Harian Pusat adalah pengurus harian di tingkat nasional yang dipimpin Presiden IMFI. 2. Pengurus harian pusat terdiri dari Presiden IMFI, Wakil Presiden IMFI, Sekretaris Umum. 3. Presiden IMFI a. Presiden IMFI adalah pengurus harian tertinggi nasional yang ditetapkan oleh Musyawarah Naional. b. Presiden IMFI wajib mengikuti serangkaian kegiatan MUNAS.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
c. Presiden IMFI bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional. d. Presiden IMFI wajib melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional tiga bulan setelah terpilih dalam Musyawarah Nasional. e. Presiden IMFI berhak mengakat perangkat pembantu sesuai denan kebutuhan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga serta Garis-garis Besar Haluan Organisasi. f. Presiden IMFI bertugas mengkoordinasi pelaksanaann hasil ketetapan Musyawarah Kerja Naional. g. Presiden IMFI wajib melaporkan hasil kerjanya setiap enam bulan sekali kepada Majelis Pertimbangan Agung. h. Presiden IMFI wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional pada Musyawah Nasional di akhir jabatannya. 4. Wakil Presiden IMFI a. Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengkoordinasi ketetapan Musyawarah Nasional Kerja Nasional. b. Dipilih pada Munas c. Bertanggung jawab pada Presiden IMFI 5. Sekretaris Umum IMFI a. Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengurus segala sesuatu kegiatan kesekretariatan. b. Dipilih oleh Presiden IMFI. c. Bertanggung jawab pada Presiden IMFI 6. Kementerian Keuangan IMFI a. Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengelola keuangan IMFI. b. Dipilih oleh Presiden IMFI. c. Bertanggung jawab pada Presiden IMFI, d. Memonitor kinerja bendahara regional. 7. Kementerian Luar Negeri IMFI a. Membantu presiden IMFI dalam hal rencana dan menjalin ubungan dengan oranisasi lain yang bisa memberikan kontribusi serta manfaat baik untuk kemajuan IMFI.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
b. Melaksanakan koordinasi kerja dengan Presiden IMFI dan Sekretaris Umum c. Bertanggung jawab pada Presiden IMFI 8. Kementerian Dalam Negeri IMFI a. Membantu Presiden IMFI dalam hal rencana dan mengkoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan IMFI Regional. b. Mengawasi dan mengevaluasi program regional serta menginformasikan program kerja regional kepada Presiden IMFI melalui Sekretaris Umum. c. Menetapkan dan mengesahkan Gubernur Terpilih. 9. Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) a. Bertugas membantu presiden IMFI dalam meningkatkan kualitas SDM mahasiswa fisioterapi dalam bidang akademik dan non akademik b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pengabdian masyarakat 10. Kementerian Kajian Strategi dan Advokasi a. Bertugas membantu Presiden IMFI dalam hal mengkaji isu-isu di bidang kesehatan khususnya Fisioterapi. b. Mengadakan Advokasi terkait isu yang sudah dikaji 11. Pertemuan pengurus harian pusat ditentukan oleh Presiden IMFI sesuai dengan kebutuhan 12. Perlimapahan tugas dan wewenang Presiden IMFI a. Apabila Presiden IMFI berhalangan semetara, maka tugas dan wewenang dilimpahkan kepada Wkil Presiden IMFI sampai dengan Presiden IMFI yang bersangkutan dapat kembali bekerja. b. Apabila Presiden IMFI beraalangan tetap, maka tugas dan wewenang Presiden IMFI dilimpahkan pada Pengurus harian pusat lain yang ditunjuk oleh Majelis Pertimbangan Agung sampai Musyawarah Nasional berikutnya.
Pasal 12
Pelanggaran
1. Pelanggaran terdiri dari pelanggaran ringan dan berat.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Pelanggaran ringan adalah pelanggaran kewajiban maksimal 3 kali salam satu periode kepengurusan. 3. Pelanggran berat adalah pelanggaran terhadap kewajiban sebanyak lebih dari 3 kali dalam satu periode kepengurusan, terlibat tindakan kriminal atau pencemaran nama baik IMFI.
Pasal 13
Sanksi
Sanksi-sanksi pelanggaran berupa : 1. Pelanggaran ringan mendapatkan sanksi berupa peringatan. 2. Pelanggara berat mendapatkan sanksi berupa pencabutan status anggota denga pertimbangan MPA. Pasal 14
Cara Pemberian Sanksi
1. Peringatan diberikan oleh Presiden IMFI dengan tembusan kepada seluruh anggota IMFI. 2. Sanksi administrasi berupa denda diberikan oleh Oresiden IMFI setelah 2 kali peringatan tidak diindahkan (ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional). 3. Pencabutan status keunggulan dilakukan didalam Musyawarah Naional Luar Biasa apabila melewati sanksi peringatan.
Pasal 15
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Berakhirnya Keanggotaan Anggota akan kehilangan status keangotaan apabila : 1. Lembaga kemahasiswaan fisioterapi dibubarkan 2. Lembaga kemahasiswaan fisioterapi mengundurkan diri. 3. Status keanggotaannya dicabut. 4. Tidak mengikuti Munas sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa adanya konfirmasi pada pengurus atau panitia Munas Pasal 16
Pengunduran Diri
Tata cara pengunduran diri diatur sebagai berikut: 1. Anggota mengajukan surat permohonan penginduran diri kepada Presiden IMFI atau pada saat Munas yang diketahui oleh Lembaga Kemahasiswaan dan pimpinan institusi atau Perguruan Tinggi Fisioterapi dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Pengunduran diri disahkan melalui Munas atau Munaslub.
Pasal 17
Pengajuan Keanggotaan Kembali
Tata cara pengajuan keanggotaan kembali diatur sebagai berikut : 1. Anggota yang telah kehilangan status keanggotaannya harus mengajukan kembali permohonan secara tertulis kepada Gubernur Regional dan diajukan ke Pengurus Pusat.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Status keanggotaannya kembali menjadi anggota muda apabila telah disahkan oleh Presiden IMFI. 3. Untuk menjadi anggota utama harus disahkan oleh Musyawarah Nasional.
Pasal 18
Pembelaan
Anggota IMFI yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan kepada Presiden IMFI pada saat Munas atau Munaslub IMFI
Pasal 19
Cara Pembelaan Tata cara pembelaan: 1. Bagi lembaga kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran ringan harus mengirim surat pembelaan kepada Presiden IMFI selambat-lambatnya 1 bulan sejak pengiriman surat peringatan dari Presiden IMFI. 2. Bagi lembaga kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran berat dapat melakukan pembelaan pada saat Munas atau Munaslub IMFI.
BAB III BADAN KELENGKAPAN
Pasal 20
Musyawarah Nasional (MUNAS)
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
1. Munas adalah musyawarah anggota yang memegang kekuasaan tertinggi organisasi 2. Munas diadakan sekali dalam satu periode kepengurusan. 3. Satu periode kepengurusan IMFI adalah 1 tahun
Pasal 21
Kekuasaan dan Wewenang Munas 1. Menetapkan AD/ART. 2. Menetapkan GBHO. 3. Menetapkan rekomendasi lain yang berkaitan denga IMFI pada khususnya dan Fisioterapi pada umumnya. 4. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Presiden IMFI dan Majelis Pertimbangan Agung. 5. Mengevaluasi dan mengesakan LPJ Presiden IMFI. 6. Mendengar pandangan umum dan rekomendasi dari Majelis Pertimbangan Agung. 7. Menetapkan, mengesahkan dan memberhentikan anggota. 8. Menetapkan penyelenggaraan Munas berikutnya.
Pasal 22
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 1. Munaslub adalah Munas yang membahas suatu agenda sidang permasalahan. 2. Munaslub dapat dilakukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah keanggotaan IMFI. 3. Dalam keadaan tertentu dan dipandang perlu, dapat dilakukan Munaslub. 4. Munaslub dilakukan apabila : a) Pengurus IMFI melanggar AD/ART. b) Terjadi kekosongan kepemimpinan.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
c) Jika ada perubahan AD/ART yang perlu diubah untuk kebaikan IMFI ke depannya
Pasal 23
Kekuasaan dan Wewenang Munaslub Menetapkan arah perbaikan untuk IMFI ke depan.
Pasal 24
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1. Rakernas diadakan minimal sekali dalam satu periode kepengurusan. 2. Rakernas berfungsi untuk merumuskan program kerja wajib pengurus pusat IMFI selama satu periode kepengurusan.
Pasal 25
Dewan Pembina Dewan pembina IMFI adalah Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) selaku dewan tertinggi organisasi Fisioterapi di Indonesia untuk memberikan pertimbangan serta saran yang diwakili oleh bidang organisasi IFI sebelum pengambilan kebijakan IMFI dan berada dalam garis koordinasi.
Pasal 26
Kekuasaan Dewan Pembina Kekuasaan Dewan Pembina terhadap IMFI secara struktural adalah garis besar koordinasi.
Pasal 27
Wewenang Dewan Pembina 1. Memberikan saran dan masukan kepada IMFI.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Memberikan bantuan baik secara materil dan non materil kepada IMFI.
Pasal 28
Majelis Pertimbangan Agung Majelis Pertimbangan Agung adalah delegasi Lembaga Kemahasiswaan terpilih saat Munas IMFI dan bertugas melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap kinerja Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional.
Pasal 29
Tugas Majelis Pertimbangan Agung 1. Mengawasi kinerja Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional selama satu periode kepengurusan. 2. Memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Pusat pada saat Munas. 3. Memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Regional pada saat Muswil. 4. Membuat dan menetapkan aturan-aturan organisasi yang diperlukan demi kelancaran dan kelangsungan IMFI.
Pasal 30 Wewenang Majelis Pertimbangan Agung 1. Menghadiri rapat yang diadakan oleh Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional. 2. Memberikan saran dan masukan kepada Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional. 3. Merekomendasikan kepada Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional untuk melakukan rapat koordinasi.
Pasal 31
Presiden IMFI 1. Presiden IMFI adalah pelaksana harian tertinggi yang dipilih dan diangkat pada saat
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Munas. a. Presiden IMFI menjalankan tugas dibantu oleh perangkat pembantu. b. Perangkat pembantu sekurang-kurangnya terdiri dari Staff Administrasi dan Staff Keuangan. 2. Hak dan Kewajiban Presiden IMFI. a. Presiden IMFI wajib melaksanakan hasil Munas. b. Presiden IMFI wajib memberikan laporan pertanggungjawaban pada akhir kepengurusan secara lisan dan tulisan. c. Presiden IMFI berhak mengangkat dan memberhentikan perangkat pembantu. d. Presiden IMFI berhak memberikan peringatan kepada Pengurus Regional. e. Presiden IMFI berhak meminta pertanggung jawaban perangkat pembantu. f. Presiden IMFI wajib melaporkan kegiatan kepada seluruh Gubernur IMFI Regional persetengah periode kepengurusan melalui mailing list. g. Presiden IMFI wajib berkoordinasi dengan Pengurus Regional. h. Presiden IMFI tidak boleh terlibat dalam organisasi politik dan terlarang. i. Presiden IMFI tidak boleh membawa kepentingan organisasi ekstra kampus.
Pasal 32
Tugas Sekretaris Umum 1. Membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan administrasi dan kesekretariatan serta pelaporannya. 2. Staff administrasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden IMFI.
Pasal 33
Tugas Menteri Keuangan 1. Membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan urusan keuangan serta pelaporannya. 2. Staff keuangan bertanggung jawab langsung kepada Presiden IMFI.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Pasal 34
Perangkat Pembantu Lain 1. Perangkat Pembantu Lain dapat dibentuk oleh Presiden IMFI berdasarkan rekomendasi peserta MUNAS sesuai dengan kebutuhan. 2. Perangkat Pembantu Lain bertanggungjawab langsung kepada Presiden IMFI.
Pasal 35
Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Presiden IMFI Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Presiden IMFI diatur dalam Munas
Pasal 36
Musyawarah Wilayah (Muswil) 1. Muswil adalah musyawarah anggota yang memegang kekuasaan tertinggi di regional. 2. Muswil diadakan sesuai dengan kebijakan regional dan diadakan setelah Munas.
Pasal 37
Hak dan Wewenang Muswil 1. Mendapat rekomendasi dari Pengurus IMFI Pusat yang berkaitan dengan mekanisme kerja regional. 2. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Gubernur. 3. Mengevaluasi kinerja Kepengurusan Regional. 4. Memaparkan LPJ Gubernur.
Pasal 38 Rapat Kerja Regional (Rakerwil) 1. Rakerwil diadakan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan regional. 2. Rakerwil berfungsi untuk merumuskan kerja Pengurus Regional IMFI selama satu periode
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
kepengurusan.
Pasal 39
Gubernur dan Pengurus Regional 1. Pengurus Regional adalah pelaksana harian tertinggi di regionalnya. 2. Pengurus Regional berkewajiban membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan segala aktifitas organisasi di regional kerjanya. 3. Pengurus Regional bertanggung jawab kepada Muswil dan Presiden IMFI. 4. Gubernur berkewajiban memberikan LPJ rakerwil berupa kalendar kerja dan struktur kepengurusan regional selambat-lambatnya dua minggu setelah rakerwil 5. Pengurus Regional berkewajiban mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang ada di regional kerjanya. 6. Gubernur mewakili IMFI Pusat apabila IMFI Pusat berhalangan hadir pada kegiatanregional dengan peretujuan Presiden IMFI. 7. Pengurus Regional wajib memberikan dan menyampaikan LPJ baik secara lisan dan tulisan pada akhir kepengurusan di Muswil.
BAB IV TATA TERTIB MUNAS
Pasal 40 Tata tertib Munas diatur dalam satu aturan khusus yang ditetapkan pada saat Munas
BAB V PEMBENDAHARAAN DAN KEUANGAN
Pasal 41 Pembendaharaan dan Keuangan 1. Keuangan, inventaris dan pembendaharaan IMFI meliputi uang tunai, surat-surat berharga, dan barang-barang yang dimiliki secara sah.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Segala sesuatu yang menyangkut keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran harus dibukukan dengan tanda bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Setiap permohonan, pemasukan dan pengeluaran keuangan nasional harus sepengetahuan Presiden IMFI. 4. Setiap permohonan, pemasukan dan pengeluaran keuangan regional harus sepengetahuan Gubernur. 5. Iuran anggota utama ditetapkan dalam jumlah yang sama untuk setiap anggota utama IMFI dan besarnya ditetapkan dalam Munas.
BAB VI ATRIBUT
Pasal 42
Logo 1. Logo IMFI berbentuk 2. Arti Logo : a. Bintang Melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Tulisan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia melambangkan nama suatu organisasi.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
c. Tulisan IMFI melambangkan nama singkatan dari Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. d. Ular, tongkat dan sayap sebagai lambang fisioterapi Indonesia. e. Buku melambangkan intelektual dan proses pembelajaran mahasiswa fisioterapi. f. Warna emas pada sayap melambangkan mahasiswa fisioterapi dengan cita-cita yang mulia. g. Warna biru perisai melambangkan Pikiran mahasiswa yang positif. h. Perisai melambangkan suatu perlindungan terhadap mahasiswa Fisioterapi. i. Lima sudut perisai melambangkan Pancasila.
Pasal 43
Mars IMFI Cipt : Warma Haditama Marilah bersama kita jalin persatuan Demi fisioterapi Indonesia lebih maju Jadikan dirimu kebangganggan bangsa kita Dengan semangat yang tak akan pernah terhenti walau rintangan selalu menghadang kita kan terus berjuang ** Kuberikan semua hanyalah padamu Kuperjuangkan demi harum bangsa ini Reff : Mahasiswa fisioterapi Indonesia Maju dan teruslah bersama Dengan segala kemampuan Slalu berikan yang terbaik Mahasiswa fisioterapi Indonesia Wujudkan segala impian Langkah ini tak terhenti Back to ** Pasal 44
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Bendera Bendera IMFI berwarna dasar putih dan terdapat logo IMFI dengan perbandingan ukuran 2:3.
Pasal 45
Badge Badge berupa logo IMFI dengan ukuran sisi 8 cm.
Pasal 46
Administrasi IMFI Kop surat, nomor surat, stempel, amplop dan format surat IMFI akan diatur dalam Standart Operational Procedure (SOP) yang akan disusun dalam Rakernas.
Pasal 47
PDH Desain PDH IMFI
BAB VII
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 48 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan pada saat Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh anggota utama IMFI dan disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir. 2. Pasal-pasal yang akan diubah harus ditentukan terlebih dahulu dan diberikan redaksi perubahan.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 008/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang: GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah:
Menimbang
:
a. Bahwa diperlukan pedoman umum/strategi gerakan dalam menjalankan organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan keputusan Munas VII IMFI tentang GarisGaris Besar Haluan Organisasi (GBHO) Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
Mengingat
:
Adanya draf Garis-Garis Besar Haluan Organisasi IMFI periode 2015-2016.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (GBHO IMFI) periode 2015-2016.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Rumusan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016 secara lengkap tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dari keputusan ini. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
: 17.56 WIB
Presidium I,
Presidium II,
Presidium III,
Adam Pratama Santosa
Alfian Irdhani Mohammad
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
BAB I PENDAHULUAN 1. Deskripsi a. GBHO IMFI adalah rumusan konseptual tentang arah kebijakan program kerja IMFI sebagai perwujudan aspirasi Mahasiswa Fisioterapi seluruh Indonesia yang pada hakikatnya merupakan pola dasar program kerja yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional IMFI. b. GBHO IMFI dirumuskan secara sistematik yang dilaksanakan secara menyeluruh, terencana, terpadu, dan berkesinambungan. 2. Landasan GBHO IMFI berlandaskan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) IMFI. 3. Tujuan GBHO IMFI bertujuan untuk memberikan pola, arah, strategi, sasaran dan struktur organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang tercantum dalam AD/ART IMFI. 4. Sistematika GBHO IMFI GBHO IMFI disusun secara sistematik dengan pola pokok sebagai berikut: a. Pola dasar program kerja IMFI. b. Pola kegiatan IMFI. c. Strategi pencapaian tujuan IMFI.
BAB II PENJABARAN SISTEMATIKA GBHO IMFI
1. Pola Dasar Program Kerja Pola umum program kerja IMFI adalah acuan yang bersifat umum dan mendasar bagi
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
anggota IMFI beserta perangkat organisasinya. a. Pola dasar program kerja IMFI bertujuan memberikan pedoman penyusunan program kerja secara umum. b. Asas - asas : 1) Asas Ketaqwaan Semua kegiatan IMFI merupakan kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai ke Tuhanan dan merupakan tanggung jawab mahasiswa sebagai insan yang beragama. 2) Asas Kekeluargaan Semua kegiatan IMFI harus mencerminkan partisipasi aktif setiap anggotanya yang didasari rasa tanggung jawab untuk menggalang kerja sama dengan dijiwai semangat kekeluargaan. 3) Asas Manfaat Semua kegiatan IMFI harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan, peningkatan, pengembangan sikap, perilaku,
intelektual,
dan
keterampilan serta kreatvitas Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 4) Asas Demokrasi IMFI senantiasa mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan. 5) Asas Kerja Sama IMFI memberikan peluang untuk menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan AD/ART yang berlaku. 6) Asas Kemandirian IMFI mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengelola rumah tangga organisasinya sendiri. 7) Asas Adil dan Merata Semua kegiatan IMFI harus mencerminkan keadilan dan pemerataan bagi setiap anggotanya. 8) Asas Kemasyarakatan Semua kegiatan IMFI harus dapat memberikan kontribusi untuk mengantisipasi dan memecahkan masalah Fisioterapi dan kesehatan masyarakat sebagai
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
pengabdian ke masyarakat. c. Modal Dasar, Faktor Utama, dan Faktor Pendukung 1) Modal Dasar Haluan Kerja IMFI a) Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Potensi seluruh anggota IMFI. c) Persatuan dan kesatuan serta kebersamaan anggota IMFI. d) Komunikasi seluruh jaringan IMFI. e) Komitmen
setiap
anggota
IMFI untuk
berpartisipasi
aktif
dalam
mengembangkan potensi kritis, inovatif, kreatif dan keilmuan. 2) Faktor Utama Haluan Kerja IMFI a) Situasi, Kondisi dan Eksistensi IMFI. b) Keberadaan dunia Pendidikan Kesehatan terutama Fisioterapi Indonesia. c) Perkembangan IPTEK dalam dunia kesehatan. 3) Faktor Pendukung Haluan Kerja IMFI Potensi-potensi lain diluar IMFI yang sinergis dan menunjang kegiatan IMFI.
2. Pola Kegiatan IMFI Pola Kegiatan IMFI merupakan acuan pelaksanaan kegiatan IMFI secara periodik dengan berpedoman kepada pola dasar program kerja Pola kegiatan IMFI terdiri dari : a. Pengembangan SDM 1) Pengembangan intelektual Mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan daya nalar dan pola pikir bagi mahasiswa Fisioterapi untuk merespon kondisi lingkungan sekitar. 2) Pengembangan keilmuan Mengadakan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan keilmuan dan mengantisipasi serta memecahkan permasalahan Fisioterapi dan kesehatan Masyarakat. b. Jaringan komunikas 1) Jaringan Internal
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Meningkatan komunikasi dan penyebaran informasi di dalam ruang lingkup IMFI demi mencapai kesatuan koordinasi serta gerak langkah organisasi IMFI itu sendiri. 2) Jaringan Eksternal Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan AD/ART yang berlaku. 3) Pengabdian Masyarakat Menyalurkan partisipasi aktif Mahasiswa Fisioterapi secara optimal dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 4) Advokasi Advokasi diberikan langsung oleh IMFI ke Dikti dengan adanya rekomendasi Dewan Pembina. 3. Strategi Pencapaian Tujuan IMFI Strategi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. a. Strategi koordinasi Mahasiswa Fisioterapi melalui lembaga kemahasiswaan antar institusi. b. Program IMFI merupakan suatu konsep strategi yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus IMFI sehingga ada keseragaman langkah dalam mencapai tujuan IMFI. c. Strategi
diarahkan
pada pelaksanaan
program
kerja secara terencana,
terpadu, dan berkesinambungan. d. Strategi berpikir program bersifat global dalam skala nasional maupun internasional melalui kegiatan bersifat lokal, nasional, maupun internasional. e. Strategi GBHO bersifat umum yang secara teknis akan disusun pada Rakernas IMFI.
BAB III PERUBAHAN GBHO
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
1. Perubahan GBHO hanya dapat dilaksanakan pada saat Munas atau Munaslub IMFI. 2. Rancangan perubahan GBHO diusulkan oleh anggota utama sebelum Munas atau Munaslub IMFI. 3. Keputusan rancangan perubahan GBHO disampaikan oleh badan pekerja pada Munas IMFI berikutnya.
BAB IV PENUTUP 1. GBHO ini disusun dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab antar anggota IMFI demi tercapainya iklim tujuan IMFI. 2. Pelaksanaan GBHO akan optimal jika para anggota saling memahami dan berkomitmen dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagai anggota dan pengurus IMFI. 3. Hal-hal yang belum diatur dalam GBHO akan diatur dalam ketentuan tersendiri selama tidak bertentangan dengan AD/ART.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 009/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang: TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah:
Menimbang: a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Majelis Pertimbangan Agung IMFI dalam Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan Agung IMFI yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015. c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2015-2016.
Mengingat : Adanya draf Tata Tertib Pemilihan Maelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2015-2016.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan Agung periode 2015-2016 sebagaimana terlampir. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya. Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
: 19.37 WIB.
Presidium I,
Presidium II,
Presidium III,
Adam Pratama Santosa
Alfian Irdhani Mohammad
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015 – 2016
1. Pemilihan MPA IMFI Periode 2015-2016 dilakukan secara tertib, langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 2. Jumlah MPA terdiri dari 5 orang yang masing-masing merupakan perwakilan setiap regional. 3. Pemilihan MPA IMFI Periode 2015-2016 dilakukan melalui musyawarah delegasi setiap regional. 4. Setiap MPA IMFI Periode 2015-2016 tidak sedang menjabat dalam kepengurusan IMFI. 5. Pemilihan Ketua MPA IMFI Periode 2015-2016 dilakukan dengan dua tahap, yakni : a. Tahap pencalonan b. Tahap pemilihan 6. Setiap regional berhak mengajukan satu calon Ketua MPA. 7. Setiap calon Ketua MPA IMFI Periode 2015-2016 harus menyatakan kesediaannya di depan forum. 8. Setiap calon Ketua MPA IMFI Periode 2015-2016 tidak sedang menjabat dalam kepengurusan inti IMFI dan organisasi lainnya. 9. Setiap peserta penuh berhak memilih satu Ketua MPA. 10. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemilihan ulang. 11. Calon Ketua MPA IMFI Periode 2015-2016 yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai Ketua MPA IMFI Periode 2015-2016. 12. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas kesepakatan forum.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 010/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang: PENETAPAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah:
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengkoordinasi dan mengawasi kinerja organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dipandang perlu dibentuk Majelis Pertimbangan Agung. b. Bahwa sesuai poin (a) diatas, maka dianggap perlu untuk menetapkan MPA IMFI periode 2015- 2016.
Mengingat : Adanya ketetapan dalam AD-ART IMFI tentang MPA IMFI.
Memperhatikan : a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Hasil pemilihan MPA IMFI periode 2015- 2016 dalam Munas VII IMFI. c. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN :
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Menetapkan : 1. Nama-nama yang tercantum dibawah ini sebagai Majelis Pertimbangan Agung Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (MPA IMFI) periode 2015-2016. Regional I
: Miko Delsa
Regional II
: Muhammad Rezgia
Regional III
: Dini Afriani Khasanah
Regional IV
: Alfian Pradana Putra
Regional V
: Melati Triana
2. Saudara Alfian Pradana Putra sebagai Ketua MPA IMFI periode 2015-2016. 3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
: 20.04 WIB.
Presidium I,
Presidium II,
Presidium III,
Adam Pratama Santosa
Alfian Irdhani Mohammad
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 011/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : PENETAPAN PERGANTIAN PRESIDIUM IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Presiden IMFI dalam Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya pergantian presidium sidang yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015. c. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkannya presidium baru Munas VII IMFI periode 2015-2016.
Mengingat
:
Adanya pengajuan peserta sidang untuk pergantian presidium tetap periode 2015-2016.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
1. Pergantian presidium I sidang, atas nama Adam Pratama Santosa, dengan presidium sidang terpilih, Alfian Irdhani Muhammad. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
Presidium II
Adam Pratama Santosa
: 20.37 WIB
Presidium III
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 012/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah: Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Presiden IMFI dalam Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI pada tahun 2015. c. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2015-2016.
Mengingat
:
Adanya Draf Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2015-2016.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2015-2016 sebagaimana terlampir. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
: 21.45 WIB
Presidium II
Presidium III
Adam Pratama Santosa
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
1. Pemilihan Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan secara tertib, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 2. Pemilihan Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan dengan Pemilihan umum. 3. Pemilihan Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan dengan dua tahap, yakni : a. Tahap pencalonan b. Tahap pemilihan 4. Setiap calon presiden yang diajukan untuk menjadi presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dengan syarat : a. Masih berstatus mahasiswa aktif hingga akhir masa jabatannya. b. D3 minimal semester 1 sampai semester 3 D4 minimal semester 3 sampai semester 5 S1 minimal semester 3 sampai semester 5 5. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus inti dalam kepengurusan IMFI dan organisasi lainnya. 6. Setiap delegasi institusi/perguruan tinggi Fisioterapi berhak mengajukan satu calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 7. Setiap calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dinyatakan sah jika minimal didukung oleh 2 suara dalam tahap pencalonan. 8. Setiap calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus menyatakan kesediannya di depan forum dan bersedia menjalankan amanat yang dipercayakan dalam menjalankan program kerja selama satu periode.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
9. Setiap delegasi institusi/perguruan tinggi Fisioterapi berhak memilih satu calon Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 10. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemungutan suara ulang. 11. Calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 12. Apabila calon presiden lebih dari dua dan hasil suara tidak mencapai lebih dari 50% maka akan dilakukan pemungutan suara ulang kepada dua calon yang memiliki jumlah suara tertinggi. 13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas kesepakatan forum.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 013/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : PENETAPAN CALON PRESIDEN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Presiden IMFI dalam Munas VII IMFI tahun 2015 secara tertib dan lancar, perlu adanya penetapan calon Presiden IMFI yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015. c. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkannya nama calon Presiden IMFI periode 20152016.
Mengingat
:
Adanya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI Periode 2015-2016.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Calon Presiden IMFI periode 2015-2016, yaitu : a. Ilham Subagio b. Yusuf Kurniawan c. Mina Rizqina d. Fika Farha Dina 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
Presidium II
Adam Pratama Santosa
: 22.03 WIB
Presidium III
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 014/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang terstruktur dan terorganisasi, perlu adanya Presiden dan Wakil Presiden IMFI periode 2015-2016. c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) di atas, maka dianggap perlu untuk menetapkan Presiden dan Wakil Presiden IMFI terpilih periode 2015-2016.
Mengingat
:
Adanya ketetapan AD-ART IMFI tentang Presiden dan Wakil Presiden IMFI.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Hasil Pemilihan Presiden IMFI periode 2015-2016 dalam Munas VII IMFI. c. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Saudara Yusuf Kurniawan sebagai Presiden terpilih Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016. 2. Saudara Fika Farha Dina sebagai Wakil Presiden terpilih Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016. 3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
Presidium II
Adam Pratama Santosa
: 22.47 WIB
Presidium III
Miko Delsa
BERITA ACARA PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
BERDASARKAN SK MUSYAWARAH NASIONAL VII IMFI Nomor : 014/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA PERIODE 2015-2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk memberikan kapasitas hukum bagi Presiden dan Wakil Presiden IMFI terpilih periode 2015-2016. c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) di atas, maka dianggap perlu untuk menerbitkan Berita Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden IMFI terpilih periode 2015-2016.
Mengingat
:
Adanya ketetapan AD-ART IMFI tentang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden IMFI dalam sidang Munas VII IMFI tahun 2015.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Hasil Pemilihan Presiden IMFI periode 2015-2016 dalam Munas VII IMFI. c. Kesepakatan yang diputuskan dalam Sidang Pleno Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Berdasarkan SK Munas VII IMFI Nomor : 014/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015, maka pada hari Sabtu, tanggal 7, bulan 11, tahun 2015. Kami melantik saudara Yusuf Kurniawan sebagai Presiden dan saudari Fika Farha Dina sebagai Wakil Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016 yang disaksikan oleh MPA IMFI dan Forum Sidang Munas VII IMFI tahun 2015.
MUSYAWARAH NASIONAL VII
I
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
2. Bahwa yang tersebut namanya di atas, memegang kekuasaan eksekutif Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2015-2016 selama 1 tahun periode kepengurusan. 3. Bahwa yang tersebut namanya di atas wajib menaati AD-ART IMFI. 4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya. Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Pada Tanggal : 7 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
: 22.53 WIB
Presidium II
Presidium III
Adam Pratama Santosa
Miko Delsa
MUSYAWARAH NASIONAL VII
I
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
DAFTAR PESERTA MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
NO
NAMA
INSTITUSI
NO. TELP
EMAIL
UNIVERSITAS ESA 1
2
MINA RIZQINA
UNGGUL
ADAM PRATAMA
STIKES AISYAH
SANTOSA
YOGYAKARTA
0878167612930
[email protected]
085725266825
[email protected]
081999026051
[email protected]
08113804765
[email protected]
UNIVERSITAS 3
KADEK ADY ANTARA NI PUTU NIRARYA
4
PUTRI A.A. GEDE ANGGA
5
PUSPA NEGARA
UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS
[email protected]
UDAYANA
m
POITEKNIK UNGGULAN 6
HELNIATI
KALIMANTAN
081337194635
[email protected]
081254924002
[email protected]
KALIMANTAN
082234397113
[email protected]
POLTEKKES JAKARTA 3
081298163923
[email protected]
POLTEKKES JAKARTA 3
085718663978
[email protected]
ALFIAN IRDHANI
UNIVERSITAS
085755180079 -
MOHAMMAD
AIRLANGGA
FIKA
KADEK YUDHA
UNIVERSITAS
BUANA WINATA
AIRLANGGA
MONITA YULI
UNIVERSITAS
AMBARWATI
AIRLANGGA
POITEKNIK UNGGULAN 7
GT. NOOR SAIDAH
KALIMANTAN POITEKNIK
FAJRINA AYU 8
CANDRA
UNGGULAN
MUHAMMAD 9
REZGIA NOVAL ADHITYAWARDHAN
10
11
12
13
A
[email protected] m
08999238611
[email protected]
085776622217
[email protected]
085731900682
[email protected]
085203758018
[email protected]
UNIVERSITAS 14
YUNIA NUR AZIZAH BOBY NGESTI
15
HUTOMO
AIRLANGGA STIKES MUHAMMADIYAH
MUSYAWARAH NASIONAL VII
I
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
LAMONGAN STIKES MILLA OKTAVIA 16
AYU SAPUTRI
MUHAMMADDIYAH LAMONGAN
082243930851
[email protected]
085225469215
[email protected]
085394449993
[email protected]
HASANUDDIN
081355641796
[email protected]
081933914899
[email protected]
08213538318
[email protected]
081251500933
[email protected]
085654421934
[email protected]
085743500234
yusuf_kurniawan94@gmai;.com
081252434340
[email protected]
081283457760
[email protected]
089660005876
[email protected]
089690891724
[email protected]
082282869904
[email protected]
081267136662
[email protected]
081394575257
[email protected]
087737175022
[email protected]
08579553626
[email protected]
UNIVERSITAS 17
18
RIZKY ADANI
HASANUDDIN
ARLIA B
UNIVERSITAS
MUSAROFAH
HASANUDDIN UNIVERSITAS
19
IBTIZAM
20
MELATI TRIANA
IMFI REG 5 UNHAS
EFRILIA HIJJATUL
STIKES AISYAH
BAITI
YOGYAKARTA
21
UNIVERSITAS MUH. 22
ILHAM SUBAGIYO S. DINI AFRIANI
23
KHASANAH
SURAKARTA UNIVERSITAS MUH. SURAKARTA UNIVERSITAS MUH.
24
YUSUF KURNIAWAN ALFIAN PRADANA
25
SURAKARTA UNIVERSITAS MUH.
PUTRA
MALANG POLTEKKES
26
RENI APRILIANI
SURAKARTA POLTEKKES
27
AFILIANI HIDAYATI
SURAKARTA STIKES MUHAMMADIYAH
28
RIZKY KURNAWAN
PALEMBANG STIKES MUHAMMADIYAH
29
MIKO DELSA
PALEMBANG UNIVERSITAS
30
EZA NELSON
INDONESIA UNIVERSITAS
31
FAUZIAH NAZMI RAHMAT DWI
32
33
PUTRA
INDONESIA STIKES AL IRSYAD CILAAP
HEMAS VISI
STIKES AL IRSYAD
MAULANA
CILAAP
MUSYAWARAH NASIONAL VII
I
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA Nomor : 014/Kep/Munas VII IMFI/XI/2015 Tentang : TUAN RUMAH PENYELENGGARA MUSYAWARAH NASIONAL VIII IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Musyawarah Nasional VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2015 setelah : Menimbang
:
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar. b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas VIII IMFI tahun 2016 secara tertib dan lancar, perlu ditetapkannya Tuan Rumah penyelenggaraan Musyawarah Nasional VIII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tahun 2016 yang disepakati oleh peserta Munas VII IMFI tahun 2015.
Mengingat
:
Kesediaan Institusi Anggota IMFI menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan Munas VIII IMFI tahun 2016.
Memperhatikan
:
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. b. Kesepakatan yang diputuskan dalam Munas VII Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : 1. Institusi/Perguruan Tinggi STIKES Aisyah Yogyakarta sebagai Tuan Rumah Penyelenggara Munas VIII IMFI tahun 2016. 2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan dapat ditinjau ulang bila terdapat kekeliruan di dalamnya.
MUSYAWARAH NASIONAL VII
I
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA TAHUN 2015
Ditetapkan di : TMII, Jakarta Timur Pada Tanggal : 8 November 2015 Pukul
Presidium I
Alfian Irdhani Muhammad
Presidium II
Adam Pratama Santosa
: 11.50 WIB
Presidium III
Miko Delsa