Mott MacDonald, Orchard Building, 1 Grange Road, #07-01, Singapore, 239693 T+65 6293 1900 f +65 6293 1911, www.mottmac.
Proyek PLTA Semangka Volume I – Ringkasan Non Teknis
Mei 2014
PT Tanggamus Electric Power
Artha Graha Building 16th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav52-53, Jakarta 12190
Mott MacDonald, Orchard Building, 1 Grange Road, #07-01, Singapore, 239693 T+65 6293 1900 f +65 6293 1911, www.mottmac.
Catatan penerbitan dan revisi
Revisi A
Tanggal 07.02.2014
Pemula LK. Lim
Pemeriksa N. Stone
Pemberi Persetujuan A. Day
B
24.02.2014
LK. Lim
N. Stone
A. Day
C
28.05.2014
L. Bufi LK. Lim T. Beskeen M. Coroi T. Streather
K. Haymon
M. Chesson
Dokumen ini diterbitkan untuk pihak yang mengawasinya dan untuk tujuan spesifik yang berhubungan hanya dengan proyek dengan Keterangan di atas. Dokumen ini tidak seharusnya diandalkan oleh pihak lain atau digunakan untuk tujuan lain.
Deskripsi Laporan Rancangan
Laporan Akhir
Kami tidak menerima tanggung jawab untuk akibat dari dokumen ini yang diandalkan oleh pihak lain, atau digunakan untuk tujuan lain, atau yang mengandung kesalahan atau kelalaian yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dalam data yang diberikan kepada kami oleh lain pihak.
Dokumen ini berisi informasi rahasia dan kepemilikan hak kekayaan intelektual. Dokumen ini tidak boleh diperlihatkan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari kami dan dari pihak yang ditugaskan.
Mott MacDonald, Orchard Building, 1 Grange Road, #07-01, Singapore, 239693 T+65 6293 1900 f +65 6293 1911, www.mottmac.
Proyek PLTA Semangka
Isi Volume I
Ringkasan Non Teknis
Volume II
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Volume III
Penilaian Dampak Sosial
Volume IV
Kerangka Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dan Sosial
Volume V
Lampiran / Dokumen Pendukung
Bab
Judul
Halaman
1
Pendahuluan
9
1.1
Ikhtisar_______________________________________________________________
9
1.2
Siapakah Pengembang Proyek? ___________________________________________
10
1.3
Dimana Saya Bisa Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut tentang Proyek Ini? __________
10
2
Proyek
11
2.1
Kenapa Proyek Diperlukan? ____________________________________________
11
2.2
Apa dan Dimana Proyek ? ______________________________________________
11
2.3
Kapan Proyek Akan Terlaksana? ______________________________________________
12
2.4
Bagaimana Cara Pemilihan Area Proyek dan Teknologinya? ______________________
17
3.
Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial
18
3.1
Kegiatan Proyek Apa Yang Dapat Mempengaruhi Lingkungan dan Orang-orang?______
18
3.2
Bagaimana Proyek Dinilai, dan Apa Yang Ditemukan? ___________________________
18
3.3
Dampak Kumulatif Dengan Proyek Lain dan Lintas Batas Dampak ___________________
34
3.4
Bagaimana TEP Akan Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial? _________________
34
4.
Ringkasan Pentingnya Proyek
34
Tabel 2.1:
Program Proyek ________________________________________________________
12
Tabel 3.1:
Manajemen Sosial ______________________________________________________
19
Tabel 3.2:
Manajemen Hidrologi, Hidrogeologi dan Kualitas air ____________________________
20
Tabel 3.3:
Manajemen Ekologi dan Keragaman Hayati ___________________________________
22
Tabel 3.4:
Resiko Geologi,Tanah Longsor dan Gempa __________________________________
25
Tabel
325383/TRD/TRS/01/C 28 Mei 2014 P:\Singapore\GB4\Projects\325383 Semangka HEP ESIA\7.0 Dokumen Pekerjaan\3. ESIA\1. Volume I - NTS\2. Akhir ESIA\ ESIA_Semangka_Vol I_rev_C
Proyek PLTA Semangka Tabel 3.5:
Manajemen Kebisingan dan Getaran _______________________________________
26
Tabel 3.6:
Manajemen Kualitas Udara______________________________________________
29
Tabel 3.7:
Emisi Gas Rumah Kaca dan Adaptasi Perubahan Iklim ___________________________
30
Tabel 3.8:
Manajemen Kualitas Tanah dan Limbah ______________________________________
31
Tabel 3.9:
Ringkasan dari Dampak __________________________________________________
32
Tabel 3.10:
Manajemen Lalu Lintas dan Transportasi ______________________________________
33
Gambar 2.1:
Area Proyek Semangka ________________________________________________
12
Gambar 2.2:
Komponen Utama PLTA _________________________________________________
13
Gambar 2.3:
Rancangan Umum PLTA Yang Sedang Diajukan ________________________________________
14
Gambar 2.4:
Denah Jalur Transmisi (Bagian 1 dari 2) _____________________________________
15
Gambar 2.5:
Denah Jalur Transmisi (Bagian 2 dari 2) _____________________________________
16
Gambar
325383/TRD/TRS/01/C 28 Mei 2014 P:\Singapore\GB4\Projects\325383 Semangka HEP ESIA\7.0 Dokumen Pekerjaan\3. ESIA\1. Volume I - NTS\2. Akhir ESIA\ ESIA_Semangka_Vol I_rev_C
Proyek PLTA Semangka
1. Pendahuluan 1.1
Ikhtisar
Ringkasan Non-Teknis (NTS) ini menyajikan temuan-temuan utama dan kesimpulan dari Penilaian Dampak Lingkungan dan Sosial (ESIA) yang dilakukan untuk usulan pembangunan PLTA-55.4MW tipe run-of-the-river dan fasilitas tambahan (secara kolektif dikenal sebagai Proyek Semangka atau Proyek). Proyek, yang dikembangkan oleh PT Tanggamus Electric Power (TEP), terletak di wilayah hukum administratif desa Sidomulyo (atau yang dikenal sebagai Pekon Sidomulyo), Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung, Indonesia dan terdiri dari komponen berikut: PLTA 55.4MW terdiri dari dua turbin 27.7MW (apabila merujuk kepada PLTA, ini termasuk berbagai sub komponen (misalnya bendungan, jalur air, pipa pesat, sentral pembangkit, switchyard dan saluran pembuangan), kecuali dinyatakan lain Jalur transmisi 150kV, sepanjang 33.4km yang terdiri dari 112 menara transmisi (kecuali ditentukan sebaliknya, istilah "jalur transmisi" akan digunakan dalam laporan untuk merujuk kepada komponen spesifik dari proyek ini) Jalan akses dengan total sekitar 13.7km. Untuk tujuan ESIA ini, keseluruhan proyek telah dinilai. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL untuk tujuan perizinan dan sesuai dengan undang-undang Indonesia dilaksanakan atas nama TEP oleh dua konsultan lokal; PT Superintending Company Indonesia (Sucofindo) dan PT Gelar Buana Semesta (GBS). TEP melibatkan Sucofindo untuk melakukan AMDAL untuk PLTA dan komponen-komponen utama dan AMDAL terpisah untuk jalur transmisi oleh GBS. ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan atau RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan atau RPL untuk PLTA disetujui pada tanggal 16 Agustus 2012, sementara dokumen jalur transmisi disetujui pada tanggal 29 April 2013. Proyek saat ini sedang dalam proses mencari dana dari pemberi pinjaman internasional dan TEP telah melibatkan Mott MacDonald untuk mempersiapkan ESIA ini sebagai bagian dari ketaatan proyek dengan menggunakan standar sosial dan lingkungan internasional, yaitu Equator Principles (EP) III, International Financial Corporation (IFC) Performance Standards dan secara umum terkait dengan persyaratan lingkungan industri tertentu, pedoman kesehatan dan keselamatan kerja, persyaratan lingkungan dan sosial dari Bank Ekspor Impor Korea (KEXIM) berdasarkan pendekatan umum OECD dan rekomendasi-rekomendasi lainnya yang relevan dari World Commission on Dams (WCD). Kunjungan ke area dan peninjauan dokumen AMDAL mengidentifikasi sejumlah daerah dimana penilaian dan manajemen lingkungan dan sosial proyek belum sepenuhnya merujuk pada standar internasional. Seiring kemajuan proyek melalui pembiayaan yang melibatkan pemberi pinjaman internasional, diperlukan penilaian dampak lingkungan dan sosial (ESIA) yang sepenuhnya memenuhi persyaratan. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan tersebut dan terdiri dari lima volume. Ringkasan Non Teknis (NTS) ini mewakili Volume I, sementara empat jilid lain adalah sebagai berikut: Volume II: Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Volume III: Penilaian Dampak Sosial (termasuk Konsultasi untuk Umum dan Pemangku kepentingan) Volume IV: Kerangka Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dan Sosial (ESMMP) Volume V: Lampiran / Dokumen Pendukung
325383/FRA/TRD/01/C 28 Mei 2014
9
Proyek PLTA Semangka 1.2
Siapakah Pengembang Proyek?
Proyek sedang dikembangkan oleh TEP, sebuah perusahaan yang dibentuk bersama oleh Korea Midland Power Co Ltd (KOMIPO), POSCO Engineering Co Ltd (POSCOEN), PT BS Energi (BSE) dan PT Nusantara Hydro Alam (NHA) secara khusus untuk pengembangan proyek. Proyek akan menjadi proyek generator PLTA independen di Indonesia. TEP memiliki perjanjian jual beli tenaga listrik selama 30 tahun dengan perusahaan milik negara, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). 1.3
Dimana Saya Bisa Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut Tentang Proyek Ini?
ESIA akan tersedia guna memberikan keterangan mengenai proyek secara berkelanjutan kepada komunitas yang terkena dampak serta pemangku kepentingan yang tertarik dengan Proyek ini. Salinan dari rancangan laporan ESIA akan diperlihatkan dalam format cetak dan tersedia di kantor Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kebersihan) di kabupaten Tanggamus untuk peninjauan1 umum. Rancangan laporan ESIA juga akan diperlihatkan di kantor Kecamatan Semaka, Bandar Negeri Semuong, Wonosobo, Kota Agung dan Kota Agung Barat agar memungkinkan bagi para pemangku kepentingan untuk mengirimkan komentar sebelum laporan dirampungkan. Kegiatan konsultasi yang telah dan akan dilakukan yang dipandu oleh Rencana Keterlibatan Pemangku Kepentingan (SEP), yang disajikan dalam ESIA Volume V dan diproduksi pada awal Proses ESIA. SEP menyatakan adanya kegiatan keterlibatan pemangku kepentingan dan komunitas yang berkelanjutan termasuk acara konsultasi formal dan informal dan momen khusus untuk kegiatan pemangku kepentingan yang akan dilakukan oleh TEP di luar proses ESIA dan sepanjang daur hidup proyek (sisa hari dari tahap konstruksi dan operasional). SEP adalah dokumen yang berkelanjutan dan akan terus diperbarui sepanjang siklus hidupnya. Siaran pers juga akan dikeluarkan dan bila diperlukan pada tahap utama proyek dan tepat sebelum proyek ini beroperasi.. Sebagai tambahan terhadap periode acara konsultasi dan komentar untuk ESIA, pertanyaan dan komentar lanjutan dapat dialamatkan kepada petugas hubungan masyarakat (CLO) dari TEP: Nama: Bapak Ahmad Rozi Susanto Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.27; Terbaya; Kota Agung – Tanggamus; Propinsi Lampung Tel: 0813 7999 1801 E-mail:
[email protected] Web: www.semangkahydro.com
1 sementara seluruh salinan ESIA akan dipublikasi, untuk keperluan konsultasi NTS akan digunakan karena secara alami kurang bersifat teknis dan lebih memungkinkan untuk memperoleh tanggapan yang relevan dari pemangku kepentingan.
325383/FRA/TRD/01/C 28 Mei 2014
10
Proyek PLTA Semangka
2. Proyek 2.1
Mengapa Proyek Diperlukan?
Secara keseluruhan, Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam semua segmen dari sektor energi selama beberapa tahun. Penjualan listrik di Sumatera dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat dengan pertumbuhan tahunan rata–rata 10%, sehingga menjadikannya wilayah Indonesia dengan pertumbuhan permintaan listrik tercepat. Di periode yang sama secara relatif, kapasitas pembangkit listrik hanya tumbuh rata-rata sebesar 5% setiap tahunnya. Perusahaan listrik negara (PLN) telah menerbitkan rencana ekspansi pembangkit listrik untuk 10 tahun ke depan dalam memenuhi perkiraan peningkatan permintaan dari 2011-2020 (Lampiran RPTL 2011-2020). Permintaan puncak saat ini di Sumatera sekitar 4,269MW dan PLN memperkirakan puncak permintaan naik menjadi 8.5% per tahun sampai tahun 2020 (untuk 9,641MW). Berdasarkan tren ini, ada kebutuhan besar untuk kapasitas tambahan untuk memenuhi peningkatan permintaan daya untuk jangka panjang. Mengingat perkiraan pertumbuhan kebutuhan dalam permintaan energi, kebutuhan besar untuk produksi dan fasilitas energi baru didirikan dan dikerjakan dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, PLTA telah teridentifikasi sebagai salah satu sumber utama energi terbarukan untuk dikembangkan. PLN memiliki sasaran yang hampir dua kali lipat dari kapasitas produksi energi PLTA Indonesia dari 11.149GWh (tahun 2011) menjadi 21.429GWh (tahun 2020) dalam satu dekade. PLN berharap untuk mengurangi faktor emisi jaringan keseluruhan rata-rata di Indonesia dari 0.763 kg CO2/kWh (2011) menjadi 0.745 kg CO2/kWh (2020). 2.2
Apa dan Dimana Proyek?
Proyek PLTA 55.4MW ini terletak di tengah aliran sungai Semangka yang mengalir diprovinsi Lampung. Area bendungan terletak kira-kira 39km sebelah timur dari Kota Agung, kota utama dari Kabupaten Tanggamus. Peta daerah lokasi proyek, dengan ringkasan secara umum dari proses pembangkit listrik run of riversecara keseluruhan dan peta tata letak PLTA ditampilkan dalam gambar 2.1, gambar 2.2 dan gambar 2.3 secara terpisah. Desain PLTA diusulkan menjadi tipe run-of-the-river melalui pembangunan bendungan gravitasi beton di Sungai Semangka. Bendungan menciptakan sedikit peningkatan tingkat air dan pengalihan terkontrol dari sebagian aliran sungai. Air yang dialihkan akan diteruskan melalui jalur air ke kolam penampung. Jalur air terdiri dari terowongan bawah tanah sepanjang 1.2km (tinggi 5,3 m per lebar 5.3 m) dan 5.5 km (lebar 6.4 m per tinggi 3.7 m) dari saluran terbuka. Kolam penampung (tampungan air yang relatif kecil yang berfungsi untuk mengontrol tingkat air sebelum memasuki pipa pesat) akan mengatur aliran air untuk diarahkan ke pembangkit listrik melalui dua unit pipa pesat (pipa yang membawa air yang dialihkan ke bawah dari asupan pintu pengambilan ke sentral pembangkit). Di sentral pembangkit, air yang dialihkan menggerakkan turbin dan generator untuk menghasilkan listrik. Air yang dialihkan ini kemudian diarahkan kembali ke aliran sungai alami melalui saluran air (saluran terbuka). Akses jalan akan dibangun sepanjang PLTA untuk memastikan akses yang aman ke komponen utama dari Proyek. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran ganda yang berdedikasi untuk link saluran udara tegangan tinggi 150kV yang menghubungkan switchyard PLTA Semangka ke Gardu Induk Kota Agung. Jalur transmisi akan melintasi lima daerah yaitu Kota Agung, Kota Agung Barat, Wonosobo, Bandar Negeri Semuong dan Semaka. Untuk tujuan ini, jajaran jalur transmisi (33.4 km panjangnya) telah diidentifikasi dan 112 menara transmisi akan dibangun sepanjang rute tersebut. Jalur transmisi 150kV yang diusulkan ditampilkan dalam Gambar 2.4 dan 2.5.
325383/FRA/TRD/01/C 28 Mei 2014
11
Proyek PLTA Semangka Gambar 2.1: Area Proyek Semangka
Sumber: Ikhtisar Proyek TEP, 2012
2.3
Kapan Proyek Akan Terlaksana?
Tabel 2.1 menyajikan tonggak utama pembangunan skala waktu yang sedang dipertimbangkan untuk Proyek. Tabel 2.1: Program Proyek
Kegiatan
Tanggal (bulan atau Seperempat Tahun)
Studi kelayakan (selesai)
September 2011 (penyerahan)
Studi Desain (selesai)
Agustus 2012 (penyerahan)
AMDAL (PLTA)
Agustus 2012 (persetujuan)
AMDAL (jalur transmisi)
April 2013 (persetujuan)
ESIA (sedang berlangsung)
Q2 2014 (penyerahan)
Konstruksi (31 bulan)
Q4 2014 (tanggal mulai)
Operasi (30 tahun)
Q2 2017 (tanggal mulai)
Studi kelayakan dilakukan oleh PT Daewoo Engineering Company (DEC sekarang POSCOEN) pada tahun 2011 dan laporan desain lebih lanjut diproduksi pada tahun 2012. Akhir perbaharuan Desain studi selesai pada Januari 2014. Pekerjaan konstruksi termasuk persiapan area pembangunan, desain terperinci, mobilisasi dan awal pekerjaan sipil yang diharapkan akan dimulai pada tahun Q3 2014. Pengembangan proyek secara keseluruhan akan memakan waktu sekitar tiga tahun untuk penyelesaiannya. Pembangunan bendungan intake dijadwalkan untuk dimulai pada tahun Q4 2014 dan diselesaikan pada Q4 2015. Komisioning (masa uji coba) pembangkit listrik dan jalur transmisi dijadwalkan untuk dilaksanakan pada Q2 2017.
325383/FRA/TRD/01/C 28 Mei 2014
12
Proyek Semangka Hidroelektrik
Judul Gambar Gambar 2.2 Komponen-Komponen Utama Proyek
Proyek PLTA Semangka
Gambar 2.3: Rancangan Umum PLTA Yang Sedang Diajukan
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
14
Proyek PLTA Semangka
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Judul Gambar Gambar 2.4 Rancangan Jalur Transmisi (bagian 1 dari 2 halaman)
15
Proyek PLTA Semangka
Usulan Komponen PLTA Jalur Transmisi Keberadaan Pemukiman Jalan Aliran Air
Non Technical Summary
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Judul Gambar Gambar 2.5 Rancangan Jalur Transmisi (Bagian 2 dari 2 halaman)
16
Proyek PLTA Semangka
2.4.
Bagaimana Cara Area Proyek dan Teknologi Dipilih?
Proyek telah dikembangkan dengan pertimbangan aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan teknis. Proses seleksi berulangulang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan pemilihan dampak yang paling layak dan kecil. Berbagai alternatif telah dieksplorasi berkaitan dengan pemiilihan teknologi, pemilihan area sentral pembangkit dan pemilihan rute jalur transmisi. 2.4.1
Opsi Teknologi
Pemilihan desain PLTA tipe run-of-the-river dibanding tipe waduk penyimpanan adalah hasil dari analisa teknis, sosial, lingkungan dan keuangan. Solusi ini biasanya diindikasikan untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil, ini sangat ideal untuk aliran sungai atau sungai dengan aliran cuaca kering yang sedikit dan tidak terlalu banyak menggunakan lahan dibandingkan dengan sistem waduk penyimpanan. 2.4.2
Opsi Area Sentral Pembangkit
Tiga alternatif telah dipertimbangkan untuk menentukan tata letak Proyek dengan dampak yang paling sedikit dan paling ekonomis. Mengikuti proses seleksi ini, lokasi sentral pembangkit dan jalur air (terdiri dari sebuah terowongan bawah tanah dan saluran terbuka) dipilih pada tepi kanan Sungai Semangka. Alternatif ini dianggap yang paling sesuai karena pertimbangan keuntungan dari segi biaya/manfaat. 2.4.3
Pemilihan Area Jalur Transmisi
Pemilihan rute untuk jalur transmisi 150kV diambil berdasarkan pertimbangan serangkaian aspek teknis dan non-teknis, termasuk kondisi topografi, penggunaan tanah, kerugian ekonomi dan sosial dan kendala-kendala lingkungan. Tinjauan ulang (yaitu, menggunakan Google earth dan peta-peta yang relevan) pada awalnya dilakukan untuk membuat usulan rute. Penilaian lebih lanjut adalah survei darat yang dilaksanakan oleh konsultan survei lokal untuk memastikan kondisi aktual dan penyesuaian untuk membuat pilihan yang lebih baik. Jalur transmisi akan membentang sepanjang kurang lebih 33.4km dan melintasi beberapa lahan milik penduduk, tetapi diharapkan tidak mengakibatkan kerugian fisik apapun. Hal ini dipahami bahwa penyesuaian lebih lanjut telah dan masih sedang dilakukan sementara survei lebih rinci sedang dilakukan untuk lebih meminimalkan dampak.
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
17
Proyek PLTA Semangka
3. Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial 3.1
Kegiatan Proyek Apa Yang Dapat Mempengaruhi Lingkungan dan Orang-orang?
Diketahui bahwa sebuah proyek dengan skala dan durasi seperti ini memiliki potensi untuk berdampak pada lingkungan dan masyarakat, baik hal yang bermanfaat atau merugikan. Kegiatan yang dapat menyebabkan efek yang paling penting termasuk: Dampak langsung dan tidak langsung pada ekologi, terutama dalam konteks aliran sungai dan pembukaan lahan. Dampak pada aliran sungai antara bendungan dan sentral pembangkit Dampak pada air permukaan dan air tanah Dampak pada tanah yang berkaitan dengan modifikasi dari topografi lokal (erosi, tanah longsor) Dampak sosial yang terkait dengan: Penciptaan lapangan pekerjaan Kesejahteraan pekerja Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Kegiatan masyarakat (misalnya jalan baru) Kerugian fisik dan ekonomi. 3.2
Bagaimana Proyek Dinilai, dan Apa Yang Ditemukan?
Pengkajian yang menyeluruh telah dilakukan untuk dampak potensial yang dapat timbul akibat pembangunan proyek, termasuk isu-isu di atas; penilaian sudah termasuk penilaian dampak lingkungan yang terperinci dan penilaian dampak sosial (secara kolektif disajikan sebagai ESIA). Penilaian termasuk: Pembentukan kerangka dasar untuk memahami kondisi saat ini di dan di sekitar area proyek yang diajukan. Prediksi dampak Identifikasi mitigasi untuk dimasukkan dalam desain, prosedur, pembangunan dan manajemen dari proyek. Proses penilaian didukung oleh konsultasi lokal yang dilakukan untuk memastikan bahwa TEP memahami dan menyertakan kekhawatiran masyarakat dari desa-desa setempat ke dalam proses. Pentingnya dampak digambarkan berdasarkan pada kombinasi dari sensitifitas proyek yang mempengaruhi orang / penerima lingkungan dan besarnya dampak. Dimana memungkinkan, dampak besarnya dan sensitivitas dijelaskan dengan mengacu pada persyaratan hukum, standar ilmiah yang diterima atau praktek penilaian dampak yang diterima dan/atau penerimaan sosial. Dimana ESIA menemukan bahwa proyek bisa menyebabkan dampak moderat sampai dampak yang signifikan secara substansial, maka tindakan atau prosedur (disebut sebagai langkah-langkah mitigasi) telah dikembangkan untuk menghindari, mengurangi atau sebaliknya meringankan dampak dan mengurangi signifikansinya. Sejumlah besar dampak yang berpotensi dapat dihindari atau dikurangi melalui mitigasi; Namun, mungkin sisa dari beberapa dampak lingkungan tidak dapat dihindari. Setiap bab dari ESIA telah menilai apakah dampak residual, bermanfaat atau merugikan, tetap ada setelah mitigasi. Ringkasan mengenai temuan penting dari dampak residual dan langkah-langkah mitigasi yang utama yang teridentifikasi untuk setiap dampak sosial dan lingkungan yang signifikan dirangkum dalam tabel 3.1 sampai tabel 3.10.
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
18
Proyek PLTA Semangka
3.2.1 Manajemen Sosial Tabel 3.1:
Manajemen sosial
Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Penciptaan lapangan kerja
Bermanfaat rendah
Dampak Residual
Konstruksi Perekrutan
Kebijakan perekrutan lokal Pemberitahuan kepada penduduk lokal akan kebutuhan staf dan pekerja terkait dengan peluang yang muncul Peluang pekerjaan dan jaringan pasokan yang diberikan kepada masyarakat setempat Program keterampilan dasar untuk lokal dan yang rentan terkena dampak Klausul kontrak untuk kontraktor dan sub-kontraktor untuk menyewa orang-orang lokal dari desa-desa yang terkena dampak
Bermanfaat moderat
Pengadaan barang dan jasa
Pembangunan ekonomi
Dapat diabaikan sampai bermanfaat rendah
Iklan untuk kontrak dalam bahasa lokal Menyortir pengadaan permintaan ke paket kerja yang lebih kecil Periode kontrak yang lebih lama untuk perusahaan-perusahaan lokal Membebaskan atau menurunkan persyaratan Obligasi kinerja untuk pemasok lokal Menggunakan kontrak serial atau perjanjian kerangka kerja setempat bagi Kontraktor atau penyedia layanan yang berkinerja baik Menyisihkan kontrak atau paket pekerjaan tertentu yang hanya diarahkan kepada perusahaan-perusahaan lokal atau Nasional Menyediakan preferensi harga sebagai bagian dari evaluasi tender perusahaan nasional
Bermanfaat rendah sampai ke moderat
Akhir dari Tugas dan Jasa
demobilisasi
Dapat diabaikan sampai Merugikan rendah
Mengembangkan rencana penghematan sebelum terjadi periode penghematan yang sudah diantisipasi dimana pekerja harus diberhentikan sesuai dengan undang-undang.
Tidak Signifikan sampai ke Merugikan rendah
Kegiatan pembangunan bendungan
Pemindahan pemakaman (11 kuburan)
Merugikan moderat sampai dengan rendah
Rencana relokasi pemakaman Sebelum rancangan ESIA diungkapkan, konsultasi dengan orang-orang yang terkena dampak, terutama warga desa Tulung Plastik Proses relokasi akan dilakukan dengan cara budaya dan agama yang tepat, sebagaimana ditentukan melalui diskusi dengan orang-orang yang terkena dampak Kesempatan menemukan prosedur
Tidak Signifikan
Pembelian lahan
Jasa ekosistem: tanaman dan perkebunan
Merugikan moderat
Rencana restorasi mata pencaharian untuk memenuhi IFC PS 5 (LRP)
Tidak Signifikan sampai ke Merugikan rendah
Pembangunan jalur transmisi
Kekhawatiran masyarakat akan dampak bagi kesehatan
Merugikan rendah
Konsultasi dan kesadaran masyarakat
Merugikan rendah
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
rendah
sampai
dengan
19
Proyek PLTA Semangka
Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Sirkulasi air
Potensi untuk penyakit yang disebabkan oleh air
Merugikan rendah
Penciptaan lapangan pekerjaan
Bermanfaat rendah
Pemeriksaan kesehatan berkelanjutan dan pemantauan kualitas air
Dampak Residual Tidak Signifikan
Operasi Perekrutan dan pemindahan staf
Operasi Proyek & Perpajakan
Kebijakan perekrutan Peluang pekerjaan dan jaringan pasokan yang diberikan kepada masyarakat setempat Program keterampilan dasar untuk penduduk lokal dan yang rentan terkena dampak Rencana penghematan
Bermanfaat moderat
Produksi Daya dan Pembangunan Ekonomi
Bermanfaat moderat
Selama konsultasi, mengatur harapan masyarakat mengenai akses listrik yang murah dan lebih baik dengan cara lebih jelas dan membedakan antara pembangunan TEP dan peran operasional PLN Mendukung PLN
Bermanfaat moderat
Hilangnya pekerjaan dan berkurangnya jaminan pendapatan, kesehatan dan keamanan pekerja dari penonaktifan pembangkit listrik dan jalur transmisi
Akan ditentukan di masa yang akan datang
Rencana penghematan
Akan ditentukan di masa yang akan datang
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Merugikan utama
Penonaktifan Penghematan
3.2.2. Manajemen Hidrologi, Hidrogeologi dan Kualitas Air Table 3.2:
Manajemen Hidrologi, Hidrogeologi dan Kualitas Air
Aktifitas
Dampak Potensial
Pembangunan / Penonaktifan (PLTA) Kontaminasi kimia air permukaan dan air tanah (semua tahap)
Penurunan kualitas atribut kimiawi dalam air
Material solid yang terbawa oleh arus meningkat di air permukaan disebabkan erosi dan pengikisan permukaan
Penurunan kualitas atribut fisik dalam air
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Merugikan moderat
Rencana Manajemen Limbah Penyediaan penyimpanan kimia, bahan bakar / oli / pelumas dan limbah yang memadai Pembuangan limbah di luar area proyek termasuk limbah berbahaya Kesesuaian dengan standar pembuangan limbah Pemantauan kualitas air
Dapat diabaikan
Penggunaan pengontrol sedimen seperti perangkap pasir, pagar endapan, penutup pengendali erosi dan kolam pengendapan sementara pada area konstruksi. Penggunaan pinggir sungai dengan garis batas saluran sedimen Mesin – mesin dirawat dengan baik sesuai spesifikasi manufaktur
Dapat diabaikan
20
Proyek PLTA Semangka Kesesuaian dengan sesuai standar pembuangan limbah Pemantauan kualitas air
Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Pensejajaran ulang dari saluran dan putaran yang ada di sungai oleh bendungan pengambilan (semua tahap)
Perubahan geomorfologi sungai
Merugikan moderat
Memasukan saluran silang di dalam desain pengalihan saluran untuk memastikan kelanjutan arus anak sungai Penggunaan pengendali sedimen seperti perangkap pasir, pagar endapan, penutup pengendali erosi dan kolam pengendapan sementara pada area konstruksi. Penggunaan pinggir sungai dengan garis batas saluran sedimen Permesinan akan dirawat dengan baik menurut spesifikasi manufaktur Kesesuaian dengan standar pembuangan limbah Pemantauan kualitas air
Dampak Residual Merugikan moderat
Penyediaan pelepasan arus lingkungan untuk saluran yang terkena dampak untuk mempertahankan ekologi dan menyediakan air untuk kegunaan lainnya Pertimbangan lebih lanjut untuk kalibrasi model hidrologi guna memperbaiki kajian arus kecil, memasukkan data yang terkumpul dari program pemantauan arus yang berkelanjutan Metode yang sudah ada untuk kepastian aliran air lingkungan harus dikaji ulang untuk mendapatkan penilaian model hidrologi mandiri Melakukan pengerukan dengan cara yang terbaik untuk menghindari pembukaan jalan yang dapat memindahkan kontaminasi ke air tanah Penyediaan lapisan terowongan
Merugikan rendah sampai dengan moderat
Merugikan moderat
Menyediakan kerangka saluran silang untuk pembangunan jalan baru / perbaikan jalan Perawatan permukaan jalan untuk memperkecil peningkatan penumpukan sedimen
Dapat diabaikan
Fluktuasi penumpukan sedimen bertambahselama pelepasan perangkap sedimen, tetapi pengurangan pada waktu-waktu lainnya
Merugikan moderat
Mengatur pelepasan sedimen dari perangkap pasir akan menghasilkan pelepasan sedimen yang terkendali dan menghindari arus yang berlebihan
Merugikan moderat
Perubahan pola alami pada arus sungai, pengurangan ketersediaan air untuk pengguna lain
Merugikan utama
Merugikan moderat
Peningkatan resiko banjir dan area hilir yang rusak (bendungan rusak diikuti oleh banjir bandang)
Merugikan rendah
Perubahan pola alami pada arus sungai
Dapat diabaikan
Penyediaan pelepasan arus lingkungan untuk saluran yang terkena dampak untuk mempertahankan ekologi dan menyediakan air untuk pengguna air lainnya Pertimbangan lebih lanjut untuk kalibrasi model hidrologi guna memperbaiki kajian arus kecil, memasukkan data yang terkumpul dari program pemantauan arus yang berkelanjutan Pemeriksaan rutin dari kondisi struktur bendungan untuk mengurangi resiko kerusakan Metode yang ada untuk kepastian arus lingkungan harus dikaji ulang untuk mendapatkan penilaian model hidrologi mandiri
Penggunaan air permukaan untuk kepentingan manusia (semua tahap)
Pengurangan ketersediaan air di permukaan
Merugikan rendah sampai dengan moderat
Pengurasan air untuk pengerukan dan pembangunan terowongan
Pengurangan ketersediaan air di permukaan
Merugikan moderat
Buruknya pengurasan air jalan / Jalan tak beraspal
Saluran air yang berlebihan dan menghanyutkan dengan gumpalan sedimen yang tinggi
Pelaksanaan PLTA / pengalihan air
Perubahan permukaan arus air antara bendungan dan penyaluran ke hilir
Merugikan moderat
Operasi
Perubahan permukaan arus air Hilir dari skema
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
21
Dapat diabaikan
Dapat diabaikan
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Perubahan Kualitas air permukaan akibat air yang kembali dari pembangkit sentral
Dampak pada kualitas atribut kimiawi dan fisik air
Dapat diabaikan
Pemisahan air tanah untuk digunakan manusia
Pengurangan ketersediaan air tanah
Merugikan moderat
Saluran pengalihan menyilang ke berbagai anak sungai
Pemblokiran anak sungai yang digunakan untuk irigasi dan penggunaan lokal
Merugikan utama
Dampak Residual
Penggunaan pengontrol sedimen seperti perangkap pasir, pagar endapan, penutup pengendali erosi dan kolam pengendapan sementara pada area konstruksi. Penggunaan pinggir sungai dengan garis batas saluran sedimen Mesin - mesin dirawat dengan baik sesuai spesifikasi manufaktur Kesesuaian dengan standar pembuangan limbah Pemantauan kualitas air
Dapat diabaikan
Membuat sumur dan melakukan pemantauan secara teratur untuk tingkat dan kualitas air guna menilai kapasitas dan kualitas pada sumber Mempertimbangkan memasok air dari luar untuk penggunaan air minum jika kapasitas tidak terpenuhi Memasukkan saluran silang dalam desain saluran pengalihan untuk memastikan arus anak sungai yang berkelanjutan
Merugikan moderat
Dapat diabaikan
Pembangunan / Penonaktifan (Jalur transmisi) Kontaminasi air permukaan atau air tanah
Mengurangi kualitas atribut kimiawi air
Merugikan moderat/ utama
Rencana Manajemen Limbah Penyediaan penyimpanan kimia, bahan bakar / oli / pelumas dan limbah yang baik Pembuangan limbah di luar area termasuk limbah berbahaya Kesesuaian dengan standar pembuangan limbah Pemantauan kualitas air
Dapat diabaikan
Penumpukan sedimen di air permukaan akibat erosi dan pengikisan permukaan
Mengurangi kualitas atribut fisik air
Merugikan moderat/ utama
Penggunaan pengendali sedimen seperti perangkap pasir, pagar endapan, penutup pengendali erosi dan kolam pengendapan sementara pada area konstruksi. Penggunaan pinggir sungai dengan garis batas saluran sedimen Mesin - mesin dirawat dengan baik menurut spesifikasi manufaktur Patuh dengan standar aliran limbah Pemantauan Kualitas Air
Dapat diabaikan
Melakukan penilaian dan pemeliharaan transformator dan jalur transmisi secara teratur
Dapat diabaikan
Operasi Kontaminasi air permukaan dan air tanah dari transformator atau kapasitor
Mengurangi kualitas atribut fisik air
Merugikan rendah
3.2.3 Manajemen Ekologi dan Keragaman Hayati Tabel 3.3 Manajemen Ekologi dan Keragaman Hayati Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Pembangunan PLTA, jalan
Peningkatan resiko perburuan dan penebangan pohon di
Merugikan moderat
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Rencana Manajemen Ekologi (EcMP) Membangun zona “dilarang masuk“
22
Dampak Residual Dapat diabaikan
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
akses dan fasilitas pendukung
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Melaksanakan peraturan larangan berburu untuk staf pembangunan / operasional Memasang papan tanda yang menekankan larangan berburu Membatasi akses publik pada jalan baru yang mengarah ke kolam penampung dan bagian selatan dari saluran air
Meningkatkan kesadaran staf pembangunan / operasional terhadap tempat huni yang sensitif dalam area pekerjaan dan area sekitar Membangun zona “dilarang masuk“
Perbaikan desain proyek dalam mempertimbangkan kondisi ekologi lokal
Hilangnya habitat secara permanen atau sementara di perbatasan air Hutan Lindung Hilangnya habitat secara permanen atau sementara dan gangguan pada habitat terestrial Hilangnya habitat secara permanen atau sementara – Flora yang dilindungi (pohon palem fishtail)
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Memperkecil ukuran daerah pekerjaan sementara Menggunakan semprotan air untuk mengurangi debu pada musim kemarau
Hilangnya habitat spesies mamalia yang terancam punah secara global
Dapat diabaikan
Melakukan survei botani sebelum memulai pembangunan pada area pembangunan dan memperbaiki mitigasi untuk tempat hunian dan flora;
Hilangnya habitat secara permanen atau sementara dari burung prenjak, elang Jawa dan burung bekakak paruh bangau
Merugikan moderat
Mempekerjakan ahli lokal untuk melakukan survei sebelum pembangunan Meningkatkan kesadaran staf tahap pembangunan / operasional terhadap habitat yang sensitif dalam area pekerjaan dan area sekitarnya Rencana Pemindahan dan Pemulihan tempat hunian (HRRP) Memantau tempat hunian yang dipugar atau yang dibuat Melakukan persyaratan 2:1 “penggantian lahan” dari Program Penanaman Kembali Departemen Kehutanan
Hilangnya habitat yang sesuai, resiko kecelakaan atau kematian dari reptil atau amfibi yang hidup di daerah tertentu
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Dampak Residual
Merugikan rendah
Merugikan rendah sampai dapat diabaikan
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Merugikan rendah
Melakukan survei pra konstruksi (Mamalia, burung, reptil, amfibi) pada area pembangunan dan daerah sekitar oleh ahli lokal Dimana memungkinkan, melakukan pembersihan vegetasi diluar musim kawin utama bagi burung-burung (yaitu jangan antara Februari dan Agustus) Memagar atau menutupi setiap lubang-lubang terbuka, parit dan penggalian pada malam hari agar mencegah binatang jatuh ke dalamnya
Merugikan rendah
Perpecahan sementara habitat dari spesies mamalia, burung dan spesies air yang umum
Merugikan rendah
Penyempurnaan desain proyek untuk mempertimbangkan kondisi ekologi lokal
Merugikan rendah
Kehilangan sementara habitat kematian invertebrata secara besar-besaran
Merugikan moderat
Mengurangi ukuran wilayah kerja sementara
Merugikan rendah
Hilangnya tempat hunian untuk bereproduksi, menyusui dan makan
Merugikan moderat
Dimana memungkinkan, melakukan pembersihan vegetasi di luar musim kawin utama bagi burung-burung (yaitu jangan antara Februari dan Agustus)
Merugikan rendah
Hilangnya tempat hunian,
Merugikan rendah
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Meminimalkan area kerja
23
Merugikan rendah
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
kualitas air dan perpecahan akibat dari pembangunan bendungan Perubahan kualitas air, sedimentasi, pelepasan pencemaran
Merugikan moderat
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Menerapkan langkah-langkah pencegahan polusi yang memadai Menerapkan langkah-langkah pengendalian sedimen (misalnya perangkap sedimen) Memelihara vegetasi di tepi sungai dimana memungkinkan Menerapkan larangan memancing kepada tenaga kerja pembangunan Melakukan pemantauan kualitas air selama dan setelah konstruksi Merugikan rendah
Pertimbangan instalasi jalan ikan sebagai bagian dari desain terperinci untuk Merugikan besar memungkinkan ikan melewati penghalang baru Termasuk filter pada bangunan pengambilan untuk mencegah fauna air memasuki saluran pembawa Mengidentifikasi dan menerapkan mitigasi tambahan jika jalan ikan dan/atau filter Merugikan rendah bangunan pengambilan tidak efisien
Hilangnya tempat hunian secara permanen karena pengalihan dan pembangunan bendungan
Merugikan moderat
Kehadiran rintangan baru yang signifikan (bendungan)
Merugikan moderat
Peningkatan resiko perburuan dan penebangan pohon di Bukit Barisan Selatan
Merugikan moderat
Peningkatan resiko perburuan dan penebangan pohon di Bukit Barisan Selatan
Merugikan moderat
Hilangnya habitat secara permanen atau sementara di batas air Hutan Lindung Hilangnya habitat secara permanen atau sementara dan gangguan pada wilayah terestrial
Merugikan moderat
Hilangnya habitat spesies mamalia yang terancam punah secara global
Tidak berpengaruh
Hilangnya habitat tempat makan atau berternak dari spesies umum hewan mamalia dan burung
Merugikan rendah
Hilangnya tempat makan badak bercula Perpecahan sementara habitat dari spesies mamalia dan burung
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Operasi (PLTA) Pembangunan PLTA, jalan dan fasilitas pendukung
Rencana Manajemen Ekologi (EcMP) Membangun zona “dilarang masuk” Melaksanakan peraturan larangan berburu untuk staf pembangunan / operasional Memasang papan tanda yang menekankan larangan berburu
Dapat diabaikan
Konstruksi (Jalur Transmisi) Pembangunan Jalur transmisi, jalan dan fasilitas pendukung
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Merugikan minor sampai dengan moderat
Rencana Manajemen Ekologi (EcMP) Membangun zona “dilarang masuk” Melaksanakan peraturan larangan berburu untuk staf pembangunan / operasional Memasang papan tanda yang menekankan larangan berburu Meningkatkan kesadaran staf tahap pembangunan / operasional terhadap tempat huni yang sensitif dalam area Pekerjaan dan area sekitar Membangun zona “dilarang masuk“ Perbaikan desain proyek dalam mempertimbangkan kondisi ekologi lokal Memperkecil ukuran daerah pekerjaan sementara Menggunakan semprot air untuk mengurangi debu pada musim kemarau Melakukan survei botani sebelum memulai pembangunan pada area pembangunan dan memperbaiki mitigasi untuk tempat hunian dan flora; Mempekerjakan spesialis lokal untuk melakukan survei sebelum pembangunan Meningkatkan kesadaran staf tahap pembangunan / operasional terhadap habitat yang sensitif dalam area pekerjaan dan sekitarnya Rencana Pemindahan dan Pemulihan habitat (HRRP) Memantau tempat hunian yang dipulihkan atau yang dibuat Melakukan persyaratan 2:1 “penggantian lahan” dari Program Penanaman Kembali Departemen Kehutanan
24
Dapat diabaikan
Merugikan rendah
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Merugikan rendah
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Hilangnya habitat dari rusa southern red muntjac dan / atau terperangkap saat penggalian
Merugikan moderat
Peningkatan resiko perburuan dan penebangan pohon di Bukit Barisan Selatan
Merugikan moderat
Pemeliharaan ketinggian tanaman - Hilangnya habitat secara permanen di batas air Hutan Lindung
Merugikan rendah
Perpecahan permanen dari habitat terestrial
Merugikan moderat
Kematian atau luka pada badak bercula oleh sengatan listrik dari jalur transmisi
Merugikan moderat
Kematian atau luka pada burung lain akibat bertabrakan dengan jalur transmisi
Merugikan moderat
Endapan debu dan dari semua habitat
Dapat diabaikan
Menggunakan semprotan air untuk mengurangi debu di musim kemarau
Dapat diabaikan
Gangguan suara dan tabrakan dari hewan mamalia
Merugikan moderat
Dapat diabaikan
Mengurangi dimana memungkinkan pekerjaan yang berisik pada malam hari Menggunakan lampu sorot dengan sinar rendah untuk mengurangi polusi sinar Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin dari pembangkit dan peralatan Menegakkan kepatuhan dengan standar suara nasional
Dapat diabaikan
Gangguan suara dan tabrakan dari burung
Memagar atau menutupi setiap lubang-lubang terbuka, parit dan melakukan penggalian pada malam hari untuk mencegah binatang jatuh ke dalamnya
Dampak Residual Merugikan rendah
Operasi (Jalur Transmisi) Operasi jalur transmisi, jalan dan fasilitas pendukung
Pergerakan kendaraan
Melaksanakan peraturan larangan berburu untuk staf pembangunan / operasional Memasang papan tanda yang menekankan larangan berburu Membatasi akses publik pada jalan baru yang mengarah ke kolam penampung dan bagian selatan dari saluran pembawa Rencana Pemindahan dan Pemulihan tempat hunian (HRRP)
Dapat diabaikan
Merugikan rendah
Merugikan rendah
Memasang deflektor burung pada tiang dan konduktor Memantau tabrakan oleh burung pada tahun pertama setelah pembangunan
Merugikan rendah
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
3.2.4 Resiko Geologi, Tanah Longsor dan Gempa Tabel 3.4: Resiko geologi, Tanah Longsor dan Gempa Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Lereng yang terbebani akibat bangunan baru
Penurunan stabilitas lereng selama konstruksi Penurunan stabilitas lereng
Merugikan utama
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Merugikan moderat
Memastikan pekerjaan sementara menggunakan desain yang benar Memastikan kontrak mendukung fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah yang tidak terduga
25
Dampak Residual Merugikan moderat Merugikan rendah
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Serpihan
Penebangan pohon
Gempa
Kurangnya arus air sungai
Peningkatan lalu lintas di jalan
Dampak Potensial selama pelaksanaan Penurunan stabilitas lereng selama penonaktifan Stabilitas lereng selama konstruksi Stabilitas lereng selama pelaksanaan Stabilitas lereng selama penonaktifan
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Merugikan rendah
Merugikan utama
Merugikan moderat
Membatasi pemasukan air pada lereng yang baru di beri benih Kedudukan bangunan sementara (yaitu akomodasi pembangunan & kantor) harus menghindari area beresiko tinggi Memastikan semua pekerjaan tanah dan bangunan didesain dan dibangun dengan standar internasional
Dampak Residual Merugikan rendah Merugikan moderat Merugikan rendah
Merugikan rendah
Merugikan rendah
Pembangunan pengendalian sedimen Rencana Pemindahan dan Pemulihan habitat (HRRP)
Peningkatan infiltrasi selama konstruksi Peningkatan infiltrasi selama pelaksanaan Peningkatan infiltrasi selama penonaktifan
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Kerusakan dan gangguan pada bangunan pada saat konstruksi
Merugikanutama
Kerusakan dan gangguan pada bangunan saat pelaksanaan
Merugikanutama
Merugikan utama
Kerusakan dan gangguan pada bangunan saat pelaksanaan
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Pengurangan dalam erosi selama konstruksi Pengurangan dalam erosi selama pelaksanaan
Dapat diabaikan
gangguan lereng saat konstruksi
Merugikan moderat
Kegagalan lereng saat pelaksanaan Kegagalan lereng saat penonaktifan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Dapat diabaikan
Merugikan rendah
Merugikan moderat Merugikan rendah
Merugikan rendah Mitigasi untuk mencegah kesalahan gerakan skala besar yang tidak layak. Untuk membatasi bahaya, pembangunan di dalam zona kegagalan, yang berdasarkan penilaian kehancuran dam, harus dilarang
Pembangunan kendali sedimen
Merugikan moderat
Merugikan utama
Dapat diabaikan Kecil (bermanfaat)
Memastikan semua pekerjaan jalan didesain dan dibangun sesuai dengan standar internasional
Merugikan moderat
3.2.5 Manajemen Kebisingan dan Getaran Tabel 3.5: Manajemen Kebisingan dan Getaran Aktifitas
Dampak Potensial
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
26
Dampak Residual
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Gangguan suara pada penerima berikut ini:
Merugikan utama
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Konstruksi (PLTA) Konstruksi akses jalan
Tuguratu Umbul Baway laga Pemukiman 1, 2, 4, 5, 7,8 dan 9 Umbul Batu Tampah Umbul Kuyung Umbul Seno
Gangguan suara pada Pemukiman 6
Konstruksi bendungan Konstruksi pada komponen lain proyek
Pembuangan batu dari pengerukan
Lalu lintas konstruksi
Gangguan suara pada tenda pekerja 1 dan 2 Gangguan suara pada Pemukiman 3 Gangguan suara pada Pemukiman 4 sampai 9, serta Umbul Kalipasir Gangguan suara pada tenda pekerja 2 Gangguan suara pada tenda pekerja 1 & 2 Gangguan suara pada Pemukiman 6 Gangguan suara pada Pemukiman 9
Gangguan suara di Tuguratu, Umbul Baway laga, Pemukiman 2 dan 4
Dapat diabaikan
Rendah
Merugikan kritis
Merugikan kritis Merugikan moderat
Merugikan moderat Merugikan moderat Merugikan kritis
Merugikan kritis
Membatasi kecepatan kendaraan di area (misalnya 10 km/jam seperti ditunjukkan dalam Rencana pengelolaan lingkungan Total TEP) Memastikan bahwa semua kendaraan dan instalasi tidak dibiarkan berjalan jika tidak perlu Menggunakan hanya armada kendaraan/konstruksi yang terpelihara dengan benar dan modern Meletakkan instalasi sejauh mungkin di tepi area Mesin dan pembangkit yang digunakan hanya sebentar harus dimatikan atau diperlambat antar periode kerja Menyaring reseptor yang sensitif dari kebisingan Pembangkit dengan fitur arah kebisingan harus diposisikan menjauh dari reseptor yang sensitif untuk meminimalkan gangguan kebisingan Jam kegiatan konstruksi umum harus dibatasi untuk menghindari saat hari yang sensitif dan juga untuk menghindari kerja pada malam hari Jika memungkinkan, penggunaan Excavator yang dipasang Breaker tidak boleh secara bersamaan dijalankan dengan peralatan lain yang "bising"dan penggunaannya harus dihindari pada saat hari yang sensitif. Jika memungkinkan breaker harus terletak jauh dari reseptor, di belakang konstruksi bangunan atau penyaringan lainnya Penjadwalan kegiatan, harus diubah berdasarkan hasil pemantauan / keluhan yang diterima jika diperlukan Peredam kebisingan (misalnya penyaring kebisingan), diletakkan jauh dari kegiatan kompleks dan perhitungan langkah-langkah spesifik untuk tenda para pekerja harus dipertimbangkan Pelaksanaan perhitungan non-teknik, seperti: - Memberitahu masyarakat tentang perubahan program konstruksi atau kegiatan berisik - mekanisme penyampaian keluhan masyarakat untuk melayani keluhan Langkah-langkah spesifik reseptor lain meliputi: - mitigasi fisik di area konstruksi bendungan untuk mengurangi dampak kebisingan di Pemukiman 3 - kesukaran penerapan mitigasi di area kerja yang dekat dengan Pemukiman 4 sampai 9 - Mitigasi dampak kebisingan dari daerah penumpukan hasil pengerukan di Pemukiman 9 Penjadwalan untuk menghindari waktu sensitif (waktu malam, jam sekolah) dan meminimalkan akumulasi perjalanan kendaraan dalam jangka waktu singkat Pertimbangan rute alternatif untuk menghindari daerah sensitif Penggunaan beberapa rute untuk mengurangi intensitas lalu lintas pada rute individu Pemeliharaan kendaraan, memastikan dilengkapi peredam suara dan kendaraan yang sesuai dengan standar emisi Menghindari antrian kendaraan di akses jalan atau di titik akses area Menghindari menginjak gas mesin yang tidak perlu mesin dan penggunaan klakson Meminimalkan perubahan profil dari jalan untuk menghindari guncangan kendaraan dan derak kebisingan
Moderat
Dapat diabaikan Dapat diabaikan Merugikan utama Merugikan utama
Merugikan rendah Merugikan rendah Merugikan rendah Merugikan utama
Merugikan utama
Konstruksi (Jalur transmisi) Pembangunan menara transmisi
Gangguan suara pada penerima berikut ini:
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Merugikan utama
Merencanakan pekerjaan untuk menara transmisi seperti meminimalisir dampak kumulatif yang diakibatkan oleh pembangunan lebih dari satu menara secara
27
Merugikan moderat
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial Umbul Kalipasir Maja Pajajaran Cungkung Jujalang Talang Asahan Talang Maja Gunung Doh Banding Bandar Sukabumi (gugusan barat dan timur) Payung Sukajadi
Lalu lintas konstruksi
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
bersamaan
Merugikan kritis
Gangguan suara
Dapat diabaikan
Rumah dekat dengan sentral pembangkit (di dalam Pemukiman 9)
Tergantung pada tingkat kebisingan dari Sentral Pembangkit, Dampak Residual dapat ditekan menjadi Tidak berpengaruh jika suara yang dipancarkan dikurangi ke tingkat yang sama dalam tabel 9.9 dari Volume II ESIA
Merugikan utama (moderat)1
Tidak ada
Dapat diabaikan
Tambahan pembangkit harus didesain dengan kebisingan yang rendah dan menggunakan teknik peredaman suara jika dibutuhkan Memperbaiki bangunan dengan bahan penyerapan akustik, jika diperlukan Jam untuk kegiatan perawatan umum dibatasi untuk menghindari periode hari sensitif (acara keagamaan) dan juga untuk menghindari kerja malam hari Penutupan pintu pabrik bangunan sepanjang waktu (dimana dapat diterapkan) Turbin dan pembangkit listrik terkait – penutup akustik harus digunakan saat diperlukan Generator dan transformer - teknik peredaman suara seperti isolasi, penutupan, kurungan tiga sisi, kipas berkecepatan rendah dan pemotongan kebisingan yang rendah harus digunakan apabila diperlukan Ruang turbin dan area kerja lain - kebisingan tidak boleh melebihi tingkat kerentanan yang telah dipaparkan di atas yang telah ditentukan di dalam kontrak Menilai lebih lanjut dampak dan mitigasi yang diperlukan untuk perumahan di daerah pembangkit listrik
Tergantung pada tingkat kebisingan Sentral Pembangkit, Dampak Residual dapat ditekan menjadi tidak berpengaruh jika suara yang dipancarkan dikurangi ke tingkat yang sama dalam tabel 9.9 dari Volume II ESIA
Operasi (PLTA) Operasi PLTA
Lalu lintas operasi
Gangguan suara dari lalu lintas operasi
Dapat diabaikan
Tidak ada
Dapat diabaikan
Gangguan suara dari pemeliharaan dan lalu lintas
Dapat diabaikan
Tidak ada
Dapat diabaikan
Operasi (Jalur transmisi) Operasi jalur transmisi Penonaktifan (Jalur transmisi) Penonaktifan proyek
Gangguan suara dari pemeliharaan dan lalu lintas
Akan dinilai kembali pada saat rencana penonaktifan, tapi diasumsikan (akan dinonaktifkan)
Catatan: 1 signifikansi residu dapat ditekan menjadi "Moderat" dari "Kritis" Jika durasi kumulatif dari > 1 bulan dari beberapa konstruksi menara dihindari
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
28
Proyek PLTA Semangka
3.2.6 Manajemen Kualitas Udara Tabel 3.6:
Manajemen Kualitas Udara
Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Gangguan debu di Pongkalan
Merugikan rendah
Gangguan debu di Tuguratu Umbul Baway laga Umbul Batu Tampah Umbul Kuyung Umbul Seno dan Perkampungan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ,8 & 9
Merugikan moderat
Perkampungan 6
Merugikan moderat
Umbul Lapan
Merugikan rendah
Gangguan debu di perkampungan 3
Merugikanutama
Gangguan debu di tenda pekerja 1
Merugikan moderat
Gangguan debu di tenda pekerja 1
Merugikan moderat
Gangguan debu di perkampungan 6
Merugikan moderat
Gangguan debu di perkampungan 9
Merugikan utama
Gangguan debu di tenda pekerja 2
Merugikan utama
Merugikan moderat
Konstruksi Terowongan Instalasi penghancuran pembangkit & alat pembuat beton
Gangguan debu di Umbul Seno
Merugikan moderat Merugikan
Merugikan rendah
Kontruksi
Gangguan debu di Umbul Lapan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Gangguan debu di perkampungan 4, 5, 6, 7, 8 dan 9, tenda pekerja 2 & Umbul Kalipasir
Merugikan utama
Merugikan moderat
Ganguan debu di Tuguratu, Umbul Bawaylaga, Umbul Batu tampah, Umbul Kuyung, Perkampungan 1, 2, 4, 5 & 7
Merugikan utama
Perkampungan 6
Merugikan utama
Konstruksi (PLTA) Konstruksi akses jalanan
Konstruksi dari pembangunan bendungan
Tempat pembuangan
Konstruksi lalu lintas
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
-
Meminimalisir debu dari penanganan bahan dan sumber penyimpanan seperti kendaraan pengangkut dan tempat sampah dengan menggunakan penutup dan / atau kontrol peralatan (penekan air) Emisi debu dari kegiatan pengeboran dan peralatan pemroses (contoh penghancur, penggiling, layar) harus dikontrol secara baik dengan pengumpul debu, pemrosesan basah atau penyemprotan air Permukaan yang terbuka harus ditanami tumbuh – tumbuhan dengan segera jika tidak permukaan yang terbuka harus diberikan penutup bebas debu seperti menyelimuti dengan sebuah terpal Mengelola stok dengan: Meminimalisir debu dari sumber area terbuka dengan memasang kandang dan penutup, dan menambah konten lembab Sebuah susunan linier yang sederhana untuk operasi penanganan bahan – bahan akan diaplikasikan untuk kepentingan mengurangi transfer berkali - kali harus dirancang dan dipasang (contoh Alat Pemroses lebih baik diareakan sama dengan area ekstraksi) Mengelola alat penghancur dan instalasi alat pembuat beton Menutup atau menyelimuti ban berjalan dan gerbong Menutup tempat pemuatan barangdan segera membersihkan tumpahan Mengembangkan dan mengimplementasikan satuan inspeksi untuk komponen pengontrol semua debu
Teknik penekanan debu harus diimplementasikan, seperti menggunakan air atau bahan kimia tak beracun untuk meminimalisir debu dari pergerakan kendaraan Jalanan internal harus dipadatkan dengan baik dan secara berkala dikaji dan dijaga Mengimplementasikan pembatasan kecepatan (contoh 10 km / jam) Sebuah tempat pencucian ban harus diadakan untuk kendaraan yang meninggalkan
29
Dapat diabaikan Merugikan rendah
Merugikan rendah Dapat diabaikan Merugikan moderat Merugikan rendah Merugikanrendah Merugikan rendah Merugikan moderat
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Proyek PLTA Semangka
Aktifitas
Pongkalan & Umbul Lapan
Merugikan moderat
area konstruksi Memastikan semua kendaraan yang membawa material berdebu yang mudah terbang dari atau ke area konstruksi ditutupi dengan baik Menjadwalkan pengantaran material dan mengatur berapa banyak kendaraan yang melintasi area perkampungan saat jam sibuk untuk meminimalisir kegiatan di daerah pemukiman Menelusuri opsi lain yang memungkinkan untuk dilintasi agar dapat menghindari sebanyak mungkin rute yang melewati area perkampungan
Merugikan rendah
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Gangguan debu dari kegiatan aktivitas area kontruksi dan lalu lintas konstruksi
Dapat diabaikan
Tidak ada
Dapat diabaikan
Gangguan debu dari operasi dan operasional lalu lintas
Dapat diabaikan
Tidak ada
Dapat diabaikan
Gangguan debu dari operasi dan operasional lalu lintas
Dapat diabaikan
Tidak ada
Dapat diabaikan
Gangguan debu dari aktivitas Penonaktifan
Dapat diabaikan
Akan dinilai ulang pada perencanan Penonaktifan
Konstruksi (jalur transmisi) Konstruksi jalur transmisi
Operasi (PLTA) Operasi PLTA Operasi (jalur transmisi) Operasi jalur transmisi Penonaktifan (jalur transmisi) Penonaktifan Proyek
3.2.7 Emisi Gas Rumah Kaca dan Adaptasi Perubahan Iklim Tabel 3.7: Emisi Gas Rumah Kaca dan Adaptasi Perubahan Iklim
Aktifitas Aktivitas konstruksi
Dampak Potensial Pembebasan lahan, emisi yang tertanam dalam material, konsumsi bahan bakar dan listrik Emisi dari kendaraan, Pembangkit konstruksi dan generator
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Merugikan moderat
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Pertimbangan pemakaian bahan material pengganti seperti campuran fly ash dengan semen / beton, pemakaian ulang besi Menggunakan sumber dari supplier lokal dimana memungkinkan, untuk menghindari perjalanan jauh untuk pengambilan material Penggunaan material yang ditemukan di area kontruksi (batu dan agregat) lebih diutamakan ketimbang mendapatkannya dari pemasok yang jauh Penggunaan teknologi terbaik yang ada untuk generator diesel dan pembangkit lainnya untuk memastikan efisiensi maximum dan penggunaan sedikit bahan bakar / energy untuk pembangkit kontruksi Perencanaan yang efisien untuk tahap konstruksi Kontrol kendaraan yang melintas dari dan ke area konstruksi melalui servis rutin dan mendorong metode transportasi alternatif Pemeliharaan rutin kendaraan dan peralatan sesuai dengan spesifikasi manufaktur Memasang alat dan perlengkapan hemat energi yang tersertifikasi (contoh: motor elektrik, kompresor, pompa, HVAC, penerangan) Menanam pohon baru untuk menggantikan hutan untuk pembangunan proyek
30
Dampak Residual Merugikan moderat
Proyek PLTA Semangka Operasi
Pemindahan emisi
Bermanfaat utama
Meminimalisir jarak jalan baru yang dibutuhkan melalui perencanaan yang seksama dan penggunaan akses yang sudah ada Penggunaan teknologi terbaik yang ada untuk generator diesel dan Pembangkit lainnya untuk memastikan efisiensi maximum dan penggunaan bahan bakar dan energi yang rendah Mengimplementasikan diskusi tentang keamanan (toolbox talks) yang membudayakan mematikan mesin saat tidak digunakan Pemakaian listrik yang di produksi oleh proyek bukan dari sumber lainnya. Jika listrik dibeli, pastikan pembelian dengan sumber energi yang berkelanjutan dan mematikan sistem bila memungkinkan dan aman untuk dilakukan
Bermanfaat utama
3.2.8 Manajemen Kualitas Tanah dan Limbah Tabel 3.8: Manajemen Kualitas Tanah dan Limbah Aktifitas Penggunaan bahan – bahan mentah
Dampak Potensial Penggunaan sumber daya terbatas dan/atau langka
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Merugikan utama
Penanganan bahan – bahan dan penyimpanan
Penanganan dan penyimpanan produksi limbah
Penanganan kerusakan dan pembuangan
Dampak Residual
Penggunaan ulang bahan – bahan pada area kontruksi dimana memungkinkan Pengelolaan internal dan praktek operasi yang baik, termasuk pengontrolan inventori untuk mengurangi jumlah bahan kadaluarsa, tidak sesuai spesifikasi, terkontaminasi, rusak atau terlalu berlebih untuk kebutuhanpembangkit. Langkah – langkah pengadaan barang disesuaikan dengan kebutuhan program kontruksi Mengganti bahan – bahan mentah atau masukan dengan bahan – bahan yang kurang berbahaya atau beracun dimana layak secara ekonomi maupun teknis
Merugikan rendah
Mengumpulkan dalam drum yang terlindungi dan terpisah dalam area yang disiapkan untuk limbah beracun Opsi daur ulang dieksplorasi secara penuh Pengumpulan oleh pengangkut yang kompeten dimana daur ulang tidak layak dan pembuangan ke fasilitas yang berlisensi
Merugikan rendah
Manajemen Perencanaan Limbah Pemisahan dan pengawasan aliran limbah yang berhubungan dengan meminimalisir, pemakaian ulang dan daur ulang limbah Berhubungan dengan masyarakat untuk mengetahui opsi pemakaian ulang dan daur ulang Penyimpanan limbah umum yang layak dan pembuangan yang rutin oleh pihak ketiga yang berlisensi untuk membuang limbah tidak beracun
Merugikan rendah
Tumpah dan kebocoran bahan – bahan berbahaya yang dapat menyebabkan insiden lingkungan
Merugikan utama
Kontiminasi lingkungan penerima (terutama permukaan jalur air,air tanah dan tanah) dikarenakan kebocoran dan pertumpahan limbah yang berhubungan dengan penanganan dan penyimpanan limbah yang buruk
Merugikan utama
Emisi yang lepas seperti debu dan bau yang berhubungan dengan penanganan dan penyimpanan dari beberapa aliran limbah.
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Dampak kenyamanan penglihatan yang berhubungan dengan penyimpanan limbah yang buruk
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Pembuangan hasil penggalian dan penggalian material yang menyebabkan timbunan tanah
Merugikan utama
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Penguburan dalam tanah untuk limbah tidak beracun Limbah beracun kepada kontraktor berlisensi pengelolaan internal yang baik
31
Merugikan moderat
Proyek PLTA Semangka Pilihan final opsi pembuangan limbah
Penggalian, penyimpanan dan pemakaian ulang dari tanah potensial yang terkontaminasi
Pemakaian tempat pembuangan sampah dimana pemakaian ulang atau perbaikan limbah tidak memungkinkan, yang termasuk sumber daya terbatas
Merugikan utama
Menambah jarak limbah untuk pengangkutan bahan – bahan limbah dari area proyek
Merugikan moderat
Resiko pekerjaan dan kesehatan masyarakat, kontaminasi tanah, air tanah dan air permukaan
Merugikan utama
Limbah beracun kepada kontraktor berlisensi Mengaudit kontraktor limbah dan pengiriman (secara rutin mengikuti pengiriman untuk memverifikasi akhir dari pembuangan limbah)
Merugikan moderat
Merugikan moderat
Melakukan Analisa pada contoh tanah apakah ada bukti pemakaian pestisida secara berlebih atau adanya tanda – tanda seperti bau atau perubahan warna tanah dikarenakan adanya penggalian. Jika tingkat kontaminasi berada diatas standar yang dapat diterima maka tanah yang terkontaminasi harus ditangani secara benar, digunakan ulang dan / atau dibuang di tempat yang telah ditentukan oleh otoritas lingkungan setempat. Menyediakan pelatihan yang benar, peralatan dan PPE pada pekerja
Merugikan moderat
3.2.9 Manajemen Bentang Darat (Lanskap) dan Visual Tabel 3.9:
Ringkasan Dampak
Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Kontruksi bendungan
Sungai Semangka dan habitat tepi pantai terkait (mosaik pohon yang tersebar, semak belukar, semak belukar yang tinggi)
Merugikan utama
Dimana yang sesuai, melibatkan pemangku kepentingan pada proses final seleksi menara TL untuk meminimalisir dampak Pada saat konstruksi, langkah – langkah yang harus diimplementasikan: Penerangan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi pada malam hari harus di rancang dengan hati – hati untuk meminimalisir polusi penerangan
Merugikan moderat
Konstruksi saluran pembawa (saluran terbuka), pipa pesat (bagian terbesar pada daerah agrikultur)
Lahan agrikultur, perkebunan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Konstruksi saluran pembawa (saluran terbuka)
Lahan agrikultur, perkebunan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
600 m dan 1.5 km dari bagian akhir terowongan Kontruksi tangki dan sentral pembangkit
Hutan sekunder, habitat mosaik
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
Merugikan utama
Kebun yang ada dilindungi dengan pembangunan pagar dan pemotongan pohon yang sangat besar dihindari jika mungkin. Tumbuh – tumbuhan yang ada juga harus dilengkapi dengan spesies asli agar meningkatkan karakter lanskap lokal Strategi Penanaman Lanskap dengan menanam tumbuh – tumbuhan dengan
32
Merugikan moderat
Proyek PLTA Semangka Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
spesies lokal yang sesuai Konstruksi switchyard Semangka (disebelah sentral pembangkit)
Habitat mosaik
Merugikan utama
Merugikan moderat
Konstruksi jalur / menara transmisi di kelima distrik (keseluruhan)
Lahan agrikultur, perkebunan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Konstruksi jalur / menara transmisi di semua distrik (melalui sungai)
Lahan agrikultur, perkebunan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
Konstruksi stasiun bantuan di kota Agung
Lahan agrikultur, perkebunan
Merugikan moderat
Merugikan rendah
3.2.10 Manajemen Lalu Lintas dan Transportasi Tabel 3.10: Manajemen Lalu Lintas dan Transportasi Aktifitas
Dampak Potensial
Signifikansi dampak
Mitigasi atau peningkatan
Dampak Residual
Lalu lintas yang berhubungan dengan pengembangan PLTA
Bahaya jalanan, kemacetan dan kerusakan terhadap infrastruktur jalanan
Merugikan moderat sampai merugikan utama
Merugikan rendah sampai dengan merugikan moderat
Lalu lintas yang berhubungan dengan jalur pengembangan transmisi
Bahaya jalanan, kemacetan dan kerusakan terhadap infrastruktur jalanan
Merugikan rendah
Lalu lintas yang berhubungan dengan operasi proyek
Bahaya jalanan, kemacetan dan kerusakan terhadap infrastruktur jalanan
Dapat diabaikan
Pengembangan dan implementasi Manajemen Perencanaan Lalu lintas dan harus mengandung keselamatan jalanan seperti Ketentuan tanda jalanan sepanjang jalanan internal dan jalanan sepanjang Pemukiman untuk mewaspadai penduduk akan keselamatan di jalan Perencanaan / jadwal pengantaran Pembatasan kecepatan (contoh 10km / jam) Persyaratan pemberian sinyal dan keamanan serta berkoordinasi dengan kepolisian dan kementerian perhubungan Langkah untuk memberi tahu komunitas lokal Mekanisme keluhuan Ketentuan dari pelayanan antar jemput untuk personel yang tinggal di perkampungan yang dekat untuk mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan pemukiman dan juga di sekitar area proyek Konstruksi jalanan baru Perbaikan permukaan jalanan yang rusak Penyediaan akomodasi untuk personel pada area konstruksi Tidak ada
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
33
Merugikan rendah
Dapat diabaikan
Proyek PLTA Semangka 3.3
Dampak Kumulatif Dengan Proyek Lain dan Dampak Lintas Batas
Karena sifat Proyek (yaitu PLTA dan fasilitas penunjang utama), aspek-aspek kunci yang menjadi pertimbangan dari perspektif dampak kumulatif adalah sumber daya air. Namun, ini diperkirakan tidak akan menjadi masalah karena tidak ada PLTA lain yang serupa sepanjang Sungai Semangka. Tidak ada industri lain yang diketahui ataupun yang sedang dalam usulan di wilayah PLTA saat ini meskipun ada praktik-praktik penggunaan lahan pertanian yang mungkin bisa berkontribusi pada pengurangan kualitas fisik dan kimia air. Konstruksi secara umum dan/atau dampak operasional proyek akan mempengaruhi kualitas air dan tanah tetapi diperkirakan tidak akan signifikan. Bagi sebagian besar dampak kumulatif Proyek tidak dianggap menjadi isu yang signifikan karena relatif terhadap ukuran komponen proyek, jalur transmisi dan fitur PLTA mempunyai ruang yang cukup baik untuk membatasi dampak kumulatif. Pengaruh kawasan proyekterbatas dalam lima daerah yang disebutkan di atas dan karena itu dampak lintas batas diperkirakan juga tidak ada. 3.4
Bagaimana TEP Akan Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial?
TEP telah mengembangkan manajemen lingkungan sosial dan rencana pemantauan (ESMMP) yang ditarik berdasarkan langkah-langkah manajemen dan mitigasi yang telah didefinisikan dalam ESIA. ESMMP ditampilkan sebagai Volume IV dalam dokumentasi ESIA. Tujuan utama dari ESMMP adalah untuk melindungi lingkungan, staf yang berada di area dan penduduk setempat dari kegiatan proyek yang dapat menyebabkan kerugian atau gangguan. ESMMP adalah dasar dari langkah-langkah perlindungan lingkungan dan sosial untuk dilaksanakan oleh TEP dan kontraktornya. Selain ESMMP, sejumlah kerangka rencana untuk melegkapi telah dikembangkan diantaranya sebagai berikut:
Rencana keterlibatan pemilik kepentingan Kerangka Restorasi mata pencaharian Rencana pengelolaan Hama dan gulma Rencana pengelolaan limbah Rencana pengelolaan lalu lintas
Tanggung jawab untuk implementasi diuraikan dalam ESMMP dan dilaksanakan oleh TEP atau para kontraktor. Pelaksanaan ESMMP memastikan kinerja kesehatan lingkungan dan keselamatan sesuai dengan standar internasional (standard dan panduan IFC EHS) dan praktik terbaik. Bergerak ke tahap operasional, TEP akan mengembangkan sistem manajemen lingkungan dan sosial (ESMS), untuk melaksanakan semua komponen proyek, sesuai dengan standar internasional seperti ISO 14001. Ini akan memastikan praktik terbaik yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sosial yang tertanam ke dalam filosofi operasional proyek.
4. Ringkasan Pentingnya Proyek ESIA mengkaji dampak yang berpotensi yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian proyek pada semua aspek kunci sosial dan lingkungan di wilayah proyek yang terpengaruhi. Sementara banyak dampak yang dinilai minor atau dapat diabaikan, masih ada pula sejumlah dampak yang dinilai sebagai kerugian penting atau moderat sehingga menjadi signifikan. Pada semua kasus dimana dampak dinilai signifikan, langkah-langkah mitigasi diambil untuk mengurangi dampak signifikan dari yang besar menjadi moderat atau kecil. Hal ini telah dicapai melalui kombinasi langkah-langkah sesuai dengan standar nasional dan internasional, langkah – langkah praktek industri dan pengembangan rencana spesifik. Sebagai contoh, dampak ke berbagai fitur ekologi (misalnya kliring habitat) telah berkurang menjadi tidak bebas-signifikan karena mengadopsi langkah-langkah seperti pemulihan habitat, survei pra konstruksi dan pembuatan Rencana Pengelolaan Ekologi. Sejumlah dampak bermanfaat yang signifikan telah teridentifikasi, terutama dalam kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja yang tinggi di area proyek dan manfaat ekonomi kepada kotamadya setempat sebagai akibat dari besarnya pajak properti yang dibayarkan oleh proyek untuk tiap-tiap kotamadya dimana proyek infrastruktur berada. Akan ada juga manfaat lainnya berupa perbaikan jalan dan Jembatan sebagai peningkatan kinerja proyek yang akan diterapkan. Pengurangan Gas Rumah Kaca (Green House Gas/”GHG”) nantinya akan terwujud sebagai hasil dari penggantian sumber pengadaan listrik di jaringan Sumatera, yang saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Pemantauan akan diadopsi sebagai bagian dari konstruksi dan manajemen operasional lingkungan dalam rangka untuk memastikan dampak dapat dipertahankan pada atau di bawah tingkat dampak yang diperkiraan. Informasi/data yang dikumpulkan dari survei pekerjaan lebih lanjut akan digunakan untuk memperbaiki kondisi aliran air lingkungan untuk membuktikan pelepasan yang lebih tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan ekologi hilir sungai 325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
34
Proyek PLTA Semangka yang terkena peregangan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi dampak residu yang paling signifikan yang berkaitan dengan perubahan aliran. Semua dampak konstruksi bersifat sementara dan dalam jangka panjang tidak akan mengakibatkan dampak residu yang signifikan.
325383/TRD/TRD/01/C 28 Mei 2014
35