Modul Perkuliahan V Modul ke:
07
Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Pustaka (Literature Review)
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI Program Studi
Public Relations
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Judul Sub Bahasan • Pengertian dan Fungsi Tinjauan Pustaka • Langkah-langkah Menyusun Tinjauan Pustaka • Menyusun kerangka konseptual.
Tinjauan Pustaka Pengertian • Sebuah tinjauan pustaka adalah catatan dari apa yang telah diterbitkan dalam jurnal (lebih dianjurkan yang telah terakreditasi) mengenai topik tertentu yang ditulis oleh para sarjana dan/atau peneliti. Kadang-kadang Anda akan diminta untuk menulis satu sebagai tugas terpisah (kadang-kadang dalam bentuk anotasi/penjelasan bibliografi), tetapi lebih sering merupakan bagian dari pengantar esai, laporan penelitian, atau skripsi atau tesis. • Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat kerangka konseptual.
• Tinjauan pustaka mendiskusikan informasi yang telah diterbitkan mengenai area subyek tertentu, dan juga kadang-kadang informasi mengenai area subyek dalam kurun waktu tertentu. Biasanya terdiri dari pola yang terorganisir dan mengkombinasikan antara ringkasan dan sintesis. • Ringkasan adalah rekap daripada informasi-informasi penting, tetapi sintesis merupakan penyusunan ulang ataupun perombakan ulang dari informasi tersebut. • Ia dapat memberikan interpretasi baru dari materi yang lama atau mengkombinasikan interpretasi baru dengan yang lama. Tinjauan pustaka juga dapat mengevaluasi sumber-sumber tulisan dan menyarankan pembaca pada hal yang terkait ataupun relevan.
• Dalam menulis tinjauan pustaka, tujuan Anda adalah untuk menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan ide-ide apa yang Anda miliki yang telah telah disusun pada topik, dan apa kekuatan dan kelemahan yang ada pada penelitian yang anda ambil sebagai tinjauan pustaka tersebut.
Tinjauan Pustaka VS Tulisan Penelitian 1. Tujuan utama dari tulisan penelitian adalah membangun arumentasi baru, dan penelitian akan berisikan tinjauan pustaka sebagai salah satu bagiannya. 2. Dalam suatu penelitian, Anda menggunakan literatur (pustaka) sebagai pondasi dan sebagai penunjang dari pengetahuan ataupun wawansan yang Anda kontribusikan. 3. Fokus dari tinjauan pusataka, bagaimanapun, adalah untuk meringkaskan dan mensistesiskan argumentasi-argumentasi dan ide-ide dari orang lain tanpa menambahkannya dengan hal-hal yang baru.
Fungsi Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan pustaka berfungsi sebagai pedoman untuk mebahas topiktopik tertentu. Jika anda mempunyai keterbatasan waktu dalam meneliti, tinjauan pustakan dapat memberikan pandangan atau bertindak sebagai batu loncatan. 2. Bagi peneliti, kedalaman dan keluasan tinjauan pustaka menekankan atau memeprtegas kreadibilitas dari seorang penulis mengenai bidangnya. 3. Tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai latar belakang yang kuat bagi sebuah penelitian. Pengetahuan yang komprehensif dari literatur bidang tertentu adalah esesensial bagi penulisan penelitian.
4. Selain dapat memeperluas wawasan anda mengenai topik yang anda pilih, dengan menulis tinjauan pustaka juga memungkinkan anda mendapatkan dan menunjukkan keahlian setidaknya dalam dua bidang : • Penelusuran informasi, kemampuan untuk memindai literatur secara efisien baik secara manual ataupun dengan perangkat komputer untuk mengidentifikasi sekumpulan buku-buku atau artikel yang dapat berguna. • Penilaian yang kritis, kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip analisis untuk mengidentifikasi kajian yang tidak bias dan tentunya valid (sahih).
•
Sementara fungsi kajian literatur menurut Iskandar (2008: 51) adalah sebagai berikut: 1. Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti. 2. Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal dan mengendalikan suatu fenomenafenomena atau suatu gejala-gejala yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3. Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. 4. Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
5. Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah yang diteliti. 6. Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti. Penguasaan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi melakukan penelitian sampai menemukan hasil penelitian. 7. Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti. 8. Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian. 9. Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.
Hal-Hal penting Sebelum Menulis Tinjauan Pustaka 1. Pastikan : jumlah, jenis sumber (buku, jurnal, artikel, website), tindakan (meringkas, mensintesiskan atau mengkritisi sumbersumber anda dengan mendiskusikan isu-isu atau topik-topik yang umum). 2. Carilah model, carilah tinjauan pustaka yang telah dilakukan, setidaknya pada area minat anda atau bidang kajian anda dan bacalah untuk mendapatkan pemahaman jenis-jenis tema bagi kepentingan penelitian anda sendiri. 3. Sempitkan topik, semakin sempit topik, semakin mudah untuk membatasi jumlah sumber yang perlu anda baca . 4. Pastikan anda mendapatkan sumber-sumber terbaru, beberapa kajian ilmu menghendaki kebaruan, meskipun sebagiannya lagi tidak.
Langkah-Langkah Menulis Tinjauan Pustaka
1. Mengidentifikasi pertanyaan penelitian Anda. Pertimbangkan apakah topik yang Anda pilih adalah sesuai, sempit, baru dan layak dan kemudian mengidentifikasi bagian-bagian penyusunnya. 2. Tinjau gaya disiplin /bidang ilmu. Setiap disiplin memiliki gaya(gaya) sendiri untuk menulis tinjauan pustaka. 3. Rencana pencarian : Sebuah pencarian literatur yang baik dimulai dengan perencanaan yang matang . Pertimbangkan bagian pokok dari ulasan Anda dan kemudian mengidentifikasi konsep-konsep kunci , bersama dengan sinonim. 4. Mengelola referensi Anda dan menghindari plagiarism.Tinjauan pustaka harus berisi referensi yang akurat dan gaya konsisten. Anda akan perlu untuk merekam semua sumber yang Anda gunakan dengan benar dari awal.
5. Kritis menganalisis dan mengevaluasi apa yang Anda baca. Sebuah tinjauan pustaka yang baik melibatkan analisis kritis terhadap literatur saat ini. Ini harus mengidentifikasi dan mengevaluasi argumen yang disajikan. 6. Mensintesis temuan Anda. Menggabungkan atau mensintesis temuan Anda menjadi satu kesatuan yang koheren . Bandingkan dan kontras ide penelitian , mengidentifikasi tren dan meringkas gambar saat ini di bidang Anda. 7. Menulis tinjauan (meringkas, mensintesiskan dan menganalisis).
Kerangka Konseptual • kerangka konseptual didefinisikan sebagai jaringan, konsep yang saling terkait yang bersama-sama memberikan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena. • Konsep-konsep yang merupakan kerangka konseptual mendukung satu sama lain, mengartikulasikan fenomena masing-masing , dan membangun filosofi kerangka khusus. Kerangka kerja konseptual memiliki asumsi ontologis, epistemologis, dan metodologis dan setiap konsep kerangka pemikiran memainkan peran ontologis atau epistemologis .
• Asumsi ontologis berhubungan dengan pengetahuan tentang "segala sesuatu yang ada", " sifat realitas", "nyata" keberadaan, dan "tindakan nyata” (Guba dan Lincoln, 1994: 108) .
Asumsi epistemologis berhubungan dengan " bagaimana sesautu hal itu adalah benar " dan "bagaimana hal-hal benar-benar bekerja" dalam realitas yang diasumsikan. Asumsi metodologis terkait dengan proses membangun kerangka konseptual dan menilai apa yang dapat memberitahu kita tentang dunia "nyata" (dalam Jabareen, 2009: 51) .
Fitur atau Ciri-Ciri Kerangka Konseptual • Sebuah kerangka konseptual bukan hanya kumpulan konsep, melainkan membangun di mana setiap konsep memainkan peran integral. Menurut Miles dan Huberman (1994: 440), kerangka kerja konseptual "menjabarkan faktor kunci, konstruksi, atau variabel, dan mengasumsikan hubungan antara mereka" . • Sebuah kerangka konseptual menyediakan bukan pengaturan kausal / analitis, melainkan pendekatan interpretatif terhadap realitas sosial. • Daripada menawarkan penjelasan teoritis, seperti halnya model kuantitatif, kerangka kerja konseptual memberikan pemahaman. • Sebuah kerangka konseptual menyediakan tidak pengetahuan tentang "fakta keras", melainkan "interpretasi maksud" (Levering, 2002: 38).
• Kerangka kerja konseptual yang bersifat undeterministic tidak memungkinkan kita untuk memprediksi hasil. Levering (2002: 38) menyatakan bahwa "gagasan bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan dan diprediksi secara kasar berdasarkan pada konsep faktor eksternal yang tertangkap dalam kohesi disengaja, dan gagasan bahwa tindakan manusia dapat dipahami, tetapi tidak diperkirakan, didasarkan pada konsep kebebasan”. • Kerangka kerja konseptual dapat dikembangkan dan dibangun melalui proses analisis kualitatif.
• Sumber data terdiri dari banyak teori yang berorientasi pada disiplin yang menjadi data empiris dari analisis kerangka
Dalam penelitian kualitatif, menurut Vaughan (2008) kerangka konseptual berguna dalam menyediakan peneliti dengan:
1. Kemampuan untuk bergerak di luar deskripsi 'apa' untuk penjelasan 'mengapa' dan 'bagaimana'. 2. Sebuah cara untuk menetapkan seperangkat penjelasan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan dan memahami data yang mengalir dari pertanyaan penelitian. 3. Sebuah alat penyaringan untuk memilih pertanyaan penelitian yang tepat dan metode pengumpulan data terkait. 4. Sebuah titik referensi / struktur untuk pembahasan literatur, metodologi dan hasil. 5. Batas-batas pekerjaan.
Referensi Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and Practices, 2nd edition. University of South Florida, USA. Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Creswell, J. W. (2002). Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education. Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. •
Referensi Nueuman, W. Lawrence (1994). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach. Allyn and Bacon. Rakhmat, Jalaludin (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta. Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia. Jabareen, Yosef (2009). Building a Conceptual Framework: Philosophy, Definitions, and Procedure. International Journal of Qualitataive Method. International Institute for Qualitataive Methodology. University of Alberta. Sandelowski, Margarete (2000). Focus on Research Methods Whatever Happened to Qualitative Description? University of North Carolina at Chapel Hill.
Terima Kasih Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm