MODUL PERKULIAHAN RANCANGAN BISNIS
1. Deskripsi Singkat Kemampuan mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi peluang dan risiko serta potensi membangun sebuah usaha atau bisnis harus dibangun secara terus menerus melalui suatu proses pembelajaran yang sistematis. Mata kuliah ini mempelajari tentang segala aspek dan mekanisme yang harus dibangun dan disiapkan agar mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan risiko tersebut, serta memiliki kepercayaan diri dan pola pikir yang tepat. Mata kuliah ini juga membahas tentang rancangan bisnis/kewirausahaan dan tahapan pengembangan usaha serta perkembangannya, memahami teori kesesuaian sebagai kunci keberhasilan.
2. Unsur Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami, menerapkan dan mampu menemukan ide rancangan bisnis/kewirausahaan dan ikut dalam proses perancangan ide tersebut ke dalam pemetaan proyek serta kemudian mampu memaparkan dalam bentuk presentasi dan prototipe proyek sebagai hasil akhir perancangan ide kewirausahaan. Mahasiswa juga mampu melakukan identifikasi peluang dan risiko serta potensi untuk membangun atau mengembangkan bisnis melalui pembuatan satu rancangan bisnis. Rancangan bisnis tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan utama dalam memulai bisnis, ataupun meyakinkan pemilik modal untuk membiayai rencana bisnis yang dibuat..
Mahasiswa diharapkan akan mampu: 1. Memahami berbagai alternatif peluang profesi di dalam program studi yang dipelajarinya dan perkembangan masa depan disiplin keilmuan tersebut serta menemukan pilihan sesuai dengan minat pribadi 2. Menemukan ide rancangan bisnis/kewirausahaan dalam kelompoknya dan memahami proses bagaimana ide tersebut diwujudnyatakan menjadi sebuah rencana bisnis dalam sebuah model cetak biru. 3. Memahami bagaimana sebuah model bisnis dapat dirancang ke dalam skema cetak biru sederhana sehingga memahami bisnis merupakan sebuah proses perwujudan ide, pembuatan produk (jasa), penghantaran nilai dan benefit, pendayagunaan sumber-sumber daya secara efektif, hubungan antara pihak yang saling terkait dan menguntungkan dan keberlangsungan dalam suatu usaha 4. Di dalam kelompok pasti ada dinamika organisasi dan mahasiswa diharapkan belajar berorganisasi, belajar memimpin bagian yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing,
bersumbangsih secara nyata dalam kelompok, berani mengungkapkan pendapat dan mampu memaparkan ide dan rencana cetak biru usaha secara jelas dan lugas kepada permirsa
Setelah melalui kelas ini, maka setiap mahasiswa diharapkan mampu untuk dapat; 1. Memahami peluang karir profesional dalam disiplin ilmu program studi yang dipelajari. 2. Mampu merencanakan peluang “bisnis” pribadi terhadap minat karir profesi yang ingin dijalankan 3. Mengembangkan pola pikir dan karakter kewirausahawan dengan menemukan ide dan merancang cetak biru rencana kerja konsep ide kelompoknya. 4. Mengenal dunia organisasi dan mampu menjadi bagian yang efektif dalam organisasi dengan belajar memimpin bagian yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing, bersumbangsih secara nyata dalam kelompok dan berani mengungkapkan pendapat 5. Mengembangkan kepercayaan diri pribadi dalam bentuk mampu memaparkan ide dan rencana cetak biru usaha secara jelas dan lugas kepada permirsa dan berani mengungkapkan pendapat yang rasional 6. Merumuskan dan mewujudkan suatu rencana bisnis yang sederhana. 7. Mampu membuat rancangan rencana bisnis yang baik. 8. Memahami pengembangan usaha berkesinambungan. 9. Memahami tantangan dan keputusan terkait resiko dalam menjalani kewirausahaan 10. Menerapkan aspek berbasis nilai terhadap bentuk kewirausahaan, yakni: Trustworthy dan Integritas, Keuletan, Inovasi dan Kreatifitas, Peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.
MATERI PERKULIAHAN RANCANGAN BISNIS A. RESUME dari BUKU REFERENSI
The Fundamental of Design Management Dalam buku ini yang berjudul “The Fundamentals of Design Management” memberikan suatu pengertian dan pemahaman akan keterkaitannya permasalahan desain dengan manajemen, hubungan manusia, keuangan finansial, marketing dan komunikasi, beserta suatu inovasi desain. Pada buku ini sangat di perjelas bahwa desain bukanlah sekedar desain yang hanya diciptakan oleh seorang namun disini dijelaskan bagaimana dari suatu desain bisa dikembangkan menjadi suatu hal yang membawa keuntungan dan menjadikan suatu bisnis. Sangat diharuskan bagi para desainer untuk mengerti dan menyadari standar bisnis dan proses manajemen dan cara-cara tergantung di mana perusahaan yang berbeda berhubungan dan beroperasi. Banyak budaya bisnis yang tidak terlalu memahami suatu nilai atau investasi waktu dan uang dalam berjalannya proses desain, dan banyak juga desainer profesional yang kurang memahami dan tidak tahu bagaimana untuk membenarkan nilai desain. Seperti yang ada dikutip dari buku ini “clients don’t know how to buy design, and creatives don’t know how to sell it” (Loglisci, 2009). Desain bukan hanya sekedar bagaimana secara dilihat dan dirasakan, namun juga dengan bagaimana dapat berguna dan beroperasional. Desain itu dapat dikatakan serupa dengan waktu dimana kita hidup yang berarti seperti apa dan bagaimana kita mendesain itu bisa berubah sewaktu-waktu. Dalam buku ini diterangkan bagaimana desain bisa masuk dalam kepercayaan dan ketertarikan masyarakat? Dari buku ini dijelaskan bahwa disinilah suatu peran dari kegunaan teknologi, koneksi secara global, dan keprihatinan tentang desain untuk masyarakat dan juga desain dari masyarakat. “The fundamental core of the ‘creative process’ is characterised by the following stages; preparation incubation insight evaluation elaboration”. (sikszentmilyi, 1996). Dari penjelasan diatas bahwa ada beberapa tahap dari suatu proses desain, tidak hanyalah sekedar desain mendesain. Rupanya, desainer pun ternyata tidak bisa hanya sekedar bisa dalam mendesain, namun desainer juga harus bisa mahir dalam berkomunikasi. Dari buku ini mengajarkan untuk para desainer harus memiliki skill dalam berkomunikasi seputar proses desain, dan mampu memberikan kepercayaan kepada client sampai pada proses persetujuan dari client untuk menerima desain kita untuk diproses. Desainer juga diharuskan untuk bisa mengarahkan dan memberikan solusi akhir atau final kepada client untuk desain apa yang harus mereka pilih. “design for development’ considers how design can play a part in the people-centred transformation of how we live, consume and function in a less resource-intensive manner, so making it easier for people to live longer, healthier, happier lives.” Teknologi memberikan kesempatan untuk hubungan yang lebih dekat antara user atau pengguna dari bagaimana mereka berpartisipasi dan konten dari bagaimana itu
berkembang. Desainer juga harus mengenal lebih lagi akan kecanggihan teknologi yang sudah ada di zaman ini, dengan teknologi sebenarnya bisa sangat membantu para desainer dalam merancang atau membuat desain-desain mereka lebih kreatif. Maka dari itu, sangat dihimbau bagi para desainer untuk menggunakan fasilitas teknologi dalam kepentingan desain mereka. Finansial itu berhubungan dengan manajemen keuangan entah dari pendapatan hingga jumlah uang yang dikeluarkan, dan bagaimana mengatur hubungan antara uang, waktu, dan resiko yang kemungkinan didapat. “protecting creative and intellectual assets is a valuable form of competitive advantage as other companies will be prohibited from copying, manufacturing or otherwise ‘ripping off’ the offer.” Suatu kutipan diatas merupakan suatu penjelasan dari buku ini bahwa sangat pentingnya peran perlindungan bisnis akan nilai desain. Seorang desainer harus mengerti bahwa mereka para desainer memiliki hak untuk mendapatkan hak dalam desain mereka untuk tidak diambil atau diikuti, maka mereka harus mengetahui dasar-dasar dari hukum desain. Desain ternyata juga tidak dipungkiri lagi bahwa suatu desain bisa membawa keuntungan bagi para desainer. Mengapa? Karena desain itu tidak gratis, kembali lagi pada penjelasan proses desain. Desain dirancang oleh desainer membutuhkan waktu dan tenaga, maka hasil desan yang dibuat pun tentunya memiliki suatu harga dan tidak cumacuma. Namun, jika para desainer pintar dalam mengatur atau mengerti hal akan financial management, maka keuntungan yang mereka dapat pun dari hasil desain mereka akan membuahkan hasil yang terus berputar dan memungkinkan untuk balik modal. Maka secara garis besar kesimpulan dari buku ‘The Fundamental of Design Management’ ini adalah bahwa mengerti dalam me-manage suatu proses desain dapat menambahkan kesempatan dalam memberikan proyek yang menyatakan suatu kenyataan, nilai yang dihasilkan. Salah satu keuntungan dalam memahami dasar dari manajemen desain dan peran desain dalam pengembangan bisnis dan proses inovasi adalah suatu apresiasi yang lebih bagus dalam bagaimana membahas mengenai nilai desain. “…good user-centred designers look at a problem from the point of view of the use, not the priorities of the system, institution or organisation. Designers observe people in context to understand the complex experiences, and are able to represent and champion those needs throughout the design process.” – Jennie Winhall
Rotman on Design : The Best on Design Thinking from Rotman magazine Buku ini adalah salah satu kumpulan pendapat dan juga penglihatan desain dari perspektif dunia bisnis, di dalam buku ini adalah orang - orang yang sangat berpengaruh penting dalam dunia bisnis dan desain. Buku ini juga dapat menginspirasi dan memotivasi orang – orang yang ingin terjun kedalam dunia desain. Karena peluang bisnis dalam dunia desain sangat luas. Bahkan menurut para petinngi- petinggi ini, desain sangat berpengaruh dalam ekonomi dunia. Hal pertama yang dibahas dari buku ini adalah The foundation: Why design? Why now? John Maeda adalah seorang eksekutif Amerika, desainer dan teknolog. Karyanya mengeksplorasi di mana gabungan antara bisnis, desain, dan teknologi. Beliau adalah Kepala Global, Desain Komputasi dan Inklusi di Automattic, selama bertahun – tahun beliau adalah salah satu orang yang menyaksikan paling depan perkembangan teknologi semakin membaik setiap tahunnya, begitu juga sistem dan jaringan menjadi leih cepat dan murah setiap tahunnya. Karena ini berkelanjutan, harusnya produk dan jasa semakin membaik namun beliau tidak dapat melihat itu semua, di beberapa titik semakin jelas bahwa teknlogi saja tidak akan membuat produk dan jasa menjadi lebih baik. Menurut beliau di sini adalah saatnya desain mulai muncul sebagai ‘cara untuk membuat perubahan’ tidak hanya dalam produk dan jasa saja, tetapi dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara untuk memecahkan permasalahan dunia dan cara bagaiaman menjalankan organisasi anda menjadi lebih baik dan mecari tahu bagaimana memengarangi kompleksitas dan menciptakan nilai baru. Selain John Maeda, menurut Roger Martin orang-orang bisnis tidak perlu memahami desainer lebih baik: mereka harus menjadi desainer. Mereka harus berpikir dan bekerja seperti desainer, memiliki sikap seperti desainer, dan belajar untuk mengevaluasi satu sama lain seperti yang desainer lain lakukan. Roger Martin adalah dekan Rotman school of management di Universitas Toronto pada tahun 1998 – 2013 dan penulis beberapa buku bisnis. Beliau adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis di dunia. Selain itu menurut beliau “saya percaya bahwa kita berada di titik puncak dari sebuah revolusi desain dalam bisnis - sebuah revolusi dalam tujuan bisnis, kerja bisnis, dan keterampilan yang dibutuhkan dari orang-orang bisnis. Tantangan dari membuat transformasi dengan desain bisnis seharusnya tidak diremehkan. Tujuan awal adalah untuk membantu manajer memahami agenda bisnis baru ini dan menjadi pembentuk konteks, untuk meningkatkan kemungkinan bahwa organisasi mereka akan berkembang di era desain.” Selain itu buku ini juga membahas bagaimana desain masuk kedalam organisasi moderen. Claudia Kotchka menjabat sebagai wakil presiden inovasi desain dan strategi di perusahaan ternama P & G dari tahun 2001 sampai 2008. Beliau pensiun dari P & G pada tahun 2009, menyelesaikan karir batu loncatan selama 31 tahun. Saat ini, beliau menjadi penasihat 500 perusahaan besar dalam aspek inovasi, desain dan perubahan budaya. Seperti yang dikutip dari buku ini beliau mengatakan “jika anda bekerja untuk sebuah rumah sakit, bank atau startup kecil, saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa desain adalah kemampuan yang dapat menguntungkan organisasi anda. Itu karena segala sesuatu yang mengelilingi kita bergantung pada inovasi, seperti apa yang sudah Roger Martin katakan. Ada berbagai macam cara dalam menentukan desain yang sesuai. Dalam dunia di mana keragaman kognitif lebih penting daripada yang lain, salah satu caranya adalah merekrut desainer terlatih di tim Anda, mereka akan membawa anda dengan cara unik dalam berpikir dan memecahkan masalah di meja anda. Desainer ahli dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan kendala yang
sedang dibahas, dan menurut pengalaman saya, mereka sering dapat mengidentifikasi solusi yang tak terduga.” Selain itu ilmu yang dapat di ambil lagi adalah untuk melatih pemikiran desain kalian tidak perlu menjadi desainer terlatih. Belajar keterampilan akan meningkatkan kemampuan tim dalam memecahkan masalah, dan memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi peluangpeluang baru dan ide besar. Heather Fraser adalah Asisten Profesor di Rotman. Beliau adalah salah satu pendiri Rotman Designworks dan salah satu pemimpin dalam praktek Desain Bisnis dan inspirasi program mahasiswa desain. Pada tahun 2012, Heather memulai sebuah usaha baru yang independen, Vuka Inovasi, yang didedikasikan untuk membangun kapasitas organisasi untuk berinovasi melalui Desain Bisnis. Heather adalah penulis Design Works: How to Tackle Your Toughest Innovation Challenges through Business Design. Sebelum bergabung Rotman, Fraser memegang posisi kepemimpinan di Procter & Gamble, Ogilvy & Mather, dan TAXI Advertising & Design. Beliau memiliki teori yaitu, konsep visualisai – empati dan pengertian mendalam manusia – strategi bisnis desain dapat merubah pemikiran desain menjadi perancangan desain. Menurut beliau Desain adalah salah satu topik terpanas di arena bisnis dalam beberapa tahun terakhir, dijuluki sebagai inovasi dan senjata kompetitif baru. Di mana Forum Ekonomi Dunia telah menampilkan program pada nilai desain sebagai sarana yang membuka ide-ide terobosan baru [termasuk sesi yang dipimpin oleh Rotman Dean Roger Martin.] dan pola pikir juga mendefinisikan kondisi: 1. Open up (terbuka) : Perancangan desain tidak dapat terlaksanakan tanpa pikiran yang terbuka. Ini artinya semua tim atau regu perlu menerima semua masukan atau opini untuk mencapai segala sesuatu yang berharga. 2. Go out on a limb (berani mengambil resiko) : Keadaan emosional yang tepat dapat menginspirasi keberanian untuk bereksperimen dan bermain dengan ide-ide baru. Desain yang baik tidak datang tanpa mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru, dengan kemungkinan gagal yang sangat kuat. 3. Don’t give up (jangan menyerah) : Desain yang besar tidak akan terwujud tanpa keyakinan yang kuat. Keyakinan adalah hal yang mengahalingi kendala dan hambatan.
Rahasia Presentasi Steve Jobs : Bagaimana Tampil Luar Biasa Hebat di Depan Setiap Audiens Pengarang : Carmine Gallo Babak 1 : Menciptakan Cerita Adegan 1 : Merencanakan dalam Bentuk Analog Anda akan mengetahui bahwa presenter yang hebat seperti Steve Jobs memvisualisasikan, merencanakan, dan menciptakan ide-ide dengan baik sebelum ia membuka headline presentasi. Adegan 2 : Menjawab Satu Pertanyaan yang Paling Penting Pendengar akan mempertanyakan satu hal penting pada dirinya yaitu “apa pentingnya buat saya?” jika anda tidak dapt menjawab pertanyaan dengan baik, audiens tidak akan memperhatikan anda. Adegan 3 : Mengembangkan sebuah misi tujuan Saat berumur 25 tahun Steve Jobs bernilai 100 juta dolar, dan hal ini tidak mempengaruhinya. Pemahaman tentang hal ini akan membantu anda mengungkap rahasia di balik charisma luar biasa Jobs. Adegan 4 : Menciptakan Headline Mirip Twitter Dengan menggunakan sistem yang digunakan Twitter dengan penulisan satu kalimat berisi 140 karakter maka akan membantu anda menjual gagasan anda secara lebih persuasif. Adegan 5 : Menggambar Peta Perjalanan Steve Jobs memebuat argumennya gampang diikuti dengan mengadopsi salah satu prinsip persuasi yang paling ampuh yaitu aturan tiga. Adegan 6 : Memperkenalkan Tokoh Antagonis Setiap presentasi Steve Jobs akan memperkenalkan satu musuh bersama yang bisa dilawan bersama dengan audiens. Setelah memperkenalkan musuh, panggungnya akan siap menampung adegan berikutnya. Adegan 7 : Menyambut Datangnya Sang Pahlawan Setiap presentasi Steve Jobs akan memperkenalkan satu pahlawan yang bisa diandalkan audiens. Pahlawan ini memiliki cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu dan menginspirasi orang agar menerima inovasi. Babak 2 : Menciptakan Pengalaman Adegan 8 : Salurkan Zen dalam Diri Mereka Kesederhanaan adalah salah satu fitur kunci dalam semua desain Apple. Sama seperti slide presentasi Jobs yang sederhana, visual, dan memukau. Adegan 9 : Dandani Angka-angkanya Data tidak ada artinya tanpa konteks. Jobs membuat statistik menjadi hidup, dan membahas angka-angka dalam konteks yang relevan dengan audiensnya. Adegan 10 : Gunakan Kata-kata “Luar Biasa” Orang-orang “biasa” yang mengalami presentasi Steve Jobs yang “luar biasa” mengabarkannya sebagai “keren”, “luar biasa”, dan “memukau”.
Adegan 11 : Berbagi Panggung Apple adalah perusahaan yang jarang ditemukan dimana keberuntungannya sangat erat dengan pendirinya. Menurut banyak pengamat, Apple adalah pertunjukan oleh satu orang. Namun, Jobs memperlakukan presentasinya seperti simfoni. Adegan 12 : Hiasi Panggung Presentasi Anda dengan Properti Demonstrasi memainkan peran pendukung yang sangat penting dalam setiap presentasi Jobs. Adegan 13 : Ungkapkan Momen-momen yang “Mengejutkan” Dari awal kariernya, Jobs mempunyai bakat untuk mendramatisasikan presentasinya. Pada saat anda mulai menyangka anda sudah mendengar dan melihat semuanya, Jobs membrikan kejutan dan momen tersebut sudah direncanakan serta ditulis agar memberikan dampak maksimal Babak 3 : Memoles dan Melatih Diri Adegan 14 : Kuasai Panggung Bagaimana anda mengatakan sesuatu itu sama pentingnya dengan apa yang anda katakan. Bahasa tubuh dan penyampaian secara verbal membentuk sekitar 63 sampai 90 persen pada kesan yang anda tinggalkan pada audiens anda. Adegan 15 : Buatlah Seolah Tanpa Daya Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan presentasi, tidak banyak orang yang melatih diri melebihi Steve Jobs. Waktu persiapan yang dicurahkannya sudah sangat legendaris. Adegan 16 :Pakailah Pakaian yang Sesuai Jobs memiliki pilihan pakaian yang paling gampang sedunia dan jenis pakainnya sama dalam semua presentasinya. Tetapi belum tentu pakaian tersebut cocok dipakai anda untuk presentasi, melainkan bisa pembunuhan karakter untuk diri anda. Adegan 17 : Buang Naskahnya Jobs berbicara kepada audiens bukan kepada slidenya. Ia membuat kontak mata yang kuat karena telah berlatih secara efektif. Adegan 18 : Nikmatilah Meskipun persiapan presentasi Steve Jobs sudah sangat ekstensif, terkadang ada yang tidak berjalan sesuai rencana. Dan Jobs tidak merasa terganggu, karena tujuan pertamanya adalah menikmatinya.
Hubungan Media Konsep dan Aplikasi Buku “ Hubungan media (konsep dan aplikasi)” ini menjelaskan bagaimana cara mendapatkan langkah-langkah tentang cara go-public. Selain itu, buku ini menjelaskan bagaimana menangani sebuah situasi yang tidak memungkinkan menjadi memungkinkan. Mampu menentukan seperti apa lembaga atau perusahaan kita dimasa yang akan datang, satu hal yang dibidik dan harus dilakukan diawal kampanye produk adalah berhubungan dengan media massa. Buku ini lebih mengarah kepada mahasiswa yang berminat ke kajian public relations dan media massa serta para calon manajer atau konsultan, sebab merekalah yang akan berhadapan dengan media. Selain itu, buku ini disediakan strategi dalam menghadapi wartawan. Lebih mengarahkan hal yang tepat untuk jasa periklanan dan kenapa media massa menjadi pilihan utama untuk menyebarluaskan tentang sebuah produk yang akan dipasarkan kepada masyarakat. Bagaimana membuat sebuah perusahaan menjadi lebih dikenal hanya dengan media massa, dengan media massa perusahaan akan lebih menjadi terkontrol dan teratur untuk sebuah pemasaran suatu produk. Buku ini pun juga membahas secara teori dan praktik dengan contoh bagaimana cara kerja media massa yang baik. Berguna untuk mahasiswa yang berminat untuk menjadi humas disebuah perusahaan. Memberi nasihat untuk para pengusaha tentang mengatasi sebuah krisis pada perusahaan yang terancam bangkrut, bagaimana membangun hubungan positif sehingga menjadi kegiatan yang tak bisa dipisahkan dari media massa. Mempunyai tips-tips sebuah perusahaan yang sudah akan bangkrut lalu ada investor masuk dan akan digiatkan kembali kegiatan bisnis tersebut. Buku ini bisa digunakan untuk konsultan perusahaan atau lembaga kita sendiri, atau dapat disebut juga dengan pedoman suatu perusahaan awal yang artinya tidak semata-mata memakai jasa konsultan. Kita bisa melakukan sendiri bedasarkan petunjuk-petunjuk yang sudah tertera di isi buku ini, buku yang dikarang oleh Nurudin, M.Si. ini mengarahkan cara untuk menghadapi sebuah tantangan pemasaran agar tidak kalah saing dengan perusahaan lainnya. Bagaimana cara berinteraksi dengan konsumen agar konsumen lebih percaya dengan produk yang kita pasarkan. Tidak sedikit dari perusahaan mengalami kesulitan untuk membuat masyarakat menjadi kenal dan laku keras. Sasaran buku ini jelas, lebih mengarah ke dasar-dasar cara marketing perusahaan agar terbangun dengan rapi sehingga tidak ada celah untuk bangkrut. Suatu perusahaan harus memiliki manajemen yang akurat, mulai dari produksi hingga pemasaran. Bagaimana sebuah produk yang sederhana bisa menjadi barang yang istimewa hanya dengan sebuah teknik presentasi, melalui presentasi tersebut konsumen bisa memandang bahwa produk tersebut memiliki produk yang unggul. Dibuku ini semua masalah tentang pemasaran terjawab, mulai dari mencari solusi biaya pemasaran agar bisa dikurangi. Buku yang menginformasikan tentang apa yang harus dilakukan para peminat PR dalam menghadapi era baru revolusi PR itu. Mengkritisi bagaimana perusahan yang sukses dalam bergerak pemasaran itu seperti apa, dan dilengkapi dengan contoh-contoh kasus yang lebih detail. Dengan demikian untuk mempelajari sebuah buku ini akan lebih mudah dan dimengerti.