Modul ke:
12
PUBLIC SPEAKING Seni Dalam Presentasi
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Broadcasting
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
PERLUNYA BERLATIH PRESENTASI DI DEPAN TEMAN/KOLEGA
Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.
UNTUK MEYAKINKAN PENDENGAR, JANGAN MEMILIH CARA INKONVENSIONAL (TIDAK LAZIM), TAPI SAMPAIKAN PRESENTASI YANG “BERISI” AGAR BISA DIFAHAMI OLEH PENDENGAR.
Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda.
FAKTOR PENTING DALAM PRESENTASI ADALAH KESELURUHAN IDE YANG DISAMPAIKAN HARUS DAPAT DIFAHAMI OLEH PENDENGAR
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
PADA AKHIR PRESENTASI, SANGAT DIANJURKAN UNTUK MENGULAS KEMBALI POINT-POINT PENTING YANG DIPRESENTASIKAN Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masingmasing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat halhal yang akan disampaikan.
PEMAKAIAN DEMONSTRASI EKSPERIMEN MERUPAKAN HAL YANG MENARIK. SIAPKAN BEBERAPA ALTERNATIF YANG AKAN DIDEMONSTRASIKAN PADA PENDENGAR.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.
PERHATIKAN PENGATURAN WAKTU/ SCHEDULING DALAM MENYAMPAIKAN PRESENTASI. JIKA PRESENTASI TERASA BERJALAN LAMBAT, ANDA PERLU UNTUK MERINGKAS MATERI YANG DISAJIKAN.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
PERLUNYA BERLATIH PRESENTASI DI DEPAN TEMAN/KOLEGA Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
1. Melatih Kemampuan Bicara Ekspresi suara sangat diperlukan ketika tampil di muka umum karena mencerminkan beberapa hal, antara lain:
Suara memancarkan energi, kegairahan dan antusiasme
Suara berpengaruh 38% dari komunikasi kita
Orang yang menarik dan percaya diri tercermin dari suaranya
Ekspresi suara mempengaruhi peningkatan kepercayaan orang lain
Suara yang baik dapat menciptakan hubungan baik
Suara yang meyakinkan dapat menimbulkan kesan profesional
Suara yang baik dapat meningkatkan kepercayaan bisnis
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Unsur-unsur variasi suara / penjiwaan dalam ekspresi suara: Volume : nyaring atau pelannya kekuatan suara Tekanan dinamika : keras / lemahnya tekanan pengucapan Nada / Pitch / Infleksi : tinggi / rendahnya lagu pengucapan Tempo : cepat / lambatnya pengucapan Warna suara / kualitas suara : ciri khas suara
Karakter suara yang baik: Menyenangkan untuk didengar. Dinamis, memberikan impresi, penuh tenaga dan kekuatan Ekpresif, kaya akan nuansa. Jelas, segar, dan memiliki power kuat untuk didengar. Mengalir wajar dan tidak dibuat-buat.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Pola Pernapasan 1. Pada waktu terjaga (bangun), bernapas dalam dua cara berbeda. Tidak bersuara.
Menghirup
dengan
teratur,
dengan
cara
sedikit
dan
menghembuskannya kembali ke luar hidung. Proses menghirup udara ini secara otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu. 2. Untuk memutuskan sesuatu, sedih atau gembira.
mengungkapkan suatu perasaan, misal
Tindakan ini direncanakan, menghirup dan
menghembuskannya kembali. Sewaktu bernapas, dirasakan gerakan tulang rusuk dan diafragma yang terletak dibawah paru-paru. Saat menghirup tulang-tulang rusuk naik dan diafragma yang turun. Namun, bila menghembusnya tulang-tulang rusuk turun, dan sebaliknya diafragma naik. Dengan demikian, udara dapat terdorong keluar dari paru-paru.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Berbicara di Depan Mikrofon 1. Mikrofon yang sudah ter-setting tidak perlu di rubah atau di sentuh, selain menimbulkan bunyi mendegung, juga mengesankan pendengar tidak tenang. Kalau hanya untuk mengatur posisi atau untuk menyakinkan apakah mikrofon sudah on, mikrofon boleh disentuh. 2. Mikrofon yang tidak ada standarnya. Cara memegannya wajar saja, kabelnya jangan dimaikan dan jangan dipakai bergaya seperti penyanyi di panggung. 3. Jarak antara mikrofon dan mulut jangan terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh. Jarak idealnya 20 cm. Jarak yang terlalu dekat mengakibatkan suara tidak terlalu jernih dan pembicara akan terpangaruh untuk berbisik dengan pembicara lain.
Daftar Pustaka • • • • • • • • • • • •
Brodow, Ed. 2008. Latihan Singkat Bernegosiasi Jitu disegala Situasi. Jakarta : Serambi Brown, Micheal. 2006. Successful Presentation. Jakarta : BIP Carnegie, Dale., J. Breg Esenwein. 2013. Buku Sakti Public Speaking. Jakarta : Visimedia. Hands Handoko, 2011. Seni Pidato & MC, Damar Media Publishing, Yogyakarta Kasali, Rhenald. 2007. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama L.Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta : Elex Media Komputindo Lies Aryati, 2008. Panduan untuk menjadi MC Profesional, PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta Olii, Helena. 2007. Public Speaking. Jakarta : Indeks Prasetyo, Dwi Sunar. 2008. Cara Instan Pintar Lobi dan Negosiasi. Yogyakarta : Think Putri Pandan Wangi, 2009. Bukan Pidato Biasa, One Books; Klaten Randy Fujishin, 2009. Smart Public Speaker: Seni Berbicara Dimuka Umum, Yogyakarta : Book Marks Satria, Cahyo. 2011. Jurus Maut Negosiasi. Second Hope : Yogyakarta
Terima Kasih Christina Arsi Lestari, M.Ikom