Modul ke:
10
PUBLIC SPEAKING MC dan Entertainer
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Broadcasting
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Dalam bahasa komunikasi seorang Master Of Ceremony/MC adalah seorang komunikator juga MC bertindak selaku tuan (host) dalam suatu ajang formal atau dalam suatu program hiburan. Istilah lain yang dikenal selain MC adalah seorang pemandu acara.
Menurut Habib Bari (1995), sebenarnya seseorang (Master of Ceremony) adalah seseorang yang akan memimpin suatu rentetan acara secara teratur dan rapi, dan paling bertanggung jawab terhadap kelancaran suatu acara.
Entertainer adalah setingkat lebih tinggi dari MC, karena adanya tuntutan acara yang mengharuskan seorang entertainer menampilkan kepandaian yang lain misalnya seorang penyanyi yang merangkap sebagi MC. Jenis acara yang di bawakan adalah acara hiburan dengan karakteristiknya yang meriah, semangat dan emosional.
Tugas dan Tanggung jawab
Kehadirannya sangat penting,sebagai wakil panitia penyelenggara atau sebagai penghubung antara tamu undangan dengan pelaksana upacara. MC juga harus bisamenciptakan suasana akrab , tertib, dan semarak.
Tanggung jawabnya mengawasi agar rangkaian acara berjalan lancar dan menarik.
Persyaratan Menjadi MC dan Entertainer Memiliki rasa percaya diri Memiliki intelegensi tinggi Berpenampilan atraktif dan simpatik Memiliki jiwa kepemiminan Berbicara komunikatif Sabar dan cekatan Punya naluri antisipasi yang baik
MC haraus Menguasai Teknik Berbicara Phrasing
Intonasi
Stressing
Speed Reading
Pause
TAMPIL DI MUKA UMUM Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk
mampu
menarik
perhatian
tidak
sekedar
audiens. Public
speaker
manyampaikan informasi, tetapi harus mampu mempengaruhi (persuasi), dan menghibur audiens.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Melatih Kemampuan Suara
Pola Titinada dan Resonansi
Ekspresi Suara
Pola Pernapasan
Berbica di Depan Mikrofon
Suara yang Baik = Expresi Diri
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
1. Melatih Kemampuan Bicara Ekspresi suara sangat diperlukan ketika tampil di muka umum karena mencerminkan beberapa hal, antara lain:
Suara memancarkan energi, kegairahan dan antusiasme
Suara berpengaruh 38% dari komunikasi kita
Orang yang menarik dan percaya diri tercermin dari suaranya
Ekspresi suara mempengaruhi peningkatan kepercayaan orang lain
Suara yang baik dapat menciptakan hubungan baik
Suara yang meyakinkan dapat menimbulkan kesan profesional
Suara yang baik dapat meningkatkan kepercayaan bisnis
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Unsur-unsur variasi suara / penjiwaan dalam ekspresi suara: Volume : nyaring atau pelannya kekuatan suara Tekanan dinamika : keras / lemahnya tekanan pengucapan Nada / Pitch / Infleksi : tinggi / rendahnya lagu pengucapan Tempo : cepat / lambatnya pengucapan Warna suara / kualitas suara : ciri khas suara
Karakter suara yang baik: Menyenangkan untuk didengar. Dinamis, memberikan impresi, penuh tenaga dan kekuatan Ekpresif, kaya akan nuansa. Jelas, segar, dan memiliki power kuat untuk didengar. Mengalir wajar dan tidak dibuat-buat.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Pola Pernapasan 1. Pada waktu terjaga (bangun), bernapas dalam dua cara berbeda. Tidak bersuara.
Menghirup
dengan
teratur,
dengan
cara
sedikit
dan
menghembuskannya kembali ke luar hidung. Proses menghirup udara ini secara otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu. 2. Untuk memutuskan sesuatu, sedih atau gembira.
mengungkapkan suatu perasaan, misal
Tindakan ini direncanakan, menghirup dan
menghembuskannya kembali. Sewaktu bernapas, dirasakan gerakan tulang rusuk dan diafragma yang terletak dibawah paru-paru. Saat menghirup tulang-tulang rusuk naik dan diafragma yang turun. Namun, bila menghembusnya tulang-tulang rusuk turun, dan sebaliknya diafragma naik. Dengan demikian, udara dapat terdorong keluar dari paru-paru.
UNSUR-UNSUR DALAM MENGELOLA SUARA
Berbicara di Depan Mikrofon 1. Mikrofon yang sudah ter-setting tidak perlu di rubah atau di sentuh, selain menimbulkan bunyi mendegung, juga mengesankan pendengar tidak tenang. Kalau hanya untuk mengatur posisi atau untuk menyakinkan apakah mikrofon sudah on, mikrofon boleh disentuh. 2. Mikrofon yang tidak ada standarnya. Cara memegannya wajar saja, kabelnya jangan dimaikan dan jangan dipakai bergaya seperti penyanyi di panggung. 3. Jarak antara mikrofon dan mulut jangan terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh. Jarak idealnya 20 cm. Jarak yang terlalu dekat mengakibatkan suara tidak terlalu jernih dan pembicara akan terpangaruh untuk berbisik dengan pembicara lain.
Daftar Pustaka • • • • • • • • • • • •
Brodow, Ed. 2008. Latihan Singkat Bernegosiasi Jitu disegala Situasi. Jakarta : Serambi Brown, Micheal. 2006. Successful Presentation. Jakarta : BIP Carnegie, Dale., J. Breg Esenwein. 2013. Buku Sakti Public Speaking. Jakarta : Visimedia. Hands Handoko, 2011. Seni Pidato & MC, Damar Media Publishing, Yogyakarta Kasali, Rhenald. 2007. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama L.Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta : Elex Media Komputindo Lies Aryati, 2008. Panduan untuk menjadi MC Profesional, PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta Olii, Helena. 2007. Public Speaking. Jakarta : Indeks Prasetyo, Dwi Sunar. 2008. Cara Instan Pintar Lobi dan Negosiasi. Yogyakarta : Think Putri Pandan Wangi, 2009. Bukan Pidato Biasa, One Books; Klaten Randy Fujishin, 2009. Smart Public Speaker: Seni Berbicara Dimuka Umum, Yogyakarta : Book Marks Satria, Cahyo. 2011. Jurus Maut Negosiasi. Second Hope : Yogyakarta
Terima Kasih Christina Arsi Lestari, M.Ikom