virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page | 1 Kita berhubungan dengan dunia luar melalui:
Apa yang kita LIHAT Apa yang kita DENGAR Apa yang kita SENTUH Apa yang kita BAUI Apa yang kita KECAP
Di dalam NLP kita mengistilahkan kelima indera ini sebagai Sistem Representasi (Rep System) karena lima indera ini berfungsi lebih dari sekedar corong informasi. Lima indera ini kita gunakan untuk merepresentasikan dunia luar kita di dalam pikiran kita. Representasi internal ini merupakan dasar dari semua proses mental kita seperti berpikir, mengingat, membayangkan, dll. Proses mental ini kemudian menghasilkan perilaku tertentu.
Ketika kita menyebut PIKIRAN maka yang kita maksud adalah representasi internal dalam benak kita. Karena kita berhubungan dengan dunia luar melalui lima indera maka kita pun berpikir (baca: merepresentasikan dunia luar ini dalam benak kita) melalui lima cara:
Gambar (Visual) Suara (Auditori) Rasa: tekstur, suhu (Kinestetik) Bau (Olfaktori) Rasa: manis, asin (Gustatori)
Predikat Terkait dengan lima cara (modalitas) yang digunakan oleh manusia menariknya kita pun lalu merepresentasikan apa yang ada di dalam benak kita melalui bahasa kita menggunakan lima cara pula.
Visual: Terang, jelas, melihat, menunjukkan, cantik, fokus, warna-warni Auditory: Diskusi, mendengarkan, bercakap, teriakan, suara, hening, panggilan Kinesthetic: Getaran, rileks, kasar, pedih, merasa, menangkap, pedih, empuk
© Darmawan Aji 2014
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Olfactory: Bau, wangi, tengik, busuk, aroma, menyengat Gustatory: Pahit, pedas, manis, kecut, hambar, masam
Kata-kata berbasis indera seperti di atas diistilahkan dengan predikat. Karena penggunaan sistem representasi yang berbeda menghasilkan predikat yang berbeda maka seringkali kita menggunakan kata-kata yang berbeda untuk mengungkapkan maksud yang sama: Page | 2 Tidak Spesifik
Visual
Auditory
Kinesthetic
“Saya mengerti maksud Anda.”
“Saya bisa melihat maksud Anda dengan jernih.”
“Saya bisa mendengar dengan jelas maksud Anda.”
“Saya kira, saya bisa menyerap maksud Anda dengan baik”
“Saya pikir…”
“Menurut pandangan saya…”
“Saya pernah dengar kalau…”
“Saya rasa…”
“Saya bingung.”
“Hal ini sangat kabur.”
“Ini kedengarannya sangat kacau”
“Saya seperti tidak punya pegangan.”
Berikut contoh menarik dari buku Understanding NLP karya guru saya RH. Wiwoho:
“Aku merasa kesal dengan suamiku, setiap berdekatan dengannya hatiku terasa begitu pedih. Entahlah, aku tak dapat menangani perasaan ini.” “Nampaknya pernikahan kami tak dapat dipertahankan lagi. Setiap kali aku melihatnya, bayangan tentang indahnya berkeluarga menjadi kabur. Kelihatannya, hidupku akan menjadi lebih indah tanpa kehadirannya.” “Ada ketidakharmonisan dalam perkawinanku. Ketika suami pulang ke rumah dan aku mendengar suaranya yang menyebalkan itu, rasanya aku ingin menjerit. Dan setiap kali aku ingin berbicara dengannya, dia tak pernah mau mendengarkannya.” “Perhikahanku kini jauh dari aroma bahagia, semuanya kini sudah basi. Sebenarnya aku sudah bisa mencium kebusukannya sebelum kami menikah, tapi sayang…” “Pernikahanku yang awalnya manis, kini menjadi pahit. Tinggal kegetiran yang terasa di antara hubungan kami.”
Kelima kalimat di atas bermaksud sama bukan? Maka, agar kita memahami sistem representasi yang sedang dimunculkan dalam benak seseorang, kita perlu menyimak kata-kata (predikat) yang digunakan seseorang ketika sedang berbicara.
Predikat Tidak Spesifik Bagiamana bila kita bertemu dengan predikat yang tidak spesifik seperti:
Menyadari Memahami Mengerti Memikirkan Memutuskan Meragukan
© Darmawan Aji 2014
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Baik Yakin
Kita dapat mengajukan pertanyaan berikut: “Bagaimana persisnya cara Anda ____?” Ajukan pertanyaan di atas sampai muncul predikat yang spesifik (kata-kata yang inderawi) dari kawan Page | 3 bicara kita.
Petunjuk Akses Mata Selain dengan menyimak predikat yang digunakan, kita pun dapat memahami sistem representasi yang sedang digunakan seseorang dengan mengamati pola gerak mata seseorang saat sedang berpikir. Richard Bandler dan John Grinder mengamati bahwa ketika seseorang sedang mengakses informasi tertentu mereka menggerakkan matanya ke arah tertentu. Misalnya, saat seseorang mencari informasi visual (membayangkan sesuatu) maka kecenderungan seseorang akan menggerakkan matanya ke atas. Saat seseorang mengingat suara bos-nya matanya cenderung bergerak ke samping kiri. Saat seseorang merasakan sesuatu matanya melihat ke bawah (biasanya diiringi dengan menundukkan kepala). Hasil observasi Bandler dan Grinder kemudian dirangkum dalam diagram berikut:
Sumber gambar: www.nlpu.com Gambar di atas adalah panduan yang disederhanakan. Tentu ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain, yang Anda lakukan bukan mencocokkan gerak mata orang tersebut dengan gambar di atas. Setiap orang unik. Maka, yang perlu Anda lakukan adalah mengamati dan mengkalibrasi keunikan setiap orang. Satu hal yang pasti adalah, saat seseorang melakukan proses mental tertentu (membayangkan, mengingat, berimajinasi) maka bola matanya akan bergerak ke arah tertentu. Vr
Visual Remembered
Vc
Visual Constructed
Mata bergerak ke atas kiri artinya seseorang sedang mengingat informasi visual; membayangkan (mengingat) hal yang pernah dilihat sebelumnya dengan cara yang sama. Mata bergerak ke atas kanan artinya seseorang sedang menciptakan gambaran baru di dalam benaknya; membayangkan; memvisualisasikan (visual constructed); membayangkan hal-hal yang belum pernah dilihat
© Darmawan Aji 2014
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Ar
Auditory Remembered
sebelumnya atau membayangkan sesuatu secara berbeda dibandingkan yang pernah mereka lihat sebelumnya. Mata bergerak ke samping kiri artinya seseorang sedang mengingat informasi auditori; mengingat suara yang pernah didengar sebelumnya.
Ac
Auditory Constructed
Ad
Auditory Digital
K
Kinesthetic
V
Visual
Mata bergerak ke samping kanan artinya seseorang sedang menciptakan suara-suara baru di dalam benaknya; mendengar suara yang belum pernah didengar sebelumnya. Mata bergerak ke bawah kiri artinya seseorang sedang berbicara dengan dirinya sendiri (self-talk; auditory digital). Mata bergerak ke bawah kanan artinya seseorang sedang merasakan emosi, sentuhan, atau merasakan otot yang bergerak. Pandangan mata lurus ke depan adalah ciri akses visual, entah mengingat ataupun mengkreasikan.
Untuk memunculkan gerak mata seperti di atas, kita dapat “merangsangnya” dengan mengajukan pertanyaan yang membuat seseorang berpikir atau melakukan proses internal kemudian kita memperhatikan gerak mata-nya. Berikut saya contohkan beberapa bentuk pertanyaannya:
Visual remembered: o “Saat Anda masih kecil, apa warna tembok rumah di sebelah rumah Anda?” o “Apa warna baju kesukaan ibu Anda?” o “Bayangkan orang yang paling ganteng/cantik sewaktu Anda SMA.” Visual constructed: o “Bayangkan di depan Anda ada seekor gajah bersayap berwarna hijau” o “Bayangkan tembok ruangan ini dicat dengan warna pink” o “Seperti apakah diri Anda jika memiliki tanduk?” Auditory remembered: o “Pikirkan lagu favorit Anda” o “Munculkan suara kucing di dalam kepala Anda” o “Ingat kembali suara ibu Anda” Auditory constructed: o “Dengarkan nenek Anda sedang menyanyikan lagu favorit Anda.” o “Dengarkan suara saya berubah seperti suara Spongesbob” o “Imajinasikan ada suara lebah mengelilingi kepala Anda.” Auditory Digital: o “Bacakan lima sila pancasila di dalam hati” o “Apa arti kebahagiaan menurut Anda? Jawab dalam hati” o “Katakan pada diri Anda: apa yang hebat dari diri Anda?” Kinesthetic o “Rasakan ada angin yang menerpa wajah Anda” o “Rasakan dinginnya menggenggam es batu di tangan Anda” o “Seperti apa rasanya jika kaki Anda berendam di air hangat?”
© Darmawan Aji 2014
Page | 4
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Page | 5
Mencocokkan Sistem Representasi Lalu, kira-kira apa manfaat kita memahami sistem representasi yang sedang diakses seseorang? Memahami sistem representasi yang digunakan seseorang membuat kita mampu mencocokkan sistem representasi yang sama sehingga terjalin hubungan kedekatan dan rasa saling percaya antara kita dengan kawan bicara kita. Bukankan dua orang yang dekat dan saling percaya menggunakan bahasa yang sama dalam berkomunikasi? Bayangkan skenario berikut: Kasus 1 Wiraniaga: “Ada yang bisa saya bantu bu?” Konsumen: “Oh, saya cuma mau lihat-lihat saja dulu..” Wiraniaga: “Baik bu, produk ini bla…bla…bla Konsumen: ?#%&*!!? Kasus 2 Klien: Saya melihat masa depan saya begitu kabur Terapis: oke. Lalu, apa yang kamu rasakan? Klien: saya tidak merasakan apapun. Saya hanya melihat segala sesuatunya sepertinya tidak pada tempatnya sehingga masa depan saya nampak begitu gelap. Terapis: Ya, saya paham. Jadi apa yang kamu rasakan? Klien ?@#$%!!?
© Darmawan Aji 2014
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Ketiga kasus di atas adalah contoh miskomunikasi ekstrim yang terjadi saat kita dan kawan bicara kita menggunakan bahasa yang berbeda. Perhatikan skenario berikut: Kasus 1 Wiraniaga: “Ada yang bisa saya bantu bu?” Konsumen: “Oh, saya cuma mau lihat-lihat saja dulu..” Wiraniaga: “Baik mbak, silahkan melihat-lihat dan ini brosur yang bisa ibu lihat-lihat juga, setelah selesai melihat-lihat ibu boleh bertemu saya untuk menanyakan apapun yang ingin ibu tanyakan” Konsumen: “Baik. Terima kasih mbak” Kasus 2 Klien: “Saya melihat masa depan saya begitu kabur” Terapis: “Baik. Jadi Anda melihat masa depan Anda begitu kabur. Apa persisnya yang Anda lihat di masa depan?” Klien: “Saya melihat sepertinya karir saya tidak akan semulus yang saya inginkan.” Terapis: “Baik. Jadi Anda melihat karir Anda tidak semulus yang Anda inginkan. Saat Anda melihat hal itu adakah sesuatu yang Anda rasakan?” Klien: “Ya. Saya merasa khawatir” Menggunakan bahasa yang sama membuat kawan bicara Anda merasa dipahami dan dimengerti. Saya pun menemukan contoh pemanfaatan pemahaman tentang sistem representasi ini di buku Understanding NLP-nya RH Wiwoho:
Saat seseorang melirik ke kanan atas dan berkata: “Ini menarik”, Anda dapat merespon dengan bertanya: “Bagaimana hal itu TAMPAK menarik bagi Anda?” Saat seseorang berkata: “Saya tidak tahu apa sebabnya” lalu dia melirik ke kanan atas dan berkata “saya merasa tegang dan takut” Anda dapat meresponnya dengan:”Lihat ke kanan atas lagi, rasakan kembali perasaan tegang dan takut itu, dan ceritakan gambaran apa yang Anda lihat di dalam benak Anda?” Saat seseorang melihat ke kanan atas, lalu ke kiri bawah, kemudian ke kanan bawah sebelum memutuskan sesuatu, Anda dapat memotivasi mereka pergi ke bioskop dengan berkata: “Kalau kamu pergi ke bioskop, mungkin kamu akan mengatakan pada dirimu sendiri betapa enaknya berada di sana.”
Menarik bukan?
© Darmawan Aji 2014
Page | 6
virtualNLP | www.BelajarNLPonline.com
Being Present Tentu saja agar kita dapat dengan tepat memahami sistem representasi apa yang digunakan kawan bicara kita maka kita perlu hadir secara penuh dan membuka seluruh indera kita di depan kawan bicara kita. Dalam istilah NLP, kita perlu being present: hadir 100% di hadapan kawan bicara kita, mencurahkan perhatian kita ke mereka, dan menghilangkan semua hal yang dapat mendistraksi perhatian kita.
Tugas #04 Lakukan obrolan ringan dengan kawan Anda. Berusahalah untuk being present, matikan handphone dan BB Anda. Fokuskan perhatian Anda ke kawan Anda. Buka seluruh indera, lalu simak predikat yang mereka gunakan. Beri respon dengan menggunakan predikat dari sistem representasi yang sama. Bila memungkinkan, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap sistem representasi tertentu dan amati pola gerak matanya.
© Darmawan Aji 2014
Page | 7