Model Pengembangan RPP
@2015, Dit. Pembinaan SMA
i
Model Pengembangan RPP
KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskahnaskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskahnaskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA,
Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001 @2015, Dit. Pembinaan SMA
ii
Model Pengembangan RPP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ...........................................................................................iii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A.
Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B.
Tujuan ....................................................................................................................... 3
C.
Ruang Lingkup ........................................................................................................... 3
D.
Landasan Hukum ....................................................................................................... 3
KONSEP, PRINSIP DAN LINGKUP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ............. 5 A.
Konsep Pengembangan Pembelajaran ..................................................................... 5
B.
Prinsip Pengembangan Pembelajaran ...................................................................... 6
C.
Lingkup Pengembangan Pembelajaran .................................................................... 7
BAB III KONSEP, PRINSIP, KOMPONEN, DAN LANGKAH PENYUSUNAN RPP ............. 10 A.
Konsep Penyususnan RPP ........................................................................................ 10
B.
Prinsip Penyusunan RPP......................................................................................... 10
C.
Langkah penyusunan RPP ....................................................................................... 13
BAB IV MEKANISME PENGEMBANGAN RPP .................................................... 15 BAB V
PENUTUP ................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24 Lampiran 1: Contoh RPP ................................................................................................... 26 Lampiran 2: Kata Kerja Operasional ................................................................................ 45
@2015, Dit. Pembinaan SMA
iii
Model Pengembangan RPP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan secara
suasana
belajar
dan
proses pembelajaran
agar
peserta
didik
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk
mencapai
standar
kompetensi
lulusan.
Standar
proses
dikembangkan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan
sistematis
agar
menyenangkan, berpartisipasi
pembelajaran
menantang, aktif,
serta
berlangsung
efisien, memberikan
secara interaktif,
memotivasi peserta ruang
yang cukup
inspiratif,
didik bagi
untuk prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya
diajarkan,
sedangkan
pembelajaran
merupakan
bagaimana
cara
mengajarkannya agar dapat dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran @2015, Dit. Pembinaan SMA
1
Model Pengembangan RPP
didahului dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok. Dalam pengembangan RPP guru menterjemahkan prinsip-prinsip pedagogi dan pembelajaran dalam suatu perencanaan, dan kemudian merealisasikan perencanaan tersebut dalam bentuk pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didiknya. RPP adalah taught curriculum yang berarti bahwa apa yang dirancang dalam kurikulum harus tertuang dalam RPP, untuk mencapai hasil belajar peserta didik atau learned curriculum yang merupakan hasil langsung dari pengalaman belajarnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014, pasal 1 menyatakan rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus. Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan penilaian autentik maupun non autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi yang termasuk kategori pebelajar cepat. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP menggunakan silabus sebagai acuan operasional maupun pemanfaatan sumber belajar yang ada, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan
langkah
pembelajaran
serta
merancang
dan
melaksanakan
penilaian. Oleh karena itu, diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual
dan
kelompok
dalam
mengembangkan
RPP
dan
melaksanakan
pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Dengan memperhatikan hal di tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA menyusun naskah
Model
Pemgembangan
RPP
yang
dapat
membantu
guru
dalam
mengembangkan RPP sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampunya.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
2
Model Pengembangan RPP
B. Tujuan Naskah ini digunakan untuk memfasilitasi guru secara individual maupun kelompok dalam mengembangkan RPP sesuai dengan rambu-rambu sebagaimana yang tercantum pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 .
C. Ruang Lingkup Naskah pengembangan pembelajaran atau pengembangan RPP ini mencakup hal-hal sebagai berikut. 1.
Konsep, prinsip, dan lingkup pengembangan pembelajaran.
2.
Prinsip, komponen, dan langkah pengembangan RPP.
3.
Mekanisme pengembangan RPP,
D. Landasan Hukum 1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasahaliyah;
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
@2015, Dit. Pembinaan SMA
3
Model Pengembangan RPP
10.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum2013; dan
12.
Surat Edaran Dirjen Pendidikan Menengah dan Dirjen Pendidikan Dasar Nomor 5685 /C/KR/2014 dan Nomor. 8014/D/HP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
4
Model Pengembangan RPP
BAB II KONSEP, PRINSIP DAN LINGKUP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
A. Konsep Pengembangan Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah. Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok,
dan pekerjaan rumah berbentuk
proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata
pelajaran,
misalnya
kepramukaan, palang merah remaja, festival seni,
bazar, dan olahraga. Masyarakat merupakan salah satu tempat berlangsungya pendidikan yang beragam dan pada umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis dan industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para tokoh masyarakat tersebut semestinya saling berkoordinasi dan
sinkronisasi
dalam memainkan perannya untuk mendukung proses pembelajaran. Singkatnya, keterjalinan,
keterpaduan,
dan
konsistensi
antara
keluarga,
sekolah,
dan
masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat pendidikan tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang. @2015, Dit. Pembinaan SMA
5
Model Pengembangan RPP
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar secara terencana. Dalam hal ini peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari
di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
kehidupan.berbagai sitiasi, di sekolah, keluarga, dan
masyarakat.. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri. Terkait dengan hal tersebut maka pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovaif, dan afektif, serrta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan perperadaban dunia. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan
dalam
proses kognitifnya. Agar benar- benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
peserta didik perlu didorong
untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya.
B. Prinsip Pengembangan Pembelajaran Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut; 1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; 2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4. pembelajaran berbasis kompetensi; 5. pembelajaran terpadu; 6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; 8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hardskills dan soft-skills; @2015, Dit. Pembinaan SMA
6
Model Pengembangan RPP
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tutwurihandayani); 11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 13. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; 14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
C. Lingkup Pengembangan Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan
tidak
langsung
(indirect
instructional).
Pembelajaran
langsung
adalah
pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung
yang
dikondisikan
menghasilkan dampak pengiring
(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1dan KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku @2015, Dit. Pembinaan SMA
7
Model Pengembangan RPP
yang terkait dengan nilai dan sikap. Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel 1: Deskripsi Langkah Pembelajaran*) Langkah Pembelajaran Mengamati (observing)
Menanya (questioning)
Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil Belajar
Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati. Membuat dan Jenis, kualitas, dan mengajukan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta pertanyaan, tanya didik (pertanyaan jawab, berdiskusi faktual, konseptual, tentang informasi prosedural, dan yang belum dipahami, informasi tambahan yang hipotetik). ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
8
Model Pengembangan RPP
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil Belajar
Menalar/Mengasosiasi (associating)
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Mengomunikasikan (communicating)
Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
9
Model Pengembangan RPP
BAB III KONSEP, PRINSIP, KOMPONEN, DAN LANGKAH PENYUSUNAN RPP
A. Konsep Penyususnan RPP Menurut standar proses, tahap pertama dalam pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan
sistematis
agar
pembelajaran
berlangsung
secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif,
serta
memberikan
ruang
yang cukup
bagi
prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. B. Prinsip Penyusunan RPP 1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4). 2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 4. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 5. Berpusat pada peserta didik 6. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati,
@2015, Dit. Pembinaan SMA
10
Model Pengembangan RPP
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 7. Berbasis konteks 8. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar. 9. Berorientasi kekinian 10. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini. 11. Mengembangkan kemandirian belajar 12. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri. 13. Memberikan umpan balik dan tindak lanjutpembelajaran 14. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 15. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan. 16. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,dan keragaman budaya. 17. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi 18. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Komponen RPP Mengacu pada Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran, RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. Adapun komponen RPP sesuai dengan
Permendikbud
tersebut
paling
sedikit
memuat:
(1)
identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran;
(5)
kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Guru harus dapat menyusun dan mengembangkan RPP sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran yang akan dibahas, begitu juga dengan komponennya, misalnya menambahkan tujuan pembelajaran secara utuh mencakup @2015, Dit. Pembinaan SMA
11
Model Pengembangan RPP
pengetahuan, keterampilan,
dan
sikap yang ingin
dicapai sebagai hasil
pembelajaran tertentu. Semua komponen tersebut dituangkan dalam RPP dengan menggunakan format seperti berikut. Format RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: …………………………
Mata pelajaran
: …………………………
Kelas/Semester
: …………………………
AlokasiWaktu
: …………………………
A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4 C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial) E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (... JP) a. KegiatanPendahuluan; b. Kegiatan Inti; - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan @2015, Dit. Pembinaan SMA
12
Model Pengembangan RPP
c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (... JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya. F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.Teknik penilaian 2.Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya 3.Pembelajaran remedial dan pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1.Media/alat 2.Bahan 3.Sumber Belajar Seperti dijelaskan sebelumnya, format diatas merupakan format yang memuat komponen RPP minimal, sehingga guru dapat mengembangkannya secara maksimal, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik atau karakteristik materi pelajaran.
C. Langkah penyusunan RPP 1. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar; @2015, Dit. Pembinaan SMA
13
Model Pengembangan RPP
2. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-3, dan KI-4 dan untuk mata pelajaran Agama dan PPKn juga merumus indicator pencapaian yang koheren dan linier untuk KI-1, KI-2,; 3. Perumusan tujuan pembelajaran yang merupakan penambahan dari komponen minimal sesuai Permendikbud Nomor 103 tahun 2014; 4. Penyusunan Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, pembelajaran
materi
kekinian,
konteks
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi
untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial; 5. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan
pendidikan termasuk penggunaan media, alat,
bahan, dan sumber belajar; 6. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; 7. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran; 8. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan 9. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
14
Model Pengembangan RPP
BAB IV MEKANISME PENGEMBANGAN RPP Pengembangan RPP merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari kajian terhadap silabus dan buku guru/siswa, dengan tujuan menyusun perencaanaan kegiatan pembelajaran supaya efektif dan efisien sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian maka pengembangan RPP dapat digambarkan sebagai suatu proses menjabarkan keterkaitan antara KI dan KD dengan ketercapaian SKL, melalui proses pembelajaran dan penilaian. Rangkain proses tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 1 berikut.
Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran
KI-3, KD-3…,
KI-1, KD-1…,
KI-2, KD-2…,
Materi Pokok
IPK Tujuan Pembelaja
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Sikap
S K L
ran
Penilaian Ketrampilan
KI-4, KD-4…,
Gambar 1 Penjelasan gambar 1 1. Keterkaitan antara KI dan SKL a. KI-3 kompetensi pengetahuan yang dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), dan selanjutnya dikembangkan menjadi materi pokok/tema/topik yang harus dicapai oleh @2015, Dit. Pembinaan SMA
15
Model Pengembangan RPP
peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) dan akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching). Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik terhadap pengetahuan, dilakukan penilaian pengetahuan dalam bentuk tes tulis, tes lisan, atau penugasan. b. KI-4 merupakan kompetensi keterampilan yang dikembangkan menjadi KD dan
IPK
dan
harus
dicapai
oleh
peserta
didik
melalui
kegiatan
pembelajaran (though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar
secara
langsung
(direct
teaching).
Penilaian
kompetensi
keterampilan dapat dilakukan antara lain dengan penilaian projek, unjuk kerja, atau portofolio. c. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (dapat dikembangkan menjadi KD dan IPK sesuai karakteristik mata pelajaran) yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak penggiring (nurturant effects) dan merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) melalui kegiatan pembelajaran yang dikembangkan guru. Penilaian ketercapaian kompetensi sikap tersebut dapat dilakukan melalui pengamatan/observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau jurnal. d. Keempat kompetensi tersebut harus dicapai peserta didik sebagai hasil pembelajaran secara utuh dan terpadu, agar peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). e. Kegiatan
pembelajaran
yang
dikembangkan
menggunakan
model
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui
kegiatan
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a. Indikator merupakan rumusan yang menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan digunakan sebagai penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dapat dirumuskan dengan menggunakan @2015, Dit. Pembinaan SMA
16
Model Pengembangan RPP
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. d. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Indikator diurutkan dari kompetensi sederhana ke kompleks. e. Penggunaan KKO pada IPK disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural (untuk kelas X), serta metakognisi (untuk kelas XI dan XII). f. Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator. g. Jika RPP digunakan untuk beberapa kali pertemuan, maka indikator dirinci untuk setiap pertemuan. 3. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Materi
pembelajaran
dikembangkan
dari
KD-3
dan/atau
KD-4,
serta
memperhatikan KD-1 dan KD-2 sebagai dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar peserta didik. Materi Pembelajaran berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi
kekinian,
konteks
pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang
dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. Selain itu materi pembelajaran juga harus mencakup materimateri yang dapat melatih peserta didik untuk memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural dan/atau metakognitif. Untuk melakukan identifikasi materi pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal antara lain; @2015, Dit. Pembinaan SMA
17
Model Pengembangan RPP
a. Potensi peserta didik. b. Relevansi dengan karakteristik daerah. c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik. d. Kebermanfaatan bagi peserta didik. e. Struktur keilmuan. f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran. g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan h. Alokasi waktu. 4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran a. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya untuk mencapai KD. b. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran saintifik yang berpusat pada peserta didik, serta metode atau yang memberikan
pengalaman
belajar
bervariasi
disesuaikan
dengan
kemampuan awal peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran, serta berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. c. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran antara lain; 1) Kegiatan pembelajaran disusun sebagai acuan bagi guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional, (2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
yang merupakan pengalaman belajar
untuk
mencapai kompetensi tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan, (3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario atau langkah-langkah yang dapat memotivasi dan mengarahkan peserta didik untuk aktif belajar dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata melalui kegiatan 5M. d. Kegiatan pembelajaran diorganisasikan menjadi;
@2015, Dit. Pembinaan SMA
18
Model Pengembangan RPP
1) kegiatan pendahuluan, kegiatan yang dapat dilakukan guru antara lain mengondisikan suasana belajar, mendiskusikan kompetensi, menyampaikan garis besar cakupan materi, dan menyampaikan lingkup dan teknik penilaian 2) kegiatan inti, merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,
yang
dilakukan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan
inti
menggunakan
pendekatan
saintifik
dan
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati,
menanya,
menalar/mengasosiasi,
mengumpulkan dan
informasi/mencoba,
mengomunikasikan,
atau
memfasilitasi kegiatan sesuai dengan langkah model yang digunakan.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. 3) kegiatan penutup, terdiri atas -
kegiatan guru bersama peserta didik antara lain membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan refleksi, dan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
-
kegiatan guru untuk melakukan penilaian, merencanakan kegiatan
tindak
lanjut,
dan
menyampaikan
rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui kegiatan 5M. Kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh
@2015, Dit. Pembinaan SMA
19
Model Pengembangan RPP
guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan. Selain hal yang dijelaskan di atas, dalam pengembangan kegiatan pembelajaran
juga
perlu
diperhatikan
model
atau
metode
pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu, serta alat/bahan, atau sumber, serta media yang diperlukan. 5. Menentukan Model dan/atau Metode Pembelajaran Model dan/atau metode dipilih yang sesuai dengan pendekatan saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilanyang pelaksanaannya difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar peserta untuk mencapai kompetensi tertentu. Selain itu, pemilihan model atau metode juga harus mempertimbangkan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Model–model tersebut antara lain model Discoveri (Discovery Based Learning), model Inkuiri (Inquiry Based Learning), Model Berbasis Permasalahan (Problem Based Learning), dan Model Proyek (Project Based Learning). Jika kegiatan pembelajaran menggunakan model tertentu maka langkah-langkah kegiatan di RPP disesuaikan dengan langkah model pembelajaran tersebut, tidak lagi menggunakan urutan 5 M. berikut adalah langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery; a. Stimulation (Menciptakan stimulus/rangsangan) b. Problem Statement (Menyiapkan pernyataan masalah ) c. Data Collecting (Mengumpulkan data) d. Data Processing (Mengolah data) e. Verrification (Memverifikasi data) f. Generalisation/ Menarik kesimpulan (Sangat dianjurkan untuk membaca naskah Model-model Pembelajaran) 6. Menentukan alokasi waktu a. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan
alokasi
waktu
mata
pelajaran
per
minggu
dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
20
Model Pengembangan RPP
b. Waktu harus leluasa untuk memungkinkan peserta didik berproses (menyelesaikan tugas dan mengikuti prosedur yang ditetapkan) c. Alokasi waktu dirinci dan disesuaikan dengan RPP karena yang dicantumkan pada silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Mengembangkan Penilaian a. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. b. Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan non autentik, dalam bentuk tertulis maupun lisan. , pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, projek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan/atau penilaian diri. c. Penilaian diarhkan untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang dapat dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. d. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. e. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. f.
Sistem penilaiannya berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. g. Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. h. Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. (dianjurkan untuk membaca naskah Model Pengembangan Penilaian) 8. Menentukan alat/bahan/media, atau sumber belajar @2015, Dit. Pembinaan SMA
21
Model Pengembangan RPP
Merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
9. Menyusun RPP Menyususn RPP merupakan kegiatan paling sedikit melengkapi format yang tercantum di lampiran
Permendikbud No. 103 tentang Pembelajaran.
Komponen yang ada di format tersebut dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan guru yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran. Contoh RPP dapat dilihat di lampiran 1
@2015, Dit. Pembinaan SMA
22
Model Pengembangan RPP
BAB V PENUTUP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk menjamin pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga mencapai perkembangan yang seimbang antara kebutuhan fisik, psikis, dan spritual yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Naskah ini disusun sebagai salah satu bahan panduan bagi sekolah dalam membantu guru menyusun RPP yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, serta sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di sekolah masing-masing.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
23
Model Pengembangan RPP
DAFTAR PUSTAKA Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman. Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Bloom,
B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.1956.Taxonomy of educational objectives.The classifications of educational goals.Handbook I.
Bloom’s Taxonomy: The 21st Century Version, Education Technology and Mobile Learning: A Resource of Free Educational Web Tool and Mobile App for Education Calabrese Barton, A. (1998).Reframing “science for all” through the politics of poverty.Educational Policy, 12, 525-541. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah menengah atas/madrasahaliyah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikandasar dan pendidikan menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum2013. @2015, Dit. Pembinaan SMA
24
Model Pengembangan RPP
Surat Edaran Dirjen Pendidikan Menengah dan Dirjen Pendidikan Dasar No. 5685 /C/KR/2014 dan No. 8014/D/HP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Soedjadi, R. (2006). Mengenal Revisi Taxonomy Bloom. Surabaya: PPs Unesa.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
25
Model Pengembangan RPP
Lampiran 1: Contoh RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA …………. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI IPA/ Genap Materi Pokok : Teks Cerita Ulang Biografi Alokasi Waktu : 4 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai ) santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1.2
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama. 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk bercerita ulang. 3.1 Memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun tulisan 3.2.1. Menyebutkan struktur teks cerita ulang biografi. 3.2.2. Menyebutkan ciri atau kaidah kebahasaan teks teks cerita ulang biografi 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan. 4.1.1. Menginterpretasi makna teks cerita ulang biografi dengan bahasa sendiri. 4.1.2. Mengungkapkan pendapat tentang makna teks cerita ulang baik melalui lisan maupun tulisan.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
26
Model Pengembangan RPP
C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menentukan struktur, kaidah kebahasaan, dan terampil menginterpretasi makna isi teks cerita ulang biografi serta membaca teks cerita ulang biografi berjudul “Nelson Mandela: Sang Peruntuh Apartheid” dengan memiliki sikap jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia baik melalui lisan maupun tulisan sebagai sarana untuk berkomunikasi. D. Materi Pembelajaran 1. Contoh Teks cerita Ulang biografi (dari tayangan video dan teks cerita ulang biografi halaman 115-118 ) 2. Definisi teks cerita ulang biografi 3. Struktur teks cerita ulang biografi (Orientasi, Urutan Peristiwa Kehidupan Tokoh, dan Reorientasi) 4. Ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi (Pronomina, Partisifan, Verba Material, Pengacuan, Konjungsi, dan Kata penunjuk peristiwa, tempat, dan waktu) 5. Menentukan struktur dan ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi. 6. Menafsirkan makna teks cerita ulang biogarafi E. 1. 2. 3.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Model : Discovery learning Metode : Diskusi kelompok, dan penugasan
F. Alat/bahan/sumber 1. Media : Power point 2. Alat a. Tayangan teks cerita ulang biografi b. Teks cerita ulang biografi 3. Sumber pembelajaran: Internet : https://www.youtube.com/watch?v=FNSxCMIU09g Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis Deskripsi Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan siap belajar. 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik. 3. Guru menyampaikan tema, tujuan @2015, Dit. Pembinaan SMA
Alokasi Waktu 15 menit
27
Model Pengembangan RPP
pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Pelajaran III, yakni membangkitkan Ingatan tentang Tokoh Dunia, dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran teks teks cerita ulang biografi serta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebagai apersepsi dibahas/didiskusikan/ditanyakan tentang bentuk teks sebelumnya. Inti
Membangun Konteks dan Pemodelan Teks 1. Stimulation rangsangan)
(stimulus/
pemberian
20 menit
a. Peserta didik membaca teks cerita ulang biografi berjudul “Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid” halaman 115 – 118 . b. Peserta didik dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi internal yang mendorong eksplorasi terhadap teks cerita ulang biografi. Contoh pertanyaan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah struktur teks cerita ulang biografi yang Anda amati tadi ? 2) Apa ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi yang Anda amati tersebut? 3) Apa informasi yang terdapat dalam teks cerita ulang biografi yang Anda amati? 4) Bagaimana interpretasi makna teks cerita ulang biografi yang Anda amati tersebut? 5) Apa pendapat Anda terhadap isi teks cerita ulang biografi yang Anda amati! c. Pendidik memberikan contoh teks cerita ulang biografi yang lain, yaitu tentang Soekarno. d. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok 4-5 orang untuk mencari jawaban dari @2015, Dit. Pembinaan SMA
28
Model Pengembangan RPP
pertanyaan yang diajukan dan membaca teks tentang Soekarno untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
25 menit
2. Problem statemen (pertanyaan / identifikasi masalah) a. Peserta didik berdiskusi mengidentifikasi sebanyak mungkin permasalahan dan informasi yang berhubungan dengan struktur dan ciri atau kaidah kabahasaan teks pantun secara.
Hasil identifikasi masalah No. Identifikasi Masalah 1 Banyak kalimat informatif
b. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peserta didik berdiskusi memilih dan merumuskan salah satu di antaranya dalam bentuk hipotesis. 1) Apa dan bagaimana stuktur dan ciri atau kaidah kebahasaan teks teks cerita ulang biografi tersebut? 2) Apa dan bagaimanakah interpretasi makna teks cerita ulang biografi?
25 menit
3. Data collection (pengumpulan data) Untuk memahami lebih mendalam tentang teks cerita ulang biografi, pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik secara berkelompok untuk mencari informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur dan ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau melalui internet sekolah . @2015, Dit. Pembinaan SMA
29
Model Pengembangan RPP
e. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan struktur dan ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi, dan menuliskan hasilnya pada tabel seperti berikut. Unsur Ulang
Teks
Cerita
30 menit
Sumber/Paragraf
4. Data processing (pengolahan data) Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik secara berkelompok untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk memperluas dan memperdalam pemahamannya terhadap teks cerita ulang biografi, sehingga diperoleh solusi dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pendidik diawal.
25 menit
5. Verification (pembuktian) 1) Peserta didik berdikusi kelompok untuk membuktikan dan menemukan konsep dengan menggunakan sumber lain tentang struktur dan ciri atau kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi dan hasilnya ditulis dalam tabel berikut. Unsur Teks cerita ulang biografi
Penjelasan
Contoh
25 menit
2) Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompoknya. 3) Kelompok lain menanggapi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik @2015, Dit. Pembinaan SMA
30
Model Pengembangan RPP
dan benar. 6. Generalisasi 1) Berdasarkan hasil penemuannya peseta didik dapat mengaplikasikan konsep membangun konteks dan pemodelan teks untuk menyusun teks ulasan biografi terkait dengan struktur, kaidah kebahasaan, dan interpretasi makna isi teks ulasan biografi secara berkelompok. 1. Pendidikan memberikan penguatan materi. 2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran pertemuan kedua, yakni kegiatan kerja sama membangun teks ulasan biografi.
Penutup
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian Jenis/Teknik Observasi Tes Tulis Produk
15 menit
Bentuk Instrumen Lembar pengamatan sikap dan rubric Tes uraian: menyebutkan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita ulang biografi a. Mengindentifikasi informasi yang terdapat dalam teks ulasan biografi. b. Menginterpretasi makna teks cerita ulang biografi c. Mengungkapkan pendapat tentang makna teks cerita ulang biografi dengan bahasa sendiri.
2.2 Soal Penilaian Pengetahuan No.
Butir-butir Soal
Bacalah teks cerita ulang berjudul Nelson Mandela Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid dan cermati tayangan video biografi tokoh yang kagumi! Kemudian lakukanlah hal-hal berikut ini. 1.
Sebutkanlah strukturnya dengan tepat!
2.
Sebutkanlah ciri atau kaidah kabahasaannya?
Pedoman Penskoran Penilaian Pengetahuan @2015, Dit. Pembinaan SMA
31
Model Pengembangan RPP
No. Soal 1.
Kriteria Penilaian Menyebutkan struktur teks cerita ulang biografi a. Tepat b. Kurang tepat c. Tidak tepat d. Tidak menjawab Menyebutkan cirri atau kaidah kabahasaan teks cerita ulang biogarfi a. Tepat b. Kurang tepat c. Tidak tepat d. Tidak menjawab
2.
Skor
5 2–4 1 0
5 2–4 1 0
2.3 Instrumen Penilaian Keterampilan
Instrumen
Skor (1-4) T KT TT (3-4) (2) (1)
Keterangan
1. Tuliskanlah informasi yang terdapat dalam teks cerita ulang biogarfi yang Anda amati dengan tepat! 2. Interpretasikanlah dengan bahasa Anda sendiri makna teks tersebut dengan tepat! 3. Kemukakanlah pendapat Anda tentang teks cerita ulang biogafi tersebut! Keterangan: T = Tepat KT = Kurang tepat TT = Tidak tepat
@2015, Dit. Pembinaan SMA
32
Model Pengembangan RPP
Pedoman penskoran keterampilan No. Soal 1.
2.
3.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Kriteria Penilaian Menuliskan informasi yang terdapat dalam teks cerita ulang biografi dengan tepat! a. Tepat b. Kurang tepat c. Tidak tepat d. Tidak mengerjakan Tafsirkankanlah dengan bahasa Anda sendiri makna teks tersebut dengan tepat! a. Tepat b. Kurang tepat c. Tidak tepat d. Tidak mengerjakan Kemukankanlah pendapat Anda terhadap makna teks tersebut dengan tepat! a. Tepat b. Kurang tepat c. Tidak tepat d. Tidak mengerjakan
Skor
8 – 10 5–7 2–4 1
8 – 10 5–7 2–4 1
8 – 10 5–7 2–4 1
33
Model Pengembangan RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama satuan pendidikan
: SMA ….
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas/semester
: X/Ganjil
Alokasi waktu
: 3 X 2 JP
A. Kompetensi Inti (KI) KI-1
:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3:Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi: 1.1. KD dari KI-1 2.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar 2.2. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional
@2015, Dit. Pembinaan SMA
34
Model Pengembangan RPP
3.7. enganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya. 3.7.1. Mengidentifikasi gambaran umum, informasi tertentu dan rinci dari teks deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab. 3.7.2. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang tempat wisata. 4.8. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. 4.8.1. Menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentudari teks deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab. 4.8.2. Mendeteksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks deskriptif. 4.9. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. 4.9.1. Menyunting teks deskriptif lisan sederhana tentang tempat wisata dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. 4.10. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. 4.10.1. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. C. Materi pembelajaran, Teks desriptif lisan dan tulis sederhana 1. Fungsi sosial
@2015, Dit. Pembinaan SMA
35
Model Pengembangan RPP
Membanggakan, mengenalkan, mengidentifikasi, memuji, mengkritik, mempromosikan, dsb. 2. Struktur teks a. Penyebutan tempat wisata dan nama bagian-bagiannya yang dipilih untuk dideskripsikan, b. Penyebutan sifat tempat wisata dan bagiannya, dan c. Penyebutan tindakan dari atau terkait dengan tempat. 3. Unsur kebahasaan a. Kata benda yang terkait dengan tempat wisata b. Kata sifat yang terkait dengan tempat wisata c. Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi d. Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. e. Rujukan kata D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 d. Kegiatan Pendahuluan (10’) a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa,
mengecek
kehadiran
peserta
didik,
menyiapkan
buku
pelajaran; b. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti brosur promosi wisata sehingga dapat memilih tempat libur yang diinginkan; c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan juga tentang gambar tempat wisata yang ditayang terkait dengan materi yang akan dipelajari: d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. e. Kegiatan Inti (75’) a. Mengamati (20’) @2015, Dit. Pembinaan SMA
36
Model Pengembangan RPP
1) Peserta didik dalam kelompok membaca 3 deskripsi tempat wisata yang dibagikan guru. Kemudian secara bergantian anggota kelompok membacakan deskripsi tempat wisata yang dibagikan tersebut. Setelah itu peserta didik menonton iklan tempat wisata yang ditayangkan guru. (Peserta didik melakukan proses ini berdasarkan panduan yang disiapkan guru berupa lembar kerja) 2) Peserta didik menirukan contoh pengucapan kalimat-kalimat dalam deskripsi tempat wisata tersebut dengan bimbingan guru. 3) Peserta didik belajar menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari brosur yang dibaca melalui beberapa pertanyaan arahan. b. Menanya (15’) 1) Dengan bimbingan dan arahan guru, peserta didik menanyakan antara lain perbedaan antar berbagai teks deskripsi yang ada dalam bahasa Inggris terutama tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. 2) Peserta didik menanyakan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks deskriptif tentang tempat wisata. c. Mengeksplorasi (40’) 1) Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompok pada tahap mengamati dan ditanggapi oleh kelompok lain 2) Peserta didik dalam kelompok membacakan teks deskriptif dari sebuah brosur tempat wisata yang sudah dibawa dengan pengucapan, tekanan kata dan intonasi yang tepat 3) Peserta didik secara berpasangan menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu serta fungsi sosial dari teks deskripsi yang dibaca/didengar. 4) Kembali berkelompok peserta didik berlatih menyunting teks tempat wisata yang diberikan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaannya.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
37
Model Pengembangan RPP
d. Penutup (5’) 1) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; Thank you very much for your participation. You did a good job today, I’m very happy with your activity in the class. How about you, did you enjoy my class? 2) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual untuk membaca melalui internet berbagai deskripsi tentang tempat wisata. 3) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Pertemuan 2 a. Kegiatan Pendahuluan (10’) a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa, mengecek kahadiran peserta didik, menyiapkan buku pelajaran; b. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai membaca brosur wisata, membanggakan tempat wisata favorit; c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari: d. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. b. Kegiatan Inti (75’) 1) Mengumpulkan data (45’) a) Peserta didik secara berkelompok membacakan teks deskriptif dari berbagai sumber dengan pengucapan, tekanan kata dan intonasi yang tepat b) Peserta didik berpasangan membaca teks deskriptif lain untuk menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu serta fungsi sosial dari teks deskripsi yang dibaca.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
38
Model Pengembangan RPP
c) Berkelompok 4 orang, peserta didik menyunting beberapa teks deskripsi lisan dan tulis tentang tempat wisata yang diberikan guru dari segi struktur dan unsur kebahasaan d) Masih dalam kelompok yang sama peserta didik menyusun sebuah teks deskripsi sederhana tentang tempat wisata favorit kelompok 2) Mengasosiasi (30’) a) Peserta didik membedakan teks deskripsi yang sudah disunting dan disusun sesuai dengan fungsi sosialnya. b) Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang setiap yang dia sampaikan dalam kerja kelompok. c. Penutup (5’) 1) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; You did a great job today, I’m very happy with your activity. Thank you very much for your participation. By the way, how do you feel to be in my class? Please write your feeling, your problem and your success during my class in your journal, 2) Peserta didik menulis permasalahan dalam jurnal belajar ketika mendeskripsikan tempat wisata dalam menggunakan bahasa Inggris untuk mendeskripsikan tempat wisata. 3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individu untuk menyunting sebuah teks deskripsi tempat wisata yang dibaca melalui website dan menyampaikan hasil suntingannya ke guru lewat media sosial, email, facebook, LINE, Kakao Talk, WhatsApp, atau WeChat. 4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya adalah melanjutkan Pertemuan 3 a.
Kegiatan Pendahuluan (7’) 1) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, menyiapkan buku pelajaran; 2) Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan
@2015, Dit. Pembinaan SMA
39
Model Pengembangan RPP
sehari-hari, seperti sebagai pemandu wisata mempromosikan wisata sehingga orang tertarik dan puas dengan layanannya; 3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari: 4) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. b.
Kegiatan Inti (78’) 1) Mengomunikasikan (78’) a) Secara berpasangan, peserta didik b) Menyampaikan hasil kerja kelompok tentang tempat wisata sesuai dengan panduan yang disiapkan guru. c) Berkelompok, peserta didik menyusun teks deskripsi tentang tempat wisata sesuai dengan fungsi sosial tujuan, struktur dan unsur kebahasaannya d) Peserta didik mempublikasikan teks deskriptifnya di mading kelas.
c.
Penutup (5’) 1) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; For all of you, thank you very much for your participation. Good job, I like your performance today. Almost all of active. I hope next time all of you have to be active in the class. Okay? Now as usual, please write your feeling, your problem and your success during my class in your journal, 2) Peserta didik menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk memuji dalam jurnal belajar (learning journal). 3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual menyusun teks deskripsi sederhana tentang tempat wisata favorit peserta didik. 4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
E.
Penilaian Hasil Pembelajaran Jenis/Instrumen/Rubrik 1. Kinerja (Praktik) a. Melakukan monolog tentang deskripsi tempat wisata di depan kelas / berpasangan dengan kreteria ketepatan dan kesesuaian dalam
@2015, Dit. Pembinaan SMA
40
Model Pengembangan RPP
menggunakan struktur teks dan unsur kebahasaan dalam membuat teks deskriptif b. Melaksakan Kegiatan saintifik (5 M) Aspek
SIKAP/
Kegiatan
PERILAKU
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Fungsi sosial,
Menemukan informasi
MENGAMATI
Jujur
ungkapan, dan
dengan menjawab
(Peserta didik
Disiplin
unsur kebahasaan
pertanyaan seperti
membaca/
Tanggung-
dari teks deskrptif
a. What
mendengarkan
jawab
tourist sport has
been described? b.Where
beberapa teks)
c. How
is it Located?
does it look like?
d.What
does the writer
use to start the text? e. Why
do you think the
writer wrote the text f. Which
tourist sport do
you like? What makes you like it? g. What
makes each text
different or the same?
MENANYA
Peduli
Fungsi sosial,
Keterampilan bertanya
Tanggungj
ungkapan, dan unsur
berbagai informasi
awab
kebahasaan dari
tentang fungsi sosial,
teks deskrptif
struktur teks, dan unsur kebahasaan serta isi teks deskripsi tentang tempat wisata (penggunaan bahasa yang tepat,
efektif,
dan
efisien) Tanggung-
Fungsi sosial,
Melakukan monolog
MENGUMPULKAN
jawab
ungkapan, dan unsur
Menyunting
DATA
Peduli
kebahasaan dari
Menulis teks deskripsi
@2015, Dit. Pembinaan SMA
41
Model Pengembangan RPP
Aspek
SIKAP/
Kegiatan
PERILAKU Kerja
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
teks deskrptif
tentang tempat wisata
sama MENGASOSIASI
Tanggung-
Fungsi sosial,
Menalar dan
jawab
ungkapan, dan unsur
membandingkan
Peduli
kebahasaan dari
teks deskripsi
Kerja
teks deskrptif
sama MENGOMUNIKASI KAN
Peduli
Fungsi sosial,
Tanggungj
ungkapan, dan unsur
pengumpulan data
awab
kebahasaan dari
tentang fungsi sosial,
Kerja
teks deskrptif
struktur teks, dan unsur
Mempresentasikan hasil
sama
kebahasaan dari teks deskripsi
Mendemonstrasikan keterampilan memaparkan deskripsi sebuah tempat wisata secara lisan/tulis
Rubrik untuk penilaian kinerja (perfomance) KRITERIA
Mengamati
Menanya
D
C
B
A
(1)
(2)
(3)
(4)
Tidak Jelas
Kegiatan jelas
Pelaksanaannya namun tidak rinci
Kalimat kurang bisa dipahami
Beberapa Kegiatan Semua kegiatan Jelas dan Rinci
Jelas dan Rinci
Kalimat jelas
Kalimat jelas
Kalimat dengan
namun ada
dengan struktur
struktur sesuai dan
beberapa unsur
dan unsur bahasa
unsur bahasa yang
bahasa yang belum yang yang
tepat serta
tepat
pengucapan lancer
sederhana
Melakukan
Membaca script, Sesekali melihat
Lancar dan kosa
Monolog
kosa kata
kata dan kalimat
@2015, Dit. Pembinaan SMA
teks, kosa kata
Lancar mencapai fungsi sosial, 42
Model Pengembangan RPP
KRITERIA
D
C
B
A
(1)
(2)
(3)
(4)
terbatas, dan
terbatas tapi lancar berkembang, serta struktur lengkap
tidak lancar
ada transisi
dan unsur kebahasaan sesuai
Fungsi sosial Penggunaan
Fungsi sosial
tercapai, struktur
Fungsi sosial
tercapai, struktur
Menyunting kata, kalimat,
tepat dan unsur
tercapai, struktur
dan unsur
Menulis teks dan struktur
kebahasaan kurang dan unsur
kebahasaan tepat
tepat
serta ada
tidak sesuai
kebahasaan tepat
modifikasi
Presentasi
Membacakan
Membacakan hasil Menggunakan
Menggunakan
hasil tanpa
menggunakan
multimedia tanpa
multimedia tanpa
media dan tidak multimedia
membaca namun
membaca dan
lengkap
kurang lancar
lancar
2. Penugasan/ulangan harian Tugas: a. Read the following text carefully, then answer the questions that follow! The Great Wall, one of the greatest wonders of the world, was listed as a World Heritage by UNESCO in 1987. Just like a gigantic dragon, the Great Wall winds up and down across deserts, grasslands, mountains and plateaus, stretching approximately 8,851.8 kilometers (5,500 miles) from east to west of China. With a history of more than 2000 years, some of the sections are now in ruins or have disappeared. However, it is still one of the most appealing attractions all around the world owing to its architectural grandeur and historical significance. Great Wall of China is the longest structure ever built. It was erected entirely by hand. The main part of the wall is about 3,460 kilometres long. One of the highest sections of the Great Wall, on Mount Badaling, near Beijing, rises to about 11 metres high. This section is about 7.5 metres wide at its base and nearly 6 metres at the top. Watchtowers stand about 90 to 180 metres apart along the wall. a. What does the text talk about? b. What makes people attracted to come to Great Wall? @2015, Dit. Pembinaan SMA
43
Model Pengembangan RPP
c. Why did the writer write the text? b. Please analyze the difference of the following texts Pulau Merah is one of awesome 'hidden' gems that Indonesia has. It is still virgin with many trees. It has a vast white sandy beach stretching for miles, featuring the island in the middle of the bay. Not only sandy beach, there are also great scenery with many amazing tremendous rocks and sunset. Moreover, the constant and huge waves invite surfers to have an enjoyable surfing and experience the mystical feeling of surfing next to this gigantic "red island" rock in the middle of the waves though it is a very forgiving beach break. It takes 3 hours driving from Banyuwangi to reach this place or about 1 hour from Purwoharjo.
Venice is a magical place to explore and experience: unique environment to enjoy the day with an atmosphere so romantic in the evening. In the evenings, in that mysterious silence that is only possible in Venice, the city becomes even more extraordinary and dreamlike, leaving us time to abandon ourselves to romance, poetry, and melancholy Venice need to be visited day and night to get the real unforgettable feelings: find your Venice Hotels, search for them on the Venice Italy map and make your reservation before you leave.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran: 1. Media
: VCD dan Power Point Presentation
2. Alat
: Laptop, LCD, dan Speaker Active
3. Sumber Belajar
: Suara Guru, www.dailyenglish.com,
http://americanenglish.state.gov/files/ae/resource_files ………., …………….. Mengetahui: Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
----------------------------------------
---------------------------------------
@2015, Dit. Pembinaan SMA
44
Model Pengembangan RPP
Lampiran 2: Kata Kerja Operasional
Kata Kerja Ranah Afektif Menerima
Menanggapi
Menilai
Mengelola
Menghayati
memilih mempertanyakan mengikuti memberi menganut mematuhi meminati
Menjawab membantu mengajukan mengompromikan menyenangi menyambut mendukung menyetujui menampilkan melaporkan memilih mengatakan memilah menolak
mengasumsikan meyakini melengkapi meyakinkan memperjelas memprakarsai mengimani mengundang menggabungkan mengusulkan menekankan menyumbang
menganut mengubah menata mengklasifikasikan mengombinasikan mempertahankan membangun membentuk pendapat memadukan mengelola menegosiasi merembuk
mengubah perilaku berakhlak mulia mempengaruhi mendengarkan mengkualifikasi melayani menunjukkan membuktikan memecahkan
Kata Kerja Ranah Psikomotorik Menirukan Mengaktifkan menyesuaikan menggabungkan melamar mengatur mengumpulkan menimbang memperkecil membangun mengubah membersihkan memposisikan mengonstruksi
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Memanipulasi Mengoreksi mendemonstrasikan merancang memilah melatih memperbaiki mengidentifikasikan mengisi menempatkan membuat memanipulasi mereparasi mencampur
Pengalamiahan
Artikulasi
mengalihkan menggantikan memutar mengirim memindahkan mendorong menarik memproduksi mencampur mengoperasikan mengemas membungkus
mengalihkan mempertajam membentuk memadankan menggunakan memulai menyetir menjeniskan menempel menseketsa melonggarkan menimbang
45
Model Pengembangan RPP
Kata Kerja yang dapat dipakai untuk Ranah Kognitif (Revisi) Mengaplikasi kan mengutip memperkirakan menugaskan menyebutkan menjelaskan mengurutkan menjelaskan mengkategorikan menentukan menggambar mencirikan menerapkan membilang merinci menyesuaikan mengidentifikasi mengasosiasikan mengkalkulasi mendaftar membandingkan memodifikasi menunjukkan menghitung mengklasifikasi memberi label mengkontraskan menghitung memberi indeks mengubah membangun memasangkan mempertahankan membiasakan menamai menguraikan mencegah menandai menjalin menentukan membaca membedakan menggambarkan menyadari mendiskusikan menggunakan menghafal menggali menilai meniru mencontohkan melatih mencatat menerangkan menggali mengulang mengemukakan mengemukakan mereproduksi mempolakan mengadaptasi meninjau memperluas menyelidiki memilih menyimpulkan mengoperasikan menyatakan meramalkan mempersoalkan mempelajari merangkum mengkonsepkan mentabulasi menjabarkan melaksanakan memberi kode meramalkan menelusuri memproduksi menulis memproses mengaitkan menyusun mensimulasikan memecahkan melakukan mentabulasi memproses meramalkan Mengingat
Mengerti
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Menganalisis menganalisis mengaudit memecahkan menegaskan mendeteksi mendiagnosis menyeleksi merinci menominasikan mendiagramkan megkorelasikan merasionalkan menguji mencerahkan menjelajah membagankan menyimpulkan menemukan menelaah memaksimalkan memerintahkan mengedit mengaitkan memilih mengukur melatih mentransfer
Mengevaluasi
Mencipta
membandingkan menyimpulkan menilai mengarahkan mengkritik menimbang memutuskan memisahkan memprediksi memperjelas menugaskan menafsirkan mempertahankan memerinci mengukur merangkum membuktikan memvalidasi mengetes mendukung memilih memproyeksikan
mengabstraksi mengatur menganimasi mengumpulkan mengkategori mengkode mengkombinasi menyusun mengarang membangun menanggulangi menghubungkan menciptakan mengkreasikan mengoreksi merancang merencakanan mendikte meningkatkan memperjelas memfasilitasi membentuk merumuskan menggeneralisasi menggabungkan memadukan membatas mereparasi menampilkan menyiapkan memproduksi merangkum merekonstruksi membuat
46
Model Pengembangan RPP
Kata kerja operasional 1. Berhubungan dengan Kompetensi Matematika Menambah (add)
▪ Membagi dua (bisect)
Menghitung/mengkalkulasi (calculate)
▪ Mencek/meneliti (check)
Membatasi (circumscribe)
▪ Menghitung (count)
Menghitung/mengkomputasi (compute)
▪ Memperbanyak (cumulate)
Mengambil dari (derive)
▪ Membagi (divide)
Memperkirakan (estimate) Menyarikan/menyimpulkan (extract)
▪Membuat grafik (graph) ▪ Memperhitungkan
(extrapolate) Memadukan/mengintegrasikan (integrate)
▪ Mengelompokkan (group)
Menyisipkan/menambah (interpolate)
▪ Mengukur (measure)
Mengalikan/memperbanyak (multiply)
▪ Menomorkan (number)
Membuat peta (plot)
▪ Membuktikan (prove)
Mengurangi (reduce)
▪ Memecahkan (solve)
Mengkuadratkan(square)
▪ Mengurangi (substract)
Menjumlahkan (sum)
▪ Mentabulasi (tabulate)
Mentally (tally)
▪ Memverifikasi (verify)
2. Berhubungan dengan Kompetensi Sains
Menjajarkan (align)
Memanjangkan
(lenghthen) Menerapkan (apply)
Membatasi (limit)
Melampirkan (attach)
Memanipulasi
(manipulate) Menyeimbangkan (balance)
Mengoperasikan
(operate) Mengkalibrasi (calibrate)
Menanamkan (plant)
Melaksanakan (conduct)
Menyiapkan (prepare)
Menghubungkan (connect)
Memindahkan(remove)
Mengganti (convert)
Menempatkan kembali(replace)
Mengurangi (decrease) @2015, Dit. Pembinaan SMA
Melaporkan (report) 47
Model Pengembangan RPP
Mengatur ulang (reset)
Membedah (dissect)
Mengatur (set)
Memberi makan (feed)
Menentukan/menetapkan
Mempertunjukkan/memperlihatkan (demonstrate)
(specify) Menumbuhkan (grow)
Meluruskan (straighten)
Menambahkan/meningkatkan
Mengukur waktu (time)
Memasukkan/menyelipkan (insert)
Mentransfer (transfer)
Menyimpan (keep)
Membebani/memberati
(increase)
(weight) 3. Berhubungan dengan Kompetensi Bahasa
Menyingkat/memendekkan (abbreviate)
Menyatakan (state)
Memberi tekanan pada sesuatu
Menyimpulkan (summarize)
Membagi atas suku-suku
/menekankan (accent)
Mengabjad/menyusun menurut abjad (alphabetize)
Mengartikulasikan/ mengucapkan kata-kata
kata (syllabicate)
Menceritakan (tell)
dengan jelas (articulate)
Memanggil (call)
Menerjemahkan (translate)
Menulis dengan huruf besar (capitalize)
Mengungkapkan dengan kata-kata (verbalize)
Menyunting/mengedit (edit)
Menghubungkan dengan garis penghubung
Mengucapkan/melafalkan/
(hyphenate)
Memasukkan (beberapa spasi) /melekukkan
menyatakan (pronounce)
(indent)
Menguraikan/memperlihatkan garis bentuk/
Membisikkan (whisper)
Memberi atau membubuhkan tanda baca (punctuate)
Menulis (write) Mengatakan (say)
menggambar denah atau peta (outline)
Mencetak (print)
Mendeklamasikan/membawakan/
Berbicara (speak
@2015, Dit. Pembinaan SMA
48
Model Pengembangan RPP
menceritakan (recite) 4. Berhubungan dengan Perilaku Kreatif
Mengubah (alter)
Mengkonstruk kembali (reconstruct)
Menanyakan (ask)
Mengelompokkan kembali (regroup)
Mengubah (change)
Menamakan kembali (rename)
Merancang (design)
Menyusun kembali (reorder)
Menggeneralisasikan
Mengorganisasikan kembali
(generalize)
(reorganize)
Memodifikasi (modify)
Mengungkapkan kembali (rephrase)
Menguraikan dengan
Menyatakan kembali (restate)
kata-kata sendiri (paraphrase)
Meramalkan (predict)
Menyusun kembali (restructure)
Menanyakan (question)
Menceritakan kembali (retell)
Menyusun kembali
Menuliskan kembali (rewrite)
Menyederhanakan (simplify)
(rearrange)
Mengombinasikan kembali (recombine)
Mengubah (alter)
Mengsintesis (synthesize)
Menanyakan (ask)
Mengsistematiskan (systematize)
@2015, Dit. Pembinaan SMA
49
Model Pengembangan RPP
@2015, Dit. Pembinaan SMA
50