Metadata Kependudukan (Ontologi Data Instansi Pemerintah)
2013
Metadata Kependudukan (Ontologi Data Instansi Pemerintah) versi 0.9 ISBN
:
Ukuran Buku
: A5
Jumlah halaman
: 43 + vi
Susunan Redaksi Pembina
: Dr. Ir. Ashwin Sasongko, M.Sc
Pengarah
: Ir. Firmansyah Lubis, MIT.
Koordinator
: Pancat Setyantana, S.Si
Editor
: Didi Sukyadi, S.Kom., MTI
Penulis
: Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng. Dr. Lintang Yuniar B., Msc. Dr. Lily Wulandari, S.Kom, MMSI. Dr. Detty Purnamasari, S.Kom, MMSI. Miftah Andriansyah, S.Si, MMSI.
Diterbitkan Oleh
: Direktorat E-Government Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi
Metadata Kependudukan
SAMBUTAN DITJEN APLIKASI INFORMATIKA Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin mendorong kemudahan dalam pengembangan dan implementasi e-government di instansi pemerintah yaitu dengan mengembangkan sistem informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing instansi bersangkutan. Kemudahan tersebut juga dihadapkan dengan tingkat keragaman yang semakin tinggi, sehingga pertukaran data dan informasi antara instansi ataupun bagian menjadi hal yang tidak mudah. Pada kegiatan operasional, sangat diperlukan adanya pertukaran data antara instansi untuk koordinasi, sinergi agar mendapatkan hasil yang optimal. Diperlukan sebuah pendekatan yang tepat dan sistematis secara organisasi, kebijakan, operasional dan teknis untuk mewujudkan interoperabilitas antara berbagai sistem yang ada di instansi-instansi pemerintah. Dengan tercapainya interoperabilitas akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik pada semua sektor. Disadari hampir semua sektor sangat bergantung akan data kependudukan. Sehingga informasi dan data kependudukan menjadi sangat penting. Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika melalui Direktorat e-Government menyusun dan mengembangkan “Metadata Kependudukan Indonesia (Ontologi Data Instansi Pemerintah)” dalam bentuk buku acuanyang, pada tahun 2013. Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi instansi pemerintah agar aplikasi yang telah dibangun dapat berkomunikasi dengan sistem yang lainnya meskipun berbeda platform dan konsep informasinya tetapi terkait dengan bidang kependudukan. Saya menyambut baik penyusunan buku ini semoga dapat memberikan manfaat dan pemahaman tentang pemanfaatan metadata kependudukan pada interoperabilitas sistem informasi, khususnya terkait data pada instansi Pemerintah. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Dr. Ir. Ashwin Sasongko, M.Sc
i
Metadata Kependudukan
KATA PENGANTAR
Pengembangan aplikasi sistem informasi ataupun database semakin dimudahkan seiring dengan kemajuan teknologi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Keadaan ini juga terjadi pada lingkungan instansi pemerintah, apalagi semakin popularnya penerapan e-Government. Kondisi ini patut disyukuri dan diterima dengan bahagia. Sejalan dengan banyaknya institusi pemerintah yang mengimplementasikan e-Government, ternyata manfaat pada pelayanan masyarakat dirasakan belum optimal. Salah satu kendala adalah lahirnya keragaman sistem informasi sejalan dengan tersedianya berbagai pilihan solusi yang ada di pasaran. Keragaman ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan, dari tingkat perangkat keras, sistem operasi, database hingga ke tingkat pemahaman informasi. Diuntungkan dengan perkembangan teknologi, keragaman pada perangkat keras, sistem operasi, dan database sudah tersedia solusi yang relatif baik. Sementara di tingkat informasi ini belum terjadi kesamaan pemahaman atau solusi yang optimal. Salah satu solusi yang selalu dicoba diberikan adalah dengan menggunakan metoda integrasi dengan semangat sentralisasi yang menerapkan standar yang ketat. Melihat kondisi model pemerintahan dan situasi jaman yang ada, maka pendekatan ini sulit untuk diterapkan. Sehingga sebuah sistem pendekatan interoperabilitas dengan membangun jembatan penyamaan persepsi perlu dipertimbangkan untuk mendukung interoperabilitas. Buku ini disusun sebagai langkah awal untuk mensosialisasikan pentingnya interoperabilitas sistem informasi di pemerintahan, dengan mengusulkan sebuah model metadata kependudukan yang dapat diacu oleh berbagai institusi pemerintah. Sehingga di waktu mendatang penerapan interoperabilitas terkait data kependudukan diharapkan menjadi lebih memungkinkan dan mudah. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan buku ini. Kami akan selalu berusaha untuk terus memperbaharui dan melengkapi model metadata kependudukan ini. Komentar dan tanggapan akan sangat membantu penyempurnaan model yang telah dikembangkan ini. Semoga bermanfaat.
Direktur E-Government
Ir. Firmansyah Lubis, MIT.
ii KOMINFO
Metadata Kependudukan
RINGKASAN EKSEKUTIF Sektor publik memiliki karakteristik dengan beragam item data dan informasi yang memiliki arti atau pemahaman yang beragam, seperti pada bidang (domain) hukum, peraturan, pelayanan publik, proses administrasi dan berbagai dokumen lainnya. Data dan informasi ini akan bertumbuh sangat cepat pada dekade terahir ini dalam bentuk data digital. Permasalahan dasar dari besarnya data ini adalah untuk melakukan pelayanan yang menggunakan pertukaran data dalam lintas sektoral dan regional dalam sebuah negara. Interoperabilitas dapat terjadi pada berbagai level dari tingkat fisik, protokol, hingga model data. Pada saat ini sebagian besar interoperabilitas dilakukan untuk level fisik dan protokol, sementara untuk model data belum banyak dilakukan. Interoperabilitas perlu dukungan dari interoperabilitas fisik, teknis, organisasi, dan politis. Salah satu pendekatan adalah dikembangkan acuan metadata pada bidang tertentu. Metadata kependudukan adalah merupakan acuan data utama untuk pengelolaan atau pengolahan data yang melibatkan data kependudukan. Hal ini sangat disadari hampir semua data di pemerintahan akan bergantung dengan data kependudukan. Kontribusi dengan metadata kependudukan akan memudahkan interoperabiltias dan juga pengembangan aplikasi database baru di lingkungan instansi pemerintah. Metadata kependudukan yang sudah memasuki versi 0.9 ini disusun lebih sederhanakan dan tetap diperkaya dengan field/property yang disesuaikan dengan masukkan dari beberapa instansi pemerintahan/swasta terkait. Buku versi ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang menyempurnakan versi sebelumnya yang dapat memperkaya khazanah metadata kependudukan.
iii
Metadata Kependudukan
DAFTAR ISI hal SAMBUTAN DITJEN APLIKASI INFORMATIKA
i
KATA PENGANTAR
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 2 2.1. 2.2. 3 3.1. 3.2. 3.3. 4
PENDAHULUAN
1-13
Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Definisi Dasar Manfaat & Pengguna Metadata dan Standar Kependudukan Langkah Pengembangan STUDI AWAL
1 4 5 7 10 14-19
Metadata E-KTP dan Analisis Standar Elemen pada Metadata
14 19
METADATA KEPENDUDUKAN
20-41
Model Metadata Kependudukan: Elemen Metadata Terpilih Standar dan Koding dari Elemen Terpilih Representasi Standar : dalam XMLdam RDF/OWL PENUTUP
20 21 40 42-43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
Metadata Kependudukan
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1.1. Diagram Penggunaan Metadata pada Lembaga Kesehatan
9
Gambar 1.2. Langkah Umum Pengembangan Meta Data Kependudukan Indonesia (2012)
10
Gambar 1.3. Langkah Umum Pengembangan Meta Data Kependudukan Indonesia (2013)
13
Gambar 3.1. Skema Umum Elemen Metadata Terpilih
20
Gambar 3.2. Hirarki Kelas Metadata Kependudukan
40
Gambar 3.3. Metadata Kependudukan dalam RDF/OWL
41
v
Metadata Kependudukan
DAFTAR TABEL hal Tabel 1.1 Perbedaan Utama antara Integrasi dan Interoperabilitas
3
Tabel 1.2 Matriks Hubungan Masalah-Tujuan-Sasaran-Penggunaan Metadata Kependudukan
4
Tabel 2.1. Standar dan Aturan Metadata
19
Tabel 3.1. Tabel Isi Metadata Kependudukan: Biodata
21
vi
Metadata Kependudukan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persyaratan sebuah negara adalah salah satunya memiliki kedaulatan wilayah, penduduk, legal aspek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, PENDUDUK adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Menurut Aristoteles negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama. Negara tanpa adanya rakyat atau penduduk didalamnya tidak dapat dikatakan sebagai negara, sehingga Data Kependudukan di suatu negara merupakan hal yang sangat penting. Mekanisme pencatatan dan pengelolaan data kependudukan merupakan faktor yang sangat penting pada suatu negara, dan dengan berkembangnya teknologi informasi/sistem informasi maka mempermudah tata kelola data kependudukan, sehingga terorganisir dengan baik, salah satu caranya adalah dengan membuat Metadata Kependudukan. Metadata adalah data yang mendeskripsikan suatu data atau data yang memberikan informasi lengkap tentang suatu data, sehingga Metadata Kependudukan adalah data yang mendeskripsikan dan memberikan informasi lengkap tentang setiap elemen yang ada pada data kependudukan yaitu: informasi dari setiap elemen pada biodata perseorangan dan informasi dari setiap elemen pada data keluarga maupun data individu. Metadata kependudukan perlu dikembangkan karena: 1. Melihat pada definisi suatu negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan definisi yang diberikan oleh Aristotles tentang suatu negara yang merupakan kelompok sosial atau perpaduan beberapa keluarga. 2. Tata kelola yang baik pada data kependudukan sangat penting karena jumlah penduduk
1
Metadata Kependudukan
Indonesia sampai dengan tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistika adalah lebih dari 237 juta jiwa. Sehingga dengan jumlah penduduk yang sedemikian banyak, data perseorangan harus dikelola dengan baik. Jumlah yang banyak jangan dilihat sebagai permasalahan, seharusnya sebagai sebuah aset kalau dapat dikelola dengan baik. 3. Berkembangnya teknologi informasi/sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk tata kelola data kependudukan. 4. Untuk
pemanfaatan
teknologi
informasi/sistem
informasi
secara
optimal
perlu
dikembangkan metadata kependudukan yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Suatu negara dengan jumlah penduduk ratusan juta jiwa, maka membutuhkan metadata dalam pengelolaan data kependudukannya. Jika metadata kependudukan tidak dikembangkan, maka ada beberapa masalah yang akan dihadapi, yaitu: 1. Penduduk Indonesia masih ada yang memiliki lebih dari satu Kartu Tanda Pengenal (KTP), dan jika hal ini masih terus berlanjut maka beberapa masalah tidak akan pernah dapat teratasi seperti sulitnya pendataan jumlah penduduk Indonesia, keamanan negara dan masyarakat, dsb 2. Kesulitan dalam menentukan data kependudukan apa yang diperlu dikumpulkan dan data kependudukan yang penting 3. Kepentingan beberapa instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta terhadap data kependudukan, yang apabila metadata kependudukan tidak dikembangkan maka akan ada banyak variasi/bentuk dari data kependudukan yang mengakibatkan adanya duplikasi pada data kependudukan. Seringkali juga terjadi perbedaan persepsi ataupun nilai dari kuantitas dan kualitas penduduk dari berbagai instansi. Saat ini data kependudukan dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri, dan dengan adanya UndangUndang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, maka Undang-Undang tersebut diimplementasikan dengan adanya elektronik KTP (e-KTP) yang pelaksanaannya dimulai pada awal tahun 2012. Sektor publik memiliki karakteristik dengan beragam item data dan informasi yang memiliki arti atau pemahaman yang beragam, seperti pada bidang hukum, peraturan, pelayanan publik, proses administrasi dan berbagai dokumen lainnya. Data dan informasi ini akan bertumbuh sangat cepat pada dekade terahir ini dalam bentuk data digital. Permasalahan dasar dari besarnya data ini adalah
2
Metadata Kependudukan
untuk melakukan pelayanan yang menggunakan pertukaran data dalam lintas sektoral dan regional dalam sebuah negara. Definisi interoperabilitas juga memiliki berbagai sudut pandang, seperti: •
Interoperabilitas secara umum adalah kemampuan dari berbagai sistem dan organisasi untuk bekerja sama.
•
IEEE Glosary mengatakan adalah kemampuan dua atau lebih sistem untuk bertukar informasi dan menggunakan informasi yang telah dipertukarkan tersebut.
•
Interoperabilitas adalah kemampuan aplikasi dari berbagai jenis sistem komputer, sistem operasi dan perangkat lunak yang diinterkoneksikan dengan berbagai macam jenis jaringan komputer.
Secara umum penggunaan istilah integrasi dan interoperabilitas seringkali dipertukarkan atau dengan kata lain dianggap memiliki istilah yang sama. Secara teoritis perbedaan utama adalah disajikan dalam tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Perbedaan Utama antara Integrasi dan Interoperabilitas [[1]Metadata Kependudukan, Ontologi Data Instansi Pemerintah, 2012]
Integrasi Lokasi Data
Interoperabilitas
Data diletakkan dalam satu lokasi Data tetap diletakkan pada masingyang dimigrasikan dari berbagai masing sumber tanpa perlu melakukan sumber.
Pendekatan
migrasi.
Konversi dan migrasi dari berbagai Tidak perlu sinkronisasi, permasalahan sumber.
Permasalahan
adalah bagaimana dapat mengakses berbagai
sinkronisasi dengan sumber data.
sumber yang memiliki perbedaan konsep data
(syntactic,
structured,
dan
semantic). Keterikatan
Tightly
coupled:
artinya
antara Loosely coupled: artinya antara sumber
berbagai sumber data terikat secara memiliki kebebasan dari keterikatan, kuat dan memerlukan standarisasi memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan kaya dari standarisasi,
yang matang dan solid.
umumnya
3
adalah
mencoba
Metadata Kependudukan
menggunakan ontologi dan semantik. Sehingga standarisasi setiap instansi dapat berbeda asalkan konsisten. Permasalahan utama yang timbul pada interoperabilitas adalah keragaman pada data penting (seperti apakah data kesehatan perlu di setiap bidang data atau hanya bidang kesehatan), penamaan nama property atau field (seperti jenis kelamin dengan sex), acuan koding atau referensi yang beragam (seperti kode 1 untuk laki-laki di sistem yang lain kode 0 untuk laki-laki), metode pengumpulan data (survei atau sensus) dan sebagainya.
1.2. Tujuan dan Sasaran Untuk mempemudah dalam memahami tujuan dan sasaran, kami sajikan dalam matriks hubungan antara masalah, tujuan, sasaran dan penggunaan metadata kependudukan seperti pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Matriks Hubungan Masalah-Tujuan-Sasaran-Penggunaan Metadata Kependudukan Ringkasan Kegiatan
Metadata Kependudukan (produk 2012) adalah sebuah inisiatif awal untuk memulai dikembangkan metadata kependudukan di lingkungan instansi pemerintah untuk kepentingan Interoperabilitas. Kegiatan ini masih pada tataran naskah akademik yang merupakan pijakan untuk ke arah praktis implementasi. Yang mendasari adalah penerapan e-KTP di seluruh Indonesia, berpijak dari model ini dapat dikembangkan model metadata kependudukan yang bersifat generik. Acuan Metadata Kependudukan v0.9, adalah kelanjutan dari Metadata Kependudukan pada 2012 yang lebih disederhanakan agar dapat digunakan pada berbagai instansi sebagai acuan, termasuk mematangkan standarisasi yang digunakan setiap elemen, walau setiap standar sifatnya sebagai acuan.
Permasalahan
Untuk menerapkan metadata kependudukan pada semua jajaran instansi pemerintah menghadapi kendala untuk pertukaran/interoperabilitas data
4
Metadata Kependudukan
dalam memberikan pelayanan publik. Sebagai contoh untuk pelayanan pendidikan, rakyat miskin, jaminan kesehatan dan sebagainya. Perbedaan kepentingan dan sudut pandang dapat menjadikan bentuk atau model data yang berbeda. Hasil dari 2012 dirasakan masih terlalu rumit, maka dibuatkan metadata yang bersifat acuan dan relatif lebih sederhana. Tujuan dan Sasaran
Mengembangkan sebuah metadata kependudukan, dengan menekankan kepada bagaimana proses pembuatan metadata serta pemanfaatannya. Dengan adanya metadata kependudukan, instansi yang telah punya data atau aplikasi database tidak perlu merubah hanya perlu menambahkan sebuah
midleware
untuk
berfungsi
sebagai
konverter
dengan
memanfaatkan pemetaan terhadap metadata kependudukan. Termasuk dalam pengembangan aplikasi baru terkait data kependudukan dapat mengacu kepada metadata kependudukan. Pada 2012 diharapkan Acuan Metadata lebih bisa diterima, sebab merupakan hasil yang mengacu kepada eKTP, pembahasan 2012 serta acuan dari berbagai formulir terkait kependudukan yang umum beredar di masyarakat. Pengguna Metadata
Semua instansi pemerintah, terutama untuk pelayanan publik dan
Kependudukan
membutuhkan
terjadinya
pertukaran
data
terkait
kependudukan.
Kebutuhan bukan saja pada pertukaran data elektronik, tetapi juga kepada data tradisional/primitive. Selain instansi pemerintah, instansi lain yang membutuhkan data dari dan ke instansi pemerintah akan membutuhkan metadata kependudukan yang bersangkutan dengan data kependudukan untuk pertukaran data.
1.3. Definisi Dasar Metadata secara umum didefinisikan adalah data tentang data, atau data terstruktur tentang data [1, 2]. Metadata banyak digunakan dalam ilmu perpustakaan, ilmu komputer, meteorologi, geologi, elektronik, pemerintah, indutri dan komersial. Metadata digunakan untuk menggambarkan atribut
5
Metadata Kependudukan
dari berbagai konten. Keputusan tentang jenis metadata yang akan digunakan oleh berbagai organisasi didasarkan pada kebutuhan dan bentuk konten yang ada dalam koleksinya. Pada Task Force on Metadata, didefinisikan:[2] •
Metadata “are structured, encoded data that describe characteristics of information-bearing entities to aid in identification, discovery, assessment, and management of the discribed entities”.
•
Interoperability “is the ability of two or more systems or components to exchange information and use the exchanged information without special effort on either system”.
•
Metadata Scheme “provides a formal structure designed to identify the knowledge structure of a given discipline and to link that structure to the information of the discipline through the creation of an information system that will assist the identification, discovery and use of information within that discipline”.
Metadata pada awalnya diimplementasikan untuk pembuatan katalog perpustakaan. Beberapa skema metadata (metadata scheme) yang sudah distandarkan adalah: [3] 1. DDI (Data Documentation Initiative) Skema metadata yang digunakan untuk dataset pada ilmu sosial, seringkali dikumpulkan dalam bentuk survei yang memiliki kolom data, dengan kode yang menjelaskan arti dari data. Ide skema ini adalah untuk membuat data lebih “sharable, interoperable, dan machine analyzable”. 2. Dublin Core Skema ini dirancangan untuk segala disiplin/bidang, berbeda dengan skema metadata yang lainnya.
Dublin Core memiliki 15 elemen: title, creator, subject, description, publisher,
contributor, date, type, format, identifier, source, language, relation, coverage, dan rights. 3. EAD (Encoded Archival Description) Standar untuk encoding yang membantu dalam pencarian arsip menggunakan XML. 4. MARC (MAchine-Readable Cataloging) Standar metadata untuk katalog perpustakaan yang dikembangkan oleh Library of Congress ( LC). Atribut MARC terdiri dari 3 komponen utama: Leader, Directory, dan Variable Field. Leader dan Directory berisi informasi tentang record itu sendiri, dan varible field berisi metadata tentang sumber yang dideskripsikan.
6
Metadata Kependudukan
Personal Data Service (PDS) digunakan untuk mendeskripsikan, menyimpan, dan mengatur dalam sharing data perseorangan. Contoh dari PDS adalah FOAF (Friend Of A Friend), dan vCard. FOAF (Friend Of A Friend) seperti web, yaitu sistem informasi yang terhubung, dibangun dengan teknologi web semantik yang desentralisasi dan dirancang untuk integrasi data antara beragam aplikasi, website dan service, serta sistem software. FOAF menggunakan pendekatan liberal untuk pertukaran data. Spesifikasi yang ada menyediakan kamus dasar dari istilah orang dan segala sesuatu yang mereka buat dan lakukan. [4] FOAF dirancang untuk dapat digunakan bersama seperti kamus lainnya (Schema atau Ontologi), dan dapat digunakan bersama-sama dengan berbagai macam tools umum dan layanan yang diciptakan untuk semantik web. FOAF didasarkan pada penggunaan machine readable web homepages untuk orang, grup, perusahaan dan yang lainnya. Digunakan FOAF vacabulary untuk menyediakan kumpulan istilah dasar yang dapat digunakan pada halaman web. [4]
1.4. Manfaat & Pengguna Metadata Metadata bukan saja penting untuk integrasi dan interoperabilitas informasi tetapi juga pengembangan sistem baru terkait bidang tertentu, misalkan kependudukan. Ini memungkinkan sistem e-Government menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan akan lingkungan dan kebutuhan. Secara umum manfaat ontologi adalah: 1. Secara intern di masing-masing unit instansi pemerintah sudah memiliki acuan yang lebih pasti terhadap kebutuhan data dan informasi serta telah didefinisikan lebih formal. Hal ini akan memudahkan dalam pengembangan aplikasi terkait data dan informasi pada unit instansi terkait. Misalkan sebuah unit instansi dalam mendefinisikan Alamat untuk penduduk akan menggunakan Alamat satu kesatuan atau Alamat dipecah menjadi NamaJalan, NoRumah, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten. Juga dapat lebih jelas mengklasifikasikan data mana yang bersifat rahasia, terbatas dan terbuka. 2. Pertukaran data antara unit instansi lebih mudah dilakukan pada level sintatik, seperti
7
Metadata Kependudukan
kesamaan koding akan isi data, seperti jenis kelamin Laki-laki akan di kode menjadi 1 atau 0. 3. Memperkaya standar yang telah ada dengan pembentukan jembatan (mapping) sementara menggunakan metadata untuk pertukaran data/interoperabilitas antara berbagai sumber. 4. Metadata dapat merupakan cikal bakal pada pengembangan ontologi di lingkungan instansi pemerintah ataupun organisasi yang lebih luas. Penggunaan metadata dapat diterapkan di insitusi baik pemerintah atau layanan publik maupun swasta untuk kepentingan bisnis. Sebagai gambaran penerapan metadata di institusi, akan diilustrasikan pada contoh-contoh berikut ini.
Contoh Penggunaan Metadata di Institusi Pemerintah. Sebagai ilustrasi, metadata dapat digunakan pada lembaga kesehatan, misalkan rumah sakit. Pada data rekam medis, metadata dapat digunakan sebagai referensi bagi seorang pasien jika ingin melakukan rawat inap atau rawat jalan antara rumah sakit. Pasien A yang sebelumnya memiliki rekam medis pada rumah sakit X, karena alasan waktu dan lokasi serta pertimbangan lainnya, pasien A harus melakukan perawatan medis di rumah sakit Y. Yang biasanya dilakukan secara konvensional adalah, pasien A harus melakukan proses pendataan ulang yang semesti tidak perlu apabila digunakannya metadata di tiap lembaga kesehatan. Dengan metadata, Pasien A cukup memberikan kode identitas kependudukan yang dimilikinya pada petugas pendaftaran di rumah sakit Y, dan sistem secara otomatis dan tersambung jaringan akan mengambil data yang diperlukan dari rumah sakit I tanpa harus melihat data keseluruhan di rumah sakit X. Data kependudukan yang diambil seperti: biodata, dan tambahan data lainnya misal riwayat penyakit, asuransi atau jaminan kesehatan lainnya. Hal demikian sangat membantu dalam kecepatan penanganan pasien A di setiap lembaga kesehatan yang terkoneksi dengan sistem meta data kependudukan. Berikut adalah diagram penggunaan meta data pada lembaga/instansi kesehatan dari contoh tersebut.
8
Metadata Kependudukan
Gambar 1.1. Diagram Penggunaan Metadata pada Lembaga Kesehatan
Contoh lainnya adalah pada lintas lembaga pemerintah, misalkan antara lembaga penyelenggara tender dan ditjen pajak. Dengan memanfaatkan metadata kependudukan untuk biodata pemenang tender, maka ditjen pajak dapat mengambil metadata pemenang tender sebagai salah satu wajib pajak, tanpa harus mengambil semua data dari lembaga tender, hanya dari biodata pemenang tender saja sedemikian hingga pencapaian target pajak dapat senantiasa dapat dipenuhi. Contoh penerapan lainnya pada lintas lembaga seperti imigrasi, kementerian dalam negeri, yang dilihat dari skup bahwa e-KTP diperuntukkan bagi warga negara yang berada di dalam negeri, dengan penggunaan metadata kependudukan, lalu lintas warga negara dapat diperbarui secara mutakhir.
Contoh Penggunaan Metadata di Institusi Swasta/Bisnis. Penerapan metadata tidak hanya dapat digunakan di institusi pemerintah, lembaga swasta terlebih sangat memerlukan sebagai layanan kepuasan pelanggannya untuk peningkatan kualitas bisnis.
9
Metadata Kependudukan
Contoh penerapan pada lembaga keuangan pengelola kartu kredit. Untuk dapat mengajukan kartu kredit di bank A, nasabah sebenarnya tidak perlu menuliskan biodatanya lengkap kembali, hanya perlu menuliskan nomor kartu identitas penduduk, atau nomor jaminan sosial. Dimana metadata kependudukan dapat diambil dari metadata yang dimiliki oleh bank indonesia yang merujuk atau terkoneksi/diambil dari metadata kependudukan lembaga terpercaya, misal Kementerian Dalam Negeri sebagai sumber utama metadata kependudukan terkait elemen data biodata penduduk. Bank A penerbit kartu kredit akan dengan mudah melihat status kredit, mutasi rekening, atau hal lainnya yang terkait dengan kebutuhan penerbit kartu kredit.
1.5 Langkah Pengembangan a. Tahapan dalam pengembangan kegiatan 2012 Dalam membangun suatu metadata kependudukan memerlukan tahapan-tahapan atau langkahlangkah yang disusun dan dilaksanakan antara lain seperti pada Gambar 1.2 dan penjelasan berikut ini:
Gambar 1.2. Langkah Umum Pengembangan Meta Data Kependudukan Indonesia (2012)
10
Metadata Kependudukan
Langkah 1, 2012. Studi Awal, yaitu dengan mempelajari model metadata. Model metadata yang beragam perlu dipilih dan disesuaikan dengan data atau resource yang tersedia dan berdasarkan pada keperluan yang harus dipenuhi. Studi awal ini mengidentifikasi model metadata mana yang memiliki similaritas dari kebanyakkan metadata yang dimiliki oleh instansi lain, seperti imigrasi, bnp2tki, pajak, dan atau kepolisian. Similaritas ditentukan dari banyaknya elemen yang sama yang dikandung/dimiliki oleh metadata masing-masing database yang tersedia di masing-masing instansi. Langkah 2, 2012. Analisis terhadap data kependudukan, dalam hal ini yang dipilih adalah eKTP (Elektronik Kartu Tanda Penduduk) dari Kementerian Dalam Negeri RI. e-KTP dipilih atas dasar pertimbangan: (a) akan diikuti dan selalu rujukan bagi seluruh pemerintah daerah di Indonesia, (b) keterwakilan elemen di metadata e-KTP relatif sama dengan yang ada di elemen metadata instansi lainnya, (instansi pemerintah) Langkah
3,
2012.
Pengembangan
metadata
kependudukan
dari
e-KTP.
Dalam
mengembangkan metadata kependudukan dari e-KTP memerlukan alur atau langkah yang terangkum dalam perancangan, penyusunan dan pengembangan.
Berikut adalah penjelasan umum gambar tahapan pengembangan metadata kependudukan dari e-KTP: i. Menggunakan data dari e-KTP ii. Mengkompresi data e-KTP menjadi 27 elemen iii. Mengkompresi data 27 elemen menjadi metadata kependudukan versi 0.9 iv. Membandingkan atau komparasi metadata kependudukan dengan data dan metadata yang dimiliki oleh instansi seperti Imigrasi, Pajak, BNP2TKI, Profil Desa dan Kelurahan dari Dagri yang nantinya akan diekstraksi mengenai kelebihan dan kekurangan elemen metadata di instansi tersebut. v. Mengekstraksi hasil komparasi dan memformulasikannya menjadi metadata kependudukan versi 1.0 Langkah 4, 2012. Titik kritis. Dalam perjalanannya, pengembangan metadata kependudukan tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa faktor menjadi kendala dalam kegiatan ini yang menjadi titik kritis keberhasilan pengembangan yang harus dilalui. Adapun faktor-faktor
11
Metadata Kependudukan
tersebut diantaranya adalah: 1. Tidak terdefinisinya kebutuhan/kepentingan dari suatu lembaga. Kesulitan dalam mengikutsertakan lembaga lainnya dalam menganalisis kebutuhan atau studi awal menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh tim dalam menformulasikan metadata kependudukan seperti apa yang nantinya dapat secara umum mengakomodasi kebutuhan atau kepentingan lembaga. Perlu proses diskusi dan duduk bersama yang lebih intensif dari semua lembaga/instansi. 2. Sistem data yang terkait kependudukan tidak memiliki dokumentasi yg memadai terkait data skemanya, hal ini tercermin dari inkonsistensi antara data satu dengan data lainnya yang dilihat dari hubungan antara isian elemen meta data dengan rule aturan elemen itu sendiri. Oleh karena itu tim perumus metadata masih meraba-raba dalam mencari dokumentasi dan rujukkan yang sesuai dengan kaidah teknologi metadata dan kaidah hukum yang berlaku. 3. Inkonsistensi dari elemen metadata. Hal tersebut dapat dilihat belum pastinya seperti definisi elemen, sistem pengkodean, rule/aturan pengisian, kewajiban pengisian, referensi, penamaan elemen itu sendiri dan lain-lain. Contoh untuk elemen jenis kelamin, di metadata e-KTP yang seharusnya wajib di isi, ternyata aturan kewajiban pengisiannya hanya bersifat opsional atau pilihan. Contoh lainnya, adalah penulisan nama lengkap seseorang, apakah dituliskan nama keluarga atau nama gelar atau sesuai dengan nama di akte kelahiran yang sering kali tertulis nama keluarga (misal orang batak, biasanya memiliki nama keluarga di akhir, yang semestinya tidak perlu dituliskan di elemen metadata biodata kependudukan).
b. Tahapan dalam pengembangan kegiatan 2013 Langkah kegiatan 2013 merupakan kelanjutan hasil dari kegiatan 2012 dengan tahapan detail adalah sebagai berikut:
Langkah 1, 2013. Studi Awal, yaitu dengan mempelajari model metadata 2012 dibandingkan dengan berabagai formulir yang berhasil didapatkan, seperti formulir untuk: Akte Kelahiran, Akte Kematian, Pembuatan NPWP, Pendaftaran berbagai sekolah, Pendataan Medical Record, Pendaftaran Kartu Kredit,
Pembukaan Rekening Bank. Hasil dari
perbanidngan ini coba dikembangkan metadata referensi yang bersifat generik dan lebih sederhana dari 2012.
12
Metadata Kependudukan
Langkah 2, 2013. Hasil bentuk generik coba dianalisis bagian mana yang bisa diperkaya atau diperkuat elemen datanya. Yang dimaksud diperkaya adalah memperbaiki field / property yang dikumpulkan, seperti NAMA LENGKAP menjadi NAMA DEPAN dan NAMA KELUARGA. Langkah 3, 2013. Memikirkan aturan dan standar yang diacu dalam pengisian setiap elemen data sehingga memudahkan dalam pertukaran data dan implementasinya. Langkah 4, 2013. Hasil keseluruhan disederhanakan dalam tampilan tabel metadata sederhana yang dapat diacu oleh berbagai instansi, baik pemerintah ataupun swasta.
Gambar 1.3. Langkah Umum Pengembangan Meta Data Kependudukan Indonesia (2013)
13
Metadata Kependudukan
BAB 2. STUDI AWAL 2.1. Metadata E-KTP dan Analisis Kandidat Elemen Utama Metadata Kependudukan Terpilih Berdasarkan elemen eKTP, Metadata Kependudukan 2012, berbagai formulir (Akte Kelahiran, Akte Kematian, NPWP, Rekening Bank, Kartu Kredit, dan Daftar Sekolah) didapatkan hasil analisis dengan melihat permasalahan dan saran solusi sbb: 1. No Nomor_IndukKependudukan Analisis: Untuk membuat link atau referensi dengan berbagai data terkait kependudukan maka NIK akan merupakan hal yang penting digunakan. Catatan: Perlu sosialisasi penomeran NIK, pembuatan NIK termasuk apabila ditemukan adanya kesalahan NIK serta bagaimana prosedur untuk penyempurnaan terkaitan dengan NIK yang salah. Saran: HARUS, TERBATAS, Standar eKTP, dan PERLU dikembangkan relasi dengan data lain, misal No Siswa, NPWP, Medical Record. 2. Nomor_Pasport Analisis: Pada instansi Imigrasi ternyata nomer Passport setiap diperpanjang akan berubah, dan yang dicatatkan dan tetap adalah Nomer Induk Imigrasi. Saran: CUKUP/TIDAK PERLU 3. Nama_Lengkap Analisis: Belum adanya Nama Depan dan Nama Keluarga, sehingga menyulitkan dalam pertukaran data Internasional, peraturan Internasional, pelacakan ahli waris dan silsilah keluaga. Oleh karena itu, Nama Depan dan Nama Keluarga perlu mulai diterapkan. Peraturan Internasional Keimigrasian untuk data Passport memerlukan identitas dengan Nama Depan dan Nama Keluarga, termasuk untuk keperluan Haji yang memerlukan tiga nama (Nama Depan, Nama Tengah dan Nama Keluarga). Dari hasil pertemuan dengan berbagai PEMDA tidak ditemukan kendala dalam Penggunaan Nama Depan dan Nama Keluarga. Catatan : Perlu diadakan sosialisasi dan kapan mulai diterapkan, peraturan ini diterapkan mungkin untuk generasi berikutnya atau mulai diterapkan pada 17 tahun ke depan. Termasuk pada pengurusan Akte. Jika akan ditiadakan Gelar Pendidikan, Gelar Keagamaan dan Gelar
14
Metadata Kependudukan
Kebangsawanan, sebaiknya dibuat daftar gelar-gelar yang bersangkutan, agar dapat diketahui Gelar yang bersangkutan. Perlu dipikirkan batasan jumlah kata untuk nama lengkap, batasan maksimal dan minimal, misal Jumlah kata minimal adalah 2 kata (6 karakter) dan kata maksimal adalah 5 kata (40 karakter) Saran: HARUS, TERBUKA, PERLU dikembangkan Nama Depan dan Nama Keluarga 4. Jenis Kelamin Analisis: Perlu dikembangkan, acuan koding distandarkan sesuai eKTP Catatan: Untuk kamus multi gender atau perpindahan gender dapat diatasi dengan keputusan pengadilan dengan acuan dari saran ahli kesehatan dan psikologi. Jenis kelamin yang dikenal hanya dua laki-laki dan perempuan. Saran: PERLU, TERBUKA, Standar dari eKTP : 1 adalah Laki-laki, dan 2 adalah Perempuan 5. Tempat Lahir Analisis: Lokasi tempat lahir perlu diperjelas, sejak dari Pencatatan Akte Kelahiran hingga ke data Kependudukan lainnya. Catatan: Perlu didetailkan dan disosialisasikan dalam penggunaan lokasi kelahiran, misal adalah pada tingkat Kota/Kabupaten untuk kelahiran Dalam Negeri dan pada tingkat Kota dengan diberikan juga nama Negara untuk kelahiran di Luar Negeri. Saran: PERLU, TERBATAS, tingkat Kota/Kabupaten 6. Tanggal Lahir Analisis: Telah tersedia tanggal lahir, belum dilengkapi dengan aturan penulisa. Catatan: jika tidak dipisahkan bulan, tahun dan tanggal sebaiknya ditulis dengan urutan Tahun-BulanTangga dengan aturan 4 digit – 2 digit – 2 digit Saran: PERLU, TERBATAS 7. Golongan Darah Analisis: Perlu pencatatan untuk emergensi Catatan: Cukup pada A, B, AB dan O untuk resus tidak perlu, karena detail akan dilakukan pada informasi kesehatan / medical record. Saran: PERLU, TERBATAS, standar eKTP (A,B,AB,O)
15
Metadata Kependudukan
8. Agama Analisis: Masalah untuk agama atau kepercayaan yang belum diakui, maka akan digunakan yang diakui oleh undang-undang Catatan: Pendataan agama perlu sesuai dengan dasar Pancasila dan budaya Indonesia. Saran: PERLU, TERBUKA, standar eKTP (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, KonHucu Kepercayaan pada Tuhan YME) 9. Status_Kawin Analisis: Terjadi permasalah apabila kawin beberapa kali dan status yang berbeda-beda Catatan: Diskusi menghadapi kesulitan untuk mendefinisikan perkawinan yang lebih dari satu kali. Saran: PERLU, TERBUKA, serta perlu dibuatkan logika dengan pendekatan Menikah logika 1 dan Belum/Tidak Menikah adalah logika 0, dan hasil akhir adalah dioperasikan dengan LOGIKA OR. 10. Tanggal Kawin Analisis: Penulisan akan dicatat semua, walau yang akan ditampilkan adalah kondisi terakhir. Catatan: Pencatatan dilakukan untuk semua perkawianan, yang ditampilkan kejadian perkawianan terakhir. Saran: TAMBAHAN, TERBATAS, penulisan adalah 4 digit tahun, 2 digit bulan, dan 2 digit tanggal. 11. Tanggal Cerai Analisis: sama dengan Tanggal Kawin Catatan: sama dengan Tanggal Kawin Saran: TAMBAHAN, TERBATAS, penulisan sama dengan Tanggal Kawin 12. Status Posisi Di Keluarga Analisis: terjadi berbagai kemungkinan posisi dalam keluarga. Catatan: Pada e-KTP status posisi di keluarga Saran: PERLU, TERBATAS, Standar e-KTP (Suami, Istri, Anak, Menantu, Cucu, Orang Tua, Mertua, Famili, Pembantu, dan lainnya)
16
Metadata Kependudukan
13. Menyandang Cacat Analisis: Diperlukan untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus. Catatan : Keperluan utama adalah untuk menyediakan sarana untuk kebutuhan khusus. Saran: PERLU, TERBUKA, Standar e-KTP (Fisik, Netra, Rungu, Mental, Fisik/Mental, dan lainnya) 14. Pendidikan Terakhir Analisis: Untuk mengetahui kebutuhan pendidikan dan ketersediaan sumber daya manusia Catatan: Pengkodean untuk pendidikan formal sudah ada, tetapi belum ada pengkodean untuk pendidikan informal Saran: PERLU, TERBUKA, Penulisan menggunakan Jenjang Kualifikasi 1-9 sesuai Peraturan Presiden No. 8/2011 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sehingga tingkat formal dan informal dapat tercakup, dibandingkan standar eKTP. 15. Jenis Pekerjaan Analisis: Diperlukan untuk melihat penyebaran tenaga kerja dan ketersediaan serta kesesuaian. Catatan: Penglompokan jenis pekerjaan di eKTP perlu disempurnakan dalam pengelompokannya. Saran: PERLU, TERBUKA, standar eKTP di sempurnakan dengan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia dari BPS, Terakhir ditemukan KBJI 2002 16. Nama Ibu Kandung Analisis: Perlu, untuk keamanan Catatan: Pada sistem perbankan data Ibu Kandung merupakan kunci utk verifikasi data. Saran: PERLU, RAHASIA, sebaiknya nama kecil ibu kandung. 17. Nama Ayah Kandung Analisis: Pencatatan Nama Ayah Kandung lebih kepada penguatan silsilah keluarga. Catatan: Belum ditentukan apakah nama kecil atau nama setelah dewasa, saran diskusi adalah menggunakan nama ketika dewasa. Saran: PERLU, TERBATAS
17
Metadata Kependudukan
18. Alamat Analisis: Sangat diperlukan, sayangnya di Indonesia tidak ditemukan standar penulisan alamat, terutama dengan keragaman kondisi di Indonesia. Catatan: Keragaman yang dimaksud seperti tidak ada nama jalan, penduduk berpindah-pindah, no rumah tak berurut, dan apartemen Saran: PERLU, TERBATAS, menulis alamat distandarkan, untuk mengatasi alamat tanpa nama, alamat dengan nama dan no sama, seperti di apartemen. Saran penulisan dari KHUSUS ke UMUM seperti contoh: Secara umum: No Rumah, Nama Jalan, RT/RW, Kel, Kec, Kab Pada Komplek Perumahan: Blok, No rumah Nama Jalan, RT/RW, Nama Komplek, Kel, Kec, Kab Pada apartemen perkotaan: No Pintu, Lantai, Kode Gedung, No Bangunan/Kav, RT/RW, Kel, Kec, Kab Alamat di pedesaan Bali: Nama Orang, Banjar, Desa, Kel, Kec, Kab Alamat sebenarnya dapat memiliki elemen data yang lebih detail sehingga dapat dinyatakan dengan Alamat = {{No Pintu, Lantai, Gedung} No Rumah/Blok/Kav, Nama Jalan, RT/RW, Nama Komplek, Kel, Kec, Kab} 19. Telp Analisis: Diperlukan untuk masyarakat saat ini Catatan: Perlu dicatat no telp rumah dan no telp bergerak. Saran: PERLU, TERBATAS, telepon tak bergerak ditulis dengan Kode Wilayah-Kode Telepon, telepon bergerak ditulis lengkap dengan pengelompokan 4 digital. Contoh telepon bergerak 0888.1234.5678, dan contoh telepon tak bergerak adalah telepon rumah 021-777.1234 20. email Analisis: Menghindari penyalahgunaan data digital, sebaiknya mulai di data untuk alamat virtual Catatan: Pencatatan email secara resmi belum dilakukan sebagai bukti identitas resmi. Pada saat sekarang diperlukan untuk menekan kejahatan dengan menggunakan alamat email dan turunannya. Saran: TAMBAHAN, TERBATAS, penulisan sesuai standar dan harus pada email yang resmi bukan gratisan agar mudah dalam pelacakan.
18
Metadata Kependudukan
2.2. Standar Elemen pada Metadata Dari analisis di atas, maka beberapa standar yang diusulkan dan diacu adalah: Tabel 2.1 Standar dan Aturan Metadata
No
Standar dan Aturan
Nama Elemen
1
NIK
eKTP
2
Nama_Lengkap
Belum ada, disarankan : adanya Nama Depan, Nama Kelurga, Jumlah Minimal dan Jumlah Maksimal
3
Jenis_Kelamin
eKTP, diperkaya dengan ISO 5218:2004 tentang Information Technology – Coded for the representation of human sexes.
4
Tempat_Lahir
Dalam Negeri : Akte Lahir, dan Luar Negeri : belum ada
5
Tanggal_Lahir
eKTP diperkaya denan ISO 8601 tentang aturan format penulisan tanggal dan jam
6
Golongan_Darah
eKTP disederhanakan
7
Agama
eKTP
8
Status_Kawin
eKTP diperkaya untuk perkawinan lebih dari sekali
9
Tanggal_Kawin
eKTP diperkaya untuk perkawinan lebih dari sekali
10 Tanggal_Cerai
eKTP diperkaya untuk perceraka lebih dari sekali
11 Status_Posisi
eKTP diperkaya untuk perkawinan lebih dari sekali
12 Jenis_Cacat
eKTP
13 Pendidikan_Terakhir
KKNI PerPres 8/2012
14 Jenis_Pekerjaan
eKTP diperkaya dengan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJJI) dari BPS
15 Nama_Ibu_Kandung
Belum ada, disarankan sesuai Nama Depan, Nama Keluarga
16 Nama_Ayah_Kandung
Belum ada, disarankan sesuai Nama Depan, Nama Keluarga
17 Alamat
Belum ada, disarankan dari khusus ke umum, lihat lampiran
18 Telp
Belum ada, disarankan format kode area-no telp
19 EMail
Belum ada, disarankan menggunakan ISP resmi Indonesia, perlu dibuat acuan ISP resmi pemerintah.
19
Metadata Kependudukan
BAB 3. METADATA KEPENDUDUKAN 3.1. Model Metadata Kependudukan: Elemen Data TerpilihA Metadata Kependudukan adalah mengacu utama dari E-KTP dengan mengacu kepada UndangUndang dan juga kebutuhan dari berbagai instansi yang juga memanfaatkan data terkait.
Adapun Secara garis besar, skema umum elemen metadata terpilih diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.1 Skema Umum Elemen Metadata Terpilih Dan untuk penjelasan standar dan koding elemen terpilih disajikan pada sub bab berikut dan tabel lampiran 3.
20
Metadata Kependudukan
3.2. Standar dan Koding Elemen Terpilih (disesuaikan dengan isi di Bab 2) BIODATA Tabel 3.1. Tabel Isi Metadata Kependudukan: Biodata
1 URI Label Elemen Label eKTP Definisi
Klasifikasi Aturan
Contoh
Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti: NIK Nomor Induk Kependudukan NIK Nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia; NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh Instansi Pelaksana kepada setiap Penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata. Terbuka Digit 1- 2 = provinsi; Digit 3-4= kabupaten Digit 5-6 = kecamatan Digit 7-8 digit = tanggal lahir (+40 perempuan) Digit 9-10 = bulan lahir Digit 11-12 = tahun lahir Digit 13-16 = nomor urutan 3573010910040000 Keterangan 35 = Jawa Timur 73 = Kota Malang 01 = Sukun 09 = tanggal lhir 10 = bulan lahir 04= tahun lahir 0000 = nomor urut Biodata Character(16) Ya Tidak ada Harus diisi, dari sistem Tidak Tidak ada Definisi: UU No 23 Tahun 2006
21
Metadata Kependudukan
2 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : NAMA_LGKP Nama_Lengkap NAMA_LGKP Nama: kata untuk menyebut atau memanggil orang secara lengkap bukan panggilan Terbuka Dipecah adanya NAMA DEPAN dan NAMA KELUARGA dengan panjang minimal adalah 2 kata (6 karakter) dan maksimal adalah 5 kata (40 karakter)
MUHAMMAD BAYU Biodata Character(40) Tidak Tidak ada Harus diisi Tidak Tidak ada Definisi: KBBI
22
Metadata Kependudukan
3 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : JENIS_KLMIN Jenis_Kelamin JENIS_KLMIN Jenis kelamin individu secara fisik Terbuka Dibedakan hanya dua jenis : 1= laki-laki dan 2= perempuan 1 Biodata Number(1) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel JENIS_KLMIN Definisi: KBBI
23
Metadata Kependudukan
4 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : TMPT_LHR Tempat_Lahir TMPT_LHR Terbuka selain jakarta berupa kabupaten kota, jika luar Indonesia nama kota saja RANTAU JUJANG Biodata Character(60) Tidak Tidak ada Harus diisi Tidak Tidak ada Tidak ada
24
Metadata Kependudukan
5 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : TGL_LHR Tanggal_Lahir TGL_LHR Bilangan yang menyatakan hari yang ke berapa dalam bulan dan tahun warganegara lahir Terbuka 09-Okt-04 Biodata Date Tidak Tidak ada Harus diisi Tidak Tidak ada Definisi: KBBI
25
Metadata Kependudukan
6 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan
Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : GOL_ DRH Golongan_Darah GOL_DRH Terbuka Dikodekan 1= A 2=B 3=AB 4=O 5=A+ 6=A- 7= B+ 8=B- 9=AB+ 10=AB11=O+ 12=O- 13=Tidak Tahu 13 Biodata Number(3,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel GOL_DRH Tidak ada
26
Metadata Kependudukan
7 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : AGAMA Agama AGAMA ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya Terbuka Dikodekan 1=Islam, 2=Kristen, 3=Katholik, 4=Hindu, 5=Budha, 6=Konghucu, 7=Kepercayaan 1 Biodata Character(20) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel AGAMA Definisi: KBBI
27
Metadata Kependudukan
8 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Koding Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : STAT_KWN Status_Kawin STAT_KWN Keadaan atau kedudukan perkawinan seseorang dihubungkan dengan masyarakat di sekelilingnya; Yang didaftarkan status terakhir saja. Terbuka Dikodekan 1=Belum Kawin, 2=Kawin, 3=Cerai, Aturan dengan logika bolean OR dan Kawin dengan Logika 1, jika akan diringaks untuk perkawnian lebih dari 1 kali. 1 Biodata Number(1,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel STAT_KWN Definisi: KBBI
28
Metadata Kependudukan
9 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : TGL_KWN Tanggal_Perkawinan TGL_KWN Bilangan yang menyatakan hari yang ke berapa dalam bulan dan tahun warga negara menikah Terbuka Biodata Date Tidak Tidak ada Opsional, kalau butir 14 diisi 2 maka wajib diisi Tidak Tidak ada Definisi: KBBI
29
Metadata Kependudukan
10 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : TGL_CRAI Tanggal_Cerai TGL_CRAI Bilangan yang menyatakan hari yang ke berapa dalam bulan terjadinya putus hubungan sebagai suami istri; Terbuka Biodata Date Tidak Tidak ada Opsional, jika butir 14 diisi 3 maka wajib diisi Tidak Tidak ada Definisi: KBBI
30
Metadata Kependudukan
11 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : STAT_HBKEL Status_Hubungan_Keluarga STAT_HBKEL Terbuka Dikodekan 1=Kepala Keluarga, 2=Suami, 3=Istri, 4=Anak 5=Menantu, 6=Cucu, 7=Orang Tua, 8=Mertua, 9=Family, 10=Pembantu, 11=Lainnya 4 Biodata Number(2,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel STAT_HBKEL Tidak ada
31
Metadata Kependudukan
12 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan
Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : PNYDNG_CCT Penyandang_Cacat PNYDNG_CCT Terbuka Dikodekan 1=Cacat Fisik 2=Cacat Netra/Buta 3=Cacat Rungu/Wicara 4=Cacat Mental/Jiwa 5=Cacat Fisik dan Mental 6=Cacat Lainnya Biodata Number(1,0) Tidak Tidak ada optional ya Tidak ada Tidak ada
32
Metadata Kependudukan
13 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan
Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : PDDK_AKH Pendidikan_AKhir PDDK_AKH Terbuka Dikodekan 1=Tidak/Belum Sekolah 2=Belum Tamat SD/Sederajat 3=Tamat SD/Sederajat 4=SLTP/Sederajat 5=SLTA/Sederajat 6=Diploma I/II 7=Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 8=Diploma IV/Strata I 9=Strata II 10=Strata III Disesuaikan ke KKNI dengan level 1-9 sesuai PerPres 8/2002 2 Biodata Number(2,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel PDDK_AKH Tidak ada
33
Metadata Kependudukan
14 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan
Class/Properti : JENIS_PKRJN Jenis_Pekerjaan JENIS_PKRJN Jenis pendidikan akhir yang telah diselesaikan oleh individu Terbuka Dikodekan 1=Belum/Tidak Bekerja 2=Mengurus Rumah Tangga 3=Pelajar/Mahasiswa 4=Pensiunan 5=Pegawai Negeri Sipil (PNS) 6=Tentara Nasional Indonesia (TNI) 7=Kepolisian RI(POLRI) 8=Perdagangan 9=Petani/Pekebun 10=Peternak 11=Nelayan/Perikanan 12=Industri 13=Konstruksi 14=Transportasi 15=Karyawan Swasta 16=Karyawan BUMN 17=Karyawan BUMD 18=Karyawan Honorer 19=Buruh Harian Lepas 20=Buruh Tani/Perkebunan 21=Buruh Nelayan/Perikanan 22=Buruh Peternakan 23=Pembantu Rumah Tangga 24=Tukang Cukur 25=Tukang Listrik 26=Tukang Batu 27 =Tukang Kayu 28=Tukang Sol Sepatu 29=Tukang Las/Pandai Besi 30=Tukang Jahit 31=Tukang Gigi 32=Penata Rias 33=Penata Busana 34=Penata Rambut 35=Mekanik 36 =Seniman 37 =Tabib 38 =Paraji 39 =Perancang Busana 40 =Penterjemah 41 =Imam Masjid
34
Metadata Kependudukan
42 =Pendeta 43 =Pastor 44 =Wartawan 45 =Ustadz/Mubaligh 46 =Juru Masak 47 =Promotor Acara 48 =Anggota DPR-RI 49 =Anggota DPD 50 =Anggota BPK 51 =Presiden 52 =Wakil Presiden 53 =Anggota Mahkamah Konstitusi 54 =Anggota Kabinet/Kementrian 55 =Duta Besar 56 =Gubernur 57 =Wakil Gubernur 58 =Bupati 59 =Wakil Bupati 60 =Walikota 61 =Wakil walikota 62 =Anggota DPRD Prop. 63 =Anggota DPRD Kab./Kota PROFESI SELAIN PEGAWAI NEGERI DAN MANDIRI 64 =Dosen 65 =Guru 66 =Pilot 67 =Pengacara 68 =Notaris 69 =Arsitek 70 =Akuntan 71 =Konsultan 72 =Dokter 73 =Bidan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
disesuaikan ke Klasifikasi Baku Kerja di Indonesia dari BPS 3 Biodata Number(2,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel JENIS_PKRJN Tidak ada
35
Metadata Kependudukan
15 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : NAMA_IBU_KANDUNG Nama Ibu Kandung NAMA_PET_ENTRI Nama pegawai entri data, pegawai entri data adalah nama pegawai yang memasukkan data ke komputer Terbuka Biodata Character(60) Tidak Tidak ada Harus diisi tidak Tidak ada Tidak ada
36
Metadata Kependudukan
16 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : NAMA_AYAH_KANDUNG Nomor Ayah Kandung NIP_PET_ENTRI Terbuka Biodata Number(16,0) Tidak Tidak ada Harus diisi tidak Tidak ada Tidak ada
37
Metadata Kependudukan
17 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Pkey Def Value Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : ALAMAT Tanggal Entri TGL_ENTRI Tanggal entri data eKTP Terbuka Diisi secara otomatis dengan mengambil tanggal dari sistem komputer 01-Sep-10 Biodata Date Tidak Tidak ada Harus diisi tidak Tidak ada Tidak ada
38
Metadata Kependudukan
18 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : Telp Telp Telpon Terbuka Kode Area dan No Telp, HP dikelompokkan 4 digiet
Biodata Number(2,0) Tidak Tidak ada optional ya Tidak ada Tidak ada
39
Metadata Kependudukan
19 URI Label Elemen Label eKTP Definisi Klasifikasi Aturan Contoh Upper Class Sub Class Property Format Kunci Utama (Primary key) Nilai bawaan (Default Value) Keharusan Pengkodean Tabel Referensi Acuan
Class/Properti : EMAIL EMail EMail Nomor unik yang mewakili wilayah atau daerah yg dikepalai oleh gubernur Terbuka 35 Biodata Number(2,0) Tidak Tidak ada Harus diisi ya Tabel Setup_Prop KBBI dan http://www.artikata.com/arti-348317-rukun.html
3.3. Representasi Standar: dalam RDF/OWL. Berikut adalah metadata kependudukan yang disajikan dalam bentuk RDF/OWL pada gambar 3.3 , dengan hirarki kelas metadata kependudukan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Hirarki Kelas Metadata Kependudukan
40
Metadata Kependudukan
Gambar 3.3. Metadata Kependudukan dalam RDF/OWL
41
Metadata Kependudukan
BAB 4. PENUTUP Metadata Kependudukan (Ontologi Data Instansi Pemerintah) versi 0.9 ini disusun untuk dapat digunakan dalam rangka menuju interoperabilitas antar sistem informasi di instansi pemerintahan Indonesia. Metadata Kependudukan mengacu utama dari model yang digunakan pada E-KTP dengan melihat berbagai kepentingan instansi lain. Pada langkah awal adalah dengan melihat metadata dari Tenaga Kerja (BNP2TKI), Kepolisian, Imigrasi, Pajak (NPWP) dan Kementerian Kesehatan. Metadata bukan saja penting untuk integrasi dan interoperabilitas informasi tetapi juga sebagai landasan untuk sistem berbasis pengetahuan. Ini memungkinkan sistem e-Government menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan akan lingkungan dan kebutuhan. Seperti administrasi publik kerap membutuhkan situasi yang kompleks untuk analisis yang membutuhkan perubahan kerangka legal (legal framework). Dan juga dapat memperkaya standar yang telah ada dengan jembatan sementara menggunakan ontologi untuk pertukaran data/interoperabilitas antara berbagai sumber. Dengan adanya ontologi awal ini akan memudahkan dalam pengembangan aplikasi baru terkait data kependudukan ataupun untuk mendukung interoperabilitas. Model metadata kependudukan awal ini masih memerlukan tahapan lanjut untuk evaluasi dan sosialisasi ke berbagai pihak, baru dikembangkan bimbingan teknis untuk penerapannya. Selain sosialisasi maka bentuk legalitas yang dapat diterima dan dapat diimplementasikan sangat perlu disediakan. Kegiatan evaluasi meliputi tinjauan ulang dari wali data dengan melakukan berbagai kegiatan pertemuan dan diskusi dengan pihak pihak yang terkait dengan mengundang narasumber dan atau pakar/tenaga ahli yang memahami mengenai bidang interoperabilitas informasi khususnya pengembangan ontologi pemerintahan (e-Government ontology) juga melibatkan user (pengguna) terkait hal teknis untuk melihat konsep model data metadata kependudukan secara lebih mendalam terutama dalam hal implementasi praktis dari ontologi.
42
Metadata Kependudukan
Hasil dari kegiatan evaluasi akan ditindak lanjuti dengan kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dengan melakukan diseminasi dan persamaan persepsi terhadap ontologi yang telah dikembangkan agar dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait. Kegiatan sosialisasi perlu dilakukan melalui pertemuan, seminar/diseminasi, roundtable. Langkah lanjut dari kegiatan sosialisasi adalah melakukan bimbingan teknis untuk melakukan penerapan secara nyata pada aplikasi sistem informasi. Bimbingan teknis lebih diarahkan untuk level pelaksana teknis yang meliputi: pengembangan ontologi, penggunaan ontologi, dan pengaitkan ontologi dengan sistem yang ada. Perlu diperhatikan Metadata Kependudukan awal ini masih mencakup sebagian kecil dari institusi pemerintah dan belum mencakup servis yang diberikan
oleh institusi pemerintah. Sehingga
kegiatan pemeliharaan dan pengembangan metadata Kependudukan
perlu dilakukan secara
berkesinambungan dan berkembang ke berbagai institusi yang diperkaya antara domain dan servis.
43
Metadata Kependudukan
DAFTAR PUSTAKA [1] Liu, J. 2004. Metadata Development in China. D-Lib Magazine Vol. 10 No. 12. ISSN 10829873. Cina [2] Sicilia, M.A.. 2006. Metadata, Semantics, and Ontology: Providing Meaning to Information Resources. Int. Journal Metadata, Semantics and Ontologies Vol 1 No. 1. Spanyol [3] Task Force on Metadata. 1999. http://www.libraries.psu.edu/tas/jca/ccda/tf-meta3.html [4] FOAF Vocabulary Specification 0.91.2007. http://lyle.smu.edu/~coyle/cse7347.prev/handouts/s14.FOAF%20Vocabulary%20Specification.pdf [5] Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia. 2002. Sub Direktorat Klasifikasi dan Pembakuan Statistik Direktorat Metodologi Statistik, Badan Pusat Statistik [6] Undang-Undang RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional [7] Syukri, A.F. 2005. Standardisasi Alamat, Belajar dari Jepang. Inovasi Vol 3 Maret No.XVII. ISSN 0917-8376 [8] Land Region Codification. 2008. Expert Committe on Metadata and Data Standards [9] Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia [10] Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan [11] Metadata Kependudukan, Ontologi Data Instansi Pemerintah, 2012
LAMPIRAN
• Lampiran 1: Kode XML • Lampiran 2: Contoh Form • Lampiran 3: Tabel Standar Metadata
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
KODE XML Penduduk.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Penduduk"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="NIK" type="NIK"/> <xs:element name="Nama_Lengkap" type="NamaInfo"/> <xs:element name="Jenis_Kelamin" type="JenisKel"/> <xs:element name="Tempat_Lahir" type="TempatChoice"/> <xs:element name="Tanggal_Lahir" type="Tanggal"/> <xs:element name="Gol_Darah" type="GolDarah"/> <xs:element name="Agama" type="Agama"/> <xs:element name="Status_Kawin" type="StatusKawin"/> <xs:element name="Tanggal_Kawin" type="Tanggal"/> <xs:element name="Tanggal_Cerai" type="Tanggal"/> <xs:element name="Status_Dlm_Kel" type="StatusDlmKel"/> <xs:element name="Menyandang_Cacat" type="MenyandangCacat"/> <xs:element name="Pendidikan_Terakhir" type="PendidikanTerakhir"/> <xs:element name="Jenis_Pekerjaan" type="JenisPekerjaan"/> <xs:element name="Nama_Ibu_Kandung" type="NamaIbuKandung"/> <xs:element name="Nama_Ayah_Kandung" type="NamaAyahKandung"/> <xs:element name="Alamat" type="AlamaChoice"/> <xs:element name="No_Telp" type="TelpInfo"/> <xs:element name="Alamat_Email" type="xs:string"/> <xs:element name="NIK"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9]{16}"/> <xs:complexType name="NamaInfo">
Lampiran 1-i
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:sequence> <xs:element name="Nama_Depan" type="NamaDepan"/> <xs:element name="Nama_Keluarga" type="NamaKeluarga"/> <xs:element name="NamaDepan"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:minLength value="6"/> <xs:maxLength value="40"/> <xs:element name="NamaKeluarga"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:minLength value="6"/> <xs:maxLength value="20"/> <xs:element name="JenisKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="1|2"/> <xs:element name="TempatChoice"> <xs:complexType> <xs:choice> <xs:element name="Dlm_Negeri" type="DlmNegeri"/> <xs:element name="Luar_Negeri" type="LuarNegeri"/> <xs:element name="DlmNegeri"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Nama_Kota" type="string"/> <xs:element name="Nama_Kab" type="string"/>
Lampiran 1-ii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:element name="LuarNegeri"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Nama_Kota" type="string"/> <xs:element name="Nama_Negara" type="string"/> <xs:complexType name="Tanggal"> <xs:sequence> <xs:element name="Tahun" type="Thn"/> <xs:element name="Bulan" type="Bln"/> <xs:element name="Tanggal" type="Tgl"/> <xs:element name="Thn"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:integer"> <xs:pattern value="[0-9][0-9][0-9][0-9]"/> <xs:element name="Bln"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:integer"> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="12"/> <xs:element name="Tgl"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:integer"> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="31"/> <xs:element name="GolDarah"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string">
Lampiran 1-iii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:pattern value="[1-4]"/> <xs:element name="Agama"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-7]"/> <xs:element name="StatusKawin"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-1]"/> <xs:element name="StatusDlmKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-9]"/> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="10"/> <xs:element name="MenyandangCacat"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-6]"/> <xs:element name="PendidikanTerakhir"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-9]"/> <xs:element name="JenisPekerjaan">
Lampiran 1-iv
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9]"/> <xs:maxLength value="2"/> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="33"/> <xs:element name="NamaIbuKandung"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:minLength value="3"/> <xs:maxLength value="20"/> <xs:element name="NamaAyahKandung"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:minLength value="3"/> <xs:maxLength value="20"/> <xs:element name="AlamatChoice"> <xs:complexType> <xs:choice> <xs:element name="Rumah_Tinggal" type="RumahTinggal"/> <xs:element name="Apartement" type="Apartemen"/> <xs:element name="Provinsi_Bali" type="ProvinsiBali"/> <xs:element name="RumahTinggal"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="No_Rmh" type="xs:integer"/> <xs:element name="Blok" type="xs:string"/> <xs:element name="Nama_Jln" type="xs:string"/> <xs:element name="Nama_Perumahan" type="xs:string"/> <xs:element name="InfoUmum" type="InfoUmum"/>
Lampiran 1-v
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:element name="Apartemen"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="No_Pintu" type="xs:integer"/> <xs:element name="Lantai" type="xs:integer"/> <xs:element name="Nama_Gedung" type="xs:string"/> <xs:element name="No_KavlingGedung" type="xs:integer"/> <xs:element name="InfoUmum" type="InfoUmum"/> <xs:element name="ProvinsiBali"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Nama_Banjar" type="xs:string"/> <xs:element name="Nama_Desa" type="xs:string"/> <xs:element name="InfoUmum" type="InfoUmum"/> <xs:element name="InfoUmum"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="RT" type="xs:string"/> <xs:element name="RW" type="xs:string"/> <xs:element name="Kelurahan" type="xs:string"/> <xs:element name="Kecamatan" type="xs:string"/> <xs:element name="Kabupaten" type="xs:string"/> <xs:element name="Kode_Pos" type="xs:integer"/> <xs:complexType name="TelpInfo"> <xs:sequence> <xs:element name="Telp_TdkBergerak" type="TelpTdkBergerak"/> <xs:element name="Telp_Selular" type="TelpSelular"/> <xs:complexType name="TelpTdkBergerak"> <xs:sequence> <xs:element name="Negara" type="KodeNegara"/> <xs:element name="Kota" type="KodeKota"/>
Lampiran 1-vi
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
<xs:element name="Nomor" type="NomorTdkBergerak"/> <xs:complexType name="TelpSelular"> <xs:sequence> <xs:element name="Negara" type="KodeNegara"/> <xs:element name="Nomor" type="NomorSelular"/> <xs:element name="KodeNegara"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9] {3}"/> <xs:element name="KodeKota"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9] {3}"/> <xs:element name="NomorTdkBergerak"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9]"/> <xs:minLength value="7"/> <xs:maxLength value="10"/> <xs:element name="NomorSelular"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9]"/> <xs:minLength value="10"/> <xs:maxLength value="14"/>
Lampiran 1-vii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
JenisKelamin.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Jenis_Kelamin"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Jenis_Kelamin" type="KodeJenisKel"/> <xs:element name="Nama_Jenis_Kelamin" type="NamaJenisKel"/> <xs:element name="KodeJenisKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="1|2"/> <xs:element name="NamaJenisKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="Laki-laki|Perempuan"/>
Lampiran 1-viii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
JenisKelamin.xml
<Jenis_Kelamin xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:noNamespaceSchemaLocation="JenisKelamin.xsd"> <Jenis_Kelamin>
1 Laki-laki <Jenis_Kelamin>
2 Perempuan
Lampiran 1-ix
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
GolDarah.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Gol_Darah"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Gol_Darah" type="KodeGolDarah"/> <xs:element name="Jenis_Gol_Darah" type="JenisGolDarah"/> <xs:element name="KodeGolDarah"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-4]"/> <xs:element name="JenisGolDarah"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:minLength value="1"/> <xs:maxLength value="2"/> <xs:pattern value="A|B|AB|O"/>
Lampiran 1-x
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
GolDarah.xml
1 A 2 B 3 AB 4 o
Lampiran 1-xi
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
Agama.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Agama"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Agama" type="KodeAgama"/> <xs:element name="Nama_Agama" type="NamaAgama"/> <xs:element name="KodeAgama"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-7]"/> <xs:element name="NamaAgama"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="([A-Z][a-z])+"/> <xs:maxLength value="30"/>
Lampiran 1-xii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
Agama.xml
1 Islam 2 Kristen 3 Katholik 4 Hindu 5 Budha 6 Konhucu 7 Kepercayaan Kepada Tuhan YME
Lampiran 1-xiii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
StatusKawin.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Status_Kawin"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Status_Kawin" type="KodeStatus"/> <xs:element name="Jenis_Status_Kawin" type="JenisStatus"/> <xs:element name="KodeStatus"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:integer"> <xs:pattern value="[0-1]"/> <xs:element name="JenisStatus"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:enumeration value="Belum/Tidak Menikah"/> <xs:enumeration value="Menikah"/>
Lampiran 1-xiv
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
StatusKawin.xml
<Status_Kawin xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:noNamespaceSchemaLocation="StatusKawin.xsd"> <Status_Kawin>
0 <Jenis_Status_Kawin>Tidak/Belum Menikah <Status_Kawin>
1 <Jenis_Status_Kawin>Menikah
Lampiran 1-xv
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
StatusDlmKel.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Status_Dlm_Kel"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_StatusDlmKel" type="KodeStatusDlmKel"/> <xs:element name="Nama_StatusDlmKel" type="NamaStatusDlmKel"/> <xs:element name="KodeStatusDlmKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-9]"/> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="10"/> <xs:element name="NamaStatusDlmKel"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="([A-Z][a-z])+"/> <xs:maxLength value="15"/>
Lampiran 1-xvi
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
StatusDlmKel.xml
<Status_Dlm_Kel xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:noNamespaceSchemaLocation="StatusDlmKel.xsd"> <Status_Dlm_Kel>
1 Suami <Status_Dlm_Kel>
2 Istri <Status_Dlm_Kel>
3 Anak <Status_Dlm_Kel>
4 Menantu <Status_Dlm_Kel>
5 Cucu <Status_Dlm_Kel>
6 Orang Tua <Status_Dlm_Kel>
7 Mertua <Status_Dlm_Kel>
Lampiran 1-xvii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
8 Famiili <Status_Dlm_Kel>
9 Pembantu <Status_Dlm_Kel>
10 Lainnya
Lampiran 1-xviii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
MenyandangCacat.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Menyandang_Cacat"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Cacat" type="KodeCacat"/> <xs:element name="Jenis_Cacat" type="JenisCacat"/> <xs:element name="KodeCacat"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-6]{1}"/> <xs:element name="JenisCacat"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="([A-Z][a-z])+"/> <xs:maxLength value="20"/>
Lampiran 1-xix
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
MenyandangCacat.xml
<Menyandang_Cacat xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:noNamespaceSchemaLocation="MenyandangCacat.xsd"> <Menyandang_Cacat>
1 <Jenis_Cacat>Fisik <Menyandang_Cacat>
2 <Jenis_Cacat>Tuna Rungu <Menyandang_Cacat>
3 <Jenis_Cacat>Tuna Netra <Menyandang_Cacat>
4 <Jenis_Cacat>Tuna Wicara <Menyandang_Cacat>
5 <Jenis_Cacat>Mental <Menyandang_Cacat>
6 <Jenis_Cacat>Lainnya
Lampiran 1-xx
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
PendidikanTerakhir.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Pendidikan_Terakhir"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Pendidikan_Terakhir" type="KodePendTerakhir"/> <xs:element name="Jenis_Pendidikan_Terakhir" type="JenisPendTerakhir"/> <xs:element name="KodePendTerakhir"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[1-9]{1}"/> <xs:element name="JenisPendTerakhir"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="([A-Z][a-z])+"/> <xs:maxLength value="35"/>
Lampiran 1-xxi
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
PendidikanTerakhir.xml
1 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Pendidikan Dasar (SD) 2 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Pendidikan Menengah Pertama (SMP/) 3 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Pendidikan Menengah (SMU/SMK/SMEA) 4 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Diploma 1 5 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Diploma 2 6 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Diploma 3 7 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Diploma 4
Lampiran 1-xxii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
8 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Magister/Profesi 9 <Jenis_Pendidikan_Terakhir>Lulus Doktor/Spesialis
Lampiran 1-xxiii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
JenisPekerjaan.xsd
<xs:schema xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" targetNamespace="http://www.w3schools.com" xmlns="http://www.w3schools.com" elementFormDefault="qualified"> <xs:element name="Jenis_Pekerjaan"> <xs:complexType> <xs:sequence> <xs:element name="Kode_Jenis_Pekerjaan" type="KodeJenisPek"/> <xs:element name="Nama_Jenis_Pekerjaan" type="NamaJenisPek"/> <xs:element name="KodeJenisPek"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="[0-9]"/> <xs:maxLength value="2"/> <xs:minInclusive value="0"/> <xs:maxInclusive value="33"/> <xs:element name="NamaJenisPek"> <xs:simpleType> <xs:restriction base="xs:string"> <xs:pattern value="([A-Z][a-z])+"/> <xs:maxLength value="70"/>
Lampiran 1-xxiv
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
JenisPekerjaan.xml
<Jenis_Pekerjaan xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xsi:noNamespaceSchemaLocation="JenisPekerjaan.xsd"> <Jenis_Pekerjaan>
1 Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah <Jenis_Pekerjaan>
2 Manajer Perusahaan <Jenis_Pekerjaan>
3 Manajer Umum <Jenis_Pekerjaan>
4 Peneliti Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, dan Teknik <Jenis_Pekerjaan>
5 Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan <Jenis_Pekerjaan>
6 Peneliti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Peneliti Lain YBDI <Jenis_Pekerjaan>
7 Pengajar <Jenis_Pekerjaan>
Lampiran 1-xxv
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
8 Ahli Hukum <Jenis_Pekerjaan>
9 Ahli Usaha <Jenis_Pekerjaan>
10 Tenaga Profesional Lain <Jenis_Pekerjaan>
11 Asisten Ahli Ilmu pengetahuan Alam dan Teknik <Jenis_Pekerjaan>
12 Asisten Ahli Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan <Jenis_Pekerjaan>
13 Asisten Pengajar <Jenis_Pekerjaan>
14 Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan <Jenis_Pekerjaan>
15 Agen Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan <Jenis_Pekerjaan>
16 Asisten Ahli Lainnya <Jenis_Pekerjaan>
17
Lampiran 1-xxvi
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
Tenaga Tata Usaha Perkantoran <Jenis_Pekerjaan>
18 Tenaga Tata Usaha Pelayanan Pelanggan <Jenis_Pekerjaan>
19 Tenaga Usaha Jasa Perorangan, Perlindungan, dan Keamanan <Jenis_Pekerjaan>
20 Peraga Busana, Pelayan Toko, dan Peraga Barang Niaga <Jenis_Pekerjaan>
21 Petani terlatih <Jenis_Pekerjaan>
22 Petani dan Nelayan Subsisten <Jenis_Pekerjaan>
23 Tenaga Penggalian dan Bangunan <Jenis_Pekerjaan>
24 Tenaga Pengolah Logam, Mekanik Mesin dan Tenaga YBDI <Jenis_Pekerjaan>
25 Tenaga Presisi, Kerajinan Tangan, Percetakan, dan Tenaga Ahli YBDI <Jenis_Pekerjaan>
26
Lampiran 1-xxvii
Lampiran 1: Metadata Kependudukan
Tenaga Pengolah Makanan, Kayu, tekstil, Kulit, Tenaga YBDI <Jenis_Pekerjaan>
27 Operator Mesin Stasioner dan Mesin YBDI <Jenis_Pekerjaan>
28 Operator Mesin Pengolah dan Perakit Mesin <Jenis_Pekerjaan>
29 Pengemudi dan Operator Mesin yang Bergerak <Jenis_Pekerjaan>
30 Tenaga Penjualan Keliling, Kebersihan dan Tenaga YBDI <Jenis_Pekerjaan>
31 Pekerja Kasar Pertanian, Perikanan, dan Pekerja YBDI <Jenis_Pekerjaan>
32 Pekerja Kasar Pertambangan, Konstruksi, Industri, dan Angkutan <Jenis_Pekerjaan>
33 Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI
Lampiran 1-xxviii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Contoh Form
CONTOH FORM 1
NIK (Personal No.)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
NAMA DEPAN (First Name)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
NAMA KELUARGA (Family Name)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
JENIS KELAMIN (Sex)
: 1.Laki-laki (Male) / 2.Perempuan (Female) *Coret yang bukan pilihan (Scratch to incorrect)
TEMPAT LAHIR (Place of Birth)
: 1. Kelahiran Dalam Negeri (Domestic) 2. Kelahiran Luar Negeri (Foreign) *lingkari pilihan (circle for the choice) __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Kota/Kabupaten (City/Regency) __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Negara (Country)* * Diisi jika kelahiran Luar Negeri (Required if Foreign)
TANGGAL LAHIR (Date of Birth)
: __ __ __ __ – __ __ – __ __ *tahun-bulan-tanggal (yyyy-mm-dd)
GOLONGAN DARAH : A / B / AB / O (Type of Blood) *lingkari HANYA 1 pilihan (circle for only one of choice)
Lampiran 2-i
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
AGAMA (Religion)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
STATUS KAWIN (Marital Status)
: 0. Belum/Tidak Menikah (Single) 1. Menikah (Married) *Coret yang bukan pilihan (Scratch to incorrect)
TANGGAL KAWIN (Date of Married)
: __ __ __ __ – __ __ – __ __ *Tahun-bulan-tanggal (yyyy-mm-dd)
Jika sudah bercerai (if divorced) TANGGAL CERAI (Date of Divorced) STATUS DALAM KELUARGA (Status in the Family)
: __ __ __ __ – __ __ – __ __ *Tahun-bulan-tanggal (yyyy-mm-dd)
: 1. Suami (Husband) 2. Istri (Wife) 3. Anak (Son/Daughter) 4. Menantu (Son in Law) 5. Cucu (Grand Child) 6. Orang Tua (Parent) 7. Mertua (Father in Law) 8. Famili (Family) 9. Pembantu (Maid) 10.Lainnya (etc): __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ *lingkari HANYA 1 pilihan (circle for only one of choice)
Jika Penyandang Cacat JENIS CACAT (Type of Disabilities)
PENDIDIKAN TERAKHIR (Last Education)
: 1. Fisik (Physic) 2. Tuna Rungu (Deaf) 3. Tuna Netra (Blind) 4. Tuna Wicara (Mute) 5. Mental (Mental) 6. Lainnya (etc): __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ *lingkari pilihan (circle for the choice)
: 1. Jenjang Satu: Lulus Pendidikan Dasar (SD) (Primary School) 2. Jenjang Dua: Lulus Pendidikan Menengah (SMU/SMK/SMEA) (High School) 3. Jenjang Tiga: Lulus Diploma 1 (First Diploma) 4. Jenjang Empat: Lulus Diploma 2
Lampiran 2-ii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
(Second Diploma) 5. Jenjang Lima: Lulus Diploma 3 (Third Diploma) 6. Jenjang Enam: Lulus Diploma 4 (Forth Diploma) 7. Jenjang Tujuh: Lulus Magister/Pendidikan Profesi (Master Degree/Profession education) 8. Jenjang Delapan: Lulus Magister/Pendidikan Profesi (Master Degree/Profession education) 9. Jenjang Sembilan: Lulus Doktor/Pendidikan Spesialis (PhD education/Specialization Education) *lingkari HANYA 1 pilihan (circle for only one of choice) JENIS PEKERJAAN (Job)
: Golongan Satu 1. Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah (Legislative and Government Official) 2. Manajer Perusahaan (Company Manager) 3. Manajer Umum (General Manager) Golongan Dua 4. Peneliti Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, dan Teknik (Researcher in Science, Math, and Engineering) 5. Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan (Researcher in Life Science and Health) 6. Peneliti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Peneliti Lain YBDI (Researcher in social Science and etc.) 7. Pengajar (Teacher/Lecturer) 8. Ahli Hukum (Legal Adviser) 9. Ahli Usaha (Business Expert) 10.Tenaga Profesional Lain (Other Professional) GolonganTiga 11.Asisten Ahli Ilmu pengetahuan Alam dan Teknik (Expert Assistant in Science, and Engineering) 12.Asisten Ahli Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan (Expert Assistant in Life Science and Health) 13.Asisten Pengajar (Teacher Assistant) 14.Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan (Expert Assistant in Finance and Sale) 15.Agen Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan (Business Services Agent, and Trad brokers) 16.Asisten Ahli Lainnya
Lampiran 2-iii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
(etc.) Golongan Empat 17.Tenaga Tata Usaha Perkantoran (Administration Offices) 18.Tenaga Tata Usaha Pelayanan Pelanggan (Administration of Customer Service) Golongan Lima 19.Tenaga Usaha Jasa Perorangan, Perlindungan, dan Keamanan (Individual Services, Protection, Security) 20.Peraga Busana, Pelayan Toko, dan Peraga Barang Niaga (Fashion Modeling, Shop Assistant, Commercial Item Viewer) Golongan Enam 21.Petani terlatih (Trained Farmer) 22.Petani dan Nelayan Subsisten (Subsistence Farmers and Fishermen) Golongan Tujuh 23.Tenaga Penggalian dan Bangunan (Excavation and Building Power) 24.Tenaga Pengolah Logam, Mekanik Mesin dan Tenaga YBDI (Processing Metal, Mechanical Engineering, and YBDI) 25.Tenaga Presisi, Kerajinan Tangan, Percetakan, dan Tenaga Ahli YBDI (Precision, Handcraft, Printing, YBDI Expert) 26.Tenaga Pengolah Makanan, Kayu, tekstil, Kulit, Tenaga YBDI (Food Processor, Wood, Textile, Leather, YBDI) Golongan Delapan 27.Operator Mesin Stasioner dan Mesin YBDI (Stationary Machine Operators and Machine YBDI) 28.Operator Mesin Pengolah dan Perakit Mesin (Processing Machine Operators and Assemblers Machine) 29.Pengemudi dan Operator Mesin yang Bergerak (The driver and the Moving Machine Operator) Golongan Sembilan 30.Tenaga Penjualan Keliling, Kebersihan dan Tenaga YBDI (Roving Sales Force, Hygiene and YBDI) 31.Pekerja Kasar Pertanian, Perikanan, dan Pekerja YBDI (Coarse Workers Agriculture, Fisheries, and Workers YBDI) 32.Pekerja Kasar Pertambangan, Konstruksi, Industri, dan Angkutan (Rough worker Mining, Construction, Industrial, Transportation) Golongan Nol 33.Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Members of the Indonesian Armed Forces (TNI), National Police) *lingkari HANYA 1 pilihan (circle for only one of choice)
Lampiran 2-iv
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
NAMA IBU KANDUNG (Mother's Maiden Name) NAMA AYAH KANDUNG (Father's Maiden Name)
ALAMAT (Address)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
: No. Rumah: _____ (Number) No. Pintu (Apartemen*): _____ (Apartment Door's No.)
Blok: _____ (Block) Lantai (Apartemen*): _____ (Apartment's Floor)
Nama Jalan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Street) Kode/Nama Gedung (Apartemen*): (Name/Code of Apartment) __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ No. Kavling Gedung (Apartemen*): _______ (Apartment's Plot) RT: ____
RW: _____
Nama Perumahan/Komplek (Name of Housing): __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Nama Banjar Bali*: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Name of Bali's Banjar) Nama Desa Bali*: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Name of bali's Village) Kelurahan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Village)
Lampiran 2-v
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Kecamatan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Sub District) Kabupaten: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Regency) Kode Pos: __ __ __ __ __ (Zip Code) * Diisi jika Anda Tinggal di Apartemen/Provinsi Bali (Required if You Stay in The Apartment /Province of Bali)
NOMER TELEPON RUMAH : __ __ __ __ – __ __ __ __ __ __ __ __ __ (Home Phone Number) *Kode Area-No.Telp (Area Code – Phone Number) NOMER TELEPON SELULAR : __ __ __ __ – __ __ __ – __ __ __ __ __ __ (Mobile Phone Number) ALAMAT E-MAIL (E-mail Address)
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
Lampiran 2-vi
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
CONTOH FORM 2
NIK
: __ __ -- __ __ -- __ __ -- __ __ __ __ __ __ -- __ __ __ __
NAMA DEPAN
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
NAMA KELUARGA
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
JENIS KELAMIN
: 1. Laki-laki / 2. Perempuan *Coret yang bukan pilihan
TEMPAT LAHIR (Place of Birth)
: 1. Kelahiran Dalam Negeri 2. Kelahiran Luar Negeri *lingkari pilihan __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Kota/Kabupaten __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Negara* * Diisi jika kelahiran Luar Negeri
TANGGAL LAHIR
: __ __ __ __ – __ __ – __ __ *tahun-bulan-tanggal (yyyy/mm/dd)
GOLONGAN DARAH : A / B / AB / O *lingkari HANYA 1 pilihan AGAMA
: 1. Islam 5. Budha 2. Kristen 6. Konhucu 3. Khatolik 7. Kepercayaan Kepada Tuhan YME 4. Hindu *lingkari HANYA 1 pilihan
Lampiran 2-vii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
ALAMAT
: Diisi jika Anda Tinggal di Rumah Tinggal:
No. Rumah: _____
Blok: _____
Nama Jalan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Nama Perumahan/Komplek: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Diisi jika Anda Tinggal di Apartemen: No. Pintu: _____
Lantai: _____
Kode/Nama Gedung: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ No. Kavling Gedung: _______ Diisi jika Anda Tinggal di Provinsi Bali: Nama Banjar Bali: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Nama Desa Bali: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ _ Diisi untuk tinggal di Rumah/Apartemen/Provinsi Bali: RT: ____
RW: _____
Kelurahan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Kecamatan: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ _ Kabupaten: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ Kode Pos: __ __ __ __ __
Lampiran 2-viii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
NOMER TELEPON RUMAH
: __ __ __ __ – __ __ __ __ __ __ __ __ __ *Kode Area-No.Telp
NOMER TELEPON SELULAR
: __ __ __ __ – __ __ __ – __ __ __ __ __ __
ALAMAT E-MAIL
: __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __
Lampiran 2-ix
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
CONTOH FORM 3
Lampiran 2-x
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Lampiran 2-xi
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
CONTOH FORM 4
Lampiran 2-xii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Lampiran 2-xiii
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
CONTOH FORM 5
Lampiran 2-xiv
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Lampiran 2-xv
Lampiran 2: Metadata Kependudukan
Lampiran 2-xvi
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
TABEL STANDAR METADATA NO
ELEMEN
KETERANGAN
1
NIK (Nomer Induk Kependudukan)
Jumlah 16 digit angka, dengan kode penyusun terdiri dari: - 2 digit awal: Provinsi - 2 digit setelahnya: Kota/Kabupaten - 2 digit berikutnya: Kecamatan - 6 digit: tanggal lahir (untuk perempuan ditambah 40) - 4 digit: nomer urut
2
Nama_Lengkap
Terdiri dari: Nama Depan dan Nama Keluarga Nama Depan, dengan ketentuan: - Jumlah minimal: 2 kata (6 karakter) - Jumlah maksimal: 5 kata (40 karakter) Nama Keluarga, dengan ketentuan: - Jumlah minimal: 1 kata (6 karakter) - Jumlah maksimal: 3 kata (20 karakter)
3
Jenis_Kelamin
Terdiri dari 2 pilihan: - 1: Laki-Laki - 2: Perempuan
4
Tempat_Lahir
Terdapat 2 pilihan, dan HANYA 1 pilihan: - Kelahiran Dalam Negeri: Menyebutkan nama Kota/Kabupaten - Kelahiran Luar Negeri: Menyebutkan nama Kota dan nama Negara
5
Tanggal_Lahir
Jumlah 8 digit, yang terdiri dari: - 4 digit awal: Tahun Lahir berupa angka - 2 digit setelahnya: Bulan Lahir berupa angka - 2 digit berikutnya: Tanggal Lahir berupa angka
6
Golongan_Darah
Terdiri dari 4 pilihan, dan HANYA 1 pilihan: -A -B - AB -O
7
Agama
Terdiri dari 7 pilihan, dan HANYA 1 pilihan: - 1. Islam - 2. Kristen - 3. Khatolik - 4. Hindu - 5. Budha - 6. Konhucu - 7. Kepercayaan Kepada Tuhan YME
8
Status_Kawin
Terdiri dari 2 pilihan, dan HANYA 1 pilihan:
Lampiran 3-i
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
ELEMEN
KETERANGAN - 0. Belum/Tidak Menikah - 1. Menikah
9
Tanggal_Kawin
Diisi jika sudah menikah Jumlah 8 digit, yang terdiri dari: - 4 digit awal: Tahun Kawin berupa angka - 2 digit setelahnya: Bulan Kawin berupa angka - 2 digit berikutnya: Tanggal Kawin berupa angka
10
Tanggal_Cerai
Diisi jika bercerai Jumlah 8 digit, yang terdiri dari: - 4 digit awal: Tahun Cerai berupa angka - 2 digit setelahnya: Bulan Cerai berupa angka - 2 digit berikutnya: Tanggal Cerai berupa angka
11
Status Posisi di Keluarga
Terdiri dari 10 pilihan, yang HANYA 1 pilihan: - 1. Suami - 2. Istri - 3. Anak - 4. Menantu - 5. Cucu - 6. Orang Tua - 7. Mertua - 8. Famili - 9. Pembantu - 10. Lainnya (diisi penjelasannya)
12
Menyandang Cacat
Terdapat 6 pilihan: - 1. Fisik - 2. Tuna Rungu - 3. Tuna Netra - 4. Tuna Wicara - 5. Mental - 6. Lainnya (diisi penjelasannya)
13
Pendidikan Terakhir
Terdiri dari 9 pilihan: - 1. Jenjang Satu Lulus Pendidikan Dasar (SD) - 2. Jenjang Dua Lulus Pendidikan Menengah (SMU/SMK/SMEA) - 3. Jenjang Tiga Lulus Diploma 1 - 4. Jenjang Empat Lulus Diploma 2 - 5. Jenjang Lima Lulus Diploma 3 - 6. Jenjang Enam Lulus Diploma 4 - 7. Jenjang Tujuh
Lampiran 3-ii
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
ELEMEN
KETERANGAN Lulus Magister/Pendidikan Profesi - 8. Jenjang Delapan Lulus Magister/Pendidikan Profesi - 9. Jenjang Sembilan Lulus Doktor/Pendidikan Spesialis
14
Jenis Pekerjaan
Terdiri dari 33 Jenis/Golongan Pekerjaan, dan 119* sub Jenis/Golongan Pekerjaan: - 1. Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah - 2. Manajer Perusahaan - 3. Manajer Umum - 4. Peneliti Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, dan Teknik - 5. Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan - 6. Peneliti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Peneliti Lain YBDI - 7. Pengajar - 8. Ahli Hukum - 9. Ahli Usaha - 10.Tenaga Profesional Lain - 11.Asisten Ahli Ilmu pengetahuan Alam dan Teknik - 12.Asisten Ahli Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan - 13.Asisten Pengajar - 14.Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan - 15.Agen Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan - 16.Asisten Ahli Lainnya - 17.Tenaga Tata Usaha Perkantoran -18.Tenaga Tata Usaha Pelayanan Pelanggan -19.Tenaga Usaha Jasa Perorangan, Perlindungan, dan Keamanan - 20.Peraga Busana, Pelayan Toko, dan Peraga Barang Niaga - 21.Petani terlatih - 22.Petani dan Nelayan Subsisten - 23.Tenaga Penggalian dan Bangunan - 24.Tenaga Pengolah Logam, Mekanik Mesin dan Tenaga YBDI - 25.Tenaga Presisi, Kerajinan Tangan, Percetakan, dan Tenaga Ahli YBDI - 26.Tenaga Pengolah Makanan, Kayu, tekstil, Kulit, Tenaga YBDI - 27.Operator Mesin Stasioner dan Mesin YBDI - 28.Operator Mesin Pengolah dan Perakit Mesin - 29.Pengemudi dan Operator Mesin yang Bergerak - 30.Tenaga Penjualan Keliling, Kebersihan dan Tenaga YBDI
Lampiran 3-iii
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
ELEMEN
KETERANGAN - 31.Pekerja Kasar Pertanian, Perikanan, dan Pekerja YBDI - 32.Pekerja Kasar Pertambangan, Konstruksi, Industri, dan Angkutan - 33.Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI *Sub Jenis Pekerjaan Terdapat Pada Tabel Terpisah Ket: YBDI: Yang Berhubungan Dengan Itu
15
Nama Ibu Kandung
Karakter dengan jumlah maksimal 20 karakter
16
Nama Ayah Kandung
Karakter dengan jumlah maksimal 20 karakter
17
Alamat
Terdapat 3 pilihan: - Alamat untuk Rumah Tinggal Data yang diisi : Nomer Rumah, Blok, Nama Jalan, Nama Perumahan/ Komplek - Alamat untuk Apartemen Data yang diisi: Nomer Pintu, Lantai, Kode/Nama Gedung, Nomer Kavling Gedung - Alamat untuk tinggal di Provinsi Bali Data yang diisi: Nama Banjar, Nama Desa Data yang HARUS diisi untuk Rumah Tinggal/ Apartemen/Provinsi bali: RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dan Kode Pos
18
Nomer Telepon
Terdiri dari 2 isian nomer telepon: - Nomer Telepon Tidak Bergerak Diawali Kode Area (disediakan 4 digit), dan No. telepon (disediakan 8 digit) - Nomer Telepon Selular Disediakan 12 digit
19
Alamat Email
Sebagai data tambahan
TABEL JENIS PEKERJAAN NO JENIS
SUB JENIS
Golongan Pokok 1. Pejabat Lembaga Legislatif, Pejabat Tinggi dan Manajer 1
Pejabat Lembaga Legislatif dan Pemerintah
1
Pejabat Lembaga Legislatif
Lampiran 3-iv
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
2
3
JENIS
Manajer Perusahaan
Manajer Umum
SUB JENIS 2
Pejabat Tinggi Pemerintah
3
Kepala Desa/Kelurahan dan Ketua Adat
4
Pengurus Organisasi Politik, Ekonomi, dan Sosial
5
Direktur Utama dan Pimpinan eksekutif
6
Manajer Bagian Produksi dan Operasi
7
Manajer Bagian Lainnya
8
Manajer Umum
9
Peneliti Fisika, Kimia, dan Peneliti Lain YBDI
10
Ahli Matematika, Statistika, dan Ahli Lain YBDI
Golongan Pokok 2. Tenaga Profesional 4
5
Peneliti Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, dan Teknik
Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan
11
Ahli Komputer
12
Arsitek, Ahli Teknik, dan Ahli Lain YBDI
13
Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat
14
Ahli Kesehatan (Kecuali Perawat)
15
Perawat dan Bidan Ahli
6
Peneliti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Peneliti Lain YBDI
16
Ahli Ilmu Sosial, dan Ahli Lain YBDI
7
Pengajar
17
Pengajar Pendidikan Tinggi (Universitas dan Akademi)
18
Pengajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Tingkat Pertama
19
Pengajar Sekolah Dasar dan Pra Sekolah
20
Pengajar Pendidikan Luar Sekolah
21
Pengajar Pendidikan Luar Biasa
22
Pengajar Lainnya
8
Ahli Hukum
23
Ahli Hukum
9
Ahli Usaha
24
Ahli Usaha
25
Ahli Kearsipan, Perpustakaan, dan Ahli Informasi Lain YBDI
26
Penulis dan Seniman Kreatif atau Seniman Pertunjukan
27
Tenaga Dibidang Keagamaan
10 Tenaga Profesional Lain
Lampiran 3-v
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
JENIS
SUB JENIS
Golongan Pokok 3. Teknisi, dan Asisten Tenaga Profesional 11 Asisten Ahli Ilmu pengetahuan Alam dan Teknik
12 Asisten Ahli Ilmu Pengetahuan Hayat, dan Kesehatan
13 Asisten Pengajar
28
Teknisi Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik
29
Asisten Komputer
30
Operator Peralatan Optik dan Elektronika
31
Teknisi dan Pengawas Kapal dan Pesawat Terbang
32
Pengawas Keselamatan dan Kualitas
33
Teknisi Ilmu Pengetahuan Hayat dan Teknisi Lain YBDI
34
Asisten Tenaga Kesehatan Modern (Kecuali Perawat)
35
Perawat dan Bidan
36
Tenaga Kesehatan Tradisional dan Tabib
37
Asisten Pengajar Sekolah Luar Biasa
38
Asisten Pengajar Lainnya
14 Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan
39
Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan
15 Agen Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan
40
Agen Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan
16 Asisten Ahli Lainnya
41
Asisten Ahli Administrasi
42
Asisten Pegawai Pabean, Pajak, dan Asisten YBDI
43
Polisi Khusus dan Pengusut
44
Asisten Pekerja Sosial
45
Asisten Pekerja Seni, Pertunjukan, dan OlahRaga
46
Asisten Tenaga Dibidang Keagamaan
47
Sekretaris dan Tenaga Operator Papan Ketik
48
Tenaga Tata Usaha Perhitungan
49
Tenaga Tata Usaha Pencatatan Bahan dan Perjalanan
50
Tenaga Tata Usaha Perpustakaan, Barang Kiriman dan Tenaga Tata Usaha YBDI
51
Kasir, Kasir Bank, dan YBDI
Golongan Pokok 4. Tenaga Tata Usaha 17 Tenaga Tata Usaha Perkantoran
18 Tenaga Tata Usaha Pelayanan
Lampiran 3-vi
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
JENIS
SUB JENIS
Pelanggan 52
Juru Tata Usaha Permintaan Penerangan
Golongan Pokok 5. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan di Toko dan Pasar 19 Tenaga Usaha Jasa Perorangan, Perlindungan, dan Keamanan
20 Peraga Busana, Pelayan Toko, dan Peraga Barang Niaga
53
Tenaga Pembantu Perjalanan dan Tenaga Lain YBDI
54
Tenaga Usaha Jasa Kerumahtanggaan dan Restoran
55
Tenaga Usaha Perawatan Perorangan dan Tenaga YBDI
56
Tenaga Usaha Jasa Perorangan Lainnya
57
Tenaga Usaha Jasa Peramal dan Tenga YBDI
58
Tenaga Usaha Jasa Perlindungan
59
Peragawan, Peragawati, dan Model Lainnya
60
Pelayan Toko dan Peraga Barang Dagangan
61
Tenaga Penjualan Perdagangan Eceran
Golongan Pokok 6. Tenaga Usaha Pertanian dan Peternakan 21 Petani Terlatih
22 Petani dan Nelayan SubSisten
62
Pekerja Pertanian Tanaman Palawija dan Perkebunan
63
Pekerja Peternakan dan YBDI
64
Pekerja Pertanian dan Perternakan
65
Pekerja Kehutanan dan Tenaga YBDI
66
Pekerja Perikanan, Perburuan dan Penangkapan Ikan
67
Petani dan Nelayan Sub Sisten
Golongan Pokok 7. Tenaga Pengolahan dan Kerajinan YBDI 23 Tenaga Penggalian dan Bangunan
24 Tenaga Pengolah Logam, Mekanik Mesin dan Tenaga YBDI
68
Penambang, Tenaga Peledakan, Pemotong dan Pemahat Batu
69
Pembuat Kerangka Bangunan dan Tenaga YBDI
70
Pelaksana Pekerjaan Akhir Bangunan dan Tenaga YBDI
71
Tenaga pengecatan, Tenaga Pembersih Gedung, dan Tenaga TBDI
72
Pembuat Cetakan Logam, Tukang Las, Pembuat Pelat Logam dan Penyiapan Struktur Logam serta Tenaga YBDI
Lampiran 3-vii
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
JENIS
SUB JENIS
25 Tenaga Presisi, Kerajinan Tangan, percetakan dan Tenaga Ahli YBDI
26 Tenaga Pengolah Makanan, Kayu, Tekstil, Kulit, dan Tenaga YBDI
73
Pandai Besi, Pembuat Perkakas, dan Tenaga YBDI
74
Montir dan Pemasang Mesin
75
Tukang Mekanik dan Pemasangan Peralatan Listrik dan Elektronik
76
Tukang Membuat Alat Presisi Logam dan Tukang YBDI
77
Tukang Tembikar, Barang dari Kaca dan Tukang YBDI
78
Tenaga Kerajinan Tangan dari Kayu, Tekstil, Kulit dan Tenaga YBDI
79
Tenaga Percetakan dan Tenaga YBDI
80
Tenaga Pengolahan Makanan dan Tenaga YBDI
82
Tukang Kayu, Pembuat Perabot Rumah Tangga dari Kayu dan Tukang YBDI
83
Tukang Pembuat Tekstil, Pakaian dan Tukang YBDI
84
Tukang Membuat Barang dari Kulit, Bulu, Tukang Sepatu, dan Tukang YBDI
Golongan Pokok 8. Operator dan Perakit Mesin 27 Operator Mesin Stasioner dan Mesin YBDI
28 Operator Mesin Pengolah dan Perakit Mesin
85
Operator Mesin Pengolah Bahan Tambang dan Mineral
86
Operator Mesin Pengolah Logam
87
Operator Mesin Pembuat Barang dari Kaca, Keramik, dan Tenaga YBDI
88
Operator Mesin Pengolah Kayu dan Pembuat Kertas
89
Operator Mesin Pengolah Bahan Kimia
90
Operator Mesin Pembangkit Listrik dan Mesin YBDI
91
Operator Jaringan Pemasang Otomatis dan Robot Industri
92
Operator Mesin Pembuat Barang dari Logam dan Mineral
93
Operator Mesin Produksi Bahan Kimia
94
Operator Mesin Produksi Barang dari Karet dan Plastik
Lampiran 3-viii
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
JENIS
SUB JENIS 95
Operator Mesin Produksi Barang dari Kayu
96
Operator Mesin Percetakan, Penjilidan dan Produksi Kertas
97
Operator Mesin Produksi Tekstil, Barang dari Bulu Hewan dan Kulit
98
Operator Mesin Pengolah Makanan dan Bahan YBDI
99
Perakit
100 Operator dan Perakit Mesin Lainnya 29 Pengemudi dan Operator Mesin yang Bergerak
101 Pengemudi Mesin Lokomotif dan Tenaga YBDI 102 Pengemudi Kendaraan Bermotor 103 Operator Mesin Pertanian dan Mesin Bergerak Lainnya 104 Awak Geladak Kapal dan Tenaga YBDI
Golongan Pokok 9. Pekerja Kasar, Tenaga Kebersihan, dan Tenaga YBDI 30 Tenaga Penjualan Keliling, Kebersihan, dan Tenaga YBDI
105 Pedagang Keliling dan Pekerja YBDI 106 Penyemir Sepatu dan Tenaga Jasa Lainnya di Jalanan 107 Pembantu Rumah Tangga dan Pembantu YBDI, Pembersih serta Tukang Cuci 108 Pengurus Gedung, Pembersih Jendela, dan Pekerja YBDI 109 Kurir, Pengantar Barang, Penjaga Pintu, dan Pekerja YBDI 110 Pengumpul Sampah dan Pekerja Kasar YBDI
31 Pekerja Kasar Pertanian, Perikanan dan Pekerja YBDI
111 Pekerja Kasar Pertanian, Perikanan dan Pekerja Kasar YBDI
32 Pekerja Kasar Pertambangan, Konstruksi, Industri dan Angkutan
112 Pekerja Kasar Pertambangan dan Bangunan 113 Pekerja Kasar Industri Pengolahan 114 Pekerja Kasar Angkutan dan Tukang Angkat Barang
Golongan Pokok 0 Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara RI 33 Anggota Tentara Nasional Indonesia 115 Anggota Angkatan Darat
Lampiran 3-ix
Lampiran 3: Metadata Kependudukan
NO
JENIS
SUB JENIS
(TNI) dan Kepolisian Negara RI 116 Anggota Angkatan Laut 117 Anggota Angkatan Udara 118 Anggota Kepolisian 119 Unsur Pertahanan dan Keamanan Lainnya
Lampiran 3-x