Merintis Usaha Warnet By: Abdul Khair STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Sepertinya istilah Warnet sudah tidak asing lagi di Indonesia, banyak yang sudah tahu kalau Warnet adalah singkatan dari Warung Internet. Bisnis Warnet adalah usaha menyewakan komputer dengan fasilitas internet yang nilai investasinya menengah dan masih sangat menjanjikan dalam hal keuntungan. Bisnis ini bagi beberapa orang yang tidak mempunyai latar belakang IT sulit untuk membayangkannya, tetapi sebenarnya bisnis ini sangat mudah dilakukan, tidak banyak menyedot waktu dan perhatian serta mudah untuk dikontrol. Nilai investasi cepat pulang karena keuntungannya masih bagus. Bisnis Warnet adalah salah satu bisnis yang baik karena transaksi yang dilakukan adalah cash tanpa hutang. Selain itu customer yang datang kepada anda dan jika Warnet anda ok, maka ia dapat infokan ke yang lain. Dalam menjalankan bisnis warnet tentu ada hal-hal yang menghambat laju perkembangan bisnis, penguasaan teknik dalam berbisnis sangat diperlukan dalam menghadapi banyaknya pesaing serta bagaimana menciptakan bisnis warnet yang kompetitif.
Isi Dunia bisnis internet belakangan ini banyak menarik perhatian dan minat banyak orang, karna dipandang sebagai peluang bisnis yang sangat menjajikan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak pula dari mereka yang menemui kegagalan pada tahap-tahap awal merintis, bahkan tak jarang yang menghabiskan banyak dana untuk sesuatu yang belum mereka ketahui. Mereka kadang terlena dengan iming-iming yang ditawarkan. Janji yang berikan biasanya adalah "cara cepat dan mudah meraup rupiah" atau "50 juta per bulan tanpa kerja" dan lain sebagainya. Padahal sama halnya dengan bisnis lainya, baik itu bisnis online maupun bisnis offline, hal semacam itu sangat mustahil. Semua bisnis membutuhkan kerja kerja dan ketekunan dari pelakunya. Salah satu peluang bisnis yang sekarang merebak adalah jenis usaha offline yang masih berhubungan dangan dunia internet tentunya, yaitu usaha warnet (warung internet). Warnet adalah usaha yang menyediakan jasa internet yang sangat menjanjikan, karna selain memiliki penghasilan/omset yang besar, juga tidak merepotkan dan mudah dalam proses pelaksanaannya. Omset usaha warnet rata-rata mencapai 25 juta per bulan. Tergantung kuota yang disediakan. Ada beberapa faktor yang membuat usaha warnet sangat diminati, diantaranya: 1. Kebutuhan akan internet dan Games Online yang semakin besar, dimana baru sebagian kecil dari penduduk di Indonesia yang telah menikmati internet dan diperkirakan kebutuhan internet dan games online akan semakin besar. 2. Semakin seringnya dan luasnya orang yang mengakses situs jejaring sosial internet seperti facebook dan twitter baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. 3. Pesaing yang masih sedikit terutama di daerah 4. Tingginya minat anak dan remaja di Indonesia untuk mengakses internet 5. Munculnya warnet di suatu daerah akan memicu berkembangnya ilmu pengetahuan di daerah tersebut. 6. Cepatnya rasio balik modal untuk usaha warnet dengan sistem yang baik
Usaha warnet sebenarnya cukup mudah untuk didirikan dan dijalankan. Betapa tidak, dengan membeli komputer, misalnya 10 buah, kemudian menginstalnya dengan software-software yang mendukung, lalu membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya mengalirkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah usaha warnet. Sistem perhitungan laba bersih dalam pengelolaannya tidaklah sulit, kita cukup mengurangi biaya pengeluaran dengan pemasukan. Biaya pengeluaran seperti membayar bandwith, listrik, maintenance, bayar operator, dan lain-lain. Sementara untuk biaya pemasukan berasal dari sewa internet, dan bisa juga dari penjualan softdrink dan snack kepada pelanggan. Untuk mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi dengan gaji yang mahal. Cukup lulusan SMA yang mengerti tentang komputer. Mungkin karena mudahnya, banyak orang yang berlomba-lomba mendirikan usaha warnet ini. Disamping mudahnya merintis usaha warnet walaupun dengan biaya yang cukup besar, namun banyak tantangan yang akan kita temui nantinya. Salah satunya adalah persaingan ditengah menjamurnya pengusaha yang bergerak dibidang yang sama. Maka sebelum memulai usaha warnet, banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti kestrategisan tempat, pelanggan yang akan dibidik, serta nilai jual kita terhadap pelanggan. Para pengusaha warnet bertarung tidak hanya dari sisi kenyamanan, spesifikasi komputer, dan kecepatan koneksi internet, bahkan dari sisi harga. Harga diturunkan sampai merusak pasaran untuk memancing pelanggan. Jika kita ingin bertahan, sudah selayaknyalah kita membangun usaha warnet yang kompetitif. Kemudian tempat yang strategis sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dunia usaha yang dimiliki. Strategis artinya kita memilih tempat yang memiliki pangsa pasar atau tepat sasaran (konsumen yang dituju), serta sedikit atau tidak adanya pesaing. Sementara dalam membidik konsumen, kita harus benar-benar tahu konsumen yang tepat terhadap jasa yang ditawarkan. Tidak mungkin kita membangun sebuah warnet pada pedesaan yang belum sama sekali terjamah oleh teknologi, atau menawarkannya kepada orang-arang yang awam.
Kemudian nilai jual kita terhadap pelanggan, Kenapa mereka harus memilih kita? Apa yang membedakan kita dengan yang lain? Jawabannya: Misalnya saja kita memiliki fasilitas yang lebih baik terhadap pesaing, namun dengan harga sama atau bahkan dengan tawaran harga yang lebih rendah. Itu semua akan mempengaruhi pola pikir pelanggan. Dengan demikian, maka kita akan menjadi pemenang dimata mereka. Dalam kasus ini saya akan memberikan sebuah contoh seseorang yang sukses merintis usaha warnet di daerah saya, Kecamatan Sape Kabupaten Bima-NTB. Ide ini berawal dari banyaknya keluhan Mahasiswa dan siswa-siswi SMP dan SMA yang mengaku kesulitan dalam mencari/mengakses tugas dan referensi dalam pelajaran. Serta yang menjadi faktor utama adalah mewabahnya demam facebook dikalangan masyarakat. Jika ingin mengakses internet mereka harus pergi ke pusat kota yang jaraknya sangat jauh. Sebelum membuka warnet, dia menjalankan usaha wartel (warung telepon), namun seiring banyaknya kompetitor (saingan) akhirnya ia memilih untuk beralih ke usaha warnet yang sudah pasti memiliki prospek yang sangat menarik dan menguntungkan. Setelah beberapa bulan membuka usaha tersebut, ia mendapat keuntungan yang berlipat ganda. Dalam sebulan ia mampu mengumpulkan hingga 20 juta rupiah. Jauh lebih menjanjikan dibanding usaha wartel. Usahanya berjalan sangat baik dan bahkan ia berhasil membuka cabang pada 9 bulan pertama. Namun seiring waktu usahanya sedikit terusik dengan munculnya kompetitor baru. Saingan barunya adalah seorang guru SMA yang tentunya memiliki pengaruh lebih besar terhadap pelanggan. Murid-muridnya yang mencari tugas menjadi pelanggannnya. Ia menawarkan harga yang lebih murah tapi dengan kualitas yang lebih baik dan tempat yang lebih nyaman. Tentu saja banyak pelanggan yang beralih kepada warnet baru nan nyaman ini. Ia juga memiliki tempat kursus bahasa inggris yang memiliki banyak anak didik. Sudah pasti anak-anak didiknya sekaligus menjadi pelanggan. Itulah salah satu nilai jual dan tekniknya untuk menarik pelanggan. Dunia bisnis memang dunia yang kejam dan brutal. Diperlukan teknik-teknik khusus agar tidak terpuruk dalam persaingan. Membangun usaha warnet berarti bersiap masuk ke dalam dunia yang kompetitif. Siapa yang berhasil meraih banyak pelanggan maka dialah yang menang dalam
kompetisi bisnis. Namun, ingat… kita tidak selalu berada di atas, diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai.
Referensi -
Smart In Enterpreneur ( M. Suyanto)
-
Google.com