02 Modul ke:
Fakultas
Desain & Seni Kreatif Program Studi
Desain Produk www.mercubuana.ac.id
Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.
2.1 . Memasuki Dunia Usaha 3 Cara memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu 1. Merintis Usaha Baru (Starting ) - Mendirikan sendiri - Persekutuan - Berbadan Hukum dengan modal saham-saham. 2. Membeli Perusahaan orang lain (Buying ) 3. Kerja sama manajemen (Franchising)
1. Merintis Usaha Baru (Starting ) Seseorang untuk memasuki dunia usaha harus mempunyai jiwa wirausaha yaitu dapat mengorganisir, mengelola & berani menghadapi resiko . • (Hasil Survey oleh Peggy Lambing 2000:90) : - 43% bersumber ide bisnisnya dari pengalaman ditempat kerja - 11% utk memenuhi peluang pasar - 46 % karena Hobbi.
Peluang Bisnis 2 Pendekatan utama dalam mencari peluang bisnis yaitu : 1. Pendekatan “Inside –Out “ atau disebut “Idea generation” yaitu Pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha ( Keterampilan, kemampuan, latar belakang ). 2. Pendekatan “the out-side in “ disebut “Opportunity recognition” yaitu Pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila merespon atau menciptakan suatu kebutuhan dipasar.
• Pendekatan “in-side out “ untuk memulai usaha harus memiliki kompetensi meliputi : 1. Kemampuan teknik yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya. 2. Kemampuan pemasaran yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat. 3. Kemampuan financial yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya. 4. Kemampuan hubungan yaitu kemampuan tentang bagiamana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta negoisasi.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki 2) Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih 3) Tempat usaha yang akan dipilih 4) Organisasi usaha yang akan digunakan 5) Jaminan usaha yang mungkin diperoleh 6) Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
Bidang dan Jenis usaha yang dimasuki diantaranya : • Bidang usaha pertanian & Peternakan • Bidang usaha pertambangan • Bidang usaha Pabrikasi • Bidang usaha Kontruksi • Bidang usaha Perdagangan • Bidang usaha jasa keuangan • Bidang usaha jasa perorangan • Bidang jasa-jasa umum • Bidang jasa wisata & Hotel
Bentuk Perusahaan yang akan dipilih Ada beberapa bentuk kepemilikan usaha yang bisa dipilih : 1. Perusahaan Perorangan (Soleproprietorship ) yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah mudah untuk didirikan, biaya operasi rendah,bebas dalam pengelolaan dan memiliki daya rangsang yang lebih tinggi. 2. Persekutuan (Partnership ) yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh 2 orang atau ada 2 macam anggota yaitu - Sekutu Pimpinan (General Partner) yaitu anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus persekutuan - Sekutu terbatas (Limited partner ) yaitu anggota yang bertanggungjawab terbatas terhadap utang perusahan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut tidak aktif dalam perusahaan
3. Perseroan (Corporation) yaitu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham (pesero/stockholder ), yang mempunyai tanggungjawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor. 4. Firma yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama bersama.Bila untung maka keuntungannya dibagi bersama sebaliknya bila rugi ditanggung bersama.
Tempat Usaha yang akan digunakan Dalam menentukan tempat usaha harus dipertimbangkan beberapa hal yaitu : • Dekat dengan konsumen • Dekat dengan sumber tenaga kerja • Dekat dengan bahan baku Untuk menentukan lokasi atau tempat usaha ada beberapa alternative yang bisa pilih yaitu : • tempat yang strategis atau effisien • Membeli atau menyewa bila lebih menguntungkan • Kerjasama bagi hasil bila memungkinkan
Organisasi Intern Usaha Kompleksitas organisasi usaha tergantung dari besar kecilnya lingkup usaha yang dimasuki. Semakin besar lingkup usaha,semakin kompleks organisasinya. Pada lingkup skala kecil biasanya small business owner manager atau small business operator ,organisasi usaha pada umumnya dikelola sendiri. Fungsi manajemen relative tidak begitu besar sedangkan fungsi kewirausahaan sangat besar perannya karena dasarnya adalah kreativitas dan keinovasian.
Dalam perusahaan besar fungsi kewirausahaan relative tidak begitu besar sedangkan fungsi manajemen sangat besar karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Oleh sebab itu semakin besar perusahaan maka semakin besar pula fungsi manajerial karena dasarnya adalah fungsi manajemen dan kemampuan. Sebaliknya semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan karena yang mendasarinya adalah motivasi dan kemauan.
Lingkungan Usaha Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah • Lingkungan Mikro yaitu lingkungan yang berkaitan langsung dengan operasional perusahaan seperti Pemasok, karyawan, pemegangsaham,majikan,manajer,direksi,distributor,pelanggan dan lain-lain. • Lingkungan Makro yaitu lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi Ligkungan Ekonomi, teknologi, sosiopolitik, Demografi dan gaya hidup.
Hambatan-hambatan dalam Memasuki Industri Menurut Peggy Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan untuk memasuki industry baru yaitu : • Sikap dan Kebiasaan Pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru masih berkurang sebaliknya perusahaan yang sudah ada justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap dan kebiasaan pelanggannya. • Biaya Perubahaan (Switching cost ) yaitu biaya –biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali para karyawan dan penggantian alat serta system yang lama. • Respon dari pesaing yang ada secara mempertahankan pangsa pasar yang ada.
agresif
akan
Paten, Merk Dagang dan Hak Cipta Paten,merek dagang dan hak cipta sangat penting bagi perusahaan terutama untuk melindungi penemuan-penemuan, identitas dan nama perusahaan serta keorisinalan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 1. Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwewenang atas penemuan produk yang diberi kewenangan untuk membuat,menggunakan dan menjual penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan. Ada beberapa langkah untuk mendapatkan hak paten yaitu : - Tetapkan bahwa yang ditemukan betul-betul baru - Dokumentasikan alat yang ditemukan tersebut. - Telusuri Paten-paten yang telah ada. -Pelajari Hasil Telusuran.
- Mengajukan Lamaran Paten. Lamaran paten berisi: a. Penemuan betul-betul asli b. Deskripsi penemuan yang disebut spesifikasi dan batas penemuan yang disebut klaim yang mengidentifikasi sifat-sifat penemuan baru. c. Gambar penemuan. 2. Merek Dagang Pada umumnya berbentuk symbol atau nama atau logo atau slogan atau tempat dagang yang oleh perusahaan yang digunakan untuk menunjukkan keorisinilan produk atau untuk membedakannya dengan produk lain dipasar. Untuk menetapkan merek harus dipilih kata yang khas,mudah dikenal, diingat dan unik bagi pelanggan sehingga menjadi merek terkenal.
3. Hak Cipta Hak Cipta (Copyright) adalah suatu hak istimewa guna melindungi pencipta dari keorisinilan ciptaannya. Misalnya karangan, music, pencipta lagu, hak untuk memproduksi, memperbaiki, mendistribusikan atau menjual.
2.1.2 Membeli Perusahaan yang sudah Didirikan Alasan orang membeli perusahaan yang sudah didirikan seperti : kurang berisiko, lebih mudah dan memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar. Membeli perusahaan baru sedikit resikonya karena kemungkinan gagal adalah kecil,sedikit waktu dan tenaga yang diperlukan. Disamping itu membeli perusahaan yang sudah adapun memiliki peluang harga yang relative lebih rendah dibandingkan dengan merintis usaha baru. Membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian dan permasalah eksternal dan internal yaitu : a. Masalah eksternal yaitu lingkungan misalnya pesaing dan ukuran peluang pasar.
b. Masalah-masalah internal yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya masalah image atau reputasi perusahaan. Misalnya masalah karyawan, konflik antara manajemen dan karyawan sukar diselesaikan oleh pemilik yang baru, masalah lokasi dan masalah masa depan perusahaan lainnya. 1) Aspek-aspek yang harus diperhatikan Sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang akan dibeli, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dan dianalisis oleh pembeli. Menurut Zimerer (1996) aspek-aspek itu meliputi : • Pengalaman apa yang dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan tersebut ?
• • • •
Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetap kritis ? Dimana lokasi perusahaan tersebut ? Berapa harga yang rasional untuk membeli perusahaan itu ? Apakah membeli perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan ketimbang merintis sendiri usaha baru ?
Sumber-sumber potensial perusahaan yang akan dibeli diantaranya • Pedagang perantara penjual perusahaan yang akan dibeli • Bank Investor yang melayani perusahaan • Kontak-kontak perusahaan seperti pemasok, distributor, pelanggan dan yang lainnya yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang akan dibeli. • Jaringan kerjasama bisnis dan sosial perusahaan yang akan dibeli • Daftar majalah dan jurnal perdagangan yang digunakan oleh perusahaan yang akan dibeli.
Zimmerer lebih eksplisit daripada Lambing tentang alasan mengapa sesorang membeli perusahaan. Menurutnya ada 5 kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli yaitu : 1. Alasan pemilik menjual perusahaan 2. Potensi produk dan jasa yang dihasilkan 3. Aspek Legal yang dimiliki perusahaan 4. Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual
2). Langkah-langkah dalam membeli perusahaan • Yakinkanlah bahwa anda tidak akan merintis usaha baru • Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah anda mampu mengelolanya ? teguhkan kekuatan,kelemahan, tujuan dan kepribadian anda. • Pertimbangkan gaya hidup yang anda inginkan • Pertimbangkan lokasi yang diinginkan • Pertimbangkan kembali gaya hidup.Mungkin anda ingin memiliki perusahaan ini selama-lamanya dan untuk kesenangan. • Jajaki penyandang dana sebelumnya • Persiapkan bahwa anda akan menjadi pedagang • Tetapkan perusahaan yang ingin dibeli
• Pilihlah penjual terbaik. Apa alasan menjual perusahaan tersebut ? • Adakan penelitian sebelum anda menyetujuinya • Buatlah surat perjanjian dalam bentuk yang spesifik • Jangan luncurkan “blue – diligent” • Jangan lupa untuk menilai karyawan • Yakinkanah bahwa harga yang kita pertimbangkan itu memiliki nilai perusahaan. •
2.1.3 Franschising (Kerja Sama Manajemen / waralaba ) Franchising adalah kerja sama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari franchising adalah memberi hak monopoli (lisensi) untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Perusahaan yang memberi lisensi (perusa-haan induk) disebut Franchisor, sedangkan perusahaan yang menerima lisensi disebut franchisee. Dalam franchising perusahaan yang diberi hak monopoli menyelengarkan perusahaan seolah-olah merupakan bagian dari perusahaan pemberi lisensi yang dilengkapi nama produk, merek dagang, dan prosedur penyelenggaraannya secara standar.
Franchisor memberi dukungan awal dan berkelanjutan. Dukungan awal berupa : • Pemilihan tempat • Rencana bangunan • Pembelian peralatan • Pola arus kerja • Pemilihan karyawan • Periklanan • Bantuan pada acara pembukaan
Selain dukungan awal, bantuan yang berlanjut dapat berupa : • Pencatatan dan akuntansi • Konsultasi • Pemeriksaan dan standar • Promosi • Pengendalian kwalitas • Nasihat hukum • Riset • Material lainnya. Dasar hukum dari penyelenggaraan franchising adalah kontrak antara perusahaan franchisor dengan franchisee. Perusahaan induk dapat saja membatalkan perjanjian tersebut apabila perusahaan yang diajak kerjasama tersebut melanggar persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam persetujuan.
Menurut Zimmerer (1996) keuntungan dari kerja sama franchising adalah • Diberikan pelatihan,pengarahan dan pengawasan yang berlanjut dari franchisor. • Diberikannya bantuan financial. Biasanya biaya awal pembukaan sangat tinggi sedangkan modal dari perusahaan franchisee sangat terbatas. • Keuntungan dari penggunaan nama, merek, produk yang telah dikenal.
Keuntungan Franchising Sedangkan menurut Peggy Lambing (2000:116-117) keuntungan Franchising meliputi • Bantuan awal yang memberi kemudahan yaitu jasa nasihat seleksi lokasi, analisis fasilitas layout, bantuan keuangan, pelatihan manajemen, seleksi karyawan dan bantuan pelatihan. • Basis untuk mempertimbangkan prospek keberhasilan yaitu menyajikan prediksi dan pengujian tentang kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan. • Mendapatkan pengakuan yang segera yaitu cepat dikenal karena sudah memiliki reputasi dan berpengalaman. • Daya beli. Karena merupakan bagian dari organisasi yang besar maka pembayaran untuk pembelian bahan baku,peralatan, jasa asuransi akan relative murah.
• Cakupan periklanan dan pengalaman. Periklanan secara nasional dengan pengalaman yang jauh lebih baik sehingga biaya periklanan menjadi sangat murah. • Perbaikan oeprasional. Sebagai bagian dari organisasi yang besar , usaha franchising memiliki metode yang lebih efisien dalam perbaikan proses produk. Kerugian yang mungkin terjadi menurut Zimmerer adalah : • Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan • Membatasi kreativitas penyelenggaraan usaha franchise • Franchise jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya kepada pihak lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor dengan harga yang sama.
2.2 Profil Usaha Kecil dan Model Pengembangannya Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus permasalahan masing-masing. 1. Menurut UU no.9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil, disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut : a). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,tidak termasuktanah dan tempat usaha, atau b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,2. Menurut BPS (1988) usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s/d 19 orang yang termasuk pekerja kasar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga.
3. Menurut Stanley dan Morse industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang termasuk industri kerajinan rumah tangga, Industri kecil menyerap tenaga kerja 10-49 orang, industri sedang menyerap 50–99 orang dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 orang atau lebih Sedangkan menurut Komisi Perkemba-ngan mengemukakan kriteria usaha kecil sbb: • Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik • Modal disediakan oleh pemilik • Daerah operasi bersifat lokal • Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.
Ekonomi
Selain memiliki ciri-ciri diatas usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan usaha kecil adalah : 1. memiliki kebebasan untuk bertindak 2. Fleksibel 3. Tidak mudah goncang b. Kelemahan Usaha Kecil yaitu : • Aspek kelemahan struktural adalah kelemahan usaha kecil dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya dan pasar. • Kelemahan kultural adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang menceminkan perusahaan sebagai Corporate culture.
• Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural. Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran dan bahan baku.
2.3. Kerangka Hipotetis Pengembangan Usaha Kecil Menurut John Eggers dan Kim Leahy mengidentifikasi pengembangan bisnis ada 6 tahapan yaitu : 1. Tahapan Konsepsi 2. Survival 3. Stabilisasi 4. Orientasi Pertumbuhan 5. Pertumbuhan yang cepat 6. Kematangan. Menurut Lambing (2000:43) ada 2 ketrampilan yang sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan dalam rangka pengembangan perusahaan yaitu • Keterampilan Manajemen personal • Keterampilan Manajemen Keuangan
Dalam berbagai konsep Strategi bersaing dikemukan bahwa keberhasian suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan internal. Kemampuan internal perusahaan adalah kompetensi khusus (Core Competency ) berupa kreativitas dan inovasi. Dalam teori persaingan Porter kemukakan bahwa untuk menciptakan daya saing khusus, perusahaan harus menciptakan keunggulan melalui strategi generik (generic strategic ) yaitu strategi yang menekankan pada keunggulan biaya rendah( low cost) ,diferensiasi ( diefferentiation) dan fokus ( focus). Dengan strategi ini perusahaan akan memiliki daya tahan hidup secara berkesinambungan. Menurut Mahoney & Pandian ( 1992) dan D’Aveni (1994), Strategi Porter tersebut adalah berjangka pendek dan statis karena keadaan sekarang ini sangan cepat berubah maka diperlukan strategi jangka pandang dan dinamis.
• Untuk menghadapi kondisi jangka panjang dan dinamis, perusahaan harus dikembangkan melalui strategi berbasis pengembangan sumber daya internal secara, superior untuk menciptakan kompetensi inti dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif. Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti sekarang ini, menurut D’Aveni (1987), perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti yaitu strategi perusahaan yang menekankan pada pengembangan pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan tersebut menurutnya diciptakan melalui “The new 7 – S’strategy ( The New-7S’s ) .
The new 7 – S’strategy ( The New-7S’s ) 1. Superior stakeholder satisfaction yaitu mengutamakan kepuasaan stakeholder 2. Strategic sooth saying yaitu merancang strategi yang membuat kejutan atau yang mencengangkan 3. Position for speed yaitu posisi untuk mengutamakan kecepatan 4. Position for surprise yaitu posisi untuk membuat kejutan 5. Shifting the role of the game yaitu strategi untuk mengadakan perubahan/pergesaran peran yang dimainkan 6. Signaling strategic intent yaitu menonjolkan strategi yang menyentuh rasa/perasaan 7. Simultanous and sequential strategic thrusts yaitu membuat rangkaian strategi kepercayaan secara simultan.
Terima Kasih