Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi Februari 2015
•
wa
•
Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada Februari 2015 meningkat. Pada Februari 2015, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T, tumbuh 16,1% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan Januari 2015 (14,3%;yoy). Peningkatan tersebut bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi. Pertumbuhan M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) tercatat sebesar 11,2% (yoy), naik dari 8,9% (yoy) pada Januari 2015. Sementara itu, Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta simpanan giro valuta asing) juga tumbuh meningkat dari 16,0% (yoy) menjadi 17,6% (yoy) didukung oleh meningkatnya simpanan masyarakat terutama dalam bentuk deposito di bank.
•
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh kenaikan pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan dan ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Pada Februari 2015, total kredit perbankan tercatat sebesar Rp3.699,5 T, atau tumbuh 12,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Januari 2015 yang sebesar 11,4% (yoy). Sementara itu, operasi keuangan Pempus mengalami ekspansi dari 5,1% (yoy) menjadi 20,1% (yoy).
•
Suku bunga simpanan perbankan mengalami penurunan sejalan dengan kebijakan BI menurunkan BI rate. Turunnya BI rate dari 7,75% menjadi 7,5% pada 17 Februari 2015 diikuti dengan turunnya suku bunga Deposito berjangka waktu 1 dan 6 bulan. Pada Februari 2015, suku bunga deposito berjangka 1 dan 6 bulan masing – masing tercatat 8,36% dan 9,21%, turun dibandingkan 8,46% dan 9,22% pada Januari 2015. Di sisi lain, ratarata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,94% menjadi 12,95%.
Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit Kredit
KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang Beredar (M2)1 pada Februari 2015 2015 meningkat me ningkat dengan
dibanding
kebutuhan
bulan likuiditas
sebelumnya
sejalan
masyarakat
yang
meningkat. meningkat. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T, naik 16,1% (yoy) dari 14,3% (yoy) pada Januari 2015. Perkembangan
M2
tersebut
bersumber
pertumbuhan komponen M1 dan Uang Kuasi
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) o/w Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
Rp927,8 T, atau tumbuh 11,2% (yoy), naik dari 8,9% (yoy) pada Januari 2015, sejalan dengan pertumbuhan
% (yoy)
Jan
Feb
4,174.8 918.1 391.3 3,233.9 22.9
4,230.7 927.8 387.9 3,278.9 23.9
yang
meningkat pada bulan laporan. M1 tercatat sebesar
Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun triliun Rp) 2015
dari 2
Jan'15 Feb'15 14.3 8.9 2.9 16.0 2.9
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
16.1 11.2 5.5 17.6 11.1
Uang Kartal di masyarakat. Sementara itu, Uang Kuasi tercatat sebesar Rp3.278,9 T atau tumbuh meningkat dari 16,0% (yoy) menjadi 17,6% (yoy). Pertumbuhan Uang Kuasi tersebut didukung oleh meningkatnya simpanan masyarakat terutama dalam bentuk deposito di bank. Simpanan masyarakat di bank (DPK)3 Februari 2015
1
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan penduduk
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) 2015
DPK
Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
12,625.0
12,863.0
Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
mengalami peningkatan dari 14,1% (yoy) ke 15,4%
% (yoy) Jan Feb 14.3 15.3 11.5 13.2 3.8 3.3 24.1 26.0 12.8 16.0 10.7 8.2 9.6 11.0 16.2 26.2 14.1 15.4 11.2 11.5 4.3 3.8 22.9 26.1
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit Lainnya Bersih
%yoy
meningkat dibandingkan Januari 2015 (22,9%;yoy). Sedangkan Giro tercatat sebesar Rp852,3 T, tumbuh sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yaitu dari 11,2% (yoy) ke 11,5% (yoy). Di sisi lain, Tabungan pada periode laporan tercatat sebesar Rp1.230,5 T, atau tumbuh 3,8% (yoy) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya (4,3%;yoy).
FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Meningkatnya pertumbuhan pertumbuhan kredit perbankan dan
Jan'15 Feb'15
4,174.8
4,230.7
14.3
16.1
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,212.9 3,017.8 382.6 646.7 264.0 3,958.6
15.3 13.9 5.1 5.4 5.8 12.7
19.7 14.8 20.1 10.3 (1.4) 12.9
2015, Kredit yang disalurkan oleh Bank mencapai
3,662.6 43.8
3,699.5 51.7
11.4 26.2
12.0 55.1
Februari 2015 tercatat sebesar Rp1.740,4 T, atau
2015 Jan Feb 1,719.8 1,740.4 464.4 477.0 628.1 636.6 900.5 905.8 186.6 188.8 163.1 164.6
2015
ekspansi keuangan Pempus menjadi faktor faktor yang mendorong akselerasi Uang Beredar. Beredar . Pada Februari Rp3.699,5
T,
tumbuh
12,0%
(yoy)
meningkat
dibandingkan Januari 2015 (11,4%;yoy) (Tabel 3). Pertumbuhan kredit tersebut bersumber dari jenis penggunaan Modal Kerja (KMK). Penyaluran KMK, pada
tumbuh 12,0% (yoy), lebih tinggi dibanding Januari 2015
(10,5%;yoy).
Secara
sektoral,
akselerasi
pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor Industri
% yoy Jan Feb 10.5 12.0 10.7 16.4 12.6 13.0 13.2 13.0 23.6 23.0 12.8 12.7
pengolahan
dan
sektor
Perdagangan,
Hotel,
dan
Restoran. Kredit yang diberikan pada sektor Industri pengolahan tumbuh16,4% (yoy), meningkat dibanding Januari 2015 (10,7%;yoy). Sementara Kredit kepada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran juga mengalami peningkatan pertumbuhan dari 12,6% (yoy) menjadi 13,0% (yoy) pada Februari 2015 (Tabel 4). Sementara itu, kredit yang disalurkan kepada Usaha
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
tercatat sebesar Rp1.985,0 T, tumbuh 26% (yoy)
Feb*
Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (dalam triliun Rp) Kredit Modal Kerja (KMK) o/w Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran Kredit Investasi (KI) o/w Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran
jenis Simpanan berjangka yang pada Februari 2015
Jan
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
Keterangan
(yoy). Peningkatan tersebut terutama bersumber dari
Jan 141.4 196.2 315.8
Feb 143.5 199.3 319.9
yoy (%) Jan Feb 18.8 18.7 8.7 8.7 7.0 6.4
473.8 179.5 653.3
480.9 181.7 662.7
10.2 9.0 9.8
9.8 9.0 9.6
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada Februari 2015 mencapai Rp662,7 T, tumbuh 9,6% (yoy), melambat dibandingkan
Januari
2015
(9,8%;yoy)
(Tabel
5).
Perlambatan tersebut terutama terjadi pada skala usaha mikro dan menengah. Sedangkan kredit untuk skala
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Grafik 2. Perk Perkembangan embangan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan Pengolahan
usaha kecil pertumbuhannya stabil pada level 8,7% (yoy). Disisi lain, penyaluran kedit pada sektor Properti pada Februari 2015 mencapai Rp551,2 T, atau tumbuh 16,9% (yoy), lebih tinggi dibanding Januari 2015 (16,8%;yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit properti terutama bersumber dari peningkatan penyaluran Kredit kepada sektor Konstruksi dan Real estate, yang pada Februari
Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) 2015 Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
2015 masing-masing tercatat tumbuh 28,4% (yoy) dan
Jan
Feb
% (yoy) Jan Feb
545.7 316.3 141.1 88.3
551.2 317.8 143.2 90.2
16.8 12.6 27.9 16.0
16.9 12.5 28.4 16.5
Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit
16,5% (yoy), lebih tinggi dibanding Januari 2015 (27,9%;yoy dan 16,0%;yoy). Akselerasi pertumbuhan kredit di sektor konstruksi dan real estate tersebut menunjukkan tingginya permintaan masyarakat akan tempat tinggal. Faktor lainnya yang mempengaruhi M2 adalah ekspansi keuangan Pempus. Operasi keuangan Pemerintah Pusat mengalami ekspansi atau tumbuh dari 5,1% (yoy) menjadi 20,1% (yoy) pada Februari 2015. Kegiatan ekspansi tersebut adanya pengeluaran belanja subsidi Pempus, sementara realisasi penerimaan pajak masih rendah di awal tahun. Suku
bunga
4
Simpanan
Perbankan
mengalami
penurunan sejalan dengan kebijakan BI menurunkan BI rate. Turunnya BI rate dari 7,75% menjadi 7,5% pada 17 Februari 2015 diikuti dengan turunnya suku bunga Deposito berjangka waktu 1 dan 6 bulan. Pada Februari 2015, suku bunga deposito berjangka 1 dan 6 bulan masing – masing tercatat 8,36% dan 9,21%, turun dibandingkan 8,46% dan 9,22% pada Januari 2015. Di sisi lain, rata-rata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,94% menjadi 12,95% (Grafik 3).
Maret 2015 2015 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK
4
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-faktor yang Mempengaruhinya ( Trilliun Rp) 2014
Uraian
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
3,643.1 834.5 367.7 466.9 2,787.0 1,438.8 1,224.9 213.9 1,111.4 1,027.7 83.7 236.8 21.5
3,660.6 853.5 377.4 476.1 2,785.2 1,468.5 1,254.6 213.9 1,097.1 1,012.9 84.1 219.6 21.9
3,730.4 880.5 372.3 508.1 2,828.7 1,499.8 1,286.6 213.3 1,105.5 1,020.8 84.7 223.3 21.2
3,789.3 906.7 380.5 526.3 2,860.1 1,522.8 1,293.8 229.1 1,095.8 1,009.7 86.1 241.5 22.4
3,865.9 945.7 381.6 564.1 2,903.4 1,569.8 1,331.1 238.7 1,106.1 1,021.8 84.4 227.5 16.8
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya o/w: Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih
3,643.1
3,660.6
3,730.4
3,789.3
1,013.5 2,629.6 318.7 586.3 267.7 3,506.2
987.7 2,672.9 308.6 592.3 283.6 3,549.1
1,015.0 2,715.4 314.1 597.3 283.2 3,610.3
3,075.8 2,938.4 137.4 (908.7) 33.4
3,113.3 2,976.0 137.3 (902.1) 35.1
3,169.5 3,025.4 144.1 (914.4) 23.3
Jul
2015
Aug
Sep
Okt
Nov
Dec
Jan
Feb
3,896.0 918.6 452.8 465.8 2,959.7 1,598.0 1,364.9 233.1 1,144.1 1,056.2 87.9 217.6 17.7
3,895.4 895.8 399.3 496.6 2,982.7 1,629.4 1,396.8 232.6 1,132.3 1,044.4 87.8 221.0 16.9
4,010.1 949.2 395.2 553.9 3,044.8 1,665.8 1,418.0 247.8 1,143.1 1,055.5 87.6 235.9 16.1
4,024.5 940.3 396.1 544.2 3,066.4 1,680.6 1,444.5 236.2 1,138.9 1,053.9 85.0 246.9 17.7
4,076.7 955.5 405.7 549.8 3,099.4 1,694.6 1,456.5 238.0 1,158.9 1,070.3 88.6 245.9 21.8
4,173.3 942.2 419.3 523.0 3,209.5 1,729.9 1,475.4 254.5 1,234.6 1,144.3 90.3 245.0 21.6
4,174.8 918.1 391.3 526.8 3,233.9 1,788.6 1,523.8 264.8 1,184.8 1,093.3 91.5 260.4 22.9
4,230.7 927.8 387.9 540.0 3,278.9 1,846.8 1,570.2 276.6 1,182.0 1,090.3 91.6 250.2 23.9
3,865.9
3,896.0
3,895.4
4,010.1
4,024.5
4,076.7
4,173.3
4,174.8
4,230.7
1,061.8 2,727.5 290.8 585.8 295.0 3,651.3
1,077.1 2,788.7 325.3 601.5 276.2 3,717.7
1,056.4 2,839.6 293.7 594.7 301.0 3,747.9
1,069.0 2,826.4 306.3 596.0 289.7 3,757.1
1,114.2 2,895.9 345.8 619.3 273.5 3,823.5
1,096.3 2,928.2 380.0 606.1 226.1 3,845.0
1,102.3 2,974.3 394.5 609.1 214.6 3,913.5
1,105.8 3,067.5 416.6 615.8 199.2 3,961.6
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,212.9 3,017.8 382.6 646.7 264.0 3,958.6
3,188.7 3,048.1 140.6 (921.8) 25.9
3,259.7 3,122.0 137.6 (967.2) 27.2
3,274.5 3,133.4 141.2 (944.3) 48.9
3,292.7 3,144.6 148.2 (959.6) 38.8
3,349.7 3,200.7 149.0 (988.5) 42.6
3,387.5 3,215.9 171.6 (991.5) 26.0
3,442.8 3,246.0 196.8 (1,006.4) 10.0
3,488.7 3,318.9 169.8 (1,027.3) 49.7
3,454.7 3,272.6 182.1 (1,060.1) 43.8
3,471.9 3,309.1 162.8 (1,075.0) 51.7
Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp)
DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
Feb 2,947.2 509.4 1,099.3 1,338.5 576.9 254.9 85.8 236.2 3,524.1 764.3 1,185.1 1,574.7
Mar 2,968.1 518.0 1,081.3 1,368.7 561.0 238.9 86.2 235.9 3,529.1 756.9 1,167.5 1,604.7
Apr 3,040.5 548.2 1,090.3 1,402.0 564.4 243.9 86.9 233.6 3,604.8 792.1 1,177.1 1,635.5
Mei 3,052.4 566.3 1,079.8 1,406.3 602.9 264.3 88.3 250.3 3,655.3 830.6 1,168.0 1,656.6
Jun 3,138.9 609.8 1,092.1 1,437.0 593.3 246.8 86.8 259.8 3,732.3 856.6 1,178.9 1,696.8
2014 Jul 3,097.0 506.1 1,124.9 1,466.0 584.2 241.1 90.5 252.6 3,681.2 747.2 1,215.4 1,718.6
2015 Agt 3,157.7 539.4 1,114.8 1,503.6 587.5 244.0 90.3 253.1 3,745.2 783.4 1,205.1 1,756.7
Sep 3,260.6 601.1 1,127.2 1,532.3 615.9 256.2 90.9 268.8 3,876.5 857.3 1,218.1 1,801.1
Okt 3,277.3 590.3 1,125.6 1,561.4 613.3 269.1 88.1 256.1 3,890.6 859.4 1,213.7 1,817.5
Nov * 3,312.4 601.3 1,138.0 1,573.0 621.5 271.7 91.9 257.9 3,933.9 873.0 1,229.9 1,830.9
Des 3,376.0 576.9 1,204.1 1,595.0 637.9 268.8 94.2 274.9 4,013.8 845.7 1,298.3 1,869.8
Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 12,196.0 12,440.0 12,625.0 12,863.0
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
2014
2015
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
2,785.0 518.3
2,825.5 517.9
2,861.8 534.1
2,901.5 537.5
2,963.1 542.5
2,992.7 536.7
2,988.8 543.0
3,029.0 566.1
3,037.6 555.1
3,068.9 562.3
3,126.4 581.5
3,078.3 589.4
3,105.8 593.8
801.9 117.2 39.8 153.5 65.5 33.1 146.0 96.7 86.1 63.9 1,554.5 70.2 80.6 409.9 24.2 80.0 563.3 57.0 180.2 89.0 946.9 3,303.3
807.7 117.8 39.1 156.5 66.6 33.8 147.0 96.4 86.9 63.7 1,585.1 74.0 77.5 411.4 22.8 83.7 579.9 60.0 185.6 90.1 950.6 3,343.4
823.3 118.7 39.6 161.1 66.8 34.3 149.0 100.8 88.1 65.0 1,617.8 78.4 81.7 415.2 23.0 86.7 592.0 63.0 184.6 93.2 954.7 3,395.9
839.3 120.7 40.5 168.3 68.5 36.0 151.9 105.1 91.2 57.1 1,621.3 81.0 73.5 414.6 22.0 87.1 605.5 65.2 200.4 72.1 978.5 3,439.1
850.6 122.5 39.7 171.8 68.1 37.1 154.0 105.5 93.5 58.4 1,663.3 81.7 73.6 430.3 14.6 92.2 625.5 65.1 213.9 66.4 991.7 3,505.6
845.5 123.6 38.7 170.7 68.2 37.4 153.9 101.5 93.8 57.6 1,684.5 82.9 80.3 434.9 17.9 97.5 625.8 67.5 210.7 67.0 999.4 3,529.5
850.3 124.7 40.1 171.8 68.1 38.2 154.2 101.9 93.4 58.1 1,679.4 83.8 85.7 431.9 20.0 101.1 619.4 67.8 203.4 66.3 1,002.1 3,531.8
864.3 125.2 42.4 175.9 69.0 38.7 156.2 103.5 94.9 58.6 1,716.9 84.8 88.8 448.6 18.6 105.9 625.5 69.2 207.4 68.2 1,013.9 3,595.1
861.5 126.0 41.6 175.3 66.2 41.9 155.3 102.2 95.6 57.3 1,707.2 84.9 81.6 451.7 9.9 108.2 629.8 65.7 207.7 67.6 1,024.0 3,592.6
873.7 130.2 40.5 178.8 68.0 43.3 157.4 101.0 94.4 59.9 1,722.5 85.5 85.9 454.5 10.2 107.4 637.5 65.1 208.3 68.2 1,035.0 3,631.2
894.6 132.2 46.6 180.8 70.3 44.9 163.5 99.3 94.2 62.8 1,765.3 89.7 92.9 474.2 10.3 103.6 640.5 66.3 211.1 76.7 1,048.0 3,707.9
900.5 133.0 47.0 186.6 70.1 45.7 163.1 98.8 93.8 62.4 1,719.8 88.0 93.3 464.4 13.6 97.0 628.1 63.6 204.2 67.4 1,047.5 3,667.7
905.8 133.1 48.2 188.8 71.7 45.8 164.6 97.5 94.7 61.6 1,740.4 86.3 86.4 477.0 16.8 99.1 636.6 65.0 207.7 65.6 1,053.3 3,699.5
1,139.5 262.6 1,433.9 402.0 65.3
1,151.9 267.2 1,476.1 381.7 66.6
1,170.0 271.7 1,496.0 390.7 67.6
1,176.9 277.5 1,516.1 399.8 68.8
1,205.2 282.0 1,542.6 405.5 70.2
1,213.0 284.5 1,546.5 414.5 70.9
1,220.0 287.1 1,541.6 412.1 71.0
1,240.8 292.7 1,567.4 422.3 71.9
1,233.1 296.2 1,573.3 417.7 72.2
1,249.8 299.8 1,589.4 419.7 72.5
1,289.8 298.9 1,620.5 425.5 73.3
1,276.7 294.6 1,599.8 423.2 73.4
1,283.3 297.3 1,609.0 435.5 74.5
3,303.3 3,343.4 3,395.9 3,439.1 3,505.6 3,529.5 3,531.8 3,595.1
3,592.6
3,631.2
3,707.9
3,667.7
3,699.6
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total Kelompok Bank Persero BPD BSN Asing & Camp. BPR Total
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5