Penderita Meningkat
Demam
Berdarah
PURWOREJO,FP – Pada tahun 2016 penderita demam berdarah di Kabupaten Purworejo mengalami peningkatan. Di bulan Januari tercatat 61 kasus, bulan Februari 54 kasus. Sementara pada bulan yang sama pada tahun 2015 tercatat 25 kasus dan 14 kasus. “Dibandingkan tahun lalu memang terjadi peningkatan penderita demam berdarah. Namun demikian sampai saat in belum ada korban akibat demam berdarah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Kuswantoro M.Kes di ruang Begelen, komplek Kantor Bupati Senin (7/3/2016). Dijelaskan, dalam penanganan demam berdarah pihaknya sudah melakukan pengasapan atau foging. Setidaknya sampai saat ini sudah dilakukan 10 kali pengasapan. Diakui, cara seperti itu sebenarnya kurang efektif karena hasilnya hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja. “Cara yang paling efektif adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan bersama-sama. Karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengatasi jentikjentik yang ada,” jelas Kuswantoro.
KDRT, Oknum Guru SD Negeri Tepansari Dilaporkan Polisi PURWOREJO,FP – Habib Sholeh, guru SD Negeri Tepansari, dilaporkan ke Polsek Loano oleh istrinya, Soimah. Guru yang
mengajar pendidikan agama dan sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dilaporkan istrinya dengan tuduhan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Menurut penuturan Soimah, dirinya sering sekali dibentakbentak dengan ucapan kasar dan tidak senonoh. Dia juga pernah dibilang lonte (pelacur) dan kerap diancam akan dicerai. “Saya sudah tidak tahan dengan sikap suami saya yang kasar dan mau menang sendiri,”kata Soimah saat dikunjungi dirumahnya, Senin (29/2/2016). Kapolsek Loano AKP Markotib melalui Kanit Serse Komari yang dikonfirmasi, Jumat (26/2/2016) membenarkan adanya pengaduan dari Soimah terkait KDRT yang dilakukan oleh suaminya. “Memang benar ada laporan kasus KDRT,” kata Komari.
Soimah, korban KDRT Namun demikian pihak Polsek Loano belum bisa memproses kasus tersebut karena berdasarkan keterangan suaminya dan bebrapa warga datanya masih simpang siur. Terpisah, Habib Soleh yang ditemui di SD Negeri Tepansari membantah dirinya sudah melakukan KDRT kepada istrinya. “Jangan dipercaya omongan istri saya yang tidak karuan itu,” ucap Habib Soleh
Koes Bersaudara Dan Budi Cilok Hibur Pesta Rakyat
Purworejo PURWOREJO,FP – Pesta Rakyat yang digelar di alun-alun Purworejo Sabtu (5/3/2016) mampu menyedot ribuan warga Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Pesta Rakyat digelar oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE.MM sebagai bentuk rasa syukur. Panitia menyediakan sedikitnya ada 50 angkringan di halaman pendopo kabupaten, 2500 pac kuliner untuk tamu undangan di dalam pendopo dan 60 gerobag kuliner di alun-alun. Semua sajian kuliner tersebut gratis bagi para pengunjung pesta rakyat. Pesta Rakyat dimulai sekitar pukul 15.30 WIB hingga sekitar pukul 22.30 WIB. Sejak sore pengunjung sudah mulai menyerbu stand kuliner sehingga sebelum acara usai makanan yang disediakan sudah ludes.
Bupati Purworejo, Agus Bastian di panggung Pesta Rakyat Gelaran pesta rakyat semakin meriah ketika di panggung utama Nomo Koeswoyo dan group legendaris Koes Bersaudara mulai melantunkan lagu-lagu nostalgia. Semakin malam suasana tambah meriah ketika usai penampilan Koes Bersaudara dilanjutkan dengan tampilan Budi Cilok yang membawakan lagu-lagu balada milik Iwan Fals. Hajatan pesta rakyat ditutup dengan lagu Bento oleh Budi Cilok dan disusul pelepasan 200 balon serta pesta kembang api. Menurut ketua panitia, Cahyadi, anggaran pesta rakyat menggunakan dana pribadi Bupati Purworejo, Agus Bastian. “Semua anggaran dari pak Agus Bastian. Soal besarnya saya tidak tahu,” kata Cahyadi.
Djelaskan, pesta rakyat digelas sebagai wujud syukur dan semangat baru Purworejo dengan kepimpinannya yang baru, Agus Bastian SE.MM dan Yulihastuti SH.
Simpan Shabu-Shabu Warga Loano Diamankan Sat Narkoba PURWOREJO, FP – Kedapatan menyimpan satu paket shabu-shabu, Ar, warga Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano harus berurusan dengan anggota Satuan Narkoba Polres Purworejo. Ar ditangkap Minggu (28/2/2016) di depan toko Indomart, Kutoarjo. Bermula dari informasi masyarakat jika Ar hendak menemui seseorang untuk transaksi di depan toko Indomart kampung Senepo Kutoarjo. Mendapat informasi itu anggota Sat narkoba kemudian menunggu Ar di lokasi. Setelah disanggong beberapa saat Ar muncul dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat. Begitu tersangka muncul petugas langsung menyergap dan menggeledah sepeda motor yang dikendarai Ar. “Petugas akhinya menenukan satu paket shabu-shabu kecil di dalam dasbord sepeda motornya,” kata AKP Junani Jumantoro, Kasat Narkoba Polres Purworejo. Sementara Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana melalui Kasubag Humas AKP Lasiyem saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan itu. “Dengan ditemukannya barang bukti berupa satu paket shabu-shabu kecil tersangka akan dijerat dengan pasal 112 (1) UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkoba dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara,” jelasnya. Guna pengusutan lebih lanjut kini Ar diamankan di ruang sel
tahanan Mapolres Purworejo.
Bupati Purworejo : Sat Pol PP Harus Bertindak Humanis PURWOREJO,FP – Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) merupakan salah satu potensi sumber daya aparatur yang sangat penting dalam pemerintahan daerah. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya menghimbau kepada Kepala Daerah agar menempatkan aparatur di Satuan Polisi Pamong Praja dengan mempertimbangkan secara matang kompetensi dan latar belakang keilmuan yang dimiliki. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian saat membacakan sambutan Mendagri dihadapan ratusan peserta apel siaga Satpol PP dan Linmas Se-Purworejo dalam rangka HUT Satpol PP ke-66 dan Linmas ke-54 tahun 2016 di halaman kantor Bupati Purworejo, Kamis (03/03/2016). Bupati Agus Bastian juga menyoroti minimnya anggota dan peralatan yang dimiliki oleh Sat Pol PP Purworejo. “Karena itu agar Sat Pol PP dalam menjalankan tugasnya bisa lebih lancar kami akan menambah anggota dan prasarana yang baru,” kata Agus Bastian. Dalam kesempatan itu Bupati menghimbau agar dalam menjalankan tugas mengedepankan cara-cara humanis dan jangan sampai melukai masyarakat. “Sebagai penegak perda Sat Pol PP harus bertindak tegas dan dapat menjadi suri tauladan masyarakat,” ungkap bupati. Dalam rangka mengisi HUT Satpol PP dan Linmas dilaksanakan kegiatan aksi donor darah yang dilakukan di Pos Satpol PP
Setda Purworejo yang diikuti oleh sekitar 20 peserta, “Kegiatan ini diikuti oleh 465 peserta terdiri dari PPNS, kader siaga trantib dari 5 kecamatan, unsur linmas inti dari 6 kecamatan, TNI, Polri, dan 32 unsur Trantibum kecamatan,” kata Kepala Sat Pol PP Purworejo, Tri Joko Pranoto.
Polres Purworejo Mulai Gelar Operasi Simpati Candi 2016 PURWOREJO,FP – Terhitung sejak 1 sampai 21 Maret 2016 Polres Purworejo mulai menggelar Operasi Simpati Candi. Konsep Operasi Simpati Candi untuk optimalisasi penerapan kawasan tertib lalu lintas (KTL) guna menciptakan lokasi penggal jalan yang tertib marka, rambu, parkir serta menciptakan kamseltibcar lantas. Hal tersebut dkatakan Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana SH memimpin apel gelar pasukan Operasi Candi 2016 di halaman Mapolres Purworejo, Selasa (1/3/2016). Lebih lanjut dijelaskan, manfaat kawasan tertib lalu lintas saat ini masih kurang dirasakan oleh masyarakat. Karena sentuhan dari stakeholder yang membidangi lalu lintas kurang optimal. “Sehingga pada momen operasi simpatik candi 2016 kali ini kawasan tertib lalu lintas yang sudah ada kita tingkatkan menjadi lokasi penggal jalan tertentu yang ditangani secara lebih terkoordinatif dan terprogram,” jelas Kapolres. Masih kata Kapolres, pelaksanaan operasi simpatik candi 2016 terbagi dalam satgas antara lain deteksi dini, preemtif, preventif, penegakan hukum dan satgas bantuan operasi. Satgassatgas tersebut akan melakukan kegiatan utamanya secara internal pada kawasan tertib lalu lintas.
“Tujuan utama operasi simpatik candi 2016 adalah terwujudnya kamseltibcar lantas yang baik pada kawasan tertib lalu lintas yang telah ditetapkan,” pungkas Kapolres. Apel gelar pasukan Operasi Simpatik Candi 2016 dikuti oleh Dishubkominfo, Sat Pol PP, TNI dan dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Terbukti Edarkan Dan Gunakan Shabu-Shabu Masih Juga Mengelak PURWOREJO,FP – APW (33), warga Desa Prapag Lor, Kecamatan Pituruh tak bisa mengelak lagi saat dibawa ke Polres Purworejo untuk dilakukan tes urine hasilnya positif mengunsumsi shabushabu. Akibatnya APW harus mendekam dalam sela tahanan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. APW ditangkap jajaran Sat Narkoba Polres Purworejo awal bulan Februari lalu lantaran diduga hendak melakukan transaksi shabu-shabu di wilayah kecamatan Butuh. Penangkapan APW berawal dari informasi masyarakat jika APW akan melakukan transaksi dengan sesorang. Selanjutnya Satuan Narkoba Polres Purworejo melakukan penyelidikan. Brigadir Rohmad Riyadi yang sebelumnya memang sudah mengenal tersangka dapat menemukan APW di Kecamatan prembun, Kebumen. Saat dilakukan pemeriksaan terhadap HP milik APW ditemukan pesan singkat yang ditujukan kepada Reri yang berbunyi “ pom bensin Klepu ke barat ketemu jembatan ada dlm bks tisue aqua disebelah barat jembatan dibawah pohon besar pertama yang ada
tulisan sambal belut” . “Setelah dilakukan penelusuran terhadap pesan singkat tersebut di Desa Wironatan Kecamatan Butuh memang ditemukan bekas bungkus tisue aqua yang didalamnya terdapat satu paket shabushabu,” kata Kasat Narkoba AKP Junani Jumantoro. Dijelaskan, dalam pemeriksaan awal tersangka tidak mengakui perbuatannya. “Namun kami memiliki lebih dari dua alat bukti untuk menjeratnya dalam perkara penggunaan shabu-shabu,” ucap AKP Junani. Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana SH membenarkan Satuan Narkoba telah melakukan penangkapan terhada APW. “Terhadap APW diduga telah mengedarkan dan menggunakan narkoba jenis shabushabu. Tersangka telah melanggar pasal 114 (1) sub 112 (1) UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara,” jelasnya.
Main Judi Dipasar, 10 Orang Digelandang Polisi PURWOREJO,FP – Main judi memang tidak mengenal tempat waktu, dimana dan kapanpun bisa digelar selama bandar dan pemasang ada. Seperti yang terjadi di Pasar Suronegaran Purworejo. Pasar yang seharusnya sebagai tempat jual beli ternyata dijadikan arena perjudian dadu. Akibatnya arena adu keberuntungan itu digerebeg anggota Sat Reskrim Polres Purworejo. 10 pemain berhasil diamankan aparat. Meski sempat berusaha melarikan diri saat polisi datang, namun karena lokasi sudah terkepung mereka akhirnya pasrah saja dikeler ke Polres Purworejo. 10 orang yang diamankan antara
lain, Par (48), warga Tambak Rejo; Dwi (40) dan Der (33), warga Purworejo; End (55), warga Pangen Juru Tengah; Pan (43), Ulf (33), warga Baledono; Har (62), warga Karang Talun; AL (55), warga Kaliboto; Eko (48), warga Meranti dan Suy (34) warga Sidoleren. Kasat Reskrim, AKP Kholid Mawardi, S.H, menuturkan, pelaku ditangkap oleh saat sedang bermain judi dadu kopyok, Sabtu (20/02/2016) di dalam salah satu kios komplek Pasar Suronegaran Purworejo. “Par sebagai bandar, Ulf sebagai kasir, Dwi sebagai pengepul, sementara 7 pelaku lainya sebagai pemasang,” ungkapnya, Minggu (28/02/2016). Dikatakan, selain menangkap para pemain, aparat juga mengamankan uang senilai Rp. 980 ribu dan alat peraga perjudian. “Semua sudah kami sita sebagai barang bukti,” tambah Kasat Reskrim. Saat ini ke-10 pelaku masih dalam penahanan guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ke-10 pelaku perjudian tersebut dijerat dengan Pasal 303 KUHP tentang perjudian dan terancam hukuman penjara selama 10 tahun penjara.
Boyongan Kerumah Dinas, Wakil Bupati Purworejo Jalan Kaki PURWOREJO,FP – Sabtu (27/2/2016), Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti boyongan kerumah dinas di komplek Pendopo Kutoarjo. Wakil Bupati menuju ke rumah dinas dari kediamanya di Desa Grabag, Kecamatan Grabag dengan berjalan kaki. Ritual boyongan dengan berjalan kaki diikuti oleh ribuan masyarakat. Ritual jalan kaki dimulai sekitar pukul 07.15.WIB, diawali
dengan mubeng deso (keliling Desa Grabag). Ritual ini mengandung maksud Wakil Bupati berpamitan kepada warga sekaligus mohon doa restu. Usai keliling desa Yuli Hastuti berjalan kaki menuju Pendopo Rumas Dinas Wakil Bupati di Kutoarjo yang berjarak sekitar 12 Km. Langkahnya diikuti oleh ribuan warga yang sudah sejak pagi buta berkumpul dirumah Yuli Hastuti. Tak urung aksi jalan kaki massal ini sempat membuat arus lalu litas macet. Sepanjang perjalanan banyak warga yang menyalami Yuli Hastuti, tak sedikit pula yang menitikan air mata. Yuli Hastuti memang tokoh masyarakat yang cukup dihormati dan disegani. Hal itu tak lepas dari pengaruh suaminya, Kelik Sumrahadi yang mantan Bupati Purworejo. Namun setelah berjalan sekitar 1 jam lebih Yuli Hastuti harus meneruskan perjalananya dengan naik andong karena staminanya mulai menurun. Sekitar pukul 09.15 WIB Yuli Hastuti tiba di pintu gerbang timur Pendopo Rumah Dinas. Begitu memasuki pintu gerbang Yuli Hastuti mendapat kalungan bunga dari siswi SMA. Ratusan pendukung dari berbagai elemen masyarakat langsung menyalami Yuli Hastuti yang wajahnya tampak sedikit kelelahan. Diteras
pendopo,
suaminya,
Kelik
Sumrahadi
sudah
siap
menyambutnya. Kelik Sumrahadi tidak bisa ikut ritual jalan kaki lantaran sedang sakit dan jalanya harus dibantu kruk. Begitu dipeluk suaminya Yuli Hastuti tidak bisa menahan tangisnya. Memasuki pendopo, Yuli Hastuti dan keluarga disambut Bupati Agus Bastian beserta istri, Setda Tri Handoyo dan pejabat lainnya. Termasuk Muh. Saebani, Ketua RT 01 RW 05, Kutoarjo dimana nantinya Yuli Hastuti akan tinggal. Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan, ritual boyongan jalan kaki itu bukan untuk mencari popularitas, melainkan sebagai ungkapan rasa syukur. Disamping itu juga merupakan bentuk budaya yang harus dilestarikan.
“Purworejo dan Kutoarjo banyak menyimpan tradisi budaya adiluhung yang perlu dilestarikan,” ujarnya. Diharapkan, setelah memasuki rumah dinas itu, Yuli Hastuti bisa menjalankan roda pemerintahan sebagai wakil bupati Purworejo secara baik dan lancar.
Setelah Ngamuk Dan Merusak Barang, Oknum TNI Todong Pistol Kades PURWOREJO,FP – Nasib sial menimpa Aji Pamungkas (29) warga RT 01 RW 03 Desa Kedondong, Kecamatan Ngombol. Tanpa sebab yang jelas rumahnya didatangi oknum TNI dan mengobrak abrik isi rumah hingga berantakan. Selain itu, oknum TNI yang memegang senjata pistol shoftgun juga merusak tv 32 inc, sound, mebel dan sepeda motor Honda Supra X 125 milik Aji. Tak hanya itu saja, disamping mengamuk, oknum TNI itu juga menodongkan pistol ke arah Aji dan memukulnya berulang kali. Saat ditemui dirumahnya, Jumat (26/2/2106), Aji menuturkan, perusakan terjadi Kamis (25/2/2016) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat kejadian dirinya sedang keluar untuk mencari makanan tak jauh dari rumahnya. Sewaktu pulang dirinya kaget karena ada orang asing dirumahnya sedang mengamuk dan mengacak-acak isi rumah. “Saat saya masuk tiba-tiba orang itu menodongkan pistol shoftgun dan memukuli saya berkali-kali. Saya berusaha menghindar dan tidak melawan tapi tetap dipukuli, saya kemudian lari ke rumah kepala desa untuk melaporkan kejadian itu,” kata Aji.
Mendapat laporan dari Aji, Kepala Desa kedondong, Joko Winoto berniat melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngombol. Namun ketika menuju Polsek Ngombol dan kebetulan melewati samping rumah Aji, Joko Winoto dicegat oleh oknum TNI tersebut. Joko Winoto ditarik pakainya hingga sobek dan ditodong pistol shoftgun. “Pak Kades melawan dan berusaha merebut pistol sehingga terjadi keributan,” ujar Aji. Keributan itu diketahui oleh Agus Budiwinarso, putra Joko Winoto, melihat ayahnya ditodong dia berusaha melerai. Karena kesulitan melerai dan khawatir keselamatan ayahnya, Agus kemudian mengambil sabit yang berada di kandang sapi tak jauh dari tempat itu dan membacok kening oknum TNI hingga berdarah. “Setelah itu baru pistol berhasil direbut dan orang itu melarikan diri,” ucap Aji. Setelah pelaku pergi, Joko dan sejumlah warga kemudian melaporkan kejadan itu ke Polsek dan Koramil Ngombol sambil membawa barang bukti pistol shoftgun. Mendapat laporan anggota Polsek dan Koramil kemudian mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara dan mencari keberadaan pelaku. Belakangan diketahui pelaku adalah Didik Hariyanto, anggota TNI Angkatan Laut, Marinir Yon 4 Cilandak berpangkat Praka. Setelah beberapa dalam pencarian akhirnya Didik Hariyanto berhasil ditemukan oleh aparat Denpom Purworejo di rumah Tono di Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi. Pelaku kemudian diamankan di Makodim 07 08 Purworejo. Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab sampai peristiwa itu terjadi. Pelaku merupakan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Purwodadi. Namun demikian dari penuturan salah seorang warga, balas dendam yang melatar belakangi kejadian itu. “Sebenarnya permusuhan sudah lama terjadi jauh sebelum pelaku menjadi anggota TNI,” kata warga yang mengaku masih ada hubungan famili dengan pelaku dan korban.