MENGAWAL PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Inspektorat Jenderal Untuk Masyarakat Pertanian Jakarta, 1 Juni 2015
Tugas dan Fungsi Wasintern Itjen Tugas: Melaksanakan Wasintern di Lingkungan Kementerian Penyiapan Perumusan Jakwas Intern Pelaksanaan Wasintern melalui audit, reviu, evaluasi
pemantauan dll Pelaksanaan audit untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri
Definisi dan Peran Internal Auditing “an independent, objective and consulting activity design to add value and improve an organisation’s operation. It helps organisation accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance process” Assurance
”…provide an independent assurance service to the board, audit committe and management, focusing on reviewing the effectiveness of the governance, risk management and control processes…”
Consultancy
to provide advice to management on governance, risk, and control”.
ICAWE 2003: 2 batasan tegas peran internal audit yaitu assurance dan consultancy
Peran Assurance & Consultancy Itjen Memberikan assurance kpd Menteri Pertanian bahwa pelaksanaan control, risk & proses governance sudah sesuai kualitasnya Memberikan assurance kpd Menteri bahwa “Laporan” Unit Teknis sudah Kredibel
Memberikan advis penyempurnaan kepada Unit Teknis ttg control, risk & proses governance
The Five Lines of Defence Management Control Mechanism Quality Assurance Internal Audit The Board External Audit/SAI
Tiga Lini Pengendalian Lini Pertama
Lini Kedua
Lini Ketiga
Manajemen Lini
Mekanisme Fungsional
Independent Assurance
Bertanggung Jawab atas risiko dan pengendalian kegiatan harian
Memberi dukungan dan advis teknis Menetapkan standar dan kebijakan
Fungsi Audit Internal Fungsi Pengawasan Komisi Audit
Batasan Konsultansi Internal Audit No
PERSYARATAN KONSULTANSI
1
Harus terkait dengan area assurance dan keahlian auditor (control, risk management, dan governance)
2
Harus mengikuti standar yang sama dengan penugasan assurance (terkait dengan perencanaan, pelaporan dll)
3
Harus dilaksanakan oleh staf yang kompeten
No
LARANGAN KONSULTANSI
1
Tidak menimbulkan conflict of interest
2
Tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen
3
Tidak boleh melenceng dari inti pekerjaan assurance
Audit Internal yang Efektif
MEMBERI NILAI TAMBAH Memahami tuntutan lingkungan
Mendorong inovasi
Memberi lebih dari dugaan auditan
LOGFRAME OUTCOME STRUCTURE “KEDAULATAN PANGAN” Risiko Pembangunan
Stop konversi lahan produktif
Pemda; Kemen Agraria & TR
Kemen PU Pera; Kementan; Kemendag; Pemda
Perbaikan dan pemb. Jaringan irigasi, bendungan, pasar, dan sarpras transportasi
Kemendikbud; Kemenristek
Kementan; Kemenperin; Pemda Pembukaan 1 juta lahan sawah baru Reforma agraria 9 juta Ha
Kementan; Kemen LH & Kehutanan; Kemen Agraria & TR; Kemen PU Pera; Pemda Pemulihan kualitas kesuburan lahan; 1000 Desa Mandiri Benih
Gudang dgn fasilitas pengolahan pasca panen di sentra produksi (term pemasaran);
Peningkatan kemampuan petani Pemb. Agribisnis kerakyatan
Kementan; KLH/BPLH Pemda (BUMDesDana Desa)
Peningkatan Minat Sosial Bidang Pertanian (?)
KEDAULATAN PANGAN
Kementan; Kemen BUMN; Pemda Pendirian bank pertanian & UMKM
Bank Indonesia; Kemen Koperasi
Pengendalian impor pangan
Kemendag; Kementan
Risiko Pencapaian Sasaran Kedaulatan Pangan
Perlu Itjen Efektif: Mata, telinga, tangan & kaki bagi Menteri
Kebijakan dan Strategi Itjen 2015–2019 Fokus pada Program Peningkatan Kedaulatan Pangan Motor dalam Penyelenggaraan SPIP Audit dan Evaluasi Berbasis Capaian
Metodologi Audit Program Kedaulatan Pangan: Berbasis Risiko Identifikasi Unit dan Kegiatan Terkait Program Peningkatan Kedaulatan Pangan (termasuk K/L lainnya) Faslitias Unit tersebut untuk Menganalisis Risikonya Reviu Register Risiko unit tersebut menjadi Audit Universe Analisis target-target Kinerja dan petakan dalam kurun waktu reguler Audit berbasis Sampling/Evaluasi berbasis penyimpangan (gap) signifikan
Itjen sebagai Motor Penyelenggaraan SPIP SPIP sebagai proses interaksi integratif antar unsur Pembentuknya:
ItjenYang Efektif adalah Salah satu subunsur pembentuk Lingkungan Pengendalian selain:
(1) Lingkungan Pengendalian, (2) Analisis Risiko, (3) Kegiatan Pengendalian
(a) Penegakan integritas dan etika, (b) komitmen terhadap kompetensi, (c) kepemimpinan yg kondusif, (d) struktur org sesuai kebutuhan
(4) Informasi dan Komunikasi, dan (5) Pemantauan
(e) Pendelegasian wewenang & tanggung jawab yg tepat, (f) kebijakan pembinaan SDM yang sehat, dan (h) hubungan antar instansi yg baik
Kerangka Pengawasan Berbasis Capaian
Governance di Sektor Publik Promosi Nilai & Etika Organisasi
Membangun Kapasitas dan Kapabilitas Organisasi
Focus Me Outcome pada Masyarakat
Terinformasi, Terinformasi, Keputusan Transparan,, Transparan Berpeduli Risiko
Praktekkan Nilai dalam Perilaku
Fokus Penilaian Maturitas SPIP Lingkungan Pengendalian Komitmen Terhadap Integritas dan Nilai Etika
Efektivitas APIP Terhadap SPIP
Struktur Tanggung Jawab & Kewenangan Komitmen Terhadap Kompetensi Penegakan Akuntabilitas Individu
Penilaian Risiko Penetapan Tujuan
Identifikasi, Analisis & Rancangan Penanganan Risiko
Pertimbangan Potensi Fraud
Penilaian atas Perubahan Lingkungan
Kegiatan Pengendalian Pemilihan dan Pengembangan Kegiatan Pengendalian
Pemilihan dan Pengembangan Kegiatan Pengendalian UmumTI
Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian
Informasi dan Komunikasi Relevansi Informasi
Komunikasi Informasi Internal
Komunikasii Informasi Eksternal
Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan dan/atau Evaluasi Terpisah
Evaluasi dan Komunikasi Kelemahan Pengendalian
Kearifan Lokal Kepemimpinan Makanan Bebek