Reforma Agraria Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Muhammad Ilham Arisaputra Bagian Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Telp./Fax: E-mail:
[email protected] Abstract Food sovereignty is the right of nations and peoples to independently determine food policy that guarantees the right to food for the people and which give the right for the public todetermine the food system in accordance with the potential of local resources. Food sovereignty is a concept ofthe right to food is a good nutritional quality and culturally appropriate, produced by sustainable agricultural systems and environmentally friendly. Food sovereignty is also the fulfillment of the human right to determine own food and agriculture system sthat put more emphasis on family-based agriculture that is based on the principle of solidarity. According to the National Land Agencyof the Republic of Indonesia (BPN RI), one of the purposes of the implementation of agrarian reformis to improve food security and energy society. Successful agrarian reform and tenuremarked by certainty which ensures livelihood and employment opportunities for farmers, land-useland that is able toimprove the management of natural resources and preservation of the quality of the environment, food sovereignty, productivity capabilities that can make farming families were ableto re-invest and have high purchasing power. Key Words: Agrarian Reform, Right to Food, Food Sovereignty. Abstrak Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya, diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.Kedaulatan pangan juga merupakan pemenuhan hak manusia untuk menentukan sistem pertanian dan pangannya sendiri yang lebih menekankan pada pertanian berbasiskan keluarga yang berdasarkan pada prinsip solidaritas.MenurutBadan PertanahanNasionalRepublikIndonesia(BPN RI), salah satu daritujuanpelaksanaanreformasiagrariaadalah untuk meningkatkanketahanan pangandanenergimasyarakat. Reforma agrariayang berhasil ditandai oleh kepastian penguasaan tanah yang menjamin penghidupan dan kesempatan kerja bagi petani, tata-guna tanah yang mampu memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian mutu lingkungan hidup, kedaulatan pangan, kemampuan produktivitas yang mampu membuat keluarga petani mampu melakukan re-investasi dan memiliki daya beli yang tinggi. Kata Kunci: Reforma Agraria, Hak Atas Pangan, Ketahanan Pangan. 39
40
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
Pendahuluan
dang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
Pasal 28A Undang-Undang Dasar
seyogyanya menjadi pedoman bagi
Negara Republik Indonesia Tahun
persoalan pangan nasional. Kebija-
1945 (selanjutnya disingkat UUD
kan ini berpijak pada konsepsi keta-
NRI 1945) mengatur bahwa “Setiap
hanan pangan yang dinilai kurang
orang berhak untuk hidup serta
akomodatif bagi pelaku produksi
berhak mempertahankan hidup dan
pangan nasional.Jika mengacu pada
kehidupannya”. Selanjutnya dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun
Pasal 28C UUD NRI 1945 diatur
1996, konsep ketahanan pangan
pula bahwa: (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
merujuk pada kemampuan negara
Berdasarkan pasal tersebut di atas maka kemudian lahir Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.Undang-undang ini merupakan undang-undang yang menggantikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.Banyak kalangan yang menilai bahwa revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 ini dipandang terlalu memihak pada kebutuhan pasar dan mengenyampingkan hak-hak petani.Un-
untuk
memenuhi
ketersediaan
pangan yang cukup, aman, merata, dan terjangkau (Sinaga, 2015). Salah
satu
persoalan
dalam
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
adalah
bahwa
dalam
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, perihal dari mana stok pangan didapat dan dengan cara apa produksi pangan tersebut dihasilkan tidak dibahas lebih lanjut dalam kebijakan ini. Dengan kata lain, negara dinyatakan
aman
memenuhi
apabila
kebutuhan
mampu pangannya
tanpa harus memproduksi sendiri. Artinya bahwa negara diperbolehkan untuk menggantungkan pemenuhan kebutuhan
pangannya
terhadap
negara lain,hal mana yang menegaskan kebijakan impor pangan bukan merupakan
suatu
masalah
dan
produksi pangan nasional tidak men40
41
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
jadi perhatian utama.Konsepsi kebi-
kan selama ini. Mengacu pada
jakan pangan yang dianggap menga-
Undang-Undang Nomor 7 Tahun
komodasi kebutuhan pasar ini jelas
1996, konsep ketahanan pangan yang
memancing pertanyaan dari kala-
diimplementasikan oleh pemerintah
ngan gerakan sosial yang cukup
hanya
kritis
pasar.
terpenuhinya pangan bagai rumah
Undang-Undang Nomor 18 Tahun
tangga yang tercermin dari tersedia-
2012
diimplementasikan
nya pangan yang cukup, baik jumlah
pemerintah ini dinilai mengenyam-
maupun mutunya, aman, merata dan
pingkan pembacaan untuk menjaga
terjangkau”.
keberlangsungan produksi pangan
dengan konsep ketahanan pangan
nasional. Alih-alih untuk menjaga
yang dicanangkan oleh FAO (Food
ketersediaan pangan nasional, keta-
and Agriculture Organization), yaitu
hanan pangan berpretensi kuat men-
tanpa melihat dari mana pangan
jadi pintu masuk liberalisasi pangan
tersebut dihasilkan atau dengan cara
nasional (Sinaga, 2015).
apa pangan tersebut dihasilkan.
terhadap
kebijakan
yang
Banyak kalangan yang menilai
terbatas
pada
Konsep
“kondisi
ini
persis
Dalam ketahanan pangan, suatu
bahwa Undang-Undang Nomor 18
negara
Tahun 2012 belum mampu men-
mampu memenuhi pangannya tanpa
jawab masalah yang ada dan tidak
dia memproduksi sendiri pangan
mampu mengubah kehidupan petani
tersebut. Artinya bahwa suatu negara
dan
produsen
boleh menggantungkan pemenuhan
Undang-Undang
pangannya terhadap negara lain
Nomor 18 Tahun 2012, Serikat
melalui mekanisme impor (SPIdiak-
Petani
ses
nelayan
pangan.
sebagai
Dalam Indonesia
(SPI)
melihat
Pemerintah terkesan memaksakan konsep
kedaulatan
pangan
dan
dikatakan
dari
aman
apabila
http://www.spi.or.id/?p=
5699). Reforma
agraria
merupakan
ketahanan pangan untuk disatukan
gagasan terbaik yang pernah lahir di
dalam undang-undang ini padahal
dunia ini untuk mengatasi ketimpa-
konsep kedaulatan pangan merupa-
ngan atas pemilikan, peruntukan,
kan jawaban atas gagalnya konsep
penggunaan, dan pemanfaatan tanah,
ketahanan pangan yang telah diterap-
khususnya tanah pertanian.Ketimpa-
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
42
ngan atas tanah pertanian turut pula
Konsep Reforma Agraria
mempengaruhi kedaulatan pangan
Reforma Agraria adalah restruk-
dalam suatu negara. Pada hakekat-
turisasi (penataan ulang susunan)
nya, tujuan dilaksanakannya refor-
kepemilikan, penguasaan, dan peng-
masi agraria adalah meningkatkan
gunaan sumber-sumber agraria (khu-
kesejahteraan kaum tani miskin.
susnya tanah). Tujuannya adalah
Pada era Orde Baru, Indonesia per-
untuk
nah mencapai kedaulatan pangan
syarakat warisan stelsel feodalisme
melalui
swasembada
dan kolonialisme menjadi susunan
pangan dimana Indonesia saat itu
masyarakat yang adil dan merata.
mampu menasbihkan diri sebagai
Secara etimologis reforma agraria
negara penghasil beras terbesar di
berasal dari bahasa Spanyol, yang
dunia. Hal itu kemudian lambat
memiliki arti suatu upaya perubahan
namun pasti menjadi luntur dan
atau perombakan sosial yang dilaku-
bahkan saat ini Indonesia melalukan
kan secara sadar, guna mentransfor-
impor beras dari negara lain. Kondisi
masikan struktur agraria ke arah
tersebut sangat ironis mengingat
sistem agraria yang lebih sehat dan
Indonesia adalah salah satu negara
merata bagi pengembangan pertani-
agraris terbesar di dunia.
an dan kesejahteraan masyarakat
program
Reforma
agraria
yang
sejati
mengubah
susunan
ma-
desa (Wiradi, 200:35).
adalah bagaimana kemudian kaum
Krishna Ghimire memberikan
tani miskin dapat terangkat derajat-
pengertian yang sama antara agrari-
nya.Saat ini masyarakat tani menjadi
an reform dan land reform. Ia men-
golongan masyarakat yang termar-
definisikan reformasi agraria atau
ginalkan oleh karena laju modernisa-
land reform sebagai perubahan besar
si yang menekankan pada industria-
dalam struktur agraria yang memba-
lisasi. Dalam tulisan ini akan dikaji
wa peningkatan akses petani miskin
konsep
dalam
pada lahan serta kepastian pengua-
mewujudkan kedaulatan pangan di
saan (tenure) bagi mereka yang
Indonesia.
menggarap lahan, termasuk juga
reforma
agraria
akses pada input pertanian, pasar, serta
jasa-jasa
dan
kebutuhan
43
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
pendampingan lainnya (Arisaputra,
juga isu-isu karakter kelas dari
2015:17).Reforma agraria merupa-
hubungan antara produksi dan distri-
kan suatu perubahan dalam struktur
busi di bidang pertanian dan perusa-
agraria dengan tujuan peningkatan
haan yang terkait, dan bagaimana
akses kaum tani miskin akan pengua-
semua hal itu terhubung ke struktur
saan tanah dan untuk meningkatkan
kelas yang lebih luas. Dengan kata
kesejahteraannya (Limbong, 2012 :
lain,
27).
dengan kekuatan ekonomi dan poli-
Frithjof
Kuhnen
reforma
agraria
berkaitan
mengartikan
tik dan hubungan antara keduanya.
reforma agraria sebagai tindakan
Reforma agraria pada konteks ini
untuk mengatasi hambatan pemba-
harus mencakup:
ngunan yang timbul karena adanya
1. Instrumen kebijakan agraria yang
kecacatan dalam struktur agraria
karakter kualitatif dan seterus-
yang
Ibid.).
nya mengacu pada perubahan
Reforma agraria harus bermakna
yang lebih kecil seperti subsidi,
penataan ulang struktur penguasaan
tarif pajak, dan sebagainya;
berlaku
(Limbong,
tanah yang mencakup redistribusi
2. Perubahan struktural untuk me-
tanah dan pembatasan (pencegahan)
ngubah struktur pertanian, seperti
konsentrasi penguasaan tanah dan
program
bahkan terkandung pula aksi-aksi
bidang infrastruktur, penyuluhan,
untuk menata ulang sistem bagi hasil
dan sebagainya;
dalam kegiatan pertanian (Parlindungan dalam Limbong, 2012 : 28). Ben Cousins (Limbong, 2012 :30)
kredit,
investasi
di
3. Reformasi kelembagaan yang mengubah dasar ekonomi pedesaan dan masyarakat, seperti
memberikan perbedaan antara agra-
rdistribusi
tanah,
rianreform
landreform.
penyewaan,
kolektivisasi,
Landreform berkaitan dengan hak
sebagainya.
atas tanah dengan cirinya ma-
Dengan demikian pada hakikat-
sing-masing, kekuatan dan distribusi.
nya, konsep reforma agraria mencak-
Sedangkan reforma agraria tidak
up 3 (tiga) konsep, yakni:
terbatas pada konsep landreform
1. Konsep Landreform, yakni penata-
tersebut, tetapi lebih luas mencakupi
an kembali struktur penguasaan
dengan
perubahan dan
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
44
kepemilikan tanah yang lebih
keutuhan
adil;
Republik Indonesia;
2. Konsep Accesreform, yakni berkaitan dengan penataan penggu-
b.
Negara
Kesatuan
Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
naan atau pemanfaatan tanah
c. Menghormati supremasi hukum
yang lebih produktif disertai
dengan mengakomodasi keane-
penataan dukungan sarana dan
karagaman
prasarana yang memungkinkan
hukum;
petani memperoleh akses ke sumber
ekonomi
di
wilayah
pedesaan. Akses tersebut antara
dalam
unifikasi
d. Mensejahterakan rakyat, terutama melalui
peningkatan
kualitas
sumber daya manusia Indonesia;
lain akses sarana dan prasarana
e. Mengembangkan demokrasi, ke-
pertanian, pengairan, jalan, usaha
patuhan hukum, transparansi dan
tani, pemasaran produksi, kopera-
optimalisasi partisipasi rakyat;
si usaha tani, dan perbankan
f. Mewujudkan keadilan termasuk
(kredit usaha rakyat); 3. Konsep Policy/Regulationreform,
kesetaraan gender dalam penguasaan,
pemilikan,
penggunaan,
yakni berkenaan dengan penga-
pemanfaatan, dan pemeliharaan
turan kebijakan dan hukum yang
sumber daya agraria/sumber daya
berpihak pada rakyat banyak
alam;
(Limbong, 2012:28).
g. Memelihara keberlanjutan yang
Prinsip-prinsip pembaruan agra-
dapat memberi manfaat yang
ria dan pengelolaan sumber daya
optimal, baik untuk generasi
alam sebagaimana termaktub dalam
sekarang maupun generasi men-
Pasal 4 Ketetapan MPR Nomor
datang, dengan tetap memperhati-
IX/MPR/2001 adalah sebagai beri-
kan daya tampung dan daya
kut:
dukung lingkungan;
Pembaruan agraria dan pengelo-
h. Melaksanakan fungsi sosial, keles-
laan sumber daya alam harus dilak-
tarian, dan fungsi ekologis sesuai
sanakan sesuai dengan prinsip-prin-
dengan kondisi sosial budaya
sip:
setempat;
a. Memelihara dan mempertahankan
i. Meningkatkan keterpaduan dan
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
koordinasi antarsektor pembangunan dan antar daerah dalam pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam; j. Mengakui, menghormati, dan melindungi hak masyarakat hukum
adat
dan
keragaman
budaya bangsa atas sumber daya agraria/sumber daya alam; k. Mengupayakan keseimbangan hak dan kewajiban negara, pemerintah (pusat, daerah provinsi, kabupaten/kota, dan desa atau yang setingkat), masyarakat dan individu; l.
Melaksanakan
desentralisasi
berupa pembagian kewenangan di tingkat nasional, daerah provinsi, kabupaten/kota, dan desa atau yang setingkat. Sedangkan Ida Nurlinda memaparkan 10 (sepuluh) prinsip dasar reforma agraria yakni sebagai berikut: 1. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, karena hak atas sumber-sumber agraria merupakan hak ekonomi setiap orang. 2. Unifikasi hukum yang mampu mengakomodasi keanekaragaman hukum setempat (pluralisme). 3. Keadilan dalam penguasaan dan pemanfaatan sumber-sumber agraria (keadilan gender, keadilan dalam suatu generasi
45 dan antar generasi, serta pengakuan kepemilikan masyarakat adat terhadap sumber-sumber agraria yang menjadi ruang hidupnya). 4. Fungsi sosial dan ekologi tanah serta sumber-sumber agraria lainnya, bahwa hak yang dipunyai seseorang menimbulkan kewajiban sosial bagi yang bersangkutan karena haknya dibatasi oleh hak orang lain dan hak masyarakat yang lebih luas. 5. Penyelesaian konflik pertanahan. 6. Pembagian tanggung jawab kepada daerah berkenaan dengan alokasi dan manajemen sumber-sumber agraria. 7. Transparansi dan partisipasi dalam pembuatan kebijakan hak. 8. Landreform/restrukturisasi dalam pemilikan, penguasaan, pemanfaatan sumber-sumber agraria. 9. Usaha-usaha produksi di lapangan agraria. 10. Pembiayaan program-program pembaruan agrarian. (Ida Nurlinda, 2009 : 96). Berdasarkan prinsip-prinsip di
atas tampak bahwa pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam dilaksanakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pembaruan agraria hampir secara universal dipandang sebagai suatu keniscayaan untuk membenahi persoalan sosial mendasar dalam masyarakat. Sebelum lahirnya Ketetapan MPR Nomor
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
46
IX/MPR/2001, UUPA telah me-
pengelolaan yang tidak lagi mela-
ngamanatkan agar politik, arah, dan
hirkan sengketa dan konflik di
kebijakan agraria di Indonesia harus
kemudian hari (BPN, 2010 :
memberikan kontribusi nyata dalam
42-43)
proses mewujudkan keadilan sosial
Reforma agraria di Indonesia
dan sebesar-besarnya kemakmuran
dilaksanakan berdasarkan Ketetapan
bagi seluruh rakyat. Untuk itu, maka
MPR
politik, arah, dan kebijakan agraria
tentang Pembaharuan Agraria dan
harus diarahkan pada 4 (empat) prin-
Pengelolaan Sumber Daya Alam
sip pengelolaan, yakni: Agraria,
yang
khususnya pertanahan harus berkon-
pemerintah antara lain untuk melak-
tribusi nyata :
sanakan penataan kembali pengua-
(1)meningkatkan kesejahteraan rak-
saan, pemilikan, penggunaan dan
yat dan melahirkan sumber baru
pemanfaatan tanah yang berkeadilan
kesejahteraan rakyat;
dengan memperhatikan kepemilikan
RI
Nomor
IX/MPR/2001
mengamanatkan
kepada
(2) meningkatkan tatanan kehidupan
tanah untuk rakyat serta menyele-
bersama yang lebih berkeadilan
saikan konflik-konflik yang berke-
dalam kaitannya dengan peman-
naan dengan sumber daya alam yang
faatan, penggunaan, penguasaan,
timbul selama ini sekaligus mengan-
dan pemilikan tanah;
tisipasi potensi konflik di masa men-
(3) menjamin keberlanjutan sistem kemasyarakatan,
datang guna menjamin terlaksana-
kebangsaan,
nya penegakan hukum. Pasal 2
dan kenegaraan Indonesia dengan
Ketetapan MPR RI Nomor IX/M-
memberikan akses seluas-luasnya
PR/2001 menyatakan bahwa “Pem-
pada generasi akan datang pada
baruan Agraria adalah mencakup
sumber-sumber
suatu
ekonomi
ma-
syarakat, dalam hal ini tanah;
proses
berkesinambungan
berkenaan dengan penataan kembali
(4) menciptakan tatanan kehidupan
penguasaan, pemilikan, penggunaan
yang secara harmonis dengan
dan pemanfaatan sumber daya agra-
mengatasi berbagai sengketa dan
ria, dilaksanakan dalam rangka
konflik pertanahan di seluruh
tercapainya kepastian dan perlindu-
tanah air dan menata sistem
ngan hukum serta keadilan dan
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
47
kemakmuran bagi seluruh rakyat
Undang Nomor 18 tahun 2012
Indonesia”.
tentang Pangan, definisi Pangan
Perkataan
“berkesinambungan”
adalah segala sesuatu yang berasal
dalam Pasal 2 tersebut di atas berarti
dari sumber hayati produk pertanian,
melihat pembaruan agraria masa
perkebunan, kehutanan, perikanan,
lalu, masa kini dan masa akan
peternakan, perairan, dan air, baik
datang. Setiap usaha pembaruan, jika
yang diolah maupun tidak diolah
ingin berhasil tidak boleh menutup
yang
mata mengenai apa yang ada, apa
makanan
yang
ditinggalkan,
pertumbuhannya.
diperuntukkan atau
sebagai
minuman
bagi
dan
sejarah
konsumsi manusia, termasuk bahan
Produk
hukum
tambahan
Pangan,
bahan
baku
masa lalu yang sampai sekarang
Pangan, dan bahan lainnya yang
masih berlaku perlu peninjauan kem-
digunakan dalam proses penyiapan,
bali untuk diverifikasi dan difalsifi-
pengolahan,
kasi apakah masih relevan dan cocok
makanan atau minuman.
dan/atau
pembuatan
dengan kebutuhan sekarang dan
Kedaulatan Pangan adalah hak
masa yang akian datang. Berdasar-
negara dan bangsa yang secara
kan hal ini, maka kemudian ditetap-
mandiri
kan apa yang seharusnya dilakukan
Panganyang menjamin hak atas
bagi tujuan masa yang akan datang
Pangan bagi rakyat dan yang mem-
melalui penafsiran yang futuristik
berikan hak bagi masyarakat untuk
(Sodiki, 2013:37). Berdasarkan Pasal
menentukan sistem Pangan yang
2 tersebut terlihat bahwa ada 2 (dua)
sesuai dengan potensi sumber daya
bagian pokok, yakni aspek pengua-
lokal.(Pasal 1 angka 2 UU 18/2012).
saan dan pemilikan di satu sisi serta
Kemandirian Pangan adalah kemam-
aspek penggunaan dan pemanfaatan
puan negara dan bangsa dalam mem-
di sisi lainnya.Penataan penguasaan
produksi Pangan yang beraneka
dan pemilikan tersebut merupakan
ragam dari dalam negeri yang dapat
kegiatan utama land reform.
menjamin pemenuhan kebutuhan
menentukan
kebijakan
Pangan yang cukup sampai di tingkat Kedaulatan Pangan. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-
perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia,
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
48
sosial, ekonomi, dan kearifan lokal
pangan (Food Sovereignty) bagi
secara bermartabat (Pasal 1 angka 3
umat manusia di dunia ini pada
UU
yang
World Food Summit (WFS) yang
dimaksud dengan Ketahanan Pangan
dilaksanakan pada bulan November
adalah kondisi terpenuhinya Pangan
1996 di Roma, Italia. Kedaulatan
bagi negara sampai dengan perseo-
Pangan adalah konsep pemenuhan
rangan, yangtercermin dari tersedi-
pangan
anya Pangan yang cukup, baik
Kedaulatan
jumlah maupun mutunya, aman,
konsep pemenuhan hak atas pangan
beragam, bergizi, merata, dan ter-
yang berkualitas gizi baik dan sesuai
jangkau serta tidak bertentangan
secara budaya, diproduksi dengan
dengan
sistem pertanian yang berkelanjutan
18/2012).
agama,
Sedangkan
keyakinan,
dan
melalui
produksi
pangan
lokal.
merupakan
budaya masyarakat, untuk dapat
dan
hidup sehat, aktif, dan produktif
kedaulatan pangan sangat menjun-
secara berkelanjutan (Pasal 1 angka 4
jung tinggi prinsip diversifikasi
UU 18/2012).
pangan sesuai dengan budaya lokal
ramah
lingkungan. Artinya,
Persoalan pangan bagi bangsa
yang ada.Kedaulatan pangan juga
Indonesia, dan juga bangsa-bangsa
merupakan pemenuhan hak manusia
lainnya di dunia ini adalah merupa-
untuk menentukan sistem pertanian
kan persoalan yang sangat mendasar
dan pangannya sendiri yang lebih
dan sangat menentukan nasib dari
menekankan pada pertanian berba-
suatu
Ketergantungan
siskan keluarga yang berdasarkan
pangan dapat berarti terbelenggunya
pada prinsip solidaritas (SPI diakses
kemerdekaan bangsa dan rakyat ter-
dari http://www.spi.or.id/?page_id=
hadap suatu kelompok, baik negara
282).
lain
bangsa.
maupun
kekuatan-kekuatan
Kedaulatan pangan adalah hak
ekonomi lainnya. La Via Campesina
setiap bangsa dan setiap rakyat untuk
(organisasi perjuangan petani inter-
memproduksi pangan secara mandiri
nasional) sebagai organisasi payung
dan hak untuk menetapkan sistem
Serikat Petani Indonesia (SPI) di
pertanian, peternakan, dan perikanan
tingkat Internasional telah mem-
tanpa adanya subordinasi dari kekua-
perkenalkan
tan pasar internasional. Terdapat 7
konsep
kedaulatan
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
49
(tujuh) prasyarat utama untuk me-
nian (SPI diakses dari http://ww-
negakkan kedaulatan pangan, antara
w.spi.or.id/?page_id=282) .
lain adalah :
Dari ketujuh prasyarat tersebut,
(1) Pembaruan Agraria;
tampak bahwa reforma agraria me-
(2) Adanya hak akses rakyat terhadap
rupakan salah satu prasyarat untuk
pangan; (3) Penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan; (4) Pangan untuk pangan dan tidak sekadar komoditas yang diperdagangkan; (5) Pembatasan penguasaan pangan oleh korporasi; (6) Melarang penggunaan pangan sebagai senjata; dan (7) Pemberian akses ke petani kecil untuk perumusan kebijakan perta-
mewujudkan
kedaulatan
pangan.
Oleh karena itu, maka mau tidak mau, Indonesia harus melaksanakan reforma agraria secara optimal dan terpadu. Selain ketujuh syarat tersebut, praktek untuk membangun kedaulatan pangan harus dilandaskan pada prinsip-prinsip dasar sebagaimana pada diagram di bawah ini: (SPI diakses
dari
http://ww-
w.spi.or.id/?page_id=282).
50
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
Konsep kedaulatan pangan sema-
Food Program), dan IFAD (Interna-
kin dikembangkan dan mendapat
tional Fund for Agricultural Deve-
dukungan yang meluas.Pada tahun
lopment).
2007 diadakan konferensi internasi-
Hal ini kemudian dimanfaatkan
onal Kedaulatan Pangan di Nyeleni,
oleh gerakan petani dan masyarakat
Mali.Konferensi ini semakin me-
sipil lainnya untuk memasukkan
nguatkan pemahaman dan perjua-
sebuah alternatif sistem pangan yang
ngan gerakan sosial mewujudkan
demokratis
kedaulatan pangan menjadi alternatif
skusikan dalam Komisi FAO untuk
menjawab permasalahan pangan dan
Ketahanan Pangan Dunia) yang
pertanian global.Selanjutnya pasca
harus dilaksanakan agar negara-ne-
krisis pangan yang melanda seluruh
gara dan masyarakat di seluruh dunia
dunia di awal tahun 2008, terjadi
memiliki hak untuk melaksanakan
reformasi besar di dalam tubuh
kedaulatan pangan.Solusi sejati me-
Komite Ketahanan Pangan PBB
ngatasi krisis pangan berarti bahwa
(CFS) akibat tekanan dan kritik ma-
petani kecil, dan bukan perusahaan
syarakat sipil. Pada sidang ke-35
transnasional, harus mendapatkan
Komite Ketahanan Pangan bulan
kontrol atas sumber daya agraria
Oktober 2009, secara resmi CFS
yang dibutuhkan untuk memproduk-
membuka ruang bagi keterlibatan
si pangan yaitu, tanah, air, benih dan
masyarakat sipil untuk terlibat dan
pasar lokal.Akhirnya konsep kedau-
memainkan peranan penting dalam
latan pangan menjadi alternatif bagi
menyusun kebijakan untuk mengha-
kebijakan ekonomi di banyak negara.
puskan kelaparan di dunia. CFS
Perjuangan kedaulatan pangan di
bertugas mengatasi kelaparan dunia
Indonesia mulai marak pada tahun
dengan gerakan petani sebagai salah
2002 karena meskipun krisis pangan
satu anggota pada Advisory Commit-
belum terjadi, namun tanda-tanda
tee-nya.Ini menjadi jalan yang mem-
kegagalan konsep ketahanan pangan
buka dialog antara petani kecil dan
yang dijalankan FAO sudah mulai
petani korban dengan institusi-insti-
terlihat. Karena itu berbagai inisiatif
tusi seperti FAO (Food and Agricul-
sudah dilakukan gerakan rakyat di
ture Organization), WFP (World
Indonesia seperti membangun koalisi
(seperti
yang
didi-
51
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
penegakan
kedaulatan
pangan.
permintaan pangan semakin mening-
Pergerakan ini mendapat respons
kat
positif dari kalangan partai, dengan
penduduk dan peningkatan pertum-
adanya aksi di ruang parlemen untuk
buhan kelas menengah yang cukup
penolakan atas impor beras di Indo-
besar.Ironisnya lagi bahwa kebijakan
nesia (Wahyuningtyas, diakses dari
pemerintah untuk menutupi kekura-
https://www.academia.edu/8765236/
ngan antara kebutuhan pangan dan
Masa_Depan_Kedaulatan_Pangan_
ketersedian pangan adalah dengan
dalam_UU_No._6_tahun_2014).
impor pangan.Saat ini, Indonesia
akibat
dari
pertumbuhan
Di tingkat parlemen, ketergantu-
menjadi tergantung terhadap impor
ngan pangan dan tak sanggupnya
pangan. Data Kemetrian Pertanian
Indonesia menghasilkan produksi
Tahun 2013 menyebutkan bahwa
pangan dalam negeri dijawab oleh
total komoditas impor pertanian di
DPR dengan keluarnya Undang-Un-
Indonesia mencapai 12,2 juta ton
dang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
dengan nilai impor sebesar USD. 9,1
Perlindungan
Pertanian
milyar. Jumlah ini akan meningkat
Pangan Berkelanjutan untuk mence-
pada akhir Tahun 2013. Diprediksi
gah konversi lahan pertanian pangan
akan mengalami peningkatan sekitar
ke non pangan. Krisis pangan Tahun
8-10% dibandingkan impor pada
2008 menyadarkan banyak kalangan
Tahun 2012. Sepanjang setahun dari
bahwa untuk memperkecil ketergan-
September 2012 sampai September
tungan pangan di Indonesia, harus
2103 saja, jumlah impor beras telah
lebih luas lagi upaya yang harus
mencapai 1,1 juta ton atau sebesar
dilakukan.Tidak cukup hanya seke-
4-5% dari kebutuhan beras nasional.
dar mencegah konversi lahan, tapi
Data ini menunjukkan bahwa Indo-
harus lebih luas lagi, yakni mengatur
nesia berada dalam masa kerawanan
soal perdagangan pangan.
pangan (Wahyuningtyas, diakses dari
Lahan
Resiko munculnya krisis pangan
https://www.academia.edu/8765236/
atau kerawanan pangan di Indonesia
Masa_Depan_Kedaulatan_Pangan_
sudah terjadi.Setiap tahun produksi
dalam_UU_No._6_tahun_2014).
pertanian di Indonesia cenderung
Kondisi sebagaimana dipaparkan
mengalami penurunan, sedangkan
di atas semakin mempertegas bahwa
52
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
perubahan Undang-Undang Nomor 7
kut ini adalah perubahan mendasar
Tahun 1996 menjadi Undang-Un-
yang dilakukan pada Undang-Un-
dang Nomor 18 Tahun 2012 tidak
dang Nomor18 Tahun 2012 tentang
memberikan solusi atas kerawanan
Pangan
pangan di Indonesia dan semakin
Undang-Undang
menjauhkan Indonesia dari kedaula-
1996 tentang Pangan.
dibandingkan
dengan
Nomor7
Tahun
tan pangan yang dicita-citakan. BeriNo. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
UU No. 7 Tahun 1996 Visi : ketahanan pangan Pemenuhan kebutuhan pangan hingga tingkat rumah tangga Belum mengatur tentang kelembagaan pangan Belum mengatur tentang pangan lokal Belum mengatur tentang penimbunan pangan Belum mengatur secara detail tentang cadangan pangan Belum mengatur kewajiban pemerintah mengelola stabilisasi pasokan dan harga, cadangan dan distribusi pangan pokok Mengatur masalah keamanan pangan : label, kemasan, dan iklan
UU No. 18 Tahun 2012 Visi : ketahanan, kedaulatan, dan kemandirian pangan Pemenuhan kebutuhan pangan hingga tingkat individu Sudah mengatur tentang kelembagaan pangan Mengatur tentang pengutamaan produksi pangan sesuai dengan kearifan lokal Sudah mengatur tentang penimbunan pangan Mengatur detail tentang cadangan pangan Sudah mengatur kewajiban pemerintah mengelola stabilisasi pasokan dan harga, cadangan dan distribusi pangan pokok Mengatur lebih dalam dan terperinci tentang keamanan pangan : label, kemasan, dan iklan
Berdasarkan Tabel di atas nampak ada perubahan yang mendasar dalam
bunan pangan; 6. Mengaturdetail tentang cadangan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 yaitu :
pangan; 7. Sudah mengatur tentang kewa-
1. Menambah visi yaitu selain ketah-
jiban
stabilitas pasokan dan harga,
dan kemandirian pangan;
cadangan dan distribusi pangan
kat individu; Sudah mengatur tentang kelembagaan pangan; 4.
mengelola
anan pangan adalah kedaulatan 2. Pemenuhan pangan hingga ting3.
pemerintah
pokok; 8.
Mengatur secara rinci tentang keamanan
pangan
khususnya
tentang label, kemasan dan iklan.
Mengatur tentang pengutamaan
Pemerintah daerah bertanggung
produksi pangan sesuai dengan
jawab atas ketersediaan pangan di
kearifan lokal;
daerah dan pengembangan produksi
5. Sudah mengatur tentang penim-
pangan lokal di daerah. Upaya me-
53
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
wujudkan
ketersediaan
pangan
dilakukan dengan:
(d) keadaan darurat.
(a) Mengembangkan produksi pangan
yang
(c) gejolak harga pangan; dan
bertumpu
pada
Dalam menunjuk
budaya lokal;
dan/atau
usaha pangan;
cadangan
pangan, Pemerintah Daerah dapat
sumber daya, kelembagaan dan (b) Mengembangkan efisiensi sistem
pengelolaan kelembagaan bekerja
kelembagaan
daerah
sama
dengan
Pemerintah
yang
bergerak di bidang pangan. Pemerin-
(c) Mengembangkan sarana, prasara-
tah Provinsi, Pemerintah Kabupa-
na dan teknologi untuk produksi,
ten/Kota, dan Pemerintah Desa me-
pasca panen, pengolahan, dan
netapkan jenis dan jumlah cadangan
penyimpanan pangan;
pangan tertentu sesuai dengan kebu-
(d) Membangun, merehabilitasi, me-
tuhan konsumsi masyarakat setem-
ngembangkan prasarana produk-
pat. Dengan demikian, cadangan
si pangan;
pangan tidak hanya beras, tetapi
(e) Mempertahankandan mengem-
dapat berupa komoditas pangan
bangkanlahan produktif, dan
strategis lainnya yang dikonsumsi
(f) Membangun kawasan sentra
masyarakat setempat. Dan cadangan
produksi pangan. Berdasarkan Nomor18
pangan tersebut bersumber dari
Undang-Undang
Tahun
2012
produksi dalam negeri.
tentang
dikembangan
Reforma Agraria Sebagai Instru-
cadangan pangan yang dikelola oleh
men Untuk Mewujudkan Kedau-
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
latan Pangan
Masyarakat. Cadangan Pemerintah
Dalam
Pangan
ini,
perlu
konsideran
“Menim-
Daerah meliputi Cadangan Pemerin-
bang”Undang-Undang Nomor 41
tah Provinsi, Cadangan Pemerintah
Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Kabupaten/Kota,
Lahan Pertanian Pangan Berkelanju-
dan
Cadangan
Pemerintah Desa. Cadangan pangan ini dilakukan untuk mengantisipasi :
tan dijelaskan bahwa: Negara
menjamin
hak
atas
(a) kekurangan ketersediaan pangan;
pangan sebagai hak asasi setiap
(b) kelebihan ketersediaan pangan;
warga negara sehingga negara berke-
54
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
wajiban
menjamin
kemandirian,
gunaan dan pemanfaatan sumber
ketahanan, dan kedaulatan pangan.
daya alam, khususnya tanah. Tanah
Semakin meningkatnya pertambahan
memiliki ciri khas tersendiri diban-
penduduk
perkembangan
dingkan dengan sumber daya alam
ekonomi dan industri mengakibatkan
lainnya oleh karena tanah merupakan
terjadinya degradasi, alih fungsi, dan
wadah dari sumber daya alam yang
fragmentasi lahan pertanian pangan
dapat digunakan manusia untuk
yang telah mengancam daya dukung
memenuhi
wilayah secara nasional dalam men-
Selain itu, tanah merupakan tempat
jaga kemandirian, ketahanan, dan
hidup dan beraktifitas dari manusia
kedaulatan pangan.Sesuai dengan
itu sendiri.Salah satu bentuk aktifitas
pembaruan agraria yang berkenaan
manusia
dengan penataan kembali pengua-
kegiatan pertanian.Melalui kegiatan
saan, pemilikan, penggunaan, dan
pertanian inilah dapat diwujudkan
pemanfaatan sumber daya agraria
kedaulatan pangan.
serta
perlu perlindungan lahan pertanian
kebutuhan
yang
Khudori
hidupnya.
produktif
menjelaskan
adalah
bahwa
pangan secara berkelanjutan (Kon-
reforma agraria akan membawa
sideran UU 41/2009).
Indonesia berdaulat pangan. Agar
Isi konsideran Undang-Undang
bisa berdaulat pangan, pertama-tama
Nomor 41 Tahun 2009 tersebut di
petani sebagai pelaku utama harus
atas jelas memperlihatkan bahwa
berdaulat. Petani akan berdaulat jika
salah satu kewajiban Negara adalah
mereka
menjamin kemandirian, ketahanan,
bertindak sebagai buruh atau peng-
dan kedaulatan pangan oleh karena
garap. Oleh karena itu, untuk menja-
hak atas pangan dinilai sebagai hak
min tegaknya kedaulatan pangan,
asasi warga negara. Untuk melak-
akses kontrol petani kecil terhadap
sanakan kewajiban tersebut, maka
sumber
Negara perlu untuk melaksanakan
(tanah, air, benih, teknologi, dan
reforma agraria secara utuh dan
finansial) harus dijamin lewat refor-
menyeluruh mengingat saat ini di
ma agraria. Selain itu, kedaulatan
Indonesia telah terjadi ketimpangan
pangan akan tegak jika petani
dalam penguasaan, pemilikan, peng-
terlindungi dari sistem perdagangan
memiliki
daya
tanah,
produksi
bukan
penting
55
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
yang tidak adil. Dalam lingkup lingkungan sosial ekonomi, negara perlu menjamin struktur pasar yang
6. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup; 7. Meningkatkan ketanahan pangan
menjadi fondasi pertanian –baik
dan energi masyarakat.
pasar domestik maupun pasar dunia–
Pembangunan
nasional
yang
merupakan struktur pasar yang adil.-
berparadigma pertumbuhan ekonomi
Petani juga perlu perlindungan atas
tidak selalu berkolerasi pada peme-
berbagai kemungkinan rugi akibat
rataan jika fondasi pertumbuhan
bencana alam.Intinya adalah bahwa
disandarkan
semua yang menambah biaya ekster-
investasi asing yang penuh spekulasi
nal petani, menurunkan harga rill
dan kerapuhan. Masalah angka per-
produk pertanian, dan struktur yang
tumbuhan ekonomi dan penurunan
menghambat
pertanian
kemiskinan serta pengangguran yang
memerlukan landasan hukum yang
dihitung berdasarkan basis ekspor-
kuat agar perlindungan petani bisa
import dan kenaikan investasi, hanya
dilaksanakan
didominasi
kemajuan
sebagai
kewajiban
negara (Khudori, 2014 :7).
pada
oleh
hutang
sebagian
serta
kecil
penduduk. Jika ditelaah dari angka
Menurut Badan Pertanahan Nasi-
kemiskinanrumah tangga di pede-
onal Republik Indonesia (BPN RI),
saan, sampai sekarang, mayoritas
tujuan dari pelaksanaan reforma
orang miskin yang menetap di pede-
agraria adalah:
saan dan bekerja sebagai petani
1. Mengurangi kemiskinan;
dan/atau buruh tani.Pembangunan
2. Menciptakan lapangan kerja;
nasional harus disandarkan pada
3. Memperbaiki akses masyarakat
potensi nasional berupa melimpah-
kepada sumber-sumber ekonomi,
nya sumber kekayaan alam dan
terutama tanah;
tenaga produktif manusia Indonesia.
4.
Menata
ulang
ketimpangan
Potensi itulah yang kongkret meng-
penguasaan pemilikan, penggu-
gerakan roda perekonomian bangsa
naan dan pemanfaatan tanah dan
Indonesia.
sumber-sumber agrarian;
dengan alat produksi (kekayaan
5. Mengurangi sengketa dan konflik pertanahan dan keagrariaan;
Hubungan
manusia
alam) harus diatur oleh Negara sesuai amanah Pasal 33 UUD NRI
56
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
1945
dan
ekonomi
UUPA.Demokrasi
harus
sejalan
menghantarkan Indonesia kembali
dengan
pada posisi arah tujuannya, yaitu
demokrasi politik.Tanpa pendistribu-
menuju tatanan masyarakat adil dan
sian alat produksi bagi rakyat yang
makmur sesuai cita-cita Proklamasi
bersandar pada corak produksi agrar-
1945 (Galih, 2014).
is, maka Indonesia kembali mempo-
Reforma agraria akan menghasil-
sisikan diri ke dalam kerapuhan
kan revitalisasi sektor pertanian dan
ekonomi.
prinsip
pedesaan yang kokoh. Reforma
Sukarno
agrariayang berhasil ditandai oleh
(Soekarno, 1963). Trisakti adalah
kepastian penguasaan tanah yang
satu langgam gerak bersama, jika
menjamin penghidupan dan kesem-
salah satu ditiadakan maka tujuan
patan kerja bagi petani, tata-guna
kemerdekaan tidak akan tercapai.
tanah yang mampu memperbaiki
Agar
setumpuk
pengelolaan sumber daya alam dan
gagasan belaka, Trisakti mestilah
pelestarian mutu lingkungan hidup,
menjadi tindakan konkret mengatasi
kedaulatan
problem kemerdekaan kita (Galih,
produktivitas yang mampu membuat
2014).
keluarga petani mampu melakukan
Trisakti
Sebagaimana Kemerdekaan
tidak
menjadi
pangan,
kemampuan
Reforma agraria yang pernah
re-investasi dan memiliki daya beli
dilaksanakan Sukarno pada tahun
yang tinggi. Kalau hal ini terjadi,
1960 melalui kelahiran UUPA 1960
sektor pertanian di Indonesia akan
adalah salah satu program kebijakan
menjadi sandaran hidup mayoritas
utama sukarno yang konkret mewu-
rakyat dan juga sekaligus penyokong
judkan
industrialisasi
Trisakti
Trisakti
kemerdekaan.
Kemerdekaan
adalah
demikian
nasional.
reforma
Dengan
agrariaakan
bagaimana jalan kemerdekaan mesti
mewujudkan keadilan, kesejahteraan
ditempuh dengan sepaket prinsip
dan keamananan. Dengan kata lain
yang tak terpisah-pisah, baik soal
bahwa tujuan pokok dari reforma
ekonomi, politik, dan mental kebu-
agrariaadalah penciptaan keadilan
dayaan.Revolusi ekonomi, politik,
sosial yang ditandai dengan adanya
dan budaya melalui satu paket
keadilan agraria (agrarian justice),
program
peningkatan
reforma
agraria
dapat
produktivitas,
dan
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
57
peningkatan kesejahteraan rakyat.
tan pasar internasional. Terdapat
Keadilan agraria itu sendiri dapat
tujuh prasyarat utama untuk mene-
dimaknai
kondisi
gakkan kedaulatan pangan, antara
dimana struktur penguasaan tanah
lain adalah (1) Pembaruan Agraria;
secara relatif tidak memperlihatkan
(2) Adanya hak akses rakyat terhadap
ketimpangan,
memberikan
pangan; (3) Penggunaan sumber
peluang bagi terciptanya penyebaran
daya alam secara berkelanjutan; (4)
dan penguatan aktivitas perekonomi-
Pangan untuk pangan dan tidak seka-
an rakyat yang berbasis di pedesaan,
dar komoditas yang diperdagangkan;
dan kemudian menjadi basis bagi
(5) Pembatasan penguasaan pangan
partisipasi aktif dan produktif bagi
oleh korporasi; (6) Melarang peng-
sebagian
yang
gunaan pangan sebagai senjata; dan
nyatanya bergantung pada aktivitas
(7) Pemberian akses ke petani kecil
pertanian untuk terlibat dalam kegia-
untuk perumusan kebijakan pertani-
tan pembangunan nasional, baik
an. Dari ketujuh prasyarat tersebut,
secara sosial, ekonomi, maupun poli-
tampak bahwa reforma agraria me-
tik. Itu sebabnya pula, sejak lama
rupakan salah satu prasyarat untuk
banyak ahli meyakini bahwa reforma
mewujudkan
agrariayang sejati akan memberikan
Oleh karena itu, maka mau tidak
kontribusi
proses
mau, Indonesia harus melaksanakan
demokratisasi pedesaan yang dalam
reforma agraria secara optimal dan
konteks Indonesia adalah salah satu
terpadu.reforma agraria akan mem-
pangkalan penting bagi kehidupan
bawa Indonesia berdaulat pangan.
sosial sebagian besar penduduknya.
Agar bisa berdaulat pangan, perta-
sebagai
suatu
yang
besar
penduduk
penting
bagi
ma-tama Penutup Kedaulatan pangan adalah hak
kedaulatan
petani
sebagai
pangan.
pelaku
utama harus berdaulat. Petani akan berdaulat
jika
mereka
memiliki
setiap bangsa dan setiap rakyat untuk
tanah, bukan bertindak sebagai buruh
memproduksi pangan secara mandiri
atau penggarap. Oleh karena itu,
dan hak untuk menetapkan sistem
untuk menjamin tegaknya kedaula-
pertanian, peternakan, dan perikanan
tan pangan, akses kontrol petani
tanpa adanya subordinasi dari kekua-
kecil terhadap sumber daya produksi
58
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
penting (tanah, air, benih, teknologi,
peningkatan
dan finansial) harus dijamin lewat
peningkatan kesejahteraan rakyat.
produktivitas,
dan
reforma agraria. Selain itu, kedaulatan pangan akan tegak jika petani terlindungi dari sistem perdagangan yang tidak adil. Reforma agraria akan menghasilkan revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang kokoh. Reforma agrariayang berhasil ditandai oleh kepastian penguasaan tanah yang menjamin penghidupan dan kesempatan kerja bagi petani, tata-guna tanah yang mampu memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian mutu lingkungan hidup, kedaulatan
pangan,
kemampuan
produktivitas yang mampu membuat keluarga petani mampu melakukan re-investasi dan memiliki daya beli yang tinggi. Kalau hal ini terjadi, sektor pertanian di Indonesia akan menjadi sandaran hidup mayoritas rakyat dan juga sekaligus penyokong industrialisasi demikian
nasional.
reforma
Dengan
agraria
akan
mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan keamananan. Dengan kata lain bahwa tujuan pokok dari reforma agrariaadalah penciptaan keadilan sosial yang ditandai dengan adanya keadilan agraria (agrarian justice),
Daftar Rujukan Achmad Sodiki, 2013, Politik Hukum Agraria, Jakarta : Konstitusi Press. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, 2010, Tanah Untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat, Jakarta : BPN RI. Bernhard Limbong, 2012, Reforma Agraria, Jakarta : Margaretha Pustaka. Gunawan Wiradi, 2000, Reformasi Agraria; Perjalanan Yang Belum Berakhir, Yogyakarta : INSIST Press.. Ida Nurlinda, 2009, Prinsip-Prinsip Pembaruan Agraria Perspektif Hukum, Jakarta : Rajagrafindo Persada.. Muhammad Ilham Arisaputra, 2015, Access Reform Dalam Kerangka Reforma Agraria Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, Disertasi, Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Galih Andrianto, 2014, Reforma Agraria; Wujud Nyata Trisakti Kemerdekaan, sumber: http:// politik.kompasiana.com/ 2014/06/02/reforma-agraria-wujud-nyata-trisakti-kemerdekaan656247.html Khudori, 2014, Reforma Agraria dan Presiden Baru, Harian Kompas
Muhammad Ilham Arisaputra : Reforma Agraria...
edisi Hari Senin Tanggal 23 Juni 2014. Marthin Sinaga, 2013, Polemik Undang-Undang Pangan, dikutip dari http://hukum.kompasiana. com/2013/03/13/polemik-uupangan-536660.html Serikat Petani Indonesia (SPI), Konsepsi Serikat Petani Indonesia (SPI) Tentang Kedaulatan Pangan, dikutip dari http://www.spi.or.id/?page_id=282 ------------------, Pandangan Sikap SPI Atas Pengesahan Undang-
59 Undang Pangan; Undang-Undang Pangan Baru Tidak Sesuai Dengan Konsep Kedaulatan Pangan, Isi Lama Kemasan Baru, dikutip dari http://www.spi.or.id/? p=5699
Woro Wahyuningtyas, 2014, Masa Depan Kedaulatan Pangan Indonesia Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Makalah, sumber: https:// www.academia.edu/8765236/ Masa_Depan_Kedaulatan_Pangan_dalam_UU_No._6_ tahun_2014