Mengapa lokakarya ini diselenggarakan? Isu kebutuhan penanganan penyakit dan program yang beragam di masyarakat

LOKAKARYA

“Pengayaan Praktis; Manajemen Klinis (SEX, HIV & DRUGS), Komunikasi Interpersonal, dan Strategi Bisnis di Layanan Kesehatan Primer, bagi Dokter Umum di Layanan Sektor Swasta” Jakarta, 10-11 Juli 2014 Mengapa lokakarya ini diselenggarakan? Permasalahan kesehatan terkait Sex, HIV & Drugs, seperti kesehatan reproduksi dan seksual, infeksi menular seksual (IMS) lainnya, hepatitis, TBC dan NAPZA sudah demikian meluas di masyarakat umum. Sayangnya, informasi akurat dan ketersediaan layanan kesehatan yang berkualitas berkaitan dengan penyakit tersebut di masyarakat masih terbatas. Program kesehatan bagi tenaga kesehatan, terkait pemecahan masalah kesehatan ini sudah dengan gencar diperkenalkan oleh pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasi profesi kesehatan lainnya, namun upaya perluasan program ini masih dalam jumlah terbatas, hanya terfokus di layanan kesehatan publik seperti puskesmas dan RS Pemerintah, serta belum cukup intensif dan meluas dalam menjaring dokter umum dan layanan kesehatan di sektor swasta.

Isu kebutuhan penanganan penyakit dan program yang beragam di masyarakat Dengan permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi, HIV dan IMS lainnya, hepatitis, TBC dan NAPZA yang semakin meluas di masyarakat, maka sangatlah penting untuk seorang dokter umum dan fasilitas penyedia layanan kesehatan di sektor swasta memiliki kemampuan menggali dan mengenali masalah kesehatan tersebut pada pasien, mendiagnosa, mengobati dan merujuk secara tepat dan komprehensif. Semakin banyak dokter memiliki kompetensi tersebut, maka akan semakin banyak individu terhindar dari penderitaan akibat penyakit ini, dan juga terselamatkan jiwanya.

1 Angsamerah Gedung Graha Media, lt. 2, Jl. Blora 8, Menteng, Jakarta Pusat 10310 +62 21 3915189 +62 856 8445 709 (sms/whatsapp/line) [email protected] angsamerah.com facebook.com/angsamerah twitter: @angsamerah google.com/+angsamerah

Sementara ini pengayaan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya bagi para dokter umum terkait penyakit tersebut, masih dilakukan secara terpisah-pisah berdasarkan jenis penyakit atau program, sedangkan di tempat layanan kesehatan, memungkinan seorang pasien secara bersamaan menderita berbagai jenis penyakit tersebut, dan hal ini seringkali luput dari analisa seorang dokter.

Isu layanan ramah dan berorientasi kebutuhan pasien Selain pengetahuan medis, keterampilan komunikasi interpersonal dari seorang dokter dengan pasien belum secara luas diperkenalkan sebagai salah satu keahlian yang penting dimiliki atau dipelajari oleh seorang dokter dan tenaga medis lainnya, sedangkan dalam setiap pelayanan kesehatan, keterampilan komunikasi yang baik merupakan elemen utama dalam ketepatan mendiagnosis dan pengobatan, termasuk kesuksesan pertumbuhan finansial suatu fasilitas layanan kesehatan. Saat ini layanan kesehatan nan ramah yang berorientasi klien merupakan salah satu impian layanan yang diharapkan masyarakat, dan keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu elemen kunci dalam memenuhi impian tersebut. Fakta di lapangan membuktikan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat bermanfaat dalam banyak hal bagi sang dokter dan pasien.

Isu mengelola bisnis secara strategis di layanan kesehatan swasta Dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas, pengetahuan medis saja tidaklah cukup. Pengetahuan dasar mengelola bisnis kesehatan secara sehat merupakan salah satu pengetahuan penting untuk dipelajari para dokter umum, khususnya untuk para dokter di sektor swasta yang memiliki atau bekerja di praktek pribadi dan/atau klinik. Tanpa pengetahuan strategi bisnis yang tepat, akan sangat sulit suatu institusi dapat menjaga layanan yang berkualitas dan tumbuh secara sehat. Sayangnya kegiatan pengayaan pengetahuan strategi bisnis layanan kesehatan yang sehat dan pelatihan yang praktis mengenai area ini masih sulit diakses oleh para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Mobilisasi resources (ide dan pendanaan) dan kemitraaan Dengan pertimbangan beberapa elemen kunci tersebut, maka IDI dan Angsamerah Institution dengan dukungan dari Australasian Society HIV Medicine (ASHM) mengambil inisiatif menyelenggarakan suatu lokakarya pengayaaan praktis untuk para dokter umum di sektor swasta, dengan menggabungkan pengetahuan medis dasar tetapi menyeluruh, terkait penyakit seksual dan kesehatan reproduksi, HIV, dan IMS lainnya, hepatitis, TBC dan napza, dikombinasikan dengan pengetahuan dasar nan praktis komunikasi interpersonal dan strategi bisnis layanan kesehatan yang sehat di sektor swasta.


Dengan dukungan awal dari ASHM di lokakarya ini, maka IDI dan Angsamerah Institution merencanakan lokakarya untuk bisa berkelanjutan secara mandiri dengan kualitas yang terus ditingkatkan.

Manfaat menghadiri lokakarya ini Dengan menghadiri lokakarya ini maka peserta akan mendapatkan pengayaan pengetahuan medis dasar, namun menyeluruh terkait penanganan klinis kesehatan seksual, IMS, HIV, hepatitis, TBC dan NAPZA serta pengetahuan tambahan akan komunikasi interpersonal, dan strategi bisnis layanan kesehatan yang sehat. Selain itu, melalui lokakarya ini peserta akan diperkenalkan pada pelatihan lainnya yang sudah berjalan dilaksanakan oleh Kemenkes dan institusi/oraganisasi profesi berkompenten lainnya seperti pelatihan yang lebih spesifik seperti IMS, Hepatitis Ko Infeksi, VCT dan PITC, IMAI, PDP Bekesinambungan, Adiksi dsbnya. Beberapa manfaat lain setelah lokakarya ini (informasi rinci akan diterangkan di sesi lokakarya): 1. Peserta mendapat sertifikasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2. Peserta menjadi anggota Angsamerah Network: mendapatkan discount 20% untuk setiap event yang diselenggarakan oleh Angsamerah Institution di tahun 2014. 3. Profile peserta dan institusi layanan dimuat di link media sosial Angsamerah. 4. Peserta mendapatkan kesempatan 2 kali sesi bisnis coaching layanan kesehatan di sektor swasta (kelompok (2 jam) dan perorangan (1 jam) dari Dr. Nurlan Silitonga dan team. discount 50%). 5. Peserta mendapatkan pilihan standard operating procedures (SOPs) medis yang dimiliki oleh Angsamerah Institution untuk dapat digunakan dan/atau diadaptasi. Maksimum 5 SOP (soft copy)

Apa yang publik perlu ketahui tentang Angsamerah Institution? Angsamerah Institution merupakan salah satu organisasi swasta di Indonesia yang memiliki perhatian khusus terhadap kebutuhan masyarakat akan kesehatan terutama kesehatan reproduksi dan seksual termasuk penyakit terkait lainnya. Angsamerah memiliki visi menuju reformasi kesehatan yang optimal di Indonesia. Tiga misi utama Angsamerah Institution adalah: a) menciptakan model layanan kesehatan yang inovatif dan efektif, b) memberikan konsultasi kesehatan masyarakat, c) menjadikan Angsamerah Institution sebagai INKUBATOR bagi tenaga profesional untuk merubah mimpi menjadi suatu cerita sukses di bidang kesehatan. Saat ini Angsamerah Institution memiliki dua model klinik swasta primer, berlokasi di Jakarta, dimana kedua klinik menyediakan layanan kesehatan reproduksi dan seksual yang ramah, berkualitas dengan biaya terjangkau bagi masyarakat umum dan kelompok risiko tinggi lainnya.


Saat ini Angsamerah Institution dengan kemitraan bersama USAID dan UNFPA secara aktif memperkenalkan bentuk model layanan klinik ini pada para dokter umum yang memiliki praktek pribadi dan klinik di 6 propinsi untuk membangun model layanan kesehatan primer, yang ramah, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat, dan juga tidak merugikan secara finansial bagi para penyedia layanan secara individual dan institusi, bahkan memberikan inspirasi bagi para dokter umum dan petugas kesehatan lainnya untuk membuat institusi dan karir profesi tumbuh secara sehat.

Materi, metode dan pembicara Pengayaan akan menggabungkan 5 materi utama yaitu: 1. Pengetahuan analisa berbagai penyakit terkait SEX, HIV dan DRUGS secara komprehensif 2. Memahami pemanfaatan pendekatan kesehatan klinis dan kesehatan masyarakat 3. Kemitraan layanan kesehatan di sektor publik dan sektor swasta 4. Komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien 5. Strategi bisnis layanan kesehatan di sektor swasta Pengayaan diupayakan untuk dapat disampaikan secara interaktif dan praktis oleh pembicara yang berpengalaman dan berkompenten dalam bidangnya dari berbagai institusi terpercaya lembaga pemerintahan, pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan layanan kesehatan swasta. Variasi metode seperti: presentasi, diskusi, dan contoh studi kasus akan di fasilitasikan oleh fasilitator yang berpengalaman. Informasi profil pembicara secara lengkap tersedia di halaman terakhir.

Pelaksanaan Hari/tanggal : Kamis-Jumat/10-11 Juli 2014 Waktu : 08.00 – 16.00 Tempat : Hotel Cemara, Jl. Wahid Hasyim 69, Jakarta Pusat 10350

Siapa saja yang bisa menjadi peserta? 1. Dokter umum dengan masa kerja minimal 2 tahun 2. Memiliki praktek dokter pribadi maupun praktek bersama atau/dan bekerja untuk klinik swasta 3. Memiliki minat dalam layanan kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk HIV dan IMS lainnya 4. Mengirimkan CV, alasan, serta informasi tempat praktek/klinik paling lambat hari Rabu tanggal 9 Juli 2014 - ke Ms Bravinesia Paladeshi [email protected]


Konfirmasi kehadiran sebagai peserta akan dikirimkan oleh panitia melalui email pada hari Rabu, 9 Juli 2014 dan dimuat di website Angsamerah. Maksimum 30 peserta.

Investasi Rp 750.000 (Rp 350.000 berlaku hanya untuk 10 pendaftar pertama) Biaya Pendaftaran dikirimkan ke Bank BNI'46, cab. Dukuh Bawah no. Rek. 0286223588 a.n. PT Angsamerah. Untuk transfer biaya pendaftaran, paling lambat kami terima tanggal 9 Juli 2014 Investasi dari peserta merupakan dana Trust Fund yang dirancang untuk penyelenggaraan kemandirian lokakarya berikutnya.

Penyelenggara Kegiatan Kegiatan ini mendapatkan dukungan dana dari Australasian Society HIV Medicine (ASHM) Australia, dengan kemitraan penyelenggaraan bersama organisasi IDI dan Angsamerah Institution.

Fasilitator Pelatihan ini akan difasilitasi oleh dr. Alia Hartanti, Project Coordinator ASHM Indonesia.


Agenda Hari ke-1 Jam

Topik

Narasumber

08.00

Registrasi Hari I  Pembagian buku “Inikah HIV”, “Pedoman Adiksi”, “Pedoman ART”, dan “Pedoman IMS Nasional”  Pembagian Company Profile dan Brosur Angsamerah

Fasilitator Pelatihan

08.30

Pembukaan

dr. Dyah Waluyo/dr. Nurlan Silitonga, M.Med

Penjelasan mengenai Peran IDI dan kemitraan dengan Angsamerah 

Tujuan pelatihan



Agenda pelatihan



Peran IDI dalam pengembangan dokter praktek swasta

09.00

Pre Test

Fasilitator Pelatihan

09.15

Peranan Dokter Praktik Swasta dalam Penanggulangan HIV di Indonesia

Kementerian Kesehatan

10.00

Tata Nilai

Adhe Z. Prasasti, Psi

11.00

Seksualitas dan Gender

12.30

Istirahat

13.30

Komunikasi Sehat antara Dokter dan Pasien: Menggali Masalah Kesehatan Seksual dengan Klien Umum dan Populasi Khusus Infeksi Menular Seksual (IMS)  Diagnosis & Treatment  Kesehatan Masyarakat

15.00

16.00

dr. Wresti Indriatmi, Sp.KK(K), M.Epid

Sumber Materi

Buku “Pedoman IMS Nasional”

Tutup Hari I


Hari ke-2 Jam

Topik

Narasumber

Keterangan

08.00 08.30

Review Hari I: Tanya Jawab Penatalaksanaan HIV di Pelayanan Kesehatan Dasar Pengenalan Ko Infeksi HIVHepatitis B & C Tuberkulosis dan HIV Diskusi Kasus

Fasilitator Pelatihan Prof. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI

Buku “Inikah HIV?”

09.30 10.30 11.30 12.30 13.30

15.30 15.45 16.00

Tutup Hari II

14.30

Buku “Penatalaksanaan Ko Infeksi HIV-Hepatitis B & C”

dr. Adria Rusli, Sp.P

Istirahat Napza, Adiksi, dan Penanganan Kegawatdaruratan di Layanan Primer Mengelola Bisnis Sehat Layanan Kesehatan Visi dan Misi Angsamerah: Training Lanjutan Terkait Mentoring dan Monitoring Coaching Group dan Individual Post Test Penutupan

14.00

dr. Rino Gani, Sp.PD-KGEH

dr. Ratna Mardiati, Sp.KJ

dr. Nurlan Silitonga, M.Med dr. Nurlan Silitonga, M.Med

Fasilitator Pelatihan dr. Dyah Waluyo/dr. Nurlan Silitonga, M.Med


Profil Pembicara dan Fasilitator Adhe Zamzam Prasasti, Psi. Adhe Zamzam Prasasti adalah seorang psikolog klinis, dengan keahlian di pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada soft skill dan character building. Adhe berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam mengembangkan berbagai program kesehatan bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga nonpemerintah; lokal dan internasional, dengan keahlian teknis di HIV dan AIDS dalam bidang konseling dan tes HIV, pengurangan dampak buruk, perawatan pengobatan dukungan, dan infeksi menular seksual. Selain itu, Adhe memiliki pengalaman kerja yang intensif dalam pengembangan dan perluasan Program Nasional HIV di Penjara di Indonesia, yang kemudian diakui oleh UNAIDS dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional sebagai salah satu best practice program HIV di penjara di Asia, dan Adhe adalah salah satu kontributor kunci dalam prestasi ini. Kombinasi pengalaman kerja bertahunnya di berbagai tempat, program dan situasi, membuat Adhe memiliki keahlian terasah sebagai seorang pelatih, fasilitator dan mentor dalam memberikan bimbingan ke arah yang efektif dan efisien berbagai program atau proyek kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan, mentoring, pemikiran strategis konsep dan implementasi dan pengembangan program. Di Angsamerah Institution, Adhe adalah penanggung jawab program INCUBATOR Angsamerah, dan saat ini Adhe mengelola kemitraaan Yayasan Angsamerah dan UNFPA sebagai Project Manager UNFPA’s Initiative, UNALA network. Sebuah inisiatif untuk menyediakan layanan kesehatan reproduksi yang ramah, berkualitas dan terjangkau bagi remaja di Yogyakarta.


dr. Alia Hartanti Alia Hartanti adalah seorang dokter umum yang berpengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam manajemen klinis dan program kesehatan masyarakat penyakit menular di Indonesia dan konteks global terkait HIV, IMS, Harm Reduction, TB dan Avian Influenza. Kepemimpinan dan manajemen skill Alia telah sangat terasah melalui pengalamannya bekerjanya dengan lembaga-lembaga nasional dan internasional seperti; Rumah Sakit Penyakit Infeksi, WHO, AUSAID Proyek HIV di Indonesia, dan lembaga non profit Internasional. Secara intensif, Alia adalah salah satu kontributor kunci, dalam kesuksesan capaian program nasional HIV di penjara di Indonesia, tahun 2012 sebagai salah satu contoh best practice di ASIA. Kombinasi pengalaman dan keterampilan dalam klinis, kesehatan masyarakat, dan manajemen di berbagai pengaturan dan dengan disiplin dan multikultural multi-telah memberikan kontribusi besar terhadap bakatnya di bidang pemikiran strategis, pemecahan masalah, memfasilitasi kelompok dan keterampilan mengajar. Sekarang Alia bertanggung jawab untuk mengelola program Australasian Society HIV Medicine (ASHM) 's di Indonesia, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Penjara Salemba dan Pemuda,


dr. Nurlan Silitonga, MMed Nurlan SiIitonga adalah Pendiri dan Direktur Angsamerah Institution. Dia adalah seorang dokter yang juga memiliki kemampuan luarbiasa dalam melahirkan hasil yang signifikan, dalam isu tehnik terkait dengan penguatan sistem kesehatan, HIV, kesehatan seksual dan reproduksi, penyakit menular dan program pengurangan dampak buruk napza. Hasil karya kerja Nurlan bertahun membuktikan keahliannya dalam mengatasi berbagai situasi yang kompleks dan mampu menghasilkan solusi luarbiasa di berbagai situasi seperti: kesehatan masyarakat vs klinis; swasta vs publik; untuk keuntungan vs nirlaba; perkotaan vs pedesaan; daerah pertambangan. Selain itu, melalui perannya sebagai penasihat program HIV AusAid di penjara Indonesia, di tahun 2013, Nurlan mendapatkan penghargaan dari Kementrian Hukum dan Ham atas prestrasi kerjanya untuk pengembangan dan perluasan program HIV di penjara di Indonesia. Melalui pengalamannya, Nurlan telah mengembangkan metodologi pendampingan /mentoring praktis dan nan unik untuk membantu seorang profesional menjadi sukses dan menjadi mentor handal. Pada bulan Mei tahun 2014, merujuk pada hasil kerja dan visinya, Nurlan terpilih menjadi salah satu 16 wanita luar biasa dari 10 negara terpilih di dunia dalam acara Global Ambassadors Program, di Belfast, suatu Program Internasional yang diselenggarakan oleh Vital Voices dan didukung oleh Bank of America. Ditengah kesibukkannya, beliau masih aktif sebagai seorang klinisi di klinik Angsamerah.


dr. Ratna Mardiati, Sp.KJ Ratna Mardiati adalah seorang psikiater dengan keahlian khusus di HIV, napza dan di ranah adiksi kecanduan narkotika-zat, HIV dan relationship. Dia memiliki pengalaman intensif sebagai seorang dokter yang bekerja di berbagai institusi pemerintahan dan sektor swasta, serta berpengalaman dalam mengelola Rumah Sakit Jiwa Pemerintah dan Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Selain sebagai seorang klinisi, Ratna memiliki pengalaman untuk pengembangan program kesehatan masyarakat nasional dan internasional yang terkait dengan zat narkotika pelanggaran dan Program HIV di Indonesia dan juga sebagai tenaga ahli Internasional di Asia, bekerja sama dengan tim dari PBB, lembaga international lembaga dan Donor. Ratna memiliki lebih dari tiga puluh tahun pengalaman sebagai dosen universitas swasta dan publik yang berfokus pada bidang kejiwaan seperti; psikologi kelainan; psikoterapi dan biologi untuk mahasiswa psikologi di Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran. Link ke pekerjaannya sebagai dosen, ia telah memperluas keahliannya sebagai International dan National Trainer untuk The Training of Trainer yang berkaitan dengan Addiction, dan HIV Konseling dan Testing. Ratna juga merupakan salah satu kontributor kunci dalam keberhasilan perluasan Program HIV di penjara di Indonesia, dimana kemudian program ini menjadi salah satu contoh best practices di Asia. Sejak tiga tahun terakhir, Ratna adalah Medical Advisor di Angsamerah Institution dan Yayasan Angsamerah, serta ahli psikiater rujukan untuk pasien dan para dokter di Angsamerah klinik dan jejaringnya.


dr. Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid Dr. Wresti Indriatmi, Sp.KK(K), M.Epid adalah seorang dokter spesialis Kulit dan Kelamin dengan Master dalam bidang Epidemologi. Sejak beliau residen di Program Studi IK Kulit dan Kelamin, beliau sudah mulai tertarik dalam studi-studi yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual (IMS). Ketertarikan beliau tersebut mengawali karir beliau sebagai staf pengajar. Sejak beliau lulus SpKK pada tahun 1995, beliau diminta menjadi staf pengajar di divisi IMS. Tesis beliau sebagai SpKK dan Magister Epidemiologi berkaitan dengan IMS, bahkan disertasi beliau pun berkaitan dengan IMS, yaitu mengajarkan anamnesis pasien IMS pada mahasiswa kedokteran. Selain menjadi Staf Pengajar di bidang IMS, beliau juga merupakan Ketua Kelompok Studi IMS Indonesia. Karir yang belaiu jalani tersebut semakin memperluas pengetahuan dan wawasan beliau mengenai IMS. Beliau menyadari bahwa IMS berkaitan dengan berbagai bidang ilmu, seperti kanker ginekologi, kesehatan ibu dan anak, dan yang saat ini sedang berkembang adalah kompetensi budaya terutama yang terkait dengan komunikasi interpersonal dengan pasien IMS.


Mengapa lokakarya ini diselenggarakan? Isu kebutuhan penanganan penyakit dan program yang beragam di masyarakat

Recommend Documents