MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
EDISI 04 | 2014
ED ISI 04 | 2014
Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN
ME D I A K OMU NI K A S I K E ME NT E R I A N E NE R G I D A N SU MBE R D AYA M IN E RAL
efficient energy, preserving the natural
Rencana Kerja Program KEMENTERIAN ESDM
Ketidakpastian HARGA GAS Hambat Pembangunan SPBG
Mengantisipasi SUBSIDI BBM Agar Tidak JEBOL
Krisis energi fosil masih menjadi isu yang kerap didiskusikan secara intens oleh berbagai kalanga, baik dalam cakupan lokal, nasional, regional maupun internasional. Diskusi ini dipicu oleh kenyataan bahwa ketersediannya cenderung semakin menipis dari waktu ke waktu. PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Jenderal M. Teguh Pamudji Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Ir. Bambang Gatot Ariyono, M.M Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial Kemasyarakatan Ir. Ronggo Kuncahyo, M.M Kepala Pusat Komunikasi Publik Dr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc Kepala Biro Hukum Susyanto, SH. MH Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM Agung Wahyu Kencoro Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Ir. Ego Syahrial, M.Sc REDAKTUR Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom Ir. Dwi Purwanto Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, Puskom Bambang Widjiatmiko Kepala Sub Bagian Umum, Puskom Arid Riza Abadi, S.Sos Vagunaldi, S.Kom Bunga Adi Mirayanti, S.I.Kom Dian Eka Puspitasari, S.Sos. EDITOR Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP., Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii, DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono, Adi Noorfajarudin, Prawira, Akbar Alfiannto, Arif Suryadi ALAMAT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18 Jakarta 10110 Tromol Pos: 1344/JKT 10013 Tel. / Faks: (021) 344 0649 email:
[email protected] MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
EDISI 04 | 2014
E DI SI 04 | 20 14
NATIF AN
Para pembaca yang kami hormati KESDM
M EDIA KOMUNIKASI KEM ENTERI A N E NER GI D AN SU MB ER DAYA MI NER AL
cient energy, g the natural
editorial
Rencana Kerja Program KEMENTERIAN ESDM
Ketidakpastian HARGA GAS Hambat Pembangunan SPBG
Mengantisipasi SUBSIDI BBM Agar Tidak JEBOL
Banyak hal yang terpengaruh oleh kondisi tersebut di atas. Khusus di Indonesia yang masih memberikan subsidi terhadap konsumsi BBM jenis tertentu, maka keadaan ini berimbas nyata pada semakin membengkaknya dana subsidi yang harus digelontorkan. Selain terjadinya peningkatan harga yang dilatarbelakangi kelangkaan sumber-sumber energi fosil, hal ini dipicu pula oleh kondisi perekonomian global yang kian melemahkan nilai tukar rupiah. Apalagi pada kenyataannya, Pemerintah –baik secara langsung maupun tidak langsung“berkewajiban” menyediakan pasokan energi sekaligus menyediakan akses dan memberikan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Nah disinilah terletak kenyataan yang sangat ironis, dimana beban subsidi yang harus ditanggung oleh negara dengan tujuan memberikan harga energi (listrik dan BBM) yang terjangkau masyarakat sangat besar. Tidak tanggung-tanggung, angkanya bertengger pada kisaran Rp 300 trilun per tahun. Sungguh luar biasa. Dan bahkan, angka ini bisa membengkak bila nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) meninggi. Tentu saja, kondisi ini ditengarai mampu membuat anggaran subsidi energi (BBM dan listrik) semakin membengkak. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2014, subsidi energi mendapat anggaran Rp 350,3 triliun. Naik dibandingkan APBN 2014 yang sebesar Rp 282,1 triliun. Padahal, disisi lain, subsidi BBM sangat terkait dengan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian negara, contohnya, harus tumbuh 9% pada tahun 2030 agar mampu keluar dari jebakan ekonomi kelas menengah atau middle income trap (MIT). Syaratnya harus dimulai dengan pemotongan anggaran subsidi BBM yang membebani keuangan negara. Pendapatan per kapita Indonesia juga bisa mencapai US$14.000 di 2025 dan US$ 20.000 di 2030. Tapi dengan catatan, pertumbuhan sudah dipacu mulai 7% sejak sekarang. Paralel dengan hal tersebut, anggaran subsidi BBM yang rata-rata sekitar 20% setiap tahunnya dari total APBN nantinya harus dialihkan untuk pembangunan, terutama infrastruktur. Artinya, ada infrastruktur yang tidak bisa diserahkan ke swasta dan harus dibangun oleh Pemerintah. Sementara untuk proyek infrastruktur yang dianggap feasible atau layak harus diserahkan sepenuhnya ke swasta. Program yang ada saat ini adalah Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP). Dari beberapa paragraf di atas, terbaca dengan jelas pengaruh luar biasa dari kondisi keterbatasan sumber daya energi fosil terhadap perekonomian Indonesia. Sebuah keharusan, bahwa bangsa Indonesia (sebagaimana bangsa-bangsa lainnya), mulai mempercepat perubahan pemikirannya. Yaitu segera berpaling dari ketergantungannya terhadap energi fosil yang pasti akan “habis” dalam beberapa kurun waktu mendatang. Lepas dari ketergantungan tersebut akan memberikan banyak dampak positif terhadap kondisi bangsa Indonesia secara umum. Satu hal yang pasti, apabila bangsa Indonesia mampu melepaskan ketergantungan terhadap pasokan energi fosil, maka angka subsidi dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini tentunya akan memberik dampak signifikan terhadap gelontoran anggaran pada sektor-sektor lain yang masih membutuhkan perhatian lebih, seperti sektor pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Sementara, mendampingi hal tersebut, kita juga diharapkan lebih mampu mengelola berbagai sumber energi baru dan terbarukan secara lebih baik. Kemampuan ini akan mendorong Indonesia untuk lebih cepat lagi mewujudkan cita-citanya, yaitu menumbuhkembangkan potensi masyarakat yang lebih sejahtera dan juga berdaya, baik secara ekonomi maupun dari berbagai sisi lainnya. Tentu saja, kesemua hal tersebut di atas hanya akan terwujud apabila kita, sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berdaulat, mau bergerak bahu membahu untuk bekerja keras. Nah, mari kita mulai segala sesuatunya dari sekarang! Selamat Menyimak Redaksi
7/30/2014 2:25:23 AM
edisi 04 I 2014
3
daftar isi
14
SAJIAN UTAMA
Mengantisipasi Subsidi BBM Agar Tidak Jebol
3 EDITORIAL
• Cara Baru Hasilkan Bahan Bakar Hidrogen
6 SURAT ANDA 8 KOLOM • KILANG MINI LPG MUSI BANYUASIN: Penuhi Kebutuhan Gas yang Melonjak
• Perencanaan Penyediaan Tenaga Listrik • Peraturan Terkait Sektor Ketenagalistrikan
32 MIGAS
10 LENSA
• Gerakan Sadar Energi • PTK AKAMIGAS Berubah Menjadi STEM • Menggenjot Produksi Blok CEPU • Renegosiasi LNG Tangguh • Menteri ESDM Mewisuda Mahasiswa/I STEM AKAMIGAS • Penyesuaian Anggaran Kementerian ESDM • Rencana Kerja Program Kementerian ESDM
14 SAJIAN UTAMA
• Mengantisipasi Subsidi BBM Agar Tidak Jebol
20 WACANA
• Ketidakpastian Harga Gas Hambat Pembangunan SPBG • Ironi Subsidi Energi
24 ENERGI MIX • Manfaatkan Polusi Panas Sebagai Energi Listrik
4
28 REGULASI
edisi 04 I 2014
• Tahun Ini, Pertamina Ditargetkan Distribusi 1.629.799 Paket Perdana LPG 3 Kg • Konvensi dan Pameran IPA ke-38 • Sampai April 2014, Realisasi Penyaluran BBM Bersubsidi 31,7% • Blok Cepu Berpotensi Berikan Revenue Triliunan Per Hari untuk Negara • Masuki Ramadhan, Pertamina Tambah Pasokan LPG dan BBM • Kementerian ESDM Ajukan Produksi Minyak 830-870 Ribu Tahun Depan • Tingkatkan Kerja Sama, The 2nd Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) Digelar • Dikebut, Pembangunan Pipa GresikSemarang • Ditawarkan, Enam WK Migas Non Konvensional • AGUSTUS, FSRU Lampung Salurkan Gas Ke Industri • Konsumsi Premium Naik, Solar Turun Selama Ramadhan dan Idul Fitri
18
BERANDA Jero Wacik,
Manusia Pilihan Tuhan Bagian Kedua
39 EBT
• Pemanfaatan Panas Bumi Untuk Sumber Energi Listrik • Target 300 MW Dari PLTP • Kembangan Energi Baru Terbarukan KESDM Jalin Kerjasama Dengan KKUKM • Harga Listrik Dari Energi Baru Terbarukan • 9 Wilayah Kerja Panas Bumi • Mengembangkan Energi Hidro
42 KETENAGALISTRIKAN
• Pemerintah Ubah Paradigma Pengelolaan Energi • Pemerintah Terbitkan Peraturan Terbaru Untuk Tambah Kapasitas Listrik • Menteri ESDM Tonton Film Bersama Para Pelajar • Pemerintah Mendorong Swasta Berinvestasi Dalam Pengembangan Teknologi Yang Ramah Lingkungan • Pemerintah Beri Prioritas Pembangkit EBT • Pemerintah dan Komisi VII DPR RI Sepakati Asumsi Makro RAPBN-P 2014 • Delegasi Indonesia Hadiri The 32nd ASEAN SOME and Its Associated Meetings • Kementerian KUKM Dukung Pengembangan Energi Baru Terbarukan • Sertifikasi Ketenagalistrikan Akan
EDISI 04 | 2014
53
68
Museum GEOLOGI Peringati HUT Ke-85
BELIMBING WULUH Sebagai PENGISI BATERAI
BADAN GEOLOGI
Dilakukan Secara Online • Capai 3 Kali Rekor Beban Puncak, PLN Himbau Pelanggan Berhemat • Kabupaten Raja Ampat Butuh Pasokan Listrik • Penghapusan Subsidi Listrik Melalui Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Secara Bertahap Untuk Golongan Tertentu
49 MINERBA
• Kurangi “Kebocoran” Pemerintah Berencana Bangun 14 Pelabuhan Khusus Batubara • Indonesia Menuju Kemandirian Dan Ketahanan Energi Untuk Mendukung Sustainable Development (COALTRANS 20th 2014) • Peluncuran Gerakan Sadar Energi • Koordinasi dan Supervisi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara Se-Provinsi Bangka Belitung • Harga Batubara Acuan Juni 2014 Naik Tipis Menjadi USD 73,64 • Dirjen Minerba Membuka The 6th Indonesia Japan Coal Policy Dialogue
52 BADAN GEOLOGI • •
Kementerian ESDM Perkuat Koordinasi Pengembangan Geopark Bentang KARST SUKOLILO Dikukuhkan Sebagai Kawasan
POTENSI POTENSI
• • • • •
Lindung Geologi Museum GEOLOGI Peringati HUT Ke-85 Sosialisasi Kawasan Peruntukan Pertambangan Badan Geologi Badan Geologi Ikuti Talkshow di Radio Kolokium Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Tahun Anggaran 2013 Sosialisasi Geologi untuk Guru-Guru Geografi di Pulau Lombok
56 BALITBANG • Kerjasama Pengembangan, Pemanfaatan dan Pengusahaan Energi dan Sumber Daya Mineral • Kunjungan Peserta Indonesia’s Oil And Gas Partnership Program Ke LEMIGAS • Rapat Kerja Badan Litbang ESDM 2014 • Kerjasama Puslitbang TEKMIRA dan PT Smelting Indonesia • Focussed Group Discussion Logam Tanah Jarang • PPPGL Lakukan Kegiatan MONEV Pada Akhir Semester I
72
KESELAMATAN Patuhi Tanda KESELAMATAN di AREA KERJA
• Roadshow Program Diklat • Diklat Prajabatan Golongan II dan III • Pusdiklat Migas Selenggarakan Dua Diklat Aparatur • Diklat WEB GIS • Menyiapkan Tenaga Kerja Yang Kompeten Untuk Bersaing Di Dunia Industri
62 TEKNOLOGI
• Pembangkit LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)
64 LINGKUNGAN • Si Cantik Penyerap Polusi • TERUMBU KARANG Terawat, LINGKUNGAN SELAMAT
68 POTENSI
• POTENSI BELIMBING WULUH Sebagai PENGISI BATERAI • Minyak KESAMBI untuk BIODIESEL
72 KESELAMATAN • Patuhi Tanda KESELAMATAN di AREA KERJA
74 GLOSSARY
59 BADIKLAT
• Pusat Diklat KEBTKE Selenggarakan Seminar Di Propinsi Riau • Diklat Aplikasi Alat Survey Tambang Bawah Tanah
edisi 04 I 2014
5
surat pembaca
Energi Nuklir Seperti diketahui jika Indonesia mempunyai banyak energi alternatif sebagai pengganti energi fosil atau minyak bumi, salah satunya adalah energi nuklir. Mungkin bisa dijelaskan apa itu energi nuklir. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Riska Susanti – Malang Ibu Riska Susanti Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikn reaksi nuklir, merupakan salah satu energi di alam ini yang dapat diubah menjadi energi panas dan listrik. Energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan bakar fosil. Salam redaksi
Pusat Penelitian Dan Pegembangan Teknologi Mineral Dan Batubara Kami memerlukan informasi mengenai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara. Mohon kiranya redaksi dapat memberikan sedikit penjelasan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Irman Wiharja – Palangkaraya Bapak Irman Wiharja Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk informasi yang bapak butuhkan tersebut dapat mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman 623,Bandung, Jawa Barat 40211 atau dengan mengakses website http://www.tekmira.esdm.go.id/ Disana bisa didapatkan beragam informasi yang Bapak butuhkan. Salam redaksi
6
edisi 04 I 2014
Energi Hidrogen Bisa dijelaskan tentang Energi Hidrogen. Karena seperti diketahui jika Indonesia memerlukan energi alternatif pengganti energi yang berasal dari minyak bumi. Dan kami memerlukan informasi mengenai energi hidrogen tersebut. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Yudha Firmansyah – Riau Bapak Yudha Firmanyah Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Hidrogen merpakangas diatomik ng sangat mudah terbakar dan merupakan unsur kimia g teringan didunia. Pada suhu dan tekanan standar, hodrogen tidak berwarna, tidak berbau bersifat non logam, brvariasi tunggal. Biasanya gas jenis ini dihasilkan secara industri dari beragi senyawa hidrokarbon seperti metana melalui steam reforming. Selain itu gas hidrogen jug dapt dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis. Namun proses tersebut secata komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam. Salam redaksi
Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013 Tel. / Faks. (021) 344 0649, email.
[email protected]
Izin Perpanjangan Masa Eksplorasi
Spesifikasi Mutu BBG
Energi Aliran dan Terjunan Air
Dalam mengurus Izin Perpanjangan Masa Eksplorasi, kami ingin mengetahui syarat syarat yang diperluan untuk mengurus hal tersebut . Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.
Saya ingin mengetahui informasi mengenai spesifikasi mutu BBG. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Sumartono – Surabaya
Bapak Ahmad Hariady Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Informasi tersebut dapat dilihat dengan mengakses www.migas.esdm. go.id. Disana terdapat keterangan mengenai spesifikasi mutu BBG yang Bapak perlukan.
Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap energi yang berasal dari fosil, Indonesia menggunakan beragam energi alternatif. Salah satunya adalah Energi Aliran dan Terjunan Air. Kami ingin mengetahui mengenai energi aliran dan terjunan air tersebut. Terima kasih.
Bapak Sumartono Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Bapak butuhkan bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan, atau dapat mengakses informasi tersebut melalui www. migas.esdm.go.id Salam redaksi
Ahmad Hariady- Gorontalo
Salam redaksi
Indra Mulyana – Bandung Bapak Indra Mulyana Yth Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Energi aliran dan terjunan air adalah bentuk energi potensial dan kinetik (gerak) air dapat diubah menjadi energi mekanik dan kemudian dapat dikonversi menjadi listrik. Aliran air dan terjunan adalah sinergi dalm bentuk enegi potensial dan kinetik air, dapat diubah menjadi energi mekanik poros yang selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik. Salam redaksi
edisi 04 I 2014
7
KOLOM
KILANG MINI LPG MUSI BANYUASIN: Penuhi Kebutuhan Gas yang Melonjak Kebijakan konversi minyak tanah ke LPG bagi rumah tangga yang diterbitkan Pemerintah berdampak pada peningkatan kebutuhan gas. Karena itu, Pemerintah harus melakukan suatu upaya agar kebutuhan masyarakat akan LPG dapat terpenuhi. Salah satunya adalah dengan membangun kilang LPG di Sumatra Selatan.
8
edisi 04 I 2014
P
enetapan kebijakan konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas atau LPG bagi kalangan rumah tangga oleh Pemerintah, tentunya dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. DI antaranya, konversi bahan bakar tersebut sebagai upaya mengembangkan sumber energi alternatif guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Mengingat, cadangan minyak bumi yang kian menipis dari tahun ke tahun. Di sisi lain, penetapan LPG sebagai pengganti minyak tanah juga didasarkan pada sejumlah keunggulan yang dimiliki gas dibandingkan minyak tanah. LPG sebagai bahan bakar lebih efisien, lebih sehat, dan ramah lingkungan. Proses pembakaran gas tidak menghasilkan asap dan tidak berbau. Sebaliknya, pembakaran minyak tanah menghasilkan asap yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan. Bahkan, gas hasil
KOLOM pembakarannya pun dapat menyebabkan kanker karena bersifat karsinogenik. Dengan sejumlah keistimewaan gas tersebut, Pemerintah pun akan terus melakukan program konversi minyak tanah ke LPG. Namun demikian, Pemerintah menyadari bahwa kebijakan konversi tersebut haruslah diiringi dengan ketersediaan pasokan gas yang memadai agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka, di penghujung tahun 2013, Pemerintah pun melaksanakan sebuah proyek pembangunan kilang LPG di Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. KILANG MINI BERNILAI EKONOMIS Di Indonesia, terdapat beberapa kilang LPG yang telah beroperasi. Kilang-kilang tersebut terdapat di Natuna, Ujung Pangkah, Gresik, Cilamaya, Bontang, dan Tuban. Namun, kebutuhan LPG yang melonjak sebagai imbas dari kebijakan konversi BBM, membuat Pemerintah merasa perlu menyediakan kilang baru agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan LPG dalam negeri meningkat tajam dari 1,2 juta metrik ton per tahun menjadi 5,6 juta metrik ton di tahun 2012. Sebuah kilang mini LPG di Musi Banyuasin pun ditargetkan Pemerintah dapat mulai beroperasi di akhir tahun 2014. Pembangunan kilang yang membutuhkan investasi sebesar Rp 100 miliar tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah dengan sumber pendanaan yang berasal dari anggaran belanja negara (APBN). Pembangunan akan dilaksanakan oleh PT. Hokasa Mandiri yang telah memenangkan tender dan telah menandatangani proyek di akhir September lalu. Pembangunan kilang mini LPG ini diperkirakan akan memakan waktu paling lama satu tahun. Namun hingga akhir tahun 2013, pembangunan ditargetkan bisa mencapai 30% dari total tahapan pembangunannya. Hingga kini, pembangunan kilang mini LPG telah memasuki tahap pengadaan, rekayasa, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction atau EPC). Nantinya, operasional kilang mini LPG Musi Banyuasin ini sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab PT. Pertamina. Untuk pembangunan kilang mini ini, Pemerintah bekerja sama dengan Pemda setempat. Selain telah mengantongi izin pembangunan kilang dari Pemda Musi Banyuasin, Pemerintah telah
membebaskan lahan seluas 3,2 hektar sebagai lokasi pembangunan. Adapun tujuan pembangunan kilang mini tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG. Melainkan, juga untuk mendorong badan usaha serta daerah yang memiliki sumber daya gas bumi dalam jumlah kecil agar bersedia membangun kilang mini LPG demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG. Dalam keterangan persnya, DIrektur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM—Umi Asngadah—menyebutkan pembangunan kilang mini tersebut sebagai upaya untuk memberikan contoh kepada badan usaha bahwa, sebenarnya, kilang mini visible untuk dibangun. Dengan pasokan gas yang kecil, kilang mini masih memiliki nilai ekonomis. Umi pun menambahkan bahwa selama ini banyak perusahaan yang enggan membangun kilang mini LPG dengan alasan tidak ekonomis. Hal tersebut dikarenakan hasil produksi yang kecil membuat biaya produksi membengkak sehingga margin keuntungannya pun lebih kecil dibandingkan keuntungan yang bisa diperoleh dari kilang-kilang besar. Disamping itu, keberadaan kilang mini LPG ini diharapkan dapat mendorong
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Musi Banyuasin sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Berdasarkan kepemilikan dan pengelolaannya, kilang LPG itu sendiri dibedakan menjadi dua pola, yaitu pola hulu dan pola hilir. Umumnya, kilang LPG pola hulu dimiliki oleh Kontraktor Kontrak KErjasama Migas (KKKS). Sedangkan kilang LPG pola hilir, dimiliki oleh badan usaha yang telah memperoleh izin usaha pengolahan gas bumi dari Pemerintah. Pembangunan yang dilaksanakan di tengah anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar memunculkan suatu kekhawatiran, yaitu membengkaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan kilang. Karena itu, Pemerintah mengimbau pelaksana pembangunan—dalam hal ini PT. Hokasa Mandiri untuk melakukan efisiensi dalam pembangunan kilang mini LPG. Nantinya, kilang mini LPG Musi Banyuasin ini akan mampu menghasilkan LPG sebanyak 17 metrik ton per hari dan kondensat 23,15 barrel per hari. Sementara, pasokan gasnya akan diperoleh dari PT. Medco E&P Indonesia sebesar 2,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
edisi 04 I 2014
9
LENSA
GERAKAN SADAR PTK AKAMIGAS ENERGI Berubah Menjadi STEM Menteri ESDM Jero Wacik dalam acara ”Gerakan Sadar Energi Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa” (03/06) mengatakan bahwa pangan, air dan energi merupakan kebutuhan pokok sehingga dalam pemanfaatannya perlu lebih bijaksana.
Menteri ESDM Jero Wacik mengumumkan peningkatan status Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan Gas Bumi (PTK Akamigas) menjadi Sekolah Tinggi Energi Dan Mineral (STEM). Hal tersebut dilakukan ditengah-tengah rangkaian acara wisuda mahasiswa/I STEM Akamigas (26/05).
“Ada tigal hal yang takuti oleh dunia (terjadi kelangkaan. Red). Satu, pangan, dua energi dan ketiga air. Ketiga hal tersebut harus dijaga untuk kelangsungan hidup bangsa,” ujar Jero Wacik. “Kita tidak dapat hidup tanpa energi, dan Jika energi tidak ada semua peralatan elektronik tidak akan dapat dihidupkan, jadi bekesimpulannya, kalau lampu listrik mati, maka kehidupan tidak berjalan, jadi begitulah dahsyatnya energi,” lanjutnya. Oleh karenanya perlu suatu gerakan untuk menumbuhkan kesadaran dalam menggunakan energi. ”Gerakan Sadar Energi Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa ini luar biasa. Sekarang bagaimana kita memperlakukan energi, sekarang adalah tugas kita menyadarkan penggunaan energi secara lebih baik dan sejak sedini mungkin,” imbuh Menteri ESDM. Gerakan Sadar Energi yang digagas Kementerian ESDM bekerjasama dengan Yayasan Pelangi (Tim Tujuh) ditujukan ke berbagai segmen menerapkan dua pendekatan. Pendekatan pertama menanamkan ide sadar energi dalam pemikiran (kognitif) kita, khususnya anak-anak tercinta. Kedua adalah pendekatan yang bersifat efektif (tindakan) interaksi, komunikasi langsung dengan publik, dan membangun simpul-simpul gerakan sadar energi menjadi fokus pendekatan ini. Acara Gerakan Sadar Energi Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa”, dilaksanakan sejak Mei 2013 dan sebagai puncaknya adalah kegiatan Perayaan dan Malam Anugerah Kompetisi Film Pendek “Sadar Energi”. Dan rencananya akan berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 19 Juli 2014
“Kita usulkan tahun 2012, akhirnya disetujui Presiden tanggal 21 Mei yang lalu ditandatangani oleh Presiden dan tadi pagi (26 Mei 2014) sudah disetujui oleh Menkumham, STEM dan sudah dapat nomor sekarang, nomor Perpres perubahan Akamigas menjadi STEM, nomor 47 tahun 2014 tanggal 26 Mei 2014,” ujar Jero Wacik. Mulai tahun ini STEM resmi dapat menerima mahasiswa umum bukan hanya kedinasan. “ Sah sudah, mulai tahun ini kita terus tambah mahasiswa dari lulusan SMA, sehingga nanti kita punya lebih banyak lulusan, karena saya yakin bahwa tenaga dibidang migas dan mineral itu kita perlu banyak sekali dan akan terus bertambah baik didalam negeri maupun diluar negeri,” jelas Menteri ESDM. Pembinaan STEM Akamigas Cepu dari teknis akademik dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan pembinaan teknis operasional dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk pelaksanaan tugas dan fungsi teknis akademik, STEM Akamigas Cepu bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara itu tugas fungsi pembinaan teknis operasional bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Diklat ESDM, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menteri ESDM Mewisuda Mahasiswa/I STEM AKAMIGAS Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mewisuda 426 mahasiswa/I STEM Akamigas, Cepu (26/05). “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Saya Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa saudara-saudara telah selesai menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Energi Dan Mineral, STEM Akamigas tahun akademik 2013/2014, 10
edisi 04 I 2014
sehubungan dengan itu pada hari ini, Senin tanggal 26 Mei 2014, saudarasaudara saya wisuda,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, didepan wisudawan/wati STEM Akamigas. Kepada para wisudawan Menteri ESDM berpesan untuk menghilangkan sifat malas, minder dan sombong agar dapat menjadi manusia yang sukses menjadi agen perubahan.
LENSA
Menggenjot Produksi Renegosiasi LNG Blok CEPU TANGGUH “Proyek Cepu adalah proyek yang besar sekali, akan menghasilkan nanti pada produksi puncaknya akan mencapai 165.000 barel per hari, itu saya hitung revenuenya per hari kira-kira Rp50 triliun per tahun, itu akan besar sumbangannya kepada negara kita,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik usai mewisuda lulusan STEM Akamigas (26/05).
P
roduksi minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur diperkirakan jika sudah puncaknya dapat memberikan kontribusi yang mencapai 20 persen dari produksi minyak nasional.
Menteri ESDM berharap Proyek Cepu dapat segera selesai seluruhnya dan dapat di resmikan peresmiannya oleh Presiden Republik Indonesia saat ini Susilo Bambang Yudhoyono.” Saya akan mengecek kesiapan blok cepu agar bisa diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia nanti pada saatnya, mudahmudahan sebelum masa jabatan beliau selesai sudah bisa diresmikan produksi perdana nanti 30.000 barel per hari, terus bulan November sudah bisa produksi hitungan kita 80.000 barel per hari dan bulan April tahun depan itu sudah produksi penuh, 165.000 barel per hari,” jelasnya. Lapangan Banyu Urip diperkirakan mengandung lebih dari 450 juta barrel minyak dan rencananya dapat memproduksi 165.000 barel minyak per hari. Dan kedepannya pengembangan dan produksi Lapangan Banyu Urip tentunya akan membawa keuntungan berarti bagi Indonesia.
Renegosiasi harga jual LNG Tangguh yang diekspor ke Fujian, Tiongkok, Pemerintah menargetkan dapat menyelesesaikan akhir bulan ini. Saat ini tim renegosiasi telah berhasil meningkatkan harga dari US$ 3,5 per MMBTU menjadi US$ 7 per MMBTU. Meski begitu pemerintah berharap harga tersebut masih dapat ditingkatkan. “Mereka sudah minta US$ 7 per MMBTU tapi kami belum mau. Kira-kira sebelum akhir bulan ini sudah closing (selesai),” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam Rapat Kerja mengenai RAPBN-P 2014 dengan Badan Anggaran DPR (05/06). Menteri ESDM menambahkan apabila nantinya harga jual LNG Tangguh disepakati sebesar US$ 8 per MMBTU, maka dapat meningkatkan pendapatan negara sebesar Rp 6,2 triliun. Namun pemerintah masih berharap harga barunya dapat lebih tinggi lagi. “Mohon doa restu. Ini berat renegosiasinya karena mereka kuat juga kontraknya. Tapi saya meyakinkan, kami akan bekerja (keras) terus,” imbuhnya.
Usai membacakan maklumat, Menteri ESDM didampingi Kepala Badan Diklat ESDM dan Direktur STEM Akamigas, berkenan untuk mewisuda secara langsung 35 wisudawan terbaik dengan memindahkan kuncir, memberikan ijasah dan sertifikat penghargaan sebagai lulusan terbaik. Tahun Akademik 2013/2014 ini, jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 426 orang, terdiri dari 178 orang lulusan D1, 147 orang lulusan D2, 71 orang lulusan D3, dan 30 orang lulusan D4. Komposisi lulusan berasal dari industri perminyakan (PT Pertamina, PT PGN, Petrochina, Vico, Industri penunjang lainnya) 281 orang, dari lingkungan Kementerian ESDM (Pusdiklat Migas dan Akamigas) 11 orang, dari Pemda di seluruh Indonesia 132 orang, dan dari Luar Negeri (Timor Leste) 2 orang.
edisi 04 I 2014
11
LENSA
Penyesuaian Anggaran KEMENTERIAN ESDM
“Misalnya rapat-rapat di hotel (dihapus), itu setuju saya. Ke luar negeri kalau nggak penting banget, nggak usah. Kalau bisa promosi lewat internet saja. Gedung yang mau dibangun, nggak usah. Beli mobil baru, nggak usah,” ujar Jero Wacik dalam jumpa pers pada acara Konvensi dan Pameran IPA ke 38 (21/05).
Dalam rangka penghematan pelaksanaan APBN tahun 2014, Menteri ESDM Jero Wacik siap melaksanakan penyesuaian anggaran, menyusul kebijakan pemerintah melakukan penghematan dan pemotongan belanja kementerian/lembaga.
Dan untuk kegiatan yang terkait kepentingan banyak orang seperti listrik pedesaan, Menteri ESDM menjamin akan tetap dilaksanakan sesuai rencana. Kementerian ESDM mendapat pemotongan anggaran sebesar Rp 4,399 triliun dari Rp 16,263 triliun. Seperti diketahui Menteri Keuangan Chatib Basri awal pekan ini menyatakan pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga sebanyak kurang lebih Rp 100 triliun akan bermanfaat untuk menjaga defisit anggaran dalam kisaran 2,5% terhadap PDB. Pemangkasan anggaran ini merupakan upaya maksimal yang dapat dilakukan pemerintah karena belanja subsidi cenderung meningkat dan pencapaian penerimaan negara diperkirakan hanya dibawah target. Tidak itu saja, upaya pemotongan anggaran ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan fiskal. Hal ini agar pemerintahan baru hasil pemilu 2014 memiliki ruang fiskal memadai dan tidak mengalami persoalan dalam pengelolaan defisit anggaran.
Rencana Kerja Program KEMENTERIAN ESDM Menteri ESDM Jero Wacik bersama Komisi VII DPR melakukan Rapat Kerja mengenai Rencana Kerja Program/Rencana Kerja Anggaran Kementerian ESDM (11/06). Dalam raker tersebut Menteri ESDM mengajukan pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp 11,36 triliun dan produksi minyak sekitar 830.000-870.000 barel per hari.
D
i awal pertemuan Jero Wacik mengatakan, rapat kerja ini merupakan pembahasan pendahuluan anggaran Kementerian ESDM tahun 2015. Jadi hal yang disampaikan hanya intisari karena akan disempurnakan oleh pemerintahan yang baru. Menteri ESDM memaparkan, untuk tahun 2015 pemerintah memiliki sasaran strategis yang terkait ketahanan energi nasional yaitu produksi minyak 830.000 hingga 870.000 barel per hari. 1.248.000 barel setara minyak per hari dan batubara 421 juta ton. Untuk produksi minyak Jero Wacik meyakini perhitungan tersebut realistis karena sesuai rencana, pada April 2015, Blok Cepu akan mencapai puncak produksinya yaitu sebesar 165.000 barel per hari. "Kalau 818.000 barel yang tahun ini ditambahkan (produksi) Cepu, kelihatannya angka 830.000 hingga 870.000 merupakan angka yang realistis yang akan bisa kita capai. Malah mungkin nanti lebih," jelasnya. 12
edisi 04 I 2014
Jero Wacik juga memaparkan tentang arah kebijakan pemerintah tahun 2015, yaitu peningkatan cadangan pasokan energi primer dan bahan bakar, peningkatan kapasitas dan tingkat pelayanan infrastruktur energi, efisiensi dalam pengelolaan energi, peningkatan peranan EBT dalam bauran energi dan peningkatan jangkauan dan kehandalan infrastruktur ketenagalistrikan.
hemat energi dan sekaranglah saatnya....
jangan sampai anak cucu kita tidak dapat menikmati terangnya kehidupan.
Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN
SAJIAN UTAMA
Mengantisipasi SUBSIDI BBM Agar Tidak JEBOL Memang, Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pasokan energi sekaligus menyediakan akses dan memberikan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Ironisnya, beban subsidi yang harus ditanggung oleh negara dengan tujuan memberikan harga energi (listrik dan BBM) yang terjangkau masyarakat sangat besar, yakni mencapai Rp300 trilun per tahun. Angka ini bisa membengkak bila nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) meninggi. Padahal, beban subsidi tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih terasa manfaatnya dibandingkan habis untuk subsidi harga energi saja.
14
edisi 04 I 2014
SAJIAN UTAMA
A
ncaman membengkaknya subsidi BBM bukan isapan jempol belaka. Pada Rabu (25/6/2014), misalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Dikutip dari Reuters, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp12.070. Sementara data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat, dolar AS sebesar Rp12.027, melemah dibandingkan satu hari sebelumnya, yaitu Rp12.000. Pengamat ekonomi Universitas Atma Jaya, Jakarta Agustinus Prasetyantoko mengatakan, Pemerintah akan sangat terbebani dengan pelemahan nilai tukar rupiah ini. “Akan sangat berat bagi Pemerintah karena impor BBM masih tinggi,” kata pria yang akrab disapa Pras ini di Jakarta, Rabu (25/6/2014). Kondisi ini, lanjut Pras, akan membuat anggaran subsidi energi (BBM dan listrik) semakin membengkak. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraPerubahan (APBN-P) 2014, subsidi energi mendapat anggaran Rp350,3 triliun. Naik dibandingkan APBN 2014 yang sebesar Rp282,1 triliun. “Kalau nilai tukar rupiah konsisten seperti ini terus, yaitu di kisaran Rp12.000
per dolar AS, subsidi BBM akan lebih membengkak lagi. Ini juga yang dilihat sebagai faktor risiko oleh investor,” tegas Pras. INFRASTRUKTUR Subsidi BBM sangat terkait dengan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian negara, contohnya, harus tumbuh 9% pada tahun 2030 agar mampu keluar dari jebakan ekonomi kelas menengah atau middle income trap (MIT). Syaratnya harus dimulai dengan pemotongan anggaran subsidi BBM yang membebani keuangan negara. Pendapatan per kapita Indonesia juga bisa mencapai US$14.000 di 2025 dan US$20.000 di 2030. Tapi dengan catatan, pertumbuhan sudah dipacu mulai 7% sejak sekarang. “Harus dipotong (anggaran subsidi),” kata Menteri Keuangan Chatib Basri di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (23/6/2014). Anggaran subsidi BBM yang rata-rata sekitar 20% setiap tahunnya dari total APBN nantinya harus dialihkan untuk pembangunan, terutama infrastruktur. Artinya, ada infrastruktur yang tidak bisa diserahkan ke swasta dan harus dibangun oleh Pemerintah. Sementara untuk proyek
infrastruktur yang dianggap feasible atau layak harus diserahkan sepenuhnya ke swasta. Program yang ada saat ini adalah Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP). “Bagaimanapun ada proyek yang Pemerintah harus investasi. Ada pelabuhan di Maumere, swasta tidak mau masuk. Rute penerbangan perintis itu tidak bisa diberikan kepada swasta,” jelasnya. Anggota Komisi VII DPR RI Asmin Amin dari Fraksi PKS menilai, banyaknya proyek infrastruktur yang telat dibangun dikarenakan beban Pemerintah untuk subsidi BBM semakin membengkak. Di sisi lain, diperlukan inovasi dari Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan infrastruktur yang ada. Asmin mengungkapkan, seharusnya dengan anggaran sebesar subsidi BBM, Pemerintah dapat menuntaskan rusaknya jalan di Pantura dan membenahi proyek infrastruktur lainnya di Indonesia. “Negara tidak bisa banyak membangun infrastruktur karena terlalu banyak subsidi BBM. Padahal, infrastruktur itu penting untuk menunjang ekonomi kita ke depan. Kita seharusnya memiliki keberanian untuk mengalihkan subsidi edisi 04 I 2014
15
SAJIAN UTAMA
BBM ke sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur tentunya,” tegasnya dalam suatu kesempatan belum lama ini. Dia mengusulkan solusi yang ideal, yaitu mengurangi subsidi BBM dan menaikkan tarif listrik. Pasalnya, dengan adanya inovasi itu, maka dapat mengurangi subsidi BBM menjadi di bawah Rp100 triliun. “Jadi, inilah yang dipertimbangkan DPR untuk menyetujui kenaikan listrik, dan Pemerintah juga sudah memikirkan target masyarakat yang akan dinaikkan tarifnya. Namun, masyarakat yang berdaya listrik 450-900 volt tidak dinaikkan,” ujarnya. UPAYA Di tempat terpisah, Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya sesaat sebelum membuka secara resmi konfrensi dan pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-38, Rabu (21/5/2014), menegaskan, Pemerintah berkomitmen akan terus mengawal industri minyak dan gas bumi (migas) agar dapat terus berkontribusi bagi perekonomian nasional. “Indonesia harus mampu mandiri dalam kebutuhan energinya sepanjang masa,” imbuh Boediono. Upaya keras perlu dilakukan agar sektor energi tetap berkontribusi maksimal
16
edisi 04 I 2014
terhadap penerimaan negara. Upaya ini diperlukan agar Indonesia bisa mengatasi berbagai tantangan di sektor energi. Salah satu tantangan itu ialah Indonesia menghadapi tren penurunan kapasitas produksi jangka panjang karena absennya investasi yang berarti di bidang eksplorasi dan eksploitasi selama 15 tahun terakhir ini. Alhasil, lifting minyak yang ditargetkan mencapai 1,2 juta barel/hari di tahun 2014 hanya bisa menyentuh di angka sekitar 800 ribu barel/hari. Tantangan lainnya yang tidak bisa dikesampingkan ialah masih maraknya penyelundupan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi. Pada 2 Juni 2014 lalu, misalnya, kasus penyelundupan minyak terbesar dalam sejarah Indonesia muncul ke permukaan. Pada tanggal tersebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menangkap tanker MT Jelita Bangsa yang melakukan penyelundupan 1.000 ton minyak di perbatasan Malaysia. Kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Meletakkan seluruh upaya tersebut di pundak Pemerintah bukanlah tindakan bijaksana. Sinergi dan koordinasi para pemangku kepentingan lebih berdampak nyata. Salah satu contohnya saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Yayasan Pelangi (Tim Tujuh) menggagas Gerakan Sadar Energi baru-baru ini.
“Kita tidak dapat hidup tanpa energi, dan Jika energi tidak ada semua peralatan elektronik tidak akan dapat dihidupkan. Kesimpulannya, kalau lampu listrik mati, maka kehidupan tidak berjalan, jadi begitulah dahsyatnya energi. Sekarang bagaimana kita memperlakukan energi, sekarang adalah tugas kita menyadarkan penggunaan energi secara lebih baik dan sejak sedini mungkin,” kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam acara ”Gerakan Sadar Energi untuk Kelangsungan Hidup Bangsa”, Selasa, (3/6/2014). Masih ada sederetan upaya lain yang bisa dilakukan untuk menekan subsidi BBM agar tidak jebol. Tentu, berupaya masih lebih baik daripada tidak berupaya sama sekali. Pemerintah memperkirakan, jika tidak melakukan langkah apapun, pada tahun 2020 mendatang impor BBM akan mencapai 2,2 juta barel per hari. Berdasarkan catatan yang ada, perkembangan subsidi energi periode tahun 2005 hingga 2013 cenderung naik seiring meningkatnya konsumsi dan harga. Tahun 2005, realisasi subsidi energi mencapai Rp113,9 triliun, menurun menjadi Rp98,1 triliun tahun 2006, kemudian meningkat kembali menjadi Rp121,1 triliun pada tahun 2007. Tahun 2008, meningkat tajam menjadi Rp221,1 triliun. Sempat turun setahun berselang, realisasi subsidi energi tahun 2010 naik menjadi Rp140,4 trilun.
SAJIAN UTAMA Tahun 2011, meningkat kembali menjadi Rp261,4 triliun, terus meningkat menjadi Rp315,98 pada tahun 2012 dan turun menjadi Rp299,8 triliun pada tahun 2013. Dengan besaran yang disebutkan di atas menunjukkan, porsi subsidi energi dalam APBN mencapai 17,7% dari total belanja negara tahun 2013. “Subsidi saat ini, baik untuk BBM maupun listrik, sekitar Rp300 hingga Rp350 triliun. Subsidi tersebut itu ‘dibakar’. Ibaratnya menggarami lautan,” ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo usai memberikan kuliah umum di Universitas UPN Veteran Yogyakarta, Jumat (30/5/2014). Saat ini, Pemerintah masih mengupayakan berbagai penghematan dari belanja subsidi energi maupun belanja non prioritas lainnya agar kesinambungan fiskal tetap terjaga dalam jangka panjang dan APBN terlaksana dengan lebih aman. “Kita membuka semua kemungkinan, asalkan APBN terjaga. Selagi situasi masih dalam kondisi baik dan masih bisa dijaga sampai pemerintahan baru berjalan,” kata Chatib Basri. Ia memaparkan, penghematan dapat dilakukan mulai dari pengendalian konsumsi dengan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, pertambangan dan kehutanan. Kemudian, program pengendalian lainnya adalah
peningkatan pengawasan konsumsi oleh BPH Migas, konversi BBM kepada BBG dan pengurangan nozzle BBM. Tak ketinggalan, upaya lainnya adalah budaya hemat energi yang bisa dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Upaya ini paling hemat biaya bila dibandingkan dengan program atau upaya-upaya lainnya. Sementara itu, Ketua Pengkajian Energi Universitas Indonesia Prof. Dr. Iwa Garniwa mengatakan, salah satu upaya untuk mengurangi subsidi energi dibutuhkan kemampuan mengatas permasalahan sistem tata kelola gas di Indonesia.
terbuka. Jumlah subsidi BBM yang luar biasa besar, mencapai ratusan triliun rupiah per tahun, sudah saatnya untuk dikendalikan secara proporsional, misalnya, memberikan subsidi harga BBM hanya kepada warga miskin dan usaha mikro.
“Perlu langkah taktis dan cepat menguraikan permasalahan sistem tata kelola gas, yang kenyataannya terdapat tumpang tindih dalam Undang-Undang,” ujarnya.
Tekanan subsidi harga BBM sejak zaman Orde Baru hingga pemerintahan sekarang ini selalu menjadi isu sensitif. Pada awal rezim orde baru berkuasa di tahun 1970an, Indonesia mendapat limpahan rezeki besar dari ladang minyak sehingga subsidi mungkin sebuah kewajaran. Sebagian besar penerimaan negara hingga 1980an disokong oleh pendapatan migas, bukan hasil dari penerimaan pajak. Saat itu, subsidi harga BBM pun dinilai masih masuk akal. Selain itu, Indonesia yang kala itu masih jadi anggota OPEC, konsumsi BBM domestiknya masih di bawah produksi dalam negeri.
Ia menambahkan, penggunaan gas baik untuk industri, listrik dan rumah tangga belum optimal sehingga perlu dikelola dengan baik dan diatur sesuai kebutuhan dalam negeri demi mencapai ketahanan energi nasional dalam bauran energi. TAHUN POLITIK Banyak kalangan berpendapat, tahun 2014 ini adalah tahun politik. Biasanya, politik sering diwarnai ketidakpastian. Terkait hal ini, sejumlah kalangan menilai pentingnya calon presiden membahas manis pahitnya subsidi BBM secara
“Subsidi yang diberikan berdasarkan jenis komoditas, seperti BBM, selalu rawan disalahgunakan. Seharusnya, subsidi menyasar orang per orang, bukan jenis komoditas yang diberi subsidi,” kata dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Nugroho SBM beberapa waktu lalu.
Bersamaan dengan melesatnya perekonomian Indonesia, perburuan ladang minyak baru di negeri ini malah tidak sehebat pertumbuhan konsumsi BBM. Akibatnya, sejak satu dasawarsa lalu negeri ini menjadi importir minyak. Jumlah kebutuhan BBM per hari saat ini sekitar 1,3 juta barel, sedangkan produksinya sekitar 800.000 barel/ hari sehingga kekurangannya harus diimpor. Defisit BBM ini dikhawatirkan semakin membengkak pada tahun-tahun mendatang akibat berbagai sebab. Konsumsi BBM yang membengkak tanpa disertai dengan pengendalian yang berarti dipastikan bakal menggerogoti anggaran negara sehingga kian menekan kemampuan belanja produktif. Pada tahun ini saja, diprediksi Rp300 triliun bakal habis “terbakar” untuk menutup selisih harga pasar dengan harga konsumen domestik. Kalau dibiarkan, subsidi BBM bisa membengkak lebih dari Rp300 triliun dari total belanja APBN 2014 sekitar Rp1.842,5 triliun. Terus membengkaknya subsidi harga BBM ini tidak bisa dibiarkan karena bakal memangkas kemampuan negara dalam membiayai pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keamanan, pertahanan, bayar pokok dan cicil utang serta pembangunan lainnya. edisi 04 I 2014
17
BERANDA
Jero Wacik,
Manusia Pilihan Tuhan Bagian Kedua
Telah banyak nama Jero Wacik disebutsebut dalam ragam pemberitaan nasional. Meski demikian, kiranya belum banyak yang mengetahui sekilas perjalanaan beliau saat belia. Berikut adalah sepenggal kisah menarik yang mewarnai perjalanan hidup Jero Wacik yang mungkin dapat kita petik sari tauladan di dalamnya.
18
edisi 04 I 2014
BERANDA
TERILHAMI SANG PROKLAMATOR Di lain kisah, di masa sekolah dasar itu, Jero Wacik sempat mengalami moment istimewa. Ketika itu, Jero yang tengah menuntut ilmu di kelas IV, berkesempatan bertemu dengan Presiden Ir. Soekarno yang sedang berkunjung ke desa Penelokan tak jauh dari sekolahnya.
sulit mendapatkan bibit seperti Jero Wacik dikemudian hari. Meski tidak membantu ongkos keberangkatannya ke ITB Bandung, namun setidaknya, Bupati Buleleng memberinya memo untuk menemui Surya Penawa adik pak bupati, yang menjadi dosen seni rupa di ITB kala itu.
Di hari itu, sebelum bapak Proklamator bangsa ini beranjak bersama rombongan untuk makan siang, sebuah pesan agar selalu tekun belajar, di tinggalkan kepada anak-anak, termasuk Jero Wacik yang berada di antara puluhan anak di sana. Pesan singkat itu ternyata memotivasi Jero Wacik untuk mengikuti jejak Sang Putra Fajar dan menggantungkan citacitanya menjadi seorang insinyur seperti ’pak Karno’.
BERBAUR DENGAN SEMUA PIHAK Berbekal sepucuk surat dan sedikit uang bekal dari ibunya, Jero Wacik berangkat meninggalkan Bali menuju kota Parahyangan. Setiba di Bandung Jero Wacik menyerahkan memo kepada adik Bupati Buleleng, dan langsung mendapat banyak pengarahan, bimbingan dan informasi tentang perkuliahan di ITB. Di ITB, Jero Wacik diterima di jurusan mesin yang merupakan jurusan terfavorit dan dikenal paling sulit seleksi masuknya.
Setamat SD, Jero Wacik masuk ke SMPN 1 Singaraja hingga lulus dan melanjutkan ke SMAN Singaraja. Dan sepanjang masa sekolahnya itu, baik di SMP maupun SMA, Jero Wacik tak pernah absen merebut posisi juara dan selalu didaulat sebagai ketua OSIS. Semasa bersekolah, hampir seluruh temannya terkesan pada pribadi Jero Wacik yang bersahabat dan bakat kepemimpinannya yang menonjol. Tentu saja prestasi akademik maupun kepribadian apik Jero Wacik di sekolah tak henti-hentinya membuat bangga keluarga, teman dan gurunya. Apalagi saat di SMA, Jero Wacik lulus terbaik seluruh Bali dan menjadi bintang pelajar Bali hingga pada upacara inagurasi kelulusannya dihadiri Bupati Buleleng yang turut merasa bangga atas prestasi belajar Jero Wacik sebagai siswa di kabupatennya. Selesai inagurasi, ’Hartawan Mataram’, Bupati Buleleng waktu itu menanyakan ke mana sekolah yang diingini Jero Wacik. Tanpa ragu ia pun menyebut sekolahnya Bung Karno di ITB yang diinginkannya, namun untuk dapat ke sana, kendala biaya menjadi persoalannya, sehingga karena alasan itu ayahnya bermaksud memasukkan Jero Wacik ke IKIP Singaraja saja. Mendengar keluhan Jero Wacik, Bupati Buleleng berujar; bila sekolah yang diingini Jero Wacik tidak dituruti, bangsa ini akan rugi, karena sangat
Selama kuliah, meski pada umumnya para mahasiswa dari Bali tinggal berkumpul dalam satu asrama Bali, namun Jero Wacik memilih hanya dua minggu saja tinggal di asrama, selanjutnya ia memutuskan pindah tinggal di tengah perkampungan, mengontrak rumah kecil tak jauh dari kampus ITB. Hal ini beliau lakukan agar dapat berbaur dengan masyarakat setempat, beradaptasi mengenal budaya Bandung dan menggalang pergaulan luas di luar tidak terkelompok dengan orangorang Bali saja. AKTIF, BERPRESTASI DAN BERWAWASAN LUAS Baru satu tahun kuliah, Jero Wacik sudah menyambi mengajar anak-anak SMA pada salah satu bimbingan tes, untuk menambah uang sakunya selama kuliah di ITB. Di lain waktu kuliah dan mengajarnya yang padat, Jero Wacik juga aktif sebagai Ketua Senat Mahasiswa ITB dan juga terjun membidani berdirinya Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bali se Bandung (KPMB). Sebagai Ketua KPMB Bandung, Jero Wacik meminta kepada seluruh pelajar dan mahasiswa Bali di Bandung, agar setiap kali pulang ke Bali untuk menyempatkan diri ceramah di sekolah almamater masing-masing, menceritakan tentang situasi kota Bandung dan mutu dunia pendidikan di sana. Jero Wacik ingin generasi pelajar di Bali yang ingin sekolah
ke Bandung mendapat gambaran awal tentang bumi Parahyangan secara lebih jelas. Walau sibuk dalam organisasi, namun Jero Wacik tercatat sebagai mahasiswa ITB yang lulus tercepat dan langsung diterima bekerja di Astra pada tahun 1974. Dan di kurun masa itu, di kota Bandung, Jero Wacik bertemu dengan‘Triesna’ gadis Parahyangan, putri seorang saudagar yang belakangan dinikahinya pada tahun 1976. PEDULI PENDIDIKAN Memasuki tahun 1978, Jero Wacik melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil jurusan ekonomi, sambil terus bekerja sebagai Customer Service Manager di Astra, Jakarta. Sambil kuliah dan bekerja, konsentrasi Jero Wacik pada kemajuan dunia pendidikan di Indonesia rupanya mengilhaminya untuk membuat buku-buku pelajaran, seperti Matematika dan Fisika untuk SMA yang lalu karyanya ini menjadi kurikulum di seluruh Indonesia pada tahun 1979. Lulus dari Universitas Indonesia tahun 1983, Jero Wacik terus meniti karir di bawah bendera Astra Group. Namun kendati padat waktu dinasnya, sebagai pecinta dunia pendidikan rupanya Jero Wacik tidak dapat lepas dari aktivitas belajar dan mengajar. Bahkan meski telah diketahui Jero Wacik memiliki kesibukan yang luar biasa sebagai pejabat penting di perusahaan multi nasional, tetap saja pihak yang terlanjur mengenal kemampuan dan wawasan Jero Wacik sebagai sosok brilliant, silih berganti mengirimkan undangan sebagai penceramah, pembicara, narasumber, mentor dan berbagai hal sekisaran aktivitas mengajar. Ragam undangan tersebut, baik di kampus atau di berbagai perusahaan selalu saja berusaha dipenuhi Jero Wacik, kendati ia sendiri kesulitan mengatur waktunya. Untuk ceramah di kampus, Jero Wacik menggratiskannya, ia tidak mencari keuntungan material karena tekadnya menuruti falsafah ajaran Dewi Saraswati untuk selalu menyebarkan ilmu pengetahuan. Bersambung ... edisi 04 I 2014
19
WACANA
Ketidakpastian N HARGA GAS Hambat Pembangunan SPBG
amun, program ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan karena masih terkendala dengan tidak tersedianya infrasrtuktur berupa stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Indonesia. Minimnya SPBG yang ada di Indonesia disebabkan belum adanya kepastian terhadap harga gas, sehingga tidak menarik minat pihak swasta untuk ikut terlibat di dalamnya.
Dalam upaya melakukan penghematan serta mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan minyak sebagai sumber energi, pemerintah melakukan program konversi dari BBM ke BBG.
20
edisi 04 I 2014
Dalam pembangunan SPBG, sebaiknya melibatkan pihak swasta seperti yang terjadi di berbagai negara di dunia karena tidak ada pemerintah yang membiayai SPBG secara komersial. Harga gas yang belum ada kepastiannya itu membuat program konversi BBM ke BBG ini menjadi terhambat. Harga gas di SPBG yang terhubung langsung dengan jaringan pipa gas relatif lebih murah jika dibandingkan dengan SPBG di luar jaringan pipa, sehingga harus diisi ulang dengan menggunakan truk tabung. Harga gas di SPBG yang berada diluar jaringan pipa akan lebih mahal, karena akan ada tambahan biaya untuk
WACANA pengangkutan dan pengadaan alat regitifikasi di SPBG tersebut. Sehingga, perlu dilakukan kepastian harga gas agar tidak terjadi perbedaan harga antara yang terhubung langsung dengan jaringan pipa gas dan yang berada di luar jaringan pipa gas. Terdapat dua opsi yang dapat dilakukan oleh pemerintah, yaitu Pertama, pemerintah memberikan subsidi terhadap harga gas di SPBG yang berada diluar jaringan pipa gas. Kedua, menaikkan harga gas di SPBG dalam jaringan tetapi keuntungannya diberikan kepada pemerintah. Kendati demikian, perlu diberikan kebijakan harga untuk angkutan umum, sedangkan untuk pelanggan lainnya disesuaikan dengan harga keekonomian. Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian (Menperin) MS. Hidayat mengungkapkan, jika pihak swasta siap berkontribusi dan berinvestasi asalkan harga yang ditetapkan oleh pemerintah mencapai harga keekonomian. Itu merupakan salah satu syarat kepada pemerintah jika pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan, karena pihak swasta tidak bisa memberikan subsidi ataupun keringanan terhadap harga gas tersebut. Selain itu, Menperin MS. Hidayat juga menjelaskan, para produsen mobil siap untuk melaksanakan program pemerintah dalam konversi BBM ke BBG, dengan cara memasang alat konverter atau alat pengonversi di mobil-mobil baru yang di buat produsen mobil. Ia juga menambahkan, jika pada tahun ini anggaran Kemenperin mendapatkan pemangkasan hingga Rp700 miliar, sehingga kemungkinan akan ada anggaran program pengadaan alat konversi yang akan dipangkas. Pemerintah bersama pihak swasta perlu berkoordinasi dengan baik dalam hal pembangunan SPBG dan juga dalam menetapkan harga jual gas, agar program konversi BBM dan BBG ini dapat berjalan dengan baik. Saat ini, perusahaan yang mampu mengembangkan SPBG tersambung dengan pipa gas adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Tbk), yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di samping itu, akan sulit sekali bagi SPBU swasta yang ingin berinvestasi atau membantu program konversi BBM ke BBG melalui liquefied gas for vehicle (LGV), karena memang pendapatan per
SPBU dalam skala ekonomi tidak menarik. Saat ini, realisasi penjualan LGV adalah 4 metrik ton per SPBU per bulan atau 7,56 kiloliter (kl) per SPBU per bulan. Yang paling besar adalah bisa menjual 17,7 kl, sementara yang terkecil hanya mampu menjual 0,199 kl. Untuk perhitungan investasi dan menarik pengusaha, nilai keekonomian harus dicapai, paling tidak dengan penjualan 180 kl per bulan. Meskipun demikian, paling tidak ada minat dari para pemilik kendaraan untuk menggunakan LGV. Animo sejak 2008 tumbuh rata-rata 47 persen per tahun. Kalau mau dikembangkan dan memang harus beralih dari BBM bersubsidi ke LGV, maka inilah yang harus dilakukan. Selama tahun 2013, Pertamina menyubsidi BBG Rp1.500 per liter. Harga keekonomian LGV Pertamina
adalah Rp6.636. Sehingga, harga setelah disubsidi Rp1.500 menjadi Rp5.136, atau dibulatkan menjadi Rp5.100. PT Pertamina mengaku harga yang belum ekonomis dan terhambatnya perizinan pemerintah daerah terkait pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas, membuat proyek pembangunan SPBG tidak optimal. Tentunya, agar menarik swasta, maka harga BBG harus ekonomis. Saat ini, harga jual bahan bakar gas (BBG) masih terbilang sangat rendah, padahal pengusaha minta agar harga BBG dinaikkan. Harga jual BBG masih dalam tahap pembahasan dengan pemerintah, sehingga bisa dinilai ekonomis untuk lebih menarik investor. Selain itu, diharapkan pemerintah daerah agar lebih mempermudah izin pembangunan. Hal ini agar pengembangan konversi BBM ke BBG dapat berjalan sesuai rencana.
edisi 04 I 2014
21
WACANA
IRONI Subsidi ENERGI 22
edisi 04 I 2014
Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pasokan energi sekaligus menyediakan akses dan memberikan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Besarnya beban subsidi yang harus ditanggung oleh negara, dengan tujuan memberikan harga energi (listrik dan BBM) yang terjangkau masyarakat menjadi sebuah ironi. Sebab, dana yang mencapai Rp300 trilun per tahun seharusnya dapat dipergunakan untuk membangun fasilitas umum yang lebih terasa manfaatnya dibandingkan habis untuk subsidi harga energi saja.
WACANA
B
erdasarkan catatan yang ada, perkembangan subsidi energi periode tahun 2005 hingga 2013 menunjukkan peningkatan yang tajam seiring meningkatnya konsumsi dan harga. Tahun 2005, realisasi subsidi energi mencapai Rp113,9 triliun, dan menurun menjadi Rp98,1 triliun di tahun 2006, kemudian meningkat kembali menjadi Rp121,1 triliun pada tahun 2007. Tahun 2008, meningkat tajam menjadi Rp221,1 triliun dan kembali turun pada tahun 2009 menjadi Rp98,7 triliun. Tahun 2010, realisasi subsidi energi kembali turun menjadi Rp140,4 trilun. Kemudian, tahun 2011 meningkat kembali menjadi Rp261,4 triliun, selanjutnya terus meningkat menjadi Rp315,98 pada tahun 2012 dan turun menjadi Rp299,8 triliun pada tahun 2013. Dengan besaran yang disebutkan di atas menunjukkan, porsi subsidi energi dalam APBN tersebut mencapai 17,7 persen dari total belanja Negara tahun 2013. “Subsidi saat ini baik untuk BBM maupun listrik sekitar Rp300 hingga Rp350 triliun, subsidi tersebut dibakar, ibaratnya menggarami lautan,” ujar Wamen, usai memberikan kuliah umum di Universitas UPN Veteran Yogyakarta, Jumat (30/05/2014). Selanjutnya Wamen menjelaskan, untuk mengurangi beban subsidi energi yang dapat dilakukan masyarakat secara umum adalah menghemat penggunaan energi. “Biaya untuk mematikan lampu, biaya untuk mematikan AC akan jauh lebih murah
dibandingkan dengan membangkitkan listrik untuk AC maupun untuk lampu,” jelas Wamen. Pemerintah memperkirakan, jika tidak melakukan langkah apapun, pada tahun 2020 mendatang impor BBM akan mencapai 2,2 juta barel per hari. Kebutuhan BBM kita saat ini sekitar 1,4 juta barel dengan pemenuhan dari impor sekitar 350.000 barel per hari. Produksi minyak nasional terus turun seiring makin tuanya sumur-sumur yang ada. Produksi minyak nasional saat ini sekitar 820.000 barel per hari, jika tidak ada penemuan-penemuan cadangan minyak baru, maka tahun 2020, produksi minyak nasional hanya mencapai 600.000 barel per hari. Dari 800.000 barel produksi nasional, yang bisa diolah di kilang pertamina hanya sekitar 650.000 barel per hari. “Tiap hari, Pertamina harus impor crude 350.000 barel minyak per hari setara dengan USD 37 juta per hari. Itu jika kebutuhan kita 1.000.000 per hari,” ujar Wamen. Pemerintah berupaya untuk mendapatkan cadangan minyak baru dengan memberikan kemudahan-kemudahan dan insentif kepada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan eksplorasi. Untuk mengurangi ketergantungan impor BBM, pemerintah akan membangun kilang di Bontang dengan skema KPS (kerjasama pemerintah dengan swasta). Pada masa lalu, kenaikan harga minyak internasional dianggap sebagai pembawa keberuntungan
bagi Indonesia. Memang sampai hari ini Indonesia masih merupakan salah satu negara produsen minyak. Namun, saat ini nilai produksi minyak Indonesia berada di bawah nilai konsumsi BBM. Bahkan, pada tahun 2003 Indonesia telah menjadi NET IMPORTER minyak. Bertolak belakangan dengan masa lalu, saat ini kenaikan harga minyak internasional menjadi beban bagi APBN karena pemerintah harus mengeluarkan subsidi BBM yang sangat besar jumlahnya. Belum lagi diperparah dengan kerugian akibat pemborosan BBM karena kemacetan lalu lintas yang mencapai Rp14,837 triliun menurut data Bappenas. Hal-hal tersebut diluar perhitungan Bank Dunia tentang ongkos kesehatan yang harus ditanggung masyarakat Jakarta akibat polusi udara, yang pada tahun 1998 saja mencapai 220 juta dolar AS. Sungguh besar opportunity cost yang ditanggung oleh Indonesia saat ini ketika menyubsidi BBM dalam jumlah yang besar. Melihat harga minyak internasional yang telah melampaui asumsi ICP dalam APBN 2012 dan fakta-fakta penggunaan subsidi BBM, seharusnya dana subsidi BBM ini dapat dialokasikan ke pos anggaran lain yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyat. Struktur harga yang lebih adil atau dalam kata lain kenaikan harga adalah jawabannya. Hal ini untuk menjaga agar asumsi defisit APBN tetap di bawah 3 persen dari PDB. Terdapat dua masalah utama dalam subsidi BBM yang dapat diselesaikan dalam jangka panjang, Pertama adalah tren penurunan produksi minyak Indonesia. Sebenarnya, Indonesia mempunyai 60 cekungan sedimen yang mengandung hidrokarbon, dimana 22 cekungan sedimen di antaranya sama sekali belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi. Hal ini menunjukkan, sesungguhnya potensi peningkatan produksi minyak di Indonesia masih terbuka lebar. Oleh karena itu, dibutuhkan tata kelola yang baik dalam industri minyak di Indonesia dalam jangka panjang. Kedua, tingginya volume konsumsi BBM, terutama kendaraan bermotor. Permasalahan ini dapat dipecahkan dengan cara penyediaan sistem transportasi umum yang cepat, murah, aman, dan nyaman oleh pemerintah dalam jangka panjang. Selain itu, penting juga untuk melakukan diversifikasi melalui pengembangan energi alternatif dan konversi ke gas. edisi 04 I 2014
23
ENERGI MIX
Manfaatkan Polusi Panas Sebagai Energi Listrik Polusi seringkali dikaitkan dengan makna negatif. Berbahaya, kotor, atau bahkan mematikan acapkali dikaitkan dengannya. Namun, polusi juga bisa bermanfaat. Dalam hal ini, polusi panas bisa menjadi energi listrik.
24
edisi 04 I 2014
ENERGI MIX
S
ejumlah industri dalam berbagai bidang umumnya akan menimbulkan polusi dalam bagian proses bisnisnya. Polusi ini pun berbagai macam. Salah satunya ialah polusi panas. Dalam kebanyakan proses manufaktur, misalnya, panas yang dihasilkan dilepas ke lingkungan. Cara termurah untuk melakukan ini adalah menarik air permukaan di dekatnya. Panas yang dilepaskan di dalam air memiliki efek negatif pada semua kehidupan di permukaan air penerima. Ini adalah jenis polusi yang umumnya dikenal sebagai polusi panas atau polusi termal. Proses ini menyebabkan menurunnya kelarutan oksigen dalam air. Organisme di dalam air itu akan bernapas lebih cepat. Banyak organisme air akan mati karena kekurangan oksigen, atau mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Peneliti dari Northwestern University telah menemukan suatu material yang dapat memanfaatkan polusi panas yang dihasilkan dari mesin kalor untuk menghasilkan listrik. Para peneliti tersebut menempatkan nanokristal garam batu (stronsium tellurida, SrTe) ke dalam timbal tellurida (PbTe). Material ini telah terbukti dapat mengonversi kalor yang dihasilkan sistem pembuangan kendaraan (knalpot), mesin-mesin dan alat-alat industri yang menghasilkan kalor, hingga cahaya matahari dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi dibanding penemuan-penemuan serupa sebelumnya. Paduan material ini menunjukkan karakteristik termoelektrik yang cukup tinggi dan dapat mengubah 14% dari polusi kalor menjadi listrik, tanpa perlu sistem turbin maupun generator. Kimiawan, fisikawan dan ilmuwan material dari Northwestern University bekerja sama untuk mengembangkan material dengan kemampuan luar biasa ini. Hasil studi mereka telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Chemistry. “Hal ini telah diketahui selama 100 tahun belakangan, bahwa semikonduktor memiliki karakteristik dapat mengubah panas menjadi listrik secara langsung,”
jelas Mercouri Kanatzidis, seorang Profesor Kimia di The Weinberg College of Arts and Sciences. “Untuk membuat proses ini menjadi suatu proses yang efisien, yang dibutuhkan hanyalah material yang tepat. Dan, kami telah menemukan resep atau sistem untuk membuat material dengan karakter tersebut,” lanjutnya. Mercouri Kanatzidis, co-author dari studi ini bersama dengan tim risetnya mendispersikan nanokristal garam batu stronsium tellurida, SrTe ke dalam material timbal (II) tellurida, PbTe. Percobaan sebelumnya pada penyertaan material berskala nano ke dalam material bulk telah meningkatkan efisiensi konversi kalor menjadi energi listrik
Northwestern’s McCormick School of Engineering and Applied Science dan juga merupakan co-author dari publikasi ilmiah ini. “Perangkat ini dapat membuat bola lampu menjadi lebih efisien dengan memanfaatkan polusi kalor yang dihasilkan dan mengubahnya menjadi energi yang lebih berguna, seperti energi listrik, dengan persentase konversinya sekitar 10% hingga 15%,” sambungnya. Kanatzidis mengatakan, industri otomotif, kimia, batu bata, kaca maupun jenis industri lainnya yang banyak membuang panas dalam proses produksinya dapat membuat sistem produksinya lebih efisien dengan menggunakan terobosan ilmiah ini dan dapat menuai keuntungan lebih. “Krisis energi dan lingkungan adalah dua alasan utama ditemukannya terobosan ilmiah ini, tetapi ini tentu hanyalah permulaan,” kata Dravid.
dari material timbal (II) tellurida. Tetapi penyertaan material nano ke dalamnya juga meningkatkan jumlah penyebaran elektron sehingga secara keseluruhan konduktivitas material ini berkurang. Pada studi ini, tim riset dari Northwestern menawarkan suatu model penggunaan material nano pada timbal (II) tellurida untuk menekan penyebaran elektron dan meningkatkan persentase konversi kalor menjadi energi listrik dari material ini. “Kami dapat menggunakan material ini dengan menghubungkannya dengan peralatan yang cukup murah dengan beberapa kabel listrik dan dapat langsung digunakan, misalnya untuk menyalakan bola lampu,” terang Vinayak Dravid, profesor Ilmu Material dan Teknik di
“Tipe struktur material seperti ini dapat saja menimbulkan dampak lain bagi komunitas sains yang tidak kami duga sebelumnya, mungkin saja di bidang mekanik seperti untuk menguatkan dan meningkatkan kinerja sistem mesin. Saya berharap, bidang lainnya dapat mengaplikasikan terobosan ilmiah ini dan menggunakannya untuk kebaikan,” harapnya. Polusi panas, selain dapat menjadi bahan bakar atau energi listrik tanpa melalui proses tertentu, dapat juga dijadikan untuk penanaman pohon dan mengekstrak gula dari biomassa. Selain polusi panas di atas, yang bisa diubah menjadi energi listrik, yaitu panas dari nuklir. Panas nuklir memiliki bahan baku yang murah dan sangat efisien yang dapat membangkitkan turbin pembangkit listrik. Namun, dalam penggunaan panas nuklir harus berhati-hati karena limbahnya sangat berbahaya karena tidak dapat terurai dan bisa menghasilkan radiasi. Selain itu, rawan kebocoran radiasi pada reaktornya.
edisi 04 I 2014
25
ENERGI MIX
Cara Baru Hasilkan BAHAN BAKAR HIDROGEN
Hidrogen dinilai oleh berbagai kalangan bisa menjadi salah satu sumber energi potensial. Namun, ilmuwan masih mencari cara untuk mengumpulkan hidrogen dengan cara paling efektif. Kini, satu lagi cara baru telah ditemukan.
S
ebuah tim peneliti dari University of Colorado Boulder di Amerika Serikat mengatakan, mereka telah mengembangkan sebuah sistem yang akan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk memecah air menjadi elemen-elemen hidrogen dan oksigen. Metode tersebut menggunakan sejumlah besar cermin yang akan memusatkan cahaya matahari ke satu titik di atas menara pusat. Suhu-suhu di sana dapat naik sampai mencapai 1.350ºC. Energi tersebut akan dikirim ke tabung reaktor yang mengandung oksida logam, yang jika dipanaskan akan melepaskan atom-atom oksigen, menurut laporan yang dimuat di jurnal Science tersebut.
26
edisi 04 I 2014
Hal itu akan menyebabkan unsur-unsur mencari atom-atom oksigen baru. Ketika uap yang dihasilkan dari air mendidih dalam tabung reaktor ditambahkan, molekul-molekul oksigen akan menempel pada oksida logam, membebaskan molekul-molekul hidrogen untuk berkumpul menjadi gas, menurut laporan tersebut. “Kami telah merancang sesuatu di sini yang sangat berbeda dari metode-metode lainnya dan secara jujur sesuatu yang tidak pernah dikira mungkin sebelumnya,” ujar profesor Alan Weimer. Ia merupakan anggota tim yang bekerja dalam proyek tersebut.
“Memisahkan elemen-elemen air dengan cahaya matahari merupakan puncak ekonomi hidrogen yang berkelanjutan,” ujarnya. Meski ada metode-metode lain untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen, para ilmuwan di Colorado Boulder mengatakan metode mereka unik karena dua reaksi kimia dapat dilakukan pada suhu yang sama. “Pendekatan-pendekatan yang lebih konvensional memerlukan kontrol dari pemindahan suhu dalam reaktor dari panas ke dingin, dan memasukkan uap ke dalam sistem,” ujar asisten
ENERGI MIX
profesor Charles Musgrave. Dengan metode baru tersebut, jumlah hidrogen yang diproduksi untuk selsel bahan bakar demi penyimpanan tergantung dari jumlah oksida logam– yang dibuat dari gabungan besi, kobalt, aluminium dan oksigen–dan berapa banyak uap yang dimasukkan ke dalam sistem tersebut. Meski ada penemuan tersebut, komersialisasi reaktor solartermal tersebut sepertinya masih perlu waktu bertahun-tahun. Penelitian terhadap hidrogen bukan kali ini saja dilakukan. Sebelumnya dalam salah satu penelitian lainnya, para ilmuwan dari University of North Carolina (UNC) juga
pernah melakukannya. Meskipun energi sinar matahari sudah lama digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak dan batubara, ia hanya bisa didapatkan selama siang hari saat matahari bersinar paling kuat. JIka energi sinar matahari akan digunakan secara luas sebagai pengganti bahan bakar minyak, harus ada cara agar di malam hari kita bisa menyimpan sinar matahari pula. Sistem yang dikembankan Energy Frontier Research Center milik UNC menghasilkan bahan bakar hidrogen dengan menggunakan energi sinar mentari untuk memecah air menjadi
unsur-unsur penyusunnya (hidrogen dan oksigen). Kemudian, sistem itu menyimpan hidrogen sementara melepaskan oksigen ke udara bebas. Menurut profesor Ilmu Kimia Tom Meyer dari UNC, mengurai air sangat sukar dilakukan. Prosesnya relatif rumit dan memakan banyak biaya. Sistem yang dikembangkan UNC bisa mengubah energi sinar mentari menjadi bahan bakar meskipun hampir tidak ada sumber energi eksternal yang dipakai dan melepaskan oksigen, bukan gas pemicu perubahan iklim.
edisi 04 I 2014
27
REGULASI
Perencanaan PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Sesuai dengan yang diamanatkan pada pasal 14 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, maka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 4092 K/21/MEM/2013 tanggal 31 Desember 2013 perihal Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013 s.d. 2022.
28
edisi 04 I 2014
REGULASI
D
alam perencanaan penyediaan tenaga listrik dalam RUPTL ini secara umum telah mempertimbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada terdapat pada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2008 – 2027 dan Draft RRUKN 2012 – 2013. Dan untuk lebih menjelaskan hal tersebut, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengadakan acara Coffee Morning dengan mengetengahkan tema Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2013 – 2022 (21/03). Dalam kesempatan tersebut Dirjen Ketenagalistrikan Jarman mengungkapkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia yang cukup tinggi, maka Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik rata-rata 5.700 MW per tahun. “Pertumbuhan demand (kebutuhan listrik) cukup tinggi yaitu sekitar delapan hingga sembilan persen per tahun, untuk itu pembangkit berbahan bakar batubara merupakan solusi,” ungkap Jarman. Dia menambahkan jika 67% bauran energi untuk pembangkit listrik di Indonesia di tahun 2022 berasal dari batubara. Namun Jarman mengingatkan bahwa pembangunan tersebut harus berwawasan lingkungan dan sesuai dengan kebijakan energi nasional. Kebutuhan listrik sistem Jawa Bali pada periode 2013 – 2022 diperkirakan akan meningkat dari 144 TWH (tahun 2013) menjadi 271 TWH (tahun 2022),
atau tumbuh rata-rata 7,6% per tahun. Sedangkan untuk Indonesia Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik juga akan meningkat dari 18,5 TWh menjadi 46 TWh atau tumbuh rata-rata 11,2% per tahun. Wilayah Sumatera tumbuh dari 26,5 TWh pada tahun 2013 menjadi 65,7 TWh pada tahun 2022 atau tumbuh ratarata 10,6% per tahun. Untuk periode 2013 – 2022 penambahan kapasitas pembangkit untuk seluruh Indonesia adalah 59.5 GW atau rata-rata bertambah 6 GW pertahun. Sementara itu PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 38 GW atau 63,8%, sedangkan PLTGU gas dengan kapasitas 5 GW atau 8,4% dan PLTG/MG sebesar 3,7 GW atau 6,2%. Untuk energi terbarukan, akan didominasi oleh PLTA sebesar 6,5 GW atau 11,0% dari kapasitas total, panas bumi sebesar 6,0 GW atau 10,2%. Pembangkit lain sebesar 0,3 GW atau 0,5% antara lain berupa pembangkit termal modular, PLTS, dan PLTB. Pada sistem jawa dan Bali pada tahun 2013-2022 dilakukan pengembangan sistem tranmisi dengan tegangan 500KV dan 150 KV. Sementara itu untuk tegangan 500KV , 275 KV, 150 KV, dan 70 KV akan dikembangkan pada sistem indonesia timur dan sumatra. Secara umum pembangunan sistem transmisi diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Selain itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck
penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2022 diproyeksikan sebesar 132.799 MVA untuk pengembangan gardu induk serta 57.132 km bagi pengembangan jaringan transmisi. Komposisi produksi listrik per jenis energi primer Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan akan mencakup 65,6% batubara, 16,6% gas alam (termasuk LNG), 11% panas bumi, 5,1% tenaga air, 1,7% minyak dan bahan bakar lainnya. Sedangkan konsumsi BBM di tahun 2013 yang mencapai 12,5%, direncanakan akan turun menjadi 11,5% pada 2014 serta menjadi 1,7% pada 2022. Rencana pengembangan infrastruktur penyediaan tenaga listrik yang ada dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2013 – 2022 sudah sejalan dengan program Pemerintah dan selanjutnya RUPTL ini akan digunakan sebagai pedoman oleh PT PLN (Persero) dalam menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik jangka panjang. Dan untuk kedepannya, menurut Dirjen Ketenagalistrikn Jarman, bahwa pemerintah akan mengembangkan suatu skema baru yang lebih menarik bagi perusahaan swasta membangun pembangkit listrik. Hal tersebut dilakukan mengingat kemampuan PT PLN (Persero) dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional terbatas. Ini tentunya menjadi sebuah berita baik bagi pelaku usaha karena akan meningkatkan permintaan dalam negeri.
edisi 04 I 2014
29
REGULASI
Peraturan Terkait Sektor Ketenagalistrikan Terkait sektor ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan peraaturan baru, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas PP No.14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tata Penyediaan dan Penetapan Harga Batubara untuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang, dan Keputusan Menteri ESDM No. 2186.K/91/MEM/2014 tentang Penugasan Khusus Kepada PT PLN Dalam Rangka Mempercepat Proses Pengadaan Tanah untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
30
edisi 04 I 2014
REGULASI “Peraturan tersebut diterbitkan untuk meningkatkan investasi di sub sektor ketenagalistrikan,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Jarman dalam acara sosialisasi peraturan ketenagalistrikan, di Jakarta (09/05). Menurutnya total kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik nasional pada akhir tahun 2013 mencapai sekitar 49 GW. Jumlah tersebut berasal dari pembangkit PLN sekitar 72%, Independent Power Producer (IPP) 21%, Private Power Utility (PPU) 4%, dan Izin Operasi (IO) non BBM sekitar 3%. Dan di akhir tahun 2018 diharapkan porsi PPU dan IO non BBM ini meningkat menjadi sekitar 12%. Peningkatan tersebut adalah dari proyek yang belum ditetapkan pengembang maupun sumber pendanaannya (proyek Unallocated).
Pemerintah akan terus berupaya melakukan diversifikasi energi primer dalam pembangkitan tenaga listrik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik. Porsi penggunaan BBM saat ini masih relatif tinggi (12,5 %), dan diharapkan pada tahun 2022 porsi pemakaian BBM dapat ditekan menjadi 1,7%. Sementara itu perbaikan bauran energi pada pembangkitan tenaga listrik dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan gas, peningkatan pemanfaatan batubara (termasuk mulut tambang) dan pengembangan pembangkit dari energi terbarukan, memberikan prioritas pada gas dan batubara untuk menurunkan ketergantungan pada BBM pada pembangkitan tenaga listrik, serta penggunaan batubara sebagai pembangkit base load dan gas untuk pembangkit peak load/load follower.
“Pemerintah terus berupaya melakukan diversifikasi energi primer dalam pembangkitan tenaga listrik. Perbaikan bauran energi pada pembangkitan listrik dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan gas, pemanfaatan batubara termasuk mulut tambang dan pengembangan pembangkit dari energi terbarukan,”tutur Jarman. Sementara itu salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka merealisasikan proyek unallocated adalah menyusun regulasi tentang Power Wheeling. Dengan regulasi Power Wheeling ini, aset jaringan transmisi sebagai salah satu aset milik bangsa dapat dimanfaatkan secara optimal oleh semua pelaku usaha penyediaan tenaga listrik, sekaligus sebagai salah satu bentuk efisiensi pada
lingkup nasional. Skema pertama yang mungkin digunakan adalah Pemegang Izin Operasi sebagai pemilik captive power menyewa transmisi PLN untuk menyalurkan tenaga listrik yang dibangun ke perusahaan sendiri di lokasi yang berbeda. Sedangkan pada skema kedua, Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Terintegrasi (Pemegang wilayah usaha) menyewa transmisi PLN untuk menyalurkan tenaga listrik yang dibangun di luar wilayah usahanya, atau membeli dari perusahaan lain di luar wilayah usahanya (swasta/excess) melalu sewa jaringan PLN. Dengan diterbitkannya peraturanperaturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi dibidang energi terutama di sub sektor ketenagalistrikan. edisi 04 I 2014
31
MIGAS
Tahun Ini, Pertamina Ditargetkan Distribusi 1.629.799 Paket Perdana LPG 3 Kg Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 2.550 K/10/MEM/2014 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Dalam penyediaan dan Pendistribusian Paket Perdana LPG Tabung 3 Kg Tahun 2014, kembali menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk mendistribusikan paket perdana sebanyak 1.629.799 paket untuk tahun 2014 ini. Tahu 2013 lalu, Pertamina telah mendistribusikan sebanyak 1,732 juta paket untuk rumah tangga dan usaha mikro.
Konvensi dan Pameran IPA ke-38 Wakil Presiden RI Boediono membuka secara resmi acara Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-38 di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (21/5/2014).
A
cara ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko dan undangan lainnya.
Sampai April 2014, Realisasi Penyaluran BBM Bersubsidi 31,7%
T
ahun ini, paket yang terdiri atas kompor dan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg tersebut akan didistribusikan ke 11 provinsi di Indonesia yang termasuk sasaran program konversi minyak tanah ke gas. Sebelas wilayah yang akan mendapatkan paket perdana tersebut ialah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan terakhir Provinsi Sulawesi Utara. Program konversi minyak tanah ke LPG menjadi program penting. Apalagi, keberhasilan mengubah kebiasaan masyarakat yang turun termurun dari generasi ke generasi menggunakan minyak tanah beralih ke LPG. Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2007 dan terbukti dapat menurunkan beban subsidi yang harus dikeluarkan Pemerintah. Penghematan yang didapat dari program ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 70 triliun. LPG menjadi pilihan pengganti minyak tanah. Alasan terpenting adalah biaya produksi LPG lebih murah dibanding minyak tanah. Biaya produksi minyak tanah tanpa subsidi adalah sekitar Rp6.700/liter. Jika dengan subsidi adalah Rp2.500/liter. Untuk satu satuan setara minyak tanah, biaya produksi LPG tanpa subsidi adalah Rp4.200/liter. Lalu, LPG dengan subsidi adalah Rp2.500/liter.
32
edisi 04 I 2014
Realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 30 April 2014 mencapai 14,99 juta kiloliter (KL) atau 31,7% terhadap kuota BBM bersubsidi yang dialokasikan APBN 2014 kepada PT Pertamina (Persero).
V
ice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, dari total kuota penyaluran BBM bersubsidi yang dialokasikan kepada perusahaan tahun ini sebanyak 47,35 juta KL. Hingga 30 April 2014, telah tersalurkan sebanyak 9,48 juta KL yang terdiri atas premium sebanyak 9,5 juta KL atau 29,4% dari kuota 32,32 KL; solar 5,15 juta KL atau 36,42 % dari kuota 14,14 juta KL; dan kerosene sebanyak 325 ribu KL atau 36 % dari kuota 900 ribu KL. Maka secara total, katanya, realisasi penyaluran pada periode tersebut mencapai 14,99 juta KL atau 31,7%. “Dengan kondisi tersebut, maka realisasi penyaluran premium masih terkendali. Namun tetap harus diperhatikan periode puasa-lebaran serta natal-tahun baru. Pada masa itu, konsumsi premium biasanya naik 10% dari kebutuhan normal.
MIGAS praktisi migas dalam dan luar negeri akan berbagi pengalamannya berkecimpung di industri migas. Konvensi dan pameran yang berlangsung tanggal 21 hingga 23 Mei 2014 ini menampilkan tiga sesi pleno dengan narasumber yang berkompeten di bidang migas, juga membahas 186 makalah ilmiah dalam 37 technical session.
Konvensi dan pameran yang diharapkan didatangi 20.000 pengunjung tersebut, mengambil tema “Strengtening Partnerships to Enhance Indonesia”s Energy Resilience and Global Competitiveness”. Perusahaan-perusahaan minyak terkemuka ambil bagian dalam acara bergengsi terbesar di Asia Tenggara ini dengan membuka booth, termasuk Ditjen Migas yang menampilkan peta wilayah kerja migas yang ditawarkan tahun 2014. Dalam rangkaian acara ini, diserahkan pula penghargaan lifetime achievement award tahun 2014 kepada Prof. Dr Subroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi yang juga mantan Sekjen OPEC. Presiden IPA Lukman Mahfoedz dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang diikuti 25 negara ini diharapkan dapat menjadi sarana pertemuan dan pemicu sinergi seluruh pemangku kepentingan di industri migas di tanah air. Sebanyak 2.400
Sementara itu, realisasi penyaluran solar telah melampaui kuota untuk periode berjalan,” katanya. Ali juga mengungkapkan realisasi penyaluran premiun di seluruh daerah masih dalam batas proyeksi dengan tingkat konsumsi paling tinggi berada di Marketing Operation Region (MOR) III
Lebih lanjut Lukman mengatakan, industri migas Indonesia menyumbang penerimaan negara serta berperan strategis untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya. Tahun 2013, industri migas menyumbang US$31 miliar. Investasi sektor hulu migas mencapai US$20 miliar dan tahun 2014 ditargetkan US$26 miliar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan 6% per tahun, paparnya, akan menyebabkan permintaan energi yang semakin besar di masa mendatang. Menurut Lukman, Indonesia masih memiliki sumber daya migas yang belum dimanfaatkan. Indonesia memiliki cadangan minyak terbukti 3,7 miliar barel dan cadangan gas 103 TCF. Belum lagi potensi migas non konvensional seperti. CBM dan shale gas. Namun potensi migas itu 75% berada di laut dalam di kawasan Indonesia Timur yang memerlukan keahlian tertentu dan pendanaan yang lebih besar. Tantangan utama pengembangan industri migas di Indonesia, ujar Lukman, antara lain tingkat penggantian cadangan minyak yang rendah yaitu, sebesar 47%. Hal ini sebenarnya bisa diperbaiki dengan meningkatkan eksplorasi. Meski demikian, kompleksitas struktur geologi cekungan-cekungan baru di Indonesia makin rumit sehingga penemuan-penemuan migas baru justru semakin berkurang. Tantangan lainnya adalah biaya pengeboran eksplorasi yang semakin tinggi. Biaya rata-rata pengeboran sumur eksplorasi telah meningkat hampir 5 kal .lipat dalam waktu 10 tahun terakhir.
(DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat) yaitu 2,75 juta KL dan MOR V (Jawa Timur, Bali-Nusra) sebesar 1,79 juta KL. Sementara itu, penyaluran solar relatif lebih tinggi dari proyeksi di hampir seluruh daerah, kecuali MOR IV (Jawa Tengah-DIY Yogyakarta), dan MOR VIII (Papua-Maluku).
edisi 04 I 2014
33
MIGAS
Blok Cepu Berpotensi Masuki Ramadhan, Berikan Revenue Pertamina Tambah Triliunan Per Hari untuk Pasokan LPG dan BBM Negara PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur diperkirakan jika sudah puncaknya dapat memberikan kontribusi mencapai 20% dari produksi minyak nasional.
Region IV Jawa Bagian Tengah yang melingkupi wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen untuk mengamankan pasokan LPG dan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa Ramadhan 1435 H di tahun 2014.
G
eneral Manager Pertamina Marketing Operation Reg IV Jateng & DIY Subagjo Hari Moeljanto menyampaikan, estimasi permintaan masyarakat akan LPG dan BBM di wilayah Jateng & DIY, khususnya LPG 3 Kg dan BBM bersubsidi diperkirakan akan meningkat. Sebagai contoh, permintaan terhadap LPG 3 Kg telah dicanangkan penambahan sebesar 6% di awal bulan suci Ramadhan dan penambahan sebesar 12% selama Idul Fitri dari rata-rata penyaluran harian normal karena meningkatnya aktivitas masyarakat di bulan puasa. “Pertamina akan menyiapkan tambahan stok untuk LPG 3 Kg maupun BBM mengingat aktivitas masyarakat dipastikan meningkat pada saat awal, pertengahan hingga memasuki musim mudik dan akhir Ramadhan. Selain itu Pertamina juga akan membentuk Tim Satgas untuk memonitor penyaluran LPG dan BBM kepada masyarakat,” Jelas Subagjo.
S
aat ini, produksi lapangan yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Mobil Cepu Ltd. (MCL) itu sebesar 29.000 barel minyak per hari. Per September 2014, produksi ditargetkan naik 10.000 barel minyak per hari dengan adanya tambahan fasilitas produksi awal dan ditargetkan mencapai puncaknya sebesar 165.000 barel per hari pada April tahun 2015. “Proyek Cepu adalah proyek yang besar sekali. Nanti pada produksi puncaknya akan mencapai 165.000 barel per hari. Itu saya hitung revenue-nya per hari kira-kira Rp50 triliun per tahun. Itu akan besar sumbangannya kepada negara kita,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai mewisuda lulusan STEM Akamigas, Senin (26/5/2014).
Lapangan Banyu Urip diperkirakan mengandung lebih dari 450 juta barrel minyak dan direncanakan dapat memproduksi 165.000 barel minyak per hari. Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat, pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barel. Kapal tangker akan mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia.
34
edisi 04 I 2014
Subagjo Hari Moeljanto menekankan, bahwa Pertamina senantiasa berupaya untuk dapat melayani kebutuhan LPG khususnya LPG 3 KG dan BBM bagi masyarakat agar dapat melaksanakan ibadah Puasa 1435 H dengan lancar dan khidmat. Sebagai upaya pelayanan LPG dan BBM yang terbaik, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan LPG, informasi dapat disampaikan melalui CONTACT PERTAMINA 500-000 (atau via HP di nomor 024 500000) atau melalui sms di 08159500000.
MIGAS
Kementerian ESDM Ajukan Produksi Minyak 830-870 Ribu Tahun Depan
Tingkatkan Kerja Sama, The 2nd Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) Digelar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR mengenai Rencana Kerja Program/Rencana Kerja Anggaran Kementerian ESDM, Rabu (11/6/2014). Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM mengajukan pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp 11,36 triliun dan produksi minyak sekitar 830.000-870.000 barel per hari.
Untuk meningkatkan hubungan kerja sama, Indonesia dan Jepang menyelenggarakan acara The 2nd Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) di Intercontinental Mid Plaza, Kamis (19/6/2014).
B
ertindak sebagai Ketua Delegasi RI adalah Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) A. Edy Hermantoro. Delegasi Jepang dipimpin oleh Director General Agency for Energy and Technological Policy, Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry Hironori Nakanishi. IJEF merupakan transformasi Indonesia-Japan Energy Policy Roundtable (IJERT) yang telah diselenggarakan selama 12 kali selama kurun 12 tahun. Perubahan dilakukan karena adanya perubahan institusi di Jepang yang menaungi pertemuan tersebut. The 1st IJEF dilaksanakan di Tokyo, Jepang, 27-28 Maret 2013.
M
engawali pertemuan, Jero Wacik mengatakan, rapat kerja ini merupakan pembahasan pendahuluan anggaran Kementerian ESDM tahun 2015. Jadi, hal yang disampaikan hanya intisari karena akan disempurnakan oleh pemerintahan yang baru. Lebih lanjut dipaparkan, untuk tahun 2015, Pemerintah memiliki sasaran strategis yang terkait ketahanan energi nasional, yaitu produksi minyak 830.000 hingga 870.000 barel per hari dan batubara 421 juta ton. Mengenai produksi minyak, Jero Wacik meyakini perhitungan tersebut realistis karena sesuai rencana, pada April 2015, Blok Cepu akan mencapai puncak produksinya, yaitu sebesar 165.000 barel per hari. “Kalau 818.000 barel yang tahun ini ditambahkan (produksi) Cepu, kelihatannya angka 830.000 hingga 870.000 merupakan angka yang realistis yang akan bisa kita capai. Malah mungkin nanti lebih,” katanya. Sementara sasaran lainnya adalah peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar, yaitu rasio elektrifikasi 83,18%, pembangkit (PLN dan IPP) 2.761 MW, jaringan transmisi. 474 KMS, gardu induk 870 MVA, jaringan distribusi 7.0585,5 KMS dan gardu distribusi 150,3 MVA.
Ketua Delegasi RI A. Edy Hermantoro menyambut hangat penyelenggaraan acara ini, mengingat kedua negara telah menjalin kerja sama sejak lama dan kedekatan ini semakin meningkat setiap tahunnya. Lebih lanjut Edy mengatakan, semua pihak menyadari bahwa energi berperan besar dalam perekonomian suatu negara. Semakin berkembang suatu negara, energi yang dipergunakan juga semakin besar. Karena itu, banyak negara berupaya menciptakan inovasi untuk mengembangkan energi baru terbarukan serta energi hijau guna mengurangi efek pemanasan global. Salah satu negara yang sukses berinovasi adalah Jepang. Dalam pertemuan IJEF kedua ini, Indonesia berharap dapat diperoleh hasil yang bermanfaat untuk membangun sektor energi yang berkelanjutan, demi mengamankan pasokan energi di masa depan. “Pemerintah Indonesia sangat antusias menyambut investor Jepang untuk berinvestasi di sektor energi, tidak hanya migas, tetapi juga mineral, batubara, listrik dan energi baru terbarukan terutama panas bumi. Di samping itu, Indonesia juga mendorong kerja sama dalam penelitian dan pengembangan serta peningkatan kapasitas,” tambahnya.
edisi 04 I 2014
35
MIGAS
Dikebut, Ditawarkan, Enam Pembangunan Pipa WK Migas Non Gresik-Semarang Konvensional Pembangunan pipa Gresik-Semarang oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) dipercepat setelah PT Pertamina selaku induk perusahaan menerbitkan persetujuan Final Investment Decision (FID). Pipa gas yang akan dibangun sepanjang 267,22 km. Pipa gas ini menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
P
royek pembangunan pipa transmisi 28 inci dengan kapasitas 500 MMSCFD dan dilengkapi stasiun kompresor gas tersebut, akan dilaksanakan selama 18 bulan dan direncanakan on stream pada kuartal satu 2016.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) No. 309.K/13/ DJM.E/2014 tanggal 23 Mei 2014, Pemerintah cq Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menawarkan enam wilayah kerja (WK) migas non konvensional (shale gas). Keenam WK ini ditawarkan melalui tender reguler maupun penawaran langsung atau joint study.
Menurut Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya dalam siaran persnya, Sabtu (21/6/2014), persetujuan FID ini menyusul keluarnya penetapan alokasi gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang bersumber dari gas Blok Cepu. “Pertagas akan melakukan percepatan, agar industri yang beroperasi sepanjang Gresik hingga Semarang dapat menikmati gas yang lebih kompetitif,” katanya. Sesuai ketentuan BPH Migas, pembangunan pipa ini berstatus open access. Dengan asumsi volume gas yang mengalir sebesar 210 MMSCFD, Pertagas akan memperoleh revenue dari toll fee dalam rangka pengembalian investasi. Berdasarkan penentuan besaran biaya angkutan gas melalui pipa dari BPH Migas, diperkirakan konsumen di wilayah Jawa Tengah yang selama ini menikmati CNG dari Jawa Timur melalui jalur darat akan memperoleh harga yang terjangkau daya beli.
Blok migas non konvensional yang ditawarkan melalui mekanisme tender reguler adalah: 1. MNK North Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. 2. MNK Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. 3. MNK Shinta, Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan 3 blok yang ditawarkan melalui penawaran langsung atau joint study adalah: 1. MNK Sakakemang, Provinsi Sumatera Selatan. 2. MNK Palmerah, Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. 3. MNK Selat Panjang, Provinsi Riau. Pemerintah mengundang investor yang memiliki kemampuan finansial dan teknis untuk ikut serta dalam penawaran ini. Pengambilan dokumen penawaran untuk reguler tender mulai 23 Juni hingga 20 Oktober 2014. Sedangkan untuk penawaran langsung, pengambilan dokumen mulai 23 Juni hingga 6 Agustus 2014. Sementara untuk pemasukan dokumen, reguler tender tanggal 21 Oktober 2014 dan penawaran langsung tanggal 7 Agustus 2014. Informasi lebih lanjut mengenai penawaran wilayah kerja migas non konvensional ini dapat menghubungi: Pelayanan Investasi Ditjen Migas di Gedung Plaza Centris lantai dasar, Jl HR. Rasuna Said Kav B-5, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 atau website: www.migas.esdm.go.id.
36
edisi 04 I 2014
MIGAS
AGUSTUS, FSRU Lampung Salurkan Gas ke Industri Kekurangan gas yang terjadi di Lampung segera teratasi. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mulai Agustus 2014 akan menyalurkan gas bumi sebanyak 1,3 MMSCFD ke 14 sektor industri di Lampung, menyusul telah ditandatanganinya kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan industri-industri tersebut. Sumber gas berasal dari PGN FSRU Lampung.
penggunaan gas bumi di Lampung dapat terwujud. PGN berkomitmen untuk mendukung upaya konversi energi ke gas bumi karena akan memberikan nilai tambah lebih besar kepada industri dan masyarakat,” katanya. Industri yang menerima aliran gas dari PGN FSRU Lampung itu adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung dan Golden Dragon. Selain ke-14 industri tersebut, Djoko menambahkan, saat ini PGN juga sedang melakukan finalisasi negoisasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memasok tiga pembangkit PLN di Lampung yaitu pembangkit listrik Sri Bawono, Sutami dan Tarahan. Adapun pasokan gas yang akan dialirkan untuk tiga pembangkit tersebut sebesar 45 MMSCFD. Lebih lanjut ia menjelaskan, selain industri dan listrik, PGN FSRU Lampung juga mengalirkan gas ke Lampung untuk sektor rumah tangga dan usaha kecil menengah (UKM). Untuk menghubungkan sumber gas dari PGN FSRU Lampung ke berbagai sektor di Lampung itu, PGN telah merampungkan pembangunan jaringan distribusi ke titik sasaran. Khususnya untuk wilayah Lampung, PGN mengalokasikan gas dari PGN FSRU Lampung sebesar 80 MMSCFD. Jumlah ini menurut Djoko bisa ditambah seiring dengan pertumbuhan penggunaan gas di Lampung. Selain Lampung, PGN FSRU Lampung juga akan memasok kebutuhan gas untuk berbagai sektor mulai dari rumah tangga, UKM, industri dan listrik di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. PGN FSRU Lampung sendiri memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 240 MMSCFD.
P
asokan gas kepada sektor industri ini akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kebutuhan gas dan berkembangnya industri di Lampung. Direktur Teknologi dan Pengembangan PGN Djoko Saputro usai bertemu dengan Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Selasa (24/6/2014), mengatakan, PJBG dengan sektor industri di Lampung merupakan momentum penting bagi upaya untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi, baik yang efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan gas bumi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas industri sehingga sektor ekonomi di Lampung akan tumbuh semakin tinggi. “Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah, Pemerintah Lampung, pelaku usaha dan seluruh stakeholder lain sehingga upaya PGN untuk meningkatkan
PGN FSRU Lampung merupakan salah satu FSRU terbesar di dunia. FSRU adalah sebuah kapal yang dilengkapi fasilitas penampung LNG (gas alam cair) dan peralatan yang mampu merubah LNG dari bentuk cair ke bentuk gas (proses regasifikasi) untuk kemudian disalurkan ke konsumen melalui jaringan pipa gas. Sumber pasokan FSRU Lampung dalam tahap awal berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua maupun kilang lainnya.
edisi 04 I 2014
37
MIGAS
KONSUMSI PREMIUM NAIK, Solar Turun Selama Ramadhan dan Idul Fitri Penggunaan BBM bersubsidi khususnya Premium, mulai 12 Juli hingga 12 Agustus 2014 atau H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1435 H, akan mengalami peningkatan, yaitu sekitar 14% dari rata-rata harian normal 80.926 KL menjadi 91.830 KL. Solar diperkirakan turun 4,9% dari rata-rata harian normal 40.626 KL menjadi 38.628 KL. Sementara Avtur diperkirakan naik 8,6% dari rata-rata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL. LPG naik 8,5% dari rata-rata harian normal 18.069 MT menjadi 19.614 MT.
D
emikian antara lain hasil pembahasan rapat penyusunan buku Panduan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H di Gedung Migas, Senin (30/6). Rapat dipimpin Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dan dihadiri oleh wakil unit-unit di lingkungan Kementerian ESDM, BPH Migas, PT Pertamina dan PT PGN.
Dalam pertemuan itu dibahas pula mengenai permasalahan penyaluran BBM dan LPG pada bulan puasa dan mudik lebaran antara lain terjadinya kemacetan total pada beberapa ruas jalur mudik utama seperti jalur Jakarta-Cikampek hingga Tegal. Akibatnya, menghambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan LPG.
Terkait stok BBM pada periode tersebut, untuk Premium diperkirakan sekitar 1.458.506 KL (17,4 hari), Solar 1.682.542 KL (21,3 hari), Pertamax 74.747 KL (40,9 hari), Pertamax Plus 11.662 KL (37,6 hari), Avtur 307.522 Kl (27,6 hari) dan LPG 286.865 MT (16,8 hari).
Khusus LPG, menjelang lebaran, rumah tangga seringkali mengalami kesulitan mendapatkan LPG karena tutupnya agen-agen penyalur akibat mudik. Untuk mengatasi hal tersebut, PT Pertamina menyiapkan mobil tangki BBM dan LPG yang stand by di SPBU yang berada di jalur rawan macet. Selain itu, disediakan pula produk bahan bakar non subsidi dalam kemasan 1, 5, 10 dan 20 liter yang akan dijual di kios-kios di jalur Pantura dan jalur alternatif.
38
edisi 04 I 2014
“Agar masyarakat luas mengetahuinya, penyediaan BBM dalam kemasan ini harus dipublikasikan secara meluas. Diharapkan hal ini dapat menekan antrian pembelian BBM di SPBU, terutama di jalur-jalur padat,” ujar Dirjen Migas A. Edy Hermantoro. Dalam buku panduan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H ini, juga akan dimasukkan kesiapan pasokan bahan bakar gas untuk kelistrikan dan rumah tangga. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang telah menggunakan bahan bakar gas untuk kendaraannya, dapat tetap dengan mudah memperolehnya ketika mudik ke daerah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini juga akan didirikan Posko Satgas BBM, LPG dan Bencana Geologi yang berpusat di Kementerian ESDM.
EBT
Pemanfaatan Target 300 MW Panas Bumi Untuk Dari PLTP Sumber Energi Dalam sepuluh tahun kedepn pemerintah penambahan kapasias Listrik mentargetkan pembangkit sebesar 57 – 60 GW. Dari jumlah Indonesia menempati posisi ketiga setelah Amerika dan Filipina dalam hal pemanfaatan panas bumi untuk sumber energi listrik.
tersebut setiap tahunnya sebesar 300 MW ditargetkan didapatkan dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Namun pemanfaatan listrik dari panas bumi belum maksimal, masih berkisar 4,1% dari total potensi. Indonesia memiliki potensi sekitar 30 GW yang tersebar di 285 titik lokasi. Potensi sebesar itu merupakan 40 persen dari sumber panas bumi dunia.
D
alam acara The 3rd Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (Indo EBTKE ConEx) 2014 lalu, Menteri ESDM Jero Wacik mengajak kepada Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait untuk optimis mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. “Sering para Bupati kalau tidak ada minyak, gas, batubara, di daerahnya terus pesimis, padahal didaerahnya ada gunung meletus, ada gunung berapi, danau, sungai dan matahari. Inilah yang harus kita rubah paradigma kita bahwa energi baru dan terbarukan melimpah ruah di negeri kita berupa potensi, tetapi baru 5-6 % yang baru dioptimalkan untuk energi baru terbarukan. Mari kita bulatkan tekad untuk bekerja dan bekerja untuk energi terbarukan,” ujar Jero Wacik.
D
ari total potensi panas bumi di Indonesia sebesar 28.617 MW, sumber energi panas bumi yang saat ini sudah digunakan sebesar 1341 MW. Sedangkan untuk Amerika pemanfaataan panas bumi sebesar 3093 MW dan Filipina di posisi kedua sebesar 1904 MW. Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Panas Bumi Abadi Poernomo di acara Workshop Media tentang Panas Bumi di Kantor Kementerian ESDM (19/05).
Oleh karenanya pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi. Karena dengan pemanfaatan Energi baru terbarukan termasuk panas bumi diyakini dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis energi dimasa mendatang. “Salah satu ambisi saya ada adalah energi baru terbarukan, inilah yang bisa menyelamatkan bangsa di masa depan dibidang energi,” imbuh Menteri ESDM.
“Di seluruh negara menggunakan geothermal semua tetapi pemanfaatannya masih kecil-kecil. Di Italia sudah beroperasi selama 103 tahun sampai saat ini, tetapi kapasitas terakhir yang digunakan 803 MW,” ujar Abadi Poernomo. Seperti diketahui jika Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan melimpah. Energi panas bumi merupakan salah satu kekayaan alam indonesia yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan dan sustainabel untuk dapat mendukung pembangunan rendah karbon. Didalam Kebijakan Energi Nasional, penggunaaan Energi Baru Terbarukan ditargetkan sebesar 25% pada tahun 2025. Oleh karena itu, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi terus mengoptimalkan sumber EBT yaitu diantaranya panas bumi, surya, biomassa, energi air, energi samudera. edisi 04 I 2014
39
EBT
Energi Baru Terbarukan KESDM Jalin Kerjasama Dengan KKUKM
D
alam rangka mengembangkan energi baru terbarukan Kementerian ESDM menjalin kerjasama dengan Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM). Dirjen Energi Baru Terbarukan Konsevasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan energi baru terbarukan melalui lembaga koperasi sehingga dapat mensejahterakan rakyat.
“Mengoptimalkan kegiatan energi baru terbarukan dengan pemberdayaan masyarakat bentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Rida saat memberikan laporan kerjasama tersebut di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta (17/06). Ditambahkannya jika kerjasama tersebut meliputi kegiatan fisik seperti pembangunan instalasi Energi Baru Terbarukan dan non fisik seperti perencanaan kegiatan, penyiapan koperasi lebaga pengelola, dan unit usaha produktif Sementara itu Kementerian Koperasi dan Usahan Kecil Menengah bertugas melaksanakan gerakan koperasi, dan memfasilitasi pembentukan koperasi melaksanakan pembinaan dalam pengembangan produktifitas, memfasilitasi pendanaan dalam kegiatan koperasi. Rida menambahkan untuk melaksanakan kesepakatan ini, akan dibentuk kelompok kerja. Segala biaya yang timbul dari kesepakatan bersama akan jadi tanggujawab pihak sesuai dengan tugasnya. 40
edisi 04 I 2014
Harga Listrik Dari Energi Baru Terbarukan
M
enteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan, agar Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat berkembang harus didukung dengan harga yang sesuai keekonomian. “Harga selama ini investor yang bergerak di panas bumi itu dihitung kalau harga sekian investasi sekian dengan risiko bekerja karena itu saya terobos. Kita harus beri ruang lebih baik di harga sehingga berani investasi,” ujar Jero, saat menghadiri saat menghadiri Indonesia EBTKE ConEx 2014, di Jakarta (03/06). Terkait hal tersebut Kementerian ESDM menetapkan hargaharga jual listrik dari pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan seperti panas bumi yang mencapai US$ 11-US$ 12 sen per Kwh dan bio massa sekitar US$ 14- US$ 16 sen Kwh. Menurut Menteri ESDM untuk tahap awal harga listrik dari Energi Baru Terbarukan memang lebih mahal, meski begitu akan menurun dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. “Di Thailand begitu 20 tahun pertama 25 sen. Harganya murah bisa dipakai seumur-umur tidak impor, jadi kalau seperti ini tidak dikerjakan dengan keras yang salah kita,” jelasnya. Jero juga mengimbau agar para pemerintah daerah mempermudah perizinan pengembangan energi panas bumi. Hal ini dilakukan agar pengembangan energi alternatif ini lebih cepat terealisasi.
EBT
M
9 Wilayah Kerja Panas Bumi
enteri ESDM Jero Wacik menyerahkan surat keputusan wilayah kerja panas bumi (WKP) kepada pemerintah daerah. Ada sembilan titik WKP dengan potensi investasi US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 24,94 triliun. “Kami sekarang telah menyerahkan 9 WKP kepada Bupati, Gubernur dan Pemda, sembilan titik ini akan dilelangkan. Yang siap tender ada delapan titik,” ujar Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Tisnaldi, saat menghadiri Indonesia EBTKE ConEx 2014, di Jakarta (04/06). Sembilan WKP tersebut tersebar di sejumlah lokasi di tanah air meliputi Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Halmahera Utara dan Halmahera Barat. Dari sembilan WKP tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 333 tenaga penunjang, 56 tenaga teknisi dan 167 orang tenaga operator. Sembilan WKP tersebut adalah: 1. WKP Geraho Nyabu, Kerinci- Jambi (200 MW). 2. WKP Gunung Talang, Bukit Kili, Solok- Sumatera Barat (65 MW). 3. WKP Gunung Arjuno Welirang, Pasuruan, Malang- Jawa Timur (185 MW). 4. WKP Gunung Pandan, Madiun- Jawa Timur (60 MW). 5. WKP Gunung Wilis, Jawa Timur (50 MW). 6. WKP Gunung Songkoroti, Blitar, Malang- Jawa Timur (35 MW). 7. WKP Gunung Gde Pemgrango, Jawa Barat (85 MW). 8. WKP Gungung Hamiding, Halmahera Utara (265 MW). 9. WKP Telaga Rano, Halmahera Utara (85 MW).
Mengembangkan Energi Hidro
I
ndonesia mempunyai aliran-aliran sungai besar dimana ini merupakan sumber energi hidro yang begitu besar. Meski begitu potensi yang terbilang besar itu belum seluruhnya tergarap dengan maksimal. Terait hal tersebut Kementerian ESDM mulai mengarahkan pengembangan energi terbarukan yang berasal dari energi hidro. "Hidro yang mau didorong setelah ini, karena potensinya besar dan 24 jam. Sehingga ini firm capasity, bukan seperti tenaga surya yang hanya substitusi hanya empat jam peak-nya," kata Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Alihudin Sitompul di Jakarta (31/05). Menurutnya terdapat kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memanfaatkan energi hidro, diantaranya dapat dibangun lebih cepat dibandingkan membangun pembangkitpembangkit lain. Alihudin menambahkan jika dalam beberapa tahun terakhir Kementerian ESDM telah memantau lokasi-lokasi yang tepat untuk dibangun pembangkit listrik dengan energi terbarukan ini. Dia juga berpendapat agar daerah juga perlu didorong untuk mulai memikirkan pemenuhan energinya secara mandiri. Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menenderkan sendiri proyek pembangunan pembangkit bertenaga hidro ini agar mandiri. edisi 04 I 2014
41
KETENAGALISTRIKAN
Pemerintah Ubah Paradigma Pengelolaan Energi Pemerintah melalui Kementerian ESDM merubah paradigma pengelolaan energi dari supply side management menjadi demand side management.
B
eberapa hal yang dilakukan pemerintah antara lain dengan melakukan konservasi energi, sehingga tercapainya kebutuhan energi yang efisien. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ir Arief Indarto MM., dalam pembukaan Indonesia Electro Summit (IES) 2014 dan Seminar Nasional Revolusi Energi, yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Elektro Sekolah Tinggi Teknik (STT), Senin (5/5). Menurut Arief, kebutuhan energi belum efisien. “Dengan kata lain, paradigma pengelolaan energi kita selama ini lebih cenderung pada supply side management,” ujarnya. Dalam sambutannya Arief menyampaikan bahwa tema seminar nasional IES yakni ‘Mewujudkan Kedaulatan Energi Nasional dengan Memaksimalkan Potensi Energi Gas Bumi dan Panas Bumi’, juga menjadi perhatian pemerintah. “Tema tersebut, sejalan dengan semangat yang diusung dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah disetujui DPR RI pada Januari 2014 lalu,” ujarnya. Menurut Arief, KEN mengamanatkan untuk memenuhi ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional melalui upaya, salah satunya yaitu mengurangi ekspor energi fosil secara bertahap terutama gas dan batubara. Prioritas pengembangan energi dilakukan melalui pengembangan energi dengan mempertimbangkan keseimbangan keekonomian energi, keamanan pasokan energi dan pelestarian fungsi lingkungan. Hal ini didasarkan pada prinsip, antara lain memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan memperhatikan tingkat keekonomian dan mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan energi baru.
Pemerintah Terbitkan Peraturan Terbaru Untuk Tambah Kapasitas Listrik Untuk menopang pertumbuhan ekonomi sekitar 6% per tahun, pertambahan demografi 1,7% pertahun serta pertumbuhan listrik antara 7,5-8,5% pertahun, maka diperlukan tambahan kapasitas listrik sekitar 6.000 MW per tahun.
U
ntuk itu, penerbitan peraturan-peraturan yang mendukung peningkatan produksi listrik terus dilakukan dan disampaikan kepada masyarakat. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman M.Sc, dalam Coffee Morning mengenai sosialisasi tiga peraturan terbaru di sub sektor ketenagalistrikan, Jumat (9/5). Tiga peraturan terbaru tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas PP No 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tata Penyediaan dan Penetapan Harga Batubara untuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang, dan Keputusan Menteri ESDM No 2186.K/91/MEM/2014 tentang Penugasan Khusus Kepada PT PLN dalam Rangka Mempercepat Proses Pengadaan Tanah untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Menurut Dirjen Ketenagalistrikan, total kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik nasional pada akhir tahun 2013 mencapai sekitar 49 GW yang terdiri dari pembangkit PLN sekitar 72%, Independent Power Producers (IPP) 21%, Private Power Utility (PPU) 4%, dan Izin Operasi (IO) non BBM sekitar 3%. Diharapkan, pada akhir tahun 2018 porsi PPU dan IO non BBM ini meningkat menjadi sekitar 12%. Peningkatan tersebut adalah dari proyek yang belum ditetapkan pengembang maupun sumber pendanaannya (proyek Unallocated). Untuk meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik, pemerintah terus berupaya melakukan diversifikasi energi primer dalam pembangkitan tenaga listrik. Saat ini porsi pemakaian BBM masih relatif tinggi (12,5 %), dan diharapkan pada tahun 2022 porsi pemakaian BBM dapat ditekan menjadi 1,7%.
42
edisi 04 I 2014
KETENAGALISTRIKAN
Menteri ESDM Tonton Film Bersama Para Pelajar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik bersama dengan Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, hadir dalam acara menonton film “Pulau Bintang” bersama para pelajar yang diadakan di Studio XXI Mal Epicentrum, Selasa (3/6). Para pelajar tersebut, berasal dari berbagai sekolah di DKI Jakarta yang dipilih menjadi duta energi pada pencanangan Gerakan Sadar Energi yang diluncurkan oleh Wakil Menteri ESDM.
M
enurut Susilo, Gerakan Sadar Energi ini terinspirasi oleh Catur Dharma Energi yang dicetuskan Menteri ESDM Jero Wacik. Empat tugas utama Indonesia di bidang energi atau Catur Dharma Energi tersebut antara lain, meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM), mendorong secara masif pengembangan energi baru dan terbarukan, serta melakukan gerakan hemat energi. Jero Wacik mengatakan pihaknya memang ingin menyasar anak-anak, agar gerakan sadar energi bisa tertanam dari sedini mungkin. “Kalau dari kecil sudah sadar energi, akan baik untuk generasi ke depan,” katanya. Melalui Gerakan Sadar Energi diharapkan masyarakat, apapun latar belakangnya, tidak hanya secara kognitif menyadari cara hidup hemat energi, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari (afektif dan konatif). Film “Pulau Bintang” bercerita tentang kakak-adik bernama Kaya dan Umay yang berlibur ke satu daerah. Berbeda dengan kehidupan yang biasa mereka jalani di kota, kehidupan di daerah itu justru mengandalkan energi alternatif sebagai sumber kehidupan, seperti memanfaatkan kotoran sapi untuk memasak, juga tenaga angin sebagai pembangkit listrik. Di daerah tersebut energi juga sangat terjaga. Tidak seperti di kota-kota besar yang justru banyak dihambur-hamburkan.
Pemerintah Mendorong Swasta Berinvestasi Dalam Pengembangan Teknologi Yang Ramah Lingkungan Untuk menyediakan listrik di Indonesia, Pemerintah menerbitkan Undangundang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Undang-undang ini mengamanatkan kepada Pemerintah untuk menjamin ketersediaan listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
H
al ini, dikatakan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Satya Zulfanitra pada diskusi panel dalam rangka 20th Anniversary Coaltrans Asia, yang berlangsung di Bali International Convention Center, Bali, Selasa (3/6). Satya Zulfanitra mengatakan, bahwa penyediaan listrik di Indonesia sebagian besar disediakan oleh PLN 74%, diikuti oleh IPP 22% dan PPU 4%. Sedangkan, untuk konsumsi rumah tangga menempati posisi tertinggi dengan 41% diikuti oleh industri sebesar 34% dan sisanya untuk kepentingan bisnis dan Umum. Kebutuhan listrik nasional terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2020, rata-rata pertumbuhan listrik nasional sebesar 8,4% untuk Jawa-Bali dan 10% untuk luar Jawa-Bali. “Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, kita perlu tambahan kapasitas sekitar 60 GW hingga tahun 2020, yang akan dipenuhi 28,78% oleh PLN, 42,60% oleh IPP dan 28,61% yang belum ditetapkan pengembang maupun sumber pendanaannya (proyek Unallocated)”. edisi 04 I 2014
43
KETENAGALISTRIKAN
Pemerintah Beri Prioritas Pembangkit EBT Pemerintah memberikan prioritas pembangunan pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT). Pembangunan energi setempat khususnya di daerah remote, harus didorong.
H
al tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Jarman M.Sc, dalam seminar yang diselenggarakan oleh panitia EBTKE Conex 2014 di JCC Jakarta, Rabu (4/2). Menurutnya, target pemerintah untuk tambahan kapasitas pembangkit listrik selama sepuluh tahun ke depan adalah 57 hingga 60 GW. Sehingga, tiap tahun butuh tambahan kapasitas sebesar 5.700 MW dimana 20% - 25% nya berasal dari EBT. “Kira-kira 1.200 MW-nya dari EBT,” ujar dirjen. Untuk itu, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit istrik panas bumi sebesar 300 MW setiap tahunnya. Menurut Jarman, penambahan rasio pembangkit listrik dari energi baru terbarukan merupakan tantangan yang harus dijawab pemerintah, selain menargetkan rasio elektrifikasi 99%
di tahun 2020. Pembangkit listrik yang ramah lingkungan harus dikembangkan oleh semua negara di dunia, “Pembangunan pembangkit listrik tidak boleh hanya melihat masalah list cost, tapi juga masalah emisi,” ujarnya. Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan program percepatan pembangkit listrik tahap II (FTP II). “Dari 17.000 MW total pembangkit, 4700 MWnya berasal dari geothermal,” ungkapnya. Pemerintah juga menyiapkan feed in tariff pembangkit listrik dari hydro maupun biomassa, sehingga diharapkan para investor mau untuk berinvestasi di sektor EBT.
Pemerintah dan Komisi VII DPR RI Sepakati Asumsi Makro RAPBN-P 2014 Komisi VII DPR RI menyepakati usulan menteri ESDM Jero Wacik mengenai Asumsi Makro RAPBN-P 2014. alpha BBM bersubsidi ditetapkan berdasarkan formula APBN 2014.
D
alam rapat yang digelar di Gedung Nusantara I, Selasa (10/6), dicapai kesimpulan bahwa Komisi VII menerima dan menyetujui usulan pemerintah mengenai ICP sebesar US$ 105 per barel, produksi/lifting minyak turun menjadi 818.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.224.000 barel setara minyak per hari. Volume BBM bersubsidi disepakati sebesar 46 juta KL atau terjadi penghematan 2 juta KL dibanding APBN 2014, terdiri dari Premium 29,43 juta KL, minyak tanah 0,90 juta KL dan Solar 15,67 juta KL. Sementara itu, volume LPG tabung 3 kg meningkat dari 4,783 juta ton menjadi 5,013 juta ton. Subsidi BBN, yakni biodiesel ditetapkan Rp1.500 per liter dan bioethanol Rp2.000 per liter. Subsidi LGV Rp1.500 per liter, serta 44
edisi 04 I 2014
Khusus subsidi listrik, semula pemerintah mengajukan kenaikan menjadi Rp107,15 triliun dari Rp71,36 triliun. Setelah DPR menyetujui usulan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik secara bertahap demi menghemat uang negara, subsidi listrik disetujui sebesar Rp86,84 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp11.700 per dolar. Dengan penghapusan subsidi listrik untuk golongan : 1. Industri I-3 non go public melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 11,57% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. 2. Rumah Tangga R-2 (3.500 VA s.d 5.500 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 5,70% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. 3. Pemerintah P-2 (diatas 200 kVA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 5,36% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. 4. Rumah Tangga R-1 (2.200 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 10,43% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. 5. Penerangan Jalan Umum P-3 melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 10,69% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. 6. Rumah Tangga R-1 (1.300 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 11,36% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014.
KETENAGALISTRIKAN
Delegasi Indonesia Hadiri The 32nd ASEAN SOME and Its Associated Meetings Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ir Hasril Nuzahar bersama beberapa delegasi bidang energi mengikuti The 32nd Senior Official Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings, Senin (9/6) – Jumat (13/6) di Luang Prabang, Lao PDR.
P
ertemuan ini merupakan pertemuan rutin tahunan para pejabat tinggi energi di ASEAN dengan mitra wicaranya. Setelah tahun lalu Indonesia sukses menjadi tuan rumah, saat ini Lao PDR mengangkat tema utama ‘Energy Integration for ASEAN Prosperity’. Pemerintah Lao PDR mengangkat tema ini, karena mereka sedang mengembangkan dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di aliran sungai Mekong yang dapat dinikmati bersama oleh sejumlah negara ASEAN yang dilalui jaringan listriknya, seperti Thailand, Cambodia dan Vietnam. Jaringan listrik ini diharapkan dapat meningkatkan akses warga negara ASEAN dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah CLMV (Cambodia, Lao PDR, Myanmar and Vietnam).
Pertemuan secara resmi dibuka oleh Vice Minister of Energy and Mines, Lao PDR, Viraphonh VIRAVONG. Dalam pidato pembukaannya ia menyampaikan, bahwa kehadiran delegasi dari negara anggota ASEAN, ASEAN Secretariat, ASEAN Center for Energy (ACE), negara mitra wicara ASEAN dan organisasi internasional menunjukkan komitmen yang tinggi untuk bersama mewujudkan masa depan yang lebih cerah di ASEAN. Rangkaian pertemuan ini untuk mempersiapkan pertemuan the 32nd AMEM yang akan berlangsung pada bulan September 2014 di Vientienne Capital, Lao PDR, yang akan dihadiri para Menteri energi se-ASEAN. The 32nd SOME ini juga diharapkan dapat mempercepat pencapaian kerjasama yang telah dirintis selama ini.
Kementerian KUKM Dukung Pengembangan Energi Baru Terbarukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) berkomitmen mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan.
P
enyediaan bahan baku (sisi hilir) untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga pemanfaatan energi (sisi hilir), akan didukung oleh Kementerian KUKM. Butir kesepakatan tersebut tertuang dalam kesepakatan bersama (MOU) yang ditandatangani oleh Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri KUKM Syariefuddin Hasan, Selasa (17/6). Dalam laporannya, Dirjen EBTKE Rida Mulyana memaparkan bahwa tujuan kesepakatan bersama ini adalah untuk mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyediaan dan pemanfaatan EBT dengan memperdayakan masyarakat melalui koperasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kerjasama tersebut bersifat fisik dan kegiatan yang bersifat non fisik,” ujarnya. Kegiatan yang bersifat fisik meliputi pengadaan dan atau pembangunan fasilitas/ sarana penyediaan energi dari sumber-sumber energi baru dan terbarukan, termasuk pengadaan dan atau penyediaan bahan baku bioenergi. Sedangkan, pada kegiatan non fisik meliputi penyiapan dan pemberdayaan lembaga pengelola fasilitas/ sarana penyediaan energi dari sumber-sumber energi baru dan terbarukan, pemberdayaan koperasi, unit usaha kecil dan menengah, serta dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. edisi 04 I 2014
45
KETENAGALISTRIKAN
Sertifikasi Ketenagalistrikan Akan Dilakukan Secara Online Pemerintah terus menata metode sertifikasi teknis ketenagalistrikan, sehingga pelayanan pemberian listrik kepada masyarakat dapat lebih cepat. Ke depan, semua sertifikasi di bidang ketenagalistrikan akan dilakukan secara online.
H
al tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Jarman M.Sc, dalam acara coffee morning dengan tema ‘Tata Cara Penomoran dan Registrasi Sertifikat di Bidang Ketenagalistrikan’, Rabu (18/6). Acara yang digelar secara rutin untuk menjembatani komunikasi antara Ditjen Ketenagalistrikan dengan para pemangku kepentingan ini, dihadiri oleh perwakilan dari Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi, Panitia Akreditasi Ketenagalistrikan, Asosiasi/Perhimpunan Sub Sektor Ketenagalistrikan, Badan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik, dan Lembaga Sertifikasi Produk. Dalam sambutannya, Jarman menyampaikan bahwa Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 556K/20/DJL.1/2014 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penomoran dan Registrasi Sertifikat di Bidang Ketenagalistrikan ini merupakan petunjuk teknis pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan. Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan ini membakukan pemberian nomor sertifikat ketenagalistrikan yang akan diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi yang telah mendapatkan Akreditasi dari Menteri. Jarman menekankan, bahwa pemberian Sertifikasi Laik Operasi (SLO) hanya bisa diterbitkan bila pelaksanaan pemasangannya sudah dilakukan oleh badan usaha yang telah bersertifikat. “Pelaksanaanya juga harus dilakukan oleh tenaga kompetensi yang telah bersertifikat,” ujarnya.
46
edisi 04 I 2014
Capai 3 Kali Rekor Beban Puncak, PLN Himbau Pelanggan Berhemat PT PLN (Persero) meminta kepada seluruh pelanggan listrik untuk menggunakan listrik seefisien mungkin. Karena, pemakaian tenaga listrik terutama pada sistem Jawa Bali telah mencapai 3 kali rekor beban puncak dalam 3 bulan berturut-turut, yaitu April, Mei dan Juni 2014.
B
eban puncak Juni 2014 tercatat sebagai yang tertinggi dibanding rekor tertinggi pada bulan April dan Mei, yakni sebesar 23.420 Megawatt (MW) yang terjadi pada Senin (9/6) pukul 18.00 WIB. Rekor terbaru beban puncak sistem Jawa Bali sebesar 23.420 MW ini naik sebesar 853 MW atau 3,77% dari beban puncak tahun 2013 sebesar 22.567 MW. Diperkirakan, kenaikan beban puncak ini dipicu oleh kondisi cuaca yang lebih panas seiring memasuki musim kemarau. Disamping itu juga menjelang bulan puasa dan lebaran biasanya industri menaikkan produksinya, ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat, PT PLN (Persero), Bambang Dwiyanto. Bambang membandingkan, rekor beban puncak tertinggi bulan April 2014 sebesar 22.974 MW (terjadi pada tanggal 24 April jam 18.00 WIB) dan rekor beban puncak tertinggi bulan lalu sebesar 23.208 MW (terjadi pada 6 Mei jam 18.00 WIB). Mengantisipasi pertumbuhan beban di sisi pelanggan, PLN akan terus berupaya memenuhi kecukupan pasokan listrik dilakukan dengan terus membangun pembangkit baru, jaringan transmisi dan gardu induk.
KETENAGALISTRIKAN
Kabupaten Raja Ampat Butuh Pasokan Listrik Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, meski telah mengoptimalkan sumbersumber energi alternatif yang ada, seperti matahari dan air, namun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Raja Ampat, sehingga masih rutin dilakukan pemadaman.
S
aat ini, seluruh pasokan listrik yang ada di Kabupaten Raja Ampat dipasok dari pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Waisai dengan kapasitas 2.500 KVa,” ujar Sekretaris Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi, Kabupaten Raja Ampat, Yunus Burdam, ditemui disela-sela acara Seminar Internasional Seminar on Sustainable Management of Marine Biodiversity di Gedung Pari, Raja Ampat, Selasa (17/6). Sejak mencuatnya nama Raja Ampat sebagai surga dunia bawah laut, wisatawan domestik maupun internasional terus berdatangan. Hal ini, tentu saja membawa konsekuensi bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Salah satu konsekunsi yang secepatnya diadakan untuk mendukung pertumbuhan ecowisata tersebut antara lain, Infrastruktur pendukung seperti pelabuhan laut dan udara, jalan raya, dan infrastruktur energi yang masih minim. PLTD yang dibangun dengan anggaran APBD tahun 2005 tersebut lanjut Burdam, belum mencukupi kebutuhan 1,921 pelanggan, karena saat ini, 1 unit generatornya mati sehingga pasokan yang seharusnya mencukupi beban puncak yang mencapai 1.900 KVA, kini tidak lagi mencukupi, maka terjadilah pemadaman.
Penghapusan Subsidi Listrik Melalui Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Secara Bertahap Untuk Golongan Tertentu Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyelenggarakan kegiatan coffee morning dengan tema ‘Penghapusan Subsidi Listrik Melalui Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Secara Bertahap Untuk Golongan Tertentu’.
A
cara yang diselenggarakan di gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Jumat (27/6) ini, dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi industri, serta konsumen listrik PT PLN (Persero). Dalam rangka mempertahankan kelangsungan pengusahaan penyediaan tenaga listrik, peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen, peningkatan rasio elektrifikasi, dan mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran, maka perlu dilakukan penghapusan subsidi listrik melalui penyesuaian Tarif Tenaga Listrik untuk golongan pelanggan tertentu. Sesuai Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009, Pemerintah sesuai dengan kewenangannya menetapkan Tarif Tenaga Listrik untuk konsumen dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Pemerintah akan melakukan penghapusan subsidi listrik melalui penyesuaian Tarif Tenaga Listrik secara bertahap untuk golongan pelanggan tertentu, yaitu golongan pelanggan industri menengah (I-3) yang non go public, golongan pelanggan rumah tangga (R-1 1.300 VA, R-1 2.200 VA, dan R-2 3.500 VA s.d 5.500 VA), golongan pelanggan Pemerintah (P-2 diatas 200 kVA), dan Penerangan Jalan Umum (P-3) setiap 2 (dua) bulan yang diberlakukan mulai tanggal 1 Juli 2014. edisi 04 I 2014
47
KETENAGALISTRIKAN
Kurangi “Kebocoran” Pemerintah Berencana Bangun 14 Pelabuhan Khusus Batubara Berawal dari banyaknya pengiriman batubara illegal ke pasar luar negeri yang tentu saja merugikan negara, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral berencana bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan akan memperbaiki 14 pelabuhan yang selama ini dipergunakan untuk mengekspor batubara. 14 perusahaan tersebut akan menjadi pelabuhan utama yang melayani ekspor batubara, sehingga pengiriman melalui “jalur tikus” tidak lagi terjadi. “Tahun depan insya Allah kita akan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk memperbaiki 14 pelabuhan yang akan kita jadikan pelabuhan utama untuk mengekspor batubara,” ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, R. Sukhyar usai membuka secara resmi 20th Anniversary Coaltrans Asia di Nusa Dua, Bali, Senin (2/6). Sukhyar mengakui, meski ini masih sebatas konsep dari Kementerian ESDM namun keempat belas pelabuhan yang akan diperbaiki sudah ditetapkan, yaitu 7 pelabuhan Kalimantan dan 7 di Sumatera. Di Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur, Balikpapan Bay, Adang Bay, Berau dan Maliy, Kalimantan Selatan, Tobaneo, Pulau Laut, Sungai Danau dan Batu Licin. Sedangkan di Sumatera, yaitu di Aceh, Padang Bay, Riau Bay, Jambi Bay, Bengkulu Port,
Tanjung Api-Api dan Tarahan. Dengan menjadikannya ke empat belas pelabuhan itu menjadi pelabuhan utama untuk mengekspor batubara, maka diharapkan ekspor batubara illegal melalui pelabuhan-pelabuhan kecil (jalur tikus) dapat ditekan. Saat ini, masih terdapat perbedaan jumlah pencatatan jumlah ekspor batubara yang dimiliki oleh ESDM dengan data yang dimiliki oleh Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan. “Dengan adanya pelabuhan-pelabuhan yang resmi, maka kita akan tahu berapa besar batubara yang keluar,” ujar R. Sukhyar. Sukhyar menjelaskan, gap besaran ekspor yang ada mungkin saja diakibatkan oleh metode pencatatan yang berbeda. Oleh karena itu, disamping membangun pelabuhan khusus batubara yang 7 di Kalimantan dan 7 di Sumatera, juga membangun sistem MOMI (Mineral and Coal One Map) Indonesia. “Jadi, di sistem itu, semua IUP mempunyai kode, seperti kita punya KTP, dia juga punya nomor kode yang bisa dipakai untuk catatan pembayaran royalti dan lainnya, misalnya pajak dan sebagainya. Dan, MOMI itu juga dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya termasuk jaringan reklamasi,” jelas Sukhyar.
Indonesia Menuju Kemandirian Dan Ketahanan Energi Untuk Mendukung Sustainable Development (COALTRANS 20 2014) th
Pelaksanaan 20th Anniversary Coaltrans Asia kembali diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Senin (2/6) – Selasa (3/6).
D
alam kesempatan kali ini, sambutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral diwakilkan oleh Dirjen Mineral dan Batubara R.Sukhyar, yang mengatakan bahwa arah kebijakan energi nasional adalah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi, guna mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Kebijakan energi nasional meliputi dua hal penting, yaitu kebijakan utama dan kebijakan pendukung. Kebijakan utama berkaitan dengan ketersediaan energi, prioritas pengembangan energi, pemanfaatan sumber daya energi nasional, dan cadangan energi nasional. Sedangkan, kebijakan pendukung antara lain, meliputi aspek konservasi dan diversifikasi energi, lingkungan dan keselamatan, harga, subsidi dan insentif energi, serta infrastruktur, akses masyarakat dan industri energi. Bauran energi primer nasional saat ini mencapai 1176 juta sbm, dengan komposisi minyak 49,7%, batubara 24,5%, gas 20,1% dan energi baru dan terbarukan sebesar 5,7%.
48
edisi 04 I 2014
MINERBA
Peluncuran Gerakan Sadar Energi Kementerian ESDM mengadakan Peluncuran Gerakan Sadar Energi di Studio XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (3/6). Peluncuran Gerakan Sadar Energi merupakan upaya Kementerian ESDM untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat, terutama bagi pelajar dan mahasiswa untuk menghemat pemakaian energy guna kelangsungan hidup bangsa.
E
nergi merupakan salah satu dari 3 kebutuhan utama manusia selain air dan pangan. Penanaman kesadaran masyarakat yang dilakukan, antara lain melalui pembuatan komik Petualangan Energi, penerbitan buku Mozaik Minyak dan Gas Bumi Indonesia, dan penayangan film animasi berjudul Pulau Bintang. Selain itu, dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain Dongeng Kebangsaan ‘Energi untuk Kelangsungan Hidup Bangsa’, workshop untuk pelajar SMA tentang pembuatan film bertema energi, dan Festival Film Sadar Energi di beberapa kota di Tanah Air.
Acara peluncuran Gerakan Sadar Energi diisi dengan Sambutan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman, dilanjutkan dengan penayangan kegiatan dalam rangka Gerakan Sadar Energi. Kemudian, dilanjutkan sambutan dari Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dalam rangka Peluncuran Gerakan Sadar Energi, serta pemberian secara simbolis buku Mozaik Minyak dan Gas Bumi Indonesia dan komik Petualangan Energi oleh Wakil Menteri ESDM kepada para pelajar dan mahasiswa sebagai Duta Sadar Energi. Gerakan Sadar Energi ini terinspirasi oleh
Catur Dharma Energi yang dicetuskan Menteri ESDM Jero Wacik dan tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 4051 Tahun 2013, dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan tercapainya ketahanan energi nasional. Catur Dharma Energi berisikan 4 tugas utama di bidang energy, yaitu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, mengurangi impor Bahan Bakar Minyak, mendorong secara masif pengembangan energi baru dan terbarukan, dan melakukan gerakan hemat energi. Gerakan Sadar Energi diharapkan membangkitkan kesadaran masyarakat menggunakan energi secara bijaksana mulai dari hal sederhana, seperti memadamkan fasilitas penerangan yang tidak digunakan. Sehingga, kebutuhan energi untuk generasi kini dan akan dating dapat terpenuhi. edisi 04 I 2014
49
MINERBA
Koordinasi dan Supervisi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara Se-Provinsi Bangka Belitung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggagas diadakan acara Koordinasi dan Supervisi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara se-Provinsi Bangka Belitung, Rabu (4/6), yang bertempat di kantor Gubernur Bangka Belitung.
A
cara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Bangka Belitung Rustam Effendi dan dihadiri oleh Bupati/Walikota se-Provinsi Bangka Belitung, kepala dinas se-Provinsi Bangka Belitung, dua belas Kementerian Lembaga terkait pertambangan, antara lain Kementerian ESDM, Kemenhut, Kemenkeu, Kementan, Kemendagri, BPN, Kepolisian, Kejaksaan, dan lain-lain. Hadir sebagai narasumber
adalah Pimpinan KPK Abraham Samad; Kabareskrim Polri Suhardi Alius; Irjen KESDM Mochtar Husein; dan Juru Bicara KPK Johan Budi sebagai moderator. Irjen KESDM menyampaikan tentang penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP), rekapitulasi IUP Clear and Clean (C&C) seIndonesia dan rekapitulasi IUP Clear and Clean (C&C) se-Provinsi Bangka Belitung.
Harga Batubara Acuan Juni 2014 Naik Tipis Menjadi USD 73,64 Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1 – 30 Juni 2014 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah USD 73,64/Ton.
S
ebagaimana dirilis dalam portal www.minerba.esdm. go.id., HBA bulan Juni 2014 naik tipis sebesar USD 0,04 atau naik 0,05% dibandingkan dengan HBA Mei 2014 USD 73,60. Kenaikan tipis HBA menghentikan tren penurunan HBA yang telah terjadi pada 5 bulan pertama tahun 2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai HBA Januari 2014 sebesar USD 81,90 yang turun pada Februari 2014 USD 80,44, kemudian turun kembali pada Maret 2014 USD 77,01. Selanjutnya, pada April 2014 turun menjadi USD 74,81 dan pada Mei 2014 turun menjadi USD 73,60. Baru kemudian HBA bulan Juni 2014 menghentikan tren penurunan HBA pada 5 bulan pertama tahun 2014 dengan naik tipis menjadi USD 73,64 dibandingkan HBA Mei 2014. Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2013, yaitu Juni 2013 USD 84,87, maka HBA Juni 2014 turun cukup signifikan sebesar USD 11,23 atau turun 13%. HBA adalah harga batubara yang menjadi acuan pada kesetaraan nilai kalor 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar. Nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara, yaitu Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index. Berdasarkan HBA kemudian dihitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi oleh kualitas batubara, yaitu nilai kalor, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek
50
edisi 04 I 2014
dagang batubara yang disebut HPB Maker. HPB Maker terdiri dari 8 merek dagang batubara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan. HPB Marker Juni 2014 untuk 8 merek dagang utama dalam USD/ Ton adalah sebagai berikut : 1. Gunung Bayan I : 78,96 2. Prima Coal : 79,45 3. Pinang 6150 : 71,72 4. Indominco IM_East : 60,30 5. Melawan Coal : 58,59 6. Enviro Coal : 55,17 7. Jorong J-1 : 44,42 8. Ecocoal : 40,62 Selain 8 merek dagang batubara ini, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara setiap bulan menetapkan HPB untuk 64 merek dagang batubara lainnya yang dapat dilihat di portal www. minerba.esdm.go.id. Dalam hal penjualan, batubara dilakukan secara jangka tertentu (term) yaitu penjualan batubara untuk jangka waktu 12 bulan atau lebih. Maka, harga batubara mengacu pada rata-rata 3 Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga batubara dengan faktor pengali yaitu: fakor pengali 50% untuk Harga Patokan Batubara bulan terakhir, faktor pengali 30% untuk Harga Patokan Batubara satu bulan sebelumnya dan faktor pengali 20% untuk Harga Patokan Batubara dua bulan sebelumnya.
MINERBA CNC. Dari 1.085 IUP yang ada di Bangka Belitung, Kabupaten Bangka memiliki IUP paling banyak dibandingkan dengan daerah lain, yaitu sebanyak 302 IUP, sedangkan IUP CNC terbanyak di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 221 IUP dari 223 IUP. IUP yang belum CNC terbanyak terdapat di Kabupaten Bangka, yaitu 242 IUP dari 302 IUP.
Total IUP se-Indonesia sampai dengan 2 Juni 2014 adalah sebanyak 10.922 IUP, yang terdiri dari 7.000 IUP mineral dan 3.922 IUP batubara. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.880 belum Clear and Clean (Non CNC). Di Provinsi Bangka Belitung sendiri terdapat 1.085 IUP yang keseluruhannya merupakan IUP mineral. IUP yang sudah CNC sebanyak 484 IUP dan sisanya sebanyak 601 IUP belum
Permasalahan IUP Non CNC terdiri dari permasalahan administrasi (kekurangan kelengkapan syarat SK KP/IUP, tidak masuk dalam BA rekon, dan lain-lain) dan permasalahan wilayah (diantaranya tumpang tindih beda komoditas, tumpang tindih sama komoditas, tumpang tindih kewenangan dan koordinat tidak sesuai dengan peraturan perundangan). Kabupaten yang mempunyai permasalahan terbanyak
Dirjen Minerba Membuka The 6th Indonesia Japan Coal Policy Dialogue Dirjen Minerba R. Sukhyar membuka The 6th Indonesia Japan Coal Policy Dialogue (IJCPD) yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (18/6). IJCPD bertujuan meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Jepang melalui dialog dalam bidang batubara. Keuntungan yang diperoleh oleh kedua negara adalah saling mengetahui kebijakan batubara pada masing-masing negara, memperoleh manfaat hasil kerjasama penelitian dan pengembangan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dirjen Minerba menyampaikan bahwa Indonesia melalui Kementerian ESDM telah menetapkan Catur Dharma Energi yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan tercapainya ketahanan energi nasional. Harga BBM yang mahal menjadi potensi bagi peningkatan pemanfaatan batubara dalam penyediaan energi di Indonesia. Batubara sebagai sumber energi utama dalam bauran energi di Indonesia
terdapat di Kabupaten Bangka sebanyak 242 permasalahan, terdiri dari 222 permasalahan administrasi dan 20 permasalahan wilayah. Permasalahan yang lain adalah terdapat kurang bayar PNPB periode 2011-2013 di Provinsi Bangka Belitung sebesar Rp 328 miliar. Sedangkan mengenai jaminan reklamasi, sebagian besar IUP belum ada jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang. Berdasarkan data dari Kemenhut terdapat tumpang tindih IUP dengan kawasan hutan di Provinsi Bangka Belitung. Ada 3.268,49 ha tumpang tindih dengan hutan konservasi, 30.007,52 ha tumpang tindih dengan hutan lindung dan 126.065,48 ha tumpang tindih dengan hutan produksi.
mengantikan peran BBM. Untuk mendukung peningkatan peran batubara, maka Indonesia telah menerapkan kewajiban pengutamaan batubara untuk kebutuhan dalam negeri. Sehingga, batubara dapat diekspor bila kebutuhan dalam negeri telah dipenuhi lebih dahulu. Agenda IJCPD terdiri dari 6 sesi, yaitu Policy in Japan and Indonesia, Coal Resource Development, Technology Development, Education and Training, High Efficiency Coal Fired Power Plant, dan Business Sector. Pada setiap sesi, masing-masing negara mempresentasikan paparan sesuai judul setiap sesi. Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Edi Prasodjo, dengan anggota delegasi berasal dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM, Kementerian Koordinator Perekonomian, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, PT Bukit Asam, dan PT PLN. Sementara itu, delegasi Jepang dipimpin oleh Director for Coal Policy Katsuhisa Shimakura, dengan anggota delegasi berasal dari Ministry of Economic Trade and Industry, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Japan Coal Energy Center, New Energy and Industrial Technology Development Organization, dan Japan Oil Gas and Metals National Corporation.
edisi 04 I 2014
51
BADAN GEOLOGI
Kementerian ESDM Perkuat Koordinasi Pengembangan GEOPARK Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) menggelar rapat koordinasi (rakor) Strategi Pengembangan Geopark.
G
eopark sebagai salah satu bentuk kekayaan alam Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah yang di dalamnya dapat dijumpai warisan geologi, keanekaragaman hayati dan budaya. Ketiga aspek tersebut mempunyai bobot yang sama dalam penentuan geopark. Geopark tidak hanya untuk memuliakan bumi, tetapi juga harus bisa menyejahterakan rakyat. Hal ini sejalan dengan moto Kementerian ESDM, yaitu “Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan Rakyat.” Menteri ESDM Jero Wacik membuka secara resmi rakor yang berlangsung pada Rabu, (14/5/2014) di Kantor Kementerian ESDM ini. Rakor ini dihadiri oleh kurang lebih 150 orang peserta, yang terdiri atas para Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Kementerian ESDM, Dirjen Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, para gubernur dan bupati yang wilayahnya terdapat potensi geopark serta tamu undangan lainnya.
Melalui rapat koordinasi ini diharapkan para pihak terkait bisa saling bekerja sama dalam mengembangkan kawasan geopark sehingga usaha pelestarian lingkungan bisa berjalan dengan baik serta bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat. “Beberapa kawasan sudah diusulkan Pemerintah Indonesia menjadi kawasan geopark internasional. Namun, belum seluruhnya diterima karena ada beberapa manajemen pengelolaan kawasan yang harus diperbaiki,” ujar Kepala Badan Geologi Surono Setelah sukses memasukkan Gunung Batur dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO, Pemerintah telah mengusulkan beberapa kawasan lagi untuk dimasukkan dalam GGN, yaitu, Gunung Sewu, Merangin, Danau Toba, Raja Ampat dan Kawasan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Pengembangan geopark diharapkan dapat menumbuhkan industri kreatif lokal dan membuka lapangan kerja baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian lokal. Keuntungan yang diperoleh jika satu kawasan dinyatakan sebagai GGN UNESCO antara lain promosi secara internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai pembiayaan besar. Selain itu, penetapan geopark nasional menjadi GGN UNESCO akan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat lebih menarik wisatawan mancanegara berkunjung dan menarik minat investor luar negeri. 52
edisi 04 I 2014
Bentang KARST SUKOLILO Dikukuhkan Sebagai Kawasan Lindung Geologi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menetapkan kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo sebagai kawasan lindung geologi. Kawasan ini dinilai memiliki komponen geologi yang unik serta berfungsi sebagai pengatur alami tata air tanah dan menyimpan nilai ilmiah.
P
enetapan kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo sebagai kawasan lindung geologi tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2641 K/40/MEM/ 2014 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo. Meneri ESDM menetapkan kawasan yang terletak di Jawa Tengah itu sebagai kawasan lindung geologi sejak tanggal 16 Mei 2014. Penetapan Bentang Alam Karst Sukolilo sebagai cagar budaya geologi diambil dengan pertimbangan kawasan karst tersebut memiliki komponen geologi yang unik serta berfungsi sebagai pengatur alami tata air tanah. Di samping itu, kawasan ini menyimpan nilai ilmiah sehingga perlu untuk dilestarikan dan dilindungi keberadaanya dalam rangka mencegah kerusakan. Kawasan Lindung Geologi Sukolilo meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pati (Kecamatan Kayen, dan Kecamatan Tambakromo), Kabupaten Grobogan (Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari dan Kecamatan Ngaringan) dan Blora (Kecamatan Todanan dan Kecamatan Kunduran). Dengan penetapan ini, dapat menjadi dasar bagi gubernur dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya untuk menyusun rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
BADAN GEOLOGI
Museum GEOLOGI Peringati HUT Ke-85 Dalam peringatan hari jadinya ke-85, Museum Geologi menggelar serangkaian kegiatan pada 19-24 Mei 2014 lalu. Rangkaian kegiatan itu secara resmi ditutup oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam acara puncak sekaligus penutupan di Audotorium Museum Geologi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/5/2014).
H
adir dalam acara tersebut Kepala Badan Geologi Dr. Surono, Kepala Museum Geologi S.R. Sinung Baskoro, mantan Kepala Badan Geologi Dr. R. Sukhyar dan sejumlah undangan lainnya. Jero Wacik dalam sambutannya mengharapkan agar media massa turut berperan serta menyebarluaskan Museum Geologi kepada masyarakat luas. “Sebetulnya, keberadaan museum sangat penting bagi kita. Di museum, kita dapat belajar tentang sejarah dan berbagai ilmu pengetahuan serta dapat memproyeksikan masa depan. Media massa dapat turut berperan serta untuk terus menyosialisasikan keberadaan dan pentingnya museum kepada masyarakat luas,” ujar jero Wacik yang pada acara tersebut berkesempatan menyerahkan langsung penghargaan kepada para pemenang lomba cerpen, fotografi dan collection treasure. Jero Wacik menambahkan, pada peringatan ke-85 tahun Museum Geologi, diresmikan penemuan terbaru dan luar biasa, yaitu gajah purba Blora. ”Hari ini kita sama-sama meresmikan satu temuan terbaru yang luar biasa, baik untuk Indonesia dan dunia, yaitu gajah purba terbesar dan kondisinya hampir utuh. Oleh karena itu, diharapkan media massa tidak berhenti memunculkan berbagai keberhasilan
penemuan dari Badan Geologi, baik berbentuk fosil, hasil tambang, termasuk dokumen-dokumen hasil survei geologi yang ada. Untuk itu pula, perlu diwajibkan kepada setiap sekolah agar para pelajarnya mau mengunjungi museum. Manfaatnya selain menambah ilmu pengetahuan dapat dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter,” lanjut Jero Wacik. Sebelumnya, Surono dalam laporannya, menjelaskan saat ini, Museum Geologi mencoba menghadirkan kunjungan museum di malam hari. “Tepat tanggal 19 Mei 2014, Museum Geologi memasuki usianya yang ke-85 tahun. Usia yang cukup matang bagi suatu perkembangan museum di Indonesia. Dan, mulai malam hari ini kita sama-sama membuka secara resmi kunjungan Museum Geologi di malam hari,” terang Surono. edisi 04 I 2014
53
BADAN GEOLOGI
Badan Geologi Ikuti Talkshow di Radio Badan Geologi mendapat kunjungan dari kru penyiar radio Rase FM pada Rabu (11/6/2014). Kunjungan ini adalah untuk melakukan talkshow yang disiarkan langsung melalui ob van Rase FM.
Sosialisasi Kawasan Peruntukan Pertambangan Badan Geologi Badan Geologi menyelenggarakan sosialisasi kawasan peruntukan pertambangan di gedung serba guna Mason Pine Hotel, Bandung, Jawa Barat pada 21-23 Mei 2014. Sosialisasi ini terkait telah diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 tahun 2013 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertambangan.
D
alam sambutannya, Kepala Badan Geologi Dr. Surono, yang diwakilkan oleh Plt. Sekretaris Badan Geologi Dr. Adhi Wibowo menyampaikan, penyelenggaraan penataan ruang harus dilakukan secara komprehensif, holistik, terkoordinasi dan sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. ”Secara ekosistem, kondisi alamiah Indonesia sangat khas karena posisinya yang berada di dekat khatulistiwa dengan cuaca, musim dan iklim tropis, yang merupakan aset atau sumber daya yang sangat besar khususnya bagi bangsa Indonesia. Di samping itu, Indonesia berada pada kawasan rawan bencana, yang secara ilmiah dapat mengancam keselamatan bangsa. Oleh karena itu, diharapkan penyelenggaraan penataan ruang harus dilakukan secara komprehensif, holistik, terkoordinasi sesuai dengan pembangunan berkelanjutan,” demikian dibacakan oleh Adhi Wibowo. Menurut Surono, keberhasilan rencana penataan ruang suatu wilayah akan banyak ditentukan oleh pemahaman aspek lingkungan geologi wilayah tersebut. “Penataan ruang ditujukan untuk mempercepat pengembangan wilayah dan pemerataan pembangunan, dalam hal pengelolaan kawasan pertambangan yang merupakan penghasil APBN sekitar 30% dari total APBN Negara, sudah tentu mendapatkan perhatian ekstra. Berkaitan dengan itu, maka diterbitkanlah Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2013 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertambangan, yang merupakan mandat dari pasal 68 Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,“ terang Surono. 54
edisi 04 I 2014
B
ertempat di pelataran parkir gedung perkantoran Badan Geologi, talkshow yang berlangsung selama 1 jam dari pukul 9 sampai 10 pagi ini mengangkat tema
Kolokium Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Tahun Anggaran 2013 Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi menggelar kolokium yang dilaksanakan tanggal 5 juni 2014 di Hotel Hilton Bandung, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, sejumlah penyelidikan dan pemetaan tahun kegiatan 2013 dapat diketahui oleh pengguna informasi serta khalayak luas.
K
egiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Geologi Dr. Surono, Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Ir. Rudy Suhendar serta tamu undangan sebanyak 200 orang yang terdiri atas kepala dinas terkait, pejabat pemerintah daerah, instansi dan pakar akademisi kebumian. Sebagai salah satu unit pelaksana tugas fungsi pemerintahan
BADAN GEOLOGI “Pelayanan Publik di Bidang Kebencanaan Geologi”. Hadir dalam talkshow tersebut adalah Kasubag Hukum dan Humas Sekretariat Badan Geologi Dedi Budiman dan Cahya Patria dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Talkshow ini sekaligus juga adalah salah satu bentuk promosi Badan Geologi di media elektronik. Dalam kesempatan ini, Badan Geologi menginformasikan kepada khalayak luas bahwa pelayanan publik di bidang mitigasi bencana geologi ini berdasarkan kepada upaya meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda serta memberikan rasa aman kepada masyarakat. Untuk mewujudkannya dilakukan dengan cara: • Melakukan pemantauan gunung api secara berkesinambungan • Melakukan inventarisasi, penelitian, penyelidikan dan peta tematik • Melakukan mitigasi dalam upaya meminimalkan korban jiwa dan harta benda • Membantu pemda dan masyarakat dalam memperoleh informasi kebencanaan geologi • Memberikan rekomendasi teknis kepada pemda • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. Sejumlah pelayanan publik di bidang kebencanaan geologi yang dilakukan oleh Badan Geologi antara lain berupa pelayanan rutin, yaitu mengirimkan laporan bulanan kegiatan gunung api ke pemda terkait serta mengirimkan laporan evaluasi status kegiatan gunung api ke BNPB dan pemda. Contoh lain dari pelayanan publik adalah dengan mengeluarkan Peta KRB dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman serta kewaspadaan akan bencana geologi. Sosialisasi ini diberikan kepada aparat pemerintah daerah, masyarakat (terutama masyarakat yang berada di daerah rawan bencana), pelajar dan mahasiswa, LSM serta pelaku media. Sosialisasi ini diberikan secara langsung, melalui pameran, simulasi kebencaanan, seminar atau workshop, lomba gambar untuk anak-anak, karya tulis, serta penyebaran poster atau leaflet. Tidak kalah penting adalah perlunya koordinasi dan peningkatan komunikasi antar instansi terkait dalam usaha penanggulangan bencana geologi. Dengan komunikasi yang baik, maka upaya mitigasi bencana geologi akan lebih cepat dan tepat sasaran. di sektor energi dan sumber daya mineral bidang geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah, maka Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan bermaksud memaparkan hasil-hasil kegiatan penyelidikan dan pemetaan tahun kegiatan 2013 kepada instansi terkait dan masyarakat pengguna informasi. Caranya melalui kegiatan kolokium ini.
Sosialisasi Geologi untuk Guru-Guru Geografi di Pulau Lombok Museum Geologi, sebagai garda depan penyebarluasan informasi kegeologian, mengadakan beberapa rangkaian kegiatan untuk memberikan pemahaman tentang geologi. Salah satunya ialah sosialisasi kepada para guru geografi se-Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
K
egiatan tersebut berlangsung selama dua hari, pada tanggal 4 sampai 5 Juni 2014. Kegiatan itu berupa penyuluhan, pameran dan ekskursi mengenai sumber daya geologi, mitigasi bencana geologi, terbentuknya bumi, Geopark Rinjani, geoheritage, geodiversity serta pengenalan permuseuman. Penyuluhan dan pameran diadakan di The Santosa Hotel Resort dan Villa Senggigi, sedangkan ekskursi diadakan di tiga lokasi terpisah, yaitu Nipah, Pantai Rempek dan Air Terjun Sindang Gili. Kegiatan ini di hadiri oleh 150 peserta yang merupakan guru-guru geografi se-Pulau Lombok, sekda dan kepala dinas se-Pulau Lombok.
Informasi yang dimaksud mencakup informasi bidang geologi, teknik air tanah serta geologi lingkungan yang sangat penting untuk dijadikan landasan di dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih proporsional sehingga permasalahan penataan ruang dan lingkungan serta kebencanaan dapat diketahui sejak awal. Semua pengguna informasi bidang geologi teknik, air tanah dan geologi lingkungan diharapkan dapat berperan aktif dalam forum ini agar evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Lingkungan Geologi dapat dilakukan secara cepat dan tepat sehingga pengelolaan informasi tersebut akan lebih bermanfaat untuk semua sektor pembangunan nasional dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. edisi 04 I 2014
55
BALITBANG
Kerjasama Pengembangan, Pemanfaatan dan Pengusahaan Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Litbang ESDM mengadakan acara penandatanganan nota kesepahaman di Komplek Perkantoran Badan Litbang ESDM, Jakarta antara Badan Litbang ESDM dengan PT. Odira Energy Persada (30/05).
Kunjungan Peserta Indonesia’s Oil And Gas Partnership Program Ke LEMIGAS Kepala PPPTMGB “LEMIGAS” Yanni Kussuryani menerima kunjungan para peserta Indonesia’s Oil and Gas Partnership Program 2014 di PPPTMGB “LEMIGAS”, Jakarta (10/06). Para peserta tersebut merupakan perwakilan dari instansi pemerintahan dan badan usaha di bidang oil dan gas dari negara peserta kemitraan ini.
D
M
aksud dan tujuan kerja sama tersebut adalah melakukan pengembangan, pemanfaatan dan pengusahaan atas hasil-hasil litbang yang dimiliki oleh Badan Litbang ESDM bagi kepentingan dunia industri yang bergerak di bidang pengadaan atau produksi energi dan sumber daya mineral, dan ini merupakan bidang usaha dari PT. Odira Energi Persada. Hal ini supaya dapat memperoleh nilai tambah yang bermanfaat bagi bangsa dan Negara serta semua pihak yang terlibat. Dalam kata sambutannya Kepala Badan Litbang ESDM, FX Sutijastot mengatakan,”penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Litbang ESDM dengan PT. Odira Energy Persada tentang Kerja Sama Pengembangan, Pemanfaatan dan Pengusahaan Energi dan Sumber Daya Mineral, merupakan upaya untuk lebih memformalkan kerja sama yang lebih teknis antara Puslitbang-puslitbang di lingkungan Badan Litbang ESDM dengan PT. Odira Energy Persada. Kesepahaman ini adalah suatu upaya agar semua hasil penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral Balitbang ESDM dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa dan Negara Indonesia”. Kepala Badan Litbang ESDM juga berharap melalui kerjasama ini akan ada banyak terobosan yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional dan peningkatan nilai tambah. PT. Odira Energy Persada adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengelolaan kegiatan lapangan minyak dan gas bumi, serta kegiatan pengolahan, pengangkutan dan pemasaran gas. Potensi kerja sama kelitbangan yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak antara lain pengembangan pilot proyek Under Ground Gasification (UCG) dan implementasi hasil inovasi tabung Absorbed Natural Gas (ANG).
56
edisi 04 I 2014
alam kesempatan tersebut Yanni Kussuryani menjelaskan tujuh program utama di unit yang dibentuk pada 11 Juni 1965 ini, yakni mengidentifikasi sumber hidrokarbon baru, meningkatkan cadangan hidrokarbon, meningkatkan nilai tambah hidrokarbon, konservasi minyak dan gas bumi, mencari bahan bakar alternatif, perlindungan terhadap lingkungan dan pengembangan teknologi material. Para peserta Indonesia’s Oil and Gas Partnership Program 2014 ini juga meninjau laboratorium dan fasilitas penunjang kegiatan penelitian dan pengembangan di PPPTMGB “LEMIGAS”. Untuk laboratorium di Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan (KP3) Eksplorasi dan Eksploitasi yang dikunjungi di antaranya Laboratorium CBM, Laboratorium Mikro Karbon, Core Laboratory dan Laboratorium SEM. Di Laboratorium CBM, para peserta mengamati hasil kegiatan pemboran CBM di Lapangan Rambutan dan Kalimantan. Indonesia Oil and Gas Partnership Program merupakan program kemitraan dengan negaranegara yang memiliki cadangan minyak bumi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sejak tahun 2010. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta dapat berbagi informasi mengenai status minyak dan potensi gas di negara masing-masing dan membangun kemitraan dan mengembangkan peluang kerja sama dalam pengembangan migas. Tidak itu saja, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama Indonesia dengan negara sahabat, memperkenalkan industri migas dalam negeri serta mengembangkan investasi migas di tanah air.
BALITBANG
Rapat Kerja Badan Litbang ESDM 2014 Badan Litbang ESDM kembali mengadakan Rapat Kerja dan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo berkenan membuka acara tersebut (18/06).
R
apat kerja dengan tema “Peningkatan Peran Badan Litbang ESDM dalam Mendukung Kebijakan Energi Nasional” bertujuan untuk menyusun rumusan masukan dan evaluasi kebijakan di sektor ESDM, mendukung terwujudnya
keamanan pasokan energi, mengembangkan dan pemanfaatan teknologi energi, mendorong berkembangnya industri dan jasa energi dalam negeri untuk menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan energi domestik dan penurunan produksi minyak nasional. Badan Litbang ESDM diharapkan dapat meningkatkan peran pada pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui berbagai terobosan. Salah satu peran Badan Litbang ESDM adalah mencari terobosan untuk penemuan cadangan migas baru maupun pengembangan teknologi enhance oil recovery, serta usaha percepatan pengembangan energi baru terbarukan. Kepala Badan Litbang ESDM, FX Sutijastoto menjelaskan bahwa Raker ini lebih ditekankan pada evaluasi internal peran dan kinerja Badan Litbang ESDM selama Periode Rencana Strategis 20102014. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka menyongsong pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 yang telah disusun dalam Rancangan Rencana Strategis Badan Litbang ESDM 2015-2019. Pada kesempatan yang sama Wakil Menteri ESDM juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Litbang ESDM dengan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Universitas Islam Riau (UIR) dan PT Smelting Gresik.
Kerjasama Puslitbang TEKMIRA dan PT Smelting Indonesia Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara dan PT Smelting Indonesia mengadakan perjanjian kerja sama di Gedung Induk Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) (26/06).
K
epala Puslitbang tekMIRA dalam sambutannya mengharapkan agar Puslitbang tekMIRA dapat melaksanakan dan membantu kerjasama ini sesuai yang diharapkan, berkomimen menerapkan hal-hal yang telah disepakati, serta menjaga kepercayaan ini sebagai amanah. Perjanjian Kerjasama ini adalah pelaksanaan setelah ditandatangani Nota Kesepahaman Nomor 1893/05/BLB/2014 dan 61/P.VI/2014 antara Badan Penelitian dan Pengembangan
Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Smelting Gresik tentang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Mineral pada tanggal 18 Juni 2014. Pada kesempatan ini juga dilakukan pemaparan oleh Nuryadi Saleh dan diskusi tentang teknologi pengolahan dan pemurnian lumpur anoda (anoda slime). edisi 04 I 2014
57
BALITBANG
Focussed Group Discussion Logam Tanah Jarang Puslitbang tekMIRA menyelenggarakan Focused Group Discussion (FGD) Logam Tanah Jarang (LTJ) di gedung Amphiteater tekMIRA, Bandung (17/06). Acara yang mengusung tema “Menyongsong Industrialisasi Logam Tanah Jarang di Indonesia” dibuka oleh Kepala Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) Retno Damayanti mewakili Kepala Badan Litbang ESDM.
M
elalui FGD ini diharapkan adanya data dan informasi sumber daya yang akurat, penguatan sinergi dibidang inventarisasi sumber daya, teknologi pengolahan dan pemurnian serta regulasi yang menunjang. Dan selanjutnya direncanakan adanya FGD lanjutan untuk menyerap semua perkembangan yang up to date, mulai dari penelitian, pengembangan dan regulasi di bidang LTJ. Para peserta yag hadir dalam FGD ini diantaranya Perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian Ristek, Kementerian Perindustrian, PTAPB-BATAN Yogyakarta, PTBGNBATAN, Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif- Bapeten, Jurusan Kimia-Unpad, Departemen Metalurgi-ITB, KK Geologi ITB, PT. Tambang Timah.
Kerjasama penelitian tekMIRA yang sudah dan yang sedang berlangsung adalah penyiapan oksida LTJ (Ce, La, Y, Nd dan Sm) dengan PSTA-Batan Yogya, pembuatan hidroksida LTJ dengan PTBGN-Batan Jakarta, penyediaan logam Nd untuk pembuatan magnet permanen dengan LIPI, ekstraksi Gd-oksida dengan Kimia Unpad, selanjutnya direncanakan akan dibangun pilot plant Gadoliumoksida untuk digunakan dalam bidang deteksi kesehatan sebagai bahan baku contrast agent.
PPPGL Lakukan Kegiatan MONEV Pada Akhir Semester I Puslitbang Geologi Kelautan (PPPGL) melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pada akhir semester I atau B-06 dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 Juni 2014. Pelaksanaan kegiatan yang dikomandani oleh Bidang Program ini menampilkan seluruh penanggung jawab kegiatan, baik untuk kegiatan litbang yang berada di lingkungan kelompok program litbang (fungsional) maupun kegiatan penunjang litbang di lingkungan bagian/bidang (struktural).
K
egiatan ini dilakukan untuk lebih mengetahui capaian kinerja, keuangan dan kendalakendala yang dialami sampai dengan akhir semester I. Oleh karenanya perlu dilakukaan suatu evaluasi kegiatan yang sedang berjalan untuk dijadikan bahan strategi pelaksanaan pada periode berikutnya. Dalam kata sambutannya, Kepala PPPGL, DR. Ir. Susilohadi menegaskan bahwa kegiatan monev ini adalah wahana inventarisasi permasalahan dalam 6 bulan terakhir yang berorientasi untuk memperbaiki sistem yang kurang berjalan . Sehubungan dengan sudah akhir semester I, maka diharapkan bahwa pada waktu dekat sudah harus menuju ke arah finalisasi RKAKL 2015. Usulan 2016 harus sudah mulai ditentukan, dikaitkan dengan kegiatan tahun 2014, 2015 dan 2016.
58
edisi 04 I 2014
BADIKLAT
Pusat Diklat KEBTKE Selenggarakan Seminar Di Propinsi Riau Pusat Diklat KEBTKE menyelenggarakan Seminar dengan tema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Kompeten Untuk Mencapai Target Nasional di Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi” di Provinsi Riau (12 - 13 Mei 2014) dan dibuka oleh Kepala Badan Diklat ESDM, Dr. Ir. Djajang Sukarna.
S
eminar tersebut berhasil menjaring 80 peserta yang berasal dari Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi, Lembaga Profesi, Perusahaan Swasta yang tersebar dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Tujuan diselenggarakannya seminar ini adalah untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang mengelola bidang ketenagalistrikan, khususnya di Provinsi Riau. Seminar ini terbagi menjadi 2 sesi. Untuk sesi pertama yang tampil sebagai pembicara adalah Ir. Agus Sufiyanto (Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan) dengan materi Regulasi Teknik Bidang Ketenagalistrikan : Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan dan Dr. Ir. Hendra Iswahyudi, M.Si. (Direktorat Jenderal EBTKE) dengan materi Kebijakan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dan Pelaksanaan Konservasi Energi di Indonesia. Sedangkan pada sesi kedua pembicara yang tampil adalah Dra. Upik Jamil (Pusat Diklat KEBTKE) dengan materi Program Pengembangan
Sumber Daya Manusia di Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Ir. Amir Rizal (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau) dengan materi Tantangan Penyediaan Sumber Daya Manusia Sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi di Provinsi Riau dan Pradygdha Kumayan Jati (Yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan - IBEKA) dengan materi Penguatan Kapasitas Lokal dalam Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru, terbarukan dan Konservasi Energi di Indonesia.
Diklat Aplikasi Alat Survey Tambang Bawah Tanah Balai diklat tambang bawah tanah menyelenggarakan kegiatan diklat dengan tema “Aplikasi Alat Survei tambang Bawah Tanah”.
K
egiatan yang berlangsung di Palembang ini dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Mei 2014. Materi Diklat diberikan dengan menggunakan metode ceramah, penggunaan audio visual serta diskusi di Tanjung Enim Room, Hotel Jayakarta Daira Palembang. Untuk praktik pengaplikasian alat survei berlokasi di
Bukit Siguntang berlangsung selama 2 hari dan diikuti 15 orang yang terbagi dalam 3 kelompok. Di hari terakhir diklat, peserta diberikan evaluasi atas materi yang telah diberikan. Peserta diklat berasal Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertambangan dari kabupaten
dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Sementara itu tenaga pengajar adalah para widyaiswara dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah. Kegiatan diklat ini secara resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Ir. Gusnadi (Kepala Bidang Geologi).
edisi 04 I 2014
59
BADIKLAT
Roadshow Program Diklat Pusat Diklat KEBTKE kembali menyelenggarakan Roadshow Program Diklat (30/05). Sebanyak 50 peserta yang berasal sektor Dinas Pemerintahan, Industri, Perhotelan, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit serta Asosiasi mengikuti acara yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Medan.
K
egiatan roadshow ini bertujuan untuk menginformasikan regulasi dan kebijakan terkait Uji Laik Operasi PLTD dan Manajer Energi, menginformasikan program diklat unggulan (Diklat Teknis Uji Laik Operasi
PLTD dan Diklat Teknis Manajer Energi) serta meningkatkan kerjasama Pusat Diklat KEBTKE di bidang KEBTKE. Materi yang disampaikan yaitu penjelasan mengenai Diklat Teknis Uji Laik PLTD, diklat Teknis Manajer Energi serta profil Pusat Diklat KEBTKE. Sedangkan yng tampil sebagai pembicara adalah Ir. Kansman Hutabarat dengan materi Sertifikasi Kompetensi Bidang Konservasi Energi dan Efisiensi Energi (HAKE), Ir. JM. Sihombing dengan materi Diklat Unggulan Bidang Ketenagalistrikan dan Erick Hutrindo, S.T., M.T. dengan materi Diklat Unggulan Bidang Energi.
Diklat Prajabatan Golongan II dan III Sebanyak 146 orang calon PNS dilingkungan Kementerian ESDM akan menjalani masa diklat di Pusdiklat Migas selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Upacara Pembukaan Diklat yang dilaksanakan di Aula Lantai III Gedung Pusdiklat Migas dan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusdiklat Migas yang diwakili oleh Bambang Sugito, Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat (12/05).
U
ntuk Diklat Prajabatan Golongan II dimulai pada tanggal 12 Mei hingga 07 Juni 2014, dan untuk Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 12 Mei hingga 13 Juni 2014. Program diklat ini telah disosialisasikan di Lingkungan KESDM dan wajib diikuti oleh setiap CPNS di lingkungan KESDM. Kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS.
60
edisi 04 I 2014
Bagi PNS golongan II diklat ini bertujuan : • Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; • Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; • Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan
pemberdayaan masyarakat; • Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sedangkan untuk PNS golongan III diklat ini bertujuan : • Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; • Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; • Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; • Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik
BADIKLAT
Pusdiklat Diklat Migas WEB GIS Selenggarakan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah menyelenggarakan diklat Dua Diklat Web GIS di di hotel garuda plaza medan yang berlangsung Aparatur tanggal 17 – 20 juni 2014. Pusdiklat Migas melaksanakan dua diklat aparatur di Hotel Inna Simpang Surabaya. Kedua diklat (Diklat Introduksi Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Diklat Kesekretariatan dan Kearsipan) ini dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 23 Mei 2014. Masing-masing diklat diikuti 18 peserta dari berbagai instansi pemerintah.
D
iklat Introduksi Kegiatan Usaha Hulu Migas ini ditujukan agar peserta mampu menjelaskan filosofi dasar mengenai industri migas, pengetahuan dasar mengenai teknik pengangkatan migas dan pengetahuan mengenai peralatan dan proses produksi migas. Sedangkan untuk Diklat Kesekretariatan dan Kearsipan ditujukan agar peserta memiliki kemampuan dan pemahaman tentang manajemen kesekretariatan. Untuk pengajarnya sendiri berasal dari pejabat fungsional Widyaiswara dan instruktur Pusdiklat Migas. Kedua diklat ini dibuka oleh Kepala Pusdiklat Migas yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Bambang Sugito. Dalam kesempatan tersebut Bambang menyampaikan bahwa diklat aparatur merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan kualitas sumber daya aparaturnya.
D
iklat ini bertujuan agar peserta mampu mengoperasikan browser internet secara umum dan html text-editor, memahami arsitektur web GIS secara umum, memahami system kerja atau framework web GIS, mengoperasikan database untuk web GIS, mampu membuat script atau pemrograman untuk web GIS serta mampu mempublikasikan web GIS. Berbagai materi diberikan instruktur untuk mencapai tujuan diklat ini seperti Konsep dasar dan aplikasi GIS di pertambangan, perangkat lunak framework web GIS dan instalasi, pengelolaan dan publikasi data spasial berbasis web, Project pembuatan sistem informasi geografi berbasis web, dan berbagai materi lainnya. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, Ir. Eddy Syahputra Salim, M.Si membuka secara resmi diklat yang diikuti oleh 15 orang peserta yang berasal dari berbagai kedinasan di kabupaten dan kota yang ada di provinsi Sumatera Utara. Tenaga pengajar kegiatan diklat ini yaitu Widyaiswara Balai Diklat Tambang Bawah Tanah dan Badiklat Geospasial. Berbagai macam metode pembelajaran diberikan untuk mempermudah peserta memahami materi diklat seperti metode ceramah/kuliah, penggunaan audio visual maupun metode diskusi/tanya jawab dan praktikum.
Menyiapkan Tenaga Kerja Yang Kompeten Untuk Bersaing Di Dunia Industri Pusdiklat Migas menyelenggarakan acara Forum Komunikasi pada tanggal 21-23 Mei 2014 di Semarang. Dalam kegiatan ini Pusdiklat Migas mengundang berbagai Perguruan Tinggi dan SMK di Indonesia, diantaranya SMK Migas Cepu, SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta, SMK Migas Riau, SMK Migas Cibinong, UPN Veteran Yogyakarta, UNAIR. “Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan memenuhi standar kompetensi, sangat diperlukan untuk bersaing di dunia industri dalam hal ini industri migas,”ujar Kepala Pusat Pendidikan dan Pendidikan Minyak dan Gas Bumi yang diwakili oleh Kepala Bidang Program dan Kerjasama, Henk Subekti, dalam sambutan pembukaan acara Forum Komunikasi Pengenalan Kurikulum Diklat Industri untuk Perguruan Tinggi dan SMK dalam rangka Penyiapan Tenaga Kerja yang Kompeten. Forum ini diharapkan bisa dilaksanakan dengan mempertemukan industri, akademis dan kemenakertrans. Karena dengan keberadaan forum seperti ini, berbagai pihak dapat saling berbagi pengalaman untuk perbaikan dan kemajuan bersama, serta dapat terjalin kerja sama yang berkesinambungan.
edisi 04 I 2014
61
TEKNOLOGI
Pembangkit U LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)
nit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja. Inilah yang membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung di dalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya. Selanjutnya, tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
62
edisi 04 I 2014
PLTD biasa digunakan sebagai pusat listrik untuk mengatasi adanya beban runcing yang sewaktu-waktu bisa muncul. PLTD disebut pusat listrik beban runcing karena memiliki beberapa kelebihan-kelebihan, antara lain dapat mengambil beban dengan cepat, sehingga dapat meratakan beban dengan cepat. Selain itu, pada saat start putaran mesin dari 0 rpm sampai sikron dengan jaringan membutuhkan waktu yang relatif cepat, serta ongkos pembangunannya relatif rendah daripada pembangkit listrik yang lain.
TEKNOLOGI kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Pada saat itu, bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar, sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerakkan torak/piston, yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Sebaliknya, gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolakbalik torak pada langkah kompresi. Umumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik. Indonesia bisa menghemat penggunaan solar dengan memanfaatkan sekam (kulit biji padi) sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Bauran antara gas dari batubara hasil proses gasifikasi dengan solar sebagai bahan bakar PLTD sistem dual fuel, selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap solar juga mengurangi cost production. Prinsip kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel. Mulanya, udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian diinjeksi dengan bahan bakar ke dalam tempat yang sama. Kemudian, pada tekanan tertentu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50%. Namun, apabila dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada kapasitas daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan rasio kompresi
pada mesin diesel jauh lebih besar daripada mesin bensin. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki penyimpanan sementara, namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian, disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM), maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan, jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG), maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya. Dengan menggunakan kompresor, udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikkan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM), kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakkan poros rotor generator. Selanjutnya, oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum Faraday. Hukum Faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubahubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan, maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikkan tegangannya menggunakan trafo step up, agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum Faraday, yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik, maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi. Akibatnya, antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan. Dengan menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban, tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder). edisi 04 I 2014
63
LINGKUNGAN
“
Ada 10 tanaman hias anti-polutan. Tapi, sansevieria memiliki daya serap polusi paling tinggi,” kata penyilang tanaman hias sansevieria Taufik Hidayat. Ia mengatakan, lembaga antariksa Amerika NASA yang selama 25 tahun meneliti tanaman itu merilis bahwa sansevieria merupakan tanaman hias penyerap polutan paling efektif. Keistimewaan lain tanaman ini adalah mengeluarkan oksigen setiap saat sehingga menjadi satu-satunya tumbuhan yang aman berada di ruang tidur. Purbo Djojokusumo pemilik Purbo Garden menambahkan, selain tanaman hias sansevieria, ada juga tanaman hias jenis phylodendrom sebagai antipolutan. “Memang, tingkat penyerapan tertinggi adalah sansevieria. Tanaman ini menyerap semua racun-racun di udara,” katanya. Ilmuwan NASA, kata dia, gencar meneliti sansevieria terkait kebutuhan oksigen di ruang angkasa. Dari penelitian tersebut, terbukti bahwa tanaman itu mampu mengeluarkan oksigen dalam 24 jam. Anggota Komunitas Pencinta Sansevieria Indonesia (Kompensasi) ini mengatakan, tidak hanya antipolutan, lendir yang terdapat pada daun sansevieria juga dapat menyembuhkan luka. Ia mengatakan, tanaman sansevieria dengan bentuk yang kecil dapat ditanam dalam pot dan ditempatkan di ruang kerja dan rumah tinggal. Bahkan di negara Jepang setiap kantor, rumah sakit, rumah tinggal, tempat umum dan mal diharuskan meletakkan satu pot tanaman sansevieria. “Di ruang kerja juga cocok karena kekurangan oksigen mengakibatkan kantuk. Jadi, letakkan satu pot sansevieria,” katanya.
64
edisi 04 I 2014
Ia mengatakan, tanaman tersebut banyak dijual di kota-kota di Indonesia dengan harga bervariasi mulai Rp5 ribu hingga Rp30 juta. Sansevieria adalah tanaman hias yang berasal dari Afrika. Tanaman ini mulai dikenal dan “booming” di Indonesia pada 2004. Sansevieria bisa menjadi pilihan bagi perusahaan yang ingin menerapkan green atau eco office. Tidak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak di bidang energi. Polusi tidak hanya tersebar di luar ruang, seperti di sumur atau area pertambangan. Di dalam ruang, polusi juga bisa berada dalam skala mengkhawatirkan. Studi United State Environmental Protection Agency (US EPA) mengindikasikan, bahwa derajat polusi dalam ruang bisa dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi luar ruang. Hal itu menjadikannya satu dari lima besar polusi yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat moderen. Keluhan, seperti pusing, nyeri di kepala, mata cepat letih, serta badan mudah lelah sering dirasakan oleh orang-orang yang seharian bekerja di dalam gedung perkantoran. Gejala ini lebih dikenal sebagai sick building syndrom. Pendingin ruangan terpusat (central) merupakan sumber penyebaran kuman Legionnaire yang menyebabkan radang paru-paru. Debu dalam ruang bisa membuat seseorang alergi di pagi hari. Radiasi dari monitor komputer mengakibatkan mata lekas letih dan kepala menjadi pusing. Selain itu, masih banyak benda-benda di dalam kantor yang mengeluarkan gas beracun. Ambil contoh gas beracun formaldehid yang bisa dihasilkan oleh lem. Silen atau toluen dihasilkan oleh printer, kertas tisue, karpet, kardus karton, atau cat tembok. Belum lagi gas-gas beracun yang berasal dari asap rokok dan gas buang kendaraan bermotor. Gas-gas beracun tersebut semakin lama akan mengganggu kesehatan. Dampak polusi–meskipun di dalam ruang–bagi tubuh tidak bisa dianggap remeh. Sebagai gambaran, gas karbon monoksida (CO) terhisap oleh manusia melalui proses pernafasan. Kemudian, gas CO tersebut akan ikut dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Bila di dalam darah terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO. Bila terdapat kadar CO yang berlebihan dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun dengan drastis. Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat menimbulkan terjadinya hipoksia. Akibatnya, jaringan tubuh juga akan kekurangan oksigen. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler. Langkah yang bisa dilakukan untuk menekan gas-gas beracun tersebut adalah memperbaiki kualitas udara, baik di dalam maupun di luar ruangan. Salah satunya dengan meletakkan tanaman yang dapat mengurangi gas polutan tersebut di dalam atau luar ruang. Tanaman seperti sansevieria inilah yang dapat menyerap udara berpolutan untuk kemudian dilepaskan lagi dalam bentuk udara bersih.
LINGKUNGAN
SI CANTIK PENYERAP POLUSI Hampir seluruh tumbuhan dikenal sebagai penyerap polusi. Namun, ada jenis tanaman hias dengan daya serap polutan yang tinggi antara lain Sansevieria.
edisi 04 I 2014
65
LINGKUNGAN
TERUMBU KARANG Terawat, LINGKUNGAN SELAMAT Terumbu karang merupakan suatu ekosistem. Keberadaan terumbu karang menunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Dengan adanya terumbu karang, maka tumbuhan dan hewan laut lainnya dapat tinggal, mencari makan dan berkembang biak. Terumbu karang juga berperan dalam menyerap polusi.
J
ika hutan hujan tropis memiliki biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem lainnya dalam tingkatan spesies, terumbu karang memiliki biodiversitas tertinggi dalam tingkatan filum. Terumbu karang juga merupakan ekosistem dengan biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem pesisir dan laut lainnya dalam unit skala tertentu. Artinya dalam luas 1 km2 di wilayah terumbu karang mengandung lebih banyak spesies dibandingkan dengan 1 km2 di wilayah laut dalam. Terumbu karang di Indonesia terkenal dengan kekayaan dari biodiversitasnya. Dari sekitar 800 spesies karang keras yang berhasil diidentifikasi di dunia, sekitar 450 di antaranya ditemukan di Indonesia. Spesies ikan karang Indonesia sendiri mencapai lebih dari 2.400 spesies (Tomascik dkk., 1997). Banyak sekali manfaat terumbu karang. Ambil contoh perannya dalam
66
edisi 04 I 2014
mengatasi abrasi pantai. Terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling berhubungan. Terumbu karang ialah ekosistem yang pertama kali menghalau ombak besar dari laut agar tidak merusak daratan. Kemudian, ombak tiba di padang lamun. Di sini, energi ombak akan diperkecil lagi oleh daun-daun tumbuhan lamun. Ketika ombak tiba di dekat pantai, maka akar dan batang pohon-pohon mangrove akan memperkecil lagi energi ombak sehingga ombak tidak merusak pantai. Dengan demikian, kehidupan di sekitar pantai akan terlindung. Selama ini, hutan hujan tropis dikenal sebagai “paru-paru dunia”. Keberadaannya menyerap gas karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran sehingga mengurangi pemanasan pada bumi. Terumbu karang pun dinilai memiliki peran yang sama. Pasalnya, gas CO2 juga banyak diserap oleh air laut. Selanjutnya, melalui reaksi kimia dan bantuan karang, akan diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu (Muller-Parker & D’Elia, 1997). Dalam proses yang disebut kalsifikasi ini, karang juga dibantu oleh zooxanthellae (tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan tubuh karang). Kelestarian terumbu karang dapat terancam oleh berbagai sebab. Gempa bumi, misalnya, bisa memporakporandakan terumbu karang Begitu pula dengan badai di laut, seperti tsunami.
LINGKUNGAN Kenaikan suhu dan permukaan air laut pada tahap tertentu juga dapat mematikan karang. Penyakit, antara lain akibat infeksi oleh bakteri, atau serangan hewan pemangsa (bulu seribu) juga berakibat matinya karang. Ulah manusia juga bisa merusak kelestarian terumbu karang. Aktivitas manusia menangkap ikan dan hasil laut lainnya dengan menggunakan bom atau racun potasium sianida adalah contohnya. Terumbu karang adalah rumah bagi tumbuhan dan hewan laut, termasuk ikan-ikan. Jika terumbu karang hancur, maka ikan-ikan akan sulit ditemukan. Pengambilan karang untuk diperdagangkan juga akan sangat merusak terumbu karang. Jika karang tidak ada, maka terumbu karang tidak akan terbentuk. Pengambilan biota laut di terumbu karang, seperti kima yang menempel pada koloni karang, juga akan merusak terumbu karang. Hal ini karena saat mengambil biota laut, manusia bisa saja menginjak atau mencongkel karang.
Pengambilan biota laut secara berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan jaring-jaring makanan di terumbu karang. Contohnya jika kita banyak mengambil keong triton (Charonia tritonis), yakni sejenis keong laut yang ukurannya besar, untuk cendera mata, maka akan terjadi gangguan. Keong laut ini memakan bulu seribu. Jika keong laut habis diburu, maka bulu seribu tidak memiliki pemangsa. Alhasil, jumlah bulu seribu menjadi banyak dan ini merugikan karena bulu seribu memangsa karang.
Sampah yang dibuang dari tepi pantai atau di tengah laut akan mencemari perairan laut. Sampah juga akan mematikan karang karena sampah menutupi dan menempel pada koloni karang keras sehingga zooxanthellae tidak dapat berfotosintesis. Akibatnya, zooxanthellae dapat mati dan akhirnya si hewan karang juga dapat mati.
terkait, yakni Pemerintah, perusahaan hingga masyarakat luas. Telah banyak perusahaan–yang aktivitas usahanya sering dituding mencemari lingkungan– juga mulai menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menyasar pelestarian terumbu karang. Sebagai entitas bisnis, keberlangsungan sebuah perusahaan tak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Bukan tak mungkin, lingkungan perusahaan yang rusak bisa mempengaruhi roda bisnis perusahaan itu sendiri. Upaya pelestarian terumbu karang juga dapat berbentuk kemitraan antara Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, swasta, LSM dan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumber daya terumbu karang secara berkelanjutan. Tak ketinggalan, upaya tersebut juga bisa turut memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung maupun tidak langsung bergantung pada pengelolaan ekosistem treumbu karang. Kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye maupun penyadaran kepada berbagai pihak tentang pentingnya melestarikan ekosistem pesisir juga menjadi bagian dari upaya pelestarian terumbu karang.
Kini, banyak terumbu karang yang telah rusak atau hancur sama sekali. Upaya pelestarian terumbu karang perlu direalisasikan oleh berbagai pihak edisi 04 I 2014
67
POTENSI
BELIMBING WULUH Sebagai PENGISI BATERAI Baterai memiliki peranan besar bagi kebutuhan manusia. Baterai merupakan sumber energi listrik yang sangat diandalkan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang bersifat portabel. Berdasarkan kepraktisan itulah maka diciptakan benda yang dapat menyimpan sumber energi listrik dalam kurun waktu tertentu, yakni baterai. Sumber energi baterai ini pun beragam. Salah satunya dari belimbing wuluh.
68
edisi 04 I 2014
POTENSI
P
ada umumnya, baterai yang sudah tidak terpakai akan menjadi limbah. Limbah baterai yang dibuang sembarangan termasuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) karena kandungan zat kimia yang ada dapat mencemari air tanah dan kesehatan lingkungan. Realitas itu mendorong mahasiswi Jurusan PSP Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (WM) bernama Tri Lestari, mengembangkan penelitian terkait hal itu. Tari meneliti “Pengaruh Komposisi Campuran Potasium, MSG, dan Pocari Sweat pada Elektrolit Belimbing Wuluh terhadap Kuat Arus” yang intinya mencoba mengganti elektrolit mangan (MnO2) pada baterai yang sudah habis agar baterai tidak dibuang begitu saja. Caranya, pegiat di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) serta Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) itu menggunakan tiga campuran pembanding, yakni belimbing wuluh-potasium, belimbing wuluh-MSG, dan belimbing wuluhPocari Sweat.
“Hasilnya, kuat arus tertinggi diperoleh dari perlakuan terhadap 20 gram belimbing wuluh dicampur dengan 5 gram Pocari Sweat serta tepung Carboxymethyl Cellulose (CMC) sebagai bahan pengental cairan,” ucapnya. Tri memilih belimbing wuluh sebagai sumber pengganti elektrolit karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan buah asam ini. “Faktanya, saya sering menemukan belimbing wuluh yang sudah tua itu jatuh dari pohon dan membusuk tanpa ada yang mengolahnya. Padahal, di Surabaya (Jawa) sangat mudah menemukan pohon belimbing wuluh. Sayangnya, sangat sedikit sekali pihak yang memanfaatkannya,” ujarnya. Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau dengan nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai bumbu sayuran atau campuran jamu. Belimbing wuluh diduga berasal dari kepulauan Maluku dan kini tersebar ke seluruh Indonesia dan negara-negara sekitar, seperti Filipina, Myanmar dan Srilangka. Pohon belimbing wuluh kecil setinggi sekitar 10 meter
dengan diameter pangkal batang mencapai 30 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata. Daun belimbing sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30-60 cm dengan 11-45 pasang anak daun. Anak daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm. Belimbing wuluh mempunyai bunga majemuk yang tersusun dalam malai, berkelompok. Bunga belimbing asam, seperti buah kepel, tumbuh keluar dari batang atau percabangan yang besar. Buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan jika masak berasa asam. Belimbing wuluh terbukti bisa digunakan sebagai sumber energi, meskipun dalam skala kecil, yakni pengisi baterai. Namun, sekecil apapun sumber energi terbarukan akan membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya terhadap energi. Dari hari ke hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia dan lain-lain. Potensi belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia sebagai sumber energi alternatif cukup besar. Tanaman ini cukup mudah ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Komitmen dan peran serta aktif Pemerintah serta investor sangat dibutuhkan agar sumber-sumber energi potensial, seperti belimbing wuluh, dapat diolah lebih lanjut dalam suatu industri.
edisi 04 I 2014
69
POTENSI
Minyak KESAMBI untuk BIODIESEL Minyak kesambi memiliki potensi untuk dijadikan biodiesel karena memiliki kandungan yang mirip dengan bahan nabati lain yang sudah terbukti bisa dijadikan biodiesel, seperti minyak jarak, nyamplung, kedelai dan kelapa sawit. Di samping sebagai biodiesel, kesambi juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan beragam industri. 70
edisi 04 I 2014
POTENSI
P
usat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan dalam analisisnya mencatat kadar air yang diperoleh dari kemiri untuk biodiesel masih cukup tinggi (0,10-0,82%) dengan rata-rata 0,49%. Bilangan asam biodiesel yang diperoleh antara 0,625-1,33 mg KOH/g minyak dengan rata-rata sebesar 0,877 mg KOH/g minyak. Nilai ini juga masih tergolong tinggi walaupun untuk esterifikasi-esterifikasi-transesterifikasi (EET) dan esterifikasi-netralisasitransesterifikasi (ENT). Karakteristik lainnya ialah viskositas kinematik, yaitu 12,7-16,4 cSt, densitas antara 0,906- 0,920 g/cm dan rendemen biodiesel setelah pemisahan adalah antara 63,01- 96,93% dengan rata-rata 72,02%. Hasil penelitian dilihat dari bilangan asam sebagai parameter utama, menunjukkan bahwa ENT menghasilkan bilangan asam terendah. Jika ditinjau dari uji lanjut Duncan, tidak ada perbedaan yang nyata antara EET dan ENT sehingga jika dilihat dari nilai bilangan asam dan karakteristik lainnya seperti rendemen, maka ENTmerupakan proses yang terbaik. Untuk meningkatkan kualitas karakteristik biodiesel yang dihasilkan, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah perlakuan pasca panen dan pra pengolahan karena kualitas bahan akan menentukan kualitas produk. Pemisahan biodiesel dari senyawa atau partikelpartikel yang tidak dibutuhkan juga menjadi tahap yang sangat menentukan kualitas biodiesel akhir. Biodiesel memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan petrodiesel. Biodiesel mengurangi emisi gas-gas beracun, seperti CO, HC, NO, SO, mengurangi senyawa karsinogenik dan meningkatkan pelumasan mesin. Biodiesel bisa dibuat dari minyak nabati seperti minyak kelapa, kedelai, kelapa sawit dan dari biji-bijian tanaman yang lain, termasuk kesambi. Minyak dari biji kesambi mengandung beberapa jenis asam lemak dengan komposisi tertentu yang mirip dengan tanaman penghasil biodiesel lainnya. Asam-asam lemak yang terdapat pada
minyak kesambi, yaitu asam miristat, palmitat, stearat, arakidat, oleat dan linoleat. Proses pembuatan biodiesel diawali dengan proses esterifikasi minyak hasil degumming. Minyak kesambi dimasukkan ke dalam labu leher tiga, kemudian dipanaskan menggunakan suhu minyak mencapai 60ºC. Setelah itu, ke dalam labu ditambahkan metanol teknis dengan rasio molar metanol 15:1 atau 20:1 terhadap asam lemak bebas minyak. HCl yang digunakan adalah HCl teknis sebanyak 1% (v/v).Waktu yang dibutuhkan untuk reaksi esterifikasi divariasikan, yaitu 30 dan 60 menit.
Minyak hasil esterifikasi dipisahkan dari sisa katalis dan metanol kemudian dicuci dengan larutan NaCO 0,01%. Setelah itu, minyak tersebut dicuci lagi dengan air hangat (60ºC) sampai pH air cucian netral. Tahap berikutnya adalah memanaskan minyak hasil esterifikasi untuk menguapkan air yang masih bercampur dengan minyak. Setelah itu, dilakukan analisis bilangan asam. Selanjutnya, minyak hasil esterifikasi diproses sesuai dengan perlakuan, yaitu langsung ditransesterifikasi atau sebelumnya dinetralisasi apabila
bilangan asamnya masih tinggi. Bisa juga penurunan bilangan asam dilakukan setelah proses transesterifikasi. Proses transesterifikasi dilakukan selama 30 menit dengan suhu 60ºC. Perbandingan molar metanol terhadap minyak adalah 6:1 dan katalis yang ditambahkan adalah NaOH sebanyak 0,5% dari jumlah minyak. Netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutanNaOH14 Be (10,4 gram NaOH dalam 100 ml air) ke dalam minyak yang bersuhu 50ºC dan bersamaan dengan itu dilakukan pengadukan, kemudian didiamkan selama 15 menit. Sabun yang terbentuk dipisahkan dari minyak dengan cara penyaringan. Hasil dari proses ini adalah biodiesel yang masih mengandung gliserol, selanjutnya dipisahkan dengan menggunakan labu pemisah. Biodiesel kotor yang diperoleh kemudian dicuci. Pada proses pencucian, biodiesel kotor dicampur dengan asam asetat 0,01% dan pembilasan dengan air hangat sampai pH air buangan netral. Biodiesel yang dihasilkan dilakukan pengujian terhadap sifat fisiko-kimianya antara lain kadar air, bilangan asam, viskositas kinematik, densitas dan rendemen. Selain biodiesel, biji kesambi dapat menghasilkan minyak atsiri yang dikenal dengan nama minyak makasar. Berat kulit biji kesambi adalah 40% dari berat bijinya dan isi biji mengandung kira-kira 70% minyak (Heyne, 1987). Minyak yang diperoleh berwarna kekuning-kuningan, encer, bening dan berbau khas. Bila minyak disimpan lebih dari satu tahun, maka akan terbentuk endapan putih (Heyne, 1987). Minyak kesambi mengandung asam sianida (HCN) sebanyak 0,02% (Heyne, 1987). Selama ini, kesambi (Schleichera oleosa) banyak ditanam di hutan jati sebagai tanaman pengisi. Di Indonesia, pohon kesambi merupakan tanaman hutan yang banyak tumbuh di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau Seram dan Pulau Kai. Pohon ini tumbuh baik di wilayah tropis dan tahan kekeringan atau musim kemarau. Minyak biji kesambi dapat digunakan sebagai pelumas, sabun lunak, pembuatan lilin dan digunakan pada industri batik. edisi 04 I 2014
71
KESELAMATAN
Patuhi Tanda KESELAMATAN di AREA KERJA Industri energi memainkan peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Dan di industri ini mempunyai karakteristik yang terbilang unik, diantaranya padat modal, sarat degan tenologi tinggi dan tentunya mempunyai resiko yang besar. Terkait dengan resiko besar yang diterima dalam industri energi maka perlu dilakukan beragam tindakan pencegahan diantaranya pemasangan rambu-rambu keselamatan. Hal ini dilakukan tentunya untuk mengurangi kecelakaan kerja terutama bagi para pekerja yang berada di sektor indutri energi.
T
anda keselamatan kerja dipasang di setiap sudut lokasi kerja, ditempat yang sesuai dengan potensi bahaya yang mungkin terjadi. Potensi bahaya ada beberapa hal yang dapat terjadi diantaranya karena terjadi dari interaki langsung dengan salah satu antara orang dan lingkungan atau pun keduanya. Oleh karena itu pemasangan tanda keselamatan sangat penting dilakukan, hal ini tentunya akan menjadi sebuah kontrol di suatu lingkungan kerja. Smentara itu tujuan dari pemasangan tanda keselamatan tersebut diantaranya • Bagian dari pengelolaan resiko. • Bagian dari kampanye K3. • Bagian dari program praktek prosedur keselamatan kerja. • Menjadi standar perilaku sebagai cermin sikap kesadaran akan keselamatan ditempat kerja. • Sebagai tindakan pencegahan dalam rangka menekan angka kecelakaan ditempat kerja.
72
edisi 04 I 2014
Sementara itu untuk pemasangan tanda tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, dan secara garis besar dibagi menjadi empat : • Tanda atau ranbu pada akses jalan tambang atau PAR (protocol access road). Contohnya gambar jalanan landai menurun yang berarti jalanan menurun curam, atau tanda bertuliskan bertuliskan 20 km yang artinya kecepatan kendaraan tidak lebih dari 20km/jam dan sebagainya. • Tanda keselamatan kerja yang menunjukkan tipe energi yang berada di suatu lokasi kerja. Contoh tanda gravitasional, ini menunjukkan sesuatu yang terjatuh baik benda, orang atau apapun. Ada juga tanda elektris berupa gambar petir yang berarti adanya aliran istrik baik sedang digunakan maupun tidak digunakan. Tanda mekanis berupa gambar tiga roda, hal ini menunjukkan peralatan yang sedang bergerak. • Tanda keselamatan kerja umum pada area wajib menggunakan APD. Contohnya seperti tanda bergambar sepatu safety sebagai wilayah wajib mengenakan safety shoes. Gambar hand gloves, ini artinya area tersebut wajib memakai sarung tangan. Gambar kepala orang yang menggunakan masker, tanda ini mnandakan suatu area terjadi rawan debuataupun partikel bebas lainnya sehingga waib memai masker. • Tanda keselamatan kerja sementara sesuai dengan tema kampanye K3. Biasanya dibuatkan semacam spanduk, baner ataupun poster keselamatan yang sesuai dengan tema K3 yang sedang dikampanyekan.
Tanda keselamatan sebaiknya mudah diingat dan dapat menarik perhatian orang. Selain penempatannya harus tepat, juga harus dipastikan agar tanda keselamatan tersebut tepat sasaran. Tidak itu saja, tanda-tanda keselamatan tersebut dibuat untuk dipatuhi oleh seluruh pekerja termasuk pula oleh jajaran manajemen. Hal ini agar di lokasi kerja tercipta kondisi keselamatan yang kondusif. Dengan mematuhi rambu-rambu tanda keselamatan tentunya akan meminimalisir tingkat kecelakaan di area kerja. Terkait hal tersebut tentunya akan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
KESELAMATAN
Dengan mematuhi rambu-rambu tanda keselamatan tentunya akan meminimalisir tingkat kecelakaan di area kerja.
edisi 04 I 2014
73
!"#$$%&' A - Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi B - Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. C - Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida. D - Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengembangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan. F - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau
kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu." G - Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan. H - Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi. I - Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.
media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter. K - Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepatcepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes). L - Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak. M - Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.
J
N
- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam
- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon
yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandungan air. O - Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi. P - Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin. Q - Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit. R - Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak. S - SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.
MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
EDISI 04 | 2014
ED ISI 04 | 2014
Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN
ME D I A K OMU NI K A S I K E ME NT E R I A N E NE R G I D A N SU MBE R D AYA M IN E RAL
efficient energy, preserving the natural
Rencana Kerja Program KEMENTERIAN ESDM
Ketidakpastian HARGA GAS Hambat Pembangunan SPBG
Mengantisipasi SUBSIDI BBM Agar Tidak JEBOL