Status: 10012007
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Konsep KEBIJAKAN PENGURANGAN SUBSIDI BBM
www.migas.esdm.go.id
Jakarta, Januari 2006 © Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
KEBIJAKAN SUBSIDI BBM TENTATIF TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV (2005 sekarang)
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP SELANJUTNYA
M. Tanah - Bersubsidi
S
S
S
S
S
S
NS/S
Rumah Tangga Miskin, Usaha Kecil
- Industri
S
S
NS
NS
NS
NS
Industri
2
Premium
S
S
S
S
NS/S
NS
NS
Angk. Pribadi, Angk. Umum, Angk. Khusus, TNI/Polri
3
M. Solar - Transportasi
S
S
S
S
S
NS/S
NS
Angk. Pribadi, Angk. Umum, Angk. Laut, Angk. Khusus, Nelayan Tradisional
- Industri
S
S
NS
NS
NS
NS
Industri, PLN, Pertambangan, TNI/Polri
NS
Industri, PLN, Angk. Laut Domestik, Kapal Berbendera Asing, Kapal Tujuan Luar Negeri, Pertambangan
No.
1
JENIS BBM
S
S
KONSUMEN
4
M. Diesel
S
S
5
M. Bakar
S
S
NS
NS
NS
NS
NS
Industri, PLN, Angk. Laut Domestik, Kapal Berbendera Asing, Kapal Tujuan Luar Negeri, Pertambangan
6
Avtur
S
NS
NS
NS
NS
NS
NS
Industri Penerbangan, TNI/Polri
7
Avgas
S
NS
NS
NS
NS
NS
NS
Industri Penerbangan, TNI/Polri
S = Subsidi NS = Non Subsidi
NS
: Masih disubsidi : Tidak disubsidi
NS
NS
NS
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
UPAYA PENGURANGAN SUBSIDI BBM Formula (Sesuai Perpres No.71 Tahun 2005) Subsidi BBM = Q BBM X (Harga Patokan BBM – Harga Jual BBM) Subsidi diberikan kepada jenis BBM tertentu, yaitu premium (P), kerosene (K), dan solar (S), serta golongan konsumen tertentu, yaitu rumah tangga, usaha kecil, usaha perikanan, transportasi, dan pelayanan umum.
Pengurangan subsidi BBM dapat dilakukan dengan cara: 1. Pengurangan Q BBM tertentu, dengan cara : a. Menghemat pemakaian BBM b. Mengembangkan energi pengganti (alternatif) BBM (BBG dan Bahan Bakar Lain) 2. Pemilihan harga patokan BBM yang tepat a. Menekan biaya distribusi BBM b. Menghitung harga keekonomian penyediaan BBM 3. Rasionalisasi Harga Jual BBM (upaya terakhir)
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
Landasan Hukum 1. UU No 22 Tahun 2001 Pasal 8 (1): Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah NKRI. 2. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 002/ PUU-1/ 2003 thd UU No. 22/2001 Pasal 28 ayat 2 : Harga bahan bakar minyak dan harga gas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar.
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
Landasan Hukum (Lanjutan) 3. Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2005 tentang Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri : “Harga jual eceran minyak tanah (kerosene) untuk rumah tangga dan usaha kecil di titik serah termasuk PPN untuk setiap liter ditetapkan Rp. 2000,-” (Pasal 2 butir 1) “Harga jual eceran bensin premium dan minyak solar (gas oil) untuk usaha kecil, transportasi dan pelayanan umum di titik serah termasuk PPN untuk setiap liter ditetapkan Rp. 4.500,dan Rp. 4.300,-.” (Pasal 2 butir 2) “Harga jual eceran BBM disesuaikan dengan harga keekonomian yang dapat berupa kenaikan atau penurunan harga.” (Pasal 9 butir 1) “Penyesuaian harga jual eceran BBM sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan hasil kesepakatan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.” (Pasal 9 ayat 2) © Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
Landasan Hukum (Lanjutan) 4.
Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu : “Harga patokan adalah harga yang dihitung setiap bulan berdasarkan MOP’S rata-rata pada periode 1 bulan sebelumnya ditambah biaya distribusi dan margin.” (Pasal 1 butir 6)
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
Harga Jual BBM Otomatis dengan Batas Atas (HJ-OBA) Harga patokan Jenis BBM Tertentu adalah harga yang ditetapkan berdasarkan harga MOPS rata-rata setiap bulan sebelumnya ditambah biaya distribusi dan margin. Harga jual eceran Jenis BBM Tertentu ditetapkan melalui Perpres. Selanjutnya penyesuaian harga jual eceran BBM ditetapkan oleh Menteri ESDM setelah berkoordinasi dengan Menko Perekonomian. Selisih harga patokan dan harga jual eceran disubsidi oleh Pemerintah. Perkembangan harga minyak dunia akhir-akhir ini cenderung mengalami penurunan. Dalam hal terjadi penurunan MOPS yang menyebabkan harga patokan di bawah harga jual eceran, maka harga jual ditetapkan sesuai harga patokan. Dalam hal terjadi kenaikan MOPS yang menyebabkan harga patokan di atas harga jual eceran, untuk melindungi kepentingan publik ditetapkan batas atas harga jual yaitu tingkat harga jual BBM saat ini (sesuai Perpres No. 55 Tahun 2005). © Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
GAMBARAN HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU Dasar : 1. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 002 / PUU-1 / 2003 terhadap Pasal 28 UU 22 / 2001 2. Peraturan Presiden No. 55 / 2005 3. Peraturan Presiden No. 71 / 2005
Harga Jual Rp / liter
Harga Patokan Harga Jual (Keppres)
MOPS + α + Pajak2 BATAS ATAS HARGA JUAL (BAHAJU)
Subsidi BBM Tertentu = Volume x (Harga Patokan – Harga Jual Keppres) © Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
HARGA RATA – RATA BBM PREMIUM DOMESTIK RALAT 24 Jan 2007
No
Interval – 31 Des 2006
Harga Premium (Rp/liter)
1
1 Des 2006
2
16 Des 2006 – 15 Jan 2007
4.741 > 4.500
3
1 Jan 2007
4.513 > 4.500
– 25 Jan 2007
4.930 > 4.500
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KONSEP HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU 2006 7,000
6,000
5,741.16 5,295.75
5,400.49
5,621.48 5,603.24 4,951.81
5,000 4,509.26
4,728.60
4,701.98
(Termasuk pajak)
4,366.17
4,000
5,031.69 4,641.32 4,733.12
3,000
3,952.03
2,000
Harga jual Perpres
4,668.67
4,926.80 4,910.82 4,339.88
4,120.93
4,144.26
3,826.62 Harga Patokan = MOPS + α
(Tidak termasuk pajak) 4,091.74
*)
MOPS : Mean Of Platts Singapore α : Biaya distribusi + Margin, Untuk APBN-P 2006 dan RAPBN 2007, α=14,1% : Subsidi BBM (Premium) *) Berdasarkan Perpres 71 tahun 2005
1,000
dec
jan MOPS
feb
mar
HARGA PATOKAN
apr
may
jun
jul
HARGA JUAL ECERAN DENGAN PAJAK
aug
sep
okt
nov
dec
© Ditjen Migas 2007
HARGA JUAL ECERAN TANPA PAJAK
Status: 10012007 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU (PREMIUM) 2006
6,000
5,449.77
5,417.56
5,425.79 5,144.14
5,041.38 5,000 4,457.62
4,371.50 4,181.49
4,173.29
4,776.31
4,748.08
(Termasuk pajak) Harga jual Perpres Rp. 4500,-
4,755.30 4,508.45
4,418.39
3,958.42
4,000 3,906.77
3,831.29 3,657.57
4,287.05
4,194.66 3,995.48
Rp. 3913,- (Tidak termasuk pajak)
3,757.28
3,676.30
3,664.76
3,469.25
3,501.74
3,000
Harga Patokan = MOPS + α *) 2,000
MOPS : Mean of Platts Singapore α : Biaya distribusi + Margin, 1,000
Untuk APBN-P 2006 dan RAPBN 2007, α=14,1% : Subsidi BBM (Premium) Kurs adalah Kurs Beli BI transaksi rata-rata tiap bulan
*) Berdasarkan Perpres 71 tahun 2005
dec
jan MOPS
feb
mar HARGA PATOKAN
apr
may
jun
jul
aug
sep
okt
nov
dec
MOP'S Harga Patokan HARGA JUAL ECERAN TANPA PAJAK HARGA JUAL ECERAN DENGAN Harga PAJAKJual Eceran
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU (PREMIUM) Versi 2 2006
6,000
5,449.77
5,417.56
5,425.79 5,144.14
5,041.38 5,000 4,457.62
4,371.50 4,181.49
4,173.29
4,776.31
4,748.08
(Termasuk pajak) Harga jual Perpres Rp. 4500,-
4,755.30 4,508.45
4,418.39
3,958.42 3,995.48 3903.83**
4,000 3,906.77
3,831.29 3,657.57
4,287.05
4,194.66
Rp. 3913,- (Tidak termasuk pajak)
3,757.28
3,676.30
3,664.76
3,469.25 3,421.41**
3,000
3,501.74
**) 16 Okt – 15 Nov
Harga Patokan = MOPS + α *) 2,000
MOPS : Mean of Platts Singapore α : Biaya distribusi + Margin, 1,000
Untuk APBN-P 2006 dan RAPBN 2007, α=14,1% : Subsidi BBM (Premium) Kurs adalah Kurs Beli BI transaksi rata-rata tiap bulan
*) Berdasarkan Perpres 71 tahun 2005
dec
jan MOPS
feb
mar HARGA PATOKAN
apr
may
jun
jul
aug
sep
okt
nov
dec
MOP'S Harga Patokan HARGA JUAL ECERAN TANPA PAJAK HARGA JUAL ECERAN DENGAN Harga PAJAKJual Eceran
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU (KEROSENE) 2006
7,000
5,761.33 5,706.10 5,810.13
6,000 5,409.00 5,488.07
5,220.55 4,973.76
4,952.54 4,954.47
5,000 4,809.88 4,740.57 4,740.57 4,000
4,359.12 4,359.12
5,258.52
4,575.41
4,855.60
5,092.14 5,049.37 5,049.37 5,000.96 5,000.96 5,092.14
5.023.45 4,801.07
4,608.69 4,608.69
4,340.53 4,342.22 4,342.22 4,340.53
4,255.56 4,255.56
4.402..67 4,208.47
3,000
Harga Patokan = MOPS + α *) 2,000
1,000
-
MOPS : Mean of Platts Singapore α : Biaya distribusi + Margin,
Harga Tanpa Pajak
Untuk APBN-P 2006 dan RAPBN 2007, α=14,1% : Subsidi BBM (Kerosene) Kurs adalah Kurs Beli BI transaksi rata-rata tiap bulan dec
jan MOPS
feb
mar
HARGA PATOKAN
apr
may
jun
jul
HARGA JUAL ECERAN DENGAN PAJAK
*) Berdasarkan Perpres 71 tahun 2005 aug
sep
okt
nov
dec
HARGA JUAL ECERAN TANPA PAJAK
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
HARGA JUAL OTOMATIS DENGAN BATAS ATAS (HJ-OBA) UNTUK BBM TERTENTU (SOLAR) 2006 7,000
6,000
5,741.16 5,295.75
5,400.49
5,621.48 5,603.24 4,951.81
5,000 4,509.26
4,000 3,952.03
4,728.60
4,701.98 4,366.17
4,120.93
3,820.62
5,031.69 4,641.32
Rp. 4,300 Harga jual Perpres (termasuk pajak)
4,144.26
3,952.03
4,668.67
4,910.82
4,733.12
5,031.69
4,641.32 4,733.12 3,000
4,926.80
4,564.56
4,526.23
4,000.49
3,966.89
4,399.88 4,091.74
4,926.80 4,910.82
Rp. 3,739 (Tidak termasuk pajak)
4,339.88
4,120.93 3,826.62
4,091.74
4,144.26
Harga Patokan = MOPS + α *)
2,000
1,000
MOPS : Mean of Platts Singapore α : Biaya distribusi + Margin, Untuk APBN-P 2006 dan RAPBN 2007, α=14,1% : Subsidi BBM (Solar) Kurs adalah Kurs Beli BI transaksi rata-rata tiap bulan *) Berdasarkan Perpres 71 tahun 2005
dec
jan MOPS
feb
mar
HARGA PATOKAN
apr
may
jun
jul
HARGA JUAL ECERAN DENGAN PAJAK
aug
sep
okt
nov
dec
HARGA JUAL ECERAN TANPA PAJAK
© Ditjen Migas 2007
Status: 10012007
Perkiraan Harga Patokan Jenis BBM Tertentu Bulan
Kurs
ICP
Harga Patokan Premium
Kero
Solar
Jan-06
9,445.60
62.26
4,371.50
5,220.55
4,701.98
Feb-06
9,206.95
61.19
4,181.49
4,952.54
4,366.17
Mar-06
9,125.67
61.72
4,457.62
4,954.47
4,728.60
Apr-06
8,892.22
68.92
5,041.38
5,409.00
5,295.75
May-06
8,939.86
70.01
5,449.77
5,488.07
5,400.49
Jun-06
9,315.82
67.85
5,417.56
5,761.33
5,741.16
Jul-06
9,079.95
71.95
5,425.79
5,706.10
5,621.48
Aug-06
9,049.00
72.82
5,144.14
5,810.13
5,603.24
Sep-06
9,097.57
62.49
4,194.66
5,258.52
4,951.81
Oct-06
9,141.24
55.89
3,958.42
4,855.60
4,668.67
Nov-06
9,088.59
55.90
3,995.48
4,801.87
4,564.55
Nov-06 *
9,084.00
55.90
3,903.83
4,760.54
4,563.32
Dec-06
9,041.45
60.15
4,287.05
5,023.45
4,526.23
Dec-06 **
9,079.96
60.15
4,169.95
4,993.35
4,600.08
Jan-07 ***
8,994.69
-
4,247.57
4,788.55
4,333.09
Catatan : - Harga bulan tertentu (n) dihitung berdasarkan harga MOPS satu bulan sebelumnya (n-1), misal : Harga bulan Desember dihitung berdasarkan harga MOPS bulan November (tanggal 1 – 30) *) Harga Perkiraan Desember 2006 yang dihitung dengan menggunakan MOPS 16 Oktober 2006 – 15 November 2006 **) Harga Perkiraan Januari 2007 yang dihitung dengan menggunakan MOPS 16 November 2006 – 15 Desember 2007 ***) Harga Februari 2007 sementara dihitung berdasarkan harga MOPS 16 Desember 2006 – 10 Januari 2007
© Ditjen Migas 2007