MEMBUAT IKLAN PADA BUS DAMRI UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENJUALAN JASA PELAYANAN DAN PEMASARAN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Amru Rochmad Hidayat 11.01.2976
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
2
CREATE AN AD ON BUS DAMRI TO HELP INCREASE SALES AND MARKETING SERVICES MEMBUAT IKLAN PADA BUS DAMRI UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENJUALAN JAS A PELAYANAN DAN P EMAS ARAN
Amru Rochmad Hidayat Agus Purwanto Jurusan D3 Tek nik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of information technology and globalization that are so rapidly, the increasing impact of mark et competition in the business world today. Companies that want to succeed in the competition in this era should have a strategy to understand consumer behavior. Technology in an advertising is one of the attractions to entice consumers. Effective messages in an ad and provide a level of the memory of the company name. Advertisement also helped the company's activities particularly in the field of mark eting. In terms of customers, through advertising they got information about a product. To solve above subject matter will be discussed how to create an ad on Bus Damri to help increase sales and mark eting services that can be delivered to customers effectively. With a view to providing customers include facilities provided on the B us Damri, and services for the convenience of customers. Keywords: Advertising, mark eting, sales.
3
1.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begit u pesat, berdampak
terhadap semakin tingginy a persaingan memperebutkan pangs a pasar pada dunia usaha saat ini.
Tek nologi yang semakin canggih dapat
dirasak an langsung dampak
kegunaannya. Sebagian besar kegiatan manusia dikendalikan oleh peran teknologi. Kemampuan teknologi informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan pola fikir manusia yang senantiasa terus berubah kearah yang lebih baik. Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk diamati, terutama yang berkaitan dengan periklanan. Namun tidak semua iklan dapat berjalan efektif sesuai dengan
yang
diharapkan.
P ada
Perusahaan
Umum
Damri
misalnya,
dalam
mengiklankan bus Damri masih menggunakan brosur ataupun reklame yang terpampang di depan agen bus. Pengemasan iklannya tergolong sederhana, karena tampilannya sebatas gambar dan teks. Selain itu jangk auan untuk t empat penyampaian pesannya tidak luas. Keunggulan dalam hal pelayanan, dan fasilitas yang disediakan, sering tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga untuk menjawab semua permasalahan tersebut, iklan sebagai media promosi
perlu
disajikan
dengan
tampilan
video
(audio
menggunakan elemen multimedia yang terdiri dari beberapa
vis ual).
media
Dengan
(teks, audio,
gambar, animasi, video), diharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarak at.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Da sar Multimedia
2.1.1
Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu mediun disebut pert unjukan multimedia, yang mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia di mulai pada akhir 1980 dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987. Pengumuman oleh IB M pada tahun 1989 mengenai perangk at lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Citra visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari paket perangk at lunak yang menyatukan digital, dari kamera video, piringan video, dan scanner optic. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disk . Output visual dapat
4
ditampilkan di layar komputer dan monitor televisi. Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker, dan headset. Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang jauh lebih kaya dari pada media table dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar, foto, video bergerak, atau animasi, dan dapat mendengar suara stereo, perekam suara, dan musik. Para pendukung multimedia menyatakan bahwa jika media berbagai indera ini dikombinasikan, efek yang dihasilkan melebihi penjumlahan bagian-bagiannya. Sebagian perhatian pada multimedia berfokus pada output komputer. Input pemakai dapat juga menjadi bagian dari teknologi. 2.1.2
Pengertian Multimedia Panduan untuk menguasai multimedia harus dimulai dengan definisi multimedia.
Menurut Rosch, multimedia adalah kombinasi dari
komputer dan video. McCormick
dalam buk unya berpendapat bahwa multimedia secara umum merupakan k ombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. Pendapat lain dikemuk akan oleh Turban dkk bahwa multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Sedangkan menurut Robin dan Linda multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan present asi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. Jadi dapat ditarik kesimpulan multimedia merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. 2.1.3
Elemen Multimedia Multimedia terbagi menjadi beberapa elemen, yaitu:
1.
Text Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah text (teks). Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa.
2.
Image Image merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang di dapat melalui alat penangkap citra seperti kamera dan scanner, yang hasilnya disebut dengan gambar.
3.
Audio Audio adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, musik, efek suara atau penggabungan di antara ketiganya.
5
4.
Video Video merupakan sajian gambar dan suara yang ditangka p oleh sebuah kamera, kemudian disusun kedalam urutan frame untuk dibaca dalam satuan detik.
5.
Animation Animation merupakan penggunaan komput er untuk menciptakan gerak pada layer.
6.
Virtual reality Virtual reality memungkinkan terjadinya hubungan timbal-balik antar user dengan aplikasi multimedia secara nyata.
2.2
Konsep Da sar Periklanan
2.2.1
Sejarah Periklanan Sejarah periklanan t elevisi dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponsorship.
Adanya iklan televisi memperbaiki keterbatasan penyiaran radio dan kebekuan karakter iklan cetak. Iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi hidup. Stasiun t elevisi CBS mulai menay angkan iklan televisi pada bulan Juni 1948 berupa iklan sponsorship dari Lincoln-Mercury pada acara The Ed Sullivan Show, yang menjadi salah satu acara dengan jam tayang paling panjang dan serial yang paling sukses. Jaringan televisi menjadwalkan program dan menjual sponsors hip atau partisipasi mereka kepada para periklan yang tertarik. Kekuatan jaringan t elevisi semakin meluas, rumah tangga yang melihat program acara t elevisi semakin banyak tiap tahunnya. Pada tahun 1972, misalny a terc atat rata-rata rumah tangga di Amerika melihat televisi selama 6 jam, sehingga mereka tidak lagi menemukan hal-hal baru dari televisi, bahkan melihat televisi sudah menjadi kebiasaan nasional. Iklan televisi harus dilihat dari sisi kualitas program, sehingga pemasangan iklan harus menginvestasikan proporsi dan anggaran yang lebih besar di tel evisi. 2.2.2
Pengertian Iklan Iklan merupakan salah satu t ahap dalam pemasaran. Produk barang at au jas a,
baik penamaannya, pengemasannya, pe netapan harga, dan distribusinya tercermin dalam k egiatan periklanan. Tanpa adanya iklan, berbagai produk tidak akan dapat mengalir secara lancar untuk para distributor at au penjual, apalagi sampai t angan konsumen. Pengertian iklan dapat diartikan sebagai berita atau pesan untuk mendorong, membujuk agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan, sehingga dapat didefinisikan beberapa komponen ut ama dalam sebuah iklan yaitu mendorong dan membujuk, dengan kata lain iklan harus memiliki sifat persuasive. K omponen iklan adalah adanya barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian iklan diperluas tidak hanya barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Pada dasarnya tujuan akhir periklanan adalah unt uk merangsang atau mendorong terjadiny a penjualan (sales).
6
2.2.3 1.
Jenis dan Tujuan Iklan
Iklan Informatif Bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahuk an kepada pasar
tentang
produk
memberitahukan
tent ang
baru,
mengusulkan
pelayanan
yang
kegunaan tersedia,
baru
suatu
mengurangi
produk,
k ecemasan
konsumen, dan membangun citra perusahaan. Biasanya terjadi pada tahap awal suatu jenis produk. 2.
Iklan Persua sif Bertujuan membentuk permintaan seleksif suatu merk tertentu yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pelanggan t entang produk, membujuk pelanggan unt uk membeli sekarang, dan membujuk pelanggan menerima kunjungan penjualan.
3.
Iklan Pengingat Bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan
bahwa produk
tersebut
mungkin
akan
dibutuhkan kemudian,
mengingatkan di mana produk dapat digunakan, membuat konsumen tetap ingat produk tersebut meskipun tidak sedang musim dan mempertahankan kesadaran puncak. 4.
Iklan Penambah Nilai Bertujuan menambahkan nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi k onsumen. Iklan yang efektif dapat menyebabkan merk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam persaingan.
5.
Iklan Bantuan Aktivita s Lain Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam pros es komunikasi
pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi
penjualan (kupon), membantu wiraniaga (perk enalan produk), meny empurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (kons umen dapat mengidentifikasi pak et produk di took dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan). 2.3
Konsep Da sar Video
2.3.1
Pengertian Video Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.
Video merupakan sajian gambar dan suara yang ditangkap oleh sebuah kamera, yang kemudian disusun ke dalam urutan frame untuk dibaca dalam satuan detik. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran. Salah satu alat yang dapat digunakan unt uk menghasilkan video adalah camc order, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar
7
video dan audio. Sebuah camcorder terdiri dari camera dan recorder. Macam -macam camcorder meliputi mini DV, DVD camcorder, dan digital8. 2.3.2
Standar Video Ada beberapa standar video yang dipakai sekarang, diantaranya adalah NTS C,
PAL, SECAM dan HDTV. 1.
NTSC NTSC (National Television Standards Committee) dikembangkan tahun 1950 yang mendefinisikan standar video yang dibuat s ampai 525 gambar garis scan horisontal setiap 1/30 detik. Standar ini digunakan terutama di Amerika S erikat dan Jepang.
2.
PAL PAL (Phase Alternate Line) merupakan standar yang digunakan di Eropa dan negara lainnya. Menurut Vaughan (1994) ini merupakan metode terintegrasi penambahan warna sinyal televisi hitam putih yang mengandung 625 garis pada sebuah frame rate (25 frame rat e per second), masing-masing membutuhkan 1/50 detik untuk menggambar (50 Hz).
3.
SECAM SECAM (Sequntial Colour and Memory Sistem) merupakan standar yang digunakan di Perancis.
4.
HDTV HDTV (High Definition TV ) merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan kualitas gambar layar lebar serupa dengan film 35 mm dengan kualitas suara sek ualitas compact disc (CD). HDTV menyediakan gambar lebih besar dengan detail lebih besar dan lebih jernih. Dibandingkan dengan televisi standar (NTS C, PAL, SE CAM). HDTV lebih lebar dan lebih tinggi aspek rasionya, yaitu 16: 9, sedangkan t elevisi standar aspek rasionya hanya 4:3. Resolusi HDTV mencapai 1080 garis aktif (tot al 1125), sedangkan televisi standar mempunyai resolusi hanya 486 garis aktif (total 525).
3.
TINJAUAN UMUM
3.1
Sejarah Perusahaan Umum Damri Tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di jaman pendudukan Jepang Jawa
Unyu Zigyosha yang mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar dan Zidosha Sok yok u yang melayani angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor/bus. Tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawah pengelolaan Kementrian Perhubungan RI, Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi "Djawatan Pengangk oetan" untuk angkutan barang dan Zidosha Sok yok u beralih menjadi "Djawatan
8
Angkutan Darat" untuk angk utan penumpang. Pada tanggal 25 November 1946, kedua djawatan
itu
digabungkan
berdasarkan
Makloemat
Ment eri
P erhubungan
RI
No.01/DAM/46 di bentuklah "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia", di singk at DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angk utan bermotor lainny a. Tugas ini yang menjadikan semangat "Kesejarahan" DAMRI yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan agresi Belanda di Jawa. Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUP N) berdasarkan PP No.233 Tahun 1961, yang k emudian pada tahun 1965 BP UPN dihapus dan DAMRI ditet apkan menjadi Perusahaan Negara (PN). Tahun 1982, DAMRI beralih status menjadi P erus ahaan Umum (PERUM) berdasarkan PP No.30 Tahun 1984, selanjut nya dengan PP No. 31 Tahun 2002, hingga saat ini. Dimana PERUM DAMRI diberi t ugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan atau barang diat as jalan dengan kendaraan bermotor. 3.1.1
Gambaran Perusahaan Umum Damri Perum DAMRI adalah penyedia jasa transportasi bus yang bertujuan unt uk
membawa penumpang dan memberikan pelayanan keselamatan, kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang. Tujuan ini dapat terpenuhi dengan mengembangkan dan memperhatikan kondisi fisik dan nonfisik bus sehingga menimbulkan suasana kondusif bagi para penumpang. Konsumen yang dalam hal ini adalah penumpang menginginkan sarana transportasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan dari mulai k ondisi fisik yaitu interior dan kelengk apan sarana fasilitas bus sampai k epada kondisi nonfisik seperti ketepatan waktu, pelayanan yang prima, suasana yang aman, nyaman dan asuransi keselamatan.
Kondisi Fisik Bus Damri Kepuasan Konsumen Kondisi Nonfisik Bus Damri Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
9
4.
PEMBAHAS AN
4.1
Pra Produksi Pra produksi meliputi Ide, Penulisan Naskah (Scripting), dan Pembuatan
Storyboard. 4.1.1
Ide Cerita Ide cerita dari pembuatan iklan bus Damri untuk membant u meningkatkan
penjualan jasa dan pemasaran, diambil karena biro iklan untuk bus Damri berupa brosur tidak tersampaikan dengan baik pada masyarakat. Dalam iklan ini akan disampaikan berbagai keunggulan bus Damri seperti, pelayanan yang baik, kenyamanan yang terjamin, dan fasilitas yang memadai. 4.1.2
Penulisan Naskah (Scripting) Dalam merancang dan membuat naskah narasi guna pengisian suara adalah
sebagai berikut: 1.
Berdering suara ponsel close up pada ponsel aktor.
2.
Cut
Medium
shot
aktor sedang membaca
pemberitahuan
alarm.
(Muncul
pemberitahuan alarm, untuk datang pada acara keluarga yang akan diadak an di Magelang pukul 10. 30 wib). Kemudian aktor menggeser touch ponsel, untuk melihat jam pons el sudah menunjukkan pukul 08.30 wib. 3.
Long shot (PAN) suasana Tugu Jogja, cut kamera membidik halus dari sisi kiri ke kanan suasana di Terminal.
4.
Cut long shot aktor berjalan menuju agen bus Damri.
5.
Cut zoom out memperlihatkan jadwal keberangkatan armada bus Damri dari Yogyakarta menuju Magelang.
6.
Cut point of view t erlihat aktor sedang melakukan pembelian tiket bus Damri di lok et pembayaran dengan jurusan k e Magelang, cut medium shot karyawan yang melayani pembelian karcis untuk aktor.
7.
Cut medium shot t erlihat aktor yang sedang berjalan akan menaiki bus Damri), c ut dari dalam bus medium shot aktor yang menaiki tangga masuk bus.
8.
Pada saat aktor akan menaiki armada bus Damri, kamera membidik halus PAN ruangan dalam bus.
9.
Setelah masuk bus, medium shot aktor yang sedang menc ari tempat duduk (mendekati kamera).
10. Cut close up aktor yang akan menaruh barang bawaan di bagasi. 11. Cut long shot bus Damri yang berangkat tepat pukul 09: 00 wib. (keberangkatan unt uk jurusan ke Magelang) 12. Cut Medium shot sopir sedang mengemudi.
10
13. Cut close up tangan yang akan mengatur reclining seat kursi, dan cut medium shot aktor yang sedang memperagakan dalam menggunakan reclining seat kursi. 14. Cut medium shot aktor sedang mengatur pendingin ruangan (A C). 15. Cut long shot interior yang menunjukkan sirkulasi udara dalam bus yang baik. 16. Cut medium shot aktor yang merasakan kenyamanan di dalam bus Damri. 17. Cut kamera dengan gerakan berput ar very long shot awan (memperlihatkan perpindahan adegan). 18. Cut long shot bus Damri yang telah tiba di Magelang. 19. Medium shot telihat aktor duduk sedang melihat jam ponsel, dan cut close up jam ponsel tepat pukul 10.00 wib, sesuai dengan jadwal sampai di Magelang. 20. Cut medium shot aktor turun dari bus Damri dengan ekspresi tersenyum yang telah sampai di Magelang dengan tepat waktu, aman, dan nyaman.
4.1.3
Pembuatan Storyboard Berikut ini adalah storyboard dari video iklan pada Bus Damri sebagai berikut: Tabel 4. 1 Storyboard
No
Durasi
1
2s
Video
Audio
Keterangan
Jingle
Tampak alarm
Musik
ponsel aktor
.wav
berdering
SFX : Dering suara alarm
2
9s
Jingle
Aktor membaca
Musik
pemberitahuan
.wav
pada ponsel
SFX :
FX : Hologram
Suara Holo gram
11
3
7s
Jingle
Terlihat suasana
Musik
kota Jogja
.wav
Voice Over
4
5
3s
3s
Jingle
Terlihat aktor
Musik.
menuju shelter
wav
bus Damri
Jingle
Diperlihatkan
Musik
jadwal
.wav
keberangkatan armada bus
Voice
Damri
Over
6
10s
Jingle
Selanjutnya Aktor
Musik
melakukan
.wav
pembelian tiket di loket
7
4s
Voice
pembayaran bus
Over
Damri
Jingle
Setelah membeli
Musik
tiket aktor
.wav
berjalan memasuki bus
Voice Over
12
Damri
8
2s
Jingle
Ketika aktor akan
Musik
memasuki bus,
.wav
diperlihatkan kondisi dalam bus Damri
9
3s
Jingle
Kemudian aktor
Musik
berjalan mencari
.wav
tempat duduk
Voice Over
10
11
3s
4s
Jingle
Aktor menaruh
Musik
barang bawaan
.wav
di dalam bagasi
Jingle
Terlihat bus
Musik
Damri berangkat
.wav
dengan tepat waktu
Voice Over
12
1s
Jingle
Diperlihatkan
Musik
sopir sedang
.wav
mengemudi
Voice Over
13
13
9s
Jingle
Aktor duduk
Musik
sedang mengatur
.wav
kursi reclining seat
Voice Over
14
5s
Jingle
Selanjutnya aktor
Musik
mengatur
.wav
intensitas suhu (AC)
15
4s
Jingle
Diperlihatkan
Musik
simulasi tentang
.wav
sirkulasi udara yang baik
16
1s
Jingle
Aktor terlihat
Musik
nyaman dengan
.wav
fasilitas bus Damri
17
3s
Jingle
Untuk
Musik
perpindahan
.wav
adegan,
diperlihatkan awan dengan gerakan kamera berputar
14
18
5s
Jingle
Bus tiba di
Musik
Magelang
.wav
dengan tepat waktu dan aman
19
5s
Jingle
Aktor melihat jam
Musik
pada ponsel,
.wav
menunjukkan tepat pukul 10.00
Voice
wib
Over
20
4s
Jingle
Aktor turun dari
Musik
bus yang telah
.wav
sampai ditempat tujuan, dengan ekspresi
Voice
tersenyum.
Over
4.2
Produksi Produksi meliputi Pengambilan Gambar (shooting), Pengambilan Suara (Tak e
Voice), dan P embuatan Musik. 4.2.1
Pengambilan Gambar (Shooting) Tahap pengambilan gambar-gambar baik berupa foto at au video guna tampilan
atau tayangan visual penduk ung. Kualitas video dan penampilan personal ditentukan oleh seberapa sensitive dalam pengambilan gambar. Sebelum melakukan syuting perlu memerhatikan beberapa as pek yang berkaitan dengan orang yang meliputi karakter, bakat khusus, situasi personal, lok asi, dan waktu yang dibutuhk an saat syuting. S etiap lokasi yang alami dan direkayas a mempunyai keunggulan dan kelemahan.
15
4.2.2
Pengambilan Suara (Take Voice) Tahap pengambilan s uara untuk mengisi kebutuhan audio guna memberikan
keterangan bagi visual. Perekaman s uara orisinil merupakan kunci sukses dalam perekaman karena dua alasan. Pertama, perekaman suara orisinil sesuai dengan adegan, dan sesuai dengan ekspresi aktor. Kreasi ulang sering tidak memperoleh suara yang sesuai dengan waktu dan perasaan orisinil. Kedua, sebelum perek aman diperoleh dalam bentuk akhir, perekaman orisinil mengalami perekaman berulang-ulang sehingga dapat terjadi kehilangan kemurnian dan ketelitiannya pada setiap perekaman. 4.2.3
Pembuatan Musik Tahap menciptakan dan mengkompilasi musik yang berguna untuk memberikan
nuansa pada video periklanan. Dengan materi off line (susunan gambar yang masih kasar), bisa untuk panduan arranger membuat jin gle/musik iklan (background musik yang berbentuk lagu). Materi off line ini bisa dipergunakan unt uk panduan Dubber mengisi suara (tak e over voice). Pros es pembuatan jingle ini bisa dilakuk an saat mat eri off line sudah jadi. Tapi bisa juga pada saat, jingle sudah jadi duluan menjelang syuting diadakan. Keuntungan pembuatan jingle saat materi off line sudah jadi adalah mengurangi resiko revisi yang berulang-ulang. 2.4.1
Pasca Produksi Pasca Produksi meliputi Editing, Composition, Color Timing/Color Correction,
dan Rendering. 1.
Editing Tahap memotong dan menggabungkan berbagai data dan materi dalam paket Digital Video Multimedia. Tahap Editing meliputi: 1.
Editing on line Yaitu editing yang dikerjakan dengan mengambil shot-shot dari original tape (hasil shooting asli) berpedoman pada hasil perekaman pada waktu produksi dari VTR dengan memilih shot -shot yang bagus atau shot y ang tidak goyang sesuai dan juga dilakukan pengkoreksian warna, pemberian transisi, penambahan efek, dan grafis. Hal ini dilakukan unt uk menambah keindahan gambar.
Gambar 4.1 Final Project
16
2.
Dubbing Merupakan pengeditan audio yang disesuaikan dengan naskah baik berupa musik, sound efek ataupun narasi.
Gambar 4.2 Mengatur volume suara 3.
Timing Merupakan pembenahan hasil edit berupa pengurangan atau penambahan serta kesamaan video dengan audio harus sesuai.
Gambar 4.3 Editing Timing 4.
Pentransferan / copying Setelah melalui
langkah-langkah editing diatas
tersebut,
maka langkah
selanjutnya adalah mentransfer hasil edit tersebut ke dalam kaset atau dalam bentuk CD yaitu sebelumnya dirender t erlebih dahulu dalam bentuk file berupa AVI atau DV AV dan kemudian dijadikan file mpeg untuk di c opy dalam bent uk VCD/ DVD. 2.
Composi tion Tahap perangkaian proses untuk membuat effect. Ada beberapa cara membuat Composition, bila semua effect video sudah selesai, maka pros es selanjutnya untuk menjadikannya menjadi sebuah video adalah dengan pros es rendering. Rendering adalah proses frame demi frame dari Composition. Kecepatan proses rendering ditent ukan dari settingan Composition. Untuk mempercepat pros es rendering maka settingan dari Composition harus sama, misalnya sama dalam hal dimensi, frame rate, format video, maupun dari durasinya.
17
Gambar 4.4 Composition 3.
Color Timing/Color Correction Proses penyelaras an warna yang dilakukan pada video/film proses ini dilakukan pada saat Editing / pasca produksi dengan tujuan agar video/film tersebut memiliki kepaduan warna yang dinamis dan sesuai dari frame ke shot.
Gambar 4.5 Sebelum dan sesudah koreksi warna 4.
Rendering Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan at aupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Rendering juga sering digunakan untuk desain arsitektur, simulator, movie atau juga s pesial effect pada tayangan televisi, dan design visualization. R endering juga diintegrasikan dengan model yang lebih besar, paket animasi, berdiri sendiri dan juga terk adang free open-source product.
18
5.
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan Dari hasil laporan pembuatan iklan pada Bus Damri, penulis dapat mengambil kesimpulan, dalam pembuatan iklan memerlukan tiga tahapan penting yaitu Tahap Pra P roduksi, Tahap Produksi, dan Tahap Pasca Produksi. Dalam pembuatan iklan sebagai media promosi ini, disajikan dengan tampilan video (audio visual). Keunggulan dalam hal pelayanan dan fasilitas, diharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Pada pembuatan iklan bus Damri diperlukan perangkat lunak Adobe Aft er E ffect CS4, Adobe P remiere Pro CS3, dan Adobe Audition CS6.
2.
Saran Dengan mengamati langsung iklan yang dibuat sebagai promosi pada Agen Bus Damri, maka dalam Tugas Akhir ini penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut: 1.
Pembuatan iklan secara audio visual perlu dikembangkan, karena dengan menyampaikan informasi dengan media cetak seperti brosur ataupun reklame kurang menarik minat masyarakat, mereka lebih tertarik dengan peny ampaian informasi yang lebih jelas dan akurat.
2.
Manfaatkan media teknologi multimedia, untuk mendukung dalam hal penyampaian informasi sebagai promosi kepada masyarakat.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Amir Fatah, 2008, ”Digital Multimedia, Animasi, Sound Editing, dan Video Editing”, Andi Offset, Yogyakart a Vaughan, Tay, 2004, ”Multimedia Making It Work, Edisi 6”, Andi Offset, Yogyakarta Suyanto, M, 2004, “Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran”, Andi Offset, Yogyakarta Suyanto, M, 2004, “Aplikasi Desain Grafis unt uk Periklanan”, Andi Offset, Yogyakarta Suyanto, M, 2005, “Multimedia, Alat untuk Meningkatkan Keunggulan B ers aing”, Andi Offset, Yogyakarta Suyanto, M, 2005, “Strategi Perancangan Iklan Televisi, Perusahaan Top Dunia”, Andi Offset, Yogyakarta
20