Membesarkan Bangsa Melalui Peningkatan Manajemen Operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama
2015
LAPORAN KEBERLANJUTAN
SKK MIGAS
Daftar Isi 4
SAMBUTAN PIMPINAN
6 6 6 7 8
STRATEGI KEBERLANJUTAN
SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
22 22 23
Tujuan Pembuatan Laporan Ruang Lingkup dan Referensi Laporan Tanggung Jawab atas Laporan
24 24
EKONOMI
12
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
25 27 28
13 13 14
PEMILIHAN TOPIK LAPORAN
29
Proses Penentuan Konten Laporan Proses Penentuan Aspek Material dan Boundary
31
SEKILAS SKK MIGAS
35
17 17 18 18 19 20 20 21
Profil SKK Migas Struktur Kepemilikan Visi dan Misi SKK Migas Prinsip Kelembagaan (Core Values)
STRUKTUR ORGANISASI SKK MIGAS Wilayah Kerja Hulu Migas Wilayah Kerja Migas Indonesia
Sertifikasi Penghargaan Sustainability Reporting
Kinerja Ekonomi sebagai Pondasi menuju Pembangunan Berkelanjutan Eksplorasi Migas Produksi Migas Kontrak Kerjasama untuk Meningkatkan Produksi Migas Potensi Penambahan Penerimaan Negara dengan Penandatanganan Kontrak Jual Beli Gas Keberpihakan pada Produksi Dalam Negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) Kontribusi Finansial untuk Negara
Laporan Keberlanjutan 2015
36 37 37 38 39 41 41 41
42 43 45 46 47 47 48 49 51
53 54 54 55
TATA KELOLA Etika dan Integritas Perbaikan Proses Bisnis di SKK Migas Pengelolaan Tender Komitmen terhadap Tindakan Anti KKN Pengelolaan dan Pengendalian Aset Sistem Manajemen Pengelolaan Kinerja Hulu Migas Implementasi Interkoneksi Sistem dengan Stakeholder tahap 2 (Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SKK Migas Menetapkan dan Menerapkan Standard Kinerja Penerapan Manajemen Risiko Monitoring Mitigasi Risiko Korupsi
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL) Komitmen Tanggung Jawab K3LL Ruang Lingkup Manajemen K3LL Pengurangan Gas Rumah Kaca Efisiensi Energi, Penurunan Emisi Udara dan Pencemaran Air, Serta Pengelolaan Limbah Padat Efisiensi Bahan Baku Bright and Green Program Pelatihan Lingkungan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3
58 58 59
KETENAGAKERJAAN
59 60 62 63 64 65 66 66 67 68 68
Pokok Kebijakan Ketenagakerjaan Hubungan Ketenagakerjaan dan Serikat Pekerja Formasi Pimpinan dan Pekerja Tetap Demografi Pekerja SKK Migas Kompensasi Bagi Pekerja SKK Migas Sistem Rekruitmen Pekerja SKK Migas Pelatihan dan Pendidikan Pekerja SKK Migas Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Promosi Jabatan Pekerja SKK Migas Rotasi Pekerja SKK Migas Turnover Pekerja SKK Migas Program Persiapan Pensiun Pekerja SKK Migas Program Pensiun Pekerja SKK Migas
69
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
70 70
KEMASYARAKATAN
71 72 74
Komitmen dan Kebijakan Program Pendukung Operasi (PPO) Edukasi kepada Masyarakat mengenai Industri Hulu Migas Sinergi dengan Pemangku Kepentingan Program Community Development dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam COMDEV
77
PRODUK
80
LEMBARAN SARAN DAN NOMOR KONTAK
SKK MIGAS
4
Sambutan Pimpinan Para Pemangku Kepentingan yang budiman, Assalamu ‘alaikum wr.wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memperkenankan SKK Migas untuk terus bekerja menjadi penggerak utama pengembangan industri strategis hulu minyak dan gas bumi bagi kepentingan bangsa dan Negara. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi sektor hulu migas. Hal utamanya disebabkan turunnya harga minyak dunia dari level US$100-an per barel di Kuartal III tahun 2014 menjadi hanya US$30-an per barel di penghujung tahun 2015, dimana pada awalnya dipicu oleh kelebihan pasokan di kuartal pertama tahun 2014. Anjloknya harga minyak ini menyebabkan perlambatan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas. Perusahaan migas baik International Oil Company maupun National Oil Company harus merestrukturisasi pengeluaran belanjanya. Sejumlah proyek pengembangan terpaksa ditunda karena tidak lagi ekonomis pada harga minyak saat ini, yang berdampak pada pengkajian ulang atas rencana investasi, pengetatan biaya operasi, dan penyesuaian jumlah tenaga kerja. Meskipun demikian, kerja keras dan komitmen bersama, tetap menjadikan SKK MIGAS dapat bertahan melampaui tantangan yang ada. Kesungguhan melaksanakan prinsip-prinsip keberlanjutan (antara lain ISO 26000, IFC Performance), menunjukkan
Laporan Keberlanjutan 2015
bahwa SKK Migas berkomitmen kuat dalam menjalankan bisnis yang memperhatikan keberlanjutan dalam segala aspek. Dalam Laporan Keberlanjutan ini, SKK Migas mengacu pada standar pelaporan internasional GRI G4. Menghadapi berbagai tantangan yang ada, SKK Migas melalui kerja sama yang erat dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan para pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai upaya antara lain; pengetatan biaya operasi, mempertahankan kehandalan fasilitas produksi agar frekuensi kejadian gangguan produksi (unplanned shutdown) dapat berkurang, dan implementasi Right to Audit terhadap penyedia barang/jasa KKKS untuk menjamin efisiensi biaya pengadaan serta peningkatan good corporate governance. SKK Migas akan terus bekerja lebih efisien, meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait, serta memberikan asistensi kepada KKKS yang membutuhkan. Akhir kata, Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan sehingga SKK Migas mampu menjalankan fungsinya dalam meningkatkan cadangan dan produksi migas, mengoptimalkan penerimaan Negara dari sektor hulu migas, serta sebagai salah satu penggerak perekonomian nasional. Semoga di masa mendatang SKK Migas dapat terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan serta membawa manfaat yang semakin besar bagi bangsa Indonesia.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb. Amien Sunaryadi KEPALA SKK MIGAS
5
SKK MIGAS
6
Tentang Laporan Keberlanjutan SKK Migas berkomitmen untuk melaporkan kinerja ekonomi, tata kelola, sosial, dan lingkungan secara periodik dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). SKK Migas senantiasa konsisten dalam menanggapi isu sosial, tata kelola, ekonomi, dan lingkungan yang dituangkan di dalam Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Laporan ini berisi tentang strategi-strategi yang dilakukan SKK Migas untuk memberikan kontribusi terbaik dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) khususnya bagi masyarakat dan Negara Indonesia dengan memperhatikan kepentingan serta aspirasi para pemangku kepentingan.
TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN Laporan Keberlanjutan ini mengangkat tema MEMBESARKAN BANGSA MELALUI PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASI Kontrak Kerja Sama untuk menggambarkan upaya SKK Migas memaknai keberlanjutan dengan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan demi peningkatan kinerja ekonomi, tata kelola, sosial, dan pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran serta pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Upaya ini Kami maksudkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui dan memberikan masukan yang konstruktif terkait aspek keberlanjutan yang menjadi perhatian mereka untuk menjadi sarana pembelajaran dan penyempurnaan kinerja keberlanjutan SKK Migas dalam mengawasi dan mengendalikan manajemen Operasi Kontrak Kerja Sama1 di masa mendatang. Laporan ini memuat informasi mengenai kondisi faktual yang terkait dengan program dan pendekatan manajemen Kami dalam menghadapi dan mengantisipasi segala bentuk peluang, risiko, serta tantangan yang terkait dengan SKK Migas dalam manajemen Operasi Kontrak Kerja Sama. Di tahun 2013, SKK Migas adalah satu-satunya institusi pemerintah yang menerbitkan Laporan Keberlanjutan. Kami bangga dan bersyukur bahwa SKK Migas menjadi pioneer dalam hal ini dan Kami mendorong agar institusi-institusi pemerintah lainnya dapat melakukan hal yang sama demi akselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Negara yang kita cintai ini.
Menurut UU No. 2 Tahun 2001, yang dimaksud dengan Kontrak Kerja Sama adalah Kontrak Bagi Hasil atau bentuk kontrak kerja sama lain dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang lebih menguntungkan Negara dan hasilnya dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
1
Laporan Keberlanjutan 2015
7
RUANG LINGKUP DAN REFERENSI LAPORAN Laporan Keberlanjutan yang Kami terbitkan ini adalah untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama pada tahun 2013. Laporan ini mengungkapkan kinerja keberlanjutan SKK Migas dalam rentang 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Informasi kinerja keberlanjutan yang disajikan dalam Laporan ini mencakup kinerja ekonomi, tata kelola, sosial, dan lingkungan SKK Migas sebagai pengawas dan pengendali manajemen operasi Kontrak Kerja Sama. Laporan ini disusun dalam Bahasa Indonesia karena semua pemangku kepentingan Kami adalah lembaga/institusi nasional maupun daerah yang berada dalam lingkup NKRI (sebagaimana dijelaskan pada halaman 12). Referensi Laporan ini mengacu kepada standar pelaporan internasional yaitu Pedoman Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) versi 4.0 (G4) yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) dengan tingkat kesesuaian “Core”. Indikator kinerja keberlanjutan dari pedoman pelaporan yang diterapkan dalam Laporan ini disajikan dengan huruf berwarna hijau di dalam tanda kurung. Dalam menyusun Laporan ini, Kami selalu menjunjung tinggi prinsip Keseimbangan (Balance), Komparabilitas (Comparability), Ketepatan (Accuracy), Ketepatan Waktu (Timeliness), Kejelasan (Clarity), dan Keandalan (Reliability). Seluruh informasi yang diungkapkan dalam Laporan ini telah melalui proses verifikasi oleh internal SKK Migas sehingga kebenaran isi Laporan Keberlanjutan ini dapat diandalkan.
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN Kami selaku Manajemen SKK Migas telah melakukan evaluasi atas konten Laporan Keberlanjutan ini serta menyatakan bahwa Laporan ini telah mencakup seluruh aspek keberlanjutan yang material bagi SKK Migas. Kami bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Keberlanjutan ini termasuk laporan keuangan dan informasi lain yang terkait.
Jakarta, Oktober 2016
MANAJEMEN SKK MIGAS AMIEN SUNARYADI Kepala SKK Migas M.I. ZIKRULLAH Wakil Kepala SKK Migas, selaku Pengawas Internal, serta Deputi Pengendalian Komersial BUDI AGUSTYONO Sekretaris SKK Migas GUNAWAN SUTADIWIRIA Deputi Pengendalian Perencanaan MULIAWAN Deputi Pengendalian Operasi PARULIAN SIHOTANG Deputi Pengendalian Keuangan RUDIANTO RIMBONO Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis
SKK MIGAS
8
Strategi Keberlanjutan 3. Optimisasi Biaya Operasional Industri Hulu Migas 4. Meningkatkan Pemberdayaan Kapabilitas & Kapasitas Nasional
ARAN UTAM S A
A
1. Mengikatkan Sumber Daya & Cadangan Migas
S
2. Optimisasi Produksi Migas
VISI/MISI
SA
8. Tools
SA R
NG
5. Regulatory Management
A N P E ND U K U
7. Process
6. People
Strategi Keberlanjutan SKK Migas mengadopsi Renstra 2015-2020 yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKK Migas untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun antara lain diselaraskan dengan visi dan misi SKK Migas dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra SKK Migas periode 2011-2015, analisa atas pendapat para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat pusat dan daerah, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik nasional maupun global, dan Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, Strategi Keberlanjutan yang diadopsi dari Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 20052025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, serta sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015-2019 (G4- 2).
Laporan Keberlanjutan 2015
Untuk tiap sasaran utama dalam Strategi Keberlanjutan ini (8 sasaran utama), Kami menentukan 23 langkah/inisiatif agar upaya-upaya pencapaiannya dapat lebih tepat sasaran.
1.
Meningkatkan sumber daya dan cadangan migas melalui peningkatan kegiatan eksplorasi baik pada Wilayah Kerja Produksi maupun pada Wilayah Eksplorasi
2.
Melakukan optimasi produksi melalui antara manajemen operasi dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kaidah keteknikan untuk mendapatkan pengurasan yang optimal, manajemen skala prioritas kegiatan pemboran, work over, perawatan sumur, percepatan pengembangan lapangan baru dan lanjutan, reaktivasi kembali lapangan dan sumur idle, memastikan jadwal proyek tepat waktu, meningkatkan kehandalan fasilitas produksi, dan manajemen aset antar KKKS untuk efisiensi operasi
3.
Melakukan optimasi biaya operasional melalui manajemen kegiatan yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan cadangan dan peningkatan produksi, serta mengoptimalkan belanja sebagai sarana penggerak ekonomi yang menimbulkan multiplier effect
4.
Meningkatkan pemberdayaan kapabilitas dan kapasitas nasional melalui pengembangan profesional migas (SDM), perusahaan nasional migas dan industri penunjang migas, termasuk sektor pendukungnya
Sasaran Pendukung 5.
Manajemen perundangan melalui manajemen pelaksana dan masukan isi peraturan kepada instansi terkait dan koordinasi diantara pemangku kepentingan sehingga operasi hulu migas dapat berjalan lancar (REGULATORY MANAGEMENT)
6.
Mengembangkan Sumber Daya Manusia melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pekerja sesuai kebutuhan organisasi SKK Migas yang mampu menghadapi tantangan industri hulu migas
7.
Meningkatkan efisiensi proses kerja melalui pengembangan proses bisnis yang cepat, handal, akuntable, transparan
8.
Meningkatkan kehandalan perangkat kerja melalui penerapan manajemen sistem informasi yang terpadu, dan pengembangan perangkat pendukung kerja lainnya
9
SKK MIGAS
10
23 Langkah/Inisiatif yang Dilakukan NO 1
2
SASARAN
INISIATIF
MENINGKATKAN SUMBER DAYA DAN CADANGAN MIGAS
1.
OPTIMASI PRODUKSI MIGAS
3. 4.
2.
5. 6.
3
OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL
7. 8.
Mempercepat penemuan baru dan monetisasi/ Komersialisasi dari lapangan baru dan marginal Memperkuat strategi yang dapat mendorong KKKS untuk lebih proaktif dalam melakukan kegiatan eksplorasi
Revitalisasi Sumur Suspended Meningkatkan kegiatan intensifikasi pada lapanganlapangan potensial existing seluruh KKKS Optimasi realisasi proyek terhadap POD Optimasi dan regenerasi fasilitas produksi migas dalam rangka meningkatkan keunggulan operasi dan produksi migas
Pengadaan Bersama dan Pemanfaatan Aset Bersama Optimasi penerimaan Negara dari hasil Produksi Migas
4
MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN KAPABILITAS & KAPASITAS NASIONAL
9. Mengembangkan Pendidikan Profesional Migas 10. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Tenaga Kerja Nasional Hulu Migas 11. Menyusun strategi kolaborasi dengan lembaga keuangan nasional untuk investasi dan pendanaan sektor migas
5
REGULATORY MANAGEMENT
12. Mendorong efektivitas regulatory framework di antara para pemangku kebijakan di kegiatan usaha industri hulu migas nasional 13. Mendorong upaya optimasi produksi migas berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
Laporan Keberlanjutan 2015
NO
SASARAN
11
INISIATIF
6
PEOPLE
14. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia Internal SKK MIGAS 15. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia KKKS 16. Redefinisi peran strategis Sumber Daya Manusia SKK Migas 17. Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Perubahan Sumber Daya Manusia Internal SKK Migas
7
PROSES
18. Optimasi Proses Kerja SKK MIGAS Secara Berkesinambungan 19. Meningkatkan Kegiatan dan Pengawasan Industri hulu migas di laut dalam dan wilayah perbatasan Negara
8
TOOLS
20. Implementasi dan intergrasi sistem informasi untuk internal SKK MIGAS dan KKKS 21. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian melalui dukungan dan efesiensi pelaporan data dan informasi 22. Implementasi Sistem Informasi terpadu dan transparan untuk internal SKK Migas, KKKS dan Stakeholder 23. Menyusun Master data untuk perbaikan tata kelola SKK Migas, transparansi dan good governance
SKK MIGAS
12
Keterlibatan Pemangku Kepentingan SKK Migas berupaya memberikan informasi yang jelas dan memadai kepada para pemangku kepentingan sesuai kebutuhan mereka. Untuk itulah SKK Migas senantiasa melibatkan para pemangku kepentingan untuk memberi masukan, kritik, maupun pendapat. Sepanjang tahun 2015, SKK Migas telah menjalankan berbagai kegiatan yang melibatkan para pemangku kepentingan terutama dalam fungsi koordinasi. Para pemangku kepentingan SKK Migas diantaranya adalah: (G4-24, G4-25, G4- 27, G4-37, G4-49)
IDENTITAS PEMANGKU KEPENTINGAN (G4-24)
EKSEKUTIF
LEGISLATIF
YUDIKATIF
Kementrian Koodrinator Maritim
Komisi VII (Energi) DPR RI
BAHARKAM Polri
Komisi IX (Keuangan) DPR RI
Kejaksaan Agung
Kementrian Desa Kementrian Perindustrian Kementrian Luar Negeri Kementrian LHK Kementrian BUMN Kementrian Koordinator Perekonomian Deputi III Bidang Koordinasi ESDM Kementrian ESDM Direktur Jenderal Migas Kementrian Keuangan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Direktur Jenderal Pajak Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Direktur Jenderal Anggaran Kementrian Dalam Negeri Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Kelautan dan Perikanan Direktur Jenderal Pesisir dan Pulau Kecil Kementrian Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Tenaga Kerja
Direktur Jenderal Binwas Tenaga Kerja Kementrian Agraria dan BPN
Direktur Pengelolaan dan Pengadaan Tanah Kementrian Pertahanan
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan
Badan Anggaran DPR RI Badan Legislasi DPR RI
KPK Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi
LEMBAGA LAINNYA
LEMBAGA NONPEMERINTAHAN
BPK
Indonesia Corruption Watch
Anggota Sidang BUMN BPKP KOMNAS HAM
Extractive Industries Transparency Initiative Revenue Watch
Laporan Keberlanjutan 2015
13
Pemilihan Topik Laporan PROSES PENENTUAN KONTEN LAPORAN Penentuan konten laporan yang dilakukan SKK Migas berpedoman kepada empat prinsip yang disusun oleh GRI. Prinsip pelaporan ini sangat penting bagi SKK Migas untuk mencapai transparansi dalam pelaporan keberlanjutan. Selain itu, prinsip tersebut diterapkan untuk mengidentifikasi informasi yang akan diungkapkan dengan mempertimbangkan kegiatan, dampak, serta harapan pemangku kepentingan. Prinsipprinsip tersebut yaitu: 1. Inklusifitas Pemangku Kepentingan Kami telah melakukan identifikasi kelompok pemangku kepentingan serta ekspektasi dan kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan kegiatan SKK Migas. 2. Konteks Keberlanjutan Laporan ini mengungkapkan kinerja SKK Migas dalam konteks keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi, tata kelola, sosial, dan lingkungan. 3. Materialitas Laporan ini mengungkapkan dampak ekonomi, tata kelola, sosial, dan lingkungan SKK Migas yang signifikan dalam pengambilan keputusan oleh para Pemangku Kepentingan terutama oleh manajemen KKKS. 4. Kelengkapan Laporan ini telah mengungkapkan semua aspek keberlanjutan yang material secara memadai sehingga para pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kinerja keberlanjutan SKK Migas dalam periode pelaporan. Dalam menentukan konten laporan, Kami melakukannya dengan sistematis dan konsisten yaitu melalui empat langkah, yaitu identifikasi, prioritas, validasi, dan review.
Langkah Penentuan Konten Laporan berdasarkan Prinsip GRI G4
LANGKAH 1 IDENTIFIKASI
LANGKAH 2 PRIORITASI
LANGKAH 3 VALIDASI
Konteks Keberlanjutan
Materialitas
Kelengkapan
LAPORAN Pelibatan Pemangku Kepentingan
LANGKAH 4 REVIEW Konteks Keberlanjutan
Pelibatan Pemangku Kepentingan
SKK MIGAS
14
PROSES PENENTUAN ASPEK MATERIAL DAN BOUNDARY
Penentuan aspek material yang Kami lakukan melalui analisis keberlanjutan dan metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan dari internal dan eksternal. Kelompok pemangku kepentingan yang terlibat dalam Focus FGD ini meliputi karyawan, KKKS, masyarakat, jurnalis/media, dan mahasiswa/akademisi. FGD ini dilakukan pada tanggal 24 Mei 2016, 21 Juni 2016, 19 Juli 2016, dan 29 Agustus 2016. Dari hasil FGD tersebut, maka aspek-aspek material dalam Laporan ini adalah sebagai berikut: NO
ASPEK
Kategori Ekonomi A1
Kinerja Ekonomi sebagai Pondasi Pembangunan Berkelanjutan
A2
Eksplorasi Migas
A3
Produksi Migas
A4
Kontrak Kerja Sama untuk Meningkatkan Produksi Migas
A5
Potensi Penambahan Penerimaan Negara dengan Penandatanganan Kontrak Jual Beli Gas
A6
Keberpihakan pada Produksi Dalam Negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN)
A7
Efisiensi Biaya dan Kontribusi Finansial untuk Negara
Kategori Tata Kelola B1
Etika dan Integritas
B2
Perbaikan Proses Bisnis di SKK Migas
B3
Pengelolaan Tender
B4
Komitmen terhadap Tindakan Anti KKN
B5
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen KKKS
B6
Menetapkan dan Menerapkan Standard Kinerja
Laporan Keberlanjutan 2015
Kategori Tata Kelola B7
Penerapan Manajemen Risiko
B8
Monitoring Mitigasi Risiko Korupsi
Kategori Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan C1
Komitmen Tanggung Jawab K3LL
C2
Ruang Lingkup Manajemen K3L
C3
Pengurangan Gas Rumah Kaca
C4
Efisiensi Energi, Penurunan Emisi Udara dan Pencemaran Air, serta Pengelolaan Limbah Padat
C5
Efisiensi Bahan Baku
C6
Bright and Green Program
C7
Pelatihan Pengelolaan Lingkungan
C8
Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kategori Sosial SUB-KATEGORI: KETENAGAKERJAAN D1
Pokok Kebijakan Kerja
D2
Hubungan Ketenagakerjaan dan Serikat Pekerja
D3
Formasi Pimpinan dan Pekerja Tetap
D4
Demografi Pekerja SKK Migas
D5
Kompensasi Bagi Pekerja
D6
Sistem Rekrutmen
D7
Pelatihan dan Pendidikan Formasi
D8
Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir
D9
Program Persiapan Pensiun
D10
Program Pensiun
D11
Evaluasi Kinerja Pengelolaan SDM
SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA SUB-KATEGORI: KEMASYARAKATAN E1
Komitmen dan Kebijakan Program Pendukung Operasi (PPO)
E2
Edukasi kepada Masyarakat mengenai Industri Hulu Migas
E3
Sinergi dengan Pemangku Kepentingan
E4
Program Community Development
SUB-KATEGORI: PRODUK
15
SKK MIGAS
16
Dalam FGD, SKK Migas memberikan lembar kuesioner kepada pemangku kepentingan untuk menentukan tingkatan materialitas. Dari hasil FGD tersebut, terdapat tiga tingkatan materialitas yaitu rendah (low), sedang (medium), dan tinggi (high) yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
GRAFIK MATERIALITY A1 C3
Penting Bagi SKK Migas
C1 E1 D2
A3 F2
E2
B2
C4
F2
A2
B1
B5
B6
D1
C2
E3
Penting Bagi Stakeholder Semua topik material yang dimasukkan dalam ruang lingkup Laporan berada dalam Boundary ‘di dalam organisasi’.
KONTAK PERSONAL Pembaca Laporan Keberlanjutan SKK Migas Tahun 2015 dapat menyampaikan pertanyaan, saran, dan tanggapan atas laporan ini melalui Formulir Tanggapan yang dapat ditemukan pada bagian akhir laporan ini atau dengan menghubungi:
Bagian Hubungan Masyarakat SKK MIGAS Gedung Wisma Mulia Lantai 35 Jl. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710. PO BOX 4775 Telepon: (+62-21) 2924 1607 Fax: (+62-21) 2924 9999
Laporan Keberlanjutan 2015
Sekilas SKK Migas PROFIL SKK MIGAS Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik Negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, SKK Migas menyelenggarakan fungsi: • Memberikan pertimbangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atas kebijaksanaannya dalam hal penyiapan dan penawaran Wilayah Kerja serta Kontrak Kerja Sama; • Melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama; • Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendapatkan persetujuan; • Memberikan persetujuan rencana pengembangan selain sebagaimana dimaksud dalam poin sebelumnya; • Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran; • Melaksanakan monitoring dan melaporkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama; dan • Menunjuk penjual minyak bumi dan/atau gas bumi bagian Negara yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi Negara.
17
SKK MIGAS
18
STRUKTUR KEPEMILIKAN Berdirinya SKK Migas diawali dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia nomor 36/PUU-X/2012 tanggal 13 November 2012 (“Putusan MK”). Putusan MK tersebut telah mengabulkan sebagian dari permohonan pengujian Undang-undang Nomor 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan telah mengalihkan fungsi dan tugas BPMIGAS kepada Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian terkait, sampai diundangkannya undang-undang yang baru yang mengatur hal tersebut. Sebagai tindak lanjut Putusan MK tersebut, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 98/2012, Peraturan Presiden Nomor 9/2013, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2013 memutuskan bahwa tugas penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sampai dengan diterbitkannya Undang-Undang baru di bidang minyak dan bumi, dilaksanakan oleh SKK Migas, dengan salah satu fungsinya melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama.
VISI DAN MISI SKK MIGAS
Visi
Misi
Menjadi entitas yang proaktif dan terpercaya serta penggerak utama pengembangan industri strategis hulu minyak dan gas bumi bagi kepentingan bangsa dan Negara
• Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian kontrak kerja sama kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk menjamin efektivitas, efisiensi, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup; • Melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan dan KKKS untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas Indonesia; • Meningkatkan budaya kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi, serta penerapan sistem manajemen perubahan, ilmu pengetahuan, dan teknologi; • Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional; • Meningkatkan pendapatan Negara untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri hulu migas Indonesia.
Laporan Keberlanjutan 2015
19
PRINSIP KELEMBAGAAN (CORE VALUES) Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan SKK Migas dalam pengembangan industri hulu migas di Indonesia, SKK Migas memegang nilai-nilai yang disebut “P R U D E N T” yang dijabarkan sebagai sebagai berikut:
Professional
Berpikir dan bertindak sesuai dengan standar yang berlaku dalam melaksanakan pekerjaan
Responsive
Memberikan reaksi/respon secara cepat dengan cara yang tepat dan positif dalam pelaksanaan pekerjaan
Unity in
Mampu menerima, mengakui, menghargai, dan mensinergikan keragaman untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama
Diversity
Decisive
Berani mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan berdasarkan pertimbangan rasional dan dengan melihat implikasi/risiko dari keputusan yang dibuat
Ethics
Bertindak sesuai dengan norma-norma, peraturan dan/ atau etika bisnis yang berlaku dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan jabatan.
Nation Focused
Memahami dan berupaya memaksimalkan potensi dan kemampuan nasional dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas sehari-hari
Trustworthy
Dapat dipercaya dan diandalkan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan jabatan.
SKK MIGAS
20
Struktur Organisasi SKK Migas
WILAYAH KERJA HULU MIGAS Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, jumlah wilayah kerja (WK) migas baik konvensional dan non konvensional pada akhir tahun 2015 sebanyak 312 WK, di antaranya terdiri dari 58 Wilayah Nonkonvensional, 170 Wilayah Eksplorasi Konvensional dan 84 Wilayah Eksploitasi.
Laporan Keberlanjutan 2015
21
Wilayah Kerja Migas Tahun 2003-2015
WILAYAH KERJA MIGAS INDONESIA
Tertiary Basin Working Area Production Block Exploration Block GMB dan Shale
: : : : :
86 320 80 185 55
ONSHORE
OFFSHORE
158 WA
120 WA
ONSHORE/ OFFSHORE 120 WA
SKK MIGAS
22
Sertifikasi dan Penghargaan SERTIFIKASI Pimpinan SKK Migas memutuskan perlu dilaksanakannya sertifikasi ISO 9001: 2008 diseluruh fungsi SKK Migas. Lingkup penerapan ISO 9001: 2008 adalah pada pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh KKKS (G4-15). Sertifikat ISO 9001: 2008 ini diperoleh pada 2012.
SERTIFIKASI ISO/IEC 27001 DAN ISO 20000 Sertifikasi ISO/IEC 27001 untuk standar sistem manajemen keamanan informasi (Information Security Management System) dan ISO 20000 untuk standar manajemen layanan teknologi informasi (IT Service Management).
Laporan Keberlanjutan 2015
PENGHARGAAN SUSTAINABILITY REPORTING Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerima tiga Sustainability Reporting Award 2014 untuk laporan keberlanjutan atau Sustainability Report tahun 2013 yang dibuat oleh lembaga ini. Tiga award yang diterima SKK Migas adalah Commendation for First Year Report Award; Commendation for First Time G4 Report Award; dan CGommendation for The Most Impressive Government Institution Report. Sebagai lembaga Negara yang mengawasi dan mengendalikan sektor hulu migas, SKK Migas terus berupaya melakukan perbaikan baik untuk aspek pengawasan kepada KKKS maupun untuk internal SKK Migas. Terkait dengan pengawasan kepada para KKKS, SKK Migas saat ini sedang membangun Sistem Operasi Terpadu (SOT) yang mengintegrasikan semua data pada KKKS dengan sistem di SKK Migas secara real time.
23
SKK MIGAS
24
Ekonomi KINERJA EKONOMI SEBAGAI PONDASI MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Keberpihakan SKK Migas pada upaya membesarkan bangsa ditunjukkan dengan adanya dorongan dan pengawasan kepada KKKS agar memfokuskan kegiatannya pada peningkatan kinerja produksi migas demi kesejahteraan masyarakat.
Pencapaian dan peningkatan kinerja ekonomi menjadi pondasi bagi pencapaian kinerja lingkungan dan sosial. SKK Migas mengawasi dan mengendalikan manajemen operasi KKKS dalam kegiatan bisnisnya untuk mendapatkan keuntungan secara etis. Namun tujuan KKKS tersebut tidak berhenti disitu. Aspek lingkungan dan sosial juga harus terus diupayakan sehingga pada akhirnya, secara makro, suatu Negara dapat meningkatkan taraf hidup rakyatnya melalui peningkatan pendapatan nasional perkapita, retribusi pendapatan serta penghapusan kemiskinan. Kegiatan di sektor hulu migas menjadi salah satu andalan bagi pemerintah dalam memenuhi target penerimaan Negara yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya. Tahun 2015 ini misalnya, para perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas, atau KKKS, harus bahu membahu untuk mengejar target produksi terbukti (lifting) migas yang diamanatkan dalam APBN Perubahan (APBN-P), yaitu sebesar 825 ribu barel per hari (BOPD) untuk minyak dan 6.835 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.
Laporan Keberlanjutan 2015
Di tengah tuntutan untuk memenuhi target tersebut, sektor hulu migas menghadapi tantangan yang tidak mudah. Sebagaimana diketahui, sumber daya migas merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Di sisi lain, lapangan-lapangan migas utama di Indonesia sudah berproduksi cukup lama sehingga penurunan produksi secara alamiah tidak dapat dielakkan. Di sinilah industri hulu migas menghadapi tantangan untuk tetap menjaga produksi serta mengeksplorasi lapangan-lapangan baru dengan medan yang lebih menantang.
EKSPLORASI MIGAS Sebagai pengawas dan mitra kerja KKKS, SKK Migas mengimplementasikan sistem reward and punishment yang terukur dan adil kepada seluruh KKKS.
Kegiatan migas di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni kegiatan hulu migas (upstream) dan kegiatan hilir migas (downstream). Inti dari kegiatan usaha hulu migas adalah mencari (eksplorasi) dan mengangkat migas dari dalam perut bumi (eksploitasi). Sedangkan kegiatan usaha hilir migas meliputi pengolahan migas serta mendistribusikan dan memperdagangkan hasil olahan migas. Dengan semakin tuanya lapangan-lapangan minyak dan gas di Indonesia, maka satusatunya harapan untuk dapat meningkatkan produksi nasional hanyalah melalui penemuan cadangan dari lapangan-lapangan baru. Eksplorasi pun memegang peran kunci untuk meningkatkan cadangan migas nasional agar permasalahan krisis energi bisa dihindari dan Indonesia mampu mandiri dalam penyediaan energi. Kegiatan eksplorasi pada bisnis hulu migas dipengaruhi oleh empat faktor penting, yaitu geologi yang menarik; fiskal yang menarik; regulasi yang mendukung; dan monetisasi penemuan cadangan yang cepat dan saling menguntungkan baik bagi Negara maupun investor. Dari empat aspek tersebut, statistik menunjukkan bahwa aspek fiskal dan regulasi memberikan kontribusi hampir 50 persen terhadap keberhasilan dalam pengembangan sektor hulu migas. Artinya, apabila dua hal ini dapat diperbaiki dan ditingkatkan, maka biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bisnis (cost and
25
26
SKK MIGAS
time of doing business) pada sektor hulu migas Indonesia menjadi lebih efisien dan pada gilirannya minat investor pun semakin besar. Pemerintah berupaya mendorong kegiatan eksplorasi dengan menyiapkan paket insentif fiskal untuk kegiatan eksplorasi hulu migas, menyediakan pelayanan terpadu satu pintu untuk pengurusan perizinan, serta membentuk Komite Eksplorasi Nasional. Pemerintah juga mendorong agar kegiatan eksplorasi migas tidak hanya dipusatkan di kawasan Indonesia bagian barat. Saat ini, 91 persen kegiatan eksplorasi berada di Indonesia Barat. Untuk itu, kegiatan eksplorasi perlu didorong ke wilayah Indonesia Timur. Berbagai upaya tersebut diharapkan bisa mendongkrak jumlah eksplorasi di hulu migas yang saat ini masih rendah. Turunnya harga minyak dunia turut berpengaruh terhadap penurunan nilai investasi untuk kegiatan eksplorasi. Rendahnya jumlah eksplorasi juga disebabkan adanya perusahaan migas yang tidak merealisasikan komitmen eksplorasi meski sudah memenangi lelang wilayah kerja (WK). Terdapat 118 WK eksplorasi migas konvensional aktif yang terdiri dari 90 WK yang berumur lebih dari 3 tahun dan tidak sedang dalam proses terminasi, sehingga dapat diukur pemenuhan Komitmen Pasti-nya. Dari 90 WK tersebut, 44 WK telah memenuhi seluruh Komitmen Pasti dan 46 WK belum memenuhi Komitmen Pasti. Untuk WK eksplorasi Migas Non Konvensional (MNK) hingga tahun 2015 terdapat 58 WK, yang terdiri dari 53 WK Gas Methana Batubara (GMB) dan 5 WK MNK-Shale Hydrocarbon. Dari 53 WK GMB tersebut, terdapat 8 WK yang sedang dalam proses terminasi, sehingga WK eksplorasi MNK aktif berjumlah 50 WK. Dari 50 WK tersebut, terdapat 45 WK GMB yang berumur lebih dari tiga tahun yang terdiri dari 8 WK GMB telah memenuhi seluruh Komitmen Pasti dan 37 WK GMB belum memenuhi Komitmen Pasti. Masih banyaknya WK eksplorasi yang belum memenuhi komitmen pasti menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi SKK Migas. Perlu ada dorongan untuk menumbuhkan semangat eksplorasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku dan aspek kewajaran. Hasil pengeboran sumur eksplorasi selanjutnya menjadi acuan untuk melakukan pengembangan lapangan. Jika cadangannya besar, kegiatan dilanjutkan dengan tahap berikutnya, yakni penyiapan infrastruktur fasilitas produksi untuk mendukung kegiatan eksploitasi atau produksi.
Laporan Keberlanjutan 2015
PRODUKSI MIGAS
Saat ini produksi migas Indonesia masih didominasi oleh produksi gas yang semenjak beberapa tahun terakhir produksinya berada di atas produksi minyak bumi nasional. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa tahun yang akan datang. Kontribusi produksi gas nasional saat ini rata-rata adalah sebesar 60% terhadap produksi migas nasional. Berdasarkan perkiraan produksi jangka panjang, hal dimaksud akan terus meningkat sampai tahun 2020 yang mencapai 70%, kemudian hal ini akan terus meningkat hingga tahun 2050 yang mencapai 86%. Hingga 31 Desember 2015, realisasi produksi migas Indonesia sebesar 2,24 juta barel minyak ekuivalen per hari (MMboepd). Pencapaian tersebut diperoleh dari produksi minyak dan kondensat rata-rata sebesar 786 ribu barel per hari (Mbopd), sementara produksi gas sebesar 8.113 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Laju penurunan produksi tahun 2015 dapat ditekan menjadi 0,4% yang merupakan laju penurunan terendah selama kurun waktu 4 tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh onstream full scale Lapangan Bukit Tua KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd., Lapangan Pematang Lantih KKKS MontD’Or Oil Tungkal, dan Lapangan GG KKKS PHE ONWJ pada tahun 2015.
Lifting migas adalah produksi minyak dan (atau) gas bumi yang telah berhasil dijual/ disalurkan. Realisasi rata-rata lifting minyak bumi periode Januari – Desember 2015 adalah sebesar 776 ribu bopd, atau 96,7% dari target Revisi WP&B tahun 2015 sebesar 802 ribu bopd. Adapun realisasi penyaluran gas bumi pada periode yang sama sebesar 6.963 BBtud (ekuivalen 1,13 juta boepd), atau 105% dari target Revisi WP&B tahun 2015 sebesar 6.632 BBtud (ekuivalen 1,14 juta boepd). Penerimaan negara dari sektor hulu migas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 mencapai US$11,9 miliar dengan perincian untuk penerimaan dari minyak sebesar US$5,7 miliar dan dari gas sebesar US$6,2 miliar, atau 86% dari target penerimaan negara pada Revisi WP&B tahun 2015 sebesar US$13,8 miliar. Besaran penerimaan negara tersebut merupakan 40% dari total revenue yang dihasilkan oleh industri hulu migas.
27
SKK MIGAS
28
KONTRAK KERJA SAMA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS Kontrak kerjasama dilakukan antara SKK Migas dan KKKS untuk meningkatkan produksi migas agar target yang dicanangkan Negara untuk memenuhi APBN dapat tercapai. Dalam rangka pelaksanaan kontrak kerjasama, SKK Migas dan KKKS berkomitmen untuk: (G4-SO7). • • • •
•
Memastikan seluruh kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berjalan lancar dalam upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional. Menjadikan masyarakat tempatan tidak lagi sebagai objek namun sebagai aset nilai investasi, setara dan strategisnya sama dengan investasi produksi. Meningkatkan kelancaran proses produksi dengan memperkecil risiko gangguan sosial, keamanan, dan lingkungan. Memastikan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang menjadi bagian dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), serta izin lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku. Membina hubungan baik dan melakukan konsiliasi dengan para pemangku kepentingan di wilayah kerja masing-masing. (G4-26, G4- 27, G4-37)
Laporan Keberlanjutan 2015
29
POTENSI PENAMBAHAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN PENANDATANGANAN KONTRAK JUAL BELI GAS SKK Migas berkomitmen untuk meningkatkan pasokan gas untuk domestik. Selama tahun 2015, terdapat 27 kesepakatan jual beli gas yang ditandatangani antara SKK Migas dengan para stakeholder.
Daftar Kesepakatan Jual Beli Gas, Jumlah, dan Peruntukannya NO
PENJUAL
PEMBELI
TANGGAL PENANDATANGANAN
PERIODE
JUMLAH KONTRAK KESELURUHAN (BCF/TBTU)
PERUNTUKAN
1
PT Medco E&P Malaka
PT Pertamina (Persero)
27 Januari 2015
13 tahun
198 TBTU
Pupuk Iskandar Muda dan end user
2
PT Medco E&P Indonesia
PD Mura Energi
27 Januari 2015
11 tahun 7 bulan
8.75 TBTU
Kelistrikan
3
EMP Malacca Strait SA
BOB Bumi Siak Pusako
6 Mei 2015
Tidak berubah
Tidak berubah
Lifting minyak
4
Petroselat Ltd
PT PLN (Persero)
4 Mei 2015
5 tahun
7801.5 BBTU
Kelistrikan
28 Agustus 2015
1 tahun (penambahan titik serah)
Tidak berubah
Industri dan kelistrikan
Tidak berubah
Kelistrikan
5
ConocoPhillips (Grissik) PT PGN (Persero) Ltd Tbk
6
PT Medco E&P Indonesia
PT PLN (Persero) untuk PLTG Indralaya
14 Juli 2015
Tidak berubah
7
PHE Jambi Merang, Talisman (Jambi Merang) Ltd, Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Ltd
PT Pertamina (Persero)
15 Mei 2015
s.d. 9 Februari 2019
8
Husky-CNOOC Madura Ltd
PT Petrokimia Gresik
30-Apr-15
10 tahun
297.5 BSCF
Pupuk
9
ConocoPhillips (Grissik) PT PLN (Persero) Ltd
4 Mei 2015
s.d. 31 Desember 2017
43.8 TBTU
Kelistrikan
10
CNOOC SES Ltd, PHE OSES, PT Saka Energi Sumatera, Kufpec Indonesia (SES) BV
PHE ONWJ
22 Mei 2015
1 Januari 2015 s.d. 18 Jan 2017
Lifting minyak
11
Santos (Sampang) Pty Ltd, Singapore Petroleum Sampang Ltd, Cue Sampang Pty Ltd
PT Indonesia Power
22 Mei 2015
s.d. 2019
Kelistrikan
12
Husky-CNOOC Madura Ltd
PT PGN (Persero) Tbk
22 Mei 2015
20 tahun
Industri
13
Husky-CNOOC Madura Ltd
PT Inti Alasindo Energy
22 Mei 2015
20 tahun
Industri
14
ConocoPhillips (Grissik) PT PGN (Persero) Ltd Tbk
30 Mei 2015
s.d. 20 Des 2023
Industri
15
PetroChina International Jabung Ltd
PT PLN Batam
20 Oktober 2015
7 tahun 7 bulan sejak Tanggal Dimulai atau s.d. PSC berakhir
43.833 TBTU
Kelistrikan
16
PT Medco E&P Indonesia
PT PGN (Persero) Tbk
31 Agustus 2015
s.d. TJK terpenuhi (2 Januari 2014)
36036 BBTU
Kelistrikan
City gas Kota Jambi
SKK MIGAS
30
NO
PENJUAL
PEMBELI
TANGGAL PENANDATANGANAN
PERIODE
22 Desember 2015
s.d. 31 Desember 2018
-
Sejak 23 Oktober 2013 s.d. 22 Oktober 2016
JUMLAH KONTRAK KESELURUHAN (BCF/TBTU)
PERUNTUKAN
17
PHE WMO, Kodeco Energy Co Ltd, PT Mandiri Madura Barat
PT Pertamina (Persero)
18
PT Pertamina EP (pasokan gas dari Sumur Benggala-1)
PT PGN (Persero) Tbk
19
PT Pertamina EP
PT Pura Daya Prima
20
PHE Tuban East Java, PHE Tuban, PetroChina PT Gresik Migas International Java Ltd
21
PHE Simenggaris, Medco E&P Simenggaris
Perusda Nusa Serambi Persada
-
22
Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd
Perusda Sulawesi Selatan
20 Oktober 2015
s.d. 31 Des 2019
82.1 TBTU
Kelistrikan
23
PT Pertamina EP
PT Pertamina (Persero)
20 Oktober 2015
5 tahun sejak Tanggal Dimulai
As Is
Industri
24
PT Pertamina EP
PT Sinergi Patriot Bekasi
2-Nov-15
Sejak Tanggal Dimulai s.d. 31 Des 2019
7253 MMSCF
Kelistrikan
25
PT Pertamina EP
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
30 Oktober 2015
s.d. 31 Des 2017
12228.12 MMSCF
Pupuk
26
ConocoPhillips (Grissik) PT Odira Energi Ltd Karang Agung
2-Nov-15
s.d. 20 Des 2023
2.9 TBTU
Lifting minyak
27
PT PGN (Persero) Premier Oil Natuna Tbk, PT PLN Sea B.V., Natuna 1 B.V., (Persero), PT Natuna 2 B.V., KUFPEC Banten Global Indonesia (Natuna) B.V. Development
31 Desember 2015
s.d. 31 Des 2016
BBG Transportasi
2190 MMSCF
20 Oktober 2015 20 Oktober 2015
Industri Kelistrikan
Sejak Q4 2015 sampai dengan 28 Feb 2018
2.0768 BSCF
Industri
Kelistrikan
Industri dan Kelistrikan
Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia Tahun 2015 Realisasi Penyaluran Gas Bumi Indonesia Tahun 2015
Laporan Keberlanjutan 2015
KEBERPIHAKAN PADA PRODUKSI DALAM NEGERI (TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI/TKDN) Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) berkomitmen mengutamakan peran industri dalam negeri dalam kegiatan operasionalnya untuk meningkatkan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut pada kegiatan hulu migas harus ada intervensi Negara dalam bentuk kebijakan pemerintah yang berpihak pada sektor industri nasional. SKK Migas telah menyusun Pedoman Tata Kerja (PTK) untuk mengatur pengelolaan rantai suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di industri hulu migas. Salah satu tujuan utama pedoman tersebut adalah peningkatan kapasitas nasional, seperti adanya kewajiban pelaksanaan pengadaan barang/jasa di daerah dan ketentuan mengenai konsorsium harus beranggotakan perusahaan dalam negeri. Berdasarkan hasil kajian Universitas Indonesia mengenai multiplier effect kegiatan hulu migas bagi perekonomian nasional, disimpulkan bahwa setiap Rp 1 Miliar yang dibelanjakan oleh sektor hulu migas di dalam negeri akan berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja untuk 10 orang, peningkatan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 700 Juta dan pendapat rumah tangga sebesar Rp 200 Juta. Menurut data SKK Migas, tahun 2014, belanja sektor hulu migas mencapai Rp 209 Triliun. Artinya, menambah kesempatan kerja sebanyak 899.400 orang, meningkatnya PDB sebesar Rp 86 Triliun, dan pendapatan rumah tangga nasional sebesar Rp 23,8 Triliun. Pada tahun 2014, nilai seluruh komitmen pengadaan barang dan jasa industri hulu migas sebesar US$ 17,354 miliar dengan persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 54,15 persen (cost basis). Sejak tahun 2010, penggunaan TKDN juga melibatkan partisipasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia barang dan jasa. Periode 2010-2014 nilai Pengadaan yang melibatkan BUMN mencapai lebih dari US$ 4,51 miliar dengan TKDN sebesar rata-rata 77,25 persen. Di luar itu, sejak 2009, seluruh pembayaran pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas harus melalui bank BUMN dan BUMD dengan total transaksi mencapai US$ 44,91 miliar. Tahun 2014, nilai transaksi yang melalui perbankan nasional mencapai US$ 12,43 miliar. Jumlah ini melonjak 50 persen lebih dari tahun 2013 yang nilai transaksinya senilai US$ 8,195 miliar. KKKS juga diharapkan dapat secara optimal memanfaatkan produk barang/jasa dalam negeri. Selama periode Januari – Desember 2015, nilai seluruh komitmen pengadaan barang dan jasa (baik yang dilakukan melalui persetujuan SKK Migas maupun diadakan oleh KKKS sendiri) adalah US$ 7,908 Juta dengan persentase TKDN sebesar 67,69% (cost basis).
31
SKK MIGAS
32
Komitmen Pengadaan Barang dan Jasa (US$ Juta)
Komitmen Transaksi Tahunan (US$ Milyar)
Nilai komitmen tahunan transaksi pembayaran sampai dengan Desember 2015 melalui Bank BUMN/BUMD terus mengalami peningkatan, dimana nilai pada tahun 2014 meningkat 34% dibandingkan nilai pada tahun 2013.
Prosentase Transaksi Pembayaran melalui Bank BUMN/BUMD
Total transaksi April 2009 s.d. Desember 2015: US$ 47.859 Miliar
Laporan Keberlanjutan 2015
33
Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa BUMN – 2010 sampai dengan Desember 2015 TOTAL
NO BUMN
NILAI (RIBU US$)
TKDN (%)
PT. Pertamina (Persero)
3,087,817.27
74.51%
2
PT. Elnusa Geosains Tbk
689,449.00
73.15%
3
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
485,912.49
55.85%
4
PT. Rekayasa Industri
388,063.35
47.58%
5
PT. PAL Indonesia (Persero)
275,800.00
51.20%
6
PT. Adhi Karya (Persero)
124,821.00
95.52%
7
PT. Surveyor Indonesia (Persero)
114,385.88
90.07%
8
PT. Hutama Karya (Persero)
112,020.53
92.41%
9
PT. SUCOFINDO (Persero)
95,584.58
83.35%
10
PT. Amarta Karya (Persero)
28,000.00
61.34%
11
PT. Dahana (Persero)
20,601.11
68.47%
12
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
20,576.20
85,34%
13
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
17,775.48
86.99%
14
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
10,246.58
71.94%
1
15
PT. Pembangunan Perumahan Tbk
6,336.96
93.73%
16
BUMN dan PDN Lainnya
11,826.47
61.40%
5,489,216.90
70.92%
TOTAL • •
PT. Rekayasa Industri, PT. Elnusa, dan PT. Pelayaran Nasional Indonesia adalah Anak Perusahaan BUMN/ Perusahaan Dalam Negeri (PDN). BUMN Lainnya: PELNI, PGN, Kimia Farma Apotek, Antam, Pos Indonesia, Perum Peruri, Energy Management Indonesia (d/h KONEBA), Djakarta Llyod, Pelindo, Petrokimia Gresik, Semen Gresik dan Asuransi Jiwasraya
Pencapaian Penghematan Proses Pengadaan sampai dengan Desember 2015
SKK Migas menargetkan penghematan proses pengadaan pada tahun 2015 sebesar USD 100 Juta. Namun Kami berhasil melakukan Realisasi Penghematan Proses Pengadaan sampai dengan Desember 2015 mencapai US$ 251.06 Juta.
SKK MIGAS
34
Pencapaian Optimalisasi Pemanfaatan Aset s.d. Desember 2015
SKK Migas menargetkan Optimalisasi Pemanfaatan Aset pada tahun 2015 sebesar USD 35 Juta. Namun patut disyukuri, sampai dengan Desember 2015, Kami dapat membukukan Pencapaian Optimalisasi Pemanfaatan Aset mencapai USD 47,03 Juta.
Laporan Keberlanjutan 2015
KONTRIBUSI FINANSIAL UNTUK NEGARA Tahun 2015, sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) mencatat pendapatan Negara sebesar Rp136,1 triliun atau 98% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar Rp139,4 triliun. Realisasi investasi usaha hulu migas sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai USD 15.34 milyar yang terdiri dari biaya ekplorasi sebesar USD0.9 milyar, biaya pengembangan sebesar USD3.05 milyar, biaya produksi sebesar USD10.18 milyar dan biaya administrasi sebesar USD1.14 milyar.
Investasi KKKS Eksploitasi dan Eksplorasi
Turunnya harga minyak dunia berdampak besar pada pendapatan Negara dan investasi sektor hulu migas. SKK Migas melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi dampak penurunan harga bersama KKKS diantaranya melakukan evaluasi ulang proyek-proyek yang keekonomiannya terpengaruh harga minyak, mendorong KKKS melakukan pemanfaatan asset bersama untuk Kontraktor yang wilayah kerja nya berdekatan, melakukan renegosiasi harga dengan penyedia barang dan jasa supaya dapat memberikan fleksibilitas harga untuk menjaga keekonomian proyek yang sedang direncanakan. Dan untuk menjaga iklim investasi di tengah harga yang kurang menarik untuk berinvestasi, SKK Migas memberikan masukan kepada Pemerintah terkait dengan kebijakan fiskal untuk menarik investor. Selain itu kendala investasi terkait dengan pembebasan lahan dan perijinan disikapi dengan koordinasi yang lebih aktif dengan instansi terkait dan kendala pengelolaan Wilayah Kerja (WK) terkait dengan perpanjangan WK diupayakan dengan memberi kepastian pengelolaan WK jauh sebelum masa WK berakhir. Seiring dengan turunnya harga minyak dunia, harga-harga jasa pendukung kegiatan eksplorasi juga turun, hal ini bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi baik survei seismik, pengeboran sumur-sumur baru maupun pengembangan.
35
SKK MIGAS
36
Tata Kelola
Persoalan Good Governance di SKK Migas menjadi isu yang muncul ke ranah publik. Untuk menegakkan tata kelola yang baik dengan mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, independensi, dan fairness, SKK Migas telah melakukan berbagai upaya menyangkut hal tersebut. Terkait dengan laporan keuangan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI atas Laporan Keuangan SKK Migas tahun buku 2014, SKK Migas mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Predikat opini WTP atas Laporan Keuangan SKK Migas tersebut merupakan opini WTP selama tujuh tahun sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Namun demikian, Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI tersebut juga menghasilkan beberapa rekomendasi auditor yang harus ditindaklanjuti oleh SKK Migas, saat ini proses tindak lanjut atas rekomendasi tersebut masih terus menerus dilakukan dalam rangka perbaikan tata kelola SKK Migas. Namun demikian, Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI tersebut juga menghasilkan beberapa rekomendasi auditor yang harus ditindaklanjuti oleh SKK Migas, saat ini proses tindak lanjut atas rekomendasi tersebut masih terus menerus dilakukan dalam rangka perbaikan tata kelola SKK Migas.
Laporan Keberlanjutan 2015
ETIKA DAN INTEGRITAS Indonesia telah menerbitkan EITI Report 2009 sampai dengan 2014. Pada tahun 2015, Indonesia menyelesaikan laporan tahun 2013-2014 berdasarkan EITI Standard tahun 2013. Selain itu, SKK Migas dan 71 KKKS juga telah menerima apresiasi atas partisipasinya dalam mendukung Indonesia menjadi Negara taat azas transparansi atau Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) Compliant Country. Apresiasi tersebut diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kementerian tersebut menilai bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama intensif berbagai lembaga Negara, antara lain SKK Migas dan KKKS untuk membuka angka produksi dan pembayaran kepada Negara demi mencapai transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik di sektor industri ekstraktif.
PERBAIKAN PROSES BISNIS DI SKK MIGAS Setelah amar putusan Mahkamah Konstitusi pada November 2012 yang memutuskan fungsi dan tugas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dilaksanakan oleh Pemerintah sampai diundangkannya Undang-Undang yang baru, yang kemudian diikuti dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 yaitu bahwa penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas dilaksanakan oleh SKK Migas. Salah satu hal yang dituntut untuk segera diselesaikan adalah perbaikan tata kelola SKK Migas secara keseluruhan, yang meliputi proses bisnis, Pedoman Tata Kerja (PTK) dan Standard Operating Procedure (SOP) internal, penyelenggaraan administrasi umum serta organisasi SKK Migas, agar selaras dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku tanpa mengesampingkan kualitas layanan kepada para stakeholder. Efisiensi, efektivitas, serta reformasi birokrasi menjadi tujuan utama dalam perbaikan tata kelola ini. Sampai saat ini SKK Migas telah menerbitkan 80 PTK yang 11 diantaranya dikeluarkan pada tahun 2015. NO NAMA PTK 1
PTK Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kesatu tentang Ketentuan Umum Revisi 02 dan Buku Kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa Revisi 03
2
PTK Peningkatan Recovery Factor Melalui Kegiatan Pilot Tertiary Recovery
3
PTK Pemeliharaan Fasilitas Produksi Migas Revisi 01
4
PTK Kebijakan Akuntansi Kontrak Kerja Sama
5
PTK Placed Into Service Revisi 02
6
PTK Pengelolaan Internal Buku Kelima tentang Akuntansi Aset
7
PTK Prosedur Perizinan Sertifikasi Kebandaran dan Kemaritiman Revisi 01
8
PTK Work Program & Budget Revisi 01
9
PTK Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan
10
PTK Authorization for Expenditure Buku Kesatu tentang Persetujuan AFE Rev. 01 dan Buku Kedua tentang Closed Out AFE
11
PTK Pengelolaan Asuransi Revisi 01
37
SKK MIGAS
38
Pengesahan PTK-PTK ini menyelaraskan tata kelola beberapa proses bisnis utama SKK Migas, antara lain terkait proses Authorization for Expenditure, Work Program and Budget, Pengadaan Barang dan Jasa KKKS dan Placed Into Service, serta memperjelas hubungan kerja antara SKK Migas dan KKKS antara lain mengenai kebijakan akuntansi KKS dan pengelolaan asuransi. Pengesahan PTK-PTK ini yang diikuti dengan penyelarasan proses bisnis berdampak langsung terhadap simplifikasi proses SKK Migas sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Penyederhanaan proses birokrasi di internal SKK Migas juga dilakukan selama tahun 2015 untuk perbaikan tata kelola SKK Migas antara lain; penyederhanaan penyelenggaraan administrasi umum dalam bentuk penggunaan email untuk seluruh naskah dinas dengan jenis memo, pengumuman, undangan dan nota; perubahan ketentuan risalah rapat dan pejabat sementara; serta optimalisasi teknologi melalui ePAU untuk menyederhanakan administrasi yang bersifat umum.
PENGELOLAAN TENDER SKK Migas telah melakukan integrasi proses bisnis internal dalam pengelolaan pengadaan dan manajemen aset, keuangan, serta sumber daya manusia dengan mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP) yang merupakan Sistem Informasi Internal (SII) SKK Migas yang terintegrasi. Penerapan ini merupakan bentuk nyata untuk melakukan pembenahan administrasi dan meningkatkan transparasi pengelolaan internal SKK Migas sesuai dengan tata kelola organisasi yang baik. Integrasi sistem ini membuat kinerja institusi menjadi lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien. Terkait pengelolaan tender, payung pedomannya dalam bentuk PTK Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa Revisi 03 yang membuat paradigma baru dalam pengelolaan rantai suplai yaitu adanya klausul Right to Audit terhadap penyedia barang dan jasa.
Laporan Keberlanjutan 2015
KOMITMEN TERHADAP TINDAKAN ANTI KKN SKK Migas berkomitmen untuk mewujudkan industri hulu migas yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Neporisme (KKN). Dalam hal ini SKK Migas telah melakukan pembenahan dan perbaikan tata kelola secara konsisten dan terus menerus dengan serangkaian kegiatan pencegahan tindak pidana korupsi, fraud dan gratifikasi. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
Wajib LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0334/ SKK0000/2013/ SO tentang Kewajiban LHKPN, seluruh manajemen dan pekerja SKK Migas wajib untuk menyampaikan LHKPN. Selain itu, setiap dua tahun sekali atau setiap terjadinya promosi/ menduduki jabatan baru, manajemen dan pekerja SKK Migas diwajibkan untuk memperbaharui LHKPNnya dengan mengisi form LHKPN B.
Pelaporan LHKPN Tahun 2015
Pelaporan Penerimaan Gratifikasi Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0161/ SKK0000/2011/S tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi (PPG), seluruh manajemen dan pekerja SKK Migas wajib menyampaikan/ melaporkan setiap penerimaan gratifikasi. Sesuai ketentuan gratifikasi, selambat-lambatnya tujuh hari setelah menerima gratifikasi, manajemen dan pekerja SKK Migas diwajibkan untuk melaporkan pemberian tersebut dengan mengisi formulir pelaporan gratifikasi.
39
SKK MIGAS
40
Pelaporan Gratifikasi Tahun 2015
Whistle Blowing System (WBS) Sejak Agustus 2013, SKK Migas membuka saluran Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blower System (WBS) dengan nama KAWAL SKK Migas. Saluran ini diharapkan dapat digunakan dengan baik baik oleh pelapor internal maupun eksternal SKK Migas untuk melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh manajemen dan atau pekerja SKK Migas. Seluruh laporan ini akan diverifikasi oleh KAWAL SKK Migas untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Sedangkan kriteria dugaan pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah dugaan korupsi, dugaan pelanggaran terhadap Pedoman Etika, dugaan pelanggaran PPG, dugaan kecurangan, dugaan konflik kepentingan, dugaan pelecehan, dan dugaan penyebaran atau pembocoran rahasia institusi. Selama tahun 2015, laporan pelanggaran yang diterima WBS sebagaimana pada grafik berikut ini:
Laporan WBS Tahun 2015
Laporan Keberlanjutan 2015
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN ASET Dalam hal ini dilakukan melalui Jasa Pengembangan Sinas, yang merupakan salah satu bentuk pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan oleh SKK Migas terhadap pengawasan pencatatan aset Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari KKKS. Dalam melakukan penatausahaan aset tersebut, SKK Migas menggunakan suatu aplikasi yang dinamakan Sistem Informasi Aset Minyak dan Gas Bumi (SINAS Migas).
SISTEM MANAJEMEN PENGELOLAAN KINERJA HULU MIGAS Salah satu konsep yang diaplikasikan untuk optimalisasi pengendalian dan peningkatan kinerja adalah Performance Management System (PMS). Dengan implementasi PMS ini diharapkan terbangunnya sebuah sistem yang melingkupi metodologi, metric, proses, dan sistem teknologi informasi yang digunakan untuk memonitor dan mengendalikan kinerja SKK Migas dan membantu organisasi dalam mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar fokus pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
IMPLEMENTASI INTERKONEKSI SISTEM DENGAN STAKEHOLDER TAHAP 2 (KEMENTERIAN ESDM DAN KEMENTERIAN KEUANGAN) Dalam rangka meningkatkan akurasi, akuntabilitas, kehandalan, sinkronisasi dan transparasi data/informasi di sektor kegiatan usaha migas dalam kerangka pertukaran data dan informasi, maka diperlukan integrasi data kegiatan usaha hulu migas yang terpadu dari instasi dan lembaga terkait dalam pemerintah atau stakeholder lainnya. Pada tahun 2014 SKK Migas telah melaksanakan studi dan prototype Interkoneksi antara SKK Migas dengan Kementerian Keuangan. Hasil yang diperoleh tahap I ini adalah daftar peta kebutuhan data & informasi dari Kementerian Keuangan RI, rencana implementasi tahun 2015 – 2016, prototype dimana KKKS dapat menarik data dari portal SKK Migas berbasi SOA, proses bisnis dan relasi laporan (report) sistem interkoneksi, usulan arsitektur manajemen data sistem interkoneksi, spesifikasi fungsional sistem dan spesifikasi web service sistem interkoneksi sehingga yang melatarbelakangi pelaksanaaan kegiatan ini adalah Kementerian Keuangan RI membutuhkan laporan secara online langsung dari sistem SKK Migas, sehingga proses laporan ini dapat diterima secara cepat.
41
SKK MIGAS
42
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SKK MIGAS Terdapat beberapa aplikasi yang dikembangkan terkait hal ini, yakni:
NO
ASPEK APLIKASI YANG DIKEMBANGKAN
TUJUAN
1.
Aplikasi Monitoring Perkara Hukum SKK Migas
• Monitoring kasus hukum di SKK Migas, • Monitoring durasi pendampingan bantuan hukum
2.
Data Management Dashboard
• Integrasi data-data strategis yang dimiliki oleh fungsi-fungsi di SKK Migas. • Penggunaan excel sebagai repository data oleh fungsi akan digantikan menjadi bentuk basis data. • Master Data Management sebagai integrator seluruh data-data di SKK Migas
3.
Production & Drilling Dashboard
• Dashboard dan pelaporan terbaru/ terkini terkait produksi & pemboran dari hasil penarikan data oleh SOT
4.
Portal Terpadu Kepabeanan Migas
• Sistem Pegelolaan terpadu kegiatan manajemen perijinan dan tindak lanjut kegiatan importasi barang industri hulu minyak dan gas bumi yang melibatkan KKKS, SKK Migas, Ditjen Migas, dan Ditjen Bea & Cukai
5.
Sistem AFE Manager/Terpadu
• Kebutuhan evaluasi & persetujuan usulan AFE KKKS, sebagai salah satu proses kegiatan proyek operasional KKKS • Meningkatkan kualitas dan transparansi data terkait pengajuan, revisi, dan persetujuan AFE & Close Out AFE KKKS • Memudahkan proses pengambilan keputusan oleh Pimpinan SKK Migas.
6..
Sistem Monitoring Kontrak PSC
• Pengelolaan data dan dokumen Kontrak PSC termasuk history/rekam jejak dan perubahannya • Pengelolaan data dan dokumen Regulasi termasuk perubahan, rekam jejak dari mulai perumusan hingga penetapan, amandemen, serta fungsi pencariannya
7.
Sistem AFE Manager/Terpadu
• Pembangunan Web Aplikasi Pelaporan Online kegiatan bulanan VP MR di masing-masing K3S • Tool pelaporan & rencana tindak lanjut terhadap berbagai isu strategis di K3S, dan sebagai perangkat untuk mendukung pengambilan keputusan (DSS) oleh Pimpinan SKK Migas.
Laporan Keberlanjutan 2015
NO
43
ASPEK APLIKASI YANG DIKEMBANGKAN
TUJUAN
8.
Electronik Pengelolaan Administrasi Umum (e-PAU)
• Pengembangan sistem pengelolaan administrasi umum SKK Migas
9.
Time/Timesheet Management
• Pembangunan sistem pengelolaan kehadiran-kegiatan pekerja SKK Migas sesuai KPI Organisasi dan KPI Individual • Sistem informasi yang menjawab kebutuhan Fungsi SDM terkait dengan parameter penilaian kinerja, pengawasan kedisiplinan, dan tertib administrasi kepegawaian.
MENETAPKAN DAN MENERAPKAN STANDARD KINERJA SKK Migas terus mengembangkan Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas yang merupakan sistem terintegrasi operasional SKK Migas dalam melakukan Pengawasan dan Pengendalian yang mana SOT ini terintegrasi secara langsung dengan data-data lapangan di KKKS, antara lain data produksi dan lifting, keuangan, perencanaan dan manajemen aset. Integrasi data-data ini diharapkan dapat semakin memudahkan pengambil keputusan serta meningkatkan transparansi pengelolaan kegiatan usaha hulu migas. Pada dasarnya SOT merupakan sistem pertukaran data/informasi strategis kegiatan usaha hulu migas antara KKKS dengan SKK Migas, dimana data dipertukarkan secara langsung dari sistem operasional KKKS dalam rangka peningkatan efektivitas, efisiensi, dan transparansi pelaporan kegiatan operasional usaha hulu migas.
Sistem Operasi Terpadu
44
SKK MIGAS
Kegiatan pembangunan SOT pada prinsipnya merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan Fungsi Teknis dan Fungsi Manajemen Sistem Informasi (MSI) di SKK Migas dan di KKKS, serta dukungan pihak ketiga jika diperlukan. SOT yang telah diimplementasikan mencakup data-data strategis sebagai berikut: • SOT Production Monitoring & Lifting merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Operasi Produksi dan Divisi MSI, dengan dukungan dari KKKS terkait untuk penarikan data produksi, stok, dan lifting dari sistem pengelolaan data operasi produksi di KKKS ke SKK Migas, dengan menggunakan standar pertukaran data ProdML dalam rangka peningkatan monitoring kegiatan produksi, stok, dan lifting. • SOT Drilling Monitoring merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Survei dan Pemboran dan Divisi MSI, dengan dukungan dari KKKS terkait penarikan data rencana dan realisasi kegiatan pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur dari sistem operasional pemboran KKKS ke SKK Migas, dengan menggunakan standar pertukaran data, dalam rangka peningkatan monitoring kegiatan pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur di KKKS. • SOT Financial Quarterly Report (FQR) merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Akuntansi dan Divisi MSI, dengan dukungan dari KKKS terkait penarikan data laporan keuangan kuartalan dari sistem keuangan KKKS ke SKK Migas dengan menggunakan kombinasi akun, komponen Chart of Account – COA (Cost Center, WBS, dll), dengan menggunakan standar pertukaran data XBRL untuk menjaga akurasi dan validitas data/informasi dari KKKS ke SKK Migas. • AFE Manager/Terpadu sebagai sebuah sistem terintegrasi untuk evaluasi dan persetujuan usulan AFE KKKS, dalam rangka peningkatan kualitas dan transparansi data terkait pengajuan, revisi, dan persetujuan AFE dan Close Out AFE KKKS, serta untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pengambilan keputusan oleh Manajemen SKK Migas. • SOT Interkoneksi Sistem SKK Migas dengan Kementerian Keuangan membangun pertukaran data antara SKK Migas dengan Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengoptimalkan proses pelaporan dari SKK Migas ke Kementerian Keuangan. • SOT Asset Lifecyle Management berbasis SOT Common Framework (CF) membangun prototype pelaporan data aset KKKS Barang Milik Negara (BMN) system-to-system dari KKKS kepada SKK Migas untuk meningkatkan kualitas dan transparansi data. • Implementasi GIS Pengelolaan Sumberdaya Migas (pilot) sebagai suatu sistem untuk monitoring data bawah permukaan berbasis GIS dan pengawasan, pengendalian SKK Migas khususnya hal eksplorasi, eksploitasi, pengawasan rencana komitmen, dan realisasi pengembangan lapangan migas dalam terminologi PSC.
Laporan Keberlanjutan 2015
45
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Sistem Manajemen Risiko (ERM) SKK Migas disusun dengan mengacu pada konsep ISO 31000 yang ditetapkan dalam Pedoman Manajemen Risiko SKK Migas Nomor EDR0028/ SKKF0000/2015/S0.
Diawali dengan identifikasi risiko yang telah dilaksanakan pada 2014 dan tahapantahapan berikutnya yang akhirnya telah disusun Risk Register SKK Migas yang mengidentifikasikan 117 risiko enterprise di level Divisi dan 371 risiko korupsi. Dari 117 risiko level Divisi tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, 117 risiko dikonsolidasikan menjadi 58 risiko dan pada tahap kedua 58 risiko tersebut dikonsolidasikan kembali menjadi delapan risiko enterprise (top risk).
Dampak dan Kemungkinan Risiko Tertinggi di SKK Migas NO RISIKO
DAMPAK
LIKELIHOOD
1
Ketidakpastian status lembaga SKK Migas kedepan
Sangat Signifikan
Hampir pasti akan terjadi
2
Tidak tercapainya target peningkatan cadangan migas
Sangat Signifikan
Hampir pasti akan terjadi
3
Ketidakpastian pembebanan biaya operasi ke dalam cost recovery
Sangat Signifikan
Kemungkinan besar akan terjadi
4
Ketidakpastian upaya perbaikan reputasi Sangat Signifikan SKK Migas/reputasi industri hulu migas
Kemungkinan besar akan terjadi
5
Tidak tercapainya target lifting migas
Signifikan
Hampir pasti akan terjadi
6
Ketidak efektifan sistem TI dalam menunjang kegiatan operasional SKK Migas
Signifikan
Hampir pasti akan terjadi
7
Ketidakpastian produksi migas
Signifikan
Hampir pasti akan terjadi
8
Tidak tercapainya target penerimaan Negara dari sektor migas
Signifikan
Kemungkinan besar akan terjadi
SKK MIGAS
46
Sesuai siklus manajemen risiko, dari 117 risiko level divisi tersebut, kemudian masingmasing disusun rencana mitigasinya untuk menurunkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Untuk 117 risiko enterprise, seluruh kepala unit kerja di SKK Migas selaku Risk Owner dengan dibantu oleh Risk Champion, total di tahun 2015 telah menyusun 299 rencana mitigasi ERM dan 425 rencana mitigasi risiko korupsi. Rencana-rencana mitigasi tersebut kemudian dimonitor pelaksanaannya setiap kuartal di sepanjang tahun 2015 oleh Pengawasan Internal selaku Unit Manajemen Risiko dan kemudian hasil monitoring mitigasi risiko tersebut kemudian dilaporkan kepada Manajemen.
MONITORING MITIGASI RISIKO KORUPSI Berikut ini hasil monitoring risiko korupsi yang telah dilaksanakan fungsi selama tahun 2015:
Mitigasi Risiko Korupsi Fungsi SKK Migas Tahun 2015 SELESAI
DALAM PROSES
BELUM
Penunjang Operasi
28
0
0
Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas
20
0
6
Pemeriksaan Penghitungan Bagian Negara
0
0
1
Akuntansi
1
0
0
Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat
2
0
4
Operasi Produksi
9
8
0
DIVISI
PRKRPL
0
1
1
Internal
32
4
0
Manajemen Sistem Informasi
38
0
13
Perwakilan Jabanusa
5
2
0
Perwakilan Pamalu
5
2
0
Perwakilan Sumbagsel
7
0
0
Perwakilan Kalsul
7
0
0
Perwakilan Sumbagut TOTAL
4
3
0
158
20
25
Laporan Keberlanjutan 2015
47
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL) KOMITMEN TANGGUNG JAWAB K3LL
SKK Migas memiliki keyakinan bahwa aspek K3LL merupakan bagian penting dalam mendukung produksi minyak dan gas bumi yang berkelanjutan. Dalam proses pengambilan keputusan pada setiapan tahapan pelaksanaan Kontrak Kerja Sama harus mengutamakan aspek K3LL yang tidak terbatas pada rencana pengembangan lapangan, serta rencana kerja dan anggaran tahunan. Pimpinan SKK Migas berkomitmen melindungi setiap pekerja SKK Migas dari risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, serta mengharuskan adanya komitmen K3LL melalui kepemimpinan dan akuntabilitas dari seluruh Pimpinan KKKS untuk memastikan pelaksanaan aspek K3LL secara efektif dan efisien. Sejak bulan Januari 2015, Kami mengambil langkah terobosan dalam pengaturan aspek K3LL yang berlaku ke dalam organisasi SKK Migas dan kepada KKKS dengan berpedoman praktik bisnis yang efisien, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mencapai target K3LL yang terukur dan melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Dalam upaya menerapkan proses bisnis yang efisien dengan tetap meningkatkan kinerja K3LL, SKK Migas memandang kebutuhan standardisasi sistem pengelolaan K3LL, manajemen mutu maupun energi dipandang perlu diterapkan dalam kegiatan KKKS yang langsung mengekstraksi minyak dan gas bumi dari lingkungan dimana mereka beroperasi.
SKK MIGAS
48
RUANG LINGKUP MANAJEMEN K3LL Penerapan sistem manajemen terintegrasi antara sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen K3 dan sistem manajemen mutu sebagai sebuah kesatuan utuh yang tidak terpisahkan disertai dengan manajemen energi untuk menerapkan praktik bisnis yang efisien sejak pertama kali mengelola suatu wilayah kerja, yang dikembangkan menjadi wilayah kerja eksploitasi yang produktif hingga tahapan pasca produksi dan pada akhirnya akan dikembalikan lagi ke Negara.
Environment Management Cycle Areas of Oil and Gas
Dalam upaya pengelolaan berkelanjutan suatu wilayah kerja, keberadaan sistem manajemen terintegrasi yang terakreditasi akan mempermudah proses pengembalian wilayah kerja dan kelanjutan kegiatan operasi produksi oleh operator baru tanpa kendala berarti karena ketersediaan semua dokumen teknis melekat sebagai bagian dari database sistem manajemen dimaksud. Lebih jelasnya digambarkan dengan skema berikut:
HSE Management Process Upstream Oil and Gas
Laporan Keberlanjutan 2015
PENGURANGAN GAS RUMAH KACA SKK Migas menyadari bahwa emisi Gas Rumah Kaca dapat timbul dari kegiatannya sendiri maupun kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi yang dilaksanakan oleh KKKS.
Green House Gas (GHG) Source
Untuk mendukung upaya pemerintah RI dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sebesar 26% secara mandiri, maka SKK Migas menargetkan pengurangan emisi dari beberapa sumber energi dalam jangka waktu 2010 – 2020.
Secara teknis, upaya pengurangan Gas Rumah Kaca dilakukan melalui program pemanfaatan gas suar bakar dan perbaikan tata guna lahan yang dilakukan oleh KKKS, penggunaan sumber energi bersih dan optimasi konsumsi bahan bakar minyak yang dilakukan SKK Migas bersama-sama KKKS baik di kantor pusat maupun di daerah operasi masing-masing.
49
SKK MIGAS
50
GHG Reduction Program
Bentuk nyata pemanfaatan associated gas yang selama ini dibakar pada menara suar bakar dan monetisasi sebagai sales gas sudah dilakukan di beberapa KKKS sesuai tabel berikut ini.
NO K3S
PEMBELI
PERKIRAAN VOLUME (BBTUD)
1
TAC Pertamina – Medco Sembakung
PLN Wilayah Kalimantan Timur
2
JOB Pertamina-Petrochina Salawati
Malamoi Olom Wobok
5
3
PetroChina Int’l Jabung Ltd
Tanjung Jabung Power
2.5
4
PetroChina Int’l Jabung Ltd
Jambi Indoguna International
14.5
5
Pertamina EP (Lapangan Semanggi)
Titis Sampurna
1
6
Pertamina EP (Lapangan Semanggi)
Bumi Wiralodra Indramayu
0.5
7
JOB PPEJ (Unitisasi Mudi & Sukowati)
Gasuma
12
8
JOB PPEJ (Unitisasi Sukowati)
Bangkit Bangun Sarana
10
9
Pertamina EP Region KTI (Lapangan Bunyu)
PLN (Persero)
0.5
10
Pertamina EP Region KTI (Lapangan Bunyu)
PLN (Persero) untuk kelistrikan Tarakan
11
Pertamina EP (Lapangan Kandang Haur Timur)
Pertiwi Nusantara Resources
2.5
2 0.7
Laporan Keberlanjutan 2015
Dengan pengurangan volume pembakaran gas suar bakar, secara umum sudah menurunkan dampak penting pengelolaan lingkungan di daerah operasi KKKS yang terkait dengan penerimaan masyarakat karena permasalahan radiasi panas, cahaya dan kebisingan yang terjadi. Upaya nyata lain yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS untuk menurunkan emisi GRK berupa penggunaan bahan bakar gas sehingga mereduksi emisi CO2 yang ditindaklanjuti dengan penyediaan bus jemputan dan kendaraan pool untuk mengurangi volume penggunaan kendaraan pribadi. Beberapa kerja sama internasional dijajaki SKK Migas untuk mengurangi emisi GRK antara lain, • berpartisipasi aktif dalam program Global Gas Flaring Reduction (GGFR) untuk mendukung usaha Negara dan KKKS untuk mengurangi emisi dari pembakaran gas suar bakar, untuk memberikan dukungan teknis atas keanggotaan Indonesia dalam GGFR, dimana Direktorat Jenderal Migas dari Kementerian ESDM sebagai ketuanya. • berpartisipasi dalam program Global Methane Initiative (GMI) untuk mendukung upaya pengurangan fugitive emission dari fasilitas produksi minyak dan gas bumi. • berpartisipasi aktif dalam program Carbon Capture and Storage (CCS) yang melakukan sequestrasi gas CO2 untuk kemudian diinjeksikan ke dalam formasi sebagai bagian dari program EOR untuk meningkatkan laju pengurasan minyak dan gas bumi.
EFISIENSI ENERGI, PENURUNAN EMISI UDARA DAN PENCEMARAN AIR, SERTA PENGELOLAAN LIMBAH PADAT Sebagian bagian dari upaya mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan, SKK Migas mendukung program kerja KKKS yang mengoptimalkan penggunaan material dengan mendaur ulang atau menggunakan kembali beberapa material bahan pembantu di dalam proses produksi. Dalam melakukan kajian keekonomian limbah sisa operasi dan sisa produksi, setiap KKKS wajib mengajukan rencana pengelolaan sesuai hierarki pengelolaan yang terdiri atas reduce, recycle, recovery, replacement, return to supplier, dan bila sudah tidak memungkinkan lagi dikelola di sumber barulah terbuka pilihan pengelolaan treatment dan/atau disposal. Kegiatan audit energi dilakukan secara berkesinambungan, dimulai penyusunan baseline disertai program penghematan energi dan kemudian dilakukan pengukuran berkala sebagai bagian dari pemantauan program efisiensi energi. Kebijakan program pembangunan berkelanjutan SKK Migas ini berhasil diterjemahkan oleh beberapa KKKS sehingga memperoleh peringkat Proper Emas dalam penilaian Proper 2015 di 4 (empat) lapangan minyak dan gas bumi yang meliputi lapangan Rimau (PT Medco E&P Indonesia), lapangan Kakap (Star Energy Indonesia Kakap Ltd.) serta Lapangan Rantau dan Lapangan Subang (PT Pertamina EP).
51
SKK MIGAS
52
Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Block 3R Limbah Padat Non B3 Efisiensi Energi
Sampah Organik Non Kertas
Penurunan Emisi
Sampah Anorganik Plastik)
(
Efisiensi & Penurunan Beban Pencemaran Air
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
3R Limbah B3
Program Penurunan Beban Pencemaran Air: 1. Re-injeksi air terproduksi 2.Pemanfaatan air olahan IPAL Domestik
Program :
1. Hutan Tanaman Langka 2. Tanaman Obat 3. Pembibitan tanaman di Nursery 4. Penanaman bambu di sempadan sungai
Keberhasilan SKK Migas dalam mendorong perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan dibuktikan dengan perolehan peringkat Proper dalam kurun waktu 2002-2015 mampu menjaga tingkat hampir selalu tingkat penaatan di atas 90%. Beberapa penurunan kinerja yang terjadi umumnya disebabkan perubahan peraturan yang memerlukan modifikasi dan penyesuaian kondisi operasi KKKS.
Peningkatan Proper 2015
Penilaian Proper KSS 2014-2015 Peringkat Proper (2002-2015)
100% 90%
12,73%
80% 70%
73,33%
15,15%
15,58% 24,36%
72,00%
28,05%
83,33%
40,24%
30,49%
30,77%
60% 50%
74,55%
40%
74,24%
67,53%
30% 69,23%
20% 10%
26,67%
65,85%
28,00%
16,67%
0%
12,73%
2002
59,76% 62,82%
52,44%
2003
Tidak TAAT
2004
TAAT
2008
10,61%
2009
Lebih dari Taat
16,88% 6,41%
2010
2011
6,10%
2012
7,32%
9,76%
6,41%
2013
2014
2015
Laporan Keberlanjutan 2015
EFISIENSI BAHAN BAKU Lebih jauh lagi Kami juga melakukan improvisasi dengan mengoptimalkan penggunaan e-mail, ECM (Enterprise Content Management) dan manajemen penggunaan printer (printer management usage). ECM adalah sistem pengolahan dokumen terpadu, yang strukturnya dibangun sesuai dengan struktur organisasi SKK Migas. Dengan ECM, kolaborasi dokumen di level user dan level aplikasi dapat dikelola dengan mudah sebab level user dengan folder kolaborasi informasi, level aplikasi dengan webservice (via ESB). Efisiensi Bahan Baku juga Kami lakukan dengan adanya kebijakan pembatasan penggunaan printer dan sistem informasi manajemen aplikasi perkantoran (simap) untuk mengurangi penggunaan kertas. Salah satu contoh penerapan kebijakan pembatasan penggunaan printer adalah program Printer Management Usage, yaitu suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan penggunaan printer dan pemakaian kertas dan bisa dijadikan alat ukur efisiensi pemakaian kertas, serta untuk menghindari penggunaan printer oleh pihak yang tidak berwenang (secure printing). Dengan program ini, penggunaan kertas untuk mencetak turun drastis.
Dengan begitu dinamisnya sistem pelaporan kepada pemerintah, baik instansi pemerintah pusat maupun daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), dan tembusannya yang disampaikan kepada SKK Migas, kami melihat indikasi penambahan jumlah arsip laporan rutin K3LL semakin bertambah sehingga perlu dioptimalkan. Upaya tersebut diawali dengan kebijakan pengiriman laporan lingkungan secara digital sejak Juli 2015 yang kemudian diperluas menjadi laporan rutin K3LL sejak April 2016 sehingga kini setiap KKKS cukup menyampaikan laporan rutin K3LL dalam satu kali pengiriman berbentuk salinan digital setiap bulan bagi KKKS yang sudah berproduksi dan setiap tiga bulan sekali untuk KKKS yang belum berproduksi.
53
SKK MIGAS
54
BRIGHT AND GREEN PROGRAM Dalam mendukung penerapan Bright and Green Program, SKK Migas bersama K3S melakukan berbagai program penanaman pohon sejak bertahun-tahun lalu sampai saat ini: • Dalam rangka Hari Laut ke-11 dan Ulang Tahun di Balikpapan, Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi berpartisipasi dalam penanaman 5.000 bakau. • SKK Migas dan VICO membangun kawasan hutan mangrove di Muara Kilang, Kon servasi kehidupan laut, 2014. • SKK Migas dan Statoil melaksanakan penanaman 20.000 bakau di wilayah pesisir pantai Ampalas, Mamuju, ibukota Sulawesi Barat, 2013. • SKK Migas dan Lapindo Brantas berpartisipasi dalam program penanaman 1 milyar pohon yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, tahun 2013. • SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa Barat. (PHE ONWJ) menanam 10.000 bibit bakau dan pengadaan 100 benih organik dan non-organik di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. • SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa Barat (PHE ONWJ) membuat program Orang Tua Asuh Pohon (OTAP) di 9 Kabupaten di Karawang. • SKK Migas berkoordinasi dengan PT. Pertamina EP, PT. VICO Indonesia, PT. Medco, dan PT. Chevron Indonesia Co. menanam sekitar 70% dari total 12 juta bakau di kawasan pantai Borneo dan 30% ditanam di pulau Sulawesi, tahun 2010-2014. • BPMIGAS (sebelum menjadi SKK Migas) menanam 10.000 bibit bakau sumbangan, Pantai Indah Kapuk, Jakarta 2011. • Penanaman 14 juta bakau di Delta Mahakam telah diterapkan sejak tahun 1998 oleh pemerintah dan Total E&P Indonesia.
PELATIHAN LINGKUNGAN Kami juga menerapkan kebijakan pelatihan terakreditasi mengenai pengelolaan lingkungan bagi pekerja SKK Migas sendiri dan karyawan-karyawan KKKS agar mereka lebih memahami konsep dan implementasi beragam upaya pengelolaan lingkungan, yang mencakup setidaknya, • Pelatihan Kajian Lingkungan Hidup Strategis • Pelatihan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (berjenjang hingga tingkat manajemen) • Pelatihan Pengelolaan Limbah B3 • Pelatihan Manajer Pengendalian Pencemaran Air (sertifikasi kompetensi MPPA) • Pelatihan Auditor Lingkungan • Pelatihan Audit Energi • Pelatihan Auditor dan Auditor Utama Sistem Manajemen Lingkungan (sertifikasi kompetensi)
Laporan Keberlanjutan 2015
PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Aspek keselamatan kerja dan kesehatan sangat terkait dengan pencapaian sasaran rencana kerja dengan selamat. Kinerja keselamatan kerja diukur dengan indeks tingkat kejadian kecelakaan kerja sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Ditjen Minyak dan Gas Bumi, dimana semakin kecil indeks maka semakin baik kinerja keselamatan kegiatan operasi produksi. Dalam rangka menjamin keselamatan kerja, SKK Migas selaku mengeuarkan pedoman tata kerja mengenai penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3 bagi kegiatan operasi produksi yang dilakukan oleh KKKS maupun pengawasan bagi mitra kerjanya dengan harapan dapat memicu dan mendorong peningkatan kinerja keselamatan kegiatan usaha hulu migas. Pedoman Tata Kerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini diharapkan dapat membantu KKKS dalam mengembangkan sistem manajemen K3 dalam perusahaan. (G4-LA6, G4-LA8). Sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan Sistem Manajemen dalam bidang kesehatan keselamatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL), SKK Migas selalu memperbaharui Kebijakan K3LL yang ditandatangani oleh Kepala SKK Migas dengan penekanan sebagai berikut: 1. Penekanan bahwa aspek K3LL merupakan bagian penting dalam proses pengambilan keputusan pada setiap tahap pelaksanaan Kontrak Kerja Sama (KKS), yang tidak terbatas pada rencana pengembangan lapangan dan rencana kerja serta anggaran tahunan. 2. Komitmen terhadap perlindungan bagi setiap pekerja SKK Migas dari risiko K3LL yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. 3. Komitmen pencapaian target terukur dalam pengelolaan K3LL, serta 4. Melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Komitmen untuk memastikan KKKS melaksanakan aspek K3LL secara efektif dan efisien dalam rangka menjaminan perlindungan bagi pekerja, mitra kerja, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya daerah operasi KKKS dari risiko kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Untuk tujuan perbaikan secara berkesinambungan dalam rencana kerja tahunan, SKK Migas bersama KKKS terus berupaya memperbaiki diri untuk mampu menekan jumlah kecelakaan kerja dengan berbagai rencana aksi peningkatan kinerja K3 sebagai berikut: 1. mengkaji kebijakan umum dan target kinerja K3LL yang terukur, 2. perbaikan praktik dan implementasi sistem manajemen K3LL termasuk pengawasan terhadap mitra kerja, dan 3. optimasi seluruh sumber daya sebagai bagian dari kapasitas nasional di bidang K3LL.
Incident Rate 2010-2016
55
SKK MIGAS
56
Untuk kegiatannya sendiri, SKK Migas telah: 1. membuat video keselamatan untuk mengedukasi pekerja dan tamu terkait potensi bahaya dan risiko selama berada di Gedung Wisma Mulia. 2. melengkapi sistem penanggulangan bahaya kebakaran dan tanggap darurat di setiap lantai 3. menerapkan kewajiban medical check up bagi setiap pekerjanya sekali setiap tahun, jaminan pelayanan kesehatan, klinik kesehatan dan healthy talk secara berkala bagi seluruh pekerja.
Rekapitulasi Kecelakaan Kerja Tambang KKKS (Eksplorasi) KECELAKAAN KERJA DENGAN AKIBAT KARYAWAN
KONTRAKTOR
Fatal
Berat
Sedang
Ringan
Fatal
Berat
Sedang
Ringan
0
0
0
6
1
0
18
105
Rekapitulasi Kecelakaan Kerja Tambang KKKS (Produksi) KECELAKAAN KERJA DENGAN AKIBAT KARYAWAN
KONTRAKTOR
Jam Kerja
Fatal
Berat
Sedang
Ringan
Jam Kerja
Fatal
Berat
Sedang
Ringan
41,351,643
0
0
0
6
291,180,670
1
0
18
105
Kecelakaan Tambang Fatal Berdasarkan Penyebab (Tahun 2010-2016 ytd)
Namun demikian, sebagai pengawas dan pengendali KKKS, SKK Migas menyadari bahwa masih banyak aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diperbaiki sebagai bagian dari perbaikan secara berkelanjutan. Meskipun sepanjang kurun waktu 2010 hingga saat ini secara umum jumlah kejadian kecelakaannya cenderung menurun secara gradual.
Laporan Keberlanjutan 2015
Pekerja Meninggal Akibat Sakit (Tahun 2010-2016 ytd)
Terkait program perlindungan kesehatan, SKK Migas mempunyai program kesehatan yang bersifat comprehensive meliputi promotive, preventive, curative dan rehabilitative. Dalam 3 tahun terakhir memang ada indikasi kenaikan kematian pekerja saat bekerja yang disebabkan karena sakit. Hal ini sudah menjadi perhatian khusus yang dilanjutkan dengan upaya pemetaan penyakit lebih awal dan pembatasan kerja bagi pekerja yang memliki keterbatasan kesehatan.
Salah satu program promotif yang dilakukan adalah dalam bentuk healthy talk terkait penyakit-penyakit yang sering atau berisiko terjadi pada pekerja SKK Migas. Antara lain yang pernah dilakukan adalah pengelolaan stress, bagaimana pola hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dll. Acara ini melibatkan dokter ahli yang memberikan kesempatan kepada pekerja untuk berkonsultasi. (G4-LA6, G4-LA5). Adalah sebuah fakta bahwa kontribusi jam kerja dari mitra kerja mendominasi dalam perhitungan jam kerja kegiatan usaha hulu migas sehingga risiko yang dihadapi oleh mitra kerja jauh lebih besar dan membutuhkan cara kerja selamat yang diawasi ketat oleh KKKS. Guna memastikan persaingan usaha yang sehat dan keberpihakan kepada mitra kerja dalam negeri sebagai bagian dari peningkatan kapasitas nasional, maka SKK Migas mulai bergerak memperkuat pelaksanaan sistem manajemen K3LL bagi penyedia barang/jasa selaku mitra kerja KKKS. SKK Migas saat ini sudah memberlakukan standardisasi kualifikasi K3LL yang seragam bagi semua K KKS sebagai bagian dari perbaikan proses menuju perwujudan e-catalogue yang akan mempermudah KKKS melaksanakan proses pengadaan. Dengan standardisasi, maka penyedia barang/jasa hanya akan menyampaikan dokumen untuk proses kualifikasi saat masa berlaku sertipikatnya berakhir dan sebaliknya KKKS tidak perlu melakukan kualifikasi K3LL sepanjang penyedia barang/jasa yang menjadi calon mitra kerjanya potensial sudah terdapat pada e-catalogue dalam CIVD. Setiap KKKS pun mempunyai kewajiban pembinaan terhadap semua calon penyedia barang/jasa potensial supaya dapat memperbanyak peserta lelang guna menciptakan persaingan yang sehat dengan tetap mengupayakan keselamatan operasi produksi secara maksimal. KKKS tetap wajib melakukan pengawasan kegiatan mitra kerjanya sepanjang mereka menjadi mitra sebelum melakukan pekerjaan, sewaktu mereka menjadi mitra kerja sampai dengan pekerjaan selesai dan memberikan penilaian akhir kinerja K3LL dan memasukkannya ke dalam CIVD sebagai bagian rekaman data untuk kualifikasi K3LL yang terdapat dalam CIVD.
57
SKK MIGAS
58
Ketenagakerjaan POKOK KEBIJAKAN KERJA Pokok kebijakan kerja yang merupakan Cetak Biru Sumber Daya Manusia (SDM) industri hulu migas tertuang dalam Pedoman Tata Kerja (PTK) Nomor 018 tahun 2008 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari Cetak Biru tersebut. Dalam hal ini Visi Pengelolaan SDM Industri Hulu Migas adalah Memastikan ketersediaan tenaga kerja nasional yang berkualifikasi global dan memiliki integritas nasional melalui kemitraan strategis dan kebijakan terintegrasi guna menjamin keamanan pasokan energi nasional secara global.
Realisasi TKI-TKA Tahun 2015 Semua KKKS
Tren realisasi penggunaan TKI vs TKA selama 10 tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan tujuan SKK Migas untuk tetap mengoptimalkan penggunaan TKI dalam kegiatan operasi KKKS. Untuk tren realisasi TKI selama 10 tahun terakhir mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya kegiatan operasi yang ada di KKKS dan SKK Migas terus menerus mengupayakan optimalisasi penggunaan TKI dalam kegiatan operasi KKKS.
Laporan Keberlanjutan 2015
Rasio Penggunaan TKA KKKS
Sedangkan, tren realisasi TKA selama 10 tahun terakhir cenderung konstan, walaupun dengan banyaknya proyek besar yang sedang berlangsung. Selama 8 tahun terakhir, SKK Migas berhasil mempertahankan rasio penggunaan TKA <4%.
HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN SERIKAT PEKERJA Secara internal, dalam rangka menjalankan usahanya, SKK Migas didukung dengan keberadaan tenaga kerja. Sebagai wujud komitmen dalam mendukung keberlanjutan dibidang ketenagakerjaan, SKK Migas telah menyusun berbagai pedoman tata kerja dibidang ketenagakerjaan. Pedoman ini merupakan acuan yang akan diimplementasikan di seluruh lini kegiatan SKK Migas, baik bidang operasional maupun non operasional. Hubungan ketenagakerjaan ini diaplikasikan melalui penerbitan Norma dan Syarat syarat Kerja Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (NSK) dan Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Norma ini mengatur ketentuan bagi pekerja yang dibuat secara tertulis oleh SKK Migas yang berdasarkan pada perundang-undangan. (G4-LA1, G4-11). Dalam Hubungan Industrial dan menjalankan amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, SKK Migas telah membentuk Serikat Pekerja (SP) Pekerja SKK Migas di lingkup SKK Migas dan telah tercatat pada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan tanggal 23 Maret 2014 dengan bukti pencatatan Nomor 723/V/P/ III/2014 sebagai salah satu wadah komunikasi dan konsultasi pekerja SKK Migas. (G4-LA5)
FORMASI PIMPINAN DAN PEKERJA TETAP SKK MIGAS Sampai akhir tahun 2015, jumlah pekerja tetap di lingkup SKK Migas berjumlah 794 orang yang terdiri dari pimpinan dan pekerja. Jumlah ini berkurang 25 orang dari tahun sebelumnya yang sebesar 819 orang. (G4-LA1, G4-10).
59
SKK MIGAS
60
DEMOGRAFI PEKERJA SKK MIGAS Pimpinan dan Pekerja Existing
Jumlah Pimpinan dan Pekerja Tetap sampai tahun 31 Des 2014 adalah 819 orang. Angka menurun pada 31 Des 2015 yang berjumlah 794 orang. Untuk komposisi pekerja berdasar usia pada 2015 adalah sebagai berikut :
Demografi Usia Pekerja SKK Migas Tahun 2015
Laporan Keberlanjutan 2015
61
Komposisi pekerja berdasar fungsi masing-masing adalah sebagai berikut:
Formasi Pimpinan, Pekerja Tetap dan Tidak Tetap SKK Migas PENYEBARAN PER BIDANG
PEKERJA TETAP
PEKERJA TIDAK TETAP
GRAND TOTAL
Lingkungan Kepala SKK Migas
12
4
16
Lingkungan Wakil Kepala SKK Migas
23
2
25
Lingkungan Sekretaris SKK Migas
123
30
153
Pengawasan Internal
23
2
25
Bidang Pengendalian Perencanaan
134
11
145
Bidang Pengendalian Operasi
144
9
153
Bidang Pengendalian Komersial
62
6
68
Bidang Pengendalian Keuangan
126
18
144
Bidang Pengendalian Dukungan Bisnis
128
31
159
775
113
888
PEKERJA TETAP
PEKERJA TIDAK TETAP
GRAND TOTAL
GRAND TOTAL
PENYEBARAN PER LEVEL JABATAN Pimpinan
7
0
7
Tenaga Ahli
3
0
3
Ka. Divisi/Setingkat
39
4
43
Ka. Dinas/Setingkat
92
2
94
Ka. Subdinas/Setingkat
180
6
186
Staf/Auditor/Penasehat Hukum
396
95
491
Sekretaris
35
3
38
Sekretariat
23
3
26
775
113
888
GRAND TOTAL
SKK MIGAS
62
KOMPENSASI BAGI PEKERJA Penilaian kompetensi dan kinerja dari pekerja mendasari penentuan kompensasi pekerja. Semakin tinggi kompetensi, tanggung jawab dan pencapaian kinerja pekerja, kompensasi yang diterima pekerja juga akan semakin meningkat (pay for performance). SKK Migas menentukan jumlah remunerasi pekerja berdasarkan kompetensi dan evaluasi kinerja, serta mempertimbangkan struktur gaji, dan salary survey. Salary survey dilakukan dengan membandingkan besaran remunerasi dan tunjangan pekerja ke perusahaan-perusahaan sejenis di industri hulu migas. SKK Migas berusaha untuk terus memberikan program kesejahteraan yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin agar SKK Migas senantiasa dapat menarik dan mempertahankan talentatalenta terbaik dibidangnya dengan harapan akan mampu meningkatkan kinerja SKK Migas dalam hal penerimaan Negara dari sektor hulu migas. Program remunerasi bagi pekerja SKK Migas disusun dengan tetap memperhatikan hak-hak dasar dan normatif ketenagakerjaan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri ESDM yang meliputi upah, tunjangan, perlindungan kerja dan kesehatan. Sementara dengan KKKS, sebagaimana diatur dalam PTK Nomor 018, total renumerasi untuk tenaga kerja Indonesia, penyusunan kebijakannya sesuai dengan strategi bisnis masing-masing KKKS dengan mengacu pada; peraturan perundang-undangan, hasil survei remuneration market yang dilakukan secara reguler serta prinsip-prinsip dan kaidah sistem remunerasi yang berlaku umum di Industri Hulu Migas. KKKS juga harus mengacu pada komponen total remunerasi dengan mempertimbangkan kemampuan finansial dan kinerja KKKS serta persetujuan Work Program and Budget (WP&B).
Perbandingan Struktur Remunerasi Antara Pekerja Pria dengan Pekerja Wanita SKK Migas tidak membedakan kompensasi berdasarkan gender, namun berdasarkan kompetensi dan pengalaman dari masing masing pekerja.
Perbandingan Struktur Remunerasi Antara Pekerja Tetap dengan Pekerja Tidak Tetap Secara keseluruhan struktur remunerasi yang diberikan terhadap kedua kelompok pekerja menurut status pekerja, yakni Pekerja Tetap dan Pekerja Tidak Tetap adalah sama sebagai bentuk imbal jasa terhadap para pekerja. Perbedaan bentuk remunerasi hanya pada program pensiun dan program jangka panjang (long term benefit).
Laporan Keberlanjutan 2015
NO JENIS REMUNERASI A
Upah
B
Tunjangan/Fasilitas
63
PEKERJA TETAP
PEKERJA TIDAK TETAP
• Tunjangan Transportasi • Jaminan Program BPJS Ketenagakerjaan (JKK, JK, JHT, JP) • Jaminan Kesehatan bagi Pekerja, Pasangan dan Anak • Tunjangan Hari Raya Keagamaan • Cuti • Izin meninggalkan pekerjaan dengan upah sesuai norma ketenagakerjaan (haid, melahirkan, ibadah keagamaan, dll) • Dana Pensiun • Pesangon
SISTEM REKRUITMEN SKK MIGAS Telah dilakukan rekrutmen 3 Pekerja Tetap. Berdasarkan arahan manajemen k dilakukan rekrutmen pekerja tetap untuk memenuhi formasi pekerja tetap 831 secara full. Pemenuhan kebutuhan pekerja dan sebagai pengganti pekerja yang resign dilakukan melalui rekrutmen Pekerja Tidak Tetap.
SKK MIGAS
64
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEKERJA SKK MIGAS Di tengah era kompetisi kompetensi pekerja migas menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2016 ini, SKK Migas terus mendorong peningkatan kompetensi pekerja di industri hulu migas. Caranya adalah dengan menginisiasi pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi kegiatan usaha hulu migas (LSP Hulu Migas) yang telah diberi lisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Terdapat beberapa inisiatif yang sudah dan sedang dilakukan SKK Migas di bidang pengembangan kompetensi TKI yakni: • Mengantisipasi pemberlakuan MEA, SKK Migas aktif berkontribusi dalam menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Asosiasi Profesi di bidang SDM. Penyusunan SKKNI MSDM telah selesai dilakukan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.307/2014. • Bekerjasama dengan tujuh Perguruan Tinggi, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM, dan KKKS dalam merancang dan melaksanakan Program National Capacity Building (NCB) di bidang Petroteknikal dalam rangka mengakselerasi kompetensi TKI fresh graduate. • Menjadi sponsor program tahunan Indonesia HR Summit, yang merupakan kontribusi SKK Migas di bidang pengembangan SDM seluruh industri di Indonesia. • Mendorong KKKS mengirimkan TKI berpotensi untuk bekerja di business unit di luar negeri, melalui Program Technical Development Exchange (TDE), Job Swapping, Job Assignment, Internasionalisasi, dan Pendidikan S2 di luar negeri
Realisasi Beasiswa 2014-2015 Pekerja SKK Migas BEASISWA LUAR NEGERI NO
UNIVERSITAS
JURUSAN
MULAI PROGRAM
BERAKHIRNYA PROGRAM
KETERANGAN
1
Colorado University
Mineral and Energy Economic Doctor of Philosophy
Aug-12
Aug-16
Sudah kembali September 2016
2
Univerity of Dundee
Oil and Gas Management
4-Aug-14
18-Sep-15
Sudah kembali September 2015
3
Technical University of Denmark
Sustainable Energy
1-Sep-14
31-Aug-16
Sudah kembali Agustus 2016
4
ESCP Europe
Energy Management
29-Sep-14
31-Dec-15
Sudah kembali Januari 2016
5
ESCP Europe
Energy Management
29-Sep-14
31-Dec-15
Sudah kembali Januari 2016
6
George Mason Univeristy
Business Administration and Management
10-Aug-15
24-Jul-17
Akan kembali Juli 2017
1
Universitas Indonesia
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik
10-Feb-14
10-Aug-16
Sudah selesai Agustus 2016
2
Universitas Gadjah Mada
Magister Manajemen
22-Feb-14
19-Aug-16
Akan selesai April 2017
3
Universitas Gadjah Mada
Magister Manajemen
22-Feb-14
19-Aug-16
Direncanakan selesai Desember 2016
4
Institut Teknologi Bandung
Magister Teknik Perminyakan
25-Aug-14
5-Dec-16
Direncanakan selesai Desember 2016
5
Institut Teknologi Bandung
Magister Teknik Geologi
25-Jan-14
31-Dec-15
Sudah selesai September 2016
BEASISWA DALAM NEGERI
Laporan Keberlanjutan 2015
NO 1
PEMBELAJARAN PUBLIK
65
REALISASI (A)
JUMLAH JAM PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN (B)
COURSE HOUR (B/A)
970
34,720
35,8
Tahun 2015
Keterangan: • Course Hour merupakan rata-rata waktu program pembelajaran yang diikuti oleh pekerja SKK Migas per tahun. • SKK Migas sangat menjunjung hak-hak Asasi Pekerja. Dalam salah satu core values kami, diversity adalah salah satu nilai yang kami junjung tinggi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. • Pelatihan publik dilaksanakan dalam dan luar negeri berdasarkan Rencana Pembelajaran Individu masing-masing pekerja SKK Migas. • Jenis pembelajaran 2015: Seminar, Sertifikasi, Workshop & call for papers.
PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR Tahapan Penilaian Kinerja 2014 dan 2015
Penilaian Kinerja 2015 MEMPEROLEH PENILAIAN GENDER
YA
TIDAK
PERSENTASE
Laki-laki
540
0
100 %
0%
Perempuan
250
0
100 %
0%
Seluruh pekerja memperoleh hak yang sama dalam penilaian kinerja. Pekerja yang tidak memperoleh penilaian adalah pekerja baru dengan masa aktif kurang dari 6 bulan pada saat penilaian berlangsung.
SKK MIGAS
66
Evaluasi Kinerja Pengelolaan SDM pada KKKS SKK Migas juga secara konsisten melakukan evaluasi atas kinerja pengelolaan SDM yang dilakukan seluruh KKKS Produksi melalui Program Career Development Monitoring (CDM) tahunan. Berdasarkan hasil evaluasi CDM, SKK Migas dapat mengetahui kondisi ketenagakerjaan di KKKS Produksi sehingga dapat melakukan upaya perbaikan berkelanjutan bersama dengan KKKS agar pengelolaan SDM di KKKS dilakukan secara efektif dan efisien. Atas inisiatif-inisiatif di bidang pengembangan kompetensi SDM, SKK Migas mendapatkan The HRD Excellence Award 2015 dari Organisasi ARTDO International di Cairo pada tanggal 28 Oktober 2015. Award berskala internasional ini menunjukkan bahwa apa yang sudah dan sedang dilakukan SKK Migas terkait pengembangan SDM di Indonesia khususnya di industri hulu migas dan mendapatkan perhatian oleh organisasi internasional.
PROMOSI JABATAN PEKERJA SKK MIGAS Telah Dilaksanakan Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional NO
JABATAN SETINGKAT
PEKERJA
1
07 Mei 2015
5
2
28 Mei 2015
13
3
16 Juni 2015
10
4
27 Juli 2015
1
5
12 Agustus 2015
6
6
02 Desember 2015
3
Alih Tugas dan Promosi Jabatan Tingkat Manajerial JABATAN SETINGKAT
ALIH TUGAS
PROMOSI
Pimpinan
2
3
Kadiv/TA
31
-
Kadin
25
1
Kasudin
34
12
ROTASI PEKERJA SKK MIGAS 2015, telah dilaksanakan alih tugas lateral sebanyak 136 Pekerja terdiri dari: LINGKUP ALIH TUGAS
JUMLAH
Antar Bidang
62
Antar Divisi
25
Antar Dinas
31
Antar Subdinas
18
Laporan Keberlanjutan 2015
67
TURNOVER PEKERJA SKK MIGAS Demografi Pekerja yang Mengundurkan Diri dan Turn Over Pekerja 2015 JABATAN
JUMLAH
JABATAN
JUMLAH
MPP non aktif
9
Cuti tanpa Upah
2
Pensiun
9
Meninggal Dunia
1
Mengundurkan diri
11
SKK MIGAS
68
PROGRAM PERSIAPAN PENSIUN PEKERJA SKK MIGAS Selain kegiatan pelatihan untuk pengembangan kompetensi dan profesionalisme pekerja, SKK Migas juga menyelenggarakan pelatihan khusus bagi pekerja yang akan pensiun yang bertujuan memberikan gambaran mengenai apa saja yang akan dihadapi pada periode tersebut, memahami cara hidup sehat di masa pensiun, mengelola keuangan dengan benar. dan dapat mengetahui langkah–langkah untuk memulai wirausaha sehingga mereka tetap dapat melakukan kegiatan lain yang produktif sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup. Pelatihan Persiapan Masa Purnabakti ini diprogramkan bagi para pekerja SKK Migas yang memasuki periode 1 s.d 5 tahun sebelum mereka pensiun. Pelatihan dan pembekalan masa purnabakti yang diberikan berupa pelatihan Advance Career Program.
PROGRAM PENSIUN PEKERJA SKK MIGAS
Program Kesehatan Pensiun Adalah salah satu program kesehatan pensiun yang bertujuan untuk membantu para pensiunan SKK Migas dalam memenuhi kebutuhan biaya kesehatan. Dana kesehatan dalam program ini diperoleh dari iuran rutin yang dibayarkan oleh SKK Migas. Melalui program ini, pensiunan SKK Migas beserta pasangannya yang saat ini berjumlah dapat menikmati jaminan pemeliharaan kesehatan di seluruh wilayah nusantara melalui kartu berobat.
Program Dana Pensiun Adalah salah satu program pensiun yang bertujuan untuk membantu para pensiunan SKK Migas dalam memenuhi kebutuhan biaya pada saat pensiun. Program dana pensiun SKK Migas dilakukan dengan skema iuran pasti melalui Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Melalui program ini, pensiunan SKK Migas dapat memilih skema dana pensiun yang diinginkan maupun portofolio investasi yang mereka inginkan.
Laporan Keberlanjutan 2015
69
Hak Asasi Manusia (HAM) SKK Migas memiliki peran sebagai pengemban utama untuk memajukan penegakan hak-hak asasi manusia pada industri migas di Indonesia. Dalam hal ini diantaranya SKK Migas tidak mempekerjakan anak-anak yang belum cukup umur, tidak mendukung kerja paksa atau kerja wajib, dan tidak membiarkan diskriminasi berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, ketidakmampuan, usia atau agama. Standar yang diberlakukan untuk pekerja tidak tetap maupun pekerja alih daya sama dengan yang diterapkan pada pekerja tetap SKK Migas. Semua pekerja dapat meminta bantuan ketenagakerjaan dari staf HR di masing-masing departemen. Sebagai wujud komitmen SKK migas terhadap penegakan hak asasi manusia, SKK migas mendukung dan menginisiasi praktik-praktik kesetaraan HAM yang meliputi: (G4-HR1, G4HR2) • Hak atas kondisi kerja yang adil dan aman • Hak membentuk, bergabung dan mengambil keputusan bersama dalam serikat buruh; • Hak atas jaminan sosial, antara lain bantuan pemerintah pada masa tua, dan saat tidak adanya pekerjaan dan uang atau bantuan lainnya bagi orang yang membutuhkan bantuan agar dapat menjalani kehidupan yang bermartabat • Bantuan dan perlindungan keluarga • Hak berpartisipasi dalam kehidupan budaya komunitas SKK Migas sangat menjunjung Hak-hak Asasi Pekerja. Dalam salah satu core value kami, diversity adalah salah satu nilai yang kami junjung tinggi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sampai dengan 31 Desember 2015 tidak ada laporan atau insiden yang bersifat diskriminasi maupun keluhan yang berkaitan dengan isu HAM. (G4-HR1, G4HR2, G4-HR4, G4-HR6, G4-HR7).
SKK MIGAS
70
Kemasyarakatan KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PROGRAM PENDUKUNG OPERASI (PPO) SKK Migas menyadari sepenuhnya bahwa kelancaran kegiatan migas, selain dipengaruhi oleh dukungan regulasi pemerintah, juga sangat ditopang oleh dukungan dan social license to operate dari masyarakat. Oleh karena itu, SKK Migas membuat kebijakan Program Pendukung Operasi agar pelaksanaan kegiatan mitigasi sosial, ekonomi, dan budaya dapat dijalankan oleh KKKS, bukan hanya sebagai bentuk ketaatan KKKS terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, namun juga sebagai komitmen SKK Migas dan KKKS untuk ikut mensejahterakan masyarakat. Komitmen SKK Migas ini dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor: KEP-0181/BP00000/2011/S0 tentang Pedoman Program Pendukung Operasi.
Laporan Keberlanjutan 2015
71
EDUKASI KEPADA MASYARAKAT MENGENAI INDUSTRI HULU MIGAS Sebagai bagian upaya menyebarkan informasi mengenai industri hulu migas kepada masyarakat luas, SKK Migas serangkaian kegiatan pada tahun 2015. Diantaranya, diskusi dengan para Blogger dari Kompasiana dengan tema “Kontribusi Sektor Hulu Migas terhadap Indonesia”. Selain berdiskusi, para blogger juga diajak mengunjungi ruang Emergency Response Centre (ERC) SKK Migas. Di ruangan ini dijelaskan mengenai manajemen krisis pada industri hulu migas.
Selain itu, SKK Migas juga melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi industri hulu migas di Provinsi Aceh, yang dikemas dalam judul “Mengenal Lebih Dekat Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi” dan terdiri atas empat kegiatan diskusi di universitas, yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Universitas Abulyatama, dan Universitas Malikussaleh. Satu sesi diskusi juga dilaksanakan dengan media massa, organisasi kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan SKK Migas atas dibentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). Peraturan Pemerintah tentang BPMA No. 23 tahun 2015 sudah diterbitkan, dan SKK Migas siap mendukung penuh berdirinya BPMA tersebut. Sosialisasi industri hulu minyak dan gas bumi di Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Selasa (13/10)
SKK MIGAS
72
SINERGI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
1. Sinergi dengan Perguruan Tinggi Kompetensi tenaga kerja yang berkualitas di bidang keuangan dibutuhkan SKK Migas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian, terutama yang berkaitan dengan audit biaya operasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas). Guna memenuhi kebutuhan tersebut, SKK Migas menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, diantaranya dengan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dan dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Direktur PKN STAN, Kusmanadji, di kampus PKN STAN di Tangerang Selatan pada 21 November 2015.
Kerjasama ini mencakup pelaksanaan audit terhadap kepatuhan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam lingkup pengelolaan rantai suplai. Bersama PKN STAN, SKK Migas akan mengaudit seluruh proses pengadaan yang dilakukan KKKS yang berkaitan dengan kegiatan usaha hulu migas. Selain itu, SKK Migas dan PKN STAN bersepakat untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan melalui kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan. Kerjasama ini meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pekerja SKK Migas terkait aspek keuangan Negara yang dilakukan oleh PKN STAN. SKK Migas juga berperan dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai dengan menyediakan tempat magang bagi mahasiswa PKN STAN. SKK Migas juga menyelenggarakan Forum Akademisi yang dilaksanakan di Balairung Universitas Indonesia di Depok pada 25 November 2015 dengan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Trisakti. Forum ini diadakan untuk mencari solusi bersama dari krisis energi yang dihadapi Indonesia. Solusi nyata untuk meminimalkan kendala yang ada perlu ditemukan para pihak ini. Kontribusi kalangan akademisi, terutama dari perguruan tinggi juga turut dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas. Melalui kerjasama yang berkesinambungan, kalangan akademisi diharapkan bisa menjadi agen pemberi informasi yang efektif. Objektivitas yang dimiliki oleh kalangan akademisi bisa mendukung upaya SKK Migas dan seluruh pihak di sektor hulu migas dalam memberikan pemahaman yang benar kepada publik mengenai proses bisnis di
Laporan Keberlanjutan 2015
hulu migas. Dalam skala yang lebih besar, akademisi mampu menjadi tumpuan bagi pembangunan Indonesia, tak terkecuali di sektor hulu migas.
2. Sinergi dengan Polri dan TNI Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi menghadapi tantangan yang terus meningkat, salah satunya adalah peningkatan masalah gangguan keamanan seiring dengan perkembangannya masalah sosial dan ekonomi masyarakat sekitar wilayah kerja kegiatan usaha hulu minyak dan gas. Untuk itu, perlu optimalisasi peran dan sinergitas stakeholder dalam pengamanan objek vital nasional guna mewujudkan kesinambungan operasi hulu minyak dan gas bumi. Sesuai dengan Keppres No: 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional, maka SKK Migas melakukan sinergitas dengan Polri yang diwujudkan dalam MOU antara SK Migas dengan Polri No: PJN-0176/SKKO0000/2013/SO dan No: B/27/ VII/2013 tentang Penyelenggaraan Pengamanan dan Penegakan Hukum pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sedangkan dengan TNI, sesuai dengan UU No 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, maka dilakukan sinergitas melalui MOU dengan No: PJN-1091/ SKKO0000/2014/SO dan No: NK/9/XI/2014 tentang Penguatan Pembinaan Teritorial di Wilayah Kerja Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sementara itu dengan TNI AL, No: MOU-0003/SKKO0000/2015/SO dan No: PKB/6/V/2015 tentang Penyelengaraaan Pengamanan dan Pengawasan terhadap Fasilitas dan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Lepas Pantai Perairan Yurisdiksi Nasional Indonesia.
73
SKK MIGAS
74
PROGRAM COMMUNITY DEVELOPMENT DAN KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM COMDEV
Bantuan Air Bersih di Kepulauan Seribu Selama musin kemarau, sejumlah pulau di Kepulauan Seribu selalu kesulitan mendapatkan air bersih. CNOOC SES Ltd bersama SKK Migas sebisa mungkin membantu meningkatkan beban masyarakat Pulau Seribu dengan menyuplai air bersih hasil olahan air laut di tiga pulau di Gugusan Kepulauan Seribu, yakni warga di Pulau Kelapa, Pulau Kongsi dan Pulau Harapan. Setidaknya sudah 78 ton air bersih yang telah dibagikan ke warga. Kegiatan ini merupakan komitmen bersama antara SKK Migas dan KKKS untuk membantu masyarakat disekitar wilayah operasi agar masyarakat merasa bahwa Industri Hulu migas berdampak positif bagi masyarakat.
Industri Hulu Migas Kembangkan Keterampilan Pemuda Bojonegoro Untuk meminimalkan angka pengangguran pasca proyek pengembangan Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, KKKS ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama mitra Blok Cepu, yaitu Pertamina EP CEPU dan Badan Kerja Sama Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas menyelenggarakan serangkaian pelatihan keterampilan bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi. Pelatihan yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bojonegoro ini meliputi pelatihan teknik sablon, pelatihan audio video, pelatihan menjahit, pelatihan service pendingin ruangan (AC), pelatihan kerajinan tangan, pelatihan perawatan (service) sepeda motor, pelatihan las listrik, dan pelatihan bordir. Terdapat empat gelombang pelatihan yang masing-masing gelombang akan diikuti oleh 20 peserta. Dalam setiap gelombang, peserta akan diberikan pelatihan selama dua pekan atau setara dengan 120 jam pelajaran. Peserta mengikuti pelatihan sesuai dengan minat masing-masing. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mendorong kemandirian masyarakat melalui kegiatan wirausaha melalui pembekalan keterampilan. Usaha-usaha yang muncul nantinya diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja di wilayah ini.
Laporan Keberlanjutan 2015
Sekeping Kontribusi untuk Mencerdaskan Bangsa Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) turut mendukung penguatan pendidikan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa. Diantaranya yang dilakukan di sebuah madrasah di Kelurahan Senipah, Kutai KartaNegara, Kalimantan Timur. Setiap dua kali seminggu, dari pukul 7-9 malam, ruang-ruang kelas mendadak ramai, tidak hanya oleh sekitar seratus siswa usia sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, tetapi juga oleh sejumlah pekerja industri hulu migas dengan pakaian pelindung kerja (coverall). Selama dua jam, para pekerja migas mengajar Bahasa Inggris dan pelajaran teknikal yang memiliki kaitan dengan operasi hulu migas. Meskipun sederhana, tetapi manfaat dan dampaknya dirasakan oleh peserta kegiatan. Upaya untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan juga dilakukan oleh industri hulu migas di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Salah satunya adalah program pelatihan bahasa untuk guru Bahasa Inggris di dua kabupaten tersebut. Setidaknya sekitar 18 guru Bahasa Inggris di Kabupaten Bojonegoro dan 15 guru Bahasa Inggris di Kabupaten Tuban sudah mengikuti pelatihan metode mengajar yang efektif dan menarik. Bentuk kreatif lain kontribusi industri hulu migas terlihat di sudut lain Ibu Kota Jakarta dengan program program pengentasan anak-anak jalanan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dnegan menggandeng sebuah yayasan yang selama ini peduli dengan pembinaan anak jalanan. Kegiatannya antara lain pelatihan keterampilan dan kerajinan tangan. Hasilnya, mereka dapat mengolah kertas daur ulang menjadi berbagai kerajinan menarik seperti bingkai foto, kotak hadiah, tas kertas, dan undangan perkawinan. Dari pengolahan bubut kayu dihasilkan miniatur Monas, topeng, alat refleksi, dan wayang.
75
SKK MIGAS
76
Bantuan Evakuasi Pesawat Air Asia QZ8501 Sejak operasi SAR Air Asia QZ8501 dimulai, SKK Migas dan KKKS secara aktif memberikan dukungan kepada Badan SAR Nasional (BASARNAS), diantaranya adalah dengan mengirimkan kapal tanker untuk memasok bahan bakar minyak bagi kapal-kapal yang melakukan pencarian dan mengirimkan penyelam untuk membantu proses evakuasi. SKK Migas juga turut membantu proses evakuasi jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata dengan menurunkan kapal Crest Onyx beserta crew dan tim penyelamnya. Dalam hal ini, Basarnas memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada SKK Migas dan jajarannya yang telah menjadi bagian dari potensi Basarnas dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan. Kerjasama antar instansi dalam evakuasi Air Asia QZ8501 merupakan jawaban atas ekspektasi publik supaya Negara bisa hadir saat dibutuhkan dalam tugas-tugas kemanusiaan. SKK Migas berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan jika memang diperlukan.
Laporan Berkelanjutan 2015
77
Produk Sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas di Indonesia, kebijakan-kebijakan dan Pedoman Tata Terja (PTK) yang dihasilkan oleh SKK Migas sebagai alat untuk menjalankan peran dan fungsinya secara efektif dan peningkatan proses bisnis usaha hulu migas. Pemantauan terhadap efektivitas kebijakan dan peraturan yang dibuat dilakukan secara berkala dalam rangka menjaminkan efektivitasnya. (G4- PR1, G4-PR2, G4-PR3, G4-PR4).
T P
78
SKK MIGAS
Terdapat beberapa indikator kinerja SKK Migas sebagai produk yang dihasilkan lembaga ini sesuai tigas pokok dan fungsinya, antara lain terkait dengan penemuan cadangan migas, lifting migas, penerimaan yang dihasilkan, optimasi biaya serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Terkait dengan cadangan migas, dalam kurun waktu tahun 2003 hingga 2015, penurunan cadangan migas nasional telah terus terjadi dengan tingkatan rata rata 0,65 miliar setara barel minyak per tahun, SKK Migas bersama dengan KKKS berupaya untuk menahan laju penurunan yang terjadi tersebut dengan berbagai program peningkatan aktivitas eksplorasi. Kondisi terkini cadangan migas nasional secara umum tersebar sepanjang nusantara mulai dari pulau Sumatera hingga Papua dengan besaran cadangan di wilayah barat cenderung lebih besar daripada wilayah timur dimana secara detail dapat dijelaskan bahwa cadangan minyak (3P) secara total sebesar 7.305,03 MMstb dan cadangan gas (3P) secara total mencapai 151 Tscf. Sementara realisasi rata-rata lifting minyak bumi periode Januari – Desember 2015 adalah sebesar 776 ribu bopd, atau 96,7% dari target Revisi WP&B tahun 2015 sebesar 802 ribu bopd. Adapun realisasi penyaluran gas bumi pada periode yang sama sebesar 6.963 BBtud (ekuivalen 1,13 juta boepd), atau 105% dari target Revisi WP&B tahun 2015 sebesar 6.632 BBtud (ekuivalen 1,14 juta boepd). Penerimaan negara dari sektor hulu migas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 mencapai US$11,9 miliar dengan perincian untuk penerimaan dari minyak sebesar US$5,7 miliar dan dari gas sebesar US$6,2 miliar, atau 86% dari target penerimaan negara pada Revisi WP&B tahun 2015 sebesar US$13,8 miliar. Besaran penerimaan negara tersebut merupakan 40% dari total revenue yang dihasilkan oleh industri hulu migas. SKK Migas juga senantiasa melakukan pengendalian biaya operasi agar mencapai tingkat yang paling efektif dan efisien, sehingga memberikan kontribusi yang optimal pada pencapaian produksi/lifting dan penerimaan negara dari sektor hulu migas. Pada tahun 2015, realisasi investasi (eksplorasi dan eksploitasi) yang telah dikeluarkan industri hulu migas sebesar US$15,6 miliar. Sementara itu, untuk biaya operasi yang dikembalikan kepada KKKS (cost recoverable) pada periode yang sama mencapai US$13,6 miliar. Dalam hal ini pula, sepanjang tahun 2015 dilakukan berbagai penghematan yang bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan operasi hulu migas dalam menghadapi tantangan harga minyak dunia yang rendah. Langkah penghematan tersebut antara lain melalui strategi pengadaan bersama, optimalisasi pemanfaatan aset bersama; yang utamanya diberlakukan terhadap para KKKS yang memiliki wilayah operasi berdekatan, melakukan negosiasi harga dengan penyedia barang/jasa, serta mengevaluasi kembali proyek-proyek yang keekonomiannya terpengaruh dengan harga minyak bumi.
Laporan Keberlanjutan 2015
Penghematan proses pengadaan baik barang maupun jasa oleh KKKS pada tahun 2015 mencapai US$351,5 juta dari target US$100 juta. Penghematan dapat melampaui target dikarenakan pelaksanaan negosiasi keadaaan khusus terkait dengan penurunan harga minyak dunia pada kontrak-kontrak komoditas utama (rig, EPCI, kapal, OCTG-pipeline, dan jasa lainnya). Nilai penghematan dari optimalisasi pemanfaatan aset pada tahun 2015 sebesar US$47,03 juta yang terdiri dari kegiatan transfer material sebesar US$34,83 dan penghematan yang didapatkan dari penggunaan aset bekas pakai (ex-used) sebesar US$12,2 juta. Untuk memaksimalkan manfaat industri hulu migas bagi bangsa dan negara, industri hulu migas juga selalu berusaha memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada setiap kegiatan yang dilakukannya. Pada tahun 2015, komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proses pengadaan barang dan jasa industri hulu migas (baik yang dilakukan melalui persetujuan SKK Migas maupun diadakan oleh KKKS sendiri) mencapai 67,69% (cost basis) dari total nilai pengadaan barang dan jasa sebesar US$7.908 juta. Hal ini meningkat dari tahun 2014 yang mencapai 54%.
79
SKK MIGAS
80
Lembaran Saran dan Nomor Kontak Terima kasih atas kesediaan Anda untuk membaca Laporan Keberlanjutan SKK MIGAS tahun 2015. Untuk memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutan dan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutan SKK Migas serta sebagai masukan untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan tahun 2016, Kami mengharapkan saran dan tanggapan Anda atas Laporan ini: NO 1
PERTANYAAN
JAWABAN
Jelaskan informasi dalam Laporan ini yang paling bermanfaat bagi Anda, dalam aspek: EKONOMI a) Kinerja Ekonomi Berkelanjutan
sebagai
Pondasi
Pembangunan
b) Eksplorasi Migas c) Produksi Migas d) Kontrak Kerja Sama untuk Meningkatkan Produksi Migas e) Potensi Penambahan Penerimaan Negara Penandatanganan Kontrak Jual Beli Gas
dengan
f) Keberpihakan pada Produksi Dalam Negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) g) Efisiensi Biaya dan Kontribusi Finansial untuk Negara TATA KELOLA a) Etika dan Integritas b) Perbaikan Proses Bisnis di SKK Migas c) Pengelolaan Tender d) Komitmen terhadap Tindakan Anti KKN e) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen KKKS f) Menetapkan dan Menerapkan Standard Kinerja g) Penerapan Manajemen Risiko h) Monitoring Mitigasi Risiko Korupsi
Laporan Keberlanjutan 2015
NO
PERTANYAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN a) Komitmen Tanggung Jawab K3LL b) Ruang Lingkup Manajemen K3L c) Pengurangan Gas Rumah Kaca d) Efisiensi Energi, Penurunan Emisi Udara dan Pencemaran Air, serta Pengelolaan Limbah Padat e) Efisiensi Bahan Baku f) Bright and Green Program g) Pelatihan Pengelolaan Lingkungan h) Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja KETENAGAKERJAAN a) Pokok Kebijakan Kerja b) Hubungan Ketenagakerjaan dan serikat pekerja c) Formasi Pimpinan dan Pekerja Tetap d) Demografi Pekerja SKK Migas e) Kompensasi Bagi Pekerja SKK Migas f) Sistem Rekrutmen Pekerja SKK Migas g) Pendidikan dan Pelatihan Pekerja SKK Migas h) Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Pekerja SKK Migas i) Program Persiapan Pensiun Pekerja SKK Migas j) Program Pensiun Pekerja SKK Migas k) Evaluasi Kinerja Pengelolaan SDM KEMASYARAKATAN a) Komitmen dan Kebijakan Program Pendukung Operasi (PPO) b) Edukasi kepada Masyarakat mengenai Industri Hulu Migas c) Sinergi dengan pemangku Kepentingan d) Program Community Development e) Komitmen dan Kebijakan Program Pendukung Operasi (PPO) f) Edukasi kepada Masyarakat mengenai Industri Hulu Migas
81
JAWABAN
SKK MIGAS
82
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
PRODUK 2
Jelaskan informasi dalam Laporan ini yang Anda inginkan untuk diperdalam, dalam aspek: a. b. c. d. e. f. g. h.
Profil Pembaca • Jenis kelamin
:
• Umur
:
• Pendidikan terakhir : • Pekerjaan
:
• Nama institusi
:
• Bidang usaha
:
Kami menghargai tanggapan dan saran yang Anda berikan kepada kami. Kirimkan lembar ini kepada: [G4-31]
Bagian Hubungan Masyarakat KANTOR PUSAT SKK MIGAS Gedung Wisma Mulia Lantai 35 Jl. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710 PO BOX 4775 Telepon: (+62-21) 2924 1607 Fax: (+62-21) 2924 9999 www.skkmigas.go.id
Kami menghargai tanggapan dan saran yang Anda berikan kepada kami. Formulir Tanggapan ini dibagikan kepada para pemangku kepentingan SKK MIGAS sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas laporan dan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutan SKK Migas serta sebagai masukan untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan Tahun 2016.
KANTOR PUSAT SKK MIGAS Gedung Wisma Mulia Lantai 35 Jl. Gatot Subroto No.42 Jakarta 12710 PO BOX 4775 Telepon: (+62-21) 2924 1607 Fax: (+62-21) 2924 9999 www.skkmigas.go.id