MEMAHAMI NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT PANJI SEMIRANG Sunarto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak.Selama ini Cerita Rakyat begitu melekat dengan kehidupan manusia, mengandung berbagai macam nilai nilai moral. Penelitian ini lebih pada apresiasi terhadap budaya daerah di lingkungan tinggal peneliti, dengan mengangkat judul penelitian “Memahami Nilai-nilai Moral dalam Cerita Rakyat Panji Semirang”. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah nilai moral individu, sosial dan religious dalam cerita rakyat Panji Semirang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, karena data dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk teks verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik, yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.Dari tahapan tersebut kemudian data diolah dengan menggunakan metode analisi isi. Metode analisi isi adalah analisis data yang mengolah isi cerita rakyat Panji Semirang melaui dialog para tokoh yang terlibat pada cerita di dalamnya.Nilai-nilai moral individu yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi pemberani, menghormati dan menghargai. Nilai moral sosial yang ditemukan meliputi (1) suka memberi nasihat dan (2) peduli orang lain.Nilai moral religius yang ditemukan meliputi (1) percaya kekuasaan Tuhan dan (2) berserah diri pada Tuhan. Kata kunci: nilai nilai moral, cerita rakyat Panji Semirang
PENDAHULUAN Sastra dicipta untuk merekam dan sekaligus merefleksikan gambaran semesta, kehidupan manusia, dan tata nilai kehidupan manusia lengkap dengan kebudayaan dan norma normanya. Sastra sebagai penuntun kehidupan manusia sangat penting untuk dipelajari sebagai penanaman nilai nilai moral kepada hubungan antar manusia. Sastra secara tersirat merupakan penuntun kehidupan manusia. Mengingat pentingnya penanaman nilai nilai serta norma norma yang perlu ditanamkan dan diwariskan kepada masyarakat, maka dalam penanaman dan pembinaan nilai nilai luhur seperti nilai nilai moral, estetika, agama, budaya, sosial dan sebagainya
perlu adanya sinergi pengajaran yang terdapat dalam suatu lembaga pendidikan. Masyarakat ternyata menyadari akan arti pentingnya nilai nilai sastra sangat dibutuhkan dalam rangka memperoleh tranformasi nilai nilai luhur sebagai pengalaman dan penambah wawasan yang positip. Mencermati cerita rakyat sebagai sastra yang mengandung nilai kepercayaan, pandangan hidup, cara berpikir, dan nilai nilai budaya dan nilai nilai moral suatu kelompok masyarakat, maka cerita rakyat perlu dipelajari sebagai sarana pewarisan nilai dan konsepsi budaya Indonesia adalah sastra berupa cerita rakyat, yaitu kisah atau dongeng yang lahir dari imajinasi manusia, khayalan manusia tentang
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 132
kehidupan mereka sehari-hari. Dalam khayalan manusia inilah memperoleh kebebasan yang mutlak, karena di situ ditemukan hal hal yang tidak masuk akal, yang tidak mungkin ditemui dalam kehidupan sehari hari. Untuk memahami kebudayaan masyarakat pemilik atau pendukung cerita, fenomena tersebut tidak kemudian dinilai apakah cerita yang disampaikan nyata atau tidak, tetapi harus dilihat bagaimana mitos itu bekerja dalam masyarakat. Untuk melihat apakah suatu cerita yang dimiliki masyarakat itu bekerja atau tidak dapat dilihat melalui peninggalan budaya, ataupun keberadaan suatu daerah yang diyakini masyarakat setempat sebagai leluhurnya yang adiluhung. Nilai nilai yang adiluhung tersebut merupakan identitas diri sebuah masyarakat yang harus diuri uri sebagai pedoman moral masyarakat yang berbudaya. Salah satu penyebaran nilai nilai moral cerita rakyat yang paling strategis adalah melalui pendidikan yaitu penyebaran nilai nilai moral cerita rakyat kepada siswa dalam bentuk proses belajar mengajar budaya lokal. Upaya pendidikan dalam mengenalkan budaya lokal yang adi luhung kepada siswa di sekolah merupakan transfer budaya. Dalam kaitanya dengan transfer budaya, cerita rakyat merupakan sumber budaya lokal untuk mengenali jati diri sebuah masyarakat setempat yang adi luhung, sehingga sangat strategis sebagai tranfer budaya dari masa ke masa. Sehingga cerita rakyat sebagai sarana transfer nilai nilai budaya lokal perlu adanya perhatian yang lebih dari dunia pendidikan. Cerita Panji ialah sebuah kumpulan cerita yang berasal dari Jawa periode klasik, tepatnya dari era Kerajaan Kadiri. Isinya adalah mengenai kepahlawanan dan cinta yang berpusat pada dua orang tokoh utamanya, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji
Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candra Kirana). Dalam pelarianya Dewi Sekartaji memiliki nama samaran yaitu Panji Semirang(ditulis kembali oleh Arni Windana) . Nilai-nilai moral cerita rakyat Panji Semirang tersebut kemudian haruslah diketahui esensinya karena pada saat ini hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan individu. Dalam aspek individu dan masyarakat (keluarga), moral cerita rakyat ini mencakup hal-hal mendasar yang sangat diperlukan oleh individu yaitu kesadaran untuk bertingkah laku baik dan selalu menjaga nilai-nilai tersebut. Cerita rakyat Panji Semirang, mengandung nilai nilai moral yang ada dalam masyarakat. Walaupun hanya sebuah cerita rakyat, cerita Panji Semirang membutuhkan perenungan yang mendalam dalam kaitanya dengan tranfer nilai nilai moral ke msyarakat. Cerita rakyat Panji Semirang, menarik untuk diteliti. Perjuangan seorang Raden Inu Kertapati untuk menemukan kekasihnya yang pergi tanpa diketahui rimbanya. Terdapat beberapa pertanya. Kemana mereka pergi, mengapa mereka pergi, ini semua membutuhkan perenungan yang mendalam. Penelitian dimaksud berkenaan dengan aspek nilai nilai moral dalam cerita rakyat tersebut. Penelitian ini juga akan menggali unsur-unsur nilai moral yang terdapat pada cerita rakyat Panji Semirang. Berbicara masalah kearipan lokal di setiap daerah dapat dipastikan memiliki cerita rakyat sendiri sendiri. Namun ada juga yang memilki cerita rakyat yang sama tetapi menurut versi suatu daerah tertentu. Peneliti berdomisili di Nganjuk, sementara kearipan lokal dalam bentuk cerita rakyat yang terkenal atau dimiliki masyarakat Nganjuk dan Kediri adalah cerita panji, lebih tepatnya cerita rakyat
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 133
Panji Semirang atau lebih dikenal dengan Panji Asmoro Bangun, maka dari itu penelitian ini meneliti tentang nilai nilai moral Cerita rakyat Panji Semirang Atau Panji Asmorobangun yang terpilah menjadi tiga nilai yaitu nilai moral individu, nilai moral sosial dan nilai moral religius. Berdasarkan penjelasan tersebut maka cerita rakyat Panji Semirang perlu untuk dikaji dan diteliti dalam perpsektif nilai nilai moral apa yang sebenarnya terkandung di dalamnya melalui dialog para tokohnya. Masalah yang dikaji meliputi nilai moral individu, sosial, dan religius pada cerita rakyat Panji Semirang. METODE Penelitian yang berjudul “Analisis Nilai Nilai Moral Dalam Cerita Rakyat Panji Semirang“ ini berpijak pada pendekatan tertentu yang relevan dengan cerita rakyat yang diteliti. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, karena data dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk teks verbal dan dianalisis tanpa menggunakan tehnik statistik. Dilihsat dari jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka. Penelitian kajian pustaka adalah penelitian yang menelaah mengenahi suatu masalah secara kritis dan mendalam berdasarkan kepustakaan yang ada UNISMA (2010:23). Masalah yang diuraikan dalam penelitian ini adalah isi dari cerita rakyat yang berjudul Panji Semirang tulisan Arni Windana. Adapun objek yang dicermati berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yaitu,unsur unsur cerita dan nilai nilai moral yang dikandung dalam cerita. Dalam penelitian ini peran peneliti sebagai instrumen. Bahkan dalam penelitian kualitatif posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument). Untuk itu, validitas dan
reliabilitas data kualitatif banyak tergantung pada ketrampilan metodologis. Kepekaan, dan integritas peneliti sendiri. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks cerita akan meneliti nilai nilai moral dari cerita rakyat Panji Semirang. Maka sumber data yang dibutuhkan berupa nilai nilai moral cerita rakyat Panji Semirang. Nilai nilai moral diambil melalui teks cerita yang tercermin dalam dialog yang terjadi para tokoh. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini maka data penelitian yang hendak dikumpulkan merupakan data yang bersifat naratif, yang terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan rumusan masalah. Sedangkan data penelitian secara spesifik dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) unsur unsur cerita rakyat, (2) nilai nilai moral cerita rakyat Panji semirang. Langkah langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut (1) membaca cerita rakyat Panji Semirang, (2) mengidentifikasi para tokoh yang terlibat di cerita rakyat Panji Semirang, (3) kodifikasi lembar observasi, (4) penyeder-hanaan, (5) penyimpulan nilai nilai moral para tokoh cerita rakyat Panji Semirang, (6) pemaparan bukti nilai nilai moral para tokoh cerita rakyat Panji Semirang. Analisis data dilakukan kegiatan berikut ini (1) menyeleksi dan menandai hasil pemahaman dan penafsiran data. Pada tahap ini pula peneliti membaca Cerita Rakyat Panji Semirang secara ulang ulang dan menandai mengklasififikasi dengan memberikan kode kode berdasarkan panduan kodifikasi data yang telah dibuat, (2) menyajikan data yang terdiri atas identifikasi dan klasifikasi seluruh data secara utuh berdasarkan masalah, (3) menyimpulkan data yang sudah dan klasifikasikan untuk menemukan kepaduan dan hubungan antar data, sehingga diperoleh pemahaman yang
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 134
utuh secara menyeluruh tentang nilai nilai cerita rakyat Panji Semirang, (4) selanjutnya mempertajam langkah langkah untuk melengkapi kekurangan yang dibutuhkan. Data yang telah terkumpul ditentukan keabsahanya melalui beberapa tehnik pemeriksaan keabsahan data. Keabsahan data dilakukan dengan tujuan untuk membuat data menjadi absah dan representatif. Hal yang perlu dilakukan dalam menetapkan keabsahan data adalah (1) kejelian dalam mengamati data, ( 2) menggunakan metode tehnik dan teori”triangulasi”, (3) diskusi dengan teman sejawat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan analisis data tentang nilai moral adalah sebagai berikut.Nilai Moral individu Deskripsi data yang mencerminkan aspek indikator nilai nilai moral individu terbagi menejadi (1) pemberani, (2) menghor-mati dan menghargai, (3) bekerja keras, (4) hatihati dalam bertindak. Pemberani Pemberani adalah sikap yang mempu-nyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang benar menghadapi kesulitan(KBBI). Sedangkan Pemberani yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sikap yang mantap dan rasa percaya diri yang benar dalam menghadapi kesulitan pada tokoh tokoh yang terdapat pada cerita rakyat Panji Semirang dibuktikan dengan dialognya. Bukti analisis Nilai Nilai Moral individu dapat dilihat pada bukti kode 2/PS/1/57 Panji Inu Kertapati . Kode tersebut bermakna Panji Inu Kertopati memiliki sifat pemberani,nilai pemberani ini dapat dilihat pada paragraf satu di halaman lima puluh tujuh. Nilai nilai moral individu yang dapat diteladani adalah keberanian Raden Panji Inu Kertopati dalam membantu Pamanya Prabu Ranujaya dalam menjaga keamanan wilayah kerajaan Kahuripan. Hal ini dapat
dibuktikan dialog antara antara Raden Panji Inu Kertapati dengan Raja Kertamarta “Paman,biar kami saja yang menumpas para begundal itu! Mereka juga sering mengacau di wilayah kerajaan Kahuripan”. Yang dimaksud Paman di sini adalah Raja Kertamarta,sedangkan kata ganti kami adalah Raden Panji Inu Kertapati. Jadi artinya Raden Panji Inu Kertapati dan pasukanya membantu mengusir pengacau kerajaan Dhaha yang dipimpin oleh Raja Kertamarta. Raden Panji Inu Kertopati dan Danaswala segera menggalang kekuatan. Para prajurit dari kerajaan Kahuripan langsung bergerak cepat begitu mendapatkan perintah dari Panji Inu Kertapati. Mereka segera bergerak menuju gapura Kerajaan Gegalang. Dari kisah itu dapat diambil nilai nilai moral keberanian dan taggung jawab seorang ksatria sebagai individu dalam membela dan mempertahankan Negaranya.Selain itu tampak pula dari penggalan dialog tersebut terdapat beberapa nilai moral yang tersirat. Nilai keberanian seorang Raden Panji Inu Kertapati dalam menghadapi gerombolan pengacau atas serangan yang tiba tiba dari kerajaan Gegalang. Selain nilai nilai keberanian ,tersirat pula nilai tanggung Jawab sebagai ksatria dalam merasa memilki tanggung jawab terhadap masalah yang terjadi di disekitarnya,sebagai keponakan Prabu Danu Jaya. Nilai Nilai yang dapat di petik dari penggalan cerita tersebut adalah,sebagai manusia harus memilki rasa tanggung jawab terhadap masalah terjadi diligkunganya. Masalah yang terjadi merupakan tanggjung jawab masalah bersama dan bukan hanya tanggung jawab seorang pemimpin. Bekerja Keras Bekerja adalah melakukan suatu perbuatan,sedangkan bekerja keras adalah melakukan perbuatan dengan sungguh sungguh(KBBI). Nilai nilai yang menyatakan suatu perbuatan
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 135
sungguh sungguh pada tokoh cerita rakyat Panji Semirang tercemin dalam dialog para tokohnya. Dalam pembahasan ini dapat dibuktikan dalam dialognya. Bukti analisis Nilai Nilai Moral indi-vidu dapat dilihat pada bukti kode 7/PS/8/48 Danaswala. Kode tersebut dapat dimaknai sebagai berikut, Danaswala memilki sifat bekerja keras, ini dapat terdapat pada paragraf delapan di halaman empat puluh delapan. Nilai nilai moral yang dapat dipetik karakter tokoh Danaswala adalah selalu bekerja keras. Nilai Nilai ini tercermin pada dialog percakapan antara Danaswala dan Raden Panji Inu Kertapati dalam melacak keberadaan hilangnya Candra kirana. Percakapan tersebut adalah sebagai berikut: “... kita lacak kemana Panji semirang pergi dengan mengikuti jejak jejak kaki ini,Raden,”kata Danaswala ”... berdasarkan jejak jejak kaki ini, kemana Panji Semirang pergi?”tanya Raden panji semirang dengan kesungguhan hati. Jejak jejak yang dimaksud adalah jejak jejak Panji Semirang yang diduga sebagai penyamaran dari Candra Kirana,yang segera meninggalkan tempat kerajaan agar penyamaranya tidak ketahuan oleh siapa pun.Danaswala bekerja sekuat tenaga agar Candra Kirana segera ditemukan. Namun karena mereka tidak tahu kemana harus mencari sementara tidak ada satupun petunjuk yang mengarah ditemukanya jejak jejak Candra Kirana. Menghormati dan Menghargai Menghormati artinya sikap seseorang kepada orang lain yang menjunjung tinggi pendapat dan keyakinan orang lain (KBBI). Sedangkan menghormati artinya mengindah-kan menjunjung tinggi,memandang penting nilai nilai orang lain. Artinya sikap para tokoh atau nilai nilai sikap yang menjujung tinggi dan memandang penting nilai nilai
orang lain kepada kita. Sedangkan menghormati dan menghargai yang dimaksud adalah nilai nilai moral individu menghargai dan menghormati pada cerita Panji Semirang. Nilai Moral Sosial Bukti analisis Nilai Nilai Moral sosial dapat dilihat pada bukti kode 6/PS/2/7 Panji Inu Kertopati. Kode ini dapat dimaknai pada nilai nilai moral Cerita Moral Panji Semirang paragraf dua,berada di halaman tujuh. Adapun isi dari kode tersebut adalah suka memberi nasehat,secara detail dapat di tunjukan isinya sebagai berikut:“... Baiklah Ayahanda,hamba akan membawa serta Danaswala dan para prajurit secukupnya,” Sudah cukup lama Raden Panji Inu Kertapati tidak ke kerajaan Dhaha untuk menemui tunanganya. Suatu pagi ,ia menghadap Ayahanda Prabu Danujaya,Raja Kahuripan. Keperluanya adalah untuk meminta pamit dan doa restu untuk menemui Candra Kirana di Kerajaan Dhaha. Sebagai seorang Putra Raja,Raden Panji Inu Kertapati tentunya memiliki kemampuan beladiri yang cukup. Sekarang ini di mana mana terjadi banyak terjadi perampokan dan kekacauan oleh beberapa gerombolan.Gerombolan tersebut dipimpin oleh Panji semirang,ada juga gerombolan yang dipimpin Japawisa dan Mantrawisa. Demi menghormati dan menghargai orang tua maka Raden Panji Inu Kertapati menurut kata sang Raja Danujaya sekaligus sebagai ayahnya. Bukti analisis Nilai Nilai Moral sosial dapat dilihat pada bukti kode 6/PS/1/28 Panji Inu Kertopati. Kode ini dapat dimaknai pada nilai nilai moral Cerita Moral Panji Semirang paragrap satu,berada di halaman dua puluh delapan. Adapun isi dari kode tersebut adalah suka memberi nasehat,secara detail dapat di tunjukan isinya sebagai berikut:“... aku terima saranmu,Danaswala. Namun,kamu
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 136
juga harus tahu bahwa perjalananku ini tidak ada batas akhirnya. Ya kalau cepat ketemu yang kucari,kalau lama baru ketemu kan akan menyusahkan yang kucari,kalau lama baru ketemu kan akan menyusahkan anak buahku. Maka lebih baik kamu bawa prajurit kembali ke kerajaan Kahuripan... ”Pembicaraan antara Panji Inu Kertapati dengan Danaswala terhenti sejenak ketika dua dayang dayang menyajikan teh hangat dan kue kue aneka rasa. Seorang pengawal yang begitu gigih dalam usaha menemukan Candra Kirana yang tidak diketahui kapan dapat bertemu.“... Jangan berkata begitu,Ajeng Asih!Kata Raden Panji Inu Kertapati merasa tersinggung. Candra Kirana pasti ada alasan kenapa sampai pergi tanpa pamit... ” Data yang diambil dari cerita Rakyat Panji Semirang dapat dijelaskan kepergian Candra Kirana yang pergi tanpa diketahui oleh pihak kerajaan secara logika pasti ada alasan yang dapat diterima dengan akal. Sedangkan Dewi Ajeng Asih tidak mau mengatakan kejadian yang sebenarnya. Rasa penasaran dan curiga Raden Panji begitu kuat bahwa telah terjadi sesuatu terhadap Candra Kirana. Pesan kejujuran begitu kuat dari penggalan dialog tersebut. Jujur adalah sesuatu yang dikatakan atau dilakukan sesuai dengan kenyataan atau i’tikad dari dalam hati. Wajib bagi kita untuk selalu berlaku jujur di manapun kita berada. Rasulullah bersabda : "Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke surga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membawa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat di sisi
Allah sebagai pendusta"(HR. BukhariMuslim dari Ibnu Mas'ud) Kode 5/PS/2/22 Raden Panji Inu Kertapati. Arti dari kode tersebut adalah lima,dimaknai sebagai nilai nilai moral sosial suka memberi nasehat,PS adalah Panji Semirang, dua adalah bukti percakapan terdapat di paragraf dua dan berada di halaman dua puluh dua. Nilai nilai moral sosial terdapat pada karakter tokoh Raden Panji Inu Kertapati,terdapat pada buku panji Semirang tepatnya di paragraf dua halaman dua puluh dua adalah memberi nasihat. Nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik; 2 ibarat yg terkandung dalam suatu cerita dsb; menasihati ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik(KBBI).Lebih lengkapnya dialog tersebut adalah sebagai berikut:“... jangan berkata begitu ,Ajeng Asih!”Kata Panji Inu Kertapati merasa tersinggung. ”Candra Kirana pasti ada alasan kenapa pergi tanpa pamit ”. Percakapan di atas adalah bukti percakapan antara Raden Panji Inu Kertapati dengan Dewi Ajeng Asih. Isi percakapan adalah memgenahi keberadaan Candra Kirana yang pergi tanpa pamit. Percakapan itu diawali ketika Dewi Ajeng Asih mengatakan bahwa Candra Kirana bukanlah Calon istri yang baik. Dengan alasan Candra Kirana pergi tanpa pamit dan tidak meninggalkan alasan apapun. Pernyataan yang menunjukan bahwa Dewi Ajeng Asih adalah sebagai berikut: “Candra Kirana pergi tanpa pamit kepada siapapun. Dia juga tidak mengatakan alasanya kenapa sampai pergi meninggalkan kerajaan Dhaha. Hal itu menunjukan bahwa dia bukan calon istri yang baik”. Tanggapan Dewi Asih sepertinya mengandung unsur kesengajaan agar Raden Panji inu kertapati tidak memikirkan kepergian Candra Kirana lagi. Sebagai gantinya adalah Dewi Ajeng Asih siap
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 137
menggantikan Candra Kirana untuk mendampingi Raden Panji Inu Kertapati.Namun besar rasa cintanya Raden Panji Inu Kertapati kepada Candra Kirana Maka pernyataan Dewi Ajeng Asih menyinggung perasaan. Maka terucaplah dialog nasehat Raden Panji Inu Kertapati yang menyatakan bahwa “... jangan berkata begitu, Ajeng Asih!”Kata Panji Inu Kertapati merasa tersinggung.”Candra Kirana pasti ada alasan kenapa pergi tanpa pamit ”. Nasehat Raden Panji Inu Kertapati merupakan nilai nilai moral sosial yang melekat pada pribadinya yang patut diteladani. Atas dasar alasan kepergian Candra Kirana yang tidak disertai alasan yang jelas. Nasihat Nasihat itu penting sebagai anjuran yang baik kepada Dewi Ajeng Asih agar berbuat yang baik dan tidak merugikan orang lain. Kode 5/PS/5/26 Danaswala. Arti dari kode tersebut adalah lima,dimaknai sebagai nilai nilai moral sosial suka memberi nasehat,PS adalah Panji Semirang, lima adalah bukti percakapan ada di paragraf lima dan berada di halaman dua puluh enam.Nilai-nilai moral sosial terdapat pada karakter tokoh Danaswala terdapat pada buku Panji Semirang tepatnya di paragraf lima halaman dua puluh enam . Lebih lengkapnya dialog tersebut adalah sebagai berikut:“... Apakah hal itu tidak membahayakan Raden Panji?Mengingat keadaan sekarang ini sedang genting. Hamba sarankan Raden Panji Inu Kertapati tidak pergi sendirian”. Percakapan antara Danaswala dengan Raden Panji Inu Kertapati ini isinya adalah Nasihat Danaswala dengan Raden Panji Inu Kertapati agar Danaswala boleh selalu mendampingi kemana Raden panji Inu kertapipati pergi mencari Candra Kirana kekaasih hati atau tunanganya. Nasihat Danaswala muncul ketika kemauan tersebut dipertimbangkan dengan situasi sekarang sedang genting,maka lebih baik selalu didampingi.
Nilai nilai moral sosial Danaswala ini perlu menjadi contoh perilaku,sebab walaupun Danaswala sebagai abdi namun kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk Nasihat atas kekawatiranya terhadap Raden Panji Inu Kertapati. Di sisi lain karena pencarian Candra Kirana tidak ada batas waktu kapan akan ditemukan ,di mana ditemukan,maka Raden Panji Inu Kertapati memutuskan untuk pergi sendirian. Keputusan itu dapat dilihat dalam dialog antara Raden Panji Inu Kertapati dengan Danaswala sebagai berikut:“... bahwa perjalanku ini tidak ada batas. Terima kasih saranmu,Danaswala. Namun,kamu harus tahu Ya kalau ketemu yang kau cari,kalau lama baru ketemu kan akan menyusahkan anak buahku.Maka,lebih baik kamu bawa prajuritmu ke kerajaan Kahuripan... ” Nilai nilai moral Sosial Raden Panji Inu Kertapati adalah nasihat Raden Panji Inu Kertapati kepada Danaswala agar kembali kekerajaan Kahuripan bersama para prajurit. Nasihat ini diutarakan dengan pertimbangn bahwa dalam pencarian Candra Kirana tidak ada batas waktu kapan akan ditemukan ,di mana ditemukan,maka Raden Panji Inu Kertapati memutuskan untuk pergi sendirian. “... Aku belum bisa mengatakan sekarang” ”...karena ini berkaitan dengan perasaan hati yang yang tidak bisa dipaksa” Kode b 6/PS/2/31 Raja Kertamerta Arti dari kode tersebut adalah lima,dimaknai sebagai nilai nilai moral individu Peduli orang lain,PS adalah Raja Kertamerta, dua adalah bukti percakapan ada di paragraf dan berada di halaman tiga puluh satu. Nilai nilai moral Individu terdapat pada karakter tokoh Raja Kertamerta,terdapat pada buku panji Semirang tepatnya di paragraf dua halaman tiga puluh satu . Lebih lengkapnya dialog tersebut adalah sebagai berikut. ‘’... Lalu,apa yang
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 138
mesti hamba lakukan agar Raja Kertamerta tidak merasa malu atau dipermalukan kalau Candra Kirana tidak pulang kemari?”. ( Kepedulian Raden Panji Inu Kertapati kepada Raja Kertamerta tentang perginya Candra Kirana agar tidak malu ). Nilai Moral Religius Religius adalah nilai nilai ketuhanan dan kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,sekaligus ketaatan manusia untuk melaksanakan sariat agama masing masing(KBBI). Dalam pembahasan ini nilai nilai moral cerita rakyat Panji Semirang adalah dapat dijelaskan sebagai berikut. Percaya Kekuasaan Tuhan Ketidak jelasan kabar tentang perginya Candra Kirana meninggalkan kerajaan membuat Raden Panji Inu Kertapati menjadi gelisah,sampai kapan mereka harus mencari dan menunggu. Apabila menunggu,sampai kapan penentian itu akan berakhir. Apabila mencarai kemana dan di mana Candra Kirana akan dicari. Ketidak jelasan tersebut menuntut sikap sikap yang tepat dalam menghadapi masalah ini. Danaswala sebagai abdi kinasih Raden Panji Inu Kertapati selalu memberi masukan berdasarkan sugesti religius. Sugesti religius itu adalah bahwa segala permasalahan yang dialami manusia itu datangnya dari Tuhan,maka segala sesuatu penyelesaian masalah itu juga harus diserahkan kepada Tuhan Pula. Sikap sikap itu tampak pada dialog antara Danaswala dengan Raden Panji Inu Kertapati mengenahi penyelesaian hilangnya Candra Kirana. Tdak lepas dari kekuasaan Tuhan mereka juga wajib berusaha menemukan kekasihnya yaitu Candra Kirana. Berikut adalah dialog antara Danaswala dan Raden Panji Inu Kertapati:“... Raden Panji Inu Kertapati,Apapun yang terjadi sekarang ini tidak lepas dari kehendak Tuhan. Kita mesti tabah
menghadapi semua ini. Kaitanya dengan Gusti Ayu Candra Kirana,hamba yakin,kalau memang dia jodoh Raden,maka dia akan kembali kepada Raden Panji Inu Kertapati pada suatu saat nanti”. Nilai nilai moral cerita rakyat Religius dapat dipetik dari tokoh Danaswala adalah Percaya Kekuasaan Tuhan. Berserah Diri Kepada Tuhan/Bertawakal Berserah Diri Kepada Tuhan/Bertawakal adalah sikap memercayakan diri dan nasib kepada Allah taala. Menyerahkan segala upaya yang dilakukan semata mata kepada Alloh taala. Dalam cerita rakyat Panji Semirang ini nilai nilai religius yang muncul akan penyerahan diri sepenuhnya kepada Alloh taala adalah,sikap yang baik untuk diteladani yaitu Raden Panji Inu Kertapati pada saat tetap berusaha menemukan Candra Kirana untuk kembali di kerajaan. Namun demikian Raden Panji Inu Kertapati tidak tahu harus mencari kemana,maka nilai nilai moral relisus itu tampak pada dialog antara Danswala dan Raden Panji Inu Kertapati,dialog tersebut adalah sebagai berikut:“... Kemana kata hati hati ini mengingkan,maka ke arah itu aku melangkah kaki...”. Dialog tersebut tampak usaha kuat dari Raden Inu Kertapati untuk menemjkan kembali Calon Permaisuri yang pergi entah kemana. Di tangah tengah kepsrahanya Raden Panji Inu Kertapati tetap berusaha mencari Candra Kirana. Tentunya semua itu tidak lepas dari campur tangan Alloh taala. Manusia wajib berusaha tetapi Alloh pula yang menentukan. SIMPULAN DAN SARAN Nilai-nilai moral individu yang ditemukan pada cerita rakyat Panji semirang ini dapat disimpulkan sebagai berikut: pemberani,menghormati dan menghargai, bekerja keras
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 139
(Danaswala), hati hati dalam bertindak, ( Prabu Danujaya dan Raden Panji Inu Kertapati). Nilai moral pemberani, dengan bukti dialog antara Danaswala dengan Raja Kertamerta. Nilai moral individu pada indikator menghormati dan menghargai terdapat dua tokoh yang memiliki nilai nilai karakter yang sama yaitu menghormati dan menghargai Raden Panji Inu Kertapati. Nilai nilai moral menghormati dan menghargai, dengan bukti dialog antara Raden Panji Inu Kertapati dengan Danaswala. Nilai moral sosial yang ditemukan pada cerita rakyat Panji semirang yaitu (1) suka memberi nasihat dan (2) peduli orang lain. Suka memberi nasihat dengan bukti dialog antara Danaswala dengan Raja Kertamerta. Suka memberi nasihat jugadengan bukti dialog antara Danaswala dengan Raja Kertamerta. Peduli orang lain, dengan bukti dialog antara Danaswala dengan Raja Kertamerta. Nilai moral religius yang ditemukan pada cerita rakyat Panji Semirang meliputi (1) percaya kekuasaan Tuhan dan (2) berserah diri pada Tuhan. Percaya Kekuasaan Tuhan, dengan bukti dialog antara Danaswala dengan Raden Panji Inu Kertapati.Berserah diri kepada Tuhan/bertawakal dengan bukti dialog tokoh antara Raden Panji Inu Kertapati dan Danaswala. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan kepada pihak terkait sehubungan dengan temuan penelitian dengan nilai nilai moral cerita rakyat Panji Semirang. Saran tersebut dibagi menjadi beberapa saran yang relevan dengan penelitian nilai nilai moral cerita rakyat Panji Semirang. Lebih detail saran ini dibagi menjadi, Rekomendasi, Implikasi dan tindak lanjut penelitian.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan. Jakarta. Rineka Cipta. Cholis, N. 1996. Tentang Cerita rakyat : yang Menggemaskan, yang Cerdas. Kalam, edisi 7 (Juni 1996). Djahiri, K. dan Azis W. 1996. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Jakarta : Dikti. Esten, M. 1990. Kesusastraan : Pengantar T'eori & Sejarah. Bandung : Angkasa. Kompas. 2002. Usaha Membangkitkan Kembali Cerita rakyat Indonesia (22 Maret 2002). Kosasih,E. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta. Nobel Edumedia. Kosasih. E. 2008. ”Khazanah Satra”Melayu Klasik. Jakarta. Nobel. Krusmarsanti,Ermina. 2009. Karangan Fiksi dan Non Fiksi. Surabaya. PT JePe Press Media Tama. Natia,IK. 2008. ”Iktisar” Teori Dan Periodisasi Sastra Indonesia. Surabaya. Bintang Jaya. Nurgiyantoro, B. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro,Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta:Gadjah Mada Univesrsity Press. Pane,Sanusi. 2011. Bunga Rampai Dari Hikayat Lama. Jakarta. Balai Pustaka. Wellek,Rene Dkk. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta. PT Gramedia. Windana, Arni. 2010. Panji Semirang:Sang Penyair & Petualang. Jogjakarta:Bening
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 140