Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
PESAN MORAL DALAM CERITA RAKYAT RARA JONGGRANG
Ahmad Dwi Nugroho
Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia
[email protected]
Abstrak Penelitian tentang cerita rakyat Rara Jonggrang mempunyai tujuan ingin mencari pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Mitos yang berkaitan dengan peristiwa terjadinya candi prambanan, tersebut bukan sekedar mitos, melainkan mitos yang memiliki pesan moral yang dalam. Pesan moralnya adalah kita sebagai manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu yang buruk agar semua perilaku dapat berjalan dengan baik
MORAL MESSAGE IN FOLKLORE RARA JONGGRANG Abstract Research on local stories Rara Jonggrang the aim to find a moral message which is contained in the story. Myths related to the occurrence of the Prambanan tample, is not just a myth, but a myth which has a deep moral message. The moral is that a human beings should be able to control that all behavior can be well
Keyword : moral, message, Rara Jonggrang
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
1. Pendahuluan Kompleks Candi Prambanan adalah, komplek candi yang dibangun pada abad ke sembilan, pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Raja Rakai Balitung. Komplek candi ini menunjukan kejayaan Kerajaan Hindu ditanah Jawa. Candi Prambanan terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Candi ini memiliki tiga candi utama yang terletak dihalaman candi utama dan 224 candi diluar halaman utama. Tiga candi utama tersebut yaitu, Candi Wisnu, Candi Brahma dan Candi Siwa. Ketiga candi itu merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan agama Hindu, tiap candi utama tersebut memiliki satu candi pendamping, misalnya candi Nandini yang mendampingi Candi Siwa, Candi Angsa yang mendampingi Candi Brahma dan Candi Garuda yang mendampingi Candi Wisnu. Candi Wisnu terletak disebelah utara Candi Siwa. Candi ini memiliki satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Candi Brahma terletak di sebelah selatan candi Siwa dan memiliki satu ruangan berisi arca Brahma. Candi Siwa terletak di tengah halaman utama dan memiliki bangunan tertinggi. Candi tersebut memiliki empat ruangan. Ruangan utama berisi arca Siwa, sedangkan tiga ruangan lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga yang berada dalam candi tersebut, merupakan arca yang dianggap sebagai arca Rara Jonggrang seperti terdapat dalam legenda. Mitos Rara Jonggrang hingga saat ini masih melekat pada masyarakat yang berada di sekitar dan di luar komplek candi tersebut. Mitos ini yang diceritakan secara turunmenurun oleh masyarakat. Mitos Rara Jonggrang berkisah tentang seorang wanita cantik yang kecantikannya menyebabkan banyak anak raja jatuh cinta, termasuk Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso adalah anak dari Raja Negara Pengging yang bernama Prabu Damar Maya. Perasaan cinta Bandung Bondowoso di tolak oleh Rara Jonggrang, sampai pada akhirnya Rara Jonggrang mengajukan persyaratan kepada Bandung Bondowoso. Rara Jonggrang meminta dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam, Bandung Bondowoso pun menyanggupinya. Ketika Bandung Bondowoso sudah membuat 999 candi, Rara Jonggrang mencurangi Bandung Bondowoso agar persyaratan 1000 candi tidak terwujud. Bandung Bondowoso menyadari bahwa dirinya sudah di curangi oleh Rara Jonggrang, dengan kesaktiannya Bandung Bondowoso lantas mengutuk Rara Jonggrang yang sudah mencuranginya menjadi candi yang terakhir sekaligus menggenapi jumlah candi menjadi 1000.
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
1.1 Rumusan Masalah Pesan moral apa yang terkandung dibalik cerita Rara Jonggrang tersebut? 1.2 Tujuan Penulisan Ingin mendeskripsikan secara sederhana pesan moral yang tersimpan pada cerita Rara Jonggrang 1.3 Pembatasan Masalah Tulisan ini akan membahas cerita Rara Jonggrang sebagai cerita rakyat dan Candi Prambanan sebagai tempat penyimpanan mitos tersebut 1.4 Penelitian Terdahulu Cerita Rara Jonggrang ini memang menarik untuk diperhatikan, beberapa pemerhati telah menulis tentang cerita ini antara lain:
Udasmoro Wening, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dengan topik, Mitos Rara Jonggrang Dalam Babad Prambanan, Tahun 1999.
Martono, Universitas Tanjungpura, Pontianak dengan topik Misteri Rara Jonggrang, Tahun 2009.
Turita Indah Setyani, Universitas Indonesia, Depok dengan topik Citra Tokoh Rara Jonggrang dalam Babad Prambanan, Tahun 1996.
1.5 Pendekatan Ilmiah Dalam tulisan ini akan dilakukan pendekatan deskriptif yang sederhana, agar dapat menjawab permasalahan 1.6 Definisi Mitos Menurut Danandjaja (1984: 20) cerita rakyat adalah suatu karya sastra yang lahir dan berkembang dalam masyarakat tradisional dan disebarkan dalam bentuk relatif tetap, atau dalam bentuk baku disebarkan diantara kolektif tertentu dalam jangka waktu yang lama 1.7 Ringkasan Cerita Rara Jonggrang Konon di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Baka dan Kerajaan Pengging. Kerajaan Baka adalah negara yang mempunyai banyak penduduk, dalam Kerajaan Baka terdapat sesosok wanita cantik, putri dari Raja yang bernama Rara Jonggrang yang mempunyai ayah bernama Prabu Baka. Prabu Baka dibantu oleh seorang Patih untuk memimpin Kerajaan Baka yang bernama Patih Gupala yang juga raksasa. Kerajaan Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bondowoso yang gagah perkasa dan sakti. Kerajaan Baka mempunyai tujuan ingin memperluas daerah kekuasannya dan merebut kerajaan Pengging, Prabu Baka bersama Patih Gupala melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat, untuk membiayai perang. Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta tentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Prabu Damar Maya mengutus putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso dapat mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka untuk memberitahu putrinya Rara Jonggrang kalau ayahnya sudah tiada. Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala sampai ke Negara Baka sampai pada akhirnya bertemu dengan Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso pun jatuh cinta kepadanya. Bermacam-macam cara dipikirkan oleh Rara Jonggrang untuk menolak pinangan dari Bandung Bondowoso, sampai pada akhihrnya Rara Jonggrang meminta untuk dibuatkan 1000 candi dalam waktu semalam saja. Bandung Bondowoso menyanggupinya, akan tetapi Rara Jonggrang mencuranginya agar 1000 candi itu tidak dapat terwujud. Bandung Bondowoso murka kepada Rara Jonggrang dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi Candi yang ke 1000. (Soemanto, 2003: 28) 2. Cerita Rara Jonggrang Setiap daerah pasti mempunyai cerita rakyat. Masing-masing cerita daerah juga mempunyai nilai sastra dan sejarahnya. Cerita rakyat memiliki nilai sejarah yang terkandung dalam cerita tersebut. Kebanyakan orang menceritakan dongeng sewaktu kecil. Baik dongeng dari kebudayaannya atau dongeng dari kebudayaan lain. Banyak pendapat dari tiap orang untuk menginterpretasikannya. Tentunya didalam banyak cerita-cerita rakyat atau dongeng mempunyai ajaran/tuntunan untuk kita sebagai pembaca melakukan suatu pekerjaan yang baik dan benar. Dongeng yang menceritakan suatu kejadian yang terjadi karena ulah atau perbuatan yang tidak baik kepada orang lain, bahkan kepada kedua orang tuanya sendiri. Cerita daerah Rara Jonggrang sendiri adalah cerita rakyat dari Pulau Jawa tepatnya Jawa Tengah, kota Prambanan. Dongeng Rara Jonggrang adalah contoh dimana perbuatan seorang Putri Raja yang sebenarnya baik hati, akan tetapi karena mempunyai dendam peribadi mejadikan Putri yang baik hati menjadi seseorang yang licik. Rara Jonggrang menjadi orang yang licik karena orang tuanya dibunuh oleh Ksatria yang sedang jatuh cinta kepadanya. Hal tersebut yang membuat Rara Jonggrang menjadi berang dan
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
membuat buta akan banyak hal yang tidak semestinya ia lakukan kepada Ksatria tersebut. 2.1 Analisis Tokoh Menurut Sudjiman (1988: 17-18) berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita dibedakan tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh yang memegang pemimpin disebut tokoh utama atau protagonis. Protagonis selalu menjadi yang sentral dalam cerita, ia bahkan menjadi pusat sorotan dalam kisahan Berdasarkan rumusan tersebut, penokohan dalam cerita Rara Jonggrang dibedakan
dapat peran tokoh dapat
Tokoh Utama : Rara Jonggrang (Putri yang baik hati) Tokoh Bawahan : Bandung Bondowoso (Satria yang sakti)
2.2 Latar Cerita Rara Jonggrang Abrams (1971: 157) menyatakan bahwa latar dari karya naratif atau drama adalah tempat secara umum dan waktu historis tindakan terjadi. Berdasarkan teori tersebut, latar dalam cerita Rara Jonggrang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Latar Tempat
Deskripsi
Kerajaan Baka
Negara yang menjadi tempat tinggal Rara Jonggrang
Kerajaan Pengging
Negara yang subur, masyur
makmur
dan
Kerajaan Baka
Prabu Baka dan Patih Gupala melatih pasukannya untuk menyerang Negara Pengging
Medan Pertempuran
Peperangan terjadi antara Kerajaan Baka dan Kerajaan Pengging. Prabu Baka tewas ditangan Bandung Bondowoso
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
Kerajaan Baka
Patih Gupala menceritakan tentang tentang kematian Prabu Baka kepada Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso bertemu dan langsung jatuh cinta kepada Rara Jonggrang pada pandangan pertama
Area Perkomplekan Candi Prambanan
Bandung Bondowoso dicurangi oleh Rara Jonggrang, dan Bandung Bondowoso marah, sehingga Rara Jonggrang dikutuk menjadi candi yang ke 1000
2.3 Alur Cerita Rara Jonggrang Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (2002:113) menjelaskan bahwa alur adalah struktur peristiwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebbut untuk mencapai efek artistik tertentu. Peristiwa-peristiwa cerita (alur) dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku dan sikap tokoh-tokoh utama cerita. Peristiwa dan alur dalam cerita Rara Jonggrang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Peristiwa
Alur
Deskripsi Negara Baka
Maju
Deskripsi Negara Pengging
Maju
Kerajaan Baka melatih para tentaranya untuk berperang
bala
Maju
Peperangan antara Kerajaan Baka dan Kerajaan Pengging
Maju
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
Patih Gupala membawa kabar duka
Maju
Komplek percandian
Maju
Berdasarkan terori tersebut dapat diketahuhi bahwa cerita Rara Jonggrang mempunyai alur maju setiap peristiwanya. 2.4 Pesan dalam cerita rakyat Rara Jonggrang Pesan moral dalam cerita rakyat Rara Jonggrang ini dapat di tari dari bagian :
Bagian awal ketika pasukan Prabu Baka ingin menguasai Pengging: Tentunya sebagai manusia tidak dianjurkan untuk serakah, ingin menguasai banyak daerah demi keuntungan pribadi dan untuk memamerkan kesaktian.
Bagian tengah ketika Rara Jonggrang marah terhadap Bandung Bondowoso yang sedang mempertahankan tanah kelahirannya (Pengging): Membenci sesorang tidak dianjurkan tanpa alasan yang jelas, harus kita menelisik dahulu sesuatu apa yang bisa kita jadikan alasan untuk membenci seseorang tersebut.
Bagian akhir pada saat Rara Jonggrang mencurangi Bandung Bondowoso: Sebagai manusia makhluk sosial sama sekali tidak diperkenankan mencurangi seseorang dengan cara apapun. Ketika orang lain menjahati hendaknya jangan kita membalas kejahatan, cukup tuhan saja yang membalasnya.
Kesimpulan Sebagai manusia tentunya tidak dianjurkan untuk serakah, ingin menguasai banyak daerah demi keuntungan pribadi dan untuk memamerkan kesaktian seperti Prabu Baka yang mempunyai ambisi untuk menguasai banyak negara. Sifat Rara Jonggrang yang membenci sesorang tanpa alasan juga tidak dianjurkan, apalagi alasannya bukan suatu alasan yang jelas, seharusnya kita telisik terlebih dahulu sesuatu apa yang bisa kita jadikan alasan untuk membenci seseorang tersebut. Sebagai manusia makhluk sosial sama sekali tidak diperkenankan mencurangi seseorang dengan cara apapun. Ketika orang lain menjahati hendaknya jangan kita membalas kejahatan, cukup tuhan saja yang membalasnya.
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013
Daftar Pustaka : Soemanto, Bakdi (2003) Buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta, Yogyakarta Danandjaja, James (1984: 20) Floklor Indonesia, Riau Nurgiyantoro, Burhan (2002: 113) Teori Pengkajian Fiksi,Yogyakarta Sudjiman, Panuti (1988: 17-18) Memahami Cerita Rekaan, Jakarta Abrams, (1971: 157) A Glossary of Literary Terms, New York
Refrensi Internet : http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/ (17-072013 Pukul : 12.20)
Pesan moral ..., Ahmad Dwi Nugroho, FIB UI, 2013