t. In&rreeia meriielsng tinggal landr tahun 2IXF Dalam sidang Majelis PermusYa' warataD Rakyat tahun 19E3 telah diambil keputusan penting' mengancerancerkan tahun RePelita Yl ( 199+ 1999) sebagai tahun tinggal landas ln' dgnesia menuju cita'cita masyaralat adil dan makmur. Secara gamblang ini berarti bahwa ki' rr rodti hams pusatkan segala ikhiti' ar kita dalam Pelita IV, Pelita V dan Pelita VI supaya lndonesia bisa tinggal landas di tahun 2000. Apaftah makna semuaitu?
ME{[]JU TINGGATI,AIIDASTAHUN 2OOO
Oleh : EmiI Salim "
M en t er i Ke Pendu
?8
Pengaiaman negara-negara maju membuktikan bahwa Puluhan bahkan ratusan tahun diperlukan uniuk mencapai tahap tinggai-landas dalam per"bangunan. Semua negara memulai tahapan pembangunan dari tingkat pendapatan yang reudah- Yang pallng suiit bagi setiap negara adalah mampu melepaskan diri dari perangkap -ketertinggalan dan kerniskinan ini. Unruk mlngatasi semua ini harus diba' ngun seqrra bertahaP sumber daYa minusia yang cukup taugguh ( critical mass ) dengan kemamPuan kerja, ketrampilan dan pengetahuan membangun prasarana fisik seperti jalan' milembatan, pelabuhan listrik, air sosiprasarana num, dll; rnembangun al, seperti .ketrampilan, latihan, pendidikan, kCiehatan; dan segi kelemba' gaan masyarakat. Dengan Pengem' bangan prasarana ini secara berangsur dihasiftan barang dan jasa, untuk kemudian sebagian ditabung untuk pengumpulan modal, yau! kemudian-dipakai menghasilkan lebih banyak barang dan jasa"
. Pembangunan selalu meminta waktu, ketekunandan kerja keras. Setelah terbangun suatujumlah yang cukup tangguh (critical mass) maka proses bisa berputar dengan kekuatannya sendiri. Sampaimencapaisuatu tahap' an dimana perkembangan ini siaP tinggal landas.
II
I
-*" II II
I
f 1
l
I
I
Pada tahapan tinggal landas mata aneka-ragam kegiatan seolah-olah bisa berputar serentak. Sekarang ini mesin pertanian sudah berputar, banyak hasil sudah kita capai seperti meuingtatkan produlsi beras, tanarnan perdagangan, peternakan, perilranan, kehutanan,dll. Sungguhpun pertanian ini penttng unhrk menyerap tenaga kerja dan menghabilkan keperluan hidup kita sehari-hari, namun sulit untuk bisa nengharap lndonesia bisa tinggal landas hanyadengan "mesin pettanian". Untut ini perlu lebih banyak lagi mesin-mesin penggerak lainnya, seperti pertambangan, industri, perdagangmr, perbankan, pariwisata, dan lain-lain. Sektor-seltor ini memerlukan tenaga trampil, kemampuan menghasilkan barang dnn jasa yang bisa dijual di pasaran. Untuk ini perlu mod"l. Dan modal bisa dihimpun dari tabungan. Tetapi usaha menabuug memalan waktu d"n Letekunan. Disamping ini perlu pula dibentrk bermacam-macan organisasi, seperti koperasi,yayasan,persero, serta diisi dengan tenaga d"n modgl yang tangguh. Untuk mencapai tahapan tinggal Iandasditahun 2000, bermacamkegiatan harus digeretkaa, sehinggamenjadi mesin pendorong masyarakat kita matang untuk tinggal landas. Dalam Repelita fV, V dan VI nanti berbagai macam kegiatan inilah harus bisa kita gera&tan, bersamaan de- , ngan membangun berbagai prasarana fisik, sosial dan kelembagaan. : Gambatzntahun 20(X) Apakah kita coba mereka'reka keadaan lndonesia dalam tahapan tinggal landas, gambaran apakah bisa kita Iihat nanti di tahun ?frm ? Gambaran pertama y:rng menonjoi adalah meuingkattan jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan akanmencapaijrrmlafl antara216 sampai 72. juta jiwa. Sekarang di tahun 19E3,kita sudah mencapaijumiah sebesar170juta jiwa. Sehinggauntuk 17
tahun kedepannanti diperkiratan pen' dudut masih berbambah sebanYak 46 sampai52juta jiwa. Jumlatr ini sebesarjumlah Penduduk negara Muangthai (4E juta jiwa) atau Philippina (49,6juta jiwa). Kita masih hanrs bemsaha supaya tingkat pertambahan. jumlah pendu' duk bisa lebih tunrn. Maka program Keluarga Berencana harus lebih ditingkatkan. Kita harus sudah menuju kepada norrna keluarga kecil dengan jumlah anakpaling banyat 2 orang. Usaha Keluarga Berencana ini penting, karena di lain fihat kita akan alami penurunan tingkat kematian. Ditahun 19E1dari setiap 1000jiwa sebanyat 12 orang meninggal. Jika kita peritsa keadaan bayi dibawah usia I tahun, maka dari setiap 1000bayi sebanyak 93 bayi meninggal tiap tahun. Anak-anak bayi ini meninggal pada saat dilahirkan sang ibu yang kekurang: an gwi sehingga ti.rat kuat lagi. Sebab kematian kedua bagi anat-bayi adalahsakit pernapasan(pneumonia). Ini berkaitan dengan sumpeknya keadaan rumah atau tidak sehatnya keadaan perumahan. Sebab kematian bayiketiga adalah akibat infeksi, tukaluka dihinggapi benih penyatit (batteri), sehingga s:rng bayi kalah terhadap penyakit. Sebabkeempat kematian bayi adalah salit perut (diarrhea) akibat tirtak bersihnya air atau makanan sehingga benih penyatit masut tubuhbayi. Semua penyakit-penyakit ini berpangkal pada buruknya lingkungan hidup. Rumab yang sumpek, air minum yang kotor, makananyang dihinggapi lalat pembawa bakteri, keadaan lingkungan yang kotor menjadi benih infeksi semua ini bisa dan harus diperbaiki di tahun-tahun depan. Dengan Perbaikas lingkungan hiduP, maka tingkat kematian bayi atan turuu. Dan ini mendorongpertambalranpenduduk I Apabila sekarang bisa sudah diramalkanbahwa pendudukbeftambah karena kematian berkurang, mnka maka peududuk ini harus dibuat pro-
dulfif, mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih besar per orang' dibandingkan dengan junlah barang dan jasa yang dimakannyasendiri. Secaragampang,.apayang dihasilkan tangan (ketrampilan) dan otat (ilmu) harus melebihi apa yang masuk mulut. Baru dengan begitulah, penduduk ti' dak menjadi beban masyarakat, bah' kan sebaliknya menjadi pendorong. Jumlah pendudut Ya.ng semakin banyat menghadapi tanah-air kita yang tidat bertambah luas. Atibatnya adalah bahwa luas tanah yang terba' tas menjadi rebutan penduduk Yang
I I I I i ] I
5g6akin banyak. Tanah ladang sebanyak 0,25 ha yang semulanya menghidupi keluarga sebanyak 5 jiwa, harus men"njang ke' hidupan l0jiwa. Kepadatan penduduk Jawa sebe' sar rata-rata 650_jiwa pe.rsatu Km2, di menjadi tahun 2000 dipertirakan 1.075 per 1 Km2. Apakah j alan ieluarny a ? Pertama, berusaha tetap mengsukseskan program Keluarga Berencana; Kedua, memindahkan penduriuk dari daerah padat ke daerah kurang padat penduduk (transmigrasi , migrasi swakarsa); Ketiga, melatsanakan program industrialisasi sehingga luas tanah yaug tidat cukup menanpung keluarga melalui pertanian dirobah menjadi daerah industri; Keempat, berusaha merobah pola bertani sehingga tidak merusakkan tanah, misalnya meIalui pola pembangunan teras bangku (sengked) dan meningtatkan daya dukung alarn. I-ang$ah usaha ini juga berarti timbulnya perobahan. Keluarga yang semulanya tinggal di desa harus pindah ke luar Jawa, ke daerah industri, dan sebagainya. Diperkirakan jumlah penduduk yang pindah dari desa ke kota akan meningkat menjelang tahun 2000 akibat proses perobahan kegiatan ini. Jika semula sebanyak 17% penduduk Indonesia tinggal di kota, maka di tahun 2000 jumlah ini naik menjadi 36 % dari jumiah penduduk.
29
1r-*
ffi.ry-w"
*
koLebih banyak desaberalir menjadi desadengan L- f""if, seperti terjadi O"* t"tit"i Depok sekarang menjadi Depok' Banyak kota toi" "a*i"ittratif beiar' dan kota bckota tl"if -."ltai seperti Memetropolitan' t"i t*"i"ai Bandung' SurabaYa' lL, st*"t-g, U;;;* Pandan-g,disamPing toJa f1jumlah tittt"y*g j"ga alami kenaikan tahun juta di L2 t*niadi "r"J.ia"i zooo.
Jumlah pendudukdunia di
fi Pertambahan Penduduk sePern mobilgkatan iuga menimbulkan penin
berja' ilfi Lun banYakorang Pergi "mobilitas it", t"iri"gga berlangsung juga froi"o"tA;{ Tetapi lebih banvak kerja bidang tn."oti. bergerak ke veryang lebih tinggi atau "mobilitas tikal". diJika Pendudukbertambah dan timbul ini' mobilitas itoi-Ptlt"s babermacamragam persoaiansosial "mehasrat koiflitiosial; *. t"p."i iltit"" diri" dengan minum alkohol' narkotika, dan seruPa; timbul Pera' ,.tp""cil atau asing .di tenga|' ,.(proses alltengah masyarakatramai tatamenipis' sosial solidaritas menjadi "i"iil, kelakuan nonna ili"il longgar, peri-kehidupan beragama Kelu*"ii"ai meluntur dan bergeser rusan segi-segilahiriah' Proses Perobahan sePerti ini su; dah kita lihat brirtangsung di banyak pem.negare-negara yang mengalami sosial' dan ekonomi u.t."-p.JUahao tinf"f.oftft pokok sekarang, langkah rlak apakah - pedu kita persiapkan sunegatif dari proses peroo"v" i"*p"k ini tiaat tedadi di tanah-air ;;fu kita. Jawaban terhadaP masalah Pokok jika krini tidatlsh mudah, lebihJebih internaforum di bahwa ta perhatikan perosional berlangsung pula proses udarklta bahan yang membuat usaha lah bertambah mudah' It. Dunh inbrnulorral dtn tlntlngtn t!ntangpn flinlchng tahun AXII Geiala Pertambahan Pendudur .juini. gat"tatpai di ruang lingkup dunia
30
tahun 1983
i.izt-ssz.wojiwa' Ataunaik
tahun' or' "aail densan 1 milyard selarna13
i"og"o 3,7 miiyard-di.taU"tti"*t* i"" fg?O. Dan lumhh Pertambahan penduduk kian meningkat' -Dltaf,sr il."i"ai 6 milYardditahun 2000' Kemanakah Peududuk-Penduduk milYar-dditemPatkandi tar";";ti ,t"ttii? Bagaimana dengan ;;;-2mo keperluanPangan, Pbmukiman'PenhiduP
iljiil,
ffi tain-tainteoutuhan
bahwa PttF-q"tt DiPerkirakan Utara dan Selatan antara o"oO"'p"t* 'at"o membesar. Dengan pendapatan vans lebih besar ini' negara-negara.ol
ilfi;
Utara ini bisa "menguasai-"
ahm Yang ada di Selatan' Mi;;;; hasil Pertanian, ikan' telnak' ;;;, Atau a"" fti"-f"io, tito ait"ti Utara' negara' bahwa yaitu timbul eeiala lain di bagian Selatan PunYa ba' ;;g*"
nvlt it"tang d'.t g"t nSsafa:f.sll -{i Ulutran bumi Utara' Dunia mternaslini sedang dilauda huo.rJl"ut"og tt-rrg U"r"t Yang tidak bisa dibaYar US$ oleh negara'neg:uasepertiBrazil'
Sedangkan bumi ;il;;;;siawi? ooo aia* U"rtambahbesar' dai I'texicouS$ 82 milil;iiil Perbmbahan Pendudukini berlangIndonesia Punya sung terutama di negara-negirra-be5- vard. SungguhPun kewaiiban berbagai Laun dan ;;i;", teribang di Asia' Afrika "iio" angsurdan terletak di membiyar, seperti bunga Amerika-.Semuanegara ini masekarang an pembayaran.sampai bumi bagian selatan' sehing;il; dati Penghasuan sih dibawah 20% g. ait"ti julukan "Selatan"' sedangkitakebanltkyekspor maju kan negara-negara bagran nva ter-ietak di belahan bumi PendaPatanYangtinggi di b911han julukan'Utara"' diberi gga t"ttti*", Utaia buni ini mengakibatkanbahwa me' iaoerkembangauteknologi 5gm4kin Maka YangtamPakbakal terjadi can mutu kenaikan Utaningkat. Dengan lah jurnlai p"oaoaoUya, bagi-an kede tenaga berUoU?,t"t"olo!i, Peranan ,a c"ttaeruog konstanatau sedikit bersemakin berkurang' Proses automatl' iamUafrsedigkan bagian Selatan penlaTingkat lagi' sasi inulai tampak dijalankan sekarang tambah banyak tebelahan di penduduk di beberapanegara maju' Selama ou,"" t"fot"p"k protesr ke di atas 10'000US dollar rzzrke1iltma bisa beralih iliata "dalait pendapatSelatan Di tia.r akan ada permasalahan' setahun. i"ii, oer iiwa '"o jika banyax Singa' tergolongtinggi adalah Tetapi yang menjadi sod bisa lajiwa tidak setaini "ton per di antara tenaga reqa ooit .Jb"""t US$ 5'240 timper sehingga 1'&40 US$ ; AJihk* PrifessinYa, fioo, tt't"t"ytia sebesar ji menganggur per 790 mereka US$ bahwa Filippina f,ul eeiala ii*l*,"ft,i", '*a aan-hiauPdari tunjanganNegara' setahun, Mu."g Thai sebesarUS$ se' dan lndonesia ji"'" setahun iUOpo KeaAaan sePerti ini juga menirn' besar U-S$530Perjiwa setahun' bulkan ketegangansosial' Perobahan soKarena jumlah Pendudut lndonei"f"tf"gi menimbulkan perobahan dudi banr' besarnya 5 sia tergolong nomor ri"f- O.i ini membawasoal'soal nia, mika pindapatan per jiwa pendl' Untuk menanggaPiPersoalanbaru Jut menlaai kecil, ditarik ke bawah ini, timbul usaha Penanggulalga: oleh pendudukYangbanYakitu' vang bermacam-macalr'Di satu fihal laSungguhPun lndonesia masih renh-6tf poh melePaskanberbagai dah pentapataDnya, masih terdapat 4O diri Pada d"o -"og"ndalkan i*n"" di iimur Tengah, Asia' Afrika ;;;;" dan kejenuhan me-tedewasaan siti dai ^q,meritaLatin yang pendapatanSwedia, Denmark di Maka r""t"f"a. Uo.a. di bawah tingkat Inlgnelarangan Spenyol, ini dan akhir-akhir "y" #. gnotto dengan Penduduk 1'3 iuta be' pasaran di ganja beli terhadapjuat p"oC"p"t"o sebesar US$ *"-p""it.i -d6=p""::ii. drDenkelonggsran dan dikurangi bas t"t"loo, atau terendah di kan terhadap peri-kehidupan seks' seluruh dunia.
Di lpin fihak timbul pola lain untuk kembali kepada norma dan nilai hidup agama. Seolah-otah timbul suatu keberagama kembali, seperti bLgkitan Barat, Belauda, Peei fennarl o"--p"t Amerika Serisebagian di dan ,"o"it kat. Sementara itu di kalangan Pemikir dan ilmuwan semakin banYak timbul pertanyaan, kemanakah trend perkemi"og"o dunia sekarang ini, apalah bemenempuh suatu "skenario o.t-kit" (doomsday-scenario) kemusnahan" ? alternatiflain ada apakah dan llt. SlstcttlF.lllaidan Pcrobahan Apabila semula manusia di bumi ini sangat dikuasai oleh alam, maka etika Barat kemudian telah melahirkan sistem nilai Yang Pada hakekatnYa berpusat adalah "anthropocentric", pada diri manusia. Daiam sistem nilai seperti ini lahiriah sikap bahwa segalagulattyu di bumi ini adaiah untuk manusia. Sikap ini kemudian diterjemahkan menjadi perbuatan ethis, "menge' jar yang paling banyak untuk yang paling banyak". Sehingga sudah seBl; tutnya jika dikejar "yang paling lebih" dan bukan "yang Paling kurang"' Daiam sistem nilai ini manusia adalah "makhlut ekonomi" dengan kebutuhan yang selalu meningkat disertai kehendak untuk selalu berusaha memenuhinya. Dan adalah "mahluk ekonomi" ini pula yang mampu mengembangkan segala daya lreatifitasnya mengolah sumber-sumber alam dengan bantuan tenaga kerja dan kemampuan berfftirnYa, menjadi suatu yang berguna (utilirY)' Di samping ini, manusia Yang lahir di bumi telah puia memikul beban dosa besar. Dan ini bisa dikurangi berkat kerja di dunia ini. Maka timbul suatu hubungan antara Tuhan Maha PenciPta di atas' manusia di tengah tian alam di bawah' Manusia berdo'a ke atas dan mengeksploitasikan alam yang die pijak' Alam bumi tidak iagi menguasai manusia, tetapi sebaiiknYa manusia menguasai alam bumi ini.
Tradisi' Judeo-Kristen melahirkan ini' Dan sikap anggapan "utilitarian" selama jumlah manusia belum sebera' pa mata usaha masing-masing orang meneeiar kebutuhannva secara sendimenimbulkan belumlah .i-..iaiti. bersama' kePadl kerusakan dampak Tetapi apabila kemudian jumlah manusia bertambah berhadapan dengan luas lingkungan alam yang tidak bertambah, timbullah kondisi baru' Pertambahan kegunaan (utility) bagi seseorang, bila diusahakan oleh setiap orang atau diselenggarakan pada tingimikro", mengakibatkan bahwa kat secara "makro" semua akan memberi dampak besar terhadap alam, sehingga bukan manfaat yang diperoleh tetapi b"o""t. dan kerugian bagi *TTgmasing dan semua. Inilah Yang lazim dikenal dalam perpustakaan ilmuwen Barat "the tragedy of the commons" (tragedi dari kebersamaan). 1) Bencana Yang mengancam ini masih bisa diatasi, selagi ilmu dan tehno' logi bisa mencari frontier baru' se' hiigga sumber alam masih bisa mengki' hasilian bagi jumlah manusia yang an bertambah. Daiam Poia berfikir sePerti ini, tampaklah bahwa semula terdaPat alam sebagai faktor menentukan di tengah-tengah jumlah manusia Yarrg masih terbatas jumiahnya. Lambatla' un manusia bertarnbah dan menjeima menjadi fakor menentukan sehingga alam menjadi obyek untuk dieksploitasikan. Lalu manusia mampu menghasilkan tehnologi yang membantunya mengeiola sumber alam. Sehingga lahirlah fattor tehnoiogi, manusia dan alam gebagai tiga unsur yang menentukan iaju perobahan masyarakat dan alam. Dalam proses Perkembangan Yang berfumpu pada pemikiran fiiossof Yunani, seperti Aristoteles dan rekanrekannya, dirasakan bahwa arah perkembangan melePaskan saiah satu sendi pokok dalam kehiduPan, Yaitu pertanyaan "untul apa kita perbuat semua ini".
Menurut Aristoteles setiap perbuatan manusia mengolah alam sesung' guhnya harus menjawab emPat Pertanvaan pokok. dePertatna, pertanyaan "berbuat misatnya (causa materialis) ngan apa" Ulrtuat dengan kaYt; Kedus adslah bagaimana" "berbuat pertanyaan berbuat demisalnya efficiens) i"",tt" kerja dan tenaga menggunakan ngan an peralatan; Ketiga adalah pertany: I'menurut pola dan rencana apa' ' (causa formalis) misalnya menurut l€ncana sang pengusaha; dan KeemPat adalah "untuk apa kita perbuat p"ttttty"* ini" (causa finalis) misalnya i"*ot rumah melindungi membangun untuk keluarga dari gangguan alam'2) Dalam Perkembangan masYarakat sekarang ini maka pertanyaan "berbuat bagaimana" (causa efficiens) dan "menurut rencana apa" (causa forma' lis), merupakan pertanyaan utama. Se' dangkan pertanyaan "berbuat dengan apa" (causa materialis) tidaklah menonjoi, oleh karena sumber alam yang t"rt.idi" masih banyal seolah-olah tidak terbatas, asalkan tehnologi terus dikembangkan. Tetapi pertanyaan keempat, "untuk apa kita perbuat ini" (causa finatis) terdesak hilang. De' ngan hiiangnya makna perbuatan -ini, rnaka gerak tindak itu sendiri seolaholah menjacii tujuan. Kita mengolah sumber alam dengan tenaga kerja dan peralatan kita, unftk melaksanakan suatu rencana membangun gedung, Pabrik. jalan, dan iain-lain, tetaPi untuk aPa dan mengapa terdesak ke belakang' Sehingga barang-barang gedung. -paUrit, i"tatt dan lain-lain ini menjelma seoiah-oleh menjadi tujuan tersendiri' Sumber alam, tenaga kerja dan tehnologi digodok menurut rencana untuf, mEnghasilkan barang. Mengapa, tidak iagi menj adi PertanYaan' Sehingga lahiriah keaciaan
31
ri kehidupan duniawi berkernbang ter' pisah dari peritehidupan athinatApabila kemudian jumlah penduduk bertambah sedangkan sumber alasr serba terbatas, meka berbagai ilmu dau tehnologi dikembangkan manusia semata-mata memecahkan rnasalah material, tanpa itatan dan kaitan dengan segi spiritual. Sehir-rggamanusia dan tehnologi tumbuh berkembang tanpakendali. Ilephaestus disebut sebagai Tuhan Yunani untuk api, untuk menempa baja, ringtasnya Tuhan tehnologi. Tetapi Hephaestus pula dilukiskan orang Yunani di masa itu sebagai Tuhan yang pincang. Cacat kepincangan inilah ditamsillran orang sebagai ketimpangan yang terdapat dalam pengembangan tehnologi, sehingga iahir julu&an "Tuhan yang pincang" (the God that Iimps).3) Proses pembahan didukung oleh suatu sistim nilai yang bersifat "berputar atas diri manusia" (antiropocentris), dengan anggaPan bahwa sumber alam tersedia banyak. IIasiI perwujudan sistim nilai adalah suatu produk yang memisahkan bentuk dari makna, lahiriah dari bathiniah, materialisme dari spiritualisme. Proses perubahan ini sesungguhrya memerlukan penyesuaian sistim nilai, supaya keadaan bisa kembali ke jalur yang benar. Tetapi jalur yang bagaimana, di mana, ke mana ?. Para ahli pemikir dan ilmuwan berada dewasa ini pada tahapan mencari jalan yang benar kembali. Sehingga lahirlah berbagai proses berfikir yang benrlang (rethinting) Mereka yang buntu dalam mercan jalan benar ini, terpaksa percaya kepada "skenario kemusnahan" (doomsday scenario). Mereka yang belum menemukau jalan benar ini, tenrs mencari dan berusaha mencari, tetapi tidak tahu lagi bagaimana dan ke arah manakah mencari. Sehingga terjadi proses mencari dalam lingkaran tanpa ujung-pangkal. Dan melahirkan sikap pasrah, menyerah kePada untuk lalu mengikuti arus.
32
lV. l/hnuju kc arah kcdrcan akhirat
dunla dan
Dalam sejarah perkembangan dunia Islam tampaklah bahwa ilmu, tetnologi dan filsafat berkembang pesat ketika terdapat keselarasan dalam perkembangan ilmu dan agama. Sejat abad pertama hingga abad ke tujuh Hijrah, ilmu dan agama tumbuh delam hubungan yang harmonis. Isi al Qur'an dan 1t"6i15 diknji ulang untut ditangtap tanda isyarat dan dituangtan dalam ilmu pengetahuan. Fikiran dan falsafat Islam dikembangkan oleh ulama-ulama seperti Abu Yusuf Ya'kub bin Ishaq bin AsShabagh AI-Kindi (abad ke m ID, Ahmadbin Thayyib As-Sarakhsi dan Muhammad bin Musa adalah ahli-ahli alhikmah dan falsafah. Dalam abad kejayaan aganra Islam, sebelum abad ketujuh llijriyah, AlI{assan bin Musa termashur dalam trmu Pasti, Muhammad bin Musa AIKhuwar:rni menemukan ilmu aljabar, Abu B"kar Muhammad bin Zalaria Ar-Razy mengembangkan ilmu kedokteran dan kimia, syekh Abu Ali AlIlusain bin Sina dan Abur Raihan Ahmad bin Muhammad Al-Biruri merupakan tokoh-tokoh ahli ilmu Falak .ra" Ilmu BumiAlam. Kehadiran al-Qur'an telah mendorong manusia memperdaiam pengetahuan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Sehingga sampai abad ke tujuh Hijriyah, Baghdad menjadi pusat falsafat, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia ketika itu. 4) Dalam tahun 656 H atau 1258 Masehi Hulaghu Khan dari dinasti Gengis Khan menyerang Baghdad. Dalam waktu pertempuran 34 hari, sebanyak 1.8 juta manusia dipenggal kepalanya. Ribuan buku dibuang ke sungai. Ulama dan perpustakaan Islam haucur binasa. Sehingga ahli falsafat Arnold Toynbee menyebutnya sebagai kerugian terbesar sepanjang zrman bagi perkembangau peradaban manusia. Dengan liabis terbakarnya Baghdad, perpustakaan dan dibunuhnya ulama
dan ilmuwan, rrraka.peradaban manusia sunrt 5 abad. Hikmah penting dari masa ini adalah bedangsungnya keselarasanpertembangan antara ilmu dan agama, antara pemikiran masalah duniawi de; ngan pemitiran masalah akhirat. Keselarasan,ran keterjalinau (interwoven) ilmu dan agama menyebabkan masalah yang ditaji tidak kehilangan "causa finalis"nya, tidalr kehilangan malrnanya.
Dan yang menjadi pusat perputaran seluruh kehidupan brrtanlah manudan falsafat yang sia. Alam-berfikir berkembang tidaHah "anthropocentris", tetapi berpusat kepada Allatt s.w.t. Manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjatan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya". (Surat At Tiin, surat ke-95 ayat ke 4, 5 dan 6). Bertolak dari pandangan ini maka dalam diri manusia tersimpul tanggung jawab kepada AIIah s.w.t. dalam mengeiola bumi dengan segala mahluk, zat dan benda ciptaan IIIahi. Ini melahirkan sikap hidup bahwa rnzurusia adalah bagian dari lingkungan alam. Ia tidak terletak di atas atau di bawah alam. la adalah bagian dari lingkungan dlam. Oleh karena manusia dibertahi otak dengan kemampuan berfikir, rasio dan daya cipta, sudah seyogianya apabila manusia mengembangkan perikehidupan dengan mempertimbangkan akibat langkah tindaknya kepada sesama mahluk dan isi alam ini. Dalam hubungan inilah sbngat penting keputusan sidang umum MPR tahun 1983 untul mempertegas tujuan pembangunan kita di tanah-air lndonesia. Tujuan pembangun'an Indonesia adalah membangun manusia seutuhnya. Kita bukan membangun gedung, jalan, jembatan, irigasi, sawah, perke-
jalur bunandtn lain-lain, terlepas dafi siutuhmanusia tuiuan membangun nva. Dalam Pola "manusia seutuhnla" tersimpul ciri-ciri keselarasan h-ubungan minusia dengan Tuhan Maha PenciPta, keselarasan hubungan manusia d.ttgoo masyarakat dan keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan alam. Dengan begitu maka lndonesia membangun dengan mencanfumkan secara jelas "causa ftnalis"nya, mengapa dan untuk aPa kita membangun ini. Dalam Pertanggungan jawab "mengapa dan untuk aPa membangun", tersimpul maksud untuk tidak menciptakan manusia yang "buta Tuhan", apalagi manusia yang "anti Tuhan". Dan Tuhan Yang dimaksud adalah Tuhan Yang Maha Esa, seperti terungkap dalam sila pertama Pancasiia kita. Sebagai kelanjutan fikiran ini kita juga tidak bermaksud membangun manumanusia yang "individualis". sia yang lepas dari tanggung-jawab so' sialnya kepada masyarakat. Bukan pu' la maksud kita membangun manusia yang conmunalis, lepas dari pengem' bangan kemandiriannya. Kita membangun manusia Indonesia Yang memi' liki harmoni antara diri dengan masyarakatSedangkan posisi manusia lndonesia dalam lingkungan alam adalah dalam hubungan keselarasan, keseimbangan dan keserasian. Manusia dan alam samatumbuh berkembang. Yang lestari adalah hubungan keseiarasan antara manusia dengan lingkungan' Kalaupun alam harus dirobah untuk menampung kePadatan Penduduk, maka diri manusia harus Pula turut ' memiliki perobahan supaya ciri kesela' rasan tetaP lestari. -
lnilah tujuan Pembangunan lndo' "causa finalis"nYa nesia. lnilah "mengapa dan untuk apa"nyra pembangunan kita. Dan beranjak dari semangat inilah kita tanggapi tantangan pembangunan masa dePan menjelang tahun 2000.
Menjelang tahun 2000, sudah bisa kita ramalkan perngaruh dan akibat dari pertambahanpenduduk, perobah' an sirukfur ekonomi dan sosial Yang ditimbulkannya, serta berbagai kemungkinan masalahdan konflik sosial bisa ditumbuhkan akibat Proses Perobahandan kepadatanpendudukini' Dalam kaitan ini menjadi Penting untuk tetap berpegang pada "causa fi' nalis" membaoguomanusialndonesia seutuhnya. Untuk kemudian melakukan proyeksike masa dePan,ke talun u"tut mengidentifikasi sifat dan ZOOO kelakuan manusia Yang bagaimana peilu kita tumbuhkan untuk menghind,aripengaruh negatif dari perobahan kepadatanPendudukini' Pertarna, adalah sifat dan helatnan "toleransi" dalam berbagai hal dan bidang, tanpa melePaskin PrinsiP yang diyakini. Penduduk yang padat menirnbulkan wilayah pergeseran dan konflik yang besar. Masalahnya menjadi keharusan kita mengembangkan sitap dewasapenuh toleransi untuk bisa mengatasi berbagai masalah dan beda pendapattanpa kor.ban,bencana dan tanpa kerusakan persatuan bangsa; Kedua, a.lalah sifat dan tingkah laku berkeadilan sosial. Kepa'datanpenduduk menimbulkan saingan dalam merebut sumber alam. Persaingan tidak perlu ditentukan oleh "siapa yang kuat ia yang menang". Kemajuan seseorang memuat dalam diri tanggung ja' wab sosial kepada sesamanya.Semangat inilah perlu menjadi ciri yang harus lebih ditembangkan; Ketiga, adalah kemampuan untuk berswadaya dan bermandiri clalam kehidupan. Tugas Pemerintah sangat banyak dan luas, membangun dan menS' urusi hal-hai yang berguna bagi masysrakat secdra keseluruhannya. Maka kebutuhan dsn urusan orang demi orang sukar terladeni secara penuh oieh aparatur Pemerintah' Maka perlu diusahakan sifat dan tingkah laku mampu bermandiri dan berswadaYa melaksanakan tanggungjawab kewarganegaraan;
Keempt, adalah sitaP menumbuhtsn etika kerja. Tidat ada yang gratis di bumi ini. Semuamahlul dikaruniai ke' mampuan bekerja untut menghiduPi dirinya. Keriatidak saja penting tmtul keperluan mencari nafksh. Tetapi ker' ja adalatr pula penting untul ekspressi diri, ungtapan kreatifitss diri menusia yang diUeLati panca indra, budi, redio dan-kesadaran beragama selatu mahtuk dalam bentut yang sebaik'baiknya; Kelhtu, adalatr kernampuan diri mewujudkan ciri-ciri teselarasan dalam diri manusia terhadaP Tuhan Maha Pencipta, terhadaP masyar8lat dan terhadap lingtungan alamAgama Islam memuat Petunjuk yang perlu diterjemahtan dalam motivasi mewujudkan berbagai tingkah laku menjelangtahun 2000ini. Para mahasiswa,Pelajar dan generasi masa kini umumnya benrsia sekitar duapuluh dan tigapuluhan. Masa kreatifitas puncat generasi id ad8l8h nanti di tahun 2000 ketika dicapai usla -pertengahanabad. Untut menYiaPkan generasi kini menghadapi tahun 2000 inilah' rnaka perlu ditumbuhkan kelima sikap dan kelakuan di atas, sebagai peniabar'an azas Pancasila dan perwujudan kebutuhan masa untuk memPertemukan kembali segi material dengan segi spiritual, bentuk dengan isi, dan kegiatan pembangunan dengan makna Pembangunan. Tahun 2000 adaiah tahun tinggal lasdas bangsa kita agar dengan kemamputln bersama mamPu meDerbangi angkasamenuju cita-cita masyarakat adil makmur terdiri dari manusia-manusiaIndonesiaseutuhnya. Tantangan Yang kita hadaPi tidaklah enteng. Tantangan ini tidak hanya dihadapi bangsalndonesia,tetapi juga bangsa-bangsalain di dunia. Indonesia memPunYaikesemPatan merintis jalan baru, jalan lurus ke arah tujuan pembangunan dengan makna dan "ciusa finalis"nya yang sesuai dengan ajaran Lglma Islam dan azas Pancasila.
33
Yang dipedut n sclaraag sd.hh ehli fi6, ilnuvan, cerdit pendai dan ulama" ya$g osmpu ocnjalia ilmu drniawi dcognn ilmu athirct, drhrn .liri Mennsia Indoncsirryang ufrh, sebqgd insan pengabdi Allrh s.w.t. di afss iElan lunrs yang diridhoNye-
1. 'fuomics,,
fulogr,
Ethi* Es-
soptstowud a Steady-Statc Effi* nty", cdfted,by IIcrEen E Ddym peneftit W.H. Freemsn End Csy. SanFrsocisco,1S0. 2. Kutipan tcntang Aristoteles deri bulnr yang samt. 3. Nornan, Colin, The M thd ,Limp, Scicrw otd Teclmolog in . the eighties, W.W. Norton & &y, NewYort,1961. 4. A Eistory of Muslim Philosophy, edited by M,M. Sharif flima jilid), penerbit Otto Harrasswitz, YYies. baden,1963. 5. AbQtr'an'dan terjemalwwrya, I}.partenen Agama,1$lL
.l
Dengan mencinui pro&*i negei berqrti mencintai ngunon bangsa.
dshm pemba'-