MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
1
T h e I n d o n e sia n J o u r n a l o f P u b lic H ea lth
Volume 5, Nomor 4,2009
EDITORIAL Mengapa M engejarK arirD i Bidang Kesehatan Masyarakat? Ridwan Am iruddin
ARTIKEL Kandungan Arsen Dalam A irM inum , Beras, Urin Dan Gen Cyt19 Sebagai Biomarker Kelainan Kulit Pada PendudukBuyat Anwar, A n w ar Daud Kinerja Keperawatan Menggunakan Balanced Scorecard Pada Unit Rawat Inap RS Dr. Tadjuddin Chalid M akassar Taswin, Darmawansyah, A. ZulkifliAbdullah Study Kemampuan Tanaman Kiambang (Salvinia Molesta) Dalam Menurunkan Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air Limbah A nni Ilyas, Rafael Djajakusli, Am bo Upe Studi Kecelakaan Kerja Pada Petugas RS Elim Rantepao Dan RSUD Lakipadada Makale Kabupaten TanaToraja M artina Parubak, R afael Djajakusli, Syam siarS. Russeng Studi Kasus Kebiasaan Pernikahan Usia Dini Pada Masyarakat Kecamatan Sanggalangi Kabupaten TanaToraja Juspin Landung, Ridwan Thaha, A. Zulkifli Abdullah Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke Pada Unit Rehabilitas Medik Di RSU Dr. Wahidin Sudirohusido M uham m ad Awat, Rasdi Nawi, Muh. Tahir Abdullah Implementasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Program Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai Um ar Dg Palallo, Ridwan Thaha, Muh Syafar Beberapa Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSU Tenriawaru Kabupaten Bone Ramlah, Arsunan Arsin, Muh Syafar Pengaruh Jarak Dan Konstruksi Sumur Gali Terhadap Kualitas Kimia Air Di Sekitar TPA Kabupaten Polewali Mandar Abdul Waris, Hasanuddin Ishak, Burhanuddin Bahar
TINJAUAN PUSTAKA Anemia Defisiensi Besi Pada Remaja Putri Syahrul Makanan Formula Ikan Untuk MP-ASI Salmiah
FKM UNHAS
Volum e 5
No. 4
Hal. 66-130
M akassar
ISSN
J u r n a l M K M I, Vol 5 No.4, O ktober 2009, hal 114-119
Artikel IX
PENGARUH JARAK DAN KONSTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS KIMIA AIR DI SEKITAR TPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR A bdul W aris, H asanuddin Ishak', B urhanuddin B ah ar 2 1Konsentrasi Kesehatan Lingkungan FKM Unhas Makassar 2 Konsentrasi Kesehatan Gizi FKM Unhas M akassar AB STR A C T The study aims to analyse the influence o f the distance o f waste final processing site and dug well as the construction as well as the distance o f other contaminants (waste disposal sewer, septic tank, and animal waste) on Nitrate ( N 0 3'), Nitrite ( N 0 2‘), and Sulphate ( S 0 4=) contents in water around the site.The study was designed in a cross-sectional method. The sample was taken through purposive sampling method. Twenty-two dug wells were selected based on their function as the sources for drinking and cooking weter, was place, bath and toilet. The furthest distance o f the well from the waste final processing location was 500 metres.The study indicates that 6 (27,3%) out o f 22 well do not meet the distance requirements from the final processing site o f the waste, which is less than 100 metres, and 83 % o f Nitrate content does not meet the criteria. The statistical test indicates that the Nitrate (NO3'), Nitrite ( N 0 2") contents have a significant correlation with the distance, but the Sulphate S 0 4“) does not. Out o f the twenty-two dug wells, there are 15 (68,2 % ) do not fulfil the criteria o f construction, and 40 % o f the water quality does not fulfil the (NO3') parameter. The statistical examination indicates that the pharameter o f Nitrite ( N 0 2‘), and Sulphate ( S 0 4~) have a significant correlation except the nitrate (NO3 ). The distance from the waste disposal sewers, septic tank, and animal waste disposal is above 10 metres which does not bear significant relationshif with the chemical quality o f the well water on the parameters o f Nitrate ( N 0 3‘), Nitrite ( N 0 2‘), and Sulphate
(SO 4I. K ey W ords : D istan ce o f T P A , Q uality o f W ater C hem istry, C onstruction o f W ell Tum pukan sampah yang berada di tempat pem rosesan akhir (TPA) m engandung air yang berasal dari sampah yang disebut air lindi. Saat musim ke marau, jum lah lindi masuk ke badan air akan berkurang. Namun, di musim hujan, jum lah air akan meningkat seiring dengan zat-zat beracun yang ikut serta di dalamnya. Sampah ini tidak hanya mencemari badan air melalui air tirisan dan zat yang di bawanya, namun ju g a menyebabkan daya tampung badan air berkurang secara gradual sesuai volume sampah yang dibuang4. Lindi yang dihasilkan sampah secara langsung maupun tidak langsung berpotensi sebagai sumber pencemar bagi air sum ur gali tetapi kotoran rumah tangga (domestic sewage ) seperti air buangan dari kamar mandi, tem pat mencuci, WC, serta tempat memasak bila tidak dilengkapi dengan saluran pembuangan air limbah (SPA L) ju g a berpotensi sebagai sumber pencem ar bagi air sum ur gali5. Sumber nitrat lainnya pada air sum ur adalah pencemaran dari sam pah organik hewan dan rembesan dari septik tank6. Pencemaran nitrat dan nitrit disekitar TPA Tamangapa diketahui bahw a sumur gali pada jarak 54 meter sampai jara k 110 m eter kadar nitrat dan nitrit
PE N D A H U L U A N Pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keada an normalnya, keadaan normal air masih tergantung sektor penentu yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air1. Sampah pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dari data survei dilakukan pada tahun 1981 sampai 1983, diketahui bahwa 87% tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) dekat dengan permukiman penduduk, 33,9% mencemari air tanah, 59,2% m encemari air permukaan, 31,05 % terdapat bahan kimia yang beracun yang tidak tertangani secara khusus, dan 87 % menjadi tem pat bersarang serangga, dan binatang pengganggu, dan hampir 100 % tem pat pem rosesan akhir (TPA) sampah terbuka tidak mem enuhi syarat2. Salah satu parameter kimia kualitas air m inum /air bersih adalah nitrat, nitrit dan sulfat yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa gangguan GI (g a s tr o in testinal ), diare dengan darah, convulsi shock, koma, meninggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi, sakit kepala, gangguan mental, methaemoglobinemia terutama pada bayi atau blue babies 3. 114
■lu rn a l M K M I. Vol 5 N o.4. 2009
telah melebihi nilai am bang batas dim ana NAB nitrat : 10 mg/l dan NAB nitrit 1 mg/l (Permenkes No 416 thn 1990), yaitu kadar nitrat antara 15-25 mg/l dan kadar nitrit antara 1,2 - 1,8 mg/l7. Banyak faktor yang bisa menpengaruhi pence maran air sumur gali seperti karakteristik cairan lindi. topografi, karakteristik tanah, arah aliran air tanah, dan letak saluran air Iini bah rumah tangga/pertanian yang terdapat di sekitarnya, termasuk pencemaran limbah ternak, septik tank dan efluent sumur gali itu sendiri . B AH AN DAN M E T O D E Lokasi dan desain penelitian Penelitian ini berlokasi di sekitar Tempat Pem rosesan Akhir (TPA) sampah Rea Barat Dusun II Desa Patampanua Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali M andar dengan pertimbangan lokasi TPA sampah tersebut berada sangat dekat permukiman penduduk dan berjarak sekitar 40 m eter dari jalan raya poros Trans Sulawesi (Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo. dan Sulut). Observasional analitik dengan menggunakan ranca-ngan desain C ross Sectional, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak TPA dan konstruksi sumur gali terhadap pencemaran nitrat, nitrit, dan sulfat dalam air sum ur gali yang ada di sekitar TPA Rea Barat Kabupaten Polewali Mandar. Populasi dan sam pcl Populasi penelitian adalah sumur gali penduduk yang berada di Dusun II Rea Barat Desa Patampanua Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar yang lokasinya disekitar TPA sampah dengan jumlah 65 sumur gali.
Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria sumur gali (SGL) yang digunakan masyara-kat schari-hari sebagai sarana air minum/memasak, mandi, cuci dan kakus (M CK), Jarak sumur dari TPA sampah terjauh dalam radius 500 m, sehingga sampel yang digunakan adalah air sum ur gali yang memenuhi kritreria di atas, sebanyak 22 sumur gali. Pengum pulan data Data primer digunakan untuk mendapatkan data umur, lama domisili, kebiasaan mengkonsumsi air dari sumur gali, dan keluhan terhadap kesehatan ma syarakat dilakukan wawancara dengan memakai kuesioner kcpada para responden. Penetapan pengambilan sampel dengan mengukur letak sumur gali dengan menggunakan kompas. Pengukuran kadar nitrat, nitrit, dan sulfat dalam air sumur gali disekitar TPA, pengambilan sampel air dilakukan hanya sekali, cara pengambilan sampel air pada pertengahan sum ur gali dan sebelumnya diaduk-aduk agar didapatkan kadar air sumur gali yang representative. Analisis data Analisis data dilakukan melalui 3 tahap yaitu : 1) Analisis univariat dilakukan dengan mendistribusikan data dari hasil pengukuran dalam bentuk l a b e l distribusi. 2) Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel independent. Ana lisis bivariat ini menggu-nakan uji Fisher's Exact dan NPar Tests. 3) Analisis multivariate dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel inde pendent terhadap satu variabel dependent dengan menggunakan uji Regresi Linier Berganda 8
HASIL T abel 1. A nalisis antara V ariabel Jarak TPA dan K onstruksi SG L terhadap K ualitas K im ia Air SG L param eter N O , secara M ultivariat dengan Uji V ariabe Jarak T PA Sam pah K onstruksi SG L K onstanta
B -3,7 E - 005 - 0,002 -0 ,0 1 6
Coefisien Beta - 0,667 - 0.147
T 3,860 0,849 6,728
Sig - 0,001 - 0.407 - 0,407
Sum ber: data primer Distribusi V ariabel Jarak T PA dan K ualitas Kimia Air SGL Pengukuran jarak TPA dengan sumur gali (SGL) diambil dari sebelah utara TPA sebanyak 12 sumur gali (tidak m em enuhi syarat 5 SGL), sebelah timur sebanyak 6 sumur gali (tidak memenuhi syarat 1 SGL) dan sebelah barat sebanyak 4 sum ur gali se-
muanya memenuhi syarat. Jarak sum ur gali yang terdekat dari TPA adalah 32 meter dan jarak terjauh 423 meter. Jumlah sumur gali yang diperiksa kualitas kimia airnya sebanyak 22 sum ur gali dan semua di periksa kualitas kimia airnya dengan parameter Nit rat (NO;, ) tidak memenuhi syarat 6 SGL dan m em e nuhi syarat 16 SGL, s edangkan Nitrit ( N 0 2‘), dan 115
J u r n a l M K M I. Oktober 2009, hal 113-118
Sulfat ( S 0 4 ) semuanya mem enuhi syarat.
TPA dan semuanya terdeteksi adanya senyawa kimia Sulfat ( S 0 4~) dan sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih Permeskes No: 146 Tahun 1990, kualitas kimia air sumur gali parameter Sulfat ( S 0 4=) semua nya memenuhi syarat. Hasil statistik dengan Uji Npar Tests (M ann-W hitney Test) menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara jara k TPA dan kualitas kimia air sum ur gali parameter Sulfat ( S 0 4=) dengan nilai p = 0,083 lebih besar dari pada nilai alfa (p > 0,05).
D istribusi V ariabel yan g B erp en garu h T erhadap SGL Pengaruh jarak TP A dengan sumur gali terdapat 27,27 % sumur gali yang tidak m emenuhi syarat (< 100 meter ) dan 72,73 % sumur gali yang jaraknya dari TPA memenuhi syarat (<100 meter). Sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksinya 68,18 % dan sumur gali yang mem enuhi syarat konstruksinya 31,82 %. Sumur gali yang jaraknya dari SPAL tidak memenuhi syarat (<10 meter) 68,18 % dan 31,82 % sumur gali yang jaraknya dari SPA L memenuhi sya rat (> 10 meter). SGL yang jarakn ya dari septik tank terdapat 95,46 % yang memenuhi syarat (>10 meter) dan 4,55 % sumur gali yang jarakny a dari septik tank tidak memenuhi syarat (< 10 meter). Sedangkan jarak limbah ternak dari sumur gali sem uanya (100% ) m e menuhi syarat.
H ubungan K onstruksi S um ur Gali dengan K uali tas K im ia A ir Sum ur G ali P aram eter N itrat (NO' 3 ), N itrit ( N 0 2 ), dan Sulfat ( S 0 4=). Konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat adalah 15 sum ur gali dan terdapat 40,0% kua litas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3 ) ti dak memenuhi syarat dan 60,0 % kualitas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3‘) memenuhi syarat. Sedangkan 7 sum ur gali yang memenuhi syarat kons truksinya terdapat 0 % kualitas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3‘) tidak memenuhi syarat dan 100 % kualitas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3 ) memenuhi syarat. Hasil analisis uji F isher’s Exact diperoleh nilai p = 0,067 lebih besar dari pada nilai alpa (p > 0,05). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara kons truksi sumur gali dan kualitas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3 ). Dari 22 unit sum ur gali terdapat 15 sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksinya dan 7 unit sumur gali yang m emenuhi syarat konstruksinya dan semuanya terdeteksi adanya senyawa kimia Nitrit ( N 0 2 ) dan sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih Permeskes N o : 146 Tahun 1990, kualitas ki mia air sumur gali parameter Nitrit ( N 0 2‘) semuanya memenuhi syarat. Berdasarkan hasil statistik dengan Uji N par Tests (M ann-W hitney Test) menunjukkan bahwa ada hubungan antara konstruksi SGL dan kua litas kimia air sumur gali parameter Nitrit ( N 0 2 ) de ngan nilai p = 0,026 lebih kecil dari pada nilai alfa {p < 0 ,0 5 ). Dari 22 unit sumur gali terdapat 15 sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksinya dan 7 unit sumur gali yang m emenuhi syarat konstruksinya dan semuanya terdeteksi adanya senyawa kimia Sulfat ( S 0 4=) dan sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih Permeskes N o : 146 Tahun 1990, kualitas ki mia air sumur gali parameter Sulfat ( S 0 4~) semua nya memenuhi syarat. Berdasarkan hasil statistik de ngan Uji N par Tests (M ann-W hitney Test) menun jukkan bahwa ada hubungan bermakna antara Kons truksi sumur gali dan kualitas kimia air sumur gali parameter Sulfat ( S 0 4“) dengan nilai p = 0,039 lebih kecil dari pada nilai alfa (p < 0,05).
H ubungan Jarak T PA dengan K ualitas K im ia Air Sum ur Gali P aram eter N itrat ( N 0 3‘), N itrit ( N 0 2), dan Sulfat (SO 4-). Pada parameter nitrat ( N 0 3‘ ). menunjukkan bah wa 6 sumur gali yang tidak m emenuhi syarat jara k nya dari TPA dan terdapat 83,3 % kualitas kimia air sumur gali parameter Nitrat ( N 0 3‘) tidak memenuhi syarat dan 16,7 % kualitas kimia air sumur gali me menuhi syarat. Sedangkan 16 sumur gali memenuhi syarat jaraknya dari TPA dan terdapat 6,25 % kua litas kimia air sumur gali param eter N 0 3‘ tidak me menuhi syarat dan 93,75% kualitas kimia air sumur gali parameter N 0 3‘ m em enuhi syarat. Hasil analisis uji Fisher’s Exact diperoleh nilai p = 0,001 lebih kecil dari pada nilai alfa (0,05). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan bermakna antara j a rak TPAS dan kualitas kim ia air SGL parameter Nitrat ( N 0 3‘ ). Pada parameter nitrit ( N 0 2~) menunjukkan bah w a dari 22 unit sumur gali terdapat 6 sumur gali yang tidak memenuhi syarat jaraknya dari TPA dan 16 sumur gali yang memenuhi syarat jaraknya dari TPA dan semuanya terdeteksi adanya senyawa kimia N it rit ( N 0 2‘) dan sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih Permenkes No : 146 Tahun 1990 bahwa kuali tas kimia air sumur gali parameter Nitrit ( N 0 2 ) se muanya memenuhi syarat. Hasil statistik dengan Uji N par Tests (M ann-W hitney Test) menunjukkan ada hubungan bermakna antara Jarak TPA dan Kua-litas kimia air sumur gali parameter Nitrit (NCV) dengan nilai p = 0,002 lebih kecil dari pada nilai alfa (p < 0,05). Pada parameter sulfat (SO 4 ) menunjukkan bah wa dari 22 unit sumur gali terdapat 6 sumur gali yang tidak mem enuhi syarat jaraknya dari TPA dan 16 sumur gali yang mem enuhi syarat jaraknya dari 116
J u r n a l MK.M1. Vol 5 No.4. 2009
A nalisis Antara Variabel Jarak T PA dan K ons truksi SGL terhadap K ualitas K im ia A ir SGL param eter N 0 2' secara M ultivariat dengan Uji Regresi L inier G anda Hasil analisis dengan uji regresi linier ganda ternyata ketiga variabel tersebut, yaitu Jarak TPA, Konstruksi SGL, dan Kualitas kimia air SGL para meter Nitrit (NO i ) menunjukkan bahwa ada hubu ngan bermakna antara jarak TPA dan SGL dengan Kualitas kima air SGL param eter Nitrit ( N 0 2 ) de ngan nilai p = 0,001 (p< 0,05), sedangkan konstruksi SGL dengan Kualitas kima air SGL parameter NOi" tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p = 0,407 lebih besar dari pada nilai alfa (p> 0.05). PEM BAH ASAN Hasil uji statistik yang diperoleh dengan m eng gunakan uji fish er's exact diperoleh nilai p = 0,001 (1) < 0,05). Hasil uji statistik tersebut menyatakan bahwa ada hubu-ngan antara Jarak TPA dan Kualitas kimia air SGL parameter Nitrat (NO;, ). Hasil laboratorium menunjukkan bahwa semua air SGL yang ada disekitar TPA Rea Barat Dusun II baik yang jaraknya di bawah 100 m eter maupun yang jaraknya 100 - 200 meter telah terkontaminasi de ngan senyawa kimia. yaitu Nitrat, Nitrit, dan Sulfat. Namun itu, terdapat 6 sumur gali (SGL) yang terparah dan atau tergolong tingkat pencemaran tinggi. Kclima sumur gali (SGL) tersebut jaraknya dari lokasi TPA di bawah 100 m eter (32. 66, 70, 75, dan 85 meter), dan satu SGL di atas 100 meter (188 me ter). Kualitas air sumur gali (SGL) ini dengan tiga parameter tersebut melampaui batas m aksimum yang ditetapkan oleh Permenkes No 146 Tahun 1990. tentang persyaratan kualitas air bersih. Sehingga air tersebut tidak layak lagi digunakan sebagai air baku air minum. Nitrit dalam alam yang pada akhirnya akan sam pai pada air SGL.dapat berbcntuk baik oksidasi am monia (N H O oleh bakteri dari Nitrosomonas group yang terdapat dalam sampah yang m em busuk dalam kondisi aerobik dengan persamaan reaksi sebagai berikut : 2 N I1; + 3 O 2 baklul dan 2 N O i + 2 H + 2ILO. maupun dari reduksi Nitrat (NO; ) oleh proses Nitrit yang lain'*. Elek terhadap kesehatan m anusia yang dapat ditimbulkan oleh kandungan Nitrit dalam air minum adalah serupa dengan apa yang diakibatkan oleh N it rat. dapat menyebabkan terbentuknya ” methaemoglohine " yang dapat nienghambat terbentuknya oksigen dalam tubuli dan dapat menyebabkan “ blue-hies " pada bayi. Selain itu, Nitrit dalam jum lah besar dapat menyebabkan gangguan Gastro Interitis (GI), diare campur darali, disusul oleh konvulsi, koma, dan apabila tidak ditolong akan meninggal. Nitrit juga bersifat racun (keracunan kronis menyebabkan depresi 11-
mum, sakit kepala, dan gangguan mental), sehingga standar persyaratan oleh Depkes Rl tidak memperbolehkan kehadiran senyawa kimia tersebut dalam air minum. Adanya senyawa Nitrit dalam air SGL m a syarakat di sekiar TPA Rea Barat Kabupaten Pole wali Mandar besum ber dari TPA tersebut. Sesuai de ngan uji statistik (M ann-W hitney Test) nilai p = 0.02 (/;<0,05) ada hubungan yang bermakna antara Kua litas kimia air sumur gali parameter Nitrit ( N 0 2 ) de ngan Jarak TPA. Hal ini sejalan dengan penelitian l0, bahwa jarak TPA berpengaruh terhadap kadar nitrit air sumur gali. Karena itu, air sumur gali masyarakat di sekitar TPA tersebut tidak layak lagi dikonsumsi sebagai air minum. Ion sulfat merupakan salah satu anion yang banyak terdapat pada air alam, dan merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum ka rena pengaruh pencucian perut yang bisa terjadi pada manusia apabUa ada dalam konsentrasi yang tertentu untuk keperluan pencucian perut. Hasil pengamatan di lapangan ditemukan bahwa sampah yang dibuang di TPA Rea Barat Kabupaten Polewali M andar pada um um nya sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah industri rumah. dan sebagian dari sampah rumah sakit. Adanya senyawa sulfat dalam air sum ur gali (SGL) masyarakat di se kitar TPA tersebut pada umumnya bersumber dari air hujan karena konsentrasinya masih sangat kecil, yaitu kadar tertinggi 15,50 mg/l dan kadar terendah 10.00 mg/l. Dan konsentrasi standar maksimum yang ditetapkan oleh Depkes RI untuk sulfat (SO4 ) dalam air minum sebesar 200 - 400 m g/l. Sesuai dengan ha sil uji statistik ( M ann-W hitney Test) nilai p = 0.083 lebih besar dari pada nilai alpa (/?>0.05) berarti me nunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermak na antara jarak TPA dan kualitas kimia air sumur gali (SGL) parameter Sulfat (SO4 ) di sekitar TPA Rea Barat Kabupaten Polewali Mandar. Hasil pemeriksaan kandungan kimia parameter nitrat, nitrit dan sulfat menunjukkan bahwa syarat ki mia air pada sumur gali (SGL) lebih didominasi m e menuhi syarat yaitu 72,7 %. Hasil pengamatan di lokasi penelitian bahwa pa da um um nya masyarakat menggunakan sumur gali sebagai sumber air baku air minum, dan ditemukan beberapa sumur masyarakat tidak memenuhi syarat konstruksi berdasarkan teknik kesehatan. yaitu 15 (68.18%) tidak memenuhi syarat dan 7 (31,82 %) memenuhi syarat. Hasil uji statistik dengan uji fisher's exact di peroleh nilai p = 0.067 lebih besar dari pada nilai alpa (/?>0,05) berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konstruksi SGL yang memenuhi syarat dan kualitas kimia air sumur gali (SGL) parameter Nitrat (NO; ) di sekitar TPA Rea Barat Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini re-
■Itirnal M K M I. Oktober 2009, hal 113-118
levan dengan penelitian yang dilakukan oleh n , masalah utama dalam penelitian ini adalah kualitas air sumur gali di sekitar TPA T am angapa dan wilayah Puskemas Antang Kota M akassar dengan metode pe nelitian Cross Sectional. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara Konstruksi SGL memenuhi syarat dan Kua litas kimia air sum ur gali (SGL). Tercemarnya air sumur gali tersebut disebabkan oleh adanya hasil dekomposisi sampah yang berbentuk cair/lindi m ence mari air sumur gali, dan bukan karena faktor kons truksi sumur gali (SGL) tersebut. Konstruksi SGL m erupakan komponen yang penting untuk dapat mencegah rembesan zat pence mar masuk ke dalam sum ur gali. Senyawa-senyawa nitrogen dalam keadaan terlarut atau sebagai bahan tersuspensi. Senyawa-senyawa ini merupakan senya wa yang sangat penting dalam air dan memegang peranan sangat kuat dalam reaksi-reaksi biologis da lam air. Jenis-jenis nitrogen anorganik utama dalam air, yaitu Ion Nirat, Nirtit, dan A m m onium. Sumbersumber Nitrogen dalam air term asuk air sumur gali berasai dari beberapa sum ber pencemar, yaitu hancuran bahan organik, buangan domestik, limbah Industri, limbah peternakan, dan pupuk. Hasil uji statatistik (M ann-W hitney Test) nilai p = 0,026 lebih kecil dari pada nilai alpa (p<0,05) berarti menunjukkan bahw a ada hubungan yang ber makna antara konstruksi SGL dan kualitas kimia air SGL parameter Nitrit ( N 0 2‘) di sekitar TPA Rea Ba rat Kabupaten Polewali Mandar. Jadi adanya senya w a Nitrit dalam air sumur gali di sekitar TPA Rea Barat bersumber dari TPA tersebut. Sebagaimana yang diuraikan di atas, Sulfat pada um um nya bersumber dari limbah industri yang dibuang ke TPA dan dapat ju g a bersumber dari instrusi ait laut maupun air hujan. Hasil uji statistik (MannWhitney Test) nilai p = 0,039 lebih kecil dari pada nilai alpa (p<0,05), berarti m enunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Konstruksi SGL dan Kualitas kimia air SGL param eter Sulfat ( S 0 4_) di sekitar TP A Rea Barat Kabupaten Polewali Mandar. Konstruksi sumur gali terdapat 15 SGL tidak D A F T A R P U ST A K A 1. Harmayani, K.D,dkk.
2.
3.
4.
memenuhi syarat konstruksinya dan ke 15 SGL ter sebut konsentarsi S 0 4 berada pada kadar yang tertinggi (13,47 mg/l) dibandingkan dengan SGL yang memenuhi syarat (7 SGL) konsentrasi S 0 4 pada ka dar yang terendah (7,29 mg/l). Jadi konstruksi sumur gali yang tidak m emenuhi syarat parameter S 0 4= ber asai dari TPA dan konstruksi SGL yang memenuhi syarat parameter S 0 4- berasai dari instrusi air laut dan air hujan. Hasil analisis secara multivariat variabel yang dimasukkan ke dalam model “regresi linier ganda“ hanya variabel jara k TPA dan konstruksi SGL, de ngan kadar nitri ( N 0 2). Ketiganya menunjukkan nilai yang bermakna, dan mengindikasikan bahwa dari semua variabel tersebut, variabel jara k TPA dan kons truksi sumur gali dengan kualitas kimia air su- mur gali parameter nitrit (NCV), yang mempunyai penga ruh yang bermakna. Nam un, dari kedua variabel ini pengaruh jara k T PA merupakan yang paling dominan karena nilai koefisien Betanya yang paling besar ya itu 0,667. Uji statistik menunjukkan bahwa ada hubu ngan bermakna antara jarak TPA dengan kualitas ki ma air SGL parameter Nitrit ( N 0 2‘) dengan nilai p = 0,001 (p< 0,05), sedang konstruksi SGL dengan kua litas kima air sumur gali parameter N 0 2' tidak ter dapat hubungan yang bermakna dengan nilai p = 0,407 lebih besar dari pada nilai alfa (p> 0,05). K E SIM P U L A N Dari 22 sum ur gali terdapat 6 (27,3 %) SGL yang tidak memenuhi syarat dengan jarak dari TPA kurang dari 100 meter, dan ada 83,3 % kualitas kimia air parameter nitrat ( N 0 3') tidak memenuhi syarat. Sesuai dengan uji statistik menunjukkan bahwa para meter nitrat ( N 0 3‘) dan nitrit ( N 0 2 ), ada hubungan yang bermakna kecuali sulfat ( S 0 4~). Dari 22 sumur gali ada 15 (68,2%) sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksi sumur gali, dan terdapat 40% kua litas kimia air sumur gali parameter nitrat ( N 0 3‘) ti dak memenuhi syarat. Sesuai dengan uji statistik me nunjukkan bahw a param eter nitrit ( N 0 2‘) dan sulfat ( S 0 4=) ada hubungan secara bermakna kecuali nitrat (N O O .
2007. Pencemaran Air
Tanah aki-bat pembuangan limbah domestik di Lingkungan Ku-muh (Jurnal Permukiman Tanah. Vol. 5. No 2), Denpa-sar. Madelan, 2002, Pengelolaan Limbah Padat, Akademi Kesehatan Lingkungan - Depkes Rl, Makassar. Achmadi, U.F, 2005, Manajemen Pemberantasan Penyakit Berbasis Lingkungan, Penerbit Renika Cipta, Jakarta. Akbar, A, 2007, A ir Lindi TPA Sebakul Cemari
5. 6.
7.
Cadangan A ir Tawar Kota (jurnal pencemaran lindi TPA Sebakul, http://www.walhi.or.id) Bengkulu. Sugiharto,1997, Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Ikhsan, A.M., 2002, Studi Pencemaran Air Su mur Gali di Daerah TPA Antang Kelurahan Ta mangapa Kec. Manggala, FK M - Universitas Hasanuddin, Makassar. Thom pson B., 2004, Nitrates A nd Nitrites Die tary Exposure and R isk Assessment. Institute o f Environmental Science & Research Limited.
J u r n a l M K M I. Vol 5 No 4. 2009
Christchurch Science Centre. N ew Zealand. (Available from: www.nz.fsa. govt.nz).Acces on, diakses 13 N ovem ber 2008. 8. Notoatmodjo, S, 2005, M etodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 9. Achmad, R., 2004. Kimia Lingkungan. Penerbit Andi Yogyakarta, Jakarta. 10. Kurniawati, 2008. Pencemaran Nitrat/Nitrit Air
Sumur Gali Terhadap Kadar M ethaemoglobine Dalam Darah Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tamangapa, Makassar. 11. Joeharno, 2006. Kualitas Air Berdasarkan Kons truksi Sumur Gali di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kec. M anggala (Jurnal kualitas air su mur gali, http://.blog Joeharno.blog.spot.com).
Makassar. 12. Amaru K, 2005, Lindi Sebagai Sumber Pence
maran Air Tanah di TPA (Prostek in uncat egorised ), diakses 17januari 2009. 13. Departemen Pekerjaan U m um Rl, 2007, Aspek Lingkungan TPA, Ditjen Cipta Karya, Jakarta. 14. Keman, S, 2003, Pengaruh Pembuangan Sam pah secara Open Dumping terhadap Kualitas Kimia Air Sumur Gali Penduduk di Sekitarnya (Jurnal Penelitian M edika Eksakta Vol. 4 No. 2 Agustus 2003: 147 - 1 5 6 Univ.Airlangga) Sura baya. 15. Sundra, K., 2001. Pengaruh Pembuangan Akhir
sampah terhadap Kualitas Air Sumur Gali di Wi layah Suwung, Fak - MIPA, Universitas Udayana, Denpasar.