Matematika Teknik Dasar-2 11 โ Aplikasi Integral - 2 Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan โ Universitas Brawijaya
Momen Inersia Energi yang dimiliki benda karena pergerakannya disebut Energi Kinetik Dengan persamaan sebagai berikut ๐ธ๐พ =
1 ๐๐ฃ 2 2
Dalam bidang teknik banyak terapan benda yang berotasi: roda, bubungan (cam), poros, poros dynamo (armature), dsb. Pergerakan dinyatakan dalam putaran per detik
Momen Inersia Diperhatikan sebuah partikel P dengan massa m yang berputar mengelilingi sumbu-x dengan kecepatan sudut konstan ๏ท radian per detik. Berarti bahwa sudut ๏ฑ di pusat lingkaran bertambah dengan kecepatan ๏ท radian per detik. Maka disimpulkan kecepatan linear P, v cm/s, bergantung pada dua kuantitas a. Kecepatan sudut (๏ท rad/s) b. Seberapa jauh P dari pusat
Momen Inersia Untuk mendapatkan sudut 1 radian dalam satu detik. P harus bergerak pada lingkaran dengan jarak yang sama dengan panjan 1 jari-jari, sebesar r (cm) Jika ๏ฑ bertambah dengan kecepatan 1 rad/s, P bergerak dengan kecepatan r cm/s Jika ๏ฑ bertambah dengan kecepatan 2 rad/s, P bergerak dengan kecepatan 2r cm/s
Jika ๏ฑ bertambah dengan kecepatan 3 rad/s, P bergerak dengan kecepatan 3r cm/s
Momen Inersia Maka dari maksud slide sebelumnya bisa disimpulkan bahwa kecepatan sudut P adalah ๏ท rad/s, maka kecepatan linear, ๏ฎ dari P adalah ๏ฎ = ๏ทr Dari sebelumnya didapatkan ๐ธ๐พ =
1 ๐๐ฃ 2 2
1 ๐ธ๐พ = ๐ ๐๐ 2 2 1 2 ๐ธ๐พ = ๐ . ๐๐ 2 2
Momen Inersia Ada sebuah sistem yang tersusun dari partikel-partikel yang berotasi terhadap sumbu XX dengan kecepatan sudut sama sebesar ๏ท rad/s, maka tiap partikel menyumbangkan energinya: 1 2 ๐ธ๐พ1 = ๐ . ๐1 ๐12 2 1 2 ๐ธ๐พ2 = ๐ . ๐2 ๐22 2 1 2 ๐ธ๐พ3 = ๐ . ๐3 ๐32 2 1 2 ๐ธ๐พ4 = ๐ . ๐4 ๐42 2
Momen Inersia EK = EK1 + EK2 + EK3 + EK4 + ... EK =
1 2 ๐ . ๐1 ๐12 2
+
1 2 ๐ . ๐2 ๐22 2
+
1 2 ๐ . ๐3 ๐32 2
+
1 2 ๐ . ๐4 ๐42 2
1 2
EK = ฯ ๐2 . ๐๐ 2 (jumlah seluruh partikel) EK
1 2 = ๐ ฯ. ๐๐ 2 2
(karena ๏ท adalah konstanta)
+ ...
Momen Inersia
EK
1 2 = ๐ ฯ. ๐๐ 2 2
Dapat disimpulkan dua faktor berbeda:
a.
1 2 ๐ 2
dapat diubah-ubah dengan mempercepat atau memperlambat laju rotasi
b. ฯ. ๐๐ 2 adalah difat benda yang berotasi. Ini adalah sifat fisik dari benda dan disebut momen kedua dari massa, atau momen inersia (dinyatakan dengan simbol I) ๐ผ = ฯ ๐๐ 2 (untuk seluruh partikel)
Momen Inersia ๐ผ = ฯ ๐๐ 2 (untuk seluruh partikel) I = 2.32 + 1.12 + 3.22 + 4.22 I = 18 + 1 + 12 + 16 = 47 kg.m2
Jari-Jari Girasi Jika dimisalkan massa total M berjarak k dari sumbu Maka EK dari M akan sama dengan ฯ ๐ธ๐พ 1 2 2 1 2ฯ ๐ . ๐๐ = ๐ . ๐๐ 2 2 2
๐๐ 2 = ฯ ๐๐ 2 k disebut sebagai jari-jari girasi sebuah benda terhadap sumbu rotasi tertentu. Jadi I = ฯ ๐๐ 2 ; Mk2 = I, dengan M = ฯ ๐
Contoh -1 Cari momen inersia (I) dan jari-jari girasi (k) dari sebuah batang tipis homogen terhadap sebuah sumbu yang melalui salah satu ujung yang tegak lurus terhadap panjang batang tersebut. Misal ๏ฒ = massa per satuan panjang batang massa dari elemen PQ = ๏ฒ.๏คx Momen kedua dari massa PQ terhadap XX = massa x (jarak)2
= ๏ฒ.๏คx.x2 = ๏ฒx2.๏คx Momen kedua total untuk semua elemen ditulis ๐ผ โ ฯ๐๐ฅ=0 ๐๐ฅ 2 . ๐ฟ๐ฅ
Contoh -1 Tanda aproksimasi (๏ป) dipakai karena x adalah jarak sampai ke sisi kiri dari elemen PQ Jika ๏คx ๏ 0, maka menjadi: ๐
๐ผ = เถฑ ๐๐ฅ 2 . ๐๐ฅ = ๐ 0
๐ 3 ๐ฅ
3
0
๐๐3 = 3
Digunakan Mk2=I digunakan untuk mencari k. Awal mula ditentukan massa total M. ๐ = ๐๐
Contoh -1 ๐๐3 ๐ผ= 3 ๐ = ๐๐ Mk2 = I ๐2 3
k2
=
I=
๐๐3 3
โด ๐๐. ๐ 2 = โด๐=
๐ 3
๐๐3 3
Contoh -2 Carilah I untuk sebuah pelat empat-persegi panjang terhadap sebuah sumbu melalui pusat massanya yang sejajar dengan salah satu sisi. Misal ๏ฒ = massa per satuan luas dari pelat Massa dari potongan PQ = b.๏คx.๏ฒ Momen kedua massa dari massa potongan terhadap XX ๏ป b๏คx.๏ฒ (massa x jarak2) Momen kedua total untuk seluruh potongan ๐ฅ=๐/2
๐ผ = ฯ๐ฅ=๐/2 ๐๐๐ฅ 2 . ๐ฟ๐ฅ
Contoh -2 Jika ๏คx ๏ 0 3 ๐/2
โ๐/2
๐๐๐ฅ 2 . ๐ฟ๐ฅ
๐ผ=เถฑ โ๐/2
๐ผ = ๐๐ Massa total M=bd๏ฒ, ๐ผ=
๐๐๐ 3 12
=
๐๐ 2 12
๐3 ๐3 โ โ 24 24
๐๐ 2 I= 12
dan ๐ =
๐ 12
๐ฅ = ๐๐ 3
=
๐ 2 3
=
โ๐/2 ๐๐๐3
12
Contoh - 3 Carilah I untuk sebuah pelat emapt-persegi-panjang, 20cm x 10cm, dengan massa 2kg. Terhadap sumbu yang berjarak 5cm dari sisi yang panjangnya 20cm. Jawaban: Diambil sebuah potongan sejajar dengan sumbu. Diperhatikan pada contoh ini: 2 2 ๐= = = 0,01 10.20 200 Maka ๏ฒ = 0,01 kg/cm2
Contoh - 3 ๏ฒ= 0,01 kg/cm2 Luas potongan = 20.๏คx Massa potongan = 20.๏คx.๏ฒ
Momen kedua dari massa potongan terhadap XX ๏ป 20.๏คx.๏ฒ.x2 Momen kedua total dari masssa=
Jika ๏คx ๏ 0, ๐ผ =
15 โซืฌโฌ5 20๐๐ฅ 2 . ๐๐ฅ
๐ฅ=15 ๐ผ๏ป โซ=๐ฅืฌโฌ5 20๐๐ฅ 2 . ๐๐ฅ
= 20๐
15 ๐ฅ3 20๐ = 3 5 3
3375 โ 125 = 217 kg.cm2
Contoh - 3 Nilai k Mk2=I dan M=2kg 2k2 = 217
k2=108,5
k = 108,5 = 10,4 cm
Kesimpulan Tahapan mencari nilai I โช Ambil sebuah potongan yang sejajar sumbu rotasi pada jarak x dari sumbu tersebut โช Bentuklah sebuah pernyataan untuk momen kedua dari massa terhadap sumbu โช Jumlahkan seluruh potongan
โช Ubah menjadi bentuk integral dan dihitung
Teorema Sumbu-Sumbu Sejajar โช Jika I terhadap sebuah sumbu yang melalui pusat massa sebuah benda diketahui, maka dengan mudah menuliskan nilai I terhadap sumbu lain yang sejajar dan diketahui jaraknya dari sumbu yang pertama.
Teorema Sumbu-Sumbu Sejajar Misalkan G adalah pusat massa Misalkan m = massa potongan PQ ๐ผ๐บ = เท ๐๐ฅ 2 ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐ ๐ฅ + 1
2
Teorema Sumbu-Sumbu Sejajar
โด ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐ ๐ฅ 2 + 3๐๐ฅ + ๐ 2 ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐๐ฅ 2 + เท 2๐๐ฅ๐ + เท ๐๐ 2 ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐๐ฅ 2 + 2๐ เท ๐๐ฅ + ๐ 2 เท ๐ ฯ ๐๐ฅ 2 = ๐ผ๐บ ; ฯ ๐ = ๐ IAB = IG + Ml2
Teorema Sumbu-Sumbu Sejajar
โด ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐ ๐ฅ 2 + 3๐๐ฅ + ๐ 2 ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐๐ฅ 2 + เท 2๐๐ฅ๐ + เท ๐๐ 2 ๐ผ๐ด๐ต = เท ๐๐ฅ 2 + 2๐ เท ๐๐ฅ + ๐ 2 เท ๐ ฯ ๐๐ฅ 2 = ๐ผ๐บ ; ฯ ๐ = ๐ IAB = IG + Ml2
Contoh - 4 Dicari I untuk terhadap sumbu AB untuk pelat empat-persegi-panjang di bawah ini:
Contoh - 4 Jawaban:
๐๐2 3.16 ๐ผ๐บ = = = 4 ๐๐. ๐๐2 12 12 ๐ผ๐ด๐ต = ๐ผ๐บ + ๐๐ 2 ๐ผ๐ด๐ต = 4 + 3.25 ๐ผ๐ด๐ต = 4 + 75 = 79 ๐๐. ๐๐2
Contoh - 5 Sebuah pintu terbuat dari logam, 40cm x 60cm, mempunyai massa 8kg dan diberi engsel pada salah satu sisi dengan panjang 60cm. Hitunglah: a. I terhadap XX, yaitu sumbu yang melalui pusat massa b. I terhadap garis yang melalui engsel, AB c. K terhadap AB
Contoh - 5 Jawaban: Soal a ๐ผ๐บ =
๐๐ 2 12
=
8.40 12
=
3200 12
=1067 kg cm2
Soal b ๐ผ๐ด๐ต = ๐ผ๐บ + ๐๐ 2 = 1067 + 8.202 = 1067 + 3200 = 4267 kg cm2
Soal c Mk2 = IAB ; 8k2=4267 ; k2 = 533,4 ; k=23,1 cm
Teorema Sumbu Sumbu Tegak Lurus (untuk pelat tipis) Misalkan ๏คm adalah suatu massa kecil di P
Maka IX ๏ป ฯ ๐ฟ๐. ๐ฆ 2 dan Iy ๏ป ฯ ๐ฟ๐. ๐ฅ 2 Misalkan ZZ adalah sumbu yang tegak lurus dengan sumbu XX dan YY Iz = ฯ ๐ฟ๐. ๐๐
2
Iz = ฯ ๐ฟ๐. ๐ฅ 2 + ๐ฆ 2
2
Iz = ฯ ๐ฟ๐. ๐ฆ 2 + ฯ ๐ฟ๐. ๐ฅ 2 Iz = Ix + Iy
Teorema Sumbu Sumbu Tegak Lurus (untuk pelat tipis) Dicari I dari cakram lingkaran terhadap salah satu diameternya sebagai sumbu Ditetapkan bahwa ๐ผ๐ง =
๐๐ 4 ๐ 2
=
๐.๐ 2 2
Misalkan XX dan YY adalah dua diameter yang
saling tegak lurus Diketahui bahwa Ix + Iy = Iz =
๐.๐ 2 2
Dengan seluruh diameter identik ๏ IX = IY
๏2IX =
๐.๐ 2 2
๏IX =
๐.๐ 2 4
Contoh - 6 Carilah I untuk sebuah cakram lingkaran berdiameter 40cm dan massa 12 kg a. Terhadap sumbu normal (z) b. Terhadap diameter sebagai sumbu c. Terhadap garis singgung sebagai sumbu
Contoh - 6
a. ๐ผ๐ง =
๐.๐ 2 2
b. ๐ผ๐ =
๐.๐ 2 4
=
12.202 2
= 2400 kg cm2
=
12.202 4
= 1200 kg cm2
c. IX = 1200 kg cm2 Dengan teorema sumbu sejjar IT = IX + Ml2 IT = 1200 + 12.202 IT = 6000 kg cm2
Kesimpulan - 1 1. ๐ผ = ฯ ๐๐ 2 ; Mk2=I 2. Pelat empat-persegi-panjang (๏ฒ = massa/ satuan luas) ๐ผ๐บ =
๐๐ 3 ๐ 12
=
๐๐ 2 12
Kesimpulan - 1 3. Cakram lingkaran ๐ผ๐ง =
๐๐ 4 ๐ 2
๐ผ๐ฅ =
๐๐ 4 ๐ 4
=
๐.๐ 2 2
=
๐.๐ 2 4
Kesimpulan - 1 4. Teorema sumbu-sumbu sejajar ๐ผ๐ด๐ต = ๐ผ๐บ + ๐๐ 2
Kesimpulan - 1 5. Teorema sumbu-sumbu tegak-lurus ๐ผ๐ = ๐ผ๐ + ๐ผ๐
Contoh - 7 Carilah I untuk batang berongga terhadap sumbu utamanya jika massa jenis benda adalah 0,008 kg.cm-3
Diperhatikan potongan dari batang, dengan jarak x dari sumbu Massa kulit ๏ป 2๐๐ฅ. ๐ฟ๐ฅ. 40๐ (kg)
Momen kedua terhadap XX โ 2๐๐ฅ. ๐ฟ๐ฅ. 40๐. ๐ฅ 2 โ 80๐๐๐ฅ 3 . ๐ฟ๐ฅ
Contoh - 7 3 . ๐ฟ๐ฅ Momen kedua total = ฯ๐ฅ=8 80๐๐๐ฅ ๐ฅ=4
Jika ๏คx ๏ 0, ๐ผ = ๐ผ=
80๐๐ 4
8 3 80๐๐ โซืฌโฌ4 ๐ฅ ๐๐ฅ
= 80๐๐
642 โ 162
I = 20๏ฐ๏ฒ.48.80 = 20๏ฐ.48.80.0,008 I = 614,4๏ฐ = 1930 kg.cm2
8 ๐ฅ4 4 4
Pusat Tekanan Tekanan pada sebuah titik P dengan kedalaman z di bawah permukaan suatu cairan Sebuah cairan yang sempurna, tekanan di P, atau gaya dorong pada luas satuan P disebabkan berat dari kolom cairan yang terletak setinggi z di atasnya
Tekanan P adalah p=wz, dengan w=berat dari volume satuan cairan. Dan tekanan P sama besar ke segala arah
Pusat Tekanan dalam pembahasan ini tekanan atmosfer yang bekerja pada permukaan cairan diabaikan.
Maka, tekanan pada sembarang titik dalam cairan sebanding dengan kedalaman titik di bawah permukaan.
Pusat Tekanan Gaya dorong total pada sebuah pelat vertikal yang dicelupkan ke dalam cairan Diperhatikan sebuah potongan tipis pada kedalaman z di bawah permukaan cairan Tekanan pada P=wz Gaya dorong pada potongan
PQ ๏ป wz (luas potongan) PQ ๏ป w.z.a.๏คx
Pusat Tekanan Total gaya dorong di seluruh pelat ๐ง=๐2
โ เท ๐๐ค๐ง๐ฟ๐ง ๐ง=๐1
Jika ๏คz ๏ 0, gaya dorong total = Gaya dorong total =
๐๐ค 2
๐2 โซ๐ง๐๐ง๐ค๐ ๐ืฌโฌ 1
๐2 โ ๐1 ๐2 + ๐1
= ๐ค๐ ๐2 โ ๐1
๐2 +๐1 2
= ๐๐ค
๐ ๐ง2 2 2 ๐1
=
๐๐ค 2
๐22 โ ๐12
Pusat Tekanan
Gaya dorong total = ๐ค๐ ๐2 โ ๐1 ๐2 +๐1 2
๐2 +๐1 2
dinyatakan sebagai ๐งาง
Gaya dorong total = ๐ค๐ ๐2 โ ๐1 ๐งาง = ๐ ๐2 โ ๐1 ๐ค๐งาง ๐ ๐2 โ ๐1 adalah luas total pelat, maka Gaya dorong total = luas pelat x tekanan di pusat massa pelat
Contoh - 8 Jika w adalah berat per volume satuan dari cairan, hitunglah gaya dorong total pada pelat a dan b berikut ini:
Contoh - 8 Pelat a Luas = 6 x 8 = 48cm2 Tekanan di G = 7w
Gaya dorong total = 48.7w = 336 w
Contoh - 8 Pelat b Luas = (10 x 6)/2 = 30 cm2 Tekanan di G = 6w
Gaya dorong total = 30.6w = 180 w
Pusat Tekanan Jika pelat membentuk sudut ๏ฑ terhadap bidang horizontal, maka:
Kedalaman dari G = ๐1 +
๐ sin 300 2
= ๐1 +
๐ 4
Pusat Tekanan
Tekanan di G = ๐1 +
๐ 4
๐ค
Luas total = ab Gaya Dorong Total = ab
๐ ๐1 + 4
๐ค
Bisa disimpulkan Gaya dorong total = luas permukaan x tekanan pada pusat massa
Kedalaman Pusat Tekanan Tekanan pada sebuah pelat yang dicelupkan bertambah terhadap kedalaman Resultan gaya-gaya yang bekerja adalah sebuah gaya dengan magnitudo yang sama dengan gaya dorong total T, dan bekerja pada sebuah titik Z yang disebut pusat tekanan pelat. Misalkan ๐งาง adalah kedalaman dari pusat tekanan
Kedalaman Pusat Tekanan Untuk mencari ๐งาง diambil momen-momen gaya terhadap sumbu dimana bidang pelat memoton permukaan cairan. Dilihat sebuah pelat empatpersegi-panjang.
Kedalaman Pusat Tekanan Luas potongan PQ = a.๏คz Tekanan permukaan PQ = zw Gaya dorong potongan PQ = a.๏คz.z.w
Momen gaya dorong terhadap sumbu pada permukaan adalah =awz.๏คz.z = awz2.๏คz ๐
Jumlah momen gaya pada seluruh potongan = ฯ๐21 ๐๐ค๐ง 2 ๐ฟ๐ง Jika ๏คz ๏ 0, jumlah momen =
๐2 โซ ๐ง๐ค๐ ๐ืฌโฌ2 ๐๐ง 1
Kedalaman Pusat Tekanan Gaya dorong total x ๐งาง = jumlah momen dari seluruh gaya dorong ๐2
๐2
เถฑ ๐๐ค๐ง ๐๐ง ๐ฅ ๐งาง = เถฑ ๐๐ค๐ง 2 ๐๐ง ๐1
Gaya dorong total x ๐งาง = ๐งาง =
๐ค๐ผ ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐
=
๐1
๐2 w โซ ๐ง๐ ๐ืฌโฌ2 ๐๐ง 1
= wI
๐ค๐ด๐ 2 ๐ด๐ค๐งาง
๐2 ๐งำ = ๐งาง
Contoh โ 9 Pada sebuah dinding penahan tanah yang memiliki bentuk persegi-panjang vertikal, 40m x 20m, dengan sisi atas dinding sama dengan tinggi permukaan air. Carilah kedalaman dari pusat tekanan
Dalam soal ini ๐งาง = 10m Mencari k2 terhadap AB
Contoh โ 9 Mencari k2 terhadap AB ๐ผ๐ถ =
๐ด๐ 2 12
=
๐ผ๐ด๐ต = ๐ผ๐ถ + Ak2= ๐งำ =
40.20.400 12
๐ด๐ 3
2
80000 3
โด ๐ =
I
๐2 ๐งาง
=
=
40 3
=
80000 4 m 3
+ 800.100 =
4 80000 3 800
= 13,33๐
=
400 3
4 . 80000 3
Contoh โ 10 Outlet dari sebuah tangki ditutup dengan penutup bundar yang tergantung secara vertikal. Diameter penutup = 1m dan bagian atas penutup berada 2,5m di bawah permukaan cairan. Carilah kedalaman pusat tekanan dari penutup.
a. Kedalaman sentroid = ๐งาง = 3m b. Mendapatkan k2 terhadap AB
Contoh โ 10
๐ด๐ 2 ๐ผ๐ถ = 4 ๐ ๐ผ๐ด๐ต = 64
๐ผ๐ด๐ต = ๐ผ๐ด๐ต =
๐ 64 ๐ 64
=
๐
1 2 1 2 . 2 2
4
+ ๐ด. 32 1 2 +๐ .9 2 9๐ 145๐ + = 4 4
Untuk tinjauan AB; ๐งำ =
๐2 ๐งาง
=
๐ 64
=
145 1 . 6 3
=
๐ผ๐ด๐ต 2 k=
145 18
๐ด
=
145๐ 4 . 4 ๐
= 3,02m
=
145 6