MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN 1-10 MELALUI PERMAINAN KARTU BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MAWAR DESA DULUKAPA KECAMATAN SUMALATA KABUPATEN GORONTALO UTARA
Maryam Saban Samsiar Rivai, Irvin Novita Arifin Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah apakah permainan kartu bilangan dapat mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Metode yang digunakan adalah tindakan kelas dengan alat pengumpul data utama adalah observasi untuk mengetahui perkembangan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Dengan hasil penelitian siklus 1 mencapai tujuh puluh persen atau empat belas anak dan pada siklus 2 mencapai delapan puluh dua koma lima puluh persen atau tujuh belas anak Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kartu bilangan pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 Kata Kunci Kemampuan Mengenal Bilangan 1-10 Kartu Bilangan PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi bagi anak apabila diajarkan dengan ceramah akan menjadi materi abstrak (tidak nyata). Salah satu cara untuk mengatasi problem terhadap pembelajaran adalah diperlukan pengalaman menggunakan benda-benda kongkrit.
1
Sedangkan untuk menjembatani keabstrakan atau prinsip dan konsep matematika, maka diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak. Anak dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mengenal bilangan diperlukan pelayanan khusus sesuai dengan kondisi anak. Oleh karena itu untuk membantu kelancaran belajar mengenal bilangan sangat diperlukan penunjang media atau alat untuk memberikan pengalaman yang berarti dan membentuk pemahaman anak. Sukayati (2004:9) menjelaskan bahwa media kartu bilangan digunakan untuk pengenalan lambang bilangan pada kegiatan penanaman konsep dan pemahaman konsep. Bentuk permainan kartu bilangan ini tidak jauh berbeda dengan permainan kartu domino yang ditemui pada kehidupan seharihari.Perbedaanya terletak pada kartu-kartunya dan aturan permainannya. Keunggulan permainan kartu bilangan menurut hasil temuan Pujiati (2003:19) yaitu melatih keterampilan anak dalam memahami suatu pokok bahasan tertentu dalam mengenal bilangan, melatih pemain dalam memasangkan antara bilangan dan gambar yang sesuai dengan bilangan. Bilangan tersebut dan sebaliknya. Berdasarkan hasil observasi di Kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. 15 anak yang mengalami masalah dalam mengenal bilangan 1-10. Memiliki jumlah anak sebanyak 20 anak terdiri atas 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Diketahui 80% dapat ditingkatkan. Selama observasi di lapangan kondisi anak dalam proses belajar mengajar menunjukkan mudah lupa dengan materi pelajaran yang diterimanya, memerlukan waktu yang lama karena adanya pengulangan-pengulangan dan mudah jenuh. Untuk mengatasi kondisi ini dapat dilakukan dengan menggunakan benda kongkrit dalam bentuk kartu bilangan. Mencermati hasil observasi di lapangan dan teori media pembelajaran khususnya mengenai pengenalan lambang bilangan maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan formulasi judul Mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara melalui permainan kartu bilangan.
2
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. KAJIAN PUSTAKA Hakikat Kemampuan Mengenal Bilangan Iswati (2003) menjelaskan arti mampu adalah kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu. Arti kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan” (Depdiknas, 2003:556). Mengenal adalah mengetahui (Depdiknas, 2005:561). Sutejo (2003:206) mengemukakan arti bilangan adalah satuan dari jumlah atau banyaknya sesuatu. Berdasarkan
pengaertian
tersebut
maka
dapat
diketahui
bahwa
kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam menetahui setiap satuan dari jumlah atau banyaknya sesuatu. Bilangan atau biasa disebut lambang bilangan menurut Ruslani (Tajudin, 2008:23) adalah suatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian. Bilangan-bilangan ini mewakili suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang bilangan. Sedangkan menurut Copley (dalam Anggriati, 2012:11) angka atau bilangan adalah lambang atau symbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Menurut Untoro (dalam Anggriati, 2012:11) bilangan adalah satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan. Tahapan-tahapan Mengenal Lambang Bilangan Menurut Russefendi (1992:70), tahapan-tahapan pengenalan lambang bilangan pada anak usia dini adalah sebagai berikut; a. Membilang secara berurutan 1- 5, b. Membilang dengan benda konkrit, c. Membilang 1-10 dengan benda-benda konkrit, d. Menyebut nama bilangan dari sejumlah benda, e. Membaca lambang bilangan sesuai jumlah benda, f. Memasangkan lambang bilangan dan gambaranya (bendanya), g. Membaca lambang bilangan tanpa bantuan gambar (benda). Menurut Pakasi (dalam Wardiana, 2012) terdapat dua cara membilang. Pertama, membilang dengan menyentuh benda-benda itu dengan jari. Kedua,
3
membilang dan menunjukkan benda-benda yang dibilang. Dan kedua cara ini yang paling tepat untuk anak TK adalah cara yang pertama yaitu membilang dengan menyentuh benda-benda itu dengan jari. Sedangkan menurut teori Piaget didukung oleh Bruner (dalam Wardiana, 2013) bahwa siswa belajar melalui tiga tahap yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Pada tahap pertama enaktif siswa memerlukan alat peraga. Setelah belajar menggunakan benda kongkret siswa dapat belajar dengan menggunakan gambar lalu dilanjutkan dengan menggunakan symbol. Permainan Kartu Bilangan Pengertian Permainan Kartu Bilangan Permainan adalah suatu yang digunakan untuk bermain-main (Anonim, 2007). Chalidah menyatakan bahwa permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan dengan sukarela dan menggunakan aktifitas fisik, sensorik, emosi, komunikasi dan pikiran (2005 : 124). Sadiman (2006 : 76) mengatakan bahwa permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur. Permainan dalam pembelajaran matematika di sekolah bukan untuk menerangkan melainkan suatu cara atau teknik untuk mempelajari atau membina keterampilan dari suatu materi tertentu. Secara umum permainan cocok untuk membantu mempelajari fakta dan keterampilan (Sukayati,2004:14). Kartu adalah kertas tebal yang segi empat bangunnya (Anonim, 1999 : 145). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (Anonim, 2005:510). Sukayati (2004:9) mengatakan bahwa kartu bilangan digunakan untuk pengenalan konsep dan pemahaman konsep. Sejalan dengan pendapat Trajono (2003:1) menyatakan bahwa kartu bilangan mengenali bilangan. Kartu bilangan merupakan alat bantu paling penting untuk berlatih dan memperkuat kemampuan mengenali bilangan. Kartu bilangan terdiri dari bagian bilangan dan gambar (Pujiati, 2003:19). Menurut Pujiati (2003:18), permainan kartu bilangan adalah permainan kartu yang
4
setiap kartunya khusus berisi hal-hal yang berkaitan dengan pengoperasian bilangan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara , sebagai subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang terdiri dari 20 anak yaitu 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Penelitian ini ikut melibatkan salah seorang pendidik sebagai kolaborator. anak didik yang berada di TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata berasal dari keluarga yang kurang mampu yang kebanyakan orang tua anak menggeluti profesi sebagai petani dan nelayan. Rancangan penelitian ini adalah tindakan kelas (classroom action ressearch) penelitian ini terdiri atas dua siklus, yang masing masing siklus terdiri atas dua pertemuan dan setiap pertemuan melalui tahapan perencanaan (Planning), pelaksanaan (Akting), pengamatan (observating) dan tindak lanjut (reflekting). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus 1 Pertemuan Pertama Hasil penelitian tindakan kelas siklus I pertemuan pertama, dimana peneliti menemukan bahwa telah terjadi peningkatan pada kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar, hal ini diperoleh data pada anak yang mempunyai kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 5 anak atau 25% memiliki nilai baik dalam mengurutkan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam mengurutkan bilangan 1-10, dan 8 anak atau 40% memiliki nilai kurang dalam mengurutkan bilangan 1-10. Untuk anak yang memiliki kemampuan membedakan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 7 anak atau 35% memiliki nilai baik dalam membedakan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam membedakan bilangan 1-10, dan 6 anak atau 30% memiliki nilai kurang dalam membedakan bilangan 1-10. Sikus 2 Pertemuan Kedua
5
Hasil penelitian tindakan kelas siklus I pertemuan kedua, dimana peneliti menemukan bahwa telah terjadi peningkatan pada kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar, hal ini diperoleh data pada anak yang mempunyai kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 7 anak atau 35% memiliki nilai baik dalam mengurutkan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam mengurutkan bilangan 1-10, dan 6 anak atau 30% memiliki nilai kurang dalam mengurutkan bilangan 1-10. Untuk anak yang memiliki kemampuan membedakan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 7 anak atau 35% memiliki nilai baik dalam membedakan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam membedakan bilangan 1-10, dan 6 anak atau 30% memiliki nilai kurang dalam membedakan bilangan 1-10. Siklus 2 Pertemuan Pertama Hasil penelitian tindakan kelas siklus II pertemuan pertama, dimana peneliti menemukan bahwa telah terjadi peningkatan pada kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar, hal ini diperoleh data pada anak yang mempunyai kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 8 anak atau 40% memiliki nilai baik dalam mengurutkan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam mengurutkan bilangan 1-10, dan 5 anak atau 25% memiliki nilai kurang dalam mengurutkan bilangan 1-10. Untuk anak yang memiliki kemampuan membedakan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 10 anak atau 50% memiliki nilai baik dalam membedakan bilangan 1-10, sedangkan 6 anak atau 30% memiliki nilai cukup dalam membedakan bilangan 1-10, dan 4 anak atau 20% memiliki nilai kurang dalam membedakan bilangan 1-10. Siklus 2 Pertemuan Kedua Hasil tahap penelitian tindakan kelas siklus II pertemuan pertama, dimana peneliti menemukan bahwa telah terjadi peningkatan pada kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar, hal ini diperoleh data pada anak yang mempunyai kemampuan mengurutkan bilangan 1-10 melalui permainan
6
kartu bilangan berjumlah 10 anak atau 50% memiliki nilai baik dalam mengurutkan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam mengurutkan bilangan 1-10, dan 3 anak atau 15% memiliki nilai kurang dalam mengurutkan bilangan 1-10. Untuk anak yang memiliki kemampuan membedakan bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan berjumlah 9 anak atau 45% memiliki nilai baik dalam membedakan bilangan 1-10, sedangkan 7 anak atau 35% memiliki nilai cukup dalam membedakan bilangan 1-10, dan 4 anak atau 20% memiliki nilai kurang dalam membedakan bilangan 1-10. Pembahasan Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok B TK Mawar dengan tujuan mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan kartu bilangan. Peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan observasi awal yang kemudian menemukan beberapa pemasalahan yakni, kondisi anak dalam proses belajar mengajar menunjukkan mudah lupa dengan materi pelajaran yang diterimanya, memerlukan waktu yang lama karena adanya pengulangan-pengulangan dan mudah jenuh. Untuk mengatasi kondisi ini peneliti menggunakan benda kongkrit dalam bentuk kartu bilangan dengan langkah-langkah pemecahan sebagai berikut: Langkah tindakan pertama adalah menghimpun data dari sekolah dan melakukan pendekatan pada siswa. Langkah tindakan kedua adalah menyusun instrument bagi anak guna meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10. Sedangkan langkah tindakan ketiga adalah melakukan kolaborasi dengan guru kelas untuk mengimplementasikan instrument yang sudah didesain dengan menggunakan media permainan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10. Pengamatan pada tahap siklus I mulai terlihat dengan adanya peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bilangan 1-10 melalui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yakni permainan kartu bilangan. Peningkatan yang terjadi pada siklus I ini masih terdapat beberapa kendala-kendala yang harus segera diatasi oleh guru yaitu:
7
1) Guru belum dapat melaksanakan dengan baik refleksi pembelajaran serta belum ada tindak lanjut terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. 2) Hasil penelitian belum bisa mencapai indikator penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya yakni minimal 80% dari jumlah siswa dapat dikembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10. Berdasarkan hasil penelitian pada tahap siklus I tersebut, maka peneliti merasa untuk melanjutkan ketahap penelitian tindakan kelas siklus II dengan memperhatikan kendala-kendala yang ditemukan di atas. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan pada tahap siklus II diperoleh beberapa indikator peningkatan yakni. 1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siklus II guna mengembangkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar melalui permainan kartu bilangan, menunjukkan hasil peningkatan capaian target indikator penilaian yakni melebihi 80%. Hal ini menunjukkan bahwa proses penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan telah terpenuhi. 2. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II ini menunjukkan bahwa anak-anak kelompok B TK Mawar terlihat sangat aktif mengikuti pelajaran dalam mengurutkan dan membedakan bilangan 1-10. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II tersebut, maka dapat dilihat hasil yang diperoleh adalah meningkatnya persentase jumlah anak yang dikembangkan kemampuannya dalam mengenal bilangan 1-10, yakni dari 25,00% pada tahap hasil observasi awal meningkat menjadi 67,50% setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I, hal ini menjelaskan bahwa terjadi peningkatan 42,50% dari tahap observasi awal. Selanjutnya pada tahap siklus II yang dilaksanakan meningkat menjadi 80%, berarti telah terjadi peningkatan sebesar 12,50% dari tahap siklus I yang dilaksanakan. Hal ini membuktikan bahwa anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, telah berhasil dikembangkan kemampuannya dalam mengenal bilangan 1-10. Setelah pelaksanaan siklus anak yang mampu mengenal bilangan 1-10 mencapai 17 anak sedangkan yang belum mampu 3 orang anak. Untuk membantu
8
ketiga anak tersebut perlu dilakukan upaya penanganan yang lebih mendalam dan fokus seperti memberikan perlakuan khusus dan penambahan jam belajar. Dari hasil yang dicapai pada siklus kedua, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa: “Jika melalui permainan kartu bilangan pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara maka kemampuan mengenal bilangan 1-10 akan meningkat.” Simpulan dan Saran A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Jika melalui permainan kartu bilangan maka kemampuan mengenal bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Mawar Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara akan meningkat. B. Saran
Dari hasil penelitian di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi guru : diharapkan melalui penelitian tindakan kelas ini guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan anak dalam menyatakan lambang bilangan 1-10, 2. Bagi anak : diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi anak yang bermasalah dalam menyatakan lambang bilangan 110, 3. Bagi sekolah : diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan permainan kartu bilangan dalam pelaksanaan kegiatan khususnya dalam meningkatkan pengenalan bilangan kepada anak dan 4. Bagi orang tua : diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada orang tua anak tentang pentingnya meningkatkan pengenalan bilangan kepaa anak.
DAFTAR PUSTAKA Anggriati, Dias Nur Rida. 2012. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Media Kartu Angka Bergambar. UPI Iswati, 2003. (http.google.bloger.com) di akses tanggal 6 Januari 2013
9
Pujiati, 2003. Konsep Bilangan Dan Permainan Kartu Bilangan. Jakarta: IMB Russeffendi. E.T. 1992. Pengajaran Matematika Moderen. Bandung: Tarsito Sukayati, 2004. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta : PPPG Matematika Sutejo. 2003. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Utama Tajudin,2008 Pembelajaran Mengenal Bilangan 1-10 Melalui Investasi Bermain Tata Angka. PLB UPI. Tarjono, 2003. Pengenalan dam Pemahaman Terhadap Bilangan. Jakarta : IMB Wardiana, Nana. 2012. Pengenalan pembelajaran konsep bilangan dan lambangnya. (http://jatidirinana.blogspot.com). Akses tanggal 2 Januari 2013
10