MARKET BRIEF POTENSI EKSPOR PUPUK DI THAILAND
Office of Commercial Attache Embassy of Republic of Indonesia BANGKOK 2014
Office of Commercial Attache Embassy of Republic of Indonesia 600 – 602 Petchburi Road, Rajthevi Bangkok 10400 Thailand Telp: +66 22 523135 – 40 ext. 123 Fax: +66 22 551264
[email protected]
Market Brief 2014
POTENSI EKSPOR PRODUK PUPUK HS 3102
DI PASAR THAILAND
Office of Commercial Attache Embassy of the Republic of Indonesia 600 – 602, Petchburi Road, Rajthevi, Bangkok 10400 Thailand Telp. +66 22 523135 – 40 ext. 123
i
DAFTAR ISI Daftar Isi ………………………………………………………………………
ii
Daftar Gambar ………………………………………………………………..
iii
…………………………………………………………………
iv
Daftar Tabel …………………………………………………………………...
v
Kata Pengantar ………………………………………………………………..
vi
………………………………………………………………………
vii
Daftar Grafik
Abstrak I.
Gambaran Umum Thailand
………………………………………….
1
II.
Kondisi Ekonomi ……………………………………………………..
3
III.
Profil Pupuk (HS 3102 ) ……….…………..…………........................
7
IV.
Potensi Ekspor Pupuk di Thailand
………….……………………… 11
V.
Kondisi Pasar Pupuk di Thailand
………….……………………….. 17
VI.
Strategi Pemasaran Pupuk di Thailand
VII.
Kebijakan dan Regulasi ……………………………………………… 22
VIII.
Prosedur Impor Barang di Thailand
IX.
Informasi Penting .……………………………………………………. 25
X.
Daftar Pameran ..……………………………………………………... 29
………….……….…………. 20
…………………………………. 24
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Peta Negara Thailand ..…………………………………..
2
Gambar 2
Pupuk NPK
……………………….……………………
8
Gambar 3
Pupuk Urea
………………………….…………………
9
Gambar 4
Bunga Untuk Keperluan Ibadah
Gambar 5
Pupuk NPK Di Thailand
………………….………… 18
Gambar 6
Pupuk Urea Di Thailand
……….…………………… 18
Gambar 7
Pupuk NPK Kombinasi
………….………………… 19
Gambar 8
Jenis Pupuk Cair Dan Tablet
Gambar 9
Prosedur Impor Barang di Thailand
iii
……………………… 17
……………………..… 13 ………….………… 24
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Laju Pertumbuhan GDP Thailand 2012 – 2014 Grafik 2 Angka Impor Thailand 2013 – 2014
iv
…………………..
4
…..…………………………
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pertumbuhan GDP Thailand 2013 – 2014 .………………………….
5
Tabel 2 Perkembangan Aktivitas Ekspor Impor Thailand ….……………….
6
Tabel 3 Perkembangan Impor Pupuk Negara Thailand Tabel 4 Negara Tujuan Ekspor Pupuk Thailand Tabel 5 Jenis Pupuk Yang Diimpor Negara Thailand
v
………………........ 13 ………….……..…..... 14 ……………………. 15
KATA PENGANTAR
Laporan market brief mengenai Potensi Ekspor Produk Pupuk di Pasar Thailand disusun meliputi informasi impor, ekspor dan informasi pasar untuk komoditi pupuk di Thailand yang dapat dijadikan peluang bagi produsen maupun eksportir Indonesia untuk memasuki pasar Thailand guna peningkatan ekspor Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara produsen pupuk di dunia juga menjadi salah satu eksportir pupuk tanaman yang dapat diandalkan namun sampai saat ini ekspor pupuk Indonesia ke Thailand masih belum maksimal, padahal Thailand cukup dikenal dalam bidang pertaniannya. Dengan mengetahui kondisi pasar di Thailand diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai pasar pupuk di Thailand. Sehingga Market Brief yang disajikan secara ringkas ini secara tidak langsung diharapkan dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan produk pupuk Indonesia untuk bisa bersaing di pasar Thailand.
Bangkok, 2014
Atase Perdagangan
vi
Abstrak
Thailand adalah Negara agraris dikawasan Asia Tenggara yang cukup terkenal akan hasil-hasil pertaniannya, hasil penelitian dan pengembangan rekayasa genetiknya menghasilkan bibit unggul yang berkualitas dan dijadikan standar mutu produk pertanian nasionalnya. Namun untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk, Thailand masih mengimpor dari Negara lain. Indonesia sebagai salah satu produsen pupuk dunia berpeluang besar untuk mensuplai kebutuhan pupuk di Thailand. Dengan melihat peningkatan nilai impor pupuk Thailand dati tahun ke tahun yang terus meningkat, tentu hal ini merupakan kondisi pasar yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan market share nilai ekspor pupuk di pasar Thailand.
vii
I. Gambaran Umum Thailand
Nama Negara Kerajaan Thailand yaitu Kingdom of Thailand, Ibukota Bangkok, orang Thai biasa menyebutnya Krung Thep yang berarti Kota Bidadari. Kepala Negara Raja Bhumibol Adulyadej (sejak 9 Juni 1946) sedangkan jalannya pemerintahan untuk sementara diambil alih oleh Militer sejak 22 Mei 2014 sampai proses pemilihan umum selesai. Letak Letak Geografis Thailand terbentang di posisi 5' dan 21' lintang utara dan garis bujur 97'-105' Bujur Timur, berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, Kamboja, Laos dan Teluk Thailand di sebelah timur, Myanmar dan lautan Hindia di sebelah barat serta Malaysia di sebelah selatan. Kondisi demografi Thailand terdiri dari beberapa etnis. Etnis yang mendiami Thailand antara lain Suku Thai (75 %), Cina (14 %), dan lain-lain (Melayu, Mon, Khmer, Laos, Vietnam, India dan lain-lain). Panjang perbatasan darat: 4.863 Km (dengan Myanmar 1.800 km, Laos ±1754 km, Kamboja 803 km dan Malaysia ±506 km). Iklim Thailand merupakan negara beriklim tropis (hangat dan agak lembab) dengan suhu iklim musiman tertinggi dalam bulan Maret dan April dengan suhu rata-rata 28-380C dan kelembaban rata-rata antara 82,80% sampai 73,00%. Musim kering/kemarau bulan Maret sampai Mei, musim hujan bulan Juni sampai Oktober, sejuk bulan November sampai Februari.
1
Gambar 1. Peta Negara Thailand
2
II. Kondisi Ekonomi
Dari tahun 2000 hingga 2011, ekonomi Thailand tumbuh rata-rata 1,1 % per kuartal, didorong oleh ekspor industri dan pertanian. Namun perkembangan ekspor melemah sepanjang tahun 2012 dan 2013 karena beberapa guncangan ekonomi eksternal. Pada kuartal keempat 2013, ekonomi Thailand naik 0,6% dibandingkan kuartal sebelumnya, jauh di bawah tingkat pertumbuhan 2,7% yang tercatat di periode tiga bulan sebelumnya, akibat adanya dampak protes terhadap perekonomian. Perlambatan itu karena kerusuhan politik, yang menurunkan permintaan lokal, investasi dan pariwisata. Pada bulan November 2013, beberapa protes anti-pemerintah dimulai di Bangkok, memaksa banyak kementerian dan lembaga negara untuk tutup. Pemilihan umum yang diselenggarakan pada tanggal 2 Februari 2014 terganggu, sehingga gagal untuk mengakhiri krisis. Angka terbaru yang dirilis oleh Bank of Thailand di Januari 2014 menunjukkan bahwa tahun 2013, indeks investasi swasta ditetapkan sebesar 8,1% (yoy), mengingat bahwa sebagian besar bisnis telah mempercepat investasi mereka sebelumnya, sementara yang lain memutuskan untuk menunda investasi di tengah arus ekonomi dan politik ketidakpastian. Perekonomian Thailand naik 0,9% pada kuartal periode April-Juni 2014 dibanding dengan kuartal sebelumnya yaitu -1,9%, setelah stabilitas politik kembali menguat.
3
Grafik 1. Laju Pertumbuhan GDP Thailand 2012 – 2014
Sumber: NESBD Setelah beberapa bulan terjadi protes anti-pemerintah yang merugikan investasi, pariwisata dan konsumsi, militer merebut kekuasaan pada 22 Mei 2014 dan negara dihindarkan dari resesi pada kuartal kedua 2014, sebagai akibat dari penurunan ketegangan politik sehingga meningkatkan pertumbuhan ekspor dan belanja negara, serta peningkatan kepercayaan konsumen. Namun, pada bulan Juni 2014, produksi manufaktur diperkirakan stabil sampai 15 bulan kedepan dan jumlah kunjungan wisatawan turun ke posisi terendah bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. NESBD mengatakan ekonomi turun 0,1% pada semester pertama 2014 karena gangguan politik yang berkepanjangan dalam lima bulan pertama tahun 2014, lambatnya pemulihan sektor ekspor, dan terus menurunnya produksi mobil dan penjualan. NESBD juga mengatakan GDP kemungkinan akan tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat dari proyeksi sebelumnya (1,5% - 2,0% dari 1,5% - 2,5% perkiraan sebelumnya). Pada basis tahunan, GDP berkembang dengan cepat dari yang diperkirakan 0,4 % pada kuartal kedua 2014, pulih dari revisi 0,5 % dalam kuartal pertama 2014.
4
Tabel 1. Pertumbuhan GDP Thailand 2013 – 2014
Sumber: NESBD Impor di Thailand menurun menjadi 18.049,39 USD juta pada bulan Juni 2014 dari 20.210,38 USD juta pada bulan Mei 2014. Impor di Thailand rata-rata 9.105,62 USD juta dari tahun 1991 hingga 2014, mencapai titik tertinggi 24.937,81 USD juta pada bulan Maret 2012 dan titik terendah 2.760 USD juta pada bulan Februari 1992. Grafik 2. Angka Impor Thailand 2013 – 2014
Sumber : NESBD Thailand mengimpor bahan baku dan barang menengah (56 % dari total impor), BBM sebesar 19%, elektronik 11%, logam 9%, dan bahan kimia 5%. Mesin, peralatan, perlengkapan seperti komputer dan mekanik mencapai 25% dari total impor, dan barang konsumsi mencapai 8%. Mitra impor utama adalah Jepang (20% dari total impor), Cina (15%) dan Uni Eropa (8%). Lainnya termasuk Uni Emirat Arab, Malaysia dan Amerika. 5
Tabel 2. Perkembangan Aktivitas Ekspor Impor Thailand
Sumber: NESBD
6
III.
Profil Pupuk (HS 3102)
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Pupuk (fertilizer) ditambahkan dengan tujuan agar kesuburan tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif. Pupuk yang diberikan ke tanah, di samping memperbaiki keadaan kimiawi tanah, pupuk dapat pula bermanfaat bagi keadaan fisik dan biologis tanah.
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (misal pupuk kandang dan kompos) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk organik mencakup semua bahan yang dihasilkan dari makhluk hidup dan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman, seperti kotoran hewan, kotoran cacing, kompos, rumput laut, guano, dan bubuk tulang. Kotoran hewan merupakan limbah yang seringkali menjadi masalah lingkungan, sehingga penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk dapat menguntungkan secara lingkungan dan pertanian. Pupuk organik merupakan pupuk yang bersifat kompleks karena ketersediaan senyawa yang ada pada pupuk tidak berupa unsur ataupun molekul sederhana yang dapat diserap oleh tanah secara langsung. Kadar nutrisi yang tersedia sangat 7
bervariasi dan tidak dalam bentuk yang tersedia secara angsung bagi tanaman sehingga membutuhkan waktu lama untuk diserap oleh tanaman. Beberapa limbah yang dikomposkan, jika tidak diolah secara tepat, dapat menjadi sarana pertumbuhan patogen yang merugikan tanaman. Secara umum, tumbuhan hanya menyerap nutrisi yang diperlukan jika terdapat dalam bentuk senyawa kimia yang mudah terlarut. Nutrisi dari pupuk organik hanya dilepaskan ke tanah melalui pelapukan yang dapat memakan waktu lama. Pupuk anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan.
Tiga senyawa utama dalam pupuk anorganik yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Kandungan NPK dihitung dengan pemeringkatan NPK yang memberikan label keterangan jumlah nutrisi pada suatu produk pupuk anorganik.
Gambar 2. Pupuk NPK Secara umum, nutrisi NPK yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk organik yang hanya menyediakan di bawah 1% dari berat pupuk yang diberikan. Inilah yang menyebabkan mengapa pupuk
8
organik harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pupuk organik.
Lebih dari 90% dari produksi dunia menggunakan pupuk nitrogen dalam pertanian. Pupuk Urea, disebut pupuk Nitrogen (N), memiliki kandungan nitrogen 46 %. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak dengan karbon dioksida dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1- 3,35 mm) atau granul (ukuran 2 – 4.75 mm).
Gambar 3. Pupuk Urea Urea prill paling banyak digunakan untuk tanaman pangan dan industri, sedangkan urea granul lebih cocok untuk tanaman perkebunan.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
9
Pupuk anorganik sendiri terdiri dari dua jenis yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengadung satu unsur saja biasanya hanya berupa unsur hara makro primer misalnya pupuk urea yang hanya mengandung unsur nitrogen. Pupuk majemuk merupakan pupuk yang kandungan unsurnya lebih dari satu. Penggunaan pupuk majemuk lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran karena beberapa jenis unsur hara dalam pupuk dapat langsung diberikan.
10
IV. Potensi Ekspor Pupuk di Thailand.
Thailand merupakan Negara agraris yang cukup terkenal dengan hasil – hasil pertaniannya. Kualitas hasil pertanian Thailand cukup bagus, bahkan bisa dibilang fantastis. Kualitas hasil pertanian yang bagus identik dengan kata – kata Bangkok, misal pepaya Bangkok untuk menyebut buah papaya dengan ukuran yang besar. Sejak tanggal 5 September 2000 telah diadakan kampanye gerakan nasional yang mempromosikan dengan gencar bahwa Thailand telah memutuskan untuk kembali ke khitah asli sebagai negara agro industri. Arah semula yang berupaya menjadi negara industri manufaktur dianggap gagal karena tetap tidak beranjak dari status ketergantungan impor bahan baku industri bahkan jatuh kedalam krisis yang berkepanjangan. Produk pertanian seperti beras, karet, cassava, buah, sayuran, produk perikanan dan bahan pangan olahan, kembali ditetapkan sebagai produk unggulan nasional. Produk industri seperti automotive, elektronika, produk tekstil, komputer, kimia, dan sejenisnya, tidak lagi diprioritaskan dan dibiarkan sesuai mekanisme pasar. Kegiatan ini merupakan evaluasi terakhir dari kampanye “Safety standard from Farm to Table”. Kampanye ini merupakan strategi membangun untaian rantai produk pangan bermutu tinggi yang merupakan rangkaian kegiatan dari proses produksi produk pertanian, panen, distribusi pasca panen, proses manufakturing makanan olahan, makanan siap saji, restaurant/katering. Target untaian rantai pangan (food chain network) saat ini tinggal satu langkah terakhir mengingat keunggulan yang sudah diraih Thailand saat ini meliputi dari titik budidaya tani (farm) sampai titik pedagang pengecer (retailer) mancanegara. Satu langkah terakhir yang ingin dikuasainya, bisnis dari pengecer ke meja makan. Thailand saat ini sudah unggul dalam produk pertanian dengan status eksportir atau
11
produsen terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, palmoil, tapioka, daging unggas, buah-buahan, makanan kaleng, dan sejenisnya. Teknologi budidaya tanaman dikuasai bangsa ini sejak lama. Tidak kurang dari program raja, program pemerintah, program universitas, dan program swasta melakukan sinergi maupun berusaha sendiri-sendiri memproduksi bibit unggul. Agro bisnis dan agro industri telah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menciptakan insentif bagi para pelaku produsen bibit unggul sehingga berlomba-lomba melakukan riset untuk memproduksi bibit yang lebih produktif dan efisien. Sektor pertanianpun mampu menyerap bibit unggul yang dihasilkan dan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan
bersama
dengan
para
pelaku
agro
bisnis
lainnya.
Kebijakan budidaya tanaman pertanian Thailand pada umumnya memfokuskan hanya kepada sedikit jenis spesies bibit unggul. Apabila sudah didapat bibit unggul yang diinginkan, maka spesies lain tidak diperkenankan untuk ditanam sehingga hampir selalu terjadi monokultur tanaman jenis tertentu. Misalnya padi dibatasi hanya 3 spesies, durian 2 spesies, asem jawa manis hanya 1 spesies, sedangkan spesies lain yang tidak diharapkan tidak boleh ditanam dan hanya boleh hidup di kebun-kebun percobaan atau menjadi koleksi lembaga riset. Pola monokultur ini memberikan keseragaman output, memudahkan penanganan pasca panen, meningkatkan daya saing ekspor dan mengendalikan penyakit tanaman. Suatu ironi pada negeri gajah putih ini, dimana pada satu sisi merupakan negeri pertanian unggulan namun pada sisi lain sangat tergantung pada pupuk impor terutama urea dan ammonium nitrat. Pupuk impor kemudian diblending dengan bahan pupuk lokal Kalium menjadi pupuk NPK untuk kemudian dimonopoli oleh BUMN dan didistribusikan secara nasional. Dengan cara ini Thailand mendapatkan bahan baku pupuk secara efisien (tender internasional) dan mengamankan pupuk nasional dari sisi harga, mutu maupun 12
jumlahnya. Sejauh ini kebijakan pupuk Thailand cukup efektif diserap petani, digunakan sesuai dengan target lahan dan digunakan sebagai alat ukur atau memproyeksikan hasil panen. Thailand saat ini masih tercatat sebagai negara importer untuk komoditas pupuk, meski sebagian lagi di ekspor keluar, namun prosentase impornya masih lebih besar. Tabel 3. Perkembangan Impor Pupuk Negara Thailand Rank
Eksportir
2009
2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Dunia Saudi Arabia Qatar Malaysia Cina Oman Kuwait Indonesia Bahrain Uni Emirat Korea Vietnam Jepang Norwegia Amerika Belgia
804,767 294,326 121,519 113,878 80,171 0 56,478 27,798 4,697 0 12,565 226 6,987 2,999 30 1,855
866,397 259,484 141,559 131,461 73,037 24,517 58,015 67,325 9,375 8,875 17,463 0 9,368 1,367 40 910
2011
2012
2013
1,328,038 1,282,205 976,164 404,704 424,079 297,128 183,058 220,105 218,068 145,580 197,182 160,121 74,373 116,628 67,809 28,817 13,717 49,815 70,295 40,098 46,864 46,418 14,924 41,914 7,293 30,983 34,446 42,939 29,451 23,376 22,112 16,316 9,677 920 16,233 8,879 4,781 9,165 6,974 50,769 3,665 3,342 9,744 161 1,871 1,108 8,163 1,329
Konstribusi 2013 (%) 100.00 30.44 22.34 16.40 6.95 5.10 4.80 4.29 3.53 2.39 0.99 0.91 0.71 0.34 0.19 0.14
Sumber : Intracen ( satuan unit: US Dollar thousand) Negara pemasok pupuk terbesar untuk Thailand adalah Saudi Arabia dengan pangsa pasar sebesar 30.44%, Qatar dengan pangsa pasar sebesar 22.34%, Malaysia dengan pangsa pasar sebesar 16.40%, disusul kemudian Cina, Oman Kuwait dan Indonesia di posisi ke 7 dengan market sebesar 4.29% dari total keseluruhan angka impor pupuk di Thailand.
13
Tabel 4. Negara Tujuan Ekspor Pupuk Thailand Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Importir
2009
2010
2011
2012
2013
Dunia 39,508 50,766 60,748 67,569 40,956 Kamboja 10,367 13,638 15,726 16,297 11,495 Laos 3,644 6,428 5,300 8,627 10,039 Indonesia 10,716 21,234 27,745 23,862 5,439 Jepang 922 1,361 1,475 5,611 4,507 Myanmar 596 785 4,247 2,369 3,642 Malaysia 6,859 4,232 29 1,115 2,907 Filipina 32 30 770 2,373 1,189 Vietnam 6,056 1,989 251 2,389 818 Australia 242 941 4,831 4,525 616 Taiwan 3 13 45 218 166 Hong Kong 15 3 0 54 37 New Zealand 17 43 52 51 30 Iran 0 0 0 0 24 Pakistan 6 0 0 0 23 Srilanka 18 41 53 19 9 Sumber : Intracen ( satuan unit: US Dollar thousand)
Konstribusi 2013 (%) 100 28.07 24.51 13.28 11.00 8.89 7.10 2.90 2.00 1.50 0.41 0.09 0.07 0.06 0.06 0.02
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Thailand sendiri, sebagian produksi pupuk Thailand juga diekspor ke sejumlah negara dunia.
14
Tabel 5. Jenis Pupuk Yang Diimpor Negara Thailand HS Code 310210
310221
310230
310290
310229
310250
310240
310260
Product Label
2009
2010
2011
Urea,wthr/nt in aqueous solution in 749,944 775,175 1,003,287 packages weighg more than 10 kg Ammonium sulphate, in 39,371 63,544 88,193 packages weighing more than 10 kg Ammonium nitrate,whether or not in aqeuous sol 5,754 4,450 5,757 in pack weighg > 10 kg Mineral or chem fertilizers nitrogenous,nes,in 3,353 17,195 222,271 pack weighing > 10 kg Ammonium sulphate/nitrate mixtures/double 1,581 2,128 3,258 salts in pack weighg > 10 kg Sodium nitrate, in packages weighing 2,350 2,363 2,521 more than 10 kg Ammonium nitrate mixd w cal carb o 581 780 1,536 non-frt subts in pack weighg >10 kg Calcium nitrate/ammonium nitrate mx or double 1,833 761 1,215 salts in pack of > 10 kg Sumber : Intracen ( satuan unit: US Dollar thousand)
2012
2013
1,054,819
902,043
100,722
49,031
10,193
11,654
108,222
6,698
3,220
2,536
1,780
2,287
1,865
1,124
1,385
792
Jenis pupuk yang paling banyak diimpor oleh negara Thailand adalah jenis pupuk Urea dengan Kode HS 310210 dengan pemasok terbesar adalah Saudi Arabia, Qatar, Malaysia, Oman, Kuwait baru kemudian disusul Indonesia di peringkat ke 5. Untuk jenis Ammonium Sulphate atau lebih dikenal dengan nama pupuk ZA dengan Kode HS 310221 pemasok terbesarnya adalah negara Cina, Korea, Jepang, Taiwan dan Madagaskar. 15
Sedangkan untuk pupuk jenis Ammonium Nitrate atau pupuk AN dengan Kode HS 310230 negara pemasok utamanya adalah negara Cina, Korea, Australia, Taiwan dan Jepang.
16
V. Kondisi Pasar Pupuk Di Thailand
Thailand adalah Negara agraris yang berkembang cukup pesat, hasil-hasil pertaniannya bermutu cukup bagus. Dan sering dijadikan standar mutu untuk hasil tanaman atau buah dengan kualitas yang bagus atau super. Di Thailand pertanian untuk konsumsi maupun pertanian untuk tanaman hias guna keperluan hiasan di rumah maupun tanaman atau bunga untuk keperluan keagamaan terus menerus dikembangkan, dan tentunya memerlukan pupuk untuk menyuburkan tanaman dan meningkatakan hasil produksi tanaman pangan maupun bunganya.
Gambar 4. Bunga Untuk Keperluan Ibadah Namun ternyata untuk memenuhi kebutuhan pupuknya Thailand masih banyak mengandalkan impor pupuk dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, selain itu pupuk impor tersebut juga diolah kembali dengan menambahkan sejumlah unsur-
17
unsur lain baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan ekspor ke Negara lain di luar Thailand. Harga pupuk di Thailand untuk jenis NPK per kilogramnya berkisar di harga 80 – 90 Baht di pasar eceran.
Gambar 5. Pupuk NPK Di Thailand Untuk pupuk jenis Urea harganya per kilogramnya berkisar antara 70 – 80 Baht.
Gambar 6. Pupuk Urea Di Thailand 18
Sedangkan untuk jenis pupuk NPK kombinasi dengan mineral lain harga perkilogramnya antara 80 – 100 Baht.
Gambar 7. Pupuk NPK Kombinasi Selain pupuk jenis-jenis di atas di Thailand juga banyak terdapat jenis pupuk cair dan tablet yang berguna untuk berbeda-beda peruntukannya, misal pupuk untuk daun, umbi, tanaman bunga dan lain-lain.
Gambar 8. Jenis Pupuk Cair Dan Tablet Untuk harga pupuk di tingkat eksportir atau pedagang besar bervariasi, untuk jenis pupuk NPK harga berkisar diantara 300 – 350 Dollar /ton tergantung kandungan komposisi Natrium, Phospat dan Kaliumnya. Sedangkan untuk jenis pupuk Urea harga berkisar diantara 200 – 450 Dollar/ton. Dengan sistem pembayaran FOB.
19
VI.
Strategi Pemasaran Pupuk Di Thailand
Agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, selain kompetitivitas harga, Indonesia harus dapat menyesuaikan produknya dengan standar yang berlaku di negara tujuan. Pada umumnya pembeli atau konsumen di pasar luar negeri sangat memperhatikan barang-barang yang mereka beli, baik itu menyangkut kualitas, harga dan waktu penyerahan barang serta hubungan baik antar penjual/produsen dengan pembeli/pemesan/konsumen di luar negeri adalah hal lain yang dapat meningkatkan penjualan produk tersebut di pasar. Untuk menjaga produk tetap mampu berkompetisi, produsen setidaknya harus mampu melakukan langkah-langkah strategi pemasaran diantaranya yaitu:
Aktif mengikuti berbagai pelatihan baik didalam maupun diluar negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dipasarkan.
Selalu mengikuti perkembangan dan mencari informasi terkini tentang trend pasar serta regulasi impor di negara tujuan.
Memenuhi persyaratan produk HS 3102 yang ditetapkan oleh negara tujuan (pihak eksportir diminta melampirkan COA/hasil analisa pemeriksaan laboratorium)
Menjaga harga untuk tetap kompetitif dengan tetap mengedepankan kualitas.
Bekerjasama dengan jaringan distribusi di Thailand.
Aktif berkomunikasi dengan perwakilan RI di luar negeri, khususnya perwakilan dari Kementerian Perdagangan guna untuk memperoleh informasi terkini tentang berbagai kegiatan promosi, regulasi, trend pasar dan lain-lain.
Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan promosi dan pameran produk industri internasional. Hal ini sangat efektif sebagai sarana promosi dan merupakan kesempatan 20
yang baik untuk dapat bertemu secara langsung dengan para importir di luar negeri. Selain dapat mengamati secara langsung produk-produk yang ditawarkan para kompetitor luar negeri, manfaat lain yang dapat diperoleh dengan mengikuti pameran antara lain adalah menunjukkan kredibilitas perusahaan Indonesia di hadapan para importir luar negeri, sehingga secara tidak langsung akan membangun kepercayaan mereka terhadap produk yang ditawarkan.
Menjalin kerjasama dengan asosiasi setempat. KADIN atau Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia (AP2KMI) dapat menghubungi asosiasi terkait komoditi pupuk di Thailand untuk menjalin kerjasama yang nantinya dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan saling mempelajari lebih dalam mengenai standar atau mutu yang ditetapkan pemerintah Thailand.
21
VII. KEBIJAKAN DAN REGULASI
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negaranegara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional. AFTA
diluncurkan
pada
tahun
1992
untuk
menghapuskan
tarif
dan
mengintegrasikan negara anggota menjadi basis produksi tunggal dan pasar regional. Skema Common Effective Preferensial Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPTAFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui penurunan tariff hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kuantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Tarif dikurangi menjadi 0-5% pada tahun 2003 untuk ASEAN 6 (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei) dan akan dihilangkan pada tahun 2015 untuk semua anggota ASEAN (Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam). Selain itu, pengaturan saling pengakuan atau Mutual Recognition Arrangements (MRAs) adalah perjanjian yang dibuat antara dua pihak atau lebih untuk saling mengakui atau menerima beberapa atau seluruh aspek dari hasil penilaian yang dilakukan oleh satu pihak. Di bidang penilaian kesesuaian, memiliki MRAs di ASEAN akan mengurangi kebutuhan bagi sebuah produk untuk menjalani beberapa test atau pengujian untuk dapat dijual atau digunakan di negara ASEAN yang berbeda. Dengan demikian, MRAs dapat membantu mengurang biaya yang dikeluarkan untuk laporan pengujian dan meningkatkan kepastian akses pasar. Konsumen juga mendapatkan jaminan akan kualitas produk yang tersedia di pasar yang telah diuji sesuai dengan persyaratan dari MRAs tersebut. 22
MRAs ASEAN disepakati pada tingkat antar pemerintah untuk sektor produk yang diatur oleh pemerintah. Persetujuan kerangka kerja MRAs ASEAN ditandatangani pada tahun 1998 dan persetujuan ini memberikan kerangka bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menyepakati MRAs di sektor-sektor yang berbeda. Perbedaan dalam standar produk nasional sering menjadi hambatan dalam perdagangan barang. Dalam rangka mendorong integrasi ekonomi yang lebih dalam antar ekonomi negara ASEAN menuju perwujudan AEC pada tahun 2015, maka diperlukan harmonisasi standar produk dan peraturan teknis, dan saling pengakuan atas hasil-hasil uji dan sertifikasi. Karena tarif lebih dari 99% dari barang yang diperdagangkan gratis atau dikenakan bea maksimum hanya 5%, maka perdagangan di semua negara ASEAN sudah bisa dikatan relatif bebas. Beberapa produk dikategorikan dalam general acception yaitu produk-produk yang secara permanen tidak perlu dimasukkan ke dalam CEPT-AFTA, karena alasan keamanan nasional, keselamatan, kesehatan bagi manusia, binatang dan tumbuhan, serta untuk melestarikan obyek-obyek arkeologi dan budaya. Produk-produk dalam kelompok tersebut antara lain senjata dan amunisi, obat terlarang dan benda purbakala.
23
VIII. PROSEDUR IMPOR BARANG DI THAILAND
Gambar 9. Prosedur Impor Barang di Thailand
Sumber : Thai Customs Department Prosedur impor barang secara umum di Thailand adalah ketika barang tiba di Thailand, importir diwajibkan umtuk mengajukan deklarasi barang dan dokumen pendukung impor kepada petugas bea cukai di pelabuhan masuk. Kargo impor secara hukum tidak diperbolehkan memasuki Thailand sampai setelah pengiriman barang masuk dan telah disahkan oleh bea cukai, serta pajak yang berlaku dan bea telah dibayar. Ini adalah tanggung jawab importir untuk mengatur pemeriksaan dan pelepasan kargo impor. Selain itu tergantung sifat daripada impor, dan terlepas dari nilai, importir mungkin perlu untuk mendapatkan ijin untuk memfasilitasi clearance import. Beberapa barang memerlukan ijin, dari lembaga penerbitan yang relevan yang harus dihubungi sebelum melakukan impor (prosedur impor barang di Thailand secara lengkap dan detil dapat dilihat di website Customs Department).
24
IX. INFORMASI PENTING
1.
Importir Pupuk di Thailand Asia Pacific Enertech Co.,Ltd Contact Person:Surapan Supadirekkul Address: 140 Mu 9, Nongprue, Banglamung, Cholburi 20150,Thailand Telephone: +66869961999 Fax: +66268900110
Wilmington Contac Person: Thomson K Address: Abdul Rahim Place, 990 Rama IV Telp: +6626363698
PCo Business Co., Ltd. Contact Person: Peter Wirth Address: 66/9, Moo Ban Taksin Muengthong Soi 6 Kohong, Hatyai 90110 Telephone: +66-81-6906162 Fax: +66-74-446198
Dr.Green Co.,Ltd Contact Person: Wattana Ponmart Address: 45 Mu 3, Tambon Bueng-Ba, Amphoe Nong-Suea, Pathum -Thani
25
Telp: +6629089966 Fax: +6629089980
TES TECH & ENGINEERING CO.,LTD Contact Person: Chatt Address: 23 Soi 12 Ramkamhaeng Rd Telp: +662 718 8189 Fax: +662 718 8185
2.
Kedutaan Besar Thailand di Jakarta Jalan DR. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. No. 3.3 (Lot 8.8) Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Indonesia 12950. Telp (62-21) 2932 8190-94 VoIP : 520500, 520501, 520502, 520503, 520504, 520505, 520506, 520507. Fax. (62-21) 2932-8199, 2932-8201, 2932-8213 www.thaiembassy.org/jakarta/en/ Email:
[email protected]
3.
Kamar Dagang Thailand 150 Rajbopit Road, Pranakhon District, Bangko 10200, Thailand Telp. +66(0) 2622 1860-75 Fax. +66(0) 2622 1879, +66(0) 2225 3372 www.thaichamber.org Email:
[email protected]
26
4.
Perwakilan Indonesia di Thailand
KBRI Bangkok 600 – 602 Petchburi Road, Ratchatewi, Bangkok 10400, Thailand Telp. +66(2) 252 3135 Fax. +66(2) 255 1267 www.kbri-bangkok.com Email:
[email protected]
Konsulat Jendral Songkhla 19, Sadao Road, Amphur Muang, Songkhla 90000, Thailand Telp +66(74) 311 544, 312 219, 441 867 Fax. +66(74) 441 094 www.indonesiasongkhla.com Email:
[email protected]
5.
Indonesia-Thailand Chamber of Comerce Room 201/15 Zone D, Queen Sirikit National Convention Center 60 Ratchadapisek Road Klongtoey, Bangkok 10110, Thailand Website:
http://indothaicc.org/
Email:
[email protected] [email protected]
6.
Pengaturan Tarif Fiscal Policy Office (FPO) - Ministry of Finance Alamat : The Fiscal Policy Office Ministry of Finance Rama VI Road, Bangkok 10400 Telp:
(662) 273 9020
Fax:
(662) 273 9168 27
7.
Bea Cukai The Customs Department - Ministry of Finance Alamat : Sunthornkosa Road, Klong Toey Bangkok 10110
8.
Telp:
(662) 249 4339, (662) 249 1122, (662) 249 0431
Fax:
(662) 249 4097
Bank Sentral Bank of Thailand Alamat: 273 Samsen Road Bangkhunprom Bangkok 10200
9.
Telp:
(662) 283 5353
Fax:
(662) 280 0449, 280 0626
Otoritas Pelabuhan Port Authority of Thailand Alamat : Sunthornkosa Road Khlong Toey, Bangkok 10111
10.
Telp:
(662) 249 0362, (662) 249 0399, (662) 249 0419
Fax:
(662) 249 0885
Laem Chabang Port Alamat : Sriracha, Chonburi 20230, Thailand
11.
Telp:
(6638) 351 761-80
Fax:
(6638) 351 789
Otoritas Bandar Udara Airports Authority of Thailand Alamat: 89 Vibhavadi Rangsit Road Bangkok 10210 Telp:
(662) 535 1111
Telex: TH 87424 AIRHOTL TH 87425 AIRHOTL 28
X. DAFTAR PAMERAN
1. Horti Asia Date:
17 - 19 Maret 2015
City/country:
Bangkok, Thailand
Venue:
Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) 88 Bangna-Trad Road (Km.1), Bangna - Bangkok, Thailand
Organizer:
N.C.C. Exhibition Organizer Co., Ltd. 60, New Rachadapisek Road, Bangkok, Thailand
2. International Nursery, Horti & Landscape Expo Date:
20 - 22 Agustus 2015
City/country:
Bangkok, Thailand
Venue:
Impact Exhibition & Convention Center 99 Popular Road, T.Banmai, A.Pakkred, Nonthaburi Bangkok, Thailand
Organizer:
Pixie Consulting Solutions Limited 923, Sector 9, Urban Estate Karnal, India
29