Market Brief
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND
Office of Commercial Attaché Embassy of the Republic of Indonesia 600 – 602, Petchburi Road, Rajthevi, Bangkok 10400 Thailand Telp. +66 22523135 - 40 ext. 123, 120, 178
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke-hadirat Tuhan yang Maha Esa, ”Market Brief Potensi Ekspor Produk Jasa” antara Indonesia dan Thailand telah selesai disusun. Market brief ini berisi mengenai gambaran potensi ekspor pasar produk jasa Indonesia dengan pangsa masyarakat Thailand dengan indikator perdagangan dalam kurun waktu 2005 - 2013. Urgensi laporan ini dibuat adalah karena adanya dinamika perkembangan pasar dimana tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bertahan dan bersaing dengan negara kompetitor dalam hal ekspor produk jasa dengan pangsa masyarakat Thailand, maka diperlukan informasi terkini mengenai kondisi riil produk-produk jasa potensial bagi peningkatan ekspor Indonesia. Semoga dengan adanya laporan market brief ini, dapat menjadi masukan yang konstruktif dalam pengambilan kebijakan penetrasi pasar produk-produk jasa dan bermanfaat bagi para pelaku usaha maupun asosiasi penyedia jasa dalam menentukan strategi ekspor terhadap Thailand sehingga dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia. Dalam Market Brief ini disajikan secara ringkas ukuran pasar, potensi, dan peluang bagi para pelaku bisnis produk-produk jasa untuk pasar Thailand. Besar harapan kami Market Brief ini dapat menambah
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
1
wawasan dalam perdagangan Indonesia di Thailand. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan Market Brief di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Bangkok, Juni 2015 Atase Perdagangan
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
2
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................. Daftar Isi .................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................... Daftar Gambar ......................................................................... Peta Kerajaan Thailand ................................................................. BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1. Pemilihan Negara .......................................................... 2. Pemilihan Produk ......................................................... 3. Profil Kerajaan Thailand .................................................. a. Geografi ................................................................ b. Pemerintahan .......................................................... c. Demografi .............................................................. d. Infrastruktur ........................................................... e. Ekonomi ................................................................. BAB II POTENSI PASAR THAILAND ......................................... 1. Ekspor dan Impor Produk Jasa Thailand - Dunia .............. a. Ekspor Thailand ke dunia ........................................ b. Impor Thailand dari Dunia ......................................... c. Neraca Perdagangan Thailand .................................. 2. Potensi Pasar di Thailand ............................................... 3. Kebijakan Perdagangan Jasa Thailand ............................ a. Bidang Transportasi Udara ....................................... b. Bidang Transportasi Laut ......................................... c. Bidang Telekomunikasi ........................................... d. Bidang Medis ........................................................ e. Bidang Akuntansi ................................................... f. Bidang Asuransi .................................................... g. Bidang Pariwisata ..................................................... 4. Segmen Konsumen Produk Jasa .................................. a. Kluster Kawasan Industri ....................................... b. Tujuan Wisata Luar Negeri ......................................... 5. Hambatan Perdagangan Jasa ........................................ a. Komitmen AFAS Thailand ........................................ b. Reputasi Pesaing ..................................................... c. Pemasaran dan Promosi ......................................... BAB III PELUANG DAN STRATEGI .............................................. 1. Peluang ......................................................................... a. Pelayaran dan Wisata ............................................... b. Perjanjian ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) ........................................................ 2. Strategi .......................................................................... a. Pameran ................................................................ b. Perwakilan Indonesia ...............................................
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
1 3 5 6 7 8 8 9 12 12 12 13 14 15 20 22 22 23 25 26 27 27 29 29 30 30 31 31 32 33 35 35 35 37 37 38 38 38 39 40 40 41
3
c. Asosiasi di Thailand ................................................ BAB IV INFORMASI PENTING .................................................... 1. Kedutaan dan Perwakilan Thailand ................................ 2. Kamar Dagang ................................................................ 3. Asosiasi ......................................................................... 4. Daftar Pameran ................................................................ 5. Perwakilan Indonesia ..................................................... 6. Daftar Kawasan Industri di Thailand ...............................
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
41 43 43 43 43 43 43 44
4
Daftar Lampiran Tabel
Tabel 1. Perdagangan Jasa Kawasan ASEAN Tabel 2. Perdagangan Jasa Thailand Tabel 3. Ekspor Produk Jasa Thailand Tabel 4. Impor Produk Jasa Thailand Tabel 5. Neraca Perdagangan Produk Jasa Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
5
Daftar Gambar
Gambar 1. Wisata Pantai di Bali
.................................................. 19
Gambar 2. Wisata Keagamaan
.................................................... 19
Gambar 3. Proyek Tambang Batubara Banpu di Kalimantan Timur ... 20 Gambar 4. Pabrik Pakan Ternak Charoen Phokphand di Lampung... 21 Gambar 5. Pabrik Siam Cement Group di Surabaya ....................... 21 Gambar 6. Instansi Terkait Perdagangan Jasa
............................... 32
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
6
Peta Kerajaan Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
7
BAB I PENDAHULUAN 1. Pemilihan Negara Thailand merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia karena selain sebagai emerging market di kawasan Asia Tenggara,
juga
menjadi
mitra
dagang
Indonesia
terbesar
ke-sembilan dunia. Mitra dagang utama produk eskpor Indonesia secara berurutan yakni: Jepang, Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat, India, Korea, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Selama tahun 2014, Thailand mengimpor produk-produk Indonesia sebesar 5,8 milyar dollar. Produk-produk yang diminati Thailand yakni: fuel lubricants, barang mentah dan setengah jadi, barang modal, kendaraan dan alat transportasi, serta barang konsumsi. Di sisi sebaliknya, Thailand masih menjadi negara eksportir terbesar ke-enam Indonesia dari dunia. Negara eksportir terbesar tersebut yakni: Tiongkok, Singapura, Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Nilai ekspor Thailand ke pasar Indonesia selama tahun 2014 sebesar 9,7 milyar dollar. Nilai ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2013 sebesar 10,7 milyar dollar. Produk-produk yang menjadi pangsa utama Thailand di Indonesia yakni: produk manufaktur, produk agro-industri, produk pertanian dan industri pertanian, serta produk pertambangan dan
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
8
bahan bakar. Selain produk-produk barang, Thailand merupakan pangsa pasar utama untuk produk-produk jasa di kawasan ASEAN. Thailand menjadi pasar terbesar ke-empat di kawasan ASEAN setelah Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Produk-produk jasa terutama yaitu: transportasi, perjalanan, dan layanan bisnis lain. Bahkan untuk komponen jasa transportasi, Thailand berada di posisi ke-dua terbesar di kawasan ASEAN. 2. Pemilihan Produk Jasa (services), seperti halnya barang (goods) adalah produk yang sering menjadi objek perdagangan internasional. Secara terminologi, jasa dapat didefinisikan sebagai hasil kegiatan produksi yang mengubah keadaan satuan-satuan yang mengkonsumsi, atau mempermudah pertukaran produk atau aset keuangan. Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang mengubah keadaan satuan-satuan yang mengkonsumsi, atau mempermudah pertukaran produk atau aset keuangan. Istilah “jasa” mencakup bermacam-macam produk dan kegiatan yang tak dapat disentuh (intangible) yang sulit dijabarkan di dalam suatu definisi yang sederhana. Jasa juga seringkali sulit dipisahkan dari barang, sebab jasa dapat mencakup keduanya kadang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Masyarakat modern tidak dapat berfungsi tanpa jasa transportasi, komunikasi, keuangan, kesehatan, pendidikan, dan
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
9
sebagainya. Seluruh sektor – barang atau jasa – tergantung pada ketersediaan dan kualitas masukan (input) jasa untuk daya saing mereka, dan tentunya, daya tahan (survival). Sektor-sektor jasa utama menyediakan fungsi perantara (intermediasi) yang sangat penting. Transportasi dan telekomunikasi mempermudah transaksi melalui ruang, sementara jasa keuangan mempermudah transaksi dari waktu ke waktu. Secara makro, sektor jasa merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian tiap negara. Secara makro, sektor jasa merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik
Indonesia
(BPS)
menunjukkan
bahwa
sektor
jasa
merupakan salah satu kontributor PDB yang sangat penting. Kontribusi sektor jasa dalam PDB Indonesia adalah sekitar 50% , sektor pertanian dan pertambangan hanya menyumbang sekitar 25% dari PDB sedangkan 25% sisanya adalah dari sektor manufaktur. Tingginya pangsa sektor jasa dalam PDB Indonesia diikuti pula oleh banyaknya jumlah angkatan kerja yang berkerja di sektor ini. Data BPS menunjukkan bahwa sektor jasa menyerap sekitar setengah dari angkatan kerja yang tersedia dan 40% dari angkatan kerja yang bekerja di sektor jasa adalah perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa
tingkat
pertumbuhan
yang
positif
dari
perdagangan jasa di Indonesia akan membawa kesempatan yang
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
10
lebih banyak untuk bekerja baik bagi laki-laki maupun perempuan yang termasuk dalam angkatan kerja. Tidak seperti barang, jasa memiliki karakteristik yang khas yaitu tidak dapat disentuh atau dirasakan (intangible) sehingga membawa dampak pada modalitas perdagangan yang berbeda pula. Selain itu, sifat intangible ini menjadikan perdagangan jasa lebih rumit untuk dikuantifikasi tidak seperti pada perdagangan barang yang umumnya tercatat dalam dokumen-dokumen kepabeanan. Kantor Atase Perdagangan KBRI Bangkok memilih potensi produk jasa sebagai pokok bahasan dalam market brief kali ini dengan alasan sebagai berikut: (i) mendorong pemanfaatan keikutsertaan Indonesia dan Thailand dalam kerangka Persetujuan Jasa ASEAN (ASEAN Framework Agreement on Services/ AFAS), (ii) Indonesia sebagai destinasi bisnis dan pariwisata dunia, selain kedekatan geografis dengan Thailand, (iii) trend ekspor Indonesia terhadap produk-produk jasa selama periode sembilan tahun terakhir (2005 - 2013) mengindikasikan pertumbuhan positif yaitu rata-rata 10%/tahun. Pembahasan lebih detil terkait peluang ekspor produk-produk jasa dapat dilihat pada penjelasan di Bab II.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
11
3. Profil Kerajaan Thailand a. Geografi Nama negara Kerajaan Thailand yaitu Kingdom of Thailand dengan ibukota Bangkok. Masyarakat Thai biasa menyebutnya Krung Thep yang berarti Kota Bidadari. Letak Letak Geografis Thailand terbentang di posisi 5' dan 21' lintang utara dan garis bujur 97'-105' Bujur Timur, berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah Utara, Kamboja, Laos dan Teluk Thailand di sebelah Timur, Myanmar dan lautan Hindia di sebelah Barat serta Malaysia di sebelah Selatan. Panjang perbatasan darat : 4.863 Km (dengan Myanmar 1.800 Km, Laos +1754 Km, Kamboja 803 Km dan Malaysia +506 Km). Iklim Thailand merupakan negara beriklim tropis (hangat dan agak lembab) dengan suhu iklim musiman tertinggi dalam bulan Maret dan April dengan suhu rata-rata 28-38 derajat celcius dan kelembaban rata-rata antara 82,80 sampai 73,00 persen. Musim Kering/Kemarau bulan Maret sampai Mei, musim hujan bulan Juni sampai Oktober, dan musim sejuk bulan Nopember sampai Pebruari. b. Pemerintahan Kepala Negara Raja Bhumibol Adulyadej (sejak 9 Juni 1946) dan kepala pemerintahan Perdana Menteri Prayuth
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
12
chan-Ocha. Raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. Kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas. Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga adalah anggota aktif dalam ASEAN. c. Demografi Kondisi demografi Thailand terdiri dari beberapa etnis. Ethnis yang mendiami Thailand antara lain Suku Thai (75 persen),
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
13
Cina (14 persen), lain-lain (Melayu, Mon, Khmer, Laos, Vietnam, India dan lain-lain). Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan
bahasa
nasional
Kerajaan
Thai,
yang
ditulis
menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah. d. Infrastruktur Thailand memiliki infrastruktur yang saling terintegrasi sehingga
efisien
dan
efektif
bagi
dunia
usaha.
Belanja
infrastruktur Thailand rata-rata pertahun sebesar 1,3% dari produk domestik bruto. Thailand memiliki dewan pembangunan infrastruktur
yang
mengarahkan
dan
merencanakan
pembangunan infrastruktur sampai jangka panjang. Dengan jaringan infrastruktur yang memadai dan saling terintegrasi, maka biaya logistik dapat diturunkan. Setiap tahun rata-rata biaya logistik di Thailand mencapai 20% dari total produk domestik bruto. Angka ini relatif lebih tinggi dari biaya logistik di Indonesia yang mencapai 27% dari total produk domestik bruto.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
14
e. Ekonomi Thailand merupakan negara industri baru di kawasan Asia Tenggara. Perekonomian Thailand bergantung pada ekspor produk industri yang menyumbang 2/3 dari total pendapatan nasional. Dengan infrastruktur yang memadai, kebijakan yang pro investasi, dan ekonomi terbuka; Thailand menjadi negara kuat dalam ekspor produk-produk industri dan pertanian. Produk-produk utama yakni elektronik, komoditas pertanian, otomotif, dan makanan olahan. Thailand menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi dan penurunan ekspor di tahun 2014. Penyebab peristiwa ini yaitu kekacauan politik internal dan pelemahan permintaan global. Thailand sebagai negara yang nihil pengangguran menarik minat pekerja migran sebanyak 4 juta orang dari negara-negara tetangga yang bersedia dibayar rendah. Akibat peristiwa kudeta militer tahun 2014 juga menyebabkan penurunan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar 6-7%, namun berangsur-angsur pulih. Selama tahun 2014, Thailand membukukan pendapatan nasional sebesar 366 milyar dollar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 0.7%. Thailand termasuk negara dengan pendapatan menengah dunia dengan nilai 5,779 dollar/kapita. Sejak tahun 2012, pemerintah Thailand menaikkan upah
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
15
minimum harian di tujuh provinsi percontohan sebesar 300 baht dan menaikkan upah minimum sebesar 40 persen di sisa 70 provinsi lainnya. Efek kebijakan ini menyebabkan terjadinya persaingan ketat pada kondisi pasar tenaga kerja dan penurunan daya saing produk industri Thailand.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
16
BAB II POTENSI PASAR THAILAND
Secara umum, jasa diperdagangkan ketika penyedia dan pelanggan berasal dari negara yang berbeda, tidak memandang tempat di mana transaksi terjadi. Karena karakteristik jasa yang sangat khas ini maka jasa diperdagangkan dengan cara yang berbeda-beda. Terdapat empat moda perdagangan jasa yang dikenal dalam perjanjian perdagangan jasa multilateral (GATS-WTO). Keempat moda tersebut adalah : a. Mode 1 Cross Border Pada moda ini, perdagangan melalui penyediaan lintas batas, jasa melintasi batas negara, terpisah baik dari penyedia maupun konsumen. Hal ini serupa dengan cara bagaimana barang diperdagangkan. b. Mode 2 Consumption abroad Melalui cara ini, konsumen pergi ke luar negeri dan berstatus bukan penduduk dimana jasa dikonsumsi. Moda ini juga disebut sebagai “perpindahan konsumen” sebab konsumenlah yang melakukan perjalanan atau berpindah untuk mempermudah terjadinya transaksi. c. Mode 3 Commercial Presence Cara lain dimana jasa dapat diperdagangkan adalah melalui keberadaan komersial, yang pada intinya adalah menanamkan modal di
negara
lain
(Foreign
Direct
Investment)
dalam
rangka
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
17
menyediakan suatu jasa. d. Mode 4 Movement of Natural Person Cara keempat dimana jasa dapat diperdagangkan adalah melalui apa yang disebut sebagai perpindahan natural persons. Juga disebut sebagai perpindahan sementara penyedia jasa, sebab produsen jasalah yang berpindah sementara waktu guna mempermudah terjadinya transaksi. Dalam kegiatan perdagangan jasa, aktivitas impor dan ekspor biasanya terdiri dari 3 kelompok jasa: transportasi, perjalanan, dan layanan bisnis lainnya. Di kawasan ASEAN, komponen produk jasa tertinggi dalam sisi ekspor yaitu sektor perjalanan, di mana pada tahun 2005 nilainya 34 milyar USD meningkat menjadi 108 milyar USD di tahun 2013 (Lampiran tabel 1). Berikut beberapa contoh peluang besar yang tersedia di Indonesia untuk menarik masyarakat Thailand berkunjung ke Indonesia dan berinvestasi di Indonesia.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
18
Gambar 1. Wisata Pantai di Bali
Gambar 2. Wisata Keagamaan
Masyarakat Thailand menyenangi kunjungan wisata pantai dan
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
19
budaya dengan tujuan utama di antaranya yaitu pulau Bali dan Candi Borobudur sebagai wisata keagamaan. Selain sektor jasa di bidang pariwisata, kunjungan potensial masyarakat Thailand ke Indonesia yakni dalam rangka berinvestasi. Perusahaan asal Thailand yang telah berkembang dan maju di Indonesia antara lain bergerak dalam bidang pertambangan, pakan ternak, dan konstruksi. Gambar 3. Proyek Tambang Batubara Banpu di Kalimantan Timur
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
20
Gambar 4. Pabrik Pakan Ternak Charoen Phokphand di Lampung
Gambar 5. Pabrik Siam Cement Group di Surabaya
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
21
1. Ekspor dan Impor Produk Jasa Thailand - Dunia a.
Ekspor Thailand ke dunia Selama periode tahun 2005-2013, sektor jasa Thailand yang selalu menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu sektor perjalanan. Pada tahun 2005, Thailand baru membukukan ekspor sebesar 9.5 milyar USD, namun dalam tempo waktu sembilan tahun angkanya meningkat sebesar 360% menjadi 42 milyar USD. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke negeri Thailand menopang sebesar 17% dari PDB negara tersebut. PDB Thailand secara konstan bertumpu pada sektor jasa pariwisata yakni perjalanan wisatawan sehingga menjadikan Thailand sebagai destinasi wisata favorit bagi pelancong dunia. Meskipun sering terjadi pergolakan politik di Thailand, namun peningkatan dari sektor perjalanan menunjukkan tingkat signifikan. Sektor berikutnya yang menopang perdagangan jasa Thailand yaitu sektor jasa lainnya yang secara fluktuatif meningkat dan menurun sedikit diakibatkan situasi politik Thailand yang bergejolak. Pada tahun 2005 sektor ini menyumbang sebesar 4.8 milyar USD dan meningkat menjadi 8 milyar USD di tahun 2013. Secara agregat, kenaikan rata-rata sektor ini hampir 85% selama periode sembilan tahun.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
22
Sektor tertinggi ke-tiga di bidang jasa yaitu transportasi yang meningkat fluktuatif dengan rata-rata kenaikan relatif kecil yakni 4% pertahun. Pada tahun 2005 pendapatan Thailand dari sektor
transportasi
sebesar
4.6
milyar
USD
berikutnya
meningkat menjadi 7.2 milyar USD di tahun 2008, hingga tahun 2009-2012 terjadinya pergolakan politik yang menurunkan hingga 5.9 milyar USD. Angka raihan sektor ini meningkat kembali menjadi 6.1 milyar USD di tahun 2013. Seluruh sektor perdagangan jasa Thailand menunjukkan pertumbuhan pesat rata-rata sebesar 15% pertahun. Secara keseluruhan selama tahun 2005-2013, pertumbuhan ekspor jasa Thailand meningkat sebesar 205% dengan nilai 19 milyar USD di tahun 2005 menjadi 58 milyar USD di tahun 2013 (tabel 3).
b.
Impor Thailand dari Dunia Berbeda dengan sisi ekspor dimana sektor perjalanan yang dominan, di sisi impor Thailand sektor transportasi memegang peranan penting dimana terjadi pertumbuhan signifikan rata-rata sebesar 8% per tahun selama periode 2005-2013. Di tahun 2005 angka impor transportasi sebesar 14 milyar USD dan kemudian meningkat setiap tahunnya sehingga di tahun 2013 angkanya menjadi 28 milyar USD. Hal ini terjadi
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
23
disebabkan
pertumbuhan
sektor
industri
Thailand
yang
menggunakan mode transportasi barang via kapal laut dan pesawat terbang. Sektor yang menjadi dominan impor Thailand yaitu layanan jasa lainnya yang tumbuh sebesar rata-rata 12% pertahun dari 2005 ke 2013. Di tahun 2005 angka impor masih 4 milyar USD, namun meningkat menjadi 10 milyar USD di tahun 2013. Untuk Thailand, layanan jasa lainnya didominasi oleh impor tenaga ahli di bidang industri otomotif dan konstruksi. Sebagaimana diketahui bahwa Thailand memiliki industri otomotif yang maju dan berorientasi ekspor di kawasan ASEAN. Sektor
perjalanan
menjadi
fokus
ke-tiga
dalam
pertumbuhan impor jasa Thailand dengan angka 3 milyar USD di tahun 2005 meningkat menjadi 6 milyar USD di tahun 2013. Peningkatan yang sebesar rata-rata 6% pertahun ini disebabkan oleh perjalanan masyarakat Thailand yang minim ke luar negeri. Mayoritas perjalanan dilakukan dalam rangka kegiatan bisnis ke luar
negeri.
Dominan
masyarakat
Thailand
melakukan
perjalanan wisata di dalam negeri. Secara akumulatif, pertumbuhan impor produk jasa Thailand meningkat rata-rata kurang dari 8% pertahun selama tahun 2005-2013. Pada tahun 2005 angka impor sebesar 26 milyar USD dan meningkat menjadi 55 milyar USD di tahun
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
24
2013. Peningkatan ini juga disertai terjadinya penurunan impor di tahun 2009 hampir di seluruh sektor jasa disebabkan oleh krisis
ekonomi
dunia
yang
berdampak
pada
lesunya
perekonomian Thailand (tabel 4). c.
Neraca Perdagangan Thailand Dalam lampiran tabel 5 dapat diketahui bahwa Thailand selama periode 2005-2013 selalu mengalami defisit dalam perdagangan jasa kecuali di tahun 2013. Defisit perdagangan jasa Thailand berfluktuasi dari minus 6 milyar USD di tahun 2005 menjadi minus 8 milyar USD di tahun 2006, kemudian menurun menjadi minus 7 milyar USD di tahun 2007. Kenaikan drastis kembali terjadi di tahun 2008 dengan angka minus 12 milyar USD dengan sumbangan terbesar berasal dari sektor transportasi dan layanan jasa lainnya. Demikian diketahui bahwa tahun 2008-2009 terjadi krisis ekonomi dunia yang menyebabkan perpindahan manusia dan modal dari Thailand ke dunia. Defisit perdagangan jasa Thailand selalu terjadi di sektor transportasi, asuransi dan tunjangan pensiun, serta royalti hak atas kekayaan intelektual. Sektor layanan jasa lainnya di tahun 2005 masih surplus sebesar 275 juta USD, namun menjadi defisit pada tahun-tahun berikutnya hingga membesar menjadi minus 2 milyar USD di tahun 2013.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
25
Sektor perjalanan selalu memberikan surplus dalam perdagangan jasa dengan angka 5 milyar USD di tahun 2005 dan meningkat secara konstan rata-rata 20% pertahun dan menjadi surplus 35 milyar USD di tahun 2013. Surplus dalam kegiatan perjalanan wisata membantu neraca perdagangan jasa Thailand menjadi positif di tahun 2013. Dibandingkan tahun 2012 dimana Thailand defisit sebesar minus 3 milyar USD dan menjadi surplus 3 milyar USD di tahun 2013 dengan sokongan sektor perjalanan wisata. 2. Potensi Pasar di Thailand Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sisi ekspor-impor dan neraca perdagangan jasa Thailand dapat diketahui beberapa peluang bagi pelaku usaha di Indonesia. Peluang terbesar berada pada bidang transportasi yakni bidang logistik dengan kenaikan defisit neraca perdagangan Thailand yang membesar setiap tahun. Perusahaan-perusahaan
Indonesia
dapat
menawarkan
jasa
pengapalan dan transportasi udara bagi produk-produk ekspor Thailand terutama bidang otomotif dan alat-alat pendukung konstruksi. Produk-produk pertanian juga memberikan peluang besar bagi perusahaan logistik melayani ekspor ke Indonesia atau negara-negara importir Thailand lainnya. Peluang berikutnya yaitu di sektor asuransi dan tunjangan pensiun dimana kesadaran masyarakat Thailand yang tinggi dalam
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
26
penjaminan kerugian. Kenaikan defisit konstan terjadi di sektor ini dalam periode 2005-2013 dengan rata-rata 6% pertahun dengan angka minus 1 milyar USD di tahun 2005 meningkat menjadi minus 2 milyar USD di tahun 2013. Kebutuhan produk-produk dengan teknologi tinggi bagi masyarakat dan industri Thailand mendorong kenaikan defisit perdagangan jasa di sektor royalti hak atas kekayaan intelektual. Defisit sebesar minus 1 milyar USD di tahun 2005 meningkat menjadi minus 4 milyar USD di tahun 2013. Perusahaan-perusahaan provider dan inovator asal Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju di bidang HAKI yang terkait dengan teknologi otomotif, rekayasa pertanian, dan kosmetika. Layanan jasa lainnya juga memberi peluang besar bagi masyarakat profesional Indonesia dengan kebutuhan Thailand yang tinggi dalam bidang rekayasa pertanian, teknologi otomotif, elektronika, dan kosmetika. Masyarakat profesional dapat menjadi konsultan dan peneliti di perusahaan-perusahaan Thailand yang memerlukan bidang keahlian spesifik dengan tuntutan kesejahteraan di level negara berkembang. 3. Kebijakan Perdagangan Jasa Thailand a.
Bidang Transportasi Udara Sesuai kesepakatan komitmen AFAS dalam paket ke-7 bahwa Thailand berkomitmen
dalam
perawatan dan
perbaikan,
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
27
penjualan dan pemasaran, dan layanan sistem reservasi moda transportasi udara. Kinerja sistem transportasi Thailand tergolong maju dari sisi ketersediaan unit transportasi umum dan pribadi. Di sisi transportasi udara, potensi terlihat dari penjualan tiket domestik dan internasional yang terus meningkat. Masyarakat Thailand menyukai moda transportasi udara dengan biaya di level menengah bawah. Dalam rangka ASEAN Economic Community, kecenderungan penggunaan transportasi udara merupakan peluang bagi kompetitor di level konsumen berpendapatan menengah. Liberalisasi perdagangan jasa Thailand di sektor transportasi diketahui dari pengurangan intensitas diskriminasi terhadap perusahaan asing, dan pengurangan hambatan spesifik terhadap akses pasar bagi perusahaan asing. Thailand memberi komitmen pada kepemilikan asing di industri penerbangan domestik dan internasional, serta infrastruktur bandara. Kepemilikan asing masih dibatasi melalui terlebih dahulu dilakukan tes pasar terhadap keberadaan komersial persaingan dengan perusahaan lokal. Sektor pelayanan udara masih dikategorikan restriktif bagi perusahaan asing dengan pembatasan
cross-border
dan
investasi
asing
dalam
penerbangan domestik, operasi bandara, dan layanan bagasi. Derajat "open skies" dalam kebijakan pemerintah Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
28
masih
tertutup
penerbangan
bagi
kepemilikan
domestik.
Meskipun
asing
dalam
Thailand
industri
memerlukan
tambahan investasi dalam sektor pelayanan transportasi dan logistik, namun pembatasan derajat liberalisasi cenderung menghalangi perusahaan asing berkompetisi. b.
Bidang Transportasi Laut Sektor jasa maritim Thailand menerapkan pembatasan dalam kepemilikan saham asing dalam perusahaan pelayaran dan mempunyai kebijakan operator pelabuhan dikelola perusahaan lokal. Armada pelayaran yang beroperasi di wilayah maritim Thailand diwajibkan memenuhi asas cabotage untuk dapat menjangkau propinsi lain di luar pelabuhan utama yakni Laem Chabang dan Bangkok port.
c.
Bidang Telekomunikasi Dalam kepemilikan saham asing di perusahaan telekomunikasi, Thailand membatasi dengan komitmen di level 25-40% pada layanan jasa komunikasi. Pembatasan ini bersifat khusus karena di sektor selain komunikasi, Thailand memberi peluang saham asing hingga 49%. Sektor komunikasi Thailand dikuasai oleh perusahaan lokal yang menerapkan oligopoli sehingga tarif data dan internet dikendalikan oleh operator lokal. Layanan telepon umum lokal, jarak jauh, dan internasional termasuk layanan data diminta
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
29
untuk memiliki kantor pusat dan manajemen di Thailand dengan porsi
kepemilikan
asing
maksimal
25%.
Layanan
jasa
telekomunikasi lainnya seperti VSAT dibatasi kepemilikan saham asing maksimal 40% dengan persyaratan menggunakan jaringan telepon umum pemerintah. d.
Bidang Medis Thailand memperbolehkan praktek dokter spesialis dan dokter gigi spesialis melalui skema kerjasama (joint venture) dengan rumah sakit lokal. Bagi rumah sakit swasta asing diperbolehkan beroperasi dengan syarat minimal satu direktur merupakan penduduk lokal. Batas kepemilikan asing di rumah sakit swasta adalah 49% dengan minimal jumlah tempat tidur 100 unit.
e.
Bidang Akuntansi Thailand memiliki pembatasan terhadap 39 profesi yang tertutup bagi profesional dari negara lain. Profesi akuntan masih termasuk bidang yang dilarang bagi warga negara asing, meskipun dalam kesepakatan AFAS Thailand berkomitmen membuka peluang masuknya profesional asing bekerja di wilayah
Thailand.
Pelarangan
ini
sesuai
dengan
Undang-Undang profesi warga negara asing (Working of Alien) tahun 1978. Perusahaan asing yang akan mendirikan usaha di bidang akuntansi dibatasi kepemilikan sahamnya maksimal 49% atau perlu ijin dari Direktur Jenderal Departemen Pendaftaran
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
30
Perusahaan
(Commercial
Registration
Department)
jika
meminta kepemilikan dengan porsi di atas itu. f.
Bidang Asuransi Thailand memperbolehkan pengoperasian perusahaan asuransi asing dengan liberalisasi dalam jiwa dan non-jiwa. Perusahaan asuransi asing diberikan ijin beroperasi penuh apabila telah melewati periode 3 tahun percobaan untuk melihat keseriusan dalam melayani masyarakat Thailand. Penilaian dilakukan berdasarkan jangka waktu klaim dan jumlah nasabah yang dilayani.
g.
Bidang Pariwisata Thailand berkomitmen dalam perijinan kepemilikan asing dalam layanan perhotelan, restoran, cafe, katering, biro perjalanan dan penjualan tiket, dan gedung pertemuan untuk minimal 2000 peserta. Thailand memperbolehkan pekerja asing berprofesi dalam manajemen hotel termasuk direksi. Dalam bidang pariwisata, Thailand termasuk paling liberal dalam mengijinkan beroperasinya
perusahaan
asing
karena
sangat
menguntungkan bagi perekonomian negara.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
31
Gambar 5. Instansi Terkait Perdagangan Jasa Instansi
Alamat
Ministry of Commerce
563 Nonthaburi 1 Rd., Amphur Muang, Nonthaburi 11000 Tel: 662-507-7000 Fax: 662-547-5209
Thailand Board of Investment
555 Vibhavadi-Rangsit Rd., Chatuchak, Bangkok 10900, Thailand Tel. (+66) 2553 8111 Fax: (+66) 2553 8222
Industrial Estate Authority of Thailand
618 Nikhom Makkasan Road, Ratchatewi, Bangkok 10400 Tel: 66-2253-0561 Fax: 66-2252-4086
Port Authority of Thailand
Sunthornkosa Road Khlong Toey, Bangkok 10111 Tel : (662) 249-0362, Fax : (662) 249-0885
Laem Chabang Port
Sriracha, Chonburi 20230, Thailand Tel: (6638) 351-761-80 Fax : (6638) 351-789
Airports Authority of Thailand
89 Vibhavadi Rangsit Road Bangkok 10210 Tel : (662) 535-1111
4. Segmen Konsumen Produk Jasa Potensi terbesar impor pasar jasa Thailand terdiri dari: jasa transportasi, layanan jasa lainnya dalam bentuk konsultan dan ekspatriat, dan sektor perjalanan. Perusahaan Indonesia berpeluang
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
32
melayani jasa logistik industri Thailand yang dominan berkumpul di kawasan-kawasan industri. Sektor layanan jasa lainnya, terutama jasa
konsultan
dan
ekspatriat
perusahaan-perusahaan
dapat
Thailand
bekerjasama yang
dengan
tersebar
di
kawasan-kawasan industri. Terkait dengan potensi sektor perjalanan dalam sisi perjalanan bisnis, perusahaan Indonesia dapat bekerjasama dengan konsultan-konsultan bisnis di Thailand yang biasa dihubungi oleh pihak investor Thailand sebelum memasuki pasar Indonesia. Umumnya masyarakat Thailand menghubungi biro perjalanan untuk mengatur perjalanan wisata ke luar negeri. a. Kluster Kawasan Industri Thailand memiliki dua jenis kawasan industri yaitu: kawasan industri murni swasta dan kawasan industri kerjasama swasta dan pemerintah. Kawasan industri joint venture antara perusahaan swasta dan otoritas kawasan industri Thailand (Estate Authority of Thailand) yang berada dalam struktur pemerintah. Pembangunan fisik kawasan serta infrastruktur difasilitasi oleh perusahaan swasta atas persetujuan otoritas kawasan
dan
diawasi
pembangunannya.
Industri
yang
beroperasi di lokasi kawasan industri mendapatkan fasilitas pajak dan non-pajak dari Board of Investment (BoI) serta pelayanan terpadu dari otoritas kawasan.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
33
Kawasan industri swasta penuh dikembangkan oleh perusahaan swasta tanpa intervensi otoritas kawasan. Industri yang beroperasi di kawasan ini dikecualikan dari fasilitas pajak dan non-pajak dari otoritas kawasan. Pabrik asing yang beroperasi di kawasan ini dimungkinkan membeli lahan industri setelah mendapatkan persetujuan BoI. Perijinan yang terkait keamanan dan ijin tenaga kerja dikelola sepenuhnya oleh tiap perusahaan ke instansi-instansi terkait.
Kluster produk listrik dan elektronik terletak di: Phichit, Khonkaen,
Southern,
Khangkhoi,
Laem
Chabang,
Lumphun, Hi-tech, Bangpa-in, Hemaraj Eastern, Eastern Seaboard, Amata, Pinthong
Kluster otomotif terletak di: Hemaraj Eastern, Eastern Seaboard, Laem Chabang, Bangplee, Amata Nakhon/City, Pinthong, Wellgrow, TFD, Panthong Kasem
Kluster petrochemical, baja dan besi terletak di: Southern, Hemaraj Eastern, Map Ta Phut, Padaeng, Asia,
RIL,
Bang Saphan
Kluster batu permata dan perhiasan terletak di Gemopolis Industrial Estate
Kluster percetakan dan kemasan terletak di Sinsakhon Printing City Industrial Estate
Kluster tekstil dan garmen terletak di: Smutsakhon,
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
34
Ratchaburi, Maharaj Nakhorn Industrial Estate
b. Tujuan Wisata Luar Negeri Masyarakat Thailand memiliki prioritas negara kunjungan wisata dengan pertimbangan jarak, biaya, dan kemudahan visa. Dalam hasil survey tahun 2012, warga Thailand menempatkan Amerika Serikat sebagai negara tujuan favorit wisata. Negara ke-dua favorit yaitu Jepang, selanjutnya Tiongkok, Singapura, Inggris, Malaysia, Indonesia, Italia, Perancis, dan Laos.
5. Hambatan Perdagangan Jasa a.
Komitmen AFAS Thailand Dalam sektor jasa pariwisata, Thailand sebagai negara peserta AFAS mengaitkan dengan Travel Related Service. Hal ini beralasan sebab pada saat ini, sektor Tourism tak dapat lagi dipisahkan dari perusahaan biro perjalanan itu sendiri, bahkan saat ini, wisata biasanya satu paket dengan paket perjalanan yang ditawarkan oleh biro travel. Thailand dalam SOC sektor pariwisata mengajukan total 9 kolom subsektor, yaitu Hotel Lodging Services, Motel Lodging Services, Holiday center and holiday home Services, Holiday center and holiday home Services, Meal Serving Services with full restaurant Services, Catering Services, Beverage serving
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
35
Services without entertainment, Travel agency and tour operator Services, Hotel management Services. Thailand telah memberikan komitmen yang relatif lebih jauh dibandingkan negara lain. Thailand telah melakukan liberalisasi secara penuh subsektor yang diajukannya untuk moda 1, 2 dan 3 baik itu Market Acces Limitation maupun National Treatment limitation, kecuali subsector Travel agency and tour operator Services yang justru hanya moda 2 yang secara keseluruhan berkomitmen None, sedang moda 1 baik Market
Acces
maupun
National
Treatment
limitationnya
berstatus Unbound, sedang moda 3 Market Acces dari moda ini mewajibkan
bahwa
mewajibkan
tidak
setiap kurang
perusahaan dari
bersangkutan
dewan
direkturnya
berkebangsaan Thailand. Untuk National Treatment limitation pada moda yang sama telah dikomitmenkan None. Sedangkan untuk moda 4 kesembilan
kolom
dikomitmenkan
subsektor
dengan
yang
komitmen
diajukan yang
sama
Thailand secara
keseluruhan, yaitu dengan sebagaimana yang dikomitmenkan pada Horizontal Commitment mereka sebelumnya.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
36
b.
Reputasi Pesaing Berdasarkan data ekspor Thailand ke Indonesia, negara ini menjadi mitra terbesar ke-enam dari dunia. Produk-produk yang menjadi pangsa utama Thailand di Indonesia yakni: produk manufaktur, produk agro-industri, produk
pertanian
dan
industri
pertanian,
serta
produk
pertambangan dan bahan bakar. Besarnya nilai ekspor Thailand ke Indonesia merupakan peluang bagi perusahaan Indonesia untuk berkompetisi dengan perusahaan logistik yang beroperasi di Thailand. Sebagai salah satu eksportir terbesar dunia untuk produk hasil laut, otomotif, dan pertanian, Thailand menarik minat investor logistik dan perkapalan untuk membangun perusahaan di Thailand. Berdasarkan data pelayaran diketahui bahwa perusahaan pelayaran asing yang beroperasi di Thailand didominasi oleh para pemain besar dunia.
c.
Pemasaran dan Promosi Untuk meningkatkan pangsa pasar dan penetrasi pasar, Indonesia
dapat
meningkatkan
promosi dan
pemasaran
produknya ke Thailand secara lebih efisien dan agresif.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
37
BAB III PELUANG DAN STRATEGI
1. Peluang a. Pelayaran dan Wisata Jasa logistik pengiriman barang ekspor dari Thailand ke Indonesia
merupakan
peluang
bagi
perusahaan
logistik
Indonesia untuk bekerjasama dengan industri di Thailand. Perusahaan Indonesia dapat bekerjasama dengan importir di Indonesia untuk melayani pengiriman barang impor dari Thailand. Perusahaan logistik Indonesia dapat menjalin joint venture dengan perusahaan Thailand agar dapat beroperasi di Thailand. Begitu juga halnya dengan perusahaan jasa wisata Indonesia dapat melakukan strategi dengan mengedukasi publik Thailand untuk berkunjung ke Indonesia dan menggunakan biro jasa perjalanan Indonesia. Wisatawan Thailand menyukai kunjungan ke Indonesia yang telah memiliki penerbangan langsung ke beberapa kota baik di Thailand maupun di Indonesia. Durasi penerbangan yang relatif pendek merupakan peluang bagi industri pariwisata Indonesia. Potensi pariwisata Indonesia yang memiliki destinasi pegunungan, pantai, budaya, dan hutan. Selain itu, faktor pendapatan
perkapita
Thailand
yang
relatif
lebih
tinggi
merupakan potensi tersendiri karena biaya hidup yang relatif
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
38
sama antara Thailand dan Indonesia. b. Perjanjian ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) Kerangka Persetujuan Jasa ASEAN (ASEAN Framework Agreement on Services/ AFAS) lahir di atas kesadaran akan makin pentingnya peran sektor jasa dalam perekonomian bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Penandatangan dokumen kesepakatan pada tanggal 15 Desember 1995 saat KTT ASEAN ke-5 digelar oleh para menteri ekonomi ASEAN di Bangkok, Thailand. Hal ini merupakan bukti dukungan dan upaya bersama negara-negara ASEAN untuk mendorong arus perdagangan jasa secara bebas. AFAS yang dibahas dalam Komite Kordinasi Jasa (Coordinating Committee on Services / CCS) dimaksudkan untuk menghapus
secara
perdagangan
jasa
substansial
antara
hambatan-hambatan
negara-negara
ASEAN
guna
meningkatkan efisiensi dan daya saing para penyedia jasa ASEAN. Thailand membuka peluang bagi perusahaan Indonesia untuk bekerjasama dengan industri yang tersebar di 76 propinsi dan beroperasi di kawasan-kawasan industri di seluruh Thailand. Melalui perundingan-perundingan di tingkat perdagangan jasa, perusahaan Indonesia dapat menyampaikan usulan konkret terkait liberalisasi di sektor jasa Thailand.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
39
2. Strategi Penyedia
jasa
transportasi
dan
pariwisata
Indonesia
Indonesia dapat menggunakan strategi berikut untuk dapat bersaing dengan
penyedia
produk
jasa
yang
sama
berasal
dari
negara-negara eksportir lain di pasar Thailand.
Untuk dapat bersaing di pasar Thailand, operator produk jasa Indonesia harus mampu bersaing dengan operator produk jasa dari negara lain yang memberikan pelayanan profesional sehingga lebih banyak digunakan oleh industri di Thailand. Kualitas pelayanan perusahaan Indonesia harus mampu setara dan melampaui kepuasan industri Thailand. Dari sisi biaya operasional, tingkat upah buruh Thailand yang relatif lebih tinggi daripada
Indonesia juga
menjadikan daya
saing produk
Indonesia meningkat. Kecenderungan kenaikan impor produk jasa Thailand memberikan peluang bagi produk Indonesia untuk bersaing dengan penyedia produk jasa di Thailand.
Penggunaan bahasa Thai dalam penyampaian pemasaran dan komunikasi
dengan
perusahaan
Thailand
mempermudah
mendapatkan konsumen lokal.
Produsen Thailand memiliki kelemahan yakni respon yang relatif lambat bagi peluang kerjasama, untuk itu produsen Indonesia sebaiknya lebih aktif berkomunikasi dengan pihak pembeli Thailand. Produsen Thailand juga menyukai kerjasama yang
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
40
meminimalkan porsi mereka dalam negosiasi usaha kerjasama, sehingga produsen Indonesia sebaiknya menyiapkan kerangka kerjasama yang jelas sebelum memulai komunikasi intensif.
Wisatawan Thailand sebagian besar berkomunikasi dengan bahasa lokal dan sebagian kecil mampu berbahasa Inggris. Operator jasa pariwisata Indonesia sebaiknya menyediakan agen yang mampu berbahasa lokal dan atau berbahasa Inggris.
a. Pameran Pameran terkait dengan industri jasa dilaksanakan setiap tahun di Thailand. Pameran-pameran tersebut biasanya berskala internasional dan dihadiri oleh berbagai negara eksportir produk tersebut. Oleh sebab itu, asosiasi maupun pengusaha jasa Indonesia diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan memprosikan produk dimaksud di pasar Thailand. b. Perwakilan Indonesia Para pengusaha, terutama pengusaha skala kecil dan menengah
diharapkan
secara
mengikuti
perkembangan
proaktif
produknya
menghubungi dari
dan
Perwakilan
Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Thailand, dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI Bangkok maupun Konjen di Propinsi Songkhla. c. Asosiasi di Thailand KADIN ataupun asosiasi industri jasa Indonesia dapat
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
41
menghubungi asosiasi serupa di Thailand untuk bertukar informasi atau mempelajari lebih dalam mengenai standar, kualitas, model, dan kecenderungan konsumen. Diharapkan dengan semakin aktifnya KADIN, asosiasi dan pengusaha
jasa
Indonesia, maka pangsa pasar produk jasa Indonesia semakin meningkat.
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
42
BAB IV INFORMASI PENTING
1. Kedutaan dan Perwakilan Thailand Royal Thai Embassy Kawasan Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.3 No. 3, Lot 8.8, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 12950 Tel: +62 21 29328190 Royal Thai Consulate Jl. Perak Timur No.56, Kota SBY, Jawa Timur 60164 Tel: +62 31 3578001 Royal Thai Consulate Jalan Puputan Niti Mandala Raya Denpasar, Bali Tel: (0361) 249461
2. Kamar Dagang Indonesia-Thai Chamber of Commerce Room D201/15 Queen Sirikit National Convention Center 60 New Ratchadapisek Road Klongtoey,Bangkok 10110,Thailand E-mail :
[email protected] website : www.indothaicc.org
3. Asosiasi Thai International Freight Forwarders Association 19 Srinakarin Rd, 4th Floor, Bangna, Bangna Bangkok Tel: +66-2018-2828 Fax: +66-2018-2830 The Association of Thai Travel Agents 33/42-43 Wallstreet Tower Office Condominium 10th Fl., Surawong Road, Bangrak, Bangkok Tel: +66-2237-6046 Fax: +66-2237-6045
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
43
4. Daftar Pameran Pameran
Waktu
Thai International Travel Fair
Bulan Februari - Maret setiap tahun
Thai Travel Agents Association
Corporate Travel World Asia Pacific
29 September Oktober 2015
TTG Asia Media Pte Ltd
Thailand Dive Expo
Bulan Mei setiap tahun
NCC Exhibition Organizer Co. Ltd.rade Promotion
TILOG - LOGISTIX
2 - 4 September 2015
Department of International Trade Promotion
27 - 29 Oktober 2015
Ministry of Industry
Thailand Marine Offshore Expo
&
Penyelenggara
-
01
5. Perwakilan Indonesia The Embassy of The Republic of Indonesia 600-602 Phetchaburi Rd, Bangkok 10400 Phone: (02) 252-3135-40, 254-2563-4, 252-3180 Fax: (02) 255-1267, 255-8199 The Consulate of the Republic of Indonesia 19 Sadao Road, Amphoe Mueang, Songkhla 90000 Tel: +66-7431 1544 Phone : +66 91-992-4491 Fax: 0 7444 1094 6. Daftar Kawasan Industri di Thailand WHA Corporation Public Co. Ltd. http://www.wha.co.th/ Hemaraj Land And Development Public Co. Ltd. http://www.hemaraj.com/ Nava Nakorn - Industrial Promotion Zone in Thailand http://www.navanakorn.co.th/
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
44
Sinsakhon Printing City and Industrial Estate http://www.sinsakhon.com/ AMATA Industrial Estates http://www.amata.com/ Thai Factory Development http://www.tfd-factory.com/ Gemopolis Industrial Estate I.G.S. Pcl. http://www.gemopolis.com/ Thanamol Group Development Co. Ltd. http://www.thanamol.com/ Northern Industrial Estate (Phichit) http://www.phichit-ie.go.th/ Fusion Group http://www.fusion-thai.com/ Nong Khae Industrial Estate http://nk-ie.campanatiles.com/en/home.asp Prospect Development Co. Ltd. http://www.prospectd.com/ J&J Warehouse and Service Co. Ltd. http://www.jandjwarehouse.com/ Saha Pathana Inter-Holding Plc http://www.spi.co.th/ Rojana Industrial Park http://www.rojana.com/ Global Utilities Service Co. Ltd. (GUSCO) http://www.gusco.co.th/ Hi-Tech Industrial Estate http://www.industrialpark-th.com/ Kabinburi Industrial Zone Ltd. http://www.kabinburi.com/
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
45
304 Industrial Park Co. Ltd. http://www.304industrialpark.com/ Pinthong Industrial Estate http://www.pipestate.com/ Rangsit Factory Warehouse http://www.rangsit-factory-warehouse.com/ Rangsit Prosper Estate : Factory & Warehouse http://www.rpe.co.th/ Gateway City Industrial Estate http://www.gatewaycity.net/ Mahachai Land Development Ltd. http://industrial-land.com/
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
46
34,921.5
2,397.0
1,820.1
5,450.8
Perjalanan
Konstruksi
Asuransi dan Tunjangan Pensiun
Layanan Keuangan
1,063.0
443.0
30,632.3
5,197.8
645.1
7,501.2
2,027.1
2,432.6
43,615.1
37,807.4
3,917.7
Ekspor
1,195.6
764.5
34,570.6
4,167.1
13,859.7
2,707.2
5,343.3
3,556.4
28,600.2
63,488.5
576.5
Impor
1,080.3
487.0
34,101.5
6,414.6
853.0
11,444.6
2,249.0
3,234.6
55,330.8
48,853.9
4,732.8
Ekspor
2007
1,323.9
854.5
41,274.5
4,897.4
14,618.0
3,603.3
6,216.2
4,098.6
34,074.0
73,767.4
747.2
Impor
1,288.5
754.3
39,080.3
7,706.6
1,141.9
11,995.1
2,661.9
3,772.9
59,549.5
57,983.3
6,496.0
Ekspor
2008
1,550.2
1,124.1
46,657.6
6,198.4
19,093.0
4,014.1
7,857.2
4,047.9
39,460.3
87,699.3
896.7
Impor
2009
1,267.8
739.2
40,051.4
8,329.7
1,312.0
11,452.9
3,173.5
3,145.9
53,491.8
46,637.5
6,659.4
Ekspor
1
Sumber: ASEANstats Database as of 31 December 2014 (Data submission from ASEAN Member States through the ASEAN Working Group on Statistics of International Trade in Services(WGSITS).
TOTAL
1,041.5
676.7
29,401.4
3,389.5
13,581.3
2,205.2
4,761.8
3,271.7
25,845.9
56,108.4
436.5
Impor
2006
1,600.8
967.7
44,179.3
6,133.4
18,607.9
3,355.7
7,454.9
3,540.3
37,411.9
66,841.9
1,087.5
Impor
1,383.4
882.0
46,744.3
9,909.6
1,310.1
13,203.9
4,112.7
3,200.4
67,891.7
56,662.7
6,727.8
Ekspor
2010
1,908.4
994.9
47,952.3
7,397.0
23,124.0
4,054.8
9,339.5
3,579.1
46,780.3
83,788.5
1,032.8
Impor
1,500.4
973.2
53,976.4
11,652.1
2,069.5
16,507.1
3,747.1
3,739.1
84,457.3
61,055.4
7,914.0
Ekspor
2011
1,948.9
1,107.2
55,914.5
9,662.7
26,165.0
4,810.8
10,904.6
3,422.1
52,199.3
97,566.9
1,173.3
Impor
1,597.9
Impor
1,594.7
951.4
61,907.1
12,323.5
2,476.3
17,619.7
4,365.3
4,294.2
95,357.5
2,004.8
1,455.8
59,057.6
10,640.6
27,397.3
5,008.8
11,676.7
4,619.9
1,626.1
Impor
1,755.0
985.7
64,550.4
12,598.3
2,447.4
19,614.4
5,269.3
4,624.5
1,996.9
1,732.7
62,208.8
11,699.1
28,533.0
5,571.7
12,145.4
5,498.6
62,372.1
63,530.6 105,212.4
8,163.8
Ekspor
Dalam juta USD 2013
58,644.9 108,355.2
62,299.3 103,268.0
8,590.2
Ekspor
2012
ASEAN Statistics
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
113,613.8 140,719.9 135,282.4 158,829.5 168,782.1 185,475.0 192,430.2 218,598.7 176,261.1 191,181.2 212,028.7 229,951.6 247,591.5 264,875.2 271,779.2 285,372.4 291,894.6 298,596.7
933.3
Pengadaan barang dan jasa pemerintah
1/
369.4
Layanan jasa lainnya
Pelayanan budaya dan rekreasi
4,030.9
25,553.9
Telekomunikasi, komputer, daninformasi
868.9
34,176.4
Transportasi
Royalti Hak atas Kekayaan Intelektual
3,091.6
Ekspor
2005
Perawatandan Perbaikan
Kategori
Perdagangan Jasa Kawasan ASEAN
Tabel 1
39.7
71.9
16.8
285.4
Layanan Keuangan
Royalti Hak atas Kekayaan Intelektual
Telekomunikasi, komputer, dan informasi
26,798.3
146.5
22.0
4,568.0
248.1
1,676.2
151.7
24,611.8
186.5
73.5
4,822.9
255.7
46.4
79.8
30.9
336.0
13,401.0
5,379.1
Ekspor
2006
32,613.6
174.6
20.5
7,018.1
195.4
2,046.8
286.7
1,540.4
581.1
4,599.5
16,150.5
Impor
30,113.9
232.6
84.4
5,799.9
244.1
54.1
78.2
64.2
518.8
16,668.8
6,368.8
Ekspor
2007
38,071.2
252.3
33.6
9,598.1
205.2
2,288.6
170.9
1,675.6
642.2
5,143.8
18,061.0
Impor
33,124.7
327.3
121.9
5,829.6
438.5
100.8
81.7
152.9
614.3
18,172.8
7,285.0
Ekspor
2008
46,021.3
230.0
51.3
11,887.9
274.1
2,567.1
123.0
2,112.8
787.7
5,011.9
22,975.6
Impor
30,157.4
263.6
78.9
6,861.6
437.7
145.2
101.5
76.4
472.1
16,056.0
2
36,511.3
214.8
20.3
9,738.7
345.9
2,247.5
115.9
1,636.7
782.8
4,429.3
16,979.4
Impor
34,318.2
240.8
121.2
6,588.2
470.8
153.2
187.5
67.0
472.0
20,104.1
5,913.5
Ekspor
2010
45,024.5
255.8
19.6
10,254.5
363.3
3,080.5
118.6
2,163.2
711.2
5,627.2
22,430.5
Impor
41,571.3
292.3
92.1
6,567.3
561.2
177.3
268.7
155.9
441.8
27,184.1
5,830.5
Ekspor
2011
52,140.8
171.1
20.8
12,693.3
478.1
3,121.3
158.9
2,753.3
307.2
5,717.3
26,719.4
Impor
49,646.3
336.8
82.6
7,565.8
473.8
240.6
372.7
383.8
440.5
33,826.3
5,923.5
Ekspor
2012
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
2009
5,664.4
Ekspor
Sumber: ASEANstats Database as of 31 December 2014 (Data submission from ASEAN Member States through the ASEAN Working Group on Statistics of International Trade in Services (WGSITS).
19,925.4
152.2
Pengadaan barang dan jasa pemerintah
TOTAL
58.2
Pelayanan budaya dan rekreasi
4,843.6
255.0
Konstruksi
Asuransi dan Tunjangan Pensiun
Layanan jasa lainnya
313.5
9,576.2 1,429.9
3,803.3
4,626.5
14,439.1
Impor
Perjalanan
Ekspor
2005
Transportasi
Perawatan dan Perbaikan
Kategori
Perdagangan Jasa Thailand
Tabel 2
53,087.3
219.4
23.3
10,006.2
514.5
3,609.7
389.0
3,074.0
224.1
6,224.4
28,802.8
Impor
58,994.0
390.7
76.9
8,045.6
538.8
222.0
445.2
230.8
817.2
42,080.2
6,146.6
Ekspor
55,264.0
292.7
20.7
10,655.1
599.5
4,593.4
311.2
2,992.4
709.2
6,656.4
28,433.4
Impor
Dalam juta USD 2013
ASEAN Statistics
255.0 39.7 71.9 16.8 285.4
Konstruksi
Asuransi dan Tunjangan Pensiun
Layanan Keuangan
Royalti Hak atas Kekayaan Intelektual
Telekomunikasi, komputer, dan informasi
19,925.4
152.2
Pengadaan barang dan jasa pemerintah
TOTAL
58.2
Pelayanan budaya dan rekreasi
4,843.6
9,576.2
Perjalanan
Layanan jasa lainnya
4,626.5
2005
Transportasi
Perawatan dan Perbaikan
Kategori
Ekspor Produk Jasa Thailand
Tabel 3
24,611.8
186.5
73.5
4,822.9
255.7
46.4
79.8
30.9
336.0
13,401.0
5,379.1
2006
30,113.9
232.6
84.4
5,799.9
244.1
54.1
78.2
64.2
518.8
16,668.8
6,368.8
2007
3
33,124.7
327.3
121.9
5,829.6
438.5
100.8
81.7
152.9
614.3
18,172.8
7,285.0
2008
34,318.2
240.8
121.2
6,588.2
470.8
153.2
187.5
67.0
472.0
20,104.1
5,913.5
2010
41,571.3
292.3
92.1
6,567.3
561.2
177.3
268.7
155.9
441.8
27,184.1
5,830.5
2011
49,646.3
336.8
82.6
7,565.8
473.8
240.6
372.7
383.8
440.5
33,826.3
5,923.5
2012
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
30,157.4
263.6
78.9
6,861.6
437.7
145.2
101.5
76.4
472.1
16,056.0
5,664.4
2009
Dalam juta USD
58,994.0
390.7
76.9
8,045.6
538.8
222.0
445.2
230.8
817.2
42,080.2
6,146.6
2013
313.5
Konstruksi
26,798.3
146.5
Pengadaan barang dan jasa pemerintah
TOTAL
22.0
4,568.0
248.1
1,676.2
151.7
Pelayanan budaya dan rekreasi
Layanan jasa lainnya
Telekomunikasi, komputer, dan informasi
Royalti Hak atas Kekayaan Intelektual
Layanan Keuangan
1,429.9
3,803.3
Perjalanan
Asuransi dan Tunjangan Pensiun
14,439.1
2005
Transportasi
Perawatan dan Perbaikan
Kategori
Impor Produk Jasa Thailand
Tabel 4
32,613.6
174.6
20.5
7,018.1
195.4
2,046.8
286.7
1,540.4
581.1
4,599.5
16,150.5
2006
38,071.2
252.3
33.6
9,598.1
205.2
2,288.6
170.9
1,675.6
642.2
5,143.8
18,061.0
2007
4
46,021.3
230.0
51.3
11,887.9
274.1
2,567.1
123.0
2,112.8
787.7
5,011.9
22,975.6
2008
45,024.5
255.8
19.6
10,254.5
363.3
3,080.5
118.6
2,163.2
711.2
5,627.2
22,430.5
2010
52,140.8
171.1
20.8
12,693.3
478.1
3,121.3
158.9
2,753.3
307.2
5,717.3
26,719.4
2011
53,087.3
219.4
23.3
10,006.2
514.5
3,609.7
389.0
3,074.0
224.1
6,224.4
28,802.8
2012
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
36,511.3
214.8
20.3
9,738.7
345.9
2,247.5
115.9
1,636.7
782.8
4,429.3
16,979.4
2009
55,264.0
292.7
20.7
10,655.1
599.5
4,593.4
311.2
2,992.4
709.2
6,656.4
28,433.4
2013
36.3
Pelayanan budaya dan rekreasi
TOTAL
(6,872.8)
5.7
275.6
Layanan jasa lainnya
Pengadaan barang dan jasa pemerintah
37.3
(1,659.4)
(79.8)
Telekomunikasi, komputer, dan informasi
Royalti Hak atas Kekayaan Intelektual
Layanan Keuangan
(1,390.2)
(58.5)
Konstruksi
Asuransi dan Tunjangan Pensiun
5,772.9
Perjalanan
(9,812.7)
2005
Transportasi
Perawatan dan Perbaikan
Kategori
Neraca Perdagangan Produk Jasa Thailand
Tabel 5
-
(8,001.8)
11.9
53.0
(2,195.2)
60.3
(2,000.4)
(206.9)
(1,509.5)
(245.0)
8,801.5
(10,771.4)
2006 -
(7,957.3)
(19.6)
50.8
(3,798.2)
38.9
(2,234.5)
(92.7)
(1,611.4)
(123.4)
11,525.0
(11,692.2)
2007 -
5
(12,896.6)
97.3
70.6
(6,058.3)
164.4
(2,466.3)
(41.3)
(1,959.9)
(173.4)
13,161.0
(15,690.7)
2008 -
-
(10,706.3)
(15.0)
101.6
(3,666.3)
107.5
(2,927.4)
68.9
(2,096.2)
(239.2)
14,476.8
(16,517.0)
2010
-
(10,569.4)
121.2
71.2
(6,125.9)
83.1
(2,943.9)
109.8
(2,597.4)
134.6
21,466.8
(20,888.9)
2011
-
(3,441.0)
117.4
59.3
(2,440.5)
(40.7)
(3,369.1)
(16.4)
(2,690.2)
216.4
27,602.0
(22,879.3)
2012
POTENSI EKSPOR PRODUK JASA DI PASAR THAILAND |
(6,353.9)
48.8
58.6
(2,877.1)
91.8
(2,102.4)
(14.3)
(1,560.3)
(310.7)
11,626.7
(11,315.0)
2009
-
3,730.1
97.9
56.2
(2,609.5)
(60.6)
(4,371.4)
134.0
(2,761.5)
108.0
35,423.9
(22,286.9)
2013