2016 MARKET BRIEF PELUANG PRODUK BAN KENDARAAN BERMOTOR (HS 4011 ) DI ITALIA
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 3 I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4 1.1 Pemilihan Produk. ............................................................................... 7 1 Profil Geografi. ...................................................................................... 9
II. POTENSI PASAR ITALIA......................................................................... 12 2.1 Ekspor Produk Ban Kendaraan Bermotor (HS 4011) ........................12 2.2 Potensi Pasar Export Produk Ban Kendaraan Bermotor d IItalia..............15 2.3 Regulasi Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia ........................ 21 2.4 Saluran Distribusi Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia.......... 23 2.5 Hambatan Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia……......………26
III. PELUANG DAN STRATEGI......................................................................27 3.1 Peluang .................................................................................................. 27 3.2 Strategi ................................................................................................... 28
IV. INFORMASI PENTING ............................................................................ 29
2
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief.
Pada topik ini dipilih produk ban kendaraan bermotor (HS 4011) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk ban kendaraan bermotor di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.
Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia
Disadari
sepenuhnya
bahwa penulisan
laporan
ini
masih
terdapat
banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief
ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak yang
membutuhkan informasi tentang produk ban kendaraan bermotor (HS 4011)
Milan, November 2016 Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
3
ABSTRAKSI
Industri otomotif merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling penting di dunia. Industri otomotif dimulai tahun 1890-an dengan ratusan produsen yang memelopori kereta tanpa kuda. Hingga kini industri otomotif global mengalami pertumbuhan yang cepat. Para produsen besar bersaing ketat untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Industri otomotif Indonesia secara keseluruhan telah mengekspor produk otomotif mulai dari motor, mobil, dan berbagai komponen ke berbagai negara termasuk negara – negara Uni Eropa, termasuk ban kendaraan bermotor. Penjualan ke luar negeri terdiri dari ban passenger car radial (PCR) serta untuk kendaraan niaga. Berdasarkan informasi dari Assosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), ekspor ban PCR yang biasa dipakai untuk kendaraan penumpang selama 3 bulan pertama tahun ini berjumlah 6.617.874 unit setara dengan US$212,2 juta. Sedangkan ban biasa laku 778.480 unit menghasilkan US$31,5 juta. Pasar ekspor utama sejauh ini ke Timur Tengah mencapai sekitar 70% hingga 80%. Sisanya dikirim ke Amerika Serikat dan negara-negara lain. Untuk ke kawasan Eropa sendiri, terutama ke Italia, nilai ekspornya belum terhitung besar meskipun pasarnya sangat potensial mengingat negaranegara di kawasan ini memiliki banyak pabrikan otomotif terbesar di dunia. Oleh karena itu, diharapkan dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat meningkatkan nilai ekspor produk ban kendaraaan bermotornya ke Italia. Strategi-strategi tersebut antara lain :
1. Strategi Produk
Sertifikasi
produk
merupakan
salah
satu
strategi
guna
mendorong
pertumbuhan positif terhadap kinerja expor Indonesia. Perlu pemetaan serta 4
pemilahan karakteristik masing-masing negara di dalam UE misalnya; melakukan pemilihan bahan, ukuran dan design produk yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan topografi di Italia, memiliki sertifikasi lingkungan yang sesuai dan sebagainya.
2. Strategi Produksi Diperlukan pelatihan dari pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha ban kendaraan bermotor untuk melakukan trading secara online, disebabkan banyaknya perusahaan pesaing dari negara asing telah lebih dulu melakukan trading secara online. Melakukan peningkatan kualitas produk yang akan dipasarkannya, menjual dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan varian yang lebih baik. Menghasilkan produk ramah lingkungan, serta bekerjasama dengan produsen-produsen lokal Italia untuk masuk ke pasar Italia.
3. Strategi Promosi Produsen ban kendaraan bermotor Indonesia perlu tampil dan secara aktif terlibat dalam pameran-pameran berskala internasional, menjadi anggota asosiasi produsen ban kendaraan bermotor baik itu ditingkat nasional maupun internasional serta aktif berkomunikasi dengan perwakilan RI di luar negeri untuk memperoleh informasi terkini tentang regulasi, trend pasar dan lain-lain dan mengikuti berbagai kegiatan promosi.
4. Strategi Regulasi
Menjaga kestabilan nilai upah buruh di industri otomotif sehingga nilainya tidak berfluktuasi. Nilai upah buruh yang berubah-ubah dapat mengubah nilai produksi sehingga mengakibatkan ketidakstabilan. Kestabilan nilai upah buruh menghasilkan kestabilan nilai produksi dan harga barang sehingga ekspor dapat ditingkatkan, sekaligus membantu meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim ekonomi dan bisnis di Indonesia. 5
I. PENDAHULUAN. Dari sekian banyak komoditas ekspor karet, produk ban kendaraan bermotor (HS 4011) merupakan salah satu komoditas yang menarik untuk ditelaah sebab ban merupakan salah satu bagian penting dalam pergerakan kendaraan beroda, mulai dari kendaraan pribadi untuk keperluan sehari-hari hingga roda kendaraan industri. Sepanjang triwulan pertama tahun 2015 penjualan ban kendaraan bermotor roda 4 ke luar negeri secara kuantitas meningkat secara year-on-year (YoY). Pertumbuhannya mencapai 2,27% menjadi 7,4 juta unit dari 7,2 juta unit selama kuartal pertama tahun sebelumnya.1 Italia merupakan negara yang memiliki kaitan erat dengan produk ban kendaraan bermotor karena Italia merupakan salah satu negara penghasil kendaraan bermotor baik roda dua ( motor dan scooter ), mobil dan bahkan traktor. Beberapa pabrikan mobil cepat (super car) yang terkenal di seluruh dunia akan kualitasnya dan menjadi simbol status bagi pemiliknya, seperti Ferrari dan Lamborghini, berasal dari Italia. Untuk kelas yang lebih terjangkau, Italia memiliki Fiat yang menjadi merek ikonik sejak lama. Sementara itu untuk ban kendaraan bermotor itu sendiri, Pirelli merupakan merek Italia yang menjadi jaminan mutu dengan kualitas baik.
Oleh karena itu ban kendaraan bermotor mempunyai potensi pasar yang besar di Eropa terutama Italia. Selain itu terjadinya peningkatan permintaan terhadap kendaraan bermotor diikuti pula peningkatan hasil produksi terhadap komponen industri kendaraan yang secara otomatis membutuh banyak pasokan ban kendaraan bermotor.
1
Produsen Ban Perluas Pasar Ekspor di Eropa http://otomotif.bisnis.com/read/20140514/275/227906/produsen-ban-perluas-pasar-ekspor-dieropa, diakses pada 10 November 2016
6
Figur 1. Grafik Impor Italia untuk Produk Ban Kendaraan Bermotor
Sumber : The Atlas of Economic Complexity
Berdasarkan data tersebut, Italia banyak mengimpor ban kendaraan bermotor dari negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Perancis, Polandia dan Republik Cekolosvakia. Sementara itu untuk negara-negara Asia, Italia mengimpor ban kendaraan bermotor dari Cina, Korea, Jepang dan Thailand. Indonesia sendiri belum termasuk negara yang banyak mengekspor produk ban kendaraan bermotornya ke Italia. Oleh karena itu, diharapkan dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat meningkatkan nilai ekspor produk ban kendaraaan bermotornya ke Italia.
7
1.1 Pemilihan Produk Industri ban memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Khusus ban mobil penumpang, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai ekspor US$ 1,6 milyar pada tahun 2015. Industri ban merupakan salah satu sektor andalan manufaktur yang menyerap penggunaan bahan baku karet alam dalam negeri dalam jumlah besar. 2
Saat ini, sekitar 70% dari total produksi ban di dalam negeri telah dilempar ke pasar internasional, di mana 30% di antaranya ditujukan ke negara-negara Uni Eropa. Pada tahun ini, Depperin menargetkan nilai ekspor produk ban nasional mencapai US$1,1 miliar. Ratifikasi dan penerapan standar Uni Eropa akan mendukung pengembangan ekspor produk komponen kendaraan produksi dalam negeri ke kawasan tersebut. Departemen Perindustrian akan menerapkan standar Eropa (United Nations Economic Commission for Europe/UN-ECE) untuk setidaknya dua produk komponen kendaraan bermotor
guna
meningkatkan
akses
ekspor
ke
kawasan
itu.
Kedua produk komponen tersebut yakni ban (berkaitan dengan standar kebisingan dan sistem pengereman) dan sabuk pengaman (safety belt). Sebagian negara di kawasan Asean telah meratifikasi standar Uni Eropa untuk produk ban, seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina. Jika hal ini dapat terealisasi segera, diharapkan ekspor produk ban kendaraan bermotor Indonesia ke negara-negara Eropa dapat meningkat3.
2
Menperin: Proving Ground Dongkrak Kepercayaan Konsumen Ban Global http://kemenperin.go.id/artikel/15307/Menperin:-Proving-Ground-Dongkrak-KepercayaanKonsumen-Ban-Global. Diakses pada 10 November 2016 3 Depperin akan adopsi standar Eropa http://www.bsn.go.id/main/berita/berita_det/1330/Depperinakan-adopsi-standar-Eropa#.WCRhNfSW4zE, diakses pada 10 November 2016
8
Figur 2 : Nilai Ekspor Ban Kendaraan Bermotor Negara-Negara Eropa
Berdasarkan data Eurostat mengenai ekspor ban kendaraan bermotor negara-negara di Uni Eropa, Jerman menduduki peringkat pertama sebagai negara pengekspor terbesar produk ban kendaraan bermotor, mengingat Jerman merupakan salah satu negara yang memiliki pabrikan otomotif terbesar di dunia seperti Mercedez, Volkswagen, Audi, BMW dan sebagainya, yang tentunya juga menghasilkan produk ban kendaraan bermotor untuk melengkapi komponen produk mobil yang dihasilkannya. Posisi kedua dan ketiga ditempati Italia dan Spanyol dengan komposisi nilai ekspor yang hampir sama besar, diikuti dengan Perancis di peringkat ke 4 dan Inggris di peringkat ke 5. Industri kendaraan di Indonesia sendiri masih belum mengandalkan Uni Eropa sebagai pasar utama ekspor. Hanya industri sepeda motor yang telah mampu merambah pasar Eropa, dan itupun hanya beberapa merek. Akan tetapi, jika ditinjau pada sektor komponen, produk yang sangat berpotensi bisa memperbesar volume ekspor adalah ban atau jenis suku cadang yang tidak berkaitan langsung dengan penggunaan mesin atau emisi kendaraan. Oleh karena itu peluang Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor produk
9
ban kendaraan bermotor masih terbuka lebar, terutama untuk produk komponen yang disesuaikan dengan kondisi negara tujuannya. 4 Selain itu, hal ini juga didukung dengan perkembangan industri otomotif di negara-negara Uni Eropa, termasuk Italia, yang sangat pesat. Berdasarkan tabel dibawah ini, negara-negara Uni Eropa memiliki nilai ekspor terbesar di dunia untuk produk otomotif berupa kendaraan bermotor. Pada tahun 2015, pabrikan otomotif di negara-negara Uni Eropa membukukan nilai ekspor untuk produk otomotif berupa kendaraan bermotor senilai USD 363.9 milyar atau senilai 54.1% dari penjualan kendaraan bermotor internasional. Saat ini, Italia menduduki peringkat ke-13 dari daftar negara-negara Uni Eropa dengan nilai ekspor terbesar untuk produk kendaraan bermotor, dengan nilai total ekspor produknya sebesar USD 14 milyar. Posisi 3 besar dunia ditempati oleh Jerman, Jepang dan Amerika Serikat dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 152.7 milyar, USD 86.1 milyar dan USD 55.3 milyar. Akan tetapi, dari negara-negara pengekspor terbesar di dunia untuk produk otomotif berupa kendaraan bermotor dalam daftar tersebut, pertumbuhan terpesat sejak tahun 2011 adalah dari negara Hungaria dengan pertumbuhan sebesar 128.8%. Disusul oleh Italia dengan nilai pertumbuhan sebesar 51.6%, Thailand dengan nilai pertumbuhan sebesar 49.9% dan Mexico dengan nilai sebesar 22.3%. Negara-negara Pengekspor Produk Kendaraan Bermotor Terbesar di Dunia. Rank 1. 2.
Exporter Germany Japan
2015 Car Exports US$152.7 billion $86.1 billion
% World Total 22.7% 12.8%
4
Industri Komponen Kendaraan Bermotor Dinilai Paling Siap Hadapi CEPA http://indonesianindustry.com/industri-komponen-kendaraan-bermotor-dinilai-paling-siap-hadapicepat Diakses pada 11 November 2016
10
Rank 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Exporter United States Canada South Korea United Kingdom Spain Mexico Belgium France Czech Republic Slovakia Italy Hungary Thailand
2015 Car Exports $55.3 billion $44.9 billion $41.8 billion $38.9 billion $33.1 billion $32.8 billion $27.8 billion $17.8 billion $16.9 billion $14.1 billion $14 billion $11.2 billion $9.4 billion
% World Total 8.2% 6.7% 6.2% 5.8% 4.9% 4.9% 4.1% 2.7% 2.5% 2.1% 2.1% 1.7% 1.4%
Source : World Top Exports 2015
Pertumbuhan nilai ekspor produk otomotif berupa kendaraan bermotor oleh Italia turut membuka peluang untuk Indonesia melakukan ekspor produk ban kendaraan bermotornya ke Italia. Semakin banyak produk mobil yang dihasilkan dan diekspor oleh Italia, semakin banyak ban kendaraan bermotor yang dibutuhkan. Oleh karena itu kita sebaiknya memanfaatkan momentum ini untuk terus berupaya meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Italia untuk produk HS 8714 ini, salah satunya dengan menganalisis hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi, serta peluang dan strategi yang bisa diterapkan, yang akan dibahas pada pembahasan berikutnya.
11
1.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan
empat
negara
Eropa
yaitu
Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negaranegara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.
Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi
Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan 12
juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia
Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano”. Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia.
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang
juga
terus
bertambah.
Sementara
komoditas
minyak 13
menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
14
II. POTENSI PASAR ITALIA.
2.1
Ekspor Produk Ban Kendaraan Bermotor (HS 4011) dari Italia ke
Seluruh Dunia
Kinerja ekspor Italia atas produk Ban Kendaraan Bermotor ke dunia dapat dijelaskan pada Tabel 1. Nilai ekspor Italia ke Dunia pada periode 2011-2015 termasuk stabil namun nilai ekspor ini mengalami penurunan sejak dimulainya krisis ekonomi di Italia pada tahun 2011. Pada tahun 2011, nilai ekspor Italia atas produk Ban Kendaraan Bermotor ke dunia nilainya mencapai sebesar USD 1,8 milyar, sebelum terus mengalami penurunan yang mencapai puncaknya di tahun 2015.
Untuk tahun 2015 itu sendiri, nilai ekspor Italia ke dunia untuk produk HS 4011 ini mengalami penurunan sebesar 13,61% menjadi sebesar USD 1,4 milyar di tahun 2015 dibandingkan dengan nilai ekspornya di tahun 2014 sebesar USD 1,6 milyar. Selama periode 2011-2015, tren ekspor Italia ke dunia untuk produk ban kendaraan bermotor menunjukkan tren penurunan sebesar 6,39 %.
Sementara itu volume import Italia dari Dunia cenderung lebih berfluktuasi. Setelah sempat mengalami penurunan yang signifikan pada awal terjadinya krisis ekonomi di tahun 2011-2012, yaitu dengan nilai impor sebesar USD 3 milyar di tahun 2011 menjadi sebesar USD 2,4 milyar di tahun 2012, nilai impor Italia dari dunia untuk produk HS 4011 ini sempat mengalami sedikit kenaikan di tahun 2013 sebelum akhirnya kembali mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya. Untuk periode 2014-2015 itu sendiri, nilai impor Italia dari dunia mengalami penurunan sebesar 18,19% dengan tren nilai impor sepanjang 2011-2015 yang juga menunjukkan penurunan sebesar 7,25%.
15
Tabel 1. Data Ekspor Impor Produk HS 4011 Italia ke Dunia
Italy-World Balance of Trade - HS 4011 (Pneumatic Tyres) 2011 - 2015 Value: Million USD
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
Export
1,823.64
1,663.72
1,627.91
1,564.82
1,351.86
-6.39
-13.61
Import
3,039.64
2,422.13
2,553.48
2,507.18
2,051.22
-7.25
-18.19
-1,216.00
-758.42
-925.57
-942.35
-699.36
Balance of Trade
Source: World Trade Atlas/Istat
Berdasarkan Figur 3 dibawah ini, terlihat bahwa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam melakukan ekspor impor dengan Italia untuk produk ban kendaraan bermotor. Hal ini merupakan potensi yang harus dimanfaatkan mengingat reputasi Italia sebagai salah satu negara terbesar di Uni Eropa sebagai produsen produk otomotif beserta komponen-komponennya seperti ban kendaraan bermotor.
Figur 3 : Nilai Impor Italia untuk Produk Ban Kendaraan Bermotor
Sumber : CBI5 5
https://www.cbi.eu/sites/default/files/market_information/researches/product-factsheet-vehiclerubber-metal-parts-germany-france-uk-italy-spain-automotive-parts-components-2014.pdf, diakses pada 11 November 2011
16
Di negara-negara berkembang, India merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai pasar otomotif yang sangat besar. India berada pada urutan ke enam sebagai negara produsen kendaraan bermotor, banyak sekali industri otomotif dunia yang mendirikan pabrik pembuat kendaraan di India, baik itu industri otomotif dengan merek lokal India maupun merek dari luar India, selain itu hasil poduksi tersebut akan digunakan untuk pasar dalam negeri dan ekspor.
Thailand tercatat sebagai negara Industri otomotif terbesar di Asia Tenggara dan menempati peringkat ke sembilan di dunia. Ada sebelas produsen kendaraan bermotor yang mendirikan pabrik di Thailand, terutama untuk kendaraan komersial.
Indonesia yang merupakan produsen ban kendaraan bermotor dapat mengambil peluang ini sebagai salah satu pemasok produk ban kendaraan bermotor ke Italia, dengan hal ini produk ban dalam Indonesia harus mempunyai kriteria yang sesuai dengan standar internasional, serta Indonesia harus mempunyai harga yang cukup bersaing dengan para importir produk ban dalam ke Italia, sehingga dapat meningkatkan volume ekspor produk ban dalam Indonesia ke Italia.
Peluang ini juga semakin besar potensinya untuk dimanfaatkan mengingat karet mentah yang merupakan bahan dasar pembuatan ban kendaraan bermotor merupakan salah satu produk unggulan dari komoditas produk ekspor Indonesia ke mancanegara. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki posisi kedua setelah Thailand, sebagai produsen karet mentah. Untuk ekspor produk karet mentah itu sendiri, di Eropa, Jerman adalah pembeli terbesar karet Indonesia, yang diikuti oleh Polandia dan Italia pada urutan ketiga.
Kondisi tersebut merupakan sebuah peluang bagi pengembangan pasar, baik bagi produk ban kendaraan bermotor, maupun produk karet sebagai bahan 17
dasarnya. Jika dapat dikembangkan secara optimal, prospek pengembangan industri ban nasional menjadi lebih prospektif atau lebih berpeluang besar, bahkan akan mampu menjadi salah satu andalan dalam pengembangan industri barang-barang karet nasional yang tentunya dengan memanfaatkan potensi karet alam yang ada di Indonesia.
Produk ban kendaraan bermotor sebagai salah satu produk hilir industri karet dan
merupakan
bagian
dari
kelompok
industri
yang
diprioritaskan
perkembangannya. Dari tahun ke tahun, sektor industri ban nasional terus tumbuh baik dari kemampuan produksi maupun untuk ekspor. Hal ini juga berdampak positif bagi industri karet Indonesia terutama industri karet mentah dimana permintaan pasokan produksi ban kendaraan bermotor akan turut menambah permintaan akan produk karet sebagai bahan dasar pembuatan ban kendaraan bermotor.
Jika saat Italia sudah merupakan pembeli hasil karet Indonesia terbesar ketiga di dunia, maka peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk ban kendaraan bermotornya ke Italia juga terbuka lebar, sekaligus turut memperbesar nilai ekspornya ke Italia untuk produk karet mentah.
2.2
Potensi Pasar Ekspor Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia.
Industri otomotif merupakan salah satu industri yang prospektif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi pada nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan industri otomotif nasional dirangsang oleh kebijakan pemerintah yang mengatur sektor ini, serta kemajuan teknologi dan kondisi ekonomi yang berlaku. Industri otomotif Indonesia secara keseluruhan telah mengekspor produk otomotif mulai dari motor, mobil dan berbagai komponen ke berbagai negara. Angka produksi dan penjualan kendaraan bermotor tentunya menjadi cerminan potensi pasar suku cadang, aksesoris dan perlengkapan mobil dan 18
motor. Industri otomotif di Indonesia, disamping memproduksi mobil dan suku cadang kendaraan bermotor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, juga dipasarkan ke pasar internasional, baik untuk kebutuhan pasar suku cadang pengganti (replacement market/REM) maupun OEM. Amerika Serikat merupakan negara pengimpor terbesar selama periode 2009-2013 dengan total USD 240.47 miliar. Negara Tujuan : Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris, Belanda, Italia, Jepang, Meksiko, Prancis, Brasilia, RRT, Denmark, Panama, Korea Selatan, Singapura, Spanyol, Australia, Rusia, Chili, Rep. Afrika Selatan. 6 Berdasarkan tabel 2, Indonesia menduduki peringkat ke 26 dalam daftar negara-negara eksportir produk ban kendaraan bermotor (HS4011) ke Italia dengan nilai ekspor sebesar USD 11,02 juta. Peringkat pertama diduduki oleh Cina dengan nilai ekspor sebesar USD 266,55 juta. Peringkat kedua dan ketiga diduduki oleh Jerman dan Perancis dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 238,09 juta dan USD 162,02 juta. Peringkat keempat dan kelima diduduki oleh Polandia dan Republik Ceko dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 160,16 juta dan USD 138,47 juta. Yang menarik untuk dicermati, sepanjang periode 2011-2015 tren impor Italia untuk produk ban kendaraan bermotor menunjukkan penurunan di hampir semua negara. Akan tetapi di dalam daftar 20 besar negara-negara pengekspor produk ban kendaraan bermotor ke Italia, Slovakia dan Serbia merupakan
negara-negara
yang
trennya
selama
periode
2011-2015
mengalami kenaikan. Kedua negara tersebut juga membukukan kinerja ekspor positif selama periode 2014-2015 dimana negara-negara lain membukukan kinerja negatif dengan mengalami penurunan nilai ekspor ke Italia untuk produk tersebut.
6
10 Komoditi Utama Ekspor Indonesia, http://www.kargonews.com/articles/10-komoditi-utamaekspor-indonesia, diakses pada 11 November 2016
19
Tabel 2. Daftar 10 Negara Eksportir Produk Ban Kendaraan Bermotor HS 4011 ke Italia Italy's Import Partners of HS 4011 (Pneumatic Tyres) 2011 - 2015 Value: Million USD
Rank
Country
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
World
3,039.64
2,422.13
2,553.48
2,507.18
2,051.22
-7.25
-18.19
1
China
285.99
244.24
297.23
329.12
266.55
1.59
-19.01
2
Germany
511.78
333.70
329.39
276.38
238.09
-15.79
-13.85
3
France
319.77
272.53
301.58
260.49
162.02
-13.11
-37.80
4
Poland
203.59
205.11
242.99
220.68
160.16
-3.98
-27.42
5
Czech Republic
188.69
171.44
181.06
177.21
138.47
-5.69
-21.86
6
Turkey
196.13
148.93
165.88
150.49
118.09
-9.56
-21.53
7
Spain
186.58
139.51
129.91
142.80
112.96
-9.34
-20.90
8
Hungary
123.93
117.49
125.40
108.82
109.28
-3.23
0.42
9
Netherlands
124.64
106.17
121.77
110.75
92.62
-5.37
-16.37
10
Romania
121.53
82.72
94.88
100.79
78.64
-6.51
-21.98
11
Korea, South
92.57
78.05
87.77
90.47
75.30
-2.62
-16.77
12
United Kingdom
63.95
42.40
39.10
31.66
65.32
-2.46
106.29
13
Slovakia
27.59
46.92
50.18
59.52
61.00
20.02
2.48
14
Belgium
64.39
63.65
48.48
49.44
41.50
-10.70
-16.06
15
Serbia
31.63
27.17
38.39
38.16
41.17
9.06
7.88
16
India
23.28
31.39
36.96
45.65
40.15
15.77
-12.06
17
Thailand
47.35
38.76
39.44
51.10
38.74
-1.24
-24.18
18
Japan
85.16
55.40
48.06
49.61
37.26
-16.17
-24.90
19
Russia
9.35
9.56
15.30
19.44
28.14
33.81
44.75
20
Portugal
31.70
30.44
29.84
31.73
24.95
-4.28
-21.36
Indonesia 32.64 Source: World Trade Atlas/Istat
19.77
13.73
16.23
11.02
-21.09
-32.08
26
Market share Indonesia untuk ekspor produk HS 4011 ke Italia masih sangat kecil terutama jika dibandingkan dengan Cina yang berada di peringkat teratas. Berdasarkan tabel 3, saat ini Cina berada di peringkat pertama dengan market share sebesar 12.99%, diikuti dengan pesaing terdekatnya di peringkat kedua yaitu Jerman dengan market share sebesar 11.61%. Peringkat ketiga ditempati Perancis dengan market share sebesar 7,9%. Peringkat keempat dan kelima ditempati Polandia dan Republik Ceko dengan market share masing-masing 20
sebesar 7,81% dan 6,75%. Indonesia sendiri yang berada di peringkat ke 26 hanya memiliki market share sebesar 0,54 %.
Tabel 3. Daftar negara partner impor Italia terbesar untuk produk HS 4011 Italy's TOP 10 Import Partners of HS 4011 (Pneumatic Tyres)
Rank
Share (%) 2015
Country
1
China
-
12.99
2
Germany
3
France
-
7.90
4
Poland
-
7.81
5
Czech Republic
6
Turkey
-
5.76
7
Spain
-
5.51
8
Hungary
9
Netherlands
10 26
-
11.61
-
-
6.75
5.33 -
4.52
Romania
-
3.83
Indonesia
-
0.54
Others
27.46
Source: World Trade Atlas/Istat
Italia saat ini merupakan salah satu produsen produk ban kendaraan bermotor terbesar di Eropa. Berdasarkan Tabel 4, ekspor produk HS 4011 Italia ke dunia mencapai USD 1,4 milyar, dengan Jerman sebagai negara tujuan utama ekspor produk HS 4011 buatan Italia dengan nilai ekspor sebesar USD 291.99 Juta. Perancis berada di peringkat kedua dengan nilai ekspor sebesar USD 204.48 juta dan Spanyol berada di peringkat ketiga dengan nilai USD 140.57 juta.
Selanjutnya di peringkat ke empat dan kelima ditempati Amerika Serikat dan Inggris dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 129.16 juta dan USD 84.08 juta. Indonesia sendiri berada di peringkat ke 82 dengan nilai ekspor sebesar USD 0,30 juta.
21
Tabel 4. Negara-negara partner ekspor Italia untuk produk HS 4011 Italy's Export Partners of HS 4011 (Pneumatic Tyres) 2011 - 2015 Value: Million USD
Rank
Country World
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
1,823.64
1,663.72
1,627.91
1,564.82
1,351.86
-6.39
-13.61
1
Germany
393.67
357.74
365.98
346.26
291.99
-6.11
-15.67
2
France
298.16
253.33
263.92
241.72
204.48
-7.70
-15.40
3
Spain
150.07
137.82
168.28
174.18
140.57
1.04
-19.29
4
United States
67.22
74.68
64.26
108.65
129.16
18.31
18.88
5
United Kingdom
106.51
113.95
95.98
107.61
84.08
-5.16
-21.87
6
Netherlands
84.85
65.33
54.42
57.70
53.79
-9.84
-6.76
7
Turkey
49.71
53.82
68.07
61.74
40.54
-2.67
-34.35
8
Belgium
39.22
38.25
44.69
51.82
33.07
-0.38
-36.19
9
Poland
61.96
68.88
56.50
41.14
32.36
-16.59
-21.34
10
Austria
55.18
39.79
38.19
38.18
25.81
-14.45
-32.40
82
Indonesia
0.14
0.26
0.25
0.52
0.30
25.01
-41.09
S
Source: World Trade Atlas/Istat
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki surplus nilai perdagangan dengan Italia dalam produk HS 4011, sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 nilai ekspor produk HS 4011 dari Indonesia ke Italia adalah sebesar USD 11.02 juta. Sementara itu, nilai ekspor Italia ke Indonesia untuk produk yang sama hanya sebesar USD 0,30 juta.
Akan tetapi, yang menarik untuk dianalisa adalah, meskipun nilai ekspor produk HS 4011 dari Italia ke Indonesia belum signifikan secara jumlah volume, namun nilainya terus mengalami peningkatan, yaitu dengan tren kenaikan sebesar 25.01% sepanjang periode 2011-2015, meskipun dalam periode 2014-2015, nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 41.09%.
Sementara itu, nilai ekspor
Indonesia ke Italia untuk produk yang sama, meskipun terhitung lebih besar secara jumlah dan volume, nilainya terus mengalami penurunan.
22
Pada tahun 2011, ekspor produk HS 4011 Indonesia ke Italia adalah sebesar USD 32.64 juta. Namun nilai tersebut mengalami lonjakan penurunan yang signifikan yaitu menjadi USD 19.77 juta di tahun 2012 dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar USD 13.73 juta di tahun 2013, sebelum akhirnya mengalami kenaikan di tahun 2014 yaitu menjadi sebesar USD 16.23 juta. Akan tetapi nilai ini kembali mengalami penurunan di tahun 2015 dengan nilai impor sebesar USD 11.02 juta.
Berdasarkan data tersebut, tren nilai ekspor Indonesia ke Italia untuk produk HS 4011 ini mengalami penurunan sebesar 21.09% selama periode 2011-2015, dengan penurunan nilai ekspor sebesar 32.08% di tahun 2014-2015. Oleh karena itu sebaiknya kita terus berupaya untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Italia untuk produk HS 4011 ini, salah satunya dengan menganalisis hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi, serta peluang dan strategi yang bisa diterapkan, yang akan dibahas pada pembahasan berikutnya.
Tabel 5. Kinerja Ekspor Impor Produk HS 4011 Italia - Indonesia
Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 4011 (Pneumatic Tyres) 2011 - 2015 Value: Million USD
Export Import Balance of Trade
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
0.14
0.26
0.25
0.52
0.30
25.01
-41.09
-21.09
-32.08
32.64
19.77
13.73
16.23
11.02
-32.50
-19.51
-13.48
-15.71
-10.72
Change (%) 15/14
Source: World Trade Atlas/Istat
23
2.3 Regulasi Produk Karet Ban Dalam di Italia
Italia sudah menjadi bagian dari Uni Eropa (UE) sejak tahun 1958. Sebagai salah satu anggota dari UE, maka kebijakan perdagangan umumnya mengacu pada kebijakan umum Uni Eropa. Terdapat 2 kategori persyaratan untuk memasuki pasar Eropa, yaitu perundang-undangan berdasarkan hukum dan non perundang-undangan yang sifatnya tambahan.
Sebagai acuan bagi eksportir untuk memasarkan produknya ke Italia dan negara-negara Uni Eropa, perlu memperhatikan ketentuan umum yang digunakan untuk kebijakan impor secara detail dan spesifik tersedia dan dapat diunduh pada website yang dikelola UE di http://exporthelp.europa.eu dengan memasukan kode HS pada kolom yang tersedia.
Persyaratan Teknis
UE telah menetapkan persyaratan yang terkait standar teknis untuk kendaraan bermotor dalam suatu kerangka kerja peraturan yang menyeluruh untuk penjualan beberapa kategori kendaraan bermotor di pasar Uni Eropa seperti kendaraan penumpang, sepeda motor dan traktor beserta trailer termasuk sistem, komponen, dan unit teknis terpisahnya.
Karet, yang merupakan bagian dari produk tersebut (biasanya dalam bentuk ban), wajib mematuhi peraturan tersebut untuk dapat dijual di pasar Uni Eropa sesuai yang tercantum dalam Directive 2007/46/EC dari Parlemen dan Dewan Eropa tertanggal 5 September 2007 mengenai kerangka kerja persetujuan kendaraan bermotor dan trailer-nya, serta sistem, komponen dan unit teknis terpisah yang diperuntukkan bagi kendaraan tersebut (Framework Directive) (EU Motor Vehicle Framework Directive).
Uni Eropa juga menetapkan sistem EC Whole Vehicle Type-Approval (EC WVTA), yang mengharuskan purwa rupa (prototype) dari kendaraan produksi 24
massal dan komponennya, termasuk ban, untuk disetujui terlebih dahulu sebelum produksi kendaraan dimulai.
Sistem dari EC WVTA inilah yang menjadi salah satu acuan bagi Indonesia dalam menerapkan SNI (standar nasional Indonesia) untuk produk ban kendaraan bermotor, baik komoditi produk lokal maupun produk impor yang terkait dengan K3 (keselamatan, kesehatan dan keamanan) bagi konsumen. Tes / uji coba yang dilakukan adalah mengenai : 1. Resiliometer (drum test) untuk uji ban sepeda motor dan ban mobil penumpang. 2. Resiliometer (drum test) untuk pengujian ban truk ringan dan ban truk/bus yang computerized. 3. Plunger tester yang computerized. 4. Alat uji bead unseating. 5. Tyre changer untuk ban mobil penumpang. 6. Tyre changer untuk ban truk dan bus. 7. Wheel balancing computer untuk ban mobil penumpang. 8. Wheel balancing computer untuk ban truk/bus. 9. Dan aksesoris pendukung lainnya.
Produsen juga harus memenuhi EU Motor Vehicle Framework Directive yang telah menetapkan suatu proses persetujuan yang diakui di seluruh Uni Eropa, yang melibatkan interaksi berbagai lembaga yang berbeda sebelum mobil dan komponennya dapat dijual di pasar Uni Eropa. Secara khusus, peraturan ini mewajibkan Negara Anggota Uni Eropa untuk menunjuk otoritas persetujuan nasional (approval authority) yang berwenang pada seluruh aspek proses persetujuan termasuk proses otorisasi serta penerbitan dan penarikan sertifikat persetujuan (approval certificates).
Sebagai tambahan, Regulation (EU) No. 168/2013 dari Parlemen dan Dewan Eropa tertanggal 15 Januari 2013 mengenai persetujuan dan pengawasan pasar atas kendaraan beroda dua atau beroda tiga dan sepeda beroda empat menjelaskan persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi agar seluruh kendaraan, sistem, komponen dan unit teknis terpisah yang akan dijual di pasar Uni Eropa mendapatkan Sertifikat Kesesuaian.
Selain itu, terdapat juga persyaratan administratif dan teknis mengenai 25
kendaraan yang digunakan untuk kepentingan perkebunan dan kehutanan yang tercantum dalam Regulation (EU) No. 167/2013 dari Parlemen dan Dewan Eropa tertanggal 5 Februari 2013 mengenai persetujuan dan pengawasan pasar atas kendaraan yang digunakan untuk kepentingan perkebunan dan kehutanan.
Persyaratan terkait peralatan pelindung pribadi
Produk karet yang dijual di pasar Uni Eropa juga wajib mematuhi peraturan Uni Eropa mengenai peralatan pelindung pribadi (personal protective equipment - PPE), jika produk karet tersebut merupakan bagian dari barang yang diatur dalam Council Directive 89/686/EEC tertanggal 21 December 1989 mengenai pendekatan hukum Negara Anggota terkait peralatan pelindung pribadi. Council Directive tersebut menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh peralatan pelindung pribadi yang dijual di pasar Uni Eropa,
untuk
menjamin
perlindungan
kesehatan
dan
keselamatan
penggunanya. Secara khusus, Directive 89/686/EEC berlaku bagi peralatan yang digunakan oleh perorangan untuk perlindungan terhadap ancaman risiko keselamatan dan kesehatan, baik dalam kegiatan profesional maupun pribadi. Directive mewajibkan agar peralatan perlindungan perorangan yang sesuai dengan persyaratan desain, produksi, bahan, pengujian, instruksi, serta informasi UE, disediakan oleh para produsen7.
7
http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/persyaratan-pembeli-umum_227/?market=eu, diakses pada 11 November 2016
26
2.4 Saluran Distribusi Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia
Beberapa pelabuhan di Eropa yang menjadi pintu masuk utama produk karet ban dalam ke Eropa adalah Antwerp di Belgia dan Rotterdam di Belanda. Dari kedua negara tersebut kemudian komoditas ban kendaraan bermotor disebar ke berbagai lokasi di Uni Eropa, melalui jalan darat antara lain kereta api dan transportasi long vechicle.
Figur 4 : Gambaran Skema Distribusi Produk Ban Kendaraan Bermotor
Saat ini produsen produk ban kendaraan bermotor dari Indonesia yang sudah berhasil memasarkan produknya ke Italia antara lain PT. Gajah Tunggal Tbk dan PT. Multistrada Arah Sarana Tbk, dengan merk produk “Achilles”. Beberapa sumber di Indonesia yang relevan dengan perdagangan ban kendaraan bermotor adalah:
27
Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional (Kementerian Perdagangan)
Dewan Karet Indonesia (DEKARINDO)
Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) ( Indonesian Tyre Companies Association ) Ketua : Aziz Pane Alamat : Plaza Gani Djemat, 3 th floor Jl. Imam Bonjol no.76-78, Jakarta 10310
Perusahaan eksportir karet ban dalam dan ban kendaraan bermotor Indonesia.antara lain adalah:
PT. Ariga Mira Rubber Works
PT. Banteng Pratama Rubber Co
PT. Bridgestone Tire Indonesia
PT. Gajah Tunggal
PT. Good Year Indonesia
PT. Hung A Indonesia
PT. Industri Karet Deli
PT. Intirub
PT. Mega Safe Tyre Industry
PT. Mulistrada Arah Sarana
PT. Sumi Rubber Indonesia
PT. Surya Raya Rubberindo Industries
PT. Elang Perdana Tyre Industry
PT. King Land
Perusahaan
Importir
karet
ban
di
Italia
berdasarkan
data
dari
www.europages.com antara lain adalah :
YOKOHAMA SpA. ( www.yokohama.it ) Carpendolo – Italy Email :
[email protected]
SANTORO PETROLI S.r.l. ( www.santoropetroli.it) Carife- Italy. 28
PIRELLI PNEUMATICI S.P.A. ( www.pirelli.it ) Vizzola Ticino – Italy
MICHELIN ITALIANA S.P.A ( www.michelin.it ) Torino - Italy
MARANGONI Tyres S.P.A (www.marangoni.com) Anagni – Italy Email :
[email protected]
SCHWALBE S.R.L (www.schwalbe.com) Agrate Brianza – Italy
MALATESTA SUD S.R.L (www.malatesta.it) Anagni – Italy
GOMME PIAVE S.R.L (www.gommepiave.it ) Villorba –Italy
ROZIJAR SLOBODAN Address; Via Rizzarda Carlo 16, 32032 , Feltre – Italy
VEGOM SERVICE S.R.L ,Cuneo – Italy
M.I.G. S.R.L Address : Via Morolese 03012 Anagni H.T.M. ( FROSINONE ) – Italy
RIFER GOMME S.R.L (www.rifergomme.it) Fermo - Italy
PNUESMARCA S.R.L ( www.pnuesmarca.com) Villorba – Italy
PNUES LIGURIA S.P.A ( www.pnuesliguria.it) Genova – Italy email :
[email protected]
LECONT S.R.L ( www.lecont.com) Rovereto – Italy, email :
[email protected]
FI.FF.SRL. ( www.fiff.it ) Figline Vegliaturo – ITALY email :
[email protected]
CARLONI SRL (www.carlonitires.com) Bastia Umbra – Italy
2.5 Hambatan Produk Ban Kendaraan Bermotor di Italia.
Hambatan yang cukup mendasar adalah tingkat kompetisi yang cukup tinggi pasar ban Italia, mengingat Italia memiliki produsen ban dalam yang cukup besar, yaitu Pirelli, selain itu kecenderungan masyarakat eropa, Italia khususnya yang lebih menyukai membeli produk dalam negeri mereka sendiri. Akan tetapi hal ini juga dapat merupakan peluang Indonesia di masa untuk mengandeng Pirelli untuk melakukan investasi di Indonesia dalam hal 29
industri ban dan khususnya ban kendaraan bermotor. Saat ini telah dilakukan kerjasama antara Pirelli dengan Indonesia melalui PT. Astra International Tbk.
Selain dengan Pirelli, sebagai brand buatan Italia, Indonesia mendapat juga kompetitor lain yang mempunyai kecenderungan harga lebih bersaing dengan Indonesia dan telah mempunyai network langsung dengan pasar Italia. Hal ini memudahkan mereka untuk melakukan transaksi perdagangan internasional berdasarkan faktor kepercayaan. Kompetisi juga datang dari produsenprodusen ban kendaraan bermotor terkemuka di dunia seperti Goodyear, Michelin, Bridgestone dan sebagainya
Letak geografis Indonesia dengan Italia yang cukup jauh, menjadi salah satu hambatan
dalam
mengekspor
produk,
sehingga
memerlukan
biaya
transportasi dan waktu yang cukup panjang. Seperti yang telah disebutkan diatas, Slovakia dan Serbia adalah dua negara yang memiliki kinerja ekspor yang positif ke Italia selama periode 1 tahun terakhir (2014-2015).
Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat penghasil produk ban kendaraan bermotor lainnya, biaya buruh yang cenderung lebih murah di kedua negara ini yang berada di Eropa Timur, memungkinkan kedua negara tersebut memiliki harga yang lebih kompetitif. Selain itu, kedekatannya secara geografis dengan Italia juga membuat biaya transportasi yang dibutuhkan relatif lebih murah dibandingkan dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia.
30
III.
PELUANG DAN STRATEGI
4.1
Peluang
1. Italia merupakan salah satu negara yang memiliki pabrikan otomotif ternama dan terbesar di dunia, serta
merupakan salah satu
penghasil utama produk-produk komponen otomotif yang sudah terkenal akan kualitasnya yang prima, salah satunya adalah produk ban kendaraan bermotor.
2. Italia termasuk salah satu negara yang memiliki tingkat kepemilikan kendaraan bermotor (mobil, motor, traktor dan sebagainya )tertinggi di antara negara-negara di kawasan Uni Eropa lainnya, dengan komposisi sebanyak 686 kendaraan bermotor setiap 1000 orang pada tahun 2013 lalu. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah, dan peluang akan adanya kenaikan permintaan akan ban kendaraan bermotor terus bertambah8.
3. Jaringan transportasi umum di Italia yang populer karena terhitung murah dan dapat menjangkau seluruh area Italia, bahkan ke negara-negara tetangga lainnya di kawasan Uni Eropa adalah Bus. Oleh karena itu, peluang ban kendaraan bermotor tidak hanya terbatas pada motor dan mobil saja yang merupakan kendaraan pribadi, tetapi juga terbuka peluang untuk mengekspor ban kendaraaan bermotor untuk kendaraan yang lebih besar seperti bus.
4. Indonesia tidak hanya berpeluang untuk melakukan ekspor ban kendaraan bermotor untuk keperluan transportasi saja seperti motor, mobil dan bus. Akan tetapi peluang untuk ban kendaraan 8
Pneumatici Invernali Italia In Crescita http://www.industriagomma.it/index.php/2015/ 06/04/pneumatici-invernali-italia-in-crescita/ , diakses pada 12 November 2016
31
bermotor lain seperti traktor juga terbuka lebar mengingat Italia juka merupakan salah satu produsen traktor terbesar di dunia( terdapat lebih dari sepuluh produsen traktor).
Oleh karena itu industry ini membutuhkan ban kendaraan bermotor yang cukup tinggi jika adanya permintaan yang tinggi terhadap traktor buatan Italia. Untuk pasar dalam negeri sendiri prospeknya masih cerah mengingat di Italia bagian Selatan, masih banyak petani
yang
tentunya
sangat
membutuhkan
traktor
untuk
menggarap lahannya.
5. Sebagai salah satu produsen karet dan karet ban dalam yang merupakan bahan baku produk ban kendaraan bermotor pada pasar internasional, Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat dalam sektor ini.
3.2
Strategi
1. Strategi Produk
Sertifikasi
produk
merupakan
salah
satu
strategi
guna
mendorong
pertumbuhan positif terhadap kinerja expor Indonesia. Perlu pemetaan serta pemilahan karakteristik masing-masing negara di dalam UE misalnya; melakukan pemilihan bahan, ukuran dan design produk yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan topografi di Italia, memiliki sertifikasi lingkungan yang sesuai dan sebagainya.
2. Strategi Produksi Diperlukan pelatihan dari pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha ban kendaraan bermotor untuk melakukan trading secara online, disebabkan banyaknya perusahaan pesaing dari negara asing telah 32
lebih dulu melakukan trading secara online. Melakukan peningkatan kualitas produk yang akan dipasarkannya, menjual dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan varian yang lebih baik. Menghasilkan produk ramah lingkungan, serta bekerjasama dengan produsen-produsen lokal Italia untuk masuk ke pasar Italia.
3. Strategi Promosi Produsen ban kendaraan bermotor Indonesia perlu tampil dan secara aktif terlibat dalam pameran-pameran berskala internasional, menjadi anggota asosiasi produsen ban kendaraan bermotor baik itu ditingkat nasional maupun internasional serta aktif berkomunikasi dengan perwakilan RI di luar negeri untuk memperoleh informasi terkini tentang regulasi, trend pasar dan lain-lain dan mengikuti berbagai kegiatan promosi serta mengikuti perkembangan pasar ban kendaraan bermotor di Italia.
4. Strategi Regulasi Menjaga kestabilan nilai upah buruh di industri otomotif sehingga nilainya tidak berfluktuasi. Nilai upah buruh yang berubah-ubah dapat mengubah nilai produksi sehingga mengakibatkan ketidakstabilan. Kestabilan nilai upah buruh menghasilkan kestabilan nilai produksi dan harga barang sehingga ekspor dapat ditingkatkan, sekaligus membantu meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim ekonomi dan bisnis di Indonesia
33
IV. INFORMASI PENTING
4.1
Kedutaan Italia di Indonesia Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.
4.2
Kamar Dagang Italia di Indonesia Italian Business Association Indonesia (IBAI) Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta 10210 Indonesia Tel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013 Email:
[email protected] Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)
4.3
Promosi Perdagangan Indonesia di Italia ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia
4.4
Perwakilan Indonesia di Italia Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55, 00187 Roma, Italia Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910
4.5
Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute Departemen
Perdagangan
Luar
Negeri
Italia
(Instituito
Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/ Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/ atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm
4.6
Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau 34
dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset)Email: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com
4.7
International Chamber of Commerce E-mail: mailto:
[email protected] http://www.iccwbo.org
4.8
International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected] http://www.intracen.org
Daftar Pustaka Pirola Pennuto Zei & Associati. “Italy: A Guide For Businessmen and Investors.” (2009). www.istat.it www.europages.com www.log.gov.my https://nelkasaba.wordpress.com/marset-flap-tire/standarisasi-ban-sni-truckbus/
35
Referensi 1. Produsen Ban Perluas Pasar Ekspor di Eropa http://otomotif.bisnis.com/read/20140514/275/227906/produsen-banperluas-pasar-ekspor-di-eropa, diakses pada 10 November 2016 2. Menperin: Proving Ground Dongkrak Kepercayaan Konsumen Ban Global http://kemenperin.go.id/artikel/15307/Menperin:-Proving-GroundDongkrak-Kepercayaan-Konsumen-Ban-Global Diakses pada 10 November 2016 3. Depperin akan adopsi standar Eropa http://www.bsn.go.id/main/berita/berita_det/1330/Depperin-akanadopsi-standar-Eropa#.WCRhNfSW4zE, diakses pada 10 November 2016
4. Industri Komponen Kendaraan Bermotor Dinilai Paling Siap Hadapi CEPA http://indonesianindustry.com/industri-komponen-kendaraanbermotor-dinilai-paling-siap-hadapi-cepa. Diakses pada 11 November 2016
5. https://www.cbi.eu/sites/default/files/market_information/researches/pro duct-factsheet-vehicle-rubber-metal-parts-germany-france-uk-italyspain-automotive-parts-components-2014.pdf, diakses pada 11November 2011 6. 10 Komoditi Utama Ekspor Indonesia, http://www.kargonews.com/articles/10-komoditi-utama-eksporindonesia, diakses pada 11 November 2016 7. http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/persyaratan-pembeliumum_227/?market=eu,diakses pada 11 November 2016
8. Pneumatici Invernali Italia In Crescita, http://www.industriagomma.it/index.php/2015/06/04/pneumaticiinvernali-italia-in-crescita/ , diakses pada 12 November 2016 36