Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 1, Januari – April 2015
Peran Dominan Pemimpin Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan(P2MKP) Sumber Harapan Dalam Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan (Studi Kasus: Peran Pemimpin Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan(P2MKP) Sumber Harapan Dalam Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Petani Ikan Koi di Kabupaten Blitar) Mardi Raharjo1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga
Abstract Exemplary leaders who prioritize the interests of the community in the midst of an indication of the pathology and the stigma that there is in the body of the bureaucratic Indonesia, prompting researchers to understand the importance of the presence of leaders, especially non-profit organization deemed worthy by the role of the leader. Sutadi, an educator and cultivation practitioner which was appointed as the leader of an Independent Training Center Marine and Fisheries (P2MKP) Sumber Harapan, known for earthy and experienced leadership to become the main subject of the research is focused on the role of the dominant leader of the P2MKP Sumber Harapan in the effectiveness of the education and training of koi fish farmers in the Blitar Regency. As a result, the leader was instrumental in directing the organization, into an information center, and take a decision. The role of the leaders dominated the role as the decision maker, such as be negotiators, the deadlock-breaking, resources allocator, and originator of the initiative. The urgency of the existence of a good leader is to foster a sense of trust in the sphere of internal and external organizations, building an image of a known organization promoting honesty, openness, sincerity based on benefits. Active funding required to develop the capacity of P2MKP Sumber Harapan, takes the next dominant role of research leaders in the sustainability of the organization, including a better leadership succession. Keywords: Dominant Role Of Leader, Role Of Leader, Effectiveness
Pendahuluan Keberadaan pemerintahan adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan keakayaan yang terkandung di bumi dan air nusantara. Bumi Indonesia memiliki banyak potensi alam. Indonesia, dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia(DKP, 2014), memiliki 13.466 pulau, panjang pantai mencapai 95.181 km, dan luas wilayah laut 5,4 juta km² dari total luas teritorial 7,1 juta km². Indonesia, juga dikenal sebagai negara perikanan budidaya dunia yang hingga tahun 2007 posisi produksi perikanan budidayanya berada di urutan ke-4. Kenaikan rata-rata produksi pertahun sejak 2003 mencapai 8,79 persen. Secara umum, tren perikanan budidaya dunia mengalami kenaikan, sehingga masa depan perikanan dunia akan terfokus pada pengembangan budidaya perikanan. Kualitas birokrat yang mengelola kekayaan alam nusantara, menjadi faktor yang sangat penting. Muhd dan Irfan(dalam Syamsi, 2009:84), menunjukkan indikasi patologi dan stigma dalam tubuh birokrasi di Indonesia, yakni (a)persepsi sebagai majikan, (b)orientasi status quo, (c)berfokus pada kekuasaan, (d)mementingkan prosedur daripada substansi pelayanan, dan (e)mementingkan diri sendiri. Bertolak belakang dari temuan tersebut, masih ada beberapa pemimpin teladan yang lebih mementingkan masyarakat, bahkan dengan berbagai keterbatasan yang harus mereka hadapi.
Bupati Ogan Komering Ulu Timur, Herman Deru, berhasil menekan tingkat kemiskinan di daerahnya hingga level terendah se-Indonesia, hanya dengan APBD 12 miliar rupiah. Yakni melalui langkah (a)bedah rumah atas dana Badan Amil Zakat, (b)regulasi irigasi sebagai control panen padi, (c)tunjangan beras bagi pegawai berkeluarga, (d)melarang alih fungsi lahan, (e)sanksi dan penghargaan dalam kontes kendaraan dinas(Syatila, 2010). Begitupun dengan Eduard Fonataba, Bupati Sarmi, Papua. Ia adalah pemimpin pertama di kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Jayapura. Ia memperoleh tiga rekor MURI sekaligus, yakni (a)pembangun rumah rakyat terbanyak, sejumlah 2.499 rumah tipe 36, (b)penyedia truk terbanyak untuk rakyat, sejumlah 48, (c)kunjungan kerja paling sedikit ke luar daerah(Billi, 2010). Kedua pemimpin teladan tersebut, mendorong peneliti untuk memahami urgensi keberadaan pemimpin yang layak melalui peran pemimpin. Yakni Sutadi, pemimpin Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan Sumber Harapan yang dikenal bersahaja dan berpengalaman dalam kepemimpinan. Organisasi tersebut dimaksudkan untuk merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepada petani ikan koi di Kabupaten Blitar. Ikan koi menyumbang 23,3 persen dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2013. Yang mana, Kabupaten
1
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 1, Januari – April 2015
Blitar merupakan daerah penghasil ikan koi terbaik di Indonesia. Maka, penelitian ini berfokus pada peran dominan pemimpin P2MKP Sumber Harapan dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan petani ikan koi di Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran dominan pemimpin P2MKP Sumber Harapan dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan petani ikan koi di Kabuaten Blitar. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pemahaman konsep peran dominan pemimpin dalam kajian kepemimpinan, mampu memberi saran perbaikan kebijakan untuk mengembangkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan oleh P2MKP Sumber Harapan. Pramono dkk(2013:1,9,10) menyimpulkan bahwa untuk menangani motivasi karyawan karena beragamnya tipe dan karakter, maupun pola pikir karyawan, pemimpin diharuskan berupaya memahami karakter dan kepribadian karyawan dengan cara meningkatkan hubungan personal dengan para karyawan, menjalin hubungan berkesinambungan antar karyawan. Sedangkan Kahar(2008:21,26,27) yang berfokus pada kepemimpinan dalam perubahan organisasi perpustakaan perguruan tinggi, mengharuskan pemimpin memiliki kemampuan dalam rekrutmen orang-orang baru yang memenuhi aspek-aspek kepemimpinan yang diinginkan, keharusan membuat rencana strategis bagi pemimpin perpustakaan, memiliki kemampuan menganalisis teknologi informasi, membimbing, dan mengarahkan bawahannya untuk tidak canggung menerapkan teknologi informasi. Konsep pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang atau organisasi yang berupaya memengaruhi melalui interaksi dan upaya bersama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan peran pemimpin adalah seperangkat perilaku yang diharapkan ada pada diri pemimpin. Konsep peran dominan pemimpin didefinisikan sebagai seperangkat perilaku yang dominan dari perilaku yang diharapkan ada pada diri pemimpin. Sedangkan efektivitas pendidikan dan pelatihan adalah terlaksananya seluruh proses transfer pengetahuan dan keterampilan dengan baik. Katz(dalam Saleh, 2014) mendefinisikan citra sebagai cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Mintzberg(dalam Irawanto, 2008:11-14) mengidentifikasi 10 peran manajer sebagai upaya memahami peran pemimpin. Terbagi dalam tiga kategori, yakni (a)interpersonal mencakup figurehead, leader, liaison manager, (b)informasional mencakup monitor, spokesman, disseminator, (c)pengambil keputusan mencakup disturbance handler, resource allocator, negosiator, dan entrepreneur(dalam Meliala, 2005:442). Sedangkan Burt Nanus(dalam Kahar, 2010:24-25) menyatakan bahwa peran pemimpin dalam organisasi
non-profit adalah sebagai (a)pemberi visi dan misi, (b)politisi dan juru bicara, (c)pelatih, (d)agen perubahan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus(Rahmat, 2009), yakni salah satu jenis penelitian kualitatif yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Maka, studi kasus cocok diterapkan untuk meneliti perilaku seseorang, dalam konteks penelitian ini adalah peran dominan pemimpin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan mengumpulkan data sekunder dari berkas laporan P2MKP Sumber Harapan. Analisis dilakukann dengan reduksi data, sajian data, penarikan simpulan dan verifikasi(Mulyono, 2009). Kredibilitas data diperoleh dengan teknik triangulasi(Mulyono, 2009) antara data yang diperoleh dari infoman kunci dengan informan lainnya ataupun dengan data sekunder. Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan Sumber Harapan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan Sumber Harapan berlokus di Desa Kuwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Lingkup tugas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihannya mencakup seluruh Kabupaten Blitar. Pada awal berdirinya, P2MKP Sumber Harapan dinilai masih dalam kategori pemula atau dasar. Yang artinya hanya diberi kewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepada petani ikan koi minimal setahun. Dalam perkembangannya, P2MKP Sumber Harpan mendapat bantuan sarana dari Kementrian Kelautan dan Perikanan(KKP). Berupa peralatan untuk menunjang efektivitas pendidikan dan pelatihan. Struktur organisasi utama sebagai pengurus P2MKP Sumber Harpan terdiri dari Sutadi sebagai ketua, ‘Alimun sebagai bendahara, dan Sam Khomaruzzaman sebagai sekretaris. Hasil dan Pembahasan Pribadi pemimpin P2MKP Sumber Harapan adalah seorang yang diakui memiliki sifat jujur, terbuka, menitikberatkan ketulusan, berkompetensi, bertekad kuat, dan bersahaja. Citra positif Sutadi sebagai pemimpin, tentu memiliki pengaruh terhadap efektivitas yang menjadi tujuan atas peran pemimpin. Manfaat citra menurut Saleh(2014) di antaranya adalah untuk membangun dan memelihara tingkat kepercayaan. Yakni kepercayaan dari rekan internal maupun eksternal organisasi. Peran pemimpin P2MKP Sumber Harapan dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan petani ikan koi di Kabupaten Blitar adalah menentukan rekan kerja, membangun citra diri dan organisasi, membangun 2
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 1, Januari – April 2015
kesepakatan, mengarahkan organisasi, mendorong inisiatif, memecahkan kebuntuan, pusat informasi, dan alokator sumber daya. Dalam menentukan rekan kerja, pemimpin P2MKP Sumber Harapan menitikberatkan kemampuan dan track record sifat individu mereka. Pertimbangan ini berkaitan dengan upaya membangun citra diri dan organisasi di mata rekan eksternal organisasi. Yakni berupaya menunjukkan citra organisasi yang mengedepankan kejujuran, keterbukaan, dan ketulusan berazaz manfaat. Pemimpin P2MKP Sumber Harapan berupaya membangun kesepakatan dengan rekan internal maupun eksternal organisasi, yakni dalam menentukan sub tema pendidikan dan pelatihan, pemateri, alokasi waktu dan tugas. Dalam pelaksanaan kesepakatan, pemimpin berperan mengarahkan organisasi agar tetap searah dengan visi yang telah disepakati. Pemimpin P2MKP Sumber Harapan juga berupaya mendorong inisiatif rekan kerja, baik dalam menyatakan pendapat maupun mengembangkan potensi yang mereka miliki. Misalnya peran pemimpin dalam menentukan pemateri, Beliau memilih siapapun anggota yang benar-benar dirasa menguasai sub tema pendidikan dan pelatihan atau menerima usulan rekannya mengenai pemateri. Pemimpin P2MKP Sumber Harapan juga berperan penting dalam memecahkan kebuntuan, misalnya penentuan pemateri yang tepat dan upaya mengoptimalkan partisipasi peserta pendidikan dan pelatihan melalui pola komunikasi dua arah dan prinsip kesetaraan. Pemimpin P2MKP Sumber Harapan juga berperan dalam alokasi sumber daya, misalnya alokasi sumber daya dana, pembagian tugas dan waktu. Berikut disajikan peran pemimpin Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan petani ikan koi di Kabupaten Blitar Matrik.I Peran Jenis Keterangan Kategori Pemimpin Peran Menilai Pemberi Perekrut kemampuan Pemberi visi dan rekan kerja dan sifat visi strategi individu Negosiasi Politisi Politisi Pemimpin dengan rekan dan juru dan juru musyawarah internal bicara bicara Mendorong Pelatih inisiatif dan Pelatih dan Menentukan mengembangk dan pengam pemateri an enterpre bil kemampuan neur keputus rekan kerja an Membangun Mendorong Pemberi partisipasi Pemberi partisipasi visi dan petani ikan strategi kelompok tani strategi koi Alokasi Alokasi tugas Alokator Pengam
sumber daya
Pemimpin pelaksanaan
Menunjukkan eksistensi pemimpin secara simbolis
sumber daya
bil keputus an
Figure head
Interper sonal
Mengupayak an partisipasi aktif peserta
Inisiatif dan kesepakatan pola komunikasi
Enterpre neur dan juru bicara
Alokator dana peserta
Inisiatif dan negosiasi alokasi dana peserta
Alokator sumber daya dan politisi
Pengarah organisasi
Pemberi visi dan strategi
Mengumpul kan informasi
Monitor
Pengawas belanja anggaran Mengevalua si
Pengam bil keputus an, politisi dan juru bicara Pengam bil keputus an, politisi dan juru bicara Pemberi visi dan strategi Informas ional
Berdasarkan matrik tersebut, dapat kita lihat bahwa peran pemimpin didominasi oleh peran pengambil keputusan, yakni dalam menentukan pemateri, alokasi sumber daya, mengupayakan partisipasi aktif peserta, dan inisiatif dalam alokasi dana peserta. Kecenderungannya berbicara lugas dan tegas membuat ia lebih cenderung berperan sebagai negosiator daripada sekedar spokesman yang hanya menyampaikan informasi. Pengakuan terhadap kemampuan pemimpin oleh rekan kerja, membuat Beliau diyakini mampu sebagai pemecah kebuntuan dan alokator sumber daya. Sedangkan inisiatif yang disampaikan pemimpin P2MKP Sumber Harapan, menunjukkan kemampuannya sebagai entrepreneur, baik dalam mendorong partisipasi maupun menambah kemanfaatan pendidikan dan pelatihan. Simpulan 1. Peran pemimpin P2MKP Sumber Harapan dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan petani ikan koi di Kabupaten Blitar adalah (a)mengarahkan organisasi dengan keteladanan atas kejujuran, keterbukaan, dan ketulusan; (b)menjadi pusat informasi dalam penentuan sub tema, pemateri, alokasi sumber daya, dan prioritas peserta pendidikan dan pelatihan; (c)mengambil keputusan untuk mengoptimalkan partisipasi kelompok tani maupun peserta pendidikan dan pelatihan, pencetus sekaligus pendorong inisiatif, dan pendorong pengembangan kemampuan. 2. Peran pemimpin P2MKP Sumber Harapan tersebut didominasi peran sebagai pengambil keputusan, yakni
3
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 1, Januari – April 2015
menjadi negosiator, pemecah kebuntuan, alokator sumber daya, dan pencetus inisiatif. 3. Track record sifat pemimpin menumbuhkan kepercayaan atas kemampuan dan etika yang terinternalisasi dalam diri pemimpin P2MKP Sumber Harapan. 4. Track record sifat seseorang menjadi pertimbangan pemimpin dalam memilih rekan kerja demi terciptanya iklim rasa saling percaya dalam organisasi, hingga membangun citra organisasi yang dikenal mengedepankan kejujuran, keterbukaan, dan ketulusan yang berazaz manfaat dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Saran Dibutuhkan pendanaan aktif, yakni tanam modal berprinsip bagi hasil, untuk mengembangkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Perlu diketahui peran dominan pemimpin yang baik dalam mengupayakan keberlanjutan organisasi non profit, termasuk upaya pemimpin dalam suksesi kepemimpinan yang lebih baik. Implikasi Implikasi akademik penelitian ini adalah peran dominan pemimpin Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan(P2MKP) Sumber Harapan, menunjukkan urgensi keberadaan pemimpin dalam mengupayakan kualitas rekan kerja, citra organisasi, dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi, yakni penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang berzaz manfaat. Implikasi praktis penelitian ini adalah saran bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan pendanaan aktif untuk peningkatan kapasitas P2MKP semisal P2MKP Sumber Harapan. Saran bagi pemimpin P2MKP Sumber Harapan untuk mengupayakan keberlanjutan organisasi, termasuk suksesi kepemimpinan yang lebih baik. Saran bagi masyarakat umum mengenai pentingnya track record sifat seseorang sebelum memilihnya sebagai pemimpin atau rekan kerja. Daftar Pustaka Alam Tani. (2014, Pebruari 18), Diambil kembali dari Prospek Bisnis Ikan Hias di Indonesia: http://www.alamtani.com/ikan-hias.html DKP. (2014, Pebruari 17), Diambil kembali dari Potensi: http://www.dkp.bantenprov.go.id/read/pagedetail/potensi/2/potensi.html Firdaus, Rahmat. (2010, Juni 8), Diambil kembali dari Pembenihan Ikan Koi Cyprinus Carpio di Kelompok Tani Sumber Harapan, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Institut Pertanian Bogor, Bogor: https://googledrive.com/host/0ByGTbdbqJkDSVBWOHhXSTdaTVk, hal. 3.
IPB. (2012, Mei 5), Diambil kembali dari Seminar Blue Economy: http://esk.ipb.ac.id/index.php/55-seminarnasional-blue-economy Irawanto, D.W. (2008), Kepemimpinan: Esensi dan Realitas. Malang: Bayu Media Publishing Kahar, I.A. (2010, Juli 3), Diambil kembali dari Konsep Kepemimpinan Dalam Perubahan Organisasi(Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi: http://lppm.serambimekkah.ac.id/jurnal/Peran ankepemimpinandanPartisipasiMasyarakat.pd f KKP. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Profil P2MKP: http://www.puslat.kkp.go.id/web/frontend/p2 mkp-profil.php Komar, Y.D. (2014, Pebruari 18), Diambil kembali dari Seminar Pengembangan Ikan Hias dengan Tema Sinergitas Stakeholder Mewujudkan Industrialisasi: http://www.kkp.go.id/ikanhias/index.php/new s/c/99/Seminar-Pengembangan-Ikan-Hiasdengan-tema-Sinergitas-StakeholderMewujudkan-Industrialisasi-/?category_id=1 Marlia. (2014, Juni 12), Diambil kembali dari Indonesia Kembangkan Potensi Kelautan dan Perikanan dengan Pendekatan Blue Economy: http://www.unpad.ac.id/2014/03/indonesiakembangkan-potensi-kelautan-dan-perikanandengan-pendekatan-blue-economy Meliala, J.S. (2005), Profil Kompetensi Manajer dengan Menggunakan Pendekatan Gabungan Model OPM, Spencer, dan Henry Mintzberg(Studi Kasus: Div. SDM & Organisasi PT.INTI), Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi, vol. 6, no. 3 Mulyono. (2009), Referensi Penelitian Kualitatif, diakses 15 Juni 2014, Pada: http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/20/refe rensi-penelitian-kualitatif/ Omtim. (2013, Pebruari 18), Diambil kembali dari Perkembangan dan Pengembangan Ikan Hias di Indonesia: http://www.omtim.com/348/perkembangandan-pengembangan-ikan-hias-di-indonesia/ Pramono, N.H., dkk. (2013, Juli 3), Diambil kembali dari Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan(Studi pada CV. TIGI CYBER COMPUTER MALANG): 4
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 3, Nomor 1, Januari – April 2015
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.i d/index.php/jab/article/download/301/493 Rahmat, P.S. (2009, Juni 12), Diambil kembali dari PENELITIAN KUALITATIF: yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/JurnalPenelitian-Kualitatif.pdf Roen, Ferry. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Evolusi Teori Kepemimpinan: http://perilakuorganisasi.com/evolusi-teorikepemimpinan.html
Roen, Ferry. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Evolusi Teori Kepemimpinan-2: http://perilakuorganisasi.com/evolusi-teorikepemimpinan-2-2.html Roen, Ferry. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Kepemimpinan: http://perilakuorganisasi.com/kepemimpinan.h tml
Toyudho, E.S. (2012, Juni 12), Diambil kembali dari Indonesia Potensial Eksportir Ikan Hias Terbesar: http://www.tempo.co/read/news/2012/10/08/0 90434322/Indonesia-Potensial-Eksportir-IkanHias-Terbesar Triyanti, Riesfi., Yulisti, Maharani. (2012, Juni 15), Diambil kembali dari RANTAI PEMASARAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR: http://bbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/buleti n/buletin_2012_v7_no1_(3)_full.pdf Tunardy, Wibowo. (2012, Mei 14), Diambil kembali dari Syarat-Syarat Badan Hukum: http://www.jurnalhukum.com/syarat-syaratbadan-hukum/
Roen, Ferry. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Teori Pendekatan Keahlian: http://perilakuorganisasi.com/teoripendekatan-keahlian.html Saleh, A.M. (2014, Juli 1), Diambil kembali dari Konsep Citra (The Image Concept): http://muwafikcenter.lecture.ub.ac.id/2014/04/ konsep-citra-the-image-concept/ Suara Pembaruan. (2013, Pebruari 18), Diambil kembali dari Ekspor Ikan Naik 20%: http://www.suarapembaruan.com/ekonomidan bisnis/ekspor-ikan-hias-naik-20/46257 Tabuni, Ebara. (2013, Juni 12), Diambil kembali dari Peranan Pemimpin Informal dan Formal di Desa Bogonuk Distrik Woniki Kabupaten Tolikara: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/ article/view/1271/1037
5